Sembilan Pusaka Wasiat Dewa Pengelana Tangan Sakti Karya Lovely Dear Bagian 1
PENGELANA TANGAN SAKTI
(Lovely Dear) Seri 1.Sembilan Pusaka Wasiat Dewa
Pemuda itu berusia duapuluh tahun, berwajah tampam.Alis matanya seperti
golok dengan mulut yang selalu tersenyum, namun kalau orang memperhatikan
wajahnya, orang mungkin akan terkejut.Tatapan mata itu bersinar lembut
namun tajam menusuk tanda tenaga dalamnya sudah sangat tinggi
sekali.Tubuhnya tegap membayangkan kegagahan.Bajunya berwarna putih
bersih di lapisi rompi yang terbuat dari kulit harimau putih.Rambutnya di gelung ke atas dan di ikat seutas kain putih juga.
Dengan langkah tegap berjalan menuruni Puncak Sian Thian San (Puncak Para
Dewa).Kelihatannya saja dia berjalan perlahan, tapi kalau ada orang yang
melihatnya, mereka pastiakan terkejut.Karena dalam waktu singkat saja tubuh pemuda itu telah tiba di bawah bukit yang jaraknya sangat tinggi tersebut.Tidak heran, karena pemuda itu telah mengerahkan ilmu meringankan tubuh yang di
sebut "Menjejak Angin, Mengejar Cahaya" yang sakti.
Setelah tiba di bawah, pemuda itu berhenti.Tubuhnya berbalik dan menatap ke arah gunung sambil termenung sesaat.Sepuluh tahun berlalu dengan cepat sejak dia di bawa ke atas puncak tersebut oleh seorang kakek tanpanama . Dia hanya tahu bahwa kakek itu adalah kakek tanpanama yang tidak mau di sebut guru
olehnya, tapi kakek itu telah mengajarnya berbagai ilmu-ilmu yang sakti dalam waktu sepuluh tahun tersebut.
Menurut kakek tanpanama itu, ilmu-ilmu tersebut adalah murni hasil ciptaannya yang belum pernah di kenal di dunia kang-ouw. Itulah sebabnya kakek
tanpanama itu mengamarkan dia untuk berhati-hati menggunakan semua ilmuilmu tersebut. Adadua tugas penting yang di berikan padanya oleh kakek tanpanama itu. Yang pertama yaitu: mencari dua orang murid kakek tanpanama itu yang telah
murtad. Yang satu berjuluk Bu TekTo Kui (Iblis Golok Tanpa Tanding) dan Bu
Tek Pian Sian Li (Dewi Cambuk Tanpa Tanding).
Sedangkan tugas yang ke dua ialah mencari dan mengumpulkan kembali
Sembilan Kitab pusaka Wasiat Dewa yang tersebar di dunia kang-ouw sejak
sepuluh tahun yang lalu.Kalau kitab itu jatuh ke tangan orang jahat, maka harus di ambil kembali.
Tak berapa lama kemudian, pemuda itu kembali melakukan perjalanannya
namun sudah tidak menggunakan ilmunya lagi.Kali ini dia berjalan biasa sambil menikmati pemandangan alam di bawah pegunungan tersebut.Sementara dia
berjalan, tiba-tiba di dengarnya suara orang yang sedang bertarung.Hatinya
tertarik dan tubuhnya melesat sebat sekali seperti cahaya saja ke arah
pertarungan tersebut.
Tak lama kemudian di lihatnya bayangan empat orang hwesio yang sedang
mengeroyok seorang wanita.Gerakan ke empat hwesio yang menggunakan
empat jenis senjata yang berbahaya tersebut sangat hebat sekali, seolah-olah tiada celah mengurung sang wanita dari empat penjuru. Nyata bahwa mereka
termasuk jago-jago tingkat satu dalam dunia persilatan
Namun setelah diamati , wanita itu ternyata tidak lemah.Tubuhnya berkelebat dengan lincah kesana- ke sini tanpa dapat di sentuh sedikitpun oleh ke empat penyerangnya.Senjatanya sebuah payung kecil itu bergerak dengan sangat lihai sekali, bahkan lebih cepat dari gerakan ke-empat pengeroyoknya.
Pertarungan tersebut berlangsung cukup lama dan pemuda itu maklum,
walaupun wanita itu hebat, tapi setelah sekian lama bertanding keadaan
tetapsama kuat.Keempat orang tersebut tidak dapat lawannya begitu juga
sebaliknya.Akhirnya dia tidak tahan lagi.
"BERHENTI"!"Semua orang terkejut, suara itu keras dan menggelegar sehingga
mengacaukan konsentrasi mereka.Terpaksa mereka menarik senjata masingmasing dan melompat mundur.
Wanita itu berdiri tegak di tengah.Ternyata dia adalah seorang gadis yang
sangat cantik sekali.Usianya paling banya delapan belas tahun.Wajahnya bulat telur denganalis mata yang tipis melengkung.Matanya yang bening memandang
dengan tatapan yang tenang, setenang rembulan. Bibirnya tipisnya yang indah dengan bentuk bibir yang melengkung bak gendewa itu sangat menarik dan
selalu tersenyummanis sehingga menampakkan lesung pipitnya yang segar
kemerahan.Rambutnya yang hitam lebat dan panjang itu di gelung ke atas.
Pemuda itu terkesima memandangnya dan untuk sekejap lamanya dia tidak
dapat berkata apa-apa.Melihat ini keempat hwesio tersebut gusar dan salah
seorang di antaranya, yang tertua, segera membentaknya:
"Bocah lancang, siapa kau berani mengganggu kami?"
"Maaf, saya kebetulan lewat dan melihat adanya ketidakadilandi depan mata
sehingga memberanikan diri untuk melerai"harap su-wi losuhu tidak
marah!"Pemuda itu menjawab lembut dengan sinar mata yang tajam
berwibawa. "Bagus, siapa suruh kau mau mencampuri urusan kami, apa kau tidak takut kami membunuhmu?"Kembali Hwesio itu membentak marah dan memandang dengan
sikap mengancam.Walau demikian dia tidak berani sembarangan bergerak.Suara
bentakan yang di keluarkan pemuda itu masih terngiang di telinganya dan itu tidak bisa di pandang enteng.
"Eh hwesio busuk mata keranjang, tak usah kau berlagak jagoan,mari kita
lanjutkan pertarungan ini. Kalian sudah menghinaku,apa kalian pikir bisa cuci tangan begitu saja"Kalau nonamu ini tidak bisa memberi pelajaran keras pada kalian, jangan sebut aku Im Hong Sian Li (Bidadari Angin Dingin)" Tiba-tiba gadis itu berseru dengan suara yang terdengar jengkel tapi merdu sekali. Segera dia membentangkan payungnya dan dilain saat telah menggempur hebat ke
arah si hwesio.Melihat ini, ke tiga temannya kembali membantu.
Pemuda itu terkejut.Tampak wajahnya menyesal dengan sikap mereka.Tapi
segera dia mengamati dengan lebih seksama.Dilihatnyalah kelemahan ke empat
orang hwesio tersebut.Maka segera dia mengerahkan tenaganya dan
mengirimkan suara lewat getaran suaranya ke telinga gadis itu dan memberi
petunjuk. Namun gadis itu tidak memperhatikan, Matanya yang jeli itu tiba-tiba melirik sekilas ke arah Sian Lee, akhirnya gadis itu tersenyum dan mulai memperhebat serangannya.Kali ini dia mengganti permainan silatnya dan Sian Lee terkejut melihat ilmu silat aneh yang di mainkan gadis itu karena dia mengenal dasar-dasarnya.
Hal ini tak heran, walaupun Sian Lee tidak mempelajari ilmu-ilmu yang terdapat dalam Sembilan Kitab Wasiat Dewa tersebut, namun dia telah mempelajasi
semua dasar-dasar dari ilmu-ilmu tersebut, sehingga dengan melihat saja dia langsung tahu.
Tak salah lagi, itu adalah ilmu yang terdapat dalam salah satu Kitab Wasiat Dewa yang bernama Hok Mo Cap Sha Kiam Sut (Tigabelas Pedang Penakluk
Iblis) yang di mainkan dengan payungnya secara lihai sekali.
Terjadi perubahan yang hebat.Saat keempat lawannya menyerang dari keempat
arah secara bersamaan.Yang dari depan menyerang denganhud- him (kebutan
panjang), dari kiri dengan sepasang roda besi, dari kiri dengan sepasang kaitan baja dan dari belakang dengan rantai bermata tujuh.
Hebat sekali karena serangan itu menuju ke arah bagian-bagian tubuh yang
mematikan.Namun dengan tenang, tiba-tiba dari mulut gadis itu terdengar
lengkingan yang amat kuat mirip Sai cu Ho kang.Payungnya berputaran bagai
kitiran yang amat kuat, membuka dan menutup menangkis semua
serangan.Namun anehnya, karena pada saat yangsama ke empat orang itu juga
merasakan hawa tajam yang terus mengancam punggung, tengkuk dan
pinggang mereka.Segera mereka mengalihkan perhatian untuk coba menangkis
tapi hawa tajam itu sudah melukai mereka masing-masing walaupun tidak
dalam, kecuali orang kedua yang nekat mengangkat tangan kirinya menangkis.
"Aaaaakhh!..." "Ji-tee"!" Ketiga hwesiolain berseru kuatir segera mendekati rekan mereka sementara gadis tersebut sudah melesat dan hilang dari
pandangan mereka dan berdiri tak jauh dari situ. Setelah diamati , ternyata tangan kiri hwesio itu telah putus sampai di siku dan jatuh ke tanah.
Hwesio yang tertua segera berdiri dengan muka merah dan balik bertanya pada si gadis:
"Nona, ada hubungan apakah kau dengan Hok Mo Kiam Ong (Raja Pedang
Penakluk Iblis) Luichun ?"
"Hemm..Beliau adalah salah satu di antara dua guruku yang sakti, kau
mauapa ?" Dara itu balas menjawab dengan kesal meskipun bibirnya masih
tersenyum.. "Aah! Tak diyana kau murid orang itu, baiklah kami tidak sanggup melawanmu
dan mengingat orang tua tersebut, maka kami tidakakan terus mendesakmu
lagi. Tapi kami pasti akan menuntuk balas suatu saat nanti?"Sehabis berkata demikian, mereka bertiga berlalu dari situ sambil menggendong saudara
seperguruan mereka.
Suasana kembali tenang.Tinggal ke dua orang itu yang ada.Si gadis memandang sang pria begitu juga sang pria. Tak seorangpun yang berani bicara untuk sekian lama, sampai akhirnya:
"Maafkan kelancanganku nona?"Pemuda tersebut berkata sambil tersenyum.
"Hmm, namaku Hong Er Yong, orang memanggilku Im Hong SianLi, "kalau
boleh tahu siapa nama tuan?"Gadis itu menjawab riang.Hakikatnya itu bukan
jawaban karena tidak nyambung dengan permintaan maaf pemuda itu, tapi
siapa yang peduli tentang itu.
Pemuda itu tertegun sejenak.Matanya menjelajahi gadis di depannya dari atas sampai ke kaki dengan tatapan yang penuh kekaguman.Namun pikirannya juga
sedang bekerja, dia memang punyanama dan julukan, tapi tentu saja dia malu
untuk memperkenlkan sendiri, namun pikiran itu segera di tepisnya dan
menjawab: "Eh..akuseorang pengelana biasa saja namakuSian Lee"Eh, nona apa kau tadi
menggunakan Hok Mo Cap Sha Kiam Sut" Darimanakah kau...."
"Lihat serangan, Hai i itt".!"Belum selesai dia berkata, gadis itu sudah
menyerangnya dengan dahsyat dan tidak tanggung-tanggung.Payung gadis itu
menyerangnya dengan gencar mengancam duapuluh enam titik di tubuhnya
tanpa ampun. Walau bingung ternyata Sian Lee tidak kurang waspadanya.Tubuhnya bergerak
sebat dengan ilmu "Menjejak Angin, Mengejar Cahaya" yang sakti. Dalam
sekejap saja tubuhnya lenyap dari hadapan si gadis yang terkejut melihat
ini.Namun hanya sedetik kemudian tangan kiri gadis itu kembali telah
memegang pisau kecilnya yang melesat cepat mengarah ke belakang
punggungnya tanpa dia berbalik.Lihai sekali, sampai Sian Lee juga berdecak
kagum. Si gadis menunggu sambil berbalik.Namun tidak terjadi apa-apa terhadap
pemuda itu.Saat mereka kembali berhadapan, dia melihat pisau kecilnya telah di pegang oleh pemuda tersebut dengan tubuh pemuda tersebut masih tetap
melayang sambil memandangnya dengan muka mendongkol
"Nona, tolong hentikan seranganmu, aku tidak bermaksud buruk, mengapa
engkau menyerangku seperti ini?"
"Hem, kau mengetahui ilmu silatku, sudah tentu aku curiga bahwa kau adalah
salah satu orang yang ingin merampas ilmu ini, benarkah?"Gadis itu menatap
penuh selidik. "Maafkan aku, memang aku sedang menyelidiki keberadaan kitab ilmu itu,
bahkan bukan hanya itu, masih ada lagi delapan kitab yang lain untuk di
kembalikan kepada pemiliknya yang sebenarnya?"
"Siapa pemiliknya yang sebenarnya..?"Kembali gadis itu bertanya dengan ketus.
"Pemilik sebenarnya adalah kakek sakti yang bertapa di Sian Thian San.Menurut beliau, salah satu muridnya yang murtad melarikan pusaka-pusaka tersebut dan menjadi rebutan di kang-ouw pada sepuluh tahun yang lalu."
"Hem, apa kau pikir aku dapat percaya dengan mudah saja perkataanmu, siapa
tahu ini cuma akal-akalanmu saja untuk menipuku?"
"Maaf nona Yong, kakek tanpa nama hanya berpesan padaku bahwa kalau ilmuilmu tersebut di gunakan untuk kebaikan dan kepentingan orang banyak maka
aku tidak perlu mengambilnya, tapi kalau di gunakan untuk kejahatan maka aku wajib mengambilnya kembali bahkan kalau perlu mencabut ilmu itu?"
Gadis itu termenung sejenak akhirnya dia menarik nafas panjang dan berkata:
"Aku tidak tahu apakah ilmu ini ku gunakan dengan baik atau tidak, tapi suhuku pernah berpesan bahwa akan datang seorang utusan dari Sian Thian San yang
akan datang mengambil kitab tersebut dan aku diharuskan mengembalikannya."
"Nona, aku sudah melihat sepak terjangmu, dan kurasa kau boleh terus memiliki kitab itu"anggap saja sebagai hadiah perkenalan kita, karena sejak turun
gunung, kaulah gadis pertama yang aku temui, bagaimana?"Sian Lee berkata
sambil tersenyum
Kembali Er Yong tersenyum: "Eh, kau mau kemanakah"..." Gadis itu kemudian
dia balik bertanya sementara matanya yang bening menatap dengan tatapan
kagum pemud di depannya itu,
"Akhh, nona Yong?"
"Uhh, usiamu lebih tua dariku, lebih enak kalau kau panggil aku Yong-moi dan aku memanggilmu Lee-ko, bagaimana?"Potong Er Yong tanpa malu-malu dan
dengan tatapan mata agak di sipitkan.Memang gadis ini tidak begitu
mementingkan banyak aturan-aturan, sehingga tidak terlalu masalah.
"Baiklah Yong-moi, seperti yang ku katakan tadi aku hanyalah seorang
pengelana yang bebas.Aku hanya ingin berkelana dan mengamalkan ilmu yang
ku pelajari untuk menolong orang-orang yang membutuhkan, bagaimana
dengan engkau sendiri Yong-moi?"
"Akupun sama saja Lee-ko, sudah setahun aku berkelana sehingga orang-orang
kemudian menjulukiku Im Hong Sian Li. Hem, engkau juga perlu sebuah julukan yang bagus, dan rasanya tidak ada yang lebih cocok selain "."Gadis itu terdiam sambil tangan kanannya meraba dahi tanda sedang berpikir keras.
"Eh, selainapa Yong-moi?"Sian Lee mendesak dengan penasaran.
"Mmmm"melihat keadaanmu, maka lebih cocok adalah Pengelana Tangan Sakti,
bagaimana?"
"PENGELANA TANGAN SAKTI"....hahaha, tampaknya bagus juga, terima kasih
Yong-moi, sekarang kau mau ke manakah?"
Gadis itu tidak menjawab pertanyaannya, tapi kemudian dia berkata:
"Baiklah Lee-ko, kita berpisah sampai di sini, aku masih ada urusan lain yang harus ku kerjakan, sampai jumpa lagi?"Dalam sekejap bayangan gadis itu sudah melesat meninggalkannya dan membuat pemuda tersebut termenung.
Menghadapi kepergian gadis itu, entah mengapa hatinya tiba-tiba merasa hampa sekali seperti kehilangan sesuatu.Tapi tak lama kemudian dia segera sadar dan melanjutkan perjalanannya.
Empat hari kemudian sampailah dia di sebuah lembah yang tidak
berpenghuni.Tidak ada yang menarik dengan lembah tersebut selain dindingdindingnya yang curam dengan di kelilingi pohon-pohon yang lebat.Yang
membuatnya tertarik adalah suara tertawa aneh yang bertenaga dalam tinggi
yang di dengarnya dari jarak duapuluh li.
Segera dia menuju kesana dan benar saja.Dari balik pepohonan dia melihatlima orang aneh yang saling berhadapan.Setelah di perhatikan tampaknya mereka
sedang memperebutkan seorang anak berusia sepuluh tahun.Tampak tempat itu
telah porak poranda.Pepohonan saling tumpang tindih dan masih tampak bekasbekar pukulan. "Hehehehe"KuiCoa Lo Mo (Iblis Tua Ular Sembilan), apa kau masih tidak mau
mundur?"Seorang kakek aneh membentak marah.Tubuhnya tinggi kurus tapi
seluruh muka dan tangannya di penuhi jarum-jarum seperti Landak.
"Hemm, Tok Ciam Jian Sin Kui (Iblis Sakti Seribu Jarum Beracun), melindungi diri sendiri saja kau hampir semaput, masih juga mau menggertakku"hohoho, aku
takkan mundur sedtapakpun." Balas kakek yang di panggil KuiCoa Lo Mo itu.
"Bagaimana dengan kalian"Apa kalian juga masih berkeras kepala"..." Kembali Tok Ciam Jian Sin Kui membentak sambil matanya menyapi dingin ke arah ke
tiga lawan yang lain.
"Aku, Hwee Tok Ciang Kui cu (Si Iblis Tangan Racun Api), takkan mundur"SinTong (Anak Ajaib) itu harus ku dapatkan?"" Seorang kakek yanglain dengan
tangan yang merah membara membentak marah juga.
"Hihihihihi"jika kita sepakat Tok Ciam Jian Sin Kui, rasanya kita berdua cukup untuk menyapu kedua bangkotan bau tanah ini..."Seorang nenek yang memiliki
wajah tertutup rambutnya yang riap-riapan panjang menyahut dengan suara
yang seram. Dia bukan lain adalah Kiam Ci Kui Sian Li (Bidadari Iblis Berjari Pedang)
Tok Ciam Jian Sin Kui menatap dengan wajah setengah di miringkan terhadap
Kiam Ci Kui Sian Li. Otaknya yang licik segera bekerja."Heheh"baik"baik"mari kita berdua singkirkan kedua tikus tanah ini"tapi bagaimana dengan kau Hek
Hiat Bong Kui (Iblis Kubur Berdarah Hitam)" Sahutnya sambil menatap seorang kakek berjubah hitam yang msih belum mengeluarkan suara.
Semua mata memandang kepadanya dengan dengan pandangan
mengancam.Tapi Hek Hiat Bong Kui tidak mengublis mereka.Matanya tetap
tertuju pada anak tersebut.Dia menginginkan anak itu sendiri, tujuannya ialah untuk memperdalam ilmunya dengan darah anak tersebut.Perhatiannya sedang
terfokus penuh untuk merebut anak tersebut, maka tidak dia perhatikan ke
empat lawannya.
Keempat lawannya memperhatikannya dengan tatapan curiga.Tiba-tiba Hek Hiat
Bong Kui mengeluarkan suara seperti orang menangis, sangat lirih namun
ternyata menggetarkan seluruh yang ada sehingga mendatangkan perasaan
mengidik jika orang biasa yang mendengarnya.Tangannya bergerak cepat
melemparkan enam belas bomasap beracun ke tanah yang langsung
menyebarkan bau nyengit orang mati.Asap tebal langsung menutupi area
pertarungan tersebut.
Semua orang terkejut karenaasap beracun itu sangat tebal sekali.Mereka melihat Hek Hiat Bong Kui telah lenyap dari tempatnya berdiri. Tanpa pikir panjang
KuiCoa Lo Mo menggerakkan senjata sembilan ular ampuhnya ke arah kepulan
asap untuk menjaga agar jangan sampai lawan kabur. Sementara dari sebelah
depan Tok Ciam Jian Sin Kui juga sudah menggerakkan jurus "Taburan seribu
jarum iblis" yang dahsyat unguk mencegah kalau-kalau hek hiat Bong kui
melarikan diri.
Walau serangan mereka dahsyat, namun mereka masih tetap menjaga arah
serangan mereka sehingga tidak mencelakakan anak yang menjadi rebutan
mereka. Sementara Hwee Tok Ciang Kui cu dan Kiam Ci Kui Sian Li juga telah
mengibaskan tangan mereka untuk mengusirasap yang tebal sedangkan dari
sebelah luar. Tampaknya mereka lebih berhati-hati daripada ke dua "sekutu"
mereka yang nekat itu..
Terdengar jeritan kesakitan dari Hek hiat bong kui. Sementara KuiCoa Lo Mo dan Tok Ciam Jian Sin Kui juga merasakan hal yang sama.Serangan mereka tiba-tiba terpental balik oleh sesuatu kekuatan yang maha dahsyat.Dalam kekagetan
mereka terpaksa melompat mundur dengan segera.
Setelahasap itu lenyap perlahan-lahan, tampaklah pemandangan yang membuat
kaget semua orang.Anak ajaib yang mereka perebutkan tadi sudah lenyap.
Justru yang tampak adalah Hek hiat Bong Kui yang terduduk di tanah dengan
nafas tersegal-segal hampir tak percaya denganapa yang di alaminya.
Apakah sebenarnya yang terjadi"Ternyata itu adalah pekerjan Sian Lee.Dia
mempergunakan saat manaasap menyebar dengan tebal dan saat perhatian
kelima orang itu di tujukan kepada si anak ajaib tersebut, dia menyelinap di antara keredapan serangan ke dua iblis itu yang di tujukan kepada Hek-hiat
bong kui. Saat dia tiba di dalam kepunganasap beracun itu, di lihatnya si anak ajaib itu duduk di atas tanah sambil tertotok. Sementara hek hiat bong kui juga sedang mengulurkan tangan untuk merampas anak itu..
Perbuatan Sian Lee yang hendak mengambil anak tersebut telah tertangkap oleh mata hek hiat bong kui yang sedang melayang ke udara.Dengan cepat iblis itu sudah ada di hadapannya. Sian Lee pikir waktu sudah tidak keburu lagi, kalau melayani iblis itu lebih lama lagi, makaasap akan segera buyar dan itu berarti dia harus bertempur melawanlima orang yang tangguh. Saat itulah kedua serangan
Sementara KuiCoa Lo Mo dan Tok Ciam Jian Sin Kui menyusul tiba.
Berpikir sampai di sini, tak ayal lagi segera di kerahkannya jurus ke tiga dari ilmu Pat Sian Giam Lie Ciang (Tarian Maut Delapan Dewa) yang bernama Bu EngIn
Sian Ciang (Telapak Dewa Awan Tanpa Bayangan). Hek hiat bong kui terkejut
setengah mati ketika tubuh pemuda itu sudah ada setengah jengkaldi depan
wajahnya. Cepat dia pukulkan tangannya ke depan dengan pengerahan tenaga
dalam tinggi, namun tidak tahu bagaimana, pemuda itu bergerak sangat cepat
sekali, tahu-tahu sudah berada di belakangnya.Anehnya, dia masih tetap
merasakan totokan yang dahsyat tepat mengenai jalan darah di dada dan di
sekitar tulang iganya.
Saat itu juga di lihatnya tangan pemuda itu bergerak mengibas dua kali sehingga mementalkan semua serangan senjata-senjata KuiCoa Lo Mo dan Tok Ciam Jian
Sin Kui yang mengancam dirinya. Saatasap beracun itu sirna, Hek Hiat bong kui mendapati dirinya tertotok diam di atas tanah.
Keempat iblis yanglain segera mengerubutinya dengan tatapan heran, tapi juga mengancam melihat kondisi Hek hiat bong kui.
"Hem, Hek hiat bong kui"kau berani main gila apa"..."Bentak Tok Ciam Jian Sin Kui dengan marah.
Mereka hendak mengerubuti Hek Hiat Bong kui yang terlihat tak berdaya, tapi tiba-tiba melayanglah selembar daun kecil yang baru saja habis di petik.Hwee Tok Ciang Kui cu segera menyambarnya dan membacanya.
"Maaf, anak ini ku bawa pergi, Pengelana Tangan Sakti"
Diam-diam keempat iblis itu terkejut.Pada masa itunama 5 Iblis Langit sangat terkenal, di samping 5 Siluman Bumi.Sepuluh tahun yang lalu mereka berlumba dengan para tokoh-tokoh golongan hitam dan putih lainnya dan berhasil
mendapatkan 2 kitab dari sembilan kitab yang ada.Sementara yang dua lagi
jatuh ke tangan 5 Siluman Bumi.Mereka menawan satu siucai untuk membaca
kitab itu di hadapan mereka sehingga kepandaian mereka meningkat dengan
pesat dan menjadi datuk-datuk iblis golongan hitam yang berkepandaian
tinggi.Mereka kemudian membunuh siucai tersebut dan memusnahkan kedua
kitab pusaka. Saat mengamati tulisan yang begitu halus, mereka segera sadar bahwa itu di
tulis oleh seorang yang bertenaga dalam yang sangat sempurna sekali.Mereka
sekalipun belum tentu bisa berbuat sebaik ini.Tanpa banyak bicara, mereka
Sembilan Pusaka Wasiat Dewa Pengelana Tangan Sakti Karya Lovely Dear di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
semua segera berpencar mengambil jalan masing-masing meninggalkan tempat
tersebut. Sayang Sian Lee tidak sempat bertempur dengan mereka, karena kalau ada,
pasti dia sudah mengetahui keberadaan ke dua ilmu yang dia sedang cari-cari tersebut.
Sian Lee melesat membawa anak yang di sebut anak ajaib itu ke atas sebuah
puncak gunung yang tinggi.Setelah di rasa cukup jauh dari kelima iblis tersebut dia meletakkan anak itu dan membebaskan totokannya.
"Adik kecil, siapakah namamu?"Tanya Sian Lee penuh selidik.
Anak itu segera menjatuhkan diri bertelut sambil mengucapkan terima kasih.
"Budi in-kong sungguh setinggi langit, ijinkanlah siauw "tee melayani in-kong."
"Hem, berdirilah.."sekarang ceritakan, mengapa kau sampai di perebutkan para iblis tersebut."
Sebenarnya Sian Lee tidak perlu bertanya sebabnya.Pandangan matanya yang
tajam dapat melihat bakat yang amat baik dalam diri anak itu.Ketika tadi dia meraba-raba tulang anak itu, dia merasakan suatu aliran hawa yang kuat
mendesak-desak.Tapi dia diam saja sambil menunggu penjelasan anak itu.
Maka berceritalah anak itu.Namanya Bu Beng (Tanpa Nama). Dia tidak tahu
siapa ayah bundanya, karena sejak kecil dia telah di pelihara oleh sepasang suami-istri tua yang berjuluk Hek Liong Siang cu (Sepasang Naga Hitam) yang tinggal di perairan laut Po Hai, tapi kedua kakek suami istri itu telah mati karena usia tua dan meninggalkan dia sejak berumur 7 tahun.Hanya saja sebelum
kematian mereka, kedua suami istri itu sudah mengajar nya ilmu silat bahkan menyalurkan seluruh tenaga murni mereka padanya.
Selama dua tahun dia terlunta-lunta sampai ada pertikaian para tokoh-tokoh
persilatan yang sedang memperebutkan mestika JamurApi pada se tahun yang
lalu yang kabarnya sanggup melipatgandakan tenaga sakti. Dalam pertikaian
tersebut entah bagaimana JamurApi tersebut telah di makan olehnya sehingga
orang-orang kemudian mengejarnya dan menyebut dia sebagai Sin-Thong (Anak
Ajaib).Demikianlah anak itu menuturkan riwayatnya.
"Hem, adik kecil, sekarang setelah terbebas dari para iblis-iblis tersebut apa rencanamu, kau mau ke manakah"
Bu Beng tiba-tiba menjatuhkan diri bertelut dengan muka menyentuh tanah.
"Siauw-tee tidak punya siapa-siapa lagi, kalau toako berkenan, ijinkan siauw-tee memanggilmu suhu dan ikut engkau kemanapun juga?"
Sian Lee tertarik dengan anak ini."Baiklah aku suka menerimamu.Mulai sekarang engkau akan memakai nama "Sian" di depan namamu jadi menjadi Beng Sian"
karena kau sudah memiliki dasar-dasar silat yang cukup baik, aku akan
menurunkan dua ilmu sakti padamu"Jika kau berlatih dengan tekun, tidak ada
lagi orang yang akan yang akan dengan mudah menganiayamu" Kata Sian Lee
dengan tersenyum.
Demikianlah selama tiga bulan Sian Lee tinggal di bukit itu dan mengajarkan Beng Sian dua ilmu yaitu salah satu jurus dari Pat Sian Giam Lie ciang yang bernama Hok Liong Hwee Sian ciang (Telapak Dewa Api Penakluk Naga) dan
ilmu meringankan tubuh yang di sebut Hui Eng Cu. Pada dasarnya Pat Sian Giam Lie Hong hanya terdiri dari delapan jurus saja, namun delapan jurus ini dapat di latih sendiri-sendiri dan memiliki kembangan yang luas dan banya karena
merupakan inti jurus yang di gabungkan dari berbagai ilmu silat yang ada
sehingga hebatnya bukan kepalang.Sehingga suatu keuntungan bagi Beng Sian
bisa melatih salah satu dari pada ilmu itu.
Keuntungan dari Beng Sian adalah karena dalam tubuhnya sudah mendekam
kumpulan tenaga sakti yang di hasilkan dari Jamur Api, sehingga walaupun
umurnya baru sepuluh tahun, tapi Sian Lee melihat bahwa tenaganya sudah
cukup menunjang untuk memainkan ilmu dahsyat tersebut.
Tiga bulan kemudian, setelah memberi petunjuk secukupnya Sian Lee menyuruh
anak itu untuk terus berlatih sendiri di tempat itu sampai menguasai dengan baik ke dua ilmu tersebut, setelah itu barulah dia boleh mencari Sian Lee.Beberapa hari kemudian Sian Lee kembali melanjutkan perjalanan.
Suatu hari Sian Lee tiba dikota Hang Chou.Kotaini sangat ramai di kunjungi oleh para pendatang dari berbagai daerah.Karena lapar, Sian Lee segera memasuki
sebuah rumah makan yang di lihatnya tidak terlalu penuh.
Saat dia masuk, tampak di salah satu sudut ada satu tempat yang
kosong.Segera dia menuju ke tempat tersebut dan memanggil pelayan yang
segera datang tergesa-gesa melayaninya.
"Tuan mau pesanapa ?"Tanya pelayan ini sambil tersenyum.
"Bak-mie goreng, cap cay dan ayam bakar satu" Sian Lee menjawab sambil
tersenyum juga.Pelayan itu pergi dan tak lama kemudian sudah kembali sambil membawa pesanannya.Segera Sian Lee makan dengan lahapnya.
Saat dia sedang makan, tiba-tiba mengepulasap di luar. Seekor kuda merah
yang gagah berhentidi depan rumah makan tersebut.Sang majikan ternyata
adalah seorang gadis yang memakai sebuah kerudung menutupi wajahnya.Sian
Lee tidak ambil perduli, tapi ketika gadis itu melangkah memasuki rumah makan itu dan menuju ke arah tempat duduknya.Ya, karena memang hanya di tempat
duduknyalah yang belum penuh.Sian Lee lalu memperlambat makannya.
Ketika gadis itu melewati satu meja yang terdapat enam orang kasar.Sambil
tertawa-tawa dan berbisik, salah satu tangan dari orang yang paling dekat
dengannya terulur meremas bokong sang gadis. Mendapat perlakuandemikian,
sang gadis naik pitam, dan akibatnya memang sangat buruk.Entah bagaimana
tubuh orang iru sudah terlempar bagai daun kering ke luar jendela dengan
tangan tertinggal di lantai.
"Huh, nona kau kejam sekali?" Bangkit berdiri seorang di antara enam orang itu sambil membentak di ikuti keempat temannya yang lain yang segera berdiri dan mengurung
"Eh, gadis liar kurang ajar berani kau berlagakdi depan kami?"Seru salah
seorang temannya yang marah. Tampaknya mereka belum sadar denganapa
yang baru saja di perbuat oleh gadis itu.
Ekspresi wajah gadis tersebut tidak tampak di balik kerudungnya, tapi dari sinar matanya yang berkilat-kilat, maka dapat di pastikan bahwa gadis tersebut sudah marah sekali.
"Manusia-manusia bosan hidup"rasakan tangan nonamu ini?" Nona itu
bergerak dengan sangat cepat, sehingga akibatnya kelima orang tersebut
terlempar keluar bagai daun kering ke luar jendela.
"Pucuk di cari, ulam tiba"hehehe, setelah sekian lama ternyata kitb itu ada padamu, bagus"bagus"nona serahkan kepadaku kitab yang ada
padamu?"Tiba-tiba seorang kakek bongkok bercaping lebar yang duduk di sudut ruangan bergerak dan di lain saat telah berada di depan gadis itu.
"Hehehe, Siluman Bongkok, enak saja kau, apa kau kira aku akan diam saja,
kitab itu harus menjadi milikku?""Tiba-tiba dari arah pintu melayang seorang kakek kurus yang memiliki bentuk daun telinga yang besar seperti babi.Sambil membawa sebuah garukan.
"Hah, Siluman Babi Sakti, kau mau berebut denganku"Bosan hidup?"Kembali
siluman bongkok itu membentak dengan marah, tapi kemudian dia menahan
dirinya sambil memandang gadis tersebut.
"Nona, segera keluarkan kitab yang ada padamu dan serahkan pada kami?"
"Huh, kitabapa yang kau maksudkan, aku tidak mengerti?"Suara gadis itu merdu sekali menyahut dengan nyaring.
"Mata kami tidak buta, tadi kau menggunakan ilmu yang aneh, kami tahu itu
pasti salah satu ilmu dari kitab-kitab wasiat dewa"cepat serahkan?" Seru
siluman Babi Sakti dengan nada mengancam
"Enak saja, apa kau punya kemampuan?""Gadis itu menantang.
"Kenapa tidak"heheheh?" Belum habis suaranya tiba-tiba siluman bongkok
sudah melesat ke depan mencengkeram ke arah dada gadis itu, sementara
tangannya menotok ke arah pusar dan iga si gadis.
Hebat sekali serangan ini.Semua orang berseru kuatir, terlebih Sian Lee.Segera dia hendak membantu, tapi dilihatnya si gadis bergerak cukup cepat sehingga dapat menghindar dari serangan ganas lawan, sekali dia menggerakkan tangan
ke arah pinggang maka di tangannya telah tergenggam sebatang pedang
panjang yang lemas.Dia lalu balas menyerang dengan tak kalah hebatnya.
"Hohoho"Siluman Bongkok, akhirnya kena batunya juga kau"."Siluman Babi
Sakti balik mengejek kawannya.
Siluman Bongkok itu mendengus dan segera mengerahkan ilmu andalannya
yang di sebut "Pat He Pek Kut Jiauw (Cakar Tulang Putih Delapan Siluman) yang dahsyat.Ilmu ini adalah gubahannya sendiri berdasarkan ilmu-ilmu dari kedua kitab wasiat dewa yang di dapat olehnya dan keempat rekan silumannya sepuluh tahun yang lalu.Hebatnya bukan main, apalagi setelah di tambah dengan hawa-racun tulang-tulang manusia yang di pakai sebagai tempat latihan.
Dari tangannya berkeredapan bayangan-bayangan cakar yang mengeluarkan
suara mencicit tajam menyerang dari atas seperti burung rajawali mengarah ke seluruh bagian-bagian tubuh rahasia dari gadis tersebut.Setelah mengamati
sejenak, Sian Lee terkejut karena melihat bahwa dasar-dasar ilmu cakar itu
adalah dari kitab Cui Beng Sian Ciang (Tangan Dewa Pengejar Roh) dan kitab
Kim Tiauw Sian Kang (Tenaga Dewa Rajawali Emas).
Namun, gadis itu melawan dengan tak kalah hebatnya.Gerakan pedang
lemasnya liukan tubuhnya,gaya ilmu silatnya dan pancaran tenaganya adalah
pengerahan tingkat tinggi dari dalam kitab ilmu Thian Liong Sip Pat Kiam sut (Delapanbelas Pedang Naga Langit).
Pertempuran tersebut berlangsung seru.Limapuluh jurus telah lewat tapi
keadaan masih tetapsama kuat.Melihat ini Siluman Babi Sakti perlahan
menggenggam tongkat garukannya dan melangkah maju hendak membantu
temannya, tapi tiba-tiba suatu suara mengejek terdengar dari samping.
"Heh, Manusia babi, kau adalah tokoh besar yang sakti, apa kau tidak malu mau mengeroyok seorang gadis?" Tampak seorang pemuda pelajar seperti seorang
siucai telah berdiri dan melangkah ke depan Si Siluman babi tersebut sambil tersenyum.
"Eh, kutu buku bosan hidup"cari mati kau?"Siluman babi sakti tampak marah
dan mengangkat tangannya menampar pipi pemuda itu.Tapi si pemuda segera
mengangkat tangannya menangkis.Terjadi adu tenaga dan keduanya terdorong
mundur satu langkah.Tampaknya tenaga mereka berimbang.
Siluman babi terkejut.Tahu lawannya tidak bisa di pandang enteng, segera
mengangkat senjatanya dan menyerang dengan gencar.Sian Lee mengamati
dasar ilmunya jugasama dengan Si Siluman Bongkok
Si pemuda tidak mandah saja di serang.Tangannya bergerak ke balik jubahnya
dan dilain saat dia sudah memegang sepasang poan-koan-pit yang ujung
kuasnya terbuat dari kuas perak dan emas.Segera siucai itu balas menyerang.
Ternyata Ilmunya hebat.Sian Lee yakin seratus persen bahwa itulah ilmu dari kitab HongIn Sian Pit Ciang (Pukulan Pit Dewa Awan Angin) yang dahsyat.Siucai itu dapat memainkan kedua senjatanya itu dengan dahsyat menandingi siluman
babi tersebut. Tempat itu sudah porak poranda.Pemilik rumah makan tampak meringkuk di
sudut ruangan sedangkan orang-orang yang tadinya sedang makan sudah lari
keluar semua.Tertinggal Sian Lee di sudut ruangan yang mengamati mereka
yang sedang bertarung.
Setelah sekian lama pertempuran tersebut tampak seimbang.Mereka telah
mengerahkan jurus-jurus yang paling ampuh.Sian Lee berdiri perlahan kemudian berjalan ke tengah arena.
Saat itu si bongkok sedang menyerang dengan jurus "Delapan Cakar membetot
sukma", tubuhnya seolah-olah terbagi delapan dengan enambelas tangan yang
menyerang dengan berbagai jurus dahsyat.Sementara si gadis berkerudung itu
juga telah mengerahkan jurus ke delapanbelas yang bernama "Delapanbelas
Naga Mengamuk Mendobrak Langit".Pedangnya bergerak lambat tapi sangat
cepat sekali tibanya.Hawa pedang yang tajam mendesak ke semua penjuru
dalam setarikan nafas.Ini adalah pengerahan jurus antara hidup dan mati dari mereka berdua.
Dalam situasi inilah tubuh Sian Lee melayang ke arah pertarungan
mereka.Tubuhnya bergerak seperti bayangan yang mengelilingi dan menyusupnyusup di antara amukan serangan kedua orang itu sambil mengerahkan jurus
kedua dari ilmu Pat Sian Giam Lie Ciang, yaitu: Chit Hai Sui Sian Ciang (Telapak Dewa Air Tujuh Samudra). Dalam waktu sepersekian detik semua serangan-serangan ke dua orang itu yang saling berbelit tampak redam di bawah tekanan gelembung-gelembung air padat yang keluar dari tangan Sian Lee.
Mereka terdesak ke belakang, dan dalam saat yang hampir bersamaan juga
terdengar seruan kaget dari si Siluman Babi Sakti dan Si Siucai.Mereka juga sudah terpisah.
Saat mereka memandang ke tengah ruangan, tampak seorang pemuda tampan
berpakaian putih dengan rompi harimau putih yang gagah telah berdiri di tengah mereka.
"Lancang"Siapa kau, berani mencampuri urusan kami?"Siluman Babi Sakti
berseru sambil memandang dengan mata mendelik marah.
"Aku Pengelana Tangan Sakti"kita memang belum saling kenal, tapi kalian
berdua telah berhutang kepadaku?""Jawab Sian Lee dengan suara tenang.
"Hweleh"hweleeeh"bocah sombong, hutang apa yang kau maksudkan"Apakah
kau tidak tahu berhadapan dengan siapa"Siluman Bongkok bertanya dengan
penasaran. "Dua kitab Cui Beng Sian Ciang (Tangan Dewa Pengejar Roh) dan kitab Kim
Tiauw Sian Kang (Tenaga Dewa Rajawali Emas)".!"Kembali Sian Lee menjawab
dengan suara tenang.Sementara ke dua siluman di depannya itu tampak
terkejut. "Kalian sudah memiliki kitab itu selama sepuluh tahun, jika saja ilmu itu di gunakan untuk kebaikan, maka kalianlulus ujian sebagai pemilik sejati yang di pilih oleh ilmu-ilmu tersebut, tapi ternyata kalian tidak lulus maka kalian harus mengembalikan ilmu tersebut?"Sian Lee melanjutkan penjelasannya.
"Huh, kitab itu sudah lama kami bakar, kau tidakakan bisa mendapatkannya
lagi"hahahaha?"Siluman Babi Sakti menjawab sambil tertawa.
"Baiklah, aku memang harus mencabut ilmu itu dari kalian?"
"SOMBONG"kau mengandalkanapa " Makan Garpuku?"Siluman Babi Sakti
segera menggerakkan senjatnya menyerang di kuti oleh Siluman Bongkok.
Sian Lee sudah menyaksikan ilmu mereka, setelah menghindar sampai duapuluh
jurus, Sian Lee balas menyerang.
"Kalian merusak keaslian dan kemurnian ilmu-ilmu tersebut.Lihatlah, aku akan mengalahkan kalian dengan kedua ilmu tersebut"Heaahh?"
Kedua lawannya terkejut ketika melihat pemuda itu menyerang mereka dengan
Cui Beng Sian Ciang yang asli.Di tangan pemuda itu ilmu tersebut menjadi
dahsyat berpuluh kali lipat.
Setelah memainkan habis Cui Beng Sian Ciang, Sian Lee merubah dengan Kim
Tiauw Sian Kang yang menyambar-nyambar dari atas.Kedua datuk siluman sesat
tersebut tampak mulai terdesak.Apalagi saat Sian Lee mulai memainkan kedua
ilmu tersebut secara bergantian.Mereka tak sanggup bertahan lama.
Telapak tangan pemuda tersebut bergerak bagaikan kilat yang mengurung rapat tanpa celah ke arah mereka.Melihat bahwa mustahil bagi mereka memperoleh
kemenangan, mata mereka mulai melirik kesana-kemari untuk mencari jalan
melarikan diri.Tapi Sian Lee tidak membiarkan ke dua buruannya lolos.
Siluman Babi Sakti tiba-tiba membanting sesuatu di lantai ruangan itu sehingga menimbulkanasap tebal.Tapi Sian Lee sudah pernah menghadapi tipuan begini.
Tubuhnya berputaran cepat dengan ilmu "Menjejak Angin, Mengejar Cahaya"
yang menimbulkan pusaran kuat yang mengusirasap tersebut dalam
sekejap.Sehingga kedua siluman itu tetap terkurung.
Akhirnya, sian Lee mengakhiri serangannya dengan jurus "Rajawali Sakti
Menggempur Lautan" .Tangan dan kakinya bergerak cepat bagai kitiran
menyerang dari atas saling susul-menyusul.Ilmu ini tampak sederhana, tapi
tenaga yang terkandung di dalamnya menekan ke dua datuk siluman itu
sehingga tidak bias berbuat apa-apa.
Keduanya terlempar ke belakang menabrak dinding dan jatuh dengan tubuh
pingsan.Dan Tian mereka telah di rusak oleh Sian Lee.Untuk seterusnya, kedua orang itu tidak lebih daripada manusia biasa yang tiada kepandaiansama sekali.
Sian Lee mengeluarkan satu tail emas yang di lemarkan kepada pemilik rumah
makan tersebut.
"Paman, saya rasa ini cukup untuk mengganti kerugian paman"maafkan kami
yang telah membuat keributan?"Pelayan itu menyembah dengan kepala
terantuk-antuk sampai ke tanah sambil mengucapkan terima kasih.Tapi Sian Lee sudah mengalihkan perhatian pada si gadis dan si siucai.
Segera si siucai menjura dengan hormat: "Taihiap, namaku Kai Ong, terima
kasih atas bantuanmu, kau sungguh sangat hebat?"
"Akh"segala kepandaian kucing kaki tiga begitu buat apa di banggakan"
kalianlah yang luar biasa"meskipun punya kepandaian tinggi, tapi tidak
sombong.Tampaknya kedua ilmu itu berjodoh dengan kalian?"
"Eh,apa maksudmu?"Kali ini suara si gadis berkerudung itu yang terdenga.Kedua pemuda itu tertegun.Suara itu begitu merdu dan nyaman di dengar.
"Aku tahu Thian Liong Sip Pat Kiam sut dan HongIn Sian Pit Ciang ada pada
kalian. Aku membawa amanat pemilik kitab-kitab wasiat dewa tersebut untuk
mengumpulkan kembali kitab-kitab tersebut, tapi aku melihat bahwa kalian
mempergunakan ilmu-ilmu itu dengan baik, maka aku putuskan untuk tetap
memberikan kedua ilmu tersebut pada kalian". NamakuSian Lee, sampai jumpa
lagi" Sian Lee tidak banyak cakap lagi dan segere melesat bagaiasap , lenyap dari tempat itu.
"Orang muda yang hebat"sayang dia cepat pergi?"Seri Kai Ong dengan suara
menyesal, tapi dia segera berbalik menghadap gadis berkerudung itu.
"Nona, maafkan kelancanganku yang mencampuri urusanmu tadi, bolehkan aku
mengenal nama nona yang mulia?"
"Lian Giok Hui, namaku Lian Giok Hui"tidakapa , aku justru sangat berterima kasih dengan bantuanmu"tapi permisi karena aku tidak bias menemani lebih
lama lagi.Aku harus pergi, selamat tinggal"kai Ong!"Gadis itu melayang ke luar sambil bersuit nyaring.Tak lama kemudian terdengar suara kuda yang di larikan cepat ke arah selatan.
Tamat. Seri 2. Pusaka Golok Iblis dari Tanah Seberang
Siang itu di salah satu selat di tepi pantai lautPo Hai .Seorang nenek yang sedang duduk bertapa di atas sebuah batu karang terjal di pinggir selat tersebut, di kejutkan dengan adanya sesosok tubuh yang terdampar di pinggir pantai
tersebut. Sejenak dia memicingkan matanya, setelah yakin tubuhnyapun segera melesat
dan menyambar tubuh tersebut lalu kembali ke tempatnya semula.Semua ini di
lakukannya hanya dalam waktu dua hitungan.
Tubuh itu dia letakkan di depannya.Setelah diamati , ternyata sosok itu adalah seorang pria berperawakan asing yang berusia kurang lebih limapuluh
tahun.Pakaiannya sudah setengah hancur sedangkan pria itu sendiri tampak
pingsan.Segera nenek itu menotok di beberapa bagian tubuhnya.Tak lama
kemudian pria itu tersadar dan membuka matanya.
"Di mana aku?"Logat pria itu kedengaran kaku.Melihat di depannya ada seorang nenek, matanya menatap tajam penuh tandatanya .
Nenek tersebut hanya tersenyum padanya dan jari tangan kirinya menunjuk ke
laut. "Aku menemukanmu disana "ku lihat tubuhmu lemah, sebaiknya kau makan
ini?"Kata nenek itu sambil menyodorkan tiga potong roti yang dia ambil dari buntelannya.Pria itu segera menyambutnya dan tanpa mengucapkan terima
kasih langsung saja memasukkannya ke dalam mulut.Tampaknya dia memang
sedang kelaparan sekali.
Si nenek membiarkannya sampai selesai makan.Setelah itu diapun bertanya
tentang asal-usul orang itu.Namun yang ditanya hanya diam saja tanpa
menjawab, melainkan segera duduk bersila sambil mengerahkan tenaga dalam.
Tampaknya seperti sedang memulihkan keadaannya.Sepeminuman teh
kemudian dia pun membuka matanya dan memandang si nenek.
"Terima kasih kau sudah menolongku, entah bagimana ku dapat membalas
kebaikan anda?"Pria tersebut menjura memberi hormat tapi bahasanya tidak
lancar. Saat itu dari arah barat berkelebat sebuah bayangan dengan ringan
sekali.Sebentar saja sudah berada di dekat mereka.Pria itu segera melompat
berdiri tanpa menggerakkan kakinya.Tapi melihat nenek di depannya hanya
terdiam saja sedangkan bayangan yang datang ternyata adalah seorang gadis
yang sangat cantik, pria itu menjadi tenang kembali.Dia pikir mungkin gadis ini ada hubungannya dengan si nenek.
"Hebat, ilmu meringankan tubuh yang bagus"siapakah yang mengajari
nona?"Tanya pria tersebut sambil tersenyum.
"Maaf, locianpwe, beliau ini adalah suboku yang ke dua yang mengajarkanku
ilmu meringankan tubuh ini" Gadis itu yang bukan lain adalah Hong Er Yong
menyahut sambil menunjuk nenek di sampingnya.
"Hahaha"Naga sakti tak nanti menetaskan cacing, maaf mataku buta tidak
melihat orang pandai?" Kembali pria tersebut menjura sambil merangkapkan
kedua tangannyadi depan dada.
"Akhh"antar sesama golongan sendiri buatapa pakai banyak peradaban"
silahkan tuan menceritakan kenapa tuan sampai terdampar di pinggir pantai ini, padahal kalau di lihat dari tenaga dalam tuan, saya yakin tuan pasti berilmu sangat tinggi?"" Nenek menjawab sambil juga merangkapkan kedua
tangannyadi depan dada.
"Hemm"kalau mau di ceritakan sangat panjang ceritanya, tapi perkenalkan,
nama saya Paksi Pamungkas, orang di negeriku Jawadwipa menjulukiku "Batara
Angin Pencabut Nyawa" Sesungguhnya saya bersama salah seorang teman saya
sedang dalam perjalanan mengejar seorang murid murtad kerajaan Atas Angin"
sayangnya di tengah laut kapal kami terjerat badai sehingga tidak ada yang
selamat kecuali saya sendiri."Pria itu terdiam sejenak, kemudian melanjutkan kembali.
Sembilan Pusaka Wasiat Dewa Pengelana Tangan Sakti Karya Lovely Dear di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Kami mengejarnya sampai ke tanah Tinggoan ini karena murid murtad tersebut di kabarkan lari kemari.Dia adalah seorang pemuda berdarah Tionggoan.Sedari kecil kami temukan dia terdampar di pinggir pantai dekat kerajaan Atas Angin dan kami mengambilnya sebagai murid, tapi ternyata dia memiliki sifat yang
jahat.Setelah besar dia melarikan diri dan melarikan juga Pusaka terlarang yang sudah lama di segel di kerajaan kami"
"Eh, pusaka apakah itu locianpwe?"Er Yong memotong dengan tertarik.
"Itu adalah Pusaka Sepasang Golok iblis yang selama ini tersimpan dalam ruang penyimpanan rahasia di kerajaan kami.Kalau sampai di salah gunakan maka
akan merupakan bencana bagi dunia."
"Hem, paman jangan kuatir, aku akan membantu paman mencari murid murtad
tersebut itu dan merampas kembali Pusaka Sepasang Golok iblis agar dapat di bawa kembali ke negri paman"subo pasti akan mengijinkan, bukan" Hong Er
Yong tiba-tiba berseru dengan penuh semangat.
Nenek itu hanya tersenyum."Muridku, itu sudah menjadi tugasmu untuk
mencegah dunia ini dari bencanayang mungkin bisa terjadi, tapi kau harus
waspada dan berhati-hati?"
Melihat ini Pria bernama Paksi Pamungkas itu tersenyum lagi."Nona, aku orang tua sangat menghargai bantuanmu, tapi bukannya aku meragukan, hanya saja
setelah menguasai ilmu sepasang golok iblis tersebut, murid murtad itu sangat berbahaya.akusendiripun susah menaklukkan kekuatan golok itu, maukah nona
melayaniku bermain-main sebentar, hanya untuk menenangkan hatiku saja?"
Er Yong itu memandang subonya yang hanya di balas dengan anggukan kepala
saja oleh nenek itu.Maka dengan tenang dia lalu melangkah maju.
"Silahkan paman, aku sudah siap"!"
"Baik, kerahkan seluruh kepandaianmu"Heaaaatttt!"Paksi Sampurna
memulaikan serangannya dengan mendorong kedua telapak tangan ke depan
sambil mengerahkan enampuluh persen tenaganya.Pukulannya mendatangkan
kesiuran angain dingin yang berpusigan amat kuat menggempur ke arah Er
Yong, berusaha menggempur kuda-kudanya.
Melihat ini Er Yong tidak mau menunjukkan kelemahannya, segera di kerahkan
tenaganya menyambut serangan itu denganmanis sekali.Terjadi adu tenaga
yang singkat, namun itu cukup membuat mereka mengerti sampai di mana
tingkat tenaga lawan.
Paksi Pamungkas berdecak kagum.Tak di sangkanya semuda ini tapi gadis di
depannya itu mampu melawan hampir seimbang dengannya.Maka tanpa ragu
lagi dia mengerahkan ilmu olah kanuragannya yang sakti yaitu ilmu "Sepulu
Jurus Amukan Batara Angin".Gerakannya aneh dan dahsyat.Mendatangkan angin
padat yang berpusingan yang membuatnya sulit di dekati.
Er Hong mengerahkan segenap kemampuan ilmu silatnya, tapi tetap tak mampu
mendesak lawan.Setelah limapuluh jurus berlalu, segera dia melompat dan
menyambar senjata payungnya yang di tancapkan di tanah.
"Paman aku akan menggunakan senjataku?"Seru gadis itu.Paksi Pamungkas
tersenyum dan segera menyambar sepotong kayu terdekat.
"Silahkan?"
Er Yong langsung mengerahkan Hok Mo Cap Sha Kiam Sut dan menyerang
dengan hebat.Pertarunganpun kembali berlanjut, dan ini membuat Er Hong
terkejut.Ternyata Pria yang berjuluk Batara Angin Pencabut Nyawa ini memiliki ilmu pedang yang dapat menandingi ilmu pedangnya.Subonya sendiripun tidak
dapat menandinginya lebih dari tigapuluh jurus bila dia menggunakan Hok Mo
Cap Sha kiam sut.
"Cukup"!"
Tak lama kemudian Paksi Pamungkas menarik serangannya di ikuti oleh Er
Hong. "Nona kau hebat, tapi maukah kau mempelajari ilmu pedang yang baru ku
mainkan ini"jangankuatir ,kita tidak ada hubungan guru dan murid, anggap saja ini sebagai hadiah dariku karena kalian sudah berbaik hati membantuku., dan juga sebagai tambahan pengetahuan untuk melawan pengkhianat itu jika kau
bertemu dengannya, bagaimana?"Pria itu menatap Er Yong dan subonya
bergantian. Hong Er Yong, menatap subonya meminta kepastian.
"Anak bodoh, orang mau memberi hadiah kau malah bengong dan tidak
berterima kasih, mau tunggu apa lagi?""Bentak nenek itu.Mendengar itu sserta merta Er Yong bersujut.
"Terima kasih paman, Er Yong akan belajar dengan baik!"
"Bagus, Kau sudah memiliki dasar yang baik, dalam waktu satu bulan saja pasti kau dapat menguasai ilmu Sepuluh Jurus Titisan Dewa Angin dan Ajian Cakra
Bayu!" Demikianlah mulai saat itu selama sebulan, Paksi Pamungkas menyalurkan
energi Ajian Cakra Bayu dan melatih juga mewariskan ilmu pedangnya pada Er
Yong. Seekor kuda merah di larikan dengan cepat ke arah selatan.Penunggangnya
seorang perempuan berpakaian merah muda dan berkerudung merah muda
juga.Dari bentuk tubuhnya yang langsing dan menarik, dapat di ketahui kalau dia itu seorang gadis yang masih muda belia.
Gadis itu melarikan kudanya dengan cepat ke selatan, seperti ada yang sedang di burunya.Rupanya kuda yang dia tunggangi juga adalah kuda pilihan yaitu Ang Hiat Ma (Kuda Darah Merah).
Gadis itu bukanlain adalah Lian Giok Hui, gadis sakti yang menguasai ilmu dari salah satu kitab Wasiat Dewa, Thian Liong Sip Pat Kiam Sut.Setelah melarikan kudanya seharian Giok Hui menambatkan kudanya dan duduk di bawah sebuah
pohon yang rindang.
Baru saja dia beristirahat, tiba-tiba telinganya menangkap orang-orang yang sedang bertempur.Segera dia waspada dan berkelebat ke arah pertarungan
tersebut.Tak lama kemudian dia melihat tiga orang yang sedang bertempur
dengan sengitnya.Satu lawan dua.
Giok Hui terus memperhatikan.Melihat ciri-ciri orang orang yang sedang
bertarung di keroyok itu, kalau tak salah perkiraannya adalah ti dak mirip
penduduk pribumi.Maka dia diam saja dan memperhatikan.
"Hahaha"manusia, kalau tidak segera menyerah dan, maka jangan salahkan
kami Bu TekTo Kui dan Bu Tek Pian Sian Li yang bertindak kejam?"
Giok Hui tekejut, dia ingat! Menurut gurunya Bu TekTo Kui dan Bu Tek Pian Sian Li saat ini adalah merupakan tokoh-tokoh tingkat atas yang kepandaian mereka masih setingkat di atas 5 Iblis dan 5 Siluman.
Saat dia memperhatikan pertarungan tersebut, dia dapati bahwa pria yang di
keroyok itu hampir terdesak.Segera jiwa kependekarannya timbul untuk
menolong.Maka sambil mencabut pedang lemasnya, Giok Hui melayang ke
tengah-tengan pertempuran dan menyerang Bu Tek Pian Sian Li dengan hebat.
Bantuan ini sungguh tak terduga-duga oleh kedua iblis tanpa tanding tersebut, namun mereka tidak dapat berbuat apa-apa.Dengan masuknya Giok Hui yang
menyerang ganas sambil mengerahkan Thian Liong Sip Pat Kiam Sut yang
dahsyat, keadaan berobah kedua iblis itu akhirnya terdesak.
Perlahan, namun pasti Bu TekTo Kui dan Bu Tek Pian Sian Li mulai tersudut.Mau tidak mau mereka akhirnya memilih untuk angkat kaki dari situ daripada
membahayakan nyawa mereka.
"Terima kasih nona, bantuanmu sangat berarti bagi saya?"Orang asing itu
bersuara dan menjura dengan membungkukkan badan.Giok Hui tertawa geli,
karena suara orang tersebut sangat telo. Diaamati umur orang ada sekitar
limapuluhan tahun.
"Akh, paman sebenarnya tidak perlu bantuan saya"Eh paman kau terluka?"Giok
Hui segera maju untuk menolong pria yang di lihatnya memuntahkan darahsegar itu
"Tidak, kepandaian kedua orang itu sungguh sangat hebat, aku keracunan
hebat, untung Ajian Lebur Samudraku sudah ku kuasai sempurna, kalau tidak
aku pasti sudah mati dari tadi."Pria itu tersenyum, sementara di sela-sela
bibirnya masih mengalir darah kental.
"Tapi buktinya paman masih bisa berdiri, itu membuktikan bahwa racun mereka tidak berarti bagi paman?"
"Akhh, sejak awal aku telah kecolongan.Aku mengira mereka orang baik
sehingga tidak berprasangka, tapi mereka membokongku saat aku tidak siap"
sekarang nyawaku tidak lebih dari tiga hari lagi, maukah engkau
menolongku?""Pria itu memandang Giok Hui dengan tatapan penuh harap.
"Baiklah paman, apa yang bisa ku lakukan untukmu?"
"Aku akan mewariskan dua ilmu kepadamu, yaitu Ajian Lebur Samudra dan Ajian Gelap Sewu kepadamu, gunakanlah itu untuk mencari murid murtad yang
membawa lari pusaka kerajaan Atas Angin yaitu Sepasang Golok iblis.Kemudian carilah sahabatku yang bernama Batara Angin Pencabut Nyawa.Ku tahu dia
masih hidup dan ada di daratan tionggoan ini"maukah kau?"Kembali pria itu
menatap Giok Hui.
"Baik Paman, aku bersedia?"
Mulai saat itu selama tiga hari Pria itu tidak memberi kesempatan Giok Hui untuk istirahat kecuali makan.Setiap pagi dan malam dia menyalurkan tenaga dalam
dari Ajian Lebur Samudra dan Ajian Gelap Sewu pada Giok Hui sehingga dia
mendapat kemajuan yang hebat.
Hari ke empat Giok Hui berdiri di depan sebuah kuburan yang baru saja di
buatnya.Dia tidak tahu siapa laki-laki yang telah mengajarnya dua ilmu pukulan yang dahsyat itu.Bukannya dia tidak bertanya, tapi dia tidak di beri kesempatan bertanya.
Perlahan kakinya berjalan meninggalkan kuburan itu.Arahnya tak tentu, namun hatinya saat itu sedang senang.
Hoa san pai adalah partai yang terkenal selama ratusan tahun.Murid-muridnya banyak yang menjadi pendekar-pendekar pembela kejahatan.Banyak ilmu-ilmu
warisan Hoa San Pai yang hebat-hebat telah di kuasai oleh banyak anak
muridnya yang berbakat.
Hari itu suasana di puncak Hoa San Pai ini tampak lain.Mereka kedatangan
banyak tamu.Kurang lebih 50-an orang.Namun mereka bukan datang untuk
berdamai, tpi memaksa Hoa San Pai untuk tunduk dan bergabung dengan
Perkumpulan Golok Iblis.
Nama ininama baru yang baru saja muncul. Dunia kang-ouwsama sekali tidak
tahu darimana munculnya perkumpulan ini. Yang jelas, bahwa satu bulan
terakhir ini Hoa San Pai adalah yang kelima di datangi oleh Perkumpulan Golok Iblis dengan ancaman akan di musnahkan jika tidak mau menurut.
Seorang pria tampan berjubah hitam berdiri di atas sebuah puncak menara.Dua golok yang aneh tersampir di punggungnya.Matanya berwarna merah
memandang tak berkedip ke bawah.Tampak pertarungan berdarah sedang
terjadi di bawahsana . Di kanan kirinya tampak bayangan dua tokoh sesat yang sangat sakti, yaitu Bu TekTo Kui dan Bu Tek Pian Sian Li.
Dia bukanlain adalah murid murtad dari Kerajaan Atas Angin yang sedang di
kejar oleh Batara Angin Pencabut Nyawa dan rekan-rekannya.Pemuda tersebut
adalah Pangeran Ragakaca.Sebenarnya pangeran Ragakaca ini masih berdarah
Tionggoan.Baik perawakan maupun penampilannya memang lebih mirip orang
pribumi.Saat dia tiba dan mulai merajalela, dia bertemu dengan dua iblis
mahasakti yang bersedia mewariskan ilmu-ilmu mereka padanya.Dia kemudian
mengganti namanya menjadi Thian Bu Tek.
Ketua Hoa San Pai saat itu adalah Ceng Sin Cinjin.Berusia kurang lebih
enampuluh tahun saat dia sedang bersamadilah terjadi serangan ini.Jadi yang menyambut para perusuh ini hanyalah ke dua sutenya yaitu, Ceng Hui Cinjin dan Ceng Tek Cinjin bersama barisan andalan Chit Seng Tin (Barisan Tujuh Bintang) yang terkenal dari Hoa San Pai.
Mayat-mayat bergelimpangan sangat mengerikan.Tampak Ceng Hui Cinjin dan
Ceng Tek Cinjin mengamuk di antara para pasukan Golok iblis yang telah
membunuhi para anak murid mereka.Wajah mereka sedih.Tak di sangkaakan
terjadi malapetaka seperti ini sementara ciangbunjin mereka sedang bersemedi tiga bulan bersama dengan muridnya di tempat rahasia di belakang gunung.
Namunapa mau di kata.Malapetaka datang secara tiba-tiba.Hari itu dunia kangouw menerima pengumuman yang di bawa oleh berita angin bahwa Hoa San Pai
telah di hancurkan.Dan ini membuat dunia kang-ouw resah.
Satu minggu setelah itu, seorang pemuda tampan berbaju putih dengan rompi
kulit harimau putih tampak berkelebat mendaki puncak Gunung Hoa San Pai
tersebut.Siapa lagi kalau bukan Sian Lee.Setelah sampai di atas dia segera
menuju ke belakang bangunan-bangunan yang sudah porak-poranda itu.Saat
itulah dari atas puncak berkelebat dua orang dengan cepat.
Tampak dua orang yang berbedausia di hadapannya. Yang satu seorang kakek
yang sudah tua sekali, sedangkan yang satunya pemuda yang sebaya
dengannya "Siancai"siancai, orang muda siapakah kau dan apa keperluanmu di sini?"Sian Lee mendengar suara kakek itu yang tenang bagai air.Dia kagum, orang tua ini pasti lihai sekali.
"Maafkan tee-cu, apakah siauw-tee berhadapan dengan Locianpwe Ceng Sin
Cinjin, ciangbunjin Hoa San Pai yang mulia?"
"Benar anak muda, tapi seperti yang kau saksikan sekarang, Hoa San Pai hanya tinggal nama lagi"."Suara orang tua itu terdengar datar, mengandung nada
kecewa yang amat sangat.
"Siauw-tee turut berduka akan peristiwa ini locianpwe, siauw-tee berjanji akan turut membantu menyelidiki siapa dalang semua ini?" Sian Lee berhenti
sejenak, setelah menarik nafas panjang, dia melanjutkan: "Kedatangan siauwtee adalah mendapat bisikan Kakek Tanpa Nama untuk menyerahkan sesuatu
pada anda."Tangannya merogoh ke balik baju dan mengeluarkan sejilid kitab
yang baru kepada Ceng Sin Cinjin.
"Ini adalah kitab Kim Tiauw Sian Kang (Tenaga Dewa Rajawali Emas) yang baru saja selesai siauw-tee tulis kembali.Menurut Kakek Tanpa Nama, dari antara
Sembilan Kitab Wasiat Dewa, ada empat kitab yang kurang beruntung sehingga
terjatuh ke tangan golongan sesat, dua di antaranya sudah siauw-tee temukan jejeknya ketika bertarung dengan dua dari Lima Siluman Bumi. Nah kitab ini, mohon di jaga oleh Hoa San Pai dan di wariskan kepada yangberbakat .
"Siancai"Siancai, Sembilan Kitab Wasiat Dewa adalah kitab yang tertinggi di dunia kang-ouw.Pantas saja siluman-siluman tersebut menjadi sangat lihai. Dan sekarang, hanya dengan melihat saja, sicu sudah dapat menuliskan kembali,
akhh orang tua itu sungguh memiliki penerus yang hebat"."
Sian-Lee lalu memohon diri dari Ceng Sin Cinjin dan berkelebat dari tempat
tersebut bagaikanasap saja.Hal ini membuat Ciangbunjin Hoa San pai itu
menggelang kepala sambil meleletkan lidah saking kagumnya.
"Suhu, dia sangat hebat sekali, apakah aku bisa jadi sama seperti dia?"Suara seorang pemuda memecah kesunyian itu.
"Sayang sekali ilmu gurumu ini belum dapat melampaui kepandaian guru
pemuda itu, tapi jika kau sungguh-sungguh belajar, kau akan tetap menjadi
pendekar yang pilih tanding, tinggal ah kau tiga bulan lagi sambil mempelajari kaukoat dari Kim Tiauw Sian Kang (Tenaga Dewa Rajawali Emas) ini.Dengan
tingkat yang kau miliki sekarang, tak sulit bagimu untuk mempelajarinya."
Satu bulan berlalu dengan cepat.Di salah satu puncak di pegunungan Wu Yi San, yaitu Puncak Pelangi tampak sebuah bayangan berlari dengan sangat cepat
sekali.Sekajap saja dia sudah berada di puncak tersebut.
Saat dia tiba di puncak, di lihatnya dua orang yang sudah sangat tua sekali sedang duduk saling berhadapan menghadap sebuah papan catur.Melihat ini
pemuda itu yang bukanlain adalah Sian Lee segera berlutut.
?"Maaf lojin, teecu terlambat?"
"Hehehe..Sian Lee, kau tidak punya banyak waktu lagi, segera kau jajal
kepandaian kakek bangkotan aneh ini."
Sian Lee terkejut, tapi dia tidak berani membantah.Di lihatnya kekek aneh yang mungkin sebaya dengan Si Kakek Tanpa Nama itu memandang kepadanya
dengan tatapan mata yang lembut.Dia terkejut, karena tatapan tersebut adalah tatapan orang yang sudah memiliki Iweekang yang maha sempurna seperti
gurunya.Sekilas dia segera dapat tahu bahwa dia tak mungkin menang.
"Maafkan tee-cu, locianpwe"kepandaian teecu tidak ada artinya bila di bandi g dengan locianpwe, tapi tee-cu tidak berani membantah perintah lo-jin, biarlah tee-cu yang bodoh mohon pelajaran?"
Selesai berkata demikian, segera Sian Lee mengerahkan tenaganya sepenuhnya
dan dilain saat dia telah menyerang kakek tersebut dari delapan penjuru dengan jurus ke delapan dari Pat Sian Giam Lie Ciang (Tarian Maut Delapan Dewa) nya, yaitu Tarian Kemurkaan Delapan Dewa.
Ilmu ini sangat dahsyat sekali, karena merupakan perpaduan tujuh jurus yang di jadikan satu.Namun anehnya, tidak terjadi kerusakan apapun di sekitar tempat tersebut oleh karena kakek tersebut yang ternyata mengerahkan apa yang di
sebut "pembatas" .Pembatas ini menyebabkan mereka seperti sedang bertarung
dalam sebuah arena yang tertutup rapat sehingga pengaruh dari pertempuran
tersebut hanya berada sebatas lingkaran yang telah di buat itu.
Hanya bahayanya ialah, kalau yang mengerahkan pembatas itu kalah, maka
efeknyaakan langsung menghancurkan area yang sekitarnya yang seharusnya
hancur. Sian Lee kagum sekaliakan kehebatan kakek itu, karena hanya orangorang yang sudah mencapai tingkat tenaga dalam yang amat tinggi seperti
kakek ataupun gurunya sajalah yang dapat membuat "pembatas" seperti ini.
Pertarungan tidak terlalu lama karena keadaan Sian Lee kemudian berubah
aneh, tadinya dia dalam posisi menyerang tapi sekarang matanya terpejam dan duduk bersila dengancara yang aneh sekali Sementara dari dalam tubuhnya
keluar bayangan semu tiga orang yang bersilat memainkan empat macam ilmu
yang asing.Sementara kakek aneh itupun sudah duduk bersila di hadapannya
sambil tangan kanannya menunjuk ke dahi Sian Lee.
Limajamkemudian, kedua orang itu berhenti.Sian Lee bangun sambil menjura
kepada kakek itu."Terima kasih locianpwe mau memberi petunjuk yang berharga ini pada tee-cu, tapi kalau boleh tahu, apakah nama-nama dari ketiga ilmu
tersebut?"
"Anak muda kau berbakat, itu sebabnya aku sangat gembira kau dapat
menguasai ketiga ilmu itu dengan baik.Ilmu yang pertama adalan Ajian Tapak
Begawan Pamungkas, Ilmu kedua adalah Ajian Cakra Pancasona, ketiga adalah
Ilmu Tarian Jari Sembilan Dewa..." kakek itu menarik nafas panjang, kemudian melanjutkan "Sebenarnya itu adalah ilmu terlarang dan rahasia dan kau bukan muridku, tapi dunia membutuhkan tanganmu maka aku mengajarkannya
padamu, tapi kau harus ingat jika suatu hari ku dapati kau menggunakan ilmu-ilmu tersebut untuk kejahatan, aku akan datang mencabutnya sendiri"
"Terima kasih locianpwe, namun ku tahu bahwa bukan tiada maksudnya,
locianpwe mengajarkan ilmu ini pada teecu"bolehkan aku mengetahui?"
"Hemm"Dunia persilatan sekarang sedang dalam keadaan bahaya.Sepasang
Golok Iblis adalah sepasang Golok tumbal penghisap darah yang tak dapat di
musnahkan oleh ilmu apapun selain oleh Ajian Tapak Begawan Pamungkas dan
Ajian Cakra Pancasona"."
"Heh, apa maksudmu ilmu yang ku ajarkan padanya tidak bisa menandingi Golok tersebut, tapi ku lihat ilmu-ilmu yang kau ajarkan padanya tidaklah di sebelah atas dari jurus Tarian Kemurkaan Delapan Dewa?"" Tiba-tiba Kakek tanpanama
menyelutuk penasaran dengan tatapan miring"
"Hohoho"siapa bilang"Hanya maksudku, walaupun ilmu-ilmu yang lain bisa
mengalahkan kekuatan golok tersebut, tapi hanya Ajian Tapak Begawan
Pamungkas dan Ajian Cakra Pancasona-lah yang bisa memusnahkan keberadaan
kedua senjata tersebut"."
"Anak muda, Ilmu pemegang Sepasang Pusaka itu tidaklah mengatasi tingkat
yang kau miliki, tapi saat dia memegang sepasang pusaka tersebut, maka para iblis dalam pusaka itu akan merasuki dirinya dan membuat tenaganya meningkat puluhan kali lipat, berhati-hatilah?"
"Satu lagi, kalau kau bertemu muridku, mengalahlah sedikit padanya"hahaha"
Setelah selesai berkata demikian kedua orang kakek tua itu raib dari situ,
meninggalkan Sian Lee yang hanya termenung.Dia sadar bahwa kedua pusaka
yang harus dia musnahkan itu memang suatu ancaman yang sangat serius bagi
dunia kang-ouw.Tak lama kemudian tubuhnyapun berlalu bagaiasap dari tempat
itu. Hari itu Perkumpulan Kay Pang di propinsi See-Ouw tampak sibuk.Paraangota
perkumpulan sibuk menyambut para undangan yang datang.Rupanya ada
peristiwa istimewa yang sedang mereka laksanakan, yaitu hari ulang tahun
ketua Kai-pang yang bernama Tung Ci berjuluk Sian Tung Sin Kai (Pengemis
Sakti Tongkat Dewa).
Acara itu juga sebenarnya di laksanakan untuk mengumpulkan para tokoh-tokoh utama dunia persilatan untuk merundingkan isu dunia persilatan akhir-akhir ini mengenai munculnya Perkumpulan Golok Iblis yang merajalela.
Hari menjelang siang, di tengah perjamuan yang di hadiri oleh hampir seratus undangan, acara kemudian di buka oleh Ciang Hok Sun. Ciang Hok Sun ini
adalah wakil ketua Kaipang.Julukannya adalah Liong Tung Sin Kai.Perawakannya tinggi besar dan berwibawa.Dia terkenal dengan tongkat Naganya yang lihai,
dan dia juga sudah menguasai dua belas jurus dari pukulan Hang Liong Sip Pat Ciang yang menggegerkan dunia kangouw ratusan tahun silam.
"Cuwi sekalian, terima kasih atas kesediaan cuwi menyambut baik undangan dari Pang-cu kami, silahkan menikmati hidangan ala kadarnya?" Suaranya lantang
dan kuat sehingga di dengar oleh semua orang sehingga mereka kagumakan
tenaga orang ini.
Di sebelah atas panggung tampak sebuah meja khusus yang lebih besar di
kelilingi oleh 24 tempat duduk.Semuanya penuh dan ternyata mereka adalah
orang-orang penting dari berbagai partai besar serta beberapa perkampungan
yang ada. Di sela-sela tertawa dan senda gurau yang terjadi di antara mereka tiba-tiba seorang hwesio bertanya dengan nada serius.
"Hemm"Tung-pangcu,kamitahu bahwa ada hal lain yang cukup serius yang
hendak di bicarakan dengan kami, apakah itu?"Dia adalah Hong Sin Hwesio yang merupakan wakil dari ketua Siauw Lim Pai.
Tung Ci memandang semua orang sambil tersenyum: "Cuwi sekalian yang
terhormat, tentunya cuwi sekalian tahu berita menggeparkan akhir-akhir ini
mengenai kemunculan Perkumpulan Golok Iblis yang merajalela"Ini adalah suatu hal yang perlu kita pikirkan bersama"bagaimana menurut cuwi
sekalian?"Berkata demikian kakek yang telah berusia kurang lebih enampuluh
tahun ini menyapu semua yang hadir di situ dengan wajah tersenyum.
"Benar, sampai saat ini Lima partai sesat dan enam perkumpulan telah
bergabung dengan mereka, bahkan ada empat perguruan besar yang telah
mereka hancurkan, yaitu: Khong Tong pai, Cing San Pai, Go Bi Pai dan terakhir Hoa San Pai"ini tidak bias di biarkan terus karena kekuatan mereka makin
Sembilan Pusaka Wasiat Dewa Pengelana Tangan Sakti Karya Lovely Dear di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
bertambah besar, cepat atau lambat mereka akan menyantroni semua partai
yang lain?"Seorang kaket menyambung dengan nada emosi.
"Saya setuju dengan apa yang di katakan Kow Ceng Cinjin dari Kun Lun Pai,
saya punya satu usul yang sekiranya bisa kita boleh lakukan bersamasama?""Yang bertanya kali ini adalah Kwan Tin Ok, dia adalah wakil ketua dari Cing Ling Pai.
"Hemmm...silahkan saudara Kwan mengemukakan maksud saudara, kami akan
mendengarkan?"Kembali Tung Ci berkata sambil tersenyum.
"Agaknya masa damai yang kita nikmati selama ini sudah mulai berakhir
sehingga kita harus mulai angkat senjata lagi"Aku mengusulkan agar kita dapat memilih seorang Beng-cu yang akan memimpin pergerakan kita menghadapi
para tokoh sesat tersebut, bagaimana?"
Semua orang terdiam.Melihat suasana vakum ini, wakil ketua Siaw Lim Pai,
Khong Bok Hwesio angkat suara:
"Siancai-siancai, memang sudah waktunya bagi kita untuk memilih seorang
Beng-Cu yang baru"tapi kalau kita memilih sekarang tidak adil karena tidak
semua yang telah hadir.Dan lagi siapa yang cocok untuk memikul tugas yang
berat ini tentunya harus berjiwa ksatria dan pemimpin yang bias di jadikan
teladan, juga haruslah memiliki kepandaian yang cukup tinggi".Hemm, baiknya sekarang kita pilih dulu pemimpin sementara yang akan memimpin kita untuk
mengadakan persiapan selama tiga bulan ke depan ini, bagaimana?"
"Kalau soal kepandaian, kami tidak meragukan sama sekali akan keberadaan
Siauw Lim Pai, Cuma entah Khong Bok Suhu bersedia menerima tugas
sementara ini ataukah tidak"Bagaimana menurut pendapat cuwi sekalian?""
"AKUUUURRRR".!"
"Kami setuju"..!"
Semua orang sama tahu akan pamor dari Siauw Lim Pai yang mengatasi semua
partai-partai lainnya, sehingga tidak ada yang menolak ketika akhirnya Khong Bok Hwesio di pilih sebagai pemimpin sementara sambil mempersiapkan rapat
pertemuan kaum pendekar untuk memilih Beng-cu baru.
"HOHOHOHOHOOOOHHOHOOOO?""Sungguh suatu reuni yang
menyenangkan!Tapi mengapa kalian tidak mengundang kami"..."
Tiba-tiba tempat itu di kejutkan oleh suara tertawa yang keras memekakkan
telinga.Beberapa orang yang memiliki kepandaian tinggi segera duduk bersila untuk menahan terjangan suara yang amat kuat tersebut, tapi bagi anak-anak
murid yang masih rata-rata segera roboh tak sadarkan diri dengan telinga serta hidung mengeluarkan darah.
Melihat keadaan ini, Khong Bok Hwesio segera mengerahkan segenap
tenaganyaa dan berseru:"Omitohud, keluarlah?", namun sayang suaranya
masih kurang kuat melawan suara tertawa aneh tersebut sehingga akibatnya
gentakan tenaganya membalik dan membuatnya luka dalam.
Saat semua orang berseru khawatir terhadap hwesio tersebut, tiba-tiba di
tempat itu telah muncul tiga orang yang berdiri tegak di tengah
panggung.Mereka bukan lain adalah Thian Bu Tek atau Pangeran RagaKaca di
ikuti oleh Bu TekTo Kui dan Bu Tek Pian Sian Li.
Di belakang mereka mengikuti se-pasukan besar kurang lebihlima ratus orang, lengkap dengan semua tokoh-tokohnya yang hebat-hebat.
"Hem, kalian memang memiliki rencara yang bagus, tapi sayang sekali karena
tempat ini akan menjadi kuburan kalian"hahahaha!"Suara Thian Bu Tek
menggema dengan nada sombong.
Para tokoh-tokoh yang berkumpul terkejut melihat akan hal ini, apalagi melihat momok Bu Tek To Kui dan Bu Tek Pian Sian Li yang menggetarkan dunia itu,
segera mereka sadar bahwa tidak ada seorangpun dari antara mereka yang akan mampu menghadapi ke dua datuk sesat tersebut..
Namun Tung Ci si Sian Tung Sin Kai sudah nekat da tidak mau kehiangan
wibawa.Bagaimanapun semua yang hadir di situ adalah para tamunya.Segera
memberi kode pada salah satu anak buahnya yang segera melepaskan tanda
bungaapi ke udara."Hehehe"kau boleh senang, tapi kami masih memiliki hampir seribu orang murid kaipang yang akan segera muncul membantu.
"Bagus kita lihat saja, Bu Tek Pian Sian Li, bungkam pengemis kelaparan bau tanah ini?"Thian Bu Tek memberi perintah.
Belum habis suaranya, Tubuh nenek sakti itu segera melayang ke depan dengan sangat cepat sekali dan sudah menyerang dengan cambuk saktinya yang aneh.
"Barisan Teratai Lima Unsur" Segera Tung Ci berteriak, dan serentak empat
orang yang merupakan wakil-wakilnya bergerak dengan cepat mengerahkan
jurus-jurus terkuat dari Hang-Liong Sip pat Ciang yang mereka kuasai untuk
menahan serangan Bu Tek Pian Sian Li tersebut.
"Wuuuuttt".Tarr"tarrr?""Ciuuut"syuuuut---syuuuut".Pletarrrr!"
Terjadi bentrokan tenaga dalam yang singkat, namun itu sudah membuat kelima orang itu terpental mundur dengan mulut melelehkan darahsegar . Semua orang segera sadarapa yang terjadi.Peta kekuatan terlalu besar, dan banyak yang
mulai putus asa.
"Masih tidak mau menyerah, mau tunggu apa lagi?"Kembali terdengar suara
dingin dari Thian Bu Tek?"
"Huh, Siapa yang mau menyerah"...Kau gembira kepagian manusia
pengkhianat!"Suatu suara yang merdu di ikuti sesosok tubuh yang amat cantik bagaikan bidadari yang turun dari kayangan ang entah lewat mana, telah berdiri di tempat itu.
Gadis itu memiliki tubuh yang langsing dan wajah yang ayu.Dia bukanlain adalah Lian Gion Hui.Kali ini dia tidak memakai kerudung sehingga terlihatlah wajahnya yang amat cantik menawan itu, sedang tersenyum simpul.
Melihat Gadis ini, Thian Bu Tek terbelalak, sedangkan kedua iblis Bu TekTo Kui dan Bu Tek Pian Sian Li tertawa girang.
"Gadis liar, akhirnya kau muncul juga di sini, hah"apakah orang yang kau tolong tempo hari itu sudah menjadi mayat?"pasti"pasti"karena tidak ada orang yang dapat bertahan lebih dari satu hari bila terkena racun kami yang
mematikan?"Bu Tek Pian Sian Li bertanya dengan lagak sombong.
"Hehehe, Bu Tek Pian Sian Li kau mundurlah dulu, biar aku menangkap gadis ini untuk ketua?" Bu TekTo Kui memotong pembicaraan mereka.
Giok Hui jadi marah mendengar ini, tanpa banyak bicara segera di loloskannya pedang lemasnya dan menyerang Bu TekTo Kui dengan dahsyat.Kepandaian
Giok Hui sudah maju pesat di banding tiga bulan yang lalu. Seranganserangnnya yang dahsyat dan mematikan sangat merepotkan Bu TekTo Kui
sehingga mau-tak-mau dia harus mengeluarkan goloknya dan melayani gadis
itu. Semua orang terkagum-kagum dan heran melihat gadis itu yang dapat
menempur Bu TekTo Kui sama kuat tersebut.Diam-diam muncul setitik harapan
di antara mereka utuk lolos. Tapi mereka melihat bahwa disana masih ada Bu
Tek Pian Sian Li dan pemuda yang di sebut ketua itu sertapara pengikutnya yang belum turun.
"Hihihihi Setan Golok, sisakan lawan ini untukku saja, biar aku menjajalnya?"
"Tunggu dulu, masih ada aku yang akan melayanimu, nenek jahat!..." Tiba-tiba di tempat itu juga telah berdiri sorang gadis lain yang tak kalah cantiknya dari gadis yang sedang menempur Bu TekTo Kui tersebut.
Gadis ini memegang sebuah payung hitam pendek di tangannya, dan
memandang Bu Tek Pian Sian Li sambil tersenyum.
"Ayolah nenek peot, aku akan melayanimu bermain sebentar sebelum aku
menghukum pengkhianat dan pencuri pusaka itu"!"Sambil berkata demikian,
tangan kirinya menunjuk ke arah Thian Bu Tek.
"Anak bau kencur kurang ajar, kau akan merasakan penderitaan yang tak akan
habisnya"hi aaaaatt!?"Ctarrrrr"tarrrr"." Nenek itu berkelebat menyerang ke
dua puluh tiga jalan darah di tubuh gadis itu yang bukanlain adalah Er Yong.
Dahsyat sekali serangan tersebut.Namun Er Yong tidak gugup.Cepat dia lalu
membentangkan paying kecilnya memutari tubuhnya.Dalam satu gerakan saja,
semua totokan itu di patahkan dengan mudah, dan di lain saat dia telah
memainkan Hok Mo Cap Sha kiam sut dengan payungnya.
Pertempuran berlangsung seru antara keempat orang tersebut.Tanpa terasa
seratus jurus berlalu.Baik Bu TekTo Kui maupun Bu Tek Pian Sian Li tak
menyangka sama sekali jika kedua lawan mereka yang masih muda ini sanggup
menandingi mereka.Walaupun sudah mengerahkan jurus-jurus tingkat tinggi
mereka, namun tetap saja tidak bisa membuat perubahan.
Saat-saat menentukan Bu TekTo Kui mengerahkan ilmu Golok puncaknya yang
sakti, tiba-tiba Lian Giok Hui bergerak dengan cara aneh.Tangan kirinya tiba-tiba menancarkan sinar biru terang, dan menghantam ke arah datuk itu yang tidak
sempat menangkis dan langsung terpental ke belakang.
Di saat yangsama suara berpusingan bagaiguntur Menggelegar di sertai terpaan angin aneh terdengar datang dari arah pertempuran Er Yong dan Bu Tek Pian
Sian Li. Nenek sesat inipun sudah sangat terdesak hebat sekali.
"Ajian Lebur Samudra":" "Jurus Titisan Dewa Angin"!"Terdengar suara Thian
Bu Tek yang terkejut sekaligus gentar. Segera dia mencabut sepasang golok
Iblis di punggungnya dan melompat ke tengah-tengah pertarungan sambil
berseru: "Minggir kalian, biar Golok Iblis yang menghadapi mereka"
Kedua datuk sesat itu sudah pernah merasakan kehebatan Sepasang Golok Iblis segera merangkak menjauhi pertempuran tersebut.Tampak wajah Thian Bu Tek
berubah menjadi hitam semua dengan mata merah dan dengan gencar
menyerang ke arah ke dua gadis tersebut.
"Bagus, ternyata kaulah pencuri dan pengkhianat itu"Hari ini kau akan
menerima balasanmu".
"Heh"heh"heh"Golok ini sudah di keluarkan, artinya hanya bisa di sarungkan
oleh tumbal darah kalian"Heaaaattt?"Segera Thian Bu Tek berseru nyaring dan goloknya berkelebat cepat mengarah pada kedua gadis tersebut.Dalam waktu
singkat saja mereka bertiga sudah terlibat pertempuran yang dahsyat dan aneh.
Golok itu berputar-putar mengelilingi pemuda tersebut.Sedangkan sinar pedang dan payung serta pukulan-pukulan ke dua gadis tersebutmenggempur hebat dari jarak yang agak sedikit jauh.
Dalam waktu singkat saja limapuluh jurus telah mereka lewati.Dan sebentar saja telah memasuki tahap puncak.Er Yong segera memindahkan pedang ke tangan
kiri sambil mamainkan jurus Titisan Dewa Angin sementara tangan kirinya penuh dengan pengerahan Ajian Cakra Bayu yang dahsyatnya bukan kepalang.
Sementara itu Giok Hui menyalurkan kekuatan Ajian Gelap Sewu di ujung
pedangnya dan tangan kiri tetap mengerahkan kekuatan tertinggi dari Ajian
Lebur Samudra. Tanpa di beri aba-aba, kedua gadis itu seperti sehati saja, menyerang dari kedua sisi kanan dan kiri yang segera di sambut oleh sepasang Golok Iblis yang
mengaum-ngaum dahsyat.
"Zi ing"..Ci i t"..BLARRR?".BLAARRRR!"Pancaran sinar yang memekakkan
telinga dan menyilaukan mata terjadi saat kekuatan-kekuatan tersebut beradu.
Tampak dua sosok tubuh terlempar sambil memuntahkan darahsegar .Dua gadis
itu terluka parah.Sementara tubuh Thian Bu Tek juga tertanam dalam tanah
sampai di lutut.
"Hehehe"masihkah kalian hendak melawan?""Suara Thian Bu Tek terdengar
sambil mengejak.
"Huh, Golok Iblis yang jahat, sudah waktunya untuk di musnahkan"."Tiba-tiba terdengan suara yang lembut.Sesosok bayangan telah berdiri di hadapan Thian Bu Tek.
"Siapa kau?"Tanyanya dengan marah.
"Aku, Aku datang untuk memusnahkan Golok Iblis, akhh"sayang aku sedikit
terlambat."Pemuda yang bukanlain adalahh Sian Lee itu menjawab dengan
suara menyesal sambil memandang ke arah dua gadis tersebut yang
memandang kepadanya dengan girang.
"Lee-Koko!!!"Serempak mereka berseru hampir bersamaan.Sian Lee membalas
menatap mereka berdua dengan tersenyum.
"Masih bisakah kalian bertahan sebentar?"
Kedua gadis itu mengangguk perlahan.
Sianlee segera memandang lagi Thian Bu Tek didepannya itu dan berkata
dengan suara lembut:
"Sadarlah, dan berikan senjata itu untuk di musnahkan.Pusaka ituakan
berbahaya bagimu karena kau bukanlah pewaris sahnya. Jika kau tetap
melanjutkan menggunakannya, kau akan hancur sendiri"
"Huh, siapa kau yang berani memerintahku"makan ini"!" Tiba-tiba tangan
Thian Bu Tek bergerak cepat melemparkan kedua senjata tersebut ke arah dada dan perut Sian Lee"
"AWAAAssss?"Terdengar teriakan dari Er Yong yang khawatir, yang di kuti
seruan tertahan dari Giok Hui serta para tokoh-tokoh yang hadir.
Jarak yang begitu dekat itu sangatsusah untuk menghindar sehingga tidak
sampai satu detik kedua ujung Golok itu telah menancap di dada dan perutnya.
Semua orang menahan nafas sambil menunggu.Namun aneh, tidak ada jeritan
kesakitan dari mulun Sian Lee.Ketika semua orang memandang lebih
teliti.Mereka di kejutkan oleh suatu keaneha.
Betapa tidak"Kedua Golok itu menembus sampai ke belakang tubuh si pemuda
tapi tidak membunuhnya.Justru saat itulah keluarasap hitam berbau amis yang sangat banyak dari tubuh pemuda tersebut tepat di tempat tembusnya kedua
golok iblis itu.
Sesosok bayangan melesat memasuki arena dan langsung menyambar sepasang
Golok yang keluar dari tubuh Sian Lee sebelum ada seorangpun mencegahnya.
Semua orang terkejut dan memandang penuh selidik.Mereka melihat seorang
pria asing yang berompi aney telah berdiri di tengah-tengah panggung.
Pria itumengangkat kedua tangannya dan membenturkan kedua pusaka
tersebut.Terdengar seruan nyaring dan kedua pusaka itu yang telah berwarna
putih, lenyap dari kedua tangannya.
Saat asap hitam yang keluar dari tubuh Sian Lee lenyap, lukanya kembali seperti sedia kala,hanyatubuhnya saja yang berkeringat.Pria itu membalikkan tubuh dan menghadap Sian Lee.
"Orang muda aku adalah Paksi Pamungkas, julukanku Batara Angin Pencabut
Nyawa, Aku mengejar murid murtad ini yang mencuri pusaka kami, dan berkat
pertolonganmu ke dua golok ini bahkan sudah di bersihkan unsur jahatnya oleh darah gaib."
"Darah Gaib"Aku tak mengerti paman!"Tanya Sian Lee heran.
"Itulah yang mengherankanku, Ilmu darah Gaib adalah ilmu terlarang yang
hanya di warisi oleh para leluhur Kerajaan Atas Angin, hem"apakah kau
menguasai dua ilmu yang di sebut Ajian Tapak Begawan Pamungkas dan Ajian
Cakra Pancasona?"Kembali Paksi pamungkas bertanya.
"Benar paman, aku menguasai ke dua ilmu itu?"
"Pantas".pantas"ketahuilah anak muda, perpaduan kedua ilmu itu, bila sudah
mencapai tingkat yang paling tinggi akan membuat pemiliknya memiliki Ilmu
Darah gaib yang tanpa tanding.Banyak sekali kegunaan ilmu itu, kau harus hati-hari karena ilmu itu sangat dahsyat sekali" Sesudah itu pria tersebut berpaling mendekati Er Yong.
"Suhu"aku tidak bisa bergerak, racun golok itu sangat hebat."Er Yong berkata pada pria itu.
"Jangan khawatir, hanya pemuda itu yang bisa menyembuhkanmu,
tapi?"Mendadak dia terdiam.
"Tapi apa guru?"Er Yong balas menatap gurunya yang justru menatap ke arah
Giok Hui yang saat itu juga memandang pada mereka dan mendengar katakatanya. "Tampaknya hatimu harus sedia berbagi, karena gadis itu juga terluka
sepertimu?"
Kedua gadis itu saling menatap lama, kemudian keduanya saling
menganggukkan kepala sambil tertunduk.
Sementara itu Sian Lee tidak mendengar percakapan ketiga orang itu karena dia telah menghadap ke arah Thian Bu Tek, sementara ke dua datuk sesan Bu Tek
To Kui dan Bu Tek Pian Sian Li sudah tidak nampak lagi di situ.
"Huh, kau mau bunuh, bunuhlah"kau kira aku takut mati.Kau tidak lebih
hanyalah seorang pengecut yang berlagak di hadapan lawan yang sudah tidak
berdaya."Seru Thian Bu Tek pada Sian Lee.
"Huh, manusia sepertimu layak mampus, tapi aku merasa kasihan jika kau harus mati menggenaskan.Biarlah paman ini membawamu pulang, tapi semua ilmumu
harus lebih dahulu di hilangkan."Tak seorangpun melihat bayangannya bergerak, tiba-tiba Thian Bu Tek menjerit dan terlempar.Dia coba bangkit sambil
mengerahkan tenaga, tapi semua tenaganya telah musnah.
Sian Lee kemudian membalikkan badan dan berkelebat lenyap dari tempat itu
sambil membawa Er Yong dan Giok Hui.
"Paman silahkan bawa, pengkhianat itu?"
TAMAT Seri 2. Pusaka Golok Iblis dari Tanah Seberang
Siang itu di salah satu selat di tepi pantai laut Po Hai. Seorang nenek yang sedang duduk bertapa di atas sebuah batu karang terjal di pinggir selat tersebut, di kejutkan dengan adanya sesosok tubuh yang terdampar di pinggir pantai
tersebut. Sejenak dia memicingkan matanya, setelah yakin tubuhnyapun segera melesat
dan menyambar tubuh tersebut lalu kembali ke tempatnya semula. Semua ini di lakukannya hanya dalam waktu dua hitungan.
Tubuh itu dia letakkan di depannya. Setelah di amati, ternyata sosok itu adalah seorang pria berperawakan asing yang berusia kurang lebih limapuluh tahun.
Pakaiannya sudah setengah hancur sedangkan pria itu sendiri tampak pingsan.
Segera nenek itu menotok di beberapa bagian tubuhnya. Tak lama kemudian
pria itu tersadar dan membuka matanya.
"Di mana aku?" Logat pria itu kedengaran kaku. Melihat di depannya ada
seorang nenek, matanya menatap tajam penuh tanda tanya.
Nenek tersebut hanya tersenyum padanya dan jari tangan kirinya menunjuk ke
laut. "Aku menemukanmu di sana"ku lihat tubuhmu lemah, sebaiknya kau makan
ini?" Kata nenek itu sambil menyodorkan tiga potong roti yang dia ambil dari buntelannya. Pria itu segera menyambutnya dan tanpa mengucapkan terima
kasih langsung saja memasukkannya ke dalam mulut. Tampaknya dia memang
sedang kelaparan sekali.
Si nenek membiarkannya sampai selesai makan. Setelah itu diapun bertanya
tentang asal-usul orang itu. Namun yang di tanya hanya diam saja tanpa
menjawab, melainkan segera duduk bersila sambil mengerahkan tenaga dalam.
Tampaknya seperti sedang memulihkan keadaannya. Sepeminuman teh
kemudian dia pun membuka matanya dan memandang si nenek.
"Terima kasih kau sudah menolongku, entah bagimana ku dapat membalas
kebaikan anda?" Pria tersebut menjura memberi hormat tapi bahasanya tidak
lancar. Saat itu dari arah barat berkelebat sebuah bayangan dengan ringan sekali.
Sebentar saja sudah berada di dekat mereka. Pria itu segera melompat berdiri tanpa menggerakkan kakinya. Tapi melihat nenek di depannya hanya terdiam
saja sedangkan bayangan yang datang ternyata adalah seorang gadis yang
sangat cantik, pria itu menjadi tenang kembali. Dia pikir mungkin gadis ini ada hubungannya dengan si nenek.
"Hebat, ilmu meringankan tubuh yang bagus"siapakah yang mengajari nona?"
Tanya pria tersebut sambil tersenyum.
"Maaf, locianpwe, beliau ini adalah suboku yang ke dua yang mengajarkanku
ilmu meringankan tubuh ini" Gadis itu yang bukan lain adalah Hong Er Yong
menyahut sambil menunjuk nenek di sampingnya.
"Hahaha"Naga sakti tak nanti menetaskan cacing, maaf mataku buta tidak
melihat orang pandai?" Kembali pria tersebut menjura sambil merangkapkan
kedua tangannya di depan dada.
"Akhh"antar sesama golongan sendiri buat apa pakai banyak peradaban"
silahkan tuan menceritakan kenapa tuan sampai terdampar di pinggir pantai ini, padahal kalau di lihat dari tenaga dalam tuan, saya yakin tuan pasti berilmu sangat tinggi?"" Nenek menjawab sambil juga merangkapkan kedua tangannya
di depan dada. "Hemm"kalau mau di ceritakan sangat panjang ceritanya, tapi perkenalkan,
nama saya Paksi Pamungkas, orang di negeriku Jawadwipa menjulukiku "Batara
Angin Pencabut Nyawa" Sesungguhnya saya bersama salah seorang teman saya
sedang dalam perjalanan mengejar seorang murid murtad kerajaan Atas Angin"
sayangnya di tengah laut kapal kami terjerat badai sehingga tidak ada yang
selamat kecuali saya sendiri." Pria itu terdiam sejenak, kemudian melanjutkan kembali.
"Kami mengejarnya sampai ke tanah Tinggoan ini karena murid murtad tersebut di kabarkan lari kemari. Dia adalah seorang pemuda berdarah Tionggoan. Sedari kecil kami temukan dia terdampar di pinggir pantai dekat kerajaan Atas Angin dan kami mengambilnya sebagai murid, tapi ternyata dia memiliki sifat yang
jahat. Setelah besar dia melarikan diri dan melarikan juga Pusaka terlarang yang sudah lama di segel di kerajaan kami"
"Eh, pusaka apakah itu locianpwe?" Er Yong memotong dengan tertarik.
"Itu adalah Pusaka Sepasang Golok iblis yang selama ini tersimpan dalam ruang penyimpanan rahasia di kerajaan kami. Kalau sampai di salah gunakan maka
akan merupakan bencana bagi dunia."
"Hem, paman jangan kuatir, aku akan membantu paman mencari murid murtad
tersebut itu dan merampas kembali Pusaka Sepasang Golok iblis agar dapat di bawa kembali ke negri paman"subo pasti akan mengijinkan, bukan" Hong Er
Sembilan Pusaka Wasiat Dewa Pengelana Tangan Sakti Karya Lovely Dear di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Yong tiba-tiba berseru dengan penuh semangat.
Nenek itu hanya tersenyum. "Muridku, itu sudah menjadi tugasmu untuk
mencegah dunia ini dari bencanayang mungkin bisa terjadi, tapi kau harus
waspada dan berhati-hati?"
Melihat ini Pria bernama Paksi Pamungkas itu tersenyum lagi. "Nona, aku orang tua sangat menghargai bantuanmu, tapi bukannya aku meragukan, hanya saja
setelah menguasai ilmu sepasang golok iblis tersebut, murid murtad itu sangat berbahaya. aku sendiripun susah menaklukkan kekuatan golok itu, maukah nona melayaniku bermain-main sebentar, hanya untuk menenangkan hatiku saja?"
Er Yong itu memandang subonya yang hanya di balas dengan anggukan kepala
saja oleh nenek itu. Maka dengan tenang dia lalu melangkah maju.
"Silahkan paman, aku sudah siap"!"
"Baik, kerahkan seluruh kepandaianmu"Heaaaatttt!" Paksi Sampurna
memulaikan serangannya dengan mendorong kedua telapak tangan ke depan
sambil mengerahkan enampuluh persen tenaganya. Pukulannya mendatangkan
kesiuran angain dingin yang berpusigan amat kuat menggempur ke arah Er
Yong, berusaha menggempur kuda-kudanya.
Melihat ini Er Yong tidak mau menunjukkan kelemahannya, segera di kerahkan
tenaganya menyambut serangan itu dengan manis sekali. Terjadi adu tenaga
yang singkat, namun itu cukup membuat mereka mengerti sampai di mana
tingkat tenaga lawan.
Paksi Pamungkas berdecak kagum. Tak di sangkanya semuda ini tapi gadis di
depannya itu mampu melawan hampir seimbang dengannya. Maka tanpa ragu
lagi dia mengerahkan ilmu olah kanuragannya yang sakti yaitu ilmu "Sepulu
Jurus Amukan Batara Angin". Gerakannya aneh dan dahsyat. Mendatangkan
angin padat yang berpusingan yang membuatnya sulit di dekati.
Er Hong mengerahkan segenap kemampuan ilmu silatnya, tapi tetap tak mampu
mendesak lawan. Setelah limapuluh jurus berlalu, segera dia melompat dan
menyambar senjata payungnya yang di tancapkan di tanah.
"Paman aku akan menggunakan senjataku?" Seru gadis itu. Paksi Pamungkas
tersenyum dan segera menyambar sepotong kayu terdekat.
"Silahkan?"
Er Yong langsung mengerahkan Hok Mo Cap Sha Kiam Sut dan menyerang
dengan hebat. Pertarunganpun kembali berlanjut, dan ini membuat Er Hong
terkejut. Ternyata Pria yang berjuluk Batara Angin Pencabut Nyawa ini memiliki ilmu pedang yang dapat menandingi ilmu pedangnya. Subonya sendiripun tidak
dapat menandinginya lebih dari tigapuluh jurus bila dia menggunakan Hok Mo
Cap Sha kiam sut.
"Cukup"!"
Tak lama kemudian Paksi Pamungkas menarik serangannya di ikuti oleh Er
Hong. "Nona kau hebat, tapi maukah kau mempelajari ilmu pedang yang baru ku
mainkan ini" jangan kuatir ,kita tidak ada hubungan guru dan murid, anggap
saja ini sebagai hadiah dariku karena kalian sudah berbaik hati membantuku., dan juga sebagai tambahan pengetahuan untuk melawan pengkhianat itu jika
kau bertemu dengannya, bagaimana?" Pria itu menatap Er Yong dan subonya
bergantian. Hong Er Yong, menatap subonya meminta kepastian.
"Anak bodoh, orang mau memberi hadiah kau malah bengong dan tidak
berterima kasih, mau tunggu apa lagi?"" Bentak nenek itu. Mendengar itu
sserta merta Er Yong bersujut.
"Terima kasih paman, Er Yong akan belajar dengan baik!"
"Bagus, Kau sudah memiliki dasar yang baik, dalam waktu satu bulan saja pasti kau dapat menguasai ilmu Sepuluh Jurus Titisan Dewa Angin dan Ajian Cakra
Bayu!" Demikianlah mulai saat itu selama sebulan, Paksi Pamungkas menyalurkan
energi Ajian Cakra Bayu dan melatih juga mewariskan ilmu pedangnya pada Er
Yong. -------------------------Seekor kuda merah di larikan dengan cepat ke arah selatan. Penunggangnya
seorang perempuan berpakaian merah muda dan berkerudung merah muda
juga. Dari bentuk tubuhnya yang langsing dan menarik, dapat di ketahui kalau dia itu seorang gadis yang masih muda belia.
Gadis itu melarikan kudanya dengan cepat ke selatan, seperti ada yang sedang di burunya. Rupanya kuda yang dia tunggangi juga adalah kuda pilihan yaitu
Ang Hiat Ma (Kuda Darah Merah).
Gadis itu bukan lain adalah Lian Giok Hui, gadis sakti yang menguasai ilmu dari salah satu kitab Wasiat Dewa, Thian Liong Sip Pat Kiam Sut. Setelah melarikan kudanya seharian Giok Hui menambatkan kudanya dan duduk di bawah sebuah
pohon yang rindang.
Baru saja dia beristirahat, tiba-tiba telinganya menangkap orang-orang yang sedang bertempur. Segera dia waspada dan berkelebat ke arah pertarungan
tersebut. Tak lama kemudian dia melihat tiga orang yang sedang bertempur
dengan sengitnya. Satu lawan dua.
Giok Hui terus memperhatikan. Melihat ciri-ciri orang orang yang sedang
bertarung di keroyok itu, kalau tak salah perkiraannya adalah ti dak mirip
penduduk pribumi. Maka dia diam saja dan memperhatikan.
"Hahaha"manusia, kalau tidak segera menyerah dan, maka jangan salahkan
kami Bu Tek To Kui dan Bu Tek Pian Sian Li yang bertindak kejam?"
Giok Hui tekejut, dia ingat! Menurut gurunya Bu Tek To Kui dan Bu Tek Pian
Sian Li saat ini adalah merupakan tokoh-tokoh tingkat atas yang kepandaian
mereka masih setingkat di atas 5 Iblis dan 5 Siluman.
Saat dia memperhatikan pertarungan tersebut, dia dapati bahwa pria yang di
keroyok itu hampir terdesak. Segera jiwa kependekarannya timbul untuk
menolong. Maka sambil mencabut pedang lemasnya, Giok Hui melayang ke
tengah-tengan pertempuran dan menyerang Bu Tek Pian Sian Li dengan hebat.
Bantuan ini sungguh tak terduga-duga oleh kedua iblis tanpa tanding tersebut, namun mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Dengan masuknya Giok Hui yang
menyerang ganas sambil mengerahkan Thian Liong Sip Pat Kiam Sut yang
dahsyat, keadaan berobah kedua iblis itu akhirnya terdesak.
Perlahan, namun pasti Bu Tek To Kui dan Bu Tek Pian Sian Li mulai tersudut.
Mau tidak mau mereka akhirnya memilih untuk angkat kaki dari situ daripada
membahayakan nyawa mereka.
"Terima kasih nona, bantuanmu sangat berarti bagi saya?" Orang asing itu
bersuara dan menjura dengan membungkukkan badan. Giok Hui tertawa geli,
karena suara orang tersebut sangat telo. Dia amati umur orang ada sekitar
limapuluhan tahun.
"Akh, paman sebenarnya tidak perlu bantuan saya"Eh paman kau terluka?" Giok Hui segera maju untuk menolong pria yang di lihatnya memuntahkan darah
segar itu "Tidak, kepandaian kedua orang itu sungguh sangat hebat, aku keracunan
hebat, untung Ajian Lebur Samudraku sudah ku kuasai sempurna, kalau tidak
aku pasti sudah mati dari tadi." Pria itu tersenyum, sementara di sela-sela bibirnya masih mengalir darah kental.
"Tapi buktinya paman masih bisa berdiri, itu membuktikan bahwa racun mereka tidak berarti bagi paman?"
"Akhh, sejak awal aku telah kecolongan. Aku mengira mereka orang baik
sehingga tidak berprasangka, tapi mereka membokongku saat aku tidak siap"
sekarang nyawaku tidak lebih dari tiga hari lagi, maukah engkau menolongku?""
Pria itu memandang Giok Hui dengan tatapan penuh harap.
"Baiklah paman, apa yang bisa ku lakukan untukmu?"
"Aku akan mewariskan dua ilmu kepadamu, yaitu Ajian Lebur Samudra dan Ajian Gelap Sewu kepadamu, gunakanlah itu untuk mencari murid murtad yang
membawa lari pusaka kerajaan Atas Angin yaitu Sepasang Golok iblis. Kemudian carilah sahabatku yang bernama Batara Angin Pencabut Nyawa. Ku tahu dia
masih hidup dan ada di daratan tionggoan ini"maukah kau?" Kembali pria itu
menatap Giok Hui.
"Baik Paman, aku bersedia?"
Mulai saat itu selama tiga hari Pria itu tidak memberi kesempatan Giok Hui untuk istirahat kecuali makan. Setiap pagi dan malam dia menyalurkan tenaga dalam dari Ajian Lebur Samudra dan Ajian Gelap Sewu pada Giok Hui sehingga dia
mendapat kemajuan yang hebat.
Hari ke empat Giok Hui berdiri di depan sebuah kuburan yang baru saja di
buatnya. Dia tidak tahu siapa laki-laki yang telah mengajarnya dua ilmu pukulan yang dahsyat itu. Bukannya dia tidak bertanya, tapi dia tidak di beri kesempatan bertanya.
Perlahan kakinya berjalan meninggalkan kuburan itu. Arahnya tak tentu, namun hatinya saat itu sedang senang.
-----------------------------------Hoa san pai adalah partai yang terkenal selama ratusan tahun. Murid-muridnya banyak yang menjadi pendekar-pendekar pembela kejahatan. Banyak ilmu-ilmu
warisan Hoa San Pai yang hebat-hebat telah di kuasai oleh banyak anak
muridnya yang berbakat.
Hari itu suasana di puncak Hoa San Pai ini tampak lain. Mereka kedatangan
banyak tamu. Kurang lebih 50-an orang. Namun mereka bukan datang untuk
berdamai, tpi memaksa Hoa San Pai untuk tunduk dan bergabung dengan
Perkumpulan Golok Iblis.
Nama ini nama baru yang baru saja muncul. Dunia kang-ouw sama sekali tidak
tahu darimana munculnya perkumpulan ini. Yang jelas, bahwa satu bulan
terakhir ini Hoa San Pai adalah yang ke lima di datangi oleh Perkumpulan Golok Iblis dengan ancaman akan di musnahkan jika tidak mau menurut.
Seorang pria tampan berjubah hitam berdiri di atas sebuah puncak menara. Dua golok yang aneh tersampir di punggungnya. Matanya berwarna merah
memandang tak berkedip ke bawah. Tampak pertarungan berdarah sedang
terjadi di bawah sana. Di kanan kirinya tampak bayangan dua tokoh sesat yang sangat sakti, yaitu Bu Tek To Kui dan Bu Tek Pian Sian Li.
Dia bukan lain adalah murid murtad dari Kerajaan Atas Angin yang sedang di
kejar oleh Batara Angin Pencabut Nyawa dan rekan-rekannya. Pemuda tersebut
adalah Pangeran Ragakaca. Sebenarnya pangeran Ragakaca ini masih berdarah
Tionggoan. Baik perawakan maupun penampilannya memang lebih mirip orang
pribumi. Saat dia tiba dan mulai merajalela, dia bertemu dengan dua iblis
mahasakti yang bersedia mewariskan ilmu-ilmu mereka padanya. Dia kemudian
mengganti namanya menjadi Thian Bu Tek.
Ketua Hoa San Pai saat itu adalah Ceng Sin Cinjin. Berusia kurang lebih
enampuluh tahun saat dia sedang bersamadilah terjadi serangan ini. Jadi yang menyambut para perusuh ini hanyalah ke dua sutenya yaitu, Ceng Hui Cinjin dan Ceng Tek Cinjin bersama barisan andalan Chit Seng Tin (Barisan Tujuh Bintang) yang terkenal dari Hoa San Pai.
Mayat-mayat bergelimpangan sangat mengerikan. Tampak Ceng Hui Cinjin dan
Ceng Tek Cinjin mengamuk di antara para pasukan Golok iblis yang telah
membunuhi para anak murid mereka. Wajah mereka sedih. Tak di sangka akan
terjadi malapetaka seperti ini sementara ciangbunjin mereka sedang bersemedi tiga bulan bersama dengan muridnya di tempat rahasia di belakang gunung.
Namun apa mau di kata. Malapetaka datang secara tiba-tiba. Hari itu dunia
kang-ouw menerima pengumuman yang di bawa oleh berita angin bahwa Hoa
San Pai telah di hancurkan. Dan ini membuat dunia kang-ouw resah.
Satu minggu setelah itu, seorang pemuda tampan berbaju putih dengan rompi
kulit harimau putih tampak berkelebat mendaki puncak Gunung Hoa San Pai
tersebut. Siapa lagi kalau bukan Sian Lee. Setelah sampai di atas dia segera menuju ke belakang bangunan-bangunan yang sudah porak-poranda itu. Saat
itulah dari atas puncak berkelebat dua orang dengan cepat.
Tampak dua orang yang berbeda usia di hadapannya. Yang satu seorang kakek
yang sudah tua sekali, sedangkan yang satunya pemuda yang sebaya
dengannya "Siancai"siancai, orang muda siapakah kau dan apa keperluanmu di sini?" Sian Lee mendengar suara kakek itu yang tenang bagai air. Dia kagum, orang tua ini pasti lihai sekali.
"Maafkan tee-cu, apakah siauw-tee berhadapan dengan Locianpwe Ceng Sin
Cinjin, ciangbunjin Hoa San Pai yang mulia?"
"Benar anak muda, tapi seperti yang kau saksikan sekarang, Hoa San Pai hanya tinggal nama lagi"." Suara orang tua itu terdengar datar, mengandung nada
kecewa yang amat sangat.
"Siauw-tee turut berduka akan peristiwa ini locianpwe, siauw-tee berjanji akan turut membantu menyelidiki siapa dalang semua ini?" Sian Lee berhenti
sejenak, setelah menarik nafas panjang, dia melanjutkan: "Kedatangan siauwtee adalah mendapat bisikan Kakek Tanpa Nama untuk menyerahkan sesuatu
pada anda." Tangannya merogoh ke balik baju dan mengeluarkan sejilid kitab
yang baru kepada Ceng Sin Cinjin.
"Ini adalah kitab Kim Tiauw Sian Kang (Tenaga Dewa Rajawali Emas) yang baru saja selesai siauw-tee tulis kembali. Menurut Kakek Tanpa Nama, dari antara Sembilan Kitab Wasiat Dewa, ada empat kitab yang kurang beruntung sehingga
terjatuh ke tangan golongan sesat, dua di antaranya sudah siauw-tee temukan jejeknya ketika bertarung dengan dua dari Lima Siluman Bumi. Nah kitab ini, mohon di jaga oleh Hoa San Pai dan di wariskan kepada yang berbakat .
"Siancai"Siancai, Sembilan Kitab Wasiat Dewa adalah kitab yang tertinggi di dunia kang-ouw. Pantas saja siluman-siluman tersebut menjadi sangat lihai. Dan sekarang, hanya dengan melihat saja, sicu sudah dapat menuliskan kembali,
akhh orang tua itu sungguh memiliki penerus yang hebat"."
Sian-Lee lalu memohon diri dari Ceng Sin Cinjin dan berkelebat dari tempat
tersebut bagaikan asap saja. Hal ini membuat Ciangbunjin Hoa San pai itu
menggelang kepala sambil meleletkan lidah saking kagumnya.
"Suhu, dia sangat hebat sekali, apakah aku bisa jadi sama seperti dia?" Suara seorang pemuda memecah kesunyian itu.
"Sayang sekali ilmu gurumu ini belum dapat melampaui kepandaian guru
pemuda itu, tapi jika kau sungguh-sungguh belajar, kau akan tetap menjadi
pendekar yang pilih tanding, tinggal ah kau tiga bulan lagi sambil mempelajari kaukoat dari Kim Tiauw Sian Kang (Tenaga Dewa Rajawali Emas) ini. Dengan
tingkat yang kau miliki sekarang, tak sulit bagimu untuk mempelajarinya."
--------------Satu bulan berlalu dengan cepat. Di salah satu puncak di pegunungan Wu Yi
San, yaitu Puncak Pelangi tampak sebuah bayangan berlari dengan sangat cepat sekali. Sekajap saja dia sudah berada di puncak tersebut.
Saat dia tiba di puncak, di lihatnya dua orang yang sudah sangat tua sekali sedang duduk saling berhadapan menghadap sebuah papan catur. Melihat ini
pemuda itu yang bukan lain adalah Sian Lee segera berlutut.
?"Maaf lojin, teecu terlambat?"
"Hehehe..Sian Lee, kau tidak punya banyak waktu lagi, segera kau jajal
kepandaian kakek bangkotan aneh ini."
Sian Lee terkejut, tapi dia tidak berani membantah. Di lihatnya kekek aneh yang mungkin sebaya dengan Si Kakek Tanpa Nama itu memandang kepadanya
dengan tatapan mata yang lembut. Dia terkejut, karena tatapan tersebut adalah tatapan orang yang sudah memiliki Iweekang yang maha sempurna seperti
gurunya. Sekilas dia segera dapat tahu bahwa dia tak mungkin menang.
"Maafkan tee-cu, locianpwe"kepandaian teecu tidak ada artinya bila di bandi g dengan locianpwe, tapi tee-cu tidak berani membantah perintah lo-jin, biarlah tee-cu yang bodoh mohon pelajaran?"
Selesai berkata demikian, segera Sian Lee mengerahkan tenaganya sepenuhnya
dan di lain saat dia telah menyerang kakek tersebut dari delapan penjuru
dengan jurus ke delapan dari Pat Sian Giam Lie Ciang (Tarian Maut Delapan
Dewa) nya, yaitu Tarian Kemurkaan Delapan Dewa.
Ilmu ini sangat dahsyat sekali, karena merupakan perpaduan tujuh jurus yang di jadikan satu. Namun anehnya, tidak terjadi kerusakan apapun di sekitar tempat tersebut oleh karena kakek tersebut yang ternyata mengerahkan apa yang di
sebut "pembatas" . Pembatas ini menyebabkan mereka seperti sedang bertarung dalam sebuah arena yang tertutup rapat sehingga pengaruh dari pertempuran
tersebut hanya berada sebatas lingkaran yang telah di buat itu.
Hanya bahayanya ialah, kalau yang mengerahkan pembatas itu kalah, maka
efeknya akan langsung menghancurkan area yang sekitarnya yang seharusnya
hancur. Sian Lee kagum sekali akan kehebatan kakek itu, karena hanya orangorang yang sudah mencapai tingkat tenaga dalam yang amat tinggi seperti
kakek ataupun gurunya sajalah yang dapat membuat "pembatas" seperti ini.
Pertarungan tidak terlalu lama karena keadaan Sian Lee kemudian berubah
aneh, tadinya dia dalam posisi menyerang tapi sekarang matanya terpejam dan duduk bersila dengan cara yang aneh sekali Sementara dari dalam tubuhnya
keluar bayangan semu tiga orang yang bersilat memainkan empat macam ilmu
yang asing. Sementara kakek aneh itupun sudah duduk bersila di hadapannya
sambil tangan kanannya menunjuk ke dahi Sian Lee.
Lima jam kemudian, kedua orang itu berhenti. Sian Lee bangun sambil menjura kepada kakek itu. "Terima kasih locianpwe mau memberi petunjuk yang
berharga ini pada tee-cu, tapi kalau boleh tahu, apakah nama-nama dari ketiga ilmu tersebut?"
"Anak muda kau berbakat, itu sebabnya aku sangat gembira kau dapat
menguasai ketiga ilmu itu dengan baik. Ilmu yang pertama adalan Ajian Tapak Begawan Pamungkas, Ilmu kedua adalah Ajian Cakra Pancasona, ketiga adalah
Ilmu Tarian Jari Sembilan Dewa..." kakek itu menarik nafas panjang, kemudian melanjutkan "Sebenarnya itu adalah ilmu terlarang dan rahasia dan kau bukan muridku, tapi dunia membutuhkan tanganmu maka aku mengajarkannya
padamu, tapi kau harus ingat jika suatu hari ku dapati kau menggunakan ilmu-ilmu tersebut untuk kejahatan, aku akan datang mencabutnya sendiri"
"Terima kasih locianpwe, namun ku tahu bahwa bukan tiada maksudnya,
locianpwe mengajarkan ilmu ini pada teecu"bolehkan aku mengetahui?"
"Hemm"Dunia persilatan sekarang sedang dalam keadaan bahaya. Sepasang
Golok Iblis adalah sepasang Golok tumbal penghisap darah yang tak dapat di
musnahkan oleh ilmu apapun selain oleh Ajian Tapak Begawan Pamungkas dan
Ajian Cakra Pancasona"."
"Heh, apa maksudmu ilmu yang ku ajarkan padanya tidak bisa menandingi Golok tersebut, tapi ku lihat ilmu-ilmu yang kau ajarkan padanya tidaklah di sebelah atas dari jurus Tarian Kemurkaan Delapan Dewa?"" Tiba-tiba Kakek tanpa nama menyelutuk penasaran dengan tatapan miring"
"Hohoho"siapa bilang" Hanya maksudku, walaupun ilmu-ilmu yang lain bisa
mengalahkan kekuatan golok tersebut, tapi hanya Ajian Tapak Begawan
Pamungkas dan Ajian Cakra Pancasona-lah yang bisa memusnahkan keberadaan
kedua senjata tersebut"."
"Anak muda, Ilmu pemegang Sepasang Pusaka itu tidaklah mengatasi tingkat
yang kau miliki, tapi saat dia memegang sepasang pusaka tersebut, maka para iblis dalam pusaka itu akan merasuki dirinya dan membuat tenaganya meningkat puluhan kali lipat, berhati-hatilah?"
"Satu lagi, kalau kau bertemu muridku, mengalahlah sedikit padanya"hahaha"
Setelah selesai berkata demikian kedua orang kakek tua itu raib dari situ,
meninggalkan Sian Lee yang hanya termenung. Dia sadar bahwa kedua pusaka
yang harus dia musnahkan itu memang suatu ancaman yang sangat serius bagi
dunia kang-ouw. Tak lama kemudian tubuhnyapun berlalu bagai asap dari
tempat itu. ------------- Hari itu Perkumpulan Kay Pang di propinsi See-Ouw tampak sibuk. Para angota perkumpulan sibuk menyambut para undangan yang datang. Rupanya ada
peristiwa istimewa yang sedang mereka laksanakan, yaitu hari ulang tahun
ketua Kai-pang yang bernama Tung Ci berjuluk Sian Tung Sin Kai (Pengemis
Sakti Tongkat Dewa).
Acara itu juga sebenarnya di laksanakan untuk mengumpulkan para tokoh-tokoh utama dunia persilatan untuk merundingkan isu dunia persilatan akhir-akhir ini mengenai munculnya Perkumpulan Golok Iblis yang merajalela.
Hari menjelang siang, di tengah perjamuan yang di hadiri oleh hampir seratus undangan, acara kemudian di buka oleh Ciang Hok Sun. Ciang Hok Sun ini
adalah wakil ketua Kaipang. Julukannya adalah Liong Tung Sin Kai.
Perawakannya tinggi besar dan berwibawa. Dia terkenal dengan tongkat
Naganya yang lihai, dan dia juga sudah menguasai dua belas jurus dari pukulan Hang Liong Sip Pat Ciang yang menggegerkan dunia kangouw ratusan tahun
silam. "Cuwi sekalian, terima kasih atas kesediaan cuwi menyambut baik undangan dari Pang-cu kami, silahkan menikmati hidangan ala kadarnya?" Suaranya lantang
dan kuat sehingga di dengar oleh semua orang sehingga mereka kagum akan
tenaga orang ini.
Di sebelah atas panggung tampak sebuah meja khusus yang lebih besar di
kelilingi oleh 24 tempat duduk. Semuanya penuh dan ternyata mereka adalah
orang-orang penting dari berbagai partai besar serta beberapa perkampungan
yang ada. Di sela-sela tertawa dan senda gurau yang terjadi di antara mereka tiba-tiba seorang hwesio bertanya dengan nada serius.
"Hemm"Tung-pangcu,kami tahu bahwa ada hal lain yang cukup serius yang
hendak di bicarakan dengan kami, apakah itu?" Dia adalah Hong Sin Hwesio
yang merupakan wakil dari ketua Siauw Lim Pai.
Tung Ci memandang semua orang sambil tersenyum: "Cuwi sekalian yang
terhormat, tentunya cuwi sekalian tahu berita menggeparkan akhir-akhir ini
mengenai kemunculan Perkumpulan Golok Iblis yang merajalela" Ini adalah
suatu hal yang perlu kita pikirkan bersama"bagaimana menurut cuwi sekalian?"
Berkata demikian kakek yang telah berusia kurang lebih enampuluh tahun ini
menyapu semua yang hadir di situ dengan wajah tersenyum.
"Benar, sampai saat ini Lima partai sesat dan enam perkumpulan telah
bergabung dengan mereka, bahkan ada empat perguruan besar yang telah
mereka hancurkan, yaitu: Khong Tong pai, Cing San Pai, Go Bi Pai dan terakhir Hoa San Pai"ini tidak bias di biarkan terus karena kekuatan mereka makin
Sembilan Pusaka Wasiat Dewa Pengelana Tangan Sakti Karya Lovely Dear di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
bertambah besar, cepat atau lambat mereka akan menyantroni semua partai
yang lain?" Seorang kaket menyambung dengan nada emosi.
"Saya setuju dengan apa yang di katakan Kow Ceng Cinjin dari Kun Lun Pai,
saya punya satu usul yang sekiranya bisa kita boleh lakukan bersama-sama?""
Yang bertanya kali ini adalah Kwan Tin Ok, dia adalah wakil ketua dari Cing Ling Pai.
"Hemmm...silahkan saudara Kwan mengemukakan maksud saudara, kami akan
mendengarkan?" Kembali Tung Ci berkata sambil tersenyum.
"Agaknya masa damai yang kita nikmati selama ini sudah mulai berakhir
sehingga kita harus mulai angkat senjata lagi"Aku mengusulkan agar kita dapat memilih seorang Beng-cu yang akan memimpin pergerakan kita menghadapi
para tokoh sesat tersebut, bagaimana?"
Semua orang terdiam. Melihat suasana vakum ini, Ciangbunjin Siaw Lim Pai,
Khong Bok Hwesio angkat suara:
"Siancai-siancai, memang sudah waktunya bagi kita untuk memilih seorang
Beng-Cu yang baru"tapi kalau kita memilih sekarang tidak adil karena tidak
semua yang telah hadir. Dan lagi siapa yang cocok untuk memikul tugas yang
berat ini tentunya harus berjiwa ksatria dan pemimpin yang bias di jadikan
teladan, juga haruslah memiliki kepandaian yang cukup tinggi".Hemm, baiknya sekarang kita pilih dulu pemimpin sementara yang akan memimpin kita untuk
mengadakan persiapan selama tiga bulan ke depan ini, bagaimana?"
"Kalau soal kepandaian, kami tidak meragukan sama sekali akan keberadaan
Siauw Lim Pai, Cuma entah Khong Bok Suhu bersedia menerima tugas
sementara ini ataukah tidak" Bagaimana menurut pendapat cuwi sekalian?""
"AKUUUURRRR".!"
"Kami setuju"..!"
Semua orang sama tahu akan pamor dari Siauw Lim Pai yang mengatasi semua
partai-partai lainnya, sehingga tidak ada yang menolak ketika akhirnya Khong Bok Hwesio di pilih sebagai pemimpin sementara sambil mempersiapkan rapat
pertemuan kaum pendekar untuk memilih Beng-cu baru.
"HOHOHOHOHOOOOHHOHOOOO?""Sungguh suatu reuni yang
menyenangkan! Tapi mengapa kalian tidak mengundang kami"..."
Tiba-tiba tempat itu di kejutkan oleh suara tertawa yang keras memekakkan
telinga. Beberapa orang yang memiliki kepandaian tinggi segera duduk bersila untuk menahan terjangan suara yang amat kuat tersebut, tapi bagi anak-anak
murid yang masih rata-rata segera roboh tak sadarkan diri dengan telinga serta hidung mengeluarkan darah.
Melihat keadaan ini, Khong Bok Hwesio segera mengerahkan segenap
tenaganyaa dan berseru:"Omitohud, keluarlah?", namun sayang suaranya
masih kurang kuat melawan suara tertawa aneh tersebut sehingga akibatnya
gentakan tenaganya membalik dan membuatnya luka dalam.
Saat semua orang berseru khawatir terhadap hwesio tersebut, tiba-tiba di
tempat itu telah muncul tiga orang yang berdiri tegak di tengah panggung.
Mereka bukan lain adalah Thian Bu Tek atau Pangeran RagaKaca di ikuti oleh Bu Tek To Kui dan Bu Tek Pian Sian Li.
Di belakang mereka mengikuti se-pasukan besar kurang lebih lima ratus orang, lengkap dengan semua tokoh-tokohnya yang hebat-hebat.
"Hem, kalian memang memiliki rencara yang bagus, tapi sayang sekali karena
tempat ini akan menjadi kuburan kalian"hahahaha!" Suara Thian Bu Tek
menggema dengan nada sombong.
Para tokoh-tokoh yang berkumpul terkejut melihat akan hal ini, apalagi melihat momok Bu Tek To Kui dan Bu Tek Pian Sian Li yang menggetarkan dunia itu,
segera mereka sadar bahwa tidak ada seorangpun dari antara mereka yang akan mampu menghadapi ke dua datuk sesat tersebut..
Namun Tung Ci si Sian Tung Sin Kai sudah nekat da tidak mau kehiangan
wibawa. Bagaimanapun semua yang hadir di situ adalah para tamunya. Segera
memberi kode pada salah satu anak buahnya yang segera melepaskan tanda
bunga api ke udara. "Hehehe"kau boleh senang, tapi kami masih memiliki
hampir seribu orang murid kaipang yang akan segera muncul membantu.
"Bagus kita lihat saja, Bu Tek Pian Sian Li, bungkam pengemis kelaparan bau tanah ini?" Thian Bu Tek memberi perintah.
Belum habis suaranya, Tubuh nenek sakti itu segera melayang ke depan dengan sangat cepat sekali dan sudah menyerang dengan cambuk saktinya yang aneh.
"Barisan Teratai Lima Unsur" Segera Tung Ci berteriak, dan serentak empat
orang yang merupakan wakil-wakilnya bergerak dengan cepat mengerahkan
jurus-jurus terkuat dari Hang-Liong Sip pat Ciang yang mereka kuasai untuk
menahan serangan Bu Tek Pian Sian Li tersebut.
"Wuuuuttt".Tarr"tarrr?" "Ciuuut"syuuuut---syuuuut".Pletarrrr!"
Terjadi bentrokan tenaga dalam yang singkat, namun itu sudah membuat kelima orang itu terpental mundur dengan mulut melelehkan darah segar. Semua orang segera sadar apa yang terjadi. Peta kekuatan terlalu besar, dan banyak yang mulai putus asa.
"Masih tidak mau menyerah, mau tunggu apa lagi?" Kembali terdengar suara
dingin dari Thian Bu Tek?"
"Huh, Siapa yang mau menyerah"...Kau gembira kepagian manusia
pengkhianat!" Suatu suara yang merdu di ikuti sesosok tubuh yang amat cantik bagaikan bidadari yang turun dari kayangan ang entah lewat mana, telah berdiri di tempat itu.
Gadis itu memiliki tubuh yang langsing dan wajah yang ayu. Dia bukan lain
adalah Lian Gion Hui. Kali ini dia tidak memakai kerudung sehingga terlihatlah wajahnya yang amat cantik menawan itu, sedang tersenyum simpul.
Melihat Gadis ini, Thian Bu Tek terbelalak, sedangkan kedua iblis Bu Tek To Kui dan Bu Tek Pian Sian Li tertawa girang.
"Gadis liar, akhirnya kau muncul juga di sini, hah"apakah orang yang kau tolong tempo hari itu sudah menjadi mayat?"pasti"pasti"karena tidak ada orang yang dapat bertahan lebih dari satu hari bila terkena racun kami yang mematikan?"
Bu Tek Pian Sian Li bertanya dengan lagak sombong.
"Hehehe, Bu Tek Pian Sian Li kau mundurlah dulu, biar aku menangkap gadis ini untuk ketua?" Bu Tek To Kui memotong pembicaraan mereka.
Giok Hui jadi marah mendengar ini, tanpa banyak bicara segera di loloskannya pedang lemasnya dan menyerang Bu Tek To Kui dengan dahsyat. Kepandaian
Giok Hui sudah maju pesat di banding tiga bulan yang lalu. Seranganserangnnya yang dahsyat dan mematikan sangat merepotkan Bu Tek To Kui
sehingga mau-tak-mau dia harus mengeluarkan goloknya dan melayani gadis
itu. Semua orang terkagum-kagum dan heran melihat gadis itu yang dapat
menempur Bu Tek To Kui sama kuat tersebut. Diam-diam muncul setitik harapan di antara mereka untuk lolos. Tapi mereka melihat bahwa di sana masih ada Bu Tek Pian Sian Li dan pemuda yang di sebut ketua itu sertapara pengikutnya yang belum turun.
"Hihihihi Setan Golok, sisakan lawan ini untukku saja, biar aku menjajalnya?"
"Tunggu dulu, masih ada aku yang akan melayanimu, nenek jahat!..." Tiba-tiba di tempat itu juga telah berdiri sorang gadis lain yang tak kalah cantiknya dari gadis yang sedang menempur Bu Tek To Kui tersebut.
Gadis ini memegang sebuah payung hitam pendek di tangannya, dan
memandang Bu Tek Pian Sian Li sambil tersenyum.
"Ayolah nenek peot, aku akan melayanimu bermain sebentar sebelum aku
menghukum pengkhianat dan pencuri pusaka itu"!" Sambil berkata demikian,
tangan kirinya menunjuk ke arah Thian Bu Tek.
"Anak bau kencur kurang ajar, kau akan merasakan penderitaan yang tak akan
habisnya"hi aaaaatt!?"Ctarrrrr"tarrrr"." Nenek itu berkelebat menyerang ke
dua puluh tiga jalan darah di tubuh gadis itu yang bukan lain adalah Er Yong.
Dahsyat sekali serangan tersebut. Namun Er Yong tidak gugup. Cepat dia lalu membentangkan payung kecilnya memutari tubuhnya. Dalam satu gerakan saja,
semua totokan itu di patahkan dengan mudah, dan di lain saat dia telah
memainkan Hok Mo Cap Sha kiam sut dengan payungnya.
Pertempuran berlangsung seru antara keempat orang tersebut. Tanpa terasa
seratus jurus berlalu. Baik Bu Tek To Kui maupun Bu Tek Pian Sian Li tak
menyangka sama sekali jika kedua lawan mereka yang masih muda ini sanggup
menandingi mereka. Walaupun sudah mengerahkan jurus-jurus tingkat tinggi
mereka, namun tetap saja tidak bisa membuat perubahan.
Saat-saat menentukan Bu Tek To Kui mengerahkan ilmu Golok puncaknya yang
sakti, tiba-tiba Lian Giok Hui bergerak dengan cara aneh. Tangan kirinya tiba-tiba menancarkan sinar biru terang, dan menghantam ke arah datuk itu yang
tidak sempat menangkis dan langsung terpental ke belakang.
Di saat yang sama suara berpusingan bagai guntur Menggelegar di sertai
terpaan angin aneh terdengar datang dari arah pertempuran Er Yong dan Bu
Tek Pian Sian Li. Nenek sesat inipun sudah sangat terdesak hebat sekali.
"Ajian Lebur Samudra":" "Jurus Titisan Dewa Angin"!" Terdengar suara Thian
Bu Tek yang terkejut sekaligus gentar. Segera dia mencabut sepasang golok
Iblis di punggungnya dan melompat ke tengah-tengah pertarungan sambil
berseru: "Minggir kalian, biar Golok Iblis yang menghadapi mereka"
Kedua datuk sesat itu sudah pernah merasakan kehebatan Sepasang Golok Iblis segera merangkak menjauhi pertempuran tersebut. Tampak wajah Thian Bu Tek
berubah menjadi hitam semua dengan mata merah dan dengan gencar
menyerang ke arah ke dua gadis tersebut.
"Bagus, ternyata kaulah pencuri dan pengkhianat itu"Hari ini kau akan
Pendekar Sakti Suling Pualam 14 Romantika Sebilah Pedang Karya Gu Long Istana Pulau Es 1
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama