Sepasang Naga Lembah Iblis Karya Kho Ping Hoo Bagian 7
Lui Koksu sendiri tidak mau melepaskan Yang Cien . Dia melihat bahwa pemuda itu amat berbahaya , agaknya
mendapatkan banyak sekali pendukung , oleh karena itu harus lebih dulu di tangkap atau di bunuh . Maka dia sendiri yang meloncat dan dia sudah memainkan golok gergajinya dengan hebat sekali menyerang Yang Cien . Yang Cien menggunakan Pek-liong Po-kiam menyambut dan terjadilah pertandingan yang paling hebat di antara mereka .
Biarpun semua anggota Hek I Kaipang juga bangkit dan
melakukan perlawanan , namun jumlah pasukan jauh lebih banyak sehingga Yang Cien maklum bahwa pertempuran itu tidak akan menguntungkan pihaknya kalau di lanjutkan .
" Kwan-kawan , munduuuurrrr ?"". !" bentaknya
berulang-ulang dan dia sendiri sudah meloncat meninggalkan Koksu , mengamuk di antara pasukan musuh , merobohkan banyak orang . Perbuatannya ini di turu pula oleh Akauw , Hek-liong-ong , Im-yang To-kouw , para kai-pangcu dan semua yang membela pihak pejuang sehingga pasukan yang tadinya mendesak terpaksa mundur . Kesempatan ini
dipergunakan mereka untuk melarikan diri dan pasukan tidak berani mengejarnya . Juga Koksu tidak berani mengejar 347
sendiri-sendiri karena di pihak musuh terdapat banyak sekali orang pandai . Pengejaran hanya di lakukan oleh pasukan yang terpimpin dan ini sukar sekali karena para pemberontak itu melarikan diri cerai berai .
Jauh dari tempat itu , para pejuang berkumpul kembali .
Hek-liong-ong sudah lenyap seleranya untuk menjadi beng-cu
. Dia memang tadinya terbakar semangatnya oleh sikap
muridnya saja , setelah melihat betapa sukarnya mengurus dan memimpin dunia kang-ouw menghadapi pemerintah
penjajah , dengan rela dia mengalah dan menyerahkan
kedudukan beng-cu kepada Yang Cien , sesuai dengan
permintaan muridnya .
" Orang muda , engkau cukup gagah dan bijaksana untuk menjadi bengcu . Baiklah , aku mengundurkan diri dari kedudukan bengcu dan ku serahkan kepadamu . Kalau kelak usahamu sudah berhasil , menghimpun kekuatan untuk
mengusir penjajah dari tanah air , aku Hek-liong-ong akan membantumu sekuat tenaga " .
" Terima kasih lo-cian-pwe . Saya harap lo-cian-pwe
merelakan sute Cian Kauw Cu menjadi pembantuku " .
" Baik , dia memang sudah selesai belajar dariku . Kauw Cu
, jangan mengecewakan aku yang pernah menjadi gurumu .
Jadilah pejuang yang gagah perkasa dan kelak mengangkat pula namaku yang menjadi gurumu " .
" Harap suhu jangan khawatir . Di samping suheng Yang Cien , aku akan berkerja sebaik mungkin " , jawab Akauw yang merasa gembira sekali dapat berkumpul kembali dengan suhengnya .
Im-yang To-kouw juga menyatakan mendukung Yang Cien
dan siap dengan anak buahnya kalau saat perjuangan sudah tiba , kemudian To-kowu ini meninggalkan tempat itu sambil berpesan , " Yang-taihiap , harap engkau cari kesempatan untuk membunuh Lai Seng demi muridku . Aku telah gagal 348
membunuhnya karena dia di bantu banyak orang " .
" Jangan khawatir , lo-cian-pwe , Tanpa adanya urusan penasaran dari nona Kwe , orang yang bernama Lai Seng itu memang pantas untuk di lenyapkan dari permukaan bumi
dimana dia hanya membuat kotor dengan kejahatannya saja "
, jawab Yang Cien .
Para tokoh lain yang tadi ikut membela para pejuang juga pamit dan mereka semua menyatakan mendukung Yang Cien sebagai beng-cu dan berjanji akan membantu kalau saat perjuangan tiba . Yang tinggal hanyalah para kaipang-cu , termasuk Akauw tidak mau berpisah lagi dari suhengnya .
Sementara itu , Koksu membuat beng-cu tandingan . Dia mengangkat Thian-te Ciu-kwi sebagai bengcu dari golongan orang kang-ouw yang memihak pemerintah . Dan terutama para tokoh kang-ouw golongan sesat banyak yang mengakui Thian-te Ciu-kwi sebagai bengcu dan mereka merupakan
segolongan orang kang-ouw yang siap melakukan tugas yang diberikan Koksu melalui Thian-te Ciu-kwi .
Dan mulailah Koksu menyebar pasukan dengan di bantu
orang-orang kangouw untuk mengejar mereka yang berpihak kepada pejuang untuk di tangkapi atau di bunuh . Terjadilah perpecahan di dunia kang-ouw karena ulah Koksu ini . Akan tetapi , para pimpinan perkumpulan-perkumpulan silat yang besar tidak mau terseret dalam permusuhan antara dua
kelompok orang kang-ouw ini . Mereka hanya menanti dan diam-diam di antara mereka banyak yang siap kalau tiba waktunya mengadakan perlawanan terhadap penjajah .
Mereka pun sebagian besar tidak rela melihat tanah air di jajah oleh bangsa Toba .
-oo0dw0oo- " Sute , sudah lama sekali aku mencarimu dan beruntung kita bisa bertemu di pemilihan beng-cu itu . Kemana saja engkau selama ini , sute ?" Tanya Yang Cien ketika dia sempat 349
bicara berdua saja dengan Akauw .
" Ah , panjang sekali ceritanya , suheng . Aku telah
mengalami banyak sekali peristiwa yang aneh-aneh . Bahkan aku pernah berguru kepada dua orang , yang pertama adalah Thian-te Ciu-kwi , dan yang kedua adalah Hek-liong-ong itulah
. " Lalu dengan panjang lebar Akauw menceritakan semua pengalamannya sejak dia meninggalkan Lembah Iblis .
" Dan engkau pernah menjadi panglima yang membantu
kaisar Kerajaan Toba ?" .
" Itulah , Suheng . Karena aku menjadi murid Thian-te Ciu-kwi , maka aku di ajak ke kota raja dan menghadap Koksu dan Perdana Menteri Ji . Disana aku diangkat menjadi panglima .
Akan tetapi sama sekali aku tidak melupakan pesanmu , juga tidak pernah melakukan kejahatan , juga tidak sewenang-wenang . Memang ketika aku melakukan penyelidikan atas gerakan para pemberontak . Akan tetapi kemudian aku
menyadari bahwa yang di sebut para pemberontak itu
bukanlah penjahat , melainkan mereka yang hendak berjuang membebaskan tanah air dan bangsa dari cengkraman
penjajah . Karena itu , aku lalu meninggalkan Thian-te Ciu-kwi , meninggalkan kedudukanku . Ketika itu , Thian-te Ciu-kwi tidak keberatan aku mengundurkan diri akan tetapi dia minta agar aku menyerahkan Hek-liong Po-kiam kepadanya . Tentu saja aku menolak permintaannya itu dan pada saat itu , po-kiam itu terampas dari tanganku oleh Hek-liong-ong yang amat lihai . Aku lalu mengejarnya sampai ke Pulau Naga , tempat tinggalnya setelah mengalami banyak hal yang luar biasa . Ternyata dia bukanlah orang yang terlalu jahat , bahkan dia suka kepadaku dan mengangkatku sebagai
muridnya . Pedang itu pun dia kembalikan kepadaku dan akhirnya aku berhasil membujuknya untuk menjadi seorang pejuang yang menentang pemerintah penjajah " .
" Ah , begitukah " Tadinya aku sudah heran sekali bahkan 350
tidak percaya kalau engkau menjadi panglima , menjadi antek penjajah . Sungguh melegakan hati mendengar ceritamu , sute . Sekarang kau bentulah aku menyusun kekuatan . Kita tidak boleh tergesa-gesa memimpin mereka untuk berjuang menentang pemerintah . Pasukan pemerintah terlalu kuat untuk dapat di kalahkan begitu saja , kita harus menyusun kekuatan , mempersatukan segenap kekuatan dari empat
penjuru . Aku sudah mempunyai kekuatan yang mendukungku
, dan kekuatan itu cukup besar , terdiri dari semua kaipang (
perkumpulan pengemis ) di empat penjuru . Kalau mereka itu di latih berperang , tentu akan merupakan kekuatan yang hebat . Dan kita pun di dukung oleh partai-partai persilatan besar yang sudah menjanjikan bantuan kalau saat perjuangan tiba .
" Dan bagaimana dengan engkau sendiri , suheng " Apa
saja yang terjadi denganmu setelah kita berpisah ?" .
Yang Cien menceritakan pengalamannya . Dia belum lama meninggalkan Lembah Iblis dan begitu tiba di dunia ramai langsung saja dia bertemu dengan para kaipang yang
kemudian mendukungnya , bahkan meilih dia menjadi calon beng-cu , mengangkatnya menjadi pemimpin besar para kaipang .
" Aku mempunyai tugas penting untukmu , sute " .
" Katakanlah , tugas apa itu " Aku akan senang sekali melakukannya untukmu , suheng " .
" Aku minta engkau menyeberang ke selatan dan
menyelidiki keadaan kerajaan Sun di selatan . Kerajaan itu kecil saja akan tetapi aku mendengar bahwa Kerajaan Sun memiliki pasukan yang cukup kuat . Ku rasa , di selatan itu dapat kita jadikan pangkalan pertama yang amat baik untuk menghimpun kekuatan " .
" Akan tetapi , apakah Raja Kerajaan itu akan
membolehkannya ?" .
351 " Karena itulah , kita harus mengadakan kontak dengannya dan aku mempercayakan kepadamu , sute . Aku akan menulis sepucuk surat untuk Sun Huangte , atas nama seluruh kaipang . Dan coba kau hubungi kai-pang yang berada di sana , tentu mereka sudah mendengar tentang diriku yang di angkat oleh semua kai-pang menjadi pemimpin besar . Kalau sikap para kai-pang mendukung , tentu mereka akan dapat
membantumu di selatan sana " .
Akauw memaklumi betapa penting tugas yang dibawanya , maka dia lalu membuat persiapan . " Berhati-hatilah , sute , dan jangan mudah terseret oleh perasaanmu , jangan mudah terpancing ke dalam perkelahian yang tidak ada gunanya .
Engkau harus dapat menunjukkan kepada Sun Huang-te
bahwa kedatanganmu mengajak kerjasama menentang
pemerintah penjajah Toba " .
" Aku mengerti , suheng " .
Beberapa hari kemudian , berangkatlah Akauw seorang diri
, membawa bekal surat dari Yang Cien , menyeberang Sungai Huai memasuki daerah Kerajaan Sun yang berada di sebelah selatan sungai itu .
Setelah sutenya pergi , Yang Cien yang duduk seorang diri di pondoknya sambil memutar otak , tiba-tiba kedatangan dua orang yang pernah di temui beberapa bulan yang lalu .
Mereka adalah kakak beradik Yen , yaitu Yen Gun dan Yen Sian , putera dan puteri Gubernur Yen Kan dari Lok-yang yang di tangkap kaisar .
" Silahkan , kongcu , siocia . Silahkan duduk " , kata Yang Cien mempersilahkan . Pernah ketika dia berkunjung ke tempat tinggal Thio Cid an Thio Kui , dia di pertemukan dengan putera puteri Gubernur yang gagah perkasa itu dan dia menghibur mereka untuk bersabar .
" Perjuangan memang membutuhkan korban , " katanya
pada waktu itu . " Dan kebetulan ayah ji-wi yang menjadi 352
korban . Akan tetapi karena belum terdapat bukti-bukti bahwa ayah ji-wi melakukan pemberontakan kukira beliau tidak akan di hokum , hanya di tahan saja sambil mereka mencari bukti-buktinya dulu . Sekarang hendaknya ji-wi tinggal bersama para anggota kai-pang agar tidak sampai tertangkap , karena tentu kaki tangan Koksu akan mencari ji-wi kemana-mana " .
Demikianlah , kakak beradik itu bersembunyi di dalam
perkumpulan pengemis Baju Hitam . Bahkan ketika terjadi pemilihan bengcu di Thai-san , mereka tidak berani muncul karena kalau mereka ketahuan , mereka pasti di tangkap .
Mereka di anggap sebagai pelarian , sebagai keluarga
Gubernur Yen terdekat .
" Apa yang membawa ji-wi pagi ini datang ke sini ?" Tanya Yang Cien sambil memandang mereka dengan penuh selidik .
Dia kagum sekali kepada kakak beradik yang gagah perkasa ini , sebagai pemuda pemudi bangsawan dapat menyesuaikan diri dan hidup di antara para pengemis tanpa merasa risih .
" Yang-taihiap , kami sudah tidak bersabar lagi !" kata Yen Sian sambil menatap tajam wajah Yang Cien . " Kami tidak mungkin dapat membiarkan saja ayah dan ibu merana dalam tahanan . Akan tetapi Thio-pangcu selalu melarang kami untuk bertindak . Karena itu kini kami menghadap tai-hiap untuk mohon pertimbangan . Bagaimana baiknya , apakah kita harus mendiamkan saja ayah dan para ibu meringkuk dalam
tahanan tanpa keputusan ?" .
" Kalau menurut kehendakmu , apa yang akan kau lakukan
, Yen-siocia ?" , Tanya Yang Cien dengan ramah .
" Kami minta persetujuanmu untuk bertindak , taihiap .
Kalau mungkin , kami akan senang sekali apabila mendapat bantuan beberapa orang teman dari Hek I Kaipang , akan tetapi kalau tidak , kami ingin bertindak sendiri membebaskan ayah dan ibu dari dalam tahanan !" .
" Akan tetapi , tindakan itu berbahaya sekali dan juga tidak 353
ada gunanya , nona . Kalian pasti akan gagal karena
penjagaan pada rumah tahanan di kota raja ketat sekali .
Katakanlah ji-wi akan berhasil meloloskan Gubernur Yen dari rumah tahanan , akan tetapi bagaimana akan mampu lolos keluar dari kota raja " Usaha itu akan sia-sia bahkan amat membahayakan ji-wi sendiri " .
" Kami tidak takut mati !" kata Yen Sian .
" Aku percaya , nona , dan aku kagum melihat kebaktian nona dan keberanian , akan tetapi ingatlah bahwa mungkin sekali membahayakan orang tuamu sendiri kalau berusaha lari lalu tertangkap di sana.
Banyak nasehat diberikan Yang Cien kepada Yen Gun dan Yen Sian , akan tetapi agaknya kakak beradik ini tidak merasa puas . Terutama sekali Yen Sian yang tidak dapat tinggal diam melihat orang tuanya menjadi tawanan di kota raja .
Akhirnya , seperti yang di khawatirkan Yang Cien , pada suatu pagi , kakak beradik itu pergi tanpa pamit ! Yang Cien merasa khawatir sekali . Sebetulnya , hal ini bukanlah urusannya . Dia sudah lebih dari cukup memberi nasehat dan saran , akan tetapi kalau kakak beradik itu bersikeras untuk mencoba melepaskan ayah ibunya dari tahanan , apa yang dapat dia lakukan " Bagaimanapun juga , tidak kuat hatinya membayangkan Yen Sian tertangkap orang-orangnya Koksu .
Tak mungkin dia membiarkan saja gadis itu di tawan dan dalam bahaya maut .
Maka dia pun segera berangkat mengejar .
Yen Gun dan Yen Sian memang sudah nekat . kakak
beradik ini tidak suka makan dan tidak dapat tidur setiap kali mereka teringat kepada ayah dan ibu dan seluruh keluarga yang menjadi tawanan di kota raja . Mereka nekat untuk mencoba membebaskan ayah dan ibu mereka dari tahanan
musuh , tidak peduli bahwa kota raja merupakan tempat yang berbahaya sekali bagi mereka . Dengan mengenakan pakaian 354
ringkas mereka berangkat berdua , menggendong buntalan pakaian dan membawa pedang , menuju ke utara .
-oo0dw0oo- Jilid 12 Akan tetapi , baru dua hari mereka melakukan perjalanan , mereka sudah menghadapi ancaman bahaya . Pada suatu pagi selagi mereka berjalan mendaki lereng sebuah bukit , tiba-tiba saja di sebuah tikungan muncul belasan orang dan mereka tidak sempat lagi menghindar . Dapat di bayangkan betapa kaget hati mereka melihat bahwa mereka adalah sepasukan perajurit pemerintah yang di pimpin oleh seorang panglima muda dan seorang wanita cantik . Panglima itu adalah Lai Seng bersama isterinya , Bong Kwi Hwa . Betapa girang hati Lai Seng ketika melihat bahwa dua orang muda itu adalah orang-orang pelarian , putera dan puteri Gubernur Yen . Dia sendiri tidak segera mengenal mereka , akan tetapi seorang pembantunya mengenal kedua orang muda itu dengan baik .
" Lai-ciangkun , merekalah kong-cu dan sio-cia Yen ,
putera " puteri Gubernur Yen yang di cari-cari " .
" Bagus , kita tangkap mereka !" .
Isterinya yang melihat betapa tampannya Yen Gun , segera berbisik kepada suaminya , " Yang laki-laki untuk aku dan yang wanita untukmu , malam ini kita bersenang-senang " .
Lai Seng mengerti apa yang di kehendaki isterinya yang cabul itu . Dia mengerutkan alisnya . " Jangan main-main , isteriku . Mereka adalah orang-orang penting dan kalau kita berhasil menangkapnya , hidup atau mati , kita akan
mendapatkan pahala besar dari Sri Baginda !" .
Bong Kwi Hwa agak cemberut mendengar penolakan ini ,
akan tetapi ia tidak lagi membantah . Yen Gun dan Yen Sian tidak sempat menyingkir lagi dan terpaksa mereka
355 menghadapi Lai Seng dan anak buahnya .
" Dua saudara Yen , kalian memang kami cari-cari , hayo menyerah menjadi tawanan kami sebelum kami menggunakan kekerasan ! " kata Lai Seng sambil mencabut pedangnya .
Yen Gun dan Yen Sian juga mencabut pedang mereka . "
Sebelum mati pantang menyerah !" bentak mereka dan
keduanya sudah menerjang kea rah Lai Seng dan Bong Kwi Hwa . Mereka berdua segera di kepung dan di keroyok .
Terjadi lah perkelahian yang seru . Sebetulnya , tingkat kepandaian kakak beradik Yen itu sudah cukup tinggi dan seimbang dengan kepandaian Lai Seng maupun Bong Kwi Hwa
, akan tetapi karena Lai Seng dibantu oleh tujuh belas orang anak buahnya , maka dua orang kakak beradik itu menjadi terdesak hebat . Mereka berdua memainkan ilmu pedang
Gobi-pai yang indah dan cepat gerakannya . Akan tetapi karena suling perak Lai Seng amat lihai , di tambah lagi permainan pedang Bong Kwi Hwa yang berbahaya sekali
dengan Kwi-kiam-sut ( Pedang Setan ) maka kedua orang kakak beradik itu mulai terdesak dan mereka terus mundur .
Bong Kwi Hwa yang tidak diperbolehkan mempermainkan
Yen Gun menjadi marah dan ialah yang mendesak pemuda itu
, sedangkan Lai Seng mendesak Yn Sian , di bantu oleh anak buahnya . Yen Sian , mempertahankan diri dengan memutar pedangnya , akan tetapi pada suatu saat , setelah ia bertahan lebih dari lima puluh jurus , suling perak itu menghantam pundaknya dan tubuh gadis itu terhuyung ke belakang .
Kesempatan ini dipergunakan oleh Lai Seng untuk menendang dan robohlah Yen Sian ! .
Melihat ini , Yen Gun mengamuk untuk melindungi adiknya yang sudah roboh . Akan tetapi dia sendiri di serang habis-habisan oleh wanita cantik itu sehingga dia tidak berdaya untuk melindungi Yen Sian . Pada saat yang amat berbahaya bagi kedua orang kakak beradik itu , tiba-tiba terdengar suara teriakan melengking dan nampak gulungan sinar putih yang 356
datang menyambar-nyambar . Lai Seng dan Bong Kwi Hwa
yang menangkis dengan pedang mereka terdorong mundur ke belakang . Mereka terkejut dan melihat bahwa yang muncul adalah Yang Cien , pemuda yang di pilih menjadi beng-cu oleh kaum pemberontak itu ! .
Yang Cien cepat memanggul tubuh Yen Sian yang pingsan dan berkata kepada Yen Gun , " Yen-kongcu , pergilah !"
Yen Gun tahu diri . Pihak lawan terlalu banyak , maka diapun melompat pergi dari situ . Yang Cien yang memanggul tubuh Yen Sian mengikuti dari belakang dan tidak ada yang berani mengejarnya . Lai Seng dan juga Bong Kwi Hwa
maklum bahwa mereka berdua bukan tandingan bengcu itu yang sudah pernah mengalahkan ayah Bong Kwi Hwa , yaitu Sin-to Kwi-ong . Apalagi di samping pemuda perkasa itu masih ada Yen Gun yang tidak boleh di pandang ringan . Karena itu , biarpun dengan hati mendongkol sekali , Lai Seng dan
isterinya tidak berani melakukan pengejaran dan terpaksa membiarkan Yang Cien membawa pergi gadis yang sudah
terluka itu . Dua orang penting , putera dan puteri Gubernur Yen dari Lok-yang tidak dapat di tangkap .
Sementara itu dengan cepat Yang Cien mengajak Yen Gun mencari tempat sunyi di dalam sebuah hutan . Setelah
mendapatkan sebuah kuil kosong , dia membawa masuk
tubuh Yen Sian yang masih lemah ke dalamnya , lalu dia menyuruh Yen Gun untuk berjaga di depan kuil dan dia sendiri lalu mengobati luka di pundak Yen Sian . Untuk itu , perlu dikerahkan sin-kang karena luka oleh suling perak itu mengandung racun . Dia menurunkan Yen Sian rebah
menelungkup . Kedua tangannya lalu di letakkan di punggung dan pundak
, dan dengan pengerahan sin-kangnya , dia mendorong keluar hawa beracun dari pundak yang terkena pukulan suling itu .
357 Akhirnya luka itu dapat disembuhkan , hanya tubuh Yen Sian masih lemah dan ia menangis sesunggukan setelah
sembuh kembali . Yang Cien menghiburnya .
" Untung engkau dan kakakmu tidak tertawan , nona " .
" Akan tetapi kami gagal ?"?". " .
Gadis itu menangis . " Bahkan kami hamper celaka . Kalau tidak engkau yang menolong , taihiap ?"" kami juga
menjadi tawanan . Ah , sampai kapan aku akan dapat
menolong ayah ibu ?" .
" Nona , hal itu jangan di pikirkan dulu . Tidak mungkin menyelidiki ke sana membebaskan tawanan . Sama saja
dengan membunuh diri . Di Lok-yang , selama tidak ada gerakan pemberontakan , maka semua tuduhan atas diri
ayahmu belum terbukti , maka kurasa Kaisar juga tidak akan menjatuhkan hukuman . Aku juga sudah memerintahkan
semua saudara kang-ouw di daerah Lok-yang agar jangan memperlihatkan gerakan apapun . Kita perlu menyusun
kekuatan lebih dulu sebelum bergerak . Nona ,perjuangan memang menghendaki pengorbanan . Percayalah ,
pengorbanan keluarga nona tidak akan sia-sia . Ayah nona adalah seorang pahlawan besar bagi perjuangan bangsa kita .
Kerajaan Wei yang sesungguhnya adalah Kerajaan Bangsa Toba dan Mongol itu , satu waktu pasti akan dapat kita hancurkan !" Yang Cien mengepal tinju penuh semangat .
" Tapi , melihat ayah dan ibu menderita di penjara dan aku sebagai anaknya tidak berdaya menolong mereka , sungguh merupakan siksaan batin yang hebat , taihiap ". " Gadis itu menangis lagi .
Yang Cien merasa kasihan sekali . Bayangkan saja ,
seorang gadis puteri gubernur yang biasanya hidup mewah , terhormat , kini tiba-tiba di tinggalkan semua itu , bahkan di tinggalkan ayah ibu dan seluruh keluarga yang menjadi orang tahanan yang sewaktu-waktu nyawanya terancam bahaya
358 maut . Betapa tidak hancur hatinya .
" Nona " , ia menyentuh pundak gadis itu dengan hati yang terharu . " Besarkan hatimu , tabahkan hatimu , ini semua nasib dan kita harus mengubah nasib itu dengan
perjuangan " .
Yen Sian yang merasa betapa hatinya hancur itu terisak-isak dan entah bagaimana ia sudah jatuh ke dalam rangkulan Yang Cien . Pemuda ini merasa iba sekali dan Yen Sian merasa mendapatkan tempat berlindung dan tempat menyandarkan diri .
" Sian-moi , jangan bersedih , jangan menangis ". " Yang Cien tiba-tiba menyebutnya adik , tidak dapat menyebut nona lagi .
" Cien-ko " bantulah " bantulah aku agar aku dapat
menahan semua ini ". " Yen Sian menangis sambil bersandar ke dada pemuda itu . Dalam keadaan seperti itu , keduanya seperti membuka rahasia hati mereka bahwa mereka itu saling mencinta , cinta yang mungkin dinyalakan melalui rasa iba di satu pihak dan terima kasih di lian pihak . Jalan menuju cinta memang berliku-liku . Dari rasa iba yang mendalam dapat saja timbul cinta . Dari budi kebaikan juga dapat timbul rasa cinta .
Setelah kedukaannya mereda , mereka lalu keluar dari
dalam kuil dan Yen Gun merasa lega melihat adiknya tidak apa-apa .
" Sukurlah kalau adikku sudah tidak apa-apa , lukanya sudah sembuh . Banyak terima kasih atas pertolonganmu , Yang-taihiap , kalau tidak ada taihiap datang menolong , tentu kami berdua sudah tertangkap musuh " , katanya .
" Koko , sudah bukan waktunya lagi bagi kita untuk
bersungkan-sungkan dan menyebut taihiap kepada Cien-ko .
Bukankah kita sekarang sudah seperti keluarga sendiri "
Bukankah begitu , Cien-ko ?" .
359 Yang Cien mengangguk dan tersenyum . " Benar apa yang di katakana oleh Sian-moi , Gun-twako " .
Pernyataan ini membuat wajah Yen Gun berseri gembira
dan sedikit banyak dia sudah dapat menduga bahwa ada
hubungan yang lebih mendalam antara adiknya dan pendekar sakti itu .
" Ah , banyak terima kasih , Cien-te ( adik Cien ) atas kehormatan yang diberikan kepada kami . Sekarang kita akan kemana ?" .
" Tidak ada lain jalan , kita harus kembali . Aku bermaksud untuk menemui Gubernur Gak dan Coa-ciangkun , melihat bagaimana sikap mereka dalam menghadapi penangkapan
Gubernur Yen di Lok-yang , sekalian memperkenalkan diri " .
" Cien-ko , biarkan aku ikut membantumu . Membantu
perjuanganmu bagiku sama dengan membantu pelepasan
ayah ibuku , karena mereka itu di tangkap demi perjuangan melawan pemerintah penjajah pula " .
" Baik , Sian-moi , engkau boleh ikut denganku agar
Gubernur Gak percaya . Dan ku harap Gun-ko suka menyusul Akauw ke selatan , melakukan penyelidikan terhadap Kerajaan Sun . Nanti sehabis menemui Jendral Gak dan Coa-ciangkun , kamipun akan menyusul ke selatan " .
Yen Gun menyanggupi dan berangkatlah mereka ke selatan
. Sejak saat itu , hubungan antara Yen Sian dan Yang Cien semakin akrab dan keduanya tidak syak lagi bahwa mereka saling mencinta . bagi Yang Cien , Yen Sian adalah seorang gadis yang bangsawan , gagah perkasa , berbudi dan juga berjiwa pahlawan sehingga pantas untuk menjadi kekasih dan pasangannya .
-oo0dw0oo- Kita tengok keadaan di Kerajaan Sun . Kerajaan ini berada di selatan dengan Sungai Huai , dan kota rajanya adalah Nan 360
king . Sebuah Kerajaan kecil , sisa dari kerajaan yang dulu dikalahkan oleh Kerajaan Wei di jaman Sam-kok Kerajaan Toba masih menggunakan nama Kerajaan Wei , walaupun
sesungguhnya yang berkuasa adalah orang-orang bersuku Bangsa Toba , sebuah suku Bangsa Mongol yang besar .
Kerajaan Sun dipimpin oleh Sun Huang-te yang sudah berusia limapuluh tahun . Kerajaan ini kecil saja , namun cukup kuat dan telah mengerahkan pasukannya di perbatasan utara untuk membendung gerakan kerajaan Wei atau Toba yang hendak menundukkannya .
Musuh besar pasukan Sun Huang-te ini adalah pasukan
yang di pimpin oleh Coa-ciangkun yang berada di sepanjang Sungai Huai . Coa-ciangkun dengan pasukannya itu selalu menyerang pasukan Sun di sepanjang perbatasan , akan
tetapi mendadak saja Sun Huang-te menerima kontak dari Koksu Kerajaan Toba yang aganya menawarkan perdamaian !
Bahkan pasukan Coa-ciangkun , walaupun tidak di tarik mundur dari perbatasan , mulai menghentikan serangannya .
Sun Huang-te adalah seorang kaisar yang lemah pula .
Pekerjaan sehari-hari hanya mengejar kesenangan pribadi , pelesir dan mengumpulkan selir yang cantik-cantik sebanyak mungkin . Bagian atau daerah selatan memang terkenal
dengan wanita-wanitanya yang lembut dan cantik .
Pengejaran kesenangan ini tentu saja membuat
pemerintahannya menjadi lemah dan kekuasaan terjatuh ke tangan para thaikam dan para pejabat tinggi . Terutama sekali Ouw-yang Koksu , dia boleh di bilang menjadi penguasa tertinggi karena urusan pemerintahan hamper sebagian besar berada di tangannya ! Kaisar yang malas mengurus urusan Negara itu menyerahkannya kepada Ouw-yang Kok-su
sehingga kekuasaan Koksu ini amat besar untuk Kerajaan Sun.
Setelah mendapat kontak dari utusan Lui Koksu dari
Kerajaan Wei atau Toba , kaisar segera mengundang Koksu Ouw-yang untuk berbicara tentang hal itu .
361 " Harap paduka tidak terkecoh oleh penawaran damai dari pihak mereka " , kata Ouw-yang Koksu . " Kalau Kerajaan Wei mengajak damai , hal ini tentu dilakukan karena mereka melihat suatu keuntungan dari perdamaian itu . Apa
keuntungannya bagi mereka kalau berdamai dengan kita "
Sudah jelas , Yang Mulia . Kalau mereka berdamai dengan kita
, mereka akan lebih mudah menundukkan kerajaan-kerajaan kecil di seluruh selatan . Dan kalau semua kerajaan sudah di tundukkan , baru mereka akan menghantam kita kembali ! Di lain pihak , apakah keuntungan kita " Kita tidak mempunyai keperluan ke utara , seperti mereka mempunyai keperluan menundukkan kerajaan-kerajaan kecil di barat dan selatan .
Tidak , Sri Baginda , penawaran damai ini hanya
merupakan jebakan belaka !" Demikian Ouw-yang Koksu
memberi nasehatnya .
" Akan tetapi kalau kita menolak begitu saja , mereka tentu akan memperkuat pasukan di perbatasan dan menyerang kita.
Bagaimanapun juga , kekuatan mereka lebih besar
dibandingkan kekuatan kita ".
" Kita tidakmenolak secara keras , juga tidak menerima , kita mengulur waktu sambil mencari siasat untuk mengatasi keadaan ini , Sri Baginda . Bahkan hamba mendengar bahwa pemerintahan Kerajaan Wei mulai ada bentrokan dengan para pejabat di Nam-kiang . Kalau keadaan ini dikembangkan , baik sekali untuk kita . Hamba mendengar bahwa Coa-ciangkun pemimpin pasukan di perbatasan enggan untuk menarik
mundur pasukannya , juga Gubernur Gak condong untuk
bersekutu dengan Coa-ciangkun . Agaknya para pejabat
daerah itu mulai membangkang kepada perintah Kerajaan Wei yang sepenuhnya di pegang oleh Bangsa Toba itu " .
Sun Huang-te mengangguk-angguk . " Kalau begitu benar kata-katamu tadi . Kita mengulur waktu sambil melihat keadaan agar dapat bertindak sesuai dengan keadaan " .
Demikianlah , Kerajaan Sun di sebelah selatan Sungai Huai 362
mulai mengatur siasat mereka . Di selatan dan barat memang banyak terdapat kerajaan-kerajaan kecil yang dulunya dikuasai oleh para gubernur yang kemudian memberontak dan berdiri sendiri-sendiri setelah perang Sam-kok dan Kerajaan Wei keluar sebagai pemenang . Namun , karena kemudian
Kerajaan Wei di kuasai oleh Bangsa Toba , maka banyak pejabat memisahkan diri dan mendirikan kerajaan-kerajaan kecil di daerah-daerah , menyusun pasukan sendiri untuk menjaga kedaulatan kerajaan kecilnya . Kerajaan Wei atau Toba menjadi semakin lemah dan tidak berdaya . Cina yang dulunya sudah di persatukan ketika jaman Kerajaan Chin , setelah perang Sam-kok menjadi terpecah belah menjadi ratusan atau puluhan Kerajaan kecil yang berdiri sendiri sendiri .
Pada suatu hari , di Nan-king muncul seorang pemuda . Dia adalah Can Kauw Cu , atau Akauw . Seperti telah kita ketahui , Akauw ini menerima tugas penting dari suhengnya , yaitu untuk menyelidiki keadaan di Negara atau Kerajaan Sun , bahkan membawa sepucuk surat dari Yang Cien sebagai
bengcu dunia kangouw untuk diserahkan kepada kaisar Sun Huang te kalau saatnya tiba .
Kehadiran pemuda tinggi besar yang agak kehitaman
namun nampak gagah perkasa itu tidak mendatangkan
banyak perhatian . Akauw memasuki sebuah rumah makan
dan memesan makanan dengan kata-kata pendek .
Bagaimanapun juga , kalau dia terlalu banyak bicara , tentu logat bicaranya akan di ketahui orang bahwa dia datang dari utara , walaupun di situ terdapat pula tidak sedikit orang yang berasal dari utara .
Setelah makan minum , Akauw lalu keluar dari rumah
makan dan pergi melihat-lihat . Dari jauh dia melihat serombongan pengemis sedang menuju ke sebuah pasar ,
tentu untuk minta sedekah . Para pengemis ini jelas dari satu kelompok karena memiliki kesamaan yaitu tongkat mereka .
363 Tongkat itu pada ujungnya di pasangi besi dan dia sudah mendengar dari suhengnya bahwa di selatan terdapat sebuah perkumpulan pengemis yang terkenal dengan nama Tiat-tung kai-pang ( Perkumpulan Pengemis Tongkat Besi ) . Agaknya mereka ini adalah para anggota Tiat-tung Kai-pang . Maka , Akauw mempercepat langkahnya untuk mengejar .
Akan tetapi , ternyata para pengemis yang jumlahnya
sembilan orang itu tidak pergi ke pasar , melainkan
menghampiri sebuah rumah penginapan . Mereka mendatangi pengurus rumah penginapan dan Akauw dapat mendengar
seorang di antara mereka yang agaknya menjadi pimpinan , orangnya tinggi kurus , berkata dengan suara keras .
" Cepat panggil keluar nona berpakaian hijau yang kemarin malam telah menghajar tiga orang kawan kami , atau kami akan mengobrak-abrik tempat ini !" .
Sepasang Naga Lembah Iblis Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Nada suara nya mengancam dan pengurus rumah
penginapan itu menjadi ketakutan .
" Baik , baik , bersabarlah , akan ku panggilkan nona itu !" .
Akauw pura-pura duduk agak menjauh dan melihat apa
yang akan terjadi . Tak lama kemudian , pengurus itu ke luar lagi di ikuti seorang gadis yang membuat Akauw melonjak karena kaget . Ji Goat ! Tak salah lagi . Ji Goat lah gadis yang baru muncul itu , dan karena perhatian Ji Goat tertuju kepada para pengemis , maka gadis itu pun tidak melihatnya .
Gadis itu memang Ji Goat . Dalam perantauannya untuk
meluaskan pengalaman , ia telah menyeberangi sungai setelah meninggalkan Yang Cien dan memasuki daerah Kerajaan Sun sampai ke kota raja , yaitu Nan-king . Setelah berhari-hari berada di situ , pada suatu hari ia melihat tiga orang pengemis sedang berbuat kurang sopan terhadap dua orang wanita kakak beradik . Tiga orang pengemis itu minta-minta sambil meraba-raba tubuh orang . Melihat ini Ji Goat menjadi marah dan menegur para pengemis . Akan tetapi tiga orang
364 pengemis itu menjadi marah dan menyerangnya dengan
tongkat besi mereka . Ji Goat tentu saja menjadi semakin berang dan ia menghajar mereka sehingga tiga orang
pengemis muda kurang ajar itu lari tunggang langgang .
Itulah sebabnya pagi hari ini sembilan orang pengemis tongkat besi mendatangi rumah penginapan dimana Ji Goat bermalam . Tadi , pengurus rumah penginapan memberitahu bahwa datang banyak pengemis minta bertemu dengannya .
Tahulah Ji Goat bahwa hal ini tentu ada hubungannya dengan peristiwa kemarin , maka ia pun sudah siap siaga , keluar sambil membawa pedang di punggungnya . Dan benar saja , di luar rumah penginapan telah menanti sembilan orang pengemis yang wajahnya bengis , di pimpin oleh seorang pengemis jangkung kurus .
Tanpa ragu-ragu Ji Goat melangkah lebar menghampiri
sembilan orang pengemis yang berada di halaman depan itu dan bertanyalah ia dengan suara lantang , " Kalian mencari aku ?" .
Suara pertanyaannya mengandung tantangan dan memang
gadis itu seperti biasanya , pemberani . Si jangkung lalu melangkah maju menghadapinya dengan alis berkerut .
" Nona , kami mendengar laporan bahwa nona telah
memukuli tiga orang anggota kami . Benarkah itu dan
mengapa nona melakukan pemukulan ?"
" Ah , itukah " Memang benar . Aku melihat tiga orang pengemis muda berbuat kurang ajar kepada dua orang nona .
Mereka itu minta sedekah dengan cara yang tidak wajar , tangan mereka meraba-raba dan mencolek-colek tubuh kedua orang nona itu . Hal ini membuat aku marah dan menegur tiga orang pemngemis muda itu . Eh , mereka tidak menerima kesalahan , malah mereka menyerangku . Siapa tidak menjadi marah " Maka aku lalu menghajarnya . Kalian ini tentu golongan lebih tua dan lebih tahu sopan santun . Mengapa tidak kalian tegur perbuatan saudara muda kalian itu ?" .
365 Si jangkung mengerutkan alisnya . " Nona , untuk
menyelesaikan urusan ini , nona di panggil oleh pimpinan kami
. Marilah nona ikut bersama kami untuk menghadap pemimpin kami sehingga di sana akan di urus siapa yang bersalah dalam hal ini " .
" Hemmm , aku tidak bersalah . Mengapa aku harus
menghadap pimpinan kalian " Kalau dia perlu denganku , dialah yang harus datang menemuiku di sini . Aku tidak mau menghadap dia !" kata Ji Goat yang bukan saja merasa tidak enak di panggil seperti itu , akan tetapi juga dara ini menganggap bahwa mendatangi sarang kaipang itu
merupakan bahaya besar , berbeda kalau ia menemui
pemimpinnya di tempat umum .
" Nona , pemimpin kami sudah memerintahkan demikian , dan nona tidak boleh menolak " .
" Hemmm , perintah itu untuk kalian . Untukku dia tidak berhak memerintah apapun . Aku tidak bersalah , sebaliknya anak buahnya yang bersalah , maka kalau dia hendak bicara denganku tentang urusan itu , sudah sepatutnya kalau dia yang datang mencariku ke sini , bukan aku yang
menghadapnya " .
" Nona , engkau berani membantah kehendak pang-cu
kami ?" kini si jangkung menjadi marah dan sudah
melintangkan tongkat besinya di depan dada .
" Kenapa tidak berani " Ia bukan pang-cu ku " , bantah Ji Goat , nampak tenang dan sedikitpun tidak nampak takut .
" Kawan-kawan , kita tangkap gadis sombong ini !" si
jangkung membentak marah . Pada saat itu Akauw merasa bahwa sudah tiba saatnya dia harus campur karena kalau dibiarkan Ji Goat pasti akan menghadapi pengeroyokan .
Bukan dia khawatir , karena gadis itu memiliki kepandaian tinggi pula , akan tetapi sungguh tidak enak kalau terjadi perkelahian di negeri orang ! .
366 " Tahan dulu ".. !" dia berteriak dan lari menghampiri .
" Akauw "..!" Ji Goat berseru girang sekali melihat pemuda ini , girang dan juga heran karena sama sekali tidak mengira akan bertemu dengan pemuda itu di Negeri Sun .
" Ji Goat , tahan dulu , jangan berkelahi !" Akauw yang juga girang bertemu dengan gadis yang telah merebut cinta di hatinya itu . " Biar aku bicara dengan mereka " .
Sementara itu , si jangkung yang melihat Akauw yang
tubuhnya tinggi besar , mengerutkan alisnya dan membentak ,
" Orang muda , harap engkau jangan mencari penyakit dan mencampuri urusan kami dengan gadis muda ini !" .
" Sobat , gadis ini adalah seorang sahabatku , tidak
mungkin aku tidak mencampuri . Akan tetapi aku mencampuri
. Akan tetapi aku mencampuri untuk mendamaikan .
Ketahuilah , kami adalah sahabat-sahabat baik dari Hek I Kaipang di utara , maka dengan memandang para sahabat dari Hek I Kaipang , kami berdua mengharappengertian kalian dan tidak menganggap kami sebagai musuh " .
Si Jangkung nampak ragu ketika mendengar disebutnya
Hek I Kaipang , perkumpulan pengemis terbesar di saat itu . "
Akan tetapi , nona ini tidak mau menerima panggilan pang-cu kami untuk membicarakan urusan ia memukuli tiga orang anak buah kami " .
" Karena ia menaruh curiga kepada kalian . Akan tetapi dengan adanya aku di sini , biarlah kami berdua menghadap pang-cu kalian , karena kebetulan sekali akupun menerima pesan dari beng-cu kami untuk menghubungi kalian " .
" Beng-cu "." " si jangkung semakin ragu . " Baiklah , mari kita pergi menghadap pang-cu " .
Ji Goat dan Akauw mengikuti mereka . Ji Goat berjalan di samping Akauw dan gadis itu sudah sibuk menghujaninya dengan pertanyaan kenapa Akauw berada di tempat itu .
367 " Aku merasa seperti mimpi bertemu dengan mu di tempat ini , Akauw ada apakah engkau ke sini dan kapan engkau tiba
?" . " Baru beberapa hari yang lalu dan nanti saja ku ceritakan sejelasnya , Ji Goat . Akan tetapi aku sendiripun merasa seperti mimpi bertemu denganmu di sini . Sungguh pertemuan yang tidak di sangka-sangka namun amat membahagiakan
hatiku " , ucapan Akauw ini demikian bersungguh-sungguh sehingga Ji Goat tersenyum dan tersipu .
Mereka tiba di sarang Tiat-tung Kai-pang yang berada di perkampungan miskin . Mereka segera dihadapkan seorang pengemis berusia lima puluh tahun lebih yang tubuhnya kekar dan berotot , tidak pantas menjadi pengemis . Pengemis yang menjadi ketua Tiat-tung Kai-pang ini memang seorang yang bertubuh kuat sekali , dan dia terkenal dengan permainan tongkatnya . Namanya Cai Kui dan sebutannya Cai-pangcu .
Dia hidup seorang diri , tidakmenikah dan sejak belasan tahun menjadi ketua Tiat-tung Kai-pang dan di segani oleh semua anak buahnya .
Pengemis jangkung setelah menghadap ketuanya lalu
memberi laporan bahwa nona itulah yang kemarin telah
menghajar tiga orang anak buah mereka .
" Dan siapakah orang muda ini " Mengapa dia turut datang
?" Tanya Cai pang-cu dengan suaranya yang lantang .
" Menurut pengakuannya , dia sahabat gadis itu dan dia adalah sahabat dari Hek I Kaipang di utara , pangcu " .
Cai Pang-cu kini memandang kepada Ji Goat dan Akauw , matanya memandang penuh selidik . " Benarkah , orang muda
, engkau sahabat baik Hek I Kaipang ?"
" Benar , pang-cu . Aku mengenal Cu Lokai , Song Lokai dan banyak pemimpin Hek I Kaipang yang lain . Juga aku adalah sute dari beng-cu kita yang baru " .
368 " Hemmm , beng-cu yang mana kau maksudkan ?" .
" Beng-cu Yang Cien , yang baru saja di pilih di Thai-san , tentu pangcu juga sudah mendengarnya " .
" Hemmm , kami tidak mengikuti pilihan itu , walaupun beritanya sampai ke sini . Siapakah namamu , orang muda "
Dan siapakah pula nama nona ini ?" .
" Namaku Cian Kauw Cu , dan nona ini bernama Ji Goat .
Kami sungguh tidak pernah mempunyai rasa permusuhan
dengan para kai-pang " .
" Nona , engkau telah menghajar tiga orang anak buah
kami dan engkau berani mengatakan bahwa engkau tidak
memusuhi kami " Kami adalah orang-orang miskin yang
mengandalkan nafkah dari minta-minta sedekah , kenapa engkau begitu tega untuk memukuli tiga orang anggota kami
?" . " Pang-cu , aku tidak bersalah . Seyogyanya pang-cu
menegur tiga orang pengemis muda itu . Mereka bukan
mengemis , akan tetapi mereka berbuat kurang ajar terhadap dua orang nona . Mereka minta sedekah sambil meraba dan mencolek tubuh dua orang gadis itu , tentu saja aku lalu menegur mereka . Akan tetapi , tiga orang pengemis muda itu malah menyerangku , maka terpaksa ku hajar mereka .
Apakah pang-cu hendak menyalahkan aku dalam urusan ini ?"
Ji Goat berkata dengan sikap menegur dan menantang .
Wajah pang-cu itu penuh kerut merut . " Panggil ketiga orang anggota kita itu ke sini !" bentaknya kepada si jangkung
. Si Jangkung pergi dan tak lama lagi kembali dengan tiga orang pengemis muda yang nampak ketakutan .
" Hayo kalian katakan , apa benar kalian kemarin ketika minta sedekah , kalian meraba-raba dan mencolek-colek tubuh dua orang gadis " Hayo jawab yang benar !" bentak Cai pangcu .
369 " Kalau perlu , aku dapat mengajak dua orang gadis itu ke sini menjadi saksi !" cepat Ji Goat yang cerdik berkata untuk menakuti tiga orang pengemis itu .
Tiga orang pengemis muda itu saling pandang dan seorang di antara mereka berkata , " maaf , pangcu , kami ".. kami hanya main-main saja ". " .
" Main-main dan mencolek-colek tubuh gadis-gadis itu ?"
bentak sang ketua .
" Ya" ya " ya ". Tapi " hanya main-main ". " .
" Jahanam ! Kalian melanggar pantangan kita . Hayo beri hukuman masing-masing dua puluh kali ! Seret mereka keluar
!" . Tiga orang pengemis muda itu di seret keluar dan
terdengarlah suara berdebuk ketika mereka di pukuli , di susul teriakan-teriakan kesakitan mereka .
Akauw mengangkat kedua tangan memberi hormat . "
Pang-cu telah bertindak tepat , tahu bahwa yang bersalah haruslah diberi hukuman agar lain kali tidak mengulang kembali kesalahannya . Kami mengucapkan terima kasih " .
" Nanti dulu , orang muda . Aku Cai Kui tidak suka melihat anak buah dihina orang luar . Nona ini sudah memperlihatkan kepandaiannya , maka setelah tiba di sini , kami ingin menguji
, apakah sudah sepatutnya kalau ia memberi hajaran kepada anak buah kami sebagai golongan yang lebih tinggi " .
" Akan tetapi , pangcu ?" " kata Akauw .
" Akauw , biarlah kalau Cai Pang-cu hendak mengujiku .
Jangan di kira bahwa aku takut menghadapi ujian itu !" kata Ji Goat dengan suara menantang .
" Kami tidak berniat bermusuhan . Apalagi karena kalian menyatakan menjadi sahabat dari Hek I Kaipang yang kami pandang tinggi . Akan tetapi sebelum menguji kalian , 370
bagaimana kami dapat menghargai kalian " Sebelum kita membicarakan hal-hal penting , lebih dulu kami harus
berkenalan dengan ilmu kalian agar mata kami lebih terbuka lagi " . Dia memberi isyarat kepada seorang yang usianya sekitar empat puluh tahun dan berkedudukan wakil ketua .
Nama wakil ketua itu adalah Bi Tun Bo , seorang yang juga ahli memainkan tongkat besi dan dalam hal ilmu silat hanya kalah sedikit dibandingkan sang ketua .
" Tun Bo , engkau yang menguji kepada nona Ji Goat ini !"
. " Baik , pang-cu . Silahkan nona " , kata Bi Tun Bo yang bertubuh sedang dan mukanya penuh brewok itu . Dia sudah melintangkan tongkat berujung besi di depan dadanya .
Ji Goat melihat tempat itu cukup luas untuk bertanding silat
. Melihat cara pengemis itu memegang tongkat , tahulah ia bahwa lawan ini tentu memiliki ilmu tongkat yang cukup lihai , oleh karena itu iapun menghunus pedangnya , yaitu sepasang pedang pendek yang sarungnya menjadi satu . Nampak sinar berkilauan ketika sepasang pedang pendek di cabut .
" Aku sudah siap , silahkan " , kata Ji Goat yang memasang kuda-kuda yang manis di depan Bi Tun Bo.
Pengemis ini segera menggerakkan tongkatnya ,
memainkan ilmu tongkat besinya dengan gerakan yang
tangkas , cepat dan mengandung tenaga . Namun ,
gerakannya itu sama sekali tidak cepat bagi Ji Goat bahkan lamban sekali sehingga dengan mudah gadis ini dapat
menghindarkan serangan pertama , lalu membalas dengan pedang pendeknya , yang melakukan gerakan menggunting dari kanan kiri .
Ji Goat adalah murid Toat-beng Giam-ong Lui Tat dan ia sudah mempelajari ilmu pedang yang hebat dari Koksu itu , ialah Lo-hai Kiam-sut ( Ilmu Pedang Pengacau Lautan ) . Maka begitu ia memainkan sepasang pedangnya dengan ilmu itu , Bi 371
Tun Bo menjadi pening kepalanya . Dia hanya melihat dua gulungan sinar pedang yang melingkar-lingkar dan
menggulungnya sehingga tongkatnya menjadi kacau
gerakannya , dia hanya mampu memutar tongkatnya untuk melindungi dirinya dari sambaran kedua pedang yang
mengamuk bagaikan dua ekor naga bermain di angkasa itu .
Jelas bahwa tingkat kepandaian wakil ketua Tiat-tung Kaipang itu jauh berada di bawah tingkat Ji Goat .
Akan tetapi Ji Goat juga maklum bahwa mereka berada di daerah orang dan amat tidak baik kalau sampai
mendatangkan perasaan dendam . Maka ia pun tidak terlalu mendesak dengan sepasang pedangnya , dan ketika
mendapat kesempatan ia tidak mau melukai lawan dengan pedangnya , hanya mengirim tendangan yang membuat tubuh lawan terhuyung ke belakang . Melihat lawan tertendang dan terhuyung , ia pun menahan sepasang pedangnya dan berdiri tegak , tidak mengejar .
Bi Tun Bo juga bukan seorang yang tidak tahu diri . Dia sudah sejak tadi maklum bahwa dia pun bukan lawan
seimbang nona ini yang amat lihai . Bahkan dia mengerti pula bahwa lawannya sengaja tidak ingin melukai , maka diam-diam dia berterima kasih . Melihat nona itu tidak mengejar , Bi Yun Bo lalu melompat ke belakang , memberi hormat kepada Ji Goat sambil berkata , " Ilmu pedang Ji-siocia memang hebat
, aku mengaku kalah !" .
" Ah , engkau terlalu mengalah " , kata Ji Goat sambil tersenyum .
Cai Pangcu mengangguk-angguk . " Dengan ilmu
kepandaianmu itu nona , engkau memang pantas mewakili kami memberi hajaran kepada anak buah kami yang
menyeleweng . Sekarang , kami ingin sekali mengenal ilmu silat dari saudara Cian Kauw Cu " .
372 " Silahkan , pangcu " , kata Akauw dengan sikap sederhana namun tegak , dan diapun sudah siap .
Ketua Cai berdiri di depan pemuda itu . Ketua itu tubuhnya memang kokoh , akan tetapi berhadapan dengan Akauw dia kelihatan agak pendek . Kedua lengannya yang nampak itu begitu penuh otot yang melingkar-lingkar , nampak kuat sekali
. " Orang muda , karena engkau adalah tamu kami dan
engkau datang dari Hek I Kaipang , maka marilah kita
mengadu ilmu dengan tangan kosong saja . Sungguh tidak enak kalau kita menggunakan senjata kemudian di antara kita ada yang terluka . Tadi , wakilku tidak terluka hanya karena kebijaksanaan nona Ji saja . Mari kita bertanding mengadu kepandaian dan tenaga " .
Cian Kauw Cu maklum bahwa agaknya ketua kaipang ini
hendak mengambil keuntungan dari tenaganya yang agaknya besar . Diam-diam dia pun girang karena tidak harus
menggunakan Hek-liong Po-kiam yang tentu akan menarik perhatian sekali karena po-kiamnya itu amat tajam dan ampuh
. " Baiklah , pangcu , aku sudah siap " , katanya sambil berdiri tegak di depan ketua itu .
" Orang muda , lihat seranganku !" . Tiba-tiba Cai Kui membentak dan dia sudah melompat ke dapan dan
menghantamkan tangannya yang kokoh kuat itu kea rah dada Akauw . Akauw mengelak dengan mudah , akan tetapi tangan yang luput memukul itu lalu menggunakan gerakan
mencengkram untuk menangkap lengan Akauw . Kembali
Akauw mengelak dari cengkraman sambil menggeser kakinya ke belakang . Cai Pang-cu mendesak dengan mengayun
kakinya menendang kea rah pusar . Sekali ini Akauw
menangkis dengan tangannya .
" Duukkk !" kaki itu terpental akan tetapi Akauw merasa 373
betapa tangannya pun tergetar . Tahulah dia bahwa tenaga tendangan lawan cukup kuat akan tetapi tidaklah terlalu kuat baginya .
Ketika Cai Pangcu memukul lagi , kembali dia mengerahkan tenaganya menangkis . Dan sekali ini pertemuan kedua lengan membuat Cai Pangcu menyerengai kesakitan dan cepat
melompat ke belakang , memutar tubuh dan dengan gerakan memutar itu kakinya terayun cepat sekali menuju kea rah dada Akauw .
Akauw mengelak lagi dan kini mulai membalas dan
terjadilah pertandingan tangan kosong yang seru . Saling serang , saling elak , dan kadang mereka beradu lengan , sehingga beberapa kali tubuh mereka tergetar saking kerasnya lengan atau kaki beradu . Setelah lewat tiga puluh jurus , Cai Kui mulai terengah dan kedua tangan dan kakinya terasa nyeri-nyeri . Dan ketika Akauw mempercepat gerakannya , dia pun terdesak hebat , hanya mampu mengelak dan menangkis saja , sama sekali tidak mampu lagi balas menyerang . Suatu saat , Akauw yang sudah menguasai pertandingan itu ,
melompat-lompat dengan cekatan sekali seperti monyet dan Cai Kui menjadi bingung karena beberapa kali dia kehilangan lawan dan tahu-tahu lawan itu sudah berada di belakangnya sambil menepuk punggungnya . Kalau Akauw mau tentu saja tepukan itu dapat di ubah menjadi hantaman yang tentu akan membuatnya roboh . Setelah beberapa kali di sentuh seperti itu , akhirnya Cai Pang-cu melompat ke belakang dan
tubuhnya basah oleh keringat .
" Cian-taihiap sungguh hebat , aku mengaku kalah !"
katanya tanpa malu lagi . Memang dia tahu bahwa dia kalah jauh .
" Pang-cu yang terlalu mengalah " , kata Akauw dengan hati girang karena dia tahu bahwa dia dan Ji Goat telah dapat menundukkan hati orang-orang Tiat-tung Kai-pang ini .
Mereka lalu di jamu . Biarpun hanya perkumpulan
374 pengemis , akan tetapi ketuanya dapat menjamu dengan
hidangan yang lumayan , di belikan dari rumah makan
terbesar . Dalam makan bersama inilah , para pimpinan kai-pang itu mengadakan pembicaraan dengan Akauw dan Ji Goat . Karena Ji Goat dalam perjalanannya ke Kerajaan Sun hanya untuk berpetualang , maka ia lebih banyak diam dan menyerahkan percakapan kepada Akauw yang membawa tugas dari yang
Cien . Akauw menceritakan tentang keadaan Hek I Kaipang dan
tentang pemilihan beng-cu dimana Yang Cien terpilih sebagai beng-cu , akan tetapi betapa dalam pemilihan bengcu itu , Koksu Kerajaan Wei telah bertindak licik hendak melakukan penangkapan kepada mereka yang tidak mau memihak
pemerintah penjajah .
"Sekarang , agaknya pemerintah Toba telah membentuk
suatu keadaan tandingan dalam dunia kang-ouw " , kata Akauw . " Mereka memilih seorang pembantu Koksu sebagai beng-cu , dia adalah Thian-te Ciu-kwi "." .
" Ah , datuk sesat itu !" kata Cai Pang-cu .
" Benar , sebagian besar yang mengikuti jejak Thian-te Ciu-kwi adalah para tokoh kang-ouw yang sesat . Semua kai-pang di utara memihak Yang-bengcu , bahkan semua perkumpulan dan partai silat besar biarpun tidak secara terang agar tidak dimusuhi pemerintah , diam-diam menyatakan mendukungnya
, hanya tinggal menanti dimulainya perjuangan melawan penjajah . Sekarang Yang-bengcu mengutus aku untuk
menghadap Sun Huang-te , untuk mengajak kerja sama ,
tidak tahu bagaimana pendapat pangcu dalam hal ini " .
Ketua kai-pang itu menghela napas panjang . " Aaahhh , kalau bicara tentang kaisar kami , tidak jauh bedanya dengan raja-raja yang lain . Kerjanya hanya mengejar kesenangan belaka dan semua kekuasaan berada di tangan para pejabat 375
tinggi dan thai-kam , terutama di tangan Ouw-yang Kok-su .
Kami rasa , lebih baik kalau taihiap berhubungan dengan Ouw-yang Kok-su , karena dialah yang akan menentukan
apakah taihiap dapat menghadap kaisar atau tidak . Akan tetapi , taihiap juga harus berhati-hati , karena Ouw-yang Koksu adalah seorang yang amat licik dan cerdik bukan main ".
" Kami mengharapkan bantuan pangcu dalam hal ini agar kami dapat berhubungan dengan Ouw-yang Kok-su dan dapat menghadap kaisar Kerajaan Sun " .
" Jangan khawatir , taihiap . Bagaimanapun juga kami
merasa bersatu dengan Hek I Kaipang , apalagi kalau Yang-pangcu sudah di akui oleh seluruh kai-pang di utara , dengan sendirinya kamipun siap untuk mengakuinya dan menaati pesannya . Sebetulnya apa yang hendak dilakukan oleh Yang-bengcu , taihiap ?" .
" Tentu saja berjuang mengusir penjajah Mongol dari tanah air . Dan untuk itu , Beng-cu akan menghimpun semua
kekuatan dari berbagai pihak untuk bersatu , karena tanpa persatuan yang kokoh , tidak mungkin dapat mengusir
penjajah yang masih memiliki pasukan yang amat kuat " .
" Akan tetapi untuk menghimpun semua itu , membutuhkan biaya yang amat besar , taihiap " .
" Untuk itu sudah di atur pula oleh beng-cu . Kalau
masanya tiba , maka soal biaya tidak menjadi masalah . Bengcu sudah mempunyai sumber dana yang cukup untuk
membiayai suatu angkatan perang yang jumlahnya besar " .
" Bagus , kalau begitu mari ji-wi kami antar untuk
menghadap Ouw-yang Kok-su karena hanya dia yang dapat memungkinkan ji-wi menghadap kaisar . Akan tetapi berhati-hatilah , Ouw-yang Kok-su amat cerdik dan dia memiliki banyak jagoan silat yang lihai " .
" Terima kasih , pang-cu . Kami akan bersikap hati-hati sekali " , jawab Akauw girang karena tak di sangkanya akan 376
demikian mudah dia melaksanakan tugas yang diberikan Yang Cien kepadanya .
-oo0dw0oo- Dengan perantaraan Cai Pang-cu , Akauw dan Ji Goat pada suatu pagi mendapat kesempatan menghadap Ouw-yang Koksu . Akauw dan Ji Goat menghadap pejabat tinggi itu di tempat tinggalnya , dan mereka melihat bahwa Koksu itu adalah seorang laki-laki berusia sekitar enam puluh tahun yang pendek gendut , wajahnya bulat dan sepasang mata yang sipit itu berderak-gerak lincah dan nampak cerdik sekali .
Ketika kedua orang muda itu memberi hormat kepadanya , Ouw-yang Koksu menyambut dengan sikap dingin . Di kanan kirinya terdapat enam orang pengawal pribadi , di antaranya terdapat dua jagoan berilmu tinggi , yaitu dua saudara yang terkenal dengan sebutan Bu-tek Siang-kui ( Sepasang Iblis Tanpa Tanding ) ! Cai-pangcu juga setelah memberi hormat di persilahkan duduk dan ketua kai-pang ini nampaknya gentar menghadapi Koksu itu .
" Cai-pangcu , inikah kedua orang muda yang kau
maksudkan itu ?" .
" Benar , Taijin " , jawab Cai Pangcu dengan sikap hormat .
" Nah , setelah sekarang mereka datang menghadapku ,
biarlah kami yang berurusan dengan mereka , engkau boleh meninggalkan tempat ini " , kata pula Ouw-yang Kok-su dengan suaranya yang mengandung perintah .
Perintah ini agaknya melegakan hati Cai Kui , karena dia sendiri merasa tidak tenang berada di depan Koksu itu . Dia lalu memberi hormat , melirik kea rah Akauw dan Ji Goat , lalu keluar dari tempat persidangan di rumah Koksu itu .
" Nah , sekarang , kalian berdua boleh menceritakan apa maksud kunjungan kalian ke sini seperti yang telah kami dengar dari Cai-pangcu itu . Ceritakan dengan sejelasnya !"
377 perintah Koksu itu kepada Akauw dan Ji Goat . Bagi Ji Goat , seorang puteri Perdana Menteri , tentu saja ia memiliki wibawa dan tidak merasa gentar sedikit pun juga menghadapi pejabat tinggi . Akan tetapi karena ia hanya ikut Akauw , maka ia berdiam diri saja dan menyerahkan kepada Akauw untuk menjawabnya .
" Nama saya Cian Kauw Cu , Tai-jin , dan ini adalah
sahabat saya bernama Ji Goat . Kami berdua sengaja
menghadap Taijin atas usul Cai Pangcu sebelum kami
menghadap Yang Mulia Kaisar di sini , kami membawa pesan dari Yang-bengcu yang mengepalai dunia kang-ouw di sebelah utara Sungai Huai " .
" Hem , lancing benar beng-cu kalian itu , berani
mengadakan hubungan dengan kaisar kami . Dia itu orang apakah berani hendak menghubungi kami ?" .
" Dia adalah bengcu yang baru saja di angkat atas
pemilihan para tokoh kang-ouw " .
" Dan sekarang , dia berani menghubungi kami atas dasar apakah " Apa kepentingannya untuk Kerajaan kami ?" .
" Atas dasar saling menguntungkan dan dengan
kepentingan yang sama , Taijin . Kita sama-sama menghadapi Kerajaan Wei di utara , sama-sama bercita-cita mengusir penjajah dari tanah air , itulah kepentingannya bersama dan karena itu pula maka bengcu kami berani menyuruh kami untuk menghadap Sri Baginda Kaisar Kerajaan Sun " .
" Hemmm , kalian memang untung kalau bekerjasama
dengan kami , akan tetapi sebaliknya , apa keuntungannya bagi kami " Kalian hanya sekelompok orang yang tidak puas , mana ada kekuatan ?" .
Akauw merasa penasaran sekali karena di anggap rendah .
Dia sudah mendengar penjelasan dari suhengnya tentang rencana besar suhengnya tentang tenaga dari semua pihak .
Maka dengan lancer diapun berkata , " Tai-jin kamipun bukan 378
tidak bermodalkan kekuatan maka berani mengajak bekerja sama dengan Kerajaan Sun . Di belakang kami berdiri seluruh perkumpulan pengemis . Itu saja jumlahnya sampai puluhan ribu . Belum lagi partai-partai persilatan besar yang telah menyatakan mendukung sehingga kalau gerakan perjuangan dimulai , beribu-ribu ahli silat dari seluruh aliran di belakang kami karena rakyat bersimpati kalau kami berjuang
membebaskan mereka dari pada penjajahan , dan kalau
rakyat sudah berbondong datang membantu , maka dengan mudah akan dapat dikumpulkan ratusan ribu orang perajurit .
Itulah modal yang ada pada kami , Tai-jin " .
Diam-diam Ji Goat merasa heran dan kagum . Akauw yang biasanya pendiam dan kalau bicara hanya satu-satu itu kini begitu pandai bicara ! Dan semua ini karena pengalamannya selama beberapa tahun ini .
" Hemmmm , bagaimana kami dapat percaya keterangan
yang muluk-muluk itu " Macam apakah bengcu kalian " Kalau melihat namanya , dia bukan seorang tokoh yang terkenal di dunia kang-ouw . Bahkan kami juga baru sekarang mendengar di sebutnya nama Yang Cien . Kenapa bukan para datuk besar atau ketua-ketua partai persilatan besar yang menjadi beng-cu
, melainkan sorang yang tidak terkenal . Apakah dia sudah tua
?" . " Dia hanya beberapa tahun lebih tua dari pada saya , Taijin , karena sesungguhnya dia adalah suheng saya sendiri "
. " Ahhh , seorang pemuda , ya " Mana mungkin seorang
pemuda akan memimpin pergerakan besar " Jangan-jangan hanya sombongnya saja . Engkau sutenya , ya " Baiklah , dari kepandaian sutenya kami akan dapat menilai kepandaian suhengnya . Bersediakah engkau kami uji kepandaian sebelum kami mengambil keputusan apakah engkau pantas
menghadap Sri baginda atau apakah bengcu itu pantas
berhubungan dengan kami ?" .
379
Sepasang Naga Lembah Iblis Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
" Terserah kepada Taijin . Kami telah berani menjadi
utusan , tentu berani pula menghadapi segala kesulitan yang kami hadapi . Kami siap untuk di uji , walaupun kami tidak dapat yakin akan menang , karena kepandaian manusia di dunia ini tidak ada batasnya , ada yang kuat tentu ada yang lebih kuat lagi , ada yang pandai tentu ada yang lebih pandai lagi . Dan dalam hal kekuatan dan kepandaian , saya masih jauh kalau di bandingkan dengan tingkat bengcu kami !" .
" Kami juga sekedar ingin mengetahui orang macam apa
yang diutus oleh beng-cu menghadap ke sini , Siang-kui , bersiap-siaplah kalian untuk menandingi pemuda dan gadis ini
!" . Akauw tidak ingin Ji Goat terlibat atau terancam bahaya , maka cepat dia berkata , " Taijin , karena nona Ji Goat ini hanya merupakan seorang pengikut saja , biarlah saya yang akan menghadapi penguji kepandaian itu , biar saya maju seorang diri saja melawan mereka !" .
Ucapan ini tentu saja di anggap sebagai suatu
kesombongan oleh Koksu . " Baik , kalau demikian yang kau kehendaki . Siang-kui , kalian maju bersama menghadapi pemuda ini , tanpa senjata karena kami hanya ingin
mengujinya " .
Yang berjuluk Bu-tek Siang-kui ( Sepasang Iblis Tanpa Tanding ) adalah dua orang saudara kakak beradik yang tubuhnya tinggi besar dan tubuh mereka jelas memperlihatkan bahwa mereka itu bertubuh kokoh kuat dan bertenaga besar .
Mereka berdua menggulung lengan baju dan menghadapi
Akauw yang juga sudah bangkit berdiri . Ruangan itu cukup luas untuk mengadu ilmu dan Koksu tersenyum mengangguk memberi tanda setuju .
" Mulailah kalian bertiga !" katanya kepada Siang-kui juga kepada Akauw yang sudah siap menghadapi kedua orang
lawannya . Dia sudah menduga bahwa dua orang lawannya tentu merupakan pesilat tangguh , dan terutama sekali 380
mereka berdua itu agaknya mengandalkan kekuatan tenaga mereka . Maka , dia pun bersikap hati-hati sekali dan lebih mengandalkan kecepatan gerakannya yang jarang keduanya .
Sepasang Iblis Tanpa Tanding itu keduanya tinggi besar dan wajah mereka pun mirip satu sama lain , hanya bedanya kakaknya bermuka kehitaman sedangkan adiknya bermuka
kuning . " Awas serangan kami !" tiba-tiba si muka hitam berseru memberi peringatan dan dengan cepat dia lalu menerkam dari kanan . Akauw melihat betapa gerakan serangan itu
mengandung angin pukulan yang kuat , akan tetapi baginya terlihat lamban . Dengan mudah saja diapun mengelak dan terkaman itu mengenai tempat kosong . Akan tetapi dari sebelah kiri , orang kedua sudah mengayun tangannya yang besar itu mengirim tamparan kea rah kepalanya . Kembali dia mengelak dengan miringkan tubuhnya .
Dua orang itu menyerang bertubi-tubi , silih berganti , namun gerakan mereka yang kuat itu dengan amat mudah di elakkan oleh Akauw yang berloncatan ke sana sini sambil memainkan ilmu silat monyet . Sampai belasan jurus dia tidak membalas menyerang , ingin melihat sampai dimana
berbahayanya serangan mereka . Setelah mengenal benar kemampuan mereka , barulah Akauw menggunakan
kesempatan luang untuk balas menyerang . Bahkan dia kini berani mengadu tenaga setelah yakin bahwa dalam hal tenaga otot , dia tidak kalah kuat . Dua orang itu memang hebat , namun tenaga mereka belum mampu menandingi tenaga
Akauw yang terdapat dari alam kehidupannya ketika hidup di antara kera dahulu . Juga dalam hal kecepatan mereka kalah jauh .
Beberapa kali Bu-tek Siang-kui di buat terhuyung oleh gempuran tangan dan kaki Akauw dan melihat ini , Koksu lalu melerai . " Sudah cukup , Siang-kui . Mundurlah
Kalian !" .
381 Ouw-yang Kok-su menghadapi Akauw dan memuji . "
kepandaian saudara Cian cukup lihai , membuat kami merasa kagum " .
" Ah , Taijin terlalu memuji . Kami hanya memiliki sedikit kemampuan untuk membela diri kalau menghadapi halangan di dalam perjalanan " .
" Sudahlah , tidak perlu lagi merendahkan diri . Saudara Cian yang masih muda memang sudah pantas menjadi utusan Beng-cu untuk menghadap Sri Baginda . Kerajaan Chen ( Sun
) adalah Kerajaan besar dan Sri Baginda tidak dapat menerima sembarang orang . Akan tetapi agaknya Yang-bengcu dapat membuktikan bahwa dia dapat menyuruh seorang utusan
yang baik untuk menyampaikan suratnya . Mari , bersiaplah untuk kalian ku bawa menghadap kepada Yang Mulia " .
Pada masa itu , Cina telah terpecah-pecah dan terbagi-bagi menjadi banyak sekali Kerajaan kecil . Perpecahan ini di mulai sejak jaman Sam-kok ( 221 " 265 ) . Jaman Sam-kok ( Tiga Negara ) memunculkan tiga Negara yang saling berebutan .
Sesudah kerajaan Han Timur runtuh , maka yang menjadi kaisar adalah Tsau Pei yang memerintah di utara dengan mendirikan Wangsa Wei . Pada masa itu , di Barat daya berdiri pula Liu Pei yang mengangkat diri menjadi Kaisar Kerajaan Shu dan di tenggara ada pula Kerajaan Wu . Terjadi pertikaian yang terus menerus dan perebutan kekuaasan antara tiga Negara atau tiga kerajaan ini . Berkali-kali perang berkobar di antara mereka , akan tetapi akhirnya Kerajaan Wei berturut-turut mengalahkan Kerajaan Wu sehingga Cina dapat
dipersatukan kembali oleh bangsa atau Dinasti Wei . Namun , kerajaan ini tetap saja lemah , kesatuan dan persatuan tidak dapat dipelihara dengan sentosa . Banyak pembesar , jendral , gubernur , bahkan tuan tanah berdiri sendiri , memiliki pasukan dan mereka saling bertempur memperebutkan
kekuasaan dan pengaruh . Kekuasaan silih berganti jatuh ke tangan penguasa baru . hal ini memudahkan masuknya suku 382
Bangsa Hsiung-nu , Turki , Tibet dan kemudian Bangsa Toba yang akhirnya dapat merampas kekuasaan atas Kerajaan Wei dan di seluruh Cina Utara di Kerajaan Wei atau kerajaan Toba ini . Sampai berabad lamanya bangsa ini berkuasa , masih mengakui bahwa kerajaan mereka adalah Kerajaan Wei
sesungguhpun para pejuang menyebutnya kerajaan Toba
Mongol . Pada masa itu , di selatan juga berdiri banyak Kerajaan kecil-kecil . namun yang terbesar adalah Kerajaan Chen atau Kerajaan Sun yang di pimpin oleh Sun Huang-te . Kerajaan Chen inipun hanya merupakan kerajaan kecil saja yang ibu kotanya berada di Nan-king , karena daerah selatan juga sudah terpecah-pecah dan terdapat banyak sekali Kerajaan kecil .
Sun Haung-te mengaku masih keturunan Co Cho , seorang perdana menteri dari tiga kerajaan yang pernah memiliki nama besar di jaman Sam-kok , bukan saja karena
kecerdikannya melainkan juga karena siasat-siasatnya dan kejahatannya ! Karena merasa bahwa dia keturunan seorang ternama , maka Sun Huang-te tidak mau bersikap lunak
terhadap Kerajaan Wei Toba , dan selalu memasang pasukan yang kuat di sepanjang perbatasan , tidak pernah mau
mengakui kedaulatan Kerajaan Toba .
Ketika Akauw dan Ji Goat di hadapkan Kaisar Sun Huang-te
, mereka di terima dengan baik . Akauw segera menghaturkan surat yang dibawanya , titipan suhengnya dan surat itu dibacakan oleh seorang pejabat untuk kaisar . Pada dasarnya , dalam surat itu Yang Cien memperkenalkan diri sebagai bengcu baru dan mengajak Kerajaan Chen atau Sun untuk bekerja sama menentang Kerajaan Wei Toba , mengusir penjajah
asing dari tanah air .
Ketika pejabat yang bertugas itu membacakan surat Yang Cien , Kaisar Sun Huang-te yang berusia lima puluh tahun itu tertegun memandang kepada Ji Goat ! Dia sama sekali tidak 383
memperhatikan bunyi surat , melainkan memperhatikan gadis jelita yang menghadapnya dengan sikap gagah itu . Betapa cantiknya gadis utara itu ! Tinggi semampai dan memiliki sepasang pipi kemerahan yang segar dan sehat .
Setelah surat selesai di baca , pejabat yang membacanya berkata kepada Kaisar , " Demikianlah , Yang Mulia , bunyi surat dari Yang-bengcu , mohon keputusan Yang Mulia !" .
Barulah kaisar itu menjadi bingung karena tadi dia sama sekali tidak mendengar isi surat itu ! " Nanti saja akan kami putuskan , kami ingin membicarakan isi surat dengan lebih terperinci bersama nona utusan ini !" . Dia menudingkan telunjuknya kea rah Ji Goat sambil tersenyum memikat . Ji Goat terkejut sekali dan wajahnya berubah kemerahan .
" Yang Mulia , sebaiknya kalau Yang Mulia
mempertimbangkan isi surat dan kalau belum dapat memberi keputusan sekarang , biarlah keputusan diberikan besok pagi .
Sementara hamba yang akan minta penjelasan lebih lanjut kepada dua orang utusan " , kata Koksu dengan suara lembut
. Di dalam suaranya ini , biarpun Koksu tidak menegur , akan tetapi jelas di situ terdapat keputusan dan sekaligus teguran kepada kaisar yang hanya mengangguk-angguk saja dan
melihat ketika gadis yang membuatnya tergila-gila itu memberi hormat dan keluar bersama Akauw dan di antar oleh Koksu .
Setelah tiba di luar istana , Koksu berkata kepada Akauw . "
Lebih baik ji-wi sekarang juga kembali ke utara . Pesan yang di sampaikan kepada kaisar telah di terima dan percayalah , dalam waktu dekat kami akan mengirim surat balasan " .
" Akan tetapi mengapa kami tidak mendapatkan jawaban
secara langsung " , Tanya Akauw .
Kok-su Ou-yang menghela napas . " Aih , salahnya engkau mengajak Nona Ji . Kaisar kami memang begitu , tidak boleh melihat wajah baru yang cantik . Akan tetapi , usul kerja-sama 384
yang di tawarkan Yang-bengcu cukup menarik . Kalau
memang kami pertimbangkan akan menguntungkan , tentu
kami menyambut baik kerja-sama itu " .
Demikianlah , setelah mengerti bahwa kaisar Sun Huang-te tergila-gila kepada Ji Goat dan mempunyai niat tidak baik terhadap gadis itu , Akauw lalu mengajak Ji Goat untuk meninggalkan Na-king dan kembali ke utara .
-oo0dw0oo- Dalam perjalanan pulang ke utara ini , hubungan antara Akauw dan Ji Goat menjadi semakin akrab . Mereka kini tidak ragu lagi bahwa keduanya saling mencinta . Hal ini dapat mereka lihat dari gerak-gerik mereka , ucapan mereka dan pandang mata mereka kepada masing-masing dan kadang Ji Goat yang tersipu kalau Akauw memandangnya dengan sinar mata penuh kasih sayang .
Mereka menyeberangi Sungai Huai untuk kembali ke utara , akan tetapi karena mereka tidak mengenal jalan , maka mereka tersesat dan yang mereka seberangi adalah daerah Nam-kiang , yaitu daerah kekuasaan Gubernur Nam-kiang .
Pada suatu hari , perahu mereka berhasil menyeberang , dan begitu mereka tiba di daratan sebelah utara sungai , mereka di sambut oleh tiga puluh orang lebih perajurit yang mengepung mereka . Dan ketika mereka memandang ,
ternyata pasukan itu adalah pasukan pengawal yang sedang mengawal Panglima Coa sendiri yang sedang mengadakan
pengawasan dan pengamatan di daerah itu ! Dari para
pembantunya , Panglima Coa mendengar bahwa dua orang
muda itu bukanlah sembarangan orang . Ada pembantunya yang mengenal Akauw sebagai seorang panglima yang pernah menangkap Gubernur Yen di Lok-yang dan bahwa gadis cantik yang datang bersamanya itu adalah puteri dari Perdana Menteri Ji .
Bahkan Coa-ciangkun sudah mendengar bahwa Ji-Siocia
385 adalah murid Koksu Lui Tat , sedangkan yang bernama Cian Kauw Cu adalah murid Thian-te Ciu-kwi . Dua orang muda yang berbahaya sekali dan kini tiba-tiba muncul di tepi sungai
, tentu mengandung maksud tertentu yang rahasia .
" Heiiii , berhenti kalian !" Bentak Coa-ciangkun sendiri setelah mereka berhasil menghadang kedua orang muda itu .
" Siapakah kalian berkeliaran di daerah perbatasan ini dan apa yang hendak kalian lakukan ?" .
Akauw terkejut sekali ketika melihat panglima besar itu menghadang sendiri ." Aih , ciangkun , harap di maafkan .
Kami dua orang yang sesat dalam perjalanan ".." . katanya memberi alasan .
" Hemmm , kalian dua orang muda tentu sedang mematamatai kami , ya ?" .
" Ah , tidak sama sekali ciangkun ?"
" kau kira aku tidak mengenal siapa kamu " Bukankah
kamu mata-mata yang bernama Cian Kauw Cu , yang pernah menangkap Gubernur Yen di Lok-yang ?" .
Akauw kembali terkejut , tak di sangkanya bahwa panglima besar itu mengenalnya , pada hal tidak pernah bertemu . "
Saya ?".. saya sudah tidak menjadi panglima lagi , ciangkun
, saya sudah menjadi seorang rakyat biasa . Harap lepaskan hamba , karena hamba tidak bersalah apa-apa " .
" Enak saja . Engkau berkeliaran di sini tanpa ijin , tentu ada sebabnya . Dan nona ini , bukankah nona ini puteri Perdana Menteri Ji Sun Cai " Mengapa berkeliaran pula di tempat ini " Hendak memata-matai kami , ya ?" .
Ji Goat tidak perlu berpura-pura lagi karena panglima itu sudah tahu tentang ayahnya . " Bagus sekali kalau engkau sudah mengenalku , panglima . Melihat muka ayah , harap engkau tidak menggangguku dan membiarkan kami lewat " .
" Tidak , Enak saja , setelah melanggar wilayah
386 kekuasaanku begitu saja , minta di bebaskan . Aku harus menahan kalian dan sebelum ada penjelasan resmi dari
Perdana Menteri Ji dan Koksu Lui kami tidak akan melepaskan kalian !" .
" Coa-ciangkun !" kata Ji Goat yang kini sudah tahu dengan siapa ia berhadapan . " Engkau hendak menangkap aku , puteri Perdana Menteri ?" .
" Kalau engkau datang berterang dan minta ijin , tentu kami tidak berani menangkapmu , akan tetapi engkau datang seperti seorang penjahat , seperti seorang penyeludup dan mata-mata yang patut di curigai . Aku harus mendapat
kepastian dan Perdana Menteri harus mempertanggung
jawabkan perbuatanmu ini !"
" Pengawal , tangkap kedua orang ini !" .
" Tahan ".. !" Terdengar seruan seorang dan muncullah seorang pemuda yang bukan lain adalah Yen Gun . Pemuda ini mendapat tugas dari Yang Cien untuk menyusul Akauw dan kalau perlu membantunya . Kebetulan sekali Yen Gun juga mengambil jalan itu sehingga dia dapat melihat betapa Akauw dan Ji Goat akan di tangkap oleh Panglima Coa . Dia sendiri sudah pernah berkunjung bersama ayahnya ke rumah
Panglima Coa sehingga mengenal baik panglima ini .
" Ah , bukankah Yen-kongcu " Kenapa Yen-kongcu berada pula di tempat ini ?"
" Coa-ciangkun , saya harap ciangkun tidak menangkap
mereka . Mereka bukan musuh dan mereka tentu tidak
sengaja datang ke tempat ini , seperti juga aku . Kami orang-orang muda memang merantau dan hendak meluaskan
pengalaman , maka datang kemana saja tanpa maksud
tertentu . Harap Coa-ciangkun suka memaafkan mereka " .
" Hemmm , Yen-kongcu menjadi pelarian karena ayahmu di tawan dan engkau melarikan diri . Hal ini kami sudah
mengetahui . Kini muncul di sini , jangan-jangan membuat 387
kami akan di anggap menyebunyikan kongcu . Sekarang , apa boleh buat kami terpaksa menahan kongcu pula sebagai
tawanan . Tangkap mereka bertiga !" .
Tiga orang muda itu tidak melakukan perlawan . Apa
gunanya melakukan perlawanan kalau di tangkap oleh Coa-ciangkun yang memiliki puluhan ribu orang perajurit di daerah itu . Melawan pun tidak akan ada gunanya . Maka ,
merekapun menurut saja ketika di giring ke tempat tahanan .
Dalam tahanan ini barulah Yen Gun berkenalan lebih dekat dengan Akauw dan Ji Goat yang sudah dikenalnya lebih dulu sebagai sesame putera pejabat . Dan mereka hanya
mengharapkan agar Yang Cien dengan cepat datang
membebaskan mereka . Menurut keterangan Yen Gun , Yang Cien memang bermaksud menemui Coa-ciangkun dan
Gubernur Gak , dan mereka yakin bahwa apabila Yang Cien dan Yen Sian sudag bertemu dengan kedua pejabat tinggi ini , mereka akan segera di beri kebebasan . Mereka di tahan di dalam benteng yang kokoh kuat , namun diperlakukan dengan baik .
-oo0dw0oo- Beberapa hari kemudian datanglah Yang Cien bersama Yen Sian menghadap Gubernur Gak . Tentu saja ia di terima dengan baik oleh Gubernur itu , yang pernah menerima Yang Cien ketika pemuda ini menyerahkan surat dari mendiang Kam Lokai . dan kebetulan sekali ketika Yang Cien datang
menghadap , Gubernur Gak sedang mengadakan perundingan dengan Coa-ciangkun tentang tangkapan Coa-ciangkun .
Ketika Gubernur Gak bertanya tentang maksud kunjungan Yang Cien , pemuda ini dengan terus terang berkata , " gak-taijin , sekali ini saya datang menghadap sebagai seorang beng-cu . Hendaknya paduka ketahui bahwa saya telah di angkat dan di pilih sebagai bengcu oleh seluruh kai-pang dan beberapa perkumpulan silat yang besar , walaupun hal itu tidak di akui oleh pemerintah yang mengadakan pemilihan 388
beng-cu tandingan dan mengangkat Thian-te Ciu-kwi
pembantu Lui Kok-su , sebagai bengcu . Sekarang saya
datang menghadap Taijin untuk berembuk bagaimana
sebaiknya untuk memulai perjuangan kita bersama " .
" Maksud taihiap , bagaimana " Harap diketahui bahwa
kami belum memiliki niat untuk melakukan pemberontakan !
Kami tetap akan setia kepada Kerajaan Wei selama Kerajaan Wei melakukan usaha perbaikan ?" " .
" Gak-taijin , sudah bukan rahasia lagi bahwa pemerintah Kerajaan Wei Toba semakin buruk memperlakukan rakyat .
Korupsi terjadi dimana-mana . Pejabat yang baik dan jujur bahkan di tangkapi . Gubernur Yen dan para pejabat di Lok-yang sudah di tangkapi , dan agaknya para pejabat di Nam-kiang tinggal menanti giliran . Terus terang saja , Taijin , kami sudah melakukan penyelidikan dengan tekun dan rakyat akan berdiri di belakang kita kalau kita hendak merombak
pemerintah penjajajh ini " .
" Orang muda !" bentak Coa-ciangkun . " Lancang benar engkau mengajak kami untuk memberontak !" .
" maaf , Panglima . Bukankah panglima sendiri beberapa kali membangkang atas kehendak kaisar untuk menarik
mundur pasukan " Tarikan mundur pasukan itu hanya siasat Kok-su Lui untuk menjatuhkan paduka dan Gubernur Gak .
Mereka hendak bersekutu dengan Kerajaan Chen atau Sun untuk memperluas pengaruh mereka di selatan . Dan saya sendiri sudah menghubungi Kerajaan Chen untuk menawarkan kerja sama . Kalau kita semua bekerja sama , menggulingkan pemerintah penjajah Mongol itu , maka barulah seluruh Cina dapat dipersatukan " .
" Hemm , orang muda . Engkau memiliki apakah maka
berani membual untuk berjuang " Apa engkau memiliki
pasukan ?" Tanya sang jenderal .
" Panglima , saya adalah beng-cu dan di belakang saya 389
terdapat puluhan ribu orang kang-ouw yang akan mendukung saya . Bukan saja seluruh anggota kai-pang di empat penjuru tunduk kepada saya karena saya adalah bengcu pilihan
mereka , akan tetapi juga puluhan perkumpulan dan partai persilatan besar mendukung saya . Sudah kami selidiki bahwa kalau perjuangan dimulai , maka rakyat akan sepenuhnya mendukung penghancuran penjajahan dari tanah air . Kalau pasukan di Nam-kiang mau bergabung dengan kami , dan
juga dengan pasukan Kerajaan Chen , tentu kita akan menjadi kuat dan dapat menjadi penghantam utara bagi pasukan
pemerintah penjajah " .
" Enak saja engkau bicara . Apa kau kira untuk
menghimpun pasukan besar itu tidak dibutuhkan biaya " Biaya yang besar , darimana engkau akan mendapatkannya " Tanya Coa ciangkun .
" harap ji-wi tidak khawatir . Saya telah memikirkan dan memperhitungkan segalanya . Kami telah mempunyai sumber dana yang besar sekali , yang sanggup untuk memelihara ratusan ribu orang perajurit dalam waktu lama . Bahkan saya sudah mengutus sute saya sendiri yang bernama Cian Kauw Cu untuk menemui Kaisar Sun Huang te dari Kerajaan Chen dan saya hamper yakin bahwa Sun Huang-te akan menerima uluran tangan kami untuk bekerjasama " .
" Apa " Coa-ciangkun berseru . " Jadi Cian Kauw Cu itu utusanmu " Kami telah menawannya , bersama puteri Perdana Menteri Ji dan putera Gubernur Yen !" .
" Ah , panglima , harap paduka cepat membebaskan
mereka . Mereka itu bukanlah musuh , sama sekali tidak bersalah terhadap paduka " , kata Yang Cien kaget dan juga girang .
" Akan tetapi mengapa terdapat pula puteri Perdana
Menteri Ji ?"
" Hendak nya diketahui bahwa nona Ji Goat adalah sahabat 390
suteku dan ia tidak dapat disamakan dengan ayahnya . Ia bahkan membujuk ayahnya untuk mengundurkan diri akan
tetapi ayahnya yang tidak mau malah marah dan hendak
menahan puterinya sendiri . Nona Ji Goat adalah seorang gadis yang berjiwa patriot . harap ciangkun membebaskannya sekarang juga " .
" Juga kakakku Yen Gun adalah seorang patriot sejati , dan kami mendendam kepada pemerintah penjajah karena ayah kami di tangkap !" kata pula Yen Sian .
Tiga orang tawanan itu lalu di ambil dan di bawa ke tempat itu . Tentu saja mereka merasa gembira sekali bertemu dengan Yang Cien dan Yen Sian di rumah Gubernur Gak .
Perundingan lalu dilakukan dengan serius sekali dan
akhirnya , baik Gubernur Gak maupun Jenderal Coa sepakat untuk bekerjasama dengan Yang Cien ! .
Nam-kiang benar-benar dijadikan perbentengan utama oleh Yang Cien dalam memulai perjuangan itu . Dia segera
bersama Akauw pergi ke Lembah Iblis dan mengangkuti emas yang bergumpal-gumpal itu , dan dari hartu karun ini mereka mampu untuk membiayai penghimpunan pasukan yang besar jumlahnya . Para anggota kai-pang di seluruh negeri di latih menjadi pasukan , dan rakyatpun berbondong-bondong
datang untuk menjadi perajurit sukarela .
Kerajaan Wei Toba mendengar tentang pergerakan di Nam-kiang ini dan mereka segera mengirim pasukan untuk
memadamkan pemberontakan . Akan tetapi yang mereka
dapatkan bukan sekedar pemberontakan para anggota kaipang , melainkan pemberontakan besar yang melibatkan
pasukan di bawah komandan Coa dan Gubernur Gak , bahkan pasukan itu juga bergabung dengan pasukan dari Kerajaan Chen atau Sun ! Pasukan dari kota raja di pukul mundur dalam perang pertama itu ! .
Perang berkobar dimana-mana setelah dimulai dari Nam391 kiang . Yang Cien terus menghimpun pasukannya dan
kekuasaannya semakin besar saja . Orang-orang mulai
menaruh kepercayaan kepada beng-cu muda yang kini
menjadi pemimpin perjuangan memberontak terhadap
Kerajaan Wei Toba .
Kimana saja Yang Cien dan Akauw memimpin pasukan
mereka , kedua orang pendekar ini pasti memperoleh
kemenangan . Yang Cien dan Akauw selalu turun ke lapangan sendiri , sepasang pendekar ini bagaikan sepasang naga hitam dan putih dari Lembah Iblis , mengamuk dengan pedang
pusaka mereka dan gerakan pasukan mereka sukar dibendung
, selalu menghancurkan siapa saja yang menghalang di depan
. Dalam waktu yang tidak terlalu lama , Yang Cien yang
pandai memilih tempat , menyerbu Lok-yang dan Lok-yang jatuh ke tangannya . Setelah Lok-yang jatuh dan menjadi pusat darimana dia mengatur pasukannya bergerak , maka tidak ada yang dapat menghentikannya lagi . Satu demi satu raja-raja kecil yang tidak mau bergabung dengannya di jatuhkan dan akhirnya , seperti terdapat dalam catatan sejarah yang gemilang dari perjuangan Yang Cien , kota Raja Tiang-an jatuh pula ke tangannya .
Perang hebat terjadi ketika Tiang-an di serbu . Tidak kurang dari Koksu Lui Tat sendiri yang memimpin pasukan ini , dan pasukan ini bentrok dan perang campur melawan pasukan inti yang di pimpin Yang Cien dan Akauw . Perang pun
terjadilah dan Toat-beng Giam-ong Lui Tat atau Koksu
mengamuk dengan senjata golok gergajinya yang ampuh .
Namun dia bertemu dengan Yang Cien dan terjadilah
pertandingan yang amat hebat . Golok gergaji dilawan Pek-liong Po-kiam . Bagaikan pertarungan harimau dan naga saja layaknya . Semua perajurit yang berdekatan memandang
kagum dan tidak berani mencampuri karena siapa berani berdekatan saja , baru terkena sinar kedua senjata itu sudah 392
cukup untuk merobohkan mereka . Yang Cien harus memeras seluruh tenaga dan memainkan Bu-tek Cin-keng di samping ilmu pedang Pek-liong Kiam-sut , dan setelah lewat seratus jurus lebih barulah pedangnya berhasil membabat patah golok gergaji , menembus pakaian perang Koksu dan robohlah Toat-beng Giam-ong Lui Tat dengan leher terpenggal ! Terdengar sorak sorai pasukan pemberontak dan mulahlah kekalahan pasukan kerajaan yang terakhir mempertahankan Tiang-an .
Pasukan lain dari kota raja juga kocar kacir . Sebuah pasukan yang di pimpin oleh Lai Seng bersama Bong Kwi Hwa juga rusak binasa . Bong Kwi Hwa sendiri sudah roboh tewas , tinggal Lai Seng yang kemudian meninggalkan pasukannya dan melarikan diri . Orang yang pengecut ini memang selalu memikirkan keselamatan dirinya sendiri saja . Setelah melihat isterinya tewas dan pasukannya tidak ada harapan untuk menang , dia lalu membalapkan kudanya dan melarikan diri keluar dari medan pertempuran terus membedal kudanya
melarikan diri ke barat .
Akan tetapi ketika kudanya tiba di sebuah tikungan , dia bertemu dengan sebuah pasukan istimewa . Pasukan yang terdiri dari wanita semua ! Dan ternyata pasukan ini adalah pasukan dari Thian-li-pang yang seperti juga perkumpulan kang-ouw lainnya , membantu perjuangan beng-cu yang Cien
. Dan pasukan Thian-li-pang itu di pimpin sendiri oleh Im-yang To-kouw .
Dapat di bayangkan betapa gemas dan marahnya Im-yang
To-kouw ketika melihat siapa penunggang kuda yang
melarikan diri . Ia memerintahkan para murid untuk
mengepung , akan tetapi membiarkan ia sendiri untuk
menghadapi musuh besar itu .
" Lai Seng , keparat terkutuk engkau . Tibalah saatmu menebus dosamu terhadap muridku Sun Nio !" teriak Im-yang To-kouw sambil mengelebatkan pedangnya dan kebutannya yang berbulu putih .
393 Wajah Lai Seng menjadi pucat . Maklum bahwa tidak
mungkin dia keluar dari kepungan itu , dia lalu melompat turun dari kudanya dan menyerang Im-yang To-kouw dengan sengit . Terjadilah pertempuran mati-matian antara Im-yang To-kouw dan Lai Seng . Akan tetapi , hati Lai Seng sudah kehilangan nyalinya , dalam keadaan panik dan ketakutan itu permainan pedangnya ngawur dan biarpun dia berusaha untuk menang , namun belum sampai seratus jurus , kebutan di tangan Im-yang To-kouw telah dapat mengenai matanya . Dia terjengkang dan sebelum sempat menangkis ,lehernya sudah terbabat oleh pedang to-kouw itu dan tewaslah Lai Seng .
Gubernur Yen belum terhukum mati dan gubernur ini dapat dibebaskan sehingga dia masih dapat memberi restu atas pernikahan puterinya , Yen Sian , dengan pemimpin besar Yang Cien . Perdana Menteri Ji membunuh diri setelah dianpun merestui pernikahan Ji Goat dengan Cian Kauw Cu . Perdana Menteri ini merasa menyesal mengapa dia tidak mengikuti nasehat puterinya , namun penyesalannya telah datang
terlambat . Dia harus membunuh diri agar terbebas dari hukuman .
Demikianlah riwayat berdirinya Kerajaan Sui ( 581 " 618 ) yang di dirikan oleh Yang Cien sebagai kaisar pertamanya .
Dalam pimpinannya , Cina mendapatkan kembali
kebesarannya . Keamanan kembali terpelihara , keadaan dalam negeri di perkuat , semua kekuatan dapat di persatukan
. Pemerintah di selenggarakan dengan kebijaksanaan , pajak di ringankan , hokum di tertibkan dan dilaksanakan dengan baik dan bahkan untuk kepentingan pertanian dan
perdagangan , Yang Cien memerintahkan penggalian terusan-terusan yang menghubungkan kedua sungai induk , Huang-ho dan Yang-ce-kiang .
Rakyat hidup Makmur dan tentram berkat pemerintahan
yang di pegang tangan yang adil dan bijaksana . Agama berkembang dengan suburnya , kebudayaan maju dengan
394 pesatnya . Sampai di sini selesailah kisah ini dan sampai jumpa di kisah yang lain .
TAMAT Lereng Lawu , akhir Oktober 1986
395 Kasih Diantara Remaja 13 Misteri Elang Hitam Karya Aryani W Pedang Tanpa Perasaan 10
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama