Ceritasilat Novel Online

Ikat Pinggang Kemala 10

Ikat Pinggang Kemala Sabuk Kencana Karya Khu Lung Bagian 10


lima bagianpun tidak sanggup kau hadapi, aku lihat kau pasti
bakal menderita kalah total ".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sepasang telapaknya kembali berputar didepan dada
membentuk gerakan setengah busur,
sreeet.. diiringi desiran tajam tenaga serangan memancar
keempat penjuru, bagaikan gulungan ombak yang sangat
dahsyat menyapu kedepan. Buru2 Gong Yu menghadapinya dengan ilmu "Menghisap"
dari hawa sinkangnya, dalam satu sedotan yang dahsyat
seketika itu juga semua tenaga pukulan yang dilancarkan BanTok Ci-ong lenyap tak berbekas.
si Raja di raja dari selaksa Racun inijadi terperanjat tatkala
dirasakan keadaan rada aneh, berbareng dengan lenyapnya
tenaga serangan itu sang badanpun tanpa sadar ikut maju
setengah langkah kedepan.
Kejadian ini membuat dia jadi tidak senang hati, dengan
paras muka kurang puas serunya:
"Baiklah bocah cilik anggap saja dalam pertarungan babak
kedua ini loohu lah yang menderita kalah ".
Diluar dia bicara demikian sementara dalam hati pikirnya:
"Rupanya bocah cilik ini telah berhasil me latih semacam
tenaga sinkang aneh yang khusus digunakan untuk menghisap
tenaga milik orang lain. Kenapa aku tidak tumpahkan tenaga
dalamnya per-lahan2 dikala permulaan kemudian di tengah
jalan mendorongnya dengan segenap tenaga?" Haah..haah...haah... saat itu dia pasti akan menderita
kekalahan total" Berpikir dem ikian tanpa terasa dia jadi bangga dan tertawa
ter-bahak2. "Keparat tua bangka, jangan keburu gembira dulu " bentak
Gong Yu setelah menyaksikan keadaan lawan. "sampai
waktunya kau bakal tahu sendiri siapakah sebenarnya yang
jauh lebih lihay diantara kita berdua ".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sembari mengerahkan tenaga sinkangnya hingga mencapai
dua belas bagian guna berrjaga2 atas serangan lawan, dengan
wajah penuh senyuman ujarnya lantang:
"Menang atau kalah bakal ditentukan oleh serangan yang
terakhir ini, aku berharap agar too-tiang suka mengalah
kepadaku". Ban Tok ci ong melirik sekejap kearena pertarungan
sewaktu dijumpainya para jago sedang saling bergebrak
dengan serunya, dia lantas tertawa dan berkata: "Hey bocah
cilik, terima lah seranganku ini".
sedikitpun tidak salah, dalam melancarkan serangannya kali
ini dia lakukan sangat lambat dan perlahan tenaga serangan
yang digunakanpun cuma mencapai delapan bagian belaka.
Kesempatan baik tak boleh dibuang dengan percuma,
laksana kilat Gong Yu mendorong sepasang telapaknya
kemuka.... Duuusss.... hawa sakti segera meluncur kedepan.
Angin pukulan memencar keempat penjuru laksana berlaksa2 ekor kuda yang lari berbareng diiringi desiran suara
yang tajam menggetarkan jantung segulung hawa sin- kang
meluncur kemuka menghantam tubuh lawannya.
Tajam dan lengking desiran angin bukan saja membuatBan-Tok Ci ong terperanjat bahkan para jago yang
sedang bertarung pun sampai menghentikan pertempuran dan
menengok kearah mereka dengan hati terkesiap.
setelah menangkap suara desiran tajam tadi diam2 Raja
diraja dari selaksa racun ini merasa menyesal karena dia
hanya menggunakan tenaga delapan bagian belaka, namun
waktu tidak mengijinkan dirinya untuk berpikir lebih jauh,
secara otomatis sepasang lengannya bergerak keatas sembari
menambahi dua bagian tenaga murninya. Namun sayang
tindakannya ini telah terlambat satu tindak.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Brrruuk.... " ledakan dahsyat menimbulkan goncangan
yang maha dahsyat diseluruh permukaan bumi, pasir dan
debu berterbangan memenuhi angkasa, angin pusaran
menderu2 dikalangan oleh segulung tenaga tekanan yang
maha dahsyat tubuh Ban Tok Ci ong siraja diraja dari selaksa
racun tergetar mundur kebelakang hingga sejauh tiga
langkah. Dadanya dirasakan bagaikan tergodam oleh sebuah martil
besar, seketika itu juga darah panas dalam dadanya bergolak
keras, untung tenaga lweekangnya sangat sempurna, dengan
paksakan diri ia berhasil menekan golakan tersebut.
sebaliknya Gong Yu cuma gontai sedikit saja untuk
kemudian berdiri tegak kembali di tempat semula.
"Aaah, sudah...sudahlah " teriak Ban-Tok Ci-ong dengan
suara lantang. "Hoy bocah cilik kau boleh disebut sebagai
lelaki yang pemberani dan berotak cerdas, loohu mengaku
kalah ditanganmu haah...haah...haah...sampai jumpa lain
saat". Diiringi gelak tertawa yang amat keras, laksana serentetan
cahaya emas tubuhnya segera meluncur ke tengah udara dan
berlalu dari situ. Dengan perginya Ban-Tok Ci-ong karena, malu, berarti
"Yoe Leng sin-Koen" ci Tiong Kian telah kehilangan sebuah
lengannya yang paling kosen dan luar biasa.
Haruslah diketahui, didalam rencananya untuk menyapu
bersih partai siauw-lim dari muka bumi, dia terlalu
mengandalkan semua kemampuan serta tenaganya pada
sikakek tua berkepala besar ini, dan kini setelah Raja di-raja
dari selaksa Racun ngeloyor pergi dari situ sambil menahan
malu, impiannya untuk merebut kemenanganpun seketika
buyar dan hilang lenyap dari ingatan.
Apabila dia tidak mengundurkan diri dengan menggunakan
kesempatan yang sangat baik ini, kemungkinan besar
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
akibatnya akan semakin runyam, ingatan tersebut laksana
kilat berkelebat dalam benaknya. Dia segera bersuit nyaring
tanda mengundurkan diri dari s itu.
Diikuti.... sreet sreet... secara beruntung dan lancarkan tiga
buah serangan mematikan dengan tiga jurus sakti yang
termuat dalam kitab pusaka" Yoe Leng pit Kip" yaitu "Hoen
Yoe Tay si" atau sukma Gentayangan didunia. "Hoen Koei Te
Hoe" sukma bertulang ke alam baka serta "Hiong Hoen si
Jion" atau sukma ganas menggigit orang. Lie Wan Hiang
terdesak hebat, terpaksa ia mundur kebelakang untuk
menghindar. Menggunakan kesempatan itulah sepasang kakinya
menjejak permukaan tanah, laksana seekor alap2 dia
menerobos tengah udara dan meluncur kearah bawah
gunung. Mimpipun Yoe Leng sin Koen tidak menyangka kalau
penyerbuannya malam ini bakal menderita kekalahan total,
kalau tidak dia pasti akan kerahkan kekuatannya untuk
menyapu rata seluruh partai siauw-lim, maka bisa
dibayangkan betapa benci dan dendamnya Ci Tiang Kian
terhadap gadis berbaju hijau itu
Disamping itu, keempat orang jago lihay yang dipimpin
Nyonya Neraka Hitam Hoan so soh, kecuali sisetan gantung
putih Khong It Hoei yang telah ngeloyor pergi lebih dahulu,
sisetan gantung Ham soe Koen serta Hakim Mati hidup shaw
Goan Cian saling susul menyusul telah menemui ajalnya.
Kini yang tertinggal hanya si telapak jagad Poei Seng
seorang, namun dalam keadaan seperti ini dia tak sempat
untuk memikirkan nasib anak buahnya lagi, dengan
mengerahkan ilmu meringankan tubuh sukma gentayangan
buru2 badannya berkelebat menyusul kekasih gelapnya untuk
melarikan diri dari puncak Siauw lim sie.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Walaupun musuh tangguh akhirnya berhasil dipukul
mundur, namun T hian Hong Siang-jien sang ketua dari partai
Siauw- lim merasakan hatinya amat pilu, bagaimanapun- juga
kemenangan yang berhasil mereka peroleh saat ini harus
ditebus dengan korban yang sangat banyak.
Dari perkumpulan Yo Leng Kauw, diantara iujuh orang yang
dibawa hanya dua orang yang mati dan satu terluka,
sebaliknya dipihak partai Siauw-lim dari murid angkatan
keempat yang menggunakan tingkatan "Kak" telah mati empat
puluh tujuh orang, sedang dari angkatan yang ketiga dengan
tingkatan "Go" korban yang berjatuhan semakin parah,
mereka yang mati mencapai enam puluh tiga orang.
Terutama sekali yang paling memilukan hatinya adalah
kematian ketujuh orang murid partai siauw-lim anggota dari
Cap Pwee Loo -Han yang amat tersohor dalam dunia
persilatan, sedang mereka semua adalah saudara seperguruannya. Dia sendiri sebagai seorang ketua dari partai terbesar
dalam Bu lim bukan saja harus menelan pil pahit ini, bahkan
lengan kirinya pun telah teriuka kena sambaran pedang Yoe
Leng sin-Koen, seandainya Lie Wan Hiang tidak menolong
tepat pada saatnya, emah bagaimana akibatnya ?"
Sambil mencekal toya kumala hijaunya padri tinggi dari
Siauw-lim Pay ini jadi berdiri termangu- mangu saja ditengah
kalangan, air mata tanpa terasa jatuh berlinang membasahi
wajahnya, memandang bayangan manusia yang hilir mudik
dikalangan untuk menolong mereka yang terluka, ia pandang
mayat yang bergelimpangan serta darah yang menggenangi
permukaan siauw lim-sie dengan wajah sayu.
Ia benar2 tak tega menyaksikan pemandangan yang
mengenaskan itu, lama sekali akhir nya dia putar badan
mempersilahkan si Pendekar tampan berbaju hijau serta Lie
Wan Hiang untuk masuk kependopo tengah untuk minum air
teh. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mendadak Gong Yu teringat akan sesuatu, segera ujarnya
kepada Thian Hong siang-jien"Aku yang rendah Gong Yu selalu merasa curiga dan tak
habis mengerti, sebetulnya markas besar perkumpulan Yoe
Leng Kauw terletak dimana " mengapa kita tidak gusur
tawanan yang berhasil ditangkap tadi untuk diperiksa " asal
alamat dari markas besar mereka ketahuan, tidak sulit bagi
kita untuk menyusun siasat pembalasan dikemudian hari".
Thian Hong siang-jien membenarkan pendapat sianak
muda itu. segera ia turunkan titah untuk menggusur tawanan
tersebut kehadapannya. setelah tawanan itu digusur kedalam ruang pendopo, tiba2
Gong Yu merasa paras muka orang itu se-akan2 pernah
dikenalnya disuatu tempat, tanpa terasa segera tanyanya:
"Bukankah kau adalah sitelapak jagad Peei seng dari ciong-Lay
Pay?"" Kakek berbaju hitam itu mengangguk.
"Aaaah.,.." Gong Yu berseru tertahan, dia segera
menceritakan pengalaman pahit yang dialam i Poei seng
sitelapak jagad serta Tie Kong cuan sikepalan sakti tanpa
tandingan yang telah terseret kelembah kehancuran akibat
tingkah laku serta perbuatan sutenya
Khong It Hoei, disamping itu diapun menceritakan pula
bagaimana mereka peroleh kabar berita tentang rencana
penyerbuan orang2 Yoe- Leng Tauw terhadap partai siauw
Lim serta Bu-tong dari Poei cianpwee ini." Akhirnya dia,
menambahkan: "Hong-tiang bagaimanapun juga Poei cian-pwee sama
sekali tidak bersalah ataupun terlibat dalam rencana
penyerbuan terhadap partai siauw-lim pada malam ini, berkat
kabar beritanya itulah kita bisa bersiap sedia. Menurut
pandangan boanpwee tidak sepantasnya kalau kita anggap dia
dan perlakukan dia sebagai seorang tawanan".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Thian Hong sang jien mengangguk tanda setuju bahkan dia
turun tangan sendiri untuk membukakan belenggu ditubuh
Poei seng, setelah itu mempersilahkan dirinya duduk sebagai
tamu agung. Demikianlah setelah Gong Yupun memperkenalkan dirinya
serta sumoaynyu Lie Wan Hiang, segera tanyanya.
"Poei cianpwee, menurut berita yang kalian kirim untuk
kedua kalinya, dalam surat itu tertulis kata2 sebagai berikut:
"Pura2 menyerang Bu tong, sekuat tenaga menyerang
siauw-lim. apakah pihak Bu-tong sama sekali tidak diserbu
olah kawanan perkumpulan Yoe Leng Kauw?"
"Aaai..., kemungkinan besar pada saat ini partai Bu-tong
sedang berada dalam keadaan yang amat bahaya."
"Apakah Yoe Leng sin koen telah merubah rencananya di
tengah jalan?" "sedikitpun tidak salah, mula2 dia hendak membawa tiga
Roh Bengis, tujuh sukma ganas, dua puluh empat sukma
gentayangan serta Piauw biauw Hujien dan Beng Te Hujien
ditambah sinehek bongkok dari negeri Hoe sang serta Jiak
Kioe Kiam Khek dari laut Tang Hay untuk menyerbu partai
siauw. lim. siapa sangka sewaktu kami tiba dikota cia kan, secara
kebetulan telah berjumpa dengan Ban Tok ci ong siraja diraja
dari selaksa racun, gembong iblis ini memiliki tenaga lweekang
sebesar tiga kali enam puluh tahun hasil latihan, kecuali dua
rasul sakti dari kolong langit rasanya tak seorang manusiapun
yang sanggup menandinginya."
setelah diminta dan di rengek2 oleh tiga manusia Hiong
Hoen sambil menangis terisak2 akhirnya gembong iblis ini
suka berangkat ke partai siauw lim guna membantu usaha
mereka, setelah peroleh bantuan ini Yoe Leng sin Koen lantas
merasa bahwa kekuatannya jadi semakin besar, dia percaya


Ikat Pinggang Kemala Sabuk Kencana Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dengan kekuatannya serta kekuatan Bu Tok Ci ong sudah
lebih dari cukup untuk melenyapkan partai siauw lim dari
muka bumi karena itulah dia lantas membagi rombongan jadi
dua bagian, sebagian menyerang partai siauw lim sedangkan
rombongan yang lain berangkat menuju kegunung Butong..."
Mendengar kabar ini Gong Yu lantas berpikir didalam hati:
"Meskipun suheng telah berangkat kegunung Bu tong san
untuk membantu pihak mereka, namun ditinjau dari jago2
yang dikirim tentu aku rasa kekuatan pihak Yoe Leng-Kauw
terlalu ampuh bagi dirinya seorang.
seandainya partai Bu-tong bersikap gegabah dan pandang
rendah musuhnya seperti halnya dengan partai siauw-lim.
bukankah keadaan akan bertambah runyam."
Hatinya jadi cemas bercampur gelisah, ingin sekali
tubuhnya cepat2 berangkat menuju ke- gunung Bu-tong-san.
sementara itu terdengar suara Lie Wan Hiang bertanya:
"Poei cianpwee, sebenarnya markas besar perkumpulan
Yoe Leng Kauw berada dimana?"
"Berada dipropinsi Koei chiu.,..."
Belum habis dia berkata tiba2 tambak cahaya putih
berkelebat lewat dengan cepatnya.
Diikuti terdengar sitelapak jagad Poei seng menjerit ngeri,
tubuhnya seketika roboh binasa keatas tanah termakan oleh
jarum iblis tulang putih dari Y oe Leng sin KoenGong Yu sekalian jadi kaget, sebelum mereka sempat
bertindak sesuatu terdengar sambaran angin tajam berkelebat, jelas sang pembunuh telah melarikan diri dari
sana. Peristiwa ini tentu saja semakin membuat Thian Hong
siang-jien jadi bertambuh malu, untuk sesaat lamanya dia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
cuma bisa berdiri ter-mangu2 tanpa sanggup mengucapkan
sepatah katapun- setelah mendengar kabar berita dari Poei seng tadi, Gong
Yu serta Lie Wan Hiang jadi amat menguatirkan keselamatan
suhengnya yang berada diatas gunung Bu-tong-san, akhir nya
setelah berunding beberapa saat lamanya mereka ambil
keputusan untuk mohon diri
Terhadap bantuan serta kepandaian sakti yang dimiliki
sepasang muda mudi ini baik Thian Hong siang-jlen maupun
anak muridnya merasa kagum bercampur terima kasih.
Melihat sianak muda itu mau berlalu, maka sang ketua dari
partai s iauw-lim ini disertai seluruh anak muridnya yang masih
hidup segera menghantar keberangkatan mereka dengan
segala ucapan yang meriah, bukan mereka kagum terhadap
mereka, terutama sekali bantuannya yang amat besar dimana
telah menyelamatkan be-ratus2 orang padri dari kuil mereka.
Gong Yu serta Lie Wan Hiang tidak am bil pusing terhadap
sikap mereka lagi, dalam keadaan seperti ini yang mereka
pikirkan hanya satu, yaitu keselamatan suhengnya Hoo T hian
Heng yang kemungkinan besar telah menjumpai mara bahaya
dipuncak gunung Bu-tong Begitu meloncat naik keatas kudanya, mereka segera
melarikan kedua ekor kuda jempolannya menuruti kegunung
siong-san, dalam sekejap mata bayangan mereka berdua telah
lenyap dari pandangan. Memandang bayangan punggung kedua orang itu Thian
Hong siangjlen menghela napas tiada hentinya.
Demikianlah dia lantas titahkan anak muridnya untuk
membereskan jenasah suheng-te serta anak muridnya yang
binasa dalam pertarungan tersebut, kemudian ia menutup diri
di dalam kamar semedhinya sambil merenungkan kejadian
yang baru saja berlangsung.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
oooooo Jilid 16 HARI itu cuaca sangat bersih, angin gunung bertiup sepoi2
membuat suasana terasa nyaman.
Diluar istana Ci Yang Kiong digunung Bu tong-san, kayu
serta ranting telah ditumpuk hingga mencapai ketinggian
enam tujuh depa, terkena sorot matahari yang menyengat
kayu2 itu sebagian telah mengering, apa lagi di sekeliling sana
telah disiram dengan minyak setiap saat kemungkinan
kebakaran bisa terjadi. sang surya kembali sudah condong ke-Barat namun suara
teriakan masih terdengar ber-saut2anTeria kan2 itu semuanya mengandung nada mengejek.
menghina dan tidak menguntungkan nama baik Hoo Thian
Hong sisastrawan berbaju biru itu.
se-akan2 semua bencana yang bakal menimpa partai Butong adalah diakibatkan hadirnya pemuda tersebut.
Walaupun Hian cing Tootiang sendiri adalah seorang toosu
yang berpikiran luas dan bisa membedakan mana yang benar
dan mana yang salah, namun tak urung banyak juga mereka2
yang takut mati mulai tergoyah hatinya mendengar hasutan
serta teriakan2 itu. sering kali Hoo Thian Hong menemukan berpuluh2 pasang
mata yang aneh sedang melirik dan memandang kearahnya,
hal ini membuat dia kian lama kian bertambah kaget dan
bergidik, Namun dalam hati kecilnya dia bisa memahami sikap
orang2 itu, bagaimanapun juga seseorang jika berada dalam
keadaan yang amat berbahaya, dia tentu akan ber-harap2 bisa
mendapat kesempatan untuk hidup lebih jauh dan untuk
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mencapai keinginannya itu kadang kala orang tak akan
memikirkan lagi pelbagai peraturan atau tata kesopanan,
bahkan terhadap orang yang paling disayangipUn kadang kala
tak sayang2nya dijual demi kepentingan diri sendiri
sudah tentu dengan kepandaian silat yang dimilikinya, tidak
susah baginya untuk meloloskan diri dari s itu.
Namun mungkinkah Hoo Thian Hong si sastrawan berbaju
biru yang tersohor akan kegagahannya akan berbuat
demikian?"" tidak dengan budi pekertinya, nama besarnya,
pendidikannya serta jiwanya, tak nanti dia sudi melakukan hal
itu. Maka keadaannya serta situasinya semakin terjepit, kian
lama mara bahaya yang mengancam keselamatannya semakin
besar. setelah berjaga selama-seharian penuh di atas atap istana
Ci-Yang-Kiong ber-sama2 Ci Yang cinjien serta Cing Yang
cinjien dua orang tiang loo dari Bu-tong Pay, kini badannya
terasa mulai jadi lelah dan kehabisan tenaga.
Dalam pada itu Hiong-Hoen nomor dua yang menyaksikan
para toosu dari Bu-tong pay belum juga mau menyerah, dia
segera mendekati atasannya "Piauw biauw Hujien" untuk
mengajukan satu usul. Perempuan itu mengangguk tanda setuju dan atas perintah
Hiong Hun nomor dua inilah, dua puluh satu orang sukma
gentayangan dengan membawa sebuah batang pohon yang
besar mulai mendobrak pintu istana Ci Y ang Kiong yang tebal.
Brukk....Brukk.... diiringi suara yang keras seluruh
bangunan goncang dengan dahsyatnya.
Hian cing Tootiang jadi kuatir dengan perbuatan mereka,
buru2 dia perintahkan tukang panahnya yang bersembunyi
diloteng genta untuk melepaskan anak panah.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
seketika itu juga hujan anak panah berhamburan diseluruh
permukaan tanah, dalam hujan panah yang amat dahsyat
inilah dua puluh satu orang sukma gentayangan terpaksa
harus menarik diri. Mendadak....terdengar suara suitan yang amat nyaring
berkumandang nyaring dari bawah gunung Bu-tong-san,
diikuti berkelebatnya sesosok bayangan hitam muncul dari
balik bukit. Begitu bayangan manusia itu munculkan diri, segenap
anggota perkumpulan Yoe Leng Kauw bersorak-sorai dengan
gembiranya. Ditengah tempik sorak yang ramai, menggemalah
serentetan suara diangkasa:
"Hey Hian cing Tootiang dari Bu tong Pay, dengarkanlah
baik2...... Hiancing Tootiang dariButong Pay dengarkan baik2
Pun Kauwcu Yoe Leng sin Koen baru saja pulang dari partai
siauw lim dengan membawa sembilan butir batok kepala dari
Cappwee Loo Han saat ini Thian Hong sang jien beserta
segenap anak muridnya telah takluk dan menyerah, mereka
telah menggabungkan diri dengan perkumpulan kami.
"Kau harus tahu bahwa Sin Koen kami adalah orang yang
berbudi luhur dan bijaksana, atas persetujuannya kami hendak
menawarkan kedudukan wakil kauwcu buat Hiang cing
Tootiang.." "Akan kami beri waktu setengah perminum teh bagi kalian
untuk mempertimbangkan tawaran kami ini, rejeki atau
bencana serta mati atau hidup dari beberapa ratus jiwa para
toosu yang ada didalam istana ci-Yang Kiong semuanya
tergantung pada keputusan dari ciangbun-jien kalian-"
orang yang berteriak barusan bukan lain adalah "Piauw
Biauw Hujien" Mo Yoe Yauw. Suaranya merdu dan
lengkingnya tinggi bukan saja nyaring bahkan nyata dan bisa
didengar dengan sangat jelas.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Terutama sekali ditengah kesuny ian yang mencekam
seluruh jagad, ucapan itu membuat hati para toosu yang ada
didalam istana ci Yang Kiong merasakan hatinya bergidik.
Si Nelayan dari sungai Goan Kang dengan tangan mencekal
jaring ikannya bersiap sedia dengan alis berkerut.
Sedangkan Hoo Thian Heng sisastrawan berbaju biru
merasakan hatinya tidak tentram, pikirnya.
"Apakah sute Gong Yu serta Sumoay Lie Wan Hiang sudah
datang terlambat diatas gunung Siong-san?"
Terdengar teriakan tadi kembali diulanginya beberapa kali,
suaranya makin lama semakin nyaring sehingga berdengung
ditengah udara tiada hentinya.
Hiang Cing Tootiang itu ciangbunjlen dari partai Bu-tong
sama sekali tidak memperdulikan teriakan lawan, dia tahu
bahwa pihak musuh mempunyai banyak akal licik untuk
menjebak mereka, sudah tentu dia tak mau tertipu mentah2.
Dengan cepatnya seperminum teh sudah lewat.
Melihat pihak Bu-tong Pay belum juga mau menyerah, Y oe
Leng sin Koen, CiTiong Kian jadi naik pitam.
Ia segera turunkan perintah untuk menyulut api dan
membakar kayu2 kering yang telah bertumpukan disekeliling
istana Ci Y ang- Kiong. Pada saat yang bersamaan pula dari tempat kejauhan
secara lapat2 berkumandang datang suara ringkikan kuda
yang amat keras ditinjau dari leng kingnya suara ringkikan
tersebut jelas kuda2 itu bukan kuda sembarangan.
Dalam sakejap mata ringkikan kuda itu sudah tiba
dipunggung gunung Bu-tong.
Mendadak satu perasaan yang tidak enak datang dari dasar
hati Yoe Leng sih Koen, dia segera titahkan "Hiong Hun"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
nomor tiga dengan membawa Lee-pok nomor lima dan enam
untuk pergi menghadang kedatangan orang itu.
sedang sisanya telah membuat obor dan siap membakar
kayu2 bakar disekitar istana Ci-Yang Kiong.
Mendadak.....terdengar suara genta diatas loteng istana
berbunyi ber-talu2... anak panah menghujani seluruh
permukaan, diikuti pintu istana Ci-Yang Kiong terpentang
lebar2, dua ratus orang toosu anak murid partai Bu-tong
dengan senjata terhunus telah menyerbu keluar bagaikan
gulungan air bah. Hawa pedang seketika memenuhi angkasa bagaikan
tumpukan ombak salju melanda dan menggulung seluruh
permukaan bumi. Bersamaan itu pula Ci Yang cinjien serta Hoo Thian Heng
yang bera di diatas atappun me layang turun kedalam
kalangan pertempuran dan masing2 mencari lawannya.
suitan nyaring, teriakan gusar serta jeritan ngeri
berkumandang tiada hentinya, dalam waktu yang singkat
lapangan luas didepan istana Ci-Yang Kiong telah berubah jadi
medan pertempuran yang amat seru.
Kiranya Hoo Thian Heng sisastrawan berbaju biru yang
mendekam diatas atap bangunan secara lapat2 berhasil
menangkap suara ringkikan dari kuda Cay-Ya-Giok-say-Cu,
berbareng itu pula dia temukan bilamana pihak lawan hendak
menyurut api dan membakar tumpukan kayu bakar disekitar
istana Ci-Yang Kiong. Pemuda itu jadi terperanjat, dia mengerti bahwa
kesempatan baik bagi mereka untuk ma loloskan diri sebentar
lagi akan lenyap. seandainya mereka biarkan pihak lawan
menyulut api dan membakar tumpukan kayu bakar itu, niscaya
korban di pihak Bu tong Pay yang mati akan bertambah
banyak. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
oleh sebab, itu dia segera kirim tanda kepada Hian Cing
Tojin agar memberikan reaksi secara tiba2.
sedikitpun tidak salah, serbuan yang dilancarkan tak ter
duga2 ini mendatangkan hasil yang luar biasa, meskipun para
anggota perkumpulan Yoe Leng Kauw yang hadir ditempat itu
rata2 merupakan jago lihay dari dunia persilatan, namun
untuk beberapa saat lama-nya mereka dibikin kelabakan juga
sampai kacau tidak keruan.
Jangan dikata anak murid partai Bu tong memiliki
serangkaian ilmu pedang yang luar-biasa, sekalipun orang2
biasa bilamana menyerbu dalam gelombang yang dahsyat dan
tak disangka pun sukar dibendung dengan cepat.
Dengan cepatnya medan pertempuran telah meluas hingga
ke tengah. Lawan dari Hian Cing Tootiang adalah "Hiong
Hoen" nomor satu, sikakek seratus bangkai Kiang Tiang Koei,
sedangkan lawan dari Hian Hok Tootiang adalah Lee-pok
nomor dua, "Kioe Ci Tok Kay sipengemis racun berjari
sembilan Kouw Im. Hian siuw Tootiang serta Hian biauw Tootiang bekerja


Ikat Pinggang Kemala Sabuk Kencana Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sama melawan "Piauw biauw Hujien" Mo Yoe Yauw.
cing Yang cinjlen dengan sepasang telapak menghadang si
nenek bongkok dari negeri Hoe sang Jepang Leo Peng sim.
sedangkan ci Yang Cinjien dibikin mengucurkan keringat
dingin oleh desakan serta teteran gencar Jiak Kioe Kiam Khek
sibola daging dari T ang-hay.
Musuh Hoo Thian Heng sisastrawan berbaju biru bukan lain
adalah Ci Tiong Kian yang pernah dijumpai sewaktu berada di
tebing Pek Yan Gay tempo dulu dan kini telah menggetarkan
seluruh dunia persilatan dengan julukannya Yoe Leng sin
Koen. setelah berpisah tiga tahun, bukan saja tenaga lweekang
yang dimiliki Yoe Leng sin Koen peroleh kemajuan yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sangat pesat, ilmu silat yang dimilikipun luar biasa ampuh
terutama sekali sebilah pedang dan mantelnya yang aneh,
semakin memperkuat kedudukannya bagaikan harimau
tumbuh sayap. Untuk mempertahankan diri dari teteran musuh, terpaksa
Hoo Thian Heng harus main ilmu2 sakti kipas emas seruling
kumalanya hingga mencapai pada puncaknya, kipas
menyambar silih berganti menimbulkan hembusan taupan,
seruling beterbangan mengiringi suitan nyaring digabungkan
dengan gerakan tubuh "chie Ciat Tay Na Ie" tiada hentinya dia
berkelit kesana mengigos kemari.
sekalipun begitu kedudukannya masih tetap berada dalam
posisi yang sangat berbahaya, jiwanya setiap saat ada
kemungkinan lenyap diujung pedang lawanMimpipun dia tidak menyangka bila panglima yang pernah
menderita kalah ditangan isterinya "siauw Bin Loo-sat" Poei
Hong pada tiga tahun berselang kini telah menjadi seorang
gembong iblis yang luar biasa lihaynya.
Tak usah dipikir lebih dalam lagi, segera dia mengerti
bahwa manusia she Ci ini pasti sudah berhasil mempelajari
dari isi kitab pusaka Yoe Leng pit Kip.
Air muka Yoe Leng sin Koen makin lama berubah semakin
hitam, cahaya berwarna hijau memancar keluar dari sepasang
matanya, sambil tertata seram jengeknya: "Manusia she Hoo,
sampai kapan kau baru sudi takluk dan menyerah kepadaku
?"?". Kendati keringat dingin telah membasahi seluruh tubuhnya,
Hoo Thian Heng pantang untuk menyerah, dengan sikap yang
masih gagah, sahutnya: "sekalipun aku tidak becus, ingin pula kunasehati dirimu
dengan sepatah dua patah kata. Bilamana kau tahu diri saat
inilah merupakan saat yang paling baik bagimu untuk
melarikan diri Kalau tidak, bilamana menunggu hingga
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pendekar tampan berbaju hijau yang baru datang dari gunung
siong san tiba disini, ingin melarikan diripun mungkin sudah
terlambat.. ". Mendengar ucapan tersebut bati Yoe-Leog sin-Keen
bergidik, segera pikirnya didalam hati:
"Aku datang kemari dengan mengerahkan ilmu meringankan tubuh "Cia-Hong- Hoei-Heng" atau Membonceng
angin terbang melayang, sekalipun ditengah jalan telah
berhenti beberapa saat lamanya namun kedatanganku pun
belum lama. seandainya keparat cilik itu tidak memilik kuda
jempolan yang luar biasa mana mungkin bisa menyusul diriku
kemari?". Berpikir demikian dia lantas tertawa lega, jengeknya
dengan nada dingin: "Jangan mimpi disiang hari bolong dikolong langit dewasa
ini tak nanti ada orang yang bisa tiba digunung Bu-tong dari
gunung siong-san hanya dalam sehari saja kecuali aku YoeLeng sin Kun. hmmm..... Hmmm aku lihat lebih baik kau tak
usah mengibul yang bukan2..."
"siapa yang mengibul?" kau atau aku?"" mendadak dari
arah belakang berkumandang datang serentetan suara yang
amat nyaring. sungguh cepat reaksinya, laksana kilat badannya berputar,
kebelakang sambil bersiap sedia, kendati terperanjatnya
bukan kepalang namun sedikitpun dia tak mau unjukan
kelemahan. siapa tahu belum saja badannya berdiri tegak. dua gulung
benda hitam secara tiba2 meluncur kebadannya.
Yoe- Leng sin Koen mendengus dingin, dengan sebat dia
ayun tangannya kemuka....
Duuus... duuus.. kedua benda tadi berhasil ditangkapnya
dengan tepat namun dengan cepat pula dia berseru kaget
bercampur gusar, ternyata benda yang dipegangnya sekarang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bukan lain adalah batok kepala dari "Lee-pok" nomor lima
serta "Lee-pok" nomor enam. Tiang Pek siang-Hiong atau
sepasang manusia gagah dari T iang-Pek san.
Disamping itu, diapun dapat melihat jelas wajah pihak
lawannya, dia bukan lain adalah gadis berbaju hijau yang
pernah ditemuinya sewaktu ada didepan kuil siauw-lim sie
malam tadi. Dalam hati segera pikirnya:
"Setelah nona ini hadir ditempai ini, jelas sipemuda berbaju
hijau yang berhasil memukul mundur Ban Tok Ci-ong si raja
diraja dari selaksa racun dengan sebuah pukulannya pun telah
tiba pula disini". Ingatan tertebut dengan cepatnya berkelebat dalam
benaknya, sebelum dia sempat angkat kepalanya untuk
memeriksa, terdengar gadis itu telah berkata kembali dengan
nada nyaring: "Engkoh Yu, gembong iblis ini aku lihat masih mempunyai
sedikit kepandaian kucing kaki tiga, kuberikan saja kepadamu
untuk berma in joget kera, tapi ingat lho...jangan sampai kau
lenyapkan selembar jiwanya..."
Begitu meyakinkan ucapannya, se-akan2 musuh yang
berada dihadapannya bagaikan kura2 didalam keranjang,
hampir saja Yoe Leng sin Koen jatuh pingsan saking gusarnya.
Pada saat ini wajahnya telah berubah semakin hitam, muta
elangnya memancarkan cahaya hijau yang menggidikkan hati.
dia tahu bahwa pertempuran pada malam ini merupakan ujian
yang paling berat dari nasib dirinya dikemudian hari.
Tapi... dapatkah dia utarakan rasa takut yang telah
mencekam hati kecilnya ?"
"Tidak tidak boleh " jeritnya didalam hati. "Aku harus
berhasil menaklukkan seluruh dunia persilatan, aku harus
melenyapkan keparat cilik ini dari muka bumi, sebelum dia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
modar aku tidak akan berpeluk tangan..." Berpikir demikian,
tanpa sadar dia angkat kepalanya.
Tampaklah pemuda tampan berbaju hijau itu sedang
mencium pipi gadis cantik disisi tubuhnya, kemudian tertawa
nyaring dan berseru: "Hamba akan jalankan titah dari yang
mulia " Nona cantik itu tertawa cekikikan, mendadak ia enjotkan
badannya melayang ketengah udara, pedang pendeknya
bergetar keras menciptakan selapis cahaya bianglala berwarna
merah dan langsung menebas batok kepalaJiak Kioe Kiam
Khek Kioe Ek. Dalam pada itu Yoe Leng sin Koen ci Tong Kian sambil
mencekal pedang Yoe leng Kiam tertawa seram tiada hentinya
dengan sinar mata yang buas dan wajah menyeringai seram di
tatapnya pemuda tersebut dengan penuh kebencianBisa dimaklumi betapa benci dan mendendamnya ketua
dari perkumpulan Yoe Leng Kauw ini terhadap diri Gong Y u.
Penyerbuannya diatas kuil siauw lim sie hampir saja
mencapai hasil seperti apa yang diharapkan, namun secara
tiba2 muncul bocah muda ini hingga usahanya mengalami
kegagalan total. Dan sekarang kembali dia muncul diatas gunung Bu tong
untuk mencampuri urusannya. siapa yang tidak benci dan
dendam bilamana usaha serta pekerjaannya selalu saja
dikacau". Sipendekar tampan berbaju hijau sendiri dapat melihat pula
bahwasanya Yoe Leng sin Koen yang sekarang bukan lain"
adalah Ci Tiong Kian sipelajar Im-yang serta kauwcu dari
perkumpulan Im-yang Kauw pada masa yang silam, dalam
hati dia lantas berpikir:
"Bukankah bajingan ini sudah digulung oleh suci Poei Heng
hingga masuk kedalam jurang Pek Yan Gay dengan jurus "Soh
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Im Ning Hiang" atau bayangan putih membeku wangi" kenapa
sekarang bisa muncul lagi disini dalam keadaan yang hidup
dan bahkan lihaynya luar biasa ?"..."
sebagai pemuda yang benci akan kejahatan dan muak
dengan segala kebrutalan, setiap kali teringat akan
pembunuhan berdarah diatas puncak gunung Siong-san, hawa
amarahnya segera berkobar kembali dengan mata bercahaya
tajam serunya lantang: "Ci Tiang Kian, kejahatanmu sudah ber-tumpuk2 bagaikan
bukit, sebagai umat manusia siauw seng berhak untuk
mewakili Thian membasmi dirimu dari muka bumi. Namun
untuk kali ini kuberi satu kesempatan bagimu untuk merubah
tingkah lakumu yang salah di masa silam.
JILID 16 HAL 36 S/D 37 HILANG
menggantikan kedudukan Ci-Yang Cinjien untuk menghadapi Jiak-Kioe Kiam- Khek, sibola daging dari Tiang
Hay, pertarungan antara mereka berdua berjalan dengan
seimbang dan serunya, sementara Ci Yang Cinjien sendiri
telah mundur kebelakang membantu Cing Yang Cinjien
mengerubuti sinenek bongkok dari negeri Hoe seng. Maka
untuk sementara waktu situasi berhasil diatasi dan aman.
setelah dirasakan keadaan bisa diandalkan, pemuda kita
baru memandang kembali wajah Yoe Leng sin Koen yang
berubah jadi menyeramkan itu, dia tahu pihak lawan sudah
diliputi oleh kegusaran, maka sambil tertawa dingin
jengeknya: "Buat apa kau bertanya lagi?"?".
sebelum bertindak mendadak Yoe Leng sin Koen teringat
kembali sesuatu kejadian yang aneh, dia merasa tercengang
dengan kekuatan dari si sastrawan berbaju biru. Didalam
bentrokannya tadi dia merasa bahwa tenaga lweekang yang
dimilikinya jauh lebih tinggi satu tingkat daripada Hoo Thian
Heng.. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sedangkan keparat cilik ini adalah sutenya, kenapa dia bisa
menahan getaran dari hasil pukulan "Ban Tok Ci ong" si Raja
di raja dari selaksa racun" sekalipun dikatakan tenaga
Iweekang sutenya jauh lebih lihay dari suhengnya tak nanti
kelebihan tersebut terpaut begitu besar....lalu apa yang sudah
terjadi Jangan2 keparat cilik ini sudah bermain setan" sedang Ban
Tok Ci-ong merasa tidak tega melukai dirinya karena melihat
usianya yang masih muda dan mempunyai bakat yang baik
sehingga mengalah buat sianak muda ini"
Berpikir sampai disitu keberaniannya berkobar kembali, dia
segera tertawa seram. "Keparat cilik, dengan ketajaman mata pun kauwcu sejak
tadi aku sudah tahu kalau kau hanya bisa menggertak sambal
belaka. Hmmm. beranikah kau bertaruh tiga babak dengan
diriku?" Gong Yu pura2 menunjukkan rasa kaget, namun dengan
cepat ia berhasil menenangkan kembali hatinya.
"Jangan dikatakan tiga babak. sekalipun sepuluh babak
siauw-heng juga tidak jeri untuk menghadapinya." dia
menyahuti. setelah merandek sejenak. tanyanya lebih jauh:
"Entah bagaimanakah pertaruhan kita itu?"
Diam2 Y oe Leng sin Koen memperhatikan perubahan wajah
lawannya, setelah dirasakan bahwa dugaannya sama sekali
tidak me leset dan merasa yakin pertaruhan ini pasti
dimenangkan olehnya dia lantas berkata:
"Tentu saja tidak lain daripada beradu ilmu meringankan
tubuh, ilmu pukulan telapak serta ilmu mempergunakan
senjata, Barang siapa yang berhasil menangkan dua babak.
dialah yang menang." Gong Yu tersenyum.
"Lalu apakah keuntungannya bagi sang pemenang dan apa
pula kewajiban-bagi yang kalah?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Yoe Leng sin Koen termenung berpikir sejenak. setelah itu
jawabnya: "Pihak yang kalah diwajibkan melaksanakan segala perintah
yang diucapkan oleh pihak yang menang."
"Apakah ada batas2nya" umpama saja termasuk
memenggal batok kepala sendiri ataukah memenggal batok
kepala orang lain" "Perhatikaniah kata "segala" dalam ucapanku tadi, percuma
kau mengatakan yang lebih banyak kalau tak tahu artinya kata
tersebut." "oooooh...begitu " lalu apakah ada batas2 waktunya "
umpama kata cuma beberapa hari atau harus mendengarkan
perintah pihak yang menang sepanjang hidupnya ?"
"sudah tentu sepanjang hidupnya " Tiba2 Gong Yu
mendongak dan tertawa ter-bahak2.
"Heee... heee.. : beee... sejak dulu hingga sekarang, seggla
macam perjanjian hanya berlaku bagi kaum koen-cu dan sama
sekali tak berguna bagi kaum siauw-jien manusia rendah
martabatnya " "Apa kau bilang ?" teriak Yoe Leng sin Koen dengan wajah
berubah hebat. "Siapakah koen cu dan siapakah siauwjien,
dewasa ini masih terlalu pagi untuk dibicarakan " sipendekar
tampan berbaju hijau Gong Yu tertawa hambar.
"Lebih baik kita bicarakan dulu kebiasaan kaum siauw-jien
sebelum membicarakan kaum koen cu. seandainya beruntung
siauwjien bisa merebut kemenangan tersebut maka aku tidak
ingin memerintahkan kau untuk memenggal batok kepalamu


Ikat Pinggang Kemala Sabuk Kencana Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tapi aku berharap agar kau suka memotong sebuah jari
tanganmu sebagal peringatan agar kau suka bertobat, kaupun
tak usah mendengarkan perintah ku sepanjang masa, cukup
asal kau bubarkan segenap anggota perkumpulan Yoe- Leng
Kauw mu saja, bisakah kau laksanakan hal tersebut diatas?"".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ucapan ini membuat Yoe- Leng sin Koen tertegun, dalam
hati segera pikirnya: "Mungkinkah sianak muda inc
mempunyai keyakinan untuk menangkan diriku?" Tanpa terata
hatinya jadi sangsi. Namun ucapan telah diutarakan keluar, seka lipun
menyesal juga tak ada gunanya, maka dia segera mendengus
dingin. "Hmmm kau anggap sin-Keen adalah manusia macam
apa?". "kalau memang demikian, perintahkanlah anak buahmu
yang sedang bertempur untuk menghentikan pertarungan "
kata Gong Yu kemudian setelah melirik sekejap para jago
yang sedang bertempur sengit.
Dari medan pertempuran Yoe Leng sin Koen pun bisa
menyaksikan bahwa pihaknya tidak berhasil mendapatkan
keuntungan apa2 dalam pertarungan ini, maka dia segera
tunjukkan tanda setuju. Dia lantas bersuit nyaring dan segenap anggota
perkumpulan Yoe Leng Kauw yang sedang bertempur segera
mengundurkan diri ke belakang.
Gong Yupun lantas menyampaikan maksud hatinya kepada
para tosu dari pihak Bu-tong
Menggunakan kesempatan ini Lie Wan Hiang segera
menceritakan keadaan situasi dipartai siauw- lim kepada toa
suhengnya Hoo Thian Heng.
Hian cing Tootiang yang ikut mendengarkan dari samcing
tentu saja merasa sangat girang dia lantas perintahkan anak
muridnya untuk membagi diri jadi dua kelompok dan berdiri
diutara serta selatan- Disambing itu mengusulkan cing Yang T oo tiang serta Jiak
Kioe Kiam Khek sebagai saksi dalam pertaruhan ini.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pertandingan babak adalah beradu ilmu meringankan
tubuh. Jiak- Kioe Kiam Khek tampil ketengah kalangan, dari Ang
Hoat Tauwto dimintanya tiga batang jarum "Ngo Im Keei
Ciam" kemudian ujarnya:
"Setelah jarum ini kusambitkan ketengah udara, kedua
belah pihak harus mencelat ketengah udara, bagi siapa yang
berhasil mencapai ketinggian melebihi lawannya dan bisa
berdiam lebih lama diangkasa dialah yang menang, sebaliknya
bagi yang tak dapat melakukan, hal itu dianggapnya, kalah."
Mendeagar hal tersebut diam2 Yoe Leng sin Koen merasa
kegirangan- Tentu saja Lie Wan Hiang pun mengetahui kegunaan dari
mantel lawannya, dengan cepat dia memperotes.
"sewaktu bertanding nanti. sin Koen harus melepaskan
mantel yang kau kenakan itu, dengan demikian, kedua belah
pihak baru bisa mengadu kepandaian yang murni dan adil"
Yoe Leng sin Koen tertawa ter-bahak2.
"Haaa...haaa... sungguh keterlaluan sekali ucapanmu itu,
seandainya ada orang memohon kepada nona untuk
melepaskan gaun yang kau kenakan apakah kau juga mau?"
Baru saja dia menyelesaikan kata2nya tiba2 terdengar
suara bentakan keras berkumandang diangkasa, sesosok
bayangan hijau berkelebat lewat dan tahu2 Ploook sebuah
tempelengan keras dengan telak bersarang diatas pipi Yoe
Leng sin Koen yang pucat pias bagaikan mayat itu.
Gaplokan ini bukan saja dilakukan amat cepat bahkan
nyaring sekali sehingga dapat didengar oleh segenap jago
yang hadir ditengah kalangan tersebut.
Yoe Leng sih Keen tertegun dia tak menyangka pihak lawan
bisa memiliki gerakan tubuh yang demikian cepatnya, sampai
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kepandaian sakti yang dimilikinya belum sempat di gunakan
tahu2 pipinya sudah mendapat persen.
"Adik Wan, apa gunanya- kau ribut dengan manusia
semacam itu" ujar Gong Yu sambil tertawa. "Biarkanlah dia
menangkan pertandingan babak pertama ini, bukankah kita
masih punya kesempatan dua babak untuk merebut
kemenangan?"" Lie Wan Hiang mengerling sekejap kearahnya
dan tidak berbicara lagi..
Yoe Leng sin Koen Ci T iong Kian sendiri, meskipun didalam
hati sangat gusar, namun karena takut terjadi hal2 yang tidak
diinginkan maka sekalipun pipinya mentah2. kena di gaplok
orang dia tetap diam saja.
Dalampada itu Cing Yang Cinjien telah memperingatkan
kedua belah pihak untuk bersiap sedia Jiak Kioe Kiam Khek
segera ayun kan " Ngo- Ing Loei ciam" tersebut ketengah
udara.. "Bluum..." bersamaan dengan meledaknya suara dentuman
yang keras, dua sosok bayangan manusia meluncur ke
angkasa. si Pendekar tampan berbaju hijau Gong Yu dengan
mengandalkan ilmu meringankan tubuh Menunggang angin
Membonceng awan meluncur lurus ketengah udara, sedangkan Yoe Leng sin-Keen dengan andalkan mantelnya
yang ampuh mengejar dari belakang, kedua belah pihak
sama2 berhasil mencapai pada ketinggian beberapa ratus
tombak. Pemandangan yang luar biasa ini bukan saja membuat para
jago yang ada dikalangan sama2 geleng kepala dan
menjulurkan lidahnya, Yoe-Leng sin Koen yang ada ditengah
udarapun merasa sangat terperanjat, pikirnya.
"satu hari manusia macam ini masih hidup dikolong langit,
aku Yoo Leng sin Kun tidak mungkin bisa merajai seluruh
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dunia persilatan, aku harus berusaha keras melenyapkan bibit
bencana ini dari muka bumi.."
Maka semakin besarlah niatnya untuk melenyapkan
pemuda ini dalam pertandingan tersebut.
Gong Yu tak mau unjukkan kelemahan, ilmu gerakan tubuh
Hong im Cap Pwee Pian- atau Angin dan Mega delapan belas
kali berubah ajaran Loo Pouw sat dari gunung Altai segera
dikerahkan dengan hebatnya, tampaklah tubuh sianak muda
itu bagaikan seekor naga sakti berkelebat kesana kemari
dengan gagah-nya. Yoe Leng sin Koen sendiri meskipun dia tidak sampai
menderita kalah berkat bantuan mantelnya, namun tubuhnya
yang berada ditengah udara tak dapat bergerak dengan lincah
nya seperti pemuda tersebut, dengan sendiri nya tampak jelas
sekali perbedaannya. Kurang lebih setengah perminum teh kemudian, tubuh
kedua orang itu baru melayang kembali keatas tanah.
sudah tentu tampak si pendekar berbaju hijau tiba lebih
dahulu diatas tanah, sehingga dalam pertandingan babak
pertama Yoe Leng sin Koen lah yang menang.
sekalipun begitu kedua belah pihak sama2 memahami apa
sebabnya Yoe Leng sin Koen berhasil merebut kemenangan,
bahkan ci Tiong kian sendiripun merasakan wajahnya tak
bersinar. Pertandingan babak kedua adalah beradu tenaga pukulan.
Jiak Kioe Kiam Khek pernah menyaksikan sendiri betapa
dahsyatnya ilmu pukulan Yoe- Leng sin-Keen dimana ia
pernah menghancurkan batu cadas gunung dari jarak sepuluh
tombak. dia percaya kauwcunya pasti berhasil merebut
kemenangan, maka segera usulnya:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Pada jarak sepuluh tombak. masing2 membuat sebuah
lingkaran bulat seluas tiga depa, barang siapa yang terhantam
hingga keluar dari lingkaran garis tersebut dialah yang kalah ".
Masing2 pihak tiada usul lain, maka kedua orang itupun
segera membuat garis lingkaran dan masuk kedalam lingkaran
tersebut. Begitu jarum Ngo-Ing Loei-ciang berdentuman diangkasa,
Yoe-Leng sin Koen laksana kilat segera mengirim satu
serangan lebih dahulu dengan I lmu pukulan "Kioo-lm Hiat satKang", seketika angin taupan melanda seluruh permukaan
bumi. Gong Yu rada terlambat melancarkan serangannya maka
dia menderita kerugian dalam serangan tersebut.
Terdengar dua desiran tajam menyambar ke depan
membelah angkasa. Blumm Blumm ditengah ledakan dahsyat pasir dan debu
beterbangan ke mana2, pohon serta ranting kayu seluruh
tombak diluar garis pertarungan sama2 patah dan roboh
keatas tanah. Tubuh Gong Yu tergoncang beberapa saat kemudianjadi
tenang kembali, sebaliknya Yoe leng sin Keeo merasakah
jantungnya berdebar keras, darah panas bergolak kencang,
hampir2 saja badannya meleset keluar dari garis lingkaransemua jago yang menonton jalannya pertempuran ini jadi
ikut tegang, keringat dingin tanpa sadar mengucur keluar
membasahi tubuh mereka. Gong Yu bersuit nyaring, hawa sakti Ta siy Hian Thian
sinkang segera dihimpun kedalam lengannya, secara berantai
dia kirim beberapa pukulan mematikan, serangan demi
serangan dilancarkan dengan dahsyat.
Yoe Leng sin Koen tersirap darah panasnya, sekalipun dia
sudah kerahkan tenaga lweekangnya hingga mencapai dua
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
belas bagian namun semakin berlangsung kebelakang, dia
semakin tak kuasa mempertahankan diri.
Terasalah tenaga tekanan lawan begitu ampuh dan
kuatnya, gulungan angin taupan yang melanda tiba membuat
hati orang jadi bergidik dan terkesiap setiap hantaman yang
menggulung tiba menggetarkan badannya sehingga kuda2nya
jadi tergempur, badannya semakin sempoyongan bagaikan
pohon Liuw yang terhembus angin kencang..
Sebaliknya Gong Yu si pendekar tampan berbaju hijau
sendiri tetap tegak bagaikan batu karang, sepasang kakinya
se-olah2 terpantek diatas permukaan tanah sedikitpun tidak
goyah, hawa murni menyelimuti sekujur badan membuat
pakaian yang dia kenakan pada menggembung besar, mantap
dan kekar laksana gunung Thay-san, angker dan berwibawa
bagaikan malaikat langit yang turun dari kahyanganMenyaksikan keangkeran serta kegagahan lawan baik Jiak
Kioe Kiam Khek sibola daging dari laut Tang Hay maupun
segenap anggota perkumpulan Yoe Leng Kauw, diam2 merasa
terperanjat dan pecah nyali.
Sebaliknya Hian Cing Tootiang itu ciang-bunjien dari partai
Bu-tong serta anak muridnya jadi gembira dan kegirangan
setengah mati. Lie Wan Hiang sendiri diam2 merasa kagum dan senang
melihat kegagahan calon suaminya yang luar biasa ini.
Dalam waktu yang amat singkat itulah tiba2 sepasang
telapak Gong Yu ditarik kearah belakang. bersama dengan
daya hisapnya itu tanpa, bisa dikuasai lagi badan Yoe Leng sin
Koen mencelat keluar dari garis lingkaranTempik sorak yang gegap gempita seketika meledak diluar
kalangan, begitu keras, suara tepuk tangan dan teriakan
memuji itu sampai membuat Y oe Leng sin Koen terkejut dan
mendusin dari rasa cengangnya, sekarang dia baru merasa
bahwa tubuhnya sudah terlempar keluar dari garis lingkaranTiraikasih Website http://kangzusi.com/
Buru2 telapaknya dihantamkan keatas permukaan dengan
sekuat tenaga, badannya seketika membumbung tinggi
keangkasa, dengan gerakan inilah dia berhasil melepaskan diri
dari pengaruh daya hisap tenaga sinkang dari Gong Y u.
Kendati begitu, hatinya terkesiap juga sehingga sekujur
badannya merinding dan bulu kuduk pada bangun berdiri.
Terpaksa dia harus mengaku kalah didalam pertandingan
babak yang kedua ini. Dengan kemenangan dari Gong Yu dalam pertandingan
barusan maka berarti keadaan jadi seimbang yaitu sekali
menang dan sekali kalah babak penentuanpun bakal
tergantung dalam pertandingan babak terakhir.
Yoe Leng sin Koen- ci Tiong Kian tertawa seram, sreeet....
dari sarungnya dia cabut keluar sebilah pedang mustika yang
memancarkan cahaya ke-perak2an, begitu tajam cahayanya
sampai sinar rembulan pun lenyap tak tertampak.
Dia tahu bahwa pedang pendeknya ini merupakan sebilah
pedang mustika, bukan saja tajamnya luar biasa, asal gagang
pedangnya di tekan maka dari tubuh pedang itu segera akan
menyembul keluar cairan obat beracun yang amat ganas,
barang siapa yang terkena semprotan cairan beracun itu,
kendati memiliki tenaga lwekang yang amat lihaypun percuma
saja. Wajahnya pada saat ini sudah berubah jadi hitam pekat.
otot2nya menonjol keluar semakin nyata, naps u membunuh
memancar keluar dari balik matanya yang buas, hal ini
menandakan bukan saja dia telah mengambil keputusan untuk
menangkan pertandingan yang terakhir, disamping itu dia pun
sudah membuat langkah perhitungan seandainya dia
menderita kekalahan nanti.
Dalampada itu sipendekar tampan berbaju hijau telah
mengambil keluar sebuah ikat pinggang kumala yang
berwarna hijau dan panjangnya mencapai empat depa.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Begitu senjata itu dicabut keluar, cahaya tajam yang amat
menusuk pandangan segera memenuhi angkasa...
Tak usah dikatakan lagi, ikat pinggang tersebut sudah pasti
adalah sebuah benda mustika, tak kuasa Yoe Leng sin Koen
mengerutkan dahinya dalam2. sedangkan para jago yang
menonton jalannya pertarungan itu merasa hatinya jadi
tegang. Jiak Keei Kiam Khek pernah merasakan kerugian yang
sangat besar di tangan pendekar tampan berbaju hijau ini,
dengan sendirinya dia tahu akan kelihayan orang, sambil
gelengkan kepalanya yang botak dalam hati dia menghela
napas tiada hentinya. Jarum " N go Ing Loei ciam" segera
diayunkan

Ikat Pinggang Kemala Sabuk Kencana Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

JILID 16 HAL. 54 S/D 55 HILANG
diikuti menggunakan jurus "Hoen piauw pok-Biauw" atau
Sukma melayang. Nyawa meraba yang dia tangkis serangan
lawan kemudian loncat mundur delapan depa kebelakung.
Pedangnya bergetar kencang, dari ujung pedang meluncur
keluar sekuntum bunga pedang yang amat besar, dengan
jurus "Lee Keei-Tan Hoe" atau setan ganas mengisi perut
berbarengan dengan gerakan gedangnya dia ikut merangsek
kemuka. Gong Yu sama sekali tak berkutik sama sekali dari
tempatnya semula, menggunakan jurus "Lee-sanTay HHoo"
atau Membongkar gunung membendung sungai, dengan suatu
gerakan yang sangat sederhana dia berhasil memunahkan
serangan lawan, diikuti dengan memakai jurus "Cian-LiongjutHay" atau Naga selam muncul disamudra, laksana ular ganas
ikut pinggangnya kembali menggulung tubuh lawannya.
Dengan gusar Yoe Leng sin Koen meraung keras, badannya
mencelat dua tombak ke angkasa, sepasang kakinya menjejak
lurus dengan mengubah kakinya diatas dan kepala di bawah,
pedangnya bergetar kencang menciptakun sebuah lingkaran
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bianglala perak kemudian langsung menusuk batok Kepala
Gong Yu dengan kecepatan bagaikan hembusan anginJurus serangan "Hoen Yoe Tay si" atau sukma
gentayangan, didunia ini benar2 tak boleh dipandang ringan.
Hian cing Tootiang dari Bu-tong Pay pun merupakan
seorang ahli pedang, setelah menyaksikan kehebatan serta
kelihayan dari jurus serangan yang digunakan Yoe Leng sin
Koen, diam2 ia merasa sayang dan kecewa, pikirnya dalam
hati. "sayang manusia ini berwatak ganas -keji dan suka
membuat keberingasan bagi umat dunia, bilamana suatu hari
wataknya bisa dirubah dan dia mau bertobat serta kembali
kejalan yang benar, tidak sulit baginya untuk menjadikan
dirinya sebagai seorang maha guru dalam ilmu pedang."
sementara itu tatkala Gong Yu menyaksikan pedang Yoe
Leng sin Koen menerobos ke bawah sambil mengirim satu
tusukan maut dengan sebat dia mengegos kesamping
lengannya menekan kebawah dan segera menyentak ikat
pinggangnya ke atas. sreeet....disertai hawa serangan yang maha dahsyat. ikat
pinggangnya meluncur ke angkasa dengan jurus "Tiong HongKeunJiet" atau Bianglala panjang menutupi sang surya, salah
satu jurus ampuh dari "Giok-Tay-sip-sie" atau sepuluh jurus
ilmu ikat pinggang sakti.
Ujung ikat pinggang berkelebat menembusi hawa pedang
yang memancar keluar dari senjata lawan, diiringi desiran
angin tajam langsung menotok jalan darah Hian Kie hiat
didada musuh. Terlihatlah sebentar lagi jalan darah itu bakal tertotok
disaat yang terakhir itulah mendadak dia putar badannya
laksana kilat, dengan kain mantel hitamnya yang kebal
terhadap segala bacokan senjata dia bendung datangnya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ancaman tersebut. "Dukk." Ujung ikat pinggang dengan telak
menghajar diatas kain mantel Cl T iong KianKalau dibicarakan menurut peraturan pertandingan pi-bu,
maka ketua dari perkumpulan Yoe Leng Kau ini harus
mengaku kalah, tapi Yoe-Leng-sin-Kee sebagai keluarga dari
seorang2 jay-Hoa-Cat sipenjahat pemetik bunga tentu saja
tidak sudi berbuat demikian, dengan muka tebal dan tidak
tahu malu dia teruskan serangannya mengancam bagian2
tubuh lawan yang penting.
cing Yang Tootiang sebagai saksi segera memprotes dan
menjatuhkan vonis kalah bagi Ci Tong Kian, namun Jiak Kioe
Kiam Khek ngotot menolak keputusan tersebut.
sementara kedua orang saksi itu sedang ribut dengan
sendrinya, suasana ditengah kalanganpun kembali terjadi
perubahan- Kiranya sejak gebrakan yang pertama tadi Yoe-Leng sin
Koen selalu berada dalam posisi yang terdesak dan terancam
bahaya, selama ini dia tak sanggup melancarkan serangan
balasan- sekalipun semua jurus serangan pedang yang termuat
dalam kitab pusaka Yoe Leng Pit-Kip telah digunakan semua,
namun keadaan pihak lawan masih tetap tenang seperti sedia
kala. Dalam keadaan demikian dia berpikir, seandainya tidak
melancarkan serangan maut dengan menggunakan kesempatan ini maka akibat dari pertandingan ini tentu akan
merugikan dirinya sendiri
setelah berpikir demikian, maka semua rasa jeri atau takut
seketika lenyap dari benaknya.
Cuma saja, untuk melaksanakan rencana kejinya itu dia
membutuhkan suatu jarak tertentu yang menguntungkan,
maka dari itu sebelum jarak yang dibutuhkan terpenuhi,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sambil tertawa seram dia lari hilir mudik tiada hentinya
diseluruh kalangan- Menyaksikan tingkah laku lawannya yang aneh ini timbul
perasaan was- was dalam hati kecil pemuda kita, pikirnya:
"sungguh aneh tingkah laku orang ini, apakah dia hendak
memperlihatkan permainan setan?"
Karena berpikir demikian, sekalipun dia mengejar terus dari
belakang namun dengan teliti dan seksama diperhatikannya
terus setiap tingkah laku musuhnya.
Pada saat itulah mendadak Yoe Leng sin-Keen tertawa
seram, tubuhnya laksana kilat berputar kebelakang,
pedangnya diangkat sejajar dengan dada, kemudian dengan
Jurus Jie seng Keng Poen- atau Manusia dan Malaikat gusar
bersama . , , terdengar "Kletuk" dari tubuh pedang pendeknya
tahu2 memancar keluar cairan beracun yang jangat deras.
Melihat gerak gerik musuhnya sangat aneh, Gong Yu
segera mengetahui bahwa pihak lawannya mau main gila
dengan pedangnya itu segera dia unjukkan reaksi yang tak
kalah cepatnya Ikat pinggang kumalanya sepanjang empat depa dengan
memainkan jurus "Lok Im Hong Hong" atau Mega Rontok
Tersapu Puyuh segera membendung depan tubuhnya,
berbarengan pula tenaga sakti Tay si Hian Thia sin kang
disalurkan melindungi sekujur badannya.
Dengan tindakan tersebut, bukan saja air beracun yang
memancar datang kearahnya tidak sanggup mendekati
tubuhnya, bahkan bagaikan terhadang oleh sebuah dinding
besi yang tebal dan kuat cairan racun tadi segara rontok
ketanah dan membakar benda yang ada diatas tanah.
Lie Wan Hiang menjerit kaget setelah menyaksikan
kejadian ini, demikian pula halnya dengan para toosu dari Bu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tong Pay mereka sama2 berdiri tertegun dengan mata
terbelalak lebar. semua peristiwa itu hanya berlangsung dalam waktu yang
amat singkat. Tatkala dilihatnya pihak lawan memperlakukan dirinya
dengan tindakan yang begitu kejam, telengas, rendah dan tak
tahu malu, seketika itu juga Gong Yu naik pitam, mendadak
pergelangan bajanya ditekan kebawah, dengan jurus "Keei
Hoe Mo" atau Menghantam setan menundukkan iblis ia
ciptakan senjata nya jadi beribu2 bayangan hijau dan
mengurung seluruh tubuh lawannya.
Yoe Leng sin Koen terperanjat, buru2 pedangnya berputar
dengan memakai jurus "ok Lee Tiauwseng" atau setan ganas
melarikan diri, meminjam perlindungan cahaya pedang nya
dan dia berusaha meloloskan diri dari tempat itu.
siapa sangka Gong Yu sudah terlanjur gusar, bisa
dibayangkan betapa dahsyatnya serangan tersebut... Krraak
diiringi suara yang amat nyaring, jari tengah serta jari telunjuk
tangan kiri Yoe Leng sin Koen segera tersambar hingga patah
jadi dua bagian- Ci Tiong Kian menjerit kesakitan, badannya dengan cepat
meloncat ketengah udara, teriak nya dengan penuh
kebencian- "Gong Yu bangsat keparat, nantikanlah saat pembalasanku
atas-dendam putusnya jari tanganku ini sedangkan mengenai
anak buah perkumpulanku, seperti yang telah dijanjikan tadi,
aku tak akan mengingkarinya..."
Ucapan yang terakhir kudengar- amat lirih dan kecil, jelas
ketua dari perkumpulan Yoe Leng Kauw itu sudah jauh
meninggalkan gunung Bu-tong sanDengan larinya sang pemimpin, para anggota perkumpulan
Yoe Leng Kauw termasuk Jiak- Kioe Kiam Khek serta si nenek
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bongkok sekalian jadi lemas lunglai, mereka putus asa dan
sama2 berdiri murung. "Engkoh Y u urusan tidak sedemikian gampangnya" kata Lie
Wan Hiang dengan alis berkerut. "Gembong2 iblis itu
semuanya merupakan manusia keji yang buas dan berhati
ganas, bilamana kita tidak membasminya malam ini juga,
kelak pasti akan meninggalkan bibit bencana buat dikemudian
hari". Gong Yu tahu bahwa adik seperguruannya Lie Wan Hiang
amat membenci manusia2 itu, tetapi setelah ia mengutarakan
sendiri janjinya untuk memberi kesempatan bagi mereka agar
bisa bertobat, mana boleh mengingkari janji ?"
"Adik Wan " katanya kemudian dengan wajah serius.
"Biarkanlah mereka pergi dari s ini".
Dalam pada itu Piauw Biauw Hujien dengan membawa
anak buahnya yang terdiri diri tiga "Hong-Hoen" lima "Leepok" serta tujuh belas " Yoe- Leng" dengan hati lesu dan
badan lemas melarikan diri ter-birit2 meninggalkan gunung Bu
tong san- Hian cing T oo tiang yang mengetahui akan kejujuran Gong
Yu serta wataknya yang terlalu pegang janji, sudah tentu tidak
memerintahkan anak buahnya untuk menghalangi jalan pergi
iblis2 tersebut. setelah Jiak-Kioe Kiam-Khek Kee Ek serta si nenek bongkok
Loo Peng sim berlalu pula dari situ, Hoo Thian Heng baru
mendekati sute serta sumoynya dan memperkenalkan mereka
dengan ci Yang cinjien, chin- Yang cinjin, Hian cing tootiang
sekalian. Jilid 16 b Elang Terbang Di Dataran Luas 12 Kemelut Di Ujung Ruyung Emas Karya Khu Lung Bara Dendam Menuntut Balas 4

Cari Blog Ini