Ceritasilat Novel Online

Ikat Pinggang Kemala 4

Ikat Pinggang Kemala Sabuk Kencana Karya Khu Lung Bagian 4


Haruslah diketahui Hoo Thian Heng adalah seorang jago
muda berbakat alam, bukan saja ia memiliki tulang bagus
untuk berlatih silat, otak nyapun encer, keCerdasan otaknya
lebih tinggi setingkat daripada orang lain.
selama dua puluh jurus terkurung dalam barisan sam Cay
Ciang Lin, ia selalu hadapi tiap gerakan dengan sikap tenang,
dalam pada itu semua keistimewaan serta perubahan2
dahsyat dari barisan tadi mulai dipelajari, diselam i kemudian
dipahami. Dan kini ia berhasil nemahami keistimewaan serta kunci2
kehebatan dari barisan sam Cay Ciang Tin tersebut, dia mulai
tidak sabaran dan tak mau buang waktu lebih lama lagi untuk
bertarung melawan ketiga orang itu.
Mendadak ia mendongak dan perdengarkan suitan nyaring,
dan lantang.... suitan itu keras bagaikan pekikan naga sakti keras
menggema seluruh angkasa memantul kese-luruh lembah dan
menusuk pendengaran tiap manusia.
Ditengah suitan itulah, mendadak gerakan tubuhnya
berubah, sang badan mulai melayang sebentar ketimur,
sebentar kebarat cepatnya laksana kilat, sepasang lengan
menari kian kemari diiringi tenaga desiran, babatan yang luar
biasa. Ternyata pada saat ini Hoo Thian Hong telah mengeluarkan
ilmu pukulan andalannya, "Hian-thian Ciang".
Begitu rangkaian ilmu telapak Hian Tian ciang dibentangkan, belum sampai berjalan sepuluh jurus Toan
Liong, T oan Hauw serta Toan Pa sudah dipaksa hingga kalang
kabut dan terpaksa harus kerahkan segenap tenaganya untuk
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pertahankan posisi masing2 jelas perubahan barisan sudah
menunjukkan tanda tanda kekacauan
JILID 5 HAL46 s/d 47 HILANG
Kelihatan jelas serangan tersebut bakal bersarang telak.
tiba2 ia buang badannya kesamping. dengan suatu gerakan
yang manis sianak muda she Hoo itu berkelit dari datangnya
serangan sementara sebuah serangan balasanpun telah
dilepaskan. sepasang telapak diputar kemudian membalik dengan
gerakan "Ya Ma Han Cong" atau Kuda Liar membiak suri
secara terpisah satu ke kiri yang lain ke kanan menyodok
lambung T oan Liong serta Toan pa.
Jurus serangan ini bukan saja digunakan amat kritis bahkan
jauh diluar dugaan kedua orang siluman itu.
Pada saat ini, asalkan telapak kedua orang itu diteruskan
membabat kebawah, niscaya Hoo Thian Hong tak bakal lolos
dari ancaman maut. Tetapi Toan Liong serta Thoan Pa tidak berbuat demikian,
sebab seandainya telapak mereka ditekan kebawah meneruskan serangannya, meskipun Hoo Thian Hong berhasil
mereka bunuh namun mereka berduapun bakal terhajar telak
oleh serangan balasan simak muda itu dalam keadaan seperti
itu merekapun tak mungkin bisa hidup lebih jauh.
Maka dari itu, walaupun boleh dikata jurus serangan ini
digunakan Hoo Tian Hong dengan menempuh bahaya, tapi
dalam istilah kaum persilatan inilah yang dibuat: Membeli
serangan lawan untuk menolong diri sendiri
Dalam keadaan seperti ini, walaupun Toan Liong, Toan Pa
sedang amat gusar dan mendendam sebab kematian saudara
mereka Toan Hauw ditangan Hoo Thian Hong, dan mereka
berniat untuk membinasakan pemuda itu, namun merekapun
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tak ingin ikut berkorban, mereka tak sudi adu jiwa dengan
musuh besarnya. Karena punya pikiran demikian, sewaktu Toan Liong serta
Toan Pa melihat sepasang telapak Hoo Thian Hong menyodok
datang dan secara terpisah mengancam lambung, hati mereka
terperanjat, buru2 mereka enjot badan masing2 orang
melayang mundur tujuh delapan depa ke belakang.
setelah kedua orang siluman itu mengundurkan diri, Hoo
Thian Hong pun segera meloncat bangun, diam2 bisiknya
dalam bati. "sungguh memalukan, sungguh mengecewakan"
Agaknya Toan Liong serta Toan Pa sangat tidak puas
dengan keadaan yang mereka terima saat ini, melihat sianak
muda itu meloncat bangun, mereka berdua kembali
merangsek maju, empat telapak menari, berputar silih
berganti, dengan angin puyuh menyapu seluruh jagad
melanda datang dengan hebatnya.
Terhadap datangnya serangan, Hoo Tnian Heng tidak
menangkis ataupun balas menyerang, ia hanya berkelit dan
melayang kesamping sejauh delapan depa kemudian
perdengarkan suara tertawa dinginnya yang amat sinis.
"siluman tua " bentaknya. "Masih bisa terhitungkan ucapan
yang kau utarakan tadi ?"?"
"Kenapa tidak berlaku ?"?" seru Toan Liong penuh
kegusaran- "Kalau memang masih berlaku, ayoh cepat sipat telinga
simpan ekor dan enyah kembali ke-wilayah Liauw Tong hm .
hee...heee . . . mungkin kalian masih ingin melanjutkan
pertarungan ini " Toan Liong tertawa seram, suaranya tinggi me lengking
bagaikan tangisan kuntilanak ditengab malam buta, begitu
mengerikan sampai2 mendirikan bulu roma semua orang.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"setan cilik " teriaknya penuh rasa dendam. "seandainya
kau tidak membinasakan Jie-te kami tentu saja ucapan itu
masih berlaku, tapi sekarang, jie-te kami telah menemui
ajalnya di tangan kau setan cilik, dendam berdarah sedalam
lautan ini harus kami tuntut balas"
"oooouw...jadi kalian mau membalas dendam?" Dengan
wajah sinis dan pandang remeh Hoo Thian Hong mendongak
tertawa ter-bahak2 "Haaa.... haaaa... bahkan kalian bertiga turun tangan
bergabungpun masih bukan tandingan siauw ya mu, apalagi
sekarang kalian tinggal berdua, kalau benar2 ingin membalas
dendam, aku lihat lebih baik kalian pulang lalu ke Liauw tong,
disana berlatihlah rajin selama sepuluh tahun, setelah itu baru
cari s iauw ya kembali untuk menuntut balas"
Mendengar ucapan itu pikiran Toan Liong rada bergerak.
segera pikirnya: "Ilmu silat yang dimiliki anjing cilik ini memang lihay dan
luar biasa, sampai2 barisan sam Cay Tin yang kami bertiga
latih dengan susah payah selama banyak tahunpun tak
berhasil menangkan dirinya, lagipula sekarang Loo jie sudah
mati, tinggal aku serta Loo-sam berdua, kami berdua mana
bisa menangkan dirinya lagi?" lebih baik sudahi saja
kesempatan yang ini JILID 5 Hal 53 s/d 54 HILANG
BERBICARA sampai disitu, ia merandek sejenak untuk tukar
napas, setelah itu terusnya.
"Aku rasa toocu tentu memahami bukan akan kata2 yang
berbunyi gunung nan hijau, air tetap mengalir, seorang
Koencu ingin membalas dendam, sepuluh tahunpun masih
belum terlambat, perjanjan kami lima tahun kemudian akan
segera berlangsung dalam sekejap mata, biarkan anjing cilik
ini hidup lima tahun lebih lama pun tiada halangan"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dari kata2 itu Pan Pok sin mo dapat memahami maksud
Toan Liong, disebabkan lihaynya ilmu silat yang dimiliki pihak
lawan, dan menyadari bahwa dirinya bukan tandingan, Liauw
tong Jie koay hendak pinjam alasan janji lima tahun untuk
mengundurkan diri, mereka hendak gunakan waktu selama
lima tahun ini untuk mendalam i ilmu silat dalam usahanya
balaskan dendam Jie-koay dikemudian hari.
Menurut cengli, cara berpikir dari Toan Liong ini sangat
tepat dan tidak salah, sebab dalam kenyataan ia cuma berbuat
demikian saja untuk kemudian mempersiapkan diri dalam
pembalasan dendam kemudian hari. kalau tidak mengikuti
emosi belaka bisa jadi balas dendam tak berhasil, dua lembar
jiwa sendiri ikut melayang.
Tetapi, Peng Pok sin mo punya cara pikir yang berbeda, ia
punya maksud2 tertentu. Dalam anggapannya dengan usia
Hoo Thian Hong yang begitu muda terbukti sudah memiliki
ilmu silat amat lihay, lima tahun kemudian ilmu silatnya tentu
peroleh kemajuan pula bahkan kemungkinan besar dikemudian hari kepandaiannya jauh lebih dahsyat. Bila
sampai terjadi keadaan ini, siapa yang bisa me lawan dan
menandingi dirinya?"
Masih ada lagi, para tokoh silat yang ikut menghadiri
pertemuan diatas tebing Pek yan-Gay ma lam ini, walaupun
dewasa ini belum pada munculkan diri tetapi dalam hatinya ia
sudah ada perhitungan mereka pasti jago2 lihay yang sukar
dilawan dan berkepandaian lihay.
seumpama kedia orang siluman itu tak mengundurkan diri,
andalkan kekuatan mereka berenam kira2 masih bisa berdiri
seimbang dengan kekuatan para tokoh silat dari pelbagai
perguruan atau partai, kalau tidak pihaknya akan tinggal dia
beserta tiga manusia beracun dari wilayah Biauw kendati
belum tentu mereka akan kalah dari kekuatan pihak lain,
tetapi jelas dalam hal kekuatan pihaknya bertambah lemah.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
oleh karena itu baru saja Toan Liong menyelesaikan
kata2nya, Peng Pok sin- mo telah tertawa seram.
"Toan lootoa, kau terlalu jujur..." serunya.
Mendadak sepasang matanya melolot buas dan memancarkan serentetan cahaya dingin ya tajam, ujarnya
lebih jauh: "Loohu tidak percaya, dengan andalkan kekuatan kita
berenam tak bisa bereskan seorang keparat cilik, kalau betul
demikian, buat apa di kemudian hari kita cari nama dan
berkelana lagi dalam dunia persilatan ?"
Hoo Thian Hong yang mendengar ucapan itu jadi sangat
terperanjat, segera pikirnya.
"Aduuuh celaka kalau keenam orang gembong iblis ini betul
tak perduli akan gengsi lagi dan meluruk aku berbareng,
sekalipun ilmu silatku lebih lihay pun tak akan sanggup aku
seorang menahan mereka berenam "
Hoo Thian Hong memang sadar seandainya keenam orang
gembong iblis itu turun tangan berbareng, bukan saja ia tak
akan kuat menahan bahkan bisa binasa di tangan mereka, tapi
urusan sudah jadi begini, mana boleh ia perlihatkan rasa jeri
?" Lagipula malam ini merupakan suatu kesempatan baik
baginya untuk getarkan se luruh dunia persilatan, bahkan kitab
pusaka "YOE LlNG PU KIP" sangat mempengaruhi jatuh
bangunnya umat Bu-lim. Jikalau kitab pusaka "YOE LING PIT KIP" ini sampai kena
direbut keenam orang gembong iblis ini, kemudian tiga lima
tahun lagi mereka muncul dengan bekal ilmu sakti, waktu itu
siapa yang bisa melawan mereka " bukankah suatu badai
darah akan melanda seluruh umat persilatan ?"
Karena punya pikiran demikian, sepasang alisnya langsung
menjungkat, dari sepasang matanya memancarkan cahaya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
berkilat, perlahan2 tapi mantap menyapu keenam orang
gembong iblis itu satu persatu.
"Maju " pada saat itulah. tiba2 Peng Pok sin- mo
membentak keras. Bersamaan dengan suara bentakan, tubuhnya bergerak
lebih dahulu kedepan, sepasang telapak diayun berbareng
merangsek tubuh Hoo Thian Hong.
Melihat pemimpin mereka sudah maju,Biauw Kiang sam
Tok atau manusia beracun dari wilayah Biauwpun buru2 maju
kedepan ikut melancarkan serangan gencar.
Toan Liong, Toan pa ragu2 sejenak, akhirnya merekapun
ikut menubruk sambil mengirim pukulan.
Enam gembong iblis yang rata2 merupakan tokoh sakti
kalangan Hok to dewasa ini, sekarang turun tangan
bergabung, kekuatan serta kehebatannya benar2 luar biasa
sukar dibayangkan dengan kata2.
Seketika itu juga dua belas buah bayangan telapak
berkelebat, menyambar dan menari memenuhi seluruh
angkasa, angin pukulan menderu2 hawa serangan bagaikan
ombak dahsyat ditengah2 samudra menggulung tiada
habisnya,jurus serangan gerak pukulan semuanya mengarah
jalan darah serta bagian tubuh penting dari sianak muda she
Hoo itu. Berada ditengah kurungan para tokoh persilatan yang lihay,
Hoo Thian Hong tak berani berlaku ayal, ia segera mendongak
perdengarkan suitan nyaring.
Ditengah suitan nyaring itulah, sang badan laksana kilat
meluncur kedepan menyongsong datang nya serangan, ilmu
telapak maha sakti Hian Thian-ciang-hoatpun segera
dima inkan dengan hebat. sinelayan dari sungai Goan kung Tong soei Kiat serta
sipedang tunggal dari sian-hee san, Yauw Kie yang selama ini
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bersembunyi dibelakang batu karang, walaupun tak bisa
menebak asal usul dari Hoo Thian Hong, namun karena


Ikat Pinggang Kemala Sabuk Kencana Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mereka dapat lihat secara bagaimana ia melawan barisan sam
Cay-tin dari Liauw tong sam- Kong kemudian membinasakan
Toan Hauw, kemudian melihat pula s ianak muda itu jalan bersama2 Bong-san Yen-ho, kedua tokoh silat ini berani
memastikan kalau ia adalah jagoan dari kalangan lurus.
Kini me lihat enam orang gembong iblis menggabungkan
diri untuk me luruk dia seorang diri, hati mereka jadi sangat
terperanjat. Mengetahui ilmu silat keenam orang gembong ilbis ini
sangat lihay, terutama ilmu sakti Peng-Pok s in Kang dari Peng
Pok sin- mo, serta ilmu beracun dari Biauw-kiang sam Tok,
kendatipun Hoo Thian Hong memiliki ilmu silat lebih lihaypun
jangan harap bisa menangkan keenam orang iblis itu.
Sementara si nelayan dari sungai Goan kang serta sipedang
tunggal dari Sian Hee-san siap
JILID 5 HAL 60 S/D 61 HILANG
kedua, manusia racun ketiga melihat kejadian itu dengan
mata kepala sendiri, mereka sadar pemuda sastrawan yang
ganteng dan kelihatan lemah lembut ini sebenarnya
merupakan musuh tangguh yang susah dilayani.
Walaupun nama besar Biauw Kiang Sam Tok terderet
diantara Bu lim Sip Shia sepuluh manusia sesat dari Rimba
Persilatan, sepanjang hidup malang melintang dalam Bu lim
dengan segala perbuatan kejinya, tetapi setelah malam ini
berjumpa dengan Poei Hong, mereka merasa jeri dan tak
berani turun tangan secara gegabah berdiri ter-mangu2
beberapa tombak dari sisi kalangan, tak seorang msnusiapun
berani berkutik. Dalam pada itu pertarungannya yang berlangsung antara
Hoo Thian Heng melawan Peng Pok Sin mo beserta Toan
Liong, Toan Pa berjalan semakin seru.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tampak tubuh sianak muda itu melayang ke sana kemari
dengan ringannya, sebentar ke Timur sebentar lagi keBarat,
berada ditengah kurungan bayangan telapak Peng Pok Sin-mo
serta Toan Liong, Toan Pa yang memenuhi angkasa, ia selalu
berkelebat secepat kilat, membuat orang jadi kebingungan
dan kelabakan sendiri... Sepasang telapak berputar silih berganti, jurus2 serangan
terdahsyat dari ilmu telapak IHianThian ciang meluncur keluar
tiada habisnya, makin lama pukulannya makin gencar dan
semakin mendahsyat. Dalam sekejap mata tiga puluh jurus telah lewat, walaupun
Peng Pok sin mo serta Toan Liong, Toan Pa telah
mengerahkan segenap kekuatan serta kepandaian yang
dimiliki, tetap tak berhasil memaksa Hoo Thian Hong berdiri
seimbang dengan mereka. selewatnya tiga puluh jurus, Hoo Thian Hong mulai tidak
sabaran, mendadak ia bersuit nyaring, suaranya keras dan
nyaring bagaikan pekikan naga sakti, membuat hati orang
tergetar keras. Ditengah suitan nyaring itu, telapak kirinya mendadak
mengeluarkanjurus Koen Tuen Jut Kay atau Jagad Bumi Baru
Terbuka, hawa pukulan yang maha dahsyat bagaikan
gulungan ombak di tengah samudra langsung membabat
kearah Toan Liong serta Toan Pa.
Merasakan datangnya serangan ini amat dahsyat dan
sangat luar biasa, Toan Liong, Toan Pa tak berani menerima
dengan keras, buru2 mereka berpisahan satu kekanan yang
lain kekiri dan melayang mundur dua depa kebelakang.
Melihat Toan Liong, T oan Pa berkelit kesamping. Hoo Thian
Hong segera buyarkan serangan telapak kirinya, lalu berubah
gerakan dan langsung mengancam lima buah jalan darah
penting diatas dada Peng Pok sin mo.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Peng Pok sin-mo sangat terperanjat, ia lihat dari ujung
kelima jari tangan Hoo Thian Hong memancar keluar lima
gulung asap putih yang tebal, ia kenali kepandaian ini sebagi
"Kian Goan Tji Kang".
Buru2 badannya menjatuhkan diri kebelakang, sepasang
kaki dengan cepat mental permukaan tanah kemudian dengan
badan hampir menempel diatas tanah meleset beberapa
tombak kebelakang. Hoo Thian Hong mendengus dingin, ia siap menyusul
kedepan atau secara tiba2 desiran angin tajam menyerang
datang dari belakang, Toan Liong. Toan Pa secara terpisah
dari kiri kanan telah nyelonong masuk.
-ooo00ooo- Jilid 6 SEPASANG alis sianak muda itu menjungkat kaki bergeser
cepat, laksana sambaran kilat cepatnya ia sudah memutar diri
sebesar seratus delapan puluh derajat. "Siluman tua kau cari
mati" hardiknya lantang.
Ditengah bentakan yang nyaring, sepasang telapak bekerja
cepat, tenaga pukulan Kian Goan-Cie Kang telah meluncur
keluar dari ujung jarinya sepuluh gulung asap putih yang tebal
dan tajam secara terpisah menyodok kearah jalan darah
penting didada Toan Liong serta Toan Pa.
Dua orang siluman dari Liaow-tong ini jadi kaget, mereka
sadar keadaan tidak menguntungkan, sementara sang badan
sedang melayang ke samping untuk menghindar, tiba2
beberapa buah jalan darah penting didadanya terasa sesah
amat sakit, napasnya jadi sesak dan tak ampun lagi mereka
menjerit kesakitan. Ditengah jeritan ngeri yang menyayatkan hati itulah, tubuh
mereka roboh keatas tanah, darah segar muncrat keluar dari
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mulut, jantung serta urat nadi pada putus dan binasalah
kedua orang siluman itu seketika itu juga.
Mimpipun Peng Pok Sin mo tidak menyangka pemuda
sastrawan yang berdiri dihadapannya saat ini telah berhasil
menguasahi ilmu jari "Kian Goan cie Kang" yang luar biasa
saktinya itu. sementara Biauw-kiang sam Tok pun dibuat pecah nyali,
mereka berdiri menjublak dan termangu oleh kehebatan ilmu
sakti lawan, dengan pandangan bodoh diawasinya wajah Hoo
Thian Hong tak berkedip. Bagaimanapun juga Peng Pok sin-mo tidak malu disebut
pemimpin dari seluruh manusia sesat rimba persilatan,
walaupun hatinya sedang terperanjat dan ketakutan setengah
mati, namun air mukanya tetap tenang2 saja sambil menatap
wajah anak muda itu, ia tertawa seram.
"Setan cilik, apa hubunganmu dengan Lam-hay Hiap Kee ?"
tegurnya. Ternyata ilmu jari Kian Goan cie Kang ini sudah pernah
menggemparkan dunia persilatan pada seratus tahun
berselang, kepandaian tersebut merupakan ilmu andalan Lam
hay Hiap Kee si saudagar kosen dari Lam-hay, salah satu
diantara Ngo Lwee Ngo Khie. Lima manusia aneh dari kolong
langit. Delapan puluh tahun berselang, ketika Peng-Pok sin- mo
untuk pertama kalinya munculkan diri dalam dunia persilatan,
ia pernah menyaksikan sendiri secara bagaimana Lam-hay
Hiap Kee membinasakan tujuh orang tokoh s ilat dari kalangan
Hek to yang tersohor akan kekejiannya pada waktu itu dengan
ilmu jari K ian Goan- Cie kang.
oleh karena itu, sewaktu ia melihat dari kelima jari Hoo
Thian Hong yang direntangkan meluncur keluar lima gulung
asap putih yang tebal dan tajam, si iblis sakti Bayangan es ini
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
segera kenali sebagai ilmu jari K ian Goan cie Kang. Terdengar
Hoo Thian Hong mendongak tertawa ter bahak2.
"Haaa...haaa - buat kami bangsa kaum pedagang, yang
dibicarakan adalah untung ruginya suatu pekerjaan, selama
nya tak pernah mengungkap soal hubungan asal-usul, kalau
tidak secara bagaimana suatu perdagangan bisa diselesaikan
dengan memuaskan" kalau rugi misalnya siapa yang mau
ganti?" Ia merandek sejenak wajah yang ganteng segera berubah
membesi, bentaknya lebih jauh dengan suara lantang:
"Eeei iblis tua kalau malam ini tidak kau bereskan dahulu
hutang2 yang telah kau buat atas diri s ipeluru sakti T ong-hong
Keen beserta sepasang malaikat dari Gurun Pasir, jangan
harap kau bisa berlalu dari tebing Pek Yan Gay dalam keadaan
selamat" Walaupun Hoo Thian Hong tidak menerangkan apa
hubungannya dengan Lam hay Hiap Kee si saudagar kosen
dari Lam-hay, tetapi bagi orang2 yang sudah kenal akan
kebiasaan si saudagar kosen tersebut tentu bisa meraba asal
usul s ianak muda ini dari ucapannya barusan.
Walaupun pada delapan puluh tahun berselang ketika
untuk pertama kalinya terjun kedalam Bu lim, Peng Pok sinmo pernah berjumpa satu kali dengan Lam-hay Hiapkee,
tetapi ia sudah banyak mendengar akan keistimewaan sijago
tua itu dalam penbicaraan, tokoh silat dari Lamhay itu selalu
masukkan unsur2 perdagangan setiap ucapannya.
Dengan ucapan Hoo Thian Hong barusan tentu saja Peng
Pok sin- mo mengerti amat jelas siapakah sianak muda itu
Jelas dia adalah ahli waris dari si saudagar kosen dari lautan selatan- iblis tua itu mulai mempertimbangkan diri, Liauw tong sam
kay telah binasa semua, sedang Biauw-kiang sam Tok mati
kutunya sejak kemunculan si sastrawan tampan berbaju putih,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dari sikap tiga manusia beracun itu gembong iblis tua inipun
bisa menduga pastilah anak muda berbaju putih itu bukan
manusia yang gampang diganggu.
Kalau tidak dengan kepandaian beracun yang dimiliki B iauw
Kang sam Tok kenapa mereka begitu ketakutan dan mati
kutu?" Selesa i mempertimbangkan keadaan, si iblis tua itu mulai
mendapat gambaran, ia tahu keadaannya pada malam ini jauh
lebih banyak bahaya daripada rejeki, kemungkinan besar
tebing Pek Yan Gay, ini merupakan tempat kubur tulang
belulangnya. Jangan dipandang Peng Pok sin- mo malang melintang
dalam Bu- lim tanpa tandingan, pada saat ini ia mengeluh,
takut dan merasa ngeri, rasa bergidik mulai menyelimuti
seluruh benak nya. Ia cuma bisa berdiri menjublek dan menatap wajah si anak
muda itu dengan ter-mangu2. semut, binatang terkecilpun
tidak ingin mati apalagi manusia.
Peng Pok sin- mo sadar, dengan andaikan kepandaian silat
yang dimilikinya ia masih bukan tandingan Hoo Thian Hong,
namun iapun tak mau terima kematian begitu saja. setelah
tertegun beberapa saat, mulai bulatkan tekad, sambil gertak
gigi pikirnya: "Kenapa aku tidak kerahkan segenap kepandaian yang
kumiliki untuk adu jiwa dengan setan cilik ini ?"
Karena berpikir demikian, sepasang matanya langsung
melotot buas, dengan wajah penuh hawa napsu membunuh ia
awasi Hoo Thian Hong tajam2. setelah itu perdengarkan gelak
tertawanya yang amat menyeramkan.
Suara tertawanya begitu mengerikan bagaikan jeritan
kuntilanak di tengah malam buta, bukan saja amat menusuk
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pendengaran bahkan membuat hati orang bergidik dan
ketakutan. "setan cilik terimalah seranganku ini" teriaknya keras.
Ditengah bentakan sang badan bergerak ke-depan,
sepasang telapak dengan disertai hawa pukulan yang maha
dahsyat langsung menghantam diri Hoo Thian Hong.
Jago muda kita mengerti, dalam keadaan seperti ini iblis
tua itu sudah punya maksud untuk mengadu jiwa, meski ia
tidak jeri Hoo Thian Hong tak ingin berlaku gegabah, ia
tertawa dingin, badannya berkelebat kesamping meloloskan
diri dari datang nya ancaman.
"Tahan" mendadak dari samping kanan kedua orang itu
berkumandang datang suara bentakan seseorang.
Bentakan itu sangat keras menggetarkan telinga, jelas
suara tadi dipancarkan oleh seorang tokoh silat yang memiliki
tenaga Iweekang amat sempurna.
Hoo Thian Hong maupun Peng Pok sin- mo tertegun,
kemudian masing2 menarik kembali serangannya dan
melayang mundur beberapa langkah kebelakang, setelah itu
berbareng menengok kearah mana berasalnya suara tadi.
Terlihatlah dari belakang sebuah batu karang besar kira2
dua tombak disisi kanan berkelebat keluar bayangan manusia
tiga lelaki dan satu perempuanGerakan mereka sangat cepat, terasa angin dingin
berkelebat lewat, tahu2 ketiga orang lelaki dan seorang wanita
itu sudah berdiri disisi Peng Pok sin- mo. siapakah keempat
orang itu " Mereka adalah kauw cu serta Hu Kauw cu dari
perkumpulan im Yang Kauw, Im- yang siauw su atau sipelajar
im Yang, Go Tiong Kian, in Tong sian cu atau Dewi In Tong,
Mo Yauw beserta Hu hoat atau pelindung mereka Keen Hay
Kiau Go atau Ikan Hiu Emas dari laut Keen hay soe Keen dan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ketua ruangan bagian hukuman perkumpulan "Thiat Bian
Giam Loo" atau si raja akhirat berwajah besi Shaw Goan ciang.
Menjumpai keempat orang itu berdiri disini Peng Pok sinmo, Hoo Thian Hong lantas mengira mereka datang untuk
membantu iblis tua itu, tak terasa ia perdengarkan dengusan
dinginnya "saudara2 sekalian munculkan diri menghalangi pertarungan kami, apakah kalian ada maksud membantu iblis
tua itu ?"?" tegurnya dingin.
"Kemungkinan memang ada maksud berbuat demikian,
hanya saja untuk sementara waktu masih belum bisa
diputuskan" jawab lm yang siuw -su tertawa. Hoo Thian Hong
tertegun ia segera awasi wajah orang tajam2.
"siapakah anda ?"" apa maksudmu dengan perkataan
barusan?"" tanyanya.
"Loohu adalah Im yang Kauw cu, Ci Tiong Kian dengan
gelar sipelajar lm Yang, Hoo sauw hiap sebagai ahli waris dari


Ikat Pinggang Kemala Sabuk Kencana Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Lam hay Hiap-kee salah seorang diantara lima manusia aneh
dari kolong langit tentu pernah mendengar nama kecil ku
bukan ". "ooooauw". mendadak Hoo Thian Hong mendongak dan
tertawa ter bahak2 "Haaaaa . . haaaaa . . haaaa . . . aku kira
manusia mana yang begitu berani-berani menghalangi
maksudku, tak tahu kiranya Im- Yang Kauw cu yang nama
besarnya telah menggemparkan sungai telaga"
"Bocah cilik kalau bicara sedikitlah tahu akan rasa sungkan" tegur Im- Yang siuw-su dengan wajah membesi. "Hmm, kau
kira loohu punya banyak waktu senggang untuk ikut
mencampuri urusan orang lain" aku cuma ada beberapa
perkataan hendak dibicarakan dengan Thian bun Toocu"
"Hoeee . . . heeee . . .kalau memang demikian, silahkan
kauwcu berbicara dengan dirinya".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Im Yang siuwsu mengangguk. tiba2 ia berpaling kearah
Peng Pok sin- mo dan bertanya dengan suara dingin"Apakah peta petunjuk mustika itu benar2 telah dirampas
orang?" Mendapat pertanyaan ini. pikiran Peng Poksinmo rada
bergerak, sebuah rencana bagus segera berkelebat dalam
benaknya, ia berpikir: "situasi yang terbentang pada saat ini sangat tidak
menguntungkan diriku, kenapa aku tidak menggunakan peta
petunjuk mustika itu sebagai umpan untuk menarik Im Yang
siuwsu kepihak ku", setelah menghadapi setan cilik itu urusan
baru dibicarakan lagi ..." Karena berpikir demikian, ia lantas
tertawa seram dan mengangguk.
"Tidak salah peta petunjuk mustika itu memang sudah
dirampas oleh seorang gadis ingusan sewaktu aku tidak
bersiap sedia, meski demikian-.."
"Kenapa?" Peng Pok sin mo tertawa seram.
"Dimana letak tersimpannya kitab pusaka itu sudah
kuhapalkan didalam benak, asalkan-.."
Berbicara sampai di situ mendadak ia membungkam.
Im Yang Siuuw-su bukan manusia sembarangan, walaupun
Peng Pok Sin- mo tidak meneruskan kata2nya, tetapi apa
maksud sebenarnya dari iblis tua itu sudah diketahui olehnya.
segera ia tersenyum, katanya.
"Asalkan aku suka bekerja sama dengan dirimu untuk pukul
mundur musuh tanggUh, bukankah kau akan serahkan kitab
pusaka itu untuk dipelajari ber-sama2?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"sungguh tak malu Ci-heng disebut ketua sebuah
perkumpulan besar, perkataanmu tepat sekali" puji Peng Pok
sin- mo tertawa. "Tak usah Toosu terlalu memuji diriku tetapi...ucapan dari
toosu barusan tak bisa membuat aku orang she Ci percaya
seratus persen bagaimana baiknya?" Air muka Peng Pok sin
mo segera berubah jadi amat serius.
"Tentang soal ini harap kauwcu boleh berlega hati, loohu
tak akan berani membohongi diri kauw cu" katanya.
Im Yang siuw cu termenung beberapa saat, akhirnya ia
mengangguk. "Baiklah tiada halangan bagiku untuk sementara mempercayai perkataanmu, tetapi ..."
Mendadak wajahnya berubah amat serius, ia menambahkan- "Kalau kau berani tidak jujur, jangan harap kau bisa lolos
dari cengkeraman perkumpulan kami"
Bicara sampai disitu, ia lantas berpaling ke-arah Hoo Thian
Hong dan menjura penuh hormat.
"Hoo sauw-hiap." katanya. "sebenarnya tidak patut bagi
aku orang she Ci untuk mencampuri persoalan diantara kalian
berdua, tetapi memandang diatas kitab pusaka itu mau tak
mau terpaksa aku orang she ci harus ikut campur tangan,
Siauw hiap mau bukan untuk sementara waktu kau beri muka
buat diriku" memandang diatas wajah aku orang she ci,
hutang piutang ini batu ditagih dikemudian hari ?"
"Haaaa-haaaa..," Hoo Thian Heng mend ongak tertawa
terbahak2 "Apakah kau benar percaya bahwa setiap ucapan
dari iblis tua itu bisa dipercaya"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Meskipun orang she ci tak berani mempercayai ucapannya
seratus persen, tapi aku rasa ia belum punya keberanian
untuk membohongi diri ku"
"Kauwcu. kau terialu percaya pada kekuatanmu sendiri "
seru Hoo Thian Heng sambil tertawa dingin.
"Aku mau percaya pada kekuatanku sendiri atau tidak, apa
sangkut pautnya dengan diriku?" balas Im Yang siuw-su
dengan air muka berubah hebat.
"cayhe sedang bikin perhitungan dengan iblis tua ini, lalu
apa sangkut pautnya pula antara persoalan ini dengan diri
Kauw cu?" "Bocah ingusan, kau mau apa?" Tiba2 Im Yang siuw-su
membentak. "Aku minta kau cepat enyah dari sini dan tak usah
mencampuri urusan orang lain"
"Kalau lohu sengaja mau ikut campur" kau mau apa?"
"Sanggupkah kau mencampuri urusan ini?"
"Ooouw... jadi kau anggap aku Im Yang Siuw Su adalah
seorang manusia kurcaci yang bernyali kecil dan takut mati ?"
"Hmm, meski punya nyali dan berani menghadapi urusan,
apa gunanya ?" "Bocah cilik?" seru lm Yang Siuwsu sambil tertawa dingin.
"Jadi kau hendak menantang loohu untuk beradu kekuatan?"
"Kalau kau punya kegembiraan untuk berbuat demikian,
tentu saja akan cayhe iringi dengan senang hati"
Dalam pada itu mendadak dari sekeliling tempat itu
bermunculan bayangan manusia, dalam sekejap mata secara
beruntun disekeliling kalangan bertambah dengan empat lima
puluh sosok bayangan manusia, mereka segera mengelilingi
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kalangan pertempuran itu rapat2" Darimana datangnya orang
sebegitu banyak dalam waktu singkat"
Tak usah diterangkan, orang2 itu adalah para jago Bu lim
yang mendapat kabar dan sama2 berdatangan ke tebing Pek
Yan Gay untuk ikut serta dalam perebutan kitab pusaka "YOE
LING PlT KIP". sepasang mata Im Yang siuw su yang tajam perlahan2
menyapu sekejap wajah para jago yang barusan munculkan
diri itu, mendadak ia mendongak tertawa terbahak2.
"Keparat cilik " serunya. "Kau lihat bukan " semua orang
berdatangan kemari untuk saling memperebutkan kitab
pusaka Yoe Ling pit Kip. aku lihat lebih baik kau suka
mendengarkan nasehat dari aku orang she Ci, untuk
sementara waktu tunggulah dengan hati sabar, menanti kitab
pusaka tersebut telah munculkan diri, kau pun boleh
mendapatkan satu bagian, kita masing2 andalkan kepandaian
silat yang dimiliki untuk memperebutkan kitab pusaka
tersebut". Barusan saja Im Yang siuw su menyelesaikan kata2nya,
mendadak. terdengar seseorang berseru memuji:
"Ucapan dari Im Yang Kauw-su sangat tepat dan cengli
sekali, baiklah kita tetapkan demikian saja, sebelum kitab
pusaka itu munculkan diri, perduli siapapun asal berani
mengganggu Thian Bun Toocu barang seujung rambutpun,
kami semua tak akan mengampuni dirinya "
Bersamaan dengan suara itu, sesosok bayangan manusia
melayang masuk kedalam kalanganMengikuti berasa lnya suara tadi, Im Yang siuw-su
berpaling, ia segera kenali orang tadi sebagai ciangbunjien
partai Kiong Lay Pay, si "sin KeenBoe Tek" atau Kepalan sakti
tanpa tandingan Tie Keng adanya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sejak munculkan diri ditempat itu, Poei Hong tidak
bicarapun tidak turun tangan, pada saat ini hatinya tiba2
merasa sangat gelisah, pikirnya :
"Aduuuh celaka. Jikalau iblis ini benar2 telah menghapalkan
tempat rahasia disimpannya kitab pusaka itu, lalu apa
gunanya aku merampas peta petunjuk mustika itu dari
tangannya ?"" ditinjau dari situasi yang terbentang pada saat
ini aku harus berusaha untuk membinasakan Iblis tua itu ..."
Karena berpikir demikian, kakinya segera bergeser dan
melayang tiga depa kehadapan Peng Pok sin- mo, diam2 ilmu
sakti "Kee Lie sin Kang" atau kura2 merekahnya disalurkan
keseluruh badan- Mendadak sang telapak didorong kedepan, segulung
tenaga lunak yang dingin dan tak berwujud langsung
menghajar kearah dada Peng Pok sin mo.
sewaktu melihat si sastrawan berbaju putih itu mendekati
dirinya, Peng Pok sin mo berdiri tertegun, menanti ia lihat Poei
Hong mulai menggerakkan telapak tangannya menghajar
datang, iblis tua ini baru kaget.
Buru2 badannya bergeser meloloskan diri ke samping,
tetapi ia cepat, pihak lawan jauh lebih cepat sebelum sampai
mengerti apa yang terjadi segulung tenaga pukulan yang
lunak tak berwujud telah bersarang diatas badannya dengan
telak. Dada terasa amat sesak dan sumpek. diikuti ia mendengus
berat, jantung serta urat nadinya tergetar putus semua,
mengikuti semburan darah segar dari mulut, badannya
terjungkal keatas tanah dan roboh binasa seketika itujuga.
serangan yang dilancarkan dengan kecepatan luar biasa,
apalagi merupakan sebuah bokongan diluar dugaan, kendati ia
memiliki ilmu silat yang bagaimana lihay pun sulit untuk
meloloskan diri Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Apalagi pada saat ini seluruh perhatian para jago baik dari
golongan Hok to maupun Pek to dicurahkan keatas tubuh Hoo
Thian Hong, siapa pun tidak akan menyangka sipemuda
sastrawan berbaju putih itu bisa melancarkan sebuah
serangan bokongan kearah Peng Pok sin- mo tanpa
mengeluarkan sedikit suarapunBaru saja tubuh Peng Pok sin- mo terhuyung jatuh keatas
tanah, seluruh jago yang hadir dalam kalangan jadi gempar,
per-tama2 Im Yang siuw su perdengarkan raungan gusarnya.
sang badan bergerak ke depan, telapak tangan dengan di
sertai angin pukulan yang amat tajam langsung menghantam
dada Poei Hong si gadis yang menyaru sebagai pria.
Im Yang siuw-su sebagai kauw-cu dari perkumpulan Im
Yang Kauw, ilmu silat serta tenaga lwekang yang dimilikinya
sangat lihay sekali tetapi Poei Hong pun bukan manusia
sembarangan, ilmu silat yang ia milikipun luar biasa.
Barusan saja Im Yang Siuw-su melancarkan serangan,
sepasang alis Poei Hong telah melentik, bentaknya gusar:
"Bajingan terkutuk. kau cari mati "
Ditengah bentakan gusar, telapak tangannya telah didorong
keluar, segulung tenaga lunak tak berwujud segera
menyambut datangnya serangan dari Im Yang siuw su.
sepasang telapak saling berbentrok satu sama lain,
terdengarlah ledakan keras yang bergema memecahkan
kesunyian, seketika itu juga Im Yang siuw-su terpukul mundur
lima langkah ke belakang dengan sempoyongan tenggorokan
terasa amis, dan tak tertahan lagi ia muntahkan darah segar.
Melihat kejadian itu si "Dewi In tong" Un Yoi Yauw, si ikan
Hiu emas dari laut Keen hay, soe Keen beserta siraja akhirat
berwajah besi shaw Goan ciang sekalian jadi kaget, tubuh
mereka bergerak berbareng, enam buah telapak diayun
bersama, segulung hawa pukulan yang luar biasa dahsyatnya
kontan menghantam kearah diri Poei Hong.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ketiga orang ini rata2 termasuk tokoh lihay nomor wahid
dalam kolong langit dewasa ini, meskipun Poei Hong
sendiripun bukan manusia biasa, ia adalah ahli waris dari Kee
sian-sincoo dan baru ini menelan pula pil sakti Cecak putih
berusia ribuan tahun, namun untuk menerima datangnya
serangan gabungan ini, ia akan lebih banyak menemui
bencana daripada rejeki. Poei Hong adalah manusia cerdik, otaknya encer, tentu saja
ia tak mau menerima kerugian yang ada didepan mata, sambil
tertawa ia segera meloncat kesamping untuk menghindarkan
diri Ilmu meringankan tubuh "Tjhiet ciat-Thay-Kah-fn-Sin-hoat"
yang dimiliki betul2 luar biasa, dalam sekali berkelebatan saja
gadis itu sudah loloskan diri dari kurungan angin pukulan yang
dahsyat dan men-deru2 laksana gulungan ombak ditengah
samudera. 0000 "KRAAAAK... " Diiringi suara bentrokan keras, sebatang
pohon siong yang besar telah patah jadi dua bagian, diiringi
percikan serbuk yang halus pohon tadi tumbang keatas tanah.
Diam2 Poei Hong menjulurkan lidahnya, dalam hati ia
berpikir: suatu serangan gabungan yang-amat lihay, untung yang
diserang adalah aku kalau berganti orang lain sekalipun tidak
mati paling sedikit akan menderita luka parah...."
Kendati dalam hati ia berpikir demikian, tetapi langkah
kakinya sama sekali tidak mengendor, dengan sebat ia kitari
ketiga orang itu. Ditengah sorotan cahaya yang lapat2 serta berada diatas
permukaan salju nan putih, semua orang meras akan adanya
sesosok bayangan putih dengan menciptakan diri jadi beribu
bayangan mengelilingi sekitar tubuh mereka dengan cepatnya,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
saking silaunya sampai- mata terasa berkunang, sebelum
mereka tahu apa yang terjadi, gelak tertawa ringan telah
bergema dari belakang tubuh mereka bertiga.


Ikat Pinggang Kemala Sabuk Kencana Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Mo Yoe Yauw bertiga amat terperanjat, srett senjata tajam
yang tersoren dipinggang telah di cabut keluar, tiga bilah
pedang lunak yang memancarkan cahaya putih ber sama2
menggetar dari arah yang berlawanan menciptakan puluhan
jalur sinar ke-perak2an. Dalam sekejap mata puluhan tombak sekeliling kalangan
pertarungan telah terbungkus dalam cahaya perak yang
menyilaukan mata. Ternyata didalam sengitnya ketiga orang itu telah
mengeluarkan ilmu pedang Im-Yang Kiam Hoat kepandaian
andalan perkumpulan mereka.
selama ini Bong-san Yen hu hanya berdiri tenang saja disisi
kalangan sambil menghisap Huncweenya yang hitam pekat,
sepasang mata dan seluruh perhatiannya dicurahkan kedalam
kalangan pertarungan. Bukan dia saja, bahkan beratus2 pasang mata pada saat ini
berbareng dipusatkan kedalam kalangan untuk menyaksikan
jalannya pertarungan sengit itu tak seorangpun yang
bersuara, tak seorangpun berkutik, semua orang se akan2
sudah terpesona dibuatnya.
Nelayan dari sungai Goan K iang, Tong se Kiat tanpa terasa
mulai meraba senjata istimewanya berupa Jala kawat yang
digembol dipundak, ujarnya kepada YaUw Ke
"Yauw heng, tenaga pukulan yang dimiliki sastrawan
berbaju putih itu bukan saja amat dahsyat diluar dugaan,
bahkan langkah kakinya cermat dan tepat. Semuanya
merupakan ilmu s ilat maha sakti yang sudah lama lenyap dari
peredaran dunia persilatan,"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Benar." sipedang tunggal dari gunung Sian Hee San
membenarkan. "Ilmu silat yang dimiliki pemuda ini benar2
sangat lihay sukar dilukiskan dengan kata2, tetapi ketiga jago
lihay dari perkumpulan Im Yang Kauw pun tidak kalah
dahsyatnya, tidak aneh kalau ambisi perkumpulan ini untuk
menguasahi jagad sangat besar."
"In T iong Goan" atau burung belibis ditengah awan Khong
In Hwee dari partai Kiong Lay Pay sejak semula telah
mengikat hubungan rahasia dengan s idewi In Tiong bahkan ia
mendapat perhatian yang istimewa dari perempuan Im Yang
Kauw ini. Seumpama disitu tak ada ciangbunjien nya" Sin
Koen Boe Tek" atau kepalan sakti tanpa tandingan Tie Kang
coan serta suhengnya "Kau Koen ciang " atau Si Telapak
Jagad Poei Seng, mungkin sejak semula ia sudah terjunkan
diri kedalan kalangan untuk membantu pihak perkumpulan Im
Yang Kauw. Sekarang, ia dengar ucapan dari sipedang tunggal dari
gunung Sian-Hee-san bernadakan ketidak puasan terhadap
perkumpulan Im Yang- Kauw, seketika timbul perasaan
antipatik dalam hatinya. Ia segera mendengus dingin dan berkata:
"Hmm keparat cilik itu hanya andalkan sedikit ilmu
meringankan tubuh belaka, apanya yang patut dibanggakan?"?".
Maksud dari ucapan ini amat jelas sekali, ia merasa sangat
tidak puas dengan sastrawan berbaju putih itu
Dalam pada itu sikakek seratus bangkai Kiang Tiang- Koei
merasa putus asa dan kecewa, ia lihat diantara gabungan
tujuh jago lihai, kini sudah ada empat menemui ajalnya,
sementara ia bertiga pun pernah merasakan kelihayan dari
ilmu silat sastrawan berbaju putih itu, ia mulai sadar
harapannya untuk mendapatkan kitab pusaka " YOE LING PIT
KIP" semakin tipis. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Walaupun hubungannya dengan Peng Pek sin mo serta
Liauw tong sam Koay hanya terbatas, pada cari untung dan
sama sekali tak ada rasa kesetia kawanan, tetapi melihat
kematian orang2 itu ia merasa sedih juga.
sekarang, mendengar ucapan dari s iburung Belibis ditengah
awan Khong It Hwee, hatinya jadi rada bergerak. dengan
wajah penuh kebencian segera ujarnya:
"Jikalau bukan keparat cilik berbaju putih itu turun tangan
membinasakan diri sin-mo, saat ini Toocu pasti sudah
umumkan dimanakah letak tersimpannya kitab pusaka itu, dan
kita semua sama2 punya harapan untuk memperoleh kitab
pusaka tersebut". "Tapi sekarang setelah ia berbuat demikian, berarti pula
kalau satu2nya harapan kitapun ikut musnah".
"Ilmu silat dari keparat cilik ini memang tidak lemah, tapi
kalau dibandingkan dengan si burung belibis ditengah mega
Khong Thay-hiap yang sudah ternama, aku pikir ia masih
kalah satu tingkat" Pada dasarnya para jago memang punya perasaan yang
sama, hanya tak seorang pun berani mengutarakan, sekarang
kena dipanasi oleh ucapan sikakek seratus bangkai, timbul
golakan hebat dalam hati para jago.
Ada diantara mereka yang tak dapat menahan diri segera
berteriak keras: "Kita bunuh saja keparat cilik ini, agar siapapun jangan
harap bisa menelan peta mustika itu seorang diri ".
Disanjung oleh sikakek seratus bangkai dihadapan para
jago, siburung belibis ditengah mega Khong it Hwee merasa
amat senang hati, bersamaan itu pula ia ada minat untuk tarik
kedua orang suhengnya terjun kedalam kancah ini, segera
ujarnya: Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"setelah kita memasuki gunung mustika, apakah ingin
pulang dengan jangan kosong belaka?".
Habis bicara, sepasang kaki menutul permukaan tanah,
dengan gerakan "Ku Gan Gong Thiao " atau Belibis sakti
meluncur keangkasa ia menubruk kedalam kalangan
pertarungan. Tiba2 dari hadapannya meluncur datang pula sesosok
bayangan manusia merintangi jalan perginya dengan
membabatkan sebuah pukulan.
"Lebih baik anda kurangi saja campur tangan yang tak
berguna" seru orang itu lantang.
si burung belibis ditengah awan Khong It Hwee tidak
menyangka ditengah jalan bisa muncul musuh tangguh, ia
segera merasakan segulung angin tajam yang dingin dan
hebat menghantam datang Ia kaget dan berlaku waspada, untung ilmu meringankan
tubuhnya memang luar biasa, berada di tengah udara
badannya berjumpalitan dan bersalto beberapa kali. dengan
pinggang menekuk kaki menjejak sebuah gerakan "Lam Gan
Pak Hwee" atau Belibis selatan Terbang keutara ia melayang
kearah sisi kanan. Ketika ia sudah melayang turun keatas tanah, air mukanya
berubah hebat, sepasang senjata Poan Koan Pit yang
digembol dibelakang punggung segera dicabut keluar dan s iap
menusuk kedepan. Bagaikan angin puyuh sikepalan sakti tanpa tandingan Tie
Kong Cian segera menghadang di hadapan adik seperguruannya sambil berkata:
"sute, kau boleh mengundurkan diri dan jaga kan
keselamatanku disamping kalangan, lebih baik biarkan loohu
yang nrohonpetunjuk beberapa jurus serangan sakti dari
sauw-hiap " Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dua patah kata permulaan jelas ditujukan kepada siburung
belibis ditengah mega. sedangkan kata terakhir ditujukan
kepada "sastrawan berbaju biru Hoo Thian Heng.
sepasang alis sianak muda she Hoo segera mengerut
kencang setelah melihat siapa yang munculkan diri, air
mukanya berubah amat serius.
"Tie Loocianpwee apakah kau ada maksud untuk adu
kepandaian dengan diri Cayhe..." ia bertanya.
sikepalan sakti tanpa tandingan mendongak dan tertawa
ter-bahak2. "Haaa. . . haaa. . . sauw hiap adalah ahli waris dari Lamhay
Hiap Kee, cianpwee dua patah kata tak berani aku terima,
menjumpai ilmu sakti yang dimiliki sauwiap begitu hebat
sehingga dalam sekejap mata berhasil membinasa kan
Liauwtong sam Koay, loohu jadi punya minat besar untuk
mohon petunjuk beberapa jurus sakti dari Lamhay. . ."
Sementara Hoo Thian Heng masih dibuat serba salah,
siburung belibis ditengah mega Khong it Hwee yang berdiri
disisi kalangan telah menimbrung.
"ciangbun suheng apa gunanya banyak bicara dengan
dirinya" tak berguna tarik urat terus dengan manusia macam
itu, lebih baik dikasi pelajaran juga agar iapun tahu bahwa
silat partai Kiong-laypay bukan sembarangan, agar kemudian
hari ia jangan terlalu pandang enteng orang lain".
Tie Kong cian mendehem ringan, akhirnya sambil mengelus
jenggotnya yang panjang terurai ia berkata:
"Hoo sauwhiap. maaf terpaksa loohu harus menyalahi diri
mu " Ucapan ini diakhiri dengan sebuah pukulan dahsyat yang
dikirim dengan kecepatan bagaikan sambaran kilat.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Hoo Thian Heng sisastrawan berbaju biru itu sadar, kakek
tua ini bisa menjagoi dunia persilatan dengan julukan kepalan
sakti tanpa tandingan ilmu silatnya tentu sangat dahsyat sukar
dilukiskan, walaupun ia tak berani berlaku gegabah namun
sikapnya tetap tenang dan mantap.
Bahunya ditekan kebawah, badan berputar, langkah
bergeser dengan sebat dan cepat iapun balas mengirim
sebuah pukulan. Haruslah diketahui tenaga sakti "K ian Goan-Ceng Khie" bisa
digunakan keras maupun lunak dalam serangannya barusan
pukulan sianak muda itu kelihatan lemah seakan2 tak
bertenaga, namun ketika dua gulung angin pukulan saling
berbentrok ditengah udara segera terjadilah suatu ledakan
yang amat dahsyat bagaikan letusan gunung berapi.
oleh tenaga pantulan akibat bentrokan barusan, tubuh si
kepalan sakti tanpa tandingan Tie Kong dan tergetar keras
sampai2 mundur setengah langkah kebelakang dengan
sempoyongan. Untung ia punya pengalaman luas. badannya segera
bergeser kesamping untuk buang datangnya tekanan, hawa
murni segera dikumpulkan di lengan kanan dan sekali lagi
disodok kedepan- segulung angin pukulan dengan membawa desingan tajam
serta angin menderu2 langsung menumbuk dada Hoo Thian
Heng. Melihat kehebatan lawan Hoo Thian Heng kerutkan
dahinya, sungguh tidak malu kakek tua ini menggunakan
sebutan "sin koen" atau kepalan Sakti didepan namanya,
nyata ia memang betul2 bebat.
Jago kita tak berani berayal, telapak segera meluncur
keluar dengan jurus "Koen Tuen Jut-say" atau Bumi Jagad
Baru terbuka menyambut datangnya serangan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dimana telapaknya berkelebat lewat, ditengah udara
segera menggema suara getaran amat keras sampai
menggetarkan telinga dan mendebarkan jantung, batang
ranting pohon disekeliling kalangan pada patah dan rontok
ketanah, keadaannya amat mengerikan.
Sementara itu si Telapak Jagad Poei sing yang ada
disamping kalangan merasa terkesiap setelah dilihatnya dua
buah serangan dilancarkan ciangbun suhengaya tidak berhasil
mencapai hasil. ia sadar kalau dirinya tidak ikut terjun ke
dalam kalangan, niscaya nama besar partai Kiong Lay Pay
akan hancur luluh diatas tebing Pek Yan Gay pada malam ini
juga. Mendadak sepasang kepalan melintang sambil menutul
permukaan tanah ia meleset kedalam kalangan, mengitari
kebelakang punggung Hoo thian Heng, kemudian sepasang
telapak membuat gerakan lingkaran didepan dada, dan
laksana kilat melancarkan sebuah serangan dahsyat kearah
lawan dengan jurus "sian Kan coan Koen " atau Memutar
Jagad Mengelilingi Bum i.
Gong Yu murid kesayangan si kakek Huncwee dari gunung
Bong-san dapat melihat kejadian itu, merasakan keadaan
HHoo Thian Hong amat berbahaya karena terancam oleh
serangan bokongan dari Poei seng ia jadi kaget dan segera
berteriak keras: "Engkoh Hoo, hati2 dengan serangan
bokongan yang datang dari belakang..."
Barusan ia selesai bicara, tubuh Hoo Thian Hong sudah
berkelit kesamping, dengan gerakan "Tiong Biauw CiBun" atau
Pujian Khalayak Pintu Sorga, telapak kanan menerobos ketiak
kiri langsung menghantam keluar.
"BruuukJ" seketika itu juga si telapak Jagad Poei seng
merasakan adanya segulungan angin puyuh melanda datang
dan menekan dada nya berat2.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ia tak kuat menahan diri, akhirnya dengan sempoyongan
tubuhnya mundur tiga langkah ke belakang ia berusaha
menahan golakan darah panas dalam rongga dada sementara
sepasang telapak diayun kedepan berulang kali.
siburung belibis ditengah mega Khong It Hwee tertawa
dingin, tiba2 senjata Poan Koan Pit yang ada ditangannya dan
berwarna biru bercahaya itu ditusukkan kearah jalan darah
penting di tubuh Hoo Thian Hong.
Melihat orang she Khong maju menyerang, si anak muda
she Hoo merasa mendongkol pikirnya:
" Keparat ini mengandung maksud jahat yang terkutuk, apa
lagi ujung senjatanya telah dipolesi racun keji, beginikah cara
tindak tanduk jago dari kalangan lurus ?" Karena berpikir
demikian, timbullah napsu membunuh diatas wajahnya .


Ikat Pinggang Kemala Sabuk Kencana Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Ilmu pukulan Hian Thian sio Giang dengan menggunakan
delapan bagian tenaga sakti dipersiapkan ditangan, asalkan
orang itu tak tahu diri dan menyerang terus maka ia akan
memberikan peringatan tajam kepadanya.
Dalam pada itu pertarungan berlangsung antara Poei Hong
melawan tiga jago lihay dari perkumpulan im Yang Kauw pun
berjalan dengan serunya, berada didalam kurungan tiga bilah
pedang tajam, gadis itu melayang berkelebat kesana kemari
bagaikan segulung angin ringan, kalau bukan mendengarkan
gelak tertawanya yang ringan dan merdu, ia tentu meniupkan
udara panas kebelakang leher tiga orang lawannya.
Kejadian ini tentu membuat si Dewi In Tong Mo Y oe Yauw
beserta si ikan hiu emas dari laut Koen-hay, soe Koen dan
siraja akhirat berwajah besi siaw Coao Giang jadi ketakutan
setengah mau, hampir2 mereka kehilangan sukma saking
ngerinya. Dikala Poei Hong mempermainkan ketiga orang itulah si
pelajar im Yang. Gi Tiong Kian telah selesai bersemedhi, luka
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dalam yang ia derita pun sudah sembuh kembali seperti sedia
kala. setelah memeriksa sejenak keadaan situasi yang
terbentang didepan mata dalam hati ia berpikir.
"Hoeeee . . heee . .justru aku tak percaya keparat cilik itu
benar2 memiliki tiga kepala enam lengan, malam ini kalau aku
sipelajar Im Yang gagal memaksa kau bermain sebentar
diakhirat, sia2 aku menjabat sebagai ketua perkumpulan im
Yang Kauw ". Apalagi setelah ia teringat akan dendam sebuah
pukulannya im Yang siuw su makin bernapsu untuk membalas
dendam. senjata kipas Im Yang san nya segera dikibaskan hingga
terbuka, senjata ini benar2 hebat, warnanya hitam pekat dan
kuat tahan terhadap segala bacokan senjata mustika.
Permukaan kipas sebelah berwarna hitam, sebelah lain
berwarna merah dan terbuat dari serat yang sangat kuat.
dengan andalkan senjata aneh yang amat lihay inilah sudah
banyak tokoh2 silat dunia kangouw yang menderita kalah ditangannya. Dengan majunya Im Yang maka keadaan dalam
kalanganpun mengalami perubahan, tampak awan hitam
menutupi seluruh jagad, cahaya merah berterbangan
menguasai bumi, gelak tertawa Poei Hong tak kedengaran
lagi, bahkan ilmu langkah "Tjhiet hiat-Thay Na- H Hoat" pun
tidak selincah dan segesit seperti tadi lagi.
Tentu saja dalam keadaan seperti ini bukan saja ia tak ada
waktu untuk mengumbar kenakalannya dengan meniup leher,
bahkan posisinya mulai terancam dan ia terkurung oleh mara
bahaya. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sepasang alis Poei Hong langsung menjungkat sambil
cibirkan bibirnya ia depak kakinya keatas permukaan salju,
pikirnya: "Bagus sekali coba libat saja, malam ini juga nonamu akan
bereskan kalian manusiai iblis ".
Ditengah jeritan kaget para jago disisi kalangan seuntai ikat
pinggang kumala yang panjangnya dua tombak telah
berkelebat menyambar keangkasa. Meskipun hanya disentak
perlahan, ikat pinggang kumala itu bagaikan seekor naga sakti
meluncur kedalam gulungan bayangan kipas ditangan im Yang
siuw su kemudian langsung menotok kearah jalan darah Kie
hoat-hiat didadanya, suatu serangan yang benar2 luar biasa.
Tidak percuma Ci Tiong Kian menjadi ketua perkumpulan
im Yang Kauw, menghadapi situasi yang amat kritis dan
membahayakan jiwanya ia tidak gugup, kaki kiri segera
melangkah silang tangan kanan dengan gerakan "wu lu Too
Gwat" atau Awan Hitam menghalangi rembulan, disertai
segulung tenaga kuat menghalau datangnya ikat pinggang
kumala Poei Hong. sang nona tertawa ringan, pergelangan ditekan kebawah,
dengan "Giok Kauw sam Hiao" atau Naga kumala tiga kali
menguak ia serang jalan darah Thian Teng hiat ditubuh Dewi
In Tong Mo Yoi Y auw, si ikan hiu emas dari laut Koen-hay soe
Koen serta siraja akhirat berwajah besi shaw Goan ciang.
Menyaksikan kehebatan serangan sang nona, Bong-san Yen
shu yang ada disisi kalangan berpikir sambil menghembus
keluar segulung asap Huncwee:
"Ahli waris dari s in-Po benar2 hebat, ilmu s ilatnya tiada tara
dikolongan langit dewasa ini."
Sementara itu Dewi In-Tong, Mo Yoe Yauw mendengus
dingin dan me layang mundur kebelakang, sedangkan si ikan
hiu emas dari laut Koen-hay serta siraja akhirat berwajah besi
dengan gerakan "Tiang Kiauw WucPoo" atau ombak Besar
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Menyapu Jembatan, nyaris berhasil pula me loloskan diri dari
bahaya. Setelah ketiga orang itu mundur kebelakang, mereka maju
kembali. Tiga bilah pedang tajam menusuk kedepan
menciptakan berkuntum kuntum bunga pedang yang
memenuhi angkasa, suatu serangan nekad yang amat
dahsyat. Im Yang siuw-su tak mau ketinggalan dengan ilmu langkah
"Yoe Hun Biauw Ca Po" atau ilmu langkah sukma
gelandangan, senjata kipasnya menotok. membabat, mengebas, membentur, menusuk menghantam, menebas
serta menyapu dengan hebatnya.
Demikianlah, dua rombongan pertarungan berjalan dengan
serunya, sementara kedua orang sastrawan muda itu melayani
setiap serangan dengan jurus yang hebat dan sakti, dengan
demikian memancing perhatian para jago lainnya, seluruh
perhatian hadirin di curahkan kedalam kalangan.
sejak terjunkan diri kedalam kalangan pertarungan,
sebenarnya Poei Hong tidak ingin menciptakan banyak
pembunuhan yang tak berguna, maksudnya ia hanya ingin
memberi peringatan kepada keempat orang jago lihay dari
perkumpulan im Yang Kau ini agar mereka tahu diri dan
segera mengundurkan diri.
Tidak disangka keempat orang itu bukan tidak mengundurkan diri, malahan mengerubut dirinya dengan
serangan2 mematikan, hal ini membangkitkan hawa amarahnya, napsu membunuh mulai melintas.
sementara itu pertarungan telah berlangsung hingga
mencapai ratusan jurus, dari sepasang mata Poei Hong mulai
memancarkan cahaya tajam.
Tiba2 pergelangarnya, disentak. ikat pinggang kuma la
dengan membawa desiran tajam secara beruntun memainkan
jurus "seng Kauw Li Hiat" atau Naga sakti tinggalkan sarang,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Pek Ang-Kwan Jiet" atau Biang lala putih mengalingi sang
surya, "Thian Way HweeAng" atau Bianglala terbang Keluar
Langit serta "Lok Im Hwee-Hong" atau Menyapu rontok
tersapu puyuh memaksa keempat orang itu terdesak mundur
sampai beberapa tombak jauhnya.
Im Yang siuw-su tak mau unjukan kelemahan meski
terdesak hebat dengan andalkan ilmu langkah sukma
gelandangannya ia berkelebat kesana-kemari sambil melancarkan serangan balasan,
Menyaksikan keadaan itu poei Hong tertawa nyaring,
pikirnya "Im Yang Kauw-cu yang tebal muka, agaknya kau
sudah bosan hidup", suaranya nyaring dan merdu bagaikan nyanyian burung
nuri, ikat pinggang kuma la berkelebat gencar dengan gerakan
"so Hiang Ceng Im" atau bayangan Harum Menutup Badan ia
serang lawannya dan membelenggu tubuh Im Yeng siuw su
yang kebetulan sedang menubruk datang erat2.
Menanti lengan kanannya disendal dengan sekuat tenaga.
mengiringi jeritan ngeri yang menyayatkan hati tubuh Im Yang
siauw-su berubah jadi setitik hitam diikuti badannya meluncur
jatuh kedalam jurang yang dalamnya ada laksaan tombak.
dalam sekejap mata bayangannya telah lenyap tertelan kabut
lembah. Perubahan yang terjadi secara mendadak ini membuat para
jago dalam kalangan jadi terkesiap. terutama sekali s i dewi InTong Mo Yoe Yauw. air mukanya berubah pucat pias, dibawah
sorotan sinar rembulan tampak betapa sedih duka. benci dan
mendendamnya perempuan itu.
si raja akhirat berwajah besi sha Goan ciang mengerutkan
sepasang alisnya yang tebal, lalu menghela napas sedih,
katanya: "saat ini Kauw cu sudah mendapat bencana, dendam sakit
hati kita lebih baik dituntut balas dikemudian hari saja."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
selesai bicara ia bersuit nyaring kemudian berlari
meninggalkan tebing itu disusul oleh Dewi In tong, Ma Yoe
Yauw serta siikan hiu emas dari laut Koen Ha y soe Koen dari
belakang. Dalam sekejap mata mereka sudah lenyap di balik
kegelapan. Dari dalam sakunya Poei Hong ambil keluar sapu tangan
untuk membesut keringat yang mengucur keluar membasahi
wajahnya. kemudian ia berpaling kearah kalangan pertarungan disisi nya. siapa nyana pertarungan yang tadi sedang berlangsung
dengan serunya itu, saat ini pun telah berakhir.
Ternyata sementara Kiong lay sam Kiat sedang melangsungkan pertarungan sengit melawan Hoy Thian Hong,
tiba2 mereka nampak Im Yang Kauwcu tergulung jatuh
kedalam jurang oleh ikat pinggang Poei Hong, ketiga orang itu
jadi ngeri dan sesaat meloncat mundur dari kalangan.
Menyaksikan musuh cintanya Im Yang Kauw-cu jatuh
kedalam jurang, siburung belibis ditengah awan Khong it
Hwee merasa amat gembira tetapi mengingat peta rahasia
petunjuk kitab pusaka itu sudah, terjatuh ketangan Poei Hong
yang liehay, iapun merasa kecewa.
sementara ia merasa serba salah, terdengarlah sikepalan
sakti tanpa tandingan Tie Kong cian tertawa ter bahak2 sambil
berkata. "Ilmu telapak Hian-Thian ciang dari Hoo sauw hiap benar2
hebat sekali, loohu sekalian merasa kagum dan takluk, apabila
kemudian hari ada jodoh harap sauwhiap suka mampir
sebentar digunung Kiong Lay kami sekalian titip salam buat
gurumu Lam Hay Hiap-Kee cianpwee."
sebaliknya si telapak Jagad Poei seng pun merasa amat
berterima kasih sekali kepada sianak muda ini, karena Hoo
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Thian Heng sampai detik terakhir tidak pernah mengeluarkan
ilmu sakti nya. dengan demikian nama baik partai Kiong Lay
Pay masih bisa dipertahankan.
Hanya si Walet Ditengah Mega Khong it Hwie seorang
memancarkan sinar mata buas, melihat mana Hoo Thian Heng
merasa amat jemu. sementara itu para jago yang hadir diatas puncak termasuk
pula tiga manusia beracun dari wilayah Biauw sudah melihat
bahwasanya sepasang muda-mudi ini memiliki ilmu silat amat
lihay, dalam keadaan seperti ini siapa lagi yang berani
mempersoalkan Peta mustika kitab pusaka Yoe Leng pit Kit "
Dalam sekejap mata lima puluhan jago Kang-ouw yang
hadir disana diam2 tanpa mengeluarkan sedikit suarapun pada
berlalu turun gunung. Menyaksikan para jago sudah mengundurkan diri s i kepalan
sakti tanpa Tandingan Tie Kong Koan tak berani berdiam lebih
lama lagi disitu kepada Poei seng serta Khong it Hwie kedua
orang sutenya ia berseru: "soete, ayoh berangkat"
Mengiringi ucapan tersebut, ketiga orang itu sama2
kerahkan ilmu meringankan tubuhnya, dalam dua tiga
lompatan lenyap ditengah kegelapan malam yang mencekam.
Dalam pada itu Tonghong Beng Coe telah selesai
memulihkan tenaga murninya, ketika membuka mata
tampaklah olehnya kecuali Leng, tan coei serta Giok keempat
orang dayangnya, masih ada siBong-san Yenshu Yoe Boe.
siauw-hiap Gong Yu, nona Poei Hong serta Hoo Thian Hong
delapan orang berdiri di hadapannya.
Diatas permukaan salju menggeletak jenasah dari Peng Pok
sin mo beserta Liauw-Tong-sam Kong.
Musuh besar pembunuh ayahnya telan mati, sakit hati telah
terbalas. Tonghong Beng Coe merasakan hatinya lega dan
tenteram, akhirnya apa yang di harap2kan terkabul juga.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Demikianlah, semua orang lalu menggali sebuah liang besar
diatas permukaan salju dengan menggunakan senjata
masing2 kemudian me lemparkan keempat sosok mayat itu
kedalam liang dan menguburnya.
setelah semuanya selesai, menggunakan kesempatan
malam masih mencekam semua orang bergerak turun dari
puncak. Diatas gunung Im Boe san angin utara bertiup menderu
deru, pertarungan sengit telah selesa i, suasana pulih kembali


Ikat Pinggang Kemala Sabuk Kencana Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

di tengah kesunyian, keadaan seperti sedia kala. hanya kali ini
diatas permukaan bertambah dengan sebuah gundukan tanah
baru........ Langit diliputi awan mega yang gelap berwarna abu abu,
bunga salju telah berhenti turun, namun seluruh permukaan
tanah telah berubah memutih laksana sebidang kertas nan
putih. Rembulan muncul diupuk sebelah Barat, memancarkan
cahayanya keseluruh jagad dengan sinar yang berwarna
keperak perakan. kadang2 awan hitam bergerak menutupi
cahayanya, untuk kemudian setelah awan berlalu, cahaya yang adem
dan bening muncul kemudian di seluruh permukaan bumi.
Kabut halus laksana sutera mengelilingi puncak Pek YanGay yang sunyi dan sepi, sinar sang putri malam lambat2
menyorot makin ke bawah, menyinari dasar tebing yang landai
dan curam. Beberapa saat kemudian, cahaya rembulan bergeser makin
kebawah, akhirnya menyoroti sebuah pohon yang tumbuh
dilambung jurang, itulah sebuah pohon Bwee tua yang penuh
dengan cabang2 ranting yang lebat, dan harum semerbak
tersiar amat menusuk hidung.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sekeliling ranting penuh tumbuh akar2 rotan yang
melingkar kian kemari laksana sebuah sarang laba2 yang
besar lagi kuat, dalam sarang akar rotan tadi melingkar
sesosok makhluk hidup, lambung yang mengembing mengempis menunjukkan bahwa makhluk tersebut masih
hidup dan tetap bernapas.
Beberapa saat kembali telah lewat, kali ini cahaya rembulan
menembusi ranting pohon Bwee melewati akar rotan dan
menyoroti diatas wajah seseorang berdandan siucay yang
pucat pias bagaikan mayat.
Dialah Im Yang Kauw-Cu yang menggetarkan dunia
persilatan dan ditakuti jagoan baik dari golongan Hok-to
maupun dari golongan Pekto, "Im Yang-siuw su" Cie Tiong
Kian adanya. Dua jam berselang ia dipukul jatuh kedalam jurang oleh
nona Poei Hong murid kesayangan dari Koe Sian sinpo dengan
selembar ikat pinggang kuma la.
Entah gemborg iblis ini masih dilindungi dewa peruntungan
" dengan tepat dan sama sekali tidak meleset, tubuhnya
terlempar jatuh ke dalam kurungan akar2 rotan yang banyak
tumbuh diatas pohon Bwee tua itu, sehingga selembar jiwanya
nyaris tercabut dari rongga badannya.
Walaupun dikatakan jaring rotan tersebut menimbulkan
daya pental yang kuat, coba dibayangkan saja jatuh dari
sebuah tempat setinggi ratusan tombak tanpa salurkan hawa
sin kang untuk melindungi badan getaran yang terjadi akibat
bantingan tersebut amat dahsyat sekali, tidak ampun im Yang
siuw su terbanting hingga jatuh tidak sadarkan diri
Untung sekali tenaga lweekangnya amat sempurna, dua
jam kemudian napasnya mulai normal kembali, badanpun
mulai menggeliat dan bergerak.
saat ini kesadarannya lambat2 mulai pulih kembali seperti
sedia kala, terasa seluruh badan dingin kaku bagaikan berada
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
didalam gudang es, keempat buah anggota badannya kaku
sukar digerakan kembali, perasaan yang terjelos membuat ia
merasa ngeri dan seram Ia mengira dirinya benar-2 berada di alam baka dimana ia
disiksa dalam neraka yang diinginnya luar biasa.
Tiba tiba angin sepoi2 berhembus lewat membawa bau
harum yang menyerbak. timbul perasaan curiga dan ragu
dalam hati kecilnya. Benarkah dialam baka dalam neraka pun penuh dengan
tumbuhan bunga Bwee?""
Ingin sekali ia gerakan kelopak matanya membuka mata
dan melihat, sebenarnya ia berada dimana?""
Tapi iapun takut apabila ia benar2 berada dalam neraka, d
engan perbuatan serta tingkah lakunya selama masih hidup,
mungkin ia akan disiksa, dianiaya dan harus kerja paksa dalam
neraka yang kekal ini Siapa yang punya keberanian untuk menghadapi kenyataan
yang begitu mengerikan, begitu mengenaskan ?" maka niat
untuk buka mata melihat sekelilingnya dibatalkan kembali, ia
membatin: "Eeehmm.. Kenapa aku tidak periksa keadaan disekelilingku
dengan memakai ketajaman pendengaranku"
Pemusatan pikiran memberikan hasil yang diharapkan,
empat penjuru sunyi senyap tak kedengaran sedikit suarapun,
tak ada pekikan burung, tak ada jeritan jengkerik. semuanya
hening, sunyi, kecuali hembusan angin yang lembut dan
sepoi2. Ia mulai sadar, dirinya masih hidup dikolong langit, untuk
membuktikan dirinya manusia atau setan, ia gigit ujung lidah
sendiri, terasa amat sakit...hatinya amat gembira, hal ini
menunjukkan bahwa ia masih hidup, dia masih jadi manusia..
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Hatinya tak ragu2 lagi, dengan cepat2 kelopak matanya
dipentangkan lebar2, pinjam sorotan cahaya rembulan
tampaklah sekeliling tempat itu adalah bukit serta tebing nan
curam, sekarang ia berada dalam sebuah jala diatas pohon
Bwee tua yang terdiri dari akar2 rotanPer-lahan2 ingatannya pulih kembali bagaimana la
dikalahkan oleh seorang nona yang menyaru sebagai seorang
sastrawan berbaju putih kemudian secara bagaimana ia
terguling masuk kedalam jurang oleh sebuah ikat pinggang
kumala. 0ooooo0 WALAUPUN hatinya gusar. Mendendam, tapi apa gunanya
?"" yang harus dipikirkan sekarang adalah pulihkan kembali
keempat buah anggota badannya dari kekakuan, loloskan diri
dari mara bahaya, giat berlatih ilmu silat dan mencuci bersih
penghinaan yang diterima malam ini.
Matanya segera dipejamkan kembali, hawa murni
disalurkan mengelilingi seluruh badan untuk pulihkan kembali
tenaganya seperti sedia kala.
Entah lewat berapa saat lamanya, hawa murni telah
menembusi seluruh anggota badan serta jalan darahnya, perlahan2 tangan maupun kakinya mulai dapat bergerak. hawa
hangat menyusup keseluruh lubang pori-pori memberikan
kehangatan serta kenikmatan yang tak terhingga.
Dalam pemeriksaan yang teliti, ia tegukan dirinya sama
sekali tidak terluka. ia sehat tanpa membawa penyakit.
sepasang matanya kembali terbentang lebar, kabut putih
tebal menutupi seluruh jagad, ditengah hembusan cahaya
yang menyorot masuk. ia tahu saat ini fajar tentu sudah
menyingsing. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Menengok kebawah melalui celah2 rotan, tebing yang
curam dengan dasar yang tak terhingga menanti dibawah siap
menelan. setiap benda yang jatuh kebawah kabut begitu tebal,
pemandangan sangat mengerikan, membuat bulu kuduk pada
bangun berdiri Meski ia pernah berlatih Ilmu "Yoe Hun-Biauw Ca Gi sut"
Atau ilmu langkah sukma Gentanyangan, tapi berada dalam
keadaan seperti ini tak mungkin baginya untuk meloncat naik
keatas puncak tebing, tiada tenaga pula untuk melayang turun
kedasar jurang tanpa hancur lebur termakan cadas2 yang
tajam dan runcing itu... "Kumohon hidup tak bisa, mohon mati tak dikasih ooooh
Thian apakah kau hendak menggunakan cara yang demikian
keji... demikian kejam untuk menghukum hambamu yang
telah banyak melakukan kejahatan serta pembunuhan ini".
Rasa sedih, kecewa dan putus asa membuat hatinya
mangkel, mendongkol, jeritan lengking yang tajam, menyayatkan hati segera berkumandang keangkasa, mengalun diempat penjuru dan sirap tertelan kabut.
Cahaya menembus masuk lewat awan yang tebal, makin
lama sinar tersebut kian tajam, bisa di duga betapa cerah
sinar mentari ketika itu betapa indahnya pemandangan
sekeiling tempat itu. Mengerahkan sepasang matanya yang tajam laksana
burung elang, ditelitinya setiap tebing curam yang terbentang
didepan mata, ia merasa alam semesta begitu keji, begitu
kejam mengurung makluk Bumi yang tak berdaya ini.
Ia tarik kembali sinar matanya dengan penuh kekecewaan,
putus asa, rasa lapar mulai menyerang badan, dahaga lapar
membuat perutnya sakit seperti di-lilit2 Ia merasa begitu
tersiksa begitu menderita..
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sepanjang hidup tak pernah ia kenal kata2 " Lapar"
maupun-.Dahaga", teringat sayur dan makanan yang lezat tiap
hari dihidangkan didepan meja, bau harum yang semerbak
membuat perutnya semakin lapar. Tenggorokannya semakin
haus dahaga.. Tak ada burung tak ada binatang, sungguh sialan pohon
bweetua inipun hanya ada bunga yang harum. Mengapa tak
ada buah apel" buah pear" atau binatang kecil lain yang dapat
digunakan untuk menangsal perut"...
Makin dipikir ia merasa makin mendongkol, mungkinkah
Thian pilih kasih" Mungkin dia sudah melupakan hambanya" mengasingkan
dia" Dalam keadaan putus asa, ia tak tahan terpaksa sambil
duduk bersemedi diatas jaring rotan mulai salurkan hawa
murninya mengelilingi badan.
setelah lewat tiga lingkaran badan, semangatnya pulih
kembali seperti sedia kala. badannya terasa segar bahkan
lapar maupun dahagapun sudah terlupakan ...
Kabut putih yang melayang diatas puncak mulai berkurang,
cahaya sang surya menembus ke dasar jurang menyoroti
sekeliling tebing dimana ia tergantung saat ini.
Ketika itu merupakan saat yang paling bagus sayang ia
tidak pergunakan secara baik, ketika ia memeriksa keadaan
disekelilingnya dengan sinar mata, tak dijumpai sebuah
jalanpun untuk meloloskan diri putus asa membuat hatinya
kembali mendongkol, Thianlah sebagai sasaran pertama dari
caci makinya itu. Bayangan sang surya makin bergeser, hatinya makin
terjelos. rasa lapar kembali menyerang datang, rasa haus
membuat tenggorokannya terasa sakit, ia mulai menderita
kembali, tersiksa lahir maupun batinTiraikasih Website http://kangzusi.com/
Im Yang siuw-sutak kuat menahan diri ia cekal perutnya
kencang2 sepasang mata terbentang lebar-lebar, manusia
yang bernama Cie Tiong Kian ini mulai mencari, mulai
berharap bisa temukan sebuah benda, seekor makhluk yang
dapat dimakan sebagai nangsal perut. Meski ada seekor ular
beracun pun bolehlah ia akan rangkap binatang berbisa itu
dan ditelan dengan lahap.
Tapi tak ada makhluk apapun, binatang berbisa pun tak
ada sekelilingnya cuma ada bunga Bwee, tumpukan salju,
rumput, lumut dan batu cadas bagaimana ia bisa telan benda
seperti itu. Akhirnya, dalam keadaaan apa boleh buat ia harus memilih
salah satu diantara benda-benda itu, ia harus pilih salah satu
diantaranya untuk menangsal perut, ia memilih tumpukan
salju yang berceceran disekelilingnya.
Ketika bunga salju menggelinding masuk lewat kerongkongan- hawa dingin yang menusuk badan menembus
hingga keujung kaki dan tiap atas rambut seluruh badan
gemetar tiada hentinya. sepanjang hidup ia cuma tahu menyusun rencana berakal
licik, kekuasaan serta ilmu s ilat. K ini ia baru tahu apa arti dan
makna sebenarnya dari lapar, dahaga dan menderita.
Akhirnya ia patahkan ujung rotan yang masih muda,
dimasukkan kedalam mulut, mengunyah dan mengganyangnya guna mengatasi rasa lapar yang menyerang
makin hebat. Dengan berbuat demikian, keadaan jauh lebih baikan,
meskipun tiap kali ia menggigit terasa amat sulit untuk
menelannya kedalam perut, bahkan kadang kala batuk2 keras,
ia teruskan juga mengunyah, bagaikan seekor kerbau makan
rumput, seluruh bibir penuh dengan basa putih.
Menanti rasa mual menyerang perut dipetiknya beberapa
kuntum bunga Bwee sebagai bahan penangsal perut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
susah payah, sehari lewat dengan lambatnya.
Keesokan hari, sang sarya muncul kembali di-tengah udara,
menembusi kabut yang tebal bergeser ketebing dan menyoroti
kembali pohon bwee tua itu.
"Im Yang Siuw-su" Cie Tiong Kian mulai berpikir, ia harus
berdaya untuk cari jalan keluar, tak dapat ia mati diatas pohon
tanpa berusaha tanpa menempuh bahaya
Mengikuti akar rotan dengan hati2 dan perlahan ia
merambat ketepi tebing, menyingkap akar serta rotan meraba
diatas tebing yang terjal dan tegak lurus, dimana jari
tangannya bergerak. tersentuh batu2 cadas yang keras, dingin


Ikat Pinggang Kemala Sabuk Kencana Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

lagi licin. Puluhan tombak sekeliling tebing telah digerayangi, namun
tak ditemukan tempat yang dirasakan dapat menembusi
tempat itu, rasa lapar dahaga, kecewa, putus asa membuat
tenaganya mengendor. badan mulai menjadi lemas, ingin
sekali sepasang tangannya mengendor, melepaskan diri dari
cekalan akar rotan dan jatuhkan diri kedala m jurang,
menghancur lumatkan badan nya didasar jurang yang
dalamnya ratusan tombak itu.
Tapi sepasang tangannya tidak mengendor, malahan ia
cekal akan rotan itu semakin kencang, makin erat. inilah daya
upaya yang bisa diberikan manusia disaat jiwanya terancam
mara bahaya. Mata dipejamkan rapat2, membiarkan rasa pening dan
mulai bergelora di badan bergerak lewat, setelah itu mulai
teruskan kembali usahanya mencari dan berusaha melepaskan
diri dari cengkeraman maut.
Menanti Im Yang siauw-su tiba disebuah tebing yang
terakhir, mendadak jari tangannya meraba sebuah permukaan
yang membusung kedalam, ternyata disitulah terdapat sebuah
gua. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ia tak berani percaya apa yang ditemukan adalah suatu
kenyataan, dikiranya lekukan tadi hanya sebuah celah2 belaka
-antara tebing yang datar lagi curam.
Namun setelah diperiksa lebih seksama, maka ditemukan
olehnya enam depa disekeliling tempat itu merupakan tempat
yang berlubang, saat inilah ia baru yakin bahwa ia te lah tiba di
sebuah gua yang cukup besar dan dapat digunakan untuk
menyembunyikan badan. Mengikuti celah2 tebing, mengukur letak lubang kemudian
meminjam akar rotan tadi ia merangkak turun dan menerobos
masuk kedalam gua tersebut.
Meminjam cahaya sang surya yang menerobos awan
menyinari tempat itu, sang pemimpin dari perkumpulan ImYang- Kauw ini memperhatikan keadaan disekitarnya, ia yakin
tempat dimana ia berada saat ini merupakan sebuah gua batu
yang dalam tak terhingga.
Dari pemeriksaan selanjutnya, iapuntahu bahwa gua itu
bukan gua alam, empat penjuru dinding masih tertinggal
bekas cangkul yang tajam disana sini, tak perlu dipikir lebih
jauh bisa di ambil kesimpulan, gua tersebut tentu tembus di
suatu tempat lain, mungkin menghubungkan tempat itu
dengan sebuah tempat yang digunakan tokoh silat sakti untuk
melatih ilmu s ilatnya. Dalam keadan kritis mendadak peroleh harapan untuk
hidup, Im- Yang siuwsu amat girang. T ak kuasa ia mendongak
dan tertawa terbahak-bahak. setelah tertawa, ia pasang
telinga, ternyata tak ada suara pantulan yang muncul, hal ini
semakin meyakinkan hatinya bahwa gua itu amat dalam dan
menghubungkan tempat itu dengan suatu tempat lain.
Dari dalam saku, ia ambil keluar batu api, menyulut dan
memeriksa keadaan disana. Dasar gua datar lagi bersih
dinding tebing licin bersinar, apa yang dilihat semakin
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menambah keyakinannya bahwa apa yang diduga semula tak
bakal salah lagi. obor disorot kearah bawah, dialas debu yang tebal seakan
akan tertinggal sebuah bekas binatang merangkak yang
menuju kedalam bahkan baunya busuk, apek, amis dan
sangat memuakkan. Meniti jalan likuan serta tikungan dalam gua kemudian
mencocokkan pula dengan arah angin, Im Yang Kauw cu
menduga bahwa ujung gua sebelan depan ada kemungkinan
berada diatas tebing Pek-Yan Gay.
Rasa girang membuat semangatnya berkobar, apalagi dia
adalah seorang jagoan kelas satu dalam dunia persilatan, ilmu
meringankan tubuhnya segera disalurkan dengan gerakan
yang cepat bergerak kedalam gua.
Dalam sekejap mata kurang lebih setengah lie telah lewat,
mendadak medan gua dihadapannya membentang lebar,
muncullah sebuah keraton yang luas, indah dan terbuat dari
batu marmer, begitu megah keraton tersebut sehingga
menyaingi keindahan istana kaisar.
Diatas pintu besar bertaburkan mutiara dan intan permata
yang memancarkan cahaya cemerlang berwarna hijau.
Diatas pintu melintang sebuah papan nama yang
bertuliskan kata kata: Istana setan "Yoe Ling Koei Hu" empat huruf emas, gaya
tulisan kuat lagi indah sekali.
Menyaksikan betapa luas dan megahnya keraton setan ini,
im Yang siuw su merasa kagum akan arsitek serta
pembangunan yang begini hebat itu.
Jalan yang malang me lintang, ruang batu yang berderet
deret, mungkin bisa ditempati dan ditinggali oleh puluhan
orang sekaligus, diam2 ia merasa girang, suatu saat bisa lolos
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dari tempat itu ia pasti akan menggunakan istana setan ini
sebagai markas besar perkumpulannya .
Tengah hatinya kegirangan, mendadak Im- Yang siuw-su
tersentak kaget, suara jeritan aneh berkumandang dari empat
penjuru, dalam sekejap diatas permukaan gua tersebut telah
bermunculan ratusan bahkan ribuan ekor kalajengking
berwarna merah darah begitu banjak binatang tersebut
sehingga seluruh permukaan seakan akan tergenang oleh
permadani merah. Laksana kilat ia cabut keluar senjata kipasnya, denganjurus
"Hay Tau-Hung Laa" atau ombak Menggulung Gelombang
Menyambar ia sapu ratusan bahkan ribuan ekor kalajengking
itu sehingga terpental sejauh beberapa tombak. jeritan aneh
bergemah makin berisik, banyak diantara binatang2 itu roboh
binasa ataupun terluka, suasana hiruk pikuk dan kacau tidak
karuan- Untung sekali, setelah menderita kerugian besar itu
binatang2 beracun tadi tak berani mendesak lebih dekat lagi.
mereka sama sama jauh menyingkir. segera ia padamkan
obor, masukkan kedalam saku dan berpikir didalam hati:
"Aaaaaa mungkin didalam keraton setan tak akan ada lagi
binatang2 yang membosankan "
Ia tidak ragu2 lagi, hawa murni disalurkan mengelilingi
badan kemudian memegang gelang pintu dan ditariknya
kedepan- sementara pintu bergerak kesamping dengan
membawa suara mencicit yang keras, Im Yang siuw-su
meloncat kesamping untuk bersiap siaga terhadap segala
serangan yang muncul secara tiba2.
Walaupun kesiap-siagaannya cukup teliti, setelah pintu batu
terbentang lebar dari balik ruangan sama sekali tak terjadi
sesuatu gerakanpun, tak ada senjata rahasia beracun yang
berhamburan, tak ada pula tombak2 tajam yang saling
menyambar, melihat hal tersebut ia jadi tertawa geli sendiri,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menertawakan diri sendiri yang keliwat hati2 sehingga macam
orang ketakutan- Walaupun begitu. Im Yang Siauw-su yang tersohor akan
kelicikan, keganasan, kekejian serta kekejamannya ini tak
berani bertindak gegabah ilmu sakti Hian Lat Im Kang segera
disalurkan melindungi badan, dengan langkah yang sangat
ber-hati2 selangkah ia masuk kedalam.
Diatas dinding ruangan kembali dijumpai mutiara serta
intan yang berhamburan dimana2 membuat suasana dalam
ruangan terang benderang.
Sekilas pandang ia merasakan ruang tersebut mirip dengan
sebuah ruangan yang biasa digunakan untuk perkumpulannya
para anak buah, begitu luas dan dibelakang ruangan menonjol
ke atas sebuah panggung batu yang datar, diatas panggung
tertera sebuah meja besar indah dan megah, dibelakang meja
tersusun sebuah kursi Thay-su le yang berlapiskan kulit
harimau. Sekali pandang, siapapun akan menduga ditempat inilah
Yoe Leng Kauwcu memimpin Tahta kekuasaannya keseluruh
dunia persilatan beberapa puluh tahun berselang.
Rasa girang tak dapat ditahan lagi, sambil tertawa terbahak2 pikirnya: "Dikemudian hari aku pasti akan menggantikan kedudukannya " tak kuasa lagi semangatnya ber-kobar2
kembali. Dari sisi pintu ruang tengah ia menerobos masuk kedalam,
berbelok kekiri kemudian menikung kekanan, ditemuinya
sepanjang jalan keraton setan itu sudah dipenuhi dengan
sarang laba2 serta debu yang tebal, perabot rumah tangga
yang ada disitu sudah lapuk dan rusak semua, kalau dihitung
mungkin sudah ada ratusan tahun lamanya keraton setan ini
tak berpenghuni. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Akhirnya tiba disebuah ruangan, benda2 serta perabot yang
teratur rapi dalam ruangan, bisa diduga disinilah Yoe Leng
Kauwcu bersemayam selama ini.
Dugaannya sedikitpun tidak meleset, diatas pembaringan
yang terbuat dari batu marmer duduk bersila seperangkat
tengkorak manusia yang masih utuh.
Walau "Im Yang siuw-su" Cie Tiong Kian tinggi hati dan
sombong, setelah berada dihadapan kerangka manusia dari
seorang tokoh maha sakti ini, ia merasa dirinya begitu kecil
dan bukan apa2nya, tak kuasa ia jatuhkan diri berlutut dan
menghunjuk hormat kearah tengkorak tadi.
Namun setelah menjura ia rada menyesal pikirnya:
"Bagaimana jeleknya akupun seorang Kauwcu dari sebuah
perkumpulan besar kenapa aku bertekuk lutut dan
menghunjuk hormat terhadap seperangkat kerangka manusia
yang tak berguna ini"
Ingatan tersebut cuma sebentar berkelebat dalam
benaknya, rasa ingin tahu segera menarik seluruh
perhatiannya untuk meneliti dan memeriksa keadaan setiap
ruangan tersebut. Menanti sinar matanya terbentur dengan barang yang
berada diatas meja terbuat dari pualam putih, rasa girang
mendadak bergelora dalam hati.
Ia menjerit kegirangan lalu bagaikan sesosok bayangan
setan tubuhnya menubruk kedepan dengan cepatnya.
Ternyata diatas meja pualam putih itu terletak sebuah
kotak besi, sebilah pedang mustika lengkap dengan sarungnya
serta sebuah botol obat berwarna hijau. Disamping itu
terdapat pula sebuah mantel berwarna hitam pekat yang
berbentuk aneh sekali. Ia tak kuat menahan diri, kotak besi tadi segera dibuka
dan... dihadapan matanya muncullah tiga jilid kitab yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tersusun jadi satu pada kitab paling atas tertulislah empat
huruf besar dari tinta emas: "YOE LING PIT KIP".
Inilah kitab mustika yang di cari2 dan diperebutkan oleh
setiap jago dunia persilatan, tak nyana semua orang berebut
tanpa hasil, dirinya karena bencana mendapat keuntungan
yang besar. Teringat kesemuanya ini Im Yang siuw-su tak
kuasa menahan diri lagi, ia mendongak dan tertawa ter
bahak2. ooo o 000 KOEI Chiu terletak didaratan tinggi dalam musim salju yang
amat dingin udara disekeliling propinsi tersebut istimewa
bekunya, dan angin berhembus jauh lebih ganas dari daerah2
di Barat maupun selatan- Sekalipun dingin, bagi Bongsan Yen Shu atau si kakek
Huncwee dari gunung Bong-san yang tersohor dalam dunia
persilatan, hawa dingin sama sekali tidak mempengaruhi
kondisi badannya, pagi2 benar ia sudah bangun dari tidurnya.
sewaktu ia berpaling memandang kearah pembaringan
seberangnya, ditemui tempat itu telah kosong, bayangan
Gong Yu si murid kesayangan nya sudah lenyap tak berbekas.
Menyaksikan kejadian itu, sikakek tua ini lantas
menggerutu: "Hmm pagi benar sisetan cilik itu sudah bangun
" Meski diluaran ia menggerutu dalam hati merasa sangat
girang, sebab bocah itu bukan saja memiliki tabiat yang jujur,
polos dan rajin, ia-pun memiliki bakat bagus untuk berlatih
ilmu silat, asalkan bertemu dengan guru kenamaan tidak sulit
untuk menciptakan bocah ini sebagai jagoan Bu-lim
dikemudian hari. Dengan tenang dan lambat Bong-san Yen shu mengisi
Huncwee nya dengan daun tembakau lalu membuka pintu dan
bertindak keluar. Huncwee nya yang hitam mengkilap segera
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dijejalkan kedalam mulut, menyulut dan menyedotnya dengan
asyik, setelah itu selangkah berjalan lewat beranda, melewati
kebun dengan bunga yang indah semerbak dan bertindak
terus kearah depan- Ia berjalan perlahan, namun tetap. sikapnya ringan dan
diliputi kegembiraan- -00000000- Jilid 7 SEWAKTU kaki depan sedang melangkah kedalam kebun
bunga itulah, dari kedua belah samping berkumandang datang
suara sapaan yang merdu dan halus: "Selamat pagi suhu "
"Selamat pagi Loocianpwee ".
Teguran yang mendadak dan diluar dugaan ini hampir saja
membuat Bong-san Yen shu menjerit kaget, sinar matanya
segera menyapu kearah mana berasalnya suara tersebut.
Tampaklah semua anak muda hampir boleh dikata telah
berkumpul semua disana. Tidak terasa lagi ia menyemburkan segulung asap
Huncweenya yang hitam dan tebal lalu tertawa ter-bahak2.
"Haa...haa...benar2 gelombang belakang sungai Tiangkang mendorong gelombang didepannya " ia berseru. "Bukan
saja ilmu silat aku s iorang tua ketinggalan jauh, bahkan dalam
acara bangun pagipun aku masih tak bisa menangkan diri
kalian. Yaaa.... yaaa agaknya sudah pantas bagiku untuk
mendaftarkan diri pada perkumpulan orang2 tak berguna"


Ikat Pinggang Kemala Sabuk Kencana Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Kepulan asap huncweenya menggulung sekelompok demi
sekelompok tiada berputusan di-tengah udara, asap hitam
mana segera mengumpul jadi satu dan melayang kesana
kemari-terhembus angin, lagaknya bagaikan naga sakti yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bergerak sambil pentangkan cakarnya, lama sekali tidak mau
juga buyar. Bagi Gong Yu. pemandangan semacam itu sudah terbiasa
baginya dan ia tidak merasa heran, tapi buat Hoo Thian Heng,
Poei Hong, Tonghong Beng Coe, Ling, Lan, Coei, Giok empat
dayang beserta Lie Wan Hiang peristiwa ini mencengangkan
hati mereka sampai2 beberapa orang itu berdiri me-longo2.
Nona Wan Hiang tahun ini baru berusia empat belas tahun,
meski masih muda wajahnya sudah kelihatan begitu cantik,
manis dan menawan hati. Dialah putri tunggal dari cian-Liong-Poocu Lie Kie Hwie
sang ketua benteng dari benteng cien-Liong. sejak kecil gadis
ini sudah disayang dimanja orang tuanya, tidak aneh kalau
semenjak kecil pula ia sudah dididik dasari ilmu silat aliran
Kun-lun-pay. Bocah perempuan ini dasarnya cerdik, rajin dan berbakat,
apa yang diajarkan sebentar saja sudah dikuasai dengan hapal
hampir seluruh ilmu silat yang dimiliki Lie Kie-Hwie telah
diwariskan semua kepadanya, apa yang kurang baginya ialah
latihan yang lebih giat serta pengalaman dalam menghadapi
musuh. Nona cilik ini belum pernah menyaksikan pemandangan
seaneh ini, dasar usianya masih muda, sifat ke-kanak2annya
belum hilang, tak tertahan lagi ia bertepuk tangan sambil
berteriak: "Bagus, bagus sungguh menyenangkan Yu Loocianpwee.
ayoh sekali lagi ayoh sekali lagi" Permintaan ini seketika
membuat sikakek hunewee dari gunung Bong-san jadi merasa
serba salah, bukannya ia tak bisa mengepulkan asap huncwee
lagi, me lainkan bila ia berbuat demikian maka martabatnya
bakal turun dimata kawanan muda-mudi ini. Maka dari itu ia
cuma tersenyum dan tidak ambil perduli seruan tersebut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Menjumpai si kakek huncwee dari gunung Bong-san
menampik permintaannya, nona Lie Wan Hiang segera
cemberut wajahnya yang bulat telur memancarkan rasa
kecewa yang bukan kepalang.
Gong Yu yang berada disisi gadis itu jadi tidak tega, segera
ia memohon- "suhu, memandang diatas wajah Wan Hiang moay-moay,
bermainlah sekali lagi."
Menyaksikan murid kesayangannya begitu akur dan sayang
terhadap Lie Wan Hian, hati Bong-san Y en shu rada bergerak,
iapun segera berobah pikiran katanya:
"Baiklah harap kalian suka menyaksikan aku orang tua
bermain kepulan asap sekali"
sembari bicara ia cekal huncweenya lantas dihisap
beberapa kali. setelah itu menutup bibirnya kemudian secara
tiba2 dipantang dan menyembur keluar dua gulung asap
lingkaran yang melayang secara berantai.
Terhempas oleh goncangan udara, lingkaran asap tadi
lambat2 berubah bentuk sehingga akhirnya terwujudlah dua
gulung asap berbentuk jantung hati yang mengalun, melayang
dan berserak ditengah udara.
Gong Yu dan Lie Wan Hiang saling berpandangan sekejap,
air muka mereka berdua berubah merah padam menahan
jengah, kepala tertunduk rendah2 se-akan2 takut dijumpai
orang. Padahal dalam kenyataan merekapun tak usah kuatir,
sebab pada saat ini air muka si sastrawan berbaju biru Hoo
Thian Heng. Poei Hong maupun nona T onghong Beng Coepun
telah berubah merah jengah, mereka merasa malu dan kikuk
sekali. Menjumpai tindak tanduk anak muda itu, si kakek huncwee
dari gunung Bong-san merasa geli didalam hati, pikirnya:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aaai kalian anak2 muda agaknya sudah terjaring semua
dalam soal cinta asmara ".
Terbayang kembali kisah sedih yang menimpa dirinya
dalam soal asmara, kakek tua ini menghela napas panjang.
se-konyong2... Dari luar pintu kebun bunga berkumandang datang suara
seruan seseorang dengan suara yang serak lagi tua:
"Yu thay-hiap. sepanjang masa kau selalu riang gembira,
persoalan apa yang membuat kau menghela napas " apakah
disebabkan aku yang jadi tuan rumah tak bisa melayani
tetamunya dengan baik?"?"".
sungguh luar biasa baru saja suara tersebut berkumandang, manusianya telah sampai, tampaklah sesosok
bayangan manusia yang tinggi, besar dalam sekejap mata
telah berdiri dihadapannya.
Tonghong Beng Coe merasa kagum, walaupun ia tahu
Cian-Liong-Poocu Lie Kie Hwie adalah salah satu diantara tiga
jago pedang Bu-lim-sam-Toa-Kiam-Hiap yang menjagoi Bulim dewasa ini, tak disangka kecuali dalam ilmu pedang, ilmu
meringankan tubuhnya pun sangat luar biasa, ia bersorak
dalam hati dan memandang tertegun-Dalam pada itu si Kakek
Huncwee dari gunung Bong-san telah tertawa terbahak-bahak.
"Haaha ha haaa Poocu, menurut aku, kaulah yang terlalu
sungkan barusan siauw-te menghela napas, hal ini
disebabkan-..." Bicara sampai disitu ia lantas menuding ke arah Gong Yu
seraya melanjutkan- "Yaaaa, tidak bukan tidak lain memikirkan bocah cilik yang
sama sekali tak berbakat ini".
Cian-Liong Poocu sadar bahwasanya si kakek huncwee dari
gunung Bong-san ini sudah terbiasa berkelakar serta bicara
seenak sendiri, meski berada dihadapan anak muridnya sendiri
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tak pernah ia membedakan mana yang tua dan mana yang
muda maka terhadap ucapannya ia tidak ambil gubris.
Sebaliknya dalam pendengaran sepasang muda mudi itu,
ucapan tersebut mendapatkan tanggapan lain, mereka masih
mengira siorang tua ini sudah berhasil mengetahui rahasia hati
mereka, merah padamlah selembar wajah kedua orang itu.
Lain halnya dengan nona Poei Hong, ia merasa tabiat Gong
Yu amat jujur, polos dan rajin ia tak tahu dalam bagian
manakah dari pemuda tersebut yang tidak memuaskan
gurunya, dari samping ia lantas menghibur:
"Yu cianpwee, tabiat maupun bakat Gong siuw-hiap amat
bagus, murid sebagus ini kenapa kau katakan tidak baik?"?"
Baru saja ucapan tersebut diutarakan keluar, kembali
terdengar suara yang serak tua bergema datang:
"siapa bilang bocah itu tidak berbakat?"" serahkan saja
kepadaku...." suara itu meski kedengaran sangat halus lagi lembut,
namun nyata dan jelas sekali, agaknya suara tersebut
dipancarkan datang dari suatu tempat beberapa li jauh nya
dari s itu. sementara semua orang yang hadir dalam kalangan merasa
kaget bercampur heran, sambil kerutkan sepasang alisnya si
sastrawan berbaju biru Hoo T hian Heng sudah berkata: "Aaah
suhu dia orang tua telah datang"
Belum sirap suara itu, dari arah yang berlawanan kembali
bergema datang suara pembicaraan yang halus tapi nyaring,
agaknya suara tersebut jauh lebih tinggi nadanya daripada
suara pertama tadi, sambil tertawa terdengar orang itu
berkata: "Hey, pedagang perut gede, barang itu siang2 sudah
kupesan duluan kau tak boleh berebutan barang dagangan
dengan diriku lho ".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Poei Hong merasa suara orang itu sangat dikenal olehnya,
dengan alis melentik dan nada kegirangan ia lantas berseru:
"Engko Hoo, gurukupun telah datang ".
Bong-san Yen shu atau sikakek huncwee dari gunung
Bong-san merasa tidak puas dengan tingkah laku para anak
muda yang begitu cepat terlibat dalam soal asmara, tapi
mendapat kunjungan dari dua orang tokoh sakti dunia
persilatan yang sudah puluhan tahun lamanya tak pernah
munculkan diri, ia tak ada niat lagi untuk ajak anak muda itu
bergurau. Kiranya selama dua tiga hari ini Hoo Thian Heng bergaul
dan berkumpul dengan akrabnya dengan Poei Hong serta
Tonghong Beng coe, bahkan diantara mereka bertiga sudah
saling menyebut pihak masing2 sebagai Heng-moay atau
kakak beradik. Dalam sekejap mata itulah semua orang merasakan
pandangannya jadi kabur, terasa ada dua gulung asap ringan
dengan tanpa mengeluarkan sedikit suarapun telah melayang
masuk kedalam kebun bunga.
Menanti semua orang alihkan perhatiannya ketengah
kalangan, maka disana telah bertambah dengan seorang
nyonya berwajah setengah tua yang memakai sebuah mantel
terbuat dari kulit Tiauw serta seorang saudagar berusia
pertengahan yang yang memiliki perut gendut.
Begitu menjumpai kehadiran dua orang tokoh sakti itu.
sisastrawan berbaju biru Hoo Thian Heng serta nona Poei
Hong buru2 bangun berdiri untuk menghunjuk hormat kepada
gurunya masing2. cian-Liong Poocu Lie Kie Hwiepun segera menghunjuk
hormat kepada kedua manusia sakti dari dunia persilatan yang
disebut Koe sian sin-poo serta Lam Hay Hiap-Kee ini, ujarnya:
"Tempat ini tidak layak untuk digunakan menyambut
kehadiran Loo sin-sian berdua, silahkan masuk kedalam ruang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tamu agar boanpwee sekalian bisa menghunjuk hormat
sebagai mestinya kepada kalian berdua".
Bu-lim Jie-seng atau sepasang Rasul Rimba Persilatan ini
mengangguk. demikianlah di bawah pimpinan cian-Liong Pocu
mereka berjalan menuju keruang tamu.
Menanti semua orang sudah hadir dalam ruang tengah,
tuan rumah perempuan Ceng-Hong Li-hiap atau sipendekar
wanita burung Hong hijau Thiosee pun segera munculkan diri
untuk bertemu dengan dua orang tokoh sakti dari dunia
persilatan ini. Menanti semua orang sudah selesai menghunjuk hormat.
Koe sian sin-Poo sambil membereskan rambutnya yang terurai
berkata: "Aku sinenek tua serta saudagar berperut gendut sudah
ada seratus tahun lamanya tak pernah menginjakkan kaki
dalam dunia persilatan lagi, ini hari kami buru2 mendatangi
benteng Cian-Liong-Poo, tahukah kalian apa sebabnya ?". Para
jago sama2 membungkam. Per-lahan2 sinar mata Koe sian sin-poo menyapu sekejap
wajah semua orang, setelah itu sambungnya:
"sebabnya...bukan lain untuk menanggulangi bencana yang
bakal menimpa seluruh rimba persilatan pada tiga tahun
mendatang". Perkataan ini membuat para jago sama2 terperanjat, Poei
Hong paling tercengang, ia berseru:
"suhu, Peng Pok sin-mo sudah mati, dari sepuluh manusia
sesat dunia persilatan ada tujuh orang sudah binasa,
sedangkan peta mustika kitab pusaka Yoe Ling pit Kip pun
tidak hilang, sampai sekarang masih berada ditangan tecu,
entah siapa lagi yang begitu bernyali berani menciptakan
malapetaka bagi dunia persilatan ?".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Apa yang bakal terjadi tepatnya aku tidak begitu jelas"
sahut Koe sian sin-poo dengan sepasang alis berkerut. "Hanya
saja kau harus ingat, segala persoalan kadang2 bisa terjadi
jauh diluar dugaan orang ".
Hoo Thian Heng kebingungan, ia merasa amat sukar untuk
memahami apa yang diucapkan Koe sian sin-poo cianpwee
barusan, tak kuasa lagi ia lantas berpikir dalam hatinya:
"Kau sendiripun tidak begitu jelas dengan apa yang bakal
terjadi, kenapa begitu berani kau katakan bahwa tiga tahun
mendatang dunia persilatan bakal dilanda malapetaka"
Hampir saja pemuda ini buka mulut menegur siorang tua
itu, syukur ia masih sadar Koe sian sin-poo yang berada
dihadapannya adalah seorang tokoh mana sakti yang luar
biasa, iapun angkatan tua dari padanya.
"Tiga hari berselang" ujar wanita setengah tua itu kembali.
"Loo Pouw-sat dari gunung Altai telah meramalkan bahwa tiga
tahun kemudian dalam dunia persilatan pasti akan terjadi
suatu bencana, suatu malapetaka yang maha dahsyat, karena
itu dengan ilmu Ban-Lie-Coan-Im beliau menitahkan aku
sinenek tua serta si saudagar berperut gendut untuk sama2
mendatangi benteng Cian-Liong-Poo guna mencari orang2
atau bakat2 baru yang bisa menahan, membendung serta
menyingkirkan malapetaka tersebut tiga tahun kemudian.
Disamping itu Beliau pun menitahkan kami berdua untuk
mewariskan seluruh kepandaian silatku serta ilmu silat aliran
Lam-hay kepada orang itu dalam tiga tahun ini ".
Bicara sampai disitu sepasang matanya dengan tajam
menyapu sekejap wajah semua orang, ketika si Dewi tua ini
menemukan bahwasanya Gong Yu adalah sebatang bahan
kumala yang indah serta belum diasah, ia mengangguk tiada
hentinya. "Bocah, kemarilah ." ia berseru.
Dewasa ini Gong Yu baru berusia lima belas tahun, meski
demikian ia sudah memiliki tingkah laku seorang dewasa yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
telah matang dalam pengalaman, mendengar sapaan itu
dengan langkah tegak dan lebar ia berjalan ke-depan
menghampiri perempuan setengah tua itu.
Dalam pada itu si Lam-Hay siang In atau saudagar Kosen
dari Lam-hay dengan sepasang matanya yang jeli mengawasi
terus Gong Yu tajam2, menyaksikan bakat sang bocah amat
bagus, tak kuasa lagi sembari mengelus perutnya yang gendut


Ikat Pinggang Kemala Sabuk Kencana Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

ia tertawa ter-bahak2. "Haaa haaa haaa toa-cie, sungguh lihay ketajaman
matamu, bocah ini halus penuh kesopanan tapi gagah
bagaikan panglima perang, bakatnya memang benar2 bagus,
aku rasa jual beli kita kali ini tak bakal menderita rugi ".
Dengan mata kepala sendiri Lie Wan Hiang, menyaksikan
Gong Yu kekasih yang dicintai telah dipandang begitu tinggi
oleh dua orang tokoh maha sakti, tentu saja hatinya merasa
sangat girang, tapi iapun merasa murung karena gadis ini
sadar bakalan lama sekali ia tak bisa berjumpa dengan engkoh
kesayangannya ini. Gong Yu yang ada disitu segera menyadari apa yang
menyebabkan Lie Wan Hiang merasa murung dan tidak
senang hati, buru2 ia kerdipkan matanya berulang kali.
Jendela dari sukma ini kadang kala dapat mengutarakan isi
hati yang hendak disampaikan kepada pihak lawan, terutama
sekali dalam pandangan kekasih dari kerdipan mata tadi
agaknya Lie Wan Hiang berhasil mendapatkan jaminan serta
kepercayaan dari kekasihnya, rasa murung kontan tersapu
lenyap berganti dengan senyuman manis yang mempersonakan. Koe sian si-poo tahu sepasang muda mudi ini sudah
terjerumus dalam jaring cinta, pikirannya mendadak rada
bergerak pikirnya: " Kenapa aku tidak bawa serta nona ini untuk kuwarisi
sekalian seluruh kepandaian silatku?"" bukankah dikemudian
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
hari ia dapat banyak membantu Gong Yu dalam melaksanakan
tugas sucinya ?"?".
Ka dang2 perhitungan manusia tak dapat menangkan
perhitungan takdir, apa yang dipikirkan Koe sian sin-poo
sekarang memang tepat dan tidak salah, siapa sangka justru
Bencana yang bakal melanda dunia persilatan di kemudian
hari terjadi karena gadis ini, karena dia banyak tokoh2 silat
dunia persilatan mati membuat Gong Yu merasa tidak
tenteram bahkan hampir menemui ajalnya.
sekalipun susah payah Koe sian sin-poo serta Lam-Hay
sang In untuk kedua kalinya turun gunung, siapa bisa
menyangka dikemudian hari bakal timbul bencana karena
kesalahan hitung mereka sendiri ?""
Bagaimanapun peristiwa ini bakal terjadi di kemudian hari
untuk sementara tidak kita ungkap lagi disini.
Dalam pada itu Koe sian si-poo punya perhitungan sendiri,
sambil menggape kearah Lie Wan Hiang serunya:
"Bocah manis, kaupun kemarilah, aku si nenek tua ingin
mengajukan beberapa pertanyaan kepadamu "
Lie Wan Hiang adalah seorang gadis cerdik, ia segera maju
menghampiri Koe sian sin-poo dan langsung menghunjuk
hormat kepada orang tua ini.
Dengan pandangan yang tajam serta teliti Rasul rimba
persilatan ini mengawasi gadis itu dari atas hingga kebawah,
segera ia merasa bahwa gadis ini benar2 amat berbakat untuk
berlatih ilmu silat maha sakti. Maka ia lantas bertanya
kembali: "Bocah, apakah kau benar2 mencintai engko Yu mu
ini ?". Meski baru berusia empat belas tahun, di-mana masa
remaja baru saja berkembang, namun Lie Wan Hiang sudah
tahu malu. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mendengar pertanyaan itu ia jengah, buru2 mengangguk
lalu tundukkan kepalanya rendah2.
"Maukah kau ikut aku sinenek tua pergi belajar ilmu silat ?"
kembali Koe sian sin-Poo bertanya.
sekali lagi Lie Wan Hiang mengangguk.
"Toa-ci, sudah cukup " tiba-tiba si saudagar kosen dari Laut
selatan menyela. "Untuk mensukseskan jual beli ini,
seharusnya kau mulai rundingkan dengan Cian-Liong Poocu
suami isteri apabila mereka semua setuju, maka jual beli ini
baru bisa dianggap berhasil"
cian Liong Poocu, Lie K ie Hwie serta isterinya burung Hong
hijau Thio see mendengar bahwa puteri kesayangan mereka
mendapat perhatian dari Koe san sin-po dan diterima sebagai
muridnya untuk diwarisi ilmu silat maha sakti, dengan hati
girang segera memberikan persetujuannya.
setelah Lie Wan Hiang mendapat persetujuannya dari
kedua orang tuanya untuk angkat Koe sian sin-poo sebagai
guru, persoalan Gong Yu jauh lebih gampang diselesaikan.
Terpaksa sikakek huncwee dari gunung Bong san harus
menahan rasa sayangnya untuk serahkan murid kesayangannya kepada kedua orang tokoh maha sakti
tersebut. Lambat2 Koe sian sin-poo alihkan sinar matanya
kearah Tonghong Beng Boe ia berkata: "Nona tahukah kau
apa hubunganmu dengan muridku Poei Hong?"
"Boanpweee tidak tahu, harap Loo sin sian suka memberi
petunjuk." "Kalian asal sebenarnya kalian berdua adalah sepasang
saudara kembar" ujar si nyonya setengah tua sambil
menghela napas rendah. Poei Hong tersenyum, Tonghong Beng Coe pun sejak
semula punya prasangka ini. sebab sewaktu pertama kali
mereka berdua saling berjumpa, gadis ini telah temukan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bahwa masing-masing orang memiliki topeng kulit manusia
yang mirip dan tak berbeda sama lain nya.
sisastrawan berbaju biru Hoo Thian Heng membelalakkan
sepasang matanya lebar2, sejak tadi ia pasang telinga
mendengarkan ucapan nyonya tua itu dengan seksama, kini
setelah mengetahui bahwasanya kedua orang itu adalah
saudara kembar, meledaklah rasa girang yang me-luap2.
Diantara para jago yang hadir dalam kalangan saat ini, boleh
dibilang ia paling merasa gembira dengan berita tersebut.
Kiranya pendekar muda ini meski berwatak angkuh serta
Imbauan Pendekar 9 Bara Dendam Menuntut Balas Seri Kesatria Hutan Larangan Karya Saini K M Kemelut Di Majapahit 9

Cari Blog Ini