Ikat Pinggang Kemala Sabuk Kencana Karya Khu Lung Bagian 7
maha dahsyat itu saling membentur ditengah udara sehingga
menimbulkan suara ledakan yang gegap gempita, batang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pohon sama2 patah dan roboh keta nah, pasir debu
beterbangan keangkasa membuat suasana berubah jadi
mengerikan- Hoo Thian Hong mengerutkan dahinya, ia tetap berdiri
tegak ditempai semula tanpa bergeming barang sedikitpun
juga, sebaliknya "Hiong-Hoen" nomor dua kena dihantam
sampai mundur tiga langkah kebelakang, hatinya kontan
terkesiap. Haruslah diketahui tenaga pukulan "Hian Im-Tok-shu" atau
si- Kakek bisa dingin Cia Ie Chong dalam urutan Biauw-Kiang
su-Tok empat manusia beracun dari wilayah Biauw telah
berhasil melampaui kemampuan sang loo-toa, "Pek-si-Tokshu" atau sikakek seratus bangkai Kiang Tiang Koei, apalagi
sekarang bukan saja setelah berlatih giat dalam lembah
selaksa kabut bahkan menelan pula pelbagai makhluk berbisa
berusia ratusan tahun, tenaga dalamnya telah memperoleh
kemajuan pesat. Dengan kemampuannya sekarang jangan dibilang tubuh
manusia yang terdiri dari darah daging, sekalipun sebuah batu
karangpun akan hancur lebur termakan serangannya.
Tidak aneh kalau hatinya kontan jadi terkesiap setelah
dilihatnya pihak lawan bukan saja tidak bergeming sama sekali
oleh pukulannya bahkan dia sendiri malahan merasakan
darahnya bergolak kencang dalam rongga dadanya, hal ini
membuat dia jadi sadar bahwa pihak. lawan adalah seorang
musuh yang sangat tangguh.
"Siapakah orarg ini ?" dalam keadaan terkesiap bercampur
kaget suatu ingatan berkelebat dalam benaknya, ia tingkatkan
kewaspadaannya kemudian dari pinggangnya ia lepaskan
seekor ular berbisa Thiat-sian-Tok-Coa, sambil tertawa dingin
serunya: "Aku rasa kau bukan lain adalah sisastrawan berbaju biru
berseruling kumala dan berkipas emas yang kesohor lihay,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
malam ini kita bisa saling bertemu muka disini, hal ini
merupakan suatu kebetulan- Mumpung sudah ketemu dendam
sakit hati yang pernah kau lakukan terhadap Siauw-Tang-sam
Yoe sewaktu ada ditebing Pek-Yan-Gay tiga tahun berselang
sudah seharusnya dibikin beres ?"
Padahal, sesungguhnya antara dia dengan Liauw-tang samKoay sama sekali tidak terjalin ikatan maupun hubungan
apapunjuga, hanya saja sengaja dia berkata demikian agar
bisa menutupi maksud tujuan yang sebenarnya daripada
kehadirannya malam itu. sejak diperingatkan oleh Koe-sian sin-Poo, watak jumawa
dan tinggi hati dari Hoo T hian Heng sudah banyak berkurang,
mendengar ucapan itu dari dalam sakunya dia lantas ambil
keluar seruling kuma la serta kipas emasnya siap menantikan
serangan musuh, kemudian sambil tertawa lantang sahutnya:
"Kalau dugaanku tidak meleset, aku rasa saudara tentulah
Hian-Im-Tok-shu Cia Ie Chong dari empat manusia berbisa
asal Wilayah Biauw yang sudah terkenal dalam dunia
persilatan, bukankah begitu ?".
"Hiong-Hoen" nomer dua bungkam dalam seribu bahasa
tanda membenarkan. Sekilas senyuman menjengek dan pandang hina terlintas
diujung bibir HHoo Thian Hong, ujarnya lebih lanjut:
"Menurut apa yang kuketahui, sejak dulu hingga sekarang
sepuluh manusia sesat dari kolong langit adalah manusia2
kurcaci yang selalu mementingkan diri sendiri. Hmm sejak
kapan sih timbul rasa persahabatan dan rasa setia kawan
dalam hati kalian "...Hoy, tahukah kau akan kabar berita
adikmu "Gia-Kang Tok-shu" atau sikakek kelabang beracun
Ngo Hiong Hoei ?". "Apakah siauw-hiap pernah berjumpa dengan dirinya?""
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sambil menahan rasa geli didalam hati, Hoo Thian Hong
menjawab dengan wajah serius:
"Bukan saja telah berjumpa, bahkan siauw heng telah
menghantarkan dia melakukan perjalanan"
"Dia pergi kemana?"
"Menuju kealam baka"
"Apa?" Hian Im Tok-shu menjerit kalap.
saking mendongkolnya ia merasakan kepalanya sakit seperti mau
meledak dengan mata melotot buas dan wajah menyeringai
seram ia meraung aneh, pergelangan tangannya digetarkan
kemuka, ruyung lemas Thian suan-Juan-Pian nya segera
menciptakan diri jadi sekilas bayangan hitam yang
menghantam kemuka. Bau amis yang memuakan segera
terselebar ke-mana2 membuat keadaan tambah mengerikan.
Ujung baju Hoo Thian Hong berkibar ter-sampok angin,
sambil mencekal seruling kuma la dia bersuit nyaring, kipasnya
dikebaskan kemuka mengirim deruan angin puyuh, begitu
turun tangan jurus mematikan segera di lontarkan tanpa
sungkan2. "Hiong Hoen" nomer dua bukanlah manusia lemah yang
gampang dikecundangi, serangkaian ilmu ruyung "Leng Coa
Pian Hoat" ajaran "Ban Tok Ci ong" segera dimainkan
sedemikian rupa sehingga hujan dan angin sukar tembus.
sambil melayani lawannya bertarung sengit, diam2 Hoo
Thian Heng melirik kearah kalangan lain, dijumpainya siin Hee
It Kiam Yauw Kie yang menderita luka sekarang telah
terjunkan diri kembali kedalam kalangan pertempuran
melayani musuh yang berjumlah banyak.
sang nelayan sakti dari sungai Goan Kang mulai
menunjukkan tanda2 kekalahan, situasi yang dihadapi Bongsan Yen-shupun amat kritis, sedangkan Cian-Liong Poocu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kendati untuk sementara waktu masih bisa bertahan
keadaannya pun mulai payah, alisnya segera berkerut.
Mendadak kipasnya dilipat dan ditarik kembali, diikuti ilmu
totokan Kan Goan-cie yang lihay pun meluncur kemuka tiada
hentinya. Dalam pada itu "Hiong-Hoen" nomer dua sedang ber-siap2
melepaskan bisa racunnya, belum sempat ia bertindak
sesuatu, mendadak terasalah segulung desiran angin tajam
meluncur datang mengancam jalan darah "Khie-Lay hiat", ia
jadi terkejut, sadar bahwa serangan tadi tak bisa dihindari lagi
badannya segera menjongkok kebawah.
Dengan gerakan tersebut kendati jalan darahnya terhindar
dari totokan musuh, tak urung lengan kanannya kena
tersampok juga oleh desiran angin totokan lawan sehingga
jadi kaku dan linu. Ia sadar dalam keadaan seperti ini tak mungkin lagi
baginya untuk meneruskan pertarungan ini, dengan gerakan
keledai malas ber-guling2, ia jatuhkan diri keatas tanah
kemudian bergelinding menjauhi kalanganLengan kiri ditekuk. meminjam kekuatan tersebut buru2
badannya mencelat bangun, suitan tanda bahaya pun
diperdengarkan berulang kali.
Mengikuti suitan tersebut segenap "Lee-Pek" serta "YoeLeng" yang sedang bertempur sama2 menarik diri dan
mengundurkan diri kesisi Hiong Hoen nomor dua.
Rasa gusar yang bergelora dalam dada gembong iblis ini
benar2 susah dilukiskan dengan kata2, dengan sorot mata
bengis disapunya sekejap wajah para jago kemudian ia
berseru dingin: "Kejadian malam ini kita tunda dulu sampai lain hari, Hmm
tunggu saja pembalasan kami yang lebih kejam sampai jumpa
". Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Diikuti bentakan nyaring, ia kerahkan ilmu meringankan
tubuh Hoa-Im-san-Hong-sut nya berkelebat lebih dahulu
meninggalkan tempat itu disusul para iblis lainnya, dalam
sekejap mata seluruh bayangan tubuh mereka telah lenyap
dari pandangan mata. 0oo0 BULAN TIGA Telah berakhir, namun musim semi masih
nampak indah menyelimuti jagad. Bunga2 indah bersemi,
pemandangan sangat indah. Hawa terasa hangat menambah
kegembiraan setiap insan manusia.
Tapi suasana dalam perkampungan pa-In-san-cung diluar
kota Kay-Hong berbeda jauh dengan keadaan disekitarnya,
semua penghuni nya berada dalam keadaan duka nestapa, tak
kedengaran orang bernyanyi riang, tak ada orang tertawa
riang, tak terdengar suara pembicaraan yang menggembirakan- Yang terdengar hanya keluh kesah, helaan napas sedih,
suara gerutu penuh kemangkelan serta pelampiasan rasa
dongkol yang meluap-luap.
Jangankan orang lain, sekalipun sikakek huncwee dari
gunung Bong-san yang paling lapang dada dan pada hari2
biasa paling suka bergurau kini bungkam dalam seribu bahasa
dengan muka murung. JILID 10 HAL. 32 S/D 33 HILANG
"Coba dengar burung kucica mulai berkicau merdu,
mungkin ini hari kiia akan kedatangan tamu agung ?"?".
gumam siauw-Bin-Loo-sat Poei Hong seorang diri
"semoga saja bukan tamu2 jahat yang tak diundang "
sambung Ho Thian Hong dari samping.
Poei Hong mengerling sekejap kearah suaminya, lalu
menggerutu: Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Eeei... apa yang terjadipada dirimu?" semua persoalan
yang dihadapi segera dihubungkan dengan gembong2 iblis itu,
rupanya nyalimu sudah dibikin pecah oleh keangkeran mereka
?"". "Hmm kau anggap aku jeri terhadap mereka ?"?".
orang yang berada dalam keadaan pikiran kalut dan hati
mangkel, sering kali tabiatnya memang berubah jadi kasar dan
seram, demikianpula keadaan Hoo Thian Hongpa saat ini.
Mendengar ucapan yang dirasakan sebagai ejekan tadi kontan
meluncurlah kata2 yang bernada keras dan ketus.
Jangan dibilang orang lain, meskipun diri nya sendiri
setelah mendengar seruan tadi hatinya jadi tercengang
apalagi Poei Hong sebagai seorang gadis berhati halus.
Mimpipun siauw-Bin-Loo-sat tak pernah menyangka kalau
suaminya yang pada hari2 biasa selalu menyayangi dirinya,
menuruti kemauannya sekarang bisa berubah sikap dan bicara
kasar dengan dirinya. sebagai seorang gadis yang tinggi hati, tentu saja ia tak
dapat menahan rasa dongkol dalam hatinya, air mata tak
terbendung lagi mengucur keluar dengan derasnya, bahu
bergetar keras dan isak tangis yang menyedihkan pun
berkumandang memecahkan kesunyianMelihat istrinya menangis, Hoo Thian Heng jadi gelisah, ia
gugup dan tak tahu apa yang harus dilakukansementara itu Cian-Liong Poocu Lie K ie Hwie serta Bongsan
Yen-shu yang berada dalam ruangan itu saling bertukar
pandangan sekejap. siapapun bungkam dalam seribu bahasa.
Lie Kie Hwie yang lebih berpengalaman dalam soal rumah
tangga mengerti jelas bahwasanya sebagai orang luar lebih
baik jangan ikut mencampuri urusan rumah tangga orang lain,
ia segera mengerling sekejap kearah Bong-san Yen-shu seraya
berseru: Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
" Yoe- heng, setelah air hujan membasahi seluruh jagad
kemarin malam udara ditempat luar tentu rindang dan
nyaman- Bagaimana kalau kita jalan2 keluar ?""
si Kakek huncwee dari gunung Bong-san menyemburkan
asap huncweenya kearah tengah udara, sambil mengetuk sisa
tembakau keatas lantai ia mengangguk dan melangkah keluar
dari ruangan itu. "Apabila hian-te ada kegembiraan untuk menghirup udara
segar, tentu saja aku si Lao koko dengan senang hati akan
mengiringinya" Cian- Liong Poocu tersenyum kearah Hoo Thian Hong,
tanpa mengucapkan kata-kata lagi segera bertindak keluar.
setibanya diluar pintu perkampungan, sikakek huncwee dari
gunung Bong-san menarik napas dalam2, sambil mengelus
jenggotnya yahg terurai kebawah ujarnya lantang:
"Manusia mana yang bisa luput dari kedukaan " loo-te,
kobarkan semangatmu kau harus tahu penjagalan besar
besaran dalam Bu-lim baru mencapai taraf permulaan, kita tak
boleh cepat putus asa,bangkit dan kobarkan semangat Jantan
kita untuk melakukan perlawanan gigih "
Dengan sinar mata sedih bercampur murung " cian- Liong
Poocu" Lie Kie Hojie melirik sekejap kearah kakak tuanya,
menjumpai kegagahan serta keteguhan hatinya yang keras
laksana batu karang, tanpa terasa hatinya jadi terharu, segera
sahutnya: "Pikiran siauwte pada saat inipun rada sedikit terbuka, aku
sadar seandainya kami sepasang suami istri masih tetap
berdiam dalam benteng Cian-Liong-Poo, niscaya seluruh
keluarga kami telah terbasmi habis."
"Aaai....kematian memang melepaskan manusia dari
penderitaan dan kemurungan "
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Gumpalan asap putih yang disembur dari mulut Bong-san
Yenshu melayang ditengah udara kemudian buyar, mendengar
keluhan adik angkatnya ini, hati langsung terasa masgul dan
sangat tidak enak " Kau tentu masih ingat bukan akan peringatan dari Bu-lim
Jie-seng tatkala berkunjung ke rumahmu tiga tahun berselang
?" akhirnya ia berseru.
"Aku masih ingat bukankah dia bilang bahwa Loo Pouw-sat
dari gunung Altai telah meramalkan bahwa dunia persilatan
akan JILID 10 HAL. 38 s/D 39 HILANG
Dalam seperminum teh kemudian, kedua orang jago tua
Ikat Pinggang Kemala Sabuk Kencana Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
dalam dunia persilatan inipun telah meneguk beberapa cawan
arak dalam rumah makan Goei sian Law.
sekalipun selama ini Bong-san Yenshu menikmati araknya,
namun huncweenya yang berwarna hitam pekat itu tiada
hentinya mengepulkan asap hitam yang tebal.
Bagian 15 Sedangkan cian-Liong-Poocu telah meneguk kering tiga
cawan arak, ketika sumpitnya hendak menjepit sepotong
daging kedalam mulutnya, mendadak terasa desiran angin
berhembus lewat, sesosok bayangan merah berkelebat lewat
dari arah depan- Walaupun kaget, Poocu dari benteng cian Liong-Poo ini
tidak sampai jadi gugup, dengan cepat ia tunjukan gerakan
refteks yang manis dan mengagumkan- Badannya bergeser
sedikit kesamping membiarkan bayangan merah tadi dengan
membawa desiran angin tajam menyambar lewat dari sisi
telinganya. Traak diiringi suara nyaring, benda itu menancap diatas
tiang loteng hingga tembus tiga coen dalamnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pada saat yang bersamaan Bong-san Yen shu mengenjotkan badannya melayang ketengah udara, tampak
bayangan abu-abu berkelebat lewat seolah-olah seperti seekor
burung burung Walet menembusi awan dia terobos ke luar
dari jendela, kemudian dengan jurus "Toa Bong-ceng-ci" atau
Rajawali Raksasa pentang Sayap mumbul lima depa tingginya
keatas atap rumah makan- Dengan gerakan tubuhnya yang cepat laksana kilat itu,
semestinya dia berhasil menyandak pembokong tersebut,
siapa tahu tatkala tubuhnya telah berdiri diatas atap rumah,
tak terlihat sesosok bayangan manusiapun disitu, suasana
tetap sunyi senyap. Jago tua ini berseru tertahan, ia tercengang dan tidak habis
mengerti akan kecepatan gerakan musuh. Akhirnya dengan
hati berat ia menerobos kembali keruangan menggunakan
gerakan burung walet pulang sarang.
Dalam pada itu cian Liong Poocu Lie Kie-Hwee telah
mencabut keluar senjata rahasia tadi dari atas tiang, benda
tadi dibungkus dengan sapu tangan, sedang matanya melototi
senjata tadi- dengan wajah ter-mangu2.
si kakek huncwee dari gunung Bong-san segera ikut
memandang senjata rahasia itu dengan seksama, teriihatlah
bahwa senjata itu kecil mungil terbuat dari emas dan
berbentuk bunga-To merah, air mukanya kontan berubah
hebat serunya. "Bukankah senjata rahasia itu adalah senjata rahasia
beracun milik T o-Bin-Yauw-Hoo atau si siluman Rase berwajah
buah To" entah disebabkan persoalan apa sehingga hian-te
mengikat tali permusuhan dengan perempuan itu ?". Lie Kie
Hwie menghela napas sedih.
"Aaaai kalau dibicarakan sangat panjang ceritanya. Toako
Rupanya malam ini siauw-te tak bisa loloskan diri dari
kematian lagi seandainya aku mati, aku berharap toako suka
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menjaga Wan-jie ku bagaikan terhadap putri kandung sendiri.
Agar sukmaku yang berada dialam baka bisa tenteram dan
berlega hati". Mimpipun Bong-san Yen-shu tidak mengira kalau para
gembong iblis yang lihay sama2 sedang bergolak. Diam2
pikirnya dalam hati: "sebenarnya apa yang hendak dilakukan iblis-iblis keparat
itu " hendak mereka ubah dunia kangouw yang telah lama
berada dalam ketenangan serta ketentraman ini jadi apa" ".
Meskipun pada hari2 biasa dia hadapi setiap masalah
dengan wajah riang, tak urung saat ini alisnya berkerut juga.
"Hiante" ujarnya kemudian- " Kau tak usah murung dan
bersedih hati, sekalipun To Bin Yauw-Hoo adalah manusia
yang sangat lihay, tidak nanti dia berani mendatangi
perkampungan Pa- In-san- cung kita untuk bikin onar"
Lie Kie Hwie tersenyum sedih, per- la han2 ia bungkus
senjata rahasia "Toan Hun To Hoa" atau bunga T o pencabut
nyawa itu dengan sebungkus kertas, setelah itu dimasukan
kedalam kantung senjata rahasianya.
Dengan adanya peristiwa tersebut, kedua orang itu tiada
napsu untuk melanjutkan santapannya, setelah meneguk
beberapa cawan arak lagi mereka segera bereskan rekening
dan berlalu dari rumah makan Coei-sian-Loo tersebut.
Dalam perjalanan kembali kedalam perkampungan, tiada
hentinya sikakek huncwee dari gunung Bong-san menanyakan
asal mula terikatnya dendam permusuhan dengan To Bin-Hoo,
namun cian Liong Poocu cuma menghela napas panjang
belaka, sepatah katapun tidak diucapkan keluar.
Begitulah akhirnya kedua orang itu kembali keperkampungan Pa-In-san-cung dengan mulut membungkam
tatkala masuk kedalam ruang tamu secara mendadak mereka
temukan disitu telah bertambah dengan dua orang tamu,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
seorang adalah nikoaw tua sedang yang lain adalah kakek
berwajah gagah. Nikouw tua itu memakai baju rahib berwarna hijau, kakinya
memakai kaus putih dan sepatu terbuat dari kain, sebuah
tasbeh terkalung diatas lehernya.
Dipandang dari raut wajahnya yang alim dan penuh welas
kasih, siapapun akan segera mengenali si Nikouw itu sebagai
soat-san sin-nie yang menduduki urutan kedua dalam oeLwee-Ngo-Khie atau lima manusia aneh dari kolong- langit,
atau bukan lain adalah guru dari T onghong Beng Coe, nyonya
perkampungan tersebut. sebaliknya sikakek tua yang hadir disamping rahib tadi
memakai jubah yang sangat lebar, wajahnya berwarna merah
padam, sikapnya ayal2an dan sebuah cupu2 kuno terbuat dari
tembaga tergantung pada pinggangnya, dia adalah" ThianHoe-Cioe sian" atau sidewa mabok dari istana langit, orang
keempat dalam oe-Lwee-Ngo-Khie.
Kedua orang tokoh sakti dari dunia persilatan ini sudah
banyak tahun tidak munculkan diri didepan keramaian,
sungguh tak nyana ini hari mereka telah muncul secara
berbareng, tidak aneh burung kucicak berkicau tiada hentinya
pagi tadi. Kedua orang tokoh sakti tersebut duduk di atas kursi
kebesaran, sementara sisastrawan berbaju biru HHoo Thian
Hong serta siauw-Bin Loo-sat Poei Hong mendampingi dikedua
belah sisinya. Buru-buru Bong-san Yen-shu tarik kembali sikap ugal2annya, dengan penuh rasa hormat ber-sama2 "CianLiong Poocu?" Lie Kie Hwie maju kedepan menjura seraya
membahasakan diri sebagai Boa npwee.
sudah tentu pembicaraan yang kemudian berlangsung
hanya berkisar mengenai iblis2 berkerudung hitam belaka.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
setelah menganalisa dari sebutan "Hiong Hoen", "Lee-Pek"
serta "Yoe-Leng" yang tertera diatas dada tiap gembong iblis
itu, mereka semua sama2 berpendapat bahwasanya iblis-iblis
itu semua tentu dikendalikan oleh suatu perkumpulan
beraliran sesat. Tapi perkumpulan sesat apakah yang mengendalikan
mereka " siapapun tidak tahu. Cuma saja mereka semua
berpendapat ada ke JILID 10 HAL. 46 S/D 47 HfLANG
sedangkan Kakek huncwee dari gunung Bong san tetap
tinggal diruang tengah bermain catur dengan Hoo Thian Hong.
Dalam kepandaian bermain catur, kedua orang itu
sebenarnya seimbang tetapi malam ini pikiran Bong-san Yenshu sedang kalut, dalam tiga babak ia menderita kekalahan
terus. Siauw-Bin Loo-sat Poei Hong yang mengikuti jalannya
permainan catur itu disamping dengan cepat dapat
menemukan ketidak beresan pada diri jago tua itu. Maka
sambil tersenyum segera serunya:
"cianpwee kalau dalam hatimu masih ada urusan lebih baik
permainan catur ini disudahi saja, pergilah beristirahat ".
"cianpwee persoalan apakah yang mengganjel hatimu?"
Hoo Thian Hong ikut menimbrung dari samping sambil
menggulung kertas papan catur. "Dapatkah kau utarakan
keluar agar boanpwee sekalian bisa ikut menyumbangkan
sedikit tenaga kami ".
seraya mengelus jenggotnya yang terurai ke bawah, Bongsan Yen Shu termenung sejenak. akhirnya
diapun menceritakan kejadian siang tadi dirumah makan Coei-sianLoo, dimana Lie Kie Howie telah diserang oleh senjata Toan
Hun-To-Hoa dari To-Bin Yauw-Hoo... selesai mendengar kisah
itu, Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"siauw-Bin- Loo-sat" Poei Hong berseru tertahan.
"Aduuuh celaka engkoh Hong, cepat tengok kekamar Lie
Thay hiap. mungkin pada saat ini dia sudah tidak berada
didalam kamarnya". Hoo Thian Hong terkesiap. ia berseru tertahan kemudian
berkelebat menuju kekamar tamu yang ada disebelah
belakang. Pintu kamar masih terkunci rapat, maka pemuda itu
berputar kejendela belakang, disitu ia temukan "cian-Liong
Poocu" Lie Kie Howie sudah tak berada ditempatnya, bahkan
ia sudah pergi sambil menggembel senjata tajam.
Buru-buru ia loncat masuk kedalam ruangan kemudian
bukakan pintu kamar, dimana Bong-san Yen-Shu serta SiauwBin Loo-sat telah menunggu.
"Hujien- Dugaanmu tepat sekali" puji Hoo Thian Hong
dengan penuh rasa kagum. "Hmm siapa yang sudi mendengarkan rayuanmu" sela Poei
Hong sambil mendepak kakinya keatas tanah. "Ayoh cepat
berangkat mencari jejaknya, jangan sampai terlambat
daripada Lie T hayhiap keburu menjumpai bahaya maut".
"Mari kita tentukan tiga puluh li disekeliling kota Kay-Hong
sebagai daerah pencarian, aku akan lari kearah Timur sedang
tiga arah lainnya kuserahkan kepada kamu berdua siapa yang
lebih dahulu ketemu jejaknya segera beritahu yang lain. Akur
?". Begitu selesa i berkata, badannya laksana kilat telah
meluncur keluar dari ruangan dan berkelebat pergi.
sastrawan berbaju biru Hoo Thian Hong serta wanita iblis
berwajah riang Poei Hong tak berani bertindak ayal lagi,
segera mereka enjotkan badan bagaikan burung walet yang
terbang keangkasa dengan gesit dan ringan memulai
pencariannya. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Untuk sementara waktu kita tinggalkan dahulu Bong-san
Yen-Shu bertiga dengan pencariannya. Mari kita balik
menceritakan keadaan "cian-Liong Poocu" Lie Kie Howie.
sejak diserang oleh senjata rahasia Bunga To pencabut
nyawa siang tadi dirumah makan "Coei-sian-Loo", kendati
hatinya keras bagaikan baja, tak urung dalam hati merasa
kaget campur bergidik juga.
Menggunakan kesempatan dikala Bong-san Yen-shu pergi
mengejar musuh, dengan menggunakan ilmu sinkang "ThayChing-sin-kang" aliran Kun-Lun Pay ia hisap senjata rahasia itu
kedalam genggaman. siapa sangka begitu senjata rahasia tadi tertera didepan
matanya, bagaikan terpagut kala berbisa seketika itu juga air
mukanya berubah hebat, seluruh tubuh gemetar keras.
Delapan belas tahun berselang, setiap jago Bu-lim dalam
dunia persilatan tentu akan bergidik setiap kali bertemu
dengan senjata rahasia "Toan-Hun To-Hoa" atau bunga To
pencabut nyawa ini sebab tak pernah ada seorangjugopun
berhasil lolos dari ujung senjata rahasia itu dalam keadaan
selamat, senjata rahasia "Toan-Hoen-To-Hoa"
sudah dipandangnya sebagai lencana atau tanda perintah pencabutan nyawa. Namun bukan karena alasan ini Lie Kie
Howie merasa ngeri dan bergidik.
Yang membuat dia gelisah dan tidak tenteram adalah
pemilik dari senjata rahasia itu sendiri, setelah ini hari jejaknya
ditemukan, Lie Kie Howie sadar, bahwa keselamatan serta
keamanannya mulai terancam setiap saat
JILID 10 HAL. 52 s/D 53 HILANG
gunung ia telah berjumpa dengan siluman Rase berwajah
bunga To, Hoan so so. Pada waktu itu bukan saja Lie Hong punya roman yang
ganteng dan menawan hati, dia pun gagah dan kosen, tentu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
saja siluman Rase yang sudah tersohor akan kecabulannya itu
tidak mau melepaskan dirinya dengan begitu saja.
Hoan so so sadar, menggaet pemuda dari kalangan lurus
adalah jauh lebih sukar dari pada merayu jago2 dari kalangan
Liok-lim, maka dibuatnya satu rencana yang licik dan licin.
Mula-mula ia bersihkan dahulu wajahnya dari make-up
yang tebal serta tangalkan pakaian yang mentereng,
kemudian memakai baju sederhana dan menggeletak ditepi
Ikat Pinggang Kemala Sabuk Kencana Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
jalan pura-pura menderita luka.
sebelumnya ia telah menyelidiki dahulu jalan mana yang
akan dilewati Lie Hong dalam kelananya, dan ternyata siasat
menyiksa diri ini berhasil mengelabuhi Lie Hong sipemuda
ingusan. Coba bayangkan saja, seorang pemuda ingusan yang baru
turun gunung dan belum punya pengalaman, mana ia tahu
akan kelicikan orang lain ".
Tidak sampai berapa lama, dengan suatu tindakan yang
lembut penuh kehalusan To Bin Yauw Hoo berhasil
menjerumuskan si burung angsa ini kedalam kualinya dan
perlahan-lahan menikmati keperjakaan pemuda itu.
Mungkin inilah yang dinamakan takdir" perempuan itu
benar2 pandai main cinta, sehingga membuat pendekar muda
ini mencintai dirinya sampai mendekati setengah gila.
Seandainya dalam keadaan seperti ini, dia dapat
melepaskan diri dari jalan yang sesat dan kembali kejalan
yang benar, tidak berbuat jahat tidak berbuat cabul lagi,
peristiwa ini tentu merupakan suatu kejadian yang indah dan
berharga. Pepatah kuno mengatakan- sungai dan gunung bisa
dirubah, watak manusia susah dirubah, lama kelamaan
siluman Rase berwajah bunga To inipun mulai memperlihatkan
ekor rasenya. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
selama ini Lie Hong betul2 berhasil dikelabuhi, tapi tidak
lama kemudian rahasia penyamaran perempuan yang
dicintainya ini terbongkar dan diapun berhasil mengetahui raut
wajah sebenarnya siluman rase ini.
Betapa hancur lebur hatinya ketika itu, ia tidak mengira
perempuan yang digaulinya selama ini sebenarnya adalah
perempuan cabul. Tapi dengan wataknya yang luhur dan
berbudi Lie Hong tidak tega membalas dendam, terpaksa
segala penderitaannya ditekan didalam hati, bahkan seringkali,
dia berusaha menasehati Hoan so so agar bertobat dan
kembali ke-jalan yang benar.
siapa tahu To-Bin Ya uwlloo tidak pernah menggubris
nasehatnya, ia masih tetap berbuat menurut kehendak
hatinya. Perempuan ini benar2 sangat licik dan kejam, dengan
menggunakan titik kelemahan Lie Hong yang berbudi luhur
seringkali dia pancing pemuda itu untuk melakukan kesa lahan
dan perbuatan yang terkutuk, namun untung pemuda ini
cepat menyadari akan kesalahannya. Dipihak lain sejak murid
kesayangannya turun gunung, hingga beberapa tahun
lamanya Hoei Hay siangjien tak pernah mendapatkan kabar
berita mengenai pemuda she Lie ini, jejaknya bagaikan batu
yang tenggelam ditengah samudra.
Dua tahun telah lewat dengan cepat sedang Lie Hong
belum juga kembali kegunung Kun-lun untuk meneruskan
pendidikannya. Apa boleh buat akhirnya terpaksa Hoei Hay
siangjien turun gunung untuk mencari sendiri jejak muridnya.
Dunia begitu luas, mencari seseorang ditengahi keluasan
jagad yang tiada ujungnya sama halnya seperti mencari jarum
didasar samudra. Tapi Hoei Hay siangjien tidak putus asa, dengan susah
payah ia mencari dan menyelidiki terus, Akhirnya jerih payah
tokoh sakti ini mendapatkan hasil dari seseorang ia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mendengar bahwa dalam rangkulan To-Bin-Yauw-Hoo
memang terdapat seorang pemuda yang bernama Lie Hong.
Betapa gusar dan malunya Hoei Hay siangjien mendengar
berita itu, ia tidak menyangka kalau murid kesayangannya
tidak tahan uji dan terperosok kelembah kehinaanDalam keadaan gusar hweesio tua ini ada maksud
memusnahkan ilmu silat Lie Hong dan menjatuhi hukuman
sesuai dengan peraturan perguruan, namun disaat lain ia
menyadari akan tabiat muridnya yang jujur dan berbudi luhur,
ia duga muridnya tentu sudah terkena siasat licik siluman rase
berwajah bunga T o tersebut.
Hasil dari penyelidikannya secara diam2 membuktikan
bahwa dugaannya sama sekali tidak meleset, siangjien ini
berhasil mengetahui bahwa muridnya tidak pernah melakukan
kejahatan, ia masih sanggup mempertahankan budinya yang
luhur dan jujur. Menghadapi kenyataan seperti ini Hoei Hay siangjien tak
bisa berbuat lain kecuali menghela napas panjang, akhirnya
diam2 ia bawa pulang muridnya keatas gunung Kun-lun dan
mengganti namanya jadi Lie K ie Howie.
Kejadian yang menimpa diri Lie Kie Howie dirahasiakan
terus oleh Hoei Hay siangjien-selama lima tahun lamanya ia
larang muridnya meninggalkan gunung Kun-lun barang
setindak pun. Kemudian sebanyak beberapa kali To-Bin Yauw-Hoo
mendatangi gunung Kun-lun dan melukai banyak sekali anak
murid perguruan tersebut, namun setiap kali ia berhasil
digebah pergi oleh Hoei Hay siangjienBeberapa waktu kemudian tiba2 jejak To-Bin Yauw-Hoo
lenyap dari peredaran dunia persilatan, saat itulah Lie Kie
Howie baru diijinkan turun gunung.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dengan penderitaannya selama lima tahun, ilmu silat yang
ia miliki memperoleh kemajuan luar biasa, dalam waktu
singkat nama besarnya telah menggemparkan dunia psrsilatan
dan iapun berhasil merebut kedudukan sebagai salah satu
diantara tiga jagoan pedang terbesar abad itu.
Dalam suatu perjumpaan yang sama sekali tak terduga, ia
berkenalan dengan siburung hong hijau Thiosee, dalam
percintaan yang kemudian berlangsung akhirnya menikahlah
sepasang muda mudi itu. Mereka saling cinta mencintai
sayang menyayangi, dan kemudian membeli tanah luas
dibawah gunung fn-Boe-san dimana didirikan benteng Cian
Liong-Poo. Hiduplah Lie Kie Howie sepasang suami istri
dengan penuh kebahagiaan disitu.
sungguh tak nyana bencana masih juga mengintai jagoan
pedang ini, dalam pertempuran yang terjadi dalam
perkampungan Kiok-ft-san cung, istri kesayangannya burung
hong hijau Thio see keracunan dan mati.
Belum lama istrinya dikubur kembali To-Bin Yauw-Hoo
menemukan jejaknya, sebagai seorang kenamaan dalam Bulim Lie Kie Hwie tidak ingin namanya hancur dalam waktu
yang singkat. JILID 10 HAL. 60 S/D 61 HILANG
Dengan bukti2 tersebut sudah cukuplah jelas menerangkan
bahwa Lie Kie Hwie kalau bukan tertawa, tentulah sudah
mengalami nasib yang jelek.
suitan nyaring berkumandang ditengah kesunyian, bagaikan seekor burung Hong, Poei Hong melayang keangksa
menembusi hutan lebat dan cepat2 kembali keperkampungan
Pa-In-san- cung, ia duga sikakek hunewee dari gunung Bongsan serta engko Heng nya tentu sudah balik.
siapa sangka belum sempat ia masuk kedalam
perkampungan, mendadak terdengar suara bentrokan senjata
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tajam berkumandang tiada hentinya dari balik gedung, diiringi
suara Rengekan serta tertawa seram yang mengerikan.
Mimpipun perempuan ini tidak menduga kalau kawanan
iblis me lancarkan serangan kembali kedalam perkampungannya, hawa gusar kontan meluap. dalam dua
tiga kali loncatan ia me layang masuk kedalam ruangan suatu
gerakan yang cepat sekali.
Dalam pada itu pertarungan telah berlangsung dengan
serunya, Bong-san Yen-shu mendapat tandingan seorang
gembong iblis berkerudung hitam yang berperawakan kecil
pendek. mereka saling serang menyerang dengan gencarnya.
Walaupun suasana diliputi ketegangan, orang tua itu masih
tiada hentinya hahahihhi tertawa menggoda, dihadapan soatsan sin-nie serta Thian-Hoe-Cioe-sian dia mempermainkan
musuhnya habis2an, kalau bukan meraba pahanya, mencubit
pantatnya, setiap kali ada kesempatan tangannya selalu
menyambar ke-arah kain kerudung orang untuk mengintip
raut wajahnya. Tetapi manusia berkerudung itupun bukan manusia lemah
yang gampang dipermainkan, setiap kali kakek huncwee dari
gunung Bong-san ini hendak menyingkap kain kerudungnya
dengan gerakan yang tepat dan manis selalu berhasil
melepaskan diri. -000O000- DALAM PADA itu tatkala sastrawan berbaju biru Hoo Thian
Hong menjumpai istrinya pulang dengan langkah tergopohgopoh sambil tangannya mencekal sebilah pedang suatu
ingatan jelek berkelebat dalam benaknya cepat2 ia
menghampiri kesisinya sambil menegur: "Bagaimana berita
tentang Lie cianpwee?".
Poei Hong menghela napas sedih, secara garis besarnya dia
menceritakan apa yang dilihatnya dalam hutan bunga To serta
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bagaimana akhirnya ia jumpai pedang itu menggeletak
ditanah. Mendengar penuturan tersebut Hoo Thian Hong menghela
napas sedih, ia tidak menyangka kalau persoalan tersebut bisa
berubah jadi kacau dan tidak karuan macam begitu.
Dan kini musuh tangguh berada didepan mata, tidak
sempat lagi baginya untuk berpikir panjang.
-00000000- Jilid 11 SEMENTARA itu jeritan ngeri yang menyayatkan bati
berkumandang dari tengah kalangan, disusul robohnya
seseorang keatas tanah. Dengan hati terperanjat, Hoo Thian Heng berdua menoleh
ke tengah kalangan, namun sewaktu dijumpainya orang yang
roboh adalah manusia berkerudung yang memakai kode "Yoe
Leng" nomor tujuh, merekapun untuk sementara waktu bisa
berlega hati. Kiranya "Yoe-Leng" nomor tujuh yang menyaksikan pihak
lawan mempermainknn diri nya terus menerus dengan
andalkan kelincahan serta kegesitan gerak tubuhnya, bahkan
mulutnya ber-kaok2 mengejek dan tangannya gerayang sana
gerayang sini menggoda dirinya, lama kelamaan jadi
mendongkol dan kheki sehingga giginya menggerutuk tiada
hentinya. Kendati dia punya perawakan yang pendek kecil, ilmu
silatnya telah mencapai taraf yang sangat tinggi terutama
sekali perma inan ilmu pedangnya. sesudah dipermainkan
berulang kali, sebagai seorang tokoh kalangan hitam yang
berangasan dan tak bisa menahan diri lama kelamaan tentu
saja tidak tahan- Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Cahaya buas seketika memancar keluar dari balik matanya,
pedang digetar keluar dan dengan memakai jurus ular bisa
memagut bagaikan seekor ular gesit senjatanya berputar tiga
lingkaran ditengah udara kemudian menyusup masuk lewat
depan dada langsung mengancam jalan darah Koan-Goan,
Tan-Thia nserta Kie-To pada tubuh kakek huncwee tersebut.
"serahkanjiwamu " bentaknya keras.
Rupanya si- kakek huncwee dari gunung Bong-san tidak
mengira kalau pihak lawan bisa mengeluarkan jurus serangan
seaneh ini, menyaksikan datangnya ancaman yang sangat
mengerikan ini hatinya terperanjat juga.
Kalau mengikuti tabiatnya dia akan menyahut dengan
ucapan "Belum tentu", namun situasi tidak mengijinkan ia
berteriak demikian sebab jiwanya benar benar terancam dan
tidak mungkin lagi baginya untuk meloloskan diri dengan jalan
melompat kesamping. Untung kakek tua ini memiliki pengalaman yang sangat
luas, walaupun berhadapan dengan maut tidak sampai gugup
dibuatnya. Cepat2 ia tarik napas dalam2 dan menarik
lambungnya kedalam. Dengan jalan begini walaupun secara nyaris tusukan lawan
berhasil dihindari tak urung jubah bagian dadanya kena
disambar juga. "Breet..." muncul sebuah robekan sepanjang dua coen
diatas baju bagian dadanya, membuat raut wajahnya yang
persegi empat langsung berubah jadi merah padam.
Hawa gusarnya segera berkobar, dalam marahnya huncwee
besi yang ada ditangan segera menyapu kemuka.
Wesss... laksana kilat pergelangannya menyapu keluar
dengan jurus "Boe-Yauw-Yen-Bong" atau Kabut mengitar asap
membumbung, inilah jurus serangan mematikan yang paling
diandalkan oleh Bong-san Yen-Shu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Traang... ditengah bentrokan nyaring, pedang manusia
berkerudung itu kena dihajar sampai terpental beberapa depa
jauhnya. Dengan terpentalnya pedang lawan maka terbukalah pintu
kelemahan ditubuh manusia berkerudung itu.
Bong-san Yen-Shu tak mau sia2kan kesempatan tadi
dengan percuma, sambil tertawa ter bahak2 huneweenya
disapu keluar dengan memakai jurus "To coan-seng-ft" atau
Bintang berputar langit berpindah. Diiringi desiran angin tajam
langsung menghantam jalan darah Hian-Kie-Hiat ditubuh
"Yoe-Leng" nomor tujuh.
Melihat datangnya serangan mematikan yang begitu
dahsyat, manusia berkerudung itu terkesiap. saking kagetnya
sukmanya terasa melayang tinggalkan raga. la sadar bahwa
sulit bagi dirinya untuk lolos dari serangan tersebut, maka
bahunya lantas direndahkan kebawah diikuti pinggangnya
menekuk kebelakang, ia bermaksud meloloskan diri dari
ancaman musuh terhadap jalan darah mematikannya.
siapa sangka dengan perbuatannya ini justru dia sudah
salah perhitungan, sebab perawakannya memang kecil lagi
pendek dengan merendahnya sang tubuh dengan sendirinya
Ikat Pinggang Kemala Sabuk Kencana Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
jalan darah Hian-Kie-Hiat berhasil dihindari, namun justru
karena itu batok kepalanya malahan disajikan kedepan mata
lawan. Kreetaak... huncwee baja dari Bong-san Yen-Shu dengan
telak menghajar jalan darah Thian-Teng-Hiat lawan, jeritan
ngeri yang mendirikan bulu roma berkumandang memenuhi
angkasa, sukmanya seketika melayang tinggalkan raganya
untuk laporan didepan raja Akhirat.
Kalau ditulis kejadian itu rasanya memang berlangsung
amat lambat, padahal dalam kenyataan cepatnya luar biasa.
Pada saat itulah dari pihak lawan segera melayang keluar
tujuh sosok bayangan manusia, dari kode yang terlihat diatas
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dada mereka jelas tertera tulisan "Lee-Pek" nomor satu
sampai tujuh. siauw-Bin-Loo-sat Poei Hong tertawa dingin, dengan cepat
matanya menyapu kearah posisi lawan, disitu ia saksikan
kecuali hadir tiga orang "Hiong-Hoen", tujuh orang "Lee-pok"
serta dua puluh dua orang "Yoe-leng" masih hadir pula dua
manusia aneh tanpa kode. Yang satu punya perawakan badan yang bulat dan gemuk
seperti B ligo, jenggot hitam terurai sepanjang dada.
sedangkan yang lainnya adalah makhluk berambut putih,
berwajah seperti bunga mawar, berpunggung bungkuk serta
membawa sebuah tongkat- Kioe-Tauw-Koay-Tung. atau
tongkat panjang berkepala burung, waktu itu dengan mata
yang tajam sedang mengawasi dirinya tak berkedip.
Belum sempat Poei Hong putar otak memikirkan siapakah
kedua orang makhluk aneh itu, "Lee-pok" nomor satu telah
tertawa dingin sambil menjengek:
"Telah lama kudengar orang berkata bahwa dalam
perkampungan Pek-In-san-cung bersembunyi naga sakti serta
harimau ganas, setelah ini hari berjumpa sendiri aku baru tahu
kalau kabar berita yang tersiar ditempat luaran ternyata bukan
kabar angin belaka. Hmm sungguh tak nyana manusia2 yang
bergabung dalam oe-Lwee-Nao-Khie lima manusia aneh dari
kolong langit pun hadir disini. Heeh...heeh". setelah tertawa
dingin terusnya lebih jauh:
"Dalam perkumpulan kami terdapat semacam barisan yang
disebut "Ham-Hoen-Chiet Lee-Tin" atau barisan tujuh iblis
penghancur sukma, aku ingin mengundang Thian-Hoe-Cioesian yang tersohor akan kelihayannya didalam dunia persilatan
untuk men-coba2 barisan ini, entah beranikah saudara
menjajalnya?" Mendengar tantangan itu sastrawan berbaju biru HHoo
Thian Hong mengayunkan seruling kumalanya ketengah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
udara, belum sempat ia loncat masuk kedalam barisan "Thian
Hoe Cioe-sian" Lauw Bong Ling sudah ayun cupu2
tembaganya sambil tertawa ter-bahak2.
"Haah..haah....haah...saudara cilik, bukankah orang lain
menantang loo-kokomu untuk bergebrak ?" lebih baik tunggu
saja sampai ronde berikutnya untuk main2 sepak bola ".
Baru saja ia menyelesaikan kata2nya, makhluk aneh
berbentUk bola yang gemuk lagi pendek dalam barisan lawan
telah mendengus dingin. Kendati cupu2 araknya masih dicekal dalam genggaman,
Thian-Hoe-Cioe-sian me langkah masuk kedalam kalangan
pertempuran dengan langkah gontai dan sempoyongan, dia
sama sekali tidak menggubris atas dengusan dingin orang.
sementara itu "Lee-pok" nomor satu telah mempersiapkan
diri, tampak cahaya ke-biru2an berkelebat kemuka, PoanKoan-Pitnya yang telah direndam dalam cairan racun sudah
membabat kemuka dengan dahsyat, disusul senjata lain
seperti senjata pit, dua bilah pedang, sepasang roda emas
Siang Jiet-Gwat-Kiem-Loen, Bok-Hie baja serta pemukulnya
serentak memenuhi angkasa.
Desiran angin tajam berdesiran disekeliling badan, dibawah
serbuan kalap para iblis kalangan hitam dengan senjata
masing2 yang aneh, kendati Si Dewa Mabok masih tetap
mempertahankan sikap maboknya, namun dalam hati ia sama
sekali tidak berani bertindak gegabah.
Ilmu langkah "Ciong-Meh-poh" benar2 merupakan suatu
ilmu langkah yang luar biasa, ditambah lagi sidewa mabok ini
menyerang dengan andalkan ilmu telapak Bodhie-ciang,
kekuatannya semakin menjadi. setiap serangan yang ia
lancarkan pasti berhasil memaksa ketujuh iblis itu mundur
kebelakang dengan hati jeri.
Menyaksikan kejadian ini soat-san-sin-Nie yang nonton dari
sisi kalangan diam2 mengangguk. dia menganggap Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kepandaian sakti semacam ini sudah banyak tahun lenyap dari
kalangan dunia persilatan namun ternyata hawa murni dari
sahabat karibnya si dewa Mabok telah peroleh kemajuan yang
sangat pesat, tidak malu ia jadi ahli waris dari T hian Yang Coei
shu atau sikakek pemabok dari ujung langit, seorang tokoh
maha sakti jaman berselang.
Teringat akan ahli waris, diam2 soat-san sin-Nie menghela
napas sedih. Alasannya Tonghong Beng Coe simurid kesayangannya
kendati memiliki tulang serta bakat yang sangat bagus untuk
belajar silat dan ada kemungkinan bisa menciptakan dia
sebagai sekuntum bunga aneh dalam dunia kangouw, tapi
sayang sekarang dia telah jadi ahli melahirkan anak,
sepanjang tahun perutnya bunting terus menerus, boleh
dibilang ilmu s ilat telah tak berguna sama sekali baginya...
sementara ia berpikir sampai disitu, situasi dalam barisan
Tujuh iblis Penghancur sukma telah mengalami perubahan
besar, suasana mulai diliputi ketegangan, tidak kedengaran
lagi suara gelak tertawa dari Thian-Hoe Cioe-sian
berkumandang keluar. Haruslah diketahui barisan "Ham-Hoen-Chiet Ciat-ok-Tin"
ini merupakan pecahan dari ilmu barisan chiet-seng-Tin-Hoat
atau barisan tujuh bintang yang tercantum dalam kitab pusaka
"Yoe-Leng Pit-Kip" bagian tengah, oleh Yoe-Leng sin-koen
ilmu barisan tersebut diajarkan kepada tujuh orang "Lee-pok"
tersebut dengan tujuan untuk digunakan menghadapi jago2
lihay dunia persilatan sebangsa oe-Lwee-Ngo-Khie dan
lain2nya. Barisan tersebut betul2 hebat dan lihay, sekalipun usia
Thian-Hoe cioe-Sian sudah mencapai delapan puluh tahun
lebih, dan ilmu sakti Sian-Thian- Koen-Goan-Ie- Kie- Kang
yang di latihnya telah mencapai taraf puncak kesempurnaan,
namun bila ingin lolos dan barisan dalam waktu singkat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bukanlah suatu pekerjaan gampang. Diam2 siauw-Bin- Loo-sat
Poei Hong menguatirkan keselamatan sikakek tua itu.
Dalampada itu si dewa Mabok yang berada didalam
barisanpun diam2 sudah merasa tercekat hatinya setelah
menyaksikan gempuran2 hawa sakti
sian-Thian-Koen-Goan-Ie-Kie-Kang serta
ilmu telapak Bodhie-ciang nya sama sekali tidak berhasil membobol
pertahanan lawan, kendati angin pukulan menggulung,
menyapu, menerjang kekiri dan kekanan dengan dahsyatnya.
Namun bagaimanapun juga dia adalah seorang tokoh silat
maha sakti abad itu, sekalipun dia terkurung rapat dalam
barisan orang pikirannya sama sekali tidak jadi kalut, dengan
hati yang mantap otaknya berputar terus mencari akal untuk
merobohkan lawan- Dalam barisan "Ham-Hoen-Chiet-ok-Tin- ini, "Lee-pok"
nomor satulah yang pegang peranan penting sebadai sumbu
berputarnya barisan itu, dan dia pula yang menjadi otak serta
pegang komando bagi rekan2 lainnya.
Apabila seseorang terserang maka dalam waktu singkat
keenam bilah senjata tajam lainnya segera akan membentuk
selapis tembok cahaya yang kuat untuk membendung
serangan lawan- sedangkan orang yang terserang dengan
menggunakan kesempatan tadi menghindar tepat dibelakang
sang penyerang, dalam posisi seperti ini kendati jurus
serangannya sangat lihay pun percuma belaka.
oleh sebab itulah tidak aneh kalau serangan telapak
Bodhie-ciang dari s i Dewa Mabok yang begitu lihay dan punya
pengaruh besar sama sekali tidak berhasil meng-apa2kan
pihak lawan- sebaliknya pihak musuh bisa menyerang diri dewa mabok
ini setiap saat dengan menggunakan jurus serangan yang
terlihay dan tersakti dengan kekuatan terbesar, membuat jago
tua kita mau tak mau selalu harus waspada dan hati2.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kalau cuma barisan itu saja tentu masih mendingan, yang
lebih menjengkelkan lagi, entah usul dari siapa ternyata
diujung jubah hitam setiap Lee-Pok itu telah ditaburi oleh obat
pemabok dalam kadar yang tinggi, dibawah getaran pakaian
yang kencang bubuk obat pemabok itu beterbangan
memenuhi angkasa membuat suasana berubah jadi kekuning2an dan tubuh Cioe sian terkurung rapat.
Dengan begitu situasi berubah semakin kritis, Hoo Thian
Hong yang semula masih tenang sekarang ikut merasa
tegang. Tujuh orang "Lee-pok" dengan tujuh macam senjata tajam
yang berbeda secara bergilir menyerang lawannya, setiap kali
dibalas dengan serangan, mereka segera berkelit kebelakang
lawan, dengan begitu situasipun lantas berubah, posisi s idewa
mabok semakin terjepit dan dengusan serta tertawa dingin
mulai berkumandang tiada hentinya.
Menyaksikan situasi itu tiga orang "Hiong Hoen- yang
berdiri disisi kalangan jadi kegirangan setengah mati, mereka
anggap dalam pertempuran malam ini nama besar
perkumpulan Yoe-Leng Kauw pasti akan cemerlang kembali
dalam dunia persilatan. Dengan cahaya mata bengis ketiga orang Hiong-Hoen itu
palingkan wajahnya dan menyapu per-lahan2 wajah soat-san
sin-nie, siauw Bin Loo-sat. Lan-It-Suseng serta Bong-san YenShu. Pikirnya didalam hati: "Malam ini kalau kalian ingin loloskan diri dari sini dalam
keadaan selamat...Hmm kecuali rembulan muncul dari Barat
dan sang surya lenyap di T imur ".
Cara berpikir orang ini terlalu pagi dikemukakan, bukankah
begitu?" sebab secara tiba2 situasi dalam barisan "Ham-HoenChiet-Ciat ok-Tin- atau tujuh iblis penghancur sukma telah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mengalami perubahan besar, kejadian anehpun berlangsung
berulang kali. Dari balik kabut kuning yang tebal secara mendadak
memancar sekilas cahaya putih yang menyilaukan mata,
diiringi suara desiran tajam cahaya tadi langsung menyambar
batok kepala tujuh orang iblis tersebut.
Ang-Hoat-Tauwto dari Ceng-Hay yang menempatkan diri
sebagai "Lee-Pek" nomor tujuh tatkala menyaksikan enam
orang iblis lainnya segera mengundurkan diri ter-gopoh2,
dengan andalkan kepandaian silatnya yang dimiliki segera
menghadang kedepan- Ia menganggap semburan arak dari setan pemabok ini
tidak nanti bisa melukai orang, paling banter badannya cuma
basah kuyup belaka oleh semprotan tadi.
Sungguh cepat datangnya sambaran kilat putih itu, baru
saja ingatan tersebut berkelebat lewat dalam benaknya,
semburan arak lawan telah tiba diatas batok kepalanya.
Diiringi suara gemersikan yang amat nyaring, asap hijau
tiba2 mengepul diatas batok kepala Ang-Hoat Tauw-to diikuti
berkobarnya api membakar rambut iblis itu.
"Lee-Pok" nomof tujuh mendengus berat, sambil menjerit
kesakitan dan me-raung2 sekarat badannya bergulingan diatas
tanah. Kiranya Thian-Hoe Cioe-sian telah menemukan betapa keji
dan jahatnya barisan "Ham-Hoen-Chiet-Lee-Tin- ini, ia sadar
bukan pekerjaan yang gampang untuk menghancurkan
barisan tersebut, apalagi setelah melihat pihak musuh main
curang dengan menyebarkan bubuk obat pemabok ketengah
udara, dia segera mendengus dinginUntuk sementara waktu tekanan pukulannya dikurangi,
hawa murni dipusatkan seluruhnya dalam perut dan arak yang
berada dalam lambung dibakar sehingga mencapai suhu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
panas yang tertinggi. setelah itu ia sembur keluar arak panas
tadi dengan ilmu sakti sian-Thian- Koen- Goan- It- KieKangnya . semburan arak mendidih ini boleh dikata menyerupai
hantaman martil seberat ribuan kati, kendati Ang-Hoat Tauwto
dari wilayah Ceng-Hay ini berhasil me latih ilmu kebal, tak
urung kepalanya dibikin pusing juga sehingga matanya berkunang2. Dasar dia memang lagi apes, dengusan berat baru bergema
diangkasa kain hitam kerudung mukanya mendadak terbakar,
api berkobar dengan hebatnya membakar apa saja yang ada
disitu. Tidak ampun lagi kulit kepalanya hangus terbakar,
rambutnya yang merah dan tebal itupun terbakar ludas tak
berbekas, dalam sekejap mata dia jadi gundul kelimis dengan
luka2 terbakar mencuak di-mana2.
Bayangkan saja betapa sakit dan menderitanya "Lee-Pok"
nomor tujuh waktu itu, ia men-jerit2 dan me-raung2 kesakitan
"omitohud " Soat-san Sin-Nie segera merangkap tangannya
memuji keagungan sang Buddha setelah menyaksikan
peristiwa yang mengerikan itu
Sementara Thian-Hoe Cioe-Sian dengan langkah sempoyongan dan tanpa menjumpai hadangan telah keluar
dari barisan tersebut. seketika barisan Ham-Hoen-chiet-Lee-Tinjadi kacau balau
Ikat Pinggang Kemala Sabuk Kencana Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
tidak karuan, para iblis sama2 mengerti bahwa musuh
tangguh itu tak dapat dikurung lagi, maka dengan wajah
penuh rasa kaget dan terkesiap sama2 menolong Lee-Pok
nomor tujuh dan memadamkan api yang membakar
badannya, kemudian kembali ketempat semula.
"oouw... sungguh lihay barisan Ham-Hoen-chiet-Lee ok Tin
tersebut" Gerutu Thian-Hoe Cioe-Sian LauwBong Ling sambil
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menenteng Cupu2 tembaganya. "Hampir saja aku tak dapat
berjumpa muka lagi dengan sahabat lama"
"Ilmu kepandaian menyembur arak bagaikan kilat dari
sahabat benar2 telah mencapai puncak kesempurnaan bahkan
tepat dan jitu cara penggunaannya" Puji soat-san Sin-nie
dengan wajah penuh welas kasih. "seandainya harus berganti
pin- nie yang menghadapi mereka, belum tentu aku bisa
keluar dari barisan itu dalam keadaan selamat ".
Baru saja ucapan itu selesai diutarakan, mendadak
terdengar suara gelak tertawa menggema dari tengah
kalangan disusul munculnya seorang nenek tua berambut
putih. "Apa gunanya kalian berdua saling memuji dan saling
merendah " dianggapnya perbuatan kamu berdua patut
dipuji?" Hmm padahal menurut pengamatanku beberapa
macam kepandaian silat yang dimiliki oe-Lwee-Nao-Khie belum
tentu bisa digunakan untuk menjagoi dunia persilatan "
Ia merandek sejenak. kemudian sambil goyangkan kepala
sambungnya lebih jauh: "Sekalipun aku sinenek tua tidak memiliki kepandaian silat
yang mengejutkan hati, namun dalam ilmu tongkat sedikit
banyak masih punya-sedikit simpanan, hey Nikouw siluman,
apakah kau sudi melayani aku sebanyak beberapa gebrakan
untuk melepaskan otot2 badanku yang telah kaku ?"?".
"omintohud telah lama pin-nie dengar nama besar dari PekHoat-Ang-Gan-Tuo-Pwee Lolo yang berasal dari Hoe-song,
kendati sudah lama aku punya minat untuk menyambangi
dirimu sayang tiada ketika yang bagus untuk saling berjumpa.
Dan sekarang secara tiba2 Loo-loo muncul ditengah daratan
Tionggoan, entah apa maksud kedatanganmu ?" hanya pesiar
belaka ataukah ada...".
Belum habis nikouw itu menyelesaikan kata2 nya si Popo
bungkuk berambut putih berwajah cantik yang paling benci
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kalau mendengar ada orang menyebut dirinya dengan sebutan
Bungkuk telah berubah air mukanya, dengan wajah penuh
kegusaran dia menukas: "siluman nikouw, buat apa banyak cincong yang tak
berguna ?" kau pingin ikut campur dalam urusan aku sinenek
tua ?" Hmm ayoh cepat masuk kedalam gelanggang dan mari
kita tentukan siapa yang menang dan siapa kalah diantara kita
". Bukan saja sikapnya kasar bahkan nada ucapannya amat
menusuk pendengaran siapapun juga.
Jumawa sekali sikap nenek tua dari wilayah Hoe-Song atau
Jepang ini, Siauw-Bin Loo-sat Poei Hong jadi tidak tahan, telah
siap turun tangan untuk menjajal kepandaian sang nenek.
Mendadak...terdengar suara gelak tertawa yang amat
nyaring bergema dari ujung pohon bambu disisi kalangandisusul seseorang berseru.
"ciss kau tak usah banyak lagak disini, justru karena kau
adalah manusia yang kurang beradab maka sengaja sin-nie
berlaku sungkan dan ramah terhadap dirimu, aku lihat lebih
baik kau jangan tak tahu diri dan berlagak sok terus
menerus". Berbareng dengan selesainya ucapan tersebut, tampak
sesosok bayangan manusia melayang turun dari atas ranting
pohon Liuw, kemudian selangkah demi selangkah berjalan
masuk menuju ketengah lapanganKakek huncwee dari gunung bong-san sekalian segera
menoleh kearah orang itu, tampak-orang yang berbicara tadi
berdandan sebagai seorang sastrawan, jubahnya berwarna
putih dan ditangannya memegang sebuah Teh-koan bikinan
Kang-say. Suatu ingatan tiba2 berkelebat dalam benak Hoo Thian
Hong sastrawan berbaju biru itus ia segera teringat siapakah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
orang yang baru datang sehingga tanpa sadar ia berseru
tertahan- "Aaah mungkinkah dia adalah Fa-Gak-Teh- Khek ?"" " .
Sedikitpun tidak salah, orang yang baru saja munculkan diri
ini bukan lain adalah "Pa-Gak-Teh-Khek" atau sijago minum
teh dari gunung Pa-Gak, Louw Poet Thong, seketika itu juga
ilmu langkah "Leng Hie Foh" atau langkah melayang yang
diperlihatkan mengejutkan hati para gembong iblis yang hadir
disitu. Harus diketahui, ilmu meringankan tubuh tingkat yang
tertinggi adalah "Leng-Khong-Hie-Pouw"
atau jalan menyebrang ditengah udara, meskipun tidak gampang untuk
mencapai hingga taraf sebegitu tinggi, namun beberapa orang
jago baik dari kalangan Hek-to maupun kalangan Pek-to yang
hadir dalam kalangan dewasa ini telah berhasil mencapai
hingga taraf tersebut, maka tidak begitu mengherankan.
Hanya ilmu gin-kang "Leng-Hie-Poh" saja yang mungkin
didalam dunia persilatan dewasa itu cuma si jago minum teh
ini saja yang berhasil mempelajarinya.
Apa sebabnya ?"" sebab kalau ilmu gin-kang "Leng-KhongHie-Touw" yang paling diutamakan adalah penggabungan
tenaga murni pada suatu tempat yang kemudian diolah
menjadi suatu tenaga dorongan yang maha besar, asalkan
seseorang berhasil me latih tenaga lwekangnya hingga
mencapai tingkat yang sempurna kemudian berhasil
mengumpulkan tenaga murni tadi pada suatu tempat sehingga
dapat diolah jadi suatu tenaga meluncur yang dahsyat, tidak
susah orang itu menguasai ilmu meringankan tubuh tadi.
Sebaliknya kalau ilmu gin-kang "Leng Hie-Poh" lain
daripada yang lain, seandainya diantara selangkangan orang
itu tidak dapat mengatur tenaga dorongan yang tepat
sehingga seseorang dapat naik turun sekehendak hatinya,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kendati tenaga dalamnya berhasil mencapai pada taraf yang
bagaimana juga percuma. Lalu apa sebabnya diantara lima manusia aneh dari kolong
langit, hanya Pa-Gak-Teh-Khek sijago minum teh dari gunung
Pa-Gak seorang saja yang berhasil melatih ilmu tersebut ?"
sebenarnya jawabannya aneh dan janggal, karena
kepandaian tadi justru berhasil dia kuasai berhubung tenaga
minum tehnya yang kuat. Haruslah diketahui air teh yang dia m inum bukanlah air teh
biasa, daun teh yang dia gunakan adalah daun teh yang
khusus hanya dihasilkan diatas gunung Pa-Gak-san belaka
kemudian diseduh dengan air sungai Yang-cu-Kang dengan
cara penyeduhan yang sangat rahasia.
Bila seseorang minum air teh semacam ini terus menerus
selama enam puluh tahun maka lama kelamaan dari antara
selangkangan bisa muncul deruan angin yang lama kelamaan
bisa diatur sebagai tenaga dorongan dalam ilmu meringankan
tubuhnya. Kalau dikatakan sukar sebenarnya cara itu tidak begitu
memusingkan kepala, tapi kalau dilaksanakan barulah akan
dirasakan banyak kesukaran2nya.
oleh sebab itulah ilmu gin-kang "Leng-Hie-Poh" dari Louw
Poet Thong hanya dia seorang saja yang bisa mempelajari.
Dalam pada itu dengan langkah yang enteng selangkah
demi selangkah Pa-Gak-Teh-Khek Louw Poet Thong berjalan
masuk ketengah gelanggang, dia angkat Teh-Koan bikinan
Kang-saynya lebih dulu untuk meneguk setegukan air teh,
kemudian mengangguk kepada soat-san-sin-Nie serta ThianHoe-Cioe-sian sekalian dan akhirnya seraya menjura kearah
Popo bungkuk berambut putih berwajah cantik tadi serunya:
"Hey POPO bungkuk antara kami lima manusia aneh dari
kolong langit dengan dirimu sama sekali tak parnah terikat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dendam permusuhan ataupun sakit hati apapun, kenapa kau
sekarang muncul sebagai kaki tangan kawanan iblis ?""
apabila kedatanganmu kedaratan kami adalah untuk
menikmati keindahanalam serta mengadakan kontak serta
hubungan dengan rakyat kami, sebagai tuan rumah kami lima
manusia aneh dengan senang hati akan menyambut
kedatanganmu sebagai tamu agung, tapi kalau kau ada
maksud merusak masyarakat bangsa Han kami, membantu
sampah masyarakat bikin onar diwilayah kami... Hmm
terpaksa kami akan gebuk anjing mengusir setiap pengacau
dari s ini...". sungguh tajam nada ucapan tersebut membuat popo
bungkuk yang telah saksikan sendiri betapa hebatnya ilmu
gin-kang "Leng-Hie-Poh" tersebut harus berpikir tiga kali
sebelum bertindak. "Hiong-Hoen" nomor satu Pek-si-Tok-shu atau kakek
seratus bangkai takut kalau salah seorang pembantunya yang
diundang dengan susah payah ini terpengaruh oleh kata2 lihay
pihak lawan sehingga urungkan niatnya untuk membantu,
maka buru2 ia tertawa dingin seraya berseru:
"Popo bukankah jauh2 kau datang dari wilayah Hoe-song
(Jepang) kedaratan Tionggoah adalah ingin menjajal
kepandaian silat dunia persilatan sini ?"" inilah kesempatan
yang paling baik bagimu untuk turun tangan lagi pula kau
harus tahu ilmu langkah Leng-Hie-Peh yang didemonstrasikan
siluman teh barusan bukanlah kepandaian silat yang
sebenarnya, apa yang kau lihat cuma suatu ilmu sihir yang
melamurkan mata belaka... Aku berani menjamin, asal Popo
mau turun tangan maka tidak sampai belasan gebrakan pihak
lawan sudah akan mencicipi gebukan tongkat saktimu."
Meskipun ucapan ini terlalu tidak masuk di-akal dan
kedengarannya lucu, namun Popo bungkuk ini mempercayainya seratus persen, segera pikirnya dalam hati:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aaah. ucapannya sedikitpun tidak salah, mustahil
beberapa lembar tulang pay-kutnya yang kurus itu sanggup
menahan beberapa gebukan tongkatku yang keras dan
hebat". Berpikir sampai disitu dia lantas tertawa nyaring, sambil
anggukkan kepala sang badan dengan maju kedepan.
Kemudian toyanya berputar mengemplang kepala musuh
dengan jurus "sou-Hoa-Kay-Teng" atau Bunga salju menutupi
kepala, meskipun suatu jurus serangan yang sederhana
namun dalam permainannya benar2 hebat, desiran angin
tajam men-deru2 bukan saja hebat bagaikan gempuran
gunung bahkan beberapa puluh tombak sekeliling tubuhnya
telah terkurung dalam bayangan tongkat saktinya.
siapa sangka bukan saja pihak lawan tak terkurung bahkan
sambil tertawa ter-bahak2 tiba2 badannya mumbul ketengah
udara kemudian melepaskan satu tendangan kilat membuat
rambut putih nenek bongkok itu terurai dan badannya maju
beberapa langkah kemuka dengan sempoyongan, hampir saja
ia jatuh mencium tanah. Hatinya kontan jadi terkesiap.
Kiranya Pa-Gak-Teh-Khek telah mengetahui betapa
dahsyatnya tongkat nenek bongkok yarg besar dan beratnya
mencapai ratusan kati itu, ia pikir tongkatnya saja begitu besar
tentu tenaganya luar biasa pula. Maka ia tidak sudi adu keras
lawan keras dengan lawan, menggunakan kelebihannya ia
berusaha menpecundangi kelemahan lawan.
Begitu badannya sudah berada ditengah udara, dengan
mengepas jatuhnya kemplangan tongkat musuh ia kirim satu,
tendangan kilat. Tendangan ini merupakan tendangan tanpa bayangan yang
merupakan ilmu sakti dalam dunia persilatan, meskipun ringan
tendangan tersebut namun kekuatan yang digunakan tepat
pada saatnya ini bukansaja membuatpergelangan nenek
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bungkuk itu jadi kaku dan linu bahkan hampir2 saja badannya
jatuh terjengkang ketanah.
selama hidup belumpernah nenek tua ini menderita
kerugian sebesar ini, merah padamlah selembar pipinya yang
mulai kisut, dari balik biji matanya yang bening terpancar
keluar sorot mata penuh kegusaran. Dia mendengus dingin,
dengan jurus "Yang-Koan-Thian-sioe" atau Angkat kepala
memandang langit tongkatnya laksana titiran angin puyuh
menyapu ke luar, angin pukulan laksana gempuran taupan
seketika menyapu ketubuh lawan.
Pa-Gak-Teh-Khek tidak layani gempuran musuh, badannya
terus menerus berkelebat kesana kemari menghindarkan diri
dari serangan. sebentar tubuhnya bagaikan cecak merayap.
sebentar lagi bagaikan ikan belut menyusup membuat nenek
bungkuk berambut putih ini jadi kheki dan mendongkol sekali.
Justru yang paling keterlaluan, tabiat ke-kanak2an sijago
minum teh dari gunung Pa-Gak ini belum hilang, kalau bukan
dia tendang punggung sang nenek yang bungkuk tentu
menyiram rambutnya yang telah beruban dengan air teh,
gelak tertawa suara olok2an terus menerus berkumandang
memenuhi angkasa. Tingkah pola si jago minum teh dari gunung Pa-Gak yarrg
kocak ini tentu saja membuat siauw-Bin Loo-satjadi terpingkal2, Bong-san Yen-shu serta Thian Hoe Cioe-sian tertawa
ter-bahak2. Hoo Thian Heng memegang perutnya karena sakit
dan soat-san sin Nie tersenyum simpul.
Gabungan tertawa itu segera berubah jadi ber-puluh2
batang anakpanah tajam yang seakan2 menembusi ulu hati
dua orang mahtuk aneh serta puluhan orang manusia
berkerudung itu, keringat dingin mengucur keluar membasahi
tubuh mereka. Gelak tertawa tadi segera menyadarkan kembali nenek tua
itu dari kegusarannya, per-lahan2 ia jadi tenang kembali,
Ikat Pinggang Kemala Sabuk Kencana Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dengan wataknya yang dingin dan tinggi hati mana ia pernah
dihina orang secara begitu" suara tertawa sedih yang tinggi
melengking bagaikan jeritan kuntilanak bergema menembusi
kesunyian malam, di antara kelebatan rambut putihnya tahu2
ia sudah berlalu dari situ dan lenyap dibalik kegelapan.
seperginya nenek bongkok tadi sijago minum teh dari
gunung pa Gak segera tertawa ter-bahak2, ia melayang turun
lagi keatas permukaan tanah.
Mendadak tampak sesosok gulungan bulat seperti bola
bergelinding tiba, sambil tertawa seram makhluk aneh
berbentuk bola tadi telah muncul ditengah kalangan,
ditangannya ia mencekal sebilah pedang lemas berwarna
perak yang aneh sekali bentuknya.
"Keparat cilik" ia berseru menantang. "Apabila kau punya
nyali, ayoh hadapilah aku si orang tua."
Nama busuk Jiak-Kioe-Kiam-Khek atau pendekar bola
daging Kioe Ek sudah lama mendengung dalam dunia
persilatan jauh sebelum lima manusia aneh dari kolong langit
turun gunung berkelana. Kendati bentuk tubuh orangnya sangat aneh namun
sebetulnya dia bukanlah manusia yang gampang dilawan.
Hanya saja Pa- Gak-Teh- ini adalah manusia berwatak keras
didalam lunak diluar, tentu saja ia jadi naik pitam setelah
mendengar tantangan tersebut. Dengan alis berkerut
sahutnya: "Bilamana cianpwee memang bermaksud memberi petunjuk. Nah, silahkan turun tangan "
Tinggi badan Jiak-Kioe-Kiam-Khek ini tidak mencapai empat
depa, bukan saja kepalanya besar kakinya pendek dan
pinggangnya kasar seperti gentong, kepalanya gundul kelimis
sampai bersinar, membuat bentuknya sangat menggelikan hati
siapapun jua. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dalam pada itu terdengar Kioe Ek tertawa seram sekali,
tujuannya muncul didaratan Tiong-goan kali ini sebenarnya
hendak mencari Lam Hay-siang-in sipedagang kosen dari LamHay untuk membalas dendam sakit hati pada masa yang
silam. siapa sangka jejak kedua orang rasul sakti itu sudah lama
lenyap dari keramaian dunia persilatan, ber-bulan2 lamanya ia
mencari namun tiada kabar berita yang didapat, akhirnya
dipuncak gunung Bauw-Hong-san dalam wilayah Kie-Gak ia
telah berjumpa dengan tiga orang "Hiong-Hoen" tersebut.
Pada saat itu luka dalam yang diderita "Hiong-Hoen" nomor
tiga yaitu Han-Peng-TOk shu telah sembuh, atas anjuran
"Hiong-Hoen" nomor satu berangkatlah dia bersama
rombongan menuju keperkampungan Pek-In-san-cung untuk
mencari balas terhadap diri anak murid dua orang tokoh maha
sakti itu Ditengah perjalanan kembali mereka berjumpa dengan
Popo bungkuk berambut putih berwajah cantik yang datang
dari negeri Hoe-song (Jepang) maka semakin kuatlah
rombongan mereka. Menurut kemampuan ilmu s ilat yang dimiliki nenek bungkuk
itu, sebenarnya ia jauh lebih kosen dari pada lima manusia
aneh oe-Lwee-Ngo- Khie, sayang seribu kali sayang secara
kebetulan ia telah berjumpa dengan ilmu langkah Leng-HiePoh serta tendangan "Boe Im-Tui" dari sijago minum teh,
maka konyollah dia dan harus menelan kekalahan yang tragis.
Dalam pada itu Jiak- Kioe- Kiam-Khek telah diliputi penuh
kegusaran, diam2 napsu membunuh telah berkobar dalam
dadanya, saat ini ia tidak berlaku sungkan lagi, tanganrya
bergetar, seketika itu juga dari ujung pedangnya memancar
keluar ber-puluh2 jalur cahaya putih yang tajam dimana tubuh
Pa-Gak-Teh-Khek segera terkurung dalam desiran serta
babatan dahsyat. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dari permulaan tadi s ijago m inum teh dari gunung Pa-Gaksan sudah melihat akan kehebatan ilmu pedang yang dimiliki
musuh, kewaspadaan telah dipertingkat dan ia layani
musuhnya sangat hati2. sambil mencekal Teh-koan nya, jagoan tua ini mondar
mandir berkelebat kesana kemari untuk mengajak pihak
musuh main petak. Ilmu meringankan tubuh yang dimiliki Louw Poet Thong
betul2 luar biasa, bukan saja ia dapat meloloskan diri dari
setiap serangan bahkan memaksa Jiak- K ioe- Kiam-Khek harus
berubah air muka saking dongkol dan mangkeinya.
"Breeet..." tiba2 terdengar suara baju tersambar robek,
tahu2 jubah putih yang dikenakan sijago minum teh dari
gunung pa- Gak-san tersambar ujung senjata lawan hingga
terkutung separuh. Makhluk aneh berbentuk bola daging ini betul2 luar biasa,
tampak bagaikan segumpal asap hijau ber-sama2 pedangnya
ia bergelinding kesana kemari sanbil setiap kali berusaha
mencari kelemahan orang untuk mengirim
serangan mematikan. Menjumpai betapa keji dan buasnya gembong iblis ini,
diam2 dalam hati kecil Pa-Gak-Teh-Khek timbul rasa gusar
juga, pikirnya didalam hati: "Kau anggap aku Lauw Poet
Thong benar2 jeri terhadap dirimu?"...".
Karena marah maka mulailah sijago m inum teh dari gunung
Pa Gak-san ini mencari kesempatan untuk mengirim satu
tendangan tanpa bayangan yang sudah tersohor akan
kelihayannya. Dukkk... suatu saat, mendadak ia kirim satu tendangan
kemuka. Tendangan ini bukan saja tanpa bersuara tanpa bayanganbahkan arah yang diancampun tepat dan diluar dugaan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mahluk aneh berbadan bola daging itu tidak menyangka
kalau pihak lawan bisa bertindak begitu, baru saja terdengar
desiran angin tajam menyambar lewat, tahu2 punggungnya
yang tebal sudah termakan oleh tendangan kilat lawan.
Haruslah diketahui dalam tendangannya barusan Pa Gak
Teh Khek sijago minum teh dari gunung Pa Gak san telah
mengerahkan segenap tenaganya yaag disertai hawa sakti
Kim- Kong sinkang ke ujung kakinya, maka bisa di bayangkan
betapa dahsyatnya serangan tersebut.
"Bruuk....." ditengah suara bentrokan yang keras, tidak
ampun lagi tubuh Jiak Kioe Khek yang bulat berisi bagaikan
bola daging itu tertendang mencelat sampai mumbul dua
tombak tingginya ketengah udara.
JILID 11 HAL. 36 S/D 37 HILANG
diatas batok kepala lawan membuat Jiak Kioe Kiam- Khek
segera merasakan kepalanya pusing tujuh keliling dan hampir
saja tidak sanggup bangun.
Bagaimanapun juga dia masih cukup kosen, laksana kilat
badannya bergelinding diatas tanah dan loncat balik ketempat
semula. Bunga pedang segera tersebar memenuhi angkasa, jurus
serangan yang dilancarkan semakin aneh dan dahsyat.
Dalam pada itu Pa-Gak Teh- Khek sendiripun tidak
memperoleh banyak keuntungan dari tendangan keras lawan
keras tersebut, secara lapat2 ia rasakan ujung kakinya jadi
sakit sehingga sepasang-alisnya segera berkerut kencang2.
sepasang tangannya segera bertolak pinggang dengan
memakai ilmu "Boe-Im-Hoei-Kiak" atau Kaki Terbang tanpa
Bayangan yang terdiri dari seratus gerakan, sepasang kakinya
mengirim tendangan kilat berantai.
Jiak- Kioe Kiam-Khek mandah tubuhnya di buat bal2an oleh
pihak lawan tanpa mengurangi daya pental tubrukannya, ia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
selalu saja bergelinding kesana kemari sambil me lepaskan,
babatan pedang yang dahsyat dan rapat....
Pa-Gak Teh- Khek yang harus mengirim tendangan berantai
tiada hentinya setelah bergebrak beberapa puluh jurus
keringat mulai mengucur keluar membasahi keningnya,
kembali ia membumbung dua tombak tingginya ketengah
udara. Jiak- Kioe Kiam-Khek tidak mau kasih kesempatan bagi
lawannya untuk mengatur pernapasan, sambil menempel
permukaan tanah dia me luncur kemuka dan berkelejit
keangkasa membawa desiran angin tajam yang maha
dahsyat... sementara itu siauw-Bin Loo-sat Poei Hong yang menonton
jalannya pertarungan dari sisi kalanganjadi kuatir bagi
keselamatan orang tua itu, kepada Hoo Thian Heng segera
bisiknya: "Engkoh Heng, makhluk aneh ini sukar sekali dilawan,
bilamana kita mengulur waktu lebih lama lagi jangan2 Pa-Gak
Teh-Khek cianpwee akan kehabisan tenaga dan terluka
ditangan siluman tersebut.
Aku lihat ilmu pukulan yang bagaimana lihaypun sukar
untuk menjebolkan kekebalan badannya yang tahan ditendang
maupun digebuk kecuali ilmu jari Kan-Koen-Ciemu ".
Hoo Thian Heng mengangguk, ia segera ambil keluar
seruling kumala serta kipas emasnya, kemudian kepada jago
minum teh dari gunung Pa-Gak yang masih berada ditengah
udara serunya: "cianpwee seandainya kau sudah tiada kegembiraan untuk
bermain bola lagi, mari turunlah kebawah untuk minum
beberapa cawan air teh, serahkan saja siluman bola daging itu
kepadaku agar boanpweepun bisaikut bermain sepak bola ".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Menggunakan kesempatan dikala makhluk bola daging itu
sedang bergelinding datang .... sreeet seruling kuma lanya
dibabat keluar dengan jurus "Kang-shia-Lok-Bwee" atau bunga
Bwee berguguran dikota sungai.
Pedang lemas lawan segera tertotok telak. diikuti
pergelangan kanannya menekan kebawah, serentetan cahaya
emas bagaikan gulungan ombak ditengah hembusan taupan
menghantar kedepan membuat tubuh bola daging itu
tergulung dan mencelat sejauh beberapa tombak.
Hoo Thian Heng tidak berhenti sampai disitu saja, kembali
tubuhnya berkelebat ke muka menyongsong datangnya
serangan pedang lawan yang aneh, maka berlangsunglah
suatu pertempuran sengit antara dua orang jago lihay ini.
Kioe Ek tidak menyangka kalau pemuda sastrawan yang
berada dihadapannya telah dididik oleh sipedagang kosen dari
Lam-hay sehingga begitu lihay dan kosen, diam2 alisnya
berkerut, pikirnya: "Muridnya saja sudah begini lihay, bisa dibayangkan betapa
sulitnya memusuhi sang guru. Aaai... rupanya selama hidup
aku tak akan berhasil lagi untuk membalas sakit hatikupada
masa silam ". Runtuhlah semangat makhluk aneh ini karena kecewa
danputus asa. Kendati begitu, pedang lemas berwarna peraknya tidak
berhenti menyerang bahkan jurus2 serangan yang dilontarkan
semakin dahsyat, pikirnya didalam hati:
"Apabila pada malam-ini aku tak bisa meringkus seorang
bocah macam ini, sehingga kejadian ini sampai tersiar didalam
dunia persilatan, apakah aku masih punya muka untuk
berjumpa dengan orang ?"?".
Berpikir sampai disitu, gerakan pedang ditangannya
berputar semakin gencar. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tampaklah seluruh angkasa penuh dengan kibaran bunga2
pedang serta cahaya emas yang berkilauan, pertarungan kian
lama kian bertambah sengit.
Diam2 siauw-Bin-Loo-sat melirik sekejap kesekeliling
kalangan, ia lihat Pa-Gak-Teh-Khek sedang ber-cakap2 dengan
soat-san sin-Nie serta Thian-Hoe Cioe-sian sedang para iblis
lainnya pusatkan seluruh perhatian ketengah kalangan, diam2
hatinya jadi gelisah sehingga men-depak2kan kakinya
ketanah. "Sungguh tolol manusia ini" pikirnya didalam hati "Kenapa
ilmu jari sakti Kan-Goan-cienya belum juga dipergunakan".
Rupanya sikakek huncwee dari gunung Bong san dapat ikut
merasakan kegelisahan orang, dengan suara lirih segera
hiburnya: "Janganiah ribut atau berisik sehingga memecahkan
perhatiannya, Thian Heng Hian-tit bukanlah seorang manusia
tolol, dia tentu sudah punya-rencana masuk dalam hatinya,
hanya kekejutan saja yang akan dialam i tanpa menjumpai
bahaya". sementara itu sisastrawan berbaju biru Hoo Thian Heng
telah mengeluarkan ilmu langkah Chiet-Ciat-Thay Na-It untuk
melayani musuh nya. Ia berputar mengelilingi tubuh Jiak- Kioe Kiam Khek dari
laut Timur ini sembari setiap saat menyerang dengan kipas
emas serta seruling kuma lanya, serangkaian ilmu seruling
serta ilmu kipas ajaran si Pedagang Kosen dari Lam- Hay
dima inkan sedemikian rupa sampai menunjukkan kehebatan
yang tak terhingga. Meskipun demikian ia belum berhasil juga menembusi
benteng pertahanan hawa pedang lawan.
sianak muda ini tahu bahwa makhluk berbentuk bola
daging ini adalah bekas panglima yang kalah ditangan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
suhunya, dengan kemunculannya kembali dalam dunia
persilatan bisa diduga bahwa ilmu pedangnya pasti sudah
peroleh kemajuan yang amat pesat.
Dengan wataknya yang sombong dan tinggi hati ia tidak
mau segera keluarkan ilmu jari sakti Koan-Goan-Cienya untuk
merobohkan musuh, dalam hati sianak muda itu tetap
berharap agar bisa mengalahkan lawannya hanya dengan
mengandalkan ilmu seruling serta ilmu kipasnya.
siapa sangka ilmu pedang aliran Laut Timur ini betul2 aneh
dan sakti, kendati ia sadah kerahkan segenap kemampuan
yang dimilikinya belum juga mendapatkan hasil yang
diinginkan. Maka ia lantas berpikir:
"seandainya makhluk aneh ini tidak bergebrak lebih dahulu
Ikat Pinggang Kemala Sabuk Kencana Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
melawan jago minum teh dari gunung Pa- Gak-san sehingga
banyak sekali tenaga murninya terbuang, belum tentu aku
pribadi bisa melayani serangannya sampai ratusan jurus. Aai...
buat apa aku harus menuruti adat yang sama sekali tidak
menguntungkan ?". setelah ingatan tersebut berkelebat dalam benaknya,
ambisi yang semula menyelimuti dadanya pun berangsur
menghilang, ia bisa bertempur lebih mantap dan seksama
sehingga dalam sekejap mata dua ratus jurus telah lewat.
makin bertarung Kioe Ek sijago pedang bola daging dari
laut Timur ini semakin terperanjat, ia tercengang bilamana
kenyataan membuktikan bahwa tenaga lweekang dari bocah
muda ini jauh lebih dahsyat daripada Pa- Gak-Teh Khek.
Air muka tiga orang manusia "Hiong-Hoen" dibalik
kerudung hitamnya pun berangsur berubah jadi hijau
membesi, mereka menduga serbuannya malam ini bakal
menderita kekalahan total lagi.
Mendadak tampak "Hiong-Hoen" nomor satu ber-bisik2
disisi telinga "Hlong Hoen" nomor dua serta "Hiong Hoen"
nomor tiga, diikuti ke dua orang itu mengangguk, dari balik
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
matanya memancar keluar cahaya buas yang menggidikkan
hati. siauw-Bin Loo-sat cukup waspada, sejak pengalaman
pahitnya tempo dulu perempuan ini jauh lebih cerdik dan
hati2, mengaksikan ketiga orang gembong iblis itu berbisik2
merencanakan siasat busuk. dengan cepat ia kirim kisikan
kepada oe Lwee sam Khie. Mendapat laporan, sepasang mata Pa Gak Teh Khek segera
mengincer ketiga manusia laknat itu dan mengawasi setiap
gerak geriknya tanpa berkedip.
sementara itu pertarungan yang berlangsung ditengah
kalangan telah mencari pada taraf penentuan antara mati dan
hidup. suatu ketika Jiak Kioe Kiam Khek manusia berbentuk
bola daging itu kerutkan dahinya mendadak tergetar dan
sentilan pedang lemas berwarna keperak2an itu sehingga
berbunyi aneh, cahaya perak tersebar keempat penjuru,
bagaikan gulungan ombak dahsyat ditengah samudra dengan
ganasnya menerjang datang dan membobol pertahanan kipas
serta seruling sastrawan berbaju biru.
Hoo Thian Heng cepat mengegos kesamping diikuti seruling
kumalanya meluncur keluar.
"Kena" Tiba2 ia membentak keras.
Ilmu jari Kun Goan cie dengan berubah jadi desiran angin
tajam laksana kilat menyerang tubuh Jiak Kioe Kiam Khek.
Dikala desiran angin tajam itu menderu ke muka, babatan
pedang lemas lawan telah tiba didepan mata, buru2 pemuda
she Hoo mengegos namun sayang kendati gerakannya cepat
tak urung lengan kirinya kena tersambar juga sehingga terluka
dan darah segur muncrat membasahi tubuh nya.
Cepat2 ia tutup jalan darah diseluruh tubuhnya, lalu
melayang mundur kebelakang.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pada saat yang bersamaan tadi Jiak Kioe Kiam Khek sedang
menyerang dengan jurus mematikan "Hay Kouw seksan" atau
samudra mengering batu menembusi pertahanan lawannya,
tiba-tiba mereka melihat datangnya sesosok bayangan putih
dengan cepat dia melepaskan satu babatan kemuka.
seruling kumaia tersebut dengan sebat kena dipukul pental
namun dengan adanya hadangan tadi maka babatan
pedangnya yang mengancam bagian penting musuhpun
meleset. Ia tidak mau membuang kesempatan dengan percuma
untuk melukai musuh, sang pergelangan segera menekan
kebawah dan pedangnya langsung didorong kemuka.
Baru saja ujung pedangnya menempel di atas lengan kiri
musuh, serentetan desiran angin tajam telah menembusi
dadanya. Kendati gembong iblis ini memiliki tenaga lweekang yang
amat sempurna, tak urung separuh badannya jadi kaku juga
termakan serangan tadi, ia terkesiap. sambil bersuit nyaring
badannya segera melayang pergi dari situ.
Dalam pada itutampak bayangan manusia berkelebat dalam
kalangan, suara suitan berkumandang saling susul menyusul,
dalam sekejap mata tiga puluhan orang berkerudung hitam itu
telah mengundurkan diri semua dari sana.
Kiranya tiga manusia yang menyebut dirinya sebagai
"Hiong Hoen" itu telah menyadari bahwa usahanya untuk
membalas dendam pada malam itu kembali akan menemui
kegagalan, maka direncanakaniah suatu siasat busuk.
Ia titahkan Hiong Hoen nomor satu dengan melindungi
anak buahnya mengundurkan diri lebih dahulu dari sana,
kemudian oleh "Hiong Hoen" nomor dua serta "Hiong Hoen"
nomor tiga secara serentak loncat ketengah udara dan
menyebarkan obat bubuk beracun "sam-Poh T oan-Hoen" atau
tiga langkah Pencabut nyawa keseluruh angkasa.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
seandainya rencana busuk ini bisa berjalan dengan lancar,
maka sekalipun para jago memiliki ilmu silat yang bagaimana
tinggipun tak akan lolos dari bahaya maut.
Untung siauw-Bin Loo-sat Posi Hong berhasil memecahkan
siasat busuk lawan, baru saja "Hiong Hoen" nomor dua dan
"Hiong Hoen" nomor tiga mumbul ketengah udara, laksana
kilat Pa-Gak-Teh-Khek telah mencelat ke angkasa dan
mengirim dua buah tendangan kilat.
Dukk Dukk dengan telak kedua orang gembong iblis itu
kena tertendang hingga mencelat dua tombak jauhnya dari
tempat semula. "Hiong Hoen" nomor dua dan "Hiong Hoen" nomor tiga
menjerit kesakitan, darah panas bergolak dalam rongga
dadanya, hampir saja mereka muntah darah segar, dengan
hati terkesiap kedua orang iblis ini buru2 melarikan diri
suara siutan bergema kian lama kian menjauh dan akhirnya
lenyap dari pandangan, dalam waktu yangamat singkat
kawanan iblis itu sudah mengundurkan diri semua.
Rembulan memancarkan cahayanya ditengah awan, para
jago yang hadir dalam perkampungan Peks In-san-cung
dengan hati lega sama2 masuk kedalam ruangan.
"siauw-Bin Loo-sa tPoei Hong segera menitahkan
pelayannya siauw-Coei untuk mengambil dua stel jubah luar,
satu diberikan kepada sijago minum teh dari gunung Pa-Gak
san dan yang lain untuk Hoo Thian Heng.
seraya membalutkan luka dilengan sianak muda itu, Poei
Hong mengomel terus tiada hentinya dengan wajah kheki:
"Hm penyakit jumawamu kembali kau perlihatkan,
bukankah pepatah kuno sering mengatakan: Tahu keadaan
sendiri tahu keadaan lawan, maka seratus kali bertempur
seratus kali akan menang, kenapa kau layani terus gembong
iblis itu bertarung ?" tanpa mengeluarkan ilmu simpanan ?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
seandainya kau kurang cermat hingga babatan pedang itu
berganti tempat, coba katakan, bagaimanakah pertanggunganjawabmu terhadap aku, adik Coe serta
anak2mu." Hoo Thian Heng menginsyafi betapa cinta dan sayangnya
sang istri terhadap dirinya, timbul rasa menyesal dalam hati
kecilnya, buru2 ia berbisik lirih:
"Ucapan hujlen sedikitpun tidak salah, lain kali siauw-seng
tidak berani berbuat gegabah lagi "
Habis berkata ia perlihatkan muka setan sehingga membuat
isterinya siauw-Bin Loo-sat tertawa cekikikan.
Keesokan harinya soat-san sin-nie, Thian Hoe Cioe-sian
serta Pa-Gak Teh-Khek sama2 berangkat menuju kearah
selatan sedang si kakek huncwee dari gunung Bong-san
dengan membawa dua pucuk surat rahasia dari Hoo Thian
Heng serta Poei Hong berangkat ke lembah Leng-fn-Kok yang
terletak digunung Tay Liang-san untuk me laporkan situasi
dalam Bu lim dewasa ini kepada Boe-Lim jie-seng.
setelan para jago berangkat semua, Hoo-Thian Heng yang
masih menguatirkan terus mati hidupnya "cian Liong Poocu"
Lie K ie Hwie, segera berangkat sendiri menuju kehutan bunga
To untuk melakukan pemeriksaan yang seksama, dari hasil
penyelidikan yang diperoleh ia menganggap bahwa kemungkinan Lie Kie Hwie ditawan musuh jauh lebih besar
dari pada dibunuh. Maka setelah berunding dengan kedua orang isterinya, ia
mengambil keputusan untuk terjunkan diri kedalam dunia
persilatan sambil secara diam2 mencari tahu jejak To-Bin
Yauw-Hoo atau siluman Rase berwajah bunga To Hoan so-so
dan berusaha menolong Lie K ie Hwie sang Poocu dari benteng
cian Liong Po lolos dari mara bahaya.
Untuk berjaga2 dan menghindarkan diri dari segala hal
yang tidak diinginkan terutama sekali atas kembalinya para
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
iblis untuk bikin keonaran, Tonghong Beng Coe dengan
membawa putranya pindah ke gedung sebelah Timur dimana
Poei Hong mendapat tugas mtuk menjaga serta melindungi
keselamatannya. Beberapa hari kemudian para jago menemukan bahwasanya perkampungan Pek-In-san cung yang pernah
dibuat kumpulpara orang gagah berada dalam keadaan sunyi
senyap. pintu besar tertutup rapat dan tiada sesosok
bayangan manusiapun terlihat berlalu lalang di sana kecuali
tiga lima orang pelayan yang mendapat tugas untuk menjaga
keamanan perka mpungan tersebut.
Apa sebenarnya yang terjadi ?" tiada seorang manusiapun
yang tahu, mereka hanya men-duga2 saja apa yang telah
menimpa di perkampungan itu.
-000O000- BULAN empat telah tiba, ditengah musim panas yang
hangat tumbuhan tampak rimbun dan menghijau dimana2.
pohon Liu bergoyang tertiup angin, bunga beraneka warna
menyiarkan bau harum yang semerbak.
Saat itu lohor telah menjelang, diatas jalan raya yang
menghubungkan propinsi ouw-lam dengan Kioe-cioe tampak
muncul dua orang penunggang kuda, diatas kuda duduklah
sepasang muda-mudi yang ganteng dan cantik jelita, usia
mereka sangat muda dan kuda tunggangan merekapun
merupakan sepasang kuda jempolan yang jarang ditemui
dikoiong langit. Gadis cantik, pemuda gagah ditambah pula dengan
sepasang kuda jempolan, sepanjang
JILID 11 HAL. 54 S/D 55 HfLANG
ouw- Lam merupakan bukit yang membujur sampai beratus-2 kilometer panjangnya, bukit yang membentang
disebelah Barat merupakan yang tertinggi dan berhubungan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dengan dataran tinggi In Lam serta Koei-cioe. sedangkan
sebelah utara berhubungan dengan dataran rendah yang
mana terdapat telaga Tong-Teng ouw, pemandangan alamnya
indah sedang tanahnya subur. Arah yang dituju kedua orang
muda mudi ini bukan lain adalah telaga Tong Teng ouw.
Dari suhunya bukan saja mereka memperoleh sepasang
kuda Giok Say -Goe yang dapat melakukan perjalanan seribu li
dalam sehari, merekapun dapatkan dua macam benda mustika
yang jauh lebih berharga, yakni selembar ikat pinggang
kumala serta sebilah pedang pendek.
Pedang itu panjangnya ada satu depa lebih empat coen,
warnanya merah darah dan cahaya pedang akan mencapai
dua depa jauhnya apabila diputar diangkasa, karena
merupakan senjata penakluk iblis dari sakyamuni pada masa
yang silam maka pedang itu dinamakan pedang Muni Kiam.
Sebaliknya ikat pinggang kumala tersebut walaupun cuma
sepertiga dari ikat pinggang milik Siauw Bin Loo sat namun
memancarkan cahaya yang cemerlang bahkan secara lapat2
menyiarkan bau harum yang semerbak.
Menurut kabar yang tersiar katanya ikat pinggang itu bisa
digunakan uutuk memunahkan pelbagai macam racun, sebab
ikat pinggang tadi telah direndam dengan kayu harum liur
naga serta Lan si berusia ribuan tahun selama enam puluh
tahun lebih oleh pouwsat tua tadi tidak aneh kalau benda ini
merupakan benda mustika. Menurut keadaan yang umum. pedang mustika harus
dihadiahkan untuk pendekar dan ikat pinggang untuk gadis
cantik, tetapi berhubung nona Wan Hiang begitu menyukai
pedang Muni Kiam sedang Gong Yu tidak ingin menampik
permintaannya maka akhirnya pedang itu didapatkan wan
Hiang sedang Gong Yu membawa ikat pinggang.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Begitulah perjalanan dilakukan dengan penuh riang
gembira, tiada kegentaran atau rasa takut menyelimuti wajah
mereka. Hari ini mereka telah memasuki kota Siang Hiang, kendati
sang surya belum condong ke barat, namun berhubung Gong
Yu takut adik Wan Hiang-nya lelah maka ia usulkan untuk
beristirahat disebuah rumah penginapan.
Tatkala sang pelayan menjumpai kehadiran dua orang
tamu agung itu, buru2 ia maju menarik tali les sambil
bongkokkan badan berseru: "silahkan khek-koan beristirahat
dalam penginapan kami".
Menyaksikan lagak tengik jongos itu kontan Lie Wan Hiang
kerutkan alisnya, Teeer... pergelangannya bergetar dan
cambuk tadi langsung membabat tubuh pelayan tersebut.
Pelayan itu jadi terperanjat, buru2 ia lepaskan tali les kuda
itu sambil merangkak bangUn dari atas tanah, pikirnya dalam
Ikat Pinggang Kemala Sabuk Kencana Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
hati sambil menatap wajah nona itu dengan sinar mata
mendelong: "Kenapa orang2 yang menginap dalam rumah penginapan
ini pada hari belakang selalu saja manusia buas ?" sehingga
gadis cantik macam diapun begitu galak".
Belum habis ia berpikir, sang pemuda yang mendampingi
gadis itu telah melayang turun dari kudanya.
"Kenapa berdiri mendelong terus disitu?"" ayoh cepat bawa
kuda ini kekandang dan kasih makan sampai kenyang,"
serentetan suara yang merdu bagaikan kicauan burung nuri
berkumandang memecahkan kesunyian, begitu empuk dan
enak suaranya sampai membuat badan jadi syurr-syuuran.
Dengan rasa takut pelayan itu buru2 maju dengar, badan
sempoyongan, melihat pelayan itu takut kembali nona manis
itu tertawa cekikikan. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sang pelayan tidak berani tinggal lebih lama lagi disitu,
buru2 ia tuntun kedua ekor kuda tadi dan segera berlalu.
"Aaaa adik Wan terlalu dimanjakan suhunya sehingga
tabiatnya jadi jelek" pikir Gong Yu dalam hatinya. "Dengan
watak seperti ini mana ia dapat melakukan perjalanan dalam
dunia persilatan?" Maka ia lantas berseru: "Adik Wan-.."
Lie Wan Hiang berpaling sambil me lotot, Gong Yu jadi
keder dan segera telan kembali perkataan yang hendak
meluncur keluar itu. Akhirnya dengan mulut membungkam kedua orang itu
berjalan menuju keruang dalam, di mana sipengusaha
penginapan sedang asyik membaca buku cerita "see-Yoe?",
saking tegangnya dia membaca sampai suara ribut2 diluar tak
terdengar olehnya. Melihat sikap pengurus rumah perginapan itu, Lie Wan
Hiang semakin dongkol, tidak tanggung2 lagi cambuknva
segera diayun kemuka. Teeer Teeer... dua cambukan dahsyat merobek buku tamu
yang ada diatas meja hingga berhamburan keangkasa.
Pengurus itu jadi kaget, buru2 ia bangun bercjiri seraya
menjura: "ooouw... kiranya Lie-hiap telah berkunjung kerumah
penginapan kami, tempat kami merupakan rumah penginapan
kelas satu, kamarnya paling bersih dan harganya murah ".
senang hati Wan Hiang me lihat sikap ramah pengurus
rumah penginapan ini, timbul rasa simpatik dalam hatinya
maka ia lantas tersenyum dan mengangguk, cambukpun tidak
diayun kembali. Dengan dipimpin pengurus rumah penginapan itu masuklah
mereka menuju kekamar sebelah utara, ruangan itu bersih
cuma kurang menyenangkan maka Gong Yu kembali berpikir:
"Wan-moay pasti tak akan senang dengan kamar ini ".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
siapa tahu dugaannya ternyata meleset, bukankah
menampik nona itu malah berseru memuji, dengan sendirinya
Gong Yu tidak berani komentar lagi.
Demikianiah setelah cuci muka dengan air panas masing2
lantas naik kepembaringan untuk beristirahat.
Dikala Gong Yu hampir terlelap dalam tidurnya, mendadak
Wan Hiang loncat bangun sambil menghantam dada pemuda
itu berulang kali, serunya manja:
"Engkoh jahat, apa kau sudah lupa dengan pesan suhu?""
bukankah beliau suruh kau baik2 merawat diriku?"" kenapa
kau bikin aku saban hari harus marah, dongkol dan menahan
lapar" "Aduuh... hampir saja aku lupa..." seru Gong Yu tertahan,
belum selesai ia berseru, suara gerutu gadis itu sudah datang
ber-tubi2. Gong Yu tak bisa berbuat lain kecuali tertawa kemudian
merangkul pinggangnya, ditarik dan dipeluk erat2, sepasang
bibirnya langsung ditempelkan keatas bibir gadis itu.
"Ehmm..." Lie Wan Hiang menggeliat kegirangan- mulutpun
lantas membungkam dalam seribu bahasa.
Ketika kedua orang itu keluar dari kamarnya, malam telah
tiba, sang pelayan jauh2 segera menyingkir ketika melihat
gadis itu menampakkan diri
Lie Wan Hiang berdua langsung menuju ke hadapan
pengurus penginapan, terdengar nona itu berseru:
"Hey...rumah makan mana yang terbaik dalam kota siangHiang ini "..".
"ooh...soal ini ?"..." sambil garuk2 kepala untuk beberapa
saat la manya pengurus rumah penginapan itu tak sanggup
menjawab. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Gong Yu tahu kesulitan orang, maka dari samping dia
cepat2 kasih kisikan: "Nah, katakanlah rumah makan dari
propinsi manakah yang paling bagus ?"...".
Wan Hiang gemas karena pemuda itu banyak usil mulut, ia
kerling sekejap kearahnya dengan mata melotot.
Gong Yu tersenyum, ia tidak berbicara lagi.
Dalam pada itu sang pengurus berpikir se-bentar lalu
menjawab: "Banyak orang menyukai masakan dari propinsi su-Chwan,
bagaimana menurut pendapat nona ?".
Lie Wan Hiang memang belum pernah mencicipi masakan
su-Chwan maka mendengar perkataan tersebut ia segera
bersorak kegirangan, sedikit ujung kakinya menutul permukaan tanah bagaikan seekor burung walet ia sudah
loncat keluar dari ruangan tersebut.
Melihat kelihayan orang, sang pelayan menjulurkan
lidahnya seraya berseru didalam hati:
"Aduuh mak, untung aku tidak sampai bikin onar
dihadapannya....". Dengan membawa Lie Wan Hiang, berangkatlah Gong Yu
menuju kerumah makan "siokJie", dimana ia pesan lima
macam sayur dan satu macam kuah.
sayur2 itu semuanya pakai merica, sudah tentu Lie Wan
Hiang dibikin kepedasan sampai air matapun ikut meleleh
keluar. "Ehm...sayur su-chwan benar2 paling sedap dikolong
langit" Terdengar ia me muji tiada hentinya.
"Dimana letak kesedapannya ?"
"sebab mengandung lima macam sari yang lezat."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Gong Yu mengangguk perlahan, kemudian berpaling kelain
arah, mendadak ia saksikan sepasang mata sedang mengintip
mereka berdua, rupanya orang itu sedang memperhatikan
gerak gerik mereka dan raut wajah orang tadi terasa sangat
dikenal olehnya, cuma untuk beberapa saat ia tak dapat
memperoleh jawaban siapakah dla, tanpa terasa pemuda kita
mendengus dingin. Lie Wan Hiang yang mendengar dengusan tersebut segera
menyalahkan artinya, dia mengira Gong Yu sedang mangkel
terhadap dirinya, air mukanya kontan berubah, sambil bangkit
berdiri segera lari turun kebawah loteng.
-00000000- Jilid 12 GONG YU salah mengartikan sikap s igadis itu. dikiranya Lie
Wan Hiang telah menemukan suatu kejadian yang
mencurigakan hati, buru2 ia bereskan rekening dan menyusul
keluar, namun tatkala ia tiba diluar bayangan nona itu sudah
lenyap tak berbekas. Hatinya jadi gelisah, dengan kecepatan paling tinggi ia
kembali kerumah penginapan namun disitu tak dijumpai
seorang manusiapun hal ini membuat Gong Yu semakin
gelisah. Sekarang dia baru mengerti apa sebabnya gadis itu berlalu,
tentu Wan Hiang mendongkol terhadap dirinya.
Ia lantas mendepakkan kakinya keatas tanah dan
bergumam tiada hentinya. "Wan-moay, kau telah salah paham tadi Sewaktu ada
dirumah makan aku bukan lagi mendengus karena marah
terhadap dirimu, aku mendengus karena menemukan ada
orang seda mengawasi gerak gerik kita berdua ..."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Baru saja ia menyelesaikan kata katanya, mendadak
terdengar gelak tertawa berkumandang dari atas tiang
penglari, begitu mendadak munculnya suara itu membuat
Gong Yu jadi amat terperanjat.
Namun dengan cepat ia dapat kenali suara siapakah gelak
tertawa barusan, segera ia bersorak kegirangan.
"Adik Wan " serunya. "Bagaikan selembar daun kering Lie
Wan Hiang melayang turun keatas tanah tanpa mengeluarkan
sedikit suarapun. Dengan cepat Gang Y u menyongsong kedatangan dara itu
dan iapun segera menccritakan apa yang dilihatnya sewaktu
ada dirumah makan "SiokJie " tadi.
Mendengar, penuturan tersebut sepasang alis Lie Wan
Hiang kontan melentik, dengan mata melotot dan bibir
mencibir ia cabut keluar pedang pendeknya dari sarung,
cahaya merah yang tajam segera berkilauan menerangi
seluruh ruangan. "Hmmm barang siapa yang berani menoari gara2 dengan
kita berdua, silahkan dia rasakan bagaimana tajamnya pedang
Muni K iam ini..." "Budak ingusan, jangan omong besar".
serentetan suara yang amat dingin berkumandang masuk
dari luar jendela kamar. Mendengar suara itu, sepasang muda mudi ini membentak
berbareng kemudian dengan kerahkan ilmu meringankan
tubuh "Cia Hong Leng Im" atau menunggang angin
membonceng awan laksana kilat mereka melayang keluar dari
ruangan kamar. siapa sangka pihak lawanpun bukan manusia sembarangan,
dalam sekejap mata itu pula jejak2nya telah lenyap tak
berbekas, ia tidak pergi jauh sebaliknya Cuma bersembunyi
ditempai kegelapan saja. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Melihat jejak musuhnya lenyap. Lie Wan Hiang semakin
naik pitam, dalam hati ia bersumpah akan membacok tubuh
orang itu sebanyak tiga kali bila keCandak nanti.
Bibirnya dicibirkan tinggi2, sekali enjot badan ia loncat
keatas atap dan dari situ dia periksa keadaan disekelilingaya
tampak sesosok bayangan manusia bagaikan gulungan asap
sedang berlari menuju kearah pagoda Jie It Teng dibawah
sorotan sinar rembulan. Jarak orang itu-sudah mencapai ratusan tombak dari
mereka berdua, namun Lie Wan Hiang tidak mau menyudahi
begitu saja ia bersuit nyaring, disusul berkelebatnya sesosok
bayangan hijau menuju kearah depan.
sebenarnya Gong Yu ingin menghalangi niat dara tersebut
namun tidak sempat lagi karena gadis itu sudah keburu pergi.
Ia sadar betapa licik dan berbahanya dunia persilatan,
diatas manusia masih ada manusia takut sampai terjadi apa2
atas diri dara itu. maka buru2 ia mengejar.
Dalam pada itu orang yang berlari didepan tidak langsung
bersembunyi dibalik hutan yang membentang dihadapan
mereka, sebalinya malah sengaja ambil jalan besar untuk
berlari tiada hentinya, kendati Wan Hiang tiada berpengalaman segera sadarlah dia bahwa dibalik perbuatan
orang itu pasti terselip siasat licik.
Dasarnya ia memang memiliki ilmu meringankan tubuh
yang amat sempurna, begitu ingatan tadi berkelebat dalam
benaknya sang badan lantas bergerak makin cepat hingga
jaraknya tinggal lima puluh tombak.
Mendadak orang yang berada didepan itu menoleh, tatkala
dijumpainya sang nona mengejar laksana titiran bintang
dilangit, ia jadi terperanjat, tenaganya dikempos dan gerak
larinya semakin cepat. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tampaklah jarak diatara kedua orang itu makin lama
semakin dekat,alis orang itu berkerut semakin kencang.
Mendadak ia loncat ke samping, seraya putar badan sepasang
telapaknya didorong kemuka berbareng memakai jurus "sianCoan-Kan-Koen" atau Memutar balik dunia.
Angin pukulan men-deru2 bagaikan gulungan ombak
ditengah samudra, tidak ampun lagi segera melanda bayangan
tubuh sang gadis yang sedang mengejar dari belakang.
Lie Wan Hiang membentak ngaring, sepasang kakinya
menjejak tanah dan segera loncat lima depa ketengah
angkasa, setelah membiarkan angin pukulan menyambar
lewat dari bawah kakinya pedang Muni-Kiam yang memancarkan cahaya
tajam segera membelah angkasa mengancam tubuh lawan.
Merasakan datangnya ancaman, orang itu tertegun diikuti
ia berseru kaget. cepat2 badannya dibuang kebelakang
kemudian dengan gerakan "Yan chin Cap-Pwee-Hoan" atau
Yan-Chin bersalto delapan belas kalii....Pluuung.". badannya
tercebur kedalam sungai. Memandang air sungai yang
mengalir deras Lie Wan Hiang meludah ketanah dan berderu:
"Hemm sekarang buktinya, siapa yang tekebur dan omong
besar"..." Belum habis ia berseru, Gong Yu telah menyusul
datang seraya mempcringatkan. "Adik Wan-kita terkena s iasat
memancing harimau turun gunung..,."
Pada saat itulah dari tempat kejauhan terdengar suara
ringkikkan kuda berkumandang datang.
Lie Wan Hiang jadi kheki bercampur mendongkol, dengan
gemas ia melotot sekejap ke arah Gong Yu kemudian tanpa
mengucapkan sepatah katapun ia putar badan dan lari balik
melalui jalan semula. Jarak antara telaga Jiet-It-Teng sampai kota siang- Hiang
paling sediklt ada tiga puluh liejauhnya, sekalipun mereka
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
berdua memiliki sayappun tak mungkin bisa sampai ditempat
tujuan dalam sekejap mata.
Ikat Pinggang Kemala Sabuk Kencana Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Mendengar kedua ekor kuda jempolannya meringkik tiada
hentinya, Lie Wan Hiang merasa sangat gelisah, lebih-lebih
Gong Yu- yang bertanggung jawab atas keselamatan adiknya
serta kedua ekor kuda tadi, ilmu meringankan tubuh
menunggang angin membonceng mega dikerahkan sampai
pada puncaknya hingga hanya nampak dua titik cahaya kilat
meluncur ditengah jalan. Belum sempat mereka masuk kedalam kota, terdengar
suara ringkikan kuda mereka telah berkumandang-lagi dari
tempat kejauhan, kali ini suara itu berasa l dari arah Baratdaya. Mendengar itu sepasang muda-mudi inipun berputar arah,
dengan memecahkan diri jadi dua bagian mereka mengapung
dari dua arah yang berlawanan.
Kiranya orang yang mencuri kuda jempolan milik Gong Yu
berdua bukan lain adalah Kiong-Lay sam Kiat atau tiga
manusia gagah dari partai Kiong Lang yang sudah tersohor
dalam dunia persilatan. orang munculkan diri untuk memancing pergi Gong Yu
berdua bukan lain adalah Kun-Keon-Ciang si telapak jagad
Poei seng, sedang kan orang yang turun tangan mencuri
kedua ekor kuda jempolan itu sudah tentu bukan lain adalah
Boe-Tek-sin-Koen atau si kepalan sakti tanpa tandingan Tie
Kong cuan serta In-Tiong-Gan atau "si walet ditengah mega
Khong It Hoei. seperti diketahui Kiong-Lay samKiat bukanlah manusia
bangsa kurcaci yang suka mencuri barang milik orang lain,
tapi apa sebabnya untuk kali ini mereka telah melakukan
perbuatan yang sangat memalukan itu?"
Dibalik peristiwa itu sebenarnya terselip suatu kejadian
yang maha besar. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
In-Tiong-Gau atau siburung walet ditengah mega Khong It
Hoei adalah keponakan dan it Bok cinjien itu ciangbunjien dari
partai Kiong- Lay-Pay bukan saja punya tabiat yang jelek dan
licik, diapun gemar sekali akan pipi licin alias perempuan.
Nasehat dari suhengnya sin- Keen Bu-Tek-Tie Keng cuan
serta Kan Keen-Ciang Poei-seng sama sekali tidak digubris,
sebaliknya mereka yang jadi suhengnya tidak berani bertindak
terlalu berlebihan mengingat betapa sayangnya suhu mereka
pada masa yang lampau. sekalipun begitu, belum pernah sute
mereka ini melakukan pcrbuatan jahat yang menyolok mata.
suatu ketika kedua orang suhengnya menemukan
bahwasanya Khong It Hoei telah mempolesi ujung senjata
Poan-Kean-Pitnya dengan racun, mereka anggap perbuatan
itu bukanlah tindakan seorang pendekar sejati.
sudah tentu Khong it Hoei lantas mengajukan alasan2nya
yang dirasakan masuk diakal untuk menangkis semua tuduhan
suhengnya. sin-Keen-Bu-Tek maupun Kan Keen ciang tidak
pandai berbicara, kendati dalam hati merasa ada sesuatu yang
tidak beres dibalik kejadian itu namun merekapun tak dapat
mengutarakan-dimanakah letak ketidak benaran perbuatan
sutenya ini maka terpaksa mereka biarkan kejadian itu lewat
dengan begitu saja. Beberapa tahun kemudian, karena suatu urusan Khong it
Hoei siburung walet ditengah mega ini harus berangkat kaPropinsi s iam-say utara, pada suatu kesempatan ia berkenalan
dengan Mo Yoe Y auw isteri Im-Yang-sioe su dan jatuh cinta,
secara diam2 maka dilangsungkannya suatu hubungan cinta
gelap tanpa sepengetahuan siapapun juga.
Akhirnya atas bujukan Mo Yoe Yauw yang setiap hari
merayu dan melelehkan hati pemuda itu, masuklah Khong It
Hoei jadi anggota perkumpulan Im-Yang-Kauw.
Im-Yang siusu In Tlong Kian sendiri adalah seorang
manusia yang berambisi besar, sekalipun isterinya main
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
serong dengan manusia dari partai Kiong-Lay Pay ini, namun
ia tetap berlagak pilon, namun secara diam2 ia berusaha
untuk menarik Kiong-lay sam-kiat masukjadi anggota
perkumpulannya. Dan terakhir dalam suatu pertempuran sengit diatas tebing
Pek Yan Gay, sang ketua dari perkumpulan Im- yang Kauw ini
kena dihantam siauw Bin Loo-sat hingga terjungkel ke dalam
jurang yang sangat dalam.
Janda Im- yang Kauwcu, Mo You Yauw lah yang pegang
tumpuk pimpinan atas seluruh anggota perkumpulan lm Yang
Kauw, menggunakan kesempatan yang sangat baik ini Khong
Pedang Kayu Harum 9 Heng Thian Siau To Karya Liang Ie Shen Pendekar Sadis 18
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama