Ceritasilat Novel Online

Rajawali Sakti Langit Selatan 15

Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long Bagian 15


"Bisakah Taihiap menolongku?" "Jika memang beralasan
dalam batas2 kemampuanku, tentu aku bersedia untuk
membantumu....." "Tadi." kata tojin itu ragu2, "Taihiap telah melihat betapa aku dirubuhkan Siauw-enghiong itu...maka bisakah Taihiap memberikan petunjuk yang berharga, dimanakah letak
kesalahan dan letak kekurangan sempurna dalam
mempertahankan diriku...?"
Yo Ko telah tersenyum, "Sebetulnya kepandaianmu telah cukup hanya yang kurang pengertian dan yang paling pokok sekali, engkau jangan disertai oleh hawa amarah saja bila bertempur, karena akan merugikan engkau sendiri, dengan mengikuti hawa amarah, penasaran atau mendongkol, engkau telah kehilangan separoh dari ilmumu ! Dari jalan Pang membelok kejalan Tu, dan dari jalan Tu menuju lurus kejalan Lin, dan menyusul jalan Kong, Pat dan Cie."
Mendengar keterangan Sin Tiauw Taihiap seperti itu,
tampak muka tojin itu jadi pucat, dia tampaknya terkejut bercampur girang.
Cepat sekali tojin itu telah menekuk kedua kakinya, dia telah berlutut dlhadapan Yo Ko lagi.
"Terima kasih banyak atas nasehat2 yang diberikan, oleh taihiap ... aku baru mengetahui dimana letak
kesalahanku...terima kasih Taihiap aku minta diri."
Dan setelah berkata begitu, tampak tojin itu telah memberi hormat sekali lagi kepada Yo Ko, kemudian kepada yang lainnya barulah dia memutar tubuhnya untuk berlalu.
Yo Him heran, dia melihat ayahnya hanya menyebutkan
jalan2 Tu, Kong,Pat, Cie dan yang lain2nya, tetapi tojin itu jadi girang bukan main, karena ingin mengetahuinya, maka Yo
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Him telah menanyakan kepada ayahnya, apakah
sesungguhnya yang diberitahukan Yo Ko itu.
Yo Ko tertawa, dia bilang :
"Sebetulnya aku hanya memberikan kunci ilmu silatnya itu, yaitu menurut jalan2 patkwa, dimana jika dia bisa menguasai dan mengenal jalan patkwa itu secara baik, tentu dia akan bertambah ilmunya menjadi dua kali lipat, dan jika tadi sebelumnya dia telah mengerti jalan2 Tu, Kong, dan Pat itu belum tentu engkau bisa menjatuhkannya !
Yo Him meleletkan lidahnya. "Untung saja tadi aku tidak sampai dihajar babak belur olehnya . . . !"
Yang lainnya jadi tertawa juga. Mereka telah melanjutkan makannya kembali.
Selesai bersantap, mereka lalu mencari rumah penginapan.
Dikota ini mereka, bermalam selama dua hari.
Setelah itu mereka melanjutkan pula perjalanannya dengan mempergunakan jalan darat, kuda mereka dapat berlari cepat sekali.
Hanya empat bulan saja, kemudian mereka telah tiba dikaki gunung Kun Lun San.
Yo Ko mengangkat kepalanya mengawasi puncak gunung
yang tinggi itu dia menghela napas.,
"Jika memang Liongjie binasa digunung ini, betapa
remuknya hatiku !" Dia telah melahirkan seorang anak
untukku, tetapi dia menghilang tidak keruan paran. Inilah peristiwa yang harus diselidiki baik2. Mudah2an saja Liongjie dalam keadaan sehat2.
Melihat puncak gunung itu, Yo Him lalu mengangkat
tangannya menunjuk kearah puncak gunung itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Thia (ayah), dipuncak gunung itu terdapat sebuah kuil disitu banyak murid-muridnya. Tetapi waktu aku belum turun gunung dan masih kecil sekali, aku telah menyaksikan pembunuhan besar2an, seluruh penghuni kuil itu telah
dibinasakan oleh beberapa orang jahat. Salah seorang diantara mereka terdapat seorang pendeta yang kepalanya memakai kuncung "
Setelah berkata begitu. Y o Him menceritakan apa yang dialaminya waktu kecil.
Mendengar cerita dan gambaran mengenai pendeta mongol itu, tubuh Yo Ko gemetar dan tangan kanannya telah
digerakkan untukmemukul batu yang ada didekatnya.
"Brukkk" batu itu telah hancur.
"Memang dia. Memang dia ! sudah kuduga" berseru Yo Ko.
Yang lainnya jadi terkejut melihat sikap Yo Ko, mereka memandang Yo Ko dengan sorot mata bertanya2.
Yo Him sendiri tidak bisa menahan perasaan ingin tahunya, dia telah bertanya : "Thia kenapa kau ?"
"memang aku telah duga pembunuh dan penculik ibumu
adalah dia" kata Yo Ko
"Dia " Siapa ?" tanya Yo Him.
"Pendeta Mongolia itu....!"
"Mengapa ayah mengetahuinya?"
,,Dia adalah Tiat To Hoat-ong, justru waktu dia menculik ibumu. dia telah bersembunyi dari kejaran kami. Dan tentunya digunung Kun Lun San ini terjadi sesuatu yang tidak disangka oleh pendeta itu, yang menyebabkan ibumu lolos dan bisa melahirkan engkau tetapi mengapa hanya engkau sendiri, sedangkan ibumu tidak muncul " Jika dia masih hidup, tentu dia akan berusaha mencariku .tapi ahhh, Liong jie
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bagaimanakah sesungguhnya nasibmu .... !" dan setelah berkata begitu Yo Ko menitikkan dua butir air mata.
"Sudahlah ayah .... mari kita mendaki gunung ini. Mungkin sore nanti kita baru sampai !" kata Yo Him, berusaha untuk mengalihkan kesedihan ayahnya.
Yo Ko hanya mengangguk. Begitulah mereka berempat
mendaki gunung Kun Lun San.
Yo Ko berjalan perlahan, matanya memandang
kesekelilingnya dan dia telah melihatnya betapapun juga pemandangan di Kun Lun ini sangat menarik hati. Se
tidak2nya telah mengurangi kesedihan hatinya.
Menjelang sore hari mereka tiba disebuah kuil yang sudah tidak terurus lagi.
Yo Ko mengerutkan alisnya
Inilah kuil kun Lun Sie pusat dari perguruan silat Kun Lun Pay. Tetapi menurut engkau bahwa, semua penghuni ini telah dibinasakan oleh pendeta jahat itu ber sama kawan2nya?"
"Benar ayah....."
"Aneh sekali....Kun Kun Pai sebetulnya merupakan pintu perguruan yang tua dan memiliki banyak sekali anak muridnya yang memiliki kepandaian tinggi, menjadi tokoh2 rimba persilatan. Apakah si pendeta dan kawan2nya itu memang memiliki kepandaian yang tinggi sekali, sehingga mereka telah berhasil membasmi Kun Lun Pai?"
Waktu menggumam begitu, Yo Ko melangkah terus
mendekati pintu gerbang kuil itu.
Matanya yang tajam telah melihat sesuatu didekat pintu gerbang itu.
Cepat2 Yo Ko telah mengambil barang itu, Yo Him dan
yang lainnya jadi heran, mereka telah menghampiri untuk melihatnya benda apa yang diambil Sin Tiauw Taihiap.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ternyata barang yang diambil oleh Sin Tiauw Taihiap Yo Ko tidak lain dari sebuah gelang emas yang berukuran cukup besar.
Mata Yo Ko jadi berair dan menitikkan air mata, karena dia telah mengenali gelang itu.
"Inilah gelang milik ibumu !" kata Yo Ko dengan suara terperanjat.
Yo Him dan yang lainnya jadi terkejut, mereka, sampai mengeluarkan suara seruan tertahan.
Sedangkan Yo Him yang telah menerima gelang itu dan
mengamat2inya, tidak bisa mempertahankan kesedihan
hatinya, dia telah menangis meng gerung2 sambil menciumi gelang emas itu, yang menurut Sin Tiauw Taihiap adalah milik ibunya.
Phang Kui In dan Kwee Siang hanya bisa berdiam diri
dengan kepala tertunduk, karena mereka terharu dan tidak mengetahui dengan cara bagaimana harus menghiburnya.
Waktu itu, Yo Ko telah menghapus air matanya
"Jika melihat ada gelang ibumu ditempat ini, tentunya Liong-jie masih hidup..,!" kata Yo Ko dengan penuh keyakinan.
Setelah berkata begitu, Yo Ko mementang mulutnya lebar2
dan dengan suara yang keras dia telah berteriak :
"Liong-jie... ! Liong jie... dimana ksu "!" teriakan yang dilakukan oleh Sin Tiauw Taihiap bukan merupakan teriakan biasa saja, karena teriakan itu telah disaluri oleh tenaga lwekangnya yang sempurna, sehingga suara teriakan itu menggema disekitar pegunungan Kun Lun San, suara itu telah bergema berulang kali, sehingga memekakkan anak telinga.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tetapi tidak terdengar suara sahutan dari siapapun juga, selain suara Yo Ko yang berkumandang kembali menggema disekitar pegunungan itu.
Dalam keadaan demikian, Yo Ko telah mengulangi terus
teriakan2nya dan dalam waktu yang singkat telah puluhan kali Yo Ko berteriak begitu, tetapi orang yang diharapkannya tidak juga terlihat, sehingga akhirnya Yo Ko berhenti berteriak dengan hati penasaran sekali.
Phang Kui In telah menghampiri : "Yo Taihiap, sudahlah, nanti kita bisa mencarinya per-lahan2. Bukankah Yo Him mengatakan bahwa ada lembah disebelah barat gunung ini, dimana dia dibesarkan Sin Tiauw sampai beberapa tahun didalam lembah itu. Disana kita bisa menyelidikinya...!"
Yo Ko mengangguk lesu, dia telah berkata dengan suara yang ragu2
"Ya... tetapi lenyapnya Liong- jie telah ber-tahun2, bahkan belasan tahun...jika memang dia terbinasa ditangan Tiat To Hoat-ong, walaupun pendeta itu melarikan diri ke ujung bumi, aku akan mengejarnya... !"
Begitulah mereka berempat memasuki kuil itu, dimana
diantara debu dilantai, tampak tengkorak2 manusia.
Tengkorak2 manusia itu tentunya tengkorak tojin2 yang telah menjadi korban keganasan Tiat To Hoat Ong ...
Setelah membersihkan lantai didekat meja sembahyang
yang penuh debu, lalu mereka merebahkan tubuhnya dan
mengaso. Esok pagi barulah mereka akan menuju kelembah, dimana Yo Him pernah dirawat oleh rajawali sakti itu.
Tetapi Yo Ko tidak bisa tertidur nyenyak, dia hanya
memejamkan mata, namun pikirannya telah me-layang2 terus memikirkan isterinya.
Ada semacan pertanyaan dihati Yo Ko, yaitu mengapa Yo Him bisa dilahirkan dan kemudian besar, tetapi Siauw Liong
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Lie " Bukankah jika Siauw Liong Lie telah binasa ditangan Tiat To Hoat-ong, maka Yo Him juga tidak bisa selamat" Begitulah ber macam2 pertanyaan telah meng-aduk2 pikiran nya.
Dalam waktu yang singkat sekali telah lewat belasan tahun.
Yo Ko juga teringat waktu dia mengejar Tiat To Hoat-ong, dan ketika dia melakukan pekerjaan menghimpun orang2 gagah untuk menyelamatkan negeri dari tangan kotor, dimana
banyak para menteri dan pembesar yang bekerja untuk pihak Mongolia.
Sehingga Yo Ko selama belasan tahun repot mengurus
perkembangan dari persatuan para pendekar gagah didaratan Tionggoan.
Sekarang, diwaktu dia bertemu dengan puteranya telah
meningkat dewasa. Disamping itu Yo Him juga telah memiliki kepandaian yang tinggi sekali. Diam 2, terhibur juga hati Yo Ko.
Akhirnya menjelang subuh, barulah Yo Ko bisa tidur.
MATAHARI pagi baru saja muncul diufuk timur, dan
menyinari bumi dengan sinarnya yang ke-emas2an,
Waktu itu Yo Ko berempat telah ber siap2 untuk berangkat kelembah yang dimaksud oleh YoHim
Mereka mendaki lebih tinggi lagi puncak gunung Kun Lun San.
Dalam perjalanan itu tidak henti2nya Phang Kui In
memberikan pujian2nya atas keindahan alam, yang terdapat dipegunungan Kun Lun San ini.
Tetapi Yo Ko tetap berdiam diri dengan murung, semakin dekat dengan lembah itu. Semakin tidak keruan hatinya karena jika dia menghadapi kenyataan isterinya telah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
meninggal bukankah itu merupakan suatu kenyataan pahit yang harus diterimanya"
Setelah berjalan setengah hari mereka tiba detepi jurang, dimana lembah yang dimaksudkan oleh Yo Him berada
dibawah tebing itu. "Perjalananan yang cukup sulit !" kata Yo Ko perlahan.
Jurang itu lurus tegak dan licin sekali tampaknya. Untuk Yo Ko memang tidak apa2, Phang Kui In dan Kwee Siang juga
mungkin masih bisa menuruni tebing itu Tetapi Yo Him "
Kepandaian Yo Him walaupun tampaknya lebih tinggi dari Phang Kui In dan Kwee Siang, namun dia masih terlalu kecil dan kurang latihan serta pengalaman. Maka dari itu dengan menuruni tebing setinggi itu, jika gagal berarti membuang jiwa secara cuma2.
Disaat mereka tengah ragu2 begitu, Yo Him telah berkata :
"Ayah . . kita buatkan tali yang cukup panjang, dimana aku diturunkan dengan tali diikat dipinggang, lalu menyusul Kwee Cici. Phang Susiok, dan kemudian barulah ayah ! kepandaian ayah telah mencapai tingkat yang sempurna sehingga tidak memerlukan tali itu untuk turun kebawah lembah !"
Yo Ko dan yang lainnya menganggap perkataan Yo Him
ada benarnya. Mereka setuju. Segera juga mereka bekerja.
Dengan kulit pohon yang mereka rajut akhirnya terbuatlah seutas tambang yang cukup panjang.
"Kukira telah cukup panjang!" kata Yo Ko setelah tambang itu terbuat sepanjang seratus meter lebih.
"Mari kita coba!" kata Phang Kui In.
Ujung yang satunya diikatkan kesebungkah batu, lalu
dilemparkan masuk kedalam lembah.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Belum sampai seratus meter, tali itu telah mengendur
memperlihatkan bahwa batu yang diikatkan diujung tambang itu telah sampai menyentuh dasar jurang.
"Cukup panjang !" kata Phang Kui In.
Yo Ko girang melihat lembah itu tidak begitu dalam, berarti tambang itu sudah cukup untuk menurunkan Yo Him dan
kedua orang lainnya. Per-tama2 yang diturunkan kedalam lembah itu Phang Kui In. jika nanti dibawah lembah itu terdapat sesuatu yang diluar dugaan, Phang Kui In bisa menghadapinya Sedangkan Yo Him diturunkan setelah Phang Kui In. Dan menyusul Kwee Siang.
Semua berjalan lancar tidak ada sesuatu rintangan.
Setelah Kwee Siang diturunkan, Yo Ko mengikat ujung tali itu dibatang pohon, dan membiarkan ujung yang satunya lagi berada didalam lembah, hal ini untuk dipergunakan kelak jika mereka ingin naik keatas pula.
Dengan mudah Yo Ko meluncur turun dengan
mempergunakan ginkangnya yang telah sempurna. Cepat
sekali Yo Ko tiba didasar lembah itu.
Sebuah lembah yang besar dan menarik. Tetapi per-tama2
yang dilihat oleh Yo Ko adalah setumpukan tulang belulang yang tidak berjauhan dari tempat mereka berada.
Seketika itu juga Yo Ko mengucurkan air matanya, sebab dia mengenali itulah tulang belulang seekor burung rajawali yang berukuran besar. Dan siapa lagi kalau bukan rajawali peliharaannya yang setia, yang menurut Yo Him burung itu telah terjun kedasar lembah itu dan menghilang... !
Dengan masih menitikkan air mata, tampak Yo Ko telah
mengubur tulang belulang burung rajawali yang setia itu.
Kemudian dia mulai menyelidiki keadaan disekitar lembah itu.
Phang Kui In, Kwee Siang dan Yo Him juga telah bantu
memeriksa keadaan didasar lembah itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tidak ada sesuatu yang istimewa mereka jumpai, hanya
rumput2 hijau yang tumbuh begitu segar.
Seluruh lembah itu telah diperiksa oleh mereka, tetapi tidak ada tanda2 bahwa lembah ini ditinggali orang.
Yo Ko jadi putus asa. Yo Him juga jadi kecewa.
"Ibumu tentu telah binasa ditangan Tiat To Hoat-ong, sakit hati ini harus dibalas . . . . !" kata Yo Ko.
Yo Him mengangguk. "Pendeta yang ayah maksudkan" itu memang bukan
seorang pendeta yang baik. karena seluruh anggota Kun Lun Pai juga dibinasakannya . . . !!" kata Yo Him.
Kwee Siang telah menangis ter-isak2, dia mencintai Siauw Liong Lie dan Yo Ko seperti cinta antara sesama saudara, kini melihat kenyataan sudah tidak ada harapan untuk bertemu pula dengan Siauw Liong Lie, tentu saja Kwee Siang jadi sedih sekali,
Phang Kui In juga telah menarik napas berulang kali.
Tetapi waktu mereka tengah berdiri tertegun ter mangu2, tiba2 pendengaran Yo Ko yang sangat tajam, yang bisa
mendengar suara dari jarak sejauh ratusan tombaK, telah mendengar suara tertawa kecil dari seorang gadis cilik.
Disamping itu Yo Ko juga mendengar suara berkesiuran
pedang men-deru2. "Ada orang!" bisik Yo Ko dengan suara perlahan.Cepat bersembunyi."
Phang Kui In bertiga dengan Kwee Siang dan Yo Him jadi heran.
Mereka tidak mendengar sesuatu, tetapi karena Yo Ko telah memberikan isyarat agar bersembunyi, maka Phang Kui in
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bertiga menuruti saja. Mereka bersembunyi dibalik
gunung2an. Yo Ko sendiri dengan gerakan tubuh yang ringan sekali telah melompat keatas batu yang cukup besar dan bercokol disitu sambil memasang mata. Tidak mungkin orang dari bawah bisa melihatnya.
Setelah lewat sekian lama, barulah Phang Kui In Kwee
Siang dan Yo Him mendengar suara tertawa gadis kecil dari kejauhan.
Mereka jadi berdebar dan ter goncang hatinya. Mereka
memasang mata, dan akhirnya dari balik tikungan dilembah itu muncul sesosok tubuh yang berlari2 sambil menyanyi dan diselingi tertawanya.
Gadis kecil itu, mungkin baru berusia dua belas tahun, tetapi gerakannya gesit dan lincah, disamping itu mukanya yang bulat itu sangat manis sekali. Rambutnya dikepang dua matanya jeli sekali, dan dia ber lari2 sambil menggerakkan tangan kanannya yang memegang pedang, yang di-kibas2kannya.
Tiba2 dia berhenti berlari, dan matanya yang bening itu telah mengawasi tambang yang menjuntai dari atas,
Segera disimpannya pedang kecil itu ke dalam serangka dipinggangnya, kemudian dia telah mendekati tambang itu dengan ragu2.
Di-pegang2 dan di-tariknya tambang itu sampai akhirnya dia mengeluarkan seruan tertahan yang perlahan: "Ahhh, tentu orang asing yang turun kelembah ini ! katanya perlahan.
"aku harus cepat2 memberitahukan suhu !"
Dan setelah menggumam begitu, tampak sigadis kecil yang mengenakan pakaian serba kuning itu telah membalikkan tubuhnya, untuk kembali dari arah mana tadi dia datang.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tunggu dulu nona kecil! " Phang Kui In yang sudah tidak bisa menahan perasaannya telah meloncat keluar. Dan Yo Ko menyesali tindakan sahabatnya itu yang terlalu ceroboh.
Bukankah jika membiarkan gadis itu pergi berarti mereka biia mengikutinya dari mana datangnya gadis kecil itu" karena gadis tersebut ingin memberitahukan gurunya perihal
tambang itu. tentu suhunya itu mengenal benar keadaan disekitar lembah ini.
Tetapi Phang Kui In telah terlanjur keluar, sehingga tidak bisa bersembunyi lagi.
Gadis kecil yang ditegurnya itu menjadi kaget, mukanya sampai berubah menjadi pucat. Namun hal itu hanya sejenak saja kemudian wajahnya telah merah kembali, dengan berani dia menatap kepada Phang Kui In. Waktu itu Phang Kui In tengah mendekati, dan gadis kecil tersebut melihat langkah kaki Phang Kui In yang dengklok. yaitu jalannya timpang, dia menjadi heran!
"Siapa kau " Mengapa berada disini ?" bentak gadis kecil itu, berani sekali sikapnya dan suaranya juga sangat nyaring.
Phang Kui In tersenyum, dia telah berkata hati2 sekali agar tidak menimbulkan perasaan takut pada diri gadis itu.
"Nona, siapakah namamu " Dan tadi kau mengatakan ingin memberitahukan kepada gurumu. apakah gurumu dan engkau tinggal dilembah ini ?"
Sigadis kecil tertawa lucu, berani sekali sikapnya, sedikitpun tidak memperlihatkan rasa takut.
"Cepat kau pergi meninggalkan lembah ini, jika terlihat oleh guruku, jangan harap kau bisa melarikan diri. Tentu suhuku akan membinasakan engkau !"
Mendengar sampai disitu, Phang Kui In tersenyum lagi
sambil melangkah satu tindak mendekati sigadis.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Nona kecil.....aku tersesat tidak mengetahui jalan,
sehingga telah lancang datang dilembah ini. Untuk
kesalahanku ini tentu engkau mau memaafkannya, bukan" "
Sigadis kecil kembali tertawa geli, kemudian katanya lagi:
"Maafkan orang seperti engkau sebetulnya tidak mudah, karena aku belum mengetahui ini jahat atau baik. Tetapi jalan terbaik hanya satu, cepat engkau tinggalkan lembah ini, jangan sampai guruku mengetahui, tentu sekali sentil saja engkau akan binasa.
"Ohhh, begitu hebat gurumu itu?" tanya Phang Kui In sambil memperlihatkan perasaan kagum untuk menyenangkan hati gadis tersebut.
"Tentu saja, menurut guruku, hanya ada dua orang yang bisa. menandingi kepandaiannya, yaitu Sin Tiauw Taihiap Yo Ko dan Oey Yok Su, selain dari kedua tokoh itu tidak ada yang sanggup menghadapi ilmu guruku.... !"
Muka Phang Kui In berobah ketika mendengar disebut
sebutnya nama Sin Tiauw Taihiap Yo Ko dan Oey Yok Su, tetapi Phang Kui In berusaha bersiap sewajar mungkin
menyembunyikan keterkejutan itu.
"Begitu hebatnya kepandaian gurumu, sehingga tidak ada yang bisa menandinginya. Bolehkah aku mengetahui
siapakah gurumu yang tentunya sangat terkenal dan mulia itu?"
Gadis kecil itu termakan umpan yang disebar Phang Kui In, senang hatinya mendengar umpakan Phang Kui In yang me muji2 gurunya.
"Guruku itu sangat liehay, ilmu pedangnya juga merupakan ilmu pedang nomor satu didaratan Tionggoan, namanya. .. "
tetapi baru saja sigadis kecil itu berkata sampai disitu, dari kejauhan terdengar suara seruling yang ditiup dengan irama yang lembut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Muka gadis kecil itu jadi berobah, dia telah meneruskan kata2nya: "Guruku telah memanggilku pulang....!" katanya.
"Tunggu dulu.... aku bolehkah ikut bersamamu untuk
mengenal dan memberi hormat kepada gurumu" "tanya Phang Kui In.
"Mana boleh begitu?"" kata sigadis cilik tersebut sambil tersenyum. Sudah kukatakan, jika kalian terlihat oleh guruku, tentu kalian akan celaka....!"
Disaat itu telah terdengar lagi suara seruling yang
terdengar lembut, tetapi nadanya kadang2 berobah menjadi meninggi.
sigadis cilik itu rupanya sudah tidak sabar, dia membalikkan tubuhnya untuk berlari meninggalkan phang Kui In.
Tetapi tiba2 dari atas batu telah meluncur turun sesosok bayangan yang menghadang jalan sigadis.
"Katakan dulu siapa nama gurumu ?" tanya orang yang
baru muncul itu, yang tidak lain adalah Yo Ko.
Gadis kecil itu jadi terkejut, dia telah memandang Yo Ko dalam2 dan tajam, kemudian katanya dengan tidak senang :
"Hem, rupanya kalian datang bukan hanya seorang diri "
Kalian datang be-ramai2"
"Katakan, siapa nama gurumu ?" tanya Yo Ko dengan suara dan sikap yang tegas, karena dia sudah tidak sabar, sebab hatinya tengah diliputi perasaan gelisah dan juga duka.
"Nama guruku " Dia she Tam dan bernama Hu !" kata gadis kecil itu.
Lemaslah seluruh tubuh Yo Ko. Tadinya dia masih
mengharapkan gadis kecil itu menyebut nama Siauw Liong Lie.
Maka sekarang setelah mengetahui bahwa guru gadis itu ber nama Tam Hu, Yo Ko jadi putus asa, jadi Siauw Liong Lie memang telah lenyap tidak keruan parannya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Buka jalan untukku" kata gadis kecil itu dengan suara yang nyaring, dia juga mendongkol. Jika kalian menghinaku, tentu guruku tidak akan membiarkan kalian pulang dengan jiwa yang masih utuh"
"Aduh, galaknya !" tiba2 terdengar seseorang berkata dan sesosok tubuh yang tidak begitu besar telah melompat keluar dengan ringan, berdiri disamping Sin Tiauw Taihiap Yo Ko.
Dialah. Yo Him. "Mengapa harus galak2 begitu, bukankah kami datang
secara baik2" Jika memang kami kurang disegani, bukankah kami bisa diusir pergi saja dari tempat ini, mengapa harus di-ancam2 dengan urusan jiwa segala ?"
Gadis kecil itu melengak sejenak, tetapi kemudian pipinya jadi memerah dan tampak manis sekali. Dia mendongkol Yo Him menegurnya begitu rupa.
Saat itu Kwee Siang juga telah melompat keluar dari
tempat persembunyiannya. Melihat jumlah orang yang kini berempat gadis kecil itu mulai berkuatir.
"Cepat buka jalan untukku . . kalau tidak aku akan menjerit sekuat tenagaku dan guruku tentu akan datang dengan
segera " Tetapi ancaman gadis-kecil itu tidak diperdulikan oleh Yo Ko, yang telah tersenyum sambil katanya : ,.Nah, kau
teriaklah . . . !" Tetapi gadis itu bukannya berteriak, dalam keadaan mendongkol dan marah, dia telah mencabut
pedangnya dan menusukkan keperut Yo Ko.
"Awas pedang . : . !" dia masih memperingatinya.Yo Ko jadi senang melihat keberanian gadis kecil ini. Dia main kilat saja, tetapi tetap menutupi jalan perginya gadis kecil itu. Telah beberapa jurus serangan yang dilancarkan gadis kecil itu, tetapi belum juga dapat mengenai sasarannya dengan tepat.


Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Yo Him dan yang lainnya hanya menyaksikan saja, karena mereka mengetahui sigadis kecil itu tidak mungkin bisa mencelakai Sin Tiauw Taihiap Yo Ko.
Tetapi sigadis kecil itu justru jadi semakin marah, karena dia tidak bisa melampiaskan kemarahannya yang semakin membakar hati nya, akhirnya gadis kecil itu telah menangis dan dia telah berteriak dengan keras : "Suhu ada orang jahat
!!!?" Tetapi seruan itu tidak begitu keras, maka Sengaja Yo Ko telah juga, sehingga suaranya berpantulan didalam
lembah. Suara seruling terhenti, hening sekali keadaan disekitar tempat ini.
Semua orang menanti dengan perasaan tegang. Gadis kecil itu juga berdiam diri, tetapi kemudian dia telah berkata: "Suhu tidak lama lagi akan datang, rasakan nanti kalian akan dihajar babak belur oleh suhuku....."
Setelah berkata begitu, dengan mengeluar kan suara
mengejek dan tertawa, gadis itu mengawasi Yo Ko berempat bergantian.
"Bolehkah aku mengetahui, gurumu itu seorang kakek2
atau nenek2?" tanya Phang Kui In untuk menutupi keheningan itu.
Muka gadis kecil itu berobah jenaka sekali, matanya
mendelik lebar2, bukannya galak tetapi justru sebaliknya menjadi lucu.
"Siapa yang bilang guruku nenek2" Kawan wanitamu itu
saja masih kalah cantiknya dengan guruku... !" lantang bukan main suara gadis kecil itu.
Mendengar jawaban gadis kecil tersebut, Yo Ko berempat segera mengetahuinya bahwa guru sigadis kecil itu tentunya seorang wanita.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Berapa usianya?" tanya Yo Him yang jadi ingin mengetahui juga.
"Sudah empat puluh tahun lebih!" menyahuti gadis itu.
"Tetapi wajahnya cantik sekali. dan walaupun usianya telah tinggi, paras mukanya masih muda dan cantik sekali ...!"
"Siapa namanya tadi kau bilang" tanya Yo Ko penasaran.
"Apakah telingamu tuli !"
"Aku tidak mengingatnya.....! Coba kau beri tahukan lagi siapa namanya, mungkin aku kenal dengannya !"
"Kenal dengan guruku?" tanya gadis cilik itu dengan aseran. "Hem. cisss, tidak tahu malu! Guruku mana mau berhubungan dan ber sahabat dengan manusia seperti
engkau?" "Oh begitu! Baiklah, aku hanya ingin mendengar satu kali saja nama gurumu itu....!" kata Yo Ko yang tidak marah.
Gadis kecil itu mencebikan bibirnya, dia telah mengawasi langit sejenak, seperti sedang berpikir keras.
"Nama guruku..... nama guruku.... dia she .. she apa ya"
Tadi aku sebut nama guruku she apa ?"" tanya sigadis kemudian setelah
Ragu2 Yo Ko jadi tertawa gelak. Karena gadis kecil ini ternyata telah berdusta padanya dengan menyebutkan nama yang
sembarangan untuk gurunya.
"aku tahu " kata Yo Ko setelah puas tertawa "Gurumu itu she Siauw dan bernama Liong Lie. bukankah begitu?"
Muka gadis kecil itu jadi pucat, untuk sejenak da tidak bisa berkata apa2.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Dimana gurumu, sekarang berada, mari antarkan kami
menemuinya, percayalah gurumu tidak akan memarahimu!"
kata Yo Ko. Mengapa engkau bisa mengetahui nama guruku selengkap
itu?" tanya gadis kecil itu.
"Karena dia adalah suamiku..." tiba2 terdengar suara yang halus sekali. Semua mata lalu memandang kearah datangnya suara itu dan kemudian Yo Ko telah mengeluarkan suara seruan: Liong-jie...!! Engkau masih hidup"..kau masih hidup"
Ohh, Liong-jie... !" dan tanpa memperdulikan ditempat itu terdapat banyak orang Yo Ko telah mengulurkan tangan
tunggalnya merangkul Siauw Liong Lie.
Siauw Liong Lie juga telah menyenderkan kepalanya didada Yo Ko. Dia telah menangis ter-isak2.
,.Ko-jie....engkau Akhirnya datang juga!!" kata Siauw Liong Lie. Mereka berdua masing masing saling menangis, sehingga dalam suasana yang mengharukan itu bercampur perasaan yang menggelikan, menggelitik hati untuk ter tawa.
Phang Kui In telah menundukkan kepalanya dalam2 tidak mau melihat hal itu. Sedang kan Kwee Siang telah melompat mendekati pasangan suami istri yang baru ketemu kembali itu.
,,Enci Liong Lie....engkau rupanya masih dilindungi Thian sehingga kita bisa bertemu kembali....!" dan Kwee Siang telah menjura memberi hormat!
Siauw Liong Lie girang sekali, dalam girang dan terharu, dia jadi mengucurkan air mata yang banyak sekali.
"Adik Siang, apakah selama ini engkau baik2 saja tidak kurang suatu apapun?" tanyanya.
"Belasan tahun aku men-cari2 kalian, encie Liong Lie, selama belasan tahun pula aku berusaha mencari di berbagai daratan Tionggoan, tetapi usahaku itu tidak berhasil, jangankan menjumpai kalian berdua, untuk bertemu dengan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
salah satu diantara kalian berdua saja sulit sekali! Dan hari ini aku girang sekali Thian telah mempertemukan kita !! "
Phang Kui In saat itu telah membisiki sesuatu ditelinga Yo Him.
"Dia ibumu.. cepat kau memberi hormat. .. !" kata Phang Kui In perlahan.
Yo Him jadi tertegun dan dia mengawasi saja dengan sorot mata yang memancarkan dihatinya tengah bergolak berbagai perasaan. Tetapi setelah berdiri diam sejenak lamanya, Yo Him telah menyerbu dan berlutut dikaki ibunya. .
"Ibu. . anakmu menghunjuk hormat !" katanya dengan suara tersendat oleh tangis.
Siauw Liong Lie cepat2 membangunkan Yo Him, yang
diawasi sekian lama, akhirnya dia telah memeluknya sambil menangis terharu.
,.0h Thian, Kau demikian adil, akhirnya Kau
mempertemukan aku dengan suami dan anakku. ..!" seru Siauw Liong Lie.
"Yo Ko juga terharu sekali bercampur girang.
"Pertemuanku dengan Yo Him juga terjadi secara kebetulan sekali.....!" dan Yo Ko menceritakan segalanya Begitu juga Yo Him telah, menceritakan riwayatnya.
Siauw Liong Lie setelah mendengarkan cerita dari suami dan anaknya, dia mulai menceritakan pengalamannya.
WAKTU Siauw Liong Lie terjun kedalam lembah itu karena dia tidak bermaksud Untuk tertawan ditangan Tiat To Hoat Ong. Tubuh nya meluncur dengan cepat sekali dan melayang2, pandangan matanya gelap, dan di antara
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sadar dan tidak, tubuhnya dirasakan telah terbanting
kedalam air. Siauw Liong Lie segera pingsan, dia tercebur didalam kolam kecil yang terdapat disitu. Tetapi karena lwekangnya telah sempurna maka Siauw Liong Lie tidak mengalami hal yang tidak diinginkan, walaupun tubuhnya terbanting dipermukaan air dari jarak ketinggian yang demikian tinggi, tetapi otot2nya secara ssrentak telah bekerja sendiri, sehingga dia tidak menderita didalam, "Tubuhnya juga telah mengapung.
melambung dipermukaan air.
Rupanya dengan terendam muka dan kepalanya diair
seperti itu, membuat Siauw Liong Lie tersadar kembali dari pingsannya, hanya beberapa detik saja dia pingsan. Begitu tersadar Siauw Liong Lie telah naik kedaratan, kemudian dia duduk termenung ditepi kolam kecil itu. Hatinya pedih dan sakit, karena telah berpisah dengan suami, dan kini berpisah pula dengan anaknya.
Setelah mengatur pernapasannya, dan juga merasa
tubuhnya segar, Siauw Liong Lie menyusuri jalan didalam lembah itu. Tetapi tidak ada sesuatu yang menarik. Akhirnya karena tenang, Siauw Liong Lie telah membuka pakaiannya, ditumpuk ditepi jurang itu, dia bermaksud ingin mandi, agar tubuhnya segar kembali !.
Sebelum mandi Siauw Liong Lie mengawasi keatas ingin
melihat apakah ada jalan yang bisa dipergunakannya untuk mendaki naik."
Tetapi tebing itu licin dan tajam sekali tegak berdiri, sehingga tidak mungkin didaki Siauw Liong Lie jadi putus asa.
Tetapi sejak kecil dia telah dilatih dengan ilmu Kouw Bok Pay, ilmu kuburan hidup, yaitu rnembuang kegembiraan yang
berlebihan, membuang kesedihan, membuang
kemendongkolan, dan lain lain nya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Maka dalam keadaan demikian Siauw Liong Lie bisa
menguasai jiwa dan hatinya, sehingga tidak perlu dia panik.
Setelah meletakan bajunya ditepi kolam, Siauw Liong Lie terjun kedalam kolam itu, dia telah berenang kesana kemari.
Memang kesegaran tubuhnya pulih kembali. Suatu kali Siauw Liong Lie telah menyelam kedalam kolam. Air yang bening sejuk itu mengembirakan hatinya, sehingga disaat itu
kesedihan tidak merajai hati pendekar wanita nomor satu dijaman ini.
Tetapi waktu Siauw Liong Lie tengah berenang dengan
gembira didalam air kolam itu, dan bermaksud untuk
menyelam kedasar kolam itu. tahu2 dia merasakan ada
semacam arus air memutar.
Tentu saja hal ini mengejutkan hati Siauw Liong Lie, cepat"
dia memutar tubuhnya untuk berenang keatas lagi, tetapi rupanya usaha Siauw Liong Lie telah terlambat, karena kedua kakinya telah kena terlibat oleh gulungan arus air itu.
Siauw Liong Lie mengerahkan tenaga dalamnya, dia telah berusaha melepaskan diri dari jerat arus air yang bergulung itu. Tetapi usahanya itu selalu gagal. Hal ini bukan disebabkan lwekang Siauw Liong Lie kurang kuat, tetapi berbeda sekali, jika membandingkan antara didarat dengan diair. Didalam air tenaga lwekang Siauw Liong Lie seperti lenyap setengahnya, dimana daya tahannya berkurang banyak.
Mati2an Siauw Liong Lie berusaha melepaskan diri dari arus air itu tetapi semakin dia meronta, gulungan air itu semakin keras dan kuat.
Bahkan suatu saat. Siauw Liong Lie telah kehabisan napas dan tidak berdaya lagi.
Tubuh Siauw Liong Lie terhisap oleh arus air itu, dia sendiri sudah tidak tahu karena Siauw Liong Lie telah pingsan akibat terseret arus air tersebut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ketika Siauw Liong Lie tersadar dari pingsannya, dia
mendapatkan dirinya terhampar dipermukaan goa yang cukup besar, sedangkan kakinya masih terendam diair. Rupanya kolam itu memiliki cabang yang berhubungan dengan goa tersebut.
--ooo0dw0ooo-- Jilid 26 Siauw Liong Lie telah bangun berdiri. Dia merasa dingin sekali, karena dia tidak berpakaian. sedangkan hawa disitu sangat dingin sekali.
Untuk menguatkan tubuh, Siauw Liong Lie telah memasuki goa itu.
Hawa hangat bisa melindungi tubuhnya juga, maka Siauw Liong Lie telah berdiam disitu sambil mengawasi kalau2 ada tempat yang bisa didaki untuk kembali kelembah dimana pakaian dan seluruh barang2nya ditinggalkan ditepi kolam.
Tetapi letak goa itu sangat terpencil sekali. Sekelilingnya merupakan dinding2 batu gunung yang licin sekali.
Siauw Liong Lie berulang kali telah menghela nafas. Selalu akhir2 ini dia mengalami banyak perobahan saja.
Perlahan-lahan. Siauw Liong Lie memasaki terus goa itu, dia melangkah dengan langkah yang satu2. karena keadaan didalam goa itu sangat gelap, tidak terlihat apapun juga.
Dengan tangannya Siauw Liong Lie telah meraba2 kedepan.
dan semakin lama goa itu semakin sempit, akhirnya Siauw Liong Lie harus menyusurinya dengan merangkak. dia
merasakan lututnya sakit sekali.
Tetapi ketika itu Siauw Liong Lie berhasil tiba disebuah ruangan. Ruangan yang tidak begitu besar, tetapi memiliki
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
hawa yang sejuk dan hangat yang bergabung menjadi satu.
mendatangkan perasaan segar. Dan ruangan ini memiliki sinar dari matahari lewat beberapa lobang yang mungkin sengaja dibuat atau memangnya sudah ada.
Dengan adanya sinar matahari yang bisa menerobos
masuk, Siauw Liong Lie bisa melihat jelas keadaan didalam goa itu.
Dengan adanya sinar matahari yang bisa menerobos
masuk, Siauw Liong Lie bisa melihat jelas keadaan didalam goa itu.
Pertama tama yang dilihatnya adalah dua buah bangku dari batu yang dibuat bundar dengan ditengah2 dasarnya
diratakan untuk dipergunakan duduk.
Disebelah kanannya terdapat sebuah meja batu pula.
Setelah itu Siauw Liong Lie melihat pembaringan batu juga, dan terakhir kali dia jadi terkejut dan mengeluarkan seruan tertahan, waktu dia melihat diatas ranjang batu itu duduk bersemadhi tengkorak manusia yang masih memakai baju!
Keadaan seperti itu tentu saja menimbulkan perasaan
ngeri. Tetapi setelah Siauw Liong Lie mengetahui bahwa yang duduk bersemadhi itu hanyalah tengkorak manusia yang telah meninggal dunia, hati Siauw Liong Lie jadi tenang kembali.
Dia menghampirinya lalu menyentuh sedikit pakaian
tengkorak itu. Seketika pakaian itu meluruk jatuh! Rupanya telah berlalu lama sekali orang tersebut meninggalkan dunia.
Siauw liong Lie menghela napas.
Disaat itu, antara cahaya matahari yang samar2 masuk dari lobang2 dibatu dinding itu, Siauw Liong Lie melihat sesuatu didekat kaki tengkotak itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ternyata didekat kaki tengkorak itu terdapat beberapa baris kata2 yang diukir didalam batu tersebut. Tentu saja yang membuat Siauw Liong Lie jadi kagum adalah huruf2 itu diukir dengan mempergunakan jari telunjuk tangan tengkorak itu.
Bunyinya sebagai berikut:
"Kepada orang yang berjodoh denganku. kupersembahkan kitab pusaka ilmu silat yang tidak ada duanya didalam dunia ini. Tetapi wahai orang yang berjodoh denganku, engkau kuburkan dulu tulang2ku."
Surat yang mirip2 'surat wasiat' itu sama sekali tidak meninggalkan nama atau gelaran. Siauw Liong Lie menghela napas.
"Mungkin orang ini sebelum meninggal merupakan jago yang hebat sekali dan akhirnya menjelang kematiannya justru dia kuatir tidak ada orang yang bersedia menguburkan
tulang2nya, maka dia membuat surat 'wasiat' seperti itu."
Setelah menghela napas berulang kali, Siauw Liong Lie mengambil batu gunung yang agak besar. dia telah mulai menggali tanah dalam goa itu.
Setelah bekerja seorang diri cukup lama, maka Siauw Liong Lie telah berhasil membuat sebuah lobang yang cukup besar, dia mengangkat tengkorak orang itu. berikut bajunya yang banyak telah meluruk menjadi abu, dikuburkan semuanya didalam lobang ini, kemudian dia telah menutupi lobang itu dengan tanah yang tadi digalinya. Siauw Liong Lie letih sekali, dia ingin beristirahat dulu, tetapi waktu mau duduk dikursi batu, dia melihat di tempat tadi tengkorak itu duduk, terdapat beberapa huruf. Maka Siauw Liong Lie telah menghampiri pembaringan batu itu, dia telah membaca huruf2 yang tertulis disitu yang bunyinya sebagai berikut :
"Orang yang berjodoh denganku, Engkau ternyata sangat baik sekali telah menguburkan mayatku... untuk itu aku dari akhirat menghujuk hormat kepadamu ... arwahku tentunya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bisa beristirahat dengan tenang. Dengan jiwa yang tulus dan baik, engkau memang pantas menjadi muridku. Dan kukira kitab pusaka itu pantas jatuh ditanganmu, untuk mendapat kitab itu, engkau mulai melangkah dari sudut kanan
pembaringan ini, melangkah limba belas tindak dan setelah itu kau akan melihat batu gunung yang menonjol dalam bentuk segi tiga, disaat itulah engkau tendang batu segi tiga itu, maka engakau akan memperoleh kitab pusaka ilmu sati yang tiada duanya didalam rimba persilatan!"
Sebetulnya Siauw Liong Lie tidak tertarik dengan kitab ilmu silat yang dijanjikan itu.
Tadi dia menguburkan mayat dari orang yang tidak
diketahui siapa namanya itu hanyalah didorong oleh perasaan kasihan saja. Tetapi sekarang karena ingin mengetahui kitab ilmu silat apakah yang disebut sebagai kitab ilmu silat pusaka oleh pemiliknya, Siauw Liong Lie mengikuti petunjuk2 itu.
diamna dari sisi pembaringan batu itu dia telah melangkah lima belas tindak dan benar saja didekat kakinya terdapat batu berbentuk segi tiga. Dia tanpa berpikir lagi telah
menendangnya. "Tukkk!" batu itu tertendang dan tahu2 tgerjadi suatu yang tidak pernah dimimpikan oleh Siauw Liong Lie, suatu peristiwa yang sangat mentakjubkan sekali.
Batu yang tertendang oleh Siauw Liong Lie jadi terpental dan dinding batu disebelah kanannya tahu2 menggeser
terbuka seperti juga pintu rahasia.
Siauw Liong Lie berdiri tertegun mengawasi dinding ayng tengah menggeser itu.
Semakin lama dinding itu terbuka, semakin lebar sehingga terlihat dibalik dinding batu itu terdapat sebuah ruangan lainnya yang snagat gelap. namun masih bisa terlihat samar2
keadaan didalam ruangan itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Siauw Liong Lie melihatnya bahwa didalam ruangan itu
terdapat sebuah kursi batu pembaringan dari batu juga dan sebuah meja dari kayu. dari semula Siauw Liong Lie hanya melihat seluruh barang2 yang terdapat didalam goa ini terbuat dari batu tetapi hanya meja itu saja yang terbuat dari kayu!
Setelah berdiri ragu2 akhirnya Siauw Liong Lie memasuki ruangan itu. Dia melihat disekeliling tembok terukir manusia dalam gerakan2 bersilat. Keras sekali ukiran itu, namun sebagai seorang akhli silat yang telah berpengalaman, Siauw Liong Lie bisa mengerti makna dari lukisan2 itu.
Yang membuat Siauw Liong Lie jadi berdiri takjub, karena dia melihat gerakan- dari manusia ukiran didinding itu selain merupakan ukiran yang menarik justru mengemukakan
gerakan dari ilmu silat kelas tinggi.
Tetapi disaat itulah Siauw Liong Lie melihat didinding sebelah kanan tampak barisan huruf2 yang diukir juga dibatu dinding itu.
Siauw Liong Lie memperhatikan huruf2 itu, dia
membacanya sepatah demi sepatah, karena dengan diukir didinding itu, huruf2 tersebut kasar sekali coretannya. Tetapi masih bisa dibaca, yang bunyinya sebagai berikut:
"Engkau telah menguburkan tulang2ku, terimakasih wahai orang yang berjodoh denganku...."
Dan disamping tulisan itu terdapat beberapa baris tulisan lagi, yang bunyinya sebagai berikut
"Wahai orang yang berjodoh denganku, Engkau memang berjodoh denganku. dan menjadi muridku, Seluruh
kepandaianku telah kuukir didinding kamar ini, dan engkau bisa mempelajarinya mulai dari gambar pertama yang ada disebelah kiri, terus mempelajari gerakan2 yang saling susul menuju kekanan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ilmu silat yang kutuliskan itu merupakan ilmu silat kelas satu, karena dimasa aku hidup, aku telah merubuhkan seluruh orang2 persilatan tanpa pernah kalah satu kalipun juga. hal itu membuktikan bahwa kepandaianku telah mencapai tingkat yang cukup sempurna. Maka jika engkau mempelajari baik2, tentu engkau bisa memiliki kepandaian yang tinggi dan menjagoi rimba persilatan. Ilmu yang keturunkan padamu itu kunamakan sebagai ilmu Pek Lui Eng atau Pukulan Tangan Geledek. Jika engkau telah mempelajari baik2 setiap pukulan, tanganmu sama hebat seperti petir. Pelajaran itu di bagi menjadi tujuh bagian dan masing2 terbagi lagi dari tujuh jurus. Setiap jurus dibagi pula menjadi tujuh gerakan. Maka jika engkau telah bisa mempelajarinya dengan baik. tentu engkau bisa menjagoi rimba persilatan dengan ilmu pukulan Pek Lui Eng itu. Sebagai muridku, tentu saja engkau harus mengetahui siapa adanya aku. Aku bernama Tang Cia Sie, bergelar Bu Beng Kun Hoat (Jago Pukulan Tangan Kosong Tidak bernama). Nah, muridku, kuharap saja engkau
mempelari ilmu yang kuwariskan itu sebaik mungkin dan engkau harus mempergunakannya untuk keadilan, tidak boleh sekali mengandalkan ilmu itu untuk melakukan tindakan sewenang2 dan jahat. Aku mendoakan semoga saja engkau
tidak mengecewakan hati dan keinginanku, agar aku bisa mati dengan mata yang meram."
Setelah membaca surat itu, Siauw Liong Lie menghela
napas. "Tang Cia Sie....dialah seorang pendekar di jaman seratus tahun yang lalu.....dia telah meninggal dengan tenang ditempat ini tentunya dia merupakan jago yang hebat sekali, karena guruku pernah menceritakan, dijamannya Tang Cie Sie itu kepandaian jago-she Tang tersebut sangat tinggi sekali.
Maka dari itu jika aku bisa mempelajari ilmunya itu, niscaya aku bisa memiliki kepandaian yang lebih tinggi... !"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tetapi berpikir sampai disitu, Siauw Liong Lie telah
menghela napas lagi, karena dia teringat betapa dirinya sekarang berada didalam goa yang terpisah dengan kolam yang memiliki arus yang sangat kuat, sehingga tidak mungkin dia bisa menerobos keluar ! Hai ! Hai! Sekarang jika aku mempelajari ilmu itu, untuk apa" Aku telah terpisah dari suami dan anakku ..."
Terkenang kepada anaknya, yang harus berpisah
dengannya disaat anak itu masih merah, Siauw Liong Lie jadi menitikkan sir mata.
Siauw Liong Lie memang telah memiliki latihan yang kuat dari ilmu Kouw-bok-pay, dia juga telah menguasai hati sehingga dirinya tidak pernah dihinggapi perasaan gembira, sedih atau juga marah. Tetapi waktu teringat kepada anaknya itu, justru Siauw Liong Lie sebagai wanita wajar seperti lainnya, jadi menangis menitikkan air mata dengan hati yang berduka sekali.
Sekian lama Siauw Liong Lis menangis, sampai akhirnya dia telah menghela napas dan menyusut air matanya. Semula memang Siauw Liong Lie tidak bermaksud mempelajari ilmu warisan Tang Cia Sie, tetapi setelah dia berdiam agak lama digoa itu. mungkin sudah lewat dua hari atau lebih, iseng2 ia mulai mempelajari gerakan yang terakhir didinding. Hal itu hanya untuk mengisi waktunya yang luang.
Tetapi ketika dia mulai menjalankan gerakan yang pertama dan pecahan dari jurus2nya, dia jadi tambah tertarik, karena selain tubuhnya jadi bertambah segar, juga Siauw Liong Lie mengetahui bahwa jurus2 yang dipelajarinya itu merupakan ilmu pukulan yang benar2 hebat! Apalagi memang Siauw
Liong Lie sendiri telah memiliki kepandaian yang, sangat tinggi sekali, dengan sendirinya dia dapat mempelajari ilmu itu dengan, mudah.
Tenaga yang muncul dari setiap gerakan yang dilakukan oleh Siauw Liong Lie mendatangkan sambaran angin yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kuat sekali. Ilmu pukulan itu benar2 hebat sekali, dan pukulan dari ilmu Pek Lui Eng itu bisa menghancurkan batu yang bagaimana besar sekalipun juga Siauw Liong Lie yang memiliki Iwekang sangat tinggi telah merasakan Iwekangnya seperti tersalurkan keluar dan menjadi semakin kuat.
Maka dari itu Siauw Liong Lie jadi semakin rajin belajar dan mengikuti setiap gerakan dari ukiran2 ilmu pukulan Pek Lui Eng itu.
Semakin dipelajari ilmu itu semakin mendatangkan
kekaguman dihati Siauw Liong Lie. Bahkan Siauw Liong Lie telah mempelajari jurus yang keenam, dia jadi bertambah kagum sekali kepada Bu Beng Kun Hiap. karena ilmu itu benar2 merupakan ilmu kelas tinggi, mungkin berada diatas dari kepandaian yang dimiliki Siauw Liong Lie sendiri.
Setelah mempelajari seluruh gerakan-gerakan yang terukir didinding, terakhir Siauw Liong Lie melihat ukiran untuk melatih Iweekang. yaitu dengan kedua kaki yang berjingkat, berdiri sambil bersedekap, menyalurkan jalan pernapasannya mengikuti petunjuk2 yang diberikan oleh tulisan dibatu itu.
Siauw Liong Lie semula merasakan diperutnya seperti ada sebuah bola api yang berputar-putar dan hangat sekali. Siauw Liong Lie meneruskan latihannya.
Entah sudah lewat beberapa hari, Siauw Liong Lie tidak mengetahui karena selama itu dia tidak melihat matahari danjuga dia tidak mengenal waktu, hanya sinar matahari yang sedikit sekali masuk keruangan itu. Dengan memperhatikan lenyap dan timbulnya sinar matahari, Siauw Liong Lie hanya bisa menduga bahwa dai telah berada diruangan tertutup itu hampir satu bulan.
Semakin dipelajari Iweekang yang terukir dibatu itu, Siauw Liong Lie merasakan tenaga dalamnya bertambah hebat.
Waktu dia mencoba memegang sebuah batu yang cukup
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
besar, mengerahkan setengah tenaga Iweekangnya batu
dalam cengkraman tangannya itu telah hancur menjadi bubuk.
Peristiwa ini mengejutkan dan membuat Siauw Liong Lie jadi girang bukan main. Karena dengan hasil yang telah didapatnya itu membuktikan bahwa dia telah memiliki
iweekang yang lebih kuat dibandingkan dengan beberapa waktu lalu.
Saat itu juga Siauw Liong Lie telah beristirahat sambil memikirkan cara untuk mencari jalan keluar dari kurungan goa itu. Tetapi dia tidak juga menemui bagian bagian dinding yang tipis dan bisa diterobos keluar. Setelah memeriksa kesana kemari, tiba2 Siauw Liong Lie tertarik melihat sebuah kotak besi yang cukup besar yang berada didekat batu yang
menonjol keluar. Barang itu menarik sekali. Jika memang Siauw Liong Lie bukan sedang memperhatikan keadaan
disekitar situ, memerika untuk mencari jalan keluar, tentu dia tidak akan menemui kotak peti tersebut. Cepat2 Siauw Liong Lie telah mengambil kotak itu. ternyata kotak tersebut terkunci.
Tetapi Siauw Liong Lie yang memiliki lwekang telah
sempurna, tidak merasa dipersulit dengan tidak ada kunci kelotok itu. Dia mengerahkan tenaga Iwekangnya dikedua jari tangannya, kemudian dengan jari telunjuknya dia menyentil kelotok itu.
"Tuk ...!" Kelotok itu telah terbuka putus oleh sentilan jari Siauw Liong Lie.
Keruan saja Siauw Liong Lie tambah girang, karena dengan sekali menyentil dia bisa mematahkan kelotok besi. berarti dia benar2 telah memiliki tenaga lwekang yang menakjubkan sekali.
Dan Siauw Liong Lie lebih girang lagi, ketika dia melihat didalam kotak peti itu terdapat beberapa perangkat pakaian.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Cepat2 Siauw Liong Lie mengambilnya sepotong dan
mengenakannya. Karena selama selama sebulan lebih itu Siauw Liong Lie bertelanjang. disebabkan pakaiannya
ditinggalkan di tepi kolam.
Walaupun pakaian yang dikenakannya itu merupakan
pakaian seorang pria tetapi lebih lumayan dari pada tidak mengenakan pakaian sama sekali sebagai penutup tubuhnya.
Peti itu telah disimpan lagi oleh Siauw Liong Lie, diletakkan ditempat semula.
Tetapi swaktu Siauw Liong Lie meletakkan peti itu, matanya yang jeli dan tajam telah melihatnya ada beberapa ukiran huruf2 dibawah tempat dia meletakkan kotak besi itu.
Bunyi surat ukiran itu sebagai berikut.
"Muridku.... Engkau kini telah memiliki kepandaian juga pakaianku, engkau bisa menemukannya, Aku gembira bahwa engkau
seorang yang baik, yaitu setelah engkau mengangkat peti itu, engkau meletakkan kembali peti tersebut ketempatnya
semula, sehingga engkau jadi bisa melihat huruf2 yang kuukir dibawah peti ini. Coba kalau engkau telah mengambil peti itu dan engkau tidak bermaksud meletakkan kembali ditempatnya semula, engkau tentu tidak akan melihat huruf2 yang kuukir ini.
Ketahuilah muridku, bahwa aku mengetahui cara untuk
keluar dari goa ini yaitu dengan menuruti gambaran yang kulukiskan ini! Per-tama2 engkau terjun keair yang ada dimuka goa ini, dan berenang sejauh mungkin, jika user2 air mulai menyambut kau dan menariknya, engkau kerahkan
lwekang yang engkau pelajari, sehingga user2 air itu tentu tidak sanggup untuk menyeret dirimu, engkau bisa berenang terus untuk mencapai tepi kolan diatas lembah itu ....
Muridku yang baik. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Engkau harus ketahui juga, bahwa ketiga perangkat
pakaianku yang ada didalam peti itu merupakan pakaian yang memiliki khasiat sangat besar dan bukan pakaian biasa, ketiga perangkat pakaian itu merupakan pakaian mustika. Kukatakan pakaian mustika karena jika seseorang mengenakan pakaian itu, tentu orang tersebut tidak dapat ditikam oleh senjata tajam, dan juga tidak perlu takut oleh kobaran api. Pakaian itu kubuat dari benang2 yang dibuat dari besi hitam yang
dicampur dengan emas, sehingga ulet sekali. Ketika perangkat pakaiau itu merupakan tiga perangkat pakaian mustika yang jarang sekali dimiliki orang dan kuberi nama Kim-joan-kha (pakaian emas). Nah muridku, engkau harus mempelajari seluruh pelajaran yang ada didinding goa ini sebaik mungkin, karena aku tidak menghendaki muridku nanti memiliki
kepandaian separoh2 saja, sehingga nanti jika bertemu dengan musuh yang kuat akan roboh dan tidak berdaya,
Itulah yang tidak kukehendaki......! Dari gurumu.
Tang Cia Sie, Bu Beng Kun Hiap."
Setelah membuka semua surat itu, Siauw Liong Lie cepat2
menekuk kedua kakinya dia berlutut memberi hormat kepada ukiran2 surat itu.
"Suhu. tecu Siauw Liong Lie menghunjuk hormat kepada suhu. Tenangkanlah hati suhu didalam baka, karena murid tentu tidak akan melalaikan pesan Suhu untuk berdiri tegak di garis keadilan.....terima kasih atas warisan yang telah diberikan Suhu..... Tecu tentu akan berusaha untuk
melaksanakan semua pesan Suhu, tenangkanlah hati
Suhu.....!'" Dan setelah berkata begitu Siauw long lie me-ngangguk2an kepalanya tiga kali.
Waktu itu Siauw Liong Lie tengah gembira bukan main,
karena dia telah memperoleh petunjuk bagaimana harus
keluar dari kolan itu meninggalkan goa tersebut. Dengan mempergunakan lwekang yang baru diperolehnya tentu dia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bisa meloloskan diri dari user2 air dikolam itu, seperti apa yang dijelaskan oleh gurunya.
Tetapi karena Siauw Liong Lie masih harus mempelajari ilmu meringankan tubuh dan lwekang agar lebih sempurna lagi, dia berdiam digoa dibawah kolam itu. Kepandaian Siauw Liong Lie mengalami kemajuan yaug pesat sekali, yang
membawa dia ketaraf yang lebih sempurna dibandingkan
dengan beberapa waktu yang lalu.
Setengah bulan kemudian, Siauw Liong Lie telah dapat
menguasai semua ilmu2 itu. Selama terkurung digoa itu, Siauw Liong Lie selalu makan daging ikan, karena dimuka goa itu, dimana tampak air yang menggenang berasal dari kolam yang diatas itu banyak sekali terdapat ikan2 yang bentuknya sangat besar. Setiap hari Siauw Liong Lie memakan ikan itu, yang dipanggangnya. Menangkap ikan2 itu juga tidak sulit, karena ikan2 itu tampaknya jinak sekali.
Setelah lewat lagi beberapa hari, Siauw Liong Lie
merasakan bahwa dia telah selesai mempelajari seluruh kepandaian yang ditinggalkan Tang Cia Sie, dia bermaksud untuk mencoba berenang keatas kolam dilembah itu.
Siauw Liong Lie menekuk kedua kakinya, dia berkata


Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Suhu... tecu ingin meninggalkan tempat ini. Sebetulnya Tecu tidak ingin meninggalkan goa ini tetapi berhubung Tecu memikirkan anak Tecu yang diculik orang juga suami yang belum diketahui bagaimana nasibnya, maka tecu terpaksa harus meninggalkan tempat ini! Terima kasih atas petunjuk2
suhu yang sangat berharga...!" dan setelah berkata begitu, tampa Siauw Liong Lie mengangguk2kan kepalanya dua belas kali, sebagai penghormatan murid kepada gurunya. Kedua perangkat pakaian yang ada dipeti itu, juga tidak diambil oleh Siauw Liong Lie, sebab dia beranggapan bahwa satu
perangkat pakaian mustika itu telah cukup. Karena kelak jiga dia telah berada dialam bebas kembali dia bisa membeli
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pakaian. Dan juga bukankah pakaian dan perhiasannya
ditinggalkan ditepi kolam itu?"
Dengan mempergunakan jari telunjuknya Siauw Liong Lie telah mengukir batu itu menuliskan beberapa patah kata..
"Tecu Siauw Liong Lie telah menyelesaikan pelajaran dari kepandaian suhu Tang Cia Sie. Dengan ini tecu menyatakan terima kasih yang sebesar2nya kepada suhu Tang Cia Sie.
Semoga saja arwahnya tenang dialam baka. Tecu akan
mempergunakan kepandaian yang tecu peroleh ini untuk
melakukan kebaikan dan membela yang lemah..."
Hebat sekali jari telunjuk Siauw Liong Lie, karena dia bisa mengukir dan menulis didinding dengan mempergunakan jari telunjuk itu, setiap kali dia mencoret, maka luluhlah batu itu.
sehingga terlihat nyata sekali. huruf yang ditulisinya itu jelas dan kuat sekali setiap tarikan huruf itu.
Siauw Liong Lie sendiri merasa kagum dan girang terhadap kepandaian yang diperolehnya dari Tang Cia Sie, karena jia dulu dia memiliki kepandaian yang tinggi dan sempurna, tetapi Siauw Liong Lie belum berhasil menulis didinding batu dengan mempergunakan jari telunjuknya! Tetapi sekarang, setelah dia berhasil mempelajari Iwekang peninggalan Tang Cia Sie, ia mampu menulis surat dengan jari telunjuknya itu seperti juga menulis di atas lumpur.
Karena terlalu gembira, Siauw Liong Lie jadi menangis terisak-isak. Dihatinya telah muncul harapan dia bisa keluar dari kolam itu, dan juga bisa mendaki dinding tebing dilembah itu.
Setelah paikui tiga kali lagi, Siauw Liong Lie kemudian keluar dari goa itu. Pintu goa ditutupnya dengan menarik kembali batu yang menonjol di muka goa tersebut. Dan Siauw Liong Lie kemudian menyusuri goa yang satunya lagi,
sehingga dia telah tiba di depan goa itu, melihat air yang bening dan cabang kolam diatas lembah itu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Siauw Liong Lie memandang air yang bening itu dengan
tertegun. Dia membayangkan, dibawah air kolam itu terdapat
user2an air yang menggulung kuat sekali.
Jika dia menyelam kembali, mungkinkah dia kuat melawan arus user2an air iiu" Sedangkan dulu saja dia bukannya tidak memiliki kepandaian, didalam rimba persilatan mungkin Siauw Liong Lie merupakan jago wanita yang paling ternama. Namun dia tidak berdaya menghadapi user2 air didalam kolam itu.
Tetapi menurut pesan yang ditinggalkan oleh 'guru'nya yaitu Tang Cia Sie, dengan mempergunakan lwekang yang diturunkan oleh Tang Cia Sie. tentu dia bisa menghadapi arus user2an air itu. Maka setelah keragu2annya berkurang
banyak, Siauw Liong Lie telah terjun berenang diair dimuka goa itu. Dia menyelam beberapa kali, tetapi disaat itulah dia mulai merasakan air seperti tergoncang keras. Dengan
demikian Siauw Liong Lie mengetahui bahwa arus user2 air itu telah mulai datang menyerang dirinya. Itulah hal yang cukup mengerikan.
Ketika Siauw Liong Lie merasakan gulungan air semakin keras, dia mengerahkan Iweekang ayng diperolehnya dari catatan Tang Cia Sie. Kedua tangannya ditekuk dengan
gerakan seperti seekor kodok, tampak Siauw Liong Lie telah berenang terus.
Memang meletihkan melawan tekanan dari tenaga arus air yang bergulung2 seperti tidak terkendalikan lagi. Beberapa kali tubuh Siauw Liong Lie terpental kembali terbawa arus.
Tetapi Siauw Liong Lie tabah sekali, dia telah
menggerakkan terus kedua tangannya dan kakinya melawan terjangan gulungan arus itu.
Walaupun sedikit demi sedikit dan meletihkan sekali,
kenyataannya Siauw Liong Lie telah bisa maju menerobos arus air itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Akhirnya Siauw Liong Lie terlepas juga dari gulungan arus air itu, sehingga dia bisa berenang terus menuju kepermukaan kolam.
Tadi waktu melawan arus air yang ber-gulung2 itu, Siauw Liong Lie merasa letih sekali dan ketika dia tiba dipermukaan kolam dan berhasil naik kedarat. dia telah merebahkan tubuhnya ditepi kolam itu untuk beristirahat.
Sambil mengatur pernapasannya, Siauw Liong Lie juga
mengawasi sekitar tempat itu. Tidak ada seorang manusiapun di sini dan juga pakaiannya telah lenyap!
Siauw Liong Lie jadi heran, dia menyelidiki seluruh lembah itu, tetapi dia tetap tidak menemui seorang manusiapun juga !
Waktu Siauw Liong Lie tiba dipermukaaa kolam itu, hari menjelang sore, dan ketika matahari telah turun diufuk barat, Siauw Liong Lie berusaha menaiki tebing itu, dia merayap dengan ilmu cecak dan berhasil mencapai atas lembah itu.
Dengan hati2 Siauw Liong Lie menghampiri sebuah
perkampungan, Dengan gerakkannya yang ringan dan gesit sekali, tidak ada seorang manusiapun yang mengetahui bahwa ada seorang pendekar wanita yang tengah berkeluyuran, memperhatikan satu persatu rumah penduduk, karena
memang Siauw Liong Lie bermaksud untuk mencari rumah
seorang hartawan. Dan akhirnya Siauw Liong Lie dapat
menemukan sebuah rumah yang diinginkannya. Dia telah
melihat rumah yang mewah dan besar, sebagian dari
pekarangan rumah itu diterangi oleh lampu, sehingga disekitar tempat itu jadi terang benderang.
Siauw Liong Lie tampak telah melompati dinding tembok pekarangan, kemudian dia mencari sebuah kamar, dengan mudah dia menemukan apa yang dicarinya, yaitu tempat
simpanan uang dari pemilik gedung tersebut. Di ambilnya uang perak sebanyak seribu tail, lalu dia kembali ketepi lembah dan melompat kebawah lembah itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Malam itu Siauw Liong Lie tidur dengan nyenyak, keesokan paginya ketika dia terbangun dari tidurnya, dia melihat sesuatu yang agak ganjil, yaitu tanah kuburan yang masih merah.
"Rupanya sebelum aku datang kemari telah ada orang lainnya ,..!!" pikir siauw Liong Lie yang menduga bahwa kuburan itu adalah kuburan dari seorang manusia. Pada hal sebenarnya, jika saja Siauw Liong Lie mau membongkar
kuburan itu, tentu dia akan mengetahui bahwa kuburan itu adalah kuburan dari pakaian dan barangnya yang telah
dikubur oleh Sin Tiauw. Setelah cuci muka ditepi kolam Siauw Liong Lie mendaki keatas tebing itu untuk keluar dari lembah itu. Dia
memperhatikan keadaan sekitarnya, kemudian berlari2 kearah barat, dia telah tiba disebuah kampung kecil, Siauw Liong Lie membeli beberapa perangkat pakaian dan bermacam2 kuwe dan daging kering.
Setelah membayar barang yang di belinya itu, Siauw Liong Lie bermaksud kembali ke-lembah. Tetapi baru saja dia melangkah beberapa langkah, dia mendengar suara seorang gadis kecil yang menangis sedih sekali. Usia gadis kecil itu belum lagi ada setahun, masih merah, dan tangisnya juga sangat nyaring sekali.
Bayi kecil itu tergeletak di muka warung barang2 dimana dia tadi berbelanja. Melihat bayi itu tanpa ada yang mengurusi dan tergeletak di situ, Siauw Liong Lie merasa heran
bercampur marah. Cepat2 Siauw Liong Lie menggendongnya.
apa lagi dia teringat pada anaknya sendiri, yang sekarang ini berada entah dimana, masih hidup atau memang telah binasa. Dan perasaan kasihan pada gadis cilik yang masih merah itu membuat dia menggendongnya untuk menghangati tubuh bayi kecil tersebut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Siauw Liong Lie memasuki toko kelontong itu, kemudian bertanya kepada pemilik toko itu.
"Hengtai, siapa orang tua anak ini" Mengapa ditinggalkan begitu saja dan Hengtai tidak merasa kasihan dan hanya membiarkan saja" Bukankah jika kelak matahari telah naik tinggi dan panas sekali, akan membuat bayi itu tersiksa lalu mati?"
Pemilik toko itu jadi serba salah tingkahnya, tetapi tokh akhirnya dia telah berkata:"Bukan kami tidak merasa kasihan kepada gadis kecil itu.... tetapi kedua orang tuanya, ayah dan ibunya adalah penjahat2 besar yang tidak berampun dan kejam sekali. Telah ratusan orang2 yang menjadi korbannya.
Maka waktu tadi kedua orang tuanya itu, ditangkap dan dihukum mati dengan pancung kepala.
Memang kami merasa kasihan pada bayi yang sebatang
kara itu. tetapi kami tidak berani mengambil dan melihatnya, seluruh penduduk kampung juga begitu, mereka takut kalau nanti setelah anak itu besar akan menimbulkan kesulitan yang tidak kecil, apa lagi anak ini keturunan dari penjahat kejam seperti ayah dan ibunya....!"
Siau Long Lie menghela napas.
"Kasihan anak ini.....seharusnya dia tidak diperlakukan begitu! Bukankah yang bersalah dan berdosa adalah kedua orang tuanya" Mengapa pula anak ini yang harus menjadi sasarannya" Hemmm, memang kadang kala manusia itu jahat dan bersembunyi dibalik kebaikan! Biarlah anak ini kuambil untuk dipelihara olehku!"
"Terserah kepada nyonya, karena memang kami
sekampung telah memutuskan tidak akan mengambil anak itu, dan meletakan begitu saja. Untung ada nyonya, sehingga anak itu tidak perlu sampai mati.....!"
Siauw Liong Lie menghela napas dan dengan membawa
barang2 yang baru dibelinya itu dalam jumlah yang cukup
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
banyak, juga tangan kanannya menggendong bayi perempuan itu dengan penuh kasih sayang, dia telah pergi ketepi tebing dan dengan ginkangnnya yang sempurna, dia berlari2
menuruni tebing itu. Dalam waktu yang singkat sekali dia telah berada dilembah itu lagi.
Siau long lie karena teringat bahwa ditempat itu ada
gundukan tanah seperti kuburan, maka dia tidak bermaksud berdiam dilembah itu lama2. Dia telah mengikat kepala bayi perempuan itu dengan sehelai kulit dan kemudian barang2
belanjaannya itu diikat pula didalam sepotong kulit. kemudian dia menyelam melawan arus air. dia telah berenang dengan kedua tangannya membawa sibayi dan bahan makanannya.
Usaha siau long lie berjalan lancar dan tidak menemui halangan apapun juga.
Dan mereka, siau long lie bersama bayi kecil itu tiba di goa tersembunyi itu.
Demikianlah siau long lie telah merawat bayi kecil itu.
"karena engkau kutemui dalam keadaan yang menderita dan sengsara, maka engkau kunamakan Goat Lan. Sedangkan she mu bisa mempergunakan she-ku, yaitu she Siauw! Untuk selanjutnya engkau bernama Siauw Goat Lan."
Bayi yang masih kecil seperti itu tidak mengetahui apa2, dia hanya sibuk dengan susu yang diberikan Siauw Liong Lie.
Karena sejak kedua orang tuanya dihukum mati, dia telah menderita kelaparan.
Siauw Liong Lie juga bertekad untuk merawat Siauw Goat Lan dan anak yatim piatu itu akan diperlakukan seperti anaknya sendiri.
Dengan adanya Siauw Goat Lan, hati Siauw Liong Lie jadi terhibur juga. Pendekar wanita ini juga bermaksud menutup riwayat hitam dan kedua orang tua Siauw Goat Lan. karena dia tidak menghendaki nanti Siauw Goat Lan setelah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
meningkat dewasa akan memiliki dendam. Siauw Liong Lie menganggap urusan Siauw Goat Lan telah habis, karena
dengan demikian Siauw Goat Lan terbebas dari jerat dendam yang bisa merusak gadis ini. Dengan demikian Siauw Liong Lie bisa benar2 menganggap bahwa Siauw Goat Lan adalah
puterinya sendiri. Begitulah dari hari kehari Siau Long lie telah merawat Siauw Goat Lan.
Ketika Siauw Goat Lan telah berusia empat tahun, gadis kecil itu mulai diberi pelajaran silat.
Ternyata Siauw Goat Lan cerdas sekali, dia bisa menerima pelajaran2 yang diturunkan padanya dalam waktu yang
singkat sekali. Siau long lie jadi girang melihat kenyataan itu. Apa lagi kemajuan yang pesat telah diperoleh seorang Siauw Goat Lan.
Sedangkan Siauw Goat Lan sendiri selalu memanggil Siau long lie dengan sebutan suhu, karena dia telah dibiasakan oleh Siau long lie sejak kecilnya untuk memanggil dengan sebutan suhu.
Maka dalama keadaan demikian dari tahun demi tahun
Siauw Goat Lan juga diberi pelajaran dasar dari Iweekang dan Ginkang.
Kepandaian yang diturunkan oleh Siau long lie merupakan kepandaian kelas tinggi, jika saja Siauw Goat Lan melatih diri dengan baik, kelak jika dia telah dewasa tentu jarang sekali ada orang yang bisa menandinginya.
Tahun demi tahun lewat dengan cepat dan akhirnya Siauw Goat Lan telah berusia sebelas tahun dengan memiliki
kepandaian yang tinggi, dan yang kurang hanyalah
pengalamannya saja. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sejak berusia sebelas tahun Siauw Goat Lan sering diajak Siauw Liong Lie keluar dari goa untuk pergi ke kampung2
yang terdekat guna memberikan pakaian dan makanan.
Walaupun masih kecil, tetapi Siauw Liong Lie sering kali berenang melawan arus kolam itu, sehingga dia bisa berenang pula pergi melalui kolam yang memiliki user2 air dengan mudah sekali.
Hari itu, waktu Siauw Goat Lan berusia sebelas tahun, Siauw Liong Lie mengatakan bahwa dia ingin tinggal dilembah itu, sehingga tidak perlu setiap kali keluar dari kolam itu tubuh mereka basah kuyup.
Siauw Liong Lie juga telah menguasai sepenuhnya ilmu silat Tang Cia Sie, sehingga dia tidak perlu berdiam lebih lama lagi di goa tersebut.
Dengan tinggal dilembab yang indah dan banyak pohonnya yang beraneka warna, Siauw Goat Lan jadi girang sekali.
Begitulah guru dan murid telah tiba di lembah itu dan menetap disana.
Siauw Liong Lie mendirikan sebuah rumah kecil, untuk
mereka tinggal dan menghindari hujan dan angin.
Siauw Goat Lan ternyata seorang anak yang rajin, lincah dan gesit. Setiap hari dengan tekun dia mempelajari ilmu silat yang diajarkan oleh gurunya.
Namun hari itu justru Siauw Goat-Lan telah bertemu
dengan Yo Ko beramai. Dan pertemuan itu akhirnya membuat Yo Ko dan Siauw
Liong Lie berkumpul kembali.
ooo00d0w00ooo SIUAW LIONG LIE telah menyelesaikah ceritanya sambil
menghela napas. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tetapi Yo Him heran sekali, ada sesuatu yang tidak
dimengerti olehnya. "Bu" katanya kepada siau long lie "Aku sudah pernah dirawat oleh Sin Tiauw beberapa tahun di dalam lembah itu, mengapa tidak bertemu denganmu bu?"
Siau long lie tersenyum, katanya: "Mungkin juga waktu aku keluar dari lembah itu untuk mencuri uang yang seribu tail itu.
Justru engkau tidak ada disitu dan telah diajak bermain oleh Sin Tiauw... Itulah suatu kebetulan saja. seingga kita bertemu setelah belasan tahun, dan engkau kini telah menjadi seorang pemuda yang gagah dan tampan."
Yo Him jadi malu dan menundukkan kepala dengan pipi
yang berobah merah. "Ah. ibu bisa saja" katanya
Yo Ko dan yang lainnya jadi tertawa geli karena mereka melihat Yo Him kemalu2an begitu rupa digoda oleh ibunya.
Begitulah, mereka telah bercakap2 dengan gembira.
Tiba2 Yo Ko teringat sesuatu.
"Liong Jie... ada sesuatu yang tidak kumengerti!" katanya.
"Apa itu Ko jie?"
"Mengenai rangka dari tengkorak Sin-Tiauw, yaitu burung rajawali kita itu...mengapa masih tetap menggeletak
ditempatnya berhampar, bukankah menurutmu tadi engkau sering keluar dari air kolam dan tentunya melihat kerangka burung itu....,"
"Benar, memang aku melihatnya, tetapi tentu saja Sin Tiauw tidak akan senang jika kita mengubur tulang2nya.
Bukankah letak dari tulang belulang itu dengan sikap kedua sayapnya yang terpentang lebar2....! Hemm, jika kita
menguburnya tentu akan membuat dia tidak senang, maka
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
aku membiarkan saja dengan menggeletak begitu, bukankah sangat indah dilihat?"
Yo Ko dan lain2nya mengangguk2 tanda setuju.
"Tetapi sayang sekali aku tidak mengetahui maksudmu yang sebenarnya itu, sehingga aku telah mengubur
tulang2nya," kata Yo Ko
"Ya, jika memang telah dikubur itupun tidak apa2 bukan?"
kata Siauw Liong Lie tertawa. "Akhirnya kita berkumpul juga....inilah anugerah Thian yang maha pengasih dan
penyayang...." dan Siauw Liong Lie menghela napas panjang2, karena saking girang dan juga terharu dengan adanya
pertemuan ini. Siauw Liong Lie juga menceritakan bahwa dia senang sekali dilembah ini, karena pemandangannya indah dan udaranya nyaman.
"Yang mencelakai aku adalah Tiat To Hoat ong si pendekat dari Mongol itu..!" kata Siau long lie sejenak kemudian "Maka kalau aku memiliki kesempatan, tentu aku akan mencarinya untuk mengadakan perhitungan dengannya..!"
Yo Ko mengangguk. "Benar, selama belasan tahun ini aku sibuk sekali mengumpulkan sahabat2 yang cinta negeri, sehingga waktu sangat sedikit sekali, dimana aku selalu gagal mencari pendeta Mongol itu."
Yo Ko menghela napas panjang, kemudian katanya lagi.
"Keadaan kerjaan Song tengah terancam oleh musuh yang ingin menyerang kedaratan tionggon, disamping itu juga banyak menteri2 dorna yang telah menghasut Sri Baginda.
sehinggal pucuk pimpinan kerajaan sudah goyah dan mungkin satu atau dua tahun mendatang ini pasukan Mongolia itu akan menyerbu kedaratan Tionggoan."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Disaat itu siau long lie mendengarkan baik2 dan waktu suaminya berkata sampai disitu, dia telah memotongnya,
"Inilah urusan yang tidak kecil. selama belasan tahun aku mengurung diri dilembah ini. tidak tahunya diluar telah terjadi pergolakan yang tidak kecil. Suamiku apakah kita lebih baik meninggalkan lembah ini untuk membantu para orang gagah menghadapi musuh dari luar?"
Yo Ko mengangguk. "Memang aku bermaksud begitu, apa lagi sekarang kita telah berkumpul kembali" kata Yo Ko."Dan kita bisa menghadapai musuh yang paling tangguh sekalipun!
Disamping itu kita harus mencari jejak Tiat To Hoat Ong untuk membalas sakit hati kita..!"
Waktu berkata sampai disitu Yoko berhenti sejenak samabil menunjuk ke Yo Him, katanya.
"Anak kita, Him Jie juga telah memiliki kepandaian yang tinggi, selain dia memiliki tenaga Iweekang yagn tinggi, juga dia pun telah menjadi murid dari orang luar biasa Lie Bun Hiap."
Siauw Liong Lie memandang setengah percaya kepada
anaknya dan kemudian dia menghampiri Yo Him sambil
bertanya : "Benarkah Him-jie apa yang dikatakan oleh ayahmu?"
Yo Him tersenyum sambil berkata : "Ayah tengah
bergurau...ibu jangan mempercayainya....!"
Kwee Siang dan Phang Kui In juga berkata: "Apa yang dibilang Yo Ko Taihiap memang benar...!"
Siauw Liong Lie tersenyum, dia telah berkata dengan suara yang mengandung kasih sayang seorang ibu: "Syukurlah jika memang Yo Him bisa memiliki kepandaian yang tinggi, tidak percuma dia jadi anak dari Sin Tiauw Taihiap!!" dan berbareng dengan perkataannya itu tampak Siauw Liong Lie telah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menghampiri Yo Him dekat sekali. Diluar dugaan tiba2 Siauw Liong Lie mengulurkan tangan kanannya, dan tangan Yo Him yang kanan telah dicekalnya. Gerakan yang dilakukannya itu luar biasa cepat dan kuatnya, karena begitu Siauw Liong Lie menghentak, sebelum Yo Him tahu apa yang terjadi, tubuhnya telah dilemparkan keras sekali oleh Siauw Liong Lie.
Semua orang yang melihat itu jadi terkejut sampai
mengeluarkan suara seruan yang nyaring, dan muka mereka masing2 menjadi pucat.
"Liong-jie, jangan..!" Yo Ko masih sempat berteriak dengan suara mengandung ke-kuatiran yang sangat.
Tubuh Yo Him telah melayang cepat sekali ketengah udara, tetapi Yo Him sekarang memang telah memiliki kepandaian yang cukup tinggi, walaupun dia terkejut diperlakukan begitu oieh ibunya, namun dia bisa bergerak cepat sekali
berjumpalitan ditengah udara. Gerakan yang dilakukan oleh Yo Him sangat gesit, sehingga sewaktu tubuhnya meluncur turun kedua kakinya yang lebih dulu hinggap ditanah.
"bagus," berseru Siauw Liong Lie dengan suara yang mengandung kegembiraan dan wajah yang berseri2.
Yo Him dan lainnya baru mengetahui bahwa Siauw Liong
Lie hanya ingin menguji anaknya itu.
"kepandaianmu cukup tinggi, Yo Him..... tidak
sembarangan pemuda sebaya engkau yang bisa memiliki ilmu silat setinggi kau sekarang ini"
Yo Him mengucapkan terima kasih
"Siapa yang mengajarimu?" tanya Siauw Liong Lie lagi sambil menghampiri anaknya
"Suhu Lie Bun Hiap. ma!"
"Lie Bun Hiap?"
"Ya........" Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku belum pernah mendengar namanya"
"Kedua kakinya buntung sebatas lutut, dia berjalan dengan mempergunakan dua batang tongkat..,."
"Tetapi kepandaian yang diturunkan kepadamu semuanya itu merupakan ilmu yang tinggi sekali. jika engkau mau berlatih diri dalam dua atau tiga tahun, tentu engkau akan menjadi jago yang memiliki kepandaian sangat tinggi sekali."
Senang Yo Him mendengar pujian ibunya dia telah
mengucapkan terima kasihnya.
"Tetapi anehnya, gurumu itu belum pernah kudengar didalam rimba persilatan. Tentunya dia seorang jago tua yang hidup mengasingkan diri....."
"Mungkin juga, ma, Katanya telah puluhan tahun dia berada dipulau terpencil itu "
Phang Kui In lalu menceritakan apa yang telah terjadi.
Yo Ko juga jadi heran, karena dia belum pernah mendengar nama Lie Bun Hiap diantara jago2 lainnya.
Tetapi akhirnya mereka tidak membicarakan soal Lie Bun Hiap lagi, karena mereka telah merencanakan untuk naik keatas dinding yang mengurung lembah itu.
"Aku dan muridku bisa saja keluar dengan mudah, karena kami memang telah biasa keluar lembah, naik dan turun dengan mudah. Sekarang bagaimana dengan yang lainnya."
Yo Ko menunjuk kearah tambang yang masih tergantung
itu. "Yo Him, nona Kwee dan Phang Enghi-ong, naik dengan mempergunakan tambang itu sedangkan aku dengan kau
Liong-jie naik dengan mempergunakan ilmu cicak Sedangkan muridmu, menurut kau telah biasa naik turun tebing itu, maka diapun bisa naik sendiri. Bagaimana, kalian setuju ?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Siauw Liong Lie dan yang lain2nya menyatakan setuju.
Begitulah Siauw Goat Lan, Siauw Liong Lie dan Yo Ko telah menaiki tebing itu dengar, mudah tanpa memerlukan bantuan dan tambang itu.
Yo Him naik melalui tambang, kemudian menyusul Kwee
Siang lalu Phang Kui In. Disaat itulah terlihat mereka telah berkumpul diatas tebing.
Semuanya girang bukan main karena mereka bisa
berkumpul kembali. "Tugas kita masih banyak, yaitu menghimpun orang2
gagah dan mencari musuh kita, Tiat To Hoat ong." kata Yo Ko.
Dan usul Yo Ko itu disetujui oleh semua orang.
Begitulah mereka memutuskan untuk pergi Siang-yang,
karena Siang yang merupakan perbatasan dimana jika tentara Mongolia ingin menyerbu kedaratan Tionggoan, maka mereka harus melewati Siangyang dulu.
Waktu itu telah tiba musim semi, sehingga keadaan dalam perjalanan mereka sangat menggembirakan sekali.
ooo00d0w00ooo SIANGYANG adalah ibukota kerajaan Song, dan merupakan kota yang sangat rapat penduduknya karena dikota tersebut rumah juga dibangun ber-tingkat dan tampaknya serba
mewah. Saat itu, banyak orang yang tengah menjajakan barang2
dagangan mereka sambil memuji2 akan kebaikan dan
bagusnya barang mereka masing2, sehingga keadaan dikota Siangyang pada sore hari itu sangat ramai sekali.
Diantara keramaian suasana sepert1 itu, tampak seorang anak lelaki berusia enam belas tahun, telah berlari2 dengan ketakutan dan dia berlari terus merobos keramaian orang yang berada ditempat itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Semua orang hanya memandang acuh tak acuh, mereka
melihat dibelakang anak itu berlari2 puluhan orang yang berteriak dengan suara yang sangat keras sekali mengandung kemarahan: "Tangkah malingi Tangkap! Tangkap.. Jangan dibiarkan lolos,..,.."
Semakin lama anak kecil itu semakin ketakutan. Dia berlari terus, dia seorang pemuda yang masih sangat muda usianya, dan mendengar suara orang2 yang melakukar pengejaran itu yang menarik anak itu sebagai maling.
semua orang jadi tidak senang kepada anak itu. bahkan mereka telah mensyukurkan bahwa anak itu akan segera
tertangkap. Tidak mungkin anak itu bisa meloloskan diri dari kejaran orang2 itu.
Tampak anak itu berlari dengan lebih cepat lagi. napasnya memburu dan juga mukanya pucat dengan bibir gemetar
karena ketakutan. Akhirnya waktu dia melihat para pengejarnya telah semakin dekat, maka dia mengeluarkan suara bentakan yang keras, sambil memutar tubuhnya dia berjongkok lalu tangannya dilonjorkan kedepan.
Waktu para pengejarnya itu telah datang semakin dekat.
Anak itu mengeluarkan suara grookk.. grookk... beberapa kali.
para pengejar itu agak tertegun melihat sikap anak itu yang jongkok seperti hendak buang hajat. Kelakuannya benar aneh dan mulutnya mengeluarkan suara grook.. grookk.. berulang kali.
Tetapi tak lama kemudian mereka berteriak-teriak lagi sambil menyerbu untuk menangkap anak itu.
"Tangkap! Jangan sampai lolos!" teriak salah seorang diantara pengejar itu.
"Pukuli saja biar mati.. !,"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ya, hantam saja !"'
"Bekuk dia ... !"
"Tangkap ... " Ramai sekali suara teriakan2 mereka sehingga anak itu jadi ketakutan.
Tetapi dalam keadaan terjepit seperti itu, anak ini menjadi nekad. Dia menghentakkan kedua tangannya seperti
mendorong, disamping itu mulutnya telah mengeluarkan suara
"grooookkk. grroookkk !"
Aneh sekali...

Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Empat orang pengejarnya yang berada di depan telah
mengeluarkan suara jeritan yang sangat menyayatkan hati, tubuh mereka bergulingan ditanah sambil meng-geliat2, akhirnya diam. Mereka telah binasa.
Sisa kawannya yang melihat kawan mereka mengalami
kematian hanya dengan dorongan tangan anak itu, tentu saja jadi tercengang.
Tetapi tidak lama kemudian terdengar suara teriakan
mereka: "Tangkap! Tangkap! Tangkap pembunuh !"
Teriakan mereka berisik sekali, tetapi tidak ada seorangpun diantara mereka berani maju, karena mereka kuatir nanti mengalami nasib seperti kawan2nya itu.
Anak itu, yang tadi telah menyerang dengan ilmu "Ha-mo kang" (ilmu kodok), ketika melihat lawannya sudah tidak mengejar dan mendesaknya lagi, dia bangkit dan melarikan diri pula.
Semua sisa pengejaran itu tetap mengejarnya sambil berteriak2 dengan suara yang membisingkan pendengaran.
Anak itu tidak memperdulikan lagi dia berlari terus dengan cepat, walaupun dirinya dibayangi oleh para pengejarnya,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
namun anak itu dapat bersikap lebih tenang, karena dilihatnya para pengejarnya itu tidak seorangpun yang berani menerjang maju untuk melakukan penyerangan.
Tetapi jumlah pengejarnya semakin lama semakin banyak, membuat anak itu jadi jeri juga, karena biarpun dia memiliki ilmu yang bisa diandalkan, tetapi jika dia telah dikeroyok beramai2 tentu dia tidak bisa meloloskan diri.
Anak itu sangat cerdik sekali, dia berlari2 di lorong2 kecil.
Setelah mengejar semakin lama, banyak para pengejarnya merasa letih.
Kemudian anak itu telah tiba diluar pintu kota, dia berdiri mengasoh, sedangkan para pengejarnya yang berada dekat sekali, tidak ada seorangpun yang berani maju melancarkan serangan, mereka hanya berdiri berteriak2 saja.
Anak itu tertawa mengejek.
"Untung saja aku masih kecil, coba aku telah dewasa, hemmm, kalian satu persatu akan kubereskan....!"
"Tangkap maling! Tangkap pembunuh! Tangkap
pembunuh!" teriak semua orang itu, tapi tidak ada seorangpun yang berani mendekati pemuda tanggung itu.
anak itu berkata lagi mengejek dengan suara yang
perlahan. "Hmm.....sekarang mengapa kalian tidak maju....." Mari!
Mari kita bertempur!" dan berbareng dengan perkataannya itu, tampak anak lelaki itu telah berjongkok lagi sambil
memperlihatkan gerakan seperti akan menyerang dengan
kedua tangannya sendiri. Keruan saja orang2 yang berdiri tidak berjauhan dengannya telah cepat menyingkir diri, karena mereka takut begitu anak itu mendorong dengan kedua tangannya maka mereka akan terdorong binasa juga.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ayoh maju.... !!" tantang anak lelaki itu.
Tetapi tetap saja tidak ada seorangpun yang berani maju.
Anak lelaki itu kembali tertawa mengejek, dia telah berdiri sambil katanya: "Baiklah...... aku permisi saja!"
dan dia memutar tubuhnya untuk berlalu. Pengejarnya
tidak berani mengejarnya lagi, karena mereka anggap anak itu memiliki ilmu siluman yang bisa mematikan orang dengan hanya dorongan tangannya saja.
Dari pada mati konyol', maka lebih baik mereka tidak
mengejarnya lagi. Namun baru beberapa langkah anak itu berjalan, disaat itulah tampak seseorang membentaknya: "Tahan, tunggu dulu...,!"
Anak itu relah mengerutkan alisnya, dia memutar
tubuhnya.. Dihadapannya berdiri seotang lelaki berusia tiga puluh enam tahun yang tengah mengawasinya. Orang itu memakai baju yang agak longgar, sedangkan tangan kanannya baju itu berkibar2 kosong, menunjukkan bahwa orang itu tidak
memiliki tangan kanan. Sedang orang yang menegur itu, yang tidak lain dari Yo Ko telah tersenyum sambil katanya:" Engko kecil, bukankah engkau yang bertemu, denganku belasan tahun yang lalu "
"Engkau ternyata Sin Tiauw Taihiap, bukan?" tanya anak itu tidak menyahuti pertanyaan Yo Ko.
"Tidak salah....! Dan engkau pernah mengatakan bahwa dirimu adalah putranya Auwyang Hong.... benarkah ini" Tadi aku melihat engkau mempergunakan ilmu Ha mo kang, tetapi keterlaluan sekali, lima jiwa engkau binasakan....!"
Anak lelaki itu telah tertawa dingin.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Benar aku anak Auwyang Hong ...dan engkau mau apa menegurku, apakah engkau tidak senang dan ingin membela orang2 jahat itu yang tadi ingin mengeroyok dan
membinasakan aku !" "Aku bukan hendak memihak ke-mana2 tetapi justru aku ingin memberitahukan kepadamu agar lain waktu engkau, jangan menurunkan tangan sekeras itu.....karena kasihan orang2 yang tidak tahu apa2 itu harus mengalami kematian dengan cara yang begitu menggenaskan sekali ... ! Dan mana ibumu ..." Atau nenekmukah wanita tua itu ?"
"Hemmm, itu ibuku ..!" menyahuti anak iiu, yang mengaku sebagai anaknya Auwyang Hong!
Ada sesuatu yang membuat Yo Ko heran, Auwyang Hong
telah meninggal lama sekali, dia meninggal dunia hampir dua puluh lima tahun. Mana mungkin anak kecil ini bisa- mengaku sebagai anaknya tokoh sesat Auwyang Hong itu.
"Siauwko (adik kecil), ada sesuatu yang kuherankan dan tidak mengerti. Auwyang Hong telah meninggal puluhan tahun yang lalu, tetapi sekarang engkau baru berusia baru lima belas atau enam belas tahun, bagaimana mungkin, Apakah
Auwyang Hong setelah di-Akherat itu masih bisa menikah dan memiliki anak?"
Muka anak itu jadi berobah. "Engkau jangan menghina aku.... dengan kau menyebut2 nama ayahku saja dan meng-olok2 ayahku kau harus mati.... walaupun engkau sebagai Taihiap yang terkenal sekali dijaman ini, tetapi aku tidak takut."
Yo Ko tertawa. "Jika aku maju menyerang dirimu, tentu akan banyak orang yang mengatakan bahwa aku menghina yang kecil... maka ada lawan yang sebanding dengan kau, dimana kalian boleh main2 beberapa jurus!"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Setelah berkata begitu Yo Ko memandang kesampingnya
sambil berkata: "Him jie keluarlah....! Temani engko kecil bermain2 beberapa jurus.
Anaknya Auwyang Hong itu heran melihat anak sebaya dia telah mendatangi dengan sikap yang tenang sekali. Dia jadi mengerutkan alisnya, pikirnya : "Hemm. usianya sebaya denganku, tentunya dia tidak memiliki kepandaian yang tinggi, sebab dengan mengandalkan Ha-mo-kang. maka aku tidak
perlu takut padanya "
Ternyata rombongan Yo Ko, Kwee Siang, Siauw Liong Lie, Siauw Goat Lan, Phang Kui In dan Yo Him, telah tiba dikota Siangyang beberapa saat yang lalu, dan mereka telah melihat anak lelaki itu yang di-kejar2 oleh belasan bahkan puluhan orang.
Yang mengejutkan Yo Ko adalah anak itu tiba2
mengeluarkan ilmu Ha mo-kang dan membinasakan lima
orang pengejarnya. Yo Ko mengenali ilmu itu, karena dia sendiri waktu kecil pernah mempelajari ilmu Ha mo-kang. tetapi sekarang anak kecil itu telah melancarkan serangan2 yang dahsyat dengan Ha-mo-kang. Maka tidak puas hati Yo Ko, karena anak itu sangat kejam sekali dalam turun tangannya.
Saat itu Yo Him telah berdiri disisi Yo Ko, ayahnya, sambil tanyanya "Apa yang harus kulakukan, ayah?"
"Anak itu sebaya dengan kau, maka engkaulah yang menghadapinya", kata Yo Ko.
"Baik ayah ..."
"Tapi hati2, dia memiliki ilmu ha- mo-kang warisan dari Auwyang Hong", kata sang ayah itu.
"Baik ayah, aku akau menghadapinya dengan hati2"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Bagus..." kata Yo Ko. "Nah, sekarang pergilah engkau bermain2 dengan engkoh kecil itu ... !"
Yo Him melangkah maju mendekati anak yang sebaya
dengannya dan waktu itu anak lelaki yang mengakui dirinya sebagai puteranya Ouw yang Hong, telah mengeluarkan suara sinis
"Engkau sekecil ini ingin melawanku" Hemm, tadi saja kelima orang yang mengejarku telah mati tanpa mereka
berdaya untuk mengelakkan diri atau juga memberikan
perlawanan atas seranganku itu. Apa lagi sekarang hanya engkau, mana bisa engkau melawanku, engkau hanya mencari penyakit untuk mampus."
Tetapi Yo Him bersikap sangat sabar sekali, dia telah berkata manis: "Jangan berkata begitu engko kecil, karena walaupun engkau memiliki kepandaian setinggi itu, belum tentu engkau bisa mengangap dirimu sebagai jago yang tiada lawan, Sekarang aku membuktikan betapa kepandaianmu itu sebetulnya tidak berarti..... marilah engkau mulai menyerang padaku!" kata Yo Him lagi.
Anak itu tertegun sejenak, tetapi kemudian dia jadi marah:
"Baik! Baik! Engkau sambutlah seranganku ini!"
Dan setelah berkata begitu, cepat sekali anak itu menekuk kedua kakinya berlutut. Dia menggerakan kedua tanganya yang didorongkan kedepan dengan serentak. Dari kedua
telapak tangannya itu meluncur keluar angin serangan yang sangat kuat sekali.
Yo Him berdiam diri dengan tenang sekali dia melihat saja datangnya serangan itu, kemudian dia mengeluarkan suara siulan yang nyaring dan melompat mundur dengan tubuh
yang agak doyong kesamping, sehingga serangan anak itu yang mengaku sebagai puteranya Auwyang Hong telah jatuh ditempat kosong.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Membarengi dengan kesempatan itu, tampak Yo Him tidak tinggal diam, karena dia juga telah mengeluarkan suara bentakkan keras sambil jari telunjuk tangan kanannya
mengincer jalan darah sebelah pundak yang kiri anak itu.
Itulah jurus "Menulis sejak dimusim semi", yang mendatangkan angin sangat kuat dan jika menyentuh jalan darah dengan tepat disaat itu juga korban totokan itu akan segera binasa !!
Puteranya Auwyang Hong itu jadi terkejut sekali, karena dia telah merasakan angin serangan yang mantap dari musuhnya menerjang dirinya, disamping itu dia kecewa karena tenaga Ha-mo-kangnya tidak berhasill mengenai korbannya.
Dengan memiringkan tubuhnya tampak puteranya
Auwyang Hong telah berkelit dari totokan Yo Him.
Waktu itu, Yo Him telah menyusuli lagi dengan serangan lainnya, dia menyerang lawannya dengan beruntun dan tidak segan2 lagi, sebab dia tadi telah menyaksikan betapa anak ini memiliki watak yang buruk dan kejam, sehingga Yo Him jadi mengambil keputusan untuk melukai berat anak ini dan
kemudian melenyapkan kepandaiannya, agar kelak anak ini jangan menimbulkan urusan dan kerusuhan pula.
Telah lima kali Yo Him melancarkan serangannya, tetapi selama itu anak yang mengaku sebagai putranya AuWyang Hong itu telah dapat mengelakkannya. Rupanya kesadaran anak itu juga habis, dia telah menekuk kedua kakinya
berjongkok, dan berulang kali dia mengeluarkan suara!
Krokkk,... Krokkk! seperti suara kodok yang tengah
berdendang. Membarengi dengan suara ! 'Krokkk, Krokkk ' itu tampak kedua tangan anak tersebut juga telah bergerak2 mendorong kearah Yo Him.
Gerakan itu sangat baik sekali, dan mengandung kekuatan tenaga dalam yang cukup tangguh. Tetapi disebabkan tenaga
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
lwekang dari anak itu belum sampai pada puncaknya, maka serangan yang kali inipun tidak bisa merubuhkan Yo Him.
Bahkan dengan mempergunakan kesempatan itu, kaki
kanan Yo Him telah bergerak dengan cepat sekali menendang lambung lawan nya.
Anak itu tengah mengerahkan tenaga dalamnya
melancarkan serangan kepada Yo Him dan kali ini dia telah diserang begitu rupa oleh lawannya, keruan saja anak itu tidak bisa menarik pulang tenaganya dalam waktu yang sangat singkat. Dengan mati2an dia berusaha untuk mengelakkan diri dengan membuang dirinya bergulingan kesamping.
Setelah itu dia lompat berdiri dengan cepat. Tetapi Yo Him tidak memberikan napas lawannya ini, dia menyerang pula dengan jurus "Bunga rontok dimusim dingin", tubuhnya berkelebat2 bagaikan bayangan saja dan dari sepasang
tangannya meluncur angin serangan yang menderu2.
Anak yang mengaku sebagai putera Auw-yang Hong itu jadi semakin kelabakan.
Melihat seranngan Yo Him yang kali ini tidak keburu
dikelitnya, anak itu jadi nekad, dia menangkisnya dengan mempergunakan salah satu jurus dari Hang Mo Kang,
Diantara suara benturan yang terjadi, tampak tubuh anak lelaki yang mengaku sebagai putranya Auwyang Hong itu telah terjungkel rubuh bergulingan diitas tanah.
Yo Him tidak melancarkan seraaan lagi, karena dia melihat mukanya anak itu telah pucat dan dari bibirnya mengalir darah yang cukup banyak.
Sedangkan anak itu telah berdiri dan memutar tubuhnya untuk meninggalkan tempat itu.
"Sudahlah Him jie, tidak perlu engkau mengejarnya.!" kata Siauw Liong Lie, yang merasa kasihan melihat anak lelaki itu telah berlumuran darah.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Yo Him memang tidak ingin mengejar dia telah mengejar, dia telah menghampiri ibu-nya
Sambil ber-cakap2 dan tertawa, mereka mencari sebuah
rumah penginapan untuk mengasoh,
Akhirnya mereka memilih rumah pengina pan 'Cungsielouw' rumah penginapan y?ng cukup mewah.
Yo Ko meminta dua buah kamar. Kamar yang satu untuk
dia, Yo Him dari Phang Kut In, sedangkan Siauw Liong Lie, Goat Lan dan Kwee Siang tidur dikamar lainnya.
Mereka telah menceritakan pengalamannya niasing2
sampai jauh malam. Akhirnya setelah puas saling bercerita, mereka telah tidur.
Keesokan paginya mereka turun kebawah loteng dimana
ada rumuh makan. Memang penginapan ini membuka juga
rumah makan se hingga tamu2nya tidak perlu sulit lagi menca ri makanan, karena penginapan itu bisa menyediakan berbagai masakan yang enak2.
Yo Ko telah memesan beberapa macam sayuran yang lezat, daging asap, lidah kodok dan lidah bebek, Mereka juga memesan beberapa kati arak. Tampaknya mereka begitu riang gembira. karena kini mereka telah bisa berkumpul kembali.
Dengan sendirinya penderitaan mereka dimasa lalu telah menghilang dan tidak mereka ingat2 lagi, karena sekarang mereka tengah menghadapi kebahagiaan, Phang Kui In dan Kwee Siang juga ikut gembira melihat ayah, ibu, anak dan murid telah berkumpul kembali.
Tetapi waktu mereka sedang asyik ber-cakap2 dengan
diselingi gurau dan tawa, tiba2 mata Yo Ko yang tajam telah melihat sesuatu dipintu rumah penginapan itu.
"Tundukan kepala!" kata Yo Ko cepat dengan suara berbisik.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
--ooo0dw0ooo-- Jilid 27 SEMUA telah menundukkan kepala mereka, walaupun
mereka tidak mengetahui apa sebabnya Sin Tiauw Taihiap memerintahkan mereka untuk menunduk,
Kwee Siang dan Phang Kui In telah melirikan matanya, dia melihat seorang pendeta asing. seperti pendeta dari Mongolia tengah memasuki ruangan itu.
"Tiat To Hoat Ong..!" bisik Siauw Liong Lie dengan suara yang perlahan.
Semua orang terkejut, termasuk Yo Him, Phang Kui In dan Kwee Siang, karena mereka justru telah mendengarnya bahwa musuh besar Sin Tiauw Taihiap suami isteri adalah pendeta Mongolia itu.
Diam2 Yo Him telah melirik juga, dilihatnya tubuh pendeta itu tinggi besar dan tegap dengan diatas kepalanya yang gundul itu terlihat sekumtum tugu yang terbuat dari emas murni.
Dengan sikap yang angkuh pendeta itu telah memasuki
ruangan makan itu, dia tidak mengacuhkan sekelilingnya, memilih sebuah meja dan duduk dengan berdiam diri.
Seorang pelayan telah menghampirinya.
"Ingin dahar apa. Taisu?" tanya pelayan itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Plakkk!" tahu2 tangan pendeta itu telah menempeleng muka sipelayan. Keras sekali tamparan itu sampai kedua gigi didepan bagian atas telah copot karenanya.
Pelayan itu seperti disamber setan, dia telah memandang bengong kepada pendeta itu. sampai akhirnya dia baru
meringis sambil memegangi pipinya yang sakit sekali.
"Kau.... kau...." suara pelayan itu tergagap mengandung kemarahan, karena tidak hujan tidak angin pendeta itu telah main pukul padanya.
"Kau, kau. apa" bentak sipendeta. "Cepat sediakan makanan dan minuman, mengapa engkau harus banyak
cerewet, bukankah setiap tamu yang masuk kerumah makan ini untuk bersantap?"
Pelayan itu tampaknya mendongkol, takut dan marah
menjadi satu, karena pendeta yang menjadi tamunya itu sangat galak sekali.
"Taisu...tadi aku hanya menanyakan makanan apa yang menjadi selera Taisu...," sipelayan berusaha menjelaskan.
Tetapi .... "Ploook! Ploockk" keras sekali muka pelayan itu ditempeleng lagi, malah kali ini lebih keras dari yang tadi, karena begitu ditempeleng bukan hanya tiga buah giginya yang rontok, tetapi tubuhnya telah terguling dilantai.
Pelayan itu menjerit kesakitan.
"Jika kau masih rewel, maka aku tidak akan
mengampunimu.. !" kata pendeta itu yang tidak lain adalah Tiat To Hoat ong.
Pelayan itu tidak berani terlalu lama berada disitu, sambil menahan sakit dan berulang kali menyahuti: "Ya! Ya! Ya!" dia cepat cepat pergi kebelakang ruangan, ketempat masak.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
untuk memesan beberapa masakan yang enak-enak untuk
Tiat To Hoat-ong. Waktu sayurnya sudah mateng dan selesai disiapkan,
pelayan yang melayani pendeta itu pelayan yang lainnya, sedangkan pelayan yang tadi ditempiling oleh Tiat To Hoat ong, telah bersembunyi dibelakang saja tidak berani keluar.
Pelayan yang kali ini melayani Tiat To Hoat ong juga tidak berani terlalu banyak bicara, dia telah mempersiapkan makanan dimeja sipendeta.
"Kau membisu seperti itu seperti orangg gagu!" bentak Tiat To Hoat ong dengan mendongkol.
"Tidak Taisu.... aku tidak gagu....!"
"Apa kau bilang?" bentak sipendeta.
Muka pelayan itu seketika menjadi pucat pias karena
hatinya jadi ciut waktu dibentak oleh sipendeta,
"Aku memberitahukan bahwa aku bukan seorang yang gagu, Taisu...."
"Tapi tadi. mengapa engkau berdiam diri saja seperti orang bisu?" bentak sipendeta itu lagi.
Pelayan itu jadi serba salah.
"Aku. ..aku tidak bermaksud banyak rewel kepadamu Taisu... !"
"Hmmm.....pergilah !"kata Tiat To Hoat Ong sambil mengebutkan lengan jubahnya.
Yo Ko melihat itu jadi terseyum sendirinya, ternyata
pendeta itu keterlaluan sekali memperlakukan pelayan2 yang lemah tidak berdaya.
Dan disaat itu dendam dan sakit hati yang tersimpan dihati Siauw Liong Lie dan Yo Him jadi meledak. Bahkan Yo Ko juga
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tidak bisa mengendalikan perasaannya, dia meletakan
sumpitnya, dia berdiri menghampiri Tiat To Hoat-ong.
Tiat To Hoat-ong waktu itu tengah duduk menikmati
santapannya dengan membelakangi Yo Ko. Maka ketika Yo Ko telah berada dekat dengannya, pendekar sakti Yo Ko telah mengulurkan tangan kananrya sambil menepuk dengan
perlahan. "Apa kabar Taisu.. ..?" tegurnya.
Pendeta itu tampaknya jadi terkejut tetapi tepukan Yo Ko tidak berhasil mengenai pundak pendeta itu. Sebagai seorang yang memiliki kepandaian sangat tinggi, tentu saja Tiat To Hoat-ong tidak bisa diserang dengan cara seperti itu. dia telah menggerakau pundaknya dan bahunya itu jadi licin seperti berlemak.
Yo Ko memang telah menduganya begitu. tidak mungkin
dia bisa menyerang si pendeta itu, walaupun pendeta tersebut tengah duduk membelakanginya.
Maka Yo Ko bersiap sedia untuk menghadapi segala
kemungkinan yang bakal terjadi.
Benar saja, Tiat To Hoat ong setelah berhasil begitu, tanpa menoleh lagi dia telah menggerakkan sumpitnya ke arah belakang. Cepat sekali sumpit itu menyambar dengan
kekuatan yang mentakjubkan.
Jika orang lain yang diserang dengan cara demikian, tentu biji matanya akan ditembusi sumpit. Dan juga akan membuat mereka bisa binasa jika sampai dikening. Karena sumpit itu walaupun terbuat dari kayu, tokh tenaga timpukannya sangat besar, sehingga merupakan sumpit baja yang memiliki
kekuatan tidak terhingga.
Tetapi Yo Ko yang memiliki kepandaian sangat tinggi mana bias diserang mendadak begitu" Dengan tidak merobah
kedudukannya, dia telah membuka mulutnya dan "Tapp..!"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ujung sumpit telah digigitnya dengan mempergunakan
giginya, sehingga sumpit tidak bisa bergerak lagi.
Sesungguhnya apa yang dilakukan oleh Yo Ko sangat
berbahaya sekali, kalau tadi itu gagal menerima sumpit itu dengan mulutnya dan tidak sempat untuk mengigit, jelas sumpit itu akan menerobos kelubang tenggorokan di lehernya.
Tetapi berhubung Yo KO memang memiliki kepandaian
yang sempurna, dia bisa melakukan gigitan pada sumpit itu dengan baik.
Tiat To Hoat Ong menyadari juga bahwa serangannya tidak berhasil, karena dia tidak mendengar suara kesakitan dari orang yang berada dibelakangnya.
Maka dia mengulurkan tangannya ke atas meja didepannya kemudian dia telah melompat beridiri memutar tubuhnya dan mengawasi dengan sorot mata yang tajam kepada orang yang mencoba membokongnya itu.
Ketika mengenali orang yang membokongnya tak lain dari pada Yo Ko, pendeta itu agak melengak sesaat, tetapi
kemudian dia tertawa bergelak2.
"Oh, kiranya seorang pendekar besar yang telah muncul disini" Ha.. Ha.. Ha..! Engakau sibuntung mengapa tidak hujan tidak angin telah menyerang diriku?"
Mendongkol sekali Yo Ko mendengar dirinya disebut
sibuntung, dia telah tertawa dingin sambil katanya dengan suara yang tawar,
"Sudah cukup lama engkau bersembunyi dari kejaranku.
maka hari ini aku orang she Yo bermaksud meminta
petunjukmu lagi! Keluarkanlah golok besimu itu..!" dan nada suara Sin Tiauw Tayhiap Yo Ko begitu tegas, seperti juga dia ingin mengatakan bahwa akan mampertaruhkan jiwanya
untuk membinasakan Tiat To Hoat-ong.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tiat To Hoat-ong bersikap tenang saja, dia malah
tersenyum2. Tetapi didalam hatinya pendeta ini tengah diliputi ketegangan menghadapi jago nomor wahid tersebut.
"Aku tidak ingin bertempur sekarang, karena aku sedang memiliki tugas penting, maka jika engkau seorang hohan, biarkan aku pergi dulu, nanti tiga bulan lagi kita bertemu lagi disini..!"
Yo Ko terfawa dingin: "Melepaskan engkau yang telah mencelakai isteri dan Sin Tiauwku itu....!" kata Yo Ko dengan suara yang dingin.
"Untung saja kami masih bisa saling bertemu. dengan isteri dan anakku. itulah mereka!"
Sambil berkata begitu, Yo Ko telah menunjukkan ke
mejanya, dimana Siauw Long Lie, Phang Kui In, Kwee Siang dan Goat Lan sedang duduk sambil bersantap sedikit2 dan tenang sekali, seperti juga tidak terjadi sesuatu.
Tetapi bagi Tiat To Hoat Ong malah lain, dia jadi begitu terkejut. dia sampai mengeluarkan seruan tertahan, mukanya pun berubah menjadi agak pucat.
Dengan adanya Siauw Long Lie bersama Yo Ko, sulit sekali dia meloloskan diri, karena tidak ada harapan lagi baginya ditangan suami isteri yang merupakan pasangan pendekar yang memiliki nama yang sangat terkenal, bahkan Yo Ko telah diakui sebagai pendekar sakti nomor satu oleh seluruh jago2
persilatan. Nyali sipendeta menjadi ciut.
"jika sekarang kau merintangi aku, sama juga engkau seorang pengecut karena dikala aku tidak ber-siap2 engkau mengajak aku untuk bertempur! Jika memang kalian seorang Hohan, lepaskan aku dulu, tiga bulan mendatang aku pasti akan datang kemari untuk bertemu dengan kalian."
Yo Ko tersenyum mengejek,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tidak bisa!" katanya tegas.
"Mengapa tidak bisa?"
"Aku tidak mau perduli kepada pekerjaanmu, aku juga tidak akan tahu pekerjaan apa yang sedang engkau jalankan. Tetapi yang terpenting, engkan adalah musuhku! Orang yang telah mencelakai Liong-jie, isteriku. dan bahkan sampai anakku. Yo Him hampir saja binasa! Maka sekarang juga aku ingin
Keris Pusaka Sang Megatantra 8 Heng Thian Siau To Karya Liang Ie Shen Pedang Ular Mas 11

Cari Blog Ini