Ceritasilat Novel Online

Rajawali Sakti Langit Selatan 5

Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long Bagian 5


Dengan tangan kanan di gerak2kan, manusia bertubuh
tinggi besar itu telah memberi isyarat kepada macan tutulnya.
Sedangkan manusia bertubuh tinggi besar yang aneh itu telah mendekati burung Sintiauw, dia mengangkatnya.
Dengan beberapa kali lompatan, orang itu telah membawa pergi Sintiauw.
Sedangkan simacan tutul seperti juga mengerti maksud
isyarat dari manusia bertubuh tinggi besar itu, dia telah menggigit baju Siauw Liong Lie, lalu dengan lompatan yang lincah macan tutul itu telah ber-lari2 mengambil arah dimana
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tadi manusia aneh itu menghilang. Keadaan ditempat tersebut telah sunyi kembali !
TIAT TO HOAT ONG ber-lari2 dengan cepat sekali dalam
waktu singkat dia telah berlari belasan lie. Tetapi setelah berlari sejenak lagi akhirnya otaknya bekerja dengan cermat, pulih kembali ketelitiannya.
"Tidak mungkin suaminya berhasil mengikuti jejakku
sampai ditempat ini !' berpikir sipendeta yang cerdik itu. "Dan juga......suara lengkingan aneh yang parau itu, yang seperti suara erangan binatang buas, juga jelas bukan suara
suaminya . . . ! Akhh, mengapa aku jadi demikian pengecut sehingga bisa diperdayakan-nya " Jika suaminya itu datang, belum tentu aku bisa dirubuhkan oleh mereka .... i"
Karena berpikir begitu, kembalilah keangkuhannya, dan dia telah berhenti berlari.
"Dia juga telah berhasil kuhantam dengan pukulan Tok-kun (pukulan beracun), jelas dia sudah tidak akan berdaya, apa lagi dia tengah dalam keadaan hamil " Mengapa aku harus jeri?"
Maka Tiat To Hoat ong telah memutar tubuhnya lagi.
Dia telah ber-lari2 ketempat dimana tadi dia telah
meninggalkan Siauw Liong Lie dan Sintiauw.
Tetapi ketika sipendeta tiba ditempat itu, dia jadi berdiri tertegun.
Karena ditempat itu dia sudah tidak melihat Siauw Liong Lie maupun Sintiauw lagi.
Hanya samar2 dia masih mendengar suara pekik dan
lengking yang nyaring dikejauhan...
Dengan penasaran Tiat To Hoat ong telah men-cari2nya
disekitar tempat itu, dia berusaha untuk mencari Siauw Liong Lie dan Sintiauw.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tetapi tetap saja Tiat To Hoat-ong tidak berhasil menemui nyonya Yo itu maupun Sin tiauwnya yang sakti, yang tengah dipengaruhi obat tidurnya itu.
Karena Tiat To Hoat-ong mengetahui Siauw Liong Lie telah berhasil dilukainya dengan serangannya yang hebat, jelas nyonya itu tidak bisa melarikan diri dari tempat tersebut. Biar bagaimana sempurna dan tingginya tenaga dalam si nyonya Yo, dengan keadaannya yang tengah hamil dan terluka seperti itu, tentu saja dia tidak bisa melarikan diri jauh2.
Dan dia telah melihat, betapa disekitar tempat itu tidak ada tanda2 jejak lainnya dia telah berusaha memutari sekitar tempat tersebut.
Tetapi usaha Tiat To Hoat ong gagal dan nihil, setelah lewat sesaat lagi, dia jadi mendongkol sekali.
Dengan sangat penasaran, dia masih berusaha untuk
mencarinya. Dan tetap saja usahanya itu tidak berhasil. Lama sipendeta Mongolia itu men-cari2 kesana kemari, akhirnya dengan jengkel dia meninggalkan, kaki gunung Kun Lun San dengan hati kecewa.
Semula dengan tertawannya Siauw Liong lie, tentu saja dia telah memiliki jaminan yang kuat untuk menundukkan jago2
daratan Tionggoan. Yang sudah pasti, dia jelas akan dapat menekan Yo Ko dan mencelakai pendekar sakti berlengan tunggal itu. Seperti perintah yang diterimanya dari Kublai Khan yaitu menghendaki agar Tiat To Hoat-ong membasmi habis semua jago2 Tionggoan seperti Kwee Ceng, Oey Yong, Oey Yok Su, It Teng Taisu, Ciu Pek Thong dan yang lain2nya.
Yang dipentingkan oleh Kublai Khan adalah Ngo Ciat,
kelima jago luar biasa yang diketahui oleh Kaisar Mongol pengganti Kaisar Mangu itu, bahwa Ngo Ciat membantu pihak pemerintah Song memukul mundur pasukan perang Mongolia.
Dengan rencananya itu. Kublai Khan ber maksud untuk
membasmi habis dulu jago2 Tionggoan yang memiliki
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kepandaian tinggi, agar kelak jika dia menerobos kedalam daratan Tionggoan pula dengan mudah ia akan dapat
menghancurkan pertahanan pemerintah Song, karena Kaisar Mongol ini menyadarinya, jika saja pemerintah Song tidak dibantu dengan orang gagah rimba persilatan, jelas kerajaan Song itu tidak ada artinya lagi.
Kublai Khan juga menyadari bahwa pembesar kerajaan
Song itu sangat lemah dan tidak memiliki kesanggupan
mengurus negara. Jika orang2 gagah didaratan Tionggoan itu berhasil dibereskan jelas urusan menundukan kerajaan Song dan merampas daratan Tionggoan dapat dilakukannya dengan mudah.
Kepada Tiat To Hoat-ong. Kublai-Khan telah memberikan perintah agar pendeta tersebut berusaha dengan berbagai jalan dan tipu apa saja, asalkan dapat membinasakan jago2
daratan Tionggoan. Jika perlu, Tiat To Hoat-ong harus menghimpun jago2
daratan Tionggoan itu, memecah belahkannya, dan juga jika perlu menawarkan harta dan pangkat, agar mereka tunduk dan menghamba kepada kerajaan Mongolia,
Dengan perintah rahasianya itu, maka Tiat To Hoat-ong sesungguhnya telah menerima ke kuasaan yang tidak kecil.
Disamping dirinya, Khan yang agung itu telah menyertakan beberapa orang jago luar biasa dari negaranya, agar
membantu Tiat To Hoat-ong.
Sejak kekalahan yang dialami oleh pasukan perang
Mongolia dikota Siangyang, yang memaksa pasukan itu
mundur ke Utara atas kematian Kaisar mereka, yaitu Mangu, maka Kublai Khan yang menggantikan kakaknya duduk
sebagai Khan yang agung, telah berusaha untuk mencari jalan, agar kelak dapat merampas daratan Tionggoan.
Namun disebabkan Kublai Khan memang jauh lebih cerdas dari kakaknya. disamping itu juga Kublai Khan memiliki
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
perhitungan yang tajam, sengaja dia telah mengirimkan utusan2 keberbagai negara, antara lain Nepal, India. Persia, Turkhestan dan beberapa negara lainnya untuk mengundang jago2nya yang memiliki kepandaian tinggi, dengan
pembayaran yang tinggi, disamping pemberian pangkat dan harta yang luar biasa banyaknya.
Tidaklah mengherankan jika banyak jago2 dari negara
asing yang ter-duyun2 datang ingin menghamba kepada
Kublai Khan. Umumnya mereka merupakan jago2 yang luar biasa dinegernya, dan mereka merupakan manusia2 yang
tamak dan kemaruk akan harta dan kedudukan yang tinggi.
Sehingga Kublai Khan bisa memanfaatkan sifat2 mereka
itu, telah berhasil mengendalikan dan menguasai mereka dengan baik.
Dengan bekerja secara cerdik, Kublai Khan dengan
bertahap telah mengirim jago2 sewaan tersebut ke daratan Tionggoan, karena dia bermaksud untuk menghancurkan
jago2 Tionggoan agar kelak jika dia menerobos kedaratan Tionggoan, dia bisa merampas dan merubuhkan kerajaan
Song tanpa rintangan pula. maka secara bergilir jago2 itu telah diutus kedaratan Tionggoan, termasuk Tiat To Hoat-Ong...
Maka ketika Tiat To Hoat-ong berhasil menawan Siauw
Liong Lie, tentu saja dia girang sekali karena dia mengetahui bahwa Siauw Liong Lie merupakan salah seorang pendekar wanita yang diincar Kublai Khan.
Maka dari itu dia mati2an bertahan agar dapat menguasai Siauw Liong Lie.
Dan sekarang tawanannya itu telah lenyap, telah terlepas dari tangannya, bisalah dibayangkan kekecewaan dihati Tiat To Hoat-ong.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dengan penasaran dia telah mencari Siauw Liong Lie dan Sintiauw disekitar tempat itu, tetapi usahanya itu tetap sia2
saja. Bahkan, suara lengkingan yang tadi masih sering
didengarnya, kini sudah tidak terdengar lagi, keadaan disekitarnya telah sunyi sekali.
Dengan murka Tiat To Hoat-ong akhirnya menghantam
sebuah batu gunung sebesar pelukan tangan, sampai batu itu gompal dan sebagian menjadi hancur merupakan bubuk2
halus karena dia kecewa dan marah sekali, maka pukulan itu disertai oleh tenaga dalam yang luar biasa dahsyatnya......!
KETIKA Siauw Liong Lie tersadar dari pingsannya, per
tama2 yang dirasakannya adalah perutnya yang sakit luar biasa.
Walaupun kesadaran dirinya belum pulih keseluruhannya dan matanya masih terpejam, namun Siauw Siong Lie telah mengeluarkan rintihan.
Perasaan sakitnya itu dirasakan bukannya semakin
berkurang, bahkan telah semakin menjadi hebat sekali, sehingga Siauw Liong Lie tidak hentinya telah mengeluarkan suara rintihan karena perasaan sakitnya itu tidak dapat ditahannya lagi. Anak didalam kandungannya itu seperti me ronta2 dan me nendang2 ingin keluar,
Sesungguhnya Siauw Liong Lie telah pingsan selama empat hari lima malam, tetapi disaat dia tersadar dan merasakan perutnya sakit sekali, dia telah pingsan tidak sadarkan diri lagi dengan keringat yang mengucur deras dikening nya.
Sebelum lenyap kesadarannya, Siauw Liong Lie masih
merasakan seperti ada jari2 tangan yang mengusap
keningnya, mengusap keringatnya.
Tetapi selanjutnya Siauw Liong Lie sudah tidak mengetahui apa2, kesadarannya telah lenyap, pandangan matanya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
gelap dan pikirannya seperti menerawang . . . dia telah pingsan lagi....
Entah sudah berapa lama dia dalam keadaan pingsan
seperti itu, akhirnya Siauw Liong Lie telah tersadar kembali..
Perasaan sakit diperutnya tidak sehebat seperti tadi walaupun perasaan sakit itu belum juga lenyap. Per-lahan2 Siauw Liong Lie membuka matanya, dan dia hanya bisa melihat bayangan yang samar2, sebab seluruh pandangan matanya kabur dan seperti terhalang oleh kabut.
"Akhh, dia telah sada . . !" terdengar suara seorang yang mengeluh.
Dari nada suaranya, tampaknya orang itu bersyukur sekali bercampur girang,
Tetapi Siauw Liong Lie sama sekali tidak berhasil melihat keadaan disekelilingnya.
Nyonya Yo telah memejamkan matanya lagi rapat2,
berselang sesaat lamanya, dia baru membuka matanya itu dan dia telah dapat melihat lebih jelas.
Dirinya ternyata berada disebuah pembaringan, yang
terbuat dari kayu kasar dan ditumpuki rumput2 kering.
Dia berada disebuah ruangan rumah yang sederhana
sekali, yang terbuat dari kayu2 kasar dimuka sebuah goa batu yang banyak dikelilingi, oleh batu2 gunung yang tinggi.
Disamping dirinya berdiri seorang lelaki bertubuh tinggi besar yang bermuka kasar dengan jenggot, kumis dan rambut yang terurai panjang.
Siauw Liong Lie Tidak mengenal orang itu, yang tengah mengawasi kearahnya dengan muka yang kaku. Suara yarg didengarnya tadi diucapkan oleh orang tersebut, sebagai orang yang berperasaan halus, Siauw Liong Lie segera
mengetahui bahwa orang tersebut walaupun wajahnya kasar menyeramkan, namun hatinya tentu baik dan welas asih,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
karena dari nada suaranya, yang tadi didengarnya,
mengandung perasaan syukur dan girang atas kesadaran diri nyonya Yo tersebut.
Sepasang alis Siauw Liong Lie tampak mengerut saling
menyentuh ujungnya. Dia merasakan perutnya kembali sakit luar biasa.
"Kau jangan banyak bergerak dulu ... harus diam . . .
lukamu parah . . . harus sayang diri . . . " kata orang berjenggot dan berkumis panjang itu dengan suara yang tergagap, kasar sekali suaranya, namun halus nadanya, hal itu memperlihatkan bahwa dia sama sekali tidak bermaksud buruk kepada Siauw Liong Lie.
"Si... . siapa kau " Engkaukah yang telah menolong aku ?"
tanya Siauw Liong Lie sambil menahan perasaan sakit
diperutnya. "Benar . . " jawab orang itu "Kau panggil saja aku Lo Him !"
Siauw Liong Lie jadi heran. "Lo Him ?" tanyanya. "Ya, apakah aneh ?"
Lo Him berarti si Biruang Tua. Aneh sekali namanya orang tersebut.
Tetapi karena orang itu telah menyelamatkan diri dan
jiwanya, maka Siauw Liong Lie juga tidak mau terlalu banyak bertanya, takut menyinggung perasaan orang yang tampaknya tidak pandai bicara itu. Terlebih lagi disaat itu perutnya tengah sakit sekali, janin bayi didalam kandungannya seperti me-nendang2 perutnya keras2... .
Tiba2 Siauw Liong Lie teringat Sintiauwnya.
"Mana mana dia ?" tanyanya dengan menahan perasaan sakit diperutnya itu, pinggangnya juga rasanya seperti ditarik dan kaku.
"Dia " Siapa dia ?" tanya lelaki bertubuh tinggi besar itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tiauw-heng" menyahuti Siauw Liong Lie dengan suara yang bersusah payah.
"Maksudmu rajawali yang pemalas dan hanya kerjanya
tidur itu ?" tanya orang bertubuh tinggi besar tersebut.
,Benar Selamatkah dia ?".
"Aku telah membawanya kemari juga kini dia tengah
mencari makan.....dia malas sekali.....dia selalu kerjanya tidur
!" Siauw Liong Lie walaupun tengah menahan perasaan sakit diperutnya, tidak urung jadi tersenyum juga. Karena Siauw Liong Lie dapat menduga bahwa Tiauw-heng itu lemas tidak bertenaga akibat pengaruh obat tidur yang dipergunakan oleh Tiat To Hoat-ong.
Dan memang sesungguhnya, ketika Sin Tiauw dibawa oleh lelaki bertubuh tinggi besar itu, dia masih dalam keadaan tertidur sampai dua hari dua malam. Ketika burung itu tersadar dari tidurnya, mulai terbebas dari pengaruh obat tidur itu, tubuhnya masih lemas seperti tidak memiliki tenaga.
Selama dua hari lagi, Sintiauw hanya berdiam saja dengan tubuh yang lemas.
Orang yang tadi tuan penolongnya menduga Sintiauw
adalah rajawali pemalas, dia setiap hari memberikan daging kelinci hasil buruannya.
Dihari kelimalah Sin Tiauw baru bisa terbang berkeliling,dia mulai mencari
mangsa untuk makanannya, mencari kelinci barunya.
Siauw Liong Lie mengeluh perlahan, dia merasakan
perutnya semakin lama semakin sakit.
"Aku telah berikan obat. kau telah makan obat...jiwamu tertolong tetapi kau harus istirahat satu tahun terlebih lagi bayimu akan lahir ...kau perlu diobati dengan ilmu sejati..."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Siauw Liong Lie hanya mendengar samar2 suara orang
tersebut, karena tidak lama kemudian dia telah jatuh pingsan lagi.
Siauw Liong Lie tidak mengetahui berapa lama lagi dia pingsan, sampai akhirnya dia tersadar lagi. Tetapi kali ini perutnya sudah tidak sakit lagi.
Apa yang dialami oleh Siauw Liong Lie sebetulnya cukup bahaya dan parah, karena serangan Tiat To Hoat-ong justeru telah menghantam kandungannya. Untung saja pukulan itu tidak menyebabkan gugurnya kandungan isteri Yo Ko
tersebut. Tetapi walaupun demikian, tetap saja pukulan itu telah menyebabkan kandungan Siauw Liong Lie mengalami
goncangan yang merubah kedudukan janin bayi tersebut, disamping itu Siauw Liong Lie pun telah terluka didalam.
Sejak beberapa hari yang lalu orang bertubuh tinggi besar dan kasar itu telah berusaha untuk mengobati Siauw Liong Lie.
Dengan mempergunakan beberapa ramuan obat, dia telah
mencekoki nyonya yang dalam keadaan pingsan tersebut, dan menyalurkan tenaga murni yang sejati melalui telapak tangannya. Setelah lewat lima hari itulah, disaat si nyonya telah tersadar, barulah jiwa Siauw Liong Lie terlolos dari bahaya kematian, dan kesehatannya akan pulih per lahan2.
Tetapi walaupun Siauw Liong Lie berhasil diselamatkan jiwanya, dan kandungannya itu pun berhasil di lindunginya, tetapi tetap saja ancaman bahaya yang tidak kecil
mengancamnya, yaitu jika dia tidak berobat secara sungguh2
dan memperoleh pengobatan yang baik, niscaya dia akan menjadi cacad, yaitu akan lumpuh sepasang kakinya, karena sebagian isi perutnya, telah ada yang rusak akibat dahsyatnya serangan yang dilancarkan Tiat To Hoat-ong.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Yang lebih celaka lagi justru serangan itu! diterima Siauw Liong Lie dalam keadaan mengandung, maka keadaan
tubuhnya menjadi semakin lemah.
Namun orang bertubuh kasar itu ahli meramu obat2an.
Setelah lewat setengah bulan, akhirnya kesehatan Siauw Liong Lie mulai pulih kembali.
Tetapi atas anjuran dari penolongnya itu, Siauw Liong Lie belum boleh turun dari pembaringan.
Setiap hari, orang bertubuh tinggi kasar itu telah
menyalurkan tenaga dalam sejatinya lewati telapak
tangannya, dimana telapak tangannya di tempelkan dengan telapak tangan Siauw Liong Lie.
Dan tenaga dalam itu menyelusup masuk ke dalam,
menembus beberapa jalan darah terpenting ditubuh nyonya Yo Itu, antara lain jalan darah Su-kiang hiat dipinggul, Bian-bo-hiat dipinggang, Liang hie-hiat diatas lutut, Pian cie-hiat dipaha kiri dan kanan nyonya itu, dan Lung cie-hiat dileher Siauw Lioig Lie.
Seharusnya seluruh jalan darah itu mesti di urut dan
ditotok. Namun karena teringat akan ikatan peraturan adat istiadat,
antara pantangan pria dan wanita yang tidak dapat
bersentuhan, maka penolong Siauw Liong Lie itu tidak berani menyentuh jalan darah itu.
Dan berhubung tenaga dalam orang bertubuh tinggi besar itu telah sempurna sekali, dia bisa menyalurkan tenaga murninya melalui telapak tangan Siauw Liong Lie, sehingga jiwa nyonya itu masih bisa tertolong.
Lewat lagi setengah bulan, keadaan Siauw Liong Lie telah pulih sebagian besar.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Nyonya Yo tersebut telah bisa turun dari pembaringannya, telah bisa berjalan perlahan2, dan sering memandangi
keindahan disekitar tempat dimana dia berada.
Siauw Liong Lie juga telah melihat bahwa dirinya berada disebuah lembah gunung yang indah sekali.
Disekeliling lembah itu terhalang oleh tebing yang tinggi sekali, sehingga lembah itu seperti merupakan sebuah lembah yang letaknya tersembunyi dari dunia luar.
Keindahan yang terdapat dilembah itu memang menarik
sekali, ditambah juga oleh pohon2 bunga yang bermacam ragam bertumbuhan disitu.
Rumah sederhana yang ditempatinya itu ternyata baru saja dibangun oleh tuan penolong Siauw Liong Lie, karena disaat lelaki bertubuh kasar itu menolongi Siauw Liong Lie, dia telah cepat2 membangun rumah tersebut dengan cabang dan
dahan kayu, dengan mempergunakan rumput kering sebagai atapnya.
Sebetulnya Lo Him menetap disebuah goa yang cukup luas, dan goa seperti itu memang banyak terdapat di-tebing2
didalam lembah. Siauw Liong Lie jadi merasa berterima kasih sekali atas perawatan Lo Him.
Dia melihat, usia Lo Him mungkin baru empat puluh tahun, namun karena lelaki tersebut tidak merawat diri dan
tubuhnya, yang membiarkan rambut dan kumis jenggotnya tumbuh panjang, dengan sendirinya telah menyebabkan dia menjadi lebih tua dari usianya yang sesungguhnya.
Disamping itu, Lo Him seorang lelaki yan tidak pandai bicara, dia kasar, namun hatinya sangat baik.
Disamping pendiam, Lo Him juga seperti tengah menderita tekanan bathin, karena wajahnya selalu murung,
memancarkan kedukaan hatinya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pernah Siauw Liong Lie menanyakan mengapa Lo Him bisa menetap dilembah ini hanya seorang diri, tetapi lelaki aneh itu tidak mau memberikan keterangannya. Bahkan dari sinar matanya, tampaknya dia gusar sekali.
Sehingga di-hari2 berikutnya Siauw Liong Lie tidak berani mengemukakan pertanyaan serupa itu.
Lo Him setiap hari pergi mencari binatang buruan, yang selalu dimasak dan disajikan kepada Siauw Liong Lie dengan sikap yang ramah sekali, dia merawat Siauw Liong Lie dengan sikap yang baik dan sopan, walaupun dia sering
memperlihatkan sikap yang kasar.
Semula Siauw Liong Lie berkuatir juga, Benar dia
berkepandaian tinggi sekali, tetapi kini dia tengah terluka hebat dan perlu beristirahat dalam waktu yang panjang sekali, disamping itu kanudungannya telah semakin besar pula.
Maka Lo Him menolongi dirinya karena mengandung maksud
yang sangat kurang baik, maka dia mana bisa melakukan perlawanan, apa lagi Siauw Liong Lie telah mengetahui walaupun Lo Him mirip2 manusia hutan, tetapi dia memiliki kepandaian yang luar biasa, disamping lwekangnya yang sempurna sekali.
Tetapi setelah sebulan lebih Siauw Liong Lie berdiam
dilembah itu, maka per-lahan2 dia bisa melihat bahwa lelaki itu adalah seorang laki2 yang baik.
Lo Him sama sekali belum pernah memperlihatkan sikap2
yang kurang ajar. Bahkan, sama sekali tidak tertarik kepada Siauw Liong Lie, hanya dia lebih tertarik kepada kandungan Siauw Liong Lie.
Suatu hari, Siauw Liong Lie tengah duduk dibawah
sebatang pohon siong yang berada dimulut lembah, dia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mengawasi kelangit, dimana awan2 tampak tengah bergeser per-lahan2 dengan bentuknya yang indah2,
Disaat seperti itu, Siauw Liong Lie teringat kepada
suaminya, dia rindu sekali kepada Yo Ko.
Tetapi kemana dia harus mencari Yo Ko, Sedangkan dia
tengah terluka " Untuk keluar dari lembah itu, tentu saja dia tidak berani, karena disamping dia tengah terluka dan kandungannya lemah, juga dia takut kalau2 nanti bertemu
dengan Tiat To Hoat-ong lagi.
Jika bertemu dengan pendeta busuk itu, maka berarti akan celakalah dia bersama kandungannya.
Walaupun Siauw Liong Lie berkepandaian tinggi, namun
selama dia tengah mengandung kekuatan tenaga dalamnya berkurang banyak dan diapun tidak bisa mengempos dan
mempergunakan secara menyeluruh kekuatan lwekangnya,
karena bisa mengganggu kandungannya.
Maka jalan satu2nya yang paling selamat ialah berdiam dulu dilembah ini, menanti sampai bayinya terlahirkan. Dan kelak tanpa kandungannya. dia pasti akan dapat memberikan perlawanan yang keras kepada Tiat To Hoat-ong, sambil mencari juga suaminya... disaat itu pun lukanya pasti telah sembuh kembali.
Siauw Liong Lie juga teringat, betapa ketika Yo Ko
mengetahui dia sedang mengandung bayinya itu sangat
girang sekali, hampir setiap malam Yo Ko meng usap2
perutnya dengan penuh kasih sayang.
Tetapi kini mereka terpisah satu dengan yang lainnya, dan Siauw Liong Lie hanya bisa menghela napas berulang kali.
Sejak dia melihat Yo Ko dikuburan Mayat Hidup, sampai akhirnya bergaul dan telah terikat sebagai pasangan suami isteri, beberapa kali mereka selalu berpisahan, terpisah bercerai berai, bahkan yang terakhir mereka pernah berpisah untuk jangka waktu selama enam belas tahun !
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dan kini disaat dia tengah mengandung bayi mereka, justru mereka telah berpisah pula.
"Inilah nasib !" mengeluh Siauw Liong Lie dan tanpa disadarinya dia telah menitikkan butir butir air mata.
Disaat dia tengah melamun seperti itu, Siauw Liong Lie mendengar suara langkah kaki mendekati kearahnya.
Cepat2 nyonya Yo ini telah menghapus air matanya,
dilihatnya Lo Him tengah menghampiri dirinya.
Muka Lo Him sore ini agak luar biasa dia menghampiri
kearah Siauw Liong Lie dengan sorot mata yang tajam sekali, mukanya juga tidak terlihat perasaan apapun juga, disebut tertawa bukan tertawa, disebut menangis juga bukannya menangis . . . sehingga hati Siauw Liong Lie jadi tergoncang.
Ketika Lo Him sampai didekat Siauw Liong Lie, matanya yang bersinar itu telah memandang kearah perut Siauw Liong Lie.
"Tidak lama lagi dia akan lahir..." katanya dengan suara yang nadanya aneh dan membuat jantung Siauw Liong Lie tambah tergoncang.
Yang dimaksudkan dengan perkataan "dia", oleh Lo Him adalah janin bayi didalam perut Siauw Lioug Lie.
Melihat Siauw Liong Lie berdiam diri saja Lo Him telah berkata lagi ;
"Akhhh, tentunya dia seorang bayi yang manis sekali !
Diwaktu itu kau akan menjadi seorang ibu yang bahagia dan terbebas dari kandungan ........!"
Mendengar perkataan Lo Him yang terakhir itu, hati Siauw Lie Lie jadi tambah tergoncang,
Walaupun bagaimana, dia tetap saja seorang wanita, yang memiliki perasaan halus.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Lo Him memang telah menolongi jiwanya dan
kandungannya maupun Sin Tiauw. Namun disamping itu,
diapun selalu berwaspada, berjaga kalau2 Lo Him


Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

menolonginya itu mengandung maksud tertentu.
Terlebih lagi kini dia mendengar perkataan Lo Him yang nadanya seperti juga mengharapkan Siauw Liong Lie
melahirkan anaknya cepat2, agar Siauw Liong Lie cepat2
bebas dari kandungannya, kecurigaan Siauw Liong Lie
semakin keras bahwa Lo Him ada mengandung maksud
tertentu. Dengan sendirinya, dihati Siauw Liong Lie muncul perasaan muak dan tidak senang terhadap tuan penolongnya itu.
Sepasang alisnya mengkerut dalam2 dan dia berdiam diri saja.
Lo Him melihat Siauw Liong Lie berdiam diri saja, dengan suara tergagap dia telah bertanya lagi ;
"Engkau.....mengharapkan lelaki atau perempuan ?"
tanyanya. Siauw Liong Lie mengerti. Lo Him tentu maksudkan
anaknya itu. "Yang mana saja, asal Thian melindungi, aku telah
bersyukur !" menyahuti Siauw Liong Lie dengan suara yang dingin.
"Tetapi aku mengharapkan seorang anak lelaki......!" kata Lo Him.
"Mengapa begitu ?" tanya Siauw Liong Lie sebal sekali, tetapi karena ingin mengetahui, dia telah bertanya juga.
"Karena aku ingin mengambilnya menjadi anakku l" kata Lo Him.
" Ha ?" berseru Siauw Liong Lie terkejut, wajahnya jadi pucat pias.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku akan mendidik dia dengan ilmu silat yang tinggi dan sempurna, agar kelak dia akan muncul sebagai seorang
pendekar yang gagah, sebagai puteranya Lo Him !". Tubuh Siauw Liong Lie jadi menggigil.
Tiba2 perasaan takut telah menyelusup ke dalam dasar
hatinya. Dengan menginginkan bayinya menjadi anaknya.
bukankah berarti Lo Him ingin mengartikan perkataannya itu bahwa dia bermaksud mengambil Siauw Liong Lie sebagai isterinya "
"Hemm, biarlah !" berpikir Siauw Liong Lie "Sekarang aku mengalah saja dan bersabar. Yang terpenting, jika aku. telah melahirkan, jelas aku akan melawan maksud jahatnya itu. Aku yakin, dengan lukaku telah sembuh dan telah melahirkan, walaupun belum tentu bisa membinasakannya, tetapi diapun tidak mungkin bisa mengalahkan aku . !".
Saat itu, Lo Him telah mengangkat kepalanya, dia
menghela napas berulang kali, Mukanya muram sekali,
memancarkan kedukaan yang bergolak didalam hatinya.
Lama Lo Him memandang gumpalan awan itu. Akhirnya dia menoleh kepada Siauw Liong Lie.
"Kau kini tengah mengandung, sebetulnya! engkau seorang wanita yang bahagia, karena tidak lama lagi kau akan menjadi seorang ibu tetapi aku, keluargaku telah hancur, isteriku telah meninggal dalam keadaan hamil dan beberapa butir air mata segera mengucur dari pelupuk matanya.
Siauw Liong Lie diam saja, karena dia menduga orang
tersebut bercerita akan kesedihan dan kemalangan dirinya, hanya ingin menarik( simpatinya belaka.
Dan Siauw Liong Lie telah semakin sebal saja, dia hanya mendengarkan dengan acuh tak acuh.
"Dan,memang sampai detik ini, seharusnya aku membenci semua wanita . . . tetapi melihat kau, aku jadi merasa kasihan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
terhadap nasib bayi dalam kandunganmu. sehingga aku
menolonginya !" Siauw Liong Lie mengerutkan alisnya. "Kenapa begitu ?"
"Aku benci ! Bukan hanya wanita, tetap semua manusia !"
kata Lo Him. "Seperti kau lihat, aku bergaul dengan macan tutul, ular dan binatang buas lainnya, karena tidak ingin bergaul dengan manusia......!"
"Tetapi, mengapa kau menolongi aku ?" tanya Siauw Liong Lie ragu2.
"Menolong kau " Ohhh bukan ! Jangan kau mimpi ! Semua yang telah kulakukan itu bukan menolongi dirimu ! Mungkin jika kau bukan tengah mengandung, aku justru akan
menghajar hancur batok kepalamu !"
"Ihhh !" Siauw Liong Lie sampai mengeluarkan suara seruan tertahan mendengar perkataan Lo Him yang tidak diduganya. Karena semula dia menyangka bahwa Lo Him
menolongnya karena melihat parasnya yang cantik dan juga Lo Him mengandung maksud yang buruk kepadanya.
Tetapi mendengar pernyataan Lo Him yang terakhir ini, tentu saja membuat Siauw Liong Lie jadi tertegun dan
memandangi lelaki ini diam2.
Lo Him telah memandangi gumpalan awan dilangit, untuk sejenak lamanya dia berdiam diri saja.
Sampai akhirnya seperti orang menggumam dia telah
berkata perlahan2: "Ya, ya memang di dunia ini selalu terjadi urusan yang tidak di-duga2! Aku pernah bersumpah, bahwa aku tidak akan meninggalkan lembah ini seumur hidupku, dan juga aku tidak akan mengijinkan manusia menginjakkan
kakinya dilembah ini. Namun sekarang" Telah ada seorang manusia dan calon manusia lainnya yang telah menginjakkan kaki nya dilembah ini Hai! Hai! Aku telah melanggar sumpahku sendiri."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Mengapa begitu?" tanya Siauw Liong Lie.
Muka Lo Him tampak berobah merah padam, matanya
bengis sekali memandang Siauw Liong Lie, setelah menatap begitu, yang membuat Siauw Liong Lie bergidik dan
jantungnya tergoncang, maka dia telah berkata lagi.
"Hemm, justru anak dikandunganmu itu yang telah
menyelamatkan jiwamu !".
Dan sehabis berkata begitu, Lo Him tampaknya menyesal telah membawakan sikap yang kasar dihadapan Siauw Liong Lie. dia telah menundukkan kepalanya dan menangis ter-isak2.
"Maaf kan ...aku tidak sengaja berlaku kasar !" katanya diantara isak tangisnya.
Siauw Liong Lie yang telah merasakan hebat nya
gelombang kehidupan selama berpacaran dan hidup berumah tangga dengan Yo Ko, telah bisa menyelami hati seorang manusia, yang selalu diserang dan digeluti oleh berbagai peristiwa aneh dan tidak terduga.
Walaupun bagaimana pahitnya, jika peristiwa itu selalu diakhiri oleh hal2 yang manis, tentu manusia itu akan hidup bahagia. Seperti dia pernah berpisah dengan Yo Ko selama enam belas tahun namun akhirnya, mereka berjumpa lagi.
Dan cinta merekapun telah berpadu, walaupun akhirnya
mereka terpisah pula, tetapi Siauw Liong Lie dan Yo Ko dapat mengecap kebahagiaan yang sangat. Dan Yo Ko pun tidak jarang menitikkan air mata didalam saat2 tertentu, karena kedukaan yang dalam, diantara haru dan kegembiraan.
Maka melihat seorang lelaki yang memiliki kepandaian
sehebat Lo Him bisa mengucur kan air mata, Siauw Liong Lie sudah tidak merasa heran lagi.
"Sesungguhnya apa yang telah terjadi ?" tanyanya kemudian dengan suara yang sabar dan halus.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ditegur begitu, Lo Him jadi tambah keras tangisnya.
Akhirnya Siauw Liong Lie telah membiarkan Lo Him
menangis sepuas hatinya, karena jika dalam keadaan seperti itu, dia membujuki juga percuma saja.
Dan setelah Lo Him puas menangis dan menepas air
matanya, barulah lelaki itu berkata perlahan dan lemah :
"Semua memang dosaku, bukan salahnya takdir !" berkata Lo Him.
"Namun yang kusesalkan, mengapa Thian justru
menurunkan nasib buruk kepadaku tanpa kepalang
tanggung...........! ibuku, isteriku, adik perempuanku, semuanya menganggap aku manusia binatang yang berbisa...
semuanya tidak mengetahui bahwa sesungguhnya bukan aku yang bersalah! Haaaaaaa, sudahlah! Memang aku yang salah dan terkutuk sekali. Mengapa aku tidak bisa bertindak tegas, hingga perbuatanku yang malah dituduh busuk?"
Setelah berkata begitu, Lo Him berdiam sejenak, dia
memandang bengong keatas lagi, mengawasi gumpalan awan, dan bibirnya ber gerak2 seperti tengah mengucapkan
sesuatu. Namun akhirnya dia telah berdiam mematung saja.
Siauw Liong Lie yang tadi mengawasi, jadi bertambah
heran. Dia tidak mengerti jiwa orang ini. Namanya saja. yaitu Lo Him, si Biruang Tua, sudah aneh. Kini adatnya pun aneh.
Dan kalau ingin diperhatikan, tentu, penghidupan orang ini diliputi oleh keanehan juga.
Maka dari itu, Siauw Liong Lie jadi tertarik sekali untuk mengetahuinya.
Didalam hatinya, Siauw Liong Lie telah memaki dirinya sendiri, yang mana bahwa dia telah menuduh Lo Him sebagai lelaki yang jahat.
Padahal Lo Him sama sekali tidak mengandung maksud
jahat kepadanya. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tetapi walaupun bagaimana Siauw Liong Lie akan tetap
berlaku waspada. Dia tetap tidak mau berlaku lengah, karena justru yang di kuatirkannya adalah Lo Him sengaja "menjual"
cerita dusta kepadanya agar menarik simpatinya belaka.
Siauw Liong Lie melihat Lo Him telah menghela napas
berulang kali. Apakah kau tidak akan muak mendengar ceritaku?" tanya Lo Him kemudian sambil menoleh kepada Siauw Liong Lie yang ditatapnya dengan sinar mata yang tajam. Siauw Liong Lie menggelengkan kepala Dia tidak menyahuti.
"Hemmmmm. sinar matanya yang terpancar itu. telah
memperlihatkan bahwa engkau juga tidak mempercayai diriku!
Sinar matamu itu sama dengan sinar mata isteriku! Ya, memang aku manusia terkutuk, yang tidak akan dipercaya oleh siapapun juga. maka dari itu percumalah jikalau aku mau menceritakan segalanya kepadamu, karena engkaupun tidak akan mempercayai ceritaku ini !",
Mendengar perkataan Lo Him, Siauw Liong Lie berusaha
untuk tersenyum. "Him-heng (saudara Him) .....!" kata Siauw Liong Lie kemudian dengan suara yang halus. "Kau jangan bercuriga begitu ! Bukankah kau telah menolongi jiwaku, menolongi anak dalam kandunganku dan juga jiwa Tiauw-heng "
Mengapa aku harus mencurigaimu " Jika sampai nanti kau tetap memperlakukan kami dengan baik, tanpa maksud2
buruk, tentu budimu yang sedalam lautan itu tidak dapat kubalas dengan apa pun juga...!".
Mendengar perkataan Siauw Liong Lie, Lo Him telah
tersenyum tawar. "Akhh, baru kali ini aku mendengar ada orang manusia
berkata begitu !" katanya dengan suara yang tawar.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tetapi, jika engkau selalu melakukan perbuatan baik, tentu akan banyak sekali orang yang berterima kasih
kepadamu, dan juga akan banyak sekali orang yang
menyatakan perasaan syukurnya atas pertolonganmu itu
......!".Lo Him berdiam diri sejenak, lalu dia menggumam lagi.
"Ya. ya, walaupun orang menuduhku buruk, berhati binatang beracun, tetapi aku tidak usah memperdulikannya. Yang terpenting didalam dunia ini, bukankah kita harus menolong seseorang yang tengah dalam kesulitan?"
Karena berkata begitu, dia telah menoleh kepada Siauw Liong Lie tanyanya ;
"Dan kau, apakah kau bersedia membiarkan anakmu nanti aku angkat sebagai anakku?" Sambil bertanya begitu, dia, mengawasi Siauw Liong Lie dengan sorot mata yang tajam sekali. Siauw Liong Lie tersenyum,.
"Mengapa tidak" Bukankah anakku itu bernasib baik sekali, sehingga ada seorang yang sebaik engkau bersedia menjadi ayah angkatnya. Yang jelas, ayah dari anak ini juga akan ber syukur tidak habisnya, bahwa, tuan penolongnya itu telah begitu iklas mengambil anak kami sebagai anaknya!"
Semula mendengar perkataan Siauw Ljong lie yakni
meluluskan keinginannya, mata Lo Him telah bersinar tajam cemerlang, bagaikan dia tengah diliputi kegembiraan yang sangat.
Namun setelah dia mendengar perkataan Siauw Liong Lie yang terakhir, dia jadi menunduk dengan wajah yang muram, dan tidak lama kemudian dia telah mengangkat kepalanya, menatap Siauw Liong Lie dengan sorot mata yang bengis sekali.
"Kau wanita jahat !" tiba2 dia telah membentak begitu dengan suara yang bengis juga. "Kau... kau wanita berhati busuk. Mengapa kau menduga buruk kepadaku, sehingga kau merasa perlu untuk mengeluarkan kata2 sekejam itu " Apakah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kau menduga bahwa aku akan melakukan perbuatan sehingga engkau perlu merintangi diriku dengan perkataan yang
menyindir seperti itu... ?"
Ternyata Lo Him sangat perasa dan mudah tersinggung.
Perkataan Siauw Liong Lie yang terakhir memang merupakan kata2 sindiran. Dan LoHim merasa tersinggung. Siauw Liong Lie tertawa,
"Him-heng . . kau terlalu perasa .. . sesungguhnya
Siauwmoay tidak berani memandang rendah kepadamu,
bukankah engkau adalah tuan penolongku ?"
Tetapi Lo Him telah mengawasi Siauw Liong Lie dengan
sorot mata yang tajam sekali.
"Hemm . , . memang aku manusia celaka !" berseru Lo Him akhirnya . Dan tiba2 sekali dia menangis, me-raung2 dengan suara pekikan yang melengking nyaring dan tinggi, diapun telah meng gerak2kan kedua kaki dan tangannya, dengan gerakan2 seperti orang tengah bersilat.
Siauw Liong Lie hanya mengawasi tertegun dengan
perasaan tidak mengerti. Walaupun bagaimana, orang itu sangat baik dan telah
menolong jiwanya, menolong anak dan juga rajawalinya.
Tetapi dia tidak bisa melepaskan diri begitu saja dari kewaspadaan, karena dia belum dapat menyelami hati
penolongnya tersebut. Dan sedikitpun juga Siauw Liong Lie tidak menyangkanya bahwa perkataan dan perbuatan itu, justru telah menyinggung perasaan Lo Him.
Se-tidak2nya Siauw Liong Lie sebagai seorang wanita
berperasaan halus, jadi merasa kasihan dan iba......dia bermaksud untuk menghibur Lo Him, agar menghentikan
perbuatan kelakuan yang gila2an itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
SAAT itu Siauw Liong Lie telah berdiri dari duduknya, dia berhenti sejenak sambil mengerutkan sepasang alisnya, karena mendadak sekali dia merasakan pinggangnya sakit seperti ditarik-tarik.
Tanpa dikehendakinya. Siauw Liong Lie telah mengeluarkan suara keluhan perlahan, pandagan matanya jadi gelap ber-kunang2, wajah pucat dan keringat dingin mengucur deras dari kening dan tubuhnya.
"Akhh . . , !" akhirnya Siauw Liong Lie batal berdiri, dia telah terduduk pula sambil memegangi perutnya. Perasaan sakit dipinggangnya semakin hebat.
Saat itu, kebetulan sekali Lo Him telah melihat keadaan Siauw Liong Lie.
Tiba2 Lo Him menghentikan gerakan dan kelakuannya yang tengah ber gerak2 seperti bersilat itu, dengan muka yang memancarkan kekuatiran yang sangat, dia telah melompat kesamping Siauw Liong Lie.
"Kau . . . kau kenapa, nyonya ?" tanyanya dergan suara yang tergetar dan kasar.
Siauw Liong Lie hanya meng geleng2kan kepalanya tanpa bisa menjawab, karena perutnya itu sakit luar biasa, sepasang alisnya tetap mengkerut dengan wajah yang pucat dan
keringat dingin yang mengucur deras sekali se-besar2 kacang kedele membasahi mukanya yang pucat itu.
Kedua tangannya juga telah me-ngusap2 pinggangnya,
yang diurutnya per-lahan2 untuk mengurangi perasaan
sakitnya. Disaat itu. Lo Kim tampak gugup dan bingung sekali, dia juga memperlihatkan sikap yang menyesal.
"Akhhh, mungkin aku telah menyebabkan penyakitmu ini
kumat.....aku memang manusia terkutuk, manusia binatang berhati beracun....."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
berulang kali Lo Him telah menyesali dirnya. Tetapi Siauw Liong Lie tetap berdiam diri saja, hanya suara rintihannya yang terdengar perlahan sekali.
Lo Him telah ber lari2 kegoanya, tidak lama kemudian dia telah kembali.
Ditangannya tercekal sebuah mangkok dari tanah liat, yang didalamnya terdapat ramuan obat.
Dia telah mengangsurkannya kepada Siauw Liong Lie
dengan sikap yang gugup, disertai oleh perkataannya:
"Minumlah obat ini---"
Siauw Liong Lie menyambuti mangkok obat itu, dia telah meneguknya.
Dan berselang tidak lama, ber-angsur2 rasa sakit
dipinggangnya itu telah lenyap.
Dengan wajah yang memperlihatkan perasaan bingung Lo
Him telah mengawasi Siauw Lioag Lie, katanya dengan suara yang tergagap "Maafkan.......tadi aku telah membuat kau jadi kesal ....tentu saja sakitmu itu akibat perkataanku yang kasar .... dan kau....... kau maafkanlah aku....!".
Siauw Liong Lie tidak sampai hati melihat Lo Him terus menerus me-nyebut2 perkataan maaf, maka dia telah
mengangguk, katanya dengan suara yang halus "Kau tidak bersalah apa-apa Him-heng ... justru memang demikianlah jika seorang wanita tengah hamil, maka dia akan selalu diganggu oleh calon bayinya ...... ini memang sudah resikonya
......!". Lo Him telah mengangguk.
"Benar, akupun tahu ...tetapi yang pasti, seorang wanita yang tengah hamil tidak boleh terganggu oleh ketegangan2
syarafnya, tidak boleh marah, tidak boleh kesal dan tidak boleh bingung ...."
Siauw Liong Lie tersenyum mendengar perkataan Lo Him.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Akhh, kiranya Him-heng memang telah berpengalaman"
katanya. "Bukankah tadi aku telah mengatakan bahwa aku pernah
beristeri...dan isteriku itu telah meninggal waktu hamil ?".
Siauw Liong Lie mengangguk.
"Sesungguhnya peristiwa hebat apakah yang telah dialami oleh keluarga Him-heng ?" tanya nya kemudian.
"Sudahlah, lebih baik kita tidak perlu membicarakannya, nanti aku salah bicara lagi !" kata Lo Him kemudian dengan meng-geleng2kan kepalanya.
Saat itu Siauw Liong Lie merasakan sakit dipinggangnya telah lenyap, dia sudah bisa duduk dengan leluasa.
Disaat itu Lo Him telah berkata lagi ; "Aku menolongimu karena kandunganmu kau jangan kuatir, aku tidak akan
bermaksud jahat kepadamu...aku hanya ingin anakmu itu nanti dibiarkan mengangkat aku sebagai ayah angkatnya....asal kau menyetujui dan mengijinkannya, aku telah puas ! Kau jangan kuatir, aku tidak pernah bermaksud
mengganggu dirimu, jika kau telah sembuh, kau telah
melahirkan, kau telah sehat kembali, pergilah kau mencari suamimu, aku tidak akan menghalanginya..............aku puas asal anak Itu mau mengangkat aku sebagai ayahnya !"
Mendengar keinginan Lo Him yang begitu sederhana,
diam2 Siauw Liong Lie telah memaki dirinya sendiri.
"Akhh, rupanya aku yang terlalu bercuriga" dia berpikir dihatinya. "Orang sebaik Lo Him, tuan, penolongku yang telah menyelamatkan jiwa kami ibu dan anak, dan juga menolongi Sin Tiauw, telah kuduga buruk! Sungguh aku manusia yang tidak berbudi...!"
Karena telah mengetahui Lo Him tidak bermaksud buruk
kepadanya, dan juga karena tadi dia merasa bersalah telah menduga buruk kepada tuan penolongnya yang telah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menyelamatkan jiwanya, maka Siauw Liong Lie jadi bersikap manis dan halus.
"Him-heng, bolehkah aku mengetahui sesungguhnya apa
sebabnya isterimu yang tengah mengandung itu meninggal dunia".
"Ya. mengapa" sampai detik ini, justru aku sendiri belum mengetahui! Waktu peristiwa itu terjadi, sebetulnya aku bermaksud mencari pembunuhnya, namun akhirnya aku
memutuskan dan bertekad untuk berdiam disini sampai ajal tiba!".
"Mengapa begitu ?" tanya Siauw Liong Lie tertarik.
Muka Lo Him kembali jadi muram, dia menunduk sejenak.
Tetapi karena dia berkuatir kalau2 nanti Siauw Liong Lie diliputi ketegangan yang bisa menyebabkan sakit pinggangnya kumat kembali, Lo Him telah cepat2 berkata : "Orang itu terlalu liehay, kepandaiannya sulit diukur dan tidak bisa untuk ditandingi,..benar2 aku suami yang laknat, aku tidak bisa melindungi isteri dan calon anakku itu, yang telah dicelakai orang tanpa aku bisa menuntut balas ! Begitu pula ibuku telah dibinasakan orang itu...! Tetapi, baik ibuku, maupun isteriku, disaat mereka belum menghembuskan napas yang terakhir, dan disaat mereka dalam keadaan terluka parah, keduanya telah menuduh bahwa akulah yang mencelakai mereka...!
Akhh, itulah nasibku yang buruk!"
Berulang kali Lo Him menyesali dirinya dengan suara yang tidak jelas.
Siauw Liong Lie melihat Lo Him kembali tenggelam dalam kedukaannya, dia jadi merasa kasihan.
"Siapa nama orang yang mencelakai keluargamu!" tanya Siauw Liong Lie kemudian.
"Dia orang yang hebat, diapun menjadi pendekar yeng
memiliki nama harum didalam rimba persilatan ......tetapi dia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
telah tega menurunkan tangan begitu kejam! Namun
disebabkan kepandaiannya yang tidak bisa dijajaki itu, maka aku menyadarinya dendam itu tidak mungkin terbalas seumur hidupku."'
"Siapa dia?" desak Siauw Liong Lie dia percaya jika Lo Him menyebutkan nama orang yang disebutnya liehay sekali dan memiliki nama yang terkenal didalam rimba persilatan itu tentunya se-tidak2nya Siauw Liong Lie pernah mendengar namanya atau mengenalnya.
JILID 9 LO HIM menghela napas. "Dialah ayahku ...!!" menyahuti Lo Him akhirnya dengan wajah yang pucat, tubuhnya
menggigil. "A....ayahmu?" tanya Siauw Liong Lie tertegun Karena kaget dan heran.
"Yal" mengangguk Lo Him,
"Jika dia ayahmu, mengapa dia membinasakan ibu dan
isterimu" tanya Siauw Liong Lie lagi.
Untuk sejenak Lo Him tidak menjawab, dia seperti tengah meng-ingat2 pengalamannya yang telah lalu itu.
Akhirnya setelah menghela napas, dia telah menyahuti;
"Ya, inilah kejadian yang benar2 menyayaykan hati dan mengesankan sekali........!
justru yang menjadi musuh besarku adalah, ayahku sendiri- ! Hanya disebabkan dia takut malu, maka dia telah
membinasakan isteri dan ibuku ---dan jika disaat itu aku tidak keburu lari, jiwaku juga tidak akan lolos dari kematian!"
"Mengapa begitu ?" tanya Siauw Liong Lie semakin tertarik.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Karena dia gagal memperkosa isteriku !" menyahuti Lo Him sambil menunduk.
"Ha ?" teriak Siauw Liong Lie kaget, mukanya sampai berobah pucat.
Lo Him menunduk dalam2. dia tidak berani menatap mata Siauw Liong Lie yang saat itu tengah terpentang lebar2, menatap kearahnya dengan sikap tidak mengerti diliputi perasaan kaget.
"Dia ingin memperkosa isteriku, tetapi usahanya itu gagal, karena ibuku kebetulan memergokinya ....sehingga ayahku jadi nekad, dia takut menderita malu, dia merencanakan pembunuhan yang kejam seperti itu -?".
"Akhh, mungkinkah ada manusia sebejat itu !"
menggumam Siauw Liong Lie.
"Tetapi justeru aku telah mengalami sendiri, yang telah membuat aku jadi putus asa dan tidak memiliki gairah untuk menempuh hidup pula .... justru aku yang telah melihat dan menyaksikan kebiadaban seperti itu......! Tetapi aku memang manusia terkutuk, hanya disebabkan aku tidak bertindak tegas, dan memang aku seorang pengecut akhirnya urusan yang menyedih kan dan mendukakan hati harus terjadi"!
Siauw Liong Lie hanya diam mengawasi saja. dia melihat butir2 air mata menitik turun dipipi Lo Him.
Hati nyonya Yo jadi ikut terharu, dia bisa merasakan
kedukaan hati Lo Him. "Dan disaat itu, ayahku juga telah berusaha membinasakan diriku, dia telah mencariku kesegala penjuru, namun usahanya itu tidak berhasil ! Aku telah menyembunyikan diri dengan ketakutan yang hebat, karena aku mengetahui walaupun
bagaimana aku tidak bisa melawan ilmu silatnya yang telah sempurna itu ! Itulah kepengecutanku . . yang harus kukutuk
!" berkata Lo Him. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Siauw Liong Lie bertambah bingung, karena Lo Him telah menceritakan bencana yang menimpa keluarganya itu justru sepotong2 dan tidaK berujung pangkal. Tetapi dilihat demikian dan perkataan2nya, mungkin juga Lo Him memang mengalami peristiwa yang hebat dan mengenaskan sekali.........
Siauw Liong Lie jadi mengawasi Lo Him dengan tatapan
mata merasa kasihan. Tetapi kebetulan sekali disaat itu Lo Him juga memanjang kearahnya sehingga dia melihat sinar mata Siauw Liong Lie yang demikian, dia tiba2 telah mendengus dingin, katanya dengan suara mengandung kegusaran : "Aku tidak perlu
dikasihani, memang nasibku yang terkutuk !"
Dan setelah berkata begitu Lo Him berdiri serta
memandang kearah yang jauh. Wajahnya tidak memantulkan perasaan apapun juga.
Siauw Liong Lie yang penasaran sekali karena Lo Him tidak mau menyebut nama ayahnya itu, telah bertanya lagi :


Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Siapakah nama ayahmu itu ?" tanya Siauw Liong Lie
kemudian. Lo Him diam saja, sampai akhirnya dia menghela napas
dan katanya; "Sudahlah itu urusan yang telah lewat tidak perlu kita membicarakannya lagi.
Dan setelah berkata begitu dia telah melangkah pergi
meninggalkan Siauw Liong Lie yang mengawasi kepergiannya dengan tatapan mata mengandung tanda tanya dan
keheranan yang sangat. Sejak hari itu Lo Him tak mau di singgung2 lagi urusannya, dia hanya lebih mengutamakan memasakan Siauw Liong Lie obat2an dan juga memanggangkan daging kelinci atau daging burung untuk nyonya Yo itu makan.
Siauw Liong Lie juga menyadari bahwa Lo Him tidak
gembira jika membicarakan urusan nya itu maka Nyonya Yo
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tidak pernah menanyakan lagi walaupun sesungguhnya siauw Liong Lie masih ingin mengetahui siapakah sesungguhnya nama ayah dari Lo Him, tetapi nyonya Yo fikir masih ada waktu dihari mendatang, dia nanti menanyakannya per
lahan2. Tanpa terasa dua bulan lagi telah lewat, selama itu Siauw Liong Lie ber-angsur2 mulai sembuh, dan tenaga dalamnya mulai pulih.
Luka didalam tubuhnya mulai tidak memperlihatkan gejala apa2 lagi. Hanya yang sering mengganggu adalah sakit
dipinggangnya dengan perut yang semakin membesar itu.
Juga Siauw Liong Lie seringkali merasakan urat2
dipinggangnya seperti ditarik, jika bayi didalam kandungannya bergerak mengganti kedudukan.....
Selama berada didalam lembah itu, Siauw Liong Lie merasa kesepian sekali
Jika dulu, dimana dia berdiam didalam kuburan Mayat
Hidup, dia bisa hidup didalam ketenangan karena memang merupakan intisari dari pelajaran yang diterima dari gurunya.
Dan juga waktu berpisahan dengan Yo Ko selama enam
belas tahun dia masih bisa hidup dengan tenang ditempat sunyi dibawah jurang, walaupun disaat itu seringkali dia diliputi kedukaan.
Tetapi sekarang ini disaat dia tengah mengandung, justru dia membutuhkan sekali Yo Ko berada disampingnya, dengan sendirinya pula diapun sangat merindukan Yo Ko.
Tetapi untuk menghibur hatinya, Siauw Liong Lie sering ber-main2 dengan macan tutul peliharaan Lo Him. Siauw Liong Lie memberikan nama Sin Kim (Emas Sakti) kepada macan tutul itu yang seringkah mengajaknya ber-putar2
dilembah itu. dengan Siauw Liong Lie duduk di punggungnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Begitu pula Sintauw, sering mengajak Siauw Liong Lie
dengan kelakarnya, yaitu dia sering kali terbang me-nyambar2
dengan gerakan seperti menari2 bagaikan rajawali tersebut mengetahui bahwa nyonya majikannya ini tengah dalam
kesepian yang sangat. Memang Sintiauw sengaja tidak terbang meninggalkan
lembah itu, sebab dia kuatirkan Siauw Liong Lie akan
mengalami ancaman bahaya yang tidak diduga, maka dia
terus menemaninya jika memang Siauw Liong Lie terancam sesuatu tentu dia bisa segera memberikan pertolongan
segera. Hari demi hari telah lewat dengan cepat, dan akhirnya tanpa terasa kandungan Siauw Liong Lie telah memasuki bulan yang kesembilan.
Dan nyonya Yo ini hanya tinggal menunggu hari dari
kehadiran anaknya tersebut.
Tetapi akhir2 ini Siauw Liong Lie merasakan napasnya lebih pendek dari sebelumnya, dia pun lebih cepat lelah. Sedangkan Lo Him sendiri kini lebih memperhatikan keperluannya, bahkan memberikan daging kelinci bakar dalam jumlah yang lebih banyak untuk memupuk tenaga.
Juga Lo Him sering menanyakan kepada Siauw Liong Lie, apakah dia membutuhkan sesuatu, yang pasti akan dituruti oleh Lo Him.
Namun Siauw Liong Lie selalu mengatakan dengan
menerima perlayanan yang demikian baik dari Lo Him, dia sudah berterima kasih sekali dan juga berjanji tidak akan melupakan budi dan kebaikan penolongnya.
"Jangan kau berpikir yang tidak2, yang terpenting kini kau harus bersikap tenang dan tabah menghadapi kelahiran
anakmu, agar kalian ibu dan anak selamat ---- !" Kata Lo Him sambil tersenyum.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Hari yang di-nanti2kan itupun tibalah...,.
Sejak pagi hari, disaat fajar mulai menyingsing Siauw Liong Lie merasakan perutnya sakit bukan main, dia merintih tidak hentinya.
Sedangkan Lo Him jadi kebingungan tidak keruan, dia jalan mundar-mandir diluar rumah kayu yang sederhana itu.
Sedangkan Sin Kim dan Sintiauw masing2 berdiam dimuka rumah itu, yang satu dipinggir kanan, sedangkan Sintiauw dipinggir kiri.
Siauw Liong Lie merasakan perutnya bagaikan di-aduk2, sakitnya luar biasa. Keringat juga membanjir keluar.
Bagaimana hebatnya lwekangnya, tenaga dalamnya, didetik2
seperti itu percuma saja tidak bisa dipergunakannya.
Dan akhirnya Siauw Liong Lie merasakan parutnya seperti ringan dan mendadak lapang, dia juga merasakan napasnya agak lapang, disusul dengan suara tangis bayi yang keras dan lantang.
Sambil bangun duduk per-lahan2 Siauw Liong Lie telah
melihat, betapa didekat kakinya menggeletak seorang bayi yang putih dan manis yang tengah menangis mengeyak2
nyaring sekali. sekaliTidak hentinya Siauw Liong Lie mengucap syukur dan segera dia mengangkat bayi itu, dia menggigit tali pusarnya dan kemudian merangkul sibayi dengan perasaan bahagia sekali. Dua butir air mata tanpa dirasakannya telah menitik turun. Kebahagiaan itu me-luap2 ketika dia mengetahui bahwa bayi itu seorang bayi lelaki ...... seorang putera...
Lo Him yang menunggu gelisah diluar rumah ketika
mendengar tangis bayi itu, jadi melompat berjingkrakan tidak hentinya.
Tetapi tiba2 Lo Him teringat sesuatu, dia jadi tertegun.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"akhh. lelaki atau perempuan ?" gumamnya dengan suara perlahan.
Dan dia jadi tegang sendirinya, sedangkan suara tangis bayi itu masih terdengar nyaring dan lantang.
Sintiauw juga tampaknya girang sekali waktu mendengar suara tangis bayi itu, dia telah terbang keudara dan berulang kali mendengarkan suara pekikannya, tampaknya diapun ikut girang bahwa sang bayi telah lahir.
Sedangkan Sin Kim berulang kali mengeluarkan suara
mengerang perlahan. menunjukkan kegembiraannya juga.
Lo Him berjingkat mendekati pintu rumah, dia kemudian bertanya dengan suara serak ; "Perempuan .... atau lelaki ?"
dan waktu bertanya begitu, Lo Him merasakan ketegangan yang sangat, jantungnya juga berdebar keras.
"Lelaki....!" menyahuti Siauw Liong Lie disertai suara tertawa bahagianya.
"Ha !" untuk sejenak sepasang mata Lo Him terpentang
lebar2, dan ketika dia telah kembali kesadarannya, tahu2 dia mengeluarkan suara teriakan yang nyaring melompat ber guling2 di tanah sambil mengeluarkan teriakan2 gembira.
Tetapi tidak lama kemudian dia telah menangis sambil duduk dan tubuhnya gemetar.
"Ohhhh Thian rupanya telah memenuhi permitaanku !
Syukur ! Syukur !" teriaknya keras.
Begitulah, kehadiran bayi tersebut dengan kegembiraan yang sangat oleh semua penghuni lembah tersebut.
Tiba2 Lo Him mendengar Siauw Long Lie memanggilnya,
lelaki kasar ini ragu2 sejenak, dia menghampiri pintu dan kemudian berdiri tertegun disitu sesaat lamanya.
"Him-heng ?" terdengar Siauw Liong Lie memanggil lagi.
"Aku ada disini !" menyahuti Lo Him.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Masuklah !" kata Siauw Liong Lie.
"Sudah beres ?" tanya Lo Him canggung.
"Semuanya sudah dibereskan !" menyahuti Siauw Liong Lie disertai oleh suara tertawanya.
Lo Him mendorong pintu dan melangkah masuk. Dia
melihat Siauw Liong Lie tengah duduk setengah rebah disudut pembaringan rumput nya dan tengah menggendong bayinya.
"akhh !" berseru Lo Him waktu melihat, raut wajah bayi itu yang tampan putih. "Anak yang manis ! Anak yang manis !".
"Him-heng, karena kau telah meminta untuk mengangkat
anak ini sebagai putera angkatmu, maka silahkan kau
memilihkan nama yang baik untuknya !".
Lo Him jadi kelabakan, dia berpikir keras. Tetapi akhirnya d:a bertanya. "Ayahnya she apa?" "she Yo!"
"Bagaimana kalau aku memberi nama Him ?" tanyanya.
"Ihhh, itu tokh namamu sendiri?" tanya Siauw Liong Lie tertawa. "Apakah kau ingin mempersamakan namanya dengan namamu?"
"Bukan begitu! Bukan begitu!" kata Lo Him cepat.
"Walaupun dia telah menjadi anak angkatku, tetapi
......tetapi..." dan Lo Him tidak meneruskan perkataannya lagi.
"Kenapa?" tanya Siauw Liong Lie yang heran melihat sikap Lo Him.
"Bukankah setelah lewat empat puluh hari kau akan
meninggalkan lembah ini, dan berarti anak itu ... anak itu akan ikut bersama kau " Nah, nama Him itu kelak akan
mengingatkan-nya kepadaku. Mudah2an saja kelak jika dia telah dewasa, dia bisa teringat kepada ayah angkat nya dan datang menjenguk kemari"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Oohh, itu sudah jelas", kata Siauw Liong Lie tertawa.
"Walaupun tanpa menanti dewasa kami, ayah ibunya, tentu akan sering2 menjenguk kau, Him Toako !" dan Siauw Liong Lie telah berobah sebutan "heng" (saudara) dengan perkataan
"Toako" (kakak).
Bukan main girangnya Lo Him, dia sampai berjingkrak.
"Huss ! Jangan ribut Him Toako, nanti si Him kecil ini kaget oleh tingkahmu itu!,, Siauw Liong Lie memperingati sikap dari si Biruang Tua yang tengah kegirangan itu.
Lo Him tertegun, namun cepat sekali dia me-nepuk2
kepalanya "Memang aku tidak tahu diri, nanti si Him kecil kaget disebabkan aku . . . !"
Dan Lo Him telah pergi keluar, cepat2 dia pergi mencari buah2an dan kelinci, untuk dibakar dagingnya.
HARl2 lewat dengan cepat sekali, tanpa terasa telah empat puluh hari.
Siauw Liong Lie menyampaikan kepada Lo Him bahwa
besok dia bersama anaknya akan meninggalkan lembah itu, untuk mencari Yo Ko, ayah dari anaknya itu.
Lo Him jadi duduk termenung, sampai akhirnya setelah
Siauw Liong Lie menghiburnya bahwa dia bersama suaminya akan sering2 mengajak si Him kecil itu menjenguki Lo Him, barulah Lo Him mengangguk sambil katanya dengan sikap yang tetap lesu. "Biarlah hari ini aku akan menangkap dua ekor kelinci, aku akan menjamu kau, anggap saja sebagai pesta perpisahan ---".
Siauw Liong Lie terharu melihat Lo Him, hampir saja Siauw Liong Lie menitikkan air mata. Namun karena dia menyadari
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kalau menangis akan menambah kesedihan Lo Him, sehingga Siauw Liong Lie tertawa.
Memang Lo Him pergi tidak lama, dia telah berhasil
membawa dua ekor kelinci buruannya yang tadi dijanjikan.
Dibakarnya kedua ekor kelinci itu untuk menjamu Siauw Liong Lie.
Bukan main perasaan terima kasih dihati Siauw Liong Lie atas kebaikan tuan penolongnya ini.
Malam itu Siauw Liong Lie tidur dengan nyenyak sekali disamping bayinya.
Tetapi berbeda dengan Siauw Liong Lie justru Lo Him yang akan mengalami perpisahan dengan anak angkatnya, dan
nanti juga akan hidup sendiri pula dilembah itu menderita kesepian, dengan sendirinya dia jadi gelisah dan tidak bisa tidur, Akhirnya menjelang tengah malam Lo Him telah keluar dari goanya.
Dengan hati yang berduka, dia telah berjalan perlahan2
mendatangi rembulan yang memancarkan cahayanya yarg
terang tergantung dilangit.
Akhirnya, dia duduk bengong disebuah batu gunung yang agak menonjol letaknya.
Disaat Lo Him sedang duduk terpekur begitu, tiba2 dia mendengar suara berkeresek.
Menyusul mana Sin Kim. macan tutul yang menjadi
sahabatnya, yang saat itu tengah rebah tidur digoanya melompat bangun.
Lo Him dan macan tutul itu telah saling pandang sejenak, kemudian Lo Him mengangguk, membenarkan bahwa ada
orang yang berkeliaran didalam lembah itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dengan gesit Lo Him melompat Kebalik batu gunung itu
untuk menyembunyikan diri. sedangkan Sin Kim, simacan tutul itu telah masuk kedalam goa.
Keadaan sunyi sekali, tidak terdengar sesuatu apapun juga selain angin yang tengah mempermainkan daun2 pohon
dengan hembusannya yang lembut.
Lo Him telah memasang mata dengan sinarnya yang
bengis, karena dia menduga bahwa orang yang tengah
berkeliaran dilembahnya ini adalah orang2 yang tidak
bermaksud baik. Didengar dari suara langkah kakinya, Lo Him meng hitungnya orang yang tengah mendatangi kemulut
lembah berjumlah empat orang.
"Siapa mereka ?" berpikir Lo Him dengan gelisah, karena itu dia segera menguatirkan ke selamatan Yo Him, si Him kecil yang menjadi anak angkatnya.
Dia mendengar suara langkah kaki keempat orang yang
tengah mendatangi itu ringan sekali, hampir tidak terdengar, suara berkeresek itupun sama halusnya seperti suara angin yang menghembus daun2 pohon.
Tetapi telinga Lo Him yang terlatih dan tajam bukan main telah mendengarnya dengan jelas, terlebih lagi Sin Kim yang memiliki penciuman sangat tajam.
Keduanya seorang manusia dan seekor macan tutul, bersiap2 untuk menyambut kedatangan "tamu" tidak diundang tersebut.
Menanti tidak lama. dari arah mulut lembah tampak
melangkah mendatangi empat sosok tubuh dengan gerakan yang ringan sekali.
Keempat tubuh itu, yang semuanya lelaki telah berhenti dan berbisik2.
Malah Lo Him mendengar antara lain perkataan , "Dia
menghilang disekitar tempat ini... dan kita harus mencarinya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
terus! Sejak tadi ku lihat bahwa disekitar tempat ini ada kehidupan pasti lembah ini memiliki penghuninya..."
Hati Lo Him tergoncang, entah siapa orang yang dicari oleh keempat "tamu" tidak diundang tersebut"
Tetapi Lo Him tidak mau terlalu lama berpikir, dia telah mengawasi dengan ber-siap2 kalau saja keempat orang itu menghampiri lebih jauh dan melihat rumah kayu yang
dibangunnya, yang didiami oleh Siauw Liong Lie dan Yo Him, maka disaat itulah Lo Him akan segera keluar untuk
melancarkan serangan. "Apakah kau yakin dia belum meninggalkan tempat ini ?"
tanya salah seorang lainnya.
"Hemm --- dia tengah hamil, dan mungkin bulan ini
perutnya tengah besar2nya. Kita tawan dan usahakan jangan sampai dia bisa meloloskan diri pula...".
Dan baru saja orang itu berkata demikian tiba2 kawannya yang lain telah menunjuk.
"Lihat ! Ada rumah !" berseru orang itu dengan suara gembira.
Hati Lo Him jadi tambah tegang sendirinya. Dia mengawasi lebih tajam.
Dilihatnya keempat oraug itu telah melangkah menghampiri rumah kayu dimana didalamnya berada Siauw Liong Lie dan Yo Him.
Ketika keempat orang itu baru melangkah lima tindak, Lo Him sudah tidak bisa menahan hatinya lagi, dengan cepat dia telah mengeluarkan suara seruan keras, tubuhnya tahu2
melompat keluar, menghadang dihadapan keempat orang itu.
"Berhenti!" bentaknya bengis. "Apa yang ingin kalian lakvkan ditempatku ini?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Keempat orang itu jadi terkejut, tetapi setelah melihat orang yang menegur mereka seperti "orang hutan", mereka jadi tertawa.
Karena jarak mereka sudah dekat, dibawahi sinarnya
rembulan Lo Him bisa melihat diantara keempat orang itu terdapat seorang Lhama merah dua orang berpakaian sebagai guru silat, dan seorang pendeta Mongolia yang bertubuh tinggi besar bermuka kejam.
Mereka telah membalas memandang Lo Him, dengan suara
mengejek Lhama itu telah menegur "Engkaukah yang menjadi penghuni lembah ini?"
"Tepat !" menyahuti Lo Him dengan ketus
"Hmmmmm, apakah engkau pernah melihat seorang
wanita cantik yang tengah hamil dan seekor burung rajawali berukuran besar enam atau tujuh bulan yang lalu?" tanya Lhama itu lagi.
"Kalau melihat bagaimana dan kali tidak bagaimana ?"
tanya Lo Him dengan mendongkol karena dia melihat keempat tamu tidak diundang ini angkuh sekali.
"Ihh ?" berseru Lhama itu kaget. Tetapi kemudian dia jadi marah. "Engkau kurang ajar sekali. Tahukah engkau siapa kami ?".
"Aku tidak perlu tahu !" berseru Lo Him. Mendengar jawaban Lo Him, rupanya Lhama itu jadi meluap darahnya.
"Aku Chiluon selamanya belum pernah bertemu dengan
manusia kurang ajar seperti kau rupanya engkau perlu dihajar agar dilain waktu tahu menghormati orang !" dan setelah berkata begitu, Lhama tersebut maju selanjutnya dia
mengulurkan tangannya dengan maksud akan mencengkeram bahu Lo Him, yang niatnya untuk dibanting.
Tetapi Lo Him dengan mudah menggerakkan bahunya,
sehingga cengkeraman Lhama itu lolos.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ihh !" Lhama itu, Chiuluon , jadi mengeluarkan seruan kaget.
Tetapi tidak lama, sebab dengan mengeluarkan seruan
mengguntur, dia mengulangi mengulur tangannya.
Kali ini berbeda dengan tadi. Jika tadi Chiuluon
melancarkan serangan dengan seenaknya saja, karena dia menduga lawannya tidak memiliki kepandaian apa2. Namun sekarang setelah dia mencela begitu, dia melancarkan
cengkeraman selain cepat juga disertai oleh kekuatan tenaga lwekang yang hebat sekali.
Angin cengkeraman itupun telah menyambar datang
sebelum jari2 tangan Chiuluon tiba, sehingga Lo Him juga terkejut dan tidak berani memandang enteng terhadap
serangan tersebut, maka dari itu dengan cepat dia telah melompat untuk mengelakkan diri.
Namun Chiuluon yang telah mengetahui bahwa Lo Him
memiliki kepandaian yang tinggi, telah melancarkan serangan yang tidak main2 lagi setiap serangannya selain cepat juga mengandung tenaga serangan yang bisa mematikan.
Maka dari itu tidak mengherankan jika serangan itupun telah mengejutkan Lo Him, yang cepat2 telah bersilat dengan gerakan2 yang gesit sekali, diapun telah memusatkan tenaga sakti dikedua telapak tangannya.
Latihan lwekang yang dimiliki Lo Him ini bukan
sembarangan tenaga dalam, angin serangannya men deru2
dengan hebat sekali, sehingga membuat Chiluon terkejut bukan main dan telah menambah tenaga serangannya.
Begitu pula dengan ketiga orang kawannya, yang
memandang dengan tatapan mata heran, karena mereka tidak menyangka ditempat seperti ini mereka bisa bertemu dengan orang yang berkepandaian tinggi seperti Lo Him. Dalam sekejap mata saja telah dua puluh jurus mereka bertanding.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pendeta Mongolia itu tidak lain Tiat To Hoat-ong. Dia yang mengajak ketiga kawannya itu, karena Chiluon memiliki kepandaian yang tinggi sekali, hanya berada setingkat dibawah-nya, dan juga kedua orang sahabatnya yang
berpakaian sebagai busu, guru silat itu, merupakan pengawal2
pribadi Kaisar Kublai Khan, adalah pengawal kelas satu dalam istana. Keduanya masing2 bernama Turkichi dan Talengkie.
Jika Turkichi memiliki kepandaian mencengkeram yang
dahsyat sekali, yang sekali mencengKeram dapat
menghancurkan batu dan baja, karena kesepuluh jari
tangannya itu telah dilatih dengan sempurna sekali. Ilmu cengkeram yang dimiliki Turkichi mirip2 dengan ilmu
mencengkeram "Kiu Im Pek Kut Jiauw (Cengkeraman Tulang Putih) yang pernah dilatih Bwee Tiauw Hong. Maka dari itu bisa dibayangkan betapa hebatnya ilmu cengkeram yang
dimiliki Turkichi. Sedangkan Talengkie juga memiliki ilmu Siang to (
sepasang golok ) yang luar biasa, sekali tabas dapat
merubuhkan belasan lawan. Di negerinya, Mongol, dia
merupakan pahlawan istana raja kelas satu yang disegani.
Dengan mengajak ketiga orang kawannya itu,
sesungguhnya Tiat To Hoat-ong bermaksud mencari Siauw Liong Lie, Dia yakin Siauw Liong Lie masih berada disekitar tempat tersebut, dan terlebih pula memang Siauw Liong Lie tengah hamil, dengan mudah pasti akan dapat dicarinya.
Umpama kata Siauw Liong Lie telah pergi meninggalkan
tempat tersebut, tentu mereka bisa mengikuti jejaknya.
Tiat To Hoat-ong juga merasa yakin bahwa dia telah
berhasil melukai Siauw Liong Lie dengan pukulannya yang dahsyat, se-tidak2nya Siauw Liong Lie tentunya telah terluka berat.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tetapi begitu jauh, dia masih belum berhasil menemuinya, bahkan mereka telah memasuki lembah dan bertemu dengan Lo Him.
Disaat itu, dikala Lo Him tengah didesak hebat sekali oleh si Lhama Chiuluon, tiba2 dari dalam sebuah goa terdengar suara mengereng yang menggetarkan lembah itu.
Dengan cepat Tiat To Hoat ong menoleh, dan mereka,
sipendeta dengan kedua kawannya melihat sesosok bayangan panjang yang menerjang kearah mereka.
Tiat To Hoat ong mengerutkan alisnya, dia mengibaskan lengan bajunya.
Serangkum angin serangan yang kuat sekali menghantam
keras kearah sosok bayangan tajam yang panjang itu.
Seketika itu juga sosok bayangan tersebut telah terpental dan bergulingan ditanah sambil mengeluarkan suara meraung yang keras sekali.
Ternyata sosok bayangan itu tidak lain dari simacan tutul Sin Kim.
Akibat kibasan lengan baju Tiat To Hoat-ong dia telah terlempar dan terguling hebat, namun cepat sekali dia telah melompat bangun dan menerkam lagi kearah sipendeta.
Turkichi melihat itu segera mewakili Tiat To Hoat ong menyambuti serangan yang dilancarkan oleh macan tutul tersebut, dia mengulurkan kedua tangannya dan "ceppp"
kesepuluh jari tangannya telah menancap diperut macan itu dalam2, sehingga Sin Kim meraung dan telah mencakar dan menggigit kearah depan sekenanya.
Tetapi Turkichi menggeser kedua kakinya, tubuhnya
dimiringkan sehingga dia berhasil mengelakkannya dan tidak kena dicakar dan digigit oleh macan tutul itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Setelah mengeluarkan suara raungan yang keras, akhirnya tubuh Sin Kim rubuh tidak bergerak lagi. Putus napasnya Sin Kim telah mati dan mitra kematiannya itu menggema dilembah tersebut sedangkan Turkichi telah menyusut darah dikesepuluh jari tangannya sambil memperlihatkan sikap yang sangat angkuh.
Suara raungan Sin Kim. yang merupakan raung kematian.
telah mengejutkan Lo Him. Dia menoleh dengan muka pucat dan tubuhnya menggigil melihat nasib macan tutulnya itu, Disaat itulah walaupun hanya beberapa detik saja, telah dipergunakan oleh Chiluon dengan sebaik mungkin, dia telah menghantam kearah dada Lo Him sehingga tubuh Lo Him
terpental akibat serangan yang tepat itu.
Disaat tubuh Lo Him terpental begitu, Sauw Liong Lie baru keluar dari rumah kayu itu, karena dia mendengar suara meraung dari Sin Kim yang keras sekali.
Betapa terkejutnya Siauw Liong Lie, dia keluar sambil menggendong anaknya, Yo Him, dan tangannya gemetar


Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

waktu melihat keadaan Lo Him yang menggeletak ditanah sambil memuntahkan darah segar dan juga Sin Kim
yang telah binasa dengan keadaan yang mengenaskan,
dengan perutnya yang berlobang berlumuran darah.
Disaat itu juga Siauw Liong Lie telah melihat diantara empat orang yang tengah berdiri dengan sikap yang angkuh itu, terdapat Tiat To Hoat-ong
Dengan gusar Siauw Liong Lie membuka ikat pinggangnya, tubuhnya dengan ringan telah melompat menerjang sambil memutar ikat pinggangnya.
"Dia orangnya!" berseru Tiat To Hoat ong dengan girang.
"Tangkap, jangan biarkan dia lolos."
Dan Tiat To Hoat ong bukan hanya berteriak belaka, karena dia telah melompat dan mendahului untuk menyerang. Hebat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sekali terjangannya karena dia telah melancarkan serangan yang dahsyat.
Siauw Liong Lie tidak jeri terhadap siapa pun juga, dia hanya merasa kuatir kalau2 sipendeta nanti mempergunakan tabung gasnya.
Turkichi dan Talengkie juga telah melompat sambil
melancarkan serangan, Talengkie telah mencabut sepasang senjata goloknya yang bentuknya aneh panjang bergigi, dia melancarkan serangan dengan hebat sekali.
Chiluon juga telah mengeluarkan suara bentakan, ikut
melancarkan serangan Kepada Siauw Liong Lie.
Nyonya Yo Ko merasakan serangan datang ber tubi2 dan
hebat sekali. Dia memutar ikat pinggangnya, tetapi tenaganya belum
pulih keseluruhannya, dia baru saja melahirkan dan dengan sendirinya menghadapi serangan keempat lawannya yang
masing2 memiliki kepandaian yang demikian tinggi Siauw Liong Lie jadi terdesak juga.
Diam2 Siauw Liong Lie mengeluh dia melihat Lo Him
terluka parah dan tidak bisa berdiri, hanya mengerang2
kesakitan karena luka yang dideritanya bukan main hebat.
Tiat-To-Hoat-Ong girang sekali sebab dia yakin Siauw Liong Lie akan dapat ditawannya kembali. Sekali2 sipendeta Mongol itu telah memandang sekelilingnya, dia melihat kalau Sin-tiauw pun berada disekitar tempat itu, tetapi nyatanya bayangan burung rajawali itu tidak berada ditempat keadaan tersebut sehingga sipendeta ber-tanya2, entah kemana perginya
burung rajawali yang sakti itu. Keringat dingin mulai menitik deras ditubuh Siauw Liong Lie.
Dia hanya bisa bertempur dengan mempergunakan tangan
kanan belaka, karena tangan kirinya tengah menggendong anaknya. Sehingga kegesitan Siauw Liong Lie juga berkurang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
akibat perhatiannya yang terpecah, sebab walaupun
bagaimana dia kuatir kalau2 anaknya nanti terluka.
Tiat To Hoat ong yang licik telah dapat melihat kekuatiran nyonya Yo itu.
Dengan cepat dia telah merobah cara ber tempurnya. Hoatong ini telah membiarkan kawan2nya mendesak sinyonya, sedangkan dia sendiri berulang kali telah melancarkan serangan yang dahsyat, ditujukan kepada anaknya sinyonya yang berada dalam gendongan.
Tentu saja hal itu membuat Siauw Liong Lie jadi panik, dia memang tengah mempergunakan ilmu silat Giok Lie Kiamhoat.
ilmu silat bidadari, dan dia mempergunakan ikat
pinggangnya sebagai pengganti pedang, dengan sendirinya gerak-geriknya tidak leluasa.
Dan kini disaat Tiat To Hoat ong melancarkan serangan yang ber-tubi2 kearah anaknya keruan saja membuat dia jadi tambah sibuk.
Berulang kali Siauw Liong Lie telah berusaha bersiul
nyaring, memanggil Sin Tiauw tetapi burung itu tidak juga terlihat.
Saat itu desakan keempat lawannya semakin lama jadi
semakin hebat, dan yang menguatirkan Siauw Liong Lie
justeru disaat itu Tiat To Hoat-ong telah beberapa kali berusaha merogoh sakunya.
Siauw Liong Lie bisa menduga bahwa pendeta Mongol ini tentu ingin mengambil tabung gas nya.
Mati2an Siauw Liong Lie menghantam kan ikat
pinggangnya, yang sebentar lunak dan sebentar keras dia melancarkan serangan yang dahsyat sekali. Hal itu agar mencegah sipendeta mengambil tabung gasnya itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kenyataan seperti itu tentu saja membuat Tiat ToHoat ong jadi mendongkol.
Dia telah memperhebat serangannya. Suatu kali, terdengar jeritan Siauw Liong Lie, karena bahu kanannya telah kena dicengkeram oleh Turkichi, sehingga mengucurkan darah.
Dan golok Talengkie juga telah berhasil melukai lengan nyonya itu. Setelah lewat empat jurus lagi, lengan kirinya juga telah dilukai.
Melihat keadaan demikian, seketika itu juga Siauw Liong Lie menyadari bahwa dia tidak mungkin dapat menghadapi
lawan2nya itu dengan keadaan demikian, karena walaupun terlambat, tetapi dirinya akan dirubuhkan. Terlebih lagi jika sipendeta telah mempergunakan tabung gasnya.
Maka dengan cepat dia telah memutar ikat pinggangnya
dengan mengerahkan tenaganya, sehingga memaksa keempat lawannya melompat mundur.
Disaat itulah Siauw Liong Lie menjejakkan kakinya
tubuhnya telah melambung keudara, dan dengan
mengerahkan seluruh kekuatannya dia lari dengan
mempergunakan ilmu meringankan tubuh untuk meninggalkan tempat itu.
"Kejar?" teriaknya Tiat To Hoat-ong dengan gusar.
Keempat orang itu segera juga melakukan pengejaran.
Bahkan Talangkie telah menggerakan tangan kanannya.
"Serrr. serrr," dua sinar hijau telah menyambar kearah Siauw Liong Lie.
Tetapi nyonya itu telah berhasil mengelakan dua serangan paku beracun yang dilontarkan lawannya.
Karena berkelit begitu, maka Siauw Lion Lie jadi terlambat dalam gerakannya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sehingga keempat lawannya telah menyusul kian dekat
saja. Tetapi dengan mengerahkan seluruh kekuatan yang ada
padanya Siauw Liong Lie telah berlari pula, dia telah berusaha untuk meninggalkan keempat lawannya itu. sebab walaupun bagaimana Siauw Liong Lie berusaha untuk menyelamatkan bayinya,
Karena tergoncang2, bayi yang semulanya tengah tertidur nyenyak itu jadi tersentak bangun dan menangis. Suara tangisannya itu telah mengema disekitar lembah tersebut.
Dikejauhan segera terdengar suara pekik yang nyaring, dan sebuah titik hitam tampak mendekati kearahnya.
Siauw Liong Lie jadi girang, semangatnya jadi terbangun, dia telah mengempos kekuatannya dan berusaha berlari lebih cepat lagi.
Suara pekikan itu adalah suara pekikan Sin Tiauw. Jika memang rajawali sakti itu berada di tempat tersebut, tentu si bayi dapat diselamatkan
Sintiauw rupanya tadi tengah ber keliling2 disekitar Kun Lun. Burung ini mengetahui bahwa besok dia bersama Siauw Liong Lie akan meninggalkan tempat tersebut, dia bermaksud megelilingnya untuk melihat terakhir kalinya.
Dan suara tangisan sibayi itulah yang telah didengarnya, maka cepat2 Sintiauw telah terbang menghampiri dengan tergesa. Waktu tiba didekat tempat Siauw Liong Lie berada, Tiat To Hoat-ong yang melihat burung rajawali itu, telah mempercepat dia mengeluarkan tabung gasnya.
Gerakan sipendeta telah dilihat oleh Siauw Liong Lie. dia tlba2 berseru : "Terimalah Tiauwheng !"
Sambil berseru dia melontarkan bayinya. Rajawali sakti itu seperti mengerti, dia mencengkeram hati2 pembalut tubuh sibayi, dan kemudian dibawanya terbang tinggi sekali.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dengan berhasilnya diselamatkan bayinya Siauw Liong Lie jadi tenang, disamping itu dia pun bisa bergerak lebih leluasa dan dapat mencurahkan seluruh perhatiannya untuk
menghadapi lawan2 itu. Waktu tiba dihadapan Siauw Liong Lie, Tiat To Hoat ong tengah gusar dan mendongkol karena dia melihat bayi Siauw Liong Lie telah dapat diselamatkan oleh rajawali itu. Karena mendongkolnya dia telah menyemprotkan gas dalam
tabungnya kearah Siauw Liong Lie.
Mengetahui hebatnya gas tabung itu, Siauw Liong Lie
cepat2 menahan pernapasannya, dia mengibas dengan lengan bajunya lalu memutar tubuhnya dan berlari secepat
mungkin. Tiat To Hoat-ong tambah gusar, dengan segera dia
mengejar pula disertai oleh teriak2annya.
Ketiga kawan sipendeta juga telah ikut mengejar terus.
Tidak hentinya Talengkie menghujani Siauw Liong Lie dengan paku2 beracunnya, dan dua diantara sekian banyak paku beracun itu telah menancap dipunggung sinyonya,
Semula Siauw Liong Lie memang tidak merasakan apa2
selain perasaan sakit, tetapi racun dari paku itu bekerja cepat sekali, sehingga dalam sekejap mata seluruh punggungnya telah ke semutan dan kaku.
Siauw Liong Lie jadi terkejut, tubuhnya terhuyung.
Disaat itu mereka telah kejar mengejar di tepi jurang, dan keadaan disitu sangat berbahaya sekali.
Dengan mengeraskan hati Siauw Liong Lie mengempos
semangatnya, dia berlari terus. Sedangkan Sin Tiauw telah terbang tinggi sekali dengan membawa sibayi.
Tiat To Hoat-ong dan kawan2nya semakin penasaran saja, mereka mengejar terus. Semakin lama jarak mereka semakin pendek saja. hanya terpisah tiga tombak lebih. Akhirnya Siauw
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Liong Lie putus asa, Daripada aku mati ditangan mereka lebih baik aku mati didasar jurang!" dan setelah berpikir begitu, Siauw Liong Lie melirik kearah jurang yang dalam itu. yang tidak terlihat dasarnya. Hatinya jadi menggidik, dia juga jadi teringat kepada Yo Him, anaknya. Dengan sendirinya Siauw Liong Lie jadi ragu2.
Namun akhirnya, karena dia telah melihat lawannya
semakin dekat dan tidak akan melepaskan dirinya, dia jadi nekad, dengan tidak ber pikir apapun juga, dia melompat kedalam jurang itu.
Tiat To Hoat ong terkejut, pendeta itu yang telah datang menyusul dekat sekali, telah mengulurkan tangannya untuk menjambret, namun gagal.
Tubuh Siauw Liong Lie meluncur terus dengan cepat
kebawah dan lenyap dalam kegelapan. Ditengah udara,
terdengar suara pekik Sintiauw.
Tiat To Hoat ong dan ketiga lawannya jadi menghela napas penasaran.
Mereka memandang kearah Sintiauw.
"Kita harus menangkap anaknya itu. . --!" menggumam Chiluon dengan suara perlahan.
Tiat To Hoat-ong dan kedua kawan lainnya telah
mengangguk mengiyakan. Tetapi Sintiauw yang cerdik itu terbang tinggi ditengah udara, sama sekali tidak mau terbang merendah. Bagaimana menangkapnya"
Disamping mendongkol, Tiat To Hoat ong juga jadi
berputus asa. Disaat itu Sintiauw telah melayang turun di seberang jurang dan berdiri sejenak disana seperti tengah ragu2, Apakah ikut
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
turun kedasar jurang atau membawa pergi anaknya Siauw Liong Lie yang berada dalam cengekeramannya.
Tetapi Sintiauw yang cerdik itu menyadarinya, jika dia terbang turun kebawah jurang itu, sedangkan keempat orang musuh Siauw Liong Lie masih berada di tepi jurang itu, maka dengan mudah dia akan diserang dengan senjata rahasia, Itulah berbahaya, karena jika dia kebetulan terserang dan menderita kesakitan, sehingga cekatannya terhadap bayi didalam cengkeramannya itu terlepas bukankah
membahayakan jiwa sibayi yang akan terbanting didasar jurang"
Hal itulah yang telah membuat Sin Tiauw ragu2 sehingga akhirnya dia telah terbang lagi, tinggi sekali ditengah angkasa dengan sekali2 memperdengarkan suara pekikannya.
Tiat To Hoat ong dan ketiga kawannya yang masih
penasaran tetap menanti ditepi jurang Tetapi Sintiauw telah terbang jauh dan tidak terlihat bayangannya lagi sambil membawa bayinya Siauw Liong Lie.
Sipendeta Mongolia itu bersama kawannya jadi berputus asa dan akhirnya telah meninggal kan tempat tersebut dengan tangan kosong.
Keadaan disekitar tepi jurang didekat lereng gunung Kun Lun San tersebut jadi sepi sekali, hanya sekali2 dikejauhan terdengar suara raungan binatang buas.
LO HIM yang terluka parah akibat serangan yang
meremukkan beberapa tulang iga di dadanya telah berusaha menyalurkan tenaga murninya.
Namun usahanya itu gagal dan perasaan sakit luar biasa menyerangnya, sehingga Lo Him merintih beberapa kali.
Per-lahan2 dia telah merangkak karena dia sangat
menguatirkan sekali keselamatan Siauw Liong Lie.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tetapi dalam keadaannya yang tengah terluka parah, mana dapat dia menyusul Siauw Liong Lie dan keempat orang
lawannya " Dalam keadaan segerti itulah, dia melihat Tiat To Hoat-Ong dan ketiga kawannya telah berjalan mendatangi.
Tentu saja Lo Him jadi terkejut, karena dia tidak melihat Siauw Liong Lie diantara mereka. Dalam keadaan septrii itu, diapun girang, karena dia bisa menduga Siauw Liong Lie tentu ber hasil meloloskan diri dari keempat lawannya tersebut, dia jadi lapang hatinya.
tetapi Tiat To Hoat-ong dan ketiga kawannya yang tengah dalam keadaan murka dan mendongkol telah melihat Lo Him, maka kemarahan mereka telah ditumpahkan kepada Lo Him.
dihampirinya Lo Him, lalu tanpa mengenal kasihan sedikitpun juga dia telah mengayunkan tangan kanannya "plaak" kepala Lo Him telah dihantamnya hancur. Sedangkan Talengkie, Turkichi dan Chiluon telah ikut menghajar orang yang malang itu, sehingga tubuh Lo Him hancur remuk dan napasnya sudah siang2 putus...
Setelah puas menumpahkan kemarahan didiri Lo Him,
keempat orang Mongolia itu telah meninggalkan tempat
tersebut. Mayat Lo Him dan Sin Kim, simacan tutul menggeletak
tanpa napas keadaan mereka mengenaskan sekali.
Udara dingin sekali dan keadaan sunyi sepi, hanya rumah kayu yang kosong tidak ber-penghuni yang tetap utuh
ditempat tersebut..... 0000O0000 SETELAH TERBANG berputaran sekian lama Sintiauw
kembali ketepi jurang itu. Dia melibat keempat orang musuh Siauw Liong Lie telah pergi tidak terlihat bayangannya lagi,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
maka burung rajawali tersebut telah meluncur terbang
kedalam jurang itu. Tetapi ketika Sintiauw tiba didasar jurang binatang sakti ini tidak melibat tubuh Siauw Liong Lie, hanya tumpukan pakaian dari Siauw Liong Lie yang dilihatnya. Tentu saja Sin Tianw jadi bingung, dia telah terbang berputaran didasar jurang itu, mengeluarkan suara pekikan yang keras bagaikan tengah me-manggil2 Siauw Liong Lie.
Namun Siauw Liong Lie tetap tidak terlihat mata hidungnya, telah lenyap bagaikan di telan bumi.
Tentu saja Sin Tiauw jadi bingung bukan main, pakaian Siauw Liong Lie dilihatnya ada didekat tempat itu, tetapi kemana perginya Siauw Liong Lie "
Sin Tiauw meletakan bayi didalam cengkeramannya dengan hati2, dia telah mencakari tanah, menggali sebuah liang, untuk mengubur barang2 Siauw Liong Lie. Kemudian Sin
Tiauw terbang berputaran lagi sambil me mekik2, me
manggil2 Siauw Liong Lie Tetapi nyonya Yo Ko itu tetap telah lenyap tidak terlihat mata hidungnya lagi.
Inilah yarg sangat mengherankan sekali kemana perginya Siauw Liong Lie" Jika dia mati terbanting didasar jurang tentunya terlihat tubuh atau mayatnya dan jika dia berhasil menyelamatkan dirinya dari kematian terbanting didasar jurang ini, tentu dia akan mendengar suara pekikan Sin Tiauw dan keluar untuk menemuinya, Namun kini Siauw Liong Lie tetap lenyap tidak terlihat mata hidungnya" Kemana nyonya Yo itu"
Selesai mengubur seluruh barang2 Siauw-Liong Lie yang beihasil ditemuinya ditempat itu, Sin Tiauw telah terbang mencari seekor kambing hutan, yang dibawanya hidup2 untuk di pergunakan oleh sibayi menyusui.
Begitulah untuk selanjutnya Sin Tiauw telah merawat
sibayi Yo Him. Didasar jurang itu. Selama itu pula Siauw Liong
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Lie tidak pernah terlihat bayangannya, entah kemana
lenyapnya, nyonya Yo Ko itu...
Memang cukup berat rajawali itu merawat Yo Him, namun dia telah berusaha untuk merawatnya sebaik mungkin. Untuk membawa Yo Him, membawa terbang meninggalkan Kun Lun
San mencari Yo Ko, juga bukan suatu pekerjaan yang mudah, karena tidak mungkin rajawali ini membawa sibayi terbang, berkeliling mencari ayah nya, sedangkan Yo Ko tidak diketahui berada dimana. Semula Sin Tiauw ingin mengajak Yo Him terbang ke Siauw hong, tempat dimana Yo Ko dan Siauw
Liong Lie semula menetap, tetapi akhirnya Sin Tiauw
memutuskan untuk merawat dulu sibayi selama beberapa
tahun dilembah ini. Waktu dengan cepat beredar, dari bulan ke bulan dan
akhirnya Yo Him telah berusia dua tahun lebih.
Sintiauw sering mengajak anak itu terbang keatas jurang, dengan Yo Him duduk dipunggung rajawali tersebut. Dan diatas jurang itu, Sintiauw mengajak Yo Him ber-main2
dengan gembira. Tidak jarang pula, Sintiauw sengaja
meninggalkan Yo Him didekat permukaan sebuah
perkampungan dikaki gunung, sehingga Yo Him bisa bermain2 dengan beberapa orang anak kampung lainnya, tidak mengherankan jika Yo Him pun bisa ber cakap2 seperti anak2
yang lainnya. Jika sore hari, barulah Sintiauw menjemput Yo Him kembali.
Akhirnya, karena terlampau seringnya Sin Tiauw
mengantarkan Yo Him kemulut perkampungan tersebut,
banyak anak2 kampung itupun yang telah menyenangi
sirajawali dan sering mengajaknya bermain bersama.
Betapa gembiranya anak2 kampung itu jika diajak terbang oleh rajawali tersebut, dengan mereka duduk dipunggung burung tersebut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Semula orang tua anak2 kampung itu merasa kuatir kalau2
rajawali itu masih ganas dan liar, atau setidaknya anak2
mereka jatuh dari punggung Sintiauw, namun setelah hampir satu tahun lebih tanpa terjadi urusan apa2, orang2 kampung itupun jadi biasa dengan sendirinya.
Sedangkan Sintiauw memang sengaja mengajak Yo Him
Kepermukaan kampung itu, untuk bermain dengan anak2
diperkampungan tersebut, agar Yo Him belajar bicara dan senang2 ikut bermain2 dengan anak2 dikampung itu. Walau pun Sintiauw seekor binatang belaka, namun dia memiliki pikiran yang bijaksana.
Setelah Yo Him berusia dua tahun lebih, dia mulai dididik oleh Sintiauw melatih tenaga dalam dan ilmu pukulan.
Seperti diketahui, disaat Yo Ko dibuntungi tangannya oleh Kwee Hu (Sia Tiauw Hiap Lu menceritakan perihal itu) maka Sintiauw ini yang telah mendidik Yo Ko untuk mempergunakan goloknya yang berat itu.
Dan kini dibawah bimbingan Sintiauw, Yo Him memang bisa memperoleh didikan yang kuat, namun karena usianya yang masih terlampau kecil itu, ilmu silat dan tenaga dalam itu tidak berarti apa2, hanya bisa menyebabkan tubuh anak tersebut sehat dan kuat saja.
Menjelang usia tiga tahun lebih, Yo Him bisa bermain
dengan lincah, dan dia mulai dapat mendaki tempat2 yang agak tinggi.
Terlebih lagi Sintiauw dalam menurunkan ilmunya selalu teratur, yaitu setiap tengah malam tentu dia akan
membangunkan Yo Him dari tidurnya dan memaksa anak itu melatih diri.
Tetapi yang membuat Yo Him tidak mengerti, anak2
kampung lainnya memiliki ibu dan ayah, sedangkan dia tidak.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Begitu juga Sintiauw tidak menjelaskan siapa ayah dan ibunya, karena memang rajawali itu walaupun sangat cerdik dan pandai tetapi tidak bisa bicara. Hanya rajawali itu seringkali menunjuk kearah gundukan tanah dimana pakaian Siauw Liong Lie dikuburkan.
Anak kecil Yo Him belum mengerti urusan apa2, dia selalu hanya mengangguk2kan kepala belaka jika memang Sintiauw tengah menunjuk gundukan tanah pakaian Siauw Liong Lie.
Waktu beredar cepat sekali, dan pagi itu, sejak matahari belum memperlihatkan diri, Sin Tiauw tampak berdiri diam saja, tidak seperti biasanya dia terbang berputaran mencari mangsanya.
Sikap burung itu lesu sekali, seperti ada yang menyusahkan hatinya.
Sedangkan Yo Him telah menghampiri dan merangkul leher burung itu.
"Tiauwya (ayah rajawali) apakah yang tengah kau
risaukan?" tanyanya.
Rajawali itu hanya menggeleng perlahan, dia
menggesekkan kepalanya per-lahan2 dilengan Yo Him dengan penuh kasih sayang. Lalu dengan ujung sayapnya dia telah menunjuk ke-punggungnya.
Yo Him mengerti, dia melompat naik ke punggung rajawali itu. Usianya yang empat tahun lebih itu telah menyebabkan anak ini bisa melompat dengan gesit sekali. Sintiauw telah ber jalan kesudut dasar jurang, dengan cakarnya dia mengorek tanah, dan dari dalam tanah itu dia mengeluarkan beberapa barang, yang ternyata milik Siauw Liong Lie, yang telah dikeluarkan oleh rajawali itu.
Tentu saja sibocah tidak mengerti, Yo Him hanya
mengawasi saja. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Disaat itu Sintiauw telah memberi isyarat dengan sayapnya, agar barang2 itu dimasukkan Yo Him kedalam sakunya.
Yo Him mengerti dan menuruti keinginan Sintiauw. Dan
setelah Yo Him memasukkan beberapa macam barang bekas milik Siauw Liong Lie, sibocah diperintahkan Sintiauw naik kepunggungnya. Dia mengajak Yo Him terbang ke atas jurang, menurunkan Yo Him dipintu kampung yang biasa dimana Yo Him ber-main2 dengan beberapa orang anak kampung
lainnya, Setelah meng-gesek2kan kepalanya beberapa kali dilengan Yo Him, burung rajawali itu terbang tinggi sekali berputaran tidak hentinya. Yo Him yang berdiri dimuka kampung itu jadi heran. Belum pernah dia melihat sikap Sintiauw seperti itu.
Maka dari itu dengan sendirinya dia tidak mengerti
mengapa hari ini Sintiauw membawakan sikap seperti itu.
Lama juga Sintiauw berkeliling berputaran ditengah udara, lalu dengan mengeluarkan suara pekik yang nyaring sekali, rajawali itu telah menukik masuk kedalam jurang dan lenyap tidak muncul kembali.
Yo Him jadi bingung ketika sore harinya rajawali itu tidak menjemputnya.
Dan beberapa orang kawannya telah mengajak Yo Him
untuk menginap saja. Begitu pula di-hari2 berikutnya Sintiauw tidak datang menjemput, sehingga akhirnya Yo Him telah diambil sebagai anak angkat oleh keluarga Ciang, dikampung tersebut.
Ternyata Sintiauw sesunguhnya ingin merawat Yo Him
sampai dewasa. Namun disebabkan usianya yang telah lanjut, dia tidak bisa melaksanakan tugasnya. Karena Sintiauw memiliki kepandaian yang luar biasa, lain dari rajawali lainnya, terlebih lagi memang diapun merupakan rajawali sakti, maka dia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mengetahui bahwa putus napas dan kematiannya sudah tiba.
karena usianya telah lanjut. Dengan demikian tidak
mengherankan jika seharian itu dia memperlihatkan sikap yang lesu.
Setelah membawa Yo Him keatas jurang dan meninggalkan di mulut perkampungan itu, Sintiauw menukik kembali kedasar jurang dan menemui kematian disitu, melepaskan napasnya yang terakhir.
Se-tidak2nya Sintiauw telah melakukan tugasnya yang
terakhir, sehingga dia telah bisa mengantarkan Yo Him keperkampungan dikaki gunung Kun Lun itu agar sibocah tidak terkurung didalam jurang itu.
Sedangkan Yo Him yang belum mengerti urusan apa2
hanya menganggap bahwa Sintiauw telah mengalami
kecelakaan sesuatu atau memang telah pergi
meninggalkannya. Hari demi hari lewat cepat sekali, bulan demi bulan juga telah lewat pesat Yo Him akhirnya telah berusia tujuh tahun kini dia merupakan seorang anak yang tampan sekali.
mukanya yang kecil itu cakap dan halus. Tidak
mengherankan karena Yo Him memiliki kakek yaitu Yo Kong seorang pria yang tampan, kemudian ayahnya Yo Ko, juga berparas tampan, ibunya Siauw Liong Lie juga cantik, maka tidak mengherankan jiwa Yo Him memiliki paras yang amat tampan sekali.
Namun dalam usia tujuh tahun seperti itu Yo Him perlahan2 mulai mengerti urusan. Dia mulai dapat berpikir dan sering datang ketepi jurang, berdiam disana sampai
menjelang sore. Dia jadi sering memikirkan rajawali sakti, yang tidak pernah muncul itu, dan diapun sering menangis sedih disana. Yo Him telah melihatnya semua anak2 kampung itu memiliki ayah dan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ibu, tetapi dia" Mana ayahnya" Mana ibunya! Dan perasaan sedih itu telah melanda hatnya.
Keluarga Ciang memang memanjakannya, menganggap Yo
Him sebagai anak kandungnya sendiri, karena keluarga Ciang tidak memiliki anak, mereka hanya merupakan pasangan
suami-isteri yang telah lanjut usianya itu.
namun Yo Him tetap merasakan adanya sesuatu
kekurangan didirinya... Beberapa orang anak kampung telah datang ketepi jurang itu, mengajak Yo Him untuk bermain2.
Tetapi Yo Him selalu dilanda oleh kemuraman belaka.
Sampai akhirnya, suatu sore disaat Yo Him tengah duduk dibawah sebatang pohon yang tumbuh dimulut kampung itu dan menyaksikan anak2 kampung yang bermain petak, tiba2
dari jurusan utara lampaulah dua orang penunggang kuda yang melarikan kuda tunggakannya dengan cepat sekali. Anak kampung yang melihat datangnya dua orang asing, telah berhenti bermain dan memandang heran kepada kedua orang penunggang kuda itu yang telah melompat turun.
Kedua orang itu berpakaian sebagai tosu, imam, usia


Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mereka diantara tiga puluhan, wajah mereka ramah, salah seorang imam itu telah mendekati Yo Him, mereka bertanya ramah; "Adik, bisakah kau memberitahukan pinto jalan yang menuju ke Kun Lun Pai ?"
"Ohhh, Kun Lun Sie ( kuil Kun Lun ) ?" tanya Yo Him.
"Benar, tahukah engkau kearah mana jalan yang harus
kami ambil ?" "Terus saja menuju keselatan, dan dipuncak yang ketiga itu terletak kuil keramat itu !" menjelaskan Yo Him.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tosu itu tampak girang, bersama dengan tosu lainnya telah melompat kekuda mereka dan membalapnya kejurusan yang diberitahukan oleh Yo Him.
Tidak lama kemudian tampak beberapa orang penunggang
kuda lagi yang menanyakan jalan yang menuju ke Kun Lun Sie, maka hal itu telah menarik perhatian anak2 kampung tersebut, termasuk Yo Him.
Bahkan Tiang Hu, seorang anak kampung berusia sembilan tahun yang terkenal sangat nakal telah menarik ujung tangan Yo Him.
"Ada apa ramai2 " Tentunya dikuil Kun Lun Sie tengah
diselenggarakan pesta !" katanya,
"Mungkin !" sahut Yo Him tidak tertarik.
Tetapi tidak lama kemudian telah datang beruntun
puluhan penunggang kuda lainnya yang juga menanyakan
jalan ke Kun Lun Sie yaitu kuil dimana pusatnya partai persilatan Kun Lun Pai.
Tiang Hu jadi tambah tertarik dia telah mengajak Yo Him untuk pergi kekuil itu.
"Kita melihat keramaian ....!" ajaknya. Tetapi Yo Him menggeleng.
"Kita tidak boleh pergi jauh2 .....Ciang Pehu (paman Ciang) melarang aku pergi jauh2, karena kuatir kena dicelakai orang jahat ..!".
"Hu, hu, mengapa harus takut " Bukankah kuil Kun Lun Sie tidak jauh " Kita bisa me-lihat keramaian, nanti kita segera pulang, tentu Ciang Pehumu itu tidak mengetahui.....ayo !".
Dan sambil berkata begitu Tiang Hu menarik lengan baju Yo Him.
Sebetulnya Yo Him tidak tertarik dengan ajakan kawannya ini, namun karena sejak tadi dia melihat puluhan orang yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
semuanya menuju kearah Kun Lun Sie, juga dari pakaian mereka yang ketat dan memperlihatkan mereka dari rimba persilatan Yo Him jadi diliputi perasaan heran dan ingin mengetahui juga sesungguhnya apa yang hendak mereka
lakukan. Terlebih lagi dia melihat, diantara rombongan itu terdapat macam2 orang dari berbagai golongan, ada
imamnya, ada hweshionya, ada gadis, ada lelaki kasar dan ada juga wanita tua--- semuanya memperlihatkan sikap
mereka yang berlainan dan aneh2.
Akhirnya Yo Him tertarik juga untuk melihatnya ketika Tiang Hu mengajaknya berulang kali.
Dengan cepat kedua anak itu ber-lari2 menaiki Kun Lun San.
Beberapa orang anak kampung lainnya telah mencegah Yo Him, tetapi Tiang Hu telah mengawasi mendelik kearah
mereka, sehingga anak kampung itu tidak berani melarang Yo Him lagi
Dengan berlari2 Yo Him dan Tiang Hu telah tiba dimuka kuil Kun Lun Sie. Diluar kuil itu tampak banyak sekali kuda2
yang tertambat dan imam2 dari kuil itu berdiri dipintu gerbang kuil tersebut, yang rupanya menjadi barisan penyambut tamu.
Disaat itu Yo Him dan Tiang Hu mendekati pintu kuil untuk melihat keadaan didalam kuil yang tampaknya telah ramai oleh tamu2.
Suara dari tamu2 dikuil itu terdengar ramai sekali,
disamping itu imam2 kecil juga sibuk sekali menyediakan makanan tidak berjiwa untuk para tamu tersebut
Melihat suasana seperti itu, Yo Him dengan Tiang Hu
menduga pasti akan ada keramaian dikuil tersebut.
Kedua anak itu hanya berdiri dimuka kuil tersebut, karena mereka sama sekali tidak diijinkan untuk ikut masuk.
"Kita masuk dari belakang"!" bisik Tiang Hu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tetapi lengan baju Tiang Hu telah dicekal Yo Him.
"Jangan...!" katanya dengan cepat mencegah. "Nanti kalau diketahui totiang penjaga kuil, kita bisa dimarahi !"
"Mereka sedang sibuk, tentu tidak mengetahui perbuatan kita", kata Tiang Hu.
Tetapi Yo Him telah menggeleng.
"Jangan......aku takut".
"Pengecut." "Kalau diketahui oleh totiang penjaga kuil kita bisa
dihukum." "Ayo, aku yakin tidak akan diketahui! Kita bukan hendak mencuri, kita hanya ingin menyaksikan keramaian belaka."
"Tidak --- aku tidak mau, pergilah kau saja aku tidak mau ikut!" Kata Yo Him sambil menggeleng, "Aku cukup menyaksikan dari sini saja"
Muka Tiang Hu berobah dia membentak ; "Mengapa kau
pengecut demikian" Ayo cepat, kau ikut tidak?"
Yo Him diam saja. "Kalau kau tidak mau menyaksikan keramaian, mengapa
tadi engkau bersedia ikut" Kalau memang tidak berani katakan saja sejak tadi agar aku bisa mengajak yang lainnya!"
Yo Him jadi ragu2, tetapi akhirnya karena dia melihat Tiang Hu seperti marah, dia takut kalau2 nanti Tiang Hu
memukulnya, akhirnya Yo Him mengangguk juga.
"Baiklah, tetapi jangan lama2...!" katanya dan dia telah mengikuti Tiang Hu memutari kuil itu. untuk mengambil jalan dipintu belakang kuil.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Memang seperti yang diduga oleh Tiang Hu imam2 kuil itu tengah sibuk melayani tamu sehingga mereka tidak
memperhatikan kedua anak itu.
Saat itu Tiang Hu telah menarik tangan Yo Him, menyelinap kedalam kuil melewati dapur dan terus menuju keruang Thia, ruangan depan kuil itu Dipendopo tampak telah berkumpul banyak sekali orang2 dari berbagai golongan, yang
pakaiannya juga ber-macam2.
Tiang Hu mengajak Yo Him mengambil tempat sudut
ruangan, dekat tirai, sehingga kehadiran mereka berdua tidak diperhatikan orang2 yang tengah berkumpul disana.
"Kita jangan terlalu lama disini", kata Yo Him dengan suara yang berbisik. "Nanti kalau diketahui totiang penjaga kuil, kita bisa celaka . . . !"
Tiang Hu hanya mendengus saja, dia telah berdiam diri tidak melayani bisikan Yo Him.
"Pergilah kau pulang jika kau takut", akhirnya Tiang Hu telah berkata jengkel waktu Yo Him masih juga sering menarik ujung bajunya mengajak keluar.
Yo Him jadi ragu2. Dia menyadari jika dia meninggalkan Tiang Hu seorang diri didalam kuil ini, kalau terjadi suatu kecelakaan apa2 tentu dia yang akan disesali.
Maka akhirnya Yo Him hanya berdiam diri dengan hati yang tidak tenang.
Saat itu tampaklah para imam2 kuil tersebut mulai sibuk menyediakan minuman untuk para tamunya, suara tamu yang kian memenuhi ruangan tersebut semakin ramai saja.
Diantara suara orang ber-cakap2, suara tertawa, suara ber seru2 karena tengah bercerita dengan asyik sekali, maka keadaan benar2 sangat ramai sekali.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ketika "itu diantara sibuknya para imam yang melayani, tiba2 terdengar suara tambur di pukul ter talu2.
Dan keadaan disaat itu telah berobah menjadi sepi dan hening sekali, karena memang di saat itu sudah tidak
terdengar lagi orang ber cakap2 dan tidak ada pula orang yang berseru atau tertawa.
Semua mata telah ditujukan kearah pintu itu yang bisa menembus keruang dalam. Semuanya duduk diam dikursinya masing2 yang berjajar didalam ruangan itu. dan saat itu, dari balik pintu ruangan dalam tampak telah melangkah keluar tiga orang imam yang berusia lanjut, yang telah berusia diantara enam atau tujuh puluh tahun.
Imam yang berjalan didepan yang memelihara jenggot
panjang dan telah memutih itu, tidak lain dari Ciangbunjin Kun Lun Pai yang bergelar Ma Liang Cinjin. Sedangkan kedua tojin, dikiri kanannya yang mengiringi Ma Liang Cinjin itu adalah kedua adik seperguruannya, yang masing2 bergelar Uh Pie Cinjin dan Tui Ho Cinjin.
JILID 10 Mereka bertiga merupakan tiga tokoh dari Kun Lun Pai dan nama mereka menggetarkan rimba persilatan dengan ilmu pedang Kun Lun Kiam Hoat yang telah sempurna.
Munculnya ketiga tokoh Kun Lun Pai tersebut disambut oleh semua tamu dengan sorakan memuji akan kebesaran
pemimpin Kun Lun Pai tersebut.
Sedangkan Ma Liang Cinjin telah membungkukkan
tubuhnya membalas hormat semua orang itu.
Dengan per-lahan2 dan sikap yang angker dan agung,
tampak Ma Liang Cinjin bertiga telah menuju ketempat yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
disediakan untuk mereka, seperti sebuah mimbar berukuran tidak begitu besar.
Semua tamu kemudian berdiam diri untuk memberikan
kesempatan kepada Ma Liang Cinjin memberikan kata2
sambutannya. "Sahabat2 dari rimba persilatan !" berseru Ma Liang Cinjin dengan suaranya yang halus dan sabar, dia berkata sambil menyapu semua tamunya lalu dengan sorot mata yang
lembut, namun memancarkan sinarnya yang tajam sekali, memperlihatkan bahwa lwekangnya telah sempurna. "Kami dari pihak Kun Lun Pai menyatakan terima kasih se-besar2nya kepada sahabat2 yang telah mencapai lelah bersedia
memenuhi undangan untuk ikut merayakan ulang tahun
Kisah Para Penggetar Langit 4 Kampung Setan Karya Khulung Kampung Setan 2

Cari Blog Ini