Si Racun Dari Barat See Tok Ouw Yang Hong Tay Toan Karya Jin Yong Bagian 2
Berpikir sampai di situ, orang itu mengeluh dalam hati, bahwa dirinya amat sial. Orang itu terus berpikir, lebih baik meninggalkan tempat ini, tentunya orang yang mencuri minuman buatannya itu tidak akan membawa pergi minuman tersebut.
Setelah berpikir demikian, orang itu berkata.
"Sudahlah! Hari ini aku memang sial sekali. Aku tidak akan menuduh kalian yang mencuri minuman itu. Kalian bilang tidak mencurinya, aku harus mempercayai kalian. Mari kita pergi, jangan lama-lama di sini!"
Keempat orang itu paham, sesungguhnya orang tersebut tidak mempercayai mereka berempat, sebab di tempat tersebut banyak terdapat cangkir yang berisi berbagai macam minuman, entah disembunyikan di mana minuman Sari Wan Yo itu. Akan tetapi, mereka berempat tahu bahwa tiada seorang pun di antara mereka yang mencuri minuman tersebut, maka mereka berempat tidak merasa takut maupun cemas.
"Baik, baik! Mari kita keluar semua!" sahut mereka serentak.
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
Mereka berlima segera melangkah meninggal-kan tempat itu.
Seketika suasana di dapur itu ber-ubah menjadi hening. Sedangkan Ang Cit Kong dan Ouw Yang Hong berlega hati.
Mereka berdua keluar dari tempat persem-bunyian sambil meluruskan pinggang. Saat itu Ouw Yang Hong baru melihat tangan Ang Cit Kong memegang cangkir yang berisi minuman Sari Wan Yo.
Dia memandang cangkir itu seraya bertanya. "Apa itu?"
Ang Cit Kong tertawa puas.
"Jangan berisik! Ini adalah minuman Sari Wan Yo yang mereka ributkan tadi!"
Ouw Yang Hong tersentak. Kini dia bertambah yakin, bahwa Ang Cit Kong berkepandaian amat tinggi. Tadi dia cuma melihat badannya berkelebat, tak disangka minuman itu sudah berada di tangannya, bahkan tak seorang pun melihatnya sama sekali.
"Ang Cit Kong, untuk apa kau mengambil minuman itu?" tanyanya.
Ang Cit Kong tertawa. "Ha ha! Aku sering minum minuman buatan orang itu! Aku tahu dia amat ahli dalam hal mem-buat minuman dan masakan, maka aku harus mencicipi minuman ini!"
Ouw Yang Hong manggut-manggut.
"Jangan terus bertanya, mari kita minum!" kata Ang Cit Kong.
Ouw Yang Hong terbelalak.
"Kau menghendakiku ikut minum juga?"
Ang Cit Kong manggut-manggut.
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
"Tidak salah! Ini merupakan minuman istimewa. Kau tidak mau minum ya terserah, tapi kalau kau tidak mencicipinya, justru tidak tahu akan kesenangan."
Ouw Yang Hong berpikir sejenak, Ang Cit Kong berani minum, kenapa dia tidak" Itu merupakan minuman istimewa, apabila tidak mencicipinya, bukankah sayang sekali"
Setelah berpikir sejenak, barulah Ouw Yang Hong mengangguk.
"Baik! Aku minum, aku minum!"
Mereka berdua lalu meneguk minuman ter-sebut. Keduanya terbatuk-batuk sebentar dan kemudian badan mereka bergemetar.
Akan tetapi, mereka berdua justru merasa nyaman dan enak sekali.
Berselang beberapa saat, Ang Cit Kong bertanya.
"Ouw Yang Hong, pernahkah kau menikmati minuman yang amat istimewa seperti ini?"
"Bagaimana mungkin aku pernah menikmati minuman istimewa seperti ini" Sebetulnya minuman apa ini?" Ouw Yang Hong balik bertanya.
"Apakah tadi kau tidak mendengar, mereka menamai minuman ini Sari Wan Yo, dibuat dari lima macam racun!" sahut Ang Cit Kong.
Ouw Yang Hong terbelalak.
"Oh" Bagaimana cara membuatnya" Kalau kita bisa membuatnya dan minum setiap hari, bukankah itu merupakan kesenangan selamanya?"
Ang Cit Kong menggeleng-gelengkan kepala.
"Kau kira gampang memperoleh bahan-bahan-nya" Kau jangan bermimpi di siang hari bolong!"
Kini Ouw Yang Hong mulai merasa dirinya melayang-layang.
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
"Ang Cit Kong, bagaimana perasaanmu sekarang?" tanyanya.
Ang Cit Kong menatapnya. Sepasang mata Ouw Yang Hong tampak sulit dibuka, sehingga membuat Ang Cit Kong tertawa gelak.
"Ha ha ha! Ouw Yng Hong, kalau kau tertidur, aku akan meninggalkanmu, agar dihukum kaisar, janganlah kau menyalahkanku!"
Ouw Yang Hong tahu dia bergurau, tapi karena merasa dirinya berkepandaian rendah, cemas juga hatinya ketika mendengar kata-kata itu.
Dia memandang Ang Cit Kong seraya berkata.
"Kalaupun aku bernyali besar, juga tidak berani tidur di sini.
Sebentar lagi pasti ada orang ke mari. Kalau mereka melihat diriku, aku pasti ditangkap, dan mungkin juga aku akan disuruh membuat minuman Sari Wan Yo itu."
Ang Cit Kong tersenyum. "Kalau mereka menyuruhmu membuat minuman itu, aku pasti akan mencicipinya . . ."
"Maksudku kalau aku ditangkap, pasti akan dicincang untuk dijadikan bahan membuat minuman Sari Wan Yo," selak Ouw Yang Hong.
Ang Cit Kong tertawa gelak.
"Ha ha ha! Itu lebih bagus, sebab aku akan mencicipi Sari Wan Yo yang dibuat dari dagingmu, rasanya pasti enak sekali!"
Ouw Yang Hong tahu Ang Cit Kong cuma bergurau, namun tersentak juga hatinya sebab apabila dia tertangkap, entah akan dijadikan apa dirinya" Saat ini dia memang tidak dapat membangkitkan semangatnya, akhirnya terkulai dan tertidur seketika.
Ang Cit Kong terbelalak, kemudian berkata dengan suara lantang.
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
"Ouw Yang Hong, Ouw Yang Hong! Janganlah kau tidur, begitu kau tidur pasti mati di sini!"
Namun Ouw Yang Hong tidak mendengarnya, ternyata dia sudah pulas.
Ang Cit Kong ingin memapahnya, tapi merasa dirinya amat ringan seakan melayang-layang.
"Celaka!" keluhnya dalam hati.
Ketika dia baru mau duduk menghimpun hawa murni, mendadak terdengar suara dengusan dingin.
Dengusan dingin itu membuat hati Ang Cit Kong tersentak, bahkan terasa dingin pula dalam hati.
Ang Cit Kong segera memandang ke depan. Tampak lima orang berdiri di situ, ternyata adalah kelima tukang masak, Miau Toaya dan teman-temannya.
Kelima orang itu merupakan tukang masak yang amat dipercaya kaisar. Walau cuma tukang masak, mereka berlima cukup berkuasa di dalam istana.
Sedangkan kaum rimba persilatan pun tahu, kelima orang itu berkepandaian tinggi. Julukan mereka berlima adalah Miau Ciu Jin Chu-Miau Toaya, Cian Ban Keng Ko-Jie Ya, Yu Tam Hwe Lou-Sam Ya, Pek Ciu Cap Ciang-Sie Ya dan It Kie Cong Peng-Ngo Ya.
Miau Ciu Jin Chu memandang Ang Cit Kong dan Ouw Yang Hong dengan tajam, lalu bertanya dingin.
"Siapa kalian berdua! Sungguh besar nyali kalian berani memasuki istana!"
Ouw Yang Hong agak sadar saat ini, namun dia diam saja, hanya memandang Ang Cit Kong dengan mata yang masih mengantuk.
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
Sedangkan Ang Cit Kong mengeluh dalam hati, karena kelima orang itu telah melihat mereka berdua. Tapi air muka pengemis itu tidak berubah sama sekali, dan dia tertawa seraya menyahut.
"Siapa kalian" Terus terang, kami berdua adalah tukang masak dari Hong Cu Lau (Wisma Hong Cu)! Kami memasuki dapur istana, hanya ingin mencuri belajar kepandaian kalian berlima, kalau tidak berhasil, bagaimana berkecimpung dalam dunia kang ouw lagi" Apabila kami berhasil, tentunya kami akan hidup senang!"
Ang Cit Kong berkata dengan sungguh-sungguh, sehingga membuat kelima orang itu percaya, bahwa kedua orang itu adalah tukang masak dari Hong Cu Lau, kemari hanya ingin mencuri belajar kepandaian mereka berlima dalam hal memasak.
Mereka berlima pun berkata dalam hati, kalau tidak memberi sedikit muka kepada tukang masak dari Hong Cu Lau, sudah pasti akan tersiar dalam dunia kang ouw, bagaimana mereka berlima berkecimpung dalam dunia kang ouw lagi kelak"
Ouw Yang Hong amat tegang dalam hati, ketika melihat Ang Cit Kong menyahut dengan begitu tenang, timbul pula keberaniannya dan membatin. Ouw Yang Hong, Ouw Yang Hong! Kau memang ceroboh ikut Ang Cit Kong ke dalam istana, namun kau tidak boleh dipandang rendah olehnya. Walau Ouw Yang Hong membatin demikian, tapi hatinya tetap merasa agak takut.
Sementara Miau Ciu Jin Chu terus menatap Ang Cit Kong dalam-dalam, kemudian bertanya.
"Siapa kau?" "Aku adalah Su Ciau Hwa Cu (Pengemis Su) dari Wisma Hong Cu Lau!" sahut Ang Cit Kong.
Su Ciau Hwa Cu cukup terkenal dalam dunia kang ouw. Dia memang seorang pengemis yang berkecimpung dalam dunia persilatan, tapi kemudian diundang majikan Wisma Hong Cu Lau sebagai tukang
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
masak. Tentang itu amat menggemparkan dunia persilatan, tentunya kelima tukang masak istana itu juga mengetahuinya.
Akan tetapi, hati Ang Cit Kong justru kebat-kebit, karena takut kelima orang itu mengenal Su Ciau Hwa Cu, sebab mereka sama-sama berada di kotaraja.
Oleh karena itu, Ang Cit Kong pun berkata dalam hati. Kalau mereka berlima tidak percaya, sehingga terjadi pertarungan, maka aku harus kabur! Namun Ouw Yang Hong pasti merepotkanku, sebab biar bagaimana pun aku harus membawanya pergi. Kalau tidak, dia pasti mati di sini.
"Benarkah kau adalah Su Ciau Hwa Cu?" tanya Miau Ciu Jin Chu.
Ang Cit Kong berkertak gigi. Urusan sudah jadi begini, maka dia harus berbohong terus.
"Kalau aku bukan Su Ciau Hwa Cu, lalu siapa lagi Su Ciau Hwa Cu?"
sahutnya. Sahutannya kelihatan dapat membuat orang percaya. Kelima orang itu memandangnya, dan tiada seorang pun yang bersuara. Sejenak kemudian barulah Miau Ciu Jin Chu membuka mulut.
"Saudara Su telah memasuki istana, tentunya harus memperlihatkan sedikit kepandaian, agar kami berlima dapat menyaksikannya."
Ang Cit Kong berkeluh dalam hati. Seandainya di luar, dia pasti tidak takut menghadapi kelima orang itu. Tapi tempat ini merupakan dapur istana. Apabila terjadi pertarungan, para pengawal istana pasti akan ke mari, dan mereka berdua pasti celaka.
Ang Cit Kong tertawa seraya berkata.
"Menurutku, itu tidak perlu. Kita semua satu protesi, harus saling mengenal dan mendekat. Hari ini secara diam-diam kami memasuki istana, harap kalian berlima sudi memaafkan kami, sampai jumpa!"
Dia memberi isyarat kepada Ouw Yang Hong, agar dia segera pergi.
Ouw Yang Hong langsung bangkit berdiri. Tapi ketika baru mau melangkah, kelima orang itu bergerak menghadanginya.
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
"Saudara Su sudah berada di sini, haruslah memperlihatkan sedikit kepandaian, agar terbuka mata kami!" kata Miau Ciu Jin Chu kepada Ang Cit Kong.
"Kalian berlima sudah lupa tempat apa ini" Ingin berkelahi di sini"
Kalau kalian berlima ingin berkelahi, bagaimana kalau kita berkelahi di luar saja?" sahut Ang Cit Kong.
Sementara Ouw Yang Hong berkeluh dalam hati, kelihatannya nyawaku akan melayang hari ini. Tidak seharusnya aku ikut pengemis sialan itu mencuri makan di dapur istana. Sungguh penasaran kalau aku mati di sini, apa boleh buat! Aku harus bertarung mati-matian dengan mereka!
Hati Miau Ciu Jin Chu tidak tergerak sama sekali. Dia menatap Ang Cit Kong dengan dingin seraya berkata.
"Kau berkepandaian memasuki dapur istana, tentunya punya kepandaian untuk keluar lagi. Kau harus memperlihatkan kepandaianmu, agar mata kami terbuka!"
Usai berkata, dia menyambar suatu barang, lalu disambitkan ke arah Ang Cit Kong dan Ouw Yang Hong.
Mata Ouw Yang Hong kurang tajam, maka barang yang sebenarnya itu sendok, dikiranya semacam senjata rahasia. Dia ingin berkelit, tapi sudah terlambat, maka sendok itu menyambar kepalanya.
Lain halnya dengan Ang Cit Kong yang memang berkepandaian tinggi. Dia hanya menjulurkan sebuah tangannya, tapi berhasil menyambut sendok yang meluncur ke arahnya.
Dia mengerutkan kening, lalu membentak keras.
"Kalian mau apa?"
Salah seorang dari kelima tukang masak itu menyahut.
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
"Kami dengar, kepandaian memasak Su Ciau Hwa Cu dari Wisma Hong Cu Lau amat terkenal. Hari ini kami merepotkanmu membuat beberapa macam masakan di sini!"
Ang Cit Kong dan Ouw Yang Hong saling memandang. Saat itu mereka berdua baru tahu kelima orang itu menghendaki mereka berdua membuat beberapa macam masakan, bukan ingin berkelahi.
Itu pun membuat Ouw Yang Hong ber-keluh dalam hati. Kalau berkelahi, Ang Cit Kong pasti dapat melayani mereka. Tapi membuat beberapa macam masakan, tentunya akan menyulitkannya.
Wajah Ang Cit Kong tampak muram, sebab dia adalah seorang pengemis yang cuma tahu makan, bagaimana mungkin memuat beberapa macam masakan" Sedangkan Su Ciau Hwa Cu memang mahir memasak. Namun Ang Cit Kong hanya mencatut namanya, pada hal dia tidak pandai memasak. Apabila dia tidak dapat membuat beberapa macam masakan terkenal, mereka berdua pasti akan mati di tempat itu.
Sementara kelima orang itu terus memandang Ang Cit Kong.
Kelihatannya mereka berlima sedang menunggu pengemis itu membuat beberapa macam masakan.
Ang Cit Kong mendekati tungku perlahan-lahan, kemudian mengambil sebuah penggorengan seraya berseru.
"Handuk tangan!"
Mendengar seruan itu, Miau Ciu Jin Chu segera melempar sehelai handuk kecil kepadanya.
Ang Cit Kong menyambut handuk kecil itu, lalu diputar-putarnya dan mendadak diarahkannya ke baskom yang berisi air. Sudah barang tentu mem-buat air di dalam baskom itu muncrat ke atas.
Ang Cit Kong memutar handuk kecil itu lagi, untuk menyambar air yang muncrat itu, maka tidak jatuh ke bawah.
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
Kelima orang itu terbelalak menyaksikannya. Mereka berlima amat kagum akan kepandaian Ang Cit Kong. Sebaliknya Ouw Yang Hong malah menggeleng-gelengkan kepala, sebab kelima orang itu menghendaki Ang Cit Kong membuat beberupa macam masakan, bukan memperlihatkan ilmu silatnya.
Ang Cit Kong tertawa, lalu mendadak menyambar sebuah kuali sekaligus ditaruhnya di atas tungku. Setelah itu, dia pun bergerak cepat menyambar minyak, lalu dituangnya ke dalam kuali itu.
Kemudian dia mengiris sayur dan lain sebagainya. Bukan main cepatnya sekaligus dituang ke dalam kuali. Terdengarlah suara 'Cas Cess' dan tak lama, tercium pula aroma masakan yang amat menyedapkan hidung.
Kelima orang itu terus memperhatikannya, begitu pula Ouw Yang Hong. Namun dia memper-hatikannya dengan wajah cemas.
Berselang sesaat, masakan itu sudah matang. Ang Cit Kong menuangnya ke dalam sebuah mangkuk, sedangkan Miau Ciu Jin Chu mendekatinya, lalu mencicipi masakan itu.
Teganglah hati Ouw Yang Hong, sebab apabila masakan itu tidak enak, Miau Ciu Jin Chu pasti akan tahu, kalau Ang Cit Kong bukan Su Ciau Hwa Cu, dan mereka berdua pasti akan celaka.
Sementara Miau Ciu Jin Chu telah mencicipi masakan tersebut. Dia nampak manggut-manggut, lalu berkata.
"Bagus!" Ang Cit Kong tersenyum-senyum, sedangkan Ouw Yang Hong terbelalak karena tercengang. Dia tidak menyangka Ang Cit Kong mahir memasak pula.
Miau Ciu Jin Chu menatap Ang Cit Kong, lalu berkata.
"Tidak salah, ini adalah masakan yang amat terkenal. Kau memang pandai memasak. Aku per-caya kau adalah Su Ciau Hwa Cu."
Ang Cit Kong mengangguk. KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
"Betul!" Miau Ciu Jin Chu manggut-manggut.
"Kau boleh pergi sekarang!"
Ang Cit Kong tertawa gembira.
"Ha ha! Terimakasih! Terimakasih . . ."
Dia segera mengajak Ouw Yang Hong pergi. Betapa girangnya Ouw Yang Hong. Dia tidak men-duga Ang Cit Kong adalah Su Ciau Hwa Cu.
Ketika mereka berdua baru melangkah sampai di pintu, mendadak terdengar suara bentakan yang mengguntur.
"Berhenti!" Ang Cit Kong dan Ouw Yang Hong terpaksa berhenti. Hati mereka berdebar-debar tegang.
Siapa yang membentak" Ternyata Miau Ciu Jin Chu. Kemudian dia menghampiri mereka berdua seraya berkata.
"Su Ciau Hwa Cu adalah orang Wisma Hong Cu Lau, itu memang benar! Masakanmu itu pun tergolong masakan yang amat terkenal!
Tapi kau bukan Su Ciau Hwa Cu, melainkan Su Ciau Hwa Cu palsu!"
Hati Ouw Yang Hong tersentak. Tadi dia pun mengira Ang Cit Kong adalah Su Ciau Hwa Cu, tapi ternyata bukan.
Sedangkan Ang Cit Kong manggut-manggut, kelihatan tenang sekali, kemudian menyahut.
"Bagaimana kau tahu aku bukan Su Ciau Hwa Cu?"
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
Bab 5 Miau Ciu Jin Chu dan teman-temannya terus menatap Ang Cit Kong.
Pengemis itu tahu bahwa kali ini dirinya pasti celaka, tapi wajahnya tetap tampak tenang dan kemudian dia berkata.
"Aku bukan Su Ciau Hwa Cu, namun aku juga adalah Su Ciau Hwa Cu. Bukankah kalian berlima telah menyaksikan aku mahir masak seperti Su Ciau Hwa Cu" Nah! Aku adalah Su Ciau Hwa Cu, aku pun adalah pengemis, apa bedanya?"
Jawaban Ang Cit Kong sungguh membingungkan kelima orang itu, sehingga mereka berlima terus memperhatikannya. Su Ciau Hwa Cu amat terkenal, lagi pula jujur, sedangkan pengemis ini bermata seperti tikus, dia berani memasuki dapur istana, jangan-jangan dia adalah seorang peram-pok!
Ketika Miau Ciu Jin Chu sedang berpikir, Cian Ban Keng Ko-Ko Jie Ya berbisik.
"Toa ko (Saudara Tua), aku lihat dia tidak seperti orang baik."
Ang Cit Kong tersentak mendengar ucapan itu, dan seketika timbullah rasa bencinya terhadap Ko Jie Ya. Kemudian dia berkata dalam hati. Sialan kau! Bagaimana kau tahu aku bukan orang baik"
Aku adalah orang terbaik di kolong langit, hanya saja aku suka makan. Sesungguhnya aku adalah orang yang paling baik di kolong langit.
Setelah berkata dalam hati, dia pun berkata sambil tertawa.
"Kalau tidak salah, kau pasti Ko Jie Ya. Aku tahu kalian berlima adalah orang gagah dalam istana. Oleh karena itu, saking kagumnya aku pun datang ke mari untuk bermain-main dan ingin berkenalan dengan kalian berlima."
Wajah Ko Jie Ya langsung berseri karena merasa bangga akan pujian itu.
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
"Kami berlima memang tukang masak dalam istana, namun kaum rimba persilatan juga memberi sedikit muka kepada kami.
Sebetulnya siapa kau, beri tali u kan lah kepada kami!" katanya.
Aku dari Kay Pang (Partai Pengemis), namaku Ang Cit, tapi biasanya dipanggil Ang Cit Kong," sahutnya.
Begitu Ang Cit Kong mengaku, kelima orang itu tampak terkejut, sebab Ang Cit Kong adalah Tianglo (Tetua) Kay Pang. Walau dia masih muda, namun amat terkenal, lebih terkenal daripada Su Ciau Hwa Cu. Akan tetapi, mengapa dia mau menyamar sebagai Su Ciau Hwa Cu"
"Lalu mengapa kau menyamar sebagai Su Ciau Hwa Cu" Dan dari mana kau memperoleh kepandaian memasak?" tanya Yu Tam Hwe Lou-Sam Ya dengan kening berkerut.
Ang Cit Kong terpaksa menyahut dengan jujur.
"Su Ciau Hwa Cu adalah guruku. Aku belajar memasak kepadanya."
Kelima orang itu manggut-manggut.
Ang Cit Kong melirik Ouw Yang Hong. Dia tertegun, sebab Ouw Yang Hong masih rendah kepandaiannya, tapi saat ini dia tampak begitu tenang, tidak kelihatan gugup maupun panik. Ang Cit Kong amat kagum kepadanya, sebab walau berkepandaian rendah, namun dia memiliki ketenangan yang luar biasa. Ang Cit Kong yakin, kelak dia akan menjadi orang yang luar biasa pula.
Sementara It Kie Cong Peng-Peng Ngo Ya yang diam dari tadi, mendadak membuka mulut.
"Kau bilang kau adalah Ang Cit, bukan?"
Ang Cit Kong menatapnya, dan seketika tahu bahwa orang tersebut yang paling sulit dihadapi.
"Tidak salah, aku memang Ang Cit!" sahutnya sambil manggut-manggut.
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
"Aku percaya kau adalah Ang Cit, karena kalau bukan, bagaimana mungkin berkepandaian begitu tinggi?" kata Peng Ngo Ya.
Yang lain manggut-manggut. Mereka berempat mempercayai apa yang dikatakan Peng Ngo Ya. Kalau orang itu bukan Ang Cit, bagaimana mungkin gerakannya tadi begitu cepat" Lagi pula dia pun dapat membuat masakan terkenal, itu membuat mereka berlima semakin yakin, bahwa pengemis yang di hadapan mereka itu adalah Ang Cit Kong.
"Kau tidak seperti Su Ciau Hwa Cu, sebab kau adalah orang yang tak bisa duduk diam. Ya, kan?" kata Peng Ngo Ya lagi.
"Peng Ngo Ya, aku datang ke mari memang ingin belajar memasak, aku tidak membohongi kalian berlima," sahut Ang Cit Kong.
Peng Ngo Ya berkata perlahan-lahan.
"Kalau Ang Cit Kong datang ke mari ingin belajar memasak, tidak seharusnya memasuki dapur istana secara diam-diam. Apabila kau datang secara terang-terangan, tentunya kami akan me-nyambutmu dengan senang hati. Tapi kini kami melihatmu, maka bercuriga pula."
Ang Cit Kong mengerutkan kening.
"Apa maksudmu, Peng Ngo Ya?"
"Aku bilang, kau justru seorang maling kecil. Kau datang ke mari cuma untuk mencuri makan. Siapa kaum rimba persilatan yang tidak tahu Ang Cit Kong suka mencuri makan?"
Ang Cit Kong tidak gusar mendengar ucapan itu, sebaliknya malah tertawa gelak.
"Ha ha ha! Peng Ngo Ya, tidak salah perkataanmu! Kaum rimba persilatan memang tahu aku doyan makan!"
Peng Ngo Ya manggut-manggut.
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
"Tidak salah, kau memang amat serakah dalam hal makan. Biasanya begitu, apalagi di dapur istana?"
Ang Cit Kong tertawa lebar.
"Betul! Betul! Aku memang amat serakah dalam hal makan, lalu kenapa?"
Peng Ngo Ya diam seketika, sebab tidak tahu harus menyahut apa.
Miau Ciu Jin Chu-Miau Toaya memandang Ang Cit Kong, sambil berkata dalam hati. Ternyata Ang Cit Kong datang ke mari cuma untuk mencuri makan. Itu bukan urusan besar. Akan tetapi mereka berlima adalah tukang masak istana yang amat terkenal, maka perbuatan Ang Cit Kong justru telah menyinggung perasaannya.
Ko Jie Ya tahu akan apa yang dipikirkan Miau Toaya, maka segera berkata.
"Ang Cit, kau datang secara diam-diam, apakah menganggap kami berlima adalah orang mati?"
Ang Cit Kong tahu ucapan Ko Jie Ya bernada menegurnya, karena tidak memandang mereka berlima. Sebetulnya Ang Cit Kong tidak mau bersitegang dengan kelima orang itu, namun kalau dia terus bersabar, akhirnya dirinya yang akan diinjak-injak.
Oleh karena itu, wajah Ang Cit Kong berubah serius, kemudian dia berkata dengan suara dalam.
"Miau Toaya, Ko Jie Ya, kalian berdua mau apa, katakan saja! Aku pasti menurut!"
Ang Cit Kong menatap mereka berlima. Seandainya aku tidak membawa Ouw Yang Hong, bagaimana mungkin aku akan merasa takut terhadap kalian berlima" Asal aku turun tangan, kalian berlima pasti tidak dapat lolos dari tanganku!
Akan tetapi, saat ini dia justru harus menjaga Ouw Yang Hong. Di sana bersamaan, kelima orang itu pun memperhatikan Ouw Yang Hong. Karena
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
Ouw Yang Hong diam dari tadi dan tampak tenang, maka kelima orang itu menganggapnya sebagai orang yang berkepandaian tinggi pula.
''Ang Cit, kau tidak usah banyak omong lagi. Asal kau dapat melewati kami berlima, tentunya kami akan melepaskanmu.
Bagaimana?" kata Ko Jie Ya.
Hm! Dengus Ang Cit Kong dalam hati. Apa hebatnya kalian berlima"
Kalau aku tak dapat melawan kalian, apakah aku tidak bisa kabur"
Tapi Ouw Yang Hong justru tidak dapat meloloskan diri. Cara bagaimana aku membawanya pergi"
Ang Cit Kong terus berpikir. Dia mengerti apabila dia turun tangan, yang bakal celaka lebih dulu adalah Ouw Yang Hong.
Karena Ang Cit Kong diam, maka Ko Jie Ya segera bertanya.
"Ang Cit, siapa dia?"
Tentunya Ang Cit Kong tahu siapa dia, bernama Ouw Yang Hong berasal dari See Hek. Tapi karena Ouw Yang Hong berkepandaian rendah maka Ang Cit Kong harus mencegah mereka bertarung dengannya.
Setelah berpikir sejenak, Ang Cit Kong tertawa seraya menyahut.
"Dia adalah kawanku, aku yang mengajaknya ke mari untuk mencicipi masakan kalian. Maka kalian tiada urusan dengannya!
Kalian boleh menghukum diriku, tapi tidak boleh menghukumnya!"
Sedangkan Ouw Yang Hong justru tidak tahu apa yang dipikirkan Ang Cit Kong. Ketika mendengar ucapannya, dia segera menyambung.
"Aku bernama Ouw Yang Hong, berasal dari Gunung Pek Tho San di See Hek."
"Ha ha ha!" Miau Toaya tertawa gelak. "Apakah orang See Hek juga tidak pernah mencicipi masakan yang lezat?"
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
Ketika berkata, Miau Toaya pun membatin. Kalian berdua pasti bukan orang baik. Yang satu adalah pengemis busuk dari Kay Pang, yang satu lagi adalah orang liar dari See Hek. Mereka berdua pasti bukan orang baik.
Ang Cit Kong manggut-manggut, lalu memandang mereka berlima sambil berkata.
"Baiklah! Kalian berlima boleh maju, aku malas melawan kalian satu persatu!"
"Ha ha!" Sui Sam Ya tertawa. "Ang Cit Kong, aku tahu kau amat terkenal dalam dunia persilatan! Akan tetapi, tempat ini adalah dapur istana, kau tidak perlu berlaku gagah-gagahan di sini!"
katanya. Ang Cit Kong sudah tidak sabaran. Dia membentak ringan sambil menerjang ke arah mereka berlima. Ternyata dia telah melancarkan serangan kilat terhadap kelima orang itu.
Miau Ciu Jin Chu-Miau Toaya, Cian Ban Keng Ko-Ko Jie Ya, Yu Tam Hwe Lou-Sui Sam Ya, Pek Ciu Cap Ciang-Lo Sie Ya dan It Kie Cong Peng-Peng Ngo Ya sudah terbiasa disanjung orang, maka bagaimana mungkin mereka berlima membiarkan Ang Cit Kong berlagak di hadapan mereka" Saking gusarnya, kelima orang itu ingin sekali membunuhnya. Karena itu mereka berlima balas menyerangnya.
Miau Ciu Jin Chu-Miau Toaya menggunakan ilmu To Kou Sah Cap Lak Sek (Tiga Puluh Enam Jurus Ilmu Golok Dan Kaitan), itu merupakan sepasang senjata yang biasa dipergunakannya setiap hari di dapur, sebuah golok dan sebuah kaitan. Kalau goloknya bergerak cepat, kaitannya pasti bergerak lambat, begitu pula sebaliknya. Apabila kaitan di tangan kirinya bergerak cepat, maka golok di tangan kanannya akan bergerak lambat. Memang pantas dia menjadi tukang masak terkenal dalam istana, sebab dia pun memiliki ilmu silat tinggi.
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
Ko Jie Ya tertawa gembira ketika mulai menyerang Ang Cit Kong. Dia menggunakan sebuah rantai besi yang cukup panjang.
Sui Sam Ya juga menyerang Ang Cit Kong. Dia tidak menggunakan senjata, melainkan hanya dengan sepasang tangannya. Tapi pukulan-pukulannya menimbulkan suara menderu-deru.
Lo Sie Ya juga hanya menggunakan sepasang tangannya. Namun gerakannya amat lamban. Sambil menyerang, dia membentak.
"Apakah kau tahan pukulan?"
Ang Cit Kong tidak menyahut, melainkan berkelit ke sana ke mari.
Sedangkan Peng Ngo Ya menyerangnya dengan senjata andalannya, yaitu sebuah penggorengan.
Mereka berlima menyerang dengan bertubi-tubi. Cukup lihay dan dahsyat serangan-serangan yang mereka lancarkan.
Ang Cit Kong berkelit ke sana ke mari dengan gesit sekali.
Sementara Ouw Yang Hong menyaksikan pertarungan itu dengan hati berdebar-debar. Kelima orang yang sedang bertarung itu, kadang-kadang juga melirik ke arahnya. Apabila Ouw Yang Hong bergerak, mereka pasti akan menye-rangnya. Akan tetapi, Ouw Yang Hong justru diam saja, maka mereka tidak menyerangnya.
Semakin menyaksikan pertarungan itu, Ouw Yang Hong merasa semakin panik.
"Semua berhenti, aku mau bicara!" serunya dengan tiba-tiba.
Sebelum berseru, Ouw Yang Hong sudah berpikir, kalau mereka berdua bicara baik-baik dengan kelima orang itu, kemungkinan besar kelima orang itu akan melepaskan mereka. Sebab saat ini Ouw Yang Hong amat sadar, seandainya kelima orang itu berteriak-teriak, para pengawal istana tangannya. Namun gerakannya amat lamban.
Sambil menyerang, dia membentak.
"Apakah kau tahan pukulan?"
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
Ang Cit Kong tidak menyahut, melainkan berkelit ke sana ke mari.
Sedangkan Peng Ngo Ya menyerangnya dengan senjata andalannya, yaitu sebuah penggorengan.
Mereka berlima menyerang dengan bertubi-tubi. Cukup lihay dan dahsyat serangan-serangan yang mereka lancarkan.
Ang Cit Kong berkelit ke sana ke mari dengan gesit sekali.
Sementara Ouw Yang Hong menyaksikan pertarungan itu dengan hati berdebar-debar. Kelima orang yang sedang bertarung itu, kadang-kadang juga melirik ke arahnya. Apabila Ouw Yang Hong bergerak, mereka pasti akan menye-rangnya. Akan tetapi, Ouw Yang Hong justru diam saja, maka mereka tidak menyerangnya.
Semakin menyaksikan pertarungan itu, Ouw Yang Hong merasa semakin panik.
"Semua berhenti, aku mau bicara!" serunya dengan tiba-tiba.
Sebelum berseru, Ouw Yang Hong sudah berpikir, kalau mereka berdua bicara baik-baik dengan kelima orang itu, kemungkinan besar kelima orang itu akan melepaskan mereka. Sebab saat ini Ouw Yang Hong amat sadar, seandainya kelima orang itu berteriak-teriak, para pengawal istana pasti akan datang, dan sudah barang tentu mereka berdua sulit untuk meloloskan diri.
Akan tetapi, walau dia terus berseru sekeras-kerasnya, tiada seorang pun menghiraukannya. Sebab kelima tukang masak itu hanya ingin merobohkan Ang Cit Kong, tidak memikirkan urusan lain.
Kalau Ouw Yang Hong berkepandaian tinggi, dia pasti turun tangan membantu Ang Cit Kong. Namun kepandaiannya justru amat rendah, maka hanya menjadi penonton.
Si Racun Dari Barat See Tok Ouw Yang Hong Tay Toan Karya Jin Yong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Sedangkan Ang Cit Kong diam-diam berkeluh dalam hati. Dia tahu bahwa sulit bagi mereka berdua untuk melarikan diri, sebab kini dia telah terluka walaupun ringan. Tampak pakaiannya yang rombeng bernoda darah.
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
Keadaannya itu membuat Ouw Yang Hong bertambah gugup dan panik. Dia tahu apabila Ang Cit Kong roboh di tangan mereka, dirinya pun pasti celaka.
Oleh karena itu, dia menjadi nekat menerjang ke arah Peng Ngo Ya dan Lo Sie Ya. Tapi di saat bersamaan, kaitan yang ada di tangan Miau Toaya justru menyerang ke arahnya. Dia tidak meng-hiraukan senjata itu, terus menerjang ke arah Peng Ngo Ya dan Lo Sie Ya.
Kaitan itu merobek pakaiannya, sekaligus melukai badannya, sehingga pakaiannya berlumuran darah. Walau dia berhasil memukul Peng Ngo Ya dan Lo Sie Ya, namun tidak dapat melukai mereka berdua. Sebaliknya kepalan Peng Ngo Ya dan Lo Sie Ya yang menghantamnya hingga dia jatuh terduduk di lantai.
Sepasang mata Ouw Yang Hong tampak memerah. Mendadak dia bangkit berdiri, lalu sambil menggeram menyerang Peng Ngo Ya.
Ketika melihat kenekatannya, Peng Ngo Ya berkelit ke samping. Ouw Yang Hong tidak keburu menghentikan langkahnya, maka terus menerjang dan kebetulan sekali, dia justru menerjang ke arah sisi Ang Cit Kong dan berhenti di situ.
Nafas Ang Cit Kong memburu saking gusarnya. Kalau dia roboh di tangan kelima orang itu, dia pasti kehilangan muka, karena tentang kejadian tersebut akan tersiar di luar.
Ang Cit Kong sungguh kewalahan karena kelima orang itu berkepandaian tinggi. Kalaupun pertarungan itu dilanjutkan, tentu tiada gunanya. Oleh karena itu, mendadak dia meloncat ke atas meja, lalu berteriak-teriak.
"Tunggu! Tunggu! Tidak usah berkelahi lagi!"
Kelima orang itu berhenti menyerang, lalu menatap Ang Cit Kong dengan dingin sekali.
Ang Cit Kong berkata lagi.
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
"Kalian berlima juga merupakan kaum rimba persilatan yang terkenal! Tiada artinya kalian membunuh seorang pengemis dan seorang liar di sini! Lagi pula kalian memasak untuk kaisar. Kalau atasan kalian tahu, kalian berlima pasti akan repot!
Menurutku, lebih baik kalian membiarkan kami pergi! Aku akan tetap menjadi pengemis di luar, sedangkan kalian tetap menjadi tukang masak di sini! Bagaimana?"
"Ha ha!" Miau Ciu Jin Chu-Miau Toaya tertawa. "Ang Cit, Kay Pang merupakan perkumpulan besar di kolong langit, sedangkan dirimu pun amat terkenal! Akan tetapi, walau tempat ini adalah dapur istana, kami tidak bisa membiarkanmu da-tang dan pergi secara bebas!"
Cian Ban Keng Ko-Ko Jie Ya tertawa terkekeh, kemudian berkata dengan dingin.
"Ang Cit, tinggalkan sebelah telingamu untuk dimasak!"
Peng Ngo Ya menyambung cepat, nadanya seperti bersimpati kepada Ang Cit Kong.
"Kalau Ang Cit meninggalkan sebelah telinganya, bukankah wajahnya akan bertambah buruk" Oleh karena itu, lebih baik tinggalkan sebuah jari tangan saja!"
Ang Cit Kong tertawa dingin, lalu menyahut.
"Kalian lepaskan dulu saudara Ouw Yang ini, aku pasti akan membereskan urusan kita!"
Ouw Yang Hong tersentak dan berkata dalam hati. Kepandaianku memang rendah, tidak seharusnya aku ikut Ang Cit Kong ke mari.
Kini aku mau pergi tidak bisa, dan tinggal di sini pun tidak bisa, lalu harus bagaimana" Namun Ouw Yang Hong besar di daerah See Hek, sudah terbiasa hidup menderita.
Dia tahu percuma banyak bicara, maka mengeraskan hati, lalu berkata sambil memelototi kelima orang itu, sepertinya ingin menelan mereka bulat-bulat.
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
"Baik, aku pergi!"
Pek Ciu Cap Ciang-Lo Sie Ya berkata dengan dingin.
"Kau melototi kami, apakah kau ingin membuat perhitungan dengan kami kelak?" kata Pek Ciu Cap Ciang-Lo Sie Ya dengan dingin.
Ouw Yang Hong tidak menyahut, hanya memberi hormat kepada Ang Cit Kong seraya berkata.
"Ang Cit, sesungguhnya kita tidak saling mengenal. Tapi dikarenakan urusan ini, justru menjadi teman. Seandainya kau mati di sini, aku pasti bersumpah membunuh mereka berlima!"
Ang Cit Kong amat kagum padanya. Dia tidak menyangka Ouw Yang Hong begitu gagah dan solider.
Dia manggut-manggut, kemudian berkata.
"Sudahlah! Cepatlah kau pergi! Kau sungguh bodoh tapi hatimu cukup baik. Dengan kepandaian-mu itu, bagaimana mungkin kau melawan mereka berlima" Cepatlah pergi!"
Ouw Yang Hong mengerutkan kening. Saat ini dia malah menjadi ragu untuk meninggalkan Ang Cit Kong.
Miau Ciu Jin Chu-Miau Toaya memandang Ang Cit Kong seraya berkata.
"Ang Cit, bagaimana keputusanmu" Kau mau meninggalkan sebuah telinga atau sebuah jari tangan?" Dia juga menuding Ouw Yang Hong. "Kau pun sama, harus meninggalkan sebuah telinga atau sebuah jari tangan!"
Di saat bersamaan, mendadak terdengar suara 'Krek', ternyata pintu dapur itu terbuka sendiri dengan perlahan-lahan, sepertinya didorong oleh setan atau arwah penasaran.
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
Kebetulan saat itu tengah malam, sehingga membuat mereka terkejut dan ketakutan.
Mereka semua memandang ke arah pintu itu, kemudian Cian Ban Keng Ko-Ko Jie Ya membentak.
"Siapa" Cepat keluar!"
Tiada sahutan maupun bayangan orang. Tetapi ketika mereka membalikkan kepala, justru melihat seseorang di atas meja.Orang itu agak aneh, memakai topi rumput lebar, rambut panjang dan berkumis panjang, mengenakan jubah panjang warna abu-abu, duduk bersila dengan wajah dingin sambil menghisap cangklong.
Kelima tukang masak mengenalnya, tidak lain adaluh Su Ciau Hwa Cu, tukang masak nomor satu dari Wisma Hong Cu Lau.
Mendadak Su Ciau Hwa Cu tertawa gembira, kemudian bertepuk tangan seraya berkata.
"Bagus! Bagus! Bagus! Memang istana lebih bagus, memasak untuk kaisar, orang berubah menjadi tak berperasaan! Untuk apa kalian memegang golok, kaitan dan rantai?"
Ketika melihat yang muncul itu adalah Su Ciau Hwa Cu, bukan main girangnya Ang Cit Kong. Kelihatannya nyawaku tidak akan melayang di sini. Kini guruku sudah datang, urusan yang besar bagaimana pun guruku pasti menanggungnya.
Sementara Su Ciau Hwa Cu menunjuk Miau Ciu Jin Chu-Miau Toaya, Cian Ban Keng Ko-Ko Jie Ya, Yu Tam Hwe Lou-Sui Sam Ya, Pek Ciu Cap Ciang-Lo Sie Ya dan It Kie Cong Peng-Peng Ngo Ya, kemudian berkata.
"Miau Toa, apakah setiap hari kau masih mengait daging manusia panggang" Ko Jie, apakah setiap hari kau masih membacok tulang"
Sui Sam, tiga tahun lalu, kau mencincang Hek Hong menjadi bakso, kau sungguh kejam! Aku belum membuat perhitungan denganmu!
Peng Ngo, kau inenye-rakahi barang orang, aku harus membuat perhitungan denganmu!"
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
Begitu melihat yang muncul itu adalah Su Ciau Hwa Cu, kelima orang itu amat terkejut, dan tidak berani banyak bicara, hanya gusar dalam hati.
Sedangkan Ouw Yang Hong terus memperhatikannya. Pengemis itu tampak biasa, tapi kelima orang itu justru kelihatan takut kepadanya, itu membuatnya terheran-heran.
Su Ciau Hwa Cu memandang Ang Cit Kong, lalu berkata.
"Ang Cit, kalau kau doyan makan, lebih baik makan di Wisma Hong Cu Lau saja. Tentunya kau tahu, walau kelima tukang masak dalam istana itu anjing, tapi bukan anjing biasa. Mereka berlima adalah anjing penjaga istana, sudah pasti amat galak, bagaimana kau melawannya?"
Bukan main girangnya Ang Cit Kong karena Su Ciau Hwa Cu mencaci kelima orang itu. Sedangkan kelima orang itu amat gusar, tapi tidak berani bersuara.
Ketika melihat kelima orang itu diam saja, Su Ciau Hwa Cu tertawa gelak.
"Ha ha ha! Kalian lima ekor anjing, majulah bersama, aku akan menggebuk kalian semua!"
Miau Ciu Jin Chu-Miau Toaya, Cian Ban Keng Ko-Ko Jie Ya, Yu Tam Hwa Lou-Sui Sam Ya, Pek Ciu Cap Ciang-Lo Sie Ya dan It Kie Cong Peng-Peng Ngo Ya tahu, bahwa urusan hari ini tidak akan bisa beres begitu saja. Kalau hari ini mereka berlima tidak berani melawan Su Ciau Hwa Cu, selanjutnya bagaimana bisa menaruh kaki dalam dunia kang ouw lagi" Oleh karena itu, mereka berlima menjadi nekat.
"Baiklah! Su Ciau Hwa Cu, hari ini kita bertarung mati-matian!"
"Ha ha ha!" Su Ciau Hwa Cu tertawa gelak. "Kalian berlima berderajat bertarung denganku?"
"Su Ciau Hwa Cu, aku akan bertarung denganmu!" sahut Miau Toaya.
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
Di tengah malam, di dapur istana itu akan terjadi suatu pertarungan sengit. Air muka Miau Toaya tampak serius tapi tenang. Dia menghampiri tungku, lalu menjulurkan tangannya untuk mengambil dua potong arang yang membara dari dalam tungku itu. Kemudian dibukanya telapak tangannya, dan dibiarkannya arang yang membara itu membakar telapak tangannya. Tak lama, terciumlah bau daging hangus.
Miau Toaya terus memandang telapak tangannya yang hangus itu.
Telapak tangannya sudah tampak tidak karuan. Namun wajah Miau Toaya tidak berubah sama sekali. Perlahan-lahan telapak tangannya dikepalkan, maka hancurlah arang yang membara itu.
Ouw Yang Hong dan Ang Cit Kong tak tega menyaksikannya. Kalau ingin bertarung, kenapa harus menyiksa diri sendiri" Pikir mereka.
Akan tetapi, Miau Toaya justru kelihatan tenang.
"Su Ciau Hwa Cu, kau juga boleh coba!" katanya dengan dingin sekali.
Si Pengemis Su tetap tertawa, kemudian menyahut dengan gembira.
"Waduh! Sungguh celaka, sepasang tanganku amat berharga! Kalau dibakar dengan arang yang membara, bukankah aku akan mati hangus?"
Meskipun berkata begitu, namun dia tetap menghampiri tungku itu, lalu berbuat seperti apa yang dilakukan Miau Toaya tadi. Tampak arang yang membara di telapak tangannya.
Semua orang memandang telapak tangannya Justru membuat mereka terperangah, sebab arang yang membara itu tidak menghanguskan telapak tangannya. Semua orang terus memperhatikan telapak tangan Su Ciau Hwa Cu, ternyata telapak tangannya tidak menempel pada arang yang membara itu.
Yu Tam Hwe Lou-Sui Sam Ya melihat hal tersebut, dan segera membentak keras.
"Su Ciau Hwa Cu, kau adalah orang gagah, tapi justru menipu kami!"
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
Si Pengemis Su langsung melotot, dan menyahut dengan nada tidak senang.
"Aku menipu kalian" Kau lihat sendiri, aku sudah memegang arang yang membara ini, tapi tidak mau menempel di telapak tanganku, lalu aku harus bagaimana?"
It Kie Cong Peng-Peng Ngo Ya amat gusar. Sepasang tangannya dijulurkan bagaikan cakar harimau, untuk mencengkeram sepasang tangan Su Ciau Hwa Cu, tujuannya agar arang yang membara itu menempel di telapak tangan Su Ciau Hwa Cu, biar telapak tangannya hangus terbakar.
Akan tetapi, walau dia telah berhasil mencengkeram sepasang tangan Su Ciau Hwa Cu dengan sekuat tenaga, namun arang yang membara itu tetap tidak jatuh menempel di telapak tangan si Pengemis Su.
Miau Toaya segera menghardik.
"Ngo te (Adik Kelima), cepat mundur!"
Peng Ngo Ya segera mundur.
"Su Ciau Hwa Cu," kata Miau Toaya. "Kami menghormatimu sebagai kang ouw cian pwee (Tokoh Tua Dunia Persilatan), maka tidak mau bergebrak denganmu. Walau kami berlima bekerja di istana, tapi juga tergolong kaum dunia kang ouw, balikan punya hubungan pula dengan beberapa anggota Kay Pang! Kau adalah Tetua Kay Pang berkarung sembilan, memiliki dua macam ilmu silat Kay Pang yang amat tinggi, yakni Hang Liong Cap Pwe Ciang (Delapan Belas Jurus Ilmu Penakluk Naga) dan ilmu Tah Kauw Pang Hoat (Ilmu Tongkat Penggebuk Anjing)! Bagaimana mungkin kami berlima melawanmu"
Tapi semua urusan harus ada keadilan, tentunya tidak bisa membiarkan-mu menindas kami. Urusan harus diselesaikan berdasarkan peraturan!"
Mendengar itu, wajah Su Ciau Hwa Cu ber-ubah menjadi serius.
"Baik. katakanlah! Bagaimana aku memberi keadilan padamu?"
katanya. KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
Kelima orang itu tahu, apabila bertarung de-ngan Su Ciau Hwa Cu, mereka berlima pasti akan terjungkal di tangan pengemis itu. Namun mereka juga tidak bisa membiarkan Su Ciau Hwa Cu menghina mereka. Justru ini mereka berlima saling memandang, kemudian Sui Jie Ya berkata.
"Tahun ini bulan delapan, kami akan menemui Sui ciang pwee dan saudara Ang Cit di Gunung Ko San. Kita selesaikan urusan ini di sana, harap cian pwee menyetujuinya!"
Su Ciau Hwa Cu mengangguk setuju, lalu bersama Ang Cit Kong memapah Ouw Yang Hong meninggalkan dapur istana.
Kelima orang itu memandang punggung me-reka. Setelah mereka bertiga tidak kelihatan, ba-rulah kelima orang itu menarik nafas dalam-dalam.
Setelah meninggalkan istana, Su Ciau Hwa Cu bertiga menggunakan ginkang melesat di pinggir kota. Beberapa saat kemudian mereka sampai di sebuah rimba, lalu berhenti sekaligus beristirahat di sana.
Saat itu, Ang Cit Kong sudah tidak berani berlaku konyol-konyolan lagi. Dia berdiri dengan kepala tertunduk di hadapan Su Ciau Hwa Cu, kelihatannya seperti menunggu dihukum.
Akan tetapi, Su Ciau Hwa Cu justru diam dengan mata terpejam, duduk bersila tanpa menghiraukan Ang Cit Kong.
Ang Cit Kong memandang Su Ciau Hwa Cu, lalu berkata.
"Guru ada petunjuk apa, teecu (Murid) pasti dengar dan ingat selalu."
"Ang Cit, kau adalah murid Kay Pang berkarung delapan, tapi justru memiliki sifat buruk. Kau serakah makan dan sering memasuki dapur istana mencuri untuk makan, itu sungguh memalukan Su Ciau Hwa Cu . . ."
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
Sebetulnya Ouw Yang Hong tidak ingin bersuara, namun ketika mendengar Su Ciau Hwa Cu menyalahkan Ang Cit Kong, sedangkan Ang Cit Kong cuma menundukkan kepala, maka dia ter-paksa bersuara.
"Su Lo Cianpwee, ada satu hal aku ingin mohon petunjuk!"
Dari tadi Su Ciau Hwa Cu sudah melihat Ouw Yang Hong bukan orang biasa. Kini dia menyelak sehingga membuat si Pengemis Su menjadi gusar, tapi tidak bisa melampiaskan kegusarannya.
"Kau mau bicara apa?" tanyanya.
Ketika Ouw Yang Hong baru memasuki Tiong-goan, pertama kali bertemu Tong Hai Tho Iloa To Tocu-Oey Yok Su bersama It Sok Taysu. Kini betemu lagi Ang Cit Kong dan Su Ciau Hwa Cu. Mereka merupakan tokoh besar dalam rimba persilatan Tionggoan atau bukan, Ouw Yang Hong tidak tahu sama sekali. Tapi mereka berempat berkepandaian amat tinggi, bagaimana mungkin dia ikut berbicara"
Tapi apa boleh buat, dia memang harus ber-bicara, maka menyahut setelah membungkam beberapa saat.
"Aku memang orang liar, namun keluargaku kaya raya. Lagi pula sejak kecil sudah memperoleh pendidikan keluarga, maka tahu sedikit tentang tata krama. Kini Su Cianpwec merasa tidak puas terhadap Cit Kong, sesungguhnya urusan itu tidak sepenuhnya harus menyalahkannya, karena ketika mendengar cerita Cit Kong mengenai keadaan istana, aku jadi tertarik dan ikut bersamanya.
Kalau bukan disebabkan diriku, Cit Kong pasti dapat pergi dengan bebas, bagaimana mungkin akan terjadi urusan itu?"
Ketika Ouw Yang Hong sedang berbicara, mendadak Su Ciau Hwa Cu meloncat bangun seraya membentak.
"Kau panggil dia apa?"
Ouw Yang Hong tersentak, tidak tahu harus menjawab apa.
Su Ciau Hwa Cu membanting kaki saking gu-sarnya, lalu menuding Ang Cit Kong seraya membentak.
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
"Bagus sekali kau Ang Cit! Kau masih muda tapi menyebut diri sendiri sebagai Cit Kong! Kau adalah Cit Kong, lalu aku ini apa?"
Ang Cit Kong cuma menyengir, namun ber-keluh dalam hati. Ouw Yang Hong, kau memang anjing liar! Kau telah menyusahkanku, mengapa sekarang kau justru memanggilku Cit Kong di hadapan tua bangka ini" Kau mengangkatku atau ingin menyusahkanku"
Walau berkeluh dalam hati, namun wajahnya tetap berseri.
"Guru, orang memanggilku Cit Kong karena tampangku sudah tua, tidak seperti guru yang awet muda," katanya kepada Su Ciau Hwa Cu.
Su Ciau Hwa Cu tampak gusar sekali.
"Ang Cit, meskipun kau benci aku tidak mati! Kau . . . kau memang ingin membuatku mati kegusaran!"
Usai menghardik, dia pun melancarkan sebuah pukulan.
Pukulan itu justru salah satu jurus ilmu Hang Liong Cap Pwee Ciang, ilmu andalan Kay Pang.
Walau kelihatannya lamban, tapi mendadak terdengar suara ledakan, sehingga membuat pe-pohonan di sekitar tempat itu bergoyang-goyang.
Betapa terkejutnya Ang Cit Kong. Wajahnya langsung berubah pucat. Cepat-cepat dia meloncat ke belakang dua depa, tapi tidak terlepas dari pukulan itu. Dia menjerit lalu roboh pingsan di tanah.
Ouw Yang Hong tersentak menyaksikan ke-jadian itu. Dia menerjang ke arah Su Ciau Hwa Cu seraya membentak.
"Su Ciau Hwa Cu, jahanam kau! Harimau lapar pun tidak akan memangsa anak sendiri, tapi kau malah tega membunuh muridmu!
Percuma kau berkepandaian tinggi!"
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
Su Ciau Hwa Cu menghardik gusar.
"Kau tuh apa berani menegurku" Sekali aku melancarkan pukulan, nyawamu pasti melayang!"
Su Ciau Hwa Cu mengangkat sebelah tangan-nya, sikapnya seakan ingin melancarkan pukulan.
Ouw Yang Hong tidak takut. Matanya melotot menatap Su Ciau Hwa Cu tak berkedip sama sekali.
Su Ciau Hwa Cu pun menatapnya tajam. Anak ini cukup berbakat dan bertulang bagus, bahkan bernyali besar pula. Karena berpikir begitu, kegusarannya menjadi reda seketika, dan kemudian tertawa seraya berkata.
"Ouw Yang Hong, maukah kau belajar ilmu silat kepadaku" Kalau mau, cepatlah kau bersujud mengangkatku sebagai gurumu!"
Kegusaran Ouw Yang Hong masih belum reda, maka dia mendengus dingin.
"Hmm! Kepandaian apa yang kau miliki?"
Su Ciau Hwa Cu tampak gembira sekali. Dia menepuk dada sendiri seraya menyahut.
"Kau berani memandang rendah diriku" Baiklah! Akan kuperlihatkan kepandaianku, agar kau dapat menyaksikannya!"
Perlu diketahui, pada masa itu adalah tahun Siau Cong. Di Lam Song (Song Selatan) dalam istanu, kaisar dan para pejabat tinggi hanya hidup bersenang-senang, sedangkan rakyat jelata hidup dengan penuh penderitaan, namun tiada seorang pun berani bersuara. Oleh karena itu, kebanyakan rakyat jelata bergabung dengan Kay Pang (Partai Pengemis), maka Kay Pang menjadi partai yang amat besar dan berpengaruh. Kebetulan Su Ciau Hwa Cu adalah Tetua Kay Pang yang amat berkuasa. Ketua Kay Pang Suto Cak baru meninggal karena sakit, semua urusan Kay Pang ditangani Su Ciau Hwa Cu,
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
otomatis dia amat dihormati para anggota Kay Pang. Akan tetapi, dia paling tidak senang orang lain menentangnya. Dia mengampuni Ouw Yang Hong dan bersedia menerimanya se-bagai murid, itu merupakan hal yang sungguh luar biasa.
Akan tetapi, tak disangka Ouw Yang Hong malah tidak mau menjadi muridnya. Sesungguhnya Su Ciau Hwa Cu amat gusar, namun kemudian berkata dalam hati. Tidak apa-apa kau tidak mau menjadi muridku, karena kau hanya merupakan seorang tolol. Kalau kau menjadi muridku, justru malah akan merepotkanku. Tapi aku Su Ciau Hwa Cu, bagaimana mungkin membiarkanmu meman-dang rendah diriku" Setelah berkata dalam hati, Su Ciau Hwa Cu pun memandangnya seraya berkata.
"Bocah busuk, kau harus melihat baik-baik. Sebentar lagi aku akan memperlihatkan kepandaianku!" Dia membusungkan dada sedikit sambil melanjutkan. "Di kolong langit memang terdapat banyak partai dan ilmu silat yang aneh-aneh, tapi kami Kay Pang memiliki dua macam ilmu silat yang amat tinggi dan hebat, yakni Hang Liong Cap Pwee Ciang dan Tah Kauw Pang Hoat. Kedua macam ilmu silat itu amat terkenal dalam dunia kang ouw, aku akan memperlihatkan padamu."
Usai berkata, dia mulai memperagakan Hang Liong Cap Pwee Ciang.
Ilmu pukulan tersebut menggunakan gwa kang (Tenaga Luar) yang amat keras, maka menim-bulkan angin yang menderu-deru, membuat pe-pohonan di sekitar tempat itu bergoyang-goyang, sehingga daun-daunnya beterbangan ke mana-mana.
Setelah itu, dia berkata.
"Kau sudah melihat" Jurusku ini tidak sama dengan jurus tadi. Jurus ini adalah Kian Liong Cai Tian (Naga Tampak Di Sawah). Hebat tidak jurus ini?"
Ketika menyaksikan jurus itu, diam-diam Ouw Yang Hong tersentak dalam hati dan membatin. Pohon pun bergoyang-goyang. Kalau orang yang terpukul, bukankah akan tewas seketika" Setelah membatin demikian, dia tidak berani bersuara.
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
Su Ciau Hwa Cu melihat jurusnya itu telah mengejutkan Ouw Yang Hong, maka dia kelihatan semakin puas.
"Kau tidak menyaksikan kepandaian asliku, tentunya tidak akan tahu bagaimana kehebatanku. Kini kau sudah menyaksikannya, kan?"
katanya sambil tertawa. "Walau pukulanmu itu amat lihay dan hebat, tapi hanya bertenaga besar saja!" sahut Ouw Yang Hong.
Begitu mendengar sahutan Ouw Yang Hong itu, Su Ciau Hwa Cu tertawa dalam hati. Bocah ini sungguh tolol! Pukulanku mengandung gwa kang yang amat keras, namun dia bilang hanya ber-tenaga besar. Ini sungguh menggelikan! Kelihatannya dia tidak menyukai ilmu silat keras, yang dia sukai adalah ilmu silat yang mengandung tenaga lunak. Kalau aku tidak memperlihatkannya, bagaimana mungkin matanya akan terbuka"
Setelah berpikir demikian, dia berkata.
"Baik! Baik! Aku akan memperlihatkan ilmu Tah Kauw Pang lloat (Ilmu Tongkat Penggebuk Anjing)."
Sementara itu, Ang Cit Kong yang pingsan sudah siuman. Ketika mendengar Su Ciau Hwa Cu berkata begitu, dia menyela.
"Guru, dia bukan orang Kay Pang kita, juga bukan ketua suatu partai, bagaimana mungkin Guru memperlihatkan ilmu itu?"
Su Ciau Hwa Cu melotot, kemudian membentak.
"Kau tahu apa" Aku ingin memperlihatkan ilmu Tah Kauw Pang Hot, agar dia tahu kehehatan ilmu itu! Cepatlah kau minggir ke sana!"
Apa boleh buat, Ang Cit Kong terpaksa me-nurut. Dia segera minggir ke samping agar tidak mengganggu Su Ciau Hwa Cu.
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
Sedangkan Ouw Yang Hong diam saja. Su Ciau Hwa Cu menghendakinya menyaksikan ilmu Tah Kauw Pang Hoat, apa salahnya menyaksikan ilmu tersebut" Namun dia juga berkata dalam hati. Begitu mendengar namanya, aku yakin ilmumu itu bukan merupakan ilmu yang hebat.
Ketika melihat air muka Ouw Yang Hong, Su Ciau Hwa Cu sudah tahu, bahwa Ouw Yang Hong meremehkan ilmu tersebut.
Oleh karena itu, dia langsung membentak gu-sar.
"Bocah, lihat baik-baik!"
Su Ciau Hwa Cu mengambil sebatang ranting pohon, setelah itu berkata lagi dengan sungguh-sungguh.
"Bocah! Ilmu Tah Kau Pang Hoat merupakan ilmu turun-temurun dari ketua Kay Pang generasi pertama. Sejak dulu kaum pengemis selalu dihina, bahkan ada yang menyuruh anjing untuk menggigit mereka pula. Karena itu, ketua Kay Pang generasi pertama menciptakan ilmu Tah Kauw Pang Hoat yang amat hebat. Kau memang beruntung dapat menyaksikan ilmu tersebut."
Usai berkata, Su Ciau Hwa Cu mulai mem-pragakan ilmu Tah Kauw Pang Hoat untuk disaksikan Ouw Yang Hong.
Ilmu Tah Kau Pang Hoat memang lihay dan hebat. Kemudian gerakan Su Ciau Hwa Cu ber-ubah lamban, namun penuh mengandung tenaga lunak. Itu adalah jurus Pah Cau Sui Coa (Mencabut Rumput Mencari Ular).
Ouw Yang Hong menyaksikan jurus tersebut dengan mulut ternganga dan terbelalak, ternyata dia dapat melihat akan kehebatan jurus itu.
Pada hal Su Ciau Hwa Cu tidak menyangka Ouw Yang Hong dapat mengetahui kehebatan jurus tersebut. Ketika menyaksikan air mukanya yang begitu serius, timbullah kecurigaan Su Ciau Hwa Cu dalam hati. Dia segera berhenti, kemudian berkata dengan suara keras.
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
"Ouw Yang Hong, kau sudah lihat bagaimana ilmu tongkat ini?"
"Memang hebat sekali ilmu tongkat itu, tapi aku tetap tidak mau belajar ilmu silatmu itu!" sahut Ouw Yang Hong.
Su Ciau Hwa Cu tertegun. "Mengapa kau tidak mau belajar?"
"Kakakku adalah orang yang berkepandaian amat tinggi di daerah See Hek, hanya saja aku tidak begitu berminat belajar ilmu silat.
Kalau aku mau, kakakku pasti mengajariku."
Su Ciau Hwa Cu mengerutkan kening.
"Kau tidak bersedia belajar ilmu silatku?"
Ouw Yang Hong mengangguk.
"Tidak bersedia!"
Su Ciau Hwa Cu mencak-mencak.
"Penasaran! Sungguh penasaran! Aku harus membunuhmu! Aku harus membunuhmu agar tidak merasa penasaran!"
Su Ciau Hwa Cu langsung turun tangan, se-hingga membuat Ouw Yang Hong terpental jatuh. Si Pengemis Su menuding kepalanya, lalu bertanya dengan dingin sekali.
"Kau bersedia atau tidak?"
"Tidak bersedia!" sahut Ouw Yang Hong tanpa merasa takut.
Su Ciau Hwa Cu melotot seraya berkata.
"Baik, tidak bersedia berarti kau harus mampus!"
Pengemis itu mengibaskan tangannya, mem-buat Ouw Yang Hong terpental, kemudian jatuh terguling-guling.
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
"Ha ha!" Su Ciau Hwa Cu tertawa. "Kau mirip anjing yang terguling-guling! Kini aku akan menggunakan Tah Kauw Pang Hoat membuatmu seperti anjing meloncat tembok!" katanya.
Ouw Yang Hong menjadi nekat, ingin mengadu nyawa dengan Su Ciau Hwa Cu. Akan tetapi, ketika dia bangkit berdiri, mendadak menjadi tertegun, ternyata Su Ciau Hwa Cu dan Ang Cit Kong sudah tidak kelihatan lagi.
Ouw Yang Hong termangu-mangu di tempat. Dia sama sekali tidak tahu Su Ciau Hwa Cu dan Ang Cit Kong pergi ke sana. Berselang sesaat, barulah dia meninggalkan tempat itu.
*** Bab 6 Sesungguhnya Ouw Yang Hong pergi ke kota-raja untuk menikmati panorama daerah selatan. Namun begitu dia tiba di kotaraja, justru mengalami berbagai kejadian, bahkan dipermalukan pula oleh Su Ciau Hwa Cu. Oleh karena itu, dia berjanji dalam hati, apabila kelak dia berhasil menguasai kungfu tinggi, dia akan membalasnya.
Setelah berjanji demikian dalam hati, dia segera kembali ke kotaraja.
Ketika melewati sebuah desa, dia berhenti sambil menengok ke sana ke mari. Tampak puluhan gubuk di situ. Gubuk-gubuk tersebut sudah tidak karuan, boleh dikatakan menyerupai kandang kambing.
Terlihat pula belasan orang sedang mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Di antaranya terdapat kaum wanita yang semuanya mengenakan pakaian kasar, pertanda itu adalah sebuah desa miskin.
Akan tetapi, mereka justru bekerja sambil mengobrol, dan kadang-kadang terdengar pula suara tawa.
Ouw Yang Hong merasa lapar. Dia menghampiri mereka, kemudian berkata dengan sopan.
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
"Maaf, aku datang dari tempat jauh, bolehkah aku minta sedikit makanan?"
Semua orang itu berhenti bekerja. Mereka memandang Ouw Yang Hong dengan penuh keheranan. Terutama tiga orang gadis, mereka menatapnya dengan mata terbeliak. Maklum, Ouw Yang Hong termasuk pemuda yang cukup tampan, maka ketiga gadis itu kesemsem menyaksikannya.
Berselang sesaat, salah seorang tua menyahut.
"Anak muda, di desa miskin ini tidak ada ma-kanan lezat."
Ouw Yang Hong memang sudah lapar sekali, bagaimana memilih makanan lagi"
"Tidak jadi masalah, terimakasih!" katanya.
Orang tua itu lalu mempersilakannya masuk. Ouw Yang Hong mengucapkan terimakasih lagi dan kemudian masuk ke dalam.
Setelah Ouw Yang Hong duduk, orang tua itu menyajikan beberapa macam hidangan yang terdiri dari sayur-mayur. Dia pun menyuguhkan arak lalu duduk di hadapan Ouw Yang Hong.
"Silakan makan!" ucap orang tua itu.
"Terimakasih. Paman tua!" sahut Ouw Yang Hong.
Mereka berdua mulai bersantap, kemudian me-neguk arak.
Berselang beberapa saat, orang tua itu berkata.
"Kau begitu sopan dan mirip seorang sastra-wan, tapi logatmu seperti dari daerah See Hek. Di sini merupakan desa miskin di luar kotaraja, maka jarang aku berjumpa dengan orang semacammu."
Ouw Yang Hong menyahut memberitahukan.
"Dugaan Paman tua tidak salah, aku memang berasal dari Gunung Pek Tho San di See Hek. Sejak kecil aku sudah belajar membaca dan ilmu surat. Aku datang di kotaraja hanya ingin menikmati
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
panoramanya, sekaligus menambah pengetahuanku. Akan tetapi, aku sungguh kecewa! Karena yang kusaksikan hanya penindasan belaka, bahkan saling membunuh pula."
Orang tua itu menggeleng-gelengkan kepala. Mereka berdua terus minum sambil bercakap-cakap, kelihatannya mereka berdua amat cocok satu sama lain.
Tak terasa hari sudah mulai senja. Orang-orang yang bekerja di sawah, dan yang menggembala sapi sudah kembali ke rumah masing-masing.
Orang tua itu tampak gembira sekali. Dia segera memperkenalkan semua keluarganya kepada Ouw Yang Hong. Betapa terharunya Ouw Yang Hong, sebab mereka semua amat baik dan ramah terhadapnya.
Mendadak terdengar suara suling yang amat nyaring dan merdu, dan menggetarkan hati, sehingga membuat mereka mendengarkannya dengan penuh perhatian.
Setelah itu terdengar pula suara langkah yang amat ramai, yang kemudian disusul oleh suara seruan lantang.
"Semuanya dengar baik-baik, Tay Mok Pek Tho San San Kun (Tuan Dari Gunung Pek Tho San) akan melewati tempat ini, semua orang yang ada di desa ini harus menyingkir!"
Tampak begitu banyak obor dan orang berjalan di desa itu.
Berselang sesaat, lenyaplah suara yang amat ramai tadi.
Ouw Yang Hong mengerutkan kening sambil berkata dalam hati.
Sungguh mengherankan! Sudah lama aku tinggal di See Hek, tahu Pek Tho San San Kun merupakan orang yang berkepandaian amat tinggi di sana, bersifat aneh dan suka membunuh orang. Tapi mengapa dia menuju kotaraja, apakah dia ingin bertarung dengan tokoh-tokoh tangguh di Tionggoan"
Ketika Ouw Yang Hong sedang berpikir, mendadak terdengar lagi suara seruan lantang.
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
"Keluar semua! San Kun ingin bicara!"
Desa itu amat kecil, hanya terdiri dari puluhan rumah dan kurang lebih seratus penduduk.
Para penduduk desa melongok keluar dari jendela. Di bawah sinar obor, tampak sebuah tandu yang dikelilingi belasan orang bersenjata tajam. Di belakang orang-orang itu, berbaring pula entah berapa banyak ular berbisa sambil mendesis-desis menjulurkan lidahnya.
Di tandu itu duduk seorang anak kecil, tapi setelah diperhatikan dengan seksama, ternyata bukan anak kecil, melainkan seorang lelaki yang sudah berumur. Hanya saja lelaki itu amat pendek, begitu pula sepasang tangan dan kakinya, tapi kepalanya amat besar dan brewok.
Ternyata dia adalah Pek Tho San San Kun. Tak lama terdengar lagi suara seruan.
"Kalian semua adalah penduduk desa di pinggir kotaraja, tentunya tahu keadaan rimba persilatan Tionggoan! Kalian katakan, siapa yang memiliki Iwee kang, ilmu pedang, formasi pasukan dan mahir racun yang paling hebat dalam rimba persilatan Tionggoan?"
Tiada seorang pun penduduk desa itu yang menyahut, sebab mereka adalah petani, bukan kaum rimba persilatan, bagaimana mungkin mengetahui itu"
Karena para penduduk desa diam saja, maka timbullah kegusaran orang yang berseru tadi.
"Bicaralah! Mengapa tidak bicara?" bentaknya.
Orang tua yang menjamu Ouw Yang Hong berjalan ke luar, kemudian berkata kepada orang itu.
"Kami semua hanya merupakan penduduk desa biasa, yang setiap hari berada di sawah ladang, bagaimana tahu urusan dalam rimba persilatan" Karena itu, lebih baik San Kun bertanya ke tempat lain!"
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
Mendadak terdengar suara tawa, yang walau kedengaran halus, tapi amat menusuk telinga, bahkan menggoncangkan hati, sehingga membuat wajah mereka menjadi pucat pias. Tampak bibir lelaki pendek berkepala besar yang duduk di tandu itu bergerak-gerak, dan terdengarlah suara yang serak dan parau.
"Pernahkah kalian melihat Ong Tiong Yang, ketua Coan Cin Kauw?"
Bagaimana mungkin penduduk desa itu tahu tentang orang tersebut" Mereka hanya tahu ber-cocok tanam, maka mereka diam saja.
Lelaki itu tertawa gelak, kemudian bersiul panjang. Begitu mendengar suara siulan itu, ular-ular berbisa yang diam dari tadi mulai merayap ke arah para penduduk desa.
Betapa takutnya para penduduk desa, terutama anak gadis dan anak kecil. Saking takutnya mereka menjadi tidak bisa lari. Sedangkan ular-ular berbisa itu telah mendekati mereka, dan tak lama terdengarlah suara jeritan.
Si Racun Dari Barat See Tok Ouw Yang Hong Tay Toan Karya Jin Yong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Menyaksikan itu, lelaki pendek tersebut malah bertepuk tangan sambil tertawa gelak.
"Ha ha ha! Bagus! Bagus! Aku tidak usah bersusah payah mencari makanan untuk ular-ular peliharaanku! Dengan adanya kalian, semua ularku pasti akan kenyang!"
Sementara para penduduk desa sudah kacau balau, malah di antaranya sudah ada yang digigit ular berbisa.
Sesungguhnya Ouw Yang Hong tidak mau menemui Pek Tho San San Kun, tapi ketika melihat para penduduk desa akan mati digigit ular berbisa, maka dia segera keluar sambil berseru.
"Tunggu, aku mau bicara!"
Begitu mendengar suara seruan Ouw Yang Hong, Pek Tho San San Kun bersiul aneh, lalu semua ular berbisa diam seketika.
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
Pek Tho San San Kun menatap Ouw Yang Hong seraya bertanya.
"Siapa kau?" Ouw Yang Hong menyahut lantang.
"Aku tahu jago-jago tangguh rimba persilatan Tionggoan, tapi kenapa kau tidak bertanya kepadaku, melainkan malah bertanya kepada penduduk desa, bagaimana mungkin mereka tahu?"
San Kun menatap Ouw Yang Hong dengan penuh perhatian. Dia merasa heran dalam hati, sebab di desa sekecil itu terdapat pemuda yang begitu gagah"
Setelah menatapnya sejenak, barulah San Kun berkata.
"Katakan! Siapa jago yang paling tangguh da-lam rimba persilatan Tionggoan masa kini?"
Ouw Yang Hong tertawa menyahut.
"Aku bukan kaum rimba persilatan, hanya per-nah mendengar dari orang, bahwa jago yang paling tangguh dalam rimba persilatan Tionggoan masa kini adalah Ong Tiong Yang, ketua Coan Cin Kauw di Gunung Cong Lam San, masih muda dan serba bisa. Namun sayang sekali, aku tidak pernah berjumpa dengannya. Akan tetapi, ketika aku berada di kotaraja, aku pernah berjumpa dengan Su Ciau Hwa Cu, Tetua Kay Pang yang berkarung sembilan, dan Ang Cit Kong, muridnya yang berkarung delapan.
Bahkan aku pun pernah melihat It Sok Taysu dari Yun Lam Tayli, keluarga Toan. Taysu itu bersama Oey Yok Su, majikan Pulau Tho Hoa To dari Tong Hai. Mereka berdua mengadu kepandaian. Amat luas kolong langit, aku hanya berjumpa dengan beberapa jago tangguh dalam rimba persilatan Tionggoan."
Pek Tho San San Kun mengerutkan kening, lalu berkata.
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
"Meskipun mereka merupakan jago tangguh dalam rimba persilatan Tionggoan, tapi apakah mereka bisa dibandingkan dengan jago-jago tangguh dari Gunung Pek Tho San?"
Ouw Yang Hong tertawa. Ternyata dia menter-tawakan Pek Tho San San Kun, yang terlampau menyombongkan diri. Ouw Yang Hong tinggal di kaki Gunung Pek Tho San, maka dia tahu orang yang berkepandaian paling tinggi di kaki gunung tersebut adalah Ouw Yang Coan, kakaknya.
Akan tetapi, kepandaian kakaknya masih tidak dapat dibandingkan dengan It Sok Taysu dari Tay-li, juga tidak dapat dibandingkan dengan Oey Yok Su maupun Su Ciau Hwa Cu. Kepandaian aliran Pek Tho San boleh dikatakan terbatas, seperti halnya Pek Tho San San Kun, tapi dia justru amat menyombongkan diri.
Setelah berpikir demikian, Ouw Yang Hong berkata dengan sungguh-sungguh.
"Menurutku, San Kun masih tidak dapat diban-dingkan dengan It Sok Taysu, Oey Yok Su maupun Su Ciau Hwa Cu, sebab kepandaian mereka amat tinggi ..."
Ketika Ouw Yang Hong berkata sampai di situ, Pek Tho San San Kun langsung berteriak aneh dan berkata.
"Aku tidak percaya, pokoknya aku tidak percaya! Katakan! Di mana Ong Tiong Yang " Suruh dia ke mari! Di mana Su Ciau Hwa Cu" Aku mau bertanding dengannya!"
Begitu mendengar kata-katanya, Ouw Yang Hong tahu Pek Tho San San Kun merupakan orang yang tak tahu aturan.
Pek Tho San San Kun tertawa dingin, lalu menuding Ouw Yang Hong sambil bersiul. Seketika juga tampak beberapa ekor ular berbisa meluncur ke arah Ouw Yang Hong, lalu melilit pinggang dan lehernya.
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
Betapa terkejutnya Ouw Yang Hong. Kemu-dian dengan hati berdebar-debar tegang, dia memandang Pek Tho San San Kun seraya berkata.
"San Kun mau apa, bilang saja!"
Pek Tho San San Kun tertawa gelak, lalu me-nyahut.
"Kau katakan, dengan kepandaianku ini, apakah aku bisa menjadi orang gagah nomor wahid dalam rimba persilatan?"
Ouw Yang Hong diam tapi berkata dalam hati. Kau memang tak tahu diri. Hanya sebagai majikan Gunung Pek Tho San, kau sudah begitu sombong! Kau seperti katak dalam sumur, tidak tahu berapa tingginya langit! Ingin menjagoi rimba persilatan Tionggoan" Itu hanya bermimpi di siang hari bolong! Walau Ouw Yang Hong berkata demikian dalam hati, namun tidak berani mencetuskannya, sebab dia tahu Pek Tho San San Kun berhati kejam. Kalau majikan Pek Tho San itu gusar, nyawanya pasti melayang.
Ketika melihat Ouw Yang Hong diam saja, Pek Tho San San Kun mengerutkan kening sambil berkata.
"Aku akan menyuruhmu menyaksikan keht; balauku!"
Pek Tho San San Kun bersiul aneh. Kemudian semua ular berbisa yang melilit Ouw Yang Hong langsung merayap turun.
Ouw Yang Hong menarik nafas lega seketika. Tapi di saat bersamaan, Pek Tho San San Kun bertepuk tangan tiga kali.
Kemudian terdengarlah suara musik mengalun halus, merdu dan amat sedap didengar. Tak lama tampak dua baris anak-anak cantik jelita berjalan ke luar dengan lemah gemulai. Semua gadis itu mengenakan gaun putih panjang. Mereka berjalan melayang-layang, sehingga gaun mereka berkibar-kibar, sungguh indah menakjubkan!
"Tiada orang berjalan di gurun. Sunyi sepi tiada suara di langit.
Memandang dengan mata bening berharap tuan selalu ada. Orang selalu menikmati keindahan alam."
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
Para gadis itu bernyanyi sambil menari, se-hingga membuat penduduk desa memandang dengan mata terbelalak dan mulut ternftmga lebar.
Mereka semua tidak pernah melihat gadis-gadis secantik itu, apa lagi tari-tarian seperti itu. Maka mereka melupakan mara bahaya yang mengancam diri mereka.
Tiba-tiba hati Ouw Yang Hong tersentak. Ter-nyata dia pernah mendengar dari kakaknya, bahwa Pek Tho San San Kun memiliki semacam ilmu sesat, yang dapat membuat para gadis menari porno, menyebabkan orang yang menyaksikannya akan terpengaruh. Oleh karena itu, hati Ouw Yang Hong menjadi tersentak, tahu akan kelihayan ilmu sesat itu.
Seorang pemuda desa, ketika menyaksikan para gadis itu menari, darahnya pun mulai bergolak-golak. Saking tak tahan akhirnya menerjang ke arah gadis-gadis itu, namun mendadak roboh menindih ular-ular berbisa yang di situ.
Ular-ular berbisa itu langsung menggigitnya, dan dalam waktu sekejap, pemuda itu sudah ber-ubah menjadi sebuah tengkorak.
Bukan main terkejutnya para penduduk desa itu, tapi mereka tetap terpengaruh oleh musik yang menggetarkan hati, maka mereka tampak seperti kehilangan kesadaran.
Salah seorang wanita muda, wajahnya berseri-seri dengan penuh rasa cinta, berkata dengan lembut seakan berhadapan dengan sang kekasihnya.
"Atua, aku menyukaimu. Kau pun bilang me-nyukaiku, tapi mengapa kau tidak berbicara" Apakah kau telah melupakanku" Hari itu aku memetik sekuntum bunga dari rumahku, lalu kupersembahkan kepadamu. Kau takut, tidak berani menerima persembahanku itu, maka aku terpaksa menaruh bunga itu di tanah. Tengah malam secara diam-diam kau menemuiku,lalu kita berdua saling memadu cinta. Apakah kau telah melupakan semua itu?"
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
Dengan wajah penuh diliputi perasaan cinta, wanita muda itu mendekati ular-ular berbisa. Dalam penglihatannya, ular-ular berbisa itu adalah sang kekasihnya.
Betapa terkejutnya para penduduk desa. Sesungguhnya wanita muda itu merupakan wanita baik dan amat lembut di desa tersebut.
Apabila dia tadi berkata begitu, siapa pun tidak akan tahu dia mencintai Atua secara diam-diam.
Akan tetapi, para penduduk pun sudah ter-pengaruh oleh musik itu, maka tidak dapat berbuat apa pun, karena kaki mereka terpaku di tempat. Semuanya hanya diam menyaksikan wanita muda itu berjalan ke arah ular-ular berbisa, kelihatannya wanita muda itu pasti akan mati digigit ular-ular berbisa tersebut.
Di saat bersamaan, mendadak terdengar suara suling yang amat nyaring. Begitu mendengar suara suling itu, para penduduk dan wanita muda itu tersentak sadar, kemudian wanita muda itu menghentikan langkahnya.
Dapat dibayangkan, betapa gusarnya Pek Tho San San Kun. Dia segera mengerahkan lwee kang, kemudian membentak seperti guntur.
"Siapa?" Terdengar suara tawa panjang, terlihat se-seorang berdiri di atap rumah gubuk. Orang itu masih muda dan tampan, mengenakan jubah panjang dan sebelah tangannya memegang sebuah suling giok. Ternyata pemuda itu yang meniup suling.
Ketika mendengar bentakan Pek Tho San San Kun, dia pun berhenti tertawa, lalu tersenyum dan menyahut.
"Hanya berdasarkan sedikit kepandaian, kau sudah ingin menjagoi rimba persilatan Tionggoan" Bukankah itu merupakan suatu lelucon besar?"
Pek Tho San San Kun gusar bukan main, lalu berkata dalam hati.
Pemuda itu berani mencampuri urusanku, kelihatannya pasti bukan
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
pemuda biasa. Kemungkinan besar dia merupakan jago tangguh dalam rimba persilatan Tionggoan.
Setelah berkata demikian dalam hati, dia menatap pemuda itu lalu membentak, "Siapa kau" Cepat beritahukan namamu! Hati-hati terhadap ular-ular berbisa itu, karena mereka akan menggerogotimu sehingga kau akan berubah menjadi sebuah tengkorak!"
"Aku adalah majikan Pulau Tho Hoa To dari Laut Timur, namaku Oey Yok Su! Siapa kau?" sahut pemuda yang berdiri di atap rumah itu.
Pek Tho San San Kun mengerutkan kening. Dia gusar dalam hati karena pemuda itu tidak tahu nama besarnya.
"Kau justru tidak tahu namaku, baiklah! Aku menghendakimu mengetahui namaku!"
Kemudian tak henti-hentinya Pek Tho San San Kun bersiul panjang.
Semua ular berbisa itu lang-sung bergerak merayap ke arah rumah gubuk itu, kemudian merayap ke atas mengarah Oey Yok Su.
Ketika melihat ular-ular berbisa itu merayap ke arahnya, Oey Yok Su tersenyum, lalu menaruh suling gioknya di bibir, dan ditiupnya perlahan-lahan.
Begitu suara suling mengalun, semua ular berbisa itu tampak panik.
Mereka mendongakkan kepala, kelihatannya seperti tidak tahu harus mendengar suara siulan atau suara suling itu.
Akhirnya ular-ular berbisa itu saling menggigit satu sama lain.
Menyaksikan kejadian itu gusarlah Pek Tho San San Kun. Dia segera meninggikan suara siulannya, namun nada suling itu pun meninggi pula.
Sepasang mata Pek Tho San San Kun berapi-api. Dia berhenti bersiul lalu melambaikan tangannya. Empat orang langsung menggotong tandu itu mendekati rumah tersebut, kemudian berhenti dan Pek Tho San San Kun segera melesat ke atas rumah itu.
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
Ouw Yang Hong terbelalak menyaksikannya. Setelah itu dia melihat Pek Tho San San Kun mulai bertarung dengan Oey Yok Su.
Berselang beberapa saat, tampak seseorang terjatuh dari atap rumah gubuk, tidak lain adalah Pek Tho San San Kun.
Keempat penggotong tandu segera memapahnya ke tandu. Setelah Pek Tho San San Kun duduk, mereka langsung menggotong tandu tersebut meninggalkan tempat itu. Para gadis yang bermain musik dan menari tadi, juga ikut pergi.
Heninglah tempat itu. Terlihat Oey Yok Su meloncat turun dari atap rumah gubuk, berdiri di hadapan Ouw Yang Hong.
"Siapa kau" Mengapa orang aneh itu men-desakmu?" tanyanya.
Ouw Yang Hong tidak menyahut. Dia hanya tertawa sambil menengok ke sana ke mari. Sungguh mengenaskan keadaan di tempat itu, sebab beberapa penduduk desa telah mati digigit ular berbisa, dan ada pula yang dilukai anak buah Pek Tho San San Kun.
Dia memandang ke dalam rumah gubuk orang tua yang menjamunya makan, ternyata orang tua itu telah mati juga, karena digigit ular berbisa, keluarganya sedang menangisinya duduk desa akan mati semua di tangan Pek Tho San San Kun. Karena itu, dia merasa telah salah menegur Oey Yok Su, maka segera memberi hormat seraya berkata.
"Maaf, namaku Ouw Yang Hong berasal dari Gunung Pek Tho San di See Hek.
Menyaksikan perbuatan Pek Tho San San Kun, hatiku terasa tidak enak, aku mohon pamit pada tocu!"
Oey Yok Su tersenyum. Dia tidak begitu mem-perdulikan Ouw Yang Hong, sebab tahu Ouw Yang Hong tidak berkepandaian tinggi.
Mendadak dia bergerak secepat kilat, tahu-tahu Ouw Yang Hong sudah jatuh gedebuk di tanah. Ketika Ouw Yang Hong bangkit berdiri, Oey Yok Su sudah tidak kelihatan bayangannya.
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
Ouw Yang Hong termangu-mangu. Begitu ce-pat gerakan Oey Yok Su, membuatnya amat ka-gum.
Malam ini Ouw Yang Hong tidak jadi me-ninggalkan desa kecil itu.
Dia berkumpul dengan penduduk desa, sekaligus membantu mereka me-ngubur mayat-mayat penduduk dengan mata bersimbah air, setelah itu barulah berpamitan untuk pergi.
Ouw Yang Hong baru memasuki daerah Tionggoan, tapi sudah menyaksikan begitu banyak kejadian, dan nyawanya pun nyaris melayang. Dia pun merasakan penyambutan hangat dari para penduduk, bahkan juga menyaksikan perbuatan Pek Tho San San Kun yang amat sadis, sehingga dia sadar akan satu hal, yakni harus memiliki kepandaian tinggi.
Oleh karena itu, dia mengambil keputusan pulang ke Gunung Pek Tho San untuk belajar ilmu silat kepada Ouw Yang Coan, kakaknya.
Saat itu, ketika Ouw Yang Hong hampir me-masuki daerah See Hek, hari sudah mulai senja. Akan tetapi, di daerah tersebut sama sekali tidak terdapat penduduk, hanya terdapat beberapa buah rumah yang dibuat dari tanah, tapi rumah-rumah itu telah rusak dan tiada penghuninya.
Ouw Yang Hong sudah merasa lapar sekali dan kedinginan, namun harus ke mana mencari makanan" Apa boleh buat, dia terpaksa harus menahan lapar, kemudian beristirahat di bawah sebuah pohon, dan akhirnya pulas di situ.
Ketika tengah malam, mendadak dia mendusin dan . . . matanya terbelalak. Ternyata dia melihat sepasang mata yang bersinar-sinar, dan samar-samar tampak sosok bayangan di hadapannya. Orang itu berambut panjang terurai ke bawah dan berpakaian putih, duduk di hadapannya.
Bukan main terkejutnya Ouw Yang Hong, se-hingga hatinya jadi tegang. Bahkan saking tegangnya, tanpa sadar dia meloncat seraya membentak.
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
"Siapa?" Mendadak dia menjerit kesakitan, ternyata kepalanya membentur dahan pohon, dan kemudian dia jatuh gedebuk di atas tanah.
Sekonyong-konyong angin berhembus kencang, sehingga membuat rambut orang itu yang panjang terurai berkibar-kibar ke kaki Ouw Yang Hong.
Ouw Yang Hong tidak habis berpikir, bagai-mana mungkin di tempat sesepi ini terdapat orang lain" Ketika sedang berpikir, di saat bersamaan, dia mencium bau harum dari badan orang itu.
OuwYang Hong tersentak. Kini dia baru tahu orang yang duduk di hadapannya adalah seorang wanita, jangan-jangan wanita itu adalah arwah penasaran, pikirnya sehingga membuatnya tidak berani bergerak.
Berselang beberapa saat, hari sudah mulai terang. Ouw Yang Hong belum berani bergerak, namun memperhatikan wanita itu. Justru mem-buatnya terbeliak, ternyata wanita itu amat cantik. Ouw Yang Hong terheran-heran, bagaimana di tempat yang amat sepi ini terdapat wanita yang begitu cantik"
Perlahan-lahan wanita itu membuka matanya. Ketika melihat Ouw Yang Hong duduk di hadapannya, dia tampak tertegun.
"Kau ... kau . . ."
Ouw Yang Hong tersenyum. "Nona, kau sudah mendusin!"
Wanita itu melotot dan langsung melancarkan pukulan yang bertubi-tubi ke arah Ouw Yang Hong.
Begitu menyaksikan pukulan yang amat sengit itu, terperanjatlah hati Ouw Yang Hong. Walau dia berkepandaian rendah, namun cukup berpengetahuan, itu diperolehnya dari kakaknya yang
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
berkepandaian tinggi, maka tahu wanita yang tampak lemah itu amat lihay.
Ouw Yang Hong ingin berkelit, tapi terlambat. Pukulan yang dilancarkan wanita itu telah menghantam jalan darah Khie Hai Hiatnya. Untung Iwee kang wanita itu masih dangkal, kalau tidak, Ouw Yang Hong pasti terluka parah atau paling tidak kesakitan.
"Aduuh!" jeritnya dengan wajah meringis-ringis. "Nona, aku tidak mengenalmu, kenapa kau begitu kejam memukulku?"
"Jangan banyak bicara! Kau mau membunuh-ku silakan, pokoknya aku tidak akan ikut kau pulang ke Pek Tho San Cung (Perkampungan Pek Tho San)!" sahut wanita itu.
Ouw Yang Hong tercengang dan berkata dalam hati. Aku memang ingin pulang ke Pek Tho San Cung, tapi ini adalah urusanku, bagaimana wanita ini mengetahuinya" Lagi pula kalaupun aku pulang ke sana, juga tidak akan membawanya. Aku dan dia tidak saling mengenal, tentunya tidak mungkin aku akan pulang bersamanya. Tapi sungguh mencurigakan, bagaimana dia tahu aku akan pulang ke Pek Tho San Cung" Pasti ada SUatu yang tak beres, aku harus berhati-hati!
Setelah berkata dalam hati, Ouw Yang Hong memandang wanita itu seraya bertanya.
"Kau berasal dari Pek Tho San Cung?"
Wanita itu menyahut dengan penuh kebencian.
"Aku sungguh ingin membunuh semua orang Pek Tho San Cung, sekaligus membakar musnah perkampungan itu! Aku adalah binatang kalau aku adalah orang Pek Tho San Cung itu!"
Ketika mendengar wanita itu mencaci dan me-nyumpahi orang-orang Pek Tho San Cung, Ouw Yang Hong sudah tahu wanita itu bukan orang Pek Tho San Cung, sebaliknya punya dendam yang amat dalam terhadap perkampungan tersebut!
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
Teringat akan Pek Tho San Cung, timbullah rasa rindu dalam hati Ouw Yang Hong kepada kakaknya. Entah apa sebabnya, mendadak hatinya pun berdebar-debar tegang, ternyata dia khawatir telah terjadi sesuatu di perkampungan itu, maka bertanya.
"Kau datang dari San Cung itu?"
Ketika wanita itu baru mau menjawab, justru mendadak teringat akan sesuatu.
"Siapa kau" Kok tahu Pek Tho San Cung?"
Ouw Yang Hong memberitahukan.
"Aku adalah orang dari perkampungan itu"
Wajah wanita itu langsung berubah, kemudian mendadak bangkit berdiri sambil mengayunkan tangannya untuk menampar Ouw Yang Hong.
Plak! Plak! Plak! Setelah menampar, dia pun menendang. Ouw Yang Hong tertendang hingga mundur dua langkah dengan wajah meringis. Dia tidak tahu sama sekali, mengapa wanita itu menampar dan menendangnya.
Ouw Yang Hong menjerit kesakitan, lalu ber-tanya dengan berteriak-teriak.
"Mengapa tiada angin tiada hujan kau me-mukulku?"
Wanita itu balik bertanya.
"Kau . . . kau adalah orang perkampungan Pek Tho San Cung?"
Ouw Yang Hong tersenyum getir.
"Tidak salah!" KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
Wanita itu berkata dengan penuh kebencian dan dendam.
"Bagus! Bagus! Aku harus membunuhmu! Harus membunuhmu!"
Ouw Yang Hong tertegun, baru bertemu sudah ingin membunuhnya"
Itu sungguh mengherankan!
Sementara wanita itu menengok ke sana ke mari, kemudian menyambar semacam rumput merambat, lalu dengan rumput tersebut dia mengikat Ouw Yang Hong.
Setelah Ouw Yang Hong diikat tak bergerak, wajah wanita itu tampak berseri-seri, namun di-liputi kekejaman.
Dia menatap Ouw Yang Hong, lalu berkata dengan dingin sekali.
"Bagus! Dimulai dari dirimu, aku sudah mem-bunuh seorang Pek Tho San Cung!"
Ouw Yang Hong tersentak. Kini dia baru tahu wanita itu tidak main-main, melainkan ber-sungguh-sungguh ingin membunuhnya.
Aaaah! Keluhnya dalam hati. Aku akan mati di sini sebelum berjumpa kakakku, ini membuatku penasaran sekali.
Sedangkan wanita itu justru mengeluarkan sebilah pedang pendek.
Pedang itu memancarkan cahaya kehijau-hijauan, pertanda sangat tajam. Kemudian dengan ujung pedang itu dia menuding muka Ouw Yang Hong seraya berkata.
"Kalian kaum lelaki Pek Tho San Cung, tiada seorang pun yang baik!
Aku harus membunuhmu!"
Ouw Yang Hong memang bernyali besar. Wa-laupun nyawanya sudah terancam, namun dia tidak merasa takut sedikit pun, sebaliknya malah tersenyum.
"Nona, kau sungguh cantik!"
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
Wanita itu memang sudah ingin turun tangan membunuh Ouw Yang Hong, tapi justru tidak menyangka Ouw Yang Hong malah herkata begitu, maka wanita itu menjadi tertegun.
Ouw Yang Hong menatapnya, lalu berkata lagi sambil tersenyum.
"Nona memang baik, begitu juga pedang pendek itu. Tapi . . .
rumput yang mengikat diriku ini tidak baik, maka aku pun menjadi tidak baik."
Ucapan Ouw Yang Hong itu amat aneh, mem-buat wanita itu semakin tertegun. Aku sudah mau membunuhnya, tapi mengapa dia masih bisa ber-gurau" Kata wanita itu dalam hati. Namun ke-mudian dia membentak.
"Kau omong kosong apa?"
Ouw Yang Hong tertawa lalu menyahut.
"Kau memang berwajah cantik. Walau pakai-anmu dari bahan kasar, tapi kau tetap kelihatan cantik. Orang dulu hilang, pakaian berkibar-kibar, maka yang indah membinar-binar. Kau adalah wanita cantik, ingin membunuh orang pasti tidak bisa. Tanganmu memegang pedang pendek, mulut mengatakan ingin membunuh orang, namun matamu tidak bersinar kejam, bagaimana kau membunuh orang?"
Wanita itu tertegun sambil menatap Ouw Yang Hong, lama sekali barulah herkata.
"Bagaimana . . . kau tahu aku tidak akan membunuhmu?"
Ouw Yang Hong cuma tertawa, tidak menyahut sama sekali.
Saat itu, matahari sudah berada di atas kepala. Mendadak wanita itu menyambar Ouw Yang Hong, lalu dibawa pergi. Kira-kira belasan langkah, dia menghentikan langkahnya, lalu memandang Ouw Yang Hong seraya berkata.
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
"Kau berjalan di depan dan berhati-hatilah! Kalau kau tidak menuruti perintahku, akan ku-tusuk dengan pedang pendek ini, dan kau pasti tewas!"
Ouw Yang Hong manggut-manggut, lalu mengayunkan kakinya.
Wanita itu menyuruhnya berjalan ke arah mana, dia terpaksa menurut.
Akan tetapi, dia berkeluh dalam hati, sebab wanita itu menyuruhnya menuju ke arah Tiong-goan, pada hal dia ingin pulang ke perkampungan Pek Tho San Cung.
Ouw Yang Hong tahu tidak beres dan berkata dalam hati. Aku hersusah payah dari Tionggoan pulang ke kampung halaman, tapi justru harus kembali ke Tionggoan lagi, bukankah aku akan jadi gila"
Setelah berkata dalam hati, Ouw Yang Hong lalu memohon kepada wanita itu.
"Nona yang baik, aku mohon kepadamu mem-perbolehkanku pulang ke Pek Tho San Cung, aku pasti berterimakasih dan ingat selalu akan budi kebaikanmu!"
Wanita itu tertawa ringan.
"Kalau kau pergi, akan tinggal aku seorang diri di dalam hutan rimba! Apabila diriku terjadi apa-apa, bukankah kau yang berdosa?"
Ouw Yang Hong tertegun mendengar ucapan
itu. "Baiklah! Karena Nona berkata begitu, biarlah aku menemani Nona ke Tionggoan lagi, agar Nona tidak kesepian dalam perjalanan,"
katanya. Wanita itu mengerutkan kening, tapi setelah itu lalu tertawa, dan menuding Ouw Yang Hong sambil berkata.
"Bagus! Kau memang pandai bicara! Aku dengar dari orang, bahwa lelaki panjang usia, wanita yang meloncat tembok! Kau adalah lelaki semacam itu! Tapi kuberitahukan, sebetulnya tiada gunanya aku menghendakimu mengikutiku! Kalau muncul penjahat, aku pasti
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
membiarkan mereka membunuhmu! Apabila aku lapar, kau harus carikan makanan untukku. Aku haus, kau harus carikan air untuk kuminum! Seandainya aku terlalu lapar tapi tiada makanan, maka aku akan mengiris dagingmu dengan pedang pendek ini untuk kumakan. Dan kalau aku terlalu haus tiada air, aku akan memotong urat nadimu, lalu kuhirup darahmu!"
Ouw Yang Hong mendengar dengan mata terbelalak, namun tidak bersuara sama sekali.
Semula Ouw Yang Hong berjalan dengan di-ancam pedang pendek di punggungnya, maka terpaksa berjalan dengan kepala tertunduk dan menuruti kemauan wanita itu. Tapi kini wanita itu telah menurunkan pedang pendek itu dari punggungnya, sehingga langkah kaki Ouw Yang Hong menjadi bertambah cepat.
Oleh karena itu, wanita tersebut harus mem-percepat langkahnya, dan itu membuat nafasnya agak memburu.
"Berhenti! Cepatlah kau berhenti!"
Begitu mendengar suara teriakan wanita itu, Ouw Yang Hong langsung menghentikan langkah-nya.
Wanita itu berlari ke hadapannya, lalu me-nudingkan pedang pendeknya ke dada Ouw Yang Hong seraya membentak.
"Kau . . . kau ingin kabur?"
Ouw Yang Hong tertawa sambil menunjuk ke-empat penjuru dan berkata.
"Lihatlah! Tempat ini merupakan gurun, aku bisa kabur ke mana?"
"Kau boleh kabur, tapi dalam puluhan langkah, aku akan menerbangkan pedang pendekku, dan kepalamu pasti melayang!"
Ouw Yang Hong tahu wanita itu cuma omong besar, tapi tidak mau mengungkapnya, hanya berkata.
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
"Lebih baik Nona jangan membunuhku, sebab kalau aku mati, ke mana Nona mencari orang lain menemani melakukan perjalanan ini?"
Wanita itu memandang Ouw Yang Hong yang tampak kelelahan, namun masih bisa tertawa. Diam-diam dia menghela nafas panjang, kemudian menurunkan pedang pendeknya.
Orang ini lelaki sejati ataukah lelaki yang jahat dan licik" Pikir wanita itu. Tapi dia bertampang baik, tentunya bukan orang jahat. Kalau dia lelaki sejati, aku justru akan salah membunuh orang, dan itu merupakan perbuatan dosa. Kini lelaki ini bersamaku, makan dan minum bersama, bahkan begitu dekat pula seperti . . . suami istri.
Seandainya aku tidak membunuhnya, bagaimana kelak aku menemui orang" Karena itu, wanita tersebut mengambil keputusan untuk membunuh Ouw Yang Hong setelah melalui gurun itu.
Ouw Yang Hong amat cerdas. Ketika menyak-sikan ekspresi wajah wanita itu, dia sudah tahu bahwa wanita ingin membunuhnya, hanya saja wanita itu masih berhati baik, maka belum turun tangan.
Ouw Yang Hong menggeleng-gelengkan kepala, kemudian bertanya.
"Nona, bolehkah aku tahu namamu?"
Wanita itu balik bertanya dengan mata melotot.
"Mau apa kau tahu namaku?"
Ouw Yang Hong menyahut. "Aku tahu kau akan membunuhku. Setelah aku mati arwahku pasti menuju ke alam baka. Para setan di alam baka akan bertanya kepadaku, siapa yang membunuhku. Aku pasti menjawab seorang Nona. Bukankah para setan itu akan mentertawa-kanku, karena mati dibunuh tapi tidak tahu nama si pembunuh?"
Mendengar itu, wanita tersebut tertawa dingin.
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
"Kau kira dirimu apa" Kau memang tolol! Apabila kau kubunuh, di dunia ini akan berkurang seorang tolol!
Ouw Yang Hong diam saja. Wanita itu amat membenci kaum lelaki, maka dia mau bilang apa lagi"
*** Bab 7 Pada malam harinya, di gurun terasa amat dingin sekali. Samar-samar tampak bulan bersinar remang-remang, sehingga kelihatan merana.
Ouw Yang Hong dan wanita itu duduk ber-hadapan. Wanita itu terus memandang Ouw Yang Hong dengan air muka berubah tak menentu. Ternyata dia sedang berpikir harus bagaimana tidur. Kalau dia pulas di hadapan Ouw Yang Hong, tentunya akan merasa malu sekali. Apabila dia membelakangi Ouw Yang Hong, lalu pulas, bukankah Ouw Yang Hong akan kabur"
Sementara Ouw Yang Hong terus memper-hatikan perubahan wajah wanita itu. Dia tahu apa yang sedang dipikirkannya, maka tersenyum se-raya berkata dengan sungguh-sungguh.
"Nona tidak perlu banyak berpikir. Di gurun ini hanya ada kita berdua. Lebih baik Nona tidur, agar tidak merasa ngantuk."
Mendengar kata-kata Ouw Yang Hong, men-dadak wanita itu meloncat bangun, lalu menuding Ouw Yang Hong dengan pedang pendeknya.
"Kau hati-hati, tidak usah berbaik hati ke-padaku! Kalau aku gusar, kau pasti mampus!"
Ouw Yang Hong menggeleng-gelengkan kepala.
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
"Aku amat sopan terhadapmu, tapi sebaliknya kau malah bersikap begitu kasar! Kita tidak punya dendam apa pun, namun kau justru berniat mem-bunuhku! Ini boleh dikatakan orang baik digigit anjing
..." Wanita itu langsung melotot.
"Apa" Kau berani mengatai diriku anjing?"
Ouw Yang Hong tertegun, kemudian tertawa.
"Maaf! Aku tidak bermaksud begitu, itu hanya merupakan pepatah saja!"
Wanita itu mendengus dingin, lalu memejam-kan matanya. Tak lama dia sudah pulas, tapi entah benar-benar pulas atau cuma pura-pura"
Sebaliknya Ouw Yang Hong justru tidak bisa pulas sama sekali. Dia duduk sambil menahan dingin dan rasa lapar. Karena itu, dia tertawa dalam hati. Mengapa harus pura-pura pulas" Aku tidak bisa pulas, bagaimana mungkin kau bisa pulas" Dia tidak menghiraukanku, mengapa aku harus mem-perdulikannya" Daripada memandangnya, lebih baik memandang bulan yang kesepian di langit.
Ouw Yang Hong mendongakkan kepala memandang bulan yang bersinar remang-remang itu. saking tertariknya, sehingga tanpa sadar dia bersenandung.
"Memakai jubah panjang berjalan penuh kedinginan, sekolah tanggung tiada artinya. Bersenandung menghadap bulan, bunga pun tidak mau bersuara, hanya menyatukan hati dengan bulan . . .!"
Mendadak terdengar suara tawa dingin, ternyata wanita itu yang tertawa. Dia menatap Ouw Yang Hong dengan mata melotot, lalu berkata.
"Kelihatannya kau tidak hanya pandai bicara, bahkan pandai bersenandung pula! Apakah kau bisa menulis dan membaca" Aku paling membenci orang semacammu, cerdik tapi licik dan selalu
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
menipu kaum wanita! Kalau lelaki berkepandaian tinggi, pasti menggunakan pedang, golok atau senjata lainnya untuk saling membunuh! Tapi orang semacam itu justru bertampang seperti lelaki sejati, kelihatan ramah dan sopan, namun justru penjahat!"
Mulut Ouw Yang Hong ternganga lebar. Dia tidak tahu harus menyahut apa, hanya berkata dalam hati. Kau memang wanita usil.
Aku memandang bulan sambil bersenandung, ada urusan apa denganmu" Kau tidak tahu akan keindahan alam, cuma tahu memegang pedang mengancam orang! Percuma aku bicara denganmu, sebab kau tidak mengerti apa-apa!
Oleh karena itu, Ouw Yang Hong sama sekali tidak mau bicara, hanya tertawa dingin.
"Mengapa kau tidak bicara?" tanya wanita itu dengan kening berkerut.
Ouw Yang Hong tetap tidak bicara, melainkan terus tertawa.
Wanita itu mendengus dingin.
"Hm! Jangan kau kira dirimu hebat karena pernah belajar menulis, membaca dan bisa bersenandung! Di gurun ini kau memandang bulan sambil bersenandung, bukankah amat menggelikan?"
Ouw Yang Hong tetap diam, sejenak kemudian baru menyahut.
"Kalau Nona pernah sekolah dan tahu kesopanan, pasti akan melahirkan kelembutan, memiliki budi pekerti yang baik. Namun sayang sekali, Nona tidak mengerti semua itu dan juga tidak tahu akan keindahan alam, terutama di gurun ini, di bawah sinar rembulan."
Wanita itu tertawa dingin, lalu bangkit berdiri dan memberi hormat kepada Ouw Yang Hong dengan gaya seperti seorang sastrawan.
Setelah itu dia pun bersenandung.
Ouw Yang Hong terbelalak, karena tidak menyangka wanita itu juga pandai bersenandung, bahkan senandungnya bernada sedih. Hati wanita ini penuh diliputi rasa dendam dan kebencian, pasti dia pernah mengalami suatu pukulan hebat dan penghinaan. Dia adalah
Si Racun Dari Barat See Tok Ouw Yang Hong Tay Toan Karya Jin Yong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
wanita baik, tapi berubah membenci segalanya. Bukankah amat sayang sekali" Pikirnya!
Wanita itu tampak tersenyum, tapi senyumannya penuh dendam dan kebencian.
"Kau bisa bersenandung, aku pun bisa!" katanya sengit.
Usai berkata begitu, mendadak dia menusukkan pedang pendeknya ke bawah, lalu diayunkannya ke atas mengarah Ouw Yang Hong.
Ouw Yang Hong tidak tahu wanita tersebut akan melakukan itu, pasir berhamburan ke mukanya, membuat matanya kemasukan pasir. Tangannya meraih ke sana ke mari, sambil berteriak-teriak.
"Mataku kemasukan pasir! Mataku kemasukan pasir . . .!"
Ternyata sepasang tangan Ouw Yang Hong masih terikat, sedangkan matanya terasa pedih sekali.
Wanita itu cuma tertawa dingin, sama sekali tidak memperdulikan Ouw Yang Hong. Sesaat kemudian dia tertawa cekikikan seraya berkata.
"Bagus begini, kau masih bisa bersenandung tentang kemasukan pasir! Sepasang matamu melotot hampir keluar, itu sungguh baik untuk bersenandung! Ayolah! Cepat bersenandung!"
Ouw Yang Hong berkeluh dalam hati, sebab sepasang matanya masih terasa pedih sekali, sehingga air matanya meleleh ke luar.
Sungguh sial diriku bertemu wanita cantik ini, sial sekali! Gumamnya dalam hati.
Sedangkan wanita itu tertawa puas, lalu menatap Ouw Yang Hong sambil berkata perlahan-lahan.
"Kini aku tidak takut padamu lagi! Kalau tidak, di gurun ini hanya terdapat kita berdua, aku khawatir . . ."
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
Wanita itu tidak melanjutkan ucapannya, karena wajahnya sudah tampak memerah. Ouw Yang Hong tidak melihat itu. Pada hal saat itu dia amat gusar, tapi ketika mendengar ucapan wanita itu, kegusarannya menjadi reda.
"Mengapa Nona harus marah" Kalau Nona tidak menghendakiku melihat, aku pasti tidak melihat," katanya dengan suara rendah.
Ouw Yang Hong berusaha menyeka matanya, tapi tidak bisa, karena sepasang tangannya masih terikat.
"Nona, tolong lepaskan rumput yang mengikat tanganku, aku ingin membersihkan mataku!" katanya memohon.
Wanita itu tidak memperdulikannya. Karena wanita itu diam saja, Ouw Yang Hong tidak memohon lagi. Dia tetap memejamkan matanya sambil menahan rasa pedih di hatinya.
Tak terasa saat itu sudah tengah malam. Ketika Ouw Yang Hong hampir pulas, mendadak terdengar suara langkah, kemudian terdengar pula suara percakapan seorang lelaki.
"Ada perintah dari San Kun, harus membawa wanita itu pulang.
Kalau tidak, dia pasti herbangga diri."
Kemudian terdengar seorang wanita tertawa cekikikan, lalu menyahut.
"San Kun yang ingin menangkapnya, ataukah kau yang ingin membawanya kembali ke Pek Tho San Cung?"
Lelaki itu menyahut dengan gugup.
"Sumoi jangan mengatakan begitu, aku sama sekali tidak berniat demikian! Kau omong sem-barangan, kalau San Kun tahu, aku pasti dihukum berat."
Wanita itu tertawa ringan, kemudian berkata dengan dingin.
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
"San Kun itu apa" Berkaki tangan pendek dan berkepala besar, tapi justru menghendaki begitu banyak wanita cantik! Setiap hari tak bosan-bosannya dia memandang dan mempermainkan mereka.
Sungguh kasihan mereka!"
Terdengar suara yang agak parau.
"Suheng dan sumoi, kalian sedang membicarakan apa?"
Terdengar suara tawa beberapa orang, seakan mentertawakan orang yang bersuara parau itu. Kemudian salah seorang dari mereka menyahut.
"Sudahlah! Jangan bertanya, yang dimaksudkan adalah dirimu."
"Mengapa diriku?" tanya orang yang bersuara parau.
Terdengar suara sahutan. "Maksud sam suheng (Kakak Seperguruan Ketiga), kau amat tampan."
Orang yang bersuara parau memang agak tolol. Ketika mendengar ucapan itu, dia tertawa gembira seraya berkata.
"Apakah sumoi juga bilang aku tampan?"
Semua orang tertawa, kemudian salah seorang menyahut.
"Betul, sumoi pun bilang kau amat tampan." Orang bersuara parau Bertambah gembira, semua orang mentertawakannya.
Sementara itu, Ouw Yang Hong terus mendengarkan percakapan mereka dengan penuh perhatian. Tiba-tiba dia merasa badannya hangat dan hidungnya mencium semacam hawa yang amat harum, ternyata wanita yang duduk di hadapannya mendekatinya. Ketika Ouw Yang Hong baru mau membuka mulut, wanita itu sudah mendahuluinya dengan suara rendah.
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
"Jangan bersuara!"
Suaranya agak bergemetaran, sepertinya dia ketakutan.
Ouw Yang Hong tidak jadi membuka mulut. Sedangkan wanita itu bersandar pada badan Ouw Yang Hong. Terasa detak jantungnya amat cepat, pertanda dia dalam keadaan tegang.
Di saat bersamaan, terdengar lagi suara percakapan orang-orang tadi.
"Toa suheng, kita berteduh di sini saja, besok baru melanjutkan perjalanan, sebab kini hari sudah gelap."
Terdengar suara si wanita yang amat lembut.
"Suheng, memang lebih baik kita beristirahat di sini. Tidak gampang mencari orang di tengah malam, lagi pula kalau kurang berhati-hati, bisa-bisa kita akan tersesat jalan."
Toa suheng itu berpikir sejenak, kemudian manggut-manggut seraytt berkata dengan wibawa.
"Baiklah! Kita beristirahat di sini saja."
Ouw Yang Hong membelalakkan matanya memandang ke arah suara percakapan itu. Samar-samar dia melihat empat orang sedang duduk tak jauh dari tempatnya, kira-kira hanya belasan depa.
Betapa gugupnya wanita yang bersama Ouw Yang Hong. Badannya menggigil seperti kedinginan.
Ouw Yang Hong tertawa dalam hati, sebab tadi wanita itu begitu galak dan bengis, tapi kini amat ketakutan sehingga badannya terus menggigil. Dasar wanita tak bernyali!
Sementara keempat orang itu mulai bercakap-cakap lagi, kemudian sang sumoi menghela nafas panjang.
"Aaaaah . . .!"
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
"Sumoi, mengapa kau menghela nafas panjang?" tanya Toa Suheng.
"Aku pikir . . . lebih baik kita tidak berhasil mengejarnya," sahut sang sumoi.
Terdengar suara selaan yang bernada terkejut.
"Kau bilang apa" Kalau kita tidak berhasil mengejarnya, begitu pulang, guru pasti menghukum kita semua!"
Suasana di tempat itu mendadak berubah menjadi hening. Tiada seorang pun bersuara. Berselang sesaat Toa Suheng itu berkata dengan suara dalam.
"Giok moi, aku tahu apa yang kau pikirkan. Tapi itu adalah perintah dari guru, maka kita sebagai murid tidak bisa berbuat apa-apa. Lagi pula, guru . . . patut dikasihani . . ."
Semua orang diam mendengar ucapan itu. Sedangkan Ouw Yang Hong sama sekali tidak tahu, bahwa keempat orang itu adalah murid kesayangan Pek Tho San San Kun-Jen It Thian. Toa Suheng adalah Tay Mok Sin Eng (Elang Sakti Gurun) Teng Khie Hong, Sam Sumoi adalah Bie Li Sang Seng Kiam (Wanita Cantik Berpedang Bintang Ganda). Giok Shia, Jie Suheng adalah Sang Pwe Seh Nuh (Si Pendiam) dan Sute adalah Hui Jin Wan To (Si Golok Lengkung) M a Sih. Mereka berempat amat terkenal di daerah See Hek, sedangkan guru mereka Pek Tho San San Kun-Jen 11 Thian merupakan lelaki yang tak normal, bahkan juga tidak bisa mendekati kaum wanita.
Hal itu membuat sifatnya berubah amat aneh sekali. Dia sering meninggalkan Gunung Pek Tho San untuk mencari wanita cantik, lalu dibawanya pulang untuk menemaninya, sekaligus dipermainkannya.
Ketika memasuki Tionggoan, dia bertemu Ouw Yang Hong, kemudian muncul Oey Yok Su bertarung dengannya. Dalam pertarungan itu dia mengalami kekalahan, maka segera kembali ke Gunung Pek Tho San.
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
Akan tetapi, di tengah perjalanan pulang itu dia menculik seorang gadis bernama Bokyong Cen, murid seorang biarawati. Ketika melihat gadis itu
Pek Tho San San Kun-Jen It Thian amat kagum akan kecantikannya, maka langsung menangkapnya. Bokyong Cen melawannya mati-matian, namun bagaimana mungkin gadis itu sanggup melawan Pek Tho San San Kun-Jen It Thian" Akhirnya gadis itu ditangkap dan dibawa pulang ke Gunung Pek Tho San.
Betapa gembiranya Pek Tho San Sn Kun. Sejak dia menjadi majikan Gunung Pek Tho San, belum pernah melihat gadis secantik itu.
Karena itu semakin lama melihat dia semakin menyukainya. Maka setelah sampai di rumahnya dia langsung menaruh gadis itu di atas meja, sekaligus menotok beberapa jalan darahnya, sehingga membuat gadis itu menjadi tak dapat bicara dan bergerak.
Pek Tho San San Kun tertawa gembira, kemudian menyuruh semua orang keluar. Dia lalu duduk di hadapan Bokyong Cen sambil menatapnya dengan penuh kekaguman. Setelah itu, dielus-elusnya lengan gadis itu. Kelihatannya dia seperti sedang menikmati sebuah benda antik, namun tiada gairah nafsu birahi sama sekali.
Menyaksikan lelaki yang tak normal itu, Bokyong Cen langsung merasa muak, gusar dan merasa malu. Kemudian dia berkata dalam hati. Kau adalah lelaki tak normal. Kaki dan tanganmu pendek, kepalamu besar, bahkan wajahmu amat menakutkan. Kau sedemikian terkesima memandangku.
Kalau punya kesempatan, aku pasti menusukmu dengan pedang . . .
Sementara Pek Tho San San Kun terus memandangnya. Kemudian dia meloncat ke atas meja, lalu berjalan mengitari Bokyong Cen sambil memandangnya dengan mata terbelalak, dan menggeleng-gelengkan kepalanya yang besar itu seraya berkata.
"Bukan main cantiknya!"
Pek Tho San San Kun mulai mengusap kaki Bokyong Cen, membuat gadis itu jengah dan gusar. Tapi tidak bisa berbuat apa-apa, karena
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
beberapa jalan darahnya tertotok, sehingga dia tak bisa bergerak dan tak mampu bicara.
Pek Tho San San Kun terus menatapnya sambil tertawa aneh, setelah itu berkata lagi.
"Tahukah kau, di mana keistimewaan wanita cantik?"
Bokyong Cen diam saja. Dia memandang Pek Tho San San Kun dengan penuh kebencian.
Pek Tho San San Kun tertawa terkekeh-kekeh.
"Tentunya kau tahu, keistimewaan wanita cantik adalah bertelanjang bulat. Itu sungguh indah mempesonakan! Apalagi berjalan dengan lemah gemulai, sudah pasti amat indah sekali!" katanya lalu mulai mengusap-usap paha Bokyong Cen yang putih mulus.
Betapa benci dan mendongkolnya hati Bokyong Cen. Gadis itu sama sekali tidak menduga kalau tubuhnya akan diraba-raba lelaki yang tak normal itu. Bahkan dia amat takut akan diperkosanya.
Akan tetapi, Pek Tho San San Kun-Jen It Thian justru tidak melakukan hal tersebut. Setelah meraba-raba paha gadis itu sejenak, dia berkata.
"Baiklah! Aku sudah harus menaruhmu ke bawah."
Pek Tho San San Kun memeluknya. Pada hal Bokong Cen lebih tinggi dan lebih berat dari lelaki itu, tapi dengan gampang sekali Pek Tho San San Kun menurunkannya ke bawah.
Setelah menaruh Bokyong Cen ke bawah, Pek Tho San San Kun lalu membuka sebuah peti besar.
Ketika peti besar itu dibuka, terbelalaklah Bokyong Cen, karena bagian dalam peti besar itu amat indah, dihiasi dengan kaca dan berbagai macam mutiara yang memancarkan cahaya.
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
Pek Tho San San Kun tersenyum, dan memandang Bokyong Cen seraya bertanya.
"Bagaimana menurutmu mengenai petiku ini?"
Bokyong Cen cuma mengerutkan kening. Pek Tho San San Kun tetap tersenyum-senyum, kemudian mengangkat gadis itu dan menaruhnya ke dalam peti.
Dia tidak menutup peti tersebut, melainkan hanya mendorongnya ke depan ranjang.
"Aku mau tidur. Kau pun harus tidur. Besok aku akan menengokmu lagi," katanya sambil menutup peti itu. Kemudian dia naik ke tempat tidur, tapi berselang sesaat dia berkata lagi.
"Tidak begitu nyaman kan di dalam peti?"
Bokyong Cen tidak menyahut, karena Pek Tho San San Kun masih belum membebaskan jalan darahnya. Peti besar itu memang sungguh aneh, pada bagian dindingnya terdapat beberapa lubang kecil untuk masuk hawa udara. Ketika berada di dalamnya, Bokyong Cen merasa heran sekali, sebab terasa nyaman sekali, sehingga membuatnya cepat pulas.
Di saat Bokyong Cen tidur pulas, mendadak peti besar itu bergerak dan itu membuatnya men-dusin. Tampak cahaya menyorot ke dalam melalui lubang-lubang kecil itu, maka Bokyong Cen tahu bahwa peti besar itu digeser ke luar.
Gadis itu cepat-cepat mengerahkan hawa murninya. Maksudnya ingin membuka jalan darahnya yang ditotok oleh Pek Tho San San Kun, namun tidak berhasil, maka terpaksa pasrah.
Akan tetapi, mendadak peti besar itu berhenti bergerak, dan di saat bersamaan terdengar suara seseorang.
"Sesungguhnya dia bisa melihatmu, aku pun bisa melihat. Setelah menyelamatkanmu, aku pasti bisa melihatmu. Tapi . . . kau harus berpakaian."
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
Bokyong Cen mendengar jelas suara itu. Maka ia tahu bahwa orang yang berkata itu adalah lelaki sejati, mencuri peti besar tersebut demi menyelamatkan dirinya. Betapa girangnya Bokyong Cen, namun kemudian merasa cemas karena khawatir akan bertemu penjahat.
Di saat dia sedang berpikir, tiba-tiba peti besar itu terbuka, tapi langsung tertutup kembali, kemudian terdengar orang itu berkata lagi.
"Kau tidak berpakaian. Aku akan mengambil pakaian untukmu. Kau mau pakai atau tidak, itu terserah padamu! Tapi kalau aku adalah kau, pasti akan pakai, agar tidak masuk angin setelah berada di luar."
Mendengar itu, Bokyong Cen berkeluh dalam hati, sebab orang yang bermaksud menolongnya, sama sekali tidak tahu kalau jalan darahnya sedang dalam keadaan tertotok, sehingga tidak dapat bergerak.
Di saat Bokyong Cen sedang berkeluh dalam hati, orang itu justru berkata lagi.
"Kau kira dirimu belum bisa bergerak" Pada hal sesungguhnya kau sudah bisa merangkak ke luar dari dalam peti itu!"
Bokyong Cen tersentak mendengar ucapan orang itu, dan segera mencoba bergerak. Sunggguh di luar dugaan, ternyata ia sudah bisa bergerak. Bukan main girangnya dan ia cepat-cepat berpakaian.
Kemudian ia mendorong ke atas dan begitu tutup peti itu terbuka ia langsung meloncat keluar. Ia menengok ke sana ke mari, nan1 ui tiada seorang pun di tempat itu.
Seketika juga dia merinding, mengira dirinya telah bertemu setan atau arwah penasaran.
KANG ZUSI website http://cerita-silat.co.cc/
Bokyong Cen penasaran sekali, sebab tidak melihat seorang pun berada di situ, pada hal tadi dia mendengar suara orang. Karena itu dia segera bertanya.
"Siapa kau?" Akan tetapi, tiada sahutan.
Itulah kejadian yang dialami Bokyong Cen yang kini bersama Ouw Yang Hong. Di saat gadis itu sedang memikirkan kejadian tersebut, mendadak Toa Suheng itu berkata.
"Kita harus menuruti perkataan guru. Guru menyuruh kita mencari orang, kita menurut saja. Kalau tidak, guru pasti marah, dan kita pasti dihukum."
Giok Shia menyahut setengah mengeluh.
"Sulit sekali mencarinya, sudah beberapa hari kita berempat mencari ke sana ke mari. Menurut orang yang melihatnya, Bokyong Cen berada di sekitar tempat ini . . . kita justru tidak menemukannya.
Jodoh Rajawali 10 Sebilah Pedang Mustika Karya Liang Ie Shen Cinta Bernoda Darah 15
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama