Ceritasilat Novel Online

Pendekar Sakti Im Yang 4

Pendekar Sakti Im Yang Karya Rajakelana Bagian 4


dari terbang dari pohon kepohon dengan gerakan luar biasa
cepat , dan beberapa kelompok pasukan yang bertumpuk
sebelah arah jalan ditotok dengan unik dan aneh , anehnya
adalah tubuh kwaa-han-bu berdiri diatas dengan sikap
menyembah lalu tubuhnya tiba-tiba berunah jadi dua dan
meluncur kebawah ketengah-tengah rombongan yang sedang
tidur pulas diatas kwaa-han-bu bergerak menotok dengan
mentotol udara dan dibawah tubuhnya yang lain itu menotok
lima orang anggota tung-kek-hek-te , ilmu itu adalah intisari
yang diserapnya dari kitab bu-tek-cin-keng yang bernama "sanphak-eng-coan" ilmu yang dapat membagi dirinya menjadi dua
200 demikian kwaa-han-bu lakukan hampir dua jam sehingga
seluruh tumpukan yang berada disekitar dua kemah besar itu
tidak menyadari bahwa merka telah kaku karena masiuh pulas
dan tumpukan yang berada agak jauh kedalam dibiarkan imyang-sin-taihap karena lima pimnpinan di dua kemah besar itu
yang merupakan hal penting untuk ditundukkan, kwaa-han-bu
sengaja memberatkan tubuhnya ketika menginjak tanah
didepan dua kemah itu sehingga membuat tempat itu bergetar
dan kontan lima pimpinan didalam kemah bergerak cepat
keluar dari dalam kemah "sebentar lagi fajar akan terbit ngo-ok-hengcia ! dan aku datang
menemui kalian!" teriak kwaa-han-bu , ouw-gin dan phang-keng
segera menyerang dengan dahsyat dan disusul ole him-kankok-sianli-sam , lima tenaga sakti dengan kekuatan luar biasa
mengarah ke tubuh kwaa-han-bu , kwaa-han-bu memapaki
pukulan ouw-gin dan phang-keng dan menerima tiga pukulan
im-kan-kok-sianli-sam dengan "Siu-to-Po-in" , "blaam?" tempat
itu laksana dihantam suara geledek , kwa-han-bu mundur tuga
langkah sementara ow-gin dam phang-keng mundur lima
langkah , hal ini sangat mengejutkan im-kan-kok-sianli-sam ,
mereka tidak menyangka kekuatan im-yang-sin-taihap
membewahi lima kekuatan mereka terbukti dari jauhnya
pergeseran dua rekannya dibanding dengan bergesernya kudakuda im-yang-sin-taihap , kemudia kelimanya langsung
menerjang dengan dari berbagai arah , kwaa-han-bu
mengeluarkan ilmunya yang dapat menggerakkan dua ujung
sabuknya laksana dua tangan yakni ilmu "im-yang-sian-sin-lie"
201 ketika pertempuran terjadi seratus orang mengelilingi tempat itu
dan mereka adalah anggota yang bertumpuk agak jauh
disebelah dalam hutan , mereka terkejut mendengar ledakan itu
dan buru-buru bangun dan menuju tempat pimpinan mereka
dan nereka sangat heran melihat tumpukan kawan mereka
dengan mata melotot namun tidak bisa bergerak , mereka
berusaha untuk memunahkan totokan namun tidak berhasil dan
akhirnya mereka mengelilingi tempat pertempuran luar biasa itu
dengan sikap siap pertempuran tingkat tinggi dengan gerakan luar biasa cepat
membuat mereka nanar terlebih suasana masih malam yang
hanya diterangi api unggun , jurus demi jurus mengalir laksana
air bah dan sampai terbit matahari pertempuran itu masih
berlangsung seru , ilmu kwaa-han-bu yang luar biasa laksana
empat tangan demikian kokoh membendung semua serangan
kelima lawannya , dan lawannya tidak dapat tidak harus hatihati karena kedua ujung sabuk itu lebih berbahaya karena lebih
panjang jangkauannya dan kekuatan serta kegesitannya tidak
kalah luar biasa ketika hari menjelang sore daya tempur kelima lawannya mulai
kendur , nafas mereka telah sesak setelah bertempur seharian ,
terlebih ouw-gin dan phang-keng yang sudah berumur lebih
tujuh puluh tahun , sehingga pada satu ketika daun kipas kwaahan-bu tidak bisa dielakkan ouw-gin sehingga merobek daging
pipinya dan mengucurkan darah dan bahkan perubahan luar
biasa dimana kipas terbalik dan ujung gagang kipas mengetuk
202 pelipisnya hingga kepalanya remuk membuat ouw-gin tewas
seketika melihat ouw-gin tumbang , lu-eng-hwa berteriak memerintahkan
anak buahnya untuk meaju menyerang , seratus pasukan
merangsak maju namun tiba-tiba kwaa-han-bu membentak ,
"berhenti..!" suara bentakan itu membuat orang-orang yang
sudah dekat terjungkal memuntahkan darah dengan jantung
pecah tidak kurang dari dua puluh orang yang tergeletak dan
yang lainnya mundur dengan wajah pucat dan nafas sesak
merasakan jantung mereka empot-empotan dan bentakan ini
sedikit banyaknya mempengaruhi phnag-keng yang sangat
dekat dengan kwaa-han-bu sehingga ia membuat sontak lemah
sehingga tidak dapat mengelak ketika ujung sabuk
menghantam lehernya sehingga terdengar tulang leher patah
dan phang-keng ambruk dengan mata melotot dan lidah
menjulur keluar dan phang-keng pun tewas
im-kan-kok-sianli-sam terus merangsak maju , namun dua
kekuatan mereka sudah hilang sementara nafas mereka juga
sudah sesak karena kelelahan dan satu saat cambuk lu-enghwa dibelit ujung sabuk sebelah kanan dan sabuk hijau lou-sisan berpilin dengan ujung sabuk kwa-hanbu yang sebelah kiri
kemudian dengan luncuran luar biasa cepat kwaa-han-bu
menyerang li-ceng-si , li-cengsi melompat mundur sambil
menyabetkan pedang namun tarian kipas demikian indah
laksana ular dan "tuk..aughh" pergelangan tangan li-ceng-si
remuk sehingga membuat ngilu dan perih luar biasa sementara
203 pedangnya jatuh ketanah dan sebuah pukulan dengan
punggung tangan menghantam dadanya , li-ceng-si terlempar
memuntahkan darah segar sementara lu-eng-hwa dan lou-sinsan ketika kwaa-han-bu meluncur kedepan sabuk lou-si-san
dan cambuk lu-eng-hwa menegang laksana balok dan besi dan
karena sabuk kwaa-han-bu menegang lurus kesamping kanan
dan kiri dan berikut dengan kedua senjata lawanya ikut tegang
sehingga melemparkan keduanya kesamping walaupun mereka
tidak terjatuh karena masih memegang senjata masing-masing
namun cukup membuat mereka tergetar dan ciut
terlebih ketika melihat li-ceng-si berkelonjotan dengan darah
yang terus muncrat dari rongga mulutnya dan tidak lama
kemudian diam kaku tewas , delapan puluh pasukan yang
meneglilingi tempat itu makin undur dan meremang ketika
melihat seorang subo mereka tewas berkelonjotan , dan tidak
ayal mereka juga ambil langkah seribu ketika melihar kedua
subo mereka menyingkir dari sana , mereka lari berhamburan
keluar dari hutan , dua ratus anak buah yang masih tergeletak
kaku dan tidak berdaya , sebagian pasukan melarikan diri
kearah selatan menuju pasukan kedua dan pasukan ini
terpaksa dikejar oleh kwaa-han-bu karena akan mengacaukan
rencananya dan dalam waktu singkat tiga orang itu tersusul dan
dicegat oleh kwaa-han-bu yang tiba-tiba lewat diatas mereka
tiga puluh orang wanita itu langsung berlutut , "kami menyerah
taihap!" seru seorang yang ternyata eng-hai yang memimpikan
dia sampai menggelinjang tegang , muka kwaa-han-bu merasa
204 panas dan jengah , "baik..! kalian tahu bahwa tung-kek-hek-te
sudah tidak ada lagi dan pimpinan kalian disini tinggal dua
orang lagi dan itu pun sudah melarikan diri" , "benar taihap dan
tolong ampunkan kami!" pinta eng-hai , "kalian dimaafkan jika
kalian membubarkan diri dan tidak memasuki lagi kota kibun!"
sahut kwa-han-bu , semuanya terdiam dan eng-hai berkata ,
"baik taihap! Apapun kata taihap akan kami lakukan dan kami
tidak akan memasuki kota kibun lagi" jawab eng-hai , :"hmh"
baiklah kalau begitu, sekarang kalian kembali kehutan tadi dan
kalian sampaikan juga perintah yang harus kalian lakukan
bahwa tidak akan memasuki kota kibun lagi" kata kwaa-han-bu
dan menghilang dari hadapan mereka
eng-hai dan rekan-rekannya yang lain kembali kehutan dan
menungu totokan teman-temannya punah dan totokan itu
punah sendiri ketika matahari sudah terbit keesokan harinya ,
lalu merekapun menyampaikan pesan kwaa-han-bu kepada
dua ratus orang tersebut , "masih untung kita tidak dibinasakan
im-yang-sin-taihap dan diampuni jika kita tidak lagi kembali
kekibun" demikian ungkapan eng-hai kepada teman-temanya ,
lalu merekapun bubar dan kembali kearah timur dan memasuki
kota ki-bun untuk mengambil barang-barang dan segera
meninggalkan kota itu kwaa-han-bu menyusul pasukan kedua setelah satu hari satu
malam berlari cepat . kwaa-han-bu mendapatkan pasukan yang
terdiri dari dua ratus lelaki-laki itu ketika bergerak maju
menapak jalan yang disebelah sisi kananya bukit batu dan
205 disebelahnya lagi tebing , kwaa-han-bu bergerak cepat
mengarah kebukit batu dan berencana akan meruntuhkan
sebuah batu yang banyak menonjol dilereng bukit tersebut ,
pasukan it uterus bergerak dan ketika sampai dijalan menurun
terdengar suara gemuruh , bukit batu itu longsor dan membawa
reruntuhan batu sebesar kepala orang dewasa
pasukan itu panik berhamburan menghindar , kwaa-han-bu
terus memukul lerengan dengan tenaga saktinya yang luar
biasa sehingga membuat longsoran lereng makin besar ,
pasukan yang berhamburan sebagian besar terlempar kedalam
jurang yang tidak dalam disisi sebelah jalan , namun walaupun
tidak dalam cukup membuat merka pingsan atau bahkan tewas
, yang berhasil hanya lima puluh orang sampai diujung jalan
namun keadaan mereka juga sudah payah karena dua puluh
dari mereka terluka lecet berdarah
ouw-ceng , the-kang dan sim-kong menatap lereng yang
longsor itu dengan heran dan lima puluh orang itu terkejut
ketika im-yang-sin-taihap tiba-tiba muncul dari atas bukit dan
turun mendekati mereka , ouw-ceng yang sudah pernah
bertemu im-yang-sin-taihap jadi keder namun karena dua
temannya masih ada dan tiga puluh anggota yang masih kuta
dia berusaha menenangkan diri , "im-yang-sin-taihap sudah
datang mari kita serang!" teriaknya , lalau merekapun langsung
menyerang kwaa-han-bu yang masih bersalto diudara , hal itu
sudah dalam perkiraan kwaa-han-bu sehingga tanpa gugup
206 kwaa-han-bu bergerak laksana burung garuda membalas
serangan dari pengeroyoknya
kwaa-han-bu menginjak bahu dan kepala pengeroyok sesuka
hatinya melompat kesana kemari dan sebagian kepala yang
terinjak bukan saja sebagai landasan kaki tapi berbareng
dengan serangan sehingga beberapa dari mereka bahunya
patah dan beberapa kepala tulang leher patah , dan ketika
kwaa-han-bu menginjak tanah lima belas orang sudah ambruk
sebagian tewas dan sebagian patah tulang bahu , kwaa-han-bu
memusatkan serangan pada ketiga pimpinan rombongan , ouwceng , the-kang dan sim-kong kalang kabut dan jerih , hendak
melarikan diri tidak punya kesempatan karena serangan imyang-sin-taihap sangat gencar mengarah kepada mereka dan
akhirnya sebuah pukulan menghantam dada ouw-ceng , dan
cakaran meremas tenggorokan the-kang dan sebuah
tendangan menghantam kepala sim-kong , ketiganya
berkelonjotan dan lalu tewas
lima belas orang sisanya terus nekad menyerang , kwaa-hanbu bergerak cepat dan dalam waktu kurang dari satu jam lima
belas orang ambruk dengan patahnya tulang bahu dan tulang
lutut mereka dengan posisi menyilang yakni jika yang patah
bahu kanan maka kaki kiri yang patah sebagai pasangan dan
sebaliknya jika bahu kiri yang patah maka kaki kanan yang
patah sebagai pasangan , "kalian dengar! tung-kek-hek-te
sudah tidak ada lagi karena pasukan dibelakang kalian sudah
saya obrak-abrik!" dua puluh orang itu melonggo seiring
207 denyutan perih yang terbit dari luka ditubuh mereka , "kalian
dibiarkan untuk menguburkan mayat-mayat ini , mengerti..!?"
bentak kwaa-han-bu , "mengerti taihap." jawab mereka
serempak , lalu kwaa-han-bu menghilang dari hadapan mereka
dan membuat dua puluh orang itu makin meremang ketakutan
kwaa-han-bu melanjutkan rencana pada pasukan yang berada
didepan dan pasukan itu kwaa-han-bu dapati saat malam
sedang beristirahat disebuah desa , tiga ratus pasukan itu
mengambil paksa rumah jung-cu dan sepuluh buah rumah yang
tergolong besar dan kuat serta memiliki halaman yang luas ,
kao-hong-bi , lauw-bi-hong dan khu-in-hong berdiam disebuah
rumah bercat kuning , kwaa-han-bu mengicra ketiganya dan
berkebetulan mereka bertiga dan ditemani lima orang anak
buahnya , kwaa-han-bu mengendap-endap diatas atap
"cih" membosankan sekali pekerjaan kita ini , sudah hampir
mau sebulan perjalanan ini namun kita bekum bertemu muka
im-yang-sin-taihap!" sela in-hong dengan nada ketus dan kesal
, "saya juga sudah hampir merasa bosan , usul dua kakek tua
itu membuat hati gemas kalau sudah begini" sahut hong-bi ,
"sudahlah! Kita jalani saja dan kalau sampai kota hailung dan
kita belum menjumpai im-yang-sin-taihap kita berhenti saja
disana dan menunggu mereka untuk membicarakan ulang
strategi ini." sahut bi-hong menenangkan, "benar..! dan aku
sependapat denganmu bi-hong!" sela in-hong , "oh..ya
bagaimana in-hong!" apakah kamu masih membayangkan imyang-sin-taihap!?" tanya hong-bi tiba-tiba dan membuat
208 ketiganya tertawa cekikikan , "ya" selama dua minggu ini aku
terus membayangkan dan membuat aku semakin cinta saja" ,
"hik..hik..hik"payah kamu ini in-hong !" cela bi-hong , "benar
sekalai itu , bagaimana bisa kamu mencintai orang yang tidak
pernah kamu lihat!" sela hong-bi
"mudah sekali membayangkan ketampanan im-yang-sin-taihap
hong-bi!" sahut in-hong , "apa ! dengan membayangkan sabuk
kuning yang tersampir dipundaknya!?" tanya hong-bi sinis ,
"benar , bukankah amat mudah melukiskan wajah yang tampan
dengan mata setajam elang dengan lengkungan alis bagaikan
golok , bibir yang sedikit tebal ranum dagu dengan sebentuk
rahang yang bagus dan lehernya yang kokoh tersampir sabuk
kuning menambah keagungan wajah yang rupawan itu" mata
in-hong merem melek membayangkan ungkapannya akan
wajah im-yang-sin-taihap kwaa-han-bu tidak dapat tidak pringas pringis diatas atap
mendengar bualan tiga wanita itu , "sudahlah aku mau
kekamarku dan disana akan lebih hangat membayangkannya
sambil berbaring dan memeluk guling yang lembut" sela inhong sembari berdiri dan memasuki kamarnya , bi-hong dan
hong-bi saling menatap dan tertawa cekikan , "aku juga ah " "
sela bi-hong manja dan berdiri dari kursinya hingga tinggalah
hong-bi sendirian dan diapun tidak lama masuk kedalam
kamarnya kwaa-han-bu bergerak laksana kucing mengendap-endap atas
atap kekamar in-hong dan ketika mengintip dari celah atap
209 takpelak wajahnya panas merah karena jengah karena in-hong
terbaring telanjang sambil meremas-remas dirinya sendiri dan
memanggil-manggil namanya , kwaa-han-bu pindah kesebalah
atap kamar bi-hong dan hal yang serupapun dia saksikan , bihong melenguhkan namanya sambil meremas-remas dirinya
hanya bedanya bi-hong tidak telanjang tapi masih memakai
bajunya dengan kondisi yang tersingkap
kwaa-han-bu pindah kesebalah atap kamar hong-bi , hong-bi
berbaring dengan baju dalamnnya yang tipis berwarna merah


Pendekar Sakti Im Yang Karya Rajakelana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dan dia tidur dengan terlentang sambil mengangkat kedua
tangannya hingga melingkar diatas kepalanya dan bulu halus
ketiaknya yang telanjang terpampang seksi, kulitnya yang putih
menambah nyata warna hitam bulus halus ketiaknya, kwaahan-bu jadi pusing melihat pemandangan itu dan segera ia
menyingkir dari atap dan berlari kearah selatan desa , didalam
hutan kwaa-han-bu duduk bersila melakukan siulian untuk
menenangkan gejolak yang muncul akibat tiga pemandangan
yang menyirapkan darahnya sebagai lalaki normal
kwaa-han-bu tidak bisa menjalankan rencananya pada malam
itu untuk menundukkan ketiga pimpinan pasukan dan terpaksa
dia harus berhadapan langsung sehingga ia menunggu di luar
desa sebelah selatan , ketika matahari sudah tinggi pasukan
itupun bergerak , kwaa-han-bu sengaja duduk bersila dipinggir
jalan dan ketika pasukan itu melihatnya segera mereka
mengurung kwaa-han-bu 210 "apakah kamu im-yang-sin-taihap!?" tanya in-hong dengan
nada bergetar , kwaa-han-bu membuka mata menatap in-hong
sedikit hatinya jengah karena telah melihat tubuh telanjang inhong , "benar ! ada apakah " kenapa kalian mengurungku!?"
tanya kwaa-han-bu lembut , in-hong yang agak maju ketika
bertanya tidak kuasa menyembunyikan perasaannya yang
mesra bertabur birahi ketika melihat kenyataan wajah im-yangsin-taihap yang luarbiasa rupawan , baik in-hong maupun bihong dan hong-bi terkesima melihat wajah kwaa-han-bu
"kenapa kalian menatapku demikian!?" tanya kwaa-han-bu tibatiba sehingga membuat ketiganya kelabakan dengan wajah
merah merona , ketiganya gugup dan sesaat lupa dengan
tujuan mereka karena disergap rasa malu kepergok akan
pandangan mereka yang tidak kuasa menatap takjub , lalu
mereka sadar , "im-yang-sin-taihap! kamu telah menyulut
permusuhan dengan hek-te di seluruh tionggoan maka untuk itu
kamu harus binasa!" bentak bi-hong agak gugup masih tergetar
dengan perasaannya karena bagaimanapun semalam dia telah
membayangkan im-yang-sin-taihap mencumbunya hingga
merasa puas walaupun dia bermain dengan dirinya sendiri tapi
pendekar dihadapannya ini yang menjadi objek pemicu
kepuasannya ketiganya saling menatap karena merasa bentakan itu
sumbang dan janggal karena tidak bernada benci namun malah
sebaliknya dan hal ini tidak luput dari perhatian semua anggota
, "ayok seraang..! teriak hong-bi dan teriakan itu disambut
211 dengan sebuah bentakan luar biasa , "berhentii..!" pasukan
yang merangsak maju bergetar dan tiga puluh orang terjungkal
muntah darah sementara hong-bi yang paling depan terduduk
lemas dengan nafas tersegal-segal , :"kalian mundur..!"
bentakan itu masih berisi muatan sin-kang luar biasa dan empat
puluh orang terjungkal lemas , pasukan itu mundur dan yang
tinggal didepan hanya tiga pimpinan yang terduduk lemas dan
tujuh puluh orang yang tergeletak tewas
kwaa-han-bu menatap ketiga gadis yang cantik lagi sangat
matang karena umur ketiganya sudah menginjak tiga puluh
tahun , hong-bi yang berusaha menenangkan jantungnya yang
bergetar kuat memejamkan mata dan demikian juga bi-hong
dan in-hong , setelah satu jam keadaan mereka pulih kembali
namun tubuh mereka sudah lemas bahkan sangat haus ,
"kalian beriankan air pada tiga pimpinan kalian ini!" perintah
kwaa-han-bu , dua anak buahnya segera membawa tiga buah
guci dan ketiganya langsung minum sepuas-puasnya , pasukan
itu bingung tidak tahu mau berbuat apa karena dalam kurun
waktu satu jam itu mereka melihat tiga pimpinan mereka duduk
dihadapan im-yang-sin-taihap dan makin bingung ketiga
mendengar perintah untuk memebrikan air minum pada tiga
pimpinan in-hong menatap wajah kwaa-han-bu dengan pandangan
mesra , hilang niatnya untuk menentang im-yang-sin-taihap
setelah mendengar perintah im-yang-sin-taihap yang menyuruh
memberikan mereka minum yang memang mereka sangat
212 inginkan saat itu "bi-suci! pasukan kedua akan sampai disini
setelah siang!" seorang anggota pasukan mengingatkan ,
"kalian tidak usah menyabung nyawa berhadapan dengan saya
karena dua pasukan kalian di belakng sudah bubar dan tidak
ada lagi" sahut kwa-han-bu tenang dan meyakinkan, semuanya
melengak tidak percaya , "kamu bohong im-yang-sin-taihap!"
teriak wanita yang mengingatkan tadi , "siapa yang tidak
percaya boleh maju untuk menyertai tujuh puluh orang rtekan
kalian ini," sahut kwaa-han-bu sambil memandang kerah tujuh
puluh mayat yang bergelimpangan
mendengar itu sebagian besar mereka ciut nyalinya , "kalian
diam dan jangan bergerak sebelum ada perintah!" teriak bihong dan kemudian menatap wajah im-yang-sin-taihap, "taihap!
benarkah apa yang kamu katakan!?" , "saya tidak perlu apa
yang kalian percayai, yang jelas saya sudah ingatkan supaya
kalian tidak berlaku nekad , bagi saya merubuhkan kalian
semua tidaklah terlalu sulit dan dalam sepuluh kali bentakan
saya akan dapat merobohkan kalian, namun tidak !" , "kenapa
tidak taihap!?" tanya hong-bi penasaran , "karena kalian adalah
perempuan yang bergelut dengan perasaan dan itu membuat
saya sungkan menjatuhkan tangan kejam!" , "kenapa kami
harus dibedakan taihap walhal kami juga tergolong hek-to!?"
tanya hong-bi , "jika seorang perempuan menjadi hek-to oleh
keputusannya sendiri maka tentu akan aku habisi dia , namun
kalian ini hek-to dalam kumpulan yang banyak yang jelas latar
belakangnya hanya karena pasrah terikat pada golongan hekto" sahut kwaa-han-bu
213 semuanya terdiam mendengar jawabah im-yang-sin-taihap dan
mencoba menjenguk kedalam hati masing-masing apakah
memang hek-to ini pilihan mereka!" Dan ternyata memang
benar bahwa mereka hanya pasrah karena terlibat , "dan
sebaiknya bubarlah kalian karena tung-kek-hek-te tidak ada lagi
, sekarang kalian bebas karena ngo-ok-hengcia sudah tewas
dan satu dari subo kalian juga sudah tewas dan yang dua
melarikan diri" sela kwaa-han-bu , semuanya terkejut dan
kemudian kwaa-han-bu melanjutkan , "dan juga dua ratus lebih
dari wanita pada barisan yang dipimpin oleh subo kalian juga
sudah takluk dan mengikuti apa yang saya katakan!"
"apa yang taihap katakana pada mereka!?" tanya in-hong
masih dengan nada lembut dan mesra , "aku katakana kepada
mereka untuk tidak lagi memasuki kota kibun dan
meninggalkan hek-te selama-lamanya., dan saya harap kalian
juga berbuat hal yang sama" , sahut kwaa-han-bu , "hmh" jika
demikian kami juga akan menuruti kemauan taihap!" sahut inhong kemudian dia menatap kedua rekannya dan berkata
"bagaimana menurut kalian!?" bi-hong dan hong-bi
mengangguk ,lalu bi-hong berdiri , "kalian semua bubarlah dan
turuti apa yang dikatakan taihap dan sejak hari ini kita akan
bebas menjalani hidup sendiri dan juga ingat bahwa kita tidak
boleh tinggal di kota kibun!" teriak bi-hong, pasukan itu semua
berdiri dan segera berangsur-angsur kembali ketimur
"terimakasih bahwa kalian bertiga dapat diajak konpromi." sela
im-yang-sin-taihap , "kami juga ucapkan terimakasih atas
214 kemurahan hati taihap yang menahan tangan kepada kami
kaum perempuan." sahut bi-hong , "lalu hendak kemana lagi
tujuan taihap!?" tanya in-hong , "selanjutnya saya akan
melanjutkan perjalanan kearah wilayah utara dan berusaha
untuk menaklukkan pah-sim-sai-jin di yinchuan" sahut kwaahan-bu , "taihap! kamu demikian mengistimewakan kami
dengan pemahaman yang tadi engkau sampaikan dan itu
membuat saya pribadi tersentuh" sela in-hong , "maksudnya
bagaimana!?" , "taihap..! terus terang sejak julukanmu saya
dengar telah membentuk sebuah perasaan sayang dan mesra
kepadamu." sahut in-hong dan perkataan ini membuat hong-bi
dan bi-hong merasa jengah dan malu namun mereka juga ingin
tahu apa reaksi dari im-yang-sin-taihap
kwaa-han-bu tersenyum , "maksudmu , bahwa setelah
mendengar julukanku engakau menginginkanku, bukankah
begitu!" , "benar taihap dan aku cinta padamu." sahut in-hong
langsung tanpa lagi malu-malu , kedua rekannya terkesima dan
menatap wajah im-yang-sin-taihap , kwaa-han-bu tersenyum
makin membuat hati ketiga gadis itu kemencer , "siapakah
nama kalian betiga !?" , "saya khu-in-hong , dan ini adalah
lauw-bi-hong dan satu lagi adalah kao-hong-bi" jawab in-hong
"in-hong ! sejauh apakah keinginanmu itu menginginkan
saya!?" ketiganya saling pandang dan in-hong merasa tersudut
dan mencoba menjenguk hatinya , petrtanyaan itu terasa sulit
dijawab lalu in-hong mencoba menjawab , "aku inginkan kamu
selau berada disampingku." , kwaa-han-bu tersenyum , "in-hong
215 dari jawabanmu itu tiada lain kamu menginnginkan penuntasan
birahi yang kamu bentuk selama menghayalkan diriku"
ketiganya jadi melonggo dan wajah mereka menjadi merah
padam karena merasa jengah dan malu dan yang lebih
mmebuat mereka terperangah adalah hilangnya im-yang-sintaihap dari hadapam mereka , "aku permisi dulu sam-cici dan
lain-kali semoga kita bertemu dalam keadaan yang lebih baik
dan kalian sudah memiliki pasangan masing-masing
ketiganya terdiam dan menunduk ketika mendengar suara yang
dikrim dari jauh itu . pendekar itu mengharapkan mereka agar
memilki pasangan , "in-hong , bi-hong ! aku pergi." Sela hong-bi
sambil berkelabat dari tempat itu , kemudian bi-hong juga
meninggalkan in-hong , in-hong berdiri dan berjalan dengan
pikiran berkecamuk , perkataan im-yang-sin-taihap yang menilai
jawabannya bahwa ia hanya butuh im-yang-sin-taihap sekedar
menuntaskan birahinya yang ia bentuk selama ini , benarkah
demikian !" , apakah tidak ada yang lain !" demikian pikiran itu
betanya-tanya "ang-in-kok" (lembah awan merah) sebelah utara kota yangsu ,
suasana sore demikian indah menakjubkan , awan merah yang
berarak demikian tebal sehingga membuat lembah itu bercorak
temaram kemerahan , dua sejoli duduk menghadap mentari
yang hendak turun keperaduannya , keremangan membuat
suasana hati keduanya semakin syahdu berbinar gairah ,
sepasang sejoli adalah yo-hun dan siangkoan-lui-kim yang
216 sedang menikmati bulan madu , dua bulan yang lalu mereka
telah resmi menikah di bukit ayam atas restu orang tua lui-kim
kebahagian terpancar dari binar mata kedua mempelai yang
tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata selama dua minggu
mereka berada di bukit ayam dan lalu mereka minta izin pada
siangkoan-taihap untuk melakukan perjalanan mengemban
amanah sebagai pendekar , dan selama sebulan lebih mereka
mengadakan perjalanan dan sore itu mereka berada di ang-inkok sedang menikmati senja yang datang diselingi canda cinta
dan sayang dan gurauan manja
dengan kemesraan yang tidak kunjung padam dua sejoli itu
melewatkan malam di ang-in-kok , dan ketika matahari terbit
keduanya bangun , lui-kim yang cantik menggeliat manja sambil
mengikat rambutnya yang awut-awutan dengan gemas yo-hun
meremas lembut "ih"aih" jerit lui-kim manja menangkap
tangan suaminya dan berdiri kemudian lui-kim dan yo-hun
bergandengan menuju sebuah sumber air dan membersihkan
diri , setelah itu lui-kim memanggang daging kelinci yang
mereka dapatkan saat kembali dari sumber air
setelah menikmati daging panggang, sejenak mereka istirahat
dan tiba-tiba dua bayangan gesit muncul tiba-tiba dan tidak
lama beberapa orangpun pun muncul susul menyusul sehingga
tempat itu dikelilingi lima puluh orang lelaki rata-rata berumur
tiga puluhan , ui-hai-liong-siang tetap bersikap tenang ,
"hehehe" tidak dinyana naga betinanya luar biasa cantik." sela
lelaki tua sambil menatap nakal pada lui-kim , "jaga sikapmu
217 orangtua! jangan sampai sikap senonoh itu membuat kamu
celaka." sahut yo-hun dengan tajam dan tegas ,
"hahaha..heheh " ui-hai-liong-siang ! apakah yang kamu
andalkan untuk menghadapi see-kwi-liong " bentak lelaki itu
jumawa lelaki tua itu ternyata see-kwi-liong liem-bouw pimpinan seekek-hek-te dan muridnya cu-bun-ong serta anak buahnya yang
memang kedatangan mereka untuk mencari ui-hai-liong-siang
yang telah mempecundangi anggotanya di beberapa kota dan
bahkan kota yinchang dibanjiri anggota hekte dari berbagai
kota , karena terdesak oleh sepak terjang ui-hai-liong-siang
yang menjadi batu sandungan bagi hek-te di wilayah barat dan
oleh karena itu liem-bouw mengumpulkan pimpinan operasi di
seluruh kota untuk membicarakan perihal ui-hai-liong-siang ,
mereka berkumpul dilianbhutia lebih dari seratus orang , "saya
dengar keadaan anggota kita menemui benturan dengan
munculnya ui-hai-liong-siang dan ini tidak boleh dibiarkan
berlarut-larut!" , "benar..suhu! lalu apa yang harus kita lakukan
sementara ui-hai-liong-san memiliki ilmu yang tinggi dan kalau
cuman dihadapi empat puluh lima puluh orang hek-te, bagi
mereka tidak ada apa-apanya." sela seorang pipmpinan operasi
, "benar sekali suhu ! dan terbukti bahwa seluruh teman kita di
nanning telah tewas ditangan ui-hai-liong-san!" sela yang lain
setelah mendengar penyampaian tersebut liem-bouw berkata ,
?"hmh kalau begitu saya ingin tanya siapa diantara kalian yang
tahu dimana sekarang ui-hai-liong-siang!?" , "terakhir yang saya
218 dengar ui-hai-liong-siang sedang berada dikota nanning!" sahut
seorang pimpinan , "baiklah kalau begitu ! sekarang kita
pusatkan perhatian untuk melenyapkan ui-hai-liong-siang,jadi
besok lima pimpinan operasi yang berhadir saat ini, semuanya
menuju kota nanning dan langsung dibawah pimpinan saya dan
cu-bun-ong" sahut liem-bouw
ketika mereka masuk kota yangsu anggota hek-te yang berada
dikota itu melaporkan bahwa ui-hai-liong-siang berada di angin-kok , liem-bouw segera mengajak rombongannya menuju
ang-in-kok sehingga bertemu dengan ui-hai-liong-siang yang
baru saja selesai makan daging panggang
"hahahha" ternyata see-kwi-liong ! pantas berlaku tidak
senonoh." , "heh..! ui-hai-liong-siang jangan berlagak tenang ,
kedatangan kami adalah untuk melenyapkan kalian dari muka
bumi ini! bentak liem-bouw kesal karena tidak melihat
sedikitpun dua musuhnya ini gentar sementara meraka ada
puluhan orang , "heh..see-kwi-liong ! kalau tidak bawa anak
buah bagaimana kamu bisa unjuk gigi dihadapan kami!?" balas
yo-hun , "sial benar ! apa kamu merasa bisa menandingi saya !
ciaat..!" see-kwi-liong tidak bisa menahan marah dan langsung
menerjang dengan pukulan sakti , yo-hun menyambutnya
dengan keras "blamm" dua pukulan sakti beradu membuat
tempat itu bergetar , liem-bouw undur lima langkah sementara
yo-hun mundur dua langkah
liem-bouw terkejut bahwa kekuatannya masih dibawah
kekuatan lawan , hatinya sedikit bergetar lalu berteriak
219 memerintahkan anak buahnya menyerang , lima orang itu
langsung merangsak maju , ui-hai-liong-sing tidak kepalang
tanggung bergerak cepat menerobos keroyokan dengan


Pendekar Sakti Im Yang Karya Rajakelana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

pedang , ilmu thian-te-it-kiam dikeluarkan , suaranya
bergemuruh bergelombang menyapuh keroyokan , dalam lima
gebrakan jerit kematian sudah terdengar susul menyusul dan
sepuluh anggota hek-te telah meregang nyawa dibabat pedang
liu-kim liem-bouw tidak menyangka hal itu dan merasa kecele , dia
sendiri berada dibawah yo-hun dan walaupun dibantu oleh
muridnya hanya dapat mengimbangi yo-hun, rombongannya
bagai tahu lunak di ujung pedang lui-kim yang bergerak
demikian cepat bahkan pukulan "pek-lek-jiu" yang menderu
bagai halilntar membuat keroyokan itu terpental porak-poranda
, liem-bouw dengan tidak malu-malu melarikan diri
meninggalkan murid dan anak buahnya , cu-bun-ong yang juga
tidak menduga akan ditinggalkan suhunya makin tidak kuasa
mengelak tekanan pedang yo-hun sehingga "crakk".aaaaaa "
terdengar jerit setinggi langit dari mulut cu-bun-ong ketika
betisnya kena bacok pedang yo-hun hingga buntung
sementara pengeroyok lui-kim berhamburan melarikan diri
setelah mendengar jeritan cu-bun-ong , ui-hai-liong-siang
segera meninggalkan tempat itu untuk mengejar see-kwi-liong
dan seminggu kemudia ui-hai-liong-siang mendapatkan jejak
see-kwi-liong menuju wilayah utara , ui-hai-liong-siang terus
mengikuti jejak see-kwi-liong , sejak peristiwa di ang-in-kok
220 nama ui-hai-liong-siang semakin terkenal dan keadaan seekek-hek-te tidak kian melemah karena tidak ada lagi pimpinan
di yinchang dan akhirnya para anak buah see-kek-hek-te ambil
jalan masing-masing ketika ui-hai-liong-siang sampai kota xining , keduanya
memasuki sebuah likoan untuk istirahat dan makan , para
pelayan sibuk melayani pengunjung yang hari cukup ramai ,
setelah memesan makanan ui-hai-liong-siang mengambil
tempat duduk disudut ruangan dan disampin mereka ada tiga
lelaki pedagang yang juga sedang bersantap , sambil makan
ketiganya bercakap-cakap , "dua tahun terakhir ini kedaan
tionggoan agak berubah!" sela seorang lelaki berumur empat
puluh tahun bermata juling , "maksudmu berubah bagaimana
lauw-bhok!?" tanya seorang yang mukanya kayak kuda dan
agak kekuning-kuningan berumur empat puluh tahunan , "iya ,
jelaskanlah maksud perubahan yang kau katakana lauw-bhok!"
sambung kawannya yang bernama tan-peng
"ah.. kalian ini pura-pura tidak tahu apa bagaimana!?" sela
lauw-bhok , "benar kami tidak tahu maksud perubahan yang
kamu katakan." sahut tan-peng , "begini loh maksud saya tanpeng dan kui-kang!" , "hmh" bagaimana!" sela keduanya
sambil mengehentikan suapan dan serius mendengar,
"seminggu yang lalu baru adik saya dari selatan dan kalian tahu
apa yang terjadi disana!?" , "tidak" kami tidak tahu." Jawab
kedua rekannya serempak , lalu lauw-bhok berkata , "diselatan
sudah hampir dua tahun kehidupan masyarakatnya sudah
221 kembali normal , penduduknya tidak lagi di kuasai oleh lam-kekhek-te" , "oh-ya!" alangkah baiknya kedaan mereka disana."
sela kui-kang , "benar ! kehidupan mereka sangat nyaman
setelah kemelut hek-te tidak lagi meneyelimuti daerah mereka"
sahut lauw-bhok dengan nada sedikit iri
"lauw-bhok ! kenapa wilayah selatan mengalami kondisi yang
baik tersebut , apa yang terjadi dengan lam-kek-hek-te!?" tanya
tan-peng , "menurut cerita adik saya , bahwa dua tahun yang
lalu she-taihap dari pulau kura-kura muncul dan mempreteli
kekuatan lam-kek-hek-te!" , "heh..! bukankah she-taihap sudah
lama binasa !?" tanya tan-peng heran , "she-taihap dari pulau
kura-kura itu kan banyak tan-peng! karena mereka memiliki
induk yang banyak" sahut kui-kang , "hmh" benar juga , lalu
apakah kamu tahu siapa nama dan julukan she-taihap yang
muncul itu!?" tanya tan-peng pada lauw-bhok
"kata adik saya , nama she-taihap itu adalah kwaa-han-bu dan
julukanya adalah im-yang-sin-taihap , orangnya masih muda
dan tampan berumur dua puluh tahun dan ciri khasnya katanya
dibahunya selalu tersampir sabuk berwarna kuning" sahut lauwbhok , sesaat mereka diam lalu lauw-bhok berkata lagi , "dan
yang lebih hebatnya bahwa ngo-ok-heng-cia penguasa lamkek-hek-te telah tewas ditangan im-yang-sin-taihap." ,
"wah..luar biasa kalau begitu," sela keduanya serempak , "dan
im-yang-sin-taihap sekarang berada di wilayah ditimur dan
katanya kondisi timur juga sudah berangsur-angsur membaik
setelah im-kan-kok-sian-li-sam melarikan diri ke wilayah kita ini"
222 , "wah" sungguh untung dua wilayah itu telah kembali normal"
gumam kui-kang lirih "jika itu perobahan yang kamu maksud lauw-bhok meemang
benar! dua wilayah yakni selatan dan timur berubah kearah
yang baik sementara kita di utara akan semakin terpuruk!" ,
"maksudmu terpuruk bagaimana tan-peng!" tanya lauw-bhok ,
"iya kita semakin terpuruk karena bos besarnya hek-te berada
di wilayah kita dan terbukti im-kan-kok-sianli-sam melarikan diri
kewilayah kita dan tentunya akan mengadu pada pah-sim-saijin." sahut tan-peng . keduanya manggut-manggut
membenarkan , "dan bukan itu saja lauw-bhok keadaan barat
juga saya dengar bergolak dan pasukan hek-te disana
terbentur dengan munculnya ui-hai-liong-siang." kata tan-peng
menambahkan "lalu ! bagaimana keadaan yinchang sebagai pusat see-kekhek-te!?" , "sepertinya sama dengan im-kan-kok-sianli-sam
yakni melarikan diri ke wilayah kita , "heh..! bagaimana kamu
tahu!" sela kui-kang , "dua minggu yang lalu ketika saya
sedang membuka dagangan dipasar lou-ma pimpinan hek-te
dikota ini dan tiga anak buahnya menagih pajak dagangan saya
dan berketepatan seorang kakek lewat , nah..! ketika melihat
kekek itu , mereka segera menjura hormat dan sepintas saya
dengar ketika si kakek ditanya masalah see-kek-hek-te , kakek
itu menjawab bahwa keadaan disana genting."
"lalu bagaimana kamu tahu bahwa kakek itu see-kwi-liong!"
tanya lauw-bhok , "saya tahu karena mereka memanggil kakek
223 itu dengan liem-suhu dan juga kakek itu berkata kemungkinan
dia dikejar oleh ui-hai-liong-siang dan menyuruh mereka
supaya menghalangi sepasang pendekar itu" lauw-bhok dan
kui-kang terdiam , yo-hun dan lui-kim yang mendengar
percakapan itu saling pandang
"tan-peng..! bukankah ui-hai-liong-siang itu pertama didengar
dari daerah utara ini , yang kalau tidak salah pertama muncul
dari kota pantai di laut kining!?" benar lauw-bhok , dan yang
saya dengar juga bahwa sepasang pendekar itu juga telah
mempecundangi hek-te yang berada di sepanjang wilyah utara
ini sampai kebarat tapi tidak sampai mempreteli pimpinan
anggota hek-te di tiap kota sebagaimana yang mereka lakukan
di wilyah barat bahkan sampai membuat pimpinan see-kek-hekte di yinchang lari tunggang langgang" sahut tan-peng
"kalau menurut ceritamu tadi tan-peng , kemungkinan besar uihai-liong-siang akan berada di wilayah utara untuk mengejar
see-kwi-liong." sela kui-kang , "hmh" benar juga " sahut tanpeng dan tidak sengaja pandangannya beradu dengan yo-hun
yang sudah selesai makan dan serius ikut mendengarkan
percakapan mereka , kemudian ia melihat lui-kim , hatinya
tergetar dan segera menunduk menatap kembali kepada kedua
rekannya dan menggerak-gerakkan kepalanya , dua rekannya
membalikkna badan dan melihat yo-hun dan lui-kim , "maaf
sam sicu! karena kalian bercerita di tempat umum dan juga
dengan tanpa bisik-bisik jadi kami ikut mendengar" sela yo-hun
, "tidak apa sicu! dan sepertinya sicu dan kouwnio bukan daro
224 kota ini." sahut lauw-bhok , sebelum yo-hun menjawab tiba-tiba
sepuluh orang hek-te memasuki likoan
"semua pendatang baru akan diperiksa dan ditanyai , jadi bagi
orang pendatang segera berdiri !" teriak lou-ma pimpinan hek-te
di kota xining , beberapa orang berdiri dan lalu anak buahnya
mendekati dan menanyakan identitas mereka , "kalau boleh
tahu kenapa para pendatang diperiksa!?" tanya yo-hun berdiri ,
lou-ma menatap yo-hun , "ini situasi genting dan kami ingin
semua pendatang diperiksa! dan kamu siapa !?" sahut lou-ma
sambil mendekati yo-hun dan lui-kim , "saya yo-hun dan istri
saya ini lui-kim!" jawab yo-hun , lou-ma menatap penuh curiga
dan bertanya , "apakah kalian ui-hai-liong-siang!?" , "orangorang menjuluki kami demikian , apakah kami yang kalian cari
!?" sahut yo-hun , mendengar jawaban itu segera sepuluh
orang itu mencabut pedang
"kalian harus kami tangkap !" bentak lou-ma , "apa sebab kami
ditangkap dan bagaimana cara kalian hendak menagkap
kami!?" sahut yo-hun tenang , "sial ". ! ayo ringkus keduanya !"
teriak lou-ma , sembilan orang anak buahnya segera maju ,
namun yo-hun menendang meja sehingga meluncur melabrak
mereka , "brakk.." meja itu berkeping-keping dihantam pukulan
dan bacokan para anak buah hek-te , tapi meja dan kursi susul
menyusul terbang kearah mereka , stelah empat meja dan
delapan kursi hancur yo-hun menerjang pengeroyok yang baru
saja menagkis kursi terakhir dan serangan itu luar biasa cepat
dan dalam tiga gebrakan sepuluh orang itu terlempar kesana
225 kemari , para pengunjung berserabutan menyingkir sejak para
hek-te mencabut pedang termasuk lauw-bhok dan dua
rekannya yang berdekatan dengan ui-hai-liong-siang
louw-ma yang mukanya bengkak memar kena hantam pukulan
yo-hun menringis-ringis kesakitan , yu-hun mendekatinya dan
mendudukkanya diatas meja , "dimana sekarang see-kwi-liong!"
bentaknya , "a..aku tidak tahu , "plak.." yohun menampar pipi
yang sudah bengkak itu sehingga membuat lou-ma
mengeraang-ngerang kesakitan , "dimana sekarang see-kwiliong!?" yo-hun kembali bertanya , "a..di..dia tidak disini lagi."
Jawab lou-ma terbata-bata , "kemana see-kwi-liong pergi !?"
dan sebelum lou-ma menjawab sebuah hawa pukulan
menghantam yo-hun dan untungnya yo-hun cekatan dan
segera mengelak sambil melemparkan lou-ma kearah
datangnya pukulan , lui-kim yang mengetahui datangnya
serangan segera menyambut hawa pukulan yang beruntun dan
membuat dia bergeser setindak
di depan pintu likoan telah berdiri lima orang , yang pertama
adalah see-kwi-liong , dan empat yang yang lain adalah tiga
penghuni pulau neraka dan murid kelima pah-sim-saijin canhang-bi , setelah tiga hari meninggalkan kota xining dia lewat
disebuah hutan dan hidungnya mencium aroma daging
panggang sehingga mengundang rasa laparnya , see-kwi-liong
melangkah memasuki hutan dan mendekati sumber aroma
yang menerbitkan selera itu , tapi pengintaiannya itu dipergoki
seorang wanita yang tiba-tiba muncul dan menyerangnya ,
226 wanita itu adalah toan-lin , pertempuran seru terjadi dan baru
dua puluh jurus , empat orang muncul , "heh.. ! hentikan
pertempuran , kita sesama sendiri !" teriak can-hang-bi yang
ada dalam rombongan itu "toan-lin mengehentikan serangan , see-kwi-lin berhenti sambil
mengetur nafasnya yang memburu karena kuatnya serangan
toan-lin , "cianpwe..see-kwi-liong!" teriak can-hang-bi sambil
menjura , see-kwi-liong memperhatikan gadis yang
memanggilnya suhu , "hmh.. ternyata kamu hang-bi !" sahutnya
sambil memperhatikan wajah ketiga orang yang bercat warnawarni itu , "apa ini see-kwi-liong pimpinan see-kek-hek-te!"
tanya ouw-ciong , "benar ciong-twako!" jawab can-hang-bi ,
"siapa mereka ini hang-bi!?" tanya see-kwi-liong heran ,
"mereka ini adalah penghuni pulau neraka , cianpwe!" jawab
hang-bi , "pulau neraka !?" , "benar cianpwe , saya adalah ouwciong dan dulu saya anggota pak-kek-hek-te dan kedua teman
saya ini adalah toan-lin dan pouw-eng anggota tung-kek-hekte." jawab ouw-ciong , "apakah maksudmu kalian adalah utusan
yang dulu dikirim mencari pulau es !?" tanya see-kwi-liong ,
"benar cianpwe, dan kami tidak berhasil menemukan pulau es
tapi terdampar di pulau neraka" sahut ouw-ciong
"hmh" pulau neraka juga tidak kalah uniknya dengan pulau
kura-kura dan apakah seranganmu tadi hasil yang kau
dapatkan dipulau kura-kura!" Gumam see-kwi-liong sambil
bertanya kepada toan-lin , "benar cianpwe !" jawab toan-lin ,
"hahaha"haha luar biasa dahsyat serangan yang kamu
227 lakukan dan dua puluh jurus saya merasa tekanan yang begitu
berat " , "lalu cianpwe mau kemanakah !?" tanya can-hang-bi ,
"sebelum ku jawab apakah masih ada daging panggang yang
kalian bakar!" sahut see-kwi-liong , "ooh masih .. masih ada
cianpwe , marilah kita makan bersama" jawab hang-bi , lalu
merekapun kembali ketempat dimana mamangang daging
kijang sambil memakan daging panggang , see-kwi-liong berkata ,
"hmh" sebenarnya aku ingin ke yinchuan untuk bertemu thiante-ong , "apakah berhubungan dengan situasi yang kita hadapi
sekarang ini cianpwe!?" tanya hang-bi , "yah" terkait dengan
situasi kita akhir-akhir ini" jawab see-kwi-liong , "sebenaranya
apa yang terjadi di barat cianpwe , melihat cianpwe sendiri
tanpa anak murid tentu telah terjadi sesuatu dibarat." sela
hang-bi , "memang telah terjadi hal yang gawat di wilayah barat
karena munculnnya ui-hai-liong-siang !" sahut see-kwi-liong ,
"apa yang dilakukan ui-hai-liong-siang di sana cianpwe!?" tanya
ouw-ciong "sejak kemunculannya di barat , keadaan anggota hek-te
terancam di tiap kota , lalu saya dan lima puluh pimpinan
cabang di tiap kota mencari dan mendatanginya , namun
ternyata keduanya memiliki ilmu yang tinggi sehingga saya
tidak bisa membendung keduanya dan karena saya harus
melaporkan hal ini pada thian-te-ong maka saya berusaha
menyelamatkan diri" jawab see-kwi-liong sedikit merasa malu ,
"hmh" kami juga diutus suhu thian-te-ong untuk mencari
228 mereka" sela hang-bi , "mereka maksudmu ui-hai-liong-siang
!?" tanya see-kwi-liong , "benar ! ui-hai-liong-siang salah
satunya" jawab hang-bi , "yang lainnya siapa !?" , "yang lainnya
adalah san-ji-liong dan ui-hai-sian , dan san-ji-liong sudah
berhasil kami tewaskan " jawab hang-bi
"hmh" kalau begitu marilah kita kekota xining!" sela see-kwiliong , "ada apa dengan kota xining, cianpwe!?" tanya hang-bi
,"karena saya yakin ui-hai-liong-siang akan mengikuti saya dan
kemungkinan besar dia akan melewati kota xining" ,
"hmh..kalau begitu marilah kita kesana , dan kalau kita dapat
menewaskan keduaanya maka tinggal satu lagi tugas kita
mencari ui-hai-sian" sela ouw-ciong , kemudian mereka
berangkat menuju kota xining dan ketika sampai dikota xining ,
keributan di likoan yang membuat orang berkerumun di luar
menarik perhatian mereka sehingg mereka mendekati likoan
dan melihat kedalam likoan lou-ma sedang di tanyai yo-hun
maka see-kwi-liong dan hang-bi menyerang bersamaan dan
pukulan itu dielakkan yo-hun sambil melempar lou-ma kearah
mereka dan pukulan itu dibuyarkan pukulan dari lui-kim
lou-ma yang kena hawa pukulan sakti tidak dapat diselamatkan
karena dadanya remuk dan diapun tewas , yo-hun dan lui-kim
menatap kelima orang itu dengan waspada , "hmh.. ternyata
see-kwi-liong , dan sudah mendapat bantuan dan berani
menggonggong lagi" sela lui-kim , "tutup mulutmu perempuan
berengsek!" bentak see-kwi-liong sambil menerjang , terjangan
see-kwi-liong diikuti oleh toan-lin yang menyerang sambil
229 berkata , "san-ji-liong sudah tewas dan sekarang giliran ui-hailiong-siang!" perkataan itu membuat ui-hai-liong-siang terkejut ,


Pendekar Sakti Im Yang Karya Rajakelana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

san-ji-liong adalah dua cianpwe teman seperjalanan dalam
mencari pusaka pulau es dan keduanya dikatakan sudah tewas
dan sekarang giliran mereka maka dengan rasa gemas ui-hailiong-siang menyambut serangan kedua lawannya dan
pertempuran pun berlangsung dengan seru , dua pukulan sakti
beradu dan mebuat tempat itu laksana dilanda angin ribut dan
bergetar , orang-orang yang berkerumun menjauhkan diri
ketempat yang lebih aman untuk menonton peristiwa itu , lauwbhok dan dua rekanya tidak ingin melewatkan peristiwa dimana
ui-hai-liong-siang yang baru mereka bicarakan menghadapi
gembong hek-te setelah satu jam pertempuran satu lawan satu , toan-lin yang
berhadapan dengan lui-kim hanya selisih sedikit dan
pertarungan berjalan seimbang , namun bagi see-kwi-liong
yang memang kalah dari yo-hun harus menerima tekanan berat
dan desakan kuat sehingga satu ketika tubuhnya terhempas
ketanah ketika dua buah pukulan pek-lek-jiu menghantam
lambung dan bahunya ,ouw-ciong melompat dan menrejang yohun , yo-hun dengan tenang menghadapi serangan luar biasa
dan kuat dari ouw-ciong , pertempuran yang tadi berada
didalam likoan kini sudah berada diluar , karena ui-hai-liongsiang berusaha terus mendesak lawannya keluar
pertempuran di ruang terbuka itu membuat orang yang
menonton dari kejauah dengan jelas dapat melihat pertarungan
230 itu , walaupun yang bertarung sudah merupakan empat
bayangan yang bergerak cepat , yo-hun dan liu-kim saling
beradu punggung membendung serangan toan-lin dan ouwciong , yo-hun tidak ingin istrinya tiba-tiba dikeroyok karena
merasa bahwa perempuan yang satunya lagi yang wajahnya
sama dicat warna-warni tentu memiliki ilmu yang sama kuatnya
dengan orang yang dilawannya
"ouw-ciong ! bukankah mereka dua orang yang terdampar
bersama kita di pulau neraka !"jadi cepat kalian tewaskan!" sela
pouw-eng setelah mengingat-ingat karena wajah keduanya
serasa perna ia lihat , ouw-ceng dan toan-lin memperhatikan
dan merekapun ingat akan yo-hun dan lui-kim , yo-hun dan luikim yang mendengar itu juga langsung ingat ketika di ingatkan
dengan sebuah pulau dimana mereka terdampar bersama tiga
orang dan tentunya tiga orang inilah anak buah hek-te yang
terdampar bersama mereka "toan-lin dan ouw-ciong sesaat berhenti , "hmh.. ternyata kalian
rupanya yang menjadi ui-hai-liong-siang !" sela ouw-ciong ,
"dan kalian tiga orang hek-te rupanya telah menjadi badut yang
tidak lucu" sahut lui-kim , toan-lin marah dan langsung
menyerang dan pertempuran pun dilanjutkan kembali, daya
pertahanan dan daya serang ui-hai-liong-siang sangat handal
sehingga toan-lin dan ouw-ciong tidak bisa berbuat banyak
bahkan mereka sibuk dengan serangan balasan ui-hai-liongsiang , pouw-eng tidak sabar lagi melihat dua rekannya keteter
juga ternyata , lalu dia memasuki pertempuran dan menyerang
231 dari sisi lain , ui-hai-liong-siang kini benar-benar diuji , suami
istri itu mengerahkan daya serang ilmu pedang thian-te-it-kiam
dan pukulan pek-lek-jiu yang mereka terima dari nelayan
gundul dan kedudukan ui-hai-liong-siang yang tidak berpisah membuat
daya perthanan yang kokoh dan sulit untuk ditembus tiga
penghuni pulau neraka , ui-hai-liong-siang sudah tidak
segencar tadi dalam memberikan serangan balasan karena
mereka terpusat untuk mempertahankan diri , tiga penghuni
pulau neraka juga mengeluarkan seluruh kekuatan untuk
merobohkan pertahanan ui-hai-liong-siang , pertempuran sudah
berjalan tiga jam , dan hari sudah menjelang sore namun ui-hailiong-siang tetap mampu bertahan dari tekanan tiga lawan yang
kuat itu , hang-bi segera turun tangan untuk membatu menekan
pertahanan ui-hai-liong-siang , dan kali ini ui-hai-liong-siang
makin tersudut , mereka hanya dapat bertahan dan tidak lagi
dapat membalas serangan dan mungkin hanya menunggu waktu mereka akan lengah dan
kecapean , sampai seratus jurus ui-hai-liong-siang pantas dipuji
akan kekosenan ilmu yang mereka miliki , sejauh itu mereka
masih bisa menghalau empat pedang yang yang mengincar
mereka dan dan menghalangi pukulan-pukulan dengan pek-lekjiu yang bergemuruh bagai halilintar , dan ketika keadaan
mereka sudah sangat payah kelelahan dan sebuah tusukan
dari pouw-eng telah melukai pundak yo-hun tiba-tiba sebuah
bayangan gesit melompat menerjang pouw-eng , pouw-eng
232 tidak sempurna mengelak serangan yang tiba-tiba itu sehingga
hawa pukulan sakti yang menerpa tubuhnya membuat dia
sempoyongan dan hal ini sesaat membuat pertempuran
berhenti "ui-hai-sian cianpwe! terimaksih telah membantu!" teriak yo-hun
, "hehehe" bukankah kamu pemuda yang ikut mencari pulau
es , "benar cianpwe dan kedua wanita itu yang cianpwe
tenggelamkan saat berada ditengah laut" sahut yo-hun , "cih..
ternyata si kakek bangkotan yang bergelar ui-hai-sian!" dengus
toan-lin yang marah diingatkan betapa mereka bertiga
diceburkan oleh kakek tio-can waktu ditengah laut , toan-lin
menyerang dan disusul pouw-eng , yo-hun memapaki serangan
pouw-eng dengan cepat sehingga tidak jadi mengeroyok ui-haisian , ouw-ciong , hang-bi menerjang lui-kim , pertempuran jadi
terbagi tiga , yo-hun yang melihat istrinya di keroyok mendesak
pouw-eng kearah pertempuran lui-kim dan setelah dekat , yohun membagi serangan pada hang-bi dan serangan yang
luarbiasa itu sangat cepat dan tidak terduga sehingga ,
?"crass.." bahu hang-bi terluka kena sabet pedang yo-hun
melihat hal itu see-kwi-liong maju membantu , namun setelah
hang-bi luka dan see-kwi-liong yang memasuki pertempuran
tidak banyak membantu , bahkan toan-lin sudah mulai terdesak
oleh serangan ui-hai-sian dan hal itu membuat ouw-ciong
khawatir sehingga lengah dan itu menjadi peluang bagi lui-kim
untuk menembus pertahanan ouw-ciong dan melukai
lengannya , ouw-ciong terkejut dan melompat jauh
233 menghindarkan serangan susulan dan takpelak serangan
susulan itu dengan luarbiasa mengarah pada see-kwi-liong
yang memang tidak sekuat ouw-ciong dan terlebih dia sudah
luka dalam ringan , see-kwi-liong tidak menduga pedang lui-kim
telam menusuk dan merobek perutnya sehingga menganga ,
see-kwi-liong melenguh dan ambruk ketanah dan keadaan seekwi-liong ini membuat hang-bi terkejut dan dan tambah terkejut
ketika sabetan pedang yo-hun mengarah kakinya , untungnya
dia cepat mengelak mundur namun pedang yo-hun tetap dapat
menggores pahanya toan-lin semakin terdesak dan diapun tak dapat lagi mengelak
ketika senjata roda ui-hai-sian merobek punggungnya sehingga
mengeluarkan darah keadaan yang beruntun itu membuat
pouw-eng tidak bisa mengelak ketika pukulan pek-lek-jiu "plak.."
menghantam bahunya hingga tulang bahunya remuk , pouweng meringis kesakitan namun dia masih dapat berdiri
walaupun pukulan itu sempat mendorongnya dua tindak , toanlin yang didesak terus oleh ui-hai-sian berusaha bertahan
sekuat tenaga , "kali ini kita mundur dulu" teriak pouw-eng
sambil melarikan diri , hang-bi segera menyusul dan ouw-ciong
melepas pukulan kearah ui-hai-sian dan memberikan
kesempatan pada toan-lin melompat melarikan diri namun ouwciong harus menerima juga pukulan pek-lek-jiu yang di
lepaskan oleh lui-kim dan menghantam lambungnya namun dia
masih kuat untuk melompat menyusul toan-lin menembus
kegelapan malam 234 ui-hai-liong-siang tidak mengejar karena hari juga sudah malam
dan kelelahan tubuh mereka lebih memilih untuk istirahat , luikim memeriksa luka di pundak suaminya , "koko ! kamu terluka
hebatkah!?" tanya lui-kim sambil memeriksa luka itu , "hanya
luka ringan kim-moi " , "tapi koko , lukanya bengkak menghitam
!?" sahut lui-kim cemas , "sepertinya pedang perempuan
siluman itu beracun !" sela ui-hai-sian , "benar cianpwe." sahut
lui-kim , "sebaiknya bawa suamimu kedalam likoan dan
usahakan keluarkan racun dilukanya !" kata ui-hai-sian sambil
masuk ke likoan dan meminta pada pelayan untuk segera
menyiapkan makanan untuknya , lui-kim memapah suaminya
dan masuk kelikoan dan meminta disediakan kamar , "cianpwe!
kami keatas dulu !" sela lui-kim , "ya". aku disini saja karena
perutku lapar dan haus " sahut ui-hai-sian
Lui-kim memasuki kamar dan merenahkan yo-hun di
pembaringan , wajah yo-hun sudah amat pucat , lui-kim segera
merobek luka itu dan darah berwarna hitam pun keluar , yo-hun
merasa nanar dan berkeringat dingin dan kemudian ia pingsan ,
lui-kim merasa cemas , lalu dia buru-buru keluar memanggil
pelayan , "dimana ada shinse disini !" , "oh .. ada di luar pintu
barat kota dan rumahnya ada di sebuah lembah sekitar
setengah jam perjalanan dari pintu gerbang , "lui-kim segera
masuk kembali dan memapah yo-hun dan melompat dari loteng
berlari cepat diatas atap perumahan menuju gerbag kota
sebelah barat , tidak lama pondok tabib itu pun kelihatan dari
jalan setapak , lui-kim menutuni lembah dan mendekati pondok
itu 235 Seorang kakek berumur enam puluh lebih sedang duduk di
sebuah batu didepan pondok sambil menumbuk obat-obatan ,
"lopek ! tolonglah suamiku yang sedang terluka , "oh" cepat
bawalah ia kedalam dan baringkan ! sahut kakek itu berdiri dan
segera mengikuti lui-kim yang memapah suaminya masuk
kedalam pondok , tabib yang dipanggil bu-sinse itu memeriksa
bahu yo-hun , sesaat dia geleng-geleng kepala , "bagaimana
pek-sinse ! arahkah luka suamiku !" , tanya lui-kim cemas "hmh
, luka ini sebenarnya mengandung racun yang berbahaya
namun sungguh suamimu ini kuat sehingg racunnya tidak
menyebar dan ini mungkin karena hawa sakti yang ada pada
tubuhnya yang berhawa sama dengan racun ini " , "apakah
racun itu berhawa panas , pek-sinse!" " tanya lui-kim , "benar
kouwnio , "apakah suamiku dapat disembuhkan !" , "ya , jika
racun ini sudah dikeluarkan dan untungnya sudah dirobek
hanya tinggal memberikan obat pembersih darah dan bubuk
pengering luka" sahut bu-sinse , "coba kamu rebus ramuan ini
sehingga airnya tinggal seperempat mangkok!" perintahnya
pada lui-kim , lui-kim segera melakukannya sementara bu-sinse
mengambil bubuk ramuan lain dan menggodoknya dengan air
panas dan bubuk hangat ditempelkan di atas luka
Setelah air rebusan ramuan dibawa lui-kim , lalu bu-sinse
meminumkanya pada yo-hun , setengah jam kemudian yo-hun
sadar , lui-kim yang menungguinya tersenyum , "kim-moi
bagimana dan dimana kita ini !?" , "kita di pondok pek-sinse
hun-ko dan lukamu sudah diobati." Sahut lu-kim agak lega ,
"apakah dia sudah siuman kouwnio !" tanya suara bu-sinse dari
236 luar pondok , "sudah peksinse !" sahut lui-kim , yo-hun bangkit
dan merasa sudah kuat , lalu mereka keluar menemui bu-sinse
yang sedang menumbuk ramuan di halaman pondok
"Terimakasih pek-sinse telah sudi menolong dan mengobati
luka saya ." , bu-sinse tersenyum , "tidak apa kongcu ! berkat
hawa yang pada tubuhmu membuat racun itu berkurang daya
serangnya dan juga segera mendapat pengobatan" sahut businse , "pek-sinse apakah artinya sumiku sudah bisa dibawa
kembali !?" sela lui-kim , "sudah kouwnio , hanya meminum
ramuan beberapa kali suamimu akan sembuh." sahut bu-sinse ,
lalu bu-sinse masuk kedalam pondok dan membungkus ramuan
daun itu secukupnya , "ini rebuslah seperti tadi dan minumkan
pada kongcu setiap hari , dan dalam tiga hari , kongcu akan
pulih sedia kala" kata bu-sinse sambil memberikan bungkusan
ramuan itu , lui-kim menerima bungkusan dan memberi tanda
terimaksih kepada bu-sinse , dan kemudian mereka
meninggalkan pondok bu-sinse kembali ke dalam kota
sesampai di likoan segera keduanya istirahat , "kemana ui-haisian , kim-moi !" , "tidak tahu hun-ko , tadi saya tinggalkan dia
sedang makan dibawah , mungkin dia sudah pergi atau sedang
istirahati di kamar lain." sahut lui-kim , "sekarang istirahat dan
tidurlah koko!" , "hmh.. baiklah ." sahut yo-hun sambil
merebahkan badan , dan lui-kim juga merebhakan badan
disamping suaminya , tubuhnya sangat lelah akibat
pertempuran yang setengah hari lebih dan sebentar saja lui-kim
sudah tertidur memeluk tangan suaminya
237 bagaimana dengan ui-hai-sian , benarkah dia telah pergi !" ,
tidak , ui-hai-sian setelah makan menyewa kamar untuk
melewatkan malam di kota xining , lalu bagaimana ui-hai-sian
sudah sampai di kota xining " , ui-hai-sian setelah melarikan diri
dari pasukan yang dipimpin oleh kao-hong-bi dan dua rekannya
, ui-hai-sian menuju kota hailun , selama seminggi ia berada
disana untuk mengintai pasukan tung-kek-hek-te , namun
sudah sekian lama pasukan itu tidak pernah memasuki kota
hailun , dengan penasaran ui-hai-sian kembali ketempat
dimana dia dicegat oleh pasukan tung-kek-hek-te namun
sepanjang perjalanan ke timur tidak ada lagi iring-iringan
pasukan yang di temuinya bahkan ketika melewati bukit batu
bau amis bangkai dari bawah jurang tercium dan dia mencoba
melihat kebawah dan tumpukan beberapa mayat
bergelimpangan didasar jurang
ui-hai-sian lalu menyimpulkan bahwa pasukan tung-kek-hek-te
telah di pecundangi oleh im-yang-sin-taihap dia tercenung
semakin takjub pada kehebatan yang dimiliki pemuda dua
puluh tahuanan itu , lalu ui-hai-sian mempercepat larinya
menuju kota ki-bun dan sesampai disana keadaan sunyi dan
sepi , lalu ia mengintai kediaman im-kan-kok-sianli-sam namun
tempat itu juga sepi , ui-hai-sian segera meninggalkan kota
kibun dan terus berlari cepat menuju wilayah utara , ketika
sampai dikota cangbu, ui-hai sian istirahat disebuah likoan ,
likoan yang padat oleh tamu yang rata-rata wajah mereka cerah
, ui-hai-sian hampir ditiap kota yang disinggahi penduduk
berwajah cerah menyiratkan kelegaan
238 Dan disebuah meja lima orang sedang bersantap penuh nikmat
dan gembira sambil bercakap-cakap , "yang jelas tidak berapa
lama lagi kemelut yang menyelimuti tionggoan akan sirna dan
kehidupan kita akan kembali normal serta lepas dari tekanan
hek-te" , "benar yap-twako! , kita doakan saja semoga im-yangsin-taihap dapat menundukkan dan melenyapkan pah-sim-sai-ji
dan antek-anteknya." , "sungguh luar biasa apa yang dilakukan
she-taihap dalam kurun waktu dua tahun.." , "memang betul
!setelah selatan dibebaskan dari tekanan hek-te , kemudian
wilayah timur dan sekarang wilayah kita" sahut yang lain , "yaptwako! bagaimana menurut penilaian dan pandangan tentang
im-yang-sin-taihap dengan pah-sim-sai-jin "!"
"pah-sim-sai-jin memang luar biasa sakti , namun im-yang-sintaihap juga penuh kejutan dan selaku she-taihap dari pulau
kura-kura hal itu memang dimaklumi." , "menurut yap-twako
dapatkah im-yang-sin-taihap mengalahkan pah-sim-sai-jin !" ,
"untuk memastikan tentu kita tidak dapat namun kalau saya
rasa kemungkinannya bahwa im-yang-sin-taihap akan dapat
mengalahkan pah-sim-sai-jin." , "alasan dan dasar perkiraannya
bagaimana yap-twako!" tanya yang lain , "kita tahu sendiri
sebenarnya para she-taihap tidak kalah ketika kemunculan
pah-sim-sai-jin dulu , hanya karena bau apek yang dikeluarkan
pah-sim-sai-jin yang membuat para she-taihap kalah." , "lalu
menurut twako! bagaimana im-yang-sin-taihap menghadapi bau
yang dikeluarkan pah-sim-sai-jin!?"
239 "saya sendiri dulu menyaksikan bagaimana sabuk para shetaihap membuat pah-sim-sai-jin lari tunggang langgang , dan


Pendekar Sakti Im Yang Karya Rajakelana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tentunya im-yang-sin-taihap sudah menyempurnakan ilmu
sabuk itu sehingga dia memakai ciri khas sabuk yang tersampir
di bahunya " , "tapi yap-sicu! kemungkinan itu masih belum
dapat dijadikan alasan bahwa im-yang-sin-taihap akan dapat
melenyapkan pah-sim-sai-jin" sela seorang yang berumur
sepantaran dengan she-yap lima puluh tahun lebih , "kalau
menurutmu kao-sicu ! , bagaimana !" , "kalau menurut saya ,
bahwa im-yang-sin-taihap cendrung dapat mengalahkan pahsim-sai-jin dengan melihat kekauatan im-yang-sin-taihap yang
telah berhasil menewaskan ngo-ok-hencia di selatan dan juga
melarikan dirinya im-kan-kok-sianli-sam yang tinggal dua orang
ke wilayah utara ini." , "maksudnya bagaimana kao-twako!" ,
"dari situ saja kita dapat mengukur betapa tingginya ilmu imyang-sin-taihap dan saya yakin seandainya pah-sim-sai-jin
yang dikeroyok ngo-ok-hengcia pasti pah-sim-sai-jin akan
kalah." sahut she-kao
"tapi ! masalahnya kao-twako seperti diketahui bahwa pah-simsai-jin mengeluarkan bau apek yang membuat para lawannya
tidak berdaya , , "benar ! namun yang saya sampaikan alas an
pertama , "memang masih ada alas an kedua kao-sicu!?" tanya
she-yap , "benar ! ada satu lagi alasan yang dapat saya jadikan
sebagai dasar pemikiran." sahut she-kao , "apakah itu kaotwako!" , "alas an kedua itu adalah berhasilnya im-yang-sintaihap mempecundangi ratusan pasukan lam-kek-hek-te dan
ratusan pasuakn tung-kek-hek-te yang menyerangnya ,
240 sendirian menghadapi pasukan laksana air bah itu
menunjukkan betapa cerdiknya im-yang-sin-taihap" semuanya
manggur-manggut , "untuk menghadapi ratusan pasukan imyang-sin-taihap mampu apalagilah hanya menghadapi bau
yang dikeluarkan pah-sim-sai-jin" , "hmh" benar juga dasar
pemukiran itu kao-sicu !" sela she-yap
"yang pasti kita sama-sama mendoakan semoga im-yang-sin
taihap berhasil disini sebagaimana di selatan dan di timur"
sahut she-kao , semuanya mengangguk membenarkan dan
kemudian pemilik likoan muncul dengan beberapa anak
pengawalnya , "kalian terlalu banyak bicara dan untuk itu kalian
harus dihajar ! bentak pemilik likoan dan memrintahkan sepuluh
pengawalnya untuk menyerang kelima orang tamu itu , namun
sebelum terjangan sepuluh pengawal sampai , tiba-tiba tubuh
mereka terlempar kena hantam sebuah pukulan sakti yang
datang dari arah samping , pemilik likoan terkejut melihat anak
buahnya jatuh centang perenang bergedebuk menimpa meja
dan kursi bagai durian jatuh
"ui-hai-sian tersenyum sinis , "jangan membuat ribut jika ui-haisian sedang makan !" bentaknya pada pemilik likoan , pemilik
likoan segera undur masuk kedalam dan anak buahnya juga
keluar sambil meringis kesakitan , "terimakasih ui-hai-sian
cianpwe!" sela she-kao sambil menjura , "huh..! kalian memang
cerita yang tidak berguna dan hanya mengira-ngira !" , "maaf
cianpwe kalau mulutku kami terlalu lancang" sahut she-kao ,
"memang mulut kalian bicara tanpa pikir dan menaruh harap
241 pada seorang yang tiada berguna!" , "apa maksud cianpwe
dengan berkata demikian!?" tanya she-kao heran dan empar
rekannya juga mengerinyitkan kening mendengar perkataan
orang yang menyelamatkan mereka
"kalian hanya tahu muka dan tidak tahu ekor!" sela ui-hai-sian
makin membuat bingung kelima orang itu , "kami benar tidak
mengerti cianpwe." sahut she-kao , "kalian mengatakan bahwa
im-yang-sin-taihap cerdik dengan mengalahkan ratusan
pasukan padahal yang membuat pasukan itu tidak berdaya
adalah aku ui-hai-sian !" , "ooh ! demikiankah cianpwe!" , "ya
"! Demikianlah kenyataannya , "tapi cianpwe bagaimana bisa ,
kami tidak pernah mendengar nama cianpwe pada peristiwa itu
, "hal itu tidak kalian dengar karena aku pemain dibalik layar
mengarahkan im-yang-sin-taihap bertemu pasukan ditempattempat yang memudahkan bagi im-yang-sin-taihap
mengalahkan pasukan itu ." "jadi ! artinya pemikiran dan
strategi menghadapi pasukan adalah cianpwe sendiri secara
diam-diam membantu im-yang-sin-taihap !" , "benar ! dan kalau
tidak ada saya , apa mungkin im-yang-sin-taihap yang bau
kencur itu akan menaklukkan ratusan pasukan" sahut ui-haisian jumawa dan kelima orang itu diam
"dan kalian menaruh harapan pada im-yang-sin-taihap akan
mengalahkan pah-sim-sai-jin dan itu adalah omong kosong !"
kelima orang itu saling pandang , "bagi kami cianpwe !
siapapun diantara cianpwe dan im-yang-sin-taihap atau bahkan
pendekar lain yang berusaha melenyapkan tirani pah-sim-sai-jin
242 , kami mengucapkan rasa terimaksih yang tidak terhingga" ,
"bangsat ! apa kalian kira aku ini butuh terimakasih kalian!"
bentak ui-hai-sian , dan kelimanya semakin tidak mengerti akan
sikap ui-hai-sian , "maafkan kami ui-hai-sian cianpwe , apa
yang cianpwe lakukan hari ini tidak akan kami lupakan betapa
kami telah diselamatkan oleh cianpwe." sahut she-yap
"huh" kalian ini hanya orang lemah yang bisa hidup kalu di
topang oleh orang lain , enyah kalian dari hadapanku!" kata uihai-sian dengan wajah tidak senang dan bibir mencibir , kelima
orang itu segera meninggalkan liokoan dengan keheranan akan
sikap ui-hai-sian , ui-hai hai sian kembali menikmati
hidangannya dengan lahap , sikap ui-hai-sian ini memang aneh
dan culas , apa yang dilakukan oleh im-yang-sin-taihap
membuat dia takjub sekeligus iri dan bahkan semakin tidak
senang hatinya ketika mendengar im-yang-sin-taihap di puji
dan dijadikan tumpuan harapan sementara dia seorang juga
tergolong sakti dan puluhan tahun ia belajar sejak dari puncak
himalaya sampai ke pulau es namun walaupun demikian dia
tidak bisa menundukkan im-yang-sin-taihap yang masih muda
dan nama im-yang-sin-taihap demikian terkenal
ui-hai-sian menyelesaikan makannya dan melanjutkan
perjalanan cepat menuju kota yinchuan dimana pak-kek-hek-te
sekaligus pimpinan tertinggi hek-te pah-sim-sai-jin , tujuannya
hanya satu bagaimana dan apa yang berlaku dengan im-yangsin-taihap jika bertemu dengan pah-sim-sai-jin , namun sampai
dua bulan perjalanannya, dia tidak sedikitpun mengetahui
243 keberadaan im-yang-sin-taihap yang jelas sudah berada diutara
, tapi berita im-kan-kok-sianli-sam yang menuju yinchuan kerap
kali ia dengar , setelah sampai di yinchuan keadaan disana
cendrung siaga sebagaimana halnya ketika dia sampai di kibun
dulu waktu im-kan-kok-sianli-sam mengadakan usaha
pencarian im-yang-sin-taihap
ui-hai-sian karena tidak mendengar keberadaan im-yang-sintaihap , dia terus menelusuri kota yang akhirnya sampai di kota
xining dimana pada saat pertempuran ui-hai-liong-siang
berlangsung seru , dan dia seperti pernah melihat yo-hun tapi
sudah lupa , lalu dia coba mengacaukan pertempuran dengan
serangan jarak jauh sehingga menghentikan pertempuran itu ,
bahkan ketika ia dipanggil yo-hun dengan tambahan cianpwe
pada julukannya membuat dia serasa dielus-elus , dan
sebenarnya dia tidak akan melanjutkan pertempuran jika tidak
diserang oleh toan-lin dan pouw-eng
keesokan harinya ui-hai-liong-siang keluar dari kamar untuk
makan , dan ui-hai-sian sudah duduk di ruangan rumah makan
sambil menunggu pesanan , "cianpwe! ternyata bermalam disini
, dan sekali lagi saya ucapkan terimaksih atas bantuan yang
cianpwe berikan ." sela yo-hun , "sudahlah siang-taihap ,
bagaimana keadaan likamu ! " tanya ui-hai-sian , "sudah baikan
cianpwe." jawab yo-hun , "kalau tidak keberatan cianpwe
bagaimana kalau kita duduk bersama " pinta yo-hun ramah ,
"hmh". tidak mengapa duduklah dan pesanlah makan kalian"
244 sahut ui-hai-sian , lalu ui-hai-liong-siang duduk dan yo-hun
memnaggil pelayan untuk memasan makanan
"siapakah nama kalian siang-taihap !?" tanya ui-hai-sian , "saya
yo-hun cianpwe dan istri saya ini siangkoan lui-kim " sahut yohun , "yo-hun ! bagaimana kalian tahu bahwa aku adalah ui-haisian!?" , "sebenarnya saya hanya menebak ketika melihat
cianpwe!" , "lalu bagaimana bisa benar !" , "sebenarnya julukan
cianpwe itu dua tahun yang silam kami dengar dan itu pun
perkiraan cianpwe san-ji-liong " sahut yo-hun , "siapa san-jiliong itu!?" , "san-ji-liong adalah dua cianpwe yang bersama
dengan kita ditengah laut waktu itu cianpwe!" , "orang tua saat
itu hanya lima orang , dua tosu , kemudian seorang pertapa ,
seorang wanita wanita tua dan kemudian saya sendiri " , "benar
cianpwe , dan cianpwe san-ji-liong adalah cu-keng lelaki
pertapa dan khu-bun-sin salah seorang dari dua tosu" sahut yohun , "lalu" ! diamanakah san-ji-liong sekarang !?" , "kami juga
tidak tahu cianpwe tapi apa yang dikatakan perempuan
bermuka warma-warni waktu memulai pertempuran merupakan
kebenaran yang menyedihkan ." sahut yo-hun , "maksudmu
bagaimana dengan kebenaran yang menyedihkan!" , "kata
lawan kita semalam yang ternyata adalah penghuni pulau
neraka mengatakan bahwa san-ji-liong sudah mereka tewaskan
dan hari itu giliran kami" sahut yo-hun
kemudian pesana datang dan dihidangkan dan merekapun
makan , "kalian selamat , dari gulungan badai tentunya kalian
terdampar disebuah pulau yang banyak disana." , "benar
245 cianpwe , kami sama-sama terdampar di pulau yang sama
dengan ketiga orang yang mukanya berwarna-warni itu dan
ternyata pulau itu adalah pulau neraka." , "hmh" lalu
selanjutnya bagaimana yo-hun !?" , saya dan istri saya ini
segera meninggalkan pulau itu karena hutannya banyak sekali
ular belang dan sampai kesebuah pulau yang berpenduduk
para nelayan" sahut yo-hun , "dan kalau cianpwe bagaimana !"
" tanya yo-hun , "saya juga terdampar disebuah pulau dan tidak
berpenduduk ." , "berapa lama cianpwe tinggal di pulau itu !?"
tanya lui-kim , "saya empat tahun berada disana dan kemudian
kembali kedaratan besar " sahut ui-hai-sian
"kalau kalian berapa lama di pulau orang nelayan itu " , "kami
sampai lima tahun di pulau itu cianpwe!" jawab lui-kim , "hmh"
terus kalian ini hendak kemanakah !" , "sebenarnya kami
mengejar see-kwi-liong dan ternyata dia datang sendiri
menemui kami disini dengan bantuannya penghuni pulau
neraka itu dan sekarang ia sudah tewas." Sahut yo-hun ,
"maksudmu lelaki tua yang tewas kemarin !?" , " benar cianpwe
, dia adalah pimpinan see-kek-hek-te di yinchang " sahut yohun
"hmh" apakah kalian akan juga memberantas pah-sim-sai-jin
!?" tanya ui-hai-sian tiba-tiba , suami istri itu saling pandang
sedikit heran mendengar pertanyaan bernada datar itu, "tentu
cianpwe bukankah seharusnya demikian karena pah-sim-sai-jin
adalah akar dari tirani yang menyelimuti tionggoan," sahut yohun , "apa yang kalian lakukan itu sia-sia.", "maksud ciampwe
246 sia-sia bagaimana !?" tanya yo-hun , "andaipun kalian berhasil ,
kalian tidak akan dielukan orang." , "kami tidak mengerti
cianpwe!" sela lui-kim , "kalian telah berhasil membunuh seekwi-liong pimpinan see-kek-hek-te , sementara ada seorang
pendekar yang telah berhasil membunuh ngo-ok-hengcia
pimpinan lam-kek-hek-te dengan seluruh pasukannya ,
kemudian pendekar itu membunuh semua pasukan tung-kekhek-te dan bahkan membunuh salah seorang dari im-kan-koksianli-sam , dan tentunya dia yang akan dielukan orang" sahut
ui-hai-sian "cianpwe ! kami tidak perlu dielukan orang dan saya merasa
gembira bahwa ada pendekar yang sudah berhasil sejauh itu ,
siapakah gerangan pendekar itu cianpwe!?" kata yo-hun
dengan nada lembut , ui-ha-sian wajahnya mengeras , "untuk
apa bertindak kalau hanya menjadi nomor dua , lebih baik
biarkan saja orang yang di elu-elukan yang bertindak " ,
"cianpwe! sepertinya cianpwe tidak menyukai pendekar itu."
sela lui-kim , benar sekali lui-kim , karena dia itu sombong dan
keturunan orang sombong." , "siapakah pendekar yang
sombong itu cianpwe!?" tanya lui-kim , "dia digelar orang imyang-sin-taihap" , "im-yang-sin-taihap itu berasal darimana !?"
tanya yo-hun , "dia dari pulau kura-kura" , "eh .. artinya ia ada
hubungan dengan she-taihap" sela lui-kim
"wah" kalau dia sombong tentu amat mencoreng nama shetaihap" sela yo-hun , "apakah cianpwe sudah bertemu dengan
im-yang-sin-taihap !?" , "sudah ! makanya saya tahu dia
247 sombong " sahut ui-hai-sian , "bagaimana dan apa yang
menyebabkan cianpwe menilai dia sombong" tanya yo-hun
dengan nada penasaran , "saya mengajak dia pibu , namun dia
tidak menggubris malah terkesan mempermainkan aku orang
tua" sahut ui-hai-sian , "rasanya tidak mungkin cianpwe seorang
she-taihap dan kenyataannya telah melepaskan tirani pah-simsai-jin dari dua wilayah menyakiti hati cianpwe" sela yo-hun ,
"yo-hun ! kadang kalau orang merasa tidak terkalahkan akan
bisa berlaku menyeleweng dan memandang remeh pada orang
lain" sahut ui-hai-sian
"saya ingin bertemu dengan im-yang-sin-taihap itu dan ingin
juga mencoba kepandaiannya yang mengakibatkan dia berlaku
tidak adil pada cianpwe" sela lui-kim penasaran , yo-hun
menatap istrinya dengan pandangan tidak setuju , "sudahlah !
kalau menurut saya , menantang pah-sim-sai-jin hanya
memenatkan diri saja , karena orang sudah termakan dengan
figur she-taihap dan tidak ada lagi tempat bagi pendekar lain
dihati orang-orang , jadi biarkan saja orang-orang itu berharap
pada she-taihap dan kita tengok apakah dia sanggup sendirian
menghadapi pah-sim-sai-jin" sela ui-hai-sian dan kemudian dia
berdiri , "mau kemanakah cianpwe !" tanya lui-kim , "aku
rencana hari ini akan meninggalkan kota ini " sahut ui-hai-sian ,
"baiklah cianpwe dan sekali lagi terimakasih atas semuanya"
sela yo-hun , sambil mengangguk tersenyum ui-hai-sian keluar
dari likoan 248 ui-hai-sian kembali duduk dan lui-kim berkata , "keterlaluan shetaihap itu!" yo-hun memandang lui-kim terkejut dan kemudian
dengan nada lembut yo-hun berkata , "kim-moi! Jangan terlalu
cepat memberikan vonis pada seseorang apalagi dari hanya
kata seorang yang sakit hati ." , "koko ! ui-hai-sian itu sudah
mendekati umur tujuh puluh enam puluh tahunan dan orang
muda tidak bisa menghargainya itu keterlaluan" sahut lui-kim ,
"kim-moi ! kamu tahu siapa dan bagaimana she-taihap dari
pulau kura-kura selama ratusan berlalu !?" , "aku tahu hun-ko ,
tapi tidak menjamin bahwa satu dari keturunan mereka tidak
menyeleweng dan merasa remeh pada orang" sahut lui-kim ,
"benar bahwa tidak ada jaminan bahwa seorang dari she-taihap
akan tetap adil dan bijak , namun kim-moi apakah menurutmu
orang yang sudah membebaskan dua wilayah besar yakni
selatan dan timur akan berbuat tidak adil pada orangtua" sela
yo-hun , "tapi koko ! buktinya cianpwe ui-hai-sian diremehkan
ole him-yang-sin-taihap" jawab lui-kim tidak mau kalah
"kamu salah kim-moi !" , "hmh" bagimana saya salah hunko!?" , "kim-moi dengarlah ! orang yang demikian besar
perhatiannya pada orang banyak sebagaimana yang dilakukan
im-yang-sin-taihap rasanya sulit diterima akan menyakiti hati
cianpwe ui-hai-sian" , "lalu apakah menurut hun-ko ui-hai-sian
mengada-ada !?" , "saya belum sampai pada penilaian itu
sebelum saya melihatnya sendiri atau mendengar dari
beberapa orang lain yang sama penilaiannya dengan ui-haisian" , "bagaimana menurut hun-ko mengenai cianpwe ui-haisian!?" , "menurut saya ui-hai-sian itu aneh dan sukar ditebak" ,
249 "aneh bagaimana hun-ko!?" , "aneh karena prisnsip tindakan
yang diperbuatnya cendrung mengharapkan pamrih setidaknya
pujian dan nama besar dan itu terlihat jelas pada ungkapannya
tadi seakan lepas tangan tentang tirani pah-sim-sai-jin" ,
"memang ! tapi koko , buktinya dia membantu kita melawan
penghuni pulau neraka yang jelas anteknya pah-sim-sai-jin ,
"makanya saya katakan kim-moi , bahwa ui-hai-sian sulit
ditebak , jadi tidak adil kita menilai im-yang-sin-taihap dari
pandangan ui-hai-sian yang kita sendiri tidak kenal bagimana
ke pribadiannya" sahut yo-hun , lui-kim mengannguk


Pendekar Sakti Im Yang Karya Rajakelana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

membenarkan suaminya hang-bi dan tiga penghuni pulau neraka berhenti disebuah
lembah setelah menjelang pagi, "bagimana !" apa selanjutnya
yang kita lakukan !?" tanya hang-bi , "kita tunggu beberapa hari
kemudian kita intai saat ui-hai-liong-siang dan ui-hai-sian
berpisah" sahut ouw-ciong , "tidak disangka kedua orang yang
sama terdampar dengan kita di pulau neraka memiliki ilmu yang
tangguh seperti itu ." sela toan-lin , "benar ! entah di bagian
pulau mana mereka mendapatkan ilmu itu." sahut pouw-eng ,
kemudian kakek tua itu bangkotan itu juga tidak bisa dianggap
remeh" sela toan-lin , kemudian mereka terdiam dengan pikiran
masing-masing tentang kekauatn musuh mereka
Setelah cukup istirahat hang-bi dan tiga rekannya melanjutkan
perjalanan , perjalanan cepat dilakukan hingga tiga minggu
kemudian mereka sampai di kota lanzhou , ketika mereka
memasuki kota tiba-tiba ma-tin-bouw muncul , "ternyata kalian
250 di sini bi-sumoi!" tegurnya "hai"bouw-suheng!" sahut hang-bi ,
"bouw-suheng! ada apakah !?" tanya hang-bi , "suhu menyuruh
saya mencari kalian dan mengajak kembali ke yinchuan." , "ada
apa suheng dan bukankah suheng ditugaskan suhu ke timur!" ,
"benar , dan situasi namun ditengah perjalanan aku bertemu
dengan im-kan-kok-sianli-sam yang hendak menuju yinchuan"
jawab tin-bouw "apa yang terjadi dan kenapa thian-te-ong menyuruh kembali
!?"tanya toan-lin , "keadaan kita saat ini genting sekali , oh..ya
kemana ciu-tong dan liu-sam !?" , "mereka sudah tewas ketika
berhadapan dengan san-ji-liong" jawab hang-bi , "lalu !
bagaimana dengan san-ji-liong !?" , "mereka juga tewas." sahut
pouw-eng , "ada apa suheng!" genting bagaimana
maksudmu?" , "kita sudah kehilangan kekuatan didua wilayah
yakni selatan dan timur , ngo-ok-hengcia semuanya sudah
tewas sementara im-kan-kok-sian-li tinggal dua orang dan
sekarang sudah berada di yinchuan" , "hah..! bagaimana bisa
demikian bouw-suheng!?" tanya hang-bi terkejut
"hal ini adalah ulah dari im-yang-sin-taihap dari pulau kurakura." Sahut tin-bouw , "kalau memang demikian halnya kita
hanya punya kekuatan di utara saja." Sela ouw-ciong , "maksud
ciong-twako bagaimana!?" tanya tin-bouw , "maksudnya bahwa
tidak ada yang tersisa dari hek-te kecuali yinchuan , karena
yinchang juga sudah lepas karena see-kwee-liong telah tewas"
sahut ouw-ciong , "siapa yang menewaskannya!?" tanya tinbouw terkejut , "yang menewaskannya adalah ui-hai-liong251 siang." Sahut pouw-eng ,"aduh" kalau begitu marilah kita
cepat menemui thian-te-ong dan melaporkan kondisi yang amat
buruk ini" sela tin-bow , kemudian merekapn bergerak
meninggalkan kota lanzhou menuju yinchuan
Kota He-hat perbatasan wilayah utara dan timur merupakan
daerah yang ramai , berita tentang keadaan selatan dan barat
sangat santer dikota itu terlebih ketika sebulan yang lalu imkan-kok-sian-li melewati kota, maka semakin nyatalah bagi
penduduk bahwa hek-te ditimur telah runtuh oleh pendekar
muda she-taihap dari pulau kura-kura yang berjulukan im-yangsin-taihap , harapan besar muncul bahwa tidak berapa lama
lagi utara akan ketibaan giliran jika im-yang-sin-taihap
memasuki wilayah mereka , wajah mereka menyiratkan
penantian dan harapan munculnya pendekar bersabuk kuning
muncul dan ingin melihat bagaimana perawakan pendekar
yang dikabarkan amat tampan rupawan dan sakti tiada
terlawan Kwaa-han-bu memasuki kota He-hat , pendekar muda tampan
berumur dua puluh satu tahun itu berjalan dengan santai dan
tenang , wajahnya yang tampan penuh kelembutan bertatahkan
senyum ramah yang menyejukkan , semua orang yang sibuk
disepanjang jalan yang melihat kwaa-han-bu sejenak
mengehntikan kesibukannya untuk melihat pemuda yang
menghias harapan mereka selama beberapa bulan terakhir ini ,
bahkan ada beberapa orang yang yang segera mendekati
kwaa-han-bu , "she-taihap yang budiman ternyata anda sudah
252 sampai , marilah istirahat dan singgah di kedai makanku dan
aku siangkoan-san ingin menjamu taihap" sela lelaki berumur
lima puluh tahun lebih , "terimakasih siangkoan-siok yang baik
akan penawaran yang ramah ini" sahut kwaa-han-bu
"benar sekali im-yang-sin-taihap , marilah singgahlah di kedai di
kedai siangkoan-twako untuk menerima penyambutan kami ala
kadarnya." sela sorang lelaki berumur lima puluh tahun , kwaahan-bu memandang tujuh lelaki yang sudah tergolong berumur
yang menjura padanya , kwaa-han-bu dengan senyum ramah
menagngguk dan mengikuti siangkoan-san dan diikuti enam
orang yang lain dan juga mata banyak orang yang berkerumun
saat melihat kedatangannya , sesampai didalam kedai , orangorang yang juga sedang makan berdiri dan kwaa-han-bu
melambaikan tangan kepada mereka
dua orang pelayan siangkoan-san yang melihat bahwa imyang-sin-taihap memenuhi ajakan majikannya segera
menggabung empat meja dan melapnya dengan cekatan
"silahkan duduk taihap ! dan kalian siapkan dan hidangkanlah
makanan kami beserta taihap" perintah siangkoan-san , segera
dua orang itu menyiapkan hidangan untuk delapan orang dan
dalam waktu yang tidak lama hidanganpun sudah tersedia
diatas meja , "marilah kita makan dulu taihap !" ajak siangkoansan , lalu merekapun makan dengan lahapnya , jamuan itu
memang mendadak dan sederhana namun begitu bermakna
dalam pandangan orang-orang disekitar kedai yang
menyaksikannya 253 setelah selesai makan , "siankoan-siok dan para paman yang
baik , jamuan ini sungguh membuat aku merasa terkesima dan
terenyuh , dan saya ucapkan terimaksih banyak atas hal yang
tiada diduga ini" sela kwaa-han-bu , "she-taihap yang budiman !
dibilang mendadak benar juga , tapi sebenarnya taihap kami
sudah mewanti-wanti selama dua minggu ini bahwa taihap
akan lewat kota kami dan kami bertujuh sudah sepakat kalau
taihap lewat akan kami jamu walaupun sederhana." sahut
soangkoan-san , "terimakasih atas perhatian yang demikian
besar yang paman semua tunjukkan pada siauwte." , "hal yang
kami lakukan taihap! tidaklah ada apa-apanya dengan apa
yang telah taihap lakukan untuk kebaikan orang banyak" sahut
siangkoan-san , "benar sekali taihap , kami sudah mendengar
apa yang terjadi diselatan dan di timur , dan pengaruhnya juga
sudah kami rasakan , karena seluruh hek-te yang beroperasi
disini sebulan lebih yang lalu sudah meninggalkan kota
bersama im-kan-kok-sianli-sam" sela kam-liang pedagan kain
yang berseberangan dengan kedai siangkoan-san
"ooh demikian kam-siok !?" tanya han-bu , "benar sekali taihap
dan kenyataan itu sunguh membuat kami merasa lega dan
bahagia." sahut bu-hong pedagang perabotan yang ada
disamping kedai siangkoan-san , "syukurlah kalau kota He-hat
telah mengalami hal yang melegakan," sela han-bu "dan itu
semua tiada lain adalah berkat keberadaan dan kemunculan
taihap yang dengaan gigih menumpas tirani sejak dari Kaifeng
sampai sekarang sampai di kota He-hat" sela siangkoan-san ,
"para paman yang baik , itu sudah menjadi amanah hidup saya
254 dan tiada lain tujuan saya adalah bahwa saya dapat
bermamfaat bagi orang lain dan jika kenyataan bahwa saya
dapat melegakan hati semua orang besar syukur saya pada
thian" sahut han-bu terenyuh
"selanjutnya paman ! jika im-kan-kok-sianli-sam sudah
meninggalkan kota sebulan yang lalu yang tentunya menuju
tempat pah-sim-sai-jin di yinchuan maka sebaiknya saya juga
akan bergegas kesana dan semoga thian membantu saya
untuk menundukkan mereka." Sela han-bu , "kalau memang
demikian maksud she-taihap , kami juga tidak menahan dan
pertemuan ini telah memberikan kepuasan bagi kami telah
dapat menjamu dan bercakap-cakap dengan taihap" sahut
siankoan-san , lalu merekapun berdiri dan melepas kwaa-hanbu meninggalkan kota He-hat
Dua hari kemudian Kwaa-han-bu sampai disebuah bukit yang
banyak di tumbuhi semak-semak yang panjang dan lebat ,
pemandangannya demikian lepas , angin yang berhembus kuat
membuat padang semak itu bagikan riak air telaga yang hijau ,
kwaa-han-bu duduk menatap kelembah sambil menikmati
gemerisik suara semak yang dipermainkan hembusan angin ,
kemudian han-bu membakar dendeng kering persediannya dan
tiba-tiba terdengar lantunan nyanyian diiringi petikan yang-khim
Im -Yang merupakan dua berkah
Ketetapan Thian yang tidak salah
Bukit berpasangan dengan lembah
Darat dan laut dua area yang indah
255 Terang dan gelap dua bagian celah
Hidup dan mati dua hal yang lumrah
Sehat dijaga supaya sakit tida mudah
Baik dijaga supaya jahat bisa dipilah
kaya tidak lupa miskin tidak latah
Riang tidak lalai sengsara tidak serapah
Kwaa-han-bu yang menyimak bunyi nyanyian itu tiba-tiba
membalas Sungguh kata-kata yang sarat makna
Mengandung nilai ajaran bijaklaksana
Im-Yang kehendak Thian maha sempurna
Jalani sesuai aturan seimbanglah alam raya
Setelah itu muncullah seorang kakek yang sudah amat tua, rias
wajahnya lembut mengharukan pandangannya teduh
menyejukkan dan dengan senyum yang ramah dan
menyenangkan menyapa kwaa-han-bu , "anak muda yang baik
! siapakah namamu!?" , "kakek yang bijak ! namaku adalah
kwaa-han-bu." jawab kwaa-han-bu , , "sabuk tersampir diatas
bahu , kipas terselip dipengikat baju , kata-kata menunjukkan
khazanah ilmu , tentulah ini im-yang-sin-taihap dari sebuah
pulau" mendengar ungkapan itu kwaa-han-bu tersenyum
menatap sang kakek , "benar sekali apa yang kakek duga ,
bahwa siauwte datang dari pulau kura-kura , lalu siapakah
gerangan kakek yang bijaksana" sahut kwaa-han-bu , "aku
adalah she-kam" jawab sikakek yang ternyata adalah koai-lojin
kam-han-ki 256 Kwaa-han-bu langsung berlutut dan menjura dalam , "sungguh
siauwte tidak tahu diri , terimalah hormat dari siawte pada
sukongcouw yang bijak bestari" kam-han-ki tersenyum lembut ,
"kwaa-han-bu berdirilah..!" kwaa-han-bu berdiri manut ,
"sekarang ! keluarkan ilmu keluarga kam yang dirangkum oleh
buyutmu kim-khong-taihap!" lalu kwaa-han-bu mengeluarkan
ilmu "im-yang-bun-sin-im-hoat" gerakan yang indah penuh seni
dengan melukis diudara diiringin suara gemerisik dalam setiap
gerakan , gerakan itu begitu indah , rumit dan kokoh , koai-lojin
sambil duduk serius memperhatikan seluruh gerakan ilmu yang
dimainkan kwaa-han-bu dan matanya berbinar puas dan
senyumnya merekah , kwa-han-bu sampai setengah hari
memperagakan ilmu im-yang-bun-sin-im-hoat
Setelah berhenti koai-lojin berkata , "sungguh indah dan kuat
ilmu yang kamu peragakan han-bu!" , "petunjuk sukong-couw
masih sangat saya harapkan." sahut kwaa-han-bu , "tidak ada
lagi yang ingin ditambahkan dari ilmu im-yang-bun-sim-im-hoat
kecuali senjatanya yakni sepasang mouwpit" sahut koai-lojin
sambil memberikan dua buah mouwpit kepada kwaa-han-bu ,
kwaa-han-bu menerima dua mouwpit itu sambil menjura, "bu-ji
"ketahuilah ! disamping kekuatan yang besar seiring dengan
tanggung jawab yang besar pula , maka jangan lupa anakku
bahwa amanah dipundakmu sesuai dengan apa yang kamu
mampu" , "tecu akan sedaya upaya untuk menginngat nasihat
sukongcouw." sahut kwaa-han-bu
257 "Baiklah bu-ji ! sekarang kita berpisah dan lanjutkanlah
tugasmu dan berbahagialah orang yang masih mampu
menjalankan tugas dan tanggungjawabnya" sela koai-lojin
sambil berdiri dan melangkah kearah lembah meninggalkan
kwaa-han-bu , kwaa-han-bu masih berlutut menunduk sampai
koai-lojin hilang di telan rerimbunan hutan , kemudian kwaahan-bu menuruni bukit dengan cepat karena hari sudah sore ,
larinya yang bagai kilat sehingga sebentar saja kwaa-han-bu
sudah melintas dijalan setapak dengan kecepatan lari yang
tetap gesit melintasi alam wilayah utara
Dua minggu kemudian kwaa-han-bu memasuki kota pengbun
saat matahari terbit , dan ketika han-bu melewati sebuah
rumah, kwaa-han-bu tertarik melihat seorang perempuan
remaja yang cantik dan mungil berumur tiga belas tahun
sedang berlatih ilmu silat , hal yang membuat kwaa-han-bu
tertarik adalah jurus yang dikeluarkan oleh perempuan remaja
itu, kwaa-han-bu berhenti dan memperhatikan dengan serius
jurus-jurus yang di mainkan, perempuan remaja itu terus
bergerak demikian gesit dan mantap dan ketika ia melihat
kwaa-han-bu , ia langsung menyerang kwaa-han-bu
"pak-kek-hek-te mau meminta hajaran lagi, rasakan ini pukulan
nonanmu !" bentaknya , Kwaa-han-bu sambil tersenyum lembut
berkelit , "aku bukan pak-kek-hek-te nona kecil yang cantik ! ,
perempuan remaja itu terus mengejar dengan seranganserangan yang dahsyat dan mantap semakin membuat kwaahan-bu penasaran karena ilmu yang dikeluarkan oleh
258 perempuan remaja itu menyerangnya adalah ilmu keluarganya
yaitu im-yang-pat-hoat dan ketika berlatih tadi sepintas
perempuan itu mengeluarkan "in-coan-sin-yan" dan "kim-penghok-te-pat"
"hebat..luar biasa " sungguh tepat tiada cacat dan kurang."
sela kwaa-han-bu memuji , perempuan remaja itu semakin
kesal dan heran karena jurusnya dipuji namun tidak sedikitpun
mengenai pemuda yang juga mengelak seluruh serangannya
dengan "kim-peng-hok-te-pat" , ketika seorang wanita tiga puluh
lima keluar dari dalam rumah , "in-ji..! serunya dengan wajah
pucat karena melihat pertempuran yang berlangsung seru dan
cepat , mendengar seruan itu gadis kecil itu berhenti dan kwaahan-bu juga berhenti dan menatap wanita cantik yang menyeru
Kwaa-han-bu menjura , "maafkan aku kouwnio karena telah
mengganggu sepagi ini." wanita itu memandang pemuda
tampan yang berlaku sopan dihadapannya , "in-ji, kenapa kamu
bertempur dengan pemuda ini !?" , "ibu ! dia berdiri didepan
halaman rumah kita dan melihat aku sedang berlatih , tentu dia
ini adalah anggota pak-kek-hek-te." sahut gadis kecil itu , "maaf
! aku bukanlah anggota pak-kek-hek-te, kouwnio." sela kwaahan-bu , "jika tidak kenapa kamu mengintai rumah kami !" , apa
anggota pak-kek-hek-te dikota ini belum jera setelah kuhajar
habis-habisan!?" sahut gadiis kecil itu tajam, "siapakah kamu
anak muda !?" tanya sang ibu , "saya kwaa-han-bu seorang
perantau yang berkebetulan lewat , saya baru pagi ini masuk
kota pengbun." jawan kwaa-han-bu ramah
259 "bu..! aku tidak percaya ! karena dia juga telah berhasil mencuri
ilmu keluarga kita!" , "apa maksudmu in-ji !?" tanya sang ibu ,
"dia mengetahui semua gerakanku dan juga mengeluarkan ilmu
yang sama dengan apa yang aku gunakan menyerangnya!"
sang ibu melihat kwaa-han-bu dengan pandangan heran ,


Pendekar Sakti Im Yang Karya Rajakelana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"maaf bibi! justru karena hal itulah saya berhenti dan tertarik
ketika adik kecil ini mengeluarkan jurus yang juga saya miliki."
Sela kwaa-han-bu , "han-bu , saya ini tidak tahu ilmu silat ,
namun jika ada kesamaan ilmu diantara kamu dan putriku tentu
ada sebabnya , jadi katakan kepada kami darimana kamu
dapatkan ilmu yang kata kamu sama dengan ilmu putri saya"
"benar sekali apa yang bibi katakan dan saya juga ingin tahu
sebab persamaan ilmu yang saya miliki dengan adik ini.." , "jika
demikian , katakanlah han-bu darimana kamu dapatkan ilmu
kamu itu!" , "bibi ! ilmu saya juga adalah ilmu keluarga saya di
pulau kura-kura" , "sudah.., kalau begitu han-bu ! jika engkau
dari pulau-kura-kura maka kita ini keluarga , jadi mari masuk
kedalam rumah." Sela sang ibu memotong perkatan kwaa-hanbu , lalu kwaa-han-bu mengikuti perempuan dan anaknya
memasuki rumah "han-bu ! , saya adalah tan-cui-sian istri dari she-taihap kweethian dan ini anak kami kwee-kim-in." kwaa-han-bu terkejut ,
"ohh..demikian ternyata., terimalah hormat saya bibi!" sela
kwaa-han-bu sambil menjura , "bu-ji ! saya memang istri kweethian namun saya ini tidak pernah hidup dekat dengan keluarga
besar dari she-taihap , karena saya menikah dengan ayahnya
260 kim-in ketika mereka sedang dalam menghadapi tirani pah-simsai-jin , jadi saya tidak mengenal benar semua keluarga shetaihap." kwaa-han-bu manggut-manggut , "bibi ! saya adalah
cucu buyut dari kwee-hong-in anak bungsu dari kim-khongtaihap"
"hmh" jadi jelaslah bagi kita bahwa memang kalian adalah
saudara seperguruan dan orang sendiri , in-ji ! kau minta maaf
pada suhengmu karena telah lancang melawannya , "ah.. tidak
bibi ! bukan salah in-sumoi ."suheng ! maafkan aku karena
telah berlaku lancang tadi!" kim-in menjura dan minta maaf
membuat kwaa-han-bu merasa risih lalu menjawab dengan
datar , "saya juga demikian sumoi"."
Kwaa-han-bu merasa terharu bahwa ternyata masih ada
saudaranya yang masih hidup keturunan dari she-taihap
pamannya kwee-thian ,"han-bu ! hendak kemanakah
sebenarnya tujuanmu !?" , "saya hendak ke yinchuan bibi." , eh
..! bukankah yincuan tempat pak-kek-hek-te yang langsung
dipimpin oleh pah-sim-sai-jin?"
"benar bibi ! dan oleh karena itu saya harus kesana untuk
menundukkanya , "hmh.. hal itu memang sudah satu kemestian
bagi she-taihap dan semoga kamu dapat menjalankan tugasmu
dengan baik bu-ji" , "saya juga bercita-cita demikian ibu ,
melenyapkan pah-sim-sai-jin dan antek-anteknya dari muka
bumi!" sela kim-in dengan nada semangat , "jadi suheng ! kamu
tidak sendirian karena ada aku yang akan membantu"
tambahnya , kwaa-han-bu tersenyum mendengar pernyataan
261 yang penuh semangat itu , "tentu sumoi kalau kamu nanti
sudah cukup kuat untuk melakukannya"
"suheng umurku memang baru tiga belas tahun namun aku
sudah mampu menghajar anak buah pak-kek-hek-te di kota ini
yang berani macam-macam." , "bu-ji ! adikmu mempelajari ilmu
silat dari kitab yang ditinggalkan ayahnya ketika kembali
ketimur, dan sejak berumur lima tahun kim-ji sudah mulai
mempelajarinya , saya sendiri tidak tahu bagaimana untuk
mengajarinya karena saya ini bukan ahli silat." , "bibi! saya
sangat senang dengan pertemuan tidak diduga ini dan
kenyataan saya masih punya keluarga dan saudara membuat
saya haru dan bahagia." , "jika demikian bu-ji tinggallah
sementara waktu disini dan matangkanlah apa yang di kuasai
adikmu kim-in!" , "itu sudah pasti bibi." , "ah" benarkah
suheng!" suheng akan melatih dan menambah pelajaranku!?"
sela kim-in dengan mata berbinar gembira
"benar sumoi dan saya akan tinggal sementara waktu bersama
bibi dan kamu" sahut kwaa-han-bu , kwaa-han-bu serasa
bahwa kim-in memiliki hak yang sama akan warisan yang ada
di pulau kura-kura maka ia memiliki niat untuk berbagi dengan
kim-in selaku saudara yang masih hidup dan sejak itu tinggallah
im-yang-sin-taihap bersama bibi dan sumoinya di pengbun ,
kwaa-han-bu melatih kim-in dan mematangkan ilmu yang sudah
dipelajari oleh kim-in seperti enam ilmu ciptaan kim-khongtaihap dari saripati ilmu keenam istrinya dan juga ilmu im-yangpat-hoat
262 hubungan yang demikian erat dan terikat membuat keduanya
dekat , kim-in yang mungil sangat periang namun bersahaja
dan penurut sementara kwaa-han-bu yang tegas berkharisma
membuat hubungan mereka saling menyayangi , tan-cui-sian
sangat senang dan bahagia melihat anak dan keponakannya ini
, dia tidak bisa memungkiri bahwa pribadi kwee-thian yang
berwibawa dan bersahaja menurun pada putrinya kim-in
walaupun kim-in tidak pernah melihat ayahnya , bahkan kweethian tidak tahu bahwa cui-sian istrinya mengandung anaknya
ketika meninggalkan cui-sian untuk kembali ketimur
dan kalau melihat pribadi kwaa-han-bu dia makin takluk betapa
seluruh she-taihap merupakan keluarga ungulan lahiriyah
maupun batiniyah , lahiriyahnya she-taihap adalah pendekar
luar biasa dengan segudang ilmu yang tiada tandingan dan
batiniyahnya juga she-taihap merupakan manusia-manusia
bijak berkharisma dengan segudang pribudi yang tinggi dan
agung , tan-cui-sian merasa bersyukur bahwa thian memilih dia
menjadi ibu dari salah seorang she-taihap
waktu berjalan dengan cepat hingga tidak terasa satu tahun
sudah kwaa-han-bu bersama bibi dan sumoinya , kim-in sudah
berumur empat belas tahun sementara kwaa-han-bu berumur
dua puluh dua tahun dan tujuh ilmu yang dikuasai oleh kim-in
sudah dimatangkan oleh kwaa-han-bu sehingga kim-in merasa
sin-kang dan gin-kangnya betambah kuat berlipat-lipat dan juga
kwaa-han-bu telah mengajarkan ilmu "siulian-tin-liong " berupa
263 ilmu daya tahan tempur dan ilmu "goat-koan-sim-hang" berupa
ilmu menghilang suatu hari setelah latihan dibelakang rumah , "sumoi ! masih
banyak lagi yang ingin saya bagi denganmu , sementara saya
harus melanjutkan tugas keluarga kita meredam tirani pah-simsai-jin" , "suheng ! selama setahun ilmuku sudah dimatangkan
dan juga ditambah oleh suheng , dan aku sangat
berterimakasih suheng , dan tugas keluarga menanti maka
bawalah aku suheng bersamamu!" kwaa-han-bu tersenyum
lembut , hatinya merasa ungkapan nada kesatria itu lumrah
karena memang demikianlah karakter keluarganya dari dulu
dan juga disudut hatinya yang paling dalam tidak ingin berpisah
dari sumoinya ini namun dia harus tahu keputusan tertinggi ada
pada bibinya , "sumoi ! hal itu akan kita sampaikan pada bibi
dan tentu apa kata bibi maka itulah yang harus taati , bukan!" ,
kim-in mengangguk tegas lalu keduanya menghadap tan-cui-sian , "bibi , sudah selama
setahun saya menetap disini , sementara tugas untuk meredam
tirani pah-sim-sai-jin sepatutnya untuk dilakukan , maka untuk
itu bibi saya akan melanjutkan dulu tugas yang tertunda ini." ,
"hmh" bu-ji ! jika demikian halnya , tunaikanlah tugasmu itu
dan aku harap semoga thian memberikan kemudahan bagimu
untuk malaksanakannya" jawab tan-cui-sian , "dan juga ibu !
saya harap ibu memperkenankan saya untuk menyertai suheng
untuk menunaikan tugas yang sudah menjadi tugas keluarga itu
" sela kim-in , tan-cui-sian memandang putrinya dan kwaa-han264 bu , "bu-ji ! menurutmu apakah adikmu sudah bisa diandalkan
untuk tugas yang berbahaya itu !"
"bibi ! sumoi sejak awal sudah bisa diandalkan," , "hmh" jika
demikian bu-ji ! hatiku lega dan harus kuakui memang kalian ini
keturunan luarbiasa maka bu-ji kuserahkan adikmu ini dalam
pengawasan dan tanggung jawabmu selama aku tidak
bersamanya!" , "amanat bibi akan ku pegang dan kugigit
dengan gigi gerahamku." , "baiklah bu-ji ! kapan kalian akan
berangkat !" , "jika diperkenankan saya dan sumoi akan
berangkat besok lusa , "baik" berangkatlah kalian besok lusa
dan bu-ji..! jaga adikmu dengan baik dan hanya kalian yang
tersisa dari she-taihap setelah apa yang dilakukan oleh pahsim-sai-jin." Kwaa-han-bu mengangguk , kemudian merekapun
membersihkan diri dan makan siang
kota yinchuan dimana pah-sim-sa-jin dan anggota pak-kek-hekte sedang mengadakan pertemuan penting dan menegangkan ,
wajah pah-sim-sai-jin yang burik semakin berkedut karena
hatinya sedang jengkel , kedatangan im-kan-kok-sianli-sam
yang bercerita mengenaia keadaan yang dialami membuat
hatinya gelisah dan kesal , maka dia menyuruh ma-tin-bouw
mencari lie-sam dan rombongan yang sedang mencari jejak
musuh-musuhnya , pagi hari ma-tin-bouw datang bersama
hang-bi dan tiga penghuni pulau neraka
"hang-bi ! dimana saudaramu yang lain!?" , "kami telah berhasil
menewaskan san-ji-liong suhu !, namun ciu-tong dan liu-sam
juga ikut tewas , "bangsat ! ngo-ok-hengcia telah tewas ,
265 seorang dari im-kan-kok-sianli-san juga demikian lalu tiga dari
kalian juga sudah tewas " gigi pah-sim-sai-jin gemeretuk karena
marahnya , "disamping itu juga suhu , saya ingin
menyampaikan bahwa see-kwi-liong juga telah tewas di xining
oleh ui-hai-liong-siang dan kami hampir dapat membunuh
sepasang pendekar itu namun tiba-tiba muncul ui-hai-sian
sehingga kami terdesak." mendengar laporan itu wajah yang
tadinya jengkel menjadi marah tidak terhingga sehingga
pegangan kursi remuk dan jadi tepung ditangan pah-sim-sai-jin
"kumpulkan semua anggota didalam lianbhutia! Perintahnya ,
Seruling Sakti 27 Sepak Terjang Hui Sing Murid Perempuan Cheng Ho Karya Tosaro Pedang Medali Naga 4

Cari Blog Ini