Manusia Harimau Merantau Lagi Karya S B. Chandra Bagian 5
Suatu sifat yang amat baik dan jarang ditemui pada orang-orang berilmu. Aku tahu
daerahmu sangat kaya, cuma
barangkali tak terpelihara, karena ketiadaan biaya!"
"Kau bukan hanya sakti mbah Panasaran tetapi juga pintar ilmu dunia. Memang
benar apa yang kau katakan itu.. Dari mana kau dapat tahu?"
"Aku tidak pintar ilmu dunia, pun kurang dalam
pengetahuan lain. Tetapi bahwa banyak daerah masih
ketinggalan dalam kemajuan dan perkembangan karena
ketiadaan biaya atau kurang dapat perhatian, orang semacam aku saja pun bisa
tahu. Tetapi walaupun bagaimana dalam ilmu kesaktian daerahmu itu termasuk nomor
satu. Itu makanya kukatakan bahwa kau tentu membawa banyak oleholeh!" Dialog antara wanita sakti dan manusia harimau itu
didengar dengan jengkel oleh Ki Ampuh yang kini dianggap
"bagaikan tidak turut hadir di sana.
Erwin segera dapat mengetahui ketidak-senangan Ki
Ampuh, maka ia bertanya: "Kalian tadi tentu sekedar latihan, 322
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bukan. Tidak bertarung sungguhan. Sayang kalau antar kita yang tidak seberapa
jumlahnya harus selalu ada permusuhan dan saling mematikan. Orang-orang pandai
menganjurkan persatuan, kita yang sedikit dan selalu dipencilkan oleh masyarakat modern dan
pintar, seharusnya juga bersatu."
"Usul yang baik," kata mbah Panasaran senang.
"Tidak mungkin bersatu dengan siluman semacam dia
Erwin!" sambut Ki Ampuh.
"Kita ini semua punya kekurangan dan nista pada tubuh kita. Engkau umpamanya mau
berbuat apa saja untuk uang.
Mbah Panasaran mengorbankan banyak jejaka untuk
mempertahankan kemudaannya. Aku yang buruk ini kadangkadang jadi harimau, dibenci dan dihina oleh masyarakat!
Bukankah kita yang tidak sama dengan manusia normal ini harus bersatu?"
"Ah, antara manusia juga selalu ada pertentangan.
Misalnya antara si serakah dan si busuk dengan orang
sederhana yang jujur dan tidak tamak!" ujar wanita itu.
"Kau menyindir sementara pejabat dan
memperbandingkannya dengan rakyat kecil, wanita
bijaksana!" kata Erwin.
Mbah Panasaran tidak menanggapi.
323 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ki Ampuh kian benci pada mbah Panasaran yang tak
tertundukkannya dan pada Erwin yang kiranya benar-benar digilai wanita itu. la
sama sekali tidak tahu, bahwa tanpa bantuan anak muda itu ia tadi akan tewas
disikat mbah Panasaran yang nyata-nyata melihat bahwa dia datang untuk menebus kekalahannya
beberapa bulan yang lalu. Erwin juga tidak mengatakan bahwa ia tadi telah
menyelamatkan murid kakeknya itu.
"Erwin, untuk apa orang seganteng kau datang ke mari,"
tanya Ki Ampuh tiba-tiba. "Siluman ini mempunyai macam-macam akal untuk
menjatuhkan dirimu. Engkau masih muda, masa depan masih terhampar luas di
hadapanmu. Ompung serta ayahmu pasti tidak menyetujui
kedatanganmu ke mari."
Bagaikan tak mengerti apa yang dimaksud sebenarnya
oleh Ki Ampuh, Erwin menjawab: "Saya datang mau belajar sesuatu yang tidak saya
kuasai, kepadanya!" "Bodoh kau kalau berpikir begitu. Dengan akal liciknya kau akan hancur
dibuatnya. Jadilah seperti ayah dan ompungmu!"
kata Ki Ampuh. "He, dukun mata duitan, buat apa campur urusan orang lain. Kau benci pada kami,
itulah yang mengoyak-ngoyak
hatimu, bukan" Kau datang hendak membuat aku tergila-gila 324
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
padamu heh! Sia-sia Ki Ampuh, aku bukan seperti bini-bini mudamu yang tolol dan
dapat kau buat semau hatimu itu. Kau cemburu pada Erwin, katakanlah terus
terang. Apalagi aku tadi mengatakan bahwa aku merindukan dia. Kau sakit hati.
Kau tidak suka melihat dia senang dalam pelukanku!"
Ki Ampuh tidak menghiraukan mbah Panasaran. la hanya
berkata kepada Erwin: "Dia akan menyihir engkau, Erwin."
"Tidak, dia tidak perlu melakukannya. Tanpa sihir pun tiap laki-laki yang punya
mata dan hati akan jatuh cinta padanya.
Sudah kukatakan, aku mau belajar dari dia!"
"Ilmunya ilmu busuk. Ilmu yang ada padamu itulah yang terbaik."
"Aku tidak bisa tetap muda dengan umur tiga ratus tahun.
Itulah yang aku mau pelajari dari dia. Bukankah kau mau mengajarkannya kepadaku,
cantik?" Mendengar itu hati mbah Panasaran melonjak selangit.
Jawabnya: "Akan kuajarkan bagaimana kau bisa hidup enam ratus tahun tanpa
keriput sedikit pun pada wajahmu.
Bagaimana kau tetap gairah terhadap wanita dan bagaimana agar kau tetap dicintai
oleh wanita mana saja pun!"
Mendengar ini hati Ki Ampuh kian panas, tetapi apa mau
dikata, kedua orang itu tidak berada dalam kekuasaannya, la tidak mampu
memaksakan kehendak hatinya kepada mereka.
325 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Melihat jalan sudah buntu Ki Ampuh pergi dengan hati kesal dan dendam. Lagi-lagi
anak muda itu menjadi perintang.
Padahal tadi dia sudah hampir mengalahkan wanita itu. Dia yakin bahwa tanpa
kedatangan Erwin akhirnya wanita itu akan tunduk pada kemauannya dan ia akan
merasakan bagaimana nikmatnya berbuat segalanya dengan dia. Dan dia pun tentu akan minta diajarkan
ilmu yang akan dituntut Erwin,
bagaimana berusia sampai ratusan tahun tanpa menjadi tua.
Memang, ilmu umur panjang tidak dimilikinya. Erwin juga tidak. Adapun ayah dan
kakek Erwin bukan berusia panjang, tetapi hidup kembali setelah mati. Itu lain!
Dalam perjalanan pulang, Ki Ampuh mencari akal,
bagaimana menyingkirkan perintang yang sebiji ini. Dia akan merasa dirinya
kurang hebat kalau cuma perempuan biasa
yang dapat ditundukkannya. Dia ingin seperti Erwin, bahkan ingin lebih daripada
dia. 0ooDoEoWoI--KoZoo0 KI AMPUH kian populer di Jakarta Timur, kemudian
terkenal ke tempat-tempat lain. Yang datang padanya bukan hanya orang-orang
kolot yang biasanya lebih percaya pada dukun, tetapi juga sejumlah orang
berpengetahuan tinggi, termasuk beberapa banyak pejabat. Yang tersebut
belakangan ini umumnya mendatangi dukun itu untuk minta jimat pelindung. Agar
mereka selalu selamat, apa pun yang 326
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mereka lakukan. Kalau korupsi jangan sampai bisa dibuktikan, jangan ada yang
berani menindak. Kalau inginkan wanita
mana saja yang tak teraih dengan uang, agar bisa didapat melalui jimat yang
disembunyikan di dalam saku.
Sudah ada orang yang berani mengatakan, bahwa Ki
Ampuh dukun terbesar di seluruh Jawa. Tidak ada penyakit yang tak dapat
disembuhkannya. Maksudnya penyakit berat yang sukar diobati. Penyakit biasa,
penyakit karena ditegur setan, penyakit oleh kiriman orang atau tukang sihir
yang jahil. Orang-orang berduit itulah yang membuat Ki Ampuh jadi kaya.
Orang-orang tak mampu tidak ditolaknya tetapi sudah jarang yang berani berobat
padanya setelah mendengar bahwa ia
lebih memperhatikan orang-orang yang bisa membayar
mahal. Keberhasilan sepulang dari Sumatera inilah yang terutama membuat dia sangat
kesal, kenapa seorang mbah Panasaran tidak tunduk padanya, bahkan sebaliknya
mempermainkan dia. Dalam amarahnya dia bayangkan, bagaimana wanita
sakti itu bermain asmara dengan Erwin. Betapa
menyenangkan, pikirnya di dalam hati, kalau dialah yang merasakan kenikmatan
itu. Kenapa Erwin masih saja
mempunyai kelebihan dari dia!
Kalau semula Erwin datang ke tempat mbah Panasaran
semata-mata untuk kunjungan biasa, kini setelah beberapa 327
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
saat bersama wanita itu, ia merasakan sesuatu yang pernah dialaminya dulu.
Keinginan merangkul perempuan ja umur
tetapi tetap muda rupa itu. Pada saat pertama rwin
menganggap itu sebagai suatu godaan atas imannya, etapi kemudian ia merasa bahwa
keinginan itu adalah .esuatu yang amat wajar. Suatu gairah laki-laki terhadap
wanita yang punya keharuman khusus, mempunyai tubuh yang sexy dan
pandangan yang melemahkan hati.
"Erwin, aku tadi berterus terang pada Ki Ampuh, sebelum engkau sampai di sini.
Kukatakan bahwa aku merindukan kau.
Bukan untuk memanaskan hatinya, karena aku tidak menaruh perhatian secuil pun
padanya. Tidak kusangka kau datang.
Bagaikan diundang," kata perempuan itu.
"Terima kasih," kata Erwin singkat.
"Kau tak pernah mengingat aku?"
"Hu . . . selalu . . . Itulah makanya aku datang!"
Senang hati mbah Panasaran. Tanyanya: "Kau suka tinggal di sini?"
"Mana mungkin, aku punya anak dan istri."
"Itu kan bukan soal besar. Yang penting mereka selamat, bukan?"
"Istriku itu setia sekali padaku!"
328 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku percaya. Tiap wanita akan setia padamu. Tetapi apa yang pernah kau terima
barangkali belum apa-apa dibandingkan dengan apa yang bisa diberikan oleh wanita lain."
"Maksudmu Komala?"
"Orang tak bisa bikin perbandingan kalau belum mencoba yang lain," jawab
perempuan itu nakal. "Bukankah beristri tidak untuk bikin perbandingan?"
"Ya, bagi laki-laki yang tidak mau belajar dan tak ingin tahu, memang benar.
Tetapi hidup di dunia untuk belajar," kata mbah Panasaran cerdik.
Meskipun Erwin dapat menjawab begitu dan sadar ke mana
dia digiring, tetapi ia merasakan kelemahan yang pernah menyerang dirinya ketika
ia pertama kali bertemu dengannya, la juga kian sukar melawan keinginan yang
semakin membakar nafsunya. Benar-benar ia dilanda nafsu.
Ah, manusia mana yang tidak pernah membuat dosa.
Begitu pikir Erwin mulai memaafkan dirinya sendiri. Hanya sekali untuk
mengetahui apa sih kelainan perempuan ini dari istri.
Dia hanya ingin tahu, tidak akan mencandu.
329 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kau menghendaki diriku Er?" tanya mbah Panasaran mempersingkat jalan.
"Dan kau bagaimana?" Erwin balas bertanya.
"Sudah kukatakan, kepada Ki Ampuh pun aku mengaku
bahwa aku merindukanmu."
Pada saat itu Erwin teringat pada detik semacam itu di
masa lalu, yang kemudian berkesudahan dengan suatu
kegagalan, karena ia merasa dirinya akan berubah bentuk menjadi setengah
harimau. Tetapi masa akan selalu begitu.
Selama hari-hari yang belakangan ini dia tidak jadi harimau.
Dalam hati Erwin meminta, entah kepada siapa, agar
berhasillah dia kali ini. Kalau gagal lagi, betapa akan malu.
Mbah Panasaran memerintahkan kepada ajudannya,
seorang wanita setengah baya agar menyiapkan makanan.
Yang diperintah tahu apa yang harus dilakukannya. Bukan hanya makanan yang lezat
tetapi dicampur dengan beberapa macam akar yang akan menambah gelora gairah di
dalam diri laki-laki. Yang begitu dilakukan oleh ajudan, tiap kali ada tamu
laki-laki yang dibawa beradu oleh sembahannya. Anak-anak muda yang diangkut dari
kota atau desa semuanya dijamu
seperti itu dulu sebelum dibawa ke kamar tidur wanita sakti untuk melanjutkan
santapan. Dan tidak ada di antara mereka yang tidak melakukan tugas dengan
semangat menyala-nyala 330
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
walaupun kobaran api tidak lama, karena anak-anak muda itu hanya berkeinginan
besar tanpa memiliki ilmu lainnya dalam hubungan tererat seperti itu. Itulah
sebabnya mbah Panasaran ingin selalu melakukannya demi memelihara kemudaan wajah
dan jiwanya. Dan ia berhasil baik atas pengorbanan sekian ratus laki-laki yang
telah dijadikannya alat untuk tujuan itu.
Untuk menjaga umur panjang mbah Panasaran memakan
tujuh macam daun dan akar sepekan sekali, tiap malam Jumat disertai segelas
embun yang ditadah pada pagi hari Kamis.
Erwin yang telah dalam dekapan wanita itu bertanya:
apakah rahasianya maka ia bisa selalu cantik dan muda.
Wanita tercantik yang pernah dilihat Erwin seumur hidup, begitu katanya menambah
kesenangan mbah Panasaran.
Wanita itu menciumi laki-laki yang dirindukannya itu,
kemudian katanya untuk menjaga kemudaan bagi laki-laki
tidak berat kerjanya. Tetapi harus setia melaksanakannya, tambahnya. Semua itu
akan diceritakan tiga hari lagi, yaitu tepat pada hari Kamis yang akan datang, sebelum Erwin
kembali ke kota. la sendiri menentukan kepulangan Erwin pada hari Kamis karena
pada malamnya ia harus makan obat dan pantangan terbesar pada malam itu ialah
mengadakan mesra-mesraan dengan laki-laki. Bahkan memandang laki-laki pun tak boleh, mulai
dari hari senja sampai tengah malam.
331 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dengan itu tahulah Erwin bahwa wanita itu menghendakinya paling sedikit untuk
tiga hari. Manusia harimau muda itu menyadari bahwa ia berbuat
suatu kecurangan terhadap istrinya dan sesungguhnya ia tahu bahwa ia tidak boleh
melakukannya, tetapi dorongan
keinginan menggauli wanita itu lebih kuat dari kesadarannya.
Tetapi bukan hanya Erwin yang diburu nafsu, mbah
Panasaran pun sangat ternanti-nanti akan tibanya saat ia mencapai hasrat hati.
Sebenarnya ia tidak pernah mencintai laki-laki mana pun yang dibawa ke sana,
tetapi terhadap yang seorang ini ia mempunyai perasaan lain. Apakah ia jatuh
cinta" Apakah ini bukan nafsu murahan guna pengawet
kemudaannya sebagai biasa"
Mendadak datanglah gangguan itu. Mbah Panasaran dan
dia sendiri mendengar suara harimau mengaum, tidak jauh dari sana, tetapi Erwin
dengan sekuat hati melawan keragu-raguannya. la harus berhasil. Tidak boleh
sampai dua kali gagal, la mempercepat persiapan, hati si wanita berdebar dan
darahnya terasa mengalir kencang.
Erwin memeluk dan menciumi Komalasari yang menerima
serta membalas dengan napas tak teratur.
"Rupanya aku cinta padamu sayang," kata Komala.
"Aku juga merindukanmu," ujar Erwin.
332 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kau mau meninggalkan istrimu?"
"Aku mau kehilangan apa saja asalkan mendapat kau
Komala." Telinga dan hati Komala bagaikan dielus-elus.
Manusia Harimau Merantau Lagi Karya S B. Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Tetapi pada saat maksud akan terlaksana, tiba-tiba
terdengar suara orang membentak. Erwin kenal suara itu.
Suara Raja Tigor, ompungnya. Dan bersamaan dengan
bentakan itu Erwin berubah jadi setengah harimau, la tak sempat melarikan diri
sebagaimana pernah dilakukannya
beberapa waktu yang lalu. Komalasari terkejut dan tak dapat menahan jerit
ketakutan. Mengherankan, kalau diingat bahwa ia seorang wanita sakti, yang dapat
menaklukkan hampir apa dan siapa saja. Tetapi saat itu, ketika ia hendak
menerima curahan kasih termesra dari laki-laki yang dicintainya, ia bukanlah
mbah Panasaran yang sakti melainkan seorang
Komalasari yang haus cinta. Erwin juga sangat terkejut, kecewa, putus asa
ditambah malu yang tak terhingga.
Mengapa harus terjadi" Mengapa tidak pada saat lain" Tanpa mengucapkan sepatah
kata pun manusia harimau itu
melompat dan melarikan diri ke dalam hutan lebat. Walaupun sudah aman dari
penglihatan orang, tetapi Erwin tidak merasa tenteram. Masih beruntung, ketika
melarikan diri tadi ia sempat membawa pakaiannya. Kalau tidak bagaimana ia akan
keluar rrvnakala ia telah menjadi manusia kembali.
333 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Manusia harimau itu menangis. Sedih dan malu atas
kegagalan dan kecurangannya. Kini ia sadar bahwa apa yang menimpa dirinya adalah
hukuman atas perbuatan sendiri.
"Mengapa kau melakukannya Erwin Erwin?" tanya suatu suara tak jauh dari dirinya.
Kini ia bertambah malu. Ompungnya mengetahui dan melihat apa yang dilakukannya
sejak di istana Komalasari tadi. Erwin kini menangis tersedu-sedu.
"Hukumlah aku Ompung. Aku memang telah berdosa!"
"Engkau sedang menjalani hukuman yang kau jatuhkan sendiri atas dirimu. Aku
tanya, mengapa kau melakukannya?"
tanya Raja Tigor yang kini memperlihatkan diri.
"Aku tidak tahu!"
"Kau dapat menahan diri terhadap wanita cantik di
Surabaya. Kau ingat" Mengapa kau harus jatuh cinta pada wanita yang sudah
berusia tiga ratus tahun, la sama sekali tidak cantik Erwin. Hanya pandanganmu
disunglapnya. la telah mempunyai seribu keriput pada wajahnya, la pun
sebenarnya telah loyo, tetapi dia pandai sihir dan semua orang melihat dia
sebagai wanita muda bertubuh langsing serta menggiurkan."
334 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Erwin diam. Benarkah cerita ompungnya itu" Apakah
hanya untuk membuat dia merasa malu dan tidak akan
mengulangi petualangannya yang penuh dosa itu"
"Kau masih ingat istri orang kaya di Surabaya itu?" tanya Raja Tigor.
"Ya," jawab Erwin.
"Mengapa kau kala itu bisa mengelakkan dosa?"
"Entahlah ompung. Dia itu istri orang!"
"Dan mbah Panasaran" Dia tidur dengan ratusan laki-laki muda untuk memenuhi
persyaratan ilmunya. Kau pun mau
turut pula?" Erwin diam lagi. Malunya bukan buatan.
"Kau masih akan mendatanginya?" tanya Raja Tigor.
"Tidak lagi ompung."
"Karena apa" Karena benar-benar sadar atau karena malu kau mendadak jadi
setengah harimau?" "Sudah sadar ompung!"
"Bagus. Kuberitahu padamu, masih ada bahaya-bahaya besar menghadangmu. Sudah
begitulah suratan nasibmu.
Tidak mudah mendapat ketenangan di mana pun kau berada.
335 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kalau tidak dari orang jahil, maka dari wanita. Ataupun dari sahabat sendiri."
"Saya akan berhati-hati ompung!"
"Jangan gunakan ilmu pengobatanmu untuk memperkaya diri atau menyusahkan orang
lain. Gurumu akan marah dan malu. Resikonya akan besar sekali bagimu!"
"Tidak ompung," jawab Erwin berjanji.
"Taati janjimu," kata Raja Tigor dan ia pun menghilang.
Erwin termenung mengingat apa-apa yang telah berlalu dalam tempo yang begitu
singkat, la sadari bahwa ilmu untuk
kebaikan kiranya tidak boleh dicampur aduk dengan
perbuatan-perbuatan yang terang-terang harus diketahui
sangat buruk. Dan dia berjanji dalam hati. Dalam hati pula ia mohon maaf dari
istrinya yang telah mulai dikhianati, la juga mohon ampun kepada ayahnya. Erwin
berkata: "Ayah, ampuni anakmu ini dan bimbinglah aku untuk dapat menghindari
segala perbuatan yang terlarang dan terkutuk!" Tanpa terlihat apa pun, terdengar
suara ayahnya: "Bagus, kalau kau masih dapat sadar dari kesalahanmu. Jangan
ulangi Erwin, demi keselamatanmu. Masih banyak tantangan dalam hidupmu.
Sekarang pun ada orang yang mempersiapkan bencana
bagimu!" Tertanya-tanya ia dalam hati siapa gerangan yang akan menimpakan
bencana atas dirinya. 336 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
0ooDoEoWoI--KoZoo0 SEDANG tekun memikirkan bagaimana melakukan
penyingkiran Erwin, rumah Ki Ampuh kedatangan tamu yang belum pernah dikenalnya.
Tetapi turun dari sebuah sedan kelas mahal.
Ki Ampuh menerima salam yang diulurkan dan ketika
berjabatan tangan ia sudah dapat merasakan bahwa orang ini akan membawa rejeki.
Tiap orang berilmu tinggi memang
punya kelebihan, kadang-kadang berbagai kelebihan atau
kelainan dari rekan-rekan seprofesi. Ki Ampuh bisa
mengetahui dengan pasti apakah orang akan membawa
kesusahan atau keberuntungan baginya dengan berjabatan
tangan saja. Kalau salam itu menunjukkan bahaya
mengancam, maka Ki Ampuh membuat persiapan untuk
menghadapinya, tetapi dia sama sekali tidak akan
memperlihatkan bahwa ia mengetahui maksud jahat
kedatangan tamu itu. la mempersilakan orang itu masuk, dibawa duduk di ruang tamu dengan perlengkapan
cukup baik. Ki Ampuh sudah
mampu mempunyai rumah-rumah dengan perabotan bukan
kelas murah lagi sejak ia kembali dari Sumatera. Semua dari hasil mengobati
sekian banyak pasien dan menjual jimat-jimat pekasih.
337 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ki Ampuh belum pernah mengenal pendatang itu. Tetapi
dia tahu bahwa orang itu punya kedudukan dan banyak duit.
Dia pun tahu bahwa orang itu datang untuk memindahkan
sebagian kecil dari duitnya ke tangan Ki Ampuh atas
pertolongan yang akan dipintanya.
"Saya ini sedang dalam kesusahan. Anak saya sakit!" kata tamu itu. Walaupun ia
sesungguhnya orang punya kedudukan tinggi dan wewenang besar serta banyak duit,
tapi dalam menceritakan nasib keluarga ini terdengar juga keresahan dalam
suaranya, la tak lain daripada Mochtar Widjaja yang gambarnya agak selalu juga
dipasang di surat kabar oleh peranan yang dipegang atau dimainkannya dalam
kehidupan sementara orang yang berdiam di Indonesia.
"Saya tahu," jawab Ki Ampuh. Lalu dipandangnya wajah Mochtar. "Anak Tuan sakit
sudah agak lama. Seorang gadis umur dua puluhan, selalu terkejut-kejut!"
Mochtar kaget dan heran. Dukun ini mengatakan yang
sebenarnya. Bagaimana ia tahu" Ya, itulah salah satu ilmu yang dibawanya dari
Sumatera. Bisa membaca kesusahan
dan nasib orang dari mukanya. Mochtar yang biasanya
memandang enteng pada kebanyakan manusia, terutama
rakyat biasa, kali ini jadi merasa lain menghadapi Ki Ampuh yang sebenarnya juga
hanya orang kecil bersekolah tak lebih dari setengah sekolah dasar. Heran
bercampur rasa takut. 338 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kalau dia bisa baca dari mukanya, bahwa anak
perempuannya sedang sakit, tentu dia juga bisa baca
kejahatan apa yang dilakukannya terhadap banyak orang
dengan wewenang yang ada padanya.
"Saya datang minta tolong!" kata Mochtar.
Ki Ampuh diam saja. Menunggu tamunya bicara lagi. Suatu kebijaksanaan.
"Apakah anak saya itu masih dapat disembuhkan?"
Ki Ampuh masih juga tidak memberi tanggapan atau
jawaban. Lagi suatu kebijaksanaan atau kecerdikan.
"Saya sudah memakai beberapa dokter dan kemudian
beberapa dukun terkenal. Ki Ampuh mengangguk-angguk tanpa kata.
"Bagaimana Pak, dapatkah disembuhkan" Anak itu anak tersayang saya!" Nada orang
penting dan kaya itu mengandung permohonan belas kasihan, seolah-olah Ki
Ampuh seorang yang menentukan, sebagaimana dirinya
menentukan kalau orang mohon bantuan kepadanya.
Pekerjaan yang harus dikerjakannya selalu dibuatnya
bagaikan suatu bantuan khusus dari kemurahan hati. Dan
bukan hanya satu manusia yang mempunyai sifat seperti
339 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mochtar Widjaja. Insan yang dengan wewenang mencari duit sebanyak mungkin dari
siapapun yang harus dilayaninya.
"Saya akan coba. Tetapi saya tidak berjanji apa-apa," kata Ki Ampuh.
"Tetapi saya tidak mau kehilangan anak saya Pak!" kata Mochtar. Orang yang
kebingungan selalu ingin diberi suatu kepastian yang menyenangkan, walaupun
kerapkali kepastian itu hanya penyenang hati sementara sebab tidak akan tersua
dalam kenyataan kelak. "Saya belum melihat si sakit. Belum bisa menentukan, penyakit biasa atau bikinan
orang. Kalau bikinan orang juga macam-macam. Ada yang mudah dilawan, ada yang
sukar ditundukkan. Bisa jadi juga diduduki setan. Setan ini bisa setan biasa yang
marah atau setan kiriman orang. Ada orang jahil yang punya simpanan hantu, jin
atau setan. Ada yang memelihara ular, kalajengking dan lintah," kata Ki Ampuh
serius. Mendengar ini Mochtar yang biasanya tak kenal takut oleh besarnya kekuasaan dan
banyaknya duit, jadi pucat.
"Saya mau membayar berapa saja, asal anak saya bisa sembuh!"
"Itu tergantung dari keadaan si sakit Tuan. Saya belum bisa bilang apa-apa."
340 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Marilah kita melihatnya ke rumah saya." Ki Ampuh tidak menjawab.
"Suapya bisa lekas ketahuan," kata Mochtar berharap dan setengah mendesak.
"Saya ada janji Tuan. Besok saja!"
"Keadaan anak saya itu gawat. Saya mohon bantuan
Bapak untuk melihatnya sekarang." Mochtar bagaikan mengemis. Biasanya ialah
tempat orang mengemis dengan
memberikan bazaran, membuat dia yang sudah kaya kian hari kian kaya juga.
Mochtar merogoh saku dan mengeluarkan segumpal uang
kertas sepuluh ribuan, memasukkannya ke tangan Ki Ampuh tanpa mengatakan untuk
apa uang itu. Ki Ampuh berdiri, masuk dan tak lama kemudian ke luar
lagi, berangkat dengan Mochtar. Orang penting itu yang
membukakan pintu mobil dan mempersilakannya masuk untuk kemudian duduk berdua di
belakang. Gengsi dukun itu tambah naik di mata para tetangga yang melihatnya
pergi dalam mobil yang mewah. Rupanya pada waktu-waktu tertentu orang-orang
penting dan rakus, tanpa malu-malu menyediakan diri jadi semacam pelayan seorang
dukun. 341 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Setelah melihat gadis cantik yang terbaring di tempat tidur dalam sebuah kamar
yang dihias mewah, Ki Ampuh berkata
bahwa ia dimasuki setan yang baru kehilangan tempat.
"Apa maksudnya?" tanya Nyonya Mochtar.
"Ya setan itu sudah tidak punya tempat tinggal, lalu dia memilih tubuh anak
Nyonya sebagai rumah kediamannya!"
sahut Ki Ampuh. "Di mana setan itu tadinya tinggal?" Nyonya Mochtar membayangkan pohon besar
yang kata orang biasa jadi
tempat bernaung hantu dan setan. Kalau pohon itu ditebang maka penghuninya
mencari tempat lain. Ki Ampuh menjawab: "Tadinya dia juga tinggal dalam diri seorang gadis."
"Lalu mengapa dia pindah?" tanya Nyonya Mochtar.
"Karena tempatnya itu sudah tidak ada!"
"Mengapa tidak ada?"
"Gadis itu mati dan setan tidak mau tinggal di tubuh orang mati!"
Nyonya dan Tuan Mochtar terkejut dan kedua-duanya jadi
pucat ketakutan. Kalau begitu anak mereka juga bisa mati karena diduduki setan
itu. Kedua suami istri kaya itu saling pandang.
342 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Bapak kan dapat menyuruh setan itu pergi mencari tempat lain?" ujar Mochtar.
"Saya akan usahakan. Suatu pekerjaan yang amat berat.
Dia akan marah dan memilih salah satu keluarga saya untuk tempatnya tinggal!"
"Tapi Bapak akan dapat melindungi keluarga Bapak. Kami tidak berdaya terhadap
setan!" Dalam berkata begitu dia ingat bagaimana banyak manusia juga tak berdaya
terhadap dia dengan kedudukannya, walaupun dia bukan setan resmi.
"Saya akan usahakan," kata Ki Ampuh lagi.
"Sepuluh juta bila sudah sembuh. Ini hari persekot tiga juta." Dia bangkit
mengambil uang dan menyerahkan tiga juta kepada Ki Ampuh.
Paula yang sudah lama terbaring di tempat tidur dihibur ibunya dengan mengatakan
bahwa tak lama lagi dia akan
sembuh. Semua orang yang diobati Ki Ampuh akan sembuh,
katanya. Gadis itu yang nama lengkapnya Paula Rukmini
Mochtar tidak memberi reaksi apa-apa. la memandang saja ke atas tanpa berkedip
dan tanpa air mata. Tiba di rumahnya Ki Ampuh mulai bekerja. Dengan
persekot tiga juta, tidak termasuk yang diberikan Mochtar sekitar seratus ribu
ketika mengajaknya melihat Paula tadi, ia harus bekerja keras. Masih ada tujuh
juta lagi menantikannya. 343 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ki Ampuh benar-benar mempergunakan semua
kemampuan yang ada padanya. Biaya sepuluh juta bukan di pintanya, tetapi
ditawarkan oleh Mochtar sendiri. Jadi, bukan pemerasan.
Setelah tiga hari Paula dalam rawatannya, Ki Ampuh
merasa bahwa pekerjaan ini benar-benar berat. Penyakit
Paula tidak berangsur sembuh. Setan itu termasuk paling bandel yang pernah
ditemuinya selama pengalamannya
menjadi dukun. Malam keempat ia mulai digoda mimpi-mimpi yang menakutkan.
Walaupun dia dukun yang sudah banyak
mengenyam pendidikan di Sumatera, namun keringat dingin selalu membasahi
dirinya. "Jangan kau coba melawan aku," kata satu suara yang tak diketahuinya suara
siapa. Dan suara semacam itu selalu
didengarnya. Bukan hanya tatkala dia mau tidur, tetapi juga di siang hari waktu
dia duduk, berjalan atau bahkan sedang makan.
Mochtar dan istri serta keluarga melihat tidak adanya
Manusia Harimau Merantau Lagi Karya S B. Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
perubahan pada diri Paula. Tetapi semua mereka belum putus harapan. Mereka masih
menduga akan datangnya suatu
keajaiban oleh kesaktian dukun Ki Ampuh. Penyakit Paula akan hilang mendadak dan
gadis itu segar bugar kembali
bagaikan tak pernah mendapat sakit. Orang sakti yang sangat tinggi ilmu bisa
saja melakukan yang begitu.
344 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tetapi tatkala sampai tujuh hari belum juga ada perubahan, maka atas nasihat
keluarga, pengobatan dengan Ki Ampuh
diputuskan. Kata mereka kalau seorang dukun dalam masa
tujuh hari belum dapat menunjukkan kemajuan pada
pasiennya, itu pertanda bahwa ia tidak akan mampu
menolongnya. Harus dicari dukun yang lain, dan kata salah seorang keluarga
terdekat, dukun itu sudah ada. Mochtar dan istrinya yang sudah putus asa menurut
saja. Maka didatangkanlah dukun itu. Seorang laki-laki
berpakaian sederhana, masih muda. Sukar dipercaya bahwa dia ini pandai mengobati
semacam penyakit Paula yang sudah tak sanggup disembuhkan oleh banyak dokter dan
dukun. Orang muda itu bagaikan tak ada artinya jika dibandingkan dengan Ki Ampuh
umpamanya. Dan dukun yang tak kelihatan seperti dukun ini tak lain daripada Erwin yang
sesudah beberapa jam menjadi setengah harimau barulah menjadi manusia kembali
setelah ia melarikan diri dari istana mbah Panasaran. Setelah
ompungnya pergi dan dia tidak juga kembali menjadi manusia ia sudah ketakutan,
kalau-kalau ia tidak akan pernah jadi manusia lagi. Mungkin ia sudah jadi
makhluk terkutuk. Tiga jam kemudian barulah ia menjadi Erwin yang biasa. Setelah
mengenakan pakaian ia kembali ke Jakarta.
345 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mochtar dan istrinya sudah putus asa. Merasa tidak akan ada gunanya bicara
dengan orang ini. Tetapi keluarganya yang membawa Erwin yang telah mendengar
serba sedikit tentang anak muda ini, menceritakan penyakit Paula. Juga menceritakan, bahwa
dukun yang terakhir sebelum Erwin
adalah Ki Ampuh. Sekali lagi Erwin dimintai bantuan oleh keluarga kaya. la jadi teringat pada
Hamdani yang diobati-sembuhkannya dan apa yang terjadi setelah itu.
ia pandang lalu pelajari wajah Paula yang pucat dan telah mulai cekung karena
sangat kurang tidur dan susah makan.
"Bagaimana?" tanya Hassan yang keluarga Mochtar.
"Kita sama memintalah kepada Tuhan. Kalau la
memperkenankan orang yang telah mati pun dapat hidup
kembali. Konon pula orang yang hanya sakit!" jawab Erwin.
"Jadi dapat disembuhkan?" tanya Hassan penuh harapan.
"Hanya Tuhan yang tahu. Kita manusia hanya berusaha."
Erwin lalu minta kamar lain untuk melihat dengan caranya apakah yang menjadi
sebab penyakit Paula. Ia termenung.
Balasan sakit hati. Mengapa harus ditimpakan atas diri orang yang tidak turut
berdosa. Menurut penglihatan Erwin ada orang yang sakit hati pada Mochtar. Orang
ini dari Indonesia 346 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bahagian Timur sana. Karena dendam ia mengirim
penderitaan untuk Mochtar dalam bentuk penyakit berat atas diri anak
tersayangnya. Erwin menceritakan kepada Hassan, bahwa dalam diri
Paula memang bersarang setan kiriman seorang yang pernah berurusan dengan
Mochtar. Orangnya gemuk dengan kulit
agak gelap. Punya sebuah gigi emas sebelah kiri bawah.
Hassan menyampaikan penglihatan Erwin kepada
saudaranya. Mochtar yang semula tidak percaya pada dukun muda itu jadi coba
mengingat-ingat. Dan terbayanglah ia wajah seorang yang pernah dilihatnya di
kantor tempat ia menjalankan kekuasaannya terhadap orang-orang yang ada
urusan padanya. Orang itu memang gemuk dan kulitnya rada hitam. Dan benar orang
itu punya gigi emas di bagian bawah.
Ini yang diingatnya benar. Ketika ia dengan sombong
mengatakan bahwa untuk semua bantuan harus ada
imbalannya, orang yang sudah selalu tidak diterima
menghadap itu tersenyum. Bukan senyum senang, tetapi
senyum yang waktu itu dapat dimengerti oleh Mochtar sebagai suatu kebencian yang
tidak bisa dilampiaskan. "Benar," kata Mochtar. "Aku pernah kenal dengan orang semacam itu!"
347 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Menurut penglihatan dukun itu, ia sakit hati kepadamu, lalu membalas, la
sengaja menuju Paula karena dia anak
tersayangmu!" kata Hassan.
"Lalu apa katanya lagi?" tanya Mochtar.
"Dalam diri Paula bersarang setan. Jadi benar seperti kata Ki Ampuh. Cuma saja
menurut dukun ini setan itu kiriman orang gemuk itu!"
Maka harapan Mochtar dan istrinya timbul kembali. Kepada Erwin disodorkan uang
panjar satu juta, karena uang bagi Mochtar bukan apa-apa. Saban hari dia bisa
terima atau peras dari orang-orang yang membutuhkan layanannya.
Erwin menolak. Mochtar sekeluarga heran. Ada pula dukun menolak uang!
Penolakan seorang dukun yang lazimnya hidup amat
sederhana atau tergolong miskin akan uang sekian banyak, mengherankan keluarga
Mochtar, terutama pejabat itu sendiri.
Bagaimana bisa ada manusia yang menolak rezeki yang diberi dengan sukarela,
sedangkan dia dan sekian banyak lagi orang semacam dia mau melakukan paksaan
halus dengan berbagai macam dalih untuk menggaet uang dari orang-orang yang
mendatanginya, yang menurut sumpah jabatannya harus
dilayani sebaik-baiknya" Aneh kehidupan sementara manusia, pikir Mochtar yang
348 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tanpa sadar atau sengaja perlahan-lahan telah membuat
uang jadi sembahannya. "Apakah tidak cukup?" tanya Mochtar tadi.
"Janganlah bicara mengenai uang Tuan," kata Erwin. "Saya memang orang tak mampu
tetapi menolong sesama manusia
di mana mungkin, saya rasakan sebagai kewajiban. Terima kasih banyak atas
kebaikan Tuan!" Mendengar itulah Mochtar bagaikan tak percaya dan amat malu pada
dirinya sendiri. Dia selalu merasa bahwa dirinya mulia dan terhormat. Apakah
sebenarnya orang ini lebih mulia dan terhormat daripadanya"
"Apa yang harus kami lakukan?" tanya Hassan yang membawa Erwin ke sana.
"Jagalah nona Paula baik-baik, tunjukkan rasa sayang padanya. Beri dia harapan,
karena orang hidup pantang putus asa!" jawab Erwin.
"Apa lagi selain itu?"
"Tidak ada. Saya minta air putih untuk nanti jadi minuman nona Paula."
"Boleh yang sudah dimasak?"
"Sebaiknya yang sudah dimasak, agar bebas dari kuman!
Mengapa bertanya begitu?"
349 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Dukun-dukun yang lalu juga minta air putih, tetapi yang belum dimasak!"
"O, begitu. Saya tak pandai mematikan kuman-kuman yang mungkin ada dalam air
mentah dengan baca-bacaan.
Bukankah kuman bisa menyebabkan penyakit lain daripada
yang diderita si sakit?"
Mochtar dan keluarganya yang mendengarkan keterangan
sang dukun jadi tambah menghargainya. Ini dukun memang
agak lain dari yang lalu.
Air putih dalam sebuah wadah terbuat dari gelas biru muda dibawakan kepada
Erwin. Dari saku ia mengeluarkan seulas bawang putih, dibersihkan dari kulitnya
dimasukkan ke dalam air. Kemudian ia membaca mantera.
"Minumkanlah sedikit padanya. Dan jangan terkejut kalau setelah minum ia
menendang atau memukul. Bukan si sakit yang melawan, tetapi setan yang ada dalam
dirinya." Ibu Mochtar menurut permintaan Erwin. Setelah air diteguk, memang Paula lalu
menendang-nendang, tetapi kemudian
tenang kembali. Dan mereka tidak terlalu kaget karena sudah dibentahu lebih dulu
oleh dukun muda itu. Erwin kemudian mohon diri dengan mengatakan, bahwa di
rumah ia akan usahakan apa yang dapat dikerjakannya dalam mencoba menghalau
setan yang bersarang di tubuh Paula.
350 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sekeluarga Mochtar menyatakan harapan dengan nada
memohon kepadanya. Malam itu Erwin mengetahui bahwa orang yang mengirim
setan itu punya kepandaian tinggi. Banyak orang di Indonesia bagian timur punya
ilmu kebatinan, ilmu hitam atau sihir yang amat hebat. Mereka menerima itu
sebagai warisan dari nenek moyang yang terkenal sangat pandai ilmu-ilmu gaib,
sehingga dapat menggagalkan serangan dengan senjata apa pun
dengan berbagai mantera. la mengunci diri di dalam kamar dengan peralatannya yang biasa. Pisau tua, jeruk
purut dan semangkuk air putih belum dimasak, karena tidak akan diminum.
Baru saja Erwin mulai, ia merasa ditolak ke belakang,
sehingga ia teranjak dan hampir terjungkal.
"Jangan kau lawan aku," kata suatu suara. "Orang itu tak guna ditolong."
Erwin melihat satu bayangan berbentuk manusia berdiri di hadapannya. Gemuk dan
hitam. Rambutnya agak keriting.
Erwin telah duduk kembali seperti tadi. la tidak
menghiraukan permintaan pendatang itu.
Bayangan itu berkata lagi: "Jangan kau teruskan usahamu.
Gunakan kepandaianmu untuk menolong orang lain."
351 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Mengapa kau berkata begitu?" tanya Erwin.
"Si Mochtar itu orang pintar yang punya akal busuk. Licin dan memeras siapa saja
yang datang padanya, la punya
tugas melayani masyarakat, tetapi ia justru memeras mereka!"
"Tetapi bukankah anaknya tidak berdosa?" kata Erwin.
"Benar katamu. Tetapi itu anak kesayangannya!"
"Namun begitu, tetap tidak berdosa padamu."
"Tetapi dengan menyakiti anaknya si Mochtar jahanam itu akan merasa lebih sakit
lagi daripada kalau dia sendiri yang kujahili. Kalau dia yang kumasuki setan
maka ia hanya sakit, tetapi dengan membuat anak kesayangannya menderita ia
jadi panik, sedih dan bingung, la pun akan menghukum sendiri karena dosanya
harus dipikul oleh anaknya yang sangat
disayang!" "Bukankah itu kejam dan tidak adil!"
"Aku akui itu kawan!"
"Lalu mengapa kau kejam dan tidak adil?"
"Si Mochtar itu dan banyak orang seperti dia juga tidak mengenal keadilan dan
sangat kejam. Menekan dan menyakiti ke bawah asalkan ia tambah kaya dan senang."
Erwin diam. Apa yang dikatakan orang itu memang benar.
Memperkaya diri tanpa menghiraukan penderitaan orang lain.
352 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kalau ngomong hebatnya bukan main, bagaikan dialah
pencinta bangsa dan tanah air yang sejati. Tetapi menyakiti keluarga mereka yang
tidak bersalah tetap tidak disetujuinya.
"Kau sudah mengerti?" tanya bayangan itu.
"Aku mengerti. Tetapi aku tidak setuju kau menyakiti anaknya!"
"Jadi kau akan menentang aku?"
"Sebenarnya aku bukan manusia yang suka permusuhan, tetapi aku pun tidak bisa
menyetujui ketidakadilan. Apalagi dalam hal ini telah terjadi kekejaman terhadap
orang yang tidak berdosa!"
Bayangan itu tidak berkata apa-apa lagi, menghilang.
Erwin meneruskan usahanya menghalau setan dari tubuh
Paula. la mendapat perlawanan hebat, la terpaksa
mengerahkan seluruh kepandaiannya.
Ketika Erwin bergelut melawan orang berkepandaian tinggi itu, Paula di tempat
tidurnya juga terangkat-angkat sambil mendengus-dengus membuat segenap
keluarganya sangat cemas dan ketakutan. Tetapi akhirnya Paula tenang dan tidur.
Keesokan paginya Erwin ke rumah Mochtar mendengar
apa yang terjadi pada malam yang lalu.
353 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Setelah itu Erwin berkata: "Semoga nona Paula akan sembuh. Kasihan dia. la
memikul balasan orang yang sakit hati pada tuan Mochtar." Mochtar yang juga
hadir tidak menjawab, la malu.
Istri dan anggota keluarga lainnya memandang padanya.
Pada waktu itulah Paula memanggil ibunya, la minta
makan. Lapar katanya. Sudah berbulan-bulan ia hanya makan beberapa sendok
sehari. Itu pun dipaksa oleh ibu dan
keluarganya. Kini ia minta makan. Kemudian makan dengan lahap. Suatu pertanda
bahwa ia telah normal kembali. Yang mengherankan orang tua dan keluarganya, ia
sembuh begitu cepat dan mendadak oleh bantuan dukun muda itu.
"Siapa yang mengobatiku Bu?" tanyanya.
Nyonya Mochtar menceritakan. Kemudian ia memanggil
Erwin yang ingin dikenal oleh Paula. Dukun muda itu datang ke kamar Paula dan
bagaikan tak pernah sakit gadis itu
mengulurkan tangan sambil mengucapkan terima kasih.
"Saya tak usah memanggil bapak bukan" Kak dukun masih muda sekali. Bagaimana
sampai memilih profesi ini?" tanya Paula.
Gadis itu begitu spontan. Malu juga Erwin dibuatnya. Tetapi ia cepat mengatasi
dengan berkata: "Saya bukan dukun 354
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
profesional. Hanya sewaktu-waktu kalau kebetulan ada yang meminta bantuan dan
saya pun sekedar berusaha!"
"Dari mana dapat ilmu itu?" tanya Paula. Orang tuanya agak gelisah mendengar
pertanyaan-pertanyaan anaknya
yang baru diobati Erwin, tetapi mereka juga tidak berani menegurnya karena dia
baru sembuh. Erwin juga tidak berkecil hati pada gadis yang ingin tahu itu.
"Dari orang tua dan keluarga saya," jawab Erwin.
Paula memandangnya. Kini dengan sinar mata yang lain.
Mengandung simpati yang selalu jadi awal daripada perasaan yang lebih tinggi.
Erwin mengerti dan dia hendak
mengelakkannya, la mohon diri, tetapi ditahan oleh Mochtar, Paula sendiri dan
seluruh keluarga. "Kita makan bersama dulu," kata Nyonya Mochtar. Itu berarti beberapa jam lagi,
sebab hari masih pagi. "Terima kasih banyak atas bantuan Pak Dukun," kata Nyonya Mochtar. la tak berani
mengatakan dukun saja. Walaupun masih sangat muda, dipanggilnya juga dengan
"bapak". Sekitar jam dua belas, sudah dekat waktu makan, Erwin
dan seisi rumah terkejut mendengar suara yang aneh bagi keluarga Mochtar. Suara
harimau, tidak jauh, bahkan seperti 355
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
di dalam rumah. Erwin tahu, itu suara ayahnya. Keluarga Mochtar saling pandang
kemudian memandang dukun yang
sudah mereka ketahui dari ceritanya, asal dari Mandailing.
"Suara apa itu Pak Dukun?" tanya Hassan.
"Rasanya suara harimau," jawab Erwin.
Manusia Harimau Merantau Lagi Karya S B. Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Dari mana datangnya?"
Sejenak Erwin berdiam diri, kemudian katanya: "Beliau keluarga saya." la melihat
bagaimana reaksi mereka. Tak ada yang memperlihatkan wajah mengejek atau
membenci. "Keluarga bagaimana?" tanya Mochtar.
"Ayah saya yang sudah tiada. Sudahlah, saya mohon diri,"
dan ia berlalu, tanpa ditahani lagi oleh keluarga Mochtar.
Erwin tahu, bahwa suara ayahnya itu suatu peringatan agar ia pergi dari sana.
Mungkin ia akan menjadi harimau pula.
Setelah ia keluar rumah Paula berlari ke pintu depan dan berseru: "Kak Erwin!"
Tetapi anak Dja Lubuk tidak menoleh, la berjalan terus dengan mempercepat
langkahnya. Ayah Paula sampai lupa menawarkan kendaraan padanya.
Sebelum memasuki rumah, Erwin merasa badannya mulai
dingin dan menggigil, salah satu isyarat bahwa perubahan pada dirinya akan
datang. Begitu dia tiba di dalam ia
356 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mengunci pintu. Sebelum sempat masuk kamar ia telah jadi setengah harimau.
"Ya Tuhan, bilakah berakhir penderitaan ini?" keluhnya tanpa sengaja. Rupanya ia
merasa tak tahan dengan sifat-sifat yang ada pada dirinya.
"Kau mengeluh, Erwin," kata suara ayahnya. "Kau menyesali nasib, nak!"
"Ya ayah, aku tak kuat begini!" kata Erwin.
"Tiada kekuatan apa pun dapat mengubah nasib kita, kecuali kalau Tuhan berkenan
akan berakhirnya penderitaan ini. Jangan kira hanya kau yang menderita. Ada
banyak manusia seperti kau, ayahmu, ompungmu dan banyak lagi
orang lain. Dan bukan hanya di Tapanuli Selatan!"
"Tetapi aku selalu dikejar ketakutan. Aku bimbang bergaul dengan masyarakat
karena saban waktu bisa terjadi bencana ini!"
"Jangan namakan itu bencana. Itu nasib yang menyimpang dari kebanyakan orang
lain. Ataukah kau lebih suka dilahirkan tanpa kaki, tanpa tangan, atau tanpa
kaki-tangan, dilahirkan dengan kepala empat kali kepala normal?"
Erwin tidak menjawab. Dia bayangkan dirinya dalam
keadaan tiada bertangan tiada berkaki, jadi tontonan bahkan 357
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ejekan orang yang tak kenal kasihan akan nasib manusia
yang cacat tanpa kesalahannya sendiri.
"Hampir tiap manusia punya penderitaannya. Seorang dengan lainnya tidak sama,"
kata Dja Lubuk. Karena Erwin tidak juga memberi reaksi, Dja Lubuk
bertanya: "Masih kau tampik nasibmu?"
"Tidak ayah, aku terima," lalu ia menangis tersedu sedan bagaikan anak kecil.
"Perjalanan hidupmu masih jauh. Masih banyak yang akan kau alami, yang pahit dan
yang manis." "Aku akan menerima apa pun yang akan datang Ayah!"
jawab Erwin pasrah. "Bagus, tabahkan hatimu. Berbuat baik sebanyak mungkin, berbuat jahat jangan!"
Ayah Erwin pergi sementara dukun muda itu
membayangkan apa yang baru saja terjadi. Melarikan diri ketika hampir tiba waktu
makan bersama, suara Paula yang memanggil dari luar pintu. Dan ia melarikan diri
karena takut malu kalau sampai berubah wujud di sana.
0ooDoEoWoI--KoZoo0 KEPERGIAN Erwin yang mendadak tanpa dapat dicegah
menjadi pembicaraan dan tanda tanya bagi keluarga Mochtar.
358 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Terlebih-lebih Paula sendiri. Dia bukan hanya heran, tetapi sedih. Entah apa
sebabnya, begitu dia memandang Erwin
setelah sembuh, ia merasa suka pada orang muda itu. Dia tidak tahu apa yang
menyebabkan, dia hanya merasa bahwa itu telah menjadi suatu kenyataan. Apa
namanya itu" Simpati, senang, ataukah jatuh hati"
Mochtar dan istrinya yang sudah lama mengalami berbagai macam peristiwa dan amat
mengenal anaknya, mengetahui
bahwa Paula mempunyai perasaan khusus terhadap dukun
muda yang menyelamatkannya itu. Mereka tidak berkata apa pun di antara mereka
atau kepada Paula tetapi di dalam hati Mochtar dan istrinya telah ada suatu
keputusan: anaknya tidak untuk seorang dukun, berapa hebat pun dukun itu. Dukun
hanya pantas untuk perempuan desa, tidak untuk seorang
Paula yang anak orang penting dan kaya raya.
"Mengapa dia pergi?" tanya Paula.
Tak ada di antara keluarganya yang menjawab. Sebab
tiada seorang pun mengetahui.
"Di mana rumahnya Ayah?" tanya Paula.
Tiada jawaban. Pun dari Hassan yang menjemput Erwin
tidak ada tanggapan. 359 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Mengapa semua orang diam saja?" tanya Paula mulai tak senang melihat sikap
keluarganya. "Masakan tiada seorang pun yang mengetahui tempat tinggalnya?"
Tidak juga ada tanggapan.
Kini Paula mulai sengit: "Tak adakah di antara sebegini banyak orang yang
mengetahui rumahnya" Tentu ada yang
memanggil dia bukan?"
"Aku yang memanggilnya Paula," jawab Hassan yang paman Paula.
"Mengapa dia mendadak pergi" Adakah orang yang
menyinggung perasaannya?" tanya gadis yang baru sembuh sakit itu.
"Tidak sayang," jawab Ibunya mengurangi kekakuan.
"Lalu mengapa dia pergi tergesa-gesa?"
"Mungkin dia ada kepentingan mendadak. Hendak
menolong orang sakit lain lagi Paula. Mengapa terlalu
diributkan. Kita semua tidak bersalah," kata Mochtar lagi.
"Kalau begitu mengapa tidak diantar dengan mobil. Apakah dia terlalu hina untuk
menduduki mobil Ayah?" Paula kesal.
Mochtar merasa terpojok. "Ayah bilang lagi, mengapa terlalu diributkan" Bukankah usahanya yang telah
menyembuhkan diriku. Apakah ia hanya 360
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
diperlukan untuk itu" Setelah itu, masa bodo" Aku rasa dia bukan orang yang
minta bantuan atau jasa, tetapi justru orang yang memberi bantuan!"
Mochtar merasa terpukul. Dan ia serta istrinya kian merasa bahwa Paula telah
menaruh hati pada dukun itu. Ada-ada
saja, dukun dipanggil untuk mengobati sekarang mau
dijadikan tempat mencurahkan hati. Kenapa jadi begini"
"Oom Hassan, aku mau ke rumahnya!" kata Paula.
"Kenapa?" tanya ayahnya tanpa pikir panjang.
"Aku mau mengucapkan terima kasih," jawab Paula.
"Biar Oom Hassan-mu saja nanti ke sana mengucapkan terimakasih dan memberi
upahnya!" "Hmmh, upah" Ayah anggap dia kuli ya! Ayah mengukur manusia hanya dengan duit.
Banyak manusia begitu, tetapi kukira tidak semua begitu!"
"Semua orang butuh duit Paula. Dia jadi dukun pun tentu untuk penghidupannya.
Dia telah mengobatimu dan kita
membayar jasa-jasanya. Selesai bukan?"
Paula diam sejenak kemudian mengajak Hassan
menemaninya ke rumah Erwin.
"Tak usah," kata Ibunya. "Biar Ibu nanti yang ke sana!" Dia kuatir kalau-kalau
nanti dukun itu mengguna-gunai anaknya 361
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
agar jatuh cinta padanya. Kalau sampai terjadi begitu kan benar-benar akan
berabe. Tetapi Paula bukan orang yang mudah mengalah.
Banyak gadis-gadis yang sedang digoda tidak mau
menyerah begitu saja pada larangan siapapun.
Mochtar dan istri terdiam. Tahu, kalau Paula dikerasi bisa terjadi hal-hal yang
tidak menyenangkan. Hassan terpaksa menyertai Paula dengan mobil ke rumah Erwin.
Pintu rumah Erwin diketuk oleh Hassan, tiada jawaban.
Bukan dukun itu tak mendengarnya, tetapi dia masih dalam keadaan setengah
harimau, bagaimana ia akan membuka
pintu dan menampakkan diri" Tamunya akan terkejut, jatuh pingsan atau menjerit
ketakutan sehingga para tetangga
semua akan mengetahui. Dia rasakan betapa malang
nasibnya, tetapi sudah berjanji pada ayahnya bahwa tidak menyesali nasib. Itu
suatu penentuan atau nasib yang di luar kekuasaannya untuk mengubah.
Tapi tanpa diduga, sesaat kemudian dirinya berubah jadi manusia biasa kembali,
la ingin tahu siapa gerangan yang datang. Ketika pintu dibuka, ia jadi terkejut
melihat Hassan dan Paula. Bala apalagi akan menimpa dirinya" Dia jadi
teringat pada Ivon, istri Hamdani di Surabaya. Apakah Paula 362
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ini akan memberi dia problim baru dan akan membuat dia
terpaksa melarikan diri pula dari Jakarta"
Sebentar kedua tamu dan tuan rumah saling
berpandangan, masing-masing dengan jalan pikiran dan tanda tanya yang tidak
diucapkan. Setelah itu baru Erwin
mempersilakan Hassan dan Paula masuk rumah kecilnya
yang amat sederhana. "Mengapa kak Erwin tadi lari saja meninggalkan kami"
Adakah kesalahan yang tidak kami sadari?" tanya Paula.
"Tidak, tidak ada kesalahan kalian," sahut Erwin, lupa bahwa biasanya ia
menyebut nona Paula. "Tadi saya tiba-tiba teringat bahwa saya harus juga
mengunjungi seorang sahabat!" Paula dan Hassan jelas melihat bahwa Erwin masih
berpeluh-peluh, tetapi sama sekali tidak menduga bahwa ia baru saja melalui
saat-saat yang amat mencemaskan hatinya.
"Ayolah kita kembali ke rumah Tuan Mochtar," kata Hassan, "Mereka telah siap
dengan makan siang. Bukankah pak dukun berjanji dan bersedia makan bersama."
"Waaa, maafkan saya. Saya kira pada kesempatan lain saja. Tadi saya diajak makan
oleh sahabat saya dan saya sukar menolak."
363 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dalam hati Paula menghitung saat Erwin pergi dan sampai kini belum berapa lama.
Bagaimana dalam waktu sesingkat itu telah ke rumah sahabat dan makan pula di
sana lalu kembali ke rumah. Tetapi kemudian ia pikir, mungkin segala-galanya
dapat dilakukan oleh seorang dukun yang punya ilmu
tersendiri, yang kadang-kadang tidak masuk akal.
Hassan mendesak agar mau juga turut, walaupun tidak
akan makan, tetapi Erwin menolak.
"Sudahlah, Oom Hassan pulang dan beritahu pada Ayah dan Ibu bahwa kak dukun
tidak dapat datang. Biar aku di sini dulu ngomong-ngomong dengannya. Aku mau
minta jimat supaya lain kali jangan diduduki setan lagi," kata Paula.
Hassan dan Erwin sama-sama kaget mendengar, tetapi sebab kekagetan berlainan.
Erwin jadi gelisah, takut terulang seperti di Surabaya, Hassan karena takut kena
marah kalau pulang sendiri.
"Pulanglah Oom, nanti mereka ternanti-nanti. Sebentar lagi aku menyusul. Aku
akan naik taksi atau bajaj," kata Paula mendesak. Dan Hassan terpaksa pergi
dengan pikiran kurang tenteram.
0ooDoEoWoI--KoZoo0 "Kak Erwin hidup amat sederhana. Sekarang kutanya lagi, kenapa Kak Erwin tadi
tergesa-gesa pulang. Kurasa bukan 364
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
karena hendak ke rumah sahabat. Apakah dukun tak boleh
makan bersama-sama keluarga si sakit yang
disembuhkannya?" tanya Paula.
Erwin tidak menjawab. "Dukun bisa juga kehilangan jawaban, ya," goda Paula.
"Mestinya kau jangan ke mari nona Paula," ujar Erwin.
"Kau menolak kedatanganku" Mengapa kau begitu kuno?"
"Sebenarnya aku tidak terlalu kuno. Orang tuamu tidak suka kau ke mari." Dalam
hati Paula kagum bagaimana Erwin bisa mengetahui itu. Tetapi kalau ada setan
dalam dirinya pun dukun itu bisa tahu, mengapa pula heran kalau ia mengetahui
bahwa Mochtar tidak menyukai kunjungannya ke rumah Erwin.
Paula melihat bahwa Erwin jadi gugup oleh gencarnya
pertanyaan, la menilai bahwa Erwin tidak punya pengalaman berhadapan dengan
wanita. Dia tahu pula bahwa ia cantik, banyak laki-laki yang muda dan setengah
baya senang padanya. Kasihan dia melihat Erwin. Bukan hanya itu. la merasakan bahwa ia menyenangi
laki-laki itu. "Kak Erwin tidak suka aku datang?" tanya Paula.
"Suka, terima kasih atas kedatanganmu. Tetapi tidak ada baiknya untukmu dan
untukku. Kau menentang orang tuamu.
365 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dan mereka bisa salah faham padaku! Sebaiknya kau pulang.
Kapan-kapan aku ke sana."
"Aku ingin bersahabat denganmu kak Erwin!"
"Suruh panggil aku bilamana kau atau keluargamu
membutuhkan aku. Itulah persahabatan kita."
"Hanya itu?" "Bukankah itu yang terbaik antara dua manusia yang bersahabat" Saling bantu
apabila keadaan menghendaki."
"Maksudku kak Erwin nanti selalu ke rumahku atau aku yang selalu ke mari."
"Jangan, bersahabatlah secara itu dengan kawan-kawanmu yang lain. Tidak dengan
aku." Erwin merasakan benar bahwa ujian semacam di Surabaya
terulang lagi. "Betul apa yang dikatakan Erwin, nona cantik," kata satu suara. Lalu secara
tiba-tiba berdirilah di sana kakek Erwin dalam wujudnya sebagai manusia biasa.
Paula terkejut. Begitu pula Erwin. Kemudian ia
memperkenalkan ompungnya kepada gadis cantik itu.
"Apa yang dikatakan Erwin semuanya baik nona Paula.
Pulanglah. Kau tidak bisa bersahabat dengannya sebagai
dengan sahabatmu yang lain. la bukan manusia biasa!"
366 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Paula memandang Raja Tigor, minta penjelasan.
"la manusia harimau. Mengerti kau. Kadang-kadang ia jadi harimau. Tatkala kau
dengan pamanmu Hassan mengetuk
pintu tadi, dia sedang dalam keadaan hanya berkepala
manusia." Paula heran bagaimana kakek ini tahu akan Hassan. Ajaib sungguh kepandaian
orang-orang Tapanuli ini. la lihat Erwin hanya menundukkan kepala, tiada
menjawab, tanda ia membenarkan apa yang dikatakan kakeknya.
"Tetapi jangan dikira bahwa ia berbahaya Paula. Kalau kau tidak akan menjerit
akan kuperlihatkan Erwin dalam keadaan setengah harimau," kata Raja Tigor.
Tanpa menunggu jawaban Paula dan tanpa dapat dicegah
oleh Erwin ia berubah jadi berbadan harimau. Hanya kepala saja yang tidak
berubah. Paula terkejut, tetapi ia dapat menahan jeritnya. Ya Tuhan mengapa bisa
begini. "Kak Erwin," katanya, la kasihan pada dukun muda yang disenanginya itu.
Erwin tiada memberi jawaban. Tetapi Paula mengerti kini, bahwa hal inilah yang
menyebabkan laki-laki itu tidak dapat bersahabat dengannya sebagai manusia
biasa. 367 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Untunglah Paula tidak seperti Indahayati, yang tetap
mencintai Erwin walaupun ia telah melihat anak muda itu menjadi manusia harimau.
Tetapi dia tidak membenci atau jadi takut pada Erwin. la kasihan dan Erwin
Manusia Harimau Merantau Lagi Karya S B. Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
melihat bahwa gadis itu amat terharu dengan nasibnya.
"Sudah, pulanglah," kata Raja Tigor.
Paula tak kuasa menahan air mata lepas dari
bendungannya, la sangat kasihan pada anak muda itu. Dalam pada itu Raja Tigor
dan Erwin juga sangat kasihan pada
Paula. Mengapa orang yang secara mendadak disenanginya
harus manusia harimau"
Hampir setengah jam, keadaan itu berlalu dengan pelbagai perasaan di hati
masing-masing, kemudian Erwin menjadi
manusia kembali, la bersimbah peluh, sebagai mana ia tadi juga basah oleh
keringat ketika membukakan pintu bagi Paula dan Hassan.
0ooDoEoWoI--KoZoo0 HASSAN melihat Mochtar dan istrinya amat tidak senang
karena ia meninggalkan Paula di rumah dukun muda itu.
"Terlalu ceroboh kau," kata Mochtar kesal dan kuatir.
"Entah apa yang terjadi dengannya kini!"
368 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Hassan membela diri, bahwa bukan dukun itu yang
meminta Paula tinggal, tetapi gadis itulah yang berkeras hati mau tinggal.
"Tentu dia telah diguna-gunai oleh dukun itu. Rupanya dia menyembuhkan Paula
untuk dirinya!" kata Mochtar kian marah.
"Jangan berkata begitu. Tidak ada tanda-tanda maksud buruk pada dukun itu," kata
Hassan membela Erwin dan sesuai pula dengan keyakinannya.
"Pura-pura dia tidak mau terima duit, rupanya dia mau yang lebih dari itu," kata
Mochtar. Hassan menasehatkan agar Mochtar jangan sembarang
tuduh, karena dukun itu bisa mengetahui segala-galanya dan belum tentu terjadi
sesuatu yang buruk atas diri Paula.
Mochtar jengkel. Kalau sudah terjadi yang buruk, sudah tidak ada gunanya, sudah
terlambat katanya. "Pergi ambil dia," perintah Mochtar kepada Hassan. Tetapi yang disuruh menolak,
la tidak sudi dibentak terus-terusan, la yang memanggil Erwin, karena dukun itu
Paula sembuh dan ia yakin bahwa Erwin bukan dukun yang mata duitan. Dan bukan
dukun mata keranjang. Ketika Paula tiba di rumahnya ia lihat suasana tegang.
369 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Hassan memandang pada Mochtar seolah-olah berkata:
"Itu anakmu, orang tak tahu balas budi."
"Mengapa semua wajah kelihatan suram?" tanya Paula. la kesal, karena ia belum
bebas dari penderitaan hatinya sendiri.
Tidak ada yang menjawab. Mendadak semua orang, termasuk Paula jadi terkejut
karena seekor kalong besar masuk ke dalam rumah, la
terbang kian ke mari dengan suara sayapnya yang keras.
Semua orang mendapat perasaan tidak enak dan merasa
seram. Lalu terdengarlah suara tawa mulanya terbahak-bahak kemudian mengejek.
"Dukun itu telah menyembuhkan anakmu Mochtar. Aku
setuju dengan pendapatnya, anakmu tidak bersalah. Tetapi kini kau harus membayar
untuk sifatmu yang tamak dan
kejam." Ada suara tiada rupa. Tetapi Mochtar kenal suara itu.
Tubuhnya gemetar, kemudian menggelepar jatuh di lantai.
Melihat Mochtar begitu, istrinya menjerit histeris. Mata laki-laki itu memandang
liar, entah apa yang dilihatnya tetapi tentu sesuatu yang menakutkan.
"Kau harus membayar untuk kejahatanmu Mochtar," kata suara tadi.
"Ampun, ampun," pinta Mochtar sambil menghempas ke kiri dan ke kanan.
370 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Panggil dukun muda itu," pinta nyonya Mochtar.
"Ya, panggil dia," kata Mochtar menambah. "Minta dia menolong aku. Ampuuuuun,"
teriaknya kemudian. Dari berkata, kini suara itu tertawa lagi. Kemudian katanya.
"Tiada waktu lagi, tiada waktu lagi." Tetapi Hassan pergi juga, walaupun dalam
hati ia mengejek saudaranya. Baru beberapa menit yang lalu ia menista dukun itu.
Mochtar kian menggelepar bagaikan mengikuti irama sayap kalong itu. Kemudian
dari mulutnya ke luar busa berwarna biru, matanya tak liar lagi. Satu hempasan
lagi, hempasan terakhir rupanya. Mochtar tidak bergerak lagi. Kalong
pembawa hantu, keluar rumah tanpa diusir. Tugas yang
diperintahkan majikannya selesai sudah.
Nyonya Mochtar, Paula dan semua keluarga menangis.
Benar, tiada waktu lagi minta bantuan dukun Erwin. Mochtar disuruh membayar
untuk kesombongan dan keserakahannya
selama ini. 0ooDoEoWoI--KoZoo0 KI AMPUH cepat mendengar tentang kesembuhan Paula
yang tak berhasil diobatinya. Panas dan sakit hatinya bukan buatan karena yang
menyembuhkan tak lain daripada Erwin.
Orang ini sudah membuat banyak kebaikan baginya. Bukan
hanya dia tetapi seluruh keluarganya, la pernah tinggal di 371
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tapanuli Selatan sana. Makan minum bersama mereka. Diberi berbagai pelajaran.
Tetapi, kenapa kepadanya tidak
diturunkan ilmu sebagai yang dimiliki Erwin.
Di Banten ia dibikin malu di hadapan mbah Panasaran. la ternyata kalah dalam
menundukkan hati wanita itu. Kini ia dibikin malu lagi oleh Erwin. Kalau dukun
lain yang menyembuhkan Paula tidak akan sesakit ini hatinya. Dia toh telah menerima lebih
dari tiga juta. Ki Ampuh masih ingat, bahwa ia telah berjanji untuk tidak menyakiti atau
menjahili Erwin, tetapi dia tidak mau ada orang yang melebihi dia di Jakarta.
Dia telah menyombong kian ke mari bahwa sepulang dari Sumatera ia bisa melawan
siapa saja, bisa menundukkan perempuan mana pun yang
disukainya, bisa menolong siapa saja dalam segala penyakit dan masalah cinta.
Dia bisa menyembuhkan penyakit
keturunan, penyakit biasa maupun penyakit yang ditimbulkan oleh kekuatan ilmuilmu hitam dan gaib lainnya. Karena ia telah banyak menolong orang dan banyak
mendapat pujian, maka banyak orang percaya, bahwa benarlah Ki Ampuh
dukun ajaib yang tak punya imbang. Tak terkalahkan. Itulah yang menyebabkan ia
teramat sakit hati ketika mengetahui bahwa Paula yang dimasuki setan akhirnya
sembuh d tangan Erwin. 372 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ki Ampuh berpikir, bagaimana caranya. Kemudian ia pergi ke rumah Erwin. Rumah
buruk dan boleh dikata gubug jika dibandingkan dengan rumahnya.
"Aku telah mendengarnya," kata Ki Ampuh setelah didahului dengan basa basi.
"Mengenai apa?" tanya Erwin tidak tahu apa yang hendak diceritakan oleh bekas
musuhnya. "Tentang penyembuhan tuan Mochtar. Tentang anaknya yang kemudian jatuh cinta
padamu. Ilmu pekasih apa yang kau pakai?"
Erwin menerangkan, bahwa penyembuhan orang kaya itu
semata-mata karena bantuan Tuhan. Dan tidak benar anak
orang itu jatuh cinta padanya, la juga menerangkan bahwa ia sama sekali tidak
memakai ilmu pekasih. "Kalau tidak dengan ilmu pekasih, mana mungkin seorang gadis modern dan
terpelajar jatuh hati pada seorang dukun,"
kata Ki Ampuh. Tidak disangkanya bahwa Erwin merasa
sangat tersinggung oleh tuduhan ini.
"Kenapa tidak kau obati tuan Mochtar" Kasihan kan, dia sampai mati," kata Ki
Ampuh lagi. 373 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Erwin merasa disindir. Memang dia tidak pernah mengobati Mochtar, karena ia mati
sebelum sempat memanggil bantuan dari pihak mana pun.
"Apakah tuan Mochtar tidak menyukai anaknya jatuh cinta padamu?"
Erwin kian jengkel mendengar pertanyaan-pertanyaan Ki
Ampuh, la seolah-olah atau sengaja menyindir, bahwa Erwin tidak mengobati
Mochtar dan membiarkannya mati, karena ia tidak menyetujui Paula jatuh cinta
pada Erwin. Tetapi anak Dja Lubuk masih dapat mengendalikan diri. la menjawab,
bahwa ia dimintai pertolongan tetapi ketika Hassan tiba di rumahnya menyampaikan
berita itu, dia merasakan bahwa Mochtar telah tiada. Hal itu diterangkannya
kepada Hassan. Terlambat katanya. Orang yang sakit hati padanya itu sengaja tidak memberi tempo kepada
siapapun untuk menyelamatkan
Mochtar. "Kau akan kawin dengan anaknya itu?" tanya Ki Ampuh kemudian.
Erwin mulai memperlihatkan amarahnya: "Sudah
kukatakan, bahwa aku tidak punya hubungan apa pun
dengannya." "Mengapa harus berahasia pada seorang rekan dan
saudara?" kata Ki Ampuh lagi.
374 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Pulanglah kau Ki Ampuh, kalau maksud kedatanganmu sengaja hendak menyakiti
hatiku. Aku tak suka kau lebih lama di gubugku ini!"
Sebelum Ki Ampuh berdiri, Erwin telah bangkit pergi ke
pintu dan membukakannya untuk tamunya itu. Suatu
pengusiran, itu sudah jelas. Dan Ki Ampuh bangkit dengan sakit hati.
Di ambang pintu Ki Ampuh yang tidak bisa menahan diri
lagi, berkata: "Pindahlah ke kota lain, jangan Jakarta ini jadi kelebihan dukun.
Tidak sehat untukmu."
Erwin merasakan kata-kata tersebut sebagai suatu
penghinaan dan ancaman. 0ooDoEoWoI--KoZoo0 MALAM itu, sebagai biasa Erwin ke rumah tetangga,
tempat ia bayar makan. Bu Darti menemani dia di meja, di mana sudah terletak
hidangan bertutup tudung saji dari
plastik. Setelah duduk, Bu Darti yang sudah setengah umur dan
memandang Erwin sebagai anak sendiri, berkata: "Coba terka masakan apa malam
ini!" Erwin tertawa: "Sambal goreng, sayur bayam dan telur asin!"
375 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Bu Darti tersenyum lalu mengangkat tudung makanan.
Tiba-tiba ia menjerit, tudung makanan terlepas lagi dan ia tak sadarkan diri.
Erwin pun terkejut. Dua orang anak Bu Darti datang berlari. Erwin mengangkat
tudung hidangan. Kini kedua anak Bu Darti pun menjerit, sementara Erwin sendiri tidak bebas dari
kaget. Di wadah-wadah tempat lauk-pauk, bukan makanan yang
terhidang, tetapi kalajengking, ular dan cacing. Erwin
membuka tutup nasi. Ulat, semua ulat yang menjijikkan.
Kiriman orang jahil, pikir Erwin. Siapa orangnya"
Setelah diciumkan odokolonye Tosca ke hidungnya, Bu
Darti sadar kembali, la sudah berada di kamar, digotong oleh kedua orang
anaknya. Perempuan itu segera ingat apa yang dipersaksikannya tadi. la takut,
malu dan tak mengerti. Lalu menangis.
"Sudahlah, bukan salah Ibu," kata Erwin.
"Kenapa bisa begitu?" tanya kedua anak Bu Darti.
"Kiriman orang jahil!" sahut Erwin.
"Kami tidak punya musuh nak Erwin," kata Bu Darti.
"Bukan untuk Ibu atau keluarga Ibu. Untuk saya." Dia pergi kembali ke meja
makan, di wadah lauk dan nasi telah tiada apa-apa. Kosong.
376 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Setelah menenteramkan Bu Darti, manusia harimau itu
kembali ke rumahnya. Siapa yang melakukannya" la tidak
merasa punya musuh. Satu-satunya orang yang mengancam
dia hanya Ki Ampuh. Tetapi mustahil dia berkata tadi
sungguh-sungguh. Erwin yakin bahwa bekas tamunya di
Tapanuli itu tentu berkata demikian karena luapan emosi, la telah bersumpah
untuk tidak menjahili Raja Tigor, Dja Lubuk dan keluarga-keluarga mereka. Bahkan
sampai-sampai pada sahabat-sahabat terdekat. Mustahil Ki Ampuh berani
melanggar sumpahnya. Tetapi baru saja ia membuang Ki
Ampuh dari dugaan buruk, perutnya mendadak merasa mulas yang kian detik tambaii
hebat, sehingga Erwin merebahkan diri dan menggeliat-geliat menahan sakitnya.
Sedang ia menderita Ki Ampuh datang melalui pintu yang belum dikunci Erwin. la
tolak pinggang di hadapan Erwin yang menyangka bahwa
kedatangannya disertai maksud untuk menolongnya. Tetapi tanpa diduga, Ki Ampuh
berkata: "Ini bukan Mandailing, di mana kau dengan kakek dan ayahmu serta
keluargamu terkenal hebat. Di sini aku yang berkuasa!"
Erwin memandang seakan-akan tak percaya pada apa
yang didengarnya. Tak cukup sampai di situ, Ki Ampuh
menarik Erwin dari tempat ia berbaring dan memberi pukulan dan tendangan sekeras
kesanggupannya. Erwin yang sakti tak dapat melawan. Rupanya sehebat-hebat orang
yang dukun, 377 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kalau sedang sakit tak mampu menghadapi serangan
lawannya. Erwin dibanting ke lantai. Tidak berkutik. Ki Ampuh puas, pergi dengan keyakinan
bahwa Erwin tentu akan meninggalkan Jakarta. Peringatan pada siang hari telah
dibuktikannya. Makanan yang berubah jadi ular, kalajengking dan ulat. Dan kini
pukulan dan tendangan yang tak terlawan oleh Erwin. Dialah juga tadi yang
meremas-remas beras dan daun kelor, yang membuat Erwin sakit perut.
Ketika Erwin sadar dari pingsannya, barulah ia ingat apa yang dipesan ayah dan
ompungnya. Bahwa masih banyak
bahaya mengancam dirinya. Ki Ampuh telah mengkhianati
sumpahnya. Bekas musuh itu telah menjadi musuh kembali, la tidak diperkenankan
tinggal di Jakarta. Harus pindah atau maut menghadang dia. Erwin terbaring
sendiri menahan sakit dan mengenang nasib. Dalam pada itu Ki Ampuh gelisah di
rumahnya. Salah, kalau pada kesempatan yang baik begini ia masih membiarkan
Erwin hidup. Kalau mau membunuh, inilah saatnya, la berpikir cepat dan bergegas
ke luar menuju rumah Erwin. Tidak peduli hari telah tengah malam. Malah semakin
baik, pikirnya. Keadaan di sekitar rumah Erwin sudah sepi. Semua orang
sudah tidur, la berpikir sekali lagi. Memang inilah jalan terbaik.
Tiada meninggalkan bekas. Tetapi orang-orang lain yang tidak 378
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
jadi sasaran bagaimana" Ah, persetan sama mereka. Itu
hanya satu dari sekian banyak resiko hidup di atas dunia.
Botol berisi bensin yang dibawanya dari rumah segera
disiramkan ke pintu rumah Erwin. Tak lama kemudian api
telah menyala dan segera dapat melalap umpannya yang
terbuat daripada kayu. "Terlalu jahat kau Ki Ampuh," kata satu suara yang amat dikenalnya. Suara Dja
Lubuk, ayahnya Erwin. Sialan bener, ini makhluk setengah insan setengah hewan
selalu datang mengganggu. Ki Ampuh mempersiapkan diri kalau-kalau perlu bertarung dengan orang
Mandailing yang bangkit dari
kuburnya itu. Tetapi tidak kelihatan. Ki Ampuh bergegas meninggalkan tempat itu.
Api berkobar kian besar dan bagian depan rumah sudah
habis dimakannya. Mulai menjalar ke rumah tetangga yang juga dibuat dari kayu
dan gegek. Erwin mulai merasa megap oleh asap yang masuk ke
dalam kamarnya. Tetapi ia tidak kuasa berdiri. Orang di luar sudah kedengaran
berteriak-teriak mengatakan ada
Manusia Harimau Merantau Lagi Karya S B. Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
kebakaran. Apakah begini akhir perantauannya, pikir Erwin. la benar-benar tak
kuasa berdiri. Manusia harimau yang berwajah ganteng itu sudah ada di
dalam, Dja Lubuk ayah Erwin. Dia bopong anaknya melalui 379
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pintu belakang dan dengan ilmunya ia bawa anaknya pergi tanpa dilihat oleh
siapapun walaupun di sana telah berkumpul banyak manusia.
"la hendak membunuhmu, binatang itu!" gerutu Dja Lubuk, la tidak jelaskan siapa
yang dimaksudnya dan Erwin juga tidak bertanya.
Dja Lubuk membawa anaknya ke Kebayoran Lama. Ya,
mau ke mana lagi. Siapa yang akan ditemuinya dalam
wujudnya sebagai manusia harimau. Pada saat-saat seperti itu kian terasa betapa
pahitnya bernasib begitu. Tetapi sebagaimana dipesan oleh Raja Tigor kepada anak
dan cucunya, jangan menangisi nasib. Sahabatnya dalam keadaan semacam itu hanya
satu, Datuk nan Kuniang yang bermakam di pekuburan tua itu.
Diletakkan Dja Lubuk anaknya di pinggir kuburan
sahabatnya. Belum lagi dipanggil, mayat yang bisa bangun itu telah menyembulkan
kepalanya. "Patutlah aku merasa gelisah," kata Datuk nan Kuniang.
Dja Lubuk menceritakan, bahwa Ki Ampuh telah membakar
gubug Erwin setelah lebih dulu pada lewat senja ia membuat anak muda itu sakit
perut lalu dalam keadaan tak berdaya memukulinya hampir mati.
380 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Datuk nan Kuniang meniup dahi Erwin dan tak lama
antaranya manusia harimau itu pulih kembali.
"Manusia tak tahu balas budi," kata mayat bernyawa itu.
"Orang semacam itu tak berhak hidup."
"Nanti kubikin perhitungan dengannya Inyiek," kata Erwin.
Terdengar kembali oleh Erwin kata-kata Ki Ampuh yang
menghina pada siang harinya, kemudian mengirim ular,
kalajengking dan ulat pengganti makannya. Semua terbayang olehnya dan ia
bertekad untuk menghadapi orang itu. Kali ini untuk terakhir kali. Ki Ampuh atau
dia sendiri harus tewas dalam pertarungan itu. Tiada jalan lain.
Benar seperti kata Ki Ampuh, dengan kehadiran Erwin
ibukota yang besar jadi kelebihan dukun. Hanya seorang
memang, tetapi seorang yang amat menyakitkan. Itulah
sebabnya maka Ki Ampuh hendak menyingkirkan dirinya. Dia sebagai sasaran merasa
bahwa dia pun punya hak untuk
hidup di bumi Allah ini, di mana saja, termasuk di Jakarta.
"Tak usah kau hadapi dia Erwin," kata Datuk nan Kuniang.
"Berilah Inyiekmu ini kesempatan, sekali ini saja. Lama aku tidak menghadapi
manusia hidup yang tangguh. Sebaiknya
kau menolong orang-orang sakit yang memerlukan
bantuanmu." 381 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tetapi usul Datuk nan Kuniang ditolak, la yang mau
dibunuh Ki Ampuh, maka dia sendirilah yang harus
menghadapinya. Ayahnya mendengarkan saja, tidak menolak permintaan Datuk nan
Kuniang, tetapi juga tidak
membenarkan kehendak Erwin.
0ooDoEoWoI--KoZoo0 SERASA tak sabar Ki Ampuh menantikan kepastian,
walaupun ia yakin bahwa perhitungannya tidak meleset. Erwin pasti hangus dimakan
api. Akhirnya ia berhasil membunuhnya tanpa meninggalkan bekas. Karena bukan
tangannya yang diletakkan secara langsung ke tubuh Erwin, dianggapnya
bahwa yang demikian bukanlah pembunuhan atau
pengkhianatan sebagaimana pernah diucapkan di waktu ia
bersumpah di Mandailing. Ki Ampuh memaafkan dirinya
sendiri, sebagaimana banyak manusia dengan wewenang
yang ada padanya memaafkan sendiri kesalahan-kesalahan
yang dilakukannya. Pagi-pagi Ki Ampuh pergi ke rumah Erwin yang sudah
hangus. Pura-pura kaget mengetahui kejadian dan berkata bahwa Erwin masih
saudara angkatnya. Dengan wajah yang
disedih-sedihkan ia menerima kabar, bahwa penduduk sekitar tidak ada melihat
Erwin keluar dari rumahnya yang dimakan api. Tak sempat, begitulah dugaan mereka
dan dia tentu mati hangus di dalam. Anehnya mayatnya yang diperkirakan telah 382
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
jadi abu atau sekurang-kurangnya hangus hitam bagaikan
arang, tiada bersua. Semua orang di situ merasa sangat aneh akan hal tersebut.
Bagaimana orang yang dianggap pasti terbakar sampai tidak punya bekas mayatnya.
Kenyataan itu lalu menimbulkan
keragu-raguan pada Ki Ampuh, apakah dia bisa juga keluar dalam keadaannya tak
dapat bangkit dari tempat berbaring.
Apakah ia bisa keluar tanpa dilihat orang sebagaimana ia dapat saja berjalan di
Jakarta, di tengah orang ramai tanpa ada yang melihat kehadirannya. Ki Ampuh
mulai menyalahkan dirinya, mengapa ia tidak membunuh Erwin ketika ia sudah tidak
berdaya untuk melawan. Yang mencegah ia sampai
menghabiskan nyawa orang Mandailing itu pada saat tersebut adalah sumpah yang
pernah diucapkannya. Kini Ki Ampuh merasa dirinya dalam bahaya. Erwin, kalau berhasil menyelamatkan
diri, pasti akan melakukan
pembalasan. Dan kalau berhadapan dalam keadaan samasama sehat dengan orang muda itu ia memang tidak berani memastikan bahwa Erwin
akan dapat dibinasakan-nya.
"Mengapa kau sampai hati membakar rumah Erwin padahal kau ketahui ia tidak dapat
bergerak dari pembaringannya?"
tanya sebuah suara secara tiba-tiba sehingga kagetnya Ki Ampuh bukan alang
kepalang. Oleh banyaknya bertemu
383 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dengan Dja Lubuk di Tapanuli, Ki Ampuh tahu bahwa suara itu tak lain daripada
suara ayah Erwin. "Aku telah meminta dengan baik agar dia pindah dari Jakarta, tetapi ia tidak
menghiraukan. Aku merasa malu
karena ia pun sampai hati menjatuhkan nama baikku sebagai dukun. Mestinya ia
jangan mau mengobati dan menyembuhkan anak Mochtar," kata Ki Ampuh dalam usaha membenarkan tindakannya.
"Berusaha menyembuhkan orang sakit merupakan tugas kemanusiaan baginya. Dia sama
sekali bukan hendak menjatuhkan namamu yang tersohor," ujar Dja Lubuk yang belum memperlihatkan
diri. "Sebagai orang yang sudah diakui menjadi saudara
mestinya ia menunjukkan padaku bagaimana menyembuhkan
gadis itu dan akulah yang mengobati serta
menyembuhkannya. Itulah suatu kesetiaan dalam
persaudaraan. Apa yang dilakukannya merupakan tindakan
menyaingi profesiku, sedangkan aku harus hidup oleh hasil usahaku! Dialah yang
mengkhianati persaudaraan, bukan aku.
He, Dja Lubuk, kalau kau mau bicara, tunjukkanlah rupamu.
Jangan hanya memperdengarkan suara."
"Baiklah kalau itu yang kau kehendaki," jawab Dja Lubuk dan ia menampakkan rupa
berdiri di hadapan Ki Ampuh. "Kau 384
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
hendak membunuh anakku. Kau, babi utan yang tak kenal
budi," kata Dja Lubuk. Untuk pertama kali dia mengeluarkan kata-kata yang kasar.
Ki Ampuh kaget, tidak menyangka akan mendengar penghinaan seperti itu. Dja Lubuk
meneruskan. "Aku bukan menghinamu seperti yang kau sangka, sebab kau memang sudah hina. Kau
mengemis kepada kami, kami
perlakukan kau sebagai saudara, kami hormati sebagai
seorang berilmu yang pantas dihormati. Tetapi kau
mempunyai sifat yang kotor!"
"Sejelek-jelek aku, bukan makhluk sehina kau. Aku
manusia sejati. Kau hanya setengah manusia setengah
hewan!" jawab Ki Ampuh, la tahu, bahwa kini tiada damai lagi.
Buruk jahat harus dihadapi dan ditempuh.
Tanpa pikir panjang lagi karena tiada pilihan lain, Ki Ampuh menerjang Dja
Lubuk, kena pada bahunya. Harimau manusia itu mengeluarkan suara tanda merasa
sakit atau pura-pura sakit.
"Ini namanya ilmu memakan gurunya, Dja Lubuk," kata Ki Ampuh sombong dengan
keberhasilannya itu. "Kau tidak sepintar yang kau sangka hah. Mana bisa otak
setengah hewan melawan kecerdasan otak manusia sejati."
Sakit hati Dja Lubuk mendengar dan itulah juga yang
dikehendaki oleh Ki Ampuh, sebab orang yang kalap tidak 385
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
akan dapat memberi perlawanan dengan perhitungan yang
baik. "Kurasa kau seorang tidak akan mampu melawan aku Dja Lubuk. Kau sudah terlalu
tua untukku. Terus terang, daripada kau si tua bangka mati karena pukulanku,
lebih baik kau kirim anakmu ke mari, karena dialah yang melanggar wilayah dan
kekuasaanku. Aku dulu datang ke Mandailing untuk belajar, bukan" Tidak untuk
mengalahkan kalian atau menunjukkan
bahwa aku lebih hebat daripada kalian. Begitu mestinya
seorang pendatang, tahu diri. Tetapi anakmu mau
memperlihatkan kepada masyarakat bahwa ia lebih hebat
daripada aku. Itu salah Dja Lubuk. Kalau dia menghentikan praktek perdukunan di
sini, aku beri dia kesempatan hidup di wilayahku. Ibarat pemerintahan, aku ini
harus kalian pandang dan hormati sebagai gubernur perdukunan. Mengerti" Nah,
beritahukan itu pada anakmu. Kalian masih bisa selamat!"
Dja Lubuk mendengarkan dengan perasaan ditahan.
Betapa sombongnya insan yang sebiji ini! Ilmu dalam diri orang-orang semacam ini
akan membangkitkan keangkuhan
dan ketakburan, menimbulkan sakit hati dan bencana.
Dipandangnya Ki Ampuh tanpa kata-kata.
"Nah, pergilah "bentak Ki Ampuh sambil menerpa Dja Lubuk sekali lagi. Dja Lubuk
memukul kaki yang hendak mengenai dirinya dengan tangan kanan dan menolakkan
386 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
orang sombong itu sehingga terjungkal. Tetapi ia cepat berdiri kembali lalu coba
menerjang dengan kekuatan penuh ke arah kepala Dja Lubuk. Manusia harimau itu
hanya mengelak. Berkata Dja Lubuk: "Barangkali benar katamu, kami ini makhluk-makhluk yang tak
tahu diri!" lalu manusia harimau itu menghilang.
Ki Ampuh tertawa keras menunjukkan kemenangan mutlak.
Lebih dari itu ia jadi kian angkuh, merasa benar-benar bahwa dialah dukun dan
orang sakti tak terkalahkan di Jakarta. Kalau sudah Dja Lubuk pun dapat
dikalahkan, siapa lagi bisa
melawan dia! 0ooDoEoWoI--KoZoo0 DALAM kunjungannya ke kuburan Datuk nan Kuniang
sekali ini, Erwin mendapat tambahan ilmu lagi, ilmu pematah segala ilmu yang
dikenal anak manusia di permukaan bumi ini.
Setelah selesai, diciumnya tangan mayat bernyawa yang
berlumuran lumpur dan ia mohon diri. Pesan Datuk nan
Kuniang akan dilaksanakannya.
Malam Jumat itu Ki Ampuh sedang santap dengan istri
termudanya yang baru seminggu dinikahinya. Seorang
penyanyi tenar, anak orang kaya, tamatan esema, suaranya selalu berkumandang
lewat radio dan televisi. Banyak
pengagum, penggemar dan orang yang jatuh cinta padanya.
387 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tetapi belum ada seorang pun yang melekat pada hati
Josephina Nanny Subrata, yang berayah asal Priangan dan beribu asal Philipina.
Itulah makanya segenap keluarganya heran mengapa akhirnya ia terjerembab di
bawah pengaruh dan kekuasaan Ki Ampuh yang dikenalnya ketika mengobati pamannya
yang sakit parah karena - kata Ki Ampuh buatan orang yang hendak merampas kedudukannya. Masih
orang sekantor, kata Ki Ampuh.
Sedang enak-enaknya menikmati santapan malam,
mendadak rumah itu bagaikan digoncang gempa. Lampu
listrik di ruang makan tergoncang-goncang, meja pun turut terangkat-angkat.
"Gempa," kata Josephina, tetapi begitu dia selesai mengucapkannya, ia terjerit
karena mendadak berdiri di dekat meja mereka suatu makhluk yang belum pernah
dilihatnya seumur hidup. Rupanya gagah dan ganteng, tetapi selain
daripada kepala itu semua bentuk dan warna harimau.
Tanpa pendahuluan, manusia harimau itu memukul meja
dengan kaki depannya, sehingga makanan berantakan.
"Maafkan aku, nyonya yang telah diguna-gunai bajingan ini!
Aku tidak punya maksud jahat apa pun denganmu. Tetapi
suamimu ini, hewan ganas dalam bentuk manusia ini harus kupunahkan, la tidak
berhak hidup lagt," kata manusia 388
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
harimau yang tak lain daripada Erwin. Ki Ampuh diam tak menjawab. Mungkin semua
di luar dugaan, la begitu yakin bahwa Dja Lubuk dan anaknya tentu telah mengaku
kalah dan tak akan berani mengganggunya. Kini dia datang dengan
diiringkan oleh semacam gempa.
"Kau menghendaki aku. Ini aku sudah datang!" kata Erwin.
Ki Ampuh diam. la tak kuasa membuka mulut, la telah
dipatahkan secara menyeluruh oleh Erwin dengan mengikuti ajaran Datuk nan
Kuniang. "Kau pernah membakar rumahku untuk sekaligus membuat aku jadi hangus dimakan
api! Memang dengan cara itu aku dapat kau matikan. Tetapi Tuhan belum
mengizinkan! Kini giliranku membunuhmu dengan jalan yang sama. Nyonya
muda, pergilah kau bawa segala milikmu yang berharga!"
Bagaikan diperintah oleh kekuatan tak terbantah Josephina menurut, la keluar
membawa perhiasan-perhiasannya yang
berharga. Erwin menyiram tubuh Ki Ampuh dengan bensin yang
dibawanya tanpa mendapat perlawanan sedikit pun. Setelah bajunya basah, Erwin
melepaskan beberapa pukauannya atas diri orang sombong itu, sehingga ia kini
bisa bergerak dan bicara, tetapi tidak mempunyai tenaga perlawanan.
"Hendak kau apakan aku saudara?" tanya Ki Ampuh.
389 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Saudara, betul kau tak punya malu, kini kau panggil aku dengan saudara! Kemarin
kau bakar rumahku untuk membakar aku hidup-hidup!"
"Aku menyesal!" kata Ki Ampuh.
"Orang sebusuk kau selalu menyesal di kala terjepit dan menjadi iblis setelah
kau bebas dari kesulitan. Ini sesalmu yang terakhir!"
"Aku akan tobat!"
"Dulu pun telah selalu kau mau tobat! Kau katakan, kehadiranku di Jakarta
merupakan satu makhluk lebih banyak.
Dan kehadiranku bagaikan duri di dalam dagingmu. Kau
tamak dan serakah. Kalau sekiranya orang semacam kau
menguasai sebuah negeri, maka semua rakyat negeri itu kau jadikan budak atau
gundik untuk memuaskan selera dan
nafsumu. Kau kejam tak bertara. Orang seperti kau ini tidak boleh ada di atas
dunia."
Manusia Harimau Merantau Lagi Karya S B. Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Jadi kau hendak membunuh aku?"
"Ya, membebaskan masyarakat dari kejahatan dan
kekejamanmu," dan begitu kalimat itu selesai ia menyulut baju Ki Ampuh yang
sudah basah oleh bensin. Menyalalah ia
bagaikan obor olympiade. la bergerak kian ke mari tanpa tenaga. Tak dapat
keluar. 390 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Erwin meninggalkan rumah Ki Ampuh.
Orang tidak segera mengetahui, bahwa diri Ki Ampuh
sedang menyulut harta benda dan rumahnya sendiri. Dan
ketika api telah dapat dikuasai dan dipadamkan, polisi
menemukan tubuh Ki Ampuh yang telah hangus dalam posisi terbungkuk.
Orang mengira bahwa tamatlah sudah riwayat seorang
dukun terkenal. Tetapi sesungguhnya hanya tubuhnyalah yang habis, roh
Ki Ampuh telah pindah ke dalam seekor babi hutan, sesuai dengan sumpah yang
diucapkannya di Mandailing ketika ia menuntut ilmu gaib di sana. "Kalau aku
mengkhianati Dja Lubuk, Raja Tigor dan keluarga serta sahabat-sahabat
terdekatnya, maka setelah mati aku akan menjadi seekor
babi." Tiada keluarbiasaan bagi Erwin atau ayah dan ompungnya. Ki Ampuh hanya
memenuhi janji di bawah sumpah. 0ooDoEoWoI--KoZoo0 SETELAH kematiannya, Ki Ampuh dalam babi hutan selalu
datang ke rumah bekas-bekas istrinya, la berkeliling rumah sambil mendengkurdengkur dan menggali pepohonan yang
hidup di pekarangan, di depan maupun di belakang rumah.
391 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Karena kejadian itu selalu terjadi, akhirnya mereka tahu bahwa yang datang itu
adalah bekas suami mereka, manusia yang mereka gilai karena kekuatan ilmu
pekasih yang disalahgunakan.
Ke rumah Erwin pun babi pembawa roh Ki Ampuh itu
datang. Pernah Erwin melihatnya duduk menghadapi pintu
rumah Erwin. Ketika Erwin memandangnya, ia menangis.
Mungkin suatu penyesalan. Mungkin juga hendak
mengatakan, bahwa ia ikhlas menerima hukumannya sesuai
dengan sumpah. TAMAT 392 Pendekar Kembar 15 Rahasia Dewi Purbosari Karya Aryani W Badai Awan Angin 30
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama