Ceritasilat Novel Online

Di Sini Ada Iblis 1

Dewi Ular 96 Di Sini Ada Iblis Bagian 1


Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Seri Dewi Ular 96-Tara Zagita
Disini Ada Iblis
Karya : Tara Zagita
Sumber DJVU : Jisokam
Editor : Jisokam
Ebook oleh : Dewi KZ
TIRAIKASIH WEBSITE
http://kangzusi.com/ http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
DISINI ADA IBLIS
Oleh Tara Zagita Serial Dewi Ular Cetakan pertama, 2008
Gambar sampul oleh Fan Sardy Penerbit Sinar Matahari,
Jakarta Hak cipta pada Penerbit Dilarang mengcopy atau
memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin
tertulis dari penerbit .
Petualangan putri tunggalnya Dewa Permana ini melibatkan
dedengkot iblis yang sangat dihormati dan sekaligus ditakuti
oleh bangsa iblis.
Seorang janda membutuhkan banyak pemuda jantan untuk
menjadi budak pemuas gairahnya. Pemuda tersebut diperas
seluruh energinya sampai mati. Begitu juga halnya dengan
Andrew, yang tiba-tiba lenyap dari pelukan istrinya secara
gaib. Audy datang ke TKP melacak jejak gaib. la sangat yakin,
bahwa "di sini ada iblis". Ketika iblis itu ditemukan, Audy
justru lari ketakutan, karena iblis itu adalah ibunya sendiri :
Nyimas Arumati. Sang iblis selalu berburu lelaki muda untuk
dijadikan pemuas cintanya.
Dewi ular mengejar Nyimas Arumati hingga ke alam gaib.
Api amarahnya berkobar-kobar, karena pria terakhir yang
diculik iblis itu adalah Rayo Pasca, sang kekasih pujaan.
Kini Audy bimbang menghadapi pertarungan sengit itu,
apakah ia harus memihak ibunya, atau berpihak pada Kumala
Dewi yang tidak mempunyai hubungan keluarga sedikit pun
dengannya"
Simak kisah menegangkan ini.
0o-dw-234-o0 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
1 ENERGI gaib dari alam kegelapan mulai menembus lapisan
udara planet bumi. Hal itu membuat petualangan Dewi Ular
alias Kumala Dewi semakin menegangkan, terutama setelah
memasuki peristiwa yang mencekam jiwanya sendiri. Dalam
kisah petualangan Dewi Ular berepisode: "Bocah Berdarah
Hitam" disebutkan:
Sisa cahaya biru gelap itu tetap meluncur ke arah Barbie.
Anak itu berusaha melompat menghindarinya secara reflek
pula, tapi tak berhasil menghindar dengan mulus.
Pinggangnya terkena hantaman sinar biru gelap. Blaaammm...! "Kakaaaak..., ahgg...!"
"Gubraaak, br?"?"b ... !! Anak itu tertempar keluar dari
kamar dengan sangat kuat. Kepalanya membentur dinding
kaca tebal pemisah ruangan tengah dengan ruang makan.
Kaca itu langsung pecah, dan Barbie pun terkapar tak
sadarkan diri. "Barbieeeee...!!" Kumala Dewi menjerit sambil melesat
bagaikan seberkas cahaya. Ia bermaksud menyambar tubuh
Barbie yang tadi melayang keluar dari kamar, namun
usahanya tak berhasil. Ia mendapatkan anak itu sudah
terkapar di antara remukan kaca. Anehnya tak ada luka
berdarah sedikit pun pada tubuh Barbie, walau pun ia pingsan
di atas remukan kaca tajam.
"Kau akan berhadapan dengan kesaktian Athila."
"Aku sudah siap, Paman!"
Dewa Jenaka menggeleng-gelengkan kepalanya .
"Belum... kau belum siap, Nak..."
"Kenapa Paman menilaiku belum siap"!"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ketahuilah, Kumala.... Anak ini adalah anaknya Auro...."
Dewi Ular berkerut dahi, menatap Dewa Jenaka dengan
tajam. "Anak inilah yang bemama Athila Darapura!" tegas Dewa
Jenaka yang membuat Buron dan Sandhi ikut terperangah
tegang. Seperti ditampar seribu dewa Kumala Dewi mendengar
kata-kata Dewa Jenaka. Ia berusaha menyangkal dalam hati.
Ia mencoba yakinkan diri bahwa Barbie bukan Athila
Darapura. Bahwa gadis kecil yang ditemukan di alam hampa
gaib dulu, adalah bukan bocah berdarah hitam yang dilahirkan
oleh Auro, selir kesayangannya Dewa Kegelapan.
Buron, si jelmaan Jin Layon, memindah Barbie yang masih
dalam keadaan pingsan ke sofa panjang, atas perintah Kumala
Dewi. Pada saat tubuh diangkat dari pecahan kaca, mereka
baru tahu bahwa ternyata Barbie bukan tidak terluka, seperti
dugaan semula, namun mengalami luka kecil di kepala bagian
belakang. Luka itu memang tak berarti. Kecil. Tapi meninggalkan
noda darah yang sangat berarti bagi keyakinan Kumala Dewi
serta yang lain. Bahkan Sandhi pun ikut terperanjat ketika
melihat noda darah dari luka Barbie. T ernyata darah anak itu
berwarna hitam. Sangat hitam. Seperti tetesan aspal panas.
Noda darah hitam itu pun mengepulkan asap tipis,
menandakan adanya energi panas pada darah tersebut.
"Apakah kau masih sangsi dengan penjelasanku, Dewi
Ular?"tanya Dewa Jenaka.
Dewi Ular masih terbungkam dengan dada bergemuruh,
darah mendidih, dan energi kemarahannya itu membuat
semua benda di sekelilingnya menjadi bergetar. Lantai dan
atap rumah ikut bergetar. Pengaruh getarannya dapat
dirasakan sampai ke rumah tetangga. Sepuluh rumah yang
ada di kanan-kirinya ikut merasakan getarannya. Sangat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mencemaskan manusia awam seperti Sandhi dan para
tetangga sekitarnya.
"Anak itu benar-benar berdarah hitam, bukan?" lanjut
Dewa Jenaka. Ia bicara dengan hati-hati sekali.
"Karena memang begitulah kenyataan yang sebenarnya,
bahwa perkawinan Auro dengan Loka- pura, si Dewa
Kegelapan itu, akan menghasilkan satu keturunan, yaitu bocah
berdarah hitam. Dan, bocah itu mewarisi seluruh kesaktian
kakeknya; si Penghulu Iblis, yang akan menjadi sangat sakti
bila bercampur dengan darah kesaktiannya Dewa Kegelapan.
Bocah inilah yang kelak akan menguasai alam kehidupan
bumi, dan yang akan menjadi panglima perang dalam merebut
wilayah kekuasaan Kahyangan."
Dewi Ular masih diam dengan mata tajam tanpa senyum
sedikit pun. ?"" ada yang berani men- dekatinya, karena dari
tubuh wangi itu keluarlah hawa panas yang dapat
menghanguskan kulit manusia biasa seperti halnya Sandhi.
Itulah sebabnya Sandhi sengaja menjauh dengan perasaan
cemas dan sangat tegang.
".... Dan para dewa sudah sepakat untuk menunjuk dirimu
sebagai Senopati Perang dari pihak Kahyangan. Para dewa
mengandalkan kesaktianmu, sebagai bidadari anak dewa yang
masih suci dan terlahir sebagai anaktunggal. Jadi, bocah inilah
yang kelak akan menjadi musuh utamamu dalam sejarah
kehidupan alam semesta ini!"
Pertentangan batin terjadi sangat seru sekali, yang
membuat darah Dewi Ular terasa semakin mendidih.
Bagaimana pun juga rasa kasih dan sayang sudah terlanjur
lahir dari hati nurani yang paling dalam. Kasih dan sayang itu
telah membuahkan cinta yang tulus antara Kumala Dewi dan
Barbie. Segala daya upaya dikerahkan oleh Kumala untuk
menyelamatkan jiwa anak itu, pada saat bahaya mengancamnya. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Seperti misalnya, ketika Barbie nyaris dibawa lari oleh
muridnya Nyai Jalangayu di villanya Niko, (Baca serial Dewi
Ular dalam episode: "Terjerat Asmara Mistik"). Juga, ketika
Kumala menyelamatkan anak itu dari sekelompok manusia
bayangan yang ingin memakan Barbie, (Baca serial Dewi Ular
dalam episode: "Lorong Tembus Kubur").
Belum lagi membayangkan kepatuhan dan kesetiaan Barbie
ketika menjaga Rayo Pasca, kekasihnya Kumala Dewi, yang
saat itu sedang hamil dan nyaris dirampas oleh Mak Ayu,
dukun sexy itu. Barbie melindungi Rayo atas dasar
kepatuhannya pada Kumala. Barbie juga sangat membantu
Kumala dalam memulihkan kesaktiannya Dewa Jenaka,
sehingga sang dewa sekarang sudah bisa berdiri sebagai
sosokdewa yang merniliki kesaktian seperti semula.
Kedekatan mereka berdua sudah menjadi jalinan
persaudaraan kakak-beradik yang saling menyayangi dan
mencintai. Tetapi sekarang tali persaudaraan dan kasih sayang
itu tercemari oleh kenyataan yang ada, bahwa Barbie adalah
anak dari Auro yang sedang mengalami amnesia, yaitu lupa
ingatan akibat benturan pada kepalanya ketika anak itu
terperosok dalam lubang tembus ke alam hampa gaib. Barbie
tak ingat dirinya adalah Athila Darapura yang diwajibkan oleh
orang tuanya untuk membunuh Kumala Dewi kapan saja
mereka bertemu.
Hal itu pernah dilakukan oleh Athila ketika ia melihat
Kumala dalam suatu perjalanan. Anak itu menyerang Kumala
dengan sembunyi-sembunyi menggunakan kesaktiannya, yaitu
Aji Cermin Neraka dan Aji Jeritan Iblis. Tetapi pada waktu itu
Kumala Dewi bisa lolos dari serangan tersebut, namun tak
dapat mengetahui siapa peiakunya, (Baca serial Dewi Ular
dalam episode: "Misteri Surat Setan ).
"Kalau kita tidak membunuhnya dari sekarang juga, maka
dia akan membunuh kita dalam waktu dekat nanti. Kaulah
yang menjadi sasaran utama untuk dilenyapkan olehnya," kata
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dewa Jenaka dalam petuahnya. "Jadi, anak ini harus
dihancurkan sekarang juga selagi kita punya kesempatan.
Kalau kau tak tega melakukan, biarlah aku yang melakukan,
mumpung dia masih dalam keadaan tak berdaya seperti
sekarang ini!"
Mata tajam Dewi U lar menatap Dewa Jenaka.
"Apakah aku saat ini sudah mati, sehingga Paman berani
punya niat untuk menghancurkan dia?"
Dewa Jenaka mundur satu langkah. Ngeri menghadapi
kemarahan Dewi Ular. Tetapan matanya yang tajam telah
membuat Dewa Jenaka merasa seperti didorong dengan ujung
tombak pada bagian uluhatinya.
"Gawat nih...!" bisik sang dewa dalam hatinya. "Kalau
sampai dia menyerangku, bisa-bisa aku akan keteter
menghadapi kesaktiannya. Aduuh, mesti bagaimana aku
enaknya, ya?"
Terdengar kembali suara Kumala Dewi bernada berat, mirip
seperti orang menggeram dalam kemarahan yang tertahan.
"Anak ini dalam tanggung jawabku! Hidup atau mati,
akulah yang memutuskan. Bukan siapa-siapa!"
Terdengar suara erangan kecil. Suara itu lemah. Dan,
semua mata memandang ke arah Barbie yang tadi dibaringkan
oleh Buron di sofa. Rupanya anak itu sudah mulai siuman. Ia
mengerang karena merasakan sakit di belakang kepalanya.
Dewa Jenaka menjauh dengan wajah tuanya yang tampak
menyembunyikan ketegangan. Tapi Kumala Dewi justru
hampiri anak itu dan membantunya untuk bangkit.
"Jangan sentuh luka di belakang kepalamu...," nada ucapan
Kumala terasa hambar dan datar.
Mungkin karena hati masih diliputi kebimbangan dalam
menentukan sikapnya terhadap Barbie.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Eeuuhhk...!" anak itu menyeringai sambil tangannya tetap
memegang bagian yang terluka.
"Berbaliklah, biar kusembuhkan lukamu..," kata Kumala
sambil agak memaksa anak itu agar membalikkan badan.
Ketika anak itu sudah memunggungi Kumala, tangannya
sudah tidak memegangi luka, maka Kumala merasa tak ada
yang perlu lagi dilakukan saat itu.
Ternyata luka kecil yang tadi meneteskan noda darah hitam
sudah merapat dan lenyap tanpa bekas. Proses lenyapnya luka
itu terlihat dengan jelas oleh mata Dewi U lar. Rupanya tangan
Barbie yang tadi memegang lukanya telah mengalirkan hawa
sakti yang mampu melenyapkan luka dalam tempo sangat
cepat. Kumala Dewi merasa sedikit kecewa. Bahkan sempat
merasa kesal karena seolah-olah kesaktiannya dikalahkan oleh
kesaktian Barbie. Kalah cepat dalam melakukan penyembuhan. "Ah, jangan. Aku jangan merasa kesal," ujarnya dalam hati.
"Rasa jengkel ini hanya akibat dari perasaanku yang sedang
sensitif aja. Lupakan soal itu!"
Ia hanya berkata pelan, "Lukamu sudah sembuh, Barbie.
Kau..." Barbie berbalik cepat. Menatap dengan dahi berkerut
tajam. Reaksi itu yang membuat kata-kata Kumala terputus
secara tiba-tiba.
"Siapa kamu"!" tanya Barbie dengan nada ketus. Ia tampak
semakin bingung

Dewi Ular 96 Di Sini Ada Iblis di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

setelah menatap mereka yang memperhatikan dirinya dari jarak tak terlalu jauh.
"Barbie, kau...."
"Aku bukan Barbie!" sentaknya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Wuuut...! Tiba-tiba anak itu melambung ke atas dengan
cepatnya. Ia bersalto ke balakang dan mendaratkan kakinya di
atas guci keramik penghias ruangan. Kaki itu berdiri di tepian
guci keram ik tanpa membuat guci itu pecah atau bahkan
bergerak sedikit pun tidak.
"Kalian siapa"!"cukup lantang suaranya. "Mengapa aku ada
di s ini" Mengapa kalian mengepungku"!"
"Barbie, aku ?"" Mala...! Apakah kau...."
"Aku bukan Barbie!" sentaknya lagi. "Aku putri mahasakti
Dewa Kegelapan. Namaku... Athila Darapura!"
Semakin terperangah Sandhi dan Buron. Keduanya saling
beradu pandang, lalu sama-sama menatap Dewa Jenaka yang
sedang tertegun bungkam menatap tajam ke arah Barbie.
Sementara itu Kumala Dewi tampak bingung menyikapi
keadaan seperti itu. Tapi mereka semua segera mengerti
bahwa Barbie sudah terbebas dari amnesianya. Ingatan jati
dirinya telah pulih akibat benturan kepalanya dengan kaca
tebal tadi. "Celaka! Dia sudah sadar akan dirinya!" bisik Sandhi pada
Buron. "Gawat! Kumala harus diberitahu!"
Sebelum Buron membisikkan kata menggunakan suara
gaibnya, Kumala Dewi sudah lebih dulu berkata kepada
Barbie. "Ooh, syukurlah kalau kau sudah sadar dan sudah
menemukan jati dirimu sebenarnya. Tapi yang jelas, kami
tidak bermaksud jahat padamu, Barbie..."
"Jangan panggil aku, Barbie!!" bentak anak itu dengan
suara makin melengking tinggi.
Gelombang suaranya itu mengandung radiasi gaib yang
dapat membuat gendang telinga seperti tertusuk jarum.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sandhi dan Buron mengerang dalam satu sentakan pendek.
Mereka menutup lupang telinga dengan tangan. Menyeringai
menahan sakit. Dewa Jenaka hanya terdorong mundur dengan kepala
tertunduk. Ia menahan energi sakti yang menembus gendang
telinganya itu. Sementara di pihak Kumala Dewi hanya
menarik napas dengan dahi sedikit berkerut, juga menahan
gelombang energi gaib yang menghujam lubang telinganya.
"Aku tidak mengenal kalian semua! Jangan coba- coba
mengusik diriku lagi, ya"!Hiiiiaaaaaaakkkrrrr...!!"
Sambil menjerit keras, menyakitkan telinga, Barbie
melambung ke atas dengan berputar tegak
lurus. Lalu,menembus atap rumah tanpa merusak eternit. Wuuustt,
sllaaaaaap...! Putaran mirip mata bor itu menimbulkan angin kencang
yang membuat semua menjadi terpental. Barang-barang yang
ada menjadi berantakan. Bufet dan benda berat lainnya
menjadi bergeser seperti tersapu badai. Dewa Jenaka sendiri
terhempas ke meja telepon, membuat meja itu rubuh
seketika. Buron dan Sandhi terhempas hingga ke ruang tamu.
Sementara itu, Kumala Dewi yang cukup sigap segera
menahan hembusan angin badai itu dengan tangan kanan
menghentak ke depan. Namun tubuhnya tetap terdorong satu
langkah, hampir membentur pintu kamar tidurnya sendiri.
Tanpa gerak cepat tangan Kumala maka hembusan angin
kencang itu akan berkepanjangan. Tidak hanya sekejap
seperti yang terjadi saat itu.
"Dia kabur...!"sentak Dewa Jenaka.
Dalam sekejap sang Dewa berubah menjadi cahaya biru
berbentuk seperti lidah api. Cahaya itu melesat ke atas,
hendak mengejar kepergian Barbie. Namun dengan cepat jari
telunjuk Kumala dikibaskan dan melesatlah sinar hijau seperti
laser yang menghantam sinar birunya Dewa Jenaka.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Biarkan dia...!"
Deess...! Buuubbb...!
Letupan yang terjadi seperti tanpa suara keras. Cahaya biru
itu segera berubah menjadi Dewa Jenaka kembali. Terengahengah dan terpuruk di lantai akibat hantaman sinar hijaunya
Kumala Dewi. Ia hanya bisa menatap Kumala dengan geram
kemarahan yang tertahan.
"Biarkan dia pergi, Paman! Seperti yang kubilang tadi, dia
dalam tanggung jawabku! Kalau toh harus mengejarnya, biar
aku yang kejar dia, dan aku tentukan nasib hidupnya!"
Di ruang tamu Sandhi mengerang pelan. Buron sedang
membantu si sopir kesayangan Kumala itu. Buron sempat
berseru. "Telinga Sandhi berdarah...!"
Belum sempat Kumala dan Dewa Jenaka bergerak, mereka
sudah mendengar suara lain.
"Saya juga berdarah, Non ....! "
?"" Bariah muncul dari ruang makan. Telinga dan
hidungnya mengucurkan darah akibat tak tahan menerima
gelombang suara jeritan Barbie tadi. Ia berjalan dengan
sempoyongan, karena kedua kakinya sangat lemas, sekujur
tubuhnya gemetar ketakutan sewaktu mendengar suara
jeritan dan hembusan angin kencang tadi.
"Lihat, Kumala...," kata Dewa Jenaka. "...hanya dengan
gebrakan kecil seperti itu saja, dia sudah bisa membuat orangorangmu celaka. Apalagi kalau sampai ia melakukan gebrakan
besar, seluruh penghuni bumi ini akan mengalami penderitaan
mengerikan. Apakah kau tetap biarkan anak itu kabur"!"
Dewi Ular terbungkam seribu bahasa. Sambil menyembuhkan ?"" Bariah dan Sandhi, hatinya berkecamuk
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sendiri. Menimbulkan getaran bergemuruh yang membuat
lantai dan seisi rumah ikut bergetar pula.
Tiba-tiba mereka mendengar suara ledakan cukup keras di
luar sana. Suara ledakan itu menggema, seakan memenuhi
angkasa malam. Bleggaaaaaaarrrr....!! Buuuuummmmmm...!
?"?" itu"!" sentak Dewa Jenaka. Sama kagetnya dengan
Buron dan Sandhi. Sama herannya dengan ?"" Bariah. Tapi
sikap Kumala tetap tenang. Buron yang menyimpulkan sikap
tenangnya Kumala Dewi, sehingga ia dapat berkata dengan
suara tak terlalu tegang.
"Anak itu merasa kesulitan menembus lapisan pagar gaib
kita. Jadi, dia gunakan kekuatan yang lebih besar untuk dapat
menembus dan keluar dari pagar gaib kita."
"Ooo, ya, ya, ya... masuk akal juga pendapat lu, Ron," kata
Sandhi yang sudah dipulihkan kesehatannya oleh Kumala
Dewi. Setelah memulihkan keadaan ?"" Bariah, Kumala Dewi
bergegas masuk ke kamarnya. Tanpa senyum sendikit pun.
Hanya saja, sebelum ia masuk ke kamarnya, suara ledakan
terdengar kembali mengejutkan mereka. Termasuk membuat
Kumala menghentikan langkahnya.
Blegggaaaaar, bluuuuuuooommm...!!
Buron bicara lebih dulu.
"Waah, ini sih bukan benturan pagar gaib kita!"
"Ada yang bentrok dengan anak itu, maksud lu"!" tanya
Sandhi. Dewa Jenaka yang menjawab, "Ya, kurasa ada yang adu
kesaktian dengan anak itu."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Seketika itu Kumala Dewi melontarkan suara wibawanya
yang dapat menciutkan nyali s iapa saja.
"Jangan ada yang meninggalkan rumah ini!"
Dalam sekejap gadis cantik yang kala itu mengenakan
celana kulot ketat,dan tank-top ketat juga sebatas perut,
segera berubah menjadi sinar hijau kecil berbentuk seperti
naga. Claaap...! Sinar itu melesat seperti roket, menembus
eternit dan atap rumah tanpa meninggalkan suara ataupun
getaran. Zlaaaap...!
Buron berlari keluar, menuju teras, dan berdiri di halaman
depan. Matanya memandang ke langit ma lam. Sandhi ikutikutan pergi ke sana. Bahkan sang dewa PenaburTawa itu tak
mau ketinggalan juga. ?"" Bariah penasaran, dia ikut keluar
karena takut sendirian di dalam dan karena ingin melihat ?""
yang terjadi di atas sana.
"Waaaoww..."!" suara Sandhi menandakan kekaguman
hatinya. Mereka melihat langit gelap menjadi seperti bentangan
kanvas hitam. Lukisan yang timbul di bentangan langit gelap
berupa serpihan cahaya warna- warni. Karena saat itu mereka
melihat cahaya merah seperti bara berbintik-bintik putih
sedang beradu dengan sinar ungu bening berekor panjang,
Gerakan keduanya tampak gesitdan saling menyilang, meliuk,
akhirnya beradu dengan menimbulkan ledakan sangat kuat.
Blagggeeerrr...!
"Sinar merah itu milik siapa, Ron?"
"Mana gue tau..."! Yang jelas bukan punya gue."
Dewa Jenaka menyahut, "Sinar merah itu si Athila, bocah
tadi." "Ooo... Lalu, yang ungu itu punya siapa, Paman?" sadar
atau pun tidak Sandhi jadi ikut-ikutan memanggil 'paman'
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pada Dewa Jenaka. Dan, hal itu tak jadi masalah bagi sang
dewa. "Sinar ungu itu... memang belum jelas milik siapa, tapi
.sepertinya memiliki kesaktian yang cukup tinggi juga " kata
Dewa Jenaka. Tangannya segera diangkat ke atas. Tangan kanannya.
Seperti ingin memetik buah dari pohon. Tapi tangan itu
memancarkan arus gaib yang berguna untuk mendeteksi
kekuatan di balik sinar ungu itu.
Jgaaaarr...! Kedua sinar itu bertabrakan kembali. Ledakan
keras menimbulkan bunga api yang memercik warna-warni,
menyebar luas, membuat langit hitam seperti bentangan
permadani. "Ooh, sinar ungu itu milik iblis..."!" sentak suara Dewa
Jenaka setelah berhasil mengenali jenis energi gaibnya.
Sinar ungu itu segera berubah menjadi biru kemerahmerahan. Melesat jauh meninggalkan sinar merahnya Barbie.
Dan, sinar merah itu mengejar seperti penasaran pada
lawannya. Namun, pada saat itu sinar hijau seperti naga
menghadang sinar merah tadi. Kumala Dewi tampak berusaha
menghentikan pertarungan tersebut. Tapi, ia justru dihajar
juga oleh sinar merah. Blegaaaarrr...!
Sinar merah pecah menjadi lima gumpalan seperti bola api,
dan sinar hijau juga pecah menjadi enam bagian, masingmasing berberituk seperti naga kecil. Salah satu sinar hijau
melesat menyambar sinar biru kemerahan yang tampak
limbung dan hampir redup. Wuuussst. Keduanya menyatu.
Lima sinar hijau lainnya menghadapi lima sinar merah.
Mereka diam di udara saling berhadapan. Tapi tiba- tiba
kelima sinar merah melesat ke atas dan menjadi satu, lalu
pergi meninggalkan kelima s inar hljaunya Kumala yang segera
bergerak menyatu dengan sinar hijau yang tadi menyambar
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sinar biru kemerahan, yang dika- takan Dewa Jenaka sebagai
kekuatan gaib milik iblis itu.
Zlaaap, weeesssttt...!
Sinar hijaunya Kumala Dewi tampak kombali ke rumah
sambil tetap menyatu dengan sinar biru kemerahan tadi. Tapi
agaknya sinar itu tidak masuk ke rumah melainkan me luncur
ke arah belakang rumah. Di halaman belakang terdapat
bangunan berupa pendapa yang biasa untuk melakukan
pertemuan dengan beberapa tamu pribadi.
"Siapa sih yang ditolong Kumala itu"!" kata Sandhi seraya
berlari ke arah belakang, demikian juga yang lainnya.
0o-dw-234-o0 2 TUBUH mulus terbujur lunglai tak berdaya. Dewa Jenaka
tidak tahu kalau tubuh itu sebenarnya mulus dan sexy. Tapi
Sandhi dan Buron tahu, sebab pernah melihat keelokan tubuh
sekal berdada montok. Sayangnya, malam ini tubuh itu
terkelupas kulitnya. Hampir semua kulitnya terbakar, dengan
luka koyak di beberapa tempat. Darahnya jelas-jelas berwarna
hitam. Tapi tidak sehitam darah Barbie tadi.
"Iblis dari mana dia" Mengapa harus diselamatkan oleh
Kumala?" Dewa Jenaka bertanya pada Buron.
Dengan sopan sekali, karena merasa berhadapan dengan
dewa, Buron menjawab sekaligus menjelaskan alasan
mengapa Kumala Dewi menyelamatkan wanita muda berdarah
hitam itu. "Hyang Dewa memang benar, perempuan muda itu
memang berasai dari bangsa iblis, tapi sekarang dia sudah
menjadi pengikut Dewi U lar. Seperti halnya saya, dia merubah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
diri menjadi manusia agar dapat menyatu dengan kehidupan
manusia dan membantu kesulitan umat manusia, sesuai tugas
mulia sang Dewi Ular..."
"Oo, begitu?"
"Sesungguhnya dia adalah mantan pelindung para selimya
Dewa Kegelapan. Dia te lah lakukan boikot, istilah politik bumi.
Dia tinggaikan Lokapura dan berpihak pada Kumala Dewi,
karena ia telah merasa tertipu oleh janji- janjinya Lokapura,
sementara Kumala Dewi tidak pemah mendustainya hingga
sekarang..."
"Namanya siapa?"
"Audy, itu namanya di bumi ini, Hyang Dewa."
"Yang kutanyakan namanya sewaktu dia jadi iblis"!"
"Oo, maaf... Nama dia sewaktu menjadi pelindung para


Dewi Ular 96 Di Sini Ada Iblis di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

selir Dewa Kegelapan adalah... Nyimas Kembangdara.
Wajahnya menyeramkan..."
"Nggak usah kamu jelasin soal wajah, aku sudah tahu kalau
iblis itu wajahnya menyeramkan semua. Nggak ada yang
cantik kayak gadis-gadis di bumi," sahut Dewa Jenaka.
Buron malu hati sendiri. Terlepas dari kebodohannya
rnenjelaska wajah tadi, tapi Dewa Jenaka mengakui
kebenaran kata kata Buron. Sebab, ia juga pernah mendengar
nama Nyimas Kembangdara sebagai pelindung selir-selii nya
Dewa Kegelapan. T api ia baru dengar sekarang kalau Nyimas
Kembangdara sekarang sudah menjadi penghuni bumi dan
berpihak pada Kumala Dewi, (Baca serial Dewi Ular dalam
episode : "Kupu Kupu Iblis ").
Pantaslah kalau Kumala Dewi menghalangi sinar merahnya
Barbie saat Audy ingin dikejarnya. Agaknya melindungi Audy
merupakan satu kewajiban bagi Kumala daripada harus
membiarkan Barbie menghabisi riwayat Nyimas Kembangdara.
Bahkan, sekarang pun kesetiaan Kumala Dewi kepada seorang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sahabat semakin tampak nyata, yaitu dengan cara
mengerahkan seluruh kesaktiannya untuk memulihkan
keadaan Audy. Sekujur tubuh Audy yang luka parah itu disinari. dengan
cahaya sejuk dari kesaktian dasarnya, sehingga dalam waktu
singkat seluruh luka koyak itu bergerak merapat dan menutup
kembali. Kekuatan Audy pun dapat dipulihkan. ?"" heran jika
dalam waktu kurang dari lima menit, Audy sudah dapat
bangun dari berbaringnya. Sehat seperti sediakala. Bahkan
merasa lebih sehat dari sebelumnya.
"Maafkan, aku sudah merepotkan dirimu, Kumala."
"Nggak masalah. Tapi kenapa hal itu kau lakukan"
Bukankah kau tahu anak itu memiliki kesaktian yang
membahayakan"!"
"Yaaah, mungkin itulah kebodohanku. T api sebenarnya aku
hanya ingin menepati janjiku padamu, bahwa aku akan
kembali lagi ke s ini untuk membantumu memulihkan kesaktian
Dewa Jenaka. ?"?", aku datang kemari. Dan, kulihat sesuatu
keluar dari rumahmu, merobek lapisan pagar gaibmu. Jelas itu
suatu tindakan yang nggak beres, pikirku. ?"?" kuterjang saja
dia, tanpa kutahu siapa sebenarnya dia. Setelah ketahuan dia
adalah anak itu, timbul dugaanku bahwa dia me larikan diri
setelah mencelakai dirimu. Semakin kuhajar dia dengan resiko
apapun. Ternyata..."
"Ternyata kau masih perlu berguru lagi dengan Dewi Ular,
Nyimas Kembangdara!"sahut Dewa Jenaka, tegas tapi sambil
cengar-cengir. "Dewa Jenaka..." Kau sudah pulih kembali, rupanya."
"Ya. Berkat usaha dia, akhirnya aku bisa pulih kembali
seperti..."
"Bukan cuma usahaku, Paman!"sahut Dewi U lar. "T api juga
berkat sumbang saran Audy, dan... Barbie!"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dewa Jenaka merasa disentil hatinya. Bungkam sesaat. ?""
berani melakukan sanggahan apapun.Karena ia tahu, saat ini
Kumala Dewi masih sangat sensitif apabila mendengar
siapapun menyudutkan Barbie.
"Lalu, kenapa anak itu kau biarkan kabur?" tanya Audy.
"Dia adalah Athila Darapura," jawab Kumala pelan sekali
dengan wajah menunduk sedih.
"Sudah kuduga, dia ada hubungannya dengan Lokapura,
terutama sejak kurasakan kekuatan gaibnya menyengatku tadi
pagi." Audy bicara pelan, sambil menerawang dengan sedih pula.
Ia tak tega melihat wajah Kumala yang merasa terkecoh oleh
kasih sayangnya sendiri kepada anak itu. Ia dapat merasakan
seperti ?"" pedih dan kecewanya perasaan Kumala Dewi saat
ini. Dewa Jenaka agak heran mendengar kata-kata Audy. Lalu,
Buron menjelaskan bahwa Audy tadi pagi sempat terpental
akibat berjabatan tangan dengan Barbie, sewaktu Kumala
dewi memperkenalkan Audy kepada anak itu. Arus gaibnya
menyengat: Audy seperti aliran listrik tegangan tinggi. ?""
dapat ditahan sedikit pun oleh Audy, (Baca serial Dewi Ular
dalam episode: "Bocah Berdarah Hitam").
"Sekali lagi maafkan keterlambatanku datang, Kumala. Aku
harus membantu klienku yang terlibat urusan gaib, dan..."
"Mestinya kau bisa kemari dengan menggunakan mobilmu,
sehingga kau tak akan bertemu dengan anak itu tadi, Audy."
"Karena persoalan yang kuhadapi sangat penting," Kata
Audy. ?""k" kuputuskan untuk segera datang kemari,
meminta bantuanmu. Agar perjalananku kemari tidak
memakan waktu, maka kutempuh jalur gaib dan... terjadilah
peristiwa tadi."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Karena dilihatnya Kumala lebih banyak bicara dengan Audy,
maka Dewa Jenaka merasa keberadaannya tidak lagi menjadi
sesuatu yang amat penting bagi Dewi Ular. Dengan cengarcengir getir, dewa yang merasa dicuekin itu menyatakan diri
untuk pulang ke Kahyangan.
"Biar kehadiranku tidak mengganggu keasyikan kalian
bicara, aku merasa lebih baik pulang ke Kahyangan saja,
Kumala." Wajah gadis cantik jelita itu masih tetap dingin.
"Baik. Salamku kepada ayahanda dan ibundaku Paman.
Jelaskan semua yang terjadi sebenarnya."
"Ya, akan kujelaskan ?"" adanya. Termasuk sikapmu
terhadap calon musuh utamamu itu."
Sindiran itu tidak membuat Kumala Dewi tersinggung dan
juga tidak membuatnya memperpanjang pembicaraan. Namun
ketika Dewa Jenaka ingin melesat pergi, Dewi Ular segera
menyambar tangannya dengan cepat dan tangkas sekali.
Teeb...! "Ada ?"?"!" sentak suara Dewa Jenaka.
Dari jari tangan Kumala Dewi keluar sinar hijau yang
menghantam punggung telapak tangan Dewa Jenaka.
Claaap...! Zuuub...!
"Aauh...!" pekik suara Dewa Jenaka sambil mengibaskan
tangan dan melompat mundur sejauh lima meter. Ia
mengayun-ayunkan tangan yang terkeijia sinar hijaunya
Kumala Dewi seraya menyeringai kecil.
?"?" maksudmu, Kumala"! Kau mau bikin persoalan
denganku"!"
Dewi Ular menjawab dengan kalem dan terkesan datar.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kahyangan sedang menunggu kedatanganmu, Paman.
Bukan hanya Eyang Dewa Nathalaga, sebagai Dewa Perang
yang mengutus Paman kemari, tapi juga sebuah hukuman
sedang menanti Paman di sana.Paman dinilai tidak
bertanggung jawab dalam tugas, karena terlambat membawaku ke Kahyangan."
"Benarkah begitu"!"
"Untuk itu, supaya Paman bebas dari hukuman para dewa
senior, maka kutitipkan meteraiku berupa tato di tanganmu
itu. Tidak ada pihak mana pun yang berani menghukum
Paman selama Paman mempunyai tato seperti itu!"
Punggung telapak tangan, dekat dengan ibu jari, kini
diperhatikan oleh Dewa Jenaka. Yang lain pun ikut
memperhatikan dari tempatnya masing-masing. Ada tato
warna hijau di tangan tersebut. Tato itu berbentuk seekor
naga kecil yang berpendar-pendar, sepertinya memiliki unsur
fosfor yang makin menyala terang dalam kegelapan.
Lalu, Dewa Jenaka teringat tentang tato seperti itu yang
dimiliki oleh Dewa Ardhitaka. Ia juga ingat bahwa Dewa
Ardhitaka alias Dewa Bencana itu bebas dari hukuman karena
gagal memaksa Kumala Dewi menghadap petinggi Kahyangan,
(Baca serial Dewi Ular dalam episode: "Bulan Berdarah").
Menyadari hal itu, lega hati Dewa Jenaka, dan segera pergi
meninggalkan alam kehidupan manusia.
Dewi Ular mengajak Audy duduk di tengah lantai pendapa
yang menyerupai rumah panggung tanpa dinding itu. Buron
dan Sandhi diberi tugas untuk merapikan ruangan yang tadi
berantakan akibat hembusan angin kepergian Barbie. Dengan
kesaktian Buron sebagai jelmaan Jin Layon, semua barang
yang bergeser dari tempatnya dapat berubah tertata rapi
seperti sediakala dalam waktu sekejap. Tetapi kotoran dan
pecahan kaca harus dibersihkan oleh Sandhi dan ?"" Bariah.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kenapa nggak sekalian kotorannya lu sapu bersih"!
Kesaktian lu kan bisa buat lenyapin serpihan kayak gini,
Ron."gerutu Sandhi kepada Buron. Pemuda agak kurus
berambut kucai itu menjawab dengan mulutnya sedikit
mencibir. "Keenakan elu! Nggak ada kerjanya," lalu ia masuk ke
kamar meninggalkan Sandhi menggerutu lagi bersama ?""
Bariah. Tapi di dalam kamar Buron ingat percakapan Kumala
dengan Audy tadi. Bahwa. jelmaan iblis betina itu punya
masalah yang tidak bisa diselesa lkan sendiri. Perlu bantuan
Kumala Dewi. "Masalah apaan sih yang dihadapi iblis betina itu"! Gue jadi
pengen tahu," kata Buron dalam hati.
Lalu, dengan kesaktiannya Buron menciptakan lorong udara
yang dapat tembus ke tempat Kumala Dewi dan Audy
membicarakan hal itu. Lewat lorong gaib itulah Buron berhasil
menguping pembicaraan tersebut tanpa diketahui oleh Sandhi
maupun yang lain.
Malam sebelumnya, seorang perempuan berperawakan
tinggi, berbadan besar tapi bukan gemuk, pulang dari ziarah di
sebuah makam keramat. Letak makam itu di luar Jakarta.
Pada malam dan hari tertentu, makam itu ramai dikunjungi
orang yang ingin mendapat berkah penunggu makam keramat
itu. Perempuan berambut pendek sebatas tengkuk kurang itu
sering dipanggil dengan julukan: Tante Wow. Nama aslinya
Wollyda. Tapi justru orang banyak yang mengenalnya dengan
nama Tante Wow. Hal itu disebabkan karena dia memiliki
postur tubuh yang cukup besar untuk ukuran wanita.
Mencengangkan. Membuat orang akan berkata: "Wow... besar
sekali dia..."!"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Maka, nama Tante Wow pun lebih akrab di kalangan
kerabat dan teman dekatnya. Tingginya 176 centimeter
beratnya lebih dari 80 kilogram. Badannya besar, tapi tidak
bisa dibilang gemuk jika disesuaikan dengan tinggi badannya.
Punggungnya lebar, dadanya besar walau tidak terlalu
kencang, karena ia sudah berusia hampir 50 tahun. Meski
usianya sudah setengah abad, namun Tante Wow masih
memiliki sisa kecantikan klasiknya. Matanya yang agak belok
masih jemih dan berbulu lebat. Hidungnya masih tampak
mancung. Bibirnya juga masih tampak segar walau agak tebal.
Dan, hebatnya lagi... kulitnya masih tampak kencang dan
bersih. Kuning langsat. Kerut ketuaan nyaris tak terlihat.
"Tadi waktu di makam, lu dengar suara apaan, Tin?" tanya
Tante Wow yang selalu berpemampilan tomboy sejak
remajanya. "Nggak denger suara apa-apa tuh. Kan memang di makam
kita nggak boleh bicara apa-apa," kata juru kuncinya.
"Iya sih, gue juga tahu larangan Itu. Tapi gue kok denger
suara perempuan ngomong di belakang gue, Tin."
"Ah, masa'sih..."!"
Tante Hestin agak kaget, Perempuan yang usianya lebih
muda enam tahun dari Tante Wow itu menatap ke arah
kanan, memperhatikan Tante Wow yang sedang mengemudikan mobilnya dengan tenang. Ia melihat wajah
sahabat karibnya itu cukup serius. Berarti ?"" yang
dikatakanrtya tadi memang benar. Bukan sekedar canda atau
iseng belaka. "Seinget gue sih, nggak ada suara perempuan ngomong
tuh. Tapi elu dengar jelas suara itu?"
"Yaaah, dibilang jelas... nggak juga sih, agak samarsamar. Tapi tiap kata-katanya bisa gue denger, sampai
sekarang pun hampir semua kata-katanya gue masih ingat."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
?"?" yang elu denger?" tanya Tante Hestin yang memiliki
postur tubuh beriawanan; langsing, tidak terlalu tinggi, rambut
ikal sebahu. Tante Wow diam, seperti agak ragu menjawabnya. Tante
Hestin jadi penasaran, ia mengulangi pertanyaan yang sama
sambil palingkan wajah ke kanan. Terang-terangan menatap
Tante Wow dengan kesan tak sabar menunggu jawabannya.
Tapi sampai beberapa saat Tante Wow masih belum
menjawab sepatah kata pun.
"Wow...!"Tante Hestin menyapa sambil menepuk, fJundak
Tante Wow. "Kenapa elu diem aja" Emang, kata-kata yang elu
denger nggak boleh didengerin orang lain, ya" Rahasia"!"
"Hmmm, sebenarnya nggak ada perintah merahasiakan.
Tapi .... setelah gue pelajari baik-baik,
kayaknya emang nggak boleh didengar ama orang lain,
termasuk elu. Kecuali elu dengar sendiri. Kayaknya kata- kata
itu emang buat gue pribadi deh, Tin."
Tante Hestin menghembuskan napas panjang. Mengendurkan ketegangan akibat menanti jawaban.
"Yaaah, kalau emang kondisinya kayak gitu, gue juga
nggak berani maksain diri pengen tahu."
"Sorry, Tin. Elu paham kan maksud gue?"
"Iya, iya... gue paham," jawabnya agak kecewa juga


Dewi Ular 96 Di Sini Ada Iblis di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

rupanya. Mereka mempunyai usaha bersama di bidang perdagangan
suku cadang kendaraan produk Asia. Usaha itu mereka awali 6
tahun yang lain, sejak Tante Wow cerai dengan suaminya dan
3 tahun kemudian Tante Hestin ditinggal mati sang suami.
Dalam tahun belakangan ini usaha mereka mengalami
penurunan yang cukup drastis, sehingga kedua janda tua
bergaya muda itu sepakat untuk menggunakan bantuan
alternatif lain. Yaitu, berziarah ke makam kramat, yang konon
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dapat melancarkan segala macam usaha bagi para
peziarahnya. Namun agaknya hanya Tante Wow yang memperoleh
tanda-tanda gaib secara langsung dari makam keramat
tersebut. Tanda-tanda gaib itu berupa suara aneh yang
didengarnya ketika ia bersama peziarah lain melakukan ritual
bersama di samping makam keramat tersebut.
"Tapi suara yang gue dengar tadi termasuk keberuntungan
atau bukan, ya?" pikir T ante Wow sambil tetap mengemudikan
mobil X-TRAIL hitamnya yang menuju ke rumah Tante Hestin.
Ia harus antarkan Hestin sampai rumah. ?"" tega jika harus
menurunkan Hestin di persimpangan jalan dan melanjutkannya dengan taxi, meski jaraknya tak terlalu jauh.
Apalagi malam sudah larut, hampir pukul satu. ?"" ada alasan
untuk memaksa Hastin turun di persimpangan jalan.
Dalam telinganya masih terngiang kata-kata dari suara
aneh,mirip seorang perempuan sedang menggerutu pelan.
"Ngapain situ sampai ke sini segala... Aku bisa kasih yang
lebih.. Situ bisa buktikan sekarang atau kapan... Sebut
namaku tiga ?"li ... Aku masuk selesai semua.... Arumpati,
Arumpati, Arumpati... Ngaak sulit kan..."
Memang tidak terlalu jelas ?"" maksud kata-kata itu. Tetapi
secara samar-samar Tante Wow bisa menduga bahwa ada
pihak yang merasa tidak suka atas kedatangan Tante Wow ke
makam keramat itu. Pihak tersebut mengecam kedatangan
Tannte Wow dan Tante Hestin, karena ia merasa punya
kemampuan untuk memenuhi keinginan Tante Wow. Tapi
benarkah begitu maksud kata-kata tersebut" Tante Wow
masih menyangsikan ?"" yang tersimpulkan oleh benaknya
sendir. "Lalu, ?"" maksudnya sebut nama dia" Arumpati, benarkah
itu nama dia" Dia tuh siapa sih" Gue nggak ngerti, gimana
pastinya."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Setibanya di rumah Tante Hestin, sebenarnya Tante Wow
ingin membicarakan masalah itu lagi. Tapi, niatnya untuk
singgah terpaksa ditangguhkan Ru?"?"" sejak tadi sudah ada
tamu yang menunggu kedatangan Tante Hestin, yaitu pemuda
berusia 27 tahun, berperawakan tegap, gagah, dan memiliki
kumis tipis. Pemuda berwajah cukup ganteng itu tidak asing
lagi bagi Tante Wow. Dia dikenal dengan nama panggilan:
Boy. "Gila, si Boy udah nunggu rupanya," ujar Tante Wow
sebelum mereka turun dari mobil.
"Gue nggak tahu kalau dia ada di sini."
"Gacoan lu kayaknya udah nggak bisa lepas dari lu, Tin.
Maunya nempel terus kayak penangko. Lu pelet pake ?"" sih
dia, ha, ha, ha...!"
"Pelet pake CD gue," jawab Hestin seenaknya, kalakar
mereka memang kadang tak memperdulikan jorok atau tidak,
sopan atau tidak, semakin jorok ma lahan dapat semakin
membuat mereka tertawa Iepas dalam kepuasan candanya.
"Elu nggak mampir dulu, Wow?"
"Nggak enak, ah. Kasihan si Boy udah ngebettuh
kayaknya..."
Tante Hestin tertawa geli sambil memukul lengan besamya
Tante Wow. Kemudian, X-TRAIL hitam itu me luncur menuju
rumah Tante Wow yang hanya berjarak 3 kilometer dari
rumah Tante Hestin. Di perjalanan sempat berkecamuk benak
Tante Wow membayangkan ?"" yang malam ini akan
diperbuat Hestin dengan Boy. Bagaimana pun juga Tante Wow
mengakui kehebatan Hestin yang dapat membuat pemuda
sejantan Boy menjadi terpikat dan bertekuk lutut padanya.
Beberapakali Hestin ganti-ganti pasangan kencan, tapi baru
Boy inilah yang menurut Tante Wow ?"?"" dan ideal untuk
diajak berpacu dalam kemesraan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Gue pengen banget dapat teman bercinta kayak Boy,"
pikirnya. "Apalagi Hestin sering cerita kehebatan Boy saat
bercinta, huummm.... Pantas aja kalau Hestin nggak mau
ngelepasin anak itu: Kalau Boy kayak cowok lainnya, pasti
Hestjn udah bosan selama setengah tahun pacaran sama Boy.
Duuuhh... jadi pengen dapetin yang kayak gitu..."
Setelah tiba di rumahnya, Tante Wow masuk ke kamarnya.
Ia merebahkan badannya yang besar, membuang kepenatan.
Tapi bayangan Boy dan cerita Hestin tentang pacarannya
dengan Boy masih menari- nari di benak Tante Wow.
"Gue udah setahun lebih nggak ngerasain pacaran sama
cowok nih, jadi kepengen juga ngerasain yang kayak Boy.
Sialan! Kenapa gue jadi begini, ya" Emang kalau gue nyebutin
nama: Arumpati, Arumpati , Arumpati... sampai tiga kali
begitu, terus gue bisa ?"" dapetin Boy" Tau-tau Boy bisa ada
di sisi gue ini, gitu " Nggak mungkin kan "Terus, makna dari.
.." Tante Wow tiba-tiba tak dapat meneruskan kecamuk
benaknya. Ia seperti mengalam i sesak napas. Jantungnya
seperti berhenti dua detik. Ia menggeragap dan gelagapan.
Sulit menarik napas. Hatinya sempat bertanya dalam
ketegangan. "Ada ?"" ini"! Kenapa gue nggak bisa napas" Aduh, gawat
!" Pandangan mata menjadi gelap. Tante Wow berusaha
bangkit, tapi jatuhi terhempas lagi di ranjangnya. Blluuk...!
Hempasan itu membuat napasnya justru menjadi iega.
Tubuhnya menjadi ringan. Seperti me layang cepat, kemudian
kembali turun ke ranjang. Dan, setelah merasakan keanehan
itu dalam beberapa detik, ia pun sadar kembali dengan napas
terengah-engah.
"Aduuhh, untung gue masih bisa bernapas lagi. ?"" gue
tadi mengalami serangan jantung, ya?" pikirnya sambil masih
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
terlentang dengan mata memandangi langit-langit kamar.
Tangannya mengusap-usap dada. Menenangkan kepanikannya
sesaat. Belum sempat kepanikannya tadi hilang sama sekali, tahutahu ia dikejutkan dengan gerakan kasur empuknya. Ia tidak
bergerak, tapi ada gerakan yang timbul pada kasur empuknya
itu. Seperti ada seseorang yang naik ke ranjangnya. Tante
Wow segera bangkit dengan tegang.
"Hahh..."!" ia tersentak kaget.
"Lho..?"!"ada suara balasan yang juga bernada kaget.
"Boy. "! Kamu... kamu kok ada di sini"!"
"Hmm, eeh, hmmm... saya... saya nggak tahu, Tante..."!"
Ternyata pemuda berkumis tipis yang tadi ada di rumah
Hestin saat ini sudah berada di sudut ranjangnya. Boy sendiri
sangat bingung dan salah tingkah.
"Kamu ke sini sama siapa?"
"Nggaaak... nggaaak tahu, Tante Wow... saya... saya tadi
sedang berada di kamar Tante Hestin... sedang berbaring
menunggu Tante Hestin keluar dari kamar mandi... Sungguh,
Tante, Dan... dan... begitu Tante Hestin keluar dari kamar
mandi dan mau menghampiri saya di ranjang... tahu-tahu
tubuh saya seperti terbang ke atas dalam sekejap, wweesss...!
Gitu. Dan, dan.... Tahu-tahu saya udah ada di sini..."!"
Pemuda itu tampak pucat wajahnya. Selain kebingungan
juga diliputi rasa takut dan malu. Tante Wow segera
menguasai diri, menenangkan sikapnya, supaya pemuda
berdada bidang dengan tinggi badan hanya sekitar 165 cm itu
ikut-ikutan menjadi tenang juga.
"Anggap saja ini mimpi, Boy. Kita sama-sama nggak tahu
kenapa ada kejadian kayak begini," seraya Tante Wow
berjalan untuk berada lebih dekat dengan Boy.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Anak itu segera meraih bantal dan menutupi pangkuannya
dengan bantal. Ia takut dinilai tak tahu sopan santun.
"Nggak usah malu. Biasa ajalah, Boy."
"Saya... saya bukan bermaksud nggak sopan, berada di sini
hanya dengan pakaian seperti ini, tapi..,"
"Boy, gue suka elu pake pakaian kayak gitu ! " sahut Tante
Wow. Mereka sudah berada dalam jarak satu jangkauan kurang.
Tante Wow duduk di tepi ranjang dengan senyum dan tatapan
mata yang punya makna sangat pribadi. Tatapan mata itu
dirasakan Boy seperti sesuatu yang menghanyutkan, bahkan
makin dipandang semakin membuat rasa malu, takut dan
sebagainya, hilang dari dalam hatinya. Yang ada pada saat itu
hanya perasaan indah. Hasrat ingin bercinta mulai membara di
hati Boy. "Kenapa aku jadi kepingin banget bercinta dengan dia, ya"
Padahal dari dulu aku takut sama badan besarnya itu. Tapi
mengapa sekarang aku malah kepingin merasakan pacaran
dengan dirinya"!" pikir Boy saat mereka beradu pandang
dalam kebisuan sesaat.
"Tadi memang aku berkhayal ingin membawamu ke sini,
Boy. Tapi aku tahu, itu nggak mungkin, sebab..."
"Kenapa Tante Wow berkhayal begitu?" tanya Boy.
"Karena... terus terang aja, ya ... Aku kepingin merasakan
nikmatnya pacaran denganmu, Boy. Tapi aku sadar bahwa
kau milik Hestin, dan Hestin itu sahabatku. Hestin suka sama
kamu, nggak mungkin dia akan berikan pujaannya kepadaku.
Aku rasa...."
"Di sini kan nggak ada Tante Hestin," potong Boy mulai
tampak berani. Bahkan tatapan matanya terkesan menantang.
Tante Wow menjadi berdebar- debar.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Yaah, di sini memang nggak ada Hestin, Boy," guman
Tante Wow perlahan.
Tante Wow mengenakan kemeja lengan panjang motif
kotak-kotak. Boy memandang dengan makin berdebar.
"Ooh, Boy...," lirih suara Tante Wow. Tangannya mengusap
kepala Boy yang berambut pendek itu.
"Aaaoohhgggrrr.. oouuhhggrrrmmm." aaah hhkkkrr.!!"
Suara Tante Wow terdengar sangat liar. Suaranya yang
besar membuat ia menyerupai singa betina yang buas dan
lapar. Boy sama sekali tak meronta atau menolak segala
sesuatu yang diperintahkan oleh Tante Wow dengan kesan
memaksa itu. Di rumah itu, Tante Wow tinggal bersama dua anaknya.
Juga seorang keponakan yang sebaya dengan anak
pertamanya. Anak sulungnya itu sudah bekerja di sebuah
bank. Rinna, berusia 25 tahun. Sudah punya cowok yang juga
sudah berniat untuk hidup berumah tangga. Keponakan Tante
Wow juga berusia 25 tahun, Cecen, namanya. Sedangkan
anak keduanya bernama Robin, berusia 20 tahun. Malam itu,
Robin tidak tidur di rumah. Dia memang sering tidur di rumah
temannya yang memiliki studio band.
Selain ?""e" dan Rinna, ada pelayan yang bernama Bi
Supin yang kamarnya ada di belakang, Bi Supin sampai
terbangun dari tidurnya mendengar suara teriakan T ante Wow
saat bercinta. Apalagi Cecen dan Rinna. Mereka berdua keluar
dari kamar masing- masing dan sa ling berkasak-kusuk dengan
gelisah. Mereka malu mendengar suara Tante Wow, karena
mereka dapat membayangkan ?"" sebenarnya yang sedang
dilakukan Tante Wow di kamarnya.
"Rin, elu gedor pintu kamar mama lu, biar dia tahu kalau
suaranya kedengaran sampai luar. Malu kan kalau sampai ada
tetangga yang dengar suara kayak gitu."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Elu aja, Cen. Gue takut kena marah Mama," kata Rinna
dengan wajah penuh prihatin menahan rasa malu.
Tidak ada yang berani menegur mamanya Rinna yang
berbadan besar, yang jika marah mengerikan anak-anaknya
itu. Rinna dan Cecen mendengar nama Boy disebut-sebut,
sementara Rinna dan Cecen tidak pernah tahu seperti ?"" pra
bernama Boy itu.
Celakanya lagi, adegan pacaran itu berlangsung cukup
lama. Rinna dan Cecen merasa risih mendengarnya. Bi Supin
tidak berani memberi teguran lewat ketukan pintu walau pun
didesak oleh Cecen dan Rinna. Akibatnya, mereka sama-sama
diliputi keresahan dan kecemasan.
Sementara itu, Boy mulai menyimpan kecemasan juga.
Perempuan itu terkesan kasar. Pandangan matanya aneh.
Mengerikan. "Jangan-jangan dia kesurupan"! Waah, gawat kalau benar
begitu " pikir Boy. "Tapi, aaah... biarinlah... mau kesurupan ?"" nggak, yang
penting buat aku happy."
Sulit bagi Boy untuk menghindar atau menghentikan
pelayaran cinta itu. Hati kecilnya selalu bertanya-tanya,
siapakah sebenarnya wanita yang dipacarinya malam itu"
Benarkah dia adalah sosok Tante Wow, atau ada pibak lain
yang memanfaatkan Tante Wow .
0o-dw-234-o0 3 KASUS percintaan Tante Wow tidak berhenti sampai di situ
saja. Karena, pada malam itu juga Tante Hestin datang ke
rumah Tante Wow dengan wajah memancarkan kemarahan.
Rinna dan Cecen yang membukakan pintu dan menyambut
kedatangan Tante Hestin.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Mana mamamu"! Suruh keluar dia!"
"Ad... ada ?"" ini, Tante" Kenapa datang-datang Tante
Hestin marah sama Mama?"
"Elu anak kecil, riggak usah banyak ngomong! Suruh keluar
mamamu dan suruh lepaskan cowok yang bernama Boy itu!
Jangan dikerem in di dalam kamarnya terus" "


Dewi Ular 96 Di Sini Ada Iblis di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Boy..."!" Rinna dan Cecen beradu pandang.
"Tadi ada cowok yang bernama Boy datang kemari kan"!"
"Tadi... tadi sih Mama datang sendirian, Tante. Saya lihat
sendiri, Mama masuk kamar juga sendirian, tapi... tapi..."
Rinna sulit melanjutkan kata-katanya, dan hal itu membuat
Tante Hestin semakin marah. Anak itu didorong ke samping,
Tante Hestin menghampiri kamar tidur T ante Wow yang sudah
ia ketahui letaknya. Ia memang sering ngobroi berdua di
dalam kamar itu. Jadi, dia tahu di mana letaknya. Di lantai
dua. Rinna sempat bermaksud mencegah Tante Hestin, tapi
buru-buru diingatkan oleh Cecen.
"Biar saja. Kita nggak ngerti urusan mereka."
"Tapi kalau sampai..."
"Mamamu pasti menang kalau sampai saling baku hantam.
Mamamu lebih besar. Tante Hestin bisa remuk sekali kena
tampol." Benar juga pertimbangan Cecen, pikir Rinna. Paling tidak
Tante Hestin akan berpikir tujuh kali kalau harus menantang
ribut fisik dengan sahabat karibnya yang berbadan besar itu.
Bahkan Rinna menyangsikan keberanian Tante Hestin untuk
melakukan gebrakan di depan kamar mamanya. Dan,
ternyata.... kesangsian Rinna itu tidak berlaku.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dari depan pintu terdengar dengan jelas suara kemesraan
Tante Wow yang menyerupai ribuan tombak menghujam hati
Hestin. Braak, braaak, braak...!!
Pintu digedor oleh Tante Hestin.
"Wow...! Keluar...! Buka pintunya! Kembalikan Boy, Setan!
Ayo, buka pintunya, Wow...!! Gue mau ambil Boooyy...! Dia
bukan punya elu, dia punya gue, tauuu..."!!"
Braak, braaak, braaak...!
Daarrr, daarrr, daarrr...!!
"Diaaarn luu, Hestiiin ..... !!"
Teriak suara Tante Wow dari dalam kamar. Keras sekali.
Pintu kamar sampai bergetar akibat gelombang suara
teriakannya. Tante Hestin mulai ciut nyalinya. Mundur
beberapa langkah. Tapi ia tak mau mengalah begitu saja.
"Lu mulai jahat ama gue, Wow! Kenapa lu ambil Boy"!
Kenapa nggak cari cowok lain aja, hah"!"
"Nggak ada Boy di sini, tauuu..."!"
"Bohong! Gue dengar suara pacaran elu tadi!"
"Nggak ada, Boy! Dengar nggak sih elu. .."!!"
"Buka pintu kamar lu kalau berani!"
Braak...! Tiba-tiba pintu kamar terbuka secara cepat dan
kuat. Seperti ada yang menarik dengan tenaga besar. Tapi
pada saat itu Tante Hestin melihat Tante Wow tetap berada di
atas ranjang sendirian. Ia seperti sedang bersimpuh dengan
kedua lutut ditekuk. Tubuhnya yang besar dengan wajahnya
yang sangar. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pandangan matanya menakutkan sekali. Hal itu membuat
Tante Hestin gemetar walau matanya tetap menyusuri tiap
sudut kamar, mencari Boy yang diduga bersembunyi.
"Masuk...! Cepat, masuk dan cari Boy...!!" bentak Tante
Wow dengan suara menggetarkan tiap jantung yang
mendengarnya. Meskipun takut, kaki gemetar dan jantung deg-degan, tapi
Tante Hestin benar-benar penasaran, sehingga ia nekat masuk
dan memeriksa seluruh jengkal kamar tersebut. Sampai ke
kamar mandi pun diperiksa juga, tetapi ternyata ia tidak
menemukan jejak Boy di situ. Maka, timbul pertanyaan dalam
hatinya: jika tak ada lelaki siapa pun di dalam kamar, lalu
dengan siapa Tante Wow tadi bercinta"
"Puas elu, hah...?"!" bentak Tante Wow. Hati yang dibentak
seperti rontok sesaat Tante Hestin buru-buru ke pintu.
"Jadi... elu tadi bercinta sama siapa, hah"!" rupanya ia
masih memaksakan diri untuk bersikap berani.
"Pikir pake otak elu sendiri, Bangsat!!"
Braaak...! Tiba-tiba pintu mengbentak kuat, menutup
sendiri. Tante Hestin yang berdiri di ambang pintu hampir
terhantam daun pintu. Ia sempat mundur menghindari
hantaman daun pintu. Tapi hembusan angin daun pintu itu
membuatnya terlempar mundur dan jatuh terhempas
membentur kaki meja telepon.
Rinna dan Cecen menolongnya. Keduanva juga gemetar
dan berwajah pucat pasi, karena tadi ketika pintu kamar
terbuka, mereka melihat keadaan Tante Wow. Dan, Rinna
sempat berbisik pada Cecen bahwa wajah itu seperti bukan
wajah mamanya sendiri.
."Udah, Tante... jangan terusin... ada yang nggak beres
kayaknya," bisik Rinna pada Tante Hestin.
Cecen menimpali juga.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Benar, Tante. Ada yang aneh pada diri Tante Wow. Saya
dan Rinna tadi juga melihat keanehan itu pada wajah dan
matanya." Hestin ngos-ngosan menahan amarah dan ketakutannya.
"Yaah, aku tahu dia seperti iblis! Tapi aku nggak mau
membiarkan Boy direbut oleh iblis itu!"
"Tapi... bukankah tadi T ante sudah mencari ke dalam?"
"Iya, Tante," timpal Cecen lagi. "Apakah ada cowok yang
bernama Boy, atau cowok lain yang ... yang sedang
bersembunyi di dalam sana?" .
Setelah meredakan napasnya, Hestin menjawab, "Iya. ..
memang nggak ada sih. Terus, suara cowok tadi siapa dong"
Darimana datangnya suara cowok yang kudenga rtadi"!"
Rinna dan Cecen sama-sama bingung tak bisa menjawab.
Bersamaan dengan kebingungan mereka, terdengar lagi suara
mesra Tante Wow yang sedang bercinta.
Seketika itu juga Hestin berkata kepada kedua gadis itu.
"Tuh, dengar... itu suara Boy! Aku hapal betul, itu suara
pacar Tante yang namanya Boy..!!"
Lalu, serta merta Hestin menggedor pintu kamar kembali.
Daar, daaarr, daarr !!
"Gue dengar suara Boyy...!! Ayo, buka pintu sekarang juga
kalau elu berani, Wooow. Buka pintu seka ......."
Braaaak...! Pintu terbuka seperti dihempas badai. Keras
sekali, Dan, baik Hestin maupun Rinna serta Cecen melihat
Tante Wow berbaring di ranjang. Perempuan itu mengangkat
punggungnya agar dapat memandang ke arah luar kamar.
"Biadab elu, T in...! ?"" lagi yang elu cari, hah"!!"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kedua bola matanya tampak mulai berkilauan, seperti mau
terbakar. Mengerikan sekali. Dan, di ranjang itu memang tidak
ada seorang pria pun, baik Boy maupun yang lain. T idak ada.
Hal inilah yang membuat Tante Hestin dan kedua gadis itu
terbengong melompong, tak mampu bergerak sedikit pun.
Sampai pintu terhempas kuat menutup lagi, dan suara
kemesraan Tante Wow terdengar lagi, mereka masih terpaku
di tempat masing-masing.
"Bener, ada yang nggak beres dalam diri Wollyda,"
pikirTante Hestin tanpa ragu-ragu lagi.
"Tante mau pulang aja. Mau panggil teman Tante yang
jago melawan kekuatan iblis! Mama kamu itu sudah
kemasukan roh iblis, Rin. Kalian hati-hati, jangan dekatin dia!"
"Yaaah, Tante... terus kami gimana dong kalau begini"
Tante jangan pulang deh. Saya sama Cecen takut nih...!"
"Kalian ikut T ante aja. Ngungsi ke rumah Tante dulu!"
Buat mereka agaknya memang ajakan itu merupakan
pilihan terbaik, daripada mereka harus serba tidak tahu
menghadapi keanehan Tante Wow di dalam kamarnya.
Bahkan, pelayan berusia 42 tahun itu pun merasa lebih baik
ikut mengungsi ke rumah Tante Hestin daripada di rumah
sendirian mendengarkan suara-suara aneh dari kamar
majikan. "Darimana Tante tahu kalau yang bernama Boy itu bersama
Tante Wow di kamarnya" Kami saja nggak tahu, karena
seingat kami nggak ada tamu yang datang setelah Tante Wow
pulang, dan kami lihat Tante Wow pulang sendirian," tanya
Cecen yang masih penasaran.
"Tante pas keluar dari kamar mandi, ngelihat ada bayangan
nyamber tangan Boy. Bayangan itu sekelebat, tapi Tante
sempat kenalin wajah tantemu itu. Tante sempat shock dan
hampir pingsan begitu lihat Boy lenyap seperti masuk ke
lapisan udara. Slaaap...!"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Maksudnya, lenyap seperti... seperti sulap, begitu?"
"Iya. Lenyap kayak hantu. Dan, yang nyamber tubuh Boy
itu jelas-jelas tantemu; Wow. Sampai dalam hati T ante bilang:
ya, ampun... kok kayak Wollyda yang bawa kabur Boy" Aah,
tapi ?"" bener Boy ilang s ih" Maka, setelah agak tenang Tante
berusaha cari Boy ke sana-sini, eeh... nggak ada. Tante jadi
yakin, pasti Boy ada bersama Wollyda."
"Seyakin itu, ya?" sahut Rinna.
"Iya, sebab.. Tante curiga dengan sesuatu yang aneh sejak
kami pulang dari makam keramat yang kami ziarahi. Mamamu
mendengar suara aneh, sementara Tante nggak, dan dia
nggak mau cerita suara aneh ?"" yang didengarnya ...!"
Sampai di rumah Hestin bergegas menelepon seorang
teman yang dikenalnya memiliki kekuatan supranatural. Tapi
ia lupa nomor telepon sang teman, sehingga ia harus
mengambil agenda di kamarnya. Nomor telepon temannya itu
ada dalam agenda tersebut.
Namun ketika Hestin masuk ke kamar tidurnya di lantai
atas juga, saat itulah ia terpekik kaget melihat sesosok tubuh
tergeletak lunglai di atas ranjangnya. Tubuh seorang lelaki
bermandikan peluh. Dan, ketika ia dekati, maka tampaklah
wajah yang amat dikenali dalam keadaan pucat, mata
terbelalak dan mulut ternganga. Lelaki itu tak lain adalah Boy,
yang kini sudah dalarn keadaan tak bemyawa lagi.
"Aaaaaaahhh..,!!" jeritnya lengking dan panjang, membuat
mereka yang ada di lantai bawah berlari naik ke lantai atas
semua. Maka hebohlah suasana menjelang fajar itu, Jeritan histeris
Tante Hestin sempat membangunkan beberapa tetangga.
Mereka mulai berdatangan. Tante Hestin tak menyadari
keadaan seperti itu membuat banyak orang yang tahu
hubungan gelapnya dengan Boy. Tanpa merasa malu Tante
Hestin menuturkan kejadian yang sebenarnya, sehingga
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
banyak yang menduga cerita itu hanya isapan jempol belaka,
namun ada juga yang menyimpulkan mayat Boy dikirim dari
rumah Tante Wow rnenggunakan kekuatan gaib. Boy seolaholah dibuang setelah pemuda itu dijadikan budak cintanya
sampai mati. Kepanikan dan kondisi shock yang dialamiTante Hestin
mulai terkendali setelah pagi mulai merayap mendekati siang.
Itulah saatnya Tante Hestin ingat teman yang semula mau
dihubungi, namun nomor teleponnya tertinggal dalam
agendanya. Kali ini agenda sudah didapatkan dan kenalannya
yang mempunyai kekuatan supranatrual pun segera
dihubungi. Pada saat itulah, di rumah Kumala Dewi terdengar ringtone
sebuah handphone, yang ternyata handphone milik Audy.
Memang Audy yang dihubungi Tante Hestin, karena Tante
Hestin pemah melihat sendiri kehebatan Audy dalam
menangani kasus gaib di rumah seorang teman.
Dalam kasus itulah ia berkenalan dengan Audy, beberapa
bulan yang lalu. Tapi karena Audy sering pergi ke sana-sini
dan sulit ditemui, maka Tante Hestin sempat melupakan
keberadaan Audy di dunia supranatural .
"Apakah sudah dilihat di rumahnya sana, orang itu masih
ada atau sudah pergi?" tanya Audy kepada keluarga Hestin
yang setuju meminta bantuan supranatural.
"Kami sudah ?"" ke rumah sana, tapi perempuan itu sudah
tidak ada di tempatnya. Maksud saya... di kamarnya sudah
tidak ada dia."
"Hmmm...," Audy manggut-manggut.
"Entah pergi ke mana, kami kehilangan jejaknya. Karena
pada waktu itu, anak, keponakan dan pembantunya ada di
rumah kami. Mereka memang mengungsi kemari karena
ketakutan."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Antarkan dia ke rumah Wollyda... antarkan dia memeriksa
ke sana, Jim..." kata Tante Hestin kepada adiknya yang
bernama Jimmy, yang tinggal serumah dengannya namun
menempati kamar belakang.
Selama tinggal bersama kakaknya, pemuda berusia sekitar
30 tahun itu memang tak mau ikut campur segala urusan sang
kakak, terutama yang menyangkut urusan pribadi, sehingga
kehadiran Boy selama ini pun tak pernah terusik sedikit pun
olehnya. Bahkan siapa pun pria yang datang ke rumah itu tak
pernah dipedulikan, karena Jimmy punya jalan dan pintu
masuk sendiri menuju ruang belakang yang langsung
berhubungan dengan kamarnya.
Tapi dalam kasus kematian Boy, tentu saja ia tak bisa
tinggal diam ia tak ingin kakaknya terlibat urusan kriminal,.
apalagi sampai dituduh sebagai penyebab kematian Boy.
Jimmy sangat harus melakukan pembelaan terhadap sang
kakak, yang selama ini juga tidak pemah mengusik urusan
pribadinya. Oleh sebab itu, dengan penuh semangat ia
mengantarkan Audy memeriksa rumah Tante Wow yang
sudah kosong sejak dini hari tadi.
Sasaran pertama kunjungan Audy adalah kamar tidur Tante
Wow. Ia tak menemukan tanda-tanda kehidupan di kamar itu.
Tapi suasana kacau tampak di kamar itu. Dari peluh itu Audy
dapat mendeteksi bahwa memang benar peluh itu milik
korban. Tapi sebagian lagi milik seseorang yang berjenis
kelam in perempuan.
Audy sengaja mengambil tissue, lalu menyerap peluh yang
telah membuat kasur basah kuyup, seperti habis terkena
guyuran air seember kecil. Peluh yang menempel di tissue itu
diciumnya. Audy melakukan pendeteksian gaib menggunakan
penciumannya. Tiba- tiba kepalanya tersentak mundur setelah
rnencium tissue tersebut. Seperti ada sesuatu yang sangat
menyengat penciumannya, dan seakan ada yang cukup
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mengejutkan hatinya ketika ia merasa mengenali aroma peluh


Dewi Ular 96 Di Sini Ada Iblis di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tersebut. "Siapa yang telah masuk kealam sini " " gumamnya pelan
seraya berjalan mengelilingi ranjang, dengan matanya yang
tajam menatap setiap jengkal tempat di sekitar kamar itu
jendela diperiksa, tapi dalam keadaan terkunci. Kamar mandi
juga diperiksa. Tidak ada tanda-tanda yang berarti baginya.
Tapi Audy tahu, wanita yang bernama Tante Wow itu sempat
masuk kamar mandi dan membersihkan badan, untuk
kemudian pergi setelah mengenakan pakaian bersih. Terbukti
aroma keringatnya masih tersisa juga di depan almari pakaian.
Jimmy yang berada tak jauh darinya juga ikut memeriksa
suasana kamar tersebut, siapa tahu ia mendapatkan sesuatu
yang berguna bagi sang paranormal sexy itu. Maka, Jimmy
pun mendengar Audy bicara sendiri dengan suara seperti
orang menggumam.
"Aku tahu, kau ada bersamanya. Tapi di mana kau berada
sekarang ini, hm"! Ayo, tunjukkan batang hidungmu. Kau
bukan dari alam sini. Aku tahu kau datang dari sana .!"
"Hmm, maaf. .. siapa yang datang dari sana, Zus Audy?"
Jimmy yang penasaran akhirnya memberanikan diri untuk
bertanya. "Perempuan pemilik rumah ini tidak sendirian. Ada roh lain
yang mengendalikan seluruh kehidupan pribadinya saat ini.
Roh lain itu berasal dari alam sana."
"Maksudnya:,. hmmm.. sebangsa jin atau silumari?"
Tanpa menatap Jimmy suara Audy terdengar pelan tapi
bernada geram. "Iblis....!"
"0, ya..."!"
"Aku yakin sekali, ada kekuatan iblis yang menyertainya.
Aku mencium bau keringat iblis di antara keringat perempuan
itu," seraya ia menunjukkan tissue yang masih dipegangnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jimmy tak tahu bahwa Audy sebenarnya bukan manusia
biasa. Seandainya Jimmy tahu bahwa Audy juga berasal dari
bangsa iblis yang sudah bersekutu dengan manusia, maka ia
tak menganggap pendapat Audy, itu terlalu mengada-ada.
Andai ia tahu hal itu, pasti mengganggap wajar jika Audy
mengenali bau keringat iblis membaur dengan bau keringat
manusia, dalam hal ini adalah keringatnya Tante Wow.
"Hebat juga dia, bisa mengaburkan jejaknya dari
pemantauanku?" gumam Audy lagi setelah rnenyusuri seluruh
rumah itu. Rupanya, Audy tak berhasil melacak keberadaan Tante
Wow yang sudah dirasuki roh iblis itu. Penciuman Audy selalu
putus di tengah jalan ketika ia mulai mencium aroma peluh
ibiis. Setiap kali ia kehilangan jejak peluh iblis, ia berhasil
menemukan lagi di bempat lain. Di ruang makan ia kehilangan
jejak itu, tapi di untuk menjemur pakaian ia temukan kembali
peluh iblis. Lalu, dilacaknya pelan-pelan, diikuti ketajaman
aromanya, dan hilang lagi sete lah sampirig rumah. Selalu
begitu, sehingga Audy menggunakan energi gaibnya untuk
mendeteksi energi gaib iblis yang dimaksud.
"Jahanaaam...!!"geram Audy sangat dalam, hanya Jimmy
yang mendengar suara geraman itu. tak jelas ditujukan pada
siapa. Jimmy hanya memandang Audy sebentar, setelah tahu
tatapan mata Audy tidak tertuju padanya, Jimmy pun merasa
lega. Geraman itu bukan untuk dirinya. Pasti ada sesuatu yang
membuat hati Audy jengkel sekali.
"Bukan kamu yang jahanam," kata Audy kepada Jimmy. "Di
sini ada iblis. Iblis itu yang jahanam. Dia dapat memutus alur
gelombang gaibnya sehingga menjadi hanya membekas di
sekitar rumah ini. Lewat dari sini nggak ada jejak gelombang
gaibnya yang tersisa."
"Apakah itu berarti Zus Audy sudah merasa nggak sanggup
lagi untuk melacaknya?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Audy mendekati Jimmy. Sangat dekat, seperti mau
menciumnya. Dan, saat itu Audy berkata dengan nada datar,
seperti berbisik jengkel.
"Jangan mengukur kesanggupanku dengan akal sehatmu,
Bung! Dan, jangan coba-coba menguji kemampuanku dengan
diplomasi seperti tadi. Kau akan menyesal sendiri nanti.
Paham"!"
"Eehh, hmmm... ya, ya .. sorry, atas kelancanganku bicara
tadi..." Jimmy gemetar pada saat itu, karena ia seperti
diremas jantungnya selama mendengar suara Audy. Ia sukar
bernapas. Namun ketika Audy berhenti bicara, jantungnya
terasa seperti dilepaskan dan pernapasan menjadi lega
kembali. "Cantik-cantik tapi suaranya mengerikan sekali cewek ini"!"
pikir Jimmy saat Audy rnelangkah ke tempat lain.
Pada saat itu, Cecen datang menghampiri Jimmy dengan
wajah tegang dan napas terengah-engah.
"Bang, di rumah Nyonya Lissa juga terjadi keanehan!"
"Di rumah yang mana"!"
"Tiga rumah dari sini. Baru saja saya lewat depan rumah
itu. Di sana sedang terjadi keanehan yang membuat semua
penghuni rumah kebingungan, mereka..."
"Keanehan ?"?"!" tanya Jimmy me pembicaraan Cecen,
sementara Audy memperhatikan dari jarak 25 meter.
"Nyonya Lissa kehilangan rnenantunya bernama Andrew.
?"" Fifien, istrinya Bang Andree sempat pingsan melihat
suaminya tahu-tahu lenyap dari pelukannya."
"Siang-siang begini mereka berpelukan"! Bener nggak
tuh"!"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kita ke sana!" tegas Audy sambil bergegas melintasi
Jimmy dan Cecen. Bahkan ia menarik tangan Cecen agak
kasar . "Antarkan aku ke rumah itu!"
Andrew dan Fifien adalah pasangan pengantin baru.
Mereka menikah tiga minggu yang lalu. Bahkan belum genap
tiga minggu persis. Siang itu Andrew senga meliburkan diri
dari kantornya, karena ia baru pulang dari tugas ke luar kota
tadi pagi. Mungkin kerinduan asmara telah membuat
keduanya menuntut pelampiasannya, sehingga tak peduli
siang atau malam, kamar pengantin terkunci dan kemesraan
pun berlangsung dengan hangat
Ketika kemesraan itu baru mencapai separoh perjalanan,
tiba-tiba Andrew yang ganteng mirip bule lenyap dalam
pelukan istrinya. Fifien tahu-tahu kehilangan, pelukannya
menjadi kosong, tidak ada beban apapun. Ia segera bangkit
dan mencari Andrew. Namun, pria berbadan atletis itu benarbenar lenyap dari pelukannya. Yang tersisa hanya pakaian
Andrew, berserakan di sekitar ranjang.
Fifien menjerit histeris menyadari hal itu, sampai akhirnya
ia terkulai lemas dan pingsan. Pihak keluarga mendobrak pintu
kamar pengantin, dan menemukan Fifien, kemudian
menyadarkannya. Mereka menjadi kalang kabut sete lah
rnendengar cerita F ifien yang semula tidak bisa diterima oleh
akal sehat mereka. Namun, pada akhirnya mereka
mempercayai setelah menghubungkan peristiwa mistikyang
terjadi di rumah Tante Wow.
Cecen dan Jimmy meyakinkan keluarga Fifien tentang siapa
Audy. Lalu, mereka mengizinkan Audy memeriksa kamar
Seruling Gading 8 Tusuk Kondai Pusaka Liong Hong Po Cha Yan Karya S D Liong Pedang Angin Berbisik 22

Cari Blog Ini