Ceritasilat Novel Online

Gadis Penunggu Jenazah 2

Dewi Ular Gadis Penunggu Jenazah Bagian 2


46 sekali?" - "itu si gadis binal yang kumaksud tadi sudah seminggu ini Tommy selalu bersama gadis itu, yang menurut informasi dari teman dekatnya; Richard, gadis itu bernama: Minna .Ciri-cirinya sama seperti yang kau sebutkan barusan tadi, Buron. Aku pernah melihatnya satu kali, tiga hari yang lalu. Mereka jalan di depan Plaza, dan Tommy bersikap tidak mengenaliku sama sekali. Dia justru segera menggandeng mesra Minna untuk pergi meninggalkan tempat itu. Sakit sekali hatiku saat itu, Buron." "Minna."!"gumam Buron dengan mata agak lebar, masih berkesan tegang "Sepertinya. sepertinya cewek itulah yang akan membuat Tommy celaka, dalam waktu dekat ini." "Maksudmu. Minna akan membunuh Tommy?" "Setidaknya menjadi penyebab kematian Tommy"tegas Buron. "Oh, celaka. Dapatkah kau menyelamatkan jiwa tommy?" "Untuk apa" Itu adalah upahnya yang sering Mempermainkan wanita. Sekarang dia kena batunya. Dia akan menjadi hancur gara-gara wanita juga!" "Tapi. tapi aku ingin dia selamat, Buron!" "Lalu akan menghancurkan hatimu dan hidupmu setelah la lolos dari maut disana"!Ooo, alangkah bodohnya kau?" "Meski dia setelah itu tak menjadi pendampingku lagi, .tolong gunakan kekuatan supranaturalmu supaya dia selamat dari bencana yang kau maksud, Buron. Maukah kamu membantuku untuk hal ini"Tolong, jangan pandang karakter buruknya,tapi. pandanglah rasa cintaku padanya
47 R) A yang begitu tulus ini, Buront Selamatkan dia dari bencana itu! Selamatkanlah dia, please" Buron manggut-manggut setelah menghembuskan nafas panjang. Ia menatap Jessica dalam-dalam dengan tidak setegang tadi i "Hatimu sungguh baik sebenarnya, Jessica"sambung Buron lirih sekali, penuh ungkapan nada kagum yang tulus keluar dari hatinya. Jessica salah tingkah, antara duka dan suka. Namun, ia segera mengulangi desakan keinginannya itu, sehingga Buron akhirnya berkata dengan nada serius sekali "Baiklah, aku akan melakukan keinginanmu itu. Tapi lebih dulu aku harus minta persetujuan dari atasanku, Jessica" "Kau punya atasan?" | Buron menganggu, "Karena menurutku menyelamatkan Tommy adalah suatu langkah yang menyimpang kodrat. Jika atasanku mengizinkan, maka akan kulakukan sesuai keinginanmu, Jessica" "Menyimpang kodrat."!" Jessica masih bingung memahaminya. u Buron mengangguk, "Sepertinya, dalam kodratnya Tommy memang sudah ditakdirkan untuk mati gara-gara seorang gadis. Apakah gadis bernama Minna itu yang menjadi penyebab kematiannya atau ada gadis lain lagi. Yang mengetahui persis hal itu adalah bossku, Jessica aBagaimana kalau kau kubawa menghadap bossku dan mendengar sendiri keterangannya." "Kapan"Malam ini juga?" "Ya Kurasa. Kumala masih ada di rumah Shenny
48 menungguku" "Siapa itu Kumala" Bossmu itukah?" "Benar"Buron mengangguk lagi, penuh keseriusan. Tapi agaknya Jessica dalam keragu-raguan jika harus pergi lewat tengah malam seperti itu bersama pemuda yang baru dikenalnya. Pertimbangan tersebut memberi peluang pada Buron untuk menggunakan teropong gaibnya, melanjutkan mempelajari kehidupan pria jantan yang bernama Tommy Samarthayudha itu. Pada waktu itu Jessica bertanya dalam hatinya, "Haruskah aku mempercayai semua kata-katanya" Bagaimana kalau ternyata dia hanya ingin menipuku, memperdayaku, dan membawaku pergi kesuatu tempat yang lebih membuatku menderita" Bagaimana kalau tenyata dia menipuku dengan aktingnya yang begitu kuat ini, sehingga aku jadi terkecoh mentah-mentah padanya?" Buron melirikJessica, membuat Jessica berhenti berkecamuk dalam hati. Sangkanya, Buron mendengar suara hatinya, sehingga ia buru-buru menutup hatinya dari prasangka buruk yang dapat membuat Buron tersinggung itu. "Kau punya handphone, Jess?" "Ya, ada. Kenapa?" "Aktifkan handphone-mu. Ada yang ingin masuk ke HP-mu dari tadi!" Jessica buru-buru mengambil HP-nya, lalu menghidupkan. Handphone itu memang dari tadi sengaja dimatikan supaya rencana bunuh dirinya tidak terganggu oleh dering telepon dari pihak luar. Kini selain Jessica ingin membuktikan kebenaran ramalan Buron itu, juga punya niat untuk membuka kesempatan kembali bagi rekan-rekannya yang
ADISPENUNGGUJENAZAH 49
R) ingin menghubunginya. Terutama rekan-rekan sesama foto model yang sering melakukan obrolan malam, manakala mereka sedang sulit tertidur atau sedang punya masalah pribadi yang perlu dikonsultasikan padanya Dan, ternyata ketika HP itu baru saja diaktifkan, deringnya segera terdengar dalam satu irama nada-nada klasik yang digemari kalangan kelas atas. Telepon itu membuat Jessica terperanjat dan menatap Buron, seakan mengakui bahwa ternyata apayang dikatakan Buron sejak tadi bukan serangkaian bualan semata. Jessica jadi tak enak hati sendiri karena sempat menyangka Buron membual, "Jessica. ini aku" "Tommy."!" tersentak jantung Jessica karena tak menyangka telepon itu datang dari Tommy, pria yang sedang dibicarakan "Tommy, kau ada dimana" Kau dimana." "Jessica, tolong aku .Cari bantuan. aku tersekap dalam sebuah kamar goa yang. yang." "Tommy" Kau dalam bahaya, Tommy!" "Aku. aku tak bisa. Ooh, Jessica." Dia. dia." "Tommy."!Tooomm.!"seru Jessica karena Tommy yang berkata dengan terburu-buru dan terdengar tegang sekali itu kini sudah tidak menyahut lagi. Ia hanya mendengar suara Tommy yang terengah-engah, seperti sedang menghadapi suatu kengerian didepannya. "Ooh, ja.jangan..jangan." "Tommyyy.!" "Tolong, Jaaass.ooohh,jangan..jaaaa. aaaaahhhkkk." "Tommyyyy. Toooommm..." seru Jessica keras
50 sekali. Untung kamarnya tak memiliki lubang angin kearah ruang tengah, sehingga seruannya tak sempat membangunkan penghuni rumah lainnya yang sudah saling tertidur dikamar masing-masing. Jessica jatuh terkulai di kasurnya. Menangis sejadijadinya setelah mendengar jeritan Tommy yang diyakininya sebagai jeritan kematian itu. Buron segera merampas handphone dari tangan Jessica. Ia mencoba menyapa halo" dalam HP itu, namun yang terdengar hanya suara-suara sinyal takjelas, menandakan hubungan terputus akibat HP diseberang sana rusak atau hancur karena suatu hal. Agaknya tindakan preventif terlambat dilakukan Buron. Tommy benar-benar mengalami suatu musibah yang merenggut nyawanya. Tapi mereka tak tahu dimana Tommy berada dan kematian semacam apa yang dialaminya saat itu.Jessica semakin yakin sepenuh hati terhadap kata-kata Buron yang tadi dianggap membual itu. "Tolong cari dia, Buron! Carilah dia, dalam keadaan bagaimanapun temukanlah dia Buron!"desak Jessica penuh emosi dalam tangisnya itu Buron sempat menenangkan sebentar, setelah itu berkata dengan suara lembut, seakan penuh kasih sayang dan persahabatan yang sangat akrab bagi mereka berdua. "Tetaplah di kamarmu, okey"Jangan pergi kemana mana sebelum aku kembali, ya?" "Tolong ya Buron."!" "Aku akan kembali secepatnya dengan berita ataupun bukti nyata mengenai nasib Tommy sebenarnya Kamu percaya padaku, kan?" Jessica mengangguk di sela isak tangisnya. Buron
S1 segera mundur darinya beberapa langkah. Tiba-tiba Jessica membelalak lebar melihat Buron lenyap berubah menjadi sinar kuning yang melesat menembus dinding kamarnya .Kekagetan itu membuat Jessica ketakutan dan terkulai pingsan diatas ranjangnya .Buron tidak langsung mencari Tommy, tapi sempat kembali menghadap Dewi Ular yang masih menunggunya bersama Sandhi, Fiora, serta beberapa tetangga yang ingin mengetahui nasib mayat Shenny. Bahkan dari pihak kepolisian sudah ada yang datang menangani kasus kematian gaib yang amat menyedihkan itu. Sersan Burhan, sahabat dekatnya Kumala, segera memerintahkan anak buahnya untuk mengangkut jenazah Shenny kedalam mobil ambulance tetapi mereka yang bertugas mengangkut jenazah Shenny sempat ragu dan agak takut, karena jenazah itu tidak seperti halnya jenazah lainnya. Tubuh Shenny seperti tanpa tulang lagi .Mirip dengan boneka karet yang kehilangan udara di dalamnya. Terkulai lemas, memungkinkan sekali untuk bisa dilipat atau digulung .Pihak Kumala tak merasa heran, karena tadi Kumala sudah memberi penjelasan kepada mereka bahwa selama Shenny mengandung bayi misterius itu, tanpa disadari seluruhjaringan dalam tubuhnya telah menjadi santapan bayi tersebut. Terutama tulang belulangnya telah diserap habis dengan kekuatan gaib yang. dimiliki si bayi, sehingga yang tersisa hanyalah beberapa organ tubuh yang keluar bersama kelahiran sadis bayi itu. "Iblis pemakan tulang?"gumam Sandhi menyimpulkan keterangan Dewi Ular. Tapi kesimpulan itu diralat pula oleh Kumala sendiri.
52 "Bukan hanya tulang yang dimakannya, tapi organ tubuh lainnya selain, bagian usus. Entah tidak sempat dimakan atau memang iblis kecil itu tidak menyukai bagian usus"
Buron melaporkan kegagalannya melacak sisa getaran gaib dari bayi yang baru saja keluar dari perut Shenny itu. la justru menceritakan tentang pertemuannya dengan Jessica, dan kematian Tommy yang diduga karena sesuatu yang amat misterius itu. Ia memang tak disalahkan oleh Kumala, namun niatnya untuk mencari Tommy dicegah oleh gadis cantik berwibawa itu.
"Itu bukan tugasmu, Buron."
"Aku mohon ditugaskan untuk mencari Tommy, Kumala. Sebab, aku curiga. sepertinya kematian Tommy ada hubungannya dengan kelahiran bayi aneh dari perut Shenny itu." .
Kumala berkerut dahi sedikit. Setelah merenung dua helaan nafas, akhirnya Kumala mengizinkan Buron mencari kabar benarkah Tommy mati dan benarkah ada kaitannya dengan kelahiran bayi itu. Namun pencarian itujuga ternyata tidak mudah. Sampai menjelang subuh Buron belum menemukan di mana Tommy berada. Setelah matahari makin tinggi, barulah Buron melihat kerumunan orang dan mobil dipinggir jalan tol. Ternyata mereka mengerumuni sesosok mayat yang dikenali Buron sebagai mayat Tommy. Keadaan mayat itu sama seperti mayat Shenny, yaitu terkulai lemas, seperti boneka karet kehilangan udara di dalamnya
kak 4 JESSICA mendengarkabar kematan Tommy bukan dari Buron, sebab Buron juga kembali pada Jessica setelah menemukan mayat Tommy di pinggiran jalan tol, dekat dengan aliran sungai Ciliwung itu. Buron sibuk melaporkan hasil temuannya kepada Dewi Ular yang kemudian ikut mendampingi gadis bidadari tersebut pergi kelokasi kejadian bersama Sersan Burhan, serta beberapa rekan dari dinas kepolisian bagian kriminalitas. Setelah siang baru Buron ingat dengan Jessica. Kumala Dewi dibawanya menemui jessica dikamar mayat, karena jenazah Tommy masih disemayamkan di kamar mayat, menunggu giliran untuk diotopsi oleh team dokter. Mereka ingin mengetahui sebab kematian Tommy yang sebenarnya .Sebab, pada jenazah Tommy ternyata bukan hanya kehilangan organ dalam serta unsur tulangnya lenyap tak tersisa, namun juga mengalami kehilangan biji mata serta lidah dan otaknya. "Iblis macam apa sampai sesadis itu memakan korbannya tanpa belas kasihan sedikitpun"!"komentar salah seorang yang awam tentang dunia mistik. Senentara itu dokter forensik yang memeriksa mayat Tommy mengatakan, bahwa pemotongan lidah, pencungkilan mata, dan membedah perut korban dilakukan dengan senjata tajam menyerupai pisau tipis yang
54 ketajamannya sama dengan ketajaman pisau cutter. Begitu pula mengerat batok kepala Tommy juga dilakukan dengan pisau tipis yang luar biasa tajamnya, sehingga bekas potongan itu sangat rapi. Batok kepala itu agaknya dikerat lebih dulu, kemudian dibuka seperti membuka potongan buah kelapa, lalu diambil otaknya untuk dimakan. "Saya tidak tahu, dimana rumah Minna dan siapa sebenarnya gadis itu," kata Jessica kepada Dewi Ular. "Sebab, saya memang belum pernah berkenalan langsung sebelumnya dengan Minna. Tapi. saya rasa keterangan lebih banyak bisaanda dapatkan dari Richard, teman dekat Tommy,yang mengetahui perkenalan Tommy dengan Minna disebuah cafe pada suatu malam." "Bisa kau pertemukan aku dengan Richard?" pinta Kumala dengan keramahan seorang sahabat yang amat mengesankan hati Jessica Takada alasan bagi Jessica untuk menolak permintaan Kumala, sehingga siang itu ia membawa Kumala kekantornya Richard. Pertemuan itu terjadi setelah jenazah Tommy dimakamkan dua hari yang lalu. Richard-lah yang memberi kabar pertama kepada Jessica tentang ditemukannya mayat Tommy. Namun pada waktu itu mereka sibuk dalam duka, sehingga tidak memungkinkan bagi Kumala untuk melakukan pendekatan kepada Jessica maupun Richard. Pendekatan itu dilakukan karena kekuatan supranatural tidak mampu melacak siapa pelaku pembunuhan sadis itu. Dalam teropong gaib anak dewa itu tak berhasil mencapai titik sasaran. Ia hanya melihat bayangan hitam yang sulit lembus dengan mata dewanya .Bayangan hitam itupun sulit dikenali ciri-cirinya, sehingga Kumala menjadi penasaran dan melakukan pelacakan secara rasional .Gadis
55 putri Dewa Permana itu merasa malu dan sangat mempengaruhi reputasinya sebagai konsultan kriminal di kepolisianjika tak mampu mengungkap misteri kematian Tommy dan Shenny itu. Menurut prediksinya, kemungkinan besar kasus pembunuhan super sadisitu ada kaitannya dengan kasus hilangnya orang-orang tertentu yang sudah sekian tahun lamanya terjadi namun belum pernah berhasil dituntaskan oleh pihak kepolisian. Kumala mengetahui adanya kasus hilangnya orang-orang tertentu yang dibekukan oleh team penyelidik setelah ia ikut mempelajari beberapa file yang ada di ruang reserse bagian kriminalitas, yaitu ruangannya Sersan Burhan dan Peltu Polwan Merina Swastika, atau yang akrab dipanggil Mbak Mer oleh Kumala dan rekan- | rekannya itu. "Beberapa kasus orang hilang ini sepertinya memiliki kesamaan motivasi dan satu pelaku," kata Kumala kepada Sersan Burhan, "Sebab, tiga foto korban yang ada di file pertama ini tadi sempat kulacak menggunakan teropong gaibku dan ternyata kutemukan bayangan hitam takjelas bentuknya namun selalu bergerak-gerak seperti api tertiup angin. Itu tanda-tanda kehidupan dari bayangan hitam tersebut .Kurasa di dalam kasus orang hilang lainnya ini juga demikian. Sama dengan bayangan hitam yang kutemukan dalam kematian Tommy dan Shenny" "Semoga saja kasus yang sudah lama mengendap dan menjadi PR kami ini bisa terungkap lewat ketajaman indera keenammu, Kumala" "Sepertinya sih, harus melalui jalur logika dulu, Bang." bisik Kumala Dewi kepada Sersan Burhan. Ia memanggilnya Abang jika tidak sedang berada ditempat umum. Tapi
jika dalam keadaan formil, Kumala tetap menghormati sersan muda yang ganteng itu dengan memanggilnya Pak atau Bapak.
Richard seorang eksekutif muda yang punya jalinan bisnis dengan almarhum Tommy. Bahkan, sebagian orang menganggap Richard sebagai tangan kanannya Tommy untuk urusan yang bersifat pribadi .Tapi menurut pengakuan Richard anggapan itu tak benar. Dia hanya teman bisnis Tommy, tak ada sangkut pautnya dengan urusan pribadi .Mungkin pernyataan itu dilontarkan Richard di depan Kumala Dewi dan Jessica lantaran ia tak ingin terlibat dalam kasus kematian Tommy. "Jadi, aku nggak tahu-menahu kemana perginyaTommy kala itu, Jessica," kata pria berambut cepak dengan busana yang cukup modis namun tetap terkesan sebagai eksekutif bergengsi "Tapi kau tentunya tahu banyak tentang gadis bernama Minna itukan, Chard?" "Yaaah, tahu sih tahu, tapi nggak banyak kok .Aku sendiri baru satu kali ngobrol dengan Minna, itu pun tak sampai dua menit. Tommy sudah menghampirinya dan membawanya pergi" Dewi Ular menyunggingkan senyum manis menawan, penuh pesona dan daya pikat yang tinggi. Kecantikan beraroma wangi sensual yang memenuhi seluruh ruangkerja Richard itu telah membuat mata Richard sebentar-sebentar melirik kearahnya. Kumala sangat tahu dirinya sering dicuri pandang oleh Richard, namun sikap Kumala tetap tenang, anggun dan penuh kharisma. Jika sekarang ia tersenyum Agak lebar, itu karena ia mengetahui ada rasa takut dan temas di hati Richard atas kehadiran Jessica dengannya.
GADISPENUNGGUJENAZAH 57
I R Apalagi Richard mengaku pernah membaca disebuah koran tentang nama Kumala Dewi sebagai konsultan kriminal di kepolisian, maka pria berusia 30 tahun itu tampak hati-hati sekali dalam bicara didepan kedua tamunya "Kami hanya ingin tahu beberapa hal tentang gadis bernama Minna itu Bung Richard," kata Kumala "Bukan ingin melibatkan Anda dalam kasus ini. Kami tahu, Anda tidak terlibat dalam kasus kematian Tommy itu." "Benar, Chard."timpal Jessica. "Tolong jelaskan apa yang kamu ketahui tentang Minna." Richard tertawa kecil, berkesan malu-malu, karena ia tahu bahwa kekhawatiran yang ada pada dirinya berhasil diketahui oleh gadis cantik yang mendebarkan hatinyaitu, "Yang kutahu hanya. Tommy naksir berat sama Minna. Berusaha membujuk Minna untuk kencan, tapi selalu gagal. Namun gadis itu tidak menolak kehadiran Tommy, bahkan tidak keberatan mendampingi Tommy untuk acara acara malam. Dan. Tommy selalu mengantarnya pulang sebelum pukul 12 tengah malam." "Di mana tempat tinggalnya?" sahut Jessica tampak bernafsu. "Tommy merahasiakan padaku maupun pada temanteman lainnya." Richard menjawab dengan kalem. "Seperti yang pernah kuinformasikan padamu, Jessica. bahwa perkenalan atau pertemuan Tommy dengan Minna terjadi ketika aku dan Tommy menghadiri pameran komputer di Senayan. Tanpa setahuku, ternyata Tommy berhasil mendekati Minna, makasejak itulah mereka tampak akrab." "Tommy terpikat gadis liar itu dan memanjakannya, bukan?" Richard tertawa pendek. "Ya, memang Tommy
58 memanjakannya. Hampir setiap malam mereka shopping. Tapi kurasa itu dilakukan Tommy karena ingin mendapatkan simpati dari Minna. Biar gadis itu mau dibawanya kencan.
Namun menurut keluhan Tommy, gadis itu tak pernah mau
diajak kencan. Tommy juga tak mau sebutkan di mana Minna bekerja, atau kuliah. Terakhir kali kulihat malam itu aku dan teman-teman lainnya kongkow di Cavin Cafe, lalu Tommy dan Minna hadir di situ juga. Tapi merekanggak mau gabung dengan kami .Dan. kulihat Minna agaksewot, entah kenapa Minna keluar lebih dulu, sementara Tommy mengejarnya tanpa pamit pada kami. Tentunya aku nggak tahu ke mana mereka malam itu. Tahu-tahu esoknya kudapatkan kabar dari seorang teman bahwa Tommy sudah menjadi mayat dipinggiran jalan tol." Richard sentakkan kedua pundaknya "Cuma itu yang kutahu." "Mustahil kamu nggak tahu kalau." "Kurasa itupun sudah cukup," sahut Kumala sengaja memotong kata-kata Jessica "Terima kasih banyak atas informasinya, Richard." "Sama-sama." "Tapi."kata-kata Jessica buru-buru dipotong lagi oleh Dewi Ular yang tampak mulai bergegas untuk pamit itu. "Sudah pukul dua belas lebih, Jessica. Perutku sudah minta diisi nih,"sambil Kumala menghamburkan tawa kecil terkesan bercanda. Jessica tampak kecewa, tapi Richard sedikit terperanjat "O, ya. sudah waktunya makan siang ini, ya" Himm, bagaimana kalau kali ini aku mengundang kalian untuk makan siang di." Kumala menyahut "Mungkin bukan hari ini, Richard.
59 R Aku ada pertemuan makan siang dengan klienku." "Yaahh." Richard tampak kecewa "Mungkin esok siang kita bisa makan bersama" "Betul, Kumala" Jangan lupa, masukkan acara itu dalam agendamu untuk esokhari, ya" Benar nih!Jangan sampai nggakdong,"Richard berharap sekali,sementara Kumala menyanggupi dengan pernyataan yang terkesan basa-basi saja Jessica sendiri tak yakin Kumala menerima tawaran Richard secara serius. "Kamu nggak serius menerima undangan makan siangnya Richard itu, kan?"tanya Jessica didalam lift yang membawa mereka turun dari lantai tujuh "Menangnya kenapa?" tanya Kumala dengan tersenyum-senyum menyangsikan bagi Jessica. Nggak apa-apasih Cuma. sebenarnya aku belum puas dengan jawaban-jawaban Richard" "Kita tidak bisa memaksanya bicara lebih banyak untuk hari ini," kata Kumala pelan. Jessica berpaling menatapnya "Kau percaya bahwa dia cuma tahu soal Minna sampai disitu saja?" "Yang kupercaya, dia khawatir sekali dan takut terlibat dalam kasus kematian Tommy .Maka, ia memiliki takaran sendiri dalam bicara dengan kita. Banyak yang lebih ia ketahui tentang Minna. Tapi iasimpan dalam hatinya, dan berusaha ia lupakan, sehingga aku tak berhasil melacak suarahati yang ia lupakan itu tapi dia punya tendensi pribadi atas kunjungan kita ini, Jessica" "Tendensi pribadi?" "Dia ingin membuatku bersimpati padanya dengan cara memberikan informasi lebih penting tentang Minna .Tentunya. dia ingin berikan keterangan tersebut secara
60 pribadi. Empat mata denganku. Dari situlah ia berharap memiliki nilai plus dariku." "Jadi. besok siang kau benar-benar menerima undangan makan siangnya"Oh, hati-hati lho." "Kenapa?" "Richard itu.suami simpanannya Tante Fully" "O, ya" Maksudmu. Tante Fully istrinya Oom Erwin?" "Iya Oom Erwin si pemilik lima bank terbesar se-Asia ini! Justru karena Oom Erwin sudah sangat tua bagi Tante Fully, maka diam-diam Tante Fully memelihara suami muda, alias suami simpanan Richard itulah suami simpanannya untuk masa sekarang ini hati-hati kalau makan siangmu nanti ketahuan orangnya Tante Fully lho. Dia bisa cemburu besar padamu dan menyingkirkan kamu sistem mafia!" Dewi Ular hanya tertawa kecil tanpa suara. Ia tahu maksud Jessica, menyingkirkan secara mafia adalah dengan tindak kekerasan yang dilakukan oleh orang-orang bayarannya. Bila perlu membunuh orang yang dimaksud tanpa mudah diketahui sebagai kasus pembunuhan. Dan, untuk hal-hal seperti itu Kumala Dewi sama sekali tak pernah merasa gentar atau ciut nyali. Jessica belum mengetahui bahwa Kumala adalah putri tunggal dewa asli dari Kahyangan yang memiliki kesaktian tingkat tinggi. Sejauh mi Jessica juga belum mengetahui bahwa Buron Adalah jelmaan dari Jin Layon yang juga memiliki kesaktian melebihi paranormal yang lainnya. Ia hanya tahu bahwa Buron dan Kumala adalah 'orang pintar yang punya ilmu lebih tinggi dari paranormal lainnya . Sebatas itu pula pengertian Richard terhadap Kumala Dewi. Ia sama sekali tidak tahu bahwa gadis yang cantik Jelita dengan lesung pipit di sudut senyumnya itu adalah
61 bidadari asli dari Kahyangan .Karena itulah Richard berusaha menarik simpati Kumala dengan caranya sendiri. diantaranya mengandalkan informasi berharga yang ia miliki tentang Minna. Dengan memberikan informasi itu Richard berharap agar Kumala merasa dirinya diprioritaskan dan distimewakan daripada orang lain. Richard tidak tahu bahwa Kumala Dewi bukan gadis yang silau oleh keistimewaan semacam itu, apalagi Kumala sebenarnya sudah memiliki seorang kekasih sendiri, yaitu Rayo Pasca, yang kali ini sedang melakukan riset ilmiahnya di daerah Jawa Barat. Maka, ketika Richard menghubungi Kamala lewat
telepon kantor yang sempat diberikan kepadanya sebelum Kumala dan Jessica kenarin pamit pulang..undangan makan siangpun disodorkan kembali oleh Richard tanpa segan segan. Bahkan pria berkulit putih itu membubuhkan rayuan halus dalam kata-katanya
"Seumur hidup aku akan kecewa sekali jikahari ini aku harus makan siang dengan orang lain, bukan dengan dirimu seorang, Kumala"
"Aku tak akan mengecewakan hatimu, Richard."jawab Kumala kalem, sambil menahan tawageli dalam hatinya Sengaja ia menjawab dengan nada-nada sensitif untuk menyenangkan hati Richard supaya pria itu semakin lebih berani terbukalagi padanya. k
Namun ketika mereka bertemu direstoran yang sudah ditentukan, Kumala Dewi tetap menjaga sikapnya dengan tampil anggun, berkharisma serta memancarkan wibawa yang membuat Richard merasa sedikit segan padanya. Gadis cantik jelita itu tetap tampil sebagai gadis cantik yang terhormat, namun memiliki keramahan yang mengesankan sekali bagi lawan bicaranya
62 "Seumur hidupku kenikmatan makan siang seperti ini belum pernah kualami, dan akan selalu membayang terus dalam ingatanku." Senyum ceria berkesan anggun mekar dibibir ranum Kumala "Akan lebih mengesankan lagi bagiku kalau kau mulai membuka tentang apa yang belum kaukatakan padaku tentang minna." "Kau yakin aku punya sesuatu yang belum kukatakan padamu tentang gadisitu?" "Sangat yakin"tegas Kumala sambil tak segan-segan menikmati makan siangnya .Richard tersenyum kalem. Merasa kalah satu point lebih dulu. Tak mungkin lagi untuk mengulur waktu atau merahasiakan lagi apa yang tersimpan dalam benaknya saat itu. "Kau memang nggak bisa dibohongi, Kumala Aku salut sekali pada kepekaan instingmu. Jarang kutemui gadis memiliki kepekaan insting dan naluri setajam yang kaumiliki, Kumala" "Agaknya kita memang dipertemukan oleh takdir. Aku sendiri baru sekarang menemui pria yang bisa menyadari pribadiku seperti dirimu saat ini, Richard,"Kumala ganti menyanjung. "Kau yakin, kau tidak akan bicara tentang sesuatu yang penting tentang Minnajika yang kau hadapi bukan aku .Pasti kau hanya ingin bicara lebih jelas lagi terhadap diriku seorang bukan?" "Benar," jawab Richard terpancing oleh diplomasi Kumala yang tak disadarinya itu. "Aku cuma ingin memberitahukan hanya padamu seorang, bahwa Minna tidak lebih cantik dari dirimu." Kumala tertawa kalem. "Pasti ada yang lebih penting
63 lagi dari penilaianmu itu, bukan?"pancingnya lagi. "Ya, menang. Dan, hal ini belum pernah kukatakan kepada siapapun. Bahkan kepada pihak kepolisian yang tempo hari meminta keterangan padaku juga belum mendengar tentang yang satu ini" Sikap tenang Dewi Ular membuat Richard yang semula bermaksud memancing rasa penasaran, justru membuat dirinya sendiri menjadi tak sabar untuk mengatakan rahasia tersebut. Ia bicara setelah meneguk minuman air putihnya "Tanpa setahu Tommy, gadis itu sering meneleponku. Baik saat jam kantor begini, atau saat aku menjelang istirahat malam. Dia mengetahui nomor telepon kantorku, rumahku, bahkan tahu nomor HPku juga itu karena ketika aku dan Tommy berkenalan dengannya di ruang pameran, kami sama-sama memberikan kartu nama padanya" "Diam-diam kau menjalin afair dengannya, begitu?" "Terlalu jauh kalau dikatakan sebuah afair. Lebih tepatnya, dia sering curhat padaku lewat telepon, konsultasi denganku tentang pribadi Tommy. Dia bahkan membuka pintu untukku. Ia berharap sekali aku datang padanya. Tapi aku nggak enak sama Tommy .Aku nggak mau masalah cewek sampai bisa memutuskan persahabatanku dengan Tommy. Makanya, aku jaga jarak dengan Minna." "Jelasnya, dia naksir kamu, begitu?"pancing Kumala. sambil menghamburkan tawa kecil dalam nada candanya .Richard malu-malu kucing dan sempat kebingungan menjawabnya "Aku nggak berani menyimpulkan sedalam itu, ya." katanya dengan ringan dan santai sekali. "Cuma, dalam obrolan tengah malam, dia pernah bilang padaku." "Dalam telepon?"
64 "Ya, dalam telepon Hmm, dia bilang bahwa Tommy itu sebenarnya bukan tipe cowok yang sesuai seleranya. Tommy cenderung mengutamakan sex dan nafsu semata dalam pergaulan ini. Sedangkan aku, menurutnya, cenderung mengutamakan persahabatan yang akrab dan bisa menghargai pribadi seorang wanita. Ia suka cowok yang begitu." "Apa komentarmu?"tanya Kumala seraya tersenyun canda. "Aku menanggapi dengan canda, nggak serius. Setidaknya aku ingin dia mengetahui bahwa aku bukan lelaki yang mudah jatuh cinta dan gampang luluh dengan sanjungan diplomatis macam itu" "Apakah sejak kematian Tommy dia sudah pernah menghubungimu?" "Ya Tiga kali dia meneleponku, satu kali aku menghubungi HPnya Dan, dia sangat ketakutan. Takut dituduh membunuh Tommy. Menurut keteranganya, malam itu diamarah pada Tommy yang selalu membujuknya agar mau diajak kencan. Lalu, dia pulang pakai taksi, dan membiarkan Tommy kehilangan jejaknya. Tommy memang datang kerumahnya, namun ia tidak buka pintu buatTommy .Ia kecewa berat kepada Tommy, sehingga tak mau tahu lagi tentang Tommy. Maka, ia sebenarnya nggak tahu, malam itu Tommy pergi kemana setelah gagal menemuinya dirumah." "Kau tahu rumahnya?" Richard diam sebentar, meneguk minumannya diakhir santap siang itu. Kemudian baru menjawab dengan jelas. "Dulu ia pernah sebutkan daerah tempat tinggalnya, tapi aku nggak berusaha mengingat-ingatnya. Sebab, aku
GADISPENUNGGUJENAZAH 1 65
H - memang nggak punya keinginan untuk datang kerumahnya. Khawatir bentrok sama Tommy. Pasti nggak baik jadinya kalau sampai Tommy memergoki aku datang kerumahnya. Jadi, sampai sekarang aku memang nggak tahu di mana tempat tinggalnya." "Sayang sekali..," gumam Kumala pelan sambil manggut-manggut. Ia sudah selesai makan sejak tadi. "Tapi kalau kau membutuhkannya, aku bisa minta alamat tempat tinggalnya secara lengkap. Aku bisa berlagak mau datang kesana." "Terima kasih banyak atas bantuanmu itu, Richard Kau benar-benar seorang teman yang baik bagikujika kau mau memberikan alamat tempat tinggal Minna." "Akan kuusahkan secepatnya!" kata Richard penuh semangat. Ia terkesan ingin dikagumi oleh Kumala dengan cara seperti itu. "Kalau boleh kutahu," katanya lagi". apa rencanamu kalau sudah mendapatkan alamat tempat tinggal Minna" Apakah menurutmu gadis itu terlibat dalam kasus pembunuhan atas diri Tommy?" "Setidaknya ada beberapa keterangan yang bisa dia berikan pada kita. Kadang kita anggap sepele sekali keterangannya, namun bisa menjadi kunci utama untuk menyingkapkan tabir misteri kematian sahabatmu itu." Richard manggut-manggut, mengerti betul maksud Kumala. "Seandainya." Richard tersenyum-senyum. "Seandanya aku bisa memberimu informasi tentang alamat rumah Minna, apakah kau akan memberiku hadiah yang memadai?" Kumala memang tertawa lebih renyah lagi, supaya
66 n tampak menanggapi kata-kata itu dengan kelakar .Tak serius. "Boleh saja. Tapi hadiah apa dulu yang kau inginkan?" Mata teduh yang bening dan indah bak sepasang berlian itu sengaja menatap Richard lekat-lekat, seolah-olah mendesak keberanian Richard dalam menjelaskan maksud hatinya itu. Richard sempat kikuk beberapa saat, namun akhirnya ia beranikan diri untuk menjelaskan hadiah yang dimaksudkan. "Hadiahnya nggak mahal kok. cuma kesediaanmu makan malam bersamaku. di Pulau Ayer Apakah kau keberatan?" "Buat aku pribadi sih, nggak keberatan," kata Kumala kalem. "Tapi tentunya akan sangat keberatan buat Tante Fully" Seet. Wajah pria berambut cepak itu menjadi tegang Ia jelas-jelas terperanjat mendengar nama Tante Fully disebutkan. Wajah putih itu menjadi merah dadu. Senyumnya menjadi canggung sekali, sementara Kumala Dewi sengaja memandang dengan senyum kemenangan yang membuat Richard bertambah salah tingkah. Pria berperawakan atletis itu kelihatan sangat tersudut dan tak berkutik menghadapi Kumala. la tak menyangka sama sekali bahwa Kumala ternyata telah mengetahui hubungan rahasianya dengan Tante Fully .Richard seperti jagoan yang terpojok dan tak bisa bergerak ke sana-sini. Knock out, alias KO. "Aku harus pulang sekarang, Richard." "Lho, kenapa tergesa-gesa" Bukankah kita baru saja selesai makan" Masih ada waktu." ia melirik arloinya, lima belas menit lebih, kan?"
67 "Sebentar lagi nyonyamu akan masuk kerestoran ini. Bisa geger kalau aku nggak segera pulang." "Nyonyamu." Siapa yang kau maksud?" cecar Richard tampak ingin menahan dan mengulur-ulur waktu supaya tidak segera berpisah dengan Kumala. Namun gadis cantik jelita yang memiliki kepekaan indera keenam itu hanya tersenyum manis sambil berkemas. "Aku belum berkeluarga, Kumala Akunggak punya nyonya!" "Induk semang mungkin kaupunya" "Ah, ngaco aja kau ini,"Richard teriawa sumbang, tapi tampak kebingungan ketika Kumala mulai berdiri "Terima kasih atas undangan makan siangnya ini, Richard." "Kalau begitu. biar kuantar kau!" Richard buru-buru menggalkan dua lembar uang nominal seratus ribu di meja, sebagai pembayaran rekening makan siangnya. Ia segera berjalan cepat menyusul Kumala yang sudah mendekati pintu keluar. Kumala tetap melangkah dengan anggun dan mempesona sekali, membuat setiap mata memperhatikannya. "Kumala, tunggu...!"sergah Richard, dan ia berhasil menahan langkah kaki Kumala yang ingin menuruni tangga didepan pintu masuk itu. Sandhi yang sejak tadi menunggu di mobil segera menghidupkan mesin mobilnya melihat Kumala sudah keluar dari restoran bergengsi itu. "Kumala, izinkan aku mengantarmu. Kali ini saja!" "Richard, kau sungguh baik"Kumala tetap ramah."Tapi sayangnya aku kemari bersama sopirku. Kurasa lain kali kaubisa mengantarku pulang. Toh kita bertemu bukan hanya
hari ini?" 68
"Mobil BMW hijau giok itu mendekati Kumala. Namun berhenti sebentar karena ada sebuah Baby Benz hitam yang menurunkan penumpangnya tepat di depan Kumala dan Richard. Penumpang mobil itu adalah empat wanita jetset yang agaknya ingin menikmati hidangan makan siang di restoran itu juga. Namun salah seorang dari keempat wanita jetset itu tercengang menatap Richard dengan mata lebar. "Richard."!"sapanya dengan nada ketus. Richard salah tingkah, segera menjauhi Kumala dan menyambut kehadiran perempuan berpakaian jas formil yang berusia sekitar 42 tahun itu. Kumala Dewi masih menyunggingkan senyum manis, menahan rasa geli di hatinya. Sebab, ia tahu bahwa perempuan yang menyapa Richard dan disambut dengan salah tingkah itu tak lain adalah istri bankir kondang yang akrab dipanggil sebagai Tante Fullyitu. "Kau ada disini" Apa yang kaulakukan disini bersama gadis itu, Richard" Tante Fully menampakkan kecemburuannya. Ia melirik Kumala dengan ketus sekali. "Himm, eeh. sedang makan siang, Tante. Dan. dan, ohya. kenalkan, ini relasi saya, Kumala, namanya." "Selamat siang, Tante,"sapa Kumala lembut, sopan dan ramah sekali. Namun uluran tangannya tak disambut oleh tante Fully. Ia justru dipandang semakin tajam oleh Fully, terkesan sangat bermusuhan sekali "Himmh!"Tante Fully mencibir."Enak ya makan siang sama Richard" Sudah yang keberapapuluh kalinya anda makan siang bersama Richard, hmm?" "Ah, baru kali ini kok, Tante. Itupun karena ada pembicaraan penting yang harus kami lakukan." Tak peduli ditinggal masuk lebih dulu oleh ketiga wanita
69 lainnya, Tante Fully semakin menampakkan sikap ketusnya kepada Kumala. "Pembicaraan penting soal apa" Sex after lunch"!" "O, tidak seburuk itu, Tante, Silakan tanyakan sendiri kepada Richard Permisi"sambil senyum keramahan yang kian membuatnya semakin tampak cantik menawan menyertai kepergian Dewi Ular .Entah kata-kata kecaman apalagi yang dicecarkan Tante Fully kepada Richard, tak begitu jelas didengar Kumala, karena detik berikutnya Kumala sudah masuk kedalam mobil dan pergi dari tempat itu. Didalam mobil ia masih cekikkan geli melihat dari spion, Richard dituding-tuding oleh Tante Fully, lalu diseret masuk kedalam Baby Benz hitam yang berhenti belum terlalu jauh darinya. Sandhi ikut tertawa geli mendengar cerita Kumala tentang kecemburuan tante Fuly kepada Richard. Namun sempat terlontar ucapan Sandhi atas kecemburuan perempuan itu yang dapat mengakibatkan hal buruk baik terhadap Richard maupun Kumala sendiri. l "Nggaklah. Richard pasti bisa mengatasi kecemburuan perempuan itu. Aku tahu, pemuda itu pandai menjinakkan kemarahan Tante Fuly dengan gayanya sendiri. Pasti Richard juga akan mencegah hal-hal tidak baik yang akan dilakukan Tante Fully padaku, kalau toh perempuan itu memang bermaksud nggak baik terhadapku" "Semoga saja begitu. Soalnya, kudengar kemarin di dalam mobil. Jessica bicara tentang gaya mafianya Tante Fully dalam menyelesaikan persoalan pribadi dengan pihak lain. I "Lupakan soal itu. Sekarang kita menuju ke Planet Plaza."
70 ."Lho, bukan kembali kekantor?" "Nggak. Aku mau temui si Mina disana" "Oh,jadikau sudah dapat informasi dari Richard dimana gadis itu berada?" "Aku mencuri memory yang tersimpan dalam benaknya sewaktu dia bicara tentang alamat rumah Minna. Dia sengaja menyimpan keterangan tentang alamat yang diberikan Minnajika dia ingin menemui gadisitu. Pada waktu dia ragu-ragu menyebutkannya, aku sudah lebih dulumencuri informasi tersebut. Ternyata gadis itu punya kantor di Planet Plaza, sebuah Money Changer yang dikelolanya sendiri. Sebenanya Richard sudah pernah datang kesana satu kali tanpa setahuTommy, tapi hal itu sengaja nggak dikatakannya padaku. Dia mau gunakan informasi penting itu untuk memperdayaku, biar mau dijadikan makan malam dan halhal lain lebih jauh lagi. Tapi." "Kamu curi duluan, begitu" Bisa saja kau ini, Mall" Sandhi tertawa antara kagum dan geli. Namun ia tahu persis kebiasaan majikan cantiknya itu. Setiap ada orang yang bermaksud ngerjain Kumala, pasti kebobolan. Orangitu lebih dulu dikerjain oleh Kumala dengan cara-cara gaib yang tak menimbulkan kecurigaan bagi orang tersebut. Dian-diam Sandhi sendiri juga ingin bicara mengetahui hasil pertemuan Kumala dengan Minna .Benarkah gadis itu terlibat kasus kematian Tommy, seperti dugaan Buron beberapa hari yang lalu itu"
skusik 71 5 WAJAH cantiknya Fiora petang itu tampak murung. Ada duka yang dibendungnya tanpa air mata. Ia sengaja tak mau bicara baik kepada Sandhi atau Buron, sebelum ia bertemu dengan KumalaDewi. Bahkan ketika Mak Bariah, pelayan urusan dapur di rumah Kumala itu menawarkan minuman dan hidangan kecil bikinan sendiri, Fiora hanya menggelengkan kepala. Ia juga lebih suka duduk sendirian di pendapa belakang rumah. "Ada apasih dengan si centil Fiora itu, Ron?"tanya Sandhi "Manakutahu. Ditanya daritadi jawabnya cuma geleng kepala atau mengangguk lesu." "Kayaknya dia meyimpan kesedihan yang cukup dalam, mengguncangkanjiwanya Coba kau teropong batinnya, ada apa sebenarnya!" "Ah, buang-buang energi. Entar juga dia ngomong sendiri kalau Kumala udah pulang dari rumah Pramuda" "Uuh, disuruh meneropong sebentar saja malas luh" Sandhi bersungut-sungut kesal kepada Buron. Sementara itu Buron semakin cuek, sibuk dengan merapikan diri di depan cermin. "Elu mau kemana Ron?" "Kerumah Jessica Tadi dia meneleponku, memintaku
72 - datang menemuinya," seraya menyemprotkan sebotol parfum dibajunya u "Ya, ampun. pakai parfum segala?"Sandhi menertawakan. "Memangnya yang boleh pakai parfum cuma elu aja?" "Tapi itukan parfumku, Ron" "Tapi yang punya ide beli parfum ini kan aku, wee." Past. past. psstt. psssttt. "Hoey, pakai parfum apa mandi luh. Buayak banget?" Sandhi merampas botol parfum beraroma eksklusif itu. Buron cueksaja Mematut-matut diri didepan cermin .Sandhi menggerutu sambil bersungut-sungut, lalu menyimpan parfum kealmari pakaiannya "Jin paling ganjen cuma kamu doang, tahu?"kecam Sandhi . Buron tetap kalem. "Masa'bodo luh mau bilang apa kek, yang penting malam ini aku akan happy bersama cewek sexy:Jessica Simpson." "Ngaco loh. Jessica Simpson itu penyanyi bule Ngaku ngaku punyakenalan Jessica Simpson segala, mending lu tahu lagu-lagunya!" "Tahu dong. Masa cowok trendy paling funky kayak gini nggak tahu lagu-lagunya Jessica Simpsonsh"Himm, sory ya"Buron melirik dan mencibir berlagak sombong. Sandhi ingin tertawa tapi ditahannya cenderung menonjol kan kesinisannya "Coba, lagunya Jessica Simpson yang kayak apa, hayo."!" Buron pun melantunkan lagu sambil masih bercermin "I saw you hanging
ADISPENUNGGUJENAZAH 73
You were with yourcrew
I was with mine too
You took me by surprise
... mie baygon rasa jahe."
Plook. Pantat Buron dipukul Sandhi memakai sandal jepit sambil tertawa keras. Syair ngaco yang diucapkan Buron mengundang gelak tawa mereka, sampai-sampai Mak Bariah menghardik mereka agar tidak bertingkah seperti orang gila.
Biasanya gelak tawa mereka memancing inisiatif Fiora untuk segera ikut nimbrung. Tapi agaknya kali ini senda gurau mereka sama sekali tak membuat Fiora tergelitik. Bahkan menjadi kesal dan muak oleh tingkah mereka yang berani terbahak-bahak jika Kumala tidak sedang berada di rumah.
Setelah Buron akhirnya benar-benar pergi menemui Jessica, Sandhi pun merasa kesepian, tanpa teman canda Maka, ia mendekati Fiora yang masih duduk dilantai pendapa sambil bersandar pada salah satu tiang di ujung tangga .Kehadiran Sandhi tidak membuat Fiora ngerubah posisi atau menghentikan lamunan sedihnya. Teguran dan kelakar Sandhi tak digubrisnya sama sekali .Akhirnya pemuda yang sekarang agak gemuk ketimbang sewaktu menjadi sopir taksi dulu itu ikut-ikutan duduk ditepian tangga pendapa. Sebatang rokok dinyalakannya. Sikapnya mulai serius. seolah-olah ikut prihatin atas apapun yang membuat sedih hati Fiora.
"Lebih baik kau telepon Kumalasaja .Jangan bersifat menunggu begini. Dia kalau dirumah Bang Pram suka nggak ingat waktu."
| Pancingan ini berhasil membuat Fiora bicara setelah menarik nafas dalam-dalam. "Kamu aja deh yang telepon dia Aku nggak berani mengganggu kesibukannya" "Aku juga nggak berani kalau nggak ada berita penting" "Ngapain sih Kumala dirumah Bang Pram?" "Tadi sih dari kantor dibawa pulang sama Bang Pram, diajak nganterin Emafie, istri Bang Pram, untuk periksa kandungan. Kan bulan ini katanya usia kandungan Emafie genap sembilan bulan." "Kira-kirakalau ditelepon, Kumala jadi jengkel nggak ya?" "Asal alasannya kuat, memang penting. kurasa dia nggak jengkel. Sebenarnya Kumala sih nggakapa-apa kalau lagi begini terus kita desak supaya lekas pulang. Selama ini memang dia nggak pernah marahsih. Cuma, aku dan Buron selalu merasa takut sendiri. Takut kalau Kumala marah karena merasa terganggu acaranya. Maka, sampai sekarang kami nggak berani mengganggu acaranya, kecuali memang alasan kami cukup kuat .Misalnya ada masalah yang sangat urgent dan harus segera ditangani" Fiora sudah mengeluarkan HP-nya darisaku blusnya, tapi masih ragu-ragu menghubungi Kumala, sehingga Sandhi bertanya dengan sikap serius. Seakan siap membantu mempertimbangkan masalahnya "Ada apa sih sebenarnya, Fi" Kalau aku tahu persoalannya, aku berani menelponkan Kumala" Sekali lagi gadis cantik itu menarik nafas dalam-dalam. Ia sempat berpikir, mestinya memang ia tak perlu merahasiakan masalah pribadinya kepada Sandhi atau yang
75 lain, sebab ia sudah dianggap keluarga sendiri oleh mereka, terutama sejak ia tanpa sengaja terbawa dalam petualangan gaib si Dewi Ular hingga mengetahui banyak hal mengenai alam gaib serta makhluk-makhluk penghuninya, (Baca serial Dewi Ular dalam episode "KUPU-KUPU IBLIS"). Jika ia masih bersifat tertutup, maka berarti dia sendirilah yang menciptakan jarak antara dirinya dengan Kumala dan orang-orangnya. Padahal dia berharap dengan menjalin hubungan persaudaraan sangat erat dengan mereka, setidaknya Kumala tak keberatan jika mengajarkan padanya satu-dua ilmu gaib yang dapat dijadikan bekal di masa depannya. Maka, ketika Sandhi memberi pengertian lagi tentang keterbukaan mereka sebagai orang-orangnya Kumala, Fiora akhirnya tak segan-segan lagi bicara apa adanya kepada Sandhi. "Rome sudah empat hari ini nggak pernah datang menemuiku atau menelponku" "Rome cowokmu itu?" Fioramengangguk "Biasanya paling tidak sehari sekali dia calling aku, dimanapun dia berada." "Mungkin dia sangat sibuk dengan pekerjaan kantornya. Kamujangan buruksangka dulu, Fi. Ntar bikin batin tersiksa lho." "Tapi kata teman-temannya, sudah empat hari ini Rome. nggak masuk kantor. Ditempat kostnya akunggak pernah berhasil menemuinya. Kata teman kantornya yang satu kostnya dengannya, Rome sudah empat hari nggak pulang." "Mungkin kerumah orangtuanya." "Aku sudah menghubungi ke Tangerang dan kata
kakaknya, sudah dua minggu lebih Rome nggak pulang ke rumah orangtuanyaitu. Nggak ada yang tahu dimana Rome saat ini. Akujadi cemas sekali, San." Sandhi diam termenung, mencoba mencari alternatif positif.Setidaknya alternatif itu bisa menenangkan hati Fiora yang gundah dan dicekam kekhawatiran itu. Namun sebelum ia bicara, ternyata Fiora lebih dulu melanjutkan kata-katanya tadi. "Tapi teman fitness-nya bilang.". "Kapan kau bertemu temannya itu?" "Tadi pagi, waktu aku mau ambil uang di ATM." "Himm, terus."!" Sandhi menatap penuh antusias sekali. "Kata temannya itu, empat hari yang lalu ia melihat Rome asyik ngobrol di sebuah coffee shop bersama Machita." n "Siapa itu Machita?" "Gadis yang menjadi guru senam di club kebugaran tempat Rome fitressitu. Dan mestinya hari Jumat kemarin Rome punya jadwal hadir ditempat fitnessnya, tapi kata temannya itu, Rome nggak hadir .Aku jadi cemas sekali, San. Cemas dan takut kalau-kalau Rome mengalami nasib seperti Tommy dan gadis bernama Minna itu." "Kalau begitu." Sandhi diam sangat merenungkan beberapa kemungkinan negatif yang dicemaskan Fiora itu. Akhirnya, ia memutuskan untuk menghubungi Kumala .Dia sendiri yang akan menelepon Kumala dan menjelaskan persoalan yang dihadapi Fiora itu. "Menurutmu, mungkinkah gadis yang bernama Minna itu punya nama lain: Machita, misalnya?" tanya Fiora
77 sebelum Sandhi menggunakan HP yang dipinjamkannya di tempat itu juga. "Aku nggak bisa berpendapat apa-apa, Fi. Yangjelas. waktu aku dan Kumala datang ke Money Changer di Planet Plazaitu, para pegawai di sana tidak ada yang mengenal nama Mina. Aku dan Kumalajadi bingung sendiri. Lalu, dua hari kemudian aku dan Kumala kembali kesana, dan mendapat jawaban yang sama. Orang-orang yang bekerja di Money Changer itu sama sekali tidak mengenal nama Minna. Bahkan kami menemui managenya, tapi ternyata dia juga tidak tahu-menahu tentang nama Mina itu." 'Menurut prediksi Kumala, ternyata alamat yang dicurinya dari benak Richard itu hanya alamat insidentil saja. Tempat pertemuan Richard dengan Minna, yaitu di Money Chager yang ada di Panet Plaza. "tapi...akupunya dugaan sendiri, bisa saja sebenarnya Minna memang ada ditempat itu, namun menggunakan nama lain. Entah bernama sapa,yang jelas bukan nama Minna" "Hal itu sudah kaukatakan kepada Kumala?" "Belum, karena baru tadi sore terlintas gagasan seperti itu dalam benakku, waktu aku pulang dari kantor tanpa Kumala." "Duh, gimanaya."!"Fiora semakin tampak cemas dan sedih "Kalau ternyata Machita itu adalah Minna, dan tenyata Minna adalah pelaku utama yang membunuh Tommy, ooh.akutakut membayangkan nasib Rome deh, San." "Makanya.coba kita bicarakan dengan Kumala nanti .Ini masalah serius. Nggak bisa buat main tebak-tebakan." kata Sandhi seraya mulai menekan angka-angka pada HP
| nya Fiora itu. "Mendingan si Machita itu bukan Minnadeh. Biarin aja Rome minggat bersama guru senam itu, ketimbang kutemukan bernasib seperti Tommy, ochhh.aku bisa mati ketakutanjika tiap malam terbayang kengerian itu"desah. Fiora seperti bicara sendiri. Namun agaknya dirumah Pramuda, kakak angkat Dewi Ular yang pertama-tama menemukan Kumala saat gadis itu jatuh ke bumi dari Kahyangan, ternyata ada masalah sendiri yang harus ditangani dan diselesaikan malamitujuga. Di luar dugaan ternyata Emafie kenal baik dengan Tante Fully. Perempuan itu sengaja datang ke rumah Pramuda dengan maksud ingin membeli sebidang tanah milik Ema yang selama ini tidak tergarap sebagai lahan perkebunan yang produktif sekali. Pendekatan secara kekeluargaan dilakukan oleh Tante Fully dengan berkunjung ke rumah Emafie. Ternyata disana ia justru bertemu dengan Kumala dan emosinyapun spontan terbakar. Bermula dengan sindiran pedas, yang akhirnya menjadi kecaman keras ditujukan langsung pada Kumala. Hal itu membuat Pramuda dan Emafie buru-buru meredakan tudingan-tudingan kasar Tante Fully yang sebenarnya sangat tidak ethis jika dilakukan oleh wanita karir terhormat seperti Tante Fully itu. "Gara-gara kenal dia, Richard akhirnya kabur dan tak mau memenuhi panggilanku. Sebelum kenal dia, Ema. Richard tak pernah membangkang perintahku dan selalu tunduk padaku. Kapan saja dia kuminta datang, maka dia akan langsung datang menemuiku, dimanapun posisiku berada Tapi gara-gara gadis ingusan itu, Ema. sekarang
79 R Richard berani menolak panggilanku melalui HP-nya yang langsung dimatikan begitu dia tahu peneleponnya aku!" ."Tante, tolong jangan bicara dengan emosi dulu. Kita klarifikasikan secara baik-baik deh," bujuk Kumala masih dengan sabar, dengan senyum keramahan dan tutur kata yang tetap sopan. "Eh, youtahu.you sudah ambil I punya kebanggaan! You rampas dia dengan cara urakan sekali! Ngerti"!"sambil matanya membelalak gusar. Kalau tak dicegah Pramuda dan Emafie, mungkin Tante Fully telah menerkam atau mencekik Kumala yang sejak tadi hanya duduk tenang di tempatnya, menampilkan kelembutan dan kecantikan
anggun penuh pesona. Berkat penjelasan dan bujukan Pramuda dan Emafie,
akhirnya Tante Fully menurunkan volume suaranya agar
tak terkesan kampungan. Tapi diam-diam Kumala Dewi menghembuskan nafasnya melalui mulut beberapa kali, dan nafas itu mengandung gelombang getaran hawasakti yang mampu menenteramkan hati Tante Fully, serta membungkam emosi kemarahan siapapun yang ada disekitar tempat itu.
"Justru saya sedang menunggu kabar dari Richard
I I tentang seseorang yang kami duga terlibat kasus
pembunuhan Tommy, dua minggu yang lalu. Namun sampai sekarang Richard tak pernah menghubungi saya baik secara langsung maupun melalui telepon," tutur Kumala seraya masih menggunakan nafas hawa saktinya yang membuat aroma wangi khas Kahyangan itu semakin tajam dan menyebar kian luas. Nafas itulah yang membuat Tante Fully akhirnya duduk termenung dengan wajah sedih, seolah-olah
BO sangat menyesali sikap kasarnya tadi, serta sangat kecewa dengan kenyataan yang dialami. Perempuan berambut pendek yang memiliki bentuk tubuh cukup menarik itu secara emosional menceritakan rasa sedih dan kecewanya atas kepergian Richard dari pelukannya. Tanpa menyadari bahwa cerita itu bisa saja diartikan membongkar aib sendiri didepan Emafe, Pramuda dan Kumala, ia tuturkan kebanggaan-kebanggaannya dalam menjalin hubungan gelap dengan Richard sebagai alasan mengapa ia tadi sempat uring-uringan kepada Kumala. Dalam benaknyapun terbayang saat emosi kecemburuannya meledak-ledak begitu melihat Richard keluar dari sebuah restoran bersama Kumala Dewi. "Temui aku pukul delapan malam nanti divila pantai" bentak Tante Fully saat itu kepada Richard. Pria lajang berdada bidang itu ternyata masih patuh padanya .Richard menemuinya tepat pukul delapan malam disebuah villatepi pantai, yang merupakan salah satu dari sekian banyak tempat pertemuan rahasia mereka itu. Wanita agak gemuk tapi masih kelihatan sexy dengan tinggi sekitar 170cm itu langsung melayangkan tamparannya ke pipi Richard begitu pemuda itu masuk ke kamarnya. Makian bercampur kecaman dilontarkan kepada Richard dengan suara keras. Ia tak khawatir kemarahannya itu didengar orang lain sebab kamarnya memang dirancang kedap suara. Maka, lemparan dua buah keramik indah berharga mahal yang akhirnya meleset dari tubuh Richard, lalu pecah membentur dinding itu tak akan ada yang mendengarnya selain mereka berdua .Richard bersikap lunak, tidak melakukan perlawanan, selain hanya mencoba
GADISPENUNGGUJENAZAH 81
menjelaskan perkara sebenarnya sambil membujuk agar kemarahan Tante Fullyitu dihentikan. "Aku wanita terhormat di mata eksekutif manapun, tahu" Kamu telah mempermalukan diriku, menginjak-injak kehormatanku dengan mengajak makan siang gadis murahan itu didepan umum! Akujadi muak padamu! Benci padamu! Benci. Benci. Benci." Baaahk, buuuhk, plok, breet. Amukan Tante Fully menghadirkan pukulan bertubi-tubi kepunggung Richard, sampai akhirnya baju Richard robek lebar saat diremas dan ditariknya kuat-kuat. "Jangan begitu, Tante. Saya. saya tidak akan melakukannya lagi. Sumpah! Saya tidak akan melakukan hal seperti itu lagi." "Bohong" "Sumpah, Tante Sumpaah..!"Semakin Richard ngotot, semakin kasar Tante Fully memperlakukan Richard saat itu. Sekali pun baju Richard sudah koyak-koyak, namun perempuan itu belum puas melampiaskan kemarahan rasa cemburunya, sehingga Richard kebingungan menghindari dan menerima apa adanya sambil ampun-ampun. Ia tahu, apabila ia semakin menunjukkan perlawanan, maka amukan itu akan bertambah hebat lagi. Oleh karenanya, ia hanya pasang badan. Membiarkan perempuan itu memukuli dan mencubitinya dengan remasan tangan kasar. "Sudahlah, Tante. nanti Tante capek sendiri. Nafas Tante sudah ngos-ngosan begitu. Masa'belum puas sih?" "Belum"bentaknya keras."Lepas semua pakaianmu. Lepas semuanya sekarang juga!" sambil ia bergegas merdekati almari dan mengambil ikat pinggang kulit dari
82 dalan almari itu. Richard yang dari dulu seperti budak belian yang selalu patuh dengan semua perintah wanita kayaitu, benar-benar melepaskan semua pakaiannya tanpa kecuali. Ia tahu tubuhnya akan dicambuki oleh TanteFully memakai gesper kulit, namun ia tak bisa melarikan diri atau berlindung disuatu tempat, karena hal itu hanya akan membuatTante Fully kian ganas saja. Maka, ia sengaja berdiri disamping ranjang membiarkan perempuan itu menghampirinya. Yang ia lakukan hanya memasang ekspresi murung, seolah-olah memohon belas kasihan. Tapi otaknya tetap berputar mencari akal untuk menghindari cambukan yang tentunya dapat membuat sekujur tubuhnya bilur-bilur pedih itu.
"Kau harus dihukum cambuk karena kebodohanmu! Hukuman ini harus kau terima supaya kamu tahu kalau aku nggak suka melihat kamu makan siang dengan perempuan manapun tanpa kehadiranku disitu, tahu"!"sambil Tante Fully menggulung sebagian gesper kedalam genggamannya .Sekitar 50 cm panjang sisa gesper itu terayun-ayun siap dicambukkan kepunggung Richard. Yang dilakukan Richard hanya melindungi bagian tubuhnya yang vital agar jangan sampai terkena cambukan.
"Hih!"
Plaak. Bokong Richard disabetnya. Richard terjingkat
sambil menyeringai, walau sebenarnya cambukan itu tak seberapa keras karena tampaknyaTante Fully agak ragu
ragu untuk melakukan cambukan secara serius. Sikap keragu-raguannya itu buru-biru dimanfaatkan oleh Ricarhid dengan merinth palsu sambil mengusap-usap bokongnya Yang agak merah sedikit itu
"Aduh, sakit sekali, Tante."
83 "Hatiku lebih sakit melihatmu berdua dengan gadis itu, tahu?" "Tunggu, Tante. "sergah Richard ketika cambukan kedua mau dimulai Richard mendekati perempuan itu. "Boleh saja Tante mencambuki saya sepuas-puasnya, tapi asal jangan sampai mengenai yang satu ini, ya?" Mataperempuan itu melirik kebagian bawah Richard. "Biarin! Justru yang itu yang akan kucambuk seratus kali. Biarpuas hatiku menyakitimu!" geramnya dengan mendelik garang "Puas menyakitisaya, tapi kalau akhirnya nanti yang Tante cambukini rusak, maka Tante tidak akan mendapat kepuasan yang lebih besar artinya dari kepuasan menyakiti saya tante." "Aku tidak butuh kepuasan yang itulagi!" "Tante tidak butuh, tapi saya masih butuh dan tidak bisa memperolehnya selain dari kemesraan Tante sendiri" "Omong kosong" dengusnya sambil buang muka .Cemberut. Richard mulai melihat titik kelemahan perempuan itu, sehingga ia semakin mendekat dan menggenggam dengan perempuan yang hanya mengenakan miniset dari kain sutera halus warna hitam kontras dengan kulitnya yang putih itu "Untuk yang satu ini, saya tidak pernah berani omong kosong, Tante. Sejujurnya, malu tak malu saya bilang terus terang, cuma Tante Fully yang bisa membuat saya mencapai kepuasan." "Aku belum selesai menghukummu, Richard" ia menatap tajam. i Richard tersenyum lembut. "Bagaimana kalau
84 hukumannya saya tebus dengan cumbuan maha dahsyat" Hn.?" Tangan perempuan itu sengaja sedikit ditarik hingga menyentuh tubuhnya Richard mulai bergerak-gerak nakal, seakan menggelitik tangan Tante Fully dengan bagian yang tak boleh dicambuk itu. Gerakan lembut Richard membangkitkan seekor kobra yang tertidur sejak tadi. Tante Fully mulai gundah hatinya Reaksi pada jari tangannyamulai dirasakan oleh Richard. "Atau.sisa hukumannya dilanjutkan nanti saja kalau kita sudah sama-sama berada di puncak paling tinggi dari seluruh puncak kemesraan, Tante?" bisiknya sambil menciumi telinga TanteFully. Perempuan itu takmenghindar, namun masih menggeram cemberut, menghabiskan sisa kemarahannya "Aku masih benci padamu!" "Boleh saja."bisik Richard makin merapatkan badan. Ciumannya merayap ke pipi Tante Fully. Wajah itu dipalingkan pelan-pelan dengan tangan mengusap pipi yang satunya. "Lampiaskan kebencian Tante dalam lautan cinta kita
"Jangan menantangku, Richard"desisnya lirih. Kini mereka beradu muka, beradu pandang, nyaris beradu bibir. tangan Tante Fully dibawah sana makin bereaksi lagi. "Saya bukan menantang Tante Fully, tapi. tapi ingin membawa Tante kenegeri paling romantis Oohh.alangkah besar hasrat saya malam ini, Tante.oouhhh." "Chard.," desah Tante Fully dengan bibir merekah. Maka, bibir itu segera dikecup oleh Richard, kemudian
85 dilumatnya dengan berapi-api. TanteFully membalas dengan kobaran gairah yang menyala-nyala. Ikat pinggang di tangannya terlepas, jatuh kelantai Kini kedua tangannya bebas menyusuri sekujur tubuh Richard yang semakin mengganas dengan kecupan hangatnya. Begitu terlenanya Tante Fully, sampai-sampai ia taksadar bahwa tangan Richard sudah berhasil menyingkirkan penutup dadanya yang montok itu. "Oouuhhh uuufh. Richaaard.!"erangnya dengan meremas geregetan pundak Richard yang kini berada lebih rendah dari dadanya. Sebab, saat itu tarian lidah Richard menyusuri puncak-puncak bukit asmara sambil tangannya merayap kesekitar pinggang dan pinggul. Menurut pengakuan dari TanteFully, malam itu Richari tenar-benar memberikan yang terindah dan yang terdahsyat padanya Kecemburuan dan kemarahan Tante Fully bisa luntur dan lenyap tuntas akibat menerima pelayanan yang maha dahsyat dari Richard. Pria muda itu tampil lebih gila dari kegilaan sebelumnya Tante Fully sangat menyukai penampilan Richard, sehinggaperempuan itu merasa rugi jika harus tidur sampai esok pagi. Ia tak mautidur, dan Richard pun tak mau menolak tuntutan Tante Fully, kapan saja perempuan itu menginginkannya. Keindahan supergila itu didapatkan Tante Fully selama dua malam berturut-turut. Pada malam berikutnya ia memang terlalu lelah akibat kesibukan siang harinya, sehingga memilih tidur dirumahnya yang ada dibilangan Pondok Indah itu. Tapi pada malam berikutnya, ia menyuruh Richard datang kewilayah lainnya. Namun pria muda bertubuh atletis itu menolak dengan alasan masih sibuk
dengan urusan keluarganya, dimana mamanya baru saja tiba dari Amerika. Pada malam berikutnya lagi, Richard bersedia datang, tapi ternyata ingkarjanji. Berikutnya, Richard selalu mematikan HP-nyajika diketahui yang menelepon adalah Tante Fully. Sampai malan ini, Tante Fully kehilangan perahu cintanya yang kokoh dan tangguh itu, sehingga ia semakin cemburu dan mencurigai Kumala sebagai dermaga baru tempat perahu cinta Richard berlabuh. "Sampai sekarang aku tidak tahu dimana posisi Richard berada," keluhnya kepada Pramuda dan Emafie. Ia tampak sedih sekali, seakan-akan gadis ABG yang sedang kasmaran dalam kerinduan terhadap sang pacar. Rasa ingin mendapatkan kehangatan luar biasa dari Richard itu membuat Tante Fully menahan stress berat .Karena ia sudah mencobanya malam-malam sebelum ini untuk mencari obat rindu dari pria lain, namun hasilnya kurang maksimal. Tante Fully tetap merasa dahaga dan ingin mendapatkan samudera cintanya pada diri Richard. "Kau bisa membantunya, Kumala?" bisik Emafie, sementara Pramuda yang sempat dilirik Kumala juga menganggukkan kepala tak kentara. Maka, mata Kumala pun segera terpejam ketika Emafie berkata kepada Tante Fully bahwa Kumala akan membantu mencarikan Richard menggunakan kekuatan supranaturalnya "Apabisa?"tanyaTante Fully dengan kenaifannya .Daya cipta dalam ingatan Kumala terfokus kepada wajah Richard. Lalu, kekuatan gelombang gaibnya melacak wajah Richard dialam bebas. Tiba-tiba keduamata Kumala terbuka, langsung menatap ke arah teve yang sedang
87 menayangkan film lepas dengan volume sangat pelan. Tiba tiba layar teve itu menampakkan sinyal rusak, bergaris-garis acak-acakan. Namun sekejap kemudian menjadi terang kembali. Dan, dilayar teve itu tampak gambar wajah Richard dengan jelas dan jernih sekali. "Itu dia.." sentak Tante Fully secara spontan. Ia beranjak dari tempat duduknya dan berlari megnhampiri teve 29 inci itu. Emafie dan Pramuda sempat terperangah kagum, karena Kumala belum pernah menggunakan saluran teve untuk media memvisualkan gelombang gaibnya .Gambar yang tampak dilayar teve adalah gambar Richard sedang duduk disebuah teras bersama seorang wanita berambut lurus sebahu lewat .Richard tampak asyik bicara dengan senyum mesra dan sentuhan tangan nakalnya, tetapi sayang wanita tersebut tak bisa terlihat jelas wajahnya. Seolah-olah wanita itu memunggungi kamera yang sedang | mengarah lurus kewajah Richard. tante Fully seperti hewan yang mengeluarkan suara menggeram berkali-kali. Ia minta Kumala memperjelas gambar wanita tersebut, namun kekuatan gaib Kumala tak bisa seperti kamera. Ia tak bisa memperlihatkan wajah Richard dan wanita tersebut dari sisi lain. Bahkan tak bisa mengeluarkan volume suara Richard yang tampak mesra sekali dalam bicaranya itu. Keadaan si wanita yang mirip bayang-bayang shiluet itu membuat Kumala sendiri terhenyak dari duduknya, menatap penuh curiga. Sepertinya ia pernah melihat bayangan semacam itu. Kapan dan di mana" Kumala berusaha keras mengingat-ingatnya.
t 88 6 TELEPON dari Sandhi memang membuat Kumala terganggu, sebab ia masih mengerahkan konsentrasinya untuk mencari cara supaya gambar di teve tidak hanya menampakkan wajah Richard saja. Tapi meskipun ia terganggu, telepon Sandhi tetap disambutnya dengan tanpa bentakan dan kekasaran.
Sang Fajar Bersinar Di Bumi Singasari 2 Maling Budiman Berpedang Perak Karya Kho Ping Hoo Buddha Pedang Dan Penyamun Terbang 2

Cari Blog Ini