Dewi Ular 58 Manusia Meteor Bagian 2
memiliki fasilitas bertaraf internasional, termasuk sebuah
kolam renang luas di halaman tengah hotel tersebut. Setiap
hari Jumat, Jenita dan Moonru bisa bebas berenang di sana
tanpa batas waktu. Sebenarnya hanya tamu hotel yang
diizinkan berenang di kolam berair hangat itu. Tapi karena
Tom manager untuk fasilitas rekreasi santai di situ, maka
Jenita dan Moonru bisa menikmati kenyamanan fasilitas
tersebut. Sesekali Moonru datang sendirian untuk menikmati suasana
santai di kolam renang, terutama jika Jenita sedang
berhalangan. Para karyawan hotel menyangka Moonru juga
sepupunya T om, sehingga tanpa kehadiran Tom pun Moonru
bisa bebas berenang sepuas-puasnya.
Hari itu Jumat sore, Moonru tetap, terangkat ke Finance
Hotel. Jenita tak bisa ikut, lantaran cowoknya datang: Dicky.
Sebenarnya Moonru juga punya cowok sendiri: Yonnes,namanya. Tapi belum cowok resmi. Masih dalam taraf
pendekatan dan saling menjajagi kepribadian masing-masing.
Karenanya, Moonru tak terlalu berharap di kunjungi Yonnes,
seperti halnya Jenita.
Lelah berenang hilir mudik, Moonru naik ke darat, duduk di
bawah payung pantai, dengan segelas orang juice di mejanya.
Setiap mata lelaki selalu menyempatkan meliriknya, karena
keelokan tubuh Moonru dalam berpakaian renang sangat
menarik perhatian lawan jenisnya. Terutama bentuk dadanya
yang indah berukuran 36-B itu terkesan menantang sekali bagi
setiap lelaki yang memandangnya. Kulitnya yang putih mulus
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dengan paha indah dan betis belakang tanpa cacat seujung
jarum pun merupakan pemandangan yang sulit ditinggalkan
begitu saja. Kenakalan mata lelaki sudah bukan hal aneh lagi bagi
Moonru. ia tak pedulikan siapa pun yang memperliatikan
dirinya, selama ketenangannya tidak terusik. Tapi sore itu.
agaknya ada sepasang mata yang sempat menjadi buah
pikiran bagi Moonru. Sepasang mata itu milik seorang lelaki
muda, usianya sekitar 28 tahun. Ia duduk di cafetaria
sendirian, dengan pakaian rapi tapi santai. Celana casual
bermerek dipadu dengan T-shirt eksklusif, membuat lelaki itu
tampil dengan gagahnya. Postur tubuhnya yang tegap, tinggi,
berdada bidang, membuatnya tampak menggairahkan bagi
kaum wanita. Pria berwajah ganteng dengan rambut cepak serasi itu
memang diperhatikan juga oleh beberapa wanita yang ada di
sekitar kolam renang. Tapi sejak tadi Moonru mencuri
pandang dan ternyata yang menjadi pusat perhatian pria
berkulit sawo matang itu adalah dirinya. Moonru sempat salah
tingkah dan berdebar-debar sewaktu pandangan matanya
beradu dengan tatapan mata lelaki itu, lalu tampak seulas
senyum kalem tersungging di sana. Sekalipun secara refleks
bibir sexy Moonru pun membalas senyuman itu, namun ia
buru-buru buang muka dan berlagak tak memperliatikan pria
tersebut.. Balikan Moonru terpaksa harus terjun ke kolam lagi
untuk mengalihkan perhatian dan menutupi salah tingkahnya
tadi. Sewaktu Moonru kembali ke mejanya, ternyata pria tampan
yang penuh simbol kejantanan itu sudah duduk di bawa
payung pantai tersebut. Tanpa ragu-ragu sedikit pun dia
memamerkan senyum ketampanannya kepada Moonru,
sehingga mau tak Mau Moonru membalas seraya duduk
berhadapan dengannya. Dari aroma parfumnya yang maskulin
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sekali itu, Moonru semakin yakin bahwa pria itu adalah pria
berselera tinggi dan punya keromantisan istimewa.
"Boleh aku duduk di sini, bukan?" sapanya yang pertama
kali. "Silakan aja," jawab Moonru sok cuek. Mengambil m inuman
juga berlagak cuek, ia berhasil mengatasi kecanggungannya,
sehingga kelihatan tenang-tenang saja. Tak ada yang tahu
bahwa kala itu di dalam dada Moonru seperti ada gunung
yang mau meletus. Bergemuruh sekali Darahnya mengalir
dengan deras menimbulkan perasaan indah yarig sulit
dilukiskan dengan kata Tatapan mata dan suara lelaki itu tadi
telah membakar asmara Moonru, membuat batinnya menuntut
sebentuk kemesraan yang sempat membuat bulu-bulu halus di
sekujur tubuhnya meremang merinding.
"Masih ingin berenang lagi?" tanyanya pelan.
Suara itu terkesan penuh kejantanan. Mantap dan
meyakinkan sekali. Menimbulkan rasa kagum yang luar biasa
di dalam hati Moonru..
"Kira-kira begitu," Moonru menjawab dengan lirikan sekilas,
lalu beralih ke arah lain.
"Kalau begitu aku harus pergi dulu. Ada yang harus
kutunggu kedatangannya di kamarku."
"Please...!" Moonru sentakkan pundak satu kali dengan
senyum manis dipamerkan kepada pria berpenampilan hand
someitu. Ternyata pria itu justru meletakkan kunci kamarnya
di meja tanpa ragu-ragu sedikit pun,
"Kalau kau membutuhkan aku, tak perlu menanyakan
kepada resepsionis di mana kamar Maztro. Langsung saja
datang ke kamarku. ini kuncinya. Okey?"
Moonru tercengang kikuk. "Apa-apaan nih?" pikirnya. Tapi
ia tak bisa berkata sepatah pun. Ia biarkan lelaki yang
memperkenalkan namanya Maztro itu meninggalkan kunci
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kamar tersebut. Sebelum jauh Maztro sempat berhenti dan
berbalik menatap Moonru.
"O, ya... aku harus memanggilmu apa?"
Moonru menggeragap kaget. "Hmm,ehh... panggil saja:
Moonru!" "Thank's Moonru ... " lalu senyum mendebarkan itu
membias lebar. Maztro pun pergi tanpa menengok ke
belakang lagi. Ia menuju lift kapsul yang dapat terlihat jelas
dari kolam renang Moonru masih terbengong-bengong ketika
memandangi lift bergerak naik. Di dalam lift berdinding kaca
tembus pandang itu Maztro tampak berdiri sendirian, meluncur
ke atas dalam posisi memunggungi kolam renang. Tapi
sebelum sampai atas sekali, Maztro berpaling ke belakang,
menatap ke arah kolam renang. Matanya jelas-jelas menatap
Moonru, sebab tangannya melambai kecil dan senyumnya pun
mekar kembali. Seperti tak sadar Moonru membalas lambaian
tangan itu secara sembunyi-sembunyi. Malu jika dilihat orang.
"Kenapa aku jadi begini s ih"!" tanya Moonru dalam hatinya.
Siapa pun orangnya pasti akan terheran-heran seperti
Moonru. Bahkan mungkin akan duduk diam dengan mulut
melompong bengong, Baru saja bertemu belum sampai 5
menit sudah dianggap dan diperlakukan sebagai teman lama.
Tapi yang membuat hati Moonru terheran-heran lagi adalah
perasaannya sendiri. Perasaan yang timbul saat itu adalah
kegembiraan yang luar biasa menyenangkannya. Detak
jantungnya seperti menghadirkan kehangatan yang mengalir
deras dan indah di sekujur tubuhnya. Bahkan ketika Moonru
buru-buru pergi ke kamar bilas, bayangan wajah Maztro
semakin menjelma kuat dalam ingatannya. Bayangan itu
seakan menatapnya dengan mata indah seorang lelaki yang
sedang sayu karena ingin bercumbu.
"Auuh, apa ini?" Moonru terkejut, menengok ke belakang.
Ternyata di kamar bilas itu tak ada siapa-siapa selain dirinya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tapi mengapa ia merasa diremas pantatuya oleh jari-jari
tangan yang kekar tapi lembut sentuhannya.
Air kran shower yang mengguyur tubuh Moonru terasa
hangat, sementara kehangatan yang membasahi sekujur
tubuhnya itu terasa seperti sentuhan nikmat dari tangan
Maztro. Moonru sengaja memejam mata, meresapi tiap
sentuhan yang mengalir di sekujur tubuhnya itu. Makin lama
semakin terbakar gairahnya, karena ia merasa seperti sedang
dicumbu oleh Maztro. Cumbuan itu bukan saja menyusuri
lehernya, punggungnya, dadanya, dan pinggulnya saja,
melainkan sampai terasa jelas menyelinap di antara kedua
pahanya. "Oohhhh...." Moonru sampai mengeluh tanpa sadar,
merasakan kenikmatan yang semakin dalam, ia seperti sedang
diperlakukan dengan mesra dan hangat oleh Maztro, seakan
kecupan bibir Maztro makin mengganas di bagian bawahnya.
Tanpa sadar Moonru menggeliat sendiri dalam guyuran air
kran shower itu. Debar-debar hatinya menghadirkan sejuta
keindahan dan kebahagiaan yang menghanyutkan jiwa.
Zeeeb...! Tiba-tiba air kran shower mati mendadak. Tak
mengalir lagi. Moonru terperanjat kecewa sekali. Ia seperti
kehilangan sesuatu yang indah dan sedang dinikmati dengan
penuh gairah. Kran shower diputar-putarnya, tapi air tak mau
menyembur keluar dari lubang-lubang penyemburnya.
"Iiih ... ! Apa-apaah sih ini"! Kok jadi mati begini"!"
geramnya dengan kesal. Ia belum puas menikmati keindahan
khayalannya tadi. Ia masih ingin mendapatkannya kembali
sampai nanti tiba di puncaknya. Tapi pancuran air seperti
tersumbat sesuatu yang membuat air tak dapat mengalir lagi
seperti tadi. Kesal sekali hati Moonru dibuatnya..
"Brengsek! Ihh ... ! Sebel aku jadinya!" geramnya Sambil
memukul-mukul putaran kran air tesebut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dalam kegusaran itu, tiba-tiba hatinya berkeinginan sekail
untuk menemui Maztro. Seakan ia yakin betul bahwa
kemesraan yang terputus itu dapat ia lanjutkan di kamarnya
Maztro. Maka, Moonru pun buru-buru berkemas dan segera
meninggalkan kamar bilas dengan langkah terburu-buru. Ada
perasaan khawatir kalau kamar Maztro sudah lebih dulu
dimasuki perempuan lain, sehingga ketika lift kapsul
membawanya naik ke kamar yang nomornya ada di kunci
pemberian Maztro tadi, hati Moonru menjadi sangat tak sabar.
Ingin lekas sampai ke lantai 21 dari hotel tingkat 27 itu.
Kakinya sempat menghentak-hentak supaya lift bergerak lebih
cepat lagi. Sekalipun sudah memegang kunci kamar tersebut, namun
Moonru masih saja mengetuk pintunya beberapa kali. Karena
tak mendapat jawaban dan hati sudah tak sabar lagi kunci itu
pun digunakan untuk membuka pintu tersebut. Klik...!
Pintu didorong pelan-pelan "Hallooo ... "!" sapanya agak
keras. Tapi sapaan itu tak mendapat balasan. Kamar ternyata
kosong. Hanya saja Moonru melihat pakaian Maztro yang tadi
dikenakan sekarang berserakan di tepian ranjang. Pada saat
matanya melirik ke kamar mandi, ternyata pintu kamar mandi
tidak tertutup rapat. Gemuruh air terdengar di sana. Maka,
Moonru pun tahu bahwa saat itu Maztro sedang mandi
sehingga tak mendengar ketukan dan sapaannya tadi.
"Maztrooo ... "!" serunya.
" Hai, Moonru..,. aku di s ini!" balas suara Maztro dari dalam
kamar mandi. Curah air kranshower masih bergemuruh.
Moonru tersenyum sendiri sewaktu meletakkan tas salinnya.
Tiba-tiba hatinya tertarik sekali untuk mendekati kamar mandi
itu. Ia sudah berusaha untuk tidak melakukan kenakalan
seperti itu, tapi daya tarik kuat dirasakan betul sampai
tubuhnya jadi limbung mau jatuh karena mempertahankan
daya tarik tersebut. Akhirnya Moonru puri mendekati kamar
mandi itu pelan-pelan, kemudian ia mengintai dari depan pintu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dengan senyum nakal. Tampak Maztro sedang menikmati
guyuran air dalam posisi memunggungi pintu kamar mandi. Ia
tak tahu kalau keadaannya yang seperti bayi baru lahir itu
sedang diperhatikan oleh sepasang mata indah.
"Menggairahkan sekali postur tubuhnya," pikir Moonru.
"Seakan. Seluruh bagian tubuhnya melambangkan kehangatan
cinta dalam kenikmatan bercumbu yang luar biasa. Ah, tapi
apa benar dia mampu memberikan keindahan bercinta seperti
yang terbayang dalam benakku ini" Aduh... aku jadi ingin
sekali memeluknya dari belakang. Ooohh... makin tergoda aku
Oleh gerakan tangannya yang menyusuri tubuh sendiri itu.
Ouult... kenapa aku jadi berhasrat sekali"! Tak kuat aku
menahan hasratku ini..."
Moonru tak mau merenungi keganjilan itu. Sekalipun ia
tahu, biasanya ia tak pernah mempunyai keinginan bercumbu
sebesar dan segila itu, tapi agaknya kesadaran atas
munculnya emosi cinta secara ganjil itu tak dihiraukan sama
sekali. Yang ada dalam dirinya cuma satu: mendapatkan
Kemesraan yang diharapkan.
Gadis itu akhirnya nekat masuk ke kamar mandi. Ia
melangkah pelan-pelan agar tak membuat Maztro mengetahui
kehadirannya. Percikan air kranshower mulai membasahi dada
Moonru. Makin dekat makin berdebar-debar jantung Moonru.
Dan, akhirnya tangan gadis itu menyentuh punggung Maztro.
Pria itu diam saja, Hanya memalingkan wajah ke samping
sebagai tanda bahwa ia lelah mengetahui kehadiran Moonru.
Tawa kecil Moonru sengaja diperdengarkan. Maztro masih
tak mengubah posisi berdirinya, tetap rnemunggungi Moonru
dan sengaja membiarkan apapun yang ingin dilakukan
Moonru. Gadis itu merasa diberi peluang setangga ia pun
menempelkan dadanya yang montok ke punggung Maztro.
Ciuman lembut diberikan Moonru tanpa sungkan-sungkan lagi.
Ciuman itu jatuh di tengkuk Maztro. Lama-lama merayap ke
leher, karena Maztro menggeliatkan kepalanya. Pelan-pelan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sekali tubuh Maztro pun memutar, sampai akhirnya
berhadapan dengan Moonru.
"Aku... ooh, sorry... aku tak tahan lagi melihatmu dari luar
kamar mandi tadi..." bisik Moonru saat mereka beradu
pandang. "Aku tak keberatan menerima kehangatanmu, Moonru. Aku
pun akan memberikan yang terindah bagi dirimu."
"Ooh, aku semakin membara, Maztrooo ".," desah Moonru
yang kemudian menyambar bibir lelaki itu.
Maztro segera membalas menciumi wajah Moonru dengan
keromantisan yang benar-benar istimewa. Karena setiap
sentuhan bibir dan lidahnya di sekujur tubuh Moonru, yang
hadir adalah keindahan fantastis sekali. Keindahan itu
membuat hati Moonru seperti melayang-layang dan jiwanya
berayun-ayun melenakan sekali.
Moonru pun mengerang dengan nada keluh kenikmatan
yang berhamburan bersama napas terputus-putus. Ia tak bisa
Dewi Ular 58 Manusia Meteor di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
menghentikan kenakalan mulut Maztro. Ia tak mampu
menahan perbuatan lelaki itu, karena semuanya mendatangkan keindahan yang super fantastis.
"Ooh gila orang ini!" keluhnya dalam hati dengan
terkagum-kagum dan kegirangan. "Semuanya ia jelajahi
dengan romantis. Seakan ia tahu titik-titik keindahan di setiap
bagian tubuhku. Oooh, luar biasa kehebatan asmaranya.Sampai ujung jari tanganku pun diketahui titik
kenikmatannya jika mendapat sentuhan lidah sekecil apapun.
Gila betul orang ini! Gila sekali dia!"
Setelah tidak satu pun bagian tubuh Moonru yang luput
dari sentuhan hangat Maztro. akhirnya gadis itu tak sanggup
lagi menahan hasrat utamanya terlalu lama . ''Aku tak
sanggup bertahan lagi, Sayang...!"' Rengekan bercampur
desah napas memburu itu akhirnya dipenuhi oleh Maztro.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jantung .Moonru seperti pecah menyebar ke langit-langit
cinta dan di sana ia menemukan berjuta-juta keindahan yang
sangat fantastis. Jiwanya seperti melayang-layang menembus
angkasa luar, melintasi planet-planet beraneka warna,
berpapasan dengan bintang-bintang yang memancarkan
cahaya pelangi sangat indah.
Begitu terlenanya Moonru dalam pelukan hangat asmara
Maztro, sampai-sampai ia tak sadar kalau dirinya sudah
dibawa pindah ke ranjang. Kehangatan yang dipancarkan oleh
Maztro menguasai seluruh jiwanya, makin lama makin
memenuhi seluruh ruang dalam raganya, bahkan terasa betul
mengubah aliran darahnya menjadi sangat cepat.
Luar biasa cepatuya aliran darah itu. sehingga tubuh
Moonru mencucurkan keringat dengan deras
sekali. Kehangatan yang nikmatnya luar biasa itu makin terasa panas,
padat, menyesakkan dada. memenuhi rongga-rongga di
sekujur tubuhnya. Akhirnya membuat Moonru merasa rohnya
telah me lesat keluar dari mulutnya yang ternganga dalam
erangan itu. Ia merasa seperti bisa melihat raganya sedang
bercumbu dahsyat dengan Maztro Tontonan itu justru
membuat Moonru jadi bergairah lagi tiada pernah ada
putusnya. Dan ternyata Maztro tetap mampu melayaninya,
tetap mampu menunjukkan kehebatannya, tetap tangguh dan
kokoh bagaikan sebongkah batu granit yang memiliki
kelembutan tersendiri dalam rasa.
"Kenikmatan apa ini namanya"! pikir Moonru. "Kenapa bisa
sebegini indahnya" Jauh lebih indah dari Kamasutranya
Yonnes. Ooh... excelent sekali"! Dengan siapa aku bercumbu
sebenarnya, sampai rohku merasa keluar dari ragaku dan
tetap merasakan keindahan dalam cumbuan Maztro" Apakah
ini sebuah kenyataan" Atau hanya impian jalang yang timbul
akibat sebulan lebih tak mendapatkan kemesraan dari
Yonnes"!"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sulit sekali bagi Moonru untuk mengidentifikasi kemesraan
yang ia rasakan kala itu. Yang jelas, hujan kenikmatan tiada
henti-hentinya itu sempat membuat Moonru pingsan, dalam
arti tak sadar apa yang terjadi setelah itu. Kesadarannya
timbul kembali ketika ma lam telah me lintasi pertengahannya,
sunyi telah mencapai puncaknya dan kamar itu pun menjadi
lengang. Tak ada Maztro atau siapa pun selain dirinya.
"Maztro ... "!" panggilnya dengan debar-debar kekecewaan.
Sebab ia tak ingin kehilangan Maztro dan takut tak dapat
menikmati kemesraan super dahsyat lagi.
Ternyata pria itu benar-benar sudah meninggalkan kamar
tersebut. Pakaian dan barang-barangnya tak tertinggal satu
pun di sana. Moonru menjadi sangat sedih. Ke mana ia harus
mencari pria super jantan itu. Padahal dengan membayangkan
kemesraan yang pernah didapatkan itu gairah Moonju bisa
terbakar dengan sendirinya. Tubuhnya menjadi panas, seakan
api gairah benar-benar berkobar dan membakarnya dari
dalam. "Ooh...?"!" Moonru terkejut melihat telapak tangannya
menjadi merah, berpijar-pijar seperti besi membara. Rasa
takutnya melihat telapak tangan berubah seperti besi
membara telah melenyapkan gairah dan keinginan bercintanya. Namun begitu hasrat tersebut hilang, telapak
tangannya berubah menjadi seperti semula Moonru diliputi
keheranan dan ketegangan yang menggetarkan jiwa.
(Oo-dwkz-234-oO)
4 CERITA itu terhenti, karena Moonru segera menitikkan air
matanya di depan Kumala Dewi. Air mata tersebut bukan saja
air mata duka atas kepergian Maztro yang tak pernah ia
jumpai lagi sejak saat itu, tapi juga air mata penyesalan yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
amat dalam. Dari tempat duduknya yang agak jauh, Sandhi
juga melihat bayarg-bayang penyesalan di sela tangis Moonru.
Sandhi yakin kasus yang dihadapi Moonru bukan hanya
kehilangan Maztro saja. Ia juga yakin, gadis itu pasti akan
menjelaskannya kepada Kumala Dewi yang duduk di atas
bangku rias, sekitar dua meter dari tempat duduknya gadis
berdada kencang itu.
"Aku merasa lebih baik mati daripada menjadi sumber
bencana orang lain," kata Moonru di sela isak tangisnya.
"Mungkin kau tak percaya, sekarang ini aku sudah menjadi
mesin pembunuh, terutama bagi lelaki yang menyentuh
tubuhku." "Aku percaya," kata Kumala dengan kalem. "Aku
merasakan getaran panas dalam rubuhmu. Energi panas itu
berasal dari cairan darahmu. Moonru. Darah itu akan berubah
menjadi semacam lahar mendidih apabila hasrat cintamu
tumbuh membara. Darah itu telah tercemari oleh zat gaib.
Dalam penglihatan ini...," seraya Kumala menatap dada
Moonru tanpa berkedip dan tetap bersikap tenang.
".... Dari sini aku bisa melihat zat gaib yang mencemari
darahmu, berupa gumpalan kabut merah yang mempertajam
syaraf kewanitaanmu. Apabila kulitmu disentuh oleh lawan
jenis atau benakmu terbayang kemesraan lawan jenis maka
kabut merah itu dengan cepatnya membakar gairah
asmaramu. Syaraf kewanitaanmu akan langsung merespon
dengan sangat cepat tanpa sensor pengendali nafsu lagi.
Pencemaran darahmu itu membuatmu kehilangan filter
penyaring hasrat sehingga batinmu akan selalu menuntut
kemesraan pada saat tubuhmu tersentuh getaran nadi lawan
jenismu." "Tapi kenapa kau tak berani menyentuhku, Kumala" "
"Bagi perempuan lain, tak akan menimbulkan masalah jika
ia menyentuhmu. Tapi bagiku, sangat bermasalah. Karena
kabut merah yang membungkus dan meracuni darahmu itu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
akan memberikan reaksi ganas apabila auraku mendekatimu
Ia menyerangku, karena gelombang energi gaibku berbeda
dengan gelombang energi gaibnya. Berlawanan sekali, dan
sangat dimusuhi."
"Jadi, apakah aku harus begini selamanya, Kumala" Tak
dapatkah kau menetralkan kembali darahku ini"!"
"Akan kucoba " kata Dewi tllar pelan sekali.
Matanya yang berbulu lentik itu terpejam pelan-pelan
Kedua jarinya ditempelkan di tengah kening; lalu tiba-tiba
disabetkan ke depan, mengarah ke dada Moonru. Wuut...
Moonru tersentak seperti didorong orang dari depan. Tapi tak
sampai jatuh. Hanya saja, Kumala Dewi justru terpental dari
tempat duduknya dan jatuh ke lantai dalam posisi
terjengkang. Dengan gerakan ringan ia berkelebat dan dalam
waktu singkat telah kembali tegak menggunakan kedua
lututnya. Ia terengah-engah ketika Sandhi menghampiri
dengan cemas. "Bagaimana, Kumala... "! Kau tak apa-apa"!"
"Tidak," jawab Kumala sambil menghembuskan napas ...
panjang. Menenangkan dirinya, lalu segera bangkit berdiri. Ia
duduk kembali di bangku rias, menatap dada Moonru dengan
tajam. Lagi-lagi napasnya ditarik panjang dan dilepas pelan-pelan.
Sandhi semakin cemas, karena ia tahu jika Kumala begitu
berarti Kumala menahan luka di dalam dadanya.
"Tegakkan badanmu, Moonru," perintahnya tetap tenang.
Setelah Moonru menegakkan badannya, Dewi U lar semakin
memandang dengan tajam sekali, dahinya sampai berkerut
karena sangat berkonsentrasi pada satu sasaran. Sesaat
kemudian dari kedua mata Dewi U lar tampak dua berkas sinar
kecil melesat dengan cepat Sinar kecil itu menghantam dada
Moonru, tapi belum sempat menyentuh dada sudah padam
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
lebih dulu. Moonru tetap tegak dan Kumala menghembuskan
napas lagi. Wajahnya tampak kecewa, karena ketika diulangi
lagi hal yang sama, kedua sinar kecil itu padam kembali
sebelum menyentuh dada Moonru.
"Coba kau berbalik, Moonru. Aku akan lewat punggungmu!"
kata Kumala yang saat itu mulai tampak cemas karena berkalikali gagal melakukan penyerangannya. Bahkan ketika ia
mencoba menembus tubuh Moonru lewat punggung, sinar
hijau kecil yang biasanya bisa untuk me lumpuhkan nafsu
birahi orang itu tetap tak bisa tembns ke tubuh Moonru. Hawa
sakti lainnya yang bisa untuk menghancurkan kekuatan gaib
jahat dalam tubuh pasien pun digunakan me lalui telapak
tangannya. Tapi yang terjadi justru serangan balik dari hawa
sakti itu sendiri, sehingga Kumala pun terpelanting ke
belakang, nyaris menabrak pesawat teve.
"Gunakan yang lebih dahsyat, Mal!" cetus Sandhi ikut
penasaran dan jadi gregetan sendiri. Namun saat itu Kumala
menggeleng. "Bisa-bisa yang kuhancurkan adalah raganya Moonru kalau
kugunakan gelombang pelebur jiwa yang biasanya itu."
Moonru tampak sedih, kecemasannya kembali diperlihatkan
secara tak sadar. "Berarti aku akan menjadi bencana lagi dong
... "!" ucapnya lirih. Lalu, terbayang dalam benaknya saat
bencana itu terjadi di depan matanya dan sangat tidak
dikehendaki hati kecilnya.
Setelah yakin betul bahwa saat itu ia telah ditinggal pergi
oleh Maztro, Moonru menanyakan kepada pihak resepsionis,
apakah ada pesan yang ditinggalkan untuknya dari Maztro.
Resepsionis justru bingung, karena menurut buku tamu yang
ada, ternyata nama Maztro tidak tercatat. Anehnya lagi,
resepsionis merasa heran ketika Moonru mengatakan bahwa
ia menelepon dari kamar 2122, sebab menurut resepsionis
kamar tersebut kosong. Tidak ada yang membooking kamar
tersebut. Makin heran Moonru mendengar penjelasan itu, tapi
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ia segera beranggapan sedang dikerjain oleh resepsionis yang
memang kenal baik dengan Tom, sepupunya Jenita itu.
Moonru pun tak memperpanjang persoalan tersebut, la segera
meninggalkan hotel dengan menggunakan taksi.
Sudah pukul satu lewat tengah ma lam, waktu Moonru
meninggalkan hotel tersebut. Di perjalanan menuju tempat
kostnya ia selalu mendesah karena jengkel atas kepergian
Maztro. Desah dan decak mulutnya itu membuat sopir taksi
jadi tertarik untuk menggodanya dengan canda, supaya rasa
kantuknya hilang. Sopir taksi yang masih muda, berusia
sekitar 26 tahun itu, melirik kaca spion untuk memperhatikan
penumpangnya yang duduk di belakang.
"Dari tadi mendesah terus, kenapa sih, Non?"
"Hmm, hmm... nggak, apa-apa kok," jawab Moonru setelah
menyadari suara desahannya itu ternyata memancing
perhatian si sopir taksi. Moonru segera menjaga mulutnya
untuk tidak berdecak dan mendesah walau hatinya merasa
jengkel. "Nona sedang jengkel, ya?"
"Hmm, iyy... iya. Jengkel sekali hati saya, Bang."
"Jengkel, sama pacar atau sama teman sendiri?"
"Jengkel sama pacar dong!" Moonru agak ketus, karena
kurang suka ditegur sopir taksi terus-terusan. Rupanya si sopir
taksi itu tertarik melihat kecantikan Moonru apabila ada sorot
lampu mobil dari arah depan. Kecantikan itu tampak jelas,
tapi hanya sekilas. Selama berpapasan dengan mobil lain saja.
"Kalau jengkel sama pacar, obatnya gampang aja, Non."
"0, ya?"
"Ganti pacar lagi dong. Cari yang lebih ganteng, lebih kaya,
dan yang penting cari yang lebih hot."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ah, Abang...!" Moonru mendesah. Berusaha tak mau
menghiraukan ucapan sopir taksi itu.
"Soalnya kalau dapat pacar yang lebih hot, bisa
memuaskan Nona, maka kejengkelan yang sekarang Nona
rasakan itu akan hilang sendiri, Non. Apalagi kalau pacar
barunya nanti sangat romantis bisa menuruti keinginan Nona,
bisa melayani selera Nona waaah... itu akan lebih sip lagi,
Non." Sopir taksi tertawa pelan.
Kata-kata itu mulai mendapat perhatian di hati Moonru.
Bayangan kencan mulai tampak samar-samar. Resah dan
gelisah, begitulah perasaan Moonru pada saat tak
berkomentar sedikit pun.
"Apalagi malam-malam begini, Non. Sepi sunyi, dingin...
uh, paling asyik deh buat bercumbu di mana saja, ya nggak
Non?" "Jangan ngomong begitu, Bang."
"Memangnya kenapa?"
"Saya bisa nggak tahan."
Dewi Ular 58 Manusia Meteor di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Maksudnya, nggak tahan bagaimana?"
Moonru diam sebentar, debar-debar di dalam dadanya
berusaha untuk diredakan, tapi sulit. Matanya memandang ke
arah spion, .tepat waktu itu mata si sopir taksi juga
memandang kesana. Moonru makin gelisah.
"Kalau Abang ngomong begituan teras, nanti saya jadi
kepingin mendapatkannya lho, Bang."
"Yaah. kalau memang Nona kepingin, saya sih... sanggup
memberikannya. Pokoknya pasti indah dan memuaskan sekali
deh, Non!"
"Ahh...!"
"Betul, Non! Buktikan deh kalau nggak percaya."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Bagaimana caranya?" tanya Moonru pelan sekali.
"Yaah, caranya.... kita kencan dong."
"Di mana...?"
"Nona benar-benar membutuhkan" Kapan Nona maunya?"
"Sekarang...," jawabnya lirih sekail, seperti sebuah jawaban
yang meluncur dengan sendirinya dari mulut yang sudah
menggigit bibir sendiri itu.Sopir taksi pun segera mengarankan
taksinya ke tempat sepi. Taksi itu berhenti di semak-semak
tepi jalan alteri yang jauh dari rumah penduduk dan
bertanaman rimbun.
"Kita coba di sini saja, ya Non?" Sopir taksi pindah ke jok
belakang. Moonru tak tahu telapak kakinya sudah menjadi
merah membara. Tapi ketika sopir taksi yang sudah tak sabar
itu mengawali kencannya, tiba-tiba dia merasa kepanasan.
"Aouh, oouh.... Panas, Non... aduuh... tunggu dulu, panas
sekali nih...!"
Sopir taksi itu menjerit karena tak bisa lepas dari pelukan
Moonru yang kencang sekali itu. Pelukan tersebut seperti besi
terbakar yang menggencetnya. Bahkan Moonru belum
menyadari bahwa mulutnya yang ternganga itu menghembuskan hawa panas, karena sebagian wajahnya
telah berubah menjadi bara api berpijar-pijar.
Kedua tangan Moonru lengket dengan kulit tubuh si sopir
taksi karena kedua tangan itu juga berubah menjadi seperti
sepasang besi baja yang sedang terpanggang api. Bahkan
dada Moonru pun sulit digeser dari dada sopir taksi karena
dada itu seperti lempengan baja yang sedang terpanggang
api. Ketika sopir taksi itu tidak memberikan gerakan apa pun,
barulah Moonru menyadari bahwa sopir taksi itu sudah tak
bernyawa. Dadanya hangus, seperti arang, demikian pula
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
jantung dan organ tubuh lainnya. Bahkan sekujur tubuh si
sopir taksi itu pun ikut membara seperti tubuh Moonru.
Moonru menjerit histeris, panik dan tak kontrol emosi
ketakutannya. Ia segera keluar dari taksi itu sambil berlari,
tanpa mengenakan alas kaki. Bahkan pakaian dalamnya
tertinggal di jok depan. Ia berlari dan berlari terus
meninggalkan tempat tersebut dalam keadaan sudah tidak
membara lagi, lantaran dicekam ketakutan yang melenyapkan
hasratnya. Kebetulan waktu itu ada dua orang wanita separuh baya,
baru pulang dari tempat hiburan malam. Mereka berhenti dan
menolong Moonru yang disangka menjadi korban pemerkosaan. Moonru diantar sampai ke tempat kostnya oleh
perempuan itu menggunakan mobil mewahnya, Dan di dalam
kamar kostnya, Moonru menangis ketakutan menyadari
kenyataan yang baru saja dialam i itu. Hingga pagi ia masih
menangis dalam kebingungan yang mengguncangkan jiwanya
Bahkan sewaktu Jenita mengetuk pintu kamarnya dan
mendapat kesempatan untuk masuk, Moonru belum bisa
menceritakan seluruh peristiwa aneh itu kepada Jenita.
Yang jelas, hari itu sebuah surat kabar terbit sore memuat
berita kematian seorang sopir taksi Sopir taksi itu ditemukan
telah tewas, mayatnya meringkuk keras, menjadi arang hitam.
Tapi pakaian dalam dan celana panjangnya yang juga
ditemukan di jok depan itu tidak ikut terbakar. Celana seorang
wanita juga ditemukan oleh petugas kepolisian, sehingga
mereka dapat menduga bahwa sopir taksi itu mungkin habis
bercinta dengan hantu betina yang membakar habis si sopir
taksi. Di tilik dari hangusnya jok belakang, tapi atap mobil
tidak ikut hangus, mereka menduga bahwa api yang
membakar sopir taksi itu bukan api sembarang api. Semacam
lahar yang mengalir ke dalam tubuh korban dan membakar
habis tubuh itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Bahkan, cowoknya Jenita juga hampir jadi korban. Sore itu
Dicky datang mau menjemput Jenita untuk pergi ke sebuah
butik, karena Jenita ingin membeli mantel bulu yang dilihatnya
tempo hari. Tapi sore itu Jenita belum datang. Dicky masuk ke
kamar Moonru dengan cuek, sebab biasanya memang begitu.
Tak ada kecemburuan bagi Jenita kalau melihat Dicky berada
di kamar Moonru selama pintu kamar itu tidak tertutup rapat,
tentunya. Melihat wajah cantik Moonru murung, Dicky menggodanya
dengan canda. Biar gadis itu tidak berwajah murung. Godaan
Dicky menimbulkan rangsangan tersendiri bagi Moonru. Ia
menahan rangsangan itu agar tak mengobarkan api gairah
kencannya, sebab ia harus tetap ingat bahwa Dicky kekasih
Jenita. Namun agaknya godaan cowok berkulit gelap itu
semakin berani untuk ukuran Moonru. Tangan Dicky mencekal
lengan Moonru ketika Moonru ingin mengambil kertas tissue di
meja depan Dicky.
Sentuhan tangan Dicky menyambar kepekaan gairah
Moonru. Langsung saja Moonru meronta dengan memaksakan
diri, tapi ia justru terpelanting dan jatuh dalam pelukan Dicky.
"Aaaaow ... !"' Dicky menjerit sambil melepaskan
pegangannya dan melompat-lompat kepanasan. Ternyata
telapak tangan Dicky terbakar, dan lengan Moonru tampak
membara seperti besi terpanggang api. Dicky lari keluar,
sangat ketakutan melihat Moonru mengalami perubahan aneh
itu. Lengan kanan sampai ke leher Moonru menjadi merah
membara. Moonru menangis, menutup pintu dengan kasar
dan menguncinya, la takut dijadikan tontonan penghuni kost
lainnya yang tertarik untuk membuktikan celoteh Dicky di
depan sana. Sebab waktu itu mereka melihat tangan Dicky
terbakar dan pahanya yang tadi dipakai untuk menahan tubuh
Moonru jnga mengalami luka bakar kecil. Celananya hangus,
tapi tak sampai robek.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Moonru tak mau menemui Jenita. Siapa pun tak ingm
ditemuinya. Ia mengurung diri di kamar dengan tekanan batin
yang menyiksa jiwanya Ia juga tak mau pergi bekerja pada
hari berikutnya. Sampai akhirnya Yonnes datang, dan Moonru
kebingungan menerima kedatanganYonnes. Tapi toh pintu
kamar itu dibukanya juga setelah sadar bahwa siang itu
suasana tempal kost cukup sepi, kurena penghuninya sibuk ke
tempat kerja masing-masing.
"Aku mendapat telepon dari Jenita tadi pagi. Ada apa
sebenarnya, Moon?" tegur Yonnes.
Moonru tak bisa menjelaskan selain menangis, menutup
wajah dengan kedua tangannya. Yonnes memeluknya dari
samping, menghibur dengan mesra. Bahkan sempat mencium
kening Moonru. Ciuman dan pelukan itu menghadirkan
rangsangan gairah bagi Moonru. Maka, delik kemudian Yonnes
menjerit sambil me lompat menjauhi Moonru, karena tubuh
Moonru sebagian berubah menjadi bara api berpijar-pijar.
Tangan Yonnes mengalami luka bakar cukup parah juga
pinggang kanannya.
"Moon ... "! Apa, yang terjadi. Moon"! Kenapa kau jadi
seperti itu, hah"!" sambil Yonnes terengah-engah dicekam
ketakutan. "Pergi! Jangan sentuh aku lagi!" sentak Moonru dengan
sedih. Yonnes terpaksa mundur sampai keluar kamar karena ia
mau didorong Moonru, sedangkan jari-jari tangan Moonru
masih seperti bara. Pintu kamar pun ditutup dan dikunci
kembali oleh Moonru.
Kasus itu mengheboh di lingkungan tempat kost tersebut.
Moonru tak berani keluar kamar, selain pergi ke kamar mandi.
Itu pun dengan menundukkan kepala dan terburu-buru jika
ada orang di sekitarnya. Tengah malam, ketika semua
penghuni kost telah tertidur, diam-diam Moonru pergi
meninggalkan tempat kost, meninggalkan barang-barangnya
pula. Ia mencari Maztro yang dianggap sebagai biang bencana
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dalam dirinya itu. Sasaran utama Moonru adalah Finance Hotel
room 2122, sebab ia berharap Maztro akan muncul kembali di
kamar itu. Ternyata sampai hari berikutnya, Moonru hanya sendirian
di situ, hingga ia mengalam i kerapuhan mental, kelumpuhan
semangat hidup. Ia mencoba mencari-seseorang yang bisa
diharapkan menjadi penolong dan penyelamat jiwanya. Ia pun
menelepon Richo, lalu mendapatkan HP-nya Kumala Dewi.
Sebab dalam pembicaraannya dengan Richo, pria itu
mengatakan bahwa jika Moonru sedang dalam kesulitan yang
tak mampu dipecahkan oleh logikanya, lebih baik segera
menghubungi Kumala Dewi. Richo mengunggulkan kesaktian
Kumala dalam masalah yang tak bisa ditembus oleh logika
manusia. Moonru sendiri tidak menceritakan kasusnya kepada
Richo secara jelas, la hanya mengatakan, dirinya sedang
dalam masalah besar yang ajaib sekali.
"Tapi jangan bilang kalau nomor telepon itu kau dapatkan
dariku, nanti dia nggak mau bantu kamu lho.Soalnya dia udah
nggak suka sama aku!" kata Richo waktu itu, dan ditirukan
kembali oleh Moonru di depan Kumala Dewi dan Sandhi.
Kumala segera mendekati Sandhi, bicara dengan suara
pelan. "Dia harus dikarantina untuk sementara waktu,?"Maksudmu, diasingkan dari pergaulannya?"
"Benar. Sementara aku belum menemukan titik kelemahan
gelombang gaib yang meracuni darahnya, dia jangan sampai
bertemu dengan lelaki. Pokoknya jangan sampai terangsang
oleh lawan jenis sehingga tidak timbul korban lagi."
Sandhi manggut-manggut sebentar, lalu bertanya, "Di
mana dia harus dikarantina" Menurutmu di hotel ini apakah
aman untuk mengkarantina dia?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kumala Dewi menggeleng. "Kita bawa ke-rumah saja. Asal
kamu jangan memancing-mancing gairahnya."
Senyum geli Sandhi tersungging. "Itu nggak mungkin
kulakukan. Memangnya aku kepingin jadi ayam panggang,
apa?" "Mobil biar aku yang bawa," kata Kumala.
"Kenapa harus kamu" Aku kan sopirmu!"
"Kau duduk di belakang, biar dia duduk di sampingku. Jadi,
pandangan matanya tidak tertuju padamu. Itu bisa
membangkitkan gairahnya yang peka terhadap lawan jenis."
Sandhi angkat pundak, "Terserah kamu kalau begitu,"
ujarnya pasrah. Kemudian dengan memberi pengertian sedikit
panjang, akhirnya Christian Moonru bersedia dibawa pulang
oleh Dewi U lar. T api sebelum itu Sandhi sangat mengingatkan
planning awal mereka.
"Lalu, bagaimana dengan Rency?"
"Dia juga harus dikarantina. Jadikan satu saja dengan
Moonru." Agaknya langkah itu merupakan langkah darurat yang
terbaik untuk sementara ini. Dewi Ular akan melakukan
penelitian gaib untuk mengetahui bagaimana menetralkan
racun mistik yang mencemari seluruh darah Moonru dan
Rency. Gagasan itu sebenarnya diilhami oleh inisiatif yang
diambil Rayo terhadap Rency. Gadis yang juga terkontam inasi
oleh racun mistik serupa itu sempat diungsikan oleh Rayo ke
sebuah villa. Letaknya di sebuah perkebunan teh, di daerah
dingin dan sepi. Menurut Rayo, hal itu ia lakukan untuk
menghindari terjadinya kontak rangsangan pada diri Rency,
karena di villa itu Rency tinggal sendirian. Hanya ditemani oleh
Mak Teten, pelayan yang selama ini ditugaskan merawat villa
milik keluarga Rayo itu. Kalau toh ada lelaki yang mendekati
villa itu hanyalah Mang Teten yang sudah berusia 60 tahun,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bertugas sebagai penjaga dan perawat taman. Rayo yakin,
kondisi f isik Mang Teten yang kurus dan kempot itu tidak akan
menimbulkan rangsangan bagi Rency.
"Kulemparkan dia di sana untuk sementara hari saja," kata
Rayo kepada Kumala waktu pemuda itu datang ke kantor.
"Soalnya, terus terang saja, kalau keluargaku tahu keberadaan
Rency di sana, aku bisa dianggap menyimpan wanita liar dan
dicurigai yang bukan-bukan. Bisa-bisa Rency diusir oleh
keluargaku. Makanya, secepatnya aku harus mencarikan jalan
keluar untuknya. Kasihan anak itu, benar-benar tersiksa
hidupnya. Terkucil dari lingkungan, dan terancam pengadilan
massa kalau sampai banyak yang mengetahui penyakitnya
itu," "Bagus sekali idemu, itu," sanjung Kumala sete lah
merenungi beberapa saat sambil manggut-manggut tenang.
Diam-diam Kumala juga iba terhadap Rayo yang ikut terkena
imbas dari kasus tersebut, la harus mengeluarkan uang untuk
ganti rugi beberapa perabot milik tempat kost yang rusak
akibat terbakar tubuh Rency, saat gadis itu mengeluarkan
bara api karena terangsang Rayo.
Untuk membawa Rency dari villa tersebut ke rumah,
Kumala tidak mau ambil risiko dengan menugaskan Sandhi
atau Rayo sendiri. Buron pun dipercaya untuk mengawal
Rency dari jarak dekat. Karena jelmaan Jin Layon itu suka usil
dan senang menggoda hati wanita cantik dengan caranya
yang aneh itu. Mau tak mau Kumala Dewi sendiri yang
menjemput Rency untuk dibawa pulang ke rumahnya,
dijadikan satu kamar dengan Moonru.
Dewi Ular 58 Manusia Meteor di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Jadi, siapa di antara mereka berdua yang terkontaminasi
racun itu pertama kalinya?" tanya Rayo kepada Dewi Ular
ketika pemuda itu masih berada di ranah Kumala, pukul4
subuh. Ia habis ikut mengawal mobil Kmnala dari belakang,
menggunakan mobilnya sendiri, ketika Kumala berada dalam
satu mobil dengan Rency.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kalau menurut pengakuan mereka, jelas Rency yang lebih
dulu terkontam inasi. Dia yang pertama menjadi korban
kemesraan Maztro sebab dialah yang melihat dengan mata
kepala sendiri peristiwa aneh tersebut, yaitu jatuhnya meteor
di kebun belakang rumahnya."
"Tapi apakah keterangannya itu kau percayai sepenuhnya"
Kau yakin kalau meteor itu jatuh ke bumi lalu berubah menjadi
sesosok pemuda tampan yang menurut Moonru bernama
Maztro"!"
"Aku mempunyai deteksi kejujuran Indera keenamku dapat
membedakan pengakuan jujur dengan pengakuan palsu. Pada
diri Rency kutemukan pengakuan jujur, bahwa ia melihat
perubahan bentuk tersebut. Persoalannya adalah... apa benar
yang jatuh ke bumi dan berbentuk gumpalan batu berapi itu
adalah meteor, seperti yang dikatakan Rency" Itu yang perlu
diselidiki!"
"Ya. itu yang perlu dipastikan," gumam Rayo dengan
anggukan kecilnya, "Kalau memang benar gumpalan itu
adalah meteor, berarti pria yang bernama Maztro itu adalah
manusia meteor!"
"Untuk mengetahui benar dan tidaknya, aku harus bertemu
langsung dengan Maztro. Tidak bisa kulacak dari jauh. Dalam
jalur gaibku tidak menemukan sosok pemuda dengan ciri-ciri
yang disebutkan Moonru dan bernama Maztro. Maka yang jadi
masalah bagiku sekarang ini adalah mengetahui di mana
Maztro berada."
Sikap Rayo yang serius dan sangat peduli dengan kasus
tersebut telah membuatnya termenung memikirkan hal yang
sama dengan yang dipikirkan Dewi Ular Ia juga ingin
mengetahui di maua Maztro berada " Dengan cara bagaimana
bisa menemukan si Manusia Meteor itu".
(Oo-dwkz-234-oO)
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
5 RENCY bukan gadis kelahiran asli Jakarta. Hanya saja,
karena dia kuliah di salah satu perguruan tinggi negeri di
Jakarta, maka ia hidup di belantara Jakarta bersama tantenya.
Sudah tiga tahun ia hidup menumpang keluarga tantenya.
Tapi ia sedih mempunyai kakek yang tinggal di pinggiran kota.
Opa Hans, nama panggilannya. Beliau adalah kakak kandung
dari kakeknya Rency yang sebenarnya, paman dari mendiangmamanya Rency. Masa libur semester yang panjang itu merupakan masamasa menyedihkan bagi Rency, sebab ia tak bisa pulang ke
kampung halamannya. Tantenya tidak memberinya uang
untuk ongkos menyeberang ke kampung halamannya,
sekalipun menggunakan kapal taut. Rency mencoba
membuang kesedihannya dengan mengunjungi Opa Hans,
yang sudah tiga tahun silam hidup sendirian di rumahnya yang
berhalaman luas itu. Ketiga anak dan cucu Opa Hans tinggal di
luar pulau semua karena faktor pekerjaan masing-masing.
Praktis hidup Opa Hans di masa tuanya itu hanya seorang
diri. Kalau toh ada yang menemani kedua pelayannya, suamiistri yang mempunyai 5 orang anak berusia 10 tahun itu.
Sekali waktu memang ada sanak keluarganya yang datang ke
rumah itu, tapi jarang bermalam di sana, sebab rumah itu
jauh dari keramaian kota, sepi dan tidak banyak tetangga
yang saling bertandang. Opa Hans sengaja membeli rumah
dan tanah di tempat yang tenang untuk menghabiskan sisa
hidupnya. Rumah itu dibeli sejak Opa Hans pensiun dan pekerjaannya
sebagai pegawai negeri berkedudukan tinggi. Hal yang
menarik bagi Opa Hans untuk tinggal di pinggiran kota itu
adalah kondisi tanahnya, selain subur juga berpekarangan
luas. Harga belinya pun murah.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Luas bangunan rumah itu sendiri tidak seberapa besar. Tapi
tanah di sekelilingnya cukup luas dan dapat dimanfaatkan
untuk berkebun. Opa Hans memang menguasai bidang
holtikultura, karena beliau seorang insinyur pertanian yang
punya hobby merawat tanaman apa saja. Tak heran jika lahan
yang ada di sekeliling rumahnya itu dimanfaatkan untuk usaha
perkebunan anggrek Aneka jenis anggrek ada di situ dalam
perawatan dan penanganan yang.cukup profesional.
Gadis berparas cantik dengan bibir mungil itu salah satu
penggemar tanaman anggrek. Tak heran jika ia senang
berkunjung ke rumah kakeknya, kadang sampai bermalam
dua tiga hari lamanya, la sendiri sebenarnya mahasiswi
Fakultas Ekonomi, tapi kekagumannya terhadap keindahan
warna-warni bunga anggrek membuatnya banyak belajar
tentang tanaman itu sendiri dengan kakeknya.
Keindahan bunga-bunga anggrek yang ada di kebun
tersebut ternyata dapat mengobati kekecewaan hatinya yang
tak bisa pulang ke kampung halaman. Sudah dua malam
Rency tinggal di rumah Opa Hans. Dan pada malam yang
ketiga, Rency merasa sulit tidur. Selain udara cukup panas, di
dalam kamar tak ber-AC itu, ia juga mengalami kegelisahan
yang tak diketahui penyebabnya Sampai pukul sebelas malam
Rency belum bisa tidur. Kakeknya justru sudah tertidur di kursi
panjang depan teve.
Rency membangunkan Opa Hans agar pindah ke dalam
kamar. Teve pun dipadamkan, karena memang acaranya tidak
ada yang bagus. Suasana malam cuknp sunyi. Hanya samarsamar terdengar suara radio dari kamarnya Kang Jajat beserta
istri dan anaknya. Radio itu menyiarkan acara wayang golek
yang menjadi kesukaan Kang Jajat selama ini. Suara itu
menjadi timbul tenggelam karena sepertinya gelombang radio
kurang tepat posisi, frekuensinya.
Ketika malam semakin larut, Rency merasa semakin sulit
memicingkan mata. Udara panas membuatnya terpaksa ganti
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pakaian. Kini ia mengenakan kaus tank-top berukuran cekak,
pusarnya tak tertutupi. Bawahannya sebuah celana pendek
ketat dari bahan lentur tipis. Tapi pakaian itu pun di rasakan
masih kurang melegakan karena keringatnya masih mengucur
deras seperti berada dalam sebuah oven pemanggang roti.
"Aneh" Nggak biasanya udara jadi sepanas ini" Apa mau
turun hujan, kok geralmya nggak ketulungan sih?"
Rency keluar ke halaman belakang, mengambil baby dollnya yang lupa diangkat dari jemuran. Baby doll itu terbuat dari
kain yang lebih tipis, dan pasti enak sekali, dikenakan dalam
cuaca sepanas itu. Ketika ia memandang ke langit, ternyata
langit bercuaca cerah. Ada bintang bertebaran walau tanpa
rembulan. "Kayaknya nggak mungkin hujan akan turun malam ini.
Cuaca di atas sana cerah sekali. Hmm, malah indah sekali
kelihatannya. Bintang-bintang itu seperti taburan permata
yang mengagumkan " gumam hati Rency sambil masih
memeluk baby doll yang baru diambilnya dari jemuran, la
belum ingin masuk ke kamarnya, karena masih terpikat kagum
dengan keindahan langit di ma lam itu. Dan udara di luar pun
terasa lebih sejuk ketimbang di dalam kamar.
Tapi tak lama kemudian, hembusan angin sejuk mulai
terasa aneh di kulit tubuh Rency. Ada rasa gatal-gatal halus
yang membuat Rency terpaksa mengusap-usap kedua
lengannya bergantian. Wajah juga ikut diusap untuk
menghilangkan rasa gatal, seperti benang laba-laba yang
melekat di tubuhnya. Rency belum mau pergi dari tempat
jemuran pakaian itu. karena matanya tertarik pada benda
bergerak melintasi bintang-bintang di langit.
"Ada bintang jauh"!"gumam hatinya, menjadi penasaran
karena bintang jatuh itu makin mendekati bumi. Warnanya
kuning kehijauan. Makin dekat semakin tampak kemerahan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Wah, kata orang sih.... kalau melihat bintang jatuh, berarti
mau dapat rezeki besar. Mudah-mudahan aja begitu, jadi bisa
buat pulang mudik beberapa hari," pikirnya dengan mata
masih memperhatikan benda yang meluncur cepat itu.
Anehnya. pada waktu itu leher Rency mulai terasa pegal. Ia
ingin segera meninggalkan tempat itu karena tak tahan
dengan hembusan angin yang membawa rasa gatal di kulit.
Tapi ternyata kedua kakinya tak bisa bergerak dengan mudah
Telapak kakinya seperti terhisap oleh tanah yang dipijaknya.
Sulit sekali diangkat sedikit pun. Merinding tubuh Rency
setelah menyadari keanehan itu. Ia pandangi kakinya, ia
satukan niatnya untuk mengangkat kaki kanannya, tapi tetap
sulit dilakukan, hingga hatinya pun menjadi deg-degan,
kecemasan mulai mencekam.
"Kok kakiku nggak bisa ditarik ke atas, sih" Ada apa ini"!"
Lelah dengan kesibukan yang makin menegangkan itu,
Rency pun bermaksud memanggil Jajat. Tapi sebelum ia
berseru, perhatiannya tertarik dengan suara dengung
gemuruh di atasnya. Ia mendongak ke atas dan terbelalak
kaget. Ternyata bintang jatuh yang dilihatnya tadi sudah
sangat dekat dan bentuknya seperti bola api berkobar-kobar.
"Haah ... "! Meteor..."! Itu pasti meteor jatuh ... "!" sentak
hatinya, lalu mulutuya tergagap-gagap, lidahnya kelu dan
napasnya makin sesak, la tak dapat berteriak. Kedua kaki
semakin berat untuk diangkat, la dalam kepanikan yang sulit
bergerak. Gemuruh di atasnya bertambah keras, namun tidak sampai
membuat, gaduh suasana sekelilingnya. Suara gemuruh itu
seperti hembusan angin di kala mendung dan hujan mau
turun. Dedaunan pun bergemuruh rusuh. Benda langit itu
semakin jelas lagi bentuknya. Bundar sebesar bola basket, tapi
memancarkan sinar api yang berkobar-kobar. Semakin dekat
semakin bertambah besar. Udara menjadi panas, rasa takut
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
masih mencekam kuat. Napas pun tersentak-sentak karena
ingin berteriak namun tak mampu bersuara.
"Celaka... "! Aku jadi seperti patung"! Ooh... meteor itu
tambah dekat lagi. Aduh... gimana nih"!"
Suasana sekeliling menjadi terang Hembusan angin
semakin kencang dan udara bertambah panas. Rency hanya
bisa memicingkan mata. Silau melihat cahaya terang itu.
Akhirnya ia menunduk, jongkok di tempat. Melindungi kepala
dengan kedua tangannya.
Wuuus...! Benda itu sepertinya melintas tepat di kepala
Rency. Kemudian jatuh ke tanah tanpa ledakan besar, hanya
menimbulkan getaran seperti gempa setempat. Bruuus,
guzrraak ... ! Buubsss ... ! T ubuh Rency terguncang. Sebentar kemudian
berhenti. Tak ada getaran, tak ada suara apa pun. Hembusan
angin pun normal kembali. Udara juga tidak sepanas tadi.
Keringat dingin Rency mengucur, tapi hatinya mulai merasa
lega. Bahkan kedua kakinya sudah tidak terpaku di tempat
lagi. Pelan-pelan kaki itu bisa diangkat, namun badan masih
terasa gemetar.
"Ke mana tadi jatuhnya?" Rency terengah-engah seperti
habis lari marathon. Tulang-tulangnya jadi terasa pegal
sedikit. Mata pun mulai memandang normal, mencari tahu ke
mana jatuhnya benda dari langit itu. Perasaan takut tetap ada,
tapi hati semakin menjadi sangat penasaran.
"Astaga... "! Dia jatuh di belakang sana"!" sentak hati
Rency. Kemudian ia memberanikan diri untuk mendekati tempat
yang dimaksud itu. Beberapa tanaman anggrek rusak, menjadi
tanaman kering, hangus, dan berserakan. Tanah di kebun itu
menjadi berlubang besar. Dia meter lubang mencapai lima
meter lebih. Bau sangit tercium jelas. Rency kian mendekati
lubang itu. Kedalaman lubang sekitar dua meter kurang. Makin
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ke dalam semakin menyempit. Tapi, di kedalaman sana ada
nyala cahaya pijar berwarna merah, besarnya satu
genggaman tangan manusia.
"Benda apa itu yang menyala merah" Apakah pecahan
meteor yang tadi?" pikir Rency dengan penuh waspada,
langkahnya pelan sekali. Sangat hati-hati.
Tiba-tiba benda bercahaya itu semakin terang. Lubang itu
pun menjadi seperti mengandung bara betasap dan panas.
Sambil mengeluarkan pancaran cahaya merah terang benda
sebesar genggaman itu tampak memuai. Makin lama semaian
membengkak dan tinggi. Rency dicekam rasa takut lagi yang
membuat kedua kakinya sulit diangkat dari tanah yang
dipijaknya. Matanya yang sudah telarjur melebar pun menjadi
sulit dikedipkan. Karena benda itu mengalam i perubahan yang
menakjubkan, sekaligus menakutkan.
"Hahh..."!" hati Rency tersentak ketika benda itu makin
tinggi, semakin lebar, semakin redup, dan semakin terlihat
perubahannya. Ia menjadi sesosok manusia tanpa busana,
dan mulai melangkah naik dari kedalaman lubang tersebut.
"Manusia-... "! Benda itu... ooh, meteor itu sekarang telah
berubah menjadi manusia"! Apa nggak salah lihat nih"'!"
Bias cahaya lampu kebun yang ada di salah satu sudut
membuat sosok manusia jelmaan meteor itu semakin terlihat
jelas, ketampanannya, warna kulitnya, kegagahannya, dan
semuanya. Rency ingin melarikan diri, tapi lagi-lagi kakinya
seperti terpaku dengan bumi. la hanya bisa berdiri dengan
gemetar memandangi Manusia Meteor itu mendekatinya
dengan senyum ramah dan menawan hati. Senyum itulah
yang membuat Rency akhirnya berhasil menenangkan diri.
Rasa takutnya berkurang, kepanikannya pun mulai menipis.
Kini yang ada pada Rency hanya rasa kagum, terpesona, dan
berdebar-debar indah. Ia justru bisa melangkahkan kaki untuk
maju, menyambut kehadiran Manusia Meteor itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Semakin dekat semakin terpikat hati Rency. Bahkan ia
mulai bisa ikut-ikutan membiaskan senyum manis, seakan
sengaja mengundang pria berambut cepak dan bertubuh
atletis itu. Pria itu menghentikan langkahnya setelah dalam
jarak satu meter dari Rency. Mereka saling pandang, membuat
wajah cantik Rency kian berseri-seri.
"Hai,"sapa-lelaki itu.
Dewi Ular 58 Manusia Meteor di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Hai juga," balas Rency dengan nada girang.
"Kau bisa membantuku, Nona" Aku masih asing padamu,
jadi aku nggak tahu apa yang harus kulakukan untuk
membantumu."
"Aku makhluk dari luar angkasa, Nona."
Rency kian berseri-seri, gembira hatinya, Maka ketika, lelaki
itu lebih mendekat lagi, Rency diam saja. la mencium aroma
wangi yang maskulin. Lembut, tapi membangkitkah selera
bercinta. Tubuh lelaki itu tampak berkilauan seperti
mengandung minyak yang mempunyai keharuman khas dari
langit. "Aku butuh pakaian bumi untuk menutupi tubuhku ini."
"Hmmm, eeehhh, yaa... aku... aku bisa membantumu
mencarikan pakaian. Tapi... tapi apakah benar kau makhluk
dari luar angkasa?"
"Benar. Kalau kau perlu bukti, aku membawa tanda-tanda
keindahan, dan kau bisa menikmati keindahan yang ada
padaku ini. Kau mau menikmatinya sekarang?"
"Hmm, ya..." Rency mengangguk. "Aku ... aku mau. Tapi
bagaimana caranya?"
"Tempelkan bibirmu ke bibirku ..." Ketika ia menempelkan
bibirnya, bibir itu. langsung dilumat dengan lembut oleh
lawannya. Begitu lembut permainan lidah lelaki itu, sehingga
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Rency merasa semakin mengambang di udara. Gairah
cintanya berkobar-kobar.
"Ooh, jangan... jangan di sini.... Kita ke kamarku saja..."
bisik Rency dalam desah napas kasmaran. Pria itu setuju, lalu
Rency membawanya ke kamar tanpa diketahui oleh siapa pun.
Dan di kamar itu ia tak ingat lagi akan dirinya. Ia lepaskan
segala yang membungkus tubuhnya, dan ia pasrahkan
semuanya itu menjadi jarahan bibir si Manusia Meteor tadi. Ia
dapatkan kenikmatan yang luar biasa indahnya, sehingga
merasa ingin mengulang dan mengulangnya terus hingga pagi
tiba. Rency pingsan ketika pria tampan itu memberikan puncakkemesraannya dengan dahsyat sekali. Ketika ia siuman, pria
itu sudah tak ada di sampingnya. Tapi sejak itu syaraf
kewanitaan Rency menjadi sangat sensitif, mudah terpancing
oleh aroma lelaki yang menimbulkan, gairah untuk bercinta.
Ketika ia pulang ke Jakarta, di perjalanan ia terangsang oleh
kehangatan tukang ojek yang membawanya dari rumah Opa
Hans ke jalan besar.
Rency tak keberatan ketika tukang ojek itu menawarkan
tempat untuk bercumbu. Tukang ojek itu akhirnya tewas
dalam keadaan terbakar hangus. Begitu pula pria lain yang
ingin bercumbu dengan Rency di lain tempat, juga mengalami
nasib yang sama dengan si tukang ojek itu. Ada pula yang
selamat, tapi terluka bakar bagian tangan, pinggang dan yang
lainnya Keadaan Rency yang sangat berbahaya itu diketahui
oleh tantenya, sebab seorang sopir yang bekerja di rumah
tantenya juga hampir mati hangus dalam pelukan Rency.
Maka,gadis itu pun diusirnya malam itu juga. Ia- dipaksa
untuk meninggalkan rumah tantenya, sampai akhirnya ia
bertemu dengan Rayo.
Dari kedua cerita Moonru dan Rency itu, Dewi Ular dapat
menyimpulkan bahwa kepekaan daya rangsang mereka
semakin tinggi apabila sudah menelan korban. Makin banyak
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
korban yang mati: terbakar dalam percumbuannya, semakin
tinggi kepekaan daya rangsang Moonru dan Rency. Hanya
dengan memandangi seorang lelaki saja mereka sudah bisa
terpancing selera bercintanya. Karenanya, Kumala melarang
keras Sandhi, Buron atau siapa pan yang berstatus sebagai
lelaki agar tidak mendekati lamarnya Moonru dan Rency.
Kedua gadis itu sendiri juga dianjurkan untuk tidak keluar dari
kamar. "Tugasmu menjaga mereka agar jangan keluar dari kamar!"
kata Kumala kepada Buron. Jelmaan dari Jin Layon, itu
menganggukkan kepala dengan sikap patuh.
"Hanya Mak Bariah yang boleh keluar masuk kamar itu."
"Okey, Boss...," jawab Buron dengan konyol.
Kemudian ia melemparkan sesuatu dari tangannya.
Ternyata seberkas cahaya kuning menyerupai cakram kecil.
Cahaya kuning itu menghantam pintu kamar tempat Moonru
dan Rency dikarantinakan. Byaaak...! Cahaya kuning itu pecah
menyebar, lalu padam tanpa suara apa pun.
Hal itu ia lakukan ketika Kumala Dewi telah masuk ke
kamarnya sendiri dan Sandhi masih memandanginya penuh
keheranan. Lalu, Sandhi berbisik kepada jin usil itu.
"Apa yang kau lakukan tadi?"
"Membuat kedua gadis itu kebingungan."
"Kebingmigan bagaimana?"
"Mereka tidak akan bisa menemukan pintu keluar. Sebab
pintu itu tidak akan kelihatan dari dalam, tapi dari luar sini
bisa terlihat jelas letaknya."
"Ooo...,"
Sandhi manggut-manggut.
Dalam hatinya mengagumi kesaktian Buron yang kadang-kadang memang
menakjubkan, tapi kadangkala memuakkan bagi Sandhi itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dering telepon berbunyi sebelum Dewi Ular berangkat ke
kantornya. Hari itu ia harus memimpin rapat marketing di
kantor tersebut, sehingga ia tak punya kesempatan untuk
libur. Setelah rapat para marketing nanti selesai, barulah ia
mempunyai waktu luang. Waktu tersebut akan ia gunakan
untuk mencari jejak keberadaan si Manusia Meteor yang
mengaku, bernama Maztro itu.
Tapi pagi-pagi ternyata sudah ada telepon yang datang dari
seorang kenalan Kumala Dewi. yang bertugas di kepolisian.
Mbak Mer alias Peltu Merina Swastika, mengharap kedatangan
Kumala Dewi secepatnya ke suatu tempat kejadian perkara
yang sedang ditanganinya.
"Ada korban lagi,Kumala. Mati hangus, seperti habis
tersambar petir," kata Polwan cantik berambut cepak itu!"
"Kalau begitu bukan hanya Moonru dan Rency yang
tercemar racun meteor itu, seperti yang saya laporkan
kemarin malam, Mbak."
"Kelihatannya memang bukan hanya mereka berdua.
Sebaiknya, segeralah meluncur kemari, Kumala. Ada sesuatu
yang aneh dan perlu kau kenali kemisteriusannya. Mungkin
dari situ kau bisa melacak ke mana perginya pria bernama
Maztro, seperti yang kau. ceritakan padaku kemarin malam
itu." "Okey, saya akan meluncur ke sana sebelum pergi ke
kantor. Tapi... siapa korban yang kali ini. Mbak" Sudah
dikenali identitasnya apa belum?"
"Sudah. Namanya... Irlaini, bekerja sebagai..."
"Lho, cewek, ya Mbak?" potong Kumala agak heran.
"Ya, memang cewek."
"Maksud saya, yang mati hangus itu cewek?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Iya.Dia seorang kasir sebuah bar yang buka sampai pukul
4 pagi. Dan kelihatannya kondisi korban ini memang agak
aneh dibandingkan yang sudah-sudah Selain dia seorang
wanita, tanpa busana, di dalam kamar sebuah hotel, tapi dia
juga menggenggam alat vital lelaki yang ikut hangus di
tangannya."
"Wah, kok jadi makin kusut begini, ya" Coba kalau bisa.
saya minta keadaan korban jangan disentuh sedikit pun,
Mbak. Biarkan pada posisi semula. Saya akan segera ke sana
bersama Sandhi."
"Okey, aku tunggu ya, Mal?"
Kumala Dewi menggumam pelan, "Aneh.,..".!
Menggenggam begituan" Tapi kok jadi dia yang mati
kepanasan dan menjadi hangus" Bukankah biasanya yang
lelaki yang mati terbakar"! Lalu, yang digenggam itu milik
siapa, ya?"
Agak geli juga hati Kumala membayangkannya. Tapi ia
hanya tersenyum dan tak mau menjelaskan ketika Sandhi
menanyakan senyumnya itu. Ia hanya memerintahkan kepada
sang sopir pribadi agar lebih cepat lagi mengemudikan mobil
BMW kuning tersebut, supaya pertanyaan Sandhi itu bisa
terjawab sendiri setelah melihat keadaan korban di TKP nanti.
(Oo-dwkz-234-oO)
6 IRLANI, janda berusia 28 tahun, tewas dalam kamar
sebuah hotel kelas rendah. Kondisi' mayatnya sangat
menyedihkan. Hangus bersama kasur tempatnya meringkuk.
Petugas hotel mengetahui hal itu setelah mencium asap
kebakaran. Mereka mendobrak pintu kamar tersebut, lalu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
berusaha memadamkan kasur yang nyaris
berkobar membakar atapnya.
Menurut pengakuan pihak hotel yang bertugas saat itu,
Irlani check-in sendirian. Diantar oleh sebuah taksi Taksi itu
pergi dan Irlani masuk ke kamar yang dibookingnya. Menurut
keterangan saksi, Irlani check-in sekitar pukul 2 dini hari.
Kasus kebakaran ranjang diketahui pukul 4 lebih, menjelang
pukul 5 pagi. Ia tetap sendirian, tanpa ada tanda-tanda
masuknya seorang pria di dalam kamar hotel tersebut.
"Lalu, alat vital pria mana yang ada dalam genggamannya
itu?" bisik Sandhi kepada Dewi Ular.
Setelah dilakukan pemeriksaan lebih detil lagi, Kumala
menemukan kesimpulan yang cukup menggelikan, membuatnya malu dalam senyum kecil, ia berbisik kepada
Polwan cantik sahabatnya itu.
"Yang digenggamnya bukan benda asli. Itu sebuah vibrator
yang bisa dibeli di toko-toko sex shop. Bukankah sekarang
toko semacam itu sudah menjamur dengan dalih menjual
viagra?" "Maksudmu... benda itu tiruan perabotnya kaum lelaki?"
"Benar."
"Gila!" gumam Polwan Merina Swastika sambil tersenyum
malu juga, "Tapi kenapa dia bisa terbakar begitu?"
"Pasti sebelumnya ia pernah kencan dengan Maztro. Ia
juga pernah membuat seorang lelaki tewas terbakar dalam
pelukannya, atau mengalami luka bakar. Dia mengetahui
bahaya yang ada dalam gairahnya. Mungkin dia tak
bermaksud mengorbankan pria lain lagi: Sehingga, ketika
gairahnya timbul, ia berusaha memenuhinya sendiri dengan
menggunakan alat bantu vibrator itu."
"Self service, maksudmu?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Begitulah kira-kira, Mbak. Dan emosi cintanya itu telah
membakar diri sendiri tanpa bermaksud bunuh diri."
"Tragis sekali nasibnya!" gumam Mbak Mer sambil gelenggeleng kepala. Sedih juga raut wajah cantik Polwan sexy itu.
Dewi Ular segera menghubungi Buron di rumah
menggunakan ilmu telepatinya. Ia menyuruh Buron sesekali
memeriksa Moonru dan Rency secara gaib, sebab
dikhawatirkan kedua gadis itu akan mengalami tingkat
kebutuhan sexual yang dapat mengakibatkan nasib mereka
seperti Irlani.
Rupanya dari rumah Kumala sudah mempersiapkan
beberapa program kerja pribadi. Selesai memimpin rapat
marketing, Kumala segera meluncur ke rumah kakeknya
Rency dengan tetap didampingi sopir setianya: Sandhi. Di luar
dugaan rencana itu ternyata juga dimiliki oleh Rayo. Maka
ketika Rayo menelepon ke HP-nya Kumala, gadis cantik itu
terkejut mendengar Rayo sudah mendekati rumah Opa Hans.
Bahkan pada saat itu mobil Rayo berada di depan mobil
Kumala dalam jarak satu kilometer. Tentu saja ketidak
sengajaan itu menimbulkan tawa geli di antara mereka.
"Kamu ngapain datang ke rumah Opa Hans?" tanya
Kumala. "Mau buktikan, apa benar waktu itu Rency melihat ada
meteor jatuh di kebun anggrek tersebut. Kalau memang
benar, berarti Rency bukan sedang terbius oleh suatu
kekuatan gaib yang dapat membuaurya berkhayal yang
bukan-bukan."
"Ternyata tujuan kita sama, hanya beda misi saja, Ray."
"Jadi, misimu sendiri bagaimana?"
"Mengambil contoh tanah tempat jatuhnya meteor itu."
"Kalau begitu kamu sudah mutlak yakin bahwa ada meteor
yang jatuh di belakang rumah Opa Hans?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Entah meteor atau apa, yang jelas aku harus melihat dulu
kandungan energi gaib pada tanah tempat jatuhnya benda itu.
Dari kandungan energi gaibnya nanti bisa ditentukan, apakah
yang jatuh di situ adalah sebuah meteor, atau komet, atau
benda langit lainnya "
"Hmmm, begitu ya?"
"Yang jelas, jangan masuk dulu ke rumah Opa Hans.
Tunggu aku. Kita masuk bersama, supaya Opa Hans tidak
timbul curiga atas kedatangan tamunya yang beruntun."
"Okey, Dewi cantik...," goda Rayo dengan berani. Ia yakin
Kumala tak akan marah dengan godaan seperti itu. Justra
akan diterima sebagai keakraban yang kian dalam Dan
ternyata memang Dewi Ular hanya tertawa kecil sambil
berkata sedikit ketus tapi bermaksud canda.
"Jelek kamu!" lalu HP-nyapun ditutupnya. Pada saat itu
Sandhi melihat mobil Rayo sudah ada di depan, dalam jarak
pandang yang cukup dekat. Agaknya pemuda itu mematuhi
anjuran Kumala untuk tidak masuk ke rumah Opa Haus lebih
dulu. Walaupun ia sama-sama mendapat alamat rumah itu
dari Rency, seperti halnya Kumala Dewi.
Mereka merasa heran sewaktu ingin memarkirkan mobilnya
di depan rumah Opa Hans. Ternyata di sana sudah banyak
mobil yang parkir hingga berderet-deret memanjang. Rata
Dewi Ular 58 Manusia Meteor di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
rata mobil mewah yang parkir di situ. Sandhi yang ikut turun
dan mobil setelah parkir di belakang mobilnya Rayo menjadi
terheran-herati dan punya kecurigaan yang dibicarakan
kepada Dewi U lar.
"Jangan-jangan ada yang meninggal dunia di rumah itu
Mal?" "Mudah-mudahan saja nggak begitu," kata Kumala.
Langkah mereka mulai sejajar dengan Rayo. Pemuda
berambut panjang itu juga menampakkan kecurigaannya
kepada Kumala. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ada apa ini" Apakah ada peristiwa serupa dengan yang
dialam i Rency atau Moonru?"
"Kita lihat saja deh, daripada cuma bertanya-tanya saja,"
jawab Kumala dengan tetap tenang, menampakkan kharisma
kecantikannya yang anggun itu.
Dua orang petugas terseragam Kamra menjaga pintu
masuk rumah Opa Hans. Di pintu gerbang itu memang banyak
orang berkumpul, sepertinya sedang antri untuk masuk ke
dalam. Tiap orang yang ingin masuk melalui pintu gerbang itu
harus mengisi buku daftar tamu dan memasukkan uang ala
kadarnya ke dalam kotak kaca yang disediakan di atas meja
tepat di tengah jalan masuk gerbang tersebut. Keadaan itu
semakin menimbulkan perasaan heran dalam diri Sandhi dan
Rayo. Tapi dalam hati Kmnala Dewi ternyata tidak menyimpan
rasa heran yang seperti dimiliki Sandhi dan Rayo.
"Apa-apaan ini sebenarnya?" bisik Sandhi kepada Kumala
yang didengar pula oleh Rayo, sebab gadis cantik itu ada di
antara mereka berdua.
"Sepertinya telah terjadi sesuatu yang menarik perhatian
umum . Opa Hans memanfaatkannya dengan memungut
sumbangan sukarela kepada mereka.yang ingin melihat
terjadinya suatu keanehan di sini. Entah untuk apa uang
sumbangan itu nantinya. Kita bicara saja dengan yang
bersangkutan.''
"Tapi kita pasti harus menunggu giliran masuk, Kumala
Tidak bisa langsung masuk begitu saja. Nanti yang lain jadi
marah pada kita, sebab mereka sudah menunggu giliran sejak
tadi, tentunya," bisik Rayo dengan serius. Kumala Dewi hanya
menyunggingkan senyum.
"Kalian gandeng tanganku. Pegang erat-erat, jangan
lepaskan sebelum kusuruh melepaskan."
"Maksudmu...?" tanya Rayo.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sandhi menyahut, "Udah, lakukan aja apa-katanya, Ray!"
Kemudian pemuda tampan berambut ikal itu menggenggam tangan kiri Kmnala, sementara Sandhi
menggandeng tangan kanan majikannya. Mereka bertiga
berjalan bersama melewati ce lah-celah antrian. Anehnya, tidak
seorang pun, yang mempedulikan langkah mereka. Bahkan
kedua Kamra yang berjaga-jaga di gerbang masuk itu juga
tidak memberi teguran apa-apa kepada Kumala dan kedua
orang yang menggandeng tangannya itu. Melirik pun tidak.
Seakan petugas Kamra dan yang lainnya tidak melihat
kehadiran Kumala cs di tempat itu.
"Gila! Mereka nggak melihat kita masuk lewat sini, San"!"
bisik Rayo yang kemudian segera dihardik Sandhi agar tidak
bicara dulu sebelum Kumala menyuruhnya melepaskan
tangannya. Sebab, baru saja Sandhi juga menyadari bahwa
Kumala telah menggunakan kesaktiannya, yaitu menghilang
dari pandangan masyarakat sekitarnya. Karena Rayo dan
Sandhi memegangi tangan Kumala, maka mereka dua juga
ikut raib dari penglihatan siapa saja.
Setelah mereka tiba di serambi samping, tempat di mana
lelaki tua bertubuh kurus memberi penjelasan kepada
beberapa tamunya, Kumala pun menyuruh Sandhi dan Rayo
melepaskan genggaman tangannya Pada saat itulah Kumala
telah membuat dirinya tampak kembali di depan umum, dapat
dilihat oleh siapa saja. Hanya sayangnya waktu itu Rayo
seperti sengaja tak mau melepaskan genggaman tangaimya.
Jari-jari tangannya tetap menyelusup di antara tangan Kumala
dan tetap menggenggam lembut. Kumala jadi risi menerima
genggaman itu, karena merasakan getaran dari tangan Rayo.
Getaran lembut itu menyentuh hati Kumala. Itu berarti Rayo
memiliki keindahan dalam hatinya saat menggenggam tangan
Kumala. Pemuda itu menaruh hati kepada Kumala, tapi tak
mau berterus terang kepada siapa pun. Kumala hanya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tersenyum kecil tapi segera melirik Rayo yang lama-lama
terasa sendiri atas lirikan itu.
"Ada apa?" tanya Rayo berlagak bego.
"Apakah kau ingin menggenggam tanganku selamanya?"
" Apakah.... apakah kau izinkan untuk selamanya?"" bisik
Rayo pelan, tak terdengar oleh Sandhi.
"Kamu nakal, Ray," jawab Kumala pelan sekali sambil
melengos ke arah lain. Tapi jari-jari tangan Kumala yang tadi
sudah mengendur, kini menjadi merapat dan menggenggam
lagi. Seakan ia mengimbangi genggaman hangat yang
diberikan Rayo. Getaran terasa betul di setiap denyut jantung
gadis anak bidadari itu. Namun beberapa saat sebelum
mereka makin mendekati Opa Hans genggaman tersebut
saling melepaskan dengan sendiri karena keduanya menyadari
bahwa saat itu bukan waktunya untuk bicara tentang harapan
pribadi. "Sekali lagi saya mohon kepada anda semua jangan
bertanya kepada saya tentang riwayatnya. Sungguh saya tidak
mengetahui bagaimana pula pertamanya. Yang saya tahu,
sudah dalam keadaan seperti, yang Anda lihat sekarang
ini....," ujar Opa Hans kepada para tamunya. Kata-katanya
Pedang Awan Merah 5 Pendekar Patung Emas Pendekar Bersinar Kuning Karya Qing Hong Kaki Tiga Menjangan 21
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama