Ceritasilat Novel Online

Lebih Dari Sekedar Lo 6

Lebih Dari Sekedar Lo Apsen Karya Dante Bagian 6


Gue masuk ke kamar kak iren. Kak iren masih menangis sesegukan. Gue merebahkan diri disebelahnya
kak, mau mangga gak"
mana" Emang ada" ucapnya disela isak tangisnya banyak
kapan mamah beli mangga" engga beli, kita ke rumah pak rt
Kak iren menyeka air matanya, lalu kita berdua tersenyum licik. Kita berdua berjalan menuju rumah pk rt. Tak lupa celingak celinguk terlebih dahulu. Kemudian mulai memanjat pohonnya. Kita baru mendapat satu buah, tapi udah keburu ketauan sama pak rt. Pak rt marah besar, membuat kita nangis ketakutan di atas pohon dan ga berani turun ke bawah. Emak gue datang ke rumah pak rt. Menyuruh kita untuk turun. Dan menjewer kita berdua sampai kita tiba di rumah......
heh.. bengong aja, ayolah acaranya udah mau dimulai nih Kak iren membuyarkan lamunan gue
ehhh iya.. yuukkkk Hari yang dinanti pun tiba. Hari yang sangat sakral untuk kak iren dan mas danu. Hari ini Kak iren dan Mas danu akan menggelar acara resepsi pernikahan. waktu terasa begitu cepat, bayang bayang masa kecil kita berdua masih terlihat jelas. kak iren kecil yang dulunya acak acakan, males mandi, ingusan, kemana kemana selalu dengan rambut yang acak acakan dan bedak yang blepotan. sedikit lagi dia akan menjadi seorang istri. dan sedikit lagi dia akan menjadi seorang ibu.
created by Gue masih mematung melihat kak iren. Kak iren berdiri di depan gue dengan anggunnya. Hari ini kak iren beda banget. Gue sedikit ga percaya dengan apa yang gue lihat. Kak iren cantik banget. Kl dari segi face kak iren memang cantik, bahkan lebih cantik dari kak vina. Tapi ya karena penampilan dan tingkah lakunya sehari hari bikin gedek ngeliatnya hahaha. Dari segi track record banyaknya cowok yang ngapel ke rumah, kak vina lebih unggul. Seinget gue, cowok yang ngapelin kak iren Cuma mas danu doang hahaha. Padahal kak iren lebih cantik, tapi ya mungkin karena tingkahnya yang somplak cowok cowok jadi males deketinnya.
Selain kak iren, ada orang lain yang menggangu pandangan gue. orang tersebut berdiri di samping kak iren. sedang berfoto bersama kak iren, dan saling memuji satu sama lain. tuh liat, si dante sampe bengong gitu liat kamu kata kak iren
gue tersenyum melihatnya, hari ini pengantin wanitanya ada dua..........
created by Part 109 Februari 2008, gue dan anne lagi berada di warnet untuk mencari bahan bahan artikel untuk tugas. awalnya kita satu bilik, tapi karena pala gue pusing sendiri ngeliatin anne yang sibuk berselancar di internet. akhirnya gue membuka billing di bilik sebelahnya. anne nyari artikel, gue sibuk facebookan hahaha.
kadar gaul gue udah naik level sedikit, dari fs kini berubah jadi fb.. awalnya gue tertarik dengan fb karena ada fitur personal chatnya. belum lagi ada fitur gamenya yang bikin gue makin betah FBan.
lagi asik searching searching cewek cewek cakep, perhatian gue tertuju oleh dua akun yang fotonya sama dengan nama berbeda.
"siapa tuh, nte?" tanya anne yang melongok dari bilik sebelah "ga kenal" kata gue "aneh deh ne, fotonya sama tapi namanya beda" "ya mungkin itu fbnya yang satu lagi"
"iya kali ya" gue close profil cewek itu dan kembali ke beranda. lalu gue mulai bermain poker. gue cari room yang isinya orang orang tajir, biar chip gue cepet banyak. karena saat itu chip poker bisa di jual 20rb/1m.
di salah satu room, gue bertemu lagi dengan akun yang menggunakan foto profil cewek tadi. dan namanya berbeda dari dua akun sebelumnya.
"ne, liat deh.. ini ada lagi akunnya"
"terus kenapa?"
"ya gpp sih" gue penasaran, cewek itu siapa sih. kok kayanya dia punya banyak akun. pertama gue searching berdasarkan nama akun yang pertama, ratna. gue menemukan profil yang tadi gue liat dan beberapa profil lainnya dengan nama yang sama. gue liat bionya kosong. di wallnya hanya berisi cowok cowok ganjen say hai ke cewek ini.
gue searching kembali dengan nama yang kedua, vira. sama seperti akun yang pertama, di akun kedua ini gue juga ga mendapat info apa apa. searching kembali dengan nama akun yang ketiga, 'TIRANI'. dan betapa terkejutnya gue saat searching banyak banget akunnya dengan nama dan foto yang sama.
"ne, liat deh..."
created by "buset, banyak amir.." "dia siapa sih, ne" artis?" "mana gue tau"
gue cek bionya satu persatu. ga puas dengan yang tertulis di fb, gue bertanya kepada sang empunya dunia maya. wahai mbah, siapakah 'tirani' itu" dan simbah menjawabnya dengan sangat detail. gue cek satu persatu web yang berhubungan dengan cewek ini. dan dari info yang gue dapat dari simbah, cewek ini tinggal di bandung.
"cakepan gue ah" kata anne, yang melihat gue lagi membuka foto foto cewek itu gue hanya tertawa mendengarnya
ada pesan masuk di fb. gue cek pesan tersebut, ternyata dari somad yang isinya perberitahuan untuk reunian yang diadakan bulan depan di sekolah. udah dua tahun berturut turut gue ga pernah datang ke acara reunian. selain karena somad, juki, dan ali yang juga ga ikut reunian, ada alasan lain yang bikin gue males reunian. emil. gue males ketemu emil !!
anne berpindah posisi ke bilik gue, bilik yang ga terlalu besar ini berasa sangat sempit saat anne duduk disebelah gue. membuat badan gue terjepit ke tembok bilik.
"wah bulan depan ya... dateng yuk, nte" ucapnya riang "iihh kangen deh gue sama anak anak" "lo aja yang dateng, gue engga"
"dih kenapa?" "males aja" "somad, juki, dan ali juka ikut tuh.. ayo lah ikut" "males, ne"
"kl lo ga ikut trus entar gue balik ke jakarta sama siapa dong?" "ya sendiri"
"jiah tega bener lo. kl gue diculik, gimana?" gue tertawa lebar
"yang nyulik lo juga rugi ne" anne terlihat cemberut
created by "yaudah lo anterin gue aja sampe jakarta"
gue tau nih akal akalannya anne. kl gue udah di jakarta dia bisa lebih mudah untuk maksa gue ikut reunian.
"itu dia ne, gue ga ada uang buat balik ke jakarta" "gue ongkosin"
"tapi gue ga mau naik bus. akhir akhir ini gue selalu mual kl naik bus. kl naik kereta gue mau deh"
"alah, alesan aja lo. biasa balik ke jakarta juga naik bus dan lo fine fine aja" katanya sewot "udahlah, nte... jangan banyak alesan"
"tapi gue serius ne, setiap balik naik bus sebenernya gue mual" "yaudah gue bayarin naik kereta, mau alesan apa lagi lo?" "naik kereta kan mahal ne, nanti uang lo abis loh" "udah berisik lo, pokoknya lo harus ikut !!" "gue males ne"
"HARUS !! atau mulai malam ini dan seterusnya lo tidur di emperan"
eaaa skakmat. ancemannya selalu begitu. gue bisa aja nyari tempat kost lain, tapi ya berat aja rasanya ninggalin kost nenek hehehe. anceman dari anne juga sebenarnya hanya gertak sambal yang ga berarti apa apa. tapi ya mau gimana lagi.....
sepulang dari warnet, kita duduk santai di teras lantai dua. kebiasan sore hari yang selalu kita lakuin. ditemani dengan dua cangkir teh hangat dan gitar. namun kali ini ada sedikit yang berbeda. mang ujang baru saja membeli papan catur dan mengajak gue bermain catur.
sebenernya gue ga terlalu bisa main catur, tapi daripada gue dengerin radio rusak ngoceh ga henti hentinya gue menerima tawaran mang ujang. pertandingan pertama gue kalah telak. pertandingan kedua pun sama gue kalah telak. pertandingan ketiga gue di poor tanpa perwira oleh mang ujang, dan gue tetap kalah. pertandingan keempat gue kembali dipoor tanpa perwira ditambah dua benteng. yup gue unggul jauh soal pasukan. tapi tetep aja gue kesulitan untuk mengalahkan mang ujang.
"nte, kira kira pas reunian gue pake baju apaan ya?" "....."
"ihh gue kangen deh sama suci dan widia... kl lo kangen sama siapa, nte?" created by
"....." "oh iya, tuh kira kira mantan lo datang ga" cieee cieee ada yang bakal ketemu mantan nih" "....."
"lo dengerin gue ngomong ga sih?" "BRAAAAKKKKK !!"
pion pion catur pun berserakan. Anne menggebrak papan catur yang lagi kita mainkan. gue dan mang ujang terpana melihat anne yang berlalu tanpa merasa berdosa menuju kamar gue. "mang, punya piso?"
"ada, A di kamar" "tajem ga mang?"
"Banget, A... baru kemarin mamang asah"
"ambil gih mang" ucap gue, lalu gue dan mang ujang tertawa lebar
gue dan mang ujang mengakhiri permainan. kepulan asap rokok mulai memenuhi teras ini. habis sebatang, mang ujang masuk ke kamarnya. gue masuk ke dalam kamar, merebahkan diri disamping anne yang sedang asik bermain game fish frenzy.
soal reuni bulan depan" kayanya gue memang harus datang. gue harus buktiin ke emil, saat ini hidup gue jauh lebih menyenangkan........
created by Part 110 gue masih terjaga di dalam kamar hingga sebuah suara yang sudah khas membangunkan gue. gue terduduk malas di tepian tempat tidur sembari mengucek mata. gue keluar kamar, gue dapati seorang wanita yang terduduk di ruang tamu sudah menunggu sedaritadi. "daritadi?" tanya gue sembari duduk disebelahnya dan meminum minumannya "buruan mandi lo"
"bentar dulu, baru jam berapa. acaranya juga malem kan" "temenin gue dulu"
"mau kemana?" "udah buruan mandi makanya" "lo aja masih pake kaos"
"ini gue bawa salin di tas, makanya lo buruan mandi. temenin gue ke salon dulu" gue tertawa pelan
"ganjen banget lo"
gue meninggalkanya di ruang tamu. mandi sebersih mungkin dan dandan sekeren mungkin. gue ga terlalu peduli dengan penampilan anne nantinya seperti apa. gue hanya ingin terlihat lebih keren di depan emil. gue mengenakan kemeja putih bergaris sesuai permintaan anne. gue ga ngerti maksud dia apa meminta gue mengenakan kemeja ini.
satu jam kemudian kita udah berada di sebuah salon. anne mulai dirias dan gue menunggu sembari disuguhkan sebuah majalah yang gue ga ngerti sama sekali tentang isinya. bosen menunggu, membuat rasa kantuk datang menyerang. semakin lama semakin membuat mata gue berat untuk terbuka. dan akhirnya gue tertidur disana..
"yee malah tidur.. bangun, nte" ucapnya sembari menepuk pelan pipi gue
"jam berapa ne?" gue menundukan kepala dengan ditopang dengan kedua tangan. pala gue rasanya keliyengan. penglihatan gue masih kabur. gue masih belum bisa melihat dengan jelas "jam enam"
"udah selama itu ya" gue mengangkat kepala gue, kali ini gue bisa melihat dengan jelas. dan wooww.... !!
anne cantik banget.. created by anne mengenakan blouse berwarna putih polos tanpa lengan dengan kalung manik manik melingkar di lehernya. bawahannya anne mengenakan kain songket pemberian dari gue. ditambah dengan high heels berwana putih menghiasai kakinya yang jenjang. rambutnya sedikit dikepang ke belakang sisi kanan kirinya dan diikat acak. berkesan sederhana, namum mewah. aksesoris dari manik manik yang melingkar di kepalanya menambah kesan elegant. "cakep ga" cakep ga?" ucapnya dengan nada suara yang genit
"banget !!" jawab gue dalam hati
"itu kain masih ada aja, gue pikir udah jadi kain pel" "masihlah, ini kain gue pake kl ada acara acara penting doang" "reunian ini penting dong?"
"yup... selain acaranya, orang yang pergi bareng gue juga penting" godanya gue tertawa pelan. njirr... bisa banget...
empat puluh menit kemudian kita sudah berada di parkiran sekolah. haaaahhh rasanya udah lama banget gue ga kesini. satpam sekolah yang dulu selalu gue sogok pakai rokok agar gue bisa kabur dari sekolah, langsung memberikan gue tempat parkir khusus. tempat parkir yang biasa digunakan oleh kepala sekolah gue. gue berasa jadi tamu VIP nih hahaha.. "sombong bener, ga pernah main kesini lagi" sapa bang mail, satpam sekolah gue gue tertawa pelan
"bukan sombong bang, gue kan kuliah di bandung"
"ooohh pantes" katanya "eehhmmm... daridulu ga pernah lepas yee.. nempel terooossss"
gue dan anne tertawa pelan, dan berlalu meninggalkannya. gue mengeluarkan hp dan menelpon somad. langkah gue terhenti saat ada wanita berdiri beberapa meter di depan gue. anne langsung merangkul tangan gue. gue menengok heran ke arahnya dan dia membalasnya dengan senyuman.
"eh emil, apa kabar mil?" sapa anne
"baik, kalian apa kabar?" emil tersenyum ke gue. tapi gue cuekin "seperti yang lo liat, kita baik baik aja kok"
"sukur deh.. eh iya, kalian?"
anne nyengir created by "mil, kita kesana dulu ya. mau nemuin suci dan widia" kata anne "sayang, ayo.. daaaahhh emil"
gue ingin banget tertawa lebar. anne meminta gue untuk menahan tawa sedikit lagi. saat jarak kita sudah cukup jauh barulah kita berdua tertawa lebar.
gue menghampiri somad yang berada di kantin. sementara anak anak lainnya sudah pada berkumpul di lapangan sekolah. sebenarnya ini bukan acara resmi. semua bebas melakukan apa aja, mau salto, kayang, jungkir balik, sikap lilin pokoknya bebas. cuma para panitia info agar semua berkumpul di lapangan, jadi maksudnya biar ga main geng gengan.
gue melihat ada tiga botol bertuliskan gordon disamping somad. satu sudah dibuka dan masih ada dua botol lagi yang belum dibuka. gue berkali kali harus menelan ludah saat melihat mereka meminumnya. kayanya enak tuh......
"kesana aja yuk" ajak anne sembari menarik tangan gue "gue mau ketemu suci dan widia" "yaudah lo kesana aja, gue tunggu sini"
anne melotot "ayooo kesana !!" anne masih terus menarik tangan gue gue masih berdiri tanpa bergerak sedikitpun "gue tunggu sini, ne"
"wooiii... nih" juki memberikan gelas lokian yang terisi minuman tersebut.
belum sempat gue mengambil gelas tersebut, dengan cepat anne menepuk tangan gue. gue menengok ke arahnya. anne melotot dan gue membalasnya dengan cengiran bodoh.
gue dan anne meninggalkan mereka dan bergabung dengan anak anak lainnya. kegiatan rutin yang selalu dilakukan saat reuni engga cewek engga cowok pasti bergosip. gosipin tentang perubahan satu sama lain, membandingkan penampilan sewaktu mereka masih sekolah dengan yang sekarang. bagi yang jomblo mungkin moment ini bisa dijadikan salah satu ajang mencari jodoh. gue juga jomblo, tapi kayanya gue susah kl menjadikan moment untuk mencari jodoh.
"Dante..." sapa seorang cewek "apa kabar?" "ehh.... baik" jawab gue "lo apa kabar?" "baik juga, gue denger lo kuliah di bandung ya?"
"iya, bareng sama gue" selak anne dan langsung merangkul tangan gue "iya gak sayang" gue melongo dan cewek itu pergi ninggalin gue
created by "tadi siapa ne?" "lo ga kenal?" gue menggeleng
"gue juga ga kenal" jawabnya lalu nyengir lebar
itu cuma salah satu contohnya. selain gue yang ga hapal dengan anak anak cewek angkatan gue, ada hal lain yang susah buat gue dideketin cewek lain. anne, selama anne ada dideket gue, ga bakal ada cewek yang mau nempel sama gue.
somad dan pasukan setan menepuk pelan bahu gue dari belakang. gue mengikuti mereka duduk di bawah tiang bendera. buat kita tiang bendera ini udah seperti monumen bersejarah. udah ga kehitung berapa kali kita berempat harus berdiri di bawah tiang ini sembari hormat saat siang bolong.
"minta rokok dong. rokok gue abis" pinta gue "sama rokok gue juga abis" jawab ali "warung yuk, te" ajak somad "yuukk"
gue dan somad menuju warung yang jaraknya kira kira hanya lima puluh meter dari pintu gerbang. sepulang dari warung, gue dan somad mengobrol santai dengan Bang mail, satpam sekolah gue. sedikit mengenang kegilaan kita selama di sekolah. gerbang sekolah selalu terbuka lebar untuk kita. pagi hari saat kita telat, gerbang ini ga akan dikunci sebelum kita datang. siang hari kl kita mau kabur, dengan mudahnya kita bisa melewati gerbang sekolah. gue dan somad kembali berkumpul dengan ali dan juki. Di kejauhan gue melihat yunus dan wanda yang lagi melakukan aksi modusnya ke anak cewek. fahmi" kl di film film ada jackie chan sebagai drunken master, gue punya fahmi pendekar senggol bacok. kl belum akrab dengan fahmi, jangan coba coba godain dia kl lagi on hahaha.
"Woiii tidur aja lo" gue mengguncang keras tubuhnya fahmi yang sedang bersandar di tiang bendera
"wweiii kenapa nih.. gempa..gempa....." saut fami ngaco gue dan yang lain tertawa lebar
"mata lo gempa.... nih minum lagi, temenin gue lah" gue menyodorkan minuman yang dibungkus dengan plastik hitam pakai sedotan
"gue udah te... somad tuh daritadi ga minum minum" created by
gue meminum bungkusan plastik hitam tersebut melalui sedotan. anne datang dan merubut bungkusan hitam tersebut. lalu membuangnya menyisakan sedotannya yang masih menempel di mulut gue.
"gue udah bilang.....bla....bla.....bla.......!@^&**^%$#$^@%!$T@" anne ngoceh ngoceh tanpa jeda
gue dan yang lain melongo meliatnya, kecuali fahmi yang udah tepar "Ne..."
*^&@&#^%&!@&@%^@@" anne masih ngoceh" "anne....."
"!@##$$%&&*&*#*#^%@" "anne itu teh botol"
seketika anne berhenti ngoceh. gue mengambil plastik yang tadi dia buang. "nih cium plastiknya kl ga percaya"
anne mencium plastiknya, lalu nyengir lebar. wajahnyapun memerah menandakan dia malu. kemudian dia duduk diantara kami berempat.
mata kami berempat masih tertuju kepadanya, speechless, ocehannya barusan kayanya lebih horor daripada guru yang paling killer sewaktu kita sekolah. gue yakin somad, juki, dan ali pasti terkena shock therapy sesaat mendengar ocehannya.
"eh kampret, sodara gue lo apaain sampe kaya gitu?" bisik somad
"gue juga ga tau mad. kl di kost bisa lebih parah dari ini mad" jawab gue dengan berbisik
eeeaaaaa suasana berubah menjadi mencekam. ga ada satupun yang berani mengeluarkan suara. obrolan yang tadinya terdengar riang kini berubah menjadi obrolan dengan cara berbisik. gila, bener bener ngelebihin guru killer ini sih. suasana yang mencekam ini berlangsung cukup lama hingga hp anne berbunyi. anne mengangkat telpnya dan sedikit menjauh karena memang suasanya disini cukup bising. kita melanjutkan obrolan yang tadi sempat tertunda dengan sedikit tambahan membahas sikapnya anne barusan. "Nte, ikut gue" anne menarik tangan gue
"mau kemana?" tarikannya sangat kuat membuat gue ikut tertarik "kita balik sekarang" kata anne sembari berjalan ke arah parkiran "loh kenapa?"
created by "kita ke rumah sakit"
"ke rumah sakit" mau ngapain" siapa yang sakit?"
kita sampai di parkiran. gue mengeluarkan kunci dari kantong celana. dengan cepat anne merebut kuncinya
"lo tunggu sini aja deh, entar gue jemput" kata anne "engga, sini kuncinya gue anter"
"yaudah gue aja yang setir" "sini gue aja, ne"
"lo mau ikut ga" jangan bikin lama karena debat ga penting kaya gini deh. kl mau ikut yaudah masuk gue yang setir. berisik banget lo"
gue ga tau anne mau ngapain di rumah sakit. entah ada siapa disana. berkali kali gue tanya dia hanya terdiam dengan mata yang terfokus ke arah jalan. anne mengendarai dengan terburu buru, gue berkali berkali mengingatkannya untuk menurunkan kecepatannya namun tak digubris sama sekali. kira kira 100 meter kedepan, kita akan melewati perempatan lampu merah. kondisi kita saat itu masih lampu hijau. hingga dari arah kanan sebuah motor menerobos lampu merah. anne yang kaget melihat pengendara motor tersebut, lalu membanting stir ke arah kiri dan braaaaakkkk....................
*STOP !!* terkadang gue mempunyai dua keinginan yang berbeda. terkadang gue ingin sekali mengungkapkan segalanya, namun terkadang gue tak ingin mengungkapkannya dan lebih memilih menyimpannya sendiri. gue punya kebiasaan untuk menulis segala yang gue rasa di secarik kertas. selesai gue menulis, gue akan membakar kertas tersebut dan berharap semua beban yang gue rasa akan menghilang bersamaan dengan bara api yang melumat habis kertas tersebut.
gue duduk di teras rumah. aroma petrichor mulai tercium tanda malam ini akan turun hujan. aromanya terasa begitu menenangkan. gue membuka folder lagu dan mulai memplaynya.........
created by Part 111 mobil gue menabrak sebuah rumah besar di jalan Imam Bonjol, sekitar jam sepuluh malam. gue bersyukur malam ini kita ga menjadi pembunuh. dan untuk para pengguna jalan, gue mohon lebih mematuhi peraturan. sayangi diri kalian. jika kalian melanggar, bukan kalian doang yang celaka, kalian juga bisa membuat orang lain celaka. gue bersyukur tuhan masih melindungi kami. gue dan anne hanya mendapat luka ringan. bemper depan gue hancur karena benturan yang cukup keras. kami beruntung airbagnya berfungsi dengan baik.
anne mengalami luka di dekat pelipis kanan matanya yang sobek tak terlalu lebar dan pipi kirinya juga ada luka yang tak terlalu lebar. kedua tangannya ada beberapa luka ringan sepertinya terkena pecahan kaca. kedua kakinya terkilir dan ada beberapa luka. sedangkan gue kayanya lebih parah. selain beberapa luka ringan, pinggang gue sobek tertancap besi dari pintu sebelah kiri. ga tau itu besi apaan. ga terlalu dalam sih, tapi sakit !! "nte, maaf ya" ucap anne
"gue bilang juga apa, pelan pelan" "pinggangnya sakit ya, nte?" "mau coba?"
anne menggeleng, lalu nyengir lebar
kita berada di ruang ugd salah satu rumah sakit negeri di jakarta pusat. tadi kita sempat ditolong oleh beberapa pengendara yang lewat dan bapak bapak pemilik warung yang berada di dekat lampu merah. pas waktu besinya ditarik dari pinggang gue, alamaakkk sakiiittttt !! orang orang yang menolong awalnya berpikir kl kita lagi mabok. mabok ndasmu !!
yang pertama gue lakuin yaitu menelpon bewok, temen kecil gue. buat ngurus mobil. gue membawa semua barang yang ada di dalem mobil, lalu gue tinggalkan dan menuju ke rumah sakit untuk mendapat pengobatan.
"eh kampret, lo ngapain ngajak emak gue" gue kan cuma nyuruh lo ngomong ke kak iren" bisik gue ke bewok saat gue melihat emak gue sedang berbicara dengan salah suster disana "gue tadi ngomongnya juga ke kak iren, nah emak lo denger. lagian emang kenapa sih?" "dasar bego... kaya ga tau aja emak gue kaya gimana" kata gue ketus "ren, kamu bantu urus kendaraannya ya" perintah emak gue "siap, mah" jawab bewok, lalu pergi meninggalkan ruangan ini "kamu gpp?" tanya emak gue ke anne. nadanya manis banget "aku gpp kok,tan" jawab anne, lalu tersenyum
created by "udah berapa kali mamah bilang, jangan suka ugal ugalan di jalan !! liatkan akibatnya sampai nyelakain orang lain"
gue melongo mendengar ucapan emak gue. ucapan emak gue ke anne manis banget, lah kok giliran ke gue judes banget. sebenernya yang jadi anaknya siapa sih nih. lagian yang setirkan bukan gue, kok malah jadi gue yang kena semprot.
gue menengok ke arah anne. gue dapati dirinya sedang cengengesan melihat gue dimarahi emak gue.
gue mendengus pelan "anne juga gpp kok mah, tuh liat cengengesan kaya gitu"
"kl dikasih tau sama orang tua jangan suka ngebantah" emak gue menepuk luka dipinggang gue.
"aduuuhhh maaahhhh, saakkkiiittttt !!!" kata gue sedikit teriak sembari mengangkat baju gue dan meniupi lukanya
"ehh mamah ga tau" saut emak gue sembari terkikih "kualat itu kamu sama orang tua. makanya lukanya sakit lagi"
"wasailat. luka ditepak ya sakitlah" cibir gue
emak gue berlalu untuk mengurus administrasi. anne beranjak dari tempat tidurnya berjalan keluar ruangan.
"mau kemana lo" tunggu..."
anne menghentikan langkahnya. menunggu gue, lalu kita berjalan menuju salah satu ruang rawat inap. kita memasuki ruangan tersebut, ada seorang wanita yang terbaring di atas tempat tidur dan seorang laki laki paruh baya yang menunggu disebelahnya.
anne mendekati wanita yang sedang tak sadarkan diri itu. duduk di tepian tempat tidur, mengelus lembut pipinya dan mencium keningnya. air matanya mulai membasahi pipinya.
laki laki paruh baya itu bangun dari duduknya. berjalan mendekati gue yang masih berdiri mematung di depan pintu. menepuk pelan pundak gue dan berbisik pelan "maaf ya kamu jadi celaka kaya gini"
"oh gpp kok, om. cuma luka ringan"
"temenin anne dulu ya" ucapnya lalu pergi meninggalkan ruangan ini gue berjalan mendekati anne, memijat pelan kedua pundaknya created by
"be brave" ucap gue pelan
gue ga tau apa yang terjadi. gue hanya berharap tidak ada hal buruk yang menimpa wanita yang sedaritadi ditangisi oleh anne. gue ga mau sesuatu yang buruk merenggut senyum indah yang selalu melekat di wajahnya. gue ga mau sesuatu yang buruk merenggut semua keceriaannya.
anne bangun dari duduknya dan menarik tangan gue. gue mengikuti langkahnya dan terhenti di sebuah lorong rumah sakit yang keadaan cukup sepi. anne menyenderkan kepalanya di bahu gue, lalu menangis sesegukan. gue mengelus lembut rambutnya. membiarkannya untuk mencurahkan semua kesedihannya.
"nte, lo tau bipolar?" ucapnya lirih disela isak tangisnya yang belum habis "apa tuh?"
anne menceritakan dengan detail tentang penyakit itu. dia juga menceritakan penyebab mamahnya bisa terkena penyakit itu.
"selalu kaya gini?"
"engga kok, biasanya kaya gini kl pikirannya lagi kalud doang. ini yang terparah, nte" "...."
"mamah tadi mau bunuh diri, nte" katanya "tadi mamah kambuh, sempat tenang sesaat. mamah minta dibeliin nasi goreng, lalu papah keluar untuk beli nasi goreng. pas papah pulang, mamah udah terkapar di kamar dengan memegang racun serangga, nte" hati gue mencelos mendengarnya. separah itukah efek bipolar" "mamah gue masih normal kan, nte" mamah bisa sembuhkan?"
"mamah lo ga kenapa kenapa, ne" kata gue coba menenangkan "everything will be fine, ok"
anne mengangkat kepalanya dari bahu gue. gue membantu menyeka air matanya. diapun tersenyum
"nte, lo tau eccedentesiast?" "apa lagi tuh?"
"eccedentesiast itu bisa dibilang manusia topeng" "maksudnya?"
"orang orang yang mengidap eccedentesiast, hidupnya selalu dipenuhi kemunafikan" created by
"...." "pengidap eccedentesiast itu selalu menyembunyikan semua luka di balik senyumnya dan orang itu sangat tertutup. contohnya, kaya gue gini"
"maksudnya, lo pengidap eccedentesiast?" anne mengangguk pelan
"dan lo tau apa efek terburuk dari pengidap eccedentesiast?" gue menggeleng
"efek panjangnya bisa menimbulkan pengaruh untuk suicide loh" anne tersenyum. entah apa maksud dari senyumnya, yang jelas senyumannya membuat gue takut.
"...." "Ne, gue ga pernah tau tentang penyakit itu. tapi dari semua penjelasan yang lo beri, gue yakin dengan kita bersikap open ke orang lain pasti akan terasa lebih ringan. gue akan dengan senang hati mendengar semua keluh kesah lo"
"...." "gue memang ga pernah tau seberapa besar beban hidup lo. tapi lo harus ingat, hidup lo selalu dikelilingi dengan orang orang yang sayang sama lo. orang orang yang siap untuk menampung beban yang lo rasa jika lo ingin membaginya"
"...." "lo harus ingat, setiap orang itu memiliki masa dimana dia merasa sakit, sedih, kehilangan, kecewa hingga marah. kl lo cuma bisa memendamnya, suatu saat nanti itu akan menjadi tekanan jika terus menerus ditimbun dalam waktu yang lama"
"...." "berbagi kesedihan dengan orang lain bukan hal yang buruk kok jika itu memang bisa mengurangi beban pikiran"
"...." "setiap orang pantas bahagia. ga ada salahnya sedih dan menangis jika kesedihan sesaat itu mampu membuat lo jadi lebih kuat dan bisa membuat diri lo lebih menghargai apa itu kebahagiaan"
gue menghapus sisa sisa genangan air matanya created by
"satu lagi. menurut gue, lo bukan salah satu orang pengidap apalah itu namanya, ribet nyebutnya. karena malam ini, lo mau berbagi sedikit beban lo ke gue" anne tertawa pelan
"gue juga bingung, padahal gue ga pernah seopen ini loh ke orangg lain, bahkan sama bokap gue sendiri gue ga pernah cerita apa apa"
"nah itu dia kesalahannya. lo lebih memilih untuk memendam semuanya sendiri" "nte, lo tau ga?"
"apa?" "kadang omongan lo tua yee" sambungnya, lalu tersenyum manis. kemudian dia kembali menyandarkan kepalanya di pundak gue
"nte, lo ga malu kan gue punya mamah kaya gini?" "kenapa harus malu" mamah lo sama kok kaya mamah gue" "mamah lo bipolar juga?"
"engga sih, tapi mamah lo emang sama kaya mamah gue dan mamah mamah lainnya. sama sama perempuan"
"ga lucu" cibirnya
gue menyengir bodoh. asli garing bener
pada kenyataannya selama ini gue salah. gue merasa gue udah mengenal anne luar dan dalam. padahal gue sama sekali ga mengenal siapa anne. gue ga pernah tau dibalik senyum indahnya terdapat duka yang sangat dalam. gue ga pernah tau apa apa tentang anne. bahkan terlalu banyak hal gue ga tau tentang dirinya.
gue tertipu oleh senyumnya, gue tertipu dengan tingkah riangnya. gue tertipu dengan semua hal yang selama ini dia tunjukan. malam ini, gue melihat sesuatu yang lain dari dirinya. sesuatu yang selama ini tak pernah dia tunjukan. sebuah kesedihan yang sangat mendalam. dalam diam gue berharap, gue ingin selalu menjadi tangan, yang selalu siap untuk menyeka air matanya. gue ingin selalu menjadi kuping, yang selalu siap mendengar semua keluh kesahnya. gue ingin selalu menjadi pundak, yang selalu siap menjadi sandaraannya. gue ingin selalu menjadi kaki, yang selalu siap menopang langkahnya. gue ingin selalu menjadi jantung, yang selalu berdetak disetiap urat nadinya........
created by Part 112 beberapa wanita memilih untuk tetap menutup rapat pintu hatinya, hanya karena ingin tau siapa pria yang cukup nekat untuk mendobraknya.
salah satu postingan yang ada di beranda fb. gue sedang berada di dalam kamar rumah gue, duduk di depan layar monitor. dulu sewaktu sekolah, gue bisa seharian duduk di layar monitor hanya untuk bermain 'perang dukun' (dota). gue somad, juki, dan ali menyebutnya begitu. hero andalan yang selalu gue pakai necrolyte, enchantress dan tinker.
ketiga hero ini, buat gue hero paling curang. necrolyte ada skill auto yang bisa turunin armor lawan, ada skill heal + damage juga, kan ngeselin. dan yang paling kejam skill ultinya. paling enak kl dipake buat nyampah. enchantress sering gue pake karena ada skill heal nya juga. ultinya sih ga sadis karena auto skill, tapi cukup ngebantu saat duel karena bikin slow siapa aja yang menyerang kita. nah ini tinker, hero paling kampret. attack dari jauh sembari nunggu skill roketnya cooldown. jangan harap bisa kabur pas darah lagi sekarat saat duel sama tinker. main tinker mode wtf ga ada gunanya pake linken's sphere, satu lawan lima juga gue berani hahaha...
gue ga lagi main dota, gue lagi fban sembari melihat foto foto profil orang lain. engga, gue ga ngeliatin foto profilnya anne. buat apa gue ngeliatin foto profilnya, gue bisa memandangnya terus menerus secara langsung kok. hp gue bergetar ada panggilan masuk. di layar hp gue tertara nama anne.
lo dimana, nte" suara anne dari balik telp di rumah, kenapa"
udah bisa jalan" udahlah, dari kemaren juga gue jalan jalan maksud gue, bisa bawa kendaraan ga" bisa, kenapa sih"
ke rumah gue dong, nte katanya kangen nih Gue tertawa lebar
bentar ya gue mandi dulu Sudah satu minggu berlalu setelah kepulangan kami dari rumah sakit. gue bergegas untuk mandi dan bersiap untuk ke rumah anne. gue meminjam motor matic kak iren dengan diam diam. kl emak gue denger, gue ga bakal diijinin untuk keluar rumah bawa kendaraan. sekitar satu jam gue udah berada di depan rumahnya anne. gue memencet bel rumahnya, lalu anne keluar untuk membuka pagar rumahnya.
created by "gimana keadaan lo" sapanya
"gue ga gpp, ne" jawab gue "kakik lo gimana" masih sakit?" "udah ga begitu sih. kemarin pas diurut ampuuun deh sakit banget, nte" "mau kebut kebutan lagi?"
anne nyengir lebar "gue ga disuruh masuk nih?"
"oh mau masuk, gue pikir tadi mau minta sumbangan" ucapnya sembari menarik tangan gue. gue berjalan mengikutinya, lalu duduk di ruang tamu
"mamah lo gimana, ne?"
"udah gpp kok, tuh mamah lagi masak. enak loh masakannya" "oh ya" coba dong. feeling so good nih gue tadi di rumah ga makan dulu" "yeee lo mah emang tukang makan" cibirnya
gue tertawa pelan anne beranjak menuju dapur. saat kembali anne membawa dua piring makanan. piring pertama berisi beberapa potongan daging ayam yang gue ga tau itu dimasak jenis apa. sedangkan piring yang satunya berisi cah kangkung. dari aromanya, jelas makanan ini sedap banget. membuat cacing cacing di dalam perut gue berdemo lebih keras. "gimana" enak gak?" tanya mamahnya anne
"enak tan, enak banget" puji gue dengan semangat. gue ga bohong, makanannya enak.
sebuah senyum yang sangat manis melekat di wajah mamahnya anne. tak berbeda jauh dengan senyum anaknya.
"kamu suka puding?"
"wwuuu...kaaa... tan..." ucap gue dengan mulut yang penuh dengan makanan "mamah salah nawarin orang, gembel ditawarin makan ya di hajar semua mah" cibir anne
mamahnya kembali tersenyum. membuat gue seolah ga percaya dengan semua ucapan anne minggu lalu. semenjak anne menceritkannya, ga pernah sekalipun gue membahasnya. gue penasaran dengan apa itu bipolar, tapi gue lebih memilih untuk searching di internet daripada bertanya langsung ke anne.
created by "lo ga makan?" "udah tadi, sebelum lo kesini"
"harusnya tunda dulu. biar makan bareng gue"
"yee mana gue tau kl lo mau minta makan" katanya "gue ganti baju dulu ya" "mau kemana sih ne?"
"udah lo ikut aja" ucapnya, lalu berlalu meninggalkan gue
gue berpindah tempat duduk ke terasnya, lalu membakar sebatang rokok. belum habis sebatang, anne dan mamahnya sudah berada di depan gue dengan dandanan rapih. "yuukk" ajak anne sembari memberikan kunci mobil ke gue
"mau kemana?" "ayoo udah ikut aja" "pudingnya gimana?"
"tenang aja, ada di dalam sini kok" timpal mamahnya anne, sembari menunjukkan bungkusan yang dia bawa
anne mengajak mamahnya ke taman mini. tadi di telp nyuruh gue kesini bilang kangen. gue udah semangat 45 buat datang kesini, eh ga taunya ada maksud lain gue disuruh jadi supir. tapi gpp deh, itung itung nyenengin calon istri dan calon mertua. hahahaha ngarep !!!
tiba di taman mini, kita berputar mengunjungi anjung dan berpindah pindah dari anjungan satu ke anjungan lainnya. lelah mengelilingi anjungan, anne dan mamahnya meminta untuk mencari tempat yang teduh untuk beristirahat. gue mengarahkan ke dekat danau yang ada disana. setelah sampai, kami menggelar tikar yang kita bawa, dan mulai menyantap bekal yang sengaja disiapkan mamahnya anne.
"nte, ada mamah gue. jaim dikit kenapa sih. kaya orang kelaperan aja lo" gerutu anne dengan nada yang pelan
"gue emang laper, ne"
"gila kali lo ya, tadikan lo baru makan di rumah gue" "yaa udah laper lagi, ne"
mamahnya anne tertawa pelan
"kl udah urusan dengan perut, harus didulukan. daripada di tunda tunda malah jadi sakit" created by
ucap mamahnya anne membela gue
"nah tuh denger, perut is number one" kata gue sembari mengambil puding yang tadi di janjikan mamahnya anne "selaaamaatt makaaaannn"
"biasanya cowok kl ketemu orang tua cewek apalagi mamahnya pasti malu dan jaim. nah kl elo malu maluin" kata anne, sembari menggeleng lemas


Lebih Dari Sekedar Lo Apsen Karya Dante di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

selesai makan, anne sempat meminta untuk bermain bebek bebekan. mamahnya menolak karena menurutnya udah terlalu tua untuk memainkannya. gue memberikan usul untuk menaiki gondola. gue yakin mamahnya pasti seneng. dan bener aja mamahnya terlihat lebih ceria saat melihat pemandangan taman mini dari atas gondola. bukan mamahnya doang sih, gue juga. bagus loh viewnya. cuma sayang cuacanya yang rada panas membuat kami sedikit mandi keringat.
sehabis dari gondola, kami memutuskan untuk pulang. mamahnya anne dan anne sudah terlihat lelah. tapi gue yakin pasti ada kegembiraan dibalik raut wajah lelah mereka. anne sepertinya jetlag sehabis naik gondola. karena dari saat kita turun sampai kita sampai di rumahnya anne, anne mengeluh mual.
"lo kenapa, ne" masuk angin?"
"ga tau, nte" jawabnya "beberapa hari ini gue jadi sering mual" "hamil kali lo" ucap gue bercanda
"udah dua bulan sih gue belom dapet, nte" anne menatap gue penuh arti "wtf!! maksud lo apaan?"
"............................................................................................" created by
Part 113 "gue serius, nte... kl gue beneran hamil gimana?" tatapannya semakin membuat gue salah tinggkah
"gimana apanya?"
"kita... kita gimana?" ucapnya sembari menggigit bibir bawahnya "kita" apa urusannya sama gue?"
"kan lo doang satu satunya cowok yang sering 'tidur' bareng gue"
"tunggu...tunggu... kita 'tidur' bareng juga dalam arti yang sebenarnya. kita bener bener tidur !!"
"tapi kan setiap kita tidur lo sering peluk peluk gue, nte... ya kali aja gitu pas tengah malem........" belum selesai anne berbicara, dengan cepat gue memotongnya. "engga...engga..... jangan bikin gosip yang aneh aneh deh lo"
gue kembali mengingat setiap anne tertidur di samping gue. dan ga ada satupun di ingatan gue yang terlintas akan hal hal 'aneh'. kl memang anne hamil karena gue, sehebat itukah gue bisa hamilin orang tanpa 'melakukannya'"
"lo udah periksa ke doker?"
anne menggeleng "periksalah... biar J-E-L-A-S !!" "temenin..." pintanya
"engga !! atau beli test pack aja gih" "yaudah beliin"
"dih ogah... malu maluin aja gue beli gituan"
"cowok kampret !! ga mau banget tanggung jawab lo !!" gerutunya "elo yang kampret.. gue harus tanggung jawab apa" gue ga ngelakuin apa apa kok"
anne mencibir ga jelas. menyilangkan kedua tangannya di dada, lalu memanyunkan bibirnya 10cm
"gini deh ne, mulai besok lo jangan masuk ke kamar gue lagi. lo juga gue larang untuk tidur di kamar gue lagi"
created by "apa hak lo ngelarang ngelarang gue?" gue mendengus kasar
"daripada gue harus tanggung jawab hal yang ga pernah gue lakuin... coba lo inget lagi, kali aja lo lupa pernah 'tidur' sama cowok lain.."
*PLAAAAKKK* "maksud lo apa" lo pikir gue segampang itu, hah?"
gue menyengir bodoh. kata kata gue barusan terlalu sensitif untuk diucapkan di depan cewek. "yaudah diperiksa dulu ke dokter. daripada ga jelas kaya gini" nada suara gue melemah "...."
"ayoo gue temenin" "....."
"sialan, gue dicuekin" gumam gue dalam hati "ayoo lah" gue menarik tangannya
"jawab dulu.. kl gue beneran hamil, gimana?"
"yaudah dicek aja dulu.. kl itu anak gue ya gue pasti tanggung jawab. tapi kl bukan, ogaahh !!"
*PLAAAAKK!!" dua kali gue kena tampar
kita berangkat menuju salah satu klinik dokter kandungan. gue sengaja meminta anne untuk cek disini. suasana di klinik pasti ga serame rumah sakit. kl di rumah sakit aduh malu banget gue harus periksa yang kaya begini.
dokter yang memeriksa anne ini perempuan, kl dokternya cowok menang banyak tuh dokter. saat anne diperiksa, gue disuruh menunggu di luar ruangan. padahal tadi gue udah berpikir yang engga engga saat mendengar penjelasan dari dokternya tentang proses pemeriksaannya. cukup lama anne diperiksa oleh dokter, akhirnya gue disuruh masuk kembali ke dalam ruangan itu.
"mas suaminya?" tanya dokter tersebut ke gue "bukan !! bukan dok !!" bantah gue
"pacarnya?" created by "bukan !! saya kakaknya" sumpah malu bener gue ditanya kaya gini. dokternya pasti udah mikir yang macem macem nih
dokter mulai menjelaskan kenapa anne bisa telat kedatangan tamu. gue ga ngerti sama sekali tentang penjelasan yang diberikan oleh dokter tersebut. dari penjelasannya gue hanya bisa menangkap, anne telat mens karena stress. dokter memberikan obat untuk membantu memperlancarnya. dan dokter juga menyarankan agar anne bersikap terbuka agar tidak terlalu stress.
tiba di rumah anne, gue langsung duduk di teras rumahnya dan menyalakan sebatang rokok. tadi kita sempat mencari makan terlebih dahulu sebelum kita sampai ke rumahnya.
"ngrokok mulu sih lo" anne mengambil rokok, bukan mengambil rokok yang sudah gue bakar tapi mengambil rokok yang masih ada didalam bungkusnya. lalu membuangnya ke tempat sampah
"kok dibuang semua?"
"engga semua kok.. itu yang lo pegang ga gue buang kan"
anne masuk kedalam rumahnya, lalu kembali membawa dua gelas teh hangat. anne mengajak gue untuk duduk di dalam, karena banyak nyamuk. duduk di ruang tamu sembari menikmati teh hangat ditemani dengan obrolan ringan. hingga keadaan rumahnya yang semula terdengar ramai dari arah ruang keluarga, kini berubah menjadi sunyi menyisakan tinggal kita berdua di ruang tamu.
"thanks ya, nte" "buat apa?"
"for everything" "everything?"
anne mengangguk mantap "you're the best i ever had"
alamaakk, gue mau terbang dengernya. "oh ya?" sok cool mode on
"You're my head start" "...."
"You're my ....." gue menahan bibirnya dengan jari telunjuk gue created by
"Ne, udah stop.." "......"
kita beradu pandang sejenak. "......"
jari tangan gue yang tadi menahan bibirnya kini tengah membelai lembut pipinya. "......"
wajah kita semakin dekat, sampai papahnya anne berdehem di samping tembok pembatas antara ruang tamu dengan ruang keluaga.
"udah malam, ga enak sama tetangga"
gue reflek langsung berdiri. pengen banget rasanya gue lari
"ehh... iya om.. ini udah mau pulang" ucap gue berusaha menguasai diri. lalu berjalan ke arah papahnya anne dan berpamitan untuk pulang
anne tersenyum malu. sesekali dia terkikih pelan. saat anne mengantar gue sampai pagar rumahnya pun dia masih dengan keadaan yang sama.
Tiba dirumah, gue langsung menuju kamar. menyalahkan kompi, login fb dan mulai bermain poker. gue udah duduk di room yang isinya orang orang tajir. gue sebenernya ga jago jago banget main poker. modal gue cuma nekat. setiap gue dapat kartu AS, pasti langsung gue allin dari awal kartu dibagikan. dan malam ini gue kehilangan banyak chip.
ah udahlah gue emang ga ada bakat bermain judi. gue mematikan komputer, dan berusaha untuk tertidur. pikiran gue masih terbayang kejadian lucu yang baru saja terjadi. mulut gue tak henti hentinya tersenyum mengingatnya. hingga akhirnya mata gue terpejam dengan senyum lebar yang masih melekat......
created by Part 114 November 2008 Hari ini hujan turun dengan derasnya. sempat berhenti sejenak saat gue berangkat kuliah dan kembali hujan sampai jam kuliah gue berakhir. gue dan anne masih terjebak di kampus hingga sore hari. hari ini mei ga masuk nguli dengan alasan gerimis. simple banget alasannya. andai aja mei hari ini masuk, kita ga akan terjebak lama disini. bisa nebeng mobilnya mei hehehe.
akhirnya gue dan anne nekat pulang ke kost dengan hujan hujanan. selesai sampai di kost, gue membilas badan dengan air bersih dan berganti pakaian agar gak masuk angin.
Gue duduk di singgasana kebesaran gue dan anne di teras depan. Sembari menikmati teh hangat dan memainkan gitar yang sudah delapan bulan terakhir ga pernah gue sentuh. Terdengar suara langkah kaki menapaki anak tangga. Suaranya semakin mendekat hingga akhirnya sosok tersebut berdiri tepat di depan gue. dia tersenyum ramah ke gue, lalu duduk di samping gue. Gue memainkan satu buah lagu yang sudah menjadi salah satu lagu favorit gue, i will fly....
"yaahh ujannya berenti dong" harap anne, udah jam sembilan malam hujan belum juga berhenti
"lah emang kenapa" biarin aja ujan sampai pagi.. enak tau tidur jadi adem" "gue kan mau keluar, nte" katanya "berenti dulu kek sebentar aja" "mau kemana lo?"
"its not your business !!"
"dih belagunya.. awas aja lo minta temenin sama gue" "hehehe.. gue laper mau beli makan"
"bikin mie aja tuh, bikinin buat gue sekalian"
"bikinin dong, nte" ucapnya dengan nada manis yang dibuat buat "kenapa jadi nyuruh gue?"
"kan ide lo.. bikinin yaah... yah yah yah....." kini anne merengek sembari mengguncang pelan tangan kanan gue
"males ah.. lo yang mau makan kok gue yang bikin" "dante baik deh" kali ini anne mengkerling kedua matanya created by
"bodo amat... bikin sendiri sana"
anne mendengus kesal. menyilangkan kedua tangannya dengan wajah yang ditekuk dan bibir cemberut. mau cemberut sampai bibirnya dower juga emang gue pikirin hahaha. gue melanjutkan permainan gitar yang tadi sempat terhenti sejenak. belum main sih, masih genjrang genjreng ga jelas sembari mikir mau main lagu apa. sampai akhirnya terlintas satu buah lagu dipikiran gue.
No I can't forget this evening, Or your face as you were leaving
"stoopp...stopp..." anne menghentikan permain gitar gue "kenapa lo?"
"gue aja yang nyanyi, lo yang main gitar" "emang lo tau lagunya?"
"tau, lagunya Mariah Carey kan?" "air supply, ne"
"dih mariah carey" "air supply"
"mariah carey" "air supply"
"dih batu nih anak" anne mengeluarkan hpnya "tuh liat, mariah carey" "di hp gue air supply, ne" gue juga menunjukan daftar playlist di hp gue "hp lo bajakan !!"
"ya...ya...yaa... terserah... trus ini mau debat sampai kapan tentang penyanyinya?" "sok atuh mainin, gue yang nyanyi lo diam aja"
Spoiler for without you: well, anne menanyi ala mariah careh versi kaset bajakan yang dibajak lagi hahaha... engga kok becanda, anne suaranya bagus kok. meskipun ga sebagus mariah carey, masih enaklah buat didengar.
created by di luar hujan telah berhenti. gue menatap langit dari teras depan, berharap agar gue bisa melihat moonbow yang banyak dikata orang lebih indah daripada pelangi biasanya. sewaktu gue kecil, gue selalu takut saat hujan turun. karena ada suara suara petir yang membuat gue takut. orang tua gue pernah menceritakan sebuah dogeng tentang hujan. tentang saat hujan reda akan selalu ada bias sinar yang sangat indah yang disebut pelangi. tentang bagaimana semua orang memuja keindahan sinarnya.
gue pernah bertekad ketika gue dewasa nanti, gue ingin terbang menembus awan saat hujan turun, agar gue bisa melihat keindahan sinar pelangi dari jarak dekat. namun seiring berjalannya waktu, gue mengurungkan niat untuk terbang menembus awan. karena gue sadari, gue ga perlu sampai repot repot harus terbang menembus awan. karena gue udah memiliki pelangi pribadi yang sinarnya jauh lebih indah. pelangi yang selalu mewarnai hari hari gue.
jam sebelas malam, anne pamit kembali ke kamarnya. gue pun masuk ke dalam kamar dan langsung merebahkan tubuh gue diatas kasur. gue udah bisa tidur tanpa 'minum'. walalupun terkadang gue masih suka insomnia. seperti malam ini, gue berkali merubah posisi tidur, entah itu terlentang, tengkurap, miring ke kanan dan kiri, hingga doggy style pun udah gue coba. namun rasa kantuk belum juga datang menghampiri.
gue mendengar ada suara langkah kaki menapaki anak tangga. ah, paling juga anne yang mau mengganggu ketenangan gue malam ini. pintu kamar gue terbuka, dan benar ada disana "kenapa ne?"
"kirain udah tidur" ucapnya sembari terkikih pelan. anne berjalan mendekat ke arah gue, dan menarik tangan gue "ikut gue"
"mau kemana?" gue udah terduduk diatas kasur "gue tungu di atas"
"mau ngapain sih ne?"
anne berlalu tanpa menjawab pertanyaan gue
timbul perasaan terpaksa bercampur penasaran ada apaan di atas. gue berjalan ke luar kamar. lalu menaiki anak tangga menuju lantai tiga. saat gue sampai di anak tangga yang terakhir, gue dibuat terkejut dengan pemandangan yang gue lihat. ada lilin lilin kecil yang disusun membentuk nama gue dan angka yang menunjukan umur gue saat ini. anne berdiri diantara lilin lilin tersebut sembari memegang kue yang juga bertuliskan nama gue dan juga ada lilin berbentuk angka 21.
created by "happy b'day, dante !!" ucapnya riang
gue berjalan mendekati anne. mulut gue mendadak kaku sejenak. gue hanya bisa tersenyum tanpa mengeluarkan kata kata
"make a wish" gue memejamkan mata, lalu berdoa dalam hati. belum sempat gue meniup lilinnya, hujan deras turun dengan tiba tiba. memadam api lilin yang ada di kue maupun yang disusun. perasaan tadi gue ga berdoa hujan turun deh.
"yaaahhh danteee, ujannya ngeselin ah" anne menatap iba lilin lilin yang telah dia susun dan juga kue yang dia pegang
gue tertawa pelan. pantes daritadi minta ujannya berenti. ternyata anne mau bikin surprise buat gue. badan kami sudah basah kuyub diterpa hujan malam ini. gue menarik anne untuk turun ke bawah dan mengunci rapat pintu di lantai tiga. anne meletakan kue di atas meja yang ada diantara kamar gue dengan kamar mang ujang. lalu turun ke bawah menuju kamarnya. gue masuk ke dalam kamar dan berganti pakaian. tak lama anne kembali datang ke kamar gue dengan pakaian yang sudah diganti. gue masih berdiri di depan lemari, anne langsung merebahkan tubuhnya diatas kasur dan meringkuk di balik selimut. gue duduk disamping anne yang masih cemberut soal hujan sembari membelai lembut rambutnya. "emang lagi musim ujan mau diapain lagi ne"
"kan jadi sia sia, nte"
"ga sia sia kok" kata gue coba menghiburnya "oh iya.. kado buat gue mana?" "lo mau apa?"
"apa ya...hhmmmm.... terserah sih.. lo mau ngasih apa?"
kini anne terduduk samping gue. semakin mendekatkan tubuhnya ke tubuh gue. entah setan apa yang merasuki kami, tau tau bibir kami sudah saling berpagut. sebagai seorang cowok yang masih normal ini sebuah dorongan yang terlalu alami untuk dicegah. "everything" ucapnya lirih. lalu menempelkan kembali bibirnya
tubuh gue kini udah berada diatas tubuhnya. bibir kami masih saling berpagut. atmosfir kamar gue yang tadi nya dingin kini berubah menjadi panas. darah gue semakin panas saat created by
mendengar lenguhan yang keluar dari mulutnya. kami hanya tinggal menanggalkan pakaian. hasrat gue semakin membuncah. Sampai ketika gue nyaris benar benar melakukannya, sesuatu terjadi dan menghancurkan segalanya. suara petir terdengar sangat keras. suaranya membuat gendang telinga gue berdengung dan membuat kesadaran gue kembali 100%. gue bangkit dari tubuhnya anne. mengambil segelas air putih dari galon. duduk di tepian tempat tidur sembari meminum air dari gelas yang gue pegang.
anne bangkit dari tempat tidur, lalu beranjak meninggalkan kamar gue menuju ke kamarnya........
created by Part 115 di penghujung tahun 2008, euphoria momen pergantian tahun begitu terasa. beberapa stasiun televisi juga tengah mengiklankan beberapa titik yang menjadi tempat berlangsungnya acara. beberapa hari yang lalu anne baru saja merayakan hari lahirnya. namun sayangnya gue lupa sama hari itu dan membuat anne marah sampai hari ini.
sudah sekitar dua minggu kita ga tegur sapa. gue mencoba untuk terus membujuknya. namun anne tetap enggan memaafkan gue. ada hal yang kadang membuat gue bingung. dalam beberapa kasus, kita sebagai laki laki selalu dituntut bersikap layaknya 'dukun' yang mampu membaca semua pikirannya. memahami apa keinginan wanita adalah salah satu hal tersulit yang ada di dunia.
sama seperti saat ini, anne masih marah sama gue. tapi dia masih sering main ke kamar gue. duduk bersandar ke tembok di atas kasur gue. kadang dengan posisi seperti itu dia membaca majalah sambil mendengarkan lagu atau menulis dibukunya. setelah lelah dengan aktifitasnya, dia pasti merebahkan dirinya di atas kasur gue. kita satu ruangan. sunyi, tanpa ada satupun diantara kita yang saling sapa. kl udah begini, gue cuekin dia tambah marah. gue tegur dia malah nyuekin gue. maunya apa coba"
"anne...." gue mencoba kesekian kalinya untuk berbaikan dengannya "......" tak ada jawaban darinya
"annneeeeee" kini gue mengguncang pelan lengannya "......" masih tak ada jawaban
"aaaaannnnnneeeeeee !!" suara gue sedikit meninggi
anne menutup bukunya. lalu memukulkannya dengan cukup keras ke kepala gue. mungkin maksudnya 'berisik'
tadi gue sempat membeli coklat. gue mengambil coklat yang gue simpan di lemari. lalu memamerkannya ke anne. gue buka bungkus coklatnya. gue nikmati secara perlahan dengan raut wajah yang gue buat buat. gue melirik ke anne, dia beberapa kali menelan ludah. gue yakin anne ngiler. cewek mana sih yang ga doyan coklat.
"gue punya dua coklat. tadinya mau gue kasih satu ke elo. berhubung daritadi gue mau menawarkan lo diam aja, yaudah gue abisin aja dua duannya" gue mengambil coklat yang satunya dari dalam lemari. belum sempat gue buka bungkusnya, anne langsung merebutnya. gue tertawa lebar melihatnya
"marah marah mulu, cepet tua loh"
"berisik lo" anne membuka bungkus coklatnya. lalu menggigit coklatnya dengan kasar. kok berasa ngilu ya ngeliatnya.
created by "sorry deh, gue bener bener lupa, ne" "lupa" setiap tahun lo selalu bilang lupa?" "tapi kan gue tetep kasih ucapan selamat"
"itu setelah gue marah, dan itu udah B-A-S-I !!" anne kembali menggigit coklat yang dia pegang dengan kasar. serius bikin ngilu ngeliatnya
"gak basi kok, kan gue ngucapinnya di hari itu juga"
coklat yang anne pegang sudah habis. anne meremas remas bungkusnya. lalu melemparnya ke arah gue
"minggir lo, gue mau rebahan" anne mendorong tubuh gue menjauh dari kasur hebatnya ini anak. itu kasur gue woi !!
gue mendengus pelan. lalu berjalan ke depan lemari. gue mau mengepack beberapa perlengkapan yang akan gue bawa ke jakarta. seperti rutinitas setiap tahunnya. satu hari sebelum malam tahun baru, gue dan anne selalu pulang ke jakarta.
"ngapain lo?" sebuah pertanyaan aneh. jelas jelas dia ngeliat apa yang lagi gue lakuin "ngerakit bom" jawab gue singkat
"buat apaan?" gue menengok sejenak ke arahnya. gue mendengus pelan. lalu melanjutkan merapihkan barang bawaan.
"buat ledakin pala lo" kata gue. lalu tertawa lebar
anne bangun dari tidurnya. lalu duduk di tepian tempat tidur. menarik rambut gue dari belakang
"nte, kl tahun baruan disini aja, mau ga lo?" "tumben, biasanya lo yang ngebet ngajak pulang" "yaaaaaa pengen ngerasain aja euphoria disini kaya gimana" "tapi gue udah janji mau balik, gimana dong"
"janji sama siapa?"
"ada deh" created by gue memasukan barang terakhirnya ke dalam tas. menutup rapat resletingnya. "oke, selesai" gue menaruh tas di atas meja
gue duduk disebelahnya. gue perhatikan wajahnya. dari raut wajahnya seperti dia sedang memikirkan sesuatu
"lo mikirin apa ne?" anne menggeleng "ga ada kok"
"ga usah bohong sama gue. mikirin apa?" "ga mikirin apa apa kok" jawabnya, lalu tersenyum "lo udah packing?"
anne menggeleng "packing dulu gih. kita naik bis sore aja biar sampai di jakarta ga terlalu malam" anne mengangguk, kemudian kembali tersenyum. duhhh manis banget senyumnya..
anne beranjak meninggalkan kamar gue. anne kl packing lumayan lama, jadi gue bisa bersantai terlebih dulu tanpa harus terburu buru untuk mandi. gue duduk di tepian kasur dengan menyenderkan punggung ke tembok kamar dan mulai menyalakan sebatang rokok. rasanya gue sabar buat bertemu lagi dengannya..............
created by part 116 jam tiga sore, gue udah rapih dengan tas yang sudah gue gemblok. gue menyalakan sebatang rokok sembari menunggu anne datang. gue ga biasa nunggu dia di bawah apa lagi di kamarnya. kl pas gue nunggu dia lagi ganji baju bahaya banget hahaha..
habis sebatang, anne belum juga muncul. gue telp hp nya tidak ada jawaban. ah mungkin anne masih mandi, pikir gue. gue beranjak menuju teras depan dan menyalakan sebatang lagi.
gue melirik jam tangan, tinggal lima belas menit lagi sebelum jarum jam tepat berada di angka empat. anne belum juga muncul. gue mulai jengkel menunggunya. gue turun ke bawah dan mengetuk pelan kamarnya.
"Ne, anne....."
tak ada jawaban dari dalam
gue membuka pintunya, gue dapati anne sedang terduduk lesu di atas kamarnya. gue mendekatinya dan dia tersenyum
"kenapa ne?" anne menggeleng "kok belum rapih" lo ga mau pulang?" "lo pulang sendiri aja, nte. gue disini aja" "loh kenapa" elo sendirian loh disini" "udah gpp, lo balik aja"
"ayoolah ne, lo ngapain sendirian disini" "gue mau disini aja, nte"
"alesannya" lo ga ada uang buat pulang" gue ongkosin ayo" anne tertawa
"banyakan juga duit gue"
"iyalah banyakan duit lo, duit lo selalu utuh" cibir gue "nte.... ga usah pulang" anne menatap gue penuh harap "kenapa?"
created by "pokoknya gue ga mau pulang"
"emang kenapa ne?" aneh nih anak, biasanya orang selalu senang bertemu keluarganya. atau jangan jangan anne lagi ada masalah sama keluarganya"
"........" "setiap pergantian tahun keluarga gue ga pernah ada di rumah, nte" "serius?"
"buat apa gue bohong. setiap tahun keluarga gue ga pernah tau gue balik ke rumah. keluarga gue berpikir gue tetap disini dan bareng sama lo. kl keluarga gue tau setiap tahun pulang, gue pasti diajak ke ausy. makanya gue selalu minta pulang sehari sebelum malam tahun baru. pas keluarga gue udah ga ada di rumah"
"emang kenapa lo ga mau ikut keluarga lo?"
"gue setiap ikut kesana dijodoh jodohin mulu sama tetangganya oma gue. sebel gue" "oh gitu, iya...iya bener. ga usah.. ga usah ikut..." kata gue semangat anne terkikih pelan. gue ga tau maksudnya apa
"eehhm.. trus kenapa setiap tahun lo minta pulang?"
"karena lo juga mau pulang. daripada gue sendirian disini mending gue ikut"
"trus sekarang masalahnya lo ga mau pulang itu apa" tahun tahun kemarin bisa, kenapa tahun ini engga?"
"masalahnya setiap malam gue selalu sendirian di rumah. gue kan takut" "yaudah gue nginep aja di rumah lo"
anne bepikir sejenak "kl ga boleh juga gpp"
"lo emang paling ngertiin gue, nte" "so?"
"engga !! mau lo kesamber petir lagi" "lah kita kan ga ngapa ngapain" "ga ngapa ngapain" amnesia lo?" created by
"belum sempet maksud gue" "tapi hampir !!"
"lah elo lagi pake nyosor segala"
"ya tetep aja lo yang salah, ngapain coba lo nindih nindih badan gue" "ga bisa gitu dong. ini bukan sepenuhnya salah gue. lo juga ga berontak"
perdebatan panjang ini tak akan berakhir hingga perang dunia ketiga. karena gue cinta perdamaian dan ga mau perang terjadi, gue pun mengalah. gue anggap semua itu gue yang salah. tahun ini kita ga pulang ke jakarta. padahal gue udah punya janji. yaudahlah mau diapain lagi.......
created by Part 117 "gimana" udah siap?" anne masuk ke dalam kamar gue "sebentar lagi" gue lagi sisiran
"ish lama banget sih lo kaya cewek" anne menarik gue keluar dari kamar "ehh...ehh.... tar dulu ah.. ga liat apa lo, bawahan gue masih pake anduk" anne tertawa
"yaudah buruan" anne menutup pintu kamar gue
beberapa saat gue udah siap. gue keluar dari kamar. anne sedang duduk di teras depan. berjalan ke arah gue, dan memasang tangan agar gue menggandengnya. gue hanya memandanginya dan dia membalas dengan menaik turunkan alis. gue berlalu tanpa memperdulikannya. dasar aneh.
hampir aja gue kehilanganan keseimbangan dan terguling di tangga. anne melompat bergelayutan di punggung gue.
"anne, apa apaan sih lo?"
ciri ciri orang bodoh gini nih. bukannya minta maaf, malah tertawa lebar.
"gendong gue dong, nte" anne kembali melompat dan bergelayutan di punggung gue. alhasil kita terjatuh di tangga. untungnya gue sempat meraih gagang tangga. sehingga gue ga terguling ke bawah
"danteee.. sakiitt !!" anne memukul lengan gue. lalu mengusapi pinggangnya "udah gila lo ya, elo yang mau bunuh gue kenapa jadi elo yang marah" "udah buruan gendong gue" anne bersiap untuk melompat kembali "anne stop !!" kata gue "ketiga kalinya gue pasti nyungsep nih sampai bawah"
gue sedikit berjonggok, dan mulai menggembloknya. mungkin dari beberapa zona yang ada. gue salah satu yang terjebak dalam 'siksa zone'.
saat sudah berada di anak tangga terakhir, anne langsung melompat dari punggung gue. oh iya, kemarin sewaktu ulang tahun, anne dihadiahi motor sama bokapnya. jadi mulai saat itu kita udah ga lagi bergantung dengan mang ujang. kl sama mei, tetep aja kita butuh. biar bisa nebeng hehehe.
kita menuju ke gedung sate. mei ga bisa ikut karena setiap tahunnya selalu ada doa bersama keluarga besarnya. sedangkan rahman lagi mudik ke kampungnya. mang ujang, mungkin created by
nyangkut di saritem hahaha "macet banget, nte"
kita terjebak kemacetan. karena ini pertama kalinya kita melewati tahun baru disini, jadi ga begitu tau situasinya. kita baru berangkat dari kost sekitar jam sepuluh, dan sekarang sudah hampir jam sebelas kita belum sampai di gedung sate. dengan modal bertanya tanya dan mengikuti rombongan lain, kita bisa sampai di gedung sate dengan mempersingkat waktu. kita parkir motor cukup jauh dari gedung sate, dan melanjutkannya dengan berjalan kaki.
masih ada dua puluh menit lagi sebelum malam pergantian tahun. gue memesan nasi goreng karena perut gue udah mulai berdendang.
"dantteeee laper" rengek anne
"gue juga laper"
"kl gue masak sendiri, boleh ga ya sama mamangnya?" ucapnya, lalu kita tertawa lebar.
keadaannya memang lagi rame banget. mamangnya masak sendiri, sedangkan yang pesan berjibun. udah pasti mamangnya kualahan dan pesanan menjadi waiting list. "nte, liat deh" anne berbisik ke menunjuk arah jam delapan
gue mengok ke arah tersebut. gue dapati pasangan yang sedang mojok di balik pohon dengan bibir yang saling berpagutan. tempat umum ini woi !!
"kenapa" mau lo?" gue mendekatkan kepala gue "gue gampar lo !!"
gue tertawa lebar "kl di kamar lo yang nyosor duluan ya" "diem deh.. ga usah dibahas lagi" cibirnya *doooorrrrr !!* *dduuuuuaaarrrr !!*
suara kembang api mulai terdengar. gue meliirik jam tangan sudah tepat berada di angka dua belas. sorak sorai orang orang yang datang disini menambah kemeriahan pesta malam pergantian tahun. kira kira lima belas menit, sudah tak terdengar lagi suara ledakan kembang api. pengunjung yang datangpun mulai meninggalkan tempat ini. gue dan anne ikut meninggalkan tempat ini. nasi goreng yang tadi kita pesan akhirnya kita cancel karena kelamaan. kita memutuskan untuk membuat mie instan nanti saat di kost.
anne sedang membuat mie instan di bawah, gue duduk di teras lantai dua sembari menghisap sebatang rokok. mata gue terpejam, rasanya hari ini lelah banget. hanya beberapa detik mata created by
gue terpejam, rasa kantuk gue mendadak hilang seketika saat jari tangan gue kesendut rokok yang gue pegang.
suara langkah kaki terdengar mendekat ke arah gue. anne datang membawa dua mangkok mie instan. hhhhmmmmm aromanya.....
"thanks ya, nte" anne tersenyum
"uuuat...aaapppa....?" ucap gue dengan mulut yang penuh. gue menyantap mie dengan lahap "udah nemenin gue malam ini"
gue mengangkat jempol tangan gue
"makan dulu tuh, kl ga mau tuang kesini nih" lanjut gue "lo baik banget, nte" anne mulai menyantap mie nya
ini nih yang disebut berakit rakit ke hulu, nyemplung di laut kemudian hahaha.. "makanya lo jangan jahat sama gue"
"....." "nte" "hmmmm?" "anindya dita siapa, nte?" "siapa tuh" ga kenal gue"
"cewek yang mau lo temuin di jakarta. namanya anindya dita kan?" gue tersedak mendengar ucapan anne
"tau darimana lo?"
created by Part 118 "dari hp lo" jawab anne
"dih ga sopan lo baca baca sms orang" gue masih fokus sama mie yang gue makan "gue ga sengaja baca kok" katanya "gue mau kirim lagu, tau tau ada sms masuk" "and then?" gue menyantap suapan terakhir
anne terkikih pelan "gue penasaran sama isinya" terangnya, lalu nyengir lebar
"Ne, minta mienya dikit.. gue masih laper" gue mengambil mie di mangkuknya "dih najong.. mie lo dua loh, nte"
"masih laper, ne"
"elo cacingan kali yah.. makan banyak ga gemuk gemuk lo" "sembarangan lo.. perut gue isinya naga tau" kata gue, lalu tertawa lebar
"oke.. oke back to topik" anne mengambil mangkuk mie yang lagi gue makan "anindya dita siapa?"
"temen sd gue" gue mengambil kembali mangkuknya, dan melanjutkan makan "oh ya" kok gue ga pernah kenal?" anne merebut mangkuknya kembali gue mendengus pelan
"berapa banyak temen gue yang lo kenal?" gue bermaksud mengambil kembali mangkuk mie. dengan cepat anne menepis tangan gue.
"banyak" jawabnya. lalu menghitung dengan jarinya "siapa aja?"
"temen di smip"
"yee itu ga masuk itungan" cibir gue
"yang gue maksud, temen sd, smp, dan temen gue yang lainnya yang ga pernah satu sekolah bareng dengan kita" lanjut gue
"cuma dua, bewok sama gaby" created by
"nah yaudah ga usah berlaga kenal dengan semua temen gue deh" kata gue "Ne, gue masih laper. minta lah"
anne memberikan mangkuk mie yang daritadi dia pegang
"dapet nomornya darimana" perasaan kemarin kemarin ga ada deh kontaknya dia" "no siapa" dita"
anne mengangguk mantap "pas kemarin gue ke warnet. gue liat ada friend request dari dita. pas gue accept eh dita juga lagi online. yaudah gue minta nomornya aja sekalian"
"ganjen banget lo" cibirnya
"yaelah namanya ketemu temen lama, ne" gue selesai memakan mie ronde ke dua. kemudian gue bersendawa cukup keras keras
"ga sopan !!" anne menabok mulut gue "tingganya dimana, nte?"
"itu pas depan rumah gue" "hah" depan rumah lo?"
"iya, itu rumah yang ada salonnya"
"tunggu..tungguu... tadi lo bilang udah lama ga ketemu. nah rumah lo aja depan depanan. so, elo yang ganjen !!"
"Ne, waktu lulus sd, dita langsung pergi ke padang tinggal bareng neneknya sampai sekarang. nah dia ke jakarta itu lagi liburan. makanya gue mau ikut reunian karena udah lama juga ga ketemu temen kecil gue. lagi juga kita ketemunya rame rame kok bareng temen sd gue yang lainnya."


Lebih Dari Sekedar Lo Apsen Karya Dante di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

anne mengangguk anggukan kepalanya "lo dari kecil udah temenan sama dita?" "yup"
"ohhh, udah akrab banget dong sama keluarga lo"
"bukan akrab lagi ne, kedua kakak gue juga udah menganggap dita ini kaya ade nya sendiri. apalagi sama kak vina. deket banget deh"
created by "minjem hp lo dong, gue penasaaran orangnya kaya gimana" gue tertawa lebar
"gue ga ada fotonya" kata gue "lo kenapa, ne" kayanya worried banget sama dita?"
"aahh engga kok.. enggaa.. biasa aja" terlihat anne salah tingkah "gue nyunyi mangkuknya dulu"
gue semakin tertawa lebar. anne berlalu meninggalkan teras.
anindya dita atau dita memang temen sd gue sekaligus temen kecil gue. dulu dita sering main ke rumah gue untuk bermain dengan kak vina. kadang juga gue, dita, bewok dan temen kecil gue yang lainnya bermain sepedah bersama. namanya mau ketemu dengan teman semasa kecil ya pasti ada perasaan kangen. apalagi kan gue udah hampir sepuluh tahun ga ketemu dengan dita. sebenernya ada alasan lain juga sih gue mau ketemu dita. pas kemarin gue liat liat fotonya di fb, dita jadi cakep. gue sendiri pun ga nyangka temen kecil gue bisa jadi secakep ini hehehe...
gue mulai merebahkan diri di atas kasur. berharap malam ini gue mendapat mimpi indah. belum ada lima menit, anne masuk ke kamar gue. gue pura pura tertidur ketika dia duduk disebelah gue. anne menyumbat hidung gue, yang bikin gue susah untuk bernafas. "ngapain lagi sih ne?" kini gue sudah diposisi duduk
"gue belum ngantuk"
"yaudah lo begadang sendiri, gue udah ngantuk"
"bohong banget lo" anne mengambil gitar dan memberikannya ke gue "nyanyi dong" "udah malem. ga enak sama yang lain"
"yaudah nyanyi di atas"
aduuh ampun deh ini anak, rasanya mau gue getok aja pake gitar "Ne, gini deh. ini udah jam dua. mending lo balik ke kamar lo" "ish dibilangin gue belum ngantuk"
gue tertawa pelan "entar kesamber petir lagi ne"
"yee itu mah elo nya aja yang mikir macem macem" katanya "Nte, lo tau ga..." created by
"engga.. engga tau..."
"denger dulu, gue tabok lo !!" gue nyengir lebar
"dulu sewaktu gue kecil, gue sering berantem loh sama somad setiap somad main ke rumah gue" anne tersenyum mengingat masa kecilnya "gue punya satu boneka beruang yang besar hadiah dari nenek waktu gue ulang tahun"
"trus" gue menjadi pendengar setia, gue anggap ini dongeng sebelum tidur.
"gue selalu marah sama somad saat somad mengambil bonekanya. hingga akhirnya gue memukul somad pakai pukulan baseball hingga kepalanya somad bocor. itu bekas luka di jidatnya somad, lo tau kan?"
gue mengangguk. iya benar.. di jidatnya somad ada bekas luka jaitan. ini bukan dogeng, melainkan cerita semi thriller. gue sampai menelan ludah mendengar ceritanya. diam diam sadis juga ini anak.
"dan mulai saat itu, somad ga berani lagi mengambil apapun yang udah jadi milik gue. sewaktu kita berantem, nyokap gue selalu membujuk gue akan membelikan boneka yang baru. tapi gue tetap mau boneka yang itu dan ga mau yang lain. apapun yang udah jadi milik gue, gue akan terus mempertahankannya. ga peduli penggantinya lebih bagus dari apa yang gue punya. sampai sekarang boneka itu masih jadi temen tidur gue loh" katanya, perlahan anne menengok ke arah gue "gue setia banget ya, nte"
anne tersenyum, lalu beranjak keluar kamar. demi apa pun gue ga ngerti maksud anne cerita kaya gitu apa............
created by Part 119 perkataan anne malam itu ga merubah apapun. gue masih tetap smsan dengan dita. hanya saja sekarang gue merasa ada sesuatu yang berbeda dari anne. gue merasakan ada sedikit kecemburuan dari anne ketika gue smsan dengan dita. gue sering smsan dengan cewek lain, seperti dengan gaby. gue juga dekat dengan mei. tapi sikap yang anne tunjukan kali ini berbeda. entah apa yang membuatnya seperti itu. atau ini hanya perasaan gue aja yang kepedean hahaha..
sabtu sore, minggu ke dua di tahun 2009. kita lagi di balkon depan. sebuah rutinitas yang sangat menjemukan. entah itu hari besar atau hari hari spesial lainnya, kegiatan sore hari pasti hanya dihabiskan dengan duduk duduk disini. anne sibuk membaca majalah, sedangkan gue masih sibuk menekan keypad di hp gue.
"kayanya lo girang banget smsan sama dita" gue terkikih pelan
"lucu, ne" jawab gue. gue memang sering terkikih sendiri ketika smsan dengan dita. lewat sms ini kita bernostalgila mengenang hal hal lucu ketika kami kecil.
gue masih asik smsan dengan dita
"helllooooo... mas... disini ada orang loh" anne mendekatkan wajahnya, lalu dadah dadah di depan wajah gue.
gue nyengir lebar anne mengambil hp gue, dan meng nonaktifkan hp gue
"ajak gue ngobrol kek" ucapnya dengan wajah yang ditekuk "malah asik sendiri" gue tertawa pelan
"ngobrol apa ne" lo juga daritadi baca majalah"
"ya apa kek gitu, malah nyuekin gue" kini bibirnya maju llima centi
"aduuhhh cian dicuekin. sini...sini..." gue menarik anne "jelek ah cemberut cemberut gitu" "abis lo ngeselin" cibirnya
"iya.. iya sorry deh.." kata gue "hmmm... jalan jalan yuk, ne" "mau kemana?"
"muter muter aja. biar kaya orang orang gitu. malmingan" gue menaik turunkan alis created by
"yuk.. tapi dipikirin dulu mau kemana?"
"biasanya sih kl orang malmingan nyari tempat yang asik buat mojok, ne" anne mengernyitkan dahi
"dimana tuh?" "kuburan !!" gue tertawa lebar. anne mencibir dengan ekspresi wajah yang aneh "udah mandi dulu sana"
"mau kemana dulu" kl ke kuburan, lo aja sana sama mang ujang" gue tertawa pelan
"engga.. mau ngapain juga di kuburan" kata gue "buruan mandi sana, gue juga mandi dulu"
gue beranjak menuju kamar. anne pun beranjak menuju kamarnya. sekitar empat puluh menit, gue udah siap. gue menunggu di bangku yang ada di lantai satu. sembari menunggu anne, gue sudah menghabiskan dua batang rokok. anne belum juga keluar kamar. ga sabar gue menunggu, gue bermaksud membuka pintu kamarnya. paling juga ini anak lagi sisiran. pas gue buka pintu, ternyata berbarengan dengan anne yang juga sedang membuka pintunya. alhasil anne kejedot pintu kamarnya.
gue tertawa lebar "Danteeee sakit !!!" anne memukuli bahu gue dengan bertubi tubi. lalu mengusap usap jidatnya yang kebentur pintu
gue masih tertawa lebar. kini anne mincibir "yuukk berangkat" ucap gue yang masih terkikih
belum lama gue sempat mendengar ucapan seto tentang bukit moko. dia bilang kl malam disana bagus dengan view kerlip lampu kota bandung. sebenernya gue agak ragu dengan kata 'bagus' yang diucapkan seto. mengingat terakhir kali seto memberikan rekomendasi tempat 'bagus' adalah saritem. tapi entah kenapa saat ini gue penasaran dengan bukit moko. akhirnya gue mengajak anne untuk pergi kesana. gue juga udah berpesan ke anne untuk tidak memakai heels atau wedges. serta memintanya menggunakan jaket yang cukup tebal.
dengan bermodal tanya dengan orang orang yang gue temui di jalan, kita sampai di caringan tilu. sebelum sampai di caringan tilu gue sempat melewati tempat pentas angklung yang dulu pernah gue datangi. ada niat untuk mampir kesana, tapi gue urungkan karena gue penasaran dengan yang namanya bukit moko.
created by gue bertanya kembali ke orang orang yang gue temui disini, mereka mengatakan bukit moko masih naik lagi ke atas. medan yang cukup terjal ditambah suasana yang gelap membuat gue memaki seto dalam hati. kita berenti dulu disebuah warung untuk sekedar meminum teh sembari istirahat.
"mang, bukit moko masih jauh?" gue bertanya ke mamang pemilik warung "udah deket kok, A" jawabnya "aa naik motor?"
"iya mang" "mending motornya dititip aja, A" katanya "bahaya kesana naik motor" "bahayanya apa mang" banyak begal?"
"bukan, jalanannya yang bahaya. apalagi sekarang udah gelap" "lah terus motornya gimana mang?"
"kl mau titip di rumah saya aja, a. dari rumah saya udah ga jauh kok ke atas. atau mau saya temenin sekalian ke atas?"
gue menatap anne. anne mengangkat kedua bahunya "boleh mang. tapi motor saya aman ya mang?" "pasti aman, a"
mang asep, nama mamang pemilik warung ini. mang asep lalu berpamita dengan istri dan anaknya yang menjaga warung ini. gue dan anne sempat memesan satu termos teh hangat. kayanya asik nih ngeteh di atas. rumah mang asep dengan warungnya tak terlalu jauh. sedangkan jarak rumahnya ke atas lebih jauh.
kira kira sepuluh menit kita berjalan kaki, hingga akhirnya gue tiba di tanjakan yang menurut gue tingkat kemiringannya engga wajar. bener kata mang asep, jalanannya bahaya kl naik motor. motornya anne matic, gue paksa kebut dari bawah juga susah jalananannya bebatuan dan tanah gitu. yang ada malah nyungsep di tengah tanjakan. naik pelan pelan juga susah. matic mana kuat di tanjakan. fak lah si seto. ga ada yang bener sarannya, batin gue saat masih di tanjakan.
tiba di atas, rasa lelah dan kesal karena ulah seto mendadak lenyap ketika gue dapati anne tersenyum sumringah melihat pemandangan dari atas sini. anne duduk di batu di dekat tebing. gue duduk di sampingnya, sedangkan mang asep pergi entah kemana setelah menyerahkan termos yang daritadi dia pegang. sepertinya dia memberikan kita kesempatan untuk berduaan hahaha.
anne merangkul lengan gue dan menyenderkan kepalanya di bahu gue. diam tanpa obrrolan. anne masih terpana melihat pemandangan yang ada di depannya. hal yang ga akan pernah created by
gue pungkiri. melihatnya bahagia selalu membawa kedamaian dalam diri gue. If I have to describe love in one letter, it must be 'U'
ahh gue hanya bisa mengucapkan itu di dalam hati. gue tertalu takut untuk mengatakannya secara langsung. harus gue akui, gue adalah pecundang !!
sekitar jam sembilan malam, kita meninggalkan tempat ini. kira kira jam sebelas kita sudah sampai kembali di kost nenek. tadi di jalan kita juga sempat mampir untuk sekedar makan malam. anne mengembalikan hp gue yang dari sore disita olehnya. gue aktifkan kembali hp gue. baru saja hp gue menyala, ada empat sms masuk.
"siapa, nte?" tanya anne
"belum tau, masih loading" gue menunjukan hp gue
gue liat inbox ada satu sms dari bewok dan tiga dari dita. gue menengok ke arah anne. anne menatap layar hp gue penuh minat. menunggu gue membuka isi pesan tersebut. kok gue deg degan ya"
isi pesan dari bewok dan dita adalah tentang acara reuni bulan depan yang akan diadakan di bandung. karena posisi gue di bandung, jadi kost gue jadi tempat meeting pointnya. anne mengambil hp gue. dan membalas pesan tersebut
"cant wait !!" balasan dari anne
anne kembali tersenyum. entah kenapa gue punya firasat buruk saat melihat senyumnya.........
created by Part 120 minggu siang dipenghujung bulan januari. gue yang sedang asik berpetualang di alam mimpi, mendadak harus terjaga saat gue merasa ada tetesan tetesan air yang membasahi wajah gue. ah sial, gentengnya bocor, batin gue. gue ga menggubrisnya. dengan mata yang masih terpejam, gue berpindah posisi tidur agar ga terkena tetesan air.
tak lama gue kembali merasa ada tetesan tetesan air yang membasahi wajah gue. tumben tumbenan ini genteng bocor. seberapa deras sih ujannya. gue buka perlahan mata gue. gue dapati anne di depan gue. terkikih pelan dengan memegang gayung yang berisi air.
jiaahh ini mah bukan gentengnya yang bocor. lagi gue bego juga, suara ujan aja ga kedengeran sama sekali. udah gitu lantai tiga kan full beton, masa bocor sih. "daaanntteeeeeee....bangguuuuuunnn......!!" suara anne berdengung keras di telinga gue "rese lo ah" gue merubah posisi tidur. dengan maksud ingin melanjutkan tidur. "dantteeeee bangggguuunnn" anne menarik tangan gue
"........" "banguuunnn nteeeee" kini anne mengguncang keras tubuh gue "........"
gue membalikan badan. kini posisi gue tengkurap dengan bantal menutupi kepala "danntteee bangun ah"
gue berasa ada seseorang yang berdiri di atas punggung gue. akh.. ampun deh kelakuannya nih anak.
"astaga, berat ne" "bangun makanya"
"yaudah lo awas dulu, gimana gue mau bangun"
anne turun dari punggung gue. lalu duduk bersandar di sebelah gue. gue melanjutkan tidur "dantee banggunn !! gue siram juga lo lama lama.. susah banget sih bangunnya" "ngantuk ne"
"banguun !!" anne mencabut bulu kaki gue "anne, sakit !!"
created by anne tertawa lebar "makanya bangun"
gue terduduk malas sembari mengucek mata. tak sampai lima menit, badan gue tumbang kembali. kini gue menjadikan pahanya anne sebagai tumpuan pengganti bantal. "Astaga nte.. susah banget sih lo bangunnya" anne menepuk nepuk pipi gue "gue ngantuk ne"
"udah siang nte. lo mau tidur seharian?" "ini kan jadwalnya gue berhibernasi, ne" "bangun ah.. tidur mulu kerjaan lo !!" "cium dulu"
"idih males banget.. bau iler gitu"
gue tertawa pelan. kini gue benar benar terbangun. gue bergegas untuk mandi. dua puluh menit kemudian gue udah selesai mandi dengan pakaian yang sudah berganti. selama gue mandi, anne membuatkan gue nasi goreng. gue ga pernah khawatir saat anne membuatkan gue makanan.
dari jaman waktu sekolah, anne emang jago masak. anne selalu mendapat nilai tertinggi saat pelajaran food product. saat praktek, makanan buatannya selalu ditunggu oleh guru guru yang lain. makanan buatannya bisa dibilang yang paling enak diantara murid lainnya. udah cakep, jago masak, istriable banget deh pokoknya. lama lama gue rantein juga lo ne biar ga ada yang ganggu hahaha..
"kenyang?" tanya anne saat gue selesai makan gue mengangguk seraya menyalakan sebatang rokok "enak ga?"
"banget. tumben banget lo bikinin gue nasi goreng" anne menyeringai. firasat gue ga enak nih
"sekarang bantuin gue beresin kamar" ucapnya lalu nyengir lebar dugaan gue benar, pasti ada udang dibalik bakwan !! "jiah dasar, baik baikin gue karena ada maunya" cibir gue created by
anne tertawa pelan "inget, ga ada yang gratis !! kencing aja bayar !!" anne menarik tangan gue "ayoo ah" gue mengikutinya dari belakang menuju ke kamarnya
"angkatin kasurnya dulu, nte" anne mendorong gue ke arah tempat tidur "trus lo jemur di atas"
"ne, yang bener aja gue harus gotong ini ke atas" gue mengangkat kasurnya "ini lebih berat dari kasur gue, ne"
"trus jemur dimana dong?"
"depan aja" gue mengeluarkan kasurnya. gue menggunakan dua bangku sebagai tumpuan untuk menjemur kasur ini.
"nih" anne memberikan gue sapu "buat apa?"
"buat ngeband !!" cibirnya "ya buat nyapu lah !!" "kok gue" inikan kamar lo"
"kata nenek kl kita kerjanya setengah setengah entar dapet pasangannya bewokan loh" gue tertawa lebar
"maksud lo cewek gue nantinya bewokan gitu?" gue semakin jadi tertawa "kan yang nanti jadi pasangan gue elo, lo bewokan dong"
anne mengetuk pelan paha gue pakai gagang sapu
"jangan becanda dulu deh.. kerja dulu, nanti ga kelar kelar nih" anne menyerahkan sapunya ke gue dan pergi meninggalkan gue
"elo mau kemana?"
"dapur" jawabnya "inget, yang bersih.. kl engga entar jodoh lo bewokan !!"
anne berjalan ke arah dapur. alhasil kamar ini gue yang bersihin sendirian. sementara anne masih asik di dapur. selesai menyapu gue menemui anne yang masih di dapur. gue ga tau anne masak apaan. dia cuma mengaduk ngaduk air yang ada di panci. "masak apa lo?"
created by "udah selesai?"
"udah" jawab gue singkat
"sini gantian, aduk aduk terus terus ya" katanya "gue ngepel dulu" aromanya mulai tercium. aroma jeruknya seger banget. sekarang gue tau, ini puding.
anne telah selesai mengepel kamarnya, bersamaan dengan puding yang sudah masak. lalu anne menuang adonan pudingnya ke loyang plastik berbentuk bunga. menunggu hingga cukup dingin. kemudian memasukannya ke dalam kulkas. di kost ini satu satunya kulkas cuma ada di dalam kamar nenek. sembari menunggu puding, lebih baik gue melanjutkan hibernasi yang tadi sempat terganggu......
created by Part 121 Tok...Tok....Tok.... "Siapa?" tanya gue dari dalam kamar "Nenek Gerondong"
"cari apa?" gue berjalanan mendekati pintu "cari ubi !!"
gue tertawa lebar. gue buka pintu kamar gue. ada bang ruli, orang yang ngekost di bawah. Bang ruli ini asbak (asli batak)
"ubinya belom mateng bang" jawab gue disela tawa "kenapa bang?" "itu kasur dibawah punya kau?"
"bukan, kenapa?"
"kata anne itu punya kau" "anne nya mana bang?"
"tuh di bawah. lagi nyetrika dia"
"kasurnya yang lagi di jemur" emang kenapa sih bang?"
"kau kira kira lah kl jemur kasur. jangan kau jemur di depan pintu. macam mana kita mau keluar rumah. kau pikir semua penghuni kost pada punya ilmu terbang apa" gue tertawa lebar dan bergegas turun ke bawah.
"bang, bantuin lah" pinta gue
"ahh.. kau ini lemah kali" katanya "malu maluin aku aja kau sebagai abangmu" gue mengernyitkan dahi. kapan emak gue ngelahirin lo, batin gue
bang ruli mengangkat kasurnya sendirian, sedangkan gue membereskan dua bangku yang tadi gue pakai sebagai tumpuan.
"taro di kamarnya anne bang, ini kasur dia" gue bermaksud membantu bang ruli "ohh.. ini punya si kecil cantik itu.. udah biar aku aja.. kau balik lagi sana ke kamar kau" gue tertawa lebar. weeiits, enak aja lo mau berduaan.
created by gue dan bang ruli bergotongan mengangkat kasurnya. kita masuk ke kamarnya anne. anne masih sibuk dengan beberapa helai baju yang belum disetrika.
"makasih, ito" ucap anne tanpa menoleh. anne masih sibuk dengan pekerjaannya "sama gue engga, ne?" kata gue
anne menoleh ke arah gue "males !!" anne menjulurkan lidahnya, lalu kembali fokus dengan pekerjaannya
bang ruli tertawa lebar. orang yang punya penyakit jantung, gak gue saranin untuk mendengar tawanya bang ruli. gila, bergema banget kl bang ruli lagi tertawa.. "kau harus banyak belajar sama abang mu ini" bang ruli menepuk dadanya berulang ulang "serah lo bang" kata gue, lalu gue tertawa pelan
gue merebahkan diri di kasurnya anne. sementara bang ruli malah menggangu anne yang lagi menyetrika. gue perhatikan anne sudah memasang wajah kesal. gue pejamkan mata, dan mulai menghitung mundur. 3.....2......1.....
"neneeeekkkk.... ito nih nek ganggu aku lagi kerja !!" teriak anne dari dalam kamar bang ruli tertawa lebar
"ito diem deh !! lama lama gue setrika juga lo biar tambah cemong" warning !! jangan sekali kali ganggu anne lagi kerja !!
"yang begini nih yang aku suka. model model jinak jinak merpati" kata bang ruli "mengingatkan ku pada masa muda dulu"
"elo pernah muda juga bang?" tanya gue asal
"ya pernah lah.. " jawabnya "dulu sewaktu muda aku ini mirip model"
"oh ya" ceritain lah bang" kata gue. padahal gue yakin ceritanya pasti ngawur. cuma ya gitu, cerita ngawurnya selalu bikin perut gue sakit. makanya gue suruh bang ruli cerita. "dulu, waktu aku masih abege...." bang ruli memulai cerita
"waktu abang abege, kemana mana masih naik onta ya bang?" gue memotong ceritanya bang ruli
"kau kira aku hidup di jaman fir'aun" jawabnya created by
gue dan anne tertawa lebar
"jadi begitu..." bang ruli kembali melanjutkan cerita
"apaan begitu" cerita aja belom udah begitu aja" gue kembali memotong "makanya kau dengar aku dulu cerita" ucapnya sewot "jangan main potong aja" "oke..oke...sok atuh lanjutken"
"....." bang ruli menahan suaranya. saat dia tau gue mau memotong omongannya kembali "apa kau" kau denger dulu cerita ku, lah" gerutunya "motong omonganku lagi, ku hajar kau" gue dan anne kembali tertawa lebar
"gue ga ngomong apa apa bang" bang ruli mendengus kesal
"jadi dulu, di kampung ku ada cewek cantik. namanya Julie. cewek ini kembang desa. sehingga banyak sekali anak laki laki yang mendekatinya. aku sebagai lelaki sejati merasa tertantang untuk mendekatinya. ku intai setiap aktivitasnya, ku cari informasi sebanyak banyaknya tentang dia. sehingga aku berpikir dengan mudah pasti aku bisa mendapatkannya, karena sudah banyak mengetahui tentang dirinya" bang ruli berjalan menuju dispenser. kemudian minum sejenak "iklan dulu, aku haus"
"......." "singkat cerita, dengan mudah aku bisa dekat dengannya. kini kami begitu akrab. aku dengan keyakinan penuh, akhirnya mengutarakan niatku untuk mendekatinya........" "and then?" tanya gue penasaran
"seperti yang aku bilang 'jinak jinak merpati' terlihat jinak dan pasti mudah mendekatinya. tapi saat kita mendekat dan hendak menangkapnya, dia terbang meninggalkan kita" "jadi intinya, ito ditolak?" tanya anne, sepertinya anne juga penasaran "ya... aku ditolak secara terhormat !!"
"......." sesaat keadaan hening. gue dan anne saling beradu pandang, dan meledaklah tawa kita berdua "mana ada ditolak secara terhormat" kata gue. gue dan anne semakin jadi tertawa created by
"ada" jawabnya "orang yang ditolak secara terhormat akan menjadi seorang jomblo profesional, contohnya aku ini"
"jomblo profeisonal kaya gimana tuh?" tanya anne disela tawanya
"jomblo yang benar benar menjiwai status jomblonya, itulah seorang jomblo profesional"
"udah stop bang... lama lama perut gue meledak denger cerita lo" kata gue yang masih terkikih
"kalian setelah lulus, mau tetap disini atau kembali ke jakarta?" tanya bang ruli "jakarta" jawab gue dan anne serempak
"kalian setelah lulus kuliah cepat cepatlah nikah. ku lihat kalian ini cocok" kata bang ruli gue dan anne saling berpadangan
"oh ya" darimana cocoknya?" tanya gue
"kalian........." belum selesai bang ruli bicara, anne langsung memotongnya "ehhmm... gue ngambil puding dulu" katanya. lalu beranjak keluar ruangan "......"
"hei dan, sebenarnya kalian ini pacaran atau gimana sih" ku perhatikan kalian kadang mesra banget. kadang juga seperti tom & jerry. pusing sendiri aku jadinya" ucapnya berbisik "ya ga usah diambil pusing, bang"
"kau sendiri gimana sama anne" kl kuperhatikan, sepertinya anne naksir sama kau"
"sok tau lo bang" jawab gue sembari terkikih dengan tampang sok cool. jaim dikit padahal dalam hati sih berbunga bunga
"kalau kau tak mau sama anne, kasihlah abangmu ini" gue kembali tertawa lebar
"yang jadi masalah, anne nya mau ga sama elo, bang?"
obrolan masih berlanjut hingga anne datang kembali dengan membawa satu loyang puding yang tadi kita buat. oh iya, kl dari segi tampang, bang ruli terlihat sangar. sama seperti waktu gue pertama mengenalnya. tapi aslinya orangnya baik. usia gue dan bang ruli ini terpaut cukup jauh. usia bang ruli sudah kepala tiga akhir. namun bang ruli belum berkeluarga. entahlah apa yang membuatnya berat jodoh. gue ga pernah ngebahas soal ini, karena gue created by
yakin ini terlalu sensitif untuk dibahas.
puding buatan anne telah habis. bang ruli kembali ke kamarnya. anne sedang memasukan baju baju yang tadi dia setrika ke dalam lemarinya. gue pun kembali ke kamar gue. gue rebahkan diri gue di atas kasur dan mulai memejamkan mata. belum lama gue memejamkan mata, pintu kamar gue kembali terbuka. anne masuk ke kamar gue dan mulai mengganggu ketenangan gue. gue tertawa dalam hati mengingat kata kata bang ruli. kayanya beneran nih anak naksir sama gue, hahahaha......................
Part 122 sabtu pagi di pertengahan february 2009. tiga hari yang lalu bewok menelpon gue perihal acara reuni. gue meminta mereka untuk menunggu di depan kampus dan gue akan menjemput mereka disana. semalam, rombongan teman sd gue tiba di bandung. mereka berniat mau menginap di kost gue, tapi gue tolak. akhirnya mereka mencari penginapan di dekat kampus gue.
gue harus berpikir keras bagaimana caranya menemui mereka tanpa diketahui oleh anne. pagi ini gue telah membuat rekor baru. jam setengah enam pagi, gue udah rapih. hebatkan gue.
gue sengaja bangun pagi dan janjian dengan mereka bertemu di kampus gue sekitar pukul enam pagi. gue hanya berharap jam segini anne masih tidur. gue ga pernah tau anne bangun pagi jam berapa, karena setiap gue bangun anne selalu udah ada di depan gue.
gue menuruni tangga dengan mengendap endap. gue udah berada di depan pintu kamarnya anne. gue tempelkan kuping gue ke daun pintu. tak terdengar sedikitpun aktivitas dari dalam kamar. gue genggam gagang pintunya, gue dorong perlahan. gue liat anne masih terlelap. aman !! batin gue.
gue menutup kembali pintunya. gue membalikan badan dan ada bang ruli berdiri di depan gue dengan tatapan penuh curiga.
"ngapain kau" ngintip ya?" bang ruli memicingkan matanya "engga kok bang"
"bohong kau" bang ruli semakin curiga gue tertawa pelan
"buat apa ngintip, gue udah sering ngeliat langsung kok" "baahh.. beruntung kali kau" suara bang ruli bergema "ssssssttttttt..... berisik lo bang"
"kau awaslah.. gantian, aku juga mau liat" bang ruli mendekat ke arah pintu created by
"heh..heh..." gue menahan badannya bang ruli "maju selangkah lagi, gue colok mata lo !!" bang ruli nyengir bodoh
gue berlalu meninggalkannya. cepat cepat gue menemui teman sd gue. dikejauhan gue melihat teman sd gue sudah berkumpul di depan gerbang kampus gue. ada sekitar tujuh belas orang disana. sebuah senyum hangat gue liat dikejauhan siap menyambut gue. gue pun mempercepat langkah kaki gue.
"heeyy" sapa gue ke semuanya "kalian apa kabar?"
"dit, tuh udah ada orangnya. dari semalem nanyain terus" bewok menggoda dita "cieeee...cieeeeee........" suara dari anak lainya terdengar cumiakkan di telinga gue "hey, apa kabar?" gue menyapa dita. fotonya di fb ga bohong, dita cakep. "baik" jawabnya lalu tersenyum "lo gimana?"
"baik kok" jawab gue dengan membalas senyumnya "udah pada sarapan?" "beluummmm...!!!" jawab mereka kompak
"ketempat lo yuk, gue mau tau kost lo" pinta bewok
gue diam dan berpikir sejenak. gimana nanti kl mereka ketemu anne" "yaah jangan deh, kita pergi aja kemana gitu"
"ini masih pagi dan, kita mau pergi kemana?" tanya dita
"yaa terserah, yang penting jangan ke kost gue. hhmmm.... kost gue berantakan..iya berantakan" jawab ngeles
"maksudnya kita tunggu di kost lo dulu, tunggu siangan dikit baru berangkat" saut febri, temen sd gue
gue mendengus pelan. dengan berat hati gue mengajak mereka ke kost
langkah gue terasa berat saat kami menuju ke kost. jantung gue berdegup kencang. entah kenapa feeling gue hari ini jelek banget. tiba di depan gerbang kost, jantung gue berdegup semakin kencang. gue meminta mereka untuk tak bersuara dengan alasan nenek yang punya kost galak. gue ga bohong, nenek memang galak. tapi bukan itu yang gue hindari, melainkan cucunya yang jauh lebih galak..
kami melewati lantai satu dengan selamat. tiba di lantai dua, gue bermaksud untuk membawa mereka semua ke kamar gue. dan gue akan mengunci kamar gue dari dalam. agar anne ga bisa mengganggu kami. tiba di depan pintu kamar. gue genggam gagang pintu dan gue created by
dorong. kok keras" perasaan tadi ga gue kunci deh. gue rogoh saku celana dan mengambil kunci kamar gue.
'klik' suara pelatuk kunci saat kunci kamar gue terbuka
jantung gue benar benar mau copot, ketika kami tertegun di depan pintu kamar
"hei sayaang.. kok ga bilang sih kl temen kamu pada mau datang" aku kan malu. belum pakai baju nih" ucap anne yang berada di kasur gue dengan tubuh ditutupi oleh selimut.
speechless. sejak kapan anne ada di kamar gue" dengan cepat gue tutup kembali pintu kamar gue. gue menarik nafas panjang dan membuangnya dengan kasar. perlahan gue buka kembali pintu kamar gue. berharap ini semua hanya khayalan gue karena terlalu khawatir akan kegilaannya.
faaakkkk... ini nyata.. anne masih dengan posisi seperti tadi sembari tersenyum centil ke arah gue. sialan ternyata anne udah bangun. pantes aja tadi pintu kamarnya ga dikunci. kampret nih anak. kali ini becandanya kelewatan nih. images gue pasti rusak setelah kejadian ini. "bangkee lo ye.. pantesan betah disini" bisik bewok
"wok, jangan mikir aneh aneh deh lo" jawab gue dengan berbisik juga
gue tutup kembali pintu kamar gue. dan mengajak mereka duduk di balkon. gue mulai ga nyaman dengan tatapan mata dari temen temen gue.
"so, kita mau kemana nih" masa kalian udah jauh jauh kesini cuma diam di kost gue doang" gue mencoba mengalihkan perhatian
"cewek tadi siapa dan?" tanya tika, temen sd gue "yang mana?" gue berpura pura bodoh "yang di kamar itu" kini dita ikut bertanya
belum sempat gue menjawab, anne sudah berteriak dari dalam kamar "saayaaaangg celana dalam aku semalam kamu taro mana" astagaaaa ini anak. temen temen gue semakin menatap tajam ke arah gue
"bukan...bukan... suaranya bukan dari kamar ini kok" gue mencoba mengklarifikasi. padahal suaranya terdengar jelas berasal dari kamar gue "mungkin tetangga sebelah... iya.. tetangga sebelah... biasanya jam segini suka teriak teriakan gitu deh"
"saayaaaang beha aku putus nih.. kamu sih semalam kasar banget bukanya" anne kembali teriak dari dalam kamar.
created by kl bisa, gue lebih memilih untuk pingsan !! anne, pleaaaseee hentikan !! "itu cewek lo" ga nyangka gue sama lo, dan" kata dita dengan nada kecewa.
"buk..bukaaann kok..." dita pasti mikir yang aneh aneh. kl dia bilang sama kak vina bisa game over nih...
pintu kamar gue terbuka. mata kami tertuju ke arah pintu. anne keluar dari kamar gue.
"sayaang. aku laper... beliin aku sop dong di gang ujung sana..." katanya ke gue sembari mengelus ngelus perutnya "buruan beliin, nanti yang ini ileran loh"
"............" keadaan hening, sehening heningnya.
"sebentar" kata gue ke temen sd. gue meninggalkan mereka di balkon dan menarik anne ke dalam kamar gue.
"ne, udah gila lo ya" anne tertawa lebar
"siapa suruh lo menghindar dari gue?" "gue ga menghindar kok"
"alah... gue tau kali tadi lo celingak celinguk di kamar gue" katanya "lo ga mau gue ganggu kan?"
"ya ga juga sih ne" "enggak juga bearti iya"
anne menyilangkan kedua tangannya di dada. yah gimana ya.. abis anne kadang nyebelin sih, makanya gue males ngajak dia
"Ne, mereka itu rata rata tetangga gue. kl mereka ngomong ke nyokap soal yang barusan, mati gue, ne" ucap gue dengan nada halus
"yaudah kl gitu gue ikut gabung"
"gue sebentar doang kok, nanti abis ini lo mau kemana aja gue temenin deh" "gue mau ikut gabung !!"
"tapi lo jangan rese" created by
"gue mau ikut gabung !!" gue mendengus pelan
"ayoo" gue menarik tangannya untuk keluar dari kamar.
dengan perasaan yang campur aduk antara kesel dan malu karena ulahnya barusan. gue mengenalkan anne ke temen temen sd gue. anne sudah berkenalan dengan ke enam belas temen gue. tinggal satu yang belum, dita
"anne" anne menyodorkan tangannya ke arah dita "dita" ucapnya sedikit ketus
gue merasa suasananya udah gak kondusif. anne dan dita saling beradu pandang. terdapat ancaman yang mengerikan dibalik senyumnya anne. sedangkan dita lebih memperlihatkan rasa ga suka dari raut wajahnya.....
Part 123 "sayang, temen kamu belum kamu kasih minum" aku buatin dulu yah" anne beranjak menuju dapur
"ehhh.. tunggu...tungguu... gue bantuin" gue menyusulnya. gue takut temen temen gue malah diracun sama anne
kita sudah berada di dapur saat anne tertawa lebar, dia sedang menuang gula ke dalam teko yang akan kita isi dengan teh hangat.
"Ne, itu bukan garem kan?"
anne mencolek gula tersebut. lalu menempelkannya ke mulut gue. manis, benar ini gula.
"saayaangg, ambilin sendok dong" anne menunjuk tempat sendok yang ada di samping kanan gue
"ne, ga usah panggil sayang sayang lah" "biarin aja" balasnya, lalu menjulurkan lidahnya
kita kembali balkon menemui temen sd gue. suasana jadi sangat canggung saat anne ikut bergabung dengan kami. obrolan obrolan pun jadi terasa garing. gue jadi merasa bersalah sendiri ke temen temen sd gue. ga enak aja sama mereka udah datang jauh jauh malah dapat suasana kaya gini.
gue dan bewok saling bertatapan. gue paham maksud bewok. gue yang bikin suasana jadi kaku, jadi gue juga yang harus mencairkan suasana. gue berpikir sejenak mencari ide bagaimana caranya agar suasana seperti ini tak berlangsung lama.
created by "hmmmm, jalan jalan yuk?" ajak gue "......"
ajakan gue ga digubris "ayolah, masa kalian seharian mau diem di kost gue doang" "......"


Lebih Dari Sekedar Lo Apsen Karya Dante di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"ayooo dong, kok jadi pada ga asik gini sih"
"lo tau jalan ke tangkuban perahu?" bewok mulai bersuara
"tau, mau kesana" ayoo.." jawab gue sok tau. padahal gue gak tau sama sekali jalannya. "ayo, ta" kata bewok ":semalem lo ngajakin kesana"
dita mengganguk pelan menandakan setuju. yang lain pun setuju untuk pergi kesana. sementara anne menyubit pinggang gue dari belakang. sakit, namun gue tahan. yaaaaahh kan, kayanya gue salah lagi nih...
"mau ikut gak?" gue bertanya ke anne "mau"
"yaudah mandi dulu sana"
anne beranjak meninggalkan kami. mata mereka terfokus melihat anne yang berjalan menuruni tangga. saat anne hilang dari pandangan, pertanyaan yang bertubi tubi pun mulai ditebar..
"eh kampret, itu cewek yang sering sepedahan bareng lo kan?" tanya bewok "iya" jawab gue singkat
"lo kenal wok?" dita bertanya ke bewok
"enggak sih, cuma beberapa kali gue pernah ketemu" jawab bewok
"dan, kan di pager ada tulisan kost khusus cowok. kok dia bisa kost disini?" kini dita bertanya ke gue
"keluarganya yang punya kost ini, ta"
"ooooo..." dita menganggukan kepala berulang ulang created by
"pantes aja wok, semalam anak anak ga boleh nginep disini.. ternyata semalem abis 'ehem', wok" sindir febri yang bicara dengan bewok
"anak setan, semalem gue ga ngapa ngapain !!" gue memprotes ucapan febri "yoi feb, ga mau diganggu tuh" Dini, temen sd gue ikut menyindir "iya lo ga ngapa ngapain. tapi cewek lo yang goyang" kata bewok
"wiiih.. full service dong" timpal temen gue yang lainnya, kemudian mereka tertawa lebar
entah kenapa gue berharap anne cepat cepat datang lagi kesini. kuping gue mulai panas mendengar sindiran sindiran mereka. biar aja suasana menjadi kaku kembali.
sekitar satu jam, anne muncul dengan tampilan yang sangat wow !! cantik bro!! mungkin temen temen gue baru kali ini melihat anne dengan tampilan seperti ini. tadi mereka sempat mempunyai pemikiran kok gue mau gitu sama cewek kaya anne. karena melihat penampilannya yang ancur ditambah rambut acak acakan lebih mirip orang gila. tadi anne memakai baju kaos yang gombrang dengan ketek yang bolong. untung aja anne ga ada bulu keteknya hahaha..
sekarang mereka melihat anne dengan mata terbelalak. mungkin mereka kaget dengan perubahan penampilan anne. bewok sampai menganga melihat anne. pengen banget gue tabok mulutnya si bewok hahaha....
kami pun langsung bergegas menuju mobil yang di parkir di dalam kampus gue "nyet, ini masih cewek aneh yang tadi kan?" tanya bewok berbisik gue melirik ke arah anne
"yang ini?" gue menunjuk anne dengan lirikan mata bewok menganguk
"iya, kenapa?" "kok beda yah?" tanya bewok heran "beda gimana?"
bewok mengacungkan kedua ibu jarinya. sementara anne terkikih sendiri. kaya nya ini anak denger deh apa yang lagi gue omongin.
temen temen gue datang dengan empat mobil. gue satu mobil bareng bewok dan tentunya juga dengan anne. bewok meminta gue yang setir karena menurut dia gue yang tau jalan. padahal gue sama sekali ga tau arah mana yang harus kita ambil. di mobil gue ada enam orang. gue dan bewok duduk di depan. dua anak perempuan duduk di bangku paling created by
belakang. dan ini yang bikin gue was was. yang duduk di bangku tengah ada anne dan dita. semoga aja mereka ga cakar cakaran..........
created by Part 124 "makan dulu yuk. gue laper banget nih" pinta gue
"daridulu ga berubah ya. perut karung" saut dita, lalu terkikih pelan
kami baru aja tiba di Tangkuban perahu. selama perjalanan temen temen gue pada marah ke gue karena gue yang ga tau jalan hahaha..
seperti biasanya, dengan bermodal tanya dengan orang orang yang gue temui di jalan akhirnya kita bisa sampai disini. selama perjalanan tadi, suasana mobil gue kembali kaku. dita dan anne hanya diam diaman saja. mereka malah sibuk dengan hp masing masing. gue dan bewok berulang kali mencoba mencairkan suasana, namun sampai kita tiba disini suasana tetap ga berubah. yaudahlah mau diapain lagi..
selesai makan, kami mulai berkeliling tangkuban perahu. awalnya kami berkeliling menjadi satu kelompok. namun dita dan anne sering sekali beda pendapat yang membuat mereka berdua beradu mulut.
"ne, kaya waktu study tours ya" gue mencoba mengalihkan perhatian
"iya, disini jugakan awalnya lo akrab sama emil. sama kaya sekarang ini" sindir anne dengan nada yang cukup ketus.
yailah, salah lagi aja gue nih..
"nte, kesitu yuk.." anne menarik tangan gue
gue meminta yang lain mengikuti, namun lagi lagi dita membantahnya "ga enak disitu banyak asep.. mending kesana" bantah dita
"masalah lo apa sih sama gue" gue ngajak dante, bukan ngajak lo.. kl lo mau kesana yaudah lo kesana aja.....bla....bla....bla......" anne ngoceh tanpa jeda
"heh, ini kan acara reunian gue. lo sebagai tamu ga usah banyak ngatur deh......bla....bla....bla......" dita pun membalas tanpa jeda pula
pala gue pusing sendiri mendengarnya. dua duanya memang tipe keras kepala. ya begini deh jadinya. anne yang sedang ngoceh ngoceh mendadak terdiam saat gue menyumpal bibirnya menggunakan bibir gue. didepan temen temen gue kita saling berpagutan sejenak.
akhirnya gue lebih memilih berpisah dengan kelompok. entah siapa yang memulai, setiap anne mau A, dita pasti membantahnya. begitupun sebaliknya.
"anne, lo kenapa sih?"
"temen lo tuh nyebelin" created by
"kita kan ikut acaranya mereka, ne" kata gue mencoba membujuknya "kita ikutin ajalah maunya mereka apa"
anne mendengus kasar. "sabar lah, ne" kini gue mengusap kepalanya bagian belakang "jelek jelek ah marah marah gitu"
Tujuh Pedang Tiga Ruyung 1 Manusia Srigala Karya Can I D Kisah Membunuh Naga 43

Cari Blog Ini