Ceritasilat Novel Online

Live To Love 11

Live To Love Season A Karya Rakhaprilio Bagian 11


dia tunangan aku !! celetuk Bila sambil menahan jengkel serta rasa emosi.
Bila kamu tunangan ?" kini Nonik yang sedari tadi hanya bisa diam di depan mereka mulai unjuk bicara.
ya, aku tunangan. Kenapa "! tatapnya sinis untuk Nonik.
kamu dah tau Bila tunangan beb ?" tanya Nonik heran padaku.
ya, kemaren juga udah ketemu kok bicarain tentang tunangan dia jawabku tegas masih memandang Nabila
jadi itu alasan kamu !! aku baru ngerti . . aku gak nyangka kamu kaya gini ya !!! kesal Nonik pergi keluar dari caf" karenaku.
Sesaat saya pergi meninggalkan mereka bertiga di dalam caf". Sedangkan saya masih sibuk mengejar Nonik yang pergi terlebih dulu karena di rasa terjadi sebuah salah faham. Maka sudah sepastinya saya untuk membujuk Nonik serta mengertikan tentang kondisi ini agar tak rumit jadinya. Memang Nonik sayang kepada saya, namun wanita mana yang mau di anggap jika mereka di jadikan sebagi cadangan oleh lelaki yang tak mampu menggapai cinta sejatinya ini. sedangkan Nabila di dalam, lebih di sibukkan dengan introgasi dari Fany dan Stevy. Sebab saya yakin pastilah banyak pertanyaan dari mereka berdua untuk Nabila.
beb tunggu !!! kamu jangan salah faham gini dulu dong !! kejarku pada dara manisku sambil menggandeng tangannya.
kenapa kamu gak mau jujur dari awal ?" kalo pun kamu cerita, aku bakal tetep sayang kok sama kamu. Tapi gak dengan cara kaya gini aku taunya. Seolah aku ini cuma serep kamu doang yang bisa kamu pake kapan aja. Sakit Kha kalo di giniin !!! cerca Nonik untukku dengan menahan kelopak matanya yang mulai memerah.
beb, dengerin yha ! emang kemaren aku ketemuan ama Bila buat bahas hal ini tanpa sepengetahuan kamu. Tapi pada akirnya aku milih jalan yang udah terlanjur aku lewatin. Gak mungkin aku balik arah buat ngegapai hal yang udah jauh banget di belakang. Apa aku salah kalo sekarang milih untuk serius sama kamu ?" coba kamu fikir cobaku mengertikan Nonik dalam keadaan ini.
iya aku tau, cuman kenapa gak mau cerita dari kemarin sih !! tau kaya gini itu sakit Kha meski kamu bilang bakal serius sama aku. Pemikiran aku ke kamu udah jadi lain sekarang tau gak !!
ini hal yang udah lewat beb, dan kamu mau permasalahin hal udah lewat kemaren. Kamu gak mau ngehargai usahaku buat ada di samping kamu seperti apa yang kamu minta. Dan setelah sekarang hal itu terwujud kamu malah mempermasalahin ini
tapi aku gak mau jadi cadangan kamu Kha, aku . . gak . . . mau . . . . kini tangis itu mengiringi perjalanan cinta kami yang kian terasa rumit untuk di jelaskan.
kamu bukan cadangan sayang . . . kamu masih pacarku seutuhnya tanpa harus terbagi oleh yang lain . . . tuturku meyakinkan Nonik di genggaman tangannya.
jadi kamu udah serius sama aku sekarang . ." tanya itu masih di sela air matanya.
ya, aku serius sama kamu. Dan aku udah mulai . . .
mulai apa ?"?" terasa genggaman tangan itu kian erat.
sayang sama kamu ! tatapku serius padanya.
sayang ?" bukannya kamu bilang gak akan bisa sayang sama aku. Hati kamu udah terisi oleh tiga nama, apa kamu lupa ?" dan salah satu nama yang kamu sebut ada di dalam caf" itu
emang, pada dasarnya mereka udah ngisi sebagian besar hatiku. Tapi apa kamu tau dalamnya hati seseorang, kita gak akan pernah tau hal itu beb. Sama halnya dengan kita yang awalnya jadian karena game waktu itu. Kamu juga gak bakal nyangka kan kalo pada akirnya bisa sayang sama aku. Begitu juga aku, . . aku gak pernah tau kapan rasa ini dateng gitu aja. Seolah kamu ngisi pori pori perasaanku yang udah kering. Kamu memang bukan inti dari perasaan yang aku bilang. Tapi dunia ku sekarang lengkap karena adanya kamu !
Sesaat ia terdiam masih begulat dengan air matanya. Sedangkan tangan kami dengan eratnya terus bergenggaman. Mencoba menguatkan hatinya yang terasa rapuh. Berharap ia mau mengerti tentang apa yang telah saya ungkapkan meski ini sulit untuk di mengerti. Dan masih hanyut dalam perasaan yang telah saya ungkapkan untuknya, akirnya ia berucap sepatah kata untukku pertanda respon itu mulai ia dapatkan.
Rakha . . . iya, . . apa ?" . . . . . . . kok diem ?" aku . . . iya kamu kenapa ?" . . . . . . . . . . aku sayang sama kamu Tangan itu merangkul pundak melingkar melewati leherku dengan eratnya. Tanpa aba aba, tanpa permisi ia curahkan begitu saja perasaannya untukku. Tak pandang tempat, tak pandang siapun di sekitarnya, di peluklah saya begitu mesra tak perduli lagi. Senang memang senang yang saya rasakan, namun tak harus begini juga pikirku. Di tempat umum sperti ini dan terlebih lagi, hari ini saya telah kepergok tiga kali melakukan adegan mesra dengan Nonik. Dan kini, di ketahui oleh Nabila yang rupanya menyusul saya kedepan caf".
Wajahnya memerah, matanya terbelalak. Pipi itu sungguh nampak merah padam. Seolah saya adalah pria yang tak tau tempat dalam bermesraan. Jika ini bukan umum, saya yakin pasti sudah di gampar itu oleh Nabila. Sedangkan Fany dan Stevy di belakangnya hanya bisa diam dan terus diam melihat saya yang tengah di peluk oleh Nonik dengan cara seperti ini. Namun lain halnya dengan Nonik, ia tengah sibuk melampiaskan perasaannya untuk saya karena berbaur dengan rasa haru dan suka cita. Dan pada saat itu, Nonik tak pernah tau siapa saja yang sebenarnya ada di belakang punggunggnya kini tengah melihat adegan ini begitu geram hingga pada akirnya mereka bertiga masuk kembali ke dalam caf".
Multi Quote Quote View Single Post .. Live to Love .. #True Story #3081
rakhaprilio Kaskus Holic Join: 29-01-2013, Post: 912 08-02-2014 01:12
Chapter 125. Tiada Yang Lebih Indah Dari Ini
Untuk kejadian kemarin, baiknya saya lupakan sejenak tentang Nabila yang mengetahui diri ini sedang di peluk mesra oleh Nonik. Sedangkan di sisi lain Nonik tak pernah tau bahwa dirinya secara tidak langsung telah menikam punggung Nabila dengan sebilah pisau yang begitu tajam. Maka mendarah emosilah itu Nabila di buatnya. Hanya dengan tatapan matanya saja saya tau bahwa pitam itu kini naik setinggi ubun ubun. Tak hanyal diri ini membayangkan jika tidak di tempat umum seperti ini pastilah pipi ini sudah di cap lima jari oleh tangan Nabila. Maka dengan untungnya semua ini dapat berakir dengan pembicaraan kami di dalam caf" yang dapat mencairkan suasana karena Stevy dan Fany adanya. Meski saya tau sampai saat pulang kemarin Nabila masih memendam sejuta amarah di hatinya. Ya, sebab mata ini mampu membaca mata milik Nabila. Tidak lain, tidak bukan.
Hanya saya yang bisa . . .
Beralih dari hari kemarin, tepatnya lusa ini saya tengah asyik berada di kosan dengan gitar yang
baru di kirim oleh sodara ponakan saya di Surabaya. Maka untuk mengisi hari jumat yang selalu di isi dengan shalat jumat dan cuaca cerah ini, maka baiknya saya menyanyikan satu dua tembang lagu agar hari ini terasa makin indah. Namun segala bentuk keasyikan itu tidak berlangsung lama. Sebab secara tiba tiba terusik oleh kedatangan Nonik selepas saya shalat jumat dengan rengekannya yang mengajak saya untuk mengantar pulang ke kampung halamannya di Sidoarjo jauhnya. Entah hal apa yang membuatnya secara tiba tiba hendak pulang ke kampung halamannya, yang jelas saya sungguh tak senang dengan segala acara dadakan yang selalu membuat batin ini berucap . . .
GATEL KOE NIK. beb anterin aku sekarang yok melas Nonik usai datang ke kontrakanku siang itu.
kemana ?" kok dadakan gini sih "! keluhku masih bingung dengan ajakan Nonik.
anterin pulang ke rumah dengan wajah susah ia ekspresikan padaku.
da apa sih emang ?" mendingan juga sabtu besok aja beb jawabku asal masih bermain gitar.
di suruh mamah pulang hari ini beb, katanya ada perlu gitu, ayo lah tariknya pada tangan kananku.
ya ampun beb bisa ga sih jangan dadakan gini ! kesalku mulai naik pitam untuk Nonik.
lha mamah juga kok yang ngajakinnya dadakan. Prasaanku gaenak beb, ayo ta !
Ternyata semua bentuk sifat dadakan ini berasal dari emaknya. Tak heran jika anaknya pun ikut ikutan suka dengan hal yang berbau dadakan seperti ini. sungguh kebiasaan sepele yang dapat menurun kepada anak sendiri dan saya baru tau mengenai hal ini.
mo naek apa coba ke sananya ?" hm . . !" tanyaku masih dengan jengkelnya.
serah kamu deh, motoran juga boleh usul Nonik seketika.
yang boneng aja beb, jam seginin motoran, gada artinya tar kamu luluran selama satu bulan kemaren
ah bodo amat beb, yang penting nyampe rumah cepet lah. Kalo bawa mobil jam segini bisa kena
macet juga pas di Surabayanya ntar
lah katanya mo ke Sidoarjo doang, kok sampe ke Surabaya jugak ?"
tar aku mo ngajak kamu ke suatu tempat soalnya. Jadi mending bawa motor aja deh
panas panasan nih ?"
iya, udah ayok buru packing sana !! dorong Nonik dari kursi dudukku.
eh bentar bentar, kita nginep ga sih ?" tanyaku penasaran usai diri ini berdiri hendak meninggalkannya packing.
masih belom tau beb, tapi kalo aku kemungkinan besar bakalan di suruh nginep deh sama mamah
yaudah bawa baju ganti doang dah kalo gitu tuturku asal sambil pergi ke kamar.
Sebenarnya yang benar saja jika jam segini harus berangkat ke Sidoarjo dengan menaiki motor, sebab panasnya itu amat sangat tidak bersahabat dengan kulit manusia yang pada dasarnya tak kuat panas seperti saya ini. Di Malang yang dingin ini saja saya sudah merasa kepanasan jika di tengah siang bolong. Maka pergi ke Sidoarjo bada shalat jumat seperti ini sama halnya dengan wisata lobang neraka yang tengah bocor.
Sekitar pukul satu siang di rasa semua sudah siap. Blady yang masih berada di T.a dengan terpaksa harus saya duakan dengan motor dari sang abang Cbr 150 cc ini. Maka dengan lafadz Al Fateqah serta bismilah saya antar itu dara manisku pulang ke kampung halamannya. Dengan sifat yang masih bertanggung jawab atas keselamatan pacar saya ini, tak jarang saya hanya melaju dengan kecepatan kurang dari 100 km/jam. Sedangkan Nonik di belakang lebih di sibukkan dengan acara pegang pinggang yang sesekali melingkar di perut saya guna menahan kecangnya laju motor kala itu. Namun selama perjalanan, dengan harap harap cemas jangan sampai itu tangan Nonik yang berada tengah di atas perut saya sampai turun ke bawah oper perseneling. Bisa bisa gas motor yang tengah saya kendalikan ini bisa melesat 150km/jam cepatnya.
Mungkin kurang lebih selama satu setengah jam kami sampai di sana. Selama di perjalanan kami tak pernah berhenti di suatu tempat, kami terus melaju hingga sampai di kediaman rumah Nonik. Hingga akirnya kudapati rumah dengan pagar warna orange punya sama seperti warna kebanggaan jurusan Fisip. Berpagar tinggi dengan ukiran naga serta banyak bunga anggrek di pojok dindingnya. Cukuplah untuk menggambarkan rumah ini tak terlalu besar di banding rumahku namun sungguh rapi di dalamnya. Mungkin aturan yang ketat ala polisi punya yang membuat rumah ini nampak bersih nan terawat hingga seperti ini. usai gerbang di buka oleh Nonik, masuklah dia dengan segala rasa capai selama berkendara tadi. Sedangkan saya, masih sibuk memparkir motor di tepi halaman rumah Nonik.
Salamualaikum . . . mah ucap Nonik masuk rumah seketika mencari iduknya.
loh Ka, kok cepet kamu. Naek apa ?" tanya ibu Nonik kaget melihat anak pertamanya pulang ke rumah secara tiba tiba.
ituh di anter sama Rakha celetuknya sambil menengok ke belakang.
mana, kok ga di suruh masuk ?" heran ibu Nonik masih mecari sosokku.
Ya jelas saja, bagaimana saya mau masuk ke dalam rumah Nonik begitu saja. Memang saya ini siapa. Tampang gak jauh beda sama maling sandal jepit kayak gini kok. Salah salah saya bisa di dor sama bapaknya Nonik. Dengan masih melepas penat, saya masih dudukan di teras depan yang kebetulan di situ memang ada beberapa deret kursi untuk tamu yang tengah menunggu.
beb, kok ndak masuk sih. Ayok lah ke dalem ajak Nonik masih sibuk melepas jaketnya.
dek Rakha masuk sini, masa panas panas mau di luar
Dalam hati saya hanya bisa bilang, dari tedi keg. Panas cuy !!
Sehabis di persilahkan masuk, duduklah saya di sofa empuk dengan Ac di atasnya. Sungguh surga dunia yang tak tergantikan. Pantas saja selama perjalanan menuju perumahan milik Nonik, rata rata orang di perumahan ini memasang Ac pada rumahnya. Bagaimana tidak, suhu kala itu hampir di atas 38*celcius. Namun seindah indahnya surga dunia yang saya rasakan saat itu, lebih indah lagi surga dunia milik Nonik. Bagaimana tidak saya menyebut ia sebagai surga dunia. Nonik keluar dari kamarnya menuju kamar mandi hanya dengan mengenakan boxer tipis warna putih yang sangat ekstrem bisa saya terawang kemana mana. Paha mulus itu dengan jelasnya menjalar hingga selakangnya. Seperti biasa, otak ini selalu mesum dengan hal semacam ini. maka Nampak jelas sudah itu bulu bulu tipis yang mengitari slakangan Nonik tumbuh dengan rapi tak semrawut.
dek Rakha pasti capek ya boncengin Nika dari Malang ke Sidoarjo
iya tante, Slakangan saya capek . .eh ?"!!!!
MAMPUS !!!! . . . Gara gara slakangan milik Nonik sialan . . .
itu, maksudnya punggung saya yang capek tante. Hehehehe cengar cengir hanya bisa menahan malu sudah diri ini.
sampe ga konsen gitu gara gara kepanasan ya, dek Rakha mau minum apa ?"
Maka dengan sangat hati hati, saya berusaha menjawab pertanyaan semudah itu dengan cara mengajak kerja sama otak saya terlebih dahulu hingga keluarlah jawaban nama minuman sebagai berikut.
es teh aja tante jawabku ramah sambil melempar senyum.
Tak berselang lama, datang Nonik menyapaku degan aroma tubuhnya yang wangi sehabis mandi. Masih dengan boxer yang sempat membuat otak ini konslet, maka dengan sangat hati hati saya menjaga pikiran ini untuk tidak berfikir mesum lagi. Sebab saat itu juga, ibu Nonik sudah kelar dengan dua buah minuman sirup jeruk di bakinya.
mamah ada apa sih kok suruh Nika pulang buru buru hari ini ?" tanya Nonik sambil mengucek ngucek rambutnya dengan handuk.
oh itu, Cuma di suruh memperpanjang masa berlaku motor kamu. Kan sekarang udah waktunya. Kamu lupa kan kalo gak di ingetin
duh ampir aja lupa mah. Untung aku bawa juga ini STNKnya di dompet. Lha trus aku tar nginep dulu apa gimana
ya kalo bisa nginep lah Ka, mamah kan masih kangen sama kamu
yeee . . mamah, biasanya juga sering Nika tinggalin ke Malang gitu pas esema
kan kalo udah kuliah gini kamu udah deket waktunya buat merit Ka sempat mata itu melirik ke arah saya.
Dalam hati saya cerucap, MATIH KOE LEE !!
Saya yang secar tidak langsung di sindir halus oleh ibu Nonik hanya bisa melempar senyum malu. Sedangkan Nonik hanya bisa acuh sambil tak ingin membahas hal itu lebih lanjut lagi. Maka masih di siang itu, saya habiskan segala rasa capek ini dengan beristirahat di kamar tamu usai berbincang panjang oleh ibunda Nonik. Sedangkan urusan memperpanjang STNK, dengan gampangnya akan di urus oleh ayahnya pada esok hari. Bebaslah Nonik hari ini tanpa harus repot repot pergi ke kantor satuan polisi lalulintas. Sebab pastinya semua reader sudahlah tau siapa ayah Nonik sesungguhnya adalah seorang penjual bubur kacang hijau. Eh salah, maksud saya satuan polisi kawasan Sidoarjo punya.
beb ayok kluar, cuacanya bagus nih ajak Nonik sambil masuk ke dalam kamarku.
mo kemana sih beb, ga cape apa keluhku sambil bermain hape.
gak lah, kan aku di bonceng tadi. Hahahaha . . . ejeknya padaku sambil tertawa.
kalo kamu yang bonceng aku baru mau kluar beb, week !! kini tantangku pada dara manisku satu ini.
oh nantangin naek motor gede, boleh. Sini kuncinya mana !! dengan sigapnya ia mengiyakan.
duh kamu ini, yang bener aja. Masa slakangan cewek mau di buka lebar lebar naek motor gede kaya gitu. Kalo perawannya pecah bisa berabe tar keluhku geleng geleng kepala masih sibuk dengan hape di tanganku.
lha itu punya kamu juga udah kegencet tangki bensinnya selama Malang sampe Sidoarjo. Aku takut tar malah penyok ga bisa bediri lagi. Wahahahaha !!! ejeknya sungguh membuat saya berfikir mesum kembali.
dah udah, emeng epeh kamu ini. ayok berangkat ajakku segera agar pembicaraan ini semakin tak salah arah.
Kemana diri ini akan di ajak oleh Nonik, sungguhpun saya tak tau menau mengenai hal satu ini. Seolah saya buta arah tak mengerti tentang Sidoarjo. Namun usai memasuki kawasan Surabaya, saya mulai tau beberapa ruas jalan yang sempat saya hafalkan karena dulu saya pernah tinggal beberapa bulan di sini bersama kakak keponakan saya. Maka sore sekitar pukul 3.30 Pm itu saya belah jalur Surabaya dengan Cbr 150 cc hingga akirnya sampailah saya pada sebuah gedung tua di mana gedung itu sungguh tak terawat. Banyak rumput liar tumbuh di dalamnya. Bahkan tempat ini sangat cocok untuk syuting film Pocong Yang Tertukar. Maka dengan perasaan sedikit ngeri dan berfikir Nonik ini adalah wanita yang paranoid atau bahkan mistis.
beb ini tempat apaan ?" horror gini keluhku enggan turun dari motor.
cuman bangunan tua gini doang takut, udah ayok turun ! ajaknya dengan sedkit memaksaku.
beb kita mo ngapain sih di tempat sepi kaya gini, kalo mau gituan aku jabanin di hotel aja deh gapapa aku yang bayar. Tapi jangan di tempat angker kaya gini. Ya . . tawarku asal ceplos karena sudah tak mampu berfikir lagi.
gituan apaan ?" kamu ini mikirnya jorok muluh ah. Udah ayok jalan. Keburu sore tar gaenak tariknya pada tangan kiriku sambil jalan.
beb, . . beb . . . bentar beb. Jangan jangan kamu mau mutilasi aku di sini ya ?" beb aku beneran sayang sama kamu sekarang. Aku sama Bila udah gada apa apa. foto di kamar juga udah aku masukin lemari. Aku udah punya plaining panjang buat idup sama kamu. Tolong jangan bunuh aku di sini beb. Aku pingin mati di tempat laen kaya taman wisata gitu ato di mana lah asal jangan di tempat angker kaya gini. Kalo aku mati di sini bisa bisa aku jadi stuntmannya film Pocong Yang Tertukar. Plis beb aku mohon jangan . . sayangi nyawaku satu ini rengekku bak orang yang benar benar akan di mutilasi saja.
ini orang kacau kenapa sih, baru liat gedung tua gini doang fikirannya udah nglantur kemana mana. Yang gituan ke hotel lah, di mutilasi lah. Tar apa lagi coba. Ini udah hampir jam empat beb. Tar kita bisa kehilangan moment di spot yang biasa aku tongkrongin sama Jovan
nongkrong sama Jovan di tempat kaya gini ?" yang bener aja "!!
udah deh kamu ikut naek dulu sampe ke lantai 7, tar smua bakal ke jawab di sana. Serah kamu mo mikir apa sesampae di atas, yang jelas aku mau nunjukin sesuatu sama kamu !! dengan masih berbalut kesal, di tinggallah saya sendirian berteman dengan motor di lantai 1.
Bisa terlihat kala itu Nonik berjalan tengah sampai pada lantai 2. Sebab dinding gedung itu sudah tak ada lagi, atau tepatnya ini hanyalah kerangka gedungnya saja. mungkin bisa lebih cocok di sebut dengan proyek yang setengah jalan. Maka dengan memberanikan diri, saya coba tepis rasa takut serta fikiran macam macam itu untuk segera menyusul Nonik naik ke lantai 7.
Dan sesampai di atas, saya lihat Nonik asyik dudukan di tepi bangunan tak berpagar yang cukup membahayakan. Dirinya tengah asyik menghabiskan sebatang coklat sambil kakinya di ayun ayunkan seolah ia sangat menikmati suasana ini. Sedangkan saya saat itu, masa saja belum mengerti tentang apa yang ingin Nonik tunjukan hingga pada akirnya saya tanya kembali itu dara manisku.
beb, mang mau ngapain sih kita di sini. Anginnya kenceng banget keluhku sambil duduk di sebelah Nonik dengan perasaan ngeri. Sebab jika salah duduk sedikit saja, saya bisa terjun bebas ke dasar lantai satu bak telor ceplok jatuh dari pantat ayam.
kamu masih belom ngerti beb ?" hm . . kamu gak nyadar ?" sahut Nonik masih asyik menghabiskan coklat batangannya.
apa sih, cuman ada angin kenceng doang gini. Emang sih fewnya asyik di ketinggian kaya gini. cuman . . . .
Tak lama saya pun tak mampu berucap, bibir ini seolah terkunci karena pemandangan yang begitu elok di atas gedung ini. Matahari yang mulai tenggelam bersama hangatnya, bagaikan diri ini tengah menghabiskan sunset di tepi pantai kuta. Terasa hangat masuk kedalam kalbu, angin yang berhembus kencang seolah berbisik bahwa ini adalah keindahan dari tuhan sang pencipta. Hanya bisa berucap kagum dalam lafadz islam, mata ini amat terpukau oleh pemandangan kota Surabaya yang akan memasuki pergantian malam. Terlihat lampu lampu kota mulai gemerlapan, bersinar kecil melawan cahaya matahari. Beradu terang kian mewarnai kota Surabaya begitu indah. Dengan haru kutengok gadisku satu ini karna telah menunjukkan sesuatu yang teramat indah untuk ku lukiskan. Maka terimakasih itu, usdah sepantasnya ia dapat dari bibir yang telah lancang ini.
beb, maaf tadi udah mikir yang enggak enggak. Aku baru nyadar kalo tempat ini indah banget di atasnya tuturku haru sambil hanyut dalam paras milik Nonik.
kamu sih, di ajakin lama banget. Indah kan kota Surabaya itu
ya, indah banget. Meskipun di siang harinya bisa lebih panas dari Sidoarjo, tapi aku gak nyangka kalo ada Spot seindah ini di tengah tengah kota. Liat, kita bisa tau kota Surabaya yang padet ini dengan lampu mulai gemerlapan di bawahnya
aku sering habisin masa esemaku dulu di sini kalo lagi bengong di rumah. Sambil makan coklat gini, aku ngrasa lebih damai. Fikiranku bisa ngalir kaya angin yang berhembus kenceng saat ini.
Bisa buat moodku naik drastis dari sedih hingga jadi gembira
kok kamu tau tempat kaya gini di Surabaya. Kan kamu tinggal di Sidoarjo ?"
Jovan yang kasih tau tempat ini, pertama kali aku di ajak kluar sama Jovan pas ke Surabaya ya aku di ajakin ke sini. Makanya, aku pengen kamu ngrasain hal yang sama. Sama seperti damainya aku ngliat pemandangan ini waktu bersama Jovan
kamu masih inget masa masa indah itu sampe sekarang ya. Sayang banget jovan udah ga ada lagi di antara kita. Mungkin jika ia masih ada, aku rasa yang duduk di sebelahmu ini bukan lagi aku. Tapi Jovan . .
iya lah, dia yang selalu duduk di sampingku ngabisin sore kaya gini sambil makan coklat sebagai bentuk kebiasaanku sama dia. Kadang selepas aku sama dia musuhan, aku masih sering ketemu dia di sini untuk ngabisin sore bareng. Tanpa sepatah kata, tanpa sapaan, dan tanpa berbicara sedikitpun. Tapi aku sama dia benar benar tetap di sini seolah kita gak saling kenal
kok bisa gitu ya, seolah cuma tempat ini yang bisa nyatuin batin kalian. Aku gak pernah tau kalo persahabatan kamu sama Jovan sampe sedalem ini
yah, namanya juga masa lalu. Mo di apain juga gak bakal berubah. Yang penting sekarang aku seneng bisa ajak kamu di sini dan ngabisin sore ini bareng bareng. Oiya, kamu lupa ini tanggal berapa !
tanggal berapa ?" ini tanggal empat belas kan. Kenapa emang sama tanggal empat belas ?"
masih belom inget jugak ?" nih aku kasih sesuatu buat kamu
Masih belum habis saya berfikir tentang tanggal empat belas hari ini, saya justru di sibukkan dengan sebungkus kado kecil dari Nonik. Lama membuka isi kado itu, rupanya coklat batangan di dalamnya saya dapati. Usai menyadari coklat adalah barang yang saya dapatkan, dengan berucap mesra Nonik katakan padaku bahwa . .
Happy Valentine Beb . . .
Siapa sangka ini hari Valentine, saya sungguh tak memperdulikan hal romantis semacam itu. Maka tanpa basa basi lagi, tanpa harus ragu ada Sri di sini, kucium mesra bibir Nonik hanyut dalam melodi cinta yang bersemi di ujung gedung sore ini. begitu dalam, begitu hangat, dan tentunya moment indah ini saya habiskan teramat lama dengan mengulum bibir Nonik hingga merah karenakau. Tak jarang tangannya yang masih asyik memegang sebatang coklat di lingkarkannya tepat di atas leherku. Maka bisa saya jabarkan bagaimana rasa bibir Nonik kala kucium saat itu, rasanya seperti . . .
Ciuman Rasa Coklat . . . Last edited by: rakhaprilio 2014-02-08T01:12:53+07:00 Multi Quote Quote
View Single Post .. Live to Love .. #True Story #3276
rakhaprilio Kaskus Holic Join: 29-01-2013, Post: 912 12-02-2014 21:27
Chapter 126. Loundry Berhadiah
Sudah hampir enam bulan ini, hubungan saya dengan Nonik kian dekat. Sedekat bulan dan bintang yang setiap harinya saling menyapa di malam hari. Tali kasih yang kian membara itu membuat kami makin sayang satu sama lain. Meski rasa sayang itu tak sedalam rasa yang pernah saya ukir untuk Jovan atau Nabila, namun setidaknya cukuplah dahaga Nonik atas haus kasih sayang yang ia dambakan selama ini dari saya, kini dapat terbalaskan. Sedangkan hubungan dengan keluarga Nonik di rasa juga sudah mulai ada peningkatan, maka sudah saatnya pula diri ini untuk menanyakan respon ibunda di rumah mengenai pacar saya yang satu ini. Berharap ada restu yang saya dapatkan dari kedua orang tua, di sisi lain saya tetap menyayangi Nonik sebagai mana mesti dan layaknya.
Ini merupakan bulan di mana biasanya pasangan yang tengah menjalani tali percintaan mengalami sebuah titik yang paling jenuh dan membosankan pada hubungan mereka. Maka tak hayal jika hal seperti itu juga bisa menimpa saya sewaktu waktu dan terlebih lagi ini sudah mendekati bulan ke enam. Jadilah ada saja masalah yang akir akir ini sering muncul mulai dari yang sepele hingga sebesar ikan lele. Entah itu di sengaja atau tidak, kami merasa jenuh dengan hubungan ini yang berjalan begitu begitu saja. Seolah diri ini kehilangan gairah dalam menjalaninya. Masalah siang itu pun muncul dengan tanpa permisi dan membuat janji, menghampiri kami hingga di buatnya ribut kontrakan ini.
beb, kamu kok tiduran mulu sih kerjaannya dari tadi pagi aku perhatiin "! tanya Nonik tak beda jauh dengan orang mengintrogasi.
lagi males ngapa ngapain beb. Makanya males malesan aja jawabku seadanya.
ya ngapain keg, bersih bersih kamar ato cuci piring, cuci baju kan bisa ! jawabnya kini sedikit sewot.
iya iya bawel . . !! bantahku sambil bangkit dari kasur tidurku.
kamu mo ngapain ?"! pertanyaan itu sungguh tak enak di dengar telinga ini.
mo kluar ! jawabku kini asal sewot.
kluar kemana "!! sambil matanya memplototi saya.
brisik kamu beb, mo ambil londri di gang sebelah ! jawabku berbalut keluh sambil menyalakan motor milik Nonik.
kamu masih nglondri juga sampe sekarang "!!
kenapa lagi sih beb, ini salah, itu salah, apa aja salah di mata kamu. Ini aku udah mau jalan ambil londri kamu ngajakin ribut sih "!!!
ya kan kamu cowok beb, mestinya bisa lah cuci sendiri. Apa perlu aku beliin mesin cuci segala "!!
gausah, makasih !!! potongku pada pembicaraan Nonik sambil tancap gas.
Selama perjalanan mengabil londri, saya berfikir. Kenapa akir akir ini semuanya terasa panas. Sungguh beda dengan bulan kemarin dimana saat saya bisa mencium bibirnya dengan mesra di atas atap gedung tua. Kapan lagi hal indah semacam itu akan saya lewati lagi. Sungguhpun diri ini tiba tiba merasa miris jika di bandingkan dengan yang sekarang. Begitu banyak cek cok, adu mulut sana sini, entah siang mau malam, ada yang salah sedikit saja, ngomel sudah itu wanita. Jika di ingat ingat kembali, maka terakir kali saya memiliki kenangan romantis bersamanya, ya saat hari Valentine kemarin.
Ah sudah lah . . biarkan berlalu.
bang, ini londrian aku udah kelar kan hari ini ?" tanyaku pada abang tukang londiri yang setengah maho seperti Stevy.
oh udah mass, atas nama siapah kamarin ma aph saya lupah tanya abang londri sambil garuk garuk pantatnya.
Leonardo Decaprio . . jawabku santai sambil bermain hape.
hah, mass ini becanda ih. Mana ada nama bule tapi mukanya kawe begini. Hhihihihi gelitik abang londri menahan tawa.
ya suka suka saya lah bang mo kasih nama. Orang ngambilnya ga pake katepe jugak. Yang penting kan saya inget kasih atas nama apa di londrian saya "! jawabku menahan jengkel serasa ingin menjotos mimik muka abang londri yang alay tersebut.
iya juga yah, duch kok saya jadi bego begini. Bentar mas bentar sambil garuk garuk kepala mulai lah ia mencari londrian pesanan saya.
Tak lama akirnya ketemu juga itu londrian atas nama Leonardo Decaprio. Sungguh baju yang telah lama saya rindukan dapat kepeluk erat bersama satu paket baju yang saya kirimkan kemarin, kini sudah bersih di depan mata. Dengan membayar kurang lebih duabelas ribu rupiah, kubawa pulang baju kesayanganku menuju lemari yang sudah lama menanti untuk di isi. Sesampai di kosan, suasana kembali mencekam. Malasnya diri ini untuk debat bersama Nonik membuat saya melemparkan londrian yang tengah saya bawa tadi terlempar ke ruang tengah sebelah tempat duduk dengan bunyi yang cukup keras hingga mengagetkan Nonik. Sedangkan saya lebih memilih masuk ke dalam kamar sebab tak ingin debat dengan Nonik di siang yang panas ini.
beb, taroh yang bener dong !! masukin lemari keg !!! tariak Nonik di depan Tv.
bawel, tar juga aku rapiin kok !! teriakku dari dalam kamar.
Setelah beberapa saat menunggu, akirnya saya keluar kamar juga sekiranya untuk melihat suasana. Mungkin kah sudah mendingan atau malah tengah terjadi perang dunia ke 4 saya tak tau. Karena si joni pula yang menuntut saya untuk segera keluar kamar sebab pasalnya ia tengah ingin buang air kecil di kamar mandi. Maka Nonik yang saat itu masih asyik dengan acara televisi, sedikit tidak terlalu memperdulikan apa yang tengah saya lakukan. Namun usai dari kamar mandi, tetap saja. Hal sekecil londrian ini pun ia permasalahkan kembali dengan Tv yang kini sudah ia matikan dan siap berfokus untuk mengajak ribut saya kembali.
beb, bawa londrinya ke kamar, tata di lemari yang rapi !! suruh Nonik seolah saya ini kacungnya saja.
tar aja . . jawabku malas sambil membuat nescafe di tepi meja.
bandel banget sih di bilangin "!!!
Dengan gerutunya yang entah meracau seperti apa tak jelas, di bukalah segel plastik yang membungkus isi londri saya tersebut. Niatnya baik, ia tengah merapikan pakaian yang sedikit berserakan tak beraturan karena saya jatuhkan tadi. Mungkin dengan di tata terlebih dahulu, barulah ia masukkan ke dalam lemari seperti apa yang saya bayangkan. Namun percayalah, bayangan itu sirna ketika kudapati Nonik dengan muka merah padam menuduh saya tentang sesuatu yang tidak mungkin saya lakukan.
BEB AKU MO TANYA JAWAB JUJUR !!! tiba tiba saja pitam Nonik tersulut hingga ke ubun ubun tanpa sebab yang jelas.
ha . . apa lagi sih " jawabku bengong sambil menenteng nescafe di tangan mendekatinya ada apa gerangan.
KAMU ABIS TIDUR AMA SIAPA KEMARIN !!!!! NGAKU GAK !!!!! tanya Nonik benar benar di luar dugaan saya.
tidur ama bantal guling lah. Dapa emang ?" sesuai fakta, saya katakan hal itu sambil menyruput nescafe di tangan dengan santainya.
MASIH GAK MAU JUJUR YA KAMU ?" AKU DAH GA TAHAN LAGI KALO KELAKUAN KAMU KAYA GINI !!!!! dan kata kata itu makin memanas saja.
kelakuan yang mana lagi sih. Udah deh kamu ngomong aja sebenernya maunya apa ?" tanyaku
dengan menyruput nescafe untuk ke dua kalinya.
INI BARANG APA DI LONDRI KAMU !!!!!! GAK NGAKU JUGA SEKARANG !!!!!?""
Sesaat saya heran, berfikir memangnya apa yang telah ia temukan di londri saya hingga membuatnya naik pitam macam ini. Maka dengan kalemnya saya taruh dulu itu perlahan nescafe di atas meja dan perlahan mulai mencari sesuatu yang membuat Nonik geram hingga ke ubun ubunnya. Dan betapa kagetnya saya setelah mengetahui apa gerangan yang telah Nonik temukan tadi. Yang benar saja, tidak tanggung tanggung . . .
G-STRING warna merah lengkap bersama BHnya juga.
WATDAFAK . . . ini apaan mamen ?" indah banget . . eh !!?"" hingga salah respon bibir ini di buatnya.
kalo gak tidur ama cewek trus ini apa !!!?" ha . . .!!!!! bentak Nonik menyadarkan dari rasa kagumku atas dua barang tersebut.
lah aku ndak tau beb, orang kemaren nglondri gak masukin barang ginian jugak kok ! bantahku mencoba membela diri.
sumpah ya kamu ni gak mau jujur juga. Aku tanya ini barang PUNYA SIAPA !!!!!
DEMIIIIIIII TUHAAAAAAAAAAAAN aku ndak tau beb !! saya sambil gebrak gebrak meja ala Arya Wiguna.
trus gimana critanya ini g-sting ama Bh bisa ada di londri kamu kalo gak kamu yang bawa ?"!! ha !!!
dah gini aja deh, kalo kamu mau jelas mending ikut aku ke tukang londrinya sekarang kita tanya ama abangnya !!
okey, awas aja sampe ketauan tidur ama cewe laen kamu !! Dalam hati saya hanya bisa berkata . .
JIEMBUT NCEN E KOE NIK !!
Di atas motorpun kami layaknya orang yang tengah bertengkar. Bagaimana ia duduk di ujung
belakang, dan sedangkan saya duduk di ujung depan. Maka bolonglah itu bagian tengah tak ada yang mengisi. Jika saya ada niatan buruk, sungguhpun diri ini ingin jumping setinggi tingginya biar ia yang duduk di ujung belakang terjatuh gulung gulung masuk selokan. Dan sesampai di depan tempat saya londri, kini abang maho satu itu tengah tak sendiri. Pasalnya ada rekan seperjuangan mbak Micel namanya. Orang yang biasa bantu abang maho dalam menunaikan tugas cuci mencucinya. Namun jangan salah, alasan saya londri ke sini pun sebenarnya tidak lain tidak bukan juga karena adanya keberadaan mbak Micel. Karyawan sexy berkulit putih dengan wajah oriental yang setiap harinya bergulat bersama kerasnya sabun detergen.
bang . . bang, aku mo tanya nih. Btw ada barang londri di sini yang ilang gak ?" tanyaku pada abang maho yang tengah mengeringkan cucian dengan mesin cuci.
loh mas Rakhah lagi, bentar ea saya cek duluh kalo gitu ?" jawabnya lembut nian padaku.
kalo sampe gak ada yang ilang di sini, kamu siap siap ngaku aja di kontrakan nanti beb !! bisik Nonik lirih di sebelah telingaku.
Tak lama abang londri itu pun berkata padaku bahwasanya . .
gak ada eang ilang tuh mas. Klien laen jugak udah saya hubungin katanyah gak kehilangan barang apapun
BEB AYOK KITA PULANG SEKARANG!!! seret Nonik di tangan sebelah kiriku dengan kuatnya.
beb, beb bentar beb ! ini ada yang salah pasti ! eyelku masih bersikeras untuk membuktikan.
mas Rakha kenapa itu kok ribut di luar ?" sesaat tanya mbak Micel memecah acara tarik tambang milik Nonik.
ini mbak, aku kelebihan barang di londriku. Nah aku tanyain ke sini tapi katanya gak ada barang yang hilang di sini. Nah ini ceweku jadi salah paham gini keluhku mengadu nasib pada mbak Micel.
ya kalo kelebihan barang gitu kan enak mas, malah bisa di pakek tutur mbak Micel memberi solusi, namun . .
kelebihan sih kelebihan mbak. Tape ga gene juga kaleee !!!! cecarku sambil menunjukkan gstring serta Bh warna merah di depan mbak Micel.
lah, itu kok bisa ada di londrian kamu mas "!!! tanya mbak Micel kaget dengan menahan malu.
ya mana tauk ?"!! apes dah aku pokoknya mbak kalo kaya gini
UDAH BEB GAUSAH CURHAT LAGI, AYOK PULANG !!! kini acara tarik tambang itu pun Nonik mulai kembali.
mbak, mbak bentar . . !!! cegak mbak Micel mencoba menahan langkah Nonik.
kenapa mbak ?"! tanya Nonik sewot sambil menoleh ke belakang.
anu mbak, . . itu sebenernya . .
iya sebenernya kenapa !!! Lama amat sih tinggal ngomong doang !! jengkel Nonik pada mbak Micel.
itu sebenernya barangku mbak tutur mbak Micel menjelaskan dengan pengakuan terlarangnya.
JADI KAMU TIDUR SAMA MBAK MBAK INI BEB"!!!! IYA ?"!!! NGAKU GAK !!!!!
Tuhan ambil saja nyawaku saat ini juga, gumamku dalam hati.
gak gitu mbak. Aku juga ndak tau itu kenapa barangku kok bisa ada di londriya mas Rakha. Mungkin karyawan lain lagi salah naroh kali. Kan kemaren aku juga sempet nyuci barangku di sini. Cuman aku ga nyadar kalo barangku yang itu ilang mbak jelas mbak Micel mengertikan setan satu ini.
TUH DENGERIN NYET !!!! kesalku sambil melepaskan tangan Nonik.
ini jangan jangan kalian udah sekongkolan aja nih ?" curiga Nonik masih di atas kepalanya.
yaudach itu jadi barangkuh aja mbak kalo gak keberatan. Jadi anggep ajah mas Rakha tidurnya sama akuh, hihihihi goda abang maho di depan Nonik dengan genitnya.
ini kutu air bukannya bantu jelasin malah ngrusak image orang doang deh keluhku pada abang maho.
lha abisnya inih pacar mas Rakha susah amat di jelasinnyah. Udah lah mbak, ini cuma salah
faham koq, kasian juga ituh mas Rakhanya dari tadi di tarik tarik muluk. Laen kali saya pastiin ga gini lagi deh. Buat yang ini saya mohon maap eah dengan rendah hati abang maho itu meminta maaf pada Nonik.
awas sampe kayak gini lagi, udah beb ayok pulang !! ajak Nonik pulang masih berbalut dengan jengkelnya.
Saya pun pulang bersama pitam yang masih membara hangat di kepala Nonik. Pastinya untuk saat ini ia belum bisa mengerti tentang kesalahfahaman ini. Sebab bagaimana bisa acara londri saya kemarin berhadian seperti itu. Dan dengan malunya pasti mbak Micel menerima kembali dua barangnya tersebut yang nyangkut di londrian saya. Seperti biasa, otak ini selalu mesum dengan hal yang berbau seperti ini. Maka tak jauhlah pikiran ini membayangkan body milik mbak Micel jika saja di balut dengan G-string dan Bh warna merah. Sungguh sangat menantang joni untuk bergulat di dalamnya bukan.
Sesampai di kosan pun semua pitamnya juga belum usai, masih saja acara adu mulut milik Nonik di lanjutkan dengan tema yang berbeda. Maka rasa jengkel yang sedari tadi sudah menghiasi ubun ubun ini pun akirnya harus meledak hebat di iringi dengan pertengkarang yang heboh bersama Nonik. Dan mulai dari sini, bingkai cinta yang telah saya rajut dengan Nonik selama enam bulan ini terasa . .
Retak . . . kamu itu laen kali gak usah nglondri di situ lagi beb !!! bikin emosi doang orang orangnya !!
yah jangan salahin karyawannya dong. Namanya juga kecelakaan. Maklumin lah, yang namanya orang kerja itu ya gak selamanya perfect beb !
ya tapi liat, karena kebiasaan kamu nglondri, aku jadi salah faham gini kan !!
kok sekarang kamu jadi nyalahin aku "!!
ya kan kamu emang bandel di suruh cuci sendiri ga mau, makanya kita jadi salah faham kaya gini gara gara tukang londrinya juga !!
sok bener kamu itu, salahin aja semua orang baru kamu PUAS !!!
aku gak bilang aku yang paling bener, seenggaknya kamu usaha sendiri lah buat ngrawat barang
barang pribadimu kemaren aku juga udah buat nyuci sendiri asal kamu tau aja ya, dan karena banyak waktu buat ketemu dosen di kampus makanya aku londri aja !
halah alasan doang kamu ini kalo di bilangin !
kamu jadi nyebelin ya sekarang "!!! sotoy !!! sok ngatur idup orang !!! males aku sama kamu !!!
Hanya bisa menahan amarah, saya redamkan itu emosi di dalam kamar sendiri menunggu surutnya pitam yang sudah naik setinggi ubun ini. sedangkan Nonik yang masih bersikeras dengan acara adu mulutnya masih saja di ruang tengah menahan rasa jengkelnya mungkin kerana hasrat amarahnya yang tak tersalurkan. Dan hal yang pantas saya gambarkan saat itu untuk hubungan kami adalah, saya dan dia bagai . .
Api dan Air . . . Multi Quote Quote View Single Post
.. Live to Love .. #True Story #3363
rakhaprilio Kaskus Holic Join: 29-01-2013, Post: 912 15-02-2014 01:13
Chapter 127. Takmampu Kutepis
Apa hanya saya yang merasa, bahwasanya hubungan ini sudah tak seromantis dulu lagi. Tak seindah dulu di mana saya benar benar merasakan kedekatan bersama Nonik. Rasa nyaman yang sempat menghampiri saya kini tiba tiba saja pergi entah kemana. Meninggalkan seberkas tanya yang harus saya cari sendiri jawabnya. Memang sampai saat ini kami masih menjalaninya bersama. Bersama selalu di kontrakan setiap harinya. Ini adalah satu minggu setelah kejadian laundry berhadiah kemarin. Setelahnya, semua tak jauh beda. Masih saja hubungan ini di rundung amarah serta adu mulut yang tak pernah mengenal waktu. Namun semua itu berubah. Semenjak dara manisku satu ini, harus sakit tak berdaya di atas ranjang yang membuat hati ini kian tersayat karenanya. Bayang Jovan yang kini mulai menghantui pikiran saya itu pun kembali muncul. Dalam diri ini saya berdoa . .
Saya tak ingin Nonik sama seperti Jovanda . .
Berawal dari sebuah pagi yang dimana biasanya selalu saya awali dengan melihat sosok Nonik di
kontrakan saya, kini ia tengah tak berkunjung karenanya. Meskipun setiap harinya kami selalu bertengkar satu sama lain, namun untuk jadwal Nonik pergi ke kontrakan saya adalah wajib hukumnya. Tidak dapat terbantahkan oleh hukum alam manapun bahwasanya sesulit apapun keadaan itu, kami selalu bertemu setiap hari. Apa gerangan yang membuat dara manisku satu itu enggan berkunjung ke kontrakanku. Berfikirlah diri ini mengenai diagnosa yang menduga seperti apa kebenarannya. Tak kunjung menemukan apa penyababnya, pagi yang saya lalui saat itu begitu berantakan karna tak ada Nonik di samping saya. Mulai dari nescafe, yang saya hidangkan terasa pahit. Entah lidah ini yang salah atau memang nescafenya yang kadaluarsa saya tak tau. Di tambah dengan tidak adanya makanan apapun di atas meja yang membuat perut saya mati kroncongan karenanya. Maka, sudah saatnya untuk saya saat ini mencari tau tentang keberadaan dimana Nonik berada.
Me : beb, kamu di mana ?" smsku singkat pada ponsel Nonik.
Non : di kosan balasnya setelah 20 menit saya menunggu.
Me : gak ke kontrakan ?"
Non : ga beb Me : km marah sama aku ?"
Non : ga Me : km ini knapa seh " kalo ada masalah ya bilang ow beb. Jangan jutek gini sama aku !! aku itu juga masih butuhin kamu. Aku kesepian di kontrakan !!


Live To Love Season A Karya Rakhaprilio di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Non : aku tuh sakit beb bukan jutek
Me : serius ?" bokis kamu !
Non : ke kosanku aja lw ga percaya
Dengan ini, segeralah saya bergegas untuk segera pergi ke kosan Nonik. Tanpa mandi, tanpa dandanan yang rapi. Entah mengapa perasaan saya terasa amat kawatir usai mendengar kabar sakit dari Nonik. Bayangan yang tidak tidak seolah menghantui pikiran saya akan sesuatu yang buruk tengah terjadi pada Nonik. Maklum, kejadian dengan Jovanda belum bisa saya lupakan hingga sampai saat ini. Maka wajarlah jika perasaan kawatir berlebih itu kini tengah merundung hati saya mendung di buatnya.
Hingga sampai di kosan Nonik, rasa memikirkannya itu tak kunjung sirna juga sebelum saya mendapati dirinya benar benar nyata di kelopak mata saya. Dengan perasaan yang tidak sabaran, saya tanya itu penghuni kosan Nonik yang kebetulan sedang akan masuk ke dalam kosan guna menanyakan keadaan Nonik.
mbak . . mbak . . temen tetangga kamarnya Nonik kan, kalo boleh tau Noniknya lagi sakit ya mbak katanya tanyaku pada mbak mbak yang cukup familiar di mataku namun saya tak tau namanya.
oh ini mas Rakha ya, iya Noniknya lagi sakit dari semalem. Ini saya barusan beliin obat buat dia tutur wanita tersebut sambil membawa tas kresek berisi obat obatan.
bisa panggilin Noniknya mbak, saya pingin ketemu dia pintaku dengan wajah kawatir.
kayanya ga bisa deh mas, soalnya dia tadi badannya panas banget. Kalo buat jalan tar malah tambah pusing jadinya. Kasian Noniknya
duh, . . saya pingin tau keadaannya mbak. Dari kemarin saya belom ketemu dia
dah gini aja, mas ikut saya ke kamar Nonik aja kalo gitu. Kebetulan kosan agak sepi, jadi ga masalah kalo mas mau liat keadaan Nonik. Yang penting ga ngapa ngapain di dalem tar
serius bisa ikut masuk mbak, yaudah ayok. Saya pingin liat keadaan dia sekarang
santai mas, cuma panas doang kok. Sampe segitu kawatirnya mas ini. hahaha canda mbak itu sambil mempersilahkan saya masuk ke dalam kosan Nonik untuk kali pertama.
Dengan berjalan melawati beberapa kamar, akirnya sampai saya di depan kamar yang rasanya tak asing lagi di mataku. Dengan pintu bertuliskan Princes Nonika Dewi saya yakin seyakin yakinnya bahwa ini adalah kamar milik dara manisku tercinta. Maka saya di persilahkan masuk ke dalam kamar usai mbak itu membukakan pintu. Dengan rasa yang bercampur haru, kutatap gadisku penuh dengan ketidak berdayaannya menahan sakit di tubuhnya sama persis saat saya melihat Jovan yang berbaring tak berkutik di ranjang rumah sakit kala itu.
Nik, ini obatnya udah aku beliin. Jangan lupa di minum yah. Oiya,abis ni aku mau ke kampus ada pendampingan diklat sampe besok. Nah kamu di kosan mau ama sapa ?" secara minggu ini lagi banyak yang pulang. Tar gada yang ngrawat gimana ?" tanya mbak itu sambil memegang jidat milik Nonik.
ng . . . gampang lah. Paling tar sore juga udah mendingan. Aku bisa sendiri kok. Lagian cuma panas doang tutur Nonik dengan susaranya yang kini terdengar serak serak basah.
ya kalo tar sore mindingan, kalo enggak gimana ?"
udah kamu berangkat aja ga papa, aku ada cowokku di sini. Biar dia yang jagain aku tuturnya kini sambil melirik ke arahku.
yaudah aku tinggal keluar dulu ya. Mas Rakha ini obat yang harus di minum Nonik. Tiap 3 jam sekali cek panasnya udah turun apa belom. Aku tinggal diklat dulu, di jaga yah Noniknya. Daaaaaah salam dari mbak itu sambil pergi meninggalkan saya bersama Nonik di kamar berdua.
Jadialah saya berdua dengan Nonik di kamar dengan suasana yang bisa di bilang sunyi tanpa ada suara motor sedikitpun. Lantai yang terasa amat dingin ini pun rasanya membuat kaki saya yang memijaknya untuk enggan berdiri di atasnya. Maka dengan duduk di atas kasur milik Nonik, saya duduk di sebelahnya sambil berucap sepatah dua patah kata untuknya.
gimana keadaannya beb ?" tanyaku sambil menyibakkan poni milik Nonik.
masih pusing beb, dari semalem panas belom turun juga jawabnya lemah tak berdaya.
kok bisa sakit kenapa sih beb, kamu kecapean ya. Emang abis ngapain ?" rasa iba itu muncul seiring kondisi Nonik yang tidak membaik ini.
ya abis dari kontrakan kamu aku di ajakin temenku ngopi ampe malem di daerah Batu. Trs subuh aku pusing banget. Eh gataunya pagi aku ga bisa bangun sampe temenku masuk ke kamar buat bangunin aku
tiap cewe yang jalan sama aku kok mesti sakit begini sih. Apa ini salah gara gara aku ?"
kamu mikirnya kok gitu beb. Yang namanya orang sakit itu ya lagi di uji sama yang di atas. Jadi kamu ndak usah nyalahin diri kamu sendiri. Gada kaitannya juga kali
dulu mantanku pas esema juga pernah sakit parah waktu jalan sama aku. Yang kemaren Jovan kamu tau ndiri dia gimana. Dan sekarang kamu, aku jadi serba salah mikir kaya gini apa ini memang salahku
beb, yang namanya orang pacaran itu pasti mereka juga pernah sakit selama masa pacaran itu. Jadi kamu jangan beranggepan kalo orang yang pacaran itu ga boleh sakit. Ini cuma sakit biasa, kamu ga usah mikir sampe segitunya dong
ya aku kawatir aja sama kamu beb. Tadi pagi aku bingung nyariin kamu kok tumben gada di kontrakan kemana. Eh ga taunya kamu sakit. Jujur, di kontrakan kalo gada kamu sepi banget rasanya. Tadi aja buat nescafe rasanya kaya pipis kuda
hahahahahah . . emang kamu pernah minum pipis kuda. Bisa bisanya ngatain nescafe rasanya kaya gitu. Beb . . beb . . kamu ini kok lusu seh
lha abisnya, gulanya lagi sakit inih di depanku. Makanya rasanya pait gitu beb. Hehehehe
haiyaaaaah . . ., aku di gombalin. Masih berapa jam aku ga di kontrakan, kamu udah nyariin aku aja
ya yang namanya kebiasaan, kalo tiap harinya kita gak nglakuin hal itu, pasti aku bakal nyariin hal itu beb. Termasuk beberapa minggu kemaren dimana kita terbiasa untuk berantem di setiap harinya. Meskipun tiap hari kita selalu berantem, tapi rasanya ada yang kurang beb kalo sehari aja aku gak berantem sama kamu
lah, kebiasaan kok berantem gitu sih beb. Itu kan ndak baik. Lagian kamu ni ya, mana ada kebiasaan kok pake berantem segala. Yang namanya kebiasan itu ya contohnya kaya becanda bareng, nonton tivi bareng ato apalah. Lha ini kamu kbiasaannya malah suka berantem sama aku. Jadi critanya kamu ke sini buat ngajakin aku berantem nih ?"
ya enggak gitu beb. Duh gimana ya jelasinnya, . . . ng . .. . aku bingung beb. Ah udah lah pokok ya gitu deh aku udah kbiasaan aja sama kamu. Mulai dari berantem sampe becanda bareng, aku udah terbiasa di samping kamu dengan semua hal macem itu. Pokok hari hariku pahit rasanya kalo gak ada itu
sebenernya aku juga sih yang salah. Minggu minggu kemaren kerjaannya marah mulu sama kamu ga jelas kenapa sebabnya. Tapi abis aku inget inget, ternyata minggu kemaren itu aku lagi dapet beb. Makanya moodku jadi ga stabil trus suka marah ga jelas sama kamu. Hehehehe . . maap yak
owh . . jadi kalo lagi marah ga jelas gitu kamu itu pas dapet beb. Kok bisa gitu kenapa ?" apa
kaitannya orang lagi dapet sama moodnya yang ga stabil ?"
ya kan cewe kalo lagi dapet itu suka nahan sakit di perutnya. Bahkan ada yang sampe nyeri hebat gitu. Nah, berhubung badan lagi nahan sakit, jadilah mood cewe itu berubah sensitive trus moodnya gak stabil deh
oh gitu . . aku baru paham beb. Maklum, aku cowo biasanya juga pernah M gitu kok beb. Hehehehe
heh, mana da cowo kok bisa M segala. Ngaco kamu ini !
lha serius beb, moodku juga sering ga stabil kalo lagi M. tapi M punyaku ini beda sama punya kamu
emang M punya kamu itu apa ?"
Mencret beb, wkwkwkwkwk !!!
ih apaan sih bebi ni jorok ah !! hahahahaha
Suasana kian mencair seiring tawa kami yang menghiasi kamar dingin itu. Canda tawa terdengar begitu keras hingga tanpa terasa hari sudah sore aku dapati. Sedangkan keadaan Nonik saat itu tak kunjung membaik juga meski obat telah ia minum beberapa butir. Karena saya tak ingin sendirian di kontrakan hari ini, maka saya putuskan untuk mengajak Nonik menginap semalam hingga ia esok baikan. Sebab jujur diri ini tak sampai hati jika harus meninggalkan Nonik yang tengah sakit tak berdaya ini sendirian di kosan melawan penyakitnya tanpa ada orang yang ia sayangi di sampingnya.
beb udah sore ni, ikut aku ke kontrakan aja ya sayang ?" ajakku manja merayu Nonik.
lha tar malem aku kamu balikin lagi ke sini beb ?" tanya Nonik sambil menhan pusing di kepalanya.
ya ga lah, bisa tewas di jalan kamu. Buat hari ini tidur di kontrakanku aja beb. Yah . .
gapapa nih aku tidur kontrakan kamu ?"
udah santai aja, kalo kepergok tar buat surat nikah sekalian biar enak. Hahaha . .
maunya . . dasar. Bantuin aku kemas kemas ya beb
iya, sini aku bantuin bangun
Dengan perasaan yang amat iba kepada kekasihku satu ini, entah mengapa saya tak mau kehilangan paras Nonik untuk satu detik saja. Takutnya hati ini jika kehilangan Nonik dara manisku yang kini mulai medarah daging dan menyatu di tulangku, membuatku enggan untuk berpisah dengannya. Maka dengan perasaan yang berbalut kasih, kini kubawa ia untuk singgah di kontrakan menemani malamku hari ini bertaburkan rasa cinta yang amat dalam untuknya. Dan dengan kata lain, ini adalah saat dimana saya benar benar menyadari keberadaan Nonik kini sangat berarti untukku. Meski amarah serta cacian kecil sempat menghiasi hubungan kami berdua minggu kemarin, namun atas nama cinta . .
Saya mulai terbiasa dengan Nonik.
Keberadaannya, . . Kini . . Tak mampu kutepis . . Sesampai di kontrakan, hari sudah sore. Sekiranya pukul 04.15 Pm ku gotong Nonik yang tak mampu berjalan karena menahan pusing karenanya. Hanya senyum kecil kudapati dari bibir Nonik kala memandangku terengah menahan berat badannya yang kurasa tak begitu berat namun cukup menyita nafasku. Hingga sampai di atas ranjang, kutidurkan dia dengan perlahan agar kepalanya tak tambah pusing. Selang beberapa menit saya pergi meninggalkannya ke dapur untuk sekedar membuat teh, dan usai saya kembali ke kamar, kudapati Nonik sudah terlelap dalam tidurnya.
Hari sudah malam, berganti kian cepatnya membawa saya yang di depan Tv untuk kembali menengok kondisi gadisku yang tengah terbaring lemah di atas ranjang tak berdaya. Kudapati ia mulai terbangun dari tidurnya sambil kucek kucek mata memandangku penuh rasa pusing di kepalanya sambil bertanya ini pukul berapa. Maka dengan perasaan haru, kusapa ia penuh dengan kasih sayang agar masa sakitnya dapat ia lewati dengan mudah tanpa berarti untuknya.
ini jam berapa beb ?" tanya Nonik masih bergelut dengan pusingnya.
jam 8.30 Pm beb. Kamu tidur lama banget, dan kamu malem ini belom makan sama belom minum
obat loh. aku laper beb, ada makanan kah di dapur ?"
ada beb, tadi aku masakin nasgor buat kamu kok
emang kamu bisa masak ?" herannya sambil mencoba sandaran di dinding ranjang dengan posisi kaki selonjoran.
kamu gak pernah minta di masakin sih, jadi ya kamu ndak tau beb. Hahaha
tau gitu ya gentian beb masaknya. Masa tiap hari aku terus yang masak
hahahha . . kamu sih nda pernah minta di masakin. Yaudah aku ambilin dulu makanan ama obatnya ya
Malam itu kuhabiskan dengan menemani Nonik di sebelah ranjangnya sambil menyuapinya bersama nasi goreng buatan saya yang sengaja saya buat kala sore tadi. Bersyukur makanan itu tak menjadi racun di tubuhnya, ia melahapnya dengan lahap. Puas diri ini di akui dari kemampuan memasak saya yang tak di ragukan lagi, maka usai merawat Nonik dengan perhatian saya, ku tinggalkan ia untuk sekiranya beristirahat kembali di ranjangnya berteman dengan beberapa camilan di tepi meja agar ia bisa lekas sembuh kala perutnya terisi. Sedangkan saya yang merasa letih kerana menemaninya seharian ini, akirnya harus tepar di tempat tidur saya sendiri berteman dengan segala rasa capai di punggung yang tidak bisa berkompromi lagi dengan ranjang ini.
Sekitar pukul 10.00 Pm saya sudah tidur dengan alam mimpi yang mulai saya geluti. Namun kesadaran ini tiba tiba lepas dari penjagaan saya yang membuat diri ini sedikit pusing di buatnya karena harus terbangun kala ku dapati suara merintih dari kamar Nonik terdengar begitu jelas membangunkan saya. Dengan sedikit sempoyongan saya menuju kamar di mana Nonik berada dan melihat keadaannya. Ternyata panas itu tengah naik pada puncaknya. Pusing yang berlebih rupanya membuat ia hingga mengigau begitu keras terdengar sampai di kamar sebelah. Dengan sangat hati hati maka ku bangunkan dara manisku satu ini untuk menyadarkan ia dari mimpi buruk yang sempat menimpanya.
beb . . beb . . bebi . . bangun beb bangunku padanya sambil memegang pipi berkeringat itu.
Tak lama berselang ia mulai merespon keadaanku dan bangkit dari mimpi buruknya. Di peluklah
saya begitu eratnya hingga saya sesak nafas bercampur aroma tubuhnya. Begitu basah keringat itu menjalar di tubuhnya, terasa suhu panas tubuhnya saat itu kini mulai mereda seiring ia bangun dari mimpi buruknya. Dengan masih posisi di peluknya, ia mulai tertutur kata bahwasanya saya adalah orang yang tengah ia impikan dengan keadaan yang kurang berkenan.
beb aku mimpiin buruk tentang kamu tadi, . . tutur Nonik menahan rasa takut serta bibir yang bergetar untuk berucap.
mimpi apa sih beb, aku lo ada sama kamu. Udah jangan takut ya balasku penuh lembut sambil mengusap rambutnya.
aku takut sendirian beb di sini . . keluhnya masih bergelut dengan rasa takut.
yaudah aku temenin kamu sampe tidur lagi ya
gak mau . . !! jawabnya singkat sambil memelukku lebih erat lagi.
lha trus kamu maunya gimana ?" tanyaku bingung pada dara manisku satu ini.
temenin aku tidur di sini ya beb, aku takut sendirian ga ada kamu celetuknya manja sambil menyandarkan kepala di pundakku.
aku temenin tidur tapi aku di bawah yha
jangan, kamu pasti capek ga bisa tidur entar kalo di bawah
trus kamu mau aku satu ranjang sama kamu gitu ?"
iya . . . Sesaat saya berfikir, haruskah saya menemaninya tidur bersama seperti yang dulu dulu pernah saya alami. Mengapa setiap pacaran, acara seperti ini selalu saja terjadi. Meski saya tau ini adalah kesempatan saya untuk bisa satu ranjang bersamanya, namun sungguhpun pikiran kotor tiada terbesit di otak ini. Sedangkan melihatnya enggan untuk sendirian membuat hati saya iba di buatnya. maka dengan sedikit perasaan terpaksa, malam itu saya habiskan dengan lebih memilih . . .
Last edited by: rakhaprilio 2014-02-15T01:20:57+07:00
Multi Quote Quote View Single Post .. Live to Love .. #True Story #3454
rakhaprilio Kaskus Holic Join: 29-01-2013, Post: 912 18-02-2014 17:02
Chapter 128. Bawakan Dia Untukku
Apakah mungkin saya harus menemani Nonik untuk tidur malam ini. Di sisi lain saya tak ingin hal buruk terjadi, tapi dengan manjanya gadisku satu itu enggan di tinggal sendiri karena merasa tak enak hati karenaku. Dengan memutar otak bagaimana agar ia bisa tidur tanpa saya ada di sampingnya, maka kuputuskan untuk lebih memilih menemaninya sebentar gingga ia terlelap dan meninggalkanya saat alam mimpi itu datang menghampirinya. Pada akirnya naiklah saya satu ranjang bersama Nonik, meninabobokkan dia sungguh pun mudah, hanya dengan pengantar dongeng tentang negri awan, ia pun terlelap di buatnya. Sedangkan saya yang sudah hampir KO karena kantuk teramat sangat, akirnya meninggalkan Nonik sendiri di kamarnya. Maka dengan sangat hati hati saya beranjak pergi ke kamar sendiri guna melanjutkan acara tidur malam ini yang tersisa enam jam usai esok pagi menyapa.
Namun belum sampai pagi itu menghampiriku, semua kembali di hebohkan karena Nonik yang tengah saya tinggal di kamarnya sendirian kembali menjerit memanggil nama saya kembali. Kala itu pukul tiga pagi. Sumpah gila pusing serta rasa kantuk itu menghajar mata dan kepala ini tiada hentinya. Dengan berisak tangis ku tengok Nonik di kamarnya menunggu kedatanganku. Pastilah ia marah tak jelas karena acara tidur malamnya telah saya kianati dengan kembali tidur di kamar sendiri. Semua yang saya lakukan ini semata demi kebaikan Nonik. Tidak ada ceritanya ada lelaki yang tahan dengan keadaan seperti ini jika di hadapkan satu kamar bersama seorang gadis. Pastilah setan itu akan muncul untuk menggoda niat baik saya semula yang pada akirnya bisa berujuung pada sebuah perbuatan dosa. Cukuplah masa esema yang paling kelam itu saya jalani sekali saja. Dan untuk Nonik, saya tak ingin menodainya sedikitpun.
bebi kamu jahat !! isak tangis Nonik pukul tiga pagi kala itu.
tadi aku kebelakang sebentar trus mampir kamar beb, eh ketiduran di sana jawabku beralasan.
aku itu takut beb kalo sendirian malem ini. kamu kok tega ninggalin aku sendirian kaya gini. kamu jahat lah beb . . !! keluhnya beberapa kali memukul tubuhku.
yaudah . . yaudah . . yok bobok lagi. Udah hampir subuh ini. ini panas kamu juga udah turun. Moga aja besok pagi baikan yah ajakku pada Nonik untuk kembali tidur bersama.
awas sampe ngilang lagi . . . gugatnya pada saya sambil beranjak tidur.
Saya yang berada di sampingnya hanya bisa menahan kantuk serta diri ini agar tidak melakukan hal yang setan inginkan. Sungguhpun sebagai omes sejati, otak ini ada saja yang tengah di pikirkan. Mulai dari mencoba menggerayangi tubuh Nonik kala ia tidur sampai sesekali mencoba menyentuh buah dada itu semua sempat terbesit di otak ini. Namun usai pergulatan batin tersebut, pada akirnya saya sukses besar. Pasalnya rasa kantuk itu telah menyerang hebat mata ini hingga tidur di buatnya. maka malam yang sudah tak panjang lagi ini pun benar benar saya habiskan bersama Nonik di sampingnya tanpa melakukan hal negative sedikitpun.
Kiranya pagi sudah menyapa, mentari yang berdiri sejajar dengan lutut kaki tengah menembus jendela kamar pagi itu. Mungkin pukul delapan, pikirku dalam hati. Masih bergelut dengan kantuk, saya lebih memilih untuk terus tidur memeluk sesuatu yang tak pasti. Entah itu Nonik atau guling yang rasanya memang empuk seperti Nonik. Hanya saja usai saya bangun dari semua ketidak sadaran itu, kudapati Nonik sudah tak ada di ranjang bersamaku lagi. Entah kemana ia pagi ini, saya tak tau. Dengan sempoyongan, saya bangkit dari ranjang. Mencari dimana sosok Nonik berada. Hingga akirnya kudapati ia tengah di dapur membuat dua cangkir minuman hangat serta roti bakar untuk kami berdua. Dengan mesranya saya peluk ia dari belakang. Kulingkarkan tangan nakalku menyusuri pinggang ramping milik Nonik sambil berucap selamat pagi untukknya.
pagi bebi sayang . . sapaku mesra sambil menyandarkan kepala di bahunya.
loh udah bangun beb. Ini aku buatin sarapan . . jawabnya halus sambil mengaduk minuman.
kok kamu udah bangun duluan beb, bangun jam berapa tadi. Trus sakit kamu gimana, udah mendingan ?"
dah sembuh kok beb, gaenak lama lama tidur di kasur. Malah tambah pusing. Jadi tadi jam tuju aku udah bangun duluan
owh, kirain pergi kemana. Hehehe . . kamu tar hari ini acaranya mau ngapain beb, di kontrakan aja apa balik ke kosan ?"
anterin aku ke kosan jam sepuluh nanti ya. Aku di cariin Yesika, soalnya kuci kamar dia aku bawa
abis itu balik lagi ke sini ?"
ya mungkin agak sorean aja beb, ato gak ya malem gitu
oh . . yaudah deh. Pokok jangan sampe kecapean yah !
Sisa pagi itu kuhabiskan bersama Nonik di kontrakan dengan sarapan yang telah di buatnya. Hingga tanpa terasa saya harus mengantarnya kembali ke kosan pukul sepuluh saat itu. Di rasa urusan dengan Nonik selesai, pastilah kontrakan sepi tak seramai bersama Nonik seperti tadi. Maka perasaan enggan balik ke kontrakan membuat saya lebih memilih keluar sekiranya mencari udara segar atau pergi ke tempat seseorang yang mungkin bisa saya kunjungi. Teringat akan seseorang yang telah bertunangan di sana, rasa penasaran ini tiba tiba saja muncul. Ingin tau bagaimana tempat tinggal Nabila saat ini. Apakah ia tinggal bersama dengan tunangannya saya pun juga tak tau. Jadilah acara pagi itu saya banting haluan untuk pergi ke tempat Nabila dengan mentelfonnya terlebih dahulu.
hallo, Bila . . . sapaku pada Nabila di seberang telfon.
iya Kha, ada apa ?" tumben nelfon ?" jawabnya kembali dengan sebuah pertanyaan.
ini aku lagi di jalan di daerah jalan Ijen, katanya kontrakan kamu daerah situ. Aku bisa mampir ?" tegasku to the point padanya.
oh kamu mau mampir, yaudah sini aja. Kontrakanku nomer xx rumah warna coklat pagar merah. Kalo udah sampe depan sms aja ya jawabnya terdengar gembira dari speaker telfon.
okey, on the way ! balasku sambil menutup telfon untuknya.
Tak sulit mencari kontrakan Nabila di daerah ijen. Deretan rumah mewah yang berjejeran di sepanjang jalan ini amatlah mudah untuk di temui. Dengan arsitekstur maha karya orang kelas atas punya, kini jadilah ia seperti Jovanda versi dua. Usai depan kontrakan Nabila, berpesanlah saya padanya bahwasanya diri ini sudah sampi di depan.
sini Kha masuk, motornya taroh dalem aja sapa Nabila sambil membukakan gerbang dan menunjuk tempat parkir untuk motor saya.
di sini kamu ama sapa aja bil, Fany gak lagi sama kamu ?" tanyaku usai mematikan motor sambil mendekat ke arah Nabila.
dua hari kemaren dia tidur sini sama Stevy, aku suruh ngajakin kamu katanya gak mau ganggu kamu ama cewemu tuturnya terdengar sedikit ketus sambil masuk ke dalam rumah.
yah santai aja lagi kalo sama Nonik, dia bisa ngerti kok kalo aku lagi sibuk sama temen temenku dudukku di kursi sofa super empuk, seempuk dada Nabila yang pernah saya tiduri.
aku sih mikirnya juga sungkan Kha buat ngajakin kamu kalo kamunya lgi sibuk sama Nonik. Secara kamu tau ndiri Fany ga terlalu cocok sama Nonik
trus cocoknya sama siapa, kamu ?" bisa di bogem aku sama tunanganmu kalo jalan sama kamu
udah deh Rakha kamu jangan mincing di sini. Oiya, aku buatin minuman dulu ya. Kamu tungguin bentar di sini
Sesaat Nabila pergi meninggalkan saya di ruang tamu beserta isi rumah yang bisa di bilang cukup mewah. Bagaimana tidak, kawasan perumahan ijen memang terkenal dengan arsitektur yang indah serta bernuansa klasik ala zaman penjajahan belanda. Jadilah rumah itu terlihat mewah serta manawan adanya. Saat Nabila sibuk membuat minuman untuk saya di belakang, kulihat beberapa foto yang menghiasi dinding rumah itu Nampak menggambarkan kehidupan Nabila selama di Austria. Foto bersama orang orang terdekatnya serta ayah yang selama dua tahun menemaninya di sana. Dari wajahnya saja saya tau bagaimana tampannya paras wajah ayah Nabila yang bisa di bilang mirip Rano Karno artis di era tahun delapan puluhan. Maka tak heran jika ayah setampan itu bisa mempunyai anak secantik Nabila. Dan satu lagi foto yang rasanya cukup membuat hati saya mendidih di buatnya. Sebab saya dapati ia tengah berfoto dengan seorang lelaki sebaya dengan saya berparas wajah kalem. Tak seperti saya yang abstrak ini. Belum usai rasa cemburu itu melanda hati saya, diri ini di kagetkan oleh Nabila yang datang secara tiba tiba dari arah belakang sambil menenteng jus jambu merah kesukaan saya.
hayoooo lo . . . liatin apa !! ini minum buat kamu Kha kaget Nabila di belakangku.
eh kamu . . enggak, ni lagi liat liat aja foto kamu di Austria sana. Btw yang ini papah kamu ?" tanyaku sambil menunjuk salah satu foto.
iya ini foto sama papah waktu mau ngadain meeting bareng perusahaan laen tutur Nabila sambil meneguk jus jambu yang sama di tangannya.
ga heran sih, . . papah kamu emang cakep ya orangnya kagumku masih memandang foto itu dalam dalam.
heran kenapa, kaget punya anak jelek kaya gini. kamu ini kalo ngejek mesti halus banget ga berubah dari dulu
iya bil, aku emang ga pernah berubah kok. Aku pengen tetep jadi diriku sendiri sama seperti yang di kenal orang orang di sekitarku jawabku sambil lalu meninggalkannya pergi kembali ke kursi sofa.
eh Kha, minggu ini kamu senggang gak di kampus ?" tanya Nabila tiba tiba membuka sebuah topik pembicaraan baru.
kalo gak ketemu dosen ya senggang Bil, dapa emang ?"
ini aku mo ngajakin liburan di pulau sempu bagian Malang selatan
ama siapa aja, cuma kita berdua ?" pikirku mesum seperti biasa.
ya gak lah, kamu ini. rencana ya Fany, Doni ama Stevy jugak. Bawa jep dari sini tar nginep sana semalem. Besoknya pulang
semacem champing gitu bawa tenda, jadi cuma kita berlima nih ?"
iya kita champing, dah lama kita ga liburan Kha. Tar ajak aja Nonik ga papa kalo dia mau. Kamu bisa kan ?"
ya aku sih banyak bisanya, cuman kalo Nonik ga tau Bil. Tar kalo dia jadi ikut kamu jelous aja di sana
udah deh jangan bahas itu lagi, yang penting kamu bisa ikut ya
oke deh aku usahain ya Bil. Oiya, btw aku boleh tanya sesuatu lagi ?"
awas Kha kalo sampe ga bisa, iya tanya apa ?"
itu foto kamu yang lagi sama cowok di atas jembatan itu tunangan kamu ?"
oh yang itu, . . . iya, itu cowokku
sekarang dia di mana ?" gak satu rumah sama kamu ?"
ya gak lah, kan belom nikah Kha. Masa mau idup serumah, ya ogah akunya. Dia lagi di Jakarta ngurusin prusahaan bokapnya di sana
dia seumuran kita ?" atau lebih tua dari kamu ?"
dua taon lebih tua dari aku sih. Cuman kadang dia itu kaya anak kecil ga dewasa gitu Kha . .
oh ya, berarti seumuranku dong ?" kan aku sama kamu selisih dua taon
iya juga sih, aku sampe ga nyadar. Tapi rasanya ya tetep aja dia itu kaya anak kecil Kha kadang. Suka ngambeg ga jelas gitu
hahahaha . . tau gitu masih aja di pacarin
namanya juga pilihan, mau ga mau ya musti di jalanin dulu lah. Lha kamu gimana sama Nonik ?" lancar aja kan ?"
Mendengar pertanyaan itu pastilah tak mungkin jika saya berucap bahwasanya semalam kami usai tidur bersama karena acara sakit yang di buat Nonik. Maka dengan kalemnya saya mencoba menjawab pertanyaan Nabila sesimple mungkin.
ya alhamdulilah lancar, kemaren sempet ke Sidoarjo dua hari nganterin dia di rumah pas lagi ada perlu
ke Sidoarjo ?" kalo dua hari berarti nginep dong ?"
ya gitu deh kabarnya. Sempet gugup juga waktu di tanyain macem macem sama bapaknya bikin speechless. Tapi sebenernya aku ga suka Bil cara dia ngajakin aku ke rumahnya kaya gitu. Seolah aku kaya di jebak aja dalam situasi kemaren
di jebak gimana ?" kan bagus toh kamu bisa deket sama ortunya Nonik. Ga nyangka ya kamu udah jauh gitu sama Nonik
ya ga suka aja, kan aku jadinya nginep di sana tuh. Nah pas malemnya sempet di ajakin nyari makan bareng trus di tanyain macem macem ama bapaknya. Kan secara aku belom siap Bil buat pertanyaan yang sifatnya dalem gitu. Ini cuman pacaran, tapi bahasnya sampe buat satu dua taon kedepan
lah kan bagus Kha sebenernya kalo bisa bahas buat masa depan. Tapi kayanya kamu ga punya plaining panjang ya buat Nonik. Lha kamunya serius apa gak sih ama Nonik sebenernya ?"
ya serius Bil, aku cuman pingin smuanya ngalir gitu aja sampai pada waktunya. Sama seperti waktu yang kamu bilang biar mengalir seperti air. Aku pingin jalanin hubungan seperti itu. Emang susah nyari pendamping yang sepemikiran ama kita
ya di jalanin aja dulu Kha, sapa tau kamu bisa terbiasa ama Nonik. Ya kan . .
kalo terbiasa sih udah terbiasa Bil, aku juga udah bisa mulai sayang ama dia meskipun ga besar. Cuman tetep aja, aku ngrasa ada yang kurang sama hubunganku ini
emang apa yang kamu cari selama ini ?"
ga taulah . . . aku juga bingung Bil . . .
Sesaat kami terdiam atas jawabanku yang tak mengakiri pembicaraan. Semuanya terasa seperti mengambang di awang awang. Tak jelas kemana arahnya, tak tentu apa yang tengah saya pikirkan dan apa yang saya cari. Hanya saja, apa yang ada dalam hubungan saya dengan Nonik rasanya ada yang kurang tak sama seperti masa jalan bersama Jovanda atau bahkan Nabila.
Usai dari rumah Nabila, beranjaklah saya kembali ke kontrakan guna menjalani sisa hari yang rasanya sudah saya rindukan tanpa Nonik karenanya. Hingga malam itu benar benar tiba, datanglah Nonik ke kontrakan sesuai yang telah ia katakan tadi pagi. Maka pembicaraan saya dengan Nabila perihal ajakannya untuk liburan akan saya rundingkan bersama nonik terlbih dulu agar semua tak terjadi salah faham.
beb, . . sini deh duduk bentar sebelahku, aku pingin ngomong sesuatu nih pintaku pada Nonik untuk duduk di sebelahku.
da apa beb ?" tujunya ke arahku sambil membawa teh hangat di tangannya.
ini, . . kan tadi aku mampir kontrakan Nabila tuh. Nah aku di ajakin sama dia buat liburan di sempu dua harian gitu katanya. Lha ini kamu mau ikut gak ?" soalnya tadi dia minta buat ngajak kamu sekalian beb jelasku pada Nonik perihal ajakan Nabila.
kok kamu ga bilang sih kalo maen ke kontrakan Nabila tadi, kalian abis ngapain coba di sana "!! tuduh Nonik menahan cemburu serta jengkelnya.
duh . . kok malah itu sih yang di permasalahain. Aku cuma ngobrol doang tadi bahas maslah liburan buat minggudepan. Nah ini kamu mau ikut ndak ?" di ajakin Nabila tuh, ehm . . ehm !!! godaku pada dara manisk satu ini.
beneran cuma ngobrol doang ?" awas aja sampe aneh aneh lagi. Serius dia ngajakin aku ?" bo ongan doang kamu nii. Akal akalan kamu aja kan biar aku mau ikut, ngaku gak . .!! tunjuknya padaku dengan tatapan sinis.
lah sumpah, dia yang ngajakin kamu. Tanya aja noh si Bila kalo ga percaya. Ini bocah penyakit dari dulu ga sembuh sembuh juga. Ga percayaan amat ama calon imam sendiri keluhku beralih pada remote Tv.
hehehe . . gak, gak sayangku. Gitu aja ngambeg. Emang rencana berapa hari di sana ?" ama sapa aja ?"
kata dia sih ama Fany, Doni, Stevy bawa jep dari sini. Berangkat pagi pulang besok sorenya gitu. Gimana ?" mo ikut ?"
duh aku rada canggung kalo buat maen ama mereka beb, gimana ya ?" apa aku ndak ikut aja ya ?"
aseeeeek . . . bisa tidur ama Nabila kalo gitu ntar bisikku lirih sambil melihat Tv.
APA ?" KAMU BILANG APA TADI ?" TIDUR AMA BILA ?"" IIIIIHHHHHH, INI DASAR IDUNG BELANG KERJAANNYA BIKIN JELOUS AJA SIH !!! GAK BOLEH !!! AKU KUDU IKUT KALO GITU !!!! TITIK !!!!!
wkwkwkwkwkwk . . itu kuping kalo denger yang begituan peka banget sih dasar !!!! haahahahaha tawaku terbahak bahak di sebelah Nonik.
Mengajak Nonik liburan jika ada Nabila, itu bukan hal yang susah. Hanya dengan mengiming imingi perbuatan saya bersama Nabila, pastilah dia cemburu di buatnya. Maka sudah di pustuskan, untuk acara liburan di pulau sempu minggu depan, Nonik akan ikut bersama saya guna mengawasi diri ini agar tak nakal karenanya. Saya, tak masalah jika Nonik harus ikut. Toh semua ini Nabila yang pinta. Terlebih lagi saya juga tak mau jika harus pisah dari Nonik. Jadilah liburan minggu depan akan saya bayangkan bagaimana kisahnya jika dalam satu hari harus di hadapkan oleh pertandingan DELTRAS vs PERSIB. Penasaran dengan score yang akan di cetak olah kedua kubu tersebut, tetap lah duduk manis sambil menanti kelanjutannya . . .
Multi Quote Quote View Single Post .. Live to Love .. #True Story #3544
rakhaprilio Kaskus Holic Join: 29-01-2013, Post: 912 20-02-2014 01:01
Chapter 129. Semua Ini Tentang Luka Kita
Satu minggu pasca Nonik sembuh, lebih saya habiskan untuk memantau kesehatan dia hingga hari yang telah saya nantikan tiba. Yakni hari dimana akan terjadi pertandingan dua hati antara PERSIB vs DELTRAS. Apa yang akan Nabila lakukan jika melihat kemesraan saya tengah bersama Nonik, dan bagaimana dengan Nonik jika saat diri ini dekat dengan Nabila. Tentu kedua pihak tersebut tak akan pernah diam. Adapun hal yang pasti mereka lakukan demi mencetak score lebih tinggi. Yap, semua itu masih menjadi imajinasi indah saya hingga saat sebelum berangkat. Sekiranya ini adalah hari yang saya nanti, maka berkumpulah kami di kontrakan Nabila guna mempersiapkan semuanya pukul tujuh pagi.
bebi . . . ayookk !! seru dara manisku bersemangat dengan topi pantainya.
iya sabar beb . . teriakku dari dalam rumah segera bergegas menuju depan.
cieeeeh . . yang mau ketemu ama Nabila, dandannya ganteng banget. Kalo ama aku aja ga pernah
keg gini sindir Nonik memang benar adanya.
paan sih, ga jelas . . udah ayok !! ajakku segera pada motor yang sudah panas ini.
Ya . . sepanas hati saya pagi ini ingin bertemu dengan Nabila.
Kiranya pukul tujuh pagi itu ku kebut Cbr 150 cc yang masih setia menemaniku di Malang sebagai pengganti Blady di rumah. Kupacu kuda besiku dengan kecepatan 90km/jam hingga sampai di kontrakan Nabila dalam lima belas menit cepatnya. Maka bergegaslah diri ini bersama dara manisku yang duduk nungging di belakang mirip orang sedang . . .
Ah sudah lah . . anda fikir sendiri.
RAKHA CINTAKU MANISKU HANI BUNY SWEATYKUH DIKAW DATANG JUGAH CINTA !!!!! sorak Stevy menyambut kedatanganku.
widiw . . Rakha ama Nonik, Nabila bisa mati klonjotan neyh . . hahahaha ece Doni padaku.
paan sih say, jok gitu ah sama Bila tegur Fany pada pacarnya satu itu.
motornya inepin sini aja Kha, besok di ambil bareng bareng. Hay nik, udah siap buat ikut ?" basa basi Fany pada Nonik.
iya Fan, di paksa Rakha sih . . hehehe tawanya sedikit kaku di depan Fany.
di paksa dari hongkong, bilang aja pingin ngawasin aku biar ga macem macem keluhku lirih di sebelah Doni dan Stevy.
wkwkwk . . santai Nik, ada gw. Kalo Rakha macem macem ama Bila, tar gw sumpetin lobang kencingnya pake pasir. Wahahahaha !!!! tawa Doni sambil menepuk pundakku.
lo kira gw mo ngapain Don, mo women on top keg lo ama Fany ?" wkwkwkwk !!!! kubuka kartu As ku untuk Doni.
mampus, jangan bahas yang itu kampret. Bisa ga dapet jatah dari Fany tar gw !! bisik Doni jengkel di telingaku.
bodo amat, lu mah enak. Tar di sana bisa ngehe ama Fany. Lah gw ?" bisikku balas di telinga Doni.
kan ada Nonik bro, emang ga lo naikin dia ?" tanya Doni heran masih berbisik.
gak Don, tobat gw. Masa udah tua gini mau STMJ terus ?"
apaan tuh STMJ ?" Sholat Terus Maksiat Jalan . .
buset, . . buru kimpoi ama Fany dah kalo gitu. Tega lo ninggal temen move on gitu !!
makanya, cewe bukan cuma di naikin doang tong, tapi juga buat di jadiin makmum yang baek !
Masih sibuk berbisik ria dengan Doni seputar move on, Fany yang curiga pada pembicaraan kami pun segera menghampiri dengan logatnya yang keras serta volume suara bak sound kondangan KW tiga.
ini kalian ngomongin apaan sih dari tadi bisik bisik terus "!! nyurigain tauk !!! bentak Fany mengagetkan saya bersama Dony.
Cuma bahas masalah STMJ kok Fan, itu tuh minuman yang pake telor susu ama jahe, . . lo tau kan ?"!! hehehe tawaku aneh di depan Fany.
buru panggil Nabila di dalem gih. Itu anak kalo ada pacarnya mesti lama banget deh !! keluh Fany menahan jengkel.
apa lo bilang tadi Fan, ?" pacar ?" tunangan dia ada di sini maksud lo?" tanyaku heran serta di selimuti perasaan tak percaya.
iya, lo ga di bilangin dia kalo tunangannya tar ikut ama kita ?" tuuh orangnya noh . . tunjuk Fany pada Nabila yang berjalan keluar bersama . .
Tunangannya . . Dalam hati saya hanya bisa berucap, DEMI SETAN ini mimpi apa saya semalam. Pemandangan pagi ini pun berubah bak Neraka yang membakar hati saya terbakar hangus seketika. Bagaimana mata ini tak berkedip memandang Nabila yang di cumbu mesra oleh pasangannya membuat saya ingin meluluh lantakan kota Malang rata dengan tanah. Sungguhpun rasa cemburu ini amat menggelora di hati saya hingga gersang di buatnya. Belum pernah saya rasakan perasaan cemburu separah ini sebelumnya, entah mengapa hanya emosi yang terlintas di otak saya saat itu. Maka acara pertandingan yang tadinya akan berlangsung
antara PERSIB vsDELTRAS berganti menjadi . .
PERSETA vs PERSIJA !!!! Hay Kha . . Nik sapa Nabila padaku dan Nonik di sebelah tunangannya.
Hay Bil, sama mas pacar juga nih ?" balas Nonik bersantai ria sungguh.
iya, maren lusa dateng dari Jakarta. Makanya aku ajak skalian ga papa kan ?" sahut Bila tak enak hati.
ga papa biar tambah rame Bil tukas Nonik mengiyakan.
Rame sih rame, tapi ga gini juga pikirku. Adapun yang rame itu juga saya bukannya suasana nanti. Sebab pastilah rasa cemburu ini akan menghajar saya tiada ampun. Bagaimana bisa acara yang akan membuat Nabila cemburu nanti kini justru menjadi bumerang bagi saya. Sungguhpun senjata makan tuan ini sudah mulai menikam saya dengan pelanya. Ingin rasanya hati tak ikut atau beralasan pulang, namun semua sia sia, sebab Fany tau saya tengah bersandiwara.
adududududuuuh . . . beb, perutku sakit !! pura pura rintihku pada Nonik.
lah kamu kenapa beb ?"!! kok mendadak sakit perut gini ?"!! tanya Nonik heran sambil memegang perut saya.
ga tau ni tadi pagi makan apa di dapur kok jadi mules gini, gara gara sambel semalem deh kayaknya seadanya alasan ucapku.
prasaan semalem ga makan sambel deh ?" tapi ga tau juga abis aku pulang dari kontrakan kamu makan apa . . fikir Nonik keheranan.
ah elah cuma sambel doang, prasaan dulu sambel basi di warung sebelah lu makan level 10 juga ga papa Kha. Alesan doang ni anak pasti "!! tabok Fany di perutku.
aduuuuuh mak, jangan di tabok !!! sakit beneran Fan !!! teriakku menahan tabokan Fany yang tak main main.
nah ini dia baru ga boong. Kalo gw tabok sakit berarti yang tadi lagi ga sakit kan. Udah deh jangan banyak alesan kampret buru masuk mobil gih. Barang udah pada di masukin Doni ama Stevy tuh. Bukannya bantuin jugak, malah asyik drama quen di sini
Sesaat semua pergi ke arah mobil saya masih bingung mencari cara bagaimana agar semua kekacauan ini bisa saya gagalkan. Hingga suatu perhatian yang memecah lamunan saya membuat diri ini memberanikan diri untuk tetap ikut dalam kerasnya permainan ini.
rakha kamu ndak papa kan ?" masih bisa ikut kita liburan kan ?" tanya Nabila mengkawatirkanku.
eh . . i . . iya. Aku ga papa kok. Tadi cuma konslet doang ni perut, hehehe . . ayok berangkat ajakku bergegas sambil mendorong Nabila ke arah mobil sebab tak enak hati yang lain sudah berada dalam mobil.
Segala bentuk kekacauan ini masih akan terus berlanjut hingga perjalanan di mulai. Saat itu saya duduk bersama Nonik di bagian tengah dengan Fany dan Dony di sebelahnya. Stevy masih asyik di belakang sendirian bersama hapenya mungkin tengah pedekate dengan seseorang di Kediri sana. Dan untuk satu pemandangan saya di depan rasanya sungguh ingin membuat saya memecahkan kaca mobil agar sekalian saja semua orang di dalam mobil tewas karenanya. Bagaimana tidak, bukan hanya satu dua kali tangan tunangan Nabila memegang mesra tangan Bila tepat di depan mataku. Itu setan bukannya fokus nyetir tapi malah asyik mesum pegang pegang tangan. Itu masih tangan Nabila, sampai naik ke atas, . .
TAK PATENI KOE MAS !!! Selama perjalanan semua di handle oleh tunangan Nabila. Sebut saja namanya BEJO, sebab saya sungguh malas jika harus mengingat nama yang amat menyayat hati itu. Jauh lebih sakit saat saya menyebut nama Deri alias mantan pacar Jovanda. kalaupun mau, saya lebih memilih menyebut nama Deri 1000x daripada harus menyebut nama asli BEJO 1x. Kala itu semua penumpang bagian belakang tertidur. Baik itu Dony, Fany, Stevy serta Nonik mereka terlelap perjalanan jauh karenanya. Sedangkan mata saya, mana mungkin bisa terpejam karena adegan panas di depan. Ini bukan tentang adegan panas di ranjang, tapi adegan panas di hati.
Kurang lebih selama dua jam hingga sampai di penyebrangan, Bejo masih menghandle semuanya. Berlagak sok dewasa serta memimpin rombongan ini dengan kidmatnya. Dasar setan satu itu tau betul bagaimana menyita perhatian Nabila dari saya. Niat yang tadinya ingin membuat Nabila memperhatikan saya, kini salah salah justru saya yang lebih di sibukkan dengan acara memperhatikan kemesraan Nabila. Hingga sampai di penyebrangan, semua anggota saya bangunkan untuk melanjutkan perjalanan ini tanpa mobil kerenanya. Sebeb tidak mungkin jika mobil yang kami kendarain harus naik perahu getek kecil yang terlihat reot seolah tak bernyawa ini. Hingga saya kira tengah syuting film air terjun pengantin apa sedang liburan pikirku. Semua terlihat seperti petaka di mataku.
Iiiiiiiih naek perahu getek nih !! ASYEEEEK !!! teriak Stevy kegirangan melihat alat transportasi baru kami yang masih di urus oleh Bejo.
Step, . . . sapaku lirih di samping Stepi.
apaan bang Rakhah ?" dikau memanggil daku kah ?" jawab Stevy genit melirikku tajam.
gw boleh nglakuin sesuatu gak ke lo ?" tanyaku dengan tatapan mata serius.
aduh bang Rakhah jangan di sinih, Stevy malu. Masih di tempat umum kaya ginih. Tar yah pas nyampe di pulaunya abang boleh nglakuin apa aja ke Stevy jawabnya sambil malu malu kucing garong.
gw pingin . . . jawabku sungguhpun menahan emosi di hati ini karna cemburu adanya.
pingin apa bang ?" GW PENGEN JOROKIN LO KE LAUT AJAAAAAAAAAAAH !!!! GW UDAH GA TAHAN !!!!!!!!! AAAAAAAAAAAAARGGH !!!!!!!! teriakku bak orang gila di tepian penyebrangan bersama Stevy.
Teriakan yang maha keras itu tentu menyita perhatian beberapa orang karenanya. Bahkan Nonik yang tadinya masih duduk sandaran di bawah pohon bersama Fany berlari ke arahku kawatir akan diri ini yang sudah mulai menggila karena keadaan.


Live To Love Season A Karya Rakhaprilio di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

beb kamu kenapa ?" kok tadi aku denger kamu treak treak gitu depan Steve ?" kawatir Nonik sambil mengelus dadaku yang sudah sesak ini.
akuh mau di jorokin ke laut ama Rakha Non, tega banget sih ini anak. Huuuuuu keluh Stevy kesal sambil meninggalkanku.
beb kamu kok aneh gini sih hari ini. Tadi sakit perut, sekarang treak treak. Tar apa lagi coba
?" aku takut kamu kenapa kenapa. Kayanya kamu lagi ga sehat hari ini ya ?"
Bisa di bilang fisik ini masih sehat, bahkan sangat sehat untuk marathon 100 km sekalipun. Tapi hati ini tidak, rasanya sudah hancur berkeping keeping sejak perjalanan di mulai. Alasan apapun rasanya tak akan bisa menggantikan bahwasanya hati ini tenggah cemburu buta. Sebenarnya saya masih bisa menikmati acara ini karena Nonik adanya. Tapi entah mengapa Bejo selalu saja menyulut api cemburu kian besarnya kala ia tengah bermesraan dengan Nabila di sudut yang sana. Sangat tak mungkin jika saat itu saya harus berterus terang pada Nonik atas apa yang tengah saya rasakan. Maka hanya bisa mengumpat dalam hati, kulanjutkan penderitaan ini hingga letih hati di buatnya.
aye aye aye . . naek prahu nih !! iiiihaaaaaa . . . !!!! gembira Fany sambil lompat ke atas prahu.
wah kapan lagi bisa nae prahu kaya gini ya say, hahaha tawa Doni pun melengkapinya.
akuh ndak mauh deket Rakha !!! tar aku di jorokin lagi . . keluh Stevy mengambil jarak dariku.
beb, ayok naik . . sini sayang aku bantuin ulur tangan Nonik menyadarkan lamunanku.
Sedangkan Nabila dan si Bejo . . .
Mas . . Mas . . tolong aku mau jatuh !! teriak Nabila kecil menyita perhatianku yang membuat diri ini loncat untuk menolongnya. Namun semua itu hanya kayalan saya semata. Nyatanya . . .
eeee . . . eeeeh, ati ati dek naeknya. Untung ada mas di belakang jawab Bejo sok perhatian.
AAAAAAAAAAAAARGGGG TUHAAAAAAAAAAAAN PEMANDANGAN APA INI !!!!!!!!!!
Perahu motor mulai berbunyi, sorak gembira terdengar di setiap penumpang. Teriak histeris di sana sini serta tawa yang menghiasi. Namun semua kejadian itu tidak untuk saya, sebab pada saat itu saya hanya bisa memasang wajah bete serta dongkol di dalamnya yang menyesali kenapa saya harus ikut dalam acara ini. Sungguhpun sial itu tidak tanggung tanggung kiranya dalam membuat karma. Kulirik Nonik begitu menikmati keadaan yang di rasa mulai membaik, sebab bagaimana Fany yang mencoba mengakrapinya ternyata bukan sekedar main main. Terlihat bagaimana tawa mereka begitu lepas kala saling bercanda satu sama lain. Seolah acara ini telah menyadarkan Fany bahwa Nonik tak seburuk yang ia kira. Namun ada saja hal yang membuat saya untuk terus bertahan dalam kerasnya keadaan ini di saat hati saya mulai rapuh kerena Bejo . .
Ya . . Nabila memandangku dalam.
Seolah ia berkata . . . kamu pasti kuat jalanin ini semua . . .
Hanya tatapan mata itu yang bisa saya pegang sebagai pilar untuk bertahan atau sekedar melepas rasa cemburu ini. Memang benar adanya lautan siang itu membelah halus menepikan ombak dengan airnya yang terasa dingin, namun tetap saja luasnya lautan di muka bumi ini tak akan mampu mendinginkan hati saya yang masih saja terbakar api cemburu. Hingga perahu motor itu berhenti untuk berbunyi, kudapati perahu mulai menepi di tepian pantai tanda kami sampai di pulau sempu. Pulau tak berpenghuni dengan keindahan alam amat menawan serta kecantikannya yang setara dengan Nabila kayalku. Dirasa sudah siap untuk turun dari perahu, pastilah semua penumpang bergegas memijakkan kaki mereka untuk pertama kalinya di surga buatan tuhan.
beby . . !! tolongin aku, mo jatooooh !!! jerit Nonik sambil menahan keseimbangan tubuhnya yang mulai bergoyang.
duh aduh beb . . tiati dong turunnya keluhku sambil menahan tubuh Nonik yang hampir terjatuh.
Dan lagi lagi, curi pandang itu di lakukan Nabila untuk kesekian kali memandangku tiap diri ini bermesraan dengan Nonik atau tengah melakukan kontak fisik. Matanya sendu hanyut dalam peraduan hatinya yang saat itu tak pernah saya sadari. Jangankan untuk membaca isi hatinya, memahami jalan fikirnya saja saya tak mengerti. Lantas bagaimana bisa saya tau apa yang tengah Nabila rasakan. Cemburukah ia sama seperti saya yang sudah hangus bagai abu sisa api semalam, atau justru Nabila senang melihat kemajuan hubungan ini bersama Nonik. Sehebat hebat google dalam menterjemahkan bahasa, saya percaya bahwa google tak akan pernah mampu untuk menterjemahkan bahasa kalbu milik Nabila.
guys kita jalan dulu sekitar satu jam buat masang tenda di lokasi chamnya, abis tu baru kita istirahat. Perhatiin pasangan kalian masing masing. Jangan sampe ilang teriak Fany kini menjadi leader di antara kami.
trus yang merhatiin akuh sapa cinta ?"!! tanya Stevy berkaca kaca.
oiye gw lupa ni anak germo gada pasangannya, dah ama gw aja deh. Sini, . sini, . . nak . . kacian
peluk Fany mesra pada Stevy yang malang.
lah aku gimana say, di cuekin nih . . ah elah pacar gw di embat bencong kesal Doni entah mengadu pada siapa.
kan kasian say Stepi gada yang merhatiin. Kamu tega tah ?" udah ayok jalan bebeb Stepi ejek Fany pada pasangannya sambil jalan terlebih dulu bersama Stevy.
Jalanan kala itu hanya satu arah dengan diameter yang tidak terlalu luas. Jadi hanya cukup untuk satu pejalan kaki dengan posisi seperti orang berbaris. Pada bagian depan di pimpin oleh Fany serta Stevy di belakangnya sambil bergandengan tangan. Kemudian di susul ada Doni yang mengintil di pantat Stevy. Karena saya tak mau melihat adegan panas lagi, maka saya putuskan untuk berada tepat di belakang Doni dari pada harus di belakang Nabila bersama si Bejo. Tak lupa tangan ini yang selalu menggandeng erat tangan Nonik agar tak hilang karenanya, membuat saya semakin kuat untuk menjalani perjalanan panjang yang melelahkan ini. hingga suatu ketika tempat sudah dekat, kaki Nonik tiba tiba saja terpleset yang membuat dia terkilir cukup serius. Memang tidak berdarah, namun lecet yang di buat nyatanya sampai membuat jalannya pincang bagai orang cacat.
adududududuh . . . beb !!!! teriak Nonik mengagetkan seluruh rombongan.
kenapa beb kenapa ?"!! tanyaku gugup melihat Nonik di belakang yang sudah jatuh memegangi kakinya sambil tangan satunya memegang tanganku.
ini aku kepleset, kaki ku sakiiiit beb rintih Nonik menahan sakit di pergelangan kakinya.
da paan Kha di belakang ?"!! teriak Fany di depan menanyakan keadaan.
ini kaki Nonik terkilir Fan, di depan udah deket ya kayaknya ?" jawab Nabila sekaligus berbalik tanya pada Fany.
ya lumayan sih Bil, kurang 100 meter lagi lah
yaudah kalian duluan aja, ini gw mau bantuin Nonik dulu sama Rakha
oh gitu, oke deh . . gw tunggu depan yah Bil sambil masang tenda. Ayok say, Step ajak Fany pada Doni serta Stevy untuk segera bergegas.
Sedangkan di rombongan belakang yang tersisa masih ada saya, Nonik, Nabila serta si Bejo. Sungguh keadaan maha canggung itu membuat saya tak bisa berfikir bagaimana menangani kaki Nonik yang tengah terkilir ini. maka dengan cekatannya Nabila pun berinisiatif untuk menangani rasa sakit Nonik dengan obat obatan yang sengaja ia bawa sebagai bahan perbekalannya.
Non lukanya aku bersihin dulu yah . ." izin Bila membersihkan luka Nonik sambil mempersiapkan kapas serta alkohol.
anu . . . tolong agak pelan pelan ya Bila, perih banget ini pinta Nonik pada Nabila sebelum kaki itu tersentuh alkohol.
di tahan ya Non kalo perih . . tahan ya !
Aaaaaaw !!!! adudududududuh . . perih Bil perih !! isak tangis Nonik sambil menahan tangan Bila yang berusaha mengobatinya.
ini udah bersih kok lukanya, tinggal kasih obat merah trus di tutup udah. Yang ini jadi udah gak terlalu sakit Non, di tahan lagi ya
Sekiranya dua puluh menit Nabila mengobati kaki Nonik hingga kelar di buatnya. Bejo, hanya bisa ndomblong bengong mirip kebo di sawah. Entah ia kagum melihat kelihaian Nabila dalam kemampuan medisnya atau justru asyik melihat paha mulus milik Nonik kala itu sedang mengenakan celana di atas lutut yang cukup ketat. Di rasa semua sudah selesai, kami bersiap untuk jalan. Namun tetap saja kaki Nonik yang sudah di obati itu rupanya belum bisa di buat untuk berjalan. Ternyata ada beberapa otot kaki Nonik yang harus di urut cukup serius. Karena tak ingin menunggu rombongan terlalu lama di depan, maka saya berinisiatif untuk menggendong Nonik di belakang punggung saya hingga sampai di tempat Fany dan yang lainnya berada.
ini kaki Nonik kayanya musti di urut dulu deh Kha tukas Nabila menginformasikan padaku.
kalo di urut di sini bisa lama, lagian gaenak sama yang di depan udah nunggu jawabku sambil jongkok memunggungi Nonik.
beby kamu mau ngapain ?" tanya Nonik heran masih duduk memegangi kakinya.
udah ayok naik, tinggal 100 meter lagi di depan ! ajakku bergegas pada Nonik.
tapi kamu bisa capek Kha kalo gendong Nonik di medan kaya gini ! kawatir Nabila
menyadarkanku. beb ayo buru naik !! bentakku pada Nonik tanpa memperdulikan perkataan Nabila.
Dengan perlahan, Nonik pun naik di belakang punggung saya tanpa bantuan Nabila. Kaki yang sudah letih karena sisa perjalanan tadi, coba ku kuatkan agar sampai di seberang sana menyusul yang lainnya. Bermodal nekat serta sisa nafas yang masih saya miliki, kulangkahkan kaki yang tak jarang tertatih karena bebatuan adanya. Sedangkan Nabila dengan tunangannya hanya bisa diam melihat saya dan Nonik yang sudah berjalan terlebih dahulu tanpa memperdulikan mereka. Multi Quote Quote
View Single Post .. Live to Love .. #True Story #3630
rakhaprilio Kaskus Holic Join: 29-01-2013, Post: 912 22-02-2014 09:41
Chapter 130. Cinta Enggan Menepi
Nafasku terengah menahan berat badan Nonik yang kugotong dengan punggung ini. Menyusuri terjalnya jalan yang harus kulalui hingga ke ujung. Namun betapa letihnya kaki ini menggendong Nonik yang tengah terluka, tak sebandaing dengan hati yang sudah terlalu letih dengan semua ini. Bagaimana Bejo mencumbu Nabila di ujung sana yang tak pernah sedetikpun lepas dari pandangan mata saya, membuat diri ini benar benar hancur di karenanya. Dalam hati saya bertanya pada dara manisku yang tengah terluka ini, apakah kaki yang terkilir itu terasa sakit bagimu. Apakah obat dari Nabila bisa meringankan penderitaanmu. Andai kau tau kasih, bahwa orang yang menggendongmu ini sebenarnya juga tengah terluka. Hanya saja tak berdarah sama seperti yang engkau rasakan sebelumnya. Memang dari luar semua terlihat baik baik saja. Namun luka yang di derita hati ini jauh lebih sakit dari rasa terkilir yang engkau rasakan.
Nabila masih di belakang, tentu dengan Bejo di sampingnya. Ia hanya bisa melihatku sesekali tertatih saat menggendong Nonik. Sempat ku dengar ia akan berjalan menyusulku untuk sekedar berjalan berdampingan atau menahan langkahku. Namun hingga saya sampi di ujung sana, tak kudapati Nabila berada tepat di belakangku. Mungkin Bejo menahannya, mengajaknya berjalan berdua tanpa memperdulikan saya yang sudah berjalan terlebih dulu. Sungguh pria satu itu teramat lembut dalam menipu daya Nabila yang masih polos tak bisa menentukan pilihan. Maka ikut sajalah itu gadis asal Bandung atas apa yang Bejo mau. Jika saya harus cemburu akan hal ini, ya sudah cemburu saja. Saya memang masih sayang dengan Nabila. Hanya saja keadaan saat ini tak bisa memberikanku pilihan banyak.
Nonik gimana kakinya, udah di obatin sama Bila tadi ?" tanya Fany menghampiriku sambil memeriksa kaki Nonik.
udah baekan sih Fan, iya tadi sempet di obtain ama Nabila juga di sana. Katanya sih perlu di urut sekalian tutur Nonik masih mengkawatirkan kakinya.
yaudah istirahat aja dulu di tenda yang udah jadi. Ini tenda satunya masih di pasang ama Doni sama Step ajak Fany sambil menggandeng tangan Nonik.
Kulirik sesaat Fany pergi bersama Nonik yang masih pincang kakinya. Di gotong bahu itu dengan hati hati agar kaki tak salah langkah. Hingga akirnya kudapati mereka sudah masuk ke dalam tenda, mataku mulai sayup sayup menahan lelah teramat sangat.
bang broh . . bantuin napa !! ini masang tenda ama Stevy kaya masang kondom bocor aje . . tiap kali bediri tendanya ambruk lagi . . Arrrrgh !!! keluh Doni ke arahku yang masih melepas lelah dengan tiduran di pasir.
kamuh itu nariknya kurang kenceng Don, makanyah ni tenda impoten lagi. Ah kamu inih cowok ga kuatan gitu sih, gimana mau muasin Fany cobak !! kesal Stevy sambil jengkel meninggalkan Doni.
tar ya don, gw istirahat bentar. Sumpah gw capek banget abis gendong Nonik dari tempat dia jatoh tadi pintaku pada Doni yang mulai berjalan ke arahku.
lo tadi gendong dia sampe di sini ?" yang boneng aja lo . . kesambet setan apa lo bisa kekar kaya gitu. Itu medan tadi naek turun lo embat juga. Nah si Bila mana ?"
itu ada masih di belakang lagi jalan . . . jawabku seadanya sambil melepas lelah.
oh gw tau nih . . lo pilih mati di jalan sambil gendong Nonik dari pada harus mati bediri ngliat Nabila ama tunangannya ye ?" tanya Doni tak beda jauh dengan mengejekku.
nah itu lo tau . . bagus dah . .
sebenernya ini juga bukan mau Nabila Kha, . . tukas Doni sepatah untukku.
bukan mau dia gimana ?" gw ga ngerti . . bangkitku dari tidur sambil dudukan mendengarkan penjelasan Doni.
jadi minggu lalu Bila juga ngabarin gw kalo kita mau liburan di sini. Rencananya sih cuma kita berlima, tapi kalo lo jadi ama Nonik, ya berenamlah kita. Tapi masalahnya itu tunangan dia dateng dua hari sebelom tanggal keberangkatan kita hari ini. Nah secara dia juga bingung itu tunangan dia dateng jauh jauh dari Jakarta masa mau di tinggal liburan sendirian di Malang kan ga mungkin. Makanya di ajak tuh orang ikut liburan juga sekalian di sini. Gw sih awalnya juga canggung ama tu orang keg pendiem gitu kurang pinter buat ngomong. Tapi mo gimana lagi, itu tunangan sahabat cewe gw sih . . ya gw trima aja meskipun orangnya ga asyik . .
jadi Nabila serba salah juga dong ?"
nah itu lo tau . . bagus dah . .
ah taik plagiat kata kata gw lo !! ga kreatip !! hahaha . . .
cuman satu Kha yang gw takutin orang macem pendiem keg tunangannya Nabila itu . . .
haaa . . ?"" takut kenapa emang . . ?"
lo masih inget kan ama Alm.Rangga mantan Nabila yang dulu . . .
iya gw inget . . tu si Rangga dulu orangnya juga pendiem gitu, cuman diem diem mana ada yang tau kalo tu bocah tukangmake . . .
jangan su udzon dulu Don . . biar diem gitu, tu orang ga seburuk yang lo kira. Palingan dia juga artis bokep di Jakarta sana . . .
wwkwkwkwkw . . parah lo !! bilang jangan su udzon tapi ngatainnya lebih sadis dari gw . . hahaha
Tak lama Bejo datang bersama Nabila. Menghentikan pembicaraan terlarang ini agar tak terdengar olehnya. Saya yang tadinya terlalu lelah karena menggendong Nonik, entah mengapa kini menjadi semangat empat lima ketika Nabila datang menghampiriku. Seolah ia menyuntikkan semangat hidup yang tak pernah ada di racikan obat kuat manapun. Bahkan bisa jadi Viagra tak ada apa apanya di banding dengan suntikan semangat dari Nabila. Eh, . . btw Viagra itu bukannya obat kuat untuk Joni ya ?" ah sudah lah . . . lupakan.
Bergegas lah diri ini bangkit dari rasa lelah yang tadinya sempat menyita waktu saya bersama Doni. Segera merampungkan dua tenda yang masih berantakan karena Stevy adanya. Maka di bantu dengan Doni saya mendirikan tenda bersamanya. Sedangkan Bejo lebih mengajak Stevy untuk memasang tanda satunya lagi di sudut yang lain. Untuk Nabila, kudapati ia tengah berkumpul dengan perempuan yang lainnya seperti Nonik dan Fany di tenda yang sudah jadi. Hingga sore menjelang sekiranya pukul tiga senja dini hari, semua tenda sudah siap untuk di huni. Dibagilah tenda dengan pasangan masing masing. Bila dengan Bejo, Doni bersama Fany, dan untuk saya jelas bersama Stevy. Oh bukan . . bukan . . maksud saya dengan Nonik tentunya. Lantas bagaimana dengan Stevy, itu lah hal yang saat ini tengah Fany rengekkan kepada para rombongan camp. Pasalnya kedatangan Bejo telah menggeser posisi Stevy yang tadinya akan tidur satu tenda dengan Nabila.
Kha, lo di tenda tempat Nonik istirahat itu ye. Gw ama Doni di tenda yang paling tengah. Buat Bila dia biar di tenda sebelah batu karang itu. Gimana ?" mau tukeran posisi tenda ?" tanya Fany padaku yang masih dudukan memandang pantai tak berombak sore itu di sebelah Nonik.
gampang, gw di tenda mana aja boleh. Serah Nonik juga sih tuturku santai sambil melirik ke arah Nonik.
eh tar dulu deh Fan, trus Stevy gimana ?" dia tidur ama sapa ?" tanya Nonik secara tiba tiba teringat oleh Stevy.
waduh gw lupa itu anak germo tar tidur ama sapa . . gimana nih ?"?" bingung Fany di buatnya.
ama lo aja Fan, kan lo emaknya Stevy di sini usulku asal.
lah jangan Kha, . . Doni pasti ga mau jawabnya bingung sambil kode kode gak jelas.
bilang aja lo juga gak mau. Kasian juga itu Step kalo gak ada temen tidurnya. Secara tenda juga cuman tiga. Jadi mau gak mau kita harus ada yang ngalah buat tidur bertiga sama Stevy juga solusiku pada Fany.
ng . . coba biar gw tanya Nabila dulu gimana ya . . kali aja dia mau . . bentar deh bentar lari
Fany ke tenda Nabila. Saya masih menunggu dengan setia kabar dari Fany perihal permintaannya agar Stevy mau tidur bersamanya. Sesaat menunggu tak lama Fany datang dengan wajah kesal bukan main. Bercampur antara rasa gondok serta kecewa teramat sangat.
gimana Fan, Bila mau ?" tanyaku terlebih dahulu usai Fany datang menghampiri.
Bilanya sih gw rasa ga masalah. Eh ga taunya itu tunangan dia bisikin gitu di belakang trus Bila jadi bingung. Katanya tu tunangan dia ga mau kalo tidur bertiga ama Step. Sialan tuh orang baru dateng aja ogah di repotin ama step. Belagu amat sih !! kasal Fany sambil menendang pasir di depannya.
yaudah biar tidur di tendaku aja Fan ga papa, kamu ndak usah bingung gitu tutur Nonik sambil menenangkan kesal Fany.
lah serius, gw juga gak enak kalo Step mesti tidur di tenda Rakha tak enak hati Fany karenaku.
ga papa ya sayang Steve biar tidur sama kita, kamu gak keberatan kan ?" tanya Nonik tak enak hati di sebelahku.
ga papa kok beb, kalo bukan kita sapa lagi yang mau trima Steve jawabku kalem masih asyik melihat pantai tak berombak.
duh Kha gw jadi gaenak sama lo . . beneran gapapa ?" sory banget ya gw ga bisa buat hari ini. soalnya tau ndiri si Doni juga gitu kalo buat setenda ama Step
udah santai aja lagi . . asal di vidioin aja kegiatan semalem gw ga bakalan marah kok sama lo. Hahahaha
iiiihh . . ini bebi omong apa sih. Udah Fan gapapa kok. Itu Doni sama Steve lagi maenan di pantai kamu ndak mau nyusul kah ?" ayok maenan aer sama mreka ajak Nonik sambil mencoba bangkit berdiri.
ee . . e . .ee ati ati Non, sini aku bantuin tolong Fany pada Nonik.
Kulihat Fany dan Nonik kini lebih di sibukkan dengan pertemanan mereka yang rasanya kian akrab saja. Tentu saya sebagai kekasih Nonik senang dengan hal ini. Sedangkan saya masih saja di rundung rasa cemburu sambil dudukan melihat kelakuan anak anak yang tengah asyik bermain air. Hingga tanpa kusadari Nabila serta bejo pun ikut menyusul dalam acara main air itu. Bagaimana Bejo bermesraan dengan Nabila masih saja di tamatkan oleh mata ini tanpa berkedip sedetikpun. Basahnya baju mereka juga karena terlalu asyik hanyut dalam mesranya keadaan itu. Dan untuk saya masih saja dengan setianya rasa kesepian itu secara perlahan datang menghampiri dan duduk di sebelahku. Soalah menyematkan kata seandainya yang bisa saya ucap di masa lalu. Ingin rasanya hati merubah keadaan tapi rasanya tak mungkin. Nonik sudah terlalu nyaman dengan saya. Sedangkan Nabila juga sudah mulai larut dalam permaian Bejo yang setiap harinya meluluhkan hatinya. Meski saya tau Nabila tak pernah mencintai Bejo, namun untuk kali ini saya memahaminya. Bahwasanya Nabila mulai nyaman di sisi yang lain.
Bende Mataram 44 Animorphs - 1 Serbuan Makhluk Asing Mayat Hidup 1

Cari Blog Ini