Body Mengalahkan Wajah Karya Kaskuser Bagian 3
"Tapi kamu jangan ngambek gini dong. Ntar dilihat temenmu lho. " bujuk ane, tapi Wulan nggak menjawab.
"Ayolah. " kata ane kali ini sambil mentowel pinggang Wulan, kontan Wulan kaget dan reflek bergerak kesamping.
"Vino !! " seru Wulan sambil mencablek lengan ane, tapi nggak sakit. "Hehe akhirnya kamu senyum juga. " ledek ane melihat Wulan yang tersenyum simpul. "Geli tau. " kata Wulan.
"Ambil makanan yuk. " ajak ane.
"Nggak ah. Kamu dong yang ambilin aku. " pinta Wulan. "Iya aku ambilin. Kamu mau apa " " tanya ane.
"Ambilin pempek Vin, sama minumnya sekalian ya. " kata Wulan sembari menunjuk gubug pempek Palembang.
Ane menuruti permintaan Wulan dan mengambilkan semangkuk pempek dan segelas fanta. Dia tampak senang sekali saat ane menuruti permintaannya. Ane agak nyesel juga bikin Wulan marah tadi, tapi ya mau gimana lagi, bagaimanapun Shela tetep prioritas utama.
"Enak nggak pempeknya " " tanya ane.
"Coba nih. " kata Wulan sambil menyendok sepotong ke mulut ane.
"Apaan nih " Rasanya cuma tepung doang. " kata ane sambil mengunyah pempek suapan Wulan. "Kalo pengen enak ya beli. " kata Wulan ketawa.
"Kamu nggak makan " " tanya Wulan.
"Iya bentar. " kata ane sambil menyeruput segelas fanta dingin. "Aku ambil makan dulu ya. " kata ane sambil menuju meja prasmanan. "Ambilin es krim sekalian ya. " pinta Wulan.
"Iya. " jawab ane singkat.
Setelah ane mengambil makanan dan es krim, kami berdua lalu menikmati makanan kami masing - masing. Semoga aja Wulan hari ini nggak ngomong ngaco, harap ane dalam hati.
"Shela ngajak nonton film apa Vin " " tanya Wulan sambil menyendok es krim. "Film Indonesia sih, judulnya *********. " jawab ane. Perasaan ane mulai nggak enak. "Kapan kamu ngajak aku " " tanya Wulan. Hadeeh udah ane duga.
"Lan, yang ngajak tuh Shela, aku nggak ngajak dia nonton. " kata ane menjelaskan dengan hati -hati. "Tapi kamunya mau kan " " tanya Wulan.
"Ya tentu mau lah. " jawab ane.
"Trus kalo aku yang ngajak kamu mau nggak " " tanya Wulan. "Kamu jangan kayak gitu dong. Masa kamu pengen nonton juga. " kata ane. "Kalau iya kenapa " Emang nggak boleh " " tanya Wulan.
"Tapi kamu kan bukan pacarku Lan, masa kita nonton berdua. " "Emang kenapa " Apa ada peraturan yang melarang " " tanya Wulan lagi. "Iya deh, tapi jangan sekarang yah. Kapan-kapan aja. " jawab ane.
"Kapan-kapan tuh banyak, bulan depan juga kapan-kapan. " jawab Wulan agak ketus. "Nanti aku cari waktunya. Pokoknya minggu-minggu ini deh. " kata ane. "Janji ya, ntar aku tagih lho. " kata Wulan sambil mengacungkan sendok es krimnya ke ane. "Iya iya. " jawab ane. Duh Wulan... kok kamu jadi gini sih, keluh ane dalam hati.
Ane lihat es krim Wulan udah habis dan dia lalu mengeluarkan HP-nya dari tas, kemudian langsung membuka BBM. Lhaa tadi ngelarang2 ane sekarang dia sendiri yang BBM-an, gerutu ane dalam hati.
"Hihihi..." Wulan tiba-tiba ketawa sendiri sambil scrolling layar HP-nya. "Tuh kan kamu aja BBM-an, kok aku tadi dilarang-larang. " protes ane. "Yee ini aku BBM-an sama grup temen SMU aku, semuanya cewek. " kata Wulan. "Lagipula aku nggak BBM-an buat janjian nonton. " sindir Wulan. "Iya iya. " kata ane mengalah.
"Hihihihiii.. " lagi-lagi Wulan ketawa sendiri sambil masih menatap layar HP-nya. "Kamu kenapa sih ketawa sendiri " Apanya yang lucu " " tanya ane.
"Oh ini semalam ternyata di grup pada bahas nama-nama bayi. " kata Wulan. Oh iya ya namanya juga MBA.
"Buat bayinya temenmu yang nikah sekarang " " tanya ane. "Iya. Dan banyak yang ngasih nama ngaco. " kata Wulan ketawa. "Lho emang udah ketahuan bayinya laki apa perempuan " " tanya ane. "Belum sih. Makanya pada kasih dua jenis nama. Namanya lucu-lucu. " kata Wulan. "Adila Nissa Ardhani, buat anak cewek bagus nggak Vin " Aku dapet dari Google. " tanya Wulan sambil masih menatap layar HP.
"Bagus kok. " jawab ane sambil menyuap makanan dari piring. "Buat anak kita aja ya " " pinta Wulan.
"Uhuk..uhuk... " ane langsung tersedak mendengar pertanyaan Wulan barusan. "Apa-apaan sih kamu ini "!! " tanya ane uring-uringan sambil melap bibir pake lengan baju. "Lho emang kenapa " " tanya Wulan dengan polosnya.
"Jangan bercanda kayak gitu dong. " kata ane masih sewot. "Sapa yang bercanda. Aku serius kok. " kata Wulan lagi.
"Lan, ayo foto bareng. " tiba-tiba temen cewek Wulan mengajak foto bareng. "Vin, foto-foto yuk. " ajak Wulan sambil beranjak berdiri.
"Males ah, kenal aja nggak. " jawab ane sambil menyeruput gelas fanta dingin. "Jangan gitu dong. Kamu bikin malu aku aja. " jawab Wulan sambil menarik lengan ane. "Tapi aku belum selesai makan. " protes ane.
"Udah lanjutin nanti. " kata Wulan sambil terus menarik lengan ane.
Part 38 Setelah foto-foto bareng sama kedua mempelai dan temen-temen sekolah Wulan, kami memutuskan pulang. Ane lihat jam udah hampir jam dua belas. Masih ada beberapa jam sebelum ane jemput Shela jam 4 ntar. Jadi sehabis dari rumah Wulan mending ane istirahat aja di rumah. Tapi berhubung tadi ane pinjem batik bapaknya Wulan, jadi ane mampir sebentar ke kamar Wulan untuk nyopot baju batik tsb. Wulan juga sudah ganti baju dengan kaos dan celana pendek. (eitss!! Tapi kami ganti bajunya nggak barengan lho...)
"Lan, baju batik bapakmu aku ikutkan laundry rumahku aja yah " " tanya ane. "Nggak usah Vin, biar ntar aku cuciin. " jawab Wulan sambil mengulurkan tangan meminta baju batik tsb.
"Beneran nggak ngerepotin " " tanya ane . "Nggak kok. "
"Makasih ya Lan. " kata ane dan Wulan cuma mengangguk. "Aku pamit dulu yah. " kata ane lagi.
"Selalu gitu deh. " kata Wulan agak ketus. "Selalu gitu gimana " " tanya ane.
"Semenjak ada Shela, kamu selalu aja buru-buru pulang. " jawab Wulan. Ah elah, mulai lagi deh, keluh ane dalam hati.
"Haduh Lan, aku pamit pulang cuma pengen istirahat kok. Bukan jemput Shela. " kata ane beralasan. "Sama aja, kamu paling mau nyimpen tenaga buat ntar sore nonton sama dia, trus habis nonton kalian pasti jalan-jalan ke mall, makan malem... " jawab Wulan makin ketus.
"Lan, Shela itu pacar aku, jadi wajar dong kalau aku nonton, terus makan malam bareng. " kata ane. "Ya aku tahu, emang dia sekarang yang jadi prioritas kamu. " kata Wulan seraya duduk di pinggiran springbed-nya.
"Aku mah apa... " kata Wulan lagi sambil menunduk.
Aku nggak ada maksud begitu, Lan. kata ane, sambil duduk di sebelah Wulan. Wulan nggak menjawab dan masih diam menunduk.
Kata-kata kamu pas ditelepon semalam, serius nggak " tanya Wulan tiba-tiba. Yang mana yah " tanya ane. Waduh, jangan-jangan yang dimaksud Wulan kalimat pengantar tidur itu.
Ih pura-pura lupa lagi. kata Wulan.
Oh yang itu yah& yaa serius sih. jawab ane ngasal. Kalo gitu buktiin dong. pinta Wulan.
Buktiin gimana " tanya ane penasaran. Apa ya harus aku jelasin " kata Wulan ketus.
Semalem ane bilang I love You ke Wulan, pasti kata-kata itu yang dia maksud. Setau ane sih membuktikan rasa sayang itu bisa dengan hadiah atau tindakan berupa pelukan dan ciuman. Hadiah " Wulan bukan tipe cewek matre yang suka hadiah. Pelukan " Ah ane sering kok peluk-peluk Wulan. Ciuman " Jangan-jangan yang ini yang dia minta& no..no.. kalau yang itu mah ane nggak mungkin melakukannya. Padahal ane bilang kata-kata tersebut cuma asal jeplak aja. Ah bego banget kenapa juga ane bilang gitu juga ke Wulan, yang jelas-jelas bapernya tingkat dewa Bujana.
Kok malah bengong sih " tanya Wulan.
Apa kamu minta& " tanya ane sambil menempelkan jari telunjuk ke bibir ane. Masih nanya lagi. kata Wulan sambil memandang ane.
Itu nggak mungkin Lan, kamu jangan minta yang aneh-aneh deh. jawab ane tersenyum kecut. Apanya yang aneh " Cowok nyium cewek dimana anehnya " tanya Wulan. Taaa& ta..pi kita kan nggak pacaran masa& tanya ane gelagapan. Pake alasan itu lagi.
Ya udah kalo gitu aku merem deh. kata Wulan seraya memejamkan mata.
Ane nggak bereaksi dan cuma memandang Wulan. Selama ini kami sangat akrab dan mungkin saking akrabnya sehingga kami sering bertingkah melebihi orang pacaran, tapi kalau kiss sama Wulan, menurut ane itu sudah terlalu melampaui batas.
Sorry Lan, aku nggak bisa. kata ane.
Haa " Wulan membuka matanya dan memandang ane.
Aku nggak mungkin kiss sama kamu. Itu udah terlalu jauh. kata ane lagi. Wulan cuma terdiam, tapi masih tetap menatap ane.
Setelah ini kamu boleh marah atau benci sama aku. Tapi maaf, sekali lagi aku nggak bisa melakukannya sama kamu. kata ane sambil menunduk. Wulan lagi-lagi cuma memandang ane, ah pasti marah lagi nih, batin ane.
Udah aku duga, pasti kamu bakalan menolak. kata Wulan tersenyum. Kamu jangan tersinggung ya. Bukan apa-apa sih, cuma aku nggak sanggup. kata ane. Apakah karena alasan tadi " Karena aku bukan pacar kamu " tanya Wulan. Mungkin itu salah satunya. Tapi ada alasan lain yang aku sulit mengatakannya. jawab ane pelan. Sikapmu itu yang bikin aku makin sayang sama kamu, Vin. kata Wulan.
Penilaianku terhadapmu mungkin bakalan berubah jika kamu tadi mau. kata Wulan lagi. Masa sih. Kamu bikin aku ge er, Lan. kata ane tersenyum simpul.
Tapi aku yakin kamu udah pernah ngelakuinnya sama Shela. kata Wulan tersenyum penuh arti sambil menunjuk ke ane.
Belum. kata ane sambil menggeleng. Dia nolak mulu. kata ane lagi.
Kamu caranya mungkin salah, coba tunjukkan ke aku gimana cara kamu minta kiss ke Shela. kata Wulan.
Apaan sih " Masa aku harus nunjukkin ke kamu " tanya ane.
Nggak papa, aku cuma pengen liat aja. Sapa tahu aku bisa kasih koreksi. kata Wulan. "Nggak ah. Lain kali aja deh. " ane berusaha mengelak.
"Cuma meragain aja kok. Ayolah, nggak ada siapa-siapa disini. " bujuk Wulan. Ya udah. Tapi ini cuma pura-pura ya, nggak sampai kiss beneran. kata ane serius. Iya iya. jawab Wulan.
Ane lalu memegang pipi kanan Wulan dengan tangan kanan sedangkan tangan kiri melingkar di pinggang Wulan. Lalu pelan-pelan ane mendekatkan wajah ane ke wajah Wulan.
"Nah kira-kira kayak gini. Udah ya, kamu udah tahu kan " " kata ane saat bibir kami berdua hanya berjarak kira-kira lima centimeter.
Wulan nggak menjawab tetapi diluar dugaan dia memajukan kepalanya dan kontan saja bibir kami berdua langsung bersentuhan, dan... OH MY GOD...!!! ane baru sadar bahwa ane baru saja melakukan kiss dengan Wulan. Ane yang bener-bener kaget dengan tindakan Wulan barusan langsung melepaskan tangan ane dan beringsut mundur dengan cepat.
"Lan kamu apa-apaan sih "! " tanya ane dengan sewot. "Kok kamu kiss beneran "! "
"Kamu tadi minta cium ya aku cium beneran lah. " jawab Wulan sambil ketawa. "Tapi kamu tadi bilangnya cuma pura-pura nggak sampai kiss beneran "! " kata ane masih sewot. "Itu kan kamu sendiri yang bilang, kalau aku sih maunya sungguhan. " jawab Wulan dengan nada seolah-olah tanpa bersalah.
"Kamu.... " seru ane yang nyaris speechless dengan tingkah Wulan barusan.
Hadeh.... Part 39 Kamu kenapa kok malah sewot gitu " tanya Wulan. Kamu nggak suka ya " tanya Wulan lagi.
Ane nggak menjawab dan hanya menatap Wulan, dan Wulan malah tersenyum lagi -lagi dengan ekspresi tak bersalah. Sungguh ane nggak bisa dan nggak akan pernah bisa marah sama Wulan.
"Aku tahu sih kenapa kamu marah, soalnya kita emang belum waktunya buat berciuman. " kata Wulan.
"Belum waktunya maksudmu " " tanya ane. Eh akhirnya Wulan sadar juga posisinya, batin ane rada senang.
"Harusnya kita melakukannya besok saat di pelaminan. Kayak di film-film itu. " kata Wulan. Hadeehh ternyata...
"Aduh Lan, kok kamu selalu bercanda kayak gitu sih " " tanya ane. "Idih siapa yang bercanda, sejak tadi aku serius kok. " kata Wulan. "Kamu punya mobil kan dirumah " " tanya Wulan.
"Ada sih, Avanza. " kata ane.
"Nah, kamu harus bisa nyetir. Aku nggak mau besok kita ke resepsi naik motor kayak tadi. " kata Wulan. Ini Wulan ngomong apa sih " tanya ane dalam hati.
"Aku pengen besok kalo ke resepsi naik mobil, soalnya kita kan ngajak anak-anak juga. Kasihan kalau mereka kepanasan, kehujanan..."
"Terserah kamu deh. " kata ane mengiyakan kata-kata Wulan. Lagipula percuma juga dibantah ntar yang ada malah ane nggak pulang-pulang.
Aku pamit dulu, Lan. kata ane buru-buru pamit biar Wulan nggak ngomong ngelantur lagi. "Oke, yuk aku antar ke bawah. "
Selamat berkencan dengan nyonya kamu ya. kata Wulan saat di teras. Awas lho ada setan yang ganggu kalian. kata Wulan lagi. Setan " tanya ane penasaran.
Aku. kata Wulan sambil mengacungkan kedua telunjuk ke atas dan menempelkan di atas telinga. "Lan, sini aku kasih tahu sesuatu. " kata ane dengan gaya mau berbisik.
"Apaan " " tanya Wulan penasaran sambil mendekatkan wajahnya. Kamu ini lho bikin aku gemes. kata ane tiba-tiba menjepit hidung Wulan pakai jari. Aduh.. aduh !! teriak Wulan sambil berusaha melepaskan jepitan ane.
Sakit, Vin !! kata Wulan memegangi hidungnya lalu mencablek lengan ane. Ane cuma ketawa melihat Wulan uring-uringan.
"Aku pergi dulu ya. " kata ane sambil berjalan ke motor. "Iya sayang. Hati-hati ya. " kata Wulan sambil melambaikan tangan.
Ane lalu memacu motor menuju rumah. Sepanjang jalan ane berpikir, sampai kapan Wulan seperti itu, ngarep-ngarep ane terus, sementara ane udah ada Shela. Sepertinya ane harus melakukan sesuatu kalo nggak bisa-bisa Wulan malah bikin hubungan ane sama Shela bubar beneran, padahal ane udah sayang banget sama Shela. Tapi gimana ya " Ah udahlah itu ane pikir nanti, yang penting ntar sore ane jalan sama Shela.
Jam empat kurang sepuluh ane udah sampai di depan kos-kosan Shela. Seperti biasa ane langsung kirim dia BBM kalau ane udah sampai di depan kos-kosannya.
Ane: yang aku dah di depan
Shela: masuk aja vin, aku masih nyeterika baju Shela: belum mandi
Ane: nggak usah aku diluar aja Shela: masuk aja ga papa Shela: aku lama soalnya Ane: beneran masuk" Shela: iya nggak papa
Shela: kamu naik aja lewat tangga Shela: ntar belok kiri
Shela: kamarku empat kamar dari tangga Ane: oke
Ane pun menurut dan dengan dag dig dug ane masuk ke dalam kos-kosan dan menaiki tangga. Ternyata kosan ini ada cukup banyak kamar. Kayaknya ada sekitar 10-an kamar di lantai dua. Ane lihat juga ada tangga lagi ke lantai 3, berarti mungkin total ada 20 kamar. Ane grogi banget soalnya ane selama ini jarang masuk ke kosan cewek. Tapi ane rada tenang soalnya ane lihat ada juga cowok yang main di salah satu kamar.
Kamar keempat dari tangga... nah kayaknya ini nih kamarnya Shela dan.... ajritttt !!.. ane lihat Shela di dalam sambil menyeterika baju dengan memakai tanktop dan short pants super pendek, persis kayak kemaren. Kayaknya itu merupakan pakaian dia sehari-hari. Tapi ya nggak apalah, itung-itung cuci mata hehe.
"Vin, sini masuk. " panggil Shela saat melihat ane di depan pintu kamarnya. "Iya. " jawab ane lalu masuk ke kamar Shela.
"Nggak apa-apa nih aku masuk ke kamarmu " " tanya ane lalu duduk di dekat Shela. "Santai aja lagi. " kata Shela sambil sibuk menyeterika bajunya.
Ane memandang sekeliling. Kamar Shela rapi dan bersih banget, di lantai dipasang karpet sehingga nyaman kalo dipakai duduk. Ada juga rak buku yang berisi buku-buku kuliah Shela dan meja tulis kecil. Tempat tidurnya springbed mirip punya Wulan cuma lebih kecil yang diatasnya ada sebuah laptop. Dan di dekat tempat tidur ada jendela yang menghadap ke sebuah jalan kampung.
"Kosmu sepi ya, tadi aku lihat kayaknya kamar-kamarnya pada kosong. " kata ane. "Emang sih. Ya maklumlah mungkin karena banyak kos-kosan saingan di sekitar sini. " jawab Shela. "Wah kalo sepi kan bahaya tuh, ntar kalo kamu pas sendirian di kamar ada orang jahat masuk gimana " " tanya ane menakut-nakutin Shela.
"Masuk aja sini, biar sekalian aku lempar keluar jendela. " jawab Shela cuek. "Haha iya ya, sial bener kalo ada penjahat masuk ke kamarmu, sama aja masuk ke sarang singa. " kata ane sambil ketawa.
"Kamu ngatain aku apa barusan "! " bentak Shela sambil mengangkat setrikanya. "Nggak kok, bercanda... bercanda... " kata ane sambil menutupi wajah dengan tangan. "Nyebelin !! " kata Shela bersungut-sungut sambil mencopot seterika dari colokan. "Yeee jangan ngambek dong sayang. " bujuk ane.
"Bodo. " jawab Shela masih ketus sambil berdiri lalu membuka lemari pakaiannya. "Bentar yah aku mandi dulu. " kata Shela sambil membawa handuk dan baju ganti lalu ngeloyor keluar kamar.
"Jangan lama-lama ya say. " kata ane. "Iya, baweeeel. " jawab Shela.
Sambil menunggu sang tuan putri mandi, ane kemudian maen game Metal Slug Defense di Hp ane. Baru aja di layar keluar logo SNK Playmore tiba-tiba ane mendengar teriakan Shela dari kamar mandi yang letaknya beberapa puluh meter dari kamar. Ane langsung berl ari mengampiri Shela yang terlihat berdiri ketakutan di depan kamar mandi.
"Ada apa, Shel " " tanya ane.
"Itu ada kecoa. " kata Shela gemetar ketakutan sambil mendekap handuknya. "Masa sama kecoa aja takut " " kata ane mengejek.
"Buruan bunuh !! " bentak Shela nggak sabar "Iya iya. " kata ane lalu masuk ke kamar mandi.
Ane melihat sekeliling mencari kecoa mesum tersebut dan ah itu dia, kecoa itu sedang merayap di dinding, dan.. ceplek!!! Sekali tepuk pakai sandal langsung gepeng. Lalu ane guyur binatang m alang itu ke lubang kloset.
"Udah aku bunuh tuh. " kata ane.
"Makasih Vin. " kata Shela yang masih gemetaran. Sebenarnya ane pengen ngeledek Shela habishabisan tapi nggak tega melihatnya yang benar-benar ketakutan.
"Mau mandinya aku temani nggak " " tanya ane bercanda. "Iiihh enak aja, kesenengan kamunya. " jawab Shela ketus. "Ntar kecoanya datang lagi gimana " " kata ane menakut-nakutin. "Bodo. " jawab Shela lalu masuk ke kamar mandi dan menutup pintunya.
Part 40 Setelah insiden kecoa tadi selesai, ane kembali ke kamar Shela. Namanya juga cewek, sekuat apapun dia, tetep aja dia ada phobia dengan kecoa, tikus dan sebangsanya, udah takdirnya dari sono. Ane bermaksud melanjutkan main game Metal Slug Defense, tapi lho kok HP ane mati. Ane pencet tombol on/off, volume berkali-kali ngak ada respon, ah elah kayaknya baterainya habis, ane ingat tadi emang ane lupa ngecass. Ane lalu celingukan nyari charger... ah itu dia beruntung chargernya Shela masih menempel di stop kontak dekat springbed, langsung ane pakai aja.
Karena bingung mau ngapain iseng-iseng ane ngeliat rak buku Shela siapa tahu nemu komik, manga atau novel yang bisa ane baca daripada bengong. Apesnya, ternyata Shela kayaknya nggak punya buku komik atau novel, rak bukunya semua berisi buku kuliah dan buku-buku literatur lainnya. Tapi kemudian mata ane tertuju pada sebuah buku berwarna pink yang terselip di urutan paling pojok. Ane ambil dan ternyata itu sebuah buku diary, rupanya sang tuan putri juga gemar menulis buku harian juga, batin ane. Langsung ane kembaliin aja tuh diary ke tempat semula, lagipula nggak sopan banget jika ane membaca buku harian yang notabene merupakan privasi seseorang.
Tapi tunggu, ane penasaran juga, gimana ya perasaan Shela sebenarnya terhadap ane. apa dia bener-bener suka atau dia cuma memanfaatkan ane aja. Mengingat sikap dia ke ane yang ademadem aja (kiss aja nolak mulu !!) nggak kayak Wulan yang terang-terangan menunjukkan kalau dia benar-benar suka sama ane. Ane pun mengambil lagi buku diary itu, ah persetan sama sop an atau nggak, lagipula ane nggak baca semuanya kok, cuma baca beberapa halaman akhir pas Shela udah kenal sama ane.
Dengan buru-buru ane langsung buka diary Shela dan ane cari lembaran di hari dan tanggal saat kami pertama kali ketemu di halte bis. Ane merasa dag dig dug juga, soalnya selain membuka privasi orang, ane bersiap menerima kenyataan yang kemungkinan berakhir menyakitkan. Lembar demi lembar ane buka dengan cepat, akhirnya ini dia, hari Rabu tanggal 21, hari saat ane pertama kali ketemu Shela. Ane kemudian baca lembar tersebut dengan sedikit buru-buru.
....ternyata cowok mesum yang ketemu sama aku di halte tadi pagi adalah Vino, kakaknya Dina yang selama ini sering Dina ceritakan. Pertama kali melihat Vino, orangnya menarik sih, tapi agak sediki t kucel. Dia menuntut aku buat minta maaf atas perbuatanku di halte tapi aku nggak mau. Sebenarnya aku yakin kalau dia nggak salah, tapi tetep aja aku gengsi kalau minta maaf. Akhirnya aku kasih syarat yaitu sparring tiga ronde dan dia menerima. Seperti cowok lainnya, mudah sekali mengalahkan Vino, dua ronde kubikin dia jatuh. Tapi aku ingin lebih jauh mengenalnya, jadi kuputuskan mengalah di ronde ketiga dengan kubiarkan Vino memukulku. Ternyata dia menonjok tepat di wajah sehingga hidungku sampai mimisan. Melihat hidungku berdarah, dia langsung mengambil kotak P3K dan dia cukup hapal cara mengatasi mimisan. Sudah kuduga dia memang orang yang baik, persis seperti yang Dina gambarkan selama ini&
Astaga. Jadi waktu itu Shela ternyata sengaja mengalah saat sparring. Rupanya mulut ember Dina yang sering bercerita tentang ane kepada Shela, membuat Shela tertarik pada ane. Dan ini juga menjelaskan kenapa Shela bisa tahu nama ane, padahal ane nggak pernah memperkenalkan nama ane kepada Shela. Bener juga yah, kalo dipikir-pikir sangat mustahil ane bisa mengalahkan Shela, orang Erik aja yang udah beberapa tingkat diatasnya masih kesulitan menghadapinya.
Tiba-tiba ....sreeek sreeekk... ane dengar suara sendal diluar kamar, wah rupanya Shela udah selesai mandi dan menuju kemari, langsung buru-buru ane kembalikan buku diary tersebut ke tempat dan posisi semula, dan pura-pura tiduran dengan posisi jauh dari rak bukunya.
"Yeee malah tidur. " kata Shela sambil mengelap rambutnya pake handuk. "Boring nunggu kamu mandi, lama. " jawab ane masih tiduran. "Kamu keluar dulu dong, aku mau ganti baju. " pinta Shela. "Emang kita mau nonton dimana sih " " tanya ane sambil bangkit berdiri. "Di XXI, kamu pernah nonton di sana " "
"Terakhir kayaknya dua minggu yang lalu. " jawab ane. "Sama siapa " Cowok atau cewek " " tanya Shela penuh selidik. "Sama cewek lah, najis banget nonton sama cowok. " jawab ane cuek. Hee aku tahu siapa cewek itu. Dina kan " tanya Shela ketawa. Lho kok kamu tahu " tanya ane.
Dia pernah cerita sama aku, kalo habis nonton Frozen sama kakaknya. jawab Shela. Haha emang Dina kok. jawab ane ketawa.
Tapi awas ya. kata Shela sambil menatap tajam ke ane. Awas kenapa " tanya ane.
Kalau kamu beneran ada flirting sama cewek lain, nggak ada ampun. kata Shela rada ketus. Oh itu nggak mungkin Shel.
Cuma kamulah satu-satunya cewek di hati aku. kata ane meyakinkan. Beneran nih " tanya Shela.
Kamu nggak percaya sama aku " tanya ane sambil melingkarkan tangan ane ke pinggang Shela. Kamu mau ngapain Vin " tanya Shela.
Kiss lah biar kamu percaya. kata ane sambil mendekatkan wajah ane ke Shela. Iiihh, kamu ini apaan sih "! tanya Shela sambil berusaha melepaskan tangan ane. Lho aku kan cuma berusaha meyakinkan kamu biar percaya. kata ane.
Iya tapi nggak nyosor juga kayak gini dong. protes Shela. Ane nggak memperdulikan protes Shela dan tetap mendekatkan wajah ane, yess kali ini pasti berhasil hehe.
Bebbb!!! Tiba-tiba wajah ane terkena benda seperti kain basah yang tebal. Rupanya Shela menempelkan handuknya ke wajah ane.
Cium aja tuh handuk. kata Shela ketus.
"Malah dikasih handuk lagi. " kata ane mengambil handuk dari muka ane. "Udah sana keluar.. hush.. hush.. kata Shela sambil mendorong badan ane keluar kamar. Sekalian juga handuknya tolong kamu sampirkan di depan kamar mandi. kata Shela lagi. Dasar pelit. kata ane pura-pura sewot.
Bodo, weeee. ledek Shela sambil menutup pintu kamar.
Part 41 "Shel.. " panggil ane sambil mengetuk pintu kamar Shela. "Bentar. " jawab Shela dari dalam.
"Udah jam setengah lima lho. Kamu dandan apa tidur " " tanya ane. "Bawel amat sih. " Shela keluar kamar sambil ngomel-ngomel.
"Wah... kamu cantik sekali. " kata ane melihat penampilan Shela pake sweater pink sama celana jeans biru.
"Masa sih " " tanya Shela tersenyum malu. "Beneran. " kata ane meyakinkan.
"Tapi kayaknya sweaterku rada kekecilan yah. " kata Shela. "Atau mungkin kamu yang gendutan. " kata ane bercanda.
"Kamu bilang apa tadi " " kata Shela ketus sambil siap mencubit lengan ane. "Eh nggak nggak, tubuhmu bagus kok. Sueeerr... " kata ane sambil mengacungkan jempol. "Ya iya lah kamu jelas tahu kalo tubuhku bagus. " kata Shela.
"Maksudmu " " tanya ane.
"Orang sejak kemaren grepe-grepe mulu. " jawab Shela cuek. "Masa sih.. haha.. " kata ane sambil garuk-garuk kepala.
Kami lalu berangkat ke bioskop XXI, ups... tapi ane nggak lupa dong ngambil HP ane yang di cass. Pukul setengah 5 kurang kami sampai di bioskop XXI yang lokasinya berada di lantai 2 sebuah mall. Ternyata bioskopnya nggak begitu ramai, antrian tiket nggak panjang. Mungkin karena bukan liburan kali ya atau bisa juga karena yang diputer film Indonesia, batin ane yang langsung mengambil antrian, sementara Shela menunggu di kursi tunggu. Sebenarnya ane malas nonton film Indonesia, apalagi yang model percintaan gitu. Tapi berhubung tuan putri yang minta, ya berarti itu adalah perintah. Lagipula ini film apaan sih " Kok temanya kapal tenggelam mirip -mirip Titanic, kata ane dalam hati sambil menatap posternya yang dipajang di dinding gedung.
Setelah mendapat tiket, kami langsung masuk ke dalam ruang teater dan kami duduk di deretan tengah. Seperti dugaan ane, ruang teater nggak terisi penuh, mungkin cuma terisi sekitar setengahnya, bahkan deretan kami cuma ada kami berdua dan sepasang remaja lagi yang letaknya agak jauh.
"Ini filmnya bagus nggak sih, kok sepi gini " " tanya ane ke Shela yang duduk di sebelah kiri ane. "Mana aku tahu, nonton aja belum. Tapi kata temenku sih bagus. " jawab Shela.
Nggak berapa lama film pun dimulai. Meskipun kurang antusias, tapi berhubung udah ada di dalam gedung ya apa boleh buat, nikmati ajalah. Satu jam berlalu, emang sih ane akui ini film dari segi tata sinematografi, dan akting pemainnya bagus banget, pokoknya kualitasnya diatas rata -rata standard film Indonesia. Tapi berhubung ane nggak suka ya ane berkali-kali menguap karena bosan. Lagipula temanya kan kapal tenggelam, tapi mana adegan di kapalnya, tanya ane dalam hati. Ane kemudian melihat ke Shela, wah rupanya dia masih asyik menatap layar film. Nggak heranlah, cewek pasti suka banget sama film romantis model begini. Eh tapi tunggu dulu, ruang teater ini kan gelap, lagipula kanan dan kiri kami nggak ada orang, dan ane menengok kebelakang juga bangkunya banyak yang kosong. Ahaaa... ini kesempatan.
"Shel... " panggil ane. "Hmmm. " jawab Shela. "Shela. " panggil ane lagi. "Apaan sih " "
"Mumpung gelap nih dan kanan kiri kita nggak ada orang. " kata ane. "Hah " "
"Kiss yuk. " kata ane sambil mendekatkan kepala ane ke Shela. "Haha udah aku duga. "
"Ayo dong... " bujuk ane sambil memegang pipi Shela.
"Emoh ah. Ntar dilihat orang. " kata Shela sambil berusaha melepaskan tangan ane. "Kan gelap, nggak ada yang bakal lihat. "
"Aku nggak mau Vin. "
"Kamu kenapa sih nolak mulu " " tanya ane sambil terus mendekatkan wajah ane ke Shela. "Ya kamu liat-liat tempat dong. "
"Tangan kamu ini apa-apaan sih " " Shela terus berusaha menyingkirkan tangan dan mendorong badan ane tapi ane tetep pantang menyerah.
"Lepasin, Vin ! "
"Vino !!! " kata Shela setengah membentak.
"SSSTTTTTT !!!! " mendengar kami berisik spontan beberapa penonton di belakang ngasih kode "sssstttt" agar kami diam.
"Tuh kan kita jadi diomelin. " kata Shela bersungut-sungut.
"Kamunya sih... Aduuuhh !!! " tiba-tiba Shela mencubit lengan ane keras banget seperti biasanya. "Bisa diem nggak "! " kata Shela ketus.
"Iya iya. " kata ane sambil mengusap bekas cubitan Shela di lengan ane. "Film gini aja pada serius. " gerutu ane dalam hati.
Udah satu jam lebih, paling sebentar lagi selesai, saat ane melihat jam di HP. Tapi ternyata dugaan ane salah. Ternyata film ini durasinya hampir dua setengah jam, dan sepertinya emang disetting sad ending, soalnya ada adegan tokoh utama cewek meninggal di rumah sakit akibat kecelakaan kapal, yang ane rasa cukup mengharukan. Tiba-tiba ane denger suara terisak dari samping kiri ane.
Spontan ane nyalakan senter HP ke arah sumber suara tadi.
"Cieee nangis. " kata ane rada berbisik sambil mengarahkan senter HP ke wajah Shela. "Apaan sih, silau tau. " kata Shela sambil menutupi mukanya pake tangan. "Film gini aja serius amat. " kata ane menahan ketawa.
"Udah sana ih, ganggu terus dari tadi. " kata Shela sewot sambil menyeka air matanya.
Ane nyaris ketawa terpingkal-pingkal. Nggak nyangka cewek macan kayak Shela bisa nangis juga. Tapi ane akui, filmnya emang lumayan bagus setidaknya bagi para penggemar film drama. Nggak beberapa lama film pun selesai, dengan credit title bergulir di layar. Kami berdua lalu beranjak dari bangku dan keluar dari ruang teater. Ane lihat jam udah hampir jam 8 malam.
Karena sang tuan putri merengek laper, kami lalu mampir ke gerai KFC. Seperti biasa Shela pesan paket nasi, paha, kentang goreng, es krim dan minuman cola. karena emang itulah menu makanan kesukaannya. Sedangkan ane karena juga lapar, terpaksa pesan paket nasi dan ayam juga.
"Filmnya tadi bagus ya Vin. " kata Shela sambil mengunyah kentang goreng. "Lumayan. " kata ane sibuk mainin HP.
"Shel jangan bergerak ya. " kata ane lalu mengarahkan HP ane ke Shela dan ...cekrekkk!!! "Idih ngapain kamu motret aku " " tanya Shela.
"Buat DP BBM sama WA aku. " jawab ane.
"Oh gitu. " kata Shela tersenyum malu. Tampaknya dia merasa senang fotonya dijadkan DP. "Boleh kan " Aku udah ijin yang punya wajah lho buat majang fotonya. " kata ane ketawa. "Boleh. Sini lihat hasilnya dong. " kata Shela seraya mengadahkan tangan meminta HP ane.
Ane kemudian menyerahkan HP ane ke Shela. Nggak papa, semua foto-foto ane dengan Wulan di gallery udah ane pindah ke komputer dan semua chatting sama Wulan juga udah ane hapus. Pokoknya semua udah dikondisikan dan aman 86.
"Rambutku kok kayak gini sih. " kata Shela sambil menatap fotonya di HP ane. "Kenapa " Rambutmu bagus kok. " kata ane.
"Foto lagi dong. " pinta Shela sambil menyodorkan HP ane.
Belum sempat ane menerima itu HP, tiba-tiba HP ane bergetar tanda ada panggilan masuk. Spontan Shela menarik tangannya dan langsung melihat ke layar. Celaka !!! Telpon jam segini, jangan-jangan dari...
"Ngapain Wulan telpon kamu malam-malam gini " " tanya Shela ketus sambil menatap tajam ke
ane. Anjrittt ane kelupaan satu hal, menghapus nama Wulan dari kontak HP. "Ma.. mana aku tahu. Sini HP-nya. " kata ane agak tergagap sambil mengadahkan tangan. "Nggak !!! " kata Shela setengah membentak.
"Biar aku aja yang jawab. " kata Shela lagi dengan nada makin ketus. "Aduh jangan Shel.. sini HP ku. " bujuk ane.
"Diem !! " kata Shela sambil mengacungkan telunjuk ke ane. "Haloo.. "
Aduh kali ini mampus beneran ane...
Part 42 Belum sempat ane menerima itu HP, tiba-tiba HP ane bergetar tanda ada panggilan masuk. Spontan Shela menarik tangannya dan langsung melihat ke layar. Celaka !!! Telpon jam segini, jangan-jangan dari...
"Ngapain Wulan telpon kamu malam-malam gini " " tanya Shela ketus sambil menatap tajam ke ane. Anjrittt ane kelupaan satu hal, menghapus nama Wulan dari kontak HP. "Ma.. mana aku tahu. Sini HP-nya. " kata ane agak tergagap sambil mengadahkan tangan. "Nggak !!! " kata Shela setengah membentak.
"Biar aku aja yang jawab. " kata Shela lagi dengan nada makin ketus. "Aduh jangan Shel.. sini HP ku. " bujuk ane.
"Diem !! " kata Shela sambil mengacungkan telunjuk ke ane. "Haloo.. "
& & & & & & & & & & & & & & .& .
Iya bener ini nomornya Vino, saya Shela mbak. & & & & & & & & & & & & & & .& .
Vino lagi ke toilet. Mbak Wulan ada pesan nanti saya sampaikan.
Ane tetap berusaha meminta HP ane tapi Shela malah menatap ane dengan tajam sambil mengepalkan tangan. Aduh Lan, pliss jangan mengatakan hal konyol. Hubunganku sama ada Shela di tanganmu sekarang.
Lho emang mbak ini siapa kok minta Vino telpon balik " & & & & & & & & & & & & & & .& .
Vino lagi sama saya di mall. Jadi mbak jangan ganggu kami. nada Shela agak ketus. & & & & & & & & & & & & & & .& .
Yaa sama aja lah. Itu namanya tetep aja nganggu. & & & & & & & & & & & & & & .& .
Saya bilang nggak ya nggak !! kata Shela setengah membentak. Waduh.. ?"!
Ane ngasih kode Shela dengan menempelkan telunjuk ke bibir agar dia mengecilkan volume suaranya, soalnya para pengunjung mulai ngeliatin kami berdua. Tapi Shela malah nimpuk muka ane dengan sepotong kentang goreng.
Vino itu pacar saya, jadi urusan Vino berarti urusan saya juga !! Shela makin emosi.
& & & & & & & & & & & & & & .& .
Lho ya terserah saya dong. Terus kenapa " Mbak nggak terima "! & & & & & & & & & & & & & & .& .
Iya saya cemburu !! Emang nggak boleh "! bentak Shela.
Shel& sssssttt& ane kembali ngasih kode ke Shela agar dia ngomongnya nggak keras-keras.
Halo& halo& ?" panggil Shela berulang-ulang. Ih ditutup. " desis Shela sambil melihat layar HP ane. "Ya jelas ditutup orang kamu ngomongnya nyolot gitu. " kata ane.
"Dia yang ngotot pengen bicara sama kamu !! Udah kubilang nggak boleh masih aja ngeyel !! " kata Shela dengan nada tinggi.
"Ya wajarlah dia ngotot, lha bukan kamu yang ingin diajak bicara. " kata ane. "Gitu yah. " ucap Shela seraya menatap ane dengan sinis.
"Sekarang kamu jujur apa hubungan kamu sama Wulan " " tanya Shela masih menatap ane dengan tajam.
"Ya ampun. Aku nggak ada hubungan apa-apa sama dia. " kata ane berusaha meyakinkan Shela. "Kamu nggak bohong " " tanya Shela dengan ketus.
"Beneran. Kami cuma temen kuliah kok. " kata ane.
"Trus kenapa dia telpon kamu malam-malam "! " tanya Shela dengan nada tinggi. "Ya mana aku tahu. Kan kamu yang menerima telpon. " jawab ane. Shela nggak menjawab. "Emang tadi dia bilang apa ke kamu " " tanya ane.
"Dia nanya bahan ujian besok. " jawab Shela pelan. Hahaa, untung aja Wulan pinter ngeles. Ane nggak yakin dia bakal nanya itu jika tadi yang ngangkat ane.
"Emang besok kamu ada ujian Vin " " tanya Shela lagi. "Iya, besok jam sembilan. " kata ane ketawa.
"Gimana sih " Harusnya kamu bilang dong kalo ada ujian jadi nontonnya bisa ditunda. " kata Shela. "Nggak papa, buat kamu apa sih yang nggak. " kata ane.
Shela nggak menjawab dan cuma tersenyum simpul. Yess dia udah nggak marah lagi, ane bersorak dalam hati. Tapi kampret!! Ane malah jadi inget kalau besok ada ujian Manajemen SDM. Untung Wulan telpon, kalau nggak ane beneran lupa.
"Mending habis makan kita langsung pulang. Sepertinya kamu kecapekan jadi agak emosi tadi. " kata ane.
"Iya. " jawab Shela pelan seraya menyodorkan HP ane yang jadi biang ribut tadi.
Kalo dipikir-pikir, Shela sebenarnya nggak tahu hubungan ane sama Wulan seperti apa, tapi udah marah-marah dan cemburu kayak tadi. Sepertinya cuma ada satu kesimpulan, kalau Shela tipe cewek yang protektif dan cemburuan. Mungkin hal ini yang bikin dia diputus sama Erik. Mana ada cowok yang tahan punya pacar yang cemburuannya level dewa Bujana. Tapi itu sih baru dugaan ane. Lagipula kasihan juga Wulan dibentak-bentak Shela kayak tadi. Moga-moga dia nggak kenapakenapa, harap ane dalam hati.
Selesai makan di KFC, ane lalu memutuskan mengantar Shela pulang ke kosannya. Sampai disana udah hampir jam sembilan malam. Seperti biasa ane mengantar Shela sampai ke teras kosannya.
"Aku pulang dulu yah. " kata ane pamit.
"Makasih ya Vin, udah nemenin aku nonton. " kata Shela tersenyum.
"Hehe iya, aku juga seneng kok, tadi aku juga suka filmnya. " kata ane, padahal sih enggak. "Sorry banget tadi aku marah-marah nggak jelas. " kata Shela lagi dengan nada menyesal. "Tapi beneran yah kamu nggak ada cewek lain " " tanya Shela.
"Harus kubilang berapa kali " Cuma kamulah satu-satunya cewek di hatiku. " kata ane sembari melingkarkan tangan ane ke pinggang Shela.
"IIh nggak, nggak. " kata Shela sembari berusaha melepaskan tangan ane dari pinggangnya. "Aku cuma mau buktikan kata-kataku kok. " kata ane sembari mendekatkan wajah ke Shela. "Ini masih jam sembilan Vin. Ntar kalo temenku ada yang lewat gimana " " protes Shela. "Makanya kamu diem aja. Ayolah cuma satu kali kecupan di bibir kok. " bujuk ane dan kali ini tangan kanan ane memegang pipi Shela.
"Aku nggak mau Vin. " kata Shela sambil terus berusaha melepaskan tangan ane. "Tanganmu sejak tadi grepe-grepe mulu sih. Lepasin nggak "! " kata Shela dengan nada meninggi. "Waduhhhh !! " belum sempet ane jawab Shela udah mencubit lengan ane keras banget. "Selalu deh pake nyubit !! " kata ane dengan nada sewot.
"Salahmu sendiri !! Udah sukanya nyosor, sekarang pake grepe-grepe segala. " kata Shela dengan wajah cemberut.
"Aku pamit dulu yah. " kata ane. "Hati-hati ya Vin. " kata Shela.
"Awas lho besok kalo di kelas jangan meleng-meleng ke cewek lain. " kata Shela dengan nada serius.
"Iya, kamu percaya deh sama aku. " kata ane sembari berjalan menuju gerbang kosan dan nggak lupa melambaikan tangan kepada sang tuan putri.
Saat ane meninggalkan kosan Shela, lagi-lagi ane keinget Wulan. Telpon balik nggak ya " Telpon nggak telpon nggak telpon nggak..
Part 43 Duh telpon balik Wulan nggak ya " Ane sebenarnya nggak enak sama Wulan gara -gara dia dibentak-bentak Shela tadi. Emang sejak awal Shela udah nggak suka dengan Wulan, jadi wajar aja kalo Shela langsung nyolot. Tapi ane juga males kalau ane telpon Wulan bakalan minta yang anehaneh. Kalau gitu ane putuskan pulang aja, lagipula kalau beneran mau nanya bahan ujian, kan dia juga bisa nanya ke Putri atau Citra yang juga termasuk pinter di kelas.
Sampai di rumah udah hampir jam sepuluh. Berhubung besok ujian, jadi ane belajar pake metode SKS (sistim kebut semalam). Meski badan udah mengantuk, tetep aja ane baca halaman diktat dan buku yang jadi bahan besok ujian. Sampai jam satu malam ane belajar, dan karena nggak kuat akhirnya ane putuskan buat tidur. Biarlah besok dapet apa ane pasrah aja.
Esoknya jam sembilan kurang ane udah sampai kampus. Dengan rada tergesa-gesa ane berjalan menuju ruang kuliah. Untunglah ujian belum dimulai dan dosen masih membagi -bagikan kertas soal ujian. Dengan santai ane duduk di deretan paling depan. Justru kalau pas ujian ane paling suka duduk paling depan, soalnya kalau duduk di belakang atau tengah ane sering dimintai contekan sama kiri kanan, dan dosen tempat ane rata-rata tegas, bagi yang ketahuan nyontek atau ngasih contekan akan dapet nilai E.
Jam udah menunjukkan pukul sembilan lebih lima, dan ane terawang soal-soalnya, asyik, semua yang ane pelajari semalam keluar semua. Tiba-tiba datang seorang mahasiswi, dan ane lihat ternyata Wulan. Tumben dia datang terlambat, biasanya dia selalu datang awal terutama kalau pas ujian. Melihat ada lagi yang telat, spontan dosen yang terkenal killer langsung menegurnya.
"Hei mbak, kenapa terlambat " Tahu nggak kalau hari ini ujian " " tanya dosen dengan nada agak tinggi.
"Maaf pak. Tadi nggak dapat bis. " kata Wulan tergagap. "Siapa nama kamu " "
"Septiana Wulandari pak. " jawab Wulan pelan. Kemudian dosen killer itu langsung melihat lembar presensi mahasiswa.
"Untung aja kamu rajin dan nilai kuis kamu bagus, kalau nggak kamu sudah saya suruh keluar. " "Sana duduk !! " kata dosen itu dengan ketus.
"Baik, makasih pak. " jawab Wulan lalu duduk di bangku deretan depan, sederet dengan ane tapi agak jauh.
Ane memperhatikan Wulan. Kasihan juga dia, semalam dibentak-bentak Shela, sekarang giliran dimarahi dosen. Sepengetahuan ane, baru kali ini dia kena semprot dosen, apalag i di depan kelas, pasti dia sekarang malu sekali. Kenapa ya Wulan bisa terlambat " Apa ada hubungannya semalem dia telpon ane " Ah udahlah mending sekarang fokus ngerjain soal-soal ujian. Ane lihat di lembar soal tertulis waktu yang disediakan 90 menit. Cukup lah.
Setelah hampir sekitar satu jam lebih ujian berlangsung, lembar jawab milik ane udah penuh terisi jawaban. Di ruang kuliah tinggal ada sekitar 10 orang yang masih belum selesai mengerjakan termasuk Wulan. Sedangkan ane udah selesai, semua soal sudah ane jawab dengan yakin. Tiba-tiba Wulan berdiri, lalu menyerahkan lembar soal dan jawaban pada dosen lalu beranjak keluar ruangan. Dia sama sekali nggak menoleh ke ane, mungkin nggak tahu kalau ane duduk di depan sederet dengannnya atau.. ah entahlah.. Karena ane juga udah selesai, ane juga lalu beranjak keluar ruangan setelah sebelumnya menyerahkan kertas jawaban ke dosen.
Di luar ane lalu celingukan, lho Wulan kok nggak ada " Apa dia pulang " Nggak mungkin ah, jam 11 kan ada kuliah lagi. Masa sih dia bolos " Jam masih menunjukkan pukul setengah sebelas kurang, daripada bengong mending minum sambil nongkrong di kantin. Kalau ke kantin, biasanya ane lewat belakang kampus yang lebih sepi, dan disitu juga ada taman kecil lengkap dengan beberapa bangku. Tapi taman tersebut jarang digunakan mahasiswa karena lokasinya yang "terpencil". Dan saat ane lewat taman itu, ternyata Wulan lagi duduk di salah satu bangku sambil membaca buku yang sepertinya novel. Melihat ane lewat, Wulan cuma melirik sebentar lalu kembali membaca. Duh sepertinya Wulan beneran marah sama ane, tapi karena ane udah di depannya ane lalu memberanikan diri nyamperin Wulan.
"Ternyata kamu disini toh " " kata ane berbasa-basi.
"Ngapain kamu peduli sama aku. Urus aja nyonya kamu yang galak itu. " jawab Wulan dengan ketus.
"Iya sorry semalem pas kamu nelpon HP-ku kebetulan dipegang Shela. Dan dia itu cemburuan banget. " kata ane sambil duduk di sebelah Wulan.
"Tapi nggak usah pake bentak-bentak gitu dong, Diajak ngomong baik-baik malah nyolot. " jawab Wulan dengan nada emosi.
"Iya iya Lan, sorry banget. Shela emang gitu orangnya. Jangan diambil hati ya. " kata ane. "Trus kenapa kamu nggak telpon balik aku " " tanya Wulan.
"Aduh, semalam bateraiku habis, lupa ngecass. " kata ane, padahal sih enggak. "Emang ada apa sih kamu telpon malam-malam " Nggak mungkin dong kalau kamu tanya bahan ujian. " tanya ane lagi.
"Emang enggak. " jawab Wulan sambil menatap taman di depan kami. "Lho trus ada apa " " tanya ane penasaran.
"Cuma pengen ngobrol aja. "
"Masa cuma itu alasannya " " tanya ane.
"Kamu nggak ngerti Vin. " jawab Wulan. "Maksudmu " " tanya ane.
"Aku tiap malam kangen banget sama kamu. " kata Wulan.
Body Mengalahkan Wajah Karya Kaskuser di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Aku semalem telpon karena aku pengen denger suara kamu, tapi malah ketemu nenek sihir itu. " kata Wulan lagi dengan nada ketus.
"Trus aku tunggu-tunggu kamunya nggak telpon balik. " "Iya sorry Lan, kan udah kubilang HP-ku baterainya habis. " jawab ane. "Kalo sekarang udah nggak kangen dong kan udah ketemu aku hehe. " kata ane bercanda.
Wulan nggak menjawab cuma tersenyum simpul. Rupanya dia udah nggak marah lagi.
Part 44 "Kamu tadi kenapa terlambat Lan " Biasanya kamu selalu datang awal. " tanya ane. Mendengar pertanyaan ane ekspresi Wulan langsung berubah.
"Kamunya nggak jemput aku sih. " jawab Wulan ketus. "Lho kok " Emang kapan kamu minta jemput " "
"Iya, semalem aku nelpon kamu itu juga buat minta jemput ke rumah, tapi gak jadi gara -gara nyonya kamu itu. " jawab Wulan.
"Tapi selama ini kan kamu ke kampus selalu naik bis, kok sekarang minta jemput " " tanya ane. "Tuh kan, aku minta jemput sekali aja malah disuruh naik bis. " jawab Wulan. "Coba kalau Shela yang minta, pasti langsung blingsatan. "
"Iya tapi kan.... "
"Iyaaa dah tahu, Shela itu pacar kamu dan dia prioritas kamu. " "Maksudku bukan begitu Lan. " jawab ane.
Trus apa " tanya Wulan sambil menatap ane.
Shela selama ini nggak pernah minta diantar kuliah kok. Selama ini aku cuma ngantar dia pulang doang. jawab ane.
Ya udah kalo gitu, ntar jam satu aku ada kelas shopper sampai jam dua, ka mu bisa kan antar aku pulang " tanya Wulan.
Belum juga ane jawab, tiba-tiba HP ane berbunyi, ane lihat kok panggilan dari nomor asing 08176... Siapa nih "
"Pasti Shela. " kata Wulan dengan nada sinis.
"Masa sih " Perasaan Shela pake nomor IM3 deh. " jawab ane. "Halo... "
"Halo Vin, kamu dah selesai ujian " " lho ternyata Shela. Ngebel pakai nomor siapa nih " batin ane.
"Iya udah selesai dari tadi. " jawab ane. "Siapa Vin " " tanya Wulan. Mendengar Wulan bicara, spontan ane langsung ngasih kode di am dengan menempelkan telunjuk ke bibir.
"Kok kayaknya aku dengar suara Wulan " " tanya Shela. Aduh gawat !! "Hah, oh itu Shel... " ane kebingungan menjawab pertanyaan Shela. "Jangan bilang kalau kamu lagi sama Wulan. kata Shela dengan nada marah. I..iya& aku lagi ada di kelas, Wulan juga&
Jadi bener kamu sama Wulan "! Jangan-jangan kalian lagi berdua-duaan ya "! tanya Shela dengan nada meninggi.
Eh.. ngg& ane bingung harus menjawab apa.
Jawab Vin !! Kamu lagi berdua sama Wulan kan "! bentak Shela. Eh.. nggak kok, di sini juga ada temen-temen yang lain. jawab ane. Yang bener " Kamu nggak bohong " tanya Shela penuh selidik. Iya sueerr, apa perlu aku sambungin satu-satu ke kamu " tanya ane.
Nggak usah, bikin malu aja. jawab Shela dengan nada ketus. Untung& coba kalau Shela jawab ya, beneran mampus ane.
Oh ya ini nomor siapa Shel " Nomor baru ya " tanya ane.
Bukan, ini nomor teman aku. Aku pinjam buat ngebel kamu soalnya sama-sama XL. jawab Shela.
Ada apa sih kok kayaknya penting banget " tanya ane.
Gini Vin, ntar aku sama temenku mau ke toko buku *******. Kan deket sama kampus kamu tuh, jadi aku minta temenku ngedrop aku di kampusmu aja. Ntar aku dianterin pulang yah " tanya Shela.
Boleh.. boleh. jawab ane.
Kamu selesai kuliah jam berapa " tanya Shela. Jam satu.
Sippp, kalo gitu aku ke kampus kamu sekitar jam satuan yah. Ntar aku kabarin kalau udah sampai.
Oke say. jawab ane. Makasih ya Vin. Oh ya awas kalau kamu lirak-lirik cewek lain, apalagi deket-deket sama Wulan. kata Shela dengan nada serius.
Nggak kok say, sungguh. jawab ane meyakinkan, dan ***tut tut tut*** pangilan ditutup sama Shela.
Kenapa " tanya ane sama Wulan yang ngeliatin ane dengan tatapan sinis. Minta diantar pulang yah " tanya Wulan.
Iya. jawab ane singkat.
Trus akunya gimana " tanya Wulan.
Sorry Lan, kayaknya ntar aku nggak bisa nganter kamu pulang. jawab ane. Selalu aja gitu. Shelaaa mulu yang diurusin. kata Wulan ketus. Padahal aku yang minta diantar duluan. kata Wulan lagi.
Mau gimana lagi Lan, kalo aku nggak nurutin Shela pasti bakalan marah. jawab ane. Kayak bocah aja apa-apa mesti diturutin. Lagipula kamu kok bisa-bisanya betah pacaran sama cewek ababil macam gitu. kata Wulan bersungut-sungut.
Shela nggak labil kok, cuma sifatnya aja memang kayak gitu. kata ane.
Terserah kamu aja lah !! kata Wulan sewot sambil beranjak berdiri. Mau kemana Lan " tanya ane.
Wulan nggak menjawab, malah ngeloyor pergi meninggalkan ane. Yah elah salah lagi .Ane lihat jam di HP ternyata udah hampir jam sebelas, yang berarti kuliah selanjutnya akan dimulai.
Part 45 Ane kemudian mengejar Wulan yang berjalan dengan cepat. Tampaknya sih dia bener-bener marah sama ane. Tapi ya mau gimana lagi, tetep aja Shela yang harus ane utamakan.
Lan, kamu jangan gitu dong. kata ane berusaha membujuk Wulan. Udahlah. Semua udah jelas Vin. kata Wulan.
Udah jelas gimana " tanya ane.
Kamu udah nggak peduli sama aku. jawab Wulan sambil terus mempercepat langkahnya. Siapa bilang " Aku peduli sama kamu kok. jawab ane.
Tiba-tiba Wulan berhenti berjalan dan langsung menoleh sambil menatap tajam ke arah ane.
Kamu bisa buktikan kata-kata kamu barusan " tanya Wulan. Maksudmu apa sih " tanya ane nggak mengerti. Masih pake nanya lagi. jawab Wulan ketus.
Oh kata-kata aku peduli sama kamu " Iya, ya maksudku besok aku akan antar kamu&
Belum selesai ane menjawab, Wulan langsung menarik lengan ane menuju ke belakang sebuah ruangan yang sepertinya nggak terpakai. Waduh nih Wulan mau apa sih "
Ngapain kita kesini " tanya ane penasaran. Cium aku. pinta Wulan.
Haah " Ane bagai kesamber geledek mendengar permintaan Wulan barusan. Kok cuma haaa " tanya Wulan sewot.
Kamu jangan konyol deh, kan udah kubilang aku nggak mungkin melakukannya. kata ane. Konyol gimana " Aku cuma minta bukti dari kata-kata kamu tadi. protes Wulan. Iya tapi nggak begini juga caranya. protes ane.
Cuma cara ini yang bisa meyakinkan aku. Kita toh pernah melakukannya jadi apa sulitnya melakukannya lagi. kata Wulan.
Tapi waktu itu kan& Ayo cepet, ntar kita telat kuliah lho. kata Wulan seraya memejamkan mata. Nggak mungkin Lan. kata ane pelan. Wulan membuka matanya lalu menatap ane. Kamu boleh minta apapun, tapi untuk yang satu ini, aku nggak bisa menurutinya. kata ane lagi. Gitu yah. kata Wulan.
Tapi tetap aja itu nggak mengubah kenyataan kalo kita udah pernah melakukannya. kata Wulan lagi.
Dan meskipun kamu nolak terus dengan Shela sebagai alasan, tapi aku yakin kamu ini sebenarnya masih suka sama aku. Aku&
Udahlah nggak usah membantah, lihat aja hari ini. Aku marah sama kamu dan kamunya mengejarku, mendekatiku dan berusaha menghiburku agar aku nggak marah lagi. "Kemaren Sabtu, saat aku sedih habis dari pestanya Putri, kamu juga datang dan menghiburku sehingga aku nggak sedih lagi. "
"Kalau kamu nggak suka sama aku, kamu nggak mungkin melakukan semua itu Vin. " "Apa kata-kata aku salah " " tanya Wulan seraya menatap ane.
"Kamu suka sama aku dan aku juga suka sama kamu, tapi entah kenapa kita nggak pernah bisa bersama. " kata Wulan lagi. Aku cuma terdiam dan nggak mampu menjawab semua kata -kata Wulan barusan.
"Udah nggak usah dipikirin kata-kataku tadi. Ntar kamu malah tambah bingung lagi. " kata Wulan ketawa. Ane lagi-lagi nggak bisa menjawab dan cuma tersenyum kecut.
"Yuk, kita ke kelas. " ajak Wulan seraya menggandeng tangan ane.
Udah hampir sejam kuliah berlangsung, tapi nggak ada sedikitpun materi yang nyangkut di otak ane. Sejak tadi ane kepikiran terus dengan semua kata-kata Wulan. Ane lihat Wulan yang duduk di deretan bangku depan terlihat ceria dan sibuk menyimak materi yang diberikan dosen. Tiba -tiba kling... kling... ada pesan BBM masuk, rupanya dari Shela.
Shela: say, aku udah di kampus kamu lho Ane: lho katanya jam 1
Shela: iya sih Shela: tadi rencananya sekalian maksi Shela: tapi temenku ada keperluan mendadak Ane: tapi aku selesai jam 1-an lho
Shela: gpp aku tunggu disini aja Shela: sekalian beli es dikantin Ane: lho kamu dikantin "
Shela: iya temenku ngedrop aku dipintu masuk dkat kantin Shela: ntar maksi dikantin aja ya say
Shela: aku pengen batagornya Ane: iya km tunggu aku ya Shela: oke say (emot jantung 3x) Akhirnya kuliah selesai jam satu kurang sepuluh. Dengan buru-buru ane mengemasi buku dan alat tulis. Kasihan Shela jika menunggu terlalu lama, batin ane. Saat melewati bangkunya Wulan, ane lihat dia masih asyik mengobrol dengan Putri dan Citra. Ane bergegas menuju kantin dan sampai di dekat kantin, lho rupanya Shela lagi mengobrol dengan pak satpam di pos pintu masuk. Emang lokasi kantin kampus ane berdekatan dengan pintu masuk yang ada pos satpamnya. Melihat ane datang, Shela langsung tersenyum riang, lalu berpamitan pada pak satpam. Shela memang orangnya supel dan gampang akrab dengan siapapun.
"Sorry yah kamu lama nunggu. " kata ane. "Nggak papa kok. " jawab Shela tersenyum.
"Kampus kamu keren yah, luas banget. Kantinnya gede lagi. " kata Shela lagi. "Ya begitulah. " jawab ane.
"Dah yuk kita makan. Kamu pesen apa. " kata ane saat kami berdua berjalan memasuki kantin. "Batagor aja ya Vin, sama sup buahnya kayaknya enak. " kata Shela sambil duduk lalu menaruh tas di meja.
"Oke, aku pesenkan dulu ya. " kata ane.
Setelah makan di kantin, sekitar jam dua kurang seperempat, kami lalu menuju tempat parkir motor yang ada di dekat gerbang utama kampus. Ane ajak Shela melewati belakang kampus yang ada taman kecilnya tadi, karena lebih cepat.
Tapi saat lewat situ jantung ane nyaris copot. Wulan ternyata juga lewat situ sehingga kami berpapasan. Wulan terlihat kaget melihat kami berdua, sedangkan Shela juga nggak kalah terkejutnya. Ya elah !! Begonya ane , ane lupa kalau hari ini kan Wulan ada kelas shopper yang selesai sekitar jam dua dan Wulan kalau mau ke halte memang sering lewat pintu gerbang yang ada di dekat kantin.
Part 46 Setelah makan di kantin, sekitar jam dua kurang seperempat, kami lalu menuju tempat parkir motor yang ada di dekat gerbang utama kampus. Ane ajak Shela melewati belakang kampus yang ada taman kecilnya tadi tempat ane ngobrol berdua sama Wulan, karena lebih cepat dibanding melewati koridor fakultas lain.
Tapi saat lewat situ.... anjrittt !! Jantung ane nyaris copot. Wulan ternyata juga lewat situ sehingga kami berpapasan. Wulan terlihat kaget melihat kami berdua, sedangkan Shela juga nggak kalah terkejutnya melihat Wulan. Ya elah !! Begonya ane. Ane lupa kalau hari ini kan Wulan ada kelas shopper yang selesai sekitar jam dua dan Wulan kalau mau ke halte bis memang sering lewat pintu gerbang yang ada di dekat kantin. Tapi semua sudah terlambat.
"Lan... " kata ane basa-basi. Sedangkan Shela cuma diem aja sambil menatap sinis ke Wulan. "Lho ternyata nyonya kamu kesini Vin " " tanya Wulan.
"Nyonya " " tanya Shela.
"Eeeh iya, tadi Shela diantar temannya kesini soalnya dia... "
"Mbak, siapa yang kamu bilang nyonya " " tanya Shela ke Wulan dengan nada ketus. Waduh ?" "Ya kamulah, siapa lagi. Udah judes, nempel-nempel mulu, persis kayak nyonya-nyonya. " jawab Wulan.
"Mbak Wulan jangan ngomong sembarangan ya !! " jawab Shela setengah membentak. "Hehe, Wulan cuma bercanda kok, udah jangan diambil hati, yuk kita pulang. " kata ane menggandeng tangan Shela.
"Nggak Vin !! " kata Shela dengan nada membentak sambil melepaskan gandengan ane. "Apa maksud mbak Wulan ngomong kayak gitu "! " tanya Shela dengan nada meninggi. "Lho emang bener kan " Lihat aja kamu sekarang marah-marah nggak jelas. " jawab Wulan dengan enteng.
Celaka bener nih, kayaknya Wulan emang niat bikin Shela marah, batin ane. Soalnya kalau Shela beneran ngamuk, ane nggak jamin keselamatan Wulan. Mungkin bisa butuh 4 sampai 5 orang dewasa untuk meredam amukan Shela.
"Itu karena mbak Wulan yang ngatain aku duluan !! Lagipula siapa yang nempel -nempel ke Vino "! " tanya Shela dengan nada membentak.
"Shel udah Shel, ayo kita sekarang pulang. " bujuk ane tapi sepertinya percuma Shela sepertinya udah marah dan berkali-kali mengibaskan tangannya saat ane gandeng.
"Oooh jadi kamu nggak nempel-nempel " " tanya Wulan.
"Ya udah kalau gitu, yuk Vin sekarang anter aku pulang. " kata Wulan sambil menggandeng lengan ane.
"Biarin aja dia yang naik bis. " kata Wulan lagi seraya melirik ke Shela.
"MBAK WULAN INI APA APAAN SIH ?"!!! " teriak Shela yang sepertinya kepancing dengan sikap Wulan.
"Lan kamu ini ngapain " Udah jangan cari gara-gara. " kata ane ke Wulan. Ane lihat Shela udah marah banget. Tangannya mengepal, seolah ingin menonjok Wulan sekuat tenaga. "Ih aku cuma bercanda kok. Cewekmu aja yang sensi gak bisa diajak bercanda, macem cewek ababil aja. " kata Wulan semakin mengejek Shela.
Mendengar Wulan yang semakin menjadi-jadi, Shela yang udah kalap berniat mendekati Wulan tapi berhasil ane cegah dengan cara mendekap pinggangnya. Tapi ane gak yakin bisa berapa lama menahan Shela.
"Lan udah. Mending kamu segera pulang deh. Jangan bikin Shela makin marah. " kata ane ke Wulan.
"Lepasin aku Vin !! " Shela berusaha melepaskan diri dari dekapan ane.
"Kenapa " Kamu takut sama dia " Heran, kok kamu mau-maunya disetir sama cewek manja seperti dia. " kata Wulan dengan senyum mengejek.
"AKU BILANG LEPASIN !! " teriak Shela dan ane udah nggak mampu lagi menahan Shela yang udah penuh amarah.
Tiba-tiba ....BRAAANNGGG!!!! Shela mendorong Wulan dengan keras sehingga Wulan terdorong ke belakang dan membentur pintu kaca sebuah ruang yang tidak terpakai. Ane cuma tertegun melihat Wulan jatuh terduduk, sementara Shela berdiri terdiam di depan Wulan. Spontan ane mendekati Wulan karena ane takut Wulan kenapa-kenapa soalnya dia tadi dia terbentur keras sekali. Ane lihat untung kaca pintunya nggak sampai pecah sehingga nggak sampai melukai Wulan. Tapi masih mendinglah Shela cuma mendorong nggak sampai memukul Wulan pakai tinju mautnya.
"Lan kamu nggak apa-apa " " tanya ane. Wulan nggak menjawab dan hanya menunduk. "Kamu keterlaluan Shel. Kalau dia kenapa-kenapa gimana " " kata ane ke Shela. "Kok aku yang disalahin "! Dia sendiri yang cari gara-gara kok. " jawab Shela ketus. "Coba kalau tadi dia diem aja, pasti nggak kayak gini kejadiannya. " ka ta Shela lagi. Ane nggak menjawab soalnya kata-kata Shela ada benarnya.
"Lan " Kamu nggak apa-apa kan " " tanya ane lagi. Lagi-lagi Wulan nggak mejawab, tapi ane mendengar dia terisak seperti menahan tangis.
"Halaa tadi sok-sokan ngejek sekarang cuma digituin aja nangis. " kata Shela bernada sinis. "Maafkan Shela ya Lan. " kata ane sambil memunguti buku dan alat tulis Wulan yang berceceran saat dia jatuh tadi.
"Kamu ini apa-apaan sih pake minta maaf segala. Udah jelas dia yang cari masalah. " kata Shela sewot.
"Udah ayo kita pulang. " kata Shela seraya menarik lengan ane.
"Tapi kasihan kan masa kita tinggalin dia kayak gini. " protes ane soalnya ane nggak tega melihat Wulan yang masih terduduk dan sesenggukan.
"Eitt !!! Kamu pilih DIA atau AKU "! " kata Shela ketus sambil menunjuk ke Wulan. "Kamu silahkan tolongin dia tapi setelah itu jangan pernah hubungi aku lagi !! " timpal Shela dengan nada serius.
"Aku sih pilih kamu say. " jawab ane pelan.
"Ya udah kalo gitu sekarang kamu anterin aku pulang. " kata Shela sembari menggandeng lengan ane.
Sambil berjalan ane sempatkan menengok ke belakang. Ane lihat Wulan masih terduduk dengan wajah menunduk sambil menutup mulutnya dengan tangan. Sepertinya dia benar-benar menangis. Ane bener-bener nggak sampai hati melihat Wulan seperti itu tapi ya mau gimana lagi, dia sendiri yang bikin masalah. Lagipula kalau ane nekat menolong Wulan, yang ada Shela malah makin marah dan semua malah tambah runyam. Saat kami menyusuri koridor, Shela terlihat masih ngomel - ngomel.
"Heran, kok ada sih temen kamu yang nyebelin kayak gitu. " kata Shela bersungut-sungut. "Kayaknya sih Wulan sengaja manas-manasin kamu. " jawab ane.
"Jadi dia sengaja cari gara-gara ya " " tanya Shela.
"Soalnya tadi pagi dia bilang ke aku kalau dia tersinggung karena kamu bentak-bentak di telpon. " jawab ane.
"Padahal dia nanya baik-baik tapi kamu jawabnya nyolot. " kata ane lagi.
"Iya iya aku ngaku salah waktu itu, tapi itu bukan alasan dong buat cari gara -gara seperti tadi. " jawab Shela.
"Apalagi dia ngatain aku macem-macem, yang kayak nyonya-nyonya lah, kayak ababil lah. " kata Shela lagi dengan ketus.
"Lha kamu orangnya sewot mulu sih, wajar lah kalau dibilang mirip nyonya-nyonya. " jawab ane. "Atau malah kadang kamu mirip emak-emak. " kata ane bercanda. Ups... waduh... "Kamu bilang apa haaa "! " teriak Shela, lalu melompat dan memiting kepala ane. "Ampun say, aku cuma bercanda kok, bercanda, say... " kata ane sambil ketawa.
Part 47 Jam 4 lebih kami akhirnya sampai di kos-kosan Shela setelah sebelumnya mengantar sang tuan putri belanja dulu di supermarket. Semenjak dari kampus ane tadi, ane nggak henti -hentinya memikirkan Wulan, apalagi dia kami tinggal dalam kondisi menangis. Iya ane tahu dia seperti ini karena ulahnya sendiri yang cari gara-gara sama Shela. Meskipun Wulan yang jadi biang masalah tapi menurut ane tetap aja Wulan nggak pantas diperlakukan kasar secara fisik. Lagipula ane juga nggak habis pikir, kenapa Wulan bisa berkata-kata seperti itu. Selama ane kenal Wulan, baru sekali ini ane lihat dia menghina orang sampai sebegitunya.
Ane memutuskan nggak berlama-lama di kosan Shela, disamping karena Shela juga terlihat capek, ane juga harus segera menemui Wulan dan minta maaf atas kejadian tadi. Ane lalu berhenti di pinggir jalan lalu menelepon rumahnya Wulan, soalnya kalau ane menelpon HP-nya dia pasti nggak mau ngangkat. Telpon tersambung dan ibunya Wulan yang ngangkat.
"Halo. " "Halo ini Vino bu. "
"Mas Vino, kebetulan sekali kamu telpon ke sini mas. " kata ibu Wulan dengan nada panik. "Emang kenapa bu " " tanya ane penasaran.
"Wulan sejak tadi belum pulang mas. Katanya dia hari ini pulang jam dua, tapi sampai setengah lima belum sampai rumah. "
"HPnya saya telpon juga nggak aktif. Kamu tahu Wulan kemana mas " " tanya ibunya Wulan. Waduh "! Jadi Wulan belum pulang "
"Tadi jam dua saya ketemu di kampus bu. Coba saya cari ke sana lagi. Kalau nggak saya coba kontak teman-teman siapa tahu Wulan main ke rumah mereka. " kata ane.
"Iya iya tolong ya mas. Saya bingung sama anak itu. Akhir-akhir ini sering nangis sendiri di kamar dan sekarang malah ngilang entah kemana. " kata ibunya Wulan.
"Baik bu, saya ke kampus sekarang. Nanti saya kabari kalau sudah ketemu sama Wulan. " janji ane.
"Makasih ya mas. " jawab ibunya Wulan.
Ane lalu coba telpon HP-nya Wulan... "nomor yang anda tuju.... " yah beneran nggak aktif. Ane lalu memacu motor kembali menuju kampus. Entah kenapa, feeling ane mengatakan kalau Wulan masih ada di sekitar kampus, tapi di mana " Area kampus ane cukup luas yang dibagi menjadi dua bagian yaitu kompleks timur dan barat. Kompleks timur adalah letak fakultas ane sedangkan kompleks barat adalah letak gedung perpustakaan dan gedung administrasi lainnya. Nah para mahasiswa dari fakultas ane selalu lewat gerbang dekat kantin jika mau menuju perpustakaan.
Saat tiba di kampus, ane mencoba tanyakan ke pak satpam yang jaga pintu gerbang tersebut dan ternyata Wulan sudah lewat situ beberapa jam lalu. Selama ini jika lewat gerbang itu, Wulan memang selalu menyapa para satpam sehingga membuat para satpam hapal. Kalau begitu apa Wulan ada di perpustakaan yah " Eh tunggu dulu, jangan-jangan Wulan ada di.... semoga dia ada di sana, semoga, batin ane penuh harap.
Setelah menitipkan motor di pos satpam, ane berlari kecil menuju sebuah tempat dekat gedung perpustakaan yang tiba-tiba muncul di benak ane, karena sekali lagi feeling ane mengatakan kalau Wulan ada di situ.
Dan saat ane sampai di tempat tersebut, ane melihat ada seorang cewek lagi duduk sendirian di bangku panjang yang menghadap ke sebuah lapangan bola. Cewek tersebut menatap para mahasiswa yang lagi berlatih sepakbola dengan pandangan nanar. Melihat kedatangan ane, dia langsung membuang muka.
"Lan kamu ngapain sendirian disini " " sapa ane basa-basi.
"Kamu nggak usah pedulikan aku. Urusin aja tuh pacar kamu tersayang itu !! " jawab Wulan dengan ketus tanpa menoleh.
"Iya iya Lan, aku minta maaf atas kejadian tadi. Nggak seharusnya Shela kasar seperti itu. " kata ane. Wulan nggak menjawab permintaan maaf ane dan masih tetap membuang muka. "Maafkan aku ya. " ane mendekatkan duduk ane ke Wulan, tapi Wulan malah beringsut menjauh. "Lan... " ane nggak menyerah berusaha membujuk Wulan. Wulan nggak menjawab dan malah mengarahkan pandangan ke tengah lapangan.
"Kenapa kamu tadi ninggalin aku " " tanya Wulan. "Kamu tega bener ya sama aku. " kata Wulan lagi.
"Aku nggak ada pilihan Lan, aku udah berusaha tapi Shela ngancem putus jika aku nekat nolong kamu. " jawab ane.
"Tuh kan "! Kamu lebih mentingin cewek urakan itu dibanding aku "! " kata Wulan dengan nada tinggi.
"Aduh, kamu nyadar dong, Shela nggak urakan. Dia kayak gitu kan karena kamu tadi yang bikin gara-gara. " jawab ane.
"Oooh... sekarang kamu nyalahin aku " Udah bela aja terus nyonya kamu itu !! " jawab Wulan nggak mau kalah.
"Please Lan, aku kesini bukan mau ribut. Aku cuma mau ngajak kamu pulang soalnya ibumu kuatir banget sama kamu. "
"Iya, ibuku kuatir tapi kamunya nggak !! Yang kau kuatirkan cuma Shela, Shelaaa mulu !! " kata Wulan dengan nada tinggi.
"Bukan gitu, justru tadi aku telpon ke rumah karena aku kuatir sama kamu, dan kebetulan yang nerima ibu kamu jadi... " ane masih berusaha sabar menghadapi Wulan.
"Bohong !! Kamu mana peduli sama aku "! " jawab Wulan makin sengit. "Kamu pulang sendiri aja sana !! " timpal Wulan sambil memalingkan muka. "Jadi beneran kamu nggak mau pulang " " tanya ane.
"Nggak !! " jawab Wulan setengah membentak dan tetap memalingkan muka. "Ya udah, kalau gitu aku pulang dulu ya. " kata ane sembari beranjak berdiri dan berjalan pelan meninggalkan Wulan. Baru beberapa langkah ane berjalan, ane dengar suara Wulan terisak. "Kamu sekarang gitu ya sama aku, Vin. " kata Wulan menahan tangis.
"Tadi kamu tega ninggalin aku, dan sekarang kamu juga tega ninggalin aku sendirian. " kata Wulan sembari terisak.
Hadehh..gimana sih, tadi ngusir-ngusir suruh pulang, keluh ane dalam hati.
Part 48 "Ya udah, kalau gitu aku pulang dulu ya. " kata ane sembari beranjak berdiri dan berjalan pelan meninggalkan Wulan. Baru beberapa langkah ane berjalan, ane dengar suara Wulan terisak. "Kamu sekarang gitu ya sama aku, Vin. " kata Wulan menahan tangis.
"Tadi kamu tega ninggalin aku, dan sekarang kamu juga tega ninggalin aku sendirian. " kata Wulan sembari terisak.
Yaah elah, tadi dibentak-bentak, diusir-usir, sekarang pergi beneran dibilang ninggalin, emang ane gak pernah bener ya, keluh ane dalam hati. Dan..waduh, Wulan malah nangis lagi. Ane lalu mendekati Wulan yang mulai sesenggukan.
Maafkan sikapku tadi Lan. kata ane sembari duduk di sebelah Wulan. Aku janji nggak akan tinggalin kamu lagi. lanjut ane.
Janji ya, Vin " kata Wulan sembari menatap ane dengan berlinang air mata. Aku sakit banget saat kamu tinggalin tadi. kata Wulan dengan sesenggukan. Iya iya aku janji. " kata ane meyakinkan.
"Udah kamu jangan nangis dong. " bujuk ane.
Wulan nggak menjawab malah makin kenceng nangisnya. Ane jelas kebingungan lalu toleh kiri dan kanan, untungnya nggak ada siapa-siapa disitu. Para mahasiswa yang tadi main bola di lapangan juga udah pada bubar. Kalo dilihat orang kan malu-maluin, ntar ane dikira ngapa-ngapain Wulan, yang masih menangis tersedu-sedu.
Lan, udah dong berhenti nangisnya, ntar dilihat orang kan malu-maluin. bujuk ane. Heehh, sssttt & udah nangisnya, kan ada aku disini. kata ane.
Meskipun ane bujuk agar berhenti Wulan tetep aja nangis. Tampaknya dia begitu sakit hati akibat kejadian tadi siang. Untung aja setelah agak lama tangisnya mulai reda dan dia agak tenang. Ane lihat jam udah menunjukkan pukul lima lebih seperempat. Langit juga udah beranjak gelap, yang menandakan matahari akan terbenam. Oh iya astaga... ane sampai lupa mau ngabari ibunya Wulan.
"Aku kabari ibu kamu ya. Kasihan beliau pasti khawatir banget. " kata ane sembari mengeluarkan HP. Wulan cuma mengangguk pelan, tangisnya udah mulai reda.
"Tapi aku nggak mau pulang Vin. " kata Wulan terbata-bata. "Lha terus " " tanya ane.
"Aku masih pengen sama kamu. " jawab Wulan sesenggukan sembari menyeka air matanya pakai tangan.
"Iya iya, yang penting aku kabari dulu ibu kamu, biar beliau nggak khawatir. " kata ane.
Ane lalu menelpon ke rumah Wulan dan mengabarkan pada ibunya kalau Wulan ada bersama ane, yang tentu saja kabar ini disambut dengan gembira. Tapi Wulan langsung menggeleng saat ane nanya apa dia mau bicara dengan ibunya, mungkin karena dia nggak mau ketahuan ibunya kalau lagi menangis.
"Lan, aku ajak ke suatu tempat yuk, biar kamu nggak sedih. " ajak ane. "Kemana Vin " " tanya Wulan.
"Udah ayo ikut aja. " kata ane beranjak berdiri sambil menggandeng tangan Wulan.
Ane kemudian mengajak Wulan ke sebuah gedung baru yang berada di selatan gedung perpustakaan. Sepertinya gedung 4 lantai tersebut akan dipakai untuk ruang aula, tata usaha dan ruang administrasi lainnya. Karena gedungnya masih baru sehingga masih sepi dan banyak ruangan yang kosong. Wulan berkali-kali nanya mau kemana tetapi nggak ane pedulikan. Akhirnya sampailah kami di balkon lantai 4. Meskipun cuma lantai 4, tapi dari balkon kami bisa melihat pemandangan ke arah barat kota menjelang senja. Apalagi langit saat itu cerah sehingga terlihat sangat indah dengan kombinasi warna jingga dan biru gelap.
"Bagaimana, indah bukan " " kata ane sembari melihat pemandangan langit yang mulai gelap. "Wah indah sekali Vin. " jawab Wulan tersenyum senang.
"Kok kamu tahu tempat ini " " tanya Wulan.
"Aku sering kok kesini habis dari perpus. Apalagi jika habis kuliah jam tiga, aku pasti nongkrong sendirian disini. " kata ane.
"Melihat pemandangan kota dan langit pas senja, sangat cocok bagiku buat melepas stress seharian kuliah. " kata ane lagi.
"Kok aku baru tahu ya kamu suka ketempat ini. " kata Wulan.
"Hehe iya, soalnya aku kesini kan emang niatnya pengen sendirian jadi ya perginya diem -diem. " kata ane ketawa.
"Dan kamu tahu " " "Apa " " tanya Wulan.
"Kamu orang pertama yang aku ajak ke sini Lan. " kata ane. "Benarkah " Kamu ternyata romantis juga yah. " jawab Wulan. "Haha masa sih " Aku cuma ingin kamu nggak sedih lagi. " kata ane ketawa. "Aku senang sekali kamu ajak ke tempat ini Vin. " kata Wulan.
"Syukurlah kalau kamu senang. Soalnya tadi aku sempet kuatir juga kamu nangisnya lama banget. " kata ane.
"Huuu aku nangis kan gara-gara kamu juga. " kata Wulan sembari mencablek lengan ane. "Iya iya sorry. " jawab ane ketawa.
"Eh kok ada kotoran di matamu " " kata Wulan menunjuk mata kanan ane. "Masa sih " Di mana " " kata ane sembari mengucek-ucek mata kanan ane. "Udah ilang belum " " tanya ane.
"Belum, sini aku ilangin. Menunduklah. " kata Wulan. Ane kemudian menundukkan kepala menuruti kata-kata Wulan.
"Kamu merem dong biar bisa kubersihin. " kata Wulan lagi, dan ane pun memejamkan kedua mata ane.
Tiba-tiba Wulan memegang kedua pipi ane, dan ane merasakan ada sesuatu yang hangat dan basah menempel di bibir ane, sesuatu yang nggak asing yang pernah ane rasakan sebelumnya. Spontan ane kaget sekali dan langsung membuka mata. Ternyata...oh ternyata... Wulan kembali mencium bibir ane. Ane hanya bisa bengong dengan tingkah Wulan barusan, sedangkan Wulan menatap ane sambil tersenyum penuh arti.
"Kamu curang ya. " protes ane.
"Soalnya kalau aku ajak kamunya pasti gak mau. " jawab Wulan. "Iya, tapi kalau ada yang liat gimana " " kata ane lagi.
"Lho kan kamu sendiri yang bilang kalau tempat ini sepi nggak ada orang. " kata Wulan nggak mau kalah.
"Tapi gak pake cium juga keles. " jawab ane.
"Ah kamu jadi orang kolot banget sih. " kata Wulan bersungut-sungut. "Sapa yang kolot " " tanya ane.
"Ya kamu itu. " jawab Wulan.
"Hahh... iya deh terserah kamu. " kata ane.
"Dah yuk udah gelap, ntar aku dikira bawa kabur anak gadis orang lagi. " kata ane bercanda. "Kamu bawa kemana juga aku mau kok. " jawab Wulan.
"Beneran nih " " tanya ane.
"Iyaa tapi kalo niat bawa kabur jangan lupa ajak makan juga. " jawab Wulan ketus. "Yeee bilang aja lapar. " ledek ane.
"Gitu ya " Aku sejak siang kelaparan gara-gara siapa coba "! " kata Wulan lagi-lagi mencablek lengan ane, tapi nggak sakit. Ane cuma ketawa melihat Wulan uring-uringan.
Part 49 Kamu mau makan apa Lan " tanya ane pas kami menuruni tanggal lantai 4. Apa ya " Wulan malah balik nanya.
KFC mau " tanya ane.
Nggak ah, aku nggak doyan. Rasanya aneh. jawab Wulan. Pasti itu kesukaan nyonya kamu yah " kata Wulan dengan ketus. Ah nggak kok. kata ane, padahal iya.
Nggak usah bohong. Cewek manja macam dia pasti sukanya makanan mahal kayak KFC, McD, mana mau dia makan di warung kaki lima. kata Wulan. Aduh, mulai lagi deh. Ya udah, kamu mau makan di kaki lima " Nasi goreng mau " tanya ane mengalihkan pembicaraan.
Boleh. jawab Wulan. Motor kamu diparkir dimana "
Di pos satpam dekat kantin. Kamu tunggu di depan perpus aja daripada kamu jalan kejauhan. Nggak ah, aku ikut kamu aja kesana. jawab Wulan.
Hari udah gelap, mungkin udah sekitar jam 6 lebih. Kami berdua berjalan menyusuri area kampus yang remang-remang karena disekitar situ cuma ada beberapa lampu taman saja. Kami sempat menyapa pak satpam yang lagi patroli. Setelah mengambil motor ane di pos satpam dekat kantin, kami berdua lalu menuju ke warung bakmi dan nasi goreng yang ada di dekat kampus. Ane pesan bakmi goreng sedangkan Wulan pesan nasi goreng.
Sembari menunggu abang memasak pesanan, kami berdua mengeluarkan HP dan asyik menatap layar HP. Tumben nggak ada notif BBM masuk, ya udah ane browsing aja baca -baca berita terbaru. Ternyata saat ane asyik browsing, ada sepasang mata yang menatap dengan pandangan sinis.
"BBM-an sama Shela ya " " tanya Wulan dengan nada ketus. "Nggak, orang aku lagi baca berita kok. " jawab ane.
"Bohong !! Sini lihat HP kamu. " kata Wulan sembari mengulurkan tangan hendak meraih HP ane. "Apa-apaan sih kamu ini " " kata ane sewot sambil menjauhkan HP ane dari tangan Wulan. "Sini HP kamu !! " Wulan masih berusaha merebut HP ane.
"SINI..!! " kata Wulan setengah membentak. Akhirnya daripada ribut, ane menyerah dan memberikan HP ane ke Wulan.
"Tuh bener kan " " kata ane setelah Wulan mengembalikan HP ane dengan wajah cemberut. "Iya iya sorry. " jawab Wulan sambil memalingkan muka.
Udahlah daripada bermasalah, mending ane masukkan HP ane ke saku jaket. Belum juga tangan
ane keluar dari jaket tiba-tiba HP ane berbunyi menandakan ada panggilan masuk. Spontan ane langsung menatap layar HP, lho nomor asing lagi " 0878987... kok beda dengan yang siang tadi "
"Tuh kan pasti Shela yang nelpon !! " kata Wulan sewot. "Nggak mungkin, Shela pake IM3 kok, ini nomor XL. " jawab ane. "Tadi siang yang nelpon juga nomor XL tapi ternyata Shela kan " " jawab Wulan "Tapi yang ini beda nomornya dengan yang tadi. " kata ane berkilah. "Halooo... "
"Halo Vin. " jawab suara cewek yang sangat ane kenal. "Lho kamu Shel " Ini nomor siapa " " tanya ane.
"Ini nomorku yang baru. Aku sekarang pake XL, biar kita bisa telpon-telponan. " jawab Shela. "Lho nomor IM3-mu " "
"Masih ada, kan HP-ku bisa dua SIM. " jawab Shela. "Kamu ini dimana sih kok berisik banget " " tanya Shela. "Oh aku lagi warung beli makanan. " jawab ane. "Sama siapa " " tanya Shela penuh selidik.
"Eh sendirian. " jawab ane sambil melirik Wulan yang makin cemberut. "Beneran ya sendirian " Awas kalau berani sama cewek lain. " kata Shela ketus. "Apalagi kalau sampai deket-deket sama Wulan. " kata Shela lagi dan kali ini bernada mengancam.
"Nggak kok, sungguh. " jawab ane.
"Oh ya kamu besok kuliah jam berapa " " tanya ane mengalihkan pembicaraan. "Jam tujuh. Kenapa " Kamu mau ngantar " Emang kamu kuliah jam berapa " " tanya Shela. "Jam tujuh juga. " jawab ane.
"Kalo gitu kamu sampai ke kosku jam setengah tujuh biar kamunya nggak telat. " kata Shela. "Oke deh, besok aku ke kosmu setengah tujuh. " jawab ane.
"Nahhh sippp !! " jawab Shela senang.
"Tapi inget lho, jangan telat !! " kata Shela dengan nada serius. "Iya iya say. " jawab ane.
"Ih mesra banget sekarang pake manggil say segala. " kata Wulan yang sejak tadi memperhatikan ane dengan wajah cemberut.
"Kenapa sih " Namanya juga orang pacaran wajar dong manggil say. " jawab ane. "Iya tau dia itu pacar kamu tersayang. " jawab Wulan ketus.
"Trus besok kamu mau antar dia kuliah " " tanya Wulan.
"Iya. " jawab ane singkat.
"Kalau Shela yang minta diantar pasti deh langsung bilang iya, coba kalau aku, adanya malah kamu suruh naik bis. " jawab Wulan dengan bersungut-sungut.
"Ya ampun Lan, please deh kita nggak usah bahas itu lagi. Sekarang kita makan dan habis itu kita pulang, oke. " jawab ane.
"Padahal aku satu kampus denganmu, tapi kamu malah nganter cewek kampus lain. " kata Wulan sembari membuang muka. Yaah elah mulai lagi deh, keluh ane dalam hati.
"Lan kamu jangan kayak gini dong. " bujuk ane. Tapi Wulan nggak menjawab dan masih tetap memalingkan muka.
"Lan... " panggil ane, tapi Wulan tetep nggak menjawab.
Yaa elah salah lagi... Part 50 Duh, ini Wulan pake acara ngambek lagi. Padahal bakmi dan nasi goreng sudah terhidang hangathangat di depan kami lengkap dengan dua gelas es jeruk, dengan aroma yang membuat perut makin keroncongan. Susah payah ane membujuk Wulan, tapi doi masih aja diem sambil memalingkan muka.
Lan, ayolah kamu jangan ngambek gini dong. Ntar nasi gorengnya keburu dingin lho. ane nggak menyerah membujuk Wulan.
Ayo dong, kamu mau sampai kapan ngambeknya, Lan " tanya ane, tapi Wulan masih diem aja. Aduuhhh !! Wulan bener-bener bikin ane geregetan, batin ane sambil menggaruk-geruk kepala. Sayang, jangan ngambek terus dong, yuk kita makan. kata ane berbisik ke telinga Wulan dengan nada semesra mungkin.
Kamu bilang apa tadi " tanya Wulan seraya menoleh ke ane. Nah akhirnya nggak ngambek lagi. kata ane ketawa. "Ulangi dong, kamu bilang apa tadi " " pinta Wulan. "Masa harus diulang sih " " tanya ane.
"Ayo dong, aku pengen denger lagi. " pinta Wulan dengan nada merengek. "Nggak ah. "
"Gitu ya, ya udah aku ngambek lagi. " kata Wulan sembari memalingkan muka. Hadehh, keluh ane sambil menghela napas.
"Sayang, yuk kita makan, nanti keburu dingin lho. " kata ane sambil mendekatkan wajah ke Wulan. "Nah yang romantis gitu dong. " jawab Wulan tersenyum senang.
"Iya iya, dah yuk kita makan ntar aku dimarahi ibumu lagi gara-gara pulang kemalaman. " kata ane sembari menyeruput es jeruk.
Kami berdua lalu menghabiskan hidangan masing-masing. Wulan ternyata nggak sanggup menghabiskan nasi goreng sepiring sehingga sebagian dituangkan ke piring ane hingga hampir setengahnya. Alhasil ane jadi makan bakmi plus nasi goreng jadi ane merasa kenyang banget. Setelah makan, ane lalu mengantar Wulan pulang ke rumahnya. Karena Wulan nggak bawa helm, jadi ane terpaksa menghindari jalan raya dan melewati jalan-jalan tikus di area perumahan yang sering ane pergunakan kalau mengantar Wulan pulang.
Saat melewati sebuah jalan perumahan yang lumayan sepi, tiba-tiba sebuah motor matic Vario menyalip ane dan penumpang yang dibelakang yang pake sweater pink ngasih kode ane agar menepi. Wah siapa nih " Jangan-jangan begal tapi kok sepertinya penumpangnya cewek-cewek semua. Karena penasaran ane berhenti. Penumpang cewek yang dibelakang melepas helm. lalu turun dan mendekati ane. Wajahnya rada nggak jelas karena kondisi saat itu rada gelap. Lhah sweater pink itu sepertinya gak asing deh, batin ane dalam hati, waduh jangan-jangan...
"Siapa Vin " " tanya Wulan.
"Shela "! " ane kaget sekali ternyata cewek tersebut Shela. Ane lalu buru-buru turun dari motor. "Oh jadi selama ini kalian pacaran ya " " kata Shela dengan nada sinis.
"Kok kamu ada disini "! " tanya ane.
"Kaget yah " Aku tadi kebetulan lewat kampusmu dan gak sengaja melihat kalian berduaan. " kata Shela tersenyum getir.
"Tunggu Shel, aku bisa jelaskan, aku cuma... " ane kebingungan menjelaskan kepada Shela. "Apanya yang mau dijelasin " Sekarang udah jelas kan kalau ternyata Wulan itu pacarmu "! " bentak Shela.
"Jadi selama ini kamu bohongi aku ya "! Kamu bilang kalian nggak ada hubungan apa-apa "! " teriak Shela.
"Kamu jangan salah Shel, kami memang nggak ada hubungan apa-apa !! " jawab ane. "Aku cuma mengantar dia pulang kok, sungguh. " ane berusaha meyakinkan Shela yang udah mulai kalap.
"Bohong !! Aku lihat kalian makan berdua tadi !! " bentak Shela dengan mata berkaca-kaca. "Bisa-bisanya kamu bilang nggak ada hubungan apa-apa !! "
"Selama ini aku percaya padamu Vin, aku selalu terbuka sama kamu, bahkan soal hubunganku sama Erik. " kata Shela dengan suara terisak.
"Tapi kamu malah tega bohongi aku dan jalan sama dia !! " kata Shela sembari menunjuk Wulan.
Wulan yang sejak tadi berdiri nggak berkata sepatah katapun. Dari ekspresinya dia sepertinya dia malah senang melihat ane dan Shela ribut.
"Tunggu Shel, ini ini nggak seperti yang kamu lihat, kami... " ane mendekati Shela dan berusaha menyentuh pundaknya.
"JANGAN SENTUH AKU VIN !!! " teriak Shela sembari mengibaskan tangan ane. "Jangan sekali-kali kamu sentuh aku. " kata Shela dengan suara bergetar dan menunjuk ane. "Shel, please, ini semua cuma salah paham. Aku tadi ketemu Wulan di kampus dan... " kata ane berusaha membujuk Shela, tapi sepertinya percuma.
Body Mengalahkan Wajah Karya Kaskuser di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"TERSERAH !!! " teriak Shela. Sepertinya Shela udah marah banget. "Hubungan kita cukup sampai disini Vin. " kata Shela sembari menyeka air matanya. "Tu...tunggu Shel, maksudmu..."
"Kita putus... " kata Shela lalu berjalan meninggalkan ane.
"Shela, tunggu !! " ane langsung berlari dan berdiri di depan Shela agar dia nggak pergi.
"Minggir Vin !! Kita udah nggak ada hubungan apa-apa lagi !! " bentak Shela. "Tolong dengerin aku dulu, kamu cuma salah paham.. " ane masih belum menyerah meyakinkan Shela.
"Cuma kamu wanita yang aku sayang Shel, sungguh... "
"Aku bilang minggir Vin. " kata Shela dengan suara gemetar dan tangan terkepal. "Aku nggak akan minggir sebelum kamu... "
"AKU BILANG MINGGIR !!! " teriak Shela .... BUAAAKKK !!!! sebuah pukulan telak mengenai pipi kanan ane yang membuat ane langsung jatuh terjerembab. Kepala ane terasa kliyengan dan ane merasa ada satu dua gigi ane yang lepas yang langsung ane ludahkan bersama darah segar. Wulan yang sejak tadi melihat dari jauh langsung berlari mendekati ane yang terkapar di jalanan aspal.
"Vino !! Vino !! " panggil Wulan seraya memegangi tubuh ane.
"Keterlaluan kamu, dasar cewek urakan !! " teriak Wulan kepada Shela. Ane yang masih terbaring di aspal kaget melihat Wulan udah berdiri di depan Shela.
"Mbak Wulan nggak usah ikut campur !! Mau aku pukul juga "! " tanya Shela dengan nada tinggi. "Coba aja kalau berani !! " kata Wulan bernada menantang.
"Ooohh kamu nantang mbak "! " kata Shela lalu mendekati Wulan.
Ane yang masih kliyengan sekuat tenaga berusaha bangkit lalu dengan sempoyongan ane berdiri di depan Wulan.
"Shel, udah Shel... " kata ane berusaha mencegah Shela.
"Minggir kamu Vin !! Kamu mau aku pukul lagi "! " bentak Shela dengan tangan mengepal dan ambil ancang-ancang siap memukul.
"Kamu jangan sakiti Wulan, dia nggak salah. "
"Nggak salah katamu "! Dia udah bikin hubungan kita berantakan !!! " teriak Shela sembari menunjuk Wulan yang berdiri di belakang ane.
"Nggak !! Semua ini salahku !! Akulah yang salah !! " kata ane berusaha membela Wulan. "DIAM !! " teriak Shela....
BUAKKK !!! Sebuah pukulan mengenai perut ane. Ane merasa seolah-olah ada balok kayu menghujam ke perut ane. Spontan ane langsung membungkuk kesakitan seolah-olah isi perut ane hancur. Tapi ane tetap berusaha berdiri untuk melindungi Wulan. Tiba-tiba.... BUAAAKKKK !!! Lagilagi pukulan Shela menghantam wajah ane dan kali ini ane nggak sanggup lagi menahannya dan langsung membuat ane kembali terkapar di aspal. Sedangkan Wulan hanya menjerit ketakutan melihat ane dihajar Shela sedemikian rupa.
Dengan setengah sadar dan menahan sakit yang teramat sangat di kepala dan perut ane melihat
Shela berjalan meninggalkan kami, menuju ke arah teman ceweknya yang sejak tadi hanya berdiri menyaksikan di sebelah motor Vario-nya. Ane berusaha bangkit untuk mengejar Shela tapi sepertinya badan ane udah nggak kuat lagi dan pandangan ane perlahan-lahan menjadi gelap. "Vinoooo.... Vinoooo.... " sayup-sayup ane mendengar suara tangisan Wulan memanggil nama ane.
Part 51 Dengan setengah sadar dan menahan sakit yang teramat sangat di kepala dan perut ane melihat Shela berjalan meninggalkan kami, menuju ke arah teman ceweknya yang sejak tadi hanya berdiri menyaksikan di sebelah motor Vario-nya. Ane berusaha bangkit untuk mengejar Shela tapi sepertinya badan ane udah nggak kuat lagi dan pandangan ane perlahan-lahan menjadi gelap. "Vinoooo.... Vinoooo.... " sayup-sayup ane mendengar suara tangisan Wulan memanggil nama ane. Vinooo& Vinoooo& .
"Vinooo... " "Vin... Vinooo.. "
"Vinooo.... " plek..plek..plek.. ane mulai tersadar setelah seseorang menepuk-nepuk pipi ane.
Hah "! Ane terbangun di sebuah sofa dan mendapati Wulan duduk di lantai sebelah ane dengan muka cemberut.
"Shela !! " teriak ane setengah sadar.
"Shela " " tanya Wulan sambil mengernyitkan dahi. "Shela mana Lan "! " tanya ane ke Wulan.
"Apaan sih Shela, Shela "! Disini nggak ada Shela adanya Wulan !! " kata Wulan sewot sambil melempar segepok kulit kacang ke muka ane. Lhah ini kenapa sih Wulan kok malah marah-marah. "Nggak sopan banget sih muka dilempar-lempar. " protes ane sambil duduk dan mengibasngibaskan baju dan muka ane yang kotor kena kulit kacang.
"Nggak sopan mana tidur di rumah cewek tapi pas bangun malah nyari-nyari cewek lain "! " tanya Wulan nggak mau kalah.
"Katanya mau nemenin, malah tidur !! " kata Wulan bersungut-sungut sambil beranjak berdiri. "Sorry, sorry, ini juga gara-gara kamu aku jadi ngantuk kekenyangan. " kata ane ketawa. "Kok aku disalahin "! " tanya Wulan sewot.
"Lha kamu ngasih nasi gorengnya nggak kira-kira sih. " kata ane. "Sapa juga suruh kamu habisin "! " Wulan bertanya balik.
"Sorry Lan, lagipula aku kan juga capek banget. " jawab ane rada memelas. "Iyaa saking capeknya, tidurmu pulas banget sampai ketemu cewek impianmu yang paling kamu sayangi itu !! " kata Wulan ngomel-ngomel sambil duduk di sofa sebelah ane. Ya elah, mimpi mana bisa diatur kan dia datang sendiri. kata ane.
Sapa bilang "! Justru kamu saking cintanya sama nyonya kamu itu sampai kebawa -bawa mimpi !! kata Wulan nggak mau kalah. Hadeeehh, udah dapet mimpi buruk, bangun-bangun malah diomelomeli, keluh ane dalam hati.
Tuh diminum dulu, udah aku bikinkan coffemix. kata Wulan seraya menunjuk secangkir coffemix dan sepiring kacang kulit di meja tamu. Ane pun langsung menyeruput habis coffemix yang udah dingin tersebut.
Ibumu udah pulang " tanya ane sambil melap bibir ane pake tangan. Udah dari tadi. jawab Wulan ketus.
Kalo gitu aku pulang dulu yah. kata ane menguap lebar kemudian melihat jam dinding. Wah udah hampir jam 9 malam, ternyata ane tertidur lumayan lama.
Pulang dan tidurnya jangan malam-malam biar besok nggak telat jemput nyonya kamu. jawab Wulan bernada sinis.
Kamu kok sejak tadi ngomel-ngomel mulu sih, ntar cepat tua lho. kata ane sembari berjalan ke teras.
Biarin. Kan kamu juga yang bikin aku ngomel-ngomel. jawab Wulan sembari sambil bersandar di pintu.
Iya iya. Sekali lagi aku minta maaf atas ulah Shela tadi siang. kata ane berusaha membujuk Wulan, tapi dianya malah melengos.
Udahlah, yang itu ga usah dibahas, bikin sakit ati. kata Wulan ketus. Oh ya, aku mau nanya sesuatu ke kamu. kata Wulan lagi. Apaan " tanya ane penasaran.
Saat kita melakukannya di balkon lantai empat tadi, apa itu ada artinya bagimu " tanya Wulan sembari menatap ane.
Hah " Oh iya itu& . ane kebingungan menjawab pertanyaan Wulan. Udah, nggak usah diomongin cukup kamu jawab di hati aja. kata Wulan tersenyum. Iya deh. Kalo gitu aku pulang yah. kata ane sambil berjalan menuju motor ane. Oke, hati-hati ya. jawab Wulan sembari melambaikan tangan.
Ane lalu memacu motor menuju rumah. Sampai di rumah udah setengah sepuluh lebih, ane lalu langsung mandi dan tidur. Bener-bener hari yang melelahkan. Untung aja mimpi buruk pas di rumah Wulan tadi nggak berlanjut di rumah ane. Ane langsung terlelap sampai pagi.
Huuaaaaaahhhhhemmmm. ane menguap lebar-lebar lalu bergidik. Brrrr.... dingin banget. Jam setengah tujuh kurang ane udah sampai di gerbang depan kosan Shela. Ane langsung BBM sang tuan putri agar segera berangkat, biar ane juga nggak telat. Saat ngetik chat di BBM& ah bego, kan Shela udah punya nomor XL, batin ane sembari membuka menu panggilan. Nah ini dia&
Yuk kita berangkat. tiba-tiba ada suara cewek di samping ane yang kontan bikin ane kaget setengah mati.
"Ka.. kamu dah siap Shel... " " kata ane dengan jantung dad dig dug.
Kamu kenapa sih kok kaget begitu " Shela ternyata udah berdiri di dekat ane dan dia hari ini pakai sweater pink kesayangannya.
Oh, eh& nggak kok nggak. jawab ane tergagap-gagap. Kamu kenapa Vin kayak orang ketakutan gitu " tanya Shela keheranan. Anu.. anu.. hari ini kamu kok pake sweater warna pink. entah kenapa, pagi ini ane rada takut ketemu Shela.
Iya, emang kenapa " Nggak pantes " Berarti aku emang gendutan ya " tanya Shela. Waduh, dia masih inget pas ane ledek kemaren.
Nggak kok, nggak. Kamu cantik pake sweater itu. Beneran. kata ane ketawa, padahal gak pengen ketawa.
Trus " tanya Shela penasaran. Sikap kamu ane banget deh.
Udah yuk kita berangkat. kata ane sembari memakai helm.
Yang kenceng ya, tapi jangan ngebut. jawab Shela sembari naik ke motor ane. Kenceng tapi nggak ngebut itu gimana tuh " tanya ane.
Ah bawel, ayo buruan !! jawab Shela.
Part 52 Karena jarak kosan Shela sama kampusnya nggak jauh, nggak sampai sepuluh menit kami udah sampai di depan gedung kampusnya Shela.
"Nanti dijemput jam berapa " " tanya ane.
"Sebenarnya aku selesai kuliah jam sebelas, tapi ntar aku kabari yah. " jawab Shela. "Oke, aku pergi dulu ya. " pamit ane.
"Hati-hati, dan awas, jangan deket-deket sama Wulan. " kata Shela bernada serius. "Iya, say, jangan kuatir. " kata ane lalu segera menggeber motor meninggalkan kampusnya Shela.
Sampai di kampus ane, jam menunjukkan pukul tujuh kurang lima. Ah belum terlambat, dengan santai ane berjalan melewati lobby. Lho, ane lihat Wulan lagi duduk sendirian di bangku tunggu lobby sambil asyik menatap layar HP.
"Nunggu siapa neng " " sapa ane sambil nyengir. Wulan nggak menjawab malah menatap ane dengan cemberut.
"Nunggu cowokku lah. " jawab Wulan sekenanya. "Lha mana cowokmu " " tanya ane penasaran.
"Barusan datang tapi habis nganter kuliah cewek lain !! " jawab Wulan ketus lalu ngeloyor meninggalkan ane. Yaa elah diemin salah, nyapa salah, keluh ane sambil garuk-garuk kepala.
Kuliah pertama selesai jam sembilan kurang seperempat, dan ane dengan tergesa -gesa mengemasi alat tulis dan buku ane. Perut ane udah sejak tadi keroncongan karena pagi tadi ane nggak sarapan. Awalnya Irfan ngajak ane ke warung Indomie depan kampus, tapi ane ogah makan mie atau burjo, karena ane pengen makan nasi di kantin. Saat berjalan keluar ruangan ane lihat Wula n masih asyik ngobrol sama Putri, Citra dan beberapa temen cewek lainnya. Kuliah kedua dimulai jam sepuluh, cukuplah buat mengisi perut di kantin. Sebenarnya ane pengen ngajak Wulan, tapi ane urungkan, selain dia lagi asyik sama geng-nya, ane juga males denger dia ngomel-ngomel mulu.
Makan apa nih " Soto " Ah bosen soto mulu. Akhirnya ane pesen gado-gado dan es jeruk. Sembari menunggu pesenan datang, mending BBM Shela aja kira-kira mau dijemput jam berapa. Ane lalu buka BBM, lalu buka menu chat, lalu...
"Di mana-mana BBM-an mulu. " tiba-tiba ane denger suara cewek berkata dengan nada sinis. "Lha kamu ke sini juga Lan " " tanya ane ke Wulan yang udah berdiri di depan ane dengan muka masam. Hadeeh perasaan ane mulai gak enak nih. "Kenapa " Nggak boleh " " tanya Wulan dengan nada ketus. "Ciee gitu aja marah. " goda ane.
"Kamu gitu sih. " kata Wulan sembari duduk di depan ane. "Gitu kenapa " " tanya ane.
"Ke kantin nggak ngajak-ngajak. "
"Tadinya sih mau ngajak tapi aku lihat kamu masih ngobrol sama temen-temenmu. " jawab ane. "Alesan aja. " jawab Wulan bersungut-sungut.
Ane nggak memperdulikan omelan Wulan dan asyik menatap layar HP sambil mulai ngetik chat ke Shela, "Say ntar dijemput jam bera... " belum juga selesai ngetik tiba-tiba Wulan mengambil HP ane dan langsung melihat ketikan chat ane yang belum kelar.
"Apa-apaan sih kamu Lan "! " kata ane sewot.
"Tuh kan kamu mau janjian jemput. " kata Wulan bernada nggak senang.
"Sekarang kamu sukanya ngerebut HP orang yah, gak sopan banget. " jawab ane masih sewo t. "Kamu yang nggak sopan, aku disini malah BBM cewek lain. " kata Wulan gak kalah sengitnya. Haduh alamat ngajak ribut lagi nih, keluh ane dalam hati.
"Balikin HP-ku !! " kata ane rada keras ke Wulan sambil mengulurkan tangan. "Nggak !! " kata Wulan dengan ketus sembari menjauhkan HP ane. "Duh, Lan, kamu maunya apa sih " " ane bener-bener frustasi menghadapi Wulan. "Mintanya yang halus, ntar aku kasih. " jawab Wulan.
"Lan, please, balikin HP-ku. " bujuk ane sembari mengulurkan tangan. "Enggak !! " kata Wulan seraya memasukkan HP ane ke tasnya lalu menutupnya. "Kok gitu sih " Tadi bilangnya kalo mintanya halus HP-ku dibalikin " " protes ane. "Iya !! Tapi nanti di kelas. " jawab Wulan cuek.
"Kamu..... " ane lama-lama rada emosi juga.
"Apa " Mau protes "! " tanya Wulan sembari menunjuk ke ane. "Terserah kamu dah. " kata ane bersungut-sungut dengan perasaan jengkel.
Tapi rasa jengkel ane segera terobati karena gado-gado dan es jeruk pesenan ane datang, dan Wulan ternyata nggak pesen makanan cuma segelas pop ice doang.
"Gini Vin, sebenarnya aku mau ngomong sama kamu. " kata Wulan bernada serius. "Emang sejak tadi kamu kumur-kumur " " tanya ane ngasal.
"Aku serius !! " kata Wulan dengan nada tinggi.
"Iya iya ada apa sih " " tanya ane sembari menyuap sepotong kentang dan telur. "Tadi pagi pas aku di halte bis dekat rumah aku lihat Yovie ada di seberang jalan. " kata Wulan.
"Yovie " Ngapain dia " " tanya ane penasaran.
"Aku nggak tahu Vin. Dia cuma duduk di atas motornya. Tapi dia langsung pergi setelah aku liatin. " jawab Wulan.
"Yakin dia Yovie " Jangan-jangan cuma orang lewat. " kata ane.
"Nggak tahu juga sih soalnya dia pake helm dan jaketnya juga beda. Tapi kok feeling aku dia itu Yovie. " jawab Wulan.
Wah menarik nih. Jangan-jangan itu beneran Yovie, soalnya banyak kasus cowok yang sering stalking mantannya baik di dunia nyata ataupun medsos gara-gara gagal move-on. Lagipula Yovie waktu itu juga pernah bilang kalau dia masih sayang sama Wulan.
"Mungkin dia kangen sama kamu Lan, soalnya dia itu... " ups ane nyaris keceplosan. Duh cerita nggak ya "
"Apa " " tanya Wulan penasaran.
"Maksudku kalian kan pernah pacaran, ya mungkin aja dia masih suka sama kamu. " kata ane. "Nggak !! Dia udah bikin aku sakit hati, enak aja mau balikan. " jawab Wulan ketus. "Lagipula mungkin bener kamu bilang tadi. Dia bukan Yovie, dia paling cuma orang lewat aja. Yovie sekarang pasti lagi asyik berduaan sama pacar barunya. " timpal Wulan dengan bersungut-sungut. "Iya emang sakit sih dikhianati sama pacar sendiri. " jawab ane.
"Memang. Tapi yang paling sakit hati ya kemaren pas ketemu pacar kamu yang urakan itu. " kata Wulan dengan nada tinggi. Haadeww.... mulai lagi deh... keluh ane dalam hati. "Haduh, kok Shela dibawa-bawa segala sih " " protes ane.
Wulan nggak menjawab, malah menyedot dalam-dalam pop ice-nya. Tiba-tiba HP ane yang ada di tas-nya Wulan berbunyi nyaring. Spontan Wulan membuka tas-nya dan mengambil HP ane lalu melihat layarnya. Waduh jangan-jangan dari...
"Idih, dikasih foto segala lagi. " kata Wulan dengan nada sinis sambil menunjukkan layar HP ane yang menampilkan foto Shela full screen dan ada tulisan "Shela memanggil..." "Sini HP-ku !! " kata ane rada panik.
"Nggak, biar aku aja yang jawab. " kata Wulan sambil tetep memegang HP ane yang masih berbunyi.
"Lan, kamu jangan aneh-aneh deh. Kembalikan HP-ku. " ane berusaha merebut HP ane tapi Wulan semakin menjauhkan HP dari tangan ane.
"Enggak !! Kemaren aku telpon dia yang jawab, sekarang gantian, dia telpon aku yang jawab. " kata Wulan dengan nada tinggi.
"Dan sekarang gantian aku yang maki-maki dia. " kata Wulan lagi.
"Kamu jangan lakuin itu Lan. Kalo kamu yang jawab bisa-bisa aku sama Shela bubar beneran. " protes ane.
"Baguslah kalo bubar. " jawab Wulan dengan cueknya.
"Kamu jangan sembarangan ya !! " ane tetap berusaha merebut HP ane dari tangan Wulan tapi terlambat, Wulan udah menempelkan HP ane di telinganya dan bilang "Haloo..." Part 53
"Baguslah kalo bubar. " jawab Wulan dengan cueknya.
"Kamu jangan sembarangan ya !! " ane tetap berusaha merebut HP ane dari tangan Wulan tapi terlambat, Wulan udah menempelkan HP ane di telinganya&
"Haloo..." Wulan menjawab panggilan Shela.
Kamu nggak usah ganggu Vino, dasar cewek urakan !! kata Wulan lagi dengan nada membentak.
Lan, kamu apa-apaan sih "! dengan panik ane kembali berusaha meraih HP ane dari tangan Wulan.
Aduh !! Sakit Vin !! teriak Wulan setelah ane mencengkram pergelangan Wulan dengan kuat dan mengambil paksa HP ane dari genggamannya.
Kamu kasar banget sih !! protes Wulan, lalu beranjak berdiri dan ngeloyor pergi meninggalkan ane.
Halo say& ane nggak memperdulikan Wulan dan langsung menjawab telpon Shela. Kok yang jawab pertama tadi suaranya Wulan "! tanya Shela dengan nada marah. Kamu lagi sama Wulan ya "! tanya Shela lagi setengah membentak. I..iya say& gini&
Kamu sebenarnya ada hubungan apa sih sama Wulan "!!
Kan udah kubilang kami nggak ada hubungan apa-apa say. ane berusaha tenang. Jangan bohong ya !! Kenapa setiap aku telpon selalu ada Wulan "!! Shela keli hatan marah banget. Duh, gara-gara kamu Lan.. keluh ane dalam hati.
Gini say, kebetulan tadi aku ketemu Wulan di kantin& ane berusaha menjelaskan. Tuh kan kalian berduaan di kantin "!! tanya Shela dengan nada tinggi.
Dengar dulu, aku cuma kebetulan ketemu dia, trus kamu telpon, pas aku mau jawab, tiba-tiba dia merebut HP ku. ane berusaha jujur, cuma nggak jujur-jujur banget.
Kok gitu sih "! Ooh& aku tahu dia pasti pengen ngajak ribut lagi, iya kan " tanya Shela dengan ketus.
Yaa aku nggak tahu pasti Shel, tapi mending nggak usah diladeni deh. Dia tadi ngatain aku cewek urakan, Vin, aku nggak terima dihina-hina terus sama dia !! kata Shela dengan nada tinggi.
Mana Wulan "! Sambungkan aku ke Wulan, cepet !! Dia barusan pergi Shel. jawab ane.
Pergi "! Beneran udah pergi " Kamu bukan mau melindungi dia kan " tanya Shela penuh selidik.
Nggak kok. jawab ane. Kamu selesai kuliah jam berapa " tanya Shela. Jam satu. jawab ane.
Kebetulan, aku selesai kuliah jam satu juga. Gini aja, kamu jemput aku di kampus jam satu, habis itu kita ke kampusmu, aku mau ketemu sama Wulan. kata Shela.
Kamu mau apa ketemu Wulan Shel " Ntar kalian malah berantem lagi. tanya ane. Iya emang !! Dia tadi ngajak ribut kan, ya udah aku layani. Aku pengen nonjok mulutnya yang suka menghina orang itu !! kata Shela berapi-api.
Aduh Shel, mending nggak usah kamu ladeni deh ntar malah urusannya jadi panjang. ane berusaha sekuatnya menenangkan Shela.
Tapi aku sakit hati dikatain urakan, Vin. Enak banget dia menghina orang. protes Shela dengan nada tinggi.
Wulan emang niatnya provokasi kamu, semakin kamu kepancing, dia malah seneng. Dia kan emang ingin menunjukkan kalo kamu beneran seperti apa yang dia katakan. kata ane.
Kamu bukan cewek urakan Shel. Yaa.. meski kadang galak tapi kamu ini cewek yang baik, cantik, anggun dan mempesona. Sungguh !! "
"Halah nggak usah ngegombal kamu. " jawab Shela ketus.
"Serius. Kalo kamu beneran urakan, mana mungkin murid-muridmu termasuk Dina suka sama kamu. " hahaa untung aja dapet kata-kata bagus.
"Shel, halo... "
"Iya iya aku denger. Ya udah kali ini aku nurut. Tapi inget ya, urusan aku sama Wulan belum selesai. " kata Shela.
"Oh ya kamu ada apa telpon " Nanti jemput jam satu kan " " tanya ane berusaha mengalihkan pembicaraan.
3 Kehidupan 3 Dunia 4 Pendekar Naga Putih 21 Hilangnya Pusaka Kerajaan Sumpah Palapa 26
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama