Muslihat Dengan Cermin They Do It With Mirrors Karya Agatha Christie Bagian 2
Tampaknya agak mustahil"tapi tidak betul-betul
mustahil. edgar berkata dengan gaya seorang pemain drama.
"Akhirnya kutemukan juga dirimu, oh, musuhku!"
Ia mengatakan hal itu kepada Lewis serrocold.
Mr. serrocold tampak sedikit tercengang.
"edgar, ada apa sebenarnya?"
"Kau bisa berkata begitu kepadaku"kau! Kau tahu
apa masalahnya. Kau sudah menipuku selama ini,
memata-matai diriku, bekerja sama dengan musuhmusuhku untuk melawan diriku."
Lewis memegang lengannya.
"Nah, nah, anakku, jangan terlalu tegang. Ceritakan kepadaku pelan-pelan. Mari masuk ke kamar
kerjaku." Lewis membimbingnya keluar dari ruangan itu
melalui pintu kanan, kemudian menutupnya. sesudah
itu terdengar bunyi lain, bunyi tajam kunci yang
diputar. ag-1.indd 95 Miss Bellever memandang Miss Marple. Gagasan
yang sama muncul di benak mereka berdua. Bukan
Lewis serrocold yang memutar kunci itu.
Miss Bellever berkata tajam, "Menurutku pemuda
itu bermaksud meledakkan kepalanya. Berbahaya."
Mildred berkata, "Pemuda itu betul-betul tidak stabil, dan betul-betul tidak tahu berterima kasih atas
semua yang telah dilakukan untuknya. Ibu harus bersikap tegas terhadapnya." Dengan keluhan lirih, Carrie
Louise menggumam. "sebenarnya dia tidak berbahaya. Dia menyukai
Lewis. sangat menyukainya, malah."
Miss Marple memandangnya heran. Tak ada kesankesan menyukai pada diri edgar terhadap Lewis
serrocold beberapa saat yang lalu, malah kebalikannya.
Ia ingin tahu, seperti sebelumnya, apakah Carrie
Louise sengaja menutup matanya dari kenyataan.
Gina berkata tajam, "Dia menyimpan sesuatu dalam sakunya. edgar,
maksudku. Untuk dimain-mainkan."
stephen menggumam sambil mengangkat tangannya dari piano.
"Kalau ini film, pasti barang itu sebuah pistol."
Miss Marple terbatuk. "saya kira Anda sudah tahu," katanya dengan nada
minta maaf. "Benda itu memang sebuah pistol."
Dari balik pintu kamar kerja Lewis yang tertutup
terdengar suara-suara samar-samar. Tiba-tiba suara itu
terdengar sangat jelas. edgar Lawson berteriak sementara suara Lewis serrocold tetap terdengar tenang-tenang saja.
ag-1.indd 96 "Dusta"dusta"dusta, dusta semua. Kau ayahku.
Aku anakmu. Kau merampas hak-hakku. seharusnya
aku yang memiliki tempat ini. Kau membenciku. Kau
ingin menyingkirkan diriku!"
Terdengar gumaman menghibur Lewis, dan kemudian suara histeris itu terdengar lebih melengking. sumpah serapah yang jahat keluar semua. edgar tampak
hampir kehilangan kendali atas dirinya. sebentar-sebentar terdengar kata-kata Lewis. "Tenang" tenanglah.
Kau tahu itu tidak benar sama sekali?" Tapi tampaknya
kata-kata itu tak mampu membujuk edgar, sebaliknya
malah membuat pemuda itu jauh lebih marah.
Anehnya semua orang di ruang duduk itu bisa terdiam, mendengarkan dengan penuh perhatian apa
yang sedang terjadi di balik pintu kamar kerja Lewis
yang tertutup. "Kau harus mendengar kata-kataku sekarang," teriak edgar. "Akan kuhapuskan kesombongan itu dari
wajahmu. Aku akan balas dendam. Balas dendam atas
segala penderitaan yang kautimpakan kepadaku."
suara yang lainnya terdengar tegas, tidak seperti
suara Lewis yang biasanya bernada datar.
"Letakkan pistol itu!"
Gina berteriak melengking.
"edgar akan membunuhnya. Dia sudah gila. Tak
bisakah kita memanggil polisi atau entah bagaimana?"
Carrie Louise yang masih tenang-tenang saja berkata pelan,
"Tak perlu cemas, Gina. edgar mencintai Lewis.
Dia hanya menggertak."
ag-1.indd 97 suara tawa edgar yang menembus pintu kedengarannya seperti suara orang yang betul-betul sudah
gila, menurut Miss Marple.
"ya, aku memang punya pistol, dan pistol ini sudah kuisi. Jangan, jangan bicara, jangan bergerak. Kau
yang sekarang harus mendengarkanku. Kaulah yang
mula-mula menentang diriku, maka sekarang tibalah
giliranku membalas dendam."
suatu bunyi yang mirip letusan senjata api membuat mereka terkejut, tetapi Carrie Louise berkata,
"Tenang, bunyi itu berasal dari luar"dari taman."
Di belakang pintu yang terkunci itu, edgar berteriak sekeras-kerasnya.
"Kau duduk di situ memandangiku"memandangiku"berpura-pura tenang. Mengapa kau tidak berlutut
dan meminta ampun" Aku akan menembakmu, sungguh! Aku akan menembakmu sampai mati! Aku anakmu"anak haram yang tidak kauakui. Kau ingin aku
disingkirkan, kalau bisa mungkin dari dunia ini. Kau
menyuruh orang memata-mataiku, memburuku. Kau
menyangkal diriku. Padahal kau ayahku! Ayahku. Aku
ini cuma gelandangan, bukan" Cuma gelandangan.
Kau berusaha mendustaiku. Berpura-pura berbaik hati
terhadap diriku, dan terus"terus" Kau tidak layak
hidup. Aku tidak akan membiarkanmu hidup."
sekali lagi terdengar jeritan tawa orang gila. Dan
sementara itu, entah kapan, Miss Marple mendengar
Miss Bellever berkata, "Kita harus melakukan sesuatu," dan ia meninggalkan ruang duduk.
ag-1.indd 98 edgar tampaknya berhenti sejenak untuk menarik
napas, kemudian berteriak lagi,
"Kau akan mati"mati. Kau akan mati sekarang.
sekarang, sekarang!"
Dua bunyi letusan membahana, kali ini tidak berasal dari taman, tapi jelas berasal dari balik pintu
terkunci itu. seseorang"Mildred menurut Miss Marple"berteriak.
"Oh, Tuhan, apa yang harus kita lakukan?"
Terdengar bunyi berdebum di dalam ruangan itu
dan kemudian suara, suara yang lebih parah lagi dari
sebelumnya, suara isakan tangis yang berat.
seseorang melintas di depan Miss Marple dan mulai menggedor-gedor pintu itu.
Ternyata stephen Restarick.
"Buka pintu. Buka pintu," teriaknya.
Miss Bellever kembali lagi ke ruang duduk. Ia
menggenggam bermacam-macam kunci di tangannya.
"Cobalah dengan ini," katanya terengah-engah.
Pada saat itu, listrik menyala lagi. Ruang duduk itu
kembali terang setelah diliputi cahaya remang-remang
yang aneh. stephen Restarick mulai mencoba kunci-kunci itu.
Terdengar bunyi kunci jatuh akibat usaha
stephen. Di dalam masih terdengar isak tangis putus asa.
Walter Hudd, yang dengan santai berjalan kembali
ke ruang duduk, tiba-tiba berhenti dan bertanya,
"Hei, ada apa sih?"
Mildred berkata, hampir menangis,
ag-1.indd 99 "Pemuda yang mengerikan itu telah menembak
Mr. serrocold." "sebentar." Itu suara Carrie Louise. Ia bangkit dan
berjalan menuju pintu kamar kerja itu. Dengan sangat lembut ia mendorong stephen Restarick ke samping. "Biar aku yang berbicara kepadanya."
Ia memanggil dengan lembut sekali, "edgar"
edgar" biarkan aku masuk, ya" Ayolah, edgar."
Mereka mendengar bunyi kunci dimasukkan ke
dalam lubang kunci. Kunci itu diputar, dan perlahanlahan pintu itu mulai terbuka.
Bukan edgar yang membukanya, melainkan Lewis
serrocold. Napasnya terengah-engah, seperti orang
habis berlari, tapi selebihnya ia tampak tenang.
"Tidak ada apa-apa, sayang," katanya. "sungguh
tidak ada apa-apa, sayang."
"Kami mengira Anda telah tertembak," kata Miss
Bellever jengkel. Lewis serrocold mengerutkan dahi. Ia berkata dengan sedikit tersinggung.
"Tentu saja aku tidak tertembak."
Mereka dapat melihat ke dalam kamar kerja itu
sekarang. edgar Lawson menelungkup di depan meja
tulis. Ia menangis terisak-isak. Pistol itu tergeletak di
lantai, setelah terlepas dari tangannya.
"Tapi kami mendengar bunyi letusan," ujar
Mildred. "Oh, ya, dia menembak dua kali."
"Dan meleset?" "Tentu saja meleset," sambar Lewis.
ag-1.indd 100 Miss Marple merasa heran dengan jawaban tentu
saja itu. Tembakan-tembakan itu pasti dilepaskan dari
jarak lumayan dekat. Lewis serrocold berkata dengan agak jengkel.
"Di mana Maverick" Kita memerlukan Maverick."
Miss Bellever berkata, "Biar saya yang memanggilnya. Apa saya juga perlu
menelepon polisi?" "Polisi" Tentu saja tidak."
"Tentu saja kita harus menelepon polisi," kata
Mildred. "Dia itu berbahaya."
"Omong kosong," kata Lewis serrocold. "Anak malang. Apakah dia kelihatan berbahaya?"
Pada saat itu, edgar tidak kelihatan berbahaya. sebaliknya ia tampak muda dan mengibakan, serta agak
memuakkan. suara edgar sudah kehilangan aksen hati-hatinya.
"saya tidak bermaksud melakukannya," keluhnya.
"saya tidak tahu apa yang terjadi dengan diri saya"
berbicara sembarangan"saya pasti sudah gila."
Mildred mendengus. "saya pasti sudah gila. saya tidak bermaksud melakukannya. Tolonglah, Mr. serrocold, saya sungguhsungguh tidak bermaksud melakukannya."
Lewis serrocold menepuk pundaknya.
"sudahlah, Nak. Tak ada yang terluka."
"Tapi saya bisa membunuh Anda tadi, Mr.
serrocold." Walter Hudd berjalan melintasi ruangan dan mengintip dinding di balik meja tulis.
100 ag-1.indd 101 "Peluru-peluru itu nyasar kemari," katanya. Matanya beralih ke meja tulis serta kursi di belakangnya.
"Pasti nyaris kena," katanya muram.
"saya kehilangan akal. saya tak tahu apa yang sedang saya lakukan. saya pikir dia telah merampas
hak-hak saya. saya pikir?"
Miss Marple mengajukan pertanyaan yang selama
ini ditahannya. "siapa yang mengatakan kepadamu," tanyanya,
"bahwa Mr. serrocold ayahmu?"
sekejap wajah edgar yang kacau itu tampak licik.
sekejap saja, terus lenyap.
"Tak seorang pun," katanya. "saya saja yang mengada-ada."
Walter Hudd menatap pistol yang sekarang tergeletak di lantai.
"Kurang ajar, dari mana kau mendapat pistol itu?"
tanyanya. "Pistol?" edgar menatap pistol itu juga.
"Mirip sekali dengan pistolku," kata Walter. Ia
membungkuk dan memungutnya. "Demi Tuhan, ini
memang pistolku! Kau mengambilnya dari kamarku,
ya" Dasar bajingan!"
Lewis serrocold menyela di antara edgar yang merasa ngeri dan orang Amerika yang mengancamnya.
"semua ini dapat diselesaikan nanti," katanya. "Ah,
ini dia Maverick. Tolong bawa dia, Maverick, mau,
kan?" Dr. Maverick mendekati edgar dengan gaya seorang professional.
101 ag-1.indd 102 "Tingkahmu tidak baik, edgar," katanya. "Tidak
baik, kau tahu." "Dia itu orang gila yang berbahaya," kata Mildred
tajam. "Dia telah menembak dan marah-marah. Dia
nyaris membunuh ayah tiri saya."
edgar berteriak kecil dan Dr. Maverick berkata
memperingatkan, "Tolong Anda berhati-hati, Mrs. strete."
"saya sudah muak dengan semua ini. Muak dengan
usaha kalian di sini! Menurut saya, pemuda ini betulbetul gila."
Dengan sekali sentakan, edgar melepaskan diri dari
pegangan Dr. Maverick dan berlutut di hadapan kaki
Lewis serrocold. "Tolong, tolonglah saya. Jangan biarkan mereka
membawa saya pergi dan mengurung saya. Jangan
biarkan mereka?" Pemandangan yang tidak menyenangkan, pikir
Miss Marple. Mildred berkata marah, "sudah saya katakan, dia
ini?" Ibunya berkata menghibur,
"Tolonglah, Mildred. Jangan sekarang. Dia sudah
cukup menderita." Walter menggumam, "Menderita apa. Mereka semua parasit di sini."
"saya yang akan mengurusnya," kata Dr. Maverick.
"Kau ikut aku, edgar. Tidur dan minum obat penenang"dan kita akan membicarakan semuanya besok
pagi. Nah, kau percaya padaku, bukan?"
sambil bangkit berdiri dan sedikit gemetar, edgar
102 ag-1.indd 103 memandang ragu-ragu pada dokter muda itu, kemudian kepada Mildred strete.
"Dia berkata" saya gila."
"Tidak, tidak, kau bukan orang gila."
Bunyi tapak kaki Miss Bellever terdengar tergesagesa melintasi ruang duduk. Ia muncul dengan bibir
terkatup rapat dan wajah merah.
"saya sudah menelepon polisi," katanya muram.
"Mereka akan segera tiba di sini."
Carrie Louise berteriak heran, "Jolly!"
edgar berteriak ketakutan.
Lewis serrocold mengerutkan dahinya, marah.
"Bukankah sudah kubilang, Jolly, aku tidak menginginkan polisi dipanggil kemari. Ini masalah kedokteran."
"Mungkin saja," kata Miss Bellever. "Tapi saya punya pendapat sendiri. saya harus memanggil polisi.
Mr. Gulbrandsen telah mati tertembak."
103 ag-1.indd 104 VIII seLAMA beberapa saat, tak seorang pun memahami
perkataannya.
Muslihat Dengan Cermin They Do It With Mirrors Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Akhirnya Carrie Louise berkata tak percaya.
"Christian tertembak" Mati" Oh, itu mustahil!"
"Kalau kalian tak percaya kepada saya," kata Miss
Bellever sambil mengerutkan bibir, tidak saja kepada
Carrie Louise, tapi kepada setiap orang yang ada di
sana, "lihat saja sendiri."
Miss Bellever tampak marah. Kemarahannya tecermin dalam nada suaranya yang tajam dan melengking.
Perlahan-lahan dan masih tak percaya, Carrie
Louise berjalan menuju pintu. Lewis serrocold menyentuh pundaknya.
"Jangan, sayang, biar aku saja yang pergi."
Ia berjalan. Dr. Maverick, setelah memandang sedikit ragu pada edgar, mengikutinya. Miss Bellever juga
keluar bersama-sama dengan mereka.
104 ag-1.indd 105 Miss Marple dengan lembut mendesak Carrie
Louise untuk duduk. Carrie Louise duduk, matanya
mencerminkan rasa terluka dan terpukul.
"Christian"tertembak?" katanya lagi.
suaranya terdengar seperti suara anak kecil yang
bingung dan sedih. Walter Hudd berdiri di dekat edgar Lawson sambil
memelototinya. Di tangannya tergenggam pistol yang
telah dipungutnya dari lantai.
Mrs. serrocold bertanya dengan heran,
"Tapi siapa yang ingin menembak Christian?"
Pertanyaan itu tidak menuntut jawaban.
Walter menggumam lirih, "Gila! semuanya gila."
stephen bergerak mendekati Gina untuk melindunginya. Wajah Gina yang muda dan terkejut itu
tampak paling nyata di ruangan itu.
Tiba-tiba pintu depan terbuka dan udara dingin
mengembus masuk bersama-sama dengan seorang pemuda bermantel besar.
sapaannya yang hangat betul-betul mengejutkan.
"Halo, semuanya, ada apa sih malam ini" Jalanan
penuh kabut, sehingga aku harus menyetir pelan sekali."
selama beberapa detik, Miss Marple terkejut karena
mengira dirinya telah melihat dua orang yang sama.
Tentunya tak mungkin pria yang sedang berdiri di
dekat Gina sama dengan pria yang baru saja masuk
melalui pintu itu. Kemudian ia menyadari hal itu disebabkan oleh kemiripan, dan sebenarnya bila diperhatikan dengan saksama, kemiripan itu tidak terlalu
105 ag-1.indd 106 kuat. Kedua pria itu sudah jelas bersaudara, wajah
mereka mirip satu sama lain, itu saja.
Kalau stephen Restarick bertubuh kurus seperti
orang kurang makan, pendatang baru itu bertubuh
ramping. Mantel besar dengan kerah astrakhan itu
membungkus tubuh rampingnya dengan erat. seorang
pemuda tampan yang memancarkan kesan kuat dan
penuh rasa humor. Tapi Miss Marple mencatat satu hal tentang dirinya. Matanya, ketika ia memasuki ruangan itu, langsung tertuju pada Gina.
Pemuda itu berkata dengan sedikit ragu-ragu.
"Kalian menantikan diriku, bukan" Kau sudah menerima telegramku?"
Ia sekarang berbicara kepada Carrie Louise, dan
berjalan mendekatinya. Hampir tanpa sadar Carrie Louise mengulurkan
tangan kepadanya. Pemuda itu memegang tangan
Carrie Louise dan menciumnya dengan lembut. Tindakannya menunjukkan rasa sayang, bukan sematamata gaya sopan panggung belaka.
Carrie Louise menggumam. "Tentu saja, Alex sayang"tentu saja. Hanya, kau
harus maklum"ada berbagai kejadian di sini?"
"Kejadian?" Mildred menjelaskan semuanya kepadanya dengan
gaya berlebihan, sehingga Miss Marple merasa muak.
"Christian Gulbrandsen," kata Mildred. "Kakakku
Christian Gulbrandsen telah tertembak mati."
"Demi Tuhan." Alex tampak sangat kaget. "Bunuh
diri, maksudmu?" 106 ag-1.indd 107 Carrie Louise bergerak sedikit.
"Oh, tidak," katanya. "Tak mungkin bunuh diri.
Tidak kalau Christian! Oh, tidak."
"Aku yakin Paman Christian tidak akan menembak
dirinya sendiri," kata Gina.
Alex Restarick memandang mereka satu per satu.
Dari stephen ia memperoleh anggukan kecil yang
meyakinkan informasi itu. Walter Hudd membalas
tatapannya dengan sedikit benci. Mata Alex berhenti
pada Miss Marple dengan sedikit heran. sepertinya ia
telah menemukan aktris yang salah tempat di panggung.
Ia melihat Miss Marple dengan pandangan meminta penjelasan. Tapi tak seorang pun mau menjelaskannya, dan Miss Marple tetap tampak seperti wanita tua
yang lemah, manis, dan bingung.
"Kapan?" tanya Alex. "Maksudku, kapan semuanya
ini terjadi?" "Beberapa saat sebelum kau tiba," sahut Gina. sekitar" oh, tiga atau empat menit yang lalu, kurasa.
Tapi, astaga, kami memang mendengar bunyi tembakan itu. Hanya saja kami tidak memperhatikannya"tidak sungguh-sungguh memperhatikannya."
"Tidak memperhatikannya" Mengapa tidak?"
"yah, kau tahu, waktu itu ada kejadian lain","
Gina berkata agak ragu-ragu.
"Itu sudah pasti," kata Walter menekankan.
Juliet Bellever muncul lagi di ruang duduk melalui
pintu perpustakaan. "Mr. serrocold mengusulkan agar kita semua menunggu di perpustakaan. Agar lebih enak bagi polisi.
107 ag-1.indd 108 Kecuali untuk Mrs. serrocold. Kau shock, Cara. Aku
telah memerintahkan agar beberapa botol air panas
diletakkan di tempat tidurmu. Aku akan membimbingmu ke atas dan?"
sambil bangkit berdiri, Carrie Louise menggeleng.
"Aku harus melihat Christian dulu," katanya.
"Oh, jangan, sayang. Jangan membuat dirimu sedih."
Carrie Louise mendorongnya ke samping dengan
lembut. "Jolly, sayang, kau tidak mengerti." Ia memandang
ke sekelilingnya dan berkata, "Jane?"
Miss Marple ternyata sudah berjalan ke arahnya.
"Tolong dampingi aku, Jane."
Mereka berjalan bersama-sama ke pintu. Dr.
Maverick, yang saat itu hendak masuk, hampir bertubrukan dengan mereka.
Miss Bellever berteriak, "Dr. Maverick, tolong cegah dia. Tindakannya itu
betul-betul bodoh." Carrie Louise memandang dokter muda itu dengan
tenang. Ia bahkan tersenyum kecil kepadanya.
Dr. Maverick berkata, "Anda ingin pergi dan"
melihatnya?" "Harus." "saya mengerti." Ia menepi. "silakan, jika Anda
merasa harus melihatnya, Mrs. serrocold. Tapi sesudah itu, tolong Anda berbaring dan membiarkan Miss
Bellever merawat Anda. sekarang ini Anda belum merasakan shock, tapi sesudah itu Anda akan merasakannya."
108 ag-1.indd 109 "ya. saya rasa Anda betul. saya akan menahan diri.
Ayo, Jane." Kedua wanita itu berjalan keluar pintu, melalui
kaki tangga utama dan sepanjang koridor, melalui
ruang makan di sebelah kanan, dan pintu ganda yang
menuju bagian dapur di sebelah kiri, melalui pintu
samping ke teras, dan akhirnya memasuki pintu kamar ek yang ditempati oleh Christian Gulbrandsen.
Kamar itu lebih cocok sebagai ruang duduk kalau dilihat dari perabotnya daripada sebagai ruang tidur,
dengan tempat tidur kecil merapat di salah satu dindingnya, dan sebuah pintu yang mengarah ke kamar
ganti dan kamar mandi. Carrie Louise berhenti di ambang pintu. Christian
Gulbrandsen sedang duduk di belakang meja tulis
kayu yang besar itu, dengan sebuah mesin tik di hadapannya. Ia duduk di sana sekarang, tubuhnya roboh ke samping kursi. Lengan kursi yang tinggi itu
menahannya melorot ke lantai.
Lewis serrocold berdiri di dekat jendela. Ia telah
menarik gordennya ke samping sedikit dan memandang ke luar.
Ia berbalik dan mengerutkan dahi.
"sayang, kau semestinya tak boleh kemari."
Ia berjalan ke arah istrinya yang mengulurkan tangan kepadanya. Miss Marple mundur sedikit.
"Oh, ya, Lewis. Aku harus" melihatnya. Aku harus tahu bagaimana keadaannya."
Ia berjalan perlahan-lahan menuju meja tulis itu.
Lewis memperingatkannya. "Jangan menyentuh apa pun. Polisi harus menemu109
ag-1.indd 110 kan segalanya tepat seperti kita menemukannya
tadi." "Tentu saja. Kalau begitu, dia telah sengaja ditembak?"
"Oh, ya." Lewis serrocold tampak sedikit terkejut
oleh pertanyaan itu, sehingga ia bertanya, "Kukira"
kau sudah mengetahuinya?"
"Memang. Christian takkan bunuh diri, dan pada
dasarnya dia orang yang kuat, sehingga tak mungkin
kejadian ini suatu kecelakaan. Jadi, kemungkinannya
hanyalah?"ia ragu-ragu sebentar?"pembunuhan."
Ia berjalan ke belakang meja tulis dan berdiri memandang pria yang sudah mati itu. Ada rasa sedih
dan kasih sayang di wajahnya.
"Christian sayang," katanya. "Dia selalu baik kepadaku."
Dengan lembut ia mengelus kepala Christian
Gulbrandsen. "semoga Tuhan memberkatimu. Dan terima kasih,
Christian sayang," katanya.
Lewis serrocold menggumamkan sesuatu, seperti
hendak marah. Miss Marple tak pernah melihatnya
begitu emosional seperti itu.
"Aku berharap pada Tuhan semoga aku bisa menjauhkan hal ini darimu, Caroline."
Istrinya menggeleng pelan.
"Kita tak bisa menjauhkan seseorang dari segalanya," katanya. "segala sesuatu harus dihadapi, cepat
atau lambat. Dan karenanya lebih baik kalau cepat.
Aku akan berbaring sekarang. Kurasa kau akan tetap
tinggal di sini, Lewis, sampai polisi datang?"
110 ag-1.indd 111 "ya." Carrie Louise berbalik, dan Miss Marple menyelipkan tangan pada lengan temannya.
111 ag-1.indd 112 INsPeKTUR CURRy dan bawahannya mendapati Miss
Bellever sendirian di ruang duduk besar ketika mereka
tiba. Miss Bellever berjalan menyambut mereka.
"saya Juliet Bellever, teman dan sekretaris Mrs.
serrocold." "Apakah Anda yang menemukan mayat itu dan
menelepon kami?" "ya. sebagian besar dari orang-orang yang tinggal
di rumah ini berada di perpustakaan sekarang"melalui pintu di sana itu. Mr. serrocold ada di kamar Mr.
Gulbrandsen, menjaga agar tak ada satu benda pun
yang terusik. Dr. Maverick, yang pertama kali memeriksa mayat itu, akan segera datang sebentar lagi. Dia
harus memeriksa sebuah kasus"di sayap lain bangunan ini. Boleh saya tunjukkan jalannya?"
"silakan." Wanita yang cakap, pikir inspektur itu dalam hati.
Tampaknya dia telah merekam segalanya.
112 ag-1.indd 113 Ia mengikuti Miss Bellever di sepanjang koridor.
selama dua puluh menit berikutnya, prosedur rutin
kepolisian dilaksanakan. Juru foto membuat gambargambar yang diperlukan. Ahli bedah kepolisian datang
dan bergabung dengan Dr. Maverick. setengah jam
kemudian, mobil ambulans datang dan membawa
pergi jasad Christian Gulbrandsen, dan Inspektur
Curry memulai interogasi resminya.
Lewis serrocold mengajaknya ke perpustakaan, dan
dengan penuh perhatian ia memperhatikan sekumpulan orang di sana, sambil membuat catatan-catatan
kecil dalam otaknya. seorang wanita tua berambut
putih, seorang wanita setengah baya, gadis cantik
yang pernah dilihatnya mengemudikan mobil di pinggir kota, dan suami Amerikanya yang bertampang
muram itu. sepasang pemuda yang pernah dilihatnya
entah di mana, dan wanita yang cakap itu, Miss
Bellever, yang menelepon dan menyambut kedatangannya tadi.
Inspektur Curry telah menyiapkan pidato kecil,
dan sekarang ia menyampaikannya.
"saya khawatir peristiwa ini sangat mengecewakan
Anda sekalian," katanya. "saya harap saya tak perlu
menahan Anda sekalian sampai larut malam ini. Kita
bisa menyelidiki segalanya dengan lebih mendalam
besok. Oleh karena Miss Bellever-lah yang menemukan mayat Mr. Gulbrandsen, saya akan memintanya
memberikan gambaran umum tentang situasi yang
ada, sehingga tak perlu diulang-ulang oleh setiap
orang. Mr. serrocold, jika Anda ingin menengok istri
Anda, silakan, dan nanti bila saya selesai dengan Miss
113 ag-1.indd 114 Bellever, saya akan berbicara dengan Anda. Apakah
itu cukup jelas" Mungkin di sini ada ruang kecil untuk?"
Lewis serrocold berkata, "Kantorku, Jolly?"
Miss Bellever mengangguk, dan berkata, "saya juga
akan mengusulkan hal yang sama."
Miss Bellever memimpin jalan melintasi ruang duduk besar, Inspektur Curry beserta bawahannya yang
berpangkat sersan itu mengikutinya.
Miss Bellever mengatur tempat duduk mereka. Kelihatannya dialah yang memimpin penyelidikan itu,
bukannya Inspektur Curry.
Tetapi sekarang Inspektur Curry-lah pemimpin
penyelidikan itu. suara dan tingkah lakunya cukup
menyenangkan. Ia tampak tenang, serius, dan ada
sedikit kesan merendah dalam sikapnya. Beberapa
orang mempunyai anggapan yang salah tentang dirinya. sebenarnya ia sangat cakap dalam tugasnya,
seperti Miss Bellever. Tetapi ia lebih suka tidak membesar-besarkan hal itu.
Inspektur Curry berdeham.
"saya sudah mendapatkan fakta-fakta utamanya
dari Mr. serrocold. Mr. Gulbrandsen anak sulung
eric Gulbrandsen, pendiri yayasan Gulbrandsen dan
Asosiasi" dan yang lain-lainnya. Dia salah seorang
anggota yayasan ini, dan kemarin dia datang kemari
secara mendadak. Benar begitu?"
"ya." Inspektur Curry menyukai ketegasan Miss Bellever.
Ia meneruskan,
Muslihat Dengan Cermin They Do It With Mirrors Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Mr. serrocold sedang berada di Liverpool waktu
114 ag-1.indd 115 itu. Dia kembali sore ini dengan kereta api pukul
18.30." "ya." "sesudah makan malam, Mr. Gulbrandsen mengatakan dia bermaksud bekerja di kamarnya sendiri dan
meninggalkan yang lainnya di sini setelah kopi dihidangkan. Benar?"
"ya." "Nah, Miss Bellever, tolong ceritakan dengan katakata Anda sendiri, bagaimana cara Anda menemukan
mayatnya." "Ada kejadian yang agak tidak menyenangkan malam ini. seorang pemuda, yang menderita gangguan
jiwa, menjadi tidak tenang dan mengancam Mr.
serrocold dengan pistol. Mereka berdua terkunci di
kamar ini. Pemuda itu akhirnya menembakkan pistol
itu"Anda dapat melihat lubang-lubang bekas peluru
di dinding di sana itu. Untunglah Mr. serrocold tidak
terluka. sesudah menembak, pemuda itu betul-betul
merasa terpukul. Mr. serrocold menyuruh saya mencari Dr. Maverick. saya meneleponnya dari rumah,
tapi dia tidak berada di kamarnya. Akhirnya saya menemukannya bersama dengan salah seorang rekannya
dan menyampaikan pesan itu. Dia segera datang kemari. Dalam perjalanan kembali, saya mampir ke kamar Mr. Gulbrandsen. saya ingin bertanya apakah dia
membutuhkan sesuatu"susu panas atau wiski, sebelum pergi tidur malam ini. saya mengetuk pintu, tapi
tak ada jawaban, maka saya buka pintunya. saya melihat Mr. Gulbrandsen telah meninggal. Kemudian
saya segera menelepon Anda."
115 ag-1.indd 116 "Ada berapa pintu di rumah ini" Dan bagaimana
pengamanannya" Apakah mungkin orang bisa masuk
tanpa terdengar atau terlihat?"
"Orang bisa saja masuk melalui pintu samping
menuju teras. Pintu itu tidak terkunci sampai semua
orang pergi tidur, karena banyak orang yang keluarmasuk melalui pintu itu menuju gedung akademi."
"Dan di sana, saya rasa, ada sekitar dua ratus sampai dua ratus lima puluh pemuda berandalan?"
"ya. Tetapi gedung itu sangat baik pengamanannya
dan dijaga terus. saya rasa tak mungkin ada orang
yang dapat meninggalkannya tanpa izin."
"Kami harus memeriksa adanya kemungkinan itu,
tentu saja. Mungkinkah ada yang dendam pada Mr.
Gulbrandsen" Adanya suatu kebijaksanaan yang tidak
disukai?" Miss Bellever menggelengkan kepala.
"Oh, tidak, Mr. Gulbrandsen tidak ada urusan
apa-apa sehubungan dengan pengelolaan akademi,
ataupun dengan masalah-masalah administratifnya."
"Apa tujuan kunjungannya kemari?"
"saya tidak tahu."
"Tapi dia merasa jengkel ketika mengetahui Mr.
serrocold tidak berada di tempat, dan segera memutuskan untuk menunggu kedatangannya?"
"ya." "Jadi, urusannya datang kemari pastilah ada hubungannya dengan Mr. serrocold?"
"ya. Tapi memang begitu, sebab hampir setiap kali
urusannya pastilah berhubungan dengan institut."
116 ag-1.indd 117 "ya, mungkin begitu. Apakah dia sempat berdiskusi
dengan Mr. serrocold?"
"Tidak, tidak ada waktu. Mr. serrocold baru saja
tiba sebelum saat makan malam."
"Tapi setelah makan malam, Mr. Gulbrandsen mengatakan dia harus menulis surat-surat penting dan
pergi untuk mengerjakannya. Apakah dia tidak mengajak Mr. serrocold berdiskusi?"
Miss Bellever ragu-ragu. "Tidak. Dia tidak mengusulkan apa-apa."
"Agak aneh, bukan"padahal dia sudah tak sabar
menunggu-nunggu bertemu dengan Mr. serrocold?"
"ya, memang aneh."
Keanehan itu tampaknya baru disadari oleh Miss
Bellever untuk pertama kalinya.
"Mr. serrocold tidak menemaninya masuk ke kamarnya?"
"Tidak. Mr. serrocold tetap tinggal di ruang duduk
besar." "Dan Anda betul-betul tidak tahu kapan Mr.
Gulbrandsen terbunuh?"
"saya rasa kemungkinan kami mendengar bunyi
tembakan itu. Jika memang begitu, waktunya sekitar
pukul sembilan lebih dua puluh tiga menit."
"Anda mendengar bunyi tembakan" Dan Anda
tidak merasa heran?"
"saat itu keadaannya memang luar biasa."
Miss Bellever menjelaskan dengan lebih terinci
adegan pertengkaran antara Lewis serrocold dan
edgar Lawson waktu itu. 117 ag-1.indd 118 "Jadi, tak seorang pun menyadari bahwa bunyi letusan itu mungkin berasal dari dalam rumah?"
"Tidak. Tidak, saya pasti tidak akan mengiranya.
Kami semua bahkan merasa lega, Anda tahu, bahwa
bunyi letusan itu tidak berasal dari sini."
Miss Bellever menambahkan dengan agak muram,
"Kita kan tidak menyangka pembunuhan dan percobaan pembunuhan bisa terjadi dalam satu rumah
pada malam yang sama."
Inspektur Curry mengakui kebenaran hal itu.
"Bagaimanapun juga," kata Miss Bellever tiba-tiba,
"Anda tahu, saya yakin itulah yang membuat saya
pergi ke kamar Mr. Gulbrandsen sesudahnya. saya
memang bermaksud menanyakan apakah dia membutuhkan sesuatu, tapi itu hanya alasan untuk meyakinkan saya bahwa dia baik-baik saja."
Inspektur Curry menatapnya beberapa saat.
"Apa yang membuat Anda mengira dia takkan
baik-baik saja?" "saya tak tahu. saya pikir itu gara-gara bunyi letusan yang berasal dari luar. Waktu itu rasanya tidak
berarti apa-apa. Tetapi sesudahnya saya mulai memikirkannya. saya berkata dalam hati, bunyi itu pasti
berasal dari letusan ban mobil Mr. Restarick."
"Mobil Mr. Restarick?"
"ya. Alex Restarick. Dia baru saja tiba malam ini.
Dia tiba tepat setelah semua ini terjadi."
"Begitu. Ketika Anda menemukan mayat Mr.
Gulbrandsen, apakah Anda menyentuh sesuatu di kamar itu?"
"Tentu saja tidak." Miss Bellever tampak sedikit
118 ag-1.indd 119 tersinggung. "sudah pasti saya tahu saya tak boleh
menyentuh atau memindahkan apa pun. Mr.
Gulbrandsen ditembak di kepalanya, tapi saya tidak
melihat senjata apinya, jadi saya tahu itu sebuah pembunuhan."
"Dan tadi, ketika Anda mengajak kami ke kamar
itu, apakah segalanya berada tepat seperti ketika Anda
menemukan mayatnya?"
Miss Bellever berpikir sejenak. Ia duduk sambil
menutup matanya. Inspektur Curry berkata dalam
hati, Miss Bellever adalah salah seorang yang mempunyai ingatan seperti foto.
"Ada satu hal yang berbeda," katanya. "Tidak ada
apa-apa di mesin tik itu."
"Maksud Anda," kata Inspektur Curry, "ketika
Anda pertama kali memasuki kamar itu, Mr.
Gulbrandsen sedang menulis surat dengan mesin tik
itu, dan sekarang suratnya telah diambil?"
"ya, saya hampir yakin telah melihat pinggiran kertas putih itu mencuat ke luar."
"Terima kasih, Miss Bellever. siapa lagi yang pergi
ke kamar itu sebelum kami tiba?"
"Mr. serrocold, tentu saja. Dia tetap di sana sampai saya menjumpai Anda. Mrs. serrocold dan Miss
Marple juga pergi ke sana. Mrs. serrocold mendesak
untuk melihatnya." "Mrs. serrocold dan Miss Marple," kata Inspektur
Curry. "yang mana sih Miss Marple itu?"
"Wanita berambut putih itu. Dia teman sekolah
Mrs. serrocold dulu. Dia datang berkunjung kemari
sejak empat hari yang lalu."
119 ag-1.indd 120 "yah, terima kasih, Miss Bellever. semua yang telah
Anda ceritakan cukup jelas. saya akan berbicara dengan Mr. serrocold sekarang. Ah, tapi mungkin"
Miss Marple seorang wanita tua, bukan" saya akan
berbicara dengannya dulu, sehingga dia bisa pergi tidur lebih cepat. Tidak sopan membiarkan wanita tua
seperti itu terjaga sampai larut malam," kata Inspektur
Curry serius. "Peristiwa ini pasti merupakan shock
baginya." "Dapatkah saya memanggilnya sekarang?"
"ya, tolong." Miss Bellever keluar. Inspektur Curry memandang
langit-langit. "Gulbrandsen?" katanya. "Mengapa Gulbrandsen"
Dua ratus pemuda rusak yang aneh berada di bangunan itu. Tak ada alasan salah seorang dari mereka tidak
melakukannya. Mungkin salah seorang dari mereka
pelakunya. Tapi mengapa Gulbrandsen" Orang asing
dalam lingkungan ini."
sersan Lake berkata, "Tapi kita masih belum tahu
segalanya, bukan?" Inspektur Curry berkata, "sejauh ini, kita bahkan tidak tahu apa-apa sama
sekali." Ia melompat berdiri dan bersikap sopan ketika
Miss Marple masuk. Miss Marple tampak sedikit tersipu-sipu, sehingga inspektur itu buru-buru menenangkannya.
"Nah, jangan takut, Bu." Wanita-wanita tua senang
dipanggil Ibu, pikir Inspektur Curry. Mereka menganggap para polisi itu berasal dari golongan yang le120
ag-1.indd 121 bih rendah, sehingga harus menghormati mereka.
"Peristiwa ini memang sangat menyedihkan, saya maklum. Tapi kami harus mendapatkan fakta-fakta yang
ada. supaya jelas semuanya."
"Oh, ya, saya tahu," kata Miss Marple. "sangat sulit, bukan" supaya jelas semuanya, maksud saya. sebab jika Anda melihat satu hal, Anda tak dapat melihat hal lain. Dan sering kali kita melihat hal yang
salah, meskipun sulit mengatakan apakah hal itu dilakukan dengan sengaja ataupun secara kebetulan. salah
perkiraan, begitulah kata para tukang sulap. Cerdik
sekali, bukan" Dan saya tidak pernah berhasil mengetahui bagaimana cara mereka menyulap baskom berisi
ikan mas itu"sebab baskom kan tidak dapat dilipat
menjadi kecil?" Inspektur Curry berkedip sekilas dan berkata dengan nada menghibur,
"Memang. sekarang, Bu, saya sudah mendapat laporan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi malam
ini dari Miss Bellever. saya yakin, waktu itu Anda
semua sangat tegang."
"ya, memang. Anda tahu, rasanya begitu dramatis
sekali." "Mula-mula pertengkaran antara Mr. serrocold dengan?"Inspektur Curry melihat buku catatannya"
"edgar Lawson."
"seorang pemuda yang sangat aneh," kata Miss
Marple. "sejak awal saya sudah merasa dia itu tidak
beres." "saya yakin Anda memang merasakannya," ujar
Inspektur Curry. "Dan sekarang, setelah semua kete121
ag-1.indd 122 gangan itu berlalu, Anda semua mengetahui kematian
Mr. Gulbrandsen. saya mengerti bahwa Anda dengan
Mrs. serrocold pergi untuk melihat"eh"mayat
itu." "ya, memang. Dia meminta saya menemaninya.
Kami teman lama." "Begitu. Anda lalu pergi ke kamar Mr. Gulbrandsen.
Apakah Anda menyentuh sesuatu sementara berada di
kamar itu, salah seorang dari Anda?"
"Oh, tidak. Mr. serrocold memperingatkan agar
kami tidak melakukannya."
"Apakah Anda kebetulan memperhatikan, Bu, bahwa ada sehelai kertas misalnya di mesin tik itu?"
"Tidak ada," sahut Miss Marple tegas. "saya langsung memperhatikan hal itu, sebab saya merasa aneh.
Mr. Gulbrandsen sedang duduk di hadapan mesin tik
itu, jadi dia pasti telah mengetik sesuatu. ya, saya rasa
hal itu sangat aneh."
Inspektur Curry melihatnya dengan tajam. Ia berkata,
"Apakah Anda kebetulan bercakap-cakap dengan
Mr. Gulbrandsen selama dia berada di sini?"
"ya, hanya sedikit."
"Tidak ada yang khusus atau penting yang dapat
Anda ingat?" Miss Marple merenung. "Dia bertanya pada saya tentang kesehatan Mrs.
serrocold. Terutama jantungnya."
"Jantungnya" Apakah ada yang tidak beres dengan
jantungnya?" "saya rasa tidak ada."
122 ag-1.indd 123 Inspektur Curry terdiam selama beberapa menit,
kemudian berkata, "Anda mendengar bunyi letusan selama terjadi pertengkaran antara Mr. serrocold dengan edgar
Lawson?" "sebenarnya saya sendiri tidak mendengarnya. Anda
tahu, saya ini sedikit tuli. Tapi kata Mrs. serrocold
bunyi itu berasal dari taman."
"Mr. Gulbrandsen meninggalkan orang-orang lainnya segera setelah makan malam, saya rasa?"
"ya, katanya dia harus menulis surat."
"Dia tidak menunjukkan keinginan mengadakan
pembicaraan bisnis dengan Mr. serrocold?"
"Tidak." Miss Marple menambahkan, "Anda tahu, mereka sudah bercakap-cakap sebentar
sebelumnya." "O ya" Kapan" saya tahu Mr. serrocold baru saja
kembali tepat sebelum makan malam."
"Itu betul, tapi ketika dia berjalan melalui taman,
Mr. Gulbrandsen keluar untuk menyambutnya. Kemudian mereka berjalan mondar-mandir di teras bersama-sama."
"siapa lagi yang mengetahui hal ini?"
"saya rasa tak seorang pun," sahut Miss Marple.
"Kecuali, tentu saja, bila Mr. serrocold mengatakannya
kepada Mrs. serrocold. Waktu itu kebetulan saya sedang
melongok ke luar jendela, untuk melihat burung."
"Burung?" "ya, burung." Miss Marple menambahkan beberapa
saat kemudian, "saya rasa, tadi itu burung gereja."
123 ag-1.indd 124 Inspektur Curry tidak tertarik dengan burung gereja.
"Apakah Anda, kebetulan" eh" mendengar sesuatu dari pembicaraan mereka?" katanya hati-hati.
Mata biru yang polos itu menatapnya.
"saya khawatir saya hanya mendengar sepotongsepotong," sahut Miss Marple lembut.
Muslihat Dengan Cermin They Do It With Mirrors Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Dan apakah sepotong-sepotong itu?"
Miss Marple terdiam sejenak, kemudian berkata,
"saya tidak tahu topik pembicaraan mereka yang
sesungguhnya, tapi perhatian mereka yang utama adalah untuk merahasiakan apa pun hal itu dari Mrs.
serrocold. Untuk menjauhkannya"begitulah kata Mr.
Gulbrandsen, dan Mr. serrocold berkata, "saya setuju,
dia harus dipikirkan." Mereka juga menyebut-nyebut
tentang "tanggung jawab besar", dan bahwa mereka
mungkin harus minta "nasihat dari luar"."
Miss Marple berhenti. "saya kira Anda tahu, lebih baik Anda bertanya
pada Mr. serrocold sendiri tentang hal itu."
"Kami pasti melakukannya, Bu. Nah, apa ada hal
lain yang menurut Anda tidak biasa malam ini?"
Miss Marple berpikir sejenak.
"semuanya terasa tidak biasa, Anda tahu maksud
saya?" "ya, saya mengerti."
sesuatu berkelebat dalam ingatan Miss Marple.
"Ada suatu kejadian yang agak tidak biasa. Mr.
serrocold mencegah Mrs. serrocold meminum obatnya. Miss Bellever agak jengkel karenanya."
Miss Marple tersenyum dengan gaya mencela.
124 ag-1.indd 125 "Tapi itu hanya hal sepele."
"ya, tentu saja. yah, terima kasih, Miss Marple."
Ketika Miss Marple keluar dari ruangan itu, sersan
Lake berkata, "Dia memang sudah tua, tetapi pikirannya masih
tajam." 125 ag-1.indd 126 LeWIs seRROCOLD masuk ke ruangan itu dan segera
menjadi pusat perhatian. Ia berbalik, menutup pintu,
sehingga menciptakan suasana pribadi. Ia berjalan dan
duduk, tidak di kursi yang baru saja ditinggalkan
Miss Marple, melainkan di kursinya sendiri di balik
meja tulis. Miss Bellever telah mengatur agar Inspektur Curry duduk di kursi yang ditarik ke pinggir
meja tulis itu. sepertinya tanpa sadar ia telah mencadangkan kursi itu untuk Lewis serrocold.
setelah duduk, Lewis serrocold memandang kedua
orang petugas kepolisian itu dengan serius. Wajahnya
tampak sedih dan lelah, seperti orang yang telah melewati berbagai macam percobaan. Inspektur Curry
merasa sedikit terkejut, sebab meskipun kematian
Christian Gulbrandsen merupakan shock bagi Lewis
serrocold, Gulbrandsen bukanlah teman dekat atau
sanak saudaranya. Ia hanya saudara jauh karena pernikahan.
126 ag-1.indd 127 Dengan cara aneh, meja itu tampaknya telah berputar sekarang. sepertinya Lewis serrocold masuk ke
ruang itu bukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan polisi, melainkan untuk memimpin suatu pemeriksaan. Inspektur Curry merasa agak kesal.
Ia buru-buru berkata, "sekarang, Mr. serrocold?"
Lewis serrocold masih tampak merenung. Katanya
dengan sedikit mengeluh, "sulit sekali mengetahui
mana yang terbaik yang harus dilakukan."
Inspektur Curry berkata, "saya kira kamilah yang akan memutuskannya, Mr.
serrocold. sekarang tentang Mr. Gulbrandsen. Dia
tiba secara mendadak, bukan?"
"Cukup mendadak."
"Anda tidak tahu dia akan datang?"
"sama sekali tidak tahu."
"Dan Anda tidak tahu mengapa dia datang?"
Lewis serrocold berkata pelan,
"Oh, ya, saya tahu mengapa dia datang. Dia menceritakannya pada saya."
"Kapan?" "saya berjalan pulang dari stasiun. Dia sedang
mengamati saya dari dalam rumah, kemudian keluar
menyambut saya. saat itulah dia menjelaskan alasan
yang membuatnya datang kemari."
"saya rasa ada hubungannya dengan masalah bisnis
Institut Gulbrandsen?"
"Oh, tidak, tak ada hubungannya dengan Institut
Gulbrandsen." "Miss Bellever tampaknya menduga begitu."
127 ag-1.indd 128 "sudah tentu. Begitulah yang pasti juga diduga
oleh yang lainnya. Gulbrandsen tidak berusaha menjelaskannya. saya juga tidak."
"Mengapa, Mr. serrocold?"
Lewis serrocold berkata pelan,
"sebab menurut kami berdua, penting untuk merahasiakan maksud kunjungannya yang sesungguhnya."
"Apa maksud yang sebenarnya?"
Lewis serrocold terdiam sejenak. Ia mengeluh.
"Gulbrandsen biasanya datang kemari secara rutin
dua kali setahun, untuk mengadakan pertemuan dengan para anggota. Pertemuan terakhir baru berlangsung bulan lalu. Jadi, seharusnya dia takkan datang
lagi selama lima bulan ini. Karena itu, yang lain pasti
mengira urusan yang membawanya kemari pastilah
urusan mendesak, tapi saya pikir dugaan normal adalah urusan itu urusan bisnis. Dan urusan itu, betapapun mendesaknya, pasti berhubungan dengan masalah
yayasan. sejauh yang saya ketahui, Gulbrandsen tidak
melakukan apa-apa untuk mengubah dugaan itu"
atau dia bahkan tidak memikirkannya. ya, mungkin
itu lebih tepat. Dia tidak memikirkannya."
"saya khawatir saya tidak memahami Anda, Mr.
serrocold." Lewis serrocold tidak segera menjawab. Kemudian
ia berkata murung, "saya betul-betul menyadari bahwa dengan kematian Gulbrandsen"yang disebabkan oleh pembunuhan, sudah pasti pembunuhan"saya harus mengemukakan segala fakta yang ada pada Anda. Tapi terus
terang, saya memprihatinkan kesedihan hati istri saya
128 ag-1.indd 129 serta ketenangan pikirannya. Memang saya tidak berhak mendikte Anda, Inspektur, tapi jika Anda bisa
menjauhkan hal-hal tertentu dari istri saya, saya akan
berterima kasih sekali. Anda tahu, Inspektur Curry,
Christian Gulbrandsen tergesa-gesa datang kemari hanya untuk mengatakan pada saya bahwa dia yakin
istri saya sedang diracuni secara pelan-pelan oleh seorang tukang racun berdarah dingin."
"Apa?" Curry mencondongkan tubuhnya ke depan, tak
percaya. serrocold mengangguk. "ya, seperti dapat Anda bayangkan, saya sangat terkejut mendengarnya. saya sama sekali tidak curiga,
tapi begitu Christian menceritakannya kepada saya,
saya segera menyadari bahwa beberapa gejala yang
diderita istri saya akhir-akhir ini cukup meyakinkan
cerita itu. Istri saya menderita rematik, kaki kejang,
linu-linu, dan kadang-kadang sakit. semua itu sangat
cocok dengan gejala-gejala keracunan arsenik."
"Miss Marple mengatakan pada kami bahwa
Christian Gulbrandsen bertanya kepadanya tentang
keadaan jantung Mrs. serrocold."
"O ya" Itu menarik. Mungkin dia mengira racun
yang dipakai itu racun jantung, yang dapat mengakibatkan kematian mendadak tanpa menimbulkan
kecurigaan. Tapi menurut saya arsenik lebih cocok."
"Kalau begitu, Anda sungguh-sungguh mengira kecurigaan Christian Gulbrandsen itu betul-betul berdasar?"
"Oh, ya, saya memang mengira demikian. Untuk
129 ag-1.indd 130 suatu hal Christian tak pernah datang kepada saya
dengan suatu dugaan, kecuali dia merasa yakin dengan fakta-fakta yang ada. Dia waspada dan keras
kepala, sulit untuk diyakinkan, tapi sangat tajam."
"Apa bukti-buktinya?"
"Kami tidak punya waktu untuk membicarakannya.
Pembicaraan kami singkat saja, mengenai maksud kunjungannya kemari, dan perjanjian untuk tidak mengatakan apa pun kepada istri saya tentang persoalan itu,
sampai kami betul-betul yakin akan fakta-fakta yang
ada." "Dan siapa yang dicurigainya sebagai tukang racun
itu?" "Dia tidak mengatakannya, dan sebetulnya dia sendiri tidak mengetahuinya. Dia mungkin mempunyai
kecurigaan tertentu. saya rasa karena dia curiga...
Kalau tidak, mengapa dia dibunuh?"
"Tapi dia tidak menyebutkan nama siapa pun pada
Anda?" "Dia tidak menyebutkan nama siapa pun. Kami
sepakat harus menyelidiki masalah ini dengan saksama, dan dia mengusulkan untuk meminta nasihat Dr.
Galbraith dan Uskup Cromer. Dr. Galbraith seorang
teman lama keluarga Gulbrandsen, juga salah seorang
anggota yayasan. Dia sangat bijaksana dan mempunyai
banyak pengalaman. Dia pasti dapat membantu menenangkan istri saya seandainya" seandainya kami perlu menceritakan kecurigaan kami padanya. Kami bermaksud meminta pertimbangannya mengenai
perlu-tidaknya kami menghubungi polisi."
"Betul-betul luar biasa," kata Curry.
130 ag-1.indd 131 "Gulbrandsen meninggalkan kami setelah makan
malam, untuk menulis surat kepada Dr. Galbraith.
Dan sebenarnya dia sedang mengetik surat itu ketika
tertembak." "Bagaimana Anda tahu?"
Lewis menyahut tenang, "sebab saya mencabut surat itu dari mesin tiknya.
Ini dia." Dari saku bajunya, ia mengeluarkan selembar kertas
terlipat, dan mengulurkannya kepada Curry.
Inspektur itu menegurnya tajam,
"Anda sebetulnya tak boleh mengambilnya, atau
menyentuh benda apa pun di kamar itu."
"saya tidak menyentuh barang-barang lainnya. saya
tahu, saya telah membuat pelanggaran yang tak termaafkan di mata Anda, tapi saya mempunyai alasan
kuat untuk melakukannya. saya yakin istri saya akan
mendesak untuk memasuki kamar itu, dan saya khawatir dia akan membaca surat ini. saya akui saya salah, tapi saya akan terpaksa melakukannya lagi, jika
perlu. saya akan melakukan segalanya"segalanya"untuk menyelamatkan istri saya dari penderitaan."
Inspektur Curry tidak berkata apa-apa lagi selama
beberapa saat. Ia membaca surat terketik itu.
Dr. Galbraith yang terhormat. Jika Anda mempunyai
waktu, saya mohon Anda mau datang ke Stonygates
segera setelah Anda menerima surat ini. Telah timbul
suatu krisis yang sangat pelik di sini, dan saya betul-betul tidak tahu bagaimana harus menanganinya. Saya
tahu Anda sangat menyayangi Carrie Louise, dan betapa
Anda akan prihatin terhadap hal-hal yang dapat menim131
ag-1.indd 132 panya. Sejauh mana yang harus diketahuinya" Sejauh
mana yang dapat kami sembunyikan dari dirinya" Sulit
bagi saya untuk memutuskannya.
Saya bukannya mengada-ada, tapi saya mempunyai
alasan untuk yakin bahwa wanita yang manis dan tak
berdosa ini sedang diracuni secara perlahan-lahan. Saya
curiga pertama kali ketika"
sampai di situ, surat itu berhenti.
Curry berkata, "Dan ketika sampai pada bagian itu, Christian
Gulbrandsen tertembak?"
"ya." "Tapi kenapa surat ini masih ada di mesin tik
itu?" "saya hanya memikirkan dua alasan. satu, pembunuhnya tidak mengetahui kepada siapa Gulbrandsen
menulis surat dan apa isi surat itu. Kedua, dia mungkin tak punya waktu. Dia mungkin mendengar orang
berjalan mendekati kamar itu, dan dia hanya punya
waktu untuk meloloskan diri."
"Dan Gulbrandsen tidak memberikan petunjuk apa
pun pada Anda tentang siapa yang dicurigainya"kalau dia memang mencurigai seseorang?"
Lewis diam sejenak sebelum menjawab.
"sama sekali tidak."
Ia menambahkan dengan agak lirih,
"Christian orang yang jujur."
"Bagaimana Anda tahu bahwa racun ini, entah arsenik atau apa, telah diberikan pada istri Anda?"
"saya sudah memikirkannya sementara berganti
baju untuk makan malam, dan menurut saya cara
132 ag-1.indd 133 yang paling masuk akal adalah melalui obat, atau tonik yang diminum istri saya. Kalau diberikan dalam
makanan, kami semua makan makanan yang sama,
istri saya tidak mempunyai makanan yang khusus dibuat untuk dirinya sendiri. Tapi orang bisa saja memasukkan racun itu ke dalam botol obat."
"Kami harus membawa botol itu dan memeriksanya."
Lewis berkata pelan, "saya sudah mengambil sampelnya. saya mengambilnya sebelum makan malam tadi."
Dari lacinya ia mengeluarkan sebuah botol kecil
tersumbat gabus, berisi cairan berwarna merah.
Inspektur Curry berkata dengan nada ingin tahu,
"Anda telah memikirkan segalanya, Mr. serrocold."
"saya percaya pada tindakan yang tepat. Malam ini
saya mencegah istri saya meminum toniknya. Obat
itu masih ada dalam gelas di ruang duduk"botolnya
sendiri ada di ruang makan."
Curry menempelkan tubuhnya ke meja tulis. Ia
merendahkan suara dan berbicara dengan penuh rahasia, serta dengan gaya tak resmi.
"Maafkan saya, Mr. serrocold, tapi mengapa Anda
begitu ingin menjauhkan semuanya ini dari istri
Anda" Apakah Anda takut dia akan panik" sebetulnya, demi kebaikan dirinya, dia harus diberi peringatan."
"ya"ya, sebetulnya memang begitu. Tapi saya rasa
Anda tidak begitu mengerti, karena Anda tidak mengenal istri saya, Caroline. Istri saya, Inspektur Curry,
adalah seorang idealis, orang yang betul-betul percaya
133 ag-1.indd 134 pada orang lain. Tentang dirinya, bisa dikatakan dia
tidak melihat hal-hal yang jahat, tidak mendengarkan
hal-hal yang jahat, dan tidak berbicara tentang hal-hal
yang jahat. Baginya tak masuk akal apabila ada orang
yang ingin membunuhnya. Tapi kita harus berpikir
lebih jauh dari itu. Pelakunya bukanlah "bisa siapa
saja", melainkan orang yang mungkin sangat dekat
dan sangat disayanginya."
"Jadi, begitu menurut Anda?"
"Kita harus menghadapi fakta-fakta yang ada. Di
dekat kami tinggal sekitar dua ratus pemuda yang
mempunyai kepribadian sesat dan terbelakang, sering
kali bertindak kasar dan melakukan kejahatan-kejahatan keji. Akan tetapi, karena sifat kejadian ini, tak seorang pun dari mereka yang mungkin melakukannya.
seorang tukang racun yang bekerja secara perlahanlahan pastilah orang yang tinggal di dalam lingkungan
keluarga ini. Coba Anda pikirkan orang-orang yang
tinggal di rumah ini"suaminya, anak perempuannya,
cucunya, dan suami cucunya, anak tiri yang dianggapnya sebagai anak kandung, Miss Bellever, perawat
serta temannya selama bertahun-tahun. semua orang
Muslihat Dengan Cermin They Do It With Mirrors Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
itu sangat dekat dan sangat disayanginya, tapi merekalah yang harus kita curigai. Apakah pelakunya salah
seorang dari mereka itu?"
Curry berkata pelan, "Mungkin saja orang luar."
"ya, mungkin saja. Ada Dr. Maverick, begitu pula
satu-dua orang staf yang tinggal bersama kami, dan
pembantu-pembantu"tapi terus terang, apa motif
mereka?" 134 ag-1.indd 135 Inspektur Curry berkata, "selain itu, ada seorang pemuda"siapa ya namanya"edgar Lawson?"
"ya. Tapi dia hanya seorang tamu biasa, yang baru
saja datang kemari. Dia tidak punya motif apa pun.
Di samping itu, dia betul-betul senang pada
Caroline"sama seperti orang-orang lainnya."
"Tapi jiwanya tidak stabil. Bagaimana dengan serangan yang dilakukannya terhadap Anda malam
ini?" serrocold mengibaskan tangannya dengan tak sabar.
"Betul-betul kekanak-kanakan. Dia sama sekali tidak bermaksud mencelakakan saya."
"Tidak dengan dua lubang peluru di dinding" Dia
menembak Anda, bukan?"
"Dia tidak bermaksud menembak saya. Itu hanya
pura-pura saja." "Pura-pura yang agak berbahaya, Mr. serrocold."
"Anda tidak mengerti. Anda harus berbicara dengan
psikiater kami"Dr. Maverick. edgar seorang anak
haram. Dia menghibur dirinya, yang tidak mempunyai
ayah serta berasal dari keluarga miskin, dengan cara
berpura-pura sebagai anak orang terkenal. Ketahuilah,
itu gejala umum. Tapi dia sudah maju, maju sekali.
Kemudian, karena suatu alasan, dia mundur lagi. Dia
menyebut saya sebagai "ayahnya" dan melakukan
penyerangan dramatis, mengacung-acungkan pistol,
serta mengancam-ancam. saya sama sekali tidak khawatir. Ketika akhirnya dia benar-benar menembakkan
pistol itu, dia menjadi luluh dan menangis. Kemudian
135 ag-1.indd 136 Dr. Maverick datang dan memberinya obat penenang.
Mungkin dia sudah normal lagi besok pagi."
"Anda tidak ingin menuntutnya?"
"Itu tindakan yang sangat buruk"bagi dirinya,
maksud saya." "Terus terang, Mr. serrocold, menurut saya sebenarnya dia harus ditahan. Orang-orang yang berkeliaran
dan suka menembak-nembak dengan pistol untuk
memuaskan ego mereka"! Kita harus memikirkan
keamanan masyarakat."
"Bicarakan saja hal itu dengan Dr. Maverick," desak
Lewis. "Dia akan memberikan penjelasan pada Anda
secara profesional. Bagaimanapun juga," katanya lagi,
"edgar yang malang itu tidak menembak Gulbrandsen.
Dia ada di sini, sedang mengancam saya waktu itu."
"Itu yang ingin saya bicarakan, Mr. serrocold.
Kami juga memeriksa keadaan luar. Bisa saja orang
luar yang menembak Mr. Gulbrandsen, karena pintu
teras itu tidak terkunci. Tapi lingkungan di dalam
rumah ini lebih sempit, dan setelah mendengar penjelasan Anda, saya rasa kami harus lebih memberikan
perhatian dalam hal itu. Tampaknya, kecuali wanita
tua bernama Miss"eh"ya, Marple, yang kebetulan
sedang melongok ke luar jendela, tak seorang pun
tahu bahwa Anda dan Christian sudah saling berbicara. Jika tidak, Gulbrandsen bisa saja ditembak agar
dia tak sempat menyampaikan berita itu kepada
Anda. Tentu saja masih terlalu dini untuk mengatakan
motif-motif lain apa yang mungkin timbul. saya kira
Mr. Gulbrandsen itu orang kaya, ya?"
"ya, dia sangat kaya. Dia mempunyai anak laki-laki
136 ag-1.indd 137 dan perempuan serta cucu-cucu"semuanya akan beruntung dengan kematiannya. Tapi saya rasa tak ada
keluarganya yang tinggal di negeri ini. Lagi pula mereka semua orang-orang terkenal dan terpandang. sejauh yang saya ketahui, tak ada kambing hitam di
antara mereka." "Apakah dia mempunyai musuh?"
"saya rasa itu tak mungkin. Dia" dia bukan
orang seperti itu." "Jadi, semuanya mengarah ke rumah ini dan
orang-orang yang tinggal di dalamnya, bukan" siapa
yang tinggal di rumah ini yang mungkin telah membunuhnya?"
Lewis serrocold berkata pelan,
"sulit bagi saya mengatakannya. Ada para pembantu, anggota keluarga saya, serta tamu-tamu kami.
Mereka, dari sudut pandang Anda, memungkinkan
semuanya, saya rasa. saya hanya bisa mengatakan
kepada Anda, sejauh yang saya ketahui, semua orang
kecuali para pembantu, berada di ruang duduk besar
ketika Christian meninggalkannya, dan sementara saya
berada di sana, tak seorang pun yang keluar."
"Tak seorang pun sama sekali?"
"saya kira?"Lewis mengerutkan dahi sambil mengingat-ingat?"oh ya. Listrik padam. Mr. Walter Hudd
keluar untuk memeriksanya."
"Dia si pemuda Amerika itu, kan?"
"ya. Tentu saja saya tidak tahu apa yang terjadi
setelah saya dan edgar masuk kemari."
"Dan Anda tidak dapat memberi penjelasan yang
lebih rinci lagi, Mr. serrocold?"
137 ag-1.indd 138 Lewis serrocold menggeleng.
"Tidak. saya rasa saya tidak dapat membantu Anda
lagi. semuanya" semuanya terasa tidak masuk
akal." Inspektur Curry mengeluh. Ia berkata, "Mr.
Gulbrandsen ditembak dengan sebuah pistol otomatis
kecil. Apakah Anda mengetahui seseorang yang mempunyai pistol seperti itu di rumah ini?"
"saya tidak tahu, rasanya tak mungkin."
Inspektur Curry mengeluh lagi. Katanya,
"Anda bisa mengatakan kepada yang lain, mereka
bisa pergi tidur sekarang. saya akan berbicara dengan
mereka besok." Ketika serrocold telah keluar dari ruangan itu,
Inspektur Curry berkata kepada Lake,
"Nah, bagaimana pendapatmu?"
"Dia tahu"atau merasa tahu siapa yang melakukannya," ujar Lake.
"ya. Aku setuju denganmu. Dan dia tidak menyukainya sama sekali"."
138 ag-1.indd 139 GINA menyapa Miss Marple dengan tergesa-gesa ketika wanita tua itu turun untuk sarapan keesokan paginya.
"Polisi-polisi itu datang lagi," katanya. "Kali ini
mereka berada di perpustakaan. Wally betul-betul terpesona oleh mereka. Dia tidak mengerti mengapa
mereka begitu diam dan tenang. Kukira Wally terlalu
bersemangat gara-gara peristiwa itu. saya tidak. saya
membencinya. Menurut saya, peristiwa itu mengerikan. Menurut Anda, mengapa saya begitu kecewa"
Karena saya berdarah Italia?"
"Mungkin juga. Paling tidak, hal itu menjelaskan
mengapa kau tidak keberatan menunjukkan perasaanmu."
Miss Marple tersenyum sedikit ketika mengatakannya.
"Jolly betul-betul marah," kata Gina, sambil memegangi lengan Miss Marple dan menuntunnya menuju
139 ag-1.indd 140 ruang makan. "saya kira penyebabnya karena para
polisi itulah yang berkuasa di sini, dan dia tak dapat
"mengatur" mereka seperti dia mengatur setiap orang
di sini." "Alex dan stephen," Gina melanjutkan dengan berat, ketika mereka memasuki ruang makan tempat
kedua bersaudara itu sedang menyelesaikan sarapan
pagi mereka, "mereka tidak peduli sama sekali."
"Gina sayang," kata Alex, "kau tega sekali. selamat
pagi, Miss Marple. Aku sangat prihatin. Kecuali fakta
aku tidak begitu mengenal Paman Christian-mu, aku
merupakan orang yang paling dicurigai. Kuharap kau
menyadari hal itu." "Mengapa?" "yah, karena aku sedang mengendarai mobilku menuju rumah ini pada saat pembunuhan itu terjadi.
Para polisi itu sudah memeriksa segalanya, dan tampaknya mereka mengira aku terlalu lama mengendarai
mobil dari pondok menuju rumah"cukup lama, maksudnya, untuk meninggalkan mobilku, berlari mengitari rumah, masuk melalui pintu samping, menembak
Christian, dan buru-buru kembali lagi ke mobil."
"Dan sebetulnya apa yang sedang kaulakukan waktu itu?"
"Kupikir gadis-gadis kecil diajar sejak kecil untuk
tidak bertanya-tanya tentang hal-hal pribadi. Waktu
itu, seperti orang bodoh, aku berdiri selama beberapa
menit di dalam kabut, untuk mengamat-amati efek
kabut itu dalam sinar lampu, dan kupikir aku dapat
menggunakan efek seperti itu di panggung. Untuk
balet Limehouse-ku yang terbaru."
140 ag-1.indd 141 "Tapi kau dapat mengatakan hal itu kepada mereka!"
"Tentu. Tapi kau tahu bagaimana para polisi itu.
Mereka akan berkata "terima kasih" dengan sangat sopan dan menulis semuanya, dan kau betul-betul tidak
tahu apa yang mereka pikirkan, tapi perasaanmu akan
mengatakan bahwa mereka mencurigai dirimu."
"Aku akan tertarik seandainya bisa melihatmu waktu itu, Alex," sindir stephen sambil tersenyum kecil.
"Nah, kalau aku bersih! Aku tak pernah meninggalkan
ruang duduk kemarin malam."
Gina berteriak, "Tapi mereka tak mungkin mengira
pelakunya salah seorang dari kita."
Matanya yang hitam membundar, bingung.
"Jangan katakan pelakunya seorang gelandangan,
sayang," kata Alex sambil mengambil selai jeruk banyak-banyak. "Itu sudah kuno."
Miss Bellever melongok ke dalam dan berkata,
"Miss Marple, kalau Anda sudah selesai sarapan,
maukah Anda pergi ke perpustakaan?"
"Anda lagi," kata Gina. "Padahal kami semua belum."
Ia tampak sedikit tersinggung.
"Hai, apa itu?" kata Alex.
"Aku tidak mendengar apa-apa," kata stephen.
"Tadi terdengar bunyi tembakan pistol."
"Mereka menembakkan pistol di kamar tempat Paman Christian terbunuh," kata Gina. "Aku tidak tahu
mengapa. Mereka juga menembak di luar."
Pintu terbuka lagi dan Mildred strete masuk. Ia
141 ag-1.indd 142 mengenakan pakaian hitam serta kalung bermanikmanik hitam.
Ia menggumamkan selamat pagi tanpa melihat siapa pun, lalu duduk.
Dengan suara lirih, ia berkata,
"Tolong tehnya, Gina. Aku tidak mau makan banyak"hanya roti bakar saja."
Dengan lembut ia menepuk-nepuk hidung dan matanya dengan saputangan yang dipegangnya. Kemudian ia membuka matanya dan melihat kedua bersaudara itu dengan pandangan sedikit menghina. stephen
dan Alex merasa tak enak. suara mereka berubah
menjadi bisik-bisik, dan buru-buru mereka bangkit
keluar. Mildred strete berkata, entah kepada udara atau
kepada Miss Marple, tidak jelas, "Dasi hitam saja tidak mereka kenakan!"
"saya kira," kata Miss Marple dengan nada menyesal, "mereka tidak tahu sebelumnya akan terjadi pembunuhan di sini."
Gina mengeluarkan suara keluhan, dan Mildred
strete memandangnya tajam.
"Di mana Walter pagi ini?" tanyanya.
Wajah Gina memerah. "Aku tidak tahu. Aku belum melihatnya."
Gina duduk tidak tenang di kursinya, seperti anak
kecil yang bersalah. Miss Marple berdiri. "saya akan ke perpustakaan sekarang," katanya.
142 ag-1.indd 143 Lewis serrocold sedang berdiri di samping jendela
perpustakaan. Tidak ada orang lain di ruangan itu.
Ia berbalik ketika Miss Marple masuk dan berjalan
menyambutnya, sambil memegang tangan Miss
Marple. "saya harap," katanya, "Anda tidak merasa terpukul
karena peristiwa itu. Pasti berat sekali terlibat dalam
suatu pembunuhan, padahal Anda tak pernah mengalami hal seperti itu sebelumnya."
Rasa rendah hati mencegah Miss Marple untuk
menjawab bahwa sebenarnya ia cukup sering terlibat
dalam pembunuhan. Ia hanya berkata hidup di st.
Mary Mead tidaklah setenang yang diduga oleh
orang-orang luar. "Peristiwa-peristiwa yang sangat keji bisa terjadi di
sebuah desa, Anda tahu," katanya. "Tapi kita bisa
mempelajari berbagai macam hal di desa, yang tak
mungkin kita lakukan di kota."
Lewis serrocold mendengarkan dengan acuh tak
acuh, hanya dengan sebelah telinga saja.
Ia hanya berkata, "saya membutuhkan bantuan
Anda." "Tentu saja, Mr. serrocold."
"Ini menyangkut masalah istri saya"menyangkut
Caroline. saya rasa Anda betul-betul dekat dengannya?"
"ya, memang. Begitu pula dengan yang lainnya."
143 ag-1.indd 144 "Begitulah yang saya pikir. Tapi tampaknya saya
salah. Dengan seizin Inspektur Curry, saya akan menceritakan sesuatu pada Anda, yang belum diketahui
oleh yang lainnya. Atau mungkin harus saya katakan
kepada Anda hanya ada satu orang yang mengetahuinya sampai saat ini."
Dengan singkat ia menceritakan kepada Miss
Marple, apa yang telah diceritakannya kepada Inspektur Curry kemarin malam.
Miss Marple tampak ngeri.
"saya tak dapat memercayainya, Mr. serrocold.
saya betul-betul tak dapat memercayainya."
"Itu juga saya rasakan ketika Christian Gulbrandsen
menceritakannya." "Padahal tadinya saya pikir Carrie Louise tidak
mempunyai musuh satu pun di dunia ini."
"Rasanya aneh kalau dia sampai mempunyai musuh.
Tapi Anda tahu akibatnya" Racun"racun yang
diberikan secara perlahan-lahan"persoalan keluarga
yang sangat pribadi. Pelakunya pastilah salah seorang
anggota rumah tangga kami yang kecil dan akrab ini."
"Kalau hal itu memang benar. Apakah Anda yakin
Mr. Gulbrandsen tidak keliru?"
Muslihat Dengan Cermin They Do It With Mirrors Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Christian tidak keliru. Dia orang yang hati-hati,
dan dia takkan membuat pernyataan seperti itu tanpa
dasar. Di samping itu, polisi telah mengambil botol
tonik Caroline dan membawa sampel isinya. Keduanya mengandung arsenik, padahal arsenik tidak ada
dalam resep dokter. Pemeriksaan yang sebenarnya
akan memakan waktu lebih lama, tapi fakta bahwa
arsenik telah diberikan sudah nyata."
144 ag-1.indd 145 "Kalau begitu, rematiknya, kesulitannya berjalan"
semua itu?" "ya, kaki kram adalah gejala umum, saya rasa. selain itu, sebelum Anda datang, Caroline pernah mendapat gangguan pencernaan yang cukup parah, entah
sekali atau dua kali. saya tak pernah menduga apaapa, sampai Christian datang kemari?"
Lewis berhenti. Miss Marple berkata pelan, "Jadi
Ruth ternyata benar!"
"Ruth?" Lewis serrocold tampak terkejut, sehingga Miss
Marple menjadi merah mukanya.
"Ada sesuatu yang belum saya ceritakan kepada
Anda. Kedatangan saya kemari bukannya semata-mata
meminta bantuan saja. Jika Anda mau mendengar
penjelasan saya, saya rasa cerita saya tidak keruan.
Tolong Anda bersabar."
Lewis serrocold mendengarkan cerita Miss Marple
tentang kecemasan dan desakan Ruth.
"Luar biasa," komentarnya. "saya sama sekali tidak
mengetahuinya." "semuanya begitu samar," kata Miss Marple. "Ruth
sendiri tidak tahu mengapa dia mempunyai perasaan
seperti itu. Pasti ada alasannya"selalu begitu, berdasarkan pengalaman saya"tapi dia hanya dapat mengatakan bahwa "ada yang tidak beres", itu saja."
Lewis serrocold berkata muram,
"yah, tampaknya dia benar. Nah, Miss Marple, Anda
sekarang memahami posisi saya. Apakah saya harus
menceritakan semua ini kepada Carrie Louise?"
Miss Marple menyahut dengan cepat, "Oh, tidak,"
145 ag-1.indd 146 dengan suara prihatin. Wajahnya memerah, dan ia memandang ragu-ragu pada Lewis. Lewis mengangguk.
"Jadi, perasaan Anda sama dengan perasaan saya"
Begitu pula dengan perasaan Christian Gulbrandsen.
Apakah kita akan merasa begitu terhadap seorang wanita yang biasa-biasa saja?"
"Carrie Louise bukan wanita yang biasa-biasa saja.
Dia hidup berdasarkan kepercayaan, kepercayaan terhadap sikap manusia"oh, astaga, saya menggunakan
istilah yang buruk. Tapi saya sungguh-sungguh merasa
bahwa sampai kita mengetahui siapa?"
"ya, itu puncaknya. Tapi, Anda mengerti, Miss
Marple, bahwa ada risikonya bila kita tidak menceritakannya."
"Jadi, Anda menginginkan saya untuk" bagaimana
saya harus mengatakannya?" mengawasi Carrie
Louise?" "Anda tahu, Anda satu-satunya orang yang dapat
saya percayai," kata Lewis serrocold sederhana. "setiap
orang di sini tampaknya betul-betul setia kepadanya.
Tapi apa memang begitu" sekarang, Anda sudah lama
mengenalnya?" "Di samping itu, saya baru beberapa hari berada di
sini," Miss Marple menambahkan.
Lewis serrocold tersenyum.
"Tepat." "Maafkan pertanyaan saya," kata Miss Marple meminta maaf, "Tapi siapakah yang akan beruntung seandainya Carrie Louise meninggal?"
"Uang!" kata Lewis pahit. "selalu bersumber dari
uang, bukan?" 146 ag-1.indd 147 "yah, menurut saya, begitulah dalam kasus ini. sebab Carrie Louise orang yang sangat manis dan memesona, sehingga sulit membayangkan ada orang yang
tidak menyukainya. Maksud saya, tak mungkin dia
mempunyai musuh. Jadi, seperti kata Anda tadi, sumbernya pasti uang, sebab Anda tak perlu mengatakan
kepada saya, Mr. serrocold, bahwa manusia sering
kali melakukan segalanya demi uang."
"ya, saya rasa memang begitu."
Lewis melanjutkan, "sebenarnya Inspektur Curry
sudah mengurus hal itu. Mr. Gilfoy akan datang dari
London hari ini, dan dia akan memberikan informasi
lengkap. Gilfoy, Gilfoy, Jaimes and Gilfoy adalah kantor pengacara terkenal. Ayah Gilfoy dulu salah seorang pendiri yayasan, dan mereka akan membuatkan
rancangan surat wasiat Carrie Louise serta surat wasiat
asli eric Gulbrandsen. saya akan menceritakannya
pada Anda dengan istilah-istilah umum."
"Terima kasih," kata Miss Marple penuh syukur.
"Istilah-istilah hukum selalu membingungkan saya."
"eric Gulbrandsen, setelah mewariskan sejumlah
uang untuk akademi, berbagai persekutuan dan yayasan, serta sumbangan-sumbangan sosial, dan setelah
menetapkan jumlah yang sama untuk putrinya,
Mildred, dan putri angkatnya, Pippa (ibu Gina),
mewariskan sejumlah besar kekayaannya kepada
Caroline dalam bentuk saham, dan keuntungannya
harus dibayarkan kepada Caroline seumur hidupnya."
"Dan setelah Carrie Louise meninggal?"
"sesudah kematiannya, uang itu akan dibagi sama
147 ag-1.indd 148 rata antara Mildred dan Pippa"atau anak-anak mereka apabila mereka meninggal lebih dulu daripada
Caroline." "Jadi, akhirnya uang itu akan jatuh ke tangan Mrs.
strete dan Gina." "ya. Caroline sendiri juga mempunyai cukup banyak uang, meskipun tak bisa dibandingkan dengan
kekayaan Gulbrandsen. setengah dari uangnya itu diwariskannya kepada saya empat tahun yang lalu. Dari
sisanya dia memberikan sepuluh ribu pound untuk
Juliet Bellever, dan sisanya akan dibagi sama rata antara Alex dan stephen Restarick, kedua anak tirinya."
"Oh, astaga," kata Miss Marple. "Buruk sekali ternyata. Buruk sekali."
"Maksud Anda?" "Maksudnya setiap orang di rumah ini mempunyai
motif finansial." "ya. Dan, Anda tahu, saya tidak percaya orangorang itu tega melakukan pembunuhan. saya betulbetul tidak bisa. Mildred adalah anaknya, dan sudah
cukup nyaman hidupnya. Gina sungguh-sungguh
menyayangi neneknya. Dia dermawan dan suka hidup
enak, tapi tidak mempunyai sikap menguasai. Jolly
Bellever sudah pasti mencintai Caroline. Kedua pemuda Restarick itu sayang kepada Caroline, sepertinya
dia ibu kandung mereka sendiri. Mereka sendiri tak
punya uang, tapi banyak uang Caroline yang diberikan untuk membiayai kegiatan-kegiatan mereka"terutama Alex. saya sungguh-sungguh tak percaya salah
seorang dari mereka tega meracuni Caroline hanya
148 ag-1.indd 149 demi uangnya. saya betul-betul tak dapat memercayainya, Miss Marple."
"Masih ada suami Gina, bukan?"
"ya," kata Lewis murung. "Masih ada suami
Gina." "Anda tidak begitu mengenalnya. Dan tiap orang
tahu, dia tidak bahagia."
Lewis mengeluh. "Dia tidak betah di sini"tidak. Dia tidak tertarik
atau bersimpati dengan usaha kami di sini. Tapi sebenarnya untuk apa dia mesti tertarik" Dia masih muda,
kasar, dan berasal dari negara tempat harga diri seorang laki-laki diukur dari kesuksesan yang telah
diperolehnya dalam hidup ini."
"Padahal di sini kita tergila-gila pada kegagalan,"
ujar Miss Marple. Lewis serrocold memandangnya tajam dan penuh
kecurigaan. Wajah Miss Marple memerah, dan ia menggumam
lirih, "Anda tahu, saya kadang-kadang merasa kita bisa
melakukan hal sebaliknya. Maksud saya, orang-orang
muda dengan keturunan yang baik, yang berasal dari
keluarga baik-baik"dan dengan semangat, keberanian,
serta kemampuan untuk hidup"yah, kalau dipikir-pikir, merekalah sebetulnya orang-orang yang dibutuhkan oleh sebuah negara."
Lewis mengerutkan dahi dan Miss Marple buruburu melanjutkan, dengan wajah semakin memerah
serta suara semakin lirih.
"Bukannya saya tidak menghargai"saya sungguh149
ag-1.indd 150 sungguh menghargai"Anda dan Carrie Louise"
betul-betul usaha yang mulia"kebaikan hati yang
luhur"padahal setiap orang harus mempunyai hati
luhur, sebab dengan itulah kita menilai orang"yang
baik dan yang buruk"dan yang baiklah yang diharapkan (dan itu sudah sepantasnya) agar beruntung. Tapi
saya kadang-kadang merasa bahwa proporsi pikiran
kita"oh, saya tidak memaksudkan Anda, Mr.
serrocold. sungguh, saya tidak mengetahui maksud
saya sendiri, tapi orang Inggris memang agak aneh.
Bahkan semasa perang kita lebih bangga dengan kekalahan-kekalahan yang kita alami, daripada kemenangan-kemenangan yang kita peroleh. Orang-orang asing
tak bisa mengerti mengapa kita begitu bangga dengan
Dunkirk. Itu salah satu hal yang tak ingin kita bicarakan. Tapi kita tampaknya selalu malu dengan kemenangan, dan menganggapnya seolah-olah tak pantas
dibanggakan. Dan coba lihat para pujangga kita"! The
Charge of the Light Brigade, dan Revenge menuju
spanyol. Betul-betul sebuah karakteristik yang aneh
kalau dipikir-pikir."
Miss Marple menarik napas.
"Apa yang saya maksudkan, segalanya di sini pastilah tampak aneh bagi Walter Hudd muda itu."
"ya," Lewis mengakui. "saya tahu maksud Anda.
Dan Walter mempunyai catatan perang yang baik.
Tak ada yang menyangkal keberaniannya."
"Tapi hal itu tidak membantu," kata Miss Marple
terus terang. "sebab perang berbeda sekali dengan
kehidupan sehari-hari. Dan sebetulnya untuk melakukan pembunuhan, saya rasa Anda memerlukan kebe150
ag-1.indd 151 ranian"atau mungkin juga, sering kali begitu, kesombongan. ya, kesombongan."
"Tapi saya rasa Walter tidak mempunyai motif kuat
untuk melakukan pembunuhan."
"O ya?" kata Miss Marple. "Dia benci tinggal di
sini. Dia ingin pergi. Dia ingin membawa Gina pergi.
Dan jika uang yang betul-betul diinginkannya, pastilah penting baginya agar Gina mendapatkan uang
sebelum dia"eh"tertarik dengan pemuda lain."
"Tertarik dengan pemuda lain?" Lewis tampak terkejut dan heran.
Miss Marple jadi bertanya-tanya tentang kebutuhannya terhadap masalah-masalah sosial.
"Begitulah yang saya katakan. Kedua pemuda
Restarick itu jatuh cinta padanya, Anda tahu."
"Oh, saya kira tidak," sahut Lewis.
Ia melanjutkan, "stephen betul-betul berharga buat kami"sungguh.
Caranya membuat anak-anak itu tertarik"berminat.
Mereka mengadakan pertunjukan hebat bulan lalu.
Pemandangan, kostum, dan segalanya. Hal itu menunjukkan, seperti yang sering saya katakan kepada
Maverick, bahwa kehidupan yang kurang dramalah
yang menyebabkan anak-anak itu lari ke kejahatan.
Mendramatisasi diri adalah naluri anak-anak. Maverick
berkata"oh ya, Maverick?"
Lewis berhenti. "saya ingin Maverick bertemu dengan Inspektur
Curry untuk membicarakan edgar. Keseluruhan kejadian itu sangat aneh sebetulnya."
151 ag-1.indd 152 "Apa yang sesungguhnya Anda ketahui tentang
edgar Lawson, Mr. serrocold?"
"segalanya," sahut Lewis yakin. "segalanya yang
perlu diketahui. Latar belakangnya, caranya dibesarkan, rasa kurang percaya dirinya yang besar?"
Miss Marple menyela. "Tak mungkinkah edgar Lawson meracuni Mrs.
serrocold?" tanyanya.
"Tak mungkin. Dia baru di sini selama beberapa
minggu. Lagi pula, ide itu konyol! Mengapa edgar
ingin meracuni istri saya" Apa yang akan diperolehnya
dari perbuatannya itu?"
"saya tahu, alasannya bukanlah sesuatu yang sifatnya materi. Tapi bisa saja dia mempunyai" alasan
aneh. Dia itu aneh, Anda tahu?"
"Maksud Anda tidak stabil?"
"saya rasa begitu. Tidak, saya rasa tidak"tidak begitu. Maksud saya, dia itu tidak beres."
Padahal sebenarnya Miss Marple tidak sepenuhnya
merasa demikian. Lewis serrocold justru menerima
kata-katanya itu bulat-bulat.
"ya," keluhnya. "Dia memang tidak beres, anak
malang. Padahal tadinya dia sudah menunjukkan kemajuan pesat. saya betul-betul tidak mengerti mengapa dia tiba-tiba bisa mundur."
Miss Marple mencondongkan tubuh ke depan dengan bersemangat.
"ya, saya juga heran. seandainya?"
Kata-katanya terputus ketika Inspektur Curry memasuki ruangan itu.
152 ag-1.indd 153 XII LeWIs seRROCOLD keluar, dan Inspektur Curry duduk sambil tersenyum aneh kepada Miss Marple.
"Jadi, Mr. serrocold telah meminta Anda menjadi
semacam anjing penjaga," katanya.
"ya, memang," sahut Miss Marple dengan nada
menyesal, "saya harap Anda tidak keberatan."
"Saya tidak keberatan. Menurut saya, ide itu sangat
baik. Apakah Mr. serrocold tahu bagaimana hebatnya
Anda dalam tugas itu?"
"saya tidak mengerti, Inspektur."
"Begitu" Dia hanya menganggap Anda seorang wanita tua yang sangat baik, yang dulu pernah satu
sekolah dengan istrinya." Inspektur itu menggelengkan
kepala kepada Miss Marple. "Kami mengenal Anda
lebih dari itu, Miss Marple, bukankah demikian" Kejahatan adalah bidang Anda. Mr. serrocold hanya
mengetahui satu aspek dari kejahatan"para calon
penjahat itu. Kadang-kadang dia membuat saya muak.
153 ag-1.indd 154 Mungkin saya salah dan kuno. Tapi masih banyak
remaja-remaja yang baik di sekitar kita, yang dapat
berhasil dalam hidup ini. Tapi, yah, kejujuran memang harus menjadi pahala bagi dirinya sendiri. Para
jutawan itu tidak mewariskan uang mereka kepada
orang-orang yang berguna. yah, yah, jangan perhatikan omongan saya. saya memang kuno. saya cukup
banyak mengenal pemuda"juga pemudi"yang sulit
hidupnya, keluarga yang tidak bahagia, nasib buruk,
dan kesialan-kesialan lainnya, tapi mereka mempunyai
semangat untuk maju. Kepada merekalah akan saya
wariskan uang saya, seandainya saya kaya. Tapi, yah,
saya tak pernah kaya. Cuma uang pensiun dan sebuah
kebun kecil saja." Ia menganggukkan kepala kepada Miss Marple.
"Inspektur Kepala Blacker bercerita tentang Anda
kepada saya tadi malam. Dia mengatakan Anda mempunyai banyak pengalaman tentang sisi buruk manusia. Nah, sekarang, mari kita dengarkan pandangan
Anda. siapa kambing hitamnya kali ini" si suami
yang G.I. itu?" "Itu," kata Miss Marple, "akan menyenangkan bagi
Muslihat Dengan Cermin They Do It With Mirrors Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
setiap orang." Inspektur Curry tersenyum kecil.
"seorang G.I. telah merampas gadis saya dulu,"
katanya termenung. "sebenarnya saya cuma berprasangka saja. Lagi pula tingkah lakunya memang tidak
membantu. Mari kita dengarkan pandangan seorang
amatir. siapa yang dengan diam-diam dan secara teratur telah meracuni Mrs. serrocold?"
"yah," kata Miss Marple, "sebagai manusia, kita
154 ag-1.indd 155 cenderung untuk mengira suminyalah yang melakukannya. Atau kalau yang terjadi sebaliknya, istrinyalah
yang kita curigai. Itu dugaan pertama dalam kasus-kasus peracunan, Anda setuju?"
"saya sangat setuju," sahut Inspektur Curry.
"Tapi sungguh, dalam kasus ini?" Miss Marple
menggelengkan kepala. "Tidak, terus terang saya tak
bisa membayangkan Mr. serrocold sebagai pelakunya.
sebab Anda tahu, Inspektur, dia betul-betul mencintai
istrinya. sebenarnya dia bisa saja menunjukkan rasa
cintanya itu, tapi dia tidak melakukannya. Cintanya
itu tersembunyi, tapi tulus sekali. Dia mencintai istrinya, dan saya yakin dia tidak akan meracuninya."
"Dengan asumsi kita tidak mempertimbangkan fakta bahwa dia mempunyai motif untuk melakukannya.
Istrinya telah mewariskan uangnya untuk suaminya."
"Tentu saja," kata Miss Marple tegas, "ada alasanalasan lain mengapa seorang suami ingin menyingkirkan istrinya. Misalnya, karena dia tertarik dengan
wanita lain. Tapi saya tidak melihat adanya tanda-tanda seperti itu dalam kasus ini. Mr. serrocold tidak
menunjukkan tanda-tanda tertarik dengan wanita lain.
saya rasa," kata Miss Marple agak menyesal, "kita harus menghapusnya sebagai salah satu tersangka."
"sayang sekali, bukan?" kata inspektur itu. Ia menyeringai. "Bagaimanapun juga, dia tak mungkin
membunuh Gulbrandsen. Menurut saya, kedua kejadian itu berkaitan. siapa pun yang meracuni Mrs.
serrocold pasti telah membunuh Gulbrandsen untuk
mencegah hal itu diketahui orang. yang perlu kita
periksa sekarang adalah siapa saja yang mempunyai
155 ag-1.indd 156 kesempatan membunuh Gulbrandsen kemarin malam.
Dan orang yang paling dicurigai adalah"tak
diragukan lagi"pemuda Walter Hudd itu. Dialah
yang menyalakan tombol lampu baca, sehingga menyebabkan matinya salah sebuah sekring, dan dia mendapat kesempatan untuk meninggalkan ruang duduk
dan pergi ke kotak sekring. Kotak sekring itu terletak
di gang dapur yang membuka ke arah koridor drama.
Bunyi letusan itu terdengar sementara dia tidak hadir
di ruang duduk besar. Jadi, tertuduh No. 1 betulbetul mempunyai kesempatan untuk melakukan kejahatan itu."
"Dan tertuduh No. 2?" tanya Miss Marple.
"Tertuduh No. 2 adalah Alex Restarick, yang sendirian saja di mobilnya di antara garasi dan rumah ini,
dan yang membutuhkan waktu lama untuk menuju
garasi itu." "Apakah ada orang lain lagi?" Miss Marple bertanya penuh semangat, dan teringat untuk menambahkan, "Baik sekali Anda, sudi menceritakan semuanya
ini kepada saya." "saya bukannya baik hati," kata Inspektur Curry.
"saya harus mendapatkan bantuan Anda. Anda sudah
terlibat dalam hal ini ketika Anda berkata, " Apakah
ada orang lain lagi?" sebab di sanalah saya harus bergantung kepada Anda. Anda berada di sana, di ruang
duduk kemarin malam, dan Anda dapat mengatakan
kepada saya siapa yang meninggalkan?"
"ya"ya, mestinya saya dapat menolong Anda. Tapi
apakah saya bisa" Anda tahu, keadaan waktu itu?"
"Maksud Anda, waktu itu semua orang sedang
156 ag-1.indd 157 asyik mendengarkan apa yang sedang terjadi di balik
pintu ruang kerja Mr. serrocold?"
Miss Marple mengangguk dengan bersemangat.
"ya, Anda tahu kami semua merasa ketakutan. Mr.
Lawson tampak"dia sungguh-sungguh tampak"seperti orang gila. Kecuali Mrs. serrocold, yang tampaknya tidak terpengaruh, kami semua takut dia akan
melukai Mr. serrocold. Anda tahu, dia berteriak-teriak
dan mencaci-maki. Kami dapat mendengar kata-katanya dengan jelas. Dengan adanya kejadian itu serta
lampu yang mati sebagian, saya sungguh-sungguh tidak memperhatikan hal-hal yang lainnya."
"Maksud Anda, sementara kejadian itu berlangsung,
seseorang bisa saja menyelinap keluar dari ruang duduk, berjalan di sepanjang koridor, menembak Mr.
Gulbrandsen, dan kemudian menyelinap kembali?"
"saya rasa itu mungkin saja."
"Dapatkah Anda mengatakan siapa-siapa saja yang
nyata-nyata berada di ruang duduk sepanjang waktu?"
Miss Marple berpikir sejenak.
"saya rasa Mrs. serrocold, sebab saya mengawasinya. Dia duduk di dekat pintu ruang kerja itu, dan
tak pernah beranjak dari kursinya. Anda tahu, saya
heran mengapa dia bisa demikian tenang."
"Dan orang-orang lainnya?"
"Miss Bellever keluar, tapi saya rasa"saya hampir
yakin sebenarnya"dia keluar setelah bunyi tembakan
itu. Mrs. strete" saya sungguh-sungguh tidak tahu.
Anda tahu, dia duduk di belakang saya. Gina duduk
di dekat jendela. saya kira dia tetap duduk di sana
157 ag-1.indd 158 sepanjang waktu, tapi tentu saja saya tidak yakin.
stephen duduk di kursi piano. Dia berhenti memainkan piano ketika pertengkaran itu mulai memanas."
"Kita tak boleh dibingungkan dengan waktu Anda
mendengar bunyi tembakan itu," kata Inspektur
Curry. "Anda tahu, itu bisa saja merupakan tipuan,
seperti yang pernah terjadi baru-baru ini. Memalsukan
bunyi tembakan untuk menetapkan waktu pembunuhannya, padahal waktunya salah. Jika Miss Bellever
telah merencanakan sesuatu seperti itu (hanya menduga-duga saja memang, tapi siapa tahu), dia akan
pergi keluar dengan terang-terangan, begitu bunyi
tembakan itu terdengar. Tidak, kita tak bisa berpatokan pada bunyi tembakan itu. Waktunya adalah saat
antara Christian Gulbrandsen meninggalkan ruang
duduk dan saat Miss Bellever menemukannya telah
meninggal, dan kita bisa menghapuskan orang-orang
yang tidak mempunyai kesempatan. Itu berarti Mr.
serrocold dan edgar Lawson yang berada di ruang
kerja ini, dan Mrs. serrocold yang berada di ruang
duduk. Tentu saja, sangat disayangkan Gulbrandsen
ditembak pada saat yang sama dengan terjadinya pertengkaran antara serrocold dengan pemuda Lawson
itu." "Hanya sayang saja, menurut Anda?" gumam Miss
Marple. "Oh" Menurut Anda bagaimana?"
"Terpikir oleh saya," gumam Miss Marple, "kejadian itu berkaitan."
"Jadi, begitukah gagasan Anda?"
"yah, setiap orang tampaknya merasa heran mengapa
158 ag-1.indd 159 edgar Lawson bisa tiba-tiba mundur lagi, begitulah
istilahnya. Dia menderita suatu rasa benci yang aneh,
entah apa istilahnya, terhadap ayah yang tidak dikenalnya. Winston Churcill dan Viscount Montgomerry"
semuanya sama saja di benaknya. Pokoknya pria terkenal yang kebetulan sedang dipikirkannya. Tapi misalnya
ada orang yang mengatakan kepadanya bahwa Lewis
serrocold sebenarnya adalah ayahnya, bahwa Lewis
serrocold-lah yang telah membuatnya menderita, bahwa
dia sebenarnya bisa menjadi putra mahkota di
stonygates. Dalam kondisi mentalnya yang lemah, dia
akan menerima gagasan itu, membayangkan yang
bukan-bukan, dan akhirnya cepat atau lambat dia akan
melakukan tindakan seperti itu. Dan betapa bagusnya
dalih itu! Perhatian setiap orang akan terpaku pada situasi berbahaya yang sedang berlangsung, terutama bila
seseorang juga telah membekali dirinya dengan sepucuk
pistol." "Hm, ya. Pistol Walter Hudd."
"Oh, ya," kata Miss Marple. "saya juga telah memikirkannya. Tapi Anda tahu, Walter itu tidak suka
bergaul, dan sudah jelas dia pemurung serta tidak ramah, tapi saya kira dia tidak bodoh."
"Jadi, menurut Anda bukan Walter?"
"saya kira setiap orang pasti akan merasa senang
kalau Walter-lah pelakunya. Kelihatannya jahat, tapi
karena dia seorang asing."
"Bagaimana dengan istrinya?" tanya Inspektur
Curry. "Apakah dia juga akan merasa senang?"
Miss Marple tidak menjawab. Ia sedang memikirkan Gina dan stephen yang berdiri bersama-sama
159 ag-1.indd 160 pada hari kedatangannya yang pertama dulu. Dan ia
juga memikirkan mata Alex Restarick yang langsung
tertuju pada Gina, saat ia masuk ke ruang duduk kemarin malam. Bagaimana sikap Gina sendiri sebenarnya"
Dua jam kemudian, Inspektur Curry bersandar di
kursinya, meregangkan tubuh, dan mengeluh.
"yah," katanya, "kita telah memperjelas cukup banyak hal."
sersan Lake mengiyakan. "Para pembantu harus dicoret," katanya. "Mereka
bersama-sama pada saat kritis itu"mereka yang tidur
di sini. yang lainnya telah pulang semuanya."
Curry mengangguk. Ia merasa putus asa.
Ia telah mewawancari ahli-ahli terapi, staf pengajar,
dan siapa yang disebutnya dalam hati sebagai "dua
orang gila", yang kebetulan makan malam bersama
dengan keluarga serrocold malam itu. semua cerita
mereka sama dan telah diperiksanya. Ia bisa mencoret
mereka. Kegiatan serta kebiasaan mereka biasa-biasa
saja. Tak ada yang berada sendiri di antara mereka.
Itu akan sangat berguna untuk membuat alibi. Curry
belum menginterogasi Dr. Maverick, yang menurutnya
adalah pemimpin akademi itu, sampai saat terakhir.
"Tapi kita akan mewawancarainya sekarang,
Lake." Dokter muda itu masuk, rapi dan bersih dengan
160 ag-1.indd 161 tampang agak mengerikan di balik kacamata pincenez"-nya.
Maverick membenarkan jawaban para stafnya, dan
menyetujui penemuan-penemuan Curry. Tak ada kelengahan ataupun kelalaian dalam pengelolaan akademi.
Kematian Christian Gulbrandsen tak dapat ditimpakan kepada para "pasien mudanya", Curry menyebut
mereka demikian, karena ia hampir terlena dalam suasana medis yang tajam saat itu.
"Tapi pasien tetap pasien, Inspektur," kata Dr.
Maverick, tersenyum kecil.
senyumnya itu terasa agak angkuh, dan Inspektur
Curry pastilah bukan manusia kalau tidak merasakannya.
Ia berkata dengan nada resmi,
"Nah, sekarang tentang kegiatan Anda sendiri, Dr.
Maverick. Dapatkah Anda menceritakannya?"
"Tentu saja. saya telah mencatatnya untuk Anda,
sekaligus dengan taksiran waktunya."
Dr. Maverick meninggalkan ruang duduk pada
pukul sembilan lebih lima belas menit, bersama dengan Dr. Lacy dan Dr. Baumgarten. Mereka pergi ke
kamar Dr. Baumgarten. Di sana mereka asyik mendiskusikan berbagai cara penyembuhan, sampai saat Miss
Bellever tergesa-gesa datang dan meminta Dr.
Maverick untuk segera pergi ke ruang duduk besar.
Waktunya sekitar pukul setengah sepuluh. Ia segera
datang ke ruang duduk besar, dan menemukan edgar
Lawson yang hampir pingsan.
Inspektur Curry bergerak sedikit.
161 ag-1.indd 162 "sebentar, Dr. Maverick. Menurut Anda, apakah
pemuda itu betul-betul suatu kasus kejiwaan?"
Dr. Maverick kembali tersenyum angkuh.
"Kita semua adalah kasus kejiwaan, Inspektur
Curry." Jawaban konyol, pikir Inspektur Curry. Ia tahu pasti dirinya bukanlah sebuah kasus kejiwaan, tapi entah
kalau Dr. Maverick sendiri!
"Apakah dia bertanggung jawab atas perbuatannya
itu" saya rasa, dia sadar dengan apa yang telah diperbuatnya, bukan?"
"Betul-betul sadar."
"Kalau begitu, sewaktu dia menembakkan pistol itu
ke arah Mr. serrocold, dia bermaksud melakukan percobaan pembunuhan."
"Tidak, tidak, Inspektur Curry. Tidak seperti itu."
"Ayolah, Dr. Maverick. saya telah melihat kedua
lubang peluru di dinding. Pasti nyaris kena kepala
Mr. serrocold." "Mungkin. Tapi Lawson tidak bermaksud membunuh Mr. serrocold atau bahkan melukainya. Dia sangat sayang kepada Mr. serrocold."
"Rasa sayang yang aneh."
Dr. Maverick tersenyum lagi. Inspektur Curry benci dengan senyumnya itu.
"segala sesuatu yang dilakukan orang pasti mempunyai maksud. setiap kali Anda, Inspektur, melupakan
sebuah nama atau wajah, penyebabnya adalah secara
tidak sadar Anda sebenarnya ingin melupakannya."
Inspektur Curry tampak tak percaya.
"setiap kali Anda kelepasan berbicara, itu mempu162
ag-1.indd 163 nyai arti tertentu. edgar Lawson waktu itu berdiri
beberapa meter dari Mr. serrocold. Dia pasti dapat
menembak Mr. serrocold sampai mati dengan mudah.
Tapi ternyata tembakannya meleset. Mengapa bisa
begitu" Itu karena dia memang ingin tembakannya
meleset. Penjelasannya cukup sederhana, bukan" Mr.
serrocold tidak pernah terancam bahaya, Mr.
serrocold sendiri mengetahui hal itu. Ia mengerti tingkah laku edgar sebagaimana adanya, yaitu tingkah
laku yang muncul sebagai akibat pertahanan dan dendam terhadap dunia yang telah merampas kebahagiaan
masa kecilnya dulu"keamanan dan cinta kasih."
"saya rasa, saya ingin berjumpa dengan pemuda
itu." "Bisa saja, kalau Anda mau. Dia sudah pulih kembali hari ini, dan tampak jauh lebih baik. Mr.
serrocold akan merasa senang."
Inspektur Curry menatapnya lama, tapi Dr.
Maverick memang selalu tampak serius.
Curry menarik napas panjang.
"Apakah Anda memiliki arsenik?" tanyanya.
"Arsenik?" Pertanyaan itu mengagetkan Dr.
Maverick, karena ia betul-betul tidak menduganya.
"Betapa anehnya pertanyaan Anda. Mengapa mesti
arsenik?" "Tolong jawab saja pertanyaan saya."
"Tidak, saya tidak memiliki arsenik macam apa
pun." "Tapi Anda memiliki beberapa jenis obat?"
"Oh, tentu saja. Obat-obat penenang. Morfin"
obat bius. Obat-obat seperti itulah."
163 ag-1.indd 164 "Apakah Anda merawat Mrs. serrocold?"
"Tidak. Dr. Gunter dari Market Kimble adalah
dokter keluarga itu. Memang saya memiliki gelar dokter, tapi saya hanya berpraktik sebagai ahli jiwa
saja." "saya mengerti. yah, terima kasih banyak, Dr.
Maverick." Ketika Dr. Maverick keluar, Inspektur Curry menggumam kepada Lake bahwa para ahli jiwa itu membuatnya sakit leher.
Muslihat Dengan Cermin They Do It With Mirrors Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Kita akan mulai memeriksa keluarga itu sendiri
sekarang," katanya. "Pertama-tama aku akan berbicara
dengan pemuda Walter Hudd itu."
sikap Walter Hudd tampak waspada. Ia menanggapi petugas kepolisian itu dengan sedikit acuh tak
acuh. Tapi ia cukup membantu.
Tampaknya cukup banyak kabel listrik yang rusak
di stonygates. sistem listrik di sana sudah sangat
kuno. sistem seperti itu sudah lama ditinggalkan di
Amerika. "saya rasa, pemasangnya adalah Mr. Gulbrandsen
yang terakhir, ketika listrik masih merupakan barang
mewah," kata Inspektur Curry sambil tersenyum
kecil. "saya kira juga begitu! Inggris Feodal kuno yang
tak pernah diperbaharui."
sekring yang telah mengatur sebagian besar lampu
di ruang duduk besar rusak, dan ia terpaksa pergi ke
kotak sekring untuk memeriksanya. selama beberapa
waktu kemudian, ia berhasil memperbaikinya dan
kembali lagi. 164 ag-1.indd 165 "Berapa lama Anda pergi?"
"yah, saya tak yakin. Kotak sekring itu terletak di
tempat yang agak terpencil. saya harus naik tangga
sambil membawa lilin. saya pergi sekitar sepuluh menit"atau mungkin seperempat jam."
"Apakah Anda mendengar bunyi tembakan?"
"Oh, tidak, saya tidak mendengar bunyi seperti itu.
Pintu yang menuju dapur adalah pintu ganda, dan salah
satu di antaranya dilapisi dengan sejenis beledu."
"Begitu. Dan ketika Anda kembali ke ruang duduk, apa yang Anda lihat?"
"Mereka semua sedang berkerumun di depan pintu
ruang kerja Mr. serrocold. Mrs. strete berkata bahwa
Mr. serrocold telah ditembak, tetapi sebenarnya tidak
demikian. Mr. serrocold baik-baik saja. Peluru-peluru
itu meleset." "Anda mengenali pistol itu?"
"Tentu saja saya mengenalinya! Benda itu kepunyaan saya."
"Kapan terakhir kali Anda melihatnya?"
"Dua atau tiga hari yang lalu."
"Di mana Anda menyimpannya?"
"Di laci di kamar saya."
"siapa yang mengetahui Anda menyimpannya di
sana?" "saya tidak tahu siapa saja di rumah ini yang mengetahui di mana saya menyimpannya."
"Apa sebenarnya maksud Anda, Mr. Hudd?"
"Ah, mereka semua gila di sini!"
"Ketika Anda kembali ke ruang duduk, apakah
setiap orang berada di sana?"
165 ag-1.indd 166 "Apa maksud Anda dengan setiap orang?"
"Orang-orang yang sama dengan ketika Anda keluar untuk memperbaiki sekring."
"Gina ada di sana" dan wanita tua berambut putih itu"dan Miss Bellever. saya tidak begitu memperhatikannya, tapi saya rasa ya."
"Mr. Gulbrandsen datang kemari dengan tiba-tiba
kemarin, bukan?" "saya rasa begitu. saya tahu itu bukan kedatangan
rutinnya." "Apakah setiap orang merasa terganggu dengan
kedatangannya?" Walter Hudd berpikir sejenak sebelum menjawab,
"Oh, tidak, saya rasa tidak."
sekali lagi terasa ada kewaspadaan dalam sikapnya.
"Apakah Anda tahu mengapa dia datang?"
"saya rasa hal itu ada hubungannya dengan yayasan Gulbrandsen mereka yang berharga itu. Keseluruhan usaha di sini memang gila."
"Anda memiliki "usaha-usaha" seperti ini di
Amerika?" "Itu salah satu cara untuk memberi bantuan, dengan sedikit sentuhan manusiawi seperti yang mereka
lakukan di sini. saya sudah jenuh dengan para ahli
jiwa di Angkatan Bersenjata dulu. Tempat ini penuh
dengan mereka. Mengajari berandal-berandal muda
itu untuk membuat keranjang-keranjang plastik serta
mengukir pipa. Mainan anak-anak! Banci!"
Inspektur Curry tidak mengomentari kritik itu.
Kemungkinan ia setuju dengannya.
166 ag-1.indd 167 Ia berkata, sambil menatap Walter dengan hatihati,
"Jadi, Anda tak punya ide tentang siapa yang telah
membunuh Mr. Gulbrandsen?"
"saya rasa, salah seorang anak cerdik dari akademi
itu yang telah mempraktikkan kemampuannya."
"Tidak, Mr. Hudd, kemungkinan itu tidak ada.
Akademi itu, meskipun terasa bebas, sebenarnya seperti sebuah penjara, dan penjagaannya seperti itu. Tak
seorang pun dapat keluar-masuk bangunan itu pada
malam hari untuk melakukan pembunuhan."
"saya tidak akan begitu saja mencoret mereka! yah,
jika Anda lebih suka pelaku yang lebih dekat ke rumah, saya rasa yang paling cocok adalah Alex
Restarick." "Mengapa Anda berkata begitu?"
"Dia mempunyai kesempatan. Dia mengendarai
mobilnya sendirian sepanjang jalan."
"Dan mengapa dia mesti membunuh Christian
Gulbrandsen?" Walter mengangkat bahu. "saya orang asing di sini. saya tidak mengetahui
masalah-masalah keluarga ini. Mungkin pak tua itu
mendengar sesuatu tentang Alex dan bermaksud membocorkannya kepada keluarga serrocold."
"Akibatnya?" "Mungkin mereka akan mencoretnya sebagai ahli
waris. Padahal dia dapat menggunakan warisan itu"
menggunakannya untuk bermacam-macam keperluan."
"Maksud Anda, untuk keperluan usaha teater?"
167 ag-1.indd 168 "Begitukah dia menyebutnya?"
"Apakah Anda memaksudkan hal lainnya?"
sekali lagi Walter Hudd mengangkat bahu,
"Dari mana saya bisa tahu?" katanya.
168 ag-1.indd 169 XIII sUARA Alex Restarick terdengar keras sekali. Ia juga
memberi isyarat dengan tangannya.
"saya tahu, saya tahu! saya orang yang paling dicurigai. saya berkendaraan sendirian saja kemari, dan
ketika menuju rumah ini, saya tiba-tiba mendapat ide
kreatif. saya rasa Anda takkan mengerti. Lagi pula,
apa bisa Anda mengerti?"
"Coba saja," kata Curry singkat, tetapi Alex
Restarick melanjutkan kata-katanya.
"Itu hanya kebetulan saja! Ide itu datang tiba-tiba,
dan Anda tidak mengetahui kapan dan di mana. sebuah efek, sebuah ide, dan yang lainnya tiba-tiba
menjadi jelas! saya akan mementaskan Limehouse
Nights bulan depan. Tiba-tiba kemarin malam suasananya terasa hebat. Pencahayaan yang bagus. Kabut,
cahaya-cahaya yang menerobos kabut dan dipantulkan
kembali, kemudian samar-samar tecermin pada tiangtiang rumah yang tinggi. semuanya cocok! Bunyi
169 ag-1.indd 170 tembakan, bunyi kaki yang berlari, dan bunyi mesin
listrik yang berderum"bisa saja merupakan suatu peluncuran di Thames. Dan saya pikir" itu dia! Tapi
apa yang akan saya pergunakan untuk menciptakan
efek itu" Dan?"
Inspektur Curry menyela. "Anda mendengar bunyi tembakan" Kapan?"
"Dari balik kabut, Inspektur." Alex melambaikan
tangannya di udara"tangan yang terawat baik. "Dari
balik kabut. Itu bagian yang terbaik."
"Apakah Anda tidak sadar ada hal yang tidak beres?"
"Tidak beres" Mengapa begitu?"
"Apakah bunyi tembakan biasa terdengar di sini?"
"Ah, saya tahu Anda takkan mengerti! Bunyi tembakan itu cocok sekali dengan pemandangan yang
hendak saya ciptakan. saya menginginkan bunyi tembakan. Bahaya, opium, bisnis gila. Peduli apa saya
dengan bunyi yang sebenarnya" Bunyi letusan ban
sebuah truk" Bunyi senapan seorang pemburu yang
membunuh kelinci?" "Kebanyakan orang menjerat kelinci di sini."
Alex meneruskan, "seorang anak yang bermain petasan" saya bahkan
tidak menganggap bunyi itu sebagai bunyi tembakan.
Waktu itu saya serasa berada di Limehouse, atau lebih
tepat lagi berada di belakang tirai, melihat ke arah
Limehouse." "Berapa banyak bunyi tembakan?"
"saya tidak tahu," sahut Alex gusar. "Dua atau tiga
kali. yang dua berdekatan waktunya, saya ingat itu."
170 ag-1.indd 171 Inspektur Curry mengangguk.
"Dan tadi Anda mengatakan bunyi kaki berlari, ya"
Di mana Anda mendengarnya?"
"saya mendengarnya dari balik kabut. Dari suatu
tempat di dekat rumah."
Inspektur Curry berkata dengan lembut,
"Hal itu berarti pembunuh Christian Gulbrandsen
berasal dari luar." "Tentu saja. Mengapa tidak" Anda tidak sungguhsungguh menduga, bukan, bahwa pembunuhnya berasal dari dalam rumah ini?"
Masih dengan lembut Inspektur Curry berkata,
"Kami harus memikirkan segalanya."
"saya rasa memang begitu," ujar Alex ramah. "Betapa melelahkan pekerjaan Anda itu, Inspektur! Detaildetail, waktu, tempat, serta tetek-bengek lainnya. Dan
pada akhirnya, apa gunanya semua itu" Apakah hal
itu dapat menghidupkan Christian Gulbrandsen kembali?"
"Ada kepuasan tersendiri dalam menangkap pelakunya, Mr. Restarick."
"seperti dalam cerita-cerita koboi, ya?"
"Apakah Anda mengenal Mr. Gulbrandsen dengan
baik?" "Tidak cukup baik untuk membunuhnya, Inspektur. Kadang-kadang saja saya bertemu dengannya semenjak saya masih kecil. Dia kadang-kadang datang
kemari. salah seorang pemimpin industri kami. Tipe
seperti itu tidak menarik buat saya. saya rasa dia memiliki koleksi patung-patung Thorwaldsen yang bagus." Alex merinding. "Itu sudah menunjukkan orang
171 ag-1.indd 172 seperti apa dia itu, bukan" Demi Tuhan, orang-orang
kaya itu." Inspektur Curry menatapnya serius, kemudian berkata, "Apakah Anda tertarik dengan racun, Mr.
Restarick?" "Racun" Bapak yang baik, Christian Gulbrandsen
tidak diracun kemudian ditembak, kan" Itu hanya
terjadi dalam cerita-cerita detektif."
"Dia tidak diracun. Tapi Anda belum menjawab
pertanyaan saya." "Racun mempunyai ciri-ciri tertentu. Racun tidak
mempunyai kekejaman peluru ataupun ketajaman pisau. saya tidak memiliki pengetahuan dalam bidang
itu, jika itu yang Anda maksudkan."
"Apakah Anda mempunyai arsenik?"
"Dalam sandwich"setelah pertunjukan selesai" Ide
itu cukup menarik. Apakah Anda mengenal Rose
Glidon" salah seorang dari aktris-aktris yang mengira
bahwa mereka mempunyai nama! Tidak, saya tak pernah memikirkan arsenik. saya rasa, orang bisa mendapatkannya dari obat pembasmi rumput ataupun serangga."
"Berapa sering Anda datang kemari, Mr. Restarick?"
"Tidak tentu, Inspektur. Kadang-kadang saya tidak
kemari selama beberapa minggu. Tapi saya selalu berusaha untuk datang kemari setiap malam Minggu.
saya selalu menganggap stonygates sebagai rumah
saya." "Apakah Mrs. serrocold mendesak Anda untuk pulang?"
"Apa yang telah saya peroleh dari Mrs. serrocold
172 ag-1.indd 173 tidak akan pernah dapat saya bayar kembali. simpati,
pengertian, cinta kasih?"
"Dan juga uang tunai dalam jumlah cukup banyak,
saya rasa?" Alex tampak sedikit tersinggung.
"Dia menganggap saya sebagai anaknya, dan dia
menghargai pekerjaan saya."
"Apakah dia pernah membicarakan surat wasiatnya
dengan Anda?" "Tentu saja. Tapi bolehkah saya bertanya, apa tujuan pertanyaan Anda yang sebenarnya, Inspektur"
Tak ada yang tidak beres dengan Mrs. serrocold?"
"semoga saja tidak," ujar Inspektur Curry muram.
"Nah, apa maksud Anda berkata demikian?"
"Jika Anda tidak mengetahuinya, itu lebih baik,"
kata Inspektur Curry. "Tapi jika Anda mengetahuinya,
saya peringatkan Anda."
Ketika Alex keluar, sersan Lake berkata,
"Tidak masuk akal, bukan?"
Curry menggeleng. "sulit untuk dikatakan. Mungkin saja dia memang
memiliki bakat hebat. Mungkin saja dia senang hidup
enak dan omong besar. Kita tidak tahu. Dia mengatakan mendengar bunyi kaki berlari, bukan" Aku berani taruhan itu cuma khayalannya saja."
"Apa ada alasan tertentu."
"Jelas untuk alasan tertentu. Kita belum mengetahuinya sekarang, tapi kita akan mengetahuinya."
"Bagaimanapun juga, Pak, salah seorang dari anakanak itu bisa saja keluar dari bangunan akademi tan173
ag-1.indd 174 pa diketahui siapa pun. Mungkin di antara mereka
ada yang perampok, dan jika memang begitu?"
"Itu maksudnya agar kita berpikiran demikian. sangat bagus. Tapi jika memang begitu, Lake, akan kumakan topi baruku yang empuk."
"saya sedang duduk di depan piano," kata stephen
Restarick. "saya sedang memainkannya dengan lembut, ketika pertengkaran itu dimulai. Antara Lewis
serrocold dan edgar Lawson."
"Bagaimana pendapat Anda mengenainya?"
"yah" terus terang saya tidak terlalu serius menganggapnya. Pengemis malang itu tiba-tiba kumat.
Anda tahu, dia sebenarnya tidak betul-betul gila. semua omong kosong itu semacam bualan belaka. Kebenarannya adalah, kami semua terpengaruh oleh tingkah lakunya"terutama Gina, tentunya."
"Gina" Maksud Anda, Mrs. Hudd" Mengapa dia
bisa terpengaruh?" "sebab dia wanita"seorang wanita yang sangat
cantik dan menganggap edgar itu lucu! Anda tahu,
dia berdarah separo Italia, dan orang-orang Italia
memang sedikit jahat. Mereka takkan merasa kasihan
terhadap orang-orang yang sudah tua atau bertampang
jelek, atau orang-orang yang bertingkah aneh. Mereka
akan menunjuk-nunjuk serta mengolok-olok orang
Muslihat Dengan Cermin They Do It With Mirrors Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
itu. Begitulah yang dilakukan Gina, kalau dibilang
secara kasarnya. Dia tidak menganggap edgar sama
174 ag-1.indd 175 sekali. edgar itu aneh, sombong, dan pada dasarnya
tidak yakin pada dirinya sendiri. Dia ingin membuat
orang lain menghargai dirinya, tapi malah membuat
dirinya kelihatan konyol. Gina takkan peduli apakah
edgar menderita atau tidak."
"Apakah Anda menduga edgar Lawson jatuh cinta
pada Mrs. Hudd?" tanya Inspektur Curry.
stephen menjawab riang. "Oh, ya. sebenarnya kami semua begitu, kuranglebih! Gina menyukainya."
"Apakah suaminya juga menyukainya?"
"Dia tidak begitu peduli. Dia juga menderita"
laki-laki malang. Anda tahu, pernikahan mereka takkan tahan lama. sebentar lagi pasti pecah. Pernikahan
itu hanya sekadar affair saja."
"Cerita Anda sangat menarik," kata Inspektur itu.
"Tapi kita telah melenceng dari topik sebenarnya, yaitu pembunuhan Christian Gulbrandsen."
"Memang," ujar stephen. "Tapi saya tak bisa
mengatakan apa-apa mengenai hal itu kepada Anda.
Waktu itu saya duduk di depan piano, dan saya tidak
meninggalkannya sampai Jolly yang baik itu datang
membawa serenceng kunci berkarat dan menggunakannya untuk membuka pintu ruang kerja."
"Anda duduk di depan piano. Apakah Anda terus
memainkannya?" "sebuah obligato lembut untuk mengiringi perjuangan hidup dan mati di ruang kerja Lewis" Tidak, saya
berhenti memainkannya ketika pertengkaran itu menghangat. Bukannya saya meragukan akibat pertengkaran
itu. Menurut saya, Lewis mempunyai mata yang dina175
ag-1.indd 176 mik. Dengan gampang dia dapat meluluhkan edgar
hanya dengan menatapnya saja."
"Tapi edgar sempat menembakkan dua butir peluru ke arahnya."
stephen menggeleng pelan.
"Hanya berpura-pura, itu saja. Untuk menyenangkan dirinya sendiri. Ibu saya biasa melakukannya
dulu. Dia meninggal atau minggat dengan orang lain,
ketika saya berumur empat tahun, tapi saya ingat dia
sering menembakkan pistol kalau sedang marah. Dia
pernah melakukannya di sebuah night club. sampai
membekas di dinding. Dia menimbulkan persoalan
yang cukup ramai di sana. Anda tahu, dia seorang
penari Rusia." "Begitu. Dapatkah Anda mengatakan kepada saya,
Mr. Restarick, siapa yang meninggalkan ruang duduk
kemarin malam, sementara Anda berada di sana"selama waktu itu?"
"Wally"untuk membetulkan lampu. Juliet Bellever
untuk mencari kunci yang cocok dengan pintu ruang
kerja itu. Dan sejauh yang saya ketahui, tidak ada
lagi." "Apakah Anda sempat memperhatikan bila ada
orang yang keluar?" stephen merenung. "Mungkin tidak. Kecuali bila orang itu berjingkatjingkat keluar dan kembali lagi. Waktu itu ruang duduk gelap sekali, dan ada pertengkaran yang kami
dengarkan dengan penuh perhatian."
"Apakah ada orang lain yang Anda yakin berada di
sana sepanjang waktu?"
176 ag-1.indd 177 "Mrs. serrocold"ya, dan Gina. saya berani bersumpah untuk mereka."
"Terima kasih, Mr. Restarick."
stephen keluar. Kemudian ia ragu-ragu dan kembali.
"Ada apa ini," tanyanya, "tentang arsenik?"
"siapa yang menyebutkan arsenik kepada Anda?"
"Kakak saya." "Ah"ya." stephen berkata, "Apakah seseorang telah memberikan arsenik kepada Mrs. serrocold?"
"Mengapa Anda menyebut Mrs. serrocold?"
"saya pernah membaca gejala-gejala keracunan arsenik. Peradangan di sekitar urat saraf, bukan" Kuranglebih sama dengan penyakit yang dideritanya akhirakhir ini. Kemudian Lewis merampas toniknya kemarin malam. Apakah itu yang sedang terjadi di sini?"
"Persoalan itu masih dalam penyelidikan," kata Inspektur Curry dengan gayanya yang paling resmi.
"Apakah Mrs. serrocold sendiri mengetahuinya?"
"Mr. serrocold betul-betul ingin istrinya tidak perlu" merasa waswas."
"Waswas bukan kata yang tepat, Inspektur. Mrs.
serrocold tak pernah merasa waswas. Apakah hal itu
juga melatarbelakangi kematian Christian Gulbrandsen"
Apakah dia mengetahui Mrs. serrocold diracun orang"
tapi bagaimana dia bisa tahu" Lagi pula, hal itu rasanya
mustahil. Tidak masuk akal."
"Hal itu sangat mengejutkan Anda bukan, Mr.
Restarick?" 177 ag-1.indd 178 "ya, memang. Ketika Alex menceritakannya pada
saya, saya hampir tidak percaya."
"Menurut Anda, siapa yang kemungkinan besar
dapat meracuni Mrs. serrocold?"
sekejap tampak wajah stephen yang tampan itu
menyeringai. "Bukan orang normal. Anda dapat mencoret suaminya. Lewis serrocold tidak akan memperoleh keuntungan apa-apa. Lagi pula, dia memuja wanita itu.
Dia takkan tahan apabila jari kelingking istrinya itu
terluka." "Kalau begitu siapa" Apakah Anda punya ide?"
"Oh, ya. saya malah yakin mengenainya."
"Tolong Anda jelaskan."
stephen menggelengkan kepala.
"Ide itu semata-mata hanya perasaan saya saja. Bukan sebaliknya. Tak ada bukti apa pun untuk mendukungnya. Dan Anda pasti tidak setuju."
stephen Restarick keluar dengan tak peduli, dan
Inspektur Curry menggambar seekor kucing pada
sehelai kertas di hadapannya.
Ia sedang memikirkan tiga hal. A, bahwa stephen
Restarick menganggap dirinya pintar; B, bahwa
stephen Restarick berkomplot dengan saudaranya; dan
C, bahwa stephen Restarick adalah pemuda tampan,
sementara Walter Hudd pemuda yang biasa-biasa
saja. Ia juga ingin tahu tentang dua hal"apa yang dimaksud stephen dengan "hanya perasaan saya saja"
dan apakah stephen Restarick dapat melihat Gina
dari tempat duduknya di piano. Ia rasa tidak.
178 ag-1.indd 179 III Gina membawa sinar eksotis ke dalam perpustakaan
bergaya Gothic yang suram itu. Bahkan mata Inspektur Curry sampai berkedip sedikit ketika wanita muda
yang memesona itu duduk, mendekatkan badannya
ke meja, dan berkata, "Nah?"
Inspektur Curry, sambil mengamati blus Gina yang
berwarna merah hati serta celana ketatnya yang berwarna hijau gelap, berkata dengan sedikit menyindir,
"saya lihat Anda tidak memakai pakaian berkabung, Mrs. Hudd?"
"saya tidak punya sepotong pun," kata Gina. "saya
tahu, setiap orang sepantasnya memakai baju atau entah apa yang berwarna hitam dan mengenakannya
dengan mutiara. Tapi saya tidak. saya benci warna
hitam. saya menganggapnya seram, dan hanya para
penerima tamu, para pembantu, serta orang-orang
seperti itulah yang pantas memakainya. Lagi pula
Christian Gulbrandsen bukanlah keluarga saya yang
sesungguhnya. Dia anak tiri nenek saya."
"Dan saya rasa Anda tidak begitu mengenalnya?"
Gina menggeleng. "Dia datang kemari tiga atau empat kali sewaktu
saya masih kecil, kemudian di masa perang saya pergi
ke Amerika, dan saya baru pulang lagi kemari sekitar
enam bulan yang lalu."
"Anda sungguh-sungguh kembali untuk tinggal di
sini" Bukan sekadar berkunjung?"
179 ag-1.indd 180 "saya sebenarnya tidak begitu memikirkannya,"
kata Gina. "Anda berada di ruang duduk besar kemarin malam, ketika Mr. Gulbrandsen pergi ke kamarnya?"
"ya. Dia mengucapkan selamat malam dan pergi
keluar. Grandam bertanya apakah dia membutuhkan
sesuatu, dan dia berkata ya"bahwa Jolly telah menyiapkan segalanya baginya. Kata-katanya tidak persis
begitu, tapi sejenis itulah. Dia berkata bahwa dia harus menulis surat."
"Lalu?" Gina menggambarkan kejadian Lewis dan edgar
Lawson. Ceritanya sama dengan yang sudah berulang
kembali didengar oleh Inspektur Curry, tapi rasanya
lebih menarik sewaktu diceritakan oleh Gina. Rasanya
seperti sebuah drama. "Pistol itu ternyata milik Wally," kata Gina. "Bayangkan, edgar berani mencurinya dari kamarnya.
saya selama ini mengira dia tak punya keberanian
sama sekali." "Apakah Anda merasa waswas ketika mereka memasuki ruang kerja itu dan edgar Lawson mengunci
pintunya?" "Oh, tidak," sahut Gina, sambil membuka mata
cokelatnya yang besar itu lebar-lebar. "saya malah senang. Anda tahu, rasanya begitu menarik, seperti di
teater. segala sesuatu yang dilakukan edgar selalu konyol. Kita tak bisa menanggapinya dengan serius barang sekejap pun."
"Tapi dia betul-betul menembakkan pistol itu?"
180 ag-1.indd 181 "ya. Kami semua mengira dia menembak Lewis
pada akhirnya." "Dan apakah Anda juga menikmatinya waktu itu?"
Inspektur Curry tak tahan untuk tidak bertanya.
"Oh, tidak, saya ketakutan waktu itu. setiap orang
begitu, kecuali Grandam. Dia tak bergerak sedikit
pun." "Tampaknya agak luar biasa."
"sebenarnya tidak. Dia memang orang seperti itu.
Tidak betul-betul menyadari kehidupan di dunia ini.
Dia orang yang tak bisa memercayai bahwa hal-hal
buruk dapat terjadi. Dia itu manis sekali."
"selama pertengkaran itu berlangsung, siapa saja
yang berada di ruang duduk?"
"Oh, kami semua di sana. Kecuali Paman
Christian, tentunya."
"Tidak semua, Mrs. Hudd. Ada orang yang keluar
dan masuk." "O ya?" kata Gina lirih.
"Misalnya, suami Anda keluar untuk membetulkan
lampu yang padam." "ya, Wally hebat kalau membetulkan sesuatu."
"selama kepergiannya, terdengar bunyi tembakan,
saya rasa. Bunyi tembakan yang kalian kira berasal
dari taman." "saya tidak ingat. Oh, ya, bunyi itu baru terdengar
setelah lampu menyala lagi dan Wally sudah kembali
ke ruang duduk." "Apakah ada orang lain yang meninggalkan ruang
duduk?" "saya rasa tidak. saya tidak ingat."
181 ag-1.indd 182 "Di mana Anda duduk waktu itu, Mrs. Hudd?"
"Di dekat jendela."
"Dekat pintu perpustakaan?"
"ya." "Apakah Anda sendiri tidak meninggalkan ruang
duduk?" "Meninggalkan ruang duduk" Padahal kejadian itu
sedang seru-serunya" Tentu saja tidak."
Gina tampak heran mendengar gagasan itu.
"Di mana orang-orang lainnya duduk?"
"saya rasa, sebagian besar duduk di dekat perapian.
Bibi Mildred sedang merajut, begitu pula Bibi Jane"
Miss Marple, maksud saya"Grandam hanya dudukduduk saja."
"Dan Mr. stephen Restarick?"
"stephen" Pada mulanya dia sedang bermain piano.
saya tidak tahu ke mana dia pergi setelah itu."
"Dan Miss Bellever?"
"Repot sendiri, seperti biasa. Dia sebenarnya tak
pernah duduk diam. Waktu itu dia sedang mencari
kunci atau entah apa."
Tiba-tiba ia berkata, "Ada apa sebenarnya dengan tonik Grandam" Apakah si tukang obat telah salah ramu atau bagaimana?"
"Mengapa Anda mengira demikian?"
"sebab botol itu hilang, dan Jolly mengomel-omel
serta sibuk mencarinya di mana-mana, tapi tidak ketemu. Kata Alex, polisi telah mengambilnya. Apakah
itu betul?" Inspektur Curry bukannya menjawab, tapi malah
berkata, 182 ag-1.indd 183 "Miss Bellever merasa jengkel, kata Anda?"
"Oh, Jolly memang pengomel," kata Gina acuh tak
acuh. "Dia menyukainya. Kadang-kadang saya heran
bagaimana Grandam bisa tahan."
"Ada satu pertanyaan lagi, Mrs. Hudd. Apakah Anda
sendiri tidak mempunyai ide tentang siapa yang telah
membunuh Christian Grulbrandsen dan mengapa?"
"saya rasa, salah seorang dari pemuda-pemuda
aneh itu yang melakukannya. yang berandalan masih
punya otak. Maksud saya, mereka hanya menipu
orang untuk mencuri uang atau perhiasan mereka"
bukan untuk bergurau. Tapi yang aneh-aneh itu"mereka menyebutnya penyimpangan jiwa, Anda tahu"
mereka mungkin melakukannya untuk bergurau,
bukan" sebab saya tidak melihat adanya alasan lain
untuk membunuh Paman Christian, kecuali untuk
bergurau. yang saya maksudkan bukan bergurau sebenarnya, tidak persis begitu, tapi?"
"Anda tidak dapat memikirkan sebuah motif?"
"ya, itu yang saya maksud," kata Gina penuh syukur. "Dia tidak dirampok, bukan?"
"Tapi Anda tahu, Mrs. Hudd, bangunan akademi
itu dikunci dan digembok. Tak seorang pun dapat
keluar-masuk tanpa izin."
"Jangan percaya," kata Gina sambil tertawa riang.
"Anak-anak itu bisa lolos dari mana saja! Mereka
mengajari saya berbagai macam tipuan."
"Gadis yang ceria," ujar Lake ketika Gina telah keluar. "Baru kali ini saya melihatnya dari dekat. Cantik
sekali, bukan" seperti orang asing, kalau Anda mengerti maksud saya."
183
Muslihat Dengan Cermin They Do It With Mirrors Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
ag-1.indd 184 Inspektur Curry melemparkan pandangan dingin
ke arahnya. sersan Lake buru-buru berkata bahwa
Gina adalah gadis yang ceria. "Bisa dibilang, dia menikmati kejadian ini."
"Aku tidak tahu apakah stephen Restarick benar
tentang pernikahannya yang akan segera pecah, tapi
kuperhatikan tadi, dia sengaja mengatakan bahwa
Walter Hudd sudah kembali ke ruang duduk besar
sebelum bunyi tembakan itu terdengar."
"Padahal menurut orang lain tidak demikian."
"Tepat." "Dia juga tidak menyebutkan Miss Bellever keluar
untuk mencari kunci."
"Tidak," kata Inspektur Curry serius, "dia tidak
menyebutkannya"."
184 ag-1.indd 185 XIV MRs. sTReTe jauh lebih cocok berada di perpustakaan
itu daripada Gina Hudd. Tak ada yang eksotis pada diri
Mrs. strete. Ia mengenakan pakaian berwarna hitam
dengan bros bermata batu hitam, dan ia memakai jala
rambut yang diatur rapi di rambutnya yang kelabu.
Menurut inspektur itu, tampangnya seperti patung
pendeta dari gereja Inggris Kuno"dan itu aneh, karena jarang sekali ada orang yang bertampang mirip
dengan keadaan mereka yang sebenarnya.
Bahkan garis bibirnya yang terkatup rapat seolah
mencerminkan kesan religius. Ia menunjukkan ketabahan seorang kristiani, dan mungkin juga keuletan
seorang kristiani. Tetapi bukan kebaikan hati seorang
kristiani, pikir Curry. Lebih-lebih lagi, Mrs. strete tampak tersinggung.
"saya rasa Anda dapat sedikit memberitahu saya,
kapan Anda membutuhkan saya, Inspektur. saya terpaksa duduk menunggu sepanjang hari."
185 ag-1.indd 186 Curry menilai bahwa harga dirinyalah yang terluka.
Ia cepat-cepat memadamkan api yang mulai berkobar
itu. "Maafkan saya, Mrs. strete. Mungkin Anda tidak
begitu mengenal cara kerja kami. Anda tahu, kami
selalu mulai dari bukti-bukti terkecil"untuk mengesampingkannya, maksudnya. Kami merasa penting
menahan orang yang paling baik pertimbangannya
sampai saat terakhir"seorang pengamat yang baik"
dengan siapa kami dapat mengecek keterangan yang
telah kami peroleh."
Mrs. strete tampak melemah.
"Oh, begitu. saya tidak tahu?"
"Nah, Anda wanita yang mempunyai pertimbangan
matang, Mrs. strete. seorang wanita yang mempunyai
banyak pengalaman. Dan ini rumah Anda"Anda
putri di rumah ini. Anda dapat menceritakan kepada
saya tentang orang-orang yang tinggal di rumah
ini?" "Tentu saja saya dapat melakukannya," ujar Mildred
strete. "Jadi, Anda mengerti bahwa kalau kami ingin mengetahui siapa-siapa saja yang mungkin membunuh
Christian Gulbrandsen, kami dapat mengetahuinya
dari Anda?" "Tapi apakah hal itu masih dipersoalkan" Bukankah
sudah jelas siapa yang telah membunuh kakak saya?"
Inspektur Curry bersandar di kursinya. Tangannya
mengelus kumis kecilnya yang rapi.
"yah" kami harus hati-hati," katanya. "Menurut
Anda, hal itu sudah jelas?"
186 ag-1.indd 187 "Tentu saja. suami Gina yang orang Amerika dan
mengerikan itu. Dia satu-satunya orang asing di sini.
Kami tidak mengenalnya sama sekali. Mungkin saja
dia salah seorang gangster Amerika."
"Tapi itu saja tidak cukup untuk membunuh
Christian Gulbrandsen, bukan" Untuk apa dia melakukannya?"
"sebab Christian mengetahui sesuatu tentang dirinya. Itu sebabnya dia segera datang lagi kemari setelah kunjungannya yang terakhir kali."
"Apakah Anda yakin, Mrs. strete?"
"sekali lagi, bagi saya hal itu sudah jelas. Dia membiarkan orang-orang mengira kunjungannya itu ada
Belalang Kupu Kupu 13 Tiga Dalam Satu 06 Dosa Yang Tersembunyi Pendekar Kidal 17
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama