Ceritasilat Novel Online

Crush In Rush 1

Crush In Rush Karya Santhy Agatha Bagian 1


Crush In Rush - Santhy Agatha
Crush In Rush - Santhy Agatha - Bidadari Pendekar Naga
Saktihttp://cerita-silat.mywapblog.com
Crush In Rush - Santhy Agatha
Bidadari Pendekar Naga Sakti Crush in Rush
Crush In Rush - Santhy Agatha
pdf by http://cerita-silat.mywapblog.com
A Novel by Santhy Agatha ?LoveReads 1|R a tu- b uk u.bl ogs p ot.com Sinopsis:
Joshua dan Kiara, dua anak manusia dengan perbedaan yang sangat bertolak
belakang, dua anak manusia yang seharusnya tidak pernah bersua ini pada akhirnya
harus bersimpangan jalan dan saling terkait. Pada mulanya Joshua hanya
memanfaatkan Kiara untuk sandiwara balas dendam yang dirancangnya, tetapi ternyata
semua kisah melenceng dari yang direncanakan. Akankah Joshua yang kejam,
penyendiri dan sinis itu akan lugu" ?LoveReads 2|R a tu- b uk u.bl ogs p ot.com
Prolog Joshua meletakkan peralatan kerjanya, dan memutar kursinya ke arah jendela.
Dia merenung menatap pemandangan di bawah sana, dari kamar penthousenya yang
terletak di lantai paling tinggi gedung itu, mobil-mobil di bawah hanyalah tampak
bagaikan titik-titik berwarnawarni yang bergerak lalu lalang. Pemandangan yang tidak
menarik. Joshua membunuh rokoknya di asbak dan mendengus, hidup sungguh
membosankan. Dia memang bisa dikatakan lelaki yang sangat beruntung. Di usia yang
ketigapuluh, Joshua bisa dikatakan sudah mencapai puncak kehidupannya, sebagai
seorang arsitek jenius, dia tidak perlu mencari pendapatan, semua orang
berlomba-lomba untuk menggunakan jasanya, bisa dikatakan dia hanya tinggal duduk
dan uang datang kepadanya. Yah, dan yang lain-lain kemudian mengikuti datang
kepadanya karena dia punya uang. Joshua berdiri dari kursinya dan mengambil
jaketnya, dia memutuskan akan keluar dan mencari secangkir kopi di kedai yang buka
hingga tengah malam. Insomnia ini seolah sudah menjadi sahabatnya, dan yang bisa
dilakukannya hanyalah duduk merenung dalam kesendiriannya. Begitu turun dari lift di
lantai paling bawah, Joshua melangkahkan kakinya di lobby, penjaga pintu di depan
tersenyum kepadanya, dia 3|R a tu- b uk u.bl ogs p ot.com sudah biasa melihat Joshua
keluar tengah malam, berjalan kaki menuju cafe terdekat dan baru pulang hingga
menjelang pagi. Dengan langkah tenang, sambil menyulut kembali rokoknya untuk
melawan udara dingin yang langsung menyergapnya, Joshua menuju ke cafe di ujung
jalan yang selalu menjadi tempat nikmatnya untuk merenung dan menyesap secangkir
kopi yang harum dan lezat, dia memilih tempat duduk favoritnya, di pojok yang sedikit
tersembunyi, membuatnya leluasa duduk dan berpikir sepanjang malam sambil
menyesap kopinya. Seorang pelayan yang sudah sangat familiar dengan
kedatangannya langsung mendekatinya dan menawarkan buku menu, meskipun dia
sudah tahu apa yang akan dipesan oleh Joshua, secangkir espresso yang kental dan
menguarkan aroma kopi yang tajam. Joshua akan memesan setidaknya tiga cangkir
sampai menjelang dia meninggalkan cafe itu ketika dini hari. Lalu dia melihat
perempuan itu, sedang membersihkan sebuah meja berminyak sisa pengunjung
sebelumnya. Joshua selama ini sering melihat perempuan mungil itu mengambil shift
malamnya sebagai pelayan cafe ini, sepertinya dia khusus di bagian bersih-bersih
mengingat sebagaian besar pekerjaannya adalah membersihkan segala sesuatunya,
piring kotor, meja, bahkan mengepel lantai. Tanpa sadar Joshua mengernyit, seberapa
sulitkah hidup perempuan itu sampai dia mengerjakan pekerjaan berat macam ini di shift
malam pula" Joshua hampir tidak pernah merasakan hidup berkekurangan, 4|R a tu- b
uk u.bl ogs p ot.com karena itulah dia merasa tidak bisa memahami apa yang
terpampang di depannya. Perempuan itu sangat mungil, jemarinya kelihatan rapuh
untuk bekerja sekeras itu, dan tiba-tiba saja pikiran Joshua berkelana ke masa lalunya,
kepada tubuh mungil yang dulu pernah ada di pelukannya, yang sekarang sudah tidak
bisa lagi digapainya. Benaknya menggelap dalam kemuraman, bayangan masa lalu itu
adalah satusatunya hal yang ingin dilupakannya sekarang. Perhatiannya teralih lagi
Crush In Rush - Santhy Agatha
ketika melihat perempuan itu membawa begitu banyak piring dan gelas dalam satu
nampan, lengan kecilnya tampak rapuh, membuatnya sedikit oleng dan
terhuyung-huyung. Joshua berdecak tak senang, menyadari bahwa pelayan lain, yang
notabene laki-laki, tidak ada satupun yang bergerak untuk membantu perempuan ini.
Dengan jengkel dia berdiri, dan kemudian dengan gerakan mulus dan tegas, mengambil
nampan itu dari tangan si perempuan, "Kau akan menjatuhkan dan memecahkan semua
piring dan gelas ini kalau kau membawanya sekaligus seperti itu." Joshua bergumam
dingin, menatap ke bawah, ke arah perempuan itu yang mendongak menatapnya sambil
ternganga kaget. Seorang pelayan pria yang melihat kejadian itu langsung
tergopohgopoh menghampiri, melemparkan tatapan marah kepada si perempuan, lalu
mengambil nampan yang penuh itu dari tangan Joshua sambil meminta maaf, 5|R a tub uk u.bl ogs p ot.com "Maafkan pelayan kami Tuan, merepotkan anda." Joshua
melemparkan pandangan mencemooh ke arah pelayan pria itu, dia lalu mengangkat
bahunya tidak berkata apapun. Dia menatap perempuan mungil yang menatapnya
dengan gugup itu, "Terimakasih." suara perempuan itu terdengar pelan dan takut-takut,
seketika membangkitkan perasaan asing dalam benak Joshua. "Tidak masalah."
gumamnya parau, lalu membalikkan badan dan kembali ke kursinya. Dia merasakan
perempuan mungil itu masih menatapnya sebelum kemudian terbirit-birit masuk ke
bagian belakang cafe. Joshua duduk lagi dan menyesap espressonya, merenung.
Malam ini terasa begitu panjang setelahnya. ?LoveReads Kiara meletakkan tas
ranselnya dan membanting tubuhnya di ranjang kecil itu dengan lelah. Jam tujuh pagi
dan dia baru sampai di rumah setelah menyelesaikan shift malamnya di cafe tempatnya
bekerja. Hidup memang keras terhadapnya, sebatang kara di dunia ini, dia harus
berjuang sendirian bahkan hanya untuk bisa makan setiap harinya. Kiara dibesarkan di
panti asuhan selama tujuh belas tahun lamanya, hingga kemudian ketika penjaga
asrama panti, seorang laki-laki tua 6|R a tu- b uk u.bl ogs p ot.com yang mesum
menyadari kecantikan di balik tubuhnya yang mulai bertumbuh, Kiara merasakan
dorongan kuat untuk pergi dari panti itu. Sampai akhirnya, sang penjaga panti berusaha
berbuat tidak senonoh kepadanya, dengan menjebaknya masuk di ruang kerjanya yang
sepi di siang hari. Crush In Rush - Santhy Agatha
pdf by http://cerita-silat.mywapblog.com
Untunglah sebelum penjaga panti itu sempat berbuat yang tidak-tidak kepadanya,
orang-orang datang, membuat penjaga panti itu melepaskannya sambil mengancamnya
untuk tidak mengatakannya kepada siapa-siapa, karena kalau Kiara berani mengadu
pun, tidak ada yang akan percaya kepadanya. Penjaga panti itu terkenal sangat baik
dan sayang anak-anak, semua orang percaya dan menyukainya, sedangkan Kiara
waktu itu hanyalah remaja tujuhbelas tahun yang ketakutan, apalah dayanya" Sejak
kejadian itu, Kiara selalu didera rasa takut dan was-was, dan kemudian dia memutuskan
lebih baik dia meninggalkan panti itu. Suatu malam dengan berbekal baju seadanya,
ijazah SMU dan sedikit uang tabungan dari kerja part timenya di kantin sekolah, Kiara
melarikan diri dari panti itu, tidak menoleh ke belakang lagi. Kiara berpikir bahwa hidup
akan lebih bersahabat di luar panti untuknya, nyatanya tidak. Kiara harus berjuang keras
di awal-awal pelariannya, ternyata mencari pekerjaan tidak semudah itu, pada awalnya,
Kiara diterima bekerja sebagai tukang cuci piring di sebuah cafe, dengan gaji duapuluh
ribu rupiah sehari. Sisa uang tabungannya dipakainya untuk menyewa kamar yang
sangat kecil berukuran satu 7|R a tu- b uk u.bl ogs p ot.com kali dua meter untuk
tempatnya bernaung setiap malam. Tetapi pada akhirnya Kiara menyadari bahwa dia
tidak bisa hidup hanya dengan mengandalkan pekerjaannya sebagai tukang cuci piring,
uang itu hanya cukup untuk makan, sedangkan di akhir bulan, Kiara harus mempunyai
Crush In Rush - Santhy Agatha
uang untuk membayar sewa kamarnya, ditambah dengan kebutuhan lain-lain yang
harus dipikirkannya. Ijazah SMUnya ternyata tidak memberikannya keberuntungan
karena banyak peminat pekerjaan dengan jenjang pendidikan yang lebih tinggi dengan
standar gaji yang sama yang menjadi saingannya dalam memperebutkan peluang
pekerjaan. Jadi Kiara mencoba bertahan, siang dia bekerja sebagai tukang cuci piring,
malamnya dia bekerja lagi di sebuah cafe 24 jam menjadi tukang bersih-bersih.
Untunglah pada akhirnya rumah makan yang mempekerjakannya menaikkannya
menjadi waitress dengan gaji yang lebih memadai, sehingga Kiara tidak perlu bekerja
dobel lagi. Kiara melepaskan pekerjaan malamnya sebagai tukang bersih-bersih
restoran dan mengambil pekerjaan sebagai waitress shift malam di cafe tempatnya
bekerja. Pekerjaan sebagai waitress shift malam cukup melelahkan, karena tamu cafe
kebanyakan datang di malam hari, juga tidak ada pembedaan gender pejerja, sehingga
Kiara harus mampu melakukan pekerjaan yang biasa dipegang oleh waitres laki-laki,
karena itulah dia selalu pulang bekerja dengan keadaan remuk redam. Tetapi walaupun
begitu, setidaknya dia tidak perlu melakukan dobel pekerjaan dan tidak perlu cemas
memikirkan uang sewa kamarnya. Kiara mendesah 8|R a tu- b uk u.bl ogs p ot.com
dan menatap langit-langit kamar sempitnya yang menguning. Sekarang usianya sudah
delapan belas tahun, dan selama itulah Kiara menyadari bahwa dia tidak punya
siapa-siapa. Adakah orang lain yang dilahirkan untuk sendirian seperti dirinya" Kiara
meringis pedih. Kadangkala dia sering melihat keluarga yang datang untuk makan
bersama di cafe, tampak bahagia bersama, terikat satu sama lain. Perasaan iri yang
pedihpun akan langsung menyeruak di dadanya, membuatnya bertanya-tanya
bagaimana rasanya memiliki sebuah keluarga" Dan kepedihannya akan makin dalam
ketika dia menyadari bahwa dia tidak akan punya kesempatan untuk merasakannya.
Tidak sekarang, tidak juga nanti. Dia bukan siapa-siapa. Tidak ada ibu yang
memeluknya dan memberikan nasehat-nasehat keibuan kepadanya, tidak ada ayah
yang menjaganya sebagai anak perempuan tersayang. Semua kebahagiaan itu adalah
milik orang lain, bukan miliknya. Dengan pedih Kiara bergelung di atas ranjang, seperti
posisi janin yang baru lahir. Mencoba menenggelamkan pikiran-pikiran me-nyedihkan
yang selalu mengganggunya. Setidaknya dia masih bisa hidup, bernafas dan menghirup
udara pagi dengan tubuh dan jiwa yang sehat. Itu adalah anugerah yang harus selalu
disyukurinya. Setelah menghela napas panjang, Kiara mencoba tidur, melemaskan
urat-uratnya yang pegal, mempersiapkan untuk masuk bekerja lagi malam nanti.
?LoveReads 9|R a tu- b uk u.bl ogs p ot.com Crush In Rush Part 1 Kiara terlambat
datang bekerja! Dengan napas terengah Kiara setengah berlari menuruni bus kota itu
sambil menyumpah-nyumpah mengutuki dirinya sendiri. Kalau saja tubuhnya tidak
terasa begitu lelah, Kiara pasti tidak akan memutuskan tidur lagi siang tadi. Dia berpikir
hanya tidur satu jam saja karena rasa mengantuk menderanya begitu kuat. Tetapi
bodohnya dia lupa menyalakan alarm. Ketika terbangun, matahari sudah
menyembunyikan diri di balik cakrawala, membiarkan bulan menggantikan tugasnya.
Kiara terlambat bekerja hampir satu jam. Sambil mengerutkan keningnya cemas, Kiara
membayangkan bagaimana marahnya sang manager cafe kepadanya. Manager cafe itu
tidak pernah menyukainya, entah kenapa. Mungkin karena Kiara bertubuh kecil dan
dianggapnya lemah, sama sejali tidakj bisa membantu jika ada pekerjaan berat. Selama
ini dia selalu mencari-cari kesalahan Kiara, mencoba membuktikan bahwa seorang
perempuan tidak cocok bekerja shift malam di sebuah cafe. Napasnya makin terengah
karena berlari makin kencang, jarak dari halte bus ke cafe memang biasanya dia
tempuh sambil berjalan kaki ketika waktunya panjang, tetapi sekarang dia harus
sesegera mungkin tiba di cafe itu. Setengah melompat Kiara terburu-buru menyeberangi
10 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m jalan itu, tempat cafe itu terletak
Crush In Rush - Santhy Agatha
diseberangnya, sampai suara rem yang ber-decit kencang dekat sekali dengannya
membuatnya memejamkan mata, kaget dan panik. Aku akan mati.... Desahnya di
detik-detik terakhir, tetapi ketika dia tetap memejamkan matanya, tidak terjadi apapapun.
Tidak ada rasa sakit di badannya, dan bahkan dia tidak terguling jatuh tertabrak entah
apapun itu. Dengan hati-hati, Kiara membuka matanya. Kumpulan orang berkerumun
melihatnya. Kiara mengernyit, orangorang memang selalu tertarik dengan kecelakaan,
dan berkerumun. Dia menatap ke samping tubuhnya dan menemukan sebuah mobil
warna hitam, dekat sekali dengan tubuhnya, tampaknya mobil itu di rem tepat pada
waktunya sehingga tidak menyentuhnya meskipun hanya berjarak beberapa centi dari
tubuhnya. Pintu mobil terbuka, dan seorang lelaki tampan bertubuh tinggi dengan
kacamata hitam turun dari balik kemudi. Lelaki itu cemberut, dan ketika dia membuka
kacamatanya, Kiara menyadari bahwa lelaki itu adalah lelaki yang sama yang
membantunya semalam, salah satu pelanggan tetap cafe tempatnya bekerja. "Dimana
otakmu sehingga menyeberang terburu-buru seperti itu dan melupakan keselamatan
dirimu?" Dahinya mengernyit, "Oh jangan lupa, keselamatan diriku juga, aku bisa saja
membanting stir dan menabrak trotoar tadi kalau aku tidak bisa mengerem tepat pada
waktunya." 11 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m Pipi Kiara memerah, malu dan
gugup dimarahi di depan banyak orang
Crush In Rush - Santhy Agatha
pdf by http://cerita-silat.mywapblog.com
begitu, meskipun banyak orang-orang yang berkerumun memutuskan pergi ketika
menyadari bahwa Kiara baik-baik saja. "Maafkan saya." Kiara bergumam lemah, sedikit
gemetar tak tahan dengan tatapan tajam lelaki itu. "Kau terluka?" tanya lelaki itu cepat,
matanya menelusuri seluruh tubuh mungil Kiara. Kiara menggelengkan kepalanya,
"Tidak. Saya tidak apa-apa." "Baguslah." Lelaki itu mendengus kesal, "Lain kali
hati-hati!" dengan ucapan penutup yang sinis itu, lelaki itu membalikkan tubuhnya dan
memasuki mobilnya kembali, lalu melajukan mobilnya meninggalkan Kiara yang mundur
kembali ke trotoar sambil menatap mobil hitam itu melaju meninggalkannya hingga
tertelan keramaian jalan raya. Kiara menyeberang lagi, kali ini memutuskan untuk
berhati-hati supaya kejadian mengerikan dan memalukan tadi tidak terulang kepadanya,
lagipula dia sudah benar-benar terlambat sekarang. Kiara berdecak, manager cafenya
akan berpesta pora dengan kesalahannya ini. ?LoveReads Ketika Kiara memasuki
pintu belakang cafe itu, dia langsung berhadapan dengan Irvan, salah satu pelayan pria
di cafe, lelaki itu mengangkat alisnya ketika melihat Kiara datang. 12 | R a t u - b u k u .
b l o g s p o t . c o m "Kami kira kau tidak datang hari ini." gumamnya dalam senyuman,
Irvan memang termasuk salah satu pelayan cafe yang baik kepadanya, sementara
pelayan yang lain bersikap datar dan tak peduli, "Pak manager sudah
mengomel-ngomel dari tadi." Kiara melongok ke balik punggung Irvan, mencari-cari
sosok pak Sony, Manager cafe yang galak itu. Irvan tergelak melihat tingkah Kiara, "Dia
tidak ada, dia sedang di depan. Cepat ganti pakaianmu dan bekerja, berharap saja dia
sudah lupa akan kemarahannya." Lelaki itu menepuk punggung mungil Kiara, memberi
semangat, lalu melangkah pergi. Kiara segera merangkapi kemejanya dengan baju
pelayan, mengikat rambutnya dan kemudian melangkah dengan hati-hati ke depan. Dia
sedikit mengintip dan berdebar ketika mendapati Pak Sony sedang berdiri di dekat meja
kasir, sambil menghela napas panjang Kiara melangkah keluar. Ya sudahlah... apa yang
terjadi, terjadilah... Baru beberapa langkah saja, rupanya mata pak Sony yang awas
sudah langsung menangkapnya. Lelaki itu mengangkat alisnya dengan galak dan
menghampiri Kiara, "Kau pikir jam berapa ini" Kenapa kau baru menampakkan batang
hidungmu heh?" Kiara hampir saja terlompat mendengar bentakan pak Sony di
belakangnya, dia membalikkan tubuhnya dengan hati-hati dan menatap takut-takut. 13 |
Crush In Rush - Santhy Agatha
R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m "Maafkan pak... saya... saya kesiangan." Kiara
sendiri merasa tak enak ketika mengucapkan alasan yang paling tidak bertanggung
jawab itu. Sementara seperti yang sudah diduganya, pak Sony malahan semakin marah
mendengar alasannya, "Kau pikir perusahaan ini milik ayahmu sehingga kau bisa
seenaknya datang terlambat dengan alasan kesiangan" Aku sebenarnya sudah tidak
suka dengan kehadiranmu di bagian pelayan cafe ini, kau harusnya tetap berada di
bagian belakang menjadi pencuci piring!" Dan kemudian, Pak Sony memberinya
hukuman mencuci piring sendirian, seluruhnya tanpa bantuan dari siapapun.
?LoveReads Setelah selesai mencuci entah ratusan piring dan panci, wajan serta
peralatan masak lain yang berukuran besar dan lengket, Kiara menyandarkan tubuhnya
di dinding belakangnya dan menghela napas panjang. Entah berapa jam dia berkutat
dengan kegiatan itu, ditatapnya kedua telapak tangannya dan mengernyit, kulit telapak
tangannya sudah keriput karena terus-terusan terkena air dan di beberapa sisi mulai
terasa pedih akibat kontak terlalu intens dengan sabun cuci. Kiara menghela napas
panjang, berusaha menyemangati dirinya sendiri dan menegakkan tubuhnya.
Pekerjaannya masih banyak, dan 14 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m dia harus
semangat. Dia membutuhkan pekerjaan ini untuk hidupnya, Yang harus dia lakukan
adalah bekerja lebih giat sambil berusaha mencari jalan untuk menemukan kesempatan
yang lebih baik. ?LoveReads Ketika melihat tulisan di layar ponselnya, Joshua
mengernyitkan keningnya. Itu telepon internasional, dari nomor yang sangat dikenalnya,
pengacara ayahnya di London. Joshua mendengus kesal, pengacara ayahnya sudah
berkali-kali meneleponnya, membujuknya supaya mau berkunjung ke London,
mengunjungi ayahnya yang katanya kondisi kesehatannya semakin memburuk. Joshua
sama sekali tidak tertarik menemui ayahnya, lelaki itu dulu membuangnya dan ibunya
hanya karena mereka dianggap tidak sederajat dengan darah biru yang mengaliri tubuh
ayahnya, apalagi mengingat ibunya seorang asia yang hanyalah seorang murid
pertukaran beasiswa di kampus anaknya. Kesalahan masa muda. .Begitu dulu komentar
kakeknya..... Joshua tidak mau menyebut lelaki itu sebagai kakeknya, dia hanyalah
lelaki tua aristrokat yang sombong dan tidak punya hati. Lelaki tua itu, begitu
mengetahui 'kelalaian' ayahnya yang menghamili gadis asia yang dianggapnya tidak
sederajat, langsung mengirimkan ayahnya bersekolah ke Amerika, dan kemudian
memberi uang kepada ibunya 15 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m dan mengatur
kepulangan ibunya dengan paksa ke Indonesia. Ironisnya, ibunya hanyalah seorang
wanita muda yang tidak punya siapa-siapa di London yang bisa membantunya
melawan ketidakadilan itu, hingga pada akhirnya dengan pasrah, membawa bayi dalam
kandungannya pulang ke Indonesia. Pada masa itu, di tempat tinggalnya, hamil sebelum
menikah merupakan aib tersendiri. Orangtua ibunya marah besar ketika ibunya pulang
ke Indonesia dalam keadaaan hamil, dikeluarkan dari beasiswanya karena pengaruh
kalangan atas di London, dan mempermalukan keluarga.
Crush In Rush - Santhy Agatha
pdf by http://cerita-silat.mywapblog.com
Beruntunglah seorang lelaki, sahabat ibunya di masa lalu yang sangat menyayangi


Crush In Rush Karya Santhy Agatha di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

ibunya memutuskan untuk bertanggung jawab kepada ibunya. Lelaki itu kemudian
menikahi ibunya, menyelamatkannya dari aib keluarga dan dengan tegar tetap
menopang ibunya ketika banyak pandangan mencemooh ketika ibunya melahirkan
Joshua, anak lelaki dengan rambut cokelat keemasan dan mata berwarna biru. Joshua
lebih mengakui Nathan sebagai ayahnya, lelaki itu menyokong kehidupan ibunya,
memperlakukan Joshua seperti anaknya sendiri, membiayai sekolahnya hingga menjadi
arsitek yang sukses seperti sekarang. Sayangnya, sepertinya Tuhan terbiasa
mengambil orangorang berhati baik lebih cepat supaya bisa segera berada di sisinya.
Crush In Rush - Santhy Agatha
Lima tahun lalu, Nathan dan ibunya meninggal dalam sebuah kecelakaan,
meninggalkan Joshua benar-benar sendirian di dunia ini. Ya. Dia sendirian. 16 | R a t u b u k u . b l o g s p o t . c o m Ayah kandungnya di London tidak masuk hitungan. Dua
tahun yang lalu, nama Joshua sebagai arsitek jenius dimuat dalam sebuah artikel bisnis
di London, kabar tentang dirinya sampai ke telinga ayah kandungnya yang saat ini
sudah memegang kerajaan bisnis besar mewarisi kakeknya yang sudah meninggal,
ternyata menyadari bahwa dia berhubungan dengan Joshua, sepertinya lelaki itu
menyewa detektif swasta karena beberapa lama kemudian, pengacaranya menelepon
Joshua, mengatakan bahwa ayah Joshua mengharapkan kedatangannya ke London,
Joshua meradang. Punya hak apa lelaki itu sehingga tiba-tiba memasuki kehidupannya
dan memaksa Joshua menerimanya" Joshua sudah tentu tidak butuh ayahnya, dia
lelaki yang sukses dengan kemampuannya sendiri, dan sama sekali tidak membutuhkan
apapun dari ayahnya yang tidak bertanggungjawab kepadanya dan ibunya di masa
lampau. Tetapi ponselnya berdering terus. Pengacara ayahnya di seberang sana
rupanya tidak mau menyerah, dia pasti menyadari keengganan Joshua, karena itulah
dia terus menerus memaksa. Dengan jengkel Joshua mengangkat telephone itu. "Ayah
anda sekarat." Itulah kalimat pertama yang diucapkan oleh pengacara ayahnya dalam
bahasa inggris berlogat kental ketika mendengar Joshua mengucapkan "halo". Josua
mengeluarkan suara decakan tidak peduli bergumam dengan bahasa ayahnya,
"Memang sudah saatnya." Hening. 17 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
Pengacara ayahnya di seberang sana mungkin sedang menggelenggelengkan
kepalanya melihat betapa kejamnya Joshua kepada ayahnya. Dia lalu bergumam lagi
tampaknya berusaha menyabarkan diri, "Beliau tidak punya anak laki-laki, sementara itu
warisan gelarnya harus diserahkan kepada anak laki-lakinya, kalau tidak warisan itu
akan diambil oleh sepupu jauhnya. Ayah anda bersikeras untuk memberikan warisan
gelar dan seluruh hartanya kepada anda." "Aku tidak butuh gelar dan harta." "Saya tahu
itu." suara pengacara ayahnya melemah, "Yang perlu anda tahu, isteri ayah anda yang
sekarang mempunyai dua orang anak perempuan yang dibawanya dari pernikahan
sebelumnya, jadi anak itu selain perempuan, juga bukan merupakan darah daging ayah
anda. Dan kalau anda mau tahu pendapat saya, lebih baik harta itu jatuh ke tangan
anda daripada jatuh ke tangan nenek sihir itu. Dia akan menguras habis seluruh harta
ayah anda begitu ada kesempatan, dan saya mohon kepada anda karena hanya
andalah satu-satunya yang bisa menjaga warisan ayah anda." Joshua memandang
berkas-berkas yang pernah dikirimkan oleh pengacara ayahnya kepadanya. Berkas itu
berisi inventarisir mengenai seluruh harta yang dimiliki ayahnya, mencakup saham
mayoritasnya di perusahaan miliknya juga beberapa properti seperti rumah dan tanah.
Joshua bisa saja mengabaikan itu semua dan menjalani hidupnya dengan tenang. Toh
dia tidak ada hubungannya dengan semua orang itu. Kalau memang harta ayahnya
akan jatuh ke tangan isterinya 18 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m yang tamak,
itu mungkin itu memang balasan yang setimpal untuk ayahnya. Tetapi godaan untuk
membalas dendam terasa begitu kuatnya. Ayahnya sekarang memohon agar dia mau
menerima gelar dan warisannya, gelar yang dulu membuat dia dan ibunya ditendang
dari kehidupan ayahnya. Ada kepuasan tersendiri ketika membiarkan lelaki tua itu
memohon-mohon kepadanya. Joshua tiba-tiba tersenyum sinis. Otaknya berputar
mencari cara, menemukan jalan membalas dendam yang paling menyakitkan untuk
ayahnya dan keluarga angkatnya di London. ?LoveReads Lelaki itu datang lagi. Kiara
mengintip dari balik tirai yang membatasi areal dapur dengan bagian luar cafe. Lelaki itu
tampak sangat misterius, selalu datang pada waktu dini hari, kadang hanya merokok
dan menikmati secangkir kopi, kadang dia tampak sibuk berkutat dengan laptopnya, dan
kemudian baru beranjak ketika pagi menjelang. Apakah lelaki itu tidak pernah tidur"
Crush In Rush - Santhy Agatha
"Mengintip apa?" tiba-tiba Irvan muncul di belakangnya, ikut melirik dari balik tirai dan
membuat Kiara kaget setengah mati, dia hampir terlompat dan kemudian menatap Irvan
dengan jengkel. "Bisa tidak jangan muncul tiba-tiba di belakangku?" gumam Kiara
setengah marah setengah tersenyum. Karena Irvan yang paling baik 19 | R a t u - b u k
u . b l o g s p o t . c o m kepadanya di cafe ini, mereka cukup akrab untuk saling
mengejek ataupun bercanda. Irvan terkekeh dan mengedipkan matanya, menatap ke
arah lelaki penyendiri itu, "Kau mengintip lelaki itu ya?" bisiknya menggoda, "Karena dia
sangat tampan?" Kiara menggelengkan kepalanya kuat-kuat, "Aku hanya penasaran
kenapa dia selalu duduk di situ sepanjang malam hingga pagi, apakah dia tidak tidur?"
Irfan mencibirkan bibirnya, "Kalau dia tidak tampan pasti kau juga tidak tertarik." Pipi
Kiara langsung merah padam, tidak bisa berkata-kata. Tidak bisa dipungkiri lelaki itu
memang sangat tampan, tetapi ada sesuatu dalam dirinya yang tidak bisa dijelaskan,
sesuatu yang tersimpan dalam dan kelam. Dan Kiara memahaminya, batinnya
bertanya-tanya, apakah lelaki itu memiliki masalalu yang tak menyenangkan seperti
dirinya" "Jangan hanya berdiri di situ! Bersihkan meja-meja kotor itu!" Suara Pak Sony
yang galak mengagetkan Kiara dan Irvan, mereka bergegas menuju area cafe dan
melaksanakan tugas, menghindar dari semprotan lelaki pemarah itu. Dengan ragu,
Kiara membersihkan meja kotor yang terletak di sudut, dekat dengan lelaki itu. Lelaki itu
mengalihkan tatapannya dari laptopnya dan ada sinar di matanya ketika menatap Kiara.
"Kenapa perempuan sepertimu 20 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m bekerja di
shift malam seperti ini?" gumam Joshua dengan suara datar, menatap Kiara dengan
seksama dari ujung kaki ke ujung rambutnya. Mereka berada cukup dekat karena meja
yang dibersihkan ioleh Kiara ada di dekat meja tempat Joshua duduk, karena itu Joshua
Crush In Rush - Santhy Agatha
pdf by http://cerita-silat.mywapblog.com
bisa bergumam pelan dan bisa didengar oleh Kiara. Kiara merasa tidak nyaman dengan
tatapan yang menelanjangi itu, dan dia tidak menduga lelaki itu akan menyapanya, dia
memalingkan mukanya, "Karena memang hanya pekerjaan ini yang bisa saya lakukan."
Joshua kali ini benar-benar mengalihkan perhatiannya seluruhnya kepada Kiara, "Masih
banyak pekerjaan lain yang bisa dilakukan perempuan sepertimu." Apakah lelaki ini
adalah jenis lelaki mesum yang menawarkan pekerjaan mesum kepada perempuan lugu
seperti dirinya" Kiara memandang Joshua dengan was-was, "Hanya pekerjaan ini yang
mau menerima saya. Saya hanya lulusan sebuah SMU di desa. Ketika pergi saya
membawa ijazah SMU dan harapan untuk hidup yang lebih baik, tetapi rupanya banyak
yang tidak meng-hargainya di kota ini karena banyak saingan dengan pendidikan lebih
tinggi tetapi mau digaji sama?" "Pergi dari mana?" lelaki itu bertopang dagu, tampak
tertarik, mungkin baginya Kiara adalah selingan menarik di sela-sela kegiatan
bersantainya. Kiara mendongakkan dagunya, 21 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
"Dari panti asuhan." dia melirik tidak nyaman kepada Joshua, karena sungguh tidak
lazim seorang pelanggan bercakap-cakap dengan pelayan cafe seperti ini, bahkan pak
Sony tampak menatap mereka tanpa malu-malu. "Saya harus pergi." "Tunggu" Joshua
meraih tangan Kiara, dan menggenggamkan sesuatu di tangannya, "Jangan
kembalikan, karena aku cukup kaya dan aku tidak butuh ini." Kiara segera melepaskan
diri dari cekalan tangan Joshua dan melangkah memasuki area belakang dapur, karena
pak Sony menatapnya dengan tatapan mencemooh yang tajam, mungkin lelaki itu
mengiranya sedang merayu pelanggan. Ketika sampai di area belakang dapur yang
sepi, dekat tempat cuci piring, Kiara membuka kepalan tangannya dan menatap sesuatu
yang dijejalkan lelaki itu dalam genggaman tangannya. Selembar uang merah seratus
ribuan.... Kiara bergegas melangkah ke depan untuk mengembalikan uang itu. Lalu dia
Crush In Rush - Santhy Agatha
tertegun. Kursi tempat lelaki itu biasa duduk sudah kosong. Lelaki itu sudah tidak ada....
?LoveReads 22 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m Crush In Rush Part 2 Joshua
menahan keinginannya untuk mendatangi cafe itu lagi. Perempuan pelayan cafe itu, di
luar dugaannya sungguh sangat menarik perhatiannya. Membuatnya ingin melihatnya
setiap hari. Joshua sendiri tidak tahu apa yang sebenarnya dia rasakan kepada
perempuan pelayan itu. Dia berhati dingin, jiwanya yang kejam adalah pembawaannya,
sehingga dia cenderung tidak peduli kepada orang lain. Tetapi perempuan pelayan itu
begitu mungil, begitu tak berdaya dan harus menjalani pekerjaan yang begitu berat.
Joshua bertanya-tanya apakah perempuan itu punya keluarga atau orang lain yang bisa
mengurusnya. Di luar kebiasaannya juga, Joshua memberikan uang kepada perempuan
pelayan itu. Dia mengangkat bahunya dan sedikit merasa lega, mungkin perempuan itu
bisa menggunakan uang itu untuk memenuhi kebutuhannya. Uang sebesar itu hanyalah
recehan bagi Joshua, tetapi dia tahu uang itu sangat berarti bagi perempuan itu.
Tiba-tiba Joshua tersadar... kenapa dia terus menerus memikirkan perempuan itu"
Dengan marah Joshua meremas kertas pekerjaannya yang dari tadi tidak bisa
diselesaikannya, dia menatap nanar ke arah bawah, ke arah pemandangan malam kota
dari jendelanya. Tiba-tiba pikirannya melayang ke ayah kandungnya di luar sana. Dia
menahan napas 23 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m gusar. Rencana balas
dendamnya sepertinya sangat menarik untuk dilakukan, dia hanya tinggal mengatur
beberapa rencana, lalu semua akan terlaksana dengan baik. Joshua melirik jam
tangannya, tiba-tiba bertanya-tanya dalam hatinya, sudah dua malam dia tidak
mengunjungi cafe tempat gadis pelayan itu bekerja, ini sudah hampir jam lima pagi,
bukankah biasanya shift perempuan itu selesai jam lima pagi" Joshua tahu karena dia
selalu berada di cafe antara jam dua sampai jam lima pagi, dan ketika sudah menjelang
jam lima pagi, selalu terjadi pergantian shift pelayan. Sedetik dia berpikir, kemudian
dengan gerakan cepat. Joshua meraih jaketnya dan melangkah keluar dari apartemen
mewahnya itu. ?LoveReads Kiara merasakan kepalanya pening, dia menghela napas
panjang. Gawat sepertinya virus salah satu pengunjung yang dari tadi bersinbersin di
dekatnya telah menularinya. Daya tahan tubuh Kiara sedang lemah sehingga dia mudah
tertular. Sekarang selain pening di kepalanya, di bagian matanya terasa
berdenyut-denyut dan seluruh permukaan kepalanya terasa nyeri. Kiara menuggu
dengan lunglai di pinggir jalan. Udara pagi hari yang dingin terasa menerpa kulitnya,
menyiksanya karena terasa menusuk sampai ke tulang. Kiara merapatkan jaketnya
yang terbuat dari bahan wol, jaket itu sudah menipis karena terlalu sering dipakai dan
dicuci sehingga tidak 24 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m membantunya
mengatasi hawa dingin. Dia masih berdiri di tepi jalan yang masih lengang itu, hanya
ada beberapa kendaraan pribadi yang lalu lalang, dan taxi yang beberapa diantaranya
memberi isyarat pada Kiara, membuat Kiara harus menggelengkan kepalanya. Dia tidak
mampu pulang naik taxi, ongkosnya tidak akan cukup. Di pagi hari setelah shiftnya dari
cafe, dia akan berjalan ke jalan besar sejauh dua ratus meter dan menunggu angkutan
umum yang lewat untuk mengantarkannya ke dekat tempat tinggalnya Oh ya ampun,
dan dia harus berdiri di tengah hawa dingin ini selama beberapa lama, angkutan yang
melewati sekitar jalan ini biasanya baru datang jam enam pagi, membawa
barang-barang milik pedagang pasar pagi, Kiara juga harus siap berdesak-desakan
dengan para pedagang dan barang bawaannya nanti, sementara dia sudah merasa
ingin pingsan. Dengan langkah tertatih, Kiara berjalan menuju ke tempat duduk di halte
tak jauh dari situ, dia sudah tidak kuat berdiri lebih lama lagi. Demamnya makin terasa,
membuatnya hampir limbung, dan Kiara merasa cemas. Dia tidak boleh sakit, dia tak
boleh izin dari pekerjaan karena itu bisa menjadi alasan pak Sony untuk memecatnya....
Mata Kiara mulai berkunang-kunang membuatnya berpegangan pada salah satu tiang
Crush In Rush - Santhy Agatha
halte itu, menyandarkan tubuhnya di sana. Sampai kemudian sebuah tangan yang
terasa kuat menyentuh pundaknya, membuat Kiara hampir terloncat karena kaget. "Kau
tampak tidak sehat." Itu lelaki penyendiri di cafe itu.... 25 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t
. c o m Tiba-tiba Kiara teringat, dia merogoh-rogoh sakunya dan mengeluarkan
selembar uang seratus ribuan berwarna merah yang sudah lecek, tidak karuan. Entah
berapa ratus kali Kiara tergoda untuk menggunakan uang itu. Kadang dia menaruhnya
di pangkuannya dan Crush In Rush - Santhy Agatha
pdf by http://cerita-silat.mywapblog.com
menatapnya beberap lama, berpikir apa yang akan dia lakukan dengan uang sebanyak
itu. Kiara ingin mencicipi tenderloin steak menu andalan cafe tempatnya bekerja, tetapi
kemudian dia mengurungkan niatnya, harga steak itu sendiri lima puluh ribu rupiah, dia
akan menghabiskan setengah uang itu hanya untuk makanan. Lalu Kiara akan
memikirkan cara lain, dia membayangkan membeli gaun yang sangat indah di toko baju
yang sering dilewatinya kemarin, tetapi lagi-lagi Kiara membatalkan niatnya, dia masih
belum butuh gaun, meskipun dekil dan jelek, gaun-gaunnya masih pantas dipakai,
lagipula Kiara bekerja mengenakan seragam yang disediakan untuk cafe dan dia juga
tidak punya teman yang akan mengajaknya keluarkeluar, jadi Kiara tidak membutuhkan
gaun yang bagus. Pada akhirnya, Kiara akan membatalkan semua niatnya untuk
menggunakan uang itu dan akan melipat uang itu, lalu meletakkannya dengan hati-hati
di saku bajunya. Dia harus mengembalikan uang ini. Kiara tidak mengenal lelaki itu,
yang memberinya uang ini. Siapa tahu apa maksud di baliknya" Jangan-jangan nanti
lelaki itu kembali dan menagih uang ini atau meminta tubuhnya seperti di film-film itu"
Kiara begidik ngeri, jangan sampai dia berakhir dengan menjual tubuhnya, semiskin
apapun Kiara, dia akan menjaga tubuhnya tetap 26 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o
m suci, untuk pangeran impiannya nanti... yang dia tidak tahu siapa dan sekarang
entah berada di mana. Kiara melewatkan dua malam ini dengan menunggu lelaki
penyendiri itu datang dan menghabiskan waktunya di cafe seperti biasanya, tetapi dua
malam berlalu dan lelaki itu tidak datang. Untunglah sekarang dia bisa bertemu lelaki itu
di sini, jadi dia bisa mengembalikan uangnya. "Apa?" lelaki itu menatapnya galak dan
menatap uang lecek di telapak tangan Kiara. "Kau tidak datang ke cafe jadi aku tidak
bisa mengembalikannya...." Kiara menahan peningnya, mendongakkan kepalanya
menatap lelaki yang berdiri di depannya itu, "Ini uangmu." "Bukankah sudah kubilang
untuk tidak mengembalikannya?" "Aku tidak mau menerimanya." Kiara menatap lelaki itu
dengan tatapan keras kepala, mencoba membantah, tetapi tiba-tiba rasa pening yang
amat sangat menerpanya, membuatnya mengerang kesakitan. "Kau kenapa?" Lelaki itu
menyentuh dahinya dan mengernyit, "Astaga, kau panas sekali!" Itu adalah kata-kata
terakhir yang didengar Kiara sebelum dia limbung dan kehilangan kesadarannya.
?LoveReads 27 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m "Dia terjangkit flu dan
kelelaha?" Dokter pribadi Joshua menemui Joshua setelah memeriksa perempuan
pelayan itu, yang sekarang masih terbaring pingsan di atas ranjangnya, di dalam
apartemen mewahnya. Joshua terpaksa membawa perempuan itu ke apartemennya
karena dia tidak tahu harus membawanya ke mana. "Oke, terimakasih dokter." Joshua
menjawab sopan dan mengantar dokter itu ke pintu. Sampai di pintu, dokter itu
menghentikan langkahnya sebelum pergi, "Di mana kau menemukan perempuan itu,
Joshua?" dokter itu sudah mengenal Joshua cukup lama karena dia dulu menjadi dokter
keluarga sejak orang tua Joshua masih hidup, karena itu dia menganggap Joshua
hampir seperti anaknya sendiri. "Memangnya kenapa dok?" Dokter itu menghela napas
panjang, "Tubuhnya lemah, jadi daya tahan tubuhnya lemah hingga mudah terjangkit
penyakit... dan juga sepertinya dia kurang gizi." Hati Joshua terenyuh mendengarnya.
Crush In Rush - Santhy Agatha
Pantas saja perempuan itu begitu kurus, ternyata dia kurang makan. "Dia temanku,
sayangnya nasibnya memang tidak beruntung, jangan kuatir dok, aku akan
merawatnya." gumam Joshua sambil tersenyum. ?LoveReads 28 | R a t u - b u k u . b l
o g s p o t . c o m Ketika Kiara membuka matanya, dia terperanjat menyadari bahwa
dirinya berada dalam kamar yang tidak dikenalnya. Kamar itu indah dan semua barang
di dalamnya mahal. Kiara mengernyitkan dahinya bingung, di mana dia" Ingatan
terakhirnya adalah bertatapan mata dengan lelaki penyendiri langganan Cafe tempat dia
bekerja itu. Setelah itu dia tidak ingat apa-apa lagi. Kiara menatap sekeliling lagi dengan
waspada dan menghembuskan napas lega ketika yakin bahwa dia sendirian di dalam
kamar ini. Kamar siapa ini" Apakah lelaki penyendiri itu yang membawanya kemari"
Kiara melirik tubuhnya dan mendesah lega sekali lagi karena menemukan dirinya
berpakaian lengkap di balik selimut tebal yang menutupi tubuhnya. Yah, dia benar-benar
demam ternyata, Kiara mendesah kecewa atas ketidakmampuan tubuhnya menahan
virus yang menyerangnya. Kepalanya pening dan sekujur tubuhnya terasa nyeri, dia
memijit kepalanya, berusaha meredakan rasa seperti berdentam-dentam di sana.
Tiba-tiba saja pintu terbuka, dan refleks, Kiara beringsut menjauh di atas ranjang ketika
melihat lelaki penyendiri itu memasuki kamar, dengan nampan berisi air dan teko kaca
besar di tangannya. "Kau sudah bangun rupanya." Joshua meletakkan nampan itu di
meja di sebelah ranjang, "Aku terpaksa membawamu ke sini, maafkan, kau pingsan di
jalan begitu saja." 29 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m Lelaki ini menolongnya.
Tiba-tiba saja Kiara merasa malu telah berprasangka buruk kepadanya, "Terimakasih."
suaranya serak dan pelan, sepertinya tenggorokannya juga terserang virus karena
sekarang terasa panas dan menyakitkan, terutama ketika dia menelan ludahnya. Joshua
menganggukkan kepalanya, lalu mengulurkan tangannya, "Kita belum sempat
berkenalan, aku Joshua." Kiara meragu sejenak. Kenapa lelaki kaya macam Joshua
merasa penting untuk berkenalan dengannya" tetapi dia kemudian membalas uluran
tangan Joshua, "Aku Kiara." "Kiara." Joshua mengulang nama Kiara lambat-lambat
lalu tersenyum, "Kau harus minum obatmu, dokter memeriksamu tadi." Lelaki itu
mengedikkan bahunya ke arah obat-obat yang diletakkan di meja yang sama dengan
nampan berisi gelas air. Kiara menoleh ke arah obat itu lalu menatap Joshua kembali.
"Terima kasih, maafkan aku sudah merepotkanmu."
Crush In Rush - Santhy Agatha
pdf by http://cerita-silat.mywapblog.com
"Sama sekali tidak repot kok." Joshua menjawab tenang, masih tetap berdiri dan
menatap Kiara dengan tatapan mata penuh arti, "Minumlah obatmu dan beristirahatlah."
Mata Kiara melirik ke arah jam dinding. Jam enam... "Apakah itu jam enam pagi, atau
jam enam sore?" Joshua mengikuti arah pandangan Kiara ke jam dinding itu, "Jam
enam sore. Dokter menyuntikmu dengan obat dan itu membuatmu 30 | R a t u - b u k u .
b l o g s p o t . c o m tertidur pulas, bagus untuk penyembuhanmu katanya karena kau


Crush In Rush Karya Santhy Agatha di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

butuh tidur dan beristirahat untuk pemulihanmu." Joshua memandang sekeliling kamar,
"Memang susah membedakan pagi dan malam di kamar ini, kamar ini memang sedikit
gelap karena aku menutup jendela dan gordennya, aku pikir kau bisa beristirahat lebih
nyaman kalau suasana kamar temaram." "Oh Astaga." Kiara malahan terlompat dari
posisi tidurnya, hampir tidak mendengar kalimat terakhir Joshua, dia mulai panik,
melemparkan selimutnya dan berusaha berdiri, "Aku harus masuk kerja, bosku akan
memarahiku kalau aku terlambat." Kiara berusaha berdiri, tetapi kakinya terasa lemah
seperti agar-agar dan rasa pening yang amat sangat menyerangnya dengan begitu
kuar, membuatnya kembali limbung. Joshua yang berdiri di dekatnya langsung
menopangnya, "Kau ini bodoh atau apa" kau demam tinggi dan flu berat, bagaimana
mungkin kau bisa bekerja dengan kondisi seperti ini" Shift malam pula!" dengan marah
Crush In Rush - Santhy Agatha
tetapi tetap berusaha lembut, Joshua setengah mendorong Kiara hingga tubuh
perempuan itu kembali terbaring di ranjang. Kiara mengerutkan keningnya, masih
merasa panik meskipun di dera pusing yang amat sangat, "Bosku akan memecatku
kalau...." "Shhh.." Joshua menghentikan kalimat Kiara, "Minum obat dan tidurlah, biarkan
aku yang mengurus bos-mu. Ok?" 31 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m Kiara
menahan air matanya karena merasa begitu tidak berdaya "Ok." Lalu dia membiarkan
Joshua membantuya meminum obatnya dan membaringkan tubuhnya di atas ranjang
yang nyaman itu, lelaki itu menyelimutinya sebelum melangkah pergi. Kiara masih
merasa panik atas pikiran akan kehilangan pekerjaannya. Pak Sony pasti akan marah
sekali kalau dia tidak muncul untuk bekerja malam ini..... tetapi kemudian pengaruh obat
membelit otaknya, membuatnya mengantuk dan kembali terseret ke alam mimpi.
?LoveReads Joshua setengah mengutuk dirinya sendiri karena mau-maunya
melibatkan dirinya dalam urusan merepotkan menyangkut Kiara. Kenapa dia jadi
mengurusi Kiara" Kenapa pula perempuan itu pingsan tepat di depannya" Joshua
mendengus marah, sekalian saja kalau begitu! Perempuan itu telah mengetuk
nuraninya, membuat Joshua merasa asing kepada dirinya sendiri. Dia tidak boleh
terus-terusan didikte oleh nuraninya, dia harus melakukan sesuatu. Yang pertama
dilakukannya adalah menemui lelaki yang bernama Sony, manager restoran itu. Joshua
setengah mengenalnya karena dia langganan cafe ini, dan lelaki gendut pemarah itu
selalu memperlakukannya dengan sikap menjilat yang memuakkan. 32 | R a t u - b u k
u . b l o g s p o t . c o m "Kenapa anda ingin menemui saya, tuan Joshua?" Sony tentu
saja tahu kalau Joshua adalah lelaki kaya salah satu penghuni apartemen mewah di
area dekat mereka. Pelanggan kaya adalah raja, mereka harus diperlakukan dengan
baik. "Ini menyangkut Kiara." Kiara" Sony mengernyitkan keningnya. Perempuan
pelayan tak becus itu sepertinya terlambat datang lagi malam ini, dasar perempuan tak
becus, Sony sebenarnya sudah lama ingin menyingkirkan Kiara, dia selalu menganggap
Kiara lemah dan tak kompeten, dan sekarang Kiara menunjukkan betapa pemalasnya
dirinya karena terlambat datang lagi. Kiara pasti ketiduran lagi! Awas saja! Sony sudah
memikirkan hukuman berat untuk Kiara, mencuci seluruh piring dan peralatan masak
kotor rupanya belum cukup berat bagi Kiara, mungkin dia akan menyuruh Kiara
mengepel seluruh lantai cafe dengan tangan dan menggosok seluruh kamar mandi di
area cafe. Mata Sony bersinar jahat, membayangkan kepuasan yang diperolehnya
dengan menyiksa Kiara. Joshua menatap sinar jahat di mata Sony dan tiba-tiba merasa
marah. Lelaki ini adalah penindas perempuan pelayan cafe itu. Sungguh Kiara pasti
tidak akan bisa melawan si jahat ini. Mungkin Joshualah yang harus membantu Kiara
untuk membalas, "Kiara tidak akan datang lagi." Joshua bergumam dingin, "Dia
sekarang bekerja untukku." Tanpa kata lagi, Joshua membalikkan 33 | R a t u - b u k u .
b l o g s p o t . c o m badan dan meninggalkan Sony yang terperangah bingung dengan
apa yang dikatakan oleh Joshua. ?LoveReads Kiara terbangun beberapa lama
kemudian, dan mengerjapkan matanya. Obat itu seperti obat bius, membuatnya tidurnya
amat pulas, tetapi juga membuat tubuhnya agak terasa enak. Ternyata Joshua sudah
ada di dalam kamar itu, lelaki itu menatap Kiara dengan tatapan tak terbaca. Apakah
lelaki itu benar-benar pergi untuk menemui bosnya" "Bagaimana bosku?" Kiara
bergumam pelan, dia berusaha duduk, "Maafkan aku merepotkanmu, terimakasih sudah
merawatku, aku akan pergi sekarang, mungkin bosku masih mau menerima permintaan
maafku karena terlambat datang... sekali lagi terimakasih, aku akan pergi..." "Kau tidak
akan pergi kemana-mana, Kiara." Suara Joshua tenang dan pelan, tetapi mampu
membuat Kiara menghentikan kata-katanya dan menatap Joshua sambil mengernyitkan
dahinya. "Apa maksudmu?" Kiara bertanya, bingung. Joshua menatap Kiara
dalam-dalam, "Kau sudah dipecat dari pekerjaanmu di restoran itu. Bosmu memang
Crush In Rush - Santhy Agatha
jahat dan kau harusnya bersyukur bisa terlepas darinya." 34 | R a t u - b u k u . b l o g s
p o t . c o m Kiara langsung panik kembali. Dia dipecat" Dipecat" Oh ya Ampun,
bagaimana dia bertahan hidup tanpa pekerjaan itu" Bagaimana dia makan nanti"
bagaimana dia membayar sewa tempat tinggalnya" Joshua mengawasi reaksi panik
dan cemas Kiara, lalu bergumam, "Tetapi kau tidak perlu cemas memikirkan hidupmu,
ada pekerjaan baru untukmu." "Pekerjaan baru?" ada secercah harapan di sana, Kiara
menatap Joshua penuh harap, mungkin lelaki ini menemukan koneksi baru tempat dia
bisa masuk sebagai pelayan" Kiara akan sangat berterimakasih kalau lelaki ini
benar-benar melakukannya. "Ya pekerjaan baru, di sini, sebagai pelayanku." Joshua
melemparkan kata-kata itu dengan tenang, seolah menawarkan permen kepada anak
kecil, yakin akan disambar secepat kilat. Hening. Kiara ternganga kaget mendengar
perkataan lelaki itu sampai tidak bisa berkata-kata..... ?LoveReads
Crush In Rush - Santhy Agatha
pdf by http://cerita-silat.mywapblog.com
35 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m Crush In Rush Part 3 Menjadi pelayan"
Kiara mengerutkan keningnya dan seketika itu juga wajahnya pucat pasi, menjadi
pelayan ini apakah menjadi pelayan seks dari Joshua" Kiara sering melihat kisah-kisah
sinetron dan film dimana tokoh wanita yang miskin pura-puranya ditolong oleh lelaki
kaya, tetapi kemudian dia disekap dan dijadikan budak seks.... Ya Ampun! Kiara harus
menyusun rencana melarikan diri dari rumah ini! Joshua yang melihat perubahan
ekspresi Kiara langsung merasa geli. Dia sudah pasti bisa menebak pikiran apa yang
lalu lalang di benak Kiara, ekspresi wajah Kiara yang polos mengungkapkan semuanya
karena perempuan itu benar-benar seperti buku yang mudah dibaca. Joshua
memutuskan akan menggoda perempuan ini, "Jadi sebagai pelayanku kau harus
berlatih untuk memuaskanku." Joshua tersenyum lebar sampai barisan gigi putihnya
yang rapi terlihat, setengah mati menahan geli melihat ekspresi shock dan pucat pasi di
wajah Kiara. "Apa?" Kiara setengah berteriak, panik. Pandangannya mengukur jarak
dari kasur ini ke pintu kamar. Bisakah dia melarikan diri dengan cepat tanpa ditangkap
poleh Joshua" Tetapi kemudian Joshua terbahak, membuat Kiara menatap lelaki itu
dengan waspada. Kenapa lelaki itu tertawa" Apanya yang lucu" 36 | R a t u - b u k u . b
l o g s p o t . c o m Mata Joshua tampak tajam meskipun masih berlumur rasa geli,
"Sebaiknya kau buang semua pikiran bodoh yang ada di otakmu itu. Aku sama sekali
tidak tertarik padamu secara seksual." matanya menelusuri tubuh Kiara dengan
mencemooh, "Kau terlalu kurus, dan bukan termasuk tipeku, jadi kau bisa tenang."
Meskipun merasa tersinggung atas penghinaan terang-terangan dari Joshua itu, Kiara
merasa sedikit tenang, setidaknya lelaki itu tidak tertarik padanya, jadi tidak mungkin
lelaki itu memperkosanya. Kalau "Aku ingin mempekerjakanmu sebagai pelayan."
Joshua mengangkat alisnya "Pelayan sungguhan yang bersih-bersih rumah dan
memasak." "Apakah kau tidak punya pelayan sebelumnya?" Kiara mengedarkan
pandangannya ke kamar tempat dia ditempatkan. Ini hanya satu kamar, tetapi luasnya
mungkin lima kali dari kamar kontrakan Kiara saat ini, belum lagi bagian-bagian lain
seperti ruang tamu, dapur dan kamar mandi, Tidak mungkin bukan Joshua
membersihkan semuanya sendiri" "Sudah kupecat." Joshua bergumam enteng, tidak
menjelaskan bahwa sebenarnya dia memperoleh jasa kebersihan kamar gratis sebagai
pelayanan VIP dari pihak apartemen. Baru saja dia menelepon pihak apartemen dan
mengatakan dia tidak membutuhkan pelayanan gratis itu lagi. 37 | R a t u - b u k u . b l o
g s p o t . c o m "Kau pecat?" Kiara menghela napas, "Kau tidak memecatnya karena
aku bukan?" Tatapan Joshua tampak dingin dan mencemooh, "Jangan besar kepala,
mana mungkin aku memecatnya karenamu?" Pipi Kiara langsung merah padam, Betapa
malunya dia, lagipula seharusnya dia sadar kalau Joshua tidak mungkin melakukan itu.
Crush In Rush - Santhy Agatha
Kiara hanya berada di waktu yang tepat di saat Joshua kehilangan pelayannya,
sekarang Kiara kehilangan pekerjaannya, jadi betapa baiknya Joshua karena
menawarkan pekerjaan ini padanya... "Bagaimana" Kau mau mengambil pekerjaan
sebagai pelayanku" Aku tinggal sendirian di sini tanpa keluarga, dan tanpa pengurus
rumah yang membersihkan apartemen dan memasak aku sedikit kerepotan." Kiara
menatap Joshua, masih ragu, "Jam berapa aku harus datang dan bekerja?" "Datang dan
bekerja" Tidak... kau tinggal di sini, itu akan lebih mudah bagiku." "Tinggal di sini?" Kiara
setengah berteriak, "Tidak! Aku tidak bisa!" "Kenapa?" Joshua bersedekap dan
mengangkat alisnya, "Bukankah sudah biasa seorang pelayan tinggal di rumah
majikannya" jadi dia bisa melaksanakan tugasnya dari pagi sampai malam, memastikan
seluruh rumah bersih dan seluruh kebutuhan majikannya terpenuhi. Dan tentu saja aku
akan membayarmu dengan harga yang pantas." 38 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c
o m Kiara mengerutkan keningnya. Tetapi kebanyakan yang mempekerjakan pelayan
yang menginap itu bukanlah seorang bujangan yang tinggal sendirian seperti yang
dikatakan oleh Joshua tadi. Bagaimana mungkin Kiara tinggal berdua dengan seorang
laki-laki dalam satu rumah tanpa ada orang lain" "Jangan berpikir yang tidak-tidak."
Sekali lagi Joshua bisa membaca apa yang berkecamuk di dalam benak Kiara, "Setiap
orang yang melihat aku dan kamu tidak akan melihat kita sebagai pasangan, mereka
pasti bisa melihat bahwa aku adalah majikan dan kau pelayannya, jadi kau tak perlu
cemas akan pandangan orang-orang." Dengan sinis lelaki itu memandang Kiara,
"Segera setelah kau bisa jalan, akan kuantar kau ke rumahmu dan mengemasi
barangbarangmu." Kiara tercenung tidak bisa berkata apa-apa tertohok oleh kalimat
penghinaan lelaki itu. Dan ketika lelaki itu beranjak pergi dan meninggalkan kamar itu,
Kiara berpikir keras tentang hidupnya. Dia terjepit, sekarang dia pengangguran dan tidak
punya apa-apa. Tawaran kerja dari Joshua amat sangat dibutuhkannya saat ini dan
sangatlah bodoh kalau dia tidak mengambil kesempatan itu... Benaknya berkelana,
kalau dia tinggal di sini sebagai pelayan, yang pasti dia bisa menumpang tempat tinggal
gratis. Dan Joshua bilang tentang pekerjaan memasak, mungkin saja Kiara bisa
menumpang makan. Kiara menghela napas panjang, mungkin semua ini sudah diatur,
mungkin ini adalah anugrah baginya, setidaknya Kiara jadi 39 | R a t u - b u k u . b l o g s
p o t . c o m bisa menabung untuk perbaikan hidupnya kelak. Kiara menguatkan
dirinya, Kalau memang Joshua menginginkannya menjadi pelayan, maka Kiara akan
berusaha menjadi pelayan yang terbaik, dia akan berusaha sekuat tenaga untuk
melakukan pekerjaannya sebaikbaiknya. ?LoveReads "Jadi kau mengontrak kamar
yang sedemikian jauhnya dari cafe tempatmu bekerja?" Ketika kondisi Kiara sudah
baikan, keesokan paginya Joshua menjalankan mobilnya keluar dari tempat parkir
apartemen, dia hendak mengantarkan Kiara dengan mobil hitam besarnya itu ke kamar
kontrakannya untuk mengemasi barang-barangnya. Semula Kiara menolak Joshua
mengantarnya dan mengatakan akan menaiki kendaraan umum saja, tetapi Joshua
mematahkan pendapatnya dan mengatakan akan lebih praktis kalau dia mengantar
Kiara. Crush In Rush - Santhy Agatha
pdf by http://cerita-silat.mywapblog.com
Dan di sinilah Kiara, duduk dengan gugup di kursi empuk mobil yang terbuat dari kulit
asli, merasa takut mengotorinya. "Kenapa kau tidak memakai sabuk pengamanmu?"
Joshua melirik, membelokkan mobilnya menuju ke jalanan. Kiara menunduk dan melihat
sabuk kulit yang terjuntai di bagian atas, dia menariknya kemudian kebingungan.
Bagaimana memasang sabuk pengaman ini" Pipinya memerah, merasa sangat malu
dan bingung. 40 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m Joshua pasti
menertawakannya dalam hati mungkin mencemooh betapa udiknya Kiara. Tetapi di luar
Crush In Rush - Santhy Agatha
dugaan, Joshua meminggirkan mobilnya, "Kau belum pernah memakai sabuk
pengaman sebelumnya ya." gumamnya lembut, penuh pengertian, lalu mencondongkan
tubuhnya dan membantu memasangkan sabuk pengaman Kiara. Kiara terdiam dengan
pipi merona, menatap rambut tebal Joshua yang tertunduk di dekatnya. Aroma parfum
Joshua menyentuh indera penciumannya dengan lembut, begitu maskulin, dan tiba-tiba
saja membuat Kiara bergetar. Mungkin Joshua selalu mengejek dan mencemoohnya,
tetapi Kiara tahu... lelaki ini adalah penyelamatnya. ?LoveReads "Jauh sekali." Entah
sudah berapa kali Joshua mengomel sepanjang jalan. kamar kontrakan Kiara memang
benar-benar berada di pinggiran kota... sangat jauh. Joshua membayangkan bagaimana
Kiara harus menempuh perjalanan berjam-jam hanya untuk mencapai tempat kerjanya.
Hidup perempuan ini benar-benar keras, Joshua membatin tiba-tiba perasaan iba
memenuhi nuraninya ketika melirik ke arah tubuh mungil yang sekarang sedang
meremas-remas jemarinya sendiri dengan gugup. 41 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c
o m "Maafkan aku?" Kiara bergumam lemah, merasa bersalah karena berkali-kali
Joshua mengeluh bahwa tempat tinggalnya begitu jauhnya, lelaki ini pasti sangat
jengkel karena harus menempuh kemacetan dan perjalanan panjang hanya untuk
mengantarkan Kiara pulang. "Aku memilih tempat di pinggiran kota karena harga
sewanya murah, di sini ada banyak pabrik, yang berarti ada banyak buruh yang
membutuhkan tempat tinggal. sehingga selalu tersedia kamar murah..." Joshua
mengernyitkan keningnya, "Bukankah sama saja kalau ongkos transportnya mahal?"
"Ongkos transportnya tidak mahal, kebetulan ada bus sekali jalan.. aku hanya tinggal
berjalan kaki ke ujung sana...." Kiara menundukkan kepalanya ketika Joshua
melemparkan tatapan iba kepadanya, dia tidak mau dikasihani, memang keadaannya
pasti terlihat menyedihkan bagi lelaki kaya seperti Joshua. Tetapi inilah hidupnya, inilah
yang dijalani Kiara, dan Kiara hidup dengan berjuang untuk masa depannya yang lebih
baik. Joshua masih mengernyitkan keningnya, dia sedikit mengerem ketika Kiara
bergumam, "Itu, berhenti di situ." Kiara menunjuk ke area parkir di bawah pohon besar,
di sekitarnya banyak ruko-ruko dengan berbagai macam usaha, ada penjual makanan di
sana, pangkas rambut laki-laki, apotek dan beberapa yang digunakan seperti kantor.
"Dimana kamar kontrakanmu?" 42 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m Kiara
menunjuk ke sebuah gang kecil di sebelah kompleks ruko itu, "Harus masuk ke sana,
mobil tidak bisa masuk... kau tunggu di sini yah." "Aku ikut." Joshua membuka pintu
mobilnya "Jangan!" suara Kiara yang setengah berteriak itu membuat gerakan Joshua
terhenti, dia menoleh dan menatap Kiara dalam, "Kenapa Jangan?" tanyanya singkat.
Pipi Kiara memerah, "Di sana kotor dan mungkin tidak menyenangkan untuk orang
sepertimu." Lelaki ini akan mengotori sepatu kulit mahalnya yang berkilau, gumam Kiara
dalam hati, belum lagi pakaian lelaki ini yang tampak mahal serta penampilannya yang
setengah orang asing pasti akan membuat orang-orang di sekitar tempat tinggal Kiara
terpukau... yang pasti sosok seperti Joshua bukanlah sosok yang cocok untuk berada di
sekitar tempat tinggal Kiara karena dia akan tampak berbeda dan terlalu mencolok.
Joshua mengamati Kiara kemudian bergumam keras kepala, "Aku akan mengantarmu.
Setidaknya aku bisa membantumu membawakan barang-barangmu, jadi kau tidak perlu
bolak-balik." Lelaki itu memang tidak bisa dibantah, Kiara mendesah dan kemudian
menganggukkan kepalanya, terserah kalau Joshua ingin memaksa masuk, tanggung
sendiri akibatnya nanti. ?LoveReads 43 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
Jalanan becek sehabis hujan semalam, dan semakin membuat gang sempit tempat
masuk ke kamar kontrakan Kiara terasa kumuh, anakanak kecil dengan pakaian kumal
seadanya tampak bermain-main di tanah, tampak ceria dan seolah tidak terpengaruh
oleh keadaan mereka. Kiara berjalan hati-hati melewati rumah-rumah kecil dengan
ibu-ibu yang sibuk menjemur kerupuk dalam tampah besar dan beberapa yang lain
Crush In Rush - Santhy Agatha
sedang mencuci pakaian. Tentu saja kehadiran Joshua yang berjalan di belakang Kiara
tampak begitu mencolok, semua mata memandang ke arah Joshua, beberapa bahkan
tak bisa melepaskan pandangannya dari lelaki itu, Kiara tibatiba merasa geli melihat
seorang ibu yang ternganga dan seakan lupa mengatupkan bibirnya ketika melihat
Joshua. Mungkin ibu itu mengira Joshua adalah artis sinetron yang menyasar ke tempat
ini. Anak-anak kecil juga tampak tertarik dengan penampilan Joshua, mereka berbisik
sambil cekikikan satu sama lain, sambil menyerukan kata 'bule' 'bule' dan menatap
Joshua penuh ingin tahu, membuat ekspresi Joshua tampak masam Akhirnya mereka
tiba di kamar kontrakan Kiara setelah berjalan menembus perkampungan itu, Joshua
mengernyit melihat penampilan kamar kontrakan Kiara yang reyot. Ketika Kiara
membuka pintu kamar kontrakannya, kerutan di dahi Joshua semakin dalam. Bagian
dalamnya bahkan lebih reyot lagi. Kamar itu bersih, tampak sekali Kiara sangat rapi.
Spreinya licin tanpa cacat, semua pakaiannya terlipat rapi di sebuah keranjang kecil 44 |
R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m di sudut. Dan kamar itu sangat sempit, dengan
langit-langit yang rendah, membuat Joshua harus setengah menundukkan kepalanya di
sini. Di sebuah sudut di meja kecil samping ranjang, ada sebuah pot bunga kecil yang
berwarna ungu yang cantik. Sebuah usaha menyedihkan untuk membuat tampilan
kamar ini lebih baik, dan ternyata kurang berhasil karena memang suasana kamar ini
sudah tidak dapat diselamatkan. "Silahkan duduk." Kiara bergumam gugup dan
canggung, menyadari bahwa Joshua sedang mengamati kamarnya yang sangat
sederhana itu. Ya ampun, lelaki itu pasti sekarang sedang merasa sangat kasihan
kepadanya. Tetapi sekali lagi, Kiara tidak suka dikasihani, meskipun sederhana, Kiara
sangat bersyukur dengan tempat tinggalnya ini, setidaknya dia punya tempat untuk
pulang setiap malam, tidak kebasahan ketika hujan, dan bisa berlindung untuk
beristirahat di malam hari. Joshua memandang sebuah kursi kayu yang tampak lapuk,
lalu mengangkat bahu dan menariknya, dia duduk dan mengamati Kiara
Crush In Rush - Santhy Agatha
pdf by http://cerita-silat.mywapblog.com
mengambil tas kain besar dari bawah tempat tidur dan mulai mengisinya dengan
pakaiannya. Setelah selesai, Kiara mengemas barang-barang lainnya, beberapa buah
buku, beberapa kosmetik standar sederhana, dan juga beberapa peralatan makannya,
dua buah cangkir dan piring dari bahan melamin berwarna biru. "Tinggalkan itu." Joshua
yang sejak tadi hanya duduk diam dan mengamati kegiatan Kiara tiba-tiba bergumam.
45 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m Kiara mendongakkan kepalanya,


Crush In Rush Karya Santhy Agatha di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kegiatannya memasukkan peralatan makan itu berhenti karena perkataan Joshua,
"Apa?" "Peralatan makan itu, kau tidak memerlukannya." Joshua melirik ke arah piring
dan gelas melamin milik Kiara. Demi Tuhan, buat apa Kiara membawanya" di
apartemenya penuh dengan peralatan makan kualitas terbaik, piring dan gelas kristal
serta sendok garpu dari perak murni memenuhi lemari dapurnya, beberapa bahkan
belum pernah dipakai sejak di beli, Sejenak ekspresi Kiara tampak terhina dan ingin
membantah. Tetapi lalu perempuan itu menarik napas panjang dan menurut.
Diletakkannya peralatan makan itu, lalu berdiri dan menutup resleting tasnya. "Baiklah,
semua sudah siap." Joshua melirik tas kain Kiara dan menatap takjub. "Hanya itu
barangmu?" Joshua pernah punya kekasih yang memiliki banyak sekali pakaian dengan
berbagai warna, parahnya mantan kekasihnya itu bahkan menyesuaikan warna
pakaiannya dengan tas dan sepatunya, jadi koleksi tas dan sepatunya sama banyaknya
dengan pakaiannya hingga membutuhkan beberapa lemari dan rak khusus. Melihat
Kiara yang bisa mengemas pakaiannya hanya dalam satu tas kain berukuran sedang
membuat Joshua merasa miris. "Hanya ini." Kiara melangkah keluar dari kamar itu, dan
Joshua mengikutinya. Kiara lalu mengunci pintu kamarnya, "Tunggu ya, aku akan
Crush In Rush - Santhy Agatha
mengembalikan kunci kamar pada ibu pemilik kontrakan." Kiara 46 | R a t u - b u k u . b l
o g s p o t . c o m menunjuk sebuah rumah yang hampir menempel dengan kamar
kontrakannya, ibu kontrakannya pasti akan terkejut karena Kiara keluar tiba-tiba, Tetapi
Kiara akan menjelaskan kalau dia mendapatkan pekerjaan baru di luar kota. "Aku perlu
ikut?" Joshua menggumam. Kiara langsung menggelengkan kepalanya kuat-kuat. Bisa
gawat kalau Joshua ikut, yang ada ibu kontrakannya akan berpikir
macammacam,mungkin dia akan berpikir kalau Kiara menjual dirinya, mana mungkin ibu
kontrakannya akan percaya jika Kiara menjelaskan bahwa Joshua adalah majikannya"
Majikan mana yang mau mengantar calon pelayannya sampai ke tempat tinggalnya
yang jauh dan kumuh semacam ini, "Aku akan ke sana sendiri. Tunggu di sini saja ya."
Kiara langsung membalikkan badan dan berlari-lari kecil menuju rumah ibu
kontrakannya, takut kalau Joshua mengikutinya. ?LoveReads Dalam perjalanan
pulang, ponsel Joshua berbunyi, dia mengernyitkan keningnya ketika melihat itu adalah
nomor dari pengacara ayahnya. "Ada apa?" Joshua langsung menjawab dalam bahasa
ayahnya, dengan nada gusar seperti biasa. Pengacara ayahnya seperti biasanya sudah
kebal dengan nada suara Joshua yang tidak menyenangkan itu, 47 | R a t u - b u k u . b
l o g s p o t . c o m "Ayahmu. Beliau ingin bicara langsung denganmu, Saat ini dia
menunggu di sebelahku." "Kenapa dia tidak menghubungiku saja langsung?" Pengacara
ayahnya menarik napas panjang, "Kau tahu kenapa Joshua, kalau dia menghubungimu
langsung, kau tidak akan mengangkatnya." Joshua mendengus, "Memang. Dan katakan
padanya aku tidak tertarik." "Joshua." suara pengacara ayahnya terdengar sabar, "Kau
harus mendengarkan. Ini menyangkut masalah warisan gelar ayahmu. Beliau sudah
mengatur pernikahanmu dengan seorang perempuan dari keluarga bangsawan yang
sederajat denganmu." Kiara hanya bisa mengerti sepatah-patah dari percakapan Joshua
dalam bahasa inggris itu, Tetapi dia bisa melihat setelah lawan bicaranya berkata-kata.
Wajah Joshua tampak sangat geram dan marah. Begitu marahnya sampai nyaris
menakutkan. ?LoveReads 48 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m Crush In Rush
Part 4 Kiara melirik ke arah Joshua dengan takut-takut, mendadak merasa tidak
nyaman berada di dalam mobil itu, apalagi ekspresi Joshua tampak sangat marah,
sedikit menakutkan. Lelaki itu mencengkeram kemudi kuat-kuat dan kemudian sedikit
mengebut, untunglah mereka ada di jalan tol yang lengang, sehingga mereka sedikit
aman. Tetapi walaupun begitu, jantung Kiara serasa berpacu ketika Joshua semakin
dalam menginjak gas mobilnya, membuatnya berpegangan pada sabuk pengamannya
dan berdoa dalam hati karena ketakutan. Kalau gaya Joshua menyetir seperti ini, dia
tidak akan mau pergi semobil berdua dengan laki-laki itu lagi. Kiara berjanji dalam hati,
melirik ekspresi lelaki itu yang sangat gusar. Kenapa Joshua tampak begitu marah"
Telepon siapa itu tadi" ?LoveReads Mereka sampai di apartement Joshua dan lelaki itu
masih membisu, membuat suasana tidak enak, lelaki itu lalu membuka pintu
apartemennya dan mempersilahkan Kiara masuk, "Silahkan, anggap seperti rumah
sendiri." Joshua bergumam memecah keheningan. Dia lalu masuk di belakang Kiara
dan membanting tubuhnya di sofa, menyalakan televisi. Lama kemudian suasana tetap
hening sehingga Joshua menoleh ke belakang dan mengangkat alisnya ketika melihat
49 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m Kiara masih berdiri di sana dengan gugup di
dekat pintu sambil meremas-remas jemarinya. "Kenapa kau masih berdiri di situ?"
Joshua tampak terkejut menatap Kiara. Pipi Kiara merah padam, dia tampak malu, "Eh...
aku... aku tidak tahu harus kemana..." Joshua menghela napas panjang menghadapi
kepolosan Kiara, perempuan ini luar biasa polosnya hingga Joshua merasa menjadi
serigala yang sedang berusaha menerkam gadis kecil bertudung merah yang tidak tahu
apa-apa. Dengan sedikit gusar Joshua berdiri, merasa agak menyesal karena suasana
hatinya yang buruk membuat Kiara terkena imbasnya. Ya. Telepon pengacaranya tadi
Crush In Rush - Santhy Agatha
benar-benar merusak moodnya. Joshua langsung menutup telepon setelah
mengucapkan penolakan yang kasar, tidak memberi kesempatan pengacara ayahnya
untuk berbicara. Dasar lelaki tua yang kurang ajar. Meskipun tahu itu salah, Joshua
terus menerus mengutuki ayahnya. Seenaknya saja dia berusaha
Crush In Rush - Santhy Agatha
pdf by http://cerita-silat.mywapblog.com
kembali mengatur kehidupan Joshua setelah dulu dia meninggalkan Joshua dan ibunya,
apakah dia pikir Joshua adalah manusia yang tertarik dengan gelar dan harta" Tidak!
Lelaki tua itu seharusnya tahu betapa puasnya Joshua karena menolak permintaannya,
Joshua bahkan akan sangat senang kalau lelaki itu memohon dan
menyembah-nyembahnya dan dia akan tetap menolak permintaan lelaki tua itu dengan
puas. Setelah menghela napas panjang, Joshua menatap Kiara yang tampak 50 | R a t
u - b u k u . b l o g s p o t . c o m kebingungan dengan ekspresinya yang
berubah-ubah. Kasihan juga gadis ini. Harinya sudah buruk dan Joshua yakin
demamnya masih belum begitu reda, sekarang harus menghadapi emosinya pula. "Sini,
kutunjukkan kamarmu. Sebenarnya ini kamar yang sama yang kau tempati ketika sakit
tadi." Walaupun begitu Joshua tidak bisa menahan suaranya yang terdengar ketus,
"Lain kali jangan bersikap canggung di sini, kita hanya berdua dan sikap canggungmu
membuat suasana tidak enak. Lakukan apa yang kau suka, anggap saja rumah sendiri,
kalau kau ingin menonton televisi silahkan, kalau kau ingin membuat makanan silahkan,
lakukan apa saja yang kau suka, nanti kita akan membahas beberapa aturan, apa yang
boleh dan tidak boleh di rumah ini, tapi sekarang kau boleh beristirahat dulu. Aku juga
lelah, mau tidur siang." Sambil terus berbicara, Joshua mendahului Kiara yang
terbirit-birit mengikutinya melangkah ke kamar kedua di apartemen yang cukup luas itu,
Joshua membuka pintu kamar itu dan melirik ke arah Kiara, "Masuklah dan istirahatlah
dulu, nanti sore kita bicara." Setelah itu, tanpa melirik sedikitpun pada Kiara, Joshua
berlalu. "Te... terimakasih..." Kiara berseru gugup, entah Joshua mendengarnya atau
tidak karena lelaki itu sudah melenggang kembali ke ruang tengah. Kiara memasuki
kamar itu, kamar yang sama tempatnya di rawat ketika demam. Dia terperangah ketika
melihat luasnya kamar itu. Semuanya lengkap, dari ranjang busa yang besar di tengah,
lemari 51 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m berwarna krem yang elegan dan meja
rias yang dilengkapi dengan kaca minimalis yang begitu bening. Ada sebuah televisi
besar di dinding, televisi layar datar yang hanya pernah Kiara lihat di televisi.... dan juga
AC.....tentu saja kamar ini ada ACnya, Kiara tersenyum merasa malu karena sadar dia
benar-benar kampungan. Di kamar kontrakannya tidak ada AC, bahkan kipas anginpun
tidak ada karena Kiara tidak mampu membelinya. Pernah dia membawa tabungannya
yang berhasil disisihkan dari uang makannya, sejumlah tujuh puluh lima ribu rupiah ke
sebuah supermarket yang di dalamnya juga menjual barang-barang elektronik. Pada
akhirnya Kiara keluar dengan tangan kosong, menggenggam uang tabungannya itu di
tangannya. Ketika sudah melihat-lihat berbagai merek kipas angin, dia mendapati
bahwa yang termurah, dengan ukuran paling kecil dan merk menengah adalah seharga
sembilan puluh ribu rupiah. Ada beberapa dengan merk tidak terkenal masih mematok
harga tujuh puluh ribuan. Tetapi bukan hanya harga yang membuat Kiara batal membeli,
benaknya tiba-tiba memutuskan bahwa dia bisa bertahan tanpa memakai kipas angin,
bahwa uang itu sebaiknya disimpan untuk keperluan lain yang lebih penting, seperti
membeli sabun mandi atau shampo dan berbagai keperluan rumahan lainnya. Alhasil
Kiara harus melalui lagi malammalam di panasnya Jakarta dengan udara lembab dan
lengket, dengan nyamuk yang tak kalah galaknya. Tetapi setidaknya hatinya tenang
karena dia masih memegang uang simpanannya sebagai pegangan di kala perlu. 52 | R
a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m Dan sekarang, melihat AC itu kiara tidak bisa
Crush In Rush - Santhy Agatha
menyembunyikan senyum lebarnya, dia mengucapkan selamat tinggal kepada
malammalamnya yang panas dan penuh keringat. Dengan ingin tahu, Kiara menyalakan
AC itu, memejet tombol ON. Kiara tahu cara menyalakan AC karena dia sering
menyalakan dan mengatur suhu AC di cafe tempatnya bekerja dulu. Dan kemudian,
ketika AC itu menyala, udara sejuk langsung menghembusnya. Membuat senyumnya
makin lebar. Setelah yakin pintu kamarnya tertutup dan Joshua tidak bisa melihatnya,
Kiara duduk di ranjang itu, menepuk-nepuknya dan sekali lagi tersenyum senang,
ranjangnya empuk. Tidak seperti ranjang lembek dan keras entah dengan usia berapa
lama di kamar kontrakannya yang penuh dengan serangga tak terlihat, kadang terasa
menggigit kulitnya dan menimbulkan ruam-ruam di kulitnya. Ranjang yang ini pasti tak
ada serangganya... pikir Kiara sambil menepuk-nepuknya lagi, dan ranjang ini
empuknya luar biasa. Puas menikmati empuknya ranjang itu, Kiara meraih tas-nya dan
mulai berbenah. Di bukanya lemari empat tingkat berwarna krem itu dan mulai
memindahkan pakaiannya ke dalam lemari, ketika selesai dia tersenyum masam dan
merasa malu, keseluruhan pakaiannya bahkan tidak bisa memenuhi satu tingkat yang
paling atas di lemari itu, lemari itu jadi tampak kosong dan menyedihkan. Tetapi tidak
apaapa, Kiara tidak malu dia hanya punya sedikit pakaian, setidaknya dia masih bisa
berganti pakaian setiap hari dan bersih serta wangi, biar pun pakaiannya sedikit, Kiara
tidak pernah memakai pakaian yang 53 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m sama
selama beberapa hari, setiap dia memakai baju, ketika mandi, dia selalu mencuci
pakaiannya sehingga ketika keesokan harinya pakaiannya sudah kering dan wangi lagi.
Untuk menyeterika dia bisa meminjam seterika ibu kontrakannya, dan membayar biaya
listriknya dengan sekalian menyeterika cucian ibu kontrakannya yang setumpuk
banyaknya, karena ibu kontrakan selain memiliki suami yang berbadan besar, juga
memiliki empat anak yang masih kecil-kecil. Bisa dibayangkan Kiara membutuhkan
waktu seharian penuh di hari liburnya untuk menyeterika semuanya. Kiara lalu mengatur
kosmetiknya dimeja rias yang besar dan lagi-lagi meja itu tampak kosong dan
menyedihkan karena Kiara hanya punya satu bedak tabur, satu lipstick, deodoran dan
satu splash cologne murahan yang dibelinya di minimarket, serta satu sisir kecil, Kiara
menambahkan sambil tersenyum, kosongnya meja rias itu tidak mengganggunya,
malahan membuatnya terkikik geli, menertawakan dirinya sendiri. Ya ampun. Kamar ini
begitu bagusnya, terlalu bagus dan sempurna untuk dirinya! Setelah puas memandang
suasana kamarnya yang sejuk, Kiara melongok ke arah kamar mandi. Ada kamar mandi
pribadi di dalam kamar ini! Lagi-lagi Kiara membayangkan ketika tinggal di kamar
kontrakan dimana dia harus berbagi kamar mandi dengan ibu kontrakan dan
keluarganya, serta empat orang penyewa kamar kontrakan lainnya. Kiara melihat sabun,
shampoo yang telah tersedia dalam wadah khusus di dinding, dia menambahkan sikat
giginya dan 54 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m tersenyum bahagia. Sambil
bersenandung, Kiara membanting tubuhnya di ranjang matanya tersenyum menatap
langit-langit kamar itu.... bahkan langit-langit kamarnyapun indah.... hatinya dipenuhi
rasa syukur. Alangkah baik hatinya Joshua memberkan tempat tinggal untuknya, tempat
seindah ini yang sama sekali tidak dibayangkannya. Kiara berjanji dia akan menjadi
pelayan yang terbaik untuk Joshua. ?LoveReads Ketika terbangun, mata Kiara
langsung terarah ke arah jam besar di dinding, dia sedikit terperanjat dan langsung
duduk. Rupanya dia ketiduran akibat suasana kamar yang begitu nyaman. Dan
sekarang Crush In Rush - Santhy Agatha
pdf by http://cerita-silat.mywapblog.com
sudah jam lima sore. Astaga... betapa malunya Kiara, dia telah berjanji dalam hati akan
menjadi pelayan yang baik, tapi yang dilakukannya malahan tidur begitu lama. Setengah
Crush In Rush - Santhy Agatha
melompat, Kiara masuk ke kamar mandi, dan mandi. Merasa takjub bahwa air di kamar
mandi itu bisa disetel panas ataupun dingin. Setelah selesai, Kiara memakai pakaiannya
dan membuka pintu kamar dengan hati-hati. Suasana tampak lengang, ruangan
apartemen remang-remang, dan hanya terdengar suara TV yang sayup-sayup, Kiara
melangkah ke ruang tengah dan mendapati Joshua sedang tidur tengkurap di sofa,
lelaki itu telanjang dada, hanya mengenakan celana panjang santai dan tampak sangat
lelap. Pipi Kiara memerah ketika mengamati 55 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
punggung telanjang Joshua yang berotot, dia melangkah dengan sangat hati-hati
melewati Joshua dan kemudian melangkah menyeberangi ruang tengah menuju
dapur. Kiara akan memasak makan malam dan membuat teh hangat, setidaknya ketika
Joshua bangun, makanan sudah tersedia. Di dapur, Kiara melihat sebuah kulkas besar
berwarna hitam, dengan hati-hati Kiara membuka kulkas itu dan sedikit merenung
melihat isinya. Joshua rupanya tidak suka memasak, yah dia kan lelaki bujangan yang
tinggal sendirian, buat apa repot-repot memasak kalau bisa membeli atau pesan antar
makanan" Kiara melihat bahan makanan yang seadanya di sana. Ada sosis di freezer,
dan di kotak sayuran di bagian bawah ada wortel dan brokoli. Kiara memutuskan
membuat sup sederhana. Karena tidak ada kaldu, Kiara merebus sebagian sosis
dengan potongan besar hingga airnya berminyak, lalu memasukkan bawang yang
sudah ditumisnya dengan mentega ke sana " untunglah Joshua mempunyai beberapa
siung bawang putih yang sudah setengah mengering di kulkasnya " Aroma harum
langsung tercium ke seluruh penjuru dapur. Kiara lalu memasukkan wortel yang sudah
di potong-potongnya, sementara brokolinya akan dimasukkan belakangan setelah air
mendidih. Setelah itu, Kiara membumbui supnya dan mencicipinya. Rasanya lumayan,
meskipun dengan bumbu dan bahan yang lebih lengkap, sup ini akan terasa lebih enak.
Tidak ada nasi, tetapi ada kentang di kulkas, Kiara memutuskan membuat kentang
tumbuk. 56 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m Beberapa kentang yang sudah
dikupas, di kukus sampai empuk, lalu dihancurkan dengan dicampur sedikit garam, krim
kental dan susu tawar kental. Selain itu Kiara membuat scramble eggs sebagai lauknya.
Dan jadilah masakannya itu. Ketika Air mendidih dan Kiara menyeduh teh, tiba-tiba
sosok Joshua sudah berdiri bersandar di ambang pintu dapur. "Baunya enak." Kiara
memekik, hampir menjatuhkan teko teh-nya. Untunglah dia sigap menahannya, kalau
tidak Kiara mungkin harus masuk rumah sakit karena tersiram air panas yang baru
mendidih. Dengan gugup Kiara menatap Joshua dan tersenyum, "Aku memasak dengan
bahan seadanya di kulkas, kuharap kau tidak marah karena aku lancang." Joshua
mengangkat bahunya, masih bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana
santainya yang sedikit melorot di pinggang, dia tampaknya tidak terganggu dengan pipi
Kiara yang memerah karena penampilannya, lelaki itu duduk di kursi tinggi di meja
dapur, dan bertopang dagu, "Sini ambilkan aku makanan, aku lapar." Kiara langsung
mengambil mangkuk dan menyendokkan sup yang masih panas di sana, dia juga
mengambil kentang tumbuk di piring bersebelahan dengan scramble eggs yang dia
buat. Dengan was-was Kiara mengamati Joshua makan, takut kalau lelaki itu
memuntahkan makanannya karena tidak menyukai rasanya. Tetapi 57 | R a t u - b u k u
. b l o g s p o t . c o m yang ditakutkan Kiara tidak terjadi, lelaki itu makan dengan lahap
dan cepat, dan ketika di tengah makan, Joshua mengangkat kepalanya dan mengernyit,
"Kenapa kau tidak ikut makan?" Tanyanya. Kiara meremas-remas kedua tangannya,
kebiasaannya jika merasa gugup dan bingung, "Aku... eh... bukankah pelayan tidak
makan bersama majikan" Biasanya seperti di sinetron-sinetron, pelayan makan di dapur
setelah majikannya makan." Joshua terkekeh, tawa yang mencairkan wajah dinginnya
yang tampan "Memangnya kau hidup di jaman feodal apa" Lain kali kurangilah nonton
sinetron yang penuh intrik palsu itu Kiara, ayo makanlah!" Karena perintah Joshua
Crush In Rush - Santhy Agatha
terdengar begitu tegas, Kiara akhirnya menyerah dan memutuskan makan bersama
Joshua, dia lalu mengambil makanannya, tak henti-hentinya berucap syukur atas
makanan yang tersedia begitu mudah untuknya tanpa perlu mencemaskan hari esok
lagi. Dan kemudian melahap makanannya dengan senang, ternyata dia lapar. Joshua
hanya tersenyum menatap Kiara, mereka lalu menyelesaikan makannya dan Joshua
melompat berdiri, melirik ke arah teko teh yang sudah disiapkan Kiara. Teh melati yang
harum mengepul dengan aroma yang menggoda selera. Joshua sebenarnya lebih
memilih kopi. Tetapi sepertinya Kiara harus diajari untuk menggunakan mesin kopi,
menggiling bijinya dan menciptakan takaran kopi hitam sesuai seleranya, perempuan itu
pasti hanya bisa membuat kopi instan. 58 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
"Bawa teh-nya ke ruang tengah, ayo kita bicara sambil minum teh." Gumamnya sambil
berlalu. Dengan segera, Kiara mengambil nampan dan meletakkan teko teh beserta
beberapa cangkir di sana, lalu mengikuti Joshua ke ruang tengah. Joshua sudah duduk
di sofa, matanya mengarah ke televisi besar yang sedang menayangkan pertandingan
basket, dia lalu menatap Kiara yang meletakkan nampan itu di meja, dan berdiri
ragu-ragu di sana. "Duduklah, kau tidak akan duduk di lantai seperti pelayan-pelayan di
jaman feodal bukan?" gumam Joshua ketika lama Kira tidak juga duduk, dalam hati dia
menggeleng-gelengkan kepala. Pantas saja gadis ini ditindas oleh atasannya yang jahat
itu, dia benar-benar lemah dan polos. Kiara duduk di ujung sofa dengan ragu, menatap
Joshua yang bersila dengan santai sambil sesekali mengarahkan pandangannya ke
televisi, "Kau mungkin perlu berbelanja, di lantai basement apartement ini ada
supermarket yang menjual sayuran dan bahan makanan, kau bisa
Crush In Rush - Santhy Agatha
pdf by http://cerita-silat.mywapblog.com
memenuhi kulkas dengan berbelanja di sana, belilah apapun yang kau perlukan untuk
memasak, aku akan memberimu uang belanja." Kiara menganggukkan kepalanya,
menyimpan rasa kagumnya pada apartemen ini yang bahkan mempunyai fasilitas
supermarket di lantai bawahnya. Orang kaya memang selalu dimudahkan dalam segala
hal... batinnya. 59 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m "Dan kita akan tinggal


Crush In Rush Karya Santhy Agatha di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

bersama di sini, aku sebenarnya tidak punya aturan ketat, hanya ada beberapa yang
harus dihormati. Pertama, aku tidak begitu suka suara bising, jadi kalau kau mau
menyalakan televisi atau apa, atur suaranya supaya tidak berisik. Kedua, aku tidak suka
susu putih, kecuali di campur dengan kopi, jadi jangan memberikanku itu... Ketiga aku
biasanya bekerja di malam hari, mulai jam sembilan malam, dan karena itu aku
membutuhkan tidur yang lama di pagi harinya, biasanya aku bekerja jam sembilan
malam sampai jam lima pagi lalu aku akan sarapan dan tidur jam sembilan pagi sampai
sore dan aku tidak suka diganggu...." Sampai di situ Kiara mengernyit, berusaha
memahami gaya hidup Joshua tetapi tetap saja tidak paham. Lelaki ini seperti vampir,
bekerja di malam hari dan tidur ketika ada matahari. "Kau mendengarkan?" Joshua
menegurnya, membuat Kiara tergagap. Ketika sudah mendapatkan perhatian Kiara,
Joshua melanjutkan, "Sampai di mana tadi" Hmm Oh ya.. keempat...." Tiba-tiba
terdengar suara bel di pintu, membuat Joshua mengernyit karena merasa terganggu.
"Siapa yang bertamu tanpa pemberitahuan itu?" gerutunya, melangkah ke arah pintu
dan mengintip. Ketika tahu siapa yang berdiri di depan pintunya, Joshua mendesah
kesal, tetapi tetap membuka pintunya itu, "Apa yang kau lakukan di sini, Jason?"
Seorang lelaki yang amat sangat tampan melangkah dengan senyum lebar, memasuki
ruangan. 60 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m Kiara terpesona, karena lelaki
itu... sungguh terlalu tampan sampai bisa dikatakan cantik. Ada sesuatu di tangannya,
lelaki itu memegang wadah biola dari bahan kulit kaku berwarna cokelat gelap. Lelaki itu
pemain biola" Dan kemudian, Jason masuk menatap Joshua masih dengan
Crush In Rush - Santhy Agatha
senyumannya, tidak mempedulikan tatapan kesal Joshua, "Aku butuh bantuanmu
teman. Ada seorang perempuan yang dijodohkan ibuku untukku dan dia terus memaksa
meskipun aku menolaknya mentahmentah. Ibuku mengatakan karena adikku Keyna
sudah menikah dengan si brengsek Davin yang beruntung itu, aku tidak boleh terlalu
lama menunda pernikahan. Parahnya... perempuan yang dijodohkan oleh ibuku itu
mengejar-ngejarku sampai nyaris menakutkan." Jason mengangkat bahunya, "Jadi aku
melarikan diri dari rumah, mengata-kan harus menjalani pelatihan intensif yang tidak
bisa diganggu, dan sepertinya aku harus merepotkanmu, aku tahu kau punya
apartemen tiga kamar dengan dua kamar yang masih kosong, jadi izinkanlah aku
menumpang sementara di sini." ?LoveReads 61 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
Crush In Rush Part 5 Tampan Sekali. Kiara hampir saja tidak bisa menutupi rasa
kagumnya akan ketampanan lelaki yang baru masuk itu. Luar biasa. Bahkan dia sebagai
perempuan merasa dirinya kalah cantik dibanding lelaki itu. Meskipun wajahnya cantik
tetapi tidak ada sikap yang mengarah ke arah feminim sama sekali dari penampilan
lelaki yang dipanggil Joshua dengan nama Jason itu. Jason tampak maskulin dan sinar
matanya tampak sedikit bandel, seperti anak lelaki kecil yang nakal. Detik ketika Jason
masuk itulah dia menyadari kehadiran Kiara di sana, duduk di sofa ruang tengah, lelaki
itu langsung melemparkan pandangan berganti-gani penuh arti ke Kiara dan Joshua,
"Ah, maaf, aku tidak tahu kau sedang ada tamu." Jason tersenyum ramah, senyum yang
mempesona kepada Kiara, "Johua biasanya tidak pernah menerima tamu di
apartmennya, kecuali tamu yang memaksa seperti aku." Lelaki itu terkekeh sendiri, lalu
melangkah mendekat, "Kau pasti perempuan istimewa." "Jangan ganggu dia, Jason. Dia
pelayanku." Jason langsung tertegun. Wajahnya tampak tak percaya, dia melemparkan
tatapan mencela ke arah Joshua, "Kau memang tidak pandai bercanda. Mana mungkin
kau memakai pelayan di rumahmu" Kau dengan kehidupanmu yang introvert itu?" 62 | R
a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m Jason melemparkan pandangan menyelidik
kepada Joshua, menunggu lelaki itu tersenyum dan mengatakan bahwa dirinya sedang
bercanda, tetapi ekspresi wajah Joshua sama sekali tidak berubah, membuat Jason
akhirnya mengambil kesimpulan. "Oh astaga, kau tidak sedang bercanda ya?" jemarinya
menunjuk ke arah Kiara, "Gadis ini pelayanmu?" "Tentu saja." dengan santai Joshua
melangkah melalui Jason dan duduk kembali di sofa tempatnya duduk, "Duduklah dan
ceritakan pelan-pelan, apa yang terjadi padamu sampai kau harus mengemis tempat
tinggal kepadaku" Bukankah kau punya apartemen sendiri di tengah kota" kenapa kau
tidak kesana?" Jason ikut duduk, di dekat Kiara yang terpaku, masih terpesona. "Mereka
akan bisa melacakku kalau aku ke sana, kau tahu, ibu angkatku dan perempuan yang
dijodohkan denganku itu sangat gigih mengejarku." Tanpa dipersilahkan, Jason
menuang teh di meja dan menyesapnya, "Hmm enak sekali, kau yang buat yah?" lelaki
itu menoleh tiba-tiba ke arah Kiara, membuat Kiara gelagapan. "Eh... iyaa... saya yang
buat." Sementara itu Joshua menatap ke arah Kiara dan mengernyit, perempuan itu
terpesona, tentu saja. Semua perempuan pasti akan terpesona kalau melihat Jason dan
ketampanannya yang luar biasa. Tetapi penampilan bisa menipu, di balik sikap ramah
dan baik hatinya kepada perempuan, Jason menyimpan racun yang menakutkan. Lelaki
63 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m itu adalah penghancur perempuan, dalam
arti yang sebenarnya. Entah sudah berapa perempuan yang dipermainkannya, diberi
harapan, kasih saying dan perhatian dengan begitu indahnya, lalu dilemparkan dan
dibuang dengan kejam. Ya. Jason cukup menakutkan kalau berhubungan dengan
perempuan, entah kenapa Joshua berpikir kalau Jason membenci perempuan, tentu
saja mama angkatnya dan adik kesayangannya yang baru dijumpainya setelah sekian
lama itu tidak termasuk kategori yang dibencinya. Sekarang Kiara terpesona dengan
Jason, dan Jason secara alami langsung menebarkan pesonanya pada Kiara. Joshua
Crush In Rush - Santhy Agatha
harus menghentikannya segera, sebelum semua berlanjut. Kiara adalah pelayan yang
bekerja untuknya, dia harus menjaganya. "Kau bisa masuk Kiara." gumam Joshua
tiba-tiba. Kiara merasa lega atas perintah Joshua itu, dia merasa canggung duduk di
sofa di tengah percakapan kedua laki-laki yang sepertinya bersahaabat itu, dengan
cepat dia berdiri dan mengucap salam, "Saya
Crush In Rush - Santhy Agatha
pdf by http://cerita-silat.mywapblog.com
permisi dulu." dengan tak kalah sopan dia mengangguk ke arah Jason kemudian
melangkah tergesa meninggalkan ruang tengah itu, masuk ke kamarnya. ?LoveReads
Jason terus mengamati sampai Kiara menghilang dari pandangan, kemudian
melemparkan tatapan penuh ingin tahu ke arah Joshua, 64 | R a t u - b u k u . b l o g s p
o t . c o m "Kau" Membawa seorang pelayan untuk tinggal di rumahmu?" dia masih
mengungkapkan pertanyaan yang sama, "Rasanya itu tidak mungkin terjadi Joshua, itu
bukan Joshua yang kukenal." Ya. Joshua yang dikenal Jason adalah seorang
penyendiri. Lelaki itu selalu menghabiskan waktunya sendirian dan kebayankan
menutup hatinya dari hubungan apapun. Bahkan Jason sempat ragu meminta
pertolongan Joshua agar mau menampungnya sementara, mengingat sikap Joshua
yang cenderung introvert itu. "Aku menolongnya, karena dia butuh pertolongan, sama
sekali tidak ada alasan lain." Mata Joshua menyipit, "Dan jika kau memang akan tinggal
di sini, kau tidak boleh mengganggunya." Jason terkekeh mendengar nada ancaman di
balik suara Joshua itu, "Oke. Sepakat, aku tidak akan mengganggunya, tetapi aku tidak
bisa mencegah kalau dia yang menggangguku." Tawanya malahan makin keras ketika
menerima tatapan membunuh yang langsung dilemparkan Joshua kepadanya, "Aku
bercanda Joshua, gadis itu aman. Jadi kesimpulannya, kau mengizinkan aku tinggal di
sini sementara?" ?LoveReads Keesokan paginya, Kiara bangun pagi-pagi sekali, dia
ingin menyiapkan makanan untuk Joshua, lelaki itu bilang dia bekerja larut malam dan
kemudian sarapan dulu di pagi hari sebelum tidur. Ruang tengah tampak terang
benderang, dan Joshua sedang duduk, berkutat dengan 65 | R a t u - b u k u . b l o g s p
o t . c o m wajah serius menggambar sesuatu seperti denah atau entahlah, di sebuah
meja khusus di sudut ruangan, Kiara mengamati dalam diam dan kemudian
menebak-nebak... meja itu adalah meja khusus arsitek. Jadi, Joshua seorang arsitek"
Rupanya Joshua menyadari keberadaan Kiara, dia menolehkan kepalanya dan
mengerutkan keningnya, "Kenapa kau bangun pagipagi sekali?" dilemparkannya
pandangannya ke jam dinding, masih jam lima pagi. Kiara berdiri dengan gugup, "Aku...
aku ingin membuat sarapan, kau bilang kau sarapan setiap pagi, baru setelah itu tidur."
"Oh itu." Joshua tidak tega mengatakan kalau dia hanya sarapan roti tawar setiap pagi
dan sebenarnya dia bisa menyiapkannya sendiri tanpa Kiara repot-repot. Tetapi dia
mempekerjakan Kiara sebagai pelayannya, dan Joshua sendiri harus membiasakan diri
untuk dilayani. "Oke... terimakasih. Ada roti tawar di atas kulkas dan jeruk segar kalau
kau ingin membuat jus jeruk. Nanti panggil aku kalau sarapannya sudah siap."
gumamnya kemudian. Setelah melihat Joshua membalikkan badan dan sibuk kembali
dengan pekerjaannya, Kiara melangkah ke dapur, dia melihat roti tawar itu, mengisinya
dengan keju dan saus kacang yang sudah tersedia dan memanggangnya. Jeruk besar
berwarna orange cerah itu menarik perhatiannya, Kiara mengambil beberapa buah dan
memasukkannya ke juicer. Setelah itu 66 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m dia
mengatur makanan yang sudah siap di meja dapur. Biasanya untuk sarapan, Kiara
selalu meminum susu satu gelas, tetapi dia ingat kemarin Joshua bilang dia tidak suka
susu, dan sepertinya lelaki itu tidak punya susu di dapurnya. Setelah makanan siap,
Kiara memanggil Joshua dengan canggung dari ambang pintu dapur, dan diberikan
jawaban singkat oleh Joshua. Tak lama lelaki itu muncul di dapur, masih dengan
Crush In Rush - Santhy Agatha
pakaiannya yang sama, celana panjang dan tidak berkemeja. Kiara sepertinya harus
membiasakan diri dengan penampilan Joshua yang indah ini. "Terimakasih Kiara."
Joshua menyesap jus jeruknya, lalu mengunyah roti bakarnya dengan tenang, lelaki itu
menyelesaikan makannya dengan cepat, lalu menyesap jus jeruknya lagi, setelah itu
menguap, "Aku akan tidur. Kau bisa siapkan satu sarapan lagi, Jason untuk sementara
akan tinggal di sini, dan oh ya, uang belanjamu ada di meja." Kiara tertegun sambil
menatap punggung Joshua yang berlalu. Jadi Jason, lelaki yang luar biasa tampan itu
juga tinggal di apartemen ini" Kiara sepertinya harus menguatkan hatinya untuk tinggal
bersama dua lelaki yang sangat mempesona itu. ?LoveReads Pintu kamar Joshua
masih tertutup rapat ketika giliran Jason yang bangun dari tidurnya. Lelaki itu ternyata
tidak pernah tampil 67 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m berantakan dan tidak
pedulian seperti Joshua, Jason keluar kamar sudah mandi dengan aroma harum dan
pakaian rapi. Dia melongok ke dapur, ke tempat Kiara sedang mencuci gelas dan piring
kopi sisa Joshua, "Wah aromanya enak." lelaki itu tersenyum dan duduk di meja dapur,
kemudian mencomot satu roti bakar dan memakannya, "Mungkin keputusan Joshua
menerima seorang pelayan di rumahnya sungguh tepat, dan aku juga ikut mendapatkan
keuntungan," Lelaki itu mengedipkan sebelah matanya menggoda, mau tak mau
membuat Kiara tersenyum, "Semoga anda suka." gumamnya canggung, "Saya, eh saya
pamit dulu" setengah tergesa Kiara berjalan hendak keluar pintu dapur. "Mau kemana?"
suara Jason mencegahnya, lelaki itu mengerutkan keningnya. "Saya hendak berbelanja
bahan makanan disupermarket di basement." "Aku ikut." dengan tak terduga Jason
berdiri, meneguk gelas jus jeruknya dan tersenyum ke arah Kiara, "Aku bosan di sini,
biarkan aku menemanimu berbelanja." ?LoveReads Berbelanja bersama Jason berarti
harus kuat menerima tatapan orangorang ke arah mereka. Yah, ketampanan Jason
terlalu mencolok, 68 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m hingga membuat semua
orang yang berjenis kelamin perempuan hampir pasti menoleh dua kali ke arah mereka.
Beberapa orang malahan memandang terang-terangan sambil mengangkat alis ke arah
Kiara, seolah-olah mengatakan betapa tidak pantasnya Kiara bersanding di sebelah
Jason, dan betapa beruntungnya Kiara karena bisa mendapatkan kesempatan itu.
Jason sendiri tampaknya tidak peduli, lelaki itu sepertinya sudah biasa menerima
tatapan kekaguman dari orang-orang, dia menoleh dan tersenyum ke arah Kiara dengan
ceria, "Jadi, kita akan masak apa hari ini?" Kiara mengangkat bahunya, "Saya masih
bingung... saya lupa menanyakan apa yang disukai dan tidak disukai oleh Joshua."
"Hmmm", Jason mengerutkan keningnya, "Kau jangan menggunakan 'saya' dan 'anda'
kepadaku, pakailah 'aku' dan 'kamu, oke?" tatapannya menggoda, membuat Kiara mau
tak mau menganggukkan kepalanya, "Dan mengenai Joshua sepertinya kau tidak perlu
cemas, dia menyukai semua jenis makanan, setahuku yang tidak disukainya cuma susu
putih." Jason melirik ke arah rak buah-buahan, "Aku akan
Crush In Rush - Santhy Agatha
pdf by http://cerita-silat.mywapblog.com
mengambil buah pir itu, kau tunggu di sini saja ya," lelaki itu lalu melangkah sedikit
menjauh dari Kiara. Sementara itu, Kiara langsung berpikir untuk membuat masakan
laut, dia akan membeli udang dan cumi lalu membuat masakan bersaus dan lezat,
semoga saja Joshua menyukainya. 69 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m "Kiara?"
suara lelaki yang familiar memanggilnya, membuat Kiara menolehkan kepalanya, dan
melihat sosok yang dikenalnya berdiri di sana, sedang berbelanja, "Irvan?" Irvan adalah
mantan rekan kerjanya di caf? tempatnya bekerja, lelaki itu satu-satunya rekan kerja
yang bersikap baik kepada Kiara. "Kenapa kau ada di sini?" Lelaki itu menunjukkan
keranjang belanjaannya yang berisi gula dan sirup, "Berbelanja untuk caf?, stok
belanjaan belum datang dan ada beberapa barang yang habis, jadi aku disuruh
Crush In Rush - Santhy Agatha
berbelanja kemari, ini supermarket yang paling dekat dengan caf?. Kau sendiri, apa
yang kau lakukan di sini" Bos bilang kau sudah tidak bekerja lagi di caf?, aku berusaha
mencari tahu tentangmu tapi aku kehilangan jejak, apalagi kau tidak punya ponsel untuk
dihubungi." Kiara menatap Irvan dengan tatapan menyesal, "Maafkan aku Irvan semua
terjadi begitu cepat, tetapi aku baik-baik saja, sekarang aku bekerja sebagai pelayan di
sebuah apartemen, yah kau tahu mirip pembantu rumah tangga." Senyumnya melebar,
"Setidaknya aku dapat tempat tinggal dan makanan gratis." "Aku senang
mendengarnya." Irvan menatap Kiara dengan tatapan mata lembut, "Kalau aku ingin
bertemu denganmu lagi bagaimana caranya ya?" Kiara juga tampak bingung, "Aku juga
tidak tahu caranya, aku tidak punya ponsel." 70 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
Jodoh Atau Cinta 1 Layar Terkembang Karya St. Takdir Alisyahbana Pendekar Pedang Pelangi 14

Cari Blog Ini