Jatuh Cinta Sama Lo! No Way! Karya Rere Nurlie Bagian 3
kan kakak terkenal disekolah ini, siapa sih yang ga kenal kaka sama erza" Cuma orang gila aja yang gak kenal ama kalian berdua." Puji selvi yang sukses
membuat putra membusungkan dadanya.
"siapa dulu dong, putra gitu lo, iya kan za"." Kata putra sambil menatap lembut erza yang mencibir ke arah lain.
"apa kata lo deh." Sahut erza cuek.
"gue akan buat tatapan itu akan menjadi tatapan terakhir yang lo terima dari dia za, karna setelah itu, gue akan buat tatapan itu akan menjadi telaga air
mata yang tak berujung!." Tekad selvi dalam hati.
ketika mereka asyik berbicara, datanglah Ferdinand dan temannya menghampiri erza dan duduk di sebelahnya, sambil tersenyum manis kepada erza, dia menatap
putra penuh sinis yang di sebelahnya, kemudian berkata "za, gimana kabar lo" Baik-baik aja kan"." Sambil menatap lembut erza yang sukses membuat penghuni
kantin iri pada erza yang duduk di tengah oleh dua cowok paling ganteng di sekolah.
"baik-baik aja kok kak." Kata erza sambil tersenyum.
"baguslah kalo gitu. za.. lo ada acara gak taun baru nanti" Gue pengen ajak lo ke sebuah tempat yang bagus banget untuk kita rayain berdua. Gimana" Lo
ikut ya" Cuma kita berdua aja." Ajak ferdi sambil menatap putra yang sinis memandangnya,
"wah" gue pengen banget sebenarnya kak, beneran deh, tapi lo telat ajak gue, soalnya gue ada janji ma seseorang untuk taun baruan. Maaf ya kak. Mungkin
lain kali aja." Kata erza menyesal.
putra tersenyum penuh menang ketika mendengar erza menolak ajakan ferdi untuk jalan dengannya, lalu menatap ferdi tajam sambil berkata dalam hati
"kasian deh lo. Ditolak cewek di hadapan musuh lo sendiri".
"lo batalin aja rencana dengan teman lo za. Gue pengen banget jalan sama lo." Kata ferdi sambil memegang kedua tangan erza dan menatap penuh harap.
"Ehm"gue batuk nih! Ada sukarelawan yang bisa gue telen hidup-hidup gak" Mumpung gue pengen nelen orang nih!." Kata putra nyaring sambil melirik tajam
tangan erza yang dipegang ferdi.
"telen kecoak aja put! Enak tuh!." Sahut rico yang sekarang "hijrah" di samping arny bersama restu lalu tertawa ngakak melihat putra menatapnya ngeri.
"mending gue nelan elo daripada nelan kecoak! Itu kan saudara lo ric" Gak kasian tuh"." Ejek putra yang sukses membuat restu ngakak dan rico manyun karna
di samakan dengan kecoak di samping cewek dia sukai yang sekarang tersipu-sipu malu.
"biar lo dibilang saudara ama kecoak kek, ama kutu kek, atau ma dinasourus, gue tetep suka ma lo ka." Kata arny dalam hati
erza tak menghiraukan gurauan basi putra, sambil menatap ferdi dia berkata "beneran gak bisa kak, gue gak enak batalin janji sama dia. sorry ya kak." Sambil
menunduk. ferdi yang gak bisa maksa gadis itu lagi, langsung mengangkat wajah erza dengan lembut, lalu menatap gadis itu tepat di manic matanya yang coklat terang
dan berkata " ok deh kalo lo gak bisa. Gue terima kok. Tapi next time kalo gue ajak lo, lo harus ikut ya"." sambil tersenyum kemudian berdiri dari tempat
duduknya. "ok deh kak." Kata erza sambil mengacungkan jempolnya dan tersenyum.
tiba-tiba" ferdi mendekatkan kepala erza ke dadanya yang bidang lalu mencium kening gadis itu tanpa mempedulikan putra di samping erza yang mengepalkan
tangannya saking geramnya dan penghuni kantin yang kaget dengan tingkahnya apalagi rico dan restu yang tau dengan hubungan putra dan erza, sambil tersenyum
dia berkata "dah putri tidur yang cantik. Gue akan nunggu lo." Lalu pergi meninggalkan erza yang mukanya memerah saking malunya.
tiba-tiba, putra mendadak bangkit dari tempat duduknya meninggalkan erza yang bingung dengan tingkahnya disusul oleh rico dan restu di belakangnya. Selvi
yang melihat itu, tersenyum penuh rahasia dan berkata "gue ke kelas dulu ya. besok gue ke rumah lo kan" Gue boleh bawa teman gak" Dia anak renang juga
kok." "boleh kok. Ok deh. Entar gue telpon." Kata erza tersenyum.
"sip." Lalu pergi meninggalkan erza dengan perasaan senang. Menuju kelasnya.
"besok, akan ada dua pangeran yang menangisi kepergian lo za. Dan besok, dua pangeran itu akan saling bertengkar gara-gara lo! Hahahaa." Batin selvi dalam
hati. "lo berani banget cium kening erza di depan putra fer! Tuh cewek pacarnya putra tau!." Kata temannya ketika mereka sampai di kelas.
"pacar ya" kok erza merasa biasa aja waktu gue deketin" Gak mungkin deh mereka pacaran. Kata siapa dia pacar putra"." Tanya ferdi.
"gue denger-denger sih gitu fer. Udah lo gak usah deketin erza deh gue saranin." Saran temannya.
"gue sayang sama erza dan gue harus milikin dia bagaimanapun caranya! Gue akan buat dia gak bisa lepas dari gue!." tekad ferdi berapi-api.
"gimana caranya coba"." Kata temannya penasaran.
"liat aja entar. Pokoknya jangan heran entar erza nempel sama gue kayak perangko." Kata ferdi penuh rahasia.
"next time lo lolos za dari rencana gue, liat aja entar, gue akan buat lo gak bisa lepas dari gue!." tekad ferdi dalam hati.
setelah setengah hari berada di sekolah, akhirnya bel pulang "bernyanyi" juga. Anak- anak yang senang karna besok tahun baru, langsung cepat-cepat keluar
termasuk erza cs. Pas dia menuju parkiran, tiba-tiba dia melihat ferdi berdiri di depan mobilnya dengan tangan satunya di belakang, penasaran, dia mendekati
ferdi dan berkata "ada apa kak" Kakak mau ngomong apa"." Tanya erza.
ferdi langsung memberikan serangkaian bunga mawar putih segar entah nyolong dari mana di depan erza sambil berlutut, kemudian menatap erza dalam dan berkata
"ini bunga buat lo. Gue gak tau lo suka bunga apa. Tapi yang jelas, bunga ini cocok untuk lo za. Gue baru kali ini ngasih cewek bunga za. Lo cewek beruntung."
Sambil tersenyum manis. "hiyaaa!!!! Gue mau bunga itu! Erza lo beruntung banget!." Teriak seorang gadis sambil gigit ujung sedotan dengan penuh napsu karna iri melihat erza dikasih
bunga oleh cowok pujaannya. Dan diangguki oleh yang lain.
putra yang baru datang dan melihat kejadian itu, langsung mendekati erza dan berkata "erza! Lo pulang bareng gue." Sambil menarik erza.
"mobil gue gimana" Lo gak liat apa gue lagi ngobrol dengan kak ferdi"!." Teriak erza sambil berusaha melepas cekalan tangan putra
"gue liat tapi gue gak peduli!? Kalo lo gak mau, gue akan?" kata putra menggantung.
"akan apa" Lo akan bunuh diri" Silahkan! Gue malah bersyukur lo bunuh diri! Karna gak ada yang bikin hidup gue kayak neraka lagi!." Teriak erza ketus.
putra langsung menarik gadis itu di pelukannya, lalu berbisik "liat aja entar di rumah sayang." lalu meniup telinga erza kemudian melepas pelukannya.
kemudian putra berjalan di depan ferdi dengan tatapan tajam, ferdi yang melihat itu, juga menatap tajam tanpa mempedulikan erza yang bingung dengan tingkah
mereka. "kayaknya akan ada segitiga nih antara mereka bertiga, beruntung banget erza ya." kata temannya.
"iya.. gue iri deh." Sahut temannya yang lain.
erza mendekati ferdi tanpa mempedulikan ancaman putra yang melaju meninggalkan sekolah, lalu mengambil bunga itu dan berkata "makasih kak. Bunganya harum
banget. Erza suka." Sambil tersenyum manis.
"sama-sama za. Hati-hati yah. Gue duluan." Kata ferdi meninggalkan erza.
"hati-hati lo za. Entar lo dimakan putra lagi dirumah." Kata rico bareng restu entah darimana langsung berbisik di telinga erza yang membuat gadis itu
kaget. "astaga! Kayak setan lo kak. Putra makan gue" emang gue makanan apa"! Udah mending kakak dekatin arny aja tuh. Soalnya arny ada cerita dia lagi di dekatin
cowok lain. Entar dipacarin lo kak." Kata erza yang sukses membuat rico mendekati arny yang asyik ngobrol dengan temannya.
"beneran za ada yang dekatin arny"." Tanya restu yang berdiri di samping erza.
"kakak diam aja yah. Sebenarnya sih gue boongin kak rico ka. Hahahahaha.. gue duluan ya kak. Selamat taun baru." Kata erza tertawa.
"gila lo za. Selamat taun baru juga. Salam sayang dari gue buat calon suami lo si putra yah. hahahaa." Kata restu ngakak melihat erza mencibir.
"kalo gitu kasih salam sendiri aja deh kak. Males bener ngomongnya." Kata erza sambil menuju mobilnya dan melaju meninggalkan sekolah
"putra kenapa sih"! Marah-marah gak jelas"! Terserah gue dong mau dekat sama siapa, dia goda cewek lain aja gue gak marah! Malah gue dukung 100% tingkah
dia itu! bunga dari kak ferdi harum banget deh" kata erza ketika sampai ke rumahnya.
ketika dia masuk ke dalam rumahnya, tidak ada tanda-tanda adanya putra di rumah. Erza yang melihat itu bingung sendiri, lalu dia masuk ke dapur untuk menaroh
bunga pemberian ferdi di pot kaca berisi air dan meletakkan di meja makan.? Lalu dia melihat sebuah memo menempel di pintu kulkas, penasaran apa isinya,
dia membaca "temuin gue ke kolam renang sekarang."
"ngapain sih tuh anak nyuruh gue ke kolam renang" Gue datang gak yah" Gak usah deh, entar gue kenapa-napa lagi." Kata erza sambil merobek memo itu lalu
membuangnya ke bak sampah.
tapi, penasaran erza lebih tinggi dari ketakutannya, membuat dia mendatangi putra ke kolam renang dan kaget ketika putra ternyata bersembunyi di balik
pintu taman lalu menariknya dan menceburkan diri mereka ke kolam renang.
erza yang masih memakai baju sekolah waktu diceburkan putra, kontan langsung mencoba berenang ke tepi, tapi pinggangnya di pegang putra erat di belakang
membuat dia tak bisa kemana-mana. Melihat itu, putra langsung meletakkan kepalanya di bahu erza sambil mengetatkan pelukan di pinggangnya. Sambil berbisik
dia berkata "mana bunga pemberian ferdi, sayang" lo lupa kita dijodohin"." Lalu meniup telinga erza sehingga gadis itu merasa geli.
"emang mau lo apain tuh bunga" Gue suka ama bunga itu. Gue gak lupa tuh, sangat ingat banget! Tapi bukan berarti gue gak bisa dekat sama cowok lain kan"."
Tantang erza sambil memegang tangan putra untuk melepas cekalan dipinggangnya.
"gue bisa beliin segerobak bunga mawar putih yang jauh lebih harum dari pemberian ferdi za! Kata siapa lo boleh dekat sama cowok lain kalo udah dijodohin
sama gue sayang" gak ada peraturan seperti itu." Sambil mencium rambut erza yang basah karna terendam air lalu meniup tengkuknya.
"astaga kak! Udah deh lepasin gue kenapa" Gue masih pake baju sekolah! Elo beliin gue segerobak bunga mawar putih buat gue gak akan ngaruh put! Lo dekat
sama cewek aja gue gak sewot, kenapa gue dekat sama cowok lain lo kayak gini"! Gue gak suka! Huaaa"lepasinn"." Teriak erza.
"justru lo kelihatan lebih seksi pake baju sekolah pada saat kayak gini za. Coba deh lo balik dan liat gue za." Pinta putra tanpa mempedulikan teriakan
erza. dengan polos binti lugu, erza berbalik dan menatap tepat di manic mata putra yang berwarna hijau terang, seolah terbius dengan tatapan matanya, erza membiarkan
putra menyentuh bibirnya dengan tangannya yang bebas dan putra mendekatkan wajahnya ke erza tanpa perlawanan hingga akhirnya"
ciuman di tengah kolam! *huaaa gue mau!*
Putra melepas ciumannya dan menatap mata erza yang berwarna coklat terang, lalu berkata " lo milik gue za. Gue gak akan biarin lo sama cowok lain.sampai
waktu terpaksa memisahkan kita berdua. Apabila itu terjadi salah satu dari kita, berjanjilah untuk saling menunggu satu sama lain." Kemudian dia melepas
pelukannya dan berenang ke tepi membiarkan erza menatapnya dengan tatapan bingung lalu mengelus bibirnya yang di sentuh putra.
"shit! Kenapa gue terbius dengan matanya sih"! Dia ngomong apaan sih" Kok kayak mau pergi jauh gitu" ngapain gue mikirin itu" Seharusnya kan gue senang
dia akhirnya ada rencana untuk pergi jauh." Kata erza jengkel sambil berenang ke tepi.
sadar hari sudah malam, erza buru-buru masuk kamar lalu pergi mandi tanpa mempedulikan putra memegang figura potonya waktu dia masih kecil
Sejam "konser" di kamar mandi, keluarlah erza dari kamarnya dengan memakai celana pendek dan kaos tanpa lengan dan rambut basah. Ketika dia sedang bercermin,
hpnya berbunyi dan dia tersenyum melihat siapa yang nelpon, "halo kak. Ada apa"." Tanya erza sambil meletakkan sisirnya.
"enggak apa-apa. Bagaimana bunganya" Lo suka kan" Baru aja gue kirimin tuh." Kata ferdi di seberang sana.
"kakak ada ngirim bunga buat erza" Kapan"." Tanya erza bingung.
"entar lo juga tau. Udah dulu ya za. Kalo bunganya udah nyampe. Sms gue aja.udah dulu ya za. Gue mau futsal dulu" Kata ferdi berteka-teki.
"huh! Yaudah deh.selamat futsal aja kak." Kata erza tersenyum lalu menutup telponnya dengan perasaan bahagia.
baru sedetik dia mematikan telpon, tiba-tiba bel pintu rumah berbunyi, erza langsung keluar kamar untuk membuka pintu, tapi terlambat karna putra lebih
dulu membuka pintu rumah sambil berbicara dengan seseorang.
penasaran siapa yang diajak putra bicara, erza mendekatinya dan bingung melihat putra menutup pintu sambil memegang kiriman bunga mawar putih yang cantik.
"tuh bunga dari siapa put"." Tanya erza.
"dari fans lo, tuh ambil sana. Penuhin aja rumah ini dengan bunga mawar putih! Dia kira nih rumah kebun bunga apa"!." Kata putra sewot sambil memberi bunga
ke tangan erza dengan hati dongkol.
"lo kenapa sih"! Kak ferdi Cuma ngasih bunga aja sewot setengah mampus! Entar besok-besok dia kasih gue cincin nikah elo mau ngapain"." Tantang erza.
"gue bakal bilang sama ortu gue untuk segera lamar lo dan kita langsung nikah!." Kata putra puas.
"cuih! Emang gue mau nikah sama cowok tengil macam lo"." Kata erza berkacak pinggang.
"emang gue peduli lo setuju atau kagak gue nikahin lo" Taroh tuh bunga sekarang sebelum gue lempar ke bak sampah dan lo temanin gue bentar." Perintah putra.
"iya..iya bawel!." Gerutu erza sambil meletakkan bunga pemberian ferdi dengan hati senang di vas bunga cantik yang berisi air dan dia bawa ke kamarnya.
putra yang melihat tingkah erza, mengepal tangannya dengan penuh geram, lalu dia mengelus dadanya sambil berkata "sabar put, sabar" buat erza terkesan
sama lo. Ferdi boleh kasih bunga mawar putih sampe habisin stok toko bunga, tapi dia tetap kalah sama lo." Sambil menyemangati dirinya sendiri dan tersenyum
mengingat rencananya untuk tahun baru bareng erza.
"jadi gak put" Gue udah siap nih. emangnya kemana sih"." Kata erza keluar dari kamarnya dengan memakai celana jins dan baju kaos pendek berwarna biru malam
dengan sepatu kets andalannya dan tas ransel.
"entar lo juga tau. Yuks." Kata putra sambil mengulurkan tangannya.
Sepanjang perjalanan, erza yang penasaran diajak putra kemana, Cuma diam sambil melihat macetnya mobil-mobil di depan mereka. Putra Cuma tersenyum manis
membayangkan rencananya akan berhasil.
Selama 2jam terjebak macet, akhirnya mereka sampai di suatu tempat. Erza yang penasaran setengah mati tiba-tiba matanya di tutup dengan saputangan dan
tangannya dipegang oleh putra. Erza yang kaget dengan perlakuan putra berkata "lo mau ngapain gue"! dibuka dong, gue takut gelap! Gue gak bisa liat jalan!."
Sambil histeris dan memegang tangan putra erat.
"putra tersenyum dengan tingkah erza, berkata "ntar lo juga tau. Gue gak akan tinggalin lo kok. Bentar lagi nyampe." Sambil nuntun erza.
ketika sampai di suatu tempat, putra menarik kursi dan mendudukkan erza. Kemudian dia membuka ikatannya di mata erza. Erza terpesona dengan apa yang dilihatnya.
sebuah taman bunga yang indah yang diterangi oleh cahaya temeram dan mereka duduk di samping danau yang dihiasi oleh lilin-lilin di atas air. Ditemani
oleh lagu-lagu romantic pilihan putra di speaker yang letaknya agak jauh dari taman yang menambah keromantisan tempat ini.
putra tersenyum dengan tingkah erza yang terpesona dengan kejutannya, lalu berkata "kita kan belom makan za. Lo mau makan apa" Sosis"." Sambil membalik
daging di panggangan barbeque.
"apa yang lo bikin deh. Sini gue bantuin." Kata erza sambil bangkit dari tempat duduknya dan membantu putra.
setelah selesai, mereka membawanya ke meja makanyang diterangi oleh lilin dan duduk berhadapan yang disampingnya danau yang tenang ditemani oleh lagu romantic.
Sambil memandang langit yang penuh bintang, erza berkata "lo dimana nemuin taman secantik ini" Lo nyiapinnya kapan put"." Lalu mengalihkan tatapannya ke
wajah putra. "ada deh. Gue kalo sumpek suka kesini. Bagus kan" Coba liat dibelakang lo deh." Kata putra sambil menunjuk belakang putra.
penasaran, dia menengok kebelakang dan melihat taman kecil bunga tulip aneka warna yang disusun dengan rapi yang di tengahnya ada lampu taman menyinari
taman kecil itu. Tersenyum, dia berkata "makasih ya put. Ini tahun baru terindah yang gue pernah rasain." Sambil tersenyum manis sekali.
"gue lupa kalo erza punya senyum semanis ini. Semoga senyum dia hanya untuk gue, bukan untuk cowok lain." Harap putra dalam hati.
"eh.. bentar lagi kembang api. Kita makan dulu yuk. Baru kita nyalain kembang api. Gue bawa banyak." Kata putra sambil makan dengan lahap *ketahuan bener
lo lapar put. -,-".*
erza mengangguk dan mulai makan dengan hati senang.
setelah selesai, putra bangkit dari duduknya dan berjalan menuju mobilnya, kemudian dia kembali lagi dengan membawa sekantong kembang api ukuran besar
dan mulai menyalakannya. erza yang melihat itu, tersenyum senang dan mulai mengambil kembang api yang satunya lalu menyalakannya.
ketika jam 12 malam tepat, terlihat sebuah kembang api besar di atas langit yang membuat erza berteriak kegirangan akhirnya bisa melihat kembang api tahun
baru. Putra yang melihat itu Cuma tersenyum.
"put, gue ngantuk. Hoaammm.. toh kembang api tahun baru udah keluar. Pulang yuk" ajak erza sambil menguap karna lelah memainkan semua kembang api yang
putra beli. "ok deh. Lo mau tidur disini atau dirumah?" Kata putra sambil memapah erza yang sempoyongan menuju mobilnya saking ngantuknya.
"tuh peralatan gimana nasibnya" disini kita tidur dimana" Dirumah aja deh." Tanya erza ketika sudah di mobil putra
"gue lupa. Kalo disamping taman ini ada vila gue.ntar pembantu gue ada yang beresin. Lo liat ada rumah gede kan di situ" Itu vila gue." kata putra sambil
menunjuk sebuah rumah besar.
"gue liat kok." Kata erza singkat lalu tertidur di pundak putra yang sedang menyetir.
putra tersenyum melihat erza tertidur lalu membawa mobilnya dengan kecepatan penuh.
Setelah sampai kerumahnya, putra membangunkan erza dari tidurnya, tapi karna susah dibangunin, akhirnya putra menggendong erza dan membawanya ke kamar
lalu dia menyelimuti erza dan mencium keningnya. Tersenyum, dia menutup pintu kamar erza lalu ke kamarnya dan langsung tidur tanpa berganti pakaian.
??????????????????????? ?"?"?"?"?"?"?"?"?"?"?"?"
pagi hari". tiba-tiba hp putra berbunyi, dengan mata sangat mengantuk, putra mengangkat telponnya tanpa melihat siapa yang nelpon kemudian berkata "halo" Ini siapa
ya"." dengan suara mengantuk.
"lo tidur jam berapa put"! Ini gue, restu. Jadi gak jalan hari ini"." Tanya restu di seberang sana.
"Astaga! Gue lupa! Jadi tapi diundur aja yah. Jam 11 gimana" Gue tidur jam 1 pagi. Sorry." Kata putra dengan suara menyesal.
"elo itu ya! iya deh. entar gue kasih tau rico. Bye put." Kata restu kemudian menutup telpon.
"jam berapa sih" Baru jam 7 pagi. Tidur lagi ah." Kata putra sambil memeluk guling dan tidur lagi.
sekitar jam setengah 11 pagi, putra bangun dari tidurnya dan membereskan tempat tidur. Lalu dia mengambil hpnya dan mengirim sms kepada restu "gue kerumah
lo dulu ya. baru berangkat bareng." Setelah mengirim sms, dia keluar kamarnya dan mengetok kamar erza "za". Bangun woy!."
tak ada sahutan, putra masuk ke kamar erza yang tak terkunci dan kaget dengan apa yang dilihatnya.
erza baru keluar dari kamar mandi dengan memakai baju handuk yang berwarna biru malam dengan rambut basah dan kaget melihat putra di kamarnya kemudian".
"KYAAA!!!! LO NGAPAIN DISINI"! KELUAR!." Teriak erza sambil mengambil sandal yang dia pakai dan melemparnya ke putra.
"duilee" baru bangun udah dapat pemandangan indah. Ga usah galak gitu dong sayang, Toh entar 5 atau 10 ?taun lagi gue akan liat semuanya." Kata putra sambil
mengambil sandal yang di lempar erza kemudian menatap gadis itu dengan tatapan mesum.
"lo! Keluar! Kalo kagak gue teriak nih! MPOK SURTI!!!! ADA MALING MASUK KAMAR ERZA MPOK!." Teriak erza gila-gilaan.
putra kaget dengan teriakan erza, langsung menutup mulut erza dengan tangan kirinya dan tangan kanannya memegang pinggang erza kemudian berdiri di belakang
sambil tersenyum manis ketika mpok surti datang tergopoh-gopoh sambil membawa sapu.
"ada apa mbak erza" Malingnya lari kemana" Kok ada mas putra" Wah".. mpok ganggu kalian berdua yah. Maaf deh.. udah terusin aja mas putra." Kata mpok surti
malu-malu sambil menutup pintu kamar erza.
setelah mpok surti menutup pintu, kemudian dia melepas tangannya di mulut erza dan di pinggangnya. Erza menatap geram dan berkata "lo bikin mpok surti
mikir yang enggak-enggak kan"! Keluar lo dari kamar gue!." sambil menarik tangan putra keluar dari kamar.
"gue gak dikasih sesuatu nih"." kata putra sambil mengelus bibir erza ketika di luar pintu kamar.
"cium sama tembok sana!." Kata erza dan BUK! Pintu dibanting di depan muka putra,
putra ngakak melihat tingkah erza, lalu masuk ke kamarnya untuk berganti pakaiannya.
"putra gila! Sinting! Gak beres! Tengil! Sengak! Monster! Seenaknya masuk kamar cewek! Bener-bener deh!." Kata erza geram sambil mengambil hpnya dan menelpon
selvi. "sel, lo dimana" Jadi gak kerumah gue"." Tanya erza ketika telponnya di angkat selvi.
"jadi kok. Gue lagi siap-siap. Tunggu aja. Gue bareng tari boleh gak"." Tanya selvi.
"boleh banget. Silahkan aja. Dah dulu ya." kata erza memutus telponnya.
Ditempat lain" "gimana"." Tanya tari ketika selvi memutus telponnya.
"beres. Lo lakuin aja. lo dendam juga kan sama dia"." pancing selvi.
"banget!." Kata tari penuh geram.
ketika erza selesai berganti pakaian, dia keluar kamar dan melihat putra duduk termenung sambil memainkan hpnya di ruang keluarga, lalu dia mendekat "lo
gak jadi jalan sama ka rico dan ka restu"." Tanya erza.
"gue pengen.. tapi hati gue gak tenang ninggalin lo za. Apa gue batalin aja yah"." Tanya putra dengan wajah bingung.
"jangan! lo jalan aja deh. Teman gue mau kesini." Kata erza..
"justru karna gue tau siapa teman lo yang mau kerumah, gue gak tenang za!." Teriak putra dalam hati.
"yaudah deh. Kalo ada apa-apa. Telpon gue aja. tadi mpok surti udah pulang." Kata putra keluar dari rumah diikuti erza.
"iya"." Kata erza dengan senyum.
"beneran" Gue gak tenang erza! Feeling gue bilang akan ada sesuatu sama lo." Kata putra sambil menatap erza cemas.
"pikiran lo negatif mulu sih. Udah sana masuk mobil." Kata eza mendorong putra masuk dalam mobilnya.
merasa kalah, putra akhirnya menjalankan mobilnya dengan harapan semoga gak terjadi apa-apa.
tapi,,,, kenyataannya gak seperti itu".
ketika putra sudah menghilang dari rumahnya, erza langsung masuk ke dalam kamar dengan hati riang karna senang bisa memakai baju renang yang dia beli.
ketika selesai memakai baju renang one pieces berwarna biru malam dengan bagian punggung terbuka dan rambutnya yang panjang menutupi punggung erza yang
terbuka, tiba-tiba bel rumahnya berbunyi, cepat-cepat dia keluar dan menengok di balik lubang pintu siapa yang datang, ketika yang dilihatnya selvi dan
tari, dia tersenyum sambil membuka pintu dan berkata "eh kalian dah datang, ayo masuk." Dengan ramah dia membiarkan mereka masuk tanpa curiga sedikitpun.
"hei za. Wah sudah siap lo ya"." kata selvi ramah sambil masuk dalam rumah erza.
"iya" lo ke kolam renang aja dulu. Gue mau siapin minum dulu." Kata erza menuju dapur.
"Serius sel lo mau lakuin ini"." Kata tari.
"Serius! Gue kalo mau sesuatu, gue gak ada kata mundur! Termasuk hancurin orang! Lo kalo mau mundur sekarang bisa kok." Kata selvi tenang sambil melakukan
pemanasan di kolam renang erza.
"gue gak akan mundur sel! Setelah dia nyakitin gue dan orang yang gue sayangi!." Kata tari geram.
melihat erza datang sambil membawa baki berisi minuman, mereka menghentikan diskusi dan berkata "eh za. Kolam renang lo bagus juga. Lo tidur dengan siapa
disini"." Pancing selvi
"gue tidur sama pembantu gue, pembantu gue kebetulan lagi pulang." Dusta erza.
"jangan sampe ada yang tau gue serumah dengan putra, bisa mampus gue!." kata erza dalam hati.
"oh gitu" ortu lo kemana"." Tanya tari sambil pemanasan.
"ortu gue lagi di singapura. Silahkan minum tuh airnya." Kata erza
"makasih za. Eh ..lo sering latihan loncat dimana" Kok gue gak liat ada papan loncat disini"." Kata selvi sambil minum.
"gue sering loncat disitu tuh." Kata erza sambil menunjuk balkon kamarnya.
"gila lo za!." Kata selvi berdiri dari tempat duduknya dan berjalan mengelilingi pinggir kolam.
melihat selvi berdiri, erza dan tari ikutan berdiri dan berjalan di pinggir kolam, tiba-tiba..
BYUR! Selvi dengan sengaja mendorong erza ke kolam renang , erza yang kaget dengan tingkah selvi, langsung berusaha berenang ke tepi. Tapi terlambat, karna
selvi dan tari ikut menceburkan diri ke kolam sambil mendekati erza dan tari memegang kaki erza agar tidak bisa berenang lagi sedangkan selvi memegang
kedua tangan erza? serta mulutnya agar dia tak bisa berteriak dan menenggalamkan erza di bawah air.
sambil tersenyum licik karna erza tak bisa bergerak dan berada di bawah air, dia berkata "gimana rasanya za" Sakit kan" Sama kayak gue za! Mungkin lo bertanya-tanya
dalam hati kenapa gue jahat sama lo, sedangkan kita baru kenal, jawabannya adalah, karna gue gak suka lo dekat sama putra! Gue suka sama dia! lo ingat
gak putra nanya ma gue pas sama lo, kalo dia ngerasa pernah ngobrol ma gue, gue jawab enggak kan" Sebenarnya gue boong za. Gue pernah ketemu dia di caf?
dan gue jujur terpesona ama ketampanan dia! dan dia deketin gue, ajak ngobrol, terus pas gue izin keluar bentar, dia malah ninggalin gue! lo bayangin aja
sakitnya gimana ketika lo merasa di atas awan karna seseorang, terus lo jatuh dengan keras ke tanah karna orang itu Cuma mainkan lo"! Kayaknya lo gak pernah
ngerasain deh, lo terlalu cantik untuk diabaikan oleh mereka, termasuk putra!." Sambil melirik erza yang berusaha melepas cekalan tangannya sambil menatap
tajam. "gue juga sel! Lo tau za kenapa gue ikutin selvi" Jawabannya adalah, lo tau pelatih renang kita kan" Gue deket? sama pelatih renang kita dan gue suka sama
dia! tapi nyatanya adalah, dia selalu cerita soal lo ketika kami ngobrol dan dia bilang dia jatuh cinta sama lo! Lo ngerasain deh gimana rasanya lo dekat
ma cowok dan lo suka ma dia, tapi dia malah suka ma orang lain"! Terus dia bilang mau nembak lo, gue dukung aja walau gue sakit za! Tapi, pas dia nyatain
cinta sama lo, lo malah nolak dia dengan alasan dia terlalu tua untuk lo! Kalo gue gak semangatin dia, tuh cowok akan bunuh diri gara-gara lo za!." Kata
tari geram. di rumah restu" putra yang sudah sampai di rumah restu, merasa akan ada terjadi sesuatu dengan erza, dia mondar mandir sambil memainkan handphonenya, rico yang bingung
dengan tingkahnya berkata "lo kenapa put" Muka lo kayak cemas gitu"."
"gue merasa ada sesuatu dengan erza! Feeling gue udah gak enak mulai dari gue mau kesini ric! Arrgghh!!." Teriak putra frustasi sambil mengacak rambutnya.
"tenang put. Semoga saja dia gak apa-apa. " kata rico menenangkan putra.
Jatuh Cinta Sama Lo! No Way! Karya Rere Nurlie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"gue gak bisa tenang! Res, gue gak ikut ya" gak apa-apa kan" Mungkin lain kali." Kata putra sambil mengambil kunci mobilnya yang dia letakkan di meja kemudian
lari menuju mobilnya dan ngebut
"putra kenapa ric" Muka dia kayak cemas gitu, baru kali ini gue liat dia kayak gitu." kata restu yang bingung.
"dia khawatir dengan erza. Moga tuh anak gak apa-apa." Harap rico
"gue gak tau kenapa, gue ngerasa lo dalam bahaya za. Tunggu gue." kata putra sambil menjalankan mobilnya dengan kecepatan penuh menuju rumah erza.
dirumah erza" "ini anak kita apain sel"." Kata tari ketika melihat erza sudah mulai lemas dalam kolam belum lagi cuaca sangat panas.
"kita jalankan rencana kita." Kata selvi sambil menarik erza ke pinggir diikuti dengan tari yang masih memegang kakinya.
dan.. BUK! Kepala erza dibenturkan selvi di dinding ke kolam renang berkali-kali membuat kepala gadis itu mengeluarkan darah banyak sekali. Kemudian selvi
melepas tangannya yang menutup mulut erza dan menarik rambut panjang erza membuat gadis itu merintih, kemudian mendekatkan kepalanya di samping erza dan
berbisik "ada pesan terakhir tuan putri"." Dan BUK! Kepala erza dibenturkan lagi.
"putra, help me." Kata erza lemah dan akhirnya pingsan.
tari yang panic melihat erza gak bergerak dan pinggir kolam renang dipenuhi darah, berkata "sel!. Bagaimana nih"." kemudian dia melepas pegangannya di
kaki erza. "kita angkat kemudian serahkan semuanya dengan gue. gue merasa bentar lagi aka nada yang ada datang." Kata selvi sambil keluar dari kolam renang dan mengangkat
erza yang mengapung. kemudian dia mengikat tali di tiang kolam renang dan memasukkan kepala erza dalam tali tersebut kemudian mengikat kaki dan tangan erza serta meletakkan
gadis itu mepet di pinggir kolam dengan berkalung tali. Tari yang bingung berkata "tuh anak mau lo apain sel"."
"kalo dia bangun, terus dia bergerak dikitt aja, bakal langsung jatuh ke kolam lagi dan dia akan mati tergantung di kolam! Hahahahahaha." Tawa selvi licik.
"lo gila sel! Psikopat! Lo mau dia mati"!." Kata tari kaget sambil berusaha melepas ikatan di tangan erza tapi di tahan selvi.
"gue gak mau lo ngacauin rencana gue! gue pengen pangeran dia nyesal apa yang dia lakuin ma gue! pake baju sekarang dan kita cabut!." Kata selvi
mereka cepat-cepat berpakaian dan selvi mendekati erza yang wajahnya sudah pucat karna kehabisan darah dan dehidrasi karna hari sangat panas.
"pangeran lo gak bisa selamatin lo za. Lo akan jadi putri tidur selamanya." Sambil tersenyum sinis dan pergi dari rumah erza.
mereka menutup pintu rumah erza dan berlari menuju mobil selvi kemudian keluar dengan kecepatan penuh.
putra baru datang ketika mobil selvi keluar dari rumahnya, bingung antara pengen mengejar selvi atau mendatangi erza, dia akhirnya memilih mendatangi erza
dengan perasaan kalut. keluar dari mobilnya, putra langsung masuk dalam rumah dan berteriak manggil nama erza, entah kenapa, perasaannya mengatakan erza berada di kolam renang,
ketika dia sampai di kolam renang tiba- tiba"
"za lo dima"ASTAGA ERZA! Bangun za! Buka mata lo za! Jangan tinggalin gue!." teriak putra sambil berlari mendekati erza kemudian berlutut melepas ikatan
di leher erza dan kaki serta tangannya lalu memeluk gadis itu.
"please za, bangun. Jangan tinggalin gue. gue sayang sama lo za! Seharusnya gue gak tinggalin lo. Ada disini buat lo." Sesal putra kemudian mencium kening
dan pipi berkali-kali dengan harapan semua ini hanya mimpi dan erza akan bangun sambil mengomel karna sudah melakukan hal semena-mena. "za" gue terima
lo marah kek, jambak kek, nyumpah kek, yang penting lo bangun. Please za." Kata putra sambil mencium bibir gadis itu. Tapi nyatanya, erza tetap diam membisu,
tak bergerak apalagi ngomel. Darah mengucur semakin banyak di kepala erza membasahi kemeja putra yang putih. ?putus asa, putra meneteskan air matanya dan
mengenai wajah erza yang sudah putih saking kekurangan darah.
tanpa putra sadari, erza meneteskan air matanya dan"
"Part 9. Keeping You.
"kak, sakit kak." Kata erza lirih sambil membuka matanya dan menggerakkan tangannya lalu menghapus air mata yang menetes di wajah putra sambil tersenyum
lemah. putra yang kaget melihat erza bangun, langsung memeluk gadis itu di dekapannya dan berkata " akhirnya za. Gue akan antar lo kerumah sakit. Bertahan za.
Jangan tinggalin gue. gue akan lakuin apapun demi lo za. Please, bertahan buat gue." sambil mengangkat gadis itu.
"jangan kak. gue gak suka aroma rumah sakit.? Baunya itu pengen muntah." Kata erza dengan suara lemah di pangkuan putra.
"lo kehilangan banyak darah sayang. udah deh gausah banyak debat.zaa" bangun za!." Kata putra kaget melihat erza hilang kesadaran di gendongannya.
sadar setiap waktu berharga buat erza, putra langsung meletakkan erza di mobil lalu balik ke dalam rumah mengambil kemeja punya dia untuk menutupi tubuh
erza lalu ngebut menuju rumah sakit.
Sesampai di rumah sakit, putra mengangkat erza keluar dari mobil dan langsung mmbawanya ke ruang UGD. Para suster dan dokter yang berada di ruang UGD langsung
mengambil alih erza dan meletakkan selang oksigen di hidungnya. Putra yang melihat itu langsung disuruh keluar oleh seorang suster dan berkata "maaf mas.
Untuk sekarang mas keluar dulu. Kami akan berusaha semaksimal mungkin buat mbak ini. Dia kehilangan banyak sekali darah dan dehidrasi berat karna terlalu
lama berada di bawah sinar matahari. Sebaiknya mas mengurus mbak ini di ruang administrasi sana." Kata suster itu sambil menunjuk loket.
"makasih sus. Tolong usahain yang terbaik buat erza. Dia sangat berarti bagi saya suster." Kata putra dengan suara memohon.
"akan kami usahakan. Berdoa saja mas." Kata suster itu sambil menepuk pundak putra dan menutup pintu ruang UGD.
putra langsung menuju ruang administrasi untuk mengurus semua tentang erza. Setelah selesai, dia menelpon restu dan berkata " res, lo sama rico ada dimana"."
Tanya putra. "gue gak jadi ke Jakarta melihat lo panic gitu. suara lo kenapa kayak lelah gitu put"." Tanya restu.
"Erza masuk rumah sakit sekarang res. Feeling gue ternyata bener. Ada yang celakain dia." kata putra dengan suara lelah.
"apa"! Terus gimana kabar erza sekarang" Gak apa-apa kan"." Kini suara rico terdengar di hp restu.
"lo itu yah! Hobi bener nyerobot sana-sini! Bener-bener deh!." Kata restu kesal sambil jitak kepala rico.
putra yang gak mood berantem dengan mereka, berkata "dia kehilangan banyak darah dan dehidrasi berat. Gue yakin cewek itu yang ngelakuin ini semua!." Kata
putra penuh dendam. "selvi" Lo yakin" Entar kita bahas deh. Lo di rumah sakit mana sekarang" Biar kami samperin." Kata rico.
"gue di rumah sakit Pelita Harapan. Oke gue tunggu." Kata putra lalu menutup telpon.
"Sakit gila! Lo kira ini kepala bakul cobek apa jadi main jitak seenak dengkul"!." Kata rico sambil berusaha jitak restu setelah memutuskan telpon dengan
putra. "lo juga! Gue asyik-asyiknya ngobrol dengan putra, lo asyik main teriak di telinga gue sambil ngambil hp gue! lo kira suara lo pelan apa"! Sakit dodol!."
Kata restu sambil mengelus telinganya yang diteriakkin rico
"Daripada kita berantem kayak gini, mending kita samperin erza aja. kasian putra tuh." Kata rico sambil ngeloyor pergi.
"semoga suatu saat bila Arny pacaran ma dia, tahan sama sikap cowoknya yang sableng gak keruan itu." Kata restu sambil geleng-geleng kepala mengikuti rico
menuju rumah sakit. setelah selesai menelpon restu dan lelah menunggu erza, akhirnya putra duduk di kursi dan tertidur. Kemudian terbangun ketika ada seseorang menyentuh pundaknya.
Lalu langsung berdiri sambil berkata "bagaimana dok dengan erza" Baik-baik saja kan"." Tanya putra cemas.
"Dia kekurangan banyak darah mas. Tapi semua sudah dapat diatasi. Sekarang dia sedang dipindahkan ke ruangan biasa. Apa dia punya keluarga disini"." Tanya
pak dokter. "Cuma saya keluarga dia disini. Orang tua dia sedang pergi ke luar negeri. Jadi saya walinya untuk menjaga erza. Boleh saya temanin erza pak"." Tanya putra.
"untuk saat ini, biarkan pasien beristirahat dulu. Kalau begitu saya permisi dulu." Kata sang dokter sambil menepuk pundak putra.
setelah dokter pergi meninggalkan putra, datanglah duo anjing kucing suka bikin onar, restu dan rico menghampiri putra dan berkata "gimana kabar erza put"
Dia kenapa "." Tanya rico.
"gue gak tau. Gue bingung. Pas gue pulang ke rumah, ada mobil keluar dari halaman rumah dia. gue bingung antara pengen ngejar tuh mobil atau nyamperin
erza. Cuma feeling gue ngomong erza dalam bahaya, yaudah gue masuk ke dalam rumah dan teriak kayak orang gila manggil dia. pas sampai di kolam renang,
dia udah terkapar dengan tali menjerat di leher, kaki dan tangan dia diikat, kepala dia berdarah banyak banget. Ampe baju gue jadi warna bendera gara-gara
dia." kata putra sambil menunjukkan bekas darah erza di kemejanya.
"Astaga! Siapa yang lakuin ini ke erza put"! Apa maksudnya"." Tanya restu emosi.
"entar gue tanyain sama erza kalo dia udah sadar. Gue capek." Kata putra terduduk di kursi sambil menengadahkan wajahnya menatap langit-langit ?dengan
ekspresi lelah. "lo? pulang aja dulu put kerumah. Besok mampir lagi. Erza? gak apa-apa kok. Mau bareng kami"." Kata rico .
"gak deh. Gue masih sanggup bawa mobil kok. Gue mau ke kamar erza dulu. Mau ikut"." Ajak putra.
"boleh deh. Gue pengen liat erza gimana sekarang. " kata restu.
kemudian mereka berjalan menuju ruang VIP tempat dimana erza dirawat. Saat memasuki ruangan, ?mereka melihat erza tertidur dengan infus menancap di tangan
kirinya, kepala dililit perban dan bibirnya yang sudah tidak pucat lagi, dan selang oksigen menutupi hidungnya. putra langsung menghampiri erza dan mengelus
rambutnya dengan penuh sayang. Restu yang melihat itu, langsung berbisik ke rico "ric. Keluar yuk. Kayaknya putra pengen sendiri deh." Yang dijawab dengan
anggukan rico dan keluar tanpa sepengetahuan putra.
kemudian putra mengecup kening gadis itu yang ditutupi oleh perban "besok, sepulang sekolah. Gue akan temanin lo kok. Gue pulang dulu ya." kata putra lalu
keluar dari ruangan mendatangi teman-temannya.
sesampai dirumah erza, putra menyalakan semua lampu di rumah dan langsung menuju ruang kolam renang. Dia melihat genangan darah erza di pinggir kolam.
Merasa tak sanggup berkata-kata. Dia menutup pintu kolam renang dan masuk ke kamarnya.
?????????????????? ?"?"?"?"?"?"?"?"?"?"?""
keesokan harinya".. disekolah, putra tidak bisa berkonsentrasi dengan pelajarannya. Berkali-kali dia menatap papan tulis dengan tatapan kosong. Pada saat istirahat, Restu
langsung mencolek putra "ke kantin yuk. Lo melamun gitu erza gak akan sembuh put." Kata restu.
"gue tau. Gue Cuma mikir kenapa ada orang yang ngelakuin hal itu ke erza. Dia salah apa"." Tanya putra.
"mending lo Tanya sama erza aja kalo dia sudah sadar. Makan yuk." Kata rico sambil duduk di samping putra.
putra mengangguk dan berjalan menuju kantin diikuti teman-temannya.
Sesampai di kantin" Arny yang melihat Putra cs masuk ke dalam kantin, langsung mendekati putra dan berkata "ka. Erza kenapa" Dia sakit apa" Tadi kaka ijinin erza di kelas
dengan ijin sakit kan"." Tanya arny.
putra yang hendak menjawab pertanyaaan Arny, langsung teringat Rico, sambil tersenyum dia berkata " mending lo Tanya sama rico aja ya. gue lapar." Restu
yang paham maksud putra, berkata "iya nih. kami pesan makan dulu ya." dan meninggalkan pasangan malu-malu kucing saling menatap malu.
"bangga gue punya teman perhatian kayak mereka!! Love you guys!." Teriak rico dalam hati.
"oh GOD! Gue sama rico! Berdua! Tanpa penyamun! Sesuatu banget deh." Kata arny riang dalam hati.
"eum". Sebenernya gue disuruh putra untuk diem, tapi karna lo sahabat erza, gue akan kasih tau lo, erza sebenernya kemaren kecelakaan dan dia sekarang
di rumah sakit Pelita Harapan." Jelas rico sambil menatap Arny lembut.
arny yang deg-degan di tatap rico, menunduk sambil berkata " ya ALLAH, selamatkanlah hambamu ini darri tatapan maut kak rico." Kata arny dalam hati.
"kecelakaan"! Kecelakaan apa kak"! Terus bagaimana keadaan dia sekarang"! Enggak apa-apa kan"!." Kata arny kaget dan tanpa sengaja menggenggam tangan rico.
"wah"gue gak bisa jelasin ny, lo tanya sama putra aja atau lo dengar dari erzanya langsung deh." Kata rico sambil menggenggam kedua tangan arny erat.
"buset dah put, kalo mereka main sinetron berdua, laku berat tuh." Kata restu sambil mencomot tempe dari piring putra.
"lo ngapain ambil tempe terakhir gue"! iya sih, gue sama erza ada saingan nih." kata putra sambil makan nasi goreng minus tempe.
"yaudah deh, entar habis pulang sekolah arny sama yang lain ke rumah sakit mau jenguk erza. Makasih ya kak." Kata arny tersenyum lalu melepas genggaman
tangan rico. "ampe rumah ini tangan gak bakal gue cuci! Kak rico". I love you pull deh!." Teriak arny kegirangan dalam hati.
"wah kesempatan emas ini! Harus bisa dimanfaatin sebisa mungkin." Kata rico dalam hati.
"eh bentar arny." Kata rico menarik tangan arny dan membuat gadis itu berpaling menatap dia.
"ada apa kak"." Tanya arny heran.
"lo nanti kerumah sakit sama gue aja ya. entar gue antar balik kok." Kata rico tersenyum.
"beneran kak" Entar ngerepotin kakak lagi.terus kak putra sama kak restu gimana"." Tanya arny.
"lo gak repotin gue kok, mereka bisa aja berangkat sendiri, ya kan put" Restu"." Kata rico sambil menoleh kearah mereka yang langsung pura-pura makan.
"salah satu dari kalian ganggu rencana gue, gue bikin sate lo!." ancam rico dalam hati.
"yo"I bos. Gue entar malam aja ke rumah sakit. Ya kan res"." Kata putra senggol restu.
"yap. Udah kalian berdua aja sana." Kata restu melanjutkan makan mereka kembali.
"ok deh kak. Sampai jumpa ya. sampai ketemu." Kata arny sambil berlari menyusul dinda dan novi yang meninggalkannya.
pada saat putra asyik menikmati makannya, lewatlah selvi di depan mereka, putra yang melihat itu, langsung berhenti makan dan berdiri di depan selvi dengan
melipat tangan dengan ekspresi tak bisa dibaca. "lo apain erza sel ampe dia sekarat" Lo mau bikin dia mati hah"!." Teriak putra yang sukses membuat seisi
kantin terdiam. "gue ngapain erza gimana kak" Gak ngapa-ngapain kok." Kata selvy dengan ekspresi santai.
"boong! Gue liat elo kemarin keluar dari rumah erza! Pas gue masuk dalam rumah dia, tuh anak sudah ditemukan dengan kepala berdarah! Lo apain dia hah"!
Jawab gue!." kata putra sambil mencengkram erat tangan selvi.
"kakak kenapa sih"! Gue gak ngapa-ngapain erza! Lepasin kak!." Teriak selvi.
"lo mau gue gimana supaya lo ngaku"." Kata putra sambil mengeluarkan pisau lipat yang selalu dia simpan di kantong celananya, dan meletakkannya di pergelangan
tangan selvi dengan posisi siap menyayat urat nadi selvi.
"kakak mau apain gue"!." kata selvi gugup.
"gue Cuma mau mastiin pisau lipat punya gue masih bisa nyayat urat nadi orang atau enggak." Kata putra tenang sambil memainkan pisau lipatnya di pergelangan
tangan selvi dan menatap tajam.
"kak, please, gue gak lakuin apa-apa dengan erza! Lepasin deh!." Kata selvi gugup.
"lo nyentuh orang yang gue sayangi, lo bikin dia hampir mati, ok. Akan gue balas perlakuan lo, sekarang, kalo lo masih sayang ama tangan dan nyawa lo,
lo ngapain erza ampe dia masuk rumah sakit hah"! Kalo lo ga sayang ama nyawa lo sih, ya boong aja ma gue. gak papa kok." Kata putra kalem sambil menatap
selvi yang meringis kesakitan karna pergelangan tangannya teriris pisau putra.
gak ada pilihan lain, selvi menatap putra dengan penuh amarah, "ok! Gue ngaku! Gue memang sakitin erza! Gue akan cerita semuanya sama lo, tapi gak disini!."
Kata selvi kalah. "lo mau negoisasi sama gue" gue mau lo ngaku disini, dihadapan kita semua! Sekarang lo ngaku sama gue, lo kan yang bikin erza hampir mati" lo kan yang
ngirim ular dan bunuh kelinci kesayangan dia"! dia ada masalah apa sih sama elo"! Gak ngaku, gue iris tangan lo!." ancam putra sambil memainkan pisau lipat
di depan selvi. "udah put, lo jangan sakitin dia, dia cewek put." Kata rico menepuk pundak putra.
masalahnya ric, dia nyakitin erza! Gue gak terima cewek gue, disakitin sama orang yang dia kenal baik! Gue tau erza ric! Pokoknya, siapapun yang sakitin
orang yang gue sayangi, dia berurusan sama gue! nah selvi, lo sayang sama tangan lo atau enggak"." Kata putra sambil meletakkan pisau lipatnya di tangan
selvi dan mengiris pelan yang diikuti teriakan tertahan dari para cewek.
"udah ngaku aja tuh selvi , daripada bonyok disikat putra." Kata seorang cewek.
"iya tuh, baru tau gue putra bisa silet anak orang, tapi tetap aja keren dimata gue." Kata cewek yang satunya yang langsung ditoyor sama anak lain.
"gila lo!." sahut temannya yang lain.
"ok! Gue ngaku semua yang elo tuduhin put! Gue yang taroh ular dirumah erza, gue juga yang bunuh kelinci erza, dan gue juga yang hampir membunuh dia di
kolam renang! Lo tau kenapa gue lakuin itu ke erza yang gak tau apa-apa"! Karna gue suka sama elo! Dan lo mempermainkan gue! gue pengen liat aja, gimana
sih reaksi seorang cowok macam elo kalo liat orang yang lo sayangi hampir mati, ternyata gue berhasil!." Kata selvi berteriak.
"Kenapa harus erza yang kena getahnya kalo lo sayang sama gue, lo dendam karna gue permainkan"!." Kata putra berang.
"karna dia adalah orang yang sangat lo sayangi! Dan gue gak bisa balas dendam ke elo, karna hasilnya gak akan puasin gue, jadi gue balas dendam ke erza
aja, ini semua berawal dari lo put! Coba lo gak permainkan gue waktu itu, erza gak akan gue sentuh ampe masuk rumah sakit gitu!." kata selvi sambil menatap
tajam putra. "ok, gue ngaku salah! Gue minta maaf kalo gue nyakitin hati lo, tapi, lo harus ingat, jangan pernah lo sakitin erza lagi, kalo lo sakitin erza lebih dari
yang lo lakuin sekarang, jangan pernah lo lolos dari gue!." kata putra kemudian melepas cekalan tangan selvi dan keluar dari kantin.
"sorry deh, kayaknya gue belum puas nyakitin dia put." Kata selvi menatap kepergian putra dengan dendam
sesampai di kelas, BRAK! Bunyi meja ditendang putra dengan keras. Yang membuat teman-teman sekelasnya noleh kea rah dia dengan tatapan bingung. Rico dan Restu melihat itu,
langsung mendekati putra "tenang put. Jangan lampiaskan emosi lo disitu." Kata rico menenangkan putra yang mengepalkan tangannya geram.
"gue gak terima ric! Erza gak salah apa-apa, kenapa harus dia yang kena getahnya"! Psycho tuh cewek! Gue gak akan main-main kalo sampai dia sentuh erza
sekali lagi!." kata putra geram.
"gue tau. Lo tenang aja put. Lo ngamuk gak akan mengubah keadaan, justru mungkin bikin selvi tambah dendam sama lo dan celakain erza lagi." kata restu.
?"ARGHH!! Gue cabut!." Kata putra sambil mengambil tasnya dan keluar dari kelas dan menabrak monik dan selly yang sedang ngomong di depan kelas.
"tuh anak kenapa res" Kacau sendiri." Gerutu monik sambil mengelus tangannya yang ditabrak putra.
"tau tuh anak! Udah tau kami lagi ngomong, asal tabrak aja! sakit tau! Berantem sama siapa sih" Sama erza"." Kata selly dengan muka masam.
"biasa" masalah rumah tangga." Kata rico asal yang disambut jitakan oleh restu.
`putra yang bingung mau kemana, tiba-tiba hujan turun dengan deras, mau tak mau dia teringat kebiasaan erza yang suka hujan. Sambil tersenyum sedih, dia
melajukan mobilnya menuju rumahnya.
di sekolah" "Arny.." kata selvi memanggil arny yang sedang berjalan menuju kelasnya.
"iya.. ada apa sel"." Kata arny menghentikan langkahnya.
"erza kemana" Kok gue gak liat dia hari ini"." Kata selvi pura-pura bertanya.
arny yang tidak tau insiden antara putra dan selvi di kantin, langsung memberitahukan kepada selvi. "Erza masuk rumah sakit sel. Kata kak putra sih sakit.
Soalnya dia yang ngasih ijin." Kata arny dengan lugunya.
"wah.. sakit apa sih" Di rumah sakit mana"." Tanya selvi pura-pura kaget *jago acting nih anak -,-".*
"gue gak tau. Di rumah sakit pelita harapan. Kenapa sel"." Tanya arny.
"gue mau jenguk dia aja. thanks ya atas informasinya." Kata selvi meninggalkan arny.
"mampus lo za. Gue akan lakuin sekali lagi, setelah itu, gue akan menghilang dari kehidupan lo." batin selvi dalam hati
Sepulang sekolah rico menunggu arny dengan gelisah di depan kelas, ketika melihat arny keluar, dia tersenyum kepada arny. Teman-temannya yang lain Cuma cekikikan melihat
arny tersipu sambil jalan menunduk "udah lama kak nunggunya"." Kata arny ketika sudah di depan Rico
"baru aja keluar. Jalan yuk." Kata rico sambil mengulurkan tangannya.
arny pun menyambut uluran tangan Rico dengan hati berbunga-bunga, lalu berjalan menuju parkiran mobil.
"wah" lebat nih hujan kayaknya." Kata rico ketika sudah di dalam mobil dan membantu memasangkan sabuk pengaman pada arny.
"iya kak. Lebat banget. Makasih ya kak." Kata arny sambil tersenyum manis.
Sepanjang perjalanan, mereka saling mengobrol satu sama lain. tiba-tiba, arny teringat sesuatu "kak, tadi ada cewek nyariin erza." Kata arny.
"siapa ny"." Tanya Rico.
"Selvi kak. Dia nanya Erza kenapa gak masuk, yaudah Arny bilang aja dia masuk rumah sakit di Pelita Harapan." Kata arny dengan lugunya.
rico kaget mendengar penjelasan arny, dan langsung mengerem mendadak mobilnya "hah"! Kamu bilang sama selvi dimana erza berada" Kamu gak liat kejadian
kantin tadi"!." kata rico kaget.
"kejadian apa kak" Arny gak liat tuh. Emang salah arny bilang gitu sama selvi"." Kata arny kaget melihat reaksi rico.
"salah banget ny! Kamu tau kenapa erza masuk rumah sakit" Itu karna selvi mencoba membunuh dia dengan membenturkan kepala erza di di dalam kolam! Selvi
diancam putra di kantin pas kita selesai ngobrol tadi!." kata rico
"astaga kak! Arny harus gimana"!." Kata arny panic.
rico tidak menjawab pertanyaan arny, dia langsung mengambil hpnya dan menelpon putra "put, lo dimana"." Kata rico ketika telponnya tersambung.
"lagi bertapa dirumah. Kenapa"." Kata putra.
"mending lo ke rumah sakit sekarang deh. Tadi selvi nanyain soal erza sama arny, terus dikasih tau arny dia ada dimana, gue ngerasa selvi mau balas dendam
atas perlakuan " haloo!! Halo!! Shit! Diputus lagi!." kata rico ketika telponnya di putus putra.
"udah ka. Kita kerumah sakit aja sekarang." Kata arny gugup.
"iya.." kata rico kemudian menjalankan mobilnya.
"awas lo sel nyentuh erza! Gue bunuh lo!." kata putra geram menjalankan mobilnya menuju rumah sakit.
di rumah sakit". "mbak" disini ada pasien yang bernama Erza Noor Assifa"." Kata selvi di ruang administrasi.
"ada mbak, di ruang 301." Kata suster tersenyum
"makasih mbak." Kata selvi kemudian menuju ruang yang dimaksud.
ketika sudah di ruangan erza, selvi melihat erza tidur dengan selang oksigen menutupi lubang hidungnya dan kepala dililit perban. Kemudian dia mendekati
erza yang tertidur pulas "kemaren lo selamat za, sekarang, lo gak bisa selamat lagi. karna gak ada yang nolong elo." Kata selvi sambil mengeluarkan pisau
lipatnya dan menggoresnya di pergelangan tangan erza berkali-kali.
"ini pembalasan karna cowok lo bikin luka di tangan gue!." kata selvi geram.
kemudian, dia mengambil bantal yang terletak di sofa dan mencabut selang oksigen erza, melihat gadis itu sesak napas, dia meletakkan bantal itu di muka
erza kemudian menekan pelan. Setelah melihat erza tak bergerak lagi, dia tersenyum kemudian pergi meninggalkan erza.
sementara itu, putra tiba di rumah sakit, langsung berlari menuju ruangan erza dirawat, ketika sudah tiba, dia terkejut dengan apa yang dilihatnya".
darah menetes di pergelangan tangan erza dan wajahnya di tutupi bantal.
melihat itu, dia langsung melempar bantal yang menutupi wajah erza dan memasang selang oksigen yang tergeletak di lantai. Kemudian dia memencet tombol
di dinding untuk memanggil suster.
kemudian, datanglah arny dan rico berlari menghampiri putra yang duduk di luar kamar. Merasa terjadi sesuatu, rico duduk di samping putra dan memberi isyarat
kepada arny supaya jangan bertanya macam-macam.
"Erza ric". Untung lo nelpon gue, coba kalo enggak, mungkin gue akan kehilangan dia untuk selama-lamanya." Kata putra dengan suara bergetar.
"emang dia kenapa put"." Tanya rico dengan hati-hati.
"pas gue datang, pergelangan tangan dia udah teriris, muka dia ditutupi bantal dan selang oksigennya jatuh. Gue harus gimana ric"." Kata putra putus asa.
"berdoa aja moga dia gak papa." Kata rico menenangkan putra.
"kak, arny minta maaf ya, gara-gara arny, erza jadi begini, seharusnya..hiks.." kata arny sesegukan.
melihat itu, rico langsung berdiri dan menghampiri arny kemudian memeluknya "gak kok arny, lo gak salah. Kan wajar lo gak tau soal ini." Kata rico menenangkan
arny. tiba-tiba suster keluar dari ruangan erza, melihat itu, putra langsung berdiri dan menghampiri susternya "gimana sus keadaan erza" Dia gak apa-apa kan"."
Tanya putra cemas. "Dia gak apa-apa kok. Dia sudah sadar sekarang. Tangan dia sudah kami obati. " Kata susternya tersenyum kemudian pergi meninggalkan putra.
mendengar itu, putra langsung masuk ke dalam ruangan diikuti rico dan arny.
"eh elo ny, kak rico, putra. Gue gak apa-apa kok." Kata erza dengan suara lemah dan selang oksigen di hidungnya lalu tersenyum seolah tau apa yang mereka
pikirkan. "gak apa-apa gimana ampe tangan lo luka begitu"! Lo bikin cemas gue tau!." Kata putra sambil mengelus kepala erza.
"suer gue gak apa-apa! Buktinya gue udah sadar kan" Gue pengen keluar dari rumah sakit put, urusin dong." Rayu erza.
"lo itu ya! baru masuk sehari udah minta keluar, kagak!." Kata putra mentah-mentah.
"jahat! Pergi lo sana!." Usir erza sambil memalingkan wajahnya.
melihat itu, arny dan rico tersenyum dengan tingkah erza. "za.. kami cabut dulu ya." kata arny
"bentar amet. Lo kesini dengan siapa" Sendiri"." Tanya erza menoleh kea rah arny, ketika melihat rico senyam-senyum di belakang arny sambil menatap ke
arah dia, tertawalah erza.
"hahahahha.. gue udah tau lo sama siapa. Udah pulang deh. Entar nyokap lo ngamuk." Kata erza tersenyum
"terus lo sama siapa za disini" Gue temanin ya"." kata arny cemas.
Jatuh Cinta Sama Lo! No Way! Karya Rere Nurlie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"udah kita pulang aja ny. Udah malam. Bye za. Semoga cepat sembuh ya." kata rico sambil menarik arny keluar.
"lo ngapain disini" Pulang deh sana. Gue gak apa-apa." Kata erza melirik putra sebal yang duduk disampingnya sambil membaca novel.
"gue temanin lo." jawab putra singkat, padat, jelas.
"pulang!." Usir erza sambil mendorong putra yang duduk disampingnya.
"enggak! gue bilang enggak ya enggak! lo kenapa sih" Ga suka banget gue disini!." Kata putra melepas tangan erza yang ada di pundaknya.
"gue gak suka ada elo! Eh" nyokap ada nelpon gue gak"." Tanya erza
"enggak.. pantesan ada yang gue lupa, ternyata ngabarin nyokap elo, bentar ya." kata putra mengambil hp erza yang ada di meja.
"apa lo ambil hp gue"! enggak! lo gak boleh nelpon nyokap gue! gue jitak lo!." kata erza sambil merebut hpnya kemudian dia selipkan di bawah bantal.
"lo kenapa sih" Ortu lo berhak tau za." Kata putra.
"gue gak pengen mereka cemas. Entar kalo mereka tau gue kayak gini, habislah gue akan diculik ke singapura. Lo mau kehilangan gue gak"." Tantang erza.
mendengar perkataan erza yang terakhir, putra langsung terdiam dan duduk di sofa sambil rebahan melanjutkan novel yang dia baca.
tiba-tiba hp erza bergetar tanda ada telpon, ketika tahu siapa yang menelpon, erza tersenyum "hai kak.. ada apa"." Kata erza kepada Ferdi
"kok lo gak masuk sekolah sih" Gue nyariin elo." Kata ferdi di seberang sana.
"erza lagi sakit kak. Sekarang ada di rumah sakit. Kenapa kak nyariin erza"." Tanya erza.
"lo di rumah sakit mana" Karna aku kangen kamu." Kata ferdi gombal
erza tertawa mendengar jawaban ferdi, "kakak gombal deh. Di Rumah sakit Pelita harapan. Eh udah dulu ya kak. Suster sudah datang. " kata erza ketika melihat
suster masuk dalam ruangan
"ok deh putri tidur. Semoga cepat sembuh ya. bye." Kata ferdi memutuskan telpon.
"bye juga kak." Kata erza tersenyum kemudian menutup telpon mengabaikan tatapan tajam dari putra.
"itu apa sus"." Kata Erza sambil mencoba duduk di ranjang ketika melihat suster membawa baki makanan.
"ini makanan buat mbak. Dan ini obatnya. Dimakan ya." kata suster ramah mengabaikan ekspresi ngeri dan muntah dari erza.
putra langsung menghampiri erza lalu membuka tutup makanan dan melihat isinya adalah nasi putih, dengan sop ayam serta obat. Kemudian dia mengambil mangkok
berisi sop dan menumpahkannya ke piring berisi nasi. Lalu menyuapi erza "makan za" lo harus makan.. ayo buka mulutnya." Kata putra ketika melihat erza
menutup mulutnya dengan kedua tangannya.
"gue gak mau makan! Gak enak!." Kata erza sambil menggelengkan kepalanya kuat-kuat.
"tau darimana tuh makanan gak enak kalo lo gak makan" Ayo makan sayang. gue udah berbaik hati nyuapin elo nih." kata putra penuh sabar.
"elo aja deh yang makan! Gue gak suka makanan rumah sakit. Hoekk!." Kata erza sambil muntah ketika mencium bau nasi bercampur sop tercium di hidungnya.
"za.. gue gak peduli lo mau muntah kek, mau jungkir balik kek, yang penting elo harus makan, biar cepat sembuh. Jadi bisa keluar dari rumah sakit. Ayoo
sayang.. buka mulutnya,, jangan sampai gue maksa lo nih." ancam putra.
gue gak peduli lo ngancam gue disuruh tinggal disini seumur hidup gue, yang penting gue gak mau makan!." Kata erza ngotot.
"erza?" kata putra meletakkan piring makannya di samping erza kemudian menatap gadis itu dengan penuh perasaan jengkel.
"iya kaka putra.. ada apa" Udah nyerah maksa gue makan"." Kata erza dengan ekspresi ngejek.
"lo mau gue beliin apa" Pizza" Sushi" KFC" Texas" Mc donalds" Atau mau gue yang masak" Lo harus makan." Bujuk putra.
"yang ada malah keracunan kalo gue makan masakan elo. Gue mau coklat. Beliin ya." kata erza.
" astaga! Lo itu harus makan nasi! Bukan makan coklat!." Kata putra jengkel.
"gue kalo sakit gak bisa makan nasi. Perut gue eneg." Kata erza
erza sayang.. lo harus makan atau enggak gue akan.." kata putra sambil menatap erza.
"akan ap.." kata-kata erza terputus karna bibirnya sedang bersentuhan dengan bibir putra dengan penuh lembut dan kedua tangannya di pegang putra lalu dia
mendekatkan wajahnya ke telinga erza dan berbisik "lo pilih deh, mau makan nasi tapi gak akan gue cium, atau makan coklat sepuasnya ?tapi setelah itu gue
cium bibir lo yang rasa coklat itu sampai pagi" Pilih salah satu sayang." kemudian dia menatap erza dengan tatapan menang.
"shit! Kayak gini nih kalo serumah dengan cowok sengak! Dia jadi tau kelemahan gue! arghh!!!! Gue makan nasi, perut gue eneg, makan coklat, bibir gue bakal
jontor! Gue harus gimana"!." Teriak erza dalam hati.
merasa tak ada pilihan lain, erza mengambil piring yang di sampingnya lalu menyuap sendiri ke mulutnya dengan perasaan pengen muntah dan menatap sinis
ke arah putra "nih gue makan! Puas kan"!." Kata erza sinis.
"gitu dong. Coba dari tadi lo nurut. Kan gak ribet jadinya. Sini gue suapin." Kata putra sambil mengambil piring di tangan erza dan menyuapinya.
Selesai makan dan minum obat, erza merasa ngantuk. kemudian dia melirik putra "lo gak pulang"." Tanya erza.
"gue nginap disini." Kata putra tanpa mengalihkan pandangannya dari novel setebal kamus.
"bukannya besok lo sekolah"." Tanya erza
"gue kan bisa aja pulang pagi ke rumah buat sekolah, yang jelas, elo harus makan pagi itu dan gue yang suapin elo makan." Kata putra menatap erza yang
mencibir. "apa kata lo deh." Kata erza. Sedetik kemudian, dia tertidur pulas karna pengaruh obat.
melihat erza tertidur, dia menutup novelnya dan duduk di samping erza kemudian tertidur sambil memegang tangan gadis itu.
?????????????????? ?"?"?"?"?"?"?"?"?"?"?"?"?"?"?""
Selama dua minggu erza di rumah sakit, selama itu juga putra selalu setia setiap saat *kok kayak iklan yah".* menemani erza di rumah sakit. Erza sudah
mulai sehat dan selang oksigennya sudah lepas dari hidungnya. berulang kali setiap putra mau pergi ke sekolah, erza selalu bilang kepada putra pengen pulang
ke rumah. Tapi, jawaban putra selalu sama, menolak mentah-mentah sampai erza bosan mendengar alasan putra. Merasa jengkel, dia bangkit dari tidurnya sambil
mendorong infusnya lalu duduk di sofa. Kemudian, pintu ruangan terbuka dan masuklah seseorang dengan membawa mawar putih yang banyak dan hampir menutup
wajahnya. Erza yang tau siapa orang itu, tersenyum "wah". Kakak jadi pengantar bunga ya sekarang" Bunganya bagus kak." Puji erza ketika melihat bunga itu
di letakkan di meja. "maaf gue baru datang sekarang za. Lo sehat-sehat aja kan" Masih sakit" Wah". Jangankan jadi pengantar bunga, jadi tukang becak pun gue rela asal setiap
hari bisa nganter cewek secantik lo kemanapun." Kata ferdi sambil menjawil hidungnya erza.
erza tertawa mendengar gombalan ferdi, lalu mereka bicara sesekali tertawa dan ferdi langsung memegang tangan erza tanpa menyadari putra masuk ke dalam
ruangan dan melotot. "ehm"..yang merasa pengunjung, harap segera keluar, jam besuk sudah habis!." Kata putra yang sukses membuat mereka kaget.
ferdi yang merasa tersindir, segera melihat jam tangannya dan menatap erza " semoga cepat sembuh tuan putri." Dan mencium pipi erza lalu melewati putra
yang berdiri di depan pintu penuh tatapan geram.
setelah ferdi keluar, erza menatap bunga pemberian ferdi sambil bersenandung riang, kemudian dia menoleh putra yang sedang menatap jendela lalu mendekatinya.
"wah" hujan put." Kata erza ikut-ikutan berdiri di samping putra.
"terus kenapa kalo hujan"." Kata putra dingin.
"lo kenapa sih" sewot bener ngomongnya!." Kata erza sewot.
"gue sewot" Perasaan elo aja kali. Eh kata dokter, besok lo boleh pulang." Kata putra tanpa mengalihkan pandangannya dari jendela.
"iya". Gue tidur dulu. Bye." Kata erza meninggalkan putra kemudian dia tidur di ranjangnya.
melihat erza tidur, putra terdiam sambil menatap erza yang tidur memunggunginya "peka sedikit dong perasaan lo za! Gue suka sama elo! Kalo gue gak suka
sama elo, gue gak akan melakukan semua ini! Hanya buat elo gue rela za lakuin apa aja. " kata putra dalam hati.
kemudian, dia menyelimuti erza yang kedinginan, dan rebahan di sofa dengan wajah tertutup novel.
?????????????????? ?"?"?"?"?"?"?"?"?"?"?"?"?"?"?"?""
keesokan harinya sepulang dari sekolah,? Putra buru-buru mendatangi erza di rumah sakit dan dia tersenyum melihat gadis itu duduk di tepi ranjang tanpa
mengenakan pakaian rumah sakit dan infus yang mentancap di tangannya. Kemudian dia berkata "pulang yuk za." Sambil mengulurkan tangannya.
"ayooo." Kata erza menyambut uluran tangan putra dan mereka pulang dengan bergandengan tangan sambil menuju parkiran mobil dan putra menjalankan mobilnya
dengan kecepatan penuh. sesampai di rumah". putra membukakan pintu rumah dan membiarkan erza masuk ke dalam rumah. Lalu dia mengikuti gadis itu dari belakang. Sampai tiba di kolam renang, erza berhenti
sambil menatap nanar kearah kolam. "lo kenapa za" Pengen berenang"." Kata putra.
"gue takut. Nanti kejadian seperti itu terulang lagi. di saat gue ngelakuin apa yang gue suka, seseorang akan celakain gue." kata erza dengan suara lirih
kemudian lari masuk dalam kamar.
putra bingung melihatnya, langsung memikirkan cara supaya erza mau berenang lagi. karna dia tau, erza tidak sepenuhnya takut berenang, hanya takut kejadian
itu akan menimpanya lagi. merasa tak dapat ide, dia masuk dalam kamarnya dan tidur.
sedangkan erza, termenung di? balkon kamar sambil mengingat apa yang sering dia lakukan di kolam, ketika teringat apa yang dilakukan selvi padanya, dia
meneteskan air matanya dan pergi tidur karna jam sudah menunjukkan 10 malam.
tiba-tiba". "ENGGAK! GUE SALAH APA SAMA ELO SEL JADI LO LAKUIN KAYAK GINI"! KALO LO SUKA SAMA PUTRA YA BILANG, JANGAN DILAMPIASIN KE GUE! LEPAS!! Sakit sel!! Gue gak
bisa napas!." Teriak erza mengigau sambil menangis.
????????? mendengar erza ngigau, putra langsung berlari menuju kamar erza dan melihat gadis itu menangis dalam tidur sambil memegang lehernya seolah-olah
di cekik seseorang, kemudian dia menepuk pipi erza pelan "Za. Sadar za.. buka mata lo. gak ada yang mau bunuh lo." kata putra.
tersadar, erza langsung bangun dan memeluk putra yang duduk disampingnya dengan erat sambil menangis. Melihat itu, putra langsung mengelus ?rambut erza
yang panjang dengan lembut "udah za.. lo tenang sama gue, gue gak akan tinggalin elo kok." Katanya sambil mencium kening erza.
"gue takut" mimpi itu terasa nyata buat gue put. gue gak berani tidur lagi." kata erza sambil mengetatkan pelukannya.
"elo harus tidur. Besok sekolah. Gue temenin deh. Tidur ya sayang." kata putra sambil merebahkan erza dan menyelimuti erza dengan selimut.
"please"jangan tinggalin gue." kata erza sambil memegang tangan putra dan tertidur.
"sorry za, gue gak nyangka kalo apa yang gue lakuin ke selvi, bakalan berdampak ke elo. Gue berjanji za, gue akan selalu jaga lo." kata putra dalam hati.
????????? "setelah erza tertidur, dia pun menggeser erza pelan dan tidur disampingnya?"?".
pagi harinya" "hoammm" pagi ini sangat..KYAAAAAA!!! Bangun! Lo bangun!." Kata erza histeris melihat putra tidur di sampingnya dengan memegang pinggangnya kemudian memukulnya
dengan bantal. "apaan sih" Gue masih ngantuk. udah diem sayang." kata putra menarik pinggang erza bagai menarik guling.
"bangun! Ini kamar gue! tidur lo di kamar sana!." Kata erza sambil berusaha melepaskan pegangan pinggangnya dari tangan putra.
"lo anggap gue putri tidur deh, gak akan bangun biar lo teriakin, lo akan ngelakuin apa"." Kata putra dengan wajah mesum sambil menggigit bibirnya.
" gak ada tampang lo jadi putri tidur! Yang ada jadi banci tidur! Lo tau apa yang gue lakuin"! gue bakal pinjem selang pemadam terus gue siram ke elo!
Bangun!." Kata erza histeris.
"iyaa"iya.. jahat bener lo nyiramin gue pake selang air. Gue kan Cuma pengen ini." kata putra bangun dari tidurya dan CUP! Sebuah kecupan mampir di pipi
erza. Sambil tersenyum jahil "morning kiss beib." Dan lari sambil tertawa menuju kamarnya ketika erza berteriak "PUTRA! SIALAN LO!." dan bantal pun sukses
bergelimpangan dilempar erza ke segala arah.
????????? Setelah sukses mengerjai erza, putra pergi ke kamar mandi dan berganti pakaian menuju sekolah.
ketika keluar dari kamar, dia melihat kunci mobil erza tergantung, muncullah ide jahil putra untuk mengambil dan meletakkannya di kantong celana.
selesai mandi, erza buru-buru memakai seragam sekolah dan memakai jepit. Setelah selesai, dia turun ke bawah untuk mengambil kuncinya. Melihat kuncinya
tidak tergantung, sadarlah siapa yang jahil dan dia langsung menggedor pintu kamar putra "putra! Gue tau lo ambil kunci mobil gue kan! Balikin! Gue udah
telat!. Teriak erza sambil menggedor pintu dengan kekuatan penuh.
"apaan sih" Gue gak simpen kunci mobil lo. pede banget deh." Kata putra pasang muka lugu.
"bohong! Ngakuu aja d.. eh kak ferdi ada apa"." Omelan erza terputus ketika mendengar telponnya berbunyi kemudian mengangkatnya dengan hati senang sambil
menjauh dari putra yang menatap tajam dirinya.
"elo udah keluar dari rumah sakit"." Tanya ferdi di seberang sana.
"iya kak. Kemaren pulang. Ada apa"." Tanya erza
"lo kesekolah bareng gue aja gimana" Gue jemput lo deh, entar pulang gue anter. Gimana"." Kata ferdi.
erza senang mendengar ferdi mengajak ke sekolah bareng "beneran kak" Gak repotin kaka nih nganter erza balik" Rumah erza jauh lo." kata erza
"enggak apa-apa kok. Rumah lo jalan apa"." Tanya ferdi dengan pulpen di tangan siap catat.
"alamat gue jalan"." Ucapan erza terputus karna putra mengambil hpnya? "sorry fer. Lo telat. Erza bareng gue." dan KLIK. Telpon terputus.
"nih hp lo dan ini kunci mobil lo. gak mood gue nyimpen!." Kata putra ketus sambil mengasih kunci mobil dan hp ke erza kemudian dia pergi duluan ke sekolah
meninggalkan erza yang bengong melihat tingkahya.
"tuh anak kenapa sih" Kesambet kali yah." Kata erza sambil memainkan kunci mobilnya dan menuju sekolah.
di tempat lain.. "kenapa putra tau gue telponan sama erza" Ada hubungan apa" Dan kenapa setiap gue dekat sama erza, pasti ada putra" Kalo benar mereka pacaran, gue harus
bisa rebut erza dari putra!." Kata ferdi mengepalkan tangannya geram.
Sesampai di sekolah"
putra yang tiba lebih dulu di sekolah, melihat ferdi berdiri di tempat erza sering memarkir mobilnya. Sambil tersenyum, dia berjalan tanpa menghiraukan
ferdi berbisik ketika lewat di depannya " gue akan? rebut erza dari lo put! Dan gue akan buat dia lepas dari lo dan nempel sama gue! be ready, boy." Sambil
tersenyum sinis. putra terdiam mendengar kata ferdi " gue akan liat seberapa kuat lo bisa dapatin erza, kalo lo sampai nyakitin dia, lo berurusan sama gue!." ancam putra
sambil menatap ferdi. Kemudian, datanglah erza dan kaget melihat ferdi di halaman parkir. Buru-buru dia turun dan tersenyum. "maaf ya kak. Telponnnya terputus." Kata erza.
"enggak apa-apa kok. Malam ini sibuk gak" Jalan yuk." Ajak ferdi.
"enggak kok kak. Kakak jam berapa jemput"." Tanya erza
"ok deh. Gue jemput lo jam 7 malam. rumah lo dimana"." Tanya ferdi.
"rumah erza jalan?" kata erza sambil menyebutkan alamat rumahnya.
"makasih za. Sampai jumpa esok malam." Kata ferdi sambil mencium punggung tangan erza dan membuat gadis itu tersipu malu sambil berjalan menuju kelasnya.
putra yang melihat itu di balik pilar, mengepalkan tangannya penuh geram dan memukul pilar.
setelah "terpenjara" selama 9 jam. Akhirnya bel pulang "bernyanyi" juga, erza
dan teman-temannya langsung kabur ke luar dari kelas. Ketika melewati kelas selvi, entah kenapa, dia merasa ada tatapan aneh sepanjang kelas selvi. Penasaran,
dia bertanya "selvi mana din" Kok gue gak liat dia"." tanya erza.
"Dengar-dengar sih dia pindah sekolah lagi za." Kata dinda
"pindah lagi" kenapa"." Tanya erza.
dinda pun mengangkat bahunya tanda tak tau. Erza malas bertanya lagi, menuju parkiran mobil.
ketika sampai di parkiran mobil, dia melihat putra menatap tajam kea rah dirinya, merasa tak punya salah, dia masuk ke dalam mobilnya dan pergi menuju
rumahnya karna hari sudah sore
sesampai dirumah, dia langsung masuk ke kamar mandi untuk bersiap-siap untuk berjalan dengan ferdi.
putra yang datang melihat mobil erza terparkir di garasi, langsung masuk ke dalam rumah dan mencari erza "erza! Lo dimana"woyyyy." teriak putra di sekeliling
rumah. Erza yag sedang bertelponan dengan ferdi, terganggu dengan suara putra. "kak, udah dulu ya. jemput sekarang aja. erza udah siap kok." Kata erza.
"gue udah ada di depan rumah lo kok." Kata ferdi kalem.
"hah"! Yang bener"! Yaudah deh kak erza keluar." Kata erza buru-buru keluar sambil membawa tas ranselnya.
"mau kemana lo za"." Kata putra melihat erza buru-buru keluar dengan memakai baju kaos warna biru malam, celana jins dan sepatu kets.
"gue mau jalan sama kak ferdi. Dah." Kata erza sambil membuka pintu rumah.
"lo gak boleh jalan sama dia!." kata putra sambil menutup pintu rumah dan berkacak pinggang di depan erza.
"lo kenapa sih" Terserah gue dong mau jalan sama siapa! Minggir!." Kata erza sambil mendorong putra ke samping
"gue gak suka lo jalan sama dia! lo boleh jalan sama yang lain, asal bukan ferdi!." Teriak putra.
"kenapa" Lo berantem ma dia"! itu urusan elo! Jangan bawa-bawa gue dong!." Teriak erza balik
"lo ngertiin perasaan gue dong za, gue calon tunangan elo! Gue calon suami elo!." Kata putra.
"gue" ngertiin perasaan elo"! Seharusnya gue yang ngomong kayak gitu ke elo! Elo pernah gak ngertiin perasaan gue" enggak kan"! Elo itu tukang maksa! Kalo
gue gak nurutin keinginan elo, elo pasti main cium, main ancam iya kan"! Elo itu posesif sama gue! gue gak suka! Gak suka!." Teriak erza histeris.
"sekarang lo mau gue gimana" Gue gitu karna lo keras kepala! Susah dibilangin!. Gue posesif karna gue tau dia suka sama elo gak tulus za! Gue gak mau elo
dicelakain kayak selvi!." Teriak putra.
"lo itu sok tau! gue suka sama kak ferdi! Suka! dan gue yakin dia gak akan celakain gue! lo ngomong kayak gitu, lo tulus gak suka sama gue"! lo mau tau
gue mau gimana" Pergi dari kehidupan gue! gue mau pergi!." Kata erza mendorong putra keras dan membuat cowok itu tergeser.
"jangan harap lo gue bukain pintu kalo lo jalan sama ferdi! Gue tulus sayangs ama elo za!." Kata putra geram.
"hahahhahah! Lo lupa ini rumah siapa"! Ini rumah gue! rumah orang tua gue! lo Cuma nginep! Dan lo gak pantas ngomong kayak gitu dihadapan gue! gue gak
percaya!." dan BRUK! Pintu rumah dibanting erza dengan keras.
"SHIT! Gue harus ikutin dia! harus!." Kata putra sambil mengambil kunci mobil dan mengikuti mobil ferdi.
sepanjang perjalanan, erza Cuma diam seribu bahasa di mobil ferdi, tak mempedulikan panggilan ferdi, elusan di rambutnya. Ferdi yang bingung melihat tingkah
erza "lo kenapa za" Gak suka gue ajak jalan"." Kata ferdi
"enggak kak. Gue lagi bad mood aja." kata erza sambil menatap jendela
"yaudah deh. Kita ke apartemen gue aja ya." kata ferdi sambil membelokkan mobil ke sebuah apartemen terkenal.
putra yang mengikuti mobil ferdi, mengerutkan keningnya "ngapain tuh anak bawa calon bini gue ke apartemen" Wah gak beres ini." Kata putra sambil membelokkan
mobilnya. Sesudah sampai di apartemen ferdi, erza dipersilahkan masuk dan duduk di sofa yang empuk. Kemudian? ferdi berkata "mau minum apa za"." Sambil melirik erza
yang matanya tak lepas menatap jendela di samping sofa
"terserah aja kak." Kata erza tanpa menatap ferdi.
"yaudah gue bikinin, bentar ya." kata ferdi masuk ke dapur
sepeninggal ferdi, erza menghela napas "gue salah gak bentak putra kayak gitu" tapi dia juga salah! Gue Cuma mau jalan sama kak ferdi aja ngamuk gitu!
biar dia kayak gitu, kan dia baik sama gue, dia lindungin gue. kok gue jadi galau gini sih" ARGH!." Teriak erza frustasi dalam hati.
tanpa erza sadari, ferdi baru saja memasukkan obat tidur dalam minumannya kemudian mengaduknya, tersenyum sinis "bentar lagi lo akan jadi milik gue za.
Lo akan mohon-mohon sama gue." kata ferdi.
kemudian dia memberikan minuman yang dikasih obat tidur itu kepada erza dan mempersilahkan gadis itu minum. Erza yang tak curiga, langsung meminum habis.
ketika mereka saling ngobrol, tiba-tiba erza merasa sangat ngantuk dan merasa berkunang-kunang. Ferdi yang melihat obat itu berhasil, tersenyum sinis "lo
kenapa za"." Kata ferdi pura-pura cemas melihat erza.
"gak tau kak. Erza merasa?" kalimat erza terputus karna dia jatuh tertidur di samping ferdi.
melihat gadis itu tertidur, dia segera menggendongnya ke ranjang dan menidurkannya sampai gadis itu terbangun.
Sementara itu" "pak! Calon istri saya ada dengan lelaki tak bertanggung jawab pak! Bapak Cuma bilang dimana tempat ferdi, itu saja! Ribet bener deh!." Teriak putra di
meja satpam karna tidak dikasih tau dimana ferdi berada.
"maaf mas. Peraturan sudah jelas, kalo adek punya janji sebelumnya dengan mas ferd, akan kami kasih tau, tapi mas ferdi bilang tak ada punya janji dengan
siapapun, termasuk dengan mas. Maaf saya tak bisa bantu." Kata mas satpam penuh sabar.
"ARGH! SHIT! Gue akan cari sendiri!." Kata putra sambil masuk dalam apartemen.
erza terbangun dalam tidurnya, merasa pening berat dan melihat ferdi duduk di sofa. Kemudian dia mencoba bangun tapi tidak bisa karna kepalanya terasa
berat. "lo gak usah bangun za." Kata ferdi mendekat ke arah erza.
tiba-tiba?"?""..
dia menindihi tubuh erza dan mengeluarkan seutas tali dari kantong celananya dan mengangkat tangannya untuk mengikatnya di tiang ranjang., melihat itu,
erza sontak berontak dengan berusaha melepas cekalan tangan ferdi sambil berteriak histeris. PLAK! Sebuah tamparan sukses melayang ke pipi erza dari ferdi
sontak membuat gadis itu terdiam dan mengeluarkan air matanya. "kenapa kak" Kaka mau apain erza" Lepas kak!." Kata erza histeris sambil menangis.
"gue mau bikin elo lengket sama gue! jadi lo diem atau gue tampar ampe biru tuh pipi lo!." ancam ferdi yang sekarang di pinggir ranjang untuk mengikat
kakinya yang bergerak-gerak.
"gue kira lo itu baik, ternyata lo itu berengsek! Lepas! Lepas!! Tolong!! Tolong!!." Teriak erza mengerakkan tubuhnya dan PLAK! sebuah tamparan melayang
lagi ke pipi erza. "lo diem!." kata ferdi sambil menarik rambut erza sehingga gadis itu teriak kesakitan.
kemudian dia memplester mulut erza dengan lakban hitam. Merasa tersenyum melihat gadis itu tak bisa berontak lagi, dia segera membuka kancing di kaos erza
yang membuat gadis itu melotot.
tiba-tiba".. BRAK!? Pintu kamar ferdi sukses ditendang sampai hancur oleh putra yang terengah-engah sambil menatap tajam dirinya. Kemudian dia tersenyum sinis melihat
erza disiksa sedemikian rupa oleh ferdi. "enak bener lo lakuin itu ke erza, gue yang calon suaminya aja harus nunggu lima atau sepuluh taun lagi untuk
itu. Dan elo main serobot aja!." kata putra dan BRUK! Sukses menarik ferdi hingga terjungkal.
"lo apain erza hah"! Lo udah gue kasih peringatan kan sebelumnya, sentuh dia, lo cari mati!." kata putra menendang ferdi yang terkapar di lantai karna
tak siap menerima pukulan putra yang membabi buta.
melihat ferdi tak bisa melawan, dia menendang ferdi sekali lagi kemudian jongkok di hadapan ferdi dan mengacak rambutnya dengan geram "jangan sentuh cewek
gue!." kemudian membantingnya di lantai.
lalu putra menghampiri erza dan melepas ikatan di kaki, tangan dan lakban di mulut erza dan kaget melihat kedua pipi gadis itu biru seperti ditampar. "kita
pulang ya." kata putra sambil memeluk erza.?????????
erza Cuma mengangguk dan berjalan dipapah putra menuju parkiran mobil.
Sepeninggal mereka berdua, ferdi bangkit dari lantai dan menendang kursi karna rencana yang dia susun semenjak bertemu dengan erza, hancur. Sambil penuh
geram dia berkata "lo akan menyesal karna lakuin itu put! Karna gue akan buat kalian berpisah! Gue akan buat salah satu dari kalian akan mati! Hahahahaa."
Tawa ferdi sinis. "Part 10. Stay. "sorry put, gue kasar sama elo, seharusnya gue" hiks.." kata erza dengan bahu terguncang pada saat perjalanan pulang.
melihat erza terguncang, dia menghentikan mobilnya di pinggir jalan dan memeluk gadis itu. Membiarkan gadis itu menghilangkan sedikit sakit di hatinya
Sampai dia tenang. lalu dia mengangkat wajah erza dengan tangannya dan melihat dengan jelas, tanpa sentar, bagaimana seorang Ferdinand, saingannya, menyakiti
gadis yang dia sayangi. "za" gue udah maafin elo kok. Lo gak salah. Lo Cuma terlalu polos, anggap dia baik. Entar wajah lo gue obatin ya." kata putra mengelus
pipi erza yang kebiruan dan membuat gadis itu mengernyit kesakitan.
"Sakit put." Kata erza sambil mengelus pipinya dan membuat air matanya menetes lagi.
"bentar lagi kita sampai. Sabar ya." kata putra menjalankan mobilnya menuju rumah.
Sesampai dirumah,,,,, erza membuka pintu rumahnya dan langsung masuk dalam kamar. Sedangkan putra, pergi ke dapur sambil membawa baki berisi air panas dan sebuah saputangan.
Lalu dia naik ke atas dan mengetuk pintu kamar erza.
"za" buka pintunya." Kata putra
kemudian, pintu dibuka oleh erza dengan tampang sembab yang membuat pipinya semakin bengkak. "ada apa"." Kata erza
"gue mau obatin bengkak lo." kata putra sambil menarik erza duduk di ranjang.
kemudian, dia menaruh tangan erza di tangan kirinya dan tangan kanannya memegang saputangan yang sudah basah oleh air panas. "kalo elo merasa kesakitan,
lo genggam aja tangan gue." dan mulai menyentuh pipi erza dengan saputangan yang basah.
erza yang kaget, langsung menggenggam tangan kiri putra dengan erat sambil menggigit bibirnya. "Sakit kak. Pelan-pelan aja." kata erza menunduk.
"maaf, wajah lo jangan nunduk." Kata putra sambil mengangkat dagu erza dan mulai mengompres pipinya yang bengkak dengan air panas.
sesekali, erza menggenggam tangan putra tanda dia kesakitan, dan putra dengan sabar mengobati pipi erza sampai agak hilang lebamnya dan bengkak. Setelah
itu, dia menatap erza dan menghapus air mata yang selalu turun di mata erza. "please, jangan nangis. Lo kuat sayang." kata putra sambil mendekap erza dipelukannya.
"gue gak tau apa yang terjadi kalo elo gak selamatin gue put. Mungkin gue akan kehilangan semuanya." Kata erza terisak di pelukan putra.
"gue juga gak akan biarin siapapun nyentuh lo za, lo hanya milik gue. dan selamanya akan selalu menjadi milik gue." Kata putra dalam hati.
Jatuh Cinta Sama Lo! No Way! Karya Rere Nurlie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"lo tidur aja sekarang ya. besok hari apa"." Kata putra.
"besok kan hari minggu. Gue tidur dulu ya. makasih udah ngobatin gue." kata erza dan ?mengecup pipi putra kemudian merebahkan diri dan tidur.
putra kaget dengan reaksi erza, mencium kening gadis itu ketika dia sudah tidur dan mengelus rambutnya yang panjang. "za" sampai kapan lo sakit kayak gini"
Andai gue boleh nawar, gue ingin semua sakit yang elo rasa, biar gue aja yang nanggung. Gue gak sanggup liat lo menderita kayak gini za." Kata putra dalam
hati. kemudian putra bangkit dari samping erza dan menutup pintu.
???????????????????????????? ?"?"?"?"?"?"?"?"?"?"
dalam mimpinya, ferdi mengurungnya dalam sebuah gudang pengap tanpa cahaya. Erza berontak dengan menggedor-gedor pintu gudang sambil menangis.
"woy! kak! buka pintunya! Gue takut! Please.. kak!." Kata erza berteriak.
lalu erza melihat pintu terbuka dan masuklah ferdi lalu menutup pintu dan berjalan mendekati erza yang panic.
"lo itu cewek yang paling cantik yang pernah gue lihat za. Entah kenapa, gue selalu pengen dan pengen menyentuh elo. Gue kayak gini semenjak gue ketemu
sama elo. Elo buat gue mabuk kepayang za." Kata ferdi sambil berjalan pelan.
erza yang panic, tak bisa lari kemana-mana lagi karna dia merasa kedua tangannya dipegang beberapa orang. Kemudian dia merasakan sebuah benda dingin dan
tajam menempel di lehernya.
"kalian siapa" Lo mau apain gue kak"!." Kata erza berteriak.
"gue cuma mau mainin elo aja. mumpung gak ada pangeran elo. ?iya kan guys"." Kata ferdi sambil menjetikkan jarinya.
lalu lampu di gudang menyala dan kagetlah erza karna ada sekitar 10 orang cowok di tambah dengan ferdi sedang mengelilinginya dengan penuh napsu dan di
lehernya ada sebuah pisau tajam yang ditempelkan oleh seorang cowok di belakangnya serta kedua tangannya diikat di belakang tiang oleh orang itu dan dia
dikelilingi oleh para cowok yang mulai mencolek-colek tubuhnya.
"gue, first, kalian, sisanya." Kata ferdi tersenyum licik sambil menatap 10 orang cowok yang siap menerkam erza kemudian dia mendekati erza dan menarik
rambut gadis itu ke bawah yang membuat erza menangis kesakitan dan tangan satunya mengelus bibirnya hingga akhirnya ".
"ENGGAK! LEPASIN TANGAN KOTOR LO DARI TUBUH GUE! GUE GAK SUDI! LEPAS!." Kata erza berteriak yang sukses membuat putra terbangun dan langsung lari ke kamar
erza. "Za.. lo kenapa za"! Bangun sayang..bangun!." kata putra panic.
"PLEASE KAK! LEPASIN GUE! ARGGHHH" SAKIT KAK! Hiks"." Kata erza menangis sambil mengerak-gerakkan badannya gelisah dan memegang rambutnya.
"Erza.. gak ada yang nyakitin elo za. Gak ada. lo Cuma mimpi." Kata putra sambil menggerak-gerakkan tubuh erza yang matanya masih menutup rapat.
"ARGHH!!! SAKIT KAK! Jangan kak.. erza mohon!." Kata erza semakin berteriak dan menangis kesakitan.
putra bingung bagaimana caranya supaya erza sadar. Berusaha membangunkan dengan mengguncang tubuh erza sambil mengelus tangan gadis itu yang gemetar dan
dingin saking takutnya. tiba-tiba erza langsung membuka matanya dan memeluk putra yang duduk disampingnya sambil menangis.
"gue gak berani tidur. Gue takut." Kata erza bersembunyi dalam pelukan putra.
"elo mau gue temanin tidur"." Tanya putra sambil menatap gadis itu dengan wajah sedih.
erza hanya menganggukkan wajahnya dan akhirnya, tertidur di pelukan putra sesekali meneteskan airmatanya.
melihat itu, putra langsung menidurkan erza kembali dan menghapus air mata erza lalu tidur dengan berbatasan guling yang sudah dia taruh di tengah mereka.
?"?"?"?"?"?"?"?"?"?"?"?"?"
dipagi yang cerah, terjadi keributan di kamar erza"
"astaga! Gue kenapa"! Kenapa"!." Teriak erza sambil menutup mulutnya dan menjauh karna dia tidur dalam posisi memeluk putra dan wajahnya mendekat ke pipi
putra. "gak usah sok histeris deh, elo itu semalaman meluk gue, liat aja tuh guling ampe kelempar ke bawah gara-gara lo. itu kan batas gue ama elo. Lo napsu kan
ama gue"." kata putra mengacak rambutnya dan duduk di samping erza sambil kedipkan matanya nakal.
"gue meluk lo" kalo bohong jangan kira-kira dong!." Elak erza dengan wajah memerah.
"wajah lo merah tuh. Beneran! Gue ampe gak bisa tidur gara-gara hembusan napas lo di telinga gue! bikin geli dan napsu." Kata putra dengan mimic mesum
"lo itu ya! ughh! Keluar! Gue mau beresin tempat tidur!." Kata erza sambil mendorong putra ke pinggir ranjang.
putra yang hampir jatuh karna dorongan erza, refleks memegang tangan erza yang sedang melipat selimut. dan akhirnya mereka jatuh terguling di karpet dengan
berbungkus selimut tebal sehingga mereka kesusahan melepaskan diri.
"wah"posisi enak nih. udah deh kita kayak gini aja seharian. Gue pewe nih." kata putra yang berada di atas tubuh erza.
"enak di elo sakit di gue! lepasin! Gue gak bisa napas!." Kata erza sambil memukul dada putra yang bidang.
"yah".. jangan dong. Gue kan suka posisi kayak gini sayang." Kata putra sambil menggerakkan tangannya dan mengelus rambut erza lalu mencium tengkuknya
yang membuat gadis itu menggigit bibirnya.
"gue gak suka! lo kira tubuh lo gak berat apa" Gue bakal remuk!." Kata erza sambil menepis tangan putra yang nangkring di atas kepalanya.
"lo kira tubuh lo gak berat apa za"! Lebih berat daripada badan gue!." gerutu putra.
"apa kata lo deh. Ayolah put, lo jangan bikin gue emosi dong!." Kata erza sambil berusaha melepaskan diri dari tubuh putra.
"iya"iya?" kata putra sambil memeluk tubuh erza dan berguling sekali lagi hingga akhirnya"
"nah.. begini kan enak. Lo gak akan ngeluh lagi karna badan lo remuk. Gue bisa mandang wajah cantik lo dari dekat serta hembusan napas lo." kata putra
yang sekarang posisinya di bawah erza.
Erza yang posisinya berada di dada putra, kaget dan berkata "lo jangan bikin gue mikir yang enggak-enggak deh!." Lalu berusaha mengeluarkan dirinya dari
selimut sialan itu. ketika sukses keluar, erza langsung menarik selimut yang menutupi tubuh putra dan melipatnya dengan mencibir.
"bangun lo! gue mau mandi!." Kata erza sambil menarik putra
"kita mandi bareng yuk." Ajak putra dengan kedipkan matanya.
"mending gue ama kucing daripada sama elo!." Kata erza ketus.
"anggap aja gue kucing kalo gitu. kan elo bilang, tingkah gue bikin elo mikir yang gimana gitu." kata putra jahil
"iya! Bikin gue mikir posisi mana yang bagus buat? nonjok elo!." Kata erza ketus sambil mengambil handuknya dan masuk dalam kamar mandi.
tiba-tiba" putra masuk dalam kamar mandi erza dan menarik gadis itu ke dalam lalu menutup pintunya. Erza yang kaget dengan tingkah putra "elo ngapain disini"! Keluar!."
Teriak erza "kan gue pengen mandi bareng sama elo. Bentar lagi gue bakal jadi suami elo." Kata putra tersenyum mesum.
"gue yang gak pengen! Entar tubuh gue kudisan semua! Coba deh lo nanya ama gue, ?Emang gue mau nikah sama elo"." Kata erza sinis sambil membuka pintu kamar
mandi dan mendorong putra keluar.
"tanpa gue tanya ama elo, pasti mau dong. Siapa sih yang gak terpesona sama ketampanan seorang gue"." kata putra narsis dimuka pintu.
"gue gak terpesona!." Dan BRUK! Pintu kamar mandi dibanting erza keras.
putra tertawa melihat tingkah erza yang mulai "normal", tersenyum dan entah kenapa dia merasa malas mandi, akhirnya dia keluar dari kamar erza menuju kolam
renang. selesai mandi, erza keluar dengan perasaan segar dan berkaca di cermin. Lalu dia melihat memar bekas penganiyaan ferdi yang sudah diobati putra dan entah
kenapa, dia teringat dengan perlakuan ferdi yang selalu memberinya bunga yang berujung petaka dan mimpi buruknya. Dan ?dia teringat dengan putra, cowok
yang selalu ada di sampingnya meski dia benci setengah mati, yang sudah hampir 4 bulan tidur serumah dengannya. "kadang gue mikir, ortu dia gak nyariin
apa dia gimana tidur gimana bareng gue, bagaimana kabar dia dan sebagainya" Gue gak tau entah apa namanya, tapi gue gak bisa seperti dulu lagi, gue mati
kutu berantem ma dia. biasanya mah gak ada kata ngalah sama dia dalam kamus hidup gue. dan entah kenapa, akhir-akhir ini, gue tenang di dekat dia." kata
erza dalam hati. "mana putra ya" kok gak kedengaran" Bikin ulah apa lagi tuh anak"." Kata erza sambil menyisir rambutnya perlahan.
lalu dia membuka pintu balkon untuk melihat pemandangan di bawah dan kaget dengan apa yang dilihatnya..
putra mengapung di kolam renang dengan mata terpejam.
melihat itu, erza langsung menjerit histeris sambil turun ke lantai dasar.
putra yang mendengar jeritan erza, membuka matanya dan tak melihat gadis itu, dia menutup matanya lagi untuk menikmati sinar matahari.
"putra! Astaga! Dia kenapa"!." Teriak erza di pinggir kolam sambil menangis dan terduduk sambil menutup wajahnya.
putra yang mendengar jeritan erza, langsung membuka matanya dan kaget melihat gadis itu menangis di pinggir kolam sambil menutup wajahnya. Lalu dia berenang
ke tepi dan duduk di sambil berkerut kening "lo kenapa za"." Kata putra.
"jangan berenang seperti itu, gue takut lihatnya!." Kata erza histeris dan sekilas, dia teringat apa yang dilakukan selvi padanya.
"gaya gue biasa aja za. Lo kenapa sih" ini hobi lo za. Lo rela trauma buat lo kayak gini" Buat lo ngelupain asyiknya berenang"." Tanya putra sambil mengelus
rambut erza. "bagi lo biasa, tapi enggak bagi gue! lo gak tau rasanya gimana hampir dibunuh di tempat yang lo suka! lo akan selalu terbayang tentang itu put! Itu gue
gak sanggup! Gue gak berhenti berenang put, hanya saja?" kata erza menggantung.
"hanya apa"." Kata putra
"hanya saja, bukan saatnya gue berenang sekarang, entar saja. Kalo gue udah kuat. Udah bisa melupakan semuanya,. Elo akan liat itu." Kata erza pergi meninggalkan
putra. "erza yang gue kenal dan gue suka adalah erza yang tegar, erza yang gak pernah kenal dengan kata trauma. Dan erza yang tangguh. Bukan kayak gini, elo pasrah
ma keadaan za! Pasrah dengan waktu!." Kata putra yang sukses membuat erza terdiam.
"berarti gue bukan erza yang elo suka kalo gitu." kata erza menatap putra dalam dan masuk dalam ruangan.
putra terdiam menatap erza yang pergi meninggalkannya, lalu dia menggosok rambutnya yang basah dengan handuk " gue gak bisa terima alasan elo za!." Kata
putra sambil berjalan menuju kamarnya.
Sesampai di kamarnya".
putra ?yang selesai mandi, mendengar hpnya berbunyi dia melihat siapa yang nelpon, dan tersenyum "hallo mama, was ist das"." (halo mama, ada apa") Kata
putra tersenyum. "hallo liebe. (halo sayang) kamu lagi ngapain"." Kata mamanya putra di telpon.
"gerade schwimmen.(baru saja selesai berenang) Mama nelpon pake kode singapura ya"." tebak putra.
"hahahahah..kamu tau aja sayang. iya.. mama lagi di tempat tante meizsa. Oh iya.. erza bagaimana sayang" baik-baik saja kan"." Tanya mama putra.
"baik kok ma. Mama mau ngobrol dengan dia"." tanya putra.
"Enggak usah. Mama sore pulang kok kamu balik kerumah ya" gak lama kok. Cuma seminggu." Kata mama putra.
"beneran mama bakal pulang"! Ada acara apa ma" Ok deh." Kata putra senang.
"ada yang mau mama omongin soal hubungan kamu sama erza. Eh udah dulu sayang. sampai ketemu minggu depan. Bye." Kata mama putra memutuskan telpon tanpa
menjawab pertanyaan putra.
"semoga bukan hal yang buruk nyokap datang kesini." Doa putra sambil merebahkan tubuhnya dan tertidur.
erza yang teringat ada pr fisika dan kimia setumpuk, menghela napas berat dan mulai mengerjakannya di ruang tamu.
"busyet dah ini pr atau alat penyiksaan terselubung"! Gue bego bener kalo masalah kayak gini!." Gerutu erza sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"gue nanya sama siapa yah" Gue telpon arny deh. Dia kan jago soal kayak ginian." Kata erza sambil mengambil ponselnya dan memencet nomornya
"hai arny, elo lagi dimana"." Kata erza saat telponnya tersambung.
arny yang sedang di taman dengan rico, menatap rico "gue lagi sama kak rico sebenernya. Ada apa za"." Kata arny malu-malu.
"hahahahahhahahahaa" akhirnya! Teman gue pedekate juga! Gue pengen belajar sama elo, tapi lo lagi sibuk. Yaudah deh." Kata erza
"Enggak kok.. gue mau kok belajar sama elo. Bentar yah." Kata arny
"enggak usah ny, gue gak enak." Kata erza tak enak hati.
"beneran deh. Gue bakal kerumah elo. Bye." Kata arny memutuskan telponnya.
"Dari siapa ny"." Kata rico
"dari erza kak, dia pengen ajarin pr fisika. Hehehe gak papa kan kak kita kerumah erza"." Kata arny memelas.
rico tak tega melihat wajah arny, menghela napas tak rela "pr fisika" Putra kan jago kalo masalah itung-menghitung gitu. yaudah deh. Gue juga mau ketemu
putra." Kata rico sambil menggandeng tangan arny menuju mobilnya.
"huah! Gagal lagi! gue kan pengen nembak arny! Bener-bener deh!." Gerutu rico dalam hati.
sesudah menelpon arny, erza terdiam di balkon sambil menatap kolam renang yang seakan-akan memanggilnya untuk terjun ke bawah.
"gue gak yakin gue bisa lakuin apa yang gue lakuin dulu. ?Tapi Gue akan coba put." Kata erza
lamunan erza terputus ketika mendengar bunyi klakson mobil di halamannya, mendengar itu dia segera turun dan membuka pintu.
"haii arny" hai kak rico.. maaf yah ganggu acara kalian." Kata erza cengengesan.
arny bingung melihat wajah erza yang memar. "Astaga erza! Wajah lo kenapa" Lo dianiaya siapa"." Teriak arny kaget sambil memegang pipi erza dan membuat
dia meringis. "Sakit ny, jangan disentuh. Enggak apa-apa kok." Kata erza tersenyum
"erza, gue temen elo. Lo cerita dong sama gue. atau lo gak mau cerita karna ada kak rico" Gue bisa ngusir dia kok kalo lo mau." Kata arny tanpa mempedulikan
wajah rico merengut. erza yang melihat reaksi rico, tersenyum "enggak kok. Eum". Gue bingung gimana ceritanya. Ceritanya kayak gini"." Kata erza sambil bercerita dan membuat
mereka kaget, apalagi arny.
"What"! Kak ferdi ngelakuin kayak gitu ke elo"! Sumpah gak nyangka gue! terus kak putra nyelamatin elo dan nendang pintu"! Huaaa" keren!!! Gue pengen!."
Kata arny histeris. "gila lo! yuk kita belajar. Eh kak rico, putra ada kok di kamar. Masuk aja." kata erza sambil melirik rico.
"yaudah gue masuk ya. selamat belajar cewek-cewek cantik." Kata rico dan masuk kamar putra.
arny yang tak tau apa-apa, bingung mendengar perkataan erza "kak putra, di kamar" Maksudnya"." Tanya arny
"astaga! Gue lupa kalo mereka gak tau gue serumah dengan putra!." Kata erza histeris dalam hati.
"eum" jadi begini ny, sorry deh, gue gak maksud nyembunyiin atau apa, tapi gue gimana ya.." kata erza sambil garuk-garuk kepala
"ngomong yang jelas dong mbak, gue kan penasaran." Kata arny.
"gue dijodohin sama putra, terus putra disuruh tinggal oleh ortunya untuk menjaga gue disini." Kata erza
"Astaga! Gue gak nyangka! Elo serumah dengan putra za" Enak bener! Gue pengen deh serumah, serumah dengan kak rico. Hahahaha." Kata arny ngakak
"hush! Kita kerjain pr aja deh." Kata erza sambil mengambil buku prnya dan belajar dengan arny.
Setelah semua pr selesai di kerjakan, mereka terkapar di ruang tamu. "gila nih pr nyiksa ny! Sumpah otak gue bakal meledak kayaknya!." Kata erza rebahan
sambil memijit kepalanya.
"gue juga! gila tuh ibu lutfi! Ngasih pr gak nanggung-nanggung!." Kata arny.
"Wahh ric.. ada dua cewek terkapar tuh." Kata putra turun dari tangga bareng rico.
"iya tuh. Mereka ngerjain pr ampe teler segitunya." Kata rico geleng-geleng.
putra langsung mendekati erza dan arny yang sedang terkapar di lantai dan mengambil buku tugas mereka, lalu sambil mengerutkan keningnya "caranya salah
binti ngawur nih. ini punya siapa sih" Oh punya lo za.. pantes salah semua." Kata putra santai yang sukses membuat erza ngamuk.
"Salah semua maksud lo"! ngomong kira-kira dong! Gue pusing ngerjain nih soal!." Kata erza ketus dan langsung melotot.
"memang salah kok. Tuh guru waktu ngetes lo lagi ngapain jadi lo bisa masuk ipa" Hancur begini masuk ipa. Malu gue punya calon bini ancur nilai fisika
Ckckckc." Kata putra sambil pura-pura menutup mukanya dengan buku erza.
"gue nyontek waktu test jurusan! Puas"! Udah kalo lo mau perbaikin, perbaikin aja sono. Gue tau lo kan jago fisika.? Ogah bener gue jadi calon bini lo!"
Kata erza pergi ke dapur sambil mencibir.
kemudian, erza datang dengan membawa makanan ringan dan minuman. Lalu dia meletakkannya di meja. "nih makan dan minumnya. Gue letakin disini ya." kata
erza sambil melirik putra yang sedang memakai kacamatanya untuk memperbaiki jawaban fisika erza yang hancur total.
"putra cakep banget kalo pake kacamata! Kayak gimana gitu. keren di mata gue dan buat gue? jadi.. lo" lo" kok gue jadi muji dia sih"." Kata erza dalam
hati. "makasih za. Lo tau aja temen lo kehausan." Kata arny berdiri di samping rico.
"gue kesana dulu ya." kata erza sambil mengambil minumannya dan menuju kolam renang.
ketika dia asyik berjalan di pinggir kolam, tiba-tiba dia terpeleset oleh genangan air yang basah dan akhirnya...
BYUR! Erza jatuh ke kolam dengan gelas terjatuh di pinggir kolam.
mendengar ada yang jatuh, arny langsung menoleh dan berteriak histeris ketika mengetahui siapa yang jatuh kemudian meloncat dari kolam tanpa menyadari
bahwa dia sebenarnya parno air dan tak bisa berenang.
Erza yang trauma dengan kejadian di kolam renang, membuat dia teringat apa yang dilakukan selvi dan akhirnya lemas dalam kolam renang.
rico yang melihat arny nyemplung bebas, kaget karna dia tau gadis itu tidak bisa berenang, "astaga! Putra! Erza kecebur! Arny juga, sok nyemplung, berenang
Juri Pilihan 5 Pendekar Gagak Rimang Lambang Penyebar Kematian Spirit Bound 1
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama