Jatuh Cinta Sama Lo! No Way! Karya Rere Nurlie Bagian 4
gak bisa!." Kata rico yang langsung menjatuhkan dirinya ke kolam renang untuk menyelamatkan arny yang ikut-ikutan lemas. *makanya arny, lo kira itu kolam
renang setinggi mata kaki apa jadi main nyemplung aja".* *author jealous*
putra mendengar itu, langsung melempar kacamatanya ke sofa dan mencemplungkan diri ke kolam renang untuk menyelamatkan erza.
putra langsung memegang pinggang erza lalu membawanya ke tepi dan menidurkannya di lantai sambil menekan pelan perut gadis itu supaya air yang masuk, jadi
keluar. Begitu pula yang dilakukan rico terhadap arny. Ketika kedua gadis itu terbatuk, mereka berdua menghela napas lega.
"astaga arny! Lo kenapa jadi main cebur aja ke kolam renang" Lo kan gak bisa berenang"! Gue panic tau!." kata rico sambil memeluk arny erat.
"maaf kak, arny panic waktu melihat erza jatuh dan gak timbul, spontan langsung masuk kolam renang dan lupa kalo arny gak bisa berenang." Kata arny kaget
dengan respon rico. erza yang baru sadar, melirik putra "sorry. Udah bikin lo panic." kata erza pelan.
"enggak apa-apa kok. Itung-itung buat sport jantung." Kata putra tersenyum.
"Ar?" kata rico melepas pelukannya dan menatap arny.
"iya kak" Ada apa"." Kata arny membalas tatapan rico.
"gue harus ngomong! Gak boleh ada kata entar! Ini waktu yang tepat ric." Kata rico dalam hati.
"Eum". Ny, lo mau gak jadi cewek pertama yang gue pacarin dan menjadi yang kedua di hati gue setelah nyokap gue" gue sayang sama lo ny." Kata rico sambil
menatap arny penuh harap erza dan putra saling berpandangan melihat "pernyataan" rico pada arny. Dan saling melempar senyum dan saling menatap yang seolah-olah mengartikan "akhirnya
nembak juga." arny tak kalah kagetnya, melihat cowok yang dia sukai, ternyata memiliki perasaan yang sama terhadap dirinya. Kemudian arny mengangguk "iya kak. Arny mau
jadi cewek pertama kakak dan rela jadi cewek kedua di hati kakak setelah nyokap kakak." Dan tersenyum manis.
mendengar itu, rico memeluk arny erat dan mencium kening gadis itu "makasih ny. Aku janji akan selalu ada untukmu." Lalu mengecup pipi arny.
"Asekkk! Za" kayaknya ada yang baru jadian nih. kita kapan seperti mereka ya za"." Kata putra "merusak" suasana romantic rico dan meletakkan tangannya
di pundak erza. "jangan ngarep lo bisa kayak mereka. Bukannya bahagia, malah menderita gue!." kata erza ketus.
"gue gak akan pernah buat lo menderita di samping gue za, justru? lo akan selalu gue bahagiain. Lebih dari kebahagiaan yang lo dapatkan sekarang." Kata
putra sambil menatap erza.
"gombal!." Kata erza sambil berdiri dan memalingkan wajahnya yang merona mendengar ucapan putra.
"Eh udah gelap sayang. pulang yuk." Kata rico berdiri sambil mengulurkan tangannya ke arny.
"ayo kak." Kata arny menyambut uluran tangan rico.
"put, erza. Kami pulang dulu ya. thanks yah udah sukarela pinjemin tempat buat nembak putri cantik ini." Kata rico sambil melirik arny yang malu
"Sama-sama. Jangan lupa pajak jadian ya kak." Kata erza jahil sambil mengantarkan mereka ke pintu rumah.
"tentu saja. Dah." Kata rico sambil membukakan pintu mobil untuk arny kemudian masuk dalam mobilnya dan meninggalkan rumah erza.
Sepeninggal mereka, terdengar hp putra berbunyi, mendengar itu, dia langsung mengambil hpnya "halo ma, kenapa"." Kata putra ketika tahu mamanya menelpon.
"kamu masih di rumah erza" Mama sudah ada dirumah. Sekalian undang dia makan malam di rumah kita ya." pinta mamanya.
"beneran ma" Oke deh." Kata putra senang dan menutup telponnya lalu menatap erza.
"za, nyokap gue ada di rumah, lo diundang makan malam tuh dirumah. Dandan yang cantik yah sayang." kata putra mengecup kening erza lalu lari masuk kamar.
"nyokap putra ada disini" Ada apa lagi neh" terakhir ketemu, langsung dijodohin, jangan-jangan nyokap putra ngajak ketemu hari ini buat dinikahin ama tuh
anak. Hiiyyy.. amit-amit jabang kubur deh!." Kata erza sambil menutup pintu rumahnya dan masuk dalam kamar untuk bersiap-siap.
setelah selesai bersiap-siap, putra keluar dengan memakai pakaian kemeja berwarna coklat dan rambut dibikin spike. Lalu ketika hendak mengetok kamar erza,
dia terpesona melihat gadis itu memakai dress selutut dengan lengan pendek berwarna krem dan sepatu wedges warna merah yang membuat kakinya tambah jenjang
dengan rambut dia gulung dan menyisakan sedikit rambut di samping telinga kiri dan kanannya dan make up yang membuat memar di wajah erza tersamar. "ngapain
lo disini"." Kata erza ketika melihat putra berdiri di depan pintu.
"gue mau ngetok kamar elo, gak taunya elo dah keluar. Lo cantik banget za." Puji putra.
entah kenapa, erza tersipu-sipu malu mendengarnya sambil mengucap syukur karna tak sia-sia dia membongkar lemari pakaian untuk acara ini dan dandan sesempurna
mungkin. "apaan sih lo"! udah ayo berangkat." Kata erza dengan wajah memerah sambil menuruni tangga.
putra pun menyusul erza di belakangnya sambil memainkan kunci mobilnya.
sepanjang perjalanan menuju rumah putra, mereka hanya saling diam dan tak ada yang memulai pembicaraan. Putra teringat dengan rencana mamanya "za, lo gak
apa-apa kan gue tinggal"." Kata putra sambil melirik erza.
"emang lo mau kemana"." Tanya erza sambil menatap putra.
"gue mau tidur di rumah soalnya ada ortu gue. enggak lama kok za. Cuma seminggu doang." Kata putra.
"beneran" Gak papa kok. Gue malah sujud syukur mendengar berita ini, sekalian aja sebulan lo dirumah put. gue gak bakal cariin elo." Kata erza enteng.
"gaya bener lo ngomong! Gue jamin elo bakal kangen sama gue! kan selama ini gue yang buat rumah elo rame, gue yang mengisi hidup lo itu. Kalo kangen sms
gue yah." Kata putra sambil kedipkan matanya.
"gue malah kangen kapan gue bisa kayak dulu sebelum ketemu dan dijodohin sama elo! Elo bikin hidup gue udah ruwet, jadi tambah ruwet!." Kata erza ketus.
"hahahaha.. liat aja siapa yang benar, elo atau gue. eh kalo nyokap gue nanya gimana gue di rumah elo, bilang yang baik aja yah. Awas kalo enggak!" kata
putra sambil memasuki komplek perumahannya
"lo ngancem"! Gak ngaruh!." Kata erza nantang.
mendengar itu, putra langsung mengerem mobilnya mendadak di sebuah lapangan ?dan mendekati wajah erza yang pucat pasi "kalo lo bilang yang aneh-aneh soal
gue, gue jamin lo gak akan selamat dari gue sayang." lalu mengelus bibirnya erza dengan tangannya dan mengarahkan wajahnya mendekati leher erza kemudian
menciumnya. erza merasa geli, berusaha mendorong putra menjauh, tapi apa daya, kedua tangannya sekarang dipinggang putra yang otomatis membuat tubuhnya maju ke depan.
Merasa tak ada cara lain, erza menghela napas "iya"iyaa! Gue akan bilang hal yang baik soal elo! Kalo perlu lo gue puji-puji ampe lo terbang ke langit
terus gak balik lagi! udah dong put! gue geli!." Kata erza ketika putra semakin bernapsu mencium leher belakangnya yang sekarang memeluk erat sehingga
erza tak bisa bernapas normal.
"nah gitu dong. Bentar lagi. nanggung nih sayang." Dan sebuah gigitan kecil dari putra di belakang leher erza membuat gadis itu menggigit bibirnya dan
tanpa sadar dia meremas belakang kemeja putra.
setelah selesai "mengancam" gadis itu, putra melepas pelukannya dan mengecup kening erza lalu menjalankan mobilnya menuju rumahnya yang tinggal beberapa
blok lagi. sedangkan erza hanya mengelus bekas gigitan di belakang lehernya dengan wajah merona dan entah kenapa, jantungnya berdegup gak keruan dan ada sebuah perasaan
aneh yang mulai masuk dalam hatinya yang membuat dia selalu melirik putra yang serius membawa mobilnya "astaga! Gue kenapa gugup gini" Kenapa gue wajah
gue merah gini"! Seharusya gue marah ma dia! bukan lirik dia mulu! Udah erza! ." teriak erza dalam hati
setelah memasuki gerbang rumah putra, erza yang tak pernah menginjakkan kakinya ke rumah putra, entah kenapa dia merasa deg-degan "kok jadi gue yang dagdigdug
gini yah" Semoga nyokap putra gak bilang yang bikin gue tambah ubanan deh!." doa erza dalam hati. Kemudian dia keluar dari mobil putra dan berjalan berdampingan.
ketika masuk dalam rumah putra, erza tercengang betapa mewahnya interior rumah putra, mewah tapi tak norak. Kemudian dia melihat ibunya putra mengenakan
gaun berwarna merah yang membuat erza iri dengan postur tubuh ibunya yang langsing kayak biola. "hai sayang. gimana kabarmu" Baik aja kan" Kamu cantik
sekali malam ini." Kata mamanya putra sambil mencium pipi kanan erza yang membuat gadis itu aga mengernyit kesakitan lalu memeluknya.
"baik aja kok tante. kabar tante gimana" Sehat aja kan" Tante juga cantik kok." Kata erza tersenyum.
"tante sehat aja kok. Mana putra" Oh sini sayang." kata mamanya sambil melirik anaknya lalu memeluk.
"putra kira mama udah lupa dengan anak mama yang ganteng satu ini." Kata putra narsis sambil melirik erza yang hendak muntah mendengar omongannya.
"ya enggak lah. Ayo makan. Papah udah nunggu kalian tuh." Kata mamanya putra sambil mengajak mereka menuju ruang makan.
sambil makan, erza lebih banyak diajak bicara oleh mamanya putra, mulai dari sekolah, pokoknya hal-hal berbau wanita. Sedangkan putra asyik berdebat dengan
ayahnya tentang hal-hal berbau pria, dan bertanya soal erza menggunakan bahasa jerman yang dimengerti ibunya, tapi membuat erza serasa di planet lain.
"Erza, bagaimana putra selama 4 bulan dirumah kamu" Dia gak ganggu kan"." Kata mamanya putra yang sukses membuat putra tersedak.
"eum" gimana ya.. aduh!." Kata erza sambil melirik sinis ketika kakinya ditendang putra.
"kamu kenapa sayang" putra! Kamu ngapain erza"." Kata mamanya sambil melirik erza dengan tatapan cemas lalu menatap galak putra yang cengengesan.
"Enggak kok ma. Tadi gak sengaja ketendang kakinya erza." Kata putra sambil melirik erza yang manyun.
"boong bener lu! Coba aja nyokap lo gak di depan gue, gue pites kepala lo ampe gundul!." Sungut erza dalam hati.
"baik aja kok tante, dia selalu nolong erza kok. Gak bikin erza susah." Kata erza susah payah mengucapkan.
"maaf tante, erza boong. Tapi daripada erza gak selamat dari anak tante, mending begini deh." Bela erza dalam hati.
"bener"." Kata mamanya putra sambil menatap mata erza seolah mencari pembenaran.
"beneran tante. suer deh." Kata erza tak berkedip.
"yaudah tante percaya kok." Kata mamanya putra sambil melirik anaknya yang masih asyik berdebat dengan ayahnya.
tak terasa waktu sekarang sudah jam 10 malam, erza yang sudah mengantuk tidak merespon lagi apa yang diomongkan mama putra. Melihat itu, putra menyenggol
tangan erza pelan "wah jam 10 malam ternyata. Ma.. putra antar erza dulu ya" kasian dia sudah mengantuk." Kata putra sambil memegang tangan erza.
"astaga! Iya kamu antarin deh sayang. maaf ya za, saking asyiknya ngobrol sama kamu, tante lupa besok kalian sekolah. Habis selama ini tante gak ada teman
diskusi masalah cewek. tante gak mungkin diskusi sama putra kan"." Kata mamanya putra sambil melirik anaknya yang senyam-senyum tak jelas.
"enggak apa-apa kok tante. erza senang bisa menjadi teman ngobrol tante. erza pulang dulu ya." kata erza sambil mencium pipi kiri mama putra lalu dibalas
dengan pelukan. "iya sayang. tante senang banget kalian akur begini. jadi gak sak sabar pengen gendong cucu dan ngobrol sama kamu sepuasnya. Iya kan pah"." Kata mamanya
putra sambil menatap suaminya manja.
mendengar ucapan mamanya putra, wajah erza langsung memerah dan melirik putra sinis yang tatapannya sudah mulai mesum.
"Erza pulang ya om." Kata erza sambil mencium tangan ayahnya putra.
ayahnya putra tersenyum "hati-hati ya erza. Kamu cantik sekali. Om sangat senang kalo kamu bisa menjadi bagian dari keluarga kami. Iya kan ma"." Kata ayahnya
putra yang disambut anggukan oleh mamanya putra.
"putra pergi dulu. Bye ma. Pah." Kata putra sambil menarik gadis itu keluar sebelum pingsan saking ngantuknya.
kedua orang tua putra saling menatap ketika melihat erza masuk dalam mobil putra dan putra menjalankan mobilnya "bagaimana menurut mama, apakah sudah saatnya"."
Kata ayahnya putra "iya. Aku sudah jatuh hati dengan erza. aku tak sabar pengen gendong cucu dan dipanggil nenek oleh mereka." Kata mamanya putra manja.
"bilang aja kamu pengen punya anak kecil lagi. iya kan sayang" ." Kata ayahnya putra sambil kedipkan matanya lalu menggendong istrinya yang berteriak manja
masuk dalam rumah dan menutup pintu dengan kakinya. *ayah dan anak sama genitnya -,-" *
sesampai di mobil, erza yang sangat mengantuk, langsung tertidur dimobil putra. Putra melihat itu, Cuma tersenyum sambil mengelus pipinya erza yang merah
"elo sukses merebut kedua hati orang tua gue za. Sukses membuat gue tak bisa berpaling dari elo, tapi kenapa gue gak bisa membuat tatapan mata elo hanya
untuk gue"." kata putra dalam hati.
sesampai di depan rumah erza, putra menggerakkan erza yang tertidur pulas. Merasa tak member respon, dia keluar lalu membuka pintu mobil erza dengan hati-hati
dan menggendong gadis itu hingga kekamarnya.
sampai di kamar, dia meletakkan erza di ranjang kemudian melepas sepatu wedgesnya dan meletakkannya di lantai lalu menyelimuti gadis itu dan mencium keningnya
lalu menutup pintu kamar dengan pelan agar dia tak terbangun
setelah selesai, dia ngomong dengan mpok surti yang sengaja dia suruh nginap untuk menjaga erza selagi dia tak ada dirumah "mpok. Gak apa-apa kan jagain
erza" Saya khawatir kalo dia kenapa-napa dan gak ada yang nolongin. Kalo ada apa-apa? dengan erza, telpon aja saya mpok." Kata putra sambil memberikan
nomor hpnya. "siap den putra. Pokoknya mbak erza akan mpok jaga ampe den nginep disini lagi." kata mpok surti tersenyum.
"makasih mpok. Saya pulang dulu. Hati-hati mpok." Kata putra keluar dari rumah erza dan langsung melaju mengendarai mobilnya.
sesampai dirumah, putra merasa lelah, langsung masuk ke kamarnya dan dia merasa ada yang hilang. Mengetahui hal itu, dia mengambil foto erza yang tersimpan
di lacinya dan mengelus foto itu " baru gue tinggal beberapa menit, gue udah kangen berat sama elo. Gimana kalo seminggu ya"." kata putra sambil mendekap
foto erza dan tidur. erza terbangun ketika mendengar petir, sontak terbangun dan wajahnya langsung ketakutan. Sambil memeluk guling, dia kaget ketika lampu mulai mati dan akhirnya..
"arghhhh! Lampunya mati..huhuhuuuuu" tolong" gue takut." Kata erza menangis sambil menutup telinganya.
mpok surti yang kecapekan, tidak mendengar teriakan ketakutan erza. Dia malah tidur pulas.
"huhuuu"putra lo dimana" Loh..loh kok gue malah manggil dia sih"." Kata erza sambil menepuk keningnya.
setelah petir tak terdengar lagi, dia membuka laci dan ada sentar. Dengan penuh syukur dia menyalakannya dan kaget ketika sentar itu dililit oleh kertas.
Ketika dia membuka lilitan kertas itu, ada tulisan buat elo, agar tidak takut lagi dengan gelap. By calon suami elo yang paling ganteng, putra.
"ngarep bener jadi calon suami gue!." kata erza sinis, tapi entah kenapa, membuat dia tersenyum, dia memainkan sentar yang ada di tangannya dan mencoba
untuk tidur kembali. pagi harinya" erza yang sudah selesai berpakaian dan makan pagi, dia naik ke atas untuk mengambil tasnya. Sambil bersinandung, dia melewati kamar putra. Penasaran, dia
masuk ke kamar dan merasakan ada sebuah perasaan dia ingin bertemu putra lagi. "astaga! Kenapa gue jadi kangen gini ama sengak"! Ingat za, lo benci ma
dia! jangan biarkan dia membuat lo jatuh cinta." Tekad erza dalam hati.
kemudian dia keluar dari kamar putra dan berlari sambil mengambil kunci mobil? dan langsung menjalankan mobilnya menuju sekolah.
?sesampai sekolah" Erza langsung memarkir mobilnya entah di samping siapa, dia buru-buru karna sudah telat dan langsung masuk kelas tanpa menyadari ada sebuah tatapan penuh
napsu dari balik tiang. seharian sekolah, berkutat dengan buku pelajaran dan hari yang sangat panas mengalahkan sauna, akhirnya berbunyi juga bel sekolah. Erza yang setengah hari
berkutat di ruang OSIS asyik mengetik hasil rapat tahunan di computer sebagai tugasnya menjadi sekretaris osis. Meregangkan ototnya sambil melirik putra
yang asyik berdebat dengan rico.
"putra kalo diliat cakep juga.apalagi tatapan matanya itu looo". Gak nahan!? Gue penasaran, dia pernah pacaran gak yah" Kalo diingat-ingat, dia itu baik
sama gue, perhatian malah. Pokoknya idaman semua cewek deh! Tunggu dulu! Kok lo jadi muji dia za"! Sadar woy!." Teriak erza dalam hati.
putra yang merasa tatapan erza tertuju padanya, tersenyum sambil mendekati gadis itu "kenapa za ngelamun" Terpesona sama gue"." goda putra sambil mengelus
pipi erza. "apaan sih lo elas-elus"! Pede bener mas!." Kata erza kaget karna putra ada di hadapannya dan buru-buru keluar dari ruang rapat dengan wajah merona.
"shit! Kenapa sih gue gak sadar kalo dia udah di depan gue"! gue benci ngakuinnya, tapi gue merasa" arghhh!! Gak mungkin!." Teriak erza frustasi dalam
hati. putra yang bingung melihat tingkah erza, Cuma memandang gadis itu yang sedang memukul kepalanya dengan tangannya. Tersenyum, dia masuk ke ruang rapat untuk
"tegang urat" dengan rico.
erza akhirnya tiba di ruang kelas sendiri, semua temannya sudah pada pulang, kecuali anggota osis. Termasuk dirinya. Merasa kecapaian. Dia duduk di kursinya
sambil membereskan buku-buku yang tersimpan di laci.
ketika asyik membereskan buku-buku sambil bersinandung, erza tak sadar seseorang yang menjadi mimpi buruknya, menjadi petaka, manusia yang sudah masuk
menjadi black list dalam hidupnya sekarang ada di kelasnya dengan tatapan penuh nafsu.
Ferdinand. "hai za." Kata ferdi ramah yang sukses membuat gadis itu terdiam lama dan membalikkan badannya dengan wajah pucat pasi.
"ngapain kaka disini"! Kaka mau apain erza"!." Kata erza sambil berdiri dan berjalan mundur dengan wajah panic karna ferdi sedang berjalan mendekatinya.
"gue Cuma mau nyapa doang kok. sekalian mau melanjutkan yang kemarin itu." Kata ferdi dengan senyum liciknya.
mendengar kata terakhir itu, erza langsung panic dan lari menuju pintu kelas. Tetapi terlambat, karna ferdi menarik tangannya kasar dari belakang dan mendorongnya
ke dinding sehingga belakang kepala erza terbentur.
melihat gadis itu kesakitan, dia tersenyum licik dan mendekatkan tubuhnya ke tubuh erza dan meletakkan tangan kirinya di sebelah kiri erza, dan tangan
kanannya mengelus wajah erza yang halus. "kak! Erza salah apa dengan kakak jadi diperlakukan kayak gini"!." Kata erza histeris dan kaget karna kedua tangannya
"Disandera" ferdi lalu diletakkannya ke dinding, " karna lo cantik dan gue suka sama elo. Tapi gue gak nyesal kok suka sama cewek secantik elo." Kata ferdi
sambil mendekatkan wajahnya ke wajah erza.
merasa tak terima, erza menendang lutut ferdi dengan keras seperti yang dia lakukan kepada putra apabila "penyakit" tukang maksanya kambuh.dan memukul
pundak ferdi dengan siku kirinya sehingga dia terjatuh.
Melihat ferdi kesakitan, erza langsung lari keluar kelas sambil berteriak histeris.
putra yang sedang menuju parkiran mobil, mendengar erza teriak menuruni tangga. "lo kenapa sayang" tarik napas dalam-dalam, lalu keluarkan perlahan. Tenang
sayang." kata putra sambil menenangkan erza yang selalu menoleh ke belakang.
"Erza! Lo harus merasakan akibatnya karna udah mukul gue!." teriak ferdi marah yang sukses membuat erza ingin lari.
putra yang tau siapa yang membuat erza ketakutan setengah mati, langsung berdiri di depan gadis itu sebagai tameng dan tangan kirinya menggenggam tangan
erza. "lo tenang. Selama gue di depan elo, lo aman. Gak ada yang bisa sakitin lo za." Kata putra sambil mengelus tangan erza yang keringat dingin.
ferdi yang melihat erza bersembunyi di belakang putra, langsung menatap tajam kea rah gadis itu.
"wah ketemu lagi fer." ada apa nyari calon bini gue" bonyok lo kurang yah" Minta ditambahin lagi"." kata putra tenang seolah-olah sedang menawarkan minum.
"gue ada urusan sama erza! Dan gak ada urusannya sama elo!." Kata ferdi.
"Wah sayangnya, apa yang menjadi urusan erza, secara langsung juga akan menjadi urusan gue, apalagi kalo menyangkut elo! Sampai kapan urusan ini selesai
fer" Sampai kapan lo neror cewek gue"!." kata putra tenang? dengan tatapan tajam.
"Sampai gue bisa dapetin erza dan lo gak bisa nolong dia!." kata ferdi puas.
"gue gak akan biarin itu terjadi, jadi silahkan aja mimpi untuk dapatin dia!." kata putra telak.
"lo boleh ngomong sok paklawan sekarang, tapi liat entar! Lo gak akan bisa selamatkan erza!." Kata ferdi sambil melirik erza yang sembunyi di belakang
tubuh putra dari ujung kepala sampai ujung kaki dengan pandangan nafsu.
melihat tatapan ferdi, tangan erza langsung gemetar saking takutnya dan putra menenangkan gadis itu dengan cara mengelus tangan erza dengan lembut.
"tenang za. Gue gak akan biarin dia sakitin elo lagi." kata putra pelan lalu menarik gadis itu menuju parkir mobil meninggalkan ferdi.
sesampai di parkir mobil"..
"beneran lo mau pulang sendiri"." Kata putra cemas.
"iya" gue gak apa-apa kok. Makasih ya put." kata erza tersenyum.
"za?" kata putra ketika melihat erza masuk dalam mobil.
"iya put"." kata erza membuka jendela mobilnya.
"hati-hati ya. entar malam gue jemput. Gue pengen ajak lo makan." Kata putra tersenyum lalu mengecup kening erza dan berjalan menuju mobilnya.
melihat itu, erza mengelus kening yang dikecup putra dan menjalankan mobilnya dengan tersenyum malu.
sesampai dirumah" Erza naik ke lantai dua, dan entah kenapa dia ingin memasuki kamar putra lagi. lalu dia membuka pintu kamar putra dan duduk di sisi ranjang. Lalu dia teringat
semua tingkah putra di kamar ini. Entah kenapa, membuat erza kangen dan matanya langsung melirik ke laci putra. Penasaran, dia membuka laci itu dan kaget
melihat banyak foto dia dengan berbagai ekspresi. Kemudian, di belakang foto itu ada tulisan putra yang rapi. gue ingin melihat senyuman itu za, tapi hanya
untuk gue. bukan milik orang lain.
lalu dia melihat foto pada saat selesai pementasan drama putri tidur, dia berdiri di samping putra yang merangkul pundaknya dan menatap dia, sedangkan
erza melirik ke arah lain dengan wajah mencibir. Lo tau kenapa gue suka bikin lo mencibir" Karna itu diri lo, lo beda ama cewek lain za. Mereka selalu
aja senyum ampe wajah pegel meski mereka gak suka dengan tingkah gue. kalo elo enggak. lo tunjukkin apa yang gak lo suka.itu yang buat lo berbeda. Dan
gue suka itu." Begitu isi tulisan di belakang foto.
erza tersenyum melihat tulisan itu. Entah kenapa, ada sebuah perasaan halus yang membuat pandangan buruk dia selama ini tentang putra berubah total. Membuat
dia bisa menerima semua "kegilaan" putra. "mungkin gue harus kasih kesempatan buat elo untuk buktiin lo sayang sama gue." kata erza lalu dia memasukkan
foto ke laci putra dan menutup kembali pintu itu dan masuk dalam kamarnya untuk mandi.
Selesai mandi, erza mendengar hpnya berbunyi, yang biasanya dia mencibir setengah mati ketika melihat siapa yang nelpon, entah kenapa, kali ini dia tersenyum
dan ada sedikit perasaan rindu mendesir di hatinya.
"halo... kenapa put"." kata erza.
"kok gue gugup begini ya" santai za" yang nelpon Cuma putra, bukan malaikat maut." Kata erza dalam hati.
"lo lagi ngapain"." Kata putra basa-basi.
"gue baru aja selesai mandi. Kenapa"." Kata erza bingung
"wah selesai mandi ya" eum.. gue telat dong. Padahal kan gue pengen mandi bareng lo." kata putra "kumat" mesumnya.
"lo kalo nelpon gue Cuma untuk bikin gue ubanan dini, mending gue putusin nih telpon!." Ancam erza sewot
"hahahaha" duilee segitunya" gue udah di depan rumah lo nih. pake sepeda aja ya. kan gue mau ajak lo jalan." Kata putra.
"what"! Bentar yah.. tunggu seabad lagi. gue bakal keluar kok. Itupun kalo lo masih hidup."? Kata erza sambil memutuskan telponnya.
kemudian erza melirik putra lewat jendela kamarnya dan tertawa melihat putra mencibir sambil memandang ponselnya.
kemudian erza keluar dari kamarnya dengan memakai celana hot pants dengan baju kaos tanpa lengan warna coklat serta rambut dia ikat ke atas dan sepatu
kets dan berjalan menuju bagasi rumah.
"udah lama" Emangnya kita kemana sih"." Kata erza keluar dari rumahnya dengan membawa sepeda pixienya.
"makan dong. Sekalian keliling bandung dengan sepeda. Lo gak suka"." kata putra santai dengan memakai celana jins selutut dan baju kaos berwarna hijau
serta sepatu kets? sambil tersenyum.
"suka dong! Ayokk." Kata erza semangat 45"
Sepanjang perjalanan, mereka saling mengejek dan tertawa tanpa mempedulikan beberapa cewek melirik putra dengan tatapan kagum dan para cowok yang melirik
erza dengan tatapan pengen kenalan. Hingga tiba di depan jalan dago. "lo suka makan sate"." Kata putra sambil menunjuk warung sate di seberang jalan.
"suka banget! Gue mau makan sate." Kata erza tersenyum.
putra mengacak rambut erza dengan gemas lalu mencium pipi gadis itu " yasudah kita makan sate aja." kata putra tanpa menyadari bahwa tingkahnya tadi membuat
erza gugup. erza Cuma mengangguk dan bersepeda di belakang putra.
sesampai di warung sate. Mereka duduk dan putra memesan sate kepada penjualnya.
lalu mereka saling mengobrol dan sesekali putra mengacak rambut erza yang membuat gadis itu merengut.
"lo itu kenapa sih acak rambut gue mulu"!." Kata erza sambil melepas ikatan rambutnya lalu mengikatnya kembali.
"gue gak nyangka aja lo suka makan di pinggir jalan. Kan cewek pasti minta makan di restoran atau di tempat yang keren kalo jalan sama pacarnya. Apalagi
sama cowok tajir macam gue." kata putra yang membuat erza mencibir.
"itu kan mereka. Bukan gue. gue sih selama gue suka sama makanan itu, dan gue enjoy sama orang yang ajak gue makan. Gue ayoin aja. masalah tempat di pinggir
jalan atau enggak itu nomor terakhir. Yang penting harus bersih. Nah tuh satenya datang." Kata erza sambil tersenyum kepada penjual satenya sebagai ungkapan
terima kasih lalu mendorongnya ke depan putra.
"yaudah. Kita makan yuk." Kata putra.
"gue semakin suka sama lo za. Lo bukan cewek yang lihat cowok dari hartanya. Tapi dari bagaimana cowok itu memperlakukan lo." kata putra dalam hati.
erza tersenyum lalu makan
Setelah selesai, erza memesan sate untuk dibungkus."lo masih lapar za"." Tanya putra.
"Enggak. ini buat mpok surti dirumah. Tadi gue suruh gak usah masak. Masa gue makan enak diluar, mpok surti makan makanan rumah" Kan gak enak. Gak apa-apa
kan"." Kata erza tersenyum.
"gak apa-apa kok. Gue malah suka lo peduli dengan orang yang jaga lo. berarti lo gak lupain orang yang disekitar lo." kata putra.
setelah selesai dengan pesanannya, erza hendak membayar, tapi dilarang putra "biar gue yang bayar." Kata putra sambil mengeluarkan uang di dompetnya. Dan
mereka bersepeda kembali.
sesampai dirumah erza, "gak masuk put"." kata erza.
"enggak. lo masuk deh. Kasihan mpok surti nungguin makanan lo. ntar pingsan lagi." kata putra.
"yasudah. Makasih ya udah traktir gue dan satenya. Hati-hati." Kata erza tersenyum lalu masuk dalam rumah.
putra yang melihat itu, tersenyum lalu pulang menuju rumahnya.
Jatuh Cinta Sama Lo! No Way! Karya Rere Nurlie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
erza yang melihat putra pergi lewat jendela kamarnya, ada perasaan kehilangan. Tapi dia berusaha menepisnya dan pergi tidur.
????????? ?????????????????? ?"?"?"?"?"?"?"?"?"?"?""
selama 5 hari putra tidak tinggal di rumah erza, gadis itu merasa ada yang hilang dalam hidupnya dan selalu ingin bertemu dengan putra. Memang dia bisa
ketemu putra di sekolah dan rapat OSIS. Tapi beda rasanya dengan ketemu di sekolah dan ketemu dirumah, 24 jam ketemu mulai dari bangun tidur ampe tidur
kembali.? Merasa tak bisa memendam, dia menceritakannya dengan Arny yang sekarang pacaran dengan rico dan dinda yang baru saja jadian dengan sahabatnya,
Nathan pada saat siap-siap mau olahraga dilapangan.
"ny" gimana rasanya pacaran dengan kak rico"." Kata erza yang membuat arny sedang ngobrol dengan dinda kaget.
"kok lo nanya gitu"." selidik arny.
"enggak aja sih. Gue merasa gimana gitu sekarang dengan putra. Pengen dekat dengan dia terus. Gue selalu kangen sama dia. tapi gue malu." Kata erza tertawa
"wah" teman gue ada yang lagi jatuh cinta sama musuhnya sendiri." Kata dinda nyengir.
" Sama kayak gue tuh, selalu kangen dengan kak rico. Pengen dekat dia mulu. Ampe kalo diajak kawin ama dia hari ini pun, gue bakal iyain. Hahhaha.. gila
kan"." Kata arny tertawa.
"hahahaha" jatuh cinta" Gak mungkin deh kayaknya. Eh gurunya udah datang tuh. Yuk turun." Kata erza sambil keluar dari kelasnya bareng arny dan dinda
sesampai dilapangan olahraga, erza melihat putra sedang bermain basket yang sukses membuat gadis itu terpesona "udah dua taun gue sekolah disini, kok gue
baru sadar kalo dia itu keren pada saat main basket yah" Lemparannya itu lo" tepat sasaran terus!." Puji erza dalam hati
"ngelamun mulu! Giliran lo tuh." Kata dinda selesai bermain voly sambil menyenggol erza.
tiba-tiba, erza melihat putra didekatin oleh Katherine, anak baru sekelas dengan putra yang menjadi primadona sekolah karna berwajah blasteran jermanbelanda sama seperti putra dan mempunyai wajah yang agak mirip sehingga banyak yang bilang mereka jodoh. Dia merasa marah, tak rela, pengen jambak rambut
tuh cewek ketika melihat gadis memberikan botol minuman kepada putra serta handuk kecil untuk menyeka keringatnya. Yang semakin erza panas, putra berbisik
sesuatu ke telinga Katherine yang membuat gadis itu memukul lengan putra dan tertawa.
erza pun main voly dengan pikiran kacau, beberapa pukulan sering meleset dan pada saat dia melompat, dia melihat putra menggandeng tangan Katherine dan
membuat gadis itu hilang keseimbangan dan akhirnya jatuh dengan kaki kanannya terlipat.
"ADUH!." Teriak erza yang membuat dia langsung dikerubungi teman-temannya.
putra yang mendengar erza berteriak, langsung berkata sesuatu kepada Katherine dan gadis itu mengangguk lalu pergi meninggalkan putra.
"lo kenapa za"." Kata putra sambil mencoba memapah erza.
"lepasin tangan lo dari gue! gue gak sudi!." Kata erza dengan mata berkaca-kaca menahan sakit dan marah sambil berusaha berdiri dibantu oleh dinda dan
arny. "lo kenapa sih" Marah-marah gak jelas." Kata putra bingung sambil berusaha memegang erza tapi ditatap gadis itu dengan marah.
"gue bilang gak usah bantu! urusin tuh cewek lo sana!." Kata erza yang sekarang berdiri dipegang oleh dinda dan arny.
"cewek gue yang mana" Jangan-jangan?" kata putra berbicara sendiri dan sadar dengan dimaksud erza, dia tersenyum sambil menahan tawa.
"cemburu toh ternyata. Masa gue dibilang pacaran ama sepupu sendiri" Eh tapi dia kan gak tau gue sepupuan ama Kathy dan tuh cewek pacarnya restu! Haduh!!"
Kata putra dalam hati. ketika melihat erza pergi meninggalkannya dengan jalan tertatih-tatih diiringi dinda dan arny. Dia langsung mendekati erza dan menggendong gadis itu melewati
lapangan basket yang disambut siulan dari teman-temannya.
"Ciee"yang pasangan pengantin baru!." Goda temannya yang lain.
"duileee..mesranya.. mau dong gue digendong sama? lo put" kata restu yang sukses dijitak rico.
"dasar homo!." Sungut rico.
"huaa..erza! enak bener lo digendong putra! Gue mauuu!!!." Teriak cewek yang lain dari lantai 2.
Katherine yang melihat kejadian itu, tersenyum sambil berbisik dengan restu, pacarnya "yang digendong putra itu siapa sayang" cantik banget." Puji Katherine
"Dia calon ipar kamu. Namanya erza." Jelas restu yang didukung oleh anggukan rico.
"oh". Jadi itu yang dimaksud tante Jenni kalo aku bakal satu sekolah dengan tunangannya putra. Cantik banget." Kata Katherine mangut-mangut.
"tapi masih cantikan kamu kok sayang." kata restu sambil mencolek pipi Katherine yang membuat gadis itu tersipu malu dan membuat rico langsung mencari
arny untuk pacaran. erza yang malu diteriakkin penghuni sekolah, langsung memukul tubuh putra "turunin gue! lo gak dengar apa semua anak disini neriakkin kita"! Cari muka
lo." kata erza ketus sambil terus memukul putra.
putra tersenyum puas tanpa membalas perkataan erza. Ketika sampai di ruang UKS, dia menuruni gadis itu di ranjang kemudian duduk di sampingnya.
"gue disebelah kanan lo za. Liat gue dong. Lo cemburu ama gue?" Kata putra sambil mengarahkan wajah erza yang menatap dinding.
" gue cemburu sama elo"! Huakakakakaka.. pede!." Kata erza ketus.
"iya! Gue cemburu sama cewek yang bernama Katherine itu! Puas lo"!." teriak erza dalam hati.
"beneran" Kok gue ngerasa lo cemburu gue dekatin Katherine yah"." Pancing putra.
"lo itu over pede makanya bilang gue cemburu sama elo! Jangankan ma Katherine, lo dekatin banci kaleng aja gue gak akan cemburu!." Kata erza.
"yaiyalah lo gak cemburu kalo gue dekatin banci kaleng! Kalo gue nembak Katherine, lo ijinin gak"." Kata putra yang sukses membuat erza panas.
"yaudah tembak aja! lo kira gue bakal ngelarang gitu" sorry, dorry morry aja deh. Gak ngaruh!." Kata erza sambil berusaha turun dari ranjang tapi di tahan
putra. "mau kemana"." Kata putra sambil memegang tangan erza tapi ditepisnya.
"gue mau kemana bukan urusan elo kan" Gue doain aja deh moga lo beneran jodoh? sama? kak Katherine ampe kakek-nenek!." Kata erza ketus sambil berjalan
tertatih menuju kelas. Sesampai dikelas.. "lo mau kemana za"." Tanya dinda cemas melihat teman sebangkunya berjalan pincang.
"mau pulang kerumah. Minta pijitin nih kaki ama mpok surti." Kata erza sambil mengambil tasnya..
tiba-tiba.. putra langsung masuk ke kelas erza "gue antar lo pulang. Mana kunci mobil lo"." kata putra.
"gue bisa pulang sendiri! Pergi lo sana!." Usir erza.
"pulang dengan kaki terkilir gitu" lo mau mati konyol hah"! Udah turutin gue sekali aja kenapa sih"!." Kata putra jengkel
"mending gue mati konyol daripada lo bawa mobil gue! gak sudi!." kata erza ketus sambil menabrak badan putra,
"dia kenapa sih arn" Lagi datang bulan ya"." tanya putra pada arny yang juga kena
tabrak" erza. "enggak tau kak. Tadi dia liat kaka sama kak Katherine, mungkin dia marah." Kata arny yang langsung dipelototi dinda.
merasa ada rahasia besar antara mereka, putra nyengir "gue boleh tau kenapa dia marah gue dekat sama Katherine"." Tanya putra sambil menatap arny.
"Eum".. gimana yah?" kata arny garuk kepala sambil lirik dinda yang langsung pura-pura beres buku.
"bantuin gue kunyuk! Jangan asyik sendiri lo!." Omel arny dalam hati.
"mending kakak nanya sendiri sama erza deh. Takutnya kalo besok arny gak hidup lagi gara-gara erza ngamuk tentang rahasia dia." Kata arny pasang muka polos.
putra tersenyum mendengar jawaban arny. Lalu dia keluar dari kelas erza langsung menuju parkiran mobil untuk pulang kerumah.
"Part 11. Aku Pasti Kembali
Sesampai dirumah". "putra.. coba kesini. Mama mau ngomong." Kata mama putra di kamar.
"Ada apa ma"." Tanya putra.
"mama mau tanya soal hubungan kamu sama erza, kamu serius gak jalanin hubungan ini"." Tanya mamanya serius.
"putra serius ma jalaninnya. Putra dari dulu suka sama erza, bukan karna dia cantik ma, tapi karna sikapnya yang baik dan dia apa adanya. 4 bulan serumah
sama erza, sudah cukup bagi putra untuk tau lebih dalam tentang dia." kata putra tersenyum
puas dengan jawaban anaknya, dia mengeluarkan sebuah kotak kecil bergambar bunga tulip berwarna putih dan ketika dibuka, adalah sepasang cincin polos berwarna
emas putih sepasang dan sebuah cincin berwarna biru malam, warna kesukaan erza. "kalau kamu yakin dengan pilihan kamu, beri cincin ini kepada erza sebagai
tanda kalau kamu ingin mengikat dia dalam hubungan yang lebih serius dari ini. Ini cincin tunangan mama dari papah kamu. Ini cincin turun-temurun dari
keluarga ayah kamu sayang. jadi artinya sacral banget dan tidak main-main. dan ini cincin pemberian nenek kamu, dia suka sama erza dan bilang kalo gadis
itu pantas memakai cincin pemberian dia. Kamu ngerti"." Kata mamanya putra sambil menatap mata anaknya,
"putra yakin bahwa erza terbaik untuk putra. Kecantikan dia hanyalah bonus yang terindah ma. Putra akan memberikan cincin ini kepada erza. Makasih ma udah
dukung putra." Kata putra sambil memeluk mamanya.
"iya sayang. sekarang mama berangkat dulu dengan papah ke singapura. Besok malam baru ke jerman. Mama mau nemuin tante meizsa. Hati-hati sayang." kata
mamanya sambil mengecup kening anaknya dan keluar dari kamar.
Sepeninggal mamanya, putra membuka kotak cincin itu dan tersenyum "gue yakin akan pilihan gue. cincin ini cocok buat lo za." Kata putra.
setelah itu, dia keluar dari kamar mamanya, untuk kerumah erza. Mengutarakan isi hatinya.
hari sudah malam ketika erza baru saja santai di gazebo taman belakang setelah 2 jam teriak kesakitan karna kakinya dipijit mpok surti yang ahli dalam
masalah pijit memijit dan hasilnya, jalannya sudah tak pincang lagi.
sepeninggal mpok surti, dia duduk sambil memainkan gitar dan entah kenapa, dia jadi teringat putra, cowok yang sukses membuat dia tak bisa tidur, sukses
membuat dia selalu membutuhkannya dan ada disampingnya ketika dia butuh.
"apa ini yang namanya jatuh cinta" Gue merasa sehari pun takkan habis untuk mengingat putra. Kalo bukan, kenapa gue cemburu melihat dia bareng kak Katherine"
Biasanya kan dia dekat sama siapa aja, gue gak pernah peduli." Kata erza dalam hati.
merasa bimbang, dia memetik gitar dan memainkan sebuah lagu yang ditemani oleh semilir angin malam yang berhembus lembut.
"ku tak bisa menebak
ku tak bisa membaca tentang kamu.. tentang kamu.. kau buatku bertanya Selalu dalam hatiku tentang kamu.. tentang kamu.. reff : bagaimana" bila akhirnya ku cinta kau
Dari kekuranganmu hingga lebihmu bagaimana.. bila semua benar terjadi
mungkin inilah yang terindah.
begitu banyak bintang Seperti pertanyaanku tentang kamu tentang kamu." (Bunga Citra Lestari " tentang kamu)
ketika erza asyik bernyanyi, dia tak sadar putra sudah berdiri di samping gazebo sambil tersenyum dan perlahan duduk di samping erza.
"gue boleh pinjam gitarnya"." Tanya putra lembut.
tanpa pertengkaran, erza menyerahkan gitarnya kepada putra dan kagum mendengar suara cowok itu bernyanyi sambil menatap dirinya.
"Lihat dengar aku di sini
akan setia selalu denganmu
dan bila kau kangen, panggillah aku
dan bila kau butuh, rayulah aku
reff: kau "kan tahu semua ku lakukan
semua dengan tulus hanya untukmu ooo
jangan pernah kau ragukan aku
kau sisihkan aku karna ku kan selalu di sisimu ooo
canda tawa kan ku berikan
agar kamu selalu tersenyum
dan bila kau kangen, panggillah aku
dan bila kau butuh, rayulah aku
jangan pernah tinggalkan aku."
(vierra " disisimu) ketika putra selesai bernyanyi, erza terpana karna suara putra ternyata bagus juga. Sambil menatap putra dalam, "itu lagu buat siapa" Buat kak Katherine
kan"." Kata erza.
putra tersenyum mendengar pertanyaan erza "menurut lo" gimana tuh kaki" Udah sembuh"." Tanya putra.
"gak usah balik nanya deh! Udah gue minta pijitin sama mpok surti." Jawab erza.
"gue mau jelasin lo sesuatu, erza sayang" Katherine itu sepupu gue. dan dia itu pacarnya restu. Dia itu sebenarnya lebih muda dari lo 2 tahun, Cuma karna
dia memilih program aksel di jerman, makanya jadi sekelas sama gue. Makanya wajah kami agak mirip. Bukan karna kami jodoh!." Kata putra tertawa melihat
ekspresi bengong erza. "Sepupu"! Jadi gue salah sangka dong"! Alamak!!!." Teriak erza dalam hati.
"lo gak bohongin gue kan"." Kata erza ragu.
"lo bisa nanya sama nyokap gue kalo lo ragu. Erza" gue Cuma sayang sama elo. Dan lagu yang gue nyanyiin itu buat lo za. Bukan buat Katherine, bukan buat
siapapun. Just for you, honey." Kata putra menatap erza lembut.
erza menatap putra balik dengan tatapan malu karna sudah salah kira dan hampir menjudge putra adalah cowok playboy cap tulang ikan asin. *Emang ada re".*
merasa gadis itu mempunyai perasaan yang sama dengannya, putra mendekatkan wajahnya ke wajah erza dan dia bisa melihat gadis itu menutup matanya sambil
menggenggam tangannya ketika beradu hidung, putra merasakan gadis itu menahan napas dan akhirnya..
untuk pertama kalinya, erza merasakan bibirnya bersentuhan dengan bibirnya putra, dan dia membalas sentuhan itu dengan lembut. Tidak seperti sebelumnya,
putra menciumnya sebagai senjata ancaman, sebagai cara paksa paling ampuh nomor satu. Tapi karna perasaannya,
Dia jatuh cinta sama musuhnya sendiri.
Dan dia tak menyesali itu.
*author gigit rumput saking jealousnya*
?"?"?"?"?"?"?"?"?""
Setelah mencium erza, putra mengelus pipi gadis itu dengan lembut kemudian menciumnya. "kita berenang yuk"." Ajak putra yang membuat gadis itu
kaget. Seolah tau apa yang dpikirkan erza, "gue ada di samping lo za. Dan gue akan jaga lo." kata putra sambil tersenyum.
"gue ke kamar dulu yah." Kata erza kabur sambil membawa gitarnya.
ketika tiba di kamarnya, erza mengelus bibir dan pipinya yang membuat gadis itu tersipu malu. Lalu dia menguatkan hatinya dan akhirnya memakai baju renangnya.
ketika selesai berganti pakaian, erza membuka pintu balkon dan melihat putra asyik menyelam. sambil berusaha yakin, dia naik ke tiang balkon dan akhirnya..
BYUR! Erza terjun dari balkon kamarnya dan kaget melihat putra memegang pinggangnya.
"perasaan gue nyuruh lo berenang deh, bukan nyuruh lo terjun." Bisik putra di telinganya.
"sekali-kali bikin lo kaget gak apa-apa kan" Ayo kita balap renang." Kata erza sambil menyelam.
melihat erza sudah mulai melupakan traumanya, dia ikut berenang dengan erza sampai larut malam.
"masuk yuu za.. udah jam 12 malam tuh." Kata putra sambil menunjuk jam dinding.
"yah" ok deh." Kata erza sambil berenang ke tepi dan masuk ke dapur utuk mengambil handuk buat putra dan masuk ke kamar untuk mandi dan tidur.
?"?"?"?"?"?"?"?"?"?"?""
Ketika erza turun dari kamarnya untuk sarapan, tiba-tiba"
"happy b"day erza!." Teriak dinda, arny dengan rico dan restu dengan pacarnya, si Katherine di ruang makan. Erza mendengar itu langsung tersenyum dan lari
menuruni tangga. "huaaaa.. makasihh semuanya! Dikira pada lupa semua." Kata erza nyengir sambil memeluk kedua sahabatnya.
"masa kami lupa sama ulang tahun lo sendiri" Selamat ulang tahun yang ke 17 ya za. Semoga apa yang lo inginkan tercapai." Kata dinda sambil mengulurkan
kado untuk erza. "makasih dinda sayang." kata erza terharu.
"Selamat ulang tahun ya za. Semoga lo tambah cantik, semakin banyak yang sayang sama elo, dan elo akan menemukan apa yang terbaik buat lo." kata arny memeluk
erza. "makasih arny." Kata erza balas memeluk.
"Selamat ulang tahun ya za. Gue Katherine, sepupunya putra. Kita satu sekolah kan"." Kata Katherine tersenyum yang membuat dia terlihat sangat cantik sambil
member kado buat erza. "iya" makasih atas kadonya yah." kata erza malu karna dia sempat curiga kalo putra ada "main" dengan Katherine.
"selamat ulang tahun sayang." kata putra sambil membawa kue ulang tahun yang di atasnya ada lilin-lilin kecil berjumlah 17, sesuai dengan umur erza lalu
mencium pipi gadis itu. "Sama-sama kak." Kata erza pelan sambil menunduk malu.
"yaudah" kita potong kuenya aja gimana"." Kata restu yang ngiler melihat kue blackforest ukuran gede dengan mupeng.
"oh iya" ayoo.." kata erza semangat sambil lari ke dapur uuntuk mengambil pisau dan beberapa piring-piring kecil.
setelah balik, dia menutup matanya untuk meminta permohonan di umurnya yang sekarang "Ya Allah, makasih sudah memberikan erza banyak kebahagiaan di umur
yang sekarang ini. Erza mohon, semoga kebahagiaan ini abadi selamanya. Dan erza mohon, semoga putra, akan selalu ada disamping erza. Karna erza sayang
dengan dia. dan tak ingin kehilangannya. Amien." Harap erza dalam hati.
setelah selesai, dia meniup semua lilin itu dan memotong kuenya untuk dibagikan kepada semuanya.
Setelah berkumpul di rumah erza selama satu jam, mereka pulang ke rumah masing-masing dan tinggallah erza dan putra membereskan "kekacauan" di rumah.
pada saat erza mencuci piring, tiba-tiba putra berada di belakangnya.
"za.. gue punya sesuatu buat elo." Kata putra.
"apa"." Kata erza berbalik menatap putra.
putra mengambil tangan kanan erza dan memasangkan cincin berwarna biru malam di jari manis gadis itu. Erza kaget dengan hadiah putra, berusaha melepasnya,
tapi ditahan putra. "ini Cuma hadiah kok za. Bukan cincin tunangan apalagi nikah. Gue mau ke taman waktu kita tahun baru itu. Entar susulin satu jam lagi yah. Gue punya
hadiah yang lebih buat lo, dandan yang cantik yah. Bye sayang. selamat ulang tahun, semoga panjang umur, gue sayang sama lo erza, hari ini, esok dan selamanya."
Kata putra sambil mencium pipi erza lalu keluar rumah.
erza tersenyum menatap kepergian putra, tapi entah kenapa, hatinya mulai tak tenang dan sebersit perasaan untuk jangan pergi.
putra yang keluar dari rumah erza, tanpa sadar diikuti seseorang di belakangnya.
Selesai beres-beres, erza langsung lari ke kamar untuk berganti pakaian dan dandan secantiknya.
Setelah selesai, dia keluar dari kamar mengenakan dress selutut bergambar bunga-bunga kecil berwarna cerah, secerah hatinya, memakai sepatu flat warna
biru dan rambutnyayang terurai dihiasi jepit yang pernah dikasih putra untuknya dan buru-buru keluar dari rumah menuju taman yang dimaksud.
Sepanjang perjalanan, entah kenapa, hati erza semakin tak keruan, dia ingin menelpon putra, tapi takut kalo cowok itu sedang di jalan dan akan mengganggu
konsentrasi menyetir. Dia berdoa dalam hati, semoga ini hanya perasaannya saja.
tapi, setiap pertemuan, pasti ada perpisahan yang menyakitkan.
ketika putra selesai membeli bunga tulip kesukaan gadis itu, dia masuk dalam mobil sambil bersiul kemudian menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Di arah berlawanan, ada sebuah mobil jeep oleng dan akhirnya menabrak putra yang sedang memandangi foto erza yang tersenyum, merasa tak siap, putra membanting
setir dan akhirnya menabrak sebuah pohon besar yang membuat kepalanya terbentur setir hingga berdarah dan akhirnya pingsan.
"target sudah selesai bos." Kata pengemudi mobil jepp menelpon seseorang.
"bagus. Sekarang bakar mobil itu dan biarkan dia di dalam. Jangan sampai ada yang tau!." kata orang di telpon dengan suara licik.
"baik bos." Kata pengemudi jepp itu menutup telponnya.
lalu dia turun dari mobil jeppnya sambil membawa jerigen berisi minyak gas, lalu dia menyiram di seluruh mobil putra sampai habis tanpa mempedulikan putra
yang sesak napas karna kehabisan oksigen.
Setelah selesai, dia menyalakan korek api dan melemparnya ke mobil putra hingga akhirnya meledak.
setelah yakin putra tak bisa keluar lagi dari kobaran api yang menjilat mobilnya, dia langsung masuk dalam mobilnya dan meninggalkan tempat kejadian.
?"?"?"?"?"?"?"?""
ketika erza hampir sampai, dia mendapat telpon yang sukses membuat dunianya serasa runtuh.
za! Lo dimana" Ini gue Katherine. Putra kecelakaan za! Dia koma! Dia kena luka bakar di sekujur tubuhnya." Kata Katherine terisak.
Erza yang mendengar telpon itu, langsung shock, lalu berbicara dengan suara terbata-bata, menahan tangis "dia dimana sekarang kath"." Kata erza.
"lagi di rumah sakit hasan sadikin ruang 324. Cepat za! Waktunya gak lama lagi." kata Katherine seolah-olah putra akan pergi.
mendengar itu, erza langsung memutar mobilnya dan mengendarainya dengan kecepatan penuh dan perasaan yang campur aduk.
ketika sampai di rumah sakit, dia langsung berlari memasuki ruangan yang dimaksud dan melihat Katherine menangis di pelukan restu. "Katherine, putra kenapa"
Jawab gue kath!." Kata erza dengan suara bergetar.
Katherine memandang erza lama, "gue ditelpon polisi bahwa dia kecelakaan di jalan dengan mobil menabrak pohon dan terbakar. Seluruh tubuh dia kena luka
bakar berat, tapi dia masih hidup walau napasnya tinggal satu-satu. Orang tua dia bentar lagi kesini." Kata Katherine terisak.
mendengar itu, sekujur tubuh erza lemas dan langsung masuk dalam kamar tanpa menghiraukan Katherine memanggil namanya.
ketika dia melihat putra dengan luka bakar di sekujur tubuhnya dan wajahnya ditutupi perban, hidungnya dipasang selang oksigen dan dadanya di pasang alat
pendetak jantung, membuat erza mendekati putra sambil bercucuran air mata dan mengguncang tubuh putra yang terdiam kaku.
"putra" please bangun! Lo jangan tinggalin gue disini sendiri! Lo selalu bilang sama gue di saat gue takut, kalo lo akan selalu ada buat gue, akan selalu
lindungin gue, dan akan selalu menjaga gue. tapi kenapa lo malah kayak gini"! Lo janji putra! Please bangun! Di saat gue mulai member kesempatan buat lo,
kenapa lo malah pengen ninggalin gue"! plese putra, Gue sayang sama lo! gue suka sama lo! bangun buat gue, buat orang yang sayang sama lo disini." kata
erza histeris. kemudian masuklah Katherine beserta restu, rico dan arny. Mereka melihat erza histeris di samping putra sambil berusaha membangunkannya. Tapi, putra hanya
terdiam kaku. Dalam kebisuan dan membiarkan erza nelangsa.
"tiiitttttt." suara monitor detak jantung putra kini berjalan lurus, tidak berdetak lagi.
mendengar itu, Katherine mendekati erza dan berbisik "dia sudah pergi za. Ikhlasin dia." kata Katherine menangis.
mendengar itu, erza menatap monitor detak jantung itu dan tak percaya apa yang dilihatnya dan dia alami.
seseorang yang memberi dia banyak warna dihidupnya, mengajarkan tentang banyak hal lewat caranya yang aneh, dan membuatnya merasakan cinta, pergi untuk
selamanya. merasa tak bisa menahan lebih sakit lagi, erza pingsan di pangkuan Katherine.
"Entah, mengapa, hatiku terus gelisah
entah apa yang terjadi Air mata, ku jatuh tak tertahan
melihatmu terdiam ternyata kau pergi ntuk selamanya tinggalkan diriku Dan cintaku.. reff : apa kau melihat, dan mendengar
Jatuh Cinta Sama Lo! No Way! Karya Rere Nurlie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
tangis kehilangan dariku baru saja ku ingin kau tau
perasaanku padamu mungkin, tuhan, tak ijinkan sekarang
kau dan aku bahagia."
(bunga citra lestari " saat kau pergi)
gimana part 10 nya" Bikin galau kan" Sebenarnya gak tega bikin kayak gini, tapi gimana lagi, waktu dari awal bikin cerita ini, udah kepikiran ampe endingnya.
Tapi tenang aja kok. *gaya tenangin massa sebelum ditimpuk* mereka bakalan happy ending. Percaya deh J.
Tak lama kemudian, erza mencium bau minyak angin di menusuk hidungnya membuat dia terbangun di pangkuan Katherine.
"erza sayang. syukurlah kamu sadar." Kata mamanya putra dengan wajah lelah dan mata sembab.
"putra udah pergi tante. Dia gak akan balik lagi kesini. erza kehilangan dia." katanya sambil menangis.
"dia gak pergi sayang." Kata mama putra? sontak membuat erza terduduk.
"maksud tante" erza liat sendiri tante dia pergi di hadapan erza! Tanpa pamit!." Kata erza dengan suara bergetar.
"dia gak pergi za. Pada saat kamu pingsan, jari-jari tangannya bergerak dan membuat kami langsung manggil dokter." Kata mamanya putra.
"tante serius"! putra dimana sekarang" Tante gak bohong kan"." kata erza langsung berdiri dengan langkah oleng.
"biarin dia istirahat za. Lo harus istirahat." Kata Katherine menengahi.
"enggak kath, gue mau ketemu putra sekali aja. please, ijinin gue." kata erza memohon.
Katherine memandang mama putra meminta persetujuan, ketika melihat mama putra mengangguk, Katherine menghela napas "biar gue antar elo." Kata Katherine
tersenyum. "makasih kath." Kata erza.
ketika sampai diruangan putra, erza melihat cowok yang sukses membuat pertahanannya runtuh, tertidur pulas dan wajah tertutup perban. Dia bisa melihat,
betapa kecelakaan itu menghilangkan kesempurnaan fisiknya. Tapi bukan karna fisiknya dia menyukai putra, tapi karna dia tau bahwa putra itu baik padanya,
tulus, tanpa memandang apa yang dia punya. Dan itulah yang membuat erza bisa menerima kondisi putra sekarang.
"putra, please, jangan tinggalin gue. gue akan temanin lo ampe sembuh, seperti lo temanin gue. gue sayang sama lo putra." Kata erza sambil mengecup pipi
putra yang tertutup perban dan akhirnya keluar dari ruangan.
Selama 3 minggu putra berada di rumah sakit, selama itu juga Erza setia menunggu putra untuk sadar, dia selalu membawakan buku cerita kemudian menceritakannya
kepada putra, mengajak putra bicara walau dia tau bakal dianggap orang gila karna ngajak orang tidur ngobrol. Dan curhat tentang kekesalannya tentang rico
karna sukses membuat hidupnya menjadi nelangsa.
"temen lo itu, si kak rico nyebelin banget! Masa gue lagi enak-enaknya ngobrol ma arny, eh dia main nyelonong aja duduk di samping arny dan ngegombal!
Sumpah deh, pengen muntah gue dengarnya! Lo kan tau gue paling anti denger cowok gombal dan digombalin! Bikin badan gatal-gatal! Dan lo tau apa akibatnya"
Gue seperti di dunia lain ngeliat mereka pacaran dan pelan tapi pasti, gue dianggap patung liberty! nelangsa gue!." kata erza melempar tasnya kesofa dan
?marah-marah duduk disamping putra yang tertidur sambil memanyunkan bibirnya.
erza? yang melihat putra terdiam, dia memegang tangan putra yang dialiri oleh jarum infuse dan tersenyum sedih sambil mengelus tangan itu.
"lo kapan sadarnya put" gue benci ngakuin ini, tapi gue kangen marah sama elo, kangen nyumpahin lo dan manggil lo sengak. Please sadar putra. Gue terima
keadaan lo apa adanya kok. Beneran deh. Gue suka sama lo bukan karna fisik, tapi karna sifat lo. kalo gue suka ma fisik lo, gue gak akan ajak lo yang diem
kayak patung gini ngobrol." Kata erza panjang lebar.
tanpa erza sadari, mamanya putra dari balik pintu melihat apa yang dilakukan erza dan tersenyum sedih? "maafkan tante sayang. tante harus membawa putra
pergi, tapi tante janji, dia akan kembali lagi padamu. Ini hanya perpisahan sementara." Kata mama putra sedih lalu menghapus airmatanya yang menetes. Setelah
siap, dia masuk dalam ruangan.
"hai sayang. udah lama nungguin putra"." Kata mama putra tersenyum.
erza kaget melihat mama putra datang, tersenyum "Enggak kok tante. tante, putra kapan sadarnya sih" Lama bener." Kata erza yang membuat mama putra tertawa
dan mengacak-acak rambutnya.
"kamu berdoa aja semoga dia cepat sembuh dan keluar dari sini." Kata mamanya putra yang tanpa sengaja melihat jari manis erza ada sebuah cincin berwarna
biru malam, titipan nenek putra untuk erza.
"rupanya sudah dikasih putra cincin itu untuk erza. Semoga keputusan dia tepat." Kata mama putra dalam hati
"iya tante." kata erza sambil mengelus tangannya putra.
tepat pada saat erza mengelus tangan putra, jemari putra bergerak dan membuat gadis itu tambah kaget, putra membuka matanya dan menatap erza.
"erza" Lo ngapain disini"." Tanya putra sambil mengelus rambut erza dengan tatapan rindu.
"TANTE! PUTRA SUDAH SADAR TANTE!." teriak erza kegirangan tanpa mempedulikan pertanyaan putra dan memeluk mama putra yang duduk sofa.
melihat erza kegirangan, putra cuma tersenyum dan asyik mengobrol dengan mereka yang sekarang ada disampingnya? dan sesekali mengelus rambut erza ketika
cewek itu cerita semua hal yang dia tak tau selama dia tidur dan tersenyum, erza yang melihat senyum putra timbul perasaan takut dalam hatinya, tapi dia
berusaha menutupinya dengan tertawa. Putra yang menyadari sorot ketakutan erza, ?dia mengambil cermin dan kaget melihat wajahnya sekarang penuh dengan
luka bakar yang megerikan dan ketika dia mencoba tersenyum, luka bakar itu tetarik dan membuat seringai yang dijamin buat orang pada kabur. Shock, dia
melempar cermin itu ke lantai hingga hancur berkeping-keping dan membuat erza dan mama putra kaget.
"sayang, kamu kenapa"." Tanya mama putra sambil merangkul putra yang terdiam dan menatap erza dengan tatapan kosong.
"erza.. lo pulang. Gue gak mau lo ada disini." ?Kata putra dingin.
tapi put.." kata erza membantah.
"PULANG! Gue gak mau lo ada disini! Gue gak mau lo liat wajah gue!." bentak putra.
kaget mendengar putra membentak dirinya, membuat erza terdiam lalu menundukkan wajahnya "oke, gue akan pulang dan gak akan kesini lagi sampe lo tau gimana
gue selama 3 minggu disini, nemanin elo! Gue terima keadaan lo apa adanya!." Kata erza marah sambil mengambil tasnya dan keluar dari ruangan putra sambil
membanting pintu dengan keras.
mama putra terdiam melihat pertengkaran putra dan erza, lalu mengelus rambut anak itu dengan penuh kasih "mama tau perasaan kamu sayang, tapi gak sepantasnya
kamu marahin erza, dia menemani kamu disini selama 3 minggu, dia ajak kamu ngobrol ketika mama gak ada, bahkan dia sampai ketiduran disamping kamu karna
gak ada yang temanin kamu. " kata mama putra.
"putra gak ingin dikasihani oleh dia ma, putra bisa liat kalo dia sebenarnya ketakutan di samping putra. Cuma dia nutupin itu. Putra gak sanggup berada
disamping dia dengan wajah seperti ini." Kata putra sedih.
"mama tau sayang, ?sebenarnya papah dan mama punya rencana pengen bawa kamu ke jerman untuk mengoperasi wajah kamu dan kamu tinggal disana sampai kuliah.
Bagaimana" Ini terserah kamu sayang." kata mama putra.
putra terdiam lama mendengar tawaran mamanya, dia menghela napas berat lalu menatap mamanya "oke ma. Putra setuju dengan keputusan mama. Kapan putra bisa
pulang kerumah"." Kata putra.
mamanya kaget mendengar keputusan mendadak anaknya, dia bertanya "kamu yakin dengan keputusan kamu sayang" pikirkan dulu. Kamu meninggalkan erza sayang,
calon tunangan kamu."
"justru itu ma putra harus pergi, putra gak sanggup bila dia selalu menatap putra dengan tatapan kasihan begitu juga dengan orang lain. ini jalan terbaik
ma." Kata putra. mamanya terdiam menatap putra lama, mencari keraguan di matanya, tapi tak berhasil, dia menghela napas "oke. Mama akan mengurus kepindahan kamu dan besok
atau lusa kamu akan pulang kerumah dan kita akan beres-beres. Mama pulang dulu ya." kata mama putra mengecup kening anaknya.
"hati-hati ma." Kata putra tersenyum melihat mamanya menutup pintu kamarnya.
Sepeninggal mamanya, dia mengambil foto erza yang sedang tersenyum hasil jepret diam-diam. Lalu tersenyum sedih "sorry za, gue harus ninggalin elo. Gue
gak mau dikasihanin sama lo, merasa lemah dimata lo. dan gue gak bisa lindungi elo dengan fisik gue kayak gini. gue gak sanggup. Semoga lo terima keputusan
gue za." ?Kata putra sambil memeluk foto itu dan tertidur.
???????????????????????????? ?"?"?"?"?"?"?"?"?"?"?"?""
Sepanjang perjalanan menuju pulang kerumah, erza marah-marah sambil memukul setir mobil dan beberapa kali nyaris nabrak mobil orang saking kacaunya. Merasa
tak bisa mengendalikan diri, dia berhenti di pinggir jalan dan menangis sepuasnya.
"lo kejam put! gue nunggu lo selama 3 minggu, siang malam lo gue temanin, gue ceritain, gue candaain! Tapi apa balasan lo"! lo ngusir gue! gue sayang sama
lo putra! Gue gak peduli dengan wajah rusak lo! kalo gue peduli dengan wajah lo, gue gak akan lakuin semua itu! Shit!." Kata erza sambil mengepal tangannya
lalu memukul stir mobil sebagai pelampiasan emosinya.
setelah tenang, dia menjalankan mobilnya dengan bercucuran air mata, dan ketika? tiba dirumah, dia langsung masuk kamar tanpa mempedulikan mpok surti menatap
dia dengan bingung. pagi harinya". erza bangun dengan mata sembab, dia terduduk di sisi ranjang sambil memikirkan apa yang dia lakukan hari ini, lalu dia bangkit dari duduknya dan mengambil
handuk dan mandi. setelah selesai mandi dan berganti pakaian, dia keluar dari kamarnya dan berhenti di kamar yang dulu ditempati putra, sekilas dia teringat apa yang dulu
dia lakukan dengan penghuni kamar itu, merasa dadanya semakin sesak, dia langsung menuruni tangga dan sarapan kemudian pergi ke sekolah.
setelah sampai di sekolah, dia melihat Katherine dengan restu bergandengan tangan dan arny dengan rico saling bercanda dan mengejek, entah kenapa, dia
ingin seperti mereka, tertawa bersama pasangannya, dan berjalan berdampingan dengan seseorang yang dia cintai. Merasa itu hanya mimpi baginya, dia berlari
masuk kelas sebelum tambah galau.
Selama 9 jam disekolah, ?baru kali ini erza merasa nelangsa tidak ada seseorang yang membuatnya berteriak penuh emosi, yang kedap-kedip nakal kearahnya,
dan omongan narsisnya membuat dia mencibir sepanjang hari.
"gue baru kali ini merasa kangen sama dia, biasanya mah gue berdoa tiap hari buat dia kecelakaan kek, mati ditengah jalan kek, atau gimana gitu. kok jadi
bertolak belakang gini sih"." Kata erza dalam hati.
dia menuruni tangga dengan wajah lesu, tanpa menyadari ada seseorang di depan tangga dengan tatapan sinis.
"hai za." Kata ferdi sukses membuat erza mendongkakkan wajahnya dan kaget mengetahui siapa yang memanggilnya.
"mau ngapain kak"!." Kata erza parno sambil siap-siap lari.
"pulang bareng gue yah. Gue gak ngapa-ngapain lo kok." Kata ferdi dengan senyum palsu.
"enggak! gue jera ikut sama lo! minggir!." Teriak erza sambil mendorong ferdi kasar.
"waw. Kasar banget lo jadi cewek. bikin gue bergairah nih." kata ferdi nakal sambil menangkap tangan erza dan menariknya kasar menuju parkiran mobil yang
sudah sepi dan hanya tinggal beberapa mobil disitu.
"lepasin gue! lepas! Gue gak sudi!." Kata erza meronta di samping ferdi dan membuat tangannya semakin dicekal ferdi hingga mati rasa.
"lo teriak gak akan ada pangeran lo disini za. Jadi percuma aja lo teriak. Simpan teriakan lo untuk di apartemen gue aja sayang." kata ferdi santai.
semakin ketakutan mendengar perkataan ferdi, dia menendang kaki kiri ferdi dengan keras dan menggigit tangannya hingga ferdi teriak kesakitan.
"ARRGGHH! Erza! Balik lo!." kata ferdi berteriak kemudian mengejar erza yang berlari ketakutan.
ketika melihat Katherine sedang ngobrol dengan restu, dia langsung berlari menuju Katherine dan bersembunyi di belakang yang membuat keduanya kaget "lo
kenapa za" Kayak ketakutan gitu." tanya restu heran.
erza hanya menangis di belakang Katherine, yang membuat cewek itu teringat dengan cerita putra beberapa waktu lalu, lalu dia menatap sinis ferdi yang berjalan
didepannya "lo mau apain pacar sepupu gue hah"! Mau lo apa sih"! Putra emang gak bisa lindungin dia lagi, tapi gue yang akan lindungin erza! Ingat itu!."
Kata Katherine marah sambil mengacungkan telunjuknya tepat di wajah ferdi lalu tersenyum sinis.
"lo berani nantang gue"!." kata ferdi.
"tentu saja gue berani! Elo itu gak ada apa-apanya dibandingkan putra! Lo cowok bajingan! Lo ngelakuin itu atas dasar nafsu kan"! Makan tuh nafsu!." Kata
Katherine marah dan menarik erza menjauh dari ferdi yang menatap sinis ke arah mereka.
restu bingung dengan apa yang terjadi, mengikuti mereka yang berjalan menuju mobil erza, ?tiba-tiba hpnya berbunyi sms "restu, gue pengen lo, rico, dan
Katherine ke rumah sakit sekarang. Please jangan ajak erza. Gue mohon. Putra."
restu kaget melihat sms itu, lalu menatap Katherine yang sedang membujuk erza yang ketakutan "lo gak apa-apa kan kak" Putra udah cerita semuanya soal elo
sama gue, termasuk soal ferdi. tenang kak." Kata Katherine sambil memeluk erza.
"Katherine, gue kangen sama sepupu lo." kata erza terisak.
"panggil gue kathy aja kak. Gue tau kok, kakak pulang aja yah sekarang. Udah sore nih. atau mau gue temanin"." Kata Katherine tersenyum.
"gue bisa pulang sendiri. Thanks Kathy udah mau nolong gue. hati-hati ya." kata erza tersenyum lalu berjalan menuju mobilnya dan melaju meninggalkan sekolah.
setelah melihat erza pergi, Katherine menatap restu "ada apa sayang"." kata Katherine melihat restu menatap hpnya.
restu menyodorkan hpnya dan membuat gadis itu membelalakkan matanya "dia sudah sadar"! Yasudah, kita kerumah sakit sekarang. Kamu sudah telpon rico kan"."
Tanya Katherine. "sudah gue sms. Ayoo." Kata restu menarik Katherine ke mobilnya dan melaju menuju rumah sakit.
setelah tiba di rumah sakit".
mereka langsung menuju ruang tempat putra dirawat dan kaget melihat putra duduk di sisi ranjang dengan tatapan muram.
"kak! Akhirnya lo sadar juga, gue kangen sama lo kak." Kata Katherine memeluk putra tanpa rasa takut yang sudah dia anggap sebagai kakaknya sendiri dengan
erat. "gue juga kangen sama lo dek." Kata putra sambil mengelus kepala Katherine yang dia anggap sebagai adiknya sendiri.
ketika mereka saling berbicara, datanglah rico dengan napas tersengal-sengal. "sorry gue telat. Putra! Lo sudah sadar bro"! gue kira lo kenapa-napa jadi
disuruh kemari." Kata rico sambil menepuk pundak putra.
putra menatap dalam mereka, lalu menghembuskan napasnya dengan berat. " sorry guys, gue kayaknya harus pergi, gue titip erza buat jagain dia. dia cewek
yang baik kok dek." Kata putra sambil mengelus rambut Katherine yang shock mendengar omongannya.
"lo mau pergi kemana put"! lo baru saja sadar dan sekarang mau ninggalin kami! Bagaimana dengan erza"! Lo gak mikir bagaimana perasaannya kalo dia tau
lo tinggalin begitu saja setelah lo buat dia suka sama lo"!." kata rico meradang.
"gue mau operasi di luar negeri, mungkin sekalian kuliah disana. gue mikirin perasaan dia ric! Justru itu gue pergi! Gue gak mau dia menatap gue penuh
kasihan, penuh ketakutan! Gue bisa tau itu dari sorot matanya ric! Gue terlalu mengenal dia sampai gue merasa sakit sendiri!." Kata putra.
"kak,, gue gak setuju!." Kata Katherine tiba-tiba.
"boleh gue tau alasannya"." Kata putra tenang.
"gue setuju dengan kak rico! Lo ninggalin dia disaat dia mulai sayang sama lo! mulai membutuhkan lo! tadi aja dia diteror ferdi sampai dia berlari dan
nangis di belakang gue! dan lo tau dia bilang apa pada saat itu" "gue kangen sama sepupu lo." dia ngomong sambil nangis kak! Dia butuh lo sebagai pelindungnya!
Please, pikirin itu kak!." Kata Kathy dengan suara bergetar.
"lo tau gue kan kathy, keputusan gue udah bulat. Gue akan pergi. Gue mohon jangan ada yang bilang soal ini pada erza. Gue gak sanggup dia datang kesini
dan maksa gue untuk tinggal. Karna gue gak bisa liat dia nangis." Kata putra.
"lo akan bikin dia nangis put, cepat atau lambat dia akan tau." kata restu.
"gue tau. tapi setidaknya dia nangis pada saat gue gak liat. please dek, terima keputusan gue. gue gak mungkin lindungin dia dengan fisik begini." kata
putra sambil membujuk Katherine.
"apa yang harus gue lakuin kak kalo dia tau soal ini" Kami gak mungkin sembunyiin ini selamanya." Kata Katherine sekarang menangis.
putra menghapus air mata gadis itu " lo di samping dia dan jelasin kenapa gue pergi. Gue yakin kalian bisa saling mendukung. Please. Terima keputusan gue."
kata putra pelan lalu matanya beralih menatap rico dan restu bergantian
"kita udah sahabatan lama kan" Please, jaga erza buat gue. bila ferdi ganggu dia lagi, bunuh aja kalo kalian mau." Kata putra.
"gue terima keputusan lo put dengan berat hati. Kapan lo pergi"." Kata rico.
"minggu ini gue akan pergi. Gue baru aja resign dari sekolah dan nyokap sekarang siapin dokumen buat gue. mungkin besok gue bakal keluar dari rumah sakit
dan istirahat dirumah. Jangan bilang sama erza soal ini." Kata putra memohon.
"kami bisa apa untuk menghalangi rencana lo" bahkan pacar gue aja gak mampu bujukin lo. kami akan jaga erza kok. Tenang saja." kata restu menepuk pundak
putra. "makasih restu. Jagain sepupu gue yah. Awas lo nyakitin dia. gue bakal datang dan bunuh lo hari itu juga." Kata putra tertawa.
mendengar itu, Katherine memukul tangan putra dan tertawa bersama.
sekitar dua jam mereka di ruangan putra, akhirnya jam besuk sudah habis. Lalu Katherine memeluk putra " gue sayang sama lo kak. Please, take care yah."
kata Katherine dengan suara serak.
"always sister, please protect her for me. Cause she"s my princess." Kata putra membalas pelukan Katherine.
"kayaknya gue bakal kesepian nih." kata restu lalu memeluk putra.
"gue juga. Gak ada yang bisa gue jahilin lagi." kata rico tersenyum dan memeluk putra.
"entar gue juga balik kok. Tenang aja." kata putra.
"kalo lo pulang dari sini bawa cewek, gue bunuh lo!." ancam rico.
"gak akan deh. Hanya erza di hati gue. saking berharganya, gue gak tega buat dia nangis." Kata putra sambil mengantar mereka ke depan pintu.
Katherine menatap putra dalam, berusaha mencari sesuatu di matanya yang hijau terang itu, merasa tak berhasil, dia menghela napas berat.
"semoga keputusan lo gak bikin erza bunuh diri kak. Karna gue mulai suka sama erza dan dukung lo untuk terus dengan dia." kata Katherine dalam hati.
setelah mereka pergi, putra rebahan dan hujan mulai turun dengan deras, membuat dia semakin nelangsa karna teringat dengan kebiasaan erza akan hujan lalu
mencoba untuk tidur. selama seminggu erza tak menjenguk putra, membuat dia kangen dengan cowok itu, setelah bangun tidur, dia langsung duduk di balkon dan melihat kolam renang,
dan kenangan lain tentang putra hadir dan sukses membuat dia galau.
"setiap sudut rumah gue penuh dengan kenangan putra. Oh boy, I miss you so much." Kata erza dalam hati.
lalu dia merenung dan tiba-tiba teringat pembicaraan kakak kelas yang kebetulan sekelas dengan putra pada saat dia ke kantin sekolah kemarin.
*flashback* "eh,,, katanya putra udah keluar dari sekolah yah"." Kata indah, cewek yang sudah jadi rahasia umum satu sekolahan naksir dengan putra dan sekelas.
"kata siapa"." Kata indira kasak-kusuk tanpa mempedulikan erza tegang mendengar pembicaraan mereka dan berhenti makan untuk menguping dengan jelas.
"anak-anak pada liat kemarin nyokap dia ke sekolah dan langsung menuju kantor kepsek! Tuh anak kenapa sih jadi pindah" Kan kasihan gue gak ada pemandangan
menarik lagi." kata fayra cekikikan.
"hahahaha dasar lo! eh, Gue baru tau kalo Katherine ternyata saudaraan dengan putra! Gue kira mereka pacaran. Padahal mereka cocok lo." kata ufi.
"Syuuttt! Ada erza." Kata indira menyenggol ufi ketika melihat erza berjalan melewati mereka dengan tatapan menunduk.
"za, emang beneran putra pindah sekolah"." Kata indah memanggil erza.
"enggak tau kak." Kata erza sambil menatap indah.
"masa lo gak tau sih" Kan dia pacar lo"." kata ufi dengan wajah seperti interogasi penjahat kelas kakap.
"beneran kak. Erza gak tau apa-apa. Pacaran aja enggak." jelas erza lalu langsung lari sebelum ditanya lagi dan membuat mereka berkerut kening.
"Dia kenapa sih"." Kata fayra.
"enggak tau. mending kita makan aja. udah lapar gue." kata ufi cuek sambil mencomot siomay terakhir indira yang pasrah "hijrah" ke piring ufi.
*flashback off* "Emang beneran lo pindah putra" gue harap itu hanya berita bohong." Kata erza dalam hati.
merasa gak menemukan jawabannya, dia menutup pintu balkonnya dan pergi mandi.
Setelah selesai mandi, dia keluar kamar dengan memakai celana jins dan baju kaos putih tanpa lengan dan sepatu kets dengan rambut terurai lalu bersiap-siap
menuju rumah sakit. sesampai di rumah sakit?"..
erza terdiam di depan pintu ruangan putra, entah hendak masuk atau enggak. lalu dia menguatkan hatinya dan masuk ke dalam ruangan putra dan kaget dengan
apa dilihatnya. ruangan putra kosong melompong.
kaget melihat itu, dia langsung menutup pintu dan berjalan menuju ruang resepsionis " suster, pasien bernama putra Eduardo di ruangan 324 kemana yah" Kok
dia enggak ada"." Kata erza.
"dia sudah keluar sekitar 4 hari yang lalu mbak." Kata suster tenang.
"keluar"." Kata erza shock.
"iya mbak. Ada apa mbak"." Kata suster mulai panic melihat muka erza pucat pasi.
"enggak apa-apa sus. Makasih ya." kata erza tersenyum.
erza langsung berlari menuju parkiran mobil dan melaju menuju rumah putra dengan pikiran kacau dan ingin minta kejelasan kenapa putra gak bilang soal ?itu
padanya. ketika sampai di rumah putra, erza langsung mengetuk pintu rumah putra dan membel berkali-kali sambil memanggil putra sambil berharap cowok itu ada dalam
rumah dan membukakan pintu.
tapi, harapan hanya tinggal harapan.
"Ada apa non erza?"." Tanya mpok ijah di depan pintu.
"putra mana mpok"." Tanya erza.
mpok ijah teringat pesan putra untuk tidak mengatakan apa-apa kepada erza tentang kepergiannya, tapi melihat erza datang dengan perasaan kacau, mpok ijah
menjadi kasihan dan berkata dengan hati-hati "dia pergi non." Kata mpok ijah dengan wajah menunduk.
bagai tesambar petir, erza terdiam sebentar, lalu menatap mpok ijah dalam, mencari kejujuran "pergi kemana mpok" Kemana"." Kata erza dengan suara bergetar.
" ke jerman non. Dia pindah kesana dengan ibu. Mas putra mau operasi sekalian belajar disana." Kata mpok ijah yang sukses membuat pertahanan erza runtuh
untuk kesekian kalinya. "Dia sudah lama pergi mpok"." Kata erza berusaha untuk tetap tegar.
"baru aja non. Non mau kemana"." Teriak mpok ijah ketika melihat erza berlari menuju mobilnya dan meninggalkan rumah putra.
Sepanjang perjalanan, erza hanya bisa menangis dan berharap sekali lagi, agar bisa menyusul putra, menghalangi rencana gila itu. Dan dengan kecepatan penuh,
erza menuju bandara. once again, it"s only hope, you can"t catch him anymore.
akhirnya tibalah erza di bandara setelah berkutat di perjalanan sekitar 2 jams. Lalu dia memarkir mobilnya dan memakai bedak untuk menutupi bengkak di
matanya dan keluar dari mobil lalu berlari menuju bandara.
Setelah tiba dibandara, dia berkeliling mencari putra dan sesekali menatap awas sambil berharap ketika melihat orang yang tingkahnya seperti putra. kemudian
kecewa ketika orang itu bukan putra. ?Tak kenal putus asa erza mencari putra. Sampai tibalah, dimana dia harus berhenti berharap, dan hanya bisa menunggu.
perpisahan itu menyakitkan, tapi harus terjadi dalam setiap kehidupan manusia. Sebagai siklus kehidupan dan sebagai pembelajaran bahwa setiap orang yang
kita kenal, akan terasa berharga apabila sudah pergi meninggalkan kita.
*galau again* "kepada penerbangan pesawat dengan kode boeing 245 dengan tujuan Jakarta-jerman, harap segera menuju ruang penerbangan karna dalam hitungan 5 detik lagi
pesawat akan terbang meninggalkan bandara." Kata suara announcer membuyarkan pencarian erza.
kaget dengan pengumuman itu, dia langsung berlari menuju tempat pengumuman *gue gak tau namanya apa* *gak pernah naik pesawat*
"mbak.. penerbangan tujuan Jakarta-jerman apakah sudah berangkat"." Kata erza hati-hati.
"baru saja berangkat mbak. Mbak kenapa"." Kata mbak itu kaget melihat erza menunduk dan meneteskan air matanya.
"Enggak apa-apa mbak. Makasih atas informasinya." Dan dia berlari menuju parkiran mobil tanpa mempedulikan tatapan orang yang heran melihat dia bercucuran
air mata dan langsung menjalankan mobil dengan kecepatan penuh.
sepanjang perjalanan menuju rumahnya, erza hanya bisa menangis dan menangis karna ditinggal sekali lagi oleh seseorang yang sudah seenaknya masuk dalam
hatinya, kemudian pergi tanpa pamit disaat dia mulai memberikan kesempatan untuk mencintainya.
Sesampai dirumah, erza keluar dari mobil dan melihat mpok surti, orang yang menemaninya ketika dia kesepian membukakan pintu rumah untuknya. Sambil tersenyum
sendu, dia masuk dalam kamar tanpa mempedulikan mpok surti yang memandangnya dengan tatapan sedih.
lalu dia masuk ke kamarnya tanpa menoleh ke kamar putra, dan melihat sebuah kotak di atas meja riasnya dan sebuah surat di sampingya. Penasaran, dia membaca
surat itu. "hai za.. gimana kabar lo" mungkin kalo lo baca surat ini, gue udah gak ada lagi disini.
sorry banget gue marahin lo waktu itu. Gue kaget liat wajah gue sendiri. Bayangin aja wajah ganteng gue selama 18 taun berubah menjadi mengerikan begini!
*narsis kumat* ??dan gue bisa liat dari sorot mata lo za, lo takut dengan wajah gue. ?itu yang buat gue merasa untuk pertama kalinya, gue gak berarti di
hidup lo. di saat itu gue nerima keputusan nyokap untuk pergi operasi ke jerman dan tinggal disana sementara waktu.
ingatlah za, ini hanya perpisahan sementara. Kalo lo sanggup nunggu gue, kita akan ketemu lagi pada tanggal ini di 5 tahun kedepan di taman yang pernah
Jatuh Cinta Sama Lo! No Way! Karya Rere Nurlie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
gue janjiin itu pada saat elo ulang tahun.? Tapi bila lo gak sangup nunggu gue selama itu, lo boleh pergi dari kehidupan gue za. Dan gue akan terima keputusan
lo. apapun itu. Dan lo boleh buang cincin yang pernah gue kasih ke elo. Karna itu cincin sebagai pengikat antara lo dan gue.
za" gue punya kalung buat lo, sorry kalo gue gak ada di samping lo untuk mengenakan kalung itu. Kenakan itu bila lo mau, gue akan selalu ada di samping
lo za. Di hati lo. dan gue juga makai kok.
za". Sorry banget gue gak bisa menjadi pelindung buat lo, tapi ada sahabat gue dan Katherine yang jagain elo, sebagai pengganti gue. dan gue minta maaf
karna gak bilang rencana ini pada lo, karna gue gak sanggup liat lo nangis ketika mendengar alasan gue. gue pergi za" dan gue pasti akan kembali, untuk
lo. it"s time to say goodbye, be careful honey, you"ll always in my heart, forever.
I love you for? today, tomorrow, and forever.
you"re my princess and no one can change in you in my heart.
salam sayang selalu untuk cewek yang sukses buat gue gila dan maaf karna udah buat lo nangis untuk kesekian kalinya
putra. erza membaca surat itu dengan tangan bergetar dan air mata terus menetes hingga membasahi kertas itu. Dengan tangan bergetar, dia membuka kotak itu dan
melihat kaset dan kalung berbandul separo hati. Dia mengenakan kalung itu dengan terisak dan keluar dari kamar mendatangi mpok surti yang asyik di dapur.
"mpok" tadi putra ada kesini"." Kata erza terisak.
"astaga non erza kenapa nangis"! Tenang non." Kata mpok surti kaget dan langsung memeluk erza yang menangis dipelukannya.
"kapan dia kesini mpok"." Kata erza di pelukan mpok surti.
"pada saat non keluar, mas putra datang dan nanya non pergi kemana, mpok jawab aja mau ke rumah sakit jenguk mas putra. Dia Cuma tersenyum sedih dan bilang
untuk jaga non baik-baik selama dia enggak ada dan dia minta bila harinya hujan, mpok harus maksa non erza masuk rumah supaya gak sakit dan temanin non
erza tidur apabila lampu mati dan mulai bunyi petir. Mpok Cuma ngangguk aja karna bingung. Terus dia masuk ke kamar non erza dan lama sekali baru dia keluar
dengan mata sembab. Dia minta ijin untuk pergi non. Dan titip maaf sama non karna udah pergi tanpa ijin." Kata mpok surti panjang lebar yang membuat hati
erza semakin sakit. erza langsung menatap mpok surti dalam "makasih mpok. Erza boleh minta bikinin coklat panas gak"." Kata erza
"tentu saja. Non harus istirahat. Mata non bengkak tuh." Kata mpok surti yang khawatir dengan erza.
erza hanya mengangguk dan berlari masuk dalam kamarnya dan mengunci pintu.
lalu dia melihat kaset yang belum sempat dia putar, dia menguatkan hatinya untuk kejutan berikutnya dan memasukkannya dalam tape.
"erza.. gue minta maaf kalo bikin lo nangis. Tapi percaya za. Gue sayang sama lo, lo akan selalu ada di hati gue. jujur, gue gak sejago lo dalam main piano,
tapi demi lo, gue rela ngeluarin seluruh kemampuan gue untuk lo za. Dengarin suara gue yah. khusus buat lo." Kata putra di rekaman kaset itu yang sukses
membuat gadis itu menangis sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.
kemudian suara denting piano mengalun merdu, diiringi suara putra yang sukses membuat siapapun yang di posisi erza saat ini, akan merasa betapa sakitnya.
"If I should stay, I would only be in your way.
So I'll go, but I know I'll think of you every step of the way.
And I will always love you.
I will always love you. You, my darling you. Hmm.
Bittersweet memories that is all I'm taking with me.
So, goodbye. Please, don't cry.
We both know I'm not what you, you need.
And I will always love you.
I will always love you. I hope life treats you kind
And I hope you have all you've dreamed of.
And I wish to you, joy and happiness.
But above all this, I wish you love.
And I will always love you.
I will always love you. I will always love you. I will always love you. I will always love you. I, I will always love you.
You, darling, I love you.
Ooh, I'll always, I'll always love you."
(whitney Houston " I will always love you)
Erza mengulang-ulang lagu sambil meneteskan air matanya. Lelah, dia menekan tombol stop dan menuju piano yang berada di kamarnya. Dia duduk sambil memainkan
sebuah lagu sesuai dengan perasaannya saat ini dengan air mata membasahi jemarinya yang menari di tuts piano.
"lo jahat putra! Kenapa lo harus pergi disaat gue mulai sayang sama lo"! di saat gue merasakan indahnya cinta"! seharusnya lo pergi pada saat gue gak suka
sama lo! saat gue masih benci sama lo! agar gue gak merasakan sakit ini! Lo puas kan sekarang"! Sakitin aja gue terus putra!." Teriak erza sambil menekan
kasar tuts piano itu. lalu dia beranjak dari tempat duduknya, dan keluar kamarnya dan memasuki kamar yang dulu ditempati putra. frustasi, dia menatap cincin pemberian putra,
dia mencoba ingin melepasnya, tapi tak sanggup. Akhirnya dia terduduk di sisi ranjang putra dan jatuh tertidur karna lelah sambil meneteskan air matanya.
di tempat lain" putra menatap jendela pesawat dengan tatapan sedih sambil memegang kalung yang separo hatinya yang sama seperti punya erza. Lalu dia berbisik lirih "maaf
gue gak bisa membuat lo bahagia untuk saat ini za. tapi yakinlah. Gue akan kembali untuk lo." lalu mencoba tidur di pesawat yang memakan waktu 8 jam.
???????????????????????????? ?"?"?"?"?"?"?"?"?"?"?"?"
tak ada yang bisa menyembuhkan luka di hati, kecuali waktu.
Sudah setahun putra pergi meninggalkan erza, membuat gadis itu mulai bisa menerima keadaan dan menunggu cowok itu untuk menepati janjinya.
hari ini adalah hari terakhir erza sebagai siswi SMA Budi Harapan, setelah selesai melewati UAN seminggu yang lalu dan dia diterima di universitas yang
dia hendaki lewat jalur undangan. Sadar malam ini adalah malam prom night, membuat dia pasrah karna harus dikejar oleh hampir seluruh cowok mulai dari
kakak kelas hingga adek kelas, dari wajahnya cakep kayak brad pitt, hingga wajahnya ancur tapi sok ganteng yang mengajaknya dansa bersama seperti tahun
lalu, mereka menjadi begitu karna tau bahwa putra sudah tak ada lagi di samping erza, cowok yang membuat mereka pada mundur teratur dan sadar diri bahwa
erza terlalu sempurna untuk mereka miliki.
"hai za, lo prom night sama siapa"." Kata adit, cowok yang naksir dengan erza mulai dari kelas 1 dan dibilang playboy cap tulang ikan asin.
"hai dit. Emang kenapa"." Kata erza yang sedang ngobrol dengan arny dan dinda mengernyit bingung didekatin oleh adit pada jam istirahat.
"lo mau gak prom night bareng gue"." kata adit langsung mengeluarkan senyum andalan kalo mau goda cewek, tapi sayangnya, enggak mempan untuk erza.
"wah sayangnya dit, gue udah bareng yang lain. sorry yah." Kata erza tersenyum lalu pergi meninggalkan adit.
arny dan dinda yang tau bagaimana kacaunya erza ditinggal putra, saling menatap heran lalu bertanya dengan hati-hati "lo prom night dengan siapa za"."
kata arny. "entar lo juga tau. gue duluan yah. Sampai jumpa malam entar." Kata erza tersenyum lalu pergi meninggalkan mereka.
sepanjang perjalanan menuju rumahnya, erza menelpon seseorang "hai kak reno, lo jadi kan temanin gue malam ini"." Tanya erza begitu telponnya tersambung
*ingat dengan cerita past time of the story gak" Jadi ceritanya reno sepupuan dengan erza*
"jadi dong za. ini gue mau nyampe dirumah lo. gak sabaran banget." Kata reno tertawa di telpon.
"bukannya gitu, gue takutnya lo batalin janji seenak dengkul kayak taun kemaren! Habislah gue diteror!." Sungut erza ketika mengingat prom night tahun
lalu yang sukses dikejar oleh para cowok yang tau dia datang sendiri.
"kemaren kan gue sibuk mendadak. Lo dimana" Gue udah nyampe nih." kata reno tertawa
"gue lagi diimuka komplek. Bye." Kata erza memutus telponnya.
lalu erza melihat mobil reno terparkir dimuka garasi. Tersenyum, dia masuk dalam rumah dan mendatangi reno yang asyik ngobrol dengan mpok surti, pembantu
favorit reno. "hai kak reno, lama gak nunggu"." Kata erza tersenyum.
reno tersenyum melihat erza yang mulai bisa tersenyum semenjak kejadian taun kemarin, ketika malam-malam erza nekad datang ke Jakarta dan menangis dipelukannya,
lalu mengigau memanggil nama seorang cowok sambil menangis dan keesokan harinya ijin pulang ke bandung tanpa menceritakan apa-apa.
"hai adekku sayang. lo lulus dimana aja"." kata reno sambil mengacak rambut erza, yang membuat gadis itu tertegun, karna teringat seseorang yang selalu
melakukan hal ini padanya. Dan membuat dia sedih.
"gue lulus di UNPAD, UI sama UGM. Tapi milih di UI aja deh. Biar dekat sama kakak." Kata erza tersenyum.
reno yang yakin melihat sorot kesedihan di mata erza yang berbinar, berusaha melupakannya "asekk.. akhirnya adek gue yang paling cantik ini masuk UI juga.
Udah lo mandi terus bersiap-siap. By the way, gue tidur dimana nih" di sofa"." Kata reno jahil.
"lo tidur disitu tuh." Kata erza menunjuk kamar yang dulu ditempati putra, yang sekarang menjadi seperti sediakala, kosong, tak berpenghuni.
"oke deh." Kata reno lalu menuju kamar yang dimaksud sambil nenteng tas berisi baju-baju diiringi oleh erza yang berjalan dibelakangnya.
selama satu jam lebih erza berdandan untuk prom night, akhirnya dia keluar juga dengan memakai gaun malam tanpa lengan warna hijau toska, dengan kalung
pemberian putra yang melingkar di lehernya dan cincin menghiasi di jari manis erza ; rambutnya yang panjang dia geraikan dan high heels dengan tali melilit
di kakinya warna putih. reno yang memakai tuxedo warna hitam, dengan rambut dibikin spike sukses dibuat pangling oleh kecantikan erza malam ini. Sambil bersiul dia menggandeng
tangan erza " gue lupa punya sepupu secantik lo za. kayaknya gue punya tugas berat nih kalo kita satu kuliah, yaitu menjaga lo dari inceran cowok playboy.
Ahhahaha." Kata reno tersenyum menatap erza.
Erza hanya tersenyum mendengar candaan sepupunya, "gue juga lupa punya sepupu seganteng lo. kayaknya bentar lagi gue bakal dikejar ma temen-temen gueuntuk
comblangin lo dengan mereka." Kata erza.
"coba lo ada dan lihat gue, entah apa koment lo tentang ini. Gue kangen sama lo putra." Kata erza dalam hati.
reno tertawa dan mereka keluar dari rumah menuju sekolah erza.
Sepanjang perjalanan, mereka saling cerita dan tertawa, reno ingin sekali menanyakan apa hubungan dengan cowok yang sukses membuat erza mendatanginya malam-malam
setahun yang lalu dan menyebut namanya dalam mimpi. Merasa tak sanggup melihat mendung di wajah erza, dia menyimpannya dalam hati.
Sesampai di sekolah".
reno turun dari mobil lebih dahulu dan membukakan pintu mobil untuk erza. Lalu mereka berjalan berdampingan tanpa mempedulikan tatapan tanya oleh teman-teman
erza. "liat tuh cowok disamping erza itu siapa" Pacarnya yah" Bukannya dia sama kak putra"." Tanya seorang cewek lain.
"Enggak tau. gila tuh cowok ganteng banget! Kayaknya selera cowok erza blasteran semua deh! Tapi wajar aja sih, dia kan cantik. Kak putra aja bisa dia
dapatkan, gimana dengan cowok lainnya"." Kata yang lain.
"gila erza cantik banget! Seharusnya gue yang disamping dia itu!." Kata adit melirik erza dari ujung kepala ampe ujung kaki dengan tatapan kagum dan iri
ketika melihat cowok disamping erza.
"mimpi bener!." Kata teman adit yang lain dan tertawa.
erza yang ditengah pesta, melihat arny memakai gaun berwarna merah bata dengan rambut dia gulung di atas dan disampingnya adalah kak rico, dan melirik
dinda yang memakai gaun berwarna hijau sedang asyik ngobrol dengan pacarnya ,Nathan. Lalu dia menarik reno untuk menghampiri mereka.
"haiii.." kata erza yang sukses membuat mereka pangling.
"astaga za! lo cantik banget! Pangling gue! eh cowok di samping lo siapa za"." tanya dinda
rico yang melihat cowok di samping erza, mengernyutkan keningnya "ini cowok siapanya erza" Pacarnya" Gue harap bukan." Harap rico dalam hati.
"dia sepupu gue. namanya kak reno. Kenalin kak. Ini arny dengan pacarnya, kak rico dan ini dinda dengan pacarnya, Nathan. Mereka sahabat gue." kata erza
tersenyum. Reno menyalami tangan mereka sambil tersenyum dan tatapannya terhenti ketika melihat rico, lalu dia tersenyum ramah yang dibalas dengan jabatan tangan
erat dari rico. ketika asyik ngobrol, tiba-tiba terdengar suara santi, si pembawa acara "nah semuanya, karna ini malam prom night buat kalian, gue pengen siapa yang kena
lampu sorot ini maju ke depan dan nyanyi untuk kita semua! Bagaimana"." Kata santi disambut oleh antusias oleh mereka sambil berharap semoga tak kena lampu
sorot. akhirnya, lampu sorot menyinari erza yang asyik ngobrol dengan reno yang membuat semua mata tertuju padanya dengan pandangan kagum akan kecantikan erza
dan tatapan pengen kenalan dari para cewek yang lirik reno. Lalu erza maju ke depan dan tersenyum "gue harus ngapain nih san" Diem jadi patung"." Canda
erza. "boleh juga tuh. Lo kan jago nyanyi, lo nyanyi deh untuk kami semua sambil main ini." Kata santi sambil menyentuh piano.
"boleh juga tuh." Kata erza duduk di depan piano, kemudian menutup matanya dan membiarkan tangannya menari di tuts piano, lalu terdengarlah suara merdu
erza, yang merupakan isi hatinya.
"ini lagu buat lo putra. Biar lo gak dengar. Tapi cukup buat gue untuk ngeluarin uneg-uneg dihati." Kata erza.
"Selama aku mencari Selama aku menanti bayang-bayangmu di batas senja
matahari membakar rinduku
ku melayang, terbang tinggi.
? bersama mega-mega, menembus dinding waktu
ku terbaring dan pejamkan mata
dalam hati ku panggil namamu
Semoga saja kau dengar dan merasakan
reff :getaran di hatiku yang lama haus akan belaianmu
Seperti saat dulu Saat pertama kau dekap dan kau kecup bibir ini
Dan kau bisikkan kata-kata
aku cinta kepadamu peluhku berjatuhan menikati sentuhan perasaan yang teramat dalam.
Dan tlah kau bawa, segala yang ku punya
Segala yang kupunya.. (Agnes Monica " Rindu)
semua yang ada diruangan bisa merasakan arti lirik lagu yang dinyanyikan erza apalagi yang tau dengan pasti, untuk siapa lagu itu sebenarnya erza nyanyikan.
Setelah selesai, mereka bertepuk tangan riuh sambil meneriakkan minta dinyanyikan lagi, mendengar itu, pembawa acara menghampiri erza "itu lagu buat siapa
za" lo menghayati banget za! nyanyi sekali lagi yah"." Pinta pembawa acara.
"hahahaha"buat yang ngerasa aja sih. Beneran minta dinyanyiin lagi"." kata erza.
"iya za! ayoo nyanyii lagi!." teriak seorang temannya disusul oleh yang lain.
erza tersenyum sambil memikirkan lagu yang akan dia nyanyikan, tersenyum, dia mulai menekan tuts piano dan mulai bernyanyi sekali lagi, untuk seseorang
yang pergi meninggalkannya tanpa pamit,
"terkurung sunyi dalam lirih suara angin
Sekilas terbayang wajah rupawan diujung senja
teringat akan cinta yang pernah kau beri
namun lalu kita terpisah direnggut oleh jarak
hatiku tak berdaya oleh apa yang terjadi
Sanggupkah aku bertahan disini.
semenjak itu, tak pernah kau beri kabar
tak pula kau beri aku sesuatu kepastian
hatiku tak berdaya oleh apa yang terjadi
Sanggupkah aku bertahan disini
reff : dimanakah kau ada rinduku takkan pernah sirna
kekasih ingat aku disini tertusuk oleh perih mencari tak pernah kudapat
namun ku kan selalu merindu
letih tertambat, menggeliat diresahku
hadirmu bagaikan sebuah keajaiban yang tak mungkin
hatiku tak berdaya" oleh apa yang terjadi
Sanggupkah aku bertahan disini.
(Ratu " Dimanakah Kau Ada)
setelah selesai menyanyikan lagu itu, entah kenapa erza merasa sesak di hati, Cuma dia menahannya dan tersenyum ketika semuanya memberikan tepuk tangan
sekali lagi kepada erza. lalu dia menuruni panggung dan langsung menghampiri reno yang asyik berbicara dengan rico "suara lo bagus za. beneran gak bohong gue." puji rico tulus.
"makasih kak. Eh kak reno, pulang yuk." Kata erza sambil colek tangan reno.
"gue mau ke toilet dulu. Lo duluan aja ke mobil za. ntar gue susulin. Duluan ya." kata reno tersenyum.
"duluan juga arn, dinda, kak rico." Kata erza sambil menggandeng tangan reno.
"nyesek gue dengar erza nyanyi, ketahuan banget dia kehilangan kak putra." Kata dinda sambil menatap kepergian erza yang dibalas oleh anggukan yang lain.
ketika tiba di parkiran"
erza berdiri di depan mobil reno, tidak menyadari kedatangan seseorang dari belakang yang meneror hidupnya selama setahun disekolah.
"ckckkckc.. lo cantik banget za malam ini, gue suka sama bentuk badan lo." kata ferdi mabuk dan dengan kurang ajarnya merangkul pinggang erza.
erza yang kaget dengan kedatangan ferdi tiba-tiba dari belakang dan merangkul pinggangnya, sontak melepas tangan ferdi dan berjalan mundur ke belakang
dengan wajah ketakutan. "lo kenapa takut za" ayolah, lo mau teriak" Gak ada orang yang bisa dengar teriakan lo za! apalagi pangeran lo! udah mampus!." Kata ferdi sambil berjalan
mendekati erza dan tersenyum licik ketika gadis itu tak bisa kemana-mana lagi karna terkurung oleh dirinya dan dibelakangnya ada tembok angkuh menjulang
tinggi. "maksud lo apaan dia udah mampus"! Ngomong jangan asal deh!." Kata erza dengan suara bergetar antara ketakutan dan hendak nangis.
"gue tau kok dia kecelakaan mobil kan" Lo mau tau dia kenapa kayak gitu" karna gue nyuruh orang nabrak mobil dia dan bakar mobil cowok lo!." kata ferdi
sambil mendekatkan pinggang erza di hadapannya dan mulai mencium lehernya penuh nafsu sehingga gadis itu meronta ingin melepaskan diri.
"Emmph.. lepasin gue! l apa"! Jadi lo yang ngelakuin ini semua"! Dasar cowok setan!." Kata erza sambil mendorong tubuh ferdi menjauh dari hadapannya tapi
gagal karna kedua tangannya dipegang oleh tangan kiri ferdi.
tiba-tiba".. seseorang menarik ferdi dari belakang dan langsung menghajarnya membabi buta dan membuat ferdi jatuh tersungkur ke tanah. "lo? apain dia hah"! Gak ada
yang boleh nyentuh dia!." kata reno sambil menendang ferdi lalu menarik erza ke pelukannya.
"oh" ternyata lo player juga ya za! ditinggal putra, gaet yang lain! entar besok-besok kalo lo ditinggal dia, lo gaet siapa lagi za"! gue ngantri deh za
buat elo." teriak ferdi kemudian tertawa sinis.
mendengar itu, erza hanya bisa menangis di rangkulan reno yang sebenarnya bingung dengan apa yang terjadi, tapi dia berusaha berpikir jernih dan mengantarkan
cewek itu ke dalam mobil.
Sepanjang perjalanan, erza hanya diam dan sesekali sesegukan, tak tahan mendengar itu, reno menghentikan mobilnya di pinggir jalan dan menatap erza.
"lo sampai kapan nyembunyiin hal ini ke gue za" emang gue bukan orang yang lo percaya jadi lo gak mau cerita sama gue" lo udah gue anggap adek sendiri
za." kata reno menatap erza.
Erza balik menatap reno dan menghela napas "Sorry kak, kenapa sih kak, dia harus pergi disaat kita mulai suka dengan dia" memberikan kesempatan untuknya"."
Kata erza dengan wajah menunduk.
"Dia siapa za" apakah dia yang lo maksud adalah orang yang sukses buat lo nekad malam-malam nyamperin gue kejakarta setahun yang lalu dan lo pergi keesokan
harinya tanpa bilang apa-apa sama gue"." tanya reno.
Erza hanya menganggukkan wajahnya, tanda dia membenari apa kata reno.
"Apakah dia yang lo panggil tiap lo tidur" Putra"." Tanya reno.
melihat erza menganggukkan wajahnya, reno menghela napas "bisa lo ceritain sama gue siapa putra itu sampai lo kayak gini dan ninggalin lo"." tanya reno
erza lalu menceritakan semuanya kepada reno, tentang perjodohannya, tentang sifat putra dan terakhir, tentang apa yang dikatakan oleh ferdi yang mengaku
telah mencelakakan putra hingga membuat cowok itu pergi dari kehidupannya.
reno mendengarkan dengan penuh sabar, dan sesekali menghapus airmata erza yang mengalir, lalu menatap erza dalam "Za, kalo lo suka sama seseorang, sebenarnya
lo harus nyiapin diri lo untuk ditinggal oleh dia suatu saat nanti. Dan apabila lo ditinggal dia, Tuhan memberikan dua pilihan untuk lo, lo pergi dan mencari
cinta yang baru, atau tetap menunggu dia seperti yang dia inginkan. Lo pilih yang mana za"." tanya reno.
Sebenarnya gue pengen lupain dia kak ren. Cuma gue gak bisa. Terlalu banyak kenangan dirumah gue tentang dia. itu bikin gue gak sanggup." Kata erza terisak.
"lo bukannya gak bisa lupain dia, Cuma lo gak sanggup lakuin itu, kalo lo mau lupain seseorang, jangan pernah setengah-setengah, lo buang semua pemberian
dia, coba gue tebak, kalung dan cincin yang lo pakai sekarang itu pemberian dia kan"." Tebak reno.
erza menganggukkan kepalanya "jadi gue harus gimana"." Tanya erza.
"kalo lo pilih nungguin dia, lo harus bersabar za dan selalu yakin kalo dia akan kembali untuk lo, seperti janjinya, tapi kalo lo gak sanggup, lupain dia
dan buang semua yang pernah dia kasih buat lo. lo milih yang mana za"." tanya reno.
"gue ". Gak tau.. mungkin gue mencoba untuk nungguin dia. makasih ya kak. Senang gue bisa curhat sama lo." kata erza tersenyum.
"Sama-sama za. lo kalo ada masalah curhat saja sama gue. jangan kayak dulu lagi yah, nongol di depan kost gue sambil nangis, dikira orang gue baru aja
nyakitin lo." kata reno sambil menjalankan mobilnya.
Erza tertawa mendengar perkataan reno sambil berharap dalam hati, semoga penantiannya tak sia-sia. Dan dia bisa bertemu dengan putra lagi
apakah mungkin" di tempat lain".. "APA TANTE" kak putra.. enggak mungkin tante!" kata Katherine shock sambil membelalakkan matanya dan berharap dia salah dengar.
?mama putra menghela napas melihat Katherine masih shock? "kamu jangan cerita soal ini sama erza. Jangan buat dia tambah sakit lagi." kata mamanya putra.
Api Di Bukit Menoreh 26 Tembang Tantangan Karya S H Mintardja Kapas Kapas Di Langit 2
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama