Ceritasilat Novel Online

Rose At Second Sight 3

Rose At The Second Sight Karya Ky Bagian 3


salah jalan, nyasar ke saluran indung telur, dan sumbatan ini menyebabkan
terbentuknya kista?" jawab Troll. "Mengapa tadi kata kamu selama nggak hamil, nggak
apa apa?" tanyaku penasaran. "Kista itu berupa selaput yang isinya cairan. Kalau
ukurannya nggak lebih dari 5 senti, nggak masalah. Tapi kalau ukurannya lebih dari 5
senti, pada saat aku hamil kista ini bisa melintir karena terdorong oleh perkembangan
selama kehamilan. Kalau sudah melintir atau bertambah besar lagi, bisa pecah. Kalau
pecah akan menimbulkan rasa nyeri hebat atau kematian?" jelas Troll. "Tuh, kan
bahaya"!" Jadi, nanti kamu dua kali tindakan operasi?" tanyaku lagi. "Yang
endometriosis sebenarnya aku sudah bereskan, Dan. Udah dikuret. Dibersihkan dinding
rahimnya. Hasil cek lab jaringan endometrium nya bagus, nggak terdeteksi mengarah ke
tumor atau kanker, penyebabnya hanya karena ketidakseimbangan hormon dalam
tubuh. Udah dikasi obat 214 | pengatur
keseimbangan hormon oleh dokter. Menstruasi 2 bulan ini sudah teratur. Kalau yang
kista, belum di apaapain..." jelas Troll. "Ada akibat lainnya dengan adanya kista kamu
itu?" tanyaku mengingat ada hubungannya dengan indung telur... "Kalau kistanya
menutup jalan sel telur, proses mendapatkan kehamilan akan sedikit terhambat. Ada
hubungannya dengan pelepasan sel telur atau apa gitu, Dan, aku lupa...Tapi biarpun
satu indung telur bermasalah, masih ada satu indung telur lagi, Dan?" jawab Troll.
"Troll, bersumpahlah kamu akan baik-baik saja"ikuti kata dokter?" kataku cemas. "Iya,
Dan"ok ..see you tomorrow, Dan"aku ada meeting sekarang...bye?" Troll keluar.
Kepalaku berdenyut-denyut sekarang...Tidak masuk di akal, tapi aku merasa memiliki 2
orang wanita yang benar-benar menyita perhatian dan pikiranku, Liana dan Troll"
?LoveReads 215 | Troll menatap monitor
laptopnya. Gamang. Mengapa Daniel begitu peduli padanya" batinnya
bertanyatanya"membuatnya berharap" Dan" Kamu adalah satu-satunya rasa yang
bisa aku raih, setelah semua yang bisa aku jadikan pegangan, menghindar, pergi,
menjauh, menghilang" Jangan tinggalkan aku, Dan" kecuali kamu hanya ingin
mendengar nama saja yang tersisa disini! Pikiran bisa membalik a menjadi b, tapi hati
akan selalu berkata a adalah a dan b adalah b" Hati nggak akan pernah bisa bohong"
Dan hatiku sudah berbisik diantara aliran air mata, hanya kamu yang bisa memberiku
rasa" Raih hatiku, Dan"entah dengan tawamu atau dengan amarahmu! Walaupun
hatiku nggak akan bisa diraup dengan kedua telapak tanganmu" Karena hatiku sudah
menjadi serpihan halus" 216 | Hati yang sudah
terinjak oleh ribuan langkah yang berlari menghindar" Sembuhkan hatiku, Dan"entah
dengan pikiranmu atau dengan jiwamu! Walaupun hatiku sudah dalam keadaan koma,
oleh keadaan, emosi dan dingin" Aku saat ini adalah buta" dan yang bisa
menuntunku saat ini hanyalah kamu" Biarkan jariku meraba hatimu, agar aku bisa
ingat bagaimana bentuk sebuah Cinta" Troll merenung sebentar, dilepaskannya
kacamata minusnya, dia memijat pangkal hidung di antara kedua matanya
perlahan...mengurangi rasa pegal dan rasa pening dikepalanya karena udara AC pas
1Rose At The Second Sight - KY
menyembur dari plafon diatas kepalanya. Salah satu anak buahnya datang
menghampirinya dengan gembolan besar ditangan kanannya dan tiga file ordner
1Rose At The Second Sight - KY!!!
(re-pdf by http://cerita-silat.mywapblog.com)
ditangan kirinya, menyita berjam-jam waktunya hari ini. ?LoveReads 217 | R a t u - b u
k u . b l o g s p o t . c o m Aku pulang ke rumah dengan langkah lunglai, baru sampai di
rumah jam 11 malam lebih. Aku sudah memberi tahu Liana tadi, aku pasti telat pulang
ke rumah karena buyer Italia, mister Massimo datang lagi, kali ini dengan order
percobaan - order perdana darinya. Hanya 4 ribu pieces Short Canvas Man dengan
rinse wash ringan 15 menit. Pikiranku terasa sangat berat hari ini, apalagi setelah papa
dan mama mendatangiku di kantor...lalu Troll... Troll, semoga kamu baik-baik
saja...batinku berbisik. Liana akhir-akhir ini selalu tampak murung. Sikap cerianya
seperti jejak kaki diatas pasir yang tersapu oleh tetesan air hujan...Hilang"tanpa bekas.
Beberapa kali Liana menolak untuk aku beri kepuasan"mengelak dengan alasan capek
atau ngantuk...bukan Liana yang telah lama kukenal. Aku menghirup nafas
dalam-dalam"aku ingin melihat Liana ceria lagi, seperti dulu... Aku buka pintu kamarku
perlahan. Liana sudah tidur. Aku duduk di sebelahnya. Menatap wajahnya. Aku
mendekatkan mataku ke wajahnya lebih dekat. Mata Liana terlihat bengkak! Dia pasti
habis menangis... mama!! 218 | Aku
menghembuskan nafasku panjang. Aku yakin mama sudah mengintimidasi Liana hari
ini... Aku elus pipi dan rambut istriku...ya Tuhan"apa yang harus aku lakukan"....bisikku
dalam hati. Aku ke kamar mandi, membersihkan badanku dengan hangatnya air,
mengguyur ubun-ubunku agar rasa berat disana bisa luntur" Untuk semenit aku
merasa segar, tapi menit berikutnya otot-otot tubuhku mulai merenggang"aku
lelah...aku ingin tidur. Mataku hampir terpejam ketika kudengar suara dari mulut Liana"
Aku menegakkan tubuhku, melihat wajah Liana dikeremangan lampu kamar. Liana
mengigau! Mulutnya memanggil namaku berkali-kali! Bola matanya seperti
bergerak-gerak gelisah! Nafasnya menderu, seperti habis lari jarak jauh! Keringat mulai
terlihat berupa titik - titik di dahinya! Tiba-tiba Liana terjaga, memanggil namaku dengan
kencang, langsung menegakkan tubuhnya dengan nafas terengah219 | R a t u - b u k u .
b l o g s p o t . c o m engah. Matanya yang terbuka, menatap ke kanan dan ke kiri
dengan liar! "Liana...Sayang..." panggilku pelan, sambil mengusap punggungnya. Liana
menoleh ke arahku, seakan baru sadar ketakutannya itu hanyalah mimpi, dia langsung
memelukku! Menangis tersedu-sedu di dadaku" Aku memeluk tubuhnya erat"dan
baru kusadari tubuh Liana semakin kurus... Kupegang wajahnya yang sembab oleh air
mata, kutatap matanya dalam" hatiku seperti diiris sembilu tajam... "Jangan takut,
Sayang...hanya mimpi"ada aku..." hiburku. Tangisannya semakin pelan. Aku ciumi
wajahnya yang basah, kurasakan asinnya disana... Liana memelukku lagi dengan erat.
Aku membaringkan tubuhnya disisiku, kuletakkan kepalanya didalam rengkuhan
lenganku agar menempel di dadaku. Mataku yang tadinya sudah tak mampu untuk
terbuka lebar, akhirnya melotot dengan jalangnya oleh rasa waspada untuk menjaga
Liana. 220 | Setengah jam ke depan, Liana
belum tertidur. Dia masih tampak begitu gelisah...sebentar-sebentar badannya bergerak
resah. Aku mengusap punggungnya dengan perlahan agar dia tenang. Hening merajai
suasana kamar yang remang-remang. Pikiranku melayang kemana-mana, perkerjaan,
keluarga, Troll" Troll! Aku raih smartphone-ku, aku hanya ingin tahu apakah Troll
sudah tidur atau belum. Agar" Entah" Ternyata sudah. Troll sudah Offline, tapi dia
sempat mengirimiku sebuah puisi. Mas"entah sejak kapan rasa ini muncul, Tak pernah
kurencanakan hangatnya yang nyaman itu timbul, Tiba-tiba saja aku selalu membuat
1Rose At The Second Sight - KY
dirimu begitu unggul, Diantara serpihan hati dan doa yang selalu kuharap kan terkabul...
Mas...aku tidak bisa mengenyahkan cinta ini, Apalagi membuatnya menghilangkan diri,
Yang hanya akan 221 | membuatku tersiksa
sendiri, Oleh rasa sakit di hati yang terasa perih! Kubaca sekali lagi puisi Troll ini. Mas?"
Tumben Troll memakai kata mas di puisinya. Siapa yang dimaksud 'mas' oleh Troll"
Cowok incarannya?" Aku menarik nafas panjang, ada rasa tidak suka membayangkan
Troll mengirim puisi untuk orang lain...aku letakkan kembali hpku ke dalam laci dengan
perasaan agak dongkol. Aku masih mengusap punggung belakang
Liana...pemandangan ironis memang sebenarnya. Aku mengusap punggung istriku
dengan rasa cintaku, disaat bersamaan aku juga sedang memikirkan Troll dengan
segenap hatiku" Setelah Liana tertidur, aku baru mulai memejamkan mataku"
?LoveReads 222 | Bab 9 Alur Hidup Jam
tanganku menunjukkan angka 05.30. Pagi hari. Aku dan Triska sedang berada di
bandara Soekarno Hatta, menunggu pesawat yang akan membawa kami ke Singapura,
untuk meeting Salesman Sample Fall/Winter di kantor WHS. Triska tampak asyik
dengan laptopnya, headset berwarna putih dipasang di kepalanya. Wajahnya tampak
berseri-seri, senyuman tipis tersungging di bibirnya. Triska sebenarnya 2 tahun lebih tua
dariku, tetapi karena perawakannya yang mungil, langsing dan kulitnya putih bersih,
membuatnya terlihat jauh lebih muda dari usianya. Rambutnya agak pirang, indah
sebenarnya, tetapi di pabrik dia lebih sering menjepit rambutnya dengan asal. Tidak ada
yang meragukan kemampuan otaknya, ketegasannya dan belakangan baru kutahu dari
Widi, hobby sampingan Triska sebagai pengarang cerita fiksi. Salut. 223 | R a t u - b u k
u . b l o g s p o t . c o m Aku menjauh dari Triska, membuka laptopku juga, langsung ke
chatting room. Troll ternyata sudah online! Aku tersenyum. Tumben...pagi-pagi sudah
online. "Morning, Troll?" sapaku. "Hai, Dan! Lagi dimana?"tanya Troll terlihat riang. "Di
dalam mobil, arah keluar kota," kataku berbohong. "Kamu dimana Troll" Tumben
nyubuh?" tanyaku. Tidak ada jawaban langsung dari Troll. "Troll?" panggilku lagi. "Di
rumah, Dan." jawab Troll. "Kok tadi nggak langsung jawab, ngapain sih?" tanyaku
penasaran. "Pipis. Emang nggak boleh" Kudu laporan dulu?" ledek Troll. "Iya, kalo
perlu, karena kayaknya seseorang yang kamu panggil 'mas' di puisi kamu semalam
kelihatannya istimewa banget ya, Troll?", ketikku cepat. 224 | R a t u - b u k u . b l o g s
p o t . c o m "Ho ho ho"want to know aja..." jawab Troll, lucu, tapi tak membuatku
tersenyum. 1Rose At The Second Sight - KY!!!
(re-pdf by http://cerita-silat.mywapblog.com)
"Siapa dia?" kejarku. "Mas"kalau aku tidak bisa meluluhkan hatimu"biarkan aku
menikmati katamu" Biarkan aku membelai hitam diatas putihmu" Aku adalah pelangi
ketika aku ingat dirimu, Aku adalah awan mendung ketika aku rindu padamu, Aku
adalah mimpi ketika aku menginginkanmu, di dalamku" Aku tidak menyebarkan
pesonaku, Mas, Apalagi menjual auraku, Aku hanya membawa ragaku, Di atas altar
harga diriku, untuk menyembahmu" Tak perlu mas menatapku, atau memicingkan
matamu" Cukup dengan membiarkan langit hitam membungkus kita, Aku sudah di
puncakku, bersamamu?" 225 | Aku menatap
setiap huruf, setiap suku, setiap kata,setiap kalimat yang teruntai"indah... Kemampuan
Troll benar-benar membuatku terpana, dan berhasil membuatku membenci 'mas' yang
berulangkali disebut oleh Troll. "Bagus nggak, Dan?" tanya Troll. "Nggak!" jawabku
pendek. "Who the hell that mas?"?" tanyaku masih penasaran siapa yang selalu
dipanggil mas olehnya. "Hahahaha...curiosity kill the cat, Dan! Aku ingin dengar balasan
puisi ini, Dan. Tulislah..." kata Troll. Aku memejamkan mataku, aku bukan penyair, aku
1Rose At The Second Sight - KY
bukan peng-gombal, tapi aku bisa mencurahkan isi pikiranku ke dalam kalimat. "When it
comes to you, I am speechless" Nothing holds a candle to the wonder of you. I amazed
by your grace, Your forgiving embrace, And I am finding words could never be enough. I
am speechless?" 226 | Aku hanya bisa
mencurahkan rasa kagumku akan kemampuannya, yang mampu membuatku bungkam
seribu kata! Tak bisa aku merangkai kata-kata yang puitis. Buntu dalam bidang itu.
"Oh..Dan?" seru Troll pendek. "Ok, back to the biz, WHO IS HE, Troll?"?" tanyaku lagi
masih penasaran. Troll tidak menjawab apa-apa, tiba-tiba saja status dia offline. Aku
mengalihkan pandanganku ke arah pintu masuk menuju pesawat. Ternyata sudah
dibuka dan para penumpang sudah banyak mengantri masuk. Aku terlalu tenggelam
bersama Troll, tidak terdengar adanya pengumuman dari pihak maskapai agar kami
segera masuk ke dalam pesawat. Aku mematikan hp dan laptopku. Dari jauh kulihat
Triska juga sedang membereskan barangnya. Aku menghampiri Triska. Kuambil alih
bawaan barang Triska yang terbesar, aku kasihan melihat dia yang terlihat kerepotan
dengan tiga tas ditangannya. Kami sepakat tidak menitip barang kami di bagasi, kami
bawa semua barang ke dalam pesawat untuk menghemat waktu. Kami berdua segera
masuk ke dalam barisan antrian. 227 | Tepat jam
06.25, pesawat take off. Aku bersyukur tidak ada delay kali ini. Jam 9.25 kami sudah di
dalam mobil yang menjemput kami di Changi Airport Singapore. Jam 10 pagi lebih aku
sudah di kantor WHS, tidak ke hotel tempat kami menginap. Widi sudah menyiapkan
tiket balik ke Indonesia besok lusa, jadi aku dan Triska memiliki waktu 2 hari untuk
meeting ini. Tidak ada perubahan yang berarti di kantor WHS, dibandingkan dengan
pada saat kunjunganku yang pertama kali. Ini adalah kunjunganku yang keempat, di
kantor ini. Kantor WHS, berada di lantai 8 dan 9 sebuah gedung dengan kaca berwarna
hijau dan strip warna oranye yang mencolok dimata. Lantai 8 untuk divisi Hardware dan
lantai 9 khusus untuk divisi Apparel. Aku mengucapkan terima kasih kepada sopir WHS
yang sudah diatur oleh Amanda untuk menjemput aku dan Triska di bandara. "Good
morning, Sir!" sapa resepsionis di meja depan. Seorang gadis keturunan India
tersenyum begitu melihatku 228 | datang. Dan
dia menganggukkan kepalanya kepada Triska, Devi belum pernah melihat Triska
sebelumnya. "Morning Devi"how are you?" tanyaku menanyakan kabar gadis yang
selalu duduk di front desk pada setiap kunjunganku. "Fine sir, thank you! Please come
with me?" Devi menjawab salamku dan mempersilahkan kami berdua mengikuti
langkahnya. Devi membuka pintu penghubung ruang resepsionis dengan ruangan staf.
Devi membuka pintu sebuah ruangan luas, ruangan khusus meeting. Aku masuk,
meletakkan tas jinjing kulitku diatas meja. Kukeluarkan laptopku segera dan
menyambungkan kabel powernya di stop kontak yang ada di tembok. "Amanda will
come here soon, Sir. Any drink you would like to have, Sir?" Devi memberitahuku
Amanda akan ke ruang meeting ini segera. "Hot Coffee with extra creamer will be fine,
Devi. Triska?" aku meminta kopi panas dengan banyak krimer, minuman favoritku kalau
kesini, sebenarnya untuk melawan dinginnya AC dan rasa kantuk juga" 229 | R a t u b u k u . b l o g s p o t . c o m "I prefer hot Tea, please. Thanks Devi." Triska
menyebutkan keinginannya untuk minum teh panas. Triska mulai mempersiapkan juga
laptopnya disampingku. Sebuah agenda besar dan kalkulator beserta alat tulisnya
dijejerkannya rapi di meja. Triska menggeser koper kecil berisi keperluan pribadinya
dekat tas sandangku yang berisi baju ganti. Sebuah koper kosong berukuran sedang sengaja kami bawa untuk membawa sample baju yang akan aku terima untuk program
ini. Devi datang membawa minuman, dan sepiring biskuit. Dia meletakkannya diujung
meja yang kosong. Seorang gadis muda memasuki ruangan, masih terlihat sangat
muda, wajahnya polos dengan mata sipit. Rambut hitamnya dipotong pendek seperti
1Rose At The Second Sight - KY
cowok. Beberapa jerawat menghiasi pipinya. Dia memakai celana panjang denim dan
baju atasanya tertutup jacket sport. Dia meletakkan setumpuk sample garment di meja,
dan tiga buah file besar diletakkannya di lantai. Senyumnya terkembang lebar dan
dengan ramah menjulurkan tangan kepadaku dan Triska. 230 | R a t u - b u k u . b l o g
s p o t . c o m "Hi, I am Amanda"Nice to meet you mister Benny and miss Triska..."
Amanda memperkenalkan dirinya. Aku dan Triska menerima jabatan tangannya yang
penuh semangat! Tak lama seorang perempuan muda juga memasuki ruangan. Aku
mengingat-ingat, kalau tidak salah dia adalah Lynne, aku pernah sekilas dikenalkan
padanya pada kunjunganku yang terakhir. Lynne memakai blazer warna krem dan
celana panjang hitam serasi. Wajahnya tersenyum lebar kepadaku dan Triska. "Well,
mister Benny, and...Triska" ..." Lynne menjabat tanganku dan menatap Triska dengan
mata birunya yang berbinar. "Oh Lynne, finally, here we are!" Triska memeluk Lynne
dengan erat. Selama ini Triska hanya mengenal Lynne melalui email. "You guys get the
drink for your self already?" tanya Lynne. "Sure, Lynne, Devi had prepared it for us. "
jawab Triska memberitahu Lynne bahwa Devi sudah menyiapkan minuman untuk kami.
231 | Lynne mengambil duduk disebelah
Amanda, berhadapan dengan Triska. "Ok, just to make it faster, I think miss Lolita told
you that we have 36 styles involved for the Fall/Winter. Each styles, buyer needs 24
pieces, and 3 pieces for us and 1 or 2 pieces for your own keeping
1Rose At The Second Sight - KY!!!
(re-pdf by http://cerita-silat.mywapblog.com)
sample." Lynne mulai membuka meeting kami dengan mengulang informasi yang telah
kudapat dari Miss Lolita. "Two pieces for us, Triska." kataku ke Triska. Dua sample
untuk disimpan dipabrik. Triska mengangguk. Tangannya dengan cekatan menulis
apaapa yang perlu diperhatikan. "Amanda will review with you regarding the style's
details. I will not join for further, mister Benny. Amanda has all the buyer's informations"
Lynne memberitahuku bahwa Amanda yang akan menjelaskan secara rinci setiap
stylenya. "Amanda, pu yao wang liao jieshi the accessories chart"give them one set,
explain to them any information needed." Lynne memerintahkan Amanda untuk
menjelaskan dan memberikan contoh aksesoris garment yang harus dipakai pada
season kali ini. 232 | "Dan tha men daduo shi zhi
zai tupian, is it okay?" Amanda balik bertanya dalam bahasa Mandarin yang aku tidak
mengerti. "Yes, it's okay, most of the accessories shown in that catalogue in image only,
but you have to mention the accessories code, materials, dimension, color and the
supplier's name so that they can check the prices directly to the suppliers. Give also our
accessories price list for their reference." Lynne mengingatkan Amanda lagi untuk
menyebutkan rincian fisik aksesoris garmentnya, nama supplier pembuatnya dan harga
yang mereka sudah dapatkan dari semua supplier. "Mister Benny, Triska, deeply sorry, I
should join this meeting, but I have important appointment with my doctor?" Lynne
mengucapkan rasa penyesalannya tidak bisa mengikuti meeting kami. "One more thing,
we are still waiting for the allocated quantity for each styles from buyer. Once I got it, I
will share with you mister Benny." Lynne memberitahuku tentang jumlah order untuk
program ini masih menunggu informasi dari buyer. 233 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t .
c o m "It's okay Lynne"take your time!" kataku sambil melambaikan tanganku. "See
you tomorrow, Lynne!" teriak Triska. Lynne keluar ruangan dengan senyumnya,
meninggalkan kami dengan Amanda, tapi tiba-tiba dia berbalik lagi. "Just a clue, based
on our experience, an order with simple design, will give you less quantity than the
complicated one." Lynne memberiku petunjuk mengenai kebiasaan buyer mereka dalam
menentukan jumlah order setiap style. Model yang sederhana biasanya jumlah ordernya
1Rose At The Second Sight - KY
sedikit, sedangkan model dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi atau model yang
lebih menarik, biasanya jumlah ordernya lebih besar. Aku tersenyum penuh rasa terima
kasih. Amanda menyerahkan sebuah buku tipis, ternyata sebuah katalog yang berisi
data aksessories yang akan dipakai selama program ini. Dan sebuah buku tebal "
Buyer's General Information " buku berisi ketentuan-ketentuan umum yang harus diikuti
oleh pabrik yang mengerjakan ordernya. 234 |
Sample garment pertama diambil oleh Amanda dari tumpukan paling atas. Di
serahkannya sample itu ke Triska. Aku melirik ke sample itu, sebuah celana panjang
Denim dengan lima kantong. Basic Pant. "Man's Basic Pant with Five Pocket." kata


Rose At The Second Sight Karya Ky di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Amanda menyebutkan nama style untuk sample yang diserahkannya ke Triska. Lalu dia
menyerahkan Technical/Construction Sheet dari buyer - kertas yang berisi gambar, dan
perincian lengkap tentang warna benang, jenis kancing, spesifikasi ukuran dan semua
informasi mendetail setiap stylenya. "Where we have to buy the fabric" Or, can we use
our own source?" tanya Triska sambil sibuk membolak-balik sample itu dan sesekali
mencatat di buku agendanya. "Nominated fabric Supplier. It should be imported from
Taiwan. Ching Min Enterprise. This is the contact information. The fabric price is
mentioned in the catalogue ." jawab Amanda tentang nama supplier yang membuat kain
untuk sample itu. "But they have the fabric now for the salesman sample, right?" tanyaku
untuk memastikan setiap pabrik kain sudah 235 |
memiliki stok untuk membuat salesman sample, dimana pasti akan menghadapi
masalah minimum order quantity kalau harus pesan dulu. "Yes, sir. Buyer had arranged
the fabric for all styles. Vendor just needs to issue the Fabric Purchase Order to the
Mills. And please make sure all fabric's PO will be issued within this week. " Amanda
menjelaskan bahwa buyer sudah mengatur tentang kain khusus untuk program
salesman sample ini dan semua PO kain harus di kirim ke pabrik kain dalam minggu ini.
"There is no washing information in this construction sheet, Amanda"what is the
washing method to use?" tanya Triska tentang jenis cuciannya karena ternyata tidak
disebutkan di design sheet dari buyer. "Seems like Enzyme Stone wash with bleaching
and a bit softener?" kataku sambil memegang ujung celana itu, merasakan handfeel
kainnya untuk menentukan jenis washingnya. Amanda tampak sibuk membolak-balik
buku catatannya. "Please wait a moment, Sir"I missed my records for this style?"
Amanda meraih telpon yang ada di meja. Menekan 236 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t
. c o m sejumlah angka. "Lynne, I forgot something. Man's Basic Pant with Five Pocket.
The washing. Hmm"yeah"ok..thanks, Lynne." Amanda menutup telponnya. Dia
menghubungi Lynne menanyakan jenis washing untuk style ini. "Waow! Lynne
remembers the details?" tanya Triska kagum tentang kemampuan Lynne mengingat
detail sample. "Oh yeahh, she is like dictionary. She can remember the basic details for
each sample?" kata Amanda dengan tersenyum lebar. Aku ikut tersenyum kagum atas
kemampuan Lynne mengingat detail setiap style. Tidak heran Miss Lolita menjadikannya
asisten. "Lynne said the washing based on Enzyme Stone wash, with bleaching and
softener mister Benny"exactly like what you said, sir?" Amanda menjelaskan washing
yang dijelaskan Lynne dengan tampang nyengir kepadaku. Aku mengangguk pelan
padanya. "Amanda, the design sheet only mention 1 piece shank button at the front. Any
spare button needed?" tanya Triska mengenai kancing ekstra untuk pembeli, apabila
237 | kancing rusak, masih ada kancing
cadangan sebagai penggantinya. "No need miss Triska"no additional button." Amanda
menjawab tidak perlu ada kancing ekstra. "Any fabric consumption info there Amanda?"
aku bertanya apakah ada informasi pemakaian kain untuk setiap piece garmentnya. "No,
there is no the yardage yield there, mister Benny?" Amanda menjawab tidak ada, aku
pikir Triska harus mengirimkan dulu semua informasi ke Cherie, di pabrik, agar dia bisa
1Rose At The Second Sight - KY
membuat permohonan penghitungan pemakaian kain setiap stylenya, sebagai dasar
penghitungan harga garment. Tepat jam 1 siang, Devi masuk ke ruangan meeting kami,
membawa paket makan siang kami. Baru 6 styles yang sudah di review. "Don't tell that
you are bringing that Chinese Bento for our meals, Devi!" kataku sambil tersenyum pada
Devi. "Always your favorit mister Benny"and never western..." jawab Devi dengan
tersenyum. 238 | Aku mengangguk dengan
senyum lebarku penuh rasa terima kasih, karena Devi menyediakan makan siang
favoritku, paket Bento ala Chinese. Pertama kali kunjungan, Devi memberiku makanan
ala barat yang aku tidak suka. Aku, Triska dan
1Rose At The Second Sight - KY!!!
(re-pdf by http://cerita-silat.mywapblog.com)
Amanda menghabiskan makanan kami secepat mungkin, mengingat masih banyak yang
harus kami bicarakan. Sementara Triska sibuk dengan pertanyaan tentang detail, aku
melihat semua sample yang ada di meja. Beberapa kuambil dan kusisihkan, 8 styles.
"Amanda, we will not take these styles...they are not suitable for our lines. Knitted fabric
and there is 1 piece need hand made touch?" kataku menjelaskan mengapa aku tidak
bisa mengerjakan 8 styles yang aku telah sisihkan itu. Mesin -mesin jahit di pabrikku
sudah disetting untuk jahitan bahan kain denim. Sedangkan di style yang aku sisihkan,
beberapa menggunakan bahan kaos. Satu style yang lainnya memakai ornament
tambahan di bagian depan jaket berupa sulaman tidak beraturan bersiluet
pemandangan sunset. Dari penampilan ornament itu terlihat jelas, itu bukannya bordiran
ataupun menggunakan 239 | mesin jahit.
Kemungkinan besar dikerjakan secara manual, memakai ketrampilan tangan. "It's okay
mister Benny, we have other vendors to do them"Actually Lynne had predicted the
same yesterday." kata Amanda, memaklumi penolakanku dan atasannya juga sudah
memperkirakan hal ini sebelumnya. Aku mengangguk puas dengan kerjasama ini. Jam
7 malam, kami sudah me-review 12 style, besok akan dilanjutkan dengan 16 style
sisanya. Miss Lolita yang baru datang dari Malaysia langsung menemuiku, memaksa
kami berdua makan malam bersamanya. Jam 11 malam, kami berdua sudah didalam
kamar hotel kami masing-masing. Aku langsung menelepon Liana, menanyakan
kabarnya. Liana hanya menjawab lemah setiap pertanyaanku...ngantuk, katanya. Aku
menghela nafas panjang" Aku mengucapkan rasa rinduku padanya sebelum kututup
hubungan teleponku. Aku buka messenger-ku, mencoba menghilangkan sakit kepalaku
dengan menghubungi Troll. Mungkin sudah tidur...Kemarin aku sudah ngasi tahu Troll
bahwa aku akan 240 | menghadapi meeting
yang akan memakan waktu seharian, dan memohon dirinya maklum apabila aku tidak
menjawab pesannya pada saat yang sama. Mengapa aku harus memohon" "Troll..are
you there?" aku memanggil Troll, penuh harap. "Daniel!" jawab Troll, terlihat riang...
"Kirain kamu tidur Troll, susah tidur ya" Kangen aku Troll"..." kataku menggodanya.
"Mmmm...ge-er! Nih, aku buat satu puisi buat kamu Dan..." kata Troll riang.
Mengingatkanku akan Liana 4 tahun yang lalu. Aku tersenyum sendiri, puisi lagi...
"Kamu heran aku belum tidur malam ini?" Jangan bertanya, Mas! Aku adalah
pemujamu! Tidur?" Setelah empat belas jam kutatap jarum detik berjalan seperti
keong?" Jangan bertanya, Mas! 241 | Aku
tergila-gila padamu" Empat belas jam kulalui dengan mata sepat, Dadaku penuh
harap, Hanya untuk mendengar hurufmu! Lalu kautanya tidurkah aku?" Tidurku tak
akan pernah sepadan, Dengan hatiku yang penuh harapan, Dengan air mataku yang
meluap karena cemas, Aku mencintaimu, Mas!" Aku tertegun menatap tulisannya!
Menyambar panas seperti lidah matahari di hatiku. Hanya sedetik kuterlena dan
1Rose At The Second Sight - KY
mengharap itu adalah keindahan, sebelum detik berikutnya aku dihempas oleh
kenyataan... "Kamu belum jawab pertanyaanku Troll, siapa sih Mas itu?"" kataku. "Ha
ha ha, masih penasaran ternyata. Nggak ada, bukan siapa-siapa...mas nya bodoh
ya"...tel-mi aku rasa, telat mikir..." respon Troll. 242 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o
m Aku agak tergagap membaca kalimat Troll yang terakhir, tidak 'nyambung', tapi aku
merasakan ada pesan yang tersirat didalamnya" Ada yang menggelitik
perasaanku"entah apa"kedekatanku ini...entah... "Panggil aku Mas, Troll, pengen
seperti dia....hahahahha." candaku. "Ih! Nggak lucu!" teriak Troll marah. "Serius Troll,
call me, Mas?" tantangku. "Are you serious?"" Mas" Mas?"...ng....mas
Daniel...hahahha nggak cocok! Aturan mas Joko, mas Iwan"mas Yudi?" tanya Troll
heran sambil bercanda. "Ya, Troll, biarin....panggil aku Mas"aku suka..." kataku,
atmosfer mellow mulai terasa diantara Troll dan aku... "Ng...yakin"...kenapa?" tanya
Troll. Aku bingung harus menjawab apa. Tapi jujur lebih baik daripada berbohong, aku
sudah mendapatkan pelajaran yang sangat berharga tentang kejujuran ini. "Karena aku
nggak 243 | suka kamu memanggil Mas ke
orang lain...terlalu mesra!" kataku. "Kalau ke kamu, kenapa boleh?" tanya Troll lagi.
Bingung lagi... "Karena aku adalah Mas kamu satu-satunya Troll...panggil aku Mas?"
kataku akhirnya. "Mas...iya"aku akan panggil mas...satu-satunya orang di dunia ini
yang akan aku panggil mas"nggak ada yang lain?" kata Troll lagi seakan mengeja
kalimatku. Entah mengapa, aku merasa hatiku hangat mendengar dan mendesir indah
saat dia memanggilku mas.... "Buatin aku lagi puisi yang memakai kata Mas lagi, Troll..."
pintaku. Tulisan Troll terlihat tak lama setelah aku menekan enter. Kalimat demi
kalimat"mulai terlihat...seakan membelaiku manja... "Mas"aku nggak tahu kenapa jam
dinding berjalan lambat" Aku menatap bundarnya, angkanya, mengharap berubah
sekejab mata! Mas"aku nggak tahu kenapa matahari selalu 244 | R a t u - b u k u . b l
o g s p o t . c o m diam ditempat" Padahal ingin kupindah pesonanya ke menjelang
senja! Mas"aku nggak tahu kenapa kotak masuk begitu menyihirku" Aku
memandangnya dan berharap nama mas akan keluar sejuta kali disana! Mas"aku
nggak tahu kenapa suara menyebalkan ada di sekitarku" Seakan menggodaku bahwa
kita tidak akan pernah bersatu! Mas"katakan satu kata itu" Maka aku akan menjadi
tidak perduli, Tentang waktu" Karena angin akan datang mewakiliku, mas, Membawa
rindu, Karena bulan akan hadir menemaniku mas, Menunggu dirimu?" Aku tercengang!
Bukan oleh karena keahliannya"tapi oleh makna di dalamnya...yang....entah...yang
membuatku merasa Troll memberiku suatu harapan...Entah harapan tentang apa...
"Suka, Mas?" tanya Troll. Hatiku mendesir lagi melihat dia memanggilku mas" 245 | R
a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m "Banget?" jawabku pendek. Mellow semakin
mengental" "Jawab mas?" kata Troll. "Hmm aku nggak pintar membuat puisi indah
seperti kamu Troll?" elakku. "Coba aja?" desak Troll. Aku terdiam. Lalu kuketik dengan
perlahan, kubaca sekali lagi sebelum kutekan enter. "Kotak masuk akan segera terisi
oleh kata, Meskipun kau tahu kata-kata kosongku tanpa makna!" Troll diam, menit
berikutnya sudah terpampang tulisannya
1Rose At The Second Sight - KY!!!
(re-pdf by http://cerita-silat.mywapblog.com)
lagi. "Kau tahu, Mas" Aku sedang meneteskan air mata saat kutulis ini" Mas tak perlu
mengirimiku apapun!!! Kau tahu, Mas" Berdarah hatiku ketika tulisanmu kubaca" Mas
menulis, kata-kata mas adalah kosong tanpa makna!!! Kau tahu, Mas" Aku memiliki dua
pilihan saat ini, Menelan kepahitan di tangan kiri. Atau menelan manis yang di kanan!
246 | Pahit akan membawa ragaku pergi mas"!
Selamanya, agar tak bisa kulihat lagi goresanmu yang menikamku! Manis akan
1Rose At The Second Sight - KY
membawa jiwaku pergi mas"! Selamanya, agar aku bisa menahan airmata"
Jangankan kata-kata mas yang hadir menemani hari sepiku" Mengingat namamu
sudah memberiku sejuta makna?" Sekali lagi aku terdiam! Terhenyak kaget! Tidak
perlu menjadi seorang sarjana sastra untuk mengerti apa yang dirasakan oleh penulis
puisi ini" "Troll?" panggilku. Troll tidak menjawab. Atmosfer mellow menghilang...
digantikan oleh suasana romantis yang hadir begitu saja... Aku merasa leleh oleh
kata-katanya...ujung hatiku yang terjauh sudah dijangkau oleh lengan-lengan panjang
syairnya... "Maafkan aku..." kataku lagi, entah mengapa aku merasa tidak
berdaya...tidak bisa berkata apa-apa... "Mas?" Troll memanggilku... 247 | R a t u - b u k
u . b l o g s p o t . c o m "Troll?"aku menyebut namanya lagi...entah mengapa aku
hanya menatap layar dengan nanar, mengapa aku merasa seperti sedang
berselingkuh" "Tak perlu ada kata-kata yang terucap, mas" Bahkan tak perlu mas
membuka semili pun bibirmu" Agar tak ada sekejab angin pun yang merebut hati
mas"dariku?" "Kata-katamu sangat indah Troll...aku sangat menyukainya?" tulisku
ragu dengan suku kata terakhir yang kupakai. "Mas?" Troll terlihat seperti
...menunggu...mengharap" Ada yang tidak biasa sedang terjadi antara Troll dan aku,
ikatan antara kami berdua itu semakin terlihat nyata... "Tidurlah Troll?" kataku
akhirnya-hanya kata ini saja yang sanguup keluar dari mulutku. "Sleep well..." lanjutku.
"Pray before you close your eyes?" kataku lagi. Ingin berhenti berkata-kata, tapi jariku
tidak bisa bekerja sama... "Pray for me, mas?" pintanya agar aku mendoakan dia. 248 |
Aku menelan ludah. Aku sedang memasuki area
Troll, lebih dekat lagi"lebih intim" Aku pejamkan mataku...tidak mampu untuk tidak
menulis dengan sepenuh hatiku" "Now I lay down to sleep, I pray the Lord my soul to
keep, Angels watch me throught the night, And wake me with the morning light. Amen."
"Amen." sahut Troll sangat singkat. Lalu dia keluar" mematuhiku" mengapa
Troll"....bisikku. Hampir jam 2 pagi..aku baringkan tubuhku yang lelah" Belum habis
otakku mengulang doa yang kubacakan untuk Troll, aku sudah terlelap"bermimpi Liana
- kasihku... ?LoveReads Hari kedua meeting di WHS, masih 16 style yang harus
diselesaikan hari ini. Besok pagi, kami sudah harus terbang kembali ke Indonesia. 249 |
WHS mengirim mobil untuk menjemput kami di
hotel. "Pagi, Triska?" sapaku begitu bertemu Triska di lobby. "Pagi, Pak Ben.." jawab
Triska pendek dan suaranya terdengar lemas. Mata Triska terlihat sembab, bengkak,
seperti kurang tidur"seperti habis menangis semalaman... Aku tidak bertanya apapun
melihat matanya yang terlihat sendu pagi ini. Tidak sepatah katapun kami keluarkan
selama perjalanan ke WHS, sibuk dengan pikiran masing-masing. Jam 9 pagi tepat,
kami mulai menyambung pekerjaan yang tersisa. Lynne memasuki ruangan meeting
setengah jam kemudian, bergabung dengan kami semua. "How are you mister Benny,
Triska" Sleep well ?" tanya Lynne ramah dengan senyum lebarnya. Mata cokelatnya
mengerling ke Triska. "Yes, Lynne, like never sleep before." jawab Triska menggoda
tentang betapa nyenyaknya dia tidur semalam. "But you look have not sleep at all
Triska, are you okay" Need something?" Lynne bertanya penuh perhatian karena
dilihatnya mata Triska seperti kurang tidur. 250 |
Triska tertawa, sumbang...terdengar jelas ditelingaku. "I am fine Lynne?" jawab Triska
menyatakan dia baik-baik saja, ngambang...terbaca lagi dengan jelas. Aku hanya
tersenyum melihat mereka, waktunya tidak tepat untuk ikut campur dalam urusan pribadi
Triska. Menit-menit berikutnya kami sudah tenggelam dalam pekerjaan. Seperti biasa,
minuman hangat dan camilan ringan - kali ini cracker kecil asin bertabur keju. "Amanda,
this jacket, Sweet Teen Denim Light, use woven cotton dobby for the back yoke. Is this
fabric ready for the salesman sample?" tanya Triska. Amanda menoleh ke Lynne.
Kelihatan mereka juga pernah membahas masalah ini. Lynne menekan nomer
1Rose At The Second Sight - KY
ekstension di pesawat telepon yang ada di meja didepannya. "Devi, call Marshatex
Indonesia please, mister Armand, I am in the meeting room?" kata Lynne, terdengar
menyuruh Devi untuk menyambungkan hubungan telepon ke pabrik kain Marshatex
Indonesia. 251 | Sementara menunggu
sambungan telepon, kami melanjutkan dengan style yang berikutnya. Sebuah nada
masuk terdengar dari pesawat telepon, memutuskan perbincangan kami. Lynne
mengangkatnya. "Thanks Devi...Morning mister Armand. Yes...Cotton striped. No"you
saw the fabric swatch"Come on"don't be kidding!" tiba-tiba Lynne tampak kesal.
"That's not about the weft yarn....apa perlu saya datang ke pabrik pak Armand dan
menyusun kartu Dobbynya sendiri"!?" intonasi suara Lynne semakin naik. Dan aku
mendongak kaget karena ternyata Lynne bisa berbahasa Indonesia dengan fasih! Triska
dan aku saling bertatapan. Kami berdua sama-sama tersenyum. "Mister Armand, stripe
yang di kain itu, bukan karena jenis benang pakannya, atau bahkan benang
lusinya"mana ada?" itu susunan di kartu dobbynya mister Armand. Tentu saja saya
tahu! Mesin apa yang mister Armand pakai untuk design ini" Hm"pakai water jet loom
252 | saja"ok, just call me, I need your positive
answer within today, sir. Otherwise I will come to your mills tomorrow, but of course at
your expense..." Lynne tersenyum bercanda ketika menyebutkan kalimat terakhirnya.
Aku kagum dengan pengetahuan Lynne tentang seluk beluk kain dan garment. Miss
Lolita benar-benar tidak salah pilih asisten, pikirku. Lynne menutup sambungan
teleponnya. "Ternyata bisa bahasa Indonesia, Lynne?" goda Triska. Lynne hanya
tertawa. "Papa orang Indonesia." jawabnya pendek. Pantesan...pikirku. "So, I hope we
can get the answer today about the backyoke fabric, if not, Amanda will keep you
updated then." Lynne berharap ada kepastian tentang kain itu hari ini, kalaupun belum
ada, Amanda akan terus memberi tahu tentang perkembangannya. Tepat jam 1 siang,
tersisa 9 style lagi yang belum selesai. Devi mengantarkan makan siang untuk kami
semua. Fried Rice, nasi goreng, oriental taste, masih favoritku. Aku
1Rose At The Second Sight - KY!!!
(re-pdf by http://cerita-silat.mywapblog.com)
tersenyum lebar pada Devi sebagai tanda rasa terima 253 | R a t u - b u k u . b l o g s p
o t . c o m kasihku. Jam 8 malam, akhirnya semua selesai...Miss Lolita menghampiri
kami di ruang meeting, mengajak kami makan malam lagi. Tapi aku dan Triska keukeuh,
menolak undangannya " aku baru sadar kemudian, kami berdua kompak menolak,
padahal aku dan Triska tidak kongkalikong mengenai hal ini. Kami berdua hanya ingin
cepat-cepat sampai di hotel. Aku memiliki tujuan sekarang untuk menghabiskan
menitmenitku" Aku meregangkan tubuhku, lelah...Amanda dan Lynne keluar ruangan,
membereskan barang-barang mereka sendiri dan memberi kesempatan padaku dan
Triska untuk berkemas. Aku tarik keluar koper yang berisi sample. Kudekati Lynne yang
sedang minum di meja kerjanya. Mejanya terlihat rapi terorganisir, sebingkai foto
berukuran besar, 5R mungkin, menghiasi sudut meja dekat pesawat teleponnya. Foto
seorang anak kecil, perempuan, wajah dan senyumannya benar-benar mirip Lynne! "Ok,
Lynne, Amanda, it's time for us to leave?" kataku sambil menjabat tangan mereka
berdua. 254 | Triska memeluk Lynne sekilas.
"Just call Amanda or me, if you have question or anything about this program Triska.
This program will give us good business this year?" Lynne mengingatkan kami berdua
untuk menghubungi mereka apabila ada pertanyaan yang berkenaan dengan program
salesman sample ini. "Thank you for everything!" kataku pada mereka berdua.
Perjalanan kembali ke hotel terasa panjang bagiku. Ada rasa menggebu di
hatiku"untuk menghubungi Liana...dan Troll... Kuperhatikan Triska yang tampak
1Rose At The Second Sight - KY
melamun dengan mata memandang keluar jendela, sesekali bibirnya membentuk
senyum tipis. Dia terlihat sedang bahagia, dan wajahnya terlihat sedang
berharap"Sebentar-sebentar dia melirik arlojinya, mungkin sama sepertiku, ingin
secepatnya tiba di hotel. Triska langsung masuk ke kamarnya setelah kuingatkan untuk
memesan makanan di hotel saja. Aku menghempaskan tubuhku ke kasur sejenak...lalu
mandi dan berganti baju. Badanku terasa segar sekarang. Kuambil handphoneku,
kutekan nomer hp istriku. 255 | "Ben!" Liana


Rose At The Second Sight Karya Ky di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

memanggilku dengan ceria. Hatiku merasa senang! Liana sudah ceria lagi, tidak
terdengar lemas seperti kemarin. "Kamu baik-baik saja, Sayang?"" tanyaku mesra. "Iya
Ben"kangen...kapan pulang" Disini sepi nggak ada kamu?" tanya Liana setengah
merajuk. Hatiku merasa lebih senang lagi! "Besok pagi sayang"aku langsung pulang
ya...aku nggak ke kantor...aku pengen berdua sama kamu...jalan-jalan ya?" kataku tetap
mesra. "Iya Ben"mau!" jawab Liana dengan gembira, aku bisa merasakan betapa kami
berdua sudah sangat saling merindukan... Setengah jam aku habiskan mengobrol
dengan Liana. Aku memintanya menutup telpon setelah kudengar suara mendusinnya.
Kumatikan sambungan telponku dan tersenyum sendiri mengingat Liana. Kubuka lemari
es di kamar, mengambil beberapa camilan dan minuman disana. 256 | R a t u - b u k u .
b l o g s p o t . c o m Setelah itu aku langsung membuka laptopku, sambil mengunyah
wafer susu. Troll...pikirku. "Mas?" Troll sudah memanggilku " kulihat jam dipesan dia
25 menit yang lalu. Hmm...Troll masih dengan panggilan 'mas' nya! Aku merasa
tersanjung... "Troll?" jawabku. "Bagaimana hari ini" Udah beres kerjaannya?" tanya
Troll. "Udah. Besok pagi pulang. Capek hari ini"ke beberapa tempat?" aku mengarang
cerita. "Sama"hari ini capek banget juga mas?" kata Troll. "Kamu dimana Troll?"
tanyaku. "Di kantor. Banyak kerjaan?" jawabnya. Aku melirik jam. 10 malam lebih! Aku
ketik dengan cepat. "Pulang sekarang Troll! Terlalu malam! Pekerjaan nggak akan
pernah habis!" perintahku. "Tapi mas"aku harus menyelesaikan ini dulu..." elak Troll.
Entah mengapa aku merasa kesal... 257 |
"Jangan bandel Troll! Masih sejam lebih ke rumah kamu, kan?"" desakku. "Mas..." Troll
masih mencoba. Aku diam. Entah mengapa aku ingin sekali menunjukkan padanya,
bahwa aku adalah penguasanya"mulai kemarin"sejak dia memanggilku dengan kata
mas" "Iya, iya mas"aku pulang sekarang. Nih lagi beres-beres meja"ngebut"
sampe nyenggol gelas isi air nih....Puas?"?" jawab Troll dengan candanya di akhir
kalimat. Aku tidak menjawab apa-apa lagi. Aku menghela nafas lega"entah untuk
alasan apa. Ketika kupanggil Troll lagi, dia tidak menjawab. Aku yakin Troll sedang
bersiap pulang, bukannya berpura-pura"aku sudah mengenal Troll-ku dengan baik"
Aku menutup messengerku. Mencari alamat email seseorang, adik papa" yang punya
anak cowok, dan seingatku anaknya itu sedang menyusun skripsinya. Aku harus
membuat Plan B...untuk hidupku...Kuketik email dengan cepat, untuk Om Sonny, adik
papa. 258 | Aku membaca dan membalas email
yang hari ini tidak sempat kubuka. Beberapa Inquiry " penawaran harga dari Uniq Japan
dan garment trading Southeast Wearwell. Aku buka sekilas style garment yang mereka
minta perhitungan harga dariku. Aku langsung forward semua email ke Triska agar dia
bisa mempersiapkan perhitungannya begitu tiba di kantor besok. Dan belum lima menit
Triska langsung menjawab emailku. Belum tidur juga rupanya... Kedipan chatting
menyala, Troll... Puisinya mengalir deras di depan mataku" "Mas sayang" Tak kuasa
nadaku seperti kucing hendak terlelap, Seperti lembayung merayu senja untuk
memeluknya, Karena ada rasa takut yang menyapa, Kau akan menjadi berang dan
kalap! Mas sayang" Aku memang menjadi bayang-bayangmu yang semu, Yang
mungkin membuat dirimu seperti dibelenggu, Oleh seorang hawa yang hanya bisa
mengeluh, Tapi mas sudah menjadi nafas hidupku" 259 | R a t u - b u k u . b l o g s p o
1Rose At The Second Sight - KY
t . c o m Mas sayang" Saat amarahmu membuncah, mengibas, menepis,
menendang! Maafkan aku apabila tak mengenal rasa lelahmu sayang" Jangan hukum
aku dengan diammu, jangan pula dengan menggantikan matahari dengan bulan" Aku
lebih suka kau suruh aku menerima cawan bisa yang harus kutelan! Mas sayang" Aku
tak tahu sejak kapan aku mencintaimu, Aku tak tahu sejak kapan aku terpesona
padamu, Tapi aku tahu, Sejak aku janin, amarahmu sudah ada di darahku?" Aku
menatap tulisan Troll lama.Pernyataan cintakah" Bagaimana mungkin" "Dimana
kamu?" tanyaku, memastikan lagi, untuk apa?"... "Di rumah lahhhhh"maunya dimana"
Diatas pohon?" Emang Lutung?"?" ledek Troll. "HA HA! lucu dikit!" balasku. 260 | R a t
u - b u k u . b l o g s p o t . c o m "Stok kata-kata kamu banyak banget ya Troll"
Perasaan bertahun-tahun ini kamu bikin puisi, nggak ada satupun yang
1Rose At The Second Sight - KY!!!
(re-pdf by http://cerita-silat.mywapblog.com)
sama..." lanjutku berusaha tidak memikirkan puisi Troll kali ini. "Hehehe, mungkin dulu
orangtuaku ngasi aku bubur buku puisi yang direndem air seharian..." canda Troll.
"Ngantuk Troll?" tanyaku ketika kulirik jam sudah menunjukkan angka 12.16 lewat
tengah malam. "Iya, sih"tapi kalo mas masih mau ngobrol, aku udah siapin isolasi buat
nyantelin kelopak mata ke atas" kata Troll. "Hahahahaha"gih coba"ambil foto kamu,
kirim ke aku!" kataku geli. Troll mengirimiku icon warna kuning yang melakukan gerakan
meninju. Aku tersenyum. "Ya udah, tidur"dah lewat tengah malem.Sleep well, Troll?"
kataku. "Sleep tight, mas?" jawabnya patuh, tanpa protes seperti biasanya" Aku tidur
malam ini dengan lelap, tanpa mimpi... ?LoveReads 261 | R a t u - b u k u . b l o g s p o
t . c o m Begitu sampai di ruanganku lagi, aku letakkan 5 buah sample untuk WHS
yang baru saja selesai washing. Aku mendapat laporan efek yang didapat tidak sama
hasilnya satu sama lain. Aku ingin membicarakan hal ini dengan Mister Lee dan Triska.
Aku tekan interphone Triska, tidak ada jawaban. Aku membuka email lagi. Sebuah email
dari buyer membuatku terkejut, aku print out email dari buyer itu. Aku keluar ruanganku
dengan buru- buru menuju ruangan Triska, setelah kucoba menelpon dia lagi tapi tidak
ada jawaban. Mejanya kosong. "Cherie! Mana Triska?" teriakku ke anak buah Triska,
merchandiser khusus order WHS. "Kayaknya barusan bu Triska ngomel tentang klaim
posisi hangtag dari Z-Mart Store nya KA, pak Benny. Mungkin ke bagian finishing, tadi
kebawah bareng Helda." jelas Cherie. "O"nanti tolong kasi tahu agar mereka berdua ke
ruangan saya, Cherie." kataku. "Iya pak?" jawab Cherie. 262 | R a t u - b u k u . b l o g s
p o t . c o m Aku memandang meja Triska, kuletakkan kertas email tentang klaim dari
Z-mart Store Canada yang memang terkenal bawel, diatas sebuah kotak pensil yang
bergambar bunga mawar kuning cerah. Serangkaian bunga plastik mawar merah yang
dibentuk model hati kecil menyita perhatianku. Sebuah kalimat ditulis dengan indah
"Cinta tidak dapat dilihat, hanya bisa dirasa." Benar...pikirku. Dasar cewek... Aku
kembali ke ruanganku. Setengah jam kemudian Triska dan Helda ada di depanku.
"Klaim Z-Mart ini tentang posisi hangtag, Pak. Helda sebenarnya sudah memberikan
worksheet yang benar kepada bagian finishing. Setelah dicek ke mereka, ternyata qc
buyer " Boy " mengganti posisi hangtag itu, berdasarkan buku manual KA yang dia
pegang. Yang Boy tidak tahu adalah Zmart adalah store pengecualian, tidak termasuk
dalam buku manual itu." jelas Triska. "Cuma, sayangnya orang finishing nggak ada yang
lapor ke saya tentang perubahan itu, Pak. Karena mereka pikir yang memberi instruksi
adalah orangnya 263 | buyer, seharusnya benar
dong." timpal Helda, terdengar agak kesal" dan aku memaklumi karena Helda adalah
merchandiser yang selalu ingin mengerjakan tugasnya sesempurna mungkin. "Jadi
bagaimana klaim itu" 3700 dollar, kan?" tanyaku. "Saya sudah telpon Mandy Jane,
1Rose At The Second Sight - KY
asisten mister Knight, menceritakan masalah yang terjadi. KA sudah mengambil alih
masalah ini. Kita tidak terlibat." kata Triska. Aku mengangguk puas. Mereka berdua
keluar dari ruanganku. Aku sempat kaget membaca email dari KA, tentang klaim itu,
3700 dollar memang tidak banyak, tetapi kalau ini bukan kesalahan dari pihakku, aku
tidak akan mau membayar ganti rugi apapun " berapapun. Bisnis adalah bisnis. Foto
Liana yang ada dihadapanku mengingatkanku tentang rencana kejutan untuk dirinya.
Belum terpikirkan benda apa, aku hanya ingin memberikan sesuatu agar dia lebih
merasa nyaman dan bahagia. Aku mereka-reka beberapa kemungkinan... Suara internal
telepon membuyarkan lamunanku. Widi memberitahuku tentang kedatangan 264 | R a t
u - b u k u . b l o g s p o t . c o m seseorang dari bank yang sedang aku tunggu untuk
memproses pinjaman dana perluasan pabrikku. Hampir sejam aku menemui orang
bank, yang kemudian pulang dengan hasil yang memuaskan bagi kedua belah pihak.
Aku melanjutkan lamunanku tentang Liana" Apa yang akan membuat Liana senang"
Uang" Bukan! Siapa yang akan membuat Liana senang".keluarganya" terutama...
mamanya! Mama mertuaku! Aku tersenyum. Apa yang ingin Liana lakukan terhadap
mamanya" Aku bermain Brain Storming sendirian dalam benakku"
Pertemuan"ya...Liana selalu terlihat sangat bahagia ketika kami memutuskan untuk
menengok mamanya! Liana pasti senang kalau dia bisa mengunjungi keluarga setiap
saat, tanpa harus menungguku. Sarana apa yang harus ada agar Liana bisa sering
berkunjung ke mamanya" Sebuah mobil! 265 |
Jawabannya keluar! Aku bergegas keluar dari ruanganku, memberi beberapa instruksi
kepada Widi. Aku melirik sample yang tadi kuletakkan di meja. Aku mengambil semua
sample itu, dan kuhampiri meja Triska. "Ini yang masalah washing kan, Pak" Nanti saya
discuss sama Mister Lee." kata Triska sebelum aku sempat membuka mulutku,
meletakkan sample yang kubawa ke meja kosong disisi kanannya. "Iya"cari tahu
masalahnya, Tris. Tadinya saya ingin ketemu langsung Mister Lee, tapi saya harus
buru-buru, ada acara. Tolong handle, Tris"kalau ada masalah
2Rose At The Second Sight - KY
2Rose At The Second Sight - KY - Bidadari Pendekar Naga
Saktihttp://cerita-silat.mywapblog.com
2Rose At The Second Sight - KY
Bidadari Pendekar Naga Sakti , telpon saya." kataku.
2Rose At The Second Sight - KY!!!
(re-pdf by http://cerita-silat.mywapblog.com)
Aku langsung menuju ke Showroom mobil besar yang kukenal baik. Pilihanku jatuh ke
sebuah mobil Eropa 4 pintu, warna putih. Aku meminta mereka mengirimkannya hari ini
juga. Dari showroom aku langsung pulang, ingin melihat wajah ceria istriku! "Ma"Pa..."
sapaku kepada Mama dan Papa yang sedang kompak membereskan taman depan sore
ini. Mereka tersenyum melihatku. Aku bahagia melihat kedua orangtuaku terlihat sehat.
266 | Aku melihat Liana di depan tv, dengan
sebungkus keripik singkong di tangannya. Seperti perkiraanku, alasanku
membelikannya mobil membuat dia melompat kegirangan! Kutarik Liana ke kamar,
kupeluk tubuh kurusnya, erat... Kucium mesra bibirnya, Liana membalas dengan lembut.
Namun ketika tanganku mulai memegang dadanya, Liana mengelak dengan
halus....matanya menjadi sendu dan tertunduk layu... Aku menghela nafas
berat...istriku...apa yang harus kulakukan" ?LoveReads 267 | R a t u - b u k u . b l o g s
p o t . c o m Bab 10 Hempasan Troll: "Ma...aku nggak mau pulang ke rumah
dulu"Ma..." kataku pelan pada mama. Handphone kujauhkan, setelah kudengar bunyi
mendenging pekak " mungkin dari gendang rumah siput ku"otakku berusaha membuat
hatiku lebih ceria sedikit. Sudah 20 menit mama menelponku, memaksa,
mengintimidasi, merayu, memaksa lagi, lalu mengancam... Aku tetap bersikukuh tidak
mau pulang ke rumah. "Kamu nggak punya rasa kasihan sama orang tua! Apa perlu
Papa yang jemput kamu, ha"!" ancam mama lagi. Aku beranjak dari ranjangku, menuju
kulkas kecil di pojok ruang. Kuambil sekotak minuman dingin, kusedot sampai habis,
mengharap cairan dingin itu mampu untuk membuat hatiku lebih adem" "Tapi aku
nggak mau dijodohin, Ma..." kataku. Karena aku mencintai Mas-ku, Ma" 268 | R a t u b u k u . b l o g s p o t . c o m "Hah! Mau sampai kapan kamu begini"pokoknya 4
bulan lagi setelah dia menamatkan S2 nya, dia akan melamar kamu!." kata mama
langsung menutup sambungan telponnya. Aku lempar hp-ku ke kasur. Aku teringat
Mas-ku. Produk perjodohan masa kini. Dan aku akan menjadi korban selanjutnya?" Apa
yang harus aku lakukan Mas" Sekarang jam 8 malam, Mas pasti di rumah"dengan istri
mas...bermesraan mungkin...walaupun harus menggunakan alat...tapi tetap saja
namanya bercinta" Dadaku sakit! Oleh cemburu... Aku berbaring di ranjangku, kudekap
erat bantalku, membayangkan Mas...ada disisiku"berbaring disini bersamaku"aku
tersenyum"sentuhan dingin kain bantal di wajah dan lenganku membuatku
membayangkan lengan Mas membelai dan memelukku...memberiku kemesraan... Aku
memejamkan mataku ketika suatu dorongan aneh berputar didalam perutku, sama
seperti saat dulu, ketika Simon dengan nakal menyelipkan tangannya kebalik bajuku,
269 | memilin dan mengelus ujung
dadaku...meremas dan mengelus...dan ketika tangan yang satunya lagi berada di posisi
yang menguntungkan baginya, dia akan menyelipkan tangannya ke balik pakaian
dalamku yang di bawah...mengenalkanku akan rasa puas" "Mas..." panggilku
lirih...kupeluk bantalku lebih erat, mendorongkan ujung bantal yang keras ke
pangkalku... kukempit kencang agar pusatku pas disentuhnya" Kugerakkan pinggulku,
membayangkan Mas menggerayangi lagi punggungku, pinggangku, perutku, dan
mengelus rimbunku dengan mesra... "Kamu mau Troll" Sayang?" Mas bertanya dalam
gelap benakku. "Teruskan, Mas?" jawabku lirih...Ketika jari Mas membuka belahanku,
aku sudah tidak bisa mundur lagi. "Aku mau Mas..." kataku lagi. Kuregangkan leherku
ke belakang, menahan nikmat yang mulai naik, naik dan naik... "Aku mencintai kamu,
Troll...ini akan memuaskanmu..." kata Mas dalam benakku lagi. 270 | R a t u - b u k u . b
2Rose At The Second Sight - KY
l o g s p o t . c o m Aku menjadi gelisah...pinggulku bergerak semakin dalam...jari Mas
sudah menemukan intiku...sudah menemukan sumber basahku...Aku ingin melihat
Mas...seutuhnya... Melihatnya...aku membuka mataku...untuk melihatnya...lalu,
kenyataan Mas tidak ada disampingku membuatku terhempas kuat dari ketinggian yang
mampu membuatku hancur berkeping-keping" Mas... Mas hanya sedetik jangkauan
tanganku, Tapi aku perlu ribuan tahun untuk menemukanmu, Karena aku hanyalah
mikron yang melayang-layang, Diantara daun kering dari pohon cintaku" Sahutan
apapun darimu akan mengejutkanku, Mas.. Membuatku terkapar dalam eranganku
sendiri" Berhentilah bersuara, agar kudengar degub jantungmu" Agar kudengar
manis eranganmu diantara birahiku" Aku memang memendam nafsu... biarpun aku
tahu mas-ku tidak mampu untuk itu... tapi itu bukan tujuanku... karena hurufnya telah
menambal luka hatiku" 271 | Aku berdiri
dengan cepat, menghilangkan gairah yang tadi menyerangku tanpa henti! Aku duduk,
membuka laptopku penuh harap...kulihat dengan kecewa, tanda silang dibelakang nama
Daniel Wish...seperti biasa" Aku membaca lirih sebuah puisi yang kutulis di bagian
depan agenda kerjaku. Puisi cinta dari penyair Beth"seakanakan sengaja ada untuk
mewakili isi hatiku" Aku mencintaimu Bahkan ketika kau tak menyadari keberadaanku
Aku mencintaimu Meski membuatku tak nyata di hadapanmu Aku mencintaimu Dengan
ketidaktahuanmu akanku Aku mencintaimu Selalu" ?LoveReads Benny: Aku menatap
Production Planning yang disodorkan Pak Lukman, kepala produksiku. Disana terlihat
beberapa warna. Setiap warna mewakili satu Buyer. 272 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t
. c o m Warna Hijau Knight Apparel - KA Hampir memenuhi time table di kertas laporan
itu. Warna Merah Woman"s Heart Singapore - WHS Menjadi yang kedua terbanyak.
Warna Biru House of Pants Germany - HPG Buyer lama namun jumlah ordernya tidak
begitu besar. Satu sewing line. Warna Kuning Sixty Men Italy " SMI Ada di sewing line
baru. Tambahan 25 mesin baru kudatangkan bulan lalu. Warna Hitam Unique Japan UJ
Order percobaan, terlihat di satu sewing line pendek. 273 | R a t u - b u k u . b l o g s p o
t . c o m Di bagian bawah chart itu ada keterangan masih ada 14 ribu order dari WHS
yang tidak bisa di loading ke planning ini karena sudah tidak ada sewing line yang
kosong. Alias 2Rose At The Second Sight - KY!!!
(re-pdf by http://cerita-silat.mywapblog.com)
Overload! Produksiku overload! Kelebihan Order! Aku menatap mata pak Lukman dan
Triska bergantian. Berpikir bagaimana cara mengatasi ini. "Ada ide?" tanyaku pada
mereka berdua. "Sub-cont, pak Benny?" usul pak Lukman. Sub-cont, submission
contractor, melempar order ke pabrik garment lainnya. Mungkin jalan ini akan kutempuh,
tapi mungkin akan menjadi alternatif terakhir, karena memakai sub-cont artinya ekstra
biaya, pengawasan, waktu, dan tenaga. "Triska, order KA. Mereka ada partial
shipment?" tanyaku. Partial shipment berarti, dari keseluruhan jumlah order, buyer
meminta untuk meng-ekspor sedikit demi sedikit, nyicil. "Iya, ada partial shipment, Pak."
jawabTriska, setelah dia membaca tabel Order Monitoring tim Merchandisingnya. 274 |
"Berapa hari dibutuhkan untuk 14 ribu yang
belum dialokasikan ini, Pak Lukman?" tanyaku. "Dua minggu pakai satu line panjang."
jawab pak Lukman. Aku berpikir, mungkin bisa dengan cara ini" "Begini saja, keluarkan
sebagian order KA, masukkan 14 ribu ini. WHS sudah menekankan dari awal, mereka
tidak pernah merahasiakan tanggal delivery yang sebenarnya yang mereka dapat dari
end buyer. Jadi tidak ada alasan untuk mundur. Untuk KA, coba Triska, minta tolong KA
untuk menyebutkan repeat order mana saja yang masih bisa minta extension delivery
date dari store." jelasku. Pak Lukman dan Triska mengangguk mengerti. "Triska, tolong
2Rose At The Second Sight - KY
cek sama Ertika, beda berapa hari ETA Los Angeles kalau memakai vessel biasa dan
kalau memakai fastboat. Kalau KA tidak bisa memberikan kita beberapa hari extension,
ajukan ETD dan ETA dengan memakai fastboat. Pelabuhan WHS tidak sama kan"
Suruh hitung juga untuk order WHS. Suruh Ertika kasi saya perkiraan perbedaan biaya
kapal yang mungkin kita harus tanggung. 275 |
Saya mau semua data hari ini." lanjutku. Triska mengangguk. Tangannya sibuk
mencatat semua instruksiku di agendanya. "Pak Lukman, apakaha ada line kita yang
masih 1 shift?" tanyaku sedang memikirkan rencana cadangan. "Semua sudah 2 shift,
Pak." jawab pak Lukman. "Penumpukan?" tanyaku lagi, aku sedang mencari celah
apakah sewing line bisa ditingkatkan efisiensi kerjanya. Kalau ada penumpukan
pekerjaan di salah satu seksi, maka dengan menambah tenaga di sana, proses sewing
akan lebih lancar hingga efisiensi lebih bagus. Akhirnya akan mempercepat selesainya
suatu order. "Fusing pak Benny, kalau kita bisa tambah 2 mesin untuk menempelkan
interlining bagian outseam, bisa membantu. Ini efek domino dari masalah interlining
minggu lalu, Pak. Line sempat anjok efisiensinya" kata pak Lukman. "Ok, sewa aja 2
mesin tambahan, pak Lukman. Segera. O ya, tolong dihitung pak Lukman, berapa hari
lebih cepat dengan penambahan alat fusing ini" kataku. "Baik, pak Benny." jawab pak
Lukman. 276 | Pak Lukman dan Triska keluar
dari ruanganku beberapa menit kemudian. Aku lirik jam, hampir jam 6 sore. Aku buka
lagi ruang chattingku. Tulisan Troll menyambutku. "Mas" Belum lagi bulan datang
menjenguk, Darahku sudah dingin lagi, Oleh rasa rindu yang mengamuk, Akan dirimu
pujaan hati. Lupakan mas, tentang yang ada di depanmu, Berpalinglah barang sedetik
menatap lukaku, Akan mas lihat, aliran duka bukan lagi nanah yang membeku, Namun
setangkai bunga merunduk rindu" Mas" Tanganku gemetar ketika membuka pintu,
Oleh rasa bungah membayangkan, Sosok yang tak pernah memberiku jemu, Ada di
depanku dengan senyuman" Datanglah mas, datanglah dengan hatimu" Bukan


Rose At The Second Sight Karya Ky di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

segunung emas yang kunanti, 277 | Bukan pula
segunduk berlian yang kucari, Hanya sebentuk hati kutunggu darimu!" Aku tersenyum
membacanya...tapi jariku terkunci oleh rasa bingung di kepalaku...Troll semakin berani
memperlihatkan isi hatinya. Memang dia tidak pernah mengakui bahwa puisipuisi
romantis yang dibuatnya itu adalah isi hati dia sesungguhnya, tetapi aku yakin seribu
persen, itu adalah perasaan dia yang sebenarnya"kepadaku" "Troll...aku pulang
dulu?" ketikku akhirnya. "Pulang?" Mas...ng"nggak bisa sebentar aja ngobrol?" tanya
Troll. Terlihat kecewa. Aku menghela nafas. Benar-benar seperti memiliki dua orang
kekasih"dan aku tidak mau mengecewakan salah satu dari mereka"keduanya
sekarang sama-sama berharga bagiku"dengan pengertian dan cara yang berbeda...
Apakah aku mencintai Liana" Iya! Aku mencintai Liana. Apakah aku mencintai Troll"
...entah"tapi aku selalu membutuhkan kehadirannya ..selalu"entah apa artinya...
Logikaku masih belum bisa mempercayai sepasang manusia 278 | R a t u - b u k u . b l
o g s p o t . c o m bisa saling jatuh cinta hanya melalui kata-kata dan di dunia yang
tidak nyata! Terdengar begitu 'gombal' dan 'lebay' bagiku" "Troll"maafkan aku"aku
harus pulang sekarang...tolong mengerti aku..." kataku. Tidak tahu lagi bagaimana cara
menyampaikan penolakanku tanpa membuatnya tersinggung. "Nggak apa-apa,
Mas"aku mengerti...sekuntum mawar merah yang cantik, lebih berhak untuk menghias
ruangan hati, daripada sebatang ilalang yang tumbuh di pinggir jalan hanya untuk
terinjak dan terbuang..." Aku terhenyak kaget, aku telah melukai hati Troll!
"Troll...sebatang ilalang sudah ditakdirkan menjadi tumbuhan yang terkuat yang
terkokoh dalam menghadapi segala perubahan cuaca, ketangguhan yang mungkin tidak
dimiliki oleh tanaman lain"dan aku sangat mengagumi ilalang yang selalu berwarna
hijau menceriakan ruangan hati itu?" seperti kerasukan jiwa seorang penyair, aku
2Rose At The Second Sight - KY
menumpahkan apa yang kurasakan pada Troll. 279 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c
o m "Mas...kalimatmu membuat ilalang tegak berdiri lagi walaupun sekujur tubuhnya
sudah berdebu dan kering, walaupun janji untuk menyiram ilalang itu hanya sebatas
kata?" "Troll"janji adalah janji"tidak ada yang bisa melupakan ilalang berjiwa besar
yang memiliki hati yang hangat"bisikkan pada ilalang melalui semilir angin segar,
besok adalah hari bagus bagi ilalang, karena pemilik ruangan akan menatap dan
mengaguminya tanpa ada yang bisa mencegahnya?" "Kyaaaaa! Mas! Beneran Mas
akan ada waktu untuk aku besok?"?" Troll kembali normal"aku tersenyum lega. Pulang
dengan pikiran Troll sedang bersedih juga tidak mudah bagiku. "Iya"besok"sampai
malam!" janjiku. Aku sudah memutuskan memakai waktu main bulutangkisku besok,
untuk Troll. Aku ambil selembar kertas post it berwarna kuning neon, kutempel di atas
tombol nomer di pesawat telepon. "Aseeekkkkkk! Mas"gih pulang...! Liana sudah
nunggu mas di rumah" jangan mampir kemana-mana, langsung pulang!" seru Troll.
Aku tercenung melihat tulisan Troll. 280 | Aku
benar-benar tidak mengerti isi hati seorang wanita... "Bye Troll"sleep tight?" pamitku.
"Bye Mas...aku"ng..." tanpa menyelesaikan kalimatnya Troll keluar. ?LoveReads
2Rose At The Second Sight - KY!!!
(re-pdf by http://cerita-silat.mywapblog.com)
Aku melangkah masuk ke dalam rumah dengan langkah ringan. Papa dan Mama tidak
tampak di ruang tengah. Aku buka pintu kamar, Liana sedang merapikan lemari
kecilnya. Aku menghampiri Liana, aku memeluknya, menciumi kedua pipinya dan
kukulum bibirnya yang tampak kering dengan lembut. Liana tidak membalasku. Dia
melepaskan pelukanku dan dengan langkah gontai kearah ranjang , duduk bersila
disana. Dia menundukkan kepalanya, seperti bunga layu" "Ben..." Liana memanggilku
pelan, mengajakku duduk ditengah kasur dihadapannya. Aku mengangkat wajahnya
dengan tanganku, dan wajah Liana benar-benar mengejutkanku! Matanya begitu terlihat
281 | berduka, putus asa, kecewa...jantungku
berdetak dengan cepat tanpa kusuruh! "Liana"ada apa, Sayang?" kataku pelan, aku
genggam kedua tangan istriku yang dingin dan gemetar. "Aku ingin berpisah, Ben!"
Liana berkata cepat dan tegas. Aku merasa Bumi tiba-tiba berhenti berputar!!! Aku
terkejut!!! "Berpisah...?" Maksudmu?"" aku bertanya lagi, memastikan sekali lagi makna
kata-katanya. Aku tatap mata Liana dengan alis yang menyatu... "Ceraikan aku, Ben..."
kata Liana singkat, mata dukanya menikam hatiku dengan tajam!
"Liana...kamu...aku...aku nggak mungkin menceraikan kamu Liana!!" Aku tergagap,
tidak siap, tidak menyangka Liana akan berkata seperti ini! "Maafkan aku, Ben"aku
nggak kuat lagi"aku nggak tahan...tekanan dari papa-mama, kondisi kamu, membuat
aku terjepit, Ben! Aku nggak mau jadi penghalang kebahagian papa-mama, Ben"Kamu
harus mencari wanita lain yang bisa 282 |
menjadi ibu buat penerus keluarga ini. Nggak adil rasanya aku tetap bertahan disini,
hanya diam menyaksikan papamama dan kamu tersiksa..." Liana terus berkata-kata ,
seperti bombardir yang menghujam hati dan jiwaku!!! AKU SUDAH KALAH!!! Mataku
mulai terasa panas"menatap tanpa berkedip Liana yang terlihat pucat, kuyuh dan
gemetar... Aku tahu hal ini akan terjadi"tapi aku tidak pernah menyangka
goncangannya menggetarkan jiwaku hingga luruh! Membuat akal sehatku membisu!!
Aku berusaha mencegah Liana pergi dari sisiku, aku tidak mau kehilangan kekasih
hatiku! Tapi Liana tetap berkeras!! Berbagai macam rayuan dan tawaran sudah
kukatakan, penghuni hatiku ini tetap mempertahankan, besok dia bukan lagi tawanan!
Otakku buntu!! Kuhantam kayu sandaran kasurku, mengharap semua duka ini adalah
semu! Ketika darah mengalir dari pembuluhku, aku tahu, semuanya sudah berlalu" aku
2Rose At The Second Sight - KY
tak akan bisa lagi cemburu, tak akan bisa lagi melihat matahari disisiku... 283 | R a t u b u k u . b l o g s p o t . c o m Ketika kasihku menahan darah mengalirku, aku hanya
tergugu menahan sendu! Bukan perban dan obat yang kumau, tapi pengharapan
kenyataan ini adalah palsu! Air mata surga hatiku mengalir seperti sungai, mencetak
dengan kejam jejak sebesar ngarai, diriku - jiwaku - hatiku sudah hancur lunglai, sudah
tak bisa mengharapkan lagi kasihku membelai" Kurengkuh wajah Liana dengan kedua
tanganku, wajahnya hanya berupa bayangan samar oleh kabut air mataku... Tak
kuperdulikan lagi harga diriku...kuciumi bibir Liana" jemarinya...kubiarkan air mataku
satu persatu menetes seperti air hujan" "Biarkan aku menciummu, memelukmu malam
ini Liana...biarkan aku merasakan saat terakhir melihatmu disisiku...kebahagiaanmu
adalah kebahagiaanku Liana...aku nggak akan pernah menceraikan kamu...kamu boleh
pergi kemanapun juga, bersama siapa pun juga"tapi aku nggak akan pernah
menceraikan kamu, satu-satunya cinta di hatiku...saat kamu lelah dan bosan diluar sana
Liana, kembali lah"pulanglah kepadaku...jadikan aku sandaran hidupmu Liana..."
kataku dengan kelu... 284 | Liana semakin
tergugu, badan ringkihnya yang semakin kurus seakan menyadarkanku, betapa
menderitanya Liana akhirakhir ini. Tubuh Liana semakin melemas dalam
pelukanku...aku rebahkan dia dengan lembut...dan ketika matanya sudah terpejam, air
mataku semakin susah kuhentikan... Aku peluk Liana dari belakang...kupandangi
rambutnya, wajahnya, badannya, lengannya, kakinya...untuk yang terakhir kali. Aku
hafalkan dalam hatiku, warna kulitnya, remang bulu halus di pelipisnya, cuping
hidungnya, tulang rawan telinganya, bintik kemerahan di dagunya, tahi lalat rahangnya,
denyut nadi di lehernya" Rasa kantuk tidak mampu menyihirku, mataku masih terbuka
lebar, hingga fajar menjelang... Saat Liana membuka matanya...aku seakan membaca
tulisan TAMAT di buku yang sedang kubaca" Oh Tuhan...hati hambaMu merasa
sangat perih, tetapi apabila memang ini jalan yang telah Engkau sediakan bagiku, bagi
keluargaku, bagi istriku, aku hanya bisa menunduk mengikutiMu... 285 | R a t u - b u k u
. b l o g s p o t . c o m Aku sedang melamun ketika Liana yang berderai air mata
kembali ke kamar setelah dia menemui papa dan mama untuk pamitan. Aku merebut
pegangan tangannya dari tas yang akan dibawanya, aku akan tunjukkan hingga detik
terakhir dia bersamaku, bahwa aku mencintainya" Tidak ada satu patah kata pun
terucap ketika kami keluar dari rumah...aku langsung mengantar Liana pulang ke rumah
mamanya... Semilir angin memberiku sayup-sayup sebuah rangkaian melodi duka lara,
seakan menopangku dalam hampa hatiku" Hidup terlalu singkat untuk cerita Tentang
kau dan aku Kau pergi tanpa pesan terakhir Dariku yang menyertaimu Kau selalu
kukenang Saat kau langkahkan kakimu tuk tinggalkanku Dan kau pergi jauh untuk
selamanya Hingga bayangmu pun tak mampu kulihat lagi Kini kau tlah pergi jauh untuk
selamanya Ada yang hilang dalam dari-hariku 286 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o
m Saat tak bersamamu" Setiap injakan kakiku seakan menapak diribuan pecahan
kaca, mengirimiku rasa perih dan darah, ketika kutatap lagi mata Liana. Aku ingin
menghentikan waktu selamanya, walaupun itu berarti membiarkan darahku mengalir
keluar bersama nanah. Namun itu tidak akan lebih baik - bagiku atau baginya, karena
harus aku yang mengalah, membiarkan kasihku mencari bahagianya... Aku menghadapi
mama Liana dengan lesu, kuceritakan semuanya tanpa menutupi fakta apapun... Mama
hanya menarik nafas panjang, tidak memarahiku, tidak mentertawakanku, tidak
menasehatiku ataupun berkata-kata tentang sesuatu" Ketika kulangkahkan kakiku
keluar dari rumah permata kasihku"aku seperti sedang bermimpi, badanku terasa
ringan, kakiku terasa tidak menyentuh bumi dibawahnya! Perpaduan antara sakit hati,
sakit kepala dan tidak tidur semalaman" 287 |
Di tengah jalan kupinggirkan mobilku, di bawah pohon asam jawa, ditepi sawah yang
2Rose At The Second Sight - KY
masih menghijau. Dari hidungku masih mengalir ingus laraku. Mataku terasa sepat. Aku
buka kaca mobil lebar, dan aku berteriak kesal sekeras mungkin!!! LIANA!!!!!! Kepada
siapakah amarahku ini harus kuarahkan" Sang Pencipta" Sang Matahari" Tangisanku
tak kutahan lagi, aku tak peduli apabila ada orang melihat seorang laki-laki yang
seharusnya pantang untuk terlihat cengeng, tersedu-sedu bak gadis kecil yang
2Rose At The Second Sight - KY!!!
(re-pdf by http://cerita-silat.mywapblog.com)
kehilangan mainannya... Aku tak peduli...Setiap kali aku mengingat Liana, saat itu juga
air mataku keluar! Tidak hanya hatiku yang berduka, jiwaku juga terluka" Aku
menyandarkan tubuhku di kursi, kepalaku terasa pening. Pandangan mataku blur, bukan
oleh air mata tapi oleh tenaga dan emosi yang terkuras habis" 288 | R a t u - b u k u .
b l o g s p o t . c o m Entah berapa lama, ketika tenagaku sudah lemah, isakanku
sudah terhenti, air mataku sudah kering, tersisa kelopak mata yang terasa berat dan
penat" Aku memejamkan mataku, terasa hanya beberapa menit aku memberi waktu
kepada indraku untuk beristirahat. Angin yang bertambah kencang dan tetesan air hujan
yang masuk melalui jendela mobil membangunkanku" Aku mengerjapkan mataku yang
benar-benar terasa sepat! Langit sudah memerah, sebentar lagi ronanya pun akan
menghilang dalam kelam. Kulirik jam tanganku, setengah enam lebih! Lebih dari 3 jam
aku tertidur disini...Badanku terasa pegal... Aku pandangi langit merah berhiaskan awan
mendung, tetesan air sudah berhenti, seakan hanya dicurahkan untuk
membangunkanku dari tidur... Aku menenggak air minum dari botol. Kubiarkan aliran
airnya sedikit demi sedikit membasahi tenggorokanku yang kering. Alirannya sangat
terasa menyejukkan dalam ususku... 289 |
Pening kepalaku sudah hilang, namun perih sepatnya mata masih menemaniku" Aku
jalankan lagi mobilku, tanpa tujuan, berputar-putar hanya untuk membuat pikiranku
tenang... Jam 1 malam, aku baru kembali ke rumah. Papa dan Mama ternyata
menungguku. Aku yakin mereka mengkhawatirkanku. Tadi handphoneku kutinggalkan di
kamar. "Benny..." panggil mama, menghampiriku dan mengusap lenganku perlahan.
Matanya meneliti diriku dari atas ke bawah. Aku hanya tersenyum hambar. Tidak ada
yang perlu disalahkan. Aku menerima keadaanku yang seperti ini. Papa menepuk
pundakku berkali-kali, seakan-akan memberiku kekuatan dengan tepukannya itu. Tak
urung kalimat "makasih Pa, Ma, atas buah Simalakama yang telah kalian berikan
kepada anak semata wayang kalian..." keluar dari benakku. 290 | R a t u - b u k u . b l o
g s p o t . c o m Bukan, bukan menyalahkan. Tak ada yang boleh menyalahkan takdir,
karena hanya akan membuat manusia menghujat penciptanya! Aku melepaskan tangan
mama dari lenganku, berjalan lunglai ke kamarku. Kamarku masih wangi
Liana...memancing keluar lagi air mataku. Aku menghempaskan diri di kasur, air mata
dan ingusku sudah membasahi bantal yang biasa Liana pakai. Aku peluk erat bantalnya,
kuciumi aroma yang tertinggal disana... Kuraih selimutnya, kuciumi setiap inchi nya...dan
aku sudah sangat merindukan dia... LIANA!!!! Aku berteriak kencang agar pita suaraku
putus! Agar aku tak perlu berteriak lagi apabila rindu semacam ini datang menyiksaku,
karena suaraku akan membuat indra pendengaranku merana! Aku kepalkan tanganku
dan kuhantam kasurku sekuat tenagaku! Namun tak ada yang berubah... 291 | R a t u b u k u . b l o g s p o t . c o m Kosmetik Liana sudah tidak ada lagi di meja"sandal
rumah yang biasa dia letakkan di lantai sisi kasurpun sudah tidak ada... Aku mendekati
lemari baju Liana"masih banyak bergantungan baju Liana disana! Kupandang dengan
mata nanar...kuambil baju warna ungu...kupeluk erat, kuciumi dengan iringan suara
isakanku... Aku terkulai dilantai memeluk bajunya...aku tidak mampu menghilangkan
Liana dari benakku... Ketika samar-samar kulihat Nur Mentari menguning di selasela
2Rose At The Second Sight - KY
korden jendela, aku baru terlelap...diatas selimut Liana, memeluk bantal dan bajunya,
erat dalam dekapanku... ?LoveReads 292 | Bab
11 Rasa Yang Menyatu Troll: Aku bangun dengan perasaan senang. Kukenakan
setelan baju trainingku dan sepatu sport putihku. Tak lupa Pod mini dengan headset
selalu menempel ditelingaku. Lagu-lagu favorit Mas semua yang ada didalam playlistku.
Mas-ku tidak suka lagu dengan beat terlalu cepat, tapi masih suka juga dengan lagu
berirama riang. Madonna adalah salah satu penyanyi favoritnya. Yah, biarpun begitu,
semua lagu yang mengingatkaku akan Mas, akan aku gandrungi karena memberiku
semangat untuk tetap bernafas... Dalam seminggu, 2 atau 3 kali aku pasti olahraga
ringan. Menelurusi jogging track yang tersedia mengitari seluruh kompleks Flat yang
terdiri dari 4 gedung. Tidak banyak tetangga yang aku kenal disini, mengingat jam
kerjaku yang 293 | Hanya sapaan oma Grace
dan opa Hootje akan aku dapatkan setiap kali melewati mereka berdua di taman untuk
umum. Ada seorang laki-laki, usianya sekitar 31 tahun, namanya Ferdinand...biasanya
dia akan setia mengekor dibelakangku, untuk kemudian berlama-lama mengajakku
ngobrol di lobby flat. Dengan alasan takut terlambat berangkat kerja, aku akan cepat
memotong pembicaraannya lalu segera masuk ke dalam lift. Makanya aku tidak pernah
jogging pada hari Minggu, karena aku tidak punya alasan apapun untuk mengelak dari
keintimannya. Sudah setahun lebih Ferdinand mengejarku, seorang marketing
perusahaan shipping line. Beberapa kali, tak terhitung sudah, dia menyatakan rasa
sukanya padaku. Tetapi aku tidak memiliki rasa apapun padanya, semua hatiku sudah
dimiliki oleh Mas-ku" Ferdinand selalu berusaha untuk mampir ke flatku, atau berusaha
keras agar aku mau diajaknya kesuatu tempat, untuk kencan. Berkali-kali aku menolak.
Aku takut mas akan menghukum aku dengan diamnya, yang aku yakin itu pasti akan
membunuhku cepat atau lambat! 294 |
Walaupun akhirnya aku mengaku telah memiliki pacar bernama Daniel, dia tetap
pantang mundur! Hari ini dia tidak menampakkan diri, aku lihat di sekitar taman, tidak
ada" aku melanjutkan lariku..mengitari bagian dalam taman"berusaha menemukan
sepasang manusia yang menjadi saksi kekuatan Cinta" "Opa! Oma!" teriakku ke
sepasang manula yang tengah duduk di bangku taman dengan tangan saling
menggenggam. Aku melambaikan tanganku, mereka membalas dan tersenyum. Aku
mendekati mereka. Mereka benar-benar layak disebut pasangan romantis yang sejati!
Aku pernah bertanya kepada mereka, apa yang bisa membuat mereka bertahan lebih
dari 50 tahun perkawinan. Jawab opa, selalu belajar menerima kekurangan pasangan...
dan oma menimpali juga, memupuk cinta yang ada diantara mereka, setiap hari"agar
selalu segar dan tidak layu dan membosankan... Mereka pernah bercerita bahwa,
dengan menanamkan ke dalam pikiran bahwa tidak ada seorangpun di dunia ini yang
mau menemani kita sampai ajal menjelang, kecuali pasangan
2Rose At The Second Sight - KY!!!
(re-pdf by http://cerita-silat.mywapblog.com)
295 | hidup kita sendiri, akan membuat kita
berpikir dua kali sebelum meninggalkan pasangan kita! Ketika aku bertanya, bukannya
ada anak, cucu, adik, kakak, atau malah mungkin orang tua" Mereka menjawab dengan
menceritakan kisah hidup yang pernah dijalani... Ketika mereka menikah, mereka tinggal
di rumah keluarga Opa, berkumpul bersama karena rumah keluarga Opa memiliki
banyak kamar kosong. Isi rumah : Ayah, Ibu, Opa, Oma, adik opa A, adik opa B, kakak
opa. Ketika kakak Opa akhirnya menikah, isi rumah menjadi: Ayah, Ibu, Opa, Oma, adik
opa A, adik opa B karena kakak opa ikut suaminya. Ketika adik Opa A menikah dan oma
melahirkan anak pertama A, isi rumah menjadi: Ayah, Ibu, Opa, Oma, adik opa B, anak
2Rose At The Second Sight - KY
A "> karena adik opa A menyicil rumah bersama istrinya. 296 | R a t u - b u k u . b l o g
s p o t . c o m Waktu bergulir cepat, satu datang "> dua pergi, ketika Anak B berniat
mengadu nasib ke Taiwan, isi rumah menjadi: Opa, Oma, Anak C "> anak B tidak
kembali ke tanah air lagi, menikah dengan seorang wanita warga Taiwan. Dan ketika
akhirnya anak C ikut suaminya ke rumah baru yang megah, isi rumah menjadi: Opa,
Oma"saja...tidak ada siapa-siapa lagi... Setiap manusia dewasa, akan selalu mengikuti
kodratnya sebagai makhluk sosial, yang pasti akan terpisah untuk membentuk suatu
komunitas baru yang disebut keluarga, kata Opa menutup cerita hidupnya. Mereka
akhirnya menjual rumah yang besar itu, lalu pindah ke flat kecil disini. Menikmati masa
tua berduaan saja. Anakanak mereka rutin mengirim uang untuk hidup Opa dan Oma,
namun mereka pernah bilang, bukan uang yang mereka harapkan dari anak-anak
mereka, mereka hanya mengharapkan perhatian"kasih sayang"kunjungan
mereka...tawa ramai cucu-cucu... 297 | Kata
Oma, tanamkan dari awal, sejak hati kita memutuskan pasangan hidup yang hanya
seorang saja untuk seumur hidup - ingatlah untuk selalu setia, percaya, jujur, terbuka,
peka, mencintai, menghormati, toleransi, tanggung jawab...karena" SIAPA LAGI YANG
AKAN MEMBERSIHKAN REMAH MAKANAN DI SEKITAR MULUT KERIPUT KITA,
SELAIN PASANGAN HIDUP KITA SATU-SATUNYA. YANG SANGAT MENGETAHUI
BAHWA TANGAN KITA TERLALU SAKIT, WALAU SEKEDAR HANYA UNTUK
MENGGENGGAM SELEMBAR SAPU TANGAN... Aku menangis saat mendengar
kalimat Oma itu. Apalagi sambil melihat Opa, dengan tangannya yang sudah keriput dan
gemetar, Opa menyuapi Oma sesendok demi sesendok makanan ke dalam mulut Oma
yang keriput - karena Oma memiliki penyakit rematik parah di kedua tangannya" Opa
berkata, dia selalu berdoa, agar apabila Opa terlebih dahulu pergi meninggalkan Oma
selamanya, akan ada seseorang yang berbaik hati mau menyuapi Oma makan dan 298
| menjaga Oma dengan penuh kasih sayang.


Rose At The Second Sight Karya Ky di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Oma melirik Opa dengan senyum tersipunya yang penuh cinta...Opa membersihkan
makanan yang keluar dari mulut Oma dengan saputangan digenggaman tangannya
yang gemetar... Ketika mulut Oma sudah kosong, Oma berkata, Opa tidak pernah
melarang Oma tersenyum atau tertawa ketika mulutnya sedang penuh makanan,
walaupun hal itu akan menyebabkan makanannya akan keluar dari celah bibirnya yang
terbuka...hal kecil yang mulai susah untuk dikontrol oleh Oma... Opa menimpali cerita
Oma dengan kata-katanya, Opa lebih merasa bahagia melihat Oma tersenyum dan
tertawa, daripada melihat saputangan di genggamannya masih bersih" Aku peluk
kedua manusia yang berjiwa besar dalam menghadapi kehidupan ini, yang benar-benar
sudah merasakan maknanya dengan mendalam...yang sudah menunjukkan kepadaku
arti sebuah Cinta yang sebenarnya" Aku tidak bisa berjanji akan seperti mereka, tetapi
sudah kutanamkan dalam hati, kisah mereka akan selalu kudengungkan kepada anak
cucuku kelak" Aku sudah 299 | menganggap
mereka berdua keluargaku sendiri. Aku memberi mereka sebuah handphone dengan
tampilan huruf yang besar, agar mudah bagi mereka untuk membaca tulisan di hp.
Sudah aku masukkan pula nomer hp ku, nomer telpon kantor, nomer telpon polisi, dan
nomer telpon rumah sakit. Aku sama sekali tidak merasa keberatan untuk menerima
telpon dari mereka dan memberikan pertolongan yang mereka butuhkan. Pulang lebih
awal dari kantor untuk mengantar mereka ke rumah sakit atau ke tempat lain sudah
sering aku lakukan. Aku cium pipi Oma sebelum aku kembali ke flatku. Mereka berdua
tersenyum, memberiku doa sepanjang titik cakrawala terjauh, agar aku bahagia
bersama pasanganku, seperti mereka berdua... "Bye Opa, Oma!" teriakku dari jauh
sekali lagi, langsung berlari menuju flatku. Aku teringat dengan janji Mas akan ngobrol
denganku hari ini, sampai malam...Aku tersenyum sendiri, betapa sangat
2Rose At The Second Sight - KY
berpengaruhnya cinta itu...tanpa mengetahui bagaimana fisik orang itu, wajahnya, aku
bisa jatuh cinta begitu saja... 300 | Kusisir rambut
bergelombangku...senyuman tak pernah lepas dari bibirku yang hanya kupoleskan lip
balm. Sebelum berangkat kerja, aku panggil Mas...agar lebih cerah warnawarni
disekelilingku" "Mas"pagi ini mentari bangun lebih pagi, ikut merasakan euphoria
hatiku akan mendapatkan katamu hingga petang nanti..." Kututup laptopku dan
kumasukkan ke dalam tas besarku. Kuraih kotak kacamata minusku. Untuk
berjaga-jaga...kadang mataku tidak tahan dengan softlens yang kupakai hingga malam
hari. Begitu sampai di kantor, aku langsung membuka ruang chattingku. Masih
kosong...Aku menghibur diriku sendiri, pasti Mas datang terlambat ke kantornya. Aku
tersenyum sendiri. Sapaan salah satu anak buahku yang senior membuatku tersipu
malu! Katanya wajahku pagi ini seperti buah peach yang matang
sempurna...segar...merona merah... Anak buahku yang lain menghampiriku dengan
selembar dokumen Bill of Lading - dokumen kepemilikan, yang menyebabkan container
barang tidak bisa keluar dari 301 | pelabuhan
tujuan. Aku menyuruh dia untuk menyerahkan masalah ini ke shipper. Aku tidak begitu
memahami masalah dokumen eksport dan import barang. Jam 11.00 siang, Mas belum
menulis juga...senyum lebarku berkurang... Jam 12.00 siang, masih belum ada
juga...senyumku mulai hilang... Jam 13.00 siang, aku menutup aplikasi chattingku. Jam
13.02 siang, aku membuka lagi aplikasi chattingku. Jam 14.00 siang, mood ku sudah
benar-benar hancur! Jam 15.00 sore, aku gelisah... Jam 16.00 sore, aku menangis di
ruang meeting, berpurapura mencari sesuatu disana" Jam 17.00 sore, aku panggil lagi
Mas-ku... "Mas"Mentari yang tadi pagi penuh dengan warna ceria, kini meredup seiring
dengan jantungku yang hampir tak berdegup. Baik-baik sajakah kamu, Mas?" 302 | R a
t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m Jam 18.00 malam, aku pulang ke flat. Diiringi doa
semoga Mas baik-baik saja, dimanapun dia berada. Tetesan air hujan memerciki
wajahku yang murung, mengamini apapun doa yang
2Rose At The Second Sight - KY!!!
(re-pdf by http://cerita-silat.mywapblog.com)
kuserukan. Sebenarnya banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan, tapi aku ingin
ketika Mas bertanya aku ada dimana, aku akan menjawab dengan bangga, aku sudah di
rumah, Mas! Aku akan menunjukkan bahwa aku akan mematuhi semua
katakatanya"karena aku memujanya... Jam 19.00 malam, air mata mengalir lagi ke pipi
pucatku... tetesannya jatuh ke atas buku puisiku, membentuk kawahkawah duka kecil
dengan pinggirannya yang keriting... Jam 20.00 malam, aku tertidur, meringkuk karena
sakit di dada yang sangat! Tak ada suara yang sanggup kukeluarkan kecuali isakan dan
ratapan. Jam 21.00 malam, kuketik buat Mas... "Mas" Aku tidak meminta Mas untuk
menyeburkan diri kedalam lautan api, Atau menenggelamkan diri di dalam ribuan pasir
303 | hisap, Atau memindahkan dari timur ke
barat sang matahari, Hanya sekejap hatimu dan hatiku bisa bersama dalam senyap...
Mas" Aku tidak meminta Mas menggeser piramida dari Mesir ke tenggara, Aku juga
tidak meminta Mas untuk memberiku jantung Mas ketika aku sekarat, Aku bahkan tidak
meminta Mas untuk sekedar menatapku kehausan di sahara, Hanya dekap tanganku
dengan kedua tanganmu erat... Mas... Katamu adalah ribuan mutiara dalam hidupku,
Ucapmu adalah sejuta warna bagiku, Kasihmu adalah sepanjang cakrawala biru,
Doamu adalah untaian surga di hatiku... Mas" Walaupun tak kamu rasa, Mas bagiku
adalah rangkaian doa, Yang selalu memberiku asa, Apakah masih boleh harapanku
berkata-kata" Jam 22.00 malam, aku tertidur dengan laptop dipangkuanku. 304 | R a t u
- b u k u . b l o g s p o t . c o m Jam 23.00 malam, aku terbangun. Mataku sangat
2Rose At The Second Sight - KY
sembap, sepat, penat...Aku harus pamit... "Mas" Aku lelah... Lelah menunggumu...
Maafkan aku yang akhirnya bersimpuh... Karena tenagaku sudah layu?" Jam 24.00,
aku matikan laptopku. Aku terbangun beberapa kali, gelisah...hatiku merana...jiwaku
hampa...udaraku tak ada... ?LoveReads Benny: Ketika aku terbangun, jam sudah
menunjukkan angka satu. Sekilas kulihat sinar terang dari celah jendela. Sudah siang.
Aku menarik nafas panjang. Tapi...bantal dan baju Liana tidak ada dalam dekapanku!
Aku melirik liar, mencari- 305 | cari...pemiliknya
sudah menghilang, aku tidak mau ada lagi yang hilang!! Ketika kutundukkan kepalaku
ke arah lantai, semua ada disana, terjatuh...Aku ambil kedua benda itu dengan gerakan
cepat dan kupeluk erat-erat! Aku tertidur lagi, entah berapa lama. Ketika aku terbangun,
aku menyerah untuk tidak keluar kamar. Perutku terasa melilit karena lapar. Aku baru
sadar aku masih memakai baju dan celana yang sama dari kemarin pagi. Belum
sesuappun makanan masuk ke dalam perutku. Aku mandi asal, berganti baju - kupilih
baju yang selalu membuat Liana senang - dia pernah berkata aku terlihat tampan
dengan baju yang aku pakai pada saat pertama kali kami bertemu. Dadaku terasa sesak
lagi, aku tidak bisa mencegah, air mata yang keluar tiba-tiba ketika kutatap
cermin"sosok yang layu karena kalah... Aku menatap lagi cermin yang memantulkan
jam dinding, lengannya terdiam di sudut bening, angka tiga terlihat hening... 306 | R a t
u - b u k u . b l o g s p o t . c o m Rasa kecewa, sedih, hancur, tidak berdaya, marah,
kesal" semua bercampur jadi satu! Kupegang tepi meja rias sekencang mungkin!
Dalam hitungan detik, kuhantam cermin yang dari tadi seakan mengolok-olok sosok
yang menyedihkan yang terpantul disana! Tanganku yang penuh bekas luka, kini
berdarah lagi... Aku terduduk di lantai, menangis kencang! Aku tak peduli orang akan
mentertawakanku! Karena aku memang patut untuk ditertawakan! Pintu kamar
terbuka"Mama masuk dengan pandangan panik! "Benny"tadi ada suara apa?" tanya
Mama sambil melihat ke sekeliling kamarku. "Ya Tuhan!" seru Mama kaget ketika
melihat cermin yang hancur. Mama langsung berlutut di depanku yang sedang menahan
isakan... Mama meraih tanganku yang berdarah... Dengan bergegas mama keluar
kamar, dan tidak lama kemudian kembali padaku membawa baskom kecil berisi air,
kotak P3K, dan handuk kecil. Mata Mama juga memperlihatkan jejak tangisan di sana.
307 | Mama memasang kacamatanya, meraih
tanganku, dan dengan teliti mencabut beberapa serpihan cermin yang tertancap di
tanganku" Aku tidak merasakan sakit sama sekali...karena jiwaku lebih sakit daripada
ragaku... Mama membersihkan semua lukaku perlahan, entah apa yang ada
dipikirannya. Aku tidak mengucapkan sepatah kata pun"pandanganku kosong...lelah...
"Tahan nak...mama siramin Tie Ta Yao Gin di atas luka kamu, ini obat merah, lebih
cepat kering nanti luka kamu." Belum selesai mama ngomong, botol coklat itu
mengalirkan cairan cokelat tua ke lukaku. Aku hanya diam. Aku mengernyit perih, tapi
tidak ada artinya bagiku! Aku masih menatap lurus ke depan, ke satu titik di tembok
yang kosong... Mama keluar kamar, dan kembali lagi menemuiku dengan sepiring
makanan, lalu memapahku berdiri, mendudukkanku dipinggir ranjang. Mataku masih
dititik yang sama"Mama mulai menyuapiku...sama seperti 37 tahun yang lalu... 308 | R
a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m Aku runtuh! Makanan tak bisa merayuku...aku
mulai tersedu"Mama memelukku, menciumi kepalaku... "Semua akan baik-baik saja,
Ben...percaya Mama..." kata Mama. Aku tidak menyahut...siapa yang akan baik-baik
saja" ?LoveReads Troll: Aku terbangun siang ini dengan badan remuk redam...jam
bekerku telah bekerja sama dengan hatiku, untuk tidak membangunkanku. Mataharipun
sudah lama hanya diam menunggu, agar aku tak usah terganggu. Sudah terlalu siang
untuk berangkat kerja. Aku menelepon kantor memberi kabar tentang ketidak hadiranku
hari ini, tanpa alasan, karena aku memang tidak punya alasan... Dengan penuh harapan
2Rose At The Second Sight - KY
kubuka laptop... Mas...panggil hatiku lirih. Kosong...hatiku sakit... Angin... 309 | R a t u b u k u . b l o g s p o t . c o m Terbanglah kesana! Dimana Mas-ku berada! Katakan
padanya"aku menunggu dengan cinta! Katakan padanya"aku sedang meregang
nyawa! Air" Mengalirlah kesana! Dimana hati Mas-ku berlabuh kini! Katakan
padanya"bahkan airmu tak menyegarkan ilalang rapuh ini! Katakan padanya"ilalang
tak kan pernah mengajak Mas pergi" Tanah... Getarkan bumimu! Dimana kaki Mas-ku
berpijak! Katakan padanya" ada ilalang yang tidak menghasut untuk mendua! Katakan
padanya"ada ilalang yang hanya mengharap
2Rose At The Second Sight - KY!!!
(re-pdf by http://cerita-silat.mywapblog.com)
hurufnya" Api" Lambaikan lidahmu! Ke arah Mas-ku berbaring! Katakan
padanya"panasmu tak mengalahkan hati ilalang yang tlah kering! Katakan
padanya"mataku sudah menangis, sering... Katakan padanya...sakit hati ini...karena
rindu... Aku meringkuk lagi diatas ranjang, seperti janin yang tengah melayang, diantara
airnya bunda, agar janin tak merana" 310 |
Ketika aku terbangun, tiba-tiba -hatiku berteriak lirih" oleh rasa kaget dan sedih yang
datang silih berganti! mataku melirik jam dinding yang menantang, angkanya menunjuk
ke sudut tiga yang tenang" Aku pegang dada kiriku, terasa nyeri diserang sembilu, tapi
aku tak bisa menangis pilu, dan aku tahu rasa sakit ini adalah rasa sakit milik Mas-ku...
Aku bisa merasakan Mas meradang parah, bukan oleh luka yang berdarah, bukan oleh
pukulan yang merajang, tapi oleh yang tersayang... Aku sangat yakin saat ini, seyakin
matahari pagi, Mas bukannya tak ingin, tapi hatinya sedang dingin... Aku harus
menghibur rembulanku, agar dia selalu tahu, ada ilalang yang selalu setia menunggu,
Mas akan datang walaupun awan sedang kelabu" Mas" Letakkan hatimu di hatiku"
Agar lega rasamu dari sakitmu" Biarkan aku menjadi gantimu" Karena aku jauh lebih
kuat hanya dengan mengingatmu... 311 | Akan
kubalut lukamu, Mas" Dan kau tak perlu lagi cemas... Akan dunia yang keras" Karena
aku akan melindungimu dengan sayap emas" Aku meneteskan air mata lagi ketika
kutekan tombol enter, bukan karena hatiku yang luka, tapi karena hati Mas-ku yang
berdarah" Setiap lima menit, kutulis kalimatku disana, agar Mas tahu, aku tak akan
pernah berlalu, walaupun seribu tahun harus menunggu! Mataku tak mengalirkan air
lagi, bukan karena aku tak lagi bersedih, tapi karena tenagaku kucurahkan untuk
pikiranku, untuk menyelamatkan jiwa Mas-ku... Aku harus tegar dan keras seperti batu
karang, untuk melindungi Mas-ku yang hatinya kerontang! Aku harus lincah seperti air
hujan, untuk membawa Mas-ku yang pikirannya tengah mengawang! Dada ini masih
terasa linu, seperti hantaman log kayu, menghantam kalbu dan pikiranku, bahwa Mas-ku
kini menangis pilu" 312 | Kuhabiskan sore dan
malam ini dengan untain huruf yang tak pernah putus. Akan kujangkau Mas dengan
tulus rinduku... ?LoveReads Benny dan Troll: Dua hati sedang menyatu, kata-kata dan
suara sudah tak perlu, cukup dengan mata yang terkatup, maka semua kan membuka
tutup! Hari ke sepuluh. Troll mengambil tas kerjanya, melangkah dengan pasti,
menjalani rutinitas di hidupnya. Sapaan penjaga flat yang sudah manula membuatnya
tersenyum penuh semangat" Benny terbangun pagi ini, berbeda dengan hari kemarin,
matanya sudah tak berair lagi. Nasihat papanya setiap malam, membawanya kembali
berpijak ke Bumi. Hari ini dia harus melanjutkan hidupnya. Menjaga kehidupan ratusan
karyawan yang menjadi tanggung jawabnya. Beberapa pandangan mata ber-empati dari
jajaran atas stafnya tidak 313 | dipedulikannya.
Langkahnya tegap menuju ke ruang kantornya. >>>>>>>>>>>>>> Troll duduk di meja
kerjanya. Secangkir kopi dengan krimer kental disesapnya perlahan, menikmati
2Rose At The Second Sight - KY
hangatnya aliran cairan itu di perutnya. Benny duduk di meja kerjanya. Menatap
setumpuk dokumen yang harus dia periksa. Selama ini papa nya sudah menggantikan
kehadirannya di kantor. >>>>>>>>>>>>>> Troll mengangkat kedua tangannya,
meregangkan otot bahu dan sendinya yang kaku. Benny merapikan benda-benda kecil
yang berserakan. Selembar kertas kuning Post It menarik perhatiannya.
>>>>>>>>>>>>>> Troll menatap aplikasi chattingnya. bulutangkis, chat Troll. 314 | R a t
u - b u k u . b l o g s p o t . c o m >>>>>>>>>>>>>> Troll tercenung, sudah sepuluh hari
berlalu...tanpa kabar... tapi dia tahu, Mas-nya sudah ada di Bumi hari ini. Aku kangen,
Mas...bisiknya dalam hati. Benny tercenung, menatap kertas kecil ditangannya,
membuka ruang chattingnya tanpa ragu. Puluhan - atau mungkin ratusan tulisan Troll
sudah ada disana. Troll...aku kangen... >>>>>>>>>>>>>> Mereka menekan tombol
enter bersamaan... "Mas?" "Troll?" >>>>>>>>>>>>>> Mereka berdua menatap
panggilan yang keluar tiba-tiba dengan mata tidak percaya! Seperti sedang kesetanan,
keduanya mengetik dengan seluruh kelincahan jemari yang dimiliki! "Mas...mas
baik-baik saja"..." "Troll...kamu baik-baik saja"..." 315 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t .
c o m >>>>>>>>>>>>>> Tak mempedulikan lagi bahwa disekitar mereka masih
banyak makhluk hidup, bahwa mereka tidak hanya berdua yang hidup di bumi bulat ini.
Pikiran mereka berdua hanya fokus pada tulisan yang selalu datang ketika tombol enter
ditekan... "Mas...aku baik-baik saja..." "Troll...aku baik-baik saja..." >>>>>>>>>>>>>>
"Mas...mas duluan cerita..." "Troll..kamu duluan cerita..." "Strange..." "Aneh" "Suit" "Suit"
"Gunting" "Gunting" "Batu" "Batu" "Kertas" 316 |
"Kertas" "Not work!" "Apaan sih?" "wkakakakaka..." "hahahahah?" "Masssss!" "Trollllll!"
>>>>>>>>>> Mereka sama-sama takjub dengan kesamaan pikiran... kesamaan
keinginan...kesamaan atas rasa rindu...mereka tersenyum sendiri tersipu...Troll
mengalah, dia menahan diri, tidak mengetik apapun hingga Mas-nya berbicara
duluan...Dia akan menunggu Mas-nya, selamanya kalau memang perlu" >>>>>>>>>>
"Troll...kamu masih disana?" tanyaku galau, setelah kutunggu beberapa saat Troll tidak
menulis apapun. "Tidak mungkin aku tidak disisimu, Mas, setelah sepuluh hari kulalui
dengan berharap cemas..." Aku tersenyum, masih sama seperti Troll yang kukenal...dan
masih memanggilku dengan sebutan Mas, yang membuatku merasa dicintai dan
dihargai... "Banyak hal yang terjadi Troll..." tulisku.
2Rose At The Second Sight - KY!!!
(re-pdf by http://cerita-silat.mywapblog.com)
317 | "Aku disini, Mas, sama seperti sepuluh hari
lalu, selalu menunggu kata-katamu..." timpal Troll. Aku menceritakan semuanya kepada
Troll, semuanya... "Mas...aku ikut bersedih...apa yang Mas alami, aku ikut
merasakannya Mas..." "Apa yang harus aku lakukan sekarang, Troll?" tanyaku dengan
putus asa. "Bukan apa yang harus Mas lakukan, melainkan apa yang Mas ingin
lakukan..." kata Troll bijak. Aku terdiam. Keinginanku" Istriku kembali kepadaku..itu
satu-satunya keinginanku saat ini. "Kalau aku berbicara tentang keinginanku, aku ingin
Liana kembali ke sisiku, Troll..." kataku. Hening sejenak. Apa yang Troll pikirkan" "Maka
raihlah Mas. Berusahalah, gapai lagi hatinya...dengan cintamu..." jawab Troll. Aku sekali
lagi termangu menatap tulisan Troll. Bukankah Troll seharusnya bergembira atas
perpisahanku dengan Liana" 318 | "Troll...kamu
nggak apa-apa?" tanyaku gamang, mengapa aku bertanya" "Hahaha...mengapa aku
harus kenapa-napa saat ini" Disaat Mas datang padaku, hatiku sudah tenang...jariku
juga tenang"nggak ngetik tiap lima menit untuk seorang laki-laki yang ternyata butuh
hiburan...*mau nonton topeng monyet?"" " jawab Troll dengan candanya. Aku
tersenyum juga. Troll-ku" "Asal monyetnya kamu..." kataku meledek Troll. "Anjrittttt!"
2Rose At The Second Sight - KY
maki Troll. "Hahahaha" aku tertawa lepas, tawa pertamaku... Walaupun beberapa kali
obrolan kami terputus, namun aku dan Troll sama-sama bersikeras untuk tetap
mengobrol. Aku merasa sangat terhibur dengan kalimatnya. ?LoveReads Troll: Aku
membaca tulisan Mas dengan nanar... 319 |
"Kalau aku berbicara tentang keinginanku, aku ingin Liana kembali ke sisiku, Troll..." Itu
keinginan terdalam Mas-ku...mengapa ada rasa nyeri didadaku" Bukannya apapun
yang membahagiakan Mas, sudah merupakan kebahagiaanku" Ketika kutuliskan
kalimat memberi semangat agas Mas segera mencoba untuk mendapatkan kembali
istrinya, punggung tanganku sudah basah kuyup oleh air mata... Aku ambil selembar
tissue, kukeringkan tanganku dan mataku. Aku tarik napas panjang. Seorang anak
buahku menghampiriku dengan takut-takut. Aku memaksakan diri tersenyum,
menyuruhnya duduk di depanku. Dia menunjukkan cara memasukkan barang agar muat
ke dalam kemasannya dan meminta persetujuanku agar vendor yang dia pegang bisa
langsung memulai prosesnya. Aku menandatangani memo yang dia ulurkan kepadaku.
Setelah stafku pergi, aku meraih syal woolku, tangisan 320 | R a t u - b u k u . b l o g s p
o t . c o m membuat sakit kepala, ditambah dengan dinginnya AC yang bisa
membuatku beku. Kembali ke Mas-ku. Aku ketik perlahan, seperti sedang mengiris-iris
telapak tanganku dengan belati berujung runcing... "Mas...coba telpon Liana terus,
setiap hari...jadi dia akan merasa Mas selalu ingat dia..atau kalau Mas sibuk, tulis aja
short message..." tulisku. Aku tekan enter dengan mata terpejam, mencegah air mata
yang menggenang mengalir lagi. "Iya, ya, Troll, aku akan telpon Liana setiap hari...siapa
tahu hatinya lama-kelamaan mencair...benar juga katamu...thanks ya Troll..." tulis
Mas-ku. Air mataku langsung mengalir, turun, tanpa bisa ditahan... Seperti seorang
idiot... Seperti seseorang yang suka self injury... Seperti seorang munafik... Tapi bukan!
Aku hanya seorang wanita yang terlalu mencintai seorang laki-laki... 321 | R a t u - b u k


Rose At The Second Sight Karya Ky di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

u . b l o g s p o t . c o m "Sudah hampir jam 9, Troll. Pulanglah..." Tulisan mas
membuatku tersenyum kecil diantara sepat mataku karena tangisan. Ruanganku sudah
kosong, tinggal aku sendirian disini. Aku lirik setumpuk kertas yang harus aku pelajari
dan tanda tangani. Aku mengambil semua itu, lalu kumasukkan ke dalam file folder
plastik, aku akan mempelajarinya di rumah. Sekarang aku harus pulang...bukan karena
aku ingin pulang, tapi karena aku ingin menunjukkan ke Mas-ku, aku adalah wanitanya
yang akan selalu patuh. ?LoveReads 322 | Bab
12 Blind Date Benny: Sejak Troll memberiku semangat untuk kembali meraih hati Liana,
dengan resiko apapun, aku rajin menelpon Liana, walaupun tidak pernah
diangkatnya...aku sedih, kecewa, tapi Troll meyakinkanku lagi bahwa hal itu tidak berarti
akhir dari segalanya! Aku harus terus mencoba! Aku ketik pesan singkat untuk Liana,
entah untuk yang ke berapa kalinya...Tidak sekalipun Liana membalas pesanku.
"Liana...kamu baik-baik saja" Jaga kesehatan kamu...makan yang banyak Liana?" Aku
menghela nafas berat. Liana benar-benar menjauh dariku. Kemarin siang aku ke rumah
Liana lagi, walaupun selalu ditolak oleh mama Liana, ternyata mereka sudah pindah
rumah! Ketika aku sedang tercenung di dekat rumah Liana yang sudah kosong, salah
satu tetangga Liana 323 | memberitahuku
bahwa Liana dan keluarganya sudah pindah ke daerah Jakarta Timur. Senyumku
mengembang waktu itu. Setelah kuucapkan terima kasih, secepat kilat aku berangkat ke
Jakarta Timur. Aku yakin Liana pindah ke rumah yang aku berikan kepadanya! Tatapan
tidak suka dari mama Liana langsung menyorot, ketika aku menampakkan diri. "Ma?"
sapaku sopan. "Oo Benny, ada apa?" tanya mama yang terdengar basa-basi belaka.
"Bisa saya bertemu Liana, Ma?" tanyaku penuh harap. "Liana lagi istirahat, dia tidak
mau diganggu." jawab mama. "Ya udah, salam buat Liana ya, Ma?" kataku pamit. Aku
tidak mau membantah apapun, yang bisa memperkeruh suasana. Ajaran Troll. Aku
2Rose At The Second Sight - KY
pulang dengan perasaan kosong lagi. Hampir setiap minggu aku mendatangi rumah
Liana, dengan hasil nihil... Kesabaran manusia ada batasnya, setelah berbulan-bulan
berusaha, perlahan keteguhan hatiku 324 |
meleleh"rasa putus asa menyergap, semangat dari Troll pun sudah tak mempan lagi...
?LoveReads Troll: "Surya sudah lulus S2 nya. Keluarganya sudah bersiap untuk
datang melamar. Papa dan Mama tidak mau malu untuk kesekian kalinya! Kamu harus
pulang cepat!" bentak Mama melalui telepon. Aku menghapus air mataku...aku tidak
mau...aku tidak mau dengan yang lain...Aku peluk dadaku sendiri dengan tangan
2Rose At The Second Sight - KY!!!
(re-pdf by http://cerita-silat.mywapblog.com)
kiriku yang terasa dingin. "Ma"tolonglah Ma...aku tidak mau dijodohkan seperti ini..."
kataku memelas. Aku duduk di kursi di depan laptopku, tangan kiriku bermain dengan
mouse kecil di dekat laptop "Alasan apa lagi sekarang?" Dulu-dulu kamu bilang tidak
bisa melupakan almarhum suami kamu, sudah bertahun-tahun! " mama berteriak kesal
Jingga Untuk Matahari 4 Pendekar Rajawali Sakti 163 Cakar Maut Jam Antik Pembawa Bencana 1

Cari Blog Ini