Ceritasilat Novel Online

Pedang Bayangan Panji Sakti 4

Pedang Bayangan Dan Panji Sakti Huan Jian Ling Qi Seri Thiansan Karya Liang Ie Shen Bagian 4


menyentuhnya. Dari aliran Mei Hua, Mei Qing Feng yang berada di sampirig
Wang Dian Ying, mukanya tegang. Tetapi dia mempunyai perasaan
yang sama dengan Wang Dian Ying, dalam hati berpikir, "Mengapa
Tuan Jian Da mau menyembunyikan ilmu silatnya" Apakah benar
dia yang membunuh Jiang" Kebohongannya jika sampai terbongkar,
hal itu benar-benar tidak menguntungkan baginya. Saksi orang lebih
baik orang lain saja yang melakukannya!"
Kebalikannya orang yang dari awal mengatakan bukan untuk
menjadi saksi, Ma Ru Long tidak sabar, dia melihat Wang Dian Ying
tidak berani menyentuh batuan tersebut, lantas berkata, "Ya,
batuan ini terlihat dari luar sih tidak ada yang anehnya, tetapi tidak
tahu di dalamnya apakah ada keanehan" kucoba untuk merabanya."
Sekali diraba,' keanehan' dari dalam itu temyata memang muncul
dihadapan mereka. Begitu diraba, terlihat serpihan batu kecil yang berjatuhan, ada
batu-batu kecil yang tersentuh berubah menjadi serbuk!
Batu tersebut besar dan juga tebal, tentunya tidak semuanya
dapat berubah menjadi serpihan maupun serbuk, tetapi yang
berjatuhan ada sekitar 1/3 dm tebalnya. Tidak usah ditanyakan juga
telah diketahui, itu adalah dikarenakan pukulan Jian Yi Shan. Pada
saat itu, mereka berempat semuanya saling tercengang, tidak dapat
mengeluarkan perkataan apapun!
Ma Ru Long yang telah tercengang sesaat berkata, "Ketua Wang,
kau orang yang banyak pengalaman, tolong tanya ilmu silat apa ini,
bagaimana bisa sehebat ini?"
Wang Dian Ying tidak menjawab pertanyaannya, malahan
menghembus kan nafasnya, menolehkan kepalanya, kepada Luo
Kang Zhang dan Mei Qing Feng berkata, "Menurut kalian
bagaimana?" Luo Kang Zhang juga tidak berani seorang diri mengeluarkan
pendapatnya, berkata, "Lebih baik kita dalam waktu bersamaan
mengeluarkan pendapat, lihat apakah pendapatnya mirip atau
tidak?" "Ini adalah gabungan ilmu telapak Da Shuai Bei Shou (Tangan
Penghancur Batu) dan Mian Zhang (Telapak Sutera)!" tiga orang
bersama-sama mengatakannya, bukan 'mirip', tetapi semuanya
sama! Wang Dian Ying pucat tampang nya, dengan nada berat berkata,
"Tuan Jian Da, selamat kau telah berhasil berlatih ilmu keluarga
yang hebat, tetapi mengapa kau menutupi semuanya kepada teman
lama?" Perkataan yang keluar dari mulut Wang Dian Ying, bagaikan batu
besar yang meremukkan hati, semua orang merasakannya.
Istrinya Jiang Zhi Qi dibunuh orang, Wei Tian Yuan mengatakan
'Tuan Jian Da' adalah pembunuhnya, bukti yang paling kuat adalah
ilmu silat alirannya yang dia miliki ini. Dan juga penyangkalan
terhadap tuduhan, bukti yang paling kuat, juga berada di tangan
Wang Dian Ying dan yang lainnya yang mewakilkan ' Tuan Jian Da'
untuk bersaksi, untuk membuktikan dia sama sekali tidak berhasil
berlatih jurus hebat warisan keluarganya.
Tetapi sekarang orang yang bersaksi mewakilkan 'Tuan Jian Da',
malahan mereka sendiri mengatakan hal yang berlawanan dengan
kenyataan, sekarang mereka malah sebaliknya mewakilkan Wei Tian
Yuan bersaksi! Keadaan menjadi hening, semua orang memandang
kepada ' Tuan Jian Da', melihatnya, apa yang akan dikatakannya"
Jian Yi Shan dengan suara berat berkata, "Kalian percaya aku
juga baik, tidak percaya juga baik, sekarang aku dengan Fei Tian
Shen Long sedang bertanding hidup mati! Semuanya harus
menunggu sampai aku selesai bertanding dengannya baru bisa
dibicarakan lagi!" Perkataan yang dia keluarkan bukannya tidak beralasan, disaat
hidup atau mati, dia bagaimana bisa untuk menjelaskan semua itu"
Juga biarpun dia berhasil melatih ilmu silat warisan keluarganya
tersebut, dengan terbunuhnya ibu Jiang mempunyai kaitan yang
sangat kuat, tetapi kedua hal tersebut tidak ada jalur yang
menghubungkannya. Dimulut dia berkata-kata, tetapi tangannya tetap bergerak, tetap
menangkis dan menangkis, serangan semakin gencar. Dalam
pertempurannya yang sengit tersebut, orang luar juga tidak dapat
memberhentikannya. Dalam pertempuran tersebut lagi-lagi Wei Tian Yuan terkena
sebuah pukulan dari Jian Yi Shan, segumpal darah mengalir dari
ujung mulutnya. Ma Ru Long dengan suara yang rendah berkata, " Kalau kalian
tidak turun tangan memberhentikan Tuan Jian Da, nyawa Wei Tian
Yuan tidak akan tertolong. Ini., ini bukannya berarti membiarkan
dia........." Kalimat selanjutnya Ma Ru Long tidak meneruskannya,
tetapi Wang Dian Ying dan yang lainnya mengerti maksud
perkataannya, kalimat yang ingin dia katakan selanjutnya adalah
'membunuh orang'. Muka Wang Dian Ying terlihat kesal, terlihat hatinya ingin
bertarung, tetapi akhirnya dia hanya bisa menghela nafas saja.
---ooo0dw0ooo--- Jian Ketiga Pada saat ini, tiba-tiba terdengar suara orang tua yang berkata,
"Siapa orang yang berani mengaku-aku sebagai adikku!"
Seorang tua yang berperawakan yang besar tiba-tiba loncat
turun dari puncak Mi Mo Ya.
Orang-orang di tempat itu melihat orang tua ini dengan orang
yang sedang bertarung yang mengaku sebagai 'Tuan Jian Da' begitu
sama percis, tidak ada yang berbeda!
Ada beberapa orang yang mengetahui jika Tuan Jian Da
mempunyai seorang adik laki-laki, dari awal sudah sedikit curiga
kalau orang tersebut adalah 'Tuan Jian kedua', tetapi sama sekali
tidak terpikirkan kalau 'Tuan Jian kedua' pun ada yang palsu.
Mendengar Tuan Jian Da yang baru datang membongkar
kepalsuannya, semua menjadi tambah semakin terkejut.
Orang yang memalsukan 'Tuan Jian Da', berteriak berkata, "Jian
Qianya, siapa yang menyuruh kau datang turut campur, kau
mencari mati sendiri!" Di tengah teriakannya, dengan sebuah
pukulan membuat Wei Tian Yuan terdorong mundur, kemudian dia
segera menghampiri Tuan Jian Da yang asli( yang baru datang )!
Tiba-tiba dari kejauhan juga terdengar suara, "Tua aneh Mu
Rong, jangan harap kau bisa melukai kakakku!"
Selanjutnya hanya terdengar suara ting..ting.... Ternyata ada
orang yang sebelah kakinya cacat, tangannya memegang tongkat,
dan dengan memakai tongkat menghampirinya.
Lagi Iagi datang seorang yang mukanya sama dengan Tuan Jian
Da. Tetapi orang - orang semuanya telah mengetahuinya, orang
yang baru kali ini adalah 'Tuan Jian kedua', yang terakhir ini yang
adalah adiknya Tuan Jian Da, Jian Yi Shan.
Jian Yi Shan datangnya sangat cepat, awalnya suaranya
terdengar seperti dikejauhan yang dihalangi oleh sebuah anak
gunung, tapi dalam sekejap, telah berada di puncak Mi Mo Ya.
Dia biarpun datangnya cepat, tetapi tetap saja masih terlambat.
Hanya terdengar suara 'peng', Tuan Jian Da yang kedua (asli),
telah terjatuh. Dan di saat orang itu hendak melanjutkan kembali menghantam
Tuan Jian Da kedua, tiba-tiba disatu sudut ada sinar pedang yang
terbang, seperti mengarah menusuk kepada lehernya, pedang ini
juga benar-benar sangat cepat sekali.
Itulah gerakan 'Pedang Bayangan' dari Shang Guan Fei Feng.
Gerak 'Pedang Bayangan' bukan saja datangnya cepat, dan juga
arah menusuknya sukar di duga.
Tapi orang itu ilmu silatnya sangat tinggi, tangan kirinya
mengeluarkan sebuah peluru, telapak kanannya bergerak mencoba
kembali menyerang Tuan Jian Da kedua.
Tetapi pelurunya tidak mengena kepada 'Pedang Bayangan',
ujung pedang Shang Guan Fei Feng seperti ular melintas dimuka
orang itu, terdengar suara goresan kulit teriris, muka orang itu tibatiba
tergurat luka. (gb 123a ) Beruntung dengan adanya gangguan serangan Shang Guan Fei
Feng, biarpun tidak dapat mengena telak, tetapi juga mengurangi
tenaga hantaman orang itu terhadap Tuan Jian Da kedua.
Tetapi, meskipun begitu Tuan Jian Da kedua tetap mengalami
luka yang berat. Dia terjatuh, tidak bisa bangun lagi. Wang Dian
Ying, Mei Qing Feng dan yang lainnya segera menghampiri mencoba
menolongnya. Dari saat orang jahat itu melukai Tuan Jian Da kedua, Shang
Guan Fei Feng telah mengeluarkan jurusnya menyerang orang jahat
tersebut, sampai beberapa jurus.
Jian Yi Shan (asli) sudah tiba di tempat itu. Setelah melihat
kakaknya terluka, dia menjadi kesal dan juga marah!
Jian Yi Shan segera menghampiri, berkata, "Kakak, ini adalah
kesalahanku. Kau...kau...kau sekarang merasa bagaimana?"
Setelah kakaknya Jian Yi Shan mengalami luka, awalnya tidak
merasakan apa-apa, tapi perlahan-lahan tubuhnya mulai terasa
dingin, dinginnya terasa sampai menggigil, dia menahan rasa
sakitnya, berkata, "Kau segera membalaskan dendam untuk ku?"
Jian Yi Shan mengerti maksudnya, melihat kearah orang jahat
tersebut, Saat itu Wei Tian Yuan dan Shang Guan Fei Feng telah
bersama-sama melawan orang jahat itu sebagai musuhnya, kalau
saja bukan gara-gara Pedang Bayangan Shang Guan Fei Feng yang
hebat, kemungkinan Wei Tian Yuan juga sudah terluka olehnya. Jian
Yi Shan dalam hatinya berpikir, "Kalau aku menolong kakak terlebih
dahulu, kedua orang ini nyawanya dalam bahaya." Segera dia
menetapkan keputusannya, untuk menyerang kearah orang jahat
itu. Orang jahat itu tertawa dingin berkata, "Jian Yi Shan, kau dulu
pernah berkata apa kepadaku?"
Jian Yi Shan berkata, "Benar, aku ada hutang budi yang harus
dibalaskan kepadamu, aku seharusnya membalas budi itu. Tetapi
bukankah aku telah memberi kepadamu ilmu silat warisan
keluargaku, yang diberikan sebagai imbalan budimu?"
Orang jahat itu berkata, "Kebaikan apa yang kau terima,
mengapa tidak dikatakan dengan jelas" Hmm, kau sudah berhutang
nyawa padaku! Aku juga telah mewariskan kepadamu sebuah ilmu
yang dapat membuat kau terlepas dari jalan api menuju neraka, aku
menggunakan waktu selama lima tahun untuk menyembuhkan diri
mu yang lumpuh setengah badan, dan membuat ilmu silatmu dapat
pulih kembali seperti semula. Kau telah berkata rela untuk
membalaskan budi kepadaku!"
Jian Yi Shan berkata, "tapi sekarang masalahnya lain, kau telah
melukai kakakku, aku tidak bisa mengampunimu!"
Orang jahat tersebut tertawa dingin berkata, "Orang yang tidak
tahu balas budi, kau ingin membunuhku, kalau begitu silahkan,
hitung-hitung, anggap saja aku sudah buta!"
Jian Yi Shan marah berkata, "Mu Rong Cui, kau dengar, seorang
lelaki budi dan dendam harus dibedakan dengan jelas, hari ini aku
dan kau telah terjadi perselisihan. Tidak salah, kau telah
menyembuhkanku, tetapi juga semuanya adalah dikarenakan kau
telah mngelabuiku. Kau telah mendapatkan ilmu silat dari keluarga
Jian, juga memalsukan dan memakai namaku untuk berbuat
kejahatan, semuanya aku juga tidak memperhitungkannya
denganmu. Tetapi sekarang kau telah melukai kakakku, aku pasti
akan membunuhmu! Ilmu silatku, adalah kau yang menolong
memulihkannya, setelah kau mati, ilmu silatku akan ku kembalikan
kepadamu!" Selesai berbicara, dia mengangkat tongkatnya,
menyerang kepada orang jahat tersebut.
Orang jahat itu dengan telapak tangan kirinya menggeserkan
serangan pedang dari Shang Guan Fei Feng, sedangkan telapak
tangan kanannya mengalihkan serangan yang satunya lagi, dengan
tertawa dingin berkata, "Jian Yi Shan, apakah kau juga mau
membunuhku" Kalau begitu perkataan kau yang kau keluarkan juga
tidak perlu dikatakan lagi!"
Jian Yi Shan dengan marah berkata, "Apa yang ku katakan
memang benar akan kulaksanakan di hadapan para pendekar
didunia, kau pikir aku mengatakan semua ini dengan sembarangan!"
Orang jahat itu tertawa dingin berkata, "Kau benar-benar tidak
mengerti perkataanku" Kau mau membunuhku, juga tidak semudah
itu" Jika aku mati karena bertarung denganmu, dan jika kau tidak
mati, yang pasti juga akan terluka parah, saat itu, ilmu silatmu tidak
perlu dimusnakan olehmu juga sudah musnah dengan sendirinya,
walau bagaimana pun juga, kita pemah menjadi sahabat, kenapa
kau harus bersusah payah, memastikan kita berdua harus bertarung
sampai terluka kalah." Dia sambil berbicara, sambil melawan ketiga
orang tersebut, tapi masih bisa menahan serangan ketiga lawannya
tersebut. Jian Yi Shan berkata, "Aku bisa mengganti rugi nyawaku
kepadamu, tetapi jangan kau pikir aku akan mengampunimu!"
tongkatnya sudah beraksi, serangannya semakin sengit.
Saat Jian Yi Shan bersitegang dengan orang jahat tersebut,
orang-orang yang ada disekitamya menjadi tahu kalau orang jahat
tersebut bernama Mu Rong Cui, tetapi orang-orang tidak
mengetahui jika Mu Rong Cui berasal dari mana.
Ketika Wei Tian Yuan bertanding melawan Ma Rong Cui, tingkat
ilmu silat mereka sepertinya tidak terlalu berbeda jauh.
Sampai saat Shang Guan Fei Feng bergabung dengan Wei Tian
Yuan bersama-sama melawannya, walaupun dia masih dapat
mempertahankannya, tetapi terlihat mulai bertahan.
Ilmu silat JianYi Shan hanya berada sedikit di atas Wei Tian Yuan
dan Shang Guan Fei Feng, kalau mereka digabung juga belum tentu
di bawah mereka. Tetapi bisa dikatakan rada aneh, sampai pada
saat ketiga orang tersebut mengeroyok melawan Mu Rong Cui, Mu
RongCui meskipun tidak sehebat seperti sebelumnya, serangan yang
bertubi-tubi menyerang nya, tetap masih belum terlihat tanda-tanda
akan kalah. Tiba-tiba terlihat perubahan pada warna wajah Mu Rong Cui, dia
telah melancarkan serangan dahsyat terhadap Wei Tian Yuan.
Jian Yi Shan segera berteriak berkata, "Hati-hati dengan jurus
Han Bing (Telapak Es)-nya!"
Jurus Mu Rong Cui kelihatannya tenang dan lambat .tapi ternyata
cepat sekali, Wei Tian Yuan hendak mengelak tapi sudah tidak
keburu, dia hanya bisa mencoba menangkis saja.
Kedua jurus itu saling berbenturan, Wei Tian Yuan hanya
merasakan seperti ada suatu aliran panas merah yang membara,
yang membuatnya menjadi seperti terbakar api, saking panasnya
serasa tidak dapat bernafas, dia terdesak mundur beberapa
langkah. Dia tadi sudah terluka sekarang tambah terluka lagi, dia sudah
tidak ada tenaga lagi untuk bertarung, hanya bisa terduduk di tanah
mengatur nafas. Mu Rong Cui tertawa berkata, "Ini adalah jurus Huo Yen
Dao(Pisau Api) bukan Telapak Es. kakakmulah yang terkena jurus
Han Bing ku!" Jian Yi Shan sangat terkejut, tidak terasa dia menoleh kearah
kakaknya. Dia dibuatnya sampai kebingungan tidak tahu harus


Pedang Bayangan Dan Panji Sakti Huan Jian Ling Qi Seri Thiansan Karya Liang Ie Shen di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

berbuat bagaimana. Tuan Jian Da yang terluka telah mendapat pertolongan Mei Qing
Feng, Wang Dian Ying dan yang lainnya, biarpun dinginnya terasa
bagaikan membeku, tetapi dia masih bisa menahannya. Dengan
suara berat berkata, "Didepan mata ada musuh, dalam hati jangan
ada musuh. Apakah kau lupa kata-kata ini" aku masih hidup!"
'Depan mata ada musuh, dalam hati jangan ada musuh' adalah
merupakan suatu perkataan yang diterapkan dalam keluarga Jian.
Jian Yi Shan begitu mendengarnya langsung mengerti.
Tuan Jian Da yang terluka kepada Wang Dian Ying dan yang
lainnya berkata, "Aku tahu Mu Rong tua aneh ini siapa. Dia adalah
kakak seperguruan Yu Wen Lei dari Gunung Bai Tuo, Telapak Es dan
Pisau Api adalah ilmu silat dari aliran gunung tersebut!" Dia baru
ingat setelah mendengar nama kedua jurus tersebut.
Setelah dia mengatakan asal usulnya Mu Rong Cui, Wang Dian
Ying dan yang lainnya menjadi mengerti. Ternyata memang Telapak
Es dan Pisau Api benar-benar hebat, tetapi ilmu itu sangat
menguras tenaga. Ketika Mu Rong Cui bertempur melawan Wei Tian
Yuan, dia tidak berani menggunakan kedua jurus ini, pertama takut
ketahuan identitasnya, kedua dia bisa terkuras tenaganya. Karena
itu dia berpendapat dengan menggunakan ilmu keluarga Jian juga
sudah cukup. Jian Yi Shan yang menghadapi pertempuran dengan hati sangat
tegang. Dia mengetahui betul kehebatan jurus Telapak Es, kalau
tidak segera mengakhiri pertempuran itu, dia takut nyawa kakaknya
tidak tertolong. Mu Rong Cui mengetahui isi hatinya, berkata, "Jian Qianya, kau
sekarang masih hidup, tetapi kau sudah pasti tidak akan hidup lebih
dari tiga hari. Jian Yi Shan, kalau kau masih mau menyelamatkan
nyawa kakakmu, aku sarankan kau sebaiknya jangan melawanku.
Kau seharusnya tahu, luka dari kedua jurus ini, hanya aku saja yang
dapat menyembuhkannya!"
Kemarahan Jian Yi Shan menjadi bertambah saja, tongkatnya
dikeluarkan untuk memukul, tanpa disadari, jurusnya menjadi
kacau. Tuan Jian Da yang terluka dengan suara berat berkata, "Adik,
dengarlah, hidup mati adalah masalah kecil, tetapi kau tidak boleh
karena aku memsak.aturan keluarga! Depan mata ada musuh,
dalam hati tidak ada musuh, apakah kau sudah lupa lagi?"
Jian Yi Shan berkata, "Kakak, peringatanmu benar. Aku telah
salah berkenalan dengan orang, merusak nama keluarga, sekali
salah tidak boleh salah lagi."
Walaupun setelah dia berbicara ini, dia telah menambahkan
konsentrasinya, tetapi konsentrasinya masih belum berpusat pada
situasi 'depan mata ada musuh, dalam hati tidak ada musuh'.
Ilmu Ma Rong Cui bagaikan 'memakai langkah naga'. Dengan
ilmunya Ma Rong Cui tanpa disadari oleh lawannya telah
menggeserkan tubuhnya, bagaikan kilat berubah posisinya dari
depan menjadi berada di belakang Shang Guan Fei Feng. Dengan
memakai jurus 'suara di timur menyerang di barat', gerakannya
benar-benar hebat, dia menggunakan telapak tangannya dengan
cepat, semuanya serangannya tidak kalah ganasnya dengan jurus
'Pedang Bayangan' Shang Guan Fei Feng.
Shang Guan Fei Feng merasakan angin serangan dibelakang
tubuhnya, dengan tidak membalikkan kepalanya, dia menggerakan
pedang kebelakang dan menangkisnya langsung. Saat itulah,
mereka masing-masing mengeluarkan kehebatannya mencoba
mengalahkan lawannya. Di belakang tubuhnya seperti ada sepasang mata saja, ujung
pedangnya mencoba menusuk pada Mu Rong Cui. Dengan menusuk
pada posisi yang lepat kearah jalan darah lawannya yang bisa
membuat tenaga dalam yang dipelajari Mu Rong Cui berkurang
setengahnya. Mu Rong Cui juga melepaskan senjata rahasia Peluru Es nya. dan
l'cluru Es nya mengenai pedang.'
Pedang Shang Guan Fei Feng yang terkena Peluru Es tergetar
tapi pedangnya tidak terjatuh walaupun kena sasaran pelurunya,
tetapi akibat lerkena Peluru Es gerakannya menjadi tidak leluasa.
Saat itu, dia hanya merasa kalau ada hawa dingin yang mengalir
dari ujung pedangnya ke ilalam tangannya, dan dari dalam
tangannya ada hawa dingin terasa mengalir ke dalam tubuhnya.
Ternyata Mu Rong Cui sudah berhasil berlatih ilmu 'melalui benda
mengalirkan tenaga', hanya dengan melalui benda yang dipegang
oleh lawannya, bisa dapat melukai lawannya tersebut.
Mu Rong Cui tertawa senang berkata, "Jian Kedua, kau sudah
lihat jelas kan, ini baru yang dinamakan telapak Hanbing!"
Siapa tahu suara tawa belum selesai, pedang Shang Guan Fei
Feng sudah bergerak kembali tanpa berhenti, kelihatannya dia
sudah tidak dapat mengatasi hawa dingin Peluru Es, dia sekarang
mengganti serangannya dengan mengeluarkan ilmu Pedang Bunga,
terasa seperti bayangan beberapa orang membawa pedang
menyerang, mengarah kepada seluruh bagian tubuh Mu Rong Cui!
Kembali kedua orang ini saling bertempur. Jurus demi jurus di
keluarkan, pada suatu kesempatan Mu Rong Cui telah tergores
sebuah serangan pedang dan dia terluka, Shang Guan Fei Feng
telah berhasil melukai dengan menggunakan pedangnya, tapi dia
sendiripun terkena akibat dari ilmu mengalirkan tenaga Mu Rong Cui
sehingga tubuhnya terasa kaku tidak dapat di gerakan lagi.
Ternyata dalam satu gerakan pedangnya, tubuh Mu Rong Cui
telah menerima tiga goresan pedang.
Tapi Shang Guan Fei Feng juga menerima akibat tenaga dari Mu
Rong Cui, dia mengeluarkan keringat dinginnya, dalam hatinya
diam-diam berkata 'untung', serangan yang sangat berbahaya
dengan ilmu 'melalui benda mengalirkan tenaga' Ma Rong Cui belum
sampai ke tingkat yang sempurna, jadi melalui sebuah pedang,
tenaga yang hendak dialirkan kepada Shang Guan Fei Feng juga
sudah tidak begitu hebat. Jika tidak, meskipun Shang Guan Fei Feng
sudah berlatih ilmu tenaga dalam warisan keluarganya, mungkin
masih bukan tandingannya, masih ada lagi, Ma Rong Cui tadi telah
terkuras tenaganya ketika berhasil melukai Wei Tian Yuan.
Situasi tiba-tiba mengalami perubahan, orang-orang yang
menonton hanya tercengang saja. Ilmu telapak Hanbing yang hebat
dari Mu Rong Cui, benar-benar membuat orang terbuka matanya,
dan Shang Guan Fei Feng dengan ilmu 'Pedang Bayangan' benarbenar
menakjubkan, membuat orang-orang yang berada di sana
melihatnya sampai tidak percaya apa yang dilihat oleh matanya
sendiri. Ternyata ilmu yang begitu tinggi, masih ada lagi ilmu yang dapat
menandinginya, orang-orang yang menonton hatinya masih belum
merasa tenang, sebab di depan matanya sudah ada lagi kejadian
yang lebih dahsyat. Sekarang tubuh Mu Rong Cui terlihat seperti melayang ke atas,
ternyata tongkat Jian Yi Shan yang telah membuatnya terbang ke
langit! Selanjurnya hanya terdengar suara 'tak', terlihat kedua orang
telah saling serang menyerang, dan saling terpisah!
Mu Rong Cui sempoyongan, seperti sebatang kayu yang jatuh ke
bawah. Dari mulutnya masih berkata, "Kau, kalian masih., masih
bukan segera........" tetapi kalimat ini belum selesai dikatakan
seluruhnya maksudnya, 'turun tangan', darah segar sudah mengalir dari
lubang-lubang ditubuhnya. Tiba di tanah dia hanya bergerak
beberapa gerakan, lalu berhenti, tubuhnya bagaikan berubah
menjadi segumpalan daging.
Rupanya Mu Rong Cui setelah sekian lama bertarung tenaganya
telah terkuras habis untuk melancarkan jurus-jurus ampuhnya,
terakhir ketika dalam keadaan lemas Jian Yi Shan telah
mengerahkan seluruh tenaganya menggerakan tongkatnya berhasil
memukul kepada Mu Rong Cui, tapi ternyata Jian Yi shan juga
terlihat terluka, dari tepian mulutnya ada terlihat darah yang
mengalir. Dia terlihat menghapus darahnya, menghembuskan nafas,
tertawa dan berkata, temyata"Ilmu keluarga Jian mu masih kurang
sempurna. Kau memalsukan diriku, juga masih ada kekurangan!"
Ternyata dengan terlukanya tubuh Mu Rong Cui oleh pedang, dia
sudah tidak dapat lagi menggunakan ilmu Pisau Api dan telapak Han
Bing-nya, dia hanya dapat menggunakan jurus yang belum lama ini
berhasil dilatih yaitu gabungan Da Shuai Bei Shou dan Mian Zhang,
dengan menggunakan ilmu keluarga Jian, tentu saja dia bukan
tandingan Jian Yi Shan. Tetapi, Jian Yi Shan juga ikut terluka biarpun tidak dapat
dianggap sangat parah, tetapi ketika dia membalikkan badan
melangkah menuju kakaknya, tubuhnya sudah tidak tegap lagi.
Tiba-tiba orang-orang melihat sekilas terang di depan matanya,
terlihat ada sebuah She Yan Jian (Panah Ular Api) yang dipanahkan
ke atas langit. She Yan Jian biasanya digunakan untuk memberikan
tanda, sekali panah dilepaskan, langsung terlihat lidah api yang
berwarna biru berhamburan di udara.
Orang-orang yang sudah berpengalaman dalam dunia persilatan
mengetahui sekali, dengan adanya She Yan Jian maka akan terjadi
sesuatu peristiwa besar. Memang benar terjadi, dan lagi..........
Seperti yang telah dijanjikan saja, dari segala penjuru, orang
banyak bersama-sama berkata, "Fei Tian Shen Long dalam dunia
persilatan, berbuat banyak kejahatan, kita orang tidak boleh
melepaskan orang ini!"
Ada orang yang mengatakan sebagai 'pembunuh ayahnya', ada
orang yang dengan marah berkata 'membalaskan untuk istrinya',
ada orang yang berkata untuk temannya, ada orang yang berkata
untuk mengembalikan nama baik alirannya. Menurut perkataan
mereka, mereka punya guru besar maupun teman-teman semuanya
pernah tertipu oleh Wei Tian Yuan.
Dari segala penjuru, dikatakan sedikitnya juga ada belasan
orang, semuanya berebut ke depan mengelilingi menghadang Wei
Tian Yuan. Semua orang ini berkata seperti nyata saja, padahal sebenarnya
semuanya hanya ikut-ikutan saja.
Sebelum ini, sebagian besar orang-orang tersebut belum pernah
bulemu dengan Wei Tian Yuan, dari mana bisa mendatangkan
begitu lunyak dendam" Mereka hanya ikut-ikutan saja.
Ternyata di balik semua itu adalah pekerjaannya Mu Zhi Yao, Mu
Zhi Yao pasti tidak akan keluar di saat seperti ini.
Jian Yi Shan sedang berjalan kepada kakaknya, Tuan Jian Da
dengan sekuat tenaga berkata, "Menbantu teman lebih penting!"
Semua kejadian yang terjadi di 1uar pemikirannya. Tetapi yang
1ebih tidak diduga, bukan saja hanya dia sendiri yang mengalami
luka, Wei Tian Yuan dan Shang Guan Fei Feng juga semuanya telah
terluka. Sekarang dia hanya bisa mengharapkan kepada adiknya
saja. Tetapi dia tidak mengetahui jika adiknya pun terluka.
Saat berkata itu, dalam waktu yang sangat singkat, telah ada tiga
orang yang berlari ke samping Wei Tian Yuan.
Ketiga orang ini adalah bawahan nomor satunya Mu Zhi Yao,
tetapi kalau dibandingkan dengan pendekar nomor satu didunia
tingkatannya masih sangat jauh.
Kali ini orang-orang yang dipanggil Mu Zhi Yao untuk
menghadapi Wei Tian Y uan, sebenamya juga bukan benar-benar
pengawal kelas satu, tetapi, juga kalau dikatakan kalas satu,
setidaknya harus mempunyai harga diri, tidak akan melawan
seseorang yang telah terluka.
Wei Tian Yuan duduk di bawah, pandangan telah kabur,
pendengaran nya juga sudah tidak jelas.
Ketiga orang pesilat, dalam mulut mengatakan akan
membalaskan dendam orang tuanya, tangannya telah
menggenggam pisau, menyerang kepada Wei Tian Yuan!
"Kalian cari mati saja!" Wei berteriak, dia ternyata telah
menangkap dua pesilat yang berada di sebelah kiri dan kanannya,
seperti menangkap orang-orangan yang terbuat dari rumput saja.
Yang pertama dibuatnya sampai kepala berlumuran darah, mau
merangkak juga tidak bisa. Pesilat yang kedua lebih parah, dia
dibantingkan oleh Wei Tian Yuan, tepat mengenai pesilat yang
ketiga, kepalanya terbentur kepala kawannya, keduanya langsung
mampus. Pesilat lainnya yang mengikutinya, tidak sadar juga terkejut
dibuatnya, segera berhenti mendekat.
Wei Tian Yuan tertawa berkata, "Kalian mempunyai berapa ayah,
baik, semuanya anggap saja aku yang membunuhnya, aku juga
tidak keberatan untuk membunuh beberapa orang lagi! Yang mau
membalas dendam silahkan cepat keluar!"
Beberapa orang ini adalah orang-orangnya Mu Zhi Yao, mereka
mempunyai pemikiran yang sama, mengira karena Wei Tian Yuan
sudah terluka parah, baru berani keluar. Begitu melihat Wei Tian
Yuan masih dapat bertarung melawan musuhnya, mana berani
menonjolkan diri lagi" Wei Tian Yuan membiarkan mereka berlari.
Tetapi ternyata masih ada dua orang lagi yang tinggal, mereka
bukan orang biasa. Yang pertama adalah dari aliran Shao Lin Yin Xin
Mo, yang kedua adalah dari aliran Kong Tong salah satu dari empat
bersaudara yaitu Si Madu. Kedua orang ini adalah pesilat-pesilat
kelas satu. Wei Tian Yuan tertawa dingin berkata, "Kalian, datang untuk
membalaskan dendam ayahnya atau untuk membalaskan dendam
istrinya?" Mendengar kata-kata Wei Tian Yuan, Si Madu merah mukanya,
berkata, "Aku tidak tahan melihat sikapmu, he..he.., dengar-dengar
ilmu-mu berasal dari Qi Le Ming yang mengajarkannya, aku tidak
percaya, aku malah ingin melihat ilmu nomor satu keluarga Qi yang
kau miliki itu sehebat apa!" sebenarnya dia juga telah termakan oleh
omongan Mu Zhi Yao, dia mengatakan ingin mengetahui ilmu
keluarga Qi, sebenarnya hanya untuk menjaga nama baiknya saja.
Wei Tian Yuan tertawa dingin berkata, "Ilmu silat mu seperti apa,
aku tidak mengetahuinya. Tapi kulit mukamu setebal apa, aku
rasanya bisa memperkirakan ya. Tetapi, melihat ketebalan kulit
mukamu, aku juga tidak ingin membuatmu kecewa. Aku akan
menperlihatkan kepadamu sepersepu luhnya saja kehebatan dari
ilmu keluarga Qi." Semua orang juga mengerti maksud dari
perkataannya, maksudnya, yang akan dia perlihatkan sekarang
hanya sepersepuluhnya saja dari yang telah dia pelajari.
Wang Dian Ying. berkata, "Tidak tahu malu, saat orang lain
terluka, baru ingin mencoba, gengsi aliran Kong Tong telah
dipermalukan olehmu."
Si Madu merah seluruh mukanya, dia pura-pura tidak
mendengar, dia segera mengeluarkan serangannya menghantam
Wei Tian Yuan. Pukulan dan tenaganya sangat keras, dia memang
bermaksud hendak menghantam jatuh Wei Tian Yuan dalam sekali
pukul. Ketika mengenai sasaran badan Wei Tian Yuan bagaikan sehelai
kertas yang menempel pada tebing curam, tidak terlihat akibat dari
pukulan keras si Madu. Ketika Si Madu hendak memukulnya
kembali, Wei Tian Yuan menangkisnya. Walaupun dapat menangkis
terasa tangkisan nya tidak bertenaga, Yin Xin Mo dapat melihatnya
kalau dia telah mengalami cedera yang tidak ringan dia hanya bisa
membuat si Madu terdesak mundur beberapa langkah. Jikalau tidak


Pedang Bayangan Dan Panji Sakti Huan Jian Ling Qi Seri Thiansan Karya Liang Ie Shen di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dia bisa membuat Si Madu terpelanting ke atas puncak tebing yang
menjorok ke keluar. Yin Xin Mo terbuka kedua matanya, melihat Si Madu sudah
terdesak mundur, dia lalu turut menyerbu, berkata, "Aku dengan
pendekar Xu adalah teman baik, tidak perlu dengan alasan yang
lain-lain, dengan alasan yang satu ini saja sudah membuat aku
dapat membunuhmu!" Wei Tian Yuan berkata, "Kalau begitu paling baik kau berdoalah
dulu supaya bisa tetap hidup!" Dia menempelkan badannya pada
dinding tebing iuram, menjaga dirinya agar jangan sampai terluka
kalau bertanding melawan kedua orang tersebut.
Mi Mo Ya seperti singa yang membuka mulutnya, Wei Tian Yuan
berdiri pada posisi lehernya, mengandalkan dinding tebing itu
bertahan, posisinya itu sangat menguntungkannya. Orang yang mau
menghantamnya walaupun sangat banyak, tetapi tidak dapat
leluasa. Tetapi yang dimaksudkan 'menguntungkan', hanya untuk
memperpanjang waktu saja. Walaupun dia dapat mengalahkan Yin
Xin Mo dan Si Madu, selanjutnya pastinya akan ada yang ikut maju
juga. Pesilat yang tangguh juga akan berdatangan, padahal
sekarang dia sedang menghadapi dua pesilat tangguh, dia perlahanlahan
mulai tidak tahan. Satu-satunya yang dapat membantu dia keluar dari kesulitan ini
hanya Shang Guan Fei Feng saja. Tetapi sayangnya dia sudah tidak
dapat membantunya. Orang-orang tersebut sudah melihat kehebatan ilmu pedang
Shang Guan Fei Feng, saat panah She Yan dilepaskan, segera
mereka memecah kan diri, sebagian orang-orang untuk mengurung
Shang Guan Fei Feng yang masih lemas.
Shang Guan Fei Feng sudah terluka oleh jurus Mu Rong Cui
'melalui benda mengalirkan tenaga', biarpun efek dari tenaga yang
dialirkan tidak banyak, lukanya juga cukup lumayan parah. Tenaga
untuk memainkan ilmu'Pedang Bayangan'nya juga berkurang. Dia
terluka oleh orang. Jadi sama sekali tidak dapat menggunakan
lengannya menunjukkan tanda pengenal ayahnya.
Jian Yi Shan membalikkan badannya, berjalan ke arah Shang
Guan Fei Feng. Dia berjalannya sangat lambat, tampak lukanya juga
tidak ringan. Tetapi, dia datang tepat pada waktunya.
Orang-orang melihat dia berjalan tidak bertenaga, sama sekali
tidak mempedulikannya. Ada salah satu orang yang masih beritikat baik dengan dia
berkata, "Tuan Jian kedua, kau sudah membalaskan dendam
kakakmu, untuk masalah ini, kau tidak perlu turut campur lagi."
Jian Yi Shan berkata, "Benar, masalah ini aku tidak akan turut
campur." Setelah dia mengatakan hal ini, tiba-tiba dia turut masuk.
Berkata, "Mao keenam, Zhu ketiga, kalian berdua sebagai orang
yang punya nama, bagaimana bisa berlaku seperti ini, melukai
perempuan yang sedang terluka!"
Setelah berkata keras, dia mengeluarkan serangannya, membuat
kedua orang tersebut tidak berdaya.
Kedua orang yang hendak membunuh Shang Guan Fei Feng
terkena jurus gabungan ilmu Da Shuai Bei Shou dan.Mian Zhang
yang digabungkan menjadi satu tenaga yang mematikan, segera
mereka jatuh terkapar. Kemudian Dia membalikkan kepalanya, kepada orang yang
beritikat baik berkata, "Benar, aku tidak akan banyak turut campur,
tetapi nona Shang Guan menanam budi yang harus aku balaskan,
aku tidak dapat tidak mempedulikannya!"
Saat berkata begitu, dia sudah berada bersama-sama dengan
Shang Guan Fei Feng, Shang Guan Fei Feng dapat melihat jika Tuan
Jian kedua memaksakan dirinya, sebenarnya dia juga sudah sulit
menahannya, berkata, "Tuan Jian kedua, aku tidak ingin melibatkanmu, biar aku sendiri
saja yang menghadapinya."
Jian Yi Shan berkata, "Baiklah, terserah kau, aku juga tidak mau
terlalu turut campur urusanmu!" Selesai bicara, tiba-tiba langsung
memukul kearah pundak Shang Guan Fei Feng, pukulannya sangat
keras dan tepat. Sesaat hal itu membuat orang-orang sangat terkejut. Mengapa
tuan Jian kedua menganggap teman seperti musuh, mengapa dia
memukul Shang Guan Fei Feng"
Tetapi kejadian yang lebih aneh lagi masih ada di belakang,
terkena pukulan ini, Shang Guan Fei Feng bukan terjatuh, malahan
terlihat lebih beesemangat! Akibat satu pukulan itu Shang Guan Fei
Feng, tiba-tiba menggerakan pedangnya, menyabet kedua orang
yang berada di depannya, begitu pula dengan orang yang ketiga
hingga terlepas pisaunya!
Shang Guan Fei Feng membalikkan kepalanya, berkata, "Terima
kasih banyak." Musuh-musuhnya yang menghadang dia sebenarnya
masih ada beberapa, tapi saat itu sudah berlarian menjauh.
Jian Yi Shan berkata, "Kembalilah, aku masih harus
menyelesaikan masalah yang belum terselesaikan, kita
menyelesaikan urusan masing-masing saja!"
Selesai bicara, dia kembali berjalan kearah kakaknya, yang
terlihat lebih parah lagi dibandingkan sebelumnya, dan juga di ujung
mulutnya darah mengalir. Tetapi bawahan Mu Zhi Yao, setelah melihat kehebatannya,
mereka tidak tahu apa dia berpura-pura atau tidak, siapapun jadi
tidak ada yang berani mengganggunya.
Mereka mana bisa tahu, kali ini Jian Yi Shan benar-benar bukan
berpura-pura. Ternyata pukulan yang tadi dia lakukan pada Shang Guan Fei
Feng, menggunakan ilmu 'melalui benda mengeluarkan tenaga' dia
telah menyalurkan tenaga dalamnya kepada diri Shang Guan Fei
Feng. Tetapi, Ilmu 'melalui benda mengeluarkan tenaga' ini tidak sama
dengan yang di miliki Mu Rong Cui, yang dia miliki adalah untuk
menolong orang, bukan untuk melukai orang. Dia memberikan
tenaganya untuk digunakan Shang Guan Fei Feng, tenaga dalam
yang dia berikan, membuat aliran darah Shang Guan Fei Feng
berjalan, dan tenaganya pulih kembali. Tetapi Jian Yi Shan
sebenarnya juga sudah terluka, dengan ditambah lagi dia
menyalurkan tenaganya, membuat setengah tenaga nya lelah habis,
tenaga yang tersisanya kini sudah tinggal sepertiga dari asalnya.
Iika saat ini ada pesilat tangguh yang menyerangnya, jika tidak mati
pastinya juga akan terluka parah.
Di sebelah sana, Si Madu dan Yin Xin Mo berdua sedang
bertanding melawan Wei Tian Yuan, mereka sudah mulai terlihat
akan mendapat kemenangan. Di belakang mereka masih ada
banyak orang lagi, makin lama makin banyak berdatangan. Wei Tian
Yuan yang berada dalam kesulitan hanya mengandalkan posisi
tebing yang menguntungkan tersebut, sudah sulit berbuat apapun.
Kedatangan Shang Guan Fei Feng benar-benar tepat pada
waktunya. Hanya terdengar satu kali suaranya, bunga pedang bertaburan,
dalam sekejap pedangnya telah melukai enam tujuh orang, setiap
orang terkena goresan pedangnya tersebut. Orang-orang sekitar
segera menjauhinya. Dalam waktu singkat, ketika pisau Yin Xin Mo mengenai Wei Tian
Yuan, tulang tangannya juga terkena ujung pedang Shang Guan Fei
Feng, pisaunya juga terpental, balik malah mengenai kepala Si
Madu. Begitu terkena kepalanya Si Madu, dia jatuh terkapar. Wei Tian
Yuan menggunakan kesempatan itu mengerakkan kakinya,
menendang kepada Yin Xin Mo hingga terbalik.
Juga pada saat yang sama, Shang Guan Fei Feng menggetarkan
pedangnya bagaikan kilat, membuat tujuh delapan orang pesilat
semuanya terkena tusukan pedangnya, senjata mereka semua juga
terlepas dari tangannya, orang-orang semuanya bubar menjauh.
(gb 134a) Shang Guan Fei Feng telah mengeluarkan jurus 'Pedang
Bayangan'nya. Kali - ini atas perintah dari Mu Zhi Yao, mereka datang untuk
membunuh Wei Tian Yuan diantaranya ada enam tujuh orang yang
benar-benar pesilat tangguh. Dua diantaranya sudah terluka.
Sisanya masih ada empat lima orang lagi, jika mereka bersatu
bergabung, Shang Guan Fei Feng sudah memperkirakan Wei Tian
Yuan tidak dapat menghadapi mereka semua.
Tetapi diantara lima pesilat tangguh ini, ada tiga orang yang
telah mengetahui kedasyatan dari jurus Pedang Bayangan tersebut,
jadi ketika Shang guan Fei feng mengeluarkannya, muka ketiga
orang itu berubah wama, dengan suara yang rendah berkata, "Nona
Shang Guan, tolong jangan marah atas perbuatan kami."
Shang Guan Fei Feng tersenyum berkata, "Yang Tidak tahu tidak
salah, kalian pergilah!"
Ketiga orang itupun pergi mengundurkan diri, dua pesilat lainnya
yang tidak mengetahui kedasyatan 'Pedang Bayangan' itu, melihat
situasi yang ada langsung mengerti. Kedua pesilat tersebut juga
langsung kabur, mengejar ketiga pesilat di depannya, ingin
menanyakan hal yang tidak diketahuinya.
Dan jago silat lain yang telah mengetahui jurus'Pedang
Bayangan' tersebut, walaupun tidak terang-terangan meminta
ampun pada Shang Guan Fei Feng, tetapi mereka segera memberi
tahu kepada teman-temannya.
Dalam sekejap mata setengah dari orang-orang tersebut telah
bubar. Sisa setengahnya, orang-orang tersebut mulai bertanya-tanya
mengenail peristiwa yang terjadi, ada beberapa yang tidak beranjak
dari tempatnya. Tetapi karena pesilat tangguhnya sudah bubar,
mereka juga mengikuti orang banyak, siapapun tidak ada yang
berani maju ke depan, melihat 'situasi* yang tidak beres itu, mereka
ikut melarikan diri. Jian Yi Shan berjalan.terhuyung-huyung ke samping kakaknya.
Dia berkata, "Kakak, aku benar-benar tidak ada muka terhadapmu!"
Wang Dian ying yang melihatnya segera berkata, "Tuan Jian
kedua, kau sudah menyelesaikan musuhmu, berarti sudah
memulihkan nama keluarga. Perkataan yang kau katakan kepada
orang jahat itu, sama sekali tidak perlu dimasukkan ke dalam hati!"
Jian Yi Shan berhutang budi yang harus dibalaskan kepada Mu
Rong Cui karena dia telah disembuhkan dari kelumpuhan tubuhnya,
dan juga telah mengatakan bahwa seorang pria harus dapat
membedakan mana budi yang harus djbalas dan mana yang
dendam harus dibalas. Wang Dian Ying mengkhawatirkan setelah
dia membunuh Mu Rong Cui, dia membuktikan perkataannya untuk
mencelakakan dirinya sendiri.
Pandangan Jian Yi Shan hampa tidak berperasaan, tidak tahu
bagaimana. Tiba-tiba berkata, "Biarkan aku!"
Wang Dian Ying dan Mei Qing Feng sedang menolong Tuan Jian
Da, tetapi tenaga dalam mereka tidak melebihi tenaga dalam Tuan
Jian Da, walaupun mereka tidak henti-hentinya menyalurkan tenaga
kepada Tuan Jian Da, tetapi hanya bisa sedikit-sedikit
menghilangkan rasa sakitnya saja, Tuan Jian Da tetap saja masih
kedinginan. Mei Qing Feng dengan senang berkata, "Apakah kau dapat
menyembuhkan telapak Hanbing ini?"
Jian Yi Shan dengan datar berkata, "Mu Rong Cui mengira kedua
pirusnya orang lain tidak dapat menyembuhkan nya, dia salah.
Sayang aku tidak dapat langsung memperlihatkan kepadanya! Dia
sendiri dapat menyembuhkannya, akupun juga dapat
menyembuhkan!" Wang dan Mei berdua melihat dia dengan begitu yakin, dalam
hati berpikir dia dengan Mu Rong Cui saling bertukar jurus,
perkataan ini Misanya dapat dipercaya, biarlah dia untuk
mencobanya. Melewati sesaat, hanya melihat ada udara panas yang keluar dari
atas kepala Tuan Jian Da yang terluka, warna wajahnya pun
kembali memerah. "Tenagaku sudah pulih kembali, dik, kau sudah dapat berhenti."
Tuan lian Da dengan senang berkata.
Memang benar begitu adiknya berhenti, dia dapat langsung
berdiri. Tetapi di luar dugaannya, dia setelah dapat berdiri, sebaliknya
adiknya yung terjatuh! Jian Yi Shan memuntahkan darah segar, bagaikan sebatang
kayu, dia jatuh ke tanah.
"Aku pernah mengatakan akan memusnahkan ilmuku, bukan saja
akan mengembalikan ilmuku kepada Mu Rong Cui, akupun telah
menggunakan tenaga yang ada menyembuhkan kakak, walaupun
sejak saat ini aku menjadi orang yang tidak dapat berbuat apa-apa,
tapi juga cukup berharga!"
Setelah Dia mengatakan hal itu, wajahnya terlihat penuh
senyum, kemudian orangnya pingsan.
Tuan Jian Da nangis bersedih hati, "Adik, kenapa kau sampai
berbuat begini!" Saat itu orang-orang Mu Zhi Yao sudah sebagian besar
meninggalkan tempat itu. Wei Tian Yuan begitu mendengar suaranya Tuan Jian Da, sangat
terkejut, dia langsung menghampiri, Meninggal kan Shang Guan Fei
Feng. Tak disangka pada saat itu terjadi suatu hal yang lebih
mengejutkan lagi. Pada saat mendengar suara Tuan Jian Da, dia
mendengar pula suara teriakan Jiang Xue Jun!
Ternyata Jiang Xue Jun telah terkena serangan dari jarum
beracun Xu Zhong Yue. berbareng dia telah tertangkap oleh Xu
Zhong Yue. Wei Tian Yuan ketika mendengar itu, tiba-tiba saja, tidak tahu
mendapatkan tenaga dari mana, langsung pergi memburu kepada
Xu Zhong Yue. Apakah yang telah terjadi"
Jiang Xue Jun yang selalu mengawasi Xu Z hong Yue, disaat
sedang ribut-ribut, Xu Zhong Yue telah mencoba melarikan diri,
Jiang Xue Jun yang segera mengetahuinya mencoba
menghadangnya. "Xu Zhong Yue, dosamu sangat banyak, apa masih mau
melarikan diri?" Jiang Xue Jun segera mengeluarkan pedangnya dan
mengejarnya. Xue Zhong Yue tidak tahu kenapa kakinya seperti ada yang
menahan, seolah-olah tersandung batu di depannya, badannya
doyong ke depan. Jiang Xue Jun girang melihatnya, dia segera mengeluarkan
serangannya langsung menusuk pada Xu Zhong Yue.
Hanya dengar suara 'ding', ujung pedangnya ternyata meleset
mengenai Xu Zhong Yue, hanya bisa melukai sedikit tubuhnya saja,
tapi berbareng itu dalam jarak yang dekat itu Xu Zhong Yue
melepaskan jarum beracunnya sehingga mengenai tubuh Jiang Xue
Jun, akibatnya Jiang Xue Jun jatuh dan tertangkap kedalam
tangannya. Ternyata Xu Zhong Yue telah mempersiapkan segalanya, ilmu


Pedang Bayangan Dan Panji Sakti Huan Jian Ling Qi Seri Thiansan Karya Liang Ie Shen di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

silatnya bukan tandingan Jiang Xue Jun, dia sengaja berbuat
demikian, dengan siasat menawan musuhnya.
Xu Zhong Yue walaupun terkena luka sedikit, dia masih dapat
menahan rasa sakitnya, dengan tertawa berkata, "Xue Jun, kau
kejam sekali, masa ingin membunuh suami sendiri. Kalau kau mau
berjanji kepadaku untuk kembali ke Luo Yang, aku masih dapat
mengampunimu." Jiang Xue Jun sangat marah sekali dibuatnya.
Pada saat itu Wei Tian Yuan sudah datang, ketika itu juga Xu
Zhong Yue tertawa terbahak-bahak.
Ada dua orang pesilat yang datang mencoba menghadang Wei
Tian Yuan, tapi dipukul mundur olehnya.
Wei Tian Yuan berkata, "Benar, aku terluka. Tetapi biarpun
terluka aku masih dapat untuk membunuh orang, siapa yang tidak
percaya, silahkan mencoba!".
Saat itu setelah melihat kehebatan Shang Guan Fei Feng dengan
jurus 'Pedang Bayangan'nya, orang-orang Mu Zhi Yao sudah kabur
sebagian besar, sisanya melihat Wei Tian Yuan yang masih berani
begitu, siapapun tidak berani menjual nyawanya untuk mewakili Xu
Zhong Yue. "Lepaskan Xue Jun!" Wei Tian Yuan berkata.
Xu Zhong Yue sedikit pun tidak gentar, dengan mencoba
bersikap tenang berkata, "Kalau kau masih menginginkan nyawa
Jiang Xue Jun, segera mundur, walaupun kau bisa membunuhku,
kau juga hanya akan mendapatkan mayatnya Jiang Xue Jun!"
Jiang Xue Jun marah sekali serasa mau meledak kepalanya.
Pada saat itu juga, tiba-tiba terjadi peristiwa yang tidak disangkasangka.
Saat Xu Zhong Yue merasa dalam posisi yang menguntungkan,
terdengar suara tawanya yang keras. Tiba-tiba mukanya berubah
menjadi pucat. "Kau.... Kau...." Hanya berkata begitu, kakinya langsung lemas
dan terjatuh. Sepasang matanya masih terbuka lebar-lebar,
terhadap kejadian yang menimpa dirinya seolah-olah dia masih tidak
dipercaya! Jiang Xue Jun menghadap wajahnya ke langit berkata, "Ayah,
arwahmu di atas sana semoga sekarang sudah dapat tenang, anak
perempuan mu sudah membalaskan dendammu!"
Kejadian tersebut berubah begitu aneh, siapa juga tidak
menyangka yang sekarang mati adalah Xu Zhong Yue.
Tang Xi Shun tiba-tiba berkata, "Hebat, hebat! Bukankah itu
adalah jarum racun keluarga Mu?"
Dia tidak menyebutkan nama, tetapi semua orang juga telah
mengetahui jika dia menanyakannya pada Jiang Xue Jun.
Jiang Xue Jun tidak menjawabnya. Ternyata dia memang benar
telah menyembunyikan sebatang jarum beracun, saat Xu Zhong Yue
tertawa keras, dia segera menusukkan jarum tersebut.
Wei Tian Yuan saat itu menjadi merasa lega hatinya, setelah
mengalami luka yang berkepanjangan, kedua kakinya juga
sepertinya sudah tidak mau menuruti perkataannya.
"Xue Jun!" dia dengan senang sekali, memanggil nama Jiang Xue
Jun, sesaat tidak tahu apa yang harus dikatakannya.
Jiang Xue Jun tidak menjawabnya, hanya memandang ke bawah
kepada Xu Zhong Yue, sepertinya sedang berkata, "Apa kau tidak
mau melihatnya?" Wei Tian Yuan pergi menghampirinya, merobek baju atas Xu
Zhong Yue, segera terlihat sederetan bekas gigitan yang berbentuk
bulan. Suatu malam pada tigabelas tahun yang lalu, ayahnya Wei Tian
Yuan diserbu oleh orang-orang yang tidak diketahui asal usulnya
(belakangan baru diketahui, adalah orang-orang tangguh), saat itu
Wei Tian Yuan seorang anak yang baru saja berumur sepuluh
tahun, dia berlari hendak menolong ayahnya, tapi dia tertangkap
oleh seseorang, dia tidak dapat melepaskan diri, pada saat tegang
itu, dia langsung menggigit orang tersebut.
Sampai setelah Wei Tian Yuan berhasil berlatih ilmu silat, setelah
melewati pencarian beberapa tahun, baru mendapatkan satu isue,
dan setelah melewati perbandingan yang ada, orang tersebut
kemungkinan adalah Xu Zhong Yue. Dia memperkirakan itu, karena
Xu Zhong Yue adalah teman ayah Wei Tian Yuan, orang-orang yang
menyerang itu ternyata dia yang membawanya.
Sekarang bekas gigitan tersebut terlihat lagi di depan mata Wei
Tian Yuan. Wei Tian Yuan merasa sedih bercampur puas, berkata, "Benar,
dia benar-benar musuh yang telah menjual ayahku. Xue Jun, kau
telah membalaskan dendam ayahmu juga telah mewakilkanku
membalaskan dendam ayahku."
Jiang Xue Jun tiba-tiba dengan suara rendah berkata, "Kakak
Yuan, aku bersalah padamu!"
Wei Tian Yuan merasa heran, berkata, "Xue Jun, kau berkata
apa. Aku masih belum berterima kasih padamu! Kita akan segera
pergi kan?" Jiang Xue Jun berkata, "Nona Shang Guan masih sedang
menantikanmu. Dia yang baru saja menolongmu, kau kembali saja
kepadanya." Wei Tian Yuan seketika tidak tahu harus berkata apa, berkata,
"Benar, aku tahu nona Shang Guan juga pernah menolongmu
mengatasi suatu masalah besar, dia adalah teman baik kita, mari
kita pergi bersama-sama saja." Dia mengarahkan pandangannya ke
sana, Shang Guan Fei Feng sedang berada di bawah Mi Mo Ya '
mulut singa' sebelah s na perlahan-lahan berjalan ke arah mereka.
Jiang Xue Jun tidak bergerak.
Wei Tian Yuan berkata, "Hai, kau kenapa" Kau terluka?" Dia
adalah seoang pesilat, tapi tidak melihat ada luka pada Jiang Xue
Jun. Jiang Xue Jun tiba-tiba berkata, "Kakak Yuan, kau dengar. Kau
punya tempat yang akan kau tuju, aku punya tempat yang akan ku
tuju." Wei Tian Yuan terpana berkata, "Kau... ini apa maksudnya, kau
dan aku sudah melalui berbagai macam masalah, dan telah
diselesaikan, sampai saat ini kita bisa bersama kembali. Mulai saat
ini dan selanjutnya, kita selamanya tidak akan terpisahkan!"
"Kakak Yuan, terima kasih banyak. Mendengar kau berkata
begini, aku, aku sangat senang sekali! Benar benar sangat
bergembira! Kakak Shang Guan, aku menitipkannya kepadamu!"
Shang Guan Fei Feng belum sampai ke hadapan mereka, Wei
Tian Yuan telah memegang tangannya Jiang Xue Jun dan
merasakan tangannya yang sangat dingin.
Shang Guan Fei Feng segera menghampirinya, melihat dengan
teliti, terlihat ada warna hitam pada beberapa bagian mukanya.
Wei Tian Yuan cemas sampai tidak dapat berkata apa-apa.
Shang Guan Fei Feng memanggil, "Putera kedua Tang, cepat
kemari, cepat kemari!"
Wei Tian Yuan saat itu baru sadar, keluarga Tang dari Si Chuan
mempunyai julukan 'nomor satu senjata rahasia' nya, juga ahli
membuat racun, tentu juga dapat mengobatinya. Putera kedua
Tang ini adalah Tang Xi Shun menjadi teman baru Wei Tian Yuan.
Tang Xi Shun menghampiri.
"Kakak Tang, apakah dia terkena racun" Tolonglah,
bagaimanapun kau harus menolong dia!" Wei Tian Yuan hanya
dapat mengandalkan seluruhnya kepada orang itu.
Tang Xi Shun hanya melihat dan melihat, lalu menggelenggelengkan
kepalanya, berkata, "Terlambat!"
Wei Tian Yuan berkata, "Apanya terlambat?"
Tang Xi Shun berkata, "Ini adalah gabungan dua jenis racun, jika
ketika baru terkena racun dan aku segera mengetahuinya mungkin
masih ada kesempatan untuk mnyelamatkannya, tetapi dia telah
cukup lama terkena racun bukan rajun dari jarum Xu Zhong Yue
saja yang ada didalam tubuhnya tapi masih ada sejenis racun
lainnya yang mungkin telah di minumnya, aku tidak dapat berbuat
apa-apa lagi!" Wei Tian Yuan diam tidak bergeming, dia seperti kemasukkan roh
jahat. Shang Guan Fei Feng menggerakkan tubuhnya berkata, "Kakak
Wei, kau sadar, kau sadar! Kau sendiri harus menjaga dirimu!"
Kepada lingkungan sekitar Wei Tian Yuan telah merasa hampa,
pandangannya seolah-olah tidak melihat apa-apa, pendengaran juga
seolah-olah sudah tidak berfungsi. Yang hidup hanya tubuhnya saja.
Perasaannya telah pergi mengejar Jiang Xue Jun. Shang Guan Fei
Feng bagaimana bisa menyadarkannya"
Shang Guan Fei Feng segera memeluknya, terasa tubuhnya mulai
mengeras. Kaki tangannya perlahan-lahan menjadi dingin. Shang
Guan Fei Feng sebenarnya seorang yang sangat mempunyai
pandangan sendiri, saat Mu sudah tidak tahu harus berbuat
bagaimana. Tang Huai Yi berkata, "Sayang ilmu Tuan Jian kedua juga sudah
tidak berguna." Shang Guan Fei Feng biarpun perasaannya sangt kacau, tetapi
kalimat ini dapat dia mengerti. Wei Tian Yuan cedera oleh telapak
Han Bing, telapak Han Bing ini selain Mu Rong Cui yang dapat
menyembuhkanya, Tuan Jian kedua juga dapat menyembuhkannya.
Tetapi sayangnya tenaga dalam Tuan Jian kedua telah habis untuk
menolong kakaknya. Perkataan Tang Huai Yi sama saja dengan
tidak dikatakan. Tang Xi Shun berkata, "Cedera telapak Han Bingnya, tidak terlalu
parah, tetapi juga tidak ringan. Hanya tetapi, tetapi............"
Shang Guan Fei Feng merasa ada harapan, berkata, "Putera
kedua Tang, tolong kau pikirkan caranya!"
Tang Xi Shun menghembuskan nafasnya, berkata, "Dia sendiri
tidak mau hidup, aku juga bisa berbuat apa?"
Sebenarnya dengan tenaga Wei Tian Yuan sendiri, dibantu oleh
seseorang yang bisa ilmu tenaga dalam, itu masih ada harapan.
Tetapi dasarnya harus diri sendiri dulu mempunyai keinginan untuk
sembuh, orang lain baru dapat membantunya.
Pada saat Tang Xi Shun berkata begitu, tiba-tiba terdengar Wei
Tian Yuan memanggil, "Xue Jun!" dan dia terjatuh tidak sadarkan
diri. Tidak tahu sudah lewat berapa lama,Wei Tian Yuan baru mulai
sadarkan diri. Serasa, seperti berbaring di lantai. Tetapi malahan tidak
mengetahui dimana keberadaannya.
Dikatakan sudah mulai sadarkan diri, tapi orangnya seolah masih
berada dalam mimpi. Mimpi berteka-teki, teka teki yang berada dalam mimpinya ada
Jiang Xue Jun." Jiang Xue Jun tersenyum manis padanya, tiba-tiba juga berubah
tubuhnya penuh dengan darah. Dia berteriak keras, membuka
matanya. Di depan matanya ada seseorang, yang sedang mengelap
mukanya dengan tangannya yang kecil memakai kain yang lembut.
"Kakak Yuan, kau sudah bangun."
Wei Tian Yuan memanggil berkata, "Xue Jun, Xue Jun, kau
jangan meninggalkanku, jangan meninggalkan ku!"
Perempuan yang berada di depannya menghembuskan nafas, aii,
ternyata bukan Jiang Xue Jun, dia adalah Shang Guan Fei Feng.
Benar-benar mimpi itu indah, tidak sesuai dengan kenyataan,
begitu sadar semua langsung semuanya berubah.
---ooo0dw0ooo--- BAB 4 Suasana berganti Perasaan pun berubah Selalu teringat kekasih lama
Orangnya sudah meninggal Tapi masih ada peninggalan
Saling memandang Tapi tidak terucap kata-kata
A. Curiga Shang Guan Fei Feng menghela nafas dan berkata,"Orang yang
sudah meninggal tidak akan bisa hidup kembali. Kakak Wei,
pasrahkanlah!" Mata Wei Tian Yuan tampak melotot, di wajahnya tampak ada
Kebingungan, kemudian dia pun berkata,"Kau mengatakan apa"
Siapa yang meninggal?"
"Kakak Xue Jun sudah meninggal sejak 3 hari yang lalu."
Wei Tian Yuan berteriak," Aku tidak mempercayainya, aku tidak
percaya! Kau berbohong kepadaku, tadi aku masig melihat, dia
masih memegang sekuntum bunga."
Dengan sedih Shang Guan Fei Feng berkata,"Kakak Wei, sudah
saatnya kau sadar dari mimpimu, Kakak Xue Jun sudah mati di
pelukanmu 3 hari yang Inlu."
Wei Tian Yuan menjadi sadar, dia merasa sangat sedih.
Kata Shang Guan Fei Feng lagi,"Kau jangan terlalu memikirkan
dia, kau harus kuat menghadapi kenyataan ini...."
Wei Tian Yuan berteriak 'Tidak! Tidak! Aku mau bertanya
kepadamu, kepadamu...."
Shang Guan Fei Feng berkata, "Kau istirahatlah dulu, apa yang
ingin kau' ketahui, aku akan memberitahukan semuanya
kepadamu." Kata Wei Tian Yuan,"Sekarang aku ingin tahu, kau mengatakan
bahwa dia mati di pelukanku, mengapa kau tega memisahkan kami"
Sekarang dia itu ada di mana" Dia di mana?"
"Dia sudah meninggal, mana bisa kami membiarkanmu terus
bersama dengan orang yang sudah meninggal" Kakak Xue Jun
sudah terbaring dengan tenang dalam peti mati."
"Tidak, tidak! Walaupun dia sudah meninggal, aku akan terus
bersamanya," Wei Tian Yuan merasa menjadi kedinginan hingga
tubuhnya menggigil. Hati Shang Guan Fei Feng terasa sakit seperti diiris dengan pisau,
dia berkata lagi,"Lihat, racun hawa dinginmu kambuh lagi, bila terus
menerus seperti ini kau akan mati!"
Dalam hati Wei Tian Yuan berkata,"Lebih baik aku mati." tapi dia
sudah tidak mampu untuk mengatakannya.
Shang Guan Fei Feng memasukkan sebutir obat ke dalam
mulutnya kedua telapak tangannya ditempelkan ke dada Wei Tian
Yuan, dia merasa seolah-olah sedang memegang sebuah batu,
dengan tenaga dalamnya, di mentransfer tenaga dalamnya ke tubuh
Wei Tian Yuan. "Kakak Wei, sebenamya tenaga dalammu lebih tinggi dariku, aku
tahu kau sudah pernah berlatih Me Yun Xuan Gong, kumpulkanlah
tenaga dalammu." Tapi Wei Tian Yuan tidak menyahut, sepertinya dia sudah
menjadi seorang yang mati rasa.
Shang Guan Fei Feng membantunya mendorong aliran darah di
daerah jantung Wei Tian Yuan, sambil berkata,"Hari itu, kau tidak
sadarkan diri dengan terpaksa aku menggendongmu dan turun
gunung, Lao Wang sudah menyiapkan sebuah kereta dikaki gunung,
berturut-turut selama 2 hari kita melakukan perjalanan tanpa
beristirahat, kita baru bisa melepaskan diri dari kejaran mereka. Aku
masih harus mencari sebuah tempat untuk mengobatimu dan untuk
beristirahat, tapi mereka masih terus mengejar, walaupun masih
agak jauh, kita tetap tidak bisa berhenti."


Pedang Bayangan Dan Panji Sakti Huan Jian Ling Qi Seri Thiansan Karya Liang Ie Shen di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Untungnya Lao Wang memiliki ide cemerlang, dia tahu di
gunung itu ada sebuah kuil, sebuah kuil yang hampir runtuh, kuil itu
tidak ditinggali oleh siapa pun, dia menyuruhku menyembunyikanmu
di sana, supaya kau bisa beristirahat dan menyembuhkan luka, dia
sendiri tetap naik kereta untuk mengecoh mereka."
"Jarak dari sini ke ibu kota sekitar 300 kilometer, di dalam hutan
yang lebat ada sebuah kuil tua, kau pingsan 3 hari 3 malam, setelah
itu baru sadar." "Sementara orang yang mengejar sudah tidak terlihat, tapi
bahaya belum lewat, anak buah Mu Zhi Yao sangat banyak, bila
mereka tahu kita bersembunyi di sini, kalau hanya aku sendiri, tidak
akan bisa menahan mereka Kakak Wei, kau harus cepat sembuh,
baru kita bisa lepas dari bahaya."
Shang Guan Fei Feng terus berkata, dia ingin supaya Wei Tian
Yuan kembali bersemangat, atau paling sedikit ada semangat untuk
hidup terus. Tapi Wei Tian Yuan seperti sebatang pohon, dia sama sekali tidak
bergerak hatinya, nasihat dari Shang Guan Fei Feng sama sekali
tidak didengar, wajahnya tetap datar.
Shang Guan Fei Feng dengan tenaga dalamnya mendorong aliran
darah di daerah jantung, dia bisa merasakan bila Wei Tian Yuan
sama sekali tidak bereaksi untuk menggunakan tenaga dalamnya
sendiri supaya lukanya cepat sembuh.
Sewaktu meninggalkan ibu kota, Shang Guan Fei Feng sudah
mempersiapkan makanan untuk 10 hari, sekarang dia sedang
memasakkan bubur untuk Wei Tian Yuan, tapi Wei Tian Yuan sendiri
seperti orang mati, bubur tetap ditelannya, tapi dia tidak merasakan
enak atau tidaknya bubur itu.
Semuanya terpaksa harus diatur oleh Shang Guan Fei Feng, dia
mau makan hanya supaya dia bisa bertahan hidup.
Wei Tian Yuan sama sekali tidak mau berbicara, pada hari
pertama seperti itu, begitu pula dengan hari kedua dan ketiga. "
Pada hari keempat di pagi hari, Shang Guan Fei Feng
berkata,"Kakak Wei, kau adalah orang yang sangat bersemangat
tapi juga mudah patah, aku bertanya kepadamu, kau ingin hidup
atau mati?" Sekarang Wei Tian Yuan baru mau menjawab,"Tubuhku masih
hidup lapi hatiku sudah mati, Fei Feng, aku tidak mau
merepotkanmu lagi, pergilah!"
"Baiklan, Wei Tian Yuan, bila kau terus menyiksa dirimu seperti
itu terus, uku pun tidak akan bisa berbuat apa-apa dan aku tak akan
peduli lagi padamu!"
Sesudah berkata seperti itu dia langsung angkat kaki dari tempat
itu, hingga hari gelap dia belum kembali.
Malam itu bulan bersinar sangat terang, di meja untuk
sembahyang ada lampu yang sudah dipasang, lampu ini adalah
lampu yang tidak akan pemah padam.
Seharian Wei Tian Yuan tidak makan, tubuhnya sangat lemas,
anehnya dia malah lebih sadar.
Dia tidak ingin hidup, tapi perutnya merasa sangat lapar,
mungkin rasa lapar ini malah membuat otaknya menjadi lebih sadar.
Dia tidak akan bisa mencari alasan yang menyebabkan dia bisa
sadar, hanya dalam hati dia sempat berpikir,"Menurut orang tua,
bila sudah hampir mati, biasanya otak manusia lebih bisa berpikir
dengan jernih, mungkin aku pun seperti itu."
Dia masih mempunyai sedikit tenaga, dari buntalannya dia
mengeluarkan sebuah batu berlian.
Batu kecil ini menarik kembali kenangan lamanya, kenangan
masa kecilnya. Di belakang rumah mereka terdapat semacam batu, batu itu
adalah batu keramik Yun Nan, di batu itu sering terdapat goresan
yang sangat indah, ada yHng seperti lukisan, ada yang mirip dengan
orang atau benda-benda tertentu, anak kecil paling senang
mengambil batu semacam ini, untuk dijadikan permainan.
Suatu hari dia dan Xue Jun sedang bermain dan mereka
menemukan 2 buah batu berlian yang memiliki bentuk yang hampir
sama, anehnya di batu itu terdapat goresan seperti burung, batu
yang satu bergambar seperti burung yiing besar dan gagah,
sedangkan batu yang lainnya bergambar seekor burung kecil dan
lembut. Kedua batu itu dinamakan oleh Wei Tian Yuan, Yuan Yang Shi
(batu Yuan Yang, Yuan Yang adalah sejenis burung, selalu hidup
berpasangan, bila nanti mati maka yang lainnya tidak akan bisa
bertahan hidup). Dia mengambil salah satu batu, dari batu yang lain dia berikan
kepada Xue Jun, waktu itu umur Xue Jun baru 7 tahun.
Saat itu dia masih tidak mengerti maksud dan arti dari Yuan
Yang, Wei Tian Yuan menjelaskannya kepada Xue Jun. Kata Xue
Jun, "Baiklah, Kakak Yuan, aku senang bila selamanya selalu
denganmu, bila Yuan Yang adalah sepasang burung yang saling
mencintai, hingga kita mati, kita adalah Yuan Yang."
Sekarang dia sudah mati, batu itu masih ada, perasaannya yang
dalam kepada Xue Jun hanya bisa dia ungkapkan kepada batu itu.
Dia menghela nafas, dia mengubah 2 baris puisi Bai Ju Yi
(penyair terkenal jaman Tiongkok kuno), kemudian dia
membacanya, "Hidup masih panjang, berpisah sudah 20 hari.
Mengapa rohmu tidak pernah singgah dalam mimpiku?"
Dalam hati Wei Tian Yuan berdoa,
"Adik Xue, tunggulah aku, tidak lama lagi kita akan bertemu, tapi
sebelum bertemu, malam ini datanglah ke dalam mimpiku, kita
bertemu dulu di alam mimpi."
Di atas meja sembahyang sinar lampu hanya sebesar baki
kacang, lama kelamaan Wei Tian Yuan pun tertidur.
Benar saja, dalam mimpi dia bertemu dengan Jiang Xue Jun, kali
ini Xue Jun tidak memegang seikat bunga, tapi dia memegang batu
itu. Anehnya, mengapa ini tidak seperti mimpi"
"Kakak Yuan, Kakak Yuan," ada suara sepertinya sangat dekat
dengan telinganya kemudian suara itu menjauh, tapi suara itu
sangat jelas, apakah benar dia sedang bermimpi"
Dia terbangun oleh suara ini dan dia membuka matanya
kemudian terduduk. Benar saja Xue Jun sudah ada di depan
matanya. Wei Tian Yuan berteriak,"Xue Jun!"
Begitu dia berteriak Xue Jun sudah membalikkan badannya dan
lari. "Xue Jun, jangan pergi, bawalah aku!"
Entah tenaga dari mana, akhirnya dia bisa bangun, tapi hanya 2
langkah dia berjalan, dia sudah terjatuh lagi.
Dia berusaha untuk bangun, tiba-tiba dia menggigit jarinya. Dia
merasakan sakit, berarti dia tidak bermimpi.
Di atas meja sembahyang, nyala lilin yang begitu kecil, tapi
membuat matanya bisa melihat lebih jelas.
Di atas meja sembahyang terjadi sesuatu yang aneh. Ada
semangkuk bubur yang masih panas, sepiring ayam rebung, dan
masih ada seguci kecil arak juga cangkir arak yang sudah diisi
dengan arak. Wangi arak itu tercium oleh hidungnya. Setelah mencium wangi
arak, dia baru sadar bahwa arak itu berasal dari desanya. Dia dan
ayah Xue Jun sering minum bersama-sama, dan arak yang biasa
mereka minum adalah arak buatan sendiri. Ayahnya tidak
melarangnya untuk minum, sebab itu dia pun sering menemani
ayahnya minum-minum. Dia merasa dirinya sudah salah melihat. Apakah benar dia s udah
salah melihat orang"
Begitu mencium wangi arak, semua ketidakyakinannya langsung
lenyap. Wei Tian Yuan berpikir,"Nona Shang Guan tidak tahu arak
kesukaanku berasal dari desaku dan suara yang memanggil' Kakak
Yuan adalah suara Xue Jun, aku tidak salah mendengar. Jika orang
yang sudah meninggal dunia, bagaimana bisa mengantar sayur, nasi
dan arak untukku?" "Apakah mungkin dia tertolong ketika aku dan Shang Guan Fei
Feng meninggalkan tempat itu?"
Dia tidak berani mencurigai bahwa Shang Guan Fei Feng menipu
dirinya. Dia sangat mengharapkan Xue Jun masih hidup.
Karena di dalam hatinya ada harapan bahwa Xue Jun masih
hidup, maka dia mulai merasa ada keinginan untuk hidup kembali.
"Sayang tadi aku tidak mempunyai kekuatan untuk mengejarnya,
aku berharap dia akan datang lagi."
Jika ingin memperoleh kekuatan maka dia harus makan, semua
hidangan yang tersedia dimakannya, arak pun diminumnya hingga
tersisa di guci. Ayam hutan ini tampaknya masih sangat segar dan baru saja
ditangkap. Shang Guan Fei Feng hanya memberinya daging asin
dan bubur tawar saja, tidak ada rasanya.
"Xue Jun datang kemari untuk mengurusku, tapi mengapa dia
tidak mau menemuiku?"
"Aku mengerti sekarang, Xue Jun ingin aku sembuh, ingin aku
mengejarnya kemudian baru mau berbicara denganku."
Sangat aneh, ternyata arak yang dia minum sangat bermanfaat
untuk menghilangkan racun dingin yang ada di dalam tubuhnya.
Racun yang biasa bereaksi setiap subuh, sekarang hanya terjadi
pada siang hari dan itu pun semakin jarang terjadi.
Pada siang hari dia seharian bermeditasi dan mengatur
pernafasan, jika dia merasa lapar dia hanya makan makanan kering
yang ditinggalkan oleh Shang Guan Fei Feng.
Pada malam hari dia menyalakan lampu lebih banyak. Dengan
semangat ilia menunggu kedatangan Xue Jun. Dia menunggu dan
terus menunggu, tapi yung ditunggu tidak kunjung tiba.
Sudah lewat pukul 3 subuh, tapi Xue Jun tetap belum muncul.
Wei Tian Yuan sudah sangat mengantuk tapi dia tidak mau
memejamkan matanya walau sekejap.
Tiba-tiba ada angin dingin berhembus. Angin ini sangat aneh,
lampu-lampu yang terpasang semua tertiup hingga padam.
Wei Tian Yuan seperti mendengar seseorang sedang meletakkan
suatu barang di atas meja. Wei Tian Yuan segera melompat dan
menangkap orang itu. Sayang dia gagal menangkapnya. Hanya
terdengat suara sobekan kain dan orang itu sudah lari.
Begitu Wei Tian Yuan mengejarnya, walaupun terang bulan, dia
tidak dapat melihat bayangan Xue Jun.
Wei Tian Yuan memgetahui kemampuan ilmu meringankan tubuh
dari Xue Jun, dia pasti bisa mengejarnya jika dalam keadaan sehat.
Sekarang keadaannya memang tidak memungkinkan untuk
mengejarnya. Dia kembali lagi ke kuil tua dan menyalakan lampu yang sudah
padam. Begitu melihat benda yang ditinggalkan oleh orang itu dia
terpaku. Di atas meja ada seguci arak dan ayam yang sudah
dibakar, dia dapat mencium harum ayam panggang yang
kelihatannya sangat lezat.
Yang paling membuat dia heran adalah sobekan kain yang masih
berada dia tangannya. Biarpun sobekan kain ini dibakar menjadi abu
dia pasti akan langsung mengenalinya. Sobekan baju ini adalah
sobekan baju milik Xue Jun.
Sobekan baju yang terbuat dari sutra , berwarna hijau air danau.
Di sobekan baju itu terdapat bercak darah.
Baju itu adalah baju yang dikenakan oleh Xue Jun sewaktu dia
melarikan diri dari keluarga Xu. Darah di baju Xue Jun adalah darah
Wei Tian Yuan. Bercak itu tidak dibersihkan kerena Xue Jun ingin
mengenang kejadian itu. Wei Tian Yuan tidak menaruh curiga lagi, dia yakin bahwa orang
tadi adalah Xue Jun. baju yang dikenakan adalah baju milik Xue Jun.
Apakah mungkin orang itu bukan Xue Jun"
Begitu guci arak itu dibuka, dia dapat mencium bahwa arak itu
berasal dari desanya. Dia meminum arak itu sampai mabuk dan
tertidur hingga pagi. Apakah karena dia mabuk dia tidak dapat merasakan penderitaan
apa pun atau karena khasiat dari arak ini" Biasanya racun dingin
ketika subuh akan kumat, tapi sampai sekarang dia sudah tidak
merasakan apa pun. Hari ini dia tetap seorang diri, merawat dirinya sendiri dengan
menggunakan tenaga dalamnya. Sepertinya dia merasa lebih baik
daripada hari-hari sebelumnya.
Semenjak kejadian terakhir, sudah 2 hari Xue Jun tidak datang.
Pada hari yang ke 3, malam hari sebelun dia tidur, Wei Tian Yuan
meletakkan batu Yuan Yang di atas meja itu dan berdoa,
"Xue Jun jika kau masih hidup tinggalkanlah sebuah benda
untukku dan aku akan merasa tenang."
Sepertinya sangat lucu, bila Xue Jun belum meninggal, dia bukan
setan, apakah dia dapat mendengar doa Wei Tian Yuan" Tapi Wei
Tian Yuan tetap berdoa dengan sungguh-sungguh.
Malam hari dia tidur dengan sangat nyenyak. Wei Tian Yuan
terbangun dan di atas meja sudah ada 2 macam barang.
Benda itu adalah 'Batu Yang' yang dimiliki oleh Xue Jun dan
benda yang lainnya adalah seguci arak.
'Batu Yang' itu disimpan sejajar dengan "Batu Yuan" Karena
terlalu gembira Wei Tian Yuan berteriak,"Xue Jun, aku tahu
maksudmu, aku berjanji akan hidup dengan baik. Dalam 10 hari aku
akan mengobati diriku sendiri hingga sembuh. Pada saat itu kau
tidak boleh menghidariku lagi."
Dia berharap Xue Jun dapat mendengar kata-katanya ini.
Walaupun tidak mendengar juga tidak apa-apa.
"Bila aku sudah sembuh kau tidak dapat menghidariku lagi."
Jika di dalam hati sudah ada niat dan harapan untuk sembuh
maka kesembuhan yang diharapkan akan datang lebih capat.
Hanya dalam 7 hari racun yang berada di dalam tubuhnya sudah
bersih. Ilmu silatnya sudah kembali seperti semula.
Xue Jun tetap tidak muncul, Wei Tian Yuan hanya bisa mencari
tapi tidak dapat menemukannya.
"Mengapa Xue Jun tidak menemui aku" Apakah karena Adik Qi
Shu Yu?" Dia berpikir, Xue Jun pernah mengatakan padanya bahwa demi
membalas kebaikan Qi Shu Yu dan kepada perguruannya, maka dia
harus menikah dengan Qi Shu Yu.
"Xue Jun, kita sudah melewati banyak rintangan, mengapa kau
masih tidak mengerti isi hatiku" Di dalam hatiku hanya ada kau
seorang." Karena Xue Jun tidak muncul, dia hanya bisa menanti dan
mencari. Pada hari yang ke 9, ilmu silatnya sudah kembali seperti sedia
kala. Malam ini adalah malam terang bulan, dia masuk ke dalam
untuk mencari Xue Jun. Sama seperti 2 hari sebelumnya, dia tidak dapat menemukan Xue
Jun. Pikir Wei Tian Yuan dengan sedikit khawatir, "Apakah kau
sudah pergi" Hari sudah hampir terang tapi dia belum menemukan Xue Jun
dengan terpaksa dia kembali ke dalam kuil.
Tidak disangka, di dalam hutan dia tidak menemukan Xue Jun.
tapi ketika dia kembali ke kuil dia melihat bayangan Xue Jun dari
arah belakang. Xue Jun masih tetap memakai baju itu, jika bukan


Pedang Bayangan Dan Panji Sakti Huan Jian Ling Qi Seri Thiansan Karya Liang Ie Shen di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Xue Jun lalu siapa dia"
Perempuan itu sedang melihat ke dalam kuil.
Dalam hati Wei Tian Yuan tertawa dan dia berkata "Mencari
hingga sepatu besi berlubang pun tidak bertemu, tapi tidak dicari
malah miiicmukannya di sini. Ternyata Xue Jun pun tidak tega
meninggalkanku dan ini juga tidak tahu apakah aku sudah sembuh.
Apakah dia rindu kepadaku" Baiklah aku harus pelan-pelan
mendekatinya supaya dia tidak terkejut."
Langkah Wei Tian Yuan sangat ringan, tapi karena tegang
nafasnya menjadi sedikit lebih cepat dari biasanya.
Mungkin karena perempuan dapat merasakan dan niatnya dia
memang tidak mau bertemu dengan Wei Tian Yuan maka dengan
gerakan sangat cepat dia melarikan diri.
Hari sudah menjelang subuh, meski sudah subuh tapi langit tetap
gelap. Biarpun Wei Tian Yuan tidak dapat melihat Xue Jun, tapi baju
yang dipakai adalah baju yang biasanya dipakai Xue Jun. Bagian
yang sobek karen tercabik oleh Wei Tian Yuan belum ditambal.
Kata Wei Tian Yuan,"Xue Jun, aku sudah mendengar katakatamu
untu hidup dengan baik, mengapa kau masih tidak mau
bertemu denganku?" Xue Jun tidak menjawab, dia malah semakin cepat berlari.
Wei Tian Yuan tertawa dan berkata,"Baiklah, apakah kau haru
ditangkap dulu baru kau akan berhenti melarikan diri" Sekarang kita
bertanding dengan ilmu meringankan tubuh."
Dia mengira dapat mengejar Xue Jun, tapi lama kelaman
jaraknya denga Xue Jun semakin jauh.
Wei Tian Yuan jadi berpikir,"Apakah karena aku baru sembuh
dari sakit maka kemampuan ilmu meringankan tubuhku sudah
menurun?" Tadinya dia sangat percaya bahwa ilmunya sudah pulih kembali
sekarang dia merasa goyah dengan keyakinannya.
Langit di ufuk timur sudah mulai terang, pandangannya semakin
jelas. Wei Tian Yuan berpikir lagi,"Aneh dalam waktu 10 hari ini apakah
ilmunya sudah bertambah" Atau ilmuku yang mundur?"
Dia semakin ragu. Bayangan Xue Jun sudah hampir tidak terlihat.
Tiba-tiba dia terpikir satu hal.
Dia berteriak kemudian dia terjatuh dan dia tidak terbangun lagi.
Perempuan itu sangat terkejut, dia mengira bahwa Wei Tian
Yuan belun sembuh dan terjatuh. Dia segera membalikkan
badannya dan berlari untul memapah Wei Tian Yuan.
Wei Tian Yuan segera melompat, hari sudah terang. Mereka
salinj memandang, berhadap-hadapan dan melihat dengan jelas.
Wei Tian Yuan terkejut dan berteriak 'Temyata kau!"
Perempuan itu berkata, "Maaf, ini memang aku."
Ternyata perempuan ini adalah Shang Guan Fei Feng, tapi baju
yani dipakainya adalah baju Xue Jun.
Sekarang Wei Tian Yuan tidak bisa berbuat apa-apa, apa harus
berterimi kasih atau marah kepada perempuan ini" Setelah lama dia
ban berkata "Temyata ini hanya akal-akalanmu saja, arak yang
berasal dari desaku...."
"Benar, di dalam arak itu aku sudah menaruh obat penawar,
kalau bukan kau sendiri yang ingin bertahan hidup, dengan obat
apa pun kau tidak akan sembuh."
"Untuk apa obat yang begitu mahal kau berikan kepadaku" Aku
pernah mengatakan padamu bahwa aku bisa hidup, tapi itu pun
hanya tubuhku yang hidup. Apa gunanya juga jika begitu" Lebih
baik aku mati saja."
Kata Shang Guan Fei Feng, "Di dalam hatimu hanya ada Xue Jun,
apakah tidak ada ayahmu?"
"Apa maksudmu?"
"Demi Xue Jun kau ingin bunuh diri, apakah kau tidak merasa
bersalah kepada ayahmu?"
"Xue Jun sudah membantuku membalaskan dendam ayahku."
Tanya Shang Guan Fei Feng,"Apakah setelah membunuh Xu
Zhong Yue berarti semua dendam sudah terbalaskan?"
"Jadi aku harus bagaimana lagi?"
"Benar, Xu Zhong Yue sudah mengkhianati ayahmu, tapi
sebenarnya dia hanya sebagai pembantu. Dalangnya belum
tertangkap." "Menurutmu siapa dalangnya ?"
"Menurutku yang merencanakan adalah Mu Zhi Yao. Dia lah yang
menyerang ayahmu." "Menurut pemikiranku, sewaktu mereka menyerang ayahku,
ayahku sudah berhasil membunuh 8 pengawal kerajaan yang
datang menyerang ke sana."
"Masih ada satu yang terluka tapi tidak tewas, dia adalah Mu Zhi
Yao. Ayahmu mati karena terluka, terluka olehnya. Golok yang
dipakainya mengandung racun."
Wei Tian Yuan ingat dengan kejadian malam itu, dia percaya
dengan kata-kata Shang Guan Fei Feng.
Dia bertanya kepada Shang Guan Fei Feng,"Ketua Zhen Yuan
Biao Yu lang Huai Yuan yang memberitahu, karena Mu Zhi Yao
berhasil dalam penyerangan itu, dia dinaikan pangkatnya menjadi
kepala pengawal kerajaan."
Mu Zhi Yao dan Tang Huai Yuan adalah teman. Walaupun Tang
Huai Yuan tidak benar-benar berteman dengannya, tapi dari katakata
yang diucapkan oleh Tang Huai Yuan, dia tidak akan
berbohong. Kata Wei Tian Yuan,"Mu Zhi Yao adalah seorang kepala
pengawal, untuk membunuhnya tidak mudah."
Kata Shang Guan Fei Feng,"Mu Zhi Yao masih mempunyai
seorang pembantu utama, yang benar-benar dalangnya adalah
rajanya. Sekarang kau pikir dengan baik, ayahmu bukan seorang
pemimpin pengkhianat negara, mengapa Mu Zhi Yao membunuh
ayahmu?" Wei Tian Yuan tahu dia salah, dia tidak berani menjawab
pertanyaan ini. Kata Shang Guan Fei Feng lagi,"Aku percaya
ayahmu pemah mengajarimu untuk menjadi anak yang berbakti
kepada orang tua. Kau juga hmis meneruskan cita-cita orang tua."
"Terima kasih Nona Shang Guan, kau sudah menasihatiku, bila
musuh kita adalah seorang raja bagaimana kita bisa...."
Kata Shang Guan Fei Feng,"Aku tidak menyuruhmu membunuh
raja. Banyak pemberontak yang ingin melakukannya. Yang ingin
membunuh raja bukan hanya kau saja. Aku yakin kau mengerti
maksudku." "Aku tahu para pemberontak ingin mengambil kembali tanahtanah
yang diambil oleh penjajah."
"Kau sangat mengerti, tetapi mengapa kau menyia-nyiakan
hidupmu. Apukah kau tidak merasa bersalah kepada ayahmu yang
mati terbunuh?" Tubuh Wei Tian Yuan berkeringat dan berkata,"Aku bersalah. Aku
lupa kata-kata ayahku sebelum ayahku meninggal. Nona Shang
Guan, terima kasih kau sudah menolongku, jika tidak aku akan
menjadi anak yang tidak berbakti."
"Kau harus tahu, jika kematian bisa menyelesaikan masalah,
maka kau sudah bersalah kepada ayahmu dan juga Xue Jun."
"Dendam Xue Jun sudah dia balas, apakah masih ada yang lain?"
"Ayahnya tewas karena terkena racun, mengapa Xu Zhong Yue
bisa memiliki banyak racun" Dan racun-racunnya begitu dasyat?"
Terpikir oleh Wei Tian Yuan, kemudian dia berkata,"Apakah racun
itu berasal dari keluarga Mu?"
"Benar. Mu Jin Hu adalah istri dari Ketua Bai Tuo Shan. Obat
yang dipakai oleh Xu Zhong Yue untuk membunuh Jiang Zhi Qi
berasal dari obat keluarga Mu. Jiang Zhi Qi dan ayahmu adalah
pemberontak, hanya saja mereka tidak satu kelompok."
"Aku tahu, sebelum ayahku meninggal, ayah Xue Jun sering
membantu. Sekarang aku sudah mengerti kenapa Xu Zhong Yue
meracuni dia. Bukan hanya ingin mengawini putrinya, tapi dia takut
ayahnya masih menjadi pemberontak."
"Golok beracun yang dipakai oleh Mu Zhi Yao melukai ayahmu,
itu juga berasal dari Ketua Bai Tuo Shan."
"Kalau begitu Ketua Bai Tuo Shan adalah musuhku dan Xue Jun?"
Shang Guan Fei Feng tidak menjawab apa yang ditanyakan oleh
Wei Tian Yuan. Dia berkata,"Sekarang kau tahu musuhmu bukan hanya Xu
Zhong Yue?" Kata Wei Tian Yuan,"Benar, kita tidak hanya membicarakan
pemimpin mereka. Satu Mu Zhi Yao ditambah dengan Ketua Bai Tuo
Shan sudah cukup merepotkan. Aku tidak bisa mati begitu saja."
Orang pasti sewaktu-sewaktu akan merasa kehilangan semangat,
begitu juga dengan Wei Tian Yuan. Dia kehilangan kekasihnya yang
sangat dicintai. Racun di tubuhnya sudah hilang, pikiran yang kacau juga sudah
tidak masalah lagi. Dia mengangkat kepala, di bawah sinar matahari yang cerah.
Bersama dengan Shang Guan Fei Feng, mereka keluar dari hutan
yang gelap. Wei Tian Yuan bertanya sambil lalu,"Fei Feng, aku masih ingin
bertanya, batu itu kau dapatkan dari mana" Sepertinya kau
mengetahui ceritanya"
"Sebelum bertarung pada malam itu, aku pernah bertemu
dengan Kakak Xue Jun."
"Apakah dia memberikan batu itu kepadamu?"
Shang Guang Fei Feng mengangguk dan menjawab,"Dia takut
tidak bisa bertemu denganmu lagi, dia menyuruhku mengembalikan
batu ini kepadamu! Ada apa dengan batu ini" Aku belum
mengetahui apa maksudnya."
Wei Tian Yuan menjelaskan,"Jika dia ingin mengembalikan 'Batu
Yang' ini berarti dia tidak ingin bertemu denganku lagi."
Shang Guan Fei Feng berkata 'Sebenarnya aku tidak mengetahui
makna batu ini. Tapi begitu mellihat kau meletakkan batu yang
sama dan menaruhnya di atas meja mulutmu berkomat-kamit,
seperti sedang berdoa. Aku segera dapat menebaknya bahwa batu
ini adalah suatu benda untuk menetapkan jodoh."
Wei Tian Yuan hanya tertawa dengan kecut dan berkata/'Waktu
itu umur kami hanya 7-8 tahun, aku menamakan batu ini dengan
'Yuan Yang', karena aku pikir aku dengan Xue Jun tidak akan
berpisah, boleh dibilang ini adalah cinta monyet. Jika dikatakan
menetapkan jodoh, itu hanyalah sebuah harapan."
---ooo0dw0ooo--- B. Benar atau Salah"
Shang Guan Fei Feng tidak mengatakan apa pun. Di dalam
hatinya dia terus berpikir, "Aku melakukan semua hal ini, apakah
benar atau salah?" Wei Tian Yuan bertanya lagi,"Aku suka arak, apakah Xue Jun
juga memberitahukannya juga kepadamu?"
"Pada malam itu dia menceritakan hal sewaktu kalian masih kecil,
dia menemanimu n aik gunung untuk memetik b unga dan
menangkap b urung. Dia juga menceritakan semua yang kau sukai."
Kata Wei Tian Yuan,"Di dalam hutan dan pegunungan seperti ini,
kau masih bisa mencari arak dari desaku, betul-betul aku sangat
berterima kasih kepadamu."
Shang Guan Fei Feng tertawa dan berkata,"Aku pergi 50
kilometer dari sini untuk mencari Shi Fu, bahan untuk membuat
arak, di kaki gunung aku membuatnya, dengan sedikit campuran
ramuan dan arak biasa, bagaimana" Apakah mirip dengan arak dari
desamu?" Kata Wei Tian Yuan,"Sangat mirip, di dalamnya pun kau campur
dengan obat penawar racun. Aku masih tidak mengetahuinya. Fei
Feng, kau sangat pintar, kau melakukan hal ini pasti tidak
mengalami kesulitan."
"Aku lakukan semua ini demi kebaikanmu, jangan salahkan aku."
"Aku tidak pernah menyalahkanmu. Obat yang begitu mahal dan
berharga, sudah kau berikan kepadaku. Aku sangat berterimakasih
kepadamu." "Kau jangan sungkan. Nyawamu lebih berharga dari 2 butir obat
yang aku berikan. Barang apa pun yang bisa aku gunakan untuk
membantumu pasti akan kuberikan."
"Budimu selama hidupku tidak akan pernah bisa aku bayar."
Wei Tian Yuan terdiam dan tidak membuka mulut lagi.
Tidak terasa mereka sudah keluar dari hutan yang gelap.
Tanya Shang Guan Fei Feng,"Sekarang Kau akan ke mana ?"
Wei Tian Yuan tidak menjawab pertanyaan ini.
Kemudian setelah agak lama Wei Tian Yuan baru berkata,"Fei
Feng, beritahu padaku di mana Xue Jun dikuburkan?"
"Aku kira dia masih dalam perjalanan dan sampai sekarang
belum dikubur." "Apa maksudmu masih dalam perjalanan?"
"Chu Tian Shu yang membawa mayatnya pulang ke Yang Zhao."
"Mengapa harus dibawa pulang ke Yang Zhao?"
Shang Guang Fei Feng tertawa dan berkata 'Apakah kau lupa
bahwa kampung halaman Chu Tian Shu berada di Yang Zhao" Dia
adalah kakak seperguruan Xue Jun dan Xue Jun sudah tidak
mempunyai orang tua dan keluarga lagi. Chu Tian Shu yang
mengurus pemakamannya, bukankah itu hal yang pantas?"
Wei Tian Yuan mengerutkan dahinya.
Shang Guan Fei Feng bertanya,"Apakah kau tidak suka bila Chu
Tian Shu yang mengurus pemakaman Xue Jun?"
Wei Tian Yuan tidak menjawab, sepertinya dia sedang
memikirkan suatu hal. Kata Shang Guan Fei Feng,"Kau dan dia adalah tetangga yang
tumbuh besar bersama-sama, biarpun Chu Tian Shu dan Xue Jun
adalah saudara seperguruan, mereka baru bertemu tahun kemarin.
Ada pepatah yang mengatakan :Tetangga lebih baik daripada
saudara. Seharusnya hubungan kalian lebih dekat, tapi kau dan dia
belum terikat menjadi suami istri."
Kata Wei Tian Yuan,"Aku tidak mau berebut dengan orang lain.
Chu Tian Shu ingin mengurus pemakaman Xue Jun, aku tidak
keberatan, tapi ayah Xue Jun di kuburkan di kampung halamannuya
yang berada di Lai Wu. Aku merasa 'ibu Xue Jun dan Xue Jun
seharusnya dikuburkan juga di Lai Yang."
Di dalam hati Shang Guan Fei Feng tahu bahwa Wei Tian Yuan
tidak menghendaki Xue Jun dikuburkan di tanah miliki keluarga Chu,
tidak disangka Wei Tian Yuan cemburu kepada Chu Tian Shu.
Kata Shang Guan Fei Feng," Oh aku lupa memberitahu suatu hal
kepadamu." "Hal apakah?" "Bibi Qiang meninggal di Luo Yang, sewaktu Xue Jun
meninggalkan Luo Yang, dia meninggalkan mayat ibunya di Bao
Zhong Yi." "Lalu?" "Tiga hari sebelum Kak Xue Jun meninggal, dia pernah ke kantor
Biao Zhen Yuan dan dia pernah bertemu dengan Chu Qing Song
yang sedang beristirahat karena terluka. Dia mengharapkan ayah
dan ibu Xue Jun bisa dikuburkan bersama."
Sebenarnya menguburkan ibu Xue Jun berbarengan dengan ayah
Xue Jun, harus dia yang mengurusnya, tapi anehnya dia menitipkan
kepada orang lain. Kelihatannya dia memang sudah bertekad untuk


Pedang Bayangan Dan Panji Sakti Huan Jian Ling Qi Seri Thiansan Karya Liang Ie Shen di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mati. Wei Tian Yuan meneteskan air mata dan berkata,"Sampai
sekarang aku tidak mengerti, mengapa setelah membalas dendam
dia memutuskan untuk mati bunuh diri dengan minum racun" Ini
benar-benar tidak masuk akal."
Kata Shang Guan Fei Feng,"Aku juga tidak mengerti, tapi pada
malam saat melakukan pembicaraan dengannya dia sudah
mempunyai pemikiran seperti itu, apakah itu adalah alasannya?"
"Apa yang dia katakan?"
"Xue Jun pernah mengatakan bahwa dia sudah pernah duduk di
tandu keluarga Xu, walaupun belum sempat melangsungkan adat
pernikahan, tapi dia merasa malu, mungkin dia takut bila sudah
menjadi istrimu, kau akan dihina oleh orang lain."
Kata Wei Tian Yuan,"Ini adalah permasalahanku dan dia, tidak
ada hubungannya dengan orang lain. Bila dia mempunyai pemikiran
seperti itu, dia benar-benar bodoh."
Kata Shang Guan Fei Feng,"Grang yang sudah mati tidak akan
hidup kembali, kau tidak perlu mencari penyebab kematiannya lagi,
kita kembali ke topik pembicaran tadi."
Pikiran Wei Tian Yuan menerawang ke tampat jauh, wajahnya
seperti kebingungan, setelah lama dia baru bicara,"Dia menitip
pesan kepada Bao Zhong Yi, berharap mereka bisa mengubur mayat
ibunya berbarengan dengan ayahnya, karena itu kita tidak boleh
mengubur Xue Jun sendiri di tempat lain, dari dulu dia selalu ikut
ayah dan ibunya." Kata Shang Guan Fei Feng,"Chu Jin Song dan putranya, Chu Tian
Shu juga pernah memikirkan hal ini, tapi semenjak pertarungan di
Mi Mo Ya, Mu Zhi Yao terus mencari teman-temanmu...."
Kata Wei Tian Yuan dengan tertawa,"Dari dulu aku selalu
seorang diri, mana ada teman untuk bersekutu?"
Shang Guan Fei Feng melihat dia dan berkata,"Apakah benar kau
tidak mempunyai teman" Lalu aku yang sekarang ini yang berada di
sisimu?" Kata Wei Tian Yuan,"Kau adalah temanku, bukan teman untuk
bersekutu." Kata Shang Guan Fei Feng lagi,"Tapi temanmu juga bukan hanya
aku saja." Kata Wei Tian Yuan,"Semua orang yang telah membantuku
adalah temanku." Kata Shang Guan Fei Feng,"Biarpun Chu Qing Song tidak muncul
di Mi Mo Ya dan tidak membantumu, biarpun dia dan Tang Huai
Yuan tidak secara terang-terangan berada di pihakmu, tapi mereka
juga bukan teman Mu Zhi Yao, sebaliknya mereka malah dicurigai
oleh Mu Zhi Yao." "Aku mengerti."
"Sekarang Mu Zhi Yao sedang mencari teman-temanmu. Chu
Qing Song sudah dicurigai sebagai temanmu. Apakah Chu Qing
Song dapat membawa mayat Xue Jun pulang ke kampun
halamannya" Karena itu Xue Jun dibawa ke Yang Zhou, begitu situasi lebih
tenang akan dipikirkan rencana selanjutnya."
Kata Shang Guan Fei Feng,"Nama Chu Qing Song sangat
terkenal, sebelum Mu Zhi Yao mendapatkan bukti yang kuat, dia
tidak akan berani menangkap Chu Qing Song."
Tanya Wei Tian Yuan, "Apakah luka pendekar Chu sudah sembuh?"
"Sudah lama sembuh. Dia pulang bersama istrinya. Istrinya
adalah istri dari Paman Guru Qi Le Ming, juga ibu kandung dari Qi
Shu Yu. Qi Shu Yu pernah mengatakan kepadaku bahwa dia akan
pulang ke Yang Zhao, tapi dia sudah sampai atau belum, aku tidak
mengetahuinya. Wei Tian Yuan teringat kepada adik seperguruannya. Qi Shu Yu
pemah menaruh hati kepadanya. Wei Tian Yuan berharap Qi Shu Yu
mendapatkan kebahagian di kediaman keluarga Chu.
Kata Shang Guan Fei Feng,"Masih ada seorang lagi yang ikut
pulang ke Yang Zhao, coba kau tebak siapa orang itu?" Wei Tian
Yuan tidak dapat menebaknya.
Shang Guan Fei Feng menjawabnya sendiri,"Dia adalah Ketua
Kantor Biao Zheng Yuan, Tang Huai Yuan. Dia hanya berpura-pura
datang ke Yang Zhao untuk memeriksa kantor cabangnya di Yang
Zhao, juga untuk menghindari pemeriksaan Mu Zhi Yao."
Wei Tian Yuan tidak tertarik dengan urusan orang lain, dia hanya
diam sambil berjalan, "Kau mau ke mana?"
Wei Tian Yuan mengangkat kepalanya dan menjawab,"Fei Feng,
kau adalah orang yang menarikku keluar dari pintu kematian,
budimu tidak akan kulupakan. Aku akan ke Yang Zhao. Xue Jun
meninggal karena aku, aku ingin menemuinya sekali lagi sebelum
berpisah selamanya...."
Belum sempat Wei Tian Yuan mengucapkan kata-kata perpisahan
dengan Shang Guan Fei Feng, Shang Guan Fei Feng lebih dulu
berkata/'Baiklah, aku juga ingin jalan-jalan ke Yang Zhao."
"Mengapa kau ingin ke Yang Zhao?"
"Aku belum pernah ke Jiang Nan. Jiang Nan berada di Yang
Zhao. Biarpun aku dan Kakak Xue Jun hanya bertemu sebentar tapi
kami merasa sangat dekat."
Wei Tian Yuan hanya terdiam.
Tanya Shang Guan Fei Feng,"Apakah kau tidak senang aku ikut
ke Yang Zhao?" "Aku tidak bermaksud demikian. Jarak dari sini ke Yang Zhao
sangat l"iuh. Kau adalah seorang perempuan dan aku adalah
seorang laki-laki, jalan bersama-sama bukan hal yang pantas."
Shang Guan Fei Feng tertawa dan berkata/'Biasanya kau adalah
orang sangat fleksibel, tapi mengapa sekarang jadi berbelit-belit"
Jika kau benar-lienar ada kesulitan, kita bisa berpura-pura
menjadi..." Kata Wei Tian Yuan,"Kalau kau ingin ikut, kita bisa berpura-pura
menjadi adik kakak."
Kata Shang Guan Fei Feng,"Menjadi sepasang saudara laki-laki
juga Kata W ei Tian Y uan,"Lebih b aik m enjadi a dik k akak s aja d
ibanding menjadi saudara laki-laki. Jika di penginapan memesan 2
kamar untuk menginap, hal ini tentu sangat aneh."
"Terserah padamu saja, tunggu sebentar aku akan bersiap-siap
dulu." "Bersiap-siap untuk apa?"
Mereka sudah tiba di kaki gunung di sana sudah ada kereta kuda
yang irdang menunggu. Kata Shang Guan Fei Feng,"Kereta ini sudah aku siapkan. Kita
adalah kakak adik, jika wajah kita tidak mirip tentu ini sangat aneh.
Aku akan mrngubah sedikit wajahku dulu, tunggulah sebentar..."
Shang Guan Fei Feng naik ke dalam kereta kuda itu. Setelah
beberapa saat, dia keluar lagi dari dalam kereta. Shang Guan Fei
Feng sudah berubah menjadi orang lain kecuali sepasang matanya
yang bersemangat. Shang Guan Fei Feng sudah berubah menjadi
seorang gadis desa yang sederhana, gadis semacam ini dapat
ditemui dimana saja. Wei Tian Yuan memuji, "Keterampilanmu dalam mengubah wajah
sangat lihai, jika aku tidak tahu hal sebenarnya, bertemu denganmu
aku pasti tidak akan mengenalimu."
Kata Shang Guan Fei Feng,"Aku mempunyai obat buatan ayahku,
jika ingin mengubah wajah, itu adalah perkara mudah. Kau masuk
saja ke dalam kereta untuk berpakaian setelah itu aku akan merias
wajahmu." "Apakah kau sudah menyiapkan obat rias untukku?"
"Jika belum kusiapakan bagaimana kita bisa berangkat" Bila
orang mengenaliku, itu tidak apa-apa, tapi jika mengenali dirimu
tentu hal ini bisa menjadi masalah besar. Kau adalah buronan
kerajaan!" "Coba kau tebak, bagaimana pandanganku terhadapmu?"
"Aku adalah seorang perempuan jelek, benar bukan?"
Kata Wei Tian Yuan,"Kau seperti dewi yang mempunyai kekuatan
gaib. Kau sangat pintar dan teliti. Orang lain belum tentu dapat
memikirkan hal yang kau pikirkan."
Shang Guan Fei Feng tertawa dan berkata,"Hayo jangan
bercanda terus, cepatlah bersiap-siap!"
Wei Tian Yuan berganti pakaian, setelah selesai dirias oleh Shang
Guan Fei Feng, dia diberikan sebuah cermin. Wei Tian Yuan melihat
dirinya telah berubah menjadi pemuda desa yang sederhana dan
lebih lucunya wajahnya mirip seperti Shang Guan Fei Feng. Mereka
sekarang sudah berubah menjadi dua bersaudara.
Kata Shang Guan Fei Feng,"Kau harus ingat, kita adalah adik
kakak yang sedang berada dalam perjalanan menuju ke arah
selatan, namamu berubah menjadi Zhang Long dan aku menjadi
Zhang Feng. Kau dijuluki Fei Tian Shen Long, kita hanya berganti
marga tapi tidak berganti nama."
Kata Wei Tian Yuan,"Baiklah adik Feng, sekarang naiklah,
kakakmu ini akan menjadi kusir. Silahkan naik!"
Matahari bersinar dengan cerah, tawa. Shang Guan Fei Feng
seperti bunga di musim semi. Hati Wei Tian Yuan juga mulai ada
kegembiraan, : untuk sementara dia dapat melupakan
kesedihannya. Pada hari ketiga mereka sudah tiba di kota Bao Ding.
Bao Ding adalah kota dimana Wei Tian Yuan tinggal dulu, tapi
rumahnya terletak di sisi kota bukan di dalam kota. Jiang Xue Jun
berasal dari desa Lai Wu, kemudian.mereka pindah ke Bao Ding dan
bertetangga dengan keluarga Wei. Kota Bao Ding bisa dikatakan
sebagai kampung halaman Jiang Xue Jun.
Begitu sampai di Kota Bao Ding, pikiran Wei Tian Yuan menjadi
sangat kacau. ---ooo0dw0ooo--- C. Setan" Atau Orang"
Kota Bao Ding adalah kota yang sangat mudah dikenali.
Mereka berdua sudah menyewa kamar penginapan yang cocok
dengan kondisi mereka. Penginapan itu berada di dalam gang,
mereka menyewa 2 kamar dan langsung melunasinya. Mereka
memberitahu kan kepada bos penginapan dan mengatakan bahwa
mereka adalah adik kakak. Bos penginapan itu sama sekali tidak
mencurigai mereka. Pada malam hari Wei Tian Yuan membuka jendela kamarnya dan
memandang ke arah langit. Langit tidak ada bulan dan bintang.
Cuaca pada saat itu sangat cocok untuk orang yang ingin keluar
untuk menyelidiki sesuatu. Dia langsung mengganti pakaiannya
menjadi pakaian yang serba hitam dan keluar dari penginapan itu
tanpa diketahui oleh siapa pun.
Biao Ding adalah ibu kota dan He Bei, dengan ilmu meringankan
tubuh milik Wei Tian Yuan dalam waktu kurang lebih 'A jam, dia
sudah tiba di tempat yang ditujunya.
Keluarga Wei dan keluarga Jiang tinggal di daerah gunung kecil,
sebenarnya masih ada beberapa tetangga. Tapi setelah kejadian
pembunuhan yang dilakukan oleh pengawal istana, maka kediaman
2 keluarga itu sudah dibakar menjadi rata dengan tanah, semua
tetangga pun melarikan diri.
Wei Tian Yuan sudah berlatih ilmu silat yang tinggi, daya
penglihatannya 1 ebih baik d ari o rang 1 ain. M eskipun t idak a da
b ulan dan bintang yang menerangi, tapi begitu dia berkonsentrasi
dia dapat melihat semuanya dengan jelas.
Walaupun demikian dia tidak bisa mencari tempat sewaktu dia
masih kecil. Sudah puluhan tahun lamanya, dan letak tempat itu
sudah berubah. Kedua rumah mereka sudah roboh, rumput liar tumbuh dimanamana.
Kolam air yang ada di belakang rumah menjadi kolam yang
berbau busuk. Hal ini terjadi karena tidak ada orang yang mengurusi
tempat ini. Wei Tian Yuan sangat sedih. Dulu ketika dia masih kecil sewaktu
malam tiba dia dengan Xue Jun biasa menangkap jangkrik. Wei Tian
Yuan berpikir, dengan rumput-rumput yang panjang seperti ini
mungkin jangkrik-jangkrik yang ada semakin banyak.
Dalam hatinya dia terus memanggil nama Xue Jun, tapi kemudian
malahan dia menjadi terkejut karena dia dapat mendengar suara
yang benar-benar nyata memanggil namanya.
Meskipun suara ini hanya sayup-sayup, kadang ada kadang tidak
ada, lapi dari suara yang sedih ini dia tahu bahwa yang
memanggilnya adalah Xue Jun.
Begitu dia mendekat, Wei Tian Yuan masih bisa melihat
bayangan orang itu pergi dan menghilang di balik bebatuan dan
rumput liar. Hati Wei Tian Yuan sangat sedih, dia berteriak,"Xue Jun! Biarpun
kau adalah setan atau orang, aku minta kau datang dan
menemuiku!" Bukan setan tapi orang, ada 2 orang. Mereka bukan perempuan
melainkan 2 orang laki-laki yang berbadan tegap.
Mereka langsung membentak, "Wei Tian Yuan, kau berani sekali
datang ke tempat ini" Biarpun kau adalah Fei Tian Shen Long,
biarpun kau mempunyai sayap jangan harap kau dapat
meninggalkan tempat ini!"
Wei Tian Yuan langsung menyerang dengan telapaknya, tapi
orang itu tidak menghindar, hanya dengan membungkukkan
badannya, dengan telapak kirinya dia menyerang ke arah
tenggorokan Wei Tian Yuan dan dengan tangan kanannya dia
menyerang ke ketiak Wei Tian Yuan dengan waktu yang hampir
bersamaan. Wei Tian Yuan berteriak dan langsung memutar tangan
kanannya. Kedua belah pihak mengeluarkan jurus-jurus yang sangat
lihai. Pada waktu yang bersamaan orang kedua sudah mulai saling
serang Wei Tian Yuan berada di posisi sebelah kirinya. Orang itu
menggunakan senjata Pan Guan Bi Pena. Walau dalam keadaan
yang gelap dia masih bisa menotok pada bagian urat nadi dengan
tepat. Wei Tian Yuan tidak berani menganggap remeh lawan-lawannya,
dia mengeluarkan ilmu andalannya, Long Zhao Shou (Cakar Naga).
Laki-laki itu berhasil mengenai bagian pundak dan bersamaan Wei
Tian Yuan juga sudah beradu telapak dengan yang satunya.
Hanya terdengar suara kain robek dan baju bagian pundak Wei
Tian Yuan sudah robek, tapi 2 orang itu juga sudah terlontar jauh
oleh tenaga telapak Wei Tian Yuan, tapi 2 orang itu tidak terluka
sama sekali. Dalam hatinya Wei Tian Yuan berpikir,"Anak buah Mu Zhi Yao
sangat lihai, benar-benar tidak boleh dianggap remeh."
Sekarang Wei Tian Yuan sudah mengeluarkan ilmunya yang
hebat. Ilmunya seperti kapak yang membelah gunung, palu yang
menghantam batu. Telapak dan kepalan tangannya digunakan silih
berganti. Kedua orang laki-laki yang diserang secara dahsyat oleh Wei Tian
Yuan sudah mulai menampakkan rasa gentarnya, sebelum kalah
lebih lanjut, mereka segera membalikkan badan melarikan diri.
Wei Tian Yuan yang sejak tadi merasa sedih dan tidak ada
tempat untuk mencurahkan kekesalannya itu. Dia ingin
melampiaskan kesedihan dan kekesalannya pada kedua orang ini,


Pedang Bayangan Dan Panji Sakti Huan Jian Ling Qi Seri Thiansan Karya Liang Ie Shen di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dia segera membentak, "Kalian datang untuk mengantarkan
kematian, jangan harap kalian dapat melarikan diri!"
Pria yang tadi beradu telapak dengan Wei Tian Yuan
berteriak,"Roboh kau!"
Begitu berteriak dia segera melepaskan senjata rahasia. Senjata
rahasia itu segera meledak di atas kepala Wei Tian Yuan. Tubuh Wei
Tian Yuan sudah terkurung di dalam asap itu.
Wei Tian Yuan mengeluarkan suatu ilmu untuk menyapu asap
itu. Dia mencium sesuatu wewangian, asap itu menyerang masuk
melewati hidungnya. Dia hanya mencium sedikit wewangian itu, tapi
dia sudah merasakan kepalanya pusing, tubuhnya sudah mulai tidak
dapat dikendalikan lagi. Pada waktu itu terdengar suara yang jemih,"Orang jahat, kau
berani menggunakan senjata rahasia yang begitu kejam. Awas
lihatlah pedang ini!"
Wei Tian Yuan sangat terkejut, ternyata yang datang adalah
Shang Guan Fei Feng. Di dalam kegelapan hanya terdengar beberapa kali suara senjata
yang beradu, kemudian terdengar lagi suara orang yang berteriak,
sepertinya kedua orang itu terluka dan kabur.
Shang Guan Fei Feng berjalan ke arah Wei Tian Yuan dan
berkata," Bagaimana keadaanmu sekarang" Coba kau tarik nafas
panjang, apakah kau terkena wewangian beracun?"
Wei Tian Yuan menarik nafas sebanyak 3 kali dan dia merasa
keadaannya lebih baik dan berkata 'Wewangian ini sangat unik. Aku
merasa seperti mabuk arak, tapi tidak terasa seperti terkena racun."
Shang Guan Fei Feng menghembuskan nafas dan
berkata,"Sekarang aku lebih tenang. Apakah kau tahu senjata
rahasia apa itu" Itu adalah bom asap wewangian dari sekte Tian Mo
(Setan Langit) yang berasal dari Tibet. Racun itu bisa
mengakibatkan orang yang terkena akan tidur selama 3 hari 3
malam. Tak kusangka ilmu silatmu sudah pulih, dan bisa dikatakan
lebih maju." Wei Tian Yuan pernah mendengar kelihaian dari bom asap ini,
dia tampak berpikir sebentar kemudian berkata,"Bukan ilmu silatku
yang maju pesat, melainkan karena arak yang kau berikan
kepadaku, kau sudah menaruh obat penawar di dalam arak itu,
karena aku banyak minum, dipastikan racun semacam itu tidak akan
terlalu mempengaruhi tubuhku, tapi ada satu hal yang ingin
kutanyakan kepadamu."
"Mengenai apa?"
Sebenarnya Wei Tian Yuan ingin mengatakan bahwa dia pernah
bertemu dengan Xue Jun, tapi dalam hati dia masih mencurigai,
apakah' Xue Jun yang ditemuinya adalah roh atau orang, ataukah
Shang Guan Fei Icng yang menyamar menjadi Xue Jun lagi."
Tapi setelah dipikir-pikir, dia hanya ingin mencari tahu
saja,"Mengapa kau bisa datang ke sini?" tanya Wei Tian Yuan.
Shang Guan Fei Feng tahu bahwa Wei Tian Yuan pasti akan
menanyakan hal ini, dia tertawa dan menjawab,"Begitu kau keluar
dari penginapan, aku sudah mengikutimu, mungkin karena kau
benar-benar langat ingin bertemu dengan Kakak Xue Jun, maka
begitu ada yang mengikutimu, kau tidak merasakan nya."
Jantung Wei Tian Yuan berdebar-debar, kemudian dia berkata,
"Kalau begitu, kau datang dari belakangku, kau bukan datang
sebelum aku bukan?" "Benar, mengapa kau bertanya seperti itu kepadaku?"
Kata Wei Tian Yuan,"Apakah kau sempat bertemu dengan Xue
Jun?" Shang Guan Fei Feng tertawa dan menjawab 'Apakah kau sendiri
sudah bertemu dengannya?"
Kata Wei Tian Yuan,"Benar, aku sudah bertemu dengannya, tapi
entah itu hanya rohnya atau, atau...."
Kata Shang Guan Fei Feng sambil tertawa 'Menurut orang-orang,
bila pagi-pagi terlalu banyak berpikir, malam harinya kau akan
memimpikannya, kau selalu merindu kan Kakak Xue Jun, pantas
dalam mimpi pun kau merasa telah bertemu dengannya."
Kata Wei Tian Yuan keras kepala,"Aku benar-benar telah bertemu
dengannya, bukan di dalam mimpi!"
Shang Guan Fei Feng tertawa dan berkata,"Apakah kau tahu kau
sudah bertemu dengan siapa?"
"Apakah itu adalah kau?"
"Benar, itu adalah aku, aku melihatmu mondar-mandir seperti
orang gila. Kau terus menerus menarik nafas. Aku tahu kau masih
merindukan Kakak Xue Jun, karena itu aku memutar dan
bersembunyi di balik batu, tadinya aku ingin bercanda denganmu."
Wei Tian Yuan masih ragu-ragu dan berkata,"Baju yang kau
kenakan berwarna hitam, tapi baju yang dipakai oleh perempuan itu
berwarna putih." Shang Guan Fei Feng bertanya,"Apakah di dalam kegelapan kau
dapat melihatnya dengan jelas?"
"Waktu itu aku melihat hanya sekilas, aku tidak begitu jelas
melihatnya. Tapi jika kau memakai baju hitam, bagaimana aku bisa
melihat sekelebat bayangan?"
Tanya Shang Guan Fei Feng,"Apakah karena kau hanya melihat
sekilas lalu kau bisa mengambil kesimpulan bahwa kau telah melihat
Kakak Xue Jun?" "Walaupun Xue Jun dibakar menjadi abu sekalipun aku masih
dapat mengenalinya dengan jelas. Xue Jun sangat menyukai
pakaian berwama putih. Aku melihat bayangan putih tadi bukan
melihat bayangan hitam."
Shang Guan Fei Feng tertawa dan berkata,"Di kuil kuno itu, kau
juga sudah 2 kali menganggap aku sebagai Kakak Xue Jun, aku
adalah orang yang masih hidup dan belum menjadi abu."
Walaupun Wei Tian Yuan tidak dapat menjawab lagi, tapi dia
tetap berkata,"Kau memakai pakaian serba hitam tidak mungkin aku
melihat bayangan hitam."
Shang Guan Fei Feng tertawa dan bertanya,"Kau lihat ini benda
apa?" Shang Guan Fei Feng memperlihatkan gelang giok yang biasa
dipakainya dan dia berkata,"Gelang giok ini berwarna putih, yang
kau lihat tadi adalah gelang giok ini."
Walaupun demikian, hati Wei Tian Yuan tetap berpikir,"Cahaya
gelang dan bayangan orang, bagaimana mungkin aku tidak dapat
membedakannya?" Setelah memikirkannya lagi, dia berkata,"Mungkin jika beberapa
hari yang lalu aku masih sakit dan sulit untuk membedakan Xue Jun
dan Shang Guan Fei Feng, tapi sekarang aku benar-benar sadar
seutuhnya." Shang Guan Fei Feng terus berkata,"Jika bayangan itu adalah
Xue Jun, itu tidak mungkin, sebab menurut tahyul setan tidak
mempunyai bayangan."
Wei Tian Yuan hanya bisa menaruh curiga tapi tidak dapat
membantahnya. Shang Guan Fei Feng tetawa dan berkata,"Hari sudah akan
terang, jika kita tetap berada di sini jangan-jangan kita nanti
dianggap sebagai setan."
"Fei Feng, kau harus menyetujui dulu satu permintaanku, jika
tidak aku tidak akan pergi."
Kata Shang Guan Fei Feng,"Kau sangat bertele-tele, masih ada
hal apa lagi?" Kata Wei Tian Yuan,"Sesuatu yang amat mudah. Aku minta agar
kau memanggilku dengan sebutan Kakak Yuan."
"Kau sangat aneh, mengapa kau memintaku untuk memanggilmu
Kakak Yuan?" Tiba-tiba Shang Guan Fei Feng mengerti dan tertawa 'Apakah
tadi kau mendengar Kakak Xue Jun memanggilmu dan sekarang kau
ingin aku memanggilmu seperti yang Kakak Xue Jun lakukan?"
Shang Guan Fei Feng menarik nafas dan berkata,"Kakak Yuan,
jika kau seperti ini terus lama-lama kau bisa gila. Aku tidak mau
menuruti permintaanmu dengan memanggilmu Kakak Yuan. Kau
Mawar Merah Menuntut Balas 2 Satria Gendeng 18 Siluman Bukit Menjangan Seruling Samber Nyawa 15

Cari Blog Ini