Pendekar Muka Buruk Pendekar Berwajah Seribu Karya Tjan Id Bagian 21
besar sedang terlibat dalam pertarungan melawan Sim soh-sim
sekalian. Maka dengan hati gelisah serunya cepat:
Raja akhirat, cepatlah ke gedung sana untuk membantu?mereka!
"Sambil tertawa nyaring Raja akhirat pencabut nyawa segera
menjawab: Tempat itu merupakan urusan rumah tanggamu, lebih baik kau
?kangzusi.com sendiri yang membereskan!
"Dalam keadaan segawat ini, tentu saja Giam In Kok tak sempat
untuk rebut dengannya, dengan jengkel dia segera berseru:
Awas kau nanti, aku akan membuat perhitungan denganmu!
? "Kemudian kepada Koan Ki berdua katanya pula:
Kalian cepat sembunyikan keempat orang ini di suatu tempat
?yang terpencil, jangan biarkan mereka direbut orang lagi!
"Selesai berkata ia segera berkelebat dan beberapa lompatan
kemudian telah tiba di gedung samping.
Dari kejauhan dia sudah melihat ada beberapa orang lelaki kekar yang memakai
baju compang-camping sedang terlibat dalam
pertarungan melawan beberapa orang gadis berbaju putih.
Sim Soh-sim sendiri dengan sepasang pedang terhunus dan
dibantu dua orang gadis yang lain, dalam posisi segi tiga sedang membendung
serangan dari empat orang kakek, disamping itu
tampak pula lima orang kakek berdiri berjajar di sisi arena.
Melihat itu Giam In Kok segera membentak keras:
Tahan! ? "Tapi pertarungan sedang berlangsung dengan serunya, siapa
yang bersedia untuk menghentikan pertarungan tersebut"
Sementara itu Sim soh-sim sudah mandi keringat karena
kehabisan tenaga, apa boleh buat musuhnya amat tangguh
sehingga sama sekali tak berkesempatan untuk menarik diri dengan gelisah
teriaknya kemudian: Kekasih In, cepat kau bunuh kawanan tua Bangka ini!? "Giam In Kok sudah merasa tak senang hati ketika menyaksikan
beberapa orang pengemis keluar mengerubuti kawanan gadis
lemah, apalagi setelah menjumpai mereka enggan menghentikan
meski dia telah membentak nyaring.
kangzusi.com Maka begitu Sims oh-sim berteriak keras, ia segera menyelinap
kesamping seorang kakek dan mencengkeram tubuhnya lalu
dilemparkan kearah lelaki kekakr yang lain seraya membentak:
Kalian mau berhenti tidak"
? "Duuuuuukkk ?! "Dua orang musuh yang saling bertumbukan menyebabkan
mereka samasama bergulingan diatas tanah sambil menjerit
kesakitan. Seketika itu juga suasana menjadi panik, dua musuh yang
sedang menyerang pun serentak menghentikan serangannya dan
mundur selangkah dengan perasaan terperanjat.
Sims oh-sim bersorak gembira, bersama kawanan gadis lainnya
mereka menyerbu kearah tubuhnya.
Kekasih In, kata si nona kemudian, Aku tahu kau pasti akan
? " ?datang membantu kami!
"Tampaknya pihak musuh tidak mengira sama sekali akan
munculnya seorang pemuda yang mengacau suasana, setelah
tertegun sejenak, kakek yang berada ditengah dan berada disisi
arena itu segera menegur:
Siapa kau" Mengapa tanpa membedakan mana benar mana
?salah telah melukai orang"
"Dari nada suara orang tersebut, Giam In Kok tahu kalau tenaga
dalam yang dimiliki orang tersebut sangat tangguh, segera
jawabnya sambil tersenyum:
Bila anda adalah jagoan dari perkumpulan pengemis, tentunya?mengetahui akan Giam In Kok bukan"
"Ooohh, rupanya kau adalah si bocah ajaib bermuka seribu"
? "Tidak berani! ? "Baik, aku memang sedang mencarimu!
? "Siapa kau" ? "kangzusi.com Manusia kelana! ? "Oooh, rupanya kau adalah Hua-pangcu dari perkumpulan
?pengemis, maaf tolong tanya ada urusan apa kau mencariku"
"Betulkah si Raja akhirat pencabut nyawa adalah abang
?seperguruanmu" "Kalau benar bagaimana, kalau bukan kenapa"
? "Aku sedang bertanya kepadamu!
? "Aku pun sedang bertanya kepadamu!
? "Si kakek yang berdiri di sisi kanan manusia kelana itu segera
maju selangkah kedepan dan berseru dengan suara dingin:
Bocah keparat, berapa sih usiamu, berani benar bersikap begitu kurang ajar
?kepada Hu-pangcu" "Pengemis gadungan, siapa pula dirimu"
? "Bocah keparat, kau jangan kaget setelah mengetahui namaku
?nanti, aku adalah si pengawas dari delapan propinsi di wilayah
Kanglam yang disebut orang Tong Tin-it!
"Hmmm, percuma kau makan nasi tapi pandainya cuma
?menganiaya beberapa orang anak gadis, siauya pingin tanya, si
pengawas tersebut bekerja buat Kay-pang ataukah untuk Tiong giok tiong"
"Tong Tin-it segera menarik mukanya dan membentak:
Hmm, Kay pang itu perkumpulan apa" Masa kau tak kenal kami
?dari kaum pengemis"
"Giam In Kok segera tertawa sinis:
Tak heran kalau kalian dipelihara oleh kaum pengemis ternyata
?cuma pengemis gadungan! " Kemudian setelah berhenti sejenak, sambungnya lebih jauh:
Baiklah, pihak aliran Tiong-giok memelihara manusia tak?kangzusi.com
berguna semacam kalian sebenarnya
" Apa sih aliran Tiong giok itu"
? "Pengemis gadungan, kau jangan mangkir lagi di hadapanku,
?kujamin dalam saku Hu-pangcu kalian pasti terdapat sebuah lencana tengkorak
emas, siauya hanya berniat memperingatkan dirimu, bila masih ingin hidup lagi
cepat-cepat enyah dari sini!
"Enyah" Haaahh,
?haaah..haahh..bocah keparat, kau telah salah
perhitungan, justru aku datang kemari untuk mewakili Giam Ong-hui mencabut
nyawamu! "Dimanakah bajingan tua Giam itu sekarang" bentak Giam In
? "Kok sambil melangkah maju setindak.
Mendadak si manusia kelana menggerakkan bibirnya seperti
mengucapkan sesuatu namun tak sepotong suarapun yang
terdengar. Sambil tertawa dingin Giam In Kok segera berkata:
Hua-loji, kau tak usah bermain gila dihadapan siauya, ilmu
?menyampaikan suaramu belum mencapai ke tingkatan yang luar
biasa, kau tak perlu melarang si tua Tong untuk berbicara, karena siauya akan
memaksa kau untuk mengatakannya.
"Melihat ilmu menyampaikan suaranya ternyata didengar pihak
lawan, si manusia kelana merasa terkejut bercampur gusar, dia
maju kembali selangkah kedepan.
Buru-buru Tong Tin-it berseru:
Pangcu tak usah repot-repot untuk turun tangan sendiri!
? "Dia maju dua langkah kemuka dengan wajah menyeringai seram,
siapa tahu baru saja bibirnya digetarkan mendadak Giam In Kok
membentak keras-keras: Bekuk dia! ? "Belum sempat Tong Tin it melancarkan serangannya tahu-tahu ia
sudah ditangkap dan dilemparkan kehadapan Sim soh-sim, tentu
saja peristiwa ini sangat mengejutkan hatinya.
kangzusi.com Seandainya Tong Tin it tidak memiliki kepandaian silat yang
mengejutkan hati mustahil dia bisa memangku jabatan sebagai si
pengawas dari delapan propinsi di kawasan Kanglam.
Akan tetapi kenyataannya menujukan bahwa seorang jagoan
kelas wahid dari perkumpulan kaum pengemis ternyata berhasil
dibekuk lawan dalam keadaan hidup belum lagi sempat melancarkan serangan, kontan
saja peristiwa ini membuat kawanan jago lainnya saling berpandangan dengan wajah
amat terkejut. Manusia kelana sebagai ketua perkumpulan kaum pengemis
dibuat tertegun juga oleh kejadian ini, segera bentaknya keras-keras:
Lihat serangan!? "Dengan jurus naga terbang di angkasa kemudian disusul
? "dengan naga liar bergolak di udara segera melepaskan
? "serangkaian pukulan yang menimbulkan deruan angin pukulan yang
amat mengerikan hati. Melihat ketuanya sudah turun tangan sendiri, kawanan jago dari
perkumpulan kaum pengemis pun serentak membentak keras dan
ikut menerjang kearah kawanan gadis tersebut.
Dengan gusar Giam In Kok membentak:
Kalian bermaksud main keroyok" Baik, siauya akan melayani
?kalian seorang diri! "Tubuhnya bergetar bagaikan kitiran titiran, begitu lolos dari
sergapan maut manusia kelana, ia segera menggetarkan tangannya
mencengkeram sorang pengemis tua dan melemparkannya ke
hadapan Sim soh-sim. Mendongkol bercampur gelisah perasaaan Manusia kelana
menghadapi kejadian seperti ini, segera teriaknya:
Ringkus dulu bocah keparat ini!
? "kangzusi.com Nah, begitu baru betul! seru Giam In Kok sambil tertawa.
? " Dalam kenyataan keadaan memang tidak memberi kesempatan
kepada jago-jago perkumpulan kaum pengemis untuk bertarung
melawan orang lain bagaikan pusaran angin kencang, tangannya
bergetar kian kemari, dalam waktu singkat kembali ada dua orang pengemis tua
yang dilemparkan ke tengah arena.
Manusia kelana bertambah penasaran, dia mengejar terus secara
ketat sambil melancarkan serangkaian serangan secara bertub-tubi, seandainya
gerakan tubuh Giam In Kok melamban sedikit saja,
niscaya tubuhnya akan termakan oleh serangan tersebut.
Tapi Giam In Kok tetap bersikap santai, sambil tertawa dia
berputar kian kemari melepaskan rangkaian pukulan yang gencar
dan hebat, setiap serangannya tak pernah gagal membekuk musuh.
Hua loji! jengeknya kemudian sambil tertawa, kawanan? " ?pengemis gadunganmu cuma mengganggu pertarungan saja, lebih
baik kusingkirkan mereka lebih dulu sebelum kita langsungkan
pertempuran sepuasnya. "Tak terlukiskan rasa gusar Manusia kelana, dia sampai berkaok-kaok macam orang
gila, suaranya keras menggetarkan seluruh
lembah. Melihat gelagat tidak menguntungkan, kawanan pengemis tua itu
segera berteriak dan kabur membubarkan diri keempat penjuru,
kemudian baru lari kembali dan berkumpul kembali di belakang
ketuanya. Menyaksikan keadaan tersebut Giam In Kok segera tahu bahwa
untuk berhasil membekuk kawanan pengemis tersebut, terpaksa dia mesti
memperkecil dahulu pertahanan manusia kelana.
Karenanya sambil menghentikan gerakan tubuhnya, ia berkata
sambil tertawa: Hua loji, sebetulnya kau lebih suka berbicara sejujurnya ataukah lebih senang
?mencari kesusahan untuk diri sendiri"
"kangzusi.com Bocah keparat, kau jangan keburu bangga, sekalipun kau
?musnahkan perkumpulan kaum pengemis, jangan harap
perbuatanmu itu bias memaksa aku Hua Yu-thian untuk berbicara
setengah patah saja!"Waah, kalau begitu mah namanya tidak akan melelehkan air
?mata sebelum melihat peti mati, siauya pasti akan memenuhi
keinginanmu itu! "Ditengah pembicaraan Giam In Kok mengerakkan sepasang
bahunya dan bergerak mendesak kearah Manusia kelana sampai
jarak berapa depa dihadapannya.
Dengan perasaan terkesiap Manusia kelana segera melompat
mundur sejauh beberapa kaki dari posisi semula, tongkat
penggebuk anjingnya diputar membentuk gumpalan cahaya
berwarna merah lalu sambil menerjang maju kemuka bentaknya
keras-keras: Hmmk, tongkatmu toh cuma bisa dipakai untuk menggebuk
?anjing, bagaimana mungkin bias menghantam siauya"
"Bocah ajaib bermuka seribu yang berilmu tinggi dan hawa sakti
Ceng goan hiat khi nya sudah tiada tandingan di kolong langit tentu saja tak
memandang sebelah mata pun terhadap ancaman lawan,
apalagi sewaktu menyelamatkan perkumpulan Kay-pang di kota
Kim-leng tempo hari, dia pun pernah mendapat warisan ilmu
tongkat penggebuk anjing, boleh dibilang ilmu tersebut telah
dikuasai sama sekali olehnya.
Ia seperti hendak menikmati suatu permainan ilmu tongkat
penggebuk anjing yang indah saja, sambil tersenyum dikulum dia
mengawasi si Manusia kelana dan lima orang pengemis tua sisanya memegang
sebatang tongkat bamboo yang berwarna kuning emas.
Walaupun keenam gumpalan cahaya kuning itu pelan-pelan
bergerak menuju kesisi arena namun kekuatan yang terpancar
keluar benar-benar luar biasa, pada jarak sepuluh kaki pun sudah terasa desingan
tajam yang menyergap badan.
kangzusi.com Mendadak Giam In Kok berseru lantang:
Enci Soh, tolong bebaskan beberapa orang pengemis gadungan
?itu! " Menangkap harimau mudah melepaskannya kembali susah,?mengapa kau malah berniat melepaskan harimau pulang gunung"
"Pukul saja tulang leher mereka baju, jalan darahnya tentu akan bebas dengan
?sendirinya! "Baiklah, aku mau menuruti perkataanmu!
? "Rupanya Sim soh-sim dan para gadis lainnya menganggap orang-orang kaum pengemis
terlalu dekil, mereka keberatan untuk
melepaskan ikat pinggang sendiri guna mengikat orang-orang
tersebut. Maka dengan menggunakan timpukan baju mereka
membebaskan jalan darah kawanan pengemis yong tertotok itu.
Tak lama kemudian kawanan pengemis tersebut telah mendusin
kembali, tapi belum sempat mengetahui apa gerangan yang
sebenarnya terjadi, tahu-tahu hujan batu telah meluncur datang
kembali, mereka mengira kawanan gadis tersebut sedang
mempermalukan mereka, sambil membentak keras orang-orang itu
siap melakukan terjangan kedepan.
Mendadak terdengar suara bentakan yang keras bagaikan
geledek bergema membelah keheningan, begitu kerasnya suara
bentakan tersebut membuat kawanan pengemis yang siap
melakukan terkaman itu menjadi terkejut dan samasama
mengurungkan niatnya. Menyusul kemudian terdengar Giam In Kok berkata sambil
Pendekar Muka Buruk Pendekar Berwajah Seribu Karya Tjan Id di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
tertawa dingin: Hey kalian sekawanan pengemis gadungan, mengapa tidak
?segera kemari agar siauya dapat memberi petunjuk beberapa jurus ilmu tongkat
penggebuk anjing kepada kalian"
"Ilmu tongkat penggebuk anjing merupakan ilmu silat andalan
kangzusi.com Kay-pang serta perkumpulan kaum pengemis, tapi sekarang ada
orang berani memandang hina kepada mereka, tentu saja kawanan
pengemis itu menjadi terkejut bercampur gusar.
Akan tetapi sewaktu mereka saksikan enam gulung cahaya
kuning telah membentuk gumpalan cahaya sebesar gentong emas,
bahkan dibalik cahaya tadi lamat-lamat terlihat ada sesosok tubuh manusia yang
sedang berputar, dengan cepat mereka jadi mengerti apa gerangan yang terjadi.
Sambil bersorak gembira, serentak mereka meloloskan tongkat
penggebuk anjing masing-masing dan turut menerjang kemuka.
Dengan ikut terjunnya kawanan pengemis tersebut kedalam
arena pertarungan, maka seluruh tongkat penggebuk anjing yang
ada segera membentuk tiga lapis dinding cahaya yang mengurung
sekeliling tubuh Giam In Kok rapat-rapat.
Bayangan tongkat seketika berlapis-lapis, cahaya tajam
berkilauan dan desingan angin serangan pun menggulung tiba
selapis demi selapis. Nyata sekali ilmu tongkat penggebuk anjing dari perkumpulan
kaum pengemis memang bukan bernama kosong belaka, saat itu
setiap serangan yang menyambar ke tubuh Giam In Kok boleh
dibilang mengandung kekuatan yang luar biasa.
Akan tetapi Giam In Kok tetap santai dan tak panik sedikitpun
jua, dengan mengeluarkan kepandaian silatnya yang tangguh, dia
masih dapat bergerak kian kemari diantara bayangan tongkat secara leluasa dan
tanpa halangan sedikitpun jua.
Lebih kurang setengah perminum teh kemudian, pemuda itu
berseru sambil tertawa dingin:
Hmmm, ilmu tongkat penggebuk anjing yang terjatuh ke tangan?kalian kawanan pengemis gadungan ternyata sama sekali tak ada
gunanya, lebih baik enyah saja dari sini!
"kangzusi.com Begitu selesai berkata, tampak selapis cahaya kabut warna-warni mengembang luas
dengan cepatnya, lalu Blaaammm ?. "Diiringi suara ledakan keras yang memekikkan telinga, bayangan
tongkat hilang lenyap tak berbekas, bayangan manusia terpental
keempat penjuru, sementara bau harum semerbak menyebar luas
kemana-mana. Kawanan nona yang berdiri di sisi arena segera merasakan
semangatnya bangkit kembali, senyum pun menghiasi ujung bibir
mereka. Sementara itu Giam In Kok masih berdiri tegak di tengah arena
dengan wajah yang segar dan gagah, sebaliknya ketua kaum
pengemis, si Manusia kelana Hua Yu-thian berdiri lunglai
dihadapannya. Hua loji! terdengar ia membentak keras.? "Aku tak lebih memandang kalian masih punya hubungan dengan
?pihak Kay pang sehingga langkah terakhir ini untukmu, bila kalian belum juga mau
bertobat serta mengatakan hal sebenarnya, jangan salahkan bila siauya akan
bertindak keji dengan membantai kalian semua.
"Manusia kelana Hua Yu thian memandang sekejap kearah rekan-rekannya yang sedang
duduk bersila disekeliling arena, lalu katanya dengan sedih:
Kau telah apakan mereka semua"
? "Seperti apa yang dilakukan terhadapmu, kupunahkan sebagian
?dari tenaga dalamnya! "Aaaa ? seketika itu juga Manusia kelana merasakan
"semangatnya luluh, setelah menghela napas panjang ujarnya:
Apa yang harus kukatakan kepadamu"
? "Giam Ong hui serta segenap penghuni perkampungan Ang in
?san ceng apakah mendapat perlindungan dari orang perkumpulan
kangzusi.com pengemis kalian" "Dugaanmu keliru besar, kaum pengemis adalah manusia yang
?makan tak kenyang dan pakaian tak lengkap, untuk mengurusi
sandang pangan sendiripun masih merupakan masalah, darimana
datangnya uang untuk memelihara orang-orang dari perkumpulan
Ang in san ceng" "Lantas mengapa kau melarang Tong loji mengatakan hal yang
?sebenarnya tadi" "Giam Ong hui adalah salah satu diantara lima rasul dari
? perguruan kenamaan, tentu saja kami mengetahui jejaknya."Apa itu lima rasul dari lima perguruan kenamaan" Ia berdiam
?dimana" "Lima rasul terdiri dari rasul darah Giam Ong hui, rasul racun
?Khong Tiong bun, racun aliran Lim Yang wen, Rasul cinta Song Kun lun dan Rasul
ilmu lintah, konon mereka semua berasal dari
keturunan keluarga kenamaan..
"Ooo ?rupanya kawanan manusia pengacau inipun berasal dari
keturunan keluarga kenamaan.. seru Giam In Kok tanpa terasa.
"Apa kau mengetahui tentang mereka"
? "Soal ini bukan urusan, yang penting bagimu sekarang adalah
?menunjukkan tempat yang seringkali mereka gunakan sebagai
tempat untuk masuk keluar.
"Bila ingin mengetahui tempat yang sering mereka pakai untuk
?masuk keluar, maka kau harus
" Baru berbicara sampai disitu, tiba-tiba dari balik pepohonan
berkelebat lewat serentetan cahaya emas yang amat menyilaukan
mata. Giam In Kok yang bermata tajam segera melangkah maju
kemuka diatas kepala si Manusia kelana dan menyambar cahaya
emas tersebut, kemudian tanpa menghentikan gerakan tubuhnya,
kangzusi.com hampir pada saat yang bersamaan dia menerjang kearah
pepohonan sana serta melepaskan sebuah sapuan yang dahsyat.
Segulung angin pukulan segera menyambar lewat dan
mematahkan batang pepohonan yang tumbuh di sekeliling situ.
Terdengar dari balik pepohonan seorang perempuan berseru
sambil tertawa keras: Haaa ?haah..haah sebuah gerakan tangan sakti menarik bunga
yang sangat hebat, tapi mampukah kau menghajar diriku
?"Dalam sambarannya tadi Giam In Kok telah berhasil menangkap
sebatang jarum emas yang lembutnya bagaikan bulu sapi, dia tahu pihak lawan
hendak membunuh orang untuk membungkamkan
mulut, sama sekali tak diduga serangannya cukup cepat sehingga
sergapan tersebut berhasil digagalkan secara total.
Sekalipun begitu dia pun merasakan juga betapa tangguhnya
ilmu silat yang dimiliki pihak lawan, sambil tertawa dingin segera serunya:
Perempuan rendah, mengapa kau tidak berani menampilkan diri
?untuk mencoba kemampuanku"
"Hmm, beranikah kau maju sepuluh langkah mendekati
?pepohonan ini" tantang perempuan tersebut mendadak.
"Mengapa tak berani"
? "Terangsang oleh tantangan tersebut Giam In Kok segera
mendesak kemuka menghampiri sumber dari suara tersebut,
sepasang tangannya diayunkan berulang kali dan deruan angin
serangan pun membuat pepohonan disekitar situ bertumbangan
kian kemari. Tapi saat itulah terdengar Sim Soh sim membentak nyaring.
Giam In Kok segera berpaling dan melejit kembali setelah
mendengar suara itu, namun dia hanya menyaksikan sesosok
kangzusi.com bayangan manusia menyelinap masuk kembali kebalik pepohonan,
sementara Manusia kelana sudah tergeletak tak berkutik lagi diatas tanah,
Baru pertama kali ini Giam In Kok terkecoh oleh tipu muslihat
lawan, kontan saja dia mengumpat kalang kabut:
Perempuan rendah perempuan cabul..kalau berani membunuh
?orang disini, mengapa tak berani berhadapan muka dengan siauya
mu" "Hmm..hari ini aku akan mengampuni jiwamu satu kali, suatu
?ketika aku pasti akan menyuruh kau rasakan kelihayan bulu emasku, ketahuilah
sepuluh orang bocah cilik seperti kau pun belum tentu bisa memberi kepuasan
kepadaku!"Giam In Kok segera mengalihkan sorot matanya kearah mana
berasalnya suara tersebut, sementara hidungnya mendengus gusar
sekali. Tapi baru saja dia hendak melakukan pengejaran kembali, Sim
Soh sim telah menarik ujung bajunya seraya berbisik:
Tadi aku sempat melihat kau lakukan sambaran, sebetulnya
?benda apa sih yang berhasil kau dapatkan"
"Mendengar pertanyaan itu Giam In Kok segera membuka telapak
tangan kanannya, dari sela-sela jari dia mengambil keluar jarum emas berbentuk
lembut itu dan ujarnya: Apakah kau kenal dengan benda ini"
? "Sim Soh sim segera memperhatikan benda itu dengan seksama,
tiba-tiba perasaan terkejut melintas diatas wajahnya, tanpa terasa dia berseru
tertahan: Jangan-jangan dia" ? "Siapakah orang itu" Giam In Kok bertanya cepat.
? "Aku pernah mendapat keterangan dari abang seperguruanmu
?tentang sejenis senjata rahasia yang amat beracun bernama bulu
kangzusi.com sapi penembus tulang. Entah ke bagian tubuh manapun jarum
tersebut bersarang maka akibatnya peredaran darah seseorang
akan tersumbat yang menyebabkan kematiannya, malah bagi kaum
awam, tertempel oleh hawa beracunnya pun sudah cukup mengirim
nyawanya berpulang kealam baka. Bila kulihat dari bentuk senjata rahasia
tersebut kemudian kulihat kemampuan orang tadi untuk
membunuh si pengemis tua hanya dalam sekejap saja, aku jadi
curiga jangan-jangan diapun tewas dikarenakan jarum bulu kerbau penembus tulang
itu" "Sementara mendengarkan penjelasan dari Siim Soh sim, jari
tangan Giam In Kok meraba senjata rahasia tersebut dengan
seksama, dia merasakan benda itu keras tapi melentur, ringan
seakan-akan sama sekali tak berbobot, benar-benar merupakan
suatu benda yang mematikan.
Maka dengan perasaan terkejut katanya kemudian:
Perempuan siluman itu bisa melemparkan senjata rahasia?seringan bulu kerbau selama berapa puluh kali, hal ini membuktikan kalau
kepandaian silatnya telah mencapai tingkatan yang luar biasa, bahkan masih jauh
lebih unggul daripada ketiga orang murid dari Tiong giok Kisu, ditambah lagi dia
banyak tipu muslihatnya, jangan-jangan dia baru pergi membantu Bu liang siu hud
sekalian" Kita harus segera menyusul kesitu!
"Benar, mereka ikut serta!
? "Bagaimana dengan tawanan pengemis tua itu"
? "Menurut penilaiannya, ia memang tak perlu takut menghadapi
perempuan siluman yang melepaskan jarum mautnya itu, tapi Sim
Soh sim beserta segenap nona dan kawanan pengemis tua itu
sudah pasti bukan tandingannya, agar orang-orang itu tak sampai dicelakai dengan
percuma, terpaksa ia harus mengajak mereka
semua untuk pergi ke istana cabang Cing khu kiong.
Siapa tahu baru saja tiba di tanah lapang dimana panji berkibar, mendadak
terlihat ada bayangan manusia berkelebat lewat.
kangzusi.com Kemana kau lari.." Giam In Kok segera membentak keras.
? "Ditengah suara bentakan nyaring, tubuhnya melesat kemuka
bagaikan sambaran pasir dan langsung mengejar bayangan tadi.
Sekalipun selisih jarak diantara kedua belah pihak cuma dua tiga puluhan kaki,
namun gerakan tubuh bayangan manusia itu sungguh
cepat, sekali pun Giam In Kok telah mengeluarkan segenap
kepandaiannya, tidak lebih dia hanya bisa menguntil saja di
belakang lawan. Tampaknya pihak lawan pun mengetahui dengan jelas bahwa ia
sedang dikejar oleh Giam In Kok secara ketat, berhenti sebentar saja sama
artinya akan tersusul lawan, oleh karena itu tanpa
berpaling lagi dia kabur terus ke depan dengan cepatnya.
Kejar mengejar pun segera berlangsung dengan amat serunya,
entah berapa jauh mereka sudah menempuh, lama kelamaan habis
sudah kesabaran anak muda itu, apalagi ia sudah merasa bosan dan mulai
berkeringat, dengan suara keras segera bentaknya:
Perempuan cabul, apakah kau hanya mempunyai ilmu melarikan
?diri belaka" " Bocah tampan, aku justru hendak mengajakmu untuk pergi ke?suatu tempat yang sangat indah
"Hmmm, biarpun kau lari ke ujung langit pun, hari ini siauya akan mengejarmu
?sampai dapat! "Boleh saja kau hendak mengejarku sampai dapat, asal kau
?sudah mendapatkan diriku seorang, maka kujamin perempuan perempuan yang lain akan kau anggap sebagai barang rongsok
yang tak berguna, "Ucapan-ucapan dari perempuan tersebut kontan saja
mendatangkan perasaan muak dan kesal didalam hati Giam In Kok,
tanpa terasa ia merasakan bulu kuduknya pada bangun berdiri,
berulangkali dia mengumpat perempuan tersebut dengan kata-kata
kangzusi.com yang tajam. Mendadak Terdengar suara pekikan burung yang amat nyaring bergema
memecahkan keheningan, disusul kemudian tampak seekor burung
raksasa terbang meluncur kebawah dengan kecepatan luar biasa.
Waktu itu Giam In Kok hanya bertekad menyusul musuhnya, dia
tak sempat lagi memperhatikan kehadiran burung tersebut.
Sebaliknya si perempuan tersebut menjadi terkejut sekali ketika menghadapi
perubahan yang sama sekali tak terduga itu.
Sementara gerakannya agak melamban, Giam In Kok telah
manfaatkan kesempatan itu untuk menyusul kedepan dan
membentak keras: Lihat serangan! ? "Kesepuluh jari tangannya segera disentilkan kedepan, berpuluh
desingan angin tajam segera mengurung seluruh tubuh perempuan
itu. Sejak belajar ilmu silat, baru kali ini dia menyerang musuh disaat lawan belum
siap, hal ini bukan dikarenakan kepandaian silat lawan terlalu tinggi, tapi dia
kuatir musuhnya memanfaatkan kembali
peluang yang ada untuk meloloskan diri.
Itulah sebabnya begitu turun tangan dia segera melancarkan
serangan dengan menggunakan tenaga dalam sebesar tujuh bagian.
Walau pun demikian, ternyata perempuan itupun bertindak cukup
cekatan, tubuhnya segera menerjang maju kedepan sejauh
beberapa kaki dari posisinya semula, dengan manis sekali dia
berhasil melepaskan diri dari sergapan berpuluh gulun desingan
angin jari yang mengancam punggungnya itu.
Chin siauhiap, baik-baikkah kau selama ini" mendadak? "terdengar seseorang menegur dari punggung burung rajawali
Pendekar Muka Buruk Pendekar Berwajah Seribu Karya Tjan Id di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
raksasa itu disaat sang burung terbang melintas dari atas kepala kangzusi.com
mereka. Ketika berpaling dan mengetahui siapa yang duduk di punggung
rajawali raksasa tersebut, Giam In Kok segera berseru:
Aaaahh, rupanya Ban keh seng hud!
? "Ia kuatir perempuan tersebut memanfaatkan kesempatan yang
ada untuk melarikan diri, ia segera mempercepat gerak larinya
untuk menyusul kebelakang tubuhnya.
Mendadak perempuan itu menghentikan larinya sambil
membalikkan badan, begitu mendadaknya gerakan mana sehingga
andaikata Giam In Kok tak menghentikan gerak larinya dengan
cepat, niscaya tubuhnya akan menumbuk diatas payudara si
perempuan yang menonjol bagaikan bukit kecil itu.
Tampaknya perempuan itu pun tidak mengira kalau gerakan
tubuh Giam In Kok begitu cepatnya, kalau tidak, asal sebuah
pukulan saja dilepaskan, niscaya tubuh Giam In Kok sudah terhajar sampai remuk.
Dalam waktu itu perempuan tadi telah berdiri dengan wajah
memerah karena marah bercampur mendongkol, dia marah karena
Ban keh seng hud dengan rajawali raksasanya telah menghadang
jalan perginya dia berhasil disusul oleh Giam In Kok.
Keledai gundul Ban! bentaknya keras-keras, Sebetulnya kau
? " ?masih pingin hidup tidak"
"Oooh..rupanya Hoa yan hiap, maaf
?maaf aku sama sekali tak mengira kalau burungku telah menumbuk orang yang dikenal, tapi
ngomong-ngomong kenapa Hoa yan hiap bisa berada bersama Chin
siauhiap?"Entah Ban keh seng hud bermaksud untuk bergurau atau benar-benar tak berani
mengusik perempuan tersebut, ternyata dia segera memberikan penjelasan kepada
perempuan itu. Tapi sebelum perkataannya selesai diucapkan, perempuan itu
kangzusi.com sudah mendengus dingin seraya menukas:
Masalah ini sama sekali tak ada sangkut pautnya denganmu,
?lebih baik congkel keluar biji mata binatangmu dan segera angkat kaki dari
sini! "Hoa yan hiap, bilamana sudi, berilah muka padaku dengan
?mengampuni burungku ini sekali saja, ia sudah dipapas kutung kaki sebelahnya
oleh Chin siauhiap, bila matanya dicukil keluar lagi, sudah pasti akan mengalami kesulitan dalam
mencari makan."Kalau memang begitu, ayoh cepat menggelinding pergi dari
?sini! "Terima kasih..terima kasih banyak atas kebaikanmu! sahut Ban
? "keh seng hud cepat.
Kemudian setelah berhenti sebentar katanya lebih jauh:
Chin siauhiap kau harus hati-hati, Hoa yan hiap adalah
?perempuan yang susah dihadapi
" Mendadak perempuan itu membentak lagi:
Keledai gundul, kau berani menjelek-jelekkan diriku" Hemmm,
?hati-hati kalau aku sampai mendatangi bukit kura-kura mu serta
melenyapkan anak cucumu itu
" Menggunakan kesempatan disaat ia sedang berbincang-bincang
dengan Ban keh seng hud, Giam In Kok telah bergerak maju dan memandang tubuhnya
dengan seksama, sekilas olehnya perempuan itu kalau masih muda, wajahnya selain
cantik jelita bak bidadari, lagipula amat genit dan menarik perhatian pria
terutama sekali kalau sedang berbicara,
memang benar dapat membuat hati selalu teringat dan membuat
hati lelaki berdebar. Pakaian yang dikenakan teramat ketat, bukan saja setiap lekukan tubuhnya dapat
terlihat dengan jelas, bahkan bulu ketiak serta
payudaranya yang montok berisi pun kelihatan secara remang-remang.
kangzusi.com Pakaian yang erotic semacam ini paling mudah menimbulkan
daya rangsangan bagi orang lain, tapi sepasang mata Giam In Kok justru melacaki
setiap bagian badannya untuk mencari tempat
menyimpan senjata rahasia bulu kerbau penembus tulang.
Perempuan itu yang melihat Giam In Kok terus mengamati setiap
bagian tubuhnya, segera tertawa terkekeh-kekeh katanya:
-o0odwo0o - Jilid : 47 "BELUM pernah kujumpai lelaki muda yang memperhatikan diriku dengan cara begini,
apakah kau belum pernah menikmati hangatnya tubuh perempuan sehingga sekarang
ingin mencicipinya?"
Merah padam selembar wajah Giam In Kok, buru buru
bentaknya: "Ngaco belo, siauya hanya ingin mencari dimanakah kau
menyimpan senjata rahasia bulu kerbau penembus tulang tersebut!"
Perempuan itu tertawa semakin keras:
"Kau mendengar dari siapa tentang bulu kerbau penembus
tulang itu" Ketahuilah, ditubuhku memang terdapat tiga kelompok tempat yang
tumbuh bulunya....."
Mimpipun Giam In Kok tidak menyangka kalau senjata rahasia
yang dimaksud sebagai "bulu kerbau penembus tulang"
sesungguhnya tak lain adalah bulu yang tumbuh di-tiga tempat
ditubuh perempuan tersebut, tak heran kalau ia tak berhasil
menemukan tempat penyimpanan senjata tersebut.
Terbayang kembali bagaimana dia menganggap benda tersebut
bagaikan mestika dan digenggam terus sepanjang jalan rasa malu
dan gemas segera menyelimuti perasaannya.
Dengan suara keras ia segera membentak:
"Nih, kukembalikan kepadamu..,...."
kangzusi.com Sambil berseru dia mengayunkan telapak tangannya ke depan,
"bulu kerbau" itupun segera meluncur ke muka dengan kecepatan bagaikan sambaran
petir. Selisih jarak mereka berdua tak lebih cuma lima langkah, apalagi Giam In Kok
melepaskan serangan tersebut dengan kecepatan luar
biasa, boleh dibilang ancaman tersebut merupakan sebuah ancaman yang berbahaya
sekali ... Tapi perempuan tersebut hanya sedikit menggerakkan tubuhnya,
tahu tahu ia sudah melambung setinggi tiga depa lebih dan
membiarkan ancaman menyambar lewat dari bawah kakinya.
Setelah itu sambil tertawa terkekeh kekeh serunya :
"Haaaah.... haah ... haaaah.... mengapa tanda mata untuk
kenangan tersebut kau kembalikan kepadaku" Malah dikembalikan
pada arah yang salah" Buat apa sih?"
Tak terkirakan rasa gusar Giam In kok menghadapi kejadian ini,
dengan suara keras segera bentaknya :
Perempuan rendah, laporkan dulu siapa namamu sebelum?menerima kematian....
?"Apakah kau ingin mati dalam kehangatan tubuh perempuan"
?"Perempuan cabul, tutup mulutmu!
?"Aduuh... aku toh bukan bernama perempuan cabul, hanya
teman karib yang mengetahui nama kecilku, apakah kau ingin
menjadi teman intimku.....?"
"Siauya menginginkan nyawamu!"
"Aaaah .. setelah menjadi sahabat, apalagi setelah perhubungan intim nanti, masa
kau masih sungguh sungguh menghendaki
nyawaku" Kalau kehangatan tubuh mah setiap saat bisa kuberikan .
." Giam In Kok tak bisa mengendalikan amarahnya lagi, ia segera
kangzusi.com membentak keras: "Lihat serangan!"
Ditengah bentakan, tubuhnya mendesak maju kemuka sambil
melepaskan serangan yang dahsyat.
Tiba tiba perempuan itu melayang mundur sejauh berapa
langkah kebelakang, lalu serunya:
"Kau hendak bertarung secara sungguhan?"
"Hmmm, kalau tidak kubunuh perempuan rendah macam kau,
memangnya harus dibiarkan hidup terus untuk mencelakai orang?"
"Baiklah, kalau ingin bertarung, tapi bagaimana seandainya kau menderita
kekalahan?" "Aku tak bakal kalah!
?"Belum tentu begitu, tapi akupun merasa tak tega membunuh
simuka licin macam kau, bagaimana kalau kita bertarung secara
lembut saja?" "Siauya hanya menghendaki nyawamu, buat apa kita bertarung secara lembut..?"
"Aaaah, bertarung secara lembut dan belum tentu kau bisa
mengungguli aku, apa lagi bertarung secara kasar."
Sejak kegagalan Giam In Kok untuk menyusul perempuan
tersebut setelah terjadi kejar mengejar hampir setengah harian
lamanya tadi, Giam In Kok sudah tahu kalau musuh yang
dihadapinya adalah seorang musuh yang sangat tangguh.
Namun diapun tak dapat melepaskan musuhnya dengan begitu
saja karena sikap musuhnya amat mencurigakan, terutama setelah
ia membunuh musuh untuk membungkamkan mulutnya.
Karena itu dengan suara keras kembali bentaknya:
"Sudah, kau tak usah banyak berbicara lagi!"
Dengan mengeluarkan ilmu pukulan warisan Cing khu sangjin, ia
segera melancarkan serangkaian serangan yang menyelimuti
angkasa dan mengurung seluruh badan perempuan itu rapat rapat.
kangzusi.com "Aaah.....!" Mendadak terdengar perempuan itu berseru kaget kemudian
melompat mundur dengan cepat, serunya lagi :
"Ternyata kau benar benar adalah ahli waris dari Cing khu
lojin...!" "Sekarang kau baru tahu?""Aku memang sudah lama mendengar orang mengatakan begitu,
tapi selama ini kukira orang cuma berbohong!"
Aku pikir persoalan ini sama sekali tak ada sangkut pautnya
?dengan mati hidupmu, lebih tak usah dipermasalahkan lagi, lihat serangan ...!"
"Tunggu dulu." perempuan itu kembali berseru, "kalau kau benar benar adalah
murid Cing khu lojin, maka tidak seharusnya kau
bertarung melawanku, sebab kalau tidak kau akan melanggar
peraturan perguruan sebagai murid yang tidak menghormati
angkatan tuanya, sedangkan akupun merasa kurang leluasa untuk
melayani seranganmu!"
"Hmm, apa hubunganmu dengan suhuku almarhum?"
"Aku adalah kekasihnya!"
"Kurang ajar, kau berani memfitnah guruku?"
"Akupun tahu kalau hal ini tak bakal kau percaya, tapi tahukah kau mengapa aku
bisa mengetahui kalau ilmu silatmu adalah
warisan dari Cing khu sangjin hanya melihat sekejap saja permainan jurusmu tadi"
Bukankah gerak serangan yang kau pergunakan
adalah jurus Guntur mengglegar angin berhembus?"
Giam In kok seketika dibuat tertegun oleh pernyataan itu, tapi ....
kendatipun perempuan itu bisa menjelaskan jurus serangannya,
apakah dia harus percaya kalau gurunya mempunyai kekasih gelap
yang dipeliharanya secara diam-diam"
Sambil memutar biji matanya dan tertawa dingin, ia berkata
kangzusi.com kembali: "Hmm, sudah pasti si raja akhirat pencabut nyawa telah menjual rahasia perguruan
kepadamu ?" Raja akhirat pencabut nyawa" Hm, bahkan nenek moyangnya?sekalipun belum pantas. Kau tahu, bukan saja aku memahami
rahasia ilmu silat dari perguruanmu, boleh dibilang jurus simpanan dari setiap
partai dan perguruan yang ada dalam dunia persilatan dewasa ini kuketahui dengan
jelas semuanya, kau tahu apa
sebabnya bisa begitu?"
"Hmmm, kalau kau tidak menerangkan, siapa lagi yang bakal
tahu....?" "Kau adalah angkatan mudaku, lagi pula hubunganku dengan
gurumu boleh dibilang paling akrab dan mesra, jadi tak ada
salahnya bila kuberitahukan kepadamu. Boleh dibilang ilmu silat yang kumiliki
sekarang bukan dipelajari dari satu guru saja, atau dengan perkataan lain,
setiap orang yang memiliki ilmu silat hebat, dia adalah guruku!"
"Apakah begitu juga dengan Tiong giok Kisu"
"Tentu saja, sebab aku akan berusaha dengan sekuat tenaga
?untuk merayu setiap jago persilatan yang kujumpai, kemudian
setelah orang itu terpikat aku akan memaksanya untuk menurunkan berapa jurus
simpanannya kepadaku, hasil dari pengumpulan yang
kulakukan selama bertahun-tahun akhirnya membuat diriku berubah menjadi satu
satunya orang yang menguasai semua jurus serangan
yang ada di dalam dunia persilatan dewasa ini."
Selama perempuan tersebut berbicara, Giam In Kok
memperhatikan terus gerak-gerik perempuan itu dengan seksama,
melihat tingkah lakunya yang genit dan menarik hati, ditambah lagi pakaiannya
yang tipis dan merangsang, terutama bagian tubuhnya
yang menonjol keluar....dalam waktu singkat pemuda kita telah
memahami apa gerangan yang sebetulnya terjadi.
Terdengar perempuan itu tertawa terkekeh kekeh, lalu katanya
kangzusi.com lebih lanjut: "Kau tentu sudah dapat meraba bukan manusia macam apakah
diriku ini, nah coba diutarakan secara blak-blakan, aku ingin tahu apakah
dugaanmu benar atau tidak, bila meleset maka kau tak
pantas disebut orang sebagai bocah ajaib bermuka seribu."
Pantas atau tidak disebut orang sebagai bocah ajaib bermuka?seribu , Giam In Kok sama sekali tidak mempersoalkan didalam hati, tapi dia
"bertekad untuk membongkar keadaan yang sebenarnya dari perempuan itu. Maka
dengan suara yang mantap dia segera
berseru: "Kau adalah perempuan jalang, perempuan murahan!"
"Yaa, kau memang seorang bocah ajaib !" tanpa perasaan malu barang sedikit pun
jua perempuan itu memuji, "Tapi kau pun tak usah merasa kelewat benci kepadaku,
meski aku adalah perempuan
jalang, perempuan murahan, hati pikiran dan perasaanku berbeda
dengan perempuan jalang lainnya, itulah sebabnya aku dapat hidup bersama gurumu
cukup lama. Seperti dalam persoalan hari ini,
justru karena kudengar orang bilang bahwa kau adalah ahli
warisnya, maka dengan susah kulacak jejakmu diempat penjuru
dengan niat mencoba untuk mengetahui benar atau tidaknya berita ini, coba kalau
bukan dikarenakan maksud demikian, mungkin kau
sudah kehilangan nyawa semenjak tadi."
Berbicara sampai disitu, dia segera mengangkat lengan kirinya
keatas, serentetan cahaya emas pun berkelebat kemuka dengan
cepatnya ..... Dengan pandangan yang seksama Giam In Kok mengawasi
kilatan cahaya emas tadi tampak sinar tajam tersebut meluncur
kedepan sejauh puluhan kaki lebih kemudian setelah berputar satu lingkaran
ternyata cahaya emas tadi meluncur balik kebawah
ketiaknya. Menyaksikan peristiwa itu, Giam In kok menjadi bergidik dan
terasa bulu kuduknya pada bangun berdiri.
kangzusi.com Sambil tertawa perempuan itu berkata lagi: Tatkala kusaksikan?ilmu silatmu acak-acakan dan tidak menentu, tenaga dalammu
sempurna tapi tidak seragam, hatiku pun menaruh curiga kalau kau bukan anak
muridnya, coba kalau kau tidak menggunakan jurus
"Guntur menggelegar angin berhembus" secara kebetulan tadi, mungkin jiwamu sudah
tak tertolong lagi sekarang!"
Pendekar Muka Buruk Pendekar Berwajah Seribu Karya Tjan Id di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Giam In Kok mengakui secara terus terang bahwa dia tak mampu
meniru cara perempuan tersebut melancarkan serangan dengan
menggunakan bulu bulu ketiaknya lalu menarik kembali bulu
ketiaknya itu dan menempel pada keadaan semula, tapi ia tak mau menyerah atau
takluk dengan begitu saja karena perempuan itu
berbicara begitu santai, bahkan statusnya tak lebih hanya seorang perempuan
murahan" Agaknya perempuan itu dapat meraba apa yang sedang
dipikirkan pemuda itu, dengan cepat dia berkata lagi:
"Aku tahu, kau pasti mempunyai suatu pandangan terhadapku
karena soal statusku sebagai perempuan murahan bukan" Padahal
kalau dipikirkan kembali dengan sejujurnya, perbuatan dari mereka yang cuma
mengejar nama dan kedudukan, bukankah jauh lebih
rendah daripada perempuan kaum pelacur" Bayangkan sendiri, apa
sih yang menjadi tujuan laki perempuan yang berpacaran serta
mabuk oleh asmara" Akhirnya toh itu-itu juga yang mereka tuju....."
Dengan gemas Giam In Kok mendengus, tukasnya:
"Sudah, sudahlah, kau tak perlu meneruskan keteranganmu, aku hanya ingin
bertanya kepadamu, mengapa kau membunuh ketua
perkumpulan kaum pengemis tadi?"
Kenapa" Kau menuduhku membunuhnya untuk
?membungkamkan dia" Padahal kejadian itu cuma kebetulan saja,
Hee Yu thian si keparat tersebut memang sudah sepantasnya
mampus sedari dulu!"
Tapi kau membunuhnya disaat pertanyaanku sedang mencapai
? masalah yang paling penting, apakah tindakan tersebutpun
kangzusi.com merupakan suatu kejadian yang secara kebetulan" Mengapa kau
tidak mencarinya jauh hari sebelum itu" Mengapa kau
membunuhnya disaat orang itu hendak menyingkap tabir rahasia
yang kubutuhkan?" "Ehmmm, perkataanmu ini memang masuk diakal juga, tapi
kejadian yang berlangsung secara kebetulan kelewat banyak, aku
bilang Hee Yu thian pantas dibunuh, itupun baru berlangsung satu dua hari
berselang, bukan cuma dia saja yang pantas mati, ketua dari tiga perkumpulan
lainnyapun pantas dibunuh, itulah sebabnya aku harus menghabisi mereka semua."
"Tapi aku toh butuh seseorang untuk memberi keterangan, siapa menyuruh kau
membunuhnya hingga punah?"
"Apa yang ingin kau tanyakan" Mengapa tidak kau tanyakan
langsung kepadaku?" "Apa yang mesti kutanyakan kepadamu?""Apa saja yang ingin kau tanyakan, aku pasti dapat menjawab dengan sejelasnya!"
"Baik, aku ingin tahu Ang-sim cengcu si ular emas bayangan darah Giam Ong-hui
kini berada dimana" ?"Ia bersama lima rasul datang kemari secara bersamasama
untuk melacak jejakmu, bisa jadi dalam satu dua hari mendatang
kalian dapat berpapasan muka, tapi mereka semua telah menyaru
diri, kecuali ada orang memberi petunjuk kepadamu, kau tak akan bisa mengetahui
jejak mereka." "Siapa yang bisa memberi petunjuk kepadaku?"
"Muridku!" "Di mana dia sekarang?"
"Kau boleh mengembalikan penyaruanmu seperti semula dan
bergerak ke selatan lewat Lok yang, dia akan berhasil menemukan jejakmu
disekitar kota Mao tay....."
kangzusi.com Jadi ia sudah kenal denganku?"
?"Tentu saja!" "Siapa nama muridmu itu?"
"Ho Koan kim!" Giam In Kok menjadi terkejut sekali, serunya tertahan:
Bagaimana mungkin bisa dia?"?Perempuan itu segera tertawa terkekeh-kekeh:
"Seandainya bukan keterangan darinya, mengapa aku harus
mencari ketiga orang pangcu dari tiga perkumpulan besar untuk
dibunuh" Bukan cuma dia seorang, Ciu Li-ya dan si perempuan
cantik berwajah dingin pun kini berkumpul semua di perkampungan Ang sim san
ceng!" "Aduh celaka," pekik Giam In kok sangat terkejut.
"Apanya yang celaka" Dengan nama besarku, siapa yang berani menampik
permintaanku bila aku hendak meminjam perkampungan
Ang sim-san ceng tersebut" Apalagi perkampungan itu hanya
sebuah perkampungan palsu yang dipersiapkan untuk menjebak
orang?" Sebagai seorang pelacur, tak heran kalau dia memiliki banyak
kekasih, bahkan Cing-khu sangjin serta Tiong giok Kisu merupakan langganan
tetapnya, tak heran kalau tiada orang yang berani
mengusiknya. Setelah termenung sebentar Giam In Kok segera berkata:
"Apakah kau telah mengusir pergi kawanan penjahat tersebut dari perkampungan
itu?" "Benar!" "Perempuan cantik bermuka dingin adalah putri ketua Su-hay pang, sekarang kau
telah membunuh ayahnya, bagaimana caramu
mengatasi masalah tersebut ....?"
kangzusi.com "Keparat itu sudah sepantasnya mampus sejak dulu, apalagi dia tak lebih cuma
bapak angkatnya Kwik Hui hun, tapi sejak ia
mengetahui kaIau putri angkatnya telah menyelamatkan dirimu,
Kwik Hui hun telah disekap terus dalam perkampungan Ang sim sanceng...." "Apakah ibuku juga berada disitu?" buru-buru Giam In Kok katanya lagi.
"Giam Ong hui sekeluarga telah hidup tercerai berai, sebelum ia berhasil
membekukmu kembali serta menghukum mati, mereka tak
mempunyai kemungkinan untuk berkumpulan kembali, aku dengar
ibumu telah dijadikan penghuni istana Koan wa kiong yang didirikan perkumpulan
Kaum Pengemis......!"Bagaikan disambar guntur disiang hari bolong, Giam In Kok
segera berpekik keras: "Oooh ibu! "Tiba-tiba saja hawa darah menerjang naik keatas otaknya,
seketika itu juga pemuda itu roboh tak sadarkan diri.
Menanti ia sadar kembali dari pingsannya terasa sekujur badan
lemas tak bertenaga, baru saja dia menggerakkan badan, tahu-tahu ia sudah
menyentuh segumpal badan yang empuk dan lembut.
Cepat cepat dia membuka matanya kembali, ternyata perempuan
cantik yang mengaku sebagai kekasih gelapnya Cing khu sangjin itu telah menindih
diatas tubuhnya dalam keadaan telanjang bulat
tanpa sehelai benangpun. la menjadi terkejut bercampur gemas, segera bentaknya:
Kau......" ?Tapi baru saja dia membuka mulut, perempuan itu telah
menghembuskan segulung hawa hangat kedalam tenggorokannya
lalu menembusi isi perut, menembusi aliran darah dan menerjang
pori-pori badannya. Bukan saja ia tak mampu melanjutkan
pembicaraan, bahkan tubuhnya tertindih begitu rapat dan kuat
kangzusi.com sehingga dia sama sekali tak mampu berkutik lagi.
Dengan cepat peristiwa lama pun melintas kembali dalam
benaknya...... Terbayang olehnya bahwa perempuan ini betul betul sangat lihay
dan mengerti bagaimana cara untuk memikat perhatian orang,
mungkinkah perempuan tersebut menganggap dia sukar untuk
dipancing dengan kobaran napsu birahi, maka ia sengaja membuat
cerita bohong agar dia pingsan kemudian dibawa kemari untuk
dikerjai....! Bila ditinjau dari kelihayan ilmu silat yang dimilikinya, sampai sampai Ban kehsang hud pun harus menyingkir jauh jauh setelah
bersua dengannya, bisa disimpulkan bahwa perempuan ini memang
pernah menjadi kekasih gelap gurunya.
Terbayang kembali tentang gurunya, Giam ln Kok segera
merasakan bulu kuduknya pada bangun berdiri, rasa bencipun
segera menyelimuti seluruh perasaannya.
Tapi berada dalam keadaan dipeluk erat erat oleh tubuh yang
lembut dan empuk, sedikit banyak nafsu birahinya terangsang juga secara pelan
pelan.... Namun ia segera teringat kembali dengan kata-kata Ban keh
seng-hud ...hati-hati dengan Hoa yan hiap, dia bukan perempuan
yang mudah dihadapi.... Siksaan apakah yang bakal dilakukan oleh perempuan tersebut
kepadanya" rasa sedih dan bingung membuat pemuda tersebut tak
tahu apa yang mesti diperbuatnya sekarang.
Tapi satu hal yang membuatnya keheranan adalah kepergian Ban
keh seng-hud sewaktu melihat dia saling berhadapan dengan
perempuan siluman itu tadi. Mengapa dia pergi dengan begitu saja"
Disamping itu, perempuan siluman itu mampu menyebutkan tiga
nama gadis-gadisnya, bahkan dapat mengutarakan masalah pribadi
perempuan cantik bermuka dingin, kematian ketua perkumpulan
kaum pengemis ditangannyapun merupakan kenyataan,
mungkinkah kesemuanya ini hanya disebabkan oleh "birahi?"
kangzusi.com Makin dipikir dia merasa makin bingung, tanpa merasa matanya
segera dipejamkan rapat-rapat, ia merasakan tubuhnya bagaikan
terombang-ambing ditengah samudra luas, lambat laun tubuhnya
mulai terasa hangat dan tulang belulangnya terasa linu, serunya tanpa terasa:
"Aduh celaka!" Maka ia cepat-cepat menghimpun tenaga murninya sambil
menutup setiap aliran tenaga yang mungkin terpancar keluar,
dengan susah payah dia mencoba untuk menahan kekuatan
murninya. Siapa tahu begitu dia mencoba untuk mempertahankan kekuatan
tadi, ia merasa tenaga hisapan yang terpancar dari tubuh lawanpun bertambah
kuat..... Seketika itu juga kepalanya menjadi pening, seluruh badannya
terasa lemas bagaikan tak berkekuatan.
Tapi pada saat itulah dia mendengar perempuan itu berbisik disisi telinga dengan
suara lembut. "Keadaanmu sudah membaik, tapi hampir saja membuat aku
kecapaian setengah mati, tidak kusangka kalau tenaga dalammu
begitu sempurna, cepat kau pergunakan ilmu Gong goan hiat ki
untuk mengatur pernapasan menurut ajaran gurumu, kemudian aku
akan menceritakan keadaan yang sebenarnya kepadamu ..."
Giam In kok semakin tercengang setelah mendengar penjelasan
ini, pikirnya : "Mungkinkah dengan cara ini perempuan jalang tersebut hendak menolongku?"
Sekalipun dia tak percaya namun pemuda itupun tak berniat
mempermainkan nyawa sendiri, karena itu sambil menghimpun
tenaga dalamnya dia mencoba untuk mengatur pernapasan.
Tak selang berapa saat kemudian, hawa murninya sudah dibawa
mengitari seluruh badannya berapa kali sekujur tubuhnya sudah
kangzusi.com terasa nyaman dan segar, bukan saja tenaga dalamnya sama sekali tak menderita
kerugian apa-apa, malah ia merasa jauh lebih
sempurna daripada dulu. Menanti ia membuka matanya kembali, ternyata perempuan itu
setelah pergi entah kemana, sedang ia sendiri sedang berbaring
disebuah ruangan tidur yang besar dengan perlengkapan yang
lengkap. Ia takut perempuan siluman itu balik kembali, cepat cepat hawa
murninya dicoba untuk disalurkan, dengan cepat diperoleh bukti
bahwa kekuatan yang dimilikinya sekarang benar benar sangat
hebat. Hingga kinilah dia baru yakin kalau pihak lawan sama sekali tak berniat
mencelakainya, tapi apa yang terjadi setelah dia pingsan tadi"
"Kekasih In, jangan kau getarkan ruangan sampai ambruk, cepat biarkan kami
masuk!" Menyusul seruan tersebut, tampak beberapa sosok bayangan
manusia meluruk masuk ke dalam ruangan, ternyata mereka tak lain adalah Ciu Liya, Kwik Hui hun serta Ho Koan Kim.
Melihat kedatangan perempuan perempuan itu, sambil tertawa
tergelak Giam In Kok segera berseru:
"Hey, tak kusangka kalian telah bergabung menjadi satu, kemana perginya
perempuan siluman itu?"
"Perempuan siluman?" seru Ho Koan Kim cepat. "Kekasih In, kau jangan membalas
air susu dengan air tuba, siapakah perempuan
siluman itu" Ketahuilah dia adalah guru kami semua!"
"Guru kalian" Apakah kalian mau menganggap seorang
perempuan rendah seperti itu sebagai guru?" tegur sang pemuda cepat.
Perempuan cantik bermuka dingin Kwik Hui-hun segera
menghela napas panjang, katanya kemudian pelan:
Kekasih In, kau jangan salah paham, apalagi menganggap guru?kangzusi.com
kami itu sebagai perempuan murahan, ketahuilah, mungkin dulu dia binal, tapi
sekarang ia telah bertobat bahkan tak segan-segan
mengorbankan tenaga dalamnya untuk menolong jiwamu ..."
"Menolong jiwaku" Aku toh sehat tak mengalami cedera apapun"
Apa yang kubutuhkan darinya?"
Kembali perempuan cantik bermuka dingin Kwik Hui hun
menghela napas, lanjutnya lebih jauh:
"Ketika mendengar berita buruk tentang ibumu, rupanya hawa darah telah menyumbat
aliran darahmu, hal ini menyebabkan
peredaran darahmu jadi tersumbat dan kau roboh tak sadarkan diri, bila keadaan
seperti ini dibiarkan berlangsung terus, maka sekalipun kau tidak menemui
ajalnya, paling tidak tubuhmu akan lumpuh
selama hidup. "Aaaaai, guruku menjadi kasihan melihat keadaanmu ini, apalagi
?mengingat kau adalah murid kekasihnya dulu, maka dengan tak
segan segan ia segera mengorbankan kekuatan murninya demi
menyelamatkan dirimu itu, nah apakah kau ingin membalas
kebaikan orang dengan kejahatan?"
Untuk sesaat pemuda itu jadi terbungkam dan tak mampu
mengucapkan sepatah katapun.
Tiba-tiba Ciu Li-ya yang selama ini membungkam turut
menimbrung: "Engkoh ln, aku lihat kesehatanmu kini sudah segar kembali, mengapa kau tidak
mulai memikirkan nasib ibumu?"
Disinggung soal ibunya, bagaikan disengat kala beracun Giam In
kok segera berseru: "Yaa, hampir saja aku lupa dengan soal ini, mari kita segera berangkat sekarang
juga!" Seraya berkata ia segera berlarian meninggalkan ruangan itu.
"Engkoh In, tunggu dulu,...!" ketiga orang gadis itu berteriak kangzusi.com
hampir bersama. Tapi pemuda itu berlarian terus tanpa berpaling, terpaksa ketiga orang gadis itu
pun mengerahkan tenaga murninya untuk mengejar
dari belakang... Untuk berapa lama mereka sudah berjalan dan berapa li sudah
dilalui, namun Giam In kok masih seperti orang kesurupan saja, dia berlarian
terus tanpa berhenti.... Agaknya ketiga orang gadis itu sadar, bila keadaan ini dibiarkan berlangsung
terus niscaya keadaan akan berbahaya.
Dengan cepat Ho Koan kim berseru : "Engkoh In, tunggu
sebentar, aku ada persoalan penting yang hendak disampaikan
Pendekar Muka Buruk Pendekar Berwajah Seribu Karya Tjan Id di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
kepadamu......." Pelan pelan Giam In kok memperlambat kembali langkahnya,
kemudian berhenti, tanyanya kemudian :
"Adik Koan, apa yang hendak kau sampaikan?"
"Tenangkan dulu pikiranmu engkoh In, apakah kau tidak merasa bahwa tindakanmu
yang tergesa gesa berangkat ke markas
perkumpulan kaum pengemis adalah tindakan yang keliru" Masih
untung kalau tindakanmu yang gegabah ini berhasil menyelamatkan jiwa ibumu,
seandainya pihak lawan justru menyandera ibumu dan
kemudian digunakan sebagai alat untuk memaksamu mengikuti
permintaan mereka, apakah kau tidak takut bukan saja usahamu itu untuk menolong
ibumu gagal, bahkan dirimu sendiri bakal diperalat mereka?"
Selama ini Giam In Kok memang merasa pikirannya kalut, dia
hanya ingin selekasnya menyelamatkan ibunya dari orang orang
perkumpulan kaum pengemis.
Tapi perkataan dari Ho Koan kim segera membuat bulu kuduknya
pada bangun berdiri, dia sadar rupanya masalah ini memang tak
boleh dikerjakan secara tergesa-gesa, maka sambil tertawa getir tanyanya
kemudian: "Lantas apa yang harus kita lakukan sekarang?"
kangzusi.com Ho Koan kim segera berkata sambil tertawa:
"Mari kita kembali dulu ke perkampungan dan beristirahat
semalam lagi disana!"
Akhirnya dengan bujuk rayu Giam In kok berhasil diajak kembali
ke perkampungan untuk beristirahat.
Kini, Giam ln kok dan ketiga orang gadisnya telah berada kembali dalam kamar
tidur, mereka sedang membicarakan rencana untuk
menyelamatkan ibu pemuda tersebut dari cengkeraman musuh.
Tiba tiba siperempuan cantik bermuka dingin berkata sambil
tertawa : "Aku rasa, adik Ho meski masih muda usianya, dia paling hebat kemampuannya, aku
lihat lebih baik semua rencana ini kita
serahkan saja kepadanya untuk diatur."Ho Koan kim segera mendengus : "Hmm, kau jangan bilang
begitu, bicara soal pahala sebetulnya kau yang paling besar
pahalanya karena berapa kali kau menolongnya untuk
menyelamatkan diri bahkan mengorbankan kekuatan tubuh sendiri
untuk membantunya, tapi kau harus hati-hati dengan sainganmu
yang baru datang, apalagi dia yang paling menderita semalam,
jangan sampai pahalanya direbut olehnya.
"Ciu Li ya yang sedang membungkam kontan saja berseru sambil
tertawa dingin: "Adik Ho, kau toh sedang bersilat lidah dengan enci Kwik,
mengapa aku disangkut-pautkan?"
Dengan keheranan Giam In Kok segara berseru:
"Jadi selama ini aku sudah pingsan semalaman disini?"
Tapi ketiga orang gadis itu tak ada yang menjawab, mereka
saling menuding menyuruh lawannya berbicara.
Melihat itu Giam In Kok segera berseru sambil tertawa:
kangzusi.com "Yaa beginilah kalau punya istri banyak, aku benar benar dibuat bulan bulanan!"
Ucapan tersebut segera menimbulkan gelak tertawa ketiga orang
gadis itu, maka Ho Koan kim pun berkata:
"Baiklah, akan kukatakan yang sebenarnya kepadamu, kau sudah tiga hari empat
malam berada disini, atas petunjuk suhulah kami turut membantu untuk menghisap
keluar darah beku dalam aliran
darahmu, kau tahu yang paling kasihan adalah Ciu...."
Belum habis ia berkata, Ciu Li-ya telah berseru dengan cepat:
"Kau berani melanjutkan?"
Ho Koan kim segera terbungkam dalam seribu basa, tapi ia
sempat melirik sambil tertawa cekikikan.
Setelah tertegun berapa saat akhirnya Giam ln Kok berkata lagi:
"Aku pernah dengar dari gurumu yang katanya kalian
mengetahui banyak persoalan tentang diriku, sebetulnya kitab Tat mo kim-keng itu
sudah dicuri siapa" dan dimanakah letak markas
Koan wa kiong dari perkumpulan kaum pengemis yang
sebenarnya?" Ho Koan kim segera menjawab:
"Koan-wa kiong dari perkumpulan kaum pengemis berada
didekat Liong-li keng tak jauh letaknya dari sini, sedangkan kitab Tat-mo-keng
berada ditanganku." "Apa" Darimana kau bisa mendapatkan kitab itu?"
"Ada seorang pemuda yang berusia hampir sebaya denganmu
menculik seorang gadis dari dusun, tapi perbuatannya diketahui
suhu sehingga ia dibunuh, dari saku orang itulah aku berhasil
mendapatkan kitab tadi."
"Seorang pemuda....siapakah dia....." Apakah si tikus dari pecomberan?"
kangzusi.com "Bukan, orang itu adalah anggota keluargamu sendiri!" Ho Koan kim menerangkan.
"Siapakah dia?""Orang itu melatih ilmu pukulan bayangan darah!"
"Mungkinkah dia adalah Giam In tam" Tapi pukulan bayangan
darahnya belum mampu menghasilkan bayangan apa apa, tak
mungkin dia atau mungkin anak buah dari lembah dewa darah?""Mereka semua toh sudah mampus, buat apa mesti dipikirkan
lagi" Yang penting sekarang adalah bagaimana dengan masalah
kitab Tat mo kim keng itu...?"
"Dikembalikan saja kepihak Siau lim si."
"Kekasih In, kau benar benar pikun, sudah sejak lama pihak Siau lim pay
mencurigai kitab Tat mo kengnya dicuri olehmu, kalau
sekarang kau yang mengembalikan kepada mereka, bukankah
kecurigaan mereka akan bertambah besar?"
Giam ln Kok termenung sebentar, lalu sahutnya:
"Yaa, memang tak bisa dilakukan cara ini, tapi dimanakah kau sembunyikan kitab
tersebut?" "Didalam kamar?"
"Aku rasa hal ini kurang praktis, lebih baik dibawa saja, begitu ada kesempatan
kita kembalikan kepada mereka."
Tapi aku rasa kesempatan seperti ini sukar dijumpai."
?"Siapa bilang" Tapi ngomong ngomong bagaimana dengan
keadaan dari keluarga Sim ?"
"Keluarga Sim yang mana?"
"Keluarga dari enci Sim. Ayah dengar ayahnya dibunuh oleh Kho Yong sedang
keluarga yang lain tak ada kabar beritanya, menurut siluman tua Tiong giok
mereka telah ditangkap untuk dinodai, apa kangzusi.com
benar berita tersebut"
"Soal ini aku belum pernah mendengar dari suhu, mungkin suhu
?sendiripun tidak tahu."
Giam In Kok meski merasa agak kecewa namun teringat
bagaimana Sim Soh sim mengikuti siraja akhirat pencabut nyawa
pergi ke selatan untuk mendirikan istana Cing Khu-kiong, jelas nasib keluarganya
bukan masalah penting. Karena itu mereka pun melanjutkan perundingan untuk
menyusun rencana pertolongan terhadap ibunya, tanpa terasa takut waktupun
berlangsung makin larut.....
Baru saja Giam In Kok dan ketiga orang gadisnya berbaring
untuk melepaskan lelah mendadak dari luar perkampungan
berkumandang datang suara pekikan nyaring disusul terdengar
seseorang bersenandung. Mendengar suara itu, buru-buru Giam In Kok memperingatkan:
"Cepat berpakaian, ada orang datang ke perkampungan ini!"
"Bisa jadi orang itu adalah siluman tua Tiong giok," seru Ciu Li-ya dengan
perasaan terkejut. "Yaa, agaknya memang dia! Ketika berada di bukit Ngo kui san tempo hari, ia
telah termakan sebuah pukulanku sebelum ditolong Tang lo si siluman tua itu,
seandainya mereka berdua datang
bersama atau tenaga dalam mereka bergabung menjadi satu, ia
akan menjadi musuh yang amat tangguh!"
Agaknya Tiong giok Kian sudah berada di depan pintu
perkampungan dan dihalangi oleh para penjaga perkampungan,
karena segera terdengar suara seseorang yang lain berkata pula:
"Tampaknya bocah keparat ini ingin mampus, ayoh cepat
laporkan kepada Hoa yan-hiap agar keluar untuk menyambut
kedatangan kami." Giam In Kok yang mendengar suara orang itu segera berbisik;
"Tampaknya siluman tua Tang lo juga telah datang!"
kangzusi.com Ia segera bangkit berdiri dan siap tampil keluar.
Tapi Ho Koan kim segera mencegah, katanya:
"Biar aku dan enci Kwik yang keluar dulu!"
Kemudian dengan suara yang keras ia berseru:
"Siapa yang datang mencari gara-gara di perkampungan kami?"
Bersama Perempuan cantik bermuka dingin mereka berkelebat
keluar dari ruangan. Ketika mendengar ada suara gadis yang berseru dari ruangan,
Tiong giok Kisu segera berseru sambil tertawa tergelak:
"Haaahh...haaahh....haaah ...tampaknya bekas kekasihku masih tetap segar bugar."
Ketika melihat yang muncul adalah dua orang gadis muda,
kembali serunya sambil tertawa:
"Nona cilik, apakah Hoa-yan hiap berada disini?"
Ho Koan kim memperhatikan sekejap iblis iblis tersebut, lalu
ujarnya sambil tertawa. "Harap kek koan melaporkan dulu namamu!"
Heehh....heeehh... heeehh....tentu saja aku she Cin bernama?Tiok, sedang dia adalah Tang-lo sengkong, bila nona Hoa tak ada disini, biar
kami beristirahat sebentar disini ditemani kalian."
Siapa tahu baru selesai perkataan itu diucapkan, mendadak dari
belakang tubuhnya terdengar seseorang berseru sambil tertawa
dingin: "Siluman tua Tiong giok, siluman tua Tang-lo, hari ini adalah saat ajal untuk
kalian berdua. "Tiong giok Kisu serta Tang-lo sengkong segera berpaling,
mereka saksikan ada dua sosok bayangan manusia sedang
melayang turun dari atas puncak pohon.
kangzusi.com Tang-lo seng kong segera mengenali pemuda itu sebagai bocah
ajaib bermuka seribu, sedangkan Tiong giok Kisu pun merasa kenal dengan wajah
gadis tersebut. Dengan suara keras Tiong-giok Kisu segera membentak:
Bajingan cilik, apakah kaupun datang mencari hiburan segar
?disini?" Giam In Kok tertawa dingin:
"Heeh.... heehh, .. heeeh... kalau kau boleh datang, mengapa aku tak boleh kemari?"
Tang-lo sengkong segera menyambung : "Tentu saja kau akan kembali juga kemari,
sebab lonte yang berada disampingmu
adalah....." Belum selesai perkataan itu diucapkan, dengan wajah merah
padam Ciu Li-ya telah membentak penuh amarah :
"Hmm, kau ini supek macam apa" Bahkan akupun tidak kau
kenal ..." "Tang lo seng kong segera memasang telinga serta
memperhatikan dengan seksama, tiba tiba saja amarahnya
berkobar, sambil tertawa dingin serunya :
"Hmmm, ternyata kau siluman perempuan, berani benar tindak tandukmu selama ini
sampai abang seperguruanmu sendiri, Ko
Sengjin pun kau bunuh" Hmm, rupanya kau tak memandang
sebelah matapun terhadap supekmu, malam ini juga aku akan
menghukummu menurut aturan perguruan, ayoh cepat berlutut
untuk menerima kematian!"
Ciu Li ya segera tertawa dingin:
"Heeehh......heehh......heeehh..... malam ini Ciu Li-ya baru melihat dengan jelas wajah
sebenarnya dari orang yang menjadi
supekku, berbicara soal aturan perguruan, mungkin kaulah yang
pertama harus dihukum mati lebih dulu."
kangzusi.com "Jadi kau hendak melawan peraturan?"
"Apa yang telah kau lakukan di bukit Ngo kui-san" Hmmm, aku sudah lama tidak
mengaku dirimu lagi sebagai supekku lagi."
"Makian yang sangat tepat!" tak kuasa lagi Giam In Kok berseru memuji keras.
Tang-lo sengkong yang diumpat kontan saja paras mukanya
berubah menjadi hijau membesi sehingga menyeramkan sekali
keadaannya, dengan suara menyeramkan dia berseru :
"Baik, malam ini aku akan menggunakan dirimu sebagai
percobaan untuk membuktikan kehebatan ilmu Tiong giok yang
kupelajari." Ciu Li ya segera berkerut kening, bentaknya keras keras :
"Kau berani maju?"
Tang lo seng kong sebagai seorang supek yang dihari hari biasa
selalu disanjung dan dihormati tentu saja menjadi amat gusar
setelah dicaci maki oleh keponakan muridnya dihadapan umum,
hawa napsu membunuhnya segera berkobar, teriaknya keras keras:
"Kau berani berbuat apa kepadaku?"
"Aku berani menghajarmu!"
Tidak sampai orang itu menginjakkan kakinya keatas tanah, Ciu
Li ya telah menerjang ke muka sambil melancarkan serangan.
Dua gulung tenaga pukulan yang dahsyat segera menggunting ke
muka menyambar tubuh Tang lo seng kong.
"Blaaaaaaaammmm........!"
Benturan keras yang memekikkan telinga bergema memecahkan
keheningan, selapis asap hijaupun menggulung ketengah udara.
Akibat benturan yang amat keras dengan tenaga serangan dari
Tang lo seng kong ini, tubuh Ciu Li ya segera terpental sejauh be-kangzusi.com
rapa kaki dari posisi semula.
"Adik Li ya!" teriak Giam In Kok.
Dengan cepat tubuhnya bergerak maju ke muka sambil
menyambar pinggangnya, Ialu dengan rasa kuatir tanyanya:
Bagaimana keadaanmu sekarang?"?Ciu Li ya tertawa.
"Aku tidak apa-apa, bajingan tersebut sudah terhajar oleh bulu lembut, dia tak
akan dapat hidup sampai esok pagi."
"Apa" Kau telah belajar ilmu bulu kerbau penembus tulang?"
"Hmm, bulu kerbau apa yang kupelajari" Tak seujung buluku
yang tercabut, bulu yang kugunakan untuk menyerang adalah hasil pemberian dari
suhu, siapa terkena serangan itu, nyawanya tak
akan bisa hidup lebih lama lagi."
Giam In Kok merasa amat gembira, tapi dia kuatir Tiong-giok
Kisu mengetahui rahasia tersebut, maka sambil menurunkan
kembali Ciu Li ya keatas tanah, serunya dengan lantang:
"Siluman tua Tiong giok, kali ini giliranmu untuk datang
menghantar kematian!"
Saat itu, meski Tang lo seng kong berhasil mementalkan tubuh
Ciu Li ya, namun ia sendiri pun kena terdorong hingga mundur
sejauh satu langkah, mimpipun ia tak menyangka kalau tubuhnya
sudah termakan bokongan. Menanti asap hijau telah membuyar dan kebetulan menyaksikan
Ciu Li ya baru turun dari pelukan Giam In Kok, ia segera membentak lagi keras
keras: Perempuan busuk yang tak tahu malu, coba sambutlah sekali
?lagi seranganku ini!"
Sekalipun ilmu silat yang dimiliki Ciu Li ya berasal dari perguruan yang sama
dengan Tang lo sengkong, tapi setelah memperoleh
kangzusi.com petunjuk selama beberapa hari dari Hoa yan hiap dan mendapatkan pula tenaga
dalam dari kekasihnya, kini selain ilmu silatnya maju pesat, tenaga dalamnya
Pendekar Muka Buruk Pendekar Berwajah Seribu Karya Tjan Id di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
juga makin sempurna. Mendengar tantangan itu, sambil tertawa dingin ia segera
berseru. "Malam ini, kalau aku tak berhasil membunuh kau siluman tua, akupun tak akan
menggunakan nama marga Ciu lagi!"
Sementara itu, si perempuan cantik bermuka dingin Kwik Hui hun
yang berjaga-jaga di pintu telah mengumpat pula:
"Hey, bagaimana sih kalian ini, kalau ingin berkelahi ayohlah agak jauhan
sedikit, jangan membuat nonamu jadi marah dan
menghabiskan kalian semua disini."
Tiong giok Kisu segera merasakan gelagat tidak menguntungkan,
buru buru serunya: "Sengkong, kita harus menjaga perjanjian lama dengan Hoa
yan-hiap, jangan kita langgar pantangannya, mari kita pergi saja."
Menyusul kemudian bentaknya kepada Giam In Kok:
"Hey bocah keparat, masih terlalu awal bila kau ingin datang kemari buat beli
daging angsa, lebih baik carilah tanah pekuburan diatas bukit sana!"
Diam diam Giam In kok tertawa geli, segera sahutnya :
Kau anggap aku takut pergi mengikutimu!? "Empat sosok bayangan manusia segera berkelebat meninggalkan
perkampungan itu. Dalam waktu singkat mereka telah berada di puncak sebuah
bukit, pelan pelan Giam In kok berdua mengambil posisi, kemudian tegurnya sambil
tertawa nyaring : "Hey siluman tua, apakah kau sudah memiliki tempat kubur?"
Tiong giok Kisu segera tertawa seram ;
kangzusi.com "Ditempat inilah aku akan mengirim kalian pulang kembali
kedalam rahim ibumu!"
Paras maka Giam In kok berubah menjadi dingin bagaikan es,
tiba tiba ia membentak keras:
"siluman tua Ciu, katakan cepat kemana perginya keluarga Sim serta keluarga
Ciang?" "Tak lama lagi kau akan berjumpa dengan mereka, buat apa
banyak berbicara lagi?"
"Baiklah, sampai menjelang ajal pun kau enggan berbicara,
siauya segera akan membuat kau mampus seperti binatang. Tapi
sebelum kematianmu tiba, siauya tetap akan mengalah tiga jurus
kepadamu, akan kulihat berapa banyak tenaga dalam milik siluman tua Tang-lo yang
berhasil kau rampok....."
"Hmm, mau mampus" Tak segampang itu.."
Dalam pada itu Tang-lo sengkong telah membentak pula begitu
melihat Ciu Li ya tiba di arena:
"Budak busuk, serahkan nyawamu!" Menyusul suara bentakan itu, tampak segulung
kabut tipis berwarna hijau meluncur ke muka dan menggulung ketubuh Ciu Li ya
dengan cepatnya..... Ciu Li ya segera tertawa dingin, jengeknya: "Hmm, dengan
mengandalkan sedikit kemampuan pun, kau ingin berlagak menjadi
seorang jagoan?" Sekalipun sindirannya amat tajam, dalam kenyataan dia pun tak
berani memandang rendah kemampuan perguruannya, dengan
telapak tangannya digetarkan sementara tubuhnya berkelit
kesamping untuk menghindari datangnya ancaman.
Menyusul kemudian sambil tertawa dingin katanya:
"Kuanjurkan kepadamu, lebih baik sekalian kau gunakan ilmu pedang Cing lo-kiamhoat !" "Hmm, untuk membunuh perempuan busuk macam kau, buat
kangzusi.com apa aku mesti mempergunakan ilmu pedang Cing lo kiam-hoat?"
"Kalau memang demikian berarti kau akan mampus dengan lebih cepat lagi...."
Ciu Li ya mengetahui, setelah pihak lawan termakan oleh bulu
lembutnya maka semakin dia mengerahkan tenaga dalamnya berarti
makin cepat pula kematian akan tiba.
Karena itu dia sengaja membuat panas hati lawannya agar
musuh menggunakan tenaga kelewat batas, betul juga ternyata
Tang Io sengkong segera terperangkap oleh tipu muslihatnya itu.
Dalam pada itu, dipihak lain Giam In Kok telah berseru dengan
suara keras: "Jurus ke satu!"
"Jurus ke dua!"
"Jurus ke tiga!"
"Blaaaammmm.....!"
Menyusul suara benturan keras yang memekikkan telinga,
tampak pasir dan batu beterbangan memenuhi angkasa.
Sambil tertawa nyaring tubuh Giam In Kok melejit setinggi
belasan kaki ketengah udara dan melayang keatas puncak pohon,
sebaliknya Tiong-giok Kisu bergulingan diatas tanah sampai sejauh berapa kaki.
Melihat itu Giam In Kok segera berteriak lagi:
"Hey siluman tua, nampaknya kepandaianmu peroleh kemajuan
pesat, coba sambut lagi sebuah pukulan dari siauyamu!"
Hmm, kau anggap aku takut kepadamu?"?"Kalau begitu cobalah!"
Di tengah bentakan keras, Giam In Kok meluncur kebawah
dengan kecepatan bagaikan sambaran petir.
Begitu tubuhnya bergerak, hawa murni Ceng goan hiat khi
kangzusi.com segera membentuk selapis kabut warna warni yang melindungi
badan. Dua gulung tenaga serangan yang maha dahsyat pun
menghantam kebawah dengan sangat hebatnya.
Tiong giok Kisu amat terperanjat, cepat cepat dia menjejakkan
kakinya dan melompat mundur sejauh belasan kaki dari posisi
semula, kemudian dengan cepat dia melarikan diri terbirit-birit.
Sejak memperoleh bantuan tenaga dalam dari Hoa yan hiap,
Giam In Kok belum mengetahui kalau tenaga yang dimilikinya
sekarang sudah jauh lebih hebat daripada kemampuannya dulu.
Untuk keberhasilannya membekuk Tiong giok Kisu tadi, maka dia
mencoba menggunakan tenaga dalamnya sebesar tujuh bagian.
Siapa tahu kekuatan sebesar tujuh bagian pun sudah
menunjukkan kekuatan yang begitu dahsyat, akibatnya Tiong Giok
Kisu menjadi ketakutan dan melarikan diri terbirit birit.
Tentu saja pemuda kita jadi mendongkol, sambil melakukan
pengejaran bentaknya keras-keras:
"Siluman tua Tiong giok, beranikah kau hentikan larimu dan beradu kepandaian
melawan siauya?" "Hehhh......heeehh.....heeehh..... seorang lelaki yang cerdik tak akan mencari kerugian
didepan mata, pertarungan ini lebih baik
ditunda saja sementara waktu."
"Kau kira bisa lolos dari sini?"
"Tunggu saja dulu, aku akan mencari teman sebelum melabrak dirimu habishabisan." Mendadak....... Dari atas sebatang pohon ditepi jalan bergema suara bentakan
nyaring, disusul kemudian tampak sesosok bayangan manusia
melayang turun kebawah dan menghadang jalan perginya.
Dengan gusar Tiong giok Kisu segera membentak :
kangzusi.com "Enyah kau dari sini budak busuk!"
Sebuah pukulan dahsyat segera dilontarkan kemuka.
Giam In kok merasa terkejut bercampur girang ketika melihat Ho
Koan kim menghadang jalan pergi Tiong giok kisu, tapi dia pun
kuatir gadis itu tak mampu menyambut serangan musuh yang berat, buru buru
bentaknya : "Siluman tua, kau berani?"
Sebuah pukulan kembali dilontarkan kemuka.
Cepat cepat Tiong giok kisu miringkan badan dan menyelinap
masuk kedalam hutan serunya sambil tertawa dingin :
"Budak rendah, apakah Hoa yan hiap yang menyuruh kau datang kemari berbuat
demikian?" "Nona memang berniat memenggal batok anjingmu !"
"Bagus sekali, suatu ketika aku pasti akan menyuruh dia
merasakan kelihayanku!"
Giam In Kok tahu kalau pihak lawan tidak terima dan hendak
mencari Hoa yan-hiap untuk diajak adu jiwa.
Berbicara soal kepandaian silat, Hoa yan hiap masih
berkemampuan lebih hebat dan ia tak perlu memandang sebelah
matapun terhadap kemampuan Tiong giok Kisu.
Tapi perkampungan Ang-sim-san ceng sudah menjadi lambang
kekuatan Hoa-yan hiap sekarang, bila pihak lawan sampai
menyerang perkampungan tersebut disaat ia semua telah pergi,
bukankah anak buah Hoa-yan-hiap yang tertinggal dalam
perkampungan itu bakal menjadi korban"
Tapi sebelum ia sempat mengucapkan sesuatu, Ho Koan kim
telah berkata lagi sambil tertawa dingin :
"Bajingan tua Ciu, apakah kau tidak takut akan mengalami nasib seperti dulu,
kaki anjingmu dipatahkan kemudian diusir keluar dari kangzusi.com
pintu rumah?" Tiong giok kisu segera tertawa geram, suaranya keras hingga
menggetarkan seluruh hutan, serunya dengan penuh kebencian :
"Disaat kau datang lagi, saat itulah ususnya akan korek keluar semua..."
"Baik, kalau begitu tak ada salahnya bila kau mencoba datang sekali lagi..,."
Buru buru Giam In kok menukas : "siluman tua Tiong giok,
siauya menantangmu berduel melawanku digedung Liong yang wan
milik perkumpulan kaum pengemis sebulan mendatang, bila kau
takut, sampai saatnya tidak usah datang."
"Sungguh menarik, sungguh menarik, sampai waktunya aku pasti akan datang
memenuhi janji." Baru selesai perkataan itu diucapkan, ia sudah berpekik nyaring dan berlalu dari
situ dengan cepat, dalam waktu singkat suara
pekikannya sudah berada jauh sekali.
Sepeninggal gembong iblis itu, Ho Koan kim buru-buru berseru :
"Kekasih In, letak gedung Liong-yang-wan berada menjadi satu dengan letak gedung
Koan wa kiong, sekarang kau telah
mengundang siluman tua itu untuk bertamu di gedung Liong-yang
wan, apakah tindakan ini tidak salah" Bagaimana seandainya
menyebabkan nenek turut menjadi korban...."
-o0odwo0o - Jilid : 48 TIDAK, tiga hari kemudian kita sudah dapat menghancurkan?istana Koan wa-kiong dan menolong nenek, jadi andaikata siluman tua itu
bermaksud mengundang jago lain pun tak mungkin dia bisa kangzusi.com
berhasil, karena waktunya sangat terbatas, ayoh sekarang kita
kembali dulu ke puncak bukit, mari kita lihat apakah siluman tua Tang-lo sudah
mampus atau belum?" Mereka berdua segera kembali ke puncak bukit itu dengan cepat,
waktu itu Tang-lo-sengkong masih terlibat dalam pertarungan yang sengit melawan
Ciu Li-ya, sementara perempuan cantik bermata
dingin Kwik Hui hun menonton jalannya pertarungan dari sisi arena.
Ketika melihat Giam In Kok berdua muncul kembali disitu, Tang
lo sengkong menjadi terperanjat sekali, teriaknya tertahan :
"Apakah si tua Ciu telah mati ditangan kalian?"
Giam In Kok tertawa dingin : "Heeeh.... heeehh.... heeh....
andaikata sahabatmu itu tidak kabur dengan cepat, mungkin siauya telah
mengirimnya berpulang ke akhirat, tapi kau tak usah gugup, siauya pingin melihat
bagaimana kau mampus disini secara pelan-pelan!"
Memandang keadaan disekeliling tempat itu, Tang lo seng kong
sadar bahwa sulit baginya untuk meloloskan diri dari cengkeraman musuh, dengan
cepat dia mendesak mundur Ciu Li ya, lalu sambil
meloloskan pedangnya dan menuding gadis itu dengan ujung
pedang, bentaknya keras keras:
"Perempuan rendah, apakah kau telah membokongku dengan
sesuatu benda. ." "Melihat "supek"nya ini telah meloloskan senjata tajam, dengan cepat Ciu Li-ya
turut meloloskan pula senjata pedangnya, ketika mendengar perkataan tersebut,
sambil tertawa dingin segera
sahutnya: "Bajingan tua, rupanya baru sekarang kau menyadari akan hal ini" Hmm, sekarang
saat ajalmu sudah makin mendekat, tiada orang lain yang bisa menyelamatkan
jiwamu lagi, kalau kau ingin tahu, baiklah kuberitahukan kepadamu, kau telah
terkena sebatang jarum bulu kerbau menembus tulang....
"Dengan perasaan amat terkejut Tang lo seng kong berseru :
kangzusi.com "Kau sudah menjadi muridnya Hoa yan-hiap?"
"Kalau benar kenapa?"
"Apa rencanamu selanjutnya?"
"Lebih baik kau tentukan sendiri!"
"Aaaiiii......" Tang lo seng kong menghela napas panjang, mendadak ia menggetarkan
pedangnya dan melepaskan sebuah
tusukan kilat langsung mengarah keulu hati Ciu Li ya.
Giam ln kok membentak keras, sebuah pukulan keras segera
dilontarkan kemuka membuat pedang itu terpental hingga miring ke samping.
Ho Koan kim, Kwik Hui hun yang berada disisi arena serentak
menerjang pula kearah Tang lo seng kong dengan gencarnya.
Tapi sebelum serangan dari kedua orang gadis itu mencapai
sasaran, tiba tiba bergema suara gelak tertawa yang amat nyaring, suara tertawa
itu bagaikan tangisan setan membuat hati kedua
orang gadis tersebut terkesiap dan menghentikan gerakannya tanpa sadar.
Pada saat itulah Tang lo-seng-kong telah mengayunkan telapak
tangannya dan dihantam keatas ubun-ubun sendiri.
"Praakkk.....!"
Diiringi pancaran darah segar setinggi sepuluh kaki, mayat Tang lo sengkong
tetap berdiri tegak bagaikan sebuah patung.
Melihat supeknya melakukan bunuh diri, Ciu Li-ya segera
memburu maju kedepan lalu berlutut dihadapan mayat tersebut dan menangis
tersedu-sedu.... Perempuan cantik bermuka dingin Kwik Hui hun yang
menyaksikan kejadian ini menjadi geli, segera tegurnya:
Enci Ciu, apakah kau tidak merasa bahwa perbuatanmu?kangzusi.com
sekarang ibarat si kucing yang menangisi tikus" Bajingan tua ini sudah
sepantasnya dibunuh, apa yang mesti kau sedihkan?"
Sambil menahan isak tangisnya Ciu Li ya berkata:
"Kau tak tahu, sebetulnya supekku adalah orang baik, seandainya ia tidak
termakan oleh bujuk-rayu Tiong giok kita, bagaimana
mungkin nasibnya akan mengalami akhir setragis ini?"
"Kalau memang begitu, mari kita mendirikan sebuah kuburan
yang bagus untuknya, anggap saja sebagai baktimu kepadanya!"
bujuk Ho Koan-kim cepat. Ciu Li ya segera melepaskan pedang dan tanda pengenal
perguruan dari tubuh supeknya, kemudian mereka bekerja sama
menggali liang kubur dan mengubur jenasah tersebut.
Ketika semua pekerjaan telah usai, merekapun tak sempat lagi
untuk beristirahat untuk menolong keselamatan ibunda Giam In
Kok, malam itu juga mereka segera berangkat menempuh
perjalanan dengan jalan menyaru.
Hari ini mereka telah melewati kota Toh-hun koan, asal berjalan ke selatan
seratus li lagi maka mereka akan tiba di kota Liong li.
Mendadak terdengar suara derap kaki kuda bergema
memecahkan keheningan, disusul kemudian tampak seekor kuda
dilarikan kencang-kencang dari arah utara.
Baru saja beberapa orang muda-mudi itu menyingkir ke sisi jalan, kuda tadi sudah
berlarian melewati mereka dengan kecepatan
tinggi. Dalam sekilas pandangan inilah Giam In Kok dapat melihat
Pendekar Muka Buruk Pendekar Berwajah Seribu Karya Tjan Id di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
bahwa penunggang kuda tersebut adalah seorang lelaki berpakaian ringkas, satu
ingatan segera melintas didalam benaknya, dengan
rasa terkejut dia berpikir:
"Jangan-jangan orang ini adalah mata-mata musuh yang hendak menyampaikan laporan
ke Liong li" Lebih baik dikejar saja."
kangzusi.com Belum lama mereka meneruskan perjalanan dengan
mengerahkan ilmu meringankan tubuh masing-masing, mendadak
dari arah depan sana berkumandang suara derap kaki kuda,
ternyata lelaki yang dijumpai tadi kini telah berlari balik lagi.
Ke empat orang muda mudi itu tak menduga sampai kesitu,
ketika saling berpapasan muka kontan saja kedua belah pihak
samasama kelihatan tertegun......
Agaknya si lelaki penunggang kuda itu merasa terperanjat sekali, tiba-tiba dia
menghentikan lari kudanya dan menegur sambil
tertawa terbahak bahak: "Haaaahhh ....haaahhh.....haahh......ternyata sobat dari dunia persilatan, tapi kulihat
usia kalian masih muda, lagi pula tidak kenal denganku, mengapa kalian bersusah
payah mengejar dibelakangku"
Sebenarnya apa maksud kalian?"
Ho Koan Kim segera berseru:
"Hmm, kamipun mempunyai urusan penting dan harus cepat
cepat menempuh perjalanan, atas dasar apa kau menuduh kami
sedang menyusulmu?" Setengah percaya setengah tidak lelaki kekar itu berkata lagi:
"Perkataan nona cilik memang masuk diakal, kalau toh hendak menempuh perjalanan
cepat, lagi pula sebagai teman persilatan,
kuanjurkan kepada kalian agar tidak melalui tempat ini, tak usah menghantar
kematian dengan percuma."
Melihat sorot mata orang itu lurus dan jujur, sama sekali tak
mirip orang jahat, Giam In kok segera menjura sambil katanya;
"Ada apa sih didepan sana, mengapa....?"
Tapi sebelum perkataan itu selesai diucapkan, mendadak dari
balik hutan sudah terdengar suara tertawa yang menyeramkan
bergema memecahkan keheningan.
Lelaki itu segera menjerit kaget, serunya dengan cepat : "Cepat lari!"
kangzusi.com Sambil berkata dia pun buru buru mencambuk kudanya siap
berlalu dari situ. Cepat cepat Giam In kok menghalangi jalan perginya dan berseru
sambil tertawa : Buat apa kau mesti tergesa gesa dan bersikap gugup?"?Sementara itu, perempuan cantik bermuka dingin Kwik Hui hun
yang menyaru sebagai seorang pemuda telah membentak pula sambil tertawa dingin :
Manusia darimana yang menyaru sebagai setan disitu" Hayo
?cepat menggelinding keluar untuk menerima kematian!"
Pelan pelan lelaki kekar yang dihadang jalan perginya tadi dapat menenangkan
hatinya, melihat Giam In Kok masih tetap
menghadang dihadapannya, cepat cepat serunya gelisah :
"Siauhiap, lebih baik kalian cepat-cepat pergi, jangan sekali-kali kau usik
orang itu." Tanpa terasa Giam In Kok memperdengarkan suara gelak
tertawa yang keras, sekalipun belum sampai mengerahkan tenaga
dalamnya, namun cukup untuk menggetarkan pepohonan serta
permukaan tanah. Kembali lelaki kekar itu tertegun, kemudian sambil merendahkan
suaranya ia berkata: "Aku tahu tenaga dalam yang siauhiap miliki luar biasa sekali, bolehkah kutahu
siapa nama anda?" "Kau sengaja menyaru wajah aslimu, maaf kalau aku tak dapat memberitahukan
namaku yang sebenarnya."
Lelaki itu segera menghela napas: "Ucapan siauhiap memang
benar sekali, tapi aku mempunyai dendam kesumat yang dalam
bagaikan samudra, barusanpun aku sudah merasakan betapa
lihaynya tenaga dalam siauhiap bahkan bisa memecahkan rahasia
kangzusi.com penyaruanku, aku rasa selain bocah ajaib bermuka seribu sulit untuk menemukan
orang kedua yang pintar seperti ini, mungkinkah
siauhiap adalah bocah ajaib bermuka seribu Chin In kok?"
Lelaki itu mengaku mempunyai dendam kesumat yang dalam
bagaikan samudra, padahal begitu juga keadaan Giam In kok yang
sebenarnya, maka setelah memutar biji matanya dan tertawa, dia
berkata kembali : "Apa salahnya kalau aku mengetahui dulu siapa namamu?"
"Aku she Han bernama To wi!"
"Ooh .... saudara Han, aku yang muda dari marga Kok bernama In Hui...!"
Ho Koan kim yang mengikuti jalannya pembicaraan itu segera
tertawa cekikikan. Giam In kok segera mengerling sekejap kearahnya, lalu menegur.
"Adik Koan, persoalan apa sih yang menggelikan?"
"Aku geli karena melihat kalian berdua ibarat kayu dengan
kulitnya, masing masing menyembunyikan indentitas yang
sebetulnya." Giam In kok agak tertegun tapi kemudian ujarnya sambil
tertawa: "Bagaimana pun juga Han toako bukan orang jahat,
menyembunyikan asal usul juga tak ada, menyembunyikan wajah
aslipun bukan persoalan, yang penting kita bisa bergabung untuk menyerbu
bersamasama, coba kita lihat apa yang bisa diperbuat
oleh kawanan manusia yang jahat itu."
Agaknya orang orang yang bersembunyi dibalik hutan dibuat
tertegun oleh gelak tawa Giam In kok yang begitu nyaring, betapa pun Kwik Hui
Hun mengumpat dan mengejek, ternyata tak tampak
seorang manusiapun yang munculkan diri selain suara orang
tertawa seram. kangzusi.com Sementara itu "Han To wi" nampak terkejut lagi setelah mendengar Giam In kok
hendak menyerbu dengan kekerasan
ujarnya: "Kalau memang siauhiap bukan bocah ajaib bermuka
seribu, lebih baik kita jangan menyerbu dengan kekerasan!"
Mimpipun Giam In Kok tidak mengira kalau nama besarnya
didalam dunia persilatan telah mendapatkan penghormatan setinggi ini, seandainya
dia tidak butuh untuk menyembunyikan identitas
sendiri agar tidak "memukul rumput mengejutkan sang ular" hingga mencelakai
keselamatannya ibunya, tentu dia telah menyebut nama aslinya sekarang agar pihak
lawan merasa terkejut sekali.
Tapi dia memutuskan tak akan berbuat begitu, malah serunya
sambil tertawa tergelak :
"Hahh... haaahhh...haahhh.... aku tak percaya kalau kecuali si bocah ajaib bermuka
seribu, di dunia persilatan dewasa ini benar benar sudah tiada orang kedua
berani menembusi jalan berbahaya
ini. Bila anda merasa kurang leluasa, lebih baik berdirilah disini, biar kami
suami istri serta saudara Kwik suami istri yang membasmi
kawanan pencoleng itu sebelum pergi dari sini."
Melihat pihak lawan seperti merasa tak puas terhadap bocah
ajaib bermuka seribu, Han To wi dengan nada setengah memanasi
hati orang segera berkata sambil tertawa :
"Sebetulnya akupun bukan orang yang takut urusan, tapi
berhubung...." Tampaknya dia enggan mengutarakan rahasia didalam hatinya,
setelah berhenti sejenak, katanya kembali :
"Baiklah, kalau memang Kok siauhiap berkata begitu, biarlah akupun turut serta
dalam rombongan kalian untuk menambah
pengetahuan." "Sebetulnya Han toako hendak pergi kemana?"
"Tidak berani, sebenarnya aku hendak pergi ke Liong li."
"Akupun hendak pergi ke Liong-li, kalau begitu mari kita segera kangzusi.com
berangkat!" Begitu selesai berkata, Giam In Kok segera menggandeng tangan
Ho Koan kim dan diajak melewati samping badan Han To-wi.
Mendadak........ Dari balik hutan belantara terdengar suara tertawa panjang yang amat menyeramkan
disusul kemudian tampak sebatang anak panah
dibidikkan kearah mereka.
Ho Koan kim segera mengayunkan sebuah pukulan sambil
membentak nyaring: "Kukembalikan lagi kepadamu!"
Segulung desingan angin tajam segera menyambar batang panah
itu segera terpental balik, bahkan dengan daya luncur yang jauh lebih cepat
daripada sewaktu meluncur datang tadi, panah tersebut langsung menembusi hutan
dan mencari korban. Tiba-tiba terdengar suara seseorang menjerit kesakitan dengan
suara yang mengerikan, disusul kemudian terdengar ada seseorang telah roboh
terjungkal keatas tanah. Han To wi tidak mengira kalau istri dari pemuda tersebut
ternyata memiliki kepandaian silat yang begitu lihay, tanpa terasa dengan
senyuman dikulum dia bersorak memuji beberapa kali.
Tapi belum habis ia bersorak, tiba tiba dari balik hutan bergema lagi suara
desingan tajam, kemudian melompat keluar suatu
makhluk aneh berbulu dan bertanduk yang segera menghadang di
hadapan Giam In Kok sekalian.
Dengan suara yang dingin menyeramkan, makhluk aneh berbulu
dan bertanduk itu segera menegur sambil mendengus dingin:
"Sobat, sebetulnya kau mengerti akan peraturan dunia persilatan atau tidak?""Peraturan apa" jengek Giam ln Kok dingin.
?"Kau berasal dari golongan mana?"
kangzusi.com "Dan kau sendiri berasal dari tumpukan tahi yang mana?"
Ho Koan kim yang mendengar pertanyaan tersebut kembali
tertawa cekikikan karena tak kuasa menahan rasa gelinya.
Orang itu mengenakan topeng kulit manusia sehingga sukar
untuk mengetahui bagaimana perubahan mimik wajahnya, namun
bila ditinjau dari sinar buas yang memancar keluar dari balik
matanya itu, dapat diketahui betapa gusarnya orang tersebut.
Mendadak ia bertepuk tangan keras-keras dan membentak
nyaring : "Kalian semua datang kemari!"
Sembari berseru dia melompat kebelakang, maksudnya hendak
mengundurkan diri. Sayang sekali tindakan dari Giam ln Kok jauh lebih cepat
daripada gerakan tubuhnya, begitu jari tangannya disentilkan
kedepan, segulung desingan angin tajam pun menyambar ke muka.
"Duukkk.. !"Tak ampun lagi orang itu segera roboh terjungkal keatas tanah.
Secepat sambaran kilat Giam In Kok menerjang kemuka dan
menyambar tubuhnya kemudian ia menampar wajah orang orang
itu keras-keras sehingga sebuah topeng terlepas dari mukanya dan terlihatlah
tampang kunyuk yang jelek.
Sambil tertawa dingin kembali dia mengejek:
"Huuh... manusia dungu macam gentong nasi semacam itupun
berani berlagak seperti setan dedemit?"
Mendadak dari balik hutan bergema lagi suara bentakan keras
yang memekikkan telinga. "Bocah keparat, cepat kembalikan tawanan itu kepada kami,
kangzusi.com kalau tidak, kami segera akan membidikkan hujan panah kepada
kalian....." "Hmmm, untuk berdagang kita harus berdagang dengan sebaik-baiknya, bila orang
ini harus dikembalikan kepadamu, lantas kepada siapa kami menuntut modal yang
telah dikeluarkan?" "Breeeeenng....... breeeenngg .... !"
Bunyi gembrengan dibunyikan keras-keras, disusul kemudian dari
balik hutan di kedua sisi jalan berhamburan hujan panah yang amat santer dan
gencar..... Keempat orang muda mudi itu serentak membentak nyaring,
mereka masing masing melepaskan pukulan yang dahsyat.
Diantara deruan angin serangan yang gencar dan kuat, hujan
panah tersebut dengan cepat dapat dirontokkan semua hingga
ludas. Padahal sampai disini pun ke empat orang muda mudi itu belum
ingin terlalu memperlihatkan kemampuan yang mereka miliki
sehingga kuatir indentitas mereka yang sebenarnya akan segera
ketahuan musuh. Coba kalau bukan begitu, asal mereka turun dengan sepenuh
tenaga, niscaya kawanan penjahat itu sudah tak bernyawa lagi
semenjak tadi .... Giam In Kok sendiripun menggunakan tubuh penjahat
bertampang kunyuk yang berhasil dibekuknya itu untuk
merontokkan hujan panah yang mengancam tubuh Han To-wi,
kemudian katanya sambil tertawa dingin: "Tak ada gunanya kita membuang tenaga
dengan percuma untuk melayani kawanan bandit
kecil yang sama sekali tak ada kemampuannya, pertarungan
semacam ini sudah pasti tidak akan menarik hati, ayoh, lebih baik kita lanjutkan
terjangan kedepan..."
Begitu selesai berkata, ia bersama siperempuan cantik bermuka
dingin Kwik Hui hun berjalan didepan, sementara Ho Koan kim dan kangzusi.com
Ciu Li ya berada disisi kiri dan kanan, dengan begitu Han To wi berikut kudanya
mereka letakkan persis di bagian tengah.
Dalam posisi beginilah mereka melakukan terjangan kemuka
dengan garangnya, dalam waktu singkat lima li sudah dilalui. Akan tetapi hujan
panah makin lama makin gencar, seakan akan sebuah
lapisan hujan panah yang membendung jalan pergi mereka.
Sementara itu suara gembrengan pun dibunyikan semakin
gencar, begitu ramai dan kerasnya suara tersebut sampai burung
dan binatang kecil yang berada disekeliling tempat itu segera kabur terbiritbirit untuk menyelamatkan diri.
Dalam pada itu tubuh dilelaki bertampang kunyuk yang
digunakan sebagai tameng, kini sudah berubah menjadi sebuah
tubuh landak yang penuh dengan anak panah. Mayat tersebut boleh dibilang sudah
setengah hancur dan mengerikan sekali keadaannya.
Ketika perempuan cantik bermuka dingin Kwik Hui hun
menyaksikan Giam ln kok masih saja mempergunakan mayat
tersebut untuk merontokkan hujan panah yang tertuju kearahnya,
lama kelamaan dia menjadi geli sendiri, segera tegurnya :
"Saudara Kok, coba kau lihat mayat itu sudah hancur berantakan, mengapa kau
tidak segera membuangnya" Coba Iihat, hancuran
daging mayat itu telah tersebar ke mana mana, akibatnya akupun
mesti bertindak hati hati sekali agar tidak kebagian hancuran daging mayat
tersebut... apa sih gunanya mayat macam begitu?"
"Yaa betul!" seru Giam In Kok kemudian. "kalau begitu mayat ini akan
kupergunakan sebagai persiapan, barang siapa berani keluar dari hutan untuk
menjumpai kita, akan kuundang dia untuk
mencicipi daging mayat ini..."
Mendadak suara gembrengan berhenti berdentang, hujan
panahpun segera terhenti sama sekali, desingan angin tajamlah
yang bergema secara tiba-tiba serta menukas perkataannya yang
belum selesai diucapkan. Tahu-tahu tiga orang mahluk aneh bertanduk dan berbulu telah
munculkan diri dari hutan berdiri berjajar-jajar serta menghadang kangzusi.com
jalan perginya. Menyaksikan kehadiran orang orang itu, sambil tertawa Giam In
Kok segera berkata, "ltu dia yang mau membuat transaksi telah datang!"
Pendekar Muka Buruk Pendekar Berwajah Seribu Karya Tjan Id di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Tiba tiba Ho Koan kim berbisik dengan lirih:
"Hati-hati dengan makhluk yang mengenakan pita berwarna
putih, kuning dan hijau itu. mereka adalah rasul aliran, rasul
perempuan serta rasul ilmu silat!"
"Kalau begitu kita perlu membekuk mereka dalam keadaan
hidup," bisik Giam In kok cepat.
Setelah itu sambil berpaling ke arah tiga orang rasul tersebut
serunya sambil tertawa terkekeh-kekeh:
"Lim tong wan, Song Kun lun dan Bun Bi, lebih baik lepaskan saja topeng yang
menutupi wajah asli kalian!"
Agak terkejut bercampur keheranan ketiga makhluk aneh
tersebut tatkala mendengar pihak lawan berhasil menyebutkan
nama mereka secara tepat hanya cukup dalam satu pandangan
saja. Setelah saling berpandangan sekejap dengan wajah melongo, Si
rasul ilmu silat Bu Bi yang mengenakan pita hijau itu segera
menjawab dengan suara yang Iengking:
"Benar, nama-nama yang kau sebutkan barusan memang benar
nama kami bertiga, tapi mengapa kau tidak melaporkan juga nama
kalian yang sebenarnya.....?"
"Bila aku telah berhasil membekukmu hidup hidup nanti, otomatis akan
kuberitahukan persoalan ini kepadamu!"
"Bocah keparat, rupanya kau sudah bosan hidup dan ingin
mencari kematian...?"
"Pertarungan saja belum sempat dilakukan, buat apa mesti
bersilat lidah tentang masalah ini....."
kangzusi.com "Hmmm, coba kalian perhatikan dulu kiri kanan muka dan
belakang kamu semua, jangan lagi kalian beberapa orang dayang
busuk serta setan kunyuk, sekalipun si bocah ajaib bermuka seribu yang datang
kemaripun belum tentu mampu untuk lolos lagi dari
sini." Sementara itu Han To-wi yang mendengar bahwa orang orang
tersebut adalah Panca Rasul, alis matanya yang tebal segera
berkenyit kencang sementara selapis hawa napsu membunuh pun
segera menyelimuti wajahnya, sambil tertawa dingin ia berseru
pula: "Sudah lama kudengar tentang nama besar Panca rasul sungguh beruntung aku bisa
bersua dengan kalian ditempat yang sempit ini, mengapa dua orang yang lain belum
nampak tampilkan diri?"Sambil tertawa Ho Koan kim segera menyela :
"Paman Han, kalian kurang menaruh perhatian, cobalah lihat bukankah dibelakang
kita sekarang telah muncul pula tiga sosok
manusia?" Giam In kok segera berpaling, betul juga dihadapan perempuan
cantik bermuka dingin Kwik Hui hun kini telah berdiri pula tiga manusia
bertopeng kulit manusia. Selain warna pita yang terbagi dalam warna emas, merah dan
hitam, dandanan serta perlengkapan mereka hampir tak berbeda.
Ho Koan kim segera berbisik lagi : "Orang yang memakai pita merah itu adalah
sibayangan darah ular emas Giam Ong hui, yang
memakai pita hitam adalah Rasul racun Khong Ting bun, hanya
orang yang berpita emas tersebut masih menjadi teka teki karena belum diketahui
identitas yang sebenarnya, baiklah untuk sementara waktu kita anggnp dia sebagai
si rasul emas saja!"
Mendengar kalau sibayangan darah ular emas telah munculkan
diri dihadapan mukanya, sepasang mata Giam ln Kok segera
berubah menjadi merah berapi-api.....
kangzusi.com Tapi dengan tekad tak akan membocorkan indentitas sendiri
sebelum berhasil menyelamatkan ibunya dari cengkeraman musuh,
pemuda itu segera berkata sambil tertawa:
Perduli amat mereka adalah rasul macam apa, yang penting?mari kita bekuk dulu sebelum berbicara!"
Agaknya Han To Wi mempunyai ketajaman pendengaran yang
cukup lumayan, tampaknya apa yang dibicarakan Ho Koan Kim
barusan terdengar pula olehnya, buru-buru dia berbisik dengan lirih:
"Ho lihiap, kau bilang diantara mereka terdapat manusia yang bernama bayangan
darah ular emas?" "Yaa benar!" "Yang mana orangnya?"
"Itu dia, orang yang memakai pita merah!"
Han To wi segera berpaling kembali ke arah Giam In Kok dan
meminta dengan wajah bersungguh sungguh :
"Kok siauhiap, serahkanlah bajingan tua she Giam itu kepadaku, biar aku yang
membereskannya!" Tatkala mengajukan permohonannya kepada Giam In Kok tadi,
suaranya kedengaran agak gemetar sementara sorot matanya
memancarkan sinar permohonan yang besar.
Giam In kok memandang sekejap kearahnya dengan pandangan
dalam, lalu katanya sambil tertawa :
Paman tak usah kelewat gelisah, biar kubekuk dulu beberapa
? orang binatang tersebut sebelum diserahkan kepada paman untuk
dijatuhi hukuman yang setimpal."
"Tanpa susah payah mendapatkan hasil yang diharapkan, aku.....
aku merasa rikuh sekali..."
"Aaaah, bukan masalah, kau tak usah terlalu merendah."
kangzusi.com Ditinjau dari sikap lawan yang begitu dipengaruhi oleh gejolak
emosi, secara lamat lamat Giam ln kok telah bisa menduga siapa
gerangan Han To wi ini. Tapi sebagai seorang pemuda yang cerdik dan cekatan, dia tidak
memperlihatkan perasaan tersebut diluar wajahnya, malah ujarnya lagi dengan
suara lantang: "Kwik lote, kawanan kelinci tersebut tak menjadi soal untuk dibantai berapa
banyak pun, tapi si babi-babi hutan itu mesti ditangkap dalam keadaan hidup!"
"Kau tak usah kuatir, tak setengah orangpun yang bisa lolos dari sini,.." sahut
Kwik Hui hun, siperempuan cantik bermuka dingin itu sambil sengaja memaraukan
suaranya. "Kalau begitu aku akan menyaksikan pertunjukan kebolehanmu, tapi hati hati
dengan makhluk tua beracun itu .."
"Tak usah kuatir, aku telah menyiapkan kantung besar untuk memasukkan tubuhnya
nanti!" Beberapa orang muda mudi yang berusia hampir sebaya ini
berbicara dan bergurau dengan santai dan seenaknya, seakan-akan sama sekali tak
memandang sebelah mata pun terhadap ke enam
orang rasul yang berada dihadapannya serta kawanan jago yang
bersembunyi dibalik hutan sana.
Si Rasul perempuan Song Kun-lun menjadi teramat gusar, tak
tahan lagi ia berseru sambil tertawa dingin:
"Bocah keparat Kok, berapa besar sih kemampuan yang kau
miliki" Berani benar bersikap begitu jumawa dan takabur?"Sambil menunjuk kearah mayat yang hancur dan tergeletak
diatas tanah itu Giam In Kok menjawab sambil tertawa:
"Aku hanya mengandalkan yang ini saja, nah bila kalian sudah tidak mau menunggu
lagi kedatangan malaikat iblis yang lain, tak ada salahnya kalau kalian segera
turun tangan saat ini juga !"
kangzusi.com Ketika menyaksikan ke enam orang rasul tersebut hanya
melakukan pengepungan tanpa menunjukkan tanda tanda hendak
menyerang, sebagai pemuda yang cerdik pemuda kita segera
menduga kalau mereka sedang menunggu kedatangan
pemimpinnya atau mungkin juga sengaja mengulur waktu karena
sedang mempersiapkan sesuatu rencana yang lain, itulah sebabnya dia sengaja
menjebak dengan kata-kata.
Song Kunlun segera mendongakkan kepalanya dan tertawa
terbahak bahak, serunya: "Tak nyana kalian mempunyai ketajaman mata yang cukup
mengagumkan. hmm! Tapi untuk membereskan kalian beberapa
orang, rasanya aku seorangpun sudah cukup untuk membereskan
kamu semua." Ho Koan kim yang mendengar perkataan itu serentak melompat
maju kehadapan Giam In Kok, lalu bentaknya keras keras:
"Bajingan tua Song, mengapa kau tidak memperlihatkan ilmu
pukulan Thian Hek-san siang yang kau andalkan itu...?"
Heeehhh ....heehh ... heehhh... kau murid siapa, darimana bisa mengenali ilmu ?pukulan Thian hek sat ciang-ku?"
"Hmmm, tak usah tahu siapa guruku, pokoknya kabari
kesempatan kepadamu untuk mempergunakan kepandaian tersebut,
tapi bila kau tak mau memanfaatkan kesempatan yang baik ini yaa sudahlah, aku
tetap akan mengirimmu untuk pulang kerumah
leluhurmu! "Kita kan Cuma bermain-main saja,
? buat apa......"Sambil memicingkan tangannya Song Kun-lun yang tersohor
sebagai Rasul perempuan ini berniat menggoda lawannya dengan
kata kata yang kotor dan cabul.
Siapa sangka sebelum perkataan itu sempat diutarakan, Ho Koan
kim telah menyelinap masuk ke depan dan langsung menerjang ke
hadapannya, dengan suatu pukulan dahsyat dia melontarkan
kangzusi.com serangan yang mematikan. Betapa terkejutnya Song Kun lun melihat datangnya ancaman
tersebut, dia tak menyangka kalau lawannya akan segera menyerang sebelum
perkataannya sempat diutarakan hingga selesai,
dalam keadaan tergopoh dengan perasaan terkejut dia
menyilangkan sepasang tangannya didepan dada untuk
membendung ancaman tersebut.
"Plaaaaak..." Ditengah benturan keras yang memekikkan telinga, tubuh Song
Kun lun segera terdorong mundur sejauh dua langkah dengan
sempoyongan akibat dari pukulan Ho Koan kim itu.
Si Rasul aliran Lim Tong wan yang menyaksikan ini kontan saja
tertawa terbahak bahak, timbrungnya mendadak :
"Saudara Song, nasibmu memang mujur, kau tahu biasanya
kalau seorang gadis memaki-maki artinya sayang, kalau memukul
maka artinya ..." "Sakit!" sambung Giam ln Kok sebelum perkataan tersebut selesai diutarakan.
Begitu habis berkata ia segera membentak keras dan tubuhnya
segera menerjang maju kedepan, sambil mendekati musuh dia
lemparkan mayat yang hancur tadi kewajah Rasul aliran.
Lim Tong wan tidak menyangka sama sekali kalau gerakan tubuh
dari pemuda itu begitu cepat luar biasa, tahu tahu pandangan
matanya menjadi gelap dan bau amis darah pun menusuk
penciuman, kejadian tersebut membuatnya amat terkejut sampai
menjerit keras, buru buru sepasang tangannya didorong kedepan,
maksudnya hendak menyingkirkan mayat ini dari hadapan mukanya.
Siapa tahu disaat telapak tangannya hampir menyentuh tubuh
mayat itulah, mendadak Giam In Kok menyentilkan jari tangannya
dan menotok jalan darah ditubuhnya, setelah itu sambil tertawa dan kangzusi.com
bertepuk tangan serunya keras-keras:
"Haahh....haaahh....haaahh. .aku rasa kau lebih cocok untuk bertampang seperti "ini.."
"Ya, benar benar memuaskan!" seru Han To wi pula sambil berteriak memuji.
Dalam pada itu, bukan saja Ho Koan kim telah terlibat dalam
pertarungan yang amat seru melawan si Rasul perempuan Song Kun
lun, bahkan Si perempuan cantik bermuka dingin Kwik Hui hun pun telah mencabut
keluar pedang mestika pemberian Ciu Li-ya dan
bertarung seru melawan Giam Ong hui...
Si Rasul ilmu silat Bu Bi tidak mengira sama sekali kalau ilmunya berilmu silat
begitu hebat sehingga dalam sekali gebrakan saja telah berhasil merobohkan
seorang rekannya, dengan perasaan amat
terkejut teriaknya keras-keras:
"Sebenarnya siapa kau?"
"Buat apa kau menanyakan persoalan itu" Siapakah diriku yang sebenarnya toh sama
sekali tak ada sangkut pautnya denganmu!"
"Hmm, aku rasa kecuali bocah ajaib bermuka seribu, tak mungkin ada orang kedua
didunia ini yang memiliki kepandaian sedemikian hebatnya, kau pasti bocah ajaib
tersebut!" "Hmm, omong kosong, memangnya kau anggap cuma bocah
ajaib bermuka seribu yang memiliki kepandaian seperti ini" Coba lihat buktinya,
bukankah aku tak kalah daripada bocah ajaib
tersebut?" "Lebih baik lagi jika anda bukan bocah ajaib bermuka seribu.
Sebab semua persiapan ini sengaja kami atur untuk menghadapi
bocah ajaib bermuka seribu beserta ayahnya, kalau toh kau bukan orang yang
kumaksud, lebih baik bebaskan orang orang kami dan
kalianpun boleh segera melanjutkan perjalanan....."
"Sayang sekali perkataanmu terlambat satu langkah nona, kini nasi telah menjadi
bubur, kami tak akan berdiam diri saja setelah kalian menyerang lebih dulu...."
kangzusi.com Tiba tiba Ho Koan kim meninggalkan lawannya si Rasul
Telapak Setan 4 Wiro Sableng 164 Janda Pulau Cingkuk Kasih Diantara Remaja 3
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama