Ceritasilat Novel Online

Petualangan Manusia Harimau 1

Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra Bagian 1 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ Seri Manusia Harimau Karya : S.B CHANDRA Sumber : djvu syaugy_arr Trim's yee Convert, Edited & Ebook: Dewi KZ Tiraikasih website http://kangzusi.com/ http://kang-zusi.info/ http://dewikz.byethost22.com/ http://ebook-dewikz.com/ http://tiraikasih.co.cc/ http://cerita-silat.co.cc/ http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ S B Chandra Dilahirkan di Mandailing, Tapanuli Selatan dari keluarga perantau dan petualang. S.B.CHANDRA pernah berpetualang ke pedalaman Malaysia, Aceh, Tapanuli, Sumatra Timur, Jambi dan mengikuti ilmu mistik pada guru-guru amat terkenal seperti Inyiek Angku, Inyiek Gadang, Baginda Samadun dan lain-lain. Telah pernah bekerja pada beberapa harian dan menulis sejumlah buku, antara lain yang akan terbit adalah: * MANUSIA HARIMAU 1 - 2. * MANUSIA HARIMAU MERANTAU LAGI 1 - 2. * MANUSIA HARIMAU MARAH 1 - 2. * MEMBURU SI MANUSIA HARIMAU 1-2. * MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA 1 - 4. * PETUALANGAN SI MANUSIA HARIMAU 1 - 5. * KUCING SURUHAN 1 - 5. Jangan Anda lewatkan untuk memiliki buku yang ceritanya sangat menarik ini!! Tunggulah tanggal terbitnya!! 1 DALAM kisah kisah keluarga manusia harimau yang telah lalu, dibawah judul "Manusia Harimau Marah" telah diceritakan, bagaimana makhluk yang dalam keadaan wajar amat baik hati ini pergi ke Ujungpandang atas permintaan sahabat karibnya Sabaruddin yang baru ditimpa kemalangan oleh kejahatan dukundukun yang mempergunakan ilmu hitam di sana. Manusia harimau tidak dapat menghidupkan kembali adik sahabatnya yang telah dikuburkan, tetapi ia telah dapat membalaskan dendam keluarga itu terhadap orang-orang yang menyebabkan kematian gadis rupawan http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ itu. Dalam perjalanan kembali ke Jakarta, di pesawat terbang, Erwin berkenalan dengan seorang wanita, gadis ini bernama Sabrina, asal dari Minangkabau, Sumatera. Gadis ini memenuhi segala persyaratan untuk dikatakan cantik, tetapi belakangan ternyata bahwa ia anak kandung Sutan Rimboga dang yang tewas di Sungai Penuh oleh keroyokan orang kampung ketika ia mendadak jadi harimau di tengah orang ramai. Kedua orang itu jadi sahabat dan saling menyukai. Tetapi suatu musibah yang amat menyakitkan hati telah menunggu kedatangan Erwin di Jakarta. Istri tersayangnya Indahayati dan anak tunggalnya yang amat dicintainya telah mati dibunuh oleh Ki Ampuh yang telah menjadi babi karena dimakan oleh sumpahnya sendiri Erwin yang sedih dan kesepian jatuh cinta pada Sabrina. Tetapi ia tidak dapat mengatakannya kepada gadis itu, sebelum empat puluh hari sejak ia ditimpa musibah. Wanita itu ternanti-nanti dengan harapan yang tak pernah terpenuhi. Dalam perbuatan, Erwin selalu memperlihatkan bahwa ia menyayangi dan mencintai Sabrina, tetapi yang penting baginya adalah pernyataan dari laki-laki itu. Sesuai dengan suratan takdir, Sabrina berkenalan dengan Sabaruddin yang sahabat terakrab Erwin. Pemuda Bugis itu jatuh hati pada Sabrina dan gadis itu pun akhirnya menerima karena ia diteror oleh kesepian dan harapan yang hampa. Setelah empat puluh hari kematian tragis Indaha-yati dan anaknya, Erwin pergi ke rumah Sabrina untuk menyampaikan rasa cinta yang telah dipendamnya karena harus tunduk pada larangan. Gadis itu mendengar dengan tidak acuh, membuat Erwin sukar mengerti. Akhirnya ia menyangka bahwa selama ia terpaksa mengunci mulut itu rupanya ada laki-laki lain masuk ke dalam hati Sabrina. Oleh cintanya yang amat sangat pada gadis itu, maka Erwin minta bantuan sahabatnya Sabaruddin untuk menyampaikan maafnya kepada Sabrina dan sekaligus menceritakan kenapa Erwin selama ini tidak pernah mengatakan cinta hatinya. Mengetahui http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ bahwa mereka berdua mencintai gadis yang sama, Sabaruddin jadi amat terkejut, tetapi ia merahasiakannya. Bagaimanapun bersahabatnya ia dengan Erwin, ia tidak akan melepaskan wanita pilihan hatinya itu. Tetapi ia akan menyampaikan apa yang dipinta Erwin. Sabrina juga terkejut mengetahui bahwa Sabaruddin sahabat Erwin, tetapi ia mengatakan bahwa antara dia dengan Erwin hanya ada persahabatan biasa, la tidak pernah mencintai Erwin dan laki itu juga tidak pernah menyatakan cinta p."l.i dirinya. Mendengar jawaban Sabrina, habislah harapan Erwin. la ingin tahu siapa gerangan laki-laki yang mengisi hati Sabrina. Sabaruddin mengatakan bahwa ia tak tahu. Bilamana ia tahu ia akan mengatakannya kepada Erwin sesuai dengan permintaan sahabatnya itu. Hatinya berdebar dan takut, bertanya pada dirinya apa yang akan dilakukan Erwin setelah ia mengetahui siapa yang merebut hati gadis yang dicintainya itu. Erwin mengulangi pesannya, agar Sabaruddin memberitahu, kalau ia sudah mendengar siapa gerangan yang menjadi kekasih Sabrina. "Mau kauapa-kan orang itu, kalau kita sudah tahu?" tanya Sabaruddin. Erwin diam. "Mau kaubunuh?" tanya Sabaruddin. "Huu, tidak. Dia tidak bersalah, mengapa harus dibunuh. Disakiti pun tidak!" "Lalu apa gunanya atau apa pentingnya kita mencari tahu siapa orang itu. Itu kan soal Sabrina sendiri!" "Ada yang mau kuceritakan kepada orang itu. Demi kebaikan dirinya," jawab Erwin. Bagi Sabaruddin merupakan tanda tanya apakah yang akan diceritakan itu. Apakah bukan muslihat Erwin belaka. Karena sangat kecewa, Erwin mengambil kepu-tusan untuk mengasingkan diri. Tetapi tanpa d kehendakinya ia mendadak berubah pula jadi harimau. Dipandanginya dirinya di cermin besar http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ model kuno yang ada di rumah buruknya itu. Huh, mengerikan sekali. Mengapa ia punya nasib seperti itu" Dia tunggu dirinya berubah normal kembali agar dapat pergi menyingkir ke tempat yang tidak diketahui oleh sahabat kenalannya. Tetapi pengharimauannya sekali ini lebih lama daripada biasa. Dua jam kemudian baru dirinya normal kembali dalam keadaan basah oleh keringat. la meninggalkan rumahnya, pergi pindah ke sebuah pondok di Tanjung Priok. Tanpa pamit pada tetangganya yang manapun. Ketika Sabaruddin datang ke sana ia hanya menemukan rumah kosong. Tak tahu mau ke mana mencari Erwin. Untuk beberapa waktu lamanya hubungan mereka terputus. Sehingga pada suatu hari, Erwin melihat Sabaruddin turun dari mobilnya di depan sebuah rumah makan di Tanjung Priok, la pandangi saja dari jauh tanpa niat untuk menemuinya. Tetapi apa mau di kata, Sabaruddin kebetulan menoleh ke tempatnya berdiri dan langsung mengenalnya, la panggil nama Erwin, tetapi manusia harimau itu segera bergerak menjauhkan diri. Sabaruddin yang heran, mengejar dan akhirnya terkejar juga olehnya sesudah Erwin memasuki pekarangannya. "Mengapa kau menghindar Erwin" Apa salahku?" tanya Sabaruddin. "Tak ada salahmu. Yang salah adalah aku yang bernasib buruk ini!" "Karena soal Sabrina?" "Tidak, karena aku bukan manusia w"j"r." . Iba hati Sabaruddin. Sahabat karib y-tnj [iwrnah amat berjasa itu mempunyai nasib yang b? y itu buruk. Dan diam-diam kekasihnya telah di r-botnya pula. Pada suatu hari Sabaruddin menghadiri pesta ulang tahun sahabatnya Safril. Sabrina turut. Di rumah itu ada bayi, anak Safril. Semua tamu memuji kemontokan dan kecantikan bayi itu. Termasuk Sabrina. Tetapi celakanya pada saat itu Sabrina tiba-tiba http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ berkeinginan meminum darah. Dia coba melawan nafsu jahat itu tetapi tidak berhasil. Maka diisapnya lah darah orok tak berdosa itu hanya dengan pandangan matanya yang mengandung kekuatan gaib. Bayi itu meronta-ronta kemudian diam tak bernapas lagi. Semua hadirin panik. Sabaruddin dan Sabrina pulang. Kalau Sabrina pulang ke rumahnya, maka Sabaruddin, setelah mengantarkannya langsung pergi ke Priok mencari Erwin untuk minta bantuannya. Dengan izin Tuhan dan sangat mengherankan semua orang di situ, bayi itu bernapas kembali. Sulit mencari kata-kata melukiskan betapa girangnya hati suami-istri yang baru beranak satu itu. Semua orang memuji Erwin dan banyak di antara mereka yang menyalami lalu mencium tangannya bagaikan menghormati seseorang yang dianggap keramat: Safril bertanya kepada Sabaruddin berapa ia harus membayar. Kepadanya dijelaskan oleh pemuda Bugis itu bahwa Erwin tidak suka mendengar kata-kata bayaran, la bukan penjual ilmu dan ia menolong sama sekali bukan karena tujuan materi. Bertambah heranlah orang dibuatnya, la mohon diri setelah memberitahu kepada suami-istri Satril bagaimana caranya menolak iblis berupa manusia kalau datang hendak mengisap darah bayi itu lagi. Kepada Sabaruddin diceritakan oleh Erwin bahwa yang mengisap darah bayi itu adalah Sabrina, yaitu salah seorang tamu yang duluan pulang dari pesta tadi. Sabaruddin tak percaya dan akhirnya merasa sahabatnya menghina wanita yang begitu dipercayainya. Oleh sakit hati ia menyuruh Erwin turun dari mobilnya di tengah jalan. Orang yang tahu diri itu turun dengan berkata: "Kau yang orang kaya, kau yang punya mobil. Aku hanya menumpang. Turun katamu, aku turun!" Sepeninggal Erwin laki-laki Bugis itu tak bisa tenang lagi. la mau tahu benarkah tuduhan keji orang Mandailing itu. Ketika ia berkunjung ke rumah Sabrina menanyakan hal tersebut, wanita itu membantah dengan mengatakan bahwa Erwin memfitnah karena cintanya ditolak. Dan Sabaruddin percaya akan keterangan itu. Tetapi dasar dusta tak dapat disembunyikan selama-lamanya, mendadak Sabrina merasa dirinya akan berubah rupa tanpa http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ kemampuan untuk mencegahnya. Sabaruddin melihat perubahan itu dan menjadi takut, tetapi ia berusaha menahan diri. "Kau takut," kata Sabrina. Sabaruddin tidak menjawab tetapi tak dapat menyembunyikan rasa takutnya. Pelan-pelan ia menjauhkan diri. Sabrina berkata agar ia jangan takut, karena Sabrina tidak akan menyakitinya dan perubahan yang begitu hanya sebentar. Nanti ia akan jadi wanita normal kembali yang cinta sepe nuhnya kepada Sabaruddin. Akhirnya Sabaruddin memberanikan bertanya apakah benar Sabrina yang mengisap darah anak keluarga Safril. Wanita harimau jadijadian itu hanya menjawab: "Apakah itu penting." Sabaruddin menilainya sebagai pengakuan Sabrina, yang tadi begitu dicintainya tetapi kini jadi makhluk yang sangat menakutkan. Akhirnya Sabaruddin pergi juga, menyebabkan Sabrina sakit hati. la tidak mau kehilangan Sabaruddin karena ia telah kehilangan Erwin oleh melimpahkan cintanya kepada pemuda Bugis ini. la akan mengejar Sabaruddin, tetapi secara mendadak keinginan minum darah bangkit dalam dirinya, la teringat pada anak saudara misannya yang menumpang di rumah itu karena suaminya sedang keluar kota. la masuk kamar dan memandangi bayi yang bernama Erni. Melalui matanya darah diisap sampai kering. Ibunya menjeritjerit melihat anaknya tak bergerak lagi. Seisi rumah jadi panik. Dokter tak dapat menolong. Habislah harapan Sutan Mandiangin, habis harapan ibu bayi yang malang itu. Tetapi takdir juga menentukan, bahwa Erwin mengetahui malapetaka itu oleh berita yang disampaikan Ki Ampuh yang telah jadi babi impoten. "Sejahat jahat diriku, kadang-kadang ada juga secercah kebaikan," katanya. "Pergilah ke sana barangkali kau masih dapat menyelamatkannya," kata Ki Ampuh. Dan Erwin bergegas pergi. Mujur bagi keluarga Sutan Mandiangin, Erni masih dapat diselamatkan, walaupun tadi ia telah tidak bernapas. Mereka pun mengetahui, bahwa kiranya Sabrina yang mengisap darah orok yang berumur dua bulan itu. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ Lenyapnya gadis itu sementara orang lagi panik, menguatkan keyakinan bahwa dialah yang melakukannya. Apalagi Erwin pun mengatakan begitu. "la kadang-kadang jadi harimau dan bila dahaga darahnya menyelap, maka ia akan mencari bayi untuk melenyapkan rasa haus darah itu," kata Erwin. Sutan Mandiangin tertunduk saja. Malu dan sedih. Sabrina adalah kemenakan kandungnya. "Bagaimana Erwin mengetahui, bahwa Erni dalam bahaya?" tanya istri Sutan Mandiangin. "Seorang musuh besarku yang menceritakan," jawabnya. Perempuan itu heran mendengar. Atau salah dengarkah dia" "Musuh besar" Bagaimana mungkin!" "Tak ada yang tak mungkin di dunia ini." "Tetapi mengapa ia melakukannya, maksud saya mengabarkan musibah itu kepada Nak Erwin?" "Itulah dia keajaiban yang ada pada manusia atau makhluk. Di dunia ini tiada yang kekal atau tetap. Gunung dengan lereng dan kakinya yang subur, jadi sumber penghidupan orang banyak, bisa mendadak menggelegar dan meletus, membinasakan manusia yang hidup dari kesuburannya. Penjahat yang paling ganas mungkin saja terjun ke laut untuk menyelamatkan seseorang yang sama sekali tak dikenalnya karena dilihatnya manusia itu tak pandai berenang!" "Saya tak mengerti," kata makcik Sabrina. "Tak semua yang terjadi di dunia ini bisa kita mengerti. Sebab kadangkala tak sesuai dengan hukum akal." Keluarga Sutan Mandiangin mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga. "Itu semua dengan izin Tuhan," kata Erwin merendah. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ Erwin mengatakan bahwa Sabrina masih akan berkeliaran. Tidak akan kembali ke rumah secara terang-terangan, karena belangnya sudah diketahui. Dan ia akan mencari mangsa-mangsa baru, karena Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo sewaktu-waktu dahaganya akan datang. Erwin kembali ke rumahnya. Tak lama antaranya ia mendengar pintu gubugnya digedor orang dan Sabaruddin masuk, la jatuh lemas dan kemudian baru menceritakan apa yang telah terjadi. Tanpa malu-malu karena masih ingin hidup, ia mohon perlindungan dari Erwin. Tapi Erwin kali itu betul-betul marah karena menurut penilaiannya Sabaruddin telah mempermainkannya selama ini dan ia akan membiarkan bekas sahabatnya main terus dengan segala dustanya. Erwin melemparkan Sabaruddin ke luar rumahnya. *** TAKUTNYA Sabaruddin bukan alang kepalang, la begitu yakin, bahwa tak lama lagi bekas kekasihnya akan menemukannya, la akan dipaksa untuk mencintainya atau dibunuh. Bagaimana pula mencintai seorang wanita, betapapun cantiknya, kalau ia sewaktuwaktu bisa berubah jadi harimau atau iblis pengisap darah" Kalau ketiadaan mangsa, apakah tidak mungkin Sabrina akan menyedot habis darah Sabaruddin" Sampai mati atau setidaknya sampai ia lemas karena hanya ditinggalkan sedikit saja darah dalam tubuhnya untuk mencegah dirinya dari kematian" la gedor lagi pintu gubug Erwin, tetapi manusia harimau itu telah mengeraskan hatinya, ia tidak perdu li "Kasihanilah aku Erwin. Kau orang baik, bukan" Takkan tega membiarkan aku mati dirobek-robek Sabrina!" pinta Sabaruddin. "Kalian saling mencinta, dia tidak akan menyakiti dirimu. Kembalilah kepadanya. Daripada ia marah dan mencarimu. Kalau kau kembali, hatinya akan tenang dan kalian bisa hidup rukun, bisa dapat keturunan, bisa bahagia!" "Janganlah menyindir aku lagi, Er. Aku sudah cukup terhukum oleh dosaku padamu. Mana mungkin aku kawin dengan dia. Aku manusia biasa, dia wanita harimau. Kau tahu, itu tidak mungkin. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ Keturunan katamu. Aku tidak mau punya anak harimau atau yang setengah manusia dan setengahnya harimau. Bukalah pintu. Tolonglah aku. Aku bukan mau membayar bantuanmu, tetapi aku bersedia berbuat apa saja setelah kauselamatkan aku. Kau tahu, aku masih punya adik misan perempuan, Andi Fauzia yang cantik. Aku akan kawinkan kau dengan dia. Kau menetap saja di negeri kami. Seluruh keluargaku suka padamu. Kau tahu kan, betapa hormatnya mereka semua kepadamu. Bukalah pintu, Er." Erwin geli tetapi juga kasihan mendengar ocehan orang yang kehilangan akal karena ketakutan itu. "Aku kawin dengan adikmu Fauzia?" tanya Erwin. Mendengar jawaban dari dalam itu timbul kembali harapan Sabaruddin. Dia betul-betul mau merelakan adik cantiknya untuk si manusia harimau, asalkan nyawanya diselamatkan. Suatu penonjolan egoisme yang bukan kepalang tanggung. "Ya, kau kawin dengan adikku. Apakah dia kurang cantik?" "Dia terlalu cantik untukku. Dan aku ini manusia harimau. Selalu berubah jadi harimau. Sama dengan Sabrina. Kau takut sama Sabrina. Adikmu pun tentu takut padaku. Dia akan takut kumakan nanti kalau aku sedang jadi harimau!" "Ah tidak, dia tidak akan takut. Aku akan mengatakan kepadanya, bahwa kau manusia harimau yang baik. Tidak mau menyakiti orang!" kata laki-laki Bugis yang hanya memikirkan keselamatan dirinya itu. "Kalau aku sedang jadi harimau, belum tahu juga, Sabaruddin. Barangkali aku mendadak ingin darah dan daging adikmu!" "Ah tidak, aku tahu kau tidak akan mau menyakiti siapa pun. Apalagi adikku yang nanti akan jadi istrimu," kata Sabaruddin seolah-olah Erwin sudah bersedia menjadi iparnya. Di kejauhan terdengar suara raung harimau. Setidak-tidaknya begitulah pendengaran telinga Erwin. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ "Lekaslah buka pintu, Erwin. Wanita harimau yang haus darah itu kian dekat. Aku akan mati Erwin. Kasihanilah aku!" "Jangan Sabaruddin, nanti dikiranya aku menghalangi percintaan kalian dan aku yang akan dimu-suhinya. Dia akan membelaibelainya, tidak akan tega menyakiti engkau. Kawinlah kalian!" Suara harimau dari pintu belakang. Ada suatu firasat pada dirinya. Dia harus pergi dari sana. Ada suatu peristiwa di suatu tempat. Sabaruddin yang semakin takut akhirnya mendobrak pintu karena tak dapat lagi menahan diri. "Erwin," katanya, "maafkan aku merusak pintumu!" Dia mencari-cari Erwin, tetapi ternyata rumah itu sudah kosong. Kini rasa takutnya tambah menjadi-jadi. APAKAH ini hari terakhir baginya' Begitu tanya Sabaruddin di dalam hati. Uh. dia yang ningrat, yang kaya dan mempunyai uang untuk membeli apa saja yang diingini hati, kini berada seorang diri di dalam gubug buruk. Menanti saat kematian tanpa diketahui oleh keluarganya yang mana pun. Uang tak berdaya menyelamatkannya. Erwin tidak tergiur oleh duit. Persangkaannya dulu, bahwa uang dapat menundukkan apa saja di dunia ini ternyata keliru. Manusia harimau yang miskin itu sama sekali tak tergoyahkan dengan uang. Bahkan tidak tertarik untuk disandingkan dengan Andi Fauzia yang bangsawan dan yang rupawan. Rupanya wanita cantik pun tidak selalu dapat menggoyahkan hati laki-laki. "Erwin, kau bersembunyi ya!" kata Sabaruddin dalam kebingungan. Padahal mestinya ia tahu, bahwa Erwin tak dapat bersembunyi di dalam rumah yang amat kecil dan tidak mempunyai kamar itu. Bahkan perabotan pun hampir tak ada. Hanya sebuah bale bale tanpa kasur, bahkan tanpa tikar. Ada sebuah kursi kayu reot dan meja dari kayu murahan yang sudah miring kakinya. "Erwin, aku sahabatmu Sabaruddin minta ampun atas semua dosaku. Aku mau jadi budakmu Erwin. Aku akan belikan kau rumah lengkap dengan perabotannya. Aku yang akan memelihara kebersihan, mencuci pakaianmu, menyemir sepatumu. Jadikan aku http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ manusia harimau seperti dirimu Erwin. Aku akan jadi hambamu yang paling setia. Aku bersumpah Erwin!" kata Sabaruddin dalam ketakutan dan kepanikan. Terdengar dengkur, seperti dengkur babi. Dan memanglah dengkur babi. Sebab suara itu suara Ki Ampuh yang tiba-tiba ntemperlihatkan dirinya di hadapan Sabaruddin. Bangsawan Bugis itu tambah takut, walaupun babi bertaring panjang itu tidak memperlihatkan sikap permusuhan. Apa pula ini! Tiba-tiba hadir saja di sana. "Kau sangat ketakutan, ya pemuda kaya?" kata babi itu dengan amat menakjubkan Sabaruddin. Tadi mendengkur, kini bicara. Sudah gilakah dunia ini. Babi pun pandai bicara. Ataukah hari-hari terakhir dunia sudah tiba. Konon pada saat dunia akan kiamat semua makhluk, bahkan pohon-pohon kayu dapat bicara. "Tidak, orang kaya. Hari belum akan kiamat. Dunia masih akan berusia lama. Memberi kesempatan kepada insan-insan rakus dan serakah untuk menumpuk harta dengan jalan menipu, mencuri dan merampok melalui kekuasaan yang ada pada mereka. Agar mereka nanti di saat akan mati, penuh ketakutan dan kegelisahan meninggalkan dunia ini. Mereka akan membanting-banting badan atau memandang malaikaimaut dengan mata terbelalak bagaikan bijinya akan keluar. Akan menjerit-jerit atau tak dapat bersuara sama sekali. Mereka akan takut sekali mati, karena di waktu itu mereka baru menyadari bahwa neraka dan segala siksa sedang menantikan mereka. Dan bahwa mereka tidak dapat meloloskan diri dari azab yang tidak ada persamaannya dengan siksa yang ada di atas dunia. Mereka akan mendengar suara Jibril berkata: "Di akhirat kau tidak bisa minta kamar khusus dengan kasur tebal. Berbeda dengan di dunia sobat. Walaupun kau dihukum atau ditahan, kalau kau punya banyak uang, kau bisa memperoleh apa yang kau mau. Kau bisa beli hukuman ringan tanpa merasa dihukum. Bahkan kau bisa beli kebebasan!" kata Ki Ampuh. "Siapa kau dan apa maksudmu menceritakan ini kepadaku" http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ Apakah kau utusan dari akhirat. Apakah kau malaikat yang diturunkan ke dunia" Tolonglah aku!" pinta Sabaruddin. Babi itu tertawa terkekeh-kekeh. Tawa geli bercampur ejekan terhadap seorang anak manusia yang biasanya begitu hebat, tetapi kini merasa dirinya begitu kecil tak berdaya bagaikan kodok di padang pasir. "Kau telah mengkhianati kawanmu yang begitu baik! Hanya karena seorang perempuan. Betapa hinanya kau, orang kaya. Perempuan saja bisa membuat kau lupa pada budi baik dan bantuan besar yang pernah diberikan seorang sahabat kepada keluargamu. Erwin orang baik sekali, bukankah begitu?" "Bagaimana kau bisa mengetahui ini semua?" "Dia juga sahabat baikku. Erwin dan keluarganya pernah berbuat banyak sekali untukku. Tetapi aku tak tahu diri. Aku jahat, seperti kau inilah. Lalu aku jadi babi. Kini aku menyesal, tetapi apa gunanya?" kata Ki Ampuh. "Apakah aku juga akan jadi babi?" Sabaruddin ketakutan. "Barangkali, siapa tahu. Mungkin juga kau akan jadi cacing saja atau kakeriak. Atau ulat bulu!" kata Ki Ampuh yang senang melihat orang yang amat ketakutan itu. Lumayan, pikir Ki Ampuh, bisa menikmati rasa takut dan putus asa seorang manusia yang biasanya begitu disegani. "Kau takut, ya?" goda Ki Ampuh. "Aku mau minta ampun kepada Erwin. Mana dia, tolonglah aku tuan babi," kata Sabaruddin, kini menyebut babi itu dengan "tuan." "Jangan panggil aku tuan. Aku tak suka. Aku di atas sedikit dari tuan. Panggil aku Ki Ampuh. Tadinya aku keramat. Paling disegani dan ditakuti. Pernah punya empat istri. Cantik-cantik, secantik Andi Fauzia yang kau tawarkan kepada Erwin." Sabaruddin jadi amat heran, bagaimana babi ini mengetahui semuanya itu. "Jangan heran," kata Ki Ampuh yang mengetahui apa yang dipikirkan Sabaruddin. "Aku ini bukan makhluk sembarangan!" http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ "Kalau begitu Ki Ampuh dapat mencarikan Erwin untukku!" kata Sabaruddin penuh harap. "Bisa saja, tetapi sekarang aku tidak mau mengganggu dia. Dia ada tugas suci. Kau kan cuma takut kepada wanita harimau yang tadinya kau cintai" Betul kata Erwin. Kalau kau kembali kepadanya dan mencintainya, maka Sabrina tidak akan menyakitimu, bahkan dia akan selalu melindungi dirimu dari apa pun. la amat cinta kepadamu. Perbuatanmu telah amat menyakiti hatinya. Sabrina itu, meskipun kadang-kadang jadi harimau, tetapi cintanya benar-benar menyala. Ibarat kebakaran besar, hujan tak akan dapat memadamkannya. Jadi, jalan yang paling baik bagimu, adalah kembali kepadanya dan mengatakan, bahwa kau pergi karena kau terKejut. Kini kau sudah menyadari kekeliruanmu dan tidak takut lagi kepadanya. Katakan, bahwa cintamu tidak berubah. Bahwa kau sungguh-sungguh cinta kepadanya!" "Tidak mungkin. Aku takut sekali kepadanya!" "Takut untuk dibunuhnya, atau mencintainya untuk diimbanginya dengan kasih sayang dan perlindungan. Terserah kau, mau yang mana!" "Aku mau kembali saja ke Ujungpandang, Ki Ampuh/' "Ha ha ha, kau kira di sana kau aman dari amarah dan dendamnya" Selama kau masih di dunia, Sabrina dengan mudah dapat mencapaimu. Kalau pesawat terbang memerlukan dua jam untuk sampai ke Ujungpandang, ia hanya memerlukan beberapa menit. Itulah hebatnya cindaku. Kau tahu cindaku" Orang yang macam Sabrina itu. Ayahnya cindaku, kakeknya juga. Cuma Sutan Mandiangin terpelihara dari itu. Sampai saat ini. Kalau pada suatu hari datang nasib sial baginya, maka dia pun tak bisa mengelakkandiri daripada menjadi cindaku. "Tapi Erwin dapat melindungi diriku!" kata Sabaruddin. "Kau tak malu mau mengandalkan dia yang telah kau khianati" Kau berdusta kepadanya, menipu dia dengan berbuat seolah-olah tak tahu siapa yang dicintai dan mencintai Sabrina. Bukankah palsu http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ namanya itu. Kau dan aku hampir sama. Aku juga pernah palsu terhadap Erwin. Sabrina itu kukenal. Hampir saja!" "Hampir apa?" tanya Sabaruddin ingin tahu. "Ah, sudahlah tak usah kuceritakan!" "Rahasia?" "Bukan. Dia memang cantik!" "Tetapi dia wanita harimau." "Jadi kau tetap mau melarikan diri?" "Ya, entah ke mana. Mustahil Sabrina bisa saja tahu di mana aku berada. Sampai saat ini dia belum dapat menemukan aku!" "Ya. kau masih bernasib baik. Tetapi dia pasti menemukan kau. Dia sedang mencarimu sekarang. Dan arah perjalanannya sudah ke mari. Dia akan menemukanmu, percayalah!" Sabaruddin jadi ketakutan lagi. "Kau dapat menolong aku, Tuan" Aku mau bayar mahal!" Lagi-lagi dia mengeluhkan. "Kau betul-betul tak tahu diri. Hanya mengandalkan dan ber Tuhan uang. Aku ini babi, untuk apa uang bagiku." "Tapi kau dapat menolong aku?" "Ya, antara dapat dan tidak!" "Kau berteka-teki, Tuan. Aku dalam kebingungan. Aku mau berbuat apa saja asalkan bisa menyelamatkan diri!" Ki Ampuh teringat kepada mbah Panasaran yang selalu mau lakilaki muda. Mendadak terdengar suara, "Ya, K i Ampuh bawalah orang kaya ini ke sana. Nampaknya kau mau juga berbuat kebajikan. Seperti soal menyelamatkan anak Herhna, cucu Sutan Mandiangin!" Sabaruddin terkejut. Suara itu begitu berwibawa Menegakkan bulu romanya, tetapi yang punya suara tidak kelihatan. Dia benarbenar merasa seakanakan berada dalam satu dunia yang lain. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ "Suara siapa dan apa itu?" tanya Sabaruddin kepada Ki Ampuh. "Ayah Erwin. Dia sudah tidak ada, tetapi ada! Dia sudah dikubur, tetapi selalu ada di antara orang hidup! Dia menyuruh aku membawa kau ke sana!" "Ke mana?" "Ke sebuah istana kepunyaan seorang wanita yang amat cantik, mungkin tercantik di seluruh Jawa Barat ini!" "Tuan, eh Ki Ampuh mempermainkan aku!" "Tidak. Kalau kau mau boleh kuantarkan k*i ke sana. Namanya Komalasari. Dikenal juga selidiki mbah Panasaran!" "Orang sudah tua maksud Ki Ampuh" Dia sudah mbah, neneknenek?" "Tidak, itu hanya sebutan penghormatan. Dia baru berumur sekitar delapan belas tahun. Jelitanya sukar diuraikan dengan kata Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo kata. Seorang pujangga barangkali bisa. Kalau kau melihat dia, pasti kau akan melupakan semua wanita yang pernah kau kenal atau kau cintai. Dia amat cantik dan dia juara dalam bercinta!" Sesaat terbayang di hadapan Sabaruddin seorang wanita teramat cantik yang dapat dikhayalkannya. Dan pada saat itu ia terlupa sejenak akan bahaya yang mengancam dirinya. Karena dalam waktu yang begitu singkat ia telah menyaksikan keajaiban yang tak dapat dijelaskan dengan hukum akal, maka mengapa pula adanya Komalasari ini suatu kemustahilan, pikirnya, la telah melihat babi yang dapat bicara dengan cerdas, mendengar suara penuh wibawa ayah Erwin tanpa melihat yang empunya suara. K i Ampuh telah mengatakan, bahwa di atas dunia ini segala-galanya serba mungkin. "Baiklah, aku menyerahkan nasibku kepada Ki Ampuh," kata Sabaruddin. "Bukan menyerahkan kepadaku. Aku hanya mengantarkan kau pada seorang ratu kecantikan sejati yang tidak perlu ikut konteskontesan. Selebihnya adalah urusanmu dengan dia. Tetapi, ingat, http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ kau harus benar-benar dapat membuktikan kepadanya bahwa kau laki-laki yang jantan. Kau mengerti. Banyak laki-laki tidak memenuhi syarat terpenting bagi wanita. Kejantanan. Mereka bisa kelihatan gagah, ganteng, perlente, menarik, cerdas, pandai ngomong. Tetapi banyak sekali di antara mereka yang tidak memiliki kejantanan. Itu tidak bisa dilihat dari luar. itu harus diperlihatkan kepada wanita yang kau cintai dan dialah yang akan menentukan apakah kau jantan yang diidam-idamkannya. Kaji tinggi, anak muda!" Sabaruddin tidak menanggapi. Tidak mengerti atau tidak perduli. Dia merasa dirinya seorang laki-laki. Habis perkara. "Nah, aku pergi dulu," kata Ki Ampuh. "Beberapa hari lagi aku datang menjemputmu. Kalau kau masih ada seperti sekarang ini!" Lalu ia menghilang tanpa menunggu jawaban Sabaruddin. Maka bingunglah kembali manusia yang tadi bagaikan mayat bangkit dari kuburnya, la telah begitu berharap, telah yakin bahwa segala bahaya akan berlalu, kini babi yang mengaku Ki Ampuh itu menghilang. Kepada siapa lagi ia akan minta tolong" Dan pada saat itu terdengar pula olehrtya suara Sabrina memanggil-manggil namanya, begitu dekat dari gubug itu. Entah benar, entah khayalan seorang yang sedang dicekam ketakutan. Kemudian ia melihat perempuan harimau itu telah berdiri di ambang pintu yang tadi didobraknya. Muka manusia cantik dengan badan harimau. Sabaruddin menggigil bagaikan orang diserang malaria, kemudian pingsan, tak tahu apa yang terjadi. *** ERWIN yang berangkat dari gubugnya melalui pintu belakang oleh perintah nalurinya, telah sampai di pekarangan rumah gedung yang besar dan mewah. Dia dibawa kakinya ke sana. Lampu terang benderang dan ia melihat banyak orang berkumpul. Tidak ada suara musik. Dari kaca-kaca ia melihat bahwa mereka itu bukan dalam suasana pesta. Orang-orang itu resah gelisah. Bercampur bingung. Kemudian Erwin melihat orang-orang yang berada di ruangan itu terdiam, tunduk. Lalu disusul oleh suara tangis, kian lama kian kuat, akhirnya berupa ratapan yang hanya dilakukan insan-insan yang http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ ditimpa musibah paling besar. Perpisahan dengan orang yang tanda-tanda terakhir dari hidupnya. Menghadapi kematian. Kata orang, pantang menangis di hadapan tersayang yang akan pergi untuk selamanya. Kata orang, pantang menangis di hadapan mayat. Benar mungkin, tetapi tidak banyak manusia sanggup memenuhi larangan itu. Kesedihan tak tertahan, tangis akan meledak. ERWIN masuk ke rumah. Hanya ia seorang y.um berbeda dengan manusia-manusia ada di sana. I*" kaiannya yang kurang daripada sederhana dengan sandal jepit yang sudah sedikit usang. Agak lama jugu baru ada orang menegur dia. "Siapa engkau?" tanya seorang laki-laki setengah baya, abang dari orang yang sedang berhddapdn dengan maut di tempat tidur. "Saya Erwin," jawab si manusia harimau. Laki-laki itu, Djamal, memperhatikannya dari atas ke bawah. "Kau hendak meminta-minta" Kami sedang kemalangan!" "Saya tahu. Saya bukan mau minta apa-apa!" "Lalu apa maumu?" "Datang melihat adik Tuan yang sakit!" "Adikku" Bagaimana kau tahu adikku sakit?" "Ada orang yang memberi tahu!" Djamal merasa heran dan tertarik. "Rasanya kami tidak mengenal engkau dan tak ada menyuruh siapa-siapa mendatangimu untuk memberitahukan musibah yang menimpa kami!" "Memang tidak. Firasat yang memberitahukan kepadaku. Adik Tuan itu orang baik. Itulah makanya dia sakit!" Djamal semakin heran. Adiknya baik, karena itu jadi sakit. Dalam pada itu beberapa orang telah mengerumuni kedua manusia yang sedang berdialog itu. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ "Dokter-dokter yang Tuan panggil, semua orang pintar, tetapi penyakit adik Tuan ini bukan untuk mereka!" Orang-orang yang sedang berdukacita itu saling pandang. Dari kamar terus terdengar tangis dan ratapan. Memang telah banyak dokter menangani, bahkan telah dirawat di rumah sakit. Tetapi para dokter di sana telah menyatakan tak sanggup dan membisikkan, bahwa Taufiq hanya tinggal menunggu saat. Para keluarga memutuskan untuk membawanya pulang. Kalau harus tutup usia biar menghembuskan napas terakhir di rumah. Ratap dan tangis itu tak terkendalikan lagi ketika mereka melihat bahwa Taufiq semakin pucat, ia coba kumat-kamit dengan bibirnya, sementara pergelangan tangannya sudah nyaris tak berdenyut. Pertanda-pertanda biasa bahwa kematian hanya tinggal menunggu saatnya. "Kalau diperbolehkan saya ingin melihat Tuan Tauf iq. Dia orang baik dan negara ini sangat membutuhkan orang-orang baik semacam dia. Sekedar mengimbangi setan-setan yang berkeliaran di banyak kantor," kata Erwin bagaikan berada di lingkungan sendiri. Kalimat-kalimat Erwin menambah keheranan para keluarga Taufiq yang sedang dicekam kecemasan. Bagaimana dia tahu orang baik di antara setan-setan yang berkeliaran! "Boleh saya jamah dia?" tanya Erwin. Istri calon jenazah dan abangnya Djamal, mengangguk. Bukan karena menaruh harapan, tetapi karena tak tahu mau berbuat apa selain menganggukkan kepala. Erwin memegang dahi Taufiq. Bibirnya bergerak-gerak. Kemudian ia pergi ke bagian kaki, memegang ibu jari kaki Taufiq sebelah kiri. Tubuh Taufiq bergoncang. Kelihatan cukup keras. Matanya tetap terkatup rapat. Para keluarganya cemas, berdebar, tetapi sekarang juga disertai secercah harapan di tengah kekaguman. "Kalian jangan terkejut," kata Erwin. "Saya mau coba mengusir pesuruh nakal yang menumpang di dirinya." Yang hadir kian http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ berdebar dan menanti apa lagi yang akan terjadi. Tubuh Taufiq kian kuat bergoyang-goyang. Erwin memijit ibu jari kaki kiri si sakit. Lalu terdengar jerit melengking bagaikan suara seseorang yang kesakitan. "Tak mau, tak mau," jerit Taufiq. "Kau harus mau. Aku memerintahkanmu!" "Tidak, kau bukan majikanku!" "Siapa majikanmu!" Kini terdengar suara tawa keras bagaikan orang tak waras "Kau tak tahu. Hu hu hu, kau tak tahu majikanku?" Taufiq terus tertawa kemudian katanya, "Kau tidak akan pernah tahu!" Erwin memijit ibu jari kaki itu lebih kuat lagi Taufiq kembali menjerit. "Katakan," perintah Erwin. "Tidak!" "Kau melawan aku, hah!" Erwin memijit lagi, lebih kuat. "Bukan melawan, aku takut kepada majikanku. Dia kejam. Aku akan disiksanya. Aku hanya pesuruh!" Erwin meminta beberapa butir lada yang segera dibawakan dari dapur. Setelah dimanterai, lada itu ditekankan pada kedua ibu jari kaki Taufiq, kiri dan kanan. "Ampun, ampun. Jangan kausiksa aku!" Semua orang yang ada di sana melihat dengan mata kepala mereka sendiri apa yang mereka belum pernah lihat dan bahkan tidak pernah percaya. "Katakan nama tuanmu, jahaman!" perintah Erwin. "Ya, akan kukatakan!" "Siapa?" http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ "Jauhkan dulu lada itu," pinta Taufiq. "Kau mau mempermainkan aku?" tanya Erwin. "Tidak. Aku takut padamu. Kau harimau," kata Taufiq. Kini semua orang terkejut. Harimau" Ngocehkah si sakit" Bangsat, pikir Erwin. Setan ini membuka rahasianya. Tahukah keluarga Taufiq" "Jangan ngomong sembarangan!" kata Erwin. "Tidak sembarangan. Kau harimau. Apakah kau takut orang tahu bahwa kau harimau!" Erwin membacakan manteranya lebih keras. "Jangan tunggu sampai aku marah. Katakan nama majikanmu!" Taufiq yang tergoncang goncang itu sudah mandi keringat. Matanya terbuka, wajar tetapi ke'ihatan amat letih. "Dolah, majikanku Dolah!" katanya. "Aku pergi tetapi tak tahu akan ke mana. aku tak berani pulang ke majikanku." Taufiq minta minum. Istri dan keluarganya merasa lega. Mereka semua bagaikan habis mimpi, padahal tahu bahwa mereka tidak mimpi. Tetapi kekaguman mereka terganggu oleh suara harimau di dalam rumah itu. Jelas bukan suara Erwin. Mereka jadi ketakutan, pucat. Semua harapan tertumpu kepada Erwin. "Jangan kalian takut. Aku ayah Erwin. Aku senang Erwin, kau telah berbuat suatu kebajikan. Bangsa dan negara ini memerlukan orang-orang semacam Taufiq untuk melawan pencuri-pencuri yang sulit dijangkau oleh hukum." "Siapa Tuan sebenarnya yang telah datang menyelamatkan saudara kami?" tanya Djamal. "Ya, siapakah Tuan?" tambah istri Taufiq. "Kalian sudah mendengar tadi apa kata si iblis melalui Tuan Tauf iq," jawab Erwin. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ "Apakah yang sebenarnya terjadi atas diri suami saya?" tanya Kamariah yang istri Tauf iq. "Sudah saya katakan sejak semula tadi. Tuan Taufiq orang baik. Itulah makanya ia jadi sakit!" "Kami tidak mengerti, apakah Bang Djamal mengerti?" tanya Kamariah. "Saya pun tidak mengerti!" "la orang penting di kantornya. Tapi salahnya dia tak mau turut mencuri seperti dua orang penting lainnya.- Oleh kesalahannya itu maka kedua orang itu ingin menyingkirkan dia. Takut pada suatu hari Tuan Taufiq membongkar rahasia mereka." "Tetapi bukankah ia tidak bersalah!" kata Djamal mempertahankan. "Tuan-tuan tahu. Sekarang mencuri tetap salah. Tetapi kalau tidak mau turut mencuri, juga bisa dianggap salah. Ah, Tuan-tuan jauh lebih tahu daripada saya. Itu sudah menjadi rahasia umum, tetapi Tuan-tuan yang berkedudukan dan berpangkat pasti lebih tahu daripada saya yang tidak ada arti apa-apa dalam masyarakat!" "Jangan berkata begitu Tuan Erwin," kata Djamal. "Kalau tidak oleh bantuan Tuan, mungkin saudaraku sudah tiada!" "Yang menyebabkan dia masih ada adalah Tuhan. Saya hanya meminta kepada Tuhan!" "Yang bersuara tadi, betulkan ayah Tuan?" "Betul!" "Mengapa beliau tidak menampakkan diri" Tak sudi berkenalan dengan kami?" "Bukan karena itu. Ayahku memang begitu. Pemalu!" "Tuan dan ayah Tuan tentunya orang-orang sakti!" kata Djamal. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ "Tidak, kami justru orang-orang hina," Erwin memandang dirinya sampai ke sandal jepitnya. Djamal jadi terharu. "Hina atau mulianya seseorang tidak bisa dilihat dari keadaan lahiriahnya," kata Djamal. "Itu dulu Tuan. Sekarang manusia Indonesia lebih banyak melihat luar dan menilai juga dari luar." Semua yang hadir menyadari bahwa Erwin bukan orang kampung yang hanya bisa baca man tera. Selebihnya cuma tolol-tolol! Dukun ini mengetahui keadaan. Mengenal dunia, bukan hanya mengaji akhirat. "Bagaimana rasanya, Tuan Taufiq?" tanya Erwin kepada si sakit. "Sudah ringan. Sudah lebih dua minggu seperti ada yang menimpa diriku. Berat bukan kepalang. Tuan telah menyelamatkan diriku. Apa yang dapat kuperbuat untuk Tuan?" Erwin tertawa tanpa mengeluarkan suara. "Teruslah jadi orang baik. Kita semua memerlukan orang-orang pandai dan jujur semacam Tuan!" Taufiq merasa bangga, tetapi ia berkata, "Bukan itu yang kumaksud!" "Tak ada yang perlu Tuan perbuat untukku. Aku merasa puas dan bahagia dengan keadaanku. Mau apa lagi!" Kata-kata Erwin sangat mengesankan semua yang mendengar. Orang yang lahiriah semacam itu bisa merasa puas dan bahagia. Betapa sedikit tuntutan hidupnya. Begitu mudah merasa senang. "Tak usah heran mendengar kepuasan dan kebahagiaanku Tuan-tuan dan nyonya-nyonya," kata Erwin yang mengetahui apa yang dipikirkan mereka. "Sembilan puluh persen bangsa kita ini berpikir dan hidup menurut caraku. Lekas puas dan lekas bahagia. Kepuasan dan kebahagiaan tergantung pada selera dan iman orang. Ada orang yang tidak puas dengan harta berjuta-juta walaupun ia mendapatnya karena kebetulan belaka. Oleh kedudukan atau jabatan. Bahkan tak puas dengan milyar. Bodoh, bukan" Orang semacam itu takkan pernah merasa puas, takkan pernah merasa http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ bahagia. Belum lagi kutuk yang akan menimpa dirinya pada suatu hari. Belum lagi pengadilan akhirat yang benar-benar adil murni!" Erwin jadi seperti memberi kuliah. Dan karena ia baru saja membuat suatu keajaiban dengan menyembuhkan Taufiq yang sudah Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo di ambang pintu kematian, maka suaranya didengar dan bahkan menimbulkan rasa takut. Terutama seorang serakah yang tak kenal puas di dunia ini yang kebetulan juga masih famili jauh Taufiq. Tidak peduli pada penderitaan orang kecil karena kerakusan dan keserakahannya. "Heh, saya jadi ngomong terlalu banyak. Padahal saya kemari hanya untuk berusaha menyelamatkan Tuan Taufiq. Maafkan saya Tuan-tuan. Sudah waktunya saya berlalu!" kata Erwin. "Kalau setan, tadi datang lagi bagaimana?" tanya Kamariah. "Saya akan membuat perhitungan dengan majikan setan itu. Dan dengan orang atau orang-orang yang membayar dia!" "Nanti dulu," kata Djamal ketika melihat Erwin sudah membalik untuk berangkat. "Kami harap Tuan suka menerima ini. Bukan upah, bukan bayaran. Kami kecil hati kalau Tuan tak sudi menerimanya!" kata Djamal yang abang Taufiq. Djamal mengulurkan satu berkas uang. Satu juta terdiri tukaran sepuluh ribu semuanya. "Baiklah saya terima supaya Tuan jangan kecil hati. Bukankah begitu?" "Ya," kata Djamal, istri Taufiq dan beberapa orang lain yang keluarga Taufiq. Erwin menarik satu lembar dari berkas itu dan mengembalikan yang sembilan ratus sembilan puluh ribu. Semua mereka tercengang. "Nah, selembar ini sudah lebih dari cukup. Tuan-tuan memberi, saya sudah menerima. Sepuluh ribu ini banyak sekali arti dan http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ gunanya bagiku. Banyak yang bisa kucapai dengan sepuluh ribu." Kini mereka tidak bisa ngomong lagi dan Erwin pergi dengan mengucapkan salam. Semua keluarga Taufiq tak habis pikir. Ada manusia semacam itu. Tetapi keheranan mereka menjadi lebih besar, ketika pada malam harinya datang dua orang kawan sekantor Taufiq yang lalu minta-minta ampun dan berkata, "Janganlah lagi kirim harimau itu Pak Taufiq. Kami mohon ampun. Kami mengaku salah." Kedua orang itu adalah Djojosukarto dan Sumarta. Djamal dan istri Taufiq jadi terkejut heran. Harimau" Taufiq mengirim harimau ke rumah Djojo dan Sumarta" *** SEMULA Taufiq dan istrinya, begitu pula Djamal dan anggota keluarga lainnya menganggap kawan-kawan sekantor itu berkelakar. "Terima kasih atas kegembiraan kalian," kata Taufiq. "Jangan permainkan dan siksa kami lagi Pak Taufiq," kata kedua pendatang itu. Muka mereka serius dan tampak jelas minta dikasihani. "Kalian jangan berkelakar dan bersandiwara," ujar Taufiq lagi. "Kami sudah datang dan mengakui kesalahan kami. Kami telah tersesat. Kami mohon ampun dan bersumpah tidak akan menjahili Bapak lagi!" Taufiq jadi heran dan timbul tanda tanya. Begitu juga istrinya dan Djamal. "Bapak mengampuni kami?" tanya kedua tamu itu. Tauf iq tidak menjawab. "Kami takut pada suatu hari Bapak melaporkan kejahatan kami kepada Opstib sehingga kami akan celaka. Itulah makanya kami http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ pergi ke dukun Dolah," kata Djojosukarto tanpa ditanya. Kamariah dan Djamal ingat akan nama itu. Dolah kata Taufiq, atau lebih tepat kata iblis melalui Taufiq ketika didesak dan dipaksa oleh Erwin. Dolah nama majikan iblis atau setan yang masuk ke dalam diri Taufiq sehingga ia menderita sakit berat nyaris mati. Kini Djamal memandangi Djojosukarto dan Sumarta dengan sorot mata tajam, membuat kedua orang itu tunduk. "Kalian hendak membunuh adikku, bukankah begitu?" tanya Djamal dengan suara geram. Kini hatinya marah dan panas. Kedua orang itu tidak menjawab. "Kami bersedia menyerahkan uang itu kepada Bapak. Masih ada tiga ratus juta lebih berupa simpanan kami di bank. Yang selebihnya sudah kami belikan tanah, rumah dan perhiasan. Bukankah begitu Sumarta?" kata Djojo. Sumarta mengangguk. "Kami tidak butuh uang korupsi," jawab Djamal, sementara Taufiq mendengarkan saja. Dia tidak tahu tentang Dolah, karena ia bicara tanpa tahu apa yang dikatakannya, la hanya menyuarakan kata-kata iblis di dalam dirinya tatkala ia ditanyai Erwin. Bagi Taufiq, istrinya dan Djamal, begitu pula keluarga lain yang kebetulan ada di sana, masih tidak jelas apa maksud kedua pendatang itu dengan harimau yang kata mereka dikirim Tauf iq. Tetapi Djamal yang yakin bahwa cerita Djojo dan Sumarta, bukan dusta, berkata, bahwa harimau itu akan terus mendatangi mereka. "Jangan, Pak, kami tobat. Kalau Bapak paksa, lebih baik kami menyerahkan diri kepada polisi, mengakui segala kejahatan kami daripada diteror dengan harimau ganas itu. Kami tidak tahu Bapak Taufiq punya piaraan!" Taufiq dan istrinya membiarkan saja Djamal bicara dalam permainan sandiwaranya. Mereka sudah ingat bahwa ketika pergi dari sana Erwin mengatakan akan membereskan urusan dengan Dolah dan orang atau orang-orang yang menjahili Taufiq. Inilah dia rupanya lanjutan pertolongan Erwin kepada mereka. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ "Pulanglah kalian," kata Djamal akhirnya. "Bapak memaafkan kami" Harimau itu tidak akan mengganggu kami lagi?" "Kami tidak berjanji apa-apa. Pulanglah!" Tetapi Djojosukarto dan Sumarta masih belum mau pulang. Pada saat itulah terdengar harimau mengaum di dalam rumah itu. Tanpa menampakkan diri. Djojo-dan Sumarta terkejut bukan alang kepalang. Akan binasakah mereka di rumah orang yang mereka jahili" Tetapi tidak kurang pula terkejut dan takutnya Taufiq, istrinya dan Djamal. Apakah harimau itu marah karena mereka bersandiwara kepada kedua pendatang itu" "Orang macam kau Djojosukarto dan Sumarta, begitu pula orang-orang lain yang jahat seperti kalian, sebenarnya tidak berhak hidup di negara ini. Begitu banyak masih rakyat yang miskin, bahkan di bawah miskin dan kadang-kadang kelaparan, sedangkan kalian mencuri dari negara dan rakyat ini melalui jabatan yang dipercayakan kepada kalian! Orang-orang semacam kalian yang begitu banyak jumlahnya mestinya digantung di tempat umum. Itulah yang pantas bagi kalian. Kalian sudah disuruh pulang oleh majikanku, pulanglah! Ataukah aku harus menampar dan melemparkan kalian ke luar?" Suara itu sama dengan suara orang yang menggema ketika Erwin mengobati Taufiq. Jadi suara Dja Lubuk. Tenang, penuh wibawa. Mendengar ini Djojosukarto dan Sumata mohon diri. Pulang dengan hati takut. Sesak mengamuk di dalam diri mereka. Tidak menyangka, bahwa Taufiq atau saudaranya mempunyai piaraan harimau. Terang mereka dengar tadi, bahwa Djamal atau Taufiq adalah majikan harimau itu. Kalau sampai harimau itu menampar mereka, maka muka mereka akan cacat seumur hidup dengan bekas luka-luka yang dalam. Tetapi tak kurang pula rasa takut Djamal, Tauf iq dan istrinya. Harimau itu telah menyindir. Mengatakan bahwa Djamal http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ majikannya. Itu suatu sindiran, tidak pelak lagi. "Ampun Datuk' kata Djamal setelah kedua tamunya pergi. "Kami bukan hendak mainmain atau mempermainkan Datuk. Ampunilah kami!" "Aku tahu. aku tidak marah. Masa hidupku dulu, aku juga suka berkelakar dan pernah main sandiwara kampungan. Kalian juga pandai bersandiwara tadi. Aku sejak semula mengikuti dan mendengarkan!" "Ampuni kami. Datuk yang ayah Tuan Erwin?" tanya Djamal. "Ya. Dulunya aku manusia biasa macan? kalian. Penentuan membuat aku bangkit lagi setelah mati. Untuk mendampingi Erwin anakku yang amat kusayang. Anakku itu orang baik, tetapi nasibnya buruk. Hidupnya penuh derita. Kalian bisa menangis kalau mendengar kisah hidupnya. Orang yang dicintainya direbut orang. Dan orang itu adalah sahabat akrabnya," Dja Lubuk menceritakan penderitaan anaknya. "Bolehkah kami berkenalan dengan Datuk?" "Aku bukan datuk. Datuk adalah di Minangkabau atau Malaysia. Panggil saja aku Bapak. Bukan ha pak-bapakan yang jadi istilah selama merdeka itu. Aku pantas dipanggil Bapak, karena aku benarbenar sudah tua!" "Kami ingin berkenalan dengan Bapak," kata Taufiq. "Ya, kami ingin sekali berkenalan," tambah istri Taufiq. "Kalian semua orang baik hati. Itu makanya anakku datang ketika Taufiq sakit. Dan akulah yang mendatangi si Djojo dan Sumarta yang menjahati kau Taufiq. Mulanya Erwin mau membalas, tetapi aku larang. Aku menggantikannya. Si Dolah yang dukun itu, yang memelihara beberapa iblis, akan mendapat gilirannya nanti. Tetapi perkara berkenalan dengan aku, barangkali lebih baik tidak. Kalian akan terkejut dan takut. Aku ini bukan manusia biasa." "Kami tidak akan takut. Kami ingin sekali berkenalan dengan http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ Bapak," kata Djamal. Tanpa memberi jawaban, secara tiba-tiba saja, hadirlah^dia di sana. Dja Lubuk dengan muka manusia yang sangat berwibawa dan seluruh badannya, mulai dari leher, harimau. Ketiga orang yang ingin berkenalan itu terkejut, menjadi pucat. Memang mereka ingin berkenalan, mengucapkan terima kasih. Tetapi sama sekali tidak menyangka atau bahkan berkhayal akan melihat makhluk seperti itu. "Inilah aku, Dja Lubuk, ayah Erwin," kata Dja Lubuk. la memandangi ketiga orang itu satu demi satu dan ketigatiganya menundukkan muka. Tidak bisa menghadapi sorot mata manusia harimau yang bangkit dari kuburannya itu. Setiba-tiba itu pula Dja Lubuk hilang tanpa ada kemampuan bagi ketiga orang yang ingin melihatnya mengatakan sesuatu. Juga tidak sanggup mengucapkan terima kasih. Mereka benar-benar takut dan terkesiap. Bibir mereka gemetar dengan jantung berdebar keras. Bagaimana di kota metropolitan yang hebat ini bisa ada makhluk seperti itu. Kalau diceritakan mungkin sebagian terbesar manusia tak akan percaya, tetapi bagaimana pula mau tidak percaya, kalau dilihat dengan mata sendiri" Disuruh bersumpah apa pun berani. Taufiq, istrinya dan Djamal, berdialog dan melihatnya. Dulu mereka pun menyangka bahwa semuanya itu khayalan belaka. Tetapi bagi orang di Mandailing yang tahu kuburan manusia harimau yang sudah mati, kenal pada manusia-manusia harimau yang masih ada, kenal pada harimau jadi-jadian, bagaimana" Mau tidak percaya pada kenyataan" Lama setelah kelenyapan Dja Lubuk tanpa pamit, barulah Djamal dapat bicara. Dengan sangat hati-hati, takut salah bicara. "Kita telah melihatnya, jangan ceritakan kepada siapa pun. Pertanda apakah semuanya ini?" Taufiq dan istrinya tidak menjawab, tidak menanggapi. "Mungkinkah kita masih bisa bertemu dengan dukun yang http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ mengobatimu Taufiq?" tanya Djamal kepada adiknya. "Entahlah. Yang k u khawatirkan, Djojo dan Sumarta akan berbisik atau bercerita kian ke mari, bahwa kita ini punya piaraan. Dan kita semua akan jadi buah bibir," jawab Taufiq. "Dan orang akan berdatangan minta obat. Minta belajar ilmu " "Atau orang akan menjauhkan diri dari kata Nyonya Tauf iq. *** LAIN pula halnya dengan Erwin. Sehabis mengobati Taufiq dengan mengambil hanya satu persen dari uang yang disodorkan kepadanya, ia langsung pulang untuk melihat pintu rumahnya ternganga lebar. Tetapi kehadiran Sabaruddin di dalam, sama sekali di luar dugaannya. Bukankah semestinya ia pergi karena mengetahui bahwa Erwin pun tidak ada di sana" Sabaruddin yang sudah sadar dari pingsannya bagaikan orang bermimpi mengetahui dirinya masih hidup dan Erwin berdiri memandanginya. Sabaruddin teringat bahwa sebelum pingsan ia melihat Sabrina dengan badan harimau berdiri di pintu, yang sebenarnya hanya khayalannya belaka. "Kau telah membunuhnya, Erwin" Aku tahu, kau takkan sampai hati membiarkan aku dirobek-robek wanita iblis itu. Kita besok ke Ujungpandang, ya" Kukawinkan kau dengan Andi Fauzia. Buat apa kita di kota yang penuh ancaman dan setan ini?" "Kau mimpi. Aku tidak membunuh siapa-siapa," jawab Erwin. "Kalau begitu dia membiarkan aku hidup. Tadi dia ke mari. Berdiri di pintu itu! Dia masih cinta kepadaku, tetapi aku tidak lagi menyukainya!" kata Sabaruddin. Pada saat itulah tiba-tiba di pintu berdiri seseorang. Wanita. Yang tak lain dari Sabrina dalam keadaannya yang normal. Cantik penuh pesona. Menggiurkan dan menggoncangkan hati. Matanya yang indah memandangi Erwin. Manusia harimau dari Mandailing itu juga memandanginya. Bagaikan dua insan bicara http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ melalui mata. Sabrina sungguh jelita. Tetapi Sabaruddin yang merasa berdosa, menjadi takut bukan kepalang. Wanita harimau itu tentulah datang untuk membalas dendam kepadanya. Jadi, apa yang dilihatnya sebagai Sabrina di ambang pintu tadi yang membuatnya tak sadarkan diri, hanya khayalannya belaka. "Erwin, aku datang mohon ampun kepadamu. Tidak untuk mengemis kasihmu yang pernah kunantikan sekian lama sehingga aku putus asa," kata Sabrina. Merasa salah, tetapi masih menjaga gengsi nya sebagai wanita. Dikatakannya bahwa dia bukan mohon kasih. Erwin tidak menanggapi. Mungkin ia dihantui kenangan lama, yang pernah indah-indah dahulu. Mungkin hatinya tergugah melihat Sabrina yang datang mohon maaf. Mungkin dia juga amat menghargai harga diri yang diperlihatkan Sabrina. la yang telah berkhianat bukanlah datang untuk minta secercah kasih. "Kau memaafkan aku Erwin! Tanpa kukatakan, kau tentunya tahu bahwa takdir yang membuat aku begini. Sama halnya dengan engkau. Tetapi juga tidak sama. Kau membuat kebajikan di sanasini berdasarkan kasih dan kemanusiaan. Aku, aku ini hanya menyebabkan retaknya dua sahabat karib. Aku hanya membunuh insan-insan kecil tak berdosa. Bukan karena keganasan Erwin. Tetap: karena tak dapat melawan godaan dahaga gila itu. Aku ini sebenarnya penyayang anak. Apalagi bayi. Lalu bagaimana kalau Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo aku tak dapat melawan godaan yang lebih kuat, jauh lebih kuat dari kelemahan yang ada pada diriku" Bukan aku sendiri yang membuat aku jadi begini. Ini takdir, bukankah begitu" Katakan Erwin! Aku begini karena takdir, bukan" Kau selalu jujur, mengatakan apa adanya dan apa yang benar. Jawab Erwin, apakah aku jadi begini karena keinginanku" Kau tahu aku menderita karena nasib ini. Membunuh kemenakanku Erni yang begitu kusayangi! Kini aku tak punya rumah lagi. Aku membunuh bayi. Kejam, keji, bukankah begitu Erwin" Tetapi bukan kemauanku! Jawab Erwin!" pinta Sabrina. la tidak atau belum menghiraukan Sabaruddin yang gemetaran di sana. Kalau sebentar lagi timbul nafsunya untuk http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ membunuh, pasti Sabaruddin akan menerima giliran. Erwin tidak menjawab. Dalam hati ia iba. Tetapi suatu kenyataan, bahwa Sabrina punya nafsu membunuh bayi karena ia kadang kala dihantui haus akan darah. "Kau tak mau jujur terhadapku, Erwin" Hanya sekedar jawaban!" pinta Sabrina. "Aku tahu, semua itu di luar kemauanmu. Tetapi bahwa kau bisa berbahaya, itu adalah suatu kenyataan. Kau telah mengisap kering darah dua bayi yang tak berdosa. Anak keluarga Safril dan kemenakanmu sendiri!" kata Erwin, datar. "Kau dapat mengobati penyakit haus darahku Erwin" Kau dukun kawakan!" "Aku tidak bisa mengatakan bahwa haus darahmu itu penyakit. Itu sifat yang kauwarisi dari kakek dan ayahmu. Sama halnya dengan aku ini, tak bisa lagi jadi manusia wajar!" *** SABRINA diam. Apa yang dikatakan Erwin memang benar. Bagaimana pula memanusiakan sempurna kembali manusia harimau" Belum pernah terdengar dalam kisah-kisah di Tapanuli atau Kerinci, Minangkabau sana. "Lalu bagaimana hidupku ini seterusnya Erwin?" "Kau sendiri sudah mengatakan bahwa inilah sebenar-benarnya takdir. Tak dapat dielakkan oleh manusia. Sabrina diam sejenak. Menyadari bahwa dia akan terus mempunyai sifat cindaku sampai nyawa meninggalkan dirinya. Dan setelah dikubur kelak, entah akan jadi apa lagi. "Ya, aku rasa begitu. Sudah takdir. Aku harus menerimanya. Kau juga terpaksa menerimanya!" kata Sabrina. Takdir memang tak dapat diingkari. Bahaya bagaimanapun besarnya mungkin dapat dielakkan, kalau manusia hati-hati dan teliti disertai penuh perhitungan. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ "Bagus, kalau kau sudah menyadarinya. Tetapi' Erwin tidak meneruskan. "Tetapi apa, Erwin" Sudahilah kalimatmu!" "Berat mengatakannya, tetapi antara kau dan aku masih ada kelainan besar. Kau punya sifat haus darah yang datang mendadak dan harus kau puaskan dengan mengisap darah bayi. Walaupun di luar ke-mauanmu tetapi sungguh kasihan anak-anak tak berdosa itu!" , Sabrina tersinggung. Lalu harus bagaimana" Apakah dia harus bunuh diri" Sedangkan dia masih ingin menikmati hidup. Pengharimauannya tidak ada sepuluh persen dari seluruh hari atau malam yang dilalui. Haus darah juga hanya sesekali datang. Dan itu bukan kehendak hatinya. "Kita jangan bicarakan lagi soal takdir yang sudah kusadari itu, Er. Aku akan lega, kalau kau memaafkan pengkhianatanku. Aku sebenarnya tahu, kau mencintai aku. Tetapi aku tidak tahu mengapa kau tidak pernah mengatakannya. Belakangan baru kuketahui bahwa kau harus menunggu empat puluh hari sejak kehilangan istri dan anakmu. Aku telah menyakiti hatimu. Apalagi yang kupilih dan memilih aku adalah kawanmu sendiri. Kurasa ini juga takdir Erwin. Salahku, masih meneruskan hubungan dengan jahanam ini setelah kuketahui bahwa dia sahabatmu. Itu memang kesalahanku. Tetapi juga kesalahan dia yang terus mendustai dirimu. Dia ini harus kubawa Erwin. Kuharap kau tidak merintangi maksudku. Dia hakku. Kau hampir sejenis dengan aku. Jangan halangi aku Erwin," kata Sabrina. Dia tetap normal, cantik menggiurkan. Tetapi Sabaruddin gemetaran. "Jangan biarkan dia membawa aku, Erwin. Dia akan membunuhku!" pinta Sabaruddin. "Dia cinta kepadamu. Lihatlah, Sabrina memang cantik. Pantas kau mencintainya. Dia tidak selalu berubah rupa. Belum tentu sekali dalam sebulan. Dan kalaupun dia sedang mengharimau, dia tidak akan menyakitimu. Sebagaimana aku tidak pernah menyakiti istriku yang wanita biasa. Pergilah bersamanya. Kalian akan jadi pasangan http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ yang berbaha-gia! Sabrina terharu mendengar kepolosan Erwin menganjurkan Sabaruddin untuk tetap mencintai dirinya. Tetapi anjuran Erwin tidak banyak menolong. Sabaruddin tetap takut. Erwin memberi nasihat kepadanya. Bahwa Sabrina bisa marah karena merasa dihina. "Bagaimana dengan Komalasari?" tanya Sabaruddin yang gugup tetapi sempat mengingat apa yang dikatakan oleh Ki Ampuh. "Komalasari?" tanya Erwin. "Apa, Komalasari?" la tidak segera ingat bahwa Komalasari adalah nama asli mbah Panasaran di rimba raya Cikotok, Banten. "Tadi Ki Ampuh menawarkannya kepadaku. Juga ayahmu memperkuat!" kata Sabaruddin lagi. Barangkali saja oleh terlibatnya Dja Lubuk dalam anjuran ke mbah Panasaran itu, bisa menggerakkan Erwin untuk melindungi dia dari amarah Sabrina. Wanita cindaku itu mendengarkan saja dengan penuh tanda tanya dicampur curiga, karena belum tahu persis apa yang dibicarakan Sabaruddin. Bahwa Komalasari nama seorang wanita, tentu saja dia tahu. Kini Erwin tahu apa yang dimaksud Sabaruddin. Jelas baginya bahwa Ki Ampuh tadi datang dan mau mengorbankan anak muda itu menjadi lalapan mbah Panasaran yang selalu menjaga kemudaannya dengan menikmati anak-anak muda. Rupanya ayahnya pun telah membantu penawaran Ki Ampuh. Didorong oleh keingintahuannya akhirnya Sabrina cantik bertanya, "Apa maunya, Erwin" Sudah ada pula perempuan lain dirayunya?" "Tidak Ina, tidak, kenal saja pun tidak!" jawab Sabaruddin takut. Baru dia sadar, bahwa dia telah ngomong tanpa memikirkan kemungkinan akibatnya. "Siapa Komalasari, Erwin?" tanya Sabrina. "Apa peranan Ki Ampuh dan ayahmu dalam urusan ini?" "Ah, Komalasari adalah wanita yang sudah berusia ratusan tahun http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ dan digelari mbah Panasaran di Banten!" "Ho, si pengkhianat ini mau berguru ke sana dan kemudian menghadapi diriku?" tanya Sabrina ketus. Anak Bugis itu jadi semakin ketakutan. Wah, keadaan jadi semakin buruk baginya. Dan wanita yang dikatakan cantik itu" Yang dikatakan berumur delapan belas tahun, kiranya hanya seorang nenek-nenek. Dia mau ditipu Ki Ampuh. Mau diserahkan kepada mbah Panasaran yang tentunya seorang pe-sihir yang dapat membuat manusia jadi tikus dan dapat membuat dirinya seolah-olah cantik melalui penipuan pemandangan. Entah apa yang mendorong atau diperhitungkan Sabaruddin yang terpojok itu. Dia secara tiba-tiba berkata, "Ina, kurasa aku memang bersalah. Orang yang terkejut bisa saja membuat kesalahan, Ina. Aku tidak akan mengkhianati janji dan cintaku. Aku sayang kepadamu Ina, sungguh mati, aku sayang sekali. Selama kau masih suka, aku akan mendampingimu. Dalam segala keadaan. Aku yakin Erwin berkata benar." Sabrina heran tetapi sekaligus juga senang. Dia merasa mendapat kemenangan dan dia juga merasakan adanya andil Erwin dalam hal ini. Kalau ditimbang-timbang, betapa baiknya Erwin. Sudah disakiti, masih saja membantu dirinya. Adakah dua manusia seperti Erwin di dunia ini" "Satu permintaan kecil, Sab," kata Erwin. "Tobatlah, jangan bunuh bayi-bayi tak berdosa lagi. Kemenakanmu sendiri Erni kaubinasakan. Kauisap habis dajahnya. Untung masih sempat diselamatkan!" "Maksudmu Erni masih hidup?" tanya Sabrina hampir tak percaya. Tiba-tiba Sabrina menangis tersedu-sedu. Keharuan bercampur kegirangan, karena ia dalam keadaan sedang normal, penuh rasa kasih sayang terhadap anak saudara sepupunya itu. "Alhamdulillah Tuhan, semua puji dan syukur bagimu juga http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ adanya," kata Sabrina yang sebenarnya wanita yang taat beribadah: "Kau yang menolong Erwin?" Erwin diam, hanya mengangguk sedikit. Sabrina kian merasa betapa jahatnya dia terhadap seorang laki-laki, makhluk tak wajar, setidak wajar dirinya sendiri, la dapat merasakan betapa sakitnya hati Erwin, tetapi di bawah tekanan penderitaan itu ia masih saja memperlihatkan rasa kemanusian tertinggi yang dapat dimiliki manusia di permukaan bumi ini. "Aku malu kepadamu Erwin!" kata Sabrina perlahan. "Tidak ada yang mesti dimalukan. Ada kalanya dorongan hasrat mengalahkan pertimbangan sehat. Bukan manusianya yang salah, tetapi hasrat si manusia itulah yang terlalu besar. Di luar keinginan si manusia. Jadi, manusianya tidak salah!" "Betapa berbahagianya kau Erwin, keimanan dan falsafah hidupmu membuat kau mempunyai hati yang begitu lapang. Kau manusia satu di antara sejuta, Erwin," ujar Sabrina setulus hatinya. Dia benar-benar menyesal. Tetapi apa lagi yang mau dilakukan" Banyak yang telah berlalu dan banyak lagi yang akan ditempuh sebagai lanjutan kenyataan-kenyataan yang telah berlalu itu. "Kau keliru. Dan kau seharusnya tahu kekeliruanmu itu. Aku juga bisa sempit hati, bisa marah, bisa ganas melebihi hewan yang paling buas. Dan bukan di luar kemauan, melainkan dengan penuh kesadaran. Tetapi juga berdasarkan berbagai pertimbangan!" jawab Erwin. "Kau orang hebat, Er. Kuharap kita tetap bersahabat. Boleh kubawa Sabaruddin?" "Tentu saja, dia milikmu dan kau miliknya. Dan kita" Boleh saja tetap bersahabat. Satu ulangan pintaku, jangan bunuh bayi-bayi tak berdosa. Aku benci kepada apa dan siapa pun yang menganiaya, menyakiti atau membunuh bayi-bayi yang dilahirkan di luarkemauan mereka dan hadir ke dunia ini dalam keadaan sebersihbersihnya, tidak punya dosa sebesar zarrah sekali pun!" http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ Sabrina mengerti apa yang terkandung dalam kalimat Erwin itu. Sabaruddin minta maaf kepada Erwin lalu pergi mengikutkan Sabrina. Berjalanlah dua insan, yang seorang ganteng yang lainnya jelita, meninggalkan rumah reot si manusia harimau untuk terus ke gedung mewah Sabaruddin di bilangan Kemang sana, daerah orang-orang berduit yang dulunya merupakan kebun rambutan bermutu tinggi. *** HATI Sabrina yang pada waktu itu penuh pera saan kewanitaan yang bercinta, bagaikan mau meledak kegirangan, la bisa memahami kalau Sabaruddin semula takut, karena ia jadi harimau. Wajar. Malah aneh kalau ia tidak takut. Apa yang diperlihatkan Sabaruddin adalah sifat-sifat asli dari hampir setiap manusia, rasa sayang, rasa takut, rasa menyesal dan akhirnya sadar akan kekeliruannya. Erwin sudah menceritakan bahwa istrinya seorang wanita asli dan wajar, sementara dia selalu melakukan kekerasan untuk membela kebenaran. Membunuh orang-orang yang menurut penilaiannya harus dibunuh. Kata orang, main hakim sendiri. Tetapi bagaimana dia tidak main hakim sendiri dalam hal-hal yang dia rasa hanya menyangkut harga diri atau nyawanya, yang tidak akan dapat dirasakan atau bahkan ditanggapi oleh hakim-hakim dunia yang kadang kala kurang atau sama sekali tidak mempedulikan perkaraperkara yang tidak masuk akal atau lebih buruk lagi tidak memasukkan penghasilan" Apalagi dia hanya manusia teramat kecil yang punya kelainan pula dari manusia lainnya. Rumah dan isinya mewah sekali. Walaupun tidak sehebat rumah si Cina A Tjai yang beralias Endang Widjaja. Tukar nama Indonesia karena keyakinan bahwa dengan menukar nama, orang yang bukan pribumi akan punya hati orang Indonesia asli dan cinta kasih dan kesetiaannya akan tertumpah pada negara Indonesia ini saja. Ee, dalam kenyataan pahitnya, orang-orang yang diyakini akan berjiwa patriot Indonesia banyak yang jadi penyelundup, kreditor untuk tidak pernah bayar atau manipulator puluhan milyar kayak yang dilakukan oleh A Tjai yang cuma mencicipi bangku sekolah dasar, http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ mengibuli dan bekerja sama dengan orang-orang pribumi yang kebetulan punya kedudukan empuk dan penting. Orang-orang sekolah tinggi yang sebagian dari padanya dinamakan sarjana. Sabrina bahagia dapat kekasih yang diharap segera akan jadi suami, seorang bangsawan kaya raya, pengusaha swasta tanpa korupsi-korupsian. Mungkin karena tiada jalan lain, Sabaruddin yang tadi masih ketakutan, kini juga merasa amat beruntung mendapatkan calon istri yang memenuhi segala persyaratan untuk disambut baik oleh segenap ke luarganya di Sulawesi Selatan. "Apakah kita tidak akan menyampaikan ini kepada pamanmu?" tanya Sabaruddin pada suatu petang ketika mereka minum teh di kebun hias yang indah. "Mestinya begitu. Tetapi tidak mungkin lagi. Kau sudah dengar sendiri, aku telah mengisap darah kemenakanku. Di luar kesadaran dan kemauanku." Mendengar itu bergidik juga Sabaruddin sesaat. Tetapi ia kuasai dirinya. Berdoa dalam hati, semoga wanita yang amat dicintainya itu tidak akan pernah lagi berubah menjadi harimau dan tidak akan ingin lagi darah bayi. "Pelan-pelan penyakitmu itu akan hilang, sa yang," kata laki-laki itu memberi harapan kepada Sabrina. "Ini bukan penyakit. Ini sifat buruk yang kuwd risi Aku punya usul. kalau kau suka menerimanya. Kita ke Sungai penuh, ke kuburan ayahku, mohon kepadanya agar aku dibebaskan dari warisan ini!" "Apa yang kaupikir baik untuk kita, aku menurut saja. Tetapi aku merasa lebih baik ke Sulawesi dulu, menemui ayah dan ibuku di Pare-Pare. Sekalian ziarah ke kuburan adikku! Kau mau, sayang?" "Tentu saja aku mau. Tetapi kalau kebetulan aku jadi harimau, bagaimana?" "Jangan pikirkan itu. Nanti kau terus dihantui rasa takut. Mungkin juga perubahan itu datang manakala kau mengkhayalkannya!" Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ "Aku tidak pernah mengkhayalkannya. Bahkan tiap kali mau berubah, aku melawan sekuat daya, tetapi tidak pernah berhasil. Ini warisan dari ayah. Kurasa ayahlah yang bisa mengambilnya kembali!" *** SABRINA tinggal di sana bersama Sabaruddin tanpa melakukan perbuatan yang dilarang bagi dua manusia berlainan jenis yang belum diikat oleh pernikahan. Keduanya merasa bahagia. Walaupun kadangkala mereka membicarakan nasib Erwin yang menyedihkan. Hidup miskin. Tidak mengharapkan uang dari ilmunya, walaupun dia menyelamatkan nyawa manusia. Mereka sama-sama tahu akan larangan agama. Tetapi apa hendak dikata, mereka pun manusia biasa yang punya kelemahan. Lima hari Sabrina dan Sabaruddin bertahan. Kemudian pada hari keenam, pada siang hari terjadi juga hubungan yang terkutuk itu. Perzinahan. Kedua duanya dimasuki iblis. Mereka turutkan perintah dan keinginan setan. Hanya sebentar, karena Sabaruddin belum punya pengalaman. Begitu ia terbaring letih, terdengar suara yang menyadarkan dan menakutkan KEDUA insan di ranjang mahal itu saling pandang. Kenikmatan sejenak telah dibuyarkan oleh suara tanpa makhluk yang menggema di dalam kamar tidur itu. Agak parau. Bernada sedih. "Mengapa kalian melakukannya. Mengapa tidak menanti sampai tiba saatnya!" kata suara itu. Kemudian suara batuk-batuk. Tingkahan ini membuat suasana gembira jadi seram. Muka Sabrina dan Sabaruddin berubah warna. Dari kemerahmerahan jadi pucat. Tidak bisa mengeluarkan kata barang sepatah pun. Suara misterius itu mengulangi, "Mestinya kalian menunggu. Sebenarnya jalan kebahagiaan tadi sudah terbuka bagi kalian. Mengapa kalian melakukan itu!" Kini suara itu bernada kesal. Menyesali perbuatan yang baru berlangsung. Kemudian senyap. Barulah mereka merasa, bahwa mereka dalam keadaan bugil. Kini pada keduanya timbul rasa malu. Bercampur http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ dengan rasa takut yang belum hilang. Tentunya makhluk yang kelihatan itu mempersaksikan mereka dalam kea daan telanjang. Tapi mereka tidak mengenakan pa kaian kembali. "Kita sudah membuat kesalahan Ina," kata Sabaruddin pelan. Sabrina tidak menanggapi, la hanyut dengan pikirannya, jauh ke kota asalnya Sungai Penuh di daerah Kerinci, la teringat akan ayahnya yang mati dikeroyok masyarakat ketika dia berubah rupa jadi harimau, la masih ingat bagaimana mengerikan tubuh ayahnya. Apakah ia akan mengalami nasib yang sama. Mendadak berubah jadi harimau di sebuah toko besar, bioskop atau pesta" Lalu orangorang jadi panik dan dia dibunuh di sana untuk kemudian entah berubah kembali jadi manusia seperti keadaan aslinya atau membujur sebagai harimau yang telah tidak bernyawa. "Aku takut," kata Sabrina hampir tak terdengar. "Aku juga. Minta ampunlah kepada Tuhan. Kita telah membuat kesalahan besar," jawab Sabaruddin. Di waktu itulah terdengar kembali dengkur babi yang sudah pernah didengar Sabaruddin dan telah dikenal pula oleh Sabrina, tatkala ia datang dulu untuk memperkosanya lalu diselamatkan oleh Datuk nan Kuniang. Kemudian ia tertawa terbahak-bahak. Setelah itu sepi sejenak. Lalu berkatalah makhluk yang tak lain dari Ki Ampuh itu dengan suara datar. "Aku senang mempersaksikan kalian tadi melakukan perbuatan iahat itu. Aku pun dulu begitu. Aku sedang menerima hukumannya. Kalau kalian pun nanti mendapat hukuman, maka aku punya kawan. Dan kalian pantas dihukum, karena kalian tidak tahu diri. Mengkhianati Erwin yang begitu baik terhadap kalian berdua. Sebagaimana aku pun telah pernah i.-.eng-knianati diri manusia harimau muda itu! Dia tetap baik hati kepada kalian. Atas anjurannya maka kalian bisa berkumpul. Dia orang yang sangat tahan menderita. Sedangkan kalian adalah makhluk-makhluk jahaman yang tidak kuat menanti sampai kalian jadi suami istri yang sah. Aku melihat semuanya tadi dan kini aku telah mengatakan apa http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ yang aku ingin katakan!" Setelah suara itu hilang, Sabaruddin dan Sabrina semakin kuat. Hebatnya keajaiban dan kegaiban di dunia ini. Ki Ampuh bisa melihat semua perbuatan mereka tanpa ketahuan bahwa dia ada di sana. Ayah Sabrina telah datang pula menyatakan kese dihan dan sesalnya atas terjadinya peristiwa tersebut. Beberapa waktu lamanya kedua insan itu tak sanggup berkatakata, masing-masing dengan pi kiran mengenai kejadian-kejadian buruk yang akan datang. Kesadaran pertama adalah mengenakan pa kaian tanpa bicara. Kemudian kedua muda remaja itu bagaikan di atur, dengan berbantalkan kedua tangan masing-masing, memandang langit langit, seolah olah di sana akan tampak suratan nasib mereka di masa mendatang. "Aku takut sekali Sab," kata Sabrina memecah kesunyian. Sabaruddin tidak menjawab. Takutnya tak kurang daripada Sabrina sendiri. "Mengapa kita melakukannya tadi! Sekarang kita dihantui ketakutan dan kebingungan. Entah bala apa yang akan menimpa kita," kata Sabrina lagi. "Bagaimana kalau kita laksanakan usulmu duluan. Kita ke kampungmu di Kerinci, ziarah ke kuburan ayah, mohon ampun dan coba meminta agar warisannya kepadamu ditariknya kembali!" ujar Sabaruddin. Menurut pendapatnya itulah jalan yang terbaik. Sabrina menyatakan persetujuannya. Kemudian ia teringat kepada Erwin yang telah disakitinya. Apakah kejadian yang kini menyebabkan rasa takut itu disebabkan ia mengkhianati Erwin yang amat baik hati7 Pikiran semacam itu pulalah yang menyelinap ke dalam benak Sabaruddin. "Ina, apakah kaupikir Erwin tahu apa yang baru saja kita lakukan" Tidak mungkinkah ia juga melihat tadi" Dia punya segala http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ macam kemampuan yang tak dapat dilakukan oleh kebanyakan orang lain," kata Sabaruddin. la merasa malu sekali. Mendengar itu, Sabrina pun jadi amat malu. Memang, mungkin Erwin pun melihat tadi, dia tidak bersuara, tetapi pergi dengan hati yang amat luka. "Jangan kita ulangi lagi Ina," kata Sabaruddin. "Tadi kau yang membujukku dan karena khawatir kehilangan kau p^bla setelah kehilangan Erwin, maka aku menyerah!" "Ya, memang salahku. Tetapi seharusnya kau menolak!" "Memang aku juga bersalah." "Kini kita menantikan hukumannya. Aku khawatir akan terjadi hal-hal yang amat buruk atas diri kita!" "Barangkali malam ini kita didatangi Inyiek Datuk nan Kuniang dan menyeret kita ke kuburannya. Aku takut sekali Sab." "Siapa pula itu?" tanya Sabaruddin. "Kurasa kau telah pernah mendengar. Beliau adalah sahabat kakek Erwin yang dikuburkan di Kebayoran Lama. Tetapi sewaktuwaktu ia keluar dari kuburannya. Dialah yang mendatangi dan menyelamatkan diriku ketika hendak diperkosa oleh Ki Ampuh!" "Apa" Ki Ampuh yang berupa babi itu hendak memperkosamu?" "Ya, tetapi dihalangi oleh Datuk nan Kuniang dan setelah itu ia jadi impoten!" Pucat dan ngeri Sabaruddin mendengar cerita itu. Apakah dia juga akan impoten, sehingga tak berdaya lagi terhadap wanita untuk sisa umurnya. Huuu. betapa malu dan sakitnya. Pembicaraan mereka itu ditingkah oleh suara gauman harimau yang mendadak. Hanya sekali. Secara refleks kedua manusia itu berpelukan, seolah-olah dengan begitu rasa takut akan hilang atau diri dapat diselamatkan. Atau, kalau akan mati, biarlah mati berdua. Karena ulah mereka berdua juga maka terjadi segalanya ini Tetapi http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ apa yang mereka duga akan terjadi, penampilan harimeu atau manusia harimau, tidak terjadi. Akhirnya mereka tertidur. Barangkali oleh keletihan yang disebabkan rasa takut itu. Anehnya, mereka tidak memimpikan suatu apa pun. Sampai terbangun keesokan paginya. "Kau tidak mimpi apa-apa?" tanya Sabaruddin. Sabrina menjawab "tidak" sehingga Sabaruddin merasa agak lega, karena ia juga tidak dikejar-kejar setan yang menjelma dalam mimpi. Wanita cindaku itu tetap tinggal di sana, tetapi perbuatan terlarang tidak lagi mereka lakukan. Dan tidak terjadi suatu apa pun yang tidak mereka ingini. Semua berjalan baik, sehingga rencana ke Kerinci itu pun tertunda-tunda. Mereka mulai berharap kemudian percaya, bahwa perbuatan yang tidak baik itu telah dimaafkan Erwin atau patuk nan Kuniang. Ki Ampuh pun tidak lagi datang memperdengarkan suara atau menampakkan diri. Seminggu telah berlalu. Sabaruddin pergi mengurus dagangannya. Sabrina seperti biasa di rumah. Dia memang jarang keluar, kalau tidak ada keperluan yang benar-benar harus dikerjakannya sendiri. Tanpa sebab ia mendadak merasa gelisah. Bukan karena teringat pada apa yang pernah dilakukannya sekali dengan Sabaruddin. Kini terbayang peris tiwa di rumahnya, tatkala ia mengharimau di hadapan laki-laki yang dicintainya. Tampak olehnya bagaimana Sabaruddin jadi ketakutan dan kemudian meninggalkan dia. Bersamaan dengan ingat tikan kejadian itu ia lihat tangannya menjadi dingin dan kian dingin, lalu satu per satu bulu yang amat ditakutinya tumbuh, la pandangi dengan perasaan takut, tetapi tak berdaya mencegannya. Proses sekali ini memakan waktu yang lebih lama dari biasa. Akhirnya kedua tangannya berbulu harimau. Pada mukar.ya tidak terasa terjadi perubahan. Tetapi kakinya, oh keduaduanya berbulu. Kini tentu badannya akan menyusul. Tetapi heran, http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ sekali ini tidak. la pergi ke hadapan cermin lemari, diperhatikannya keadaan dirinya. Diangkatnya kedua belah tangannya yang sudah jadi tangan harimau betina. Dalam keadaan seperti itu ia masih sempat merasakan betapa cantik wajahnya. Pantaslah banyak orang jatuh hati padanya. Tetapi kalau mereka mengetahui keadaannya seperti sekarang, semua pemabuk-pemabuk cinta yang bersedia berlutut dan mencium kakinya untuk mendapat imbalan kasih, akan lari lintang pukang. Kalau tak berdaya untuk lari, tentu akan pingsan di sana. Untuk beberapa waktu kemudian baru sadar kembali atau tak akan pernah siuman lagi. Mati ketakutan atau terkejut. Di waktu itu terasa benar oleh Sabrina betapa kecil dan minder dirinya dibanding dengan wanita-wanita lain yang bisa berkasih mesra dengan laki-laki pujaan mereka tanpa merasa takut akan terjadi hal-hal sebagaimana yang ditakutkannya. "Ya Tuhan, janganlah dia kembali dulu!" pintanya kepada Yang Maha Kuasa. Kalau Sabaruddin kembali, apa pula yang akan terjadi" Seperti di rumah pamannya dulu" Tetapi celaka benar, ada suara mobil masuk pekarangan. Kemudian klakson. Tentu Sabaruddin. Dia saban pulang selalu membunyikan klakson sebagai pemberitahuan kepada wanita kesayangannya bahwa ia telah datang. Suara klakson itu sama. Pasti dia. Apa yang harus dilakukan kini" Mengunci pintu" Membiarkan saja laki-laki itu masuk agar dia mengetahui bagaimana reaksi atas pengharimauan sebagian dirinya itu" Tidak, terlalu besar resikonya. Maka dikuncinyalah pintu. Dan ia menanti dengan rasa cemas dan takut. Sabaruddin tentu mau masuk kamar. Tidak akan dibukanya, sedangkan Sabaruddin, tahu bahwa ia ada di dalam" Tanpa melihat pun laki-laki itu tentu akan menduga bahwa dia sedang mengharimau. Lalu apa yang akan kejadian" http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ Tetapi apa yang tidak diduganya yang terjadi. Mesin mobil menderu lagi dan kedengaran meninggalkan pekarangan. Heran, mobil itu pasti milik laki laki Sulawesi Selatan itu Membuka pintu untuk bertanya, kenapa ia pergi lagi, Sabrina tak berani. Pembantu pembantu rumah Sabaruddin akan terkejut dan entah apa pula lagi yang akan terjadi. Mereka barangkali akan berteriak minta tolong kepada tetangga dan keadaan akan jadi heboh bahkan panik. Wanita cindaku itu merebahkan diri di ranjang. Menanti tanpa tahu, apa yang akan datang lagi. Tetapi yang terjadi adalah sesuatu yang di luar perkiraannya sama sekali. Tubuh tidak mengharimau. Mukanya juga tidak. Haus akan darah juga tidak. tak jauh dari ranjang itu menjelma seseorang. Seperti keluar dari lantai yang dilapisi karpet kelas satu. Ayahnya, Sutan Rimbo Gadang dalam keadaan manusia utuh. la tidak berkata apa-apa. Memandang saja ke anaknya. Sabrina ingin berdiri dan memeluk ayahnya yang kelihatan begitu sedih tanpa mengucapkan sesuatu. Tetapi badannya tak terangkat olehnya. Lemah sekali, la ingin mengatakan sesuatu, tetapi mulutnya tak bisa terbuka. Dalam pada itu pikirannya berjalan wajar, la tahu siapa yang ada di sana, ia tahu apa yang ia ingin ucapkan, la meraba-raba apa yang akan dilakukan ayahnya. Akan membunuhnya karena ia telah melakukan perzinahan" Akan mengobrak-abrik segala barang mewah yang ada di dalam gedung besar itu, karena anaknya bisa hanyut oleh keadaan lahiriah ini" Ataukah akan membawanya pergi ke Kerinci, karena di sanalah tempat asalnya. Sabrina mengharapkan ayahnya mengatakan sesuatu, memarahi atau menasihatinya. Rupanya sang ayah tahu jalan pikiran dan harapan anaknya. Akhirnya ia berkata juga, "Aku datang menampakkan diri, bahwa aku ini ayahmu. Aku mati tetapi tak mati. Aku manusia, tetapi bukan manusia seperti manusia lainnya. Engkau juga begitu, karena engkau keturunanku, darah dagingku. Bukan aku menghendaki engkau jadi cindaku, tetapi nasib yang menentukan begitu. Dan ada http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ kalanya manusia tidak bisa melarikan diri dari nasib, kalau nasib itu bukan dibuat oleh keinginan sendiri. Mestinya engkau dulu terus bersama Erwin dan nikah dengannya. Semula aku sudah begitu bergembira, karena engkau dengan dia masih punya banyak persamaan. Dan ia benar-benar sayang padamu. Sayang, sungguh sayang, kenyataan menghendaki lain. Jaga dirimu baik-baik. Kalau pandai meniti buih, kau dan Sabaruddin akan sampai juga ke seberang!" Sabrina tidak bisa menjawab, walaupun ia ingin berkata-kata. Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Kemudian ayahnya yang manusia itu mendadak, bukan secara sebagian-sebagian, berubah jadi harimau. Besar, sudah berjambang menandakan usianya sudah banyak, 'a duduk dan memandangi Sabrina, anaknya. Mau memperlihatkan, bahwa Sabrina juga sewaktu-waktu bisa berubah begitu. Seperti dirinya dulu, sehingga dikeroyok sampai mati oleh orang-orang sekampungnya sendiri, la memandang sedih, kemudian hilang. Dan mendadak Sabrina dapat bicara. "Ayah, Ayah," katanya kian kuat. Tak disadarinya lagi bahwa tangan dan kakinya telah kembali seperti biasa. Dan lama baru didengarnya pintu diketuk dan suara Sdbaruddin memanggil manggil, "Ina, Ina sayang!" *** SABRINA terkejut, buru-buru melihat dirinya di kaca besar lemari. Ya Tuhan, betapa pemurah dan penyayangnya Engkau, pikir Sabrina yang melihat dirinya telah normal kembali. Tanpa sengaja dan tanpa dapat mencegah, air mata membasahi pipinya. Tuhan telah menyelamatkannya, la membukakan pintu untuk Sabaruddin. Laki-laki itu heran melihat wanita yang kembali disayanginya itu menangis. Dan ia tadi jelas mendengar Sabrina memanggil-manggil "ayah". Sabaruddin memeluk Sabrina merapatkan kepalanya ke dada. Wanita itu kemudian terisak-isak. "Mengapa, apa yang telah terjadi. Kudengar kau tadi memanggil ayah!" ujar Sabaruddin. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ "Ya, ayah tadi datang!" "Apa kata beliau?" "Bahwa kau sesungguhnya sayang kepadaku dan aku harus pandai-pandai menjaga diri!" "Beliau tidak marah?" "Tidak. Tidak menyebut-nyebut peristiwa itu." "Kalau begitu kita segerakan ke makam beliau. Kita yang harus ke sana, bukan beliau yang kemari," kata Sabaruddin. Ditentukanlah hari keberangkatan. Tiga hari lagi, persis hari Jum'at. SETELAH mengobati Taufiq, pejabat jujur yang dianiaya oleh dua orang rekannya Djojosukarto dan Sumarta, Erwin didatangi ayahnya yang mengambil alih tugasnya dengan jalan saban malam mendatangi kedua petugas negara yang curang itu. Dja Lubuk dalam bentuknya sebagai harimau penuh. Dia tidak menyakiti mereka, hanya tiba-tiba muncul dan mundar-mandir di kamar mereka. Kedua orang itu saling menceritakan pengalaman mereka yang sama. Sehingga yakinlah mereka bahwa yang mengirim harimau itu tentu tak lain daripada Taufiq atau abangnya, Djamal. Pada keesokan harinya setelah kunjungan Djojo dan Sumarta ke rumah Taufiq Erwin memerlukan datang ke rumah orang itu, bertanya apakah masih ada kegelisahan dan ancaman atas diri Taufiq. Mereka menceritakan tentang kedatangan kedua orang yang minta ampun itu dan tentang ayah Erwin yang rupanya telah mengganggu mereka. Manusia harimau muda itu amat terharu, untuk ke sekian kali mengetahui betapa besar cinta ayahnya terhadap dirinya.. Dilihat dari kenyataan ini, mestinya Erwin merasa sangat beruntung dan bahagia mempunyai orang tua yang begitu. Tetapi adalah suatu kenyataan pula, bahwa kelainannya dari manusia lain telah menimbulkan banyak kesukaran. Pada kunjungan Erwin ini, Djamal yang sudah duda menceritakan, bahwa istrinya mati karena buatan orang. Dan kini ada sahabatnya yang sedang dirundung malang karena anak http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ gadisnya dibikin gila oleh orang jahil. Mendengar cerita ini Erwin ta'hu apa maksud Djamal dan hatinya menjadi kecut. karena berurusan dengan pasien wanita bisa menim bulkan kesukaran lagi kelak bagi dirinya. "Maukah Tuan menolong?" tanya Djamal. Lama Erwin tidak memberi jawaban. Kemudian ia mengusulkan agar mencari dukun yang baik, ka lau dokter-dokter tidak dapat menyembuhkan si sakit Djamal menceritakan bahwa sebagaimana dalam hal adiknya Taufiq, telah banyak dokter mencobakan segala kebolehan mereka, tetapi tidak berhasil. Tidak ada dokter yang tidak dihina oleh Amalia, gadis yang dihinggapi penyakit gila itu. Kepada semuanya ia berkata, "Tak usahlah coba coba mengobati saya. Saya tahu apa yang ada di dalam hatimu. Dok. Engkau sebenarnya hanya ingin meraba-raba tubuhku yang menggiurkan ini. Bukankah begitu, mengaku sajalah. Banyak di antara kalian yang mempunyai sifat-sifat cabul. Hati kalian bergoncang bila berhadapan dengan perempuan can tik yang sakit." Ada beberapa dokter yang tidak menghiraukan ocehan si gila itu Namanya saja sudah orang gila. Mereka coba juga memeriksa dirinya. Dalam hal begitu Amalia akan membentak, "Pergi kataku atau kah kau mau kuhajar!" Ada tiga dokter yang ditamparnya dengan tenaga luar biasa, sehingga mereka benar-benar merasa sakit. Bahkan seorang di antara mereka sampai terjatuh lalu ditendang oleh Amalia. Orang tuanya, Maskun dan istri, malu bukan buatan. Lalu dicobalah dukun. Yang ada di Jakarta sampai-sampai yang didatangkan dari Banten dan Cirebon. Semua akhirnya angkat tangan. Tidak sanggup. Kemudian Djamal menceritakan apa yang dili hat dan dialami sendiri oleh adiknya, Taufiq dan -dipersaksikan oleh mereka sekeluarga. Tentang dukun ajaib yang masih muda. Tidak diceritakannya tentang Dja Lubuk. Tetapi ia tidak menyembunyikan mengenai kedatangan Djojosukarto dan Sumarta ke rumah mereka, minta ampun karena mereka selalu diganggu harimau. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ "Jadi dukun itu membalas kepada orang yang menjahili Taufiq?" tanya Maskun yang sahabat baik Djamal dan kemudian jadi lebih dekat oleh karena ia menikah dengan Juariah yang masih famili Djamal. "Ya, begitulah nampaknya!" jawab Djamal. "Yang mengirim harimau piaraan itu tentu dukun itu." "Itulah yang aku mau," kata Maskun yang benar-benar haus pembalasan atas siapa pun yang melakukan kejahilan itu terhadap anaknya. "Kurasa yang mengirim penyakit ini si jahaman Syarif yang bajingan itu. Karena dia kaya raya dan pejabat tinggi dia merasa harus mendapatkan segala apa pun di dunia ini. Dia beberapa kali mengirim orang kepada kami melamar Amalia, yang sudah banyak kali digodanya dengan berbagai jalan. Syukur tidak berhasil. Dajal itu pernah mempergunakan tiga wanita, seorang di antaranya kawan Amalia, mengajak anak kita makan malam di suatu hotel di pinggir pantai yang terkenal jadi tempat pertemuan orang-orang berduit dengan wanita-wanita yang mau menjual dirinya. Ataupun dijebak oleh kaki tangan cukong-cukong dan bapak-bapak yang mau cari ple-siran. Dengan berbagai jalan akhirnya Amalia mau. Tahutahunya di sana bertemu dengan si Syarif. Rupanya semua sudah diatur. Sampai-sampai ke kamar hotel, kata kawannya sekedar istirahat dan menikmati pemandangan dengan angin lautnya.. Hampir terjadi Mal, hampir terjadi. Untunglah anakku belum cukup fly dibuat kawan-kawan perempuan si Syarif. Dia menjerit dan maksud terkutuk itu jadi gagal! Dia harus dibalas Mal, harus. Minta dukun itu mengirim harimaunya ke saya supaya dikoyak-koyaknya si dajal itu. Atau minta dukun itu agar jahanam itu ditarik ke jalan raya, lalu dirobek-ro-beknya di sana. Kalau itu bisa dilakukannya, hatiku akan puas!" Maskun yang amat marah jadi lebin mengutamakan pembalasan daripada memikirkan kesembuhan anaknya. "Kau bisa bicara dengan dukun itu nanti. Dukun itu agak aneh. Diberi sejuta cuma diambil sepuluh ribu," kata Djamal. "Tambah bagus kalau begjtu. Itulah dukun sejati. Tidak http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ mengutamakan uang. Takkan dia mau mengirim harimaunya ke musuh-musuh Taufiq," ujar Maskun. Dia merasa senang karena rencana pembalasan pasti akan berhasil. *** ITULAH makanya Djamal menceritakan tentang kemalangan Maskun oleh kegilaan yang menimpa anak gadisnya. Tetapi Erwin, betapa pun suka menolong sesama manusia, teringat akan pengalaman-pengalaman pahitnya di masa silam, antara lain di Surabaya, sehingga ia terpaksa menghindar dari sana. Memang, cinta, jika dipertimbangkan dari berbagai segi ka dangkala lebih banyak membawa celaka daripada bahagia. Jadi, cinta tidak selalu membawa ketenteraman hati dan kebahagiaan perasaan. "Akan kupertimbangkan dulu, Tuan Djamal," jawab Erwin. "Kasihan gadis itu. Dia sangat membutuhkan pertolongan. Kalau Tuan dengar dia menjerit dan melolong, Tuan akan kasihan kepadanya. Bagaimana kalau kita pergi melihatnya" Mungkin keadaannya yang amat berat itu akan meringankan hati Tuan untuk memberikan bantuan," kata Djamal yang tidak mengerti kenapa Erwin menjawab akan mempertimbangkan dulu. Aneh dukun ini, mau mengobati orang saja harus pakai pertimbangan. Apa yang harus dipertimbangkan" Apakah dia pilih-pilih orang" Ataukah dia mau mengetahui dulu, terlawan atau tidakkah olehnya dukun yang mengirim guna-guna penyebab gila itu! "Bukan soal terlawan atau tidak dukun yang menjahilinya," kata Erwin. Muka Djamal jadi merah. Malu bukan buatan. Pikirannya dibaca oleh anak muda itu. Dia juga menjadi takut. Bukan tidak mungkin Erwin merasa dihina dan dia berbalik marah dan memberi ajaran kepadanya. "Maafkan saya Tuan Dukun," katanya. Hanya itu. "Baiklah kita akan melihat gadis yang sakit itu!" kata Erwin. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ "Kalau Tuan berkenan, kalau tidak pun tentu tidak mengapa," ujar Djamal yang kini merasa khawatir kalau kalau keluar lagi katakata yang tidak disukai dukun itu. la pun harus menjaga jangan berpikir yang buruk mengenai Erwin, karena Erwin dapat membaca segala apa yang terlintas atau terpikir oleh otaknya. "Aku senang Tuan menceritakan tentang kemalangan yang menimpa gadis itu. Tetapi Tuan tentu mengetahui bahwa aku pun hanya manusia biasa dengan segala kelemahan dan kekurangan yang ada pada tiap manusia!" Djamal kagum di dalam hati. Dukun muda ini begitu polos. Dalam pandangan Djamal dan segenap keluarganya, dia begitu hebat, tetapi toh dia tetap saja berhati rendah. Tidak sombong dan tidak mata duitan. Setengah jam kemudian mereka telah tiba di rumah Maskun. Yang kebetulan ada di rumah. Begitu juga istrinya Juariah. Ketika Djamal masuk dengan membawa Erwin, Maskun memandangi orang muda yang berpakaian teramat sederhana itu dari atas ke bawah. Erwin tahu tetapi dia diam saja. "Dia ini yang akan mengobati Amalia?" tanya Maskun kepada Djamal. Djamal kaget mendengar pertanyaan itu. Agak bernada sombong. Karenanya dia tidak menjawab. Dia takut Erwin jadi marah "Kalau memang sanggup, saya minta Tuan membalas sakit hatiku kepada orang yang mengirim guna-guna kepada anakku itu. Tuan bikin dia jadi gila atau makan dia!" kata Maskun penuh emosi. Erwin agak memerah padam. Tentu Djamal sudah berkata banyak kepadanya. Orang ini lancang mulut, tetapi tidak punya maksud buruk. Erwin tahu oahwa Djamal bercerita karena ia merasa apa yang dialaminya itu luar biasa dan terlalu hebat. Dan untuk memberi harapan kepada saudaranya Maskun bahwa Amalia masih bisa diobati. Lain tidak. Tetapi Maskun ini agak sok, pikir Erwin. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ Berkata Erwin dengan suara datar, "Tuan orang yang suka lepas mulut dan pendendam, ya! Orang macam Tuan bisa punya banyak musuh! Tuan tidak berteguran dengan orang yang tinggal di sebelah rumah Tuan ini, bukan! Karena anak Tuan yang berusia tujuh tahun berkelahi dengan anaknya yang juga seumur itu," kata Erwin. Kini Maskun pucat. Dan takut. Bagaimana dukun ini bisa tahu" "Anak-anak berkelahi kan hal biasa. Sesudah berkelahi mereka akan berbaik kembali. Lagi pula tetangga Tuan ini orang baik hati. Dermawan, bukankah begitu?" ujar Erwin. Membuat Maskun semakin takut. Dia tidak menanggapi. Apa yang dikatakan Erwin semua benar. "Sebagai pendendam. Tuan lebih mengutamakan pembalasan kepada orang yang membuat anak Tuan sakit, kalau benar begitu halnya. Tuan bukan membicarakan penyakit anak Tuan, tetapi sakit hati Tuan!" kata Erwin. Malunya Maskun dan istrinya yang sejak tadi mendengarkan, jadi bukan kepalang. "Maafkanlah suami saya ini Tuan Dukun," kata Juariah. "Dia memang suka emosi. Kami mohon bantuan Tuan Dukun untuk mengobati anak kami. Mau Tuan melihatnya" Barangkali Tuan akan kasihan. Umurnya baru sembilan belas tahun!" "Ya, Pak Dukun," kata Maskun mau memperbaiki kesalahannya. "Umurnya baru sembilan belas. Kasihan dia!" Menyahut Erwin, "Umurku baru dua puluh lima. Tak pantas aku jadi bapak Tuan. Aku tidak turut mengamalkan penyakit bapakisme." Kalimat ini membuat Maskun menyadari, bahwa orang muda ini bukan orang kampung biasa yang kebolehannya hanya jampi-jampi lalu menyembur muka si sakit dengan air dari mulutnya yang barangkali juga sedang bau pete atau jengkol. "Maafkan saya Tuan Dukun," kata Maskun yang menyadari salah perhitungannya terhadap anak muda itu. "Sudah terbiasa bilang bapak." http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ "Kebiasaan buruk lebih baik dibuang. Penggunaan kepintaran ataupun perkataan seharusnya disesuaikan dengan tempatnya!" Maskun tidak menjawab. Djamal kian merasa bahwa walaupun Erwin baik hati, dia tidak mau dibikin sembarangan. Atau dihina di dalam hati. Dan tidak heran, dia sendiri sudah mengatakan, bahwa dia hanya manusia biasa yang punya banyak kekurangan dan kelemahan. Mereka masuk ke kamar si sakit. Juariah duluan. Gadis itu berambut kusut masai seperti baru habis diacak acak. Mukanya pucat, agak kurus. Tetapi kecantikan masih tampak membekas pada wajahnya. Keempat orang itu, termasuk Djamal berdiri di hadapan ranjangnya. Semula Amalia memandang saja. Tanpa ekspresi apa pun. Seperti masa bodo. Peduli amat! Tetapi dengan amat mengejutkan mereka, termasuk Erwin, gadis itu tiba-tiba berteriak, "Hai, kau dukun palsu. Kau menipu orang tuaku, ya. Kau bukan mau datang mengobati, kau mau membuat aku supaya tergila-gila kepadamu. Sudah berapa banyak gadis sakit yang kau perkosa dengan menyuruh semua orang keluar. Hanya Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo kau dan gadis-gadis itu yang boleh tinggal berdua di kamar. Itu caramu menipu dengan kata-kata mengobati! Pergi kau, setan!" *** ERWIN harus tabah menahan diri. Dan dia dapat menahannya. Tetapi meskipun begitu, dia merasa malu bukan main! Dikatakan dukun tukang tipu dan perkosa. Dukun cabul. Dia belum'pernah menodai siapa pun. Tetapi apa pikir kedua orang tua Amalia dan Djamal" Erwin memandangi si sakit sambil membaca-baca mantera untuk menenangkannya. "Simpanlah manteramu itu dukun palsu! Kau mau melembutkan hatiku, hah! Kalau kau tidak memperkosa aku, karena orang tuaku sudah tahu belangmu, maka kau akan membuat supaya aku jadi tergila-gila kepadamu. Kau mau bikin aku jatuh cinta dan jadi istrimu. Karena kau baru kematian istri dan kehilangan kekasih!" http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ kata si sakit dengan suara keras. Dia tahu, Amalia bisa berkata begitu mengikutkan ajaran hantu yang sudah bersarang di dalam dadanya. Hantu kiriman seorang dukun yang tentu sangat kawakan. Yang mengetahui begitu banyak tentang dirinya. "Nona Amalia, aku datang untuk mencoba menolongmu! Atas permintaan Tuan Djamal dan ibumu. Tidak ada maksud lain. Kaudengar?" kata Erwin tenang. "Aku dengar, tetapi aku tahu bahwa kau bohong!" "Di dalam dirimu ada hantu kiriman orang, kau tahu" Tanya Erwin. "Kau yang hantu!" kata Amalia lalu ia tertawa terbahak-bahak. Erwin menyebut nama gurunya dalam ilmu pengobatan, Siti Hawa yang di Mandailing, la minta tolong. Terasa oleh Erwin, bahwa panggilannya tidak sia-sia. Hawa ada di dalam kamar itu. Erwin membentak, "Diam kau hantu keparat tak tahu diri. Kau hamba busuk dari majikanmu yang lebih busuk pula dari engkau. Aku tidak usah bertanya siapa majikanmu, tetapi aku akan mengetahuinya nanti. Akan kuhajar dia!" "Ha, ha, kau mau menghajar bossku?" kata Amalia. Aneh, hantu itu bisa menyebut boss kepada majikannya. Seperti anggota Mafia kepada pimpinan saja. "Bossku itu tak bisa dilawan. Tak mempan peluru dan tak mempan senjata tajam. Ilmunya segudang. Engkau, kalaupun punya, paling banyak sekeranjang. Tak usah kaucoba melawan dia. Itulah nasihatku. Kau masih muda. Banyak yang belum kaulihat di atas dunia ini. Pergilah dengan damai, sebelum aku marah dan menerjang engkau dari sini." "Kau sombong sekali bedebah!" kata Erwin. "Bukan sombong, aku mengatakan yang sebenarnya. Kau terlalu muda untuk mati. Kalau baru harimau saja, kecil buat aku. Aku bisa bikin gigi dan kukumu menjadi lunak seperti ongol-ongol. Aku bisa bikin otot-ototmu tak berdaya seperti orang dilanda rheumatik," Amalia berkata dengan tenang. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ Tanpa diketahui siapa pun, nenek Hawa yang ada di sana mendampingi muridnya. Sebagai diperintah oleh kekuatan gaib, Erwin minta segelas air putih. Air segera dibawakan. Maskun dan istrinya menduga, bahwa air ini akan diminum Erwin lalu disemburkan ke muka anaknya. Seperti yang telah dilakukan oleh beberapa dukun. Tetapi ternyata tidak. Dia hanya mencelupkan tangannya ke dalam mangkok berisi air itu, lalu membasahi muka Amalia. Yang aneh sekali gadis sakit itu membiarkan. Tidak melawan. "Kau masih mau mengatakan aku jahat?" tanya Erwin. "Kau ditinggalkan kekasih, ya" Dan nanti kau mau bikin supaya aku jatuh cinta kepadamu. Mengakulah," lalu Amalia mengatupkan matanya, tidur. "Hantu kiriman itu yang bicara," kata Erwin. "Kini dia sudah tenang. Dukun yang mengerjai pasti seorang dukun yang ulung. Biarlah dia tidur dahulu, aku mau pulang. Nanti kembali. Memintalah kepada Tuhan, aku hanya berusaha. Tak akan berdaya aku tanpa izin Tuhan," kata Erwin lagi. Djamal mau mengantarkan, tetapi Erwin dengan halus menolak. Masih ada tugas yang belum selesai, katanya. Dalam pekerjaan ia tidak boleh ditemani oleh orang lain daripada kerabatnya, yaitu ayah atau kakeknya. Sekali lagi untuk kesekian kalinya Erwin menurutkan bawaan kakinya. Sampai di depan rumah setengah mewah, kakinya membawa dia masuk ke pekarangan. Setelah memberi salam ia masuk. Oleh seorang petugas penerima tamu rupanya ia dipersilakan duduk bersama belasan orang lain yang sudah menunggu di sana. Ada Cina ada Indonesia. Laki-laki dan perempuan. Bahwasanya di antara mereka ada tiga pejabat, Erwin tidak tahu. Dari rumah Maskun tadi ia hendak ke rumah Dolah, dukun yang membantu Djojosukarto dan Sumarta menganiaya Taufiq dengan jalan guna-guna. Kalau begitu, tentu inilah rumah dukun Dolah itu. Benar, dia termasuk dukun besar yang punya banyak langganan. Erwin disuruh mengisi daftar tamu, kemudian menerima sehelai kertas bernomor. Kayak di tempat dokter saja. la http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ melakukannya dengan patuh. Dan rumah itu memanglah rumah Dolah. (a sedang bicara dengan seorang wanita muda, istri seorang cukup penting yang kaya raya. Punya uang bukan hanya di Jakarta tetapi juga di beberapa kota besar lain di dunia ini. Antara lain di Zurich, Swiss, Los Angeles, Amerika Serikat dan Bangkok. Kalau ada ancaman bagi dirinya di Indonesia, gampang hidup di luar negeri. Di dunia yang dicarinya toh kesenangan. Di mana juga bisa senang, kalau ada fulus, begitulah pendirian suami nyonya muda itu. Nyonya Radi minta dukun agar suaminya yang terkenal, menceraikan istri tuanya dan patuh kepada segala kehendak hatinya. "Itu urusan kecil," kata Dolah. "Mau bikin mati istri tuanya juga bisa!" "Jangan. Dosanya terlalu besar. Biar dia hidup, hanya jangan lagi dengan suamiku. Aku mau menguasainya sendirian saja!" kata Nyonya Radi. Lumayan, dia masih belum terlalu jahat. "Dia pasti menceraikan madu Ibu," kata Dolah. Biasa memanggil istri orang gedean dengan "Ibu," walaupun umurnya setingkat anaknya. Tetapi pada saat itulah Dolah merasa tubuhnya dimasuki perasaan dingin, dingin sekali. Apa ini! Tidak pernah ia mengalami kemendadakan begitu. "Pulanglah Ibu dulu. Besok kembali. Nanti ma lam saya siapkan," masih sempat dukun Dolah berkata kepada Nyonya Radi. Perempuan itu membuka dompet uang yang berada dalam tasnya, mengeluarkan seratus ribu. Uang panjar, la berlalu dengan lebih dulu mencium tangan Dolah, yang memanggil "Ibu" kepadanya. Saling menghormati namanya itu. Nyonya Radi merasakan betapa dinginnya tangan dukun itu. Sedingin es. Begitu rupanya tangan orang-orang yang banyak ilmu gaib, pikirnya. Dan kepada kawan-kawannya yang butuh pertolongan seperti dia, akan dikatakannya bahwa tangan Dolah dingin sekali. Sama dinginnya dengan es. Itulah tandanya dia keramat! Propaganda. Menguntungkan sekali buat dukun Dolah. Tak perlu pasang iklan yang harganya di koran-koran besar sekarang dua langit! http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ Sesudah Nyonya Radi masuk mobil terjadi lanjutan keanehan yang dialami dukun Dolah. Rumahnya serasa digoncang-goncang. Semua tamu juga merasakannya. Mereka semula menyangka bahwa ada gempa, tetapi rumah-rumah orang lain tidak apa-apa dan di jalan, orang lalu lalang seperti biasa. Tanpa pamit lagi, semua tamu Dolah yang mengutamakan keselamatan diri, pergi. Akan kembali lain kali saja. Goncangan itu barangkali pertanda bahwa itu bukan hari baik bagi mereka untuk meminta pertolongan Dolah. Harus pilih hari dan mengatur langkah dengan tepat. Kata orang, itu termasuk syarat-syarat untuk berhasil dalam maksud dan tujuan. Yang tinggal duduk di sana menunggu izin masuk menghadap Dolah, hanya Erwin. "Boleh aku masuk" Mereka semua sudah pergi," tanya Erwin kepada pembantu yang menerima para tamu. "Nanti saya tanyakan," jawabnya. Dia pun kaget oleh goncangan tadi, tetapi karena sudah lama dinas pada dukun itu ia pikir bahwa keanehan itu hanya pertanda kedatangan salah satu piaraan Dolah. "Katakan aku tidak menerima tamu hari ini. Aku sedang sibuk membuat obat," kata Dolah kepada pembantunya. Sang pembantu menyampaikan kepada Erwin. Manusia harimau itu menjawab," "Kalau dia sibuk, aku akan masuk tanpa izin," kata Erwin sambil membaca sesuatu. Pembantu itu tak berdaya untuk mengatakan "jangan," bahkan dia mempersilakan. Maka masuklah Erwin. Kurang ajar, pikir Dolah yang sedang bingung itu. Belum pernah ada orang berani masuk tanpa izin. Orang ini cari penyakit. Tetapi ia hanya menyumpah di dalam hati. Lidahnya terasa kelu untuk mengatakan sesuatu. "Langgananmu Djojo dan Sumarta sudah kemari melapor?" tanya Erwin. Memang kedua orang itu sudah menyampaikan kejadian yang menimpa diri mereka kepada Dolah dan dia telah menjanjikan akan mengusir harimau yang datang mengganggu ketenangan http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ mereka. Dia berkata, "Itu hanya khayalan bapak saja. Tidak ada harimau. Saya akan usir khayalan yang menyebabkan bapak bingung," kata Dolah. "Orang hidup kadang-kadang jadi ketakutan atau sakit oleh Lima Jalan Darah 2 Pendekar Naga Putih 07 Raja Iblis Dari Utara Musuh Dalam Selimut 2

Cari Blog Ini