Ceritasilat Novel Online

Petualangan Manusia Harimau 2

Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra Bagian 2 khayalan mereka sendiri. Itu namanya lemah jiwa. Lagi seminggu akan saya beri tangkal. Tidak ada hantu dan iblis yang bisa mengganggu." Kini datang orang bertanyakan tentang Djojo dan Sumarta. Apa sangkut paut orang ini" Tetapi tentu dia mengetahui sesuatu. Atau dia terlibat di dalamnya! Dolah merasa bahwa kekeluan lidahnya telah berakhir, la bisa berkata-kata sekarang, "Siapa engkau yang masuk tanpa izinku?" "Aku orang desa dari Sumatera. Sebetulnya hanya pingin cari makan di sini, tetapi nasib menentukan aku kini harus bertemu denganmu, Tuan Dolah. Kau dukun, cukup terkenal. Mestinya pekerjaanmu itu kau gunakan untuk menolong orang tanpa menyusahkan orang lain. Tetapi karena kau tamak, maka banyak orang kau aniaya melalui ilmumu. Semata-mata karena uang. Orang yang kau aniaya tidak pernah menyusahkan hidupmu. Jahat, bukan?" jawab dan tanya Erwin. "Kau orang muda yang masih bau kencur, lebih baik jangan mencampuri urusanku. Aku tak perlu nasihatmu. Aku tahu apa aku bikin. Aku tidak pernah menyakitimu, jadi antara engkau dan aku tak ada urusan." "Tuan Taufiq itu orang baik dan jujur. Kau mau membunuh dia!" Kini Dolah tahu bahwa kedatangan orang ini ada kaitannya dengan guna-guna terhadap Taufiq atas suruhan Djojo dan Sumarta. Tetapi ia tentu saja tidak boleh mengalah begitu saja. Pada waktu itu, atas permintaan Erwin yang amat sangat, dirinya pelan-pelan berubah bentuk. Di saat seperti ini memang perubahan itu perlu. Kalau ditimbangtimbang, jadi manusia harimau bukan tidak ada faedahnya. Dolah melihat perubahan itu. Bulu-bulu yang bertumbuhan dan kuku-kuku yang menjadi panjang dengan bentuk baru. Kuku http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ harimau. Hanya muka Erwin yang tidak berubah. Yang amat menakjubkan, pakaian Erwin bagaikan tak pernah ada. Kini ia berdiri di sana. Tubuh harimau tanpa jenggot dan jambang seperti ayahnya, dengan muka asli. Erwin yang cukup tampan. Dolah heran, terkejut dan takut. "Tuan orang hebat, tetapi antara kita tidak ada urusan. Aku bekerja atas suruhan orang. Aku tidak kenal kepada orang yang bernama Taufiq itu!" "Tapi kau hampir membunuhnya. Seorang jujur yang diperlukan oleh bangsa dan negara. Oleh keluarganya. Orang yang tidak pernah menyusahkan orang lain. Aku datang ke mari bukan untuk berbincang-bincang. Tetapi untuk menghukum engkau. Kalau hanya diadukan ke polisi atau kejaksaan oleh keluarga Taufiq, besar kemungkinan kau bebas dari tuntutan. Karena kau punya ilmu melemahkan hati orang. Dan kau juga punya banyak kenalan di antara sementara pejabat. Jadi, aku mau jadi hakim sendiri!" kata Erwin, tenang. "Jangan, aku tidak mau bertarung denganmu!" "Mengapa tidak. Kau dukun yang hebat, banyak ilmu!" "Ya, tetapi aku manusia biasa. Tidak bisa jadi harimau seperti engkau. Jadi perkelahian kita tidak seimbang," kata Dolah yang sudah hilang malu dan harga diri karena ingin menyelamatkan nyawanya. "Kalau begitu kau akan mati tanpa melawan. Aku beri kau kesempatan untuk mempergunakan kesaktianmu menyelamatkan nyawamu yang cuma satu! Berdirilah. Jangan duduk saja begitu!" kata Erwin memberi kesempatan. "Sudah kukatakan, aku tak mau berkelahi dengan harimau!" "Walaupun begitu aku akan membunuhmu!" "Kita tidak punya sengketa." "Aku mau menyelamatkan orang-orang lain yang akan jadi http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ korbanmu. Kau sendiri sudah mengatakan, atas suruhan orang saja, asal kau dibayar cukup, kau mau mencelakakan orang lain yang tidak kau kenal." Selesai mengatakan itu Erwin maju. Dolah membaca segala macam doa agar langkah Erwin terhenti, tetapi tidak berhasil. Manusia harimau itu kian dekat. Setelah Dolah dalam jangkauan tangannya, Erwin masih berkata, "Aku tidak suka membunuh. Tetapi lebih penting daripada itu, aku harus menyelamatkan nyawa mereka yang besok lusa bisa kau bunuh. Keserakahan dan kekejaman mu, itulah yang membuat engkau mau melakukan apa saja. Dan manusia-manusia begitu sesungguhnya tidak berhak untuk hidup." Erwin menampar Dolah dan menggarukkan kuku-kukunya ke muka dukun itu. Setelah itu dia tidak dapat mengendalikan diri lagi. Perut dan dada Dolah dirobek, isinya dikeluarkan. Kemudian ia melangkah ke luar. Sebelum sampai ke pintu, pembantu yang menerima tamu, masuk, la menjerit karena terkejut dan takut. Lalu keluarlah beberapa orang lain yang ada di rumah itu. Istri Dolah, dua orang anaknya dan seorang perempuan yang sedang bertamu di belakang. Yang mula-mula mereka lihat adalah harimau yang sedang menuju pintu. Erwin menoleh membuat mereka lebih terkejut. Harimau bermuka manusia. Dua anak Dolah kontan jatuh pingsan. Setelah itu baru istri Dolah melihat apa yang telah terjadi atas diri suaminya. Manusia harimau yang merasa terpaksa membunuh dalam petualangannya itu, meneruskan langkahnya. Keluar dari rumah itu. Beberapa orang yang melihat harimau bermuka manusia itu, menjerit atau pingsan. Erwin jalan saja terus seolah-olah tidak ada apa pun yang terjadi. Dia tidak merasa perlu menyembunyikan diri. ORANG-ORANG yang terkejut dan panik menjadi heran dan tak dapat mengerti ketika mendadak harimau itu hilang begitu saja. Tak lama antaranya Erwin telah berjalan sebagai manusia lain menuju tempat kediamannya, la merasa letih, merebahkan diri di atas balebalenya yang tanpa tikar lalu tertidur. Peristiwa yang terjadi di rumah dukun Dolah telah http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ menggemparkan masyarakat dan mengingatkan mereka pada kisah manusia harimau hampir setahun yang lalu. Kejadian pada diri dukun yang cukup dikenal ini hampir sama dengan beberapa orang termasuk anggota polisi yang dikoyak-koyak harimau di Slipi. Lama tidak terdengar lagi kejadian yang ada kaitannya dengan makhluk aneh yang amat menghebohkan dan menimbulkan rasa takut itu. Kini baru ada korban baru. Dukun Dolah yang dirobek-robek di rumahnya sendiri. Istri dan keluarganya yang sudah sadar dari pingsan menceritakan, bahwa mereka melihat seekor harimau bermuka manusia keluar dari rumah mereka. Kejadian ini segera dilaporkan kepada polisi, yang merasa sangat dipanggil oleh tugas untuk memelihara ketenangan dan keamanan tetapi sayang sekali dalam hal ini tidak dapat berbuat banyak, karena yang dihadapi bukan manusia bersenjata, tetapi makhluk yang bukan harimau tetapi juga bukan manusia sebagaimana mestinya. Sebagaimana pernah dilakukan Erwin dulu, maka sekali ini pun ia menelepon beberapa harian ibukota untuk memblack out saja berita tentang adanya manusia harimau mengambil korban, oleh karena hal itu hanya akan menimbulkan panik dan dengan begitu mengganggu ketenangan. Tahu, bahwa perintah dari manusia harimau lebih baik dipatuhi untuk keselamatan diri, maka tidak satu pun surat kabar yang mau memuat tentang kejadian atas dukun Dolah itu. Yang tidak dapat dicegah adalah cerita dari mulut ke mulut oleh orang-orang yang melihat manusia harimau itu keluar dari pekarangan rumah Dolah sebelum ia mendadak hilang dan kemudian bertukar menjadi Erwin yang meneruskan perjalanan pulang ke rumahnya sebagai manusia lainnya. Djojosukarto dan Sumarta menjadi gemetaran ketika mendapat kabar bahwa Dolah yang jadi alat mereka untuk menganiaya Taufiq, telah dibunuh oleh makhluk yang berkuku harimau. Apakah mereka juga akan menemui ajal dengan cara yang sama" Mereka dihantui rasa takut dan tak tahu ke mana mau cari perlindungan atau di mana hendak bersembunyi. *** http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ SEMALAM suntuk Erwin tidur, diselang-seling oleh aneka mimpi. Yang indah semasa masih ada istri dan anaknya dan yang menegangkan, yaitu bagaimana Ki Ampuh hendak membinasakannya. Pagi hari baru dia bangun. Lalu ingat pada janjinya untuk mengunjungi pasiennya, Amalia. la langsung ke sana. Dengan keadaannya yang kurang daripada sederhana, sebagaimana ia datang kemarinnya. Maskun dan istrinya menceritakan, bahwa Amalia banyak mengigau dan kadang-kadang menjerit ketakutan. Suatu ketika ia berdiri di atas ranjang, lurus dan kejang bagaikan kayu. Matanya melotot memandang pintu, bagaikan hendak keluar dari rongganya. Tidak berkedip barang sekali pun. Ketika Erwin menghadapinya, tanpa ditanya Amalia berkata, "Aku datang melaksanakan tugas belaka. Amalia tidak boleh dijamah oleh laki-laki mana pun selain daripada orang yang telah melamarnya. Kalau diberikan kepadanya ia akan selamat!" Matanya melotot tanpa berkedip dan badannya kaku sebagaimana ia kaku kejang ketika kemarinnya berdiri di atas ranjangnya. Ini tentu suara orang halus yang dikirim oleh dukun bayaran Syarif si kaya yang hendak menjangkau dan menikmati segala-galanya dengan kekuatan uangnya. Begitu pikir Maskun dan istrinya. Sementara itu Djamal yang sahabat Maskun juga tiba di sana langsung ke kamar tidur Amalia, turut mempersaksikan. "Jahaman benar si Syarif," kata Maskun tanpa kuasa mengekang lidahnya. Dia tidak sangsi lagi, bahwa yang mengerjai anaknya adalah Syarif yang mempergunakan kekuatan dukun itu. "Tuan Dukun, balaskanlah sakit hati kami," katanya melanjutkan. Setelah terlepas dengan kata-kata itu baru ia ingat, bagaimana Erwin tidak senang dengan caranya berpikir. Tetapi Erwin juga dapat memahami kenapa dia berkata begitu. Siapa pun mungkin akan bersakit hati, kalau mendengar anaknya melalui iblis berkata demikian. Seperti biasanya dalam menghadapi pasien yang kena gunaguna, Erwin bertanya siapa gerangan majikan orang halus atau iblis http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ itu. Amalia tidak menjawab. "Kalau kau tidak mau memberi tahu, aku terpaksa menyiksa atau membunuhmu," kata Erwin. Amalia tertawa mendengarnya. Seperti mengejek. "Jangan main-main," kata Erwin. "Kaukata mau membunuh aku, Kalau aku tak sebutkan siapa yang memerintahku" Itulah yang kuharapkan!" kata Amalia. "Kau menantang apa mengejek?" tanya Erwin. "Sukamulah mau yang mana. Pokoknya aku senang kalau kau dapat membunuhku. Sudah lama aku ingin mati!" Maskun, Juariah dan Djamal terkejut. Mereka tafsirkan Amalia yang ingin mati. Lupa bahwa yang bicara itu iblis di dalam diri Amalia. Gadis sakit itu sendiri tak sadarkan diri. "Kau benar-benar menantang," kata Erwin. "Kau yang dukun hebat seharusnya mengetahui lebih baik daripada itu. Sekarang ini aku sedang menderita. Aku dulu punya tugas-tugas yang mulia. Melawan iblis-iblis yang jahat. Yang disuruh majikannya menyakiti seseorang." "Kau mau cuci tangan atas kejahatanmu!" kata Erwin. "Tidak, aku bukan pengecut. Aku ini diberikan oleh majikan lamaku kepada majikanku yang sekarang. Sebagai budak, aku harus menurut perintah majikan baru. Bunuhlah aku, supaya aku bebas dari pekerjaan terkutuk ini. Demi segala yang gaib dan suci aku akan berterima kasih sekali kepadamu. Kau akan kuhormati sebagai si pembebas!" Kalimat-kalimat itu diucapkan dengan tenang sekali. Erwin yang punya sekian banyak ilmu, antara lain dari pengakuan orang halus seperti ini. Memang sebenarnya orang halus atau jin piaraan, bagaimanapun hebatnya, tak lebih daripada budak si dukun, la harus melaksanakan apa pun yang diperintahkan majikannya. Bukan hanya manusia kasar dapat dihukum, misalnya dibunuh atau dirotan. Orang halus pun bisa. Sebab sang majikan lebih hebat dari si orang halus. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ Tiba-tiba Amalia berkata, "Bunuhlah si pengkhianat itu. Aku akan menggantikan tugasnya." "Pergi sajalah engkau, aku tak berhak membunuhmu, kalau kau hendak bebas dari tugas-tugas kotormu!" Sebenarnyalah Erwin tidak pernah belajar membunuh iblis. Yang dapat dilakukannya ialah menyiksa dan mengusir si orang halus. Dengan adanya suara baru yang diucapkan Amalia agar si pengkhianat dibunuh, Erwin mengetahui bahwa sang dukun telah mengirim pesuruhnya yang lain untuk menggantikan budaknya yang tidak lagi mau melaksanakan tugasnya. "Tolonglah bunuh aku," kata Amalia lagi menyuarakan keinginan iblis pertama. "Kalaupun aku mampu, aku tak mau melakukannya," kata Erwin. "Tetapi terus terang, aku tak tahu bagaimana caranya membunuh iblis. Menyesal sekali, kawan," kata manusia harimau itu lebih lanjut. Dari marah ia menjadi kasihan mendengar nasib budak sang dukun. "Kau mau menerima aku jadi pesuruhmu tanya orang halus yang ingin mati itu. "Makanku tidak banyak. Cukup seminggu sekali. Aku rasa aku akan senang jadi pesuruhmu, karena kau pasti tidak akan menugaskan kejahatan padaku!" "Jangan. Aku tidak biasa memperlakukan siapa pun sebagai budak, apalagi memeliharanya. Pergilah engkau dengan damai. Kuharap kau mendapat tempat yang sesuai dengan keinginan hatimu!" Kemudian tanpa diduga-duga Amalia menggeram dan mengangkat lalu menghempaskan tubuhnya berulang kali, sehingga orang tuanya dan Djamal jadi ketakutan. Amalia bagaikan orang sedang berkelahi. Erwin memperhatikan tanpa berbuat apa-apa, kecuali membaca berbagai mantera. "Bedebah kau," kata Amalia. "Kau yang bedebah," bentak Amalia lagi. la menyuarakan dua orang halus yang sedang bertarung di dalam dirinya. Si baik dan si http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ jahat. Hampir dua puluh manit adegan itu berlangsung. Kemudian Amalia terdiam dengan napas terengah-engah. Salah satu iblis itu telah kalah. Entah yang mana. Erwin sendiri pun belum tahu. Kira-kira sepuluh menit kemudian baru Amalia ...kata pula, "Nah, sekarang kau berhadapan dengan aku, dukun Sumatera. Sungguh kasihan, dari jauh kau datang hanya untuk mampus di ruangan ini. Mestinya kau jangan campur tangan. Atau kau selidiki dulu dengan siapa kau berhadapan. Kau akan mati konyol di sini. Jadi urusan yang punya rumah untuk mempertanggung jawabkan kematianmu di rumahnya!" Ini tentu orang halus yang baru datang dart telah Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo mengalahkan rekannya yang ingkar memenuhi kewajiban yang dibebankan majikan kepadanya. Tak lama kemudian Amalia diam, lemas. Sebaliknya Erwin merasa dipukul oleh seseorang yang tidak kelihatan, la terjajar, mengejutkan Djamal dan Maskun beserta istrinya. Mereka dapat menerka, bahwa ada orang halus yang membuat Erwin sampai terjengkang begitu. Erwin sendiri kaget bukan main. Tidak menyangka akan dapat hajaran begitu rupa. Disangkanya semula, ia hanya memerlukan lada seperti biasa. Menekankannya ke ibu jari kaki Amalia dan kalau dukunnya kurang kuat, maka orang halus itu akan pergi. Seperti yang dilakukannya pada diri Taufiq. "Bangkitlah!" kata makhluk yang menjatuhkan Erwin. "Kita selesaikan dengan adu tenaga atau kemampuan masing-masing!" Erwin menbaca doa penerang pandangan. Kini ia melihat makhluk itu. Mayat bertutupkan kain kafan yang menyertainya ketika dikuburkan. Berbeda dengan Datuk nan Kuniang. Dia ini tidak berlumuran lumpur. Kain kafan itu masih putih bersih bagaikan belum pernah bersentuhan dengan tanah. Kepalanya saja yang berada di luar kain putih. Bukan tengkorak. Muka biasa. Muka jena/ah yang pucat. Tetapi matanya terbuka, walaupun tidak memancarkan cahaya. Mata orang mati. Mulutnya setengah terbuka, la bagaikan tidak bernyawa, tak berbeda dengari mayat. Tetapi ia telah mampu memukul dan membuat si manusia harimau http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ terjajar. Tandanya ia mempunyai tenaga atau ilmu luar biasa. "Ubahlah dirimu jadi harimau," kata mayat itu. Mulutnya tidak bergerak, tetapi ia mengeluarkan kata-kata. Erwin memandang Maskun, Juariah dan Djamal yang takjub disertai ketakutan, melihat Erwin telah dipukul oleh makhluk yang tidak kelihatan. Suasana di dalam kamar itu jadi tambah seram, karena mendadak Amalia berdiri dan bernyanyi-nyanyi tanpa lagu tertentu. "Aku gila, aku gila dan aku senang gila," kata Amalia. Maskun dan istrinya, begitu pula Djamal kini meragukan, apakah Erwin dapat melawan dukun yang membuat Amalia jadi gila. Erwin sendiri, meskipun percaya penuh pada kekuatan dan ilmunya, juga tidak dapat memastikan apakah ia sanggup melawan dukun yang memelihara mayat itu. la memanjatkan doa agar jangan sampai jadi harimau, karena akan membuat keadaan lebih menakutkan. Dalam kekhawatirannya itu Erwin merasa seakan-akan ia akan berubah. Peluh dingin mulai membasahi bajunya, la belum juga bangkit dari tempatnya terjajar. Mayat itu memandangi dirinya. Tetapi ketiga orang lainnya di kamar itu, tambah Amalia yang gila, tidak melihat kehadiran mayat itu di sana. Dan untunglah mereka tidak melihatnya. Kalau mayat suruhan dukun itu menampakkan diri, bukan tidak mungkin Juariah akan pingsan, bahkan mati kejang di sana. Salah satu hantu yang paling ditakuti manusia adalah mayat yang bangkit dari kuburnya. Erwin belum pernah bertarung dengan mayat. Kalau dia sampai kalah, maka sudah pasti Amalia tidak akan dapat dibebaskannya dari penyakit gilanya. Dia tidak akan merasa malu kalau sampai dikalahkan, sebab di atas dunia selalu ada yang lebih kuat daripada yang terkuat. Yang menjadi taruhan ialah gadis yang tidak berdosa itu. Kalaupun mau d i kata ia punya dosa, maka hal itu karena ia tak mau tunduk kepada Syarif yang kaya dan berpengaruh sematamata. Lain tidak. "Kau tak berani melawan aku, manusia harimau?" tanya mayat itu. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ Maskun dan istri serta Djamal semakin takut dan kehilangan harapan. Rupanya Erwin tak sanggup menundukkan makhluk kiriman yang tidak kelihatan itu. Erwin memanggil kakeknya; Raja Tigor, ayahnya Dja Lubuk, gurunya Hawa dan sahabat kakeknya Datuk nan Kuniang. Kalau ia minta bantuan kepada mereka semua, adalah karena ia ingin agar Amalia dapat sembuh. Tiada respon. Tidak Hawa, tidak Raja Tigor, juga tidak Dja Lubuk atau Datuk nan Kuniang menunjukkan tanda-tanda akan menolong dirinya. "Guru, kakek dan ayahmu takkan datang, manusia harimau," kata mayat itu. Dia tidak menyebut yang satu lagi. Rupanya yang satu ini akan datang. Dan betul, beberapa saat kemudian telah datang di kamar itu. Datuk nan Kuniang, seperti biasa dengan kain kafannya yang berlumpur, mukanya yang berkeriput karena dimakan usia dan ketenangannya bagaikan seorang pertapa yang telah mematikan dunia bagi dirinya. Girang dan penuh haru Erwin melihat Datuk nan Kuniang sudah berdiri di sana, entah dari mana dia masuk. Dan dengan penuh keheranan dia melihat mayat yang berkafan putih bersih itu berlutut lalu membuat sembah di hadapan mayat bernyawa yang datang dari kuburan tua di Kebayoran Lama itu. Mengapa begitu" Erwin tidak mengerti. Apakah ada kerajaan mayat-mayat yang bangkit kembali dari kuburnya" ERWIN bangkit dan melangkah ke Datuk nan Kuniang, mencium tangannya yang berlumpur. Bekas pendekar dan dukun besar semasa hidupnya itu meletakkan tangan kirinya di atas kepala Erwin, katanya, "Ini memang bukan lawanmu. Engkau tak akan mampu melawan mayat yang bangkit kembali dari kuburnya. Tiada makhluk tanpa kelemahan dan kekurangan. Itulah kelemahanmu. Aku pun punya kelemahan Erwin, tetapi tak usahlah kukatakan, karena tiada gunanya bagimu." Setelah diam sejenak. Datuk nan Kuniang berkata kepada orang halus yang sujud itu, "Mengapa kau merintangi maksud baiknya?" http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ "Datuk, aku mohon maaf. Kukira Datuk tahu, bahwa diriku telah terjual kepada majikan, la mengangkat aku dari kubur, tiga hari setelah aku mati. Datuk lebih arif, siapa pun mengangkat mayat dari kuburnya, maka dialah jadi majikan si mayat. Majikanku itulah yang membuat aku jadi begini. Karena dia orang berilmu, sedangkan aku hanya orang biasa. Kalau dia pun orang biasa, tentu ia tak mampu membuat aku jadi budaknya. Aku tidak suka pekerjaan ini, aku bisa melarikan diri untuk jadi buronannya sepanjang masa, tetapi ia telah mengancam bahwa ia akan menumpas anak-anak dan istri yang kutinggalkan kalau aku tidak patuh kepada semua perintahnya!" Datuk nan Kuniang tahu, bahwa dia berkata benar. Ketika ia melihat Datuk nan Kuniang tiba-tiba hadir tadi, tahulah dia - yang semasa hidupnya bernama Musa - bahwa Erwin punya hubungan dengan raja di antara mayat-mayat yang bangun lagi dari kubur. Bangkit sendiri atau seperti Musa, dicuri dari kuburnya untuk dijadikan budak dalam ilmu hitam. Perlu kami terangkan, bahwa tidak semua mayat yang bangkit dari kubur dan kadang-kadang mengunjungi keluarganya, mempunyai niat jahat. Ada kebangkitan kembali yang disebabkan oleh perasaan rindu semata-mata. Setelah bertemu dengan orang atau orang-orang yang disayanginya, maka ia akan kembali ke kuburan. Istirahat di sana seperti mayat-mayat lainnya untuk keluar pula lagi manakala ia sudah tidak dapat menahan rindu. Sebenarnya mayat-mayat yang begitu tidak berbahaya dan sama sekali tidak akan menyusahkan siapa pun. Tetapi semua orang takut melihat kedatangan seseorang yang diketahuinya telah meninggal dunia. Sanak keluarganya pun akan takut, walaupun tidak pernah diganggu. Melihat saja sudah merasa amat mengerikan. Si mayat akan sangat bersedih hati, karena sanak famili yang amat disayangi itu bukannya gembira, tetapi bahkan takut. Itulah nasib orang yang mati dengan membawa perasaan terlalu sayang kepada keluarganya, la sulit tenteram di dalam kubur, kecuali keluarganya tahu cara, bagaimana membuat dia tenang di tempat istirahatnya yang terakhir. Selain mayat-mayat yang keluar kuburannya karena rindu, ada lagi mayat yang bangkit karena membawa dendam. Sakit http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ hati, yang semasa hidupnya belum sempat dibalaskan. la akan mencari orang-orang yang pernah membuatnya menderita atau malu. Tujuan hanya satu, membalas, la bisa mendatangi sasarannya sewaktu tidur nyenyak lalu ia membangunkannya. Orang itu akan menjerit kalau bisa atau kaku membisu. Mayat itu akan mencekiknya sampai mati. Kalau ia punya musuh lebih dari seorang, maka ia akan datangi semua. Pada malam yang sama atau pada kesempatan-kesempatan yang lain. Selain itu masih ada pula mayat yang bangkit dari kuburnya lalu mengembara tak tentu arah karena suatu sumpah atau kutukan. Datuk nan Kuniang menyuruh orang yang menyembahnya itu agar berlalu. Oleh kekuatan ilmunya yang tak terlawan oleh majikan rekannya itu, maka Musa akan kembali ke kuburannya. Selanjutnya tubuh kasarnya akan aman di sana, karena tidak ada mayat yang bisa dicuri sampai dua kali. Dukun terhebat pun akan terpaku lalu menjadi kejang, kalau berani untuk kedua kalinya mencuri mayat yang sama. Peristiwa aneh dan menakjubkan serta menimbulkan rasa takut oleh perbuatan seorang dukun pencuri mayat pernah terjadi di tahun 1934 di kota minyak Pangkalan Brandan, Sumatera Utara. Lokasi peristiwa di pekuburan Cina yang terletak di kampung Alur Dua kota itu. Seorang Cina, pedagang kaya menurut ukuran kota tersebut, minta bantuan seorang pandai dari Securai untuk mengambil mayat ibunya yang baru empat hari meninggal. Sebab begini. Dua hari setelah ibunya dikuburkan, sebuah tokonya di Tanjungpura dilalap api sampai rata dengan bumi. Pada hari yang sama semua babi yang dipeliharanya di kampung Perlis mati oleh serangan semacam penyakit. Padahal peternak-peternak babi lainnya di sekitar tempatnya, tidak ada yang kematian babi. Kejadian yang amat merugikannya itu, kata orang hanya kesialan belaka. Pada hari ketiga ibunya berada dalam tanah, kapal motornya tenggelam, tak jauh dari Pasar Ikan. Kedainya yang biasanya amat ramai menjadi sepi. Sesuai dengan anjuran kawan-kawannya, ia panggil dukun kawakan dari Securai, hanya lima kilometer dari Brandan. Dukun itu mempergunakan kepandaiannya. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ "Baba sekarang sial," kata dukun itu. "Kenapa" Sial bagaimana?" tanya Ong Thiam Hin. "Karena yang punya hokki (tuah) sudah tidak ada lagi di rumah ini." Yang tidak ada lagi di rumah itu hanyalah ibunya. Yang lain seperti biasa. Setelah ditanya, bagaimana mengembalikan tuah yang hilang itu, dukun Matseh mengeluarkan sejumlah batu hitam dari sebuah kantung dan menyebarkannya di atas lantai. Ada sebuah batu bergerak lalu berputar-putar. Ong dan istrinya kaget penuh tanda tanya. "Yang bawa tuah hanya mak Baba. Kalau dia ada di sini Baba akan selalu untung besar," kata Matseh. Ong yang ingin kaya seperti biasa, meminta kepada Matseh untuk mengambil mayat ibunya yang dibaringkan dalam peti tebal dari kayu kelas satu. Matseh menyanggupi. Di suatu malam kelam ia dengan beberapa tenaga kepercayaan membongkar kuburan ibu Baba Ong. Peti yang amat berat itu tak terpikul oleh mereka. Maka mayatnya saja yang diambil. Kuburan perempuan itu ditutup kembali. Karena dibalsem dan diberi banyak cendana, mayat itu tidak berbau. Ong meletakkannya di sebuah kamar khusus, badannya ditutupi selimut berwarna merah darah, tetapi mukanya dibuka. Benar apa yang dikatakan dukun Matseh. Tokonya ramai kembali, la membeli beberapa puluh ekor babi baru untuk dikembang biakkan. Tetapi celaka! Ketika pada hari ke tujuh Ong masuk untuk sembahyang di hadapan ibunya, mayat orang tua itu sudah tidak ada. Dukun Matseh dipanggil lagi. Kemudian disuruh mengambil kembali mayat yang menghilang itu. Barangkali ia pulang ke kuburannya. Keesokan paginya seorang tukang rumput melihat empat manusia, di antaranya Matseh, berdiri di sekitar kuburan ibu Ong http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ Thiam Hin. Kejang tak bergerak. Mereka semua telah menemui ajalnya. Kisah ini tersebar luas dari mulut ke mulut di seluruh daerah Langkat sampai ke Aceh Timur. SELURUH kejadian di kamar Amalia tampak oleh dukun yang mengirim dua budaknya itu dari telapak tangannya, la dukun besar memang. Kalau dukun lain umumnya harus mempergunakan air putih dalam mangkok putih pula untuk dapat melihat sesuatu yang ingin diketahuinya, maka dukun yang seorang ini cukup dengan melihat telapak tangannya saja. Semua akan jelas seperti kita melihat film. Ketika akan meninggalkan Erwin, mayat dari Kebayoran Lama itu berpesan agar manusia harimau itu berhati-hati. "Dukun ini jauh lebih hebat daripada Dolah," kata Datuk nan Kuniang. "Kau tak akan dapat menundukkannya di kala ia sadar diri. Harus di waktu ia tidur. Kalau ia mengetahui kedatanganmu, pasti kau akan roboh. Kecuali kalau kau tahu di mana letak kelemahannya. Aku sendiri pun tidak tahu," lalu Datuk itu pergi. Maskun dan istri serta Djamal mendengar semua pembicaraan, tetapi hanya melihat Erwin dan Amalia saja. Dua makhluk lainnya tak pernah mereka lihat dan tak dapat melihat terka. Tetapi katakata "mayat" yang berulang kali diucapkan sungguh menegakkan bulu roma mereka. Amalia sudah tertidur pulas. Cantik. Hanya pucat. Kedua orang halus yang mendudukinya telah tidak ada lagi. Dari keterangan Datuk nan Kuniang, Erwin tahu bahwa dukun handalan itu harus dibinasakan, kalau ia hendak membebaskan Amalia dan penyakit gilanya. Dukun itu tidak akan dapat dikalahkannya. Lalu bagaimana" Erwin mengeluarkan pisau lipat tua yang selalu dibawanya. Pada pisau ini ditanyanya sebelah mana letak rumah dukun kawakan itu. Kalau biasanya pisau berputar dan menunjukkan arah yang harus didatangi, maka sekali ini pisau itu tidak mau disuruh atau ditanyai, la diam saja, sebagaimana pisau-pisau lain yang hanya benda mati http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ biasa, tidak akan dapat disuruh. Di sinilah Erwin agak malu. Apa pikir orang tua Amalia" "Dukun yang mengguna-gunai putri Tuan hebat sekali. Dia melumpuhkan pisau saya yang belum pernah menolak jawaban. Tapi janganlah Tuan dan Nyonya putus asa. Tiada yang lebih kuasa dari Yang Maka Kuasa!" Erwin mohon diri. Di luar pekarangan Maskun, manusia harimau itu mendengar suatu bisikan. Ayahnya, tidak bisa lain. Jelas benar terdengar perintah dan petunjuk ayahnya. Untuk kesekian kalinya Erwin menangis karena sangat terharu oleh kasih sayang ayahnya itu. Tanpa bantuan ayahnya ia benar-benar tidak tahu akan berbuat apa. "Itu, kaulihat gadis berbaju hijau itu?" tanya suara itu berbisik. Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Erwin melihat ke sekitar. Dan memang ada wanita berbaju hijau, kira-kira seratus meter dari tem patnya. Sedang berbincangbincang dengan dua orang temannya. "Datangi dia, perkenalkan dirimu. Lalu ajak dia ke rumahnya!" kata ayahnya. "Tapi aku belum pernah mengenalnya. Bagaimana pula mengajaknya. Dia akan menganggap aku gila atau sedikit-dikitnya tidak sopan. Jangan jangan aku dimaki." "Halaah, kau rupanya bingung oleh kekalahanmu tadi. Gadis itu akan memenuhi ajakan tanpa curiga dan walaupun merasa aneh, dia akan menurut saja tanpa bantahan. Kau sendiri kan punya mantera penunduk dari nenekmu Hawa. Pergilah, tak usah raguragu. Kau tidak punya maksud buruk. Gadis itu anak dukun yang punya banyak piaraan, antara lain mayat si Musa yang tadi membuat kau jatuh terjengkang. Sekali-sekali dapat pelajaran, kan baik juga. Walaupun yang mengalahkan itu mayat yang dikendalikan dukun." Pengalaman terakhir ini menambah pengetahuan Erwin, bahwa dukun-dukun berilmu hitam bisa mempunyai kekuatan dan http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ kekuasaan yang tidak dimilikinya dan tidak pernah didengarnya dari nenek Hawa. Mungkin perempuan tua itu mengetahui dan dapat mematahkannya, tetapi ia tidak pernah mengajarkannya kepada Erwin dan Erwin pun tidak pernah menanyakannya karena belum sejauh itu pengalamannya. Setiba di' dekat wanita berbaju hijau itu ia membaca mantera penunduk atau penakluk wanita yang selama hidupnya belum pernah digunakannya karena ia hanya pernah mempelajari, tidak punya niat untuk merebut hati wanita melalui mantera. Kata orang tidak akan panjang kasih sayang yang dihasilkannya. Ditegurnya wanita berbaju hijau itu, "Selamat siang nona." Si baju hijau yang ternyata punya paras yang tidak boleh diremehkan, membalas dengan cara sama. Dalam hati ia heran siapa gerangan laki-laki tak dikenal ini yang menyapa dirinya di tepi jalan. Tapi ia tak bertanya siapa orang ini. "Saya Erwin. Mari kita ke rumah nona!" kata Erwin penuh keyakinan pada perintah ayahnya dan dirinya sendiri. "Saya Sagita, mari," jawab si baju hijau yang kiranya bernama Sagita karena dilahirkan di bawah bintang Sagitarius. "Kita mampir ke rumah pamanku sebentar, itu, dekat saja!" Erwin menurut. Tidak sedikit pun terlintas dalam benak Erwin bahwa Sagita ke pamannya untuk mengambil mobilnya yang ditumpangkan parkir sebentar karena ia ingin naik beca. Memang ada-ada saja. Yang punya mobil ingin menikmati beca, yang hanya mampu naik beca kadang-kadang terlalu ingin naik sedan. Yang mengherankan Erwin bagaimana anak seorang dukun sampai punya mobil sendiri dan dikemudikan sendiri pula. Itulah yang dipikirkannya selama perjalanan menuju rumah Sagita. Sungguh timpang sekali. Seorang nona cantik berpakaian sederhana tetapi dari bahan mahal, tidak banyak make-up sehingga menambah kejelitaannya, pegang setir di samping seorang pemuda dengan pakaian kurang dari sederhana. Bersandal jepit setengah usang. Manusia harimau pula lagi. Untung sedikit ketolongan dengan wajahnya yang lumayan menarik. Sagita http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ mengetahui dan merasakan semuanya itu, tetapi ia tidak bertanya mau apa laki-laki itu mengajaknya ke rumah. Belum habis keheranan Erwin bagaimana Sagita yang anak dukun bisa bergaya begitu, maka ratambah tidak mengerti ketika Sagita membunyikan klakson di depan sebuah pagar yang tingginya sekitar dua meter. Seseorang membukakan pagar memberi hormat kepada Sagita tetapi tidak sempat menyembunyikan keheranannya melihat orang yang dibawa gadis cantik dan kaya itu. Huu, ini mah boleh dibilang istana kecil. Pekarangan indah karena perawatan yang baik oleh tangan yang ahli melingkari gedung potongan mutakhir. Menteri saja tidak semuanya punya rumah seindah ini. Inikah rumah seorang dukun" Begitu tanya Erwin di dalam hati. Tidak masuk akal, belum pernah terdengar dari mulut siapa pun. Pun belum tersua di dalam buku atau cerita khayalan. Yang dihadapinya ini suatu kenyataan. Mobil diparkir persis di depan pintu. Pada detik itu juga datang seorang pelayan membukakan pintu kendaraan sebelah kanan; Sagita turun. Erwin juga sudah turun dari mobil. Atas ajakan Sagita, ia masuk. Wah wah, seluruhnya beralaskan karpet. Indah, tebal. Seperti jalan di atas kasur. Dan ini rumah seorang dukun.-Begitu kata ayahnya tadi. *** SAGITA mempersilahkan tamunya duduk. Erwin menurut. Meskipun ayahnya tadi membisikkan, bahwa nona berbaju hijau yang ternyata bernama Sagita itu anak dukun yang dicarinya, Erwin masih bertanya kepada dirinya sendiri, apakah benar-benar istana ukuran mini ini kepunyaan orang berilmu hitam itu. Rasanya tak masuk akal. Erwin memandang iri, kemudian sandalnya. Seperti dongeng saja. la, si miskin yang manusia harimau tadi duduk berdampingan dengan Sagita yang cantik, kini tenggelam di kursi mahal yang empuk menanti dengan hati tenang, apa lagi yang akan terjadi sebagai kelanjutan dari segala keanehan ini. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ Tak lama kemudian Sagita keluar mendapatkannya, sudah dengan baju lain, bertanya minuman apa yang disukainya. "Apa saja," kata Erwin tanpa pikir. "Jangan apa saja/' kata Sagita. "Katakanlah, suka orange juice, leman sauas, sari appel, sari jambu atau ice cream" Ataukah minuman panas" Coklat, teh ataukah kopi extrat barangkali!" Si cantik bertanya begitu lincah membuat si manusia harimau jadi tersipu-sipu. Hei, apakah sekali ini ayahnya mempermainkan dirinya" Di-masa hidupnya ia memang suka berkelakar. "Kalau harus memilih, teh es sajalah," kata Erwin. "Okay, Anda akan saya hidangi ice tea," ujar Sagita yang rupanya sudah terbiasa dengan bahasa Inggris. Erwin tidak menunggu lama. Sagita sudah keluar lagi dengan menatmg bak berisi dua gelas teh es. Satu untuk si tamu dan yang satu lagi untuk dia sendiri, la menemani Erwin duduk. "Bagus sekali rumah Nona ini," kata Erwin, tak tahu mau mengatakan apa selain itu. la memandang ke atas. Mana dia itu dukun yang ayah Sagita" "Ya, sedang-sedanglah," kata Sagita. "Tidak terlalu bagus." Seorang laki-laki keluar. Dengan pantolan ga-bardine coklat muda, kemeja putih lengkap dengan dasinya, la mendapatkan Erwin. dan mengulurkan tangan. Dengan rasa gugup Erwin menerima salamnya. "Maafkan, saya agak lambat keluar Saudara Erwin! Kata orang itu, memperkenalkan dirinya dengan nama Afandi. Siapa pula orang ini" Waktu bersalaman tadi dia tidak menyebutkan namanya. Apakah Sagita telah mengatakan nama dirinya kepada orang ini" "Kau sudah kenal lama dengan pemuda ganteng ini Ita?" tanya Afandi kepada Sagita. "Baru tadi Ayah!" jawab Sagita. Nah nisain lu! Orang ini ayahnya http://ceritasilat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ Sagita kalau begitu dialah mng dukun! Tetapi, mustahil. Masa iya. Mana ada dukun yang begini. Meskipun manusia harimau dengan banyak kebolehan dan pengalaman Erwin tidak dapat mencegah mukanya memerah padam. Itu kursi yang empuk jadi terasa panas. Paling sedikit orang ini pejabat tinggi, pikir Erwin. Dia mau bertemu dengan sang dukun yang membuat Amalia jadi gila, bukan dengan orang gila ini. Sebelum terjadi hal-hal yang tidak diingini, lebih baik ia mohon diri mundur sebelum terlalu terlambat masih lebih baik daripada mengambil resiko yang terlalu besar tanpa ada faedahnya. Tetapi sebelum Erwin menyampaikan maksud hatinya, Afandi sudah berkata, "Kau baru tadi kenal dengan sahabatmu ini, tetapi ketika diajaknya kemari kau menurut saja, ya," sehingga kini Sagita pula yang bermuka merah. Pandangan dan penilaian si manusia harimau terhadap tuan rumah juga mendadak jadi lain. Wah, orang yang diyakininya tentu seorang pejabat tinggi ini bisa tahu apa yang telah terjadi tadi. Apakah mungkin dia ini yang dukun" Tapi, kok rasanya tidak bisa diterima akal. "Bagaimana keadaan Amalia dan orang tuanya" Saudara Erwin tadi dari sana, bukan" Lalu mengajak anak saya kemari karena ingin bertemu dengan saya. Kita sudah bertemu. Ada yang mau dikatakan atau dirundingkan?" tanya Afandi tenang. Ini kali Erwin benar-benar bertemu lawan yang sama sekali di luar dugaannya. la masih belum habis pikir, bagaimana kok ada dukun yang pakaiannya dan lagaknya begini. Apakah ini yang dinamakan dukun modern" Malunya si manusia harimau bukan main. Orang berdasi yang di hadapannya ini dapat membaca seluruh jalan pikirannya. Dia benar-benar merasa terpukul. "Anda orang hebat," kata Afano+ melanjutkan. Menukar katakata Saudara dengan "anda." Erwin toh jauh lebih muda dari dia. Diibaratkan anak juga pantas, kalau dilihat dari umur. "Kalau tidak hebat, tidak mungkin membuat Sagita jadi begitu patuh, seperti kerbau yang diberi tali hidungnya!" http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ Kini Sagita sadar apa yang telah terjadi. Umiar dia tadi menurut saja. Dan betullah seponi kata ayahnya, anak muda ini punya ilmu cukup kuat. Dalam pada itu si manusia harimau sudah tenang, la berhadapan dengan dukun yang membuat Amalia jadi gila, yang mesti disingkirkannya kalau ia hendak menyembuhkan gadis yang malang itu. "Tuan orang jahat, padahal Tuan orang terpelajar. Mengapa begitu?" tanya Erwin. Tiada jalan lain. la mencari sang dukun, kini bertemu, la harus menghadapinya. Biar apa pun yang akan terjadi. Yang terpenting di atas dunia adalah harga diri. Memang sudah banyak sekali manusia-manusia bangsanya yang tidak menghiraukan harga diri. Tetapi persetan sama mereka! "Ya, betul kata Anda. Saya orang jahat. Satu di antara sekian banyak orang jahat!" kata Afandi. Ketika itu Sagita berdiri, mau masuk, tetapi Afandi memintanya agar hadir saja. "Orang muda ini orang hebat Ita. Kau boleh mendengar. Banyak yang bisa kaupelajan dari dia. Aku menghargai dirinya, walaupun berlainan kepentingan." Mendengar ucapan ini Erwin jadi heran. Lain pula manusia yang seorang ini. Memaini banyak sekali kelainan pada dirinya. Erwin merasa bahwa nenek Hawa nya datang Memberi instruksi kepadanya ipa yang h.?ru Jika takan dan dilakukannya. "Keluarkanlah gambar Amalia," kata Erwin "Hah, gambar apa?" tanya Afandi. "Gambarnya yang Tuan tanam di bawah pohon isam Jawa di belakang rumah ini," kutu Erwin Afandi kagum. Orang muda ini benar-benar bukan lawan yang bisa diremehkan, la tahu tentang foto Amalia yang ditanamnya. Selama foto ini masih terkubur, Amalia tidak mungkin sembuh. Hanya menunggu saat kematiannya. Tetapi Afandi tidak berniat untuk membunuh Amalia. Yang membayar dirinya juga tidak mengajukan tuntutan demikian. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ "Kalau aku tidak sudi mengeluarkannya, bagaimana?" pancing Afandi. "Kita terpaksa mengadu kekuatan. Kalau aku menang, maka aku akan mengeluarkan foto gadis yang Tuan bikin gila itu. Aku heran, mengapa Tuan sampai hati. Tidak punya rasa kemanusiaan." "Jangan bicara soal kemanusiaan. Ada banyak orang sekarang suka bicara tentang kemanusiaan, sedang dia sendiri bersifat kehewanan!" kata Afandi. Erwin kaget karena amat tersinggung. Apa maksud Afandi" Dirinya disindir" Apakah Afandi bermaksud mengatakan, bahwa dia hanya bicara tentang kemanusiaan, sedang dia sendiri sebenarnya selalu jadi hewan dengan sifat-sifat hewan karena kadang-kadang ia menjelma jadi harimau" la memandang tuan rumah dengan sorot mata tajam. Afandi yang sudah ada umur, mengerti. Katanya, "Bukan diri Anda yang kumaksucL^Dimasa ini ada banyak orang munafik. Mengajak masyarakat berdisiplin dan jujur, padahal dia sendiri tidak kenal disiplin dan mempergunakan jabatan untuk memperkaya diri. Mencuri!" Erwin tambah kagum atas kemampuan Afandi membaca pikirannya, tetapi sekaligus juga heran mengapa manusia sepintar itu mau menyakiti orang lain yang sama sekali tidak punya sangkut paut dengan dirinya. "Kita selesaikan sekarang/' kata Erwin. "Bersiaplah Tuan dukun." Sagita memandang si manusia harimau. Belum pernah dia mendengar ada orang berani menghadapi ayahnya. "Kalau Anda kalah, bagaimana?" tanya Afandi. "Ya apa boleh buat! Nasib gadis itu tak akan sembuh!" jawab Erwin. "Anda mau mati untuk dia?" "Tidak! Aku bersedia mati untuk tugasku. Dan tugasku itu adalah berusaha menyembuhkan Amalia. Kalah menang atau mati dalam membela pendirian adalah sesuatu yang biasa saja." "Anda betul-betul hebat. Aku amat menghargai keberanian mu. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ Aku tidak mau bertarung dengan Anda. Kalau aku boleh tahu. Anda dibayar berapa?" "Anda tentu tahu berapa aku dibayar karena Anda dapat membaca pikiranku dan mengetahui apa yang telah terjadi antara anak Tuan dan aku, ketika aku mengajaknya ke mari." "Aku ini sama dengan Anda. Banyak yang aku bisa tahu, tetapi ada juga yang aku tidak tahu. Misalnya tentang upahmu itu. Berapa?" "Aku bukan pengambil upah. Bukan aku tidak butuh uang. Tetapi aku tidak akan mengumpulkan uang melalui jalan pengobatan. Kalau si sakit bisa sembuh aku sudah akan sangat bahagia!" "Anda orang aneh, anak muda. Cara kita berpikir dan berbuat berbeda seperti antara siang dan malam. Kita tak usah berkelahi. Kalau kau mau anggap aku kalah, silakan," Afandi menghela napas panjang. "Aku akan keluarkan foto itu dari tempat nya kukuburkan. Kau mau ikut?" Erwin tak mengerti mengapa Afandi jadi begitu. "Jangan tanya mengapa aku mendadak berubah," kata dukun berdasi itu. Tetapi kemudian dia sendiri berkata, "Aku malu mendengar cara kau berpikir. Mengapa aku tidak seperti kau. Aku rakus dan kejam. Benar katamu, aku ini terlalu jahat. Kau dengar Sagita, ayahmu ini orang jahat. Memperkaya diri melalui penderitaan orang lain." Afandi berdiri, mengajak Erwin. Sagita duduk terpaku, la seperti tidak percaya. Sepanjang tahunya ayahnya sangat dihormati orang karena pintar sekali mengobati segala penyakit. Dengan mantera Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo man-tera yang punya kekuatan gaib. Menurut tahunya, pasienpasien ayahnya yang kebanyakan sangat kaya memberi imbalan amat besar karena sembuh dari penyakit mereka. Lain tidak! Erwin merasa heran sekali, mengapa dukun besar ini secara sukarela hendak membongkar sendiri foto Amalia. Orang pandai lain yang jauh di bawah dia pun pasti akan memberi perlawanan. Mengapa dia ini lain" Tiba di bawah sebatang pohon asam Jawa yang amat rindang http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ daunnya, Afandi berhenti. Kemudian jongkok menghadapi sebuah batu berwarna hitam. Tak lebih besar dari sekepalan tinju. Rupanya baginya sekedar tanda. Sebab, bila perlu, barang yang ditanam itu dikeluarkannya, dibawa masuk ke kamar khususnya. Foto itu akan dilecutnya dengan lidi aren atau ditusuk tusuknya dengan jarum. Si sakit akan menjerit-jerit, membuat panik keluarga. Ilmu lecut atau tusuk gambar begini ada di sekitar Cirebon, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara dan Minangkabau. Menurut cerita, juga ada di antara orang Kubu di Jambi. Erwin turut Jongkok, Afandi mulai menggali dengan sebilah parang yang dibawanya dari rumah tadi. Menandakan bahwa barang itu tidak ditanam dalam-dalam. Dukun itu bekerja tanpa berkata-kata, Erwin juga memperhatikan tanpa bertanya. Afandi mengeluarkan sebuah kotak kecil, terbuat dari kayu. Kirakira sepuluh kali sepuluh kali sepuluh sentimeter. Lubang ditutupnya kembali lalu ia berdiri dan berjalan ke rumah, diikutkan oleh Erwin. Mengherankan memang. Seorang terpelajar, berpakaian rapi dan berdasi dengan sepatu Morelli buatan Italia yang mahal harganya, menanam dan kini menggali peti kayu dalam pelaksanaan profesinya sebagai dukun. Afandi membuka sebuah kamar, mengajak Erwin masuk lalu mengunci pintu itu kembali. Kamar ini pun berlapiskan karpet tebal. Afandi menyalakan lampu. Kini tampak oleh Erwin bahwa seluruh dinding dihias atau dilengkapi dengan aneka gambar binatang. Juga lukisan kuburan, gambar mayat terbungkus kafan. Ada juga mayat dalam keadaan telanjang. Afandi. memandang ke sekitar. Lalu duduk. Mungkin semacam upacara rutin tiap kali ia masuk kamar itu. Erwin juga turut duduk. Berhadap hadapan dengan Afandi. Setelah membaca baca, antara dengar dengan tidak, Afandi membuka pintu Erwin terkejut, hampir melompat. Orang berpakaian rapi yang tuan rumah itu telah menjadi mayat berkain kafan. Kepalanya bukan http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ tengkorak, melainkan kepala biasa. Laki-laki berwajah amat pucat, mata terbuka tanpa cahaya, rambut lurus-lurus, seperti orang baru habis mandi. Apakah Afandi berubah jadi mayat" Ataukah hanya pandangan Erwin belaka" Mayat itu memandang Erwin. Menakutkan dan menjijikkan, la mengeluarkan satu bungkusan kecil berbalut kain kuning. Seekor lipan keluar dari peti itu. Besar, berwarna merah tua mendekati hitam, la menjalar, mayat membiarkan. "Nah, terima ini," kata mayat itu membuka pembicaraan. "Ini yang kaukehendaki, ini yang kuberikan. Amaliamu sudah bebas." "Dia bukan Amaliaku," kata Erwin. "Dia akan jatuh cinta kepadamu. Kau selalu dikejar cinta. Hatihati, bisa bawa malapetaka! He anak muda. Kau telah melihat aku. Aku ingin melihatmu dalam wujud yang lain. Sebagai manusia harimau. Tunjukkan kepadaku. Kita sekarang bersahabat, bukan?" Orang atau mayat ini mempunyai sifat-sifat yang aneh sekali, pikir Erwin. la ingin memenuhi permintaannya. Maka disebutnyalah nama ayah dan ompungnya, meminta agar ia dijadikan harimau. Serta merta terdengar suara mengaum di dalam kamar itu. SEBAGAIMANA Erwin tadi amat terkejut melihat Afandi mendadak berubah menjadi mayat, begitulah pula kini terperanjatnya dukun besar itu mendengar suara harimau amat mengerikan tanpa kelihatan harimaunya. Dia merasa dirinya hebat tetapi ada makhlukmakhluk lain punya kemampuan lain lagi. "Itu ayahku," kata Erwin bangga, la lihat Afandi terangkat dari duduknya tadi. Mayat juga bisa kaget, la merasa, bahwa punya ayah seperti - ayahnya, dapat dibanggakan. Dalam keadaan seperti itu, enak juga menjadi manusia harimau. "Ayahmu tak mau menampakkan diri?" tanya Afandi. "Kenapa tidak! Aku ingin sekali berkenalan denganmu, karena kau berubah dari iblis menjadi manusia kembali," kata suara Dja Lubuk. Dia bilang Afandi iblis yang memanusia kembali. Ngomong http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ seenaknya saja, pikir Afandi. Tetapi apa yang dikatakan orang atau harimau itu toh benar. Secara mendadak satu makhluk berbadan harimau dengan kepala manusia telah duduk di hadapannya. Mayat itu tergeser sedikit dari tempatnya duduk. "Namaku Dja Lubuk," kata manusia harimau itu memandang si mayat. "Anda luar biasa, sahabat," kata Afandi, lalu bertanya, "Bolehkah aku menyebutmu cleiujon sahabat?" "Tentu, aku senang dipandang sebagai kawanl Karena kau sudah menjadi orang baik kawan Aku kagum padamu Afandi. Kau dukun tapi gayamu seperti menteri. Sepanjang tahuku, hanya kaulah dukun modern," kata Dja Lubuk. "Ah, itu hanya soal selera. Pengetahuanku yang sedikit bukan modern. Sama saja dengan dukun-dukun lainnya. Perbedaannya di pakaian saja. Mereka suka pakai sarung, kadang-kadang dengan kopiah putih. Barangkali untuk menimbulkan kesan tertentu. Aku pakai celana, sepatu, kemeja dan dasi hanya karena suka begitu. Pakaian kan tidak mengubah isi perut atau dada seseorang!" kata Afandi menerangkan. Dalam pada itu Erwin sendiri mulai berubah. Tak lama kemudian anak^dan ayah telah berdampingan sebagai dua makhluk berbadan harimau bermuka manusia. "Apakah kau mayat yang bangkit kembali?" tanya Dja Lubuk. "Tidak. Aku belum pernah mati, jadi belum pernah dikuburkan. Cuma akan jadi seperti mayat, bilamana aku menghendaki. Tetapi kalian lebih hebat, bisa jadi harimau. Aku tidak bisa!" Mendengar ini Dja Lubuk tertawa. Dja Lubuk minta diri. Tak lama kemudian Erwin memanusia kembali. Dengan jampi-jampi, Afandi juga berubah menjadi Afandi yang gagah berpakaian rapi. "Sebetulnya mengapa Tuan melakukan semuanya ini dengan sukarela?" tanya Erwin. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ "Entahlah, aku mau begitu. Barangkali ini yang dinamakan menyadari kesalahan dan ingin memperbaiki diri. Mari kita keluar," kata Afandi. "Terima kasih atas semua keikhlasan Tuan," kata Erwin mengulurkan salam. Ini suatu pengalaman baru lagi di dalam hidup dan petualangannya Afandi terkejut melihat anaknya Sagit " masih duduk di tempat yang tadi juga dengan wuj.ih murung, la menatap lantai. Tidak mengangkut muka ketika mengetahui ayah dan tamunya teluh hadir kembali di ruangan itu. Berbagai pikiran menggoda benaknya. Ayah ternyata jahat. Dan Erwin yang begitu sederhana, miskin tetapi bisa banggd pada dirinya. Tak lama kemudian Erwin mohon diri, menyalam Afandi sekali lagi. Sagita juga menerima salamnya tetapi tanpa mengangkat muka untuk memandangnya. Mungkin malu oleh sifat-sifat ayahnya. Setelah Erwin keluar, Sagita masuk ke kamarnya. Begitu pula Afandi. la merebahkan diri, memejamkan mata dan membiarkan pikirannya menerawang. Ke masa-masa lampau sampai pertemuannya dengan Erwin yang sedikit pun tak terbantah oleh anaknya yang biasanya suka menentang dan berkeras kepala, la, yang belum pernah kompromi dengan dukun mana pun juga, tanpa melalui kekerasan telah memenuhi keinginan si harimau manusia, la sebenarnya tak mengerti mengapa ia jadi begitu pengalah dan suka kepada anak muda itu. la mau menamakannya sebagai suatu kesadaran dari seseorang yang telah lama menempuh jalan sesat. Tetapi apakah benar ia telah sadar" la lihat anak tunggalnya yang biasa sangat manja telah berubah menjadi gadis pemenung tanpa mengajukan sekalimat pertanyaan pun kepadanya, la tanyai dirinya telah berapa banyak orang yang teraniaya dan mati oleh ilmu hitam yang dipelajarinya bukan hanya di dunia Timur, tetapi juga di beberapa negara Barat. Gabungan ilmu mistik dari dua belahan bumi inilah yang membuat ia lain daripada penguasa ilmu hitam lainnya, la selalu yakin, bahwa ilmunyalah yang paling ampuh. Dia mempunyai banyak pesuruh yang dapat diperintah apa saja. Di http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ antara para budaknya termasuk mayat Musa yang dicurinya dari kuburan ketika jenazah orang malang itu baru tiga hari tidur di dalam perut bumi. Ternyata Musa masih anak buah dari raja atau hulubalang kerajaan mayat-mayat yang bangkit kembali atau dicuri. Dia sempat pula melihat Dja Lubuk, manusia harimau yang bangkit kembali dari kuburannya demi cinta yang tak pernah padam terhadap diri anak tersayangnya, yang juga sesama manusia harimau seperti dirinya. Uh, begitu banyak misteri yang tak terpecahkan di dunia ini. Begitu banyak yang tidak masuk akal manusia biasa, tetapi merupakan kenyataan bagi orang-orang yang mengalaminya. Kini Afandi merasa dirinya jadi kecil. Sekecil unta di tengah padang pasir yang luas tanpa tepian. Dunia dengan seluruh isinya selalu mengalami perubahan yang tak dapat dilawan atau ditahan dengan cara atau kekuatan apa pun. Di antara isi dunia itu termasuk dirinya, Afandi yang sangat populer di kalangan sementara orang besar dan kaya. Kini dirinya bukan apa-apa, bagaikan seorang pejabat tinggi yang baru jatuh dari kedudukannya dan bersamaan dengan itu kehilangan seluruh wewenang yang tadinya dapat digunakannya untuk apa saja. Menghitamkan yang putih atau memutihkan yang hitam. ERWIN langsung ke rumah Amalia. Maskun mempersilakannya masuk. Dengan sikap hormat yang lebih daripada biasa. Dengan wajah secerah malam berbulan empat belas hari. Beberapa keluarga Maskun yang ada di sana memandanginya bagaikan melihat orang yang punya kelainan dari manusia lainnya. Membuat si manusia harimau malah jadi kemalu-maluan. Di kamar Amalia ia dibikin heran oleh si sakit yang sedang diberi makan oleh ibunya, la mengobrol sambil tertawa-tawa. Tadinya tidak pernah begitu. "Silakan duduk Tuan dukun," kata Juariah. la berdiri dari tempatnya duduk, menandakan hormat penuh. Taraf Erwin sudah seperti menteri saja. "Hallo Er," kata Amalia membuat ibu dan ayahnya yang turut masuk jadi bingung dan malu. Lalu sambungnya, "Ambil kursi, mari http://ceritasilat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ duduk di dekatku!" Maskun memandang istrinya yang kebetulan juga sedang memandang suaminya. Penuh tanda tanya. Tadinya mereka pikir anaknya sudah sembuh. Ngo-mong biasa, tertawa dan minta makan, tetapi harus disuapi oleh' ibunya. Karena manja belaka. Kini ia membuat si dukun sakti seperti kawan atau pacar nya saja. Bagaimana ini! Sembuh atau tambah gila" Erwin juga memandang orang tua Amalia, tetapi ia penuhi permintaan gadis itu. Mengambil kursi lalu duduk di dekatnya. "Apakah dia masih diduduki orang halua, tuan dukun?" tanya Maskun. "Tidak, dia sudah bebas dan sembuh," jawab Erwin. "Papa ini bagaimana," kata Amalia. "Aku sudah sembuh. Kan Papa dan Mama bisa melihatnya. Dan yang menyembuhkan adalah Erwin. Hebat dia, ya Mam!" "Tapi mengapa kau ngomong begitu Lia!" kata ibunya. "Lalu harus ngomong bagaimana" Kurasa kata-kataku tak ada yang salah. Ooo, apakah karena aku hanya menyebut namanya. Tanpa pakai "tuan" atau "bapak". Kuno, dia kan masih muda. Yang punya diri saja tidak keberatan kusebut dengan nama. Tanda persahabatan dan keakraban. Bukankah begitu, Er?" "Mana yang nona rasa enak sajalah. Buat saya tidak apa-apa," jawab Erwin. "Mama dan Papa dengar itu?" tanya Amalia dengan suara mengesankan kemenangan. "Terima kasih Er, ya. Kau memang betul-betul hebat. Di mana kau pelajari ilmu perdukunan" Biar aku juga jadi dukun seperti kau. Huh betapa akan hebatnya. Nona Amalia jadi dukun. Aku akan pasang papan nama besar-besar dengan namaku. Di bawahnya profesiku. Sanggup menyembuhkan segala macam penyakit. Gratis bagi yang tak mampu. Aku ingin lihat bagaimana muka dokter-dokter yang kebanyakan sudah tidak mengindahkan sumpah jabatannya!" Amalia bicara dengan tenang, serius, kadang-kadang diselingi http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ dengan tawa. "Aku belum pernah melihat atau mendengar gadis remaja jadi dukun. Nona pantasnya jadi dokter. Bisa berbuat banyak untuk kemanusiaan!" kata Erwin. "Kau telah membuktikan, bahwa dukun lebih mampu dari dokter. Kalau belum ada gadis yang dukun,, biarlah aku jadi yang pertama!" Maskun dan istrinya mendengarkan dengan perasaan tak menentu. Kurang ajar sekali anak ini. Terhadap seorang dukun kawakan berani mengatakan "kau." Kayak terhadap kawan sepermainannya saja. "Maafkan anak kami yang lancang. Barangkali penyakitnya belum seluruhnya sembuh," kata Maskun. "Papa ini ada-ada saja. Yang sakit kan lebih tahu. Aku sudah sembuh. Badan dan pikiran semua sehat. Waktu mengobati, dia dukun. Namanya juga sedang melaksanakan profesi. Tetapi kami kan boleh bersahabat. Sebagai dua manusia yang sama hak dan derajatnya. Bukan sebagai si sakit dan si dukun. Betul nggak, Er?" "Ya betul," kata Erwin mengiyakan. Sebenarnya Erwin merasa geli di dalam hati, tetapi tidak diperlihatkannya. Anak perempuan ini memang rada brutal, tetapi tidak punya maksud buruk. Mungkin karena senangnya sematamata, karena sudah sembuh dari sakitnya. "Apa Tuan dukun yakin, anak kami sudah sembuh?" tanya ibu Amalia. "Ya, sudah sapenuhnya sembuh," jawab Erwin. "Lalu bagaimana" Apa kewajiban kami terhadap Tuan?" tanya Maskun. "Tidak ada. Terhadap saya tidak ada," kata Erwin menegaskan, "Tetapi Tuan dan Nyonya harus bersyukur kepada Tuhan. Dengan izinNya-lah maka Amalia sembuh. Saya hanya berikhtiar." Erwin lalu mohon diri. http://cerita-silat.co.cc/ Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ Tetapi Amalia meningkah, "Jangan buru-buru pulang. Kawani aku dulu. Aku kan baru sembuh. Perlu kau dampingi, supaya penyakitnya jangan datang kembali," kata Amalia manja. Erwin menurut. Dia teruskan ngomong-ngomong, tetapi setengah jam kemudian ia pulang. Dengan pesan dari Amalia supaya segera datang lagi. Diam-diam Maskun dan istrinya Juariah mulai curiga. Apakah anak mereka jatuh hati kepada si dukun muda" Kalau benar, maka pergi satu penyakit, datang penyakit lain. Yang tidak kalah parahnya, walaupun berlainan jenis. Malam itu Amalia tidak bisa tidur tenang, la teringat-ingat kepada Erwin. Dia sendiri merasa heran, mengapa dia jadi senang kepada dukun muda itu. Diusahakan melupakan, tidak berdaya. Ingatan kepada Erwin terus mengganggu benaknya. Apakah ia jatuh cinta" Hih, amit-amit jabang bayi. Masa jatuh hati sama dukun" Bikin malu saja. Ada banyak pemuda, duda dan suami-suami kaya yang tertarik kepadanya. Dia tahu betul. Tinggal tunjuk. Mau yang manaJ Tetapi celakanya si dukun itu juga yang diingat. Malam itu juga Amalia dan Erwin jadi pembicaraan Maskun dan istrinya. Maskun yang memulai, la bertanya, "Ju, apakah kau pikir anak kita jatuh cinta kepada dukun itu?" "Entah, aku cuma ragu-ragu. Caranya bicara dengan dukun sangat aneh. Seperti orang sudah bersahabat rapat lama. Apakah dia bukan hanya bergurau?" Juariah balas bertanya. "Kalau bergurau, syukurlah, tetapi itu pun sudah keterlaluan. Tidak ada hormatnya kepada dukun muda itu. Apakah," tetapi Maskun tidak meneruskan. "Apakah apa?" tanya Juariah. "Tidak apa-apa. Aku hanya teringat kepada kata-kata Amalia ketika dia diobati tempo hari. Katanya dukun itu akan membuat dia jatuh cinta!" http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ "Ah, itu kan suara iblis yang menduduki dan menguasai dirinya." "Ya, walaupun begitu, siapa tahu. la masih muda dan anak kita cantik. Dengan ilmunya dia bisa menundukkan hati Amalia!" "Jangan berprasangka!" "Perasaanku mengatakan, bahwa dukun itu telah menguasai dia," kata Maskun. Pada waktu dia mengatakan begitu terdengar suara geledek. Keras sekali. "Ini harus dicegah, Ju. Sebelum kuku kekuasaannya terlalu dalam mencekam anak kita." "Kita lihat dulu perkembangannya. Jangan terburu nafsu. Mungkin dia sama sekali tidak punya selera terhadap Amalia!" "Dia kan laki-laki. Punya ilmu penunduk lagi. Kata-kata iblis tempo hari barangkali memberi ingat kepada kita. Supaya waspada terhadap dukun itu." Sekali lagi geledek menggelegar seperti hendak memporak porandakan segala apa yang ada di permukaan bumi dan laut. "Mari kita ke kamar Amalia," Maskun mengajak istrinya. Ternyata pintu kamar gadis itu agak renggang. Maskun meletakkan telunjuk kanan pada bibirnya, memberi isyarat supaya istrinya jangan bersuara. Maskun menolak pintu itu pelan-pelan. Amalia di atas ranjang indahnya. Matanya memandang langit langit. Belum tidur, tetapi tidak menyadari keda tangan orang tuanya. Juariah menarik tangan suaminya, mengajaknya keluar. Lebih suka membiarkan anaknya yang pasti sedang mengelamun atau memikirkan sesuatu. Keluarnya ibu dan ayah itu pun tidak diketahui oleh Amalia. Akhirnya ia tertidur, diselingi senyum-senyum karena memimpikan Erwin, sang dukun yang sudah masuk ke dalam hatinya. Maskun yakin, bahwa anaknya telah diguna-gunai oleh Erwin. Dan ia yakin bahwa anaknya kini selalu memikirkan dukun itu. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ "Menjijikkan, betul-betul menjijikkan, Mam. Disembuhkannya untuk ditundukkan," kata Maskun emosional kepada istrinya. Dan ia memikirkan, bagaimana membuat Erwin kapok mencintai gadis kaya dan cantik seperti anaknya. Setelah memutar otak, Maskun tersenyum sendiri. Senyum yang mengandung sadisme. *** LAKI-LAKI yang berpraduga dan merencanakan pembalasan itu tidak mengajak istrinya mufakat, karena besar kemungkinan perempuan itu tidak akan menyetujui. Dia tahu betul, bahwa tidak dalam semua hal istri boleh diajak berunding. Dalam pelaksanaan maksud tertentu, lebih baik tidak ada orang lain yang tahu. Tidak sahabat terdekat, tidak saudara kandung, tidak anak, tidak istri. Bahkan tidak ayah atau ibu kandung. Pekerjaan jahat tanpa saksi jauh lebih selamat. Namun begitu, dia mau membersihkan jalan dulu. Bersama istrinya ia menemui Amalia. Maskun berkata terus terang, bahwa Amalia banyak sekali menyebut dukun yang menyembuhkannya, la bertanya, apakah penyebutan itu sekedar mengingat jasanya atau ada sebab-sebab yang lain. "Ayah kira bagaimana," tanya Amalia yang tidak mau rahasiarahasiaan. "Kau sangat berterima kasih padanya!" jawab Maskun. "Tepat," kata Amalia. "Itu salah satu sebab Tetapi masih ada sebab lain." "Apa sebab yang lain itu?" "Coba ayah tebak!" "Aku tak berani menebaknya." "Kenapa mesti takut. Mestinya ayah tahu. Atau aku saja yang mengatakannya?" "Katakanlah, supaya kami tahu. Bukankah begitu Mam?" Maskun memandang istrinya. Juariah mengiyakan. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ "Aku suka sama dia ayah!" "Suka bagaimana" Ada macam-macam suka!" "Ya suka. Senang. Ataukah aku perlu mengatakan, bahwa aku jatuh hati padanya?" Amalia menggoda ayahnya. Ibunya tidak turut menanyainya. "Kau pernah mengatakan, bahwa dia akan mengguna gunaimu. Akan membuat kau jatuh cinta padanya!" "Huh, aku tidak pernah mengatakan begitu. Setelah aku sembuh dan dapat berpikir wajar, aku merasa bahwa dialah laki-laki yang tepat untukku. Sederhana dan rendah hati. Rupanya tidak jelek. Bukankah begitu Mam," kata Amalia mencari dukungan. Ibunya tidak menanggapi. Kelihatan dia gugup dan cemas. "Kau tidak merasa diguna-gunai?" "Guna-guna apa" Aku tak merasakan ada sesuatu kelainan! Hah, bukan macam dia orangnya mau mengguna-gunai!" "Kalau begitu baguslah. Kau sudah dewasa. Berhak menentukan sendiri laki-laki yang kau sukai!" kata Maskun membuat istrinya terkejut dan heran. Dia menyangka suaminya akan marah habishabisan. Ee, tahu-tahunya setuju tanpa reserve. "Ayah setuju?" tanya Amalia. Dengan perasaan amat girang ia memeluk ayahnya. *** PADA malam itu terjadi dua peristiwa besar yang jadi headlines koran-koran penerbitan pagi keesokan harinya. Dua pejabat tinggi, Djojosukarto dan Sumarta yang bekerja pada kantor yang sama telah mati malam itu dengan cara yang amat mengherankan, tetapi bukan cara yang pertama kali terjadi di Jakarta. Tubuh kedua orang yang tinggal berjauhan itu telah dikoyak-koyak. Binatang yang membunuhnya pasti harimau. Muka kedua korban tidak dijamah oleh binatang itu. Beberapa hari yang lalu dukun Dolah mati dengan cara yang sama. Kemudian tersiarlah dari mulut ke mulut bahwa http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ kedua pejabat ini ada hubungan dengan dukun yang mati itu. Hubungan dan cara mati yang sama membuat orang mengambil kesimpulan, bahwa ketiga orang ingin bersekongkol melakukan kejahatan dan dibunuh oleh binatang atau makhluk yang sama. Teringatlah mereka semua pada manusia harimau yang pernah mengganas di beberapa bagian Jakarta. Makhluk aneh, harimau bermuka manusia yang tidak mau sembarang bunuh, la bunuh, la pilih mangsanya dengan tepat. Yang tidak punya dosa atau niat jahat terhadap dirinya tidak pernah diganggu. Rasa takut menjalari pikiran orang-orang yang punya kesalahan. Yang tidak diketahui orang ramai, tetapi mungkin diketahui oleh sang manusia harimau yang mengetahui segala-galanya dan bisa membunuh di mana saja dan kapan saja dia mau. Orang ingat kembali, bagaimana ia masuk kantor Polisi, melalui petugas-petugas yang sedang jaga, tetapi tidak melihat dirinya. Makhluk ini tidak takut pada siapa pun dan belum terlawan oleh orang hebat yang mana pun. Banyak dukun terkenal jadi cemas. Apakah mereka akan mengalami nasib seperti dukun Dolah" *** BERITA lain yang tak kalah besarnya adalah kematian Afandi. Bukan dikoyak harimau, tetapi menghabisi nyawanya dengan sepucuk pistol yang ditembakkan ke pelipisnya. Dari pelipis kanan tembus melalui pelipis kiri. la orang terkenal di antara para pedagang, karena ia pengusaha yang ulet, rajin dan banyak berhasil. Terkenal pula sebagai duda yang sejak kematian istrinya enam tahun yang lalu tidak pernah kawin lagi. Pun tidak pernah kedengaran ada main diluar. Atau punya simpanan seperti sementara orang kaya zaman kini. Kaya melalui usaha halal atau kedudukan yang empuk, la tinggal berdua saja dengan anaknya Sagita yang cantik. Yang amat manja dan dimanjakan. Seluruh kasih sayang ayah ini tumpah kepada anak tunggalnya. Tidak terlalu banyak orang yang tahu, bahwa Afandi mempunyai ilmu yang luar biasa. Ilmu hitam paduan barat dan timur, la hanya mau menolong orang-orang yang benar-benar berduit atau sahabat http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ akrabnya. Sebelum ditolong harus bersumpah untuk merahasiakan bantuannya. Harus tutup mulut, kalau berani, buka rahasia kepada orang lain, sehingga dirinya jadi buah bibir, maka ia akan mengirim mayat untuk mencabut nyawa si pelanggar sumpah. Ada dua orang yang telah dipindahkannya ke neraka melalui mayat piaraannya yang tunduk pada semua perintahnya. Seperti Musa yang hanya dapat ditun dukkan Datuk nan Kuniang, raja di antara semua* mayat yang bangkit atau dicuri dari kuburnya. Mengapa Afandi yang terkenal baik hati dan hidup bahagia itu sampai bunuh diri" Para petugas kepolisian tidak bisa mendapat motifnya, la tidak punya hubungan. Rekeningnya di dua buah bank menunjukkan saldo lebih yan9 cukup besar. Sagita yang dimintai keterangan oleh Polisi juga tidak bisa memberi petunjuk ke arah pembongkaran bunuh diri yang misterius itu. Polisi tidak mendesak dirinya karena mereka dan semua sahabat Afandi tahu, bahwa anak ini sayang sekali kepada ayahnya. Baginya Afandi adalah ayah sekaligus ibu. Dalam memberikan keterangan, Sagita bicara terputus-putus penuh kesedihan, la tidak melihat kelainan apa pun pada diri ayahnya pada hari-hari menjelang peristiwa yang amat menimpa hatinya. Polisi dapat mengerti, begitu juga sahabat-sahabat ayahnya. Kini ia sebatang kara, kehilangan orang yang paling dicintainya di permukaan bumi ini. Hanya satu yang tidak diceritakannya. Yaitu tentang Erwin. Menceritakan itu berarti membuka rahasia ayahnya, yaitu bahwa ia menjalankan praktek ilmu hitam. Lebih daripada itu lagi. Bahwa ayahnya telah membuat gila seorang gadis bernama Amalia. Yang akan terus gila menjelang kematiannya kalau fotonya tidak dikeluarkan dari tempatnya ditanam. Kedatangan Erwin yang juga dukun telah menyebabkan rahasia kejahatan ayahnya terbuka. Kejahatan yang tadinya tidak pernah diketahuinya. Kenyataan yang begitu pahit, membuat ia merasa malu dan sedih. Afandi dapat memahami pukulan batin yang diderita anaknya, la juga merasakan, bahwa ia kehilangan satu-satunya kasih sayang http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ yang amat dibutuhkannya di atas dunia ini. Bahwa hidup jadi tiada punya arti lagi. Jika hidup sudah tidak ada artinya, maka jalan terbaik adalah meninggalkan dunia ini. Mati! Kalau hanya melarikan diri, maka rasa dosa akan selalu mengejar. Ketenteraman jiwa dan perasaan tidak akan pernah ada lagi. Sagita juga tidak pernah mengungkapkan sepu' cuk surat yang ditinggalkan ayahnya. Di dalam surat singkat itu Afandi mohon maaf kepada anaknya. Mengatakan bahwa jalan yang diambilnya bukan yang terbaik bagi Sagita, tetapi terbaik bagi dirinya, la akui bahwa perbuatannya sangat pengecut dan egois, la ingin lekas menghadapi pengadilan di akhirat. Kalimat terakhirnya berbunyi: "Relakan ayah pergi, anakku tersayang. Maafkan ayah yang telah membuat dosa, tetapi anakku harus turut memikul deritanya." *** ERWIN sendiri amat terkejut membaca berita tentang Afandi. la sama sekali tidak menduga, bahwa orang terpelajar dan ahli ilmu hitam itu akan menghukum dirinya dengan cara yang begitu mengerikan. Perbuatan pengecut memang, tetapi juga membuktikan, bahwa ia bersedia memikul resiko atas kejahatannya. Manusia harimau itu pergi ke rumah Afandi untuk menyatakan belangsungkawa kepada Sagita. la terlibat langsung dalam peristiwa ini. "Aku menyesal sekali Sagita," katanya, la dapat merasakan, betapa sedih hati gadis yang tinggal seorang diri saja sekarang. "Terima kasih. Kau datang. Tetapi jangan sesali dirimu. Kau tidak bersalah," kata Sagita. la memberikan satu amplop kecil yang berada di dalam amplop surat untuk dirinya sendiri. Erwin turut ke pemakaman. Banyak orang besar hadir. Begitu pula orang kaya. Iringan mobil tak kurang dari setengah kilo panjangnya. Tiba di gubugnya ia baca surat dari orang yang telah tiada itu. la http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ hanya mengatakan, bahwa yang membayar dirinya seorang bernama Jufri, masih famili Maskun. la merasa dirinya terlalu kejam dan hina. Oleh karenanya harus berhenti hidup. Jufri. Jadi Amalia dianiaya oleh familinya sendiri. Maskun dulu mati-matian mengatakan, bahwa yang menyuruh bikin gila anaknya pasti Syarif. Inilah buruk dan jahatnya praduga. Keesokan harinya Erwin pergi ke rumah Maskun. Mengatakan kepadanya bahwa yang menjahili adalah Jufri yang masih keluarga Maskun sendiri. Ayah Amalia mendengarkan, tetapi dia tidak merasa penting lagi siapa yang pegang peranan dalam membuat gila anaknya. Yang amat menyakitkan hatinya sekarang adalah Erwin, dukun sialan yang membuat anaknya kini tergila-gila padanya. Orang yang dapat Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo bersandiwara itu meminta dengan sangat supaya Erwin suka makan bersama sebagai tanda kekeluargaan di antara mereka. Si dukun dan manusia harimau menerima ajakan. Amalia tidak mau ketinggalan. Mau turut makan bersama, la terus melemparkan katakata penuh makna kepada Erwin. Membuat tambah panas hati Maskun. Erwin sendiri merasa tidak senang dan tenang, karena bisa jadi orang tua Amalia menduga, bahwa ia mengguna gunai gadis itu supaya terpikat. "Aku mau mengajak bang Erwin nonton malam ini. Boleh ya ayah," katanya kepada ayahnya. Hati Maskun bertambah panas. Tetapi ia masih dapat menyembunyikannya dibalik sebuah senyuman pemain watak. Kurang ajar, anak yang baru sembuh dari penyakit gila itu sekarang menjadi lebih gila dengan memanggil "abang" kepada sang dukun. Makanan sudah dihidangkan di atas meja. Hati Maskun berdebardebar, Erwin sendiri tidak tenteram. Amalia terus bicara. Juariah lebih banyak diam, tidak menanggapi. Hati Maskun cemas, jantungnya berbunyi keras rasanya, ketika Erwin mengangkat gelas untuk minum. Ketika hampir sampai di bibir mendadak gelas itu pecah, membasahi baju dan celananya. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ Pakaian yang kena minuman itu mengepulkan asap, padahal minuman itu sendiri tidak panas. Erwin cepat berdiri, memandang pada Maskun kemudian istrinya. Dia lihat Juariah jadi gugup sementara Maskun sendiri gugup. "Mengapa kalian hendak membunuh aku?" tanya Erwin berterus terang. Amalia memandang ayahnya. Kemudian ibunya. Salah seorang atau kedua-duanya pegang peranan dalam usaji? peracunan ini" Maskun juga seorang yang tidak bisa menahan diri. Dengan lantang ia berkata: "Dukun tak tahu diri yang mengguna gunai anakku memang patut mati. Sayang sekali gelas itu pecah. Kau punya penjaga diri rupanya, dukun cabul!" Ya Tuhan. Baru lagi dia mengobati dan menyembuhkan Amalia, hari ini dia sudah dikatakan dukun cabul tak tahu diri. Dia tidak pernah berbuat suatu apa pun yang buruk terhadap Amalia. Walaupun Amalia cantik, dia benar-benar tidak pernah tertarik padanya. "He orang kaya yang sombong. Aku orang miskin dan hina barangkali di matamu. Tetapi terus terang, anakmu tidak ada artinya bagiku." Erwin merasa bahwa dia sudah salah ngomong. Mestinya dia tidak usah bicara begitu. Karena amat menyakiti hati Amalia. Padahal gadis itu tidak berdosa. Tetapi Erwin pada saat itu tidak lagi sanggup menguasai dirinya. Apa boleh buat, dia juga manusia biasa, yang kadang-kadang jadi harimau. Tidak luput dari kekurangan dan kelemahan. Amalia menangis. Sedih dan malu. Semua gara-gara ayahnya. Si sinting yang sombong, pikir Amalia dalam hatinya. Ayahnya seorang yang sangat palsu. Rupanya dia kemarin bersandiwara di hadapan Amalia ketika gadis itu mengatakan suka pada Erwin. Ayahnya mengatakan setuju dengan siapa pun yang jadi pilihan anaknya. "Maafkan aku Amalia. Tiada maksud melukai hatimu. Tetapi http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ ayahmu betul-betul keterlaluan!" kata Erwin lalu meninggalkan rumah itu. "Dia dukun tak tahu diri. Kapan pun dia tidak akan mendapatkanmu," kata Maskun kepada anaknya. Amalia menjerit histeris lalu menangis sejadi-jadinya. "Dia pasti diguna gunai dukun keparat itu," Kata Maskun lagi. "Tetapi dia akan mendapat bagiannya. Dia belum tahu siapa Maskun!" Pada saat itu terdengar suara petir, keras sekali. MENGETAHUI bahwa Erwin bukanlah manusia sembarangan yang boleh diremehkan, sehingga takut akan akibat-akibatnya, maka Juariah berusaha membujuk suaminya agar jangan terlalu emosi dan berpikir berdasarkan nafsu atau kekuatan uang. Perempuan itu mengatakan kepada suaminya, bahwa bukan tidak boleh jadi Amalia memang jatuh hati semaunya sendiri. Suatu hal yang wajar, katanya. "Wajar moyangmu," kata Maskun sengit, la sudah tidak bisa mengendalikan diri sehingga melontarkan makian yang begitu kasar terhadap istrinya. "Maskun, kau sudah keterlaluan. Moyangku kau bawa-bawa. Kau barangkali tidak punya nenek moyang. Dukun itu sudah mengatakan, bahwa anak kita dibikin gila oleh saudaramu si Jufri. Aku memang sudah lama sekali curiga sama dia." "Keparat kau. Kini kau pun sudah berpihak sama si dukun. Sebentar lagi kau juga ikut jatuh cinta. Kau menuduh kemenakanku Jufri. Mana mungkin. Dia begitu sayang sama Amalia. Dukun bajingan itu yang bikin Amalia tergila-gila sama dia. Anak kita kan cantik. Dia kan merasa bangga kalau bisa mendapat Amalia. Bodoh, kau bodoh!" kata Maskun. "Si Jufri itu ingin Amalia gila atau mati supaya dia yang mewarisi harta nanti. Kau tidak sadar ya," kata Juariah kini tidak kalah sengitnya. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ "Betul-betul kau sudah gila. Jangan sembarang tuduh. Kau menghina Jufri. Itu artinya menghina aku! Dan aku tidak mau menerima penghinaan." "Yah kau memang keluarga hebat. Kemenakanmu itu berhati emas!" Akhirnya Amalia yang dari tadi menahan diri dengan sakit hati berkata lantang: "Aku juga yakin, si Jufri yang mengguna-gunai diriku. Bukan Erwin. Aku senang padanya dari perasaanku sendiri!" Tiga beranak itu sama-sama panas dan melemparkan kata-kata pedas. Amalia terang-terangan berpihak pada ibunya. Pada waktu itulah datang seorang tamu yang tak lain daripada Jufri yang jadi bahan tuduhan dan pembelaan. Maskun segera merobah sikap, ramah dan manis sekali pada kemenakannya. Sebaliknya Juariah yang benci melihatnya membentak: "Mau apa kau!" Maskun jadi marah, membentak istrinya. "Apa pun maunya bukan jadi urusanmu." Berbeda dari biasa Jufri kelihatan gugup dan sambil menundukkan kepala ia berkata bahwa ia mau mohon maaf dan ampun atas segala dosanya. Sekarang Maskun yang jadi heran. Apa pula salah kemenakan yang amat disayangnya ini. "Oom dan tante," kata Jufri. "Saya telah membuat kesalahan besar. Dan tadi saya didatangi harimau di kamar saya." "Harimau?" tanya Maskun. "Ya harimau. Katanya kalau aku tidak mengakui dosaku, malam ini aku akan dibinasakannya. Karena aku memang merasa salah, maka aku datang." "Apa salahmu?" tanya Maskun. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ "Aku yang menyuruh Pak Afandi membuat Amalia jadi gila!" kata Jufri. Maskun terkejut. "Afandi" Yang bunuh diri kemarin malam?" Jufri membenarkan. Maskun jadi takut. Sebaliknya Juariah dan Amalia merasa menang. Dan tambah kagum pada kehebatan dukun Erwin. Betapa besar kekeliruan dan dosa mereka menyangka, bahwa guna-guna itu perbuatan Syarif. Maskun telah meminta supaya Erwin melakukan pembalasan atas orang yang tidak bersalah itu. Pada diri Juariah dan Amalia timbul rasa benci dan jijik yang amat sangat terhadap Jufri. Bangsat, sungguh bangsat yang tak berperikemanusiaan. Dan macam inilah kemenakan yang dibanggakan Maskun. Tetapi dasar Maskun orang keras kepala dan tidak mau berpikir berdasar kenyataan, maka ia tetap bertekad untuk membinasakan Erwin. Kini pembinasaan Erwin semakin penting, karena orang itu dapat melakukan berbagai macam pembalasan kalau ia masih hidup, la tetap yakin, bahwa dukun itulah yang membuat Amalia tergila-gila padanya, la ajak kemenakannya ke kamar kerjanya untuk membicarakan rencana berdua-dua saja. Setelah bertukar pikiran, oom dan kemenakan semufakat untuk membunuh Erwin. Yang melakukan pembunuh-pembunuh bayaran yang jumlahnya sekarang pasti ribuan kalau tidak puluhan ribu. Asal tahu saja di mana dan bagaimana mencarinya. Paling mudah kalau tahu di mana agennya. Meskipun kedengaran aneh, tetapi kini di Jakarta ada agen tenaga kerja, mulai dari babu sampai pada insinyur. Ada agen penyalur wanita bayaran, mulai dari belasan tahun sampai maksimal empat puluh. Jangan pula merasa aneh mendengar umur empat puluh. Ada banyak laki-laki berpengalaman yang lebih menyenangi wanita tiga puluh lima sampai empat puluhan daripada belasan tahun yang dalam segala hal mesti diajari dulu. Kan nggak lucu! Ada agen tukang pukul. Bicara sama agen, maka tukang pukul yang anda http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ butuhkan akan tersedia. Anda tidak perlu tanggungjawab apa-apa. Kalau bayaran cukup tinggi, nama anda pun tidak akan pernah dibawa-bawa. Dan sudah ada agen tukang bunuh. Agen-tschap ini menyediakan orang-orang yang selalu bersedia melakukan pembunuhan untuk siapa saja asal bayaran cocok. Organisasi ini mempunyai pimpinan khusus. Kalau si tukang bunuh bayaran sampai berani buka rahasia untuk siapa dia bekerja, maka dia pun akan di "selamatkan." Maskun menyuruh kemenakannya mengurus tiga pembunuh bayaran yang boleh minta upah berapa saja, asalkan sanggup membunuh si dukun keparat yang katanya membuat gila anak tersayangnya. Melalui agen, tiga perenggut nyawa lantas tersedia. Dua dr antaranya bekas hukuman Nusakam bangan, tahan peluru dan senjata tajam. Sudah berkali-kali terbukti kekebalannya. Nama mereka Masto dan David. Yang lainnya kurus kerempeng, tetapi punya pukulan yang mematikan. Kata orang dia yang bernama Mudakir punya tenaga dalam. Upah dijanjikan satu juta untuk tugas itu. Sang agen potong empat puluh persen. Jadi tinggal enam ratus ribu untuk tiga pelaksana. Masing-masing akan terima dua ratus ribu, tetapi porsekot yang diterima masing-masing dari agen hanya lima puluh ribu Di mana letak rumah atau sebenarnya gubug Erwin segera diberitahukan kepada mereka. Pelaksanaan peniadaan nyawa mangsa akan dilakukan pada malam harinya. "Ini tidak akan bisa meleset," kata Maskun kepada kemenakannya. Dan Jufri juga yakin bahwa semuanya akan berjalan sebagaimana yang mereka harapkan. Mereka berdua bertenang-tenang di rumah Maskun. Si pembunuh nanti akan memberi laporan setelah tugasnya selesai. Amalia dan Juariah sama sekali tidak tahu apa yang sedang diperintahkan Maskun, tetapi kehadiran Jufri di rumah itu benarbenar amat menimbulkan kebencian. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ Pukul sebelas malam, pintu diketuk. "Laporan Tuan," kata orang di luar. Maskun bergegas membuka pintu. Tentu salah seorang dari pembunuh itu datang memberitahukan kematian sang dukun. Setelah pintu dibuka, tidak kelihatan siapa pun. Tetapi ketika pintu ditutup kembali, mereka jadi sangat terkejut dan takut tak terkatakan melihat di ruangan itu telah ada sesuatu makhluk yang hidup, bukan manusia dan bukan pula hewan. Gabungan antara keduanya, yaitu makhluk yang sedang jadi bisik-bisik ramai dan hati-hati antara mereka yang telah mendengar ceritanya. Mukanya jelas muka manusia. Tubuhnya, tak pelak lagi harimau belang. Muka itu sudah berkeriput, tetapi kegagahan jelas tampak, la memandangi kedua tuan rumah yang ketakutan dan tak dapat bersuara itu. "Kalian tak suka melihat kedatangan atau kehadiranku?" tanya makhluk yang tak lain dari Dja Lubuk itu. "Ssssuka!" jawab Maskun memaksakan dirinya. Manusia yang biasanya galak dan selalu haus dendam, ditambah lagi dengan menilai persangkaan sebagai suatu kenyataan. "Hmm, bagus. Tetapi kenapa kalian seperti ketakutan" Karena tampangku yang buruk dan aneh ini?" "Ttttiddak Pak!" "Jangan kurang ajar. Aku bukan bapakmu. Kau tidak seperti aku. Kau manusia yang sempurna. Mana mungkin aku ini bapakmu. Jangan kau kira aku seperti bapak-bapak zaman kini, merasa hebat kalau dipanggil bapak. Tidak sadar bahwa yang memanggil bapak itu sebenarnya memaki-maki dia dalam hati. Kau ingin aku panggil bapak" Karena kau merasa dirimu berkuasa dan punya banyak uang melalu pencurian dari bangsa dan negaramu?" Maskun yang kaya dan sombong merasa tambah takut. "Kau menunggu tamu, bukan" Pembunuh bayaran yang kau sewa untuk membunuh seorang manusia yang telah http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ menyembuhkan penyakit gila anakmu?" Maskun dan Jufri yang tadi berdiri gemetaran, kini lunglai. Lutut mereka tak kuat lagi memikul badan. "Jangan berlutut, berdirilah. Aku bukan atasanmu. Bukan orang berpangkat. Bukan raja yang patut disembah!" kata Dja Lubuk menggoda, karena dia tahu kedua manusia banyak lagak itu sudah tak kuat berdiri. Keduanya tak juga kuat berdiri. "Berdiri! Kalian harus' berdiri!" bentak Dja Lubuk sekarang. "Tidak kuat Pak," kata Maskun dan Jufri mengulangi istilah "bapak" nya. "Hm, kurang sumsum ya. Makan telor sama madu Arab yang banyak!" kata Dja Lubuk mengkelakari orang-orang yang sudah serasa tak punya kekuatan apa pun'lagi. "Orang menyembuhkan anakmu. Kau tuduh dia mengguna-gunai anakmu itu. Kau coba meracuni dia. Gagal. Sekarang kau suruh tiga pembunuh bayaran menghabisi nyawanya. Ee, kau setan apa iblis?" Maskun dan Jufri tidak bersuara. 'Kau tidak ingin tahu, aku ini siapa" Tapi tak usahlah! Namun maksud kedatanganku kalian boleh tahu. Kau Maskun, karena jahat dan mau membunuh orang yang berbuat baik padamu dan tak pernah membuat anakmu tergila-gila padanya akan kuberi tanda mata untuk seumur hidup. Begitu juga kau Jufri yang karena tamak harta mau membuat gila saudara misanmu sendiri." "Ampun Pak," kata kedua insan berhati busuk itu serempak. "Kau tak layak mendapat ampunan," kata Dja Lubuk. Bersamaan dengan itu Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo dicakarnya muka Maskun. Cukup dalam, tetapi tidak mematikan, la menjerit. Jufri menerima nasib yang sama. Jerit mereka terdengar oleh Amalia dan ibunya yang berada di kamar lain. Mereka bergegas pergi ke ruang tamu. Mempersaksikan Maskun dan Jufri merintih rintih dengan muka berlumuran darah. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ Kedua wanita itu pun turut menjerit-jerit. Mempersaksikan pemandangan yang mengerikan dan takut, kalau kalau bahaya masih mengintai. Apa ini. Penganiayaan atau usaha membunuh yang dilakukan hanya dengan melukai muka. Yang lebih mengerikan adalah goncangan kedua tubuh korban. Lebih daripada getar badan orang yang sedang dihinggapi malaria tropica. Mendengar jerit melengking itu beberapa tetangga berdatangan. Mereka menyangka Amalia kambuh lagi dan menemui ajalnya. Mereka semua tahu bahwa anak orang kaya itu dihinggapi penyakit gila buatan orang. Semua mereka yang mempersaksikan kenyataan itu jadi turut merasa takut. Apa gerangan yang sebenarnya telah terjadi. Juariah dan Amalia tidak bisa memberi jawaban. Dua tiga orang dari tetangga itu teringat pada manusia harimau yang diketahui sedang melakukan pengganasan di sana sini. Tetapi pengganasan 'yang kesemuanya beralasan, dan satu dan lain ada kaitannya. Perbuatan si manusia harimaukah ini, tanya mereka di dalam hati. Lantas seorang yang teringat akan manusia harimau dan mengetahui kesombongan Maskun, coba merangkaikan asal, sebab dan akibat. Tetapi ia mengunci dugaan itu dalam dirinya sendiri. Mendadak, di tengah orang merasa takut dengan berbagai macam tanda tanya itu terdengarlah suara yang sudah banyak kali terdengar dalam beberapa peristiwa di ibukota. Suara mengaum, yang mereka semua ketahui suara harimau, lalu suara manusia biasa. Tenang penuh wibawa. "Tak usah kalian pikirkan dengan membuang-buang energi kalian, siapa yang melakukan kejahatan ini dan apa pula yang menjadi sebabnya. Si Maskun ini menuduh anakku yang telah menyembuhkan anaknya dengan cara yang amat kotor. Katanya anakku membuat Amalia tergila-gila pada anak tersayangku itu. Itu bohong. Dia ini memang sombong dan merasa tahu segalagalanya. Hatinya busuk. Terlalu jahat lagi. la telah coba meracuni anakku yang tidak bersalah itu. Gagal. Kemudian dia mengupah tiga orang pembunuh bayaran untuk membunuh anakku. Walaupun http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ aku sebenarnya telah tiada, tetapi anakku itu adalah satu-satunya insan permata hatiku. Cintaku padanya abadi, kubawa mati. Tetapi karena ia berkali-kali mau dianiaya manusia-manusia pintar dan kaya yang jahil, maka aku bangkit lagi dari kuburanku di Sumatera sana dan datang kemari!" Itulah penjelasan Dja Lubuk. Yang mendengarkan jadi takut setengah mati. Rupanya ini pembalasan dari seorang ayah yang bangkit lagi dari kuburnya demi cintanya yang amat sangat pada anaknya. Mereka mendengar bahwa dukun muda yang mengobati dan kemudian dengan izin Tuhan menyembuhkan Amalia bernama Erwin. Mereka pun sudah mengetahui mengapa ayah dukun itu datang membalas sakit hati pada Maskun. "Masih ada yang harus kalian ketahui untuk mencegah salah faham dan pergunjingan yang memburukkan anakku. Yang membuat gila Amalia dulu adalah si Jufri bangsat ini. Bukan Syarif seperti yang dituduh si Maskun. itulah ceritanya," kata Dja Lubuk lagi. Mendengar ini para tetangga itu hampir semuanya pulang. Takut terlibat. Dengan orang yang bangun lagi dari kuburannya tentu saja manusia biasa tidak boleh main main. Bisa celaka! Sebagai biasa, Polisi pun datang. Kali ini dipimpin oleh Sahata Siregar yang berpangkat Kapten. Kelahiran Sipirok, Tapanuli. Jadi masih tetangga Erwin, Dja Lubuk dan Raja Tigor yang berasal dari Mandailing, Tapanuli Selatan. Waktu masuk rumah Maskun, bulu roma Siregar sudah meremang! BAGI Kapten Sahata, melihat orang mati dibunuh atau dilukai dengan sadis bukan suatu pemandangan baru. Kedua orang ini hanya mukanya yang dilukai. Dan kedua-duanya dengan cara yang sama. Bukan hanya sama-sam" di muka, tetapi seperti diatur ukuran dan tempatnya. Dimulai dari kelopak mata bagian bawah hingga kebawah dagu, sehingga bagian bawah bola mata seperti hendak keluar dari rongganya. Tetapi merasa bulu kuduk berdiri, ini yang pertama kali. Karena ada bekal dari kampung maka ia http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ membaca-baca dalam bahasa daerah untuk mengatakan kepada orang halus yang ada di rumah itu agar maksudnya dimaklumi, la datang hanya melaksanakan tugas, tidak lebih daripada itu. Walaupun polisi, tetapi karena toh manusia biasa, ada di antara tiga anak buah Sahata yang jadi gemetaran, ketika mendengar atasannya mengatakan, bahwa luka itu bukan disebabkan tangan manusia. "Kalian sempat melihat makhluk yang melakukannya?" tanya Sahata kepada Nyonya Maskun dan anaknya Amalia. "Tidak," jawab keduanya, "Tetapi turut mendengar suara harimau mengaum." "Suara harimau tanpa harimau," ulang Sahata. Dalam hatinya Siregar sudah tahu, bahwa perbuatan ini tentulah hasil kerja si manusia harimau yang belakangan ini mengadakan kegiatannya lagi, setelah selama setahun tidak memperdengarkan atau membuktikan kehadirannya. Baginya di Tapanuli, manusia harimau bukan sesuatu yang baru, walaupun jumlahnya tidak banyak. Dia teringat tentang seorang tetangganya beberapa tahun yang iaiu di kota dingin Sipirok. Mati, lalu seminggu kemudian hampir saban malam terdengar suara harimau mengaum tak jauh dari tempat tetangganya yang baru tutup usia itu. la kembali dari kuburannya sebagai harimau karena semasa hidupnya ia juga manusia harimau. Maksudnya mengaum semata-mata untuk mengatakan kepada istri dan anak-anaknya yang ditinggalkan, bahwa ia sangat sayang pada mereka dan anak selalu melindungi mereka dari ancaman bahaya. Sahata Siregar lalu ingat pada seorang laki-laki muda setahun yang lalu yang telah menyebabkan kepanikan, juga di kalangan kepolisian karena ia telah mengambil nyawa dua anggota penegak keamanan yang dengan sadis telah melakukan penganiayaan atas dirinya ketika ia ditangkap dalam keadaan sebagai manusia, la masih dapat mengingat kembali bahwa laki-laki itu bernama Erwin. Dialah yang telah merusak muka kedua korban ini" Lebih baik dugaan ini disimpan dalam hati sendiri, sebab terlalu besar resikonya untuk coba-coba mengambil tindakan terhadapnya. Sudah http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ cukup dikenal bahwa manusia harimau tidak akan bertindak, kalau bukan manusia wajar yang terlebih dahulu menyakitinya. Di masa yang belakangan ini telah terjadi beberapa kasus aneh yang tak terpecahkan atau tak berani diselesaikan oleh polisi. Pihak Polisi lebih baik menghadapi komplotan penjahat yang bersenjata pistol atau Cari Gustav yang dapat memuntahkan rentetan peluru daripada manusia tidak, harimau pun bukan. *** MASKUN dan Jufri tidak punya pilihan lain daripada menceritakan apa sebenarnya yang telah terjadi. Kini ia benar-benar mengalami, bahwa dukun muda Erwin punya ayah harimau dan bahwa dia tidak pernah membuat Amalia untuk jatuh cinta pada dirinya. Tetapi kesadaran ini sudah terlambat. Cacad mukanya tidak akan bisa terpupus seumur hidup. Huh betapa akan mengerikan rupanya nanti. Kedua korban itu diangkut ke rumah sakit untuk mendapat perawatan semaksimal mungkin. Bedah plastik barangkali masih dapat menyelamatkan muka mereka dari pemandangan yang amat menakutkan dan bahkan menjijikkan. Urusan biaya tidak akan menjadi soal karena uang mereka lebih daripada cukup. Tetapi ketika dokter dan perawat hendak memberikan pertolongan, mendadak terdengar di ruang rumah sakit itu suara harimau. Kuat dan menakutkan sekali. Bukan hanya perawat, dokter-dokter pun jadi pucat dan saling pandang. Mana mungkin ada harimau di rumah sakit, tetapi suara itu pasti suara harimau. Yang punya kepintaran untuk membaca-baca doa segera membaca untuk mohon perlindungan. Karena tiap kali dokter hendak merawat lukaluka itu terdengar suara harimau, akhirnya tak ada seorang pun yang berani menolong, sehingga kedua orang pasien itu terpaksa dipindahkan ke rumah sakit lain. Tetapi di hospital lain pun para dokter dan perawat mengalami hal yang sama. untunglah akhirnya ada seorang manteri berasal dari Banten yang tahu apa yang harus dilakukannya. Dalam bahasa daerahnya ia mohon izin kepada makhluk sakti yang melukai Maskun dan Jufri agar http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ TIGA pembunuh bayaran yang belum mengetahui apa yang telah terjadi telah siap dengan rencana mereka untuk melaksanakan tugas demi memperoleh dua ratus ribu tiap orang. Tak ada seorang pun di antara mereka yang memikirkan kemungkinan kegagalan. Mana bisa gagal! Mudakir, walaupun kurus kering tapi punya daya pukul yang mematikan. Pukulan akan dirasakan oleh lawannya sebagai hantaman dengan palu besi. Suatu ilmu yang sudah hampir langka, la mendapatkannya dari kakeknya Solihin yang dimasa hidupnya terkenal sebagai jagoan yang tak pernah terkalahkan. Kedua orang temannya Masto dan David punya ilmu kebal terhadap peluru dan senjata tajam. Mereka percaya bahwa Erwin yang akan dibunuh itu tentu juga seorang hebat. Kalau tidak, mustahil sampai tiga orang disewa untuk menamatkan riwayatnya. Tetapi apalah arti kehebatan seorang Erwin menghadapi tiga jagoan berilmu tinggi. Mereka sudah mengkhayalkan apa yang akan mereka lakukan dengan uang upah yang akan diterima nanti. Memuaskan diri. Minum sepuas hati dan main perempuan sesuka selera. Sudah belasan kali mereka bersenang-senang atas bangkai orang-orang yang mereka bunuh atas perintah orang-orang yang berduit melalui agen. Mereka memasuki gubug Erwin dengan terlebih dahulu memberi salam. Pintu memang terbuka. Betapa miskinnya dukun ini, pikir mereka. Hidupnya tentu tidak pernah merasakan kebahagiaan seperti yang mereka seringkah rasakan. Kalau ditimbang dari sedikit saja segi kemanusiaan, maka tidaklah patut orang ini dibinasakan, la mesti dikasihani. Tetapi rasa kasihan agak secuil itulah yang tidak ada pada mereka. "Erwin, keluarlah," kata Mudakir si kerempeng yang telah meminta kepada kedua rekannya agar sasaran ini diserahkan saja padanya sendiri. Tidak perlu tenaga tiga orang menghadapinya. Calon mangsa yang dipanggil tidak memperlihatkan diri. "Kau tidak akan dapat melarikan diri. Lebih baik kita jangan membuang waktu. Nasibmu sudah kami tentukan," kata Mudakir http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ lagi. "Penundaan beberapa saat tidak akan ada artinya, bukan" Hanya membuat pikiranmu lebih tersiksa!" Ketiga pembunuh bayaran itu sedikit pun tidak meragukan keberhasilan yang akan mereka capai. "Apakah kalian benar-benar menghendaki nyawaku!" tanya satu suara tiba-tiba. Erwin menjawab, tetapi belum memperlihatkan diri. "Sungguh mati, kami harus mengambil nyawamu!" kata Masto. "Dengan harga berapa?" tanya Erwin. Ketiga orang itu merasa heran sambil terhina karena suara yang tidak memperlihatkan diri itu mengetahui bahwa mereka pembunuh bayaran. Tentu ia orang hebat. Dapat membutakan mata, dapat pula membaca isi hati. "Hah kau tahu rupanya," kata Masto. "Memang kami dibayar, karena itulah profesi kami. Dan itulah sebabnya kami harus membunuhmu, walaupun kita belum pernah berkenalan dan oleh karenanya tidak bermusuhan." "Kalian jujur, mau berterus terang!" kata Erwin. "Aku pun ingin berterus terang. Aku bukan orang yang mau menyerah begitu saja., walaupun kalian tiga jin dari neraka. Aku tidak takbur, tetapi kalau kalian mau memutar langkah aku masih akan memberi ampun pada kalian!" Ketiga jagoan itu merasa amat tersinggung. Mereka diberi ampun" Biar dunia kiamat tujuh kali, mereka tidak akan kenal apa artinya itu minta ampun. "Sombong juga kau orang muda! Tetapi biarlah. Sebentar lagi kau tidak akan bisa lagi membuka moncongmu!" "Yang menyuruh kalian si bajingan Maskun hah! Kalian tidak tahu bahwa dia sudah dalam keadaan sekarat. Sisa upah kalian tidak akan pernah kalian terima lagi!" "Jangan menggertak kami. Belum ada satu manusia pun berani mungkir janji pada kami." http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ "Boss kalian itu sudah dalam keadaan payah, kataku!" Ketiga pembunuh upahan itu saling pandang, tetapi punya keyakinan bahwa apa yang dikatakan Erwin hanyalah suatu muslihat untuk menyuruh mereka pergi. Karena ia tidak berani menghadapi tantangan mereka. "Kami menghendaki nyawamu. Perlihatkan dirimu, kalau kau jantan!" kata David membentak. "Kalian tak suka nasehatku! Baiklah kalau be gitu. Inilah aku!" kata Erwin. Dia keluar dari balik dinding yang dibuat dari pada bambu. Hanya itulah satu-satunya penyekat dalam ruangan buruk hampir tanpa perabotan itu. Dan yang keluar itu sungguh-sungguh bukan Erwin yang dinantikan ketiga pembunuh bayaran. Ini bukan manusia, bukan pula harimau sebagaimana yang biasa atau pernah mereka lihat di kebun binatang. Badannya memang badan harimau loreng yang dikenal sebagai raja rimba. Tetapi kepalanya itu! Ke pala manusia. Tentu inilah manusia harimau yang mereka dengar ceritanya di waktu-waktu yang akhir ini. Tetapi mereka tidak pernah menduga akan berhadapan dengan makhluk ini. Mereka tukang bunuh memang! Membunuh manusia. Siapa saja, asal upahnya cocok. Erwin memandang ketiga orang yang menantangnya dengan mata tanpa berkedip. "Kalian menghendaki nyawaku bukan" Ambillah. Tetapi aku ini hanya punya satu nyawa, maka aku akan mempertahankannya. Jangan marah kalau dalam membela nyawa yang hanya sebiji itu aku terpaksa membunuh kalian. Supaya kalian tahu bagaimana rasanya mati sebagaimana telah dirasakan oleh sekian banyak orang yang kalian bunuh, semata-mata karena mengharapkan uang yang kalian gunakan pula Untuk membeli dosa ke Kramat Tunggak!" Semangat Masto, David dan Mudakir merosot sampai ke lutut, yang tak dapat lagi dicegah jadi gemetaran, sehingga jelas tampak Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ oleh si manusia harimau. "Kalian perlu makan banyak sumsum kaki lembu dan kambing karena lutut kalian nampaknya goyah," kata manusia harimau itu berkelakar. Kini ia bicara santai santai saja sambil menikmati keadaan tiga insan yang hendak membunuhnya tadi. "Tadi kalian katakan supaya kita jangan membuang waktu. Apa lagi! Laksanakanlah tugas ka lian!" kata Erwin. Ketiga pembunuh penerima upah itu bukan hanya tidak berbuat suatu apa pun, tetapi buka mulut saja tak sanggup. Orang-orang yang tak pernah takut mati dan pernah berpikir bahwa pada suatu saat semua manusia dan makhluk di dunia ini akan sampai pada titik akhirnya, kini merasakan bahwa maut sudah ada di hadapan mereka. Betapa mengerikan. Makhluk yang manusia harimau itu akan mengoyak-ngoyak tubuh mereka satu demi satu, kemudian mengeluarkan seluruh isi perut mereka. Dilonggokkan di samping tubuh yang sudah tidak bernyawa. Membayangkan ini ketiga orang yang tak pernah takut dan tak punya rasa kasihan itu dihantui kegugupan dan ketakutan yang amat sangat. "Kalian orang-orang kebal, bukan?" tanya si manusia harimau, la benar-benar sedang berhasrat untuk mempermainkan mereka. "Datang kemari hendak membunuh aku yang buruk ini!" Tidak ada tanggapan. Lidah pun terasa kelu. "Baru sekali ini kalian merasakan takut. Begitulah yang dirasakan oleh korbankorban kalian. Jadi, sudah sepantasnya kalian mati. Aku dapat merobek dada kalian lalu memakan jantung dan hati kalian. Sebab aku harimau yang amat menyukai isi perut manusia!" David, Masto dan Mudakir jadi tambah lemas. Dan sebentar lagi akan mati. Tetapi si manusia harimau kemudian berkata dengan tenang: "Karena kalian terlalu takut dan aku tidak sejahat kalian, maka nyawa kalian akan kuselamatkan!" Ketiga pembunuh bayaran itu sukar percaya akan mendapat http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ harapan baru. Tidak akan dibunuh" Benarkah itu" Ataukah makhluk mengerikan itu hanya mempermainkan mereka bagaikan kucing mempermainkan tikus" "Kalian harus menurut perintahku, kalau masih mau hidup!" kata Erwin. "Kami menurut apa saja yang tuan perintahkan," kata mereka hampir serentak. "Baiklah. Pergilah ke rumah sakit, di mana orang yang membayar kalian sedang dirawat. Cari Maskun dan Jufri. Bawa pergi dari sana!" perintah Erwin. Aneh sekali pemandangan yang merupakan kenyataan itu. Harimau yang berkepala manusia memberi perintah kepada manusia-manusia normal, persis majikan kepada anak buah saja. "Apakah tidak lebih baik dibunuh saja di sana Tuan?" tanya Masto. Dasar tukang bunuh, pikir Erwin. Yang mereka sukai hanya membunuh saja. Baru beberapa menit dibebaskan dari rasa takut yang belum pernah mereka rasakan seumur hidup. "Kalian hanya melakukan apa yang kukehendaki! Sanggup atau tidak" Kalau tidak sanggup, katakan terus terang. Supaya kuketahui bahwa kalian tidak berguna bagiku dan tak perlu kubiarkan hidup lagi!" "Oh sanggup tuan, sanggup. Aku juga sanggup," jawab ketiga pembunuh upahan itu. Mereka sadar bahwa si manusia harimau tidak boleh sampai jadi marah lagi. Nyawa mereka imbalannya. "Kalian culik kedua orang itu pada tengah malam! Tidak boleh gagal. Kalian tentu tahu bagaimana caranya!" Ketiga orang itu menyanggupi. Cepat-cepat mereka meninggalkan gubug Erwin yang hampir jadi tempat kematian mereka. Mereka bergegas, kuatir si manusia harimau merobah pendiriannya. Mereka akan mengatur bagaimana melaksanakan tugas yang dibebankan pada mereka. Tugas yang tidak boleh gagal! -ooo0dw0ooo- http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ 2 PEMBUNUHAN memang profesi mereka. Mereka mengetahui berbagai macam cara untuk itu. Dari enam belas kali perintah dibayar yang mereka sanggupi, belum ada satu kali pun gagal. Seringkah mereka malah tidak tahu siapa sebenarnya yang membayar, sebab mereka mendapat order melalui boss mereka di organisasi yang mereka beri nama Orpemba. Tidak banyak orang mengenal serikat gelap ini. Kelengkapan namanya Organisasi Pembunuh Bayaran. Markasnya di pusat daerah Senen. Tapi jangan dikira markas itu merupakan suatu markas serikat terlarang. Mereka tidak terlalu bodoh untuk berbuat begitu. Boss berkedok sebagai pedagang. Dan memang menjalankan praktek dagang yang legal. Dilindungi oleh izin dan memenuhi segala kewajiban. Dia pun selalu kelihatan ramah dan baik hati. Anda tidak akan percaya bahwa ia sebenarnya iblis. Kedoknya perfect. Sandiwaranya sebagai pemain watak yang bila di-festival-kan wajib dapat piala super citra. Di atas dari piala citra yang sudah terkenal itu. Kalau mau dicari perbandingan, kira-kira seperti seorang berkedudukan resmi yang selalu menganjurkan ktoederhanaan, kerja keras, berjuang tanpa pamrih, memberi contoh yang baik, jangan sampai ke luar rel Pancasila dan UUD '45, tetapi di samping anjuran yang indah-indah itu juga mempraktekkan pencurian tak kenal batas dan tak kenal kasihan melalui kedudukannya . Mudakir, Masto dan David memperundingkan bagaimana melakukan penculikan ini, suatu tugas yang berlainan dari tugas biasa. Apalagi dari rumah sakit pula. Yang punya begitu banyak ruangan, sekian banyak penjaga dan perawat yang selalu bergantian melaksanakan kewajiban. Non stop dua puluh empat jam. Tetapi bagaimanapun sulitnya harus dapat mereka laksanakan kalau masih kepingin hidup lebih lama di atas bumi Tuhan ini. Kalau mereka gagal, pasti sang manusia harimau yang tahu dan dapat berbuat segala-galanya akan mencari dan membunuh mereka. Mayat mereka bukan lagi akan terkapar di http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ gubug, tetapi mungkin di pinggir jalan. Dada koyak, isinya terburai. Semua yang lalu lalang di sana akan melihat. Dan mereka akhirnya pasti tahu siapa mereka. Lalu berkatalah tiap penglihatan: "Inilah hukuman bagi pembunuh yang mau membunuh siapa saja asal dibayar!" Kata sepakat telah didapat. Resiko masih cukup besar walaupun dilaksanakan secermat mungkin, tetapi masih besar kemungkinan akan berhasil daripada mati konyol oleh amarah sang manusia harimau, lagi pula dengan begitu mereka masih akan menerima sisa upah. Mungkin bisa diminta lebih banyak karena ini bukan tugas seperti yang biasa mereka laksanakan. Walaupun semua pembunuh bayaran dilarang keras mengunjungi boss di tokonya, tetapi ketiga orang ini tidak perduli. Kalau perlu itu boss mereka bunuh. Persetan sama segala konsekwensi. Resiko dirobek sang manusia harimau jauh lebih menakutkan dari resiko apa pun. Ketika mereka di siang bolong sampai ke toko TNH yang multifungsi itu, kebetulan sang majikan ada. Dia heran dan terkejut. Mau apa ini bangsat-bangsat datang ke situ. Kurang ajar. Berani melanggar ketentuan. Mungkin mereka sudah masuk dafuu hitam Polisi, tetapi belum ada bukti kuat untuk diringkus Kalau kunjungan ini dilihat oleh para intel atau agen rahasia Polisi, mereka pasti akan bertanya Warisan Berdarah 1 Tamu Dari Gurun Pasir To Liong Keng Hong Karya Opa Harpa Iblis Jari Sakti 31

Cari Blog Ini