Rahasia Iblis Cantik 1
Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long Bagian 1 Dewi KZ http://kangzusi.com/ RAHASIA IBLIS CANTIK Jai Huan Ji, 1962 Karya: Gu Long Kiriman Lavilla Ebook by : Dewi KZ http://kangzusi.com/ http://dewi-kz.info/ 1 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Pendahuluan Angin hitam seperti tinta, petir terus menggelegar. Angin topan yang terjadi sebelum hujan besar meniup pohon-pohon dan rumput di pegunungan. Daun yang terkena tetesan air terus bersuara. Walaupun sekarang musim panas tapi di bawah Yi Shan, terasa dingin seperti musim gugur. Terdengar suara petir, kemudian hujan lebat pun turun, air hujan yang turun sebesar biji kacang, berjatuhan dan membasahi pohon, petir mengeluarkan kilat yang terang, di seluruh tempat ini terdengar terus suara petir. Ada sekelompok kuda berlari di bawah guyuran hujan lebat, walaupun hujan baru saja turun, tapi orang-orang yang menunggang kuda itu sudah kelihatan basah kuyup. Dari arah depan datang 2 ekor kuda, Walaupun hujan sangat lebat, tapi orang yang berada di atas kuda itu tetap duduk dengan tegak seperti sebuah gunung batu, kuda yang ditungganginya adalah kuda bagus, kudanya berlari dengan pesat seperti anak panah, terus berlari di bawah guyuran hujan. Penunggang kuda yang berada di sebelah kiri tampak sedang membersihkan air hujan yang mengenai wajahnya. Dia mengomel, "Dari kota Yi Shui hingga ke sini jaraknya tidak terlalu jauh, mengapa tempat ini begitu terpencil" Dalam beberapa kilometer ini tidak terlihat ada bayangan seorang pun, bahkan tempat untuk berteduh pun tidak ada." Sambil berkata badannya yang tinggi dan besar diluruskan, dia berdiri di atas pelana kudanya. Dengan mata yang berkilat seperti petir, dia melihat ke sekelilingnya. Tiba-tiba dia sedikit membungkuk, kemudian dia menepuk-nepuk kepala kudanya, kuda kuat yang telah berjalan dalam jarak yang cukup jauh meringkik senang dan kepalanya bergoyang ke kanan. Segera kuda itu berlari dengan cepat menuju hutan lebat yang ada di 2 Dewi KZ http://kangzusi.com/ depannya, kaki kuda itu menginjak tanah yang tergenang air dan membawa percikan air hujan ke atas. Penunggang kuda yang berada sebelah kanan penunggang yang mengomel terdengar bersiul, dia pun mengejar kuda yang telah berlari terlebih dahulu. Dua ekor kuda lain yang ada di belakang, tadinya berjalan dengan santai, sekarang mereka pun segera menggerakkan pecut dan mengejar dua ekor kuda yang terlebih dahulu berlalu untuk menghindari hujan lebat. Tapi di belakang mereka tiba-tiba terdengar suara teriakan, seorang penunggang kuda yang tubuhnya lebih kecil dibanding mereka berempat, dengan cepat mendekat dan berteriak, "Kakak tertua, berhentilah! Kita jangan masuk ke dalam hutan itu!" Tapi suara hujan terlalu keras, apalagi 2 ekor kuda yang sudah berlari terlebih dulu, cukup jauh. Teriakan cemasnya, tidak terdengar oleh orang yang berada di depan, dua ekor kuda terdepan dengan cepat masuk ke dalam hutan yang lebat itu. Laki-laki kurus yang tadi berteriak dengan cemas, tampak terkejut, pundaknya dipukul oleh seseorang yang wajahnya penuh dengan cambang. Dia tertawa dan berkata, "Buat apa kau berteriak" Hutan ini bukan kandang harimau, mengapa tidak boleh masuk ke sana?" Dia pun memecut kudanya dan dengan cepat mengejar dua orang penunggang kuda yang berlari terlebih dulu. Laki-laki kurus dan kecil itu mengerutkan dahinya, terlihat, wajahnya sangat khawatir, dia melihat 2 ekor kuda terakhir juga sudah masuk ke dalam hutan itu. Dia menarik nafas panjang, terpaku di bawah deraian air hujan, akhirnya dengan perlahan dia pun masuk ke dalam hutan lebat itu. Tapi tiap 3 Dewi KZ http://kangzusi.com/ langkah yang dia lakukan untuk masuk ke dalam hutan itu, semakin membuat wajahnya tampak cemas dan juga ketakutan, sepertinya hutan ini menyimpan hal yang membuatnya merasa sangat takut. Begitu memasuki hutan, air hujan tertahan oleh dedaunan yang lebat, tentu saja orang-orang yang masuk ke dalam hutan itu merasakan bahwa hujan menjadi lebih kecil di sana. Empat ekor kuda pertama sudah sampai dan mereka pun turun dari kuda, sambil memeras baju mereka yang basah, mereka bergurau. Begitu melihat laki-laki kurus dan kecil itu datang, laki-laki yang bercambang itu segera tertawa dan berkata, "Ternyata Jin Lao-si baru datang setelah 3 tahun, mengapa kau jadi penakut seperti ini" Dulu kau dan aku pernah berkelana di dunia persilatan, kapan kita pernah merasa ketakutan?" Kemudian dia melanjutkan lagi, "Lao-si (saudara ke empat), kau harus tahu kali ini kita ke sini bermaksud untuk membuat orang-orang dunia persilatan tahu bahwa di dunia persilatan masih ada kami, Guan Wai Wu Long. (Lima Naga dari Luar Tionggoan). Kalau semua orang seperti dirimu yang begitu penakut, bendera Guan Wai Wu Long akan hancur di tanganmu." Orang yang disebut-sebut sebagai Lao-si adalah laki-laki yang kurus kecil. Dia tetap mengerutkan dahinya dan dia masih tampak sangat khawatir. Dia menarik nafas ingin menjawab tapi seorang laki-laki tinggi besar sudah menunjuk ke dalam hutan sambil tertawa. "Tidak disangka, perkiraanku tidak salah masuk ke dalam hutan ini. Kalian lihat, di dalam sana ternyata ada rumah. Lao Er, Lao San, kalian urus kuda-kuda itu, aku akan ke sana dulu untuk melihat-lihat." 4 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Dengan langkah besar dia sudah melangkah masuk ke dalam hutan. Tiga orang laki-laki yang berbadan tegap maju dan melihatlihat ke arah yang tadi ditunjuk oleh laki-laki itu. Di antara rimbunnya hutan terlihat ada sebuah rumah tembok. Tapi wajah Jin Lao-si terlihat lebih tegang lagi, tangannya memegang tali kuda, kepalanya ditundukkan, air hujan yang terjatuh dari dedaunan tepat mengenai lehernya, tapi dia seperti tidak merasakan air hujan yang menetes. Hujan masih terus turun dengan lebat, di dalam hutan itu tiba-tiba terdengar suara teriakan. Mata Jin Lao-si bergetar, tali yang dipegang dilepaskannya begitu saja, dengan langkah besar dia berlari ke dalam hutan. Pohon-pohon di dalam sana sangat lebat daunnya, celahcelah di antara pepohonan tidak begitu besar, tapi dengan ilmu meringankan tubuhnya, Jin Lao-si yang disebut dengan Ru Yun-long (Naga Masuk Awan) dengan cepat bisa berputar di antara pepohonan lebat itu, badannya bergerak dengan tangkas dan cepat, benar-benar mengejutkan orang. Semakin masuk ke dalam hutan, pepohonan di sana pun semakin lebat, setelah dia meloncat beberapa kali dan turun, tiba-tiba di depan tampak sebuah tanah kosong. Di dalam hutan yang begitu lebat, tiba-tiba ada sebuah tanah kosong buatan dan di atas tanah itu berdiri sebuah rumah, bangunan itulah yang ternyata ditakuti oleh Jin Lao-si. Empat orang anggota Guan Wai Wu Long, masih bengong, sekarang wajah mereka berekspresi kaget. Jin Lao-si segera lari ke depan dan berkata, "Di sini bukan tempat bagus, sekarang hujan sudah mengecil, lebih baik kita tinggalkan tempat ini dan melanjutkan perjalanan." Tapi mata semua laki-laki tegap itu masih terus menatap rumah itu. Rumah yang ada di dalam hutan itu belum terlihat 5 Dewi KZ http://kangzusi.com/ dengan jelas, ternyata semua dinding rumah itu terbuat dari besi hitam dan tinggi dinding itu 15 meter, tembok besi hitam ini menutupi seluruh rumah itu. Walaupun Guan Wai Wu Long sering berkelana di dunia persilatan tapi bangunan aneh seperti itu baru pertama kali mereka melihatnya. Laki-laki bercambang itu memasukkan tangannya ke dalam baju, kemudian dari balik bajunya dia mengeluarkan sebuah kelereng, dengan jari tengahnya dia menyentil kelereng itu, dan kelereng itu meluncur mengenai dinding itu, terdengar suara dentingan besi yang saling beradu. Dia mengerutkan dahi dan berkata, "Apakah ini?" Wajah Ru Yun-long Jin Lao-si segera berubah, dia melihat rumah itu masih tetap sepi tidak terdengar suara seorang pun, dia merasa agak lega, kemudian dia menarik tangan laki-laki bercambang itu dan berkata, "Kakak Kedua, mengapa kau harus menyentil dinding rumah itu" Apakah kau tidak melihat keadaan rumah itu, di dalamnya pasti ada sesuatu." Laki-laki bercambang itu mengerutkan dahinya dan membentak, "Apa pun yang terjadi, hari ini aku akan menggoyangkan rumah itu!" Dengan cepat dia masuk ke dalam hutan. Ru Yun-long Jin Lao-si dengan cemas berkata, "Kakak kedua masih mempunyai sifat seperti itu. Kakak Tertua, kau harus menasihatinya, orang-orang dunia persilatan jika sudah masuk ke dalam rumah ini tidak akan bisa keluar lagi. Kakak, walaupun kau sudah lama tidak ke Zhong Yuan, tapi kau pasti pernah mendengar nama Shi Guan-yin." (dewi Kwan In berhati batu). Orang yang pertama-tama masuk ke dalam hutan itu adalah seorang laki-laki tinggi besar, dia adalah ketua perampok Wu Long Bang yang terkenal dengan sebutan Jin Mian-long Zhao Da Qi (Naga berwajah Emas), wajahnya 6 Dewi KZ http://kangzusi.com/ berubah, dia berkata, "Zhi Guan-yin" Apakah dia adalah pewaris dari laut selatan Wu Hen Da Shi (pendeta tanpa kebencian) pernah bersumpah bahwa dia akan mengasingkan diri selama 30 tahun, Dewi Nan Hai Shi Qi (Dewi Laut Selatan)?" Suaranya baru selesai, Lie Huo-long (Naga Api yang Keras) Lao Er sudah kembali datang menghampiri mereka sambil tertawa. Dia berkata, "Ternyata yang tinggal di sana adalah Nan Hai Xian Zi. Aku sering mendengar, katanya Shi Qi adalah si cantik yang tercantik di dunia persilatan ini. Katanya jika ada orang yang bisa membuatnya keluar dari rumah besi itu, dia tidak akan mengasingkan diri lagi dan dia pun akan menikah dengan orang yang berhasil membuatnya keluar. Ha! Ha! Tidak disangka aku begitu beruntung bisa sampai di tempat ini." Dia tertawa terbahak-bahak, terlihat air hujan yang jatuh tepat mengenai wajahnya, kemudian mengalir masuk ke cambangnya, lalu menetes ke dalam bajunya yang telah basah oleh air hujan itu. Ru Yun-long Jin Lao-si tampak mengerutkan dahinya, matanya melihat tangan Lao Er yang sedang memegang seutas tali kasar. Wajahnya berubah dan dengan takut dia berkata, "Kakak Kedua, apa yang akan kau lakukan?" Lie Huo-long mengerutkan dahinya dan membentak, "Laosi sejak kapan kau bisa melarangku?" Kedua kakinya berhenti sebentar, lalu dia bergerak lagi, dia meloncat ke sisi dinding besi itu. tangan kirinya memegang ujung tali yang lebih besar, tangan kanannya memegang ujung tali yang telah diikat dengan sebuah kaitan. Dia mundur 2 langkah, kemudian tangan kanannya melemparkan tali yang 7 Dewi KZ http://kangzusi.com/ ada kaitannya itu. Kaitan besi tepat mengait ke dinding besi bagian atas. Jin Mian-long menarik nafas dan berkata, "Adik Kedua, Kakak akan menemanimu." Dia membalikkan kepalanya berkata, "Lao San, Lao-si, kalau dalam waktu 3 jam kami belum keluar, pergilah ke kota Ji Nan dan undanglah Lie-ma Jin-qiang (kuda keras tombak emas), Pak Dong Er kemari - " Kata-katanya belum selesai, Lie Huo-long sudah tertawa dan berkata, "Tidak perlu membutuhkan waktu 3 jam, aku jamin kita bisa keluar dengan selamat." Dia berjalan ke bawah dinding itu dan menarik-narik tali, mencoba kekuatan kait besi itu, dia tertawa dan berkata, "Kita akan keluar dengan penuh semangat dan kami akan membawa si cantik keluar dari sana." Diiringi suara tawanya, badannya yang tinggi besar, hanya dalam sekejap sudah berada di atas tembok, walaupun tubuh Lie Huo-long tinggi besar, tapi gerakannya sangat cepat dan lincah. Wajah Ru Yun-long pucat, begitu Jin Mian-long dan Lie Huo-long menghilang di balik tembok, dia menarik nafas panjang dan duduk di jalanan yang becek itu. Hujan lebat dan angin datang dengan cepat, tapi pergi pun dengan cepat. Sekarang angin dan hujan sudah berhenti, sekeliling tempat itu kembali sepi, tapi suara tarikan nafas Ru Yun-long sudah bercampur dengan suara daun yang tertiup angin, suara itu terdengar sangat menyedihkan. Tali besar yang tergantung di tembok itu mungkin karena terburu-buru oleh Jin Mian-long, sampai sekarang belum dilepaskan. Tali besar itu mengikuti arah angin bergoyanggoyang, sorot mata Ru Yun-long terus melihat tali ini. 8 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Lao Shan Wu Long Bang adalah orang kaya di propinsi Si Hei Long Jiang, bernama Fan Jiang Long (Naga Membalik Sungai). Huang San Sheng, tiba-tiba meluruskan badannya dan berkata, "Mengapa kakak tertua belum keluar juga, Lao Wu, apakah sudah ada 3 jam?" Duo Shou-long (Naga Bertangan Banyak) yang sejak tadi hanya berdiam diri, menggelengkan kepalanya. Sorot matanya yang tajam pun terus melihat tembok itu. Di balik tembok itu tetap sepi seperti tidak pernah ada yang masuk dan juga pernah ada yang keluar. Mata Fan Jiang Long tampak berputar melihat Ru Yun-long yang masih duduk di bawah. Dengan cemas dia berkata, "Laosi, orang yang masuk ke rumah ini apakah tidak pernah ada yang keluar?" Ru Yun-long melihat tembok besi itu. dengan perlahan dia menjawab, "Banyak orang terkenal di dunia persilatan seperti Zhen Tian Jian Zhan Qi, Tie Bi Jin Dao Ye Zao Xing, dan lainnya, mereka berpikiran seperti kakak kedua tapi - tidak pernah ada yang bisa keluar hidup-hidup dari sana." Suaranya baru selesai, tiba-tiba Duo Shou-long berteriak dengan kaget, sepasang mata yang tadinya seperti mengantuk, sekarang terlihat membesar lalu melihat ke arah tembok itu. Duo Shou-long adalah orang yang paling tenang di Wu Long Bang. Sekarang wajahnya menjadi pucat. Fan Jiang Long juga terkejut, dia mengikuti sorot mata Duo Shou-long melihat ke arah itu. Tampak dari tembok besi hitam itu tibatiba muncul sebuah tangan putih, jarinya yang bagus tersemat sebuah cincin berwarna hitam. Tangan putih itu pelan-pelan keluar dari balik tembok kemudian mencengkeram tali besar itu. begitu ditarik tali yang panjang 15 meter itu tiba-tiba berputar di udara, bersamaan 9 Dewi KZ http://kangzusi.com/ dengan itu dalam sekejab tangan dan tali itu menghilang di balik tembok. Ru Yun-long meloncat, dengan suara bergetar dia berkata, "Tiga jam sudah berlalu - " Suaranya baru habis, di balik tembok besi yang sepi itu terdengar suara teriakan dua kali. Suara teriakan itu masuk ke telinga ketiga orang itu, darah mereka seperti membeku karena mereka sangat jelas mendengar teriakan itu, teriakan dari Jin Mian-long dan Lie Huo-long. Fan Jiang Long dengan cepat berlari masuk ke dalam hutan, hanya dalam waktu sekejap dia mengambil sebuah tali besar. Matanya tampak merah, dengan suara serak dia berkata, "Lao-si, Lao Wu, kita juga harus masuk dan bertarung dengan siluman itu." Dia sudah mengeluarkan tali itu, karena kurang tenang, kaitan besi yang sudah terpasang di tembok itu terjatuh lagi. Duo Shou-long melihat Jin Lao-si, dengan dingin dia berkata, "Kakak Keempat, lebih baik kau jangan masuk. Lupakanlah! Kita dulu pernah bersumpah sehidup semati." Pelan-pelan Duo Shou-long berjalan ke bawah tembok itu, dia mengambil tali besar itu dan langsung melempar tali itu ke atas tembok. Kemudian dia menarik-narik supaya lebih kuat. Dia berkata, "Kakak Ketiga, aku akan menyusul ke sana." Dengan sekuat tenaga dia menaiki tembok itu. Fan Jiang Long membalikkan kepalanya dan melihat wajah Lao-si, dia ingin mengatakan sesuatu tapi tiba-tiba dia mengurungkan niatnya, kemudian dia menarik nafas panjang, dengan cepat diapun menaiki tali besar itu, tubuhnya yang besar berhasil naik ke atas tembok itu kemudian mereka masuk ke dalam halaman. 10 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Angin bertiup membuat sisa air hujan yang berada di daundaun terus berjatuhan membasahi tubuhnya. Hujan dan angin sudah berlalu. Ru Yun-long masih berdiri di jalan yang basah itu, karena sedih wajahnya tampak terus berubah-ubah, dengan perlahan dia berjalan ke bawah tembok itu, dia memegang tali besar itu, tapi begitu tangannya memegang tali itu, seperti terkena sengatan listrik dan dengan cepat dia menarik kembali tangannya, kemudian dengan kedua telapak tangan, dia menutupi wajahnya, karena kelemahan dirinya, membuat dia merasa sedih tapi dia tidak bisa menguasai rasa takut akan kematian. Malam semakin dekat, di balik tembok terdengar lagi dua kali teriakan - Di bawah sinar matahari terbenam, di dalam hutan yang lebat itu keluarlah seorang laki-laki kurus dan kecil, dengan lemah dia duduk di atas kudanya, kegagahannya yang biasa terlihat, sekarang sudah tidak tampak. Hanya dalam waktu setengah hari dia seperti sudah sangat tua, air matanya mengikuti bentuk wajahnya terus menetes, dengan lemas dia memecut kudanya dan melanjutkan perjalanan ke kota Ji Nan. Sinar matahari terbenam menyinari tembok besi itu, tembok itu mengeluarkan sinar kelam, tapi di balik tembok begitu sepi sepertinya di sana tidak pernah terjadi apa-apa. Ooo)odw-kzo(ooO BAB 1 Pendekar muda berbaju sutra Di bawah sinar matahari sore, yang menyorot ke ladang gandum, warnanya sulit untuk dilukiskan, daun-daun yang akan rontok belum siap untuk rontok, bumi mulai terasa dingin. 11 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Angin musim semi mulai berhembus, membuat daun yang berwarna kuning berjatuhan di bawah pohon beringin dan terjatuh ke tubuh orang yang sedang berkelana, jatuh di baju tipisnya. Dia menarik nafas dan memungut daun itu, kemudian dia berdiri, dia merasa malu dan sedih, jitua yang sedih membuat dia yang tadinya terkenal di dunia persilatan, Ru Yun-long yang gagah sekarang sudah hilang kegagahannya, tapi ilmu silatnya tetap masih ada. Dia melihat orang yang berlalu lalang di depannya, orang yang ada di jalanan itu kebanyakan adalah pedagang atau pelajar, dia tidak melihat ada pendekar yang berilmu tinggi seperti yang sedang ditunggu-tunggunya, karena itu sorot matanya terlihat lebih kaku lagi. Dia membalikkan badannya, membuka ikatan kudanya di pohon, dia berkata kepada kuda kurus itu, "Selama 3 tahun, aku telah membuatmu merasa lelah...." Dia meraba leher kudanya dan mengelus bulu-bulu yang ada di lehernya, pendekar yang dipandang rendah itu mengeluhkan nasibnya. Tiba-tiba Terdengar suara tawa keras bercampur dengan suara kuda yang berlari, mengikuti arah tiupan angin, segera dia menjadi bersemangat, dia membalikkan badannya untuk mencari-cari. Terlihat di dalam kepulan debu jalanan ada 3 kuda ekor yang sedang berlari dengan cepat menuju ke arahnya. Orangorang yang menunggang kuda itu tampak sedang tertawatawa, hanya dalam waktu sekejap mereka sudah berada di depannya. Segera Ru Yun-long berlari ke tengah jalan, dia membuka tangannya lebar-lebar dan berkata, "Kawan yang ada di atas kuda, mohon berhenti sebentar!" Penunggang kuda itu menghentikan tawanya, dia mengangkat tangannya, tiga ekor kuda yang sedang berlari di 12 Dewi KZ http://kangzusi.com/ belakangnya pun segera berhenti. Kuda itu masih meringkik, tapi orang yang duduk di atas kuda tetap duduk dengan tegak tidak bergerak, dari sini dapat diketahui bagaimana kemampuan ilmu silat mereka yang sudah lumayan tinggi. Wajah lesu Ru Yun-long terlihat ada ekspresi gembira. Dia berkata, "Siapakah marga dan nama Tuan-tuan, aku mempunyai sedikit perkataan yang ingin disampaikan." Orang-orang yang ada di atas kuda itu pun saling pandang seakan-akan saling meminta pendapat, mereka tidak tahu maksud laki-laki kurus kecil ini, tapi karena mereka bertiga berilmu silat tinggi, maka mereka tidak takut kalau orang mempunyai maksud jahat kepada mereka, apalagi mereka pun ingin tahu apa yang ingin dikatakan dari orang yang menghadang, karena itu sesudah saling pandang, secara bersamaan mereka pun turun dari kuda, orang-orang yang berada di jalan itu juga jadi memperhatikan mereka, mereka sedang mengira-ngira apa yang akan terjadi. Ru Yun-long sangat senang, selama beberapa tahun ini, orang-orang persilatan jika bertemu dengannya hampir semua orang akan berjalan memutar ke arah lain atau pergi begitu saja, tidak ada yang mau mendengar apa yang akan dia sampaikan, laki-laki itu semua sudah turun dari kudanya, hal ini sudah membuatnya merasa senang. Ketiga orang laki-laki ini sekali lagi saling pandang, salah satu dari mereka yaitu seorang laki-laki setengah baya tampak maju selangkah lalu memberi hormat, "Aku Tu-liang, siapa nama Tuan, ada urusan apa memanggil kami?" Mata Ru Yun-long Jin Lao-si menjadi terang, segera dia balas memberi hormat dan menjawab, "Ternyata Tuan adalah Pecut Emas, Tuan Tu. Anda berdua ini pasti adalah Tuan Bai Kedua dan Tuan Fei Ketiga, sudah lama aku mengetahui nama besar Anda bertiga, Jing Chu San Bian (Tiga Pecut dari 13 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Jing Chu). Tidak disangka hari ini aku bisa bertemu kalian di sini, benar-benar suatu keberuntunganku - " Dia berhenti sejenak, selama beberapa tahun ini Jing Chu San Bian sangat terkenal. Pendekar Kedua Yun Bian (Pecut Perak) Bai-zhen tertawa dan memotong kata-katanya. Dia berkata, "Nama kami yang rendah tidak perlu disebut-sebut terus. Tuan begitu hapal nama-nama kami, malah membuat kami merasa malu." Dia segera mengganti topik pembicaraan, "Kami sebenarnya masih ada tugas lain, kalau Tuan tidak membicarakan apa maksud Tuan mencegat, kami akan pergi lagi." Wajah Ru Yun-long segera berubah. dengan cepat dia berkata, "Pendekar Bai tunggulah sebentar! Memang aku ada perlu dengan kalian dan ada sesuatu yang ingin kusampaikan." Yun Bian Bai-zhen segera berkata, "Tuan ada perlu apa, katakan saja sekarang!" Ru Yun-long menarik nafas panjang. Hatinya menjadi sedih lagi, selama 3 tahun dia sudah terbiasa memohon kepada orang, dia merasa sangat sedih, dengan suara gemetar dia berkata, "Aku sudah lama mendengar nama Jing Chu San Bian yang selalu menegakan keadilan dan kebenaran, juga sering membantu yang lemah, sudah 3 tahun aku hidup di bawah bayang-bayang rasa malu juga kesal, aku hanya ingin orang-orang dunia persilatan, mau berbuat sesuatu untuk saudara-saudaraku yaitu memberikan keadilan. Tuan Tu, apakah kau tahu di Yi Shan dan di dalam hutan lebat itu - " Kata-katanya belum selesai Jing Chu San Bian mulai berubah wajahnya. 14 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Jin-ban Tu-liang segera berkata, "Ternyata Tuan adalah Ru Yun-long Tuan Jin Si." Ru Yun-long menarik nafas dan menjawab, "Betul, aku adalah orang yang paling tidak berguna, Jin Si. Kalian sudah tahu hal ini, apakah kalian bertiga bisa mengulurkan tangan kalian untuk membantuku" Kelak aku akan membalas budi kalian." Yun Bian Bai-zhen tertawa dan berkata, "Tuan Jin Si terlalu tinggi mengukur kemampuan kami, karena kata-kata Tuan Jin Si, dalam waktu 3 tahun ini, sudah banyak orang terkenal yang terkubur di rumah itu. Tuan Zhang Qi yang terkenal dari kota Ji Nan pun tidak berani mengurusi masalah ini. Sedangkan kami ini hanya apa" Apakah Tuan mengira, kami sudah bosan hidup dan mau pergi ke sana untuk mengantar kematian" Kalau saja tadi aku tahu kalau kau adalah Tuan Jin Si, aku tidak akan berani mengobrol denganmu. Tuan Jin Si, maaf, lebih baik kami pergi sekarang!" Diiringi suara tawanya, dia langsung naik ke atas kudanya dan berkata lagi, "Kakak Tertua dan Adik Ketiga, mari kita pergi, kami tidak berani berteman dengan orang yang begitu baik." Jin Si menelan semua hinaan ini, dengan suara gemetar dia berkata, "Tuan Bai, apakah Anda mau mendengar satu kalimat lagi dariku - " Terasa ada angin dari pecut di atas kepalanya, terpaksa dia berhenti bicara untuk menghindari serangan itu. Bai-zhen tertawa dan berkata, Tuan Jin, bukankah orang yang paling peduli keadilan adalah kau, pergilah ke sana untuk membalaskan dendam saudara-saudaramu, orang bodoh di dunia persilatan sangat banyak tapi tidak akan ada yang mau mengantarkan nyawa mereka demi Tuan Jin Si!" 15 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Pecut kuda itu jatuh di pantat kuda. Jin Si melihat debudebu yang berputar, tiga ekor kuda itu seperti panah meluncur dari sisinya, kata-kata penghinaan ini masih terngiang di telinganya, angin berhembus dengan kencang membuat debu itu tertiup angin. Menerpa wajahnya, tapi dia tidak membersihkannya. Selama 3 tahun, bermacam-macam penghinaan telah membuatnya menjadi kebal dan beku. Melihat bayangan ketiga orang yang pergi, dia hanya terpaku, penyesalannya yang dalam seperti gelombang, terus menerpa hatinya. Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Mengapa hari itu aku tidak bersama-sama dengan saudaraku masuk ke dalam rumah itu lalu mati bersama-sama dengan mereka. Aku.... aku seorang pengecut. Orang-orang semua menghinaku.... memang pantas." Dia terus bicara pada dirinya sendiri dan dia pun marah pada dirinya sendiri, masa lalu seperti pecut yang terus mencambuknya, suara teriakan dari rumah besi itu seringkali membangunkannya dari tidur. Tiga tahun ini baginya benarbenar seperti mimpi buruk tapi mimpi buruk itu entah kapan bisa hilang" Dia membalikkan badannya, tiba-tiba dia melihat tempat di mana tadi dia berdiri, sekarang tampak ada seorang yang sedang berdiri, seorang pemuda berbaju hijau, dia tertawa kepada Jin Si. Angin meniup baju pemuda yang berbadan besar ini, membuat pemuda tampan ini bertambah gagah. Tawanya tampak bersahabat dan ramah, tapi sekarang, Jin Si sudah tidak bisa menerima kebaikan orang lain lagi, dia menundukkan kepalanya dan berjalan melewati pemuda berbaju cerah ini, berjalan menuju tempat di mana tadi dia mengikat kuda kurusnya. 16 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Tapi pemuda ini sambil tertawa menyapanya, "Angin musim gugur sudah tiba, adalah saatnya untuk bunga chrysan tumbuh mekar, dan saat paling bagus untuk menangkap kepiting, sekarang adalah waktu paling tepat untuk bermain tapi kelihatannya Kakak tidak tenang dan cemas. Jika Kakak tidak keberatan, apakah Kakak bisa berbagi kesusahan Kakak kepadaku?" Ru Yun-long pelan-pelan mengangkat kepalanya dan melihat, bibir pemuda itu tampak merah, sikapnya tampak gugup, kedua alisnya berdiri tegak, dia tampak terpelajar, dia memandang Ru Yun-long dengan sepasang matanya yang bersinar. Begitu sorot mata mereka bentrok, Ru Yun-long menundukkan kepalanya dan menarik nafas. "Adik sangat baik, aku merasa sangat berterima kasih, tapi aku pikir, di dunia ini tidak ada seorang pun yang sanggup menangani masalahku." Pemuda itu tertawa dan berkata, "Dunia memang luas, tapi tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan, silahkan katakanlah, mungkin aku bisa membantu Kakak." Ru Yun-long mengerutkan dahinya, dia tidak ingin menceritakan masalah apa pun kepada pemuda ini, tapi segera dia teringat pada waktu dia dihina oleh orang lain, bagaimana pedih perasaannya, dia kembali melihat pemuda itu, tampak seperti anak orang kaya yang tidak tahu apa-apa, tapi pemuda ini mempunyai niat baik, dia tidak akan menyianyiakan kesempatan ini begitu saja. Dia berhenti melangkah dan berkata, "Adik sangat tampan dan kau adalah seorang terpelajar, aku tidak ingin menceritakan kekejaman yang terjadi di dunia persilatan, tapi jika Adik ngotot ingin mendengarnya. Hai!! di depan sana ada 17 Dewi KZ http://kangzusi.com/ sebuah rumah makan, lebih baik kita pergi ke sana dan aku akan menceritakan semuanya kepada Adik." Pemuda berbaju mewah itu tertawa dan dia pun mengikuti Jin Si berjalan ke rumah makan. Hari mulai gelap, orang yang berada di jalan semakin sedikit, mereka berdua berjalan menuju rumah makan, hati Jin Si yang sedih dan sepi mulai terasa hangat, dia melihat ke arah pemuda yang dengan luwes sedang berjalan, tangannya tidak menuntun tali kuda. "Siapa nama Adik" Mengapa kau berjalan sendiri dan tidak ada teman" Dan kau pun tidak menunggang kuda datang ke sini." Pemuda itu tertawa dan menjawab, "Bila kuda berjalan, selalu berjalan bergoyang-goyang, sedangkan menggunakan kereta terlalu panas, kurasa berjalan kaki lebih nyaman bagiku." Dia tertawa dan berkata lagi, "Margaku adalah Liu, bernama He Ting. Tadi aku mendengar kalau Kakak bermarga Jin, siapa nama Kakak?" Jin Si melihatnya dan menjawab, "Namaku sebenarnya adalah Jin Zheng Nan, karena lama berkelana maka nama itu jarang ada yang tahu, kau boleh memanggilku Jin Si." Sepanjang jalan mereka terus mengobrol, di depan terlihat cahaya lampu, ada papan nama yang terbuat dari kain hijau dan terpasang tinggi-tinggi. Sebentar kemudian mereka tiba di sebuah rumah makan, walaupun rumah makan itu berada di pinggiran kota, tapi terhitung lumayan bersih. Lilin merah dipasang, dua poci arak, 3 macam sayur disajikan. Ru Yun-long sudah minum beberapa gelas arak, sorot matanya mulai terang, dia melihat rumah makan yang kecil, kecuali mereka tidak ada pengunjung lainnya. Ru Yun18 Dewi KZ http://kangzusi.com/ long mulai bercerita, "Di dunia ini orang yang bisa ilmu silat sangat banyak, tapi jika ingin terkenal di dunia persilatan bukan hal yang mudah. Adik, kau adalah seorang terpelajar, kau pasti tidak mengerti masalah yang terjadi di dunia persilatan. Sejak kecil aku sudah berkelana di dunia persilatan, aku sudah biasa menghadapi hal-hal yang terjadi di dunia persilatan...." Dia berhenti sejenak dia melihat Liu He-ting sedang mendengarkan semua perkataannya dengan penuh perhatian, walaupun sejak dulu sudah banyak perkumpulan seperti Wu Dang, Kun Lun, E Mei, Kong Dong, dan lain-lain, orang-orang terkenal pun kebanyakan dari perkumpulan-perkumpulan ini, tapi selama puluhan tahun ini, terjadi luar dugaan, pesilat nomor satu atau pesilat tertinggi bukan berasal dari perkumpulan-perkumpulan besar itu. Jin Si terus minum araknya dan berkata lagi, "Pesilatpesilat tangguh itu mempunyai ilmu silat yang tinggi, ada yang sering berkelana di dunia persilatan tapi ada juga yang tinggal secara tersembunyi, tapi orang seperti mereka ini, ternyata nama mereka malah lebih terkenal. Salah satunya adalah Tuan Liu, Nan Huang Shen Long dan Nan Hai Wu Hen Da Shi." Liu He-ting tertawa dan berkata, "Kakak Jin, seperti menghitung pusaka di rumah saja, walaupun aku sudah sering mendengar, tapi begitu mendengar dari mulut Kakak Jin sekarang, malah membuatku bertambah semangat." Dia mengangkat cangkirnya dan sekaligus menghabiskan araknya. Jin Si berkata lagi, "Wu Hen Da Shi (pendeta tanpa kebencian )yang ada di Nan Hai (laut selatan) ilmu silatnya sangat tinggi. Dia seorang biksuni, dalam hidupnya belum pernah dia melukai orang. Tapi setelah Wu Hen Da Shi 19 Dewi KZ http://kangzusi.com/ meninggal, satu-satunya muridnya yang bernama Nan Hai Xian Zi berlawanan dengan jalan hidup gurunya. Shi Qi baru berkelana 2 tahun di dunia persilatan, orang yang mati di tangannya mencapai puluhan orang. Walaupun orang-orang yang mati itu adalah orang jahat, tapi cara yang dilakukan oleh Nan Hai Xian Zi telah membuat dunia persilatan gempar." Cahaya lilin bergoyang. Liu He-ting terus mendengarkan perkataan Jin Si, wajahnya sama sekali tidak terlihat ekspresi apa pun, tapi wajah Ru Yun-long terlihat sangat emosi. Dia berkata lagi, "Untung setelah lewat 2 tahun, orang yang disebut-sebut dengan julukan Shi Guan-yin oleh orang dunia persilatan tiba-tiba saja menghilang. Orang-orang dunia persilatan merasa bersyukur dengan keadaan ini. Tapi tak lama kemudian dia mengeluarkan pernyataan aneh, bahwa siapa pun yang bisa membuatnya keluar dari tempat tinggalnya, maka dia akan menikah dengan orang itu dan dia akan memberikan pusaka-pusaka dari Nan Hai kepada orang itu. Ha! Akhirnya banyak sudah nyawa orang terbunuh di tangannya." Liu He-ting merasa aneh dan bertanya, "Mengapa bisa terjadi hai seperti itu?" Jin Si meletakkan cangkirnya dengan suara keras lalu menjawab, "Nan Hai Xian Zi sangat cantik, di dunia persilatan banyak yang tahu tentang hai ini, ditambah lagi dengan adanya pusaka-pusaka yang didatangkan dari Nan Hai, membuat orang-orang dunia persilatan berbondong-bondong pergi ke sana untuk mengadu nasib, tapi siapa pun yang sudah masuk ke dalam rumah itu, dia tidak akan bisa keluar lagi hidup-hidup. Orang yang masuk ke sana adalah yang serakah tapi cara Shi Guan-yin tetap melanggar keadilan dan kebenaran." Pelayan menambah arak lagi. Liu He-ting menuangkan arak itu ke dalam cangkir Jin Si. Mata Liu He-ting tidak terlihat 20 Dewi KZ http://kangzusi.com/ nafsu apa pun. Jin Si menarik nafas dan berkata lagi, "Kami 5 bersaudara, 4 orang sudah mati di tangannya, di dunia persilatan begitu banyak pesilat tangguh, mengapa tidak ada seorang pun yang keluar untuk menegakkan keadilan" Banyak teman yang ingin menegakkan keadilan, tapi karena ilmu mereka tidak tinggi maka dapat dipastikan setelah mereka memasuki rumah itu, mereka tidak akan pernah keluar lagi. Selama 3 tahun ini, aku.... aku sudah dipermalukan beberapa kali bahkan juga dimaki-maki, aku masih bisa bertahan hidup karena aku ingin menunggu hari di mana siluman itu mati. Aku ingin bertanya kepadanya, sebenarnya dia mempunyai dendam apa dengan sahabat-sahabat dunia persilatan?" Ru Yun-long Jin Si semakin bicara semakin keras, arak pun semakin banyak diminum. Liu He-ting tertawa dan bertanya lagi, "Kakak Jin, apakah kau sudah mabuk?" Tiba-tiba Jin Si tertawa terbahak-bahak dan menjawab, "Hanya beberapa cangkir arak saja, mana mungkin aku bisa mabuk" Adik Liu, kau bukan orang dari dunia persilatan, aku harus memberitahumu sebuah rahasia. Sudah beberapa bulan aku berusaha menghubungi Wu Yi Shen Mo, walaupun ilmu silat Shi Guan-yin sangat lihai, tapi dia tahu ada seseorang yang mempunyai ilmu silat lebih hebat darinya, adalah Wu Yi Shen Mo." Jin Si mengambil cangkir arak yang ada di depannya dan dia menumpahkan semua arak ke dalam perutnya, dia tertawa sekeras-kerasnya, kemudian berkata, "Adik Liu, apakah kau tahu tentang Wu Yi Shen Mo" - Kau pasti tidak tahu, tapi orang dunia persilatan jika mendengar nama ini, badan mereka akan gemetar sampai orang yang terkenal Ma Zhao Jin pun mati di tangan iblis yang datang dan perginya tidak tampak bayangannya. Mayatnya pun lenyap entah kemana. 21 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Adalagi yang lain, adik Liu, apa kau bisa menebaknya?" Jin Si mengeluarkan ibu jari tangan kanan dan digoyang ke atas lalu ke bawah Liu He-ting. Dia berkata, "Siapa yang bisa tahu identitas Wu Yi Shen Mo" Tidak ada seorang pun yang tidak takut kepada ilmu silatnya yang sangat tinggi. Orang-orang seperti mereka seperti jatuh dari langit. Adik Liu, mereka biasa membunuh orang dengan mata tidak berkedip, untuk menghadapi Shi Guan-yin.... adalah cara yang paling cocok. Ini yang disebut dengan istilah racun menyerang racun, tapi sayang aku belum pernah bertemu dengan mereka." Ru Yun-long terus meminum araknya dan juga terus tertawa. Pelayan sudah menambah 3 kali dan terus melihatnya, mereka mengira laki-laki yang berbaju tidak rapi ini adalah orang gila. Liu He-ting tersenyum, tiba-tiba dia berdiri dan berkata, "Kakak Jin, kau sudah mabuk." Dia membereskan bajunya kemudian mengeluarkan uang lalu diletakkannya di atas meja dan berkata, "Hari ini kita telah bertemu, aku merasa sangat senang, aku harap kelak kita masih ada jodoh, sehingga aku masih bisa mendengarkan kata-kata atau cerita Kakak Jin, sekarang aku pamit dulu." Segera dia melangkah keluar. Ru Yun-long terpaku, kemudian tertawa sejadi-jadinya dan berkata, "Baik! Baik! Pergilah!" Dia memukul meja dan berteriak, "Pelayan, bawa arak kemari!" Liu He-ting sudah berjalan di depan pintu, sebelum keluar dari pintu dia membalikkan kepalanya dan tersenyum. Angin musim gugur terus menerpa baju Liu He-ting, hanya dalam waktu sekejap, pemuda tampan ini sudah menghilang di dalam kegelapan. 22 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Ru Yun-long Jin Si dengan tergopoh-gopoh keluar dari rumah makan itu dan mencari pemuda itu tapi ternyata pemuda ini sudah menghilang. Angin musim gugur terasa dingin, Ru Yun-long masih berdiri dan terpaku di depan rumah makan. Dia berkata, "Orang itu benar-benar aneh." Dia tergopoh-gopoh masuk kembali ke rumah makan itu dan kembali ke mejanya, menuangkan arak dan meminumnya lagi, kemudian terdengar lagi suara tawanya, arak bisa membuatnya melupakan banyak masalah. Dia merasa saat ini sedang berada di padang rumput luas, menunggang seekor kuda sambil bernyanyi. Di luar pintu terdengar suara kuda yang meringkik. Jin Laosi mengambil sepoci arak dan menumpahkan semua arak itu ke dalam mangkuk, kemudian dia keluar dan berjalan ke kudanya yang kurus, dia memberi arak kepada kuda itu. Kuda itu pun meminum semangkuk arak itu hingga habis. Jin Lao-si melempar jauh-jauh mangkuk kosong itu. Dia tertawa, "Bila minum arak pasti bisa bertemu dengan teman, tidak disangka temanku yang sejati ternyata hanya dirimu." Dia segera naik ke atas kudanya. Dulu kudanya adalah kuda yang kuat dan bagus, sekarang kuda itu sudah tua, kurus, dan lemah. Mungkin dia pun seperti tuannya, masih menyimpan cita-cita tinggi, kuda meringkik lalu berlari dengan cepat. Jin Lao-si yang ada di atas kuda tertawa Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo sekuat tenaga, dia hanya merasakan hutan yang ada di sisinya bergerak mundur, angin dingin meniup wajahnya yang sedang panas, perasaan seperti ini sudah lama tidak dia rasakan. Karena itu dia membiarkan kuda itu terus berlari di jalan yang tidak ada orang dan membiarkan dia berlari keluar dari kota itu. 23 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Malam semakin larut. Bumi begitu dingin dan sepi, hanya terdengar suara derap langkah kuda, tapi.... Di tempat terpencil dan sepi seperti ini, tiba-tiba terdengar suara seruling yang begitu indah bercampur dengan suara angin musim gugur, menyebar ke mana-mana. Anehnya adalah suara seruling itu seperti memiliki daya tarik yang kuat, membuat kuda yang berlari begitu cepat pun langsung mengikuti iringan suara seruling itu. Ru Yun-long Jin Lao-si, merasakan walaupun dunia begitu luas tapi seakan-akan semua sudah diisi oleh suara seruling itu. Kuda mulai berjalan dengan pelan, suara jernih seruling itu lebih terdengar jelas. Ru Yun-long dengan pelan menarik nafas juga pelan-pelan memegang kudanya yang berjalan, dia melihat ke sekeliling tempat itu. Wajahnya yang merah karena minum arak terlalu banyak, hanya dalam singkat sudah terlihat pucat. Pohon-pohon yang ada di sana tumbuh begitu subur dan hijau, tumbuh di sebuah jalan yang sempit, jalan masuk ke dalam hutan begitu berliku-liku, dia sangat mengenal tempat ini karena di tempat inilah dia telah menghadapi berbagai perubahan kehidupan. Di dalam hutan sangat gelap, walaupun dia tidak bisa melihat apa-apa di depannya, tapi dia tahu kalau di depan sana ada sepetak tanah kosong dan di tanah kosong itu terdapat sebuah rumah tembok yang terbuat dari besi dan terlihat sangat misterius, dia takut dan ketakutannya tidak bisa dikatakan dengan bahasa apa pun, sudah beberapa kali dia ingin membalikkan kudanya dan pergi dari sana. Tapi suara seruling aneh itu terdengar dari dalam hutan, begitu seruling itu berbunyi, daun-daun yang hampir layu pun sekarang seperti segar kembali. 24 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Hati Ru Yun-long yang kering dan sangat takut, tiba-tiba terasa ada perasaan hangat dan manis, kegembiraannya sewaktu kecil, teman sewaktu dia remaja, kekasih yang ada di dalam mimpinya. Ini adalah masa lalu yang sudah terlupakan tapi sekarang semua itu terasa begitu jelas. Pelan-pelan dia turun dari kuda dan melemparkan tali kekang kudanya, dia berjalan masuk ke dalam hutan, berjalan menuju ke tanah kosong itu Sinar bulan dengan miring menyinari tembok besi hitam itu, Tembok itu terlihat lebih tinggi dan galak, tapi sekarang ini keadaan seperti itu seperti sudah dihilangkan oleh suara seruling ini. Dengan bingung Ru Yun-long keluar dari sana, dia duduk di sebuah batu besar, dengan santai dia meluruskan kedua kakinya. Dia hampir lupa kepada bangunan yang berdiri di depannya, bangunan yang sudah menelan banyak nyawa pendekar, sampai mayatnya pun tidak ditemukan atau dikeluarkan dari sana. Suara seruling terdengar lagi, suaranya yang lembut begitu jelas terdengar. Musim panas yang indah sudah tiba, bungabunga bermekaran dan kupu-kupu pun beterbangan, si peniup seruling itu tiba-tiba keluar dari bayangan tembok besi itu, baju sutranya yang berwarna hijau tua tertiup oleh angin. Dilihat di bawah cahaya sinar bulan begitu luwes dan gagah. Dia adalah pemuda yang berbaju mewah tadi, Liu He-ting. Ru Yun-long kaget! Tapi dia masih terlihat malas dan duduk di atas batu itu, dengan pelan dia mengangkat tangan dan melayangkan, karena sekarang dia ditarik oleh suara seruling itu bagaikan masuk ke alam mimpi. Mata Liu He-ting seperti sedang tertawa, kedua tangannya memegang seruling hijau itu, dia terus meniup serulingnya, dia pun melihat ke arah tembok besi itu, di balik tembok besi tetap tidak terdengar suara apa pun, begitu sepi seperti mati. 25 Dewi KZ http://kangzusi.com/ "Aneh, apakah orang yang ada di dalam sana tidak mempunyai telinga?" Ru Yun-long marah di dalam hatinya. Sekarang dia sudah tahu bahwa pemuda berbaju mewah, Liu He-ting bukan pemuda yang selalu disangkanya, dia adalah pendekar muda yang mempunyai ilmu silat tinggi, walaupun identitas Liu He-ting masih berupa teka teki, tapi maksud Liu He-ting datang sangat jelas. "Suara seruling itu pasti menarik Shi Guan-yin untuk keluar dari rumah itu! Jika Shi Guan-yin adalah orang yang memiliki perasaan seperti diriku dia pasti akan keluar, kecuali dia bukan orang." Ru Yun-long mengubah posisi duduknya, dia mendengar suara seruling itu nadanya semakin tinggi, tinggi seperti masuk ke dalam awan, kemudian nadanya turun dan terdengar sangat rendah. Suara suling yang tadinya laksana bunga mekar di musim panas sekarang terdengar bagai perempuan yang sedang berbicara dengan nada rendah, angin musim gugur terasa menjadi dingin, bulan terlihat lebih terang, bayangan tembok besi itu sepertinya bertambah berat. Ru Yun-long menarik nafas panjang, di dalam hutan itu tiba-tiba terdengar suara ringkikan kuda. Dia melihat ke arah itu, sorot mata yang tadi bergerakgerak segera membeku. Dari dalam hutan yang gelap itu muncul seorang gadis berbaju abu, rambutnya disanggul, bentuk tubuhnya bagus seperti Pohon Liu, tangannya memegang kruk kayu berkaki tiga, di bawah sinar bulan tampak berkilauan. Gadis itu berjalan tanpa suara keluar dari hutan itu, sorot matanya berhenti di tubuh Jin Si kemudian dia berputar melihat Liu He-ting, dengan pelan dia berjalan menuju lapangan kosong itu, tangan kirinya membereskan rambutnya yang berantakan tertiup angin kemudian dia menundukkan 26 Dewi KZ http://kangzusi.com/ kepalanya seperti sedang mendengar suara seruling tapi juga seperti sedang memikirkan sesuatu. Ru Yun-long merasa aneh, di sini dan di saat ini mengapa ada seorang gadis yang begitu cantik datang ke tempat ini" Matanya melihat gadis itu lagi, tampak ada seorang gadis lagi yang keluar dari hutan itu, dia pun berbaju abu, rambutnya pun disanggul, tubuhnya seperti pohon Liu, dia membawa gendang tembaga yang berbentuk aneh dan juga mengeluarkan cahaya hitam. Hanya dalam waktu singkat di bawah sinar bulan purnama terlihat ada 16 orang gadis berbaju abu-abu keluar dari dalam hutan. Mereka masing-masing membawa sesuatu, mereka berbaris di tanah kosong. Ru Yun-long juga melihat kepada keenam belas gadis aneh itu. Suara seruling Liu He-ting terdengar menjadi agak kacau. Gadis pertama yang datang tampak berteriak kemudian lalu meletakkan kruk berkaki tiga itu ke bawah. Kelima belas gadis itu pun secara bersama-sama meletakkan benda yang mereka bawa dan masuk kembali ke dalam hutan. Di tanah kosong segera terlihat gendang yang beraneka ragam, di bawah sinar bulan gendang-gendang itu ada yang bercahaya hitam ada juga yang bercahaya emas, sepertinya bahan-bahan pembuat gendang itu tidak sama. Ru Yun-long segera berdiri dan berlari ke sisi hutan. Hutan gelap itu sama sekali tidak terlihat ada orang, hanya ada kuda kurusnya yang sedang berdiri di sisi pohon itu. Angin bertiup, seruling mulai berbunyi lagi, suaranya menyebar ke mana-mana. Ru Yun-long menarik nafas, dia duduk kembali di atas batu dengan kebingungan. Sekarang pendekar yang sudah berpuluh-puluh tahun berkelana di dunia persilatan dibuat 27 Dewi KZ http://kangzusi.com/ mabuk oleh suara seruling ini, walaupun kadang-kadang dia membalikkan kepala tapi itu hanya terjadi sebentar saja. Ru Yun-long melihat seorang perempuan cantik yang tampak kesepian berdiri di ujung tanah kosong itu, daun-daun berjatuhan, burung-burung terbang berkelompok ke arah selatan. Perempuan merindukan orang yang sudah pergi jauh, mengeluh pada dirinya yang kesepian dan menyanyikan lagu sedih, sorot matanya terlihat seperti mimpi tapi tetap tidak bisa mengusir rasa kesepiannya. Walaupun Liu He-ting belum pernah merasakan seperti apa rasa rindu itu, tapi sesudah lama dia mengumandangkan lagu seperti itu melalui serulingnya, matanya melihat ke tembok besi itu tapi tetap tidak ada suara atau gerakan apa pun dari sana, orang yang ada di balik tembok itu, apakah juga mempunyai perasaan yang begitu kesepian" Delapan buah gendang, di bawah sinar bulan terlihat seperti mengeluarkan cahaya yang tidak sama, tapi bayangan tembok itu semakin memanjang, hanya dalam waktu singkat kedelapan gendang ini sudah berada di bawah naungan bayangan tembok itu, perasaan Ru Yun-long seperti tenggelam di dalam bayangan gelap itu, membuatnya tidak bisa bernafas. Tiba-tiba gendang ini berbunyi, suaranya menutupi suara seruling yang dikumandangkan dengan nada rendah dan menghilang masuk ke balik awan. Ru Yun-long kaget dan melihat semuanya, kecuali Liu Heting yang sedang meniup seruling hijaunya, di sekelilingnya mereka tidak terlihat ada seorang pun di sana. Tapi kedelapan gendang itu terus berbunyi secara berurut, hanya dalam waktu sebentar bunyi gendang itu terdengar seperti bunyi guntur dan hujan yang jatuh ke permukaan daun pisang, suara yang dikeluarkan pun tidak sama. Tapi pemuda 28 Dewi KZ http://kangzusi.com/ berbaju mewah itu, Liu He-ting, tetap meniup serulingnya dengan penuh konsentrasi. Kemudian suara seruling mulai meninggi. Suara gendang dan suara seruling yang bercampur membuat hati Ru Yunlong seperti terbelah menjadi dua, akhirnya dia berteriak tidak kuat mendengar suara itu dan lari masuk ke dalam hutan, dia meninggalkan kuda kurusnya di dalam hutan. Suara gendang semakin cepat, suara seruling itu pun semakin tinggi, tapi dari balik tembok itu tetap tidak ada reaksi apa pun, tidak ada yang berubah di sana. Liu He-ting mengerutkan dahinya, dia sadar kalau hari ini dia telah bertemu dengan seorang musuh yang kuat, orang yang ada di balik tembok besi itu mempunyai ilmu silat yang sangat kuat, dan dengan diam-diam telah memukul gendanggendang itu dengan tenaga dalamnya, hal ini benar-benar membuatnya merasa terkejut. Matanya bersorot seperti listrik, terus bergerak dan melihat keadaan di balik tembok itu, tapi dia tetap tidak bisa menemukan bayangan orang, hanya terlihat sosok kuda kurus itu yang tampak ketakutan dan terus menoleh ke arah hutan, seperti ingin meringkik, tapi tidak ada suara yang keluar. Liu He-ting merasa aneh, sebenarnya siapa yang memukul gendang-gendang itu" Sebenarnya orang itu musuh atau bukan" Pertanyaan itu terus mengganggunya, membuat suara serulingnya berubah menjadi rendah. Yang perlu diketahui bila ingin mengalahkan musuh dengan nada harus menggunakan konsentrasi penuh, begitu ada sedikit gangguan maka tenaga dalam pun akan berkurang, dan nada musuh akan semakin menguat. Sekarang Liu Heting merasa darah di dalam aliran pembunuh darahnya seperti bergejolak, hampir saja dia melemparkan serulingnya dan mengikuti tabuhan gendang itu dan menari. 29 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Liu He-ting sangat terkejut, segera dia menarik kembali pikirannya, dari balik tembok terdengar suara langkah seseorang, suaranya aneh seperti seseorang yang berlari dengan kecepatan tinggi, hanya saja suara yang ditimbulkan sangat kecil, walaupun pendengaran Liu He-ting lebih tajam dari orang biasa, tapi dia tetap tidak jelas mendengar langkah itu, hatinya tergerak, dengan perlahan dia berjalan ke bawah dinding besi itu. Tiba-tiba terdengar suara seperti seekor naga yang sedang bergumam kemudian terlihat cahaya berwarna biru kehijauan seperti petir yang terlihat di kegelapan malam belum selesai suara itu terdengar, cahaya pedang terlihat di depan Liu Heting, dia merasa kaget melihat semua ini, terlihat di depannya ada bayangan seseorang yang kurus membawa sebilah pedang panjang, dia melayang menghampiri kedelapan gendang itu, begitu ujung pedang ditusukkan segera suara gendang tidak terdengar lagi. Bayangan itu datang dengan cepat, ilmu meringankan tubuhnya sangat indah membuat Liu He-ting yang sedang meniup serulingnya langsung berhenti, tapi bayangan itu seperti petir sudah terbang ke arah lain, hanya meninggalkan cahaya biru yang tampak berkilauan di dalam kegelapan lalu menghilang. Tiba-tiba - Dari dalam hutan terdengar suara ribut, tampak bayangan seseorang yang tinggi seperti seekor kelelawar meloncat dari dalam hutan, lalu dia pun menghilang di tempat di mana cahaya pedang tadi menghilang. Perubahan yang terjadi secara tiba-tiba membuat Liu Heting hanya terpaku, dia membalikkan tubuhnya dan berlari menghampiri kedelapan gendang itu, ternyata gendang itu semuanya telah terpotong menjadi dua bagian. Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo 30 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Dia tahu bahwa orang yang telah memukul gendang itu masih berada di dalam hutan, dia ingin tahu siapa orang itu, apalagi orang yang memegang pedang, ilmu meringankan tubuhnya sudah mencapai tahap tertinggi. Pedang yang dipegang orang itu adalah semacam senjata yang jarang ditemui di dunia persilatan. Ilmu silat Liu He-ting sangat tinggi, walaupun dia baru berkelana di dunia persilatan tapi dia sangat percaya diri, dalam waktu satu malam dia telah bertemu dengan dua orang pesilat yang mempunyai ilmu yang begitu hebat, bagaimana mengukur kemampuan ilmu silat mereka yang sepertinya tidak akan bisa diukur. Dia hanya bisa melihat kepala naga tapi tidak bisa melihat ekornya, kedua pesilat tangguh itu seperti naga sakti di mana sekali melihat saja maka mereka langsung menghilang. Liu He-ting terpaku cukup lama, tiba-tiba saja dia teringat kembali pada suara langkah aneh yang sempat didengarnya tadi, suara yang keluar dari balik dinding besi itu. Dia mengerutkan dahinya lalu berlari ke bawah dinding itu, mendengarkan sekali lagi dengan seksama, tapi setelah lama dia mendengar dari bawah dinding itu, tidak terdengar suara apa pun hanya sunyi dan sepi. "Ada apakah di balik tembok ini" Shi Qi.... orang seperti apa dia" Mengapa dia begitu kejam" Dia tega membunuh orang-orang yang tidak mempunyai dendam dengannya." Pertanyaan-pertanyaan ini membuatnya terus memikirkan orang misterius yang ada di balik tembok itu. Dia melihat dinding yang menjulang tinggi di depannya, di luar dinding angin berhembus dengan kencang, bulan bersinar dengan terangnya, pemandangan yang terjadi di musim gugur. Bagaimana dengan keadaan di balik dinding itu" 31 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Dalam benaknya segera timbul bayangan yang menyedihkan seperti terlihat ada seorang perempuan cantik yang berhati kejam dan tampak kesepian, duduk dengan miring di kursi kebesarannya, dia menatap bulan yang ada di atas langit, dan di sudut-sudut tembok penuh dengan sarang laba-laba. Jendela penuh dengan debu tebal, ruangan besar itu tampak seram, dan di halaman rumahnya yang kecil berserakan tulang-tulang dari orang yang telah dibunuhnya. Atau ada seonggok mayat yang belum berubah menjadi tulang putih. "Apakah pemandangan di balik dinding besi ini seperti itu?" dia bertanya-tanya kepada dirinya sendiri, kemudian dia mengangguk pertanda dia setuju dengan pikirannya itu. Angin sepoi-sepoi mulai berhembus, dia merasa kedinginan. Sekali lagi dia melihat dinding besi yang tinggi itu. Tiba-tiba dia menggigit bibirnya, sepertinya dia sudah memantapkan hatinya untuk melakukan sesuatu, kemudian dia meletakkan suling hijaunya ke belakang tubuhnya dan menyelipkannya di ikat pinggang bagian belakang. Kedua tangannya tampak diturunkan dia seperti sedang mengumpulkan tenaga, lalu menggerakkan kakinya, tubuhnya sudah membentuk seperti seekor bangau putih yang siap terbang. Begitu sampai di atas tembok, tangannya hanya menekan tembok itu sebentar, lalu dengan ringannya dia turun dari tembok tinggi itu, dia turun ke halaman rumah itu yang dalam pikirannya selama ini sudah banyak mengubur orang-orang dunia persilatan. Bulan tetap bersinar dengan terangnya, dan sinar itu masuk ke dalam tembok. Apakah di balik tembok pun akan sama terangnya dengan keadaan di luar" Pertanyaannya tidak ada 32 Dewi KZ http://kangzusi.com/ seorang pun yang bisa menjawabnya karena semua orang yang sudah masuk ke balik tembok itu, dia akan hilang selamanya. Tapi Liu He-ting sudah mendapatkan jawabannya, begitu dia memasuki dinding itu, tubuhnya bergerak begitu ringan seperti sehelai daun masuk ke balik dinding itu, matanya dengan awas terus melihat keadaan di sekeliling tempat itu, karena dia harus waspada terhadap orang yang datang dengan tiba-tiba. Sekarang dia mulai merasa tegang, karena sampai saat ini dia belum mengetahui keadaan di dalam rumah yang misterius itu. Di balik dinding besi itu memang ada sebuah pekarangan, di pekarangan itu tidak terlihat seorang pun, walaupun ada sedikit debu tapi setelah dilihat lagi dengan jelas, ternyata pekarangan itu kosong, tidak ada mayat atau pun tulang putih yang berserakan! "Apakah perempuan itu menumpukkan mayat-mayat pendekar itu di dalam rumah?" Dengan heran dia bertanya-tanya kepada dirinya sendiri, matanya mulai melihat rumah itu, Tapi rumah yang tidak pernah diketahui orang sekarang tampak gelap gulita tidak ada lampu, jendela dan pintunya tertutup dengan rapat. Liu He-ting berjalan pelan-pelan melintasi pekarangan itu menuju pintu, dia tampak ragu, karena keadaan di tempat itu seperti mati, tidak ada tanda-tanda kehidupan, sampai nafasnya pun terdengar dengan jelas. Liu He-ting pelan-pelan mengeluarkan tangannya, lalu dengan pelan mendorong pintu itu, pintu yang tadinya tertutup rapat sekarang mulai terbuka. Liu He-ting menarik nafas panjang, akhirnya dia pun mendorong pintu itu lebih lebar, kakinya sudah siap memasang kuda-kuda karena dia takut 33 Dewi KZ http://kangzusi.com/ jangan-jangan ada yang tiba-tiba menyerangnya. Sejak kecil dia sudah terlatih bisa melihat semuanya dengan jelas untuk melihat apa saja yang ada di hadapannya, sekarang dia melihat isi dalam rumah itu, ruangannya begitu besar, tapi di sana hanya ada sebuah meja yang diletakkan di tengahtengah ruangan, di atas meja ada sebuah lilin yang tidak dinyalakan, kecuali benda-benda ini di ruangan tidak ada benda lainnya. Liu He-ting merasa lebih aneh lagi, dengan perlahan dia mulai melangkah memasuki ruangan itu, tiba-tiba terdengar suara yang membuatnya terkejut, ternyata itu adalah suara langkah kakinya, karena terkejut dia kembali lagi ke tempat semula, telapak tangannya basah oleh keringat dingin, dia merasa pusing, dia kehilangan keberaniannya untuk melangkah masuk. Tapi setelah terdiam cukup lama, di tempat itu kembali terasa sepi, dia terbatuk dan akhirnya dia pun melangkah masuk, dia mengeluarkan sebuah korek api kemudian dinyalakannya korek itu. Api yang berasal dari korek itu membantunya melihat dengan jelas keadaan rumah, api itu membantunya supaya dia tidak terlalu takut karena tidak mengetahui dengan pasti keadaan dalam rumah itu. Bagitu ada cahaya, rumah suram itu terlihat ada sedikit kehidupan, sekali lagi dia melihat ke dalam, dan dia pun menertawakan dirinya sendiri mengapa dia menjadi begitu penakut seperti sekarang" Ternyata di dalam rumah itu banyak terdapat bangkai tikus, tadi dia menginjak seekor tikus hidup yang sekarat, sehingga menimbulkan suara aneh. Tapi walaupun sudah tahu dia tetap bersikap waspada dan perlahan-lahan masuk ke dalam rumah itu, terlihat banyak tikus mati di sana, ada yang menghadap ke atas, ada yang telentang, dan lainnya, tapi di tubuh mereka tidak terdapat bekas luka sedikit pun. 34 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Liu He-ting berpikir, "Kemungkinan besar karena tikus-tikus ini tidak kuat menahan suara gendang tadi maka mereka pun mati." Dia berpikir lagi, "Apakah suara langkah tadi yang kudengar adalah suara tikus-tikus ini?" Dia menyalakan lilin, tapi cahaya lilin tidak begitu terang, tapi setidaknya cukup untuk membuat ruangan seram ini menjadi sedikit terang. Di kiri dan kanan ruangan itu terdapat sebuah pintu yang tertutup rapat. Liu He-ting segera berteriak, "Apakah di sana ada orang" Aku datang untuk berkunjung!" Rumah sepi itu hanya terdengar suara gema, "Berkunjung.... .berkunjung...." Tapis setelah gema itu selesai keadaan kembali sepi tidak terdengar suara apa pun. Liu He-ting mengerutkan dahinya, dengan cepat dia berlari ke depan pintu, dengan telapak tangannya dia membuat pintu itu terbuka. Cahaya dari ruangan suram itu menyinar ke dalam, ternyata ruangan di balik pintu itu pun hanya terdapat sebuah meja dan di atas meja terdapat sebuah lilin, kecuali bendabenda itu di sana tidak ada benda lainnya. Liu He-ting merasa agak kaget sekaligus aneh, dia memutari ruangan itu dan mengelilingi rumah itu, ternyata rumah itu mempunyai 10 kamar, setiap ruangan hanya memiliki sebuah meja yang ada di tengah-tengah ruangan, dan di atas meja ada sebuah lilin, bentuk meja dan warna lilin pun sama. Tapi di dalam rumah ini tidak ada seorang pun yang tinggal, mengapa pendekar-pendekar yang sudah masuk ke sini tidak ada seorang pun yang bisa keluar" Kemana perginya mereka semua" 35 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Pertanyaan hanya ada satu tapi di dalam pikiran Liu He-ting seperti banyak dan berbelit-belit, karena pertanyaan itu tidak ada jawabannya, Apakah rumah ini tidak pernah ditinggali oleh seseorang" Tapi mengapa Shi Qi disebut-sebut tinggal di sini" Kalau Shi Qi benar-benar tinggal di sini, dimana sekarang dia berada" Apakah pendekar-pendekar yang masuk ke sini semua mati dibunuh oleh Shi Qi" Kalau memang itu benar, dimana sekarang mayat mereka" Paling sedikit tulang mereka pasti ada di sini! Apakah tulang-tulang mereka sudah berubah menjadi abu" Kalau di rumah ini tidak ada seorang pun berarti pendekarpendekar itu tidak mati, tapi mengapa mereka semua bisa raib begitu saja" Liu He-ting menarik nafas dan kembali ke ruangan besar tadi, dia berkata pada dirinya sendiri, "Apa yang telah terjadi di sini" semua benar-benar kurang ajar!" suaranya baru saja selesai,di dalam ruangan terdengar tawa seorang perempuan, suaranya lembut tapi genit, dengan pelan dia berkata, "Kau sedang marah-marah kepada siapa?" Suaranya terdengar manja, seperti seekor burung pipit yang sedang berkicau, tapi begitu masuk ke dalam telinga, darah di sekujur tubuh Liu He-ting seperti membeku. Dia berusaha menenangkan dirinya, kemudian dengan langkah besar dia masuk ke dalam ruangan besar itu. Terlihat meja besar yang diletakkan di tengah ruangan itu ada seorang perempuan cantik seperti dewi, dia duduk bersila, dia mengenakan baju pendek berwarna hijau muda, kepalanya terikat kain yang berwarna hijau muda juga, terlihat dia membuka bungkusan rambutnya, sepasang tangan putihnya diletakkan di kakinya, di jarinya terpasang sebuah 36 Dewi KZ http://kangzusi.com/ cincin yang sangat besar, di bawah sinar lilin memancarkan warna yang sangat indah. Tawa gadis itu baru selesai, dia melihat Liu He-ting dengan sepasang matanya yang sangat bagus, kemudian dia tertawa lagi, ada lesung pipit di wajahnya, mulutnya sedikit terbuka, dengan manja dia berkata, "Siapa yang telah berbuat kurang ajar?" Liu He-ting terpaku lama, kemudian dengan terus terang dia berkata, "Apakah Nona adalah pemilik rumah ini" Maaf, aku sudah lancang masuk ke sini." Sebenarnya Liu He-ting bukan orang yang kaku tapi karena semua yang dilihat di sini sangat aneh ditambah lagi dengan keadaan rumah yang misterius, maka semua membuatnya merasa kaku, tapi itu tidak berlangsung lama setelah itu dia sudah kembali seperti semula. Mata gadis itu sangat indah, dia terus menatap Liu He-ting, kemudian gadis itu tertawa dan dengan tangannya yang putih menutup mulutnya. Dia berkata, "Kau jangan bertanya dulu padaku, aku ingin bertanya dulu kepadamu, malam-malam begitu kau masuk ke dalam rumah ini, lalu melihat ke setiap kamar, sebenarnya ada apa?" Liu He-ting menundukkan kepalanya, dia sendiri pun tidak tahu mengapa dia tidak berani menatap mata gadis ini, sekarang setelah ditanya seperti itu dia tidak bisa menjawab. Setelah lama terdiam dia baru menjawab, "Aku datang ke sini pasti ada alasannya, tapi Nona bukan tuan rumah ini, jadi aku tidak perlu memberitahu kepada Anda apa alasannya." "Tidak disangka kau begitu pandai bicara, aku adalah tuan Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo rumah di sini - " Liu He-ting melihatnya, segera dia mengangkat alisnya dan berkata, "Jika Nona adalah tuan rumah ini, aku ingin meminta 37 Dewi KZ http://kangzusi.com/ keadilan kepada Nona dan aku ingin bertanya kepada Nona, apalah pendekar-pendekar yang telah masuk ke sini, sudah mati atau masih hidup" Apakah mereka dengan Nona - " Gadis ini tertawa menyela kata-katanya, dia tertawa manja dan berkata, "Kau jangan begitu galak, siapa sebenarnya tuan rumah di sni! Aku juga ingin bertanya kepadamu! Bukankah tadi kau sudah berputar-putar mengelilingi rumah ini, apakah kau tidak bertemu dengan tuan rumah ini?" Gadis ini terus tertawa dan matanya pun tampak dimainkan. Liu He-ting menjadi serba susah, kemudian gadis ini meloncat dari atas meja dan berputar setelah itu dia membereskan bajunya, dia membalikkan badannya dan tertawa, "Aku tidak percaya di sini tidak ada seorang pun, mari kita coba untuk mencarinya!" Liu He-ting mengangkat kepala dan berkata, Tadi di luar ada yang merobek gendang dengan pedang apakah itu adalah Nona?" Karena sewaktu dia melihat gadis ini berputar, Liu He-ting melihat punggung gadis ini terselip sebilah pedang panjang yang aneh, dia juga melihat pada waktu gadis ini meloncat turun dari meja, badannya bergerak sangat ringan karena itu Liu He-ting segera menanyakannya. Gadis ini mengangguk, dia tertawa dan berkata, Tadi sewaktu aku sedang mendengar kau meniup seruling, tiba-tiba aku terganggu oleh bunyi gendang, sehingga aku tidak bisa mendengar suara serulingmu, karena marah maka aku menghancurkan gendang-gendang itu." Dia berhenti sebentar lalu melanjutkan, Tapi tadi aku hampir bertarung dengan pemain gendang itu. Ilmu silat orang itu sangat tinggi, wajahnya penuh dengan cambang dan terlihat sangat seram. Aku takut dia akan mengejarku." 38 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Gadis itu tertawa lagi dan berkata, "Untungnya walaupun ilmu silat orang itu tinggi tapi otaknya kurang cerdas, aku berputar-putar dan melarikan diri ke sini, dia tidak bisa mengejarku lagi." Gadis ini terus bicara, Liu He-ting yang mendengar ceritanya hanya bisa bengong. Tadi diam-diam dia merasa kaget dengan ilmu dari orang yang memecahkan gendang itu, dia tidak menyangka sama sekali kalau yang memecahkan gendang-gendang itu adalah gadis yang terlihat masih polos, sejak kecil Liu He-ting sudah belajar ilmu silat, ayah dan ibunya adalah pesilat tangguh, ditambah lagi bakat silatnya lumayan besar. kali ini dia berkelana di dunia persilatan, walaupun tidak bisa mengalahkan semua orang, seorang pesilat muda, tapi dia termasuk orang yang bisa dihitung jari dengan kemampuan yang dimilikinya. Gadis ini lebih muda darinya, dia belum pernah melihat ilmu silatnya tapi ilmu meringankan tubuh gadis itu tidak berada di bawahnya, malah sedikit berada di atasnya. Dia terpaku dan mengingat kembali nasihat pepatah, "Di luar manusia masih ada manusia lainnya, di luar langit masih ada langit." Kesombongan yang sehari-hari ada pada dirinya sekarang mulai berkurang. Gadis itu tertawa lagi dan berkata, "Mengapa kau hanya bengong" Kita sama-sama mencari, jika kau tidak berani, biar aku sendiri saja yang mencarinya." Liu He-ting menenangkan dirinya, dia melihat gadis itu seperti menertawai dirinya, matanya yang indah di bawah cahaya lilin yang suram terlihat seperti 2 butir mutiara di dalam kegelapan, tawa yang manis seperti air sungai di musim semi, air sungai itu dipenuhi dengan bunga Tao. Kata-kata Liu Heting yang ingin disampaikan seperti berputar di riak air lalu 39 Dewi KZ http://kangzusi.com/ menghilang, lesung pipit gadis itu terlihat lagi, kedua pipinya menjadi merah. Dia berkata kepada Liu He-ting dengan manja, Tidak disangka laki-laki yang lebih besar dariku ternyata lebih penakut dari seorang perempuan." Sesudah itu dia memutar badannya, dengan ringan dia keluar dari rumah ini. Liu He-ting merasa ada bau wangi terbawa angin melewat sisinya, dia berbalik untuk melihat, di pintu itu hanya terlihat baju hijau gadis itu, segera Liu He-ting berlari mengikuti gadis itu dan keluar dari ruangan itu. Cahaya lilin semakin gelap tapi mata Liu He-ting tetap bisa melihat bayangan orang berbaju hijau itu dengan jelas. Mereka hanya melewati setiap kamar tapi dalam hembusan angin malam ini seperti membawa harum seperti bunga. Kamar suram itu karena tercium ada bau wangi, terasa tidak begitu seram lagi. Liu He-ting yang tadinya terkejut dan juga aneh sekarang perasaannya berubah menjadi hangat dan sedikit kacau, dia sendiri pun terkejut dengan perubahan pada dirinya tapi dengan senang dia menerima perubahan ini, hati seorang manusia benar-benar sangat aneh! Melewati puluhan kamar, dengan kecepatan yang mereka miliki semua itu hanya berlangsung dalam sekejap. Liu He-ting mengikuti bayangan hijau itu tiba-tiba Liu Heting melihat gadis itu berhenti di kamar terakhir dan sepertinya dia melihat dan telah menemukan sesuatu. "Kamar ini ternyata kosong juga, apakah ada perubahan dalam rumah ini" Apakah rumah ini ada hal aneh yang tibatiba muncul?" Liu He-ting merasa aneh lagi, dengan cepat dia berlari ke sana, kelihatannya kamar itu pun seperti kamar-kamar lainnya, tidak ada yang aneh, tapi gadis berbaju hijau ini terus melihat ke arah meja yang ada di tengah-tengah ruangan itu. 40 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Liu He-ting terbatuk, dengan cepat dia langsung berlari ke depan gadis itu. Gadis itu membalikkan kepalanya untuk melihat Liu He-ting kemudian dia balik lagi untuk melihat meja itu dan berkata dengan sedikit kaget, "Aneh.... .mengapa semua kamar di rumah ini hanya ada meja dan di atas meja hanya ada lilin yang sudah pernah dipakai. Tapi hanya d kamar ini mejanya tidak diletakkan lilin tapi sebuah lampu." Liu He-ting bergerak, dia melihat meja itu, benar saja di atas meja ada lampu tembaga yang terlihat sangat bagus, di dalam kegelapan mengeluarkan cahaya kerlap-kerlip. Liu He-ting merasa sangat malu, karena tadi dia sudah memutari kamar-kamar di rumah itu tapi dia tidak menemukan kalau meja di kamar itu tidak diletakkan lilin melainkan lampu. Gadis itu tertawa dan berkata, "Tidak apa-apa, biasanya perempuan lebih teliti dari laki-laki." Kata-katanya terdengar sangat lembut. Liu He-ting terpaku, diam-diam dia berpikir, "Tadi gadis ini begitu galak, mengapa sekarang berubah menjadi begitu lembut?" Dia tidak habis pikir apa alasan perubahan ini. Dia tidak tahu bahwa sejak jaman dulu sampai sekarang, hati seorang gadis sulit untuk ditebak, hal-hal seperti tadi pun belum tentu dia bisa menebaknya. Gadis itu berjalan mendekati meja itu dan dia dengan teliti dia melihat meja itu. Dia bertanya, "Apakah kau membawa korek api" Nyalakanlah!" Segera korek api dinyalakan, gadis itu berkata, "Gerakanmu sangat cepat." Liu He-ting merasa wajahnya menjadi merah, korek api itu diangkat tinggi-tinggi dan dia berdiri di sisi gadis itu, Dia tidak mengomentari kata-kata gadis itu. 41 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Gadis itu sedang menundukkan kepalanya, lehernya yang putih terlihat seperti giok, rambutnya begitu hitam, benarbenar membuat hati seorang laki-laki bergetar. Liu He-ting menarik nafas di dalam hati, dia berusaha mengalihkan sorot matanya dari leher putih ini. Terdengar gadis itu berteriak, dia mengangkat kepalanya, dengan gembira dia melihat Liu He-ting dan berkata, "Ternyata semua rahasia ada di lampu yang terbuat dari tembaga ini!" Liu He-ting sedikit bengong, terdengar gadis ini berkata lagi, "Kau lihat minyak di lampu itu sudah mengering dan di dalamnya banyak debu, sepertinya sudah lama tidak terpakai, tapi di luar lampu tembaga ini terlihat begitu terang, sepertinya setiap hari ada orang yang menggosoknya. Coba kau pikir apa alasan semua ini?" Liu He-ting berpikir sejenak. Kemudian dia baru mengerti, "Maksud Nona adalah lampu ini hanya sebagai sebuah tombol?" Gadis ini menepuk tangannya dan tertawa. Dia berkata, Tidak disangka kau pintar juga!" Wajah Liu He-ting merah, memang dia bukan orang bodoh, sejak kecil sampai besar dia selalu mendapat banyak pujian, dia sudah bosan mendengarnya. Tapi sekarang setelah gadis itu berkata seperti tadi, membuat dia merasakan kegembiraan yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata, terasa hal ini lebih penting dan berarti daripada ketika dia mendapatkan pujian dari orang lain. Gadis itu berkata lagi, "Di dalam rumah ini pasti banyak tersimpan rahasia, menurut pandanganku, pasti ada orang yang tinggal di sini, tapi dimana tuan rumah ini?" Dia tertawa lagi dan melanjutkan, "Di bawah meja ini pasti ada rahasia juga, rahasia rumah ini pasti tersimpan di sini, 42 Dewi KZ http://kangzusi.com/ apakah menurutnya semua tebakanku benar?" Sambil bicara, dia memainkan lampu itu, tapi lampu tembaga ini sama sekali tidak bergerak. Liu He-ting mengerutkan dahinya, jarinya menepuk meja itu, meja yang berdiri di tengah-tengah kamar ini terlihat sangat biasa, ternyata meja itu terbuat dari besi, dahi Liu Heting berkerut lagi, dia melihat gadis itu sedang memegang lampu. Dia memutar lampu itu ke kiri lalu ke kanan tapi lampu itu tetap tidak bergerak. Gadis itu membalikkan badannya dan berkata dengan manja, "Jangan terus berdiri di sana, hayo bantu aku!" Liu He-ting tersenyum. Tiba-tiba dia mengeluarkan telapak tangannya dan memukul. Gadis itu berkata, "Jangan menggunakan tenaga besar seperti itu, benda ini...." Kata-katanya belum habis, dia melihat lampu yang telah dipukul oleh Liu He-ting menancap ke dalam meja besi itu, kemudian terdengar suara tombol yang bergeser, meja itu tiba-tiba naik ke atas dan muncullah sebuah lubang gelap. Gadis itu terkejut, dia melihat Liu He-ting, Liu He-ting pun balas melihatnya sambil tertawa. Di mata Liu He-ting kelihatan kalau dia sangat puas dan menunggu pujian gadis itu. Tapi gadis itu malah berkata dengan dingin, "Kau sangat hebat, mengapa tidak sejak tadi kau mengeluarkan tenagamu?" Dia membalikkan badannya dan tidak mau melihat Liu He-ting lagi. Liu He-ting menarik nafas dan berpikir, "Sifat gadis ini benar-benar sulit ditebak, apa yang dipikirkannya sulit dimengerti." Liu He-ting tidak tahu, walaupun gadis itu tidak memujinya tapi di dalam hati dia setuju dengan perbuatan Liu He-ting. Dia 43 Dewi KZ http://kangzusi.com/ pun berpikir, Tidak disangka pemuda ini selain tampan, ilmu silatnya pun tinggi, tapi dia tidak mengerti dengan teknik bangunan." Kemudian dia berpikir lagi, "Orang seperti dia yang begitu berbakat, siapa yang telah mengajarkan ilmu silat kepadanya?" Mereka masing-masing tertarik oleh kecerdasan dan kepintaran mereka, mereka saling mengira-ngira siapa guru mereka, hanya saja kedua-duanya tidak bisa menebak. Meja besi itu terus naik kira-kira mencapai ketinggian 90 sentimeter lalu berhenti, gua itu sangat gelap dan tidak ada tangga turun. Liu He-ting terpaku kemudian dia berkata, "Nona, tunggu sebentar, biar aku turun dulu melihat-lihat." Dia bersiap-siap turun. Gadis itu malah berkata, "Apakah kau akan meloncat begitu saja" Aku belum pernah melihat ada orang sebodoh dirimu, kau bisa melempar sebuah batu terlebih dahulu baru kau akan tahu di bawah sana ada apa." Walaupun kata-katanya manja, tapi nadanya penuh pengertian. Liu He-ting sangat senang, segera dia mencari sebuah batu untuk mencari tahu keadaan di sana. Gadis itu segera keluar lagi. Liu He-ting merasa kaget, dia masih bertanya-tanya, tapi gadis itu dengan cepat sudah kembali, tangannya terulur ke depan Liu He-ting memberikan sesuatu, ternyata itu adalah sebatang lilin. Liu He-ting memuji tindakan gadis itu, dia merasa kalau gadis itu benar-benar cerdas, kepintarannya ada di atas dirinya, tanpa berkata apa pun dia menerima lilin yang Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo diberikan oleh gadis itu. Dengan korek api dia menyalakan lilin 44 Dewi KZ http://kangzusi.com/ itu dan batang korek itu pun dilemparkannya ke bawah gua yang gelap itu. Sedikit cahaya terlihat jatuh ke dalam terowongan itu, hanya sebentar langsung padam. Kemudian terdengar suara 'PUSH' dari bawah. Gadis itu segera berkata, "Di bawah sana adalah tanah padat dan tidak begitu dalam." Liu He-ting sedikit melihat, ternyata gadis itu sedang mengalihkan pandangannya, dia mengeluarkan tangannya dan berkata, "Berikan korek itu kepadaku." Tanpa bicara apa pun, korek api itu diberikan oleh Liu Heting kepada gadis itu. Hati Liu He-ting benar-benar bergejolak, dia belum pernah merasakan perasaan seperti ini, gadis ini tiba-tiba bisa menjadi manja lalu tiba-tiba menjadi judes, tapi kadang juga terlihat lembut, menimbulkan berbagai perasaan. Apakah dia marah, senang, atau sebagainya, Liu He-ting tidak tahu pasti, dia hanya merasa walaupun gadis itu bersikap manja, marah, atau tertawa tapi dia tetap terlihat begitu lembut, perasaan manis seperti ini belum pernah dia alami. Gadis itu mengambil korek lagi. Ujung jarinya mengenai jari Liu He-ting yang kuat, di dalam hati gadis judes itu timbul perasan hangat. Diam-diam dia bertanya kepada dirinya sendiri, mengapa menghadapi pemuda ini, kadang-kadang dia begitu galak dan kadang-kadang bisa juga begitu lembut" Dia tidak bisa menjawab apa sebabnya, karena itu wajahnya menjadi merah lagi. Dia tahu jika dia tidak mengerti, maka itu adalah.... Dia melarang dirinya terus berpikir jauh. Liu He-ting sudah meloncat turun, ada suara ringan yang terdengar dari bawah, suara tadi lebih ringan dari pada saat korek itu jatuh, kemudian dia berjalan ke sisi lubang dan melihat ke bawah, di 45 Dewi KZ http://kangzusi.com/ dalam sana sangat gelap seperti dunia orang buta, dengan sekuat tenaga melihat pun tetap tidak bisa melihat dengan jelas bagaimana keadaan di bawah di sana. Karena itu dia mulai merasa cemas. "Di bawah sana seperti apa" Apakah ada orang di sana" Aku benar-benar bersalah membiarkan dia meloncat ke bawah, kalau-kalau dia - " Sekali lagi dia memotong pikirannya, semenjak dia mengerti tentang keadaan dunia luar, belum pernah dia menyalahkan dirinya sendiri, tapi sekarang hanya karena satu orang yang tidak begitu dikenalnya, dia sudah menyalahkan dirinya. Ini hal aneh tapi juga menyenangkan! Hatinya semakin kacau, dia bersiap-siap akan meloncat. Tiba-tiba - Di bawah sana terdengar suara Liu He-ting yang keras, "Nona, di sini tidak begitu dalam, kalau ingin meloncat, meloncatlah dengan lurus." Kemudian dia berkata lagi, "Tapi kau harus berhati-hati, karena di sini sangat gelap." Dengan lembut dia tersenyum, dari tawanya terlihat ada cahaya terang yang membuatnya terlihat cantik seperti dewi, tapi dia tetap berkata, "Kau tenang saja, aku tidak akan mati di sini karena jatuh, jangan kira ilmu meringankan tubuhmu lebih hebat dariku." Diam-diam dia tertawa dan segera meloncat ke dalam lubang itu, sesampainya di tengah-tengah jalan terowongan itu, api korek telah padam karena itu membuat terowongan semakin gelap, sampai-sampai bayangan orang pun tidak bisa dibedakan. 46 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Pinggangnya yang kecil diputar di tengah udara, hingga begitu sampai di bawah, kakinya tidak mengeluarkan suara keras. Tapi yang dia hadapi sekarang adalah bau laki-laki yang sangat khas, itu membuatnya kaget dan mundur 2 langkah setelah itu dia baru bisa berdiri dengan tegak, sepasang tangan kuat sudah memapahnya, terdengar Liu He-ting dengan lembut berkata, "Nona harus berhati-hati, karena di sini sangat gelap - " Kata-kata Liu He-ting belum selesai, dengan dingin dia berkata, "Jangan banyak mengurusiku, apakah kau kira aku tidak bisa berdiri dengan benar" Pegang ini pegang itu, apa ini?" Hanya beberapa kata saja sudah membuat telinga Liu He-ting seperti disambar petir, badannya bergetar, diam-diam dia menarik kembali tangannya. Apa yang harus dia katakan sekarang" Liu He-ting terpaku, dia merasa malu, marah, dan menyesal, semakin dipikirkan dia semakin marah, di dalam kegelapan terlihat 2 mata gadis itu mengeluarkan cahaya, matanya berkedip-kedip. Sepasang mata itu seperti sedang melihatnya, walaupun dia tahu gadis ini tidak bisa melihatnya di dalam kegelapan seperti ini tapi dia tetap menundukkan kepalanya. Gadis itu tertawa lagi dan berkata, "Mengapa kau tidak bicara lagi" Aku tanya kepadamu, setelah begitu lama kau turun apakah kau menemukan sesuatu?" Suaranya manja tidak dingin seperti tadi. Liu He-ting terpaku lagi, diam-diam dia tertawa kecut, gadis ini tiba-tiba marah, tiba-tiba menjadi lembut, tiba-tiba judes, membuatnya bingung, dia hanya bisa menarik nafas dan membalikkan badannya lalu berjalan, sambil menjawab, "Di sini sangat gelap, aku tidak bisa melihat apa-apa, di rumah ini ada gua, pasti ini bukan hal yang sangat biasa dan tadi di tempat yang sempat kupegang seperti ada sebuah pintu, di 47 Dewi KZ http://kangzusi.com/ pintu terdapat ukiran, kalau tidak salah di balik pintu ini pasti ada tempat...." Baru saja dia berkata sampai di sana, tiba-tiba Liu He-ting teringat bagaimana kalau dia salah menebak, dia malah akan ditertawakan oleh gadis ini, karena itu dia diam dan tidak ingin melanjutkan kata-katanya. Terdengar gadis itu tertawa lembut dan berkata, "Di sini sangat gelap membuat orang menjadi takut, di tempat begitu gelap seperti ini kau bisa menemukan banyak hal aneh, benar-benar bukan hal yang mudah." Gadis itu tertawa lagi dan berkata, "Aku benar-benar sudah pikun, mengapa tidak terpikir...." Tiba-tiba di depan Liu He-ting ada cahaya sangat terang, sinar ini membuat mata Liu He-ting hampir tidak bisa terbuka. Gadis itu tertawa lagi dan berkata, "Seharusnya sejak tadi aku mengeluarkan pedang ini. Pedang ini lebih baik daripada korek api itu." Tiba-tiba dia berteriak, "Kau lihat di depan sana, benarbenar ada sebuah pintu - Wah pintu itu benar-benar indah! Aku belum pernah melihat pintu bagus seperti ini." Kedua mata Liu He-ting baru saja akan dibuka, tapi gadis itu sudah berjalan ke depannya, dia tertawa cantik seperti bunga, lesung pipitnya begitu jelas terlihat, di depannya ada sebilah pedang hijau yang mengeluarkan cahaya, wajah cantik di bawah sinar pedang ini terlihat lebih cantik sekaligus gagah. Tapi mata Liu He-ting tidak berani lama-lama berhenti di wajah yang cantik itu, dia membalikkan kepalanya untuk melihat ke sekeliling tempat itu, dia melihat kalau di ujung jalan bawah itu ada sebuah pintu yang tingginya kurang lebih 3 meter, di depannya ada ukiran naga terbang dan harimau yang sedang meloncat, disinari oleh cahaya pedang terlihat gagah dan mewah. Entah pintu ini terbuat dari bahan apa" 48 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Di bawah tanah yang begitu gelap, tiba-tiba terlihat pintu yang begitu mewah dan indah, membuat Liu He-ting merasa aneh. Tapi gadis itu tetap tertawa dan berkata, "Dia benar-benar sangat hebat, masih bisa membuat pintu yang begitu bagus, coba tebak, di balik pintu ini ada apa?" Baru saja habis bicara, dia langsung berlari ke depan pintu itu dan mendorong sebuah ring yang terpasang di pintu itu. Tapi pintu itu tidak bergerak sama sekali. Liu He-ting menarik nafas, dia takut pada saat gadis itu mendorong pintu, dari balik pintu akan terjadi hal yang tidak mereka inginkan, sekarang melihat pintu itu tidak bisa dibuka, dia malah merasa tenang. Tiba-tiba gadis ini menarik ring pintu yang ada di sebelah kanan dan pintu itu pun terbuka dengan pelan dan mulai terbuka separuh, dengan bantuan sinar pedang, di dalam pintu tidak terlihat ada apa-apa, kosong, sepertinya masih ada sebuah jalan di bawah tanah. Walaupun Liu He-ting masih muda, tapi dia selalu berhatihati, begitu dia melihat keadaan itu dengan teliti, dia baru berani untuk terus berjalan, tapi gadis ini sudah berjalan di depannya, tampaknya dia tidak takut pada bahaya yang tibatiba saja bisa datang. Baru saja melangkah masuk ke balik pintu itu, udara lembab yang ada di bawah langsung terasa oleh Liu He-ting, tiba-tiba dia teringat kembali pada misteriusnya rumah ini, dia langsung gemetar, begitu masuk ke dalam pintu ini, hidup atau matinya belum bisa diketahui dengan pasti, mungkin mulai hari ini dia tidak akan bisa keluar dari pintu ini lagi. Gadis itu berjalan di depan, dia tertawa dan berkata, "Kalau kau tidak berani masuk, kau tunggu saja di luar." Hati Liu He-ting terasa panas, segera dia melangkah dengan langkah besar ke depan gadis itu, mereka hanya 49 Dewi KZ http://kangzusi.com/ berjalan sebentar langsung sampai di ujung jalan itu. Di sisi kiri dan kanan jalan itu ada sebuah jalan bercabang. Liu Heting maju ke depan untuk melihat ke sekeliling, terlihat jalan bercabang itu di sebelah kirinya terdapat sebuah pintu hitam yang diukir, dan jalan bercabang di sebelah kanan terdapat sebuah pintu berwarna merah. Liu He-ting berhenti karena merasa ragu. Dan dia memutuskan berjalan ke sebelah kanan. Gadis itu mengikutinya dari belakang, walaupun wajahnya tersenyum tapi dari sorot matanya terlihat kalau dia juga merasa tegang. Begitu sampai di depan pintu merah itu, Liu He-ting membalikkan kepalanya untuk melihat gadis itu, kedua mata gadis yang indah itu terus melihatnya. Liu He-ting membusungkan dadanya dan menjulurkan tangannya untuk memukul ring pintu itu, pintu merah itu segera terbuka tanpa suara, cahaya menyilaukan keluar dari balik pintu, membuat cahaya pedang menjadi gelap. Liu He-ting yang masih berdiri di luar pintu, merasa tegang sekaligus aneh. Selama 10 tahun ini tidak ada seorang pun yang mengetahui rahasia di balik pintu itu, sekarang dia hanya tinggal masuk untuk melihat, maka semua rahasia ini bisa ada jawabannya. Dia menarik nafas panjang, bersiap-siap memasuki pintu itu. Siapa tahu.... Keadaan di balik pintu itu sama sekali tidak terbayangkan oleh Liu He-ting. Begitu gadis itu melangkah masuk, dia pun kaget dan berteriak. Karena di bawah tanah yang gelap itu, di balik pintu yang menyimpan rahasia dan misterius itu, adalah sebuah kamar perempuan yang indah dan mewah, sekeliling tembok itu terbuat dari batu berwarna hijau, langit-langit dipenuhi oleh mutiara sebesar buah lengkeng. Kamar itu sangat indah dan 50 Dewi KZ http://kangzusi.com/ bagus, meja rias terbuat dari bahan yang bagus dan sangat cocok dilihat. Liu He-ting melihat ke sekeliling kamar itu, dia hanya melihat sebuah bola hijau, selain itu yang ada hanya bayangan dirinya dan gadis itu, disinari oleh cahaya dari mutiara. Liu He-ting seperti meloncat dari neraka yang seram menuju surga yang indah. Liu He-ting tidak dilahirkan dari keluarga kaya, dia lahir dari keluarga pesilat Apa yang dilihatnya selama tidak lebih yang dilihat dari putra seorang kaya, tapi sekarang dia merasa dia belum pernah melihat tempat yang begitu indah dan bagus, mata gadis itu pun berputar, sepertinya dia pun sama bingungnya dengan dirinya, pedang yang masih dipegangnya dengan pelan turun dan ujung pedangnya mengenai lantai, terdengar suara TANG', ternyata lantai itu pun dilapisi dengan batu hijau. Gadis itu berdiri lama, dia mulai mencium bau wangi yang manis, tapi dia tidak tahu dari mana asal bau ini.... Bau wangi ini tercium samar-samar, membuat kamar indah ini seperti berada di alam mimpi. Kelihatannya mereka pun mulai tertarik dan mabuk terhadap suasana ini, sejak tadi perasaan takut dan kaget yang menghimpit mereka, sekarang menghilang dalam sekejap, gadis itu menarik nafas dengan pelan dan meletakkan kembali pedangnya, pelan-pelan dia berjalan menghampiri tempat tidur itu, lalu duduk di atasnya, dan menyandar ke sandaran tempat tidur itu, dia bersikap manja dan malas-malasan, seperti seorang perempuan yang belum menikah dan menantikan datangnya seorang kekasih, dia tidak terlihat seperti seorang pendekar perempuan yang ilmu silatnya sangat tinggi. Liu He-ting pun merasakan hatinya seperti melayang dan mengapung, seperti berada di atas awan dan sulit untuk 51 Dewi KZ http://kangzusi.com/ berdiri, dia pun ingin mencari suatu tempat di mana dia bisa bersandar. Dia melihat wajah gadis itu menjadi merah, matanya semakin bercahaya, tawanya terlihat manis, seperti angin di musim semi yang dengan hangat berhembus ke wajahnya, dia tidak bisa menghindar lagi. Liu He-ting pun berjalan menghampiri tempat tidur itu lalu Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo duduk di atas kasur yang tebal, perasaannya seperti malu terhalang oleh tirai tipis. Lalu dia melihat keluar, sepertinya di balik tirai itu pun ada sebuah ranjang dan tirai, di sana ada seorang laki-laki dan perempuan yang sedang duduk bersama, mata laki-laki itu seperti bintang, alisnya tebal dan matanya besar, bibirnya merah dan giginya berderet dengan rapi, dia tampan dan gagah, sedangkan yang perempuan, bermata indah, mulutnya kecil, manja, dan sangat cantik. Sepasang manusia ini, mata si perempuan bercahaya menatap laki-laki itu, seperti sedang mabuk cinta. Liu He-ting dengan terpana melihat semua itu, dia menertawakan sikap sepasang manusia itu. Pemuda yang berada di depannya pun tampak sedang tertawa kepadanya. Liu He-ting segera menenangkan dirinya, hatinya menjadi dingin seperti disiram oleh air es, dia segera membentak seperti petir dan keluar dari kamar itu. Udara dingin yang terasa di bawah tanah, membuat pikirannya kembali tenang, dan dia berteriak, "Untung!" dia menoleh melihat gadis itu yang masih menyandar ke sisi ranjang dan bertanya, "Hei, kau mau ke mana?" Liu He-ting menahan nafasnya dan masuk kembali ke dalam kamar, gadis itu seperti kebingungan sampai-sampai Liu He-ting harus membawanya keluar berjalan ke arah pintu hitam yang ada di sebelah kiri, setelah itu Liu He-ting baru melepaskan gadis itu. Liu He-ting berkata, "Nona, apakah keadaanmu baik-baik saja?" 52 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Gadis itu menenangkan dirinya mengingat kembali sikapnya yang tadi, wajahnya menjadi merah, dia menundukkan kepalanya tidak berani menatap Liu He-ting. Karena ada cahaya yang tersorot dari kamar itu sehingga tidak membuat jalan bawah tanah sangat gelap seperti tadi. Liu He-ting berdiri di depan pintu dan dia mulai mengatur nafasnya. Terdengar suara 'PRING', Liu He-ting siap memasuki pintu itu, kali ini dia sudah menahan nafas, dan masuk ke dalam kamar, ternyata - Di balik pintu hitam itu pun ada sebuah kamar, ada tirai dan meja rias, di langit-langit pun terpasang mutiara yang bersinar dengan terang. Tembok dinding kamar itu pun terbuat dari batu hijau. Kamar tadi dengan kamar yang sekarang keadaannya persis sama. Tapi bila dilihat lagi dengan teliti, batu hijau yang ada di kamar itu terlihat lebih abu kehitam-hitaman. Tirainya pun indah dan sangat bagus. Bukan berwarna merah muda atau hijau seperti yang ada di kamar tadi, meja rias yang ada di balik pintu merah terbuatdari mutiara dan benda-benda yang ada di kamar tadi merupakan benda-benda mahal, sedangkan di kamar ini hanya tersimpan botol-botol berwarna hitam. Setelah masuk ke dalam kamar itu, Liu He-ting langsung merasa seram, berbeda perasaannya pada saat berada di kamar tadi, perasaan hangat terasa sehingga membuat orang lupa pada dirinya sendiri. Sekarang kamar itu terasa dingin tapi berbeda dengan rasa dingin yang terasa di jalan lorong bawah tanah. Gadis itu tetap berdiri di luar pintu, setelah lama dia baru melangkah masuk, matanya meneliti isi kamar itu, dan wajahnya langsung berubah, dia pun sama seperti Liu He-ting tidak menyangka kalau kedua kamar yang bentuknya hampir sama tapi timbul perasaan yang berbeda. Gadis itu melihat ke atas, walaupun langit-langit itu dipenuhi dengan mutiara tapi cahaya yang ditimbulkan adalah cahaya berwarna putih 53 Dewi KZ http://kangzusi.com/ keabuan. Sinar ini menerpa wajah Liu He-ting, membuat wajahnya yang tampan menjadi seram dan berwarna kehijauan. Gadis itu kaget dan berteriak, dengan erat dia memegang tangan Liu He-ting, mereka sama-sama merasakan kalau tangan mereka basah oleh keringat dingin. Begitu pandangan mereka beradu, walaupun mereka menahan nafas dan tidak mengatakan apa pun, tapi di dalam hati mereka tahu kalau mereka sama-sama memikirkan sesuatu, "Mengapa rumah ini begitu aneh?" Mereka ingin segera keluar dari kamar seram itu. Rumah yang terkenal karena kemisteriusannya ini, sekarang hanya seperti perahu yang berada di dalam kabut, membuat orang kehilangan arah. Walaupun mereka merasa takut, tapi mereka bertekad ingin mengetahui apa sebenarnya yang berada di dalam rumah ini. Karena itu mereka tidak berniat untuk keluar! Mereka berpegangan tangan, walaupun sekarang di dalam hati mereka tidak ada perasaan apa pun, mereka berpegangan tangan untuk memberi semangat kepada masing-masing. Kemudian mereka pun mulai berjalan pelan-pelan berjalan menuju sebuah meja rias yang berada di dekat dinding, di atas meja rias itu terdapat 2 baris botol berwarna hitam. Liu He-ting mengambil salah satunya dan melihat dengan teliti. Botol hitam itu sangat bagus. Bukan terbuat dari giok atau pun emas, tapi terbuat dari bahan berwarna hitam, di atas botol terukir kata-kata, jika tidak dilihat dengan teliti sulit mengenal huruf-huruf itu. Di botol itu tertulis: "Chang Zhou Zhao Jia Ping (nana tempat). Wu Hu Shen Dao (Lima macan golok sakti) Zhao Ming Qi (nama orang)." 54 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Dan ada tanggal dan waktunya, dua baris huruf itu berjumlah 18 kata. Hurufnya diukir dengan sangat indah dan rapi. Hati Liu He-ting bergerak, dia mengangkat alisnya dan tampak marah, kemudian dia memberikan botol hitam ini kepada gadis yang ada di sebelahnya. Gadis itu melihat hurufhuruf yang terdapat pada botol itu, dia melepaskan tangannya yang sedang memegang Liu He-ting, kemudian membuka tutup botol itu. Di bawah cahaya mutiara, botol itu sepertinya diisi oleh darah, walaupun gadis ini tidak bisa melihat dengan jelas isi di dalam botol itu, tapi dia merasa ingin muntah sekarang, badannya gemetaran dan pegangan pada botol itu menjadi longgar sehingga botol itu terjatuh ke bawah kakinya. Mereka berdua berteriak karena kaget dan dengan cepat Liu He-ting mengulurkan tangan untuk menyangga botol itu, dia menangkap botol kecil berwarna hitam yang hampir terjatuh. Setelah berteriak, mereka tidak bisa menahan nafas lagi karena bau busuk yang menyengat mulai tercium dan dari dalam botol ini keluar segenggam rambut! Sekarang Liu He-ting makin mengerti, pendekar-pendekar yang masuk ke dalam rumah misterius ini, benar-benar sudah mati di tangan Nan Hai Xian Zi Shi Qi. Seorang perempuan sadis dan kejam, dia telah menghancurkan mayat mereka menjadi darah kental dan dimasukkan ke dalam botol-botol itu. Liu He-ting merasakan kalau kemarahannya sudah memenuhi seluruh rongga dadanya, dia ingin segera mencari perempuan sadis itu menanyakan secara langsung mengapa dia tega melakukan semua ini. Tapi masalahnya sekarang Nan Hai Xian Zi yang tinggal di rumah ini berada di mana" 55 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Liu He-ting mengerutkan dahinya, dia menahan bau menyengat dan membusuk ini lalu mengembalikan botol itu ke atas meja hias. Dia memeriksa setiap botol hitam yang ada di atas meja, setiap botol terdapat ukiran setiap nama pendekar yang mati berikut tanggal dan waktunya. Di antara nama-nama pendekar itu, ada yang terkenal ada pula yang mempunyai kedudukan di dunia persilatan, ada juga penjahat besar di dunia persilatan. Liu He-ting melihat meja rias ketiga pada botol ketujuh. Hati Liu He-ting bergetar, diamdiam dia berpikir, mungkin di dalam botol itu terdapat saudarasaudara Ru Yun-long Jin Lao-si. Ternyata di atas botol terdapat tulisan yang diukir: Jiu Mianlong Lao Da Qi. Botol-botol berikutnya pasti terdapat ukiran Lie Huo-long, Fan Jian Long dan Duo Shou-long! Liu He-ting menarik nafas, dia memasukkan keempat botol kecil itu ke balik baju bagian dadanya, kemudian dia melihat gadis yang masih berdiri di depan meja rias kedua, dia memegang sebuah botol hitam tapi sorot matanya seperti menerawang ke tempat jauh. Sepasang tangannya yang putih tampak bergetar, sepertinya dia melihat nama yang ada di botol itu dan mempunyai hubungan dengannya. Segera Liu He-ting mendekatinya dan bertanya, "Kau kenapa?" Tapi gadis ini tetap berdiri dengan bengong seperti tidak mendengar pertanyaan Liu He-ting, wajahnya yang cantik terlihat lebih menarik lagi tapi sepasang mata indahnya bersorot penuh dengan kebencian. Liu He-ting menarik nafas, dia tidak tahu bagaimana cara menghibur gadis itu, diam-diam Liu He-ting melihat ukiran yang ada di botol itu, nama yang ada di atas botol itu adalah Jiang Su Hu Qiu (nama tempat) Xi Men Xiao Ou (nama orang). Liu He-ting lahir dari keluarga pesilat, tapi dia tidak terlalu mengenal orang-orang terkenal di dunia persilatan, karena itu 56 Dewi KZ http://kangzusi.com/ dia merasa asing dengan nama Xi Men Xiao Ou ini. Dan dia pun tidak tahu nama gadis itu karena itu dia tidak tahu apa hubungan antara gadis itu dengan Xi Men Xiao Ou. Yang pasti gadis itu kenal dengan nama orang ini. Tidak disangka gadis itu malah membalikkan badannya bertanya kepada Liu He-ting, "Apakah kau kenal dengannya?" Liu He-ting menggelengkan kepalanya. "Apakah kau pernah bertemu dengannya?" Liu He-ting kembali menggelengkan kepalanya lagi. Gadis ini menarik nafas panjang dan berkata, "Aku pun tidak pernah bertemu dengannya." Liu He-ting bingung. Dia merasa aneh! "Kau belum pernah bertemu dengannya, mengapa kau bisa merasa sedih karena dia?" Gadis ini menarik nafas dan botol itu pun disimpannya kembali ke atas meja lalu dia membereskan rambutnya, dia melihat kakinya, lalu dia berjalan ke arah pintu. Liu He-ting tidak mengenal gadis itu, tapi sudah setengah hari ini mereka selalu bersama, dia mempunyai perasaan sayang kepada gadis itu, sekarang melihat gadis itu hanya bengong dan dengan sedih berjalan, hati Liu He-ting pun merasa tidak enak, tanpa bicara apa pun, Liu He-ting mengikutinya keluar. Tapi tiba-tiba saja gadis itu membalikkan kepalanya dan berkata, Tolong ambil botol hitam itu untukku!" Liu He-ting menurut, dia membalikkan badannya dan mengambil botol itu, kemudian dengan cepat dia membawa botol itu, mata gadis itu pelan-pelan melihat botol itu lagi, matanya begitu sedih. Liu He-ting tidak tahan lagi, dia bertanya, "Nona, ada apa" Apakah Nona bisa menceritakannya kepadaku" Kalau aku masih sanggup aku - " 57 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Gadis itu menggelengkan kepalanya. Dia memotong katakata Liu He-ting sambil menarik nafas, Tidak ada masalah apa pun sehingga aku harus meminta tolong kepadamu. Aku hanya memintamu agar menyimpan botol ini. Hal lain yang harus kukerjakan, aku bisa melakukannya sendiri." Liu He-ting bengong lagi. Dia tidak tahu mengapa gadis itu tidak mau menyimpan botol hitam itu malah menyuruhnya untuk menyimpan botol itu untuknya, sebenarnya ada apa ini" Tapi matanya yang sedih dan ucapannya yang sedih, membuat Liu He-ting tidak bisa menolak permintaannya. Hanya saja hati Liu He-ting tadinya kacau sekarang bertambah kacau lagi, dia tidak tahu kapan dia baru bisa membereskan kekacauan dan pertanyaan yang begitu banyak ini. Ooo)odw-kzo(ooO BAB 2 Di tempat berbahaya, Bertemu perempuan yang membingungkan Sekarang mereka berjalan di lorong bawah tanah, kamar yang ada di sebelah kiri dan kanan lorong itu terbuka. Cahaya dari mutiara bersinar dari balik pintu, membuat terowongan yang tadinya gelap sekarang menjadi agak terang. Liu He-ting berdiri di sisi pintu, cahaya mutiara menyinari tubuhnya dan membentuk bayangan panjang. Dia meneliti botol hitam yang tertulis nama Xi Men Xiao Ou, tiba-tiba hatinya bergetar. Dia berpikir, "Di atas botol-botol hitam itu terukir nama, tempat lahir orang yang telah dibunuh oleh perempuan kejam itu. Shi Guan-yin tinggal di sini hanya beberapa tahun, dia tidak akan bisa mengenali semua orang-orang dunia persilatan yang datang ke sini, tapi mengapa dia bisa mengukir nama-nama ini dengan tepat, kecuali pada waktu orang-orang itu akan mati, 58 Dewi KZ http://kangzusi.com/ mereka terpaksa mengatakan nama mereka, tapi tampaknya tidak masuk akal.'' Liu He-ting terus berpikir, dia merasa kecuali banyak teka teki dan berita-berita aneh yang beredar, sekarang dia mulai merasa janggal dengan semua keadaan ini. Dia melihat gadis berbaju hijau ini pelan-pelan berjalan di depannya sampai dia hampir sampai di persimpangan jalan terowongan tadi. Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Hatinya berpikir lagi, segera dia memasukkan botol itu ke balik baju bagian dadanya kemudian dengan langkah besar dia menyusul gadis itu. "Rumah ini sepertinya tidak ada orang, jadi dimana Shi Guan-yin berada" Sudah beberapa tahun ini pendekarpendekar yang masuk ke sini tidak ada yang hidup lagi, jika disebut mereka semua dibunuh oleh Shi Guan-yin, mengapa sampai sekarang aku belum melihat perempuan itu" Kalau Shi Guan-yin tidak tinggal di sini, lalu pendekar-pendekar itu dibunuh oleh siapa?" Suara Liu He-ting semakin keras, membuat lorong itu dipenuhi oleh gema suaranya, sekarang dia telah berhenti berkata tapi gema suaranya belum berhenti. Terdengar lorong ini dipenuhi oleh suaranya yang bertanya-tanya, ".... siapa yang membunuh" Siapa yang membunuh?" Gadis itu berhenti melangkah dan pelan-pelan membalikkan kepalanya. Di bawah cahaya mutiara, wajahnya terlihat pucat tapi matanya terlihat lebih jernih, matanya seperti mutiara yang berada di langit-langit kamar itu. Dia melihat Liu He-ting, kemudian menarik nafas dan berkata, "Hatiku sekarang sedang kacau, jika kau ingin bertanya kepadaku, nanti saja." Dia sudah membelok ke kiri dan keluar dari jalan menuju mulut lorong. 59 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Liu He-ting terpaku, dia menundukkan kepalanya dan berpikir.... Sewaktu dia masuk ke rumah ini, dia bertekad akan mencari tahu rahasia rumah ini, tapi sampai sekarang walaupun dia sudah melihat semua bagian rumah ini, apa yang ada dan yang terjadi di rumah ini, semua seperti masih berada di dalam kabut. Dia menundukkan kepalanya sambil terus berpikir, dia sangat ingin keluar dari kabut tebal ini dan akhirnya mengetahui segalanya. Tapi - Tiba-tiba di mulut lorong terdengar teriakan gadis berbaju hijau, teriakan kaget itu membuat hati Liu He-ting bergetar, dia segera berlari ke arah sana. Begitu dia melihat dengan jelas, hatinya yang sedang kacau seperti diiris oleh pisau tajam, telinganya mendenging, "Weng, Weng." Dia tidak bisa melihat apa pun, yang terlihat hanya pintu hitam yang berada di depannya. Ternyata pintu hitam yang terbuka sekarang sudah tertutup dengan rapat. Gadis itu sedang mendorong pintu seperti orang gila, di luar pintu itu begitu mewah dan berkilau, tapi disini tembok-tembok yang ada di sekeliling kamar ini berwarna hijau keabuan yang jelek dan suram, gelang atau palang pintu pun tidak ada. Liu He-ting kaget, dia berlari ke depan gadis itu dan bertanya, "Nona, apa yang telah terjadi?" Tangan Mona ini terus mendorong pintu dan gerakannya semakin perlahan, akhirnya berhenti. Tangannya yang putih masih memegang daun pintu tapi akhirnya diturunkan juga. Wajah orang si empunya tangan itu terlihat pucat sama seperti warna telapak tangannya, kadang-kadang terlihat hijau seperti warna bajunya. 60 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Gadis itu dengan kecewa menarik nafas dan berkata pada dirinya sendiri, "Mengapa" Siapa yang menutup pintu ini?" Dia membalikkan badannya, melihat pada Liu He-ting dan berkata, "Mengapa" Aku.... aku pun tidak tahu!" Wajah gadis itu yang tadinya bercahaya sekarang karena merasa takut terlihat menjadi tidak karuan. Kedua kaki Liu Heting berdiri di sana. Dia pun merasakan udara dingin keluar dari bawah tanah kemudian masuk ke dalam kaki dan lalu menjalar ke jantungnya, hal ini membuat Liu He-ting gemetar, dia maju selangkah sebaliknya gadis itu mundur, sekarang Liu He-ting telah menggantikan posisinya. Liu He-ting melakukan gerakan, dengan sepasang tangannya, sekuat tenaga dia mendorong pintu itu sama seperti yang dilakukan gadis itu. Dari luar gerakan tangan Liu He-ting tampak sangat perlahan dan juga tidak bertenaga, tapi sebenarnya tangan ini mengandung tenaga yang bisa membuat batu menjadi bubuk, seperti ada beban berat Liu He-ting menggerakkan tangannya, mendorong ke depan lalu menarik ke belakang, mendorong ke kiri lalu ke kanan, kemudian dia mengeluarkan suara besar, tangannya pun mendorong pintu itu ke arah luar Terdengar suara PENG' dan pintu itu bergetar, tembok di lorong itu juga bergetar karena didorong oleh kekuatan Liu Heting. Tapi pintu tetap tertutup rapat seperti tadi, sedikit pun tidak ada perubahan, sela-sela pintunya juga tidak lebih besar dari posisi tadi. Dengan kecewa Liu He-ting menarik nafas, matanya terus melihat gadis berbaju hijau itu. Sorot mata mereka bertemu, suara getaran gema pun semakin menghilang kemudian mereka seperti mendengar suara detak jantung mereka masing-masing. Tiba-tiba Liu He-ting berkata, "Mana pedangmu" Mungkin pedangmu bisa menembus pintu ini?" 61 Dewi KZ http://kangzusi.com/ "Aduh, aku lupa dengan pedangku." Dia membalikkan tangannya untuk mencari, tapi dia hanya memegang sarung pedang yang kosong. Wajahnya tampak berubah dan berkata, "Mungkin aku lupa menyarungkan.... aku menaruhnya di tempat tidur itu." Mengingat keadaan tadi, gadis itu jadi berhenti bicara sejenak. Wajahnya yang tadinya pucat tiba-tiba menjadi merah. Sekarang mereka berada dalam keadaan berbahaya di rumah yang misterius ini, dan mereka pun tahu bahwa lawan mereka adalah seorang iblis yang berbahaya dan misterius. Tapi jika memikirkan kembali keadaan di dalam kamar tadi hati mereka tetap bergetar lagi. Liu He-ting dengan cepat menghindari sorot mata gadis itu dan berkata, "Aku akan ke sana lagi untuk mencarinya." Liu He-ting berbalik dan langsung lari. Tapi - Cahaya dari sela-sela kedua daun pintu itu tampak bersinar, bersinar sampai ke tempat mereka dan membuat mereka bisa saling melihat wajah mereka masing-masing. Begitu Liu He-ting membalikkan badannya, tanpa bersuara dia pun menghilang. Udara, darah, detak jantung, dan semua pikiran tiba-tiba seperti membeku. Kemudian detak jantung pun berpacu lebih cepat dan berat. Liu He-ting tiba-tiba membentak, pada saat suara gema bentakannya belum menghilang, dia sudah berlari ke ujung lorong. Jika bukan karena dia sudah bersiap mengeluarkan tangannya untuk memegang dinding lorong, mungkin sekarang ini dia menabrak tembok lorong itu. 62 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Liu He-ting melihat ke sekelilingnya, hanya ada kegelapan, dinding lorong, pintu, dan lainnya tidak terlihat sama sekali. Pertama kalinya dia bisa merasakan bagaimana sedihnya kehidupan orang buta, kesedihan dan ketakutan ini saja sudah cukup membuat orang merasa gila. Apalagi Liu He-ting yang mengetahui di mana pintu keluar, tapi sudah ditutup oleh orang lain. Musuh yang sedang bersembunyi tampaknya selalu mengawasi mereka dan bersiap-siap menelan jitua mereka, tapi siapakah sebenarnya orang itu" Dimana dia berada" Liu He-ting sama sekali tidak tahu. Kegelapan, kegelapan yang tidak ada harapan, semenjak lahir dia tidak tahu kalau kegelapan itu akan begitu menakutkan. Dia sangat mengharapkan adanya cahaya terang, meskipun di dalam kegelapan ini bukan hanya ada dia sendiri, dia tidak sendirian, harapan semakin menguat karena itu dia berteriak, "Kau.... Nona, kau ada di mana?" Gelap, kegelapan membuat orang merasa cepat putus asa, suara panggilannya berhenti, gema suaranya juga berhenti, kegelapan ditambah dengan sepi yang mencekam. Di dalam kegelapan tidak ada seorang pun yang menjawab. Hati Liu He-ting serasa tenggelam, "Kemana dia pergi" Kemana....".... mengapa dia tidak mau menjawabku?" Liu He-ting berteriak, "Dimana kau" Kau di mana?" Gemanya terdengar lebih kencang lagi, membuat gendang telinganya mendenging terus. Begitu gema itu menghilang, sepi dan sunyi terasa bertambah kental lagi, rasa kaget, takut, curiga, kekacauan saat seperti ini bagaikan gelombang yang menerpanya, walaupun dia sangat pintar, walaupun dia mempunyai ilmu silat tinggi, tapi dalam keadaan seperti ini dia merasa panik! Apalagi dia baru berkelana di dunia persilatan, masalah Shi Guan-yin dan rumah misterius ini sebenarnya sudah lama 63 Dewi KZ http://kangzusi.com/ beredar di kalangan persilatan tapi dia baru mengetahuinya dari Ru Yun-long, Jin Lao-si. Pertama kali dia berkelana di dunia persilatan, dia sudah bertemu dengan hal-hal misterius dan pergi ke tempat yang di mana terpasang begitu banyak perangkap, dia merasa semua ini tempat yang berbahaya, dia memiringkan sedikit badannya, membiarkan punggungnya menempel ke dinding lorong yang lembab, dia berusaha menekan perasaan hatinya yang masih kaget juga curiga, dia berharap dia bisa menolong dirinya sendiri dan keluar dari rumah itu. Dinginnya dinding batu yang membuat dadanya bergejolak, pelan-pelan mulai normal, dan membuat pikiran yang kacau semakin merasa tenang. Tapi kemana perginya gadis berbaju hijau itu" Mengapa dia tidak menjawab panggilannya" Pertanyaan ini tetap berada di benaknya, jika ada seseorang meminta mengorbankan sesuatu untuk mendapatkan penerangan, dia tidak akan ragu untuk menyetujuinya. Tapi di sekelilingnya tetap gelap, gelap seperti mati, dengan tidak sengaja dia menarik nafas, dia tetap berjalan mengikuti dinding lorong itu, hanya dalam sekejap dia sudah sampai diujung lorong. Dia tahu di ujung lorong ini adalah pintu berwarna merah, dia meraba pintu itu, ukiran pintu yang mencuat, di ujung jarinya terasa seperti sisik ular, dingin dan jelek, dia bergetar, dengan cepat dia mencari gelang pintu itu, kemudian dia mendorong lalu menariknya, dia berharap bisa membuka pintu ini, sinar dari balik pintu akan menyinari lorong gelap itu. Tapi dia merasa kecewa, pintu dinding yang tadi begitu mudah didorong dan dibuka, sekarang dinding itu begitu rapat seperti belum pernah dibuka, didorong dengan kekuatan penuh juga tetap tidak bergeser. 64 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Walaupun semua sudah dalam dugaannya, tapi dia tetap menjadi lemas, sekali lagi dia bersandar ke dinding lorong itu, dia menenangkan dirinya. Walaupun dia ingin berpikir bagaimana mengatasi bahaya yang sedang dihadapinya ini tapi pikirannya tidak bisa tenang, yang lewat dalam pikirannya hanya masa lalunya yang menyenangkan, khayalannya sewaktu remaja, cinta, dan gurunya yang disiplin, rumah di masa kecilnya, memancing di sungai kecil dan berlatih ilmu silat di atas batu, mandi di bawah air terjun, dan lain-lain, semua ini seharusnya tidak perlu dipikirkan sekarang, tapi malah masuk ke dalam pikirannya. Seringkali orang berpikir yang tidak seharusnya dipikirkan. Dia tidak pernah tahu orang tua yang menjadi guru atau ayahnya mempunyai kedudukan apa di dunia persilatan" Dia pun tidak tahu orang tua itu, apakah gurunya atau ayahnya" Dia hanya tahu semenjak dia mulai mengerti, dia selalu bersama dengan orang tua ini, bersama orang tua ini dia tinggal di dekat air terjun dan mata air, juga tinggal di sebuah pohon cemara, dia melihat semua pemandangan yang ada di puncak Huang Shan, dia ingat orang tua itu pernah memegang tangannya untuk berdiri di jalan yang berliku-liku dan air terjun yang deras, melihat awan yang menari dan air terjun berjatuhan. Orang tua itu memberitahukan kepadanya bahwa kehidupan orang sangat indah dan dunia ini begitu luas, waktu itu dia merasa mengapa orang tua itu dengan nada aneh menjelaskan semuanya dan mengapa mata orang tua itu selalu tampak bersedih" Karena dia merasa sebenarnya orang tua itu belum begitu tua, tidak perlu terus mengenang masa lalu. Bagi Liu He-ting hidup itu penuh dengan harapan dan tidak perlu terus dikenang. Dia juga mengingat suatu sore, dia dengan orang tua itu bersama-sama duduk di depan rumah mereka, dia meniup 65 Dewi KZ http://kangzusi.com/ seruling sambil melihat pemandangan sore, kemudian menantikan tibanya malam hari. Orang tua itu menunjuk malam hari yang sepi dan memberitahu kepadanya, walaupun malam sangat indah tapi tidak akan pernah seindah pagi hari yang terasa bersemangat. Anak muda harus menyayangi semangat yang ada dalam dirinya, kalau tidak begitu umur sudah tua, dia akan merasa semua itu menjadi kerugian besar. Kemudian di hari kedua, orang tua ini dengan ketat mengajarkan ilmu silat kepadanya, dia jadi lebih berkonsentrasi mempelajarinya. Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Jitua dan kehidupannya dilalui pada waktu santai dan juga saat tegang. Sampai sekarang dia tidak mengerti, mengapa orang tua itu bernama Tuan Ban Liu (Sahabat Yang Liu). Karena di gunung Huang Shan tidak ada pohon Yang Liu, dan yang ada hanya pohon cemara. Orang tua itu sering berkata, "Kebanyakan di gunung terkenal selalu ada pohon cemara, tapi tidak ada pohon cemara yang lebih bagus seperti yang ada di Huang Shan!" Mengapa orang tua itu dipanggil Tuan Ban Liu" Waktu itu Prahara Pulau Naga Jelita 2 Pendekar Mabuk 021 Titisan Ilmu Setan Pusaka Pulau Es 9