Ceritasilat Novel Online

Rahasia Iblis Cantik 2

Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long Bagian 2 dia merasa kecewa, karena dia bukan putra dari orang tua itu. Meski masalah kecil semua mendapat perhatian orang tua itu, dia merasa orang tua ini adalah ayahnya, walaupun di antara mereka tidak pernah ada yang mengatakannya. Hari mengalir seperti air di Jiu Long Tan (nama air terjun) terus mengalir, air ini tidak pernah berhenti mengalir. Dia tumbuh dewasa dan berhasil menguasai ilmu silat yang tinggi, setinggi apa ilmu silat yang dikuasainya dia pun tidak tahu. Dia masih bisa meniup seruling, melukis, main catur, main kecapi, dia pun tidak tahu kalau orang tua itu mempunyai 66 Dewi KZ http://kangzusi.com/ ilmu begitu hebat, dia pun tidak pernah berpikir kalau dia bisa menguasai semuanya. Sampai suatu hari - Waktu itu musim dingin, hujan salju di Huang Shan sangat lebat, hamparan tanah hanya terlihat warna putih, batu-batu Huang Shan, cemara di Huang Shan dalam hujan salju seperti ini hanya berdiri diam. Setiap kali pada saat udara seperti ini adalah waktu baginya untuk belajar ilmu silat lebih giat lagi. Tapi hari itu, orang tua itu menyuruhnya untuk menghentikan semua kegiatan dan menemaninya, mereka duduk di dalam rumah dan memasang api unggun, api membakar kayu-kayu itu, di atas api ada daging rusa yang sedang dipanggang, dengan pelan dia memutar-mutar dagingnya, melihat daging rusa itu berubah dari warna merah menjadi kuning, dari kuning menjadi coklat. Kemudian harumnya daging memenuhi rumah yang terbuat dari kayu cemara, hatipun mereka dipenuhi dengan perasaan hangat. Pada saat suasana begitu indah, orang tua itu berkata kepadanya, "Kau harus turun gunung, ukir kehidupanmu sendiri dengan jituamu sendiri." Dia pernah bermimpi melihat luasnya dunia di luar gunung, dia sebenarnya ingin melihat semua yang ada di tanah luas itu. Tapi sewaktu orang tua itu mengatakan kalimat ini, dia merasa dadanya seperti dipukul oleh seseorang, tapi dia tahu setiap kata yang terucap oleh orangtua itu tidak akan berubah. Walaupun dia merasa sedih dan meminta-minta pun semua ini tidak akan mengubah keadaan yang ada karena orangtua ini pernah berkata, "Di dunia ini tidak ada burung elang yang 67 Dewi KZ http://kangzusi.com/ selalu mengikuti ibunya, juga tidak ada pendekar yang selalu diam di rumahnya." Kemudian pada hari-hari hujan salju dia pun meninggalkan orang tua itu, meninggalkan Huang Shan, dan memulai kehidupan barunya. Mengapa bumi menjadi begitu dingin dan angin utara bertiup begitu kencang, salju begitu tebal, orang tua itu membiarkan seorang pemuda meninggalkan tempat di mana dia tumbuh besar dan berjalan ke dunia yang baru dan kejam" Tuan Ban Liu mempunyai alasan tersendiri, dia berharap pemuda itu bisa menjadi kuat dan dia harus terlatih membiarkan pemuda itu tahu setelah lewat musim dingin, musim semi akan datang, musim dingin walaupun dingin tapi tidak akan berlangsung lama. Setelah musim dingin akan datang musim semi, dia tahu kehidupan ini pasti akan banyak tantangannya, tapi jalan yang ditempuh pasti jalan yang lurus. Hanya saja sewaktu Liu He-ting turun gunung, dia sama sekali tidak tahu bagaimana keadaan dunia luar, dia berpikir semua pasti sangat sulit, dia mencari dan terus mencari sesuatu di dunia luas, akhirnya musim semi pun tiba, musim panas segera akan menyusul. Pada waktu musim semi dan musim panas menghilang, jitua mudanya sudah semakin bertumbuh menjadi dewasa. Hanya saja dalam menghadapi persoalan dunia persilatan, dia sama sekali tidak berpengalaman karena selama ini dia hanya berjalan-jalan di dunia luas, sama sekali tidak pernah berkenalan dengan orang dunia persilatan juga tidak pernah bertemu dengan hal yang bisa membuatnya harus mengangkat tangan untuk membela diri. 68 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Sampai dia bertemu dengan Ru Yun-long Jin Lao-si, dia masih seorang pemuda yang sangat tidak ternama. Orang lain tidak mengenalnya, dia juga tidak mengenal orang lain. Kalau harus melewati tahun-tahun seperti ini benar-benar akan terasa sangat lama. Tapi begitu kau sudah melewati dan kembali mengenangnya, kau akan tahu hari yang sudah berlalu begitu lama ternyata begitu pendek. Sepuluh tahun yang sudah berlalu seperti hanya tinggal menyentilkan jari. Sekarang Liu He-ting merasa kehidupannya sebelum sampai di tempat ini tidak seperti setengah hari berada di dunia gelap yang begitu panjang. Dengan diam dia mengenang masa lalu, hatinya yang kacau mulai sedikit tenang. Dia tidak tahu sekarang dia harus melakukan apa, sebenarnya dia tidak bisa melakukan apa-apa di tempat seperti ini. Tapi - Di antara sepi seperti kematian, dia mendengar ada suara langkah orang. Suara langkah itu begitu ringan, dia langsung menahan nafas dengan sepenuh hati mendengar semuanya, dia tahu di rumah yang tadinya tidak ada orang, sekarang terdengar ada orang yang sedang berjalan. Siapakah itu" Kecuali langkah kaki, apa pun tidak terdengar, hanya dalam waktu sekejap langkah kaki itu tidak terdengar lagi, suasana kembali lagi seperti mati. 69 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Dia hanya menunggu dalam cemas, dia menunggu suara, menunggu sinar, tapi apa yang ditunggunya sepertinya tidak kunjung datang. Kalau begitu apa yang sedang ditunggunya" Menunggu kematian" Liu He-ting menarik nafas, sejak kecil hingga tumbuh besar, dia pernah mendengar suara burung hantu, kucing hutan yang mengeong-ngeong karena ingin kawin.... Suara-suara ini tidak enak didengar, tapi sekarang bisa mendengarnya sekali lagi, walaupun umurnya berkurang dia rela mengorbankannya. Punggungnya menempel ke dinding lorong itu, entah sudah berapa lama dia sudah berdiri, dia pun tidak tahu, dia hanya merasa dinding yang ada di belakangnya menjadi hangat. Karena terlalu lama berdiri badannya menjadi beku dan keras, beku seperti hatinya. Sekarang dia tidak ingin berpikir lagi, dia sudah putus asa.... tapi! Tiba-tiba dinding batu yang ada di belakangnya pelan-pelan mulai bergeser! Tubuh Liu He-ting mengikuti gerakan dinding yang bergeser dalam sedetik ada cahaya dari belakangnya. Liu He-ting kaget dan segera membalikkan badannya. Terdengar di belakangnya ada yang menarik nafas, sebuah suara yang lembut berkata, "Benar-benar sudah terbuka!" Suara dan sinar muncul pada saat dia sedang merasa putus asa, seharusnya dia merasa gembira. Tapi sekarang setelah melewati banyak peristiwa yang begitu misterius, begitu mendengar suaranya, hati Liu He-ting tetap bergetar. Dia melihat dari balik dinding yang bergeser muncul seseorang, tangannya memegang obor, apinya sangat besar, tapi tidak ada asap. 70 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Karena tiba-tiba melihat cahaya yang begitu kuat, Liu Heting memejamkan kedua matanya. Hatinya terus bertanyatanya siapakah dia" Dari mana dia datang" Teman atau musuh" Dia mundur 2 langkah dan melihat dengan jelas, ternyata yang membawa obor adalah seorang perempuan! Perempuan ini berambut sebahu, rambutnya diikat dengan sehelai kain putih yang tipis, dia memakai baju putih dan bersih, kulitnya putih seperti salju, wajahnya sangat cantik, di bawah sinar api tampak seperti seorang dewi. Selama satu tahun Liu He-ting berkelana. Gadis-gadis yang dia temukan sangat banyak, tadi pada saat dia bertemu dengan gadis berbaju hijau itu, dia menganggap kalau gadis itu adalah perempuan paling cantik yang pernah dilihatnya di dunia, tapi setelah melihat gadis ini, walaupun gadis berbaju hijau itu cantik tapi bila dibandingkan dengan gadis ini, Liu Heting merasa gadis ini jauh lebih cantik. Mata gadis itu tampak berputar, dia melihat Liu He-ting, tiba-tiba dia menarik nafas dan berkata, "Tidak disangka, kau berada di sini." Dia membereskan rambutnya dan berkata, "Aku khawatir kalau dia akan membunuhmu." Kata-katanya pelan dan lembut seperti air, seperti air yang mengalir di Huang Shan, dia cantik dan lembut. Liu He-ting bengong melihat gadis itu. Dia merasa tidak ada perkataan yang cocok untuk melukiskan kecantikannya yang hanya bisa digambarkan dengan satu per sepuluh ribu. Semua benda indah di dunia ini jika dibandingkan dengan gadis ini seperti hilang kecantikannya. Walaupun Liu He-ting sangat luwes dan menyukai perempuan, tapi dia bukan seorang buaya, maka sewaktu dia tadi berhadapan dengan gadis berbaju hijau itu, sampai saat terakhir pun dia tidak berani mengawasinya dengan terus 71 Dewi KZ http://kangzusi.com/ terang. Tapi sekarang setelah dia melihat perempuan ini, sorot mata Liu He-ting sangat tertarik dan tidak terelakkan lagi. Bulu mata panjang gadis ini bergerak seperti kipas menutup dan membuka, dia seperti malu dan menghindari tatapan mata Liu He-ting. Hati Liu He-ting bergetar, dia tidak berani melihat gadis ini lagi. "Kakak seperguruanku sejak kecil sudah sangat manja, apa yang diinginkannya pasti dia akan melaksanakannya. Kalau dia menginginkan...." Dia berhenti bicara kemudian melanjutkan lagi, "Kalau dia ingin membunuhmu, bukan karena dia mempunyai maksud jahat, harap Tuan bisa memaafkan kelakuannya." Liu He-ting terpaku, "Siapa perempuan yang dimaksud" Kakak seperguruannya itu siapa" Apakah yang dimaksud adalah Shi Guan-yin?" Kemudian Liu He-ting berpikir lagi, "Perempuan ini terlihat sangat naif, sedangkan kakak seperguruannya mau membunuhku, dia masih mengatakan kalau kakak seperguruannya tidak mempunyai maksud jahat." Liu He-ting merasa curiga sekaligus ingin tertawa. Dia berkata, "Aku dalam keadaan bahaya, terima kasih Nona sudah datang untuk menolong...." Gadis ini menarik nafas dan menjawab, Tuan tidak perlu merasa berterima kasih kepadaku, aku tahu semua ini terjadi karena perbuatan kakakku, aku membantumu bukankah ini sangat pantas" Aku tidak mengerti mengapa dia sering membunuh orang yang tidak mempunyai dendam dengannya!" Mata gadis itu terangkat, terlihat sorot matanya penuh dengan kesedihan, seperti ingin menangis. Liu He-ting merasa terharu, dia berkata, "Apakah kakak seperguruanmu adalah Nan Hai Xian Zi Shi Qi?" 72 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Perempuan ini mengangguk dan berkata, "Semenjak guru meninggal, aku belum pernah bertemu dengannya, aku tidak tahu apa yang dilakukannya selama beberapa tahun ini, dia.... dia telah berubah, aku selalu berada di gunung untuk menjaga kuburan guruku, baru-baru ini aku baru tahu kalau dia berada di sini, karena itu.... aku datang ke sini mencarinya." Kata-katanya sangat pelan dan lembut, dia sering berhenti bicara, dan ucapannya bercampur dengan sedikit keluhan, kedengarannya sangat menarik perhatian dan membuat orang menjadi terharu. "Begitu aku sampai ke sini, aku mendengar kau sedang meniup seruling, suara seruling itu, aku.... aku belum pernah mendengarnya." Hati Liu He-ting bergetar. Dia merasakan badannya yang sejak tadi sudah pegal dan kaku sekarang seperti sudah sembuh. Dia berkata, "Kalau Nona ingin mendengarnya, kapan pun aku siap meniupkannya untukmu." Perempuan ini tersenyum, kepalanya ditundukkan, untuk pertama kalinya Liu He-ting melihat gadis itu tertawa. Tawanya terlihat seperti waktu dia masih kecil, tawa seorang dewi yang sering berada di dalam setiap mimpinya. Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Suara perempuan itu terdengar lebih pelan lagi. Dia berkata, "Kemudian aku mendengar ada suara gendang yang berbunyi, lalu ada cahaya pedang yang membelah gendanggendang itu, aku tahu pedang berkilau itu milik guruku untuk menangkal roh-roh jahat. Namanya adalah Pi Mo Long Yin Jian (Pedang Naga bernyanyi penangkal iblis). Karena itu aku bisa tahu kalau kakak seperguruanku ada di sini." Sambil bicara, gadis itu membereskan rambut hitamnya dengan jari-jari kecilnya. 73 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Tapi kata-kata yang masuk ke dalam telinga Liu He-ting seperti suara guntur, membuat hatinya bergetar. Dia berpikir, "Apakah gadis berbaju hijau itu adalah kakak seperguruannya" Berarti gadis itu adalah Shi Guan-yin, Shi Qi yang ditakuti oleh orang-orang persilatan?" Sikap manja dan naifnya gadis berbaju hijau itu melintas di dalam hati Liu He-ting, dia tidak percaya kalau semua itu adalah benar. "Rumah ini adalah rumah teman guruku, sewaktu kecil aku pernah datang ke sini dan aku tahu kalau rumah ini dipasang dengan perangkap, waktu aku melihatmu masuk, aku merasa sangat cemas, aku ingin.... segera masuk ke sini juga untuk melihat tapi kakak seperguruan mengikutmu masuk, aku teringat dengan bermacam-macam kabar burung tentang kakakku, karena itu aku merasa lebih cemas lagi." Suara gadis itu semakin rendah, kepalanya pun semakin menunduk, sepertinya dia masih malu-malu, harus diketahui bahwa apabila seorang gadis demi seseorang yang tidak dikenalnya bisa merasa cemas ini adalah hal bukan biasa, bila dia harus menerangkan semua perasaannya, tentu sangat sulit baginya. Karena itu Liu He-ting merasa kaget dan juga bingung, dia tidak bisa berbuat apa-apa selain merasakan hatinya senang dan manis. Dia masih menundukkan kepalanya, kemudian berkata lagi, "Aku tahu kau pasti berada dalam bahaya tapi aku tidak mau bentrok dengan kakakku, maka aku.... aku berpikir cukup lama, dengan terpaksa aku berjalan memasuki lorong lain dan masuk ke sini, walaupun dulu aku pernah ke sini dan juga sudah mengetahui rahasia-rahasia dari tetua yang membangun rumah ini, tapi karena sudah lama aku tidak ke sini, aku harus mencari dengan lama baru bisa menemukan jalan rahasia rumah ini, setelah sekian lama aku baru bisa sampai ke sini." 74 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Dia bercerita begitu panjang terlihat sangat lelah karena itu dia menarik nafas dan berkata lagi, "Aku khawatir kalau kau telah dibunuh oleh kakak seperguruanku, tidak disangka.... aku bisa menemukanmu di sini." Liu He-ting hanya bisa bengong mendengar kata-katanya, begitu kata-katanya selesai, Liu He-ting masih terpaku, dia tidak bisa berkata apa-apa, banyak hal yang belum dia ketahui sekarang baru mengerti. Mengapa di dalam rumah misterius ini tidak ada orang" Mengapa gadis berbaju hijau itu sudah tahu kunci rahasia itu yang ternyata berada di lampu tembaga itu" Ternyata dia adalah tuan rumah ini, maka dia bisa tahu semua rahasia di rumah ini. Mengapa pintu-pintu di dalam lorong itu tiba-tiba bisa tertutup semua" Tak lain karena dia adalah tuan rumahnya, dia tahu semua tombol-tombol yang ada di lorong ini, pintu-pintu itu pasti sengaja ditutup olehnya. Mengapa dia bisa menghilang di dalam kegelapan" Ternyata dia sudah berjalan keluar. Liu He-ting menarik nafas dan berpikir, "Dia tidak ingin membunuhku dengan tangannya sendiri, maka dia mengurungku di sini hingga mati kelaparan dan mati karena kekurangan udara. Hai! Tidak disangka gadis yang begitu cantik, begitu muda tapi hatinya bagaikan ular, begitu sadis dan kejam...." Setelah Liu He-ting berpikir sampai di sini, hatinya bergerak, dia teringat pada gosip tentang Shi Guan-yin Shi Qi. Gosip-gosip ini sudah lama beredar di dunia persilatan, umur Shi Qi tidak mungkin seperti gadis berbaju hijau yang begitu 75 Dewi KZ http://kangzusi.com/ muda. Liu He-ting melihat gadis berbaju putih yang berada di depannya, alisnya kecil dan tipis, matanya indah, bibirnya kecil, hidungnya seperti diukir, rambutnya hitam seperti riak awan berjatuhan di pundaknya, sekali melihat pun orang akan merasa kalau dia cantik seperti dewi, kulitnya bersih seperti bulan, tapi Liu He-ting tidak bisa menebak berapa umur sebenarnya. Liu He-ting merasa curiga lagi tapi dia tidak bicara apa pun, dia sedang memikirkan harus dengan cara apa dia bisa menyampaikan pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam pikirannya kepada gadis secantik dewi ini. Perempuan ini menghela nafas, sorot mata melihat ke tempat jauh dan berkata, "Sudah lama aku belum bertemu lagi dengan kakakku, sekarang dia sudah seperti apa aku pun tidak tahu?" Kemudian dia berkata lagi, "Aku tahu dia tidak akan berubah, dia selalu awet muda seperti seorang gadis." Matanya berputar dan bertanya kepada Liu He-ting, "Apakah benar?" "Ya, benar sekali! Kakak seperguruanmu bisa awet muda, apakah karena dia mempunyai ilmu yang membuatnya awet muda?" Hati Liu He-ting berpikir, "Perempuan ini bertanya kepadaku, apakah dia sudah tahu apa yang sedang aku pikirkan?" Perempuan ini tertawa dan dengan pelan mengangguk, kemudian dia berkata lagi, "Nanti, aku akan memberitahukan semuanya kepadamu. Sewaktu tawa gadis ini keluar, membuat lorong gelap seperti dihembusi oleh angin musim semi dan angin musim semi ini meniup bersih semua kecurigaan yang ada di dalam hati Liu He-ting. 76 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Dia memandang gadis ini dengan lama, dia tertarik kepada gadis ini, hatinya pun menjadi mabuk, sampai sekarang dia tidak bergeser selangkah pun, perempuan ini menyerahkan obornya kepada Liu He-ting karena dia merasa tangannya mulai pegal, perempuan itu berjalan ke depan, tapi karena Liu He-ting sedang berdiri di depan, terpaksa gadis itu pun berhenti melangkah. Mata Liu He-ting terus bergerak, dia menertawakan dirinya sendiri mengapa menjadi seperti itu, sejak tadi dia tidak bergerak dan dia pun berpikir, "Sekarang aku harus mengikuti perempuan ini keluar" Atau keluar ke jalan di mana aku datang tadi?" Dia merasa bingung. Dia berpikir sejenak, tiba-tiba berkata, "Nona sudah tahu rahasia-rahasia yang ada di rumah ini, mungkin Nona pun tahu bagaimana cara membuka pintu ini?" Dia menunjuk pintu bercat merah yang berada di belakangnya. Mata perempuan ini mengikuti tangannya dan berkata, "Biar aku mencobanya dulu!" Liu He-ting memiringkan badannya dan membiarkan gadis itu lewat di depannya, dia mencium wangi samar-samar, melihat gadis itu berjalan ke depan pintu, dia mengangkat obornya, kemudian terlihat dia sedang mencari rahasia yang tersembunyi di pintu itu. Liu He-ting dengan bengong melihat bayangan gadis ini. Di dalam hati Liu He-ting berpikir, "Tadi gadis berbaju hijau itu mengatakan kalau pedangnya tertinggal di kamar ini apakah semua ini benar atau bohong?" Pikiran seperti ini baru terlintas, di depan matanya sudah terlihat sinar terang. 77 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Perempuan itu dalam waktu singkat telah membuka pintu yang terkunci, tadi Liu He-ting dengan sekuat tenaga mencoba mendorongnya tapi tetap tidak terbuka sekarang semua terbuka dengan mudah. Liu He-ting merasa malu sekaligus kagum. Gadis itu membalikkan kepalanya dan tertawa sambil berkata, "Tidak disangka sudah 10 tahun, rahasia pintu ini tetap tidak dirubah." Dia menancapkan obor itu ke dalam gelang pintu kemudian dengan langkah ringan masuk ke dalam kamar, begitu masuk dia langsung berteriak dengan suara kecil seperti terharu dengan keadaan di dalam. Liu He-ting dengan langkah besar menyusul masuk, matanya berputar, dia juga berteriak dengan suara kecil - Dia berteriak bukan karena kamar ini terlihat begitu mewah dan indah tapi karena matanya melihat sebuah benda yang ada di atas ranjang itu. Benda itu adalah pedang! Segera Liu He-ting berlari ke tempat tidur itu dan mengambil pedang itu, panjang pedang itu kira-kira 1 meter, walaupun di bawah sinar mutiara yang tidak terlalu terang tapi pedang ini terlihat berkilau, mengeluarkan cahaya bernuansa dingin. Matanya melihat pedang ini, dia berpikir, "Dia tidak berbohong kepadaku! Pedang ini benar-benar tertinggal di sini." Tapi Liu He-ting berpikir lagi, "Membuktikan apa semua ini" Dia sengaja menaruh pedang ini di sini atau karena dia tahu aku tidak sanggup kembali lagi ke kamar ini, tapi dia tidak tahu - " Terdengar perempuan itu berteriak, "Ini adalah pedangku Long Yin Jian." 78 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Sepasang tangan putih itu dari belakang Liu He-ting mengambil pedang itu. Liu He-ting berhenti berpikir, tercium lagi wangi samar-samar yang datang dari tubuh perempuan itu. Wajah dan harumnya gadis itu tercium dari kamar ini lalu bercampur menjadi satu, menjadikan bau wangi yang membuat orang tidak bisa menolaknya! Liu He-ting tidak berani menoleh ke belakang karena dia sudah merasakan hangatnya tubuh gadis itu. Gadis itu melekat dengan erat ke tubuhnya, membuatnya tidak bisa bergerak maju, ubin hijau yang terpasang di bawah pun seperti berubah menjadi awan yang lembut. Liu He-ting merasa pusing, kacau, juga tenggelam Batu hijau yang berada di sekeliling kamar itu memantulkan bayangan mereka, terlihat perempuan berbaju putih itu menerima pedang dari tangan Liu He-ting, ujung pedang diturunkan ke bawah, satu tangannya tampak sedang membereskan rambutnya, tapi pandangan matanya terus melihat tubuh Liu He-ting yang sehat dan kuat. Akhirnya - Liu He-ting membalikkan badannya. Empat mata saling memandang. Liu He-ting lupa kalau tadi dialah yang menarik gadis berbaju hijau itu keluar dari ruangan ini. Dia sudah melupakan semuanya. Dia tidak tahu mengapa dia bisa menjadi seperti itu, dia juga tidak tahu mengapa tenaga dan kekuatan yang selama ini dilatihnya sekarang begitu lemah" Dia hanya melihat mata gadis ini, hidungnya hanya bisa mencium wewangian yang terasa begitu manis, pelan-pelan dia mengulurkan tangannya - Kemudian dia memegang sebuah bantalan giok yang hangat, licin dan lembut - ya! Di dunia ini tidak ada satu kata yang bisa melukiskan perasaannya sewaktu memegang giok hangat itu. 79 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Begitu memegang giok hangat itu, batu hijau yang keras seperti berubah menjadi kapas lembut. Liu He-ting seperti ditiup oleh angin musim semi, tampak bergoyang-goyang, dan akhirnya menghilang. Liu He-ting mundur 2 langkah, kakinya mengenai pinggiran tempat tidur, dia terjatuh ke atas tempat tidur itu - tapi gadis berbaju putih itu masih memegang tangan Liu He-ting dan menariknya, dengan cepat dia keluar dari kamar itu dan kembali ke lorong itu. Liu He-ting baru tersadar karena merasakan dinginnya lorong itu. Liu He-ting terdiam sejenak mengingat kejadian tadi kemudian dia baru teringat apa saja yang terjadi tadi! Dia melihat perempuan berbaju putih ini sedang menunduk, matanya tidak berani diangkat. Liu He-ting tidak tahu tenaga apa yang bisa membuat perempuan itu keluar dari jebakan tadi, diam-diam Liu He-ting mengagumi kekuatan mental gadis itu, mengingat bagaimana keadaannya tadi dan sekarang, Liu He-ting merasa malu dan dia pun menundukkan kepalanya, dia tidak berani melihat gadis itu. Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Karena Liu He-ting merasakan kalau perempuan yang berdiri di depannya tampak begitu anggun dan suci, dia takut sorot matanya bisa mengotori keanggunan dan kesucian gadis itu, mereka sama-sama menunduk. Liu He-ting merasa tangan kanannya masih dipegang oleh tangan yang hangat, entah dia merasa senang atau malu, dia melihat perempuan itu dengan tersenyum dan pelan-pelan melepaskan tangannya. Senyum ini memberi banyak pengertian dan hiburan kepadanya, senyum itu sudah cukup untuk membuat Liu He-ting mengenangnya. Tapi - Sewaktu senyum gadis berbaju putih itu hilang, di jalan rahasia tadi tiba-tiba terdengar tawa yang keras. 80 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Suara tawanya tinggi dan keras ditambah lagi dengan gema yang terus bersahut-sahutan, suaranya seperti bunyi genderang, membuat gendang telinga menjadi bergetar. Liu He-ting dan gadis berbaju putih ini tampak kaget, suara tawa belum habis sudah terdengar suara seseorang yang berkata, "Kelihatannya perhitungan Tuan Zhu Ge hanya seperti itu, aku sudah tahu kalau rumah misterius ini pasti masih ada lorong lainnya, tidak disangka bisa diketahui oleh Kui Ying dengan tidak sengaja." Wajah Liu He-ting berubah. Dia melihat kalau di dalam lorong itu sama sekali tidak ada tempat untuk bersembunyi, kata-kata orang itu baru habis, dari jalan itu muncul dua orang laki-laki tinggi besar berbaju mewah. Yang satu terselip sebuah golok panjang di pinggangnya. Sarung golok itu terbuat dari kulit ikan hiu. Yang satu lagi, dua batang besi terselip di belakang badannya, kecuali perawakan mereka yang tinggi dan besar, langkah kaki mereka pun terlihat sangat mantap. Mata mereka seperti cheetah, hidung seperti singa, cambang mereka tampak keras seperti besi, di bawah sinar obor yang terbuat dari pohon cemara yang mereka bawa, mereka terlihat gagah dan galak. Tadinya wajah mereka masih tersenyum tapi begitu melihat Liu He-ting dan gadis berbaju putih ini, senyum di wajah mereka segera menghilang, mereka berhenti melangkah, sorot mata mereka seperti pisau menghujam ke badan Liu Heting dan gadis itu. Liu He-ting mengira mereka akan membentak atau dengan keras bertanya, ternyata mereka memandang, tidak mengatakan sepatah kata pun. Mereka langsung membalikkan badan dan berdiri di mulut jalan terowongan, mereka sama sekali tidak melihat ke arah Liu Heting. Liu He-ting merasa aneh, terdengar di jalan terowongan ada yang terbatuk kemudian keluar seseorang dengan pelan, 81 Dewi KZ http://kangzusi.com/ bajunya tampak berkibar, langkahnya tenang, sikapnya sangat luwes. Dia tertawa dan berkata, "Kui Ying, ada apa?" Matanya berputar. Dia melihat Liu He-ting dan gadis berbaju putih itu. Sikapnya segera berubah, tapi hanya sebentar dia kembali normal dan tertawa terbahak-bahak, "Aku kira siapa" Ternyata orang yang meniup seruling ini mendahuluiku masuk ke sini. Baik - masih ada seorang perempuan cantik. Baiklah Kui Ying, angkat agak tinggi obornya supaya aku bisa melihat mereka dengan teliti." Orang itu masih muda, wajahnya tampan, sikapnya sangat luwes, tapi wajahnya pucat, kedua matanya terus melihat ke atas, hidungnya seperti burung elang, sekali melihat membuat orang merasa dingin. Sebenarnya Liu He-ting tidak merasa benci kepada pemuda itu tapi sekarang setelah mendengar kata-kata penghinaan, apalagi sorot matanya terlihat mesum, membuat Liu He-ting mengerutkan dahi. Dia berkata, "Kami tidak mengenal Tuan. Harap Tuan sedikit menghormati kami supaya kita tidak saling bermusuhan!" Pemuda itu tertawa terbahak-bahak, sebelum dia menjawab, laki-laki yang membawa golok panjang itu sudah melotot dan berkata, "Apakah kau tahu kau sedang bicara dengan siapa" Di depan pangeran kau masih berani berbuat seperti itu.... Hei, apakah kau sudah bosan hidup!" Liu He-ting terpaku. "Siapa pangeran yang Tuan maksud?" Pemuda ini tertawa dan berkata, "Tidak apa-apa, orang yang tidak tahu jangan disalahkan, jangan menyalahkan orang lain." Tangannya dilipat, dia mengambil sebuah kipas lipat dari dalam lengan bajunya dan kipas itu pun dibuka, dia mulai 82 Dewi KZ http://kangzusi.com/ mengipas. Dia melihat gadis berbaju putih itu tiba-tiba melihat pedang yang dipegangnya. Pemuda itu kaget tapi dia tetap berusaha tertawa dan berkata, "Tidak disangka gadis yang begitu cantik ini adalah orang yang menyobek kedelapan genderang tadi - " Tiba-tiba dia membalikkan kepala berkata kepada laki-laki yang membawa golok itu, "Kui Ying, kau sering mengatakan kalau di dunia persilatan sekarang ini tidak ada pesilat tangguh, sekarang kau lihat sendiri bagaimana kemampuan kedua orang ini. Yang satu membawa pedang sakti dan ilmu meringankan tubuh sangat lihai. Sedangkan yang lainnya walaupun belum terlihat dengan jelas ilmu silatnya tapi dia bisa mengalahkan musuh dengan sulingnya, tenaga dalamnya pasti lebih dahsyat. Apakah kedua orang ini bukan pesilat tangguh?" Dia tertawa dan mengipas-ngipas kemudian dilipat kembali. Dia berkata lagi, "Kalian berdua, tinggi sekali ilmu silatnya, apa boleh memberitahu nama dan guru kalian" Biar aku bisa mengetahui siapa saja pesilat-pesilat tangguh di Zhong Yuan." Matanya berputar dan melihat gadis berbaju putih itu. Pemuda ini terus mengipas. Walaupun wajahnya selalu tertawa tapi dia terlihat sangat sombong, sikapnya seakanakan dia adalah yang paling pintar dan orang lain hanya ada di bawahnya. Liu He-ting tertawa dingin dan berkata, "Namaku tidak perlu disebut karena aku hanya orang kecil, kalau boleh aku ingin mengetahui nama Tuan." Liu He-ting tahu kalau pemuda itu adalah orang yang bersembunyi di dalam hutan tadi, dan dengan tenaga dalam dia memukul genderang itu. dia merasa sedikit kaget dan terpaku, dia kaget karena pemuda itu mempunyai ilmu silat yang tinggi, yang membuatnya bingung adalah gadis berbaju 83 Dewi KZ http://kangzusi.com/ hijau itu pernah mengatakan, "Orang yang memukul genderang adalah orang yang wajahnya penuh dengan cambang." Tapi pemuda ini sejumput cambang pun tidak ada. Liu He-ting berpikir kalau gadis berbaju hijau itu adalah Shi Guan-yin, dan dia sudah beberapa kali tertipu olehnya, katakatanya pasti penuh dengan kebohongan. Liu He-ting terlihat dari luar seperti yang lemah lembut tapi sebenarnya sifatnya keras. Dia juga seorang yang tidak mau kalah, melihat sikap pemuda itu, dia merasa ingin marah karena itu kata-kata yang dikeluarkan sangat tajam. Kedua laki-laki itu mulai marah tapi pemuda ini masih tertawa dan berkata, "Aku baru pertama kali datang ke Zhong Zhou, pantas mereka tidak mengenaliku. Kui Ying, jangan marah, beritahu mereka siapa namaku." Tadinya laki-laki yang bernama Kui Ying itu mulai marah, sesudah mendengar kata-kata pemuda itu, dia kembali tenang dan menjawab, "Baik!" Kemudian dia berkata, "Kalian dengar, sekarang orang yang sedang berbicara dengan kalian adalah putra dari raja Nan Huang Da Jun pangeran Dong Gong. Kalau kalian berbuat tidak sopan...." Kata-katanya belum habis, perempuan berbaju putih yang sejak tadi hanya diam, sekarang tertawa, laki-laki yang bergolok panjang itu marah dan tangannya dengan erat terus memegang pegangan golok. Alis Liu He-ting tampak berdiri. Terdengar Pangeran Dong Gong itu tertawa dan berkata, "Nona, apa yang kau tertawakan?" "Aku merasa ada yang sangat lucu." Pangeran Dong Gong sedikit bengong kemudian dia tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Betul, betul, sangat lucu." 84 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Dia balik bertanya kepada Liu He-ting, "Hal yang begitu lucu mengapa kau tidak tertawa?" Dia mengipas-ngipas sambil menggelengkan kepalanya, dia menyalahkan Liu Heting sebagai orang yang sangat kaku. Kedua laki-laki itu walaupun sangat marah, tapi mereka juga tidak tahu apa yang disebut lucu, tapi begitu melihat Pangeran Dong Gong sedang melihat ke arah mereka, mereka pun ikut tertawa, tapi wajah mereka sama sekali tidak ada mimik tawa, hingga suara tawanya menjadi tidak terdengar seperti tertawa! Pada waktu itu di terowongan penuh dengan suara tawa. Liu He-ting dengan dingin melihat kelakuan mereka, dia semakin benci kepada pemuda yang mengaku sebagai Pangeran Dong Gong itu. Gadis berbaju putih itu dengan heran bertanya, "Apa yang lucu" Apa yang Kalian tertawakan?" Pangeran Dong Gong tertawa terbahak-bahak dan berakta, "Aku juga tidak tahu apa yang lucu, tapi kalau Nona berkata lucu, ya pasti itu sangat lucu." Perempuan berbaju putih itu tertawa, dia melihat Liu Heting dan tawanya segera berhenti. Dia berkata, "Kita pun tidak saling mengenal, kau juga tidak perlu tahu namaku. Kedelapan genderangmu bukan aku yang membelahnya sehingga menjadi sobek. Aku tanya kau adalah pangeran, karena itu aku merasa lucu." Sambil bicara dia berjalan ke depan Liu He-ting. Dia berbisik di telinga Liu He-ting, "Namaku adalah Tao Chunchun, jangan beritahu kepada orang lain." Tadi Liu He-ting melihat gadis itu bicara dengan Pangeran Dong Gong, dia merasa marah, sengaja membalikkan kepalanya ke arah lain dan tidak mau melihat mereka, begitu tiba-tiba gadis ini berkata demikian, hati Liu He-ting menjadi 85 Dewi KZ http://kangzusi.com/ hangat lagi. Dia melihat, gadis itu pun sedang melihatnya, mereka saling pandang, hampir lupa kalau di sana masih ada orang lain! Mereka berdua baru saja berkelana di dunia persilatan, mereka belum pernah mendengar nama Nan Huang Da Jun, lebih-lebih tidak menganggap kalau orang yang bernama Pangeran Dong Gong adalah seseorang yang harus dihormati. Mereka tidak tahu bahwa Nan Huang Da Jun sudah berpuluh-puluh tahun terkenal. Yang membuat dunia persilatan menjadi geger Nan Huang Shen Long, Xiang Tian Zun. Dan pangeran ini adalah satu-satunya putra dari Xiang Tian Zun, yang bernama Xiang Huang. 40 tahun yang lalu, Xiang Tian Zun baru saja selesai belajar ilmu silat. Waktu itu dia masih muda, pengalaman belum ada, walaupun sudah berada di Zhong Yuan (Tionggoan)dan Jiang Nan(Kang Lam) dan berkelana satu tahun, tapi dia tidak terkenal di dunia persilatan. Kemudian dengan tidak sengaja dia telah menolong seorang pelajar yang nama Zhu Ge Sheng. Zhu Ge Seng lah yang memberikan banyak ide kepada dia. Dia berkata, "Jika ingin terkenal di dunia persilatan, harus melakukan sesuatu dengan segala cara untuk mendapatkannya. Kedua, kau harus tahu jika ingin memanah, kau harus memanah kudanya terlebih dulu, mencari seseorang yang terkenal di dunia persilatan, menentang bertarung dengannya. Walaupun kalah atau menang kau akan tetap terkenal karenanya. Kalau tidak sekalipun kau bisa mengalahkan ratusan orang dalam suatu pertarungan, tetap tidak ada gunanya." Sesudah mendengar kata-kata ini, Xiang Tian Zun baru mengerti, waktu itu perkumpulan yang terbesar adalah Shao Lin dan Wu Dang. Dia masuk 3 kali ke Shao Lin Sie. Dia juga naik ke Wu Dang. Dalam setengah tahun dia berhasil mengalahkan pesilat tangguh Shao Lin dan Wu Dang, hingga 86 Dewi KZ http://kangzusi.com/ nama Nan Huang Shen Long Xiang lian Zun menggegerkan dunia persilatan. Waktu itu semua orang dunia persilatan tahu kalau ilmu silat Nan Huang Shen Long sangat bagus, datang dan pergi semaunya. Semua orang sulit mengalahkan dia, tapi ketika dia sedang terkenal tiba-tiba dia pergi ke arah selatan, semenjak itu dia pun menghilang dari dunia persilatan. Orang-orang dunia persilatan tidak tahu apa alasannya, walaupun merasa aneh tapi mereka juga senang. Mereka tidak tahu bahwa Nan Huang Shen Long telah kalah di tangan Wu Hen Da Shi. Dan dia pernah bersumpah tidak akan menginjak tanah Zhong Yuan lagi walaupun selangkah. Begitu dia terluka, dia kembali ke tempat kelahirannya bersama Zhu Ge Sheng. Zhu Ge Sheng berkata lagi, "Walaupun kau gagal di Zhong Yuan tapi dunia ini sangat luas, kau masih bisa berdiri di tempat lain." Karena itu selama puluhan tahun ini dia berdiri kokoh di Nan Huang. Dia menepati sumpahnya, benar-benar tidak menginjak Zhong Yuan selangkah pun. Tapi Xiang Huang masih muda dan masih senang bermain, dia sudah lama mendengar bagaimana indahnya Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo pemandangan Zhong Yuan, dia selalu ingin melihat-lihat ke Zhong Yuan, lebih-lebih dia ingin ilmu silatnya bisa terkenal di Zhong Yuan. Dia berpikir, "Ayah telah bersumpah, tapi aku tidak." Dengan terus meminta kepada ayahnya akhirnya ayahnya pun menyetujuinya. Begitu sampai di Zhong Yuan, dengan ilmu silat yang dia miliki dia ingin membalaskan dendam ayahnya, dia sengaja mencari Wu Hen Da Shi untuk balas dendam sekalian ingin mencari tahu mengapa ayahnya bisa kalah di tangan Wu Hen Da Shi. Setiap kali ditanya, ayahnya selalu menarik nafas 87 Dewi KZ http://kangzusi.com/ panjang, sama sekali tidak ingin mengatakan alasannya. Menurut Xiang Huang ayahnya pasti kalah dengan menyedihkan, tapi bagaimana ayahnya bisa kalah, dia tidak tahu dengan jelas. Walaupun Xiang Huang muda bertekad mengalahkan harimau, tapi Wu Hen Da Shi sudah meninggal beberapa tahun silam, begitu dia mendapatkan kabar itu, dia benarbenar merasa kecewa, tapi dia pun merasa lebih bebas, dia kecewa karena dia tidak bisa menaikkan nama baiknya. Dia pun tidak perlu merasakan sedih karena mengalami kegagalan. Yang pasti perasaan terakhir tadi adalah rahasia di dalam hatinya, sampai-sampai dia tidak percaya kalau dia mempunyai perasaan seperti itu. Akhirnya dia mendengar cerita tentang rumah misterius dan Shi Guan-yin, karena itu dia segera datang ke tempat itu, tapi dia tidak menyangka kalau di Zhong Yuan pun banyak orang uang berilmu silat tinggi. Pada saat dia tidak siap, orang lain bisa merusak Tian Lei Shen Gu (Petir di Langit Genderang Sakti) yang sangat dia sayangi yang dengan susah payah dirancangnya. Sekarang dia sedang menggoyang-goyangkan kipas lipatnya, wajahnya tersenyum, sikapnya tetap terlihat begitu sombong dan menghina, sikapnya yang luwes tapi dingin masih tetap terlihat seperti biasa, tapi sewaktu dia melihat lakilaki dan perempuan yang saling berpandangan di depannya, timbul perasaan serius dan sepertinya dia mabuk. Perasaan di dalam hatinya tidak setenang penampilan diluarnya. Tawa kedua laki-laki itu langsung terbungkam, mereka pun secara bersama-sama melihat Liu He-ting dan perempuan berbaju putih itu yang bernama Tao Chun-chun. Sepasang telapak tangan besar dipenuhi dengan nadi hijau, dengan kuat memegang golok anehnya. Telapak tangan 88 Dewi KZ http://kangzusi.com/ yang lain terbuka dan dia bersiap-siap untuk menyerang, asalkan Dong Gong Tai Zi (Pangeran Dong Gong) memberi perintah, maka mereka berdua akan segera menerkam Liu He-ting dan Tao Chun-chun. Suara tawa sudah tidak terdengar, lorong kembali sepi, hanya terdengar suara angin datang dari jalan rahasia itu dan meniup api obor yang dipegang oleh kedua laki-laki ini. Api itu berbunyi meletup-letup kecil. Gadis berbaju putih itu, Tao Chun-chun pelan-pelan mengangkat kepalanya, dia menarik nafas, terlihat wajahnya penuh dengan kebahagiaan dan kepuasan, seperti terbangun dari mimpi indah dan manis. Xiang Huang melipat kipasnya dan dengan dingin berkata, "Apakah Tian Lei Shen Gu milikku yang berjumlah 8 buah itu bukan kau yang merobeknya?" Liu He-ting ingin marah tapi Tao Chun-chun dengan lembut melihatnya, Tao Chun-chun dengan pelan menggelengkan kepala, "Aku tidak pernah berbohong, apakah kau tidak percaya kepadaku?" Kemarahan Xiang Huang terlihat dari matanya, walaupun kata-kata lembut tadi berhasil mengurangi kemarahannya, tapi dia masih dengan dingin berkata, "Pedang yang kau pegang itu berasal dari mana" Hai, Kui Ying, orang-orang ini mengatakan kalau mereka tidak berbohong tapi sebenarnya mereka terus berbohong." Kemarahan Liu He-ting tidak bisa ditahan lagi. Dia berkata, "Jika kami berbohong memangnya kenapa?" Mata Xiang Huang mengeluarkan cahaya membunuh, lakilaki yang bernama Kui Ying itu sudah mengeluarkan goloknya yang besar. Golok yang sangat panjang dan mengeluarkan cahaya berwarna ungu, terlihat seperti pisau yang ungu. 89 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Hati Liu He-ting berpikir, "Apakah orang itu adalah murid Sheng Jia Dao (nama perkumpulan)?" Terlihat Dong Gong Tai Zi Xiang Huang tertawa dingin dan berkata, "Hal yang telah terjadi antara aku dan Nona, aku berharap kau jangan banyak ikut campur!" Xiang Huag mengeluarkan kipas lipatnya dan menunjuk kepada laki-laki itu dan berkata, "Dia adalah penjaga pintu istana Nan Huang Shen, bernama Shen Dao Jiang Jun (Jenderal bergolok sakti), Sheng Kui Ying. Aku pikir Sheng Jia Dao Fa (Ilmu Golok Keluarga Sheng) yang berasal dari He Nan, kau pasti mengetahuinya bukan?" Kemudian dia menunjuk seorang laki-laki yang sedang melotot, di belakang punggungnya terselip pentungan besi. "Dia adalah Jenderal Pentungan Besi, Wei Chi Wen. Walaupun di Zhong Yuan nama mereka tidak terlalu terkenal tapi banyak orang berkata : di Zhong Yuan yang paling ditakuti adalah pecut, sedangkan di luar Zhong Yuan adalah 2 pentungan besi. Ilmunya setinggi langit. Apakah kau pernah mendengar perkataan seperti ini. Kalau aku - " Dengan senang dia tertawa, kemudian membuka kipas lipat dengan ibu jarinya. Dia mengipas-ngipas dengan jarinya, dan ditutup kembali. Tadinya Liu He-ting bisa menahan kemarahannya, sekarang setelah dia mendengar Xiang Huang yang terus memuji laki-laki itu lalu Liu He-ting melihat kipas Xiang Hua, setelah dibuka lalu ditutup kembali. Dia mengganti lapis kipasnya, sekarang di atas kipas terlihat gambar naga emas. Gambar ini sangat mirip dengan naga asli. Naga itu seperti ingin terbang ke langit. Xiang Huang tertawa dingin dan berkata, "Kau masih muda, kau masih banyak kesempatan bisa berkelana di dunia 90 Dewi KZ http://kangzusi.com/ persilatan. Jika bermusuhan denganku, aku akan merasa sangat bodoh, benar-benar sangat bodoh." Dia mengulangi kata-katanya dan mengulangi arti dari katakata itu. Liu He-ting sudah tidak tahan lagi, dia membusungkan dadanya ingin menangapi perkataan Xiang Huang, tapi gadis berbaju putih itu, Tao Chun-chun sudah mengeluarkan tangan dan memegang tangan Liu He-ting. Hati Liu He-ting bergetar. Gadis itu berkata, "Pedang ini adalah pedang yang telah merobek kedelapan genderangmu, tapi orang yang memakai pedang ini bukan aku. Hai! Kalau kau tidak percaya, maka aku...." Dia menarik nafas lagi dan mengakhiri kata-katanya. Alisnya dikernyitkan seperti kesal, supaya Xiang Huang bisa percaya apa yang dikatakannya. Mulut Xiang Huang tertarik ke atas, dia sangat senang, dengan sorot mata menghina dia melihat Liu He-ting dan berkata, "Kalau Nona berkata seperti itu, aku pasti akan percaya. Tapi aku ingin tahu, orang yang sudah memakai pedang Nona, sekarang berada di mana" Aku yakin Nona pasti tahu." Kata-kata Xiang Huang mulai menarik rasa dingin ke dalam hati. Helaan nafas nona berbaju putih itu seperti angin musim semi yang hangat. Angin ini membuat hati setiap orang dipenuhi dengan kelembutan dan manis - angin musim semi selalu tidak mengundang musuh. Tangan Tao Chun-chun yang lembut memegang tangan Liu He-ting kemudian ditariknya kembali. Seperti tidak pernah terjadi sesuatu. Dia berkata lagi, "Dimana orang yang memakai pedang ini sekarang, aku pun tidak tahu. mungkin dia ada di luar lorong, mungkin juga berada di tempat lain 91 Dewi KZ http://kangzusi.com/ mungkin juga berada di dalam lorong. Dia bisa melihat kita, tapi kita tidak bisa melihatnya." "Apakah dia adalah Shi Guan-yin?" Tao Chun-chun mengangguk, matanya berputar seperti sedang mencari-cari Shi Guan-yin. Shen Dao Jiang Jun, Sheng Kui Ying merasa sedikit tegang, dia membalikkan kepalanya dan melihat ke belakang, di belakang tidak ada bayangan seorang pun tapi hatinya mulai terasa dingin. Jenderal Pentungan Besi, Wei Chi Wen pun ikut membalikkan kepalanya melihat Sheng Kui Ying. Mereka saling pandang. Mereka bisa merasakan dingin di hati masing-masing. Hati Xiang Huang pun ikut bergetar tapi dia berusaha untuk menenangkan dirinya dan berpura-pura tertawa terbahak-bahak sambil menggoyangkan kipas lipatnya. Dia berkata, "Nona terlalu membesar-besarkan nama Shi Guan-yin, walaupun ilmu silat Shi Guan-yin tinggi, tapi dia bukan dewa, apalagi - " Suara tertawanya berhenti. Dengan cepat dia menutup kipasnya lalu dengan langkah besar dia berjalan ke pintu merah itu, dia melihat ke dalam kamar itu, wajahnya seperti kaget. Dia maju lagi 2 langkah, tiba-tiba dia mengerutkan dahinya, dia kembali ke tempat semula, tiba-tiba mengambil obor dari tangan Sheng Kui Ying dan berkata, "Aku akan melihat seperti apa dia sebenarnya, yang menganggap nyawa orang seperti rumput." "Aku pun ingin mencarinya." Dia menunjuk arah itu dan berkata, "Tampaknya jalan ini adalah jalan untuk keluar!" Dia membalikkan badannya dan mulai berjalan, tiba-tiba dia tertawa kepada Liu He-ting, "Mengapa kau masih berdiri di sana" Apakah kau tidak mau keluar dari sini?" Liu He-ting masih terpaku, kemudian dia berkata, "Tentu saja aku juga ingin keluar dari sini." 92 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Xiang Huang tertawa dingin, dia berkata, "Aku kira kau tidak berani!" Kata-katanya begitu menusuk, dia mengira Liu He-ting pasti akan mengajaknya ribut. Liu He-ting hanya tersenyum dengan diam mengikuti Xiang Huang dari belakang. Xiang Huang merasa aneh. Dia berpikir, "Mengapa orang ini tiba-tiba menjadi begitu penakut?" Dia tidak tahu kalau sejak tadi Liu He-ting sudah bolak balik berpikir, dia berpikir antara dia dan Pangeran Dong Gong sama sekali tidak ada dendam, kali ini tujuan Xiang Huang datang ke sini hampir sama dengan dirinya, yaitu mencari tahu tentang rahasia rumah ini dan misteriusnya Shi Qi. jadi mereka adalah teman sejalan, bukan musuh. Walaupun dia terlihat sangat sombong, tapi mungkin itu memang sifatnya, memiliki sifat seperti itu bukan dosa besar, mengapa dia harus membencinya" "Apakah karena Tao Chun-chun lalu aku benci kepadanya?" Liu He-ting terus berpikir, "Kalau begitu aku terlalu berpikiran sempit, apalagi aku dan Tao Chun-chun baru saja berkenalan, kalau aku mempunyai pikiran seperti itu, ini benarbenar keterlaluan." Sebenarnya Liu He-ting adalah pendekar muda yang berpikiran luas, begitu teringat hal itu, dia merasa malu sendiri, makanya sewaktu Xiang Huang menyindirnya, dia hanya berpura-pura tidak mendengar. Hanya dalam waktu sebentar mereka sudah berada di ujung lorong. Alis Xiang Huang berkerut, dia berkata, "Di depan sudah tidak ada jalan lagi, apakah - " 93 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Suaranya belum habis, perempuan berbaju putih itu meraba-raba pintu yang seperti terbuat dari batu, tiba-tiba dia mengangkat kakinya. Di bagian bawah pintu itu dia menendang beberapa kali. Akhirnya pintu yang sejak tadi susah dibuka oleh Liu He-ting dengan segala cara, sekarang dengan tanpa suara terbuka di depan mereka. Xiang Huang merasa aneh. Matanya berputar dan berkata, "Ternyata kau sangat paham dengan semua rahasia tombol di lorong ini." Perempuan berbaju putih itu seperti tidak mendengar katakata yang tajam ini, dengan pelan dia menjawab, "Aku tahu karena Shi Guan-yin adalah kakak seperguruanku, hanya saja sudah beberapa tahun ini aku tidak sempat bertemu dengannya." Wajah Xiang Huang berubah dan bertanya, "Apakah kau murid Wu Hen Da Shi?" "Tidak disangka kau pun tahu nama guruku!" Wajah Xiang Huang menjadi pucat, dia melihat perempuan berbaju putih yang memiliki tawa seperti bunga, manja dan manis, dia masih terpaku, ekspresi wajahnya beberapa kali berubah, akhirnya dia tertawa dan mengangkat obor dan mengikuti Tao Chun-chun berjalan keluar dari lorong itu. Liu He-ting menarik nafas, dia berpikir, "Perempuan ini benar-benar polos dan bersih, di depan orang-orang dia tidak mencoba untuk menutupi identitas dirinya, jika orang-orang dunia persilatan semua seperti dia yang tidak bisa berbohong, bukankah dunia ini akan terasa tenang dan tidak kacau?" Liu He-ting membalikkan kepalanya melihat Jenderal Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Pentung Besi, ternyata dia mengikuti di belakangnya. Sheng Kui Ying dengan erat tetap memegang goloknya yang panjang, seperti takut kalau Liu He-ting akan kabur. 94 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Liu He-ting tertawa, tiba-tiba dia membalikkan badan, tangannya diangkat seperti ingin menepuk kepala Sheng Kui Ying. Karena gerakannya begitu tiba-tiba hal ini membuat Sheng Kui Ying menjadi kaget dan dia menundukkan kepalanya untuk menghindar, tiba-tiba dia merasa tangan kanannya mati rasa. Golok panjang itu sekarang sudah berada di tangan Liu He-ting. Begitu mudah dan enteng dia bergerak secara alami, seperti dia sendiri lah yang memberikan goloknya kepada orang lain. Sheng Kui Ying marah dan kaget, dia masih terpana. Wei Chi Wen sudah membentak, "Mau apa kau?" Liu He-ting memegang golok panjang itu, di bawah cahaya api dia melihat dengan teliti kemudian tertawa dan berkata, "Golok sisik ikan Hiu ungu ini benar-benar golok yang bagus, pantas terkenal di mana-mana." Dengan kedua tangannya, Liu He-ting mengembalikan golok itu kepada Sheng Kui Ying. Sheng Kui Ying menerima kembali goloknya, dia kaget dan juga marah, tapi walaupun marah dia tidak berani mengeluarkan kemarahannya. Liu He-ting tertawa sambil terus berjalan keluar. Xiang Huang mendengar ada suara ribut di belakangnya. Dia bertanya, "Apa yang telah terjadi, Kui Ying?" Shen Dao Jiang Jun terpaku, dia tidak bisa menjawab. Liu He-ting yang menjawab dengan senyum, Tidak ada apa-apa, aku hanya meminjam golok Sheng Kui Ying dan melihatnya sebentar." Xiang Huang terdiam dan Sheng Kui Ying hanya menundukkan kepalanya, walaupun dia masih marah tapi dia tidak berkata apa-apa. 95 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Perempuan berbaju putih itu tertawa dan berkata, "Golok itu memang tidak seperti golok biasa, jika ada kesempatan aku pun ingin meminjam dan melihatnya." Mata Xiang Huang tampak berputar, dia tertawa dan berkata, "Kelak - kelak pasti akan ada kesempatan." Sheng Kui Ying masih menunduk tapi tidak berkata apaapa, di dunia persilatan, dia termasuk orang yang diperhitungkan tapi sekarang dia merasa telah dirugikan, mau marah pun sepertinya sudah tidak bisa, hatinya benar-benar sangat sedih. Tapi diam-diam dia pun sebenarnya kagum kepada pemuda yang tangannya bisa bergerak begitu cepat. Liu He-ting masih tersenyum, dia melihat ke sekeliling lorong yang hanya ada dinding batu, mulut lorong itu tidak ditutup, letaknya di atas kira-kira garis tengahnya 3 meter lebih, di mulut lorong itu terdapat 6 jeruji baja, walaupun tadi dia turun dari sini, tapi karena gelap dia tidak melihatnya. Mata Xiang Huang tampak berputar, dia berkata lagi, "Mungkin ini adalah jalan keluarnya. Dari sini kita bisa naik, apakah - " Liu He-ting tertawa dan berkata, "Benar, di atas adalah rumah rahasia itu. tadi aku turun dari sana." Suaranya terdengar ramah, sama sekali tidak ada sikap permusuhan. Xiang Huang merasa aneh, dia berpikir, "Mengapa pemuda itu begitu baik kepadaku?" Dengan tersenyum Xiang Huang berkata, "Kalau ini adalah jalan keluarnya, Nona, silahkan kau naik dulu!" Tao Chun-chun tersenyum, sekarang dia lebih mengenal Xiang Huang dan sikapnya pun ada sedikit perubahan. Wajahnya tersenyum tidak seperti tadi, masih ada perasaan malu. Xiang Huang merasakan kalau tawa gadis itu sekarang 96 Dewi KZ http://kangzusi.com/ lebih manis daripada tadi, sambil tertawa dia sudah berbalik melihat Liu He-ting. Dengan pelan, gadis berbaju putih itu berkata, "Kalau begitu aku akan naik dulu." Diiringi suara tawanya, badannya yang langsing langsung terbang kurang lebih 1 meter tingginya, kemudian tangannya dipentangkan, dan dia naik lagi setinggi 2 meter, segeradia sudah terbang keluar dari lorong. Liu He-ting menghela nafas, dalam hati dia pun berpikir, "Ilmu meringankan tubuh gadis itu begitu tinggi dan indah, seperti seorang dewi yang terbang ke khayangan, kelihatannya orang yang mempunyai ilmu silat tinggi sangat banyak, aku hanya menguasai sedikit, dan tidak sebagus mereka." Xiang Huang tepuk tangan dan berkata, "Bagus, sangat bagus!" Dalam suara tawanya, tampak dia berputar-putar kemudian naik ke atas, kipasnya pun digoyangkan. Liu He-ting tahu kalau Xiang Huang meminjam tenaga untuk naik ke atas, dia tersenyum dan mundur, dia melihat Xiang Huang sudah berada di mulut lorong, suara tawanya masih terdengar. Xiang Huang berkata, "Kalau kau tidak bisa naik, merangkak dan berpeganganlah pada batangan besi itu untuk naik." "Betul, betul, kalau tidak ada batangan besi ini, aku tidak bisa naik." Liu He-ting melihat Sheng Kui Ying dan Wei Chi Wen dan berkata, "Apakah kata-kataku tadi benar?" Wajah Wei Chi Wen dan Sheng Kui Ying memerah, perlu diketahui, bisa terbang dan naik ke tempat begitu tinggi bukan hal yang mudah, jika ilmu meringankan tubuh seseorang belum mencapai tahap ini, jangan berharap bisa 97 Dewi KZ http://kangzusi.com/ melakukannya. Sheng Kui Ying dan Wei Chi Wen mempunyai ilmu silat tingi tapi mereka tetap tidak sanggup untuk naik. "Kalian silahkan dulu an, nanti aku menyusul." Sheng Kui Ying marah, dia memasukkan goloknya ke dalam sarung, kemudian mendekati sisi dinding dan meloncat, tangan kanannya memegang jeruji besi yang terpasang di sisi mulut terowongan, tangan kirinya memegang jeruji besi yang lainnya. Sheng Kui Ying pun bisa keluar dari lorong itu. Liu He-ting bertepuk tangan dan berkata, "Benar-benar hebat!" Dia berkata kepada Wei Chi Wen, "Kali ini giliranmu!" Ilmu Shen Dao Jiang Jun berasal dari He Nan, Shen Dao Men karena suatu hal maka dia berkelana ke Nan Huang dan diterima oleh Nan Huang Da Jun menjadi pengawalnya, walaupun rimu meringankan tubuhnya tidak sehebat Tao Chun-chun dan Xiang Huang tapi ilmunya cukup lurrtayan tinggi, kecepatan naiknya pun lumayan. Karena itu Liu He-ting sambil tersenyum berkata, "Benarbenar hebat!" Suaranya sama sekali tidak mengandung penghinaan, tapi didengar di telinga Wei Chi Wen terasa tidak enak. Dengan sikap tidak suka dia membalikkan badannya, dia juga meloncat mencari batangan besi itu kemudian mulai naik. Karena ingin memperlihatkan ilmunya dan dia lupa kalau sebelah tangannya masih memegang obor, walaupun dia berhasil keluar, tapi obor itu malah terjatuh kembali ke bawah. Dia berhasil keluar, terdengar suara tertawa dan berkata, "Obormu masih ada di sini." Dia kaget dan membalikkan badannya, tapi Liu He-ting sudah berdiri sambil memegang obor yang tadi tanpa sengaja dia jatuhkan. 98 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Sekarang dia merasakan apa yang dirasakan oleh Sheng Kui Ying tadi, karena perasaannya yang sekarang sama seperti perasaan Sheng Kui Ying. Diam-diam Wei Chi Wen menerima obor itu. Sheng Kui Ying melihatnya, mereka saling memandang, mereka tidak berkata apa-apa lagi, dalam hati mereka sangat kagum dengan kemampuan ilmu silat pemuda ini. Tapi mata Liu He-ting tidak melihat mereka malah melihat sepasang bayangan orang yang berada di luar kamar Tao Chun-chun sudah berjalan keluar dengan Xiang Huang. Liu He-ting dengan bengong melihat semua itu, dia menghela nafas kemudian ikut berjalan keluar, helaan nafasnya begitu kecil, begitu kecilnya sampai Wei Chi Wen yang ada di sisinya pun tidak mendengar. Dengan diam Liu He-ting melewati sebuah kamar, keadaan di dalam kamar sama seperti pada saat dia datang tadi. Tibatiba dia mendengar suara langkah di lorong itu. "Apakah itu adalah suara tikus-tikus yang berlari?" Dia bertanya kepada dirinya sendiri, dari api obor yang dipegang Xiang Huang cukup untuk membuat kamar ini menjadi terang, mata Liu He-ting melihat-lihat keadaan di sana. Melihat meja yang berada di tengah-tengah kamar itu, matanya penuh dengan keterkejutan. Dengan cepat dia berlari ke pinggir meja itu, dia memegang lilin yang ada di atas meja, ternyata lilin itu sudah berkurang sepotong, jika bukan Liu Heting yang bermata jeli, hal sekecil itu tidak akan bisa diketahui. Tao Chun-chun dan Xiang Huang sudah berjalan ke kamar lainnya. Tao Chun-chun membalikkan kepalanya dan berkata kepada Liu He-ting, "Hei! Kau sedang melihat apa" Di sini tidak ada orang, kakak seperguruanku entah lari kemana." Liu He-ting ingin menyahut tapi Xiang Huang sudah menyela sambil tertawa, "Kalau kau belum pernah melihat lilin, 99 Dewi KZ http://kangzusi.com/ aku akan memberikan sebuah lilin kepadamu, supaya dari pagi sampai malam kau bisa terus melihat lilin itu dengan puas." Kata-katanya terdengar sangat sombong dan juga mengandung penghinaan. Tapi Tao Chun-chun sudah tertawa dengan manja dan berkata, "Dia bukan belum pernah melihat lilin." Dia berkata lagi, "Kita berjalan saja ke depan dan cepat pergi dari sini!" Liu He-ting bengong, hatinya menjadi kacau, suara mereka berdua terdengar menjauh. Kata pangeran Dong Gong itu dengan tertawa, "Chunchun.... pemuda itu denganmu...." Suaranya semakin tidak jelas dan akhirnya tidak terdengar lagi. Liu He-ting menghela nafas lagi. "Ternyata dia tetap memberitahukan namanya kepada laki-laki itu." Entah mengapa hati Liu He-ting merasa sedih. Dengan terpana dia berdiri, kemudian berjalan ke depan jendela, membuka jendela itu dan pergi dari sana. Sheng Kui Ying dan Wei Chi Wen hanya bisa bertukar pandang, mereka merasa aneh mengapa pemuda itu tiba-tiba saja pergi dari sana. Mereka tidak tahu bagaimana sedihnya perasaan Liu Heting, orang lain tidak akan tahu. Dia teringat sewaktu pertama kalinya dia bertemu dengan Tao Chun-chun, mengingat pada saat dia membawa cahaya suci, mengingat dia yang sedang memegang obor dan, berdiri 100 Dewi KZ http://kangzusi.com/ di tempat gelap dan dia teringat pada saat memegang tangan lembutnya.... Dengan sedih dia memaksa dirinya supaya bisa terus berpikir, dia teringat lagi pada tawa manja gadis berbaju hijau itu. "Apakah dia benar-benar Shi Guan-yin yang berhati kejam itu" Mengapa terjadi banyak hal aneh dan hal menyedihkan dalam satu malam, dan semua ditemukan olehku tanpa sengaja?" Dengan cepat dia meloncat keluar dari tembok besi itu. dia berlari menghampiri dunia luar tembok. Langit penuh dengan bintang, malam sudah larut, dia tidak tahu sekarang sudah jam berapa, angin malam meniup daun daun. Di dalam suara terpaan angin yang meniup pepohonan, tiba-tiba terdengar suara pendek, lemas, dan sedih. Suara ini ternyata suara jeritan manusia sebelum mati. Liu He-ting sangat kaget, dia berusaha mendengar dengan jelas. Suara rintihan masih terdengar tapi setelah didengar lagi ternyata itu adalah suara orang yang merintih sedih dan sakit. Dia tertarik, kedua tangannya sedikit membuka, tubuhnya bergerak seperti bintang yang iatuh, dengan cepat masuk ke dalam hutan dan melihat Waktu itu matanya seperti gelap dan telinga mendenging, dia tidak bisa berdiri dengan benar. Hutan itu walaupun tanpa perasaan tapi sesudah melihat keadaan, kau pasti akan merasa seperti Liu He-ting. Di dalam kegelapan. Dikelilingi pohon Setiap pohon terlihat dan tergantung 2 gadis berbaju abu, mereka merintih, baju mereka sobek, wajah yang tadinya 101 Dewi KZ http://kangzusi.com/ sangat cantik, sekarang tampak pucat ketakutan dan kaget. Liu He-ting melihat tubuh mereka yang masih gemetar. Dan di tengah-tengah pohon masih tergantung seorang laki-laki kurus dan kecil, badannya berlumuran darah, dia telah dibacok oleh seseorang. Satu tangan dan satu kakinya dan dia - dia adalah Ru Yun-long, Jin Lao-si, yang dulu pernah lari dari hitan ini kemudian kembali lagi ke sini untuk mencari tahu tentang keadaan saudara-saudaranya. Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Tanah di bawah pohon penuh dengan genangan darah. Kuda Jin Lao-si yang kurus pun jatuh dan tubuhnya penuh dengan darah. Kuda itu tidak bergerak lagi, kepala kuda sudah hancur, tampak kuda itu mati karena dipukul oleh orang dengan tenaga besar. Liu He-ting menjadi bengong melihat keadaan itu, keadaan seperti itu benar-benar tidak manusiawi, dia sama sekali tidak melihat ada beberapa bayangan orang berbaju hitam dengan cepat keluar dari hutan. Begitu dia merasa agak tenang dan matanya bisa melihat dengan benar, beberapa bayangan hitam itu hanya tertinggal bayangan yang tidak jelas dan tertawa sadis. Semua ini terjadi begitu tiba-tiba. Liu He-ting merasa sedih dan juga marah, dia berteriak keras, dengan cepat dia berlari ke arah bayangan hitam yang tadi menghilang. Dengan sekuat tenaga dia berlari, dia sendiri merasa kaget dengan kecepatannya bahkan tidak mempercayainya, tapi di luar hutan terdengar ada suara kuda yang berlari, begitu dia keluar dari hutan, suara derap kuda sudah tidak terkejar lagi. Karena itu dia merasa kecewa, marah, dan juga sedih. Dia kembali ke pinggir hutan. Di luar hutan terikat puluhan kuda yang sehat dan kuat. Kuda-kuda ini sepertinya milik gadis-gadis berbaju abu yang ikut dengan Xiang Huang ke sini, kuda-kuda itu masih ada tapi gadis-gadis 102 Dewi KZ http://kangzusi.com/ itu mendapatkan musibah yang paling menyedihkan yang terjadi di dunia ini. Tidak ada yang tahu apakah gadis-gadis itu kaget atau dihina. Liu He-ting kembali ke dalam hutan dan langsung berlari ke depan Jin Lao-si. Da dengan suara keras dia memanggil, "Kakak Jin!" Suara panggilan Liu He-ting sangat keras, tapi di telinga Ru Yun-long Jin Lao-si seperti sangat jauh. Dengan cemas Liu He-ting melihat keadaannya, matanya dengan lemas mulai terbuka, mulutnya terbuka dengan pelan, seperti ingin mengatakan sesuatu tapi tidak ada suara yang keluar. Liu He-ting memanggil lagi dan berkata, "Kakak Jin, bertahanlah!" Dia mendekati telinganya ke mulut Ru Yun-long. Terdengar dengan suara sangat kecil dan lemah dia mulai berkata, "Tidak.... .tidak kusangka.... .me - mereka.... .aku...." Dengan cemas Liu He-ting berharap dia bisa berkata dengan lancar, suara angin begitu keras, suara rintihan gadisgadis itu sekarang terdengar oleh Liu He-ting sekeras genderang yang berbunyi. Suara-suara itu membuat suara Ru Yun-long yang lemah tidak terdengar lagi. Liu He-ting dengan marah dan gemas menggeretakkan giginya. Dia berharap Ru Yun-long bisa menceritakan apa yang telah terjadi dan siapa pelaku yang tega berbuat begitu kejam. Walaupun Liu He-ting mengorbankan nyawanya, dia akan membalas dendam orangorang tidak berdosa ini. Tapi suara Ru Yun-long Jin Lao-si yang lemah dan terpatah-patah sudah berhenti, dia sudah menutup matanya dengan lemah, dia tidak bisa melihat lagi dunia yang sedih dan kejam ini, dia telah menutup mulutnya, dia tidak akan 103 Dewi KZ http://kangzusi.com/ mengatakan sepatah kata pun lagi, meminta-minta kepada orang-orang supaya mau menolongnya. Dunia persilatan kehilangan seseorang yang lemah, yang bersalah, dan selalu memohon kepada orang lain supaya mau menolongnya, tapi di dunia persilatan muncul satu peristiwa yang kejam dan sadis. Liu He-ting dengan cemas mendengar semuanya, tiba-tiba suara Jin Lao-si - nafas, rintihan, minta tolong, detak jantung tidak terdengar lagi. "Dia sudah meninggal." Liu He-ting berdiri tegak dan terpaku, walaupun dia baru berkenalan dengan Ru Yun-long tapi dia tetap merasa sedih. Sepasang mata yang indah bersimbah air mata, walaupun tidak menetes tapi caranya menekan kesedihan terasa lebih sakit dibandingkan bila dia bisa menangis sejadi-jadinya. Dia terus mengingat kata-kata Jin Lao-si sebelum mati, dia berusaha mencari tahu apa maksud Jin Lao-si. "Tidak disangka.... mengapa tidak disangka. Apa yang membuatnya tidak menyangka" Mereka.... siapa mereka" Milikku.... mengapa sebelum meninggal dia masih berkata milikku?" Liu He-ting menundukkan kepalanya dan terus berpikir, "Apakah sebelum dia meninggal, 2 kata terakhir ini dia bermaksud bercerita kalau cita-citanya belum selesai, dan dia mati pun tidak bisa menutup mata dengan tenang atau masih ada yang harus diberikan kepada orang lain" Tapi yang dimaksud olehnya, apakah yang tidak disangka itu" Apakah maksudnya adalah orang yang membunuhnya benar-benar tidak disangka olehnya" Sebelum dia mati, dia berusaha untuk mengatakan ini?" Dia berpikir lagi, kemudian dengan kaget Liu He-ting berteriak, "Apakah orang yang membunuh Ru Yun-long, Jin Lao-si adalah gadis berbaju hijau yang tiba-tiba menghilang 104 Dewi KZ http://kangzusi.com/ itu" Karena Ru Yun-long tidak menyangka gadis begitu polos dan manja ternyata adalah iblis yang begitu kejam dan sadis kalau begitu pembunuhnya pasti Shi Guan-yin. Dia menipuku masuk ke dalam lorong, kemudian dia keluar dan melakukan kejahatan yang begitu kejam - tapi...." Liu He-ting berpikir lagi, tapi Ru Yun-long tadi mengatakan, "Mereka! Berarti pelakunya bukan satu orang saja...." Liu He-ting terus berpikir mengenai kata-kata Ru Yun-long sebelum meninggal tadi. Beberapa tebakan disimpulkannya tapi apa yang terjadi sebenarnya, dia tidak bisa mengambil kesimpulan lebih jauh. Dia menghela nafas dan melihat Tiba-tiba! Dia melihat ada hal aneh yang sedang terjadi lagi. Ru Yun-long, Jin Lao-si yang sudah mati dan tangan kanannya dibacok hingga putus oleh seseorang,. telapak tangan kirinya yang masih tersisa tampak mengepal, matanya pun tidak dibuka seperti seseorang yang akan tenggelam ke dalam air, sebelum mati dia pasti akan mencengkram dengan erat benda yang dianggapnya bisa menolong nyawanya, apa pun benda intu, dia akan terus mencengkramnya, hingga mati pun dia tidak akan membukanya. Liu He-ting berpikir, "Apakah di dalam tangannya tersimpan rahasia, karena itu sebelum meninggal dia tidak lupa untuk mengatakannya, aku, telapak...." Kata "telapak' belum belum selesai diucapkan, dia sudah meninggal. Berpikir demikian, dia segera menjulurkan tangannya dan pelan-pelan mengangkat tangan Jin Lao-si yang kurus itu. Tapi telapak tangan dikepalnya begitu kencang sampaisampai kukunya menancap masuk ke dalam telapak. Liu He105 Dewi KZ http://kangzusi.com/ ting merasakan telapak tangannya Jin Lao-si masih hangat, tapi nyawanya sudah tidak ada. Liu He-ting menghela nafas dengan sedih, nyawa sebenarnya sangat sulit tumbuh, tapi kalau hilang begitu mudah. Sambil menghela nafas dengan hati-hati dan teliti dia membuka telapak tangannya, dan di dalam telapak tangan itu ada - Ada sehelai sobekan kain hitam, kedua sisi sobekan kain itu terdapat 2 helai kumis berwarna merah kecoklatan yang panjangnya hanya beberapa centimeter! Liu He-ting mengambil benda itu dan meletakkannya kembali ke dalam tangan Jin Lao-si yang semakin dingin, tapi mata Liu He-ting sudah melihat dengan jelas sobekan kain hitam dan kumis merah kecoklatan itu. Kain itu sangat lembut, ternyata itu adalah kain sutra yang berkualitas tinggi dan mahal. Kumis merah kecoklatan terasa keras seperti bulu yang ada di tubuh babi. Kain hitam dan kumis merah kecoklatan ini pasti milik orang yang telah membunuh Jin Lao-si dan dia berhasil menarik kumis dan kain itu dari wajah mereka, kalau begitu pelakunya bukan Shi Qi. Liu He-ting berpikir lagi, "Dia menarik kumis orang itu karena orang yang mempunyai kumis merah kecoklatan tidaklah banyak. Jin Lao-si ingin orang yang menemukan mayatnya bisa mengetahui petunjuknya dan dari sana orang itu bisa mencari pembunuh sebenarnya. "Hai sebelum mati dia tetap tidak lupa untuk memberitahukan semua rahasia ini kepadaku, dendam di dalam hatinya benarbenar sangat dalam!" Dengan sedih Liu He-ting teringat kembali kepada Ru Yunlong Jin Lao-si. Sebelum meninggal dia mengatakan, "Milikku...." 106 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Dia mencari jawaban tepat tapi dia tidak tahu apa sebenarnya yang terjadi, semua begitu rumit dan misterius, walaupun dia mencoba menebak dan sepertinya sangat masuk akal, tapi ini bukan hal sebenarnya! Dengan hati-hati dia menarik sobekan kain dan kamis merah kecoklatan itu lalu dimasukkannya ke balik bajunya, karena mengenai benda dingin, dia baru teringat pada benda itu yang tak lain adalah botol hitam dengan tulisan Xi Men Xiao Ou, 4 kata itu! "Ini masalah yang sangat rumit." Gadis-gadis berbaju abu itu, tangan mereka diikat ke belakan, dan mereka di atas pohon, sampai sekarang mereka tidak bisa bergerak, mereka hanya bisa bernafas dan mengeluarkan rintihan lemah. Liu He-ting melihat semua itu. "Apakah mereka terluka parah?" Dia berlari ke sebuah pohon yang tingginya beberapa meter, di atas pohon itu terikat seorang gadis yang rarnbutnya tampak berantakan, wajahnya pucat dan matanya terpejam, bajunya tampak koyak, dibandingkan dengan saat mereka datang pertama kalinya benar-benar jauh berbeda. Liu He-ting menghela nafas, hanya melihat sebentar, dia langsung mengambil sebuah kesimpulan, para gadis itu sudah ditotok nadinya dengan totokan yang sangat kuat. Dia maju menjulurkan tangannya untuk membuka totokan mereka, tapi dari luar hutan terdengar tawa seseorang, ternyata tawa itu milik Xiang Huang, dalam tawanya terdengar juga tawa seorang perempuan yang lembut, hati Liu He-ting bergetar, dia melihat semua itu, dan dia langsung berlari ke luar hutan. Entah mengapa timbul perasaan tidak enak di dalam hatinya, dia tidak ingin bertemu dengan orang-orang yang sedang tertawa dan sedang berjalan ke arahnya, dengan 107 Dewi KZ http://kangzusi.com/ cepat dia masuk ke dalam hutan, dia tahu pasti akan ada yang mengubur mayat Ru Yun-long, Jin Lao, dan gadis-gadis berbaju abu itu mereka adalah para pelayan Xiang Huang, dan dia tidak perlu mengkhawatirkan lagi mereka karena ada Xiang Huang yang akan mengurus mereka, hanya saja dia merasa bersalah karena dia mengenai Ru Yun-long tapi dia tidak menguburkan mayatnya! "Tapi aku akan mencari pembunuhnya dan aku akan membalaskan dendamnya!" Dia mengulangi kata-kata itu untuk dirinya sendiri, tapi kakinya tidak berhenti melangkah, angin musim gugur terus berhembus, di bumi terasa begitu sepi, tubuh Liu He-ting yang panjang terus berlari dari tempat terpencil ini, dia berlari seperti asap sampai-sampai burung yang sedang tertidur pun tidak terbang karena kaget. Hatinya terus bergejolak, dia ingin terus berlari dan berlari, dia ingin terlepas dari gejolak ini, dia sudah berlari lama dan jauh. Dia sekarang mulai merasakan kalau gejolak hatinya mulai mereda dan tenaganya pun sudah berkurang, setelah itu dengan perlahan dia baru berjalan, dia melihat ke sekeliling tempat itu, kemudian dia berteriak karena sejak dia berlari dia tidak tahu arah sebenarnya dan sekarang dia berada di dalam Yi Shan. Dalam satu malam keadaan terus berubah, hal-hal yang dia temui selalu tampak misterius dan sulit ditebak, bahkan membuat orang merasa sedih, sekarang dia berada di tempat terpencil, dia menghela nafas dan berkata pada dirinya sendiri, "Aku ingin jauh dari orang-orang supaya bisa berpikir dengan jernih, sekarang malah berada di tempat seperti ini!" Dia mencari sebuah batu besar dan duduk di atasnya, walaupun sekarang adalah malam musim gugur dan terasa begitu sunyi, tapi hatinya tidak bisa merasa tenang. Sebentar108 Dewi KZ http://kangzusi.com/ sebentar dia memikirkan gadis berbaju hijau yang terlihat polos dan manja, sebentar-sebentar dia teringat pada tawa lembut Tao Chun-chun, sebentar-sebentar dia teringat kondisi Ru Yun-long ketika menjelang kematiannya. Angin berhembus, hutan yang berada di kejauhan tampak gelap, daun-daun mengikuti arah angin dan terus bergoyang, daun yang sudah layu dan mati berjatuhan dihembus angin malam, dia memungut sebuah batu kecil Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo dan melemparkannya jauh-jauh, hanya dalam sekejap sudah menghilang dalam kegelapan. Batu yang sudah dilempar tidak akan pernah kembali, perasaan yang sudah dikeluarkan tidak akan pernah bisa ditarik kembali. Tiba-tiba Angin musim gugur yang sedih meniup jauh ada suara helaan panjang, nada helaan itu malah terdengar seperti desisan seekor ular yang bermata dingin, kemudian menjalar mengenai kulit Liu He-ting, membuat ujung jari kaki dan tangannya terasa dingin hingga bergetar. Liu He-ting yang mempunyai segudang masalah rumit sekarang dia tidak percaya dengan pendengarannya, dalam waktu semalam dia telah melewati banyak hal, dan sekarang dia berada di sebuah gunung yang sepi dan terpencil. Dia mendengar suara seperti keluhan aneh, "Siapakah dia?" Dia bertanya kepada dirinya sendiri, dia melihat gunung ini berubah menjadi mata Ru Yunlong, Jin Lao-si. Akhirnya suara helaan nafas itu pun menghilang. Tapi ada sesuatu yang mengikuti suara helaan nafas aneh- "Ha, mengapa hidup begitu kering, mati.... mati.... lebih baik mati saja...." Siapa yang mengatakan bahwa dia begitu bosan terhadap kehidupan di gunung yang begitu sepi dan terpencil ini" 109 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Tiba-tiba Liu He-ting berdiri, dia melihat di balik bayangan pohon hitam itu ada bayangan seseorang. Kedua kaki orang itu berada di atas, Liu He-ting bergetar dalam benaknya hanya terlintas sebuah pikiran! "Apakah dia adalah orang yang bunuh din dengan menggantungkan dirinya di atas pohon?" Ooo)odw-kzo(ooO BAB 3 Bayangan setan di gunung terpencil Walaupun Liu He-ting kesal, tapi begitu melihat hal yang terjadi sekarang ini, dia ingin langsung menolong, segera dia berlari seperti asap ke arah bayangan itu. Angin bertiup lagi! Bayangan orang mengikuti arah angin bergoyang. "Benar! Tebakanku tidak salah!" dia segera meloncat beberapa meter, dan berlari ke depan bayangan orang itu, di pohon itu terikat sebuah tali berwarna hitam, seorang pak tua berambut putih tergantung di tali itu. Liu He-ting segera meloncat, tangannya seperti seekor orang utan menggendong pak tua itu dan tangan kirinya segera memotong tali hitam itu. Dengan hati-hati dia meletakkan pak tua itu di bawah pohon dan melihat keadaannya, dia merasa sangat kaget karena pak tua berambut putih itu, kedua tangannya tidak ada, lengan bajunya pun tidak ada, setelah diraba ternyata dadanya masih hangat dan nafasnya pun masih ada walaupun wajahnya sangat pucat, kedua matanya terpejam tapi dia belum meninggal. 110 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Liu He-ting menghela nafas lega, hatinya pun merasa sedikit senang karena dia sudah menolong orang yang hampir mati, walaupun setiap orang mempunyai berbagai macam alasan, setiap orang memang harus mati tapi tidak dengan cara bunuh diri, karena berbagai macam alasan pula, tidak bisa mengalahkan suatu alasan yang paling sempurna. Tuhan sudah memberikan nyawa kepada setiap manusia, tidak ada yang boleh mengambilnya dengan sembarangan - ini pun termasuk diri sendiri. Segera Liu He-ting melancarkan aliran darah pak tua itu dengan telapak tangannya, pak tua itu terbatuk dan mulai menghela nafas dengan normal, dia membuka matanya tapi segera dipejamkan lagi. "Nyawa setiap orang sangat berharga, semut juga ingin tetap hidup, mengapa Pak Tua harus mati, apakah semua pantas?" Pak tua itu membuka matanya, dengan marah dia melihat pada Liu He-ting. Tiba-tiba dia membuka mulut dan meludahkan dahak ke wajah Liu He-ting. Liu He-ting kaget dan berusaha untuk menghindar, dahak ini melesat melewati telinganya. "Aku ingin mati, apa urusanmu?" Dia membalikkan badannya lalu meloncat dan dia kembali marah, "Pemuda tidak tahu diri, benar-benar kurang ajar!" Dia meludah lagi ke bawah kemudian pergi entah ke mana. Liu He-ting masih bengong melihat bayangan punggung pak tua itu, dia merasa marah sekaligus ingin tertawa, menertawakan dirinya sendiri mengapa dia bisa begitu sial, sudah menolong nyawa, yang didapatkan olehnya malah ludah dan dahak, pak tua itu sudah pergi jauh. Liu He-ting merasa sedikit dingin. Dalam hati dia berkata, "Pak tua itu sudah pergi, untuk apa aku masih bengong di sini" Sepertinya 111 Dewi KZ http://kangzusi.com/ pak tua itu pergi ke tempat lain untuk bunuh diri, jika aku tidak menolongnya kali ini, hatiku tidak akan merasa tenang." Dia melihat bayangan pak tua yang terus berjalan dengan terburu-buru. Seorang pak tua yang cacat, malam seperti ini berjalan di sebuah gunung terpencil dan angin berhembus dengan kencang, langit gelap, membuat hati Liu He-ting merasa tidak tenang memikirkan keadaan pak tua itu. Dia menghela nafas lagi dan mengikuti bayangan pak tua itu. Sebentar dia sudah berada di belakang pak tua. Dia terbatuk dan bersiap-siap menghibur pak tua itu, tapi pak tua itu dengan malah membalikkan kepalanya, "Anak kurang ajar! Kau mengikutiku terus untuk apa" Malam-malam begini apakah kau ingin merampokku?" Liu He-ting terpaku, dia berusaha menenangkan dirinya dan tertawa dengan kecut. Di depan sana adalah sebuah jalan gunung yang panjang dan sempit, kedua gunung yang mengapit di sisi sangat tinggi. Dalam hati Liu He-ting berpikir, "Jika dia berjalan terus, lebih baik aku menunggunya di depan, di sini Cuma ada satu jalan menuju lembah - " Dia sudah memutuskan rencananya maka begitu dia berada di depan pak tua itu. Liu He-ting membalikkan kepala dan tertawa kepadanya, "Kalau begitu aku jalan dulu." Pak tua itu sama sekali tidak meladeninya. Liu He-ting tertawa kecut dan berjalan terus ke depan, baru saja beberapa puluh meter, Liu He-ting membalikkan kepalanya untuk melihat pak tua itu, benar saja pak tua itu masih ada di belakangnya, dia terus bicara pada dirinya sendiri. Rambut putihnya tampak terus berkibar dalam hembusan angin malam, badannya yang tidak bertangan terlihat lebih lemah lagi. 112 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Liu He-ting menarik nafas, dia membalikkan badannya dan berjalan sambil terus berpikir, "Bagaimanapun juga aku harus menolong orang tua ini. Hai! Umurnya kan sudah tua." Tiba-tiba - Keadaan di depan sangat aneh, membuat dia berhenti berpikir. Dia menenangkan diri dan melihat di depannya sebuah pohon, di atas pohon tergantung bayangan seseorang. Liu Heting sangat kaget, dia segera meloncat dan memotong tali itu, segera dia menggendong orang itu dan diturunkan dengan. Liu He-ting menundukkan kepalanya untuk melihat Terlihat orang itu penuh dengan rambut putih, kedua tangannya putus tepat di pundak, dia memakai baju berwarna abu yang tidak berlengan. Liu He-ting gemetar dan membalikkan kepalanya untuk melihat dengan jelas jalan gunung yang lurus itu, tapi sama sekali tidak terlihat ada bayangan seseorang, hanya ada angin yang berhembus. Semakin malam udara bertambah dingin, dengan tangan gemetar dia meraba dada orang tua itu, dadanya masih hangat, hidungnya masih bernafas, jika mengatakan kalau orang tua ini adalah orang tua yang tadi, mengapa dalam waktu begitu singkat pak tua itu sudah berada di depan Liu He-ting" Jika orang ini bukan orang tua yang tadi, mengapa mereka bisa begitu mirip" Dan mempunyai cacat yang sama yaitu tidak mempunyai tangan! Liu He-ting menarik nafas panjang kemudian melancarkan aliran darah di dada pak tua itu. Begitu orang tua itu terbatuk dan mengeluarkan nafas panjang, tiba-tiba tangan Liu He-ting menotok nadi tidur yang berada di pinggang pak tua itu. Liu He-ting tahu dengan ilmu silat miliknya, jika menotok nadi tidur pak tua ini, kalau tidak segera ditolong oleh orang lain, maka dia akan tertidur selama 3 jam, karena itu dia 113 Dewi KZ http://kangzusi.com/ segera meloncat dan berlari ke jalan yang tadi dia lewati kemudian berputar-putar. Bumi begitu sepi, dia tidak tahu apakah dia diikuti oleh orang atau tidak, segera dia kembali ke temat tadi, terlihat pak tua berambut putih itu masih tertidur pulas di bawah pohon dan tidak bergerak sama sekali. Langkah kaki Liu He-ting berhenti, dia sengaja berkata, "Karena kau bertingkah macam-macam, kau tidur saja terus di sini, kalau ada binatang buas yang mendekatimu, aku tidak akan peduli." Segera dengan langkah besar dia berjalan ke depan, tapi Liu He-ting tetap memasang telinganya apakah di belakangnya ada orang yang mengikutinya. Sekarang ketakutannya tidak seberapa tapi sebagai gantinya dia ingin tahu apa sebenarnya yang terjadi, dia ingin tahu siapa pak tua berambut putih itu. Liu He-ting berjalan sejauh 20-30 meter, di belakangnya kecuali suara deru angin meniup rumput, tidak terdengar suara lain, karena itu suara langkah kakinya pun melambat, dia ingin kembali lagi ke tempat tadi dan melihat bagaimana keadaan pak tua berambut putih itu apakah dia masih berada di sana atau sudah menghilang tapi matanya tersangkut di sebuah pohon besar yang berada di sisi gunung, di pohon itu ada bayangan seseorang yang tergantung. Liu He-ting menarik nafas, dengan cepat dia berlari ke arah pohon itu, tangan kanannya langsung memutuskan tali yang menggantung di leher orang tua itu, badannya yang tergantung-gantung langsung diturunkan. Orang itu tetap berambut putih, wajahnya bulat seperti bulan, dan kedua tangannya putus, dan tetap mengenakan baju panjang berwarna abu! 114 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Liu He-ting merasa sangat kacau, sekarang dia sendiri tidak bisa membedakan apakah perasaan ini adalah takut, kaget, atau bingung" Tapi dia masih mencoba dan meraba apakah orang tua itu masih bernafas" Segera dia menarik tangannya, kemudian meletakkan pak tua itu di bawah pohon, tubuh Liu He-ting berputar, hanya dalam beberapa kali langkah dia turun dan naik, dia sudah kembali ke pohon tadi. Tapi di bawah pohon itu sudah tidak ada orang, pak tua berambut putih dan berbaju abu itu entah pergi ke mana! Liu He-ting berteriak, otaknya benar-benar kacau, badannya tetap tidak berhenti melangkah, tiba-tiba dia berlari beberapa kali lalu turun dan naik gunung itu, dia keluar dari jalan gunung ini tapi begitu dia melihat Pohon pertama yang dilihatnya tampak tergantung seorang pak tua berambut putih, sekarang terlihat bayangan abu yang tergantung di pohon itu, dia mendekat untuk melihat dengan jelas - Baju abu, rambut putih, wajah bulat! Dengan cepat Liu He-ting mengeluarkan tenaga telapak angin dengan kencang, membuat pohon itu bergetar dan dahan itu pun putus, kemudian dia membiarkan badan yang sedang tergantung itu terjatuh, kemudian kakinya berputar, dengan cepat dia langsung berlari beberapa puluh meter. Dia kembali ke pohon yang berada di sisi lembah, pohon itu tampak bergoyang, daun-daunnya pun ikut bergoyang, tapi di atas pohon itu tampak tergantung bayangan seseorang, dan dia berambut putih, baju berwarna abu, kedua tangannya tidak ada. Liu He-ting dengan cepat melewati bayangan itu, dia menggetarkan kain yang mengikat orang itu tapi Liu He-ting terus berlari. 115 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Sampai 20-30 meter di bawah pohon besar itu, pak tua yang tadi telah ditolong Liu He-ting sekarang tampak diam dan masih tertidur di bawah pohon itu. Karena Liu He-ting terus berputar dan bolak balik, dia mulai berkeringat, tapi hatinya malah semakin terasa dingin, dia tidak berani melihat pak tua yang sedang berbaring di bawah. Dengan cepat dia berlari dari pohon besar itu, dia berharap dia dengan cepat bisa meninggalkan tempat ini dan tidak akan bertemu lagi dengan pak tua tanpa tangan itu. Di sisi jalan gunung, dinding gunung semakin tinggi, di depannya ada sebuah jalan berliku-liku, di depan gunung itu terdapat sebuah hutan. Liu He-ting mengatur nafasnya, dia marah kepada dirinya karena begitu ceroboh, mengapa dia bisa memilih jalan masuk ke tempat yang lebih terpencil ini. Pak tua berambut putih itu telah membuat pemuda yang biasanya terlihat sangat berani dan teliti, sekarang jantungnya berdenyut tidak karuan, dia mulai curiga kepada pak tua ini, apakah dia adalah manusia! Tapi - Di ujung jalan gunung itu tiba-tiba terdengar ada yang tertawa terbahak-bahak, suaranya terdengar sangat bebas dan keras tapi pada saat didengar oleh Liu He-ting, tawa itu seperti tawa setan, karena itu badannya sedikit bergidik, Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo erlihat di depan hutan sana di balik bayangan pohon, keluarlah seseorang dengan pelan. Dia tertawa dan berkata, "Aku sudah ditolong olehmu beberapa kali, sekarang aku jadi tidak ingin mati. Anak muda, bagaimana kalau kita berteman saja?" Ternyata dia adalah pak tua berambut putih tadi, yang tidak mempunyai tangan dan berbaju abu. Liu He-ting terus menahan perasaanya hatinya yang takut sekaligus kaget. Sampai sekarang pun dia belum bisa memastikan apakah pak tua yang berada di depannya 116 Dewi KZ http://kangzusi.com/ sekarang ini adalah manusia atau bukan, karena dia tidak percaya kalau manusia bisa mempunyai ilmu meringankan tubuh hingga tidak terbayangkan, apalagi di tempat ini adalah jalan di gunung. Apakah pak tua itu bisa terbang dan melewati kepalanya" Pak tua itu sudah berjalan pelan menuju tempatnya, dia terlihat sangat senang, wajahnya penuh dengan tawa. Liu Heting kaget dan aneh. Dia berpikir, "Apakah Pak tua ini manusia atau setan" Mengapa dari tadi terus mempermainkanku?" Pak tua ini sudah mendatanginya, dia memasang wajah serius dan berkata, "Sewaktu aku berniat mati, kau terus menolongku. Sekarang aku tidak berniat mati lagi, tapi kau malah tidak meladeni kata-kataku. Anak muda, aku ingin bertanya kepadamu apa alasanmu mengacuhkanku?" Liu He-ting masih terpaku dengan berdiri, dia tidak tahu sekarang dia harus melakukan apa dan menjawab apa kepada pak tua itu, wajah pak tua ini memang terlihat sangat serius, tapi matanya seperti sedang tertawa. Dia melihat wajah Liu He-ting ke kiri lalu ke kanan, mungkin karena gelap dia tidak bisa melihat Liu He-ting dengan jelas, karena itu dia harus melihat dengan teliti. Karena terus dilihat maka Liu Heting pun merasa sangat canggung. "Anak muda, dalam waktu 3 hari ini kau akan mendapat bencana besar, apakah kau tidak mengetahuinya?" Hati Liu He-ting bergetar dan berpikir, "Benar, malam ini aku bertemu dengan hal-hal aneh, mungkin dalam beberapa hari ini akan ada bencana yang menimpaku. Pak tua ini mempunyai ilmu silat begitu tinggi, dia bukan orang biasa mungkin aku dipilih olehnya." Tiba-tiba pak tua ini menarik nafas dan pelan-pelan berkata lagi, "Aku sudah ditolong olehmu beberapa kali, kali ini giliranku untuk menolongmu satu kali. Hanya - hai! Selama 117 Dewi KZ http://kangzusi.com/ sepuluh tahun ini aku tidak pernah mengurusi hal-hal yang terjadi di dunia persilatan lagi. Sekarang pun tidak terkecuali." Dia mengerutkan dahi, wajahnya berganti dengan ekspresi seperti sangat pusing. Sifat Liu He-ting memang keras dan sombong, dia belum pernah berniat meminta tolong kepada orang lain, melihat ekspresi pak tua itu, dia sedang berpikir-pikir apakah dia akan pergi meninggalkan tempat ini atau tetap tinggal di sini. Terdengar pak tua itu berkata lagi, "Kalau ilmu silatmu sedikit tinggi, maka kau akan terlepas dari bahaya ini, tapi dari mana kau belajar ilmu silat" Hanya dengan kemampuan seperti itu kau ingin melawan orang lain?" Kata-kata ini kalau keluar dari mulut orang lain, Liu He-ting pasti marah dan juga pasti akan bertengkar dengan orang itu, tapi menghadapi pak tua itu, Liu He-ting sudah kebingungan sejak tadi, dia malah mengeluh, "Tadinya aku mengira ilmu silatku sudah lumayan tinggi, sekarang dibandingkan dengan pak tua ini, aku benar-benar seperti seekor kunang-kunang yang bertanding dengan cahaya bulan, dia berkata seperti itu, aku hanya bisa mendengarkan tidak bisa melakukan apaapa." Dia berpikir, "Kalau aku bisa belajar ilmu meringankan tubuh seperti dia, sepertinya kemampuanku akan lebih banyak meningkat dibandingkan pada saat aku belajar dulu." Pak tua ini terus melihatnya, dia seperti bisa membaca pikiran Liu He-ting. Tiba-tiba pak tua itu menarik nafas panjang dan berkata, "Aku mempunyai ilmu silat tinggi hanya saja aku tidak mempunyai murid, puluhan tahun ini satu murid pun tidak kudapatkan. Hai - kalau - " Suaranya baru selesai, Liu He-ting sudah berpikir, "Apakah dia ingin menerimaku menjadi muridnya?" 118 Dewi KZ http://kangzusi.com/ "Aku tidak tergesa-gesa ingin mencari murid, hanya saja aku melihat ilmu silatmu sangat rendah, tapi kau mempunyai hati baik dan benar, maka aku ingin menolongmu. Jika kau ingin menjadi muridku, aku akan memberimu sebuah buku rahasia, jku jamin dalam beberapa hari ini, ilmu silatmu akan meningkat satu kali lipat." Tiba-tiba dia memejamkan mata dan menatap langit. Dia berkata, "Guru, aku sudah melanggar laranganmu dan aku menerima murid karena terpaksa. Aku harap guru tidak menyalahkanku." Sekarang Liu He-ting tidak ragu lagi, dia sudah menganggap bahwa pak tua itu adalah seorang pesilat tangguh yang sedang bersembunyi dan ilmu silatnya sangat tinggi, kekhawatiran, ketakutannya sudah menghilang, tapi sifat Liu He-ting yang sangat sombong, sulit mengeluarkan perkataan meminta-minta dari mulutnya. Tapi dengan susah payah akhirnya dia bisa berkata, "Murid tidak tahu kalau pak tua adalah seorang jago silat, kalau Anda bisa.... bisa." Dia tidak bisa melanjutkan lagi. Pak tua ini segera menyambung dan berkata, "Yang lain tidak perlu kau katakan lagi, apakah kau mau menjadi muridku?" Dengan wajah memerah, Liu He-ting mengangguk. Mata pak tua ini berputar, matanya terlihat lebih senang lagi tapi dia tetap menarik nafas panjang dan berkata, "Sepertinya kita memang berjodoh, rahasia ilmu silatku sudah kutulis dalam sebuah buku, sekarang buku itu tersimpan di dalam sepatu yang kupakai. Aku paling tidak suka dengan banyak peraturan, jika kau ingin menjadi muridku, tidak perlu memberikan hadiah besar, kau hanya berlutut dan memberi 119 Dewi KZ http://kangzusi.com/ hormat kepadaku, itu saja sudah cukup, setelah itu buku rahasiaku boleh kau ambil." Walaupun Liu He-ting sangat pintar, tapi sekarang ini dia tidak menaruh curiga apa pun kepada pak tua itu. Dengan senang dia memanggil pak tua itu 'guru' dan juga berlutut sebagai tanda hormat kepada pak tua itu. Pak tua ini sudah mengangkat kakinya dan Liu He-ting dengan hormat mencari buku itu di dalam sepatu pak tua itu. Benar saja ada sebuah buku bersampul kuning berada di dalam sepatunya. Buku itu terasa hangat dan bau, tapi Liu He-ting sudah tidak peduli, dengan hormat dia menerimanya. Pak tua ini terbatuk kering, dengan pelan dia berkata, "Sudah sudah, bangunlah!" Liu He-ting menurut dan bangun. Pak tua itu sedang melihatnya dan pak tua sedang memainkan matanya. Liu Heting bengong dan merasa aneh. Pak tua itu dengan senang tertawa terbahak-bahak. Liu He-ting merasa lebih aneh lagi, begitu suara tawanya berhenti, di belakang Liu He-ting ternyata ada sesorang yang tertawa. Begitu Liu He-ting membalikkan kepalanya untuk melihat, di belakangnya sejauh beberapa puluh meter ada 3 orang pak txia berambut putih dan tidak bertangan dan juga memakai baju abu, mereka sedang tertawa. Mereka berjalan ke sisinya kemudian mereka berempat tertawa dengan senang. Perasaan Liu He-ting yang tadinya kaget berubah menjadi aneh, dari merasa aneh berubah menjadi marah, dia baru mengerti mengapa hal-hal yang dirasakan aneh ternyata ketiga pak tua itu adalah kembar dan ternyata mereka semua adalah kembar empat, dia tidak habis berpikir, bisa dipermainkan begitu saja oleh mereka berempat. Karena itu dia merasa marah dan terus melihat mereka berempat, tibatiba dia pun ingin tertawa. "Umur mereka lebih tua banyak, aku berlutut dan memberi hormat tampaknya juga tidak masalah." 120 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Liu He-ting memang rada angkuh, tapi kebesaran jituanya tidak sempit, dia tidak peduli dengan masalah sepele. Sekarang dia melihat empat orang tua berambut putih sedang tertawa-tawa seperti anak kecil yang nakal mengingatkan kelakuannya tadi, dia juga merasa ingin tertawa, akhirnya dia pun ikut tertawa terbahak-bahak. Begitu dia tertawa, keempat orang tua itu malah berhenti tertawa. Delapan mata terus melihat Liu He-ting, mereka seperti sangat aneh dan bertanya-tanya mengapa pemuda itu tertawa. Liu He-ting terus tertawa, dia seperti merasa sangat senang. Mereka berempat saling pandang, mereka merasa aneh dan bersama-sama bertanya, "Apa yang sedang kau tertawakan?" Liu He-ting masih terus tertawa dan matanya tampak berputar, kemudian dia berkata, "Apa yang sedang kutertawakan, aku tidak akan memberitahukannya kepada kalian." Kemudian dia tertawa sendiri lagi. Walaupun keempat orang tua itu sudah tua tapi pikiran mereka masih seperti anak-anak. Mereka berempat sering mempermainkan banyak orang dengan cara seperti ini, orang yang terkena akal jail mereka sering terkejut, ada yang sampai berjalan pun tidak sanggup lagi. Begitu melihat pak tua yang gantung diri untuk kedua kalinya, mereka takut dan langsung kabur, kadang-kadang ada 1-2 orang yang berilmu silat sangat tinggi begitu tahu dia dipermainkan, mereka akan langsung marah-marah, kadang-kadang malah menjadi musuh. Tapi sekarang mereka melihat bagaimana Liu He-ting dipermainkan mereka, dia tidak marah malah tertawa terbahak-bahak, mereka belum pernah menemui hal ini. Apa alasan Liu He-ting tertawa, dia tidak ingin menyampaikannya kepada mereka, karena itu mereka berempat merasa aneh. 121 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Mereka saling pandang dan ingin tahu apa alasannya, karena itu mereka bersama-sama memberi hormat kepada Liu Heting dan berkata serempak, "Tadi kami bersalah kepada Tuan, harap Tuan jangan marah." Suara tawa Liu He-ting langsung berhenti, dia berkata, "Tentu saja aku tidak marah kepada kalian." Keempat orang tua itu merasa sangat senang dan berkata, "Kalau Tuan tidak marah, apakah Tuan bisa mengatakan apa alasan Tuan tertawa begitu senang?" Di sebelah timur langit mulai berwarna putih, mulai terlihat cahaya matahari yang akan terbit. Liu He-ting melihat keempat pak tua itu walaupun rambut dan kumis sudah memutih tapi wajah mereka berwarna merah dan bentuk alis, mata, hidung, dan lainnya seperti sedang tawa, tapi sekarang mereka berempat mengerutkan dahi seperti sangat sedih. Liu He-ting melihat mereka berubah menjadi seperti itu, dia tahu mengapa mereka menjadi seperti itu. Dalam hati dia berpikir, "Tadi kalian mempermainkanku, sekarang sengaja aku tidak mau mengatakan alasannya kepada kalian." Tapi di depan mereka dia malah berkata, "Karena aku teringat pada satu kalimat lucu maka aku merasa ingin tertawa." Seumur hidup mereka sering pergi ke tempat lain mencari kesenangan. Karena mereka bersaudara kembar dan juga sangat misterius, begitu orang lain melihat mereka, orangorang itu pasti akan kaget dan tidak ingin bicara dengan mereka, bahkan tidak mau bercanda dengan mereka, karena itu mereka berempat sering mempermainkan orang untuk mencari kesenangan. Sekarang demi mendengar sebuah kalimat lucu yang bisa membuat Liu He-ting tertawa terbahakbahak seperti itu mereka menjadi penasaran tapi Liu He-ting sengaja tidak ingin memberitahukan hal itu kepada mereka. 122 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Segera mereka berkata, "Apakah Tuan bisa mengatakan kalimat itu, supaya kami bisa ikut merasa senang." Mereka berempat sangat ingin tahu, karena itu begitu bicara keempat mulut itu secara bersama-sama membuka dan menutup, benar-benar terlihat seperti bayangan satu orang. Liu He-ting sebenarnya ingin tertawa, tapi dia pelan-pelan berkata lagi, "Kalimat itu adalah.... 9 dia melihat kedelapan mata yang sedang membuka dengan lebar, mulut mereka sedikit terbuka, mereka benar-benar ingin tahu, dia tidak tahan lagi dan terus tertawa, kemudian berkata, "Aku ingat dengan satu kalimat yaitu jas hujan bisa memadamkan kebakaran." Mereka berempat terpaku dan berkata, "Bagaimana ceritanya?" Tadinya Liu He-ting melihat mereka berempat sudah ingin tertawa, sebenarnya dia hanya. iseng saja, sekarang melihat mereka bisa dipermainkan begitu saja, hatinya pun merasa sangat senang. Dia berkata lagi, "Tadinya aku ingin menolong orang, siapa tahu malah aku yang terkena akibatnya, bukankah ini seperti ungkapan yang berada dalam kalimat : memakai jas hujan memadamkan api." Keempat orang tua terpaku, dari mata terlihat kalau mereka sangat kecewa. Mereka merasa kalimat ini tidak lucu tapi begitu mereka saling memandang, mereka pun tertawa terbahak-bahak. Liu He-ting berpikir, "Aku dipermainkan mereka tapi aku bisa tertawa dengan puas, ini sebuah pertemuan aneh, sekarang untuk apa aku harus terus bicara dengan mereka?" Walaupun hatinya berniat ingin pergi dari sana, tapi begitu melihat sikap mereka, dia tidak jadi pergi. Keempat orang tua ini tertawa dan berkata, "Tuan sangat lucu, ini pertama kalinya kami bertemu dengan orang seperti 123 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Tuan, siapakah nama Tuan" Apakah kita bisa berteman?" Liu He-ting tertawa dan menjawab, "Aku Liu He-ting, apakah kalian juga bisa memberitahu nama-nama kalian" Karena kita akan menjadi teman." Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Menghadapi kempat orang tua yang aneh ini, dia sama sekali tidak menaruh rasa benci, dia berpikir, bisa berteman dengan mereka bukan suatu hal yang buruk. "Kami harus memberitahu nama kami kepada Tuan, tapi jika kami memberitahu nama kami kepada Tuan pun, belum tentu Tuan bisa membedakan kami." Hari mulai terang, Liu He-ting memandang mereka berempat. Sekarang Liu He-ting bisa melihat dengan jelas rambut dan kumis mereka. Mereka berempat berdiri berjajar, benar-benar seperti keluar dari satu cetakan, begitu dilihat lagi dengan jelas memang tidak akan bisa dibedakan. Salah satu pak tua itu berkata, "Sebenarnya kami masingmasing mempunyai perbedaan, hanya saja orang lain tidak bisa membedakannya." Liu He-ting memiringkan badannya, dia membiarkan sinar matahari menyinari wajah mereka berempat. Mata Liu He-ting dengan teliti melihat dari kiri ke kanan, dan dari kanan ke kiri. Beberapa kali terlihat wajah keempat orang tua yang senang tertawa itu, sekarang terlihat sangat serius. Liu He-ting berkata, "Benar, kalau kalian tidak tertawa, orang lain tidak akan bisa membedakan kalian." Keempat orang tua itu tiba-tiba tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Bocah ini sangat pintar, dia bisa membedakan rahasia kita." Ternyata mereka berempat berwajah sangat mirip, tapi begitu mereka tertawa, salah satu sudut mulut mereka naik ke atas, sedangkan sudut mulut yang lainnya turun, satu lagi 124 Dewi KZ http://kangzusi.com/ terlihat taring giginya yang panjang, sedangkan yang lainnya terdapat lesung pipit yang dalam. Liu He-ting ingin tertawa, keempat orang tua itu semakin tertawa. ciri khas mereka masing-masing bisa terlihat semakin jelas. Liu He-ting memuji kehebatan Tuhan, semua ini rasanya tidak terbayangkan kalau tidak melihat dengan mata kepala sendiri. Tuhan sudah menciptakan 4 orang yang sama, tapi di wajah mereka terlihat ciri khas masing-masing. Jika mereka berempat bersifat judes, tidak senang tertawa, orang-orang tidak akan bisa membedakan mereka, tapi mereka sangat senang tertawa, sekali melihat pun bisa membedakan mereka secara langsung. Terlihat keempat orang tua ini terus tertawa, Liu He-ting tidak tahu apa yang harus dia lakukan tapi bisa bertemu dengan orang-orang yang suka tertawa ini pun bukan hal yang sangat membahagiakan - di dunia ini - bisa tertawa adalah suatu hal yang membahagiakan dan juga merupakan suatu keberuntungan. Sifat Liu He-ting sangat terbuka, walaupun dia sudah dipermainkan oleh keempat orang tua itu, tapi dia tahu kalau keempat orang tua itu tidak bermaksud jahat. Sekarang di dalam hati Liu He-ting tidak tersimpan dendam, dia tertawa dan berkata, "Aku sudah bisa menebak, jadi kalian harus memberitahukan nama kalian!" Mereka berempat memperkenalkan diri mereka masingmasing. Begitu tertawa sudut mulut yang ke atas adalah Lao Da Qi Qi, yang tertawa dengan sudut mulut ke bawah adalah Lao Er Qi Qi, mulut yang tersembul gigi taring adalah Lao San Qi Qi, yang di wajahnya ada lesung pipit adalah Lao-si Qi Qi. Angin pagi terus berhembus, walaupun ada matahari tapi terasa dingin seperti musim gugur, tapi di pegunungan ini 125 Dewi KZ http://kangzusi.com/ dipenuhi dengan tawa mereka. Liu He-ting tertawa dan berpikir, "Mereka berempat sangat aneh, nama mereka pun aneh. Bagaimana harus memanggil mereka?" Segera dia tertawa dan berkata, "Kalau begitu aku harus memanggil kalian dengan sebutan Da Qi, Er Qi, San Qi, dan Si Qi." Lao Da Qi Qi tertawa dan berkata, "Betul, narna kami memang harus dipanggil seperti itu." Liu He-ting terpaku, sebenarnya dia hanya bicara asalasalan saja, ternyata itu memang nama panggilan mereka. Terdengar Lao Da Qi Qi berkata, "Aku Lao Da Qi Qi, karena sering terlambat maka dinamakan Da Qi (Qi=telat ternama). Lao Er senang marah tapi tenaga dalam sangat hebat, dia biasa menggunakan tenaga dalam Yang, dia juga bisa menggunakan tenaga dalam Yin. Karena dia bisa tenaga Yin Yang, maka dia disebut Er Qi (Er=dua, Qi=tenaga dalam)." Dia baru selesai bicara, Liu He-ting tampak berpikir, "Keempat pak tua itu tidak mempunyai tangan. Pasti ada senjata untuk mengalahkan musuh mungkin ilmu silat dan tenaga dalam mereka sangat hebat." Da Qi berkata lagi, "Lao San bernama San Qi, karena dia bisa berjalan di darat juga bisa berenang, tidur di atas air, dalam waktu 3-5 hari pun keadaannya tidak apa-apa. Dia seperti seekor ikan, dia juga bisa meloncat tinggi seperti seekor burung gereja, maka dia dinamakan San Qi (San=tiga, Qi=di langit, di air, di darat)." Lao Da berkata lagi, "Jika Lao-si - dia paling banyak mempnyai ide aneh, maka dia dinamakan Si Qi (Si= empat Qi=keanehan). Kita masih mempunyai seorang adik yang bernama Lao Wu. Dia paling tampan di antara kami juga paling pintar. Dia sekaligus mengawini 5 orang perempuan. Ha! Ha! Ha! Dia membantu kami mencari istri, namanya Wu Qi (Wu=5, Qi=istri)." 126 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Dia menarik nafas dan berkata, "Tapi Lao Wu kami sudah pergi jauh menjadi pejabat - " Dia menarik nafas dan berhenti bicara. Liu He-ting merasa aneh, tadinya dia ingin menanyakan tentang Lao Wu, tapi begitu melihat dia menjadi sedih, walaupun merasa aneh,dia tidak berani menanyakannya. Qi bersaudara dan Liu He-ting tampak semakin akrab, mereka ingin Liu He-ting selalu bersama-sama dengan mereka karena selama ini mereka sangat kesepian, jika ada orang yang melihat mereka, kalau bukan karena berniat menghina, pasti mereka merasa takut kepada keempat orang tua ini. Orang seperti Liu He-ting yang menganggap mereka teman, belum pernah terjadi. Karena itu mereka berempat secara berebut bicara, ada yang bicara, ada yang bertanya, ada pula yang tertawa, benar-benar membuat Liu He-ting tidak sempat untuk menjawab atau bicara. Liu He-ting yang sejak kecil selalu sendiri, sekarang dia merasakan persahabatan yang hangat dan mendapatkan sahabat-sahabat yang lucu. Dia duduk bersila dan ikut tertawa serta berGurau dengan mereka. Lao Da Qi Qi tertawa dan berkata, "Kau seperti pelajar, tidak disangka kau pun seperti saudara-saudaraku, seperti laki-laki kasar, dulu aku dengar kau selalu berkeluh kesah, dan selalu menarik nafas, aku mengira kau adalah pelajar miskin!" Liu He-ting menatap Lao Da Qi Qi yang terus melihatnya saat bicara dengannya, ketiga mulut yang lainnya ikut bergerak, hanya saja mereka tidak mengeluarkan suara. Dari sini dapat diketahui kalau mereka mempunyai satu pikiran yang sama, setelah Lao Da Qi Qi selesai berkata ketiga kepala lainnya ikut mengangguk-angguk dan berkata "Benar, benar, saudaraku menganggap kau adalah pelajar miskin!" 127 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Liu He-ting tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Kalian menganggap aku adalah pelajar miskin, aku malah menganggap kalian adalah setan yang bergentayangan di hutan ini atau rubah siluman yang sudah berumur ribuan tahun. Terakhir aku menganggap semua ini karena kalian mempunyai ilmu meringankan tubuh yang hebat dan ilmu silat kalian begitu tinggi, kalau saja aku tahu kalian bukan setan melainkan ada 4 orang yang sama, aku - Ha! Ha! Walaupun kalian sudah tua, tapi aku tidak akan berlutut dan memberi hormat kepada kalian!" Kata-kata Liu He-ting baru selesai, Lao Da Qi Qi bergerak, Liu He-ting tampak terkejut, terlihat Lao Da Qi Qi sedang memberi hormat dan berlutut kepada Liu He-ting, dia berkata sambil terrawa, "Aku megembalikan apa yang telah kau berikan kepadaku, sekarang kita sudah tidak saling berhutang - " Liu He-ting meloncat dan berdiri, dia ikut berlutut dan memberi hormat, lalu dia berkata, "Semua sudah berlalu, tidak perlu melakukan hal seperti itu lagi, umurmu lebih tua, aku pantas berlutut dan memberi hormat, tidak apa-apa." Lao Da Qi Qi segera berkata, "Tidak! Tidak, aku harus mengembalikannya dengan cara berlutut dan memberi hormat kepadamu, kalau tidak aku tidak akan bisa tidur." Dia memberi hormat lagi. Sedangkan ketiga Qi bersaudara lainnya hanya bisa melihat mereka yang sedang saling memberi bormat, mereka terus tertawa, hingga air mata mereka tampak menetes keluar, Liu He-ting masih berkata, "Tidak! Tidak! Kalau kau masih terus memberi hormat dengan berlebihan, aku pun tidak akan bisa tidur!" 128 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Lao Da Qi Qi pun berteriak, "Tidak! Tidak!" Mereka berdua memang keras kepala, yang satu ingin memberi hormat sedangkan yang lainnya melarang terus. Liu He-ting berpikir, "Kali ini aku akan memegang pundakmu, lalu aku akan memberi hormat dan aku akan bersembunyi di belakang saudara-saudaramu, aku ingin tahu apakah kau masih akan terus memberi hormat?" Liu He-ting tidak ragu lagi, segera dia mencengkram pundak Lao Da Qi Qi, jurus Liu He-ting ini terlihat sangat biasa, tapi sebenarnya dia bergerak dengan cepat bagaikan petir, dan dia berpikir, "Kau pasti tidak bisa bergerak atau berlutut lagi!" Ternyata baru saja tangannya dijulurkan, Lao Da Qi Qi sudah tertawa terbahak-bahak dan badannya terus bergoyang-goyang. Liu He-ting merasakan tubuh Lao Da Qi Qi bergetar, pundaknya membelah menjadi banyak, walaupun dia mengeluarkan jurus dengan cepat, tapi sekarang tidak ada tempat baginya untuk pegangan. Walaupun Liu He-ting tahu kalau keempat pak tua cacat ini mempunyai ilmu untuk mengalahkan musuh, ilmu mereka pasti ilmu yang aneh tapi begitu melihat cara mereka menyerangnya, dia tetap merasa kaget dan tangannya segera ditarik kembali. Dalam tawa terbahak-bahak itu, tiba-tiba Lao Da Qi Qi berkata, "Hei!" ketiga pak tua lainnya segera berhenti tertawa. Liu He-ting kaget. "Sekarang, saat sekarang ini dan di tempat seperti ini mengapa bisa kedatangan seseorang?" Lao Da Qi Qi berhenti tertawa, badannya yang tadi bergetar berdiri tanpa bergerak. Liu He-ting kaget, suara tawanya langsung berhenti, dia pun merasa aneh! 129 Dewi KZ http://kangzusi.com/ "Tadi suara tawa mereka begitu keras dan ribut, tapi mengapa keempat saudara ini bisa mendengar kalau dari tempat jauh ada yang datang, sampai sekarang aku saja masih belum - " Pikirannya belum habis, terlihat di jalan lembah di sebelah sana, ada suara orang dan suara derap kuda. Hati Liu He-ting benar-benar kagum kepada mereka. Dia berkata, "Keempat saudara ini benar-benar mempunyai pendengaran yang hebat." Dia lahir dari keluarga silat, latihan pendengaran sudah dilatih selama 10 tahun lebih, jika dibandingkan dengan mereka, dia seperti orang tuli. Kecuali rasa kagum dia hanya bisa berdiri dengan malu. Terdengar keempat saudara Qi itu tertawa dan berkata, "Yang lain kita tidak perlu tahu, jika masalah pendengaran, kami adalah nomor satu di dunia ini hai! Mengapa yang datang semuanya adalah perempuan yang laki-laki hanya ada 3 orang - kuda ada 20 ekor, semua adalah kuda-kuda yang bagus. Lucu, sangat lucu." Lao Da berkata lucu, wajahnya memancarkan kegembiraan. Liu He-ting mendengar perkataannya, dia sedikit kaget. Dia pernah mendengar ada seseorang yang berkata, "Di luar Zhong Yuan banyak perampok yang bisa mendengar melalui telinga ditempelkan ke tanah. Walaupun orang dan kuda itu masih sejauh 1 kilometer dari orang itu, hanya dengan memasang telinga ke tanah, mereka bisa mengetahui jumlah orang dan kuda yang datang. Tapi orang seperti Qi Si ini dengan nada bergurau bisa mendengar jumlah kuda dan orangnya, laki-laki dan perempuan, kuda yang datang bagus atau jelek, semua bisa didengarnya dengan jelas. Hal ini belum pernah dia lihat sebelumnya. Yang membuat Liu Heting aneh adalah jumlah orang dan kuda yang diucapkan oleh Qi Si persis dengan orang dan kuda yang datang dari Nan Huang. 130 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Terdengar Lao Da Qi Qi berkata, "Ilmu silat mereka sebenarnya masih dalam tahap rendah, tapi mereka sangat berani - " Lao-si berkata, "Kabar buruk, telinga mereka pun sangat lihai. Mereka tahu kalau di sini ada orang. kita harus bersembunyi dari mereka, jika mereka sudah melihat kita berempat, kita tidak akan bisa bermain sandituara lagi." Liu He-ting melihat mereka terus tertawa, seperti ingin mecoba melakukan sesuatu. Mereka seperti anak kecil yang Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo sedang menghadapi mainan yang mereka sayangi. Liu He-ting ingin tertawa tapi merasa tidak nyaman. Dia berpikir, "Apakah Tao Chun-chun bersama dengannya" Aku tidak ingin bertemu dengan mereka, biar Tao Chun-chun datang dengan siapa pun, ini tidak ada hubungannya denganku." Segera dia berkata, "Benar, kita harus menghindari mereka." Tapi begitu melihat Qi bersaudara itu, mereka sudah memberi kode melalui sorot mata, tampaknya mereka telah bertemu dengan permainan baru, mereka terus menatapnya. "Tidak mau, aku tidak mau." "Apa yang tidak mau?" Liu He-ting terpaku, dia berpikir, "Betul, aku tidak mau apa, mereka tidak menyuruhku melakukan sesuatu." Terdengar Lao Da Qi Qi tertawa, "Apakah kau berkata tidak ingin bersembunyi dari mereka" Itu lebih baik, kau berdiri saja di sini membantu kami menghadang orang-orang itu, kemudian - " Liu He-ting merasa sangat cemas, dia ingin Pergi dari sana tapi juga ingin membela diri, tapi mereka berbicara terus. Ingin 131 Dewi KZ http://kangzusi.com/ pergi pun tidak bisa, lngin ikut bicara pun tidak bisa. Suara Liu He-ting belum keluar, Lao-si sudah terbatuk. Segera Lao Da berhenti bicara, Liu He-ting ingin berbicara tapi Qi bersaudara itu malah pergi. Ilmu silat Qi bersaudara seperti apa pun dia tidak tahu, tapi ilmu meringankan tubuh mereka memang sangat tinggi, hanya dalam sekejap mereka sudah lari berpencar keempat arah. Liu He-ting terpaku. Dia berpikir, "Jika sekarang tidak pergi, mau kapan lagi?" Dia tidak ragu lagi untuk bergerak dan pergi ke pinggir hutan, tapi di belakangnya terdengar suara manja yang berkata, "Ya ternyata - kau ada di sini." Terdengar suara lain dengan dingin berkata, Ternyata kau." Hati Liu He-ting terasa berat, dia segera menghela nafas, dia berusaha menahan kemarahan yang akan keluar dari dalam hati, tapi dia mencoba untuk tetap tersenyum dan membalikkan badan sambil tersenyum berkata, "Betul, ini memang aku." Liu He-ting tidak perlu membalikkan badan karena dia sudah tahu orang yang ada di belakangnya adalah Tao Chunchun dan Pangeran Dong Gong Xiang Huang. Dia melihat mata Tao Chun-chun pun sedang melihatnya dan berkata, "Tadi kami mendengar ada suara orang, karena itu kami ke sini untuk melihat-lihat, ternyata kau yang ada di sini.'' Senyum di wajah Tao Chun-chun seperti patung yang diukir oleh pedang, kaku dan tidak ada perasaan apa pun. Liu He-ting tidak bisa berpura-pura, sekarang terdengar Tao Chun-chun berkata, ".... kami...." Liu He-ting merasa ingin marah, melihat Xiang Huang berada di sisi Tao Chun-chun dia merasa kesal, kedua mata Xiang Huang menatap langit. Tangannya tersimpan di 132 Dewi KZ http://kangzusi.com/ belakang, sikapnya terlihat sangat sombong. Liu He-ting ingin menendang pantatnya, sekarang wajahya masih bisa Balada Padang Pasir 4 Siluman Ular Putih 14 Sengketa Tahta Leluhur Hantu Bersayap 2

Cari Blog Ini