Sepasang Naga Lembah Iblis 7
Sepasang Naga Lembah Iblis Karya Kho Ping Hoo Bagian 7 . Dia memang tadinya terbakar semangatnya oleh sikap muridnya saja , setelah melihat betapa sukarnya mengurus dan memimpin dunia kang-ouw menghadapi pemerintah penjajah , dengan rela dia mengalah dan menyerahkan kedudukan beng-cu kepada Yang Cien , sesuai dengan permintaan muridnya . " Orang muda , engkau cukup gagah dan bijaksana untuk menjadi bengcu . Baiklah , aku mengundurkan diri dari kedudukan bengcu dan ku serahkan kepadamu . Kalau kelak usahamu sudah berhasil , menghimpun kekuatan untuk mengusir penjajah dari tanah air , aku Hek-liong-ong akan membantumu sekuat tenaga " . " Terima kasih lo-cian-pwe . Saya harap lo-cian-pwe merelakan sute Cian Kauw Cu menjadi pembantuku " . " Baik , dia memang sudah selesai belajar dariku . Kauw Cu , jangan mengecewakan aku yang pernah menjadi gurumu . Jadilah pejuang yang gagah perkasa dan kelak mengangkat pula namaku yang menjadi gurumu " . " Harap suhu jangan khawatir . Di samping suheng Yang Cien , aku akan berkerja sebaik mungkin " , jawab Akauw yang merasa gembira sekali dapat berkumpul kembali dengan suhengnya . Im-yang To-kouw juga menyatakan mendukung Yang Cien dan siap dengan anak buahnya kalau saat perjuangan sudah tiba , kemudian To-kowu ini meninggalkan tempat itu sambil berpesan , " Yang-taihiap , harap engkau cari kesempatan untuk membunuh Lai Seng demi muridku . Aku telah gagal 348 membunuhnya karena dia di bantu banyak orang " . " Jangan khawatir , lo-cian-pwe , Tanpa adanya urusan penasaran dari nona Kwe , orang yang bernama Lai Seng itu memang pantas untuk di lenyapkan dari permukaan bumi dimana dia hanya membuat kotor dengan kejahatannya saja " , jawab Yang Cien . Para tokoh lain yang tadi ikut membela para pejuang juga pamit dan mereka semua menyatakan mendukung Yang Cien sebagai beng-cu dan berjanji akan membantu kalau saat perjuangan tiba . Yang tinggal hanyalah para kaipang-cu , termasuk Akauw tidak mau berpisah lagi dari suhengnya . Sementara itu , Koksu membuat beng-cu tandingan . Dia mengangkat Thian-te Ciukwi sebagai bengcu dari golongan orang kang-ouw yang memihak pemerintah . Dan terutama para tokoh kang-ouw golongan sesat banyak yang mengakui Thian-te Ciukwi sebagai bengcu dan mereka merupakan segolongan orang kang-ouw yang siap melakukan tugas yang diberikan Koksu melalui Thian-te Ciu-kwi . Dan mulailah Koksu menyebar pasukan dengan di bantu orang-orang kangouw untuk mengejar mereka yang berpihak kepada pejuang untuk di tangkapi atau di bunuh . Terjadilah perpecahan di dunia kang-ouw karena ulah Koksu ini . Akan tetapi , para pimpinan perkumpulan-perkumpulan silat yang besar tidak mau terseret dalam permusuhan antara dua kelompok orang kang-ouw ini . Mereka hanya menanti dan diam-diam di antara mereka banyak yang siap kalau tiba waktunya mengadakan perlawanan terhadap penjajah . Mereka pun sebagian besar tidak rela melihat tanah air di jajah oleh bangsa Toba . -oo0dw0oo- " Sute , sudah lama sekali aku mencarimu dan beruntung kita bisa bertemu di pemilihan beng-cu itu . Kemana saja engkau selama ini , sute ?" Tanya Yang Cien ketika dia sempat 349 bicara berdua saja dengan Akauw . " Ah , panjang sekali ceritanya , suheng . Aku telah mengalami banyak sekali peristiwa yang aneh-aneh . Bahkan aku pernah berguru kepada dua orang , yang pertama adalah Thian-te Ciu-kwi , dan yang kedua adalah Hek-liong-ong itulah . " Lalu dengan panjang lebar Akauw menceritakan semua pengalamannya sejak dia meninggalkan Lembah Iblis . " Dan engkau pernah menjadi panglima yang membantu kaisar Kerajaan Toba ?" . " Itulah , Suheng . Karena aku menjadi murid Thian-te Ciu-kwi , maka aku di ajak ke kota raja dan menghadap Koksu dan Perdana Menteri Ji . Disana aku diangkat menjadi panglima . Akan tetapi sama sekali aku tidak melupakan pesanmu , juga tidak pernah melakukan kejahatan , juga tidak sewenang-wenang . Memang ketika aku melakukan penyelidikan atas gerakan para pemberontak . Akan tetapi kemudian aku menyadari bahwa yang di sebut para pemberontak itu bukanlah penjahat , melainkan mereka yang hendak berjuang membebaskan tanah air dan bangsa dari cengkraman penjajah . Karena itu , aku lalu meninggalkan Thian-te Ciu-kwi , meninggalkan kedudukanku . Ketika itu , Thian-te Ciu-kwi tidak keberatan aku mengundurkan diri akan tetapi dia minta agar aku menyerahkan Hek-liong Po-kiam kepadanya . Tentu saja aku menolak permintaannya itu dan pada saat itu , po-kiam itu terampas dari tanganku oleh Hek-liong-ong yang amat lihai . Aku lalu mengejarnya sampai ke Pulau Naga , tempat tinggalnya setelah mengalami banyak hal yang luar biasa . Ternyata dia bukanlah orang yang terlalu jahat , bahkan dia suka kepadaku dan mengangkatku sebagai muridnya . Pedang itu pun dia kembalikan kepadaku dan akhirnya aku berhasil membujuknya untuk menjadi seorang pejuang yang menentang pemerintah penjajah " . " Ah , begitukah " Tadinya aku sudah heran sekali bahkan 350 tidak percaya kalau engkau menjadi panglima , menjadi antek penjajah . Sungguh melegakan hati mendengar ceritamu , sute . Sekarang kau bentulah aku menyusun kekuatan . Kita tidak boleh tergesa-gesa memimpin mereka untuk berjuang menentang pemerintah . Pasukan pemerintah terlalu kuat untuk dapat di kalahkan begitu saja , kita harus menyusun kekuatan , mempersatukan segenap kekuatan dari empat penjuru . Aku sudah mempunyai kekuatan yang mendukungku , dan kekuatan itu cukup besar , terdiri dari semua kaipang ( perkumpulan pengemis ) di empat penjuru . Kalau mereka itu di latih berperang , tentu akan merupakan kekuatan yang hebat . Dan kita pun di dukung oleh partaipartai persilatan besar yang sudah menjanjikan bantuan kalau saat perjuangan tiba . " Dan bagaimana dengan engkau sendiri , suheng " Apa saja yang terjadi denganmu setelah kita berpisah ?" . Yang Cien menceritakan pengalamannya . Dia belum lama meninggalkan Lembah Iblis dan begitu tiba di dunia ramai langsung saja dia bertemu dengan para kaipang yang kemudian mendukungnya , bahkan meilih dia menjadi calon beng-cu , mengangkatnya menjadi pemimpin besar para kaipang . " Aku mempunyai tugas penting untukmu , sute " . " Katakanlah , tugas apa itu " Aku akan senang sekali melakukannya untukmu , suheng " . " Aku minta engkau menyeberang ke selatan dan menyelidiki keadaan kerajaan Sun di selatan . Kerajaan itu kecil saja akan tetapi aku mendengar bahwa Kerajaan Sun memiliki pasukan yang cukup kuat . Ku rasa , di selatan itu dapat kita jadikan pangkalan pertama yang amat baik untuk menghimpun kekuatan " . " Akan tetapi , apakah Raja Kerajaan itu akan membolehkannya ?" . 351 " Karena itulah , kita harus mengadakan kontak dengannya dan aku mempercayakan kepadamu , sute . Aku akan menulis sepucuk surat untuk Sun Huangte , atas nama seluruh kaipang . Dan coba kau hubungi kai-pang yang berada di sana , tentu mereka sudah mendengar tentang diriku yang di angkat oleh semua kai-pang menjadi pemimpin besar . Kalau sikap para kai-pang mendukung , tentu mereka akan dapat membantumu di selatan sana " . Akauw memaklumi betapa penting tugas yang dibawanya , maka dia lalu membuat persiapan . " Berhati-hatilah , sute , dan jangan mudah terseret oleh perasaanmu , jangan mudah terpancing ke dalam perkelahian yang tidak ada gunanya . Engkau harus dapat menunjukkan kepada Sun Huang-te bahwa kedatanganmu mengajak kerjasama menentang pemerintah penjajah Toba " . " Aku mengerti , suheng " . Beberapa hari kemudian , berangkatlah Akauw seorang diri , membawa bekal surat dari Yang Cien , menyeberang Sungai Huai memasuki daerah Kerajaan Sun yang berada di sebelah selatan sungai itu . Setelah sutenya pergi , Yang Cien yang duduk seorang diri di pondoknya sambil memutar otak , tiba-tiba kedatangan dua orang yang pernah di temui beberapa bulan yang lalu . Mereka adalah kakak beradik Yen , yaitu Yen Gun dan Yen Sian , putera dan puteri Gubernur Yen Kan dari Lok-yang yang di tangkap kaisar . " Silahkan , kongcu , siocia . Silahkan duduk " , kata Yang Cien mempersilahkan . Pernah ketika dia berkunjung ke tempat tinggal Thio Cid an Thio Kui , dia di pertemukan dengan putera puteri Gubernur yang gagah perkasa itu dan dia menghibur mereka untuk bersabar . " Perjuangan memang membutuhkan korban , " katanya pada waktu itu . " Dan kebetulan ayah ji-wi yang menjadi 352 korban . Akan tetapi karena belum terdapat bukti-bukti bahwa ayah ji-wi melakukan pemberontakan kukira beliau tidak akan di hokum , hanya di tahan saja sambil mereka mencari bukti-buktinya dulu . Sekarang hendaknya ji-wi tinggal bersama para anggota kai-pang agar tidak sampai tertangkap , karena tentu kaki tangan Koksu akan mencari ji-wi kemana-mana " . Demikianlah , kakak beradik itu bersembunyi di dalam perkumpulan pengemis Baju Hitam . Bahkan ketika terjadi pemilihan bengcu di Thai-san , mereka tidak berani muncul karena kalau mereka ketahuan , mereka pasti di tangkap . Mereka di anggap sebagai pelarian , sebagai keluarga Gubernur Yen terdekat . " Apa yang membawa ji-wi pagi ini datang ke sini ?" Tanya Yang Cien sambil memandang mereka dengan penuh selidik . Dia kagum sekali kepada kakak beradik yang gagah perkasa ini , sebagai pemuda pemudi bangsawan dapat menyesuaikan diri dan hidup di antara para pengemis tanpa merasa risih . " Yang-taihiap , kami sudah tidak bersabar lagi !" kata Yen Sian sambil menatap tajam wajah Yang Cien . " Kami tidak mungkin dapat membiarkan saja ayah dan ibu merana dalam tahanan . Akan tetapi Thio-pangcu selalu melarang kami untuk bertindak . Karena itu kini kami menghadap tai-hiap untuk mohon pertimbangan . Bagaimana baiknya , apakah kita harus mendiamkan saja ayah dan para ibu meringkuk dalam tahanan tanpa keputusan ?" . " Kalau menurut kehendakmu , apa yang akan kau lakukan , Yen-siocia ?" , Tanya Yang Cien dengan ramah . " Kami minta persetujuanmu untuk bertindak , taihiap . Kalau mungkin , kami akan senang sekali apabila mendapat bantuan beberapa orang teman dari Hek I Kaipang , akan tetapi kalau tidak , kami ingin bertindak sendiri membebaskan ayah dan ibu dari dalam tahanan !" . " Akan tetapi , tindakan itu berbahaya sekali dan juga tidak 353 ada gunanya , nona . Kalian pasti akan gagal karena penjagaan pada rumah tahanan di kota raja ketat sekali . Katakanlah ji-wi akan berhasil meloloskan Gubernur Yen dari rumah tahanan , akan tetapi bagaimana akan mampu lolos keluar dari kota raja " Usaha itu akan sia-sia bahkan amat membahayakan ji-wi sendiri " . " Kami tidak takut mati !" kata Yen Sian . " Aku percaya , nona , dan aku kagum melihat kebaktian nona dan keberanian , akan tetapi ingatlah bahwa mungkin sekali membahayakan orang tuamu sendiri kalau berusaha lari lalu tertangkap di sana. Banyak nasehat diberikan Yang Cien kepada Yen Gun dan Yen Sian , akan tetapi agaknya kakak beradik ini tidak merasa puas . Terutama sekali Yen Sian yang tidak dapat tinggal diam melihat orang tuanya menjadi tawanan di kota raja . Akhirnya , seperti yang di khawatirkan Yang Cien , pada suatu pagi , kakak beradik itu pergi tanpa pamit ! Yang Cien merasa khawatir sekali . Sebetulnya , hal ini bukanlah urusannya . Dia sudah lebih dari cukup memberi nasehat dan saran , akan tetapi kalau kakak beradik itu bersikeras untuk mencoba melepaskan ayah ibunya dari tahanan , apa yang dapat dia lakukan " Bagaimanapun juga , tidak kuat hatinya membayangkan Yen Sian tertangkap orang-orangnya Koksu . Tak mungkin dia membiarkan saja gadis itu di tawan dan dalam bahaya maut . Maka dia pun segera berangkat mengejar . Yen Gun dan Yen Sian memang sudah nekat . kakak beradik ini tidak suka makan dan tidak dapat tidur setiap kali mereka teringat kepada ayah dan ibu dan seluruh keluarga yang menjadi tawanan di kota raja . Mereka nekat untuk mencoba membebaskan ayah dan ibu mereka dari tahanan musuh , tidak peduli bahwa kota raja merupakan tempat yang berbahaya sekali bagi mereka . Dengan mengenakan pakaian 354 ringkas mereka berangkat berdua , menggendong buntalan pakaian dan membawa pedang , menuju ke utara . -oo0dw0oo- Jilid 12 Akan tetapi , baru dua hari mereka melakukan perjalanan , mereka sudah menghadapi ancaman bahaya . Pada suatu pagi selagi mereka berjalan mendaki lereng sebuah bukit , tiba-tiba saja di sebuah tikungan muncul belasan orang dan mereka tidak sempat lagi menghindar . Dapat di bayangkan betapa kaget hati mereka melihat bahwa mereka adalah sepasukan perajurit pemerintah yang di pimpin oleh seorang panglima muda dan seorang wanita cantik . Panglima itu adalah Lai Seng bersama isterinya , Bong Kwi Hwa . Betapa girang hati Lai Seng ketika melihat bahwa dua orang muda itu adalah orang-orang pelarian , putera dan puteri Gubernur Yen . Dia sendiri tidak segera mengenal mereka , akan tetapi seorang pembantunya mengenal kedua orang muda itu dengan baik . " Lai-ciangkun , merekalah kong-cu dan sio-cia Yen , putera - puteri Gubernur Yen yang di cari-cari " . " Bagus , kita tangkap mereka !" . Isterinya yang melihat betapa tampannya Yen Gun , segera berbisik kepada suaminya , " Yang laki-laki untuk aku dan yang wanita untukmu , malam ini kita bersenang-senang " . Lai Seng mengerti apa yang di kehendaki isterinya yang cabul itu . Dia mengerutkan alisnya . " Jangan main-main , isteriku . Mereka adalah orang-orang penting dan kalau kita berhasil menangkapnya , hidup atau mati , kita akan mendapatkan pahala besar dari Sri Baginda !" . Bong Kwi Hwa agak cemberut mendengar penolakan ini , akan tetapi ia tidak lagi membantah . Yen Gun dan Yen Sian tidak sempat menyingkir lagi dan terpaksa mereka 355 menghadapi Lai Seng dan anak buahnya . " Dua saudara Yen , kalian memang kami cari-cari , hayo menyerah menjadi tawanan kami sebelum kami menggunakan kekerasan ! " kata Lai Seng sambil mencabut pedangnya . Yen Gun dan Yen Sian juga mencabut pedang mereka . " Sebelum mati pantang menyerah !" bentak mereka dan keduanya sudah menerjang kea rah Lai Seng dan Bong Kwi Hwa . Mereka berdua segera di kepung dan di keroyok . Terjadi lah perkelahian yang seru . Sebetulnya , tingkat kepandaian kakak beradik Yen itu sudah cukup tinggi dan seimbang dengan kepandaian Lai Seng maupun Bong Kwi Hwa , akan tetapi karena Lai Seng dibantu oleh tujuh belas orang anak buahnya , maka dua orang kakak beradik itu menjadi terdesak hebat . Mereka berdua memainkan ilmu pedang Gobi-pai yang indah dan cepat gerakannya . Akan tetapi karena suling perak Lai Seng amat lihai , di tambah lagi permainan pedang Bong Kwi Hwa yang berbahaya sekali dengan Kwi-kiam-sut ( Pedang Setan ) maka kedua orang kakak beradik itu mulai terdesak dan mereka terus mundur . Bong Kwi Hwa yang tidak diperbolehkan mempermainkan Yen Gun menjadi marah dan ialah yang mendesak pemuda itu , sedangkan Lai Seng mendesak Yn Sian , di bantu oleh anak buahnya . Yen Sian , mempertahankan diri dengan memutar pedangnya , akan tetapi pada suatu saat , setelah ia bertahan lebih dari lima puluh jurus , suling perak itu menghantam Sepasang Naga Lembah Iblis Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo pundaknya dan tubuh gadis itu terhuyung ke belakang . Kesempatan ini dipergunakan oleh Lai Seng untuk menendang dan robohlah Yen Sian ! . Melihat ini , Yen Gun mengamuk untuk melindungi adiknya yang sudah roboh . Akan tetapi dia sendiri di serang habis-habisan oleh wanita cantik itu sehingga dia tidak berdaya untuk melindungi Yen Sian . Pada saat yang amat berbahaya bagi kedua orang kakak beradik itu , tiba-tiba terdengar suara teriakan melengking dan nampak gulungan sinar putih yang 356 datang menyambar-nyambar . Lai Seng dan Bong Kwi Hwa yang menangkis dengan pedang mereka terdorong mundur ke belakang . Mereka terkejut dan melihat bahwa yang muncul adalah Yang Cien , pemuda yang di pilih menjadi beng-cu oleh kaum pemberontak itu ! . Yang Cien cepat memanggul tubuh Yen Sian yang pingsan dan berkata kepada Yen Gun , " Yen-kongcu , pergilah !" Yen Gun tahu diri . Pihak lawan terlalu banyak , maka diapun melompat pergi dari situ . Yang Cien yang memanggul tubuh Yen Sian mengikuti dari belakang dan tidak ada yang berani mengejarnya . Lai Seng dan juga Bong Kwi Hwa maklum bahwa mereka berdua bukan tandingan bengcu itu yang sudah pernah mengalahkan ayah Bong Kwi Hwa , yaitu Sin-to Kwi-ong . Apalagi di samping pemuda perkasa itu masih ada Yen Gun yang tidak boleh di pandang ringan . Karena itu , biarpun dengan hati mendongkol sekali , Lai Seng dan isterinya tidak berani melakukan pengejaran dan terpaksa membiarkan Yang Cien membawa pergi gadis yang sudah terluka itu . Dua orang penting , putera dan puteri Gubernur Yen dari Lok-yang tidak dapat di tangkap . Sementara itu dengan cepat Yang Cien mengajak Yen Gun mencari tempat sunyi di dalam sebuah hutan . Setelah mendapatkan sebuah kuil kosong , dia membawa masuk tubuh Yen Sian yang masih lemah ke dalamnya , lalu dia menyuruh Yen Gun untuk berjaga di depan kuil dan dia sendiri lalu mengobati luka di pundak Yen Sian . Untuk itu , perlu dikerahkan sin-kang karena luka oleh suling perak itu mengandung racun . Dia menurunkan Yen Sian rebah menelungkup . Kedua tangannya lalu di letakkan di punggung dan pundak , dan dengan pengerahan sin-kangnya , dia mendorong keluar hawa beracun dari pundak yang terkena pukulan suling itu . 357 Akhirnya luka itu dapat disembuhkan , hanya tubuh Yen Sian masih lemah dan ia menangis sesunggukan setelah sembuh kembali . Yang Cien menghiburnya . " Untung engkau dan kakakmu tidak tertawan , nona " . " Akan tetapi kami gagal ............. " . Gadis itu menangis . " Bahkan kami hamper celaka . Kalau tidak engkau yang menolong , taihiap ......... kami juga menjadi tawanan . Ah , sampai kapan aku akan dapat menolong ayah ibu ?" . " Nona , hal itu jangan di pikirkan dulu . Tidak mungkin menyelidiki ke sana membebaskan tawanan . Sama saja dengan membunuh diri . Di Lok-yang , selama tidak ada gerakan pemberontakan , maka semua tuduhan atas diri ayahmu belum terbukti , maka kurasa Kaisar juga tidak akan menjatuhkan hukuman . Aku juga sudah memerintahkan semua saudara kang-ouw di daerah Lok-yang agar jangan memperlihatkan gerakan apapun . Kita perlu menyusun kekuatan lebih dulu sebelum bergerak . Nona ,perjuangan memang menghendaki pengorbanan . Percayalah , pengorbanan keluarga nona tidak akan sia-sia . Ayah nona adalah seorang pahlawan besar bagi perjuangan bangsa kita . Kerajaan Wei yang sesungguhnya adalah Kerajaan Bangsa Toba dan Mongol itu , satu waktu pasti akan dapat kita hancurkan !" Yang Cien mengepal tinju penuh semangat . " Tapi , melihat ayah dan ibu menderita di penjara dan aku sebagai anaknya tidak berdaya menolong mereka , sungguh merupakan siksaan batin yang hebat , taihiap .... " Gadis itu menangis lagi . Yang Cien merasa kasihan sekali . Bayangkan saja , seorang gadis puteri gubernur yang biasanya hidup mewah , terhormat , kini tibatiba di tinggalkan semua itu , bahkan di tinggalkan ayah ibu dan seluruh keluarga yang menjadi orang tahanan yang sewaktu-waktu nyawanya terancam bahaya 358 maut . Betapa tidak hancur hatinya . " Nona " , ia menyentuh pundak gadis itu dengan hati yang terharu . " Besarkan hatimu , tabahkan hatimu , ini semua nasib dan kita harus mengubah nasib itu dengan perjuangan " . Yen Sian yang merasa betapa hatinya hancur itu terisak-isak dan entah bagaimana ia sudah jatuh ke dalam rangkulan Yang Cien . Pemuda ini merasa iba sekali dan Yen Sian merasa mendapatkan tempat berlindung dan tempat menyandarkan diri . " Sian-moi , jangan bersedih , jangan menangis .... " Yang Cien tiba-tiba menyebutnya adik , tidak dapat menyebut nona lagi . " Cien-ko ... bantulah ... bantulah aku agar aku dapat menahan semua ini .... " Yen Sian menangis sambil bersandar ke dada pemuda itu . Dalam keadaan seperti itu , keduanya seperti membuka rahasia hati mereka bahwa mereka itu saling mencinta , cinta yang mungkin dinyalakan melalui rasa iba di satu pihak dan terima kasih di lian pihak . Jalan menuju cinta memang berlikuliku . Dari rasa iba yang mendalam dapat saja timbul cinta . Dari budi kebaikan juga dapat timbul rasa cinta . Setelah kedukaannya mereda , mereka lalu keluar dari dalam kuil dan Yen Gun merasa lega melihat adiknya tidak apa-apa . " Sukurlah kalau adikku sudah tidak apa-apa , lukanya sudah sembuh . Banyak terima kasih atas pertolonganmu , Yang-taihiap , kalau tidak ada taihiap datang menolong , tentu kami berdua sudah tertangkap musuh " , katanya . " Koko , sudah bukan waktunya lagi bagi kita untuk bersungkan-sungkan dan menyebut taihiap kepada Cien-ko . Bukankah kita sekarang sudah seperti keluarga sendiri " Bukankah begitu , Cien-ko ?" . 359 Yang Cien mengangguk dan tersenyum . " Benar apa yang di katakana oleh Sianmoi , Gun-twako " . Pernyataan ini membuat wajah Yen Gun berseri gembira dan sedikit banyak dia sudah dapat menduga bahwa ada hubungan yang lebih mendalam antara adiknya dan pendekar sakti itu . " Ah , banyak terima kasih , Cien-te ( adik Cien ) atas kehormatan yang diberikan kepada kami . Sekarang kita akan kemana ?" . " Tidak ada lain jalan , kita harus kembali . Aku bermaksud untuk menemui Gubernur Gak dan Coa-ciangkun , melihat bagaimana sikap mereka dalam menghadapi penangkapan Gubernur Yen di Lok-yang , sekalian memperkenalkan diri " . " Cien-ko , biarkan aku ikut membantumu . Membantu perjuanganmu bagiku sama dengan membantu pelepasan ayah ibuku , karena mereka itu di tangkap demi perjuangan melawan pemerintah penjajah pula " . " Baik , Sian-moi , engkau boleh ikut denganku agar Gubernur Gak percaya . Dan ku harap Gun-ko suka menyusul Akauw ke selatan , melakukan penyelidikan terhadap Kerajaan Sun . Nanti sehabis menemui Jendral Gak dan Coa-ciangkun , kamipun akan menyusul ke selatan " . Yen Gun menyanggupi dan berangkatlah mereka ke selatan . Sejak saat itu , hubungan antara Yen Sian dan Yang Cien semakin akrab dan keduanya tidak syak lagi bahwa mereka saling mencinta . bagi Yang Cien , Yen Sian adalah seorang gadis yang bangsawan , gagah perkasa , berbudi dan juga berjiwa pahlawan sehingga pantas untuk menjadi kekasih dan pasangannya . -oo0dw0oo- Kita tengok keadaan di Kerajaan Sun . Kerajaan ini berada di selatan dengan Sungai Huai , dan kota rajanya adalah Nan 360 king . Sebuah Kerajaan kecil , sisa dari kerajaan yang dulu dikalahkan oleh Kerajaan Wei di jaman Sam-kok Kerajaan Toba masih menggunakan nama Kerajaan Wei , walaupun sesungguhnya yang berkuasa adalah orang-orang bersuku Bangsa Toba , sebuah suku Bangsa Mongol yang besar . Kerajaan Sun dipimpin oleh Sun Huang-te yang sudah berusia limapuluh tahun . Kerajaan ini kecil saja , namun cukup kuat dan telah mengerahkan pasukannya di perbatasan utara untuk membendung gerakan kerajaan Wei atau Toba yang hendak menundukkannya . Musuh besar pasukan Sun Huang-te ini adalah pasukan yang di pimpin oleh Coa-ciangkun yang berada di sepanjang Sungai Huai . Coaciangkun dengan pasukannya itu selalu menyerang pasukan Sun di sepanjang perbatasan , akan tetapi mendadak saja Sun Huang-te menerima kontak dari Koksu Kerajaan Toba yang aganya menawarkan perdamaian ! Bahkan pasukan Coa-ciangkun , walaupun tidak di tarik mundur dari perbatasan , mulai menghentikan serangannya . Sun Huang-te adalah seorang kaisar yang lemah pula . Pekerjaan sehari-hari hanya mengejar kesenangan pribadi , pelesir dan mengumpulkan selir yang cantik-cantik sebanyak mungkin . Bagian atau daerah selatan memang terkenal dengan wanita-wanitanya yang lembut dan cantik . Pengejaran kesenangan ini tentu saja membuat pemerintahannya menjadi lemah dan kekuasaan terjatuh ke tangan para thaikam dan para pejabat tinggi . Terutama sekali Ouw-yang Koksu , dia boleh di bilang menjadi penguasa tertinggi karena urusan pemerintahan hamper sebagian besar berada di tangannya ! Kaisar yang malas mengurus urusan Negara itu menyerahkannya kepada Ouw-yang Kok-su sehingga kekuasaan Koksu ini amat besar untuk Kerajaan Sun. Setelah mendapat kontak dari utusan Lui Koksu dari Kerajaan Wei atau Toba , kaisar segera mengundang Koksu Ouw-yang untuk berbicara tentang hal itu . 361 " Harap paduka tidak terkecoh oleh penawaran damai dari pihak mereka " , kata Ouw-yang Koksu . " Kalau Kerajaan Wei mengajak damai , hal ini tentu dilakukan karena mereka melihat suatu keuntungan dari perdamaian itu . Apa keuntungannya bagi mereka kalau berdamai dengan kita " Sudah jelas , Yang Mulia . Kalau mereka berdamai dengan kita , mereka akan lebih mudah menundukkan kerajaan-kerajaan kecil di seluruh selatan . Dan kalau semua kerajaan sudah di tundukkan , baru mereka akan menghantam kita kembali ! Di lain pihak , apakah keuntungan kita " Kita tidak mempunyai keperluan ke utara , seperti mereka mempunyai keperluan menundukkan kerajaankerajaan kecil di barat dan selatan . Tidak , Sri Baginda , penawaran damai ini hanya merupakan jebakan belaka !" Demikian Ouw-yang Koksu memberi nasehatnya . " Akan tetapi kalau kita menolak begitu saja , mereka tentu akan memperkuat pasukan di perbatasan dan menyerang kita. Bagaimanapun juga , kekuatan mereka lebih besar dibandingkan kekuatan kita ". " Kita tidakmenolak secara keras , juga tidak menerima , kita mengulur waktu sambil mencari siasat untuk mengatasi keadaan ini , Sri Baginda . Bahkan hamba mendengar bahwa pemerintahan Kerajaan Wei mulai ada bentrokan dengan para pejabat di Nam-kiang . Kalau keadaan ini dikembangkan , baik sekali untuk kita . Hamba mendengar bahwa Coa-ciangkun pemimpin pasukan di perbatasan enggan untuk menarik mundur pasukannya , juga Gubernur Gak condong untuk bersekutu dengan Coa-ciangkun . Agaknya para pejabat daerah itu mulai membangkang kepada perintah Kerajaan Wei yang sepenuhnya di pegang oleh Bangsa Toba itu " . Sun Huang-te mengangguk-angguk . " Kalau begitu benar kata-katamu tadi . Kita mengulur waktu sambil melihat keadaan agar dapat bertindak sesuai dengan keadaan " . Demikianlah , Kerajaan Sun di sebelah selatan Sungai Huai 362 mulai mengatur siasat mereka . Di selatan dan barat memang banyak terdapat kerajaan-kerajaan kecil yang dulunya dikuasai oleh para gubernur yang kemudian memberontak dan berdiri sendiri-sendiri setelah perang Sam-kok dan Kerajaan Wei keluar sebagai pemenang . Namun , karena kemudian Kerajaan Wei di kuasai oleh Bangsa Toba , maka banyak pejabat memisahkan diri dan mendirikan kerajaan-kerajaan kecil di daerah-daerah , menyusun pasukan sendiri untuk menjaga kedaulatan kerajaan kecilnya . Kerajaan Wei atau Toba menjadi semakin lemah dan tidak berdaya . Cina yang dulunya sudah di persatukan ketika jaman Kerajaan Chin , setelah perang Sam-kok menjadi terpecah belah menjadi ratusan atau puluhan Kerajaan kecil yang berdiri sendiri sendiri . Pada suatu hari , di Nan-king muncul seorang pemuda . Dia adalah Can Kauw Cu , atau Akauw . Seperti telah kita ketahui , Akauw ini menerima tugas penting dari suhengnya , yaitu untuk menyelidiki keadaan di Negara atau Kerajaan Sun , bahkan membawa sepucuk surat dari Yang Cien sebagai bengcu dunia kangouw untuk diserahkan kepada kaisar Sun Huang te kalau saatnya tiba . Kehadiran pemuda tinggi besar yang agak kehitaman namun nampak gagah perkasa itu tidak mendatangkan banyak perhatian . Akauw memasuki sebuah rumah makan dan memesan makanan dengan kata-kata pendek . Bagaimanapun juga , kalau dia terlalu banyak bicara , tentu logat bicaranya akan di ketahui orang bahwa dia datang dari utara , walaupun di situ terdapat pula tidak sedikit orang yang berasal dari utara . Setelah makan minum , Akauw lalu keluar dari rumah makan dan pergi melihat-lihat . Dari jauh dia melihat serombongan pengemis sedang menuju ke sebuah pasar , tentu untuk minta sedekah . Para pengemis ini jelas dari satu kelompok karena memiliki kesamaan yaitu tongkat mereka . 363 Tongkat itu pada ujungnya di pasangi besi dan dia sudah mendengar dari suhengnya bahwa di selatan terdapat sebuah perkumpulan pengemis yang terkenal dengan nama Tiat-tung kai-pang ( Perkumpulan Pengemis Tongkat Besi ) . Agaknya mereka ini adalah para anggota Tiat-tung Kai-pang . Maka , Akauw mempercepat langkahnya untuk mengejar . Akan tetapi , ternyata para pengemis yang jumlahnya sembilan orang itu tidak pergi ke pasar , melainkan menghampiri sebuah rumah penginapan . Mereka mendatangi pengurus rumah penginapan dan Akauw dapat mendengar seorang di antara mereka yang agaknya menjadi pimpinan , orangnya tinggi kurus , berkata dengan suara keras . " Cepat panggil keluar nona berpakaian hijau yang kemarin malam telah menghajar tiga orang kawan kami , atau kami akan mengobrak-abrik tempat ini !" . Nada suara nya mengancam dan pengurus rumah penginapan itu menjadi ketakutan . " Baik , baik , bersabarlah , akan ku panggilkan nona itu !" . Akauw pura-pura duduk agak menjauh dan melihat apa yang akan terjadi . Tak lama kemudian , pengurus itu ke luar lagi di ikuti seorang gadis yang membuat Akauw melonjak karena kaget . Ji Goat ! Tak salah lagi . Ji Goat lah gadis yang baru muncul itu , dan karena perhatian Ji Goat tertuju kepada para pengemis , maka gadis itu pun tidak melihatnya . Gadis itu memang Ji Goat . Dalam perantauannya untuk meluaskan pengalaman , ia telah menyeberangi sungai setelah meninggalkan Yang Cien dan memasuki daerah Kerajaan Sun sampai ke kota raja , yaitu Nan-king . Setelah berhari-hari berada di situ , pada suatu hari ia melihat tiga orang pengemis sedang berbuat kurang sopan terhadap dua orang wanita kakak beradik . Tiga orang pengemis itu minta-minta sambil meraba-raba tubuh orang . Melihat ini Ji Goat menjadi marah dan menegur para pengemis . Akan tetapi tiga orang 364 pengemis itu menjadi marah dan menyerangnya dengan tongkat besi mereka . Ji Goat tentu saja menjadi semakin berang dan ia menghajar mereka sehingga tiga orang pengemis muda kurang ajar itu lari tunggang langgang . Sepasang Naga Lembah Iblis Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Itulah sebabnya pagi hari ini sembilan orang pengemis tongkat besi mendatangi rumah penginapan dimana Ji Goat bermalam . Tadi , pengurus rumah penginapan memberitahu bahwa datang banyak pengemis minta bertemu dengannya . Tahulah Ji Goat bahwa hal ini tentu ada hubungannya dengan peristiwa kemarin , maka ia pun sudah siap siaga , keluar sambil membawa pedang di punggungnya . Dan benar saja , di luar rumah penginapan telah menanti sembilan orang pengemis yang wajahnya bengis , di pimpin oleh seorang pengemis jangkung kurus . Tanpa ragu-ragu Ji Goat melangkah lebar menghampiri sembilan orang pengemis yang berada di halaman depan itu dan bertanyalah ia dengan suara lantang , " Kalian mencari aku ?" . Suara pertanyaannya mengandung tantangan dan memang gadis itu seperti biasanya , pemberani . Si jangkung lalu melangkah maju menghadapinya dengan alis berkerut . " Nona , kami mendengar laporan bahwa nona telah memukuli tiga orang anggota kami . Benarkah itu dan mengapa nona melakukan pemukulan ?" " Ah , itukah " Memang benar . Aku melihat tiga orang pengemis muda berbuat kurang ajar kepada dua orang nona . Mereka itu minta sedekah dengan cara yang tidak wajar , tangan mereka merabaraba dan mencolek-colek tubuh kedua orang nona itu . Hal ini membuat aku marah dan menegur tiga orang pemngemis muda itu . Eh , mereka tidak menerima kesalahan , malah mereka menyerangku . Siapa tidak menjadi marah " Maka aku lalu menghajarnya . Kalian ini tentu golongan lebih tua dan lebih tahu sopan santun . Mengapa tidak kalian tegur perbuatan saudara muda kalian itu ?" . 365 Si jangkung mengerutkan alisnya . " Nona , untuk menyelesaikan urusan ini , nona di panggil oleh pimpinan kami . Marilah nona ikut bersama kami untuk menghadap pemimpin kami sehingga di sana akan di urus siapa yang bersalah dalam hal ini " . " Hemmm , aku tidak bersalah . Mengapa aku harus menghadap pimpinan kalian " Kalau dia perlu denganku , dialah yang harus datang menemuiku di sini . Aku tidak mau menghadap dia !" kata Ji Goat yang bukan saja merasa tidak enak di panggil seperti itu , akan tetapi juga dara ini menganggap bahwa mendatangi sarang kaipang itu merupakan bahaya besar , berbeda kalau ia menemui pemimpinnya di tempat umum . " Nona , pemimpin kami sudah memerintahkan demikian , dan nona tidak boleh menolak " . " Hemmm , perintah itu untuk kalian . Untukku dia tidak berhak memerintah apapun . Aku tidak bersalah , sebaliknya anak buahnya yang bersalah , maka kalau dia hendak bicara denganku tentang urusan itu , sudah sepatutnya kalau dia yang datang mencariku ke sini , bukan aku yang menghadapnya " . " Nona , engkau berani membantah kehendak pang-cu kami ?" kini si jangkung menjadi marah dan sudah melintangkan tongkat besinya di depan dada . " Kenapa tidak berani " Ia bukan pang-cu ku " , bantah Ji Goat , nampak tenang dan sedikitpun tidak nampak takut . " Kawan-kawan , kita tangkap gadis sombong ini !" si jangkung membentak marah . Pada saat itu Akauw merasa bahwa sudah tiba saatnya dia harus campur karena kalau dibiarkan Ji Goat pasti akan menghadapi pengeroyokan . Bukan dia khawatir , karena gadis itu memiliki kepandaian tinggi pula , akan tetapi sungguh tidak enak kalau terjadi perkelahian di negeri orang ! . 366 " Tahan dulu ..... !" dia berteriak dan lari menghampiri . " Akauw .....!" Ji Goat berseru girang sekali melihat pemuda ini , girang dan juga heran karena sama sekali tidak mengira akan bertemu dengan pemuda itu di Negeri Sun . " Ji Goat , tahan dulu , jangan berkelahi !" Akauw yang juga girang bertemu dengan gadis yang telah merebut cinta di hatinya itu . " Biar aku bicara dengan mereka " . Sementara itu , si jangkung yang melihat Akauw yang tubuhnya tinggi besar , mengerutkan alisnya dan membentak , " Orang muda , harap engkau jangan mencari penyakit dan mencampuri urusan kami dengan gadis muda ini !" . " Sobat , gadis ini adalah seorang sahabatku , tidak mungkin aku tidak mencampuri . Akan tetapi aku mencampuri . Akan tetapi aku mencampuri untuk mendamaikan . Ketahuilah , kami adalah sahabat-sahabat baik dari Hek I Kaipang di utara , maka dengan memandang para sahabat dari Hek I Kaipang , kami berdua mengharappengertian kalian dan tidak menganggap kami sebagai musuh " . Si Jangkung nampak ragu ketika mendengar disebutnya Hek I Kaipang , perkumpulan pengemis terbesar di saat itu . " Akan tetapi , nona ini tidak mau menerima panggilan pang-cu kami untuk membicarakan urusan ia memukuli tiga orang anak buah kami " . " Karena ia menaruh curiga kepada kalian . Akan tetapi dengan adanya aku di sini , biarlah kami berdua menghadap pang-cu kalian , karena kebetulan sekali akupun menerima pesan dari beng-cu kami untuk menghubungi kalian " . " Beng-cu ...." " si jangkung semakin ragu . " Baiklah , mari kita pergi menghadap pang-cu " . Ji Goat dan Akauw mengikuti mereka . Ji Goat berjalan di samping Akauw dan gadis itu sudah sibuk menghujaninya dengan pertanyaan kenapa Akauw berada di tempat itu . 367 " Aku merasa seperti mimpi bertemu dengan mu di tempat ini , Akauw ada apakah engkau ke sini dan kapan engkau tiba ?" . " Baru beberapa hari yang lalu dan nanti saja ku ceritakan sejelasnya , Ji Goat . Akan tetapi aku sendiripun merasa seperti mimpi bertemu denganmu di sini . Sungguh pertemuan yang tidak di sangka-sangka namun amat membahagiakan hatiku " , ucapan Akauw ini demikian bersungguh-sungguh sehingga Ji Goat tersenyum dan tersipu . Mereka tiba di sarang Tiat-tung Kai-pang yang berada di perkampungan miskin . Mereka segera dihadapkan seorang pengemis berusia lima puluh tahun lebih yang tubuhnya kekar dan berotot , tidak pantas menjadi pengemis . Pengemis yang menjadi ketua Tiat-tung Kai-pang ini memang seorang yang bertubuh kuat sekali , dan dia terkenal dengan permainan tongkatnya . Namanya Cai Kui dan sebutannya Cai-pangcu . Dia hidup seorang diri , tidakmenikah dan sejak belasan tahun menjadi ketua Tiat-tung Kai-pang dan di segani oleh semua anak buahnya . Pengemis jangkung setelah menghadap ketuanya lalu memberi laporan bahwa nona itulah yang kemarin telah menghajar tiga orang anak buah mereka . " Dan siapakah orang muda ini " Mengapa dia turut datang ?" Tanya Cai pang-cu dengan suaranya yang lantang . " Menurut pengakuannya , dia sahabat gadis itu dan dia adalah sahabat dari Hek I Kaipang di utara , pangcu " . Cai Pang-cu kini memandang kepada Ji Goat dan Akauw , matanya memandang penuh selidik . " Benarkah , orang muda , engkau sahabat baik Hek I Kaipang ?" " Benar , pang-cu . Aku mengenal Cu Lokai , Song Lokai dan banyak pemimpin Hek I Kaipang yang lain . Juga aku adalah sute dari beng-cu kita yang baru " . 368 " Hemmm , beng-cu yang mana kau maksudkan ?" . " Beng-cu Yang Cien , yang baru saja di pilih di Thai-san , tentu pangcu juga sudah mendengarnya " . " Hemmm , kami tidak mengikuti pilihan itu , walaupun beritanya sampai ke sini . Siapakah namamu , orang muda " Dan siapakah pula nama nona ini ?" . " Namaku Cian Kauw Cu , dan nona ini bernama Ji Goat . Kami sungguh tidak pernah mempunyai rasa permusuhan dengan para kai-pang " . " Nona , engkau telah menghajar tiga orang anak buah kami dan engkau berani mengatakan bahwa engkau tidak memusuhi kami " Kami adalah orang-orang miskin yang mengandalkan nafkah dari minta-minta sedekah , kenapa engkau begitu tega untuk memukuli tiga orang anggota kami ?" . " Pang-cu , aku tidak bersalah . Seyogyanya pang-cu menegur tiga orang pengemis muda itu . Mereka bukan mengemis , akan tetapi mereka berbuat kurang ajar terhadap dua orang nona . Mereka minta sedekah sambil meraba dan mencolek tubuh dua orang gadis itu , tentu saja aku lalu menegur mereka . Akan tetapi , tiga orang pengemis muda itu malah menyerangku , maka terpaksa ku hajar mereka . Apakah pang-cu hendak menyalahkan aku dalam urusan ini ?" Ji Goat berkata dengan sikap menegur dan menantang . Wajah pang-cu itu penuh kerut merut . " Panggil ketiga orang anggota kita itu ke sini !" bentaknya kepada si jangkung . Si Jangkung pergi dan tak lama lagi kembali dengan tiga orang pengemis muda yang nampak ketakutan . " Hayo kalian katakan , apa benar kalian kemarin ketika minta sedekah , kalian meraba-raba dan mencolek-colek tubuh dua orang gadis " Hayo jawab yang benar !" bentak Cai pangcu . 369 " Kalau perlu , aku dapat mengajak dua orang gadis itu ke sini menjadi saksi !" cepat Ji Goat yang cerdik berkata untuk menakuti tiga orang pengemis itu . Tiga orang pengemis muda itu saling pandang dan seorang di antara mereka berkata , " maaf , pangcu , kami ..... kami hanya main-main saja .... " . " Main-main dan mencolek-colek tubuh gadis-gadis itu ?" bentak sang ketua . " Ya... ya ... ya .... Tapi ... hanya main-main .... " . " Jahanam ! Kalian melanggar pantangan kita . Hayo beri hukuman masing-masing dua puluh kali ! Seret mereka keluar !" . Tiga orang pengemis muda itu di seret keluar dan terdengarlah suara berdebuk ketika mereka di pukuli , di susul teriakan-teriakan kesakitan mereka . Akauw mengangkat kedua tangan memberi hormat . " Pang-cu telah bertindak tepat , tahu bahwa yang bersalah haruslah diberi hukuman agar lain kali tidak mengulang kembali kesalahannya . Kami mengucapkan terima kasih " . " Nanti dulu , orang muda . Aku Cai Kui tidak suka melihat anak buah dihina orang luar . Nona ini sudah memperlihatkan kepandaiannya , maka setelah tiba di sini , kami ingin menguji , apakah sudah sepatutnya kalau ia memberi hajaran kepada anak buah kami sebagai golongan yang lebih tinggi " . " Akan tetapi , pangcu ...... " kata Akauw . " Akauw , biarlah kalau Cai Pang-cu hendak mengujiku . Jangan di kira bahwa aku takut menghadapi ujian itu !" kata Ji Goat dengan suara menantang . " Kami tidak berniat bermusuhan . Apalagi karena kalian menyatakan menjadi sahabat dari Hek I Kaipang yang kami pandang tinggi . Akan tetapi sebelum menguji kalian , 370 bagaimana kami dapat menghargai kalian " Sebelum kita membicarakan hal-hal penting , lebih dulu kami harus berkenalan dengan ilmu kalian agar mata kami lebih terbuka lagi " . Dia memberi isyarat kepada seorang yang usianya sekitar empat puluh tahun dan berkedudukan wakil ketua . Nama wakil ketua itu adalah Bi Tun Bo , seorang yang juga ahli memainkan tongkat besi dan dalam hal ilmu silat hanya kalah sedikit dibandingkan sang ketua . " Tun Bo , engkau yang menguji kepada nona Ji Goat ini !" . " Baik , pang-cu . Silahkan nona " , kata Bi Tun Bo yang bertubuh sedang dan mukanya penuh brewok itu . Dia sudah melintangkan tongkat berujung besi di depan dadanya . Ji Goat melihat tempat itu cukup luas untuk bertanding silat . Melihat cara pengemis itu memegang tongkat , tahulah ia bahwa lawan ini tentu memiliki ilmu tongkat yang cukup lihai , oleh karena itu iapun menghunus pedangnya , yaitu sepasang pedang pendek yang sarungnya menjadi satu . Nampak sinar berkilauan ketika sepasang pedang pendek di cabut . " Aku sudah siap , silahkan " , kata Ji Goat yang memasang kuda-kuda yang manis di depan Bi Tun Bo. Pengemis ini segera menggerakkan tongkatnya , memainkan ilmu tongkat besinya dengan gerakan yang tangkas , cepat dan mengandung tenaga . Namun , gerakannya itu sama sekali tidak cepat bagi Ji Goat bahkan lamban sekali sehingga dengan mudah gadis ini dapat menghindarkan serangan pertama , lalu membalas dengan pedang pendeknya , yang melakukan gerakan menggunting dari kanan kiri . Ji Goat adalah murid Toat-beng Giam-ong Lui Tat dan ia sudah mempelajari ilmu pedang yang hebat dari Koksu itu , ialah Lo-hai Kiam-sut ( Ilmu Pedang Pengacau Lautan ) . Maka begitu ia memainkan sepasang pedangnya dengan ilmu itu , Bi 371 Tun Bo menjadi pening kepalanya . Dia hanya melihat dua gulungan sinar pedang yang melingkar-lingkar dan menggulungnya sehingga tongkatnya menjadi kacau gerakannya , dia hanya mampu memutar tongkatnya untuk melindungi dirinya dari sambaran kedua pedang yang mengamuk bagaikan dua ekor naga bermain di angkasa itu . Jelas bahwa tingkat kepandaian wakil ketua Tiat-tung Kaipang itu jauh berada di bawah tingkat Ji Goat . Akan tetapi Ji Goat juga maklum bahwa mereka berada di daerah orang dan amat tidak baik kalau sampai mendatangkan perasaan dendam . Maka ia pun tidak terlalu mendesak dengan sepasang pedangnya , dan ketika mendapat kesempatan ia tidak mau melukai lawan dengan pedangnya , hanya mengirim tendangan yang membuat tubuh lawan terhuyung ke belakang . Melihat lawan tertendang dan terhuyung , ia pun menahan sepasang pedangnya dan berdiri tegak , tidak mengejar . Bi Tun Bo juga bukan seorang yang tidak tahu diri . Dia sudah sejak tadi maklum bahwa dia pun bukan lawan seimbang nona ini yang amat lihai . Bahkan dia mengerti pula bahwa lawannya sengaja tidak ingin melukai , maka diam-diam dia berterima kasih . Melihat nona itu tidak mengejar , Bi Yun Bo lalu melompat ke belakang , memberi hormat kepada Ji Goat sambil berkata , " Ilmu pedang Ji-siocia memang hebat , aku mengaku kalah !" . " Ah , engkau terlalu mengalah " , kata Ji Goat sambil tersenyum . Cai Pangcu mengangguk-angguk . " Dengan ilmu kepandaianmu itu nona , engkau memang pantas mewakili kami memberi hajaran kepada anak buah kami yang menyeleweng . Sekarang , kami ingin sekali mengenal ilmu silat dari saudara Cian Kauw Cu " . 372 " Silahkan , pangcu " , kata Akauw dengan sikap sederhana namun tegak , dan diapun sudah siap . Ketua Cai berdiri di depan pemuda itu . Ketua itu tubuhnya memang kokoh , akan tetapi berhadapan dengan Akauw dia kelihatan agak pendek . Kedua lengannya yang nampak itu begitu penuh otot yang melingkar-lingkar , nampak kuat sekali . " Orang muda , karena engkau adalah tamu kami dan engkau datang dari Hek I Kaipang , maka marilah kita mengadu ilmu dengan tangan kosong saja . Sungguh tidak enak kalau kita menggunakan senjata kemudian di antara kita ada yang terluka . Tadi , wakilku tidak terluka hanya karena kebijaksanaan nona Ji saja . Mari kita bertanding mengadu kepandaian dan tenaga " . Cian Kauw Cu maklum bahwa agaknya ketua kaipang ini hendak mengambil keuntungan dari tenaganya yang agaknya besar . Diam-diam dia pun girang karena tidak harus menggunakan Hek-liong Po-kiam yang tentu akan menarik perhatian sekali karena po-kiamnya itu amat tajam dan ampuh Sepasang Naga Lembah Iblis Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo . " Baiklah , pangcu , aku sudah siap " , katanya sambil berdiri tegak di depan ketua itu . " Orang muda , lihat seranganku !" . Tiba-tiba Cai Kui membentak dan dia sudah melompat ke dapan dan menghantamkan tangannya yang kokoh kuat itu kea rah dada Akauw . Akauw mengelak dengan mudah , akan tetapi tangan yang luput memukul itu lalu menggunakan gerakan mencengkram untuk menangkap lengan Akauw . Kembali Akauw mengelak dari cengkraman sambil menggeser kakinya ke belakang . Cai Pangcu mendesak dengan mengayun kakinya menendang kea rah pusar . Sekali ini Akauw menangkis dengan tangannya . " Duukkk !" kaki itu terpental akan tetapi Akauw merasa 373 betapa tangannya pun tergetar . Tahulah dia bahwa tenaga tendangan lawan cukup kuat akan tetapi tidaklah terlalu kuat baginya . Ketika Cai Pangcu memukul lagi , kembali dia mengerahkan tenaganya menangkis . Dan sekali ini pertemuan kedua lengan membuat Cai Pangcu menyerengai kesakitan dan cepat melompat ke belakang , memutar tubuh dan dengan gerakan memutar itu kakinya terayun cepat sekali menuju kea rah dada Akauw . Akauw mengelak lagi dan kini mulai membalas dan terjadilah pertandingan tangan kosong yang seru . Saling serang , saling elak , dan kadang mereka beradu lengan , sehingga beberapa kali tubuh mereka tergetar saking kerasnya lengan atau kaki beradu . Setelah lewat tiga puluh jurus , Cai Kui mulai terengah dan kedua tangan dan kakinya terasa nyeri-nyeri . Dan ketika Akauw mempercepat gerakannya , dia pun terdesak hebat , hanya mampu mengelak dan menangkis saja , sama sekali tidak mampu lagi balas menyerang . Suatu saat , Akauw yang sudah menguasai pertandingan itu , melompat-lompat dengan cekatan sekali seperti monyet dan Cai Kui menjadi bingung karena beberapa kali dia kehilangan lawan dan tahu-tahu lawan itu sudah berada di belakangnya sambil menepuk punggungnya . Kalau Akauw mau tentu saja tepukan itu dapat di ubah menjadi hantaman yang tentu akan membuatnya roboh . Setelah beberapa kali di sentuh seperti itu , akhirnya Cai Pang-cu melompat ke belakang dan tubuhnya basah oleh keringat . " Cian-taihiap sungguh hebat , aku mengaku kalah !" katanya tanpa malu lagi . Memang dia tahu bahwa dia kalah jauh . " Pang-cu yang terlalu mengalah " , kata Akauw dengan hati girang karena dia tahu bahwa dia dan Ji Goat telah dapat menundukkan hati orang-orang Tiat-tung Kai-pang ini . Mereka lalu di jamu . Biarpun hanya perkumpulan 374 pengemis , akan tetapi ketuanya dapat menjamu dengan hidangan yang lumayan , di belikan dari rumah makan terbesar . Dalam makan bersama inilah , para pimpinan kai-pang itu mengadakan pembicaraan dengan Akauw dan Ji Goat . Karena Ji Goat dalam perjalanannya ke Kerajaan Sun hanya untuk berpetualang , maka ia lebih banyak diam dan menyerahkan percakapan kepada Akauw yang membawa tugas dari yang Cien . Akauw menceritakan tentang keadaan Hek I Kaipang dan tentang pemilihan beng-cu dimana Yang Cien terpilih sebagai beng-cu , akan tetapi betapa dalam pemilihan bengcu itu , Koksu Kerajaan Wei telah bertindak licik hendak melakukan penangkapan kepada mereka yang tidak mau memihak pemerintah penjajah . "Sekarang , agaknya pemerintah Toba telah membentuk suatu keadaan tandingan dalam dunia kang-ouw " , kata Akauw . " Mereka memilih seorang pembantu Koksu sebagai beng-cu , dia adalah Thian-te Ciu-kwi ...." . " Ah , datuk sesat itu !" kata Cai Pang-cu . " Benar , sebagian besar yang mengikuti jejak Thian-te Ciu-kwi adalah para tokoh kang-ouw yang sesat . Semua kai-pang di utara memihak Yang-bengcu , bahkan semua perkumpulan dan partai silat besar biarpun tidak secara terang agar tidak dimusuhi pemerintah , diam-diam menyatakan mendukungnya , hanya tinggal menanti dimulainya perjuangan melawan penjajah . Sekarang Yangbengcu mengutus aku untuk menghadap Sun Huang-te , untuk mengajak kerja sama , tidak tahu bagaimana pendapat pangcu dalam hal ini " . Ketua kai-pang itu menghela napas panjang . " Aaahhh , kalau bicara tentang kaisar kami , tidak jauh bedanya dengan raja-raja yang lain . Kerjanya hanya mengejar kesenangan belaka dan semua kekuasaan berada di tangan para pejabat 375 tinggi dan thai-kam , terutama di tangan Ouw-yang Kok-su . Kami rasa , lebih baik kalau taihiap berhubungan dengan Ouw-yang Kok-su , karena dialah yang akan menentukan apakah taihiap dapat menghadap kaisar atau tidak . Akan tetapi , taihiap juga harus berhati-hati , karena Ouw-yang Koksu adalah seorang yang amat licik dan cerdik bukan main ". " Kami mengharapkan bantuan pangcu dalam hal ini agar kami dapat berhubungan dengan Ouw-yang Kok-su dan dapat menghadap kaisar Kerajaan Sun " . " Jangan khawatir , taihiap . Bagaimanapun juga kami merasa bersatu dengan Hek I Kaipang , apalagi kalau Yang-pangcu sudah di akui oleh seluruh kai-pang di utara , dengan sendirinya kamipun siap untuk mengakuinya dan menaati pesannya . Sebetulnya apa yang hendak dilakukan oleh Yang-bengcu , taihiap ?" . " Tentu saja berjuang mengusir penjajah Mongol dari tanah air . Dan untuk itu , Beng-cu akan menghimpun semua kekuatan dari berbagai pihak untuk bersatu , karena tanpa persatuan yang kokoh , tidak mungkin dapat mengusir penjajah yang masih memiliki pasukan yang amat kuat " . " Akan tetapi untuk menghimpun semua itu , membutuhkan biaya yang amat besar , taihiap " . " Untuk itu sudah di atur pula oleh beng-cu . Kalau masanya tiba , maka soal biaya tidak menjadi masalah . Bengcu sudah mempunyai sumber dana yang cukup untuk membiayai suatu angkatan perang yang jumlahnya besar " . " Bagus , kalau begitu mari ji-wi kami antar untuk menghadap Ouw-yang Kok-su karena hanya dia yang dapat memungkinkan ji-wi menghadap kaisar . Akan tetapi berhati-hatilah , Ouw-yang Kok-su amat cerdik dan dia memiliki banyak jagoan silat yang lihai " . " Terima kasih , pang-cu . Kami akan bersikap hati-hati sekali " , jawab Akauw girang karena tak di sangkanya akan 376 demikian mudah dia melaksanakan tugas yang diberikan Yang Cien kepadanya . -oo0dw0oo- Dengan perantaraan Cai Pang-cu , Akauw dan Ji Goat pada suatu pagi mendapat kesempatan menghadap Ouw-yang Koksu . Akauw dan Ji Goat menghadap pejabat tinggi itu di tempat tinggalnya , dan mereka melihat bahwa Koksu itu adalah seorang laki-laki berusia sekitar enam puluh tahun yang pendek gendut , wajahnya bulat dan sepasang mata yang sipit itu berderak-gerak lincah dan nampak cerdik sekali . Ketika kedua orang muda itu memberi hormat kepadanya , Ouw-yang Koksu menyambut dengan sikap dingin . Di kanan kirinya terdapat enam orang pengawal pribadi , di antaranya terdapat dua jagoan berilmu tinggi , yaitu dua saudara yang terkenal dengan sebutan Bu-tek Siang-kui ( Sepasang Iblis Tanpa Tanding ) ! Cai-pangcu juga setelah memberi hormat di persilahkan duduk dan ketua kai-pang ini nampaknya gentar menghadapi Koksu itu . " Cai-pangcu , inikah kedua orang muda yang kau maksudkan itu ?" . " Benar , Taijin " , jawab Cai Pangcu dengan sikap hormat . " Nah , setelah sekarang mereka datang menghadapku , biarlah kami yang berurusan dengan mereka , engkau boleh meninggalkan tempat ini " , kata pula Ouw-yang Kok-su dengan suaranya yang mengandung perintah . Perintah ini agaknya melegakan hati Cai Kui , karena dia sendiri merasa tidak tenang berada di depan Koksu itu . Dia lalu memberi hormat , melirik kea rah Akauw dan Ji Goat , lalu keluar dari tempat persidangan di rumah Koksu itu . " Nah , sekarang , kalian berdua boleh menceritakan apa maksud kunjungan kalian ke sini seperti yang telah kami dengar dari Cai-pangcu itu . Ceritakan dengan sejelasnya !" 377 perintah Koksu itu kepada Akauw dan Ji Goat . Bagi Ji Goat , seorang puteri Perdana Menteri , tentu saja ia memiliki wibawa dan tidak merasa gentar sedikit pun juga menghadapi pejabat tinggi . Akan tetapi karena ia hanya ikut Akauw , maka ia berdiam diri saja dan menyerahkan kepada Akauw untuk menjawabnya . " Nama saya Cian Kauw Cu , Tai-jin , dan ini adalah sahabat saya bernama Ji Goat . Kami berdua sengaja menghadap Taijin atas usul Cai Pangcu sebelum kami menghadap Yang Mulia Kaisar di sini , kami membawa pesan dari Yang-bengcu yang mengepalai dunia kang-ouw di sebelah utara Sungai Huai " . " Hem , lancing benar beng-cu kalian itu , berani mengadakan hubungan dengan kaisar kami . Dia itu orang apakah berani hendak menghubungi kami ?" . " Dia adalah bengcu yang baru saja di angkat atas pemilihan para tokoh kang-ouw " . " Dan sekarang , dia berani menghubungi kami atas dasar apakah " Apa kepentingannya untuk Kerajaan kami ?" . " Atas dasar saling menguntungkan dan dengan kepentingan yang sama , Taijin . Kita sama-sama menghadapi Kerajaan Wei di utara , sama-sama bercita-cita mengusir penjajah dari tanah air , itulah kepentingannya bersama dan karena itu pula maka bengcu kami berani menyuruh kami untuk menghadap Sri Baginda Kaisar Kerajaan Sun " . " Hemmm , kalian memang untung kalau bekerjasama dengan kami , akan tetapi sebaliknya , apa keuntungannya bagi kami " Kalian hanya sekelompok orang yang tidak puas , mana ada kekuatan ?" . Akauw merasa penasaran sekali karena di anggap rendah . Dia sudah mendengar penjelasan dari suhengnya tentang rencana besar suhengnya tentang tenaga dari semua pihak . Maka dengan lancer diapun berkata , " Tai-jin kamipun bukan 378 tidak bermodalkan kekuatan maka berani mengajak bekerja sama dengan Kerajaan Sun . Di belakang kami berdiri seluruh perkumpulan pengemis . Itu saja jumlahnya sampai puluhan ribu . Belum lagi partai-partai persilatan besar yang telah menyatakan mendukung sehingga kalau gerakan perjuangan dimulai , beribu-ribu ahli silat dari seluruh aliran di belakang kami karena rakyat bersimpati kalau kami berjuang membebaskan mereka dari pada penjajahan , dan kalau rakyat sudah berbondong datang membantu , maka dengan mudah akan dapat dikumpulkan ratusan ribu orang perajurit . Itulah modal yang ada pada kami , Tai-jin " . Diam-diam Ji Goat merasa heran dan kagum . Akauw yang biasanya pendiam dan kalau bicara hanya satu-satu itu kini begitu pandai bicara ! Dan semua ini karena pengalamannya selama beberapa tahun ini . " Hemmmm , bagaimana kami dapat percaya keterangan yang muluk-muluk itu " Macam apakah bengcu kalian " Kalau melihat namanya , dia bukan seorang tokoh yang terkenal di dunia kang-ouw . Bahkan kami juga baru sekarang mendengar di sebutnya nama Yang Cien . Kenapa bukan para datuk besar atau ketua-ketua partai persilatan besar yang menjadi beng-cu , melainkan sorang yang tidak terkenal . Apakah dia sudah tua ?" . " Dia hanya beberapa tahun lebih tua dari pada saya , Taijin , karena sesungguhnya dia adalah suheng saya sendiri " . " Ahhh , seorang pemuda , ya " Mana mungkin seorang pemuda akan memimpin pergerakan besar " Jangan-jangan hanya sombongnya saja . Engkau sutenya , ya " Baiklah , dari kepandaian sutenya kami akan dapat menilai kepandaian suhengnya . Bersediakah engkau kami uji kepandaian sebelum kami mengambil keputusan apakah engkau pantas menghadap Sri baginda atau apakah bengcu itu pantas berhubungan dengan kami ?" . 379 " Terserah kepada Taijin . Kami telah berani menjadi utusan , tentu berani pula menghadapi segala kesulitan yang kami hadapi . Kami siap untuk di uji , walaupun kami tidak dapat yakin akan menang , karena kepandaian manusia di dunia ini tidak ada batasnya , ada yang kuat tentu ada yang lebih kuat lagi , ada yang pandai tentu ada yang lebih pandai lagi . Dan dalam hal kekuatan dan kepandaian , saya masih jauh kalau di bandingkan dengan tingkat bengcu kami !" . " Kami juga sekedar ingin mengetahui orang macam apa yang diutus oleh beng-cu menghadap ke sini , Siang-kui , bersiap-siaplah kalian untuk menandingi pemuda dan gadis ini !" . Akauw tidak ingin Ji Goat terlibat atau terancam bahaya , maka cepat dia berkata , " Taijin , karena nona Ji Goat ini hanya merupakan seorang pengikut saja , biarlah saya yang akan menghadapi penguji kepandaian itu , biar saya maju seorang diri saja melawan mereka !" . Ucapan ini tentu saja di anggap sebagai suatu kesombongan oleh Koksu . " Baik , kalau demikian yang kau kehendaki . Siangkui , kalian maju bersama menghadapi pemuda ini , tanpa senjata karena kami hanya ingin mengujinya " . Yang berjuluk Bu-tek Siang-kui ( Sepasang Iblis Tanpa Tanding ) adalah dua orang saudara kakak beradik yang tubuhnya tinggi besar dan tubuh mereka jelas memperlihatkan bahwa mereka itu bertubuh kokoh kuat dan bertenaga besar . Mereka berdua menggulung lengan baju dan menghadapi Akauw yang juga sudah bangkit berdiri . Ruangan itu cukup luas untuk mengadu ilmu dan Koksu tersenyum mengangguk memberi tanda setuju . " Mulailah kalian bertiga !" katanya kepada Siang-kui juga kepada Akauw yang sudah siap menghadapi kedua orang lawannya . Dia sudah menduga bahwa dua orang lawannya tentu merupakan pesilat tangguh , dan terutama sekali 380 mereka berdua itu agaknya mengandalkan kekuatan tenaga mereka . Maka , dia pun bersikap hati-hati sekali dan lebih mengandalkan kecepatan gerakannya yang jarang keduanya . Sepasang Iblis Tanpa Tanding itu keduanya tinggi besar dan wajah mereka pun mirip satu sama lain , hanya bedanya kakaknya bermuka kehitaman sedangkan adiknya bermuka kuning . " Awas serangan kami !" tiba-tiba si muka hitam berseru memberi peringatan dan dengan cepat dia lalu menerkam dari kanan . Akauw melihat betapa gerakan serangan itu mengandung angin pukulan yang kuat , akan tetapi baginya terlihat lamban . Dengan mudah saja diapun mengelak dan terkaman itu mengenai tempat kosong . Akan tetapi dari sebelah kiri , orang kedua sudah mengayun tangannya yang besar itu mengirim tamparan kea rah kepalanya . Kembali dia mengelak dengan miringkan tubuhnya . Dua orang itu menyerang bertubi-tubi , silih berganti , namun gerakan mereka yang kuat itu dengan amat mudah di elakkan oleh Akauw yang berloncatan ke sana sini sambil memainkan ilmu silat monyet . Sampai belasan jurus dia tidak membalas menyerang , ingin melihat sampai dimana berbahayanya serangan mereka . Setelah mengenal benar kemampuan mereka , barulah Akauw menggunakan kesempatan luang untuk balas menyerang . Bahkan dia kini berani mengadu tenaga setelah yakin bahwa dalam hal tenaga otot , dia tidak kalah kuat . Dua orang itu memang hebat , namun tenaga mereka belum mampu menandingi tenaga Akauw yang terdapat dari alam kehidupannya ketika hidup di antara kera dahulu . Juga dalam hal kecepatan mereka kalah jauh . Beberapa kali Bu-tek Siang-kui di buat terhuyung oleh gempuran tangan dan kaki Akauw dan melihat ini , Koksu lalu melerai . " Sudah cukup , Siang-kui . Mundurlah Kalian !" . 381 Ouw-yang Kok-su menghadapi Akauw dan memuji . " kepandaian saudara Cian cukup lihai , membuat kami merasa kagum " . " Ah , Taijin terlalu memuji . Kami hanya memiliki sedikit kemampuan untuk Sepasang Naga Lembah Iblis Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo membela diri kalau menghadapi halangan di dalam perjalanan " . " Sudahlah , tidak perlu lagi merendahkan diri . Saudara Cian yang masih muda memang sudah pantas menjadi utusan Beng-cu untuk menghadap Sri Baginda . Kerajaan Chen ( Sun ) adalah Kerajaan besar dan Sri Baginda tidak dapat menerima sembarang orang . Akan tetapi agaknya Yang-bengcu dapat membuktikan bahwa dia dapat menyuruh seorang utusan yang baik untuk menyampaikan suratnya . Mari , bersiaplah untuk kalian ku bawa menghadap kepada Yang Mulia " . Pada masa itu , Cina telah terpecah-pecah dan terbagi-bagi menjadi banyak sekali Kerajaan kecil . Perpecahan ini di mulai sejak jaman Sam-kok ( 221 - 265 ) . Jaman Sam-kok ( Tiga Negara ) memunculkan tiga Negara yang saling berebutan . Sesudah kerajaan Han Timur runtuh , maka yang menjadi kaisar adalah Tsau Pei yang memerintah di utara dengan mendirikan Wangsa Wei . Pada masa itu , di Barat daya berdiri pula Liu Pei yang mengangkat diri menjadi Kaisar Kerajaan Shu dan di tenggara ada pula Kerajaan Wu . Terjadi pertikaian yang terus menerus dan perebutan kekuaasan antara tiga Negara atau tiga kerajaan ini . Berkali-kali perang berkobar di antara mereka , akan tetapi akhirnya Kerajaan Wei berturutturut mengalahkan Kerajaan Wu sehingga Cina dapat dipersatukan kembali oleh bangsa atau Dinasti Wei . Namun , kerajaan ini tetap saja lemah , kesatuan dan persatuan tidak dapat dipelihara dengan sentosa . Banyak pembesar , jendral , gubernur , bahkan tuan tanah berdiri sendiri , memiliki pasukan dan mereka saling bertempur memperebutkan kekuasaan dan pengaruh . Kekuasaan silih berganti jatuh ke tangan penguasa baru . hal ini memudahkan masuknya suku 382 Bangsa Hsiung-nu , Turki , Tibet dan kemudian Bangsa Toba yang akhirnya dapat merampas kekuasaan atas Kerajaan Wei dan di seluruh Cina Utara di Kerajaan Wei atau kerajaan Toba ini . Sampai berabad lamanya bangsa ini berkuasa , masih mengakui bahwa kerajaan mereka adalah Kerajaan Wei sesungguhpun para pejuang menyebutnya kerajaan Toba Mongol . Pada masa itu , di selatan juga berdiri banyak Kerajaan kecil-kecil . namun yang terbesar adalah Kerajaan Chen atau Kerajaan Sun yang di pimpin oleh Sun Huang-te . Kerajaan Chen inipun hanya merupakan kerajaan kecil saja yang ibu kotanya berada di Nan-king , karena daerah selatan juga sudah terpecah-pecah dan terdapat banyak sekali Kerajaan kecil . Sun Haung-te mengaku masih keturunan Co Cho , seorang perdana menteri dari tiga kerajaan yang pernah memiliki nama besar di jaman Sam-kok , bukan saja karena kecerdikannya melainkan juga karena siasat-siasatnya dan kejahatannya ! Karena merasa bahwa dia keturunan seorang ternama , maka Sun Huang-te tidak mau bersikap lunak terhadap Kerajaan Wei Toba , dan selalu memasang pasukan yang kuat di sepanjang perbatasan , tidak pernah mau mengakui kedaulatan Kerajaan Toba . Ketika Akauw dan Ji Goat di hadapkan Kaisar Sun Huang-te , mereka di terima dengan baik . Akauw segera menghaturkan surat yang dibawanya , titipan suhengnya dan surat itu dibacakan oleh seorang pejabat untuk kaisar . Pada dasarnya , dalam surat itu Yang Cien memperkenalkan diri sebagai bengcu baru dan mengajak Kerajaan Chen atau Sun untuk bekerja sama menentang Kerajaan Wei Toba , mengusir penjajah asing dari tanah air . Ketika pejabat yang bertugas itu membacakan surat Yang Cien , Kaisar Sun Huangte yang berusia lima puluh tahun itu tertegun memandang kepada Ji Goat ! Dia sama sekali tidak 383 memperhatikan bunyi surat , melainkan memperhatikan gadis jelita yang menghadapnya dengan sikap gagah itu . Betapa cantiknya gadis utara itu ! Tinggi semampai dan memiliki sepasang pipi kemerahan yang segar dan sehat . Setelah surat selesai di baca , pejabat yang membacanya berkata kepada Kaisar , " Demikianlah , Yang Mulia , bunyi surat dari Yang-bengcu , mohon keputusan Yang Mulia !" . Barulah kaisar itu menjadi bingung karena tadi dia sama sekali tidak mendengar isi surat itu ! " Nanti saja akan kami putuskan , kami ingin membicarakan isi surat dengan lebih terperinci bersama nona utusan ini !" . Dia menudingkan telunjuknya kea rah Ji Goat sambil tersenyum memikat . Ji Goat terkejut sekali dan wajahnya berubah kemerahan . " Yang Mulia , sebaiknya kalau Yang Mulia mempertimbangkan isi surat dan kalau belum dapat memberi keputusan sekarang , biarlah keputusan diberikan besok pagi . Sementara hamba yang akan minta penjelasan lebih lanjut kepada dua orang utusan " , kata Koksu dengan suara lembut . Di dalam suaranya ini , biarpun Koksu tidak menegur , akan tetapi jelas di situ terdapat keputusan dan sekaligus teguran kepada kaisar yang hanya mengangguk-angguk saja dan melihat ketika gadis yang membuatnya tergila-gila itu memberi hormat dan keluar bersama Akauw dan di antar oleh Koksu . Setelah tiba di luar istana , Koksu berkata kepada Akauw . " Lebih baik ji-wi sekarang juga kembali ke utara . Pesan yang di sampaikan kepada kaisar telah di terima dan percayalah , dalam waktu dekat kami akan mengirim surat balasan " . " Akan tetapi mengapa kami tidak mendapatkan jawaban secara langsung " , Tanya Akauw . Kok-su Ou-yang menghela napas . " Aih , salahnya engkau mengajak Nona Ji . Kaisar kami memang begitu , tidak boleh melihat wajah baru yang cantik . Akan tetapi , usul kerja-sama 384 yang di tawarkan Yang-bengcu cukup menarik . Kalau memang kami pertimbangkan akan menguntungkan , tentu kami menyambut baik kerja-sama itu " . Demikianlah , setelah mengerti bahwa kaisar Sun Huang-te tergila-gila kepada Ji Goat dan mempunyai niat tidak baik terhadap gadis itu , Akauw lalu mengajak Ji Goat untuk meninggalkan Na-king dan kembali ke utara . -oo0dw0oo- Dalam perjalanan pulang ke utara ini , hubungan antara Akauw dan Ji Goat menjadi semakin akrab . Mereka kini tidak ragu lagi bahwa keduanya saling mencinta . Hal ini dapat mereka lihat dari gerak-gerik mereka , ucapan mereka dan pandang mata mereka kepada masing-masing dan kadang Ji Goat yang tersipu kalau Akauw memandangnya dengan sinar mata penuh kasih sayang . Mereka menyeberangi Sungai Huai untuk kembali ke utara , akan tetapi karena mereka tidak mengenal jalan , maka mereka tersesat dan yang mereka seberangi adalah daerah Nam-kiang , yaitu daerah kekuasaan Gubernur Nam-kiang . Pada suatu hari , perahu mereka berhasil menyeberang , dan begitu mereka tiba di daratan sebelah utara sungai , mereka di sambut oleh tiga puluh orang lebih perajurit yang mengepung mereka . Dan ketika mereka memandang , ternyata pasukan itu adalah pasukan pengawal yang sedang mengawal Panglima Coa sendiri yang sedang mengadakan pengawasan dan pengamatan di daerah itu ! Dari para pembantunya , Panglima Coa mendengar bahwa dua orang muda itu bukanlah sembarangan orang . Ada pembantunya yang mengenal Akauw sebagai seorang panglima yang pernah menangkap Gubernur Yen di Lok-yang dan bahwa gadis cantik yang datang bersamanya itu adalah puteri dari Perdana Menteri Ji . Bahkan Coa-ciangkun sudah mendengar bahwa Ji-Siocia 385 adalah murid Koksu Lui Tat , sedangkan yang bernama Cian Kauw Cu adalah murid Thian-te Ciu-kwi . Dua orang muda yang berbahaya sekali dan kini tiba-tiba muncul di tepi sungai , tentu mengandung maksud tertentu yang rahasia . " Heiiii , berhenti kalian !" Bentak Coa-ciangkun sendiri setelah mereka berhasil menghadang kedua orang muda itu . " Siapakah kalian berkeliaran di daerah perbatasan ini dan apa yang hendak kalian lakukan ?" . Akauw terkejut sekali ketika melihat panglima besar itu menghadang sendiri ." Aih , ciangkun , harap di maafkan . Kami dua orang yang sesat dalam perjalanan ....." . katanya memberi alasan . " Hemmm , kalian dua orang muda tentu sedang mematamatai kami , ya ?" . " Ah , tidak sama sekali ciangkun ?" " kau kira aku tidak mengenal siapa kamu " Bukankah kamu mata-mata yang bernama Cian Kauw Cu , yang pernah menangkap Gubernur Yen di Lok-yang ?" . Akauw kembali terkejut , tak di sangkanya bahwa panglima besar itu mengenalnya , pada hal tidak pernah bertemu . " Saya ........ saya sudah tidak menjadi panglima lagi , ciangkun , saya sudah menjadi seorang rakyat biasa . Harap lepaskan hamba , karena hamba tidak bersalah apa-apa " . " Enak saja . Engkau berkeliaran di sini tanpa ijin , tentu ada sebabnya . Dan nona ini , bukankah nona ini puteri Perdana Menteri Ji Sun Cai " Mengapa berkeliaran pula di tempat ini " Hendak memata-matai kami , ya ?" . Ji Goat tidak perlu berpura-pura lagi karena panglima itu sudah tahu tentang ayahnya . " Bagus sekali kalau engkau sudah mengenalku , panglima . Melihat muka ayah , harap engkau tidak menggangguku dan membiarkan kami lewat " . " Tidak , Enak saja , setelah melanggar wilayah 386 kekuasaanku begitu saja , minta di bebaskan . Aku harus menahan kalian dan sebelum ada penjelasan resmi dari Perdana Menteri Ji dan Koksu Lui kami tidak akan melepaskan kalian !" . " Coa-ciangkun !" kata Ji Goat yang kini sudah tahu dengan siapa ia berhadapan . " Engkau hendak menangkap aku , puteri Perdana Menteri ?" . " Kalau engkau datang berterang dan minta ijin , tentu kami tidak berani menangkapmu , akan tetapi engkau datang seperti seorang penjahat , seperti seorang penyeludup dan mata-mata yang patut di curigai . Aku harus mendapat kepastian dan Perdana Menteri harus mempertanggung jawabkan perbuatanmu ini !" " Pengawal , tangkap kedua orang ini !" . " Tahan ..... !" Terdengar seruan seorang dan muncullah seorang pemuda yang bukan lain adalah Yen Gun . Pemuda ini mendapat tugas dari Yang Cien untuk menyusul Akauw dan kalau perlu membantunya . Kebetulan sekali Yen Gun juga mengambil jalan itu sehingga dia dapat melihat betapa Akauw dan Ji Goat akan di tangkap oleh Panglima Coa . Dia sendiri sudah pernah berkunjung bersama ayahnya ke rumah Panglima Coa sehingga mengenal baik panglima ini . " Ah , bukankah Yen-kongcu " Kenapa Yen-kongcu berada pula di tempat ini ?" " Coa-ciangkun , saya harap ciangkun tidak menangkap mereka . Mereka bukan musuh dan mereka tentu tidak sengaja datang ke tempat ini , seperti juga aku . Kami orang-orang muda memang merantau dan hendak meluaskan pengalaman , maka datang kemana saja tanpa maksud tertentu . Harap Coa-ciangkun suka memaafkan mereka " . " Hemmm , Yen-kongcu menjadi pelarian karena ayahmu di tawan dan engkau melarikan diri . Hal ini kami sudah mengetahui . Kini muncul di sini , jangan-jangan membuat 387 kami akan di anggap menyebunyikan kongcu . Sekarang , apa boleh buat kami terpaksa menahan kongcu pula sebagai tawanan . Tangkap mereka bertiga !" . Tiga orang muda itu tidak melakukan perlawan . Apa gunanya melakukan perlawanan kalau di tangkap oleh Coa-ciangkun yang memiliki puluhan ribu orang perajurit di daerah itu . Melawan pun tidak akan ada gunanya . Maka , merekapun menurut saja ketika di giring ke tempat tahanan . Dalam tahanan ini barulah Yen Gun berkenalan lebih dekat dengan Akauw dan Ji Goat yang sudah dikenalnya lebih dulu sebagai sesame putera pejabat . Dan mereka hanya mengharapkan agar Yang Cien dengan cepat datang membebaskan mereka . Menurut keterangan Yen Gun , Yang Cien memang bermaksud menemui Coa-ciangkun dan Gubernur Gak , dan mereka yakin bahwa apabila Yang Cien dan Yen Sian sudag bertemu dengan kedua pejabat tinggi ini , mereka akan segera di beri kebebasan . Mereka di tahan di dalam benteng yang kokoh kuat , namun diperlakukan dengan baik . -oo0dw0oo- Beberapa hari kemudian datanglah Yang Cien bersama Yen Sian menghadap Gubernur Gak . Tentu saja ia di terima dengan baik oleh Gubernur itu , yang pernah menerima Yang Cien ketika pemuda ini menyerahkan surat dari mendiang Kam Lokai . dan kebetulan sekali ketika Yang Cien datang menghadap , Gubernur Gak sedang mengadakan perundingan dengan Coa-ciangkun tentang tangkapan Coa-ciangkun . Ketika Gubernur Gak bertanya tentang maksud kunjungan Yang Cien , pemuda ini dengan terus terang berkata , " gak-taijin , sekali ini saya datang menghadap sebagai seorang beng-cu . Hendaknya paduka ketahui bahwa saya telah di angkat dan di pilih sebagai bengcu oleh seluruh kai-pang dan beberapa perkumpulan silat yang besar , walaupun hal itu tidak di akui oleh pemerintah yang mengadakan pemilihan 388 beng-cu tandingan dan mengangkat Thian-te Ciu-kwi pembantu Lui Kok-su , sebagai bengcu . Sekarang saya datang menghadap Taijin untuk berembuk bagaimana sebaiknya untuk memulai perjuangan kita bersama " . " Maksud taihiap , bagaimana " Harap diketahui bahwa kami belum memiliki niat untuk melakukan pemberontakan ! Kami tetap akan setia kepada Kerajaan Wei selama Kerajaan Wei melakukan usaha perbaikan ...... " . " Gak-taijin , sudah bukan rahasia lagi bahwa pemerintah Kerajaan Wei Toba semakin buruk memperlakukan rakyat . Korupsi terjadi dimana-mana . Pejabat yang baik dan jujur bahkan di tangkapi . Gubernur Yen dan para pejabat di Lok-yang sudah di tangkapi , dan agaknya para pejabat di Nam-kiang tinggal menanti giliran . Terus terang saja , Taijin , kami sudah melakukan penyelidikan dengan tekun dan rakyat akan berdiri di belakang kita kalau kita hendak merombak pemerintah penjajajh ini " . " Orang muda !" bentak Coa-ciangkun . " Lancang benar engkau mengajak kami untuk memberontak !" . " maaf , Panglima . Bukankah panglima sendiri beberapa kali membangkang atas kehendak kaisar untuk menarik mundur pasukan " Tarikan mundur pasukan itu hanya siasat Kok-su Lui untuk menjatuhkan paduka dan Gubernur Gak . Mereka hendak bersekutu dengan Kerajaan Chen atau Sun untuk memperluas pengaruh mereka di selatan . Dan saya sendiri sudah menghubungi Kerajaan Chen untuk menawarkan kerja sama . Kalau kita semua bekerja sama , menggulingkan pemerintah penjajah Mongol itu , maka barulah seluruh Cina dapat dipersatukan " . " Hemm , orang muda . Engkau memiliki apakah maka berani membual untuk berjuang " Apa engkau memiliki pasukan ?" Tanya sang jenderal . " Panglima , saya adalah beng-cu dan di belakang saya 389 terdapat puluhan ribu orang kang-ouw yang akan mendukung saya . Bukan saja seluruh anggota kai-pang di empat penjuru tunduk kepada saya karena saya adalah bengcu pilihan mereka , akan tetapi juga puluhan perkumpulan dan partai persilatan besar mendukung saya . Sudah kami selidiki bahwa kalau perjuangan dimulai , maka rakyat akan sepenuhnya mendukung penghancuran penjajahan dari tanah air . Kalau pasukan di Nam-kiang mau bergabung dengan kami , dan juga dengan pasukan Kerajaan Chen , tentu kita akan menjadi kuat dan dapat menjadi penghantam utara bagi pasukan pemerintah penjajah " . " Enak saja engkau bicara . Apa kau kira untuk menghimpun pasukan besar itu tidak dibutuhkan biaya " Biaya yang besar , darimana engkau akan mendapatkannya " Tanya Coa ciangkun . " harap ji-wi tidak khawatir . Saya telah memikirkan dan memperhitungkan segalanya . Kami telah mempunyai sumber dana yang besar sekali , yang sanggup untuk memelihara ratusan ribu orang perajurit dalam waktu lama . Bahkan saya sudah mengutus sute saya sendiri yang bernama Cian Kauw Cu untuk menemui Kaisar Sun Huang te dari Kerajaan Chen dan saya hamper yakin bahwa Sun Huang-te akan menerima uluran tangan kami untuk bekerjasama " . " Apa " Coa-ciangkun berseru . " Jadi Cian Kauw Cu itu utusanmu " Kami telah Sepasang Naga Lembah Iblis Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo menawannya , bersama puteri Perdana Menteri Ji dan putera Gubernur Yen !" . " Ah , panglima , harap paduka cepat membebaskan mereka . Mereka itu bukanlah musuh , sama sekali tidak bersalah terhadap paduka " , kata Yang Cien kaget dan juga girang . " Akan tetapi mengapa terdapat pula puteri Perdana Menteri Ji ?" " Hendak nya diketahui bahwa nona Ji Goat adalah sahabat 390 suteku dan ia tidak dapat disamakan dengan ayahnya . Ia bahkan membujuk ayahnya untuk mengundurkan diri akan tetapi ayahnya yang tidak mau malah marah dan hendak menahan puterinya sendiri . Nona Ji Goat adalah seorang gadis yang berjiwa patriot . harap ciangkun membebaskannya sekarang juga " . " Juga kakakku Yen Gun adalah seorang patriot sejati , dan kami mendendam kepada pemerintah penjajah karena ayah kami di tangkap !" kata pula Yen Sian . Tiga orang tawanan itu lalu di ambil dan di bawa ke tempat itu . Tentu saja mereka merasa gembira sekali bertemu dengan Yang Cien dan Yen Sian di rumah Gubernur Gak . Perundingan lalu dilakukan dengan serius sekali dan akhirnya , baik Gubernur Gak maupun Jenderal Coa sepakat untuk bekerjasama dengan Yang Cien ! . Nam-kiang benar-benar dijadikan perbentengan utama oleh Yang Cien dalam memulai perjuangan itu . Dia segera bersama Akauw pergi ke Lembah Iblis dan mengangkuti emas yang bergumpal-gumpal itu , dan dari hartu karun ini mereka mampu untuk membiayai penghimpunan pasukan yang besar jumlahnya . Para anggota kai-pang di seluruh negeri di latih menjadi pasukan , dan rakyatpun berbondong-bondong datang untuk menjadi perajurit sukarela . Kerajaan Wei Toba mendengar tentang pergerakan di Nam-kiang ini dan mereka segera mengirim pasukan untuk memadamkan pemberontakan . Akan tetapi yang mereka dapatkan bukan sekedar pemberontakan para anggota kaipang , melainkan pemberontakan besar yang melibatkan pasukan di bawah komandan Coa dan Gubernur Gak , bahkan pasukan itu juga bergabung dengan pasukan dari Kerajaan Chen atau Sun ! Pasukan dari kota raja di pukul mundur dalam perang pertama itu ! . Perang berkobar dimana-mana setelah dimulai dari Nam391 kiang . Yang Cien terus menghimpun pasukannya dan kekuasaannya semakin besar saja . Orang-orang mulai menaruh kepercayaan kepada beng-cu muda yang kini menjadi pemimpin perjuangan memberontak terhadap Kerajaan Wei Toba . Kimana saja Yang Cien dan Akauw memimpin pasukan mereka , kedua orang pendekar ini pasti memperoleh kemenangan . Yang Cien dan Akauw selalu turun ke lapangan sendiri , sepasang pendekar ini bagaikan sepasang naga hitam dan putih dari Lembah Iblis , mengamuk dengan pedang pusaka mereka dan gerakan pasukan mereka sukar dibendung , selalu menghancurkan siapa saja yang menghalang di depan . Dalam waktu yang tidak terlalu lama , Yang Cien yang pandai memilih tempat , menyerbu Lok-yang dan Lok-yang jatuh ke tangannya . Setelah Lok-yang jatuh dan menjadi pusat darimana dia mengatur pasukannya bergerak , maka tidak ada yang dapat menghentikannya lagi . Satu demi satu rajaraja kecil yang tidak mau bergabung dengannya di jatuhkan dan akhirnya , seperti terdapat dalam catatan sejarah yang gemilang dari perjuangan Yang Cien , kota Raja Tiang-an jatuh pula ke tangannya . Perang hebat terjadi ketika Tiang-an di serbu . Tidak kurang dari Koksu Lui Tat sendiri yang memimpin pasukan ini , dan pasukan ini bentrok dan perang campur melawan pasukan inti yang di pimpin Yang Cien dan Akauw . Perang pun terjadilah dan Toat-beng Giam-ong Lui Tat atau Koksu mengamuk dengan senjata golok gergajinya yang ampuh . Namun dia bertemu dengan Yang Cien dan terjadilah pertandingan yang amat hebat . Golok gergaji dilawan Pek-liong Po-kiam . Bagaikan pertarungan harimau dan naga saja layaknya . Semua perajurit yang berdekatan memandang kagum dan tidak berani mencampuri karena siapa berani berdekatan saja , baru terkena sinar kedua senjata itu sudah 392 cukup untuk merobohkan mereka . Yang Cien harus memeras seluruh tenaga dan memainkan Bu-tek Cin-keng di samping ilmu pedang Pek-liong Kiam-sut , dan setelah lewat seratus jurus lebih barulah pedangnya berhasil membabat patah golok gergaji , menembus pakaian perang Koksu dan robohlah Toat-beng Giam-ong Lui Tat dengan leher terpenggal ! Terdengar sorak sorai pasukan pemberontak dan mulahlah kekalahan pasukan kerajaan yang terakhir mempertahankan Tiang-an . Pasukan lain dari kota raja juga kocar kacir . Sebuah pasukan yang di pimpin oleh Lai Seng bersama Bong Kwi Hwa juga rusak binasa . Bong Kwi Hwa sendiri sudah roboh tewas , tinggal Lai Seng yang kemudian meninggalkan pasukannya dan melarikan diri . Orang yang pengecut ini memang selalu memikirkan keselamatan dirinya sendiri saja . Setelah melihat isterinya tewas dan pasukannya tidak ada harapan untuk menang , dia lalu membalapkan kudanya dan melarikan diri keluar dari medan pertempuran terus membedal kudanya melarikan diri ke barat . Akan tetapi ketika kudanya tiba di sebuah tikungan , dia bertemu dengan sebuah pasukan istimewa . Pasukan yang terdiri dari wanita semua ! Dan ternyata pasukan ini adalah pasukan dari Thian-li-pang yang seperti juga perkumpulan kang-ouw lainnya , membantu perjuangan beng-cu yang Cien . Dan pasukan Thian-li-pang itu di pimpin sendiri oleh Im-yang To-kouw . Dapat di bayangkan betapa gemas dan marahnya Im-yang To-kouw ketika melihat siapa penunggang kuda yang melarikan diri . Ia memerintahkan para murid untuk mengepung , akan tetapi membiarkan ia sendiri untuk menghadapi musuh besar itu . " Lai Seng , keparat terkutuk engkau . Tibalah saatmu menebus dosamu terhadap muridku Sun Nio !" teriak Im-yang To-kouw sambil mengelebatkan pedangnya dan kebutannya yang berbulu putih . 393 Wajah Lai Seng menjadi pucat . Maklum bahwa tidak mungkin dia keluar dari kepungan itu , dia lalu melompat turun dari kudanya dan menyerang Im-yang To-kouw dengan sengit . Terjadilah pertempuran mati-matian antara Im-yang To-kouw dan Lai Seng . Akan tetapi , hati Lai Seng sudah kehilangan nyalinya , dalam keadaan panik dan ketakutan itu permainan pedangnya ngawur dan biarpun dia berusaha untuk menang , namun belum sampai seratus jurus , kebutan di tangan Im-yang To-kouw telah dapat mengenai matanya . Dia terjengkang dan sebelum sempat menangkis ,lehernya sudah terbabat oleh pedang to-kouw itu dan tewaslah Lai Seng . Gubernur Yen belum terhukum mati dan gubernur ini dapat dibebaskan sehingga dia masih dapat memberi restu atas pernikahan puterinya , Yen Sian , dengan pemimpin besar Yang Cien . Perdana Menteri Ji membunuh diri setelah dianpun merestui pernikahan Ji Goat dengan Cian Kauw Cu . Perdana Menteri ini merasa menyesal mengapa dia tidak mengikuti nasehat puterinya , namun penyesalannya telah datang terlambat . Dia harus membunuh diri agar terbebas dari hukuman . Demikianlah riwayat berdirinya Kerajaan Sui ( 581 - 618 ) yang di dirikan oleh Yang Cien sebagai kaisar pertamanya . Dalam pimpinannya , Cina mendapatkan kembali kebesarannya . Keamanan kembali terpelihara , keadaan dalam negeri di perkuat , semua kekuatan dapat di persatukan . Pemerintah di selenggarakan dengan kebijaksanaan , pajak di ringankan , hokum di tertibkan dan dilaksanakan dengan baik dan bahkan untuk kepentingan pertanian dan perdagangan , Yang Cien memerintahkan penggalian terusan-terusan yang menghubungkan kedua sungai induk , Huang-ho dan Yang-ce-kiang . Rakyat hidup Makmur dan tentram berkat pemerintahan yang di pegang tangan yang adil dan bijaksana . Agama berkembang dengan suburnya , kebudayaan maju dengan 394 pesatnya . Sampai di sini selesailah kisah ini dan sampai jumpa di kisah yang lain . TAMAT Lereng Lawu , akhir Oktober 1986 395 Pukulan Naga Sakti 7 Pendekar Bayangan Setan Karya Khu Lung Kitab Pusaka 3