Dendam Sejagad 10
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung Bagian 10 Begitu jeritan kaget itu bergema, hawa pedang Ku See hong telah memarcar keluar ke empat penjuru, kemudian tubuh dan pedang bersatu pula bersama-sama meluncur ketubuh Ciu heng thian. Kecepatan gerak tubuhnya begitu cepat sehingga tak terlukiskan dengan kata-kata. Pada hakekatnya tak bisa dibedakan lagi apakah cahaya itu adalah cahaya pedang ataukah selapis cahaya bianglala. 537 Ternyata serangan yang dipergunakan olehnya itu adalah ilmu pedang terbang yang merupakan ilmu pedang paling top di dunia ini. Mimpipun si pedang ular perak Ciu Heng thian tak pernah menyangka kalau Ku See hong telah berhasil menguasahi ilmu pedang terbang yang merupakan kepandaian paling top dalam ilmu pedang tersebut. Untuk menghindarkan diri jelas tak mungkin lagi, tampaknya Ciu Heng thian yang berhati kejam dan licik ini segera akan tewas diujung pedang Hu Thian seng kiam dari Ku See hong .... Siapa tahu pada saat itulah mendadak terdengar suara bentakan merdu berkuman-dang memecahkan keheningan, lalu muncul segulung awan putih didepan tubuh Ciu Heng thian. Tampak ujung baju berwarna putihnya itu tiba-tiba dikebaskan kearah depan...... Seketika itu juga Ku See hong merasakan datangnya begulung angin puyuh yang maha dahsyat menerjang ke arah dadanya, begitu sakitnya dada yang terkena serangan itt membuat sisa kekuatan yang dmilikinya segera membuyar. Apalagi ketika hidungnya mengendus bau harum yang aneh, segulung tenaga hisapan yang amat keras telah membuat seluruh tubuhnya tanpa terasa terhisap ke samping. Terdengar Ku See hong menjerit lengking dengan suara yang memekikkan telinga. Seluruh tubuhnya berikut pedang Hu thian seng kiam tersebut segera meluncur ke arah depan dan meluncur ke dalam jurang. Berbareng itu juga terdengar Him Ji im menjerit dengan suara yang memilukan hati. "Engkoh Hong, kau..."." Dengusan tertahan mengakhiri seruan itu, seluruh badan Him Ji im pelan-pelan terkulai lemas ke atas tanah. 538 Sementara itu jeritan tajam yang memilukan hati dari Ku See hong telah bergema makin lirih sebelum akhirnya lenyap tak berbekas ditelan oleh jurang yang dalam. Ilmu silat yang dimiliki bayangan putih yang berhasil menghajar Ku See hong hingga tercebur kedalam jurang itu benar-benar luar biasa sekali, dia muncul bagaikan sambaran sukma gentayangan, setelah berhasil menghajar Ku See hong, diapun turun tangan menotok jalan darah Him Ji im, beberapa buah gerakan ini dilakukan dengan kecepatan luar biasa dan sederhana sekali. Kepandaian semacam ini, pada hakekatnya dalam dunia persilatan dewasa ini hanya berapa orang saja yang memilikinya. Tetapi yang paling mengejutkan lagi adalah orang itu tak lain adalah seorang nyonya muda yang cantik jelita, usianya antara dua puluh tujuh delapan tahunan. Perempuan muda itu mengenakan pakaian berwarna putih, berhidung mancung dan kulit yang putih bersih. Ketika angin gunung berhembus lewat dan mengibarkan ujung baju serta rambutnya yang terurai dipunda, ia tak ubahnya seperti bidadari yang baru turun dari kahyangan. Kecantikan perempuan muda itu sungguh menggetarkan sukma siapapun yang melihat nya, sedemikian cantiknya perempuan ini, hampir saja melebihi kecantikan semua perempuan yang ada didunia ini yang digabungkan menjadi satu. Dilihat dari potongan wajahnya itu, siapapun tak akan menyangka kalau perempuan ini sudah berusia empat puluh tahunan, bahkan orang pun tak akan menduga kalau perempuan secantik ini tak lain adalah iblis perempuan paling cabul dikolong langit dewasa ini... Ban-shia kaucu Ceng Lan-hiang adanya. Yaa, menilai seseorang memang tak bisa menilai dari paras muka serta potongan badannya saja. Wajah yang cantik kadang kala justru mempunyai hati yang busuk dan perbuatan yang memalukan. 539 oooo0dw0oooo BAB 25 SI PEDANG ULAR PERAK Ciu Heng thian, si penginjak salju tanpa bekas Tham Hun khi serta si cacad langit Nia hun shia tiga orang manusia laknat berhati keji yang berada dalam arena segera bersikap hormat setelah menyaksikan kemunculan Ceng Lan hiang disana, serentak mereka menyembah sambil berseru: "Kaucu berjaya selalu, dunia persilatan berada dibawah telapak kakimu!" Suaranya nyaring dan keras sehingga jauh membumbung ke tengah angkasa .... Setelah suasana menjadi hening kembali, si pedang ular perak Ciu Heng thian segera tersenyum, kemudian katanya: "Terima kasih atas kedatangan Ceng kaucu yang tepat pada waktunya sehingga menolong aku orang she Ciu lolos dari bahaya maut, budi kebaikan ini tak terlukiskan besarnya, sekalipun badan harus hancur, pasti akan kubalas budi ini" Dengan sepasang matanya yang jeli dan bening Ban shia Ceng Lang hiang mengerling sekejap kearah Ciu Heng thian, lalu setelah tertawa katanya dengan suara yang merdu bagaikan kicauan burung nuri: "Ciu hu kaucu, kau jangan membuat aku malu, kelihayan ilmu silatmu telah diketahui setiap orang, hanya waktu itu pikiranmu saja yang lagi bercabang sehingga kena diketahui oleh bocah keparat itu." Senyumannya ini benar-benar menggiurkan hati, begitu mempersonakan hati sehingga siapapun yang melihat senyuman tersebut pasti akan merasakan sukmanya terasa melayang meninggalkan raga. 540 Apalagi, suaranya yang merdu merayu cukup membuat orang menjadi mabuk dan terlena. Si Penginjak salju tanpa bekas Tham Hun khi dan si Cacad langit Nia Hun shia yang menyaksikan Ceng Lan hiang cuma tertawa manis saja terhadap Ciu Heng thian, tanpa memperdulikan mereka, suatu perasaan yang tak sedap segera menyelimuti perasaan mereka. Jelas, perasaan tersebut adalah semacam perasaan cemburu... Sekalipun mereka pernah merasakan kehangatan tubuh Ceng Lan hiang, walaupun hanya sekali namun kenikmatan yang diterima mereka tak terlukiskan dengan kata-kata, bahkan setiap saat setiap detik selalu berkecamuk dalam benak mereka. Malahan mereka mempunyai pikiran aneh andaikata mereka bisa diberi kesempatan sekali lagi untuk menikmati kehangatan tubuhnya, walaupun jiwa harus melayang, merekapun rela. Oleh karena itulah, setiap orang dalam perkumpulan Ban shia kau yang sudah pernah merasakan kehangatan tubuh, Ceng Lan hiang, otomatis akan timbul suatu perasaan cemburu bilamana mereka saksikan perempuan itu bersikap mesrah terhadap orang lain. Sebagaimana diketahui, Ceng Lan hiang adalah seorang perempuan siluman yang paling cabul didunia ini, semua anggota Ban shia kau nya sedari seorang thamcu sampai orang rendahan, hampir semuanya telah terpikat olehnya dan rata-rata pernah mengadakan hubungan suami istri dengannya meski hanya satu kalipun. Tapi setiap orang yang melakukan hubungan senggama dengannya, maka tanpa mereka sadari, tenaga hawa panas yang mereka miliki justru kena terhisap oleh semacam ilmu Im kangnya. Oleh sebab itu, setiap orang yang telah melakukan senggama dengannya maka satu jam kemudian, racun dingin yang tersebar dalam tubuh mereka akan mulai kambuh dan menyebar kedalam 541 peredaran darah mereka, rasanya waktu itu seperti digigit oleh beribu-ribu ekor semut yang amat ganas dan sakitnya bukan kepalang. . Jika dalam waktu yang cepat tidak segera memperoleh obat rahasia bikinanya, maka sang korban segera akan menderita kesakitan hebat dan tersiksa sampai mati. Kekejamannya itu benar-benar luar biasa dan menggidikkan hati siapa pun juga. Sebaliknya bila racun tersebut begitu kambuh maka mereka mendapat obat penawarnya dari Ceng Lan hiang, sekalipun bahaya racun dingin menyerang jantung bisa dihindari, tapi dia tak bisa melakukan hubungan senggama untuk kedua kalinya dengan perempuan itu. Sebab obat khusus itu justru merupakan pelenyap hawa panas dari kaum lelaki, bila hawa yang khi dari kaum lelaki sudah punah dan ia nekad melakukan persenggamaan lagi, akibatnya mereka akan tewas secara mengerikan. Cuma kobaran napsu birahi tersebut selalu dimulai oleh Ceng Lan hiang sendiri, maka siapa pun tak berani mengusiknya bila perempuan itu belum berhasrat. Perlu diketahui, ilmu im kang yang cabul dan kejam itu berhasil dipelajari Ceng Lan hiang dari sejilid kitab pusaka Ban shia cinkeng yang berhasil ditemukan olehnya bahkan merupakan suatu ilmu penghisap sari lelaki yang luar biasa hebatnya. Itulah sebabnya, setiap kali dia selesai melakukan hubungan dengan kaum pria, tanpa disadari ilmu silatnya menjadi bertambah lihay lagi. Tentu saja Ceng Lan hiang tidak melepaskan racun dinginnya yang kejam itu terhadap setiap pria yang mengadakan hubungan dengannya, bila lelaki itu menarik baginya, dia tidak melepaskan sari racun im kang tersebut, tapi kalau sebaliknya maka dia pun menyerang dengan ilmu im-kang itu. 542 Demikianlah, ketika si pedang ular perak Ciu Heng thian menyaksikan Ceng Lan hiang tertawa manis kepadanya, kontan saja dia dibikin terbuai dalam lamunan yang tak karuan, kemudian sambil tertawa nyaring katanya: "Aku orang she Ciu mengucapkan banyak terima kasih atas kebaikan kaucu, tapi ilmu silatku tak seberapa, tak mungkin bisa menandingi seperseratuspun dari kepandaian kaucu" Sekali lagi Ceng Lan hiang tertawa, suara tertawanya merdu, wajahnya juga nampak bertambah cantik. terutama sepasang lesung pipinya yang mungil, benar-benar memper-sonakan hati orang. Tapi yang paling mengejutkan orang adalah hawa sesat yang menyelimuti wajahnya yang cantik itu, dia memiliki suatu daya pikat yang sukar dilawan oleh setiap lelaki, semua pria yang berhadapan dengannya otomatis tunduk dan terpikat olehnya. Mendadak Ceng Lan hiang melirik sekejap ke arah Him Ji im yang tergeletak semaput diatas tanah, mendadak wajahnya berubah hebat, selapis hawa pembunuhan yang menggidikkan hati menyelimuti seluruh wajahnya, dia segera menegur dengan dingin, ' Apa saja yang dibicarakan Ji im dengan kalian tadi?" Mendengar pertanyaan itu, si pedang ular perak Ciu Heng thian merasa terkejut sekali, buru-buru sahutnya: -ooo0dw0ooo- Jilid 17 "JI IM SIOCIA mungkin kena dihasut oleh keparat she Ku itu, dia hanya bilang tak mau pulang ke markas besar" Walaupun Ciu Heng thian mempunyai hubungan gelap dengan Ceng Lan hiang selama ini, tapi dalam hati kecilnya secara diam-diam ia sangat mencintai Ji im, apalagi Ceng Lan hiang juga pernah 543 mengungkapkan kepadanya bahwa dia bermaksud untuk menjodohkan Him Ji im kepadanya. Namun dia pun tahu akan kekejaman dari Ceng Lan hiang, oleh karena itu dia tak berani melaporkan kata-kata dari Him Ji im yang bermaksud memutuskan hubungan antara ibu dan anak dengannya. Paras muka Ceng Lan hiang tetap seram dan menggidikkan hati, katanya kemudian setelah tertawa dingin: "Ciu Hu kaucu, sekarang juga kalian turun kedasar jurang dan ambil semua barang milk keparat sne Ku itu dan bawa kemarkas besar" Dengan hormat si pedang perak Ciu Heng thian bertanya: "Kaucu. bagaimana dengan adik Ji im?" Tiba-tiba Ceng Lan hiang tertawa terkekeh-kekeh. "Ciu Hu kaucu apa yang kau kuatirkan, heehhh. . . heeehhh. . . heehh. . . pun kaucu pasti akan memenuhi keinginanmu itu, sekarang aku hanya bermaksud untuk mengurungnya dalam istana Leng kiong" Betapa leganya hati si pedang ular perak Ciu Heng thian setelah mendengar perkataan itu, buru-buru serunya: "Terima kasih banyak atas kebaikan kaucu' Sekali lagi Ceng Lan hiang tertawa cekikikan. "Dia kan putriku sendiri, buat apa kau mesti mengucapkan terima kasih kepadaku"' Tee hun Thamcu, si penginjak salju tanpa bekas Tham Hun khi tiba-tiba berkata pula: "Lapor kaucu, Ku See hong memiliki semacam ilmu khikang yang aneh sekali, ilmu itu sangat lihay dan bagaimanapun kita melepaskan pukulan dahsyat ke atas tubuhnya, tak pernah serangan tersebut berhasil membuataya terluka parah, sungguh beruntung kaucu datang tepat pada waktunya dan menghajarnya 544 hingga terjerumus ke dalam jurang. Tapi aku orang she Tham masih tetap kuatir kalau nasib keparat itu kelewat baik hingga berhasil lolos dari bahaya maut. persoalan ini tak boleh terlambat lagi, kita harus segera turun ke dasar jurang untuk memeriksa mayatnya" Paras muka Ceng Lan hiang segera berubah menjadi amat tak sedap dipandang, segera ujarnya dingin. "Tee Hun thamcu, kau maksudkan dibawah serangan kaucu pun dia masih bisa hidup lagi?" Bergidik hati si penginjak salju tanpa bektas Tham hun khi setelah menyaksikan hawa pembunuhan yang menyelimuti raut wajahnya itu, diam-diam ia menghembuskun napas dingin. "Aku orang orang she Tham tidak berani" buru-buru katanya tergagap, "hamba cuma kuatir serangan kaucu kurang ganas sehingga dia berhasil melarikan diri lagi dari ancaman bahaya maut" 'Kaucu nio-nio" ujar si pedang ular perak Ciu Heng thian pula. "aku tahu kalau kau telah melepaskan serangan mematikan yang berat terhadap bocah keparat itu, cuma aku rasa ada sedikit tidak beres" "Ciu hu kaucu, bagaimana tidak beresnya dengan siasatku ini"' Ceng Lan hiang bertanya dengan tidak habis mengerti. Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Sekulum senyuman licik segera tersungging diujung bibir si pedang ular perak Ciu Heng thian katanya: ' Seharusnya kita bekuk bangsat itu hidup-hidup tolong tanya kaucu, benarkah kau telah mclepaskan serangan yang mematikan terhadapnya tadi" 'Moga-moga saja bukan!" Ceng Lan hiang benar-benar dibikin tidak habis mengerti oleh sikapnya yang berbicara sok rahasia, segera tanyanya: "Apa maksud ucapanmu itu"' ' Bukankah keparat she Ku itu mempunyai sebuah bait lagu dan bait lagu itu menyangkut sejilid kitab pusaka yang maha dahsyat?" 545 Mendengar pertanyaan itu Ceng Len biarg segera tertawa cekikikan sampai seluruh badaannya bergoyang keras, katanya: "Ciu Hu kaucu, aku mengira kau hendak membicarakan tentang soal apa, rupanya tentang masalah tersebut' Tiba-tiba saja si Pedang ular perak Ciu Heng thian dibikin terpesona oleh suara tertawa dari Ceng Lan hiang, buru-buru dia bertanya: "Apakah kaucu sudah tidak maui kitab pusaka Cang ciong pit kip itu lagi?". Ceng Lan hiang menghela napas sedih. "Aaaai. . kitab pusaka Cang cing pit kip mungkin saja tidak kumaui lagi, tapi aku memang ingin membekuknya hidup-hidup." "Aaaai, tadi aku telah melancarkan serangan dengan ilmu Hau kut jian hun im kang (ilmu pukulan hawa dingin tulang hancur sukma cacad), sebesar lima bagian, kendati pun dia memiliki ilmu sakti yang luar biasa, sulit rasanya untuk meloloskan diri dari ancaman bahaya maut, apalagi tubuhnya terjatuh kedalam jurang yang lima ribu kaki dalamnya, mustahil tubuhnya masih bisa tetap utuh' Tatkala Ciu Heng thian, Tham Hun khi serta Nia Hun shia mendengar Ceng Lan hiang membicarakan tentang ilmu Hau kut jian hun im kang, paras muka mereka segera berubah hebat, jelas ilmu pukulan tersebut merupakan suatu kepandaian yang mengerikan sekali sehingga mereka sendiripun tidak tahu kalau kaucu mereka memiliki kepandaian tersebut. Yaa. didalam kenyataan ilmu pukulan Hau kut jian hun im kang memang merupakan suatu ilmu pukulan yang amat mengerikan hati. Ketika Ceng Lan hiang menyaksikan semua orang memandangnya dengan wajah seram dan ketakutan sambil tertawa terkekeh-kekeh segera serunya: 546 "Ada apa" Aku toh tak akan melancarkan serangan yang mematikan terhadap orang sendiri, heeehh.... heeehh. . . Sekali lagi dia perdengarkan suara tertawa cabulnya yang merdu lembut dan menggun-cangkan sukma setiap orang itu. Tiba-tiba si Pedang ular perak Ciu Heng thian mendongakkan kepalanya dan ikut tertawa seram pula dengan suara yang mengerikan bagaikan lolongan serigala. . . Paras muka Ceng Lan hiang kontan raja berubah menjadi dingin menyeramkan begitu mendengar suara tertawa dari Ciu Heng thian, segera tegurnya ketus: "Apa yang kau tertawakan?" Si Pedang ular perak Ciu Heng thian menarik kembali suara tertawanya, lalu berkata dengan hormat: 'Aku mengucapkan selamat atas keberhasilan kaucu memiliki ilmu sinkang tersebut, sekarang tiada jago dikolong langit yang sanggup menandingi dirimu lagi, bila teringat kalau saat kita untuk menguasahi seluruh kolong langit sudan semakin dekat, tentu saja aku tak dapat membendung rasa girangku didalam hati, itulah sebabnya aku lantas tertawa terbahak-bahak" Mendengar itu, sekali lagi Ceng Lan hiang tertawa terkekehkekeh, sedangkan Si pedang ular perak Ciu Heng thian, si penginjak salju tanpa bekas Tham Hun khi serta si cacad langit Si Hun shia bersama-sama ikut tertawa keras. Suara tertawa mereka penuh diliputi kejalangan dan kekejian.... Suara tertawa yang penuh keseraman, kekejian itu melengking menembusi angkasa dan menyebar sampai dimana-mana. Ditengah gelak tertawa itulah, Ceng Lan hiang berjongkok untuk membopong tubuh Him Ji im yang pingsan dan segera meluncur ke bawah bukit. Matahari senja condong kebarat, seluruh angkasa diliputi oleh cahaya kemerah-merahan. 547 Pemandangan senja yang begitu indah menyelimuti seluruh jagad dan mendatang kan pula selapis warna yang rawan, senja kembali telah menjelang tiba..... Meski matahari senja indah dipandang, tapi hanya singkat waktunya, tak lama kemudian kesemuanya itu akan lenyap dibalik bukit sebelah barat sana ... Kemudian kegelapan malam pun menyelimuti seluruh angkasa .... Angin malam berhembus kencang, mendatangkan perasaan bergidik bagi siapapun, suasana berubah menjadi menyeramkan dan mengenaskan ... Didasar jurang yang penuh dengan bebatuan aneh tampak bayangan manusia bergerak kian kemari, paras muka mereka ratarata menunjukkan rasa tercengang yang amat tebal, rupanya mereka sedang melakukan pemeriksaan secara besar-besaran. Mendadak, pada saat itulah .... Pada dasar jurang yang diliputi kabut dan delapan ratus kaki lebih diudara, disana terdapat sebuah tanah datar lain seluas dua tiga puluh kaki, berdiri pula sesosok bayangan hitam. Dia adalah seorang manusia yang sedang menghela napas sedih tiada hentinya. Helaan napas itu sangat lemah bagaikan suara nyamuk, tapi dari suara helaan napas tersebut kita dapat merasakan pula betapa besarnya penderitaan yang sedang dialami nya waktu itu. Permukaan tanah dimana ia berdiri sekarang penuh dengan noda darah, sekarang dia hampir berubah menjadi seorang manusia darah, rambutnya terurai kusut, pakaiannya compang camping, seluruh badannya penuh luka-luka lecet yang merekah, itulah luka gesekan akibat terjatuh dari atas puncak setinggi seratus kaki lebih diatas sana. 548 Masih untung saja dia terjatuh disitu, coba bergeser sekali saja ke depan, niscaya tubuhnya sudah terjerumus ke dalam dasar jurang yang amat dalam. Sekalipun dia berhasil meloloskan diri dari kehancuran badan, tapi nasib masih mempermainkan dirinya, ia masih harus merasakan siksaan dan penderitaan akibat serangan pukulan ilmu im kang yang menyusup ke dalam tubuhnya. Paras muka Ku See hong waktu itu pucat pias seperti mayat, wajahnya menyeringai seram, seluruh tubuhnya mengejang keras saking menahan siksaan dan penderitaan yang luar biasa. "Bluuk !' terdengar suara lirih bergema. Dia tidak menggeserkan badannya barang setengah langkah pun, tubuhnya kembali terjatuh ke tanah, lalu dengan mementang kan mulutnya bernapas terengah-engah, sepasang matanya berubah menjadi merah darah. sekalipun waktu itu sedang merasakan suatu penderitaan yang luar biasa, akan tetapi dia sama sekali tidak mengeluh ataupun merintih. Hal ini menunjukkan betapa angkuh, keras kepala dan tangguhnya watak orang ini. Mendadak... dari atas puncak bukit diatas tanah datar yang menembusi angkasa itu terdengar suara teriakan seseorang: 'Kaucu cepat kemari! Cepat kemari disini terdapat sebuah tanah datar, mungkin bangsat itu terjatuh disini" Pendengaran Ku See hong masih tetap tajam dan cekatan, betapa terkesiapnya dia setelah mendengar seruan itu, dalam hati kecilnya dia segera berpekik: "Ooh Ku See hong, wahai Ku See hong, kau harus tabahkan hati, sekarang kau tak boleh mati ditangan kaum durjana, dendam kesumat dari ayah ibumu, gurumu, Keng Cin sin... semuanya harus kau balas lebih dulu kau tak boleh mati dengan begitu saja" 549 Kobaran api dendam yang membara segera mempertahankan tubuhnya dan menimbul kan kekuatan didalam badannya, sekuat tenaga tangannya mencengkeram permukaan tanah dan menggelinding ke sisi tanah dasar itu, menggelinding lewat.. Perlu diketahui tanah datar tersebut hanya berada dipunggung bukit yang berselisih delapan ratus kaki lebih dari dasar jurang atau seratus kaki lebih dari puncak bukit tersebut. meskipun lebar tanah tiga empat puluh kaki namun lantaran diliputi kabut yang tebal, ditambah pula suasana malam yang remang-remang membuat pemandangan disekitar tempat itu bagaikan dalam neraka saja. Betapapun tajamnya sorot mata seorang jago lihay, jangan harap bisa menyaksikan pemandangan disekeliling tempat itu dengan jelas. Baru saja Ku See hong menggulingkan badannya ke belakang sebuah batu karang, telinganya telah mendengar suara langkan kaki yang lirih menggema dari dua puluh kaki disekitar sana, lambat laun suara langkah tersebut semakin mendekati tempat itu dan akhirnya berhenti. Terdengar seserang berkata dengan suara merdu: "Ciu Hu kaucu kita tak usah melakukan pemeriksaan lagi" Dengan perasaan tak habis mengerti si pedang ular perak Ciu Heng thian segera bertanya: "Bukankah dengan begitu selama hidup kita tak akan berhasil mendapatkan pedang Ang soat kiam lagi. . . Apalagi jika bangsat itu belum mampus, entah bagaimana seramnya akibat dikemudian hari?" Ceng Lan hiang segera tertawa terkekeh-kekeh setelah mendengar ucapan itu. "Pedang Ang soat kiam" Kita sudah pasti dapat memperolehnya, Cuma masih ada urusan penting lainnya yang jauh lebih serius daripada pedang itu harus diselesaikan lebih dahulu, Mengenai Ku See hong" Sekarang aku malah berharap dia jangan sampai mati" 550 "Kaucu, mengapa kau tidak mengharapkan dia mati?" tanya si pedang ular perak Ciu Heng thian keheranan. Ceng Lan hiang segera tertawa. "Ciu Hu kaucu, kau ini. . . memang benar-benar kebangetan! Menjumpai persoalan apa saja selalu ingin bertanya sampai jelas, dan kaupun tak pandai menebak isi hatiku, tampaknya makin lama kau semakin bodoh saja" Waktu itu Ku See hong dengan memaksakan diri menahan rasa sakit di seluruh badannya, untuk menghimpun sisa tenaga dalam yang dimilikinya untuk menjalankan penutupan pernapasan dengan ilmu Ku si tay hoat, sehingga napasnya sama sekali tak terdengar. Dalam suasana begini, setiap perkataan mereka dapat didengar olehnya dengan jelas. Tapi yang membuat dia merasa amat terkesiap bukan ucapan dari Ceng Lan Hiang, melainkan dia tak menyangka kalau orang itulah yang disebut Ban shia kaucu Ceng Lan hiang, perempuan paling cabul dan paling kejam dikolong langit dewasa ini. Meski dimaki bodoh, ternyata si pedang ular perak Ciu Heng thian tidak dibikin marah, malahan sambil merendahkan diri katanya. "Kaucu adalah seorang manusia yang luar biasa, burung hong dari umat manusia, baik ilmu silat maupun kecerdasannya luar biasa, setiap patah katamu seakan-akan mengan-dung maksud yang dalam, betul aku orang she Ciu terhitung manusia pintar, tapi kalau dibandingkan dengan kaucu maka ibaratnya sinar kunang-kunang dengan cahaya rembulan, mana mungkin aku bisa bersaing dalam cahaya" Oleh karena itulah ucapan dari Kaucu semuanya membuat aku merasa tidak habis mengerti" Ku See hong tahu kalau ucapan tersebut hanya suatu umpakan yang rendah dan memalukan dia sama sekali tak menyangka kalau seorang jagoan yang biasanya bersikap buas dan kejam terhadap seorang perempuan. 551 Mendadak Ceng Lan hiang tertawa cekikikan, lalu berkata: "Ucapan dalam hatiku kalau tak ku utarakan tentu saja kau tak bakal tahu, maksudku Ku See hong telah terkena ilmu pukulan Hau kut jian hun im kang ku, sekalipun tidak sampai terjatuh ke dalam jurang, tapi akhirnya dia toh tidak berhasil juga menghindari diri dari siksaan penderitaan yang tak terkirakan akibat dari serangan yang amat beracun itu. Berbicara dari dendam kesumat yang terikat antara dia dengan perkampungan kita, aku tak ingin membiarkan dia mati dengan begitu saja, melainkan lebih dulu membiarkan dia merasakan siksaan yang paling kejam di alam semesta sebelum akhirnya mampus, bukankah cara ini jauh lebih baik lagi?" Si pedang ular perak Ciu Heng thian sendiripun merupakan seorang manusia cerdas yang licik dan banyak akal muslihatnya, tentu saja dia dapat merasakan pula kalau ucapan dari Ceng Lan hiang itu banyak yang bukan muncul dari hati sejujurnya. Mendadak dia bertanya: "Kaucu, mengatakan kalau pedang Ang soat kiam sudah pasti dapat kita peroleh, tapi kalau tidak diketahui dimanakah letak mayatnya, bagaimana mungkin senjata mestika itu bisa kita peroleh?" ' Terus terang kukatakan kepadamu, Ku See hong telah melarikan diri, Bila kita lakukan suatu pengejaran secara besar besaran apakah pedang Ang soat kiam tersebut tidak bisa kita peroleh" Hayo berangkat, lebih baik kita segera tinggalkan tempat ini, coba kau lihat kabut yang menyelimuti tempat ini makin lama semakin bertambah tebal" Tiba-tiba sipedang ular perak C iu Heng thian memohon: "Kaucu nio-nio, kau pernah mengabulkan permintaanku untuk menjodohkan nona Ji im kepadaku, mengapa sampai sekarang kau masih belum bersedia untuk meyerahkan tubuh Ji im kepadaku?" Ceng Lan hiang segera tertawa jalang. 552 ' Ciu hu kaucu, kau benar-benar seorang manusia yang tak mengenal puas, kau sudah mendapatkan aku, buat apa kau menghendaki pula putriku" Hal semacam itu berarti suatu hubungan yang kacau!" Ku See hong yang secara kebetulan mendengarkan pembicaraan tersebut benar-benar menyumpah seribu keturunannya, dia tak menyangka kalau dikolong langit bisa terdapat perempuan yang begitu tak tahu malu, diam-diam ia lantas bersumpah didalam hati, jika tak dapat mencincang tubuh nya sehingga hancur berkeping-keping, sampai matipun dia tak akan mati dengan mata yang meram. Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Nasib suhu dan adik Ji im benar-benar tak beruntung" demikian ia berpikir "aku harus menyelamatkan adik Im dari cengkeraman setan iblis, sekarang ia sudah menjadi istriku, aku tak boleh membiarkan dia merasakan penghinaan maupun perbuatan terkutuk dari siapa pun, sedetik dia masih berada dicengkeraman ibunya yang cabul, berarti sedikit pula keselamatan jiwanya terancam, jika sampai terjadi hal-hal yang tak diinginkan, bukankah aku akan menyesal sepanjang masa...' Sementara Ku See hong sedang berpikir sampai ke situ, mendadak terdengar si pedang ular perak Ciu Heng thian telah berkata lagi sambil tertawa seram: "Heeehh. . . heeehhh . . . heeehh. . . hubungan kacau apakah, buat hubungan diantara kita hal tersebut sama sekali tak ada hubungannya sama sekali." "Oooh Kaucu nio-nio, kumohon kepadamu berbuatlah baik, disini tiada orang lain, berikanlah tubuh adik Ji im kepadaku. . . biarlah kami menjadi suami istri, aku benar-benar sudah tak mampu untuk menahan diri lagi...." Tak terlukiskan rasa kaget dan terkesiap Ku See hong setelah mendengar perkataan itu, dia kuatir kalau peristiwa yang mengenaskan itu benar-benar akan berlangsung didepan mata, 553 sebab bila sampai begitu niscaya dia tak akan sanggup untuk menahan diri. Yaa, seandainya orang yang dia cintai bahkan sudah pernah melakukan hubungan suami istri dengannya, bila sampai diperkosa orang lain dihadapan sendiri maka pukulan batin yang demikian beratnya itu tak akan sanggup dihadapi oleh siapapun, meski dia adalah seseorang yang berwatak keras hati sekalipun. Perasaan Ku See hong saat ini gelisah sekali dan benci, benci atas diri sendiri yang lemah tak berkekuatan, lemah sehingga tak mampu untuk melindungi kesetamatan orang yang dicintainya. Terdengar Ceng Lan hiang tertawa terkekeh-kekeh dengan nada yang amat jalang, "Aah, kau ini mengapa mesti terburu napsu" Baik-baiklah menunggu sekian waktu lagi, saat itu aku pasti akan memenuhi keinginan hatimu itu, sedang sekarang... sekarang aku tak ingin kehilangan dirimu?" Andaikata Ku See hong tidak mendengar dengan mata kepala sendiri, dia tidak percaya kalau dikolong langit terdapat perempuan cabul yang begitu tak tahu malu. Hampir boleh dibilang perempuan itu tak mirip manusia, melainkan binatang, sebab hanya binatang saja yang bisa berbuat cabul dan tak tahu malu seperti apa yang dia lakukan sekarang. Kedengaran si pedang ular perak Ciu Heng thian turut tertawa terkekeh-kekeh. "Akupun tahu kalau kau tak dapat kehilangan aku, padahal setiap saat setiap detikpun aku merasa takut kehilangan dirimu pula, heeehhhhh .....heeehhh.... Menyusul kemudian terdengar suara tertawa cekikikan yang amat jalang berkumandang disisi telinga Ku See hong. Suara apakah itu" Jelas merupakau suara tertawa cabul yang penuh rangsangan napsu. Dalam keadaan demikian, Ku See hong ingin sekali membunuh dan mencincang sepasang lelaki perempuan yang cabul dan tak tahu malu itu, tapi sayang dia sudah tak bertenaga lagi, disamping 554 itu perasaan sakit dan penderitaan yang amat hebat telah menyelimuti pula seluruh tubuhnya. Dia tahu ilmu pukulan hau kut jian hun im kang merupakan ilmu pukulan yang terkeji dan paling beracun dikolong langit, siksaan yang kejampun tak lama akan terasakan diseluruh tubuhnya. Mendadak terdengar suara cabul dari si pedang ular perak Ciu Heng thian kembali berkumandang datang: 'Kaucu nio-nio, aku sudah tak kuat untuk menahan diri, mari kita bermain satu babak dialam terbuka saja" "Jangan-jangan..." tampik Ceng Lan hiang. Dibalik kabut putih yang menyelimuti angkasa lamat-lamat kelihatan ada dua sosok bayangan manusia sedang bergulingan diatas tanah, akhirnya sepasang lelaki perempuan anjing itu telah melakukan hubungan senggama dialam terbuka. Suara tertawa mereka yang cabul tiada hentinya berkumandang disisi telinga Ku See hong diiringi dengusan napas mereka yang memburu. Tapi perasaan Ku See hong terasa makin terluka, mengikuti dengusan napas mereka yang memburu serta gelak tertawa mereka yang jalang, lambat laun luka itu terasa semakin merekah dan mengucurkan darah. Disatu pihak penuh dengan kegembiraan karena nafsu birahi yang semakin mendekati puncak kenikmatannya. Maka dipihak lain penuh dengan penderitaan dan siksaan batin yang luar biasa. Dua macam perasaan yang berbeda menyolok itupun segera berlangsung dibalik kabut tebal yang menyelimuti sekitar tempat itu. Kegembiraan akhirnya berakhir dalam waktu singkat, sepasang lelaki perempuan itupun telah pergi, pergi dengan membawa kepuasan napsu yang terlampiaskan.. 555 Sebaliknya Ku See hong berada dalam keadaan yang makin menderita, ia menyum-pah karena ikut menyaksikan adegan tersebut, adegan yang tak tahu malu, tapi diapun bersyukur, bersyukur karena orang yang dicintainya...tak sampai... tak sampai... Tapi ingatan menyeramkan lainnya segera menyelinap kedalam benaknya, membuat ia merasa tak tenang, dia takut, takut Him J i im. . . . Tapi apa gunanya" Dia hanya bisa membenci kepada diri sendiri, membenci kepada diri sendiri yang tak berhasil menolongnya disaat yang tepat ... Rembulan yang berbentuk sabit telah menongol keluar dari balik awan, tapi suasana di tempat itu masih terasa remang-remang. Dibalik remangnya suasana terlintas pula sebuah pemandangan yang mengenaskan. Angin dingin yang kencang berhembus lewat mengibarkan jubah panjangnya yang koyak, tanpa terasa seluruh tubuhnya gemetar keras, tapi sejak merasakan gemetar itu juga, Ku See hong merasa siksaan yang mengerikan sudan mulai menggerogoti tubuhnya..... Tiba-tiba..... Ku See hong merasakan datangnya segulung hawa panas yang muncul dari pusar seakan-akan mendatangkan suatu kekuatan baginya, tapi hawa panas yang mengalir dalam tubuhnya itu justru membuat badannya kepanasan seperti dipanggang dibawah api yang membara. Siksaan semacam ini benar-benar dirasakan sangat dahsyat, karena munculnya dari dalam dan mendesak keluar. Ku See-hong merasa darah yang mengalir didalam tubuhnya ikut mendidih keras ...... 556 Peluh telah mengucur keluar dari beratus-ratus lubang pori-pori diatas badannya, membuat sekujur tubuhnya basah kuyup bagaikan terguyur air..... Sepasang matanya melotot besar, wajahnya mengejang keras menahan siksaan dan penderitaan yang luar biasa. Semenjak berlatih ilmu sakti Kan kun mi siu ceng khi, meskipun Ku See hong tidak takut lagi terhadap panas yang membara serta dingin yang membekukan badan, tapi yang diderita sekarang adalah akibat dari ilmu pukulan Hau kut jian yang amat keji. Akibatnya, semua manfaat yang dimiliki nya seakan-akan punah dengan begitu saja, selain tak bisa dipergunakan lagi, malahan keadaannya bertambah mengenaskan. Sebagaimana diketahui, setiap ilmu sakti yang ada didunia ini sudah pasti memiliki pula ilmu tandingannya. Kebetulan sekali ilmu Hau kut jian im kang yang dilatih Ceng Lan hiang justru merupakan ilmu tandingan bagi ilmu Kan kun mi siu ceng khi tersebut. Semenjak pertempuran berdarah diatas bukit Soat san dua puluh tahun berselang, di mana Ceng Lan hiang berhasil mencelakai jiwa Bun ji koan su Him Ci seng, tiga tahun kemudian dalam dunia persilatan telah muncul nyanyian "Dendam sejagad" yang menghebohkan. Munculnya nyanyian tersebut segera mengejutkan Ceng Lan hiang, dia segera mengetahui kalau Bun ji koan su belum tewas akibat dari ulahnya tempo hari. Secara kebetulan pula pada saat itu dia memperoleh kitab pusaka Ban shia Cinkeng, maka serta merta dia lantas memusatkan segenap perhatiannya untuk melatih ilmu Hau kut jian hun im kang tersebut. Bun ji koan su sendiri pun merasa terkesiap sekali setelah mengetahui kalau Ceng Lan hiang berhasil mendapat kitab pusaka Ban Shia cinkeng, dia tahu sekalipun segenap ilmu sakti yang 557 tercantum dalam kitab pusaka Cang ciong pit kip berhasil dikuasahi semua, belum tentu ia sanggup untuk membereskan perempuan itu, maka Bun ji koan su pun tak pernah pergi mencari Ceng Lan hiang sendiri untuk melakukan pembalasan dendam. Berbicara soal ilmu silat yang dimiliki Ceng Lan hiang kini, boleh dibilang dia sudah tiada tandingannya lagi di kolong langit, sebab bukan saja dia telah berhasil mencuri belajar banyak kepandaian sakti yang tercantum dalam kitab pusaka Cang ciong pit kip, bahkan dari kitab Ban shia cinkeng pun dia berhasil mempelajari banyak sekali ilmu silat maha sakti. Itulah sebabnya kepandaian silat yang di milikinya sekarang boleh dibilang seluas samudra dan sukar diukur lagi dengan kata-kata. Sekarang, Ku See hong bukan hanya terkena pukulan Hau kut jian hun im kang yang dilancarkan Ceng Lan hiang dengan tenaga sebesar lima bagian saja, bahkan delapan jalan darah penting ditubuhnya sudah ada tiga diantaranya yang kena tertotok. Seandainya berganti orang lain, sudah sejak lama ia mampus secara mengenaskan. Tapi Ku See hong pernah menerima inti kekuatan dari seluruh badan Bunji koansu, selain itu diapun pernah makan nadi darah naga bumi Tee liong hiat meh yang merupakan mestika yang langka di dunia ini, akibatnya seluruh tubuhnya memiliki suatu kekuatan yang melebihi siapapun. Sayangnya kendatipun demikian, tapi jika dalam tujuh hari racun dinginnya tak sempat dipunahkan, toh ia bakal tewas juga dalam keadaan yang mengernaskan. Bukan begitu saja, bahkan dalam tujuh hari tujuh malam ini setiap hari dia pasti akan merasakan siksaan yang paling keji di kolong langit, setiap kali selesai merasakan siksaan, berarti nyawanya selangkah mendekati akhir. 558 Waktu itu, Ku See hong merasakan hawa panas yang berkobar dalam dadanya makin lama semakin meninggi, penderitaan semacam itu sungguh tak terlukiskan dengan kata, bahkan makin lama semakin bertambah dahsyat. Dalam keadaan seperti ini dia hanya bisa membenci, membenci ketidak adilan Thian, membenci kekejaman akan terhadap umat manusia, mengapa ia diberi siksaan dan penderitaan yang begitu hebatnya. Kematian, memang dialami setiap manusia dan tak mungkin bisa dihindari, tapi setiap kali Ku See hong teringat akan "kematian", segera timbul perasaan ngeri, seram dan bergidik dari dalam hatinya. Apakah dia takut mati" Tidak, tidak, dia bukan seorang pengecut yang takut mati, sebab itulah jalan yang harus dilewati oleh setiap orang, hanya masalahnya cepat atau lambat. Lantas, apa yang membuatnya merasa takut" Ia takut karena dendam kesumatnya belum terbalas, suatu citacita seorang pendekar yang belum bisa terwujud. Oleh karena itu, dia berusaha keras untuk bertarung melawan malaikat elmaut dan tak ingin membiarkan cengkeraman maut dari malaikat elmaut berhasil meraih kepala nya. Apalagi mati atau hidup dari Ku See hong sekarang akan mempengaruhi pula segala perubahan nasib bagi dunia persilatan dimasa mendatang... Atau dengan perkataan lain, hawa sesat atau hawa kebenaran yang bakal menguasahi jagad, semuanya itu tergantung pada mati hidup Kuu See hong sekarang. Mendadak.. satu ingatan melintai dalam benak Ku See hong, sedang dia berpikir. 559 ' Ku See hong, wahai Ku See hong, kau tak boleh mati, karena setelah kau mati bukan saja dendam kesumat tak terbalas, bahkan akan mencelakai pula adik Ji im, kau tak boleh mati tapi kaupun tak boleh tinggal terus disini, kau harus menggunakan sisa tenaga yang kau miliki untuk merangkak keluar dari tempat yang terpencil ini dan beradu nasib, makin jauh semakin baik" Berpikir sampai disitu, Ku See hong segera bekerja keras untuk merangkak, menggelinding dan menggunakan apa saja untuk bergerak meninggalkan tempat itu. Diapun tak tahu harus merangkak kemana, baginya sekarang hanyalah meninggalkan tempat itu sejauh jauhnya, makin jauh semakin baik.. Karena dia telah membayangkan bilamana tinggal disitu kelewat lama, maka tujuh hari tujuh malam kemudian, dia akan tewas secara mengerikan disitu, padahal disana kecuali orang-orang Ban shia kau, siapa pula yang kemudian datang ke tempat itu" Maka ia ingin merangkak keluar dari sana, bila dapat dijumpai dengan seseorang, sekalipun dia tahu orang yang dijumpainya belum tentu bisa menolongnya, paling tidak masih terpampang harapan baginya untuk emperoleh pertolongan dan pengobatan atas luka yang dideritanya daripada pasrah pada nasib disitu. Tindakan semacam ini sesungguhnya tidak ditunjang oleh sesuatu harapan yang besar, tapi itu lebih baik daripada duduk termenung sambil menantikan datangnya ajal. Tapi yang lebih penting lagi adalah dia tak ingin pedang mestika Ang soat kiam miliknya itu sampai terjatuh ke tangan kaum durjana. Diam-diam dia telah berkata dalam hati kecilnya, bila di a berjumpa dengan seseorang dan orang itu adalah seorang dari golongan pendesar, dia akan menghadiahkan pedang Ang soat kiam tersebut kepadanya, selain diapun akan menitipkan beberapa persoalan yang belum dapat diselesaikannya itu untuk dilanjutkan pelaksanaannya. 560 Begitulah, dia menggelinding, merangkak dan bergerak tiada hentinya kedepan. . . Dalam lelahnya ia merasakan hawa panas yang menyiksa dalam tubuhnya makin lama semakin pudar sehingga akhirnya lenyap sama sekali. Kini ia terbaring diatas tanah dengan napas tersengkal-sengkal, peluh telah membasahi selurun tubuhnya, juga membasahi seluruh permukaan tanah. oooo0dw0oooo BAB 26 AKAN tetapi, disaat ia sedang beristirahat dengan napas tersengal itulah, nendadak terasa munculnya segulung hawa dingin yang luar biasa muncul dari punggung dan pelan-pelan menembusi sekujur tubuhnya, dalam waktu singkat dia merasakan seluruh tubuhnya gemetar keras kemudian mengejang kencang. Seluruh darah yang mengalir didalam tubuhnya seakan-akan berubah menjadi dingin dan membeku. Badannya menjadi kaku, sekujur tubuhnya dingin bagaikan salju dan hanya bisa berbaring dengan kaku seperti sesosok mayat, sementara napasnya makin lama semakin bertambah sesak. Walaupun demikian, kesadaran otak Ku See hong masih tetap utuh seperti sedia kala, dengan memaksakan diri dia berusaha keras untuk menahan penderitaan akibat menyusutnya badan, tapi dia Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo tetap nekad, tubuhnya masih saja dicoba untuk merangkak dan menggulung untuk bergerak ke depan. Tentu saja gerakannya sekarang tidak secepat tadi, malahan semakin tak sanggup untuk melanjutkan kembali gerakannya. Sekarang, Ku See hong sudah merangkak keluar dari balik tempat yang diliputi kabut, rembulan yang terang menyinari seluruh jagad, tapi sepasang matanya membelalak besar, biji matanya yang 561 hitam nampak berkerut kecil hingga lebih banyak warna putihnya, lubang hidungnya mengembang besar pula....... Wajah yang menyeramkan dan tak terlukiskan dengan kata-kata ini, ditambah lagi dengan tubuhnya yang penuh noda darah serta rambut yang awutawutan kusut membuat tampang pemuda itu mengerikan sekali. Mungkin bulu roma orang akan berdiri semua bila secara tak sengaja berjumpa dengannya. Merangkak, menggelinding .. . .. . dia telah mengerahkan tenaga yang paling besar untuk berjuang terus, dan ia berhasil merangkak sampai tempat yang amat jauh. Mendadak.... segulung hawa panas yang aneh sekali lagi muncul dari dalam pusarnya. Setelah itu hawa dingin yang membekukan menyelimuti setiap bagian badannya. Panas dingin datang silih berganti ..... Tapi dalam tubuhnya masih terdapat semacam perasaan lain yang jauh lebih menyiksa, lagi suatu gerakan yang mengalir dan menggeletar didalam daging dan balik kulit badannya... Perasaan itu seperti panas dingin, seperti panas, gatal. seperti kaku dan seperti pula linu. . Tapi kalau dirasakan sungguh-sungguh maka seakan-akan bukan perasaan panas yang sungguh-sungguh, bukan pula dingin, linu ataupun sakit. . Pokoknya segala sesuatu perasaan linu, sakit, kaku, pegal serta aneka perasaan lainnya hampir semuanya dapat dirasakan dalam tubuhnya. Ada kalanya dia merasa seperti ditusuk-tusuk dengan jarum yang tajam, ada kalanya juga dia merasa ada beribu-ribu ekor ulat berbulu yang sedang bergerak-gerak dalam badannya. 562 Penderitaan yang ditimbulkan akibat dari pepaduan antara panas dan dingin yang datang silih berganti ini kontan saja membuat Ku See hong yang angkuh dan keras kepala ini tak sanggup menahan diri lagi, dia merasa kepalanya berat dan kesadarannya berangsur-angsur menghilang. ' Uaaakk ,..!" akhirnya dia muntah darah segar. Kebetulan pada waktu itu dia sedang merangkak disisi sebuah tebing, karena sisa hawa murninya tiba-tiba punah, sekujur tubuhnya segera berguling kebawah tebing yang tingginya belasan kaki itu membentur diatas sebatang pohon siong. Pakaian yang pada dasarnya telah compang-camping tak karuan kini semakin robek dan hancur tak karuan lagi bentuknya.. Maka diapun menjadi tenang, tidak gemetar lagi, tidak menderita lagi, ia terkapar dengan tenang. Ditengah keheningan malam yang mencekam, hanya terdengar suara angin dingin yang berhembus lewat dan menggo-yangkan ranting pohon, suaranya bagaikan isak tangis yang pedih, dedaunan yang bergoyang, bagaikan setan iblis yang mementangkau sayap, segala sesuatunya tampak menyeramkan, mengerikan dan menggidikkan hati... Rembulan yang berbentuk sabit tergantung ditengah awangawang, waktu itu menunjukkan kentongan kelima... Tak lama kemudian, malam pun berakhir dan fajar mulai menyingsing diufuk sebelah timur. Sebuah sungai yang tidak begitu lebar membujur dari sebelah timur dan membentang kebarat, sisi sungai penuh dengan tumbuhan pohon siong yang besar diselingi aneka bunga dan semak yang permai dan subur. Tatkala angin berhembus lewat, terendus bau harum yang semerbak. Dibawah sebuah batang pohon siong raksasa di tepi sungai, saat itu membujur sesosok bayangan tubuh pemuda yang penuh berleporan darah, menyoren pedang kuno, berpakaian compang563 camping, kulit penuh luka-luka seperti setan dan menyeringai menyeramkan. Sedemikian seramnya keadaan pemuda itu membuat siapa saja yang memandangnya akan merasa bergidik menggigil dan bulu romanya pada bangun berdiri. Sekalipun dia terbaring tenang di bawah pohon siong, walaupun dadanya naik turun dengan lemah dan membuktikan kalau dia belum putus nyawa, tapi jaraknya dengan kematian sudah tak jauh lagi. Cahaya matahari yang berwarna keemas-emasan telah menembusi awan putih dan memancar keseluruh penjuru dunia. Ketika sinar matahari yang berwarna ke emas-emasan memancar diatas air, tampak beberapa ekor ikan berlompatan kian kemari, sungguh suatu pemandangan alam yang indah permai. Tiba-tiba... dari arah sebelah timur terdengar suara bentakan merdu serta suara caci maki yang kotor dan cabul menyusul kemudian tampak dua sosok bayangan manusia berwarna abu-abu sedang mengejar sesosok bayangan manusia yang kecil mungil berbaju biru. Ilmu meringankan tubuh yang dimiliki bayangan manusia berwarna biru itu nampak sempurna sekali, bagaikan seekor burung yang menembusi ombak bergerak kian kemari, dengan lincahnya. Sedangkan dua sosok bayangan manusia yang berada dibelakangnya, meski ilmu merngankan tubuh mereka amat sempurna, namun toh mereka gagal untuk menyusul bayangan biru tersebut. Bayangan ramping berbaju biru itu sungguh lincah gesit dan cekatan, ia seperti ada maksud untuk mempermainkan kedua orang itu sehingga ilmu meringankan tubuh nya sama sekali tidak dikerahkan sepenuhnya. Selama ini dia selalu mempertahankan jaraknya antara beberapa kaki dari dua orang yang membuntuti di belakangnya, malah ada 564 kalanya dia berpaling sambil bertepuk tangan, ada kalanya pula dia melepaskan serangkaian pukulan dan tendangan. Hanya dalam waktu singkat saja, dia telah melepaskan tujuh delapan buah pukulan ditambah dengan tiga empat buah tendangban. Dua orang yang membuntuti di belakangnya meski terhitung juga seorang jago lihay dalam dunia persilatan, sayang orang berbaju biru itu memiliki gerakan yang cekatan dengan serangan-serangan yang maha dahsyat. Itulah sebabnya asal kedua orang itu kena diserang olehnya, niscaya akan dibikin kalang kabut dan terdesak tak karuan, mereka harus bersusah payah lebih dulu sebelum berhasil memunahkan ancaman lawan. Menanti mereka menyiapkan serangan balasan yang dahsyat, manusia berbaju biru itu secara licik segera mengerahkan ilmu meringankan tubuhnya dan secepat kilat meluncur sejauh beberapa puluh kaki dari tempat semula ...... Oleh karena itu tak heran kalau dua orang yang berada dibelakang itu dibuat gusarnya setengah mati dan segera mencaci maki kalang kabut. Sambil berkejaran sambil bertarung, tak lama kemudian ketiga orang itu sadah berada lima kaki disamping tubuh Ku See hong. Tiba-tiba terdengar dua orang yang berada dibelakang itu mencaci maki dengan parau bagaikan gembrengan bobrok: 'Lonte busuk, bila kau. . .` Belum selesai ucapan itu, tampak gadis berbaju biru yang berada didepan telah membentak nyaring. "Anjing busuk, kau pantas dihajar!" Pinggangnya yang ramping itu mendadak ditekuk lalu meluncur ke depan secepat kilat, setelah itu secara tiba-tiba berputar satu 565 lingkaran dan berbalik menerjang dua orang yang berada dibelakangnya. Agaknya dua orang yang berada dibelakang itu tak pernah menyangka kalau ilmu meringankan tubuh yang dimiliki gadis itu demikian lihaynya diantara berkelebatnya bayangan biru, tampaklah dua buah ujung bajunya yang lincah seperti ular berbisa dengan membawa desingan angin tajam langsung menggulung tiba. Buru-buru kedua orang itu menahan gerak maju mereka dengan sepenuh tenaga, telapak tangannya didorong ke muka secbepat kilat dua dgulung tenaga saerangan yang dabhsyat bagaikan amukan angin puyuh langsung menyambut datangnya serangan lawan. Ilmu silat yang dimiliki gadis itu memang lihay sekali, menyaksikan datangnya kedua gulung angin puyuh itu, dia segera tertawa dingin, mendadak sepasang ujung bajunya diputar dan dikebaskan ke depan segulung angin pukulan yang maha dahsyat bagaikan luasnya samudra melalap kedua gulung angin serangan lawan sehingga lenyap tak berbekas. Menyusul kemudian tubuhnya berkelebat secara aneh, bagaikan sukma gentayangan dia menerobos masuk diantara kedua orang itu, sepasang telapak tangannya yang putih mulus diayunkan ke muka dan menyerang ke kiri dan kekanan. 'Plook! Plook...!" dua kali benturan nyaring berkumandang memecahkan keheningan, sepasang pipi kedua orang itu tahu-tahu sudah diperseni dengan tempelengan keras yang membuat mereka jadi tertegun dan berdiri kaku seperti patung. Selesai menggaplok kedua orang itu dengan gerakan yang cekatan si nona baju biru itu melompat mundur lagi sejauh dua kaki, sepasang matanya yang jeli mengerling sekejap ke sana kemari. Ketika menjumpai kedua orang itu berdiri termangu disitu, mendadak ia tertawa cekikikan tangan kanannya segera membereskan rambutnya yang kusut sementara tangan kirinya dipakai untuk menutupi bibir sendiri. 566 Sikapnya yang lincah, polos tapi binal membuat orang benarbenar serba salah, menangis tak bisa tertawapun tak dapat. Gadis berbaju biru itu memang berwajah cantik, rambutnya yang mulus terurai sebahu, tubuhnya ramping dengan kulit badan yang putih mulus dan halus, hidungnya mancung, bibirnya kecil mungil, pada hakekat nya dia merupakan seorang gadis yang cantik rupawan. Ternyata gadis ini tak lain adalah Im Yan cu yang lincah, polos, hangat tapi marah atau senangnya tak menentu. Kiranya ketika dia mewakili Ku See hong menahan sejumlah jago lihay dari dunia persilatan di kompleks tanah pekuburan yang sepi, karena serangannya kelewat keji, hal mana menimbulkan kesan jelek dalam hati Ku See hong sehingga tanpa pamit pemuda itu telah pergi meninggalkannyar. Atas kejadian tersebut, hatinya merasa sedih sekali, malah dia sempat menangis sehari semalam, walaupun demikian, ia masih saja setiap saat setiap detik memikirkan Ku See hong dan mencari jejaknya. Tetapi berhubung jejak Ku See hong tak menentu, maka selama beberapa bulan hasilnya nihil. . Kendatipun demikian, dia tidak putus asa, dengan penuh semangat dia menjelajahi seluruh tempat untuk mencari kekasihnya, biar sampai di ujung langitpun dia bertekad hendak mencarinya sampai ketemu. Dua orang lelaki yang berdiri di depan Im Yan cu adalah dua orang lelaki setengah umur yang mengenakan jubah berwarna abuabu, perawakan mereka tinggi besar dan kekar, alis matanya tebal matanya besar dengan sikap yang gagah. Sebetulnya raut wajah mereka mirip antara yang satu dengan lainnya, satu-satunya perbedaan adalah wajah mereka yang satu penuh bercambang sedangkan yang lain bersih dan kelimis. 567 Kedua orang ini sama-sama mempunyai nama yang termashur dalam dunia persilatan, mereka adalah saudara kembar yang di sebut Kanglam Siang hou (sepasang orang gagah dari Kanglam) Yang penuh bercambang adalah Pek liun jiu (si tangan geledek) Hoo kian, sedangkan yang tanpa bercambang adala Sian hong kek (si angin puyuh) Hoo gi. Sepasang orang gagah dari Kanglam ini masing-masing memiliki ilmu silat yang sangat lihay, jadi orang jujur dan gagah, mereka tidak pernah berpikiran licik bahkan dipuji sebagai orang pandai didalam dunia persilatan. Kanglam Siang hou menganggap diri mereka sebagat jago kelas satu dalam dunia persilatan, ilmu silat yang dimiliki tentu tiada tandingannya dikolong langit. Siapa tahu berhadapan dengan Im Yan cu ibaratnya setan kecil bertemu setan besar, serangan yang dilakukan oleh Im Yan cu itu di kontan saja membuat mereka jadi tertegun. Mendadak tendengar Pek liu jiu Hoo Kian yang wajahnya penuh bercambang bertanya: "Nona kau murid siapa" Ilmu silat apakah yang kau pergunakan untuk menghajar kami tadi?" Ketika Im Yan cu menyaksikan mereka tidak marah meski kena terhajar, bahkan mengajukan pertanyaan semacam itu, kontan saja dia tertawa cekikikan. "Jurus serangan yang barusan ku pergunakan ber nama tamparan kiri kanan, apakah kalian ingin mencobanya lagi?" Sembari berkata Im Yan cu segera mementangkan sepasang telapak tangannya yang putih bersih dan berlagak seakan-akan hendak melancarkan tubrukan lagi. "Tunggu dulu nona" buru-buru Sian hong kek Hoo Gi berseru, "lebih baik kita menerangkan dahulu duduknya persoalan sebelum bertarung matimatian." 568 Sekali lagi Im Yan cu tertawa geli menyaksikan cara mereka berbicara, sambil menarik kembali telapak tangannya, dia berkata sambil tertawa merdu: "Persoalan apa lagi yang hendak kalian berdua bicarakan" Cepat katakan. ." 'Nona belum menjawah pertanyaan kami, sebenarnya kau murid siapa?" ujar sitangan geledek Hoo Kian dengan lantang. Mendadak paras muka Im Yan cu berubah menjadi serius, katanya dengan bersungguh-sungguh: 'Nonamu adalah muridi dari raja akhirat bagi kaum pria!" Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Baik, Sian hong kek Hoa Gi maupun Pek lui jiu Hoo Kian keduaduanya merupakan jago yang jujur, polos sama sekali tak berakal muslihat, mereka tidak curiga kalau Im Yan cu sengaja lagi mempermainkan dirinya mendengar itu segera gumamnya: `Raja akhirat bagi kaum pria" Raja Akhirat bagi kaum pria" Asing benar nama ini ' Hampir pecah perut Im Yan Cu setelah mendengar ucapan itu saking gelinya, tapi paras mukanya masih tetap dingin dan kaku, ujarnya sinis: "Hmm, mengakunya saja kalian Kanglam Siang hou adalah jago-jago yang sudah setengah abad berkelana dalam dunia persilatan, tak tahunya nama Raja akhirat bagi kaum pria pun tak pernah didengar, Huuuuh, kalau tidak btahu katakan sadja tidak tahu, abuat apa mesti bberlagak" Hmmm, nonamu benar-benar ikut merasa malu bagi kalian berdua.. .' Merah padam selembar wajah Kanglam siang hou setelah mendengar perkataan itu. Dengan suara tergagap buru-buru Pek lui jiu Hou Kian berkata: "Guru nona pastilan seorang pertapa yang jarang berkelana dalam dunia persilatan, kami dua bersaudara oenar-benar tidak mengetahui namanya." 569 Im Yan-cu memang seorang gadis yang suka menggoda orang, apalagi ketika mengetahui kalau orang yang digodanya sama sekali tidak merasa, rasa gembiranya berlipat ganda. Yaa, mungkin didunia ini hanya dia seorang yang mempunyai watak yang begini aneh yaitu membuat orang lain kebingungan mencari kegembiraan buat diri sendiri. Paras muka Im Yan cu yang semula dingin kaku, dengan cepat berubah menjadi amat santai, ujarnya sambil tertawa dingin. "Aduuh mak, aku lihat kalian berdua benar-benar bodoh sekali, Raja akhirat bagi kaum pria tentu saja merupakan perempuan yang khusus membunuh lelaki bodoh macam kalian, masa dalam dunia persilatan benar-benar terdapat nama seperti ini". Sekarang Kanglam siang hou baru tahu kalau dia sedang dibodohi orang, kontan saja hawa amarahnya berkobar. Dengan suara dalam Pek lui jiu Hoo Kian berseru: "Nona jadi kau dengaja hendak mempermainkan kami dua bersaudara" Hari ini kalau aku tidak memberi sedikit pelajaran kepadamu, sulit rasanya untuk melampias kan rasa benci didalam hatiku" Im Yan cu mengerutkan dahinya lalu menghela napas sedih: "Aaaai ..... kalian berdua adalah Kanglam Sianghou yang termashur, namanya di dalam dunia persilatan, masa dua orang lelaki hendak mengerubuti seorang perempuan lemah seperti aku" Aaaai, tahu kalian bakal marah, aku tak akan menerangkan apa yang dimaksud dengan Raja ahkirat bagi kaum pria itu" Im Yan cu adalah seorang gadis cantik, selain paras mukanya cantik menarik, orangnya juga lincah dan menawan hati, terutama sekali bila sedang tertawa, pada hakekatnya sanggup membetot sukma siapa saja. Begitu dia tunjukkan wajah yang sedih, diantara kecantikan wajahnya segera terlihat sikap yang cukup mengibakan hati. 570 Kanglam siang hou memang orang yang jujur dan terbuka, meski mereka mengagumi kecantikan wajahnya, namun sama sekali tidak terlintas pikirah jahat. Maka begitu menyaksikan Im Yan cu yang berwajah memelas itu, Sian Hong kek Hoo Gi segera berkata dengan suara pelan: "Nona." kami dua bersaudara tak akan menganiaya kau seorang perempuan lemah, asal barang tersebut kau kembalikan kepada kami hari ini, urusan pasti akan beres dalam suasana damai" Mendadak wajah lm Yan cu berubah kembali menjadi dingin menyeramkan, katanya ketus: "Kalian berdua benar-benar manusia sombong yang tak tahu malu, mengapa tidak kalian bayangkan sewaktu kugaplok mulut kalian barusan tadi" Coba katakan, siapa yang sedang mempermainkan siapa" Hmmm, sanggupkah kalian berbuat demikian?" Kanglam Siang hou benar-benar dibikin pusing tujuh keliling oleh perubahan sikap Im Yan cu yang sebentar marah sebentar senang itu, dengan cepat mereka menduga kalau gadis ini jangan-jangan mengidap penyakit syaraf... Sekalipun begitu, mereka juga tahu kalau apa yang dikatakan gadis itu benar, sekalipun mereka berdua turun tangan bersama, belum tentu lawannya berhasil dikalahkan. Maka setelah termenung beberapa saat Pek lui jiu Hoo Kian segera berkata: ' Nona, 'lebih baik kita tak usah membicarakan hal-hal yang tidak berguna, kami dua bersaudara memohon kepadamu agar suka mengembalikan barang tersebut kepada kami!' "Barang apa yang kalian maksudkan?" tanya Im Yan cu sambil tertawa. "Pedang kecil Jui sim kiam tersebut" sambung Sian hong kek Hoo Gi cepat. 571 Tiba-tiba Im Yan cu merogoh kedalam sakunya dan mengeluarkan sebilah pedang kecil sepanjang tiga inci yang memancarkar sinar keperak-perakan, diatas pedang tersebut terukir tiga huruf kecil yang berbunyi: "Jui sim kiam" 'Apakah Pedang kecil ini yang kalian maksudkan?" tanyanya sambil mengayunkan tangan kanannya. Melihat pedang kecitl itu, si tangan geledek Hoo Krian menjadi girang sekali, serunya dengan cepat: "Benar-benar, Cepat kau serahkan kepada kam? Seraya berkata, si tangan geledek Hoo Kian segera membungkukkan pinggang dan siap menerkam kedepan. Buru-buru Im Yan cu menarik kembali tangan kanannya dan di sembunyikan kebalik baju lalu katanya: "Tunggu sebentar, tidak sulit jika kalian menginginkan pedang kecil ini, cuma kalian berdua harus memenuhi juga dua buah permintaan ku" "Nona, apa yang harus kami penuhi" Cepat katakan" buru-buru si jago angin puyuh Hoa Gi berseru. Sekulum senyuman manis segera menghiasi wajah Im Yan cu sambil mengerling sekejap kearah mereka berdua, katanya dengan suara yang amat merdu. 'Pertama kalian harus menerangkan dulu asal usul dari pedang Jui sim kiam itu serta bagaimana cara penggunaannya, kedua kalian harus membantuku untuk menemu kan seseorang" Mendengar perkataan itu, paras muka Kanglam Siang hou segera berubah hebat, Pek lui jiu Hoo Kian mendengus gusar, lalu serunya. "Nona, maafkan, kami tak bisa memenuhi kedua permintaan nona itu!" 572 Kontan paras muka Im Yan cu berubah menjadi dingin bagaikan es, sepasang matanya melotot besar, hawa pembunuhan menyelimuti seluruh wajahnya, keadaannya waktu itu bagaikan sekuntum bunga mawar yang penuh berduri. Kanglam Siang hou yang menyaksikan paras muka gadis itu kontan saja hatinya tergetar keras, segera pikirnya. "Nona itu sungguh aneh, marah dan gembira silih berganti, perubahannya tak menentu dan amat mendadak, sebenarnya permainan busuk apakah yang sedang dia siapkan untuk kami berdua?" Akhirnya Sian hong kek Hoo Gi menghela napas panjang katanya: "Tentang permintaan nona yang pertama berhubung kami sudah terlanjur memenuhi permintaan orang, maka sebagai orang persilatan yang mementingkan pegang janji, terpaksa kami tak dapat membocorkan rahasia tersebut, apalagi pemilik pedang Jui sim kiam adalah bakal majikan kami." "Sedangkan persoalan yang kedua, kau mengatakan hendak mencari orang, tolong berilah petunjuk kepada kami siapakah orang itu, agar kami dapat mempertimbangkannya lebih dulu." Tiba-tiba Im Yan cu menghela napas sedih. ' Aaaai, tentang soal pertama aku tidak tahupun tak menjadi soal, tapi permintaanku yang kedua harus kalian penuhi, karena dia adalah musuh besarku." "Cuma akuputn tak ingin terlalu memaksa kalian, janganlah bekerja bagiku dengan membawa perasaan yang tak menentu, maka aku ingin mengajak kalian berkelahi, jika kalian kalah ditanganku maka kau harus memenuhi permintaanku itu dan mencarikan orang itu sampai ketemu, sedangkan pedang Jui sim kiam ini segera akan kekembalikan kepada kalian" Pek lui jiu Hoo Kian termenung sebentar kemudian katanya: 573 "Nona, andaikata orang yang hendak kau cari adalah seorang manusia laknat yang terkutuk dan bejad :noralnya, tanpa syarat kami akan menerima permintaanmu itu tapi seandainya dia adalah seorang enghiong yang berjiwa pendekar, sekalipun badan kami harus hancur, jangan harap kami berdua bersedia membantumu' Diam-diam Im Yan cu merasa kagum sekali atas kebesaran jiwa serta sifat pendekar dari Kanglam Siang-hou ini." Tapi di luaran dia masih tetap bersikap dingin dan hambar, katanya lebih lanjut: "Dia adalah orang jahat, orang berhati busuk, orang yang telah mempermainkan aku" Menyaksikan paras mukanya yang diliputi emosi, Sian hong kek Hoo Gi segera menarik wajahnya seraya berkata. "Nona, harap bkau utarakan dudlu siapa namanyaa mungkin kami bKanglam siang hou bisa mengetahui watak orang itu yang sebenarnya. Jika bisa tidak bermusuhan dengan orang, lebih baik jangan bermusuhan, apalagi kalau tiada masalah yang terlalu besar, jika dapat diselesaikan lebih baik diselesaikan saja' Ternyata dalam pembicaraan tadi, secara diam-diam Kanglam Siang hou telah mengamati perubahan mimik wajah serta nada pembicaraannya, mereka tahu bahwa orang yang hendak dicari gadis itu bukanlah seseorang yang memiliki dendam kusumat dengannya, maka dari itulah mereka bermaksud untuk membujuknya. Tiba-tiba saja paras muka Im Yan cu berubah menjadi lembut kembali, namun nada suaranya masih tetap dingin dan kaku: "Aku tak akan membunuhnya, aku hanya akan memunahkan ilmu silatnya agar sepanjang masa dia bisa mendampingi diriku" Kanglam siang hou yang mendengarkan perkataan itu segera merasakan bulu kuduknya pada bangun berdiri. 574 Seperti diketahni, bila seorang yang pandai bersilat kemudian secara tiba-tiba ilmu silatnya dipunahkan orang, maka hal itu akan dianggapnya sebagai peristiwa yang paling keji, paling menyedihkan hati dan siksaan hidup yang lebih mengenaskan dari pada mati. Dengan suara dalam Pek lui jiu Hoo Kian segera berkata: "Kita sudah berbincang sekian waktu, tapi kau belum menyebutkan siapakah nama orang yang hendak kau cari" Im Yan cu segera tertawa cekikikan, suaranya merdu bagaikan genta, katanya: "Dia tak lain adalah Leng hun koay seng (sastrawan aneh bersukma dingin) Ku See hong yang nama besarnya menggetarkan dunia persilatan pada akhir ini." Paras muka Kanglam siang hou berubah bebat, jeritnya tertahan: 'Apa" Sastrawan aneh bersukma dingin Ku See hong... " Menyaksikan paras muka mereka yang terkejut dan tertegun, Im Yan cu merasa gembira sekali, dia segera tertawa cekikikan. "Yaa, betul, memang dia! Si sastrawan aneh bersukma dingin Kau See hong, apakah kalian tidak bersedia mengabulkan?" "Yaa, kami tidak bersedia menerima permintaanmu itu!" jawab si tangan geledek Hoo Kian dengan suara lantang. Sebenarnya Ku See hong baru beberapa bulan termashur dalam dunia persilatan, tapi berhubung dia adalah muridnya Bun ji koan su yang merupakan manusia aneh dari dunia persilatan dimasa lalu, ditambah pula begitu muncul secara beruntun dia membunuh Leng juan sam kui serta tiga puluhan orang jago persilatan di kompleks tanah pekuburan, tak heran kalau namanya dengan cepat menanjak setinggi langit. Padahal semua kejadian itu bukan hasil perbuatan dari Ku See hong seorang, melainkan hasil karya dari Im Yan cu yang bertangan keji, walaupun demikian orang persilatan tidak tahu seluk beluk 575 yang sebenarnya, mereka semua mengira pembunuhan tersebut merupakan hasil karya dari Ku See hong. Apalagi setelah Ku See hong mendatangi istana Huan mo kiong di Lam hay pada empat bulan berselang dan secara beruntun melukai banyak jago lihay dari Huan mo kiong dan berhasil meloloskan diri dari lima siksaan paling keji dari Huan mo kiong yang tak pernah bisa dihindari orang lain... peristiwa yang terjadi segera menyebar luas keseluruh penjuru kolong langit. Maka nama besar Ku See hong pun menjadi termashur dikolong langit, orang-orang yang iseng pun memberi julukan Leng hun koay seng (Sastrawan aneh bersukma dingin) kepadanya. Berhubung cara kerjanya amat keji, maka dia dinamakan sukma dingin, sedang asal usulnya yang misterius dan penuh rahasia membuat dia dijuluki sastrawan aneh. Maka bila digabungkan menjadi satu terbentuklah nama julukan baru sastrawan aneh bersukma dingin. Tapi belakangan ini dalam dunia persilatan muncul lagi seorang manusia yang lebih termashur dan lebih terkenal namanya daripada Sastrawan aneh bersukma dingin Ku See hong, dia adalah seorang manusia aneh berkerudung kain warna warni. Dia bukan hanya seorang diri saja, bahkan empat manusia bengis dan dikenal sebagai gembong iblis dari pulau Tang cing to pun Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo takluk dibawah perintahnya. Konon selain ilmu silatnya tintggi, nama nya pun terkenal, dia selalu mempergunakan sebilah pedang kecil berwarna perak yang bertuliskan "Jui sim siau kiam." Sebagai lambangnya. (Tentang rahasia ini, akan diterangkan di dalam bagian lain dari cerita ini, terima kasih) Demikianlah, dengan wajah yang dingin dan diliputi hawa napsu membunuh, Im Yan cu menegur dingin: "Mengapa kalian tidak meluluskan"' 576 Dengan gusar Pek lui jiu Hoo Kian berteriak keras: ' Dalam dunia persilatan dewasa ini, kecuali pemilik pedang Jui sim kiam dan sastrawan aneh bersukma dingin Ku See hong, yang lain boleh dibilang bukan manusia sejati. kami Kanglam Siang hou adalah manusia yang punya harga diri, kami tak akan mencelakai pendekar-pendekar yang kami kagumi, sedang mengenai wajah maupun jejak sastrawan aneh bersukma dingin kamipun tidak tahu menahu, karena itu apa yang kau minta sukar untuk kami luluskan, sedang Jui Sim kiam adalah benda milik kami, jika kau tak tahu aturan dan ingin merampas dengan kekerasan, baiklah, sekakipun tubuh kami harus terkapar dalam genangan darah, kami tetap bertekad akan beradu jiwa denganmu" Dengan perkataan itu sudah jelas tercermin sampai dimanakah kebesaran jiwa Kanglam siang hou... Diam-diam Im Yan cu mengangguk, dia tahu bahwa kedua orang ini adalah manusia-manusia gagah yang punya harga diri. Tapi watak gadis ini memang jauh berbeda dibandingkan dengan perempuan-perempuan lainnya, dia masih suka binal, suka membuat onar dan menggoda orang, apalagi jika sedang menganggur, dia gemar sekali mencari orang untuk diajak berkelahi atau menggodanya habis-habisan. Sungguhpun watak semacam itu terasa aneh, tapi oleh karena sejak kecil ia sudah dididik oleh gurunya dalam perbuatan semacam ini, lama kelamaan hal itu merupakan suatu kebiasaan baginya. Paras muka Im Yan cu dingin bagaikan es, setelah tertawa dingin katanya dengan suara sinis: 'Hmm, dengan mengandalkan kemampuan kalian dua potong barang rongsokan juga berani berbicara soal ilmu silat dihadapanku. Hmm!, tidak sulit bila kalian menginginkan kembali pedang Jui sim siau kiam tersebut, asalkan saja kalian benar-benar memiliki kepandaian untuk menangkan diriku" 577 Didalam dunia persilatan, Siang hong kek maupun Pek lui jiu boleh dibilang terhitung juga sebagai manusia yang punya nama, mereka bersabar selalu selama ini karena mereka dapat melihat meski gadis yang tak diketahui asal usul nya ini binal dan tak tahu aturan, namun mereka bukanlah seorang manusia yang berhati jahat. Akan tetapi setelah dipandang hina oleh lawannya, kontan saja hawa amarahnya berkobar. Sambil bertekuk pinggang si tangan geledek Hoo Kian melejit ke samping kiri lalu menerjang maju kedepan. Im Yan cu hanya berdiri tegak sambil menunjukkan wajah sinis, bibirnya mencibir dengan sikapnya amat santai. Melihat itu, si Tangan 'geledek semakin naik darah, api amarah merasuk semakin membara dalam dadanya, sepasang telapak tangannya yang disilangkan di depan dada langsung diayunkan ke depan. Segulung angin pukulan yang maha dahsyat dan memekikkan telinga langsung meluncur ke depan dengan dahsyatnya. Im Yan cu adalah murid seorang manusia aneh dalam dunia persilatan dewasa ini, tentu saja dia tak akan memandang sebelah matapun terhadap ancaman seperti itu melihat terjangan dari si Tangan geledek, tiba-tiba saja tubuhnya melejit ke samping untuk menghindarkan diri, serta merta serangan itupun mengenai sasaran yang kosong. Im Yan cu segera tertawa terkekeh-kekeh dengan suara yang merdu, serunya: "Anjing besar busuk, lebih baibk kalian maju bdersama saja, kaalau cuma seoranbg yang bertarung, kurang asyik rasanya!" Sembari berkata dia bergerak ke muka, sepasang ujung bajunya tiba-tiba diayunkan ke muka melepaskan ancaman. -ooo0dw0ooo- 578 Jilid 18 DALAM waktu singkat, seluruh angkasa telah dipenuhi olah bayangan biru yang menyilaukan mata, dua gulung ujung baju yang membawa deruan angin dingin itu menyambar ke tubuh si Tangan geledek dari empat arah delapan penjuru. Si Tangan geledek Hoo Kian cukup mengetahui betapa sempurnanya tenaga dalam yang dimiliki perempuan itu, meski hanya dua buah ujung baju yang lemas, namun dalam permainannya tak disangkal lagi menyerupai dua bilah pedang yang amat tajam. Karena itu dia tak berani menyambut dengan keras lawan keras, tubuhnya yang tinggi besar ikut berputar kencang dan berkelit ke sana kemari. Pada dasarnya Im Yan cu memang tidak bermaksud untuk melukai mereka, sambil membentak nyaring tubuhnya bergerak secepat kilat menyambar si jago angin puyuh, sepasang telapak tangannya yang putih bersih diayunkan keluar dari balik bajunya dan secara beruntun melepaskan enam buash pukulan berantai. Sekalipun serangan itu dilancarkan tidak bersamaan waktunya namun ketika menca-pai sasarannya seakan-akan berbarengan saatnya. Hoo Gi berjulukan si jago angin puyuh, ilmu berkelitnya boleh dibilang menjagoi seluruh dunia persilatan, akan tetapi menghadapi gerakan tubuh Im Yan cu yang begitu lihay, tanpa terasa hatinya dibuat terkesiap juga. Dia merasakan pandangan matanya menjadi silau, tahu-tahu enam buah bayangan telapak tangan pada saat yang hampir bersamaan telah muncul didepan mata dan mengancam dada, bahu serta jalan daran penting lainnya. Selain aneh jurus serangannya, juga lihay tenaga serangannya, boleh dibilang belum pernah dijumpai sebelumnya. 579 Si jago angin puyuh Hoo Gi merasa amat terperanjat, sepasang telapak tangannya di angkat dan diputar membentuk satu lingkarban bayangan teldapak tangan yanag rapat, di kombbinasikan pula dengan perpu-taran pangkal kakinya, seluruh badannya berputar bagaikan gasingan dan meluncur sembilan depa dari arena. Sekali lagi si tangan geledek Hoo Kian membentak keras, dengan cepat ia memburu dari belakang, angin pukulannya yang dahsyat mengikuti getaran bayangannya segera melancarkan serangan dahsyat lagi. Dua gulung angin pukulan yang maha dahsyat bagaikan amukan ombak ditengah samudra langsung menghantam kedepan. Di belakang kepala Im Yan cu seperti mempunyai mata saja, baru saja si tangan geledek Hoo Kian melepaskan serangan mendadak dia melejit kesamping untuk menghindarkan diri, lalu secepat kilat dia membalikkan badan, sepasang ujung bajunya di ayunkan kemuka menyongsong datangnya ancaman dari si Tangan geledek. Anehnya ketika angin pukulan si tangan geledek yang maha dahsyat itu membentur pada angin lembut yang terpancar ke luar dari balik ujung baju gadis itu, segera terdengarlah suara ledakan kecil dan kekuatan tersebut tahu-tahu sudah lenyap tak berbekas. Mendadak Im Yan cu membentak nyaring, sepasang telapak tangannya diayunkan kedepan bagaikan sarang laba-laba yang menyelimuti angkasa, menyusul kemudian badannya melejit enteng diudara dan melepaskan serangkaian serangan berantai. Telapak tangannya dipakai untuk menyerang si tangan geledek Hoa Kian, sedangkan tendangan kakinya menendang si jago angin puyuh Hoo Gi, kontan saja kedua orang jago itu melompat kekiri dan kekanan dengan cepat... Selain gerakan tubuhnya cepat, jurus serangannya juga lihay, pada hakekatnya jarang dijumpai dikolong langit. 580 Si tangan geledek Hoo Kian dan jago angin puyuh Hoo Gi merupakan dua jago yang berilmu tinggi, begitu menghindarkan diri dari ancaman, serentak mereka maju menyerang lagi. Pek lui jiu Hoo Kian dengan melepaskan pukulan-pukulan dahsyatnya menggencet lawannya habis-habisan, sedangkan Sian hong kek Hoo Gi mengandalkan ilmu gerakan tubuhnya yang luar biasa menyerang ke depan sambil melepaskan serangkaian jurus serangan yang dahsyat ibarat burung elang yarng terbang di atngkasa. Kerja qsama antara kedrua orang ini benar-benar hebat sekali, udara serasa dipenuhi angin tajam, pasif dan debu beterbangan memenuhi angkasa, pertarungan itu berlangsung dengan amat serunya. Dalam waktu singkat, ke tiga orang itu sudah bertarung sebanyak tiga empat puluh gebrakan lebih. Im Yan cu memang terbukti lihay, kendatipun dikerubuti oleh dua orang sekaligus ia masih tetap tersenyum simpul sambil bergerak kesana kemari: Tampak ujung bajunya beterbangan terhembus angin, tubuhnya meliuk-liuk dengan indahnya, semua serangan dilancarkan dengan gerakan yang indah, seakan-akan bidadari yang baru turun dari kahyangan saja, meski indah dan lincah namun semua ancamannya ganas dan mengandung hawa serangan yang dingin merasuk tulang. Pek lui jiu dan Sian hong kek yang menyerang berulang kali tanpa hasil lama-kelamaan timbul juga watak berangasannya bagaikan kerbau terluka, serangan-serangan dilancarkan makin membabi buta, angin pukulan menderu-deru, hampir semua ancamannya ganas keji, dan ditujukan kebagian bagian tubuh yang mematikan. Angin pukulan gelombang demi gelombang berhembus keluar seperti selapis jaring yang tebal dan rapat, bagaikan gulungan 581 ombak di tengah samudra saja, semua serangan itu meluncur kedepan dengan amat dahsyatnya. Begitu menggetarkan sukma keadaannya membuat bati siapapun merasa gemetar dan ketakutan. Sepasang telapak tangan Im Yan cu yang putih bersih melepaskan pukulan demi pukulan dengan tenaga penuh pula, jurus dilawan dengan jurus, gerakan ditandingi dengan gerakan, hanya dalam waktu singkat segenap serangan dahsyat dan pukulan keji yang dilepaskan Pek lui jiu dan Sian hong kek seperti batu yang tercebur ke tengah samudra saja, setelah masuk ke balik pukulan Im Yan cu, hilang lenyap tanpa bekas. Dalam waktu singkat, ke tiga orang itu sudah saling bertarung dua puluh gebrakan lebih. Padahal selama ini Im Yan cu hanya bermain seenak hatinya saja, dia enggan melancarkan serangan yang keji dan memati kan, coba kalau bukan begitu, meski ada empat orang jagoan lihay dari Kanglampun, seluruhnya akan tewas ditangan Raja akhirat bagi kaum pria ini. Lama kelamaan, Pek Lui jiu Hoo Kian sudah habis sabarnya, tiba-tiba saja dia mengeluarkan ilmu pukulannya... pek lui jiu (pukulan geledek). Telapak tangan kirinya secara tiba-tiba beruban menjadi beribu buah bayangan telapak tangan yang meluncur keluar seperti sambaran guntur dan petir, menggulung dan menyambar menerjang dengan cepatnya. Akan tetapi tidak nampak desingan angin tajam dibalik ayunan tangannya itu. Pada saat yang bersamaan inilah mendadak telapak tangan kanannya digetarkan kemuka seperti getaran gelombang, lalu secara jitu dan sakti menerobos keluar lewat tengah tengah lingkaran telapak tangan kirinya. 582 "Blaaammm! Blaaamm... !" seperti guntur yang menggelegar diudara, bergema suara ledakan yang amat memekikkan telinga. Selapis hawa pukulan yang tajam dan kuat seperti beribu ekor kuda yang lari bersama segera meluncur keluar berbareng dengan getaran telapak tangan kanannya. Pada detik yang bersamaan ketika Hoo Kian melancarkan ilmu pukulan geledeknya. Sian hong kek Hoo Gi seperti putaran angin puyuh saja menyelinap kesisi kanan Im Yan cu memanfaatkan peluang yang sangat baik ini serangan mematikan segera dilancarkan dengan kecepatan paling tinggi, sementara telapak tangannya melepaskan segulung angin pukulan yang dahsyat dan berat seperti ambruknya bukit Tay san. Terkesiap juga Im Yan cu menghadapi ancaman Hoo Kian dengan pukulan geledeknya, diam-diam ia lantas berpikir: "Tak kusangka kedua orang ini masih memiliki ilmu silat yang begini aneh dan sakti." Berpikir demikian, ke lima jari tangan kanannya segera dipentangkan lebar-lebar, lalu diantara getaran tangannya itu terpancar keluar lima gulung desingan angin tajam yang dahsyat menghajar pukulan geledek dari Hoo Kian, kemudian telapak tangan kanannya secepat kilat membuat pula sebuah gerakan melingkar. 'Blaaammm! Blaaammm! serentetan ledakan keras menggelegar memecahkan keheningan ...." . Tenaga pukulan hasil dari serangan Hoo Kian dengan pukulan geledeknya seketika lenyap tak berbekas. Berbareng itu pula, telapak tangan kiri Im Yan cu segera diayunkan ke depan ...... Segulung angin pukulan yang tajam dan dahsyat memekikan telinga, bagaikan air bah yang menjebolkan tanggul, meluncur ke 583 luar dengan dahsyatnya menyongsong kedatangan angin pukulan dari Sian hong kek. Im Yan cu tidak berniat untuk melukai mereka, meski tenaga serangan yang dahsyat tak terkirakan itu mengandung kekuatan seperti ambruknya sebuah bukit karang, namun ketika membentur pada tenaga serangan lawan .... "Blaammm!" tenaga pukulan yang semula terhimpun menjadi satu itu tahu-tahu sudah menyebarkan diri keempat penjuru, sementara tenaga pukulan yang dilepaskan musuh pun tersapu lenyap tak membekas pada detik tenaga pukulan dari Pek lek jiu dan Sian hong kek berhasil dipunahkan tiba-tiba Im -Yan cu menyelinap kedepan secepat kilat dan berdiri tegak ditengah-tengah mereka berdua dengan suatu gaya yang aneh. oooo0dw0oooo BAB 27 SEMENJAK terjun kedalam dunia persilatan, belum pernah Pek lui jiu dan Sian hong kek menjumpai ilmu silat seaneh dan sesakti apa yang telah dilakukan Im Yan cu barusan, bagaikan melihat setan di tengah hari saja, untuk sesaat mereka berdua menjadi tertegun dan berdiri mematung. Im Yan cu segera tertawa terkekeh-kekeh dengan merdu, tibatiba sepasang lengannya direntangkan dari jari tangannya yang putih halus segera menari-nari. Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Plaaak, ploook, plaaak, ploook!' Serentetan suata tamparan keras bergema memecahkan keheningan, sepasang pipi Pek lui jiu maupun Sian hong kek tahu-tahu sudah diperseni dengan delapan buah tempelengan keras oleh Im Yan cu. Sedemikian kerasnya tamparan itu sehingga kontan saja membuat kedua orang itu merasakan kepalanya pusing tujuh keliling dan matanya berkunang-kunang untuk beberapa saat mereka hanya bisa berdiri tertegun disitu dengan wajah melongo. 584 Selesai memberi hadiah delapan buah tempelengan keras ke atas wajah kedua orang itu, Im Yan cu melompat mundur sejauh beberapa kaki ke belakang, karena dia takut mereka lantaran malu menjadi marah dan meluncarkan serangan belasan. Ketika sorot matanya dialihkan kembali ke depan, dilihatnya kedua orang itu masih berdiri termangu ditempat semula, sekulum senyuman manis tersungging diujung bibirnya, dengan lemah gemulai dia berjalan ke depan dan menghampiri mereka berdua. "Heii" tegurnya dengan merdu, kenapa kalian berdua cuma berdiri termangu-mangu saja" Kepingin dihajar lagi....." Seraya berkata, tiba-tiba telapak tangan nya diayunkan kembali ke muka. 'Plaaak! Plaaak!" lagi-lagi dua tempelengan keras bersarang telak diatas wajah mereka berdua. Pek lui jiu dan Sian hong kek masih tetap berdiri termangu ditempat semula, namun dua titik air mata jatuh berlinang membasahi wajah mereka, dimana cahaya matahari tampak butiran air mata mereka bagaikan mutiara meleleh ke bawah. Sementara itu, Im Yan cu telah melayang kembali ke tempat semula dengan kecepatan tinggi tapi ketika dilihatnya mereka mengucurkan air mata, ia menjerit kaget kemudian dia berseru dengan suara merdu: "Hai, mengapa kalian menangis.." Aaai tahu kalau kalian begitu lemah, tak akan kutampar kalian!" Seluruh kulit wajah Pek lui jiu Hoo Kian mengejang sangat keras, dengan suara menahan geram bentaknya: "Bagi seorang lelaki lebih baik dibunuh daripada terhina, sekarang terbukti kami dua bersaudara kalah ditanganmu, mau dibunuh mau dicincang terserah pada kehendakmu tapi bila kau berniat hendak menghina aku, hmm, jangan salahkan kalau kami akan segera mencaci maki nenek moyangmu tiga turunan." 585 Senyuman yang menghiasi wajah Im Yan cu semakin manis. "Bagi seoraug lelaki jantan, pria sejati mereka hanya tahu melelehkan darah tak mengenal mengucurkan air mata, tapi kalian huuhh, baru digaplok berapa kali saja air mata sudah bercucuran, apa gunanya kau bicarakan soal keberanian lagi"' "Sekalipun digaplok berapa kali juga tak kenal sakit, kalau tidak percaya aku akan menggaploknya untuk kalian lihat, aku paling takut melihat orang lelaki mengucurkan air mata, lebih baik simpan saja air mata kalian itu..' Seraya berkata dia lantas mengayunkan telapak tangannya dan .. "Plaaak! Ploook Plaaak! Plook" secara beruntun dia menghajar pipi sampai berapa puluh kali. Mendadak gadis itu mengaduh sambil menjerit kaget. "Aduh mak, sakit benar! Sakit benar!" Sepasang tangannya segera digunakan untuk menutupi mulut sendiri, lengannya yang berada diluar ujung baju nampak putih bercahaya dengan sepuluh jari tangannya yang lembut dan berkilat tajam. Sambil menjerit kesakitan, sepasang matanya yang besar dan jeli itu memandang kesana kemari dengan manjanya, gerak gerik gadis itu bagaikan seorang anak perempuan nakal yang begitu polos, begitu lincah cantik dan menarik. Waktu itu Pek lui jiu dan Sian hong kek sedang bersedih hati karena kepandaian silat mereka dikalahkan gadis itu, apa lagi setelah menyaksikan Im Yan cu yang sangat aneh itu, dua orang dewasa tersebut benar-benar dibikin menangis tak bisa tertawa pun tak dapat. Walaupun dalam hati kecil mereka merasa geli sekali, tapi sebagai orang dewasa yang telah berusia tiga puluh tahun, sudah barang tentu mereka tak bisa bertindak seperti anak kecil dimana habis menangis lantas tertawa, itulah sebabnya hawa amarah masih tetap menghiasi raut wajah mereka berdua. 586 Im Yan cu yang menyaksikan keadaan mereka menangis tak dapat tertawa pun tak bisa, macam anak kecil yang sedang merasa mendongkol saja, dengan suara yang manja dia balas berseru. . ' Aku tidak mau, aku tidak mau ...." Kemudian dia melengos ke arah lain. Akan tetapi sewaktu sorot matanya yang tajam menatap kearah sebatang pohon siong empat kaki dihadapan matanya, tanpa terasa ia menjerit kaget: 'Aduuh .... hei, kalian cepat kemari, coba lihat apakah itu ...?" Pek lui jiu dan Sian hong kek segera tertawa terbahak-bahak setelah menyaksikan sikap manja Im Yan cu, tapi mendengar jeritan kaget gadis tersebut dan sorot matanya dialihkan ke arah depan, serentak mereka berteriak: 'Mayat, ada mayat!' Seraya berkata, Im Yan cu, Pek lui Jiu dan Sian hong kek bersama-sama menerjang ke depan dengan cepatnya: Ku See hong masih tergolek di atas tanah dengan punggung menghadap ke atas, oleh karena itu Im Yan cu sama sekali tak menyangka kalau mayat yang nampaknya mengerikan itu sesungguhnya tak lain adalah kekasih yang dicintai dan dirindukan siang dan malam. Sementara itu Ku See hong terkapar di atas tanah dalam keadaan kaku, ke empat anggota badannya lurus ke depan dan sama sekali tiada gejala bernapas, sebab itu mereka mengira tubuhnya benar-benar adalah sesosok mayat yang telah tak bernapas. Perlu diketahui, bagi seseorang yang terkena pukulan Hau kut jian hun im kang, maka dalam mengalami penderitaan dan siksaan untuk pertama kalinya, hawa murni di dalam tubuh seolah-olah membuyar yang menyebabkan penderitanya jatuh tak sadarkan diri, 587 keadaan itu bagaikan orang yang putus nyawa saja, sama sekali tiada dengusan napas. Tapi ketika dia mendusin kembali, maka siksaan yang ke dua akan segera dialaminya. Im Yan cu, si gembong iblis pembunuh manusia tak berkedip ini tanpa terasa menghembuskan juga napas dingin setelah menyaksikan keadaan dari Ku See hong, katanya dengan pedih: "Betapa mengenaskannya mayat ini, entah siapakah yang telah melancarkan serangan sekeji ini"' .. Sian hong kek Hoo Gi turut menghela napas panjang, katanya dengan sedih: "Engkoh, agaknya dia adalah seorang pemuda, sungguh amat sayang seorang anak muda harus mengalami nasib yang begini tragis, setelah kita menjumpainya, marilah kita buatkan sebuah liang kubur dan menguburnya, kasihan bila mayatnya harus dibiarkan terbengkalai dengan begitu saja...." Sepasang mata Pek lui jiu Hoo Kian sedang mengawasi pedang antik yang tersoren dipunggung Ku See hong tanpa berkedip, mendengar perkataan dari Sian hong kek, diapun menghela napas sedih: "Adikku, kalau dilihat dari dandanan sang korban, tampaknya dia adalah seorang jago yang berilmu sangat tinggi, coba kau lihat pedangnya yang tersoren dipunggung, bentuknya begitu antik, sudah pasti Pedang terebut adalah sebilah pedang yang luar biasa. "Darimana kau bisa mengatakan kalau orang itu berilmu silat sangat tinggi".' tanya Sian hong kek Hoo Gi. ' Kalau dilihat dari pakaian orang ini serta tubuhnya yang penuh dengan lumpur, sudah pasti dia telah merangkak sampai disini sesudah terkena sebuah pukulan yang amat hebat, bila dilihat dari luka yang dideritanya, sudah pasti luka itu bukan akibat Iuka bacokan golok atau pedang, melainkan luka akibat gesekan dengan batuan, tapi kalau luka itu akibat gesekan batu mustahil lukanya 588 begitu parah sehingga hampir sekujur badannya tak ada yang utuh, keadaan ini sungguh membuat orang merasa bingung an tak habis mengerti. Sementara mereka berbincang-bincang, Im Yan cu telah mengawasi pula bayangan punggung Ku See hong dengan lebih seksama, semakin dilihat hatinya merasa semakin terperanjat, sebab ia merasa bayangan tubuh orang ini seperti pernah dikenalinya. Padahal hanya bayangan tubuh Ku See-hong seorang yang paling berkesan baginya, maka tak terlukiskan rasa terperanjat gadis itu begitu terbayang akan pemuda tersebut, dia tak berani membayang kan apakah mayat itu adalah mayatnya, karena dia tahu bahwa dia tak akan sanggup untuk menerima pukulan batin yang begitu berat. Sementara itu, Sian hong kek Hoo Gi telah berkata lagi: 'Mari kita geledah sakunya, coba kita lihat jago lihay dari manakah orang ini, paling tidak kita yang berbuat kebaikan dengan mengabarkan berita kematian itu kepada mereka" Tiba tiba Pek lui jiu Hoa Kian membalikkan badan Ku See hong..." "Haaahhh... "!" jeritan kaget yang memilukan hati segera berkumandang memecahkan keheningan. Paras muka Im Yan cu berubah menjadi pucat pias seperti mayat, sekujur badannya gemetar keras dan gontai, yang muncul dihadapan mereka adalah selembar wajah yang pucat pias seperti mayat tapi dia memiliki alis mata yang tajam, hidung yang mancung dengan bibir yang tipis namun memancarkan keteguhan hati. ditambah pula mukanya yang tajam karena sama sekali tidak terluka, bukankah orang ini adalah Leng hun koay seng (sastrawan aneh bersukma dingin) Ku See hong. Sekalipun Im Yan cu berwatak aneh, namun watak tersebut hanya tercermin dibagian luar wajahnya saja, sedangkan dalam hatinya tersimpan suatu watak yang baik dan berbelas kasihan. 589 Selain itu, diapun memiliki sifat kewanitaan yang halus, apalagi cintanya kepada orang yang dicintainya ini sudah merasuk ke tulang sum-sum, bisa dibayang kan bagaimanakah perasaannya waktu itu. Bayangan tubuh Ku See hong sudah terukir begitu dalam di hati kecilnya, telah menempati posisi yang sangat penting, siang malam dia mengembara menjelajahi tanah perbukitan dan menuruni lembah yang terjal, tak lain karena dia ingin menemukan pemuda pujaan hatinya ini. Begitu besar pengharapannya bisa bersua kembali dengan pemuda itu, mengungkapkan rasa cintanya dan bermesraan dengannya. Tetapi kenyataan sekarang, ternyata wajah kekasihnya muncul didepan matanya ternyata sudah berubah menjadi sesosok mayat yang kaku dan mengenaskan, dalam keadaan seperti ini bayangkan saja bagaimanakah rasa pedihnya itu" Hampir saja dia jatuh tak sadarkan diri. Sekarang, dia hampir saja tak percaya dengan apa yang terlihat didepan mata, dia merasa seolah-olah kejadian tersebut seperti suatu impian buruk, tapi semuanya merupakan kenyataan, ia memang tidak bernapas, tidak memperlihatkan tanda-tanda kehidupan. Ketika Pek lui jiu dan Sian hong kek menjumpai paras muka Im Yan cu berubah menjadi pucat pias dengan tubuh gemetar keras, mereka mengira gadis ini sudah dibikin terkesiap oleh keadaan mayat tersebut. Dengan cepat' Sian hong kek Hoo Gi berkata: ' Mari kita segera menggeledah isi sakunya, kemudian cepatcepat menguburnya." sembari berkata ia lantas berjongkok dan siap menggeledah saku Ku See hong. "Jangan sentuh dia!" tiba-tiba Im Yan cu membentak dengan suara agak gemetar. 590 Di tengah bentakan keras, air mata Im Yan cu jatuh berderai membasahi seluruh wajah nya, tanpa memperdulikan kotornya badan pemuda itu, ia segera menubruk ke atas badan Ku See hong dan menangis tersedu-sedu. Untuk sesaat lamanya Pek lui jiu dan sian hong kek dibuat kebingungan oleh sikap maupun tingkah laku sang gadis yang sama sekali diluar dugaan itu. Isak tangisnya amat memedihkan hati, suara tangisnya begitu rendah begitu melukai hati, membuat hati siapapun terasa bergetar keras.... Pek lui jiu dan Sian hong kek semakin kebingungan lagi dibuatnya setelah menyaksikan gadis itu menangis amat sedih. "Siapakah pemuda itu" Siapakah dia?" Siapakah yang bisa membuat gadis cantik yang lincah, polos, binal dan ugal-ugalan ini menangis sampai begitu sedih dan memilukan hati ...." "Nona, siapakah dia?" tak tahan Pek lui jiu Hoo Kian bertanya dengan suara yang memilukan hati. IM Yan cu menengadah, lalu memandang ke wajah mereka berdua dengan titik air mata membasahi pipinya. "Orang yang hendak kucari telah mati .... dia adalah orang yang sedang kucari!' kata nya sesenggukan. "Apakah maksudmu?" Siau Hoo Gi bertanya lagi dengan perasaan tidak habis mengerti. "Dia...dia adalah sastrawan aneh bersukma dingin Ku See hong! jawab Imn Yan cu dengan pedih. ' Apa" Si sastrawan aneh bersukma dingin Ku See hong" Sastrawan aneh bersukma dingin Ku See hong adalah dia?" Pek lui jiu dan Sian hong kek merasa amat terperanjat, dari teriakan tersebut dapat dirasakan bahwa orang yang sesunguhnya 591 mereka hormati tak lain adalah jenasah yang berada didepan mata mereka sekarang. Dengan suara pedih Im Yan cu berkata lagi: "Yaa, dialah orangnya, si sastrawan aneh bersukma dingin Ku See hong' Selesai berteriak, kembali dia menjatuhkan diri keatas badan Ku See hong sambil menangis tersedu-sedu. Sekarang, Pek lui jiu dan Siang hong kek sudah tahu kalau orang yang harus mereka carikan atas permintaan dari Im Yan cu tadi, tak lain adalah sastrawan aneh bersukma dingin Ku See hong, selain itu mereka pun menjadi paham pula apa sebabnya gadis tersebut berusaha untuk menemukan anak muda itu. Pendekar sakti yang namanya amat tersohor dalam dunia persilatan dewasa ini, Sastrawan aneh bersukma dingin Ku See hong, kini telah berubah menjadi sesosok mayat. Tanpa terasa titik air mata kembali jatuh berlinang membasahi wajah Pek lui jiu dan Sian hong kek, mereka tak sanggup menahan rasa sedih didalam hatinya lagi, karena dalam hati kecil mereka anak muda itu adalah seorang yang dikagumi dan dihormati. Suara air selokan yang mengalir lewat terlelap oleh suara isak tangis yang memilukan hati, dalam waktu singkat sekeliling tempat itu sudah diliputi oleh selapis kabut kesedihan yang amat memilukan hati. Mendadak Pek lui jiu Hoo Kian berjongkok dan memegang urat nadi pada pergelangan tangan kiri, Ku See hong, setelah diperhatikan dengan seksama, mendadak dengan wajah berseri ia berteriak: "Nona dia belum mati!" Mendengar jeritan tersebut, Im Yan cu segera menghentikan pula isak tangisnya, dengan cepat dia memegang pula urat nadi Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo 592 pada pergelangan tangan kanan Ku See hong, kemudian gadis itu menjerit kegirangan. Ternyata urat nadi Ku See hong masih memperdengarkan suara detakan yang amat lirih detakan tersebut meski berdenyut satu kali lipat lebih cepat daripada orang biasa, namun denyutan tersebut amat lirih sekali. sehingga kalau tidak diperhatikan dengan seksama, sulit untuk ditemukan dengan pasti. "Nona, cepat kau salurkan hawa murnimu kedalam tubuhnya guna membantu peredaran darahnya, coba kita lihat apakah dia bisa sadarkan diri atau tidak, kemungkinan besar ia sudah terluka oleh semacam ilmu pukulan yang amat beracun" kata Pek lui jiu Hoo Kian lebih lanjut. Berada dihadapan kekasihnya, Im Yan cu tidak memperdulikan soal malu dan kotor lagi, dengan cepat dia menghimpun hawa murninya lalu membungkukkan badan dengan mulut menempel mulut dia salurkan hawa murninya melalui mulut Ku See hong langsung kedalam pusar, setelah itu menyalurkannya mengelilingi delapan nadi penting dalam tubuhnya. Dengan cepat gadis itu dapat merasakan banyak jalan darah di dalam tubuh Ku See hong yang tidak berhasil ditembusi oleh hawa murninya itu, terpaksa dia harus mengganti arah sasaran dengan membawa hawa murni itu berputar pada dua belas bagian nadi penting ditubuh bagian atasnya. Dengan air mata berlinang membasahi pipinya, Im Yan cu mengawasi paras muka Ku See hong yang pucat pias itu tanpa berkedip. Mendadak... Kulit wajah Ku See hong yang pucat pias itu tampak mengejang keras, lalu tubuhnya memperdengarkan suara gemuruh lirih, setelah itu dadanya mulai bergerak turun, tapi sesaat kemudian telah berhenti kembali. 593 Im Yan cu berteriak keras, kembali ia membungkukkan badannya sambil menyalurkan hawa murninya kedalam badan untuk mengiringi hawa murni yang berada dalam badannya untuk berputar mengitari seluruh tubuhnya. Setelah dibantu untuk kedua kalinya oleh himpunan tenaga murni dari Im Yan cu, Ku See hong benar-benar telah tersadar kembali dari pingsannya. Pelan-pelan dia membuka matanya kembali, namun paras muka itu nampak tenang dan berat, seolah-olah sama sekali tidak melihat kalau disisinya terdapat tiga orang manusia. Betapa girangnya Im Yan cu ketika menyaksikan Ku See hong telah sadar kembali dari pingsannya, dengan suara gemetar, teriaknya: "Engkoh Hong, engkoh Hong, dapatkah melihat diriku?" Sebagamana diketahui, Ku See hong telah terluka oleh pukulan Hau kut jian hun im kang yang jahat sehingga kedelapan nadi pentingnya tersumbat, kemudian tiga buah jalan darahnya ditotok pula oleh tenaga Im kang yang maha dahsyat, setelah melalui penyiksaan yang pertamas kali, sebelum mengalami siksaan yang kedua kali nya dia baru menjadi sadar dengan sendirinya. Tapi sekarang, oleh bantuan tenaga murni Im Yan cu yang disalurkan ke dalam tubuhnya dan membantu untuk menembusi gumpalan darah yang menyumbat ke delapan nadi anehnya, meski dia telah sadar kembali, tapi selang berapa saat kemudian dia akan jatuh pingsan kembali, dan pemuda itu akan sadar kembali menjelang saat penyiksaan yang kedua kalinya. Dia seperti tidak percaya kalau di hadapannya berdiri seorang gadis cantik jelita bak bidadari dari kahyangan bibirnya bergetar pelan lalu berbisik dengan suara lirih: "Adik Sin, kaukah yang telah datang?" Ternyata dia mengira Im Yan cu yang berada dihadapannya sekarang adalah Keng Cin sin yang telah tiada itu: 594 Agak berubah paras muka Im Yan cu setelah mendengar panggilan, "adik Sin" itu, namun ia berkata pula dengan lirih: ?ngkoh Hong, akulah yang berada disini aku adalah Im Yan cu!" Mendengar jawaban tersebut, Ku See hong segera memejamkan kembali matanya, tapi kemudian membuka matanya lebih lebar dan menatap wajah nona itu tanpa berkedip, seolah-olah dia sedang berusapa untuk mengumpulkam kembali kenangan lamanya. Lewat berapa saat kemudian, dia baru berkata: 'Hmmm, kau adalah Nona Im, Nona Im yang pernah bersua di kuil Kuno dan tanah pekuburan" ' Walaupun Im Yan cu merasa gemas terhadap Ku See hong yang dianggapnya tidak mengenal arti cinta, namun setelah menyaksikan keadaan kekasihnya yang begitu mengenaskan, timbul juga perasaan pedih dalam hatinya. Maka dengan suara yang lemah lembut sahutnya dengan suara lirih: "Engkoh Hong, benar aku adalah Im Yan cu, kau... mengapa kau terluka?" Agak tercengang juga Ku See hong setelah menyaksikan Im Yan cu yang di masa lampau selalu ganas dan keji, ternyata kali ini berubah menjadi lemah lembut. 'Nona Im' ujarnya kemudian. "tempo hari aku orang she Ku telah banyak berhutang budi kepada mu, aaai...! Sekarang mungkin aku akan berhutang budi lagi kepada mu, meski budi itu mungkin tak akan terbalas dalam masa hidupku kali ini, namun di alam baka atau dalam penitisan yang akan datang aku pasti akan membayarnya..." Im Yan cu merasa amat terkesiap setelah mendengar perkataan itu, dengan cepat tukasnya: 'Engkoh Hong, kau harus hidup terus, kau tak akan bisa mati ....!' 595 Kembali Ku See hong merasa sedih sekali setelah mendengar sebutan Engkoh Hong tersebut, sekarang dia merasa Im Yan cu yang berada dihadapannya sama lembut dan sucinya dengan Keng Cin sin maupun Him Ji im, terbayang akan Him Ji im yang pernah mengadakan hubungan suami istri dengannya, ia merasa hatinya sedih sekali bagaikan diiris-iris dengan pisau tajam, karena gadis itu masih berada ditempat cabul yang amat berbahaya, itu berarti setiap detik besar kemungkinannya akan terjadi hal-hal yang tak di nginkan. "Aa.... adik Im" bisik Ku See hong kemudian dengan sedih, "aku sudah tak berdaya lagi, aku ingin meninggalkan pesan kepadamu.. ." Panggilan Adik Im tersebut, disambut Im Yan cu dengan penuh kegembiraan, ia dapat merasakan betapa hangat dan mesranya sebutan itu. Tiba-tiba Ku See hong berpaling kearah Kanglam Siang hou, kemudian tanyanya lagi: ' Adik Im, siapakah kedua orang saudara ini?" Selama ini Pek lui-jiu serta Sian hong kek tak pernah berani memotong pembicaraan mereka ditengah jalan, tapi setelah ditegur oleh Ku See hong buru-buru mereka berdua menjura. Ujar Pek lui jiu Hoo Kian dengan rasa hormat: `Ku sauhiap! aku adalah Pek lui jiu Hoo Kian, sedang dia adalah adikku Sian hong kek Hoo Gi, kami dua bersaudara sudah lama mengagumi nama besar sauhiap, sungguh beruntung kita dapat saling bersua muka pada hari ini ....'. Kanglam Siang hou mempunyai nama besar yang cukup termashur didalam dunia persilatan, tentu saja Ku See hong pernah mendengar tentang nama besar mereka. Semula dia kuatir kalau kedua orang itu adalah manusia-manusia rendah yang tak berkepribadian. maka dia bertanya dulu siapa gerangan mereka, tapi begitu diketahuinya kalau mereka berdua 596 adalah Kanglam Siang hou yang bernama besar dalam dunia persilatan, agak lega juga hatinya. Sambil tertawa getir dia lantas berkata: "Saudara Hoo, harap jangan membuat malu diriku, maaf aku sedang terluka dan tak bisa memberi hormat, Tak lama lagi, aku orang she Ku akan meninggalkan dunia ini, kuharap saudara Hoo berdua jangan membocorkan keadaan yang diderita aku orang she Ku hari ini kedalam dunia persilatan, atas budi kebaikan tersebut tak akan kulupakan untuk selamanya" "Ku sauhiap tak usah kuatir, kami dua bersaudara sudah lama mengagumi kegagahanmu, tentu saja kami dua bersaudara tak akan membocorkan apa yang terjadi hari ini. Bila kau ada pesan atau perintah, harap segera disampaikan biar harus terjun ke lautan api atau mendaki bukit bergolok, aku tak akan menampik" Mencorong sinar penuh rasa terimakasih dari balik mata Ku See hong, pelan-pelan dia mengangguk. "Sayang sekarang aku orang she Ku sudah terluka ditangan manusia laknat, kalau tidak sudah pasti aku akan mengajak saudara Hoo sekalian untuk bersama-sama mengarungi dunia persilatan dan melenyapkan hawa siluman dari muka bumi' "Engkoh Hong" Im Yan cu segera berbisik, "kau jangan kelewat putus asa, sebenarnya luka beracun apakah yang telah bersarang ditubuhmu" Sekalipun aku tak dapat, menyembuhkan, walaupun badan harus hancur dan ujung langit harus ditempuh, aku pasti akan berusaha keras untuk mencari obat mujarab untuk menyembuhkan lukamu itu' Ku See hong menghela napas sedih, beberapa titik air mata jatuh berlinang membasahi pipinya. ' Adik Im" ia berkata, "aku merasa berterima kasih sekali atas cinta kasihmu, tapi luka yang kuderita ini tak mungkin bisa disembuhkan lagi..." 597 "'Engkoh Hong, asal kau mengatakan luka yang kau derita, suhuku pasti dapat menyembuhkan nya, tapi bisakah kau bertahan selama sepuluh hari lagi?" kata Im Yan cu dengan nada yakin. Sekali lagi Ku See hong tertawa getir. ?dik Im, selewatnya enam hari aku bakal berpulang ke alam baka, mana mungkin bisa bertahan selama sepuluh hari lagi?" "Aaai...! Lebih baik kuserahkan beberapa persoalan kepadamu dan kau melakukannya bagiku, mau bukan" Sebelum meninggal, hanya inilah keinginanku, dan akupun akan menghadiahkan rahasia yang ingin di ketahui setiap umat persilatan serta benda mestika yang di dam-idamkan setiap orang kepadamu sebagai rasa terima kasihku" Air mata bercucuran dengan derasnya membasahi seluruh wajah Im Yan cu, katanya dengan pedih. "Sesungguhnya luka apakah yang telah kau derita" Masakah kau sudah tiada harapan lagi" Katakanlah cepat katakan ... .'. 'Adik Im, kau anggap apakah akupun rela mati dengan begitu saja?" kata Ku See hong dengan suara yang pedih dan mengenaskan. Setelah berhenti sejenak, kembali ia menambahkan: 'Dendam berdarah ayah ibuku, dendam guruku serta semua persoalan yang kualami selama ini, hampir semuanya belum berhasil kucapai, apakah aku rela berpulang dengan begini saja" Sayang Thian tidak adil. Dia telah menghendaki aku mengalami jalannya takdir dalam suasana begini yaaa .... apa lagi yang bisa kulakukan?" Im Yan cu cukup mengetahui watak dari kekasihnya, dia pun tahu kalau pemuda tersebut berwatak angkuh. dingin dan keras kepala, seandainya keadaan tidak kelewat serius, tak mungkin dia akan begini putus asa sehingga seakan-akan pasrah kepada nasib. Maka setelah mendengar perkataan itu, hatinya menjadi dingin separuh... 598 Tapi....sebetulnya ilmu pukulan beracun apakah yang telah bersarang ditubuhnya, ilmu apakah itu ...." 'Waktu itu Ku See hong sudah hampir jatuh pingsan kembali, dengan suara yang amat lirih katanya: ' Adik Im, aku telah terkena pukulan Hou kut hian hun im kang dari Ban shia kau . . . kaucu. . ." Berbicara sampai disitu, pelan-pelan dia memejamkan matanya kembali dan terlelap dalam keadaan tak sadarkan diri. Begitu mendengar disebutnya "Hou kut jian hun im kang" paras muka Im Yan cu, Pek Kait Perpisahan 1 Tamu Dari Gurun Pasir To Liong Keng Hong Karya Opa Bahala Jubah Kencono Geni 1