Kereta 450 Dari Paddington 2
Kereta 450 Dari Paddington 4.50 From Paddington Karya Agatha Christie Bagian 2 "Belum pernah melihatnya seumur hidup!" katanya. "Apa artinya ini" Sungguh memalukan. Bukan di Florence-sekarang aku ingat-di Naple. Barang yang bagus sekali. Dan ada perempuan goblok datang lalu mati di situ!" Dicengkeramnya lipatan mantelnya yang sebelah kiri. "Semua ini terlalu banyak untukku.... Jantungku.... Mana Emma" Dokter..." Dokter Quimper membimbingnya. "Tak apa-apa," katanya. "Saya berikan sedikit obat perangsang ya. Brandy." 95 Bersama-sama mereka kembali ke rumah. "Pak. Ayolah, Pak." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Inspektur Bacon menoleh. Dua anak laki-laki dengan napas tersengal-sengal baru saja tiba naik sepeda. Wajah mereka memohon dengan sangat. "Tidak, tak bisa," kata Inspektur Bacon. "Oh, Pak. Kami mohon. Siapa tahu. Mungkin saja kami tahu siapa ia. Oh, Pak, ayolah, yang sportiflah. Kan tak adil. Ada pembunuhan, lagi pula di gudang kami sendiri. Ini jenis kesempatan yang mungkin takkan pernah ada lagi. Sportiflah, Pak." "Kalian siapa?" "Saya Alexander Eastley, dan ini kawan saya, James Stoddart-West." "Pernah lihat seorang wanita pirang bermantel bulu warna muda di sekitar sini?" "Yah, mana bisa saya mengingat-ingat dengan tepat," kata Alexander dengan tangkas. "Entah kalau saya dapat lihat-" "Antar mereka, Sanders," kata Inspektur Bacon kepada polisi yang berdiri di pintu gudang. "Orang kan cuma muda sekali saja!" "Oh, Pak, terima kasih, Pak." Kedua anak itu ribut menyatakan terima kasihnya. "Anda baik sekali, Pak." Bacon menoleh ke arah rumah. "Dan sekarang," ujarnya serius kepada diri sendiri, "Nona Lucy Eyelesbarrow!" 96 III Setelah mengantar polisi ke Gudang Panjang dan membeberkan tindakan-tindakan yang telah diambilnya secara ringkas, Lucy mundur ke latar belakang. Tetapi ia sama sekali belum membayangkan bahwa polisi telah selesai berurusan dengannya. Ia baru saja selesai menyiapkan keripik kentang untuk nanti malam, ketika ada yang menyampaikan bahwa ia dipanggil Inspektur Bacon. Setelah menyingkirkan mangkuk besar berisi air garam rendaman kentang, Lucy mengikuti polisi ke tempat Inspektur menunggu. Ia duduk dan dengan mantap, menunggu ditanya. Ia sebutkan namanya-berikut alamatnya di London, lalu menambahkan tanpa ditanya, Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Akan saya berikan nama-nama berikut alamatnya untuk referensi, jika Anda ingin mengetahui segalanya tentang saya." Nama-nama yang disebutkannya semuanya orang-orang hebat. Seorang laksamana Angkatan Laut, seorang pembantu Rektor di sebuah College di Oxford, dan seorang wanita bangsawan. Mau tak mau Inspektur Bacon terkesan juga. "Nah, Nona Eyelesbarrow, Anda ke Gudang Panjang untuk mencari cat. Betul" Dan setelah mendapatkan catnya, Anda mengambil linggis, mengungkit tutup sarkopagus dan menemukan mayat. Apa yang Anda cari di dalam sarkopagus?" 97 "Saya memang sedang mencari mayat," kata Lucy. "Anda mencari mayat-dan Anda menemukannya! Menurut Anda apa itu bukan cerita yang luar biasa?" "Memang, luar biasa. Mungkin Anda izinkan saya menjelaskannya?" "Tentu Anda harus memberikan penjelasan." Lucy membeberkan semua peristiwa dengan tepat, sampai pada penemuannya yang menggegerkan itu. Inspektur meringkas ceritanya itu dengan suara tinggi. "Anda ditugasi oleh seorang wanita tua untuk bekerja di sini dan menyelidiki rumah berikut pekarangannya untuk mencari mayat" Betul?" "Ya." "Siapa wanita tua ini?" "Miss Jane Marple. Waktu ini tinggal di Madison Road No. 4." Inspektur mencatatnya. "Anda berharap saya percaya pada kisah ini?" Lucy menjawab dengan lembut, "Tidak, mungkin Anda tidak akan percaya sampai Anda mewawancarai Miss Marple dan mendapat ketegasan darinya." "Sudah tentu saya akan mewawancarainya. Mestinya ia agak sinting." Lucy menahan diri untuk tidak mengatakan bahwa orang yang telah terbukti benar, jelas bukan orang yang mentalnya tak waras. Tapi ia berkata, Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi 98 "Apa yang akan Anda katakan kepada Nona Crackenthorpe" Tentang saya?" "Anda ingin bagaimana?" "Sejauh itu menyangkut Miss Marple, tugas saya telah selesai. Telah saya temukan mayat yang dicarinya. Tapi saya masih tetap terikat pada Nona Crackenthorpe. Lagi pula ada dua anak laki-laki yang kelaparan dan mungkin anggota-anggota keluarga yang lain akan berdatangan setelah kejadian ini. Ia butuh pembantu rumah tangga. Kalau Anda ceritakan kepadanya bahwa saya bekerja di sini hanya untuk berburu mayat, mungkin saya akan didepaknya ke luar. Jika tidak Anda katakan, saya dapat terus bekerja dan berguna di sini." Inspektur menatapnya lekat-lekat. "Sementara ini saya tidak akan mengatakan apa pun kepada siapa pun" katanya. "Saya juga belum menyelidiki kebenaran pernyataan Anda. Mungkin saja semua ini hanya Anda karang-karang saja." Lucy bangkit. "Terima kasih. Kalau begitu saya kembali ke dapur dan meneruskan kerja saya." Bab 7 I "Lebih baik kita mengundang Scotland Yard, begitu pikirmu, Bacon?" Kepala Polisi memandang dengan pandang bertanya kepada Inspektur Bacon. Inspektur ini berbadan besar dan kekar-ekspresi wajahnya seperti orang yang betul-betul sebal terhadap manusia. "Wanita itu bukan orang sini, Pak," katanya, "ada beberapa alasan untuk mendugadari pakaian dalamnya-bahwa mungkin ia orang asing. Tentu saja," Buru-buru Inspektur Bacon menambahkan, "soal itu tidak akan saya sebar-luaskan dulu untuk sementara. Kita simpan sampai setelah pemeriksaan pendahuluan." Kepala Polisi mengangguk. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Pemeriksaan pendahuluannya melalui prosedur resmi, kan?" "Ya, Pak. Saya sudah bertemu dengan petugas pemeriksa mayat." "Dan ditetapkan kapan?" 100 "Besok. Saya dengar anggota keluarga Crackenthorpe yang lain akan hadir. Ada kemungkinan salah satu di antara mereka mengenali mayat itu. Mereka semua akan datang." Dilihatnya daftar yang dipegangnya. "Harold Crackenthorpe, tinggal di London- tokoh penting, saya dengar. Alfred-tak begitu tahu apa pekerjaannya. Cedric-ini yang hidup di luar negeri. Pelukis!" Kata yang terakhir diuc^-kan dengan nada sinis. Kepala Polisi tersenyum di balik kumisnya. "Tak ada alasan untuk menduga keluarga Crackenthorpe tersangkut kejahatan ini?" tanyanya. "Tidak, selain kenyataan bahwa mayat itu diketemukan di tanah milik mereka," kata Inspektur Bacon. "Dan tentu saja ada kemungkinan si artis ini akan dapat mengenalinya. Yang membuat saya pusing adalah omong kosong tentang kereta api itu." "Ah, ya. Kau sudah temui wanita tua itu, si-ee-" (ia melihat ke catatan yang tergeletak di meja) "Miss Marple?" "Sudah, Pak. Dan ia begitu yakin dan mantap tentang segalanya. Apa ia miring atau tidak, saya tak tahu, tapi ia bertahan pada ceritanya-tentang apa yang dilihat kawannya dan seterusnya. Sejauh ini, saya rasa ini hanya isapan jempol saja-wanita-wanita tua kan biasanya suka pada hal-hal begini. Misalkan melihat piring terbang di kebun, agen rahasia Rusia di perpustakaan. Tapi yang jelas ia memang menyewa wanita muda itu, pembantu rumah tangga itu, dan menyuruhnya mencari mayat-yang sungguh-sungguh dilaksanakan oleh wanita muda itu." "Dan berhasil menemukan," renung Kepala Polisi. "Yah, cerita yang luar biasa. Marple, Miss Jane Marple-rasanya nama itu sudah sering kudengar- Oke, aku akan hubungi Scotland Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Yard. Kukira kau benar, ini bukan kasus lokal-meskipun kita tidak akan teriakteriak soal itu dulu. Untuk sementara kita katakan sesedikit mungkin kepada pers." II Pemeriksaan pendahuluan betul-betul murni sekadar prosedur resmi saja. Tak ada yang maju untuk mengatakan siapa wanita yang telah mati itu. Lucy dipanggil untuk memberikan kesaksian bahwa ia yang menemukan mayat itu. Bukti dari segi kedokteran juga diberikan, mengenai sebab kematiannya-pencekikan. Kemudian sidang ditunda. Cuaca dingin dan angin kencang bertiup, ketika keluarga Crackenthorpe keluar dari aula tempat diadakannya pemeriksaan pendahuluan. Mereka semua berlima, Emma, Cedric, Harold, Alfred, dan Bryan Eastley, suami Edith yang telah meninggal. Hadir juga Tuan Wimborne, patner senior di kantor pengacara yang mengurusi masalah-masalah hukum keluarga Crackenthorpe. 102 Dengan berat hati ia khusus datang dari London untuk menghadiri pemeriksaan pendahuluan ini. Di trotoar mereka semua berdiri sejenak, sedikit gemetar. Cukup banyak orang yang datang berkerumun. Baik pers London maupun lokal dengan lengkap telah menyuguhkan laporan yang menarik sekaligus mendebarkan tentang 'Mayat dalam Sarkopagus'. Terdengar gumam samar-samar, di antara kerumunan orang banyak, "Itu mereka." Emma berkata ketus, "Yuk, menyingkir dari sini." Sebuah Daimler sewaan yang besar datang mendekat. Emma naik dan menyuruh Lucy naik. Kemudian menyusul Tuan Wimborne, Cedric, dan Harold. Bryan Eastley berkata, "Alfred ikut aku saja dengan mobilku." Sopir menutup pintu dan Daimler bersiap-siap hendak berangkat. "Oh, stop!" teriak Emma. "Itu anak-anak!" Anak-anak tadi ditinggalkan di Rutherford Hall, meskipun mereka protes matimatian. Tapi sekarang mereka kelihatan cengar-cengir di sana. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Kami naik sepeda tadi," kata Stoddart-West. "Pak polisi baik sekali mengizinkan kami masuk dari belakang aula. Saya harap Anda tidak marah, Nona Crackenthorpe," katanya sopan. "Oh, ia tak marah," kata Cedric, menjawabkan saudaranya. "Kita kan muda hanya sekali. Baru pertama kali menghadiri pemeriksaan pendahuluan, ya?" 103 "Agak mengecewakan," kata Alexander. "Selesai begitu cepat." "Kita kan tak bisa omong-omong terus di sini," kata Harold jengkel. "Kerumunan begitu banyak. Dan coba lihat wartawan-wartawan itu." Ia memberi tanda dan kendaraan beranjak pergi. Anak-anak melambai-lambaikan tangan dengan gembira. "Selesai begitu cepat!" kata Cedric. "Itu kan pikir mereka, anak-anak polos itu. Padahal ini baru mulai." "Semua ini sangat tidak menguntungkan. Benar-benar tidak menguntungkan," kata Harold. "Kukira-" Dipandangnya Tuan Wimborne yang bibirnya dirapatkan dan kepalanya digelenggelengkan kesal. "Saya harap," katanya sopan, "seluruh persoalan ini bisa segera dibereskan dengan memuaskan. Polisi efisien kerjanya. Tapi, seperti kata Harold, semua ini sungguh tidak menguntungkan." Sementara berkata demikian, ia memandang Lucy. Matanya jelas menyorotkan ketidaksenangannya. Matanya seolah-olah berkata, "Kalau saja tak ada wanita muda ini, mengintip-ngintip di tempat yang bukan urusannya-semua ini tidak akan terjadi." Perasaan itu, atau yang sedikit mendekati, diutarakan oleh Harold Crackenthorpe. "Omong-omong-ee-Nona-ee-Eyelesbar104 row, apa sih yang membuat Anda menjenguk ke dalam sarkopagus itu?" Lucy telah menduga-duga kapan kiranya pikiran ini akan muncul di benak salah satu anggota keluarga. Ia sudah tahu bahwa polisi pertama-tama Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi menanyakan itu. Tapi yang membuatnya heran, agaknya tak ada orang lain yang terpikir untuk menanyainya sampai saat ini. Cedric, Emma, Harold, dan Tuan Wimborne semua memandangnya. Jawabannya, entah cukup baik entah tidak, jelas telah lama dipersiapkannya. "Sungguh," katanya dengan ragu-ragu, "saya sendiri tak tahu.... Saya memang merasa tempat itu perlu ditata dan dibersihkan. Lagi pula-" Ia ragu- "ada bau busuk yang amat aneh...." Telah diperhitungkannya bahwa tiap orang pasti bergidik membayangkan busuknya bau itu. Tuan Wimborne bergumam, "Ya, ya, tentu saja... sudah sekitar tiga minggu menurut ahli bedah polisi.... Saya kira, kita mesti berusaha agar tidak terus-terusan dibayangi soal ini." Ia tersenyum menghibur Emma yang ketika itu telah berubah pucat. "Ingat," katanya, "wanita muda ini tak ada hubungannya dengan satu pun dari kita." "Ah, tapi Anda kan tak bisa demikian yakin?" kata Cedric. Lucy Eyelesbarrow jadi tertarik mengamatinya. Ia sendiri telah tergugah melihat betapa berbedanya ketiga bersaudara itu. Cedric berbadan besar 105 dan wajahnya tampak kenyang terhantam cuaca. Rambutnya hitam dan lusuh. Sikapnya riang gembira. Ketika baru tiba dari lapangan terbang, ia belum bercukur. Dan meskipun ia sudah bercukur sebelum berangkat ke pemeriksaan pendahuluan, pakaian yang dikenakannya masih tetap sama dengan yang dipakainya ketika ia tiba dan yang tampaknya merupakan satu-satunya pakaian yang ia punyai, celana flanel abu-abu usang dan jaket kumal bertambal. Ia tampak urakan dan ia bangga kelihatan begitu. Sebaliknya, Harold saudaranya, merupakan gambaran sempurna seorang pria terhormat dari kota dan direktur perusahaan-perusahaan penting. Tubuhnya tinggi tegak, rambutnya hitam-sedikit botak di pelipis, kumisnya hitam kecil, setelannya berwarna tua, berpotongan bagus dan Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi sempurna dengan dasi berwarna abu-abu mutiara. Penampilannya sesuai dengan kenyataannya: business man yang cakap dan sukses. Katanya kaku, "Sungguh, Cedric, kata-katamu itu tak pantas." "Memangnya kenapa" Ia kan di gudang kita. Untuk apa ia datang ke situ?" Tuan Wimborne mendehem dan berkata, "Mungkin-ee-untuk berpacaran. Saya dengar semua orang di sini sudah tahu bahwa kuncinya digantung saja di paku." Nada bicaranya menunjukkan kejengkelan pada kecerobohan macam itu. Kereta 450 Dari Paddington 4.50 From Paddington Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Begitu jelasnya, sehingga Emma menyahut dengan nada menyesal. 106 "Mulanya waktu perang dulu. Gudang itu dipakai untuk barak prajurit. Di sana ada kompor gas kecil, mereka membuat sendiri coklat panas. Setelah itu, karena di sana toh tak ada barang yang membuat orang ingin mengambil, kami biarkan saja kuncinya tetap tergantung di situ. Cara demikian mengenakkan orang-orang dari Perkumpulan Wanita. Kalau kami simpan di dalam rumah, rasanya sulit-jika kebetulan di rumah tak ada orang, kami harus memberikan kunci itu kepada mereka, kalau mereka akan menggunakan ruangan itu dan ingin membereskannya. Sedang di rumah hanya ada wanita-wanita pembantu sehari-hari dan pelayan pun tak ada yang tinggal menetap...." Suaranya perlahan lenyap. Ia memang berbicara secara otomatis saja; keterangan panjang-lebar diucapkannya tanpa minat, seolah-olah pikirannya sedang dipenuhi sesuatu yang lain. Cedric segera memandangnya bingung. "Kau khawatir. Ada apa?" Harold berkata geram, "Cedric, masih tanya lagi?" "Ya, aku memang tanya. Karena ada seorang wanita muda yang tak kita kenal mati di gudang Rutherford Hall (seperti melodrama dari zaman Victoria saja) dan waktu itu pasti Emma kaget sekali. Tapi Emma kan Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi selalu rasional. Aku tak ngerti kenapa ia masih terus khawatir sekarang. Harusnya kan sudah terbiasa?" "Memang ada orang-orang yang butuh waktu lebih lama untuk terbiasa dengan pembunuhan. 107 Lain kalau itu menyangkut kamu," ujar Harold masam, "pasti di Majorca pembunuhan sudah barang biasa dan-" "Iviza, bukan Majorca." "Sama saja." "Lain sama sekali. Itu pulau lain." Harold terus saja bicara, "Maksudku, meskipun untukmu pembunuhan sudah merupakan kejadian sehari-hari, karena kau tinggal di tengah-tengah orang-orang Latin yang berdarah panas itu, di Inggris kita masih memandang pembunuhan sebagai peristiwa serius." Suaranya makin terdengar gemas, "Dan muncul di depan umum dengan pakaian macam itu-" "Memangnya pakaianku kenapa" Nyaman dipakainya." "Pakaian itu tidak pantas." "Yah, bagaimanapun pakaian ini satu-satunya yang kubawa. Aku tak sempat mengepak seluruh isi lemari pakaianku waktu buru-buru berangkat kemari, untuk berkumpul dengan keluarga karena urusan ini. Aku kan pelukis, dan pelukis senang mengenakan pakaian yang nyaman dipakai." "Oo, jadi kau masih terus coba-coba melukis?" "Dengar Harold, kalau kau bilang coba-coba melukis-" Tuan Wimborne mendehem dengan sikap tegas. "Pembicaraan ini tak ada gunanya," katanya mencela. "Emma, katakan apa lagi yang bisa saya bantu sebelum saya kembali ke London?" 108 Celaan itu ada hasilnya. Emma Crackenthorpe menyahut segera, "Baik sekali Anda mau datang kemari." "Oh, tak apa-apa. Sebaiknya memang ada wakil keluarga yang menyaksikan jalannya sidang dalam pemeriksaan pendahuluan. Saya sudah membuat janji bertemu dengan inspektur, di rumah. Saya yakin, meskipun semuanya sekarang begini mengesalkan, urusan akan segera Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi beres. Menurut pendapat saya, bagaimana persis peristiwanya-tak ada keraguan lagi. Seperti yang dikatakan Emma kepada kita, orang-orang setempat sudah tahu bahwa kunci Gudang Panjang biasa tergantung di luar gudang itu. Tampaknya mungkin sekali dalam bulan-bulan musim dingin, tempat itu dimanfaatkan sebagai tempat bertemu oleh orang-orang yang berpacaran. Pasti salah satu pasangan ada yang bertengkar, si laki-laki menjadi kalap. Waktu menyadari apa yang sudah diperbuatnya, ia bingung, kemudian dilihatnya ada sarkopagus. Pikirnya sarkopagus tempat yang baik sekali untuk menyembunyikan mayat." Lucy berpikir, "Ya, kedengarannya mungkin sekali. Orang pasti akan berpikir demikian." Cedric berkata, "Kata Anda pasangan itu pasti orang sini-tapi tak ada orang yang menyatakan wanita itu orang sini." "Baru sebentar. Tak lama lagi pasti akan kita dapatkan identifikasinya. Dan, tentu saja ada kemungkinan, si pria orang sini, tapi gadisnya orang dari daerah lain, mungkin salah satu kawasan 109 di Brackhampton. Brackhampton ini luas-perkembangannya pesat sekali dalam dua puluh tahun belakangan ini." "Kalau aku gadis yang datang untuk ketemu pacar, takkan mau aku diajak pergi ke gudang dingin, bermil-mil jauhnya dari mana-mana," bantah Cedric. "Lebih senang berpelukan di bioskop, bukan begitu Nona Eyelesbarrow?" "Apa perlunya kita bicarakan ini semua?" Harold bertanya, suaranya sungguhsungguh kesal. Bersamaan dengan pertanyaan itu mobil berhenti di muka pintu Rutherford Hall dan mereka semua turun. Bab 8 Sambil masuk ke perpustakaan, Tuan Wimborne sedikit mengedipkan matanya yang telah tua. Ia mengalihkan pandangan dari Inspektur Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Bacon-ia sudah bertemu tadi-ke pria muda tampan berambut pirang yang ada di belakangnya. Inspektur Bacon langsung memperkenalkan. "Ini Inspektur-Detektif Craddock dari New Scotland Yard," katanya. "New Scotland Yard-hm." Alis Tuan Wimborne naik. Dermot Craddock, yang pembawaannya ramah, langsung mulai angkat bicara dengan mulusnya. "Kami diundang untuk menyelidiki kasus ini, Tuan Wimborne," katanya. "Karena Anda wakil keluarga Crackenthorpe, saya rasa sudah sepantasnya jika kami sampaikan sedikit informasi rahasia kepada Anda." Tak ada orang lain yang dapat lebih trampil dari Inspektur Craddock dalam memberitahukan sedikit informasi, sambil menyiratkan bahwa memang baru sejauh itulah yang mereka dapat. "Saya yakin, Inspektur Bacon pasti setuju," tambahnya sambil memandang rekannya. Inspektur Bacon menyatakan persetujuan dengan sungguh-sungguh, sama sekali tidak tampak seolah-olah segalanya telah dirancang terlebih dahulu. "Begini," kata Craddock. "Kami punya alasan untuk percaya, berdasarkan informasi yang telah kami peroleh, bahwa korban bukan penduduk daerah sini, bahwa ia bepergian dari London kemari dan bahwa belum lama berselang ia baru saja tiba dari luar negeri. Mungkin (meskipun kami belum yakin) dari Prancis." Lagi-lagi alis Tuan Wimborne naik. "Begitu," katanya. "Begitu?" "Dan karena kasusnya demikian," Inspektur Bacon menerangkan, "Kepala Polisi merasa Scotland Yard lebih sesuai untuk melakukan penyelidikan." "Saya hanya bisa berharap," kata Tuan Wimborne, "kasus ini akan segera terpecahkan. Seperti yang pasti sudah Anda pahami, urusan ini menyebabkan banyak ketegangan dalam keluarga ini. Meskipun tidak tersangkut secara pribadi, mereka-" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Ia berhenti sejenak, tetapi Inspektur Craddock dengan sigap mengisi kekosongan itu. "Sungguh tak menyenangkan menemukan korban pembunuhan di tanah milik kita. Saya setuju sekali. Nah, sekarang saya ingin berbin-112 cang-bincang sebentar dengan para anggota keluarga-" "Saya tak mengerti-" "Apa yang bisa mereka beri tahukan kepada saya" Mungkin tak ada yang menariktapi siapa tahu. Saya berani menyatakan, bahwa saya dapat memperoleh sebagian besar informasi dari Anda, Pak. Informasi tentang rumah dan keluarga ini." "Dan apa hubungannya dengan wanita muda tak dikenal yang baru datang dari luar negeri dan terbunuh di sini?" "Nah, justru itu masalahnya," kata Craddock. "Kenapa ia datang kemari" Apakah dulu ia pernah punya hubungan dengan rumah ini" Apa ia pernah menjadi, misalkan saja, pelayan di sini" Atau pembantu, misalnya" Atau ia datang kemari untuk bertemu dengan seseorang yang dulu tinggal di Rutherford Hall?" Dengan dingin Tuan Wimborne berkata bahwa Rutherford Hall sudah dihuni keluarga Crackenthorpe sejak Josiah Crackenthorpe mendirikannya pada tahun 1884. "Itu saja sudah menarik," kata Craddock. "Kalau saja Anda dapat memberikan ringkasan riwayat keluarga ini-" Tuan Wimborne mengangkat bahu. "Sedikit sekali yang dapat diceritakan. Josiah Crackenthorpe seorang pengusaha pabrik permen dan biskuit, makanan-makanan penyedap hidangan, acar, dll. Ia berhasil menjadi kaya-raya. Luther 113 Crackenthrope, anaknya yang tertua, sekarang tinggal di sini." "Ada anak laki-laki yang lain?" "Satu lagi, Henry, meninggal dalam kecelakaan mobil pada tahun 1911." "Dan Tuan Crackenthorpe yang sekarang tak pernah ingin menjual rumah ini?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Ia tak mungkin melakukan itu," kata si pengacara hambar. "Sesuai dengan persyaratan surat wasiat ayahnya." "Mungkin Anda bersedia menceritakan tentang surat wasiat itu?" "Kenapa saya harus menceritakannya?" Inspektur Craddock tersenyum. "Karena saya dapat melihatnya sendiri kalau saya mau, di Somerset House." Terpaksa Tuan Wimborne tersenyum masam. "Memang betul, Inspektur. Saya tadi protes hanya karena menganggap informasi yang Anda minta itu tidak relevan. Sedangkan surat wasiat Josiah Crackenthorpe sendiri sama sekali tak mengandung rahasia. Kekayaannya yang amat besar itu didepositokan, bunganya diberikan kepada anaknya, Luther, seumur hidupnya. Setelah Luther meninggal, modal deposito itu dibagi rata di antara anak-anak Luther, yaitu Edmund, Cedric, Harold, Alfred, Emma, dan Edith. Edmund tewas dalam perang, Edith meninggal empat tahun yang lalu, sehingga jika Luther Crackenthorpe meninggal, uang akan 114 dibagi di antara Cedric, Harold, Alfred, Emma, dan anak laki-laki Edith, Alexander Eastley." "Tentang rumah?" "Jatuh ke tangan anak laki-laki Luther Crackenthorpe yang paling tua yang masih hidup, atau keturunannya." "Edmund Crackenthorpe menikah?" "Tidak." "Jadi rumah ini akan jatuh ke tangan-?" "Anak berikutnya-Cedric." "Tuan Luther Crackenthorpe sendiri tak dapat menjualnya?" "Tidak." "Dan ia juga tak punya hak atas modal deposito itu." "Tidak." "Apa itu tidak luar biasa" Saya kira," kata Inspektur Craddock dengan jitu, "ayahnya pasti tak suka pada Tuan Luther Crackenthorpe." "Perkiraan Anda benar," kata Tuan Wimborne. "Josiah tua kecewa melihat anak tertuanya tidak berminat pada bisnis keluarga-atau bisnis macam apa pun. Luther biasa menghabiskan waktunya dengan bepergian ke luar negeri dan mengumpulkan koleksi benda-benda seni. Josiah tua Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi benar-benar benci terhadap hal-hal begituan. Jadi didepositokannya uangnya untuk generasi berikutnya." "Tapi saat ini generasi berikutnya itu tidak mempunyai penghasilan lain, selain penghasilannya sendiri atau uang saku dari ayah mereka. 115 Sedangkan ayah mereka memiliki penghasilan dari bunga yang begitu besar tanpa bisa menggunakan modal depositonya." "Persis. Dan saya sungguh tak dapat membayangkan apa hubungan semua ini dengan terbunuhnya seorang wanita muda tak dikenal dari luar negeri!" "Kelihatannya memang tak berhubungan," langsung saja Inspektur Craddock menyatakan persetujuannya, "saya hanya ingin mengetahui semua fakta." Tuan Wimborne menatapnya tajam-tajam, kemudian, seolah-olah puas dengan hasil pengamatannya, ia bangkit. "Sekarang saya minta diri untuk kembali ke London," katanya. "Kecuali bila masih ada yang ingin Anda ketahui." Pandangannya berpindah-pindah dari Bacon ke Craddock. "Tidak, terima kasih, Pak." Bunyi gong terdengar berdengung keras sekali dari lorong. "Astaga," kata Tuan Wimborne. "Saya kira pasti perbuatan salah satu dari kedua anak itu." Inspektur Craddock menaikkan suaranya untuk mengatasi bisingnya bunyi gong, katanya, "Kami akan pergi, supaya keluarga dapat makan siang dengan tenang. Tapi Inspektur Bacon dan saya akan kembali setelah itu-katakanlah pada jam dua seperempat. Kami akan mewawancarai setiap anggota keluarga." 116 "Anda pikir itu perlu?" "Yah..." Craddock mengangkat bahu, "sekadar coba-coba saja. Pasti ada yang ingat sesuatu yang akan membawa kami pada petunjuk tentang identitas wanita itu." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Saya ragu, Inspektur. Saya amat meragukannya. Tapi semoga Anda berhasil. Seperti sudah saya katakan tadi, semakin cepat urusan tak sedap ini dibereskan, semakin baik untuk semua orang." Sambil menggeleng-gelengkan kepala, perlahan ia keluar. II Sepulangnya dari pemeriksaan pendahuluan, Lucy langsung terjun ke dapur. Ia sedang sibuk menyiapkan makan siang, ketika Bryan Eastley muncul. "Dapat saya tolong?" tanyanya. "Saya biasa bekerja di rumah, lho." Lucy melirik cepat. Tadi Bryan tiba di pemeriksaan pendahuluan langsung dengan mobil kecilnya, dan Lucy belum sempat memperhatikannya. Yang dilihatnya cukup menyenangkan. Eastley pria yang berwajah ramah. Usianya tiga puluh lebih, berambut coklat, bermata biru agak murung, dan kumis pirangnya lebat sekali. "Anak-anak belum kembali," katanya, sambil masuk dan duduk di ujung meja dapur. "Baru dua 117 puluh menit lagi dengan bersepeda mereka akan sampai." Lucy tersenyum. "Mereka betul-betul tak mau kelewatan sesuatu pun." "Tak bisa disalahkan. Maksud saya-ini pemeriksaan pendahuluan yang pertama dalam hidup mereka yang masih muda dan boleh dikatakan langsung menyangkut keluarga." "Bisa menyingkir dari meja, Tuan Eastley" Saya ingin meletakkan loyang di situ." Bryan menurut. "Nah, oven-nya. sudah panas. Akan masak apa?" "Yorkshire pudding." "Oh, Yorkshire yang lezat. Daging sapi panggang ala Inggris kuno, itu menu hari ini, ya?" "Ya." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Sebetulnya daging panggang untuk upacara kematian. Sedap baunya." Ia mengendus-endus bau masakan yang sedap. "Keberatan saya ngoceh di sini?" "Kalau Anda tadi datang untuk membantu, saya lebih suka Anda membantu." la mengeluarkan loyang lain dari dalam oven. "Ini-tolong balik semua kentang ini supaya sisi satunya juga coklat...." Dengan sigap Bryan melaksanakan tugasnya. "Apa kentang-kentang ini sudah ada di dalam oven selama kita di pemeriksaan Kereta 450 Dari Paddington 4.50 From Paddington Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo pendahuluan tadi" Untung tidak hangus." 118 "Tak mungkin. Oven ini ada angka pengaturnya." "Semacam otak listrik, ya" Betul?" Lucy melirik sekilas ke arahnya, di sela-sela kesibukan. "Betul. Nah sekarang masukkan loyang itu ke dalam oven. Nih, pakai serbet ini. Di rak kedua-yang atas akan saya pakai untuk Yorkshire pudding." Bryan menurut, tapi disertai pekikan. "Kena?" "Sedikit. Tak apa. Memang berbahaya memasak itu!" "Saya kira Anda tak pernah memasak sendiri?" "Sebetulnya saya bisa memasak-sering. Tapi bukan yang macam ini. Merebus telur, saya dapat-kalau saya tak lupa melihat jam. Dan saya juga dapat menggoreng telur dan daging. Saya bisa memanaskan steak di atas panggangan atau membuka kaleng sup. Di flat saya ada oven listrik macam itu." "Anda tinggal di London?" "Kalau bisa disebut tinggal-ya." Nada suaranya putus asa. Diperhatikannya Lucy menuang adonan Yorkshire pudding ke atas loyang. "Oh, sungguh asyik," katanya sambil mendesah. Tugas mendesak telah selesai, kini Lucy dapat lebih mencurahkan perhatian kepadanya. "Apanya-dapur ini?" 119 Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Ya. Saya jadi ingat dapur di rumah-waktu saya kecil dulu." Lucy langsung sadar bahwa ada kemurungan yang terpancar dari Bryan Eastley. Dari dekat, ternyata Bryan kelihatan lebih tua dari yang semula disangkanya. Mestinya ia sudah hampir empat puluh. Rasanya sulit membayangkan ia sebagai ayah Alexander. Lucy jadi teringat pada pilot-pilot muda yang tak terhitung banyaknya, yang dikenalnya waktu perang dulu. Ketika itu ia baru menginjak usia 14 tahun, usia yang penuh kenangan. Kemudian ia terus tumbuh dan makin dewasa di zaman sesudah perang. Tapi pada perasaannya, Bryan tetap saja masih hidup di zaman perang itu, seolah-olah waktu berlalu meninggalkannya. Kata-kata Bryan berikutnya menegaskan hal ini. Bryan telah kembali duduk di meja dapur lagi. "Dunia ini sulit, ya," katanya. "Maksud saya, bagaimana mesti menempatkan diri kalau ada masalah. Soalnya kita kan tidak dilatih untuk itu." Lucy ingat kembali apa yang pernah didengarnya dari Emma. "Anda dulu pilot pesawat tempur, kan?" tanyanya. "Anda sudah mendapat lencana kehormatan." "Hal macam begitulah yang menyesatkan kita. Dengan lencana kehormatan, kita dipermudah dalam segala hal. Pekerjaan gampang didapat. Pokoknya orang-orang baik sekali. Tapi pekerjaannya semua jenis pekerjaan administrasi, 120 macam pekerjaan yang sukar bagi siapa pun juga. Terperangkap di meja tulis, melulu dipusingkan oleh angka-angka. Saya sendiri sebenarnya sudah punya gagasan. Dan sudah saya usahakan. Tapi tak berhasil mendapat dukungan. Saya tak bisa membujuk pemilik modal untuk menanamkan uangnya. Kalau saja saya punya modal-" Ia merenung murung. "Anda tak kenal Edie, kan" Istri saya" Tentu saja Anda tak kenal. Ia lain sekali dari keluarganya di sini. Dulu ia tergabung dalam Korps Wanita Angkatan Udara. Ia suka bilang ayahnya sinting. Memang. Pelitnya bukan main. Padahal ia toh tak dapat membawa uang itu pergi. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Uang itu harus dibagi rata begitu ia meninggal. Bagian Edie tentu saja menurun ke Alexander. Tapi Alexander tak akan bisa menyentuh modal itu sampai ia berumur dua puluh satu." "Maaf, bisa menyingkir lagi dari meja itu" Saya akan mengatur hidangan di piring dan membuat sausnya." Ketika itu juga Alexander dan Stoddart-West datang, dengan pipi merah dan napas terengah-engah. "Halo, Bryan," Alexander menyapa ayahnya ramah. "Jadi Ayah sudah sampai di sini. Aduh, daging panggangnya! Ada Yorkshire pudding?" "Ada." "Yorkshire pudding di sekolah payah-bantat semua." 121 "Ayo, minggir semua," kata Lucy. "Saya akan membuat sausnya." "Buat yang banyak, ya. Boleh kami dapat dua mangkuk saus penuh?" "Ya." "Good-oh!" Stoddart-West, mengucapkan kata-kata itu dengan hati-hati. "Saya tak suka kalau warnanya pucat," kata Alexander hati-hati. "Tidak akan pucat." "Ia koki yang hebat," kata Alexander kepada ayahnya. Sekejap Lucy mempunyai kesan bahwa peran kedua orang itu terbalik. Alexander berbicara seperti seorang ayah yang baik terhadap anaknya. "Boleh kami tolong, Nona Eyelesbarrow?" tanya Stoddart-West sopan. "Boleh. Alexander, pergi bunyikan gong. James, tolong bawa nampan ini ke ruang makan. Dan tolong bawa daging panggang ini, Tuan Eastley. Saya akan membawa kentang dan Yorkshire puddingnya." "Ada orang Scotland Yard di sini," kata Alexander. "Anda pikir mereka akan makan bersama kita?" "Tergantung bagaimana bibi Anda." "Saya kira Bibi Emma tidak akan keberatan.... Ia nyonya rumah yang baik sekali. Tapi saya kira Paman Harold tidak akan suka. Ia uring-uringan saja karena pembunuhan ini." Alexander keluar melewati ambang pintu bersama nampannya, Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi 122 sambil menoleh ia menambahkan keterangan ekstra. "Tuan Wimborne sekarang ada di perpustakaan bersama orang Scotland Yard itu. Tapi ia tidak ikut makan siang. Katanya ia harus kembali ke London. Ayo, Stoddart. Oh, ia sudah menuju gong." Waktu itu juga gong berdengung. Stoddart-West sungguh seniman. Dipukulnya gong sekeras-kerasnya, sehingga segala macam percakapan tak mungkin lagi diteruskan. Bryan membawa daging panggang masuk, Lucy menyusul bersama sayur-mayurnya-lalu kembali ke dapur untuk mengambil dua mangkuk saus yang terisi penuh. Tuan Wimborne berdiri di lorong. Ia sedang mengenakan sarung tangan-sementara Emma sedang cepat-cepat menuruni tangga. "Anda sungguh-sungguh tak ingin makan siang dulu, Tuan Wimborne" Sudah siap, kok." "Tidak. Saya punya janji penting di London. Lagi pula di kereta api kan ada restorasi." "Baik sekali Anda mau datang," kata Emma penuh terima kasih. Kedua polisi muncul dari perpustakaan. Tuan Wimborne menggenggam tangan Emma. "Tak ada yang perlu dikhawatirkan," katanya. "Ini Inspektur Craddock dari New Scotland Yard. Ia datang untuk menangani kasus ini. Ia akan kembali pukul duaseperempat nanti untuk bertanya-tanya tentang fakta apa saja yang dapat membantunya dalam penyelidikan. Tapi, seperti 123 sudah saya katakan, tak ada yang perlu dikhawatirkan." Ia memandang Craddock. "Boleh saya ceritakan kepada Nona Crackenthorpe apa yang telah Anda katakan kepada saya?" "Tentu saja, Pak." "Inspektur Craddock baru saja memberi tahu saya bahwa hampir pasti kejahatan ini bukan kejahatan lokal. Wanita yang terbunuh itu diperkirakan baru datang dari London dan mungkin ia orang asing." Tapi Emma Crackenthorpe langsung menukas, Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Orang asing" Orang Prancis?" Sebetulnya Tuan Wimborne berniat menghibur dengan keterangannya itu. Maka ia jadi sedikit terkejut. Pandangan Craddock cepat beralih dari Tuan Wimborne ke wajah Emma. Ia bertanya-tanya mengapa Emma sampai menyimpulkan bahwa wanita yang mati itu orang Prancis. Dan mengapa gagasan itu membuatnya demikian resah" Bab 9 I Orang-orang yang benar-benar menghargai masakan Lucy yang lezat, hanyalah kedua anak laki-laki dan Cedric Crackenthorpe. Cedric tampaknya sama sekali tidak terpengaruh oleh keadaan yang telah memaksanya pulang ke Inggris. Agaknya ia memandang semua ini sebagai lelucon yang sedikit seram saja. Menurut pengamatan Lucy, sikap ini sama sekali tidak kena di hati Harold. Kelihatannya bagi Harold pembunuhan ini semacam penghinaan yang bersifat pribadi terhadap keluarga Crackenthorpe. Begitu geramnya ia sampai hampir-hampir tak bisa makan. Emma tampak resah dan muram, sehingga makannya juga hanya sedikit sekali. Alfred seperti sedang sibuk dengan pikirannya sendiri dan tak banyak bersuara. Ia amat tampan. Wajahnya kurus dan kecoklatan, kedua matanya agak terlalu dekat satu sama lain. Setelah makan siang, polisi datang lagi. Dengan sopan mereka bertanya apakah dapat sedikit berbincang-bincang dengan Tuan Cedric Crackenthorpe. 125 Inspektur Craddock sangat menyenangkan dan ramah. "Duduklah, Tuan Crackenthorpe. Saya dengar Anda baru saja kembali dari Balearik" Anda tinggal di sana?" "Selama enam tahun belakangan ini. Di Iviza. Bagi saya lebih cocok daripada negeri murung ini." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Saya kira Anda mendapat jauh lebih banyak sinar matahari daripada kami," kata Inspektur Craddock mengiyakan. "Saya dengar tak lama sebelum ini Anda pulangmerayakan Natal, persisnya. Kenapa Anda pikir perlu sekali pulang lagi begini cepat?" Cedric nyengir. "Dapat telegram dari Emma-saudara saya. Belum pernah ada pembunuhan di sini. Saya hanya tak ingin kelewatan sedikit pun-jadi pulanglah saya." "Anda tertarik pada kriminologi?" "Oh, tak perlu pakai istilah yang begitu seram! Saya cuma sekadar suka pada pembunuhan-siapa pelakunya dan lain-lain! Rasanya cuma terjadi satu kali seumur hidup, ada misteri macam ini tepat di depan hidung kami. Selain itu, saya rasa mungkin Emma butuh sedikit bantuan-menghadapi si tua dan polisi dan lain-lainnya itu." "Begitu. Peristiwa ini menarik bagi naluri Anda, yang suka hal-hal menegangkan selain juga menggugah perasaan kekeluargaan Anda. Saya yakin saudara perempuan Anda akan sangat berterima kasih kepada Anda-meskipun kedua 126 saudara Iaki-lakinya yang lain juga sudah mendampinginya." "Ya, tapi bukan untuk menghibur dan membuat suasana gembira," kata Cedric. "Harold begitu kesalnya. Memang sama sekali tak cocok untuk seorang tokoh kota besar, terlibat dalam pembunuhan seorang wanita yang patut dipertanyakan." Dengan halus alis Craddock naik. "Apa ia-wanita yang patut dipertanyakan?" "Yah, Andalah yang lebih tahu soal itu. Melihat fakta-faktanya, bagi saya tampaknya begitu." "Saya pikir mungkin Anda dapat mengira-ngira siapa ia?" "Ayolah, Inspektur, Anda kan sudah tahu-atau rekan Anda akan memberi tahu, bahwa saya tidak dapat memberikan identifikasi wanita itu." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Saya bilang, mengira-ngira, Tuan Crackenthorpe. Mungkin Anda belum pernah bertemu dengan wanita itu-tapi bisa saja Anda menebak siapa ia-atau kemungkinannya." Cedric menggeleng. "Anda menggonggong pada pohon yang salah. Saya sama sekali tak punya gagasan apa pun. Saya kira yang Anda maksud, mungkin ia datang ke Gudang Panjang untuk berpacaran dengan salah seorang dari kami" Tapi tak seorang pun dari kami tinggal di sini. Yang menghuni rumah ini hanyalah seorang wanita dan pria tua. Tentunya Anda tidak serius berpikir bahwa ia datang untuk berkencan dengan ayah saya yang terhormat itu?" 127 "Pendapat kami adalah-Inspektur Bacon setuju dengan saya-bahwa wanita itu mungkin pernah punya hubungan dengan rumah ini. Mungkin sudah bertahun-tahun yang lalu. Cobalah ingat-ingat, Tuan Crackenthorpe." Cedric berpikir-pikir sejenak, lalu menggeleng. "Kami memang biasa mempekerjakan tenaga asing, seperti umumnya orang-orang lain juga. Tapi saya tak ingat ada yang mungkin cocok. Lebih baik tanya pada yang lain-mereka pasti lebih tahu dari saya." "Tentu itu akan kami kerjakan." Craddock menyandarkan diri di kursi dan meneruskan, "Seperti yang telah Anda dengar di pemeriksaan pendahuluan, bukti medisnya tak dapat menentukan secara tepat kapan dia mati. Lebih dari dua minggu, kurang dari empat minggu-sehingga waktunya jatuh di sekitar Hari Natal. Anda sudah mengatakan bahwa Anda pulang waktu Hari Natal yang lalu. Kapan Anda tiba di Inggris dan kapan berangkat lagi?" Cedric merenung. "Coba saya ingat-ingat.... Saya terbang. Sampai di sini hari Sabtu sebelum Hari Natal-artinya tanggal 21." "Langsung terbang dari Majorca?" "Ya. Berangkat jam lima pagi dan tiba di sini tengah hari." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Dan berangkat lagi?" 128 "Saya terbang kembali hari Jumat berikutnya, tanggal 27." "Terima kasih." Cedric nyengir. "Sayangnya membuat saya persis memenuhi persyaratan, ya. Tapi, Inspektur, mencekik wanita muda untuk bersenang-senang di Hari Natal bukanlah kesukaan saya." "Saya harap tidak, Tuan Crackenthorpe." Inspektur Bacon hanya tampak tak senang saja. "Tindakan macam itu akan menimbulkan keresahan tiada tara dan meniadakan kemauan baik, Anda setuju, kan?" Cedric menujukan pertanyaan ini kepada Inspektur Bacon. Yang bersangkutan hanya menggeram. Inspektur Craddock berkata ramah, "Yah, terima kasih, Tuan Crackenthorpe. Saya kira sudah cukup." "Bagaimana pendapatmu?" Craddock bertanya sementara Cedric menutup pintu di belakangnya. Bacon menggeram lagi. "Cukup sombong untuk bisa melakukan apa saja," katanya. "Aku sendiri tak begitu suka dengan orang macam ini. Penggemar hidup santai, artis-artis ini, dan mereka sangat punya kemungkinan berurusan dengan wanita tak beres." Craddock tersenyum. "Aku juga tak suka pada caranya berpakaian," Bacon melanjutkan. "Tak ada penghargaan sama sekali. Masak menghadiri pemeriksaan pendahuluan berpakaian seperti itu. Celana paling kotor yang 129 pernah kulihat selama ini. Dan kaulihat dasinya" Sampai kelihatan seperti dari benang berwarna saja. Kalau kautanya aku, inilah macam orang yang dengan mudah dapat mencekik wanita, lalu persetan." "Yah, ia tidak mencekik wanita ini-kalau ia tidak meninggalkan Majorca sebelum tanggal 21. Dan itu soal yang mudah sekali dicek." Bacon memandangnya tajam-tajam. "Kulihat kau belum lagi mengumumkan tanggal terjadinya pembunuhan." Kereta 450 Dari Paddington 4.50 From Paddington Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Belum. Akan kita simpan dulu soal itu untuk sementara. Aku senang ada yang disembunyikan, dalam tahap-tahap pertama." Bacon mengangguk, setuju sepenuhnya. "Lemparkan kepada mereka kalau saatnya tiba," katanya. "Itu yang terbaik." "Sekarang," kata Craddock, "kita lihat apa yang akan dikatakan oleh si sempurna, sang pria terpandang dari kota." Bibirnya terkunci rapat. Tak banyak yang dapat dikatakan-oleh Harold Crackenthorpe. Peristiwa yang amat tak menyenangkan-amat merugikan. Ia khawatir, koran-koran... Wartawan-wartawan telah minta waktu untuk wawancara.... Segalanya yang semacam itu.... Betapa patut disesalkan.... Kalimat-kalimat Harold yang serba terpotong-potong dan tak ada yang selesai berhenti sampai di situ. Ia menyandarkan diri di kursi. Ekspresi wajahnya seperti orang yang terpaksa menghirup bau amat busuk. 130 Usaha Inspektur untuk memancing-mancing tak membawa hasil. Tidak, ia tak punya gagasan sama sekali siapa wanita itu, atau kemungkinannya. Ya, ia datang ke Rutherford Hall waktu Natal. Ia baru bisa datang pada malam Natal-kemudian tinggal di sana sampai akhir minggu berikutnya. "Cukuplah, kalau begitu," ujar Inspektur Craddock, tanpa berusaha mendesak lagi. Ia telah memutuskan bahwa Harold Crackenthorpe tidak akan menolong. Ia meneruskan ke Alfred, yang masuk dengan sikap tak acuh yang sedikit berlebihan. Craddock menatap Alfred Crackenthorpe. Samar-samar ia merasa pernah mengenalnya. Tentunya dulu ia pernah melihat anggota keluarga yang ini" Ataukah fotonya di koran" Kenangannya tentang orang ini mengandung bau tak sedap. Ia bertanya apa pekerjaan Alfred-jawabannya tak jelas. "Waktu ini saya bekerja di asuransi. Sebelumnya saya menaruh minat memasarkan mesin bicara tipe baru. Sangat revolusioner. Sebenarnya saya berhasil baik waktu mengerjakan itu." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Inspektur Craddock tampak kagum. Tak ada yang menyangka bahwa terlihat olehnya betapa jas Alfred itu cuma luarnya saja yang kelihatan bagus, padahal harganya yang murah dapat ditaksirnya dengan tepat. Pakaian Cedric memang kurang pantas, hampir-hampir menerawang saking tipisnya, tapi aslinya pakaian itu berpotongan baik dan terbuat dari bahan yang berkualitas tinggi. 131 Sedangkan ini, bergaya namun murahan. Dengan ramah Craddock mengajukan pertanyaan-pertanyaan rutinnya. Alfred kelihatan berminat- bahkan sedikit senang. "Sungguh ide yang bagus, bahwa wanita itu mungkin pernah bekerja di sini. Bukan sebagai dayang-dayang. Saya ragu apakah saudara perempuan saya pernah punya yang begitu. Saya kira tak seorang pun yang punya di zaman sekarang ini. Tapi, tentu saja di mana-mana banyak pembantu rumah tangga dari luar negeri. Kami pernah punya orang Polandia-dan satu-dua orang Jerman yang temperamental itu. Tapi karena Emma secara pasti tidak mengenali wanita ini, saya kira gagasan tersebut tak berlaku. Inspektur, Emma bisa mengingat wajah dengan baik sekali. Tidak, jika wanita itu datang dari London.... Omongomong apa pula yang membuat Anda berpikir ia datang dari London?" Pertanyaan itu diselipkannya dengan santai sekali, tapi pandangan matanya menusuk penuh minat. Inspektur Craddock tersenyum dan menggelengkan kepala. Alfred memandangnya lekat-lekat. "Oh, tak mau bilang" Tiket kembali ke London di saku mantelnya, mungkin?" "Bisa juga, Tuan Crackenthorpe." "Yah, melihat ia datang dari London, mungkin laki-laki yang ditemuinya berpikir Gudang Panjang tempat yang enak sekali untuk diam-diam 132 melakukan pembunuhan. Jelas, ia tahu seluk-beluk di sini. Kalau saya Anda, saya akan memburu laki-laki itu. Inspektur." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Memang kami sedang memburunya," kata Inspektur Craddock. Dibuatnya jawaban itu kedengaran tenang dan mantap. Ia mengucapkan terima kasih kepada Alfred dan mempersilakannya keluar. "Kautahu," katanya kepada Bacon, "aku sudah pernah lihat orang ini." Inspektur Bacon mengutarakan pendapatnya. "Pelanggan yang sigap," katanya. "Begitu sigapnya sehingga kadang-kadang tersandung juga." II "Rasanya mungkin Anda tak ingin bicara dengan saya," kata Bryan Eastley dengan nada minta maaf. Ia masuk dan berhenti ragu-ragu di depan pintu. "Sebetulnya saya bukan anggota keluarga-" "Anda pasti Tuan Bryan Eastley, suami Edith Crackenthorpe, yang meninggal lima tahun yang lalu?" "Betul." "Anda baik sekali, Tuan Eastley, apalagi kalau Anda mengetahui sesuatu yang mungkin dapat membantu kami?" "Sayang tidak. Seandainya saja saya bisa. Peristiwa ini begitu aneh, ya" Berkencan dengan 133 seseorang di gudang tua yang dingin, di tengah-tengah musim dingin. Oh, kalau saya tak sudi!" "Memang amat membingungkan," Inspektur Craddock mengiyakan. "Betul ia orang asing" Desas-desusnya begitu " "Mengingatkan Anda pada sesuatu?" Inspektur menatapnya tajam-tajam, tapi Bryan tetap santai saja. Wajahnya kosong. "Ah, tidak." "Mungkin orang Prancis," kata Inspektur Bacon. Kecurigaannya kuat sekali. Bryan jadi sedikit bersemangat. Minatnya bangkit, tampak di matanya yang biru. Kumis besar yang pirang itu ia tarik-tarik. "Betul" Gay Paree?" Ia menggeleng-geleng. "Secara keseluruhan ini malah membuat persoalannya semakin tak mungkin saja. Masak Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi berkeliaran di gudang, maksud saya. Anda belum pernah menemukan korban pembunuhan di dalam sarkopagus, ya" Mungkin pembunuhnya tergolong orang dengan dorongan-atau gangguan jiwa tertentu" Mungkin ia menganggap dirinya Caligula atau yang semacam itu?" Inspektur bahkan tak mau repot-repot membantah dugaan itu. Sebaliknya ia malah bertanya santai, "Setahu Anda, dalam keluarga ini ada yang punya kenalan orang Prancis-atau menjalin hubungan dengan orang Prancis?" 134 Menurut Bryan orang-orang dalam keluarga Crackenthorpe bukan termasuk orang-orang yang suka bersenang-senang. "Pernikahan Harold terhormat," katanya. ''Wajah istrinya seperti ikan, ia anak bangsawan yang sudah bangkrut. Saya kira Alfred juga tak begitu peduli dengan wanita-ia habiskan hidupnya dalam bisnis-bisnis yang meragukan yang biasanya berbuntut kegagalan. Sedang Cedric, saya berani bilang ada beberapa senorita Spanyol yang mengejar-ngejarnya di Iviza. Wanita agak suka pada Cedric. Padahal ia tidak selalu bercukur dan hampir kelihatan tak pernah mandi. Tak tahu saya kenapa ia bisa kelihatan menarik di mata wanita, tapi memang demikianlah kenyataannya-wah, saya tak banyak menolong ya?" Ia tersenyum. "Sebaiknya Alexander diberi tugas. Ia dan James Stoddart-West sedang berburu besar-besaran untuk mendapatkan petunjuk. Saya jamin, mereka pasti akan menemukan sesuatu." Inspektur Craddock berkata ia berharap demikian. Kemudian ia mengucapkan terima kasih kepada Bryan Eastley dan mengatakan ingin berbicara dengan Nona Emma Crackenthorpe. III Inspektur Craddock memandang Emma Crackenthorpe lebih saksama dari sebelumnya. Di dalam 135 hati ia masih bertanya-tanya mengapa wajah Emma kaget sebelum makan siang tadi. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Ia wanita yang pendiam, tidak bodoh, juga tidak terlalu cerdas. Tergolong wanita yang menyenangkan, yang sering kurang dihargai oleh kaum pria. Wanita yang punya keahlian menyulap rumah menjadi tempat tinggal yang menyenangkan, karena bersuasana damai dan tenteram. Begitulah pandangannya tentang Emma Crackenthorpe. Wanita semacam ini sering kali diremehkan. Padahal di balik penampilannya yang diam, mereka punya karakter kuat. Mereka orang yang perlu diperhitungkan. Jangan-jangan, pikir Craddock, petunjuk dari misteri mayat wanita di dalam sarkopagus itu tersembunyi di sela-sela pikiran Emma. Sambil berpikir demikian, Craddock menanyakan berbagai hal yang tak penting. "Saya rasa tak banyak yang belum Anda ceritakan kepada Inspektur Bacon," katanya. "Jadi saya tak perlu merepotkan Anda dengan banyak pertanyaan." "Silakan tanya apa saja." "Seperti yang sudah dikatakan Tuan Wimborne kepada Anda, kami telah sampai pada kesimpulan bahwa korban bukan penduduk asli setempat. Itu mungkin melegakan Anda-Tuan Wimborne agaknya berpikir demikian-tapi bagi kami masalahnya malah semakin sulit. Identitasnya lebih sukar dilacak." 136 "Apa ia tak memiliki sesuatu-tas wanita" Surat-surat keterangan?" Craddock menggeleng. "Tak ada tas tangan, tak ada apa-apa di dalam sakunya." "Anda tak tahti namanya-dari mana asalnya -sama sekali tak tahu apa pun?" Craddock menggumam dalam hati: Ia ingin tahu-ia amat ingin tahu-siapa wanita ini. Apakah sudah selama ini ia merasa demikian" Bacon tidak memberikan kesan semacam itu kepadaku-padahal pengamatannya tajam.... "Kami tak tahu apa-apa tentang wanita itu," katanya. "Itu sebabnya kami berharap salah satu dari kalian bisa menolong. Anda yakin tak Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi dapat menolong" Bahkan seandainya pun Anda tak mengenalinya-apa tak bisa Anda mengingat-ingat kemungkinannya?" Pada pikirnya, tapi mungkin ini hanya bayangannya saja, Emma ragu sejenak sebelum menjawab. "Saya tak punya gagasan sama sekali." Tanpa kentara, sikap Inspektur Craddock berubah. Perubahan itu hampir tak tampak sama sekali, kecuali suaranya yang menjadi sedikit lebih tegas. "Waktu Tuan Wimborne menceritakan kepada Anda bahwa wanita itu orang asing, kenapa Anda berkesimpulan bahwa ia orang Prancis?" Emma tidak menjadi gugup. Alisnya sedikit naik. 137 "Masak" Ya, saya rasa memang begitu. Saya tak tahu betul kenapa. Tapi kita kan cenderung selalu menganggap bahwa orang asing adalah orang Prancis, sebelum kita ketahui kebangsaannya yang sebenarnya. Umumnya orang-orang asing di Inggris orang Prancis, kan?" "Oh, saya tak sependapat, Nona Crackenthorpe. Zaman sekarang tidak. Kita dapat temukan begitu banyak kebangsaan di sini, ada Italia, Jerman, Austria, semua negara-negara Skandi-navia-" "Ya, saya kira Anda benar." "Jadi Anda tak punya alasan khusus kenapa wanita ini mungkin orang Prancis." Ia tak buru-buru membantah. Setelah berpikir sebentar, ia menggeleng, hampirhampir tampak menyesal. "Ya," katanya. "Memang tak ada alasan khusus." Pandangannya beradu dengan mata Inspektur Craddock, tenang-tanpa berkedip. Craddock menatap Inspektur Bacon. Bacon mencondongkan tubuh ke depan dan menunjukkan sebuah kotak bedak-padat yang kecil berkilat. "Anda kenal ini Nona Crackenthorpe?" Ia menerimanya dan mengamati. "Tidak. Yang terang bukan milik saya." "Anda tak punya gagasan mengenai siapa pemiliknya?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Tidak." 138 "Kalau begitu saya kira kami tak perlu merepotkan Anda lagi-untuk sementara." "Terima kasih." Ia tersenyum sekilas kepada mereka, bangkit, dan meninggalkan ruangan. Lagi-lagi, mungkin Craddock hanya membayangkan saja, dilihatnya Emma berjalan agak cepat, seolah-olah merasa lega. "Kaupikir ia tahu sesuatu?" tanya Bacon. Inspektur Craddock berkata dengan nada menyesal, "Pada tahap-tahap tertentu kita memang cenderung beranggapan setiap orang mengetahui lebih banyak dari yang dikatakannya kepada kita." "Memang biasanya mereka begitu," kata Bacon berdasarkan pengalamannya sendiri. "Hanya saja," tambahnya, "sering kali tak ada hubungannya dengan urusan yang sedang kita hadapi. Mungkin cuma masalah remeh di kalangan keluarga atau pelanggaran konyol lain yang mereka takut akan ketahuan orang banyak." "Ya, aku tahu. Yah, sekurang-kurangnya-" Tapi apa pun yang akan dikatakan Inspektur Craddock tak pernah terluncur keluar, karena pada saat itu juga pintu terhempas terbuka dan Tuan Crackenthorpe tua terseok-seok masuk sambil marahmarah. "Sulit," katanya. "Sungguh sulit kalau Scotland Yard sudah turut campur. Tak ada kesopanan sama sekali untuk pertama-tama berbicara dulu dengan 139 kepala rumah tangga! Siapa'penguasa di rumah ini, siapa" Jawablah! Siapa penguasa di sini?" "Anda, tentu saja, Tuan Crackenthorpe," kata Craddock dengan nada menenangkan sambil bangkit. "Tapi kami pikir Anda telah menceritakan semua yang Anda ketahui kepada Inspektur Bacon. Karena kesehatan Anda tidak begitu baik, kami tak boleh terlalu menuntut dari Anda. Kata Dokter Quimper-" "Ya-Ya. Bahwa aku bukan orang yang kuat.... Sedang Dokter Quimper sendiri, ia mirip perempuan tua-dokter yang bagus, bisa mengerti Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi kondisiku-tapi cenderung membungkusku dalam mantel dan syal. Selalu ribut soal makanan. Begitulah ia Natal yang lalu, waktu aku sedikit kumat. Apa yang kumakan" Kapan" Siapa yang masak" Siapa yang menghidangkan" Rewel, rewel, rewel! Tapi meskipun kesehatanku tak terlalu baik, aku cukup sehat untuk memberikan bantuan kepada Anda sejauh masih dalam kemampuanku. Pembunuhan di rumahku sendiri-atau bagaimanapun, di gudangku! Bangunan itu menarik lho. Dari zaman Elizabeth. Arsitek sini bilang bukan-tapi orang itu tak tahu apa yang dibicarakannya. Bangunan itu tak sehari pun lewat dari tahun 1580-tapi bukan itu yang sedang kita bicarakan. Apa yang ingin kalian ketahui" Apa teori kalian sekarang?" "Agak terlalu pagi untuk teori, Tuan Crackenthorpe. Kami masih berusaha mencari tahu siapa wanita itu?" 140 "Orang asing, kalian bilang?" "Kami pikir begitu." "Agen musuh?" "Tak mungkin rasanya." "Rasanya-rasanya. Mereka kan ada di mana-mana. Menyusup! kenapa Departemen Dalam Negeri membiarkan mereka masuk" Sungguh bikin aku kecewa. Pasti mereka memata-matai rahasia industri. Itu pasti yang sedang dikerjakan wanita itu." "Di Brackhampton?" "Di sini pabrik ada di mana-mana. Ada satu persis berhadapan dengan gerbang Kereta 450 Dari Paddington 4.50 From Paddington Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo belakangku." Craddock melirik bertanya kepada Bacon, dan Bacon memberi tanggapan. "Pabrik kotak logam." "Bagaimana kalian yakin bahwa mereka memang membuat itu" Kita tak bisa menelan begitu saja apa yang mereka katakan. Oke, kalau ia bukan mata-mata, menurut Anda siapa" Anda pikir ada hubungan dengan salah satu dari anak laki-lakiku yang hebat-hebat itu" Kalau memang begitu, pasti Alfred. Harold tidak, terlalu hatihati. Sedangkan Cedric tak sudi Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi tinggal di negeri ini. Oke, jadi ia ada main dengan Alfred. Dan ada laki-laki jahat yang membuntutinya kemari, pikirnya ia akan bertemu dengan Alfred lalu wanita itu dihabisinya. Bagaimana?" Dengan diplomatis Inspektur Craddock mengatakan bahwa itu memang teori yang mungkin 141 ada benarnya. Tapi Tuan Alfred Crackenthorpe mengaku tidak mengenalnya. "Pah! Takut, itu saja! Alfred itu dari dulu pengecut. Tapi ia suka bohong, ingat, memang begitu sejak dulu! Suka berbohong mati-matian. Tak ada satu pun anak laki-lakiku yang baik. Gerombolan burung nasar pemakan bangkai, cuma tunggu aku mati saja, itulah pekerjaan mereka yang sebenarnya." Ia mendecak. "Dan mereka boleh tunggu. Aku tak akan mati sehingga bikin mereka senangi Yah, kalau hanya itu yang dapat kubantu... aku lelah. Harus istirahat." Ia terseok-seok pergi. "Teman kencan Alfred?" Bacon bertanya. "Menurutku si tua itu cuma mengarangngarang saja." Ia berhenti, ragu-ragu. "Kupikir, secara pribadi, Alfred cukup baik-mungkin dalam bisnis agak licin-tapi ia bukan orang yang kita cari. Bahkanyang kuragukan justru kawan kita dari Angkatan Udara itu." "Bryan Eastley?" "Ya. Aku sudah pernah berurusan dengan satu-dua orang macam itu. Mereka tergolong orang-orang bingung tanpa pegangan-dulu mereka masih terlalu muda waktu berhadapan dengan bahaya, kematian, dan ketegangan. Sekarang bagi mereka hidup ini terlalu hampa. Hampa dan tak memberi kepuasan. Boleh dikata, mereka kurang diperlakukan dengan adil. Tapi aku sendiri tak tahu apa yang bisa kita lakukan tentang itu. Tapi begitulah, mereka hidup tanpa masa depan, yang 142 ada cuma masa lalu saja. Dan mereka termasuk orang-orang yang berani ambil risiko-orang biasa dengan sendirinya selalu mencari yang aman saja, terutama bukan karena moralnya baik, melainkan lebih karena Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi sikap hati-hati. Tapi orang-orang macam ini tak punya rasa takut-cari aman tak ada dalam kamus mereka. Kalau Eastley punya urusan dengan seorang wanita, lalu ia ingin membereskan wanita ini..." Di situ ia berhenti. Tangannya diangkat ke atas dengan sikap putus asa. "Tapi kenapa ia ingin membereskan wanita ini" Dan kalau betul ia yang membunuh wanita itu, kenapa ia menyimpannya di dalam sarkopagus milik mertuanya" Tidak, kalau kautanya aku, tidak satu pun dari keluarga ini yang punya sangkut-paut dengan pembunuhan ini. Kalau mereka yang melakukan, pasti mereka tidak akan mau repot-repot menyimpan mayatnya di belakang rumah mereka sendiri." Craddock setuju, bahwa hal yang demikian memang tak masuk akal. "Ada lagi yang ingin kaukerjakan di sini?" Craddock mengatakan tidak. Bacon mengusulkan agar mereka kembali saja ke Brackhampton dan minum teh di sana-tapi Inspektur Craddock berkata ia akan pergi mengunjungi seorang kawan lama. Bab 10 I Dilatarbelakangi anjing-anjing dari keramik dan hadiah dari Margate, Miss Marple duduk tegak sambil tersenyum senang kepada Inspektur Craddock. "Saya senang sekali," katanya, "Anda yang ditugasi memecahkan kasus ini. Memang sudah saya harap-harapkan." "Begitu saya terima surat Anda," kata Craddock, "saya langsung menunjukkannya kepada Komandan. Kebetulan ia baru saja menerima permohonan dari polisi Brackhampton. Rupanya mereka pikir ini bukan kejahatan lokal. Komandan berminat sekali mendengarkan cerita saya mengenai Anda. Belum lama ini ia mendengar tentang Anda dari bapak baptis saya." "Sir Henry memang baik," gumam Miss Marple penuh perasaan. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Disuruhnya saya menceritakan semua yang bersangkutan dengan kasus Little Paddocks. Mau tahu apa yang dikatakannya kemudian?" "Katakan saja, kalau itu bukan rahasia." 144 "Katanya, 'Yah, kelihatannya urusan ini betul-betul tolol. Masak yang punya gagasan dua wanita tua, yang di luar dugaan ternyata terbukti benar. Karena kau sudah kenal dengan salah satu wanita tua ini, kau kukirim untuk menangani kasus ini.' Begitulah, sekarang saya di sini! Sekarang, Miss Marple yang baik, ke mana kita" Tidak seperti yang mungkin Anda pikir, kunjungan saya ini bukan kunjungan resmi. Orang-orang saya tidak saya ajak. Soalnya saya pikir sebaiknya kita berdua mesti bertemu lebih dulu." Miss Marple tersenyum. "Saya yakin," katanya, "tak ada orang yang hanya mengenal Anda secara resmi akan menduga bahwa Anda bisa begitu manusiawi dan semakin ganteng saja-tak usah tersipu-sipu.... Nah, apa persisnya yang sudah Anda peroleh sampai sekarang?" "Semua, saya rasa. Pernyataan kawan Anda, Nyonya McGillicuddy, yang asli kepada polisi di St. Mary Mead, konfirmasi tentang pernyataannya oleh kondektur, dan surat ringkas kepada kepala stasiun Brackhampton. Boleh dibilang semuanya diselidiki oleh pihak-pihak yang berwenang-orang-orang jawatan perkeretaapian dan polisi. Tapi yang terang mereka semua Anda kalahkan hanya dengan main tebak yang hebat sekali." "Bukan main tebak," kata Miss Marple. "Lagi pula saya punya satu keuntungan. Saya kenal Elspeth McGillicuddy. Yang lain tidak. Cerita Elspeth tak ada konfirmasinya yang jelas, dan 145 karena tak ada laporan tentang hilangnya seorang wanita, dengan sendirinya mereka berpikir itu hanya lamunan seorang wanita tua saja. Kan wanita tua biasanya demikian. Tapi Elspeth McGillicuddy tidak." "Elspeth McGillicuddy tidak," Inspektur mengiyakan. "Ingin saya bertemu dengannya. Saya harap ia belum berangkat ke Srilangka. Tapi kami sudah mengurus agar ia bisa ditanyai di sana." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Proses berpikir saya sendiri sama sekali bukan sesuatu yang asli," kata Miss Marple. "Semuanya ada di buku Mark Twain. Anak yang menemukan kuda itu. Ia cuma membayangkan saja ke mana ia akan pergi seandainya ia jadi kuda, maka ia pergi ke sana dan memang kuda itu ada di sana." "Jadi Anda bayangkan apa yang Anda lakukan seandainya Anda pembunuh keji berdarah dingin?" kata Craddock menimbang-nimbang sambil memandangi Miss Marple yang tampak begitu rapuh dan lemah lembut. "Wah, imajinasi Anda-" "Kotor seperti bak cuci piring, begitu Raymond kemenakan saya biasa bilang," Miss Marple mengiyakan sambil mengangguk sekilas. "Tapi seperti yang sering saya katakan kepadanya, bak cuci itu perlengkapan rumah tangga yang amat penting dan sebenarnya sangat bersifat higienis." "Dapat Anda lanjutkan imajinasi Anda itu, bayangkan diri Anda sebagai si pembunuh, dan 146 katakan kepada saya di mana pembunuh itu sekarang?" Miss Marple mendesah. "Seandainya saja saya bisa. Saya tak tahu-sama sekali tak tahu. Tapi pasti ia orang yang pernah tinggal di Rutherford Hall, atau orang yang tahu segalanya tentang tempat itu." "Saya setuju. Tapi itu kan banyak sekali kemungkinannya. Banyak wanita yang pernah bekerja harian di sana. Ada pula Perkumpulan Wanita-dan para prajurit sebelum mereka. Mereka semua tahu tentang Gudang Panjang dan sarkopagus dan di mana kunci disimpan. Lokasinya sungguh-sungguh sudah dikenal baik oleh orang-orang setempat. Siapa saja yang tinggal di sekitar sana dapat berpikir itu lokasi yang baik untuk tujuannya." "Ya, memang, saya amat mengerti kesulitan Anda." Kata Craddock, "Kita tidak akan sampai ke mana-mana sebelum kita berhasil menentukan identitas korban." "Dan itu juga sulit?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Oh, kita akan sampai juga ke situ-akhirnya. Kami sedang mencek tentang hilangnya wanita dengan usia dan penampilan seperti itu. Tak ada orang yang khusus dapat sesuai dengan gambaran korban. Menurut dokter polisi ia berusia sekitar tiga puluh lima, sehat, mungkin sudah menikah, sudah pernah melahirkan paling tidak satu anak. Mantel bulunya murahan dan dibeli di sebuah toko 147 di London. Beratus-ratus mantel semacam itu telah terjual dalam tiga bulan belakangan ini, enam puluh persen di antaranya dijual kepada wanita pirang. Tak ada pelayan toko yang dapat mengenali foto mayat wanita itu, atau ada kemungkinan mengenalinya kalau mantel itu dibeli sebelum Hari Natal. Pakaiannya yang lain agaknya terutama buatan luar negeri, kebanyakan dibeli di Paris. Tak ada tanda binatu Inggris. Kami telah menghubungi Paris dan mereka sedang mengadakan pengecekan di sana untuk kami. J adi cepat atau lambat, pasti akan ada orang yang muncul menyatakan ada famili atau penyewa kamarnya yang hilang. Hanya soal waktu saja." "Bedak-padat tidak menolong?" "Sayang, tidak. Bedak itu dijual oleh ratusan orang di Rue de Rivoli, murah sekali. O ya, omong-omong, mestinya bedak itu harus langsung Anda serahkan kepada polisi-atau Nona Eyelesbarrow seharusnya melakukan itu." Miss Marple menggeleng. "Tapi waktu itu belum ada tanda-tanda telah terjadi kejahatan," katanya. "Kalau seorang wanita muda yang sedang berlatih golf menemukan bedakpadat, tentunya ia tidak akan langsung pergi ke polisi?" Miss Marple berhenti di situ, kemudian dengan tegas menambahkan, "Menurut pendapat saya jauh lebih bijaksana kalau kami temukan dulu mayatnya." Inspektur Craddock jadi tertarik. 148 "Agaknya Anda tak pernah ragu sedikit pun bahwa mayat itu pasti akan dapat ditemukan?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Saya memang yakin. Lucy Eyelesbarrow orang yang amat efisien dan cerdas." "Memang! Ia membuat hati saya ciut; wanita yang sungguh-sungguh efisien. Tak ada laki-laki yang akan berani menikah dengan gadis itu." "Ah, kalau saya tidak akan berkata begitu.... Tentu saja yang akan berani juga jenis laki-laki istimewa." Miss Marple merenungkan soal ini sejenak. "Bagaimana ia di Rutherford Hall?" "Mereka betul-betul tergantung padanya, sejauh yang saya lihat. Makan dari tangannya-itu harafiahnya. O ya, mereka tak tahu apa-apa tentang hubungannya dengan Anda. Kami merahasiakannya." "Ia sudah tidak punya hubungan lagi dengan saya sekarang. Tugas dari saya telah ia selesaikan." "Jadi ia dapat mengajukan permohonan berhenti dan pergi dari sana jika mau?" "Ya." "Tapi ia tetap tinggal di sana. Kenapa?" "Kepada saya ia tak mengatakan alasannya. Ia gadis yang amat cerdas. Rupanya ia terlanjur tertarik." "Pada masalahnya" Atau pada keluarga itu?" "Mungkin," kata Miss Marple, "agak sulit memisahkan kedua macam alasan itu." Craddock menatap Miss Marple tajam-tajam. "Anda punya gagasan khusus?" "Oh, tidak-aduh, tidak." 149 "Saya rasa Anda punya." Miss Marple menggeleng. Dermot Craddock mendesah. "Jadi yang bisa saya kerjakan sekarang hanyalah 'melaksanakan pengusutan'-begitu istilah yang biasa dipakai. Hidup seorang polisi memang membosankan!" "Anda akan memperoleh hasil, saya yakin." "Ada gagasan untuk saya" Tebakan jitu?" "Saya sedang berpikir-pikir tentang pertunjukan panggung," kata Miss Marple agak samar-samar. "Perusahaan macam itu berpindah-pindah terus dari satu tempat ke tempat lain, sehingga mungkin tak ada banyak Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi hubungan keluarga. Kalau salah satu wanita muda di situ hilang, tentunya sedikit kemungkinan ada orang yang merasa kehilangan." "Ya. Mungkin ada betulnya itu. Kami akan curahkan perhatian khusus ke sana." Lalu ia menambahkan, "Kenapa tersenyum?" "Saya baru saja membayangkan," sahut Miss Marple, "wajah Elspeth McGillicuddy jika ia mendengar bahwa kita sudah menemukan mayatnya!" II "Yah!" kata Nyonya McGillicuddy. "Yah!" Tak ada kata-kata yang dapat keluar dari bibirnya. Ia memandang pemuda sopan yang sedang melaksanakan kunjungan resmi itu, lalu 150 matanya kembali terpaku ke foto-foto yang baru saja diterimanya dari si pemuda. "Memang ia," katanya. "Ya, memang ia. Kasihan. Yah, harus saya akui saya senang kalian sudah menemukan mayatnya. Tak ada seorang pun yang mempercayai saya waktu itu! Baik polisi, orang-orang dari perusahaan kereta api, atau orang-orang lain. Sungguh menyakitkan jika tidak dipercayai orang. Biar bagaimanapun, tak ada yang bisa mengatakan bahwa saya belum mengerjakan segalanya yang mungkin dapat saya kerjakan waktu itu." Pemuda yang sopan itu menggumam dengan simpatik dan penuh pengertian. "Di mana tadi Anda katakan mayat itu ditemukan?" "Di gudang sebuah rumah yang namanya Rutherford Hall, persis di luar kota Brackhampton." "Tak pernah dengar. Bagaimana bisa sampai ke situ, ya?" Pemuda itu tak menjawab. "Pasti Jane Marple yang menemukannya. Jane memang bisa diandalkan." "Mayat itu," kata si pemuda sambil melirik catatan, "ditemukan oleh Nona Lucy Eyelesbarrow." "Tak pernah dengar juga," kata Nyonya McGillicuddy. "Toh saya tetap berpikir ini pasti ada hubungannya dengan Jane Marple." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi 151 "Jadi, Nyonya McGillicuddy, Anda secara pasti menyatakan bahwa mayat dalam foto ini adalah mayat wanita yang Anda lihat di kereta api?" "Yang sedang dicekik oleh seorang pria. Ya, saya pastikan." "Nah, sekarang dapat Anda berikan gambaran tentang prianya?" "Ia tinggi," kata Nyonya McGillicuddy. "Ya?" "Dan berambut hitam." "Ya?" "Itu saja yang dapat saya ceritakan," kata Nyonya McGillicuddy. "Waktu itu ia membelakangi saya. Saya tak melihat wajahnya." "Anda dapat mengenalinya jika melihatnya lagi?" "Tentu saja tidak! Ia kan membelakangi saya. Saya tak pernah melihat wajahnya." "Anda sama sekali tak punya gagasan mengenai usianya?" Nyonya McGillicuddy menimbang-nimbang. "Tidak-tidak dapat dengan pasti. Maksud saya, saya tidak tahu. Hampir pastimasih sangat muda. Bahunya tampak-yah, tegap, kalau Anda menangkap maksud saya." Pemuda itu mengangguk. "Tiga puluh tahun ke atas. Saya Kereta 450 Dari Paddington 4.50 From Paddington Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo tak dapat lebih persis lagi. Soalnya saya kan tidak sedang memandangnya waktu itu. Yang saya pandang itu si wanita-dengan leher tercengkeram dan wajahnya-biru semua.... Anda tahu, kadang-kadang sekarang saya mimpi tentang itu...." 152 "Tentunya pengalaman yang tak enak sama sekali," kata pemuda itu dengan simpatik. Ia menutup buku catatannya dan berkata, "Kapan Anda kembali ke Inggris?" "Tiga minggu lagi. Tentunya saya tidak perlu segera pulang?" Cepat-cepat ia menenangkannya. "Oh, tidak. Tak ada yang dapat Anda kerjakan untuk saat ini. Tentu saja, kalau kami telah melakukan penahanan-" Kalimatnya berhenti sampai di situ saja. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Tukang pos mengantarkan surat dari Miss Marple kepada kawannya. Tulisannya runcing-runcing, ruwet, dan penuh dengan garis bawah. Tapi karena sudah terbiasa, Nyonya McGillicuddy dapat mengerti maksudnya. Miss Marple menceritakan segala-galanya dengan lengkap dan kawannya menikmati setiap kata dengan hati puas. Ia dan Jane sudah berhasil membuka mata mereka! Bab 11 "Sungguh saya tak bisa mengerti Anda," kata Cedric Crackenthorpe. Dengan santai ia menyandarkan diri di tembok bekas kandang babi yang panjang dan sudah rapuh. Matanya menatap Lucy Eyelesbarrow. "Apanya yang tak Anda mengerti?" "Yang Anda kerjakan di sini." "Saya kan sedang mencari uang." "Sebagai pelayan?" Nadanya mengejek. "Anda ketinggalan zaman," kata Lucy. "Pelayan! Saya ini Pembantu Rumah Tangga, Petugas Rumah Tangga Profesional, atau Jawaban atas Doa, nah, terutama yang terakhir itulah." "Tak mungkin Anda suka pada semua yang harus Anda kerjakan itu-memasak, merapikan tempat tidur, mondar-mandir dengan celemek meliliti pinggang, dan mengaduk-ngaduk air kotor." Lucy ketawa. "Memang detilnya mungkin saya tak suka. Tapi memasak memberikan kepuasan pada naluri kreatif saya, dan memang ada yang melunjak-154 lunjak di dalam hati saya jika saya sedang membereskan segala sesuatu yang berantakan." "Tempat tinggal saya selalu berantakan," kata Cedric. "Tapi saya suka," katanya menantang. "Itu jelas terlihat dari penampilan Anda." "Pondok saya di Iviza diatur dengan sederhana. Tiga piring makan, dua cangkir dan piring tatakannya, satu tempat tidur, satu meja dan dua Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi kursi. Debu ada di mana-mana, juga coretan cat dan kepingan batu-selain melukis saya juga memahat-dan tak seorang pun boleh menyentuhnya. Saya tak mengizinkan wanita dekat-dekat rumah saya." "Tidak untuk alasan apa pun?" "Apa maksud Anda?" "Saya pikir pria dengan selera seni seperti Anda tentunya punya semacam kehidupan cinta." "Kehidupan cinta saya, menurut istilah Anda, adalah urusan saya sendiri," kata Cedric dengan angkuh. "Yang jelas saya tak suka pada wanita yang menguasai dan senang turut campur merapi-rapikan segala hal!" "Aduh senangnya jika saya bisa merapikan pondok Anda," kata Lucy. "Pasti tantangan yang amat memikat!" "Anda tidak mungkin mendapat kesempatan itu." "Ya, saya kira tidak." Ada beberapa bata yang berjatuhan dari tembok kandang. Cedric berpaling lalu mengintip ke dalam 155 kandang yang bagian dalamnya sudah ditumbuhi tanaman rambat itu. "Si Madge tua sayang," katanya. "Saya masih ingat betul. Babi betina tua yang baik dan induk yang amat subur. Saya ingat, yang terakhir ia melahirkan tujuh belas sekaligus. Kalau sore cerah, kami biasa datang kemari dan menggaruk-garuk punggung Madgc dengan tongkat. Ia senang." "Kenapa tempat ini dibiarkan saja sampai jadi begini" Bukan cuma karena perang, kan?" "Anda juga ingin merapikan tempat ini rupanya" Anda memang betul-betul perempuan usil. Sekarang saya bisa mengerti bagaimana Anda bisa-bisanya menemukan mayat! Bahkan sarkopagus dari zaman Yunani-Romawi pun tak dapat Anda biarkan saja." Setelah berhenti sebentar ia meneruskan. "Tidak, tidak cuma karena perang. Ayah saya. O ya, omong-omong bagaimana pendapat Anda tentang Ayah?" "Saya belum pernah punya cukup waktu untuk berpikir." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Jangan menghindar. Ia pelitnya minta ampun, dan menurut pendapat saya ia juga sedikit gila. Tentu saja ia benci kepada kami semua-kecuali kepada Emma mungkin. Itu karena surat wasiat kakek saya." Lucy memandang bertanya. "Kakek saya tergolong pintar mencetak uang. Ia membuat Crunchies, Cracker Jacks, dan Cosy Crisps. Pokoknya segala macam kue ringan untuk sore hari. Lalu, karena pandangannya jauh ke 156 depan, ia beralih ke makanan berkeju seperti Cheesies dan Canapes, sehingga dari pesta-pesta cocktail kami mendapat pemasukan besar. Kemudian datang saatnva Ayah membuat Kakek marah dengan mengaku jiwanya lebih tinggi dari sekadar Crunchies. Ia pergi ke Italia, Balkan, dan Yunani-dan mainmain dalam dunia seni. Kakek saya jengkel. Ia memutuskan bahwa Ayah memang bukan orang dagang, sekaligus tak becus pula dalam menilai benda seni (memang tepat kedua-duanya), maka ia depositokan semua uangnya untuk cucu-cucunya. Ayah diberi penghasilan seumur hidup, tapi ia tak dapat menyentuh modalnya. Anda tahu apa vang kemudian diperbuatnya" Ia berhenti menghabiskan uang, pulang kemari dan mulai menabung. Saya kira sekarang ia sudah berhasil mengumpulkan uang hampir sebanyak warisan Kakek. Dan sekarang, kami semua, Harold, saya, Alfred, dan Emma belum merasakan sepeser pun uang peninggalan Kakek. Saya pelukis yang miskin-melarat. Harold terjun dalam bisnis dan sekarang menjadi tokoh di London-ialah cucu yang punya naluri pencetak uang, meskipun akhir-akhir ini saya mendengar desas-desus ia sedang dalam kesulitan. Alfred -yah, Alfred di lingkungan keluarga kami biasa disebut sebagai si Licin Alf-" "Kenapa?" "Banyak sekali yang ingin Anda ketahui! Jawabnya ialah karena Alfred itu kambing hitam keluarga kami. Ia memang belum pernah masuk 157 penjara, tapi ia sudah pernah dekat sekali dengan penjara. Waktu perang ia bekerja di Kementerian Suplai Pangan, tapi mendadak keluar dari situ karena halhal yang tak jelas. Setelah itu ia terlibat Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi perdagangan buah-buahan kaleng yang meragukan-juga punya masalah dalam berdagang telur. Tak ada yang besar-besaran-cuma beberapa transaksi dagang yang meragukan." "Apa bijak semua ini Anda ceritakan kepada seorang asing?" "Memang kenapa" Anda mata-mata polisi?" "Mungkin saja." "Rasanya tidak. Anda kan sudah menghambakan diri di sini sebelum polisi menaruh minat pada kami. Saya kira-" Kata-katanya terputus di situ karena Emma keluar dari pintu kebun dapur. "Halo, Em" Kelihatannya ada yang kaukhawa-tirkan." "Memang. Aku ingin bicara denganmu, Cedric." "Saya mesti kembali ke rumah," kata Lucy tahu diri. "Jangan pergi," kata Cedric. "Pembunuhan ini praktis sudah membuat Anda menjadi salah satu dari kami." "Saya masih banyak pekerjaan," kata Lucy. "Tadi saya keluar cuma akan mengambil peterseli kok." Buru-buru ia beranjak ke kebun dapur. Cedric mengikuti dengan pandangan matanya. 158 "Gadis cantik," katanya. "Siapa sih sebenarnya ia?" "Oh, ia memang terkenal sekali," kata Emma. "Ialah ahlinya dalam bidang ini. Tapi lupakan dulu Lucy Eyelesbarrow. Cedric, aku khawatir sekali. Rupanya polisi menduga wanita yang mati itu orang asing, mungkin orang Prancis. Menurut pendapatmu mungkinkah ia-Martine?" II Sejenak Cedric menatapnya seperti tak paham. "Martine" Tapi demi Tuhan siapa-oh, maksudmu Martine?" "Ya. Kaupikir-" "Demi Tuhan, kenapa mesti Martine?" "Yah, telegram itu agak aneh kalau dipikir-pikir. Tentunya kira-kira pada waktu yang sama.... Kaupikir mungkinkah ia akhirnya datang juga kemari dan-" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Omong kosong. Kenapa pula ia mesti datang kemari dan bersusah-payah masuk ke Gudang Panjang" Untuk apa" Rasanya sungguh tak mungkin bagiku." "Kaupikir, apakah sebaiknya, aku menceritakannya kepada Inspektur Bacon-atau inspektur satunya itu?" "Menceritakan apa?" "Yah-tentang Martine. Tentang suratnya." "Nah, jangan kaubikin masalahnya jadi makin ruwet, Em. Kauseret segala macam bahan yang tak 159 ada sangkut-pautnya dengan semua ini. Apalagi aku belum pernah percaya betul pada surat Martine itu." "Aku percaya." "Kau memang selalu gampang sekali percaya pada segala macam hal yang tak mungkin. Nasihatku, duduk diam-diam dan tutup mulutmu. Urusan polisi untuk mencari tahu identitas mayat mereka yang hebat itu. Dan aku yakin Harold sependapat denganku." "Oh, aku tahu Harold pasti akan bilang begitu juga. Juga Alfred. Tapi aku khawatir, Cedric. Aku betul-betul khawatir. Aku tak tahu mesti berbuat apa. "Tak ada yang mesti kauperbuat," sahut Cedric cepat. "Tutup mulutmu, Emma. Jangan cari kesulitan kalau belum tiba saatnya, itu motto-ku." Emma Crackenthorpe mendesah. Pelan-pelan ia berjalan kembali ke rumah dengan hati resah. Ketika ia sampai di jalan mobil, Dokter Quimper muncul dari dalam rumah dan membuka pintu mobil Austin-nya yang sudah penyok-penyok. Ketika dilihatnya Emma, ia berhenti, lalu meninggalkan mobil dan menghampiri Emma. "Yah, Emma," katanya. "Kesehatan ayahmu hebat. Pembunuhan memang cocok untuknya. Semangat hidupnya jadi bangkit kembali. Rupanya aku mesti merekomendasikan peristiwa pembunuhan ini kepada pasien-pasien yang lain." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Emma tersenyum otomatis. Dokter Quimper selalu cepat dalam menangkap reaksi orang. 160 "Ada apa?" tanyanya. Emma menengadah memandangnya. Ia memang sudah menggantungkan diri pada kesabaran dan simpati dokter ini. Dokter Quimper baginya sudah menjadi kawan tempatnya bersandar, tak hanya dalam soal kesehatan. Sikap kasarnya yang disengaja, tidak membuat Emma tersinggung-ia tahu di balik sikap itu tersembunyi kebaikan. "Aku memang sedang bingung," katanya mengaku. "Mau ceritakan kepadaku" Tapi tak usah kalau kau tak ingin." "Akan kuceritakan. Sebagian kau sudah tahu. Masalahnya aku tak tahu mesti berbuat apa." "Rasanya pertimbanganmu biasanya yang paling tepat. Apa masalahnya?" "Kauingat-ah, mungkin kau sudah lupa-dulu aku pernah cerita tentang kakak lakilakiku yang tewas waktu perang?" "Maksudmu bahwa ia menikah-atau ingin menikah-dengan wanita Prancis" Semacam itukah?" "Ya. Hampir segera setelah itu aku menerima surat bahwa ia tewas. Kami tak pernah dengar apa-apa lagi dari atau tentang gadis itu. Kami cuma tahu nama kecilnya. Kami selalu berharap gadis itu akan menulis surat atau datang kemari, tapi tidak. Kami tak pernah dengar apa pun-sampai kira-kira sebulan yang lalu, sebelum Natal." "Aku ingat. Kau mendapat surat, kan?" 161 "Ya. Surat itu mengatakan ia ada di Inggris dan ingin datang mengunjungi kami. Semuanya dipersiapkan, lalu tiba-tiba di saat terakhir, ia mengirim telegram bahwa mendadak ia harus kembali ke Prancis." "Lalu?" "Menurut polisi wanita yang dibunuh ini-orang Prancis." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Oh, begitu. Bagiku ia lebih mirip orang Inggris. Tapi memang susah menilai wajah. Nah, yang membuatmu khawatir adalah kalau-kalau wanita yang mati itu pacar kakakmu?" "Ya." "Rasanya amat tak mungkin," kata Dokter Quimper, lalu menambahkan, "Tapi aku bisa mengerti perasaanmu." "Aku sedang berpikir-pikir sebaiknya kuceritakan tidak hal ini kepada polisi. Cedric dan yang lain-lain bilang itu tak perlu. Kalau kau?" "Hm." Dokter Quimper menekan kedua bibirnya. Sejenak ia diam, berpikir dalamdalam. Kemudian hampir-hampir seperti terpaksa, ia berkata, "Tentu saja jauh lebih mudah kalau kau tak mengatakan apa-apa. Aku bisa mengerti pikiran saudarasaudaramu. Begitupun-" "Ya?" Quimper menatapnya. Di matanya tampak binar-binar penuh perasaan sayang. "Kalau aku, tetap akan kukatakan," katanya. "Kau pasti akan terus bingung, kalau tidak menceritakannya. Aku kenal kau." 162 Emma sedikit tersipu. "Mungkin karena aku yang tolol." "Kerjakan apa yang ingin kaukerjakan-masa bodoh dengan yang lain! Akan kudukung kau di hadapan yang lain." Bab 12 I "Hei, Nona! Hei! Kemari." Lucy menoleh, heran. Tuan Crackenthorpe tua sedang melambai memanggilnya dengan penuh semangat, dari balik sebuah pintu. "Anda memanggil saya, Tuan Crackenthorpe?" "Tak usah banyak omong. Masuklah." Lucy mematuhi perintah itu. Tuan Crackenthorpe menggandeng lengannya dan menariknya masuk, lalu menutup pintu. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Ada yang ingin kutunjukkan kepadamu," katanya. Lucy melihat sekelilingnya. Mereka ada di sebuah ruangan kecil yang dulu jelas dirancang untuk ruang belajar, tapi yang jelas pula sudah lama sekali tidak digunakan untuk belajar. Di meja tulis tergeletak tumpukan kertas-kertas berdebu. Di sudut-sudut langit-langitnya tergantung sarang labah-labah. Hawa di situ lembab dan pengap. "Anda ingin menyuruh saya membersihkan ruangan ini?" tanyanya. Tuan Crackenthorpe tua menggeleng keras-keras 164 Kereta 450 Dari Paddington 4.50 From Paddington Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Tidak! Kamar ini biasanya kukunci. Emma pasti akan senang berkeliaran di sini, tapi aku tak mengizinkan. Ini kamarku. Kaulihat batu-batuan ini" Ini contoh batuan geologis." Lucy memandang sebuah koleksi batuan yang terdiri dari dua belas atau empat belas bongkah; ada yang sudah digosok, ada yang masih asli. "Bagus," katanya sabar. "Sangat menarik." "Kau benar. Batu-batuan ini sangat menarik. Kau gadis cerdas. Ini tak kutunjukkan ke sembarang orang, lho. Akan kutunjukkan beberapa hal lagi." "Anda memang baik sekali, tapi saya sungguh-sungguh harus kembali bekerja. Ada enam orang di dalam rumah ini-" "Yang bikin aku bangkrut.... Itulah yang mereka lakukan kalau datang kemari! Makan. Mereka juga tidak menawarkan diri akan membayar makanan di sini. Lintah darat! Semua tunggu aku mati. Nah, aku belum mau matiaku tak mau mati sehingga mereka akan senang. Aku jauh lebih kuat, bahkan lebih kuat dari yang diketahui Emma." "Saya yakin memang begitu." "Aku juga belum tua sekali. Emma yang membuatku jadi tua, memperlakukan aku sebagai orang jompo. Kau tak menganggap aku tua, kan?" "Tentu saja tidak," kata Lucy. "Gadis yang rasional. Coba lihat ini." Ia menunjuk sebuah skema amat besar yang sudah buram dan tergantung di dinding. Ternyata Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi 165 sebuah silsilah. Beberapa bagian ada yang tulisannya begitu halus, sehingga untuk dapat membacanya orang mesti menggunakan kaca pembesar. Tetapi nama-nama nenek moyang asal-usulnya ditulis dengan huruf-huruf besar penuh kebanggaan, dengan dihiasi mahkota di atas nama-namanya. "Keturunan raja-raja," kata Tuan Crackenthorpe. "Ini silsilah ibuku, bukan Ayah. Ayah itu orang kasar! Rakyat jelata! Ia tak suka padaku. Aku selalu setingkat di atasnya. Aku mengikuti pihak ibuku. Punya rasa seni dan kecintaan yang alamiah pada karya-karya pahatan klasik. Ayah sama sekali tak bisa memahami itu-orang tua tolol. Aku tak ingat seperti apa ibuku-meninggal waktu aku baru dua tahun. Keturunan terakhir dari keluarganya. Harta mereka dijual dan ia kawin dengan ayahku. Tapi coba lihat ini-Edward the ConfessorEthelredthe Unready-banyak sekali. Semuanya dari zaman sebelum kedatangan orang-orang Norman. Sebelum Norman-hebat, tidak?" "Memang hebat." "Nah, akan kutunjukkan sesuatu yang lain." Dibimbingnya Lucy menyeberangi ruangan menuju sebuah lemari hitam dari kayu ek yang amat besar. Dengan agak tak tenteram Lucy menyadari betapa kuatnya cengkeraman jari-jari itu di lengannya. Sungguh tak ada kerapuhan pada diri Tuan Crackenthorpe hari ini. "Lihat ini" Asalnya dari Lushington-tempat tinggal keluarga ibuku. Keluaran zaman Elizabeth. Butuh empat orang 166 untuk memindahkannya. Kau tak tahu kan apa yang kusimpan di dalamnya" Ingin kutunjukkan?" "Cobalah tunjukkan," kata Lucy sopan. "Nah, ingin tahu, kan" Semua wanita memang selalu ingin tahu." Diambilnya kunci dari saku, lalu dibukanya pintu lemari yang sebelah bawah. Dari dalamnya dikeluarkannya sebuah kotak uang yang masih tampak baru. Kotak ini dibuka pula dengan kunci. "Coba lihat sini, Nona. Kau tahu ini apa?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Ia mengambil sebuah benda berbentuk tabung kecil terbungkus kertas, lalu membuka kertas pembungkus itu dari satu sisi. Mata uang emas bergemerincing dalam genggamannya. "Lihat ini, Nona Muda. Lihat, pegang, rabalah. Tahu apa itu" Pasti tak tahu! Kau masih terlalu muda. Mata uang emas kuno. Dari emas. Inilah yang kita pakai sebelum kertas-kertas busuk jadi mode. Nilainya jauh di atas kertas-kertas jelek itu. Sudah lama sekali koleksi ini kukumpulkan. Ada barang lain lagi di dalam kotak ini. Banyak yang disimpan di sini. Semuanya siap untuk masa depan. Emma tak tahu-tak ada yang tahu. Ini rahasia kita, ya" Kautahu kenapa kukatakan dan kutunjukkan semua ini kepadamu?" "Kenapa?" "Karena aku tak ingin kauanggap orang tua sakit-sakitan yang seharusnya lekaslekas mati. Saya ini masih punya gairah hidup yang besar. Istriku sudah lama mati. Ia selalu saja membantah. Ia tak suka nama-nama yang kuberikan pada 167 anak-anak-padahal semuanya nama-nama Saxon yang bagus-ia tak berminat sama sekali pada silsilah itu. Tapi kata-katanya juga tak pernah kuperhatikan. Dan ia orang yang lemah semangat-gampang sekali menyerah. Nah, kau- kau kuda betina yang penuh semangat-kuda betina yang cakep sekali. Kuberi kau nasihat, ya. Jangan kau sia-siakan dirimu dengan berkencan sembarangan. Pemuda-pemuda itu tolol! Kau mesti perhatikan masa depanmu. Kau tunggu saja...." Jari-jarinya menekan lengan Lucy. Ia mendekatkan mulutnya ke telinga Lucy. "Aku tak akan bilang lebih dari ini. Tunggu. Orang-orang tolol itu pikir sebentar lagi aku mati. Padahal tidak. Aku takkan heran kalau aku yang akan hidup lebih lama dari mereka. Nah, lalu akan kita lihat! Ya, akan kita lihat nanti. Harold tak punya anak. Cedric dan Alfred tak menikah. Emma-nah, Emma tak mungkin lagi menikah sekarang. Sikapnya agak manis terhadap si Quimper-tapi Quimper tak mungkin akan berpikir mengawini Emma. Tentu saja ada si Alexander. Ya, masih ada Alexander- Tapi kautahu, aku sayang pada Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Alexander.... Ya, aduh sulit juga. Aku sayang pada Alexander." Ia berhenti sebentar, mengerutkan alisnya, lalu katanya, "Nah, bagaimana menurutmu" Bagaimana?" "Nona Eyelesbarrow...." Sayup-sayup terdengar suara Emma memanggil dari balik pintu ruang belajar yang tertutup itu. 168 Dengan rasa syukur Lucy langsung meraih kesempatan itu. "Nona Crackenthorpe memanggil saya. Saya mesti pergi. Terima kasih banyak untuk semua yang telah Anda tunjukkan...." "Jangan lupa.... rahasia kita...." "Saya takkan lupa," kata Lucy. Buru-buru ia keluar ke lorong rumah. Di dalam hati tak tahu benar ia, apakah ia baru saja menerima lamaran bersyarat atau tidak. II Di ruang kantornya di New Scotland Yard, Dermot Craddock sedang duduk santai di depan mejanya. Posisinya miring karena sedang berbicara di telepon. Gagang telepon dipegangnya dengan satu siku bertumpu di meja. Ia berbicara dalam bahasa Prancis, bahasa yang cukup dikuasainya. "Cuma gagasan saja, kok," katanya. "Tapi gagasan yang bagus," kata suara di ujung sana, dari Prefektur Paris. "Sudah saya perintahkan agar diadakan pengusutan di lingkungan itu. Agen saya melaporkan ada dua atau tiga jalur pengusutan yang memberikan harapan. Kecuali jika ada kehidupan keluarga-atau pacar, wanita-wanita ini biasanya mudah sekali memisahkan diri dari lingkungannya dan tak ada yang pusing-pusing memikirkan mereka. Bisa saja mereka dianggap sedang pergi dalam rangkaian pertunjukan, atau mendapat pacar baru-tak ada yang 169 repot-repot menanyakan soal itu. Sayang sekali foto yang Anda kirim itu terlalu sulit untuk dikenali. Mati karena dicekik membuat wajah cantik jadi rusak. Yah, tentang itu kita tak bisa apa-apakan lagi. Sekarang akan Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi saya pelajari laporan-laporan agen saya yang terakhir. Siapa tahu, ada sesuatu. Ah revoir, mon cher." Ketika Craddock sedang mengulang ucapan selamat berpisah itu dengan sopan, secarik kertas disodorkan di atas mejanya. Di situ tertulis, Nona Emma Crackenthorpe. Ingin bertemu Inspektur Craddock. Kasus Rutherford Hall. Ia meletakkan gagang telepon dan berkata kepada si sersan, "Bawa Nona Crackenthorpe kemari." Sambil menunggu, ia menyandarkan diri di kursi-dan berpikir. Jadi ternyata ia tak keliru-ada sesuatu yang diketahui Emma-mungkin tak banyak, pokoknya ada. Dan sekarang ia telah memutuskan akan menceritakannya. Ketika Emma diantar masuk, ia bangkit dan menjabat tangannya. Emma dipersilakannya duduk di kursi, lalu ditawarinya rokok, tapi Emma menolak. Lalu diam. Emma sedang memilih kata-kata yang tepat, pikirnya. Ia mencondongkan tubuhnya ke depan. "Anda datang untuk memberi tahu saya tentang sesuatu, Nona Crackenthorpe" Dapat saya tolong" 170 Anda sedang mengkhawatirkan sesuatu, kan" Sesuatu yang remeh, mungkin, yang menurut perasaan Anda tak ada kaitannya dengan kasus ini, tapi di pihak lain, mungkin ada kaitannya juga. Anda datang untuk menceritakannya kepada saya, kan" Mungkin ada hubungannya dengan identitas korban" Anda pikir Anda mengetahui siapa ia?" "Tidak, tidak, tidak persis begitu. Saya pikir sungguh tak mungkin. Tapi" "Tapi ada kemungkinan-kemungkinan yang membuat Anda khawatir. Sebaiknya Anda katakan kepada saya-karena mungkin kami dapat membuat pikiran Anda jadi tenang." Setelah beberapa saat, baru Emma mulai berbicara. Katanya, "Anda telah bertemu dengan tiga saudara laki-laki saya. Saya masih punya satu saudara laki-laki lagi, Edmund. Ia tewas waktu perang. Tak lama sebelum tewas, ia mengirim surat kepada saya dari Prancis." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Ia membuka tasnya dan mengeluarkan secarik surat yang sudah kumal dan buram. Ia membacanya, "Kuharap kau tak akan terkejut, Emmie. Aku akan menikah-dengan gadis Prancis. Semuanya terjadi begitu mendadak-tapi aku tahu kau pasti akan suka pada Martinedan pasti kau akan bersedia menjaganya kalau terjadi apa-apa denganku. Detildetilnya akan kuceritakan dalam suratku yang akan datang. Waktu itu pasti aku 171 sudah menikah. Tolong ceritakan dengan hati-hati pada Ayah, ya" Mungkin ia akan mengamuk." Inspektur Craddock menyodorkan tangannya. Emma, setelah ragu-ragu sejenak, memberikan surat itu. Ia melanjutkan bicaranya dengan cepat. "Dua hari setelah menerima surat ini, kami menerima telegram bahwa Edmund hilang dan kemungkinan gugur. Kemudian ada laporan yang memastikan bahwa ia tewas. Waktu itu sebelum peristiwa Dunkirk-dan semuanya serba kacau-balau. Dalam catatan di Angkatan Bersenjata, sejauh yang saya ketahui, tak ada tercantum bahwa ia menikah-tapi seperti yang saya katakan, waktu itu masa yang kacau-balau. Saya tak pernah mendengar apa-apa tentang gadis itu. Setelah perang selesai, saya mencoba melacak, tapi yang saya tahu cuma nama kecilnya. Sedangkan daerah Prancis yang itu sudah dikuasai Jerman dan sulit untuk mencari keterangan tentang sesuatu, tanpa mengetahui nama keluarga gadis itu dan informasi lainnya. Akhirnya saya anggap pernikahan itu tidak pernah terjadi dan mungkin gadis itu telah menikah dengan orang lain sebelum perang selesai, atau bahkan mungkin telah tewas juga." Inspektur Craddock mengangguk. Emma melanjutkan. "Bayangkan betapa terkejutnya saya waktu menerima surat sekitar sebulan yang lalu yang ditandatangani oleh Martine Crackenthorpe." "Anda bawa?" 172 Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Emma mengeluarkannya dari tas dan menyerahkannya kepada Craddock. Craddock membacanya dengan penuh perhatian. Tulisannya miring bergaya Prancis-tulisan orang terpelajar. Dear Mademoiselle, Saya harap Anda tidak akan terkejut menerima surat ini. Saya bahkan tidak tahu apakah saudara Anda Edmund bercerita kepada Anda bahwa kami telah menikah. Ia memang mengatakan akan menceritakannya kepada Anda. Ia tewas hanya beberapa hari setelah kami menikah, waktu orangorang Jerman menguasai desa kami. Setelah perang usai, saya memutuskan tidak akan menulis surat kepada Anda atau mengadakan pendekatan kepada Anda, meskipun Edmund telah menyuruh saya melakukannya. Tapi ketika itu saya telah berhasil membuka halaman baru dalam hidup saya, sehingga saya merasa tak perlu menghubungi Anda. Sekarang keadaan telah berubah. Demi anak laki-laki saya, saya tulis surat ini. Ia putra kakak Anda, dan saya-saya tak dapat lagi memberikan kemudahan-kemudahan yang semestinya ia terima. Awal minggu depan saya akan ke Inggris. Maukah Anda mengabari saya apakah saya dapat datang menemui Anda" Alamat surat saya adalah 126 Elvers Crescent, N 10. Saya harap surat ini tidak mengejutkan Anda. Salam hangat dari, MARTINE CRACKENTHORPE 173 Beberapa saat lamanya Craddock hanya diam saja. Surat itu dibacanya sekali lagi dengan saksama, baru dikembalikannya. "Apa yang Anda kerjakan begitu Anda menerima surat ini, Nona Crackenthorpe?" "Waktu itu kebetulan ipar saya, Bryan Eastley menginap di rumah dan saya bicarakan hal ini dengannya. Lalu saya telepon Harold di London untuk menanyakan soal ini kepadanya. Harold agak skeptis terhadap surat itu dan menganjurkan saya agar berhati-hati sekali. Katanya, kita harus teliti terhadap keaslian wanita ini." Emma berhenti, lalu meneruskan, Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Itu tentu cuma akal sehat saja, dan saya sungguh setuju. Tapi seandainya gadiswanita -ini benar-benar Martine yang diceritakan Edmund dalam suratnya, saya rasa kami harus menyambutnya. Saya membalas suratnya, saya kirimkan ke alamat yang ia berikan di dalam suratnya. Dalam surat itu saya undang ia untuk datang ke Rutherford Hall untuk bertemu dengan kami. Beberapa hari kemudian saya menerima telegram dari London: Maaf mendadak harus kembali ke Prancis. Martine. Tidak ada surat atau berita lain setelah itu." "Kapan semua ini terjadi?" Emma mengernyitkan alis. "Tak lama sebelum Natal. Saya tahu karena waktu itu saya ingin mengundangnya merayakan Natal bersama kami-tapi Ayah menolak mentah-mentah-maka saya undang ia untuk datang pada 174 akhir minggu setelah Natal, pada saat semua anggota keluarga masih berkumpul di rumah. Saya rasa telegram yang menyatakan ia pulang ke Prancis datang beberapa hari sebelum Natal." "Dan Anda percaya wanita yang mayatnya ditemukan di dalam sarkopagus ada kemungkinan adalah Martine?" "Tentu saja tidak. Tapi ketika Anda berkata bahwa ia mungkin orang asing-yah, mau tak mau pikiran saya ke situ... kalau-kalau siapa tahu...." Suaranya semakin hilang. Craddock berkata cepat dalam nada menghibur. "Tepat sekali Anda katakan ini kepada saya. Akan kami periksa. Menurut pendapat saya ada kemungkinan wanita yang menulis surat kepada Anda memang benar-benar pulang ke Prancis dan sampai sekarang masih ada di sana, sehat-sehat saja. Di lain pihak, tanggalnya kebetulan cocok, seperti yang pasti Anda sendiri cukup pandai untuk menyadarinya. Seperti yang Anda dengar di dalam pemeriksaan pendahuluan, menurut ahli bedah polisi, wanita itu meninggal sekitar tiga dan empat minggu yang lalu. Nah, jangan khawatir, Nona Crackenthorpe, serahkan saja kepada kami." Lalu sambil lalu ia menambahkan, "Anda minta pendapat Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Tuan Harold Crackenthorpe. Bagaimana dengan ayah dan saudarasaudara Anda yang lain?" Kereta 450 Dari Paddington 4.50 From Paddington Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Tentu saja saya harus bercerita kepada Ayah. Ia marah sekali." Samar-samar ia tersenyum. "Menurut Ayah, itu hanya cara saja untuk merampok 175 uang kami. Ayah saya memang selalu naik darah kalau sudah bicara soal uang. Ia yakin, atau pura-pura yakin, bahwa ia miskin sekali, dan bahwa sedapat-dapatnya ia harus menabung sampai setiap sen yang ada. Memang kadang-kadang ada orang tua yang memiliki obsesi seperti itu. Tentu saja, keyakinannya itu sama sekali keliru. Penghasilannya amat besar sedang pengeluarannya tak sampai seperempatnya, atau dulu begitu sebelum pajak pendapatan naik begini besar. Jelas tabungannya sekarang sudah amat besar." Ia berhenti sebentar, lalu melanjutkan. "Saya juga menceritakan hal itu kepada kedua saudara laki-laki saya yang lain. Alfred tampaknya menganggap itu cuma gurauan saja, meskipun, menurut pendapatnya hampir pasti itu cuma pemalsuan saja. Cedric tidak tertarik-ia memang condong hanya memikirkan diri sendiri saja. Pokoknya kami berpendapat, keluarga akan menerima Martine, dan bahwa pengacara kami, Tuan Wimborne, juga akan diminta hadir." "Bagaimana pendapat Tuan Wimborne?" "Kami belum sempat membicarakannya dengan Tuan Wimborne. Kami baru akan melakukan itu, ketika telegramnya datang." "Setelah itu Anda mengambil tindakan apa?" "Saya menulis surat ke alamat di London itu dengan mencantumkan Tolong Teruskan di amplopnya. Tapi tak ada balasan apa pun." "Aneh juga.... Hm...." Emma ditatapnya tajam-tajam. 176 "Pendapat Anda sendiri bagaimana?" "Saya bingung." "Reaksi Anda ketika itu" Menurut Anda apakah surat itu asli-atau apakah Anda sependapat dengan ayah dan saudara-saudara Anda" Omong-omong, bagaimana pendapat ipar Anda?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Oh, menurut Bryan surat itu asli." "Dan menurut Anda?" "Saya-tak tahu persis." "Dan apa yang Anda rasakan-seandainya wanita itu benar-benar janda Edmund?" Ekspresi di wajah Emma melembut. "Saya sayang sekali kepada Edmund. Ia favorit saya. Bagi saya surat itu persis macam surat yang akan ditulis oleh gadis seperti Martine jika dalam keadaan demikian. Urut-urutan kejadian yang ia ceritakan amat wajar. Saya simpulkan, mungkin setelah perang selesai ia menikah lagi, atau sudah menemukan seseorang yang melindungi ia dan anaknya. Lalu mungkin, laki-laki ini meninggal, atau pergi meninggalkannya, sehingga ia berpikir kini saatnya menemui keluarga Edmund-seperti yang telah dipesankan oleh Edmund sendiri. Bagi saya surat itu tampak wajar dan asli-tapi tentu saja, kata Harold, kalau surat itu palsu, tentunya yang menulis adalah wanita yang kenal Martine dan mengetahui semua faktanya, sehingga dapat menulis surat yang tampaknya wajar. Harus saya akui itu ada benarnya-tapi..." Ia terhenti. 177 "Anda ingin surat itu benar-benar asli?" kata Craddock dengan lembut. Emma memandangnya penuh terima kasih. "Ya, saya ingin surat itu asli. Betapa senangnya kalau Edmund meninggalkan seorang anak laki-laki." Craddock mengangguk. "Seperti yang Anda katakan, dari isinya, surat itu kelihatannya asli. Yang mengherankan adalah lanjutannya; mendadak Martine Crackenthorpe pulang ke Paris dan Anda tak mendengar apa-apa lagi darinya sejak itu. Padahal Anda telah membalas suratnya dengan ramah, telah siap menyambut kedatangannya. Kenapa, meskipun ia harus kembali ke Prancis, ia tidak menulis surat lagi" Ini dengan anggapan surat itu asli. Kalau surat itu palsu, justru lebih mudah memberikan penjelasannya. Mungkin Anda minta pendapat Tuan Wimborne, dan bisa saja ia menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang menciutkan hati wanita itu. Padahal, Anda mengatakan yang terjadi tidak demikian. Tapi masih ada kemungkinan salah satu saudara Andalah yang mengambil tindakan Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi semacam itu. Mungkin saja Martine ini mempunyai masa lalu yang kurang pantas bila sampai ketahuan dalam penyelidikan. Mungkin pada mulanya ia berpikir yang akan dihadapinya cuma saudara perempuan Edmund yang hangat dan lembut, bukan businessman yang serba curiga dan keras kepala. Mungkin ia berharap, tanpa ditanya-tanyai, akan bisa memperoleh sejumlah 178 uang dari Anda untuk anaknya (vang sekarang pasti sudah bukan anak lagi-tapi remaja berusia sekitar lima atau enam belas). Tapi ternyata yang harus dihadapinya lain sama sekali. Apalagi, saya bayangkan akibatnya dalam bidang hukum pun akan serius. Jika Edmund Crackenthorpe meninggalkan seorang anak, yang lahir dalam pernikahan yang sah, anak itu akan menjadi salah satu pewaris harta kakek Anda, kan?" Emma mengangguk. "Lebih-lebih lagi, dari yang saya dengar, pada saatnya nanti ia akan mewarisi Rutherford Hall berikut tanah di sekitarnya-yang mungkin sekarang besar sekali nilainya sebagai kawasan pembangunan." Emma tampak sedikit terkejut. "Ya, saya tidak ingat ke situ." "Yah, justru itu yang saya khawatirkan," kata Inspektur Craddock. "Tepat sekali Anda datang dan menceritakannya kepada saya. Akan saya usut, tapi mungkin juga antara wanita yang menulis surat itu (dan yang mungkin berusaha mendapat uang dengan jalan menipu) dengan wanita yang mayatnya kita temukan di sarkopagus tidak ada hubungan sama sekali." Emma bangkit dan mendesah lega. "Saya lega telah mengatakan hal ini kepada Anda. Anda baik sekali." Craddock mengantarkan Emma ke pintu. Kemudian ia menelepon Sersan Wetherall. 179 "Bob, ada kerjaan untukmu. Pergi ke 126 Elvers Crescent, N 10. Bawa foto wanita Rutherford Hall itu. Cari tahu tentang wanita yang Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi menyebut diri Nyonya Crackenthorpe-Nyonya Martine Crackenthorpe, yang tinggal di sana, atau datang mengambil surat ke sana, antara tanggal 15 sampai akhir Desember." "Baik, Pak." Craddock menyibukkan diri dengan berbagai urusan yang menunggu perhatiannya di atas meja. Sorenya ia pergi mengunjungi kawannya, seorang agen pertunjukan panggung. Pengusutannya tidak membuahkan hasil. Ketika kemudian ia kembali ke kantor, di mejanya terlihat ada telegram dari Paris. Ciri-ciri yang Anda berikan mungkin cocok untuk Anna Stravinska dari Ballet Maritski. Usul agar Anda kemari. Dessin, Prefektur. Craddock menarik napas lega, dan alisnya tak lagi berkerut. Akhirnya! Sampai di situ saja riwayat Martine Crackenthorpe.... la memutuskan akan naik ferry malam ke Paris. Bab 13 I "Anda baik sekali mau mengundang saya minum teh di sini," kata Miss Marple kepada Emma Crackenthorpe. Miss Marple sungguh tampak lembut-gambaran khas seorang wanita tua yang manis. Ia tersenyum lebar sambil memandang ke sekelilingnya-ke Harold Crackenthorpe dalam setelannya yang berpotongan bagus, ke Alfred yang menyodorkan sandwich kepadanya sambil tersenyum menawan, ke Cedric yang dengan jasnya yang usang sedang berdiri di dekat perapian: mem-berunguti semua saudaranya. "Kami senang Anda mau datang," kata Emma sopan. Sama sekali tak nampak sisa-sisa ketegangan sehabis makan siang tadi, ketika Emma berseru, "Astaga, aku sungguh-sungguh lupa. Aku sudah bilang pada Nona Eyelesbarrow untuk membawa bibinya yang sudah tua itu minum teh hari ini." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Batalkan saja," kata Harold ketus. "Masih banyak yang harus kita bicarakan. Kita tak butuh orang asing di sini." 181 "Biar saja ia minum teh di dapur atau di tempat lain bersama gadis itu," kata Alfred. "Oh, tidak, aku tak bisa lakukan itu," sahut Emma tegas. "Itu kasar sekali." "Oh, biarkan saja ia datang," kata Cedric. "Dapat kita pancing ia sedikitsedikit tentang kemenakannya si Lucy. Aku ingin tahu lebih banyak tentang gadis itu. Aku tak vakin apa aku mempercayainya. Terlalu pintar ia." "Koneksinya amat baik dan ia asli sekali," ujar Harold. "Sudah kuselidiki. Siapa yang tidak curiga" Mengintip ke sana kemari dan menemukan mayat seperti yang ia lakukan itu." "Kalau saja kita tahu siapa wanita sial ini sebenarnya," kata Alfred. Dan Harold menambahkan dengan marah, "Harus kubilang, Emma, sungguh gila kau, pergi ke polisi dan mengatakan wanita itu mungkin pacar Edmund, si gadis Prancis. Mereka akan yakin bahwa ia memang datang kemari, lalu bahwa salah seorang dari kita mungkin membunuhnya." "Ah, jangan begitu Harold, kau terlalu melebih-lebihkan." "Harold betul sekali," kata Alfred. "Kesurupan apa sih kamu" Aku punya perasaan ke mana pun aku pergi, ada orang-orang berpakaian preman yang membuntuti." "Aku sudah bilang kepadanya jangan katakan," kata Cedric. "Lalu Quimper menyokongnya." "Ini kan bukan urusannya," kata Harold marah. 182 "Urusannya kan pil, puyer, dan Kesehatan Nasional." "Oh, berhentilah bertengkar," kata Emma letih. "Aku senang sekali Miss Entahsiapa yang sudah tua ini datang kemari untuk minum teh. Baik sekali buat kita semua jika ada orang asing di sini. Kita takkan terus-Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi terusan bertengkar tentang soal yang itu-itu saja. Aku harus pergi dan merapikan diri sedikit." Ia keluar ruangan. "Lucy Eyelesbarrow ini," kata Harold, dan berhenti, "seperti yang Cedric bilang, memang aneh, kenapa ia mesti mengendus-endus di gudang dan membukai sarkopagus-sungguh pekerjaan Hercules. Mungkin kita mesti mengambil tindakan. Kupikir, sikapnya waktu makan siang tadi agak menantang-" "Serahkan ia padaku," kata Alfred, "aku akan segera tahu kalau ia punya sesuatu rencana." "Maksudku, kenapa mesti membuka-buka sarkopagus?" "Mungkin ia sama sekali bukan Lucy Eyelesbarrow," usul Cedric. "Tapi kalau demikian apa tujuannya-?" Tampak sekali Harold amat kesal. "Oh, sialan!" Mereka saling memandang dengan wajah khawatir. "Dan sekarang wanita tua terkutuk ini pula datang minum teh. Pada waktu kita baru ingin berpikir." 183 "Akan kita bicarakan nanti malam," kata Alfred. "Untuk sementara, kita akan pancing bibi tua itu tentang Lucy." Jadi Miss Marple dijemput Lucy, lalu dipersilakan duduk dekat perapian dan kini ia sedang menengadah tersenyum kepada Alfred yang menyodorkan sandwich kepadanya. Seperti biasa, Miss Marple selalu memamerkan rasa senangnya pada pria-pria ganteng. "Terima kasih banyak.... Boleh tanya..." Oh, telur dan sarden, ya, enak ini. Saya khawatir saya memang agak rakus pada jam minum teh. Semakin tua seseorang, Anda tahu.... Dan tentu saja, kalau malam saya hanya makan yang ringan-ringan saja.... Saya kan harus hati-hati." Sekali lagi ia menoleh kepada nona rumah. "Bagusnya rumah Anda. Dan banyak barang-barang yang indah pula. Barang-barang kuningan itu, nah, saya jadi ingat pada yang dibeli ayah saya dulu-di pameran di Paris. Betul, yang membeli kakek Anda" Gayanya klasik, kan" Sangat bagus. Menyenangkan ya, Anda dikelilingi saudara-saudara begini! Sering kali Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi anggota keluarga tercerai-berai-ada yang di India, meskipun sekarang mungkin sudah tidak zamannya lagi-dan di Afrika-pantai barat, padahal iklim di sana, jeleknya." "Dua saudara laki-laki saya tinggal di London." "Oh, tentu menyenangkan sekali buat Anda." "Tapi saudara saya Cedric seorang pelukis dan ia tinggal di Iviza, salah satu pulau di Kepulauan Balearik." 184 "Pelukis amat suka pada pulau, ya?" kata Miss Marple. "Chopin-di Majorca, kan" Tapi ia musikus. O ya, Gauguin, yang saya maksud. Menyedihkan hidupnya-terlalu mengobral uang, rasanya. Saya sendiri tak pernah terlalu suka pada lukisan-lukisan wanita pribumi-dan meskipun saya tahu ia amat dikagumi orang-saya tak pernah suka pada warna-warnanya yang mencolok. Memandang lukisannya bisa membuat orang sakit kepala." Dipandangnya Cedric dengan sikap agak tak suka. "Ceritakan bagaimana Lucy waktu kecil, Miss Marple," kata Cedric. Ia tersenyum senang kepada Cedric. "Lucy sudah sejak dulu selalu pintar," katanya. "Ya, memang, engkau begitu-nah, jangan menyela. Hebat sekali dalam matematik. Yah, saya ingat waktu itu tagihan dari tukang daging untuk daging has terlalu banyak...." Dari bibir Miss Marple meluncur deras kisah tentang masa kecil Lucy, dari situ langsung beralih ke pengalaman-pengalamannya sendiri selama hidup di desa. Arus deras masa lalu itu terganggu oleh datangnya Bryan beserta anak-anak. Mereka agak berkeringat dan kotor karena baru saja melakukan pelacakan yang penuh semangat. Teh dibawa masuk, dan bersama-sama dengan itu Dokter Quimper juga masuk. Alisnya naik sedikit ketika ia 185 memandang ke sekitar setelah ia diperkenalkan dengan si wanita tua. "Kuharap ayahmu tidak sedang dalam cuaca buruk, Emma?" "Oh, tidak-hanya sedikit kecapekan sore ini-" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Hanya menghindar dari tamu, saya kira," kata Miss Marple, tersenyum jenaka. "Saya masih ingat sekali pada ayah saya. 'Akan banyak kucing-kucing tua berdatangan"' begitu ia biasanya bilang kepada ibu saya. 'Antar tehku ke kamar belajar.' Cerdik sekali ia dalam soal itu." "Ah, jangan berpikir-" Emma baru mulai, tapi Cedric memotong. "Memang selalu antar teh ke kamar belajar jika ada anak-anak lelakinya yang tersayang di sini. Apa itu dari segi kejiwaan wajar, Dok?" Dokter Quimper, yang biasanya harus selalu terburu-buru kalau makan, sedang mengunyah sandwich dan coffee cake dengan lahap dan nikmat. Ia menjawab, "Ilmu kejiwaan boleh-boleh saja, selama kita serahkan saja pada ahli jiwa. Susahnya, sekarang ini setiap orang adalah ahli jiwa amatir. Pasienpasienku selalu yang mengatakan kepadaku kompleks dan gangguan jiwa apa yang sedang mereka derita, tanpa memberi aku kesempatan untuk mengatakannya kepada mereka. Terima kasih, Emma, aku minta secangkir lagi. Tak sempat makan siang tadi." "Kehidupan para dokter, saya selalu berpenda186 pat, begitu mulia dan penuh pengorbanan diri," kata Miss Marple. Pendekar Cacad 15 Dewi Ular Ancaman Iblis Betina Ilmu Silat Pengejar Angin 6