Mereka Datang Ke Baghdad They Came To Baghdad Karya Agatha Christie Bagian 4
dengan nyala lilin" Ya, dan kembali lagi.
"Aku sering menyanyikan lagu itu waktu aku masih kecil. Aku selalu tertarik. Dan
sekarang kita benar-benar ke sana."
"Dan kita akan kembali dengan nyala lilin. Barangkali karena terpaksa begitu. Di
sini apa saja bisa terjadi."
"Kendaraan ini rasanya akan mogok di tengah jalan."
"Barangkali juga. Yang jelas, semuanya tidak ada yang betul. Tetapi orang-orang
Irak ini pandai sekali. Mereka mengganjal sini dan mengikat sana, kemudian
dengan mengatakan, Insya Allah, kendaraan berjalan kembali."
"Selalu, Insya Allah, bukan?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya, mereka selalu meletakkan semua tang gung-jawab pada Yang Maha Kuasa."
"Jalannya tidak begitu bagus, ya?" Victoria terengah-engah, dan terkocok di
tempat duduk-243 nya. Jalan yang lebar dan mulus itu tidak memenuhi harapan semula.
Jalannya memang masih lebar, tetapi tidak mulus lagi, sudah banyak yang rusak
dengan jalur-jalur bekas kendaraan yang lewat.
"Nanti akan lebih hebat lagi," teriak Edward.
Mereka terkocok dan terseok-seok hebat. Debu beterbangan di sekeliling.
Truk-truk besar penuh orang Arab berlalu tepat di tengah jalan dan sama sekali
tidak mengindahkan teriakan-teriakan sebagai pengganti bunyi klakson.
Mereka melewati taman-taman yang dipagari tembok dan kerumunan
wanita-wanita dan anak-anak, dan juga keledai-keledai. Bagi Victoria, semuanya
itu merupakan bagian dari kebahagiaannya, karena Edward
duduk di sampingnya. Mereka tiba di Babvlon beberapa jam kemudian dalam keadaan
terguncang-guncang dan babak belur. Pada mulanya tumpukan tanah liat Koleksi
ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
dan bata memberi kesan mengecewakan. Victoria yang sejak semula
mengharapkan melihat pemandangan kolam-kolam, pilar-pilar, dan
lengkungan-lengkungan, seperti gambar Baalbek yang pernah ia lihat, sangat
kecewa. Tetapi sedikit demi sedikit kekecewaannya menurun, bersamaan dengan langkahnya
melalui timbunan-timbunan bata di bawah tuntunan seorang pemandu. Ia hanya
mendengarkan penjelasan terinci dari pemandu itu dengan setengah perhatian
tetapi setelah mereka sampai ke Jalan Arak-arakan yang menuju ke Gerbang Ishtar,
244 dengan relung-relung yang samar-samar nampak berupa binatangbinatang yang terpampang aneh, tinggi di atas tembok, maka perasaan kagum
terhadap kemegahan masa lalu meliputi hatinya. Keinginannya tumbuh untuk
mengetahui lebih banyak tentang kota besar dan agung ini, yang kini sudah mati
dan ditinggalkan orang. Sekarang, sesudah keinginan untuk melihat barang-barang
kuno terpenuhi, mereka duduk-duduk di dekat Singa Babylon dan menyantap makan
siang yang dibawa oleh Edward. Pemandu itu pergi dengan penuh pengertian, sambil berkata bahwa mereka
sebaiknya melihat museum belakangan saja.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Apakah kita harus ke sana?" tanya Victoria seperti bermimpi. "Barang yang sudah
diberi label dan dimasukkan dalam kotak-kotak rasanya tidak begitu menarik lagi.
Saya pernah pergi ke British Museum. Sangat
menjemukan, dan membuat kaki mau copot rasanya."
"Riwayat masa lalu selalu menjemukan," kata Edward.
"Masa yang akan datang rasanya lebih penting."
"Tetapi yang ini tidak menjemukan," kata Victoria sambil melambaikan sandwichnya ke arah hamparan reruntuhan kota kuno itu. "Ada kesan keagungan di sini.
Bagaimana bunyinya sajak itu" 'Bila Anda seorang raja di Babylon dan aku seorang
budak Kristen?" Barangkali kita ini seperti itu.
Yang kumaksud, kau dan aku."
"Kukira tidak ada raja lagi di Babylon, pada
245 waktu orang Kristen sudah ada," kata Edward. "Kukira Babylon sudah habis
kejayaannya kira-kira lima ratus atau enam ratus tahun sebelum Masehi. Ada saja
arkeolog yang suka memberi ceramah mengenai hal ini-tetapi aku tak pernah ingat
kapan Babylon runtuh, bersamaan dengan tibanya kebudayaan Yunani dan Romawi."
"Apakah kau akan senang menjadi raja di Babylon, Edward?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Edward menarik napas panjang.
"Ya, kukira begitu."
"Anggap saja kau benar-benar raja. Kau sekarang menjadi misannya."
"Mereka tahu bagaimana bersikap sebagai raja, di zaman itu!" kata Edward.
"Itulah sebabnya mengapa mereka dapat memerintah dan mengatur dunia."
"Aku tak tahu apakah aku akan senang menjadi budak," kata Victoria sambil
merenung. "Budak Kristen atau budak lainnya."
"Milton benar," kata Edward. "Ia berpendapat bahwa lebih baik memerintah di
neraka daripada menjadi pelayan di surga. Aku selalu mengagumi Setan Milton."
"Aku tak suka Milton," kata Victoria dengan nada penuh penyesalan. "Tapi aku
pernah pergi ke Sadler's Wells untuk menonton Comus dan aku sangat senang
melihat Margot Fonteyn menari seperti malaikat salju."
"Andaikata kau seorang budak," kata Edward. "Aku akan membebaskan kau dan
membawamu 246 ke-haremku-di sana," katanya sambil samar-samar menunjuk pada tumpukan puingpuing. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Suatu kilatan tajam terlihat sekilas di mata Victoria.
"Bicara soal harem-" Victoria memulai.
"Bagaimana hubunganmu dengan Catherine?" tanya Edward tiba-tiba.
"Bagaimana kau tahu aku sedang berpikir tentang Catherine?"
"Tetapi benar, bukan" Sungguh, Viccy, aku berharap kau bisa bersahabat dengan
Catherine." "Jangan sebut aku Viccy."
"Baiklah, Charing Cross, aku ingin kau bersahabat dengan Catherine."
"Dungu benar kau! Laki-laki selalu ingin kawan-kawan wanitanya saling
bersahabat." Edward duduk dengan terhentak. Sampai saat itu ia tiduran dengan kedua tangan di
belakang kepalanya. "Kau salah, Charing Cross. Bagaimanapun juga, pandanganmu terhadap harem sangat
menggelikan-" "Tidak, aku tidak salah. Cara gadis-gadis itu me-mandangimu dan mengharap-harap
agar kau mau mengajak kencan, membuat aku menjadi gila."
"Bagus," kata Edward. "Aku senang kau jadi tergila-gila. Tetapi kembali kepada
Catherine, alasanku supaya kau bersahabat dengan Catherine ialah Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
karena aku yakin ini cara yang paling baik untuk memperoleh yang kita inginkan.
Ia tahu sesuatu."247
"Kau pikir begitu?"
"Ingatkah kau apa yang aku dengar tentang kata-katanya mengenai Anna Scheele."
"Aku telah lupa sama sekali."
"Apakah itu akibat dari kesibukanmu membawa Karl Marx" Apakah ada hasilnya?"
"Tak ada orang yang memperhatikan hal itu dan tak ada orang yang mengajakku
masuk ke dalam kelompoknya. Bahkan Catherine kemarin
berkata kepadaku, bahwa partai tidak akan menerimaku, karena aku
dianggap tidak cukup mendapat pendidikan tentang politik. Dan untuk membaca
seluruh bahan yang alot itu, sungguh Edward, otakku tak
mampu." "Kau tak punya kesadaran politik, ya?" Edward tertawa. "Kasihan, Charing Cross.
Wah, Catherine mungkin punya otak cerdas, kegairahan dan
kesadaran politik yang tinggi, tetapi pilihanku tetap si juru ketik Cockney yang
tidak dapat mengeja kata yang terdiri atas tiga suku kata."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Victoria tiba-tiba mengerutkan keningnya. Kata-kata Edward
mengingatkannya lagi pada wawancara aneh dengan DR. Rathbone. Ia
menceritakan hal itu kepada Edward. Edward menjadi sangat terkejut.
Malahan lebih dari apa yang diduganya.
"Ini sangat berbahaya, Victoria, sungguh ber bahaya. Coba ceritakan kata-kata
apa yang diucapkannya."
Victoria mencoba mengingat-ingat kata-kata yang telah diucapkan oleh DR.
Rathbone. 248 "Tetapi, aku tidak mengerti," katanya, "mengapa hal ini membuai engkau takut."
"Heh?" Edward seperti keheranan. "Kau tidak mengerti"-Tetapi, sayang, apakah kau
tak sadar bahwa ini suatu bukti bahwa mereka telah
mengetahui peranmu. Mereka telah memperingatkan engkau secara samar-samar. Aku
tak menyukai hal itu. Sungguh, aku jadi cemas."
Ia berhenti sejenak, kemudian berkata dengan berat hati,
"Orang komunis sangat kejam, kau tahu hal itu. Ini bagian dari usaha mereka yang
tidak mau dihalang-halangi. Aku tidak suka kepalamu
diketok dan badanmu dilempar ke Sungai Tigris, Sayang."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Aneh sekali, pikir Victoria, duduk-duduk di tengah-tengah puing-puing Babylon
dan berdebat tentang apakah ia sebentar lagi akan diketok kepalanya dan kemudian
badannya dilemparkan ke Sungai Tigris. Dengan setengah memejamkan mata ia
berpikir seperti dalam mimpi. "Aku akan segera bangun dan mendapatkan diriku di
London dan bermimpi tentang Babylon yang berbahaya. Barangkali," ia berpikir
sambil memejamkan matanya rapat-rapat, "aku berada di London, dan wekerku akan
segera berdering dan aku akan bangun dan pergi ke kantor Greenholtz dan tidak
ada Edward...." Pada titik itu ia membuka matanya untuk memastikan bahwa Edward
masih ada di situ, dan memang semua bukan impian belaka. Ia teringat 249
akan menanyakan sesuatu sewaktu masih di Basrah, tetapi ada saja yang mengganggu
sehingga ia lupa akan pertanyaan itu. Matahari bersinar dengan teriknya.
Cahayanya lain sekali dari yang terlihat dari London, dan puing-puing Babylon
kelihatan pucat dan samar-samar, dengan latar belakang pohon-pohon kurma yang
kelam. Di dekatnya duduk Edward,
agak membelakangi Victoria. Rambut Edward yang tumbuh hingga
tengkuknya dan sedikit tersingkap nampak sangat manis. Begitu juga Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
tengkuknya yang berwarna merah kecoklat coklatan karena sinar matahari
-mulus-tidak seperti banyak orang yang tengkuknya berkista atau ada bercakbercaknya di tempat pergeseran dengan leher bajunya-misalnya saja seperti
tengkuk Sir Rupert dengan bisul yang baru akan tumbuh.
Tiba-tiba Victoria duduk tegak sambil mengeluarkan seman kecil dan lamunannya
hilang. Ia sangat bersemangat.
Edward menoleh memandangnya dengan wajah keheranan.
"Ada apa, Charing Cross?"
"Aku baru teringat sesuatu," kata Victoria, "tentang Sir Rupert Crofton Lee."
Karena Edward masih belum mengerti juga apa yang dimaksudkannya,
maka gadis itu mencoba menjelaskannya, tetapi caranya sukar dimengerti dan
diikuti. "Ada bisul di tengkuknya," katanya.
"Bisul di tengkuknya?" Edward tambah bingung.
250 "Ya, dalam pesawat terbang. Ia duduk persis di depanku dan tutup kepala yang
dipakainya itu tersingkap ke belakang, dan aku melibat itu-bisul itu."
"Mengapa ia tidak boleh punya bisul" Sakit memang, tetapi banyak juga orang yang
bisulan." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya, ya, memang betul. Tetapi soalnya pada pagi itu, di atas balkon itu,
bisulnya tidak ada."
"Apa yang tidak ada?"
"Bisulnya tidak ada. Oh, Edward, cobalah untuk mengerti. Di dalam pesawat
terbang ia mempunyai bisul dan di atas balkon, di Hotel Tio, ia tidak mempunyai
bisul. Tengkuknya sangat mulus dan tidak ada cacatnya-seperti tengkukmu."
"Kalau begitu, bisulnya sudah sembuh."
"Oh, tidak, Edward, tak mungkin begitu. Hanya berselang satu hari saja, di
pesawat bisulnya nampak baru tumbuh. Tak mungkin sudah sembuh atau hilang tanpa
meninggalkan bekas. Mengertikah kau artinya itu -tidak"-ini artinya-orang yang
di Tio itu bukan Sir Rupert."
Victoria menganggukkan kepalanya dengan wajah berapi-api. Edward
hanya memandanginya saja.
"Kau gila, Victoria. Orang itu pasti Sir Rupert. Kau tidak melihat sesuatu yang
lain pada orang itu!"
"Tetapi tak mengertikah engkau, Edward. Aku tak melihatnya dengan jelas-hanya
pada-katakan saja-secara sepintas lalu saja. Aku melihat
251 Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
topinya-dan tutup kepalanya-sikap yang sombong, angkuh, dan
berlebihan. Sir Rupert adalah orang yang mudah sekali ditiru tingkah-lakunya."
"Tetapi di Kedutaan Besar tentunya orang sudah mengenalnya."
"Ia kan tidak menginap di Kedutaan Besar, benar tidak" Ia datang ke Tio.
Yang menjemputnya hanya seorang pegawai bawahan. Duta besarnya
sedang berada di Inggris. Selain itu. Sir Rupert sering bepergian dan sering
berada di luar Inggris."
"Tetapi mengapa-"
"Karena Carmichael tentunya. Carmichael pergi ke Bagdad untuk menjumpai Sir
Rupert-untuk menyampaikan apa yang telah
ditemukannya. Hanya saja, mereka belum pernah saling bertemu. Jadi Carmichael
tidak tahu orang yang dihadapi itu Sir Rupert yang asli atau yang palsu-dan
dengan begitu ia tidak siap berjaga jaga Oh, pasti begitu.
Yang menikam Carmichael adalah Sir Rupert Crofton Lee (palsu). Oh Edward,
semuanya jadi klop."
"Aku tak percaya, tak percaya sedikit pun. Itu gila. Jangan lupa, Sir Rupert
telah dibunuh di Kairo, belakangan."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Itulah yang terjadi. Aku tahu sekarang. Oh, Edward, betapa menakutkan.
Aku dapat melihat semuanya itu sekarang."
"Kau melihat itu terjadi-Victoria, apakah kau sudah benar-benar gila?"
"Tidak, aku sama sekali tidak gila. Dengar,
252 Edward. Sewaktu di Hotel Heliopolis-aku mendengar seseorang mengetuk pintu
kamarku-atau aku menyangka ada orang yang mengetuk pintu
kamarku, dan sewaktu aku melongok ke luar, tidak ada apa-apa. Ternyata ketukan
itu pada pintu di sebelah kamarku-yaitu yang ditempati Sir Rupert Crofton Lee.
Yang mengetuk adalah salah satu pramugari atau apa pun istilahnya. Ia bertanya,
apakah Sir Rupert mau datang ke kantor BOAC-yang berada di dalam lorong itu
juga. Aku keluar dari kamarku sesudah kejadian itu. Aku melewati sebuah pintu
yang diberi tanda BOAC. Pintunya sedang dibuka dan Sir Rupert berjalan ke luar.
Aku mengira waktu itu, bahwa ia mendapat suatu kabar yang membuat ia berjalan
dengan gaya lain, tidak seperti biasanya. Mengertikah engkau, Edward" Itu sebuah
perangkap. Penggantinya sudah menanti, dan begitu Sir Rupert masuk, ia langsung
diketok kepalanya dan yang lain itu ke luar dan memainkan peranannya. Kukira
mereka menyembunyikan Sir Rupert di suatu tempat Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
di Kairo, mungkin di suatu hotel sebagai orang yang cacat tubuh, mungkin juga
dibius dan baru kemudian dibunuh pada saat yang tepat, sewaktu yang palsu
kembali ke Kairo lagi."
"Ceritamu sungguh luar biasa," kata Edward. "Tetapi kau sendiri tahu, Victoria,
Mereka Datang Ke Baghdad They Came To Baghdad Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
terus-terang saja, kau mencampur adukkan fakta dengan
dongeng. Tak ada hubungannya yang satu dengan yang lainnya."
"Bisul itu ada-"
253 "Persetan dengan bisul!"
"Di samping itu ada hal-hal lain."
"Apa itu?" "Papan nama BOAC di pintu. Belakangan, papan nama itu tidak ada lagi.
Aku teringat, aku agak heran karena aku mendapatkan kantor BOAC ada di sebelah
lain dari ruang penerimaan tamu. Itu satu, dan yang lain ialah pramugari yang
mengetuk pintu. Aku melihatnya lagi belakangan -di sini, di Bagdad-dan yang
mengherankan lagi, di Olive Branch, pada hari
pertama aku ke sana. Ia masuk dan berbicara dengan Catherine. Pada waktu itu aku
hanya mengira, seperti pernah melihatnya sebelumnya."
Sesudah terdiam beberapa saat, Victoria berkata,
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Jadi kau harus mengakui, Edward, bahwa semua itu bukan hanya isapan jempolku
saja." Edward berkata perlahan, "Jadi semua kembali ke Olive Branch dan-ke Catherine. Victoria, buanglah segala
sentimenmu, kau harus mendekati Catherine. Angkatlah ia sedikit, pujilah ia,
bicaralah soal Bolshewik dengan dia. Dengan cara apa pun, buatlah supaya kau
dapat akrab dengannya, untuk mengetahui siapa
kawan-kawannya, ke mana ia pergi, dan siapa yang ia hubungi kalau ia berada di
luar Olive Branch." "Itu tidak akan mudah," kata Victoria, "tetapi akan kucoba juga. Bagaimana
dengan Dakin" Apakah ia perlu kuberi tahu mengenai semua tadi?"
254 "Ya, tentu saja. Tetapi tunggulah sehari dua hari. Barangkali kita dapat
mengetahui lebih banyak lagi." Edward menghela napas panjang. "Aku akan bawa
Catherine ke Le Select untuk nonton kabaret, kapan-kapan."
Dan kali ini Victoria tidak merasakan tusukan rasa cemburu. Edward berbicara
dengan penuh keyakinan, dan itu menghilangkan segala
kecurigaan akan kenikmatan yang mungkin dipetiknya dari tugas yang telah
dicanangkannya sendiri. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
2 Karena puas akan penemuannya, Victoria tidak merasa canggung lagi untuk menemui
Catherine, dengan penuh keakraban, keesokan harinya.
Catherine begitu baik, katanya, karena bersedia menunjukkan tempat mencuci
rambut. Memang rambutnya perlu dicuci. (Ini memang tak dapat disangkal, Victoria
kembali dari Babylon dengan rambut berwarna merah karat karena debu yang melekat
di situ.) "Rupanya memang sangat mengerikan," kata Catherine, sambil melihatnya dengan
mata kepuasan tetapi bibir mencibir. "Kau nekat pergi ke luar dalam badai debu,
kemarin siang?" "Aku menyewa kendaraan dan pergi ke Babylon," kata Victoria. "Sangat
mengasyikkan, tetapi sewaktu kembali, badai debu pun datang dan
rasanya seperti aku ini akan mati tercekik dan jadi buta."
255 "Memang, Babylon itu sangat mengasyikkan," kata Catherine, "tetapi kau
seharusnya pergi dengan seseorang yang mengerti rahasianya dan dapat
menceritakannya dengan baik. Dan mengenai rambutmu, kau akan
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
kubawa menemui gadis Armenia itu nanti malam. Rambutmu perlu diberi perawatan
dengan shampo krim. Itulah yang paling baik."
"Aku ingin tahu bagaimana kau bisa merawat rambutmu dengan begitu baik," kata
Victoria, sambil pura-pura memandang kagum pada rambut Catherine, yang tampak
bagai tumpukan sosis yang menjulang ke atas dan penuh lemak
Suatu senyuman menghiasi wajah Catherine yang biasanya nampak
masam, dan Victoria membenarkan kata-kata Edward tentang kekuatan pujian.
Malam itu, kedua gadis itu meninggalkan Olive Branch dalam suasana sangat akrab.
Catherine mengantar Victoria masuk dan keluar lorong-lorong sempit dan akhirnya
mengetuk salah satu pintu sederhana yang tidak diberi tanda apa-apa, bahwa di
balik pintu itu ada kegiatan untuk mencuci rambut. Mereka diterima oleh seorang
wanita muda yang sekalipun sederhana tetapi nampak meyakinkan. Wanita itu berbicara dalam bahasa
Inggris dengan perlahan dan agak sukar. Victoria dibawa ke meja cuci yang bersih
dengan kran-kran air yang mengkilat. Berbagai botol dan lotion diatur
mengelilinginya. Catherine kemudian pergi dan Victoria menyerahkan rambutnya
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
256 ke tangan wanita itu untuk dicuci. Tak lama kemudian rambutnya sudah penuh busa
krim. "Dan sekarang, silakan...."
Victoria membungkukkan kepalanya di aus meja cuci tersebut. Air
menyirami rambutnya dan jatuh masuk ke dalam pipa pembuang. Sekonyong konyong hidungnya disengat bau yang wangi memabukkan, yang
biasanya tercium di rumah-rumah sakit. Sebuah kain basah penuh bau wangi
memabukkan itu dilekatkan pada hidung dan mulutnya dengan
paksa. Ia meronta-ronta sekuat tenaga tetapi kain itu ditahan di tempatnya oleh
tangan yang sangat kuat. Ia menjadi lemas, kepalanya menjadi pusing, suara
berdengung memenuhi telinganya....
Dan sesudah itu-hanya tinggal hitam kelam dan gelap gulita.
257 BAB XVIII Pada waktu Victoria siuman kembali, rasanya seperti telah melewati waktu seabad
lamanya. Ingatan yang campur-aduk meliputi benaknya -terkocok Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
di dalam sebuah kendaraan-suara obrolan dan pertikaian mulut dalam bahasa Arabsinar yang disorotkan tepat ke matanya-rasa mual yang luar biasa-dan samar-samar
ia ingat berbaring di atas ranjang dan ada
seseorang yang mengangkat tangannya-kemudian rasa nyeri tusukan
jarum-dan datang lagi mimpi yang kacau-balau dan kegelapan. Di balik semua itu
ada keinginan besar untuk...
Dan sekarang pada akhirnya, ia mengenali kembali dirinya-Victoria Jones...
Pasti ada sesuatu yang terjadi padanya di masa lampau, nun jauh ke belakangbeberapa bulan-mungkin beberapa tahun... tetapi mungkin juga hanya beberapa hari
Babylon - sinar matahari - debu - rambut - Catherine. Catherine" Pasti Catherine
yang menyebabkan kesengsaraannya, tersenyum, matanya yang sayu di bawah gulungan
rambutnya- Catherine telah membawanya untuk mencucikan rambutnya dan sesudah
itu-apa yang terjadi" Bau
258 yang memusingkan itu -rasanya ia masih dapat menciumnya-rasa muak-chloroform
tentunya. Mereka telah memberinya chloroform dan
membawanya pergi-ke mana"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Dengan sangat hati-hati Victoria mencoba duduk. Rupa-rupanya ia
terbaring di atas sebuah ranjang yang sangat keras-kepalanya sakit sekali dan
terasa pusing-rasa pusing belum hilang, luar biasa pusingnya...
suntikan itu, suntikan dari hypodermic, mereka telah membiusnya... ia masih
merasa setengah terbius. Tapi... bagaimanapun juga, mereka tidak mem bunuhnya. (Mengapa
tidak") jadi sampai di situ masih mendingan. Sebaiknya, pikir Victoria yang
belum sembuh dari rasa terbiusnya, tidur lagi saja. Dan itulah yang
dilakukannya. Sewaktu bangun kembali, ia merasa dapat berpikir lebih jelas. Hari telah siang
dan ia dapat melihat lebih jelas keadaan di sekelilingnya.
Ia berada dalam ruangan kecil tetapi letaknya tinggi. Warna dindingnya biru
pucat yang memberi kesan muram. Lantainya terbuat dari tanah yang dikeraskan.
Perabot rumah tangga yang ada di dalam ruangan itu hanya terdiri atas ranjang
tempatnya terbaring, selembar selimut dari kain kasar yang menutupi badannya,
selain itu ada sebuah meja tua dengan sebuah baskom yang telah retak di atasnya
dan sebuah ember seng di bawahnya.
Terdapat juga sebuah jendela yang diberi kisi-kisi dari kavu di sebelah Iuarnya.
Victoria bangun dari ranjangnya, kepalanya masih
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
259 terasa pusing dan aneh. Ia menghampiri jendela itu. Ia dapat melihat dengan
jelas melalui kisi-kisi itu. Apa yang ia lihat adalah sebuah taman dengan pohonpohon kurma di kejauhan. Taman itu kalau dilihat dengan kaca mata Timur nampak
menyenangkan, sekalipun akan diremehkan oleh pemilik rumah di pinggiran kota
Inggris. Ada banyak bunga marigold berwarna Jingga cerah beberapa pohon
eucalyptus yang penuh debu, dan beberapa pohon tamarisk kecil.
Nampak seorang anak kecil dengan wajah penuh tato dan rambut
dikepang kecil-kecil sedang bermain bola, sambil bernyanyi dengan nada tinggi
tetapi sengau. Kedengarannya seperti bunyi seruling Irlandia.
Victoria mengalihkan perhatiannya pada pintu yang nampak besar dan kokoh. Dengan
tidak banyak harapan ia mencoba membukanya. Pintu itu terkunci. Victoria kembali
ke ranjang dan duduk di tepinya.
Di manakah ia" Pasti tidak di Bagdad, ia yakin akan hal itu. Apa yang harus ia
lakukan sekarang" Sesudah merenung sejenak, pertanyaan yang terakhir itu sebenarnya tidak layak.
Yang lebih layak ialah pertanyaan, apa yang akan dilakukan orang-orang itu
terhadapnya" Dengan perasaan yang tidak enak dan khawatir ia Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
teringat akan nasihat Dakin untuk menceritakan saja apa yang ia ketahui.
Tetapi mungkin sekali mereka telah mendapatkan semua darinya sewaktu ia dalam
keadaan terbius. 260 Apa pun yang telah dan akan terjadi-Victoria dengan tekad dan semangat kembali
pada keadaannya yang sudah pasti-yakni bahwa ia masih hidup. Ia harus berusaha
untuk tetap hidup sampai Edward menemukannya-apa
yang akan dilakukan Edward waktu tahu bahwa dirinya hilang" Apakah ia akan
memberi tahu Dakin" Apakah ia akan bertindak sendiri" Apakah ia akan menakutnakuti Catherine tentang kemarahan Tuhan, dan dengan begitu memaksanya untuk
bercerita" Apakah ia mencurigai Catherine"
Semakin ia berusaha membayangkan bahwa Edward akan bertindak
segera, semakin memudarlah bayangan itu dan pada akhirnya hanya
tersisa bayangan abstrak yang tak ada bentuknya. Berapa besar kelihaian Edward"
Itulah yang menjadi masalah. Edward memang menawan.
Edward mempunyai daya tarik. Tetapi apakah Edward cerdas" Sebab
dalam hal yang sepelik ini, jelas diperlukan kecerdasan otak.
Dakin lain lagi, ia mempunyai kecerdasan otak yang diperlukan, tetapi apakah ia
mempunyai kemauan" Atau, apakah ia hanya akan mencoret
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
namanya dari buku besarnya setelah memberi nilai terlebih dulu dan kemudian
dibelakangnya menulis huruf-huruf RIP(Rest in Peace =
Beristirahat dengan tenang.). Memang, buat Dakin ia hanya seorang di antara
sekian banyak agen rahasia lainnya. Mereka menerima risikonya, tetapi kalau
sedang sial, mereka dilarang minta
261 tolong. Tidak, ia tidak mengharapkan Dakin akan terburu-buru
membebaskannya. Sebab ia toh sudah cukup memperingatkannya.
Dan DR. Rathbone juga telah memperingatkannya. (Memperingatkan atau mengancam")
Dan karena ia tidak sudi ditakut-takuti, maka ancaman itu tidak perlu lama
menunggu untuk dilaksanakan...
Tetapi aku masih hidup, Victoria mengulangi ucapannya. Ia bertekad untuk melihat
situasinya dari sudut yang cerah.
Derap langkah seseorang mendekat di sebelah luar dan terdengar kerotan anak
kunci besar yang diputar dalam kunci yang sudah karatan. Pintu bergetar pada
engselnya dan kemudian terkuak terbuka. Dalam lubang pintu nampak seorang Arab.
Ia membawa makanan dalam sebuah nampan tua dari timah.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Ia nampaknya sedang senang hati, tersenyum lebar, mengatakan beberapa kata Arab
yang tidak dapat dimengerti Victoria. Akhirnya meletakkan nampan tua itu,
membuka mulutnya, dan menunjuk pada tenggorokannya di dalam mulut dan kemudian
pergi lagi sesudah mengunci pintu terlebih dulu.
Victoria mendekati nampan itu dengan perasaan ingin tahu. Terdapat sebuah
mangkuk besar berisi nasi, sesuatu seperti gulungan daun kubis yang telah
direbus dan selembar martabak. Juga terdapat satu karaf air dan sebuah gelas.
Victoria mulai dengan minum segelas air penuh dan kemudian melahap nasi,
martabak, dan 262 gulungan daun kubis yang ternyata berisi daging cincang dengan rasa yang khas.
Sesudah menghabiskan seluruh makanan yang ada dalam
nampan, ia merasa dirinya lebih baik.
Ia berusaha memikirkan segala sesuatu dengan jelas. Ia telah dibius dengan
chloroform dan diculik. Bila itu terjadi" Jawabannya hanya samar-samar saja.
Dari ingatan dalam keadaan terbius dan tidur serta sadar kembali, ia mengirangira itu terjadi beberapa hari yang lalu. Ia telah dibawa ke luar Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
dari Bagdad-ke mana" Di situ lagi, ia tidak punya pegangan untuk
memperkirakannya. Karena ia tidak mengerti bahasa Arab, maka tak
mungkin baginya untuk bertanya-tanya. Dengan begitu ia tidak dapat mengetahui
tempat, nama, atau waktu.
Beberapa jam yang sangat membosankan berlalu.
Malam itu, pelayan Arab tadi datang lagi dengan membawa satu nampan berisi
makanan. Tetapi bersamaan dengan dia datang pula beberapa
wanita. Mereka semua mengenakan cadar hitam yang sudah usang. Mereka tidak masuk
ke dalam kamar, tetapi hanya berdiri di luar pintu. Salah satu dari mereka
menggendong bayi. Mereka berdiri saja dan ketawa ketawa kecil. Victoria
merasakan sorot mata wanita-wanita itu, yang menembusi celah cadarnya, sedang
menaksirnya. Bagi mereka adalah suatu keanehan dan sangat menggelikan melihat
tontonan seorang tawanan wanita Eropa di sini.
263 Victoria mencoba berbicara dengan mereka dalam bahasa Inggris dan Prancis,
tetapi hanya mendapat jawaban berupa ketawa ketawa kecil.
Sangat aneh, pikirnya, karena ia tidak dapat berkomunikasi dengan sesama Koleksi
ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
kaumnya. Ia mengucapkan dengan pelan dan susah-payah, beberapa kata yang pernah
ia dengar, "Alhamdulillah."
Ucapannya itu disambut dengan gembira dalam bahasa Arab. Mereka
mengangguk-anggukkan kepala. Victoria bergerak mendekati mereka,
tetapi pelayan Arab atau apa pun kedudukannya, melangkah ke belakang dan
menghalang-halangi langkahnya. Pelayan itu menyuruh wanita-wanita itu pergi dan
ia pun akhirnya juga ke luar, menutup dan mengunci pintu kembali. Sebelum
berbuat begitu, ia mengulang-ulangi satu kau,
"Bukra-Bukra..."
Kata-kata itu pernah didengar Victoria sebe lumnya. Aninya besok pagi.
Victoria duduk kembali di atas ranjangnya untuk memikirkan kembali nasibnya.
Besok pagi" Besok pagi seseorang akan datang atau sesuatu akan terjadi. Besok
pagi penahanan atas dirinya akan berakhir (atau belum juga")-atau kalau memang
berakhir, ia sendiri mungkin juga ikut tamat riwayatnya. Sesudah menimbangnimbang semua itu, Victoria tidak peduli lagi akan hari esoknya. Nalurinya
mengatakan bahwa sebelum esok pagi tiba ia sudah akan berhasil lari dari penjara
ini.
Mereka Datang Ke Baghdad They Came To Baghdad Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
264 Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Tetapi apakah itu mungkin" Untuk pertama kalinya ia mulai memberi perhatian pada
kesulitannya. Pertama-tama ia menyelidiki pintu
kamarnya. Tetapi ternyata kuncinya kokoh sekali. Kunci itu bukan jenis yang
dapat diutik-utik dengan sebuah jepitan rambut-jika saja ia dapat membuka kunci
itu dengan jepitan rambut. Ia
ngat meragukan hal itu. Jadi tinggal jendelanya saja. Jendela itu, menurut penyelidikkannya, lebih
memberi harapan. Kayu-kayu kisi-kisinya sudah tua sekali. Bagaimana caranya
mematahkan kayu yang sudah lapuk itu dan menerobos ke luar"
Tentu hal itu tidak dapat dilakukan tanpa menimbulkan suara dan
menarik perhatian orang. Tambahan lagi, kamar tempat ia disekap berada di
tingkat atas, dan ini berarti ia harus membuat semacam tali untuk dapat turun ke
bawah, atau ia harus meloncat ke bawah dengan risiko
pergelangan kakinya terkilir atau cedera lainnya. Dalam buku-buku yang pernah ia
baca, kain seprei dapat dirobek dan kemudian disambung-sambung sebagai pengganti
tali. Ia memandang ragu-ragu pada selimut kapas tebal dan seprei tua di atas
ranjang. Dari kedua benda itu tak ada satu pun yang dapat memenuhi kebutuhan. Ia
juga tidak mempunyai sesuatu untuk memotong selimut itu, untuk dijadikan tali, dan sekalipun ia
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
dapat merobek-robek seprei itu, keadaannya yang sudah lapuk tidak akan dapat
menopang berat badannya. "Sialan," teriak Victoria dengan keras.
265 Ia semakin terpikat oleh gagasan untuk melarikan diri. Sepanjang
penilaiannya, orang-orang yang menahannya adalah orang-orang yang pikirannya
sangat sederhana. Buktinya, mereka menganggap bahwa
menguncinya di dalam sebuah ruangan sudah cukup aman. Mereka tidak menduga bahwa
ia akan mencoba melarikan diri, karena alasan sederhana yaitu karena ia adalah
seorang tahanan dan tidak mungkin dapat
melarikan diri. Siapa pun yang telah menyuntiknya dan kemungkinan juga,
membawanya kemari, tentu sudah berada di tempat lain-hal itu ia yakini benar.
Orang itu atau orang-orang itu mengharapkan bukra.
Mereka telah meninggalkannya dalam sebuah tempat terpencil di bawah pengawasan
orang-orang sederhana yang akan menuruti perintah-perintah, tetapi tidak
menyukai kesukaran, dan kemungkinan juga tidak sadar akan kemampuan daya pikir
dan usaha seorang wanita Eropa muda yang diliputi rasa ketakutan akan kehilangan
nyawanya. "Aku harus keluar dari sini," kata Victoria kepada dirinya sendiri.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Ia menghampiri meja itu dan melahap semua yang diberikan orang tadi. Ia kan
harus memelihara tenaganya. Nasi, beberapa butir jeruk, beberapa potong daging
dalam kuah berwarna kuning kemerah-merahan.
Victoria menghabiskan itu semua dan kemudian meneguk airnya. Sewaktu menaruh
kembali karaf itu, mejanya miring sedikit dan ada air yang 266
tumpah ke lantai. Lantai di tempat air jatuh itu langsung berubah menjadi lumpur
cair. Melihat itu, sebuah gagasan timbul di benak Victoria Jones yang sangat
subur. Soalnya sekarang, apakah anak kunci ditinggalkan pada kunci pintu sebelah luar"
Matahari hampir tenggelam. Sebentar lagi udara akan menjadi gelap.
Victoria mendekati pintu, berlutut, dan mengintip lewat lubang kunci yang besar
itu. Ia tidak melihat sesuatu cahaya menembus lubang itu. Apa yang ia perlukan
sekarang adalah sesuatu untuk menusuk-nusuk-sebuah pensil atau sebuah tangkai
pena. Ia kesal, karena tasnya telah mereka rampas. Ia melihat-lihat ke
sekeliling kamar. Satu-satunya alat untuk makan hanyalah sebuah sendok makan
yang besar. Ini tidak dapat digunakan sekarang, tetapi nanti mungkin ada gunanya
juga. Victoria duduk lagi untuk
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
memecahkan teka-teki keadaannya dan menyusun rencana. Tiba-tiba ia mendapat
ilham. Ia melepas sepatunya dan mengeluarkan lapisan dalam dari sol sepatunya.
Sol itu digulungnya padat-padat. Gulungan sol itu cukup keras. Ia kembali ke
pintu dan berjongkok. Ia mulai menusuk-nusuk lubang kunci itu. Ia beruntung.
Anak kunci yang besar itu duduknya longgar dalam kunci. Sesudah bekerja kurang
lebih tiga empat menit, usahanya berhasil. Anak kunci itu terjatuh dari pintu,
di sebelah luar. Suara jatuhnya anak kunci teredam oleh lantai tanah itu.
Sekarang, pikir Victoria, aku harus cepat beker267 ia sebelum semua jadi gelap sama sekali. Ia mengambil karaf air itu dan menuang
sedikit air secara hati-hati ke lantai, di bawah pintu, sedekat mungkin dengan
tempat anak kunci tadi diperkirakan jatuh. Kemudian dengan sendok makan dan
jari-jarinya ia menggaruk-garuk tanah yang telah berubah menjadi lumpur itu.
Sedikit demi sedikit, sambil menuang air dari karaf, ia membuat parit kecil di
bawah pintu. Sambil berbaring ia mencoba mengintip melalui parit tadi, tetapi ia
tidak berhasil melihat anak kunci itu. Sambil menggulung lengan bajunya ia dapat
memasukkan tangan dan sebagian lengannya di bawah pintu. Tangannya menggapai-Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
gapai ke kiri dan ke kanan dan akhirnya ujung jarinya menyentuh sebuah benda
logam. Ia telah menemukan anak kunci itu, tetapi ia tidak dapat mengeluarkan
lengannya lebih jauh supaya anak kunci tersebut dapat direnggutnya. Tindakan
selanjutnya ialah melepaskan peniti yang
mengikat tali bahu bajunya yang putus. Ia membengkokkan peniti itu menjadi kait,
kemudian mengkaitkannya pada sebuah martabak dan
berbaring kembali serta mencoba menggaet anak kunci itu. Pada saat ia mau
mengeluh karena kesal, kait peniti itu mendapatkan anak kunci itu dan ia dapat
menariknya sehingga dapat digenggamnya dan kemudian
ditarik masuk melalui parit berlumpur itu.
Victoria berjongkok sambil mengagumi hasil akalnya. Sambil memegang anak kunci
itu dalam tangannya yang penuh lumpur, ia berdiri dan
268 memasukkan anak kunci itu ke dalam lubang kunci, ia menunggu
beberapa saat dan pada waktu ia mendengar gonggongan anjing di dekat rumah itu,
ia memutar anak kunci. Victoria mendorong dan pintu itu bergerak, lalu terbuka
sedikit Ia mengintip ke luar melalui celah pintu itu dengan hati-hati. Pintu itu
tembus ke ruangan kecil lainnya dengan pintu terbuka di sisi seberangnya.
Victoria menunggu sesaat lagi, kemudian Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
sambil berjinjit ia keluar dari kamarnya. Kamar yang ia masuki sekarang
mempunyai lubang-lubang besar di atapnya dan juga beberapa lubang di lantainya.
Pintu keluarnya ada di bagian atas sebuah tangga yang terbuat dari bata tanah
liat, dan terpasang pada dinding rumah, dan membuka ke arah taman.
Itulah yang diharapkan Victoria, ia kembali ke kamar semula, tempat ia disekap.
Malam itu, hanya sedikit kemungkinan ada orang yang akan mendekati tempatnya
lagi. Ia akan menunggu hingga sudah gelap sama sekali dan penghuni desa atau
kota itu telah lelap tidur. Sesudah itu ia akan pergi.
Ada sesuatu yang lain yang ia lihat. Sebuah onggokan kain hitam yang tak tentu
bentuknya dan sudah robek-robek terletak di dekat pintu luar.
Menurut perkiraannya, itu adalah selembar Aba tua yang akan berguna untuk
menyembunyi-kan pakaian baratnya.
Beberapa lama ia menunggu, Victoria tidak tahu. Rasanya seperti berjam-jam.
Akhirnya sua- 269 ra-suara yang dikeluarkan oleh makhluk-makhluk hidup satu per satu menghilang.
Suara gramophone atau phonograph yang memutar lagu-lagu Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
Arab di kejauhan, berhenti. Suara-suara laki-laki yang berteriak-teriak dan
bunyi mulut yang meludah menghilang. Tak terdengar lagi suara wanita-wanita yang
ketawa dengan suara melengking di kejauhan, tak ada lagi suara anak menangis.
Akhirnya Victoria hanya mendengar suara lengkingan di kejauhan, yang
diperkirakannya lengkingan anjing liar, dan juga gonggongan anjing-anjing yang
diketahuinya akan berlanjut sepanjang malam.
"Yah, kini saatnya untuk pergi," kata Victoria dan ia pun berdiri, kemudian
keluar dari kamarnya. Sesudah merenung sebentar ia mengunci pintu penjaranya dari sebelah luar dan
meninggalkan kuncinya di situ. Kemudian, sambil meraba-raba ia melintasi kamar
sebelah luar, mengambil ong-gokan kain dan sampai pada bagian atas tangga tanah
liat. Bulan bersinar tetapi belum tinggi di atas cakrawala. Ini cukup memberi
cahaya bagi Victoria untuk menemukan jalannya. Ia melangkah menuruni tangga. Ia
berhenti kira-kira pada anak tangga keempat dari bawah. Di tempat itu matanya
sejajar dengan puncak tembok tanah yang mengelilingi taman. Jika ia terus ke
bawah, ia harus berjalan melalui sisi samping rumah itu. Ia dapat mendengar
dengkuran orang dari kamar
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
270 sebelah bawah. Jika ia berjalan di atas tembok, mungkin akan lebih aman.
Tembok itu cukup tebal untuk dijadikan "jalan".
Ia memilih gagasan yang terakhir dan berjalan cepat-cepat ke bagian tembok yang
berbelok tegak lurus. Di sebelah luar tembok terdapat taman pohon kurma dan di
suatu tempat tembok itu sudah ambrol. Victoria melorot dan meloncat turun dari
tembok itu. Sesaat kemudian ia berjalan bergegas di antara pohon-pohon kurma,
menuju ke sebuah lubang di
tembok di seberang taman. Ia tiba pada sebuah jalan sempit yang sangat primitif
bentuknya, terlalu sempit untuk dilalui cikar, tetapi cukup untuk dilalui
keledai. Ia berjalan cepat di antara tembok-tembok tanah. Ia berjalan secepat
dapat ia lakukan. Pada waktu itu anjing-anjing mulai menggonggong. Dua ekor anjing
berwarna coklat keluar dari sebuah pintu dan sambil menggeram
menghampirinya. Victoria meraih segenggam tanah dan bata dan
melemparkannya ke arah anjing-anjing itu. Keduanya meraung dan lari menjauh.
Victoria terus berjalan. Ia berputar pada sebuah sudut tembok dan sampai ke
jalan utama. Jalan itu sempit dan sudah rusak, dan
membelah desa yang terdiri dari rumah-rumah tanah liat yang semuanya Koleksi
ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
nampak pucat disinari bulan. Pohon-pohon kurma mengintip dari atas tembok,
anjing-anjing menggeram dan menggonggong. Victoria menghela napas panjang dan
lari. Anjing-anjing terus menggonggong, tetapi tak ada orang yang mena-271
ruh perhatian pada kemungkinan adanya seorang perampok di tengah
malam. Tak lama kemudian ia tiba pada sebuah lapangan luas dengan sebuah parit
di tengahnya. Di atasnya terdapat sebuah jembatan lengkung yang sudah tua. Di
seberang sana, jalan itu menuju padang gurun yang luasnya seperti angkasa.
Victoria terus berlari hingga hampir kehabisan napas.
Desa itu sekarang sudah jauh di belakangnya. Bulan bersinar tinggi di langit. Di
kiri, kanan, muka, dan belakangnya hanya terdapat tanah berbatu-batu, tak pernah
digarap dan tak ada tanda-tanda dihuni orang.
Nampaknya datar, tetapi sebenarnya sedikit bergelombang. Sejauh Victoria
memandang, jalan itu tidak mempunyai rambu-rambu, dan ia tidak tahu sama sekali
jalan itu menuju ke arah mana. Ia tidak pernah belajar mengenai perbintangan
untuk mengetahui arah yang ditujunya. Ia merasa Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
menghadapi padang gurun yang luas tak terbatas dan kosong, tetapi ia tidak
mungkin kembali. Ia hanya dapat maju terus.
Ia berhenti sejenak untuk mengembalikan napasnya, dan setelah menengok ke
belakang untuk meyakinkan diri bahwa pelariannya belum diketahui orang, ia
kembali melaju, berjalan tegar dengan kecepatan tiga setengah mil sejam, ke arah
yang tak ia ketahui. Fajar menyingsing dan Victoria merasa sampai pada batas kemampuannya.
Kakinya capek dan terasa sakit. Dari arah datangnya cahaya ia
272 memperkirakan arah jalannya adalah barat daya, tetapi karena ia tidak tahu di
mana ia berada, pengetahuan itu tak ada artinya bagi dia.
Di sisi jalan, di depan, nampak sebuah bukit kecil. Victoria meninggalkan jalan
dan menuju ke bukit kecil itu. Tebingnya sangat terjal. Victoria mendaki bukit
kecil itu sampai di puncaknya.
Dari situ ia dapat mengamati gurun di sekelilingnya dan perasaan
kekosongan kembali mencekamnya, sebab sejauh pandangan mata, tidak ada apaapa... Pemandangannya memang indah dalam sinar pagi hari
Gurun di sekelilingnya sampai ke batas cakrawala berwarna pastel seperti buah
apricot, warna krim bercampur merah dengan diselingi pola-pola Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
bayangan di sana-sini. Semuanya nampak indah tetapi menakutkan. "Aku sekarang
tahu apa artinya sendiri di dunia, seperti kata orang..." pikir Victoria.
Terdapat beberapa rumpun rumput di sana-sini dan juga duri-duri kering.
Tetapi selain itu tidak terdapat tanda-tanda penggarapan tanah atau kehidupan.
yang ada hanyalah Victoria Jones.
Dari arah desa dari mana ia lari, juga tidak ada tanda-tanda apa-apa. Jalan dari
mana ia datang nampak hilang dalam luasnya alam dan kekosongan.
Rasanya luar biasa bagi Victoria untuk dapat berjalan demikian jauhnya sehingga
desa pun hilang dari pandangannya. Pada suatu ketika muncul keinginan untuk
kembali saja. Untuk kembali berhubungan dengan
manusia lain- Kemudian ia kembali menguasai dirinya sen
273 diri. Ia sudah memutuskan untuk lari, dan ia sudah berhasil, tetapi kesukarankesukaran tidak akan berakhir hanya dengan menempatkan
jarak antara dirinya dan orang-orang yang memburunya. Sebuah
kendaraan, bagaimanapun tua dan brengseknya, hanya memerlukan
beberapa waktu saja untuk menjalani jarak itu. Segera setelah pelariannya
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
diketahui, mereka pasti akan mencarinya. Dan di mana ia akan berlindung atau
menyembunyikan diri" Di situ tak ada tempat untuk
menyembunyikan diri. Ia masih saja membawa kain hitam Aba yang
dipungutnya tadi. Sekarang kain itu dicoba dikenakan dan ditariknya menutupi
mukanya. Ia tidak tahu bagaimana rupanya sekarang, karena ia tidak punya cermin.
Jika ia membuka sepatu Eropanya dan juga kaus kakinya, dan berjalan dengan kaki
telanjang, ada kemungkinan ia dapat menghindarkan diri dari pengenalan.
Sepanjang pengetahuannya seorang wanita Arab yang bercadar, betapa pun compangcamping dan melaratnya, akan mendapat imunitas. Seorang laki-laki yang menegur wanita
semacam itu akan dianggap tidak sopan. Tetapi apakah
penyamaran itu akan menghalang-halangi seorang Barat yang sedang
mencarinya dengan mengendarai mobil " Tapi itulah satu-satunya
kemungkinan yang ada. Saat itu ia masih terlalu capek untuk meneruskan perjalanannya. Ia juga sangat
haus, tetapi untuk itu tidak ada obatnya. Cara yang sebaik-baiknya ialah
berbaring-baring saja di sisi bukit itu. Ia akan mendengar jika ada kendaraan
yang mendekat dan 274 Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
jika ia tetap saja berbaring dalam lembah kecil yang terkikis pada sisi bukit
itu, ia dapat mengintip siapa yang berada dalam kendaraan itu.
Ia juga dapat berlindung dengan bergerak memutari bukit itu dan dengan begitu
tetap tak terlihat oleh seseorang di jalan.
Sebaliknya, yang ia perlukan ialah supaya ia dapat secepatnya kembali ke dunia
yang beradab, dan sarana satu-satunya yang masuk akal ialah menyetop salah satu
kendaraan, dengan orang-orang Eropa di dalamnya, dan meminta tumpangan.
Tetapi ia harus memastikan diri dulu bahwa orang-orang Eropa itu bukan musuhnya.
Dan bagaimana caranya untuk mengetahui hal itu"
Mereka Datang Ke Baghdad They Came To Baghdad Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Dengan perasaan risau Victoria jatuh tertidur, capek karena lamanya berjalan
kaki dan capek karena sebab-sebab lain.
Pada waktu ia bangun kembali, matahari bersinar tepat di atasnya. Ia merasa
panas, kaku, dan pening. Rasa haus menyiksanya. Victoria
merintih, tetapi begitu rintihan itu keluar dari mulutnya yang kering dan sakit,
ia tiba-tiba menegakkan diri dan memasang telinga lebar-lebar.
Samar-samar tetapi pasti ia mendengar deru sebuah kendaraan bermotor.
Dengan sangat hati-hati ia meninggikan kepalanya. Kendaraan itu bukan datang
dari arah desa tetapi pergi ke arah sana. Ini berarti bahwa Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
kendaraan itu bukan kendaraan yang mencarinya. Benda itu masih
nampak seba gai sebuah titik hitam di kejauhan, di jalan.
275 Dengan tetap berbaring dan berlindung sebaik-baiknya Victoria
memandang kendaraan itu kian mendekat. Seandainya saja ia punya
sebuah teropong lapangan pada saat itu____
Kendaraan itu hilang sebentar dalam sebuah cekungan di padang itu dan kemudian
nampak lagi menaiki tanjakan, tidak jauh dari situ.
Pengemudinya orang Arab tetapi di sebelahnya duduk seorang pria
berpakaian Eropa. "Sekarang," pikir Victoria, "aku harus memutuskan." Inilah kesempatannya.
Ia akan turun ke jalan dan menyetop kendaraan itu!
Tetapi sewaktu akan mengerjakan hal itu, suatu rasa cemas
menghentikannya. Bayangkan, bayangkan saja kalau mereka adalah
musuhnya" Apa yang dapat dikatakannya" Jalan itu sungguh sangat sepi. Tak ada kendaraan
lain yang lewat. Tak ada truk, tak ada pula iring-iringan keledai.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Kendaraan itu menuju, barangkali, ke desa yang baru ia tinggalkan semalam.
Apa yang harus ia lakukan" Ia menghadapi kesulitan untuk mengambil keputusan
yang pelik, yang harus dilakukan secepatnya. Jika ini musuhnya, berarti lonceng
kematiannya akan segera berdentang. Tetapi jika bukan musuhnya, ini adalah satusatunya harapannya untuk bertahan hidup.
Sebab jika ia meneruskan berjalan kaki, ia pasti akan mati juga karena kehausan
dan terpanggang panasnya terik matahari. Apa yang harus ia lakukan"
Dan sewaktu ia terjongkok terpaku karena
276 tidak dapat mengambil keputusan, nada suara kendaraan yang mendekat itu berubah.
Kendaraan itu mengurangi kecepatan, berbelok, dan keluar dari jalan melewati
tanah berbatu menuju bukit di mana Victoria sedang berjongkok.
Mereka telah melihatnya! Mereka memang mencarinya.
Victoria melorot ke dalam cekungan dan merangkak memutari bukit
menjauhi kendaraan yang sedang mendekat itu. Ia mendengar kendaraan Koleksi
ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
itu berhenti, lalu dentangan pintu yang menandakan seseorang keluar dari
kendaraan. Terdengar seseorang berbicara dalam bahasa Arab. Sesudah itu tak
terdengar apa-apa. Seko-nyong-konyong, dengan tak terduga-duga,
tampak seorang laki-laki. Matanya tertuju ke tanah dan sesekali ia membungkuk
dan mengambil sesuatu dari tanah. Apa pun yang ia cari, pasti bukan seorang
gadis bernama Victoria Jones. Dari penampilannya, jelas sekali bahwa dia seorang
Inggris. Dengan seruan karena lega, Victoria beranjak berdiri dan menghampirinya.
Pria itu menegakkan kepalanya dan memandangnya dengan kehe-ranheranan. "Oh," kata Victoria. "Saya senang sekali Anda datang."
Pria itu tetap memandanginya saja.
"Demi Tuhan," ia kemudian berkata, "apakah Anda orang Inggris" Tapi..."
Dengan ketawa kecil, Victoria membuka Aba yang menutupi tubuhnya.
277 "Tentu saja saya orang Inggris," katanya, "dan katakan, apakah saya dapat
menumpang kembali ke Bagdad?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya tidak pergi ke Bagdad, Saya baru saja datang dari sana, tapi apa sebabnya
Anda berada di sini sendirian di tengah-tengah padang gurun?"
"Saya diculik orang," kata Victoria dengan terengah-engah. "Saya pergi untuk
mencucikan rambut saya dan tahu-tahu saya dibius dengan
chloroform. Dan ketika siuman, saya berada dalam sebuah rumah Arab di desa
sana." Ia menunjuk suatu arah di cakrawala.
"Di Mandali?" "Saya tak tahu namanya. Saya melarikan diri semalam. Saya berjalan sepanjang
malam dan kemudian bersembunyi di belakang bukit ini, kalau kalau Anda adalah
musuh saya." Penyelamatnya memandangnya dengan wajah yang aneh. Ia adalah
seorang pria berumur kira-kira tiga puluh lima tahun, berambut pirang, dengan
raut muka yang agak angkuh. Cara berbicaranya berlogat kampus dengan kalimatkalimat yang tepat. Ia mengenakan sepasang kaca mata tanpa gagang, yang menjepit
hidungnya dan memandang Victoria dengan raut muka yang memancarkan ketidaksukaannya. Victoria sadar bahwa orang ini sedikit pun tidak percaya akan katakatanya. Ia merasa darahnya naik karena marahnya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Semua itu benar," katanya. "Saya tidak berdusta."
278 Orang asing itu semakin tidak percaya.
"Luar biasa," katanya dengan nada dingin.
Victoria menjadi putus asa. Sungguh sial, ia yang selalu dapat berbohong dengan
meyakinkan, sekarang ketika menceritakan keadaan yang benar-benar dialaminya,
justru tidak dipercaya. Hal-hal yang benar-benar dialaminya justru tak dapat ia
ceritakan secara meyakinkan.
"Kalau Anda tak punya sesuatu yang dapat saya minum, saya akan mati kehausan,"
katanya. "Saya toh akan mati juga karena kehausan, kalau Anda meninggalkan saya
dan pergi tanpa membawa saya."
"Yang itu tak pernah saya pikirkan," kata orang asing itu dengan kaku.
"Sangat tidak masuk akal untuk seorang wanita Inggris berkeliaran sendirian di
tengah-tengah padang seluas ini. Ya, ampun, bibir Anda sudah pecah-pecah...
Abdul." "Sahib?" Pengemudi itu datang dari balik bukit.
Sesudah menerima perintah dalam bahasa Arab, ia lari ke arah kendaraan dan
kembali dengan membawa sebuah termos besar dan cangkir Bakelite.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Victoria minum dengan nikmatnya. "Oh," katanya. "Segar sekali." "Nama saya
Richard Baker," kata orang Inggris itu. Victoria menjawab,
"Saya Victoria Jones," katanya. Lalu, ia berusaha untuk meraih kembali
kepercayaan dan untuk 279 mengganti ketidak-percayaan dengan rasa hormat, ia menambahkan,
"Pauncefoot Jones. Saya ingin bertemu dengan paman Saya. DR. Pauncefoot Jones,
di tempat penggaliannya."
"Suatu kebetulan yang luar biasa," kata Baker, sambil memandang Victoria dengan
penuh keheranan. "Saya kebetulan juga sedang pergi ke tempat penggalian itu.
Tempatnya hanya kira-kira lima belas mil dari sini. Kalau begitu saya orang yang
ditakdirkan Tuhan untuk menolong Anda, begitu bukan?"
Victoria tidak hanya keheranan, tetapi lebih dari itu, ia benar-benar
terperanjat. Begitu hebatnya, sehingga ia tak dapat lagi berkata apa-apa.
Tanpa berbicara lagi ia mengikuti Richard ke kendaraannya dan naik ke kendaraan
itu. "Saya kira Anda antropolog yang dinanti-nantikan," kata Richard, sambil
mendudukkan Victoria di kursi belakang dan menggeser beberapa barang Koleksi
ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
yang memenuhi tempat duduk itu. "Saya mendengar, bahwa Anda akan datang, tetapi
saya tidak menyangka akan secepat ini."
Ia berdiri sebentar untuk memilih pecahan-pecahan gerabah yang ia keluarkan dari
sakunya, yang menurut dugaan Victoria adalah barang-barang yang diambilnya dari
permukaan bukit tadi. "Nampak seperti Tell kecil," ia berkata sambil menunjuk bukit itu. "Tetapi tak
banyak yang baru sejauh pengamatan Saya. Kebanyakan dari
280 akhir Zaman Assyria-ada sedikit dari Parthia, beberapa landasan dasar cincin
yang bagus dan Zaman Kassite." Ia tersenyum dan menambahkan,
"Saya senang, karena sekalipun Anda mengalami banyak kesukaran, naluri
arkeologis Anda telah menuntun Anda untuk memeriksa sebuah Tell."
Victoria ingin menyanggah, tetapi kemudian ia berpikir, lebih baik diam saja.
Pengemudi itu memasukkan persneling dan mereka pun pergi.
Apa sebenarnya yang dapat ia katakan" Benar juga, kedoknya akan
terbuka begitu mereka sampai di Pondok Ekspedisi. Tetapi jauh lebih baik bila
kedoknya terbuka di sana dan mengaku telah salah omong, daripada mengaku kepada
Richard Baker di tengah-tengah padang gurun ini. Paling jelek, mereka dapat
mengirimnya ke Bagdad. Dan, Victoria berpikir seperti Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
biasanya, siapa tahu, sebelum mereka sampai di tempat tujuan, ia telah mendapat
ilham baru. Dan benaknya yang penuh ide mulai bekerja dengan cepat. Berpura-pura
kehilangan ingatan" Misalnya, diajak bepergian oleh seorang wanita bersama-sama"
Tidak, tidak wajar. Lebih baik mengaku saja secara jujur. Tetapi ia lebih suka
melakukannya di hadapan DR, Pauncefoot Jones, apa pun macamnya orang itu,
daripada kepada Richard Baker, yang tidak mau mempercayai ceritanya yang benar,
dan hanya mengerutkan keningnya saja, sebagai tanda tidak percaya.
"Kami tidak akan masuk Mandali," kata Baker,
281 sambil berpaling dari kursi depan. "Kita akan belok dari jalan ini dan masuk ke
padang gurun kira-kira satu mil lagi. Agak sukar untuk
menemukan tempat belok itu karena tidak ada rambu yang menandainya."
Tiba-tiba ia mengatakan sesuatu kepada Abdul dan kendaraan itu berbelok tajam
dan memasuki padang gurun. Tanpa tanda-tanda untuk diikuti, Baker hanya
menunjuk-nunjuk saja jalan yang harus dilalui, sebentar ke kiri dan sebentar
lagi ke kanan. Akhirnya Richard berseru penuh kepuasan.
"Inilah jalannya yang benar," katanya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Victoria tak dapat melihat jalan sama sekali, tetapi sesekali, samar-samar ia
dapat juga melihat jejak ban kendaraan.
Suatu ketika mereka melihat jejak ban yang agak jelas, dan sewaktu mereka
melewatinya, Richard berseru dan menyuruh Abdul menghentikan
kendaraan itu. "Ini ada sesuatu yang menarik untuk Anda lihat," katanya kepada Victoria.
"Karena Anda baru saja tiba di sini, Anda tentu belum pernah melihat
sebelumnya." Ada dua orang menghampiri kendaraan mereka di jalan itu. Seorang
membawa sebuah bangku kayu di punggungnya, yang lainnya membawa
sebuah kotak kayu sebesar piano.
Richard memanggil mereka, dan mereka menyalaminya dengan kata-kata yang
menyatakan kegembiraan mereka. Richard menawarkan rokok dan
suasana akrab segera timbul di antara mereka
282 Richard berpaling kepada Victoria.
"Anda suka nonton film" Di sini, ada sebuah yang dapat Anda saksikan."
Ia berkata kepada kedua orang itu dan mereka tersenyum kesenangan Mereka menaruh
bangku itu di tanah dan mempersilakan Victoria dan Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
Richard duduk di atasnya. Kemudian mereka memasang sebuah alat yang bentuknya
bundar di atas sebuah perancak. Alat itu mempunyai dua buah lubang pengintip,
dan sewaktu Victoria melihat itu ia berteriak,
"Seperti benda yang dipertontonkan di atas jembatan. Tontonan untuk para
pelayan." "Memang," kata Richard. "Ini tiruannya yang sederhana."
Victoria memasang matanya pada lubang pengintip yang ditutupi kaca.
Yang seorang dengan perlahan mulai memutar sebuah engkol dan yang lain mulai
bernyanyi dengan nada datar.
"Apa katanya?" tanya Victoria.
Richard menerjemahkan arti kata-kata dalam lagu yang dinyanyikan itu,
"Perhatikan dan siapkan dirimu untuk melihat keajaiban dunia yang menakjubkan.
Siapkan dirimu untuk melihat keajaiban dan keanehan "
Sebuah gambar kasar tetapi berwarna dari orang-orang Negro yang sedang menuai
gandum nampak pada pandangan Victoria.
"Petani Amerika," Richard menerjemahkan.
Kemudian, "Permaisuri Shah Agung dunia Barat," dan
283 Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
terlihat Maharani Eugenie sedang tersenyum sambil mempermainkan
rambutnya yang ikal. Sebuah gambar istana raja di Montenegro, dan selanjutnya
sebuah pameran besar. Sebuah koleksi gambar-gambar aneh susul-menyusul, satu dengan lainnya tak ada
hubungannya dan sering kali dijelaskan dengan cara yang sangat aneh.
Istri Pangeran, Disraeli, sungai es di Norwegia, dan selancar es di Swiss,
melengkapi intipan ke masa lalu.
Pemilik pertunjukan mengakhiri pertunjukan itu dengan kata-kata,
"Demikianlah, Anda telah kami bawa ke dunia ajaib dan keanehan seluruh jagad
yang jauh letaknya. Maka berikanlah sumbangan sebanyak-banyaknya untuk
mengimbangi kehebatan dunia yang telah Anda lihat, sebab semua yang Anda lihat
tadi adalah benar." Selesailah sudah. Victoria tersenyum kegirangan.
"Benar-benar hebat" katanya. "Hampir saya tak percaya."
Pemilik bioskop keliling itu tersenyum bangga. Victoria bangkit dari bangku, dan
Richard yang duduk di ujung lainnya terlempar ke tanah, dan terkapar tak. sedap
dipandang mata. Victoria minta maaf tetapi tidak menertawakannya. Richard
memberi upah kepada orang-orang itu, dan Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
sambil mengucapkan selamat tinggal sampai jumpa lagi, memberi nasihat-nasihat
supaya jaga diri 284 baik-baik, dan memintakan berkah Tuhan untuk masing-masing yang
hadir di situ, mereka berpisah. Richard dan Victoria menaiki kendaraannya
kembali dan orang-orang itu kembali berjalan di padang gurun.
"Mereka pergi ke mana?" tanya Victoria.
"Mereka pergi ke seluruh pelosok negeri. Saya jumpa mereka pertama-tama di Trans
Jordania, dalam perjalanan dari Laut Mati menuju ke Amman.
Mereka sekarang sedang menuju Karbela, tentu saja mereka memilih jalan yang
tidak banyak dilalui orang, sehingga mereka dapat memberi
pertunjukan di tempat-tempat yang terpencil."
"Barangkali ada orang yang mau memberi tumpangan?"
Richard tertawa mendengar kata-kata itu.
"Saya kira mereka tidak akan menerimanya. Saya pernah menawarkan tumpangan
kepada seorang tua yang sedang berjalan dari Basrah ke
Bagdad. Saya bertanya kepadanya, berapa lama ia akan sampai di Bagdad dan
jawabannya ialah beberapa bulan. Saya suruh ia naik saja dan sore itu juga ia
sudah akan sampai, tetapi ia hanya mengucapkan terima kasih dan Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Mereka Datang Ke Baghdad They Came To Baghdad Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
menolak tawaran saya. Dua bulan lebih lama, tidak ada artinya baginya.
Waktu tidak ada artinya di bagian bumi ini. Sekali Anda dapat memahami itu, Anda
juga dapat menghargai mereka dan mendapat kepuasan sendiri."
"Ya, saya dapat membayangkan hal itu."
285 "Orang-orang Arab tidak dapat mengerti mengapa orang Barat tidak mempunyai
kesabaran, dan kebiasaan kita untuk berbicara terus terang dan langsung ke
sasarannya dianggap tidak sopan. Anda harus berbasa-basi dulu, berbicara
mengenai hal yang umum kira-kira satu jam -atau bila Anda lebih menyukainya,
Anda juga tidak perlu berbicara sama sekali."
"Sangat aneh bila itu dilakukan di kantor kantor di London. Itu akan membuangbuang waktu." "Ya, tetapi kita kembali ke pokok soal. Apa itu waktu" Dan apa itu membuangbuang waktu?" Victoria terdiam, merenungkan hal itu. Kendaraan terus melaju dengan mantap ke
arah tujuan yang tak nampak.
"Apa nama tempat ini?" Victoria akhirnya bertanya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tell Aswad. Jauh di tengah-tengah padang gurun. Anda segera akan melihat
Ziggurat. Sementara itu, coba tengok ke sebelah kiri. Ke sana-yang saya tunjuk
itu." "Apakah itu awan?" tanya Victoria. "Tak mungkin kalau itu gunung-gunung."
"Memang betul, gunung-gunung itu puncak-puncak gunung yang
diselimuti salju di Kurdistan. Hanya kelihatan kalau hari cerah sekali."
Perasaan seperti mimpi dan rasa puas meliputi Victoria. Kalau saja keadaan dapat
berjalan seperti sekarang ini. Kalau saja ia tidak suka bohong.
Badannya seakan-akan mengerut seperti anak
286 kecil memikirkan apa yang akan dihadapinya nanti. Seperti apa DR.
Pauncefoot Jones" Tinggi, dengan jenggot panjang kelabu dan dengan sorot mata
yang tajam" Ah, persetan! DR. Pauncefoot boleh saja marah dan kesal, pokoknya ia
telah berhasil menghindarkan diri dari Catherine, Olive Branch, dan DR.
Rathbone. "Nah, itu dia," kata Richard.
Ia menunjuk ke depan. Victoria dapat melihat suatu titik gelap di cakrawala nan
jauh. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Nampaknya masih jauh sekali."
"Oh, tinggal beberapa mil saja. Anda lihat nanti."
Dan, memang benar, titik itu cepat membesar, pertama-tama menjadi gundukan,
kemudian menjadi bukit dan kemudian menjadi Tell yang besar dan meyakinkan. Pada
salah satu sisinya terdapat sebuah bangunan
panjang dan rendah, terbuat dari bata tanah liat.
"Pondok Ekspedisi," kata Richard.
Mereka menghampirinya di tengah-tengah ramainya gonggongan anjing.
Pelayan-pelayan dengan jubah panjang putih keluar untuk menyambut mereka dengan
senyum yang lebar. Sesudah saling menyalami Richard berkata,
"Rupa-rupanya mereka tidak mengharapkan kedatangan Anda begitu cepat, tetapi
mereka akan menyiapkan tempat tidur Anda. Dan mereka akan segera menyiapkan air
panas untuk mandi. Saya kira Anda
membutuhkan mandi dan istirahat. DR. Pauncefoot Jones sedang di Tell.
Saya akan 287 menemuinya dulu. Ibrahim akan melayani Anda."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Ia kemudian pergi dan Victoria mengikuti Ibrahim yang penuh senyum, masuk ke
dalam pondok. Agak gelap di dalam, karena baru saja datang dari sinar matahari.
Mereka melalui kamar tamu dengan beberapa meja dan kursi duduk yang sudah usang.
Kemudian Victoria diantar melingkari sebuah taman dan memasuki sebuah kamar
kecil berjendela kecil. Di dalamnya ada sebuah ranjang, sebuah lemari sederhana
berlaci-laci, dan sebuah meja dengan sebuah karaf air dan baskom di atasnya, dan
sebuah kursi di sampingnya. Ibrahim tersenyum dan mengangguk, kemudian ia
membawa sebuah karaf besar dengan air panas tetapi keruh dan sebuah handuk.
Sesudah itu dengan senyum minta maaf ia kembali lagi membawa sebuah cermin kecil
yang dengan hati-hati ia gantungkan pada sebuah paku di dinding.
Victoria sangat berterima kasih mendapat kesempatan untuk membasuh diri. Ia
sekarang baru sadar betapa penatnya dan betapa capeknya dirinya-belum lagi
sekujur badannya yang kini penuh kerak debu.
"Tentunya aku nampak menakutkan," ia berkata kepada dirinya sendiri, dan
mendekati cermin itu. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Selama beberapa saat ia memandang bayangan dalam cermin tanpa
mengenali dirinya sendiri. Itu bukan dia-itu bukan Victoria Jones.
Kemudian ia sadar, sekalipun raut muka yang
288 terpantul di cermin sama dengan Nona Victoria Jones, tetapi rambutnya telah
berubah menjadi pirang platina.
289 BAB XIX 1 Richard menemui DR. Pauncefoot Jones di situs penggalian. Ia sedang jongkok di
samping mandornya dan dengan palu runcing dan dengan liati liati asyik mengetukngetuk sebuah bagian dinding.
DR. Pauncefoot menyambut rekannya dengan cara seperti biasanya.
"Halo, Richard, Anda sudah datang, Nak. Kukira kau baru akan datang hari Selasa.
Tak tahu mengapa begitu."
"Hari ini hari Selasa, Pak," kata Richard.
"Masa sekarang sudah hari Selasa?" kata DR. Pauncefoot Jones tanpa perhatian!
"Mari, turunlah kemari dan lihat. Bagaimana pendapatmu tentang yang ini"
Dinding-dinding yang masih utuh dan kita baru
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
menggali sedalam tiga kaki. Seperti ada sisa-sisa cat di sini. Lihatlah dan
kemudian berikan pendapatmu. Nampaknya ada harapan besar."
Richard meloncat ke dalam lubang galian dan kedua arkeolog itu asyik berdiskusi
mengenai 290 penemuan baru itu dengan kata-kata yang sangat teknis, selama kurang lebih
seperempat jam. "Ngomong-omong," kata Richard, "saya membawa seorang gadis."
"Oh, ya" Gadis macam apa?"
"Katanya ia kemenakan Anda."
"Kemenakanku?" DR. Pauncefoot Jones mencoba melepaskan pikirannya yang masih
melekat pada tembok tanah liat. "Seingatku, aku tidak punya kemenakan," ia
berkata dengan ragu-ragu, seperti ia pernah punya tetapi telah melupakannya.
"Ia datang kemari untuk bekerja pada Anda, begitulah yang saya tangkap."
"Oh, ya?" Wajah DR. Pauncefoot Jones berubah menjadi cerah. "Kalau begitu, pasti
Veronica." "Ia bilang, namanya Victoria."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya, ya, Victoria. Emerson telah menulis surat padaku dari Cambridge, orangnya
sangat cekatan, begitulah tulisnya. Seorang antropolog. Aku tak mengerti mengapa
orang mau menjadi antropolog. Bagaimana
menurutmu?" "Saya dengar Anda akan mendatangkan seorang gadis antropolog."
"Sampai sekarang belum diketemukan sesuatu yang sesuai dengan ilmunya. Mungkin
karena kita baru saja mulai. Sebenarnya, menurut perkiraanku tenaganya belum
diperlukan dalam dua minggu ini, tetapi aku memang tidak membaca suratnya dengan
cermat, dan mungkin juga aku yang
291 khilaf, mungkin juga aku lupa akan apa yang dikatakannya. Istriku akan datang
minggu depan-atau minggu sesudahnya-wah, di mana suratnya
sekarang, ya" Aku kira, Venetia akan datang bersamanya-tapi ya, mungkin saja aku
yang salah tangkap. Ya, ya, kukira, ada saja pekerjaan untuk membuat dia sibuk.
Ada banyak gerabah yang muncul di sini."
"Apakah ada sesuatu yang aneh pada gadis itu?"
"Aneh?" DR. Pauncefoot melirik rekannya. "Dalam hal apa?"
"Begini, apakah ia sudah pernah mengalami depresi mental?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Emerson bilang, aku ingat itu, bahwa ia habis bekerja berat untuk meraih
diplomanya atau gelar atau hal semacam itu, tetapi ia tidak mengatakan bahwa
gadis itu pernah mengalami depresi mental. Mengapa?"
"Karena saya mengambilnya dari pinggir jalan, ia sendirian saja di Tell kecil
itu, yang letaknya kurang lebih satu mil sebelum kita harus berbelok dari jalan
utama." "Ya, aku ingat," kata DR. Pauncefoot Jones. "Anda tahu, aku pernah menjumpai
pecahan Nuzu di Tell itu. Sangat di luar dugaan,
menemukannya begitu jauh ke selatan."
Richard tidak ingin pembicaraan dialihkan ke bidang arkeologi dan ia membelokkan
percakapan kembali ke gadis yang baru ia ketemukan,
"Ia menceritakan suatu hal yang sangat aneh.
292 Katanya, sewaktu ia sedang pergi mencucikan rambutnya, ia dibius dengan
chloroform, kemudian diculik dan dibawa ke Mandali dan disekap di sana di dalam
sebuah rumah, tetapi ia berhasil melarikan diri di tengah malam buta-suatu
cerita ngawur dan gila-gilaan."
DR. Pauncefoot Jones menggelengkan kepalanya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kedengarannya seperti tak mungkin terjadi di sini," katanya. "Negeri ini sangat
tenang dan keamanannya terjamin. Belum pernah seaman
sekarang." "Benar sekali. Ia tentu hanya mengarang-ngarang saja. Itulah sebabnya saya
bertanya, apakah gadis itu pernah tertekan jiwanya. Ia tentu salah satu di
antara gadis-gadis yang gampang histeris, yang merasa dicintai oleh gurunya,
atau akan diperkosa oleh dokternya. Ia mungkin dapat
menyusahkan kita." "Oh, kukira ia akan tenang kembali," kata DR. Pauncefoot Jones dengan nada
optimis. "Di mana ia sekarang?"
"Saya tinggalkan ia di pondok, untuk membersihkan diri dan membenahi
pakaiannya." Ia melanjutkan dengan ragu-ragu, "Ia juga tidak membawa koper atau
sesuatu yang lain." "Apa" Ia tidak membawa apa-apa" Ini sangat janggal. Ia toh tidak mengharap dapat
meminjam piyamaku" Aku hanya punya dua pasang,
dan yang satu sudah sobek."
"Ia harus pandai-pandai menjaga diri sampai
293 Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
truk perbekalan pergi minggu depan. Saya benar-benar ingin tahu apa yang
dikerjakannya di sana, sendirian di tengah padang gurun."
"Gadis-gadis zaman sekarang memang luar biasa," kata DR. Pauncefoot Jones dengan
samar-samar. "Mereka pergi ke mana-mana. Sangat mengganggu kalau kita sedang
bekerja. Tempat ini sudah begitu jauh, sampai rasanya tak mungkin mengharapkan
ada tamu datang, tetapi jangan heran, kalau nanti ada kendaraan dan orang-orang datang justru pada saatsaat kita memerlukan ketenangan. Lho, orang-orang itu sudah berhenti kerja.
Tentu sudah waktunya untuk makan siang. Mari kita kembali ke pondok."
2 Victoria yang menunggu dengan cemas, mendapatkan DR. Pauncefoot jauh dari apa
yang dibayangkan. Ahli arkeologi itu orangnya gemuk pendek dengan kepala yang
sudah separo botak dan mata yang bersinar-sinar.
Dengan sangat keheranan, Victoria melihat DR. Pauncefoot Jones datang
menghampirinya dengan kedua tangan terbuka.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Selamat datang, Venetia-maksudku Victoria," katanya. "Aku senang sekali kau mau
datang. Menurut perkiraanku, kau baru akan tiba bulan depan, bukan" Tetapi, aku
senang sekali melihatmu. Betul, senang hatiku.
Bagaimana ka- 294 bar Emerson" Tak banyak diganggu oleh asmanya, toh?"
Victoria mengumpulkan segala keberaniannya dan berkata hati-hati bahwa asma
Emerson tidak begitu membahayakan.
"Terlalu tebal pembungkus lehernya," kata DR. Pauncefoot Jones. "Itu salah
besar. Sudah kukatakan padanya. Seorang ilmuwan yang selalu ingin dekat dengan
kampus, selalu terpaku pada pikiran pemeliharaan kesehatannya.
Jangan pikir soal itu -itulah cara yang tepat untuk tetap sehat. Yah, kuharap
kau kerasan di sini-istriku baru akan datang minggu depan atau minggu sesudah
itu-ia terlalu sibuk-aku harus menemukan suratnya
kembali. Richard mengatakan bahwa kopermu hilang-Lalu bagaimana
dengan pakai anmu" Truk perbekalan tak mungkin kusuruh pergi sebelum minggu
depan." "Saya kira, saya akan dapat bertahan," kata Victoria. "Saya akan coba sedapat
dapat saya." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
DR. Pauncefoot Jones tertawa kecil.
"Richard dan aku tidak dapat meminjamimu banyak. Sikat gigi ada. Di gudang masih
banyak persediaan-kain wol, jika kau dapat
mempergunakannya-lalu, sebentar-bedak talk-beberapa kaus kaki dan sapu tangan.
Tak ada lagi lainnya, kukira."
"Jangan repot-repot, Pak," kata Victoria, dan ia tersenyum gembira.
"Belum ada kuburan yang dapat kauselidiki," DR. Pauncefoot Jones
memperingatkannya. "Ha-295
nya muncul beberapa tembok yang menarik-dan banyak pecahan gerabah di galian
sebelah luar. Mungkin bisa dihubung-hubungkan. Kau akan kami buat sibuk juga.
Aku lupa, tapi apakah kau tahu soal fotografi?"
"Saya tahu sedikit mengenai itu," kata Victoria dengan hati-hati, bersyukur
karena disebut sesuatu yang diketahuinya dengan baik.
"Bagus, bagus. Kau dapat mencuci dan mencetak klise" Aku agak kuno-masih
menggunakan pelat. Kamar gelapnya juga sangat primitif. Orang muda yang terbiasa
dengan alat-alat modern biasanya tidak menyukai keadaan yang masih primitif."
"Tak akan saya hiraukan hal itu," kata Victoria.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Dari gudang perbekalan, ia memilih satu sikat gigi, pasta gigi, spons, dan
beberapa bedak talk. Kepalanya masih agak pening kalau memikirkan keadaannya sekarang.
Jelas bahwa ia dikira seorang gadis lain yang bernama Venetia Anu yang akan
datang untuk bergabung di penggalian ini dan orang itu adalah seorang
antropolog. Victoria sendiri belum tahu apa arti antropolog. Kalau ada sebuah
kamus ia akan mencarinya. Gadis yang lain itu belum akan tiba dalam waktu
seminggu. Jadi begitulah, seminggu lagi atau hingga waktu kendaraan atau truk
pergi ke Bagdad, Victoria akan disebut Venetia Anu, dan akan memainkan
peranannya sebaik mungkin. Ia tidak takut kepada DR. Pauncefoot Jones, yang
nampaknya senang, sekalipun agak linglung. Ia 296
lebih segan terhadap Richard Baker. Ia tidak menyukai cara pria itu memandang
dirinya, dan ia punya perasaan, bahwa jika ia tidak sangat hati-hati, kedoknya
akan terbuka. Ia bersyukur bahwa sekalipun hanya sebentar, ia pernah menjadi
juru ketik di Lembaga Arkeologi di London, dan sedikit tahu tentang ungkapanungkapan yang sekarang mungkin
dapat ia pergunakan. Tetapi ia harus sangat hati-hati, jangan sampai membuat
Mereka Datang Ke Baghdad They Came To Baghdad Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
suatu kesalahan. Ada segi lain yang menguntungkan, pikir
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Victoria, yaitu bahwa pria selalu merasa lebih tinggi dari wanita, sehingga
kesalahan yang mungkin ia lakukan tidak akan mudah menimbulkan
kecurigaan dan hanya akan membuktikan betapa menggelikannya dan
tololnya kaum wanita. Waktu yang terluang ini akan memberikan istirahat padanya, istirahat yang sangat
ia perlukan. Sebab dilihat dari segi Olive Branch, lenyapnya dirinya akan sangat
membingungkan. Ia telah berhasil melarikan diri dan tempatnya disekap, tetapi
apa yang kemudian terjadi atas dirinya, akan sukar dilacak. Kendaraan Richard
tidak melalui Mandali, maka tak ada orang yang akan menyangka bahwa ia berada di
Tell Aswad. Jadi dilihat dari sudut musuhnya, Victoria telah hilang tanpa
meninggalkan jejak. Mereka mungkin akan berkesimpulan, bahwa ia sudah mati, bahwa ia telah tersesat
di padang gurun dan mati karena kelelahan dan kehausan.
Jadi, biarkan saja mereka berpikir demikian.
297 Sayangnya, Edward mungkin juga berpikir demikian. Maka Edward harus sabar,
tetapi kesabaran itu tidak akan terlalu lama. Nanti sesudah ia menyesali dirinya
karena menganjurkannya untuk mendekati Catherine-Victoria akan muncul-tiba-tiba
saja muncul di hadapannya, kembali dari Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
dunia kematian-hanya saja rambutnya sudah berubah menjadi pirang dan bukan lagi
hitam. Ini menghadapkan dia pada teka-teki, mengapa mereka mengecat
rambutnya (siapa pun mereka). Tentunya, pikir Victoria, harus ada suatu alasantetapi ia belum mengerti apa alasan itu. Seperti keadaannya sekarang, ia akan
nampak aneh bila rambutnya yang tumbuh di sebelah akarnya berwarna hitam. Ia
akan dituduh berambut pirang platina palsu, tanpa bedak dan tanpa lipstik!
Dapatkah seorang gadis bernasib lebih malang darinya" Ah, persetan, pikir
Victoria. Aku masih hidup. Itu yang penting. Dan aku tidak ingin semua itu
mengurangi kesenanganku-setidak-tidaknya aku punya waktu satu minggu. Sungguh
menyenangkan berada di tengah-tengah Ekspedisi Arkeologi dan mengetahui
bagaimana kegiatan ekspedisi itu sebenarnya. Hanya saja ia harus tahan, jangan
sampai membuka kedoknya sendiri.
Ia tidak merasa enteng melaksanakan tugas itu. Mengenali orang seprofesi,
penerbitan-penerbitan, gaya arsitektur, dan jenis-jenis gerabah, semua harus
dihadapi dengan sangat hati-hati. Ada segi yang melegakan,
seseorang yang mau mendengar pendapat orang lain, akan sangat
dihargai. Victoria Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
298 memang lebih suka mendengarkan pendapat kedua orang pria itu dan
selanjutnya menebak-nebak. Ia dengan mudah dapat menguasai istilah-istilah yang
dulu asing baginya. Dengan sembunyi-sembunyi, ia membaca dengan tekun bila sedang
sendirian di dalam pondokan itu. Di situ terdapat perpustakaan mengenai
penerbitan-penerbitan arkeologi. Victoria dengan cepat dapat menguasai dasar
pengetahuan arkeologi. Di luar dugaannya, ia mendapatkan bahwa hidup di situ
sangat menyenangkan. Teh hangat diantarkan ke kamarnya setiap pagi, kemudian
bekerja di tempat penggalian. Membantu Richard dengan pekerjaan memotret.
Mencocok-cocokkan pecahan gerabah dan
kemudian dilem menjadi satu. Sambil melihat-lihat orang bekerja, ia dapat
menghargai keterampilan para penggali -menikmati nyanyian dan tawa anak-anak
yang berlari-larian membawa keranjang yang penuh tanah
galian dan menimbunnya di tempat pembuangan. Ia dapat menguasai
pengetahuan tentang zaman-zaman yang telah lampau, mengenali
beberapa lapisan sezaman di mana penggalian sedang dilakukan, dan mengingatingat pekerjaan yang telah dikerjakan sebelumnya. Satu-satunya hal yang
merisaukannya ialah bila tiba-tiba ada kuburan yang Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
ditemukan. Tak sesuatu pun yang telah dibacanya yang memberikan
petunjuk kepadanya, apa yang harus ia lakukan dalam bidang antropologi.
"Bila tiba-tiba diketemukan tulang-tulang atau kuburan," kata 299
Victoria kepada dirinya sendiri, "aku akan berpura-pura terkena flu, tidak hanya
itu, serangan flu yang bebat-dan pergi tidur."
Tetapi tidak ada kuburan yang diketemukan. Sebagai gantinya, tergali tembok
sebuah istana. Victoria sangat terpesona dan beruntung tidak perlu menunjukkan
keahliannya. Ada kalanya Richard Baker melihat ke arah Victoria dengan mata yang penuh
pertanyaan dan gadis itu juga merasakan kritiknya yang tak pernah diucapkan,
tetapi tingkah laku Richard sangat menyenangkan dan
bersahabat dan pria itu juga sangat senang dengan semangat Victoria.
"Semua ini baru buat Anda yang baru tiba dari Inggris," kata Richard pada suatu
hari. "Saya sendiri ingat betapa terpesonanya saya pada waktu permulaan."
"Kapan itu?" Richard tersenyum. "Sudah agak lama. Lima belas-tidak, enam belas tahun yang lalu."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Anda tentu sudah mengenal baik negeri ini."
"Ya, tidak hanya terbatas pada negeri ini saja, tetapi juga Syria dan Persia."
"Anda fasih berbahasa Arab, bukan" Bila Anda memakai pakaian Arab, mungkin Anda
akan dikira orang Arab tulen."
Richard menggelengkan kepala.
"Itu lain soal. Saya tidak yakin apakah seorang pria Inggris dapat berlaku
persis seperti orang Arab-maksud saya-dalam jangka waktu lama."
300 "Lawrence?" "Saya kira Lawrence tidak dapat berperan sebagai orang Arab tulen. Bukan dia,
tetapi ada orang yang saya kenal, ia tak dapat dibedakan dari orang Arab asli.
Ia dilahirkan di daerah ini. Bapaknya adalah Konsul Kashgar yang membawahi
daerah-daerah yang masih liar. Ia dapat berbicara dalam berbagai logat dan
dialek setempat sejak masih kanak-kanak, dan saya kira, keahlian itu ia pelihara
untuk dipergunakan di kemudian hari."
"Apa yang terjadi dengannya?"
"Saya tidak bertemu lagi dengannya sesudah kami menamatkan sekolah.
Kami selalu bersama-sama semasa masih sekolah. Fakir, begitu kami menamakan dia,
karena ia dapat duduk diam dengan sempurna seperti Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
terkena pengaruh gaib. Saya tidak tahu di mana dia sekarang-sekalipun Saya dapat
menduganya." "Anda tidak pernah lagi berjumpa dengannya sesudah menamatkan sekolah?"
"Anehnya, saya bertemu dia beberapa waktu yang lalu-di Basrah. Dalam keadaan
yang sangat aneh pula."
"Aneh?" "Ya, saya tidak mengenali dia lagi. Ia mengenakan pakaian Arab, keffiyah, dan
jubah bergaris dan sebuah jaket tentara yang sudah tua. Ia membawa tasbih
berwarna kuning tua yang ia detak-detakkan dengan lagak orang Arab tulen. Tetapi
kali ini, ia memakainya untuk mengirim
kan isyarat. Morse. Ia mengirimkan pesan itu kepada saya'." "Apa katanya?"
"Namaku-persisnya nama panggilanku-lalu namanya, dan kemudian pesan untuk
waspada, karena ada baliaya yang mengancam."
"Dan benarkah ada bahaya?"
"Ya. Sewaktu ia bangkit dan berjalan menuju pintu, seorang pedagang keliling
yang nampak biasa-biasa saja, mengeluarkan sebuah pistol. Saya sempat memukul
lengannya, dan Carmichael berhasil melarikan diri."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Carmichael?" Dengan cepat Richard memalingkan kepalanya ke arah Victoria,
mendengar nada suara gadis itu.
"Itulah namanya yang sebenarnya. Mengapa" Anda kenal dia?"
Victoria berpikir sejenak. Betapa akan aneh kedengarannya, bila ia berkata,
"Ia meninggal di ranjangku."
"Ya," katanya perlahan-lahan. "Saya kenal dia."
"Anda kenal dia" Bagaimana... apakah ia..."
Victoria mengangguk. "Ya," katanya. "Ia sudah meninggal."
"Kapan?" "Di Bagdad. Di Hotel Tio." Victoria menambahkan dengan cepat, "Tetapi
kematiannya dirahasiakan. Tak ada orang yang tahu."
Richard mengangguk perlahan.
"Saya mengerti. Ia memang bergerak dalam
302 bidang itu. Tetapi Anda-" ia memandang Victoria. "Bagaimana Anda bisa tahu?"
"Saya terseret dalam kasus itu-secara tak sengaja."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Richard memandang Victoria agak lama dengan wajah penuh pertanyaan.
Tiba-tiba Victoria bertanya,
"Nama panggilan Anda sewaktu masih di bangku sekolah, apakah itu Lucifer?"
Richard nampak tercengang.
"Lucifer" Bukan-saya dinamakan Owl (burung hantu)-karena saya selalu memakai
kaca mata mengkilap."
"Apakah Anda mengetahui seseorang yang bernama Lucifer-di Basrah?"
Richard menggelengkan kepalanya.
"Lucifer, Putra sang Fajar-malaikat yang jatuh hina."
ia menambahkan, "Atau batang korek api kuno. Keistimewaannya, kalau saya tak
salah ingat, tak akan padam diembus angin."
Ia mengamat-amati Victoria sewaktu berbicara, tetapi Victoria hanya mengerutkan
keningnya saja. "Dapatkah Anda menceritakan kepada saya, apa yang sebenarnya terjadi di Basrah?"
desaknya. "Telah kuceritakan tadi." "Bukan. Maksud saya, di manakah Anda, sewaktu semua
itu terjadi?" "Oh, begitu. Terjadinya, di ruang tunggu
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
303 Konsulat. Saya sedang menunggu untuk menemui Clayton, Konsul Basrah."
"Siapa lagi yang ada di situ" Pedagang keliling itu, Carmichael, dan siapa
lagi?" "Ada beberapa lainnya, seorang Prancis kurus berkulit kelam atau mungkin juga
seorang Syria, dan seorang lelaki tua, menurut dugaan saya orang Persia."
"Jadi pedagang keliling itu menarik pistolnya dan Anda dapat mencegahnya,
sehingga Carmichael dapat meloloskan diri -bagaimana caranya?"
"Ia pertama-tama berjalan menuju ruang kantor Konsul. Ruangan itu terletak di
ujung lorong yang ada tamannya...."
Victoria memotong kata-katanya.
"Saya tahu. Saya menginap di sana dua malam. Tepat sesudah Anda meninggalkan
tempat itu." "Begitukah?" Sekali lagi ia mengamat-amati Victoria dengan saksama-tetapi
Victoria tidak menyadarinya. Dalam angan-angannya ia melihat lorong yang panjang
itu di Konsulat, dengan pintu terbuka di ujung sana-yang menuju ke pohon-pohon
yang hijau dan sinar matahari.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Jadi begitulah, seperti saya katakan tadi, Carmichael mula-mula menuju ke
lorong itu. Kemudian tiba-tiba membalikkan diri dan berlari ke arah yang
berlawanan, ke jalan raya. Itulah kali yang terakhir saya melihat dia."
"Bagaimana selanjutnya dengan pedagang keliling itu?"
304 Richard mengangkat bahu. "Saya mendengar dia bercerita bahwa malam sebelumnya dia diserang dan dirampok,
dan ia mengira telah mengenali orang Arab itu sebagai si perampok. Saya tidak
mendengar lebih banyak lagi mengenai kasus itu karena saya meneruskan perjalanan
ke Kuwait." "Siapa saja waktu itu yang menginap di Konsulat?" tanya Victoria.
"Seseorang bernama Crosbie-salah satu orang minyak. Tak ada yang lain lagi. Oh,
ya. Saya kira masih ada satu pria lagi, yang datang dari Bagdad.
Tetapi saya tidak berjumpa dengannya. Saya juga tak ingat namanya."
"Crosbie," pikir Victoria. Ia teringat akan Kapten Crosbie, bentuk badannya yang
pendek gemuk, cara berbicaranya yang cepat. Seseorang yang biasa-biasa saja.
Seseorang yang baik, tetapi juga tidak mempunyai sesuatu kelebihan. Dan Crosbie
telah kembali ke Bagdad pada malam kedatangan Carmichael di Tio. Apakah mungkin,
Carmichael telah melihat Crosbie di Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
ujung lain lorong itu, sekalipun berupa silhouet dengan latar belakang sinar
matahari, dan karenanya lalu berbalik dan lari ke jalan, serta tidak jadi
menemui Konsul Jenderal"
Pikiran Victoria terserap sepenuhnya memikirkan hal itu. Ia merasa agak berdosa
sewaktu ia menengadah dan melihat Richard sedang mengamat amatinya dengan
saksama "Mengapa Anda ingin mengetahui semua ini?" tanyanya.
305 "Saya sangat tertarik." "Ada pertanyaan lagi?" Victoria bertanya,
"Apakah Anda kenal seseorang yang bernama Lefarge?"
"Tidak-saya tak kenal. Pria atau wanita?" "Saya juga tidak tahu."
Victoria lagi-lagi kembali pada Crosbie. Crosbie" Lucifer" Apakah Lucifer sama
dengan Crosbie" 3 Malam itu, sesudah Victoria minta diri kepada kedua orang itu dan pergi tidur,
Richard berkata kepada DR. Pauncefoot Jones,
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Bolehkah saya melihat surat dari Emerson itu" Saya ingin sekali mengetahui apa yang ditulisnya mengenai gadis itu."
"Tentu saja, Bung, tentu. Ada di suatu tempat. Aku memberi beberapa catatan di
halaman belakangnya. Aku ingat itu. Ia memuji Veronica, kalau ingatanku tidak
salah-ia berpendapat gadis itu sangat cerdas. Gadis itu juga sangat cantik.
Cantik sekali. Memang agak aneh bahwa ia tidak bingung, sekalipun kopernya
hilang. Kebanyakan gadis akan mendesak untuk diantar ke Bagdad esok harinya,
untuk membeli pakaian, dan
keperluan lain. Dia termasuk gadis yang dinamakan orang tahan
bantingan. Tetapi, bagaimana caranya ia sampai bisa kehilangan
kopernya?" 306 "Ia dibius dengan chloroform, diculik, dan disekap dalam rumah pribumi,"
kata Richard datar. "Minta ampun! Ya, saya ingat, kau pernah mengatakan itu kepada Saya.
Hampir tak dapat dipercaya. Mengingatkanku pada-pada apa, Ya" Ah, ya, Elizabeth
Canning. Ingatkah kau akan ceritanya tentang hal-hal yang sulit dipercaya,
ketika ia muncul kembali sesudah hilang selama dua minggu"
Tentang fakta-fakta yang saling bertentangan" Kasus yang menyangkut Koleksi
ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
beberapa orang gipsi itu! Kalau ingatanku tidak salah, ya" Dan kasus ini hanya
mengenai seorang gadis biasa saja, jadi tidak mungkin ada seseorang pria di
belakang layar. Tetapi Victoria-Veronica-aku selalu saja salah menyebut namanyaia seorang gadis yang cantik. Tentu ada seorang pria di belakang dia."
"ia akan lebih cantik, kalau rambutnya tidak dicat," kata Richard ketus.
"Apa ia mengecat rambutnya" Bukan main! Kau tahu begitu banyak mengenai soalsoal seperti itu." "Mengenai surat Emerson itu, Pak-"
"Tentu, tentu -aku tak tahu lagi di mana surat itu kuletakkan. Tetapi tolong,
carilah sendiri. Aku juga ingin sekali surat itu diketemukan, catatan-catatan
yang aku buat di belakangnya sangat penting-dan juga sketsa dari untaian kalung
itu."
Mereka Datang Ke Baghdad They Came To Baghdad Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
307 BAB XX Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Pada siang liari keesokan harinya, DR. Pauncefoot Jones nampak jengkel sewaktu
mendengar suara sebuah kendaraan datang mendekat. Kemudian ia melihat kendaraan
itu merayap di padang gurun mendekati Tell
"Pengunjung," katanya dengan sengit. "Pada saat yang paling buruk lagi.
Aku baru mau mengawasi pembungkusan rosette berwarna yang ada di
sudut timur laut itu. Tentunya orang-orang dungu dari Bagdad yang bicara banyak
tentang masalah sosial dan mengharapkan diantar melihat seluruh situs
penggalian." "Sekaranglah waktunya tenaga Victoria dapat dipergunakan," kata Richard.
"Anda dengar, Victoria" Ini tugas Anda untuk mengantar mereka berkeliling."
"Jangan-jangan nanti apa yang saya katakan salah semua," kata Victoria.
"Saya tidak mempunyai pengalaman sedikit pun."
"Saya kira Anda akan berhasil juga," kata Richard sambil tersenyum.
"Komentar Anda tadi pagi mengenai bata cekung piano itu barangkali Anda ambil
dari buku Delongaz, ya?"
308 Muka Victoria menjadi merah dan ia bertekad untuk menguraikan
pengetahuannya dengan lebih hati-hati. Sering kali pandangan mata Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
penuh pertanyaan melalui kaca mata tebal itu membuatnya merasa tidak enak.
"Akan saya usahakan sebaik-baiknya," kata Victoria rendah hati.
"Anda akan kebagian pekerjaan yang aneh-aneh," kata Richard.
Victoria hanya tersenyum saja.
Memang, kegiatannya selama lima hari terakhir sangat mengasyikkan. Ia telah
mencuci pelat-pelat negatif dengan air yang disaring dengan kain katun dan
dengan penerangan lentera primitif berisi lilin di dalamnya, yang selalu saja
mati pada saat-saat yang kritis. Kamar gelapnya terdiri aras peti kemas bekas,
dan ia terpaksa harus berjongkok atau berlutut agar dapat bekerja di dalamnya.
Kamar gelap itu, menurut Richard, adalah sebuah tiruan jamban Zaman Abad
Pertengahan. Peralatan-peralatan yang lebih sesuai akan didatangkan di kemudian
hari, kata DR. Pauncefoot, mencoba meyakinkan Victoria, tetapi untuk waktu
sekarang, semua dana dikerahkan untuk membayar tenaga kerja, sampai kelihatan
ada hasilnya. Keranjang-keranjang penuh pecahan gerabah pada mulanya menggelikan Victoria,
sekalipun ia menyembunyikan perasaan itu baik-baik. Apa gunanya barang yang
sudah pecah-pecah itu"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Tetapi sesudah menemukan pecahan-pecahan yang saling cocok dan dapat dibangun
kembali 309 bentuknya dalam kotak-kotak pasir, ia mulai tertarik. Ia belajar mengenali
bentuk-bentuk dan jenis-jenis. Dan akhirnya ia mencoba-coba untuk membentuk
ujudnya dan dalam angan-angan mengira-ngira bagaimana
dan untuk apa periuk-periuk itu dipergunakan kira-kira seribu tahun yang lalu.
Dalam kawasan yang sedang digali, ditemukan sekelompok rumah-rumah yang bentuk
maupun bahannya sangat sederhana. Ia
membayangkan bagaimana rumah-rumah itu dulu-dulunya dibangun dan
didiami orang. Mereka mempunyai keinginan-keinginan masing-masing, barang-barang
dan juga pekerjaannya, pengharapan dan kecemasannya.
Dengan otaknya yang penuh imajinasi, ia dengan mudah dapat
membayangkan segalanya itu.
Pada suatu hari ditemukan sebuah periuk tanah kecil yang tertanam di dalam
sebuah tembok. Di dalamnya terdapat setengah lusin anting-anting emas. Victoria
sangat terpesona melihat benda-benda itu. Barangkali uang mahar untuk seorang
anak perempuan, kata Richard Baker dengan
tersenyum. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Pinggan-pinggan berisi padi-padian, anting-anting emas yang disimpan untuk
membayar uang mahar, jarum-jarum dari tulang, patung-patung kecil dari tanah
liat, dan jimat-jimat. Benda-benda dari kehidupan sehari-hari, kecemasan dan
harapan sekelompok rakyat kecil yang bersahaja.
"Itulah yang membuat saya tertarik," kata Victoria kepada Richard.
"Tahukah Anda, bahwa
310 arkeologi itu pada mulanya saya kira hanya berhubungan dengan makam raja-raja
dan istana saja. "Misalnya raja-raja dari Babylon," tambahnya dengan senyum kecil yang aneh.
"Yang sangat saya senangi dari yang ada di sini ialah karena menyangkut orangorang biasa, orang-orang seperti saya ini. Santo Antonius selalu menolong saya
menemukan barang-barang saya yang
hilang -celengan babi dari porselen yang pernah saya terima-mangkuk pengaduk
adonan yang cantik, dengan warna biru di dalam dan putih di luarnya, yang
biasanya saya pakai untuk membuat kue-kue. Mangkuk itu pecah dan saya terpaksa
beli yang baru, tetapi saya kesal karena tak ada yang sama persis bentuknya.
Saya dapat mengerti mengapa orang-orang ini selalu ingin memperbaiki mangkuk dan
piringnya dengan bitumen.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Kehidupan zaman dahulu dan zaman sekarang rasanya tidak berubah,
betul tidak?" Ia memikirkan hal-hal itu sewaktu mengamati tamu-tamu itu menaiki tebing Tell.
Richard pergi menjemput mereka dan Victoria mengikutinya di belakang.
Mereka itu dua orang Prancis yang tertarik pada arkeologi, dan kini sedang
mengadakan darmawisata ke Syria dan Irak. Sesudah saling bersalaman dan saling
berkenalan, Victoria membawa mereka berkeliling di penggalian itu, ia bercerita
tentang apa saja yang sedang dikerjakan di situ, tetapi seperti kebiasaan
Victoria, ia 311 memberi tambahan-tambahan seperlunya dan memberi bumbu-bumbu
supaya lebih menarik. Ia memperhatikan bahwa orang yang kedua, mukanya nampak tidak sehat dan selalu
mengikuti tanpa perhatian. Pada suatu waktu ia minta diri dan ingin kembali ke
pondok. Katanya, sejak pagi ia merasa badannya kurang sehat clan terik matahari
membuatnya semakin sakit.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Ia kemudian berjalan menuju ke Pondok Ekspedisi, dan tamu yang lain menerangkan,
bahwa kawannya itu sedang sakit perut. Kalau tidak salah, sakit perut Bagdad.
Seharusnya ia tidak turut dan tinggal saja di hotel.
Perjalanan keliling pun selesai sudah, tetapi orang Prancis itu masih terus
bercakap-cakap dengan Victoria, hingga akhirnya dihentikan oleh DR.
Pauncefoot Jones, yang pura-pura mempersilakan para tamu minum teh dulu sebelum
meninggalkan mereka. Tetapi, orang Prancis itu minta maaf. Mereka tidak bisa menunda
keberangkatan mereka hingga hari menjadi gelap, sebab nanti dapat tersesat.
Richard Baker langsung berkata bahwa hal itu benar. Kawannya yang sakit tadi
dijemput dari pondokan dan kemudian kendaraan berisi kedua orang Prancis itu
pergi dengan kecepatan penuh.
"Saya kira ini baru permulaannya," gerutu DR. Pauncefoot Jones. "Mulai sekarang
kita akan diganggu tamu-tamu setiap hari."
Ia mengambil martabak Arab dan mengolesinya tebal-tebal dengan selai aprikot
312 Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Richard pergi ke kamarnya sesudah minum teh. Ia harus menulis surat-surat
jawaban dan juga mempersiapkan diri untuk kepergiannya ke
Bagdad esok harinya. Tiba-tiba ia mengerutkan keningnya. Ia bukannya orang yang sangat rapi dalam
mengatur barang-barangnya, tetapi ia mempunyai kebiasaan
tersendiri untuk mengatur pakaian dan surat-suratnya, dan ia tidak pernah
mengubah kebiasaan itu. Sekarang ia melihat bahwa setiap laci telah dibuka. Ia
tahu pasti bahwa itu bukan pekerjaan para pelayan. Kalau begitu, itu tentu
dikerjakan oleh tamu yang sakit, yang mencari alasan untuk dapat pergi ke pondok
dan dengan tenang dapat mepgaduk-aduk barang-barangnya. Ia memastikan diri bahwa
tidak ada barang yang hilang. Uangnya masih utuh. Lalu apa yang mereka cari" Mukanya
menjadi kaku sewaktu menyadari apa artinya semua itu.
Ia masuk ke Ruang Antik-tempat menyimpan barang-barang temuan-dan melihat ke
dalam laci yang berisi stempel-stempel dan bekas-bekas stempel.
Ia tersenyum puas-tak ada yang diutik utik atau diusik. Ia kemudian masuk ke
ruang tamu. DR. Pauncefoot Jones sedang berada di halaman bersama mandornya.
Yang ada hanya Victoria yang sedang asyik membaca buku.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Richard bicara tanpa basa basi terlebih dahulu. "Ada orang yang telah mencari
sesuatu di kamar saya."
Victoria memandangnya terheran-heran.
313 "Untuk apa" Dan siapa orangnya?" "Apakah bukan Anda?"
"Saya?" Victoria naik darahnya. "Pasti bukan saya! Untuk apa saya mengorekngorek barang-barang Anda?"
Richard memandangnya dengan sorot mata tajam. Lalu ia berkata,
"Kalau begitu tentu tamu itu-orang yang pura-pura sakit dan masuk ke pondok
ini." "Apakah ia mencuri sesuatu?"
"Tidak," kata Richard. "Tak ada yang hilang."
"Lalu untuk apa orang..."
Richard memotong kata-katanya dan berkata,
"Saya kira Anda dapat menjelaskan hal itu."
"Saya?" "Begini, Anda pernah bercerita, bahwa Anda telah mengalami hal-hal yang aneh."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Oh, itu-ya." Victoria nampak terperanjat. Ia berkata perlahan-lahan,
"tetapi saya tidak mengerti mengapa mereka datang mencari sesuatu di kamar Anda.
Anda kan tidak ada hubungannya dengan..."
"Dengan apa?" Victoria tidak menjawab selama beberapa saat. Ia seakan-akan tenggelam dalam
pikirannya. "Maafkan saya," katanya kemudian. "Apa kata Anda" Saya tak begitu mendengarkan."
Richard tidak mengulangi pertanyaannya. Ia justru bertanya,
"Anda sedang membaca apa?"
Victoria menyeringai. 314 "Di sini tak banyak pilihan mengenai bacaan ringan. The Tale of Two Cities,
Pride and Prejudice, dan The Mill on the Floss. Saya sedang membaca The Tale of
Two Cities." "Belum pernah membaca buku itu sebelumnya?"
"Belum. Saya kira karangan Dickens itu isinya terlalu berat bagi saya."
"Masa begitu"!"
"Tetapi sekarang, rasanya mengasyikkan."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Sudah sampai di mana Anda membacanya?" Ia melihat halaman buku dari belakang
Victoria dan membacanya dengan keras, "Dan perempuan yang sedang merajut itu
menghitung-Satu." "Saya kira, perempuan itu sangat menakutkan," kata Victoria.
"Madame Defarge" Ya, seorang tokoh yang bagus. Tetapi apakah mungkin merajut
suatu daftar nama" Menurut pendapat saya, itu sukar sekali dilaksanakan. Tetapi
sebaliknya, saya ini kan tidak bisa merajut."
"Oh, saya kira bisa," kata Victoria, mempertimbangkan hal itu. "Lurus dan
melingkar-dengan kaitan-kaitan tambahan-dan kaitan yang sengaja dibuat salah
pada jarak tertentu dan kaitan-kaitan yang sengaja dilewati. Ya, tentu, dapat
dibuat hal semacam itu-dibuat terselu-bung, pasti begitu, seperti orang yang
seakan-akan tidak pandai merajut dan membuat
banyak kesalahan...."
Tiba-tiba, dengan jelas sejelas-jelasnya, seperti
315 cahaya kilat, dua hal bertemu dalam benaknya dengari kekuatan yang dahsvat
laksana ledakan. Sebuah nama-dan bayangan dalam ingatannya.
Seorang pria yang meremas sebuah syal merah rajutan di tangannya, syal merah
yang cepat-cepat ia pungut dan ia lemparkan ke dalam laci. Dan Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
bersamaan dengan itu, sebuah nama-Defarge - bukan Lefarge-Defarge, Madame
Defarge. Ia tersadar kembali karena kata-kata Richard yang lembut,
"Apakah ada sesuatu yang mengganggu Anda?"
"Tidak-hanya ada sesuatu tiba-tiba saya ingat."
"Saya tahu." Richard mengerutkan keningnya dengan congkaknya.
Besok, pikir Victoria, semua akan pergi ke Bagdad. Besok saat-saat istirahatnya
akan berakhir. Selama seminggu ia merasa aman, tenang, dan mendapat kesempatan
untuk berbenah diri. Dan ia menyenangi hari-hari itu-bahkan sangat
menyenanginya. Mungkin saja, aku ini seorang
pengecut, pikir Victoria, barangkali memang begitu. Ia telah berbicara secara
gampang tentang petualangan, tetapi bila saatnya tiba, ia tidak begitu
menyukainya. Ia membenci perkelahian sewaktu ia dibius dengan chloroform dan
rasa sesak napas kemudiannya, dan ia telah merasa takut, sangat ketakutan, di
dalam kamar loteng itu sewaktu orang Arab itu berkata, "Bukra".
Dan sekarang ia harus kembali kepada semua
316 Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
yang menakutkan itu. Karena ia bekerja pada Dakin dan ia harus bekerja cukup
baik sebelum menerima upahnya, serta membuktikan bahwa ia
seorang pemberani. Mungkin ia juga harus kembali ke Olive Branch. Ia agak
gemetar bila ingat akan DR. Rathbone dan pandangan matanya yang penuh teka-teki.
Ia telah diperingatkan oleh DR. Rathbone....
Tetapi mungkin juga ia tidak perlu kembali. Mungkin Dakin juga
berpendapat bahwa lebih baik ia tidak kembali -karena kini kedoknya telah
terbuka. Tetapi ia harus kembali ke penginapannya, sebab di dalam kopernya
tersimpan syal merah rajutan... Ia telah memasukkan semuanya ke dalam kopernya
sewaktu akan pergi ke Basrah. Bila nanti ia telah menyerahkan syal merah itu ke
tangan Dakin, tugasnya akan selesai.
Mungkin Dakin akan berkata, seperti di film-film, "Oh! Bagus cara Anda memainkan
peranan itu, Victoria."
Ia menengadah dan mendapati Richard yang sedang mengamat-amatinya.
"Ngomong-omong," kata Richard, "apakah Anda bisa mendapatkan kembali paspor
Anda, besok?" "Paspor saya?" Victoria mempertimbangkan posisinya. Seperti biasanya, ia belum
menentukan sikap mengenai hubungannya dengan Ekspedisi Penggalian.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Ia menyadari bahwa Veronica atau Venetia akan segera tiba dari Inggris, dan mau
tidak mau ia harus 317 mundur teratur. Tetapi apakah ia akan menghilang begitu saja, atau mengakui
segala kebohongannya selama ini dan menerima segala
akibatnya, atau seperti yang ia rencanakan, membiarkan semua berlalu begitu
saja, belum diputuskannya. Victoria selalu meniru sikap Micawber, yaitu selalu
yakin bahwa sesuatu akan muncul, sesuatu yang akan dapat dia pergunakan sebaikbaiknya.
Mereka Datang Ke Baghdad They Came To Baghdad Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Wah," ia berkata untuk mengulur waktu. "Saya belum tahu."
"Itu sangat diperlukan untuk urusan dengan polisi distrik ini," Richard
menjelaskan. "Mereka akan mencatat nomornya dan juga nama, umur, tanda-tanda
badaniah yang nampak, dan sebagai-nya. Anda tahu,
pokoknya segala data kepribadian Anda. Karena kami tidak punya paspor Anda, saya
kira, setidak-tidaknya, kami harus mengirimkan nama dan keterangan lain mengenai
Anda" Saya selalu menamakan Anda 'Victoria'
saja." Victoria menjawab dengan gagah.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Masa tak tahu," katanya. "Anda sudah tahu nama belakang saya, seperti saya tahu
nama belakang Anda."
"Itu tidak benar," kata Richard. Senyumnya melengkung ke atas, memperlihatkan
kekejamannya. "Saya tahu nama belakang Anda. Dan...
justru Anda, yang tidak tahu."
Melalui kaca matanya ia memperhatikan Victoria.
"Saya tentu tahu nama saya sendiri," ujar Victoria dengan galak.
318 "Kalau begitu, Anda saya tantang, katakan kepada saya-sekarang juga."
Suaranya tiba-tiba terdengar keras dan kejam. "Tak ada gunanya berbohong terus,"
kalanya. "Permainan Anda sudah tamat. Anda memang pandai memerankannya. Anda
telah cukup membaca bahan yang
diperlukan. Anda telah mengemukakan beberapa hal yang telah Anda
pelajari- tetapi kepribadian yang Anda tiru tidak dapat Anda perankan terusmenerus. Saya telah menaruh beberapa jebakan dan Anda telah terperangkap ke
dalamnya. Saya telah mengarang ungkapan-ungkapan
secara acak-acakan, dan Anda telah menelannya mentah-mentah." ia berhenti
Sebentar. "Anda bukan Venetia Savile. Siapa Anda sebenarnya?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya telah mengatakan nama saya kepada Anda pada saat pertama kali kita
berjumpa," kata Victoria. "Nama saya Victoria Jones."
"Kemenakan DR. Pauncefoot Jones?"
"Saya bukan kemenakannya-tetapi nama saya memang Jones."
"Anda juga menceritakan hal-hal lain kepada saya."
"Memang. Dan semuanya benar! Tetapi saya melihat dari sikap Anda, bahwa Anda
Dewi Penyebar Maut X I I I 1 Wiro Sableng 050 Mayat Hidup Gunung Klabat Anak Naga 3
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama