"KELEMAHAN" Translated by: Anna FB: Facebook.com/Annami.cosplayer
Blog: Rubynamie.blogspot.com
Cover Quote: "Jake sedang tidak ada, siapa yang akan menggantikan tempatnya?"
Summary: Saat Jake meninggalkan kota untuk acara keluarga, anggota Animorphs
yang lain dan Ax menjalani kehidupan normal sampai ia kembali. Tapi, saat
Tobias menemukan tempat bersantap baru Visser Three, anak-anak itu
memutuskan mereka harus pergi mengeceknya.
Tapi tanpa pemimpin, Rachel, Tobias, Cassie, Marco, dan Ax menghadapi
masalah lain: Siapa yang cocok menjadi pemimpin untuk tugas ini" Karena
menjadi pemimpin bukan sekedar tentang keberanian dan kemuliaan. Tapi
tentang mengambil keputusan antara hidup"dan mati.
BAB 1 Namaku Rachel. Ada seseorang di The Bible yang bernama Rachel. Aku tidak tahu
panggilan Rachel berarti sesuatu untuknya. Aku ragu. Aku tidak pernah
melihat keluargaku membaca The Bible. Ada temanku juga yang bernama
Rachel. Apa itu semacam trend" Aneh. Dan lagi, kira-kira ada lima Rachel
di sekolahku. Dan dua diantaranya gagal di mata pelajaran penjas.
Mungkin namamu Rachel juga. Itu nama yang populer. Banyak gadis
bernama Rachel. Bahkan gadis yang bisa melempar bola basket ke dalam
ring dengan cara curang. Tetapi aku berbeda dari semua Rachel yang mungkin pernah kau temui.
Dan ini bukan karena anak dungu di sekolahmu berfikir aku memiliki sikap
buruk. Jadi apa yang aku lakukan" Menjadi berbeda dari semua anak yang
bernama Rachel tidak selalu baik. Atau buruk. Hanya saja" terkadang "
sangat jarang " aku berharap aku adalah satu dari beribu Rachel yang
hidup diluar sana yang menjalani kehidupan biasa saja. Satu dari anak
biasa yang bersekolah di SMP biasa, di seluruh kota biasa di Amerika.
Sebenarnya, aku jarang berharap itu, sangat-sangat jarang. Aku tidak
senang dengan yang biasa-biasa saja. Aku tidak melakukan hal yang
biasa-biasa saja. Hanya ketika aku benar-benar lelah saat " untuk
setengah menit saja " berharap aku hanya seorang Rachel biasa. Seperti
ketika aku tidak tidur selama 40 jam. Ketika aku telah menyayat dan
merobek musuh dan darah mengucur dari luka mengangaku sendiri
sampai aku bisa bernapas berat tanpa merasakan sakitnya. Ketika berfikir
tidur adalah sesuatu yang asing. Tidur" Hah" Aku tidak mengharapkannya
setelah setiap misi. Hanya setelah yang menyebalkan satu ini, misi dimana
lebih banyak kehilangan daripada yang didapatkan. Misi dimana kami
gagal melakukan kerusakan yang serius pada Yeerk.
Lalu, aku berharap " untuk setengah menit saja " aku bukan seseorang
yang spesial. Bahwa aku tidak pernah terlibat dalam pemandangan tragis
kematian pangeran prajurit alien. Bahwa Ia tidak pernah memberitahu kami
tentang penyerbuan Yeerk ke bumi. Bahwa Ia tidak pernah memilih kami "
aku, sepupuku Jake, sahabatku Cassie, Sahabat Jake, Marco, dan anak
yang pemalu, serta menarik bernama Tobias. Untuk menerima misi mulia
Andelite yang tidak akan pernah Ia berikan kepada kami sebuah anugerah
sekaligus kutukan yaitu teknologi morf Andelite. Kemampuan untuk
menyentuh binatang dan menyerap DNA-nya dan berubah menjadi hewan
tersebut kapan pun dibutuhkan. Untuk melawan penjajah. Untuk mencegah
nasib yang menimpa begitu banyak dunia lain di seluruh alam semesta.
Nasib yang lebih buruk daripada kematian. Mengabdi kepada si
pengendali-pikiran. Kau tahu apa yang benar-benar membuatku marah"
Musuh terkuat kami bahkan tidak berdiri diatas kaki mereka sendiri. Yeerk
adalah spesies parasit keong tanpa cangkang. Tidak ada telinga, mata,
mulut. Tidak ada lengan atau kaki. Hanya gumpalan kental abu-abu. Dan
kemampuan menjijikan " kebutuhan, sangat " untuk menumpangkan tubuh
tidak berdaya mereka pada otak mahkluk hidup. Meluncur ke dalam kepala
lewat saluran telinga. Lalu memipihkan dan memanjangkan, serta
menekankan diri mereka ke dalam setiap celah dan mengerut di dalam
otak. Seperti tanah liat yang di dorong ke dalam cetakan. Dan kemudian,
menguasai orang seperti iblis. Membaca semua ingatan. Mengetahui
semua rahasia. Mengontrol semua gerakan. Pada dasarnya menggunakan
tubuh induk semangnya untuk tujuan kejahatannya. Untuk menangkap
lebih banyak tubuh induk semang yang disediakan untuk lebih banyak
Yeerk parasit. Tanpa kami manusia " dan tanpa Gedd, Hork-Bajir, dan
Taxxon " Yeerk bukanlah apa-apa di planet ini. Mahkluk mirip cacing
gemuk yang berenang dengan bosan di kolam Yeerk. Buta. Tuli.
Berenang-renang tanpa henti. Masalahnya adalah mereka memiliki kami.
Sebenarnya, beberapa dari kami. Beberapa manusia. Hampir semua HorkBajir. Seluruh Taxxon dan satu Andelite.
orang biasa, Rachel yang biasa-biasa saja. Sekarang aku menggebu.
Menggebu adalah sesuatu yang menonjol dari dalam diriku. Aku marah.
Aximili " Esgarraouth " Isthill. Saudara laki-laki pangeran Elfangor Sirinial "
Shamtul, seseorang yang menyeret kami ke dalam perang ini. Andalite.
Teman kami, juga.
sederhana bahwa saat ini aku tidak mempunyai mulut">
"Apa yang mau kau katakan, Ax?" Cassie, melangkah masuk sebelum aku
bisa melakukan hal bodoh seperti menghajarnya. Kau tidak akan mau
terlibat dalam perkelahian yang tidak perlu dengan mahkluk yang memiliki
pisau di ujung ekornya yang dapat bergerak sangat cepat. Dan aku sudah
dikenal terlibat dalam perkelahian yang oleh beberapa orang disebut tidak
perlu.
tanpa sepengetahuannya.>
Jake tidak hadir dalam beberapa hari. Mengunjungi saudaranya. Bukan
saudaraku. Tom tinggal dirumah jadi setidaknya Jake tidak berhadapan
dengan sesuatu seperti "bisakah aku membunuh saudaraku untuk
menyelamatkan ayahku" lagi. Tom adalah pengendali. Yang berarti ada
Yeerk di dalam kepalanya. Aku mengerang. "Dengar, Ax. Ini adalah
kesempatan. Kita butuh kesempatan. Kita tidak mengambil atau
memilihnya seperti " seperti blus di dalam rak. Kita mengambil
kesempatan. Bahkan bila di blus itu terdapat benang longgarnya atau
lubang." Apa masalahnya" Apakah mereka tidak bisa melihat"
bertengger di langit-langit. Kami di gudang jerami Cassie.
hari lagi sebelum kehilangan dia. Sangat beruntung aku menemukan
lokasinya baru-baru menyerangnya.> ini. Menurutku kita lakukan saja. Coba "Setuju dengan bocah-burung ini, Ax-man." Kata Marco. "Kau merasa tidak
dapat beraksi tanpa perintah langsung, kau bisa melanggar yang satu ini."
"Cassie?" "Sejujurnya, aku menunggu Jake. Tapi aku ikut. Dan aku tahu morf
sempurna untuk misi ini. The Garden baru mendapatkan tiga cheetah
sebagai bagian dari program pembiakan baru mereka. Kalian tahu, mereka
hampir punah." "Kenapa harus cheetah?" Tanyaku.
"Kecepatan. Kau mau menangkap Visser Three secepatnya sebelum
pengawalnya bisa beraksi," Cassie menjelaskan. "Kau ingin berlari lebih
cepat darinya di ruang terbuka. Hampir tidak ada yang bisa berlari lebih
cepat dari cheetah."
Aku menyeringai. Ini keren. Misi buruk yang kubenci. Tapi tidak ada yang
lebih menyenangkan dari memulai misi penting terutama jika misi itu akan
sangat mudah. BAB 2 Tobias memandu kami ke padang rumput bersantap sementara Visser.
Lima dari kami terbang. Berhati-hati untuk mengikuti elang ekor merah
tetap terlihat dan berhati-hati untuk tetap menjaga jarak agar tidak
menimbulkan kecurigaan. Aku dalam wujud rajawali bondol. Cassie dan
Marco dalam wujud elang laut. Ax dalam wujud Northern-Harrier. Secara
alami, ketiga burung ini tidak biasa terbang bersama. Padang rumput
tersebut adalah sebuah lembah yang sangat kecil. Terselip diantara kaki
bukit. Indah. Rumputnya subur. Banyak ditumbuhi bunga liar kuning. Angin
bertiup lembut. Tempat yang sempurna untuk mahkluk terkejam di seluruh
galaksi yang mengakui ini miliknya. Ini seharusnya lucu atau ironis atau
sesuatu. Rencananya, kami mendarat di berbagai titik di sekitar lembah. Empat dari
kami morf menjadi cheetah. Tobias tetap menjadi elang untuk berjaga-jaga,
memandu dan mengarahkan serangan kami.
Visser. Peralatan pelindung yang menjaga agar pesawat tidak terlihat
dalam kunjungannya ke lembah terangkat, mengungkapkan kengerian,
kendaraan tempur berbentuk kapak, dua bilah pedang besar seperti sayap
mencuat dari belakang badan utamanya. Kapal itu dialiri perasaan gelap
dan jahat.
dari sekitar lembah.
Aku berkonsentrasi dan merasakan perubahan dimulai.
ZWOOP! Aku jatuh ke tanah, tiba-tiba, menjadi rajawali tinggi yang aneh. Sayap
cokelat memanjang menjadi enam kaki membentuk tanganku yang
pendek. Cakar yang mematikan berubah menjadi kaki tidak berbahaya
yang memiliki lima jari. Dari kepala rajawali putihku tumbuh rambut pirang
panjang. Mataku melebar dan penglihatanku menjadi kabur.
Ketika aku selesai, aku menarik napas dalam dan berkonsentrasi: cheetah.
Memikirkan, kucing liar paling menakjubkan yang pernah berkeliaran di
sabana. Seperti melepaskannya dari foto. Bulu cokelat berbintik hitam
muncul dari ujung jariku, menjalar ke jari-jari, lengan, sampai tanganku.
Indah! Menyebar. Sampai ke kakiku. Di sepanjang dadaku muncul bulu
yang lebih pucat dengan bintik yang lebih sedikit. Aku memandang Cassie
yang terdekat denganku, dan melihat mata hitamnya tertarik dari bagian
dalam sudut mata emas cheetahnya ke bawah rahang atasnya. Seperti
disulap. Seperti masker bandit. Sebuah gelitikan " dan aku dapat
merasakan hal serupa muncul pada wajahku. Dengan mataku, aku dapat
merasakan penglihatan yang luas. Aku jatuh berlutut.
BOOIIIINNGGG! Tulang belakangku memanjang menjadi luar biasa fleksibel. Tulang
belakangku yang lentur. Mengerut. Memanjang! Mengerut. Memanjang!
Membiarkan kaki belakangku mendorong rumput dengan keras. Kaki
depanku yang panjang terbentuk. Untuk menangkap mangsa. Sehingga
aku bisa mencengkramnya sebelum mencekiknya.
POOOF! Paru-paruku membesar dan kuat, meningkat seperti balon. Udara!
Mernapas tidak pernah terasa" semudah ini. Sangat memuaskan. Aku
menghisap banyak-banyak udara ke paru-paruku. Mudah sekali. Jantungku
yang besar memompa oksigen ke seluruh otot di tubuhku.
POP! POP! Kuku-kuku. Setiap kuku yang ada di cakarku, menusuk tanah. Tajam.
Berguna untuk mencengkeram kijang dan mangsa lain yang berkaki
empat. POPPOPPOPPOPPOP! Cakar lain " tumpul, keras, dan bisa ditarik " menancap ke tanah. Seperti
kuku anjing. Keras, permukaannya tajam " pijakan yang alami " mencuat
dari bawah keempat cakarku. Kakiku. Semua ini akan membuat Jeff
Gordon iri. Aku bisa berbelok empat puluh lima derajat, dengan kecepatan
penuh, lima puluh, enam puluh mil perjam, dan tidak tergelincir. Aku adalah
seekor atlit kucing professional. Seratus empat puluh pond otot dan segala
karunianya. WHOOOSSSHHH! Ekorku! Hampir setengah panjang tubuhku dan berotot. Bintik hitam
menyebar menjadi garis-garis pada ujung putih. Pola yang unik,
membuatku merasa jijik. Ekorku, penyeimbang yang menakjubkan,
membantu keempat kaki " dan tubuh panjangku bergerak selama berburu.
Ke kanan. Ke kiri. Tidak berbelit. Berbelok. Semua dapat dilakukan tanpa
memperlambat gerakan atau terjatuh. Aku dilahirkan untuk kecepatan.
Tidak bertahan, mungkin. Tapi, oh ya. Sangat cepat. Kecepatan yang
menakjubkan. Nol sampai empat puluh mil per jam hanya dalam dua kali
lima detik. Dari saat kau diam saja. Duduk manis. Apa kau mengerti
bagaimana percepatannya" Maksudku, bisakah kau bayangkan" Dan
ketika cheetah mulai berlari " kecepatan penuh " diantara enam puluh dan
tujuh puluh mil perjam " itu hampir sama dengan seribu kaki perdetik.
Perdetik! Oke, cobalah. Letakan satu kaki di depan kaki lainnya dan berjalanlah
sejauh seribu kaki. Memang tidak tepat tapi cukup mirip. Ketika kau
berjalan seribu langkah, hitunglah berapa lama kau berjalan. Mungkin
semenit atau lebih. Sekarang, ketika kau telah melakukannya berputarlah
dan lihat ke tempat kau tadi mulai berjalan.
Seekor cheetah akan menempuh jarak yang sama denganmu hanya dalam
satu detik. Hampir seperti sulap. Aku disini. Satu detik kemudian. Aku disana. Aku mengamati wilayahku. Aku menandai mangsaku.
Aku mengintai. Aku berlari. Seperti kilat. Aku melumpuhkan buruanku. Menggigit lehernya.
Visser Three tidak akan punya kesempatan.
Misi ini mungkin, pertama kalinya mereka akan merasakan kekalahan.
BAB 3
menjadikan tubuh Andelite sebagai induk semangnya, melangkah melewati
pintu pesawat blade. Ia mengamati lembah. Lalu ia mengangguk kepada
empat Hork-bajir yang mengapit jalan dan mulai turun.
Kataku.
Empat dari kami mengelilingi sang Visser dari jauh. Berjongkok rendah di
antara rumput dan bunga-bunga liar. Rencananya adalah berusaha
melumpuhkannya. Menyerang dengan kecepatan yang akurat dan
mematikan. Empat pemangsa bumi dengan otot kuat memburu satu alien.
Ha! Tanpa sempat pengawal Hork-bajir bergerak sepuluh langkah dari
pesawat, menembakan sinar dracon, Visser akan mati. Sedikit lagi.
Animorphs - 37 Kelemahan The Weakness di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Kepalanya terangkat keatas, Visser Three perlahan melangkah ke rumput.
Mencoba merasakan rumput lewat kukunya. Merasa enak. Ia mengangguk
dan berjalan lebih mantap ke lapangan rumput. Sampai"
Aku melompat. Keluar dari semak rumput yang tinggi. Nol sampai empat puluh lima
kilometer perjam. Dua kali lima detik. Benar sekali. Setiap fakta
menakjubkan yang kutahu dari kucing ini benar! Aku menerkam kearah
Visser. Empat matanya menatap lurus ke depan, tapi tidak lama. Ia melihat
aku datang dari sebelah kirinya. Selanjutnya, ia melihat sesuatu yang
samar-samar. Ia berhenti dan segera berbalik tajam kearah kanan dan "
WHACK! Ia jatuh. Berlutut. Bagus. Aku hampir kelelahan. Walau sedikit.
Visser bangkit dan berdiri. Baik, ia lebih tangguh daripada rusa. Tidak
masalah. Karena" Ax! Sulit dipercaya. Penglihatanku yang luas menangkap sesuatu berwarna
emas yang buram disebelah kiriku " dan kemudian di sebelah kananku.
Dan di sisi lain. Aku kembali menyerang Visser. Kami mengepungnya.
Empat cheetah kuat berkeliling memperebutkan satu Andelite, ia panik
menendang gumpalan rumput dan tanah, ekor pisaunya menghantam
udara. Kami hampir melakukannya. Kami hampir mengalahkannya! Satu
dari kami - hanya satu dari kami " harus menyelinap kebawah ekor
Andalitenya dan menjatuhkannya, lalu menerkam tenggorokannya"
TSEEW! TSEEW! Sinar Dracon melesat melewati kami. Kami tidak perlu bersusah payah
menghindarinya.
Aku merasakannya juga. Kucing besar ini hampir tumbang. Ketahanannya
hampir menghilang.
mengantisipasinya. Darah mengalir dari luka menganga di punggung
cheetah.
SLASH! Hork-Bajir lain. Menembakan sinar Dracon, mengikut sertakan
dirinya dalam pertarungan. Cepat atau lambat kami akan terkoyak! Tidak
ada cakar yang bisa mengalahkan pasukan bersenjata Yeerk. Sebelum
sempat kami menancapkan gigi pada lehernya, kami sudah akan menjadi
potongan daging cincang.
Tidak ada pilihan. Aku menghantam Hork-Bajir. Meleset. Mencoba
menyerang lagi. Paru-paruku mulai merasa lemah.
SLASH! SLASH!
Aku berusaha melarikan diri dari penyerang itu dengan darah mengalir di
mataku. Aku melihat Marco, Ax, dan Cassie yang bersusah payah
mempertahankan mangsa kami " Visser " terjatuh. Terengah-engah
melarikan diri dari kibasan Hork-Bajir.
Kami kalah! Tidak!
WHOOOOOOSSH! Aku terjatuh. Wajah duluan. Terjengkang. Aku tertembak! Tertembak
oleh"sesuatu. Terhempas oleh ledakan angin. Apapun itu.
BAB 4 WHOOOOOOOOSSH! Aku berusaha berdiri diatas kakiku. Mencoba untuk
melompatinya. Darimana asalnya itu" Tidak ada apa-apa! THUUMPF! Aku
terjatuh lagi. WHOOOOOOSSSH!
dibuat buta, terengah-engah, lelah. Empat pemburu tercepat, tertangkas,
sedang diserang. Ini membuatku berfikir tentang gula-gula elastis. Atau kartun yang bergerak
cepat. Kau tahu, dimana tubuh karakter kartunnya akan memanjang
secepat ia berlari dan lebih cepat " sampai tulang belakangnya keluar dari
tubuhnya. Itulah yang terjadi di dalam kartun. Dimana yang tidak mungkin
menjadi mungkin. Kelihatannya seperti cahaya, lalu samar-samar.
Seperti angin puyuh kecil atau tornado.
Dan tiba-tiba berhenti. Tanpa peringatan. Tanpa melambat. Hanya " berhenti.
melainkan memiliki daging dan darah. Mahkluk aneh yang kelihatannya
mampu melintasi padang rumput seperti serangga tercepat. Seperti peluru
yang ditembakkan dari tiga puluh " tiga puluh. Senapan pemburu.
Tingginya setara dengan antelope. Empat kaki yang kurus. Ekornya kurus
tapi kelihatan kuat, berukuran sepanjang tubuhnya, terkibas dan meregang
bahkan saat kakinya tidak bergerak. Dadanya seperti burung dara, besar
dan busung. Kepalanya seperti helm balap aerodinamik. Wajahnya
melengkung, berbentuk setengah bola. Tengkorak kepalanya membentuk
segitiga. Seperti kerucut es krim. Kecuali kerucut itu lebih rata. Dan aku
menyadari bahwa semua itu tertutup bulu berwarna biru. Serta tidak ada
mulut. Dan terlihat dua tangan yang lemah. Seperti Andalite. Seperti Ax.
meninggalkan kami dan muncul di samping Visser Three dalam sekejap.
Kami melarikan diri, rasa takut dan adrenalin yang memuncak membantu
cheetah yang kelelahan ini, berpencar melewati hutan lebat di sekitar
lembah. Kami melarikan diri dan mahkluk itu membiarkannya. Aku tahu.
Dan aku sangat tidak menyukainya. Semua ini membuatku kesal. Terlebih
lagi, membuatku malu. Mengapa mahkluk itu membiarkan kami kabur"
Kami demorf, dan hendak demorf kembali menjadi burung untuk pulang.
Dan kami mendengar mahkluk tersebut berbicara denga Visser Three.
Bahasa pikiran yang sangat cepat.
Kata-katanya terdengar sangat jelas saat mahkluk tersebut berhenti
berbicara. Saat jeda antara suara dan makna kata-katanya. Seperti saat
kau berbicara melalui telepon dengan orang Eropa. Atau di benua lain,
kurasa.
Three dengan keras.
kauakanmemanggilkuanggotadewanketigabelas, Visser.>
Padaakhirnya,
Inspektur itu mengeluarkan suara yang seperti tawa. Melengking dan
bergetar. Suara yang membuat tulang belakang manusiaku menggigil.
Garatron. Sambil berlutut di tanah yang gelap, membungkuk, rambutku menjuntai di
wajahku, tangan kananku tertusuk ranting. Tubuh manusiaku masih
merasakan keanehan dari rasa lelah cheetah.
Tapi sangat berbahaya jika terus menunda. Aku menarik napas dalam dan
lekas melanjutkan morf. Segera, aku telah berbulu putih-cokelat, bersayap
besar, serta berparuh keras dan tajam. Aku telah menjadi Rajawali bondol.
gudang jerami.>
BAB 5
"Apa yang orang itu lakukan disana?" Aku berkata marah. "Ia merusak
rencana kita." Marco menoleh kearah Ax. "Apa kau tahu tentang Garatron?" Tanya nya.
"Maksudku, aku bukan satu-satunya yang melihat kemiripannya, kan. Bulu
biru, empat kaki, lengannya."
Ax, terlihat tegang. "Kemiripan fisik tidak selalu berarti ada hubungan genetik." Cassie
menjelaskan. "Mamalia dan marsupial sama-sama sebangsa tikus. Terlihat
mirip tapi tidak bersaudara. Mungkin seperti Andalite dan Garatron."
Sedangkan Andalite tidak akan membiarkan itu terjadi pada bangsanya.>
Aku mondar-mandir di depan kandang penuh bayi tupai. Ibu mereka telah
mati. "Ini buruk sekali. Inspektur itu bisa mengalahkan salah satu binatang
tercepat dan tertangkas di bumi. Jika kita tidak bisa menangkap Garatron,
kita tidak bisa mengalahkan mereka."
Visser Three adalah mahkluk jahat. Tapi inspektur itu menyebutkan
sesuatu. Aku bertaruh ia disini untuk mengawasi Visser Three untuk
membuat laporan dari proses invasi ke bumi.>
Aku memikirkan yang tobias katakan. Masuk akal juga. Tapi apa artinya itu
semua untuk kita" Dan bagaimana kita bisa memanfaatkan keberadaan
sang Visser yang sedang diawasi" Apakah selanjutnya kita akan bisa
bekerja sama dengan spesies induk semang
menyeringai. "Ini sempurna. Ini kesempatan lain."
menarik itu" Aku Cassie mendongak dari wadah susu atau sesuatu yang disiapkan untuk
bayi-bayi tupai. "Untuk apa".?"
"Untuk mengalihkan perhatian Visser Three. Mempermalukannya di
hadapan inspektur. Tunjukkan kepada inspektur betapa payahnya hasil
kerja Visser. Kemudian ia akan dipecat dari pekerjaannya."
Marco mengacungkan tangan. "Tunggu dulu, dan apa yang akan terjadi
setelah Visser Three tidak ada" Katakanlah kalau kita telah berhasil,
bagaimana jika inspektur menggantikan posisi Visser dengan sesuatu yang
lebih berbahaya?" Cassie mengangguk. "Mungkin saja, tapi aku ingin mendengar rencana
Rachel." "Mudah saja." Kataku. "Seperti kampanye negaif. Kita serang dengan cepat
dan tepat. Memberi tekanan terus menerus. Membuatnya terlihat ada lima
bandit andalite memulai perang. Kita serang tiap pengendali penting di
kota. Setiap orang di posisi yang berkuasa, dan kita serang mereka di
tempat umum. Dimana pun pengendali yang penting terlihat. Kita ingin
inspektur tahu apa yang terjadi. Dan kita akan melakukannya sekarang
juga. Kita tidak tahu berapa lama inspektur itu ada disini. Kita harus
bergerak sekarang!" "Menurutku kita harus menunggu." Marco berkata tiba-tiba. "Kita harus
menunggu Jake kembali. Dua atau tiga hari lagi. Aku suka idemu Rachel,
tapi misi ini terlalu berbahaya untuk dilakukan tanpa Jake."
"Apanya yang berbahaya?" Aku menimpali. "Buum buum buum, kita
serang, lari, dan serang lagi."
"Ya, di tempat umum." Marco menggelengkan kepalanya. "Gila banget.
Kau tidak memikirkan resikonya" Bila salah satu dari kita dalam keadaan
terdesak" Salah satu dari kita harus demorf di tengah-tengah lorong
supermarket yang dipenuhi pengendali yang berjaga-jaga dari balik etalase
hamburger yang menunggu untuk menggeret kita ke Visser Three?"
keterpaksaan.
Aku memandangnya lurus. Aku tersiksa mendengarnya mengatakan itu.
Dia jarang melakukannya. Tapi" Tobias telah terjebak dalam wujud morf.
Baru-baru ini, ia sukarela tertangkap demi sebuah misi kemudian disiksa.
Ia yang banyak berkorban dalam perang bodoh ini lebih daripada kami
semua. Ia akan berusaha melakukan apa pun yang ia bisa. Namun, sangat
menyakitkan melihatnya memikul beban begitu berat. Aku memiliki
perasaan yang kuat pada Tobias. Seperti sesuatu yang tak terelakkan.
Seperti perasaan itu selalu ada bahkan sebelum kau sadar.
"Aku setuju dengan Marco dan Tobias." Cassie membalas, sambil
membuka pintu kandang bayi tupai. "Ini sungguh ide yang bagus, tapi
untuk serangkaian serangan brutal kita butuh seseorang untuk memandu.
Dan Jake adalah orang terbaik yang bisa melakukannya."
"Jake tidak ada disini," Aku menggerutu.
"Dan apa yang terjadi," Cassie berkata dari balik punggungnya. "Kita
membuang waktu dengan berdebat. Tanpa pemimpin, tidak ada yang
berhasil." "Menurutku," Kata ku. "Kita harus memilih pemimpin sementara. Dengar,
kita semua setuju bahwa kita seharusnya tidak berdebat soal siapa yang
bertanggung jawab. Jadi?"
keputusan kalian, manusia.>
"Dan Rachel mengatakan ia ingin bertanggung jawab, kan?" itu Marco.
"Maksudku, ini semua tentang itu, kan?"
Aku menatap marah. Jika aku ingin memimpin, pertama-tama aku harus
bisa mengontrol diriku. "Tidak, aku tidak mengatakan itu." Aku menghadap
Cassie. "Aku tidak perduli siapa yang menjadi pemimpin. Cassie bisa
menjadi pemimpin." Cassie menyuapi susu ke mulut tupai. "Tidak, terima kasih. Operasi otak,
oke" Misi penyelamatan rahasia ke kolam Yeerk" Saat itu aku memang
harus melakukannya. Tapi tidak untuk kali ini. Tidak untuk misi
penyerangan brutal."
"Tobias?" Kata ku. "Bagaimana denganmu?"
"Walaupun aku enggan mengakui orang yang lebih pintar daripada diriku,"
Marco mendesah. "Harus ku katakan dalam hal kecerdasan, Ax adalah
orangnya." Ax memutar kepalanya ke belakang hampir mirip seperti sedang berpose
untuk photoshoot. "Tapi" Marco melanjutkan. "Jangan tersinggung, Ax-man. Misi ini
membutuhkan kontak yang cukup dekat dengan manusia, dengan mm..
masyarakat. Dan nyatanya, kau masih belum bisa menerima bahwa jam
bumi adalah jam mu juga. Dan serial TV favoritmu bisa dikatakan, payah."
Ax terlihat tersinggung.
Animorphs - 37 Kelemahan The Weakness di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Jadi tinggal siapa?" Tantangku. "Kau?"
"Mungkin saja."
"Tidak mungkin. Aku adalah satu-satunya yang cepat dan gesit. Juga
pantang menyerah." "Dan sembrono." Marco membalas.
"Jika kau ingin duduk saja dan berfikir mengenai setiap langkah bodoh
untuk mati," Aku berkomentar. "Tinggalah di dusun, Marco."
"Ya dan ada metode untuk kegilaanku ini. Yang bisa dikatakan lebih baik
dari cara halusmu itu."
"Akan ku jelaskan nanti." Kata Cassie cepat-cepat. "Dengar, jika kita
menginginkan seorang pemimpin sampai Jake kembali, kita harus
memilihnya dengan cara demokratis. Kita ini tim, kan?"
Marco mendengus. "Bagus sekali, kita punya sahabat terbaik Rachel,
pacar-burungnya dan Ax tidak memilih" lupakan, man. Aku mundur."
Marco menghadapku dan membungkuk. "Selamat, baginda. Permintaanmu
adalah perintah bagiku."
BAB 6 Aku berbaring sambil melipat tanganku. Tak kunjung tertidur. Pikiranku
terus berputar-putar. Memikirkan mengenai hal paling aneh. Bukan tentang
penyerangan pertama yang kami rencanakan di stasiun TV lokal milik
Yeerk, tapi mengenai tragedi Yunani yang kami pelajari di kelas bahasa
Inggris bulan lalu. Tentang Oedipus Rex yang ditulis oleh seseorang yang
namanya sulit dieja. Disitulah aku baru mengenal kata "keangkuhan".
Keangkuhan itu ibarat penyakit. Bisa diartikan juga kebanggaan yang
berlebihan. Terlalu percaya diri. Keyakinan bahwa kau bisa melakukan
apapun yang kau inginkan, lebih dari siapapun. Karena kaulah yang
terbaik. Karena kaulah yang paling spesial. Karena kau adalah dirimu.
Masalahnya adalah, keangkuhan biasanya membawa dampak buruk.
Rasanya seperti kengerian ketika kau tahu bahwa sesuatu yang kau
lakukan bisa jadi sangat buruk. Ketika membaca tentang kisah pahlawan
dan ksatria, membuatku merasa takut. Membuatu merasa menjadi bagian
penting dalam tim, menjadi anggota yang sudah ada dalam waktu lama.
Bagian dari tim ekslusif. Tim yang terdiri dari orang-orang sepertiku yang
bisa melakukan hal-hal hebat dan kemudian dihukum karenanya.
"Ugh." Aku duduk dan menaruh bantal di punggungku. Jika aku tidak bisa tidur,
aku seharusnya tidak membuang waktu dengan menatap langit-langit.
Mungkin seharusnya aku membaca atau mendengarkan radio. Kenapa aku
jadi memikirkan hal semacam itu sekarang" Karena tiba-tiba, aku menjadi
seorang pemimpin dari sebuah pasukan kecil. Itulah mengapa, Jake sering
menyiratkan bahwa pemimpin bisa lebih takut atau lebih ragu ketimbang
anggota lainnya. Ia hanya mencoba untuk tidak menunjukkannya.
Tidak perduli seberapa sulit hal itu. Itulah kewajibannya. Orang-orang
menginginkan pemimpinnya lebih baik daripada mereka. Lebih sempurna.
Tidak kenal rasa takut dan kelemahan. Ya tuhan. "Orang-orang
menginginkan pemimpin mereka bertindak seperti yang mereka harapkan."
Itulah yang selalu Jake katakan. Penuh keyakinan. Sangat berani. Tidak
kenal takut. Tidak pernah bimbang. Masalahnya adalah, aku bimbang dan
terutama merasa takut. Menjadi pemimpin adalah mengenai orang lain.
Menjadi tipe pahlawan yang seperti diriku dilahirkan " pahlawan sepertiku
yang terlibat dalam peperangan ini "itulah diriku. Aku cukup pintar untuk
mengetahuinya. Itulah sebabnya aku hawatir. Khawatir bahwa aku akan
melakukan sesuatu dalam misi yang dapat membahayakan temantemanku. Khawatir bahwa akulah yang bertanggung jawab karena
melakukan sesuatu yang salah seakan rasaya aku ingin saja mencongkel
mataku seperti pria tua dalam kisah tragedi Yunani. Pikiran itu
menggangguku. Membuatku kesal. Aku bahkan tidak mampu untuk
merasa khawatir dan tentu saja tidak mampu untuk menunjukkannya. Aku
adalah pahlawan. Ksatria. Raja! Aku mampu melakukan hal hebat.
Benarkan" Bisa melakukan hal besar, bisa memenangkan peperangan dan
membangun peradaban, atau apa saja yang bisa dibanggakan. Mungkin
agak sedikit sombong. Atau memang sombong. Karena rasa percaya diri,
kebanggaan dan kesombongan adalah hal yang sama. Dan itulah diriku.
Jika saja " pahlawan, ksatria, dan raja tidak berani melakukan hal nekat
tapi hanya hal-hal yang diperukan, siapa yang akan melakukan hal-hal
berani yang gila" "Tak seorang pun yang bisa," Aku berkata pada bulan yang mengintip dari
balik tirai. Jadi ini hanyalah jebakan. Kau adalah dirimu. Karakter
seseorang itu adalah takdir.
TAP TAP TAP Aku turun dari tempat tidur dan berjalan ke jendela.
"Hey," Kataku menaikkan jendela dan membiarkan Tobias bertengger di
meja belajarku. "Kenapa lama sekali?"
"Tobias?" Aku bertanya. "Apa kau pikir kita melakukan hal yang benar"
Maksudku mengenai penyerangan cepat itu. Membuat sang inspektur
berfikir bahwa kita menghajar habis Visser" Membuatnya berfikir bahwa
kita lebih kuat dari kenyataannya" Itu strategi yang sempurna, kan?"
Tobias memandangku dengan seksama melalui tatapan elangnya.
harus kita lakukan.> "Jadi, menurutmu aku benar?" Aku menekannya. "Bahwa akulah yang
pantas untuk misi kali ini, kan?"
Tidak ada jawaban. Sangat sangat penting mengetahui apa pendapatnya. Aku tahu ia
temanku. Aku juga tahu ia mencintaiku. Aku sangat tahu itu. Tapi untuk
malam ini, lebih dari kapanpun, aku ingin mengetahui bahwa ia percaya
padaku. "Maksudku, kau akan memilihku, kan?" Aku berkata cepat. "dan Cassie?"
Untuk sesaat aku tidak berkata apa-apa. Kemudian aku melepaskan gaun
malamku dan berdiri di bawah cahaya bulan. Gemetaran di dalam pakaian
morfku. "Baiklah. Ayo lakukan."
BAB 7 "Asal kalian tahu, sebelum aku menghabiskan waktu dengan kalian. Aku
tidak pernah mengenal sesuatu yang namanya matahari terbit. Aku serius
lho. Kalau matahari terbenam sih aku tahu. Tapi setiap aku bangun pagi
hanya ada langit biasa. Tapi sebenarnya bagian terbitnya itu adalah?"
"Marco." "Aku akan tutup mulut." Katanya sambil berjongkok dan menguap.
Kami berada di gang tepat di belakang Studio TV WKTV. Pemberhentian
pertama dalam rencana brutal kami. Rencananya adalah meyakinkan sang
inspektur bahwa bandit Andalite telah menghajar habis visser semudah
menendang kerikil. Misi lainnya yang mengharuskan kami terlibat dalam politik Yeerk.
Aku berusaha untuk melawan keraguanku sambil menoleh kearah Tobias.
Apakah ia juga tidak mempercayaiku" Tidak mungkin. Mungkin itulah yang
ingin ia katakan: jangan perdulikan apa yang ia pikirkan.
"Morf tempur." Perintahku.
Marco berdiri. "Tunggu dulu. Bagaimana dengan langkah awalnya?"
Aku merengut. "Akulah pemimpin disini."
"Penyusupan. Tidak satu pun dari kita pernah kedalam, kan" Kita harus
mengeceknya dulu dengan morf yang lebih kecil. Melihat sekitar, jika yakin
sudah aman baru kita gunakan morf bertarung."
Aku menggelengkan kepala. "Tidak. Itu bukan ide bagus. Itu berarti kita
harus berubah lagi kedalam wujud manusia. Terlalu beresiko."
"Kecuali kalau kita menjadi lalat. Terbang masuk, melihat-lihat lalu keluar,
saat situasi aman demorf, dan morf kembali ke morf tempur, dan masuk."
Jawab Cassie. "Kenapa kita tidak tunggu saja misi ini sampai, minggu depan?" Aku
menyindirnya. Cassie terlihat tersinggung tapi aku tidak perduli.
"Ax, kau ikut kan?"
"Aku setuju dengan konsep "kasar" itu. Kita harus bekerja cepat langsung
menyerang target. Bagaimana pun juga">
"Oke, morf tempur. Kita masuk dengan cepat. Membuat keributan. Porak
porandakan tempat itu tapi jangan menyakiti siapa pun, oke?"
Marco mendesah dan mulai morf menjadi gorila. "Uh-huh"
Aku mulai morf menjadi beruang grizzly. Aku tumbuh menjadi besar, kuat,
dan berbahaya, semua keraguan itu berangsur hilang. Tapi Marco selalu
penuh keraguan, lupakan tentang Marco. Dan Tobias" lupakan dia juga.
Aku yang paling benar. Tubuhku bertambah tinggi enam kaki, tujuh, dan
lebih tinggi lagi. Ototku membesar. Tulangku menebal sebesar fosil
dinosaurus. Bulu-bulu kusut tumbuh seperti armor. Aku sangat kuat.
Predator darat paling kuat di muka bumi.
Aku adalah beruang grizzly.
Aku mendobrak pintu. WHAM! Pintu itu terlepas dari engselnya dan jatuh bergemerincing. Kami sudah di
dalam! Lorong sempit. Sinar terang. Bentuk dan bayangan bergerak,
tampak kabur dalam penglihatanku yang lemah. Tapi kami sudah masuk.
Beruang grizzly, gorilla, Andalite, serigala, dan elang " yang mengamuk.
panik. Aku mencakar lukisan berbingkai dan mencabutnya dari Sheetrock.
"Apa-apan"."
"Ya, tuhan!" Aku mulai merangkak dan berlari sekuat tenaga. Seekor beruang pada
posisi ini akan membuat peringatan: kosongkan jalanan. Aku menggaet
mesin fotokopi dan melemparkannya. Marco meninju pintu di samping dan
meremasnya. Petugas keamanan segera datang dan mencoba
mengacungkan pistolnya. FWAAP! Ekor Ax menyabetnya, sangat cepat seperi cambuk banteng dan
petugas itu tergeletak tak sadarkan diri.
Seseorang dengan papan klip. Aku memukulnya seperti bola bowling yang
menghantam pin. Ia berguling ke belakangku dan membentur lantai.
Cassie segera melompat dengan gesit melewatinya. Tiba-tiba kami sudah
keluar dari lorong dan sampai di backstage. Aku dapat melihat sejumlah
peralatan yang disiapkan untuk set. Aku mengambil dan memanggul
kamera TV seperti boneka lalu berputar dan menabrak belakang set.
menghentikan kami. "Tseeer!." "Apa-apan ini".. keluarkan hewan-hewan itu dari sini!"
Ah, Christine Kaminsky. Pembawa berita pagi Yeerk favorit kami.
Ia bergaun ketat terdiri dari dua stel jas merah dengan kostum berhiaskan
perhiasan emas mahal yang sangat sederhana. Kami mengganggunya di
tengah-tengah saat membaca beritanya. Ia keliahatan sangat sangat tidak
senang. "Hancurkan setengah tempat ini." Aku berseru.
"Berhati-hatilah dengan orang-orang." Cassie berkata. "Sebagian besar
dari mereka tidak tahu apa-apa."
Aku melompat dengan mudah ke atas meja pembaca berita. Meja itu
runtuh. Aku berguling.
Seru Marco.
tendangan Winnie yang halus ke meja berita Christine.
CRASH! Meja terbalik lainnya. Aku meluncur melewati lantai menuju "green screen"
peta cuaca. ZZEWEEEEEE ... SSZZZZ ...
Marco menyentakkan mikrofon dan peralatan elektronik lainnya dari
jaringan listrik sementara Ax pergi mencari ruang kontrol, menarik tuas
kunci dan memutarnya serta memberhentikan siaran WKVT.
lampu. Aku berbalik secepat tubuh beruangku bisa. Tiba di studio, sekitar 20
pengunjung dipimpin oleh karyawan pemandu. Dewasa dan anak-anak.
Kurasa, bahkan siaran lokal pun punya banyak penggemar. Sang
pemandu itu membeku dan berteriak lalu pingsan. Penglihatan grizzly ku
memang kabur, tapi aku dapat merasakan para pengunjung itu membeku
dengan mulut ternganga. Aku kembali pada kekacauan yang kami buat.
Para kru sudah berhamburan melarikan diri. Christine dan Bobby,
keduanya sedang meringkuk dan meringis dibalik meja Bobby yang
berantakan karena ulah auman serigala Cassie. Aku memukul dan
menggulingkan troli kopi dengan cakar beruangku yang besar serta
meluncurkannya menabrak dinding. Bagel dan kue-kue berterbangan.
Donat cokelat lezat melayang melewati pengunjung.
berisi lima kursi. Satu demi satu terangkat.
RIIIP! Tinggal satu kursi lagi! CRAASH! Kursi-kursi tersebut melayang menabrak dinding. Merobohkan sepotong
plester sebesar truk pemadam kebakaran.
Kemudian, "Oh, tidak!" sebuah suara samar-samar terdengar dari
kerumunan pengunjung. "Siapapun, tolong!" dan "Kakek!"
senjata dan aku tidak ingin melukai mereka.>
memerintah.
Marco membawa si pembawa berita yang berteriak dan meronta. Aku
mendekatkan wajah beruangku ke wajahnya.
Aku memberinya peringatan: ia masih memiliki keberanian.
"Kau tidak bisa menakutiku, Andalite," Ia mendesis.
Ia tidak berkata apa-apa. Hanya berusaha menjauh dari gigiku.
Aku mengangguk kepada Marco dan ia melepaskannya. Ia merapikan
bajunya dan menatap penuh kebencian ke arah kami. Kami telah berada di
studio kurang dari lima menit. Kami segera meninggalkan studio. Kabur,
lari, dan demorf sambil menghindari mobil polisi, ambulans, dan van
pembawa berita yang berlomba menuju studio.
BAB 8
"Aku tidak percaya kita kedatangan penonton langsung." Cassie berkata
sambil tertawa. "Itu lebih dari yang kita harapkan." Tiba-tiba ia terlihat tidak
yakin. "Mungkin lebih baik kalau sebelumnya kita mengetahui dulu kalau
mereka ada di dalam. Kita bisa mengeluarkan mereka lebih dulu."
Tiba-tiba keheningan melanda. Seakan semuanya tiba-tiba memikirkan
tentang pengunjung-pengunjung itu.
Aku membeku. Ketakutan atau merasa bersalah. Dan tiba-tiba rasa takut
itu diusir oleh rasa panas " atau sesuatu. Pembelaan diri. Semacam itu.
"Yeah, bagaimana kalau dia cuma tersandung" Ayolah. Kejadian yang
Animorphs - 37 Kelemahan The Weakness di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
sudah biasa." Aku berkata dingin. "Kita seharusnya tidak perlu merasa
khawatir mengenai pria itu. Disamping itu, kita semua tahu ia seorang
pengendali." Semuanya menoleh ke arahku. Dan keheningan ini masih berlanjut. Kami
punya tugas yang harus dilakukan. Seharusnya mereka tetap fokus dan
lebih tegar menghadapi persoalan semacam ini.
"Tujuan kita sudah berhasil." Aku berkata. "Dan ini sudah berlalu. Sekarang
kita punya jadwal. Pemberhentian selanjutnya, toko buku."
Kami demorf dari burung di balik tumpukan besar kardus yang terletak di
belakang toko buku lokal.
"Siapapun ambilkan aku boneka Laa-Laa ketika kita sudah di dalam, ya."
Kata Marco. "Aku suka yang warna kuning itu."
Aku menatapnya. "Apa?" Ia membela diri. "Akan ku kirimkan cek ke managernya besok.
Walaupun ia adalah Yeerk, tidak berarti aku ingin mencurinya atau
semacam itu." "Uh, Marco. Kau tahu Teletubbies itu untuk anak TK, kan?" Ujar Cassie.
<"Eh-oh, Laa-Laa,"> Celoteh Ax. <"Berpelukan">
lagi dalam lima menit." Aku mengingatkan semuanya. "Seperti di studio,
lima menit beraksi. Ax" Kau harus tetap jujur, oke?"
"Hey, kupikir aku yang memberi perintah," Aku menceplos. Merasa
terganggu. Tobias memalingkan pandangan dan menatap langit.
"Apa aku salah?"
"Tidak, kau benar. Tapi seharusnya kau menyadari salah satu kewajiban
seorang pemimpin." Marco berkata pelan. "Salah satunya mengajarkan
kemampuan berkomunikasi seperti bagaimana untuk tidak jadi
menyebalkan." "Kami siap kapanpun kau perintahkan, Rachel." Cassie berkata dengan
tenang. Aku tidak menghiraukannya. Tidak ada yang perlu dihiraukan dari masalah
Marco atau Tobias. Aku sedang membuktikan apa yang harus dibuktikan.
"Ayo lakukan." Seruku.
Kami morf dan keluar melalui dek barang. Grizzly, gorila, serigala, elang,
dan Andalite berderap-derap melewati ruang penyimpanan barang, dan
ruang karyawan, melempar kardus-kardus, melempar palet-palet kosong
ke rak penuh dan membalik loker-loker logam yang tipis. Lalu kami menuju
lantai utama toko untuk mengobrak-abrik.
"Aaahhh! "Ya, tuhan" "Tolong!" Aku menikamkan cakar Wolvrine X-men ku ke tumpukan kardus buku dan
melemparkannya. Kardus-kardus itu terkoyak di udara. Buku-buku
berterbangan dan rasanya aku ingin tertawa. Tiga orang karyawan yang
berdiri di kasir memutuskan untuk lari. Mereka berlari terbirit-birit. Salah
satunya meninggalkan mesin kasir terbuka. Aku berlari ke belakang konter
dan menutup mesinnya. Ini bukan perampokan. Tidak akan ada yang
mencuri uang dan akhirnya menyalahkan kami. Tidak ada perampokan tapi
banyak kerusakan. "Tseeerr!" Itu Tobias!
Ha! Membungkuk sambil tangan di atas kepala, dua puluh tahunan -atau
sekitar segitu seorang manajer yang telah diidentifikasikan oleh Tobias
sebagai Yeerk minggu lalu, berlarian ke sudut seperti serangga yang panik!
Kerumunan pelanggan segera menyerbu pintu depan toko. Seorang pria
menabrak rak dan memanjatnya seperti tangga. Cassie menggiring
pelanggan ke pintu, lalu berbalik ke arah pria yang sedang memanjat rak.
Ia mencoba untuk membawa mereka keluar. Memastikan tidak ada satu
orang pun yang mencoba jadi pahlawan dan akhirnya terluka.
"Kursi ku, tidak!"
Dari kafe kecil terlihat Ax sedang merobek-robek bantalan kursi menjadi
benang, segelas espresso, dobel mocha latte dan cokelat panas terlempar
di udara. Busa cokelat menghujani seperti hujan asam. Sungguh panik!
Sungguh kacau! Sungguh histeris! Dan aku yang bertanggung jawab atas
semua ini. THUDDD! Marco, di toko mainan. Ia melempar rak kardus berkawat ke lantai. Display
warna-warni setinggi-dua-kaki yang ada di rak jatuh menimpa lantai. Tebak
betapa aku menyukaimu Bunnie, karakter hero Disney, Pooh, Piglet,
Tiger" CRASH! Display Blue"s Clues menghantam lantai.
sebesar-badan-sapi nya ke rak bersiap untuk mendorongnya.
semacamnya. Man, aku benci ini. Toko buku itu seperti tempat suci atau
seperti itulah.> Aku mengangkat tepian meja sebesar enam-kali-enam-kaki yang berisi
buku-buku diskon dan "
WHOOMMMPPFF Seorang manajer Yeerk meratap di sudut.
Beratus buku gambar besar, buku alamat, dan biografi tentang seorang
bocah yang menjadi bintang dalam semenit berhamburan di lantai.
"Lihat, mom!" Aku menoleh ke seorang anak yang menarik-narik celana
jeans ibunya sambil menatap Marco. "Itu Curious George!"
dari lantai.
"WAAAHHH! Curious George-nya jahat!"
Ibu anak itu berlutut dan melingkarkan lengannya ke leher anaknya yang
sedang terkesima.
mengumumkan dengan tenang.
Aku terhuyung-huyung mendekati si manajer pengendali. Mengulurkan
tangan dan menggenggamnya dalam pelukan beruang. Aku meremasnya
dan menyempitkan udara di paru-parunya. Wajahnya hanya beberapa inchi
dari moncongku. Ia gemetar dan terengah-engah mencari udara. Aku
meremasnya makin kuat hingga pembuluh venanya menonjol.
Wajahnya membiru.
BAB 9 "Pemberhentian selanjutnya, Style-a-riffic."
"Apa itu?" Cassie, tentu saja.
"Dan pria." Aku menekankan.
Ax mencondongkan kepalanya.
di oleskan ke kuku jari dan dikeringkan ke dalam mesin penyebab kangker
yang mirip microwave. Rambut diatas mata mereka ditarik sampai ke akar,
kaki mereka diolesi dengan alat metal yang tajam. Rambut kaki mereka
"> Cassie mengangkat tangan. "Aku sudah mendapat gambaran, Ax."
"Iklan di TV?" Marco menebak dan Ax mengangguk.
"Lalu, kenapa harus Style-a-riffic?" Tanya Cassie. "Apa hubungannya
dengan Yeerk?" "Pertama, itu adalah salon kecantikan terbesar di kota." Jawabku. "Kedua,
Tobias mengetahui bahwa Mrs. Chapman adalah pelanggan terbaik
sekaligus asisten pemiliknya. Coba tebak mungkinkah tidak ada Yeerk
disana?" "Kau menikmatinya, kan?" Marco bertanya padaku.
"Ya, memang. Kita beraksi, beraksi, dan menyerang balik. Sekarang,
mereka pasti ketakutan. Dan mereka akan segera lebih ketakutan.
Seharusnya kita melakukan ini dari dulu."
"Yah, memang. Kita tidak pernah memiliki warrior-princess sebagai
pemimpin sebelumnya." Ujar Marco.
Aku mendengar nada menyindir, tapi aku tidak perduli. Benar sekali.
Kurasa, karena sekarang aku yang memimpin, para Yeerk itu harus
membayarnya. Jake akan bangga sekali padaku saat ia kembali atau
bahkan malah cemburu. Mungkin sangat cemburu. Itu bagus juga. Suatu
perubahan. Orang-orang berubah. Situasi berubah. Jake sudah menjadi
pemimpin untuk waktu lama. Mungkin ini saatnya ia istirahat. Kami tepat
sasaran. Cepat dan tepat seperti kilat
"Ahhh." "Ohhh." "Eeek!"
aku seekor tikus">
Saat ini kami masuk melewati pintu depan.
membosankan bahkan tidak melihat ke arah kami.
Resepsionis yang "Apa kau sudah punya janji?" Ujarnya sambil mengunyah permen karet
rasa anggur. Kemudian ia melihat ke arah kami lalu pingsan.
CLUNK! Wajahnya terkulai di meja. Lucu sekali, ditambah lagi ia
meggunakan banyak sekali semprotan rambut.
BOOMPP. BOOMPP. BOOMPPBOOMPPBOO-MPP.
Sebuah wadah kawat berisi penuh bola basket jatuh menimpa lantai.
semuanya. Berpakaian olahraga sekaligus pengendali.
Cassie mengunyah jaring-jaring raket tenis.
Tobias menggunakan cakarnya mengempiskan perahu karet dan rakit
yang menggantung di langit-langit.
FWAAP! Ax menghancurkan etalase penuh jam tangan olahraga menggunakan
pukulan mata pisaunya sambil mengumumkan.
SCREEEEEPPPP! EEERRREEEPPP!
Pembatas metal yang memisahkan kotak deposit keamanan dari semacam
brankas - jatuh terkena cakarku.
BONK! Petugas bersenjata berdatangan. Melihat pemandangan grizzly dan gorilla
bermain dengan peralatan metal membuat tangannya terangkat di atas
kepala dengan tongkat keamanannya sendiri.
petugas yang jatuh ke lantai marmer dan mendudukannya ke kursi
berlengan.
luar. Mengancam dengan geraman lalu menutup pintu. "Ah! Tolong!
Seseorang panggil polisi! Panggil sersan?"
Terlihat pengendali-manajer-Yeerk Bank. Mr. Arundel. Memakai setelan
biru dengan dasi kuning yang miring, tangannya terangkat. Berteriak
sambil berlari ke arah pintu kantor yang menutup.
FWAP! Ax, datang menghadang manajer Bank yang panik itu lalu menghantam
kepalanya dengan ekor pisaunya. Mr. Arthur Arundel jatuh dalam hitungan
detik. Tidak sempat memanggil pengendali polisi. Pengendali polisi yang
tahu bagaimana menghadapi Andalite dan telah disiagakan oleh Visser
Three.
rusak.
Kaca jendela sudah musnah. Aku mengoyang-goyangkan bulu kusutku
untuk menyingkirkan serpihan kaca dan berjalan menuju toko rokok.
CRUNCH! Serpihan kaca menusuk kakiku. Terserahlah. Tobias mengepak
dibelakangku, menyalang bagai merpati menuju wakil kepala sekolah
Chapman. "Tseeer!" "Aaaah!" Chapman menepuk-nepukan tangannya pada elang ekor merah yang
hendak menyerangnya. Kesalahan besar. "Ow!" Chapman jatuh terjengkang menimpa kursi empuk berlengan, seperti
Bruce Wayne atau pria tua kaya raya dengan jaket merokok yang sedang
bermalas-malasan. Darah menetes dari luka goresan di pipinya. Pemilik
toko membungkuk dan meraih sesuatu dari belakang konter.
pria tua yang gemetar itu.
Cassie menyundul kayu India sampai terguling, memecahkan kaca penuh
berisi pemotong cerutu bewarna perak dan ikat pinggang kulit.
Aku berdiri menjulang di atas Chapman dan memberikan pesan yang sama
seperti sebelumnya.
selesai. Aku memerintah! Untuk menunggu " serangan kejutan " semuanya
berjalan sempurna. Membuat kami berkuasa di kota ini! Aku begitu
bersemangat! Bergairah! Ini semua adalah rencanaku, aku yang
bertanggung jawab dan kami telah memberi pelajaran paling spektakuler
yang pernah kami lakukan. Sulit membayangkan bahwa aku pernah
meragukan diriku sendiri, bahkan untuk sesaat. Sulit mempercayai bahwa
untuk beberapa saat aku sempat mempertanyakan kemampuanku untuk
memerintah dan memimpin. Membuat keputusan dalam keadaan krisis.
Memanfaatkan bakat dari anggotaku. Memang seharusnya aku yang
Animorphs - 37 Kelemahan The Weakness di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
menjadi pemimpin! Pahlawan, ksatria, raja. Aku sudah tahu dari dulu.
Karakter itu adalah takdir"
BAB 10 Setelah toko rokok, kami menyerang Fred"s Fitness Center di jalan Peach,
dimana terdapat dua orang pelatih-pengendali paling terkenal. Mungkin
suatu hari Kirk dan Kristen akan merasa malu saat Ax memporak
porandakan gym nya langsung di depan mata klien terormat mereka.
Mungkin saja dua blok lagi kami akan segera menghancurkan Kinko"s.
Manajernya yang baru kusadari hanya seorang bocah yang masih
bersekolah di SMA negeri. Seorang bocah pecundang berusia tujuh belas
tahun yang bergabung dengan The Sharing demi untuk mendapat
perhatian. Yang ia dapat di kepalanya hanyalah Yeerk. Dan sekarang ia adalah tuanperintis karir, tuan-bertanggung jawab, tuan-sombong, yang memakai kaus
putih berlengan pendek, dan dasi tempel. Please. Kurasa menarik juga
kalau membuat fotokopi dari bokongnya. Mengirimkannya ke bos serta
memajang kopiannya ke majalah dinding. Itulah yang akan kulakukan saat
yang lain merobek stok dan merusak mesin laser jet mahal dan
sebagainya. Oh, yeah. Ax, melakukan sesuatu yang tidak baik pada mesinkomputer-yang di sewakan-perjam. Yang mana semua itu di atas
kepemilikan firma hukum dengan tiga nama. Tiga nama pemimpin
perusahaan yang berada di daftar gaji Yeerk.
Lemari arsip hancur berkeping-keping ketika terlempar dari lantai dua
puluh. Begitu juga pendingin ruangan. Lalu, kami melakukan kunjungan
kecil ke ruangan hakim forensik, area terlindung pegadilan dimana para
hakim berada. Aku ingat beberapa hakim yang terlibat dalam kunjungan
episode havermut instant kami ke kolam Yeerk. Hakim forensik Sally, yang
paling berperan, terlihat seperti wanita tua menjijikan. Ia menangis dan
merangkak di bawah meja maple besarnya, jubah hitam tertarik di sekililing
lehernya, ia sangat tidak terlihat layak untuk dihormati. Sebelum kami
pergi, Ax mengiris-iris meja besar hakim menjadi beberapa potongan kecil,
masing-masing untuk karyawan yang digaji rendah namun bekerja keras.
Nah, sekarang itu baru adil. Kami menghindari The Gap yang merupakan
jalan rahasia menuju kolam Yeerk. Jalanan sangat ramai oleh warga sipil,
Tobias melaporkan. Sebenarnya, aku merasa lega.
Kami juga menghindari mobil polisi. Terlalu banyak senjata. Walaupun
kami tahu akan mudah sekali terbunuh sekaligus tidak satu pun dari kami
menginginkan kematian dalam arti yang sebenarnya, dari polisi-polisi itu
namun sudah cukup menyusahkan berhati-hati untuk tidak menyakiti
penjaga pengadilan. Kami telah mengacaukan dan menakut-nakuti
pengendali manusia sepanjang hari. Meminimalkan korban dan membuat
Visser Three terlihat payah. Kami berharap bahwa inspektur akan
memperhatikan dan berharap ia mendapatkan kesan: Visser Three tidak
mendapat apa-apa di bumi. Kita bisa menyerangnya dimana saja, dan
kapan pun.
BAB 11 Setelah serangan di Phil"s Hardware, kami berpencar. Kami mengikat si
pengendali Phil dari ujung kepala sampai ujung kaki dengan lakban. Kami
berencana untuk bertemu dalam setengah jam di pusat komunitas Yeerk
yang baru saja dibuka. Pusat komunitas tersebut adalah salah satu dari
misi berbahaya kami " yaitu temukan dan musnahkan sinar anti-morphing.
Misi yang " tidak akan pernah " sekalipun Tobias lupakan. Kenangan yang
tidak akan bisa dia lupakan dari ingatan " elang atau manusia atau bagian
Andalite misteriusnya. Selama misi tersebut, Tobias menjadi sukarelawan,
menjadi POW (Prisoner of War). Sebuah pengorbanan dan keberanian
tertinggi. Pengalaman tersebut hampir menghancurkannya, membuatku
takut akan kematian. Aku akan mengorbankan apa pun untuk
memusnahkan wanita yang menyiksanya itu namun aku tetap
membiarkannya hidup untuk sekali lagi, permintaan Tobias.
Kurasa Tobias adalah orang yang lebih baik daripada aku. Lagipula,
kenangan buruk yang selalu menghantui tidak berarti kami harus tetap
menghindari akses ke pusat kegiatan Yeerk. Terutama saat ini, kurasa
kami akan menemukan sejumlah besar pengendali yang sedang rapat
untuk membuat rencana dan bahkan mungkin saja ada Visser Three
sendiri. Tidak diragukan lagi, ia pasti sudah diberitahu tentang kerusakan
total yang disebabkan bandit Andalite. Sangat berbahaya menyerang
tempat itu, terlalu banyak pengendali berkumpul. Belum lagi mereka
mungkin memiliki pasukan kejut Hork-Bajir. Sangat berbeda dari warga
sipil yang ketakutan dan pengendali yang lemah. Tapi aku tahu satu hal,
aku adalah Rachel! Sang ksatria dan raja sementara!
Tobias terbang untuk melakukan pengintaian dari atas. Marco bersama Ax
dalam wujud manusia. Cassie dan aku berjalan dua blok ke pusat kota.
Saat kami rasa tidak ada yang mengikuti, kami morf menjadi burung di
tempat kotor tersembunyi yang sudah kami tandai sebelumnya. Aku segera
melambung tinggi. Aku melolong dan tertawa serta merta sambil melompati
tanda jalan dan berputar-putar di udara. Seperti Gene Kelly di film
lamanya, Singing in the Rain.
Ada kekacauan di jalan! Mungkin bukan kekacauan tapi pasti sebuah
keributan. Kelihatannya sedang terjadi sesuatu. Banyak mobil polisi
berkeliaran. Penjaga toko menutup tokonya lebih awal. Kerumunan orang
terlihat tergesa-gesa, sambil melirik ke kanan-kiri dengan gugup. Waspada
terhadap serangan aneh selanjutnya.
"Boo!" Dua pria bersetelan tersentak seperti Cassie dan serta merta aku
melewatinya. "Ya ampun, Rachel. Tidak bisakah kau tidak menarik perhatian, please?"
Cassie bergumam. "Kita sedang berpencar untuk sebuah alasan."
Kami berjalan melewati toko elektronik. Kau tahu, stereo, pager,
handphone, TV. TV yang dipajang di etalase menampilkan siaran TV lokal.
Ya, menampilkan siaran berita sementara setelah penyerangan kami pagi
tadi. "Lihat! Ia membicarakan tentang kita!" Aku menggaet tangan Cassie dan
membawanya lebih dekat ke etalase. Kami tidak bisa mendengar suara
pembaca berita, tapi kelihatannya studio TV yang hancur sudah cukup
dibereskan. "Ayo, Rachel." Ujar Cassie. "Kita bisa menontonnya nanti. Sekarang kita
harus bergegas." Aku mengangkat lengan Cassie. "Tunggu sebentar lagi, oke" Aku ingin
lihat kalau-kalau mereka menayangkan gambar kita yang sedang merusak
tempat itu." Mereka menanyangkannya. Sekilas adegan sebelum kamera terjatuh lalu
tidak ada lagi setelah kameranya mati. Lalu mereka menayangkan hal lain.
Dibawah layar TV tertampang tulisan berwarna putih. Tertulis: Seseorang
dikabarkan meninggal pada saat serangan di WKTV. Sedang mengunjungi
cucu dari Kansas, seorang pasien penderita sakit jantung meninggal.
Jantungku berhenti berdetak. Tidak. Tidak.
Ya tuhan. Tidak mungkin. BAB 12 Kami bertemu kembali di bagian hutan kayu di sekeliling pusat komunitas
Yeerk dimana terdapat taman bermain dan area piknik. Masih dalam wujud
burung, demi keamanan. Kami bertengger menyebar di beberapa lahan.
terpaksa mengatakannya.>
Marco menyipitkan mata Osprey-nya ke arahku dan Cassie. Ax dalam
wujud Northen-Harrier-nya tidak terlihat dari tempat bertenggerku, dan
Tobias"
Hening.
Aku merasa - sangat tidak nyaman. Ia yang telah melihat potensi adanya
masalah. Ia memberitahuku untuk meninggalkan studio, dan ku katakan
tidak.
ranting pohon Oak yang tinggi untuk mengintai lebih luas . Ia tidak
berkomentar mengenai si pria tua. Ia bahkan tidak mau melihatku atau
meminta maaf " atas kesalahanku.
kita semua telah setuju: Serang mereka, buat mereka takut, serang,
serang, serang. Aku sangat menyesal mengenai pria itu tapi">
sejauh ini! Dan akulah yang memimpin! Sudah menjadi tanggung jawabku
untuk tetap menjaga pekerjaan bagus ini. Kewajibanku. Tidak ada seorang
pun yang bisa menyalahkanku karena melakukan kewajiban.
pengendali. Tidak ada ancaman di luar gedung. Tobias, bagaimana
dengan keadaan di dalam>
Ia memutar pandangan elangnya melotot ke arahku untuk sesaat.
lantai dasar. Mereka terlihat seperti pengendali yang jahat. Mereka terlihat
lebih marah daripada ketakutan. Beberapa terlihat ingin mengamuk.>
Tobias.
Tobias menggetarkan dan membenarkan sayapnya.