Ceritasilat Novel Online

Pemisahan The Separation 1

Animorphs - 32 Pemisahan The Separation Bagian 1


Quote: Segala sesuatu berubah, tapi tidak cukup seperti ini
Ringkasan Rachel berantakan. Secara harfiah. Morf terbarunya memiliki kemampuan
untuk meregenerasi anggota tubuhnya, tetapi ketika Rachel demorf ada lebih
banyak Rachel ketika dia mulai keluar. Satu Rachel lagi, tepatnya. Rachel
adalah gadis yang sangat oke. Tapi dua Rachel bisa dianggap berlebihan.
Terutama dua Rachel dengan kepribadian yang sama sekali berlawanan: satu
Rachel menyedihkan dan lemah, sedangkan Rachel yang lain super kuat dan
super jahat. Sekarang Animorphs harus mencari cara untuk menempatkan
Rachel kembali bersama lagi. Karena jika semuanya dikembalikan kepada si
"kembar," Rachel yang lemah akan menyerah kepada Visser Three. Rachel
yang super kuat akan mencoba untuk sendirian membinasakan Viser Three.
Dan dua kali masalah berarti dua kali lebih banyak yang dapat ditangani Ax
dan Animorphs yang lain. Translated by: squ1r311@gmail.com Untuk Michael dan Jake Namaku Rachel. Rachel tanpa belakang. Rachel tanpa alamat. Hanya Rachel.
Ini adalah dunia yang buruk. Setidaknya duniaku.
Singa dan harimau dan beruang. . . dan mereka adalah teman-temanku.
Bercanda. Sori, aku tidak pandai membuat lelucon.
Inilah yang perlu kau ketahui: Bumi sedang diserang. Bumi sedang diserbu.
Ya, oleh alien. Aku tahu. Kedengarannya seperti fiksi. Kedengarannya seperti sesuatu yang
kau dengar dari wanita gila yang mendorong keranjang belanja penuh dengan
kaleng di jalan. Aku harap aku punya cerita yang lebih dapat dipercaya untuk
diceritakan tapi yang bisa kulakukan adalah memberitahu kebenaran.
Faktanya adalah bahwa homo sapiens - manusia, kau dan aku, telah
disusupi oleh spesies asing yang disebut Yeerk.
Mereka spesies parasit. Mereka bukan predator yang mencari untuk
membunuh, membunuh, membunuh, atau melayang di atas kota kita dan
meledakkan Patung Liberty atau apapun. Para Yeerk tidak ingin kita mati.
Mereka tidak menginginkan tanah atau sumber daya kita. Mereka tidak ingin
hati panggang kita. Apa yang mereka inginkan adalah kita.
Mereka hanyalah siput abu-abu dalam keadaan alami mereka. Tidak berdaya.
Kau bisa memakai sepatu botmu dan menginjak-injak ribuan dari mereka di
trotoar. Kecuali bahwa Yeerk tidak puas untuk hidup sebagai siput. Mereka
menyerang tubuh inang yang sehat, mereka masuk ke otak, mereka
membungkus diri di sekitar otak dan tenggelam ke dalam celah-celah kecil.
Mereka mengontrol otak. Seutuhnya. Begitu mereka memilikimu, begitu mereka telah membuatmu menjadi
seorang Pengendali, kau tidak dapat fokus dengan matamu sendiri, atau
memindahkan jarimu sendiri, atau menarik napasmu sendiri. Kau tidak
berdaya. Seperti menjadi benar-benar lumpuh, hanya matamu masih melihat
dan mulutmu tertawa dan tanganmu bahkan bisa mencekik seseorang yang
kalian cintai. Mereka di sini. Mereka bukan E.T. Mereka juga bukan makhluk yang lucu.
Dan kami, teman-teman dan aku, adalah satu-satunya orang yang tahu, dan
hanya kami yang berdiri menentang Yeerk dari usaha penaklukan dunia.
Wow. Bikin frustasi, bukan"
Untungnya, kami punya kelebihan. Para Yeerk bukan satu-satunya alien yang
punya minat dengan Bumi. Ada Andalite juga. Malam dan siang. Jahat dan
tidak jahat. Para Andalite mungkin tidak semuanya baik, tapi salah satu dari mereka,
seorang prajurit bernama Elfangor, memberi kami teknologi Andalite yang
memungkinkan kami untuk morf.
Untuk memperoleh DNA dari hewan yang kami sentuh dan kemudian menjadi
binatang itu. Morfing: kekuatan sekaligus mimpi buruk.
Namun, ada saat-saat dimana morfing memiliki kelebihan lain disamping
untuk pertempuran melawan Yeerk di berbagai tubuh inang mereka.
Aku berada di beberapa batu karang yang sangat basah di dasar tebing, yang
dialiri air. Lokasinya ada di daerah pantai di sebelah utara dari kota, yang rawan terjadi
longsoran batu-batu, dengan tebing tinggi diatasnya dimana dibangun
kondominium dan rumah untuk para jutawan.
Bagian tertentu dari pantai ini memang terbuka untuk umum. Di sebelah
selatan ada beberapa kondominium, dan rumah-rumah besar milik orang kaya
di bagian utara, tapi sekitar setengah mil di dekatnya hanya alam. Batu
karang besar dan riak air yang mengalirinya, membasahiku pada setiap
alirannya, dan hembusan angin yang dingin yang langsung menerpa kulitku,
membuatku merinding. Itu lebih baik daripada berada di sekolah. Maksudku, siapa sih yang tidak
suka field trip selama satu hari dibandingkan dengan sekolah"
Tapi disini benar-benar dingin. Sangat dingin sampai kau benar-benar basah.
Dan kami semua hanya memakai celana pendek dan T-shirt, dan kami
seharusnya melakukan riset "kehidupan kaya dan menarik dari kolam pasang.
" Tentu saja apa yang sebenarnya terjadi adalah bahwa tiga anak-anak sedang
menyelidiki kehidupan di kolam pasang - termasuk sahabatku, Cassie Sementara sebagian besar anak laki-laki pergi melompat dari atas batu, dan
sebagian besar anak perempuan bergerak hati-hati dalam kawanan kecil tiga
atau empat, dan semua guru dan asistennya berteriak pada anak laki-laki dan
memperingati anak perempuan dan sesekali berteriak sesuatu tentang
"echino-derms".
Aku bergerak meninggalkan yang lain. Aku sudah lama tidak menggosip. Sori,
tapi kalimat seperti, "Kata Dia apa" Oh. Aduh! Tidak mungkin!" tidak
menarik buatku. Dan melompat-lompat di atas batu dengan anak laki-laki
yang diam-diam bermain superhero dengan imajinasi mereka, juga tidak
menarik buatku. Aku lebih sering melompat. Biasanya ada yang berteriak, berdarah-darah dan
terluka: aku dan yang lain. Dan itu adalah mimpi buruk.
Dan hal itu akan terjadi. Segera.
Kami telah diberitahu oleh sekutu android kami Chee bahwa Yeerk sedang
mengerjakan senjata baru rahasia: sebuah sinar Anti-Morphing. Kami belum
tahu, kapan akan menyerang. Tapi kami akan menyerang.
Dan kemudian akan ada yang melompat dan berteriak dan berdarah.
Dan mimpi buruk. Ah, sudahlah! Aku pindah menjauh dari yang lain. Tidak ada yang peduli. Mereka senang
melihat aku pergi. Mereka tidak tahu mengapa mereka lega ketika aku pergi,
tetapi itu yang terjadi. Kurasa aku harus belajar mengendalikan emosiku, seperti yang selalu
dikatakan ibuku. Sendirian ternyata tidak begitu buruk. Aku suka suara ombak
membentur pantai. Dan meskipun benar-benar dingin, aku agak menyukai
suaranya yang keras. Kehidupan di sana dalam bebatuan karang itu
berbahaya. Dan kau tahu, lautan ini, yang tersebar di seluruh bumi, mengikis
daratan, mengunyahnya, sediikit demi sedikit. Dan bebatuan karang bukan
apa-apa, mereka hanyalah remah-remah yang dihasilkan dari lautan tadi.
Tepat disana, pada remah-remah itu, di batu-batu yang akan segera menjadi
pasir, ada ratusan makhluk hidup. Seluruh alam semesta terkandung dalam
delapan belas ons air laut yang ada di celah-celah batu karang.
Aku berlutut untuk melihat sebuah kolam pasang. Yang satu ini kelihatan
lebih dalam dari yang lain. Ke dalam celah di batu karang, turun ke
kegelapan. Apakah ada hantu kolam pasang tinggal di sana" Aku bertanyatanya dalam hati. Seekor bintang laut menempel ke dinding kolam. Persis seperti hiasan bintang
laut kering yang sering kau lihat di toko souvenir di sepanjang pantai.
Kemudian dia bergerak. Itu membuatku tertawa.
Rasanya seperti ia mendengar pikiranku dan ingin mengatakan, "Hei, aku
belum mati, Nak." Plung! Aku mendengar suara. Aku membuat gerakan yang cepat. Meleset.
Anting-antingku jatuh dari telingaku, tenggelam dengan cepat dan hilang dari
pandangan. "Oh, man!" Aku berteriak.
Aku melepas anting-antingku yang lain. Aku melihatnya dan mengerang
lagi. Ya, itu adalah anting-anting yang dibeli ayahku untuk ulang tahunku
yang terakhir. Dia membawa anting-anting itu saat kembali dari Portugal. Dan aku tidak
akan dapat mengganti anting-anting itu di mal.
Aku menendang marah pada tonjolan batu.
Itu adalah ide yang buruk. Aku bertelanjang kaki.
Sekarang aku benar-benar marah.
Marah bahwa aku berada di sebuah field trip yang bodoh.
Marah karena aku telah menjatuhkan anting-anting itu.
Marah pada ayahku tanpa alasan kecuali bahwa aku tahu ia mengharapkan
aku untuk memakai anting-anting itu pada kunjungan akhir pekanku
berikutnya. Aku ingin anting-anting itu dan aku tidak akan hanya mengeluh tentang hal
itu. Ketika aku marah, aku akan bertekad untuk melakukan sesuatu. Tidak
selalu hal yang cerdas sih.
"Kau," kataku, melihat bintang laut itu. "Kau bisa mendapatkannya kembali,"
kataku sambil melepas baju luarku dan berdiri di sana dengan kaos dalamku
yang ketat. Aku mengulurkan tangan dan menyentuh bintang laut dan merasa dia
menjadi bagian dari diriku.
Aku berdiri dan melihat sekelilingku. Tidak sampai sepuluh kaki dariku, ada
seseorang yang aku tahu bernama Bailey. Aku tidak tahu apakah itu nama
depan atau nama belakang.
"Apa yang kau inginkan?" tanyaku.
"Tidak ada." Dia mengangkat bahu.
Aku melotot. Dia tersipu. "Kelihatan oke, Rachel."
"Apa?" "Kaosmu dan semuanya. Kau kelihatan oke."
Aku mengenakan kaos morfing-ku. Kurasa itu cukup oke untuk sebuah field
trip ke laut. "Tentu saja aku terlihat oke," bentakku. "Aku hampir selalu terlihat oke. Ada
hal lain yang hendak kau katakan?"
Kurasa perkatanku memojokkan dia. Dia mengangkat bahu.
"Kau oke," ulangnya. "Benar-benar oke."
"Hey, itu kan sudah kita bahas," kataku. "Sekarang pergilah."
"Kau sangat angkuh!"
"Yeah, itu aku. Sekarang kau tahu perbedaan antara penampilan yang baik
dan kepribadian yang baik. "
Dia pergi. Aku menunggu sampai ia kembali dengan sekelompok temantemannya. Aku mengamati ke arah lain di sepanjang garis pantai. Sebuah keluarga
dengan dua anak, dua anak laki-laki kecil. Mereka datang ke arahku tapi
aku masih punya waktu untuk morf sebelum mereka mendekat.
Aku mulai morf. Pertama tubuhku menyusut. Kecil dan semakin kecil. Genangan air dari
kolam langsung mengguyurku. Aku merasakan sensasi seperti disemprot air
dari segala penjuru dan tiba-tiba itu terasa tidak menyegarkan, bahkan
menakutkan. Semprotan air itu hampir mematahkan kakiku.
Hal itu sebenarnya tidak perlu dilakukan karena kakiku mulai menghilang.
Pahaku menebal. Lenganku juga, membentuk kerucut yang gemuk.
Lengan, lengan, kaki, kaki. Dan ini bagian yang paling menjijikkan: Kepalaku
morfing untuk menjadi kaki kelima. Ternyata seekor bintang laut tidak benarbenar memiliki kepala. Seekor bintang laut memiliki mulut yang letaknya kurang lebih ada di tengah,
sekelompok kaki kecil aneh yang terlihat seperti penghisap, dan lima kaki
kerucut besar. Itu saja untuk bintang laut. Jika dibandingkan, seekor kecoa adalah model
binatang dengan desain yang lebih canggih.
Aku menjadi buta. Benar-benar buta. Tidak ada mata sama sekali.
Aku bertanya-tanya bagaimana sebenarnya aku berharap bisa menemukan
anting-anting kalau aku tidak bisa melihat, tapi aku yakin bintang laut akan
memiliki indra lainnya sebagai pengganti mata.
Tidak. Tidak benar-benar seperti itu.
Aku bisa merasakan. Aku bisa membedakan bau. Aku bisa bergerak dengan
menggunakan kaki kecilku. Jika itu terjadi, sebagian besar mungkin karena
tidak sengaja, aku bisa merangkak ke sesuatu yang lezat dan memakannya.
Tapi kemampuan itu mungkin sudah cukup banyak untuk seekor bintang laut.
Yah, aku berkata pada diriku sendiri, aku mungkin bisa merasakan antinganting itu. Aku melaju dengan kaki-kaki kecilku. Bawah, bawah, merayap menuruni batubatu karang yang basah. bukan tindakan yang bijaksana, Rachel.>
Kemudian kakiku - salah satu dari mereka - menyentuh sesuatu yang tipis dan
keras dan bulat. Wow Luar Biasa! Aku telah menemukan anting-anting itu. Butuh waktu
sepuluh menit dengan menggunakan mulutku yang tidak berguna untuk
mengambil anting-anting itu. Aku merayap kembali ke atas. Setidaknya aku
berharap itu naik. Aku memanjat keluar di bibir kolam, keluar ke daerah yang kering.
Aku memfokuskan pikiranku tentang morfing dan mulai WHAM! Sesuatu memukulku. Memukulku dengan keras.
Seekor bintang laut tidak memiliki sensor untuk merasakan sakit tapi aku
tahu, bintang laut juga tahu, bahwa sesungguhnya aku terluka sangat parah.
Aku mencoba untuk memahami semuanya. Tapi yang kutahu pasti adalah ini:
seharusnya aku bisa menghitung sampai lima untuk semua kaki-kakiku.
Sekarang aku hanya bisa menghitung sampai dua.
Tubuhku terpotong! Tinggal setengahnya!
Aku berteriak.
Panik, gelombang panik membuntu pikiranku.
Aku terpotong setengah! Aku harus mati. Harus! Tidak ada jalan lain...
Tapi aku masih hidup. Demorf! Itu dia. Ya. Demorf. Yeah, yeah, berubah kembali ke diriku. Ya, Tuhan!
tubuhku tinggal setengah!
Aku fokus. Berfokus pada gambaran diriku, diriku yang sebenarnya.
Demorf, Rachel. Demorf dan hidup!
Aku mulai berubah. Mata! Aku bisa melihat! Batu karang, semua di sekitarku. Tapi langit di atas. Langit biru dan putih,
awan berarak-arak! Aku bisa melihat! Bola mata biru kecil mulai muncul dari kaki bintang laut.
Aku terus demorf. Aku merayap, sedikit demi sedikit dan mengintip hati-hati
di bibir batu. Potongan bintang laut yang lain terbaring diam di kolam pasang. Dua kaki
dan sepotong kecil dari kaki yang ketiga. Dan anting-anting.
Aku melihat sekilas keluarga, dua anak laki-laki. Salah satu dari mereka
memiliki ember. Dan sekop baru yang masih mengkilap.
Dia rupanya anak yang telah memotongku.


Animorphs - 32 Pemisahan The Separation di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Dia anak yang nyaris membunuhku.
Busuk, dasar anak nakal! "Aku akan membunuhnya!" kataku. "Bunuh dia! Bunuh anak nakal itu!" Aku
tinggal morf jadi beruang grizzly dan mencabik-cabiknya! Bukan. Bukan anak
kecil itu. Bailey! Ya, ini semua kesalahannya. Kemunculannya yang tiba-tiba
menundaku untuk morf, jika tidak, maka semuanya akan berjalan dengan
sempurna. Aku berdiri. "Bailey!" Aku berteriak melawan ombak, dengan tinju terkepal dan tubuh
gemetar menahan marah. "Aku akan membunuhmu! Aku akan
membunuhmu! Aku akan membunuhmu!"
Dia tidak mendengar apa-apa, tentu saja, teriakanku dikalahkan suara ombak.
Untunglah. Terpikir olehku bahwa membunuh Bailey mungkin hanyalah reaksi berlebihan
yang muncul. Tapi sama saja, itu mestinya akan memberinya pelajaran.
Aku selesai demorf. Menakutkan, benar-benar pengalaman yang mengerikan.
tapi pilihan lainnya bahkan lebih buruk. Aku demorf dalam keadaan yang
benar-benar panik! Aku bahkan tidak bisa berpikir, hanya berteriak dalam
pikiranku, berteriak-teriak dan sangat berharap bahwa semuanya akan segera
berakhir. Aku bangkit dari batu karang, sangat bersyukur menjadi manusia lagi
sepenuhnya, sangat lega. Aku melihat jauh ke arah yang lain. Aku melihat sekilas seorang gadis pirang,
melarikan diri. Aku tidak mengenalinya.
Apakah dia melihatku"
Oh ya, anting-antingku! Itu dia, terselip di antara jari-jari kakiku. Oh, bagus.
Itu anting-anting yang benar-benar keren. Tidak seperti beberapa
barang yang dibelikan orang tuamu. Kau tahu bagaimana mereka, kan"
Sudahlah... Aku berlari kembali ke teman-temanku.
Aku butuh bersama teman-teman. Aku perlu mendengar suara-suara dan
melihat wajah-wajah disekitarku.
Sungguh menakutkan! Aku gemetar. Aku mungkin akan terus gemetar selamanya.
Apakah aku gila" Mengapa aku melakukan sesuatu yang
ceroboh seperti morfing menjadi bintang laut"
Dan ... Dan kenapa aku begitu jahat kepada Bailey" Semua yang ia ingin katakan
adalah memujiku. Dia hanya ingin mengatakan bahwa menurutnya aku
cantik, mengapa aku begitu keras dan angkuh"
Mungkin nanti aku harus mencari waktu dan cara yang tepat untuk meminta
maaf kepadanya. Mungkin jika aku pergi berkencan dengan dia - Oh, tunggu.
Tidak. Itu akan menyakiti perasaan Tobias. Aku yakin akan hal itu.
Semestinya aku pergi terbang dengan Tobias sepulang sekolah. Kami sudah
sering melakukan itu, aku dan Tobias. Tobias adalah nothlit. Itu
sebutan Andalite bagi seseorang yang tinggal di morf melewati batas dua
jam. Tobias terjebak sekarang, sebagai elang ekor merah. Mereka adalah burung
yang sangat menakutkan. Maksudku, dia mestinya seorang anak laki-laki. Seorang anak laki-laki yang
sangat manis. Seperti Bailey. Sebenarnya aku bisa
mencium Bailey, kan" Ya. Aku bisa. Ini akan menyenangkan.
Aku juga bisa mencium Tobias. Jika dia berada di morf manusia.
Mereka berdua lucu. Mereka berdua juga cakep. Manis. Lembut. Baik hati.
Pokoknya hal-hal yang baik deh.
Hanya saja , Tobias memangsa tikus dan memakannya. Yang artinya tidak
semua hal-hal yang baik tentang Tobias.
Oh, well. "Apakah kau baik-baik saja, Rachel?" seorang gadis bernama Dahlia bertanya.
"Oh! Ada yang salah dengan mukaku?" Aku bertanya, sambil menekan
tanganku di wajahku. "Lupakan saja," kata Dahlia, tampak jijik. "Mengapa aku mencoba
menjadi baik untukmu" Yang aku dapatkan adalah sikapmu yang
menjengkelkan. " "Oh, Dahlia," kataku, mengulurkan tangan untuknya. "Sori kalau kau merasa
seperti itu. Aku benar-benar ingin berteman. Serius nih. "
Dahlia mencibir. "Kau tahu, kau selalu angkuh, Rachel, tapi belakangan ini
kau lebih parah, seperti, penyihir. "
Dia berbalik dan aku merasa mataku panas. Air mata membanjiri mataku.
Mengapa dia mengatakan itu tentang aku" Kali ini aku benar-benar tulus. Aku
benar-benar ingin berteman.
Kami semua berjalan menuju bus. Boy, ini adalah pemandangan yang paling
indah setelah apa yang sudah aku lalui!
Aku naik ke atas bus dan duduk ke tempat dudukku. Sepatuku berada di
bawah kursi. T-shirtku aku masukkan ke dalam ransel dan mengeluarkan
sweaterku. Kurasa mereka punya sabuk pengaman di dalam bus, kan"
"Sweater yang bagus," kata gadis bernama Elizabeth. Dia duduk sampingku.
"Terima kasih. Aku mendapatkannya di Abercrombie. Lagi ada discount.
$42.50 dipotong jadi $27.95. "
"No Way! Apakah kau pergi ke mal sepulang sekolah?"
Oke, jadi aku harus pergi langsung menemui Tobias setelah sekolah. Itulah
yang harus kulakukan. Aku telah berjanji. Hanya...
Tapi apakah aku ingin pergi bersama Tobias" Atau aku ingin pergi berbelanja"
Apakah Cassie mau pergi berbelanja denganku" Dia kan tidak begitu suka
belanja banyak. Tapi dia mungkin pergi. Aku bisa, misalnya, bertanya padanya. Tapi
bagaimana dengan Elizabeth"
Dia bertanya padaku. Hanya saja aku tidak benar-benar menyukai Elizabeth,
dan aku suka Cassie. Dan Cassie mungkin tidak ingin pergi berbelanja.
Dan Tobias! Dia akan sangat sedih jika aku tidak muncul.
Tapi kalau aku muncul dia dan aku akan morf bersama, dan itu
begitu menakutkan, terbang, melayang di udara tanpa ada yang bisa
memegangimu - ya Tuhan! Aku tidak percaya aku pernah melakukannya!
"Jadi?" tanya Elizabeth.
"Apa?" tanyaku.
Dia mengangkat bahu. "Lupakan saja."
*** Aku menemui Tobias di padang rumput biasa yang merupakan tempat
tinggalnya. Dia melihatku datang dan menukik turun dari langit, galak, liar, hal yang biasa
dari makhluk cantik dan berbahaya seperti dia.

"Aku belum ketemu dia. Jangan khawatir, dia akan mengatakan sesuatu
kepada kita jika ada tugas pembunuhan yang harus dilakukan. Ha! Sinar AntiMorphing! Kau harus mengagumi Yeerk: Mereka tidak pernah berhenti
berusaha. Mereka tidak pernah berhenti berusaha untuk mengalahkan
kita! Sekarang, mari kita terbang!"
Aku mulai morf. Morf burung pemangsaku adalah burung elang
botak. Bukan apa-apa jika dibandingkan elang yang biasa, tapi elang yang ini
jauh lebih besar, lebih berbahaya.
Aku yakin jika Tobias harus melakukan kesalahan morf sekali lagi,
mungkin dia akan memilih terjebak sebagai elang yang ini.
Bagian yang buruk dari morfing menjadi elang adalah saat kau mengecil.
Kau akan menjadi lebih kecil. Sangat kecil, dan pikiran pertamamu mungkin,
Hei, lebih kecil kan jadi lebih lemah dan aku tidak ingin menjadi lemah!
Tapi kemudian kau merasa, kelemahanmu, yaitu bibir manusia yang tidak
berguna, mulau mengeras dan terdorong keluar dan
keluar, membentuk sesuatu yang keras, kuning, cenderung
untuk merobek, paruh elang untuk merobek, dan kau mulai berpikir, Hah!
Lebih kecil, ya, tapi tidak lemah!
Kau akan melihat bulu-bulu yang bercorak mulai muncul di seluruh tubuhmu,
dan merasa aneh, dan gatal ketika corak itu kemudian menjadi tiga dimensi.
Tulangmu akan berongga dan menyusut, sementara lenganmu memutar dan
memutar, perutmu terasa diaduk-aduk dan mencair dan organ-organ
tubuhmu mulai berubah ke organ tubuh lain, yang jelas bukan organ tubuh
manusia. Kakimu yang lembut, kaki canggung manusia-mu meleleh seperti lilin dan
kemudian mengeras menjadi cakar.
Sehebat-hebatnya paruh burung elang, sebenarnya cakar adalah senjata yang
sebenarnya. Sangat kuat hingga bisa digunakan untuk memangsa domba
muda. Mereka dapat merebut dan memeras dan menembus daging dan organ
dari tengkorak dan otak. Mata yang dapat melihat kutu melompat pada seekor kelinci dari jarak lima
puluh meter! Telinga yang bisa mendengar bersin tikus! Refleks seperti kilat!
Makhluk yang luar biasa. Sebuah predator alami. Raptor! Pembunuh dari
langit! Aku bertanya-tanya apakah aku bisa mengajak Tobias dalam
suatu pertarungan udara. Dia lebih gesit dan berpengalaman. Tapi aku
punya kekuatan hebat. Well, lain kali deh, mungkin. Tobias adalah seorang prajurit sejati. Semacam
partner buatku. Seseorang yang memahami bahwa tanya Tobias. bebas hambatan dalam sinar matahari.>
Aku mengepakkan sayapku. Aku berbalik untuk menangkap sedikit angin
sakal. Sayapku mengembang dan aku membumbung tinggi.
Kami mulai terbang tinggi. Tobias benar! Termal jalan bebas hambatan
ini, aku merasakan sensasi panas mendidih dari beton yang baru jadi dan
mesin mobil, seperti sebuah lift dari bawah sayap kami.
Tinggi dan terus tinggi! Kami adalah Tuhan! Kami bisa terbang ke matahari! Manusia dalam mobil
mereka lemah, lembek, remeh, makhluk yang terbatas, jauh, jauh di bawah
kami. Seperempat mil di atas sana adalah angin sejuk yang menyenangkan yang
dapat kita digunakan untuk mendorong kami maju, kami dapat melihat
jelas pabrik-pabrik dan tempat parkir, di atas padang rumput dan sungai dan
hutan. Kemudian... Jauh, jauh di bawah, sejauh ini tidak ada manusia yang pernah bisa melihat
itu, sekelompok ikan, cepat dan perak, dalam aliran dihiasi dengan karangan
bunga air putih. Aku menumpahkan udara, yang ada dibalik sayapku, dan mulai menukik.
Secepat mungkin! Sensasional! Aku adalah elang yang bersikap seperti elang. Murni raptor! Yang menurutku
adalah hal yang baik. Aku menjerit. bergairah! Ah HAH!> Menukik, menukik, begitu cepat angin bagaikan hembusan topan di atas
sayapku. kemudian, aku melambat hanya sedikit, dan menggunakan ekorku
untuk memilih target, untuk mengubah lintasanku karena aku sudah
menentukan sasaran, korban tertentu.
Mata elangku, yang sudah didesain oleh alam untuk melihat menembus air,
yang berkilau-kilau, melihat semua itu: enam ikan, enam trout,
semua belum menyadari, dan satu, yang aku pilih, akan mati!
Kau! Kau tidak akan lagi hidup untuk mengejar umpan dari nelayan! Aku telah
memilihmu untuk mati! Aku membuka cakarku kedepan.
Aku mengembangkan sayapku lebar-lebar.
Percikan air! Tiba-tiba, aku merasakan cakarku mengenai daging yang dingin.
Serang! Aku meremas dan cakarku tenggelam semakin dalam. Ikan itu, yang
sekarang baru menyadari dirinya menjelang ajal, menggeliat-geliat. Tak
berdaya! Akulah elang! Kau tidak bisa melawanku!
Aku terbang, membawa makhluk yang mengejang itu ke tepi sungai. Aku
mendarat di sebongkah batu datar. Aku memantapkan diri dengan satu cakar
dan memegang korbanku dengan cakar yang lain.
Aku menatap mata yang bodoh dan ketakutan itu, dan dengan
paruhku aku merobek tubuhnya sampai membuka. Sisik ikan. Usus ikan
tumpah keluar. Aku membenamkan paruhku, sampai ke daging dingin yang
masih menggeliat. aku dapat merasakan jantungnya masih berdetak.
Aku makan ikan itu, merobek potongan besar dan menelannya.

campur! Dia buruanku. BuruanKU!>
Aku makan jantungnya. Kemudian, denyutnya berhenti.
*** "Oh, pakaian itu keren banget! "kataku.
"He-eh," Cassie setuju dengan benar-benar tidak ada antusiasme apapun.
Cassie adalah teman terbaikku di seluruh dunia. Tapi dia benar-benar tidak
tertarik dengan pakaian atau belanja. Maksudku, aku menyukainya, tapi
baju gadis seperti seseorang yang harus mengenakan sabuk alat-alat tukang
dan berkata, "Seperti, aku bisa memperbaiki keran bocor atau apapun?"
Aku" Aku suka belanja. Aku punya bakat untuk itu. Kau tahu cara Mozart bisa
menulis musik, atau Shakespeare bisa menulis kata-kata" Atau cara Will Smith
mendapatkan semua lelucon itu" Mungkin seperti itulah aku dan belanja.
Aku sudah menyusun rencana: obralan di Abercrombie and Fitch, mampir
sebentar di Lady Foot Locker, belok kanan ke toko lainnya di mana mereka
memiliki penjualan dua puluh persen-off, balik kembali melewati Body Shop,
The Limited, dan akhirnya ditutup dengan kue kering lembut Bibi Annie, tidak
pakai mentega tapi banyak garam.
Aku sudah tahu apa yang harus katakan kepada Tobias untuk meminta maaf.
Aku punya kewajiban untuk Tobias, aku menyadari. Ya, suatu kewajiban. Tapi
belanja adalah lebih menyenangkan daripada kewajiban.
"30% off!" Aku menjerit kegirangan. "Oh! Ada nggak yang pas buatku"
Kuharap begitu, kan keren jika ada yang sesuai ukuranku. Ini akan menjadi
yang terbaik!" "Ya, benar sekaligus dengan obat untuk kanker," Cassie menggoda
"Kau harus dapat satu yang pas buatmu!" Kataku. "Hanya saja, kita nggak
bisa memakainya pada hari yang sama, jadi, seperti, kita harus kontak malam
sebelumnya dan memeriksa satu sama lain. Dan kemudian, jika kau
ingin memakainya, yah, jika aku nggak ingin memakainya, maka oke, kau
boleh memakainya. Hanya bagaimana jika aku ingin memakainya hari
berikutnya" Lalu akan seperti, "Hei, semua orang, Rachel mengenakan apa
yang Cassie pakai kemarin." Jadi - "
"Rachel?" "Ya?" "Apakah kau oke?"
"Kenapa kau terus bertanya apakah aku oke?" Tanyaku.
"Karena kau sepertinya -"
"Menurutmu apa Tobias akan benar-benar sedih kalau aku nggak pergi
terbang dengan dia" "tanyaku. "Aku merasa bersalah tentang hal itu. "
"Nah, kenapa nggak -"
"Oh, lihat! Lihat! Mmmm,nggak kelihatan sekarang! Oke, lihat! Cowok yang
keluar dari CD toko! Dia cakepppp banget! "
Tiba-tiba, saat aku berjalan di sekitar rak penjualan yang melingkar, aku
bertabrakan dengan seseorang.
"Oh, sori," kataku.
"Sori?" Didepanku berdiri cewek yang tidak aku kenal. Tubuhnya besar. Lebih besar
dariku. Dan dia terlihat menyimpan pandangan amarah di matanya. Dia
melihatku dari atas sampai bawah.
Seperti dia tidak menyukai penampilanku.
Aku merasa takut. Aku menelan ludah. "Minggir dari hadapanku, tolol," bentaknya.
Cassie melompat maju dan menaruh tangannya di lenganku. "Rachel, biarkan
saja."

Animorphs - 32 Pemisahan The Separation di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Cewek itu tertawa terbahak-bahak. "Ya, Rachel, biarkan saja.
Minggirlah sebelum aku menendang pantat pirangmu yang kurus, anak
sekolahan, pencinta mal! "
"Rachel," Cassie mengingatkan, "biarkan saja. Kau nggak perlu mengurusi
masalah ini." Aku merasakan air mataku mulai meleleh. Aku menggigit bibir.
"S-s-s-sori," kataku pada cewek jahat, sangat jahat itu.
Aku berbalik dan lari. Aku membenamkan wajahku di
tanganku dan terus berlari.
"Apa yang ..." kata Cassie.
"Kau juga, Gadis Ternak," Aku mendengar cewek jahat itu mengatakan
kepada Cassie. Aku berhenti berjalan ketika aku menemukan sebuah bangku di luar Baby
Gap. Aku hanya, seperti, duduk di sana, semua runtuh, dan berusaha untuk
menenangkan diriku. Cassie datang berlari. Dia sahabatku. Jadi aku tahu dia mau bicara
denganku dan bersikap baik dan membuatku merasa lebih baik.
Aku menatapnya melalui air mata yang mengucur deras, yang membuat
pandanganku kabur. Dia berdiri dengan tangan di pinggul dan ekspresi kaget di wajahnya
dan menatapku. "Oke," katanya, "Apa yang telah kau lakukan dengan Rachel yang biasanya ?"
*** Aku benci mal. Aku tidak tahu mengapa aku pernah berpikir aku
menyukainya. Mungkin salah satu hal dari semuanya itu di mana kau tiba-tiba
bangun suatu hari, kau menimbang-nimbang, dan kau akhirnya melihat
kebenaran: Mal menyebalkan.
Maksudku, jika kau pernah ingin benar-benar mengalami penghinaan untuk
sesama manusia, pergi ke mal. Mereka melenguh bersama seperti ternak.
Seperti domba! Ibu-ibu bermuka pucat dan lelah sibuk berdesak-desakan dengan anak-anak
mereka yang bersemangat liar; remaja cowok berlarian dengan kikuk dengan
ekspresi bodoh di wajah mereka yang tertutup oleh jerawat; istri-istri yang
mengenakan sepatu bertumit tinggi dengan suami mereka yang masih
berjongkok dan botak. Sungguh tontonan yang mengerikan. Dan semua untuk apa"
Untuk membeli, membeli, membeli! Belanja: olahraga buat zombie.
Tapi apa yang akan kulakukan" Aku harus melakukan sesuatu
dengan kondisi pakaianku. Maksudku itu menyedihkan! Setelah terbang
dengan Tobias, dan setelah ia menjadi aneh, aku pulang ke rumah. Aku
meninggalkan pakaian di bus setelah aku mengikuti field trip yang bodoh itu.
Lagi pula, aku sampai di rumah, dan apa yang aku temukan di lemariku"
Pakaian Cewek! Yeah, yeah, aku ini cewek. Tapi maksudku semua pakaianku begitu bersih,
begitu rapi, begitu "cewek yang baik."
Aku tidak pernah benar-benar berpikir tentang hal itu sebelumnya. Maksudku,
aku membeli pakaian bodoh, oke" Tapi pakaian itu payah!
Aku butuh sesuatu yang sedikit lebih gaya, man. Aku butuh beberapa kulit,
yeah, beberapa kulit hitam. Itu saja. Kulit.
Aku mencoba memikirkan apa yang harus dilakukan. Maksudku, kurasa aku
tahu aku harus pergi ke mal, tapi itu rumit. Pertama aku tidak tahu
bagaimana untuk sampai ke sana. Kemudian, setelah aku ada di sana, aku
tidak tahu ke mana harus pergi. Terlalu banyak toko-toko. Aku mencoba
untuk berpikir tentang hal ini, kau tahu, fokus dan semua, tapi itu hanya
membingungkan. Membingungkan karena itu begitu bodoh! Itu sebabnya. Karena itu bodoh!
Aku mendorong pasangan menjengkelkan ini karena anak mereka sedang
berjalan. Dia kelihatannya masih dua tahun. Masalah besar, ia bisa berjalan.
"Hei! Awas, hati-hati!"
"Kau melihatnya, orang tua," jawabku 'sopan".
"Anak kami sedang mencoba untuk berjalan," kata wanita itu.
"Ya, dan dengan DNA mu dalam dirinya, berjalan mungkin akan menjadi
prestasinya yang tertinggi, "kataku sok toleran.
Aku melewatinya. Aku melihat Cassie di depan dan aku memperlambat
langkahku. Aku tidak butuh dia, saat itu. Cassie oke, tapi dia bisa
mempersulit hal yang paling sederhana. Kau tahu" Maksudku, hidup ini cukup
sederhana, kan" Yang kuat memakan yang lemah. Itu saja. Tidak ada
komplikasi. Cassie berlari menuju Baby Gap. Bagus, dia mungkin akan bertemu
dengan mommy dan daddy yang bangga, dan juga bayi mereka yang
meneteskan air liur. Aku memotong ke Williams-Sonoma, toko alat-alat dapur, untuk menghindari
Cassie melihatku. Tidak tahu mengapa, hanya tidak ingin untuk berhubungan
dengannya saat itu. Jadi, aku pergi ke Williams-Sonoma, dan apa yang aku
lihat" Pisau! sedemikian banyak pisau! Sebuah rak dengan plastik di atasnya,
ditambah meja dengan berbagai macam pisau.
Yah, aku suka pisau. Bagaimana bisa kau tidak menyukai pisau"
"Aww, itu si cengeng," kata seseorang. Seorang cewek.
Aku mendorongnya. Dia meraih lenganku. Sudah pasti ini sebuah kesalahan.
Aku menyeringai padanya. "Mundur, kau mengerikan,
busuk, penyakitan, benjolan lemak babi, "kataku.
Aku bersikap baik. Aku memberi kesempatan padanya.
"Apa yang akan kau lakukan, pergi keluar menangis a -"
Tangan kananku bergerak ke arah tenggorokannya. Dia melompat mundur.
Aku menyerang dengan kaki kiriku dan tendangan kerasku tepat pada tulang
keringnya. Dia menjerit kesakitan. Sebuah suara yang bagus. Aku menabrak dia, dengan bahuku, dan terus mendorong
punggungnya sampai menabrak pisau rak.
Dua belas inci pisau koki ada di tanganku. Jadi sangat mudah
untuk melubangi dadanya sampai ke jantungnya.
Tapi kau tahu, aku agak menyukai gadis ini. Dia mengingatkanku akan diriku.
Aku meraih segenggam kaus nya.
Dunk! Aku membenamkan koki pisau di kaus nya. Pisau bergetar dalam meja kayu.
Dia terjepit. Dia juga takut.
Aku meraih lebih banyak kausnya dan...
Dunk! Pisau tulang masuk. Dunk! Roti pisau. Dunk! Pisau utilitas tujuh inci.
Tentu saja, dia berteriak-teriak selama semua ini terjadi.
"Ahhhh! Ahhhh! Ahhhh!"
Aku meraih pisau jagal. Aku memegang tinggi-tinggi di udara, seperti aku
akan menancapkan itu di atas kepalanya.
Lalu, aku tertawa. Aku mencubit pipinya dan menariknya kembali dan
sebagainya sementara dia berguncang dan bergetar.
"Aku menyukaimu," kataku. "Aku benar-benar menyukaimu. Kita mungkin
bisa menjadi teman. Tapi lain kali hati-hati memilih lawanmu dengan siapa
kau berkelahi. " Aku berjalan pergi, meluncur melewati penjaga keamanan yang bergegas
masuk. Mungkin mal tidaklah begitu buruk setelah semua kejadian itu.
*** Gudang Cassie. Aku sudah kesana seratus kali. Tapi sekarang
tampaknya berbeda. Menakutkan.
Maksudku itu seperti, penuh, seperti, hewan. Hewan liar. Angsa. Rakun.
Rubah. Tupai. Oke, aku tahu tupai tidak menakutkan, tapi kadang-kadang mereka memiliki
rabies. Di dalam sini gelap. Ada lampu menyala, tapi ada bayangan, juga. Bayangan
gelap. Terutama pada malam hari. Tapi saat itu belum malam. Masih
siang. Menjelang sore. Atau sekarang sudah malam" Kapan sore berakhir dan
malam dimulai" Maksudku, apakah ada waktu tertentu ketika...
Lagian, itu seperti siang, oke" Tapi di dalam masih gelap. Aku bisa melihat
binatang-binatang di kandang mereka. Sebagian besar sakit atau terluka
karena bagaimanapun ini adalah Klinik Rehabilitasi Satwa Liar. Jadi, duh,
mereka harus sakit atau terluka untuk berada di klinik, kan"
Duh, Rachel. Apa yang aku katakan"
Oh, ya, binatang. Nah, ada banyak dari mereka, di kandang.
Tapi sama seperti menakutkannya adalah fakta bahwa orang lain berada di
sana, juga. Animorphs. Maksudku, aku seorang Animorphs, kan" Aku memiliki kekuatan morfing yang
diberikan Elfangor kepada kami semua. Dan aku telah berubah menjadi,
seperti, banyak hewan. Meski kini aku tidak percaya aku pernah melakukan
itu. Jake ada di sana. Dia sepupuku. Dia cakep. Dengan badannya yang kekar.
Maksudku, jika kita bukan sepupu...
Dan Marco juga ada di sana. Dia lucu, juga, dengan cara yang berbeda. Aku
mungkin akan pergi berkencan dengan dia jika dia memintaku.
Dan Tobias, tentu saja. Dia di langit-langit menepuk-nepuk sayapnya.
Dia keren ketika dia morf jadi manusia.
Dan Ax. Ax tidak lucu. Ax sangat, sangat aneh. Maksudku dia, seperti, bukan
manusia" Dia itu alien. Bayangkan jika kau memiliki, rusa besar
yang sebagian besar biru, dan ekor kalajengking panjang dicangkokkan pada
salah satu ujung dan bagian tubuh atas yang mirip manusia di ujung lainnya.
Hanya kepala yang tidak memiliki mulut sama sekali dan memiliki set ekstra
mata pada tangkai yang ada di kepalanya" tangkai yang bisa bergerak-gerak"
Jadi matanya dapat melihat ke segala arah"
Menyeramkan banget. "Guys, Kita ada masalah," kata Cassie, menatapku.
"Masa sih?" Kataku.
"Jake, kami berada di mal," kata Cassie. "Ada cewek mendorong Rachel dan " "Oh, man, apa yang kau lakukan, Rachel?" Tanya Jake. "Kau harus belajar
untuk menahan diri deh - "
"Dia menangis," kata Cassie.
"Apa?" "Dia menangis. Dan lari. Dan menangis."
Semua orang menatapku. "Siapa yang menangis?" Marco menuntut, tampak bingung.
"Rachel." "Rachel nangis?" Tanya Marco. "Maksudmu matanya basah sedikit, seperti
mungkin ada sesuatu di matanya" "
"Maksudku seperti "Boo hoo, cewek itu sangat jahat,?" Cassie mengklarifikasi.
"No Way," kata Marco.
"Ya." "Tidak! Tidak! Matahari tidak terbit di barat, Cubs Chicago tidak
menang World Series, Scully tidak pernah percaya Mulder, dan Rachel nggak
mungkin menangis. Ini adalah hal yang kutahu. "
"Boo. Hoo." "Jangan bercanda deh, Cassie," kata Marco.
"Aku punya bukti," kata Cassie.
"Oke," kata Jake skeptis.
Cassie menatapku. "Rachel" Ceritakan apa yang kau katakan kepadaku
tentang Marco pada perjalanan ke sini. "
"Apa?" "Apa yang kau katakan kepadaku di bus tentang Marco?"
"Maksudmu dia seperti, lucu?"
"Oh my ..." Jake berbisik.
"Rachel," Cassie terus mengejarku, "bagaimana menurutmu penampilan
Marco?" Aku mengangkat bahu. Aku tersenyum. "Dia, seperti, keren, oke?"
Marco terduduk dengan gerakan tiba-tiba. Di lantai yang bertebaran jerami.
Jake tampak pucat. Ax mengatakan dalam bahasa-pikiran.
"Dia aneh deh," kata Marco, terguncang. "Dia bilang aku keren. Dan dia ... dia
tersenyum. Padaku. "
"Ax," kata Jake dan menatap tajam pada si Andalite.
FWAPP! Lebih cepat dari mata manusia yang bisa melihat, ekor Ax
melesat maju, mendahului kepalanya. Panjang, sabit pisau
berhenti satu milimeter dari tenggorokanku.
"Yeerk," kata Marco. "Pasti Yeerk. Mereka sudah merasukinya."
"Tidak, tidak, tidak," kata Cassie. "Kalau dia Pengendali dia terdengar persis
seperti Rachel. Ini lain deh. Gegar otak, mungkin. "
Tobias. berbeda. dia brutal, menyukai kekerasan. Dalam morf elang dia memangsa
dan makan ikan. Dan dia makan ikan sementara ikan itu masih hidup.>
Ax terus menekan pisau di tenggorokanku. Aku merasa aku akan pingsan
kecuali bahwa aku menyadari jatuh ke bawah bisa saja, berakibat
semakin fatal. Jadi aku terus bertahan sekuatku, padahal lututku sudah gemetar. Tapi hal itu
tidak menghentikan air mata yang mulai mengalir di pipiku.
"Lihat!" Marco berteriak, seperti dia baru saja melihat Holy Grail duduk di atas
Golden Fleece. "Dia... nangis?"?"
"Apa maksud -" Jake mulai berkata.
Tapi kemudian pintu gudang menjeblak terbuka.
"Baiklah! Apa misi kita, kapan kita mulai, dan berapa banyak yang Yeerk yang
akan kita bunuh hari ini" Aku tidak sabar untuk mulai beraksi! Hah HAH! "
*** Aku menatapnya. Dia menatapku. Dia adalah aku. Aku adalah dia.
"Ada dua Rachel!" Jake mengatakan.
kata Ax.
"Keren!" Marco mengatakan, sambil meluruskan kakinya. "Sekarang Tobias
dapat memiliki satu dan aku dapat memiliki yang lain-aaaahhhh! "
Aku... Maksudku dia... bersalto!
Dia melompat, mendarat di tangannya, terbang di udara, dan
mendarat, dengan kakinya, tepat pada dada Marco.
Marco melayang dan mendarat dengan sangat keras di punggungnya. Rachel
berdiri diatasnya dengan kedua kakinya, berjongkok di atas dada Marco. Lutut
Rachel menghimpit lengan Marco. Rachel meraih ke belakang kepala
Marco dan menjambak segenggam rambut gelapnya.
Tangannya yang lain mengepalkan tinju, bergetar, sekitar satu meter
dari wajah Marco. "Kau ngomong apa?" Rachel berbisik.
"Tidak ada," kata Marco. "Aku" Aku nggak ngomong apa-apa."
Rachel ... Maksudku, Rachel yang lain, tentu saja, dia melepaskan
Marco dan tertawa. Itu adalah HAH HAH HAH yang kedengaran keras dan
jahat. Ax menarik pisau dari tenggorokanku. Aku ambruk di tumpukan jerami.
Dia berdiri di atasku. "Hei. Kau terlihat seperti aku."
Aku mengangguk, bibirku masih gemetar.
"Apa yang terjadi di sini?" ia menuntut keras.
kata Ax enteng.
"The Drode" Salah satu trik nya?" Jake menuntut.
Cassie mengangkat bahu. Mereka terus memperhatikan. Melihatku. Melihatnya. Kembali padaku.
Rasanya seperti menjadi hewan di kebun binatang.
Dan aku terus menatap, juga. Melihatnya. Untuk satu hal, dia benar-benar
berpakaian berbeda dariku. Dia, seperti, LL Bean ketemu dengan
Timberland pada acara rally Harley-Davidson. Sama sekali tidak terlihat


Animorphs - 32 Pemisahan The Separation di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

seperti aku. Meskipun, ketika aku berpikir tentang hal itu, penampilanku sendiri juga bisa
terlihat menarik. Maksudku, apa yang terjadi dengan semua celana dan jeans" Mengapa aku
tidak boleh memakai gaun" Aku memiliki
kaki yang panjang. Aku bisa memakai gaun dan terlihat menarik. Gaun yang
pendek, ataupun yang panjang, seperti, kau tahu, dengan sedikit celah atau
apa pun" Mengapa aku tidak bisa berpenampilan seperti anak terlantar,
maksudku aku bisa menjadi seorang anak terlantar. Aku bisa memakai gaun
yang ketat dengan sesuatu yang besar, seperti, "Aduh!" Seseorang mengetuk kepalaku. Dia.
Dia mengetuk tengkorak kepalaku dengan buku-buku jarinya. "Hei! Hei! Lagi
ngapain sih" Aku bertanya padamu. Siapa kau" Dan apa yang kau lakukan
dengan tubuhku" "
Marco gelisah. "Mm, aku punya tubuh yang lucu sih, tapi aku nggak bisa
bilang kecuali Ax berjanji untuk melindungiku. "
"Diam," bentak Rachel yang jahat. "Jangan membuat aku untuk
membunuhmu. Sekarang, kau, cewek kecil banci, kau punya waktu sekitar
tiga detik untuk memberitahu kami - "
"Jangan mengancam," kata Jake dengan otoritas jelas.
Rachel yang jahat mengabaikanku sebentar. Pandangannya tertuju pada
Jake. "Jangan menghalangiku, Jake. "
"Jangan memaksanya, Rachel."
"Apakah kau mengancamku?" dia hampir menjerit. "Ayolah! Kau pikir
kau dapat memberitahuku apa yang harus dilakukan" Mari kita pergi,
sekarang. Kau dan aku. Biar si Andalite binatang peliharaan kita ini disini, jauh
dari pertarungan. Kau dan aku, kita akan lihat siapa yang jadi bos di sini
setelah aku menendang pantatmu. "
Pertarungan terputus pada saat ini oleh kedatangan Erek. Dia itu Chee.
Artinya dia, seperti, Android" Hanya ia
menggunakan hologram supaya terlihat seperti anak laki-laki normal.
Aku tidak berpikir dia cakep karena, kau tahu, sudah cukup buruk tertarik
pada seorang cowok yang merupakan burung pemangsa, kan" Jika
dibandingkan itu, tertarik pada android mungkin agak keterlaluan.
Meskipun, saat kau menyadari Erek benar-benar seperti berumur ribuan
tahun, jadi dia benar-benar matang dan semua Ah, sudahlah. Erek berjalan masuk. Dia tampak seperti anak laki-laki. Anak laki-laki
dengan ekspresi sangat aneh di wajahnya.
"Mm ..." katanya. "Mm ... apakah aku yang keliru, atau memang ada
dua Rachel di sini" "
"Kami sedang syuting sebuah iklan permen Doublemint," kata Marco,
kemudian meringis, jangan-jangan Rachel yang jahat akan melakukan
gerakan gym-salto padanya lagi.
"Ya, kita punya dua Rachel," kata Jake.
"Oke. Ada alasan khusus?" Tanya Erek.
"Nggak benar-benar disengaja sih," jelas Cassie.
kata Ax. dan mudah takut, dan yang lainnya ->
"Bersemangat?" kata Marco berusaha mencari kata yang pas.
<- Bengis dan agresif,> Ax menyimpulkan.
Erek mengangguk. "Dr Jekyll dan Mr Hyde?"
"Yeah, yang pasti bukan Mary Kate dan Ashley," kata Marco.
kata Tobias.
"Siapa" Aku?" tanyaku.
kata Tobias.
"Rachel yang jahat," saran Marco. "Rachel yang jahat dan Rachel yang baik ?"
"Rachel yang perkasa, hah HAH!" kata Rachel yang jahat. "Rachel yang
perkasa, dan ... dan... Rachel pengecut! Ya, itu dia, cewek pirang jelek. "
Aku tidak benar-benar ingin dikenal sebagai "Rachel pengecut." Tapi
aku juga tidak ingin Rachel yang jahat untuk mencoba menonjok wajahku.
"Ini gila deh," kata Cassie.
"Aku tidak bisa lama-lama," kata Erek, yang masih terus
memperhatikan kedua Rachel sebelum kembali melihat yang lainnya. "Aku
hanya datang untuk memberitahu misi kalian."
"Yeah... Mari kita ke kolam Yeerk!" Rachel yang jahat berkoar-koar. "Kita juga
bawa beberapa penyembur api!"
"Mungkin aku harus berhenti berteman dengan kalian," kata Erek.
"Kalian sekelompok orang yang benar-benar aneh. "
*** "Orang menyebutnya Buyer Research Institute (BRI) - Institut Penelitian
Konsumen. Mereka menguji produk konsumen dan memiliki sebuah majalah,
"jelas Erek." Para Yeerk baru saja membeli tempat itu untuk digunakan
sebagai kedok. Juga, mereka berharap bisa menggunakan penilaian
konsumen BRI untuk membantu beberapa perusahaan mereka yang lain. Jadi
kita - " "Kita masuk, dengan kekerasan dan cepat," kataku.
"Lupakan setiap kecerdikan dan persembunyian, kita masuk, semua senjata
menyala, morf bertempur, bertempur maksimum. Kita habisi apapun yang
menghalangi kita! " "Rachel?" kata Jake.
"Apa?" "Apa?" "Rachel yang jahat," dia mengklarifikasi.
"Apa?" tanyaku. "Mengapa tidak kita biarkan Erek selesai sebelum kita memutuskan
bagaimana untuk menangani hal ini. Erek" "
Android itu menganggukkan kepala manusianya. Sayang. Chee itu sebenarnya
sangat kuat, melampaui apa yang bisa dibayangkan manusia,
tapi sudah diprogram untuk anti kekerasan. Kami berhasil membebaskan Erek
dari program itu dan man, ia telah melewati beberapa kali pertempuran! Itu
keren! Tentu saja, sekarang dia kembali ke bentuk lamanya ke modus
Gandhi-Martin-Luther-King-Berikan-Kesempatan-Untuk-Sebuah-Perdamaian.
Sayang sekali. "Yah, seperti yang kalian tahu," Erek melanjutkan, "kami percaya bahwa AntiMorphing-Ray (AMR) adalah ancaman nyata bagi kalian semua. Jika berhasil
itu akan menghancurkan morfing-mu dan menyebabkan
seseorang yang dalam kondisi morf langsung demorf. "
"Jika berhasil," kata Rachel yang bego. "Mungkin bahkan nggak akan bekerja,
jadi nggak ada yang perlu dikhawatirkan. "
"Diam tolol," bentakku.
"Masalah yang kalian hadapi sebagai ujian awal akan dimulai malam ini, "kata
Erek." Hanya simulasi komputer dan sebagainya, tetapi mungkin akan
memberi semangat pada Yeerk. Kalian harus menghentikan mereka sebelum
kegiatan ini berkembang. Yang berarti harus segera bertindak. Malam ini. "
"Oke, Erek, terima kasih. Kita akan ambil alih dari sini," kata Jake.
Erek pergi. Bersyukur, kurasa.
kata Tobias.
perbuat dengan dua Rachel.>
Aku melirik padanya. "Kau seburuk Marco. Kau ingin kami berdua. Hah
HAH! Aku sendiri sudah lebih dari cukup untukmu, Tobias, Kau tidak akan
membutuhkan si pengecut ini. "

"Oke, Rachel ... kalian berdua ... katakan apa yang kau lakukan hari ini," kata
Jake. "Sekolah, field trip, ayolah guys, mari kita pergi menghajar beberapa siput!"
kataku. "Yeah, pertama aku terbangun, lalu mandi, kemudian -"
"Field trip," sela Cassie. "Apa yang terjadi di field trip ?"
"Kau ada di sana kan," kataku. "Jangan buang waktuku dengan pertanyaan
bodoh." "Aku ada di sana, tapi nggak bersamamu," ujar Cassie.
"Aku ingat waktu itu dingin," kata si bodoh kembaranku. "Aku punya
perasaan, seperti, Goosebumps (merinding)?"
"Aku pernah membaca buku-buku itu," kata Marco.
Ax
bertanya. "Fokus guys, bisakah kita fokus, di sini?" Jake mengingatkan.
"Aku menjatuhkan anting-antingku di kolam pasang!" Si bodoh Rachel tibatiba berkata, terdengar bersemangat seolah-olah dia baru saja menjawab
dengan benar untuk Kuis Final Jeopardy.
"Anting-anting Bodoh," kataku.
"Anting-anting favoritku! Dad memberikannya kepadaku."
"Hadiah untuk menebus kesalahannya," Aku mendengus.
"Rasanya mengharukan."
"Hadiah untuk menebus kunjungannya yang batal akhir pekan itu."
"Dia sedang sibuk!"
"Yeah, Benar." "Kau menyebalkan!"
"Dan kau otak udang!"
"Dr Jekyll" Ms Hyde?" Cassie terganggu. "Bisa dilanjutin nggak sih?"
"Aku tidak bisa mencapai anting-anting, itu jatuh ke dalam, seperti, retakan?"
"Ke dalam, seperti, retakan" Retakan, dengan tanda tanya" Apakah itu
retakan atau tidak" Kalau memang retakan, bilang saja "itu jatuh ke dalam
retakan!" Jangan gunakan kata "seperti". Nggak pakai tanda tanya. Retakan,
retakan, RETAKAN! " Aku tidak percaya pada si bodoh sok keren ini.
"Aku ingin anting-anting itu kembali karena aku pikir Dad akan sedih jika ia
berpikir -" "Oh, lihat, seseorang mencoba membungkamku," bentakku. "Anting-anting
itu ada di retakan. Aku morf menjadi bintang laut untuk pergi mencarinya. "
Tobias bertanya.
"Denger nggak sih?" Aku bertanya padanya dengan suara manis yang dibikinbikin. "Dengarkan, ini sudah cukup sulit dengan semua ocehan-nya. "
"Dan kemudian, oooh, itu mengerikan! Mengerikan!"
"Hah?" Tanyaku.
"Seseorang, sesuatu ... rasanya sakit banget! Aku sangat ketakutan! Aku,
seperti, terpotong dalam keadaan setengah" "
"Seekor monster busuk kecil," aku berteriak, tahu-tahu kemarahanku sudah
ada di memori pikiranku. "Seharusnya aku membunuhnya! Aku harus berubah
ke beruang grizzly dan pergi mencari dia! "
"Tunggu dulu," kata Cassie. "Kau morf jadi bintang laut dan seorang anak
kecil memotong tubuhmu jadi setengah. "
Aku meraih lengan Cassie. "Hei, kenapa kau berbicara dengan pengecut itu"
Bicara padaku. Bicara padaKU! "
"Rachel yang baik" Apakah kau langsung demorf?" kejar Cassie.
"Tidak, aku terlalu takut Maksudku, seperti -"
"Rachel yang jahat, bagaimana denganmu?"
"Tentu saja aku segera demorf. Apa yang akan
kulakukan, mencoba menghancurkan Bailey sebagai bintang laut yang nggak
normal" " tanya Ax.
Jake mengangkat bahu. "Aku nggak tahu apa-apa loh..."
"Oh, man," kata Cassie.
Tobias bertanya.
"Bintang laut. Maksudku, pada saat itu dia sungguh beruntung. Dia bisa saja
terbunuh." "Cassie," kata Jake dengan pandangannya yang aku-sudah-kehilangankesabaran-tapi-masih-mencoba-untuk-bicara-sopan.
"Beritahu kami apa yang kau ketahui. "
"Bintang laut. Mereka mampu regenerasi. Kau bisa memotong satu kaki
mereka dan satu kaki yang baru dapat tumbuh
kembali. Entah bagaimana ketika bintang laut itu terpotong setengahnya,
kemampuan regenerasi bintang laut itu
menciptakan kemungkinan untuk membuat dua Rachel yang terpisah. Salah
satu di masing-masing tubuh yang berbeda. "
berbeda,> kata Ax.
"Menarik?" Marco menjerit. "Ini aneh! Ini aneh. Ini gila, menyeramkan,
mengerikan, luar biasa, masuk akal, dan benar-benar, benar-benar,
maksudku benar-benar gila. Tapi keren juga sih. "
"Tunggu dulu!" Aku berteriak. "Anak-Udang ini benar! Aku seharusnya
melihat kemungkinan, tapi aku semakin bingung. Si pengecut ini dapat
menghadiri sekolah yang bikin orang tua bahagia dan aku bisa menghabiskan
seratus persen waktuku dalam pertempuran sengit melawan Yeerk! Aku akan
membinasakan mereka! Aku akan hancurkan mereka! Mereka nggak akan
tahu apa yang menimpa mereka. Aku akan menjadi Rachel yang utuh dan
bebas! " "Astaga," gumam Jake. "Oke, gini aja deh: Rachel yang baik, Kau nggak
boleh ikut misi ini. Pulanglah. Tinggal di rumah. Dan Rachel yang jahatl" "
"Ya?" tanyaku, dengan penuh semangat.
"Kau melakukan hal yang sama. Tinggal di rumah. Tenang. Jangan sakiti
siapa pun. Kami akan menangani BRI dan
AMR tanpa kau. Salah satu dari kalian. "
Tentu, aku keberatan. Tapi, Jake tidak memberiku kesempatan.
"Aku akan membunuhmu!" Aku berteriak padanya. "Aku akan membunuh
kalian semua!" Mereka toh tetap meninggalkan aku.
*** Si jahat Rachel menyelinap di rumah morf sebagai kecoa, kemudian
demorf tepat di depanku. Aku tidak sanggup melihatnya. Aku menekan kedua tanganku di mataku. Itu
begitu mengerikan! Maksudku, oke, aku tahu bahwa aku juga pernah
morf menjadi kecoa. Ini bukan berarti aku ini bodoh atau apa. Karena aku
memiliki kenangan yang sama dengan Rachel yang jahat. Jadi, seperti, aku
tahu semua hal yang telah aku lakukan di masa lalu, kan" Tapi sekarang
sepertinya begitu samar. Seperti beberapa mimpi buruk yang lama. Ini
masih menakutkan, benar, tapi seperti, samar.
Selain itu, itu bukan masalah sebenarnya yang aku hadapi sekarang.
"MENYINGKIR DARI TEMPAT TIDURKU!"
Aku melompat. Aku melompat dan tergelincir di tepi tempat tidur dan
mendarat dengan pantatku di lantai. Aku hampir menjatuhkan boneka Bobo
Beruangku. "Tapi ..." Kataku.
"Kita berdua dan hanya satu tempat tidur, bisa ngitung nggak sih?" kata
Rachel yang jahat. "K-k-kita bisa b-b-berbagi."
"K-k-kita bisa b-b-berbagi?" dia mengejekku. "Kau tidak akan pernah menjadi
bagian dariku. Tidak pernah! Aku tidak percaya kau dan aku pernah berada di
dalam tubuh yang sama. Kau membuatku muak! Aku harus. . . "
Dia tidak mengatakan apa yang harus dia lakukan. Aku tidak ingin
memikirkannya. "Rachel?" Sebuah suara di depan pintu. Adik perempuanku, Jordan.
"Apa?" Rachel yang jahat meraung.
"Apa?" Tanyaku. "Apakah kau ... kau berbicara sendiri di dalam?" Tanya Jordan.
"Ya, Kau punya masalah dengan itu?" Rachel yang jahat berteriak.
"Tidak," jawabnya dengan suara pelan. "Aku hanya ingin memeriksa level
kegilaanmu sudah sampai dimana. "
Rachel yang jahat berbaring di sana bergetar dengan energi yang berlebihan.
"Aku perlu melakukan sesuatu! "
"A-a-apa?" Dia melemparkan tatapan curiga padaku. "Beberapa- hal. Aku akan
memikirkan sesuatu. Hanya harus fokus. "
"Aku ... Maksudku, aku, kau tahu, aku agak mengalami
kesulitan untuk fokus, juga, "kataku.
"Aku tidak masalah dengan fokus, tolol. Aku bisa fokus. Aku tidak sepertimu.
Hanya saja ... Maksudku, kau tidak bisa mengetahui masa depan, kan" Tarus


Animorphs - 32 Pemisahan The Separation di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

seekor Yeerk disini, tempatkan sekelompok Hork-Bajir di depanku, aku akan
fokus! Aku akan fokus sampai mereka mati! "
Aku berpikir untuk mengatakan sesuatu padanya, hanya saja, apa ya"
Sesuatu. Atau tidak. Semua hal tampak menguap keluar dari otakku.
Jadi aku berkata, "Yang lain mungkin sudah mulai berjuang pada misi.
Kuharap mereka - " "Itu dia!" seru Rachel yang jahat.
"Apa maksudmu ?"
"Misi! Aku akan bergabung dengan misi!" Si jahat Rachel menatapku
dengan kebencian di matanya. "Jangan lihat aku, aku tidak ingin kau
menangis didepanku. Aku akan morf dan pergi dari sini. "
"Tapi kata Jake -" "Hei, Jake bukan bosku, tahu?" bentak Rachel yang jahat. "Dia mungkin
nggak lama lagi bukan bos kalian semua. Yang kuat memimpin yang lemah.
Yang kuat bertahan, sayang. Dan aku yang kuat! "
Aku membalikkan tubuhku dan memeluk boneka Bobo Beruangku. Aku
mendengar jendela kamarku digeser. Lalu, aku menutup kedua telingaku agar
aku tidak mendengar suara tulang yang remuk dan daging yang meleleh.
katanya. bangun dari tempat tidur, aku akan menempatkanmu di rumah sakit! Aku
akan mematahkan kedua lenganmu sehingga kau tidak bisa memeluk B-BBobo B-B-Beruang.> Aku tidak berani melihat sampai aku benar-benar, benar-benar yakin dia
sudah pergi. Aku punya rencana. Aku akan menelepon Dad. Tapi kapan aku harus
meneleponnya" Sekarang" Nanti" Sekarang"
Apa" Apa yang kupikirkan"
Dad! Hubungi Dad! Aku harus menuliskannya cepat sebelum aku lupa lagi.
"Telepon Dad, "kataku sambil hati-hati menuliskannya.
Aku pergi ke telepon. Aku mengambilnya, gemetar, hati-hati untuk tidak
menyentuh tempat tidur. Aku terjebak dalam mimpi buruk. Dan itu bukan hanya masalah yang
kudahapi sekarang dimana aku terbagi menjadi dua. Aku telah terperangkap
dalam mimpi buruk sejak malam yang mengerikan ketika kami pertama
berlari ke Elfangor dan dia, seperti, mengacaukan hidup kita dan semuanya.
Rahasia! Tidak ada hal lainnya kecuali rahasia!
Mimpi buruk dan kengerian!
Dan horor terburuk dari semua adalah melihat apa yang tumbuh dalam diriku
seperti beberapa jenis tumor kanker. Rachel yang jahat semakin lama
akan semakin kuat setelah melewati hidupku sebagai Animorph. Tak lama lagi
dia akan menjadi aku sepenuhnya dan tidak akan ada bagianku yang tersisa!
Ini harus berakhir! Aku tidak peduli jika yang kuat bertahan dan yang
lemah binasa, aku ingin bertahan hidup pula!
Aku mengerjap mataku yang mulai berair. Apa yang sedang kulakukan"
Sesuatu. Aku melihat catatan.
Oh yeah. Aku menghubungi nomor telepon Dad.
*** Malam hari dan morf burung hantu.
Rasanya seperti menjadi semacam dewa!
Aku bisa melihat apa yang orang lain lihat. Aku bisa mendengar apa yang
orang lain dengar. Aku terbang, diam seperti kuburan, malam masih panjang.
Melewati atap! Meluncur di puncak cerobong asap. Melayang melalui cabang
tertinggi dari pohon tertinggi. Jendela berbentuk persegi yang berwarna cerah
di bawahku, lampu jalanan yang redup, lampu dari mobil-mobil, semua tidak
berguna. Aku tidak butuh apa-apa, cukup secercah cahaya samar untuk melihat jelas.
Aku bisa membaca buku dari jarak seratus meter jauhnya dengan cahaya
sebatang lilin yang berkedip-kedip.
Burung hantu besar yang bertanduk. Hewan pemangsa malam dari langit.
Aku melihat semuanya dari atas sana. Pekerja yang malas bekerja lembur,
baru pulang dari pekerjaan menyedihkan mereka, para ibu-ibu
membuat kudapan untuk anak-anak mereka yang menangis, layar TV
berkedip-kedip dengan berita dunia.
Hah! Berita" Aku punya berita untuk dunia: Rachel bebas! Rachel
tak terkendali! Awas, dunia, Rachel terbang dengan cakar siap!
Ah HAH! Buyer Research Institute. Ya. Harus pergi ke sana, di situlah misinya. Dan
ketika aku sampai di sana" Aku akan ... Aku akan ... Aku akan memikirkan
sesuatu. Itulah yang akan kulakukan. Hanya sampai di sana. Itu yang
penting. Kau tidak perlu rencana, Rachel, aku berkata pada diriku sendiri. Rachel yang
besar dan sangat kuat tidak perlu rencana bodoh. Tidak, tidak. Sang Jagoan
Rachel akan tiba dan kemudian, yeah, itu yang akan terjadi! Biarkan
pertempuran dimulai. Biarkan mereka, orang-orang bodoh - teman-temanku lihat betapa lemahnya mereka tanpa aku.
Mungkin jika salah satu dari mereka terkoyak oleh Hork-Bajir barulah mereka
jera! Lalu aku melihat kucing. Hewan pemangsa yang diam-diam menguntit tikus
di halamannya sendiri. Ah, ya, kucing temanku. Musuh yang layak. Dia akan memberiku
pertempuran awal untukku dan membuat darahku bergolak untuk
pertempuran yang sesungguhnya nanti!
Aku memiringkan ekorku dan mengembangkan sayapku.
Kucing betina itu bahkan tidak akan mendengarku melayang ke arahnya
. Kucing itu tidak akan tahu apa yang memukulnya!
Kelabang Hitam 1 Pendekar Slebor 32 Malaikat Peti Mati Asmara Sang Pengemis 2

Cari Blog Ini