Ketika Cinta Bertasbih Karya Habiburrahman El Shirazy Bagian 5
Fadhil dalam hati. 284 Ilyas Mak"s eBooks Collection
22 RASA OPTIMIS Pagi itu Furqan itikaf di masjid. Sejak Subuh ia masih
belum beranjak dari tempat duduknya. Ia duduk bersila mem baca Sirah Nabawiyah sambil menunggu waktu Dhuha tiba. Ia
menunggu sampai matahari benar-benar terasa hangatnya.
Sejak peristiwa di hotel itu dan ia menyadari kekhilafannya, ia semakin banyak mendekatkan diri kepada Sang Pencipta manusia dan alam semesta. Setelah meraih gelar masternya
ia semakin memperkuat ibadahnya. Seolah ingin menebus kelalaian yang selama ini diperbuatnya.
Begitu waktu Dhuha tiba, ia shalat dua belas rakaat. Setelah itu barulah ia meninggalkan masjid menuju apartemennya. Tak ada siapa-siapa di rumahnya. Dua teman-nya, Abduh
dan Maftuh telah pergi entah ke mana. Ia langsung mandi.
Habiburrahman El Shirazy Berkemas. Menyalakan mobilnya dan pergi. Tujuannya perta ma tama adalah sarapan di Wisma Nusantara. Baru setelah itu
ia mau ke Abbasea. Ke kantor Kolonel Fuad. Tadi malam sebelum tidur ia dibel kolonel itu bahwa penjahat yang menamakan dirinya Miss Italiana telah ditangkap.
Pukul sepuluh lebih enam belas menit Furqan sampai di
Abbasea. Kolonel Fuad menyambutnya dengan senyum mengembang.
"Aku tepati janjiku. Aku bilang paling lama satu minggu
untuk menangkap penjahat yang berbuat kurang ajar padamu
itu. Kemarin sore, saat ia tertangkap genap satu minggu dari
hari kita membuat kesepakatan. Ia sekarang meringkuk di
dalam sel." Tanpa ditanya Kolonel Fuad menjelaskan keberhasilannya panjang lebar.
"Di mana kalian menangkapnya?"
"Di Port Said.Ia hendak berlayar ke Yunani. Penjahat itu
kami tangkap tadi sore.Begitu tertangkap langsung kami
larikan ke Cairo. Begitu sampai di sini, aku langsung kontak
kamu." "Apa dia orang Yunani?"
"Bukan. Dari data yang kami kumpulkan, dia ternyata
orang Israel." "Orang Israel?" tanya Furqan kaget.
"Ya. Dia orang Israel. Tapi ia memiliki lima paspor. Yaitu Spanyol, Italia, Amerika, Israel, dan Rusia. Dia masuk
Mesir menggunakan paspor Spanyol. Dia berangkat dari
Madrid. Setelah beroperasi di Mesir selama tiga bulan, dia
hendak lari ke Yunani."
"Apa yang dia kerjakan selama di Mesir?"
"Banyak. Yang jelas, ia mata -mata Mosad."
286 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Ketika Cinta Bertasbih Buku I
"Mata -mata Mosad"!" Furqan kaget bukan main.
"Ya, benar." "Bagaimana mungkin kalian bisa kecolongan?"
"Penjahat itu selalu lebih pintar satu langkah dari polisi.
Tapi alhamdulillah, akhirnya toh dia tertangkap. Kau ingin
melihatnya?" "Boleh." Furqan diajak ke ruang tahanan. Di sana ia melihat seorang perempuan berambut pirang memakai celana jeans dan
blues hitam. Perempuan itu memang persis seperti yang ada
dalam foto memalukan itu. Dengan bahasa Inggris seadanya
dan dengan nada geram Furqan bertanya,
"Hei, why you do it to me!?"
Perempuan berambut pirang itu malah tertawa terkekehkekeh. Lalu ia berbicara tidak jelas. Kemudian bernyanyi-nyanyi seperti orang gila.
"Apa dia gila?" tanya Furqan pada Kolonel Fuad.
Sang Kolonel tersenyum mendengar pertanyaan Furqan.
"Dia pura-pura gila."
"Sejak kapan dia pura-pura gila?"
"Sejak dia ditangkap. Yang jelas tidak ada orang yang
benar-benar gila yang bisa bepergian ke luar negeri dan memiliki lima paspor. Mari aku tunjukkan kelima paspor-nya!"
Furqan menurut. Ia dibawa ke ruang penyimpanan barang bukti.
"Ini paspor-paspornya." Kata Kolonel Fuad sambil menyerahkan lima paspor yang warnanya berbeda-beda.
287 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Habiburrahman El Shirazy Furqan menerima paspor-paspor itu dan melihatnya dengan seksama.
"Bagaimana dia bisa mendapatkan paspor-paspor ini?"
tanya Furqan lugu. asli'."
"Ya tentu saja dari Israel. Paspor-paspor itu palsu tapi
asli. " "Maksud Kolonel dengan 'palsu tapi asli' itu bagaimana?"
"Paspor itu sesungguhnya palsu. Karena yang mengeluarkan bukan negara asalnya tapi yang mengeluarkan sebenarnya adalah Mosad Israel. Tapi asli, artinya bahkan negara
aslinya pun akan mengakui itu asli. Sebab tidak bisa dibedakan
dengan yang asli. Jenis kertasnya sama. Semuanya sama. Kau
harus tahu, Israel memiliki semua jenis kertas yang digunakan
untuk membuat uang di seluruh dunia. Juga memiliki semua
jenis kertas yang digunakan untuk membuat paspor di seluruh
dunia. Israel juga memiliki teknologi untuk membuat uang
dan paspor yang sama persis dengan yang ada di seluruh
dunia. Inilah rahasia yang berhasil kami kuak. Maka kita harus
hati-hati. Dengan membuat uang yang palsu, tapi benar benar
tidak bisa dibedakan dengan yang asli Israel bisa merusak
ekonomi suatu negara. Krisis ekonomi di Asia Tenggara dalam analisis kami tak bisa dilepaskan dari rekayasa Israel."
Kolonel Fuad memberikan penjelasan panjang lebar.
Furqan jadi sangat mafhum. Jika untuk membuat paspor di
seluruh dunia adalah begitu mudah bagi Mosad Israel, maka
untuk sekadar mengetahui identitas dirinya dan membuka
kamar hotelnya bukanlah pekerjaan yang susah.
"Sekarang tidak ada yang perlu kaukuatirkan. Penjahat
yang mengancam kamu sudah tertangkap. Aku telah menunaikan janjiku, sekarang giliran kamu melunasi janjimu,"
kata Kolonel Fuad tegas. 288 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Ketika Cinta Bertasbih Buku I
"Baiklah, hari ini juga aku bayar lunas janjiku. Nanti sore
aku akan datang lagi kemari membawa uang seribu pound dan
menyerahkan mobilku padamu,"jawab Furqan tak kalah tegas.
Dengan tertangkapnya Miss Italiana, ia merasa ancaman yang
selama ini menghantuinya telah sirna. Ia merasa sangat lega.
Seolah kiamat yang selama ini mengancamnya tak jadi datang.
"Pukul berapa kau akan datang?" Tanya Kolonel.
"Pukul lima sore, insya Allah."
"Baik. Aku tunggu. Pukul lima sore di sini."
Furqan minta diri. Ia langsung mengendarai mobilnya ke
Maydan Husein. Tujuan pertamanya Bank Faisal Al Azhar. Ia
hendak mengambil tabungannya. Setelah itu ke Khan Khalili.
Ia hendak beli oleh-oleh untuk keluarganya di Indonesia.
Beberapa hari lagi ia mau pulang.
Di depan Bank Faisal Al Azhar, ia bertemu dengan
Azzam yang tampak tergesa-gesa hendak ke kampus.
"Oi Zam, oi kau sekarang rajin kuliah ya?" sapanya dengan tersenyum.
Dengan tersenyum juga Azzam menjawab,
"Lha iya lah. Mumpung masih di Mesir harus rajin kuliah lah."
"Lha begitu. Itu baru namanya mahasiswa. Masak bikin
bakso terus, apa mau tinggal di Mesir terus?"
"Itulah Fur. Doakan aku ya. Tinggal satu mata kuliah
saja.Aku ingin lulus tahun ini. Kau saja sudah M.A., masak aku
S.1 saja tak kelar-kelar. Sudah ya Fur, aku mau kuliah dulu.
Ini mata kuliahnya Doktor Abdul Fattah Asyur. Aku sudah
terlambat nih," jawab Azzam sambil melangkah.
289 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Habiburrahman El Shirazy "Ya Waffaqakumullah," 67 tukas Furqan.
Azzam melangkah ke arah kampus, sementara Furqan
langsung melangkah masuk ke dalam Bank.
Sampai di dalam ia mengerutkan keningnya. Orang Mesir
penuh. Ia harus antri. Ia berdiri sambil melihat suasana. Ada
dua orang Malaysia yang sedang menukarkan uang. Dari dollar ke pound Mesir. Ia tahu kedua anak itu dari Malaysia dari
cara berpakaian dan logat bicaranya.
Lima belas menit kemudian tiba gilirannya melakukan
transaksi. Ia mengambil dua ribu lima ratus pound. Lalu ia
mentransfer sisa tabungannya ke rekeningnya yang ada di
Indonesia. Ia menutup tabungannya. Dalam pikirannya, jika
nanti kembali lagi ke Mesir ia bisa membuka tabungan lagi.
Namun jika ternyata karena satu dan lain hal ia tidak kembali
atau ia lama di Indonesia, uang tabungannya akan sangat
berguna baginya. Setelah itu ia ke Khan Khalili. Ia belanja dengan cepat.
Tanpa banyak memilih dan menawar. Ia seperti dikejar-kejar
waktu. Ia memang harus cepat. Sebab siang ini juga ia harus
ke rumah Ustadz Mujab untuk membicarakan masalah kelanjutan lamarannya pada Anna. Dan ia masih akan membawa
mobil itu sampai sore hari ini. Setelah itu ia tidak lagi bawa
mobil. Jika teman-temannya bertanya di mana mobilnya, ia
akan menjawab sudah di tangan orang Mesir. Mereka akan
menyangka mobil itu dibeli orang Mesir. Ia memang tidak
ingin masalahnya menjadi konsumsi masyarakat Indonesia di
Cairo. Ia ingin mereka hanya tahu prestasinya. Itu saja.
*** "Jadi kamu ingin langsung melamar Anna kepada kedua
orang tuanya?" tanya Ustadz Mujab pada Furqan.
67 Semoga Allah memberimu taufik.
290 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Ketika Cinta Bertasbih Buku I
"Iya Ustadz. Biar lebih cepat tahu kejelasannya. Jika tidak
demikian Anna bisa terus mencari alasan untuk mengundurundur jawabannya."
"Kamu sudah benar-benar siap jika Anna atau keluarga
Anna menolakmu" Padahal jika kamu mau bersabar sam-pai
hati Anna benar-benar siap, kamu punya peluang besar untuk
diterima olehnya." Furqan diam sesaat. Ia berpikir sejenak lalu menjawab,
"Saya yakin Anna sudah punya sikap. Ia hanya ragu. Justru jika saya langsung datang pada orangtuanya, ia tidak ada
kesempatan lagi untuk ragu. Saya rasa peluang saya lebih
besar jika saya langsung melamar pada orang tuanya Ustadz.
Ini sudah saya pikir masak-masak."
"Kalau kau sudah memikir masak-masak ya sudah. Aku
hanya berharap kau dan dia bertemu dalam ridha-Nya. Baiklah
agar kau punya alasan logis datang ke rumah Anna sebelum
resmi melamarnya, aku akan menitip sesuatu untuk ayahnya.
Juga akan aku bikinkan surat pengantar pendek yang isinya
memperkenalkan dirimu dengan singkat. Ayah Anna masih
terhitung kerabatku. Beliau pasti akan sangat senang mendapat titipan dariku."
"Iya, terima kasih Ustadz."
"Kau tunggu sebentar ya."
Ustadz Mujab masuk ke kamar kerjanya. Lelaki yang
masih menjadi mahasiswa S.2 di Institut Liga Arab itu
menulis surat lalu membungkus sesuatu berbentuk kotak kecil
dengan kertas kado. Sejurus kemudian ia keluar dan menyerahkan sepucuk surat dan bungkusan itu pada Furqan.
"Yang terbungkus itu isinya minyak Hajar Aswad asli.
Berikan pada Pak Kiai Lutfi Hakim, ayah Anna. Sebaik-nya
kau sendiri yang memberikan. Jika misalnya beliau pas tidak
291 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Habiburrahman El Shirazy di rumah saat kau di sana, sebaiknya kau me-nunggu sampai
beliau ada," jelas Ustadz Mujab.
"Baik Ustadz." "Semoga semuanya dimudahkan Allah."
"Amin." Furqan sangat yakin, maksud dan keinginannya menyunting mahasiswi yang saat itu paling menjadi buah bibir di
kalangan mahasiswa Indonesia di Cairo, pasti terkabulkan. Ia
selama ini berpendapat, takdir itu ada hukum-hukum alamnya.
Takdir itu mengikuti aturan sebab dan akibat. Ia merasa telah
menemukan kebenaran pendapat-nya itu lewat ratusan kejadian yang telah ia alami selama ini. Juga kejadian yang dialami
oleh orang lain. Misalnya, ia selalu lulus ujian karena memang ia belajar
dengan baik. Lulus ujian adalah akibat dan belajar dengan baik
adalah sebab. Jika sebabnya tidak ada yaitu belajar dengan
baik, maka akibatnya akan sirna. Karena tidak belajar dengan
baik, maka yang terjadi adalah tidak lulus ujian.
Contoh lain menurutnya adalah kematian. Menurutnya,
kematian adalah akibat. Kematian yang menurut banyak orang
adalah takdir, sebenarnya tak lain dan tak bukan adalah akibat.
Pasti ada sebabnya. Ia tidak bisa memercayai adanya kematian tanpa sebab. Seseorang itu mati karena ia melakukan
sesuatu atau masuk ke dalam suatu keadaan yang mengharuskan mati. Itu adalah hukum alam.Ada orang mati karena
kecelakaan. Memang hukum alamnya, jika kepala pecah atau
orang kekurangan darah pasti mati. Jika ditarik lagi, orang
mati karena kecelakaan, bisa jadi karena ia tidak hati-hati di
jalan raya. Atau ia telah hati-hati tapi orang lain yang tidak
hati-hati. Jadi tindakan tidak hati-hati di jalan raya bisa menyebabkan kecelakan. Dan kecelakaan menye babkan kematian.
292 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Ketika Cinta Bertasbih Buku I
Bahkan ada orang mati karena keracunan makanan. Memang hukum alamnya, jika tubuh manusia kemasu kan racun
tertentu bisa merusak jaringan syaraf, otak dan pembuluh
darah yang mengakibatkan seseorang mati.
Jadi dalam pandangannya, takdir itu pasti sesuai hukum
alam. Takdir bisa dikalkulasi dan dihitung secara matematis.
Apala gi teknologi manusia semakin tinggi. Jika orang ingin
panjang umur dan tidak mati-mati, maka menurutnya, orang
itu harus berjalan sesuai dengan hu-kum alam yang membuat
manusia tetap hidup, serta tidak melanggar hukum yang
membuat ia mati. Selama ini ia selalu mendasarkan tindakan dengan kalkulasikalkulasi dan hitungan matematis. Ayahnyalah yang sejatinya mengajarinya sejak kecil. Ayahnya yang pernah kuliah
ekonomi di Amerika itu selalu bertindak sesuai dengan kalkulasi matematis. Dan ia melihat dengan kepalanya sendiri
ayahnya hidup sukses. Ia sendiri merasa, bahwa ia saat ini bisa selamat dari
intimidasi penjahat perempuan yang menamakan dirinya Miss
Italiana itu juga karena kalkulasinya yang matang. Meskipun
ia cemas dan takut, ia mengambil tindakan yang tepat; yaitu
bermusyawarah dengan orang tepat. Sehingga ia selamat. Itu lah takdir, menurutnya.
Jika ia tidak berpikir cermat dan melakukan kalkulasi dan
tindakan yang tepat, mungkin ia telah menemukan kia-mat.
Itulah takdirnya. Demikianlah ia berpikir tentang takdir.
Maka dengan kalkulasi dan strateginya, yang ia anggap
matang. Serta hukum-hukum alam yang menurutnya telah
tersedia, ia pasti akan mendapatkan Anna Althafunnisa. Hukum-hukum yang menurutnya membuat seorang gadis suka
pada seorang pemuda ada pada dirinya. Prestasi ia punya.
293 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Habiburrahman El Shirazy Penampilan dan tampang diakui banyak orang. Materi ada.
Keluarga dan silsilah keturunan sa-ngat terjaga. Doa, selalu
terpanjatkan siang malam tiada henti-hentinya. Apalagi kurangnya" Menurut hukum alamnya, tak bisa tidak, Anna
Althafunnisa pasti berhasil disuntingnya.
Ia sangat optimis. Dan selama ini, jika ia optimis, ia selalu berhasil meraih apa yang diinginkannya. Ia meyakini kekuatan optimisme dan mind magic yang acapkali dilon-tarkan
oleh motivator-motivator kaliber dunia. Benarkah demikian"
Ketika Cinta Bertasbih Karya Habiburrahman El Shirazy di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Akankah ia sukses menyunting gadis idamannya, Anna Althafunnisa"
Waktulah nanti yang akan menjawabnya.
294 Ilyas Mak"s eBooks Collection
23 PERIKSA DARAH Seluruh mahasiswa Al Azhar, termasuk yang dari Indonesia sibuk mempersiapkan diri menghadapi ujian akhir tahun.
Ujian kenaikan tingkat. Bagi yang tingkat empat berarti ujian
kelulusan S. 1. Azzam benar-benar belajar dengan serius. Ia meringkas
materi Tafsir Tahlili, sama seperti ketika ia tingkat satu dulu.
Ringkasannya itu telah ia kuasai di luar kepala. Ia benar-benar
siap menyongsong ujian. Ia benar-benar siap untuk lulus.
Teman-teman satu rumahnya, semuanya su-dah sampai pada
tahap konsentrasi penuh. Sudah siaga satu menghadapi ujian.
Fadhil sudah bisa menguasai dirinya untuk sementara
waktu. Masalahnya dengan Tiara sementara terlupakan dengan sendirinya. Nasir sudah sering di rumah. Ia sudah lebih
tenang. Kasusnya berkaitan denga n Wail El Ahdali tak lagi
Habiburrahman El Shirazy mengganggu pikirannya. Seorang maba-hits telah menemuinya
di rumahnya dan tidak bisa membuktikan ia terkait dengan
jaringan yang dicurigai pemerintah Mesir. Nanang berjuang
keras menghafalkan muqarrar Al-Qurannya. Ia harus lancar
enam juz. Sementara Ali seperti biasa, jika menghadapi ujian,
sering itikaf di Masjid Musa bin Nushair Hayyu Sabe'. Berangkat jam sembilan pagi pulang jam delapan malam. Sementara nun jauh di Katamea sana, Hafez sudah meringkas hampir
semua materi mata kuliah yang diujikan. Hafez sudah menemukan kembali jati dirinya.
Di Masakin Utsman, Cut Mala dan teman-temannya sudah jarang keluar rumah. Mereka sibuk dengan diktat masingmasing.
Semua sibuk menghadapi ujian. Semua tegang. Kecuali
Furqan. Ia sibuk menata barang-barangnya ke dalam kopernya. Lusa dia akan terbang ke Indonesia. Keluarganya sudah
menunggunya. Mereka akan menjemputnya di Bandara
Soekarno-Hatta. Ibunya bahkan mengabarkan telah mempersiapkan syukuran besar-besar atas prestasi-nya meraih predikat summa cumlaude untuk gelar masternya.
Furqan sangat berbunga-bunga. Rasanya ia tidak sabar
menunggu satu hari saja. Ia ingin segera sampai ke Indonesia.
Jumpa keluarga. Syukuran. Lalu terbang ke Jogja dan berkunjung ke rumah Anna Althafunnisa di Klaten sana.
Biasanya, orang yang mau pulang ke Tanah Air didatangi oleh banyak teman. Baik yang cuma sekadar menjenguk
untuk memberikan sekadar doa selamat, maupun yang datang
untuk menitip sesuatu. Namun suasana di rumah Furqan
sangat sepi. Di rumah itu ia cuma sendiri. Rumah tiga kamar
itu hanya dihuni oleh tiga orang. Masing-masing menempati
satu kamar. Tiga orang itu adalah Furqan, Abduh dan Maftuh.
Ketiganya orang Jakarta. Dan ketiganya anak orang kaya.
Abduh sedang ke Dokki. Adapun Maftuh sedang ke Thub
Ramli. Tak ada yang datang hari itu. Mungkin karena para
mahasiswa sedang konsentrasi belajar. Atau mungkin karena
Furqan sangat sering pulang. Tiap tahun pulang dua kali. Jadi
296 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Ketika Cinta Bertasbih Buku I
tidak ada yang istimewa dengan kepulangannya. Mereka
menganggapnya hal yang biasa. Berbeda jika mahasiswa lain
yang pulang. Yang lima tahun tidak pernah pulang terus mau
pulang ke Tanah Air untuk selamanya. Terasa istimewa.
Maka banyak yang menjenguknya.
Setelah selesai mengemasi barang-barangnya, Furqan
merapikan kamarnya. Ia sangat berharap secepatnya kembali
lagi ke Cairo dengan membawa Anna Altha-funnisa sebagai
isterinya. Ia dan kedua temannya sudah sepakat bahwa siapa
yang duluan menikah berhak menempati rumah itu. Dan yang
tidak menikah terpaksa harus pindah. Ia yakin ialah yang akan
menempati rumah itu. Tiba-tiba ia teringat sesuatu.
"Masya Allah, aku belum membeli mushaf khusus untuk
mahar," lirihnya pada diri sendiri. "Insya Allah nanti bakda
Ashar aku akan ke Darussalam dan membeli mushaf untuk
mahar yang terbaik dan termahal untuk Anna," gumamnya.
Sayup-sayup ia mendengar bel rumahnya berbunyi. Ya.
Benar. Ia membuka pintu kamarnya dan keluar untuk mem buka pintu. Begitu pintu terbuka ia agak kaget. Seorang berpakaian polisi. Setelah memberi salam polisi itu bertanya,
"Anda yang bernama Furqan?"
"Ya benar. Ada apa ya?"
"Saya diminta oleh Kolonel Fuad untuk membawa Anda
ke kantornya sekarang. Penting!" Kata polisi itu dengan nada
tegas dan terasa kurang ramah. Furqan jadi bertanya-tanya
dalam hati; ada apa gerangan" Apa yang ter-jadi"
"Sekarang"!" Furqan meminta ketegasan ulang.
"Ya sekarang juga! Saya tunggu!" jawab polisi itu.
"Baiklah." Furqan masuk ke kamarnya untuk ganti pakaian. Lalu
keluar dan meluncur ke Abbasea bersama polisi itu.
Sampai di Abbasea ia disambut oleh Kolonel Fuad.
297 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Habiburrahman El Shirazy "Maaf mengganggumu Furqan.Tapi ini prosedur standar
dan ini penting," kata Kolonel Fuad sambil mengisyarat-kan
Furqan untuk duduk. "Saya tidak paham dengan yang Kolonel maksud," tukas
Furqan bingung. "Aku tahu kau besok pagi mau pulang ke Indonesia. Tapi
sayang rencana kepulanganmu agaknya harus tertunda."
"Apa maksud Kolonel! ?"
"Kau harus periksa darah dulu!"
"Kenapa untuk pulang saja harus periksa darah. Kalian
jangan membuat peraturan yang mengada-ada. Mentang
mentang ini negara kalian ya!" Furqan emosi mendengar
perintah Kolonel Fuad yang baginya sangat tidak masuk akal.
"Tenanglah dulu Furqan. Akan aku jelaskan duduk persoalannya. Aku sebenarnya tak ingin merepotkan siapa saja.
Atau mencegah seseorang pulang ke negaranya. Tapi untuk
kebaikan bersama, kebaikan bagi kamu, teman-teman kamu,
negara kamu dan negara kami, maka prosedur ini harus dijalani. Begini Furqan, penyelidikan kami menemukan hal yang
sangat tidak kita inginkan bersama. Perempuan brengsek
yang mengaku sebagai Miss Italiana itu memang benar-benar
orangnya Mosad. Selain dikirim ke Mesir ini sebagai mata mata, ternyata ia juga ditugaskan untuk merusak masyarakat
negeri ini. Korbannya ternyata sudah puluhan. Ada yang jadi
korban amoralnya dalam arti yang sesungguhnya. Ada yang
cuma menjadi korban intimidasinya. Lha kami tidak tahu
kamu ini termasuk jenis yang mana. Kamu tergolong yang
menjadi korban intimidasinya saja atau juga korban amoralnya?"
Furqan diam di tempat duduknya. Mendengar penjelasan
Kolonel Fuad itu tiba-tiba ada aliran kecemasan yang menyusup ke dalam dadanya.
"Bisa lebih jelas lagi maksud Kolonel dengan korban
amoral dan korban intimidasi?" tanyanya.
Kolonel Fuad mengusap mukanya lalu menjawab.
298 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Ketika Cinta Bertasbih Buku I
"Aku harap kau tidak kaget dengan penjelasanku ini.
Perempuan bule itu nama aslinya adalah Golda Olmetz. Ia
seorang pelacur profesional di Tel Aviv yang diambil Mosad
sebagai tentaranya. Perempuan itu seorang peng-idap AIDS.
Ia ditugaskan ke Mesir memang untuk menu-larkan virus itu
pada penduduk Mesir."
Mendengar hal itu muka Furqan langsung pucat pasi.
Bibirnya biru.Badannya dingin. Tulang-tulangnya seperti dilolosi. Ia diam seribu bahasa. Kolonel Fuad melanjutkan
keterangannya, "Sudah puluhan orang yang menjadi korban kebejatan
dan kejahatan Golda Olmetz ini. Hampir semuanya yang
pernah difoto bugil bersamanya terkena AIDS. Namun kami
juga menemukan ada empat orang yang tidak tertulari AIDS,
hanya menjadi korban intimidasi saja. Saya tidak tahu kamu
masuk kriteria korban yang mana. Sebab menurut ceritamu,
saat itu, kamu tidur tidak merasakan apa-apa, tiba-tiba bangun
dalam keadaan nyaris tak berbusana, dan menemukan foto itu.
Lha saat kamu tidur itu apa yang dilakukan perempuan itu
kepadamu kan kita tidak tahu. Untuk memastikan, kamu harus
periksa darah dulu."
Tubuh Furqan seperti lumpuh. Dunia terasa sangat menakutkan. Langit seolah mau runtuh menimpanya. Tanpa
terasa airmatanya mengalir di pipinya. Kolonel Fuad menatap
wajah Furqan yang sayu kehilangan harapan hidupnya. Maka
ia berusaha sedikit menenangkan,
"Aku tahu berita ini sangat berat bagimu Furqan. Tapi
kamu harus tegar menghadapinya. Aku percaya sepenuh-nya
kau orang baik. Kau hanya korban. Semoga kau tetap bersih
tidak tertulari virus AIDS itu. Jika ternyata kau terkena AIDS,
kau adalah orang yang beriman. Itulah takdirmu. Kau harus
sabar menerimanya. Kau akan diantar Sersan Shabur ke Ru mah Sakit Ains Syams untuk periksa darah. Semua biaya kami
yang menanggung. Tiga hari lagi akan ketahuan hasilnya.
Sekarang kau boleh berangkat." Kata Kolonel itu lalu memanggil anak buahnya. Lalu Furqan dibawa ke Rumah Sakit
Ains Syams untuk diambil darahnya guna diperiksa. Tiga hari
299 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Habiburrahman El Shirazy lagi ia diminta datang untuk mengambil hasilnya. Dari rumah
sakit Furqan langsung diantar pulang ke flatnya.
Begitu ia tiba di kamarnya, Furqan tak kuasa menahan
tangisnya. Ia menangis meraung-raung seperti anak kecil.
Untunglah saat itu hanya ia sendiri yang ada di rumah itu. Ia
merasakan kecemasan yang paling hebat. Kecemasan yang
belum pernah ia alami sebelumnya. Ia juga merasakan keta kutan yang luar biasa. Ketakutan yang juga belum pernah ia
alami sebelumnya. Dan ia juga mengalami kesedihan yang
nyaris membinasakannya. Ia merasa menjadi manusia paling
sengsara di dunia. Ia menangis sambil menyebut-nyebut nama
Allah. "Ya Allah, ya Allah, ya Allah! Ya Allah kasihanilah hamba-Mu yang lemah ini ya Allah!"
Ia tak tahu harus berbuat apa saat itu. Dan ia tidak kuat
membayangkan jika hasil test darah itu memvonisnya positif
terkena HIV. Hancur sudah masa depannya. Jika itu yang
terjadi, ia merasa akan menjadi bangkai yang berjalan. Ia akan
dianggap lebih menjijikkan dari kotoran dan lebih busuk dari
sampah yang paling busuk. Jika itu yang terjadi, ia merasa
riwayatnya telah tamat sebelum ia mati.
Ia terus meratap kepada Allah.
Ia baru merasa betapa lemah, kerdil dan tiada berdaya
dirinya. Semua rasa optimisnya lenyap. Ka lkulasi-kalkulasi
dan prediksi-prediksinya yang selarna ini ia agungkan sebagai
pilar paling vital untuk menentukan hukum-hukum takdir
yang diyakininya sama sekali sirna. Tak ada lagi kalkulasi matematis. Tak ada lagi hitung-hitungan strategis. Tak ada lagi
prediksiprediksi logis. Semua lenyap di hadapan rasa cemas,
takut dan sedih tia-da terkira. Semuanya lenyap di hadapan
kenyataan yang dialaminya.
Begitu cepat kondisi berubah. Baru saja ia merasa sangat
optimis, sangat yakin akan memboyong Anna Althafun-nisa
sebagai isterinya ke Cairo dan menempati rumahnya, ia
bahkan merencanakan akan membeli mushaf mahar paling
baik dan paling mahal untuk Anna, tiba-tiba semua berubah.
300 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Ketika Cinta Bertasbih Buku I
Rasa optimisnya tak tersisa sedikit pun. Yang ada hanya rasa
takut dan sedih tiada terkira.
Ia merasa begitu kecil dan kerdil. Begitu tidak ada artinya. Ia baru merasa bahwa manusia sesungguhnya tidak bisa
menentukan takdirnya. Manusia sama sekali tidak bisa som bong bisa menentukan takdirnya. Kewenangan yang diberikan
Tuhan untuk manusia hanyalah berikhtiar dan berusaha.
Adapun takdir sepenuhnya ada-lah hak dan keputusan Tuhan
Yang Maha Kuasa. Tuhan-lah yang berhak memutuskan
segala-galanya. Dan Dialah Yang Maha Pemberi keputusan
lagi Maha Menge-tahui. 68
68 QS. Saba' (Kaum Saba') [34]: 26.
301 Ilyas Mak"s eBooks Collection
24 PASRAH Detik demi detik ia dicekam rasa cemas dan takut. Ia
merasa seperti seorang penjahat yang menunggu giliran
eksekusi hukuman mati. Ia seperti menunggu giliran un-tuk
dihukum pancung. Ia tak bisa berbuat apa-apa kecuali pasrah.
Ia terpaksa mengundurkan jadwal pulangnya. Beberapa orang
yang tahu ia akan pulang kaget ia tak jadi pulang.
Abduh dan Maftuh bertanya, "Kok diundur kenapa?"
Furqan menjawab, "Masih ada keperluan yang harus aku
selesaikan." Ia masih belum bisa menerima bahwa ini semua akan
menimpa dirinya. Ketika Cinta Bertasbih Buku I
"Ya Allah jangan Engkau uji hamba dengan penyakit itu.
Ya Allah rahmati hamba-Mu yang lemah ini, rintihnya
berulang kali dalam hati.
Setiap kali shalat ia selalu menangis. Ia merasa tidak ada
lagi tempat berlabuh dan mengungsi mencari keamanan kecuali kepada Allah Yang Maha Mengatur nasib hamba hambaNya. Bayangan menakutkan mengidap virus HIV terus menterornya. Ia sangat sedih dan membutuhkan orang yang
menghiburnya. Namun ia tidak berani bercerita. Ia simpan
sendirian di dalam dada. Ia sangat tersiksa.
Jika akhirnya ia benar-benar mengidap HIV, habis sudah
masa depannya. Ia merasa menjadi orang paling malang dan
paling sengsara di dunia. Ia merasa menjadi manusia paling
hina dan paling tiada berguna. Ia akan dipandang sebagai
makhluk yang menjijikan oleh siapa saja. Bahkan juga oleh
keluarganya. Ia kembali menangis meratapi nasibnya. Apa gunanya
gelar M.A., jika ia mengidap penyakit paling ditakuti manusia
sedunia. Apa gunanya belajar bertahuntahun di bumi para
nabi, jika akhirnya pulang hanya membawa aib bagi diri dan
keluarga. Ia benar-benar merasa sangat nelangsa dan tersiksa. Ia
merasa, kepalanya dipenggal seribu kali lebih baik dari-pada
disiksa dengan rasa takut yang sangat mencekik seperti ini.
Dalam kondisi seperti itu ia terus berusaha untuk tetap sadar,
bibir dan hatinya basah oleh istighfar.
Tiga hari berlalu. Hari penentuan tiba. Dengan tubuh
lemah ia datang ke Rumah Sakit Ains Syam untuk mengambil
hasil test darahnya. Ia berharap bahwa Allah masih melindungi dirinya.
303 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Habiburrahman El Shirazy Ketika ia menanyakan hasil test darahnya pada seorang
petugas dengan memberikan secarik bukti ia pernah test tiga
hari yang lalu, petugas itu berkata,
"Maaf Tuan, dengan sangat terpaksa Tuan harus test
darah lagi." Mendengar kata -kata itu tubuhnya seakan mau hancur.
Tubuhnya gemetar. Dengan terbata -bata ia bertanya, "Ke...kenapa" A...apa ada tanda-tanda saya positif. Dan untuk
Ketika Cinta Bertasbih Karya Habiburrahman El Shirazy di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
meyakinkan lagi saya harus test ulang?"
"Tidak Tuan. Kebetulan sampel dari Tuan dan beberapa
sampel yang lain hari itu belum kami bawa ke laborato-rium.
Kami letakkan di almari itu. Dan almari itu ambruk karena
kecerobohan seorang petugas kami. Sampel-sampel darah itu
tumpah. Jadi tidak bisa dianalisis di laboratorium. Kami benarbenar minta maaf atas insiden yang tidak kami inginkan ini.
Jadi Tuan kami minta test darah kembali. Kami akan menganalisisnya secepat mungkin, besok Tuan bisa datang melihat
hasilnya. " Furqan sedikit lega. Ia merasa eksekusi hukuman pancungnya tertunda satu hari. Dengan pasrah ia kembali diambil
darahnya. Furqan pulang dengan pikiran kosong. Hidup ia
rasakan sebagai sebuah penderitaan.
*** Kampus Al Azhar University kembali memperlihatkan
wibawanya. Ujian Al-Quran secara lisan mulai dilaksanakan
Mayoritas mahasiswa bergumul dengan hafalannya. Ada
yang optimis, ada yang pesimis. Yang hafalannya lancar, ujian
lisan terasa sangat menyenangkan. Tak ada yang perlu dita kutkan. Apa yang perlu ditakutkan oleh orang yang hafal
ayat-ayat suci Al-Quran" Melantunkan ayat-ayat suci Al304
Ilyas Mak"s eBooks Collection
Ketika Cinta Bertasbih Buku I
Quran yang diminta doktor penguji dengan tartil dan tenang
adalah sebuah kenikmatan yang susah dilukiskan.
Sebaliknya, bagi yang tidak hafal, atau belum hafal, masuk gerbang kampus saja telah membuatnya berkeri-ngat
dingin. Wajah ramah doktor penguji terasa sangat menyeramkan. Detik-detik dilalui dengan jantung berdegup kencang.
Azzam tidak perlu datang ke kampus, karena ia sudah
tidak perlu lagi ujian Al-Quran. Semua mata kuliahnya sudah
lulus. Tinggal satu saja yang belum; yaitu Tafsir Tahlili. Hari
itu yang ujian Al-Quran adalah Ali dan Nanang. Ali berangkat
dengan tenang dan senyum mengembang. Enam juz telah ia
hafal sejak dua bulan yang lalu di luar kepala. Selama di dalam
bus, dari rumah sampai kampus, ia mengulang hafalannya
dengan penuh penghayatan.
Sementara Nanang berangkat dengan wajah pucat. Selain karena kurang tidur, karena semalam suntuk ia ma-sih
berjuang menghafal, ia didera rasa cemas lantaran masih ada
sahu juz yang belum benar-benar ia hafal. Yaihu juz enam.
Jika juz enam yang jadi perhatian utama doktor penguji, maka
mata kuliah Al-Quran benar-benar terancam. Nanang benarbenar pasrah. Ia sedikit menye-sal kenapa tidak sejak awal
tahun ia menghafal, sehingga mendekati ujian seperti itu ia
tinggal mengulang dan mengulang.
Sampai di kampus, ujian lisan telah berjalan. Ali langsung menyerahkan kartu mahasiswanya begitu doktor penguji
keluar dari ruangan unhuk memanggil mahasiswa yang siap.
Ali masuk bersama dua orang dari Pakistan. Doktor benarbenar menguji. Setiap juz ditanyakan. Ali bisa menjawab
dengan lancar dan tenang. Dua mahasiswa dari Pakistan itu
menjawab dengan bacaan yang indah dan lantang. Doktor
penguji tersenyum senang. Semua pertanyaan tidak ada yang
305 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Habiburrahman El Shirazy tidak terjawab. Akhirnya doktor penguji berkata, "Semoga
Allah mem berkahi kalian!"
Ali dan dua mahasiswa Pakistan keluar dengan senyum
mengembang. Di ruang yang lain, Nanang baru saja masuk karena namanya dipanggil doktor penguji. Ruang ujian Nanang dan
ruang Ali terpisah. Nomor induk mahasiswalah yang menentukan.
Nanang duduk sendirian. Ia tegang. Doktor pengujinya
memilih menguji mahasiswanya satu per satu.
"Namamu Nanang?" tanya Doktor itu.
"Iya Doktor." "Dari Indonesia ya?"
"Indonesianya di daerah mana?"
"Dari Lamongan, Jawa Timur, Doktor."
"Lamongan itu kalau dari Surabaya jauh?"
"Tidak terlalu jauh, kurang lebih lima puluh kilo saja."
"Tahun lalu saya ke Surabaya, saya diudang oleh seorang
Doktor Tafsir lulusan Al Azhar ini yang mengajar di sana.
Saya diundang untuk memberi prasaran tentang "Dunia jin dan
Setan dalam Pandangan Al-Quran dan Sunnah'." Jelas Doktor
berkaca mata tebal itu. "Doktor sempat ke mana saja selama di Indonesia, terutama ketika di Surabaya?" Rasa tegang Nanang telah hilang.
Ia jadi berani bertanya kepada Doktor yang hendak mengujinya itu.
"Selain di IAIN Sunan Ampel, saya sempat memberi
ceramah di Universitas Airlangga, wawancara di Radio Delta,
dan dibawa panitia ke sebuah pesantren tua di Bangkalan. Oh
306 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Ketika Cinta Bertasbih Buku I
ya, saya juga diminta memberikan kuliah umum di Universitas
Muhammadiyah Malang."
"Bagaimana kesan Doktor selama di Indonesia?"
"Saya sangat terkesan. Saya diperlakukan laiknya seorang raja. Apalagi ketika di Malang. Saya suka dengan
panorama alamnya, sejuk dan indah. Saya kira, Universitas
Muhammadiyah Malang sangat beruntung bisa bertengger di
tempat seindah Malang. Oh ya sudah terlalu banyak kita
berbincang. Sekarang saatnya ujian Al-Quran. Dua soal saja
untukmu. Coba kau lantunkan awal juz dua!"
Nanang sedikit tergagap,tapi ia langsung menguasai diri.
Awal juz dua sangat ia hafal. Ia langsung melantunkan ayat
ke-147 dari surat Al Baqarah dengan pelan-pelan. Setelah tiga
ayat ia baca, doktor menyuruhnya berhenti.
"Teruskan ayat ini: Qaala Rabbii innii laa amliku illa nafsi
wa akhi..!" Perintah Doktor penguji.
Nanang langsung memeras otaknya, mem utar memorinya. Ia tahu ayat itu ada di surat Al Maidah, ada di juz enam.
Beberapa kali telah ia baca. Namun ia belum hafal. Ia berusaha
mencari sambungannya, tapi sama sekali tidak bisa. Setelah
beberapa kali mencoba dan tidak kisa ia akhirnya menyerah
dan berterus terang, "Maaf Doktor, juz enam saya belum hafal benar."
"Baiklah. Kau boleh meninggalkan ruangan. Dan tolong
panggilkan mahasiswa yang bernama Mat Nazri."
Nanang keluar dengan perasaan tidak tenang. Ia bisa
menjawab satu, dan ia gagal satu. Ia tidak yakin Al Qurannya
akan lulus. Namun ia masih juga berharap Doktor itu
memberikan belas kasihan padanya.
*** 307 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Habiburrahman El Shirazy Sore itu menjelang Maghrib, Furqan telentang di tempat
tidurnya. Semangat hidupnya benar-benar redup. Ia merasa
hidup matinya ditentukan oleh hasil test darahnya besok.
Keterangan Kolonel Fuad membuat bulu kuduknya merinding. Begitu banyak korban perempuan jalang kiriman Mosad
itu. Nyaris semuanya terkena virus HIV. Hanya empat orang
yang tidak kena dan masih bersih. Artinya persentase selamatnya kecil.
Airmatanya meleleh. Bagaimana nanti hancurnya ayah
dan ibunya jika ia benar-benar mengidap virus itu" Akan
ditaruh di mana mukanya jika hal itu menjadi berita nasional
di Tanah Air. Seorang mahasiswa Indonesia di Mesir, Mantan
Ketua PPMI terkena AIDS. Di bumi mana ia sanggup
mengangkat kepala dengan tegak.
Dan Anna Althafunnisa. Ah, jika ia terkena AIDS keinginannya menyunting Anna ibarat punguk merindukan
bulan. Mustahil Anna akan mau menerimanya. Dan kalau toh
Anna menerimanya, ia sendiri mana mungkin tega menulari
perempuan pujaan hatinya dengan penya-kit AIDS yang
dideritanya. Hanya Allahlah yang bisa menyelamatkannya. Ia
benar-benar mengharap dan mengiba belas kasih dari Allah.
Kepada siapa lagi ia melabuhkan harapam~ya selain kepada
Allah" Ia teringat firman-Nya: Dan sesungguhnya kepada Tuhannmulah kesudahannya segala sesuatu.
Dan sesungguhnya Dialah yang menjadikan orang ter-tawa
dan nzenangis. Dan sesungguhnya Dialah yang menghidupkan dan mematikan.
308 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Ketika Cinta Bertasbih Buku I
Dan sesungguhnya Dialah yang menciptakan pasangan lakilaki dan perenzpuan. 69
Kini tak ada yang bisa dilakukannya kecuali menangis
memohon belas kasih-Nya, dan dengan segenap jiwa, ia pasrah
dalam genggaman kekuasaanNya.
Furqan menghapus airmatanya ketika ia mendengar suara seseorang masuk rumah. Temannya pulang. Bisa Abduh
bisa Maftuh. Ia berusaha menghapus kesedihannya. Ia harus
tampak biasa. Beberapa saat kemudian pintu kamarnya
diketuk pelan. "Mas Furqan, Mas Furqan!"
Itu suara Abduh. "Iya masuk saja Duh, tidak dikunci," jawab Furqan. Ia
masih terlentang dan pura-pura membaca majalah Mimbratul
Islam. Abduh masuk. "Saya siang ini baru tahu kenapa akhir-akhir ini Mas
Furqan sedih. Siapa perempuan bule itu Mas" Mas sudah
menikah diam-diam ya" Atau..." Tapi kenapa foto-foto seperti
itu bisa dipajang di internet" Tolong jelaskan, Mas!"
"Kau lihat foto-foto apa sih Duh?" Furqan balik bertanya.
Ia sebenarnya sangat kaget mendengar pertanyaan Ab-duh,
tapi ia harus berusaha seolah tidak terjadi apa-apa.
"Tadi dari Dokki, aku singgah di sebuah warnet di Tahrir
Mas, aku ingat kalau punya janji chatting dengan adikku yang
kuliah di UNDIP Semarang. Di sela -sela chatting aku buka
email. Aku mendapat email dari seo-rang teman di Amerika
69 QS. An Najm (Binatang) [53]: 42-45.
309 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Habiburrahman El Shirazy yang menginformasikan ada foto asusila yang disebar oleh
mahasiswa Al Azhar. Temanku itu memberi alamat websitenya. Aku buka, dan ternyata itu foto-fotomu dengan seorang
perempuan bule. Ada keterangannya panjang lebar di setiap
foto." "Yang benar Duh!?" tukasnya dengan nada tidak jelas
antara menyanggah dan kaget.
"Aku tidak salah lihat Mas. Bahkan selain foto-fotomu ditampilkan juga kartu identitas pasca sarjanamu Mas. Ka -lau
tidak percaya ayo kita lihat. Mana laptopmu Mas?"
Furqan menunjuk ke arah lemarinya. Kepalanya terasa
mau pecah. Abduh tak mungkin bohong. Kini foto-foto itu
telah menyebar ke seluruh dunia. Ia rasanya ingin mati saja.
Abduh menyalakan laptop, mengambil kabel telpon dan
menyambungkannya ke jaringan internet. Sepuluh menit
kemudian ia sudah membuka website yang ia maksud.
"Ini Mas, ada lima belas foto tidak senonoh. Mas modelnya. Dan ini foto ruangan hotelnya. Itu meja di mana ada
laptop dan naskah tesis Mas. Trus terakhir lihat ini, kar-tu
mahasiswa Mas!" Furqan tak bisa menyangkal. Sesaat lamanya ia tak bisa
bicara. Hanya airmatanya yang menjawab apa yang dilihatnya.
"Aku tak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada dirimu
Mas. Tolong jujurlah padaku agar aku tidak berburuk sangka
padamu!" Pinta Abduh sambil menatap orang yang selama ini
dihormatinya itu dengan seksama.
Furqan malah merangkul Abduh dan menangis tersedusedu. Abduh diam saja. Ia membiarkan Furqan puas menangis
dalam rangkulannya. Setelah puas Furqan melepaskan rangkulannya dan menceritakan dengan terbata-bata semua yang
310 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Ketika Cinta Bertasbih Buku I
dialaminya selama ini. Ia curahkan semua kesedihan dan
penderitaannya. "Kalau kau tidak memercayaiku Duh, lalu siapa yang
akan percaya padaku" Kalau kau tidak menghiburku dan
menguatkanku siapa yang akan menghibur dan menguatkanku" Besok adalah penentuan. Doakan aku Duh, aku takut
sekali. Aku tak bisa membayangkan terpukulnya keluargaku
jika aku terkena AIDS Duh!"
Furqan kembali menangis. Abduh yang mendengar itu
semua ikut terharu dan meneteskan air mata.
"Ini memang berat Mas. Tapi percayalah Allah Maha
tahu dan Maha Bijaksana. Semua akan baik-baik saja. Percayalah Mas. Aku akan selalu mendukung Mas, apapun yang
terjadi. Aku ada di belakang Mas, ada di samping Mas. Aku
percaya Mas tidak bersalah, Mas difitnah, Mas tidak kena
virus itu dan Mas tetap memiliki masa depan yang baik," lirih
Abduh meyakinkan Furqan. Kata-kata Abduh itu sangat berarti bagi Furqan. Ia
kembali memeluk adik kelasnya itu.
"Terima kasih Duh."
"Mas harus yakin bahwa Mas tidak apa-apa. Semua akan
baik-baik saja. Mas harus yakin, Mas tidak boleh memi-kirkan
yang tidak-tidak. Ingat Mas, Allah itu mengikuti prasangka
hamba-Nya kepada-Nya. Jika Mas berkeyakinan bahwa Allah
Maha Pengasih dan Allah menjaga Mas, insya Allah itulah
yang akan terjadi!" "Iya Duh, terima kasih atas dukunganmu.
311 Ilyas Mak"s eBooks Collection
25 LANGIT SEOLAH RUNTUH Malam itu Furqan tidak tidur. Setelah shalat Tahajud, ia
mengharu biru bermunajat kepada Tuhannya. Shalawat Munjiyat ia hayati dan ia baca berulang kali. Doa Nabi Yunus ia
resapi maknanya dan ia baca berulang-ulang kali dengan airmata terus menetes tiada henti.
Menjelang Subuh ia lelah. Ia rindu pada hadis-hadis Nabi.
Ia membuka Sunan Tirmidzi. Ia membuka asal membuka. Kedua matanya membuka sebuah riwayat dari Anas: Sesungguhnya sedekah itu bisa meredam murka Tuhan dan menjaga seseorang
dari kematian yang buruk. 70 Hadis yang termaktub dalam Su70
Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, hadis no. 658. Hadis ini juga dimuat oleh Imam
Ibnu Qudamah dalam kitab Mukhtashar Minhajul Qashidin.
Ketika Cinta Bertasbih Buku I
nah Tirmidzi itu begitu terasa menyejukkan kalbunya. Ia tak
ingin dimurka Allah. Ia tak ingin mati dalam keadaan buruk.
Maka paginya setelah shalat Subuh dan itikaf sampai
Dhuha tiba ia keluar masjid dan berjalan sepanjang jalan
untuk membagi sedekah pada orang Mesir yang memerlukannya. Barulah setelah itu ia sarapan dan pulang. Pagi itu
jiwanya lebih tenang. Ia lebih siap membaca hasil test
darahnya. Jam sepuluh ia pergi ke Rumah Sakit dengan menggunakan bus. Hal yang sudah lama tidak ia lakukan. Biasanya ia
memakai mobil sendiri atau taksi.
Sampai di Terminal Abbasea ia melihat seorang ibu meminta-minta. Ia turun. Ia sedekahkan uang lima puluh pound.
Ibu-ibu itu terbelalak, lalu mengucapkan beribu-ribu terima
kasih dan nyaris sujud di kakinya saking gembiranya. Ia lalu
melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki. Sepanjang jalan ia
terus melafalkan doa Nabi Yunus tiada henti. Dengan harapan
ia diselamatkan oleh Allah sebagaimana Nabi Yunus disela matkan oleh Allah.
Begitu sampai di Rumah Sakit, sang petugas sudah tahu
kenapa dia datang. Tanpa ia bertanya petugas berkumis tipis
itu langsung menyodorkan selembar kertas, sambil berkata,
"Ini hasilnya Tuan!"
Ketika Cinta Bertasbih Karya Habiburrahman El Shirazy di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Furqan langsung membukanya perlahan dengan tangan
gemetaran. Jantungnya berdegup kencang. Ia membaca-nya
dengan seksama. Ia mengeja hasil yang tertera dalam kertas
putih itu. Dan ia dinyatakan POSITIF. Jan-tungnya nyaris
berhenti. Ia tidak percaya dengan apa yang ia baca. Ia perhatikan baik-baik. Ia eja hurufnya. Dan kata yang tertulis tetap
sama: POSITIF. Ia baca keterangan lain. Mungkin inisial
yang salah. Mungkin nama yang tertera di situ bukan namanya. Tapi ia tidak mendapatkan hal yang mengubah rasa
313 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Habiburrahman El Shirazy tertekannya yang luar biasa. Nama yang tertera dan nomor
paspornya adalah miliknya.
Ia merasakan langit seolah runtuh menimpa kepala nya.
Pikirannya terasa gelap. Air matanya langsung tumpah. Ia
merasa telah mati. Pedang yang sangat tajam seolah telah
membabat lehernya. Tombak paling tajam dan berkarat seolah
menancap di dadanya. Seluruh persendiannya seolah dipaku
dengan paku-paku berkarat nan runcing. Tulang-tulangnya
seolah telah dilolosi satu per satu. Sesaat lamanya ia tidak bisa
berbuat apa-apa. Seolah-olah bumi hendak membetot kakinya.
Airmatanya terus meleleh membasahi pipinya.
"Anda tidak apa-apa?" Tanya petugas berkumis tipis
pelan. "A...apakah ini tidak mungkin keliru?" Kata Furqan dengan suara terbata-bata.
Petugas itu menggelengkan kepalanya seraya berkata
pelan, "Tidak mungkin. Bersabarlah. Ujian Allah bisa datang
dalam bentuk apa saja. Bersabarlah!"
Tangis Furqan meledak, "Bagaimana mungkin ini terjadi" Bagaimana mungk in" Aku tidak pernah melakukan dosa
besar itu. Tidak pernah!"
Tangisnya menarik perhatian beberapa orang yang lewat
tak jauh dari tempatnya berdiri.
"Sabarlah saudaraku. Sabarlah. Tenangkan pikiranmu.
Percayalah Allah Maha Pengasih dan Penyayang."
"Aku ta k percaya lagi Allah Maha Penyayang. Aku tak
percaya lagi hi... hi...!" Hati Furqan benar-benar terguncang.
Ia merasa dunianya telah kiamat. Belaiar kerasnya selama ini
sia-sia. Gelar masternya sia-sia. Hidupnya sia-sia. Dan ibadahnya menyembah Allah selama ini ia rasakan sia-sia.
314 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Ketika Cinta Bertasbih Buku I
"Aku tak percaya lagi Allah Maha Penyayang. Aku tak
percaya lagi...!" Furqan kembali mengulang apa yang baru saja
diucapkannya sambil menangis.
Petugas berkumis tipis itu bangkit dari tempat duduknya
lalu berdiri mendekap Furqan. Ia mendekap seperti seo-rang
ayah mendekap anak kesayangannya.
"Aku percaya kau sedih. Aku percaya kau terpukul. Tapi
dinginkanlah kepalamu. Bersabarlah. Apa yang tertulis dalam
kertas itu belum akhir dari hidupmu. Masih ba-nyak yang bisa
kau lakukan dalam hidupmu."
Furqan memeluk petugas itu erat-erat.Ia memeluk seperti anak kecil memeluk ibunya karena takut jika ditinggal pergi.
"Hidupku sudah tamat. Aku sudah mati! Lebih baik aku
langsung dikubur saja daripada aku harus menanggung aib
yang sangat memalukan diriku, ibuku, ayahku, dan keluarga ku!"
"Bersabarlah. Sebagian besar orang yang terkena HIV
memang akibat dari perbuatan dosa, perbuatan yang menjijikkan. Namun ada yang terkena HIV bukan karena dosanya.
Hanya karena takdir telah menggariskan dia demikian,
sebagai ujian. Jangan pesimis. Kenapa tidak kauanggap ini
sebagai ujian yang kau harus lulus dengan hasil terbaik di sisi
Allah?" "Kau bisa berkata begitu karena kau tidak mengalami apa
yang aku alami. Aku tak tahu harus berbuat apa lagi. Ke mana
aku harus melangkahkan kaki ini. Aku tidak tahu. Hidupku
sudah tamat!" Petugas berkumis tipis itu diam. Furqan masih terisakisak. Tiba-tiba Furqan merasakan kepalanya seperti dikeluarkan isinya. Sakit sekali. Lalu semuanya terasa gelap.
315 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Habiburrahman El Shirazy Furqan pingsan. Petugas ihl membawa Furqan ke ruang
perawatan. Pada saat ihl Kolonel Fuad datang. Ia berbincang
sebentar dengan petugas. Ia lalu melihat Furqan. Kolonel
Fuad mengamankan segala sesuahmya. Ia meminta kepada
pihak rumah sakit untuk menjaga keraha-siaan apa yang
dialami Furqan. Dia mengatakan, "Pihak Keamanan Negara
yang akan langsung menangani hal ini." Kolonel Fuad lalu
menunggu Furqan sampai siu-man.
Begitu siuman Furqan langsung ingat apa yang dialaminya. Ia langsung menangis. Kolonel Fuad menenangkannya.
"Aku akan membantumu. Aku akan membantu menyelamatkan reputasimu, nama baikmu dan keluargamu. Tapi kau
harus dengar kata -kataku Furqan!" Kata Kolonel Fuad tegas.
Furqan diam sesaat. Kata-kata Kolonel Fuad ihu memberikan
setitik cahaya dalam gelap dunia yang ia rasakan.
"Aku telah minta rumah sakit merahasiakan hasil pemeriksaanmu. Aku akan minta mereka menghapus filemu. Tapi
kau tetap harus meninggalkan negara ini. Dan kau harus
berjanji padaku, bersumpah demi Allah bahwa kau tidak akan
membahayakan orang lain. Tidak akan menu-larkan virusmu
pada orang lain. Kalau kau mau aku akan bantu dirimu. Akan
aku bantu menutup rahasiamu ini. Tak akan ada orang yang
tahu bahwa kau mengidap virus HIV kecuali kau sendiri, aku,
beberapa petugas rumah sakit dan tentu saja Allah Swt.
Dengan begitu kau masih bisa menghirup udara dengan lebih
lega. Bagaimana" Kau mau berjanji padaku dan bersumpah
demi Allah?" Mata Furqan sedikit berbinar.
"Mau Kolonel." "Baiklah." Kolonel itu lalu mengambil mushaf Al-Quran
dari saku depan jaket cokelat tuanya. "Peganglah Al-Quran ini
316 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Ketika Cinta Bertasbih Buku I
dan bersumpahlah bahwa kau tidak akan menularkan virusmu
pada orang lain." Dengan meneteskan airmata Furqan bersumpah seperti
yang diminta oleh Kolonel Fuad. Ia sedikit lega. Tapi dunia
sudah tidak lagi cerah baginya. Baginya hidup ini sudah tidak
ada lagi gairahnya. "Terima kasih Kolonel. Bagaimana dengan KBRI" Saya
sudah pernah bercerita apa yang saya alami pada orang-orang
KBRI" Dan bagaimana dengan temanteman satu rumah saya"
Mereka sudah tahu bahwa saya periksa darah?"
"Ah itu gampang!" Jawab Kolonel Fuad. "Aku akan mintakan untuk kamu agar rumah sakit membuatkan kete-rangan
bahwa hasil kamu negatif. Itu bisa kamu tun-jukkan pada
teman-teman satu rumah kamu dan orang-orang KBRI yang
bertanya padamu. Dengan begitu nama kamu di Mesir ini
tetap bersih. Sebab aku tahu sesungguhnya kamu sama sekali
tidak bersalah c1alam masalah ini. Bagaimana?"
"Terima kasih Kolonel."
"Sebentar kalau begitu ya. Kau istirahat dulu. Akan aku
mintakan surat keterangan itu saat ini juga." Kolonel itu lalu
melangkah meninggalkan ruangan di mana l urqan berbaring.
Ia hanya sendirian di ruangan yang berisi tiga tempat tidur
itu. Furqan memejamkan mata. Ia tetap merasa sebenarva ia
telah mati. Ia masih tidak percaya bahwa semua ini bisa
terjadi. Dan begitu cepat semua ini terjadi. Ia menangis. Ia
teringat semua rasa optimismenya dan kini semua itu sirna. Ia
bertanya-tanya apa ini semua adalah akibat dari kesom bongannya yang berpandangan bahwa takdir bisa dikalkulasi.
Tiba-tiba hp-nya berdering. Ada SMS masuk. Ia buka.
Dari Ustadz Mujab. Lalu ia baca dengan mata kerkaca -kaca,
317 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Habiburrahman El Shirazy "Ass wr wb. Akhi, apa kabar" Ini ada kabar baik
bagimu. Akhi, alhamdulillah hasiinya positif. Aku baru dpt
SMS dari Anna Althafunnisa. Dia menyatakan menerima
pinanganmu. Dia menunggumu di indonesia. Syukran. "
Membaca SMS itu ia langsung menangis. Ia semestinva
bahagia. Namun apalah gunanya kesediaan Anna Althafunnisa
jika ia sendiri sudah merasa tidak lagi menjadi manusia yang
pantas hidup. Apa kira-kira reaksi gadis yang ia dambakan
menjadi isterinya itu jika tahu ia mengidap AIDS" Akankah ia
tetap menyatakan kesedia-annya menerima pinangannya" Jika
Ustadz Mujab tahu ia terkena AIDS, akankah tetap mengirimkan SMS itu padanya" Ia sendiri tidak tahu apa reaksi
kedua orang tuanya jika mengetahui anaknya telah mengidap
AIDS" Ia membaca kembali SMS dari Ustadz Mujab.
Akhi, alhamdulillah hasilnya positif.
Alangkah berbedanya kata "positif" yang tertulis dalam
SMS Ustadz Mujab dengan positif yang tertulis dalam kertas
hasil periksa darah yang tadi ia baca Matanya berkaca-kaca.
Membaca SMS Ustadz Mujab semestinya ia menjadi orang
paling berbahagia saat itu. Namum saat ini SMS itu justru
membuat hatinya semakin merana.
"Ini. Suratnya sudah jadi." Suara Kolonel Fuad mengagetkannya. Ia sama sekali tidak mendengar langkahnya.
"Dengan surat ini kau bisa meyakinkan siapa saja bahwa kau
bebas AIDS. Asal kau tidak periksa darah lagi saja. Kalau kau
sudah kuat segeralah kau pulang. Bersikaplah biasa saja.
Anggap saja kau masih Furqan yang kemarin. Dan saya beri
waktu tiga hari untuk meninggalkan Mesir." Lanjut Kolonel
Fuad. 318 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Ketika Cinta Bertasbih Buku I
"Terima kasih Kolonel." Jawab Furqan sambil menerima
secarik kertas itu. Secarik kertas itulah yang ia anggap akan
menyelamatkan namanya. Ia tidak bisa memba-yangkan jika
semua orang Indonesia di Cairo tahu ia mengidap AIDS. Ia
tidak bisa membayangkan jika ada satu koran nasional
Indonesia yang memuat berita tentang dirinya yang mengidap
AIDS. Sebab banyak maha-siswa Indonesia yang menjadi
koresponden koran Tanah Air. Dan mereka bisa menulis apa
saja. Hp-nya kembali berdering. Ia buka SMS dari Ustadz
Mujab. SMS yang sama. Dikirim dua kali. Furqan harus
menjawabnya. Dan ia belum menemukan kata -kata yang tepat
unhuk menjawabnya. Hatinya ia rasakan perih bagai diiris-iris
silet berkarat di semua sisinya.
319 Ilyas Mak"s eBooks Collection
26 KABAR GEMBIRA Waktu terus bergulir. Ujian Al Azhar mendekati hari
akhir. Azzam sudah selesai ujian. Begitu selesai mengerjakan
semua soal dengan baik, di dalam hati ia mengucapkan tahmid
dan takbir. Ia merasa begitu dimudahkan oleh Allah dalam
menjawab soal. Hampir tujuh puluh persen dari yang ia ringkas keluar. Ia sangat optimis Allah akan memberinya kelulusan.
Selesai ujian Azzam teringat akan pesanan Eliana, Putri
Pak Dubes; Soto Lamongan untuk syukuran pesta ulang ta hunnya. Ia langsung bergerak mencari informasi resep terbaik. Juga mencari bahan-bahannya. Nanang memberikan
nomor telpon kerabatnya yang profesinya memang jualan
Soto Lamongan di Surabaya. Azzam langsung menelponnya.
Ia bertanya banyak hal dan panjang lebar tentang Soto
Lamongan. Setelah ia rasa cukup lengkap informasinya, ia
mencoba membuatnya. Orang-orang satu rumahnya yang
Ketika Cinta Bertasbih Buku I
menilainya. Hanya Ali yang mengatakan mantap. Yang lain,
termasuk Nanang, yang asli Lamongan masih merasa kurang.
Kurang puas ia mencoba membuat lagi. Mereka mencicipi
lagi. Masih juga dianggap kurang mantap Ia mencoba mem buat lagi. Yang ketiga oleh Nanang dianggap cukup dan lumayan. Ia jadi percaya diri.
Pada hari H. ia telah siap dengan Soto Lamongannya di
halaman Wisma Duta, tempat di mana syukuran ulang tahun
diadakan. Acara itu yang kata Putri Pak Dubes sederhana,
tetap terasa mewah. Ternyata makanan yang dipesan tidak
hanya Soto Lamongan, tapi ada juga Coto Makasar, Empekempek Palembang, dan nasi minyak campur daging khas
Yaman. Karena dibanding yang lain Soto Lamongan adalah makanan yang paling langka ada di Cairo, maka Azzam benarbenar dibuat sibuk oleh antrean hadirin yang menginginkan
hasil masakannya. Ia melayani dengan sabar. Hampir semua
orang mengatakan rasanya mantap dan memuaskan. Dengan
Soto Lamongan itu Putri Pak Dubes merasa teristimewakan.
Dan seperti yang telah disepakati selesai acara itu ia mendapat
3000 pound untuk 500 mangkok Soto Lamongan yang ia
hidangkan. Dengan uang itu ia bisa membeli tiket pesawat untuk
pulang. Sisanya bisa ia gunakan untuk membeli buku-buku
dan kitab-kitab penting. Ia tersenyum, bahwa hari yang ia
nanti-nantikan sebentar lagi juga datang. Hari ia terbang
pulang, berkumpul denga n keluarga tersayang.
Selesai acara Eliana mengajaknya berbicara. Eliana
bertanya banyak tentang Furqan padanya. Azzam menjawab
dengan jawaban seorang sahabat yang setia pada sahabatnya.
Azzam menjelaskan segala yang baik tentang Furqan dan
menutupi kekurangannya. Dan Azzam menjelaskan juga bahwa Furqan kemungkinan besar sudah punya seorang calon
sebagai pendamping hidupnya. Namun Azzam tidak mau
menyebutkan namanya. Eliana sempat kaget, tapi tidak ada
perubahan rona di wajahnya. Putri Pak Dubes i'tu malah bertanya,
321 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Habiburrahman El Shirazy "Kalau Mas Khairul sendiri sudah punya calon?"
Azzam menjawab dengan senyum saja.
lagi. "Kok cuma senyum. Jadi sudah punya?" Tanya Eliana
"Belum. Apa Mbak Eliana mau jadi calonku hehehe..."
Jadi isteri pembuat tempe itu makmur lho Mbak. Gizi keluarga selalu tercukupi hehehe..." Kata Azzam sambil bergurau.
"Wah kalau begitu, aku mau. Siapa yang tidak mau gizinya tercukupi hi hi hi." Jawab Eliana juga sambil bercanda.
Eliana lalu bercerita dua atau tiga bulan ke depan akan
pulang ke Indonesia. Ia akan membintangi sebuah film layar
lebar garapan sutradara nomor satu di Indonesia. Dan Solo
adalah salah satu lokasi yang diambil dalam setting film layar
lebar itu. "Wah kalau saya sudah pulang asyik bisa lihat Mbak
Eliana akting." Sahut Azzam santai.
"O ya, rumah Mas Khairul di Solo ya?"
"Iya. Tepatnya di Kartasura-nya."
"Kalau begitu minta alamatnya. Siapa tahu saya ada
kesempatan mampir nanti."
"Boleh. Ibu dan adik-adik saya pasti senang jika kedatangan tamu artis cantik seperti Mbak."
Eliana merasa tersanjung mendengar perkataan Azzam
yang pada akhirnya memuji kecantikannya Selama ini ia belum
pernah mendengar pemuda satu ini memuji kecantikannya.
Dan kali ini ia mendengarnya.
"Dan ibu saya pasti akan lebih senang lagi jika Mbak
Ketika Cinta Bertasbih Karya Habiburrahman El Shirazy di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Eliana misalnya jadi mampir nanti memakai busana Muslimah.
Wah ibu saya bisa tidak bisa tidur berharihari. Beliau pasti
akan mengatakan, 'Wualah-wualah ini kok ada bidadari datang kemari wualah-wualah.' Begitu. Ibu saya akan merasa
seperti kedatangan tamu paling agung." Azzam melanjutkan
perkataannya dengan santai. Ia sudah menganggap Eliana
322 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Ketika Cinta Bertasbih Buku I
bukan siapa-siapa. Bukan gadis istimewa yang sempat memesonanya ketika awal kali bertemu dengannya. Eliana sudah ia
anggap seperti orang lain pada umumnya.
Apalagi saat itu, dalam diri Eliana tak menunjukkan
adanya tanda-tanda perubahan ke arah yang lebih baik dari
tatacaranya berbusana. Masih suka memakai kaos ketat dan
cekak yang jika jongkok maka sebagian kulit tubuh belakangnya kelihatan. Bagi Azzam, gadis seperti itu bukanlah impiannya. Baginya, gadis cantik, kaya dan cerdas seperti Eliana
belumlah cukup. Tapi ia harus berbalut perangai mulia. Yaitu
perangai yang ditunjukkan oleh Ummul Mukminiin, Sayyida
Khadijah. "Baiklah. Kalau sempat mampir aku akan pakai busana
Muslimah. Menyenangkan orang katanya dapat pahala. Iya
kan?" Kata Eliana sambil tersenyum.
"Iya benar." "O ya Mas Khairul. Mulai awal bulan depan sinetron
perdana saya mulai tayang. Judulnya, 'Dewi-dewi Cinta'.
Tayang seminggu sekali tiap malam minggu jam delapan
malam. Prime time lho, Mas. Beritahu ibunda Mas Khairul.
Kalau perlu, beritahukan kepada ibunda Mas Khairul bahwa
yang jadi pemain utamanya adalah teman baik Mas Khairul."
"Baik. Nanti kalau saya kirim kabar ke Indonesia saya
beritahu mereka." "O ya aku dengar Furqan baru pulang ke Indonesia. Mas
Khairul ikut mengantar ke Bandara?"
"Wah aku malah tidak tahu Mbak. Kok tidak bilangbilang
ya" Biasanya dia memberitahuku."
*** Pengumuman ujian biasanya keluar bulan Juli. Azzam
mentargetkan awal bulan Agustus sudah pulang. Masih ada
waktu kira-kira satu bulan. Ia harus memanfaatkannya dengan
sebaik-baiknya. Ia ingin mengkhatamkan belajar Al-Qurannya
setiap Subuh pada Imam Masjid di dekat apartemennya.
Untuk itu, bisnis tempenya sementara ia percayakan pada Rio.
323 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Habiburrahman El Shirazy Ia hanya mengontrol dan mengarahkan saja. Namun ia tetap
memerlukan tambahan dana. Sebab, ketika ia pulang ke Indonesia nanti, awal-awal hidup di Tanah Air, ia jelas perlu dana.
Perlu modal. Ia tidak mungkin minta ibunya atau adik-adiknya. Maka bisnis tempe dan bakso tetap harus jalan sampai
hari H ia pulang. *** Kepada Nasir, yang menjadi broker tiket Malaysian Air
Lines, Azzam telah memesan tiket untuk awal Agustus. Sekali
jalan, dari Cairo ke Jakarta. Ia telah membayarnya lunas. Itu ia
lakukan agar ia mendapatkan seat. Bulan Agustus adalah bulan mahasiswa banyak pulang. Jika tidak memesan seat sejak
awal bisa tidak mendapatkan dan akibatnya pulang pun tertunda.
Orang satu rumah sudah tahu kalau Azzam memang
berniat pulang. Dan kemungkinan besar adalah pulang ke
Tanah Air untuk selama-lamanya. Artinya tidak akan kembali
ke Mesir lagi untuk melanjutkan studi. Beberapa orang dari
Jawa Tengah dan Jawa Timur sudah ada yang nitip. Azzam
menerima dengan lapang dada. Ia sediakan satu tas ransel. Ia
katakan pada yang mau nitip, "Tas itu yang untuk membawa
titipan, selama barang kalian masih bisa masuk dalam tas itu
silakan. Jika sudah penuh berarti kuota untuk barang titipan
sudah penuh." Jika tidak begitu ia akan sangat kerepotan.
Sebab ia sendiri juga akan membawa barang yang tidak
sedikit. Sore itu Azzam menyempatkan bermain bola di Nadi
Kahruba. Sudah sangat jarang ia bermain bola. Ia merasa perlu
bermain bola untuk kenangan hari-hari terakhir di Mesir.
Meskipun lama tidak main, kemampuannya sebagai bek andal
tenyata tidak hilang. Dulu waktu tingkat dua ia pernah mem bela Tim KSW 71 dan menjuarai Indonesian Game. Ia dinobatkan sebagai bek terbaik dalam turnamen antarkekeluargaan
71 Kelompok Studi Walisongo, adalah organisasi kekeluargaan Mahasiswa
Indonesia dari Jawa Tengah di Mesir.
324 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Ketika Cinta Bertasbih Buku I
seluruh mahasiswa Indonesia di Mesir. Ia oleh teman-temannya dijuluki "Maldini from Java." Sore itu kemampuannya
bermain bola ia perlihatkan di lapangan. Ia mencetak satu gol
di awal pertandingan. Ketika sedang asyik-asyiknya main bola, ada suara yang
memanggil-manggil namanya dari jauh. Ternyata Hafez. Ia
berlari mendekati Hafez. "Ada apa Fez?" "Aku baru dari rumah Miftah Kang. Ini Kang ada surat
dari Indonesia." Wajah Azzam langsung berbinar-binar bahagia. Ia menerima sepucuk surat dengan amplop berwarna cokelat muda. Ia
langsung membuka dan membacanya. Ia tak sabar untuk menunggu pulang dulu ke apartementnya. Hafez berangsut duuk di trotoar sambil mengawasi orang-orang yang bermain
bola di atas aspal. "Membacanya sambil duduk Kang, lebih enak," seru
Hafez. Azzam pun duduk dan menekuri huruf demi huruf surat
yang ditulis oleh adiknya itu. Sementara keringatnya masih
terus keluar membasahi kaosnya. Adiknya itu menulis:
Menemui Kakakku Tercinta Abdullah Khairul Azzam Di Kota Seribu Menara
Assalamu'alaikum wa Rahmatullah wa barakatuh.
Kak, bagaimana kabarmu" Sudah selesai ujian ya.
Ketika kakak membaca surat ini, kami yang di Indonesia berharap dalam sehat, baik tak kurang suatu
apa dan selalu dalam dekapan kasih sayangAllah Swt.
Amin. Kami jugaberdoa semoga kakak lulus ujian, dan
meraih gelar Lc. dengan predikat memuaskan. Amin.
Kami yang di Tanah Air alhamdulillah baik. Aku,
Lia dan Ibu pertengahan Juli ini mau menjenguk
Sarah ke Kudus.Adik bungsu kita itu hebat Kak. Saat
325 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Habiburrahman El Shirazy liburan sekolah datang, ia tidak mau pulang, ia
tetap ingin di pondok. Katanya di pondok bisa menambah hafalan Al Quran. Ah, aku jadi ingat kakak.
Kata ibu, si Sarah itu sangat mirip kakak. Lebih
suka di pondok daripada di rumah. Semangat menuntut
ilmunya luar biasa. Otaknya pun cerdas. Doakan kami
semua ya Kak. Kak Azzam terkasih, Persisnya kapan kakak berencana pulang" Kami
benar benar sudah kangen.Apalagi ibu, beberapa kali
aku mendengar ibu malam-malam tidur mengigau dengan
menyebut nama kakak berulang-ulang. Kami harap kakak pulang secepatnya. Begitu ada kesempatan pulang langsung pulang.
Oh ya Kak, sedikit kabar gembira. I3uku kumpulan
cerpenku yang berjudul "Menari Bersama Ombak" mendapatkan penghargaan dari Diknas sebagai buku kumpulan cerpen terbaik tahun ini. Aku diundang ke
Jakarta untuk menerima hadiah awal bulan Agustus.
Jika kakak bisa pulang sebelum itu, atau pas aku di
Jakarta sangat baik. Kita bisa bertemu di Jakarta
dan kakak bisa melihat adikmu menerima penghargaan
itu. Kak Azzam yang kami nanti, ini dulu ya. Kami
menunggumu setiap hari. Kami juga mendoakanmu tiada
henti. Dan seperti biasa, seperti yang sudah-sudah
Lia titip salam. Salam rindu dan kangen tiada tara
katanya. Sarah titip kecupan cinta katanya. Ibu titip setetes airmata cinta dan bangga untukmu kakakku tercinta. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan
taufikNya kepada kakak. Amin ya Rabbal 'alamin.
Wassalam, Ta'zhim adikmu. Ayatul Husna Ps: Husna merasa sudah saatnya menikah. Kakak
sebagai wali Husna bisa mulai memikirkan hal ini.
Husna sepenuhnya patuh pada kakak.
326 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Ketika Cinta Bertasbih Buku I
Tak ada satu huruf pun yang terlewat. Niat Azzam untuk
segera pulang semakin kuat. Dan tiba-tiba ia tersenyum sendiri. Ya, Husna sudah dewasa. Sudah saatnya menikah. Pesan
di akhir suratnya sungguh menyentuh kalbunya. Memang
dialah sekarang yang jadi wali adik-adiknya. Ia berkewajiban
mencari jodoh untuk mereka. Namun ia sendiri belum menikah. Ia sungguh takjub atas kecerdasan adiknya mengingatkannya. Husna jelas menginginkan kakaknya segera
menikah baru menikahkan dirinya.
Dalam hati ia berkata, "Insya Allah, Dik, kakak akan
segera pulang. Begitu pulang kakak akan menikah secepatnya.
Umur kakak toh sudah hampir kepala tiga. Setelah itu kakak
akan menikahkan kalian dengan pemuda yang saleh, bi idznillah." 72
"Kang sudah selesai membaca suratnya?" tanya Hafez.
"Sudah," jawab Azzam sambil memandang Hafez.
"Kang." "Iya Fez, ada apa?"
"Aku ingin menagih janji Sampeyan."
"Janji apa Fez?"
"Itu, janji Sampeyan untuk membicarakan pada Fadhil
tentang keinginanku menyunting Cut Mala. Aku sudah tidak
sabar Kang." Azzam jadi ingat, ia punya janji dan punya tugas tambahan sebelu m pulang; yaitu menjelaskan masalah Hafez pada
Fadhil, kakak kandung Cut Mala.
"Insya Allah, akan aku bilangkan pada Fadhil secepatnya.
Tapi aku minta kamu bersikap dewasa jika seandainya rasa
cintamu itu bertepuk sebelah tangan lho Fez," jawab Azzam.
"Aku sudah siap menerima apa pun yang terjadi. Tapi
72 Dengan ijin Allah 327 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Habiburrahman El Shirazy tolong Kang, diusahakan jangan sampai bertepuk sebclah
tangan lah." "Wah lha ini yang sulit. Cinta itu tidak bisa dipaksakan
Fez. Kau harus tahu itu. Aku sih berharap Cut Mala dan
kakaknya menerimamu dengan tangan terbuka. Tapi kau
harus dewasa menghadapi sesuatu yang di luar harapan kita.
Dan sebelum aku memberitahu kamu apa hasilnya kamu
jangan banyak tanya ya?"
"Baik Kang." . 328 Ilyas Mak"s eBooks Collection
27 RESEP CINTA IBNU ATHAILLAH Pulang dari main bola Azzam langsung mencari Fadhil
untuk membicarakan masalah Hafez. Ia kuatir jika tidak dibicarakan segera nanti terlupa. Ternyata Fadhil tidak ada. Kata
Nanang sedang menghadiri rapat di KMA. Azzam langsung
membersihkan badan. Maghrib tak lama lagi akan datang. Ia
berharap bisa berbicara dengan Fadhil nanti malam.
Maghrib sampai Isya, Azzam tidak pulang. Ia belajar
tartil Al Quran pada Imam Adil Ramadhan. Imam masjid yang
masih perjaka itu sebenarnya adalah kakak kelasnya di Fakultas Ushuluddin, dan usianya sama dengannya. Adil Ramadhan lulus S.1 dengan predikat terbaik di angkatannya. Dan
sekarang sudah diangkat sebagai asisten dosen di Al Azhar.
Habiburrahman El Shirazy Azzam tidak malu untuk belajar pada orang yang seusia
dengannya. Ia sudah dua tahun belajar pada imam masjid yang
berasal dari pelosok desa di Mesir utara itu. Tinggal satu juz
lagi. Ia memang minta waktu khusus. Biasanya hanya setelah
Subuh. Ia menjelaskan kepada Adil satu bulan lagi pulang.
Adil Ramadhan siap mengajarnya secara intensif. Beliau berharap sebelum Azzam pulang, belajarnya membaca Al-Quran
dengan disiplin qira'ah riwayat Imam Hafs bisa khatam.
Qira'ah riwayat Imam Hafs adalah qira'ah yang lazim dipakai
di dunia Islam termasuk di Indonesia.
Azzam belajar dengan penuh semangat. Ia ingin khatam.
Ia merasa prestasi akademisnya yang tidak cemerlang harus
ditutup dengan menuntaskan ilmu paling pokok dalam Islam.
Yaitu ilmu membaca Al-Quran dengan baik dan benar. Dengan ilmu itu ia bisa mengajarkan cara membaca Al-Quran
dengan benar, tidak asal-asalan. Adapun ilmu untuk memahami Al Quran, ia telah mendapatkannya dari kampus Al
Azhar. Bakda shalat Isya ia tetap di masjid untuk mengaji kitab
Al Hikam karya Ibnu Athaillah As Sakandari dengan Adil
Ramadhan. Malam itu ia mendapat pencerahan sangat berharga dari kitab Al Hikam tentang hal yang sangat penting
baginya sebagai seorang penuntut ilmu. Ibnu Athaillah mengatakan,
"Khairul ilmi ma kaanatil khasyyah ma'ahu. Ilmu yang
paling baik adalah yang disertai khasyyah."
Adil Ramadhan menjelaskan bahwa khasyyah adalah rasa
takut kepada Allah yang disertai mengagungkan Allah. Maka
segala jenis ilmu yang tidak mendatangkan rasa takut kepada
Allah dan juga tidak mendatangkan pengagungan kepada
Allah tiada kebaikannya sama sekali. Adil Ramadhan berpesan
pada Azzam, "Untuk mengetahui ilmumu bermanfaat atau tidak cukuplah kau lihat bekasnya. Jika dengan itu kau semakin takut
kepada Allah dan semakin baik ibadahmu kepada-Nya, maka
330 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Ketika Cinta Bertasbih Buku I
itulah tanda ilmumu benar-benar bermanfaat. Jika sebaliknya
maka berhati-hatilah, Saudaraku!"
Pulang dari masjid Azzam langsung mencari Fadhil.
Ternyata anak itu belum juga pulang. Ia langsung beranjak ke
kamarnya. Malam itu kegiatan membuat tempe di rumah
libur. Rio dan teman-temannya sedang ikut mukhayyam 73 yang
diadakan oleh Universitas Al Azhar di Alexandria.
Azzam kembali membaca ulang surat dari adiknya. Ia
tersenyum. Pesan terakhir Husna yang membuatnya tersenyum. Ia jadi memikirkan dirinya sendiri. Jika ia hendak menikah dengan siapa sebaiknya ia menikah ya" Ia tidak punya
bayangan sama sekali. Dan ia sendiri merasa tidak perlu untuk
mencari bayangan itu saat itu. Sebentar lagi ia akan pulang.
Biarlah masalah itu ia pikirkan setelah ia pulang. Bukankah
Allah telah menjelaskan bahwa Allah menciptakan makhluknya di alam semesta ini berpasang-pasangan" Ia yakin pasangan hidupnya telah ada, telah tersedia. Jadi ia tak perlu
mengkuatirkannya. Malam itu untuk pertama kalinya setelah sekian tahun
lamanya ia tidur benar-benar di awal malam. Dalam tidurnya
ia kembali bermimpi bertemu ibu dan adik-adiknya.
*** Dalam perjalanan dari sekretariat Keluarga Mahasiswa
Aceh di Makram Abied sampai Mutsallats, Fadhil tak kuasa
menahan sesak di dadanya. Airmatanya terus meleleh tanpa
bisa ditahannya. Ia baru saja menghadiri rapat pembentukan
Ketika Cinta Bertasbih Karya Habiburrahman El Shirazy di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
panitia pernikahan Tiara dengan Zulkifli. Seperti yang ia
duga, ia pasti diminta terlibat jadi panitia. Ia bahkan sempat
diminta untuk jadi ketua panitianya. Dengan berat hati ia
menolaknya. Namun akhirnya ia tidak bisa menolak untuk jadi penanggung jawab acara akad nikah dan walimah. Fadhil benarbenar tersiksa. Ia akan melihat orang yang dicintainya diam73
Perkemahan. 331 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Habiburrahman El Shirazy diam dengan sangat mendalam akan menikah dengan orang
lain. Menikah di depan matanya, dan ia jadi panitianya.
Yang membuat dadanya sangat sesak, ia juga harus memimpin tim nasyid yang dipimpinnya untuk meramaikan pesta
pernikahan itu. Selain pemimpin, ia adalah vokal utama di tim
nasyid itu. Ia akan menjadi penghibur dalam pesta pernikahan
itu. Ia tidak bisa membayangkan seperti apa penampilan
dirinya nanti. Sanggupkah ia melaksanakan ini semua.
Saat ini, belum apa-apa dirinya sudah terbakar oleh api
cemburu, api penyesalan dan kesedihan yang luar biasa panas
baranya. Ia meratapi nasibnya. Alangkah ruginya dirinya,
tidak mendapatkan orang yang dicintainya. Tidak mendapatkan gadis sebaik Tiara yang sudah lama ia damba. Dan alangkah bahagia temannya itu, Zulkifli yang akan menyunting
gadis selembut Tiara. Yang membuatnya semakin tersiksa adalah, Tiara dalam
rapat tadi tampak murung. Ia jadi teringat katakata adiknya,
Cut Mala, beberapa waktu yang lalu, "Namun entah kenapa ia
sepertinya murung saja Kak. Kayaknya ia kecewa pada Kakak.
Mala tahu persis kalau Kak Tiara itu memang menaruh harap
pada Kakak." Ia yakin Tiara juga mengalami kesedihan yang sama.
Seperti yang dialaminya. Kesedihan seorang pencinta yang
dipisahkan dengan orang yang dicintainya. Kesedihan seorang
pencinta yang diputus harapannya tmtuk bisa bersanding dan
hidup bersama dengan orang yang dicintainya.
Tiba-tiba entah kenapa, ia merasa memang benarbenar
sangat mencintai gadis yang pernah menjadi muridnya itu. Ia
merasa akan kehilangan sesuatu yang paling berharga untuk
selamanya. Ia kembali meratapi nestapanya. Ia adalah juga
manusia biasa dengan segala kelemahannya.
Sampai di rumah Fadhil langsung merebahkan tubuhnya
di atas tempat tidurnya. Matanya sedikit pun tak mau terpejam. Airmatanya terus meleleh. Hatinya pilu. Tubuhnya seperti remuk redam.
332 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Ketika Cinta Bertasbih Buku I
Di Masakin Utsman Tiara juga didera nestapa yang
sama. Bahkan lebih dalam sakitnya. Gadis itu seperti kehilangan daya hidupnya. Ia merasa menjadi makhluk paling
malang di jagad raya. Ia benar-benar tersiksa oleh perasaan
hatinya. Ia belum bisa menerima kenyataan bahwa ia telah
menerima lamaran orang yang tidak diharapkannya. Ia belum
bisa menerima kenyataan bahwa ia akan menikah tidak dengan
orang yang selama ini dikaguminya, dihormatinya dan dicintainya. Yaitu Fadhil, kakak Cut Mala. Orang yang ia kagumi
sejak di pesantren dulu. Ia belum bisa menerima kenyataan bahwa ia pada akhirnya akan hidup bersama dengan orang yang sama sekali asing
baginya. Ia harus melayani dan mengabdi dengan jiwa terpaksa. Ia menahan perih di dadanya. Hatinya menjerit sekeraskerasnya.
Ooo alangkah bahagianya perempuan yang mendapatkan
cintanya. Ooo alangkah bahagianya perempuan yang melayani
suami yang dicintainya dan mencintainya.
Ooo alangkah bahagianya membangun rumah tangga
dengan sepenuh cinta. Cinta dari sang isteri dan cinta dari
sang suami. Kedua cinta itu bertemu jadi satu dan menjelma
menjadi kekuatan cinta yang berselimutkan ibadah kepada
Tuhan Yang Maha Memberi Cinta.
Itulah sepenuh cinta yang didamba-damba Tiara. Menikah dengan orang yang dicintainya, dan orang yang dicintainya itu juga mencintainya. Menikah dengan perasaan bahagia.
Mengabdi pada suami dengan perasaan bahagia dan mela hirkan buah cinta dengan perasaan bahagia dan bangga.
Hati Tiara perih luar biasa mendapati kenyataan bahwa
kebahagiaan seperti itu tidak ia dapat. Ia sudah mendapat
keterangan banyak tentang calon suaminya. Namun belum
juga ada api cinta terpercik di dalam jiwanya. Hatinya masih
diisi rasa cinta pada Fadhil, orang yang ia rasakan pernah
rmengajarnya dengan penul1 kelembutan dan cinta. Sekaligus
orang yang selama ini begitu baik padanya.
333 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Habiburrahman El Shirazy Yang lebih menyiksanya adalah, ia sadar bahwa perasaan
seperti itu dilarang dalam agama. Ia tahu persis akan hal itu.
Ia seorang mahasiswi Al Azhar. Ia sangat tersiksa. Seharusnya
ketika ia menerima pinangan seseorang dalam hatinya, hanya
ada nama orang yang meminangnya dan bukan orang lain. Ia
sudah matimatian untuk membersihkan hatinya dari yang
tidak pantas dan dicela. Ia sudah mati-matian melupakan
Fadhil. Namun entah kenapa ia tidak bisa.
Ia berusaha mencari-cari alasan untuk membenci Fadhil,
tapi tidak berhasil. Yang ada justru sebaliknya, setiap kali ia
menekan hatinya untuk membuang Fadhil, tiba-tiba muncul
rasa kehilangan yang menyakitkan dan menyiksanya. Sebagai
seorang Muslimah yang tahu adab dan akhlak, seharusnya ia
tidak merasa demikian. Seharusnya ia bisa menerima kenyataan yang dihadapinya. Akal sehatnya menyadarkannya akan
hal itu. Namun betapa susah menghapus rasa cinta yang terlanjur menghujam ke dalam jiwa.
Jam tiga, Fadhil belum juga memejamkan mata Dunia ini
sangat tidak nyaman ia rasa. Ia masih memikirkan nasibnya.
Arakah ia masih kuat bertahan di Cairo untuk melanjutkan S.2
seperti yang ia rencana, jika setelah menikah Tiara dan
Zulkifli tinggal satu kota dengannya, dan ia pasti akan sering
bertemu mereka di KMA dan di mana-mana"
Jika mereka memerlukan bantuan pastilah ia yang akan
diminta. Minta siapa lagi" Bukankah ia yang paling dekat
dengan mereka. Dialah teman satu pesantren Zulkifli, dan
dialah yang selama ini minta Tiara membimbing Cut Mala
adiknya" Di Cairo tak ada yang lebih dekat dengan mereka
selain dia. Sanggupkah ia menunaikan kewajibannya sebagai
seorang sahabat, seorang saudara seiman, sebangsa, sedaerah,
bahkan sealumni dengan penuh keikhlasan"
Hanya airmatanya yang menjawab. Kalau ia jauh dari
mereka atau mereka jauh darinya tak akan terasa berat.
Namun mereka akan sangat dekat dengannya, dan ia akan
terus diminta dekat dengan mereka.
Di negeri orang, kawan satu bangsa beda pulau ibarat
saudara. Apalagi kawan satu daerah dan satu alumni. Fadhil
334 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Ketika Cinta Bertasbih Buku I
merasa, jika ia tetap bertahan di Cairo, hidupnya akan terasa
berat. Kecuali jika ia menemukan pengganti Tiara, pengganti
yang lebih ia cintai dan ia sayangi. Dan di Cairo ini adakah
yang bisa melebihi Tiara dalam menawan hati dan jiwanya" Ia
sama sekali belum bisa menemukannya.
Fadhil menghela nafas. Ia merasa benar-benar tidak
berdaya. Ia tak tahu lagi harus berbuat apa. Hidup terasa hampa. Terasa ada sesuatu bagian paling berharga yang terenggut
darinya. Jam beker di kamar Azzam berdering-dering, Fadhil
mendengarnya. Ia melihat jam di dinding kamarnya. Jam tiga
lebih dua puluh lima. Sejurus kemudian Fadhil mendengar
suara beker itu mati, pintu berderit dibuka, dan gemericik
suara air di kamar mandi. Tiba-tiba Fadhil merasa iri dengan
Azzam. Azzam yang di matanya begitu tegar menghadapi
hidupnya. Azzam yang selalu ia lihat bekerja dan bekerja. Ia
tak pernah mendengar Azzam berbincang-bincang tentang
perempuan. Setahunya, Azzam tak mengenal perempuan kecuali
ketiga adik dan ibunya. Merekalah yang menjadi segala galanya baginya. Ia ingin seperti Azzam, tapi ternyata ia tidak
bisa mengingkari bahwa selain ibunya dan Cut Mala adiknya,
ternyata ada Tiara di dalam hatinya.
Fadhil bangkit mengambil air wudhu lalu shalat. Hatinya
tidak bisa khusyuk, tapi ia tetap shalat. Selesai shalat ia ke
kamar Azzam. Azzam sedang membaca kitab Al Hikam.
"Ee kau Dhil, sudah bangun?"
"Bukan sudah bangun Kang, tapi aku memang tidak bisa
tidur!" "Kenapa tidak bisa tidur?"
"Aku mau cerita, tapi tolong ini jadi rahasia di antara kita
berdua saja ya." "Baik." 335 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Habiburrahman El Shirazy "Begini Kang. Aku sedang menghadapi masalah psikologis yang pelik Kang."
"Pelik bagaimana Dhil?"
Fadhil lalu menceritakan semuanya. Tentang Tiara yang
meminta pendapatnya karena dilamar Zulkifli yang tak lain
adalah temannya sendiri di Indonesia. Tentang saran yang ia
berikan. Tentang segala perasaan cintanya pada Tiara. Tentang kekecewaan Tiara. Tentang pernikahan Tiara yang akan
segera diadakan. Tentang hasil rapat di KMA yang memintanya jadi penanggung jawab acara. Tentang dirinya yang
harus mendendangkan nasyid di hadapan mempelai berdua.
Tentang segala rasa cinta pada Tiara yang membuatnya
tersiksa. Tentang kesedihan dan nestapanya yang menyesak
dada. Fadhil menceritakan itu semua dengan mata berkaca kaca.
"Bayangkan Kang, kalau boleh jujur, aku sudah bersimpati padanya sejak mengajarnya di Madrasah Aliyah. Dulu aku
tidak merasakannya. Tapi sejak dia tiba di Cairo ini, aku diamdiam sudah merencanakan hendak mengkhitbahnya begitu aku
lulus. Aku sangat mencintainya. Namun herannya ketika dia
minta saran kenapa aku bisa memberi saran demikian. Kenapa
aku sok jadi pahlawan dengan mengutamakan orang lain"
Sekarang aku seperti terpanggang oleh api cemburu dan
penyesalan yang sangat menyakitkan. Aku harus bagaimana
Kang?" Azzam tersenyum. Entah kenapa mendengar kisah Fadhil
ia ingin tertawa, tapi tidak dilakukannya. Ia takut membuat
Fadhil semakin tersiksa. Dengan tenang, ia berniat menghibur
dan memberikan jalan yang lebih terang kepada Fadhil. Ia
menanggapi, "Dhil, Fadhil, masalah yang kau hadapi itu masalah kecil.
Tak usah kaubesar-besarkan. Nanti semuanya akan baik-baik
saja. Ini kebetulan aku baru saja membaca perkataan Imam
Ibnu Athaillah yang sangat dahsyat tentang cinta. Dan perkataan beliau ini bisa jadi terapi yang tepat untuk penyakit
336 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Ketika Cinta Bertasbih Buku I
cintamu. Ya, aku katakan apa yang kau simpan di hatimu itu
adalah penyakit. Cinta sejati itu menyembuhkan tidak menyakitkan."
Dengar baik-baik ya perkataan Ibnu Athaillah, saya bacakan langsung dari kitab aslinya. Beliau mengatakan: la yukhriju
asy syahwata illa khaufun muz'ijun aw syauqun muqliqun! Artinya
tidak ada yang bisa mengusir syahwat atau kecintaan pada kesenangnn duniawi selain rasa takut kepada Allah yang menggetarkan
hati, atau rasa rindu kepada Allah yang membuat hati merana!
"Coba resapi baik-baik kata-kata ulama besar dari Iskandaria ini. Kecintaanmu pada Tiara itu syahwat. Hampir semua
orang yang jatuh cinta itu merasakan apa yang kau rasakan.
Dan perasaan seperti itu tidak akan bisa kaukeluarkan, kauusir
dari hatimu kecuali jika kau memiliki dua hal.
"Pertama, rasa cinta kepada Allah yang luar biasa yang
menggetarkan hatimu. Sehingga ketika yang ada di hatimu
adalah Allah, yang lain dengan sendirinya menjadi kecil dan
terusir. Kedua, rasa rindu kepada Allah yang dahsyat sampai
hatimu merasa merana. Jika kau merasa merana karena rindu
kepada Allah, kau tidak mungkin merana karena rindu pada
yang lain. Jika kau sudah sibuk memikirkan Allah, kau tidak
akan sibuk memikirkan yang lain.
"Karena hatimu miskin cinta dan rindu kepada Allah,
jadinya kau dijajah oleh cinta dan rindu pada yang lain. Saat
ini yang menjajah hatimu adalah rasa cinta dan rindumu pada
Tiara. Itulah yang membuatmu tersiksa Padahal kau sudah
tahu kalau dia sudah dilamar dan dikhitbah saudaramu sendiri.
Kau harus tahu perasaan seseorang tidak bisa mengubah
hukum syariat. Seberapa besar rasa cintamu kepada Tiara dan
seberapa besar perasaan cintanya kepadamu, tidak akan mengubah hukum dan status Tiara, bahwa ia telah dikhitbah oleh
saudaramu. Apalagi Tiara telah menerimanya.
"Panitia pernikahan telah ditata. Kau sama sekali tidak
boleh merusaknya. Kalau kau mau jadi pahlawan jangan setengah-setengah. Jadilah pahlawan yang benar benar pahlawan,
meskipun harus mengorbankan sesuatu yang kau anggap pa337
Ilyas Mak"s eBooks Collection
Habiburrahman El Shirazy ling berharga. Tidak ada pahlawan yang tidak berkorban apaapa! "
Kedua mata Fadhil basah mendengar kata -kata Azzam
yang membukakan jalan lebih terang baginya. Tapi Tiara
masih juga tertulis dengan jelas di hatinya.
"Terima kasih Kang. Cinta memang bukan segala-galanya, tapi kehilangan cinta seperti kehilangan segala -galanya."
Azzam tersenyum dan berkata dengan suara pelan,
"Benar. Mencintai makhluk itu sangat berpeluang menemui kehilangan. Kebersamaan dengan makhluk juga berpeluang mengalami perpisahan. Hanya cinta kepada Allah yang
tidak. Jika kau mencintai seseorang ada dua kemungkinan
diterima dan ditolak. Jika ditolak pasti sakit rasanya. Namun
jika kau mencintai Allah pasti diterima. Jika kau mencintai
Allah, engkau tidak akan pernah merasa kehilangan. Tak akan
ada yang merebut Allah yang kaucintai itu dari hatimu. Tak
akan ada yang merampas Allah. Jika kau bermesraan dengan
Allah, hidup bersama Allah, kau tidak akan pernah berpisah
dengannya. Allah akan setia menyertaimu. Allah tidak akan
berpisah darimu. Kecuali kamu sendiri yang berpisah dariNya. Cinta yang paling membahagiakan dan menyembuhkan
adalah cinta kepada Allah 'Azza wa Jalla."
Mendengar hal itu ada kesejukan yang mengaliri jiwanya.
Kesejukan yang membuat hatinya sedikit terhibur dan lega.
Jiwanya perlahan mulai menemukan ketenangan.
338 Ilyas Mak"s eBooks Collection
28 SEPUCUK SURAT Dl HARI PENGHABISAN RESEP
Tiara belum juga bisa menerima kenyataan yang dihadapinya. Dua hari lagi rombongan pengantin putra dari Aceh
akan datang. Ia masih tidak percaya bahwa bukan Fadhil
Mutahar yang akan menjadi suaminya. Ia merasa dua hari
masih bisa digunakan unhuk mengubah segalanya.
Pagi ihu setelah shalat Subuh ia menulis sepucuk surat
untuk Fadhil. Itulah usahanya yang paling penghabisan untuk
mendapatkan cintanya. Cut Mala ia paksa untuk mengantarkan surat itu kepada orang yang ia damba.
Fadhil sudah menyiapkan diri untuk menghadapi hari
yang sangat berat baginya. Kata -kata Azzam menyitir sepenggal kalimat Ibnu Athaillah terus tergianggiang di kepala.
Habiburrahman El Shirazy "Tidak ada yang bisa mengusir syahwat atau kecintaan pada
kesenangan duniawi, selain rasa takut kepada Allah yang menggetarkan hati, atau rasa rindu kepada Allah yang membuat hati
merana!" Ia telah menyadari sepenuhnya, bahwa cintanya kepada
Tiara yang sedemikian dahsyat menjajah hatinya hanya bisa
diusir dengan menghadirkan rasa cinta, rindu, dan takut kepada Allah yang memenuhi seluruh hati dan jiwa. Dengan sekuat
tenaga ia mulai menata hati dan jiwanya. Ia telah berusaha
Ketika Cinta Bertasbih Karya Habiburrahman El Shirazy di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
sebisa mungkin menghadirkan Allah dalam hatinya, dan mem buang yang selain Dia. Meskipun itu adalah hal yang sangat
berat ia rasa. Namun ia terus berusaha dan berusaha.
Hari itu Fadhil puasa, saat teman-temannya tidak puasa.
Ia memilih di rumah saja saat teman-temannya, rekreasi menelusuri sungai Nil ke Qanathir El Khairiyyah. Hanya ia dan
Azzam yang di rumah. Azzam asyik dengan membaca kitab Al
Hikam-nya. Sementara dirinya berusaha menenteramkan jiwanya dengan membaca sejarah hidup para tabi'in 74 yang mulia.
Pagi itu Cut Mala datang menemui kakaknya. Datang
mengantarkan surat yang diamanahkan kepadanya.
"Kak, ini ada surat dari Kak Tiara. Katanya sangat penting. Kakak diminta langsung membacanya dan langsung
menjawabnya. Saya diminta membawanya."
Fadhil agak kaget mendengar apa yang dikatakan adiknya. Kaget bercampur penasaran, gembira, dan kecewa. Ia
penasaran apa gerangan isi surat itu. Gembira karena yang
menulis adalah Tiara. Itulah untuk pertama kalinya ia menerima surat dari orang yang sesungguhnya ia damba. Dan
kecewa karena ia merasa tidak berhak lagi mendambakannya.
Dengan tangan sedikit gemetar ia terima surat itu. Ia agak
ragu. Ia menatap Mala. "Bacalah Kak sekarang juga," ucap Mala meyakinkannya.
Perlahan ia ambil surat dari amplopnya dan ia baca.
74 Tabi'in adalah orang-orang saleh yang bertemu para sahabat Rasulullah Saw.
340 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Ketika Cinta Bertasbih Buku I
Kepada Kakakku sekaligus ustadzku,
Ustadz Fadhil Mutahar Yang sangat aku hormati dan yang, aku harus mengakuinya
secara tertulis, SANGAT AKU CINTAI.
Assalamulaikum wa Rahmatullah wa Barakaatuh.
Doaku mengawali isi surat ini, semoga yang menulis surat ini
dan yang membaca surat ini diampuni dosa-dosanya oleh Allah
"Azza wa Jalla. Jika mengharapkan cinta seseorang adalah berdosa semoga diampuni oleh Allah "Azza wa Jalla. Jika menulis
surat demi cinta adalah dosa maka semoga Allah "Azza wa Jalla
mengampuni orang yang menulisnya.
Kak Fadhil tercinta, Surat ini adalah usaha penghabisanku untuk mewujudkan
harapanku, dan untuk meyakinkan diriku bahwa cinta bisa mengubah nasib seorang gadis malang yang kini berada di ujung pedang.
Kak Fadhil tercinta, Aku harus berbuat apa Kak agar bisa hidup dengan orang
yang aku damba" Dan orang itu adalah kakak. Perasaanku terhadap kakak sesungguhnya sangat jelas, sejelas matahari di siang
hari, dan purnama raya di malam hari. Begitu ada yang datang
melamarku aku minta pertimbangan kakak dengan harapan kakak menunjukkan rasa cinta dan cemburu. Tapi yang aku dapatkan adalah sikap tinggi hati, kakak menyarankan agar aku terima saja lamaran itu. Mendengar saran kakak itu terus terang
hatiku geram dan marah, maka seketika itu tanpa pikir panjang
aku terima lamaran itu. Saat itu aku tidak berpikir bahwa
sesungguhnya aku belum bisa menerimanya.
Kak Fadhil tercinta, 341 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Habiburrahman El Shirazy Aku tahu kalau kakak juga mencintai saya. Aku bisa membacanya dari sikap kakak selama ini. Sejak kakak pertama kali
bertemu dengan diriku. Dan saat itu aku menjadi murid kakak.
Sampai saat aku menginjakkan kaki di Mesir dan kakak termasuk tim yang menjemput diriku dan teman-temanku. Sampai
ketika aku sudah tinggal di Mesir.
Selama ini tanpa bicara sepatah kata kakak sudah menunjukkan dan mengisyaratkan rasa cinta kepadaku. Aku memang
diam, karena seorang gadis memang sebaiknya diam dan menunggu. Aku menunggu keberanian kakak untuk meminangku. Sungguh, Kak, aku menunggu. Aku sempat berpikir, mungkin kakak
akan menunggu sampai kakak selesai kuliah. Dan aku siap
menunggu. Sampai lamaran itu datang. Aku beritahukan kepada
kakak, dengan harapan kakak memberikan ketegasan. Memberikan harapan yang lebih bisa dipertanggungjawabkan.
Namun apa salahku Kak" Apa" Sampai kau begitu tega
membabat semua harapanku. Apa salahku sampai kau begitu
tega melukaiku" Dan juga melukai dirimu sendiri.
Kak Fadhil tercinta, Dengan surat ini, aku mengajak kakak untuk rendah hati.
Dan aku mengajak kakak untuk berani. Berani bertindak, berani melangkah agar kita tidak lebih sakit lagi. Aku bisa merasakan betapa sakitnya kakak menjadi penanggung jawab acara
pernikahan nanti (jika itu terjadi). Betapa sakitnya kakak harus
mendendangkan nasyid di hadapan kami" Aku sendiri merasakan
sakit berlipat-lipat saat merasakan betapa akan sakitnya diri
kakak saat itu. Aku sendiri akan sangat sakit, dan entah apakah aku nanti
bisa menahannya, ketika mengetahui yang mengakad diriku benarbenar orang lain, bukan kakak. Yang berbahagia di pelaminan
adalah orang lain dan bukan kakak. Sementara kakak hanya
menjadi penghibur para tamu yang sedang menikmati hidangan.
Kak Fadhil tercinta, Masih ada waktu. Ini memang sudah terlambat. Namun
masih bisa diperbaiki selama akad nikah itu belum terjadi. Kak,
342 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Ketika Cinta Bertasbih Buku I
dua hari lagi mereka akan datang. Hari berikutnya akad nikah.
Dan hari berikutnya pesta walimah. Kalau kakak mau, aku
akan katakan supaya mereka membatalkan semuanya. Dan aku
akan jelaskan semuanya. Biarlah kerugian di pihak calon pengantin lelaki nanti aku yang merampungkannya.
Jika kakak mau dan jika kakak berani. Sebab risiko selanjutnya adalah aku dan kakak yang akan menghadapi. Memang
kita akan menantang badai. Tapi bukankah pencinta sejati selalu
siap menantang badai. Aku yakin kakak adalah seorang pencinta
sejati. Ya, kakak adalah seorang pencinta sejati yang gagah berani,
yang siap mengarungi penjalanan panjang hidup dengan gagah
berani pula: demi orang-orang yang dicintai.
Dan dengan menulis surat ini aku telah memulai. Karena aku
juga ingin menjadi pencinta sejati. Selanjutnya tinggal kakak,
apakah kakak punya nyali"
Kak Fadhil tercinta, Aku berharap kakak tidak lagi tinggi hati.Aku berharap
kakak menyambut baik maksud surat ini. Inilah harapan terakhirku. Juga; harapan terakhir bagi kakak jika kakak memang
memiliki rasa cinta yang sama denganku. Jika kakak tidak
menyambutnya, maka ketahuilah sesungguhnya yang menghujamkan pedang ke jantung gadis malang penulis surat ini adalah dua
tangan kakak yang sangat jahat. Sesungguhnya yang memenggal
leher gadis penulis surat ini adalah tangan algojo kakak yang
kejam. Aku berharap itu tidak terjadi.
Kak Fadhil tercinta, Aku tunggu jawabannya. Segera. Langsung jawab seketika
surat ini telah kakak baca. Sebab tak ada lagi waktu yang tersisa.
Maafkan jika hal ini kakak anggap menambah dosa.
Wassalam, Yang sungguh mencintaimu Tiara Kemala Putri 343 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Habiburrahman El Shirazy Tubuh Fadhil bergetar hebat. Rasa cinta dan damba pada
Tiara yang nyaris pupus kembali bertunas. Wajah Tiara yang
memohon penuh iba kepadanya terbayang di pelupuk mata.
Kata-kata Tiara dalam suratnya terngiang-ngiang kembali,
Kak Fadhil tercinta, Aku berharap kakak tidak lagi tinggi hati. Aku berharap kakak
menyambut baik maksud surat ini. Inilah harapan terakhirku. Juga
harapan terakhir bagi kakak jika kakak memang memikili rasa
cinta yang sama denganku.
Fadhil goyah. Hatinya oleng. Ia kembali terbayang dengan kata-kata Tiara selanjutnya,
Jika kakak tidak menyambutnya, maka ketahuilah sesungguhnya yang menghujam-kan pedang ke jantung gadis malang penulis
surat ini adalah dua tangan kakak yang sangat jahat. Sesungguhnya yang memenggal leher gadis penulis surat ini adalah tangan
algojo kakak yang kejam. Aku berharap itu tidak terjadi.
Atas ajakan tawaran dan ancaman itu perasaannya
mengiyakan. Namun akal sehatnya menentang habis-habisan.
Ada pertarungan dahsyat dalam batinnya. Ia tidak bisa memutuskan. Hatinya pilu. Wajahnya jadi biru. Seluruh otot-ototnya terasa kaku.
"Ada apa Kak" Apa yang terjadi?" tanya Mala melihat
perubahan muka kakaknya. Fadhil menarik nafas.Terasa nyeri. Dadanya terasa sakit
sekali. Tapi ia berusaha menahan dan menguatkan diri. Ia tak
mau lagi masuk rumah sakit, meskipun cuma sehari.
"Bacalah surat ini. Dan tolong bantu kakak untuk mengambil keputusan," ujar Fadhil dengan suara parau. Cut Mala
mengulurkan tangan mengambil surat itu dan membacanya
kata demi kata. Fadhil memperhatikan wajah adiknya dengan
seksama. Perlahan-lahan mata adiknya itu berkaca-kaca. Tak
selang berapa lama Cut Mala telah selesai membaca dengan
muka yang sama pucatnya dengan kakaknya.
"Aku bisa merasakan harapan yang dirasa Kak Tiara.
Namun setelah urusan pernikahan itu sedemikian matangnya,
344 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Ketika Cinta Bertasbih Buku I
panitia telah terbentuk, dan dua hari lagi mereka akan datang,
Mala rasa menerima surat ini kakak benar-benar bagai makan
buah simalakama." "Lalu apa yang sebaiknya kakak lakukan Dik. Tolong
kakak kasih saran?" "Kak, Mala tidak bisa kasih saran. Sebab perasaan Mala
tidak jernil1 lagi. Perasaan Mala sangat terlibat di sini. Terus
terang Mala juga sangat ingin Kak Fadhil bersanding dengan
Kak Tiara. Aku sendiri jika jadi Kak Tiara mungkin akan lebih
nekat lagi. Lebih baik kakak minta saran segera pada orang
yang pikirannya masih jernih dan bisa menjaga rahasia ini."
"Tidak ada siapa-siapa di rumah ini kecuali Kang Azzam
yang sejak pagi belum keluar dari kamarnya."
"Minta saran dia saja."
Fadhil ragu. Ia sudah bisa meraba Azzam pasti akan
memberi jawaban yang tidak jauh berbeda dengan yang pernah diberikan kepadanya. Fadhil sebenarnya mencari saran
yang lebih mendukung ajakan Tiara.
"Cepat sana Kak, minta saran pada Kang Azzam. Sebab
kakak harus segera menjawab hari ini juga!" Cut Mala mendesak.
Dengan berat hati Fadhil bangkit menuju kamar Azzam.
Azzam ternyata masih duduk di meja belajarnya. Di
hadapannya bukan lagi kitab Al Hikam tapi kitab Tafsir Ayatul
Ahkam. Tanpa basa-basi lagi Fadhil menjelaskan kesulitan
yang dihadapinya. Ia minta Azzam membaca surat yang diterimanya. Azzam langsung membacanya dengan seksama.
"Bagaimana Kang" Apa yang harus saya lakukan Kang?"
tanya Fadhil melihat Azzam selesai membaca.
Azzam menatap wajah Fadhil dengan tatapan serius, lalu
berkata tegas, "Jika kau memang berani menantang badai. Badai yang
tidak hanya di dunia, tapi juga badai di akhirat kelak, maka
kau bisa ikuti ajakan Tiara! Dan dengar baik baik kata -kataku
345 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Habiburrahman El Shirazy ini Fadhil, jika kau mengiyakan ajakan Tiara, maka kau akan
merusak tatanan. Kau bukan seorang lelaki sejati tapi kau seorang munafik, pengkhianat yang menikam saudaranya sendiri.
Coba bayangkan berapa banyak yang akan sakit jika ide gila
Tiara itu kau dukung dan kau turuti.
"Dhil, percayalah padaku, jika Tiara itu jadi menikah
dengan Zulkifli setelah akad dan menemui malam pertama dan
bulan madu, seluruh kenangannya denganmu akan hilang. Ia
hanya akan mencintai suaminya, orang yang pertama menyentuhnya. Dan kau kelak, begitu menikah dan punya isteri juga
sama. Jika Tiara memang benar-benar tidak bisa menerima
Zulkifli tentu sejak pertama dia akan langsung menolaknya,
tanpa harus meminta pertimbanganmu. Tanpa harus mencari
dulu kepastian atau isyarat atau ketegasan, atau apalah namanya darimu.
"Pesanku hanya satu, kau jangan jadi pecundang, jangan
jadi pengkhianat! Jadilah kau lelaki sejati. Kau jangan kalah
oleh perasaan. Sebagian perasaan itu datangnya dari nafsu
yang mengajak dosa. Tapi ikutilah petunjuk Nabi. Demi menjaga rahmat dan kasih sayang sesama manusia dan khususnya
sesama Muslim, Baginda Nabi sudah memberikan petunjuk
yang indah bagi kita. Petunjuk dan tatakrama berkaitan
dengan melamar wanita. Beliau dengan tegas mengatakan,
'Haram hukumnya bagi seorang Muslim melamar di atas lamaran
saudaranya!' Kita dilarang melamar wanita yang telah duluan
dilamar orang lain. Kecuali kalau wanita itu memang telah
menolak, dan artinya masih kosong, tidak ada yang melamarnya, maka kita boleh melamarnya.
"Apa yang kau lakukan jika kau turuti ajakan gila Tiara.
Kau kelak akan berhadapan dengan Baginda Nabi di depan
pengadilan Allah. Kau akan berhadapan dengan Zulkifli yang
harga dirinya kau injak-injak. Kau juga akan berhadapan
dengan keluarga Zulkifli yang kau rendahkan. Kau juga akan
berhadapan dengan seluruh teman-temanmu dari Aceh karena
kau telah menorehkan sejarah buram di tengah-tengah mereka.
346 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Ketika Cinta Bertasbih Buku I
"Dalam pandanganku yang paling tepat kau lakukan adalah beristighfar. Dan mintalah Tiara untuk sadar. Tetaplah
berjalan di jalan yang lurus, jalan yang telah digariskan oleh
Rasulullah Saw. Dan tetaplah kau jadi lelaki sejati. Tak usah
kau sesali apa yang terjadi. Ini mungkin yang terbaik bagi
kalian berdua. Jika ternyata takdirnya kalian memang akan
bersatu dan bertemu, maka Allahlah yang akan mengatur
semuanya. Apa bangganya kita mendapatkan cinta dari orang
yang kita damba, namun kita kehilangan cinta Allah 'Azza wa
Jalla. Apa bangganya"
"Dan terakhir ingat Dhil, pencinta sejati bukanlah seperti
yang ditulis Tiara dalam tulisannya. Pencinta sejati adalah
orang yang mencintai karena Allah dan rasulNya. Kukira
ketika menulis surat itu, perasaan dan pikiran Tiara sedang
oleng. Tidak jernih dan tenang. Dan dalam kondisi seperti itu,
setan dengan gampang merasuki perasaan dan pikirannya.
Hati-hatilah Dhil." Fadhil mendengarkan dengan waiah terpekur. Kata-kata
yang ditulis Tiara yang mengharu-biru dalam suratnya seolah
hangus terbakar oleh kata demi kata yang disampaikan Azzam
dengan tegas dan berwibawa.
"Jazakallah Kang. Aku sudah tahu apa yang harus kuputuskan!"
"Semoga keputusan yang tepat dan terbaik."
"Semoga Kang." "Amin." 347 Ilyas Mak"s eBooks Collection
29 SANG PENGANTIN Tiara membaca surat pendek yang ditulis olel Fadhil itu
berulang-ulang. Dadanya seperti tertusuk puluhan paku berkarat. Ia sangat sedih dan kecewa berat.
Adikku, bukannya aku tidak mencintaimu. Sungguh aku
sangat mencintaimu. Dan bukannya aku tidak mendamba hidup
bersamamu. Sungguh aku sangat ingin hidup bersamamu.
Namun tidak semua yang didamba manusia pasti diraihnya.
Aku sangat mencintaimu, tapi aku tidak mau kehilangan cintaNya. Aku mendamba hidup bersamamu, tapi aku lebih mendamba hidup bersama ridha-Nya.
Jangan paksa aku menikam saudaraku sendiri. Jangan
paksa aku melakukan tindakan yang melanggar aturan Ilahi.
Mari kita samasama insyaf. Cinta sejati itu tidak menzalimi.
Cinta sejati berorientasi ridha Ilahi.
Ketika Cinta Bertasbih Buku I
Adikku, kita adalah orang Aceh. Dan kita sudah diajari
untuk tegar, berbesar hati, dan setia pada teman sendiri. Maafkan aku. Doaku selalu menyertaimu semoga engkau bahagia
Ketika Cinta Bertasbih Karya Habiburrahman El Shirazy di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
selalu. Amin. Kakakmu, Fadhil. Harapan telah tertutup. Tak ada pilihan lagi baginya
kecuali menghapus airmatanya dan menghadapi hidup yang
sesunOguhnya. Hidup yang tidak lagi hanya harubiru rasa
cinta pada pujaan jiwa. Ia merasa bahwa Fadhil benar. Kata katanya benar. Seorang Muslim tidak boleh menzalimi Muslim yang lain. Apapun alasannya dalam Islam kezaliman tidak
dibenarkan. Termasuk kezaliman dengan alasan cinta. Sungguh naif, cinta macam apa yang mendatangkan kezaliman"
Tiara akhirnya mengoreksi dirinya sendiri. Dialah sesungguhnya yang salah menentukan langkah. Semuanya,
sebenarnya ada di tangannya. Kenapa ketika lamaran ZuIkifli
datang dan ia tidak suka lantas meminta pertimbangan Fadhil.
Ia baru sadar betapa sulit posisi Fadhil saat itu. Zulkifli adalah
temannya, dan ia harus setia pada temannya. Maka wajarlah
jika Fadhil memberikan saran seperti itu. Meskipun ia mendapatkan saran itu, saran untuk tidak menolak lamaran Zulkifli
dari Fadhil. Namun sesungguhnya kalau dia memang tidak
suka dia boleh dan tidak ada salahnya menolaknya. Kenapa
saat itu ia emosi dan langsung menelpon ayahnya di Indonesia, menerima lamaran Zulkifli. Ia merasa memperoleh pela jaran berharga, keputusan yang diambil dengan penuh emosi,
hanya mendatangkan penyesalan tiada henti.
Kini setelah semua tertata rapi ia menulis surat untuk
merusak semuanya dengan alasan cinta. Tinggal hitungan jam
saja, Zulkifli dan kedua orangtuanya akan datang. Ayahnya
juga akan datang. Ia bukannya mempersiapkan menyambut
349 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Habiburrahman El Shirazy mereka dengan penuh kehangatan, namun malah mengajak
Fadhil mempersiapkan pedang paling tajam guna menikam
mereka dari belakang. Tiara menghela nafas panjang. Mata nya terpejam. Ia merasa dirinya benar-benar sangat malang.
*** Fadhil terus berjuang untuk tabah dan berbesar jiwa. Tak
ada pilihan lain baginya. Siang itu ia dan beberapa mahasiswa
Aceh ke Bandara untuk menjemput Zulkifli dan rombongannya. Saat bertemu Zulkifli ia berusaha sekuat tenaga untuk
ikhlas dan berbahagia. Ia rangkul kawan lamanya itu dengan
muka ceria. Ia ucapkan kalimat: Selamat datang di negeri Nabi
Musa wahai sahabat tercinta.
Ia tempatkan Zulkifli dan rombongannya di Wisma
Nusantara. Ia sendiri yang mengantarkan Zulkifli dan rombongannya ke kamarnya. Ia berikan nomor telpon flatnya, jika
ada apa-apa minta bantuan apa saja, ia minta untuk menghubungi dirinya.
Fadhil ingat betul kata -kata Azzam,
"Pesanku hanya satu, kau jangan jadi pecundang, jangan jadi
pengkhianat! Jadilah kau lelaki sejati. Kau jangan kalah oleh
perasaan. Sebagian perasaan itu datangnya dari nafsu yang mengajak dosa. Tapi ikutilah petunjuk Nabi!"
Fadhil berusalla keras memberikan yang terbaik untuk
sahabat lama dan rombongannya. Termasuk di dalamnya adalah ayah Tiara, orang yang pernah ia harapkan akan jadi mertuanya.
Apa yang dilakukan Fadhil bukannya tidak diketahui oleh
Tiara. Tiara tahu semuanya dari ayahnya yang banyak bercerita tentang kebaikan Fadhil sejak bertemu di Bandara. Juga
cerita dari ayah dan ibu Zulkifli yang beberapa kali memujimuji Fadhil.
"Fadhil itu kan temannya Zulkifli sejak dulu. Saya beberapa kali bertemu dengan dia di pesantren dulu. Dia itu baik,
ramah dan sangat perhatian. Saya masih ingat saat saya ke
350 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Ketika Cinta Bertasbih Buku I
pesantren dulu sandal saya hilang di-ghosob 75 oleh para
santri, saat itu Fadhil-lah yang bingung ke sana kemari mencari sandal saya. Zulkifli ini malah santaisantai saja." Cerita
ayah Zulkifli dengan santai di hadapan Tiara. Cerita yang
secara tidak sengaja sangat menyanjung Fadhil luar biasa.
Cerita itu semakin membuat ulu hatinya ngilu bagai ditusuktusuk sembilu.
Pada hari akad nikah yang dilaksanakan di KBRI, Fadhil
adalah orang yang paling sibuk. Dialah yang mencarikan
mushaf ke toko buku Darussalam, karena saat itu Tiara minta
maharnya ada mushaf. Dan Zulkifli belum mempersiapkan itu.
Fadhil langsung lari dengan taksi. Ia mencarikan mushaf
mahar yang terbaik. Tiara tahu bahwa yang mencarikan
mahar adalah Fadhil. Matanya berkaca -kaca saat itu juga. Ia
berusaha sekuat tenaga agar airmatanya tidak meleleh, apalagi
tumpah. Dalam hati ia berkata, "Seharusnya memang dia yang
mencarikan mahar untukku dan dia pula yang akad nikah
denganku." Kalimat itu hadir dalam hatinya tanpa ia bisa
menolaknya. Sungguh tidak mudah menikah dengan orang
yang tidak dicintai, sementara orang yang dicintai ada di
depan mata dengan segala kemuliaan akhlak dan pengorbanannya. Ia beristighfar ketika sadar akan apa yang baru saja
ia ucapkan di dalam hatinya.
Akad nikah berlangsung. Fadhil duduk menundukkan
muka dengan hati gemuruh luar biasa. Tiara duduk dengan
penuh rasa pasrah. Zulkifli menjawab akad dengan mantap
dan lantang. Akad nikah telah terjadi. Pipi Fadhil basah. Tiara
tak kuasa menahan tangisnya. Fadhil memeluk Zulkifli dengan
hangat sambil mengucap, "Baarakallahu laka wa baaraka 'alaika wa jama'a bainakuma
fi khair!" Zulkifli berulang kali mengucapkan rasa terima kasihnya
yang tiada terhingga. Saat Fadhil melangkah meninggalkan
ruangan, Tiara sempat melihat mata Fadhil yang sembab, ia
75 Ghosob. dipinjam tanpa ijin yang punya
351 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Habiburrahman El Shirazy juga sempat melihat Fadhil mengusap airmatanya dengan
punggung tangannya. Hati Tiara bagai diiris-iris. Ia memandangi pemuda yang
dikaguminya itu melangkah keluar.
Usai akad Fadhil langsung minta pada teman temannya
dari Aceh untuk membereskan semuanya. Ia minta diri untuk
pulang. Ia bilang ada urusan penting Namun sebenarnya, ia
tiada kuasa untuk menumpahkan tangisnya. Keluar dari KBRI
ia mencegat taksi, dan saat taksi itu berjalan ia menangis
dengan sepuas-puasnya. Ia sendiri tidak tahu menangis karena apa" Apakah ia
menangis karena sedih bahwa gadis yang dicintainya telah jadi
milik orang lain" Ataukah menangis bahagia karena temannya, yaitu Zulkifli telah mendapatkan pasangan hidupnya"
Ataukah menangis karena bangga pada dirinya sendiri yang
telah berhasil melalui ujian paling berat dalam hidupnya"
Taksi sampai di Mutsallats. Sampai di rumahnya ia
langsung mengunci kamarnya dan menangis sepuaspuasnya.
Semua yang pernah ia alami bersama Tiara seperti diputar
dalam ingatannya. Sejak pertama kali bertemu di pesantren
sampai surat terakhir Tiara dan bagaimana ia menjawabnya.
Dan paling akhir adalah saat dirinya menyaksikan Tiara
diakad dan diperisteri orang lain di depan matanya. Dan dialah
yang mencarikan maharnya.
*** Ujian bagi Fadhil belum selesai. Ia masih harus menghadapi satu ujian lagi. Mendendangkan nasyid dalam pesta
walimatul ursy. Fadhil nyaris tidak kuat. Ia nyaris tidak datang.
Tapi ia kembali teringat dengan katakata Azzam,
"Pesanku hanya satu kau jangan jadi pecundang...!"
Akhirnya ia menetapkan hati untuk berangkat. Tim Nasyid yang ia pimpin adalah Tim Nasyid khas Aceh.Tim Nasyid
yang mengangkat etnik musik khas Aceh. Tim Nasyidnya
sama sekali tidak menggunakan perangkat musik modern.
352 Ilyas Mak"s eBooks Collection
Ketika Cinta Bertasbih Buku I
Namun menggunakan perangkat musik tradisional khas Aceh,
yaitu Geundeurang, Rapa'i dan Seurune Kale.
Geundeurang, adalah alat musik tabuh berbentuk
panjang terbuat dari kulit kambing dan kayu nangka dan
menggunakan stik letter L sebagai penabuhnya. Sedangkan
Rapa'i adalah alat musik tabuh khas Aceh yang menyerupai
rebana dengan berbagai ukuran dan memakai tamborin. Dan
Seurune Kale adalah alat musik tiup yang terbuat dari kayu
nangka dan diujungnya menggunakan daun lontar sebagai
penyaring suara. Anggota Tim Nasyidnya itu delapan orang. Dua vokalis,
salah satunya adalah dirinya. Bahkan dirinya adalah vokalis
utama. Dua penabuh Geundeurang. Empat penabuh Rapa'i
dengan berbagai ukuran. Dan dua peniup Seurune Kale.
Sebelum tampil ia memberi semangat kepada timnya untuk
tampil yang sebaikbaiknya.
Acara walimatul ursy diadakan di Daarul Munasabat
Masjid Musa bin Nushair Hay El Sabe'. Ayah Zulkifli adalah
seorang pedagang sukses yang kaya raya di Aceh. Pesta
pernikahan itu diadakan besar-besaran. Seluruh orang Aceh di
Mesir diundang. Seluruh pejabat dan staf KBRI, pengurus
PPMI, pengurus WIHDAH, dan seluruh ketua kekeluargaan
diundang. Untuk menata hatinya Fadhil minta agar Ramzi Muda,
vokalis yang satunya tampil lebih dulu. Tim Nasyid Nangroe
Voice muncul dengan diiringi tepuk tangan yang membahana
dari hadirin. Hati Tiara sudah lebat. Badai bagai bergulunggulung di dalam dadanya. Ia merasa tidak adil Fadhil harus
jadi penghibur dalam acara itu. Tidak adil. Walau bagaimana
pun Fadhil pernah menjadi ustadznya. Namun ia tidak bisa
berbuat apa-apa. Nangroe Voice menata posisinya. Hadirin diam. Suasana
hening. Fadhil tidak kelihatan. Seurune Kale ditiup perlahan.
Diikuti hentakan tabuh Rapa'i. Iramanya mengalun, menggema, menyihir siapa saja yang mendengarnya. Keindahan
Pendekar Binal 7 Rahasia The Secret Karya Rhonda Byrne Rajawali Emas 14
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama