itu. Suatu hari, setelah dipandang cukup, Jiang Yong berniat menguji Dai Zhen.
Jiang Yong memberikan soal-soal yang paling sulit selama sepuluh tahun
terakhir ia mengajar di universitas, dan di antaranya ada beberapa yang sama
sekali tidak bisa dijawab oleh murid-muridnya selama ini. Dai Zhen
mengerjakan semua soal tersulit yang diberikan gurunya dan ia sanggup
menjawabnya secara cermat dan brilian. Karena itu, Jiang Yang tak hentihentinya
memuji Dai Zhen, "Sung?guh luar biasa, brilian!"
Sejak saat itu Jiang Yang mengangkat Dai Zhen sebagai murid istimewa serta
sahabat yang baik. Ia berniat mengajarkan seluruh pengetahuan yang
dimilikinya kepada Dai 2hen. Ia berniat mencetak seorang Dai Zhen paling
sedikit menjadi sama pintar dengan dirinya, dan jika mungkin lebih dari
dirinya. Beberapa lama kemudian, Dai Zhen pindah ke Beijing. Para pejabat istana
meminta Dai Zhen untuk mengarang sebuah buku berjudul Wu Li Tong Kao.
Unruk mengarang buku itu, Dai Zhen menggunakan seluruh pengetahuan yang
telah diajarkan Jiang Yong kepada dirinya yang juga akhirnya menjadi sebuah
buku lain, Xie Bu Fa Jie Quan Yi. Buku Wu Li Tong Kao menjadi salah satu buku
terpenting dan tertinggi nilainya pada zaman Dinasti Qing. Pada waktu Dai
Zhen berumur empat puluh tahun, gurunya meninggal dunia pada usia 82
tahun. Untuk mengenang gurunya, ia menulis sebuah buku berjudul, Jiang Zhen
Xiu Xian Sheng Shi Lue Zbuang, sebuah buku yang juga mempunyai nilai yang
sangat tinggi; sebuah buku karya seorang murid yang memuat seluruh
pengetahuan yang pernah diajarkan gurunya. Buku itu juga mengungkapkan
semua perasaannya kepada gurunya, yang juga sahabat terbaiknya.
"Selamat jalan guru, selamat jalan sahabat, selamat jalan guru besar Jiang
Yong," demikian Dai Zhen menghormati kepergian Jiang Yong untuk selamalamanya.
Akhirnya, Dai Zhen menjadi seorang guru besar yang jauh lebih terkenal
daripada Jiang Yong. Orang-orang pada zaman itu menyebutnya sebagai
duplikatnya Jiang Yong. ==================== www.rajaebookgratis.com MUTIARA HIKMAT: Seseoratig bisa berkembang segala kemampuan posititnya di tangan orang yang
tepat. Karena itu, sungguh beruntung jika seseorang bisa menemukan orang
yang tepat untuk mengembangkan kemampuannya. Terkadang seseorang bisa
menyalurkan semua pengetahuannya kepada murid yang tepat disebabkan
karena keberuntungan. Tidak mudah mencari murid yang tepat. Lebih dari itu,
seorang bijak adalah orang yang tanu menghormati siapa yang telah
menolongnya sehingga menjadi seseorang seperti saat ini.
39 fu Jh)9 (}h)9 Zu; Berpihir SebeLum Bertindak
aat perang berkecamuk eli China, eli Kerajaan Zhao ada seorang panglima
tentara yang sangat terkenal, namanya
Lian Po. Lian Po sanggup rnelatih pasukan dengan sangat baik. Ia juga mampu
rnemotivasi pasukannya agar tidak mudah patah semangat. Se1ain itu, ia
sendiri adalah seorang pernberani dan ahli srrategi perang, juga jika harus
bertarung sam lawan sam. Wilayah kerajaan Zhao makin lama makin luas oleh
karena keahliannya itu. Karena itu, namanya terrnasyhur di seluruh negeri.
Orang-orang menghorrnarinya saar berpapasan dengannya.
Di Kerajaan Zhao saar itu juga ada orang ternarna lainnya.
Walaupun ia tidak bisa berperang seperri layaknya Lian Po, ia mern?punyai
pengetahuan yang luas. Karena itu, ia membantu raja di bidang pendidikan dan
kebudayaan. Nama ahli pikir tersebut adalah Lin Xiang Ru. Pada waktu itu
kekuatan Kerajaan Qin jauh melebihi kekuatan pasukan Kerajaan Zhao. Oleh
karen a iru, Kerajaan Zhao mengutus Lin Xiang Ru sebagai dura untuk belajar
eli Kerajaan Qin dan menjalin kerja sarna yang baik.
Setibanya di sana, ia sama sekali tidak rakur jika Raja Qin me?masang jerar
terhadapnya. Ia juga tidak takut jika sewaktu-wakru Raja Qin rnernperdayainya.
Ia terus menggunakan pengerahuannya yang luas dan hikmatnya yang dalam
untuk belajar dan mencoba kerja sarna dengan Kerajaan Qin. Selama di
Kerajaan Qin, ia juga sangar di gani kar na pcng rahuannya yang 11I:ls. , ingkat
cerita, ia berhasil I" IOl Kisan P>ermClKIlCl dari Negeri (hin(l
belajar dan bernegosiasi dengan Kerajaan Qin.
Sepulangnriya ke Kerajaan Zhao, Raja menyarnbut Lin Xiang Ru dengan
gembira aras semua jerih payahnya se1ama belajar di Kerajaan Qin yang
mempunyai dampak besar bagi keamanan dan kernajuan Kerajaan Zhao.
Karena itu, Raja memercayainya untuk memimpin semua menceri dalam
kerajaan. Kedudukannya bahkan rnelebihi Panglima Lian Po. Namanya pun
perlahan lebih termasyhur daripada nama Lian Po.
Tidak lama kernudian Panglima Lian Po sangat gusar terhadap kenyaraan
bahwa dirinya ridak lagi lebih dihorrnati dari Lin Xiang Ru. Dia berkara kepada
rakyar, "Di medan peperangan aku memperta?ruhkan nyawaku untuk
menghadapi bahaya besar dari rnusuh. Aku berhasil mengalahkan banyak
sekali tentara musuh. Aku juga rnerebut banyak wilayah untuk Kerajaan Zhao.
Setelah melakukan iru semua bam aku dipercaya menjadi pemimpin semua
pasukan. Terapi Lin Xiang Ru hanya diurus untuk bernegosiasi dengan Kerajaan
Qin serta mampu menjawab beberapasaja penanyaan sulit yang diajukan oleh
ahli di kerajaan terangga. Dia hanya sebentar dan keuka pulang diberi
kedudukan yang lebih ringgi dariku. Ini merupakan bukri sebuah ketidakadilan.
Jika aku berjumpa dengannya, aku pasti akan bicara baik-baik dengannya."
Suatu hari pegawai bawahan Lin Xiang Ru yang mendengar lIcapan Lian Po
menjadi marah dan ia langsung berlari pulang unruk menyampaikan berita
rersebur kepada Lin Xiang Ru, Sesampainya di hadapan Lin Xiang Ru, ia
langsung mengemukakan sernua ucapan Lian Po yang pernah dia dengar.
amun, betapa rerkejumya ia kerika Lin Xiang Ru sama sekali tidakmarah
bahkan rnenasihatinya, "[ika suatu hari rombongan kita berrernu dengan
rombongannya, kita hams rerap memberi jalan unruk mereka dan
menghorrnatinya sebagaimana biasanya. Dia seorang yang berjasa bagi negara,
patut menerima semua hormar ini."
Tidak berapa lama kemudian, benar rerjadi bahwa rombongan Lin iang Ru
berrernu dengan rombongan Lian Po. Kerika berremu mcreka mel kukr n .perti
yang Lin Xiang Ru pernah perintahkan. N mun, scmun p ',!.tlm, t horrnar Lin
Xiang Ru dirafsirkan n .garif
c S Le; Wei Ve oleh Lian Po sembari berkara, "Dia melakukan semua itu karena ia takut
terhadap aku, ia juga tahu dirinya tidak bisa dibandingkan dengan aku."
Lin Xiang Ru, serelah mendengar perkaraan itu, tidak berniat lagi untuk mas uk
istana dan berternu dengan Raja, karena ingin mengalah pada Lian Po. Jika
diharuskan, ia akan masuk dengan muka seolah?olah menahan sakit.
Melihat hal ini, Lian Po bukannya surut, malah berlaku semena?mena karena ia
yakin Lin Xiang Ru benar-benar takut padanya.
Pegawai-pegawai Lin Xiang Ru sudah tidak tahan terhadap penghinaan yang
diterirna tuan mereka. Anak buah Lian Po semakin sernena-mena terhadap Lin
Xiang Ru dan seluruh bawahannya. Anak buah Lian Po berkata, "Tuan Menteri
Ling Xiang Ru, mengapa Tuan begitu takut pada Panglima Lian Po dan
membiarkan dia terus menindas dan meleeehkan semua anak buahrnu?"
Kepada semua bawahan Lian Po yang saat itu datang di depan rumahnya, ia
berkata, "Kalian semua tahu bahwa Raja Qin sangac kejam dan suka menjerat
dan membunuh ramu yang hendak ber?negosiasi dengannya. Dengan Raja yang
jauh lebih rangguh dari Panglima Lian Po saja saya tidak takut. Jadi, semua
sikap saya sama sekali tidak rnenunjukkan bahwa saya takut pada Lian Po dan
semua L. ? paSUK..:'U1nya. Lalu mereka pun bertanya lagi, "Lalu mengapaAnda membiarkan semua ini
terjadi?" Sambil tetap berwibawa ia berkata, "Coba kalian pikir baik-baik mengapa Qin
Guo yang jauh lebih besar dan kuat tidak menyerang Kerajaan Zhao" Raja Qin
tahu bahwa di Kerajaan Zhao ada dua kutub kekuatan yang bekerja sama
dengan baik membangun kerajaan. Pang?lima Lian Po membangun militer dan
saya membangun kemajuan negeri demi kesejahteraan rakyat. Karena saya
karakan kepada mereka bahwa kerja sama karni sangat baik, makanya mereka
begiru meng?horrnati kita dan tidak berniat menyerang kerajaan kita yang jauh
lebih keeil daripada mereka."
"Saling menghorrnati, saling menolong, dan bahu-mernbahu In mbuat kerajaan
kita kuat dan sejahtera. L bih dari itu, hal derniIOi Kisah BermaKn(1 clari Negeri China
kian mernbuar kerajaan lain akan menghormati dan ingin belajar dari kerajaan
kita walaupun kerajaan kita jauh lebih keeil dan lemah. Jika saya rnau, saya
pasti akan segera meneoba melawan Panglima Lian Po dan semua pasukannya
sekuat mungkin. Tidak rahu apa saya menang arau kalah, retapi kekuatan
negara pasti haneur karena semua elemen di dalamnya tidak bisa bersatu. Jika
sudah demikian, mereka akan senang menyerang kita dan dengan mudah akan
merebut semua wilayah Kerajaan Zhao. Jadi, jika kita berrindak, pikirkanlah
dahulu baik-baik semua dampak yang mungkin terjadi. Jika dampak yang akan
dicimbulkan membuat kita semakin lemah, ridak perlu kita teruskan perbuatan
yangridak bijaksana iru!" lanjur LingXiang Ru.
Mendengar ueapan Ling Xiang Ru, mereka terdiarn, mereka rerpaku. Mereka
sadar bahwa semua yang diucapkan oleh Lin Xiang Ru benar dan sangac
bijaksana. Mereka pun tahu bahwa semua tin?dakan mengalah dari Lin Xiang
Ru sebenarnya untuk menjaga kedamaiao rakyac dan supaya kerajaan tecap
aman. Perkaraan dan sikap bijak itu membuat rakyat sernakin menga?gurni Lin Xiang
Ru dan namanya sernakin rermasyhur. Para pasukan Lian Po pun
menyarnpaikan semua sikap bijaksana yang telah diambil oleh Lin Xiang Ru
selama ini kepada cuannya, Setelah tahu dan menyadari semua sikap bijak Lin
Xiang Ru dan menyadari semua kesalahannya, maka Panglima Lian Po rnelucuti
semua pakaian kebesarannya. Dengan dada telanjang ia menancapkan kayu
berduri di rubuhnya dan pergi berjalan kaki tanpa alas ke rumah Lin Xiang Ru
unruk mernohon maaf atas semuakesalahan dan sikapnya selama ini.
Kerika Lian Po baru menempuh seperempat perjalanan, berita rentang Lian Po
yang akan tiba di rumahnya untuk rninta maaf sudah sarnpai pada Lin Xiang
Ru. Karena iru, ia pun pergi berlari sekencang mungkin untuk menemui Lian Po.
Di tengah perjalanan, mereka pun berternu. Lian Po segera berlutut di hadapan
Lin Xiang Ru dengan rubuh penuh tetesan darah karena duri-duri yang
menaneap di iubuhnya. Lin Xiang Ru membuang sernua duri yang melekat di
rubuh Lian P , la mcngajaknya berdiri, dan membersihkan rubuh 1 i n Po.
cj: k s., r iru P 'rdall,l Mcnt ri Lin Xiang RlI rncnja Ii l .rnun bnik
Lei Wei Ve Panglima Lian Po. Mereka berdua bahu-mernbahu, saling menolong unruk
membangun kekuaran negara dan unruk menyejahrerakan rakyat serta
bersarna-sarna menyelesaikan sernua persoalan Kerajaan Zhao. Sejak saar itu,
jika ada orang yang tahu dirinya bersalah dan mau merninra maaf dan berubah
sikapnya, orang-orang di negen China akan berka ta, "fit jing qing zui. JJ
&=======~==============~
www.rajaebookgratis.com MUTIARA HIKMAT: Sebelum melakukan tindakan, berusahalah untuk berpikir terlebih dahulu akan
semua hasi/ atau dampak dari tindakan tersebut. Jika dampaknya baik, baru
bertindak. Jika dampaknya lebih banyak buruknya, lebih baik tidak diteruskan.
Orang yang berani meminta tnaaf dengan tulus dan mau mengubah sikapnya
pasti akan dihargai oleh orang lain dan jadi teiadan yang baik.
4() Dou 'len) Shan, Sj Bl,run9 Canl(lr GunlH)9
Selalu Add [alan untule Mengubah Hidup
0 Yan Shan nama aslinya adalah Dou Yu Jun. Ia hidup pada zaman lima dinasti.
Karena waktu iru ia tinggal di
You Zhou (sebutan untuk kota Beijing pada zaman itu) yang terdapat banyak
burung carnar gunung, maka orang-orang menyebumya Dou .Van Shan (Yan =
Burung Carnar, Shan :: Gunung). Dou Yan Shan sungguh dikagumi oleh orang
Beijing pada zaman itu dalam mendidik anak-anak. Cerita renrang
kebijaksanaan Dou Yan han bisa didengar bingga kini.
Dou Yan Shan dibesarkan oleh orangwanya yang pandai ber?dagang. Sejak keeil
ia mempunyai uang yang eukup unruk jajan. Meskipun demikian, ia adalah
seorang anak yang terkena! sangat kikir, Selain iru, juga pandai rnenipu untuk
keuntungan sendiri. Jika 1:\ rnenjual barang, ia selalu memakai cirnbangan
dengan tidak benar. [ika ia mau mernbeli barang, ia selalu punya eara lieik
sehingga untllng bisa lebih banyak. Karena ia sering menimbang derrgan tidak
henar, maka jika ia hendak membeli barang, ia selalu memeriksa iimbangan
penjual terlebih dahulu bam kemudian menimbangnya dengan teliri, bahkan
jika penjual Lengah, ia kan mengubah ukuran slIpaya dengan jumlah uang yang
sama bisa rnendapatkan lebih ba?nyak barang. Dou Yan Shan selalu punya eara
untuk menipu pernbeli lan bagai mana curang terhadap pen j ua!.
ikap angkuh, terurarna kebiasaan rnenipu dicarnbah sifar kikir?I1Y;\, mcmbum
ornn -orang di kirarnya sangai memben inyn. Walau
[ ) Lei Wei v" orang sudah tahu kebiasaannya yang tidak baik, rnereka ridak punya cara dan
jalan bagaimana rnernberinya pelajaran supaya ia berubah dan tidak terus
rnenipu serta merugikan masyarakat.
Do Yan Shan merniliki semua barang yang diirnpikan oleh masya?rakat pada
.masa itu. Ia memiliki beberapa rumah bagus. Ia juga ~empunyal harra yang
sangat banyak. Hanya sam yang ia sangat rindukan dan ia tidak memilikinya,
yakni anak. Sudah lama menikah dan sudah menginjak umur riga puluh tahun
ia belum juga dikaruniai anak. Padahal, orang zaman itu umumnya umur 18-20
tahun sudah mengemong anak. Jadi, ia digolongkan sebagai orang yang sulir
memp~nyai anak. Bagi orang zarnan itu, sudah lama menikah retapi be1um
Juga punya anak, merupakan hal yang tidak lazim. Bahkan ole~ sebagian orang
itu dianggap sebagai akibar ia punya banyak kebiasaan yang tidak benar
sehingga dihukum oleh Sang Khalik.
Oleh karena itu, pada saat menginjak usia lebih dari tiga puluh tahun, hari demi
hari ia selalu merindukan anak. Siang hari ia selalu melarnun seandainya ia
mempunyai seorang anak. Malam harinya ia bermimpi mempunyai anak.
Suaru malam, benar-benar ia berrnimpi. Dalam rnirnpi icu ia ber?ternu ayahnya
yang sudah meninggal yang berkata padanya, "Kebia?saanmu yang mau
uneungsendiri, menipu orang lain, dan merugikan rnasyarakat itulah yang
membuarrnu tidak memiliki keturunan sarnpai sekarang. Bahkan, jib kamu
ridak berubah, kamu tidak akan berumur panjang lagi. Jib kamu ingin
mengubah nasibmu, kamu harus berusahamelawan kebiasaan burukrnu itu dan
mulailah berbuat yang baik dan berguna buar masyarakat!"
Dou Yan Shan rerbangun dan rnendapati bajunya basah karena keringat dingin
ketakutan mengucur saat ia bermimpi. Ia rerus gelisah mernikirkan mirnpi
tersebut. Karena tidak tahan, ia berjanji pada diri sendiri untuk berubah sesuai
apa yang dikatakan ayahnya dalam mimpi itu, Ia berkemas untuk melakukan
akrivitas seperri biasanya dengan tekad ingin berubah.
Suatu hari, karena urusan dagang, ia menginap di penginapan.
Tanpa di engaja ia menemukan sekantong uangyangjumlahnya ridak dikir, Be
itu melihat uangyang banyak itu, ia b .rpikir uruuk m m
101 Kisah Plen)')akna dan Negeri (hillel
bawanya pergi dan rnencari penginapan lain. Ia mulai lagi rnerni?kirkan
keuntungan sendiri. Tetapi saat hendak membawa kabur uang iru, ia teringat
mimpinya yang menakurkan itu. Karena iru, ia ber?usaha melawan diri sendiri
agar bisa berubah menjadi orang yang baik. Ia lalu bertekad menemukan
pernilik uang itu dan mengembali?kannya.
Serelah kerernu ia mengetahui bahwa pemilik uang tersebut berniat membawa
uang itu untuk membagikannya kepada tetangga desanya yang umumnya
sangat miskin. Sebagai randa terirna kasih, pemilik uang itu pun berniar
membagikan sebagian uangnya kepada Dou Yan Shan. Dou Yan Shan tidak
bersedia menerima uang itu.
Di desanya sendiri banyak orang yaflg miskin. Ada seorang laki?laki yang
101 Kisah Bermakna Dari Negeri China The Powerfull Wisdom From Ancient Stories Karya Lei Wei Ye di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
karena ridak punya uang, tidak bisa mengambil seorang wanita rnenjadi
isrrinya. Ada wanita yang karena cidak punya uang
khirnya rnenikah karena mocivasi ingin merniliki uang dan mern?bantu
keluarganya; bukan menikah karena cinta. Ada juga orang yang udak bisa
belajar karena tidak punya uang untuk mernbeli buku dan pergi ke sekolah.
Karena terkesan pada si pemilik uang sekantong dan karen a mimpi yang
dialarninya, ia mernbulatkan tekad untuk berubah menjadi orang baik dan
menolong orang yang ridak mampu. Orang yang iidak bisa menikah karena
tidak punya uang, diberinya bantuan yang
ukup. Orang yang akan menikah karen a uang dan bukannya demi inca,
diberinya uang agar menikah dengan orang yang dicintainya. rang yang tidak
mampu rnernbeli buku, diberinya uang unruk mernbeli buku. Ia juga.
membangun sebuah gedung sekolah yang baik Ian menggaji guru-gmu yang
terbaik untuk mengajar. Semua orang yang cidak punya biaya boleh datang dan
sekolah secara gratis. Perlahan namun pasti Dou Yan Shan menunjukkan perubahan positif yang
dapat dirasakan oleh masyarakar, terutarna oleh orang?orang yang dulu
dirugikannya. Dou Yan Shan merasaada sukacita jika J. pat mernbantu orang
yang mernbutuhkan. Hari-harinya tidak lagi mernikirkan untuk mendapatkan ketu?runan, Harihariny
clalu diisi dengan pikiran, "Siapa lagi yang perlu 'Ilya bantu?"
II' Lei Wei Ye Tekadnya untuk berubah sungguh membuahkan hasil. Meski tak pernah
dirindukan lagi, istrinya akhirnya bisa hamil. Bukan main senangnya ia
memiliki keturunan sendiri. Ketika anaknya sudah dilahirkan, ia justru semakin
rajin berbuar baik. Akhirnya ia bukan hanya merniliki satu anak, cerapi
limaanak Iaki-laki. Ia pun sadar bahwa seseorang diberi harra adalah unruk
menolong orang lain. Orang yang suka menolong bisa rnendapatkan hal yang
baik. Dou Yan Shan tidak hanya berubah, tetapi ia berrekad untuk rnendidik kelima
putranya dengat benar agar tidak sempat menjacli penipu atau mau menangnya
sendiri seperti dirinya dulu. Akhirnya kelirna anaknya bukan hanya berhasil
dalam hidupnya, tetapi juga suka menolong orang lain seperti tela dan ayahnya.
Kelima anaknya di kemudian hari dikenal sebagai "Dou Shi \XTu Long". Bahkan,
ada peribahasa atau idiom China unruk mengenang dia dan kelima anaknya
yang berbunyi, "uru zi deng ke".
~======~============~ www.rajaebookgratis.com MUTIARA HIKMAT: Selalu ada jolon dan cara untuk mengubah hidup. Perlu tekad yang kuat untuk
mengubah hidup. Perlu juga teladan yang baik untuk mendidik anak-anak
menjadi orang yang bisa jadi teladan bag! masyarakat.
4i Gat) Shan C;u Shu; lVlengerti Orang Lain Terlebih Dahulu
rovinsi Hubei pernah melahirkan seorang ahli musik yang cukup terkenal
bernama Yu Bo Ya. Setiap kali ia rnernain?kan kecapi, burung-burung akan
berkumpul di sekitarnya untuk menikmati musik yang dimainkannya. Ia juga sangat rerkenal karena
seriap kali ia memainkan musik, tidak sedikir orang menjadi ridak enak
perasaannya dan anehnya mereka tidak bisa menikmati musik rersebut. Jika Yu
Bo Ya bukan pemusik yang pandai, mengapa setiap kali ia bermain kecapi
burung-burung yang sangat banyak jumlahnya selalu berkumpul di sekirarnya.
Karena itu, mereka sering menyeburnya sebagai pemusik yang alunannya hanya
bisa dinikrnari oleh burung-burung dan ridak seorang pun yang bisa
menikmatinya. arnun, ia retap dipuji sebagai pemusik yang andal.
Yu Bo Ya tidak begiru gembira karena hanya sedikit yang mengerti musik yang
dimainkannya. Karena itu, ia sering berada di kaki gunung atau di tepi pantai
arau di alam terbuka unruk memainkan musik. Ia sangar menikmati musik
yang elimainkannya, hewan pun
eakan mengerci akan musik yang dimainkannya.
Satu hari Yu Bo Ya sedang berada di atas perahu, eli tengah-rengah sungai ia
memerik kecapinya. Di kejauhan tarnpak sebuah gunung yang penuh dengan
pepohonan. Pemandangan eli sekitar itu sungguh indah. Lalu Yu Bo Ya rnenepi.
Sambi! rnenikrnari pemandangan
llnung dan diiringi aliran air ungai, ia memainkan kecapinya.
I ada sa. l i .. "d. Ilg asyik mcrn rik I CL pinya, < da s rang yan
P Lei Wei v" terrarik mendengarkannya. Ia pun mendekati Yu Bo Ya dengan cara
mengendap-endap dengan maksud tak ingin mengganggu keasyikan dan
konsentrasi Yu Bo Ya. Yu Bo Ya tidak menyadari kehadiran orang iru. Setelah Yu Bo Ya selesai
mernainkan kecapi, orang itu berkata, "Wah, sungguh alunan kecapi yang
sangat i ndah, Ketika saya mendengarkannya, seakan-akan alunan tersebut
hendak menceritakan keindahan pemandangan gu?nung dan merdunya aliran
air sungai. Apakah benar bahwa kerika Tuan mernainkan rnusik, 'sungguh
hendak mengagumi pemandangan alam sekitar dan juga merdunya aliran
sungai?" Yu Bo Ya rerkejur karena ternyata rebakan tarnu tak diundang iru sungguh
benar. Lebih kager lagi karena ternyata ada juga orang yang bisa mengerti
alunan musik yang dimainkannya. Dan, orang iru adalah orang pertarna yang
bisa mengerci perrnainan musiknya. Yu Bo Ya pun rnenjawab, 'Tebakanmu
benar, saya mernetik kecapi unruk rnencerirakan keindahan gllllllng di hadapan
saya dan juga merdunya aliran sungai!"
Setelah itu mereka berkenalan dan Yu Bo Ya mengerahui bahwa orang itu
bernarna Zhong Zi Qi, tinggal di daerah itu. Yu Bo Ya pun berkata kepada
Zhong Z1 Qi, "Tuan Zhong Zi Qi, jika cidak keberatan saya ingin rnenjadi
sahabatAnda." Zhong Zi Qi dengan sopan menjawab, "Tuan adalah orang yang terkenal, sedang
saya hanyalah.orang biasa yangtidak terkenal!"
Yu Bo Ya segera menyanggah, "Jangan begiru, saya mengenal banyak sekali
orang, rerapi yang dekar di hati bisa dihirung dengan jari. Saya sendiri merasa
beruntung bisa berternu dengan Tuan. Tuan?lah satu-satunya orang yang bisa
mengerti musik saya, Tuanlah yang bisa menebak dengan tepat seratus persen.
Padahal, semua yang saya mainkan keluar dari hati saya. Iru berarri Tuan
sungguh bisamengerti sayadengan baik. Karena itu sayalah yang memohon
unruk menjadi sahabar T uan."
Tidak lama kemudian mereka saling bercakap-cakap dan berrukar pikiran. Yu
Bo Ya pun mernainkan kecapinya seperti yang pernah dimainkan sebelumnya
yang tidak ada seorang pun bisa mengerti. Ia sungguh kagum karena ternyata
Zhong Zi i bisa men bak dengan
101 K;$(\h Bennak\)a dar; i'k~ger; China
benar semua perrnainan kecapinya. Arrinya, Zhong Zi Qi mengerri dan meni~ari
perrnainan kecapi Yu Bo Ya. Setelah itu, Yu Bo Ya sering darang kembali untuk
memainkan kecapinya dan untuk dipersembahkan kepada Zhong Zi Qi, satusatunya
orang,yang bisa mengerri dengan baik perrnainan rnusiknya.
Suaru kerika, Yu Bo Ya sudah lama sekali tidak datang ke rem pat rersebur.
Pada waktu hari raya ZhongJiuJie (middle autumn festival), Yu Bo Ya pergi
mengunjungi rempat iru untuk rnencari sahabatnya, Zhong Zi Qi. Yu Bo Ya
memainkan rnusiknya dan mengharapkan jika Zhong Zi Qi mendengar maka ia
akan segera datang. Tetapi, serelah beberapa jam sahabatnya belum juga
datang. 1a pun berkata dalam hari, "Biarlah aku memainkan musik sam kali lagi
dan pasti ia akan datang karena hari ini sudah larut dan mungkin ia sudah
pulang ke rumah sehingga bisa mendengarkan suara kecapiku."
Suara kecapi itu rerdengar sampai jarak yang jauh karena sepinya rempat itu,
namun sahabaryang dinantinya belum juga darang. Lalu ia pun berjalan
menyusuri sungai dan berternu dengan satu kuburan yang belum ada namanya.
Kuburan itu menghadap sungai. Dan, rak lama kemudian ada seorang tua Iewat
di depannya. Yu Bo Ya pun berranya kepada orang tua itu renrang Zhong Zi Qi.
Begitu mendengar perranyaan Yu Bo Ya, orang tua i tu menereskan air mara
dan berkara, "Kamu pasti bernama Yu Bo Ya!"
Yu Bo Ya menganggukkan kepala dan menjawab, "Benar sekali, tetapi mengapa
kamu sedih mendengar pertanyaanku dan mengapa karnu bisa tahu nama
saya?" Orang rua itu pun menjawab, "Zhong Zi Qi adalah puu'a saya.
Iahun ini dia sakit keras dan nyawanya cidak tertolong lagi. Sebelum meninggal
dunia ia berpesan unruk menguburkannya di pinggir
ungai dan dengan posisi menghadap sungai. Ia berkata kepada saya bahwa Yu
Bo Ya adalah sahabatnya dan pasti akan datang mengun?[unginya unruk
bermain kecapi baginya. Kuburan tersebut adalah kuburannya!"
Yu Bo Ya men ngi tersedu-sedu dan setelah beberapa saar ia melerakkan ke . I
inya i d 'pan kuburan itu. Lalu ia mulai mernerik I 'I inya unruk
dil'"I~"mh:thk.
n kcpada snhnbru nyn icrschur. ln
Lei \:UQi v" memainkan lagu yang perrarna kali ia mainkan dan berhasil ditebak oleh Zhong
Zi Qi. Setelah itu ia membanting kecapinya hingga rusak. Sambil menghadap
langit ia berteriak, "Sahabat saru-satunya yang mampu mengerti hatiku dan
permainan kecapiku adalah Zhong Zi Qi. Sekarang ia telah pergi, tidak ada
gunanya aku bermain kecapi lagi." Selesai berreriak ia membuang kecapinya
yang sudah rusak ke dalam sungai.
Sejak saat itu Yu Bo Ya tidak pernah bermain kecapi lagi. Tempat ia berrnain
kecapi dan berrernu dengan Zhong Zi Qi itu terlerak di daerah Han Yang,
Provinsi Hu Bei. Di situ ada saw bangunan yang menjadi obyek wisata sampai
sekarang. Namanya Gu Qin Tai, bangunan bersejarah yang khusus dibangun
unruk mengenang persahabatan Yu Bo Ya dan Zhong Zi Qi.
~======~==============~ www.rajaebookgratis.com MUTIARA HIKMAT: Semua orang senang jika ada orang yang bisa mengerti dirinya. Tetapi untuk
bisa dimengerti oleh orang lain, itu tidak mudah. Karena itu, jika ada orang
yang bisa mengerti diri kite, sebaiknya kita menghormatinya karena dia juga
punya andil dalam membuat diri kita merasa bertiarga. Orang bijak tidak hanya
ingin dimengerti, tetapi juga mau berusaha mengerii orang lain. Hidup pasti
terasa lebih indah jika orang mau soling mengerti.
42 Han ~hl yang rai1u Berterhn(t K(LSyi1
Tidak Melupakan [asa Orang yang Berbuat Baik
ebuah desa di daerah Nan Chang pernah melahirkan se?orang pahlawan yang
sangat terkenal di negeri China sampai
saar ini, yaitu Han Xin. Sewakru ia masih keeil, orangtua?nya meninggal dunia.
Ia tidak mempunyai keluarga yang bisa mern?besarkannya. Karena kemurahan
kepala desa, Han Xin bisa meng?gantungkan hidupnya kepada kepala desa i tll.
Tetapi suatu hari, pada wakru itu Han Xin dalam usia rernaja, kehidupan orang
yang selama ini menampungnya menjadi sulir. Istri kepala desa ridak tahan lagi
hingga akhirnya menyuruh Han Xin pergi dari rumah icu. Han Xin t idak tabu
hams ke mana. Ia terus berjalan sampai lelah dan perutnya lapar. Hari demi
hari tidak juga mendapat eara bagaimana rnencari makanan. Akhirnya Han Xin
menjadi pengemis. Namun karena tidak juga mendapatkan apa yang haws dimal an, Ilan Xin pergi
ke repi sungai dan ingin memancing ikan. Pikirnya, "Biar riap hari aku makan
ikan. Di sungai ini banyak ikan dan mung?lin baik jika aku bisa menjadikan
sungai ini sebagai sumber nafkah." lcrapi ridak ada ikan yang bisa ia pancing.
Jika hams mel1l111ggLL lebih I. rna lagi, Han Xin sudah tidak berrenaga untuk
berjalan. Pada wakru iru Iewatlah banyak wanita tuayang membawa kain.
Ada yang unruk dicuci, ada yang dijahit, dan sebagainya. Salah sam Lui nenek
yang membawa kain iru melihar Han Xin dengan iba. Ia !l11l1 dapat men ibnl l.
hw. Han Xin udah beberapa hari tidak rnakan k.ircna ia tamp.il lcm.is. l lari
n .n .k iur sangar rcrscnruh. N .uck iiu
c S Le; 'tie; Ve lalu mendekati Han Xin dan membagi sebagian bekal makanannya. Seriap hari
nenek itu darang ke tepi sungai dan memberikan makanan sampai tidak rerasa
sudah belasan hari ia mendapat makanan dari nenek tua yang baik hati itu.
Setelah tubuhnya kuat dan rnendapar ide untuk mencari makan sendiri, maka
ia berkata kepada nenek iru, "Nek, saya berterirna kasih sekali atas kebaikan
had Nenek yang sudah mernberikan makanan kepada saya. Percayalah, suaru
hari nanti jika saya berhasil, saya akan membalas semua kebaikan enek."
Nenek tua itu tersenyurn dan berkara kepadanya, "Saar ini cari makan untuk
dirimu sendiri saja belum mampu. Karena belas kasihan, saya memberimu
rnakan dan tidak mengharapkan balas jasa. Sudah, yang penting kamu bisa cari
makan sendiri dan hidup lebih baik, iru sudah cukup, Tidak perlu datang
kemari mencari saya."
Singkar cerita, Han Xin akhirnya berhasil menjadi orang yang mempunyai
kedudukan dan uangyang banyak. Bahkan, suatu hari ia menduduki jabatan
yang sangat penting dalam Kerajaan Qi. Ia lalu teringat pada nenek baik hati
yang sudah memberinya makanan. Ia sa dar bahwa jika saar itu nenek baik hati
itu tidak memberinya makanan, mungkin sekali ia sudah ridak bisa
rnelanjutkan hidup. Ia sendiri berusaha mencari nenek baik hati itu. Setelah
lama mencari, akhirnya ia berremu. Sambi] berlutut di depan nenek baik hari
leu, ia memberikan banyak sekali uang emas dan bahan-bahan makanan untuk
membalas jasa. ~======~==============~ www.rajaebookgratis.com MUTIARA HIKMAT: Orang yang sudah membantu kita pada saat menghadapi mesa?masa sulit
sebaiknya terus diingat dan dihormati. Bahkan, jika kedudukan kita sudah jauh
lebih tinggi dari orang yang pernah tnenoiong dan harta kita sudah jauh /ebih
banyak darinya, kita horus tetap menghormati dan jika perlu membalas jasa
mereka, terutama saat ia membutuhkan pertolongan da/am hidup.
Menolong orang juga demikian, tidak perlu mengharapkan suotu saat orang
yang te/ah ditolotv; membalos jaso. Orang bijok tahu apa artinya berterima
kasih dan jiko member; tak perlu mengi1arap bolas josa orang tersebut.
43 Ban ru Er Fe; Jangan Menyerab di Tengah [alan
i Provinsi Henan ada seorang yang sangat terpelajar bernama Yue Yang. Ia
mempunyai istri yang bukan hanya
pandai, retapi juga bijaksana dan terarnpil. Walaupun saar itu mereka berdua
tidak memiliki uang banyak, .mereka dapat hidup bahagia.
Suatu pagi, Yue Yang diberi masukan oleh isrrinya, "Suamiku, karnu adalah
seorangyang terpelajar dan suka sekali membaca buku. Tempi seharian
membaca buku saja dari waktu ke waktu juga tidak baik. Jika kamu bijak coba
amalkan pengerahuanmu yang banyak itu dalam kehidupan bermasyarakat.
Hanya dengan cara demikian karnu " kan menjadi lebih pandai dan bijaksana
serta pengetahuanmu akan sangat berguna. Pergilah keluar dan temuilah
orangorang, jika rnereka punya masalah coba bagaimana karnu menyelesaikan
dengan :tpa yang sudah kamu pelajari! Selain itu di luar sana kamu bisa
me?nun rur pengetahuan dan belajar dari orang yang pan cas."
erelah berpikir panjang, Yue Yang pun berkemas dan membawa bekal uncuk
pergi ke kota, tempat ia bisa berternu dengan banyak orang. Ia ingin pergi
unruk mengamalkan ilmu clan juga LLI1tLlk bisa helajar banyak. Karena itu,
walaupun iasangat rindu unruk pulang ke rurnah, ia selalu reringar perkataan
iscrinya agar ia bisa lebih majulagi. 1.1 ietap menguarkan hari kerika rasa
kangen mengganggu dirinya. rid k rcra a udah tahun ia In ninggalkan rurnahnya
clan ia sudah p rgi k" banyal tcmpat Ian menjurnpai l anyak orang. Pcng tahuan
( ) Yue Yang pun bercambah luas dan hikmacnya bertarnbah dalarn. Terapi karena
sudah tidak bisa rnenahan rindu unruk berrernu dengan istri yang sangat
dicintainya, maka ia pun pulang ke rumah.
Sesampainya di rurnah, Yue Yang memuruskan untuk mernbuar istrinya
terkejut. Karena itu, ia pun masuk dengan mengendap-endap. Pinru ia buka
secara hati-hari agar tidak mengeluarkan suara. Oi daJam rurnah tampak
101 Kisah Bermakna Dari Negeri China The Powerfull Wisdom From Ancient Stories Karya Lei Wei Ye di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
istrinya sedang menyulam. Istrinya tidak rnenyadari bahwa suaminya sudah
ada di belakangnya. Ia terus sibuk rnenyulam kain. Setelah tepat di belakang
rubuh istrinya, Yue Yang dengan tersenyum lebar berteriak, "Isrriku, aku sudah
pulang!" Istrinya kaget namun merasa gembira suami yang sudah lama ditunggu-tunggu
akhirnya ada di hadapannya. Mereka pun berpe?lukan, dan bercerita dari hati
ke hati sepanjang hari. Setelah beberapa hari istrinya bertanya serius kepadanya, "Apakah kamu sudah
berhasil" Apakah pengetahuan dan hikmarmu sudah cuku p banyak?"
Yua Yang pun menjawab, '~ku sudah banyak belajar rerapi ten ru saja
pengetahuan dan hikmatku belum cukup banyak! Terapi aku ridak kuasa
rnenahan rindu lagi, jadi aku memuruskan untuk pulang dan merasa cukup."
Mendengar jawaban suarninya, istrinya pun segera pergi ke rempat menyulam
kain yang sudah setengah jadi. Ia mengambil gUnting dan memorongmorongnya secara
sembarangan, dan kain itu pun tidak beraturan lagi.
Oengan kaget dan ridak dapat memaharni apa yang dibuar istrinya, Yue Yang
bertanya, "Ada apa denganmu" Sudah susah payah me?nyularn sampai
serengah jadi begini, lalu kamu gunting-gunring dan merusaknya. Kalau begini
kain itu sudah tidak berguna lagi, lagi pula sayang sekali waktu, pikiran, dan
tenaga yang sudah karnu gunakan unruk menyulam kain ini."
Istirinya pun menjelaskan apa rnaksudnya, "Kamu rnerasa sayang sekali kalau
kain ini saya rusak, kan" Sebenarnya kain yang sudah disulam separuh dan
porongan kain ini sama saja ridak ada gW1anya. Kain setengah jadi belum bisa
digunakan unruk membuar sebuah baju dernikian juga dengan potongan kain
ini. Kamu belajar baru 156 paruh ud h li lak b .rniat lagi belajar karena rindu rumah. Kamu 111111 bi a
menguasai dirirnu agar belajar sampai cukup berguna. Id,lll udak, apa yang
kamu pelajari cidak ada bedanya dengan kain "I -ngah jadi yang saya potongpotong
ini; sarna-sama tidak ber,-lIna."
ccelah mendengar apa yang dikatakan istrinya, Yue Yang pun mcngerti apa
maksudnya. Ia berkemas dan pergi lagi untuk belajar . .unpai cukup. Yue Yang
terus belajar sarnpai rnenjadi ilmuwan dan .ihli daJam pendidikan. Tidak rerasa
dia sudah cujuh tahun pergi mcninggalkan rurnah dan tidak pernah berternu
dengan istrinya. verelah sukses dalam belajar dan berguna bagi orang, maka ia
pun mclangkah manrap unruk menjemput istrinya.
Oi kernudian hari, tindakan istrinya itu menjadi sebuah idiom; ban tu erfei. J
angan menyerah di tengah jalan!
~=====~============~ www.rajaebookgratis.com MUTIARA HIKMAT: Jangan pernah belajar atau bekerja separuh-separuh. Tuntaskan pekerjaanmu,
belajar/ah sampai bisa sehingga di kemudian hori kamu akan menikmati hasil
baiknya. Selain itu, cabo amalkan pengetahuan atau apa pun yang dimiliki,
maka itu akon membuat hidup semakin berarti untuk diri sendiri, keluarga,
maupun sesama di sekitar kita.
Hanya yang tidak perlu ditiru dari cerita ini adalah meninggal?kan istri sampai
bertahun-tahun, tentu ini tidak baik untuk keutuhan rumah tangga dan juga
untuk perkembangan mental anak-anak. Walou ttiettumg terkadang karena
situasi yang sulit di dalam hidup membuat suami-istri bisa berpisah untuk
semen tara waktu. .I I . 157 44 rang Vhl Belqjar Meluk;s Jangan Cepat Berpuas Diri
ang Yin adalah ahli lukis kenamaan pada zaman China kuno. Sejak keeil ia
sudah sangat akrif suka belajar, dan
suka melukis. Setiap hari sepulang sekolah ia selalu meng?ambil kuas dan
rnelukis. Tiap hari rnelukis dan lama-kelarnaan hasil lukisannya pun sernakin
baik. Makin lama makin banyak orang yang suka melihat saar Tang Yin
rnelukis. Berita keahliannya dalam melukis tersebar cepar ke beberapa desa.
Lalu dia sering rnendapar undangan dari belasan desa unruk melukis di desa
mereka. Karena makin lama makin banyak orang yang mengaguminya, ia pun menjadi
sombong. Ia tak jarang meremehkan orang lain yang juga belajar melukis. Ia
dengan mudah mengabaikan undangan orang jika dianggapnya tidak terlalu
mendarangkan keunrungan. Ibunya tidak senang mengetahui Tang Yin meremehkan orang yang baru belajar
melukis dan ridak mengindahkan undangan orang yang ellanggapnya tidak
terlalu mengunrungkan. Karena itu, ia berniai mernberi pelajaran kepada
anaknya supaya tidak sombong dan rahu bahwa sesungguhnya hasil lukisannya
belum dalam kategori yang sangat baik. Ibunya berpendapat bahwa lukisan
anaknya dinilai baik oleh orang-orang yang tidak tahu melukis. Karena itu, ia
mengirim Tang Yin untuk pergi belajar kepada seorang ahli lukis rernama saar
itu yang bernama Zhou Chen.
etiba di rurnah Zhou Chen. ia begitu takjub pada lukisan Zh 1I hen yang b 'gitu
indah. K:1["<:I1:1 iru, i:l merasa rnindcr 'nat pertam.:
101 Kisah P>er\T\(\k\)(\ dar; Negeri China
kali disuruh melukis oleh Zhou Chen. Zhou Chen banyak mena?sihatinya
sehingga ia merasa belum apa-apa dalam melukis. Ia lalu belajar dengan tekun,
walau dengan susah payah, dan akhirnya tanpa terasa sudah sam tahun ia
belajar ell tempat Zhou Chen.
Suaru hari ia mencoba melukis sebaik mungkin. Setelah jadi ia menaruh lukisan
gurunya di samping lu.kisan terbaiknya. Setelah mengamar-amati cukup lama,
ia merasa sekarang kemampuannya udah sejajar dengan kemampuan gurunya.
Arau dengan kata lain, ekarang kemampuannya melukis sudah dapat
digolongkan sangat baik oleh orang-orang yang tahu melukis. Kesombongannya
mulai muncul lagi, dan dalam hari ia berpendapat bahwa ia sudah layak disejajarkan
dengan pelukis besar. Zhou Chen mengetahui kesombongan muridnya. Ia menyuruh i rrinya
menyiapkan makanan di sebuah tempat khusus di halaman belakang
rumahnya. Sewaktu Tang Yin masuk ruangan itu, ia terkejut dengan keindahan
yang dilihamya. Namun karena lapar, ia menyan?tap makanan istri gurunya
yang lezar-lezat iru dengan lahap. Sambi! makan, barulah ia rnengamati
ruangan yang aneh itu. Ternyata empat sisi semuanya pinru, dan tidak ada saru
pun jendela. Zhou Chen pun berkata kepadanya, "Hasil lukisanmu sudah l ukup baik, sudah
bisa dibandingkan dengan hasil lukisan saya. Karena itu pulanglah serelah
makan malam ini!" Tang Yin pun gembira bahwa rernyata gurunya, yang ahli lukis itu, Juga
mengakui keindahan lukisannya. Ia pun meneruskan makan s.impai benar
kenyang. Setelah iru ia berranya, "Guru, benar saya sudah boleh pulang?" Maka,
gurunya pun tersenyum dan meng?.1 nggukkan kepala.
erelah mengueapkan terima kasih, ia ingin berlari pulang karena dnlam
pikirannya berkara, "Guruku sudah mengakui lukisanku bisa disejajarkan
dengan lukisannya, aku akan pulang dengan gembira dan mcrnberitahukan
kepada ibuku dan orang-orang di desaku akan II
coba ke pinru kedua, tangan?lIya cerbencur k r. s kar na ia mencoba seeara
cepac membuka pintu. I -rapi karcna ia san 'at b 'rsemangar, ia bangun dan scg
ra berlnri k g Lei \~1ei v" pintu yang ketiga, hli ini kakinya rerbentur keras dan sakit.
Dengan kesakiran Tang Yin bangun dan ben:anya kepada gurunya, "Guru Zhou,
kenapa keriga pinru yang aku buka ini ridak bisa ter?buka dan keras sekali"
Bagaimana aku bisa bergegas pulang kalau Guru ridak mernberikanku kunci
unruk mernbuka pinru-pintu ini?"
Dengan tersenyurn Zhou Chen menjawabnya "Tang Yin, coba kamu lihat secara
reliti apakah benar pintu itu terkunci. Tidak ada pinru yang saya kunci di
sini." Tang Yin mengarnati dari dekat pinru-pintu tersebut, rnerabanya seeara
perlahan-lahan. Ia pun mengerri bahwa sebenarnya yang ia buka tadi bukanlah
pintu, tetapi lukisan pintu yang dibuat oleh gurunya. Lukisan itu begitu
sempurna sehingga ia tidak bisa membedakan mana lukisan pinru dan mana
pinru yang benar. Lalu dengan malu haci ia berlutut di hadapan gurunya dan
memohon," "Gum Zhou Chen yang mulia, izinkanlah saya di sini belajar tiga
rabun lagi!" Akhirnya Tang Yin belajar lebih da:ri riga rahun lagi. Ia terns belajar sampai
benar-benar seindah dan sesempllrna lukisan gurunya. la melukis sampai ada
orang lain yang terbenrur lukisannya, sama seperti kerika ia membenrur
lukisan pinru gurunya. Ia terus belajar dan tidak ingin pulangsampai Zhou
Chen, gurunya yang bijaksana itu, menyu?ruhnya pulang.
Beberapa waktu kernudian, Tang Yin benar-benar menjadi pelukis hebat yang
kesohor. Orang-orang China modern menyebumya lebih tersohor d.ibanding
Zhou Chen, gurunya. Dan, ia sudah tidak 5001- bong lagi, bahkan pada saar ia
sedang dalam puncak kernasyhuran, ia tidak menganggap rendah orang-orang
yang bam belajar melukis.
&=======~==============~
www.rajaebookgratis.com MUTIARA HIKMAT: Air beriak tanda tak dalam, orang yang tahu sedikit terkadang suka
menggembar-gemborkan hasilnya. Jangan cepat berpuas diri apalagi menjadi
sotnbong jika nama kita makin dikenal oleh banyak orang. Jika kita mudah
sotnbotig, kita tidak akan mudah menerima pe/ajaran yang memang
dibutuhkan. Lagipula orang di sekitar kita pasti tidak suka dengan orang yang
sotnbong, 45 S()ng H()ng TklaK 'ngh) ('J1enuka r 1str;
Istri Horus Mendukung Suaminya
ada zarnan Dong Han, ada seorang menreri yang dikenal karena
ketampanannya sepanjang zaman Dong Han. Menreri tampan itu bernama Song
Hong. Setiap wanita, LUa muda pasti akan rerpesona melihat ketampanannya. Bahkan, I akak
perempuan dari Raja Han Guang Wu pun selalu rnernbayang?I an
ketampanannya. Kakak perernpuan Han Guang Wu itu bernama Putri Hu Yang.
Pada suatu hari, suarni dari Putri Hu Yang meninggal dunia. Han
uang Wu pun berniar mencarikan suami bam untuk kakak perem?puan yang
dikasihinya itu. Dari obrolan sebelumnya bersama kakak?nya, Han Guang Wu
mengetahui betul bahwa kakaknya sangae rnenyukai Song Hong. Han Guang Wu
sangar ingin menjodohkan kakaknya dengan Song Hong. Tetapi Han Guang Wu
juga tahu bahwa Song Hong sudah mempunyai seorang isrri yang cinggal di
luar israna. Ia rerus berpikir bagaimana earanya Song Hong bisa me?nyukai
kakaknya. Ia lalu menyuruh Purri Hu Yang untuk sering'ring berjurnpa dengan Song
Hong. Putri Hu Yang seeara halus merayu Song
Hong, termasuk dengan berdandan secantik mungkin, .1 ar Song Hong rertarik.
Narnun, sernua itu tampaknya cidak III .nujukkan hasil seperri yang
diharapkan. uatu malam Han Guang Wu menyuruh Putri Hu Yang ber?\ -mbunyi di balik t
.rnl I me mara ia juga memanggil Song Hong d:lt. ng ke icmpm iru, Ibn .1IangWu
ingin mcng uahui bagnimann
P Cei ~~ei Ve hari Song Hong, sekaligus biar kakaknya mendengar langsung apa isi hati Song
Hong. Setelah tiba di hadapannya, ia bertanya kepada Song Hong, "Ada banyak
pengalaman nyara, jika orang sudah punya kedudukan yang lebih baik, ia akan
menukar teman-temannya sesuai dengan levelnya sekarang ini. Banyak juga
yang levelnya sudah naik lalu uangnya bertarnbah banyak, menukar ternan saja
tidak cukup, ia akan mengambil istri yang baru dan jika mungkin istri lama
yang tarnpak kurang cantik akan dirukar dengan istri yang baru. Kamu lihat
saja di sekitar istana ini, banyak sekali orang yang memiliki wanita lain, istri
yang baru, dan tidak sedikir yang akhirnya benar?benar meninggalkan istri
lamanya. Iru semua wajar-wajar saja. Coba kamu katakan, apakah kamu
berrninat juga atau paling tidak pernah berpikir untuk mendapat wanira lain
unruk menemanimu di istana karena istrirnu berada jauh di luar istana?"
Menteri Song Hong menjawabnya dengan penuh horrnat, "Ada pepatah
mengarakan bahwa ridak baik meninggalkan atau melupakan sahabat yang
peduli pada kita pada waktu kira masih miskin atau biasa-biasa saja. Dernikian
juga istri yang sudah setia mendampingi kita pada masa-rnasa sulit adalah istri
yang sarna sekali tidak boleh ditinggalkan dan malah harus dihormati, Istri
seperti iru yang panras unruk mernbesarkan anak-anak saya.
Mendengar jawaban Song Hong, Raja Han Guang Wu mengeni moral dan
kesetiaan Song Hong yang san gat baik dan teruji. Di balik dinding Putri Hu
Yang juga mengerti bahwa ridak ada gunanya rerus mengejar Song Hong unruk
menggamikan kedudukan suaminya yang sudah meninggal.
Apa yang dilakukan Song Hong, dan masih banyak lagi penga?laman Song Hong
yang rnenunjukkan kesetiaannya terhadap istri dan reman-ternan lamanya,
akhirnya menjadi cerita yang rersebar dari rnulut ke mulur. Banyak cerira yang
mengangkat pengalaman Song Hong sebagai cerira moral yang baik unruk
diketahui oleh 01 ll1g?orang di negeri China sampai saar ini.
101 K;sCI!1 l:)erlTlClknCl dar; Negeri China
~====~~==============~ www.rajaebookgratis.com MUTIARA HIKMAT: Teman dan sahabat yang telah setia pada saat-saat kita menghadapi kesulitan
adalah teman dan sahabat yang tidak boleh dilupakan dan ditingalkan.
Demikian juga istri yang telah setia mendampingi seorong suami menghadapi
masa-masa sulit dan bahkan telah menjadi motivator untuk meraih
keberhasilan, adalob wanita terbaik untuk mendampingi seorang suami
menghadapi hari-tiari berikutnya. Secara khusus, dia juga adalah wanita terbaik
untuk mendidik dan membesarkan anak-anok di rumah.
46 Qu Zhi you Dao Ketulusan dalam Memberi Filsuf China Kuno, Meng Zi, mempunyai seorang murid bernama Chen Zhen.
Chen Zhen sering bertanya kepadanya tentang banyak hal. Ia tidak segan-segan
bertanya tentang keputusan atau sikap yang diambil oleh Meng Zi.
Suatu hari, Meng Zi dan Chen Zhen banyak berdiskusi mengenai uang. Chen
Zhen bertanya kepada gurunya, "Pada waktu lalu, saat kita berada di Kerajaan
Qi, Raja Qi memberi Guru seratus keping uang emas, tetapi Guru tidak mau
menerimanya. Namun, yang membuat saya tak habis pikir adalah belum lama
berselang dari peristiwa itu, saat di Kerajaan Song, Guru malah mau menerima
pemberian Raja Song yang cuma tujuh puluh uang emas. Lalu setelah itu kita
pergi ke satu daerah lain dan saya masih ingat di situ Guru juga menerima
pemberian lima puluh uang emas dari pemimpin daerah itu, Sebenarnya,
mengapa Guru bisa menolak pemberian saru orang sementara juga bisa
menerima pemberian orang yang lain?"
Sementara Meng Zi mendengarkan perkataan muridnya itu, Chen Zhen berkata
seakan menasihati gurunya, "Tidak tahu yang mana. tetapi satu kali Guru bisa
berbuat kesalahan karena menerima yang seorang dan menolak yang lain!"
Meng Zi pun tersenyum mendengar nasihat muridnya itu. Ia menjawab, "Semua
yang kamu katakan ada benarnya.namun, saya mempunyai jawaban dan alasan
sendiri unruk menjawab semua pertanyaanmu itu. saat pergi ke Kerajaann
sOng. saya sudah mempersiapkan bahan dan barang untuk diberikan. Semua
itu atas permintaan Raja Song. Jadi, ketika Raja Song memberikan uang,
mengapa saya harus menolaknya" Saya bekerja dan adalah hak saya juga untuk
menerima upah. Pada saat di daerah lain itu, mereka sedang menghadapi
bahaya dan meminra nasihat saya bagaimana lepas dari bahaya. Atas
pertolongan saya mereka terhindar dari bahaya, lalu mereka memberikan uang
ucapan syukur kepada saya. Atas hal itu saya rasa menerima pemberian mereka
adalah hal yang tidak salah. Namun, waktu pergi ke Kerajaan Qi, di sana kita
dijamu, sedangkan saya tidak mengajar apa-apa, juga tidak memberikan barang
atau sesuatu yang lain. Jadi, saya pikir saya tidak punya alasan untuk menerima
pemberian mereka. Jika mereka memberi sejumlah uang yang banyak, padahal
saya belum atau tidak memberikan apa-apa kepada mereka, itu artinya saya
tidak tahu diri. Saya tidak baleh menerima uang jika saya tidak memberikan
apa-apa kepada mereka. Jadi, jika tanpa bekerja dan partisipasi menerima uang
101 Kisah Bermakna Dari Negeri China The Powerfull Wisdom From Ancient Stories Karya Lei Wei Ye di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Raja Qi, maka suatu hari ia akan membeli saya. Seorang bijak tidak akan mau
dibeli dengan uang supaya ia terap bisa memberikan masukan kepada orang
lain." Meng Zi kemudian melanjutkan, "Jim zi Ai cat, qu zhi you dao, yang artinya jika
seorang begitu mencintai harta, maka menerima harta tersebutr semua ada
alasannya." Chen Zhen cukup puas mendengarkan jawaban gUrUnya bahwa seorang bijak
tidak boleh menerima uang sembarangan walau tampaknya menerima
pemberian itu tidak ada salahnya. Chen Zhen pun makin mengagumi Meng Zi.
================== www.rajaebookgratis.com MUTIARA HIKMAT: Hati-hati dalam menerima pemberian orang karena belum tentu orang tersebut
tulus dalam memberi. Terkadang orang memberi uang untuk bisa menguasai
orang yang diberinya atau juga tidak jarang orang memberi untuk menguji
mental dan karakter kita. Adalah baik menerima pemberian orang jika kita
sudah memberikan sesuatu kepada orang tersebut.
47 Zhu Hui Seorang Sahabat yang Baik
Menepati Janji Pada zaman Dong Han ada seorang yang sangat terkenal karena
kesetiakawanan dan sikapnya yang selalu menjadi seorang sahabat yang baik.
Orang tersebut bernama Zhu Hui, berasal dari daerah Nan Yang.
Zhu Hui mulai terkenal saat masih kuliah di sebuah universitas. Pada zaman itu
semua orang yang mau belajar di universitas harus pergi ke kota-kota besar
karena hanya di sanalah terdapat universitas. Zhu Hui mampu bergaul dengan
orang dari berbagai daerah dan dari berbagai karakter serta budaya. Ia selalu
mengembangkan sikap bersahabat. Jika sudah berteman, ia sangat setia kawan,
dan umumnya orang-Orang yang mengenalnya sangat menyukai dirinya.
Pada suatu musim semi, seorang temannya yang bernama Zhang Kan sakit
keras. Karena itu ia khusus mengunjungi temannya ini dan berdoa agar cepat
sembuh. Sementara Zhang Kan sendiri menyadari bahwa sakitnya sudah sangat
parah dan tidak bisa ditolong lagi.
Zhang Kan berkata kepada Zhu Hui, "Temanku, aku sadar bahwa hidupku tidak
lama lagi. Aku tahu bahwa tidak seorang pun yang akan bebas dari kematian
dan dengan sakitku yang sudah seperti ini, lebih baik aku menyiapkan diri dan
hati untuk menghadapi kematian. Hanya ada sedikit lagi yang masih aku
khawatirkan, yakni istriku dan anak perempuanku. Aku khawatir bagaimana
putriku bisa bertumbuh normal dan baik.. Aku juga harap ada orang yang bisa
menolong istriku untuk menghadapi hari-hari tanpaku di sisinya. Zhu Hui,
kamu sudah seperti saudaraku sendiri, karena itu aku mohon kamu dapat
memerhatikan dan menolong istri dan anakku."
Sambil memegang tangan Zhang Kan, Zhu Hui berjanjj, "Hubungan kita sudah
seperti hubungan kakak-adik, jadi istri dari saudara dekat adalah saudara
dekatku juga, karena itu percayalah bahwa aku bisa memerhatikan mereka
dengan baik. Tetapi sekarang yang paling penting adalah yakinlah bahwa
penyakitmu masih bisa diobati. Berusahalah bangkit dan percayalah bahwa
sakit ini bisa disembuhkan dan kamu bisa sehat kembali."
Namun harapan tinggal harapan, karena keesokan harinya Zhang Kai meninggal
dunia. Zhu Hui pun memenuhi janjinya untuk memerhatikan istri dan anak
Zhang Kai. Ia memberikan banyak uang sebagai bekal hidup mereka sehari-hari.
la juga sering sekali mengunjungi dan memerhatikan mereka. Banyak sekali
permasalahan yang harus diselesaikan dan Zhu Hui benar-benar dapat
memecahkan masalah mereka.
Putra Zhu Hui yang bernama Zhu Xie tidak dapat mengerti perhatian dan
pertolongan yang besar dari ayahnya kepada istri dan anak Zhang Kai. Karena
itu, satu hari ia bertanya, "Tampaknya hubungan persahabatan ayah dengan
Zhang Kai tidak terlalu dalam, mengapa ayah begitu memerhatikan dan dengan
segenap hati menolong istri dan anak yang ditinggalkannya?"
Dengan penuh kesabaran Zhu Hui menjelaskan, "Ayah dan Zhang kai sudah
seperti saudara sekandung. Jika saudara sekandung meninggal dunia, istri dan
anak dari saudara sekandung juga harus kita perhatian dan tolong. Apalagi
ayah sudah berjanji kepada Zhang Kai bahwa setelah ia meninggal ayah akan
menolong dan mermerhatikan istri dan anaknya, Janji harus dipenuhi. Jadi,
dengan dua alasan ayah Ini apakah kamu bisa mengerti?"
Zhu Xie, putranya itu, pun menganggukkan kepalanya. Sejak saar Itu ia bisa
menerima dengan tulus pertolongan dan perhatian ayahnya kePada istri dan
anak Zhang Kai. www.rajaebookgratis.com MUTIARA HIKMAT: =============== Seperti matahari yang memberi kehangatan pada dunia, demikian juga
sebaiknya seseorang memberikan kehangatan kasih kepada sesamanya,
terutama kepada orang-orang dekat dan sahabat-sahabatnya. Memenuhi janji
kepada orang-orang yang dekat di hati, seindah kepastian matahari yang akan
selalu menyinari bumi selama masih berputar.
48 Wang Kai yi mian Orang Tamak Itu Dibenci Raja terakhir pada zaman Dinasti Xia (2070-1600 SM) adalah Raja Xia jie. Xia Jie
mempunyai kekuatan yang luar biasa saat berkuasa. Hanya sayangnya ia menya
lahgunakan kekuasaannya untuk keuntungan keluarganya sendiri dan juga
orang-orang terdekatnya. Ia memeras tenaga rakyar hanya untuk melakukan kesenangannya sendiri, Ia
membangun istana termegah sepanjang zaman Dinasti Xia dengan
mengerahkan ratusan ribu rakyat. Ribuan rakyat mati karena kerja paksa yang
kejam itu. Ia menekan rakyat, juga suka merebut tanah dan ladang rakyar tanpa
membayar sepeser pun. Jika seseorang mencoba berani melawan dia, orang itu
dengan segera akan disiksa oleh para pengawalnya dan tak jarang orang itu
mati dan hilang begitu saja. Singkatnya, Raja dan keluarga berpesta pora di atas
penderitaan rakyatnya sendiri.
' Pada waktu itu, di selatan Sungai Kuning, ada seorang yang pernah diturunkan
Raja dari kedudukannya, bernama Shang Tang. Shang tang sungguh geram
melihat Raja Xia Jie berlaku semena-mena terhadap rakyatnya sendiri. Karena
itu, diam-diam ia membangun kekuatan untuk menurunkan Raja Xia Jie dari
jabatannya. Karena kalau tidak begitu, rakyat akan semakin menderita. Ia
berlatih perang dan membangun relasi dengan rakyat sebanyak mungkin untuk
memperjuangkan kepentingan bersama, yakni menghentikan tindak?tanduk
Raja Xia Jie yang otoriter.
Suatu malam Shang Tang berjalan-jalan, dan ia melihat seseorang sedang
menebar jala empat lapis umuk menangkap burung. Orang itu terlihat sedang
memasang jalanya untuk menjadi perangkap yang baik sambil berseru, "Ayo
burung-burung datanglah kemari, mampirlah dan masuklah ke jaringku." Ia
terus berbicara demikian sambil memasang jalanya hingga terpasang
sempurna. Shang Tang memprotes perkataan orang itu sembari berkata, "Kenapa kamu
berbuat begini" Kenapa kamu menyuruh burung?burung untuk masuk ke
dalam perangkapmu" Biarkan burung itu terbang bebas, jangan membuat
mereka hidup susah dalam kurungan!" Lalu dengan segera ia memotong tiga
lembar jala tersebut dan membiarkannya satu lembar jala tetap pada
tempatnya. "Ini saya tinggalkan satu lembar jala dan kamu sebaiknya mengubah
perkataanmu menjadi, 'Hai burung-burung janganlah mendekat kemari jika
kalian ingin tetap hidup. Namun, jika kalian sudah bosan hidup, silakan
mampir kemari'!" Mendengar pengalaman Shang Tang dan penangkap burung itu, banyak orang
dan juga para pegawai istana yang tidak setuju dengan segala keputusan dan
tindak-tanduk Raja Xia Jie berkata, "Shang Tang pasti cocok untuk menjadi
Raja. Ia pasti akan menjadi Raja yang memerhatikan rakyatnya. Lihatlah,
burung pun ia hargai apalagi rakyat yang jauh lebih berarti hidupnya, ia pasti
memiliki kasih dan tekad untuk membangun rakyat sejahtera."
Karena semua tindak tanduk Shang Tang kepada rakyat dan para kepala
wilayah sangat baik, maka dengan cepat mereka bertarnbah banyak dan
mendukung Shang Tang untuk meruntuhkan kekuasaan Raja Xia Jie.
Kekuatan Shang Tang makin lama makin besar karena rakyat yang
mendukungnya makin lama dan makin banyak serta terdiri dari berbagai
lapisan masyarakat. Bahkan, para pendukung Shang Tang banyak juga yang
datang dari kalangan pegawai Raja Xia Jie.
Saat kekuatan sudah mencukupi untuk melawan Raja Xia ]ie , maka pada saat
yang tepat dengan cepat Shang Tang dan semua pendukungnya meruntuhkan k
kuasaan Raja Xia Jie. Kernenangan Shang Tang sekaligus membuat dinasti Xia
tinggal sejarah. ==================== www.rajaebookgratis.com MUTIARA HIKMAT: Orang yang tamak dan mau menang sendiri hanya akan mendatangkan musuh
bagi dirinya sendiri. Suatu saat orang?orang yang tidak suka bisa
mendatangkan kesusahan bagi orang?orang yang tamak dan mau menang
sendiri. Hidup akan lebih berarti jika bisa membuat diri sendiri, keluarga, dan
orang?orang di sekitar merasa sejahtera dan bahagia.
49 Zhi Lu wei Ma: Rusa Dibilang Kuda Hati-hati, Kawan Bisa Berubah Menjadi Seteru
Pada zaman Dinasti Qin (255-222 SM) ada seorang raja yang baru dilantik,
bernama Hu Wai. Ia menjadi raja menggantikan ayahnya, Raja Qin Shi Huang,
yang baru meninggal dunia. Hu Wai dalam sejarah Dinasri Qin juga disebut
sebagai Raja Qin Er Shi. Raja Er Shi adalah seorang raja yang belum memiliki
banyak pengalaman dan pengetahuan. 5ejak kecil ia di bawah bimbingan dan
pengajaran Zhao Gao. Maka, begitu Raja Qin Shi Huang meninggal dunia, Zhao
Gao-lah yang diandalkan oleh Raja Qin Er Shi untuk membantunya, sehingga
tanpa sadar sebenarnya ia sudah dikuasai oleh Zhao Gao.
Pada suatu hari, Zhao Gao menggiring seekor rusa jantan yang besar. Di leher
rusa itu tergantung sebuah lonceng. Di punggung rusa itu diletakkan sebuah
pelana. Rusa itu didandani sedemikian rupa agar mirip seekor kuda. Tetapi
rusa tetaplah rusa, bukan kuda, sehingga ketika Zhao Gao menggiring rusa itu
seperri menggiring seekor kuda masuk dalam istana, Raja Qi Er 5h1 dan para
menterinya pun tertawa terkekeh-kekeh.
Melihat semua tertawa Zhao Gao dengan serius berkata, "Tutup mulut kalian
semua. Aku sudah bersusah payah mencari kuda sebagus ini. Kuda ini larinya
sangat kencang dan tenaganya sangar kuat. Aku membawa kuda ini secara
khusus untuk dipersembahkan kepada Baginda Raja!"
Semua orng yang ada di situ malah tertawa karena berpikir Zhao Gao sedang
bergurau. Raja Qin Er Shi pun sambil tertawa berkata, "Zhao Gao, kamu sangat
pintar bergurau dan sangat humoris, hebat, hebat!"
Zhao Gao lalu marah dan berkata keras, "Aku tidak bergurau dalam hal ini.
Secara khusus, aku mencari kuda terbaik yang kuat dan mampu berlari
kencang. Lihatlah pelana dan lonceng di lehernya, semuanya membuktikan
bahwa ini kuda! Coba, siapa yang berani mengatakan bahwa ini bukan kuda?"
Hampir semua menteri menjadi takut karena tahu Zhao Gao sangat
berpengaruh dan mampu mengambil keputusan yang membahayakan mereka.
Mereka pun berkata, "Benar, itu kuda. Kalau bukan, maka tidak mungkin ada
lonceng di leher dan pelana di punggungnya." Sementara para menteri lainnya
tidak ada yang berani lagi tertawa. Keadaan pun begitu tegang saat itu.
Akan tetapi, ada seorang menteri yang tidak suka dengan gurauan semacam ini.
Menteri itu berkata, "Kamu jangan bergurau seperti ini dan jangan bilang ini
kuda. Orang bodoh pun tahu kalau ini rusa Jantan dan bukannya kuda!"
Wajah Zhao Gao merah memendam amarah dan berkata, "Kamu sudah berbuat
kesalahan besar!" Setelah itu ia membawa rusa tersebut meninggalkan istana.
Keesokan harinya, di lapangan yang setiap hari biasa dikunjungi rakyat, di tiang
gantungan tergantung tubuh menteri yang mengatakan bahwa itu rusa dan
bukan kuda. Melihat itu, para menteri lain menjadi takut terhadap Zhao Gao
yang punya pengaruh paling besar dalam kerajaan. Raja Qin Er shi pun mulai
takut. Semua rakyar pun takut.
Itulah saat dimulainya pemberontakan yang dipimpin oleh Zhao gao. Itulah
saat-saat terakhir zaman Dinasti Qin. Zha Gao-lah orang yang mengakhiri
zaman Dinasti Qin. Raja Qin Er Shi melakukan kesalahan fatal karena
memercayainya seratus persen. Semua tugas penting, keputusan penting, dan
semua yang berhubungan dengan rakyat ditugaskan kepada Zhao Gao. Karena
kepercayaan penuh yang diberikan kepada, Zhao gao itulah yang mengakhiri
kekuasaan dan hidupnya. www.rajaebookgratis.com MUTIARA HIKMAT: =============== Ada orang yang tampaknya sedang membantu, tetapi sebenarnya ia sedang
membangun kekuatan untuk menjatuhkan seseorang yang telah dibantunya.
Karena itu, kita tetap harus memiliki rahasia dan kebijaksanaan dalam
memercayakan sesuatu kepada seseoratig untuk diiakukan, sebab jika kurang bijaksana dalam
mendelegasikan suatu tugas, kerugian dan kesulitan di kemudian hari bisa
datang justru dari orang yang kita percayai.
50 Jiang xin Bi xin Menghormati Orang Lain Pada zaman Nan Bei (utara dan selatan), ada seorang yang terkenal
kepandaiannya, bernama Lu Hui Xiao. Pengetahuannya luas, hikmatnya sangat
dalam sehingga banyak orang dari berbagai daerah mencarinya untuk meminta
pertimbangan dan nasihat. Jika ada persoalan-persoalan yang sulit dipecahkan,
mereka umumnya datang kepada Lu Hui Xiao dan mendapat jawaban dan jalan
keluar yang baik. Karena itu namanya makin lama makin terkenal. Namun,
ketenarannya tidak membuat dirinya
sombong, .ia malah menampilkan karakter yang sangat baik dan begitu sopan
terhadap semua orang, tidak terkecuali orang yang dianggap oleh orang lain
sebagai orang yang tak pantas dihormati. Moral, karakter, dan keahlian yang
dimilikinya telah mengantarnya pada kedudukan yang sangat tinggi di dalam
kerajaan dan sangat dalam di hati masyarakat, Namun, ia tetaplah Lu Hui Xiao
yang penuh budi pekerti dan sopan santun.
Suatu hari di dekat rumah Lu Hui Xiao ada orang tua yang sangat kotor
penampilannya. Bukan hanya itu, orang itu tampak seperti tidak berpendidikan
sama sekali. Orang-orang yang melihatnya mencibir dan mengejeknya. Mereka
merasa orang tua yang kotor dan miskin itu tak pantas masuk daerah mereka.
Muka dan tubuh orang itu juga penuh dengan debu dan kotoran yang sudah
lengket. Muka tidak karuan, jenggot dan kumisnya tidak dicukur dan dirawat,
rambutnyn sudah gimbal karena tidak pernah dikeramas.
menambah buruk penampilannya.
Karena penduduk daerah itu tidak begitu senang akan kehadirannya; maka
mereka bertanya kepadanya, 'Mau apa kamu datang ke daerah ini?"
Orang tua yang kotor itu pun menjawab, "Aku datang ke sini untuk mencari Lu
Hui Xiao." Mendengar jawaban itu, orang-orang merasa bahwa orang tua yang kotor ini
tidak pantas bertemu Lu Hui Xiao. Mereka bahkan berusaha dengan halus
mengusirnya. Namun, karena Lu Hui Xiao adalah orang yang paling penting di
daerah itu dalam memutuskan sesuatu, maka mereka pun menemui Lu Hui
Xiao dan berkata, "Di luar sana ada seorang tua yang kotor dan penuh debu
serta bau, hendak menemuimu. Kami pikir orang itu tdak pantas menemuimu,
jadi biarkanlah kami menyuruhnya pergi dari daerah kita."
Tanpa disangka-sangka Lu Hui Xiao justru keluar menyambut orang tua yang
kotor dan bau itu. Dengan sangat ramah ia mempersilakan orang tua itu masuk
ke rumahnya dan ia memerintahkan pegawainya untuk menghidangkan teh
baginya. Menghidangkan teh bagi tamu adalah budaya orang di negeri China
dalam menghormati seseorang.
Setelah teh dan semua peralatan jamuan teh ada di meja, Lu Hui Xiao sendiri
yang menemani dan menjamu orang tua itu. Ternyata orang tua itu adalah
tetangganya di desa dan teman baik orang tuanya. Lu Hui Xiao pun bertanya,
"Paman, apa yang bisa saya bantu?"
Orang tua itu menjawab, "Tidak perlu, saya hendak melakukan perjalanan dan
harus melintasi daerah ini, jadi saya mampir sejenak unruk melihatmu. Apalagi
orang tuamu sudah berpesan untuk me lihat keadaanmu. Jadi, saya ke sini juga
101 Kisah Bermakna Dari Negeri China The Powerfull Wisdom From Ancient Stories Karya Lei Wei Ye di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
untuk memenuhi pesan orang
tuamu." Setelah minum teh, Lu Hui Xiao menjamunya dengan makanan yang enak dan
lezat, sementara di luar ruangan banyak orang yang tidak habis pikir mengapa
Lu Hui Xiao menyia-nyiakan waktu dengan menyambut dan menjamu orang tua
yang kotor dan bau itu Setelah makan dan berbincang-bincang, Lu Hui Xiao
mengantarkan orang tua itu ke luar untuk melanjutkan perrjalanannya.
Setelah itu Lu Hui Xiao memanggil semua pegawainya dan orang?orang yang
sudah mencibir orang tua tersebut. Ia berkata, "Orang tua itu adalah orang
sedesa dengan saya yang hendak pergi ke tempar yang jauh. Walaupun
demikian, ia masih menyempatkan diri untuk mampir dan melihat saya karena
sudah berjanji kepada orangtua saya untuk menemui dan melihat keadaan
saya. Ia pasti juga sudah makan debu dan bersusah-susah untuk bisa sampai
kemari. Jika saya tidak menemuinya, saya jadi orang yang tidak tahu sopan
santun terhadap orang tua dan itu tidak baik. Saya sendiri tidak suka jika orang
tidak hormat dan tidak sopan terhadap saya, karena itu saya berusaha sopan
dan horrnat terhadap orang lain, tidak peduli apakah ia punya kedudukan
tinggi atau rendah berpenampilan bersih atau kotor! Saya sarankan agar kita
tetap bisa sopan dan hormat kepada semua orang, termasuk kepada orang yang
kita anggap tidak pantas kita terima, karena semua orang akan senang
menerima sikap hormat dan sopan kita. Terutama kita pun akan senang
dihargai oleh orang di bawah kita maupun orang yang jauh di atas kita."
Sejak saat itu semua pegawai dan penduduk daerah tersebut selalu berusaha
menghormati semua orang dengan tidak melihat penampilan luarnya.
===================== www.rajaebookgratis.com MUTIARA HIKMAT: Orang bijak akan bersikap hormati dan sopan kepada orang lain dengan tidak
melihat penampilan luar seseorang. Sikap hormat dan sopan sangatdisukai oleh
semua orang, begitu juga dengan kita sendiri. Bila kita menginginkan hal
seperti itu, bersikaplah hormat dan sopan terlebih dahulu.
51 De Huang Jin Bai Jin bu Ru De Ji bu yi Nuo
Mendapat Janji Ji Bu Lebih Berharga dari Mendapat PuLuhan Kilo Emas
Pada waktu permulaan zaman Xi Han, ada seorang yang bernama ji Bu. Ji Bu
adalah orang yang terkenal baik karena semua yang dikatakannya adalah benar;
ia senang membantu orang secara tulus dan orangnya tidak berbelit-belit.
Pada satu hari Ji Bu berkunjung ke rumah temannya. Sesampai di sana, ternyata
temannya sedang berbaring sakit di tempat tidur, Isrri temannya berada di
depan tempat tidur untuk memasak obat China. Sewaktu mengetahui
kedatangan Ji Bu, temannya ingin bangkit dan duduk menyambut sahabatnya
itu. Selain itu ia juga sudah merasa pegal punggungnya karena terus-menerus
berbaring. Namun, karena kondisi belum memungkinkan, maka temannya itu
harus tetap berbaring dan tidak boleh duduk, Begitu tahu temannya ingin
bangkit dan duduk dengan segera, Ji Bu mencegahnya dan membaringkannya
kembali dengan baik. Ia bercakap-cakap menghibur temannya yang sakit,
Sewaktu hendak pulang, ia juga berkara kepada istri temannya, "Kamu tenang
saja, percayalah suamimu akan segera sembuh."
Ternyata Ji Bu bukan pulang ke rumahnya, melainkan mencari dokter untuk
mengobati temannya. Setelah bertemu dokter, Ji Bu membawa dokter itu ke
rumah temannya. Bahkan Ji Bu dengan sabar menunggui dokter itu mengobati
temannya. Setelah beberapa waktu, dokter itu selesai dan meninggalkan resep
obat buat Ji Bu sambil berkata, "Obat-obar ini harus kamu cari agar temanmu
bisa sembuh. Ada satu obat di antaranya yang sangat sulit dicari, tetapi obat
ini tidak bisa digantikan dengan obat yang lain. Jika obat yang saru ini tidak ada,
semua obat lain yang kamu dapatkan menjadi tidak ada artinya, Jadi jika serius
mengharapkan temanmu sembuh, kamu harus dapat semua obat termasuk satu
yang paling sukar ini."
Ji Bu bertanya, "Obat apa yang sukar didapat itu?"
Dokter iru menjelaskan bahwa obat tersebut adalah tanduk kambing hutan
yang cuma ada di sebuah lereng gunung yang curam dan terjal serta dalam.
Tempat kambing hutan tersebut adalah tempat yang sangat berbahaya, tetapi
jika empar hari kemudian obatc itu belum didapat, maka hidup temannya akan
terancam. Ji Bu berjanji kepada dokter tersebut, juga kepada temannya dan istri
temannya, "Dalam tiga hari aku pasti bisa membawa tanduk kambing hutan
tersebut, aku akan berjuang dan pasti berhasil membawanya karena temanku
harus sembuh!" Setelah pulang dari rumah temannya, Ji Bu mencari kain yang besar dan
menuliskan pengumuman agar ada orang yang bisa membantunya mengambil
tanduk kambing hutan tersebut. Ia mencari banyak orang. Dengan banyak
orang yang membantunya, ia pergi ke lereng gunung yang curam tersebut.
Dengan bersusah payah mereka bahu-membahu agar bisa sampai ke lereng
lembah itu dan menangkap kambing hutan yang liar tersebut. Akhirnya pada
hari ketiga mereka berhasil menangkap kambing hutan itu dan memotong
tanduknya. Dengan segera Ji Bu memberikannya kepada dokter untuk diolah
menjadi obat guna menyembuhkan temannya. Setelah elesai, temannya pun
bisa minum obat, Beberapa hari kemudian, temannya yang sakit berat itu pulih
dan sembuh. Orang-orang pada zaman itu tahu pasti bahwa jika Ji Bu sudah berjanji
melakukan sesuatu, ia pasti akan berusaha mewujudkannya kendati pun ada
banyak masalah, pengorbanan, dan rintangan menghalanginya. Banyak sekali
perbuatan menepati janji dari Ji Bu yang membutuhkan tenaga, pikiran,
pengorbanan, dan harta, tetapi semua itu ia lakukan dengan baik. Ji Bu tidak
pernah main-main dalam mengucapkan janji, tetapi jika janji sudah terucap
maka ia berjuang unruk menepatinya. Karena Ji Bu mampu membuktikan
perkataannyn kepada banyak orang, maka orang-orang akhirnya berkata, "De
huang jin bai jin Bu ru de Ji Bu yi nuo." Artinya, mendapat janji dari Ji Bu
jauh lebih berharga daripada mendapat puluhan kilo emas.
======~============== www.rajaebookgratis.com MUTIARA HIKMAT: Jadilah orang yang dapat dipegang ucapannya. Hati-hati dan pikirkanlah
matang-matang sebelum berjanji, namun jika sudah berjanji maka halangan
dan kesulitan bukanlah alasan untuk tidak bisa memenuhi janji tersebut. Orang
bijak tahu menepati janjinya dan ucaponnya dapat dipercaya.
52 Huang xiang yang menghormati orang tua
Orang tua adalah Teladan Anak
Bagaimana menghormati orangtua" Belajarlah dari Huang Xiang yang tahu
melayani dan menyenangkan orangtua! Demikian pendapat banyak orang di
negeri China. Huang Xiang di kemudian hari disebut Xiao Zi, yang artinya anak
yang berbakti. Huang Xiang menjadi salah satu teladan dalam menghormati
orangtua bagi penduduk negeri China. Kisah keteladanannya dimulai pada
usianya yang belia. Pada saat Huang Xiang berumur sembilan tahun, ibunya meningal dunia.
Ayahnya sangat terpukul. Saat ayahnya stres berat dan tidak bisa berbuat apaapa,
Huang Xiang mulai bertindak untuk melayani ayahnya. Sewakru terik di
musim panas, ia selalu mengambil kipas dan mengipas-ngipaskannya ke arah
tubuh ayahnya. Bahkan, sering kali ia mengipas sampai ayahnya tertidur. Ia
tidak perlu disuruh untuk mengipas, ia berinisiatif melayani ayahnya dengan
kesungguhan hati tanpa mengeluh. Jika hari mulai malam, ada banyak nyamuk
yang menggigit tubuh ayahnya, maka dengan cekatan dan kesabaran ia
mengusir semua nyamuk itu dan tidak membiarkan seekor pun menggigit
ayahnya. Setelah ayahnya tertidur ia mengambil minyak lalu mengoleskannya
supaya tidak digigit nyamuk. Pada waktu waktu musim dingin, ia selalu
memakaikan selimut di tubuh ayahnya agar bisa tidur nyenyak. Ia sering
bangun malam hari dan membetulkan selimut ayahnya.sering kali ia selalu
berpikir agar ayahnya tidak kedinginan dan ia mengeusahakannya sebisa
mungkin. Setelah dirasa cukup barulah ia tidur lagi. Tiap hari ia memasak dan
memberikan makanan kepada ayahnya. Pendek kata, ia selalu membantu
ayahnya kapan saja dibutuhkan. Ia tekun melayani tanpa mengeluh.
Apa yang dilakukan Huang Xiang adalah pekerjaan sepele bagi orang dewasa,
namun bagi seorang anak umur sembilan tahun, apalagi tanpa mengeluh, maka
boleh dibilang Huang Xiang sungguh luar biasa dalam menghormati orang
tuanya. Tidaklah mengherankan, jika mulai umur sembilan tabun ia sudah
disebut Xiao Zi. Apa yang dilakukannya tersebar makin lama makin luas ke
berbagai penjuru negeri. Kisah tentang perbuatannya menghormati orang tua
terdengar sampai ke telinga para pejabat kerajaan, dan para pejabat kerajaan
pun menyampaikan hal itu kepada Raja. Raja sungguh sangat tersentuh akan
caranya menghormati orang tua.
. Karena itu, Raja memberikan kepadanya penghargaan yang tinggi dengan
memberinya jabatan sebagai pejabat kerajaan yang bertugas untuk mendidik
moral masyarakat. walau ia masih sangat muda, pengaruhnya cukup baik bagi
rakyat sehingga rakyar mempunyai sikap saling menghormati dan terutama
tahu bagaimana menghormati orangtua dengan benar dan baik. Raja pun
semakin mengagumi Huang Xiang.
Kendati ayahnya sudah tidak depresi lagi dan sudah normal, Huang Xiang tetap
melayani dan menghormati ayahnya itu dengan cara yang patut diteladani.
Seusai menjalankan tugas kerajaan, ia selalu menyediakan waktu untuk
bersama dengan ayahnya. Melihat hal itu, Raja berpikir bahwa sesungguhnya Huang Xiang dan ayahnya
tidak bisa dipisahkan. Lagipula, Raja juga melihat bahwa lebih baik lagi jika
ayah Huang Xiang pun diberikan tugas dalam kerajaan agar Huang Xiang dan
ayahnya bisa bahu membahu membangun rakyat menjadi masyarakat yang
bermoral baik, terutama soal bagaimana mendidik anak menjadi demikian
santun. Raja yakin apa yang dilakukan Huang Xiang tidak terlepas dari
pendidikan dalam keluarga yang diterima sebelumnya.
Saat ayahnya yang bernama Huang Kuang juga menjadi pejabat kerajaan, rakyat
sungguh dibangun menjadi baik. Ia tidak berlaku seperti para pejabat kerajaan
lain yang mengutamnakan diri mereka sendiri, hanya mau dilayani dan enggan
melayani, suka diberi dan tidak mau memberi, suka dihormati tetapi tidak
berniat menghormati rakyat. Teladan yang diberikan Huang Kuang sangat
berpengaruh dalam membentuk mental dan moral rakyat.
Beberapa tahun kemudian banyak perbuatan Huang Xiang yang sungguh baik
terhadap kerajaan, terapi sesungguhnya tiap-tiap hari ayahnya, Huang Kuang,
memberikan arahan dan pendidikan yang benar kepadanya. Tiap hari ayahnya
pun menjadi teladan yang baik buat Huang Xiang. Huang Xiang dan Huang
Kuang menjadi teladan yang baik bagaimana mendidik anak menjadi anak yang
baik bagi keluarga dan masyarakar, dan bagaimana menghormati orangtua.
=======~========== www.rajaebookgratis.com MUTIARA HIKMAT: Karena perbuatan Huang Kuang dan Huang Xiang maka muncul peribahasa
yang berbunyi "ni zi zi xiao shang xing xia xiao" yang artinya orang tua yang
baik harusnyo tahu bahwa rumah adalah sekolah anak yang terbaik dan orang
tua adalah guru yang terbaik bagi anak. Seluruh tingkah laku dalam rumah
sungguh berpengaruh pada perkembangan anak. Karena itu, jadilah orangtua
yang bisa menjadi teladan yang baik buat anak. Didiklah anak untuk berbakti,
maka di kemudian hari orangtua akan melihat dan menikmati hasilnya.
Pelajaran lain yang bisa kita petik adalah hormatilah orangtuamu karena itu
menunjukkan bahwa kita anak yang berbakti. Anak yang berbakti itu disukai
orang dan akan menjadi teladan bagi orang lain.
53 Guan Bao Zhi Jiao Kasih Menutupi Banyak Kesalahan
Bao Shu Ya dan Guan Zhong adalah sepasang sahabat karib yang terkenal di
Kerajaan Qi. Mereka sering belajar dan bermain serta menghabiskan wakru
bersama. Hobi, minat, dan juga cara berpikir di antara mereka sangar mirip,
Kemampuan serta kepintaran mereka pun sangat berimbang dan saling
melengkapi. Persahabatan mereka langgeng karena sejak kecil sampai dewasa
mereka terus bersama. Setelah mereka dewasa, mereka pun mendapat
pekerjaan yang sama. Baa Shu Ya diangkat oleh Raja Qi Xiang menjadi guru khusus putranya yang
bernama Qi Xiao Bai, sedangkan Guan Zhong juga diangkat oleh Raja Qi Xiang
menjadi guru khusus putranya yang bernama Qi Jiu. Kedua putra Raja Xiang itu
memang dipersiapkan khusus untuk menggantikan raja pada waktunya.
Suatu hari Raja Qi Xiang bingung untuk menentukan siapa yang pantas menjadi
penggantinya. Karena itu, ia berencana mengutus kedua putranya pergi ke dua
kerajaan tetangga yang berbeda dengan ditemani guru mereka masing-masing.
Maksud Raja Qi Xiang mengutus mereka adalah untuk membandingkan siapa
yang lebih unggul dan pantas di antara keduanya.
Bao Shu Ya menemani Qi Xiao Bai pergi ke Kerajaan Ju, sedang?kan Guang
Zhong menemani Qi Jiu pergi ke Kerajaan Lu. Tidak lama berselang Raja Qi
Xiang dibunuh oleh seseorang dan Kerajaan Qi menjadi kacau balau. Harus ada
orang yang menjadi raja untuk
menjalankan pemerintahan dan mengamankan suasana dengan segera.
Pada waktu itu, di antara dua putra mahkota tersebut, siapa yang pulang
dahulu di Kerajaan Qi, akan segera diangkat menjadi Raja karena keadaan yang
sudah sangat mendesak. Kedua putra mahkota ini pun tahu suasana itu,
demikian juga dengan Bao Shu Ya dan Guan Zhong. Guang Zhong merespons
cepat situasi itu sehingga ia berkata kepada Qi Jiu, "Qi Xiao Bai, posisi
kakakmu jauh lebih dekat darimu sehingga ia pasti sampai duluan ke Kerajaan Qi. Jika ia
sampai lebih dulu maka ia pasti yang diangkat menjadi Raja dan kamu tidak
ada kesempatan lagi menjadi Raja. Karena itu biarlah aku menghalangi
kakakmu untuk bisa sampai lebih dulu, sedangkan kamu segeralah pulang
sehingga rencana kita berhasil dan kamu yang akan diangkat menjadi Raja,
bukannya kakakmu." Setelah berkata demikian, Guang Zhong segera membawa kuda terbaik dan
beberapa pasukan untuk mencegah Qi Xiao Bai sampai lebih dulu di Kerajaan
Qi. Karena gerakannya yang cepat, Guan Zhong berhasil menemui Qi Xiao Bai di
tengah jalan antara Kerajaaa Ju dan Kerajaan Qi. Dengan cepat pula ia
membunuh Qi Xiao Bai. setelah itu ia menjemput Qi Jiu dan menyampaikan
berita gembira bahwa nanti Qi Jiu yang akan dilantik menjadi Raja.
Setelah tiba di Kerajaan Qi, betapa terkejutnya Guan Zhong karena ternyata Qi
Xiao Bai masih hidup. Orang yang dibunuhnya ternyata bukanlah Qi Xiao Bai
yang sebenarnya, melainkan orang yang ditugaskan menjadi duplikat Qi Xiao
Bai. Duplikat Qi Xiao Bai memang sangat mirip mukanya dan didandani dengan
baju milik Qi Xiao Bai sendiri. Karena begitu miripnya, Guang Zhong salah
membunuh orang. Akhirnya Qi Xiao Bai dilantik menjadi Raja di Kerajaan Qi
dan kemudian hari ia lebih di kenaI sebagai Qi Huan Gong.
Raja yang baru itu berniat menghukum mati Guang Zhong yang sudah
melakukan percobaan pembunuhan terhadap dirinya. Waktu keputusan hendak
diambil, Bao Shu Ya berkata kepada Qi Xiao Bai, "jika kamu ingin membawa
Kerajaan Qi lebih hebat dari semua kerajaan lain di negeri China, maka
sebaiknya kamu membatalkan hukuman mati yang sudah kamu rancang dan
memanfaatkan kepandaian guang zhong untuk membantumu. guang Zhong
jauh lebih pintar dan strareginya jauh lebih baik dari saya."
Qi Xia Bai sangat menghargai Baa Shu Ya sebagai gurunya. Karena iru, dengan
berat hati ia tetap mengikuri anjuran Baa Shu Ya unruk tidak menghukum mati
Guan Zhong. Baa Shu Ya sangat gembira karena sahabatnya tidak jadi dihukum mati.Ta juga
memberikan banyak masukan agar Guan Zhong dapat membantu Qi Xia Bai
dalam membangun Kerajaan Qi. Guan Zhong banyak sekali berbuat baik
membantu Raja Qi Xia Bai dalam mermbangun Kerajaan Qi. Hasil pikiran Baa
Shu Ya selalu diberikan kepada Guan Zhong agar yang tampak di permukaan
adalah hasil pekerjaan Guang Zhong, dan bukan dirinya.
Serelah beberapa wakru, Kerajaan Qi menjadi kerajaan yang paling kuat di
seluruh negeri China pada zarna n Raja Qi Xiao Bai memerintah. Kedudukan
Guan Zhong pun semakin lama semakin tinggi hingga jauh rnelebihi kedudukan
Bao Shu Ya yang sebenarnya secara diam-diam telah membuat Raja dan seluruh
rakyat Kerajaan Qi percaya bahwa semua itu adalah hasil pekerjaan Guan
Zhong dan sama sekali bukan karena jasanya.
Setelah Kerajaan Qi menjadi kerajaan yang hebat, kuat, dan juga makmur,
banyak orang merasa bahwa sebenarnya Baa Shu Ya jauh lebih berjasa daripada
Guan Zhong. Banyak sekali rakyat yang sudah men getahui rahasia ini. Mereka
tahu bahwa Bao Shu Ya bekerja di belakang layar. Ini semua karena ia
101 Kisah Bermakna Dari Negeri China The Powerfull Wisdom From Ancient Stories Karya Lei Wei Ye di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
mengasihi Raja Qi Xiao Bai dan juga sahabatnya Guan Zhong.
Bao Shu Ya cukup cepat menangkap gejolak yang terjadi di antara banyak
rakyat yang hendak memperjuangkannya untuk bisa mendapatkan kedudukan
yang lebih tingi dari Guan Zhong. Ia juga tahu bahwa Raja Qi Xiao Bai begitu
memercayainya sehingga jika ia mendengar ada omongan rakyat, maka ia akan
diberikan jabaran yang sangat tinggi. Ia tidak ingin Raja Qi Xiao Bai merasa
tertipu begitu mengetahui bahwa sebenarnya otak di balik semua keberhasilan
adalah lebih banyak karena hasil pemikirannya. Ia juga tidak ingin Guan Zhong
menderita karena diturunkan dari jabatannya.
Karena itu, Bao Shu Ya mantap mengambil keputusan untuk meniggalkan
Kerajaan Qi secara diam diam. Tidak berap lama kemudian Bai Shu Ya tidak lagi
bisa ditemukan di Kerajaan Qi karena ia benar-benar telah pergi.
www.rajaebookgratis.com MUTIARA HIKMAT: Kasih seorang sahabat sejati sanggup menutupi kesalahan dan pelanggaran
yang fatal dari sahabatnya. Seorang yang berjiwa besar selalu ingin melihat
orang-orang dekat yang dikasihinya jauh lebih maju dan berhasil daripada
dirinya sendiri. Jika ada penghalang bagi kemajuan dan kesuksesan sahabatnya,
ia tak segan-segan mengorbankan keinginan dan impiannya sendiri untuk
menjamin keberhasilan orang-orang dekat atau sahabat yang dikasihinya
tersebut. 54 Hu We Shi yoU: Saling Menjadi Guru dan Sahabat yang baik
Menjadi Orang yang Rendah Hati
pada zaman Bei Song ada dua ahli pendidikan yang sangat tersohor bernarna
Su Sh9 dan Huang Ting Jian. Sebenarnya kedua tokoh pendidikan ini
mempunyai hubungan sebagai guru dan murid. Maksudnya, Su Shi adalah guru
dari Huang Ting Jian. Namun, sejak semula mereka mengembangkan hubungan
persahabatan yang baik. Guru yang baik adalah jika bisa menjadi sahabat bagi
muridnya dan itulah yang dilakukan oleh Su Shi. Mereka berdua sering
berdiskusi bersama untuk saling mempertajam pemikiran dan pengetahuan
masing-masing. Suatu hari Huang Ting Jian ingin memberikan hadiah tulisan kaligrafi kepada
temannya, tetapi sebelum dikirim ia meminta pendapat sahabat sekaligus
gurunya, Su Shi. Sambil memegang jenggtnya dan menganggukan kepala Su Shi
berkata, "Tulisan ini sudah bagus sekali, hanya masih terkesan kurus dan kaku
seperti sebuah pohon yang kering dan ada tergantung seekor ular di dahannya."
Mendengar itu, keduanya tertawa bersama. Huang Ting Jian sendiri merasa
bahwa memang benar tulisannya terkesan kurus dan kaku. Akan tetapi, karena
waktu yang mendesak ia berpikir, "Aku biarkan saja kurus dan kaku seperti ini,
yang sebenarnya juga sudah tampak bagus, atau aku harus memperbaiki
tulisanku agar lebih bagus dari sekarang dan tidak terkesan kurus dan kaku?"
Su Shi sendiri tidak mendesak muridnya untuk mengubah tulisan tersebut
karena toh itu hanyalah sebuah hadiah yang hendak diberikan kepada teman
muridnya. Su Shi segera mengambil kuas untuk menulis kaligrafi di atas sebuah kertas.
Setelah selesai menulis ia minta Huan Ting Jian memberikan pendapat. Huang
Ting Jian berkata, "Tulisan guru membuat saya iri, tetapi jika harus
memberikan pendapat, ada juga sedikit yang bisa saya berikan."
Su Shi segera menimpali, "Kalau begitu jangan ragu-ragu untuk bicara!"
Huang Ting Jian dengan penuh hormat dan hati-hati menjawab, "Kalau begitu
saya akan memberi sedikit masukan. Tulisan guru seperti sebuah batu di dasar
air yang dangkal." Mereka berdua lalu tertawa bersama-sama.
Su Shi dan Huang Ting Jian selalu saling memberi masukan yang berarti dan
penting dengan menggunakan kalimat-kalimat yang baik dan terkadang tampak
lucu. Tidak pernah ada yang tersinggung dan merasa dirinya sedang digurui
oleh yang lainnya. Tidak pernah juga ada yang merasa bahwa tulisannya jauh
lebih baik dari yang lainnya. Mereka selalu saling meminta pendapat untuk
memberikan masukan pada setiap karya tulisan kaligrafi China yang mereka
buat. Hasilnya, nama mereka tersohor karena karya-karya mereka dinilai sangat
indah. Bahkan, untuk belajar shu fa (kaligrafi China) contoh-contoh tulisan
mereka pun masih tetap digunakan untuk mengajar orang yang berniat
mendalami dan meningkatkan keterampilan dalam menulis kaligrafi China.
==================~ www.rajaebookgratis.com MUTIARA HIKMAT: Belajarlah dengan rendoh hati untuk menerima masukan orang lain demi
kebaikan dan keberhasilan sendiri. Jangan mudah tersinggung jika diberi
masukan yang baik. Dalam memberi masukan kepada orang lain, berusahalah
untuk menggunakan kalimat-kalimot yang halus, perumpamaan yang baik,
sehingga orang bisa menerimanya dengan baik.
55 Gao Ming ahli musik pa pa
Saling Memaafkan gao Ming adalah pemusik pi pa kenamaan pada zaman Dinasti Yuan (1206-1368
Masehi). la juga menciptakan banyak sekali lagu dan irama umuk musik pi pa.
Pada waktu ia masih muda, ia pernah memohon dengan sangat agar ahli musik
kenamaan pada zaman itu, Huang lin, mau mengajarinya musik. Beberapa kali
ia ditolak, namun itu tak menyurutkan minatnya. Ia terus memohon dengan
berbagai cara sampai akhirnya ia diterima untuk menjadi murid pemusik
terkenal itu. Ia sekolah musik dan tinggal di asrama.
Gao Ming senang sekali mengarang lagu yang diangkatnya dari kehidupan
rakyat sehari-hari atau dari obrolannya dengan rakyat sederhana. Ia juga
senang sekali bermain bersama rakyat biasa yang bisa main musik tradisional
lainnya. Gao Ming terkenal suka bergaul tanpa memilih-milih orang. Ia juga
dikenal sangat rendah hati di kalangan teman-temannya. Tetapi oleh gurunya,
Gao Ming kurang disukai. Suatu hari, belum juga menamatkan pendidikannya,
Gao Ming sudah harus pulang ke kampungnya.
Setelah Gao Ming pulang, Huang Jin, gurunya, memeriksa kamarnya dan
melihat-lihat lemari bukunya. Tiba-tiba mata Huang Jin tertuju pada sebuah
buku salinan yang di dalamnya banyak sekali lagu dan instrumen untuk alat
musik pi pa dan juga musik dan lagu untuk opera. Huang Jin membalik lembar
demi lembar dan menemukan banyak sekali nada-nada dan syair yang bagus
dalam buku tersebut. Karena ia tertarik, maka ia membaca semua tulisan yang ada di dalam buku itu
dengan teliti. Ia begitu mengagumi semua tulisan itu. Ia berpendapat ini adalah
karya yang luar biasa. Huang Jin bersama Shu Tong dengan membawa masakan dan minuman lalu
mengejar Gao Ming. Belum lama ia mengejar, hujan turun dengan derasnya
sehingga Shu Tong berkata agar Huang Jin berteduh sejenak dan setelah hujan
reda baru meneruskan mengejar Gao Ming. Akan tetapi, Huang jin memutuskan
untuk tidak berteduh dan terus menerjang hujan untuk mengejar Gao Ming.
Shu Tong terpaksa mengikuti Huang Jin untuk mengejar Gao Ming, dan setelah
kira-kira lima kilometer mereka melihat Gao Ming sedang berteduh di tempat
istirahat umum. Huan Jin merasa gembira bisa bertemu dengan Gao Ming di
tempat itu. Ia segera menyuruh Shu Tong untuk menyiapkan masakan dan
minuman dan disajikan di tempat istirahat tersebut.
Tempat istirahat umumnya terdapat banyak meja batu yang di sekelilingnya
ada empat tempat duduk yang juga dari batu. Setelah hidangan tersedia Huang
Jin berkata, "Guru sudah melihat hasil karya musik luar biasa milikmu (Pi pa
ji). Guru menemukan bahwa kamu sungguh berbakat dalam mengarang lagu dan
menciptakan nada demi nada, Sampai sudah usia tua seperti ini, Guru belum
pernah melihat seorang murid yang bisa menghasilkan karya yang sangat tinggi seperti ini.
Guru juga sudah melihat banyak sekali karya musik dari guru?guru musik,
terapi tampaknya tidak sebaik hasil karyamu, Semua hasil karyamu sungguh
bisa dirasakan, dinikmati, serta disukai seluruh rakyat, bahkan sampai yang
paling rendah status sosialnya sekalipun. Guru benar-benar baru tahu bahwa
kamu adalah murid yang baik dan mengerjakan semua tugas yang diberikan
setelah melihat buku hasil karyamu (Pi pa jt)' Karena itu, saat ini guru khusus
mengejarmu dan menemuimu. Alasan pertama adalah. ingin mengucapkan
selamat atas hasil karyamu yang luar biasa itu. Kedua, ingin mengadakan
perjamuan perpisahan denganmu."
Gao Ming begitu terharu melihat tindakan guru yang dihormatinya itU. sakit
hatinya yang selama ini dipendam atas sikap gurunya pun lenyap saat itu juga.
Bahkan, ia menuruti nasihat gurunya untuk merevisi beberapa bagian yang
perlu diperbaiki. Akhirnya, buku karyanya menjadi sebuah maha karya seni
musik pi pa yang kesohor dari zaman Dinasti Yuan.
=======~============~ www.rajaebookgratis.com MUTIARA HIKMAT: Seorang guru yang baik pasti berani meminta maaf kepada muridnya akan
kesalahannya. Sebaiknya, seorong murid yang baik tahu memaafkan segala
kelemahan dan kesalahan gurunya. Perlu berhati-hati dalam merespons
perbuatan yang kurang menyenangkan dari orang yang dipimpin karena
barangkali rasa kurang senang terhadap orang yang dipimpin hanyalah
perasaan subyektif dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.
56 Ge xi Jue jiao Hubungan Suatu Persababatan
Pada zaman Dong Han, ada tiga orang ahli dan terpelajar, seorang bernama Hua
Xin, seorang bernama Bing Yuan, dan seorang lain lagi bernama Guang Ning.
Ketiga ahli itu juga merupakan sahabat baik. Mereka sering berdiskusi bersama,
membaca buku bersama, dan bersama-sama melakukan berbagai kegiatan lain.
Seperti orang normal pada umumnya, Suatu ketika mereka pun bisa berbeda
pendapat dan bersitegang tetapi, tidak pernah memengaruhi persahabatan
mereka. Suatu hari, setelah mereka belajar, Guang Ning dan Hua Xin pergi ke lapangan
rumput. Sambil mencabuti rumput mereka berbincang?bincang gembira. Tibatiba ada
bunyi "ting". Ternyata Guan Ning terjatuh dan kepalanya membentur
satu benda keras di tanah. Lalu hua Xin mendekati dan berniat mencari tahu
mengapa bisa berbunyi demikian. Mereka pun menggali tanah tersebut dan
menemukan, ternyata kepala Guan Ning membentur satu bongkahan emas yang
besar. "Bagaimana ini?" tanya Hua Xin. Namun, Guan Ning seolah-olah tidak melihat
emas itu dan seolah-olah tidak mendengar pertanyaan huan Xin. Guang Ning
meneruskan pekerjaannnya mencabutri rumput-rumput. Hau Xin pun berpikir,
"Ternyata Guan Ning tidak peduli dengan emas ini, aku juga seharusnya tidak
peduli dan meneruskan mencabut rumput dan mengobrol dengannya." Lalu
Hua Xin meneruskan mencabut rumput, namu ia tidak bisa membiarkan
bongkahan emas itu dibiarkan begitu saja. Karena itu ia berpendapat bahwa
jika emas itu dia bawa pulang, itu seperti mencuri emas orang karena ems
tersebut ditemukan di halaman sekolah. Tetapi, ini bongkahan emas yang besar
pasti akan berguna bagi ekonomi keluarganya. Walaupun Guan Ning
mengajaknya bicara, ia menolaknya dengan halus karena tidak bisa konsentrasi
berbicara. Ia terus berpikir apakah emas itu dibawa pulang atau tidak.
Meihat kejanggalan Hua Xin, Guang Ning bertanya, "Ada apa denganmu"
Hua Xin pun dengan terbata-bata menjawab, "Emas itu, emas itu ... mau kita
apakan?" Guan Ning bertanya lagi, "Emas apaan?" Ia bertanya demikian karena berpikir
emas itu dan barang lainnya tidak ada bedanya. Ia tidak tahu bahwa Hua Xin
mengetahui bahwa emas itu bisa mendatangkan uang yang banyak.
Mendengar jawaban temannya, Hua Xin merasa lebih baik ia juga bersikap
demikian. Setelah berpikir sejenak, ia mengambil bongkahan emas itu dan
melemparkannya sejauh mungkin sambil berkara,akU tidak ingin
memikirkanmu lagi!" Beberapa hari kemudian mereka berdua duduk di atas tikar sambil membaca
buku. Sewaktu mereka asyik membaca, tiba-tiba ada suara gaduh banyak orang.
Hua Xin pun berlari keluar untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi.
Semencara Guan Ning tetap melanjutkan membaca buku. Tidak berapa lama
Hua Xin kembali dan berkata, "Guan Ning, keluarlah ada pawai kerajaan,
sungguh menarik!" Setelah berkata ia pun keluar lagi untuk melihar pawai,
sementara Guan Ning tetap melanjutkan membaca buku.
Betapa terkejutnya Hua Xin ketika pulang seusai menonton pawai mendapati
bahwa tikar tempar duduk mereka sudah dipotong menjadi dua bagian. Lalu
terjadilah percakapan seru di antara mereka.
HuaXin bertanya, "Siapa yang memotong tikar ini?"
Guan Ning menjawab dengan tegas, "Aku yang memotongnya!"
"Mengapa demikian, bukankah dari dulu kita menggunakan tikar ini bersama
untuk bermain dan belajar serta membaca buku?" demikian Hun Xin
melanjutkan pertanyaannya.
Dengan tenang dan dingin Guan Ning menjawab, "Kita dulu memang adalah
treman yang sangat baik, tetapi sekarang aku tahu bahwa hobi kita dan impian
kita sungguh sudah jauh berbeda, Kita adalah ilmuwan dan khusus untuk
mengembangkan dunia pendidikan, seharusnya lebih memfokuskan diri pada
ilmu pengetahuan dan pengembangannya. Sekarang aku tetap fokus untuk
meneliti dan mengembangkan ilmu, sedangkan kamu tidak lagi seperti
ilmuwan. Kamu sekarang lebih fokus pada kekayaan dan gaya hidup
bersenang?senang. Sekarang kita sudah tidak sama lagi. Aku memotong tikar
ini menjadi dua bagian karena mulai saat ini kita bukan lagi sahabar karena
tidak ada kecocokan lagi.
Sejak saat itu hubungan persahabatan Guan Ning dan Hua Xin putus sama
sekali. Di kemudian hari jika dua orang teman tidak lagi merasa cocok untuk
melanjutkan hubungan persahabatan, mereka selalu mengatakan idiom, "Ge xi
jue jiao" yang artinya potong tikar jadi dua bagian, putuskan saja hubungan itu!
~======~============== www.rajaebookgratis.com MUTIARA HIKMAT: Tindakan demi kesenangan sendiri, sering kali merusak persahabatan. Harta
kekayaan terkadang juga menjadi penghalang bagi seseorang untuk
mempunyai hubungan antar sesama yang baik. Jika kita tidak ingin terseret
oleh sahabat yang tidak bisa ditegur dari sikapnya yang mau senang sendiri,
ada baiknya kita putuskan saja hubungan tersebut.
57 Gao Mi De Jian Fei yi Sheng:
Dokter Diet Yang cerdik Tidak Mudah Putus Asa Ada seorang saudagaryang kaya-raya di negeri China pada zaman dahulu kala.
Setiap hari ia tidak perlu mengerjakan pekerjaan kasar, karena ada pembantu
yang sudah digaji olehnya. Bahkan, urusan rumahnya dan urusan pekerjaannya,
ia tidak perlu berpikir keras karena ada sekretaris yang digaji mahal untuk
memikirkan semua pekerjaan dan mengatur pekerjaan dengan baik. Tiap hari
kerjanya cuma bermain, makan, dan minum. Karena itu, tubuhnya sangat
gemuk dan menderita obesitas. Untuk jalan kaki saja ia sudah SUSah
melakukannya. Sudah sampai kondisi demikian baru ia menyadari bahwa ia
perlu diet. Maka, ia pergi ke dokter diet yang sangat terkenal saat itu untuk
menanggulangi masalah berat badannya.
Saudagar kaya itu bertanya kepada dokter ahli diet, "Saya sudah segemuk ini,
untuk jalan saja saya sudah hampir tidak mampu. Untuk menarik napas pun
rasanya sudah sesak dan berat. Karena itu, saya datang menemuimu ingin
serius menjalani diet. Namun, masalahnya saya tidak tahan meninggalkan
kebiasaan makan enak seperri yang setiap hari saya lakukan. Apakah dokter
punya cara yang terbaik untuk program diet saya" Saya sudah sangat menderita
karena kegmukan karena itu tolonglah saya mengatasi penderitaan ini dengan
cara yang terbaik tanpa saya harus meninggalkan makanan yang enak-enak
tersebut. Saya punya banyak uang di rumah, jika kamu berhasil menolong saya
untuk diet maka saya akan mernberimu uang yang bunyak!"
Dokter ahli diet itu pun memeriksa seluruh badannya dengan teliti lalu berkata,
"Saya tahu kamu punya banyak uang dan bisa membayar saya dengan uang
yang banyak, tetapi walau kamu membayar saya dengan seluruh uangmu, saya
tidak sanggup meyembuhkanmu. Masalahnya adalah bahwa kamu bukan hanya
menderita obesitas yang parah, tetapi juga sudah mempunyai penyakit yang
berat. SunggUh sudah tidak mungkin disembuhkan. Saya jamin hidupmu paling
lama tinggal empat puluh hari lagi!"
Saudagar kaya itu mulai takut setelah mendengar apa yang dikatakan oleh
dokter ahli tersebut. Berita itu bagai petir yang menyambarnya di siang bolong
baginya, sehingga membuar hatinya gelisah dan tidak bisa melupakan
perkataan doktrer itu. Ia pun pulang dengan sedih karena mengerahui bahwa
101 Kisah Bermakna Dari Negeri China The Powerfull Wisdom From Ancient Stories Karya Lei Wei Ye di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
hidupnya tinggal elmpat puluh hari lagi. Sesampainya di rumah, ia langsung
merebahkan diri di ranjangnya. Ia tidak ingin rnakan dan minurn, bahkan
kecika memejamkan mata untuk tidur pun ia tidak bisa tidur. Jika bangun pagi
ia terus mondar-mandir karena hatinya gelisah dan takut menghadapi hari
kematiannya yang semakin mendekat. Tiap hari ia jalan mondar-rnandir tanpa
henti. Jika capek, ia naik ke ranjang dan berbaring. Makan tak enak, minum pun
tak terasa lega. Tiap hari ia makan sangat sedikit dan tidak ada selera lagi
minum yang enak. orang-orang di rumahnya tidak seorang pun yang bisa
membujuknya agar mau makan dan minum. Baginya semua makanan dan
minuman tidak lagi membuatnya berselera untuk menikmatinya. Tiap hari ia
menghitung hari. Setelah tiga puluh hari lebih, daging dan lemak di tubuhnya
merosotr drastis. Pada hari ketiga puluh sembiIan ia menyiapkan baju termahal
yang pernah dimilikinya, sepatu yang terbaik yang ia punyai, laiu setelah mandi
sebersih mungkin ia mengenakan
semua ittu unruk menghadapi hari kematiannya.
Pada hari keempat puluh, ia berbaring di tempat tidurnya untuk menghadapi
hari kematiannya. Keringat deras membasahi bajunya. karena walaupun sudah
empar puluh hari mempersiapkan hari kematiannya, ia masih takut
menghadapi detik-detik malaikat maut menjemputnya. ia memejamkan mata di
atas ranjang dengan hati yang gelisah walau sudah sebisa mugnkin
menenangkan diri.Karena takut dan lelah menunggu, ia pun tertidur pulas.
Keesokan harinya, hari keempat puluh satu, ia bangun dan mendapati bahwa
tubuhnya segar dan kematian tampak masih enggan menghampirinya. Karena
itu, ia merasa bahwa dokter diet itu telah menipunya mentah-mentah. 1a pun
marah dan mendatangi dokter diet itu. Dengan emosi tinggi ia berkata kepada
dokter, "Dokter bilang saya hanya akan hidup empat puluh hari lagi dan
sekarang sudah hari keempat puluh satu, ternyata saya masih hidup bahkan
saya rasa tubuh saya baik-baik saja. Kamu sungguh kurang ajar karena telah
berani-beraninya menipu saya!"
Dokter diet itu pun sambil tertawa menjawabnya, "Bukankah kamu ingin diet
untuk mengurangi daging dan lemak dalam tubuhmu" Saat itu saya hanya
melihat bahwa obat terbaik untuk membuatmu benar-benar melakukan diet
adalah pernyataan bahwa kamu akan mati dalam empat puluh hari. Lihatlah
hasilnya, kamu sekarang sudah langsing dan jauh lebih lincah!"
============== www.rajaebookgratis.com MUTIARA HIKMAT: Dakter diet tersebut benar-benar hebat. ia tampaknya sudah tahu bahwa jika
saudagar kaya itu disarankan untuk diet dengan metode yang biasa, pasti tidak
akan berhasil karena ia sulit mengontrol nafsu makannya dan tidak mau
berolahraga. Pernyataan dokter itu membuatnya gelisah dan selera makannya
pun hilang. Hasilnya sungguh nyata. Selalu ada jalan untuk mengatasi suatu
masalah dan orang bijak tidak mudah putus asa mencari jalan tersebut.
58 Mai niu: Menjual Sapi Jangan Menipu Pada zaman Nan Chao, ada seorang pegawai kerajaan yang bernama Ming Shan
Bin. Pada suatu tahun di musim panas, terjadi kekeringan yang luar biasa. Saat
itu terjadi gagal panen besar-besaran sehingga tidak ada hasil sama sekali.
Rakyat pada umumnya sudah tidak lagi bisa melihat harapan untuk bertahan
hidup. Air dan makanan menjadi hal yang langka dan rakyat makin hari makin
lapar dan sengsara. Ming Shan Bin melihat semua penderitaan dan kelaparan rakyat.
Ia sungguh gelisah karena mengetahui bahwa di gudang makanan istana ada
banyak sekali bahan makanan. Bukan haknya untuk membagi, tetapi jika harus
menunggu keputusan Raja, ia tahu bahwa Raja tidak akan mungkin
membagikan bahan makanan tersebut. Karena itu ia nekat mengambil makanan
dari gudang istana dan membagi?bagikannya kepada rakyat yang sangat
membutuhkan. Rakyar bergembira karena mendapat jatah bahan pangan
tersebut. Mengerahui apa yang telah dibuat oleh Ming Shan Bin, Raja sangat marah. jika
ia menghukum Ming Shan Bin ke dalam penjara, maka rakyat akan mengatakan
bahwa Raja tidaklah bijak karena sebenarnya Ming Shan Bin tidak mengambil
untuk dirinya sendiri melainkan untuk rakyat yang memang sudah kelaparan.
Karena itu, raja memutuskan agar Ming Shan Bin pulang ke desanya dan
berhenti menjadi pegawai istana. Raja punya alasan dan cara sendiri untuk
menyingkirkan Ming han Bin.
Lentera Maut 4 Dewi Ular 79 Pembalasan Selir Sesat Tiga Maha Besar 5