Ceritasilat Novel Online

Dialog Dengan Jin Muslim 1

Dialog Dengan Jin Muslim Karya Muhammad Isa Daud Bagian 1


Sekedear Berbagi Ilmu & Buku Attention!!! Please respect the author's copyright
and purchase a legal copy of this book
AnesUlarNaga Find more book at http://berbagiebooks.blogspot.com/
Diterjemahkan dari : Hiwar Shafiy ma`a Jiniy Muslim,
karya Muhammad 'Isa Dawud,
terbitan Dar Al-Funun Ii Ath-ThiWat
wa An-Nasyr wa At-Taghlif, Jedah, 1992
Penerjemah: Afif Muhammad dan H. Abdul Adhiem
Penyunting: Tim Redaksi Pustaka Hidayah
Hak tejemahan dilindungi undang-undang
All rights reserved Cetakan Pertama, Syawwal 1415/Maret 1995
Cetakan Kedua, Dzulhijjah 1415/Mei 1995
Cetakan Ketiga, Shafar 1416/Juli 1995
Cetakan Keempat, Rabi'al-Awwal 1416/Agustus 1995
Cetakan Kelima, Rabi` ats-Tsani 1416/September 1995
Cetakan Keenam, Rajab 1416/November 1995
Cetakan Ketujuh, Sya'ban 1416/Januari 1996
Cetakan Kedelapan, Ramadhan 1416/Februari 1996
Cetakan Kesembilan, Rabi'al-Awwal 1417/Juli 1996
Cetakan Kesepuluh Rajab 1417/November 1996
Cetakan Kesebelas, Dzulqa'dah 1417/Maret 1997
Cetakan Kedua belas, Jumada ats-Tsaniyah 1418/Oktober 1997
Diterbitkan oleh PUSTAKA HIDAYAH
Jln. Rereng Adumanis 31, Bandung 40123 Tel./Fax. (022) 2507582
Desain Sampul : Gus Ballon
ISI BUKU MUKADIMAH TENTANG PENULIS TAMU KITA DALAM BUKU INI 1. ALAM JIN DUNIA JIN: YANG TAMPAK DAN YANG TERSEMBUNYIHo
o o o o o Makna Jin dalam Bahasa Arab
Awal Penciptaan Jin Materi Asal Penciptaan Jin
Jin Tidak Lagi Berbentuk Api
Disiksa dengan Api (Neraka)
Jin Juga Ada yang Masuk Surga
MUNGKINKAH MELIHAT JIN, DAN BAGAIMANA PULA CARANYA"
Ho o o o o Persepsi yang Keliru Bentuk dan Sosok Jin Pada Prinsipnya, Jin Tidak Bisa Dilihat
Penjelasan tentang Masalah Tersebut
Melihat Jin Ketika Dia Menampakkan Diri
MELIHAT JIN LEWAT SIHIR ATAU DENGAN MEMINUM AIR SIHIR
H MELIHAT JIN KARENA KEMAUAN JIN ITU SENDIRI DlSERTAI ADANYA
HKONDISI-KONDISI YANG MEMUNGKIN-KAN TERJADINYA HAL ITU.
2.KEHIDUPAN JIN BAGAIMANA JIN DAN SETAN HIDUP"
Ho o o o Iblis Bukan Moyang Jin Iblis Adalah Moyang Setan
Kerajaan Iblis Jin Ada yang Berusia Ribuan Tahun
TEMPAT HIDUP JIN, SETAN DAN IBLIS
Ho o o o Jin Berada di Semua Tempat
Jin Berperadaban Jin Muslim di Rumah Saya Setan-setan di Kerajaan Air dan Sungai-sungai
o o o o o o o o o o Hindarkan Adanya Patung dan Gambar Makhluk Bernyawa
Setan Menempati Tempat Tidur yang Kosong
Setan-setan Gentayangan Setan di Lubang-lubang Kotoran
Di Mana Iblis Berdiam . Kendaraan Setan dan Kapal Cahaya, dan Bukan Makhluk Luar Angkasa
Makhluk Cerdas Selain Jin, Manusia dan Malaikat
Makhluk Luar Angkasa dan Sedikit Rahasia Tentangnya
Menjelajah Segitiga Bermuda
Segitiga Formosa dan Kepemimpinan Ibis
2. JIN: KEHIDUPAN, KEMAMPUAN, BENTUK DAN JENISNYA
PERKAWINAN JINHo o o o Kehamilan dan Melahirkan Perkawinan antara Jin dan Manusia
Bagaimana Jin dan Setan Menzinai Manusia
Mukhannats Adalah Anak Jin atau Setan
JENIS-JENIS JIN Ho o o o o o o o Kemampuan Menampakkan Diri dalam Bentuk Lain
Pasukan Jin Muslim di Afghanistan
Jin Pendamping (Qarin) dan Kebohongan Dunia tentang
Mendatangkan Arwah Jin Pendamping (Qarin) Nabi saw. Masih Hidup
Keajaiban Jin Pendamping (Qarin) Manusia
Jin Mempunyai Jin Pendamping (Qarin)
Runtuhnya Anggapan tentang Menghadirkan Arwah
4 SIHIR, TUKANG SIHIR, DAN PENYUSUPAN JIN KE DALAM DIRI MANUSIA:
SIHIR: SESUATU YANG MESTI DIPERHATIKAN
Ho Pengertian Sihir o Bahaya Sihir o Ahli Sihir dalam Pandangan Islam
o David Copperfield o JENIS-JENIS SIHIR o Jenis-Jenis Sihir yang Sangat Berbahaya
o Meneliti Sihir dan Adanya Jin dalam Tubuh
o Pengobatan Sihir yang Berkaitan dengan Hubungan Suami-Istri
MASUKNYA JIN KE DALAM DIRI MANUSIA
H o Sebab-sebab Dikuasainya Manusia oleh Jin
o Mengusir atau Membunuh Jin
o Nasihat Islami o Selamat Jalan Saudaraku
5. MENCEGAH LEBIH BAIK DARIPADA MENGOBATI
HAKIKAT YANG SEBENARNYAH PERLINDUNGAN DIRI DARI GANGGUAN JIN DAN SETAN JAHAT
Ho Memohon Perlindungan kepada Allah
o Dzikir kepada Allah adalah Benteng yang Tidak Dapat Ditembus oleh Jin
maupun Setan o Memohon Perlindungan dari Kejahatan Jin dan Manusia
o Doa untuk Mengusir Setan dan Mendatangkan Malaikat
o Perlindungan dari Tipu-Muslihat Setan, Jin dan `Ifrit
o Mengusir Setan dari Rumah
o Agar Setan Tidak Mendekat
o Doa Memohon Keamanan dari Segala Macam Musibah
PENGANTAR PENERBIT EDISI INDONESIA Alhamdulillah, setelah mengalami proses penerjemahan dan editing dengan
seksama, akhirnya buku ini pun terbit. Seperti telah kami duga sebelumnya, buku
ini telah memperoleh apresiasi yang hangat dari masyarakat luas, dari semua kalangan.
Sebelum menerbitkannya, terlebih dahulu kami mengkaJinya secara detail, baik dari segi
bobot isi, urgensi materi yang disampaikan, di samping juga daya tariknya untuk para
pembaca. Ada beberapa alasan yang membuat buku ini memperoleh sorotan dan perhatian
begitu besar dari berbagai kalangan pembaca. Pertama, buku ini tampak digarap
secara serius oleh penulisnya, sehingga akurasinya sulit untuk diragukan. Catatan kaki
yang menghiasi buku ini yang jika disatukan akan merupakan sebuah buku tersendiri
dapat menjadi bukti akan hal itu. Sehingga, kalaupun dialog dalam buku ini dipandang
kurang dapat dipercaya, maka buku ini akan tetap bermanfaat sebagai rujukan ilmiah yang
berbobot. Kedua, buku ini berbentuk dialog atau wawancara langsung antara sang
penulis dengan sumber informasi tangan pertama. Buku ini lebih tepat disebut sebagai
ungkapan si Jin tentang dirinya sendiri. Ketiga, buku ini mengungkap berbagai misteri
besar dunia yang sampai kini belum terpecahkan. Sebagai contoh adalah misteri Segitiga
Bermuda, SegitigaFormosa, dan rahasia kehebatan pesihir besar David Copperfield.
Karena keistimewaan-keistimewaan itulah maka buku ini banyak 'dilirik' oleh para
pembajak. Karena itu, kami beritahukan kepada para pembaca agar berhati-hati
dalam membeli buku yang banyak diminati masyarakat, karena boleh jadi harga dapat
lebih murah, tetapi kualitasnya jauh di bawah buku aslinya. Kami mengetahui dengan
pasti bahwa buku ini pun telah dibajak di beberapa kota besar di Indonesia.
Di atas semua kelebihan yang dimiliki oleh buku ini, ada beberapa hal yang mesti
dijadikan catatan bagi pembaca. Yakni, bahwa makhluk Jin sebagaimana diungkapkan
oleh Alquran dan riwayat-riwayat mempunyai karakteristik dan watak yang tak Jauh
berbeda dari manusia. Jin dapat melakukan kekeliruan, berbohong, menambah dan
atau mengurangi informasi, atau boleh jadi ia memang kekurangan informasi, sehingga
apaapa yang disampaikannya pun tidak 'mutlak' benar. Sebagai contoh, pembaca
akan menemukan pendapat Jin Mulim ini tentang menempel dan meletakkan gambar-gambar
dan patung di dalam rumah, yang sedikit-banyak masih dapat diperdebatkan. Pada
kenyataannya, sebagian ulama kita mengemukakan pendapat yang berbeda dengan
pendapat Jin Muslim ini. Inilah beberapa hal yang mesti diperhatikan sebelum pembaca larut dan tenggelam
dalam pesona keajaiban buku ini. Selamat membaca!
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
MUKADIMAH Tunduk kepada khayalan dan mengikatkan diri semata-mata pada kecenderungan
akal, plus ketidaktahuan terhadap sesuatu yang tidak kita ketahui, adalah jalan
menuju kesesatan, yang kadang-kadang seluruhnya,atau salah satu di antaranya, menyatu
dalam diri seseorang. Yang demikian ini, cukup sudah sebagai jaminan bagi terjadinya
kekeliruan persepsi, rusaknya akidah, dan terjadinya dekadensi.
Itu sebabnya, maka diturunkanlah akidah Islam yang komprehensif, memenuhi
tuntutan emosi dan rasio, mengajarkan kepada manusia apa yang tidak mereka
ketahui sebelumnya, dan mengeluarkan mereka dari kegelapan kebodohan, lalu menyinari
jalan yang dilaluinya.Karena itu, barangsiapa mengikuti apa yang diajarkannya,
melaksanakan perintah dan menjauhi larangannya, kemudian beriman kepada segala sesuatu yang
disampaikan oleh Alquran, berarti dia telah memperoleh petunjuk, dilindungi dan
dipenuhi segala kebutuhannya. Dan barangsiapa menyimpang darinya, berarti dia telah
disesatkan setan: Barangsiapa tidak diberi cahaya oleh Allah, maka tidaklah dia mempunyai cahaya (petunjuk) sedikit pun (QS.An-Nur: 40).
Sepanjang Jin merupakan makhluk yang bersama-sama dengan kita menghuni
planet bumi ini, atau dengan ungkapan yang lebih tegas "Kami (Allah) telah
menempatkan mereka di bumi, " dan dia lebih dulu ada dibanding manusia, lalu dalam banyak
hal dia juga bergaul dengan manusia, memiliki keinginan dan kemampuan memilih antara
baik dan buruk, untuk kemudian melaksanakan salah satu di antara keduanya, dan


Dialog Dengan Jin Muslim Karya Muhammad Isa Daud di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sepanjang Jin juga merupakan makhluk yang dikenai kewajiban beribadah oleh syariat, dan
manusia baik yang Mukmin maupun non Mukmin mengetahui adanya makhluk ini, maka wahyu
ternyata membatasi jalan kita untuk mengetahui alam gaib ini dari pandangan
kita, sekalipun kadang-kadang kita bisa merasakan kehadirannya. Sementara itu, Sunnah
Nabi pun telah menjelaskan kepada kita secara gamblang tentang hal-hal yang berkaitan
dengan alam gaib tersebut, sehingga kita tidak tersesat dari jalan yang benar.
Dan jika orang-orang non-Muslim menisbatkan kepada Jin berbagai kemampuan
yang sebenarnya tidak mereka miliki, seperti pengetahuan tentang yang gaib, maka
yang demikian itu disebabkan karena kebodohan mereka. Akan tetapi bila hal seperti
itu terjadi pada sementara kaum Muslim, maka ia merupakan sejenis syirik dan bukan karena
kebodohan mereka.. Sebab, bertanya adalah kunci pengetahuan, dan Alquran yang
dibaca dan didengar pun telah menjelaskan bahwa tidak ada yang dapat mengetahui
yang gaib kecuali Allah: Ketahuilah, sesungguhnya kepunyaan Allah semua yang ada di langit dan
di bumi. Dan orang-orang yang menyeru sekutu-sekutu selain Allah, tidaklah
mengikuti (suatu keyakinan), melainkan prasangka belaka, dan mereka hanyalah
menduga-duga (QS. Yunus: 66).
Sudah sejak lama, dan selama beberapa tahun dalam usia saya, alam Jin sangat
menarik perhatian saya, karena adanya beberapa peristiwa yang di situ beberapa
Jin terlibat. Karena saya seorang Muslim, maka saya pun percaya pada adanya alam Jin,
berikut hal-hal yang berkaitan dengan mereka sebagaimana yang difirmankan Allah
dan diberitakan oleh Nabi saw.
Hanya tinggal satu masalah yang saya percayai dalam keadaan sangat goyah, atau
dengan masih adanya sesuatu yang mengganjal dalam diri saya. Yakni, masalah
masuknya Jin ke dalam diri manusia. Hal itu sebenarnya tidak saya pungkiri.
Sebab, Rasulullah yang ma`shum telah memberitakannya kepada kita, dan sesudah beliau
hal itu disampaikan pula oleh para imam yang terpercaya, seperti Imam Ahmad bin Hanbal,
Ibn Taimiyyah, Ibn Al-Qayyim, dan lain-lain. Akan tetapi karena ketidakmampuan saya
untuk menangkap persoalan ini dan juga karena kedangkalan akal saya, sekalipun saya
tetap mengimaninya, maka yang bisa saya lakukan hanyalah memohon ampunan kepada Allah
atas kekurangan dan keterbatasan saya, dan saya berlindung kepada-Nya dari
godaan setan dan kehadirannya pada diri saya.
Sejalan dengan profesi saya sebagai seorang wartawan di Surat kabar Al-Akhbar
sebelum ini, dan dengan keterlibatan saya di bidang dakwah, suatu hari yang
ketika itu saya menjabat sebagai Pimpinan Masjid Al-Malik di Hada`iq AI-Qubbah, dan yang
menjadi imam dan pengajarnya adalah Syaikh Abdul-Hamid Kisyik, yaitu salah seorang di
antara guru-guru saya yang sangat saya hormati, terjadilah suatu peristiwa, di mana
secara tibatiba datang menemui kami dua orang, yaitu gadis Jin yang masuk ke
dalam jasad gadis manusia. Kedua-duanya, Jin dan gadis manusia yang disurupinya, sama-sama
Muslimah. Penyusupan itu terjadi di depan mata saya, dalam sosok yang tidak saya ragukan
sama sekali, dan hendaknya orang-orang yang beriman mempercayai apa yang saya lihat
itu. Gadis Jin tersebut dapat menjelma dalam berbagai bentuk, yakni memperlihatkan
dirinya bukan dalam bentuk aslinya. Dia pandai berbahasa Arab, dan namanya Georgina
Abdurrahman. Sesudah itu, dalam waktu yang tidak lama, datang pula kepada kami seorang gadis
berusia sekitar tujuh belas tahun disertai keduaorangtuanya. Begitu pintu
ditutup, tiba-tiba gadis itu tertawa terbahak-bahak, lalu menyambar-nyambar. Kedua orangtuanya,
yang pada saat itu berada dalam keadaan yang sangat tertekan, menceritakan bagaimana
gadis tersebut kesurupan Jin wanita yang kafir, bahkan ateis. Begitu kami
menyarankan untuk membaca ayat kursi, tiba-tiba gadis itu bergerak sangat cepat ke sana
kemari, dalam kekuatan yang tidak wajar. Dia memukul teralis yang terbuat dari besi
dengan keras. Kami segera membaca ayat kursi. Tiba-tiba setan perempuan yang menyelusup
dalam tubuh gadis itu, mengucapkah sumpah-serapah dan kata-kata kotor yang tidak
pantas dikemukakan di sini. Kami terus membaca ayat kursi, sampai akhirnya gadis
itu ambruk ke tanah seperti orang pingsan. Kami mengangkatnya dan memindahkannya ke
dipan. Pada mulanya hal itu sangat sulit kami lakukan, karena tubuhnya
mengejangngejang dan sulit digerakkan.Tetapi berkat pertolongan Allah, akhirnya
gadis itu sadar. Kami membaringkannya di dipan, dengan tidak lupa menyelimuti kedua kakinya.
Sesudah dia betul-betul sadar, kami menasihatinya agar selalu melaksanakan ajaran-ajaran
Islam, melaksanakan perintahnya dan menjauhi segala hal yang dilarang oleh Rasulullah
saw. Sejak saat itu, pengalaman saya tentang dunia yang ganjil-ganjil terus
bertambah, sampai tingkat yang agaknya tidak mungkin bisa dibayangkan oleh pembaca yang
budiman. Akan tetapi saya membatasinya pada pengetahuan semata-mata. Sebab,
bersahabat dengan sesuatu yang tidak sejenis dengan Anda, sama sekali tidak akan
memberikan kebaikan apa pun, kecuali bersahabat dengan Malaikat yang Anda
muliakan dengan amal saleh Anda dan selalu berzikir kepada Allah.
Sesudah saya ber-istikharah kepada Allah SWT untuk menulis buku tentang alam
Jin, maka Allah memberikan kehendak-Nya sehingga terjadilah hubungan antara saya
dengan Jin Muslim. Sebelumnya dia adalah kafir, kemudian Allah memuliakannya
dengan Islam, melalui pertemuannya dengan saya yang terjadi berkali-kali dan dalam
waktu yang cukup lama. Saya mohon maaf kepada pembaca bila di sini saya tidak memaparkan
rahasia dan cara pertemuan kami. Sebab, hal itu merupakan satu aspek yang tidak
memberikan manfaat kepada pembaca. Pada sisi lain, saya maksudkan agar saya
tidak berbuat salah kepada orang yang saya cintai. Pada sisi yang ketiga, itu
disebabkan karena moral seorang Muslim haruslah melindungi rahasia pihak lain, dan
menganggapnya sebagai amanah, sepanjang yang bersangkutan memintanya demikian.
Jin yang saya maksudkan di sini, berasal dari keluarga Konjur, dan memilih nama
Mushthafa sesudah dia masuk Islam. Seluruh persoalannya sangat ganjil. Karena
itu, bersangka-baik sajalah, dan jangan bertanya mengapa begitu.
Dalam berbagai pertemuan dan dialog yang terjadi antara saya dan kawan yang
datang dari alam gaib tersebut, saya mengajukan ratusan pertanyaan. Saya
mengajaknya berbincang-bincang tentang berbagai masalah, bahkan dia menunjukkan di depan
mata saya berbagai keajaiban yang dikhususkan Allah bagi mereka dengan ilmunya.
Sesudah dia yakin betul akan persahabatan kami, dia mengungkapkan kepada saya banyak
sekali hal yang selama ini diyakini secara keliru oleh manusia; termasuk hal-hal lain
yang ingin sekali saya gali darinya, namun dia tidak bersedia mengungkapkannya. Kendati
demikian, saya telah terlibat dengannya dalam berbagai persoalan yang mungkin tidak pernah
terlintas dalam pikiran pembaca yang budiman, yang saya ketahui melalui hubungan
kami. Hasilnya, terbitlah buku ini. Di dalamnya termuat pengakuan-pengakuan dari Jin
yang sudah masuk Islam, yang saya yakin merupakan buku satu-satunya dalam
masalah ini, dan sama sekali tidak bercorak taklid. Ia memuat, dengan sebenar-benarnya,
tambahan-tambahan yang sesekali terlihat mengejutkan dan membetulkan konsepkonsep yang selama ini keliru, dan membantah anggapan-anggapan yang tendensius. Saya
memohon kepada Allah agar buku ini bermanfaat bagi setiap Muslim, dan menjadi
jalan hidayah bagi mereka yang sesat dan dimurkai Allah. Akhirnya, saya berharap
semoga buku ini memiliki bobot dalam timbangan amal saat la kelak dihadapkan kepada
Allah Azza wa Jalla. Kepada-Nya saya bertawakal, dan kepadaNya pula saya
mengembalikanpersoalan. Muhammad `Isa Dawud TENTANG PENULIS MUHAMMAD 'ISA DAWUD, lahir di bagian timur Isma`iliyah, tahun1957.
Dibesarkan dan menempuh pendidikan di Kairo. Meraih gelar Lc. dibidang sastra
dari Fakultas Bahasa-bahasa dan Studi Timur, Cairo University. Dia memulai karir
profesionalnya di surat kabar Al Akhbar dan Akhbar Al-Yawm, sebagai redaktur dan
editor, di samping terjun pula sebagai da'i.
Bekerja di surat kabar An-Nadwah Saudi Arabia, dan karirnya terus meningkat,
sampai akhirnya dipercaya sebagai Direktur Umum surat kabar harian di Saudi,
sekaligus sebagai Wakil Pimpinan Redaksi untuk rubrik Pemikiran dan Kebudayaan Islam,
selain mengepalai bagian referensi dan koreksi. Di samping itu, dia masih pula menjabat
sebagai penasihat bidang informasi khusus untuk Ketua Pusat Informasi di Makkah
AlMukarramah. Muhammad `Isa Dawud menulis, ratusan makalah dan berbagai kajian dalam
bidang agama, sastra, bahasa, sosial dan politik, yangdimuat dalam berbagai
surat kabar dan majalah di Saudi Arabia danMesir. Kini dia adalah anggota Persatuan Wartawan
Mesir, dan Organisasi Persuratkabaran Internasional (PIO). Sekarang sibuk
memberikan ceramah ilmiah, pemikiran dan kebudayaan, dan menerbitkan beberapa karya
khususnya di Mesir. `Isa Dawud adalah orang yang yakin betul bahwa sesuatu yang bersumber dari
kalbu pasti akan sampai di kalbu pula. Sedangkan yang hanya berasal dari mulut,
pasti hanya masuk telinga kiri dan keluar dari telinga kanan.[]
TAMU KITA DALAM BUKU INI Jin Muslim, berasal dari Bombai, India. Sebelumnya dia adalah Jin kafir.
Kemudian Allah memuliakannya dengan Islam dan memberinya petunjuk kepada keimanan. Dia
selalu menekankan perbedaan besar antara Mukmin dan Muslim. Setiap Mukmin, pasti
Muslim. Tetapi tidak setiap Muslim pasti Mukmin.
Jin Muslim ini berusia 180 tahun. Masuk Islamnya Jin ini merupakan suatu
kemenangan. Sebab, bersama-sama dia telah masuk Islam pula sepuluh ribu Jin,
yang merupakan pengawal-pengawal dan pendampingnya. Jin kita ini adalah Pemimpin
Besar, punya pengaruh dan berwibawa. Kita memohon kepada Allah SWT, semoga Jin-Jin yang
lain juga mendapat petunjuk melalui dia, dan semoga pula Allah meneguhkan
keimanan dan keislamannya. 1. ALAM JIN DUNIA JIN: YANG TAMPAK DAN YANG TERSEMBUNYI
Jinn adalah nama jenis, bentuk tunggalnya adalah Jiniy, yang artinya yang
tersembunyi", atau "yang tertutup", atau "yang tak terlihat". Hal itulah yang
memungkinkan kita untuk mengaitkannya dengan sifat yang umum "alam tersembunyi", sekalipun
akidah Islam memaksudkannya dengan makhluk-makhluk berakal, berkehendak, sadar dan
punya kewajiban, berjasad halus, dan hidup bersama-sama kita di planet bumi ini.
Makna Jin dalam Bahasa Arab
Apabila para sarjana antropologi dan kebudayaan kuno menegaskan bahwa
bahasa yang tercatat paling tua adalah Bahasa Sumeria, yang sejarahnya mengakar
pada kira-kira 3500 tahun sebelum Masehi, yaitu masa yang dalam nisbatnya dengan
sejarah umum manusia setara dengan lima detik, maka kita berpendapat bahwa Bahasa Arab
adalah bahasa induk bagi bahasa-bahasa umat manusia seluruhnya. Bahasa Arab
adalah bahasa pertama, dan darinya muncullah bahasa-bahasa kuno lainnya, yang juga
disebut sebagai Bahasa Aramia, yang merupakan cabang darinya. Sebab, telah ditemukan
beberapa teks dalam bahasa Aramia yang mengacu pada abad ke-14 SM suatu bahasa
yang, dalam skala besar, terdiri dari bentuk-bentuk huruf Arab sekarang ini.
Saya bertanya kepada Jin Muslim sahabat saya, tentang bahasa paling tua yang
pernah dikenal manusia. Dia menjawab bahwa nenek-moyangnya, yang mati disambar
kilatan api Tuhan karena ulahnya yang mencoba-cobamen curi-dengar suara langit,
memberitahukan kepada ayahnya bahwa kakek-kakeknya yang berasal dari India,
memberitakan kepadanya bahwa bahasa Arablah yang merupakan bahasa paling tua,
sebagaimana yang disampaikan oleh kabar-kabar mutawatir di dunia Jin.
Dari segi bahasa, Al Jinn adalah lawan kata Al-Ins (manusia). Di-sebut-sebut
bahwa jika dikatakan, anastu asy-syai'a berarti "saya melihat sesuatu". Allah
SWT berfirman, Maka tatkala Musa telah menyelesaikan waktu yang ditentukan, dan
dia berangkat dengan keluarganya, lalu dilihat-nya api di lereng gunung. Dia
berkata kepada keluarganya, "Tunggulah di sini, sesungguhnya aku melihat api
(anastu naran)" (QS. Al-Qashash: 29).
Kosa kata dalam bahasa Arab yang terdiri dari huruf Jim dan Nun, dengan berbagai
bentukannya, memiliki pengertian "benda" atau "makhluk" yang tersembunyi.
Al janin (janin) disebut demikian karena ketersembunyiannya
dalam perut ibunya, sebagaimana yang terdapat dalam firman Allah yang berbunyi,
... dan ketika kamu masih tersembunyi (aJinnat) dalam perut ibumu (QS.AnNajm:
32). Junnat AI-Layl, artinya ketersembunyian oleh kegelapan malam dan tertutup tabir hitamnya, seperti firman Allah yang berbunyi, Ketikamalam
telah menjadi gelap (janna), maka dia melihat sebuah bintang (QS AI-An-'am:


Dialog Dengan Jin Muslim Karya Muhammad Isa Daud di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

76). Junna ar-rajulu jununan, wa ajannahullahu fahuwa majnun, artinya Jika seseorang
telah kehilangan akalnya, dan 'tertutup' lah kesadarannya, maka dengan itu
hilanglah kewajiban-kewajiban darinya akibat tidak adanya akal." Tentang pengertian yang
seperti ini Allah SWT berfirman, ...atau, pada dirinya ada penyakit gila" (QS. Saba':
8). Termasuk kategori ini adalah ucapan Nabi saw. yang berbunyi, "Puasaitu adalah
junnah (perisal),"1 dan penjelasan 'Utsman ibn Abi Al-'Ashterhadap kata junnah
yang berbunyi, "Puasa itu adalah junnah (perisai)seperti junnah kalian dalam
peperangan." Junnah, dengan demikian, berarti pelindung atau penutup.
Penulis kitab An-Nihayah mengatakan bahwa makna puasa sebagai junnah adalah
karena ia melindungi pelakunya dari serangan syahwat. Al-Qurthubi mengatakan:
"Junnah berarti pembatas,yakni dalam kaitan dengan ketentuan syariat. Yaitu, setiap
orang yang berpuasa mesti melindungi dirinya dari segala sesuatu yang bisa merusak puasanya
dan menghilangkan pahalanya. Juga benar bila junnah diartikan sebagai penutup karena
pahala dari peningkatan kebaikan yang dihasilkannya." Ibn 'Arabi mengatakan
Sesungguhnya puasa itu adalah junnah (pelindung) dari api neraka, karena puasa
bisa mencegah syahwat, sedangkan neraka diperingan jalan ke arahnya dengan syahwat.
Alhasil, jika seseorang yang berpuasa menahan diri dari memperturutkan syahwat
didunia, maka puasa tersebut bisa menjadi penutup dirinya dari siksa neraka di akhirat.2
Orang Arab menyebut perisai yang dengannya seorang prajurit melindungi diri
dalam peperangan dengan al-mijann. Sebab, prajurit tersebut menutupi dirinya
dengan perisai itu dari lemparan, tikaman, dan pukulan musuh. Segala sesuatu yang Anda
gunakan sebagai penutup diri dari segala keburukan, adalah junnah.3
Surga yang dijanjikan Allah kepada hamba-hamba-Nya yang bertakwa disebut
jannah karena banyaknya pohon yang terdapat di sana, yang saling menutupi satu
sama lain. Hati kita juga disebut al-janan karena ia merupakan sesuatu yang tertutup oleh
dada. Ada pula yang mengatakan bahwa ia disebut demikian, karena pikiran dan
lintasan hati yang dimilikinya tertutup dan tidak terlihat. Dengan demikian, segala yang
tidak tampak oleh pandangan mata, atau yang tersembunyi, disebut sebagai janan. Itu
pula sebabnya, maka kuburan juga disebut junan, karena ia menutupi orang yang dikubur
di dalamnya.4 Kata Jiniy yang diucapkan orang-orang Arab dahulu dan juga dipergunakan oleh
Alquran, adalah makhluk berakal yang tersembunyi (tidak terlihat mata), yang
hidup bersama-sama dengan kita. Bahasa-bahasa Eropa mengadopsinya dari bahasa Arab,
lalu melafalkannya dengan genie (Inggris). Sekalipun kamus-kamus mereka
memaksudkannya dengan "roh setan", namun dalam film-film modern istilah ini
mereka maksudkan dengan makhluk berakal, khususnya, yang berbuat baik atau membantu manusia dalam
melakukan kebaikan. Awal Penciptaan Jin Allah SWT menciptakan Jin sebelum menciptakan manusia, dengan selisih waktu
yang lama bila dikiaskan pada manusia maupun Jin sendiri. Allah SWT berfirman,
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari tanah liat kering (yang
berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan Kami telah menciptakan
Jin, sebelum itu, dari api yang sangat panas (QS. Al-Hijr: 26-27).
Kalimat "sebelum itu" dalam ayat di atas, mengisyaratkan pada waktu yang sangat
lama yang menunjukkan usia penghunian Jin di muka bumi sebelum manusia. Dengan
demikian, selisih waktu tersebut bukan hanya 40 tahun sebagaimana yang dikatakan
sementara orang,5 akan tetapi ia merupakan waktu yang sangat lama, bahkan jika
dikiaskan dengan Jin sekalipun. Sebab, waktu 40 tahun bisa jadi tidak melebihi
waktu penyusuan bayi Jin. Kemungkinan waktu tersebut setara dengan 2000 tahun seperti
yang terdapat dalam pendapat yang dinisbatkan kepada Abdullah bin Amr ibn Al-Ash,
dalam suatu riwayat yang saya duga adalah palsu.6 Atau, bisa pula menunjukkan waktu
yang lebih lama yang mendekati 6000 tahun bila dikiaskan kepada manusia suatu rentang
waktu yang dianggap oleh Jin sebagai waktu yang sangat lama yang menjadi salah
satu kebanggaan mereka. Namun, apa pun juga adanya, pengetahuan tentang masalah ini sama sekali tidak
memberi manfaat atau mudarat apa pun. Jin sahabat saya, kendati dia Jin Muslim,
berkalikali menyebutkan bahwa Jin diciptakan Allah sebelum manusia. Dia begitu
bangga dengan hal ini, sampai-sampai saya harus mengingatkan kepadanya bahwa seorang
Muslim tidaklah boleh membanggakan dirinya kepada saudara sesamaMuslimnya,
khususnya jika kelebihan itu hanyalah menyangkut "lebih dulu diciptakan" dan
bukan kelebihan esensial yang ada pada diri mereka, tetapi berkaitan dengan kehendak
Allah SWT Jin sahabat saya itu, subhanallah, begitu bahagia karena bisa belajar dari
manusia, dan berulang kali mengatakan, "Ajarilah saya... ajarilah saya," atau "Tambahlah
ilmu saya." Materi Asal Penciptaan Jin
Allah SWT berfirman, Dan Kami telah menciptakan Jan, sebelum itu, dari
api yang sangat panas [n?r as-samum] (QS. Al-Hijr: 27).
Dan Dia menciptakan jan dari nyala api
[marii] (QS. Ar-Rahman: 15).
Ketika mengisahkan perkataan Iblis, Allah SWT berfirman, Engkau ciptakan aku
dari api, sedang Engkau menciptakan dia dari tanah (QS. Al-Araf: 12).
Imam Muslim, dalam Shahih-nya, mencantumkan sebuah hadis Yang diterima dart
'Urwah, dart A'isyah, yang meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. berkata; "Malaikat
diciptakan dart cahaya, dan Jan diciptakan dari nyala (marij) api, dan Adam
diciptakan dari sesuatu yang telah disebutkan kepada kalian."7
Dengan demikian, baik Alquran Al-Karim maupun Sunnah Rasul yang suci, telah
menegaskan tentang materi asal penciptaan Jin, yaitu api, sekalipun Alquran dan
Sunnah sesekali mengungkapnya dengan Nyala api" dan pada kali lain dengan "api yang
sangat panas". Lantas, apa yang dimaksud dengan "nyala api (marij)" dan "api Yang sangat panas
(nar as-samum)" itu"
Berkenaan dengan makna al-marij (nyala api), Imam An-Nawawi mengatakan,
"Yaitu jilatan api (al-lahab) yang bercampur dengan hitamnya api." Sementara
itu, AthThabari mengatakan, "al-marij ialah sesuatu yang bercampur satu sama
lain, antara merah, kuning, dan biru, berdasar ucapan orang-orang Arab yang mengatakan marija
'amr al-qawm yang berarti 'urusan kaum itu bercampur aduk.' Juga berdasar ucapan
Nabi saw. kepada Abdullah bin ibn Al-Ash yang berbunyi, 'Bagaimana halmu jika kamu
berada di tengah-tengah suatu kaum yang perjanjian dan amanah mereka sudah bercampur
baur....'8 Dengan demikian, arti marij adalah nyala api dan lidah api,"9
Dalam Tafsir Al-Qurthubi disebutkan: "Al-Marij adalah al-lahab (nyala api) dari
Ibn 'Abbas. Atau, inti api, atau lidah api yang berada di puncak manakala api
tersebut menyala." Al-Laits mengatakan, "AI-Marij ialah api yang sangat terang yang
memiliki nyala (panas) yang sangat kuat." Ibn 'Abbas mengatakan, ' "AI-Marij adalah nyala api
yang berada di bagian atas, yang saling bercampur warnanya antara merah, kuning dan
biru." Sementara itu, Abu 'Ubaidah dan Al-Hasan mengatakan, "AI-Marij adalah campuran
api. la berasal dari marija yang berarti bercampur baur." Al-jauhari dalam Al-Shihah
mengatakan bahwa, yang dimaksud dengan marij min nar adalah api yang tidak
berasap, yang dari itu Jin diciptakan."10
Sedangkan mengenai makna as-samum, Imam An-Nasafi, dalam Tafsir-nya,
mengatakan, "... as-samum, ialah api yang sangat panas yang digunakan ditempat
peleburan."11 Dalam Tafsir Al-Qurthubi dikatakan, "Diriwayatkan bahwa Allah SWT
menciptakan dua jenis api, yang satu sama lain bercampur, dan saling telanmenelan, itulah nar as-samum (api yangsangat panas)."12
Masih dalam Tafsir Al-Qurthubi, dalam surah Al-Hijr disebutkan bahwa Ibn Mas'ud
mengatakan, "Nar as-Samum yang darinya Jin diciptakan adalah satu bagian dari
tujuh bagian api Jahannam. "Sedangkan Ibn 'Abbas mengatakan bahwa as-samum ialah angin
yang sangat panas dan mematikan. Di bagian lain Ibn`Abbas mengatakan bahwa, "Assamum adalah api tanpa asap, dan halllintar terbuat darinya."Sementara itu, AlQusyairi mengatakan bahwa, "Angin panas disebut as-samum karena la masuk misam tubuh
(toxit)."13 "Berdasar uraian di atas, maka tidak ada perbedaan antara al-marij
'' dengan assamftm. As-samum adalah sifat yang ditambahkan dan penjelas bagi
karakter al-marij. Dengan seluruh penghormatan kita kepada pendapat-pendapat para pendahulu kita,
maka pendapat yang me-ngatakan bahwa as-samum adalah satu bagian dari tujuh
puluh bagian api Jahannam, rasanya tidak memiliki dasar yang kuat. Jadi, kiranya
cukuplah bila di sini kita ketahui bahwa api ini mengandung ether yang menyebabkan ia menjadi
begitu ringan, dan terdiri dari campuranberbagai warna yang menyebabkan makhluk yang
terbuat darinya pun memiliki warna yang bermacam-macam, serta kemampuan
memanjang dan eninggi, yang menyebabkan makhluk-makhluk yang terbuat darinya pun
mempunyai kecenderungan pada dua sifat ini.
Jin sahabat saya itu, sekalipun dia Muslim, sangat bangga akan kesanggupannya
menghafal seluruh Alquran Al-Karim hanya dalam waktu empat bulan saja. Dia
menyombongkan diri terhadap Jin yang berada bersamanya dalam salah satu majelis,
yang tidak seperti dirinya. Karena itu,saya menasihatinya agar la memuji Allah
atas kekuatan dan kecakapan hafalannya yang demikian istimewa, dan hendaknya tidak
menyombongkan diri kepada siapa pun. Sebab, Allah yang telah meng-anugerahkan
nikmat seperti itu, pasti bisa mencabutnya dalam sekejap. Mendengar nasihat
saya, dia tampak kaget dan mengucapkan istighfar. Jin sahabatnya yang lambat hafalannya
itu selalu menasihatkan kepadanya bahwa hanya menghafal saja tanpa mengamalkan, sama
sekali tidak ada artinya. Saya setuju dengan itu. Sebab, pernah pula disampaikan kepada salah seorang cerdik-pandai bahwa si Fulan hafal seluruh isi Shahih Al-Bukhari,
dan beliau mengatakan, "Tanpa amal, tidak ada sesuatu yang lebih kecuali sekadar
tulisan dalam buku." Jin Tidak Lagi Berbentuk Api
Sebagaimana halnya dengan jasad kita yang tidak lagi berbentuk tanah yang bila
dicampur dengan air menjadi luluh, maka seperti itu pulalah halnya dengan Jin.
la tidak saja sudah tidak berada dalam bentuk asalnya sebagai api, tetapi juga sudah
dibentuk oleh Allah SWT menjadi wujud benda, lalu dikembangkan menjadi bentuk dan
organorgan tubuh. Kemudian ditiupkan kepadanya ruh agar dia menjadi makhluk yang
cerdas, berakal, dan memiliki kebebasan memilih, persis seperti ketika Allah
mengembangkan Adam dari tanah, kemudian menjadi tanah liat yang lebih dikenal dengan ath-thin.
Selanjutnya dari tanah liat menjadi hama' masnun, yakni tanah liat hitam yang
sudah berubah baunya karena lama terendam dalam air. Kemudian tanah liat hitam dan
basah itu berubah menjadi tanah liat kering (shalshal) dan keras yang, kalau diketuk,
dapat mengeluarkan bunyi. Sesudah itu ditiupkan ruh, sehingga jadilah Adam sebagai
manusia yang sangat baik bentuknya, melalui kekuasaan Allah SWT.
Dengan kehendak dan kekuasaan Allah berubahlah nyala api menjadi benda yang
terkumpul di dalamnya sifat basah dan kering, lalu ditiupkan kepadanya ruh,
sehingga berubahlah ia menjadi benda ether yang berbentuk dan bersosok, ringan dan
lembut. ' Disiksa dengan Api (Neraka)
Kadang-kadang terasa musykil bagi sementara orang untuk me-mahami
bagaimana Jin yang terbuat dari api bisa disiksa dengan api pula, sebagaimana
firman Allah SWT yang berbunyi, Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama-sama
umat-umat terdahulu, baik Jin maupun manusia (QS. Al-A'raf. 38), Kalimat
Tuhanmu telah ditetapkan: "Sesung-guhnya Aku akan memenuhi neraka Jahannam
dengan Jin dan manusia yang durhaka) semuanya" (QS. Hud: 119), dan Maka
mereka dijungkirkan ke dalam neraka bersama-sama orang yang sesat, dan bala
tentara Iblis semuanya (QS. Asy-Syu'ara: 94-95), serta ayat-ayat yang menyampaikan ancaman kepada mereka dengan siksa neraka Jahim dan neraka
Jahannam. Jawabnya mudah dan dekat. Akan tetapi karena begitu dekatnya, sehingga menjadi
sulit dilihat atau ditentukan. Anda sekalian, wahai anak Adam, diciptakan Allah
SWT dari tanah. Kendati begitu, jika Anda tertimpa segumpal tanah yang keras, atau yang
tidak keras tetapi banyak, pasti ia akan melukai dan bisa-bisa membuat Anda mati.
Lantas, bagaimana mungkin hal itu bisa terjadi" Sebab, secara sederhana, Anda sekarang
sudah tidak lagi berada dalam bentuk segala, tetapi sudah memiliki bentuk yang lain.
Demikian pula halnya dengan Jin. Bahkan, kalaupun Jin masih tetap berbentuk nyala api, atau bahkan api itu
sendiri, maka kalau Allah menghendaki la bisa merasa dan menentukan bahwa ia bisa disiksa
dengan barang yang sejenis, niscaya hal itu mudah saja bagi Allah. Allah SWT
berfirman,

Dialog Dengan Jin Muslim Karya Muhammad Isa Daud di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya,
Kami hanya mengatakan kepadanya, 'Jadilah!" maka jadilah ia (QS. An-Nahl:
40). Persoalannya di sini, dari awal hingga akhir, berkaitan denganakidah, bertautan
dengan iman kepada Allah SWT, dan dibangun atas dasar keyakinan akan benarnya
firman Allah: Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang
beriman kepada Allah danRasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu, dan
mereka berjihad dengan hartadan jiwa mereka di jalan Allah. Mereka itulah
orang-orang yang benar (QS.Al-Hujurat: 15).
Allah juga berfirman, Dan Tuhanmu menciptakan apa yang dikehendaki dan
memilih-Nya. Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka (QS. Al-Qashash: 68),
dan Katakanlah, "Wahai Tuhan Yang mempunyai
kerajaan, Engkau berikan kekuasaan kepada orang yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan
dari orangyang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau
kehendaki, dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan-Mulah
segala kebaikan. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. Engkau
masukkan malam he dalam siang, dan Engkau masukkan siang ke dalam malam.Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang
matidari yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki
tanpabatas" (QS. Ali 'Imran: 26-27).
Kehendak Allah SWT adalah mutlak. Iradah-Nya mutlak. Kekuasaan-Nya mutlak.
Mahasuci Allah dan Maha tinggi. Kami beriman kepada-Nya, kepada firman-Nya,
kepada kehendak-Nya, apa pun juga yang Dia kehendaki.
Adalah mengherankan adanya sementara orang yang mengingkari disiksanya Jin
dengan api, sedangkan Jin sendiri mengakui hal itu. Mengisahkan ucapan mereka
Allah berfirman, Dan sesungguhnya diantara kami terdapat Jin-Jin yang taat, dan ada
pula Jin -Jin yang menyimpang dari kebenaran. Barangsiapa yang taat, maka
mereka itu benar-benar telah memilih jalan yang lurus. Adapun Jin-Jin yang
menyimpang dari kebenaran, maka mereka menjadi kayu api bagi neraka Jahannam
(QS. Al-Jin: 14-15). Sebagaimana yang telah saya kemukakan di muka, maka persoalannya, pertamatama,
adalah persoalan iman. Kalau Anda bukan seorang yang beriman kepada Allah dan
firman-Nya, maka sesudah kekafiran adalah kesesatan. Terhadap orang-orang yang
seperti itu, pintu diskusi memang tertutup.
Jin Juga Ada yang Masuk Surga
Adalah sangat mengherankan adanya sementara orang yang berpendapat bahwa
Jin, jika Muslim, beriman dan mengerjakan amal saleh, tidak memperoleh pahala di
hari kiamat kecuali terhindar dari neraka. Yang lebih mengherankan lagi adalah
pendapat yang mengatakan bahwa akhir kehidupan mereka adalah menjadi debu seperti binatang.
Padahal Alquran Al-Karim telah menegaskan setegas-tegasnya, khususnya dalam
surah Ar-Rahman, tatkala Allah menjelaskan tentang para bidadari, dengan
mengatakan, Di dalam surga itu terdapat bidadari- bidadari yang sopan menundukkan
pandangannya, tidak pernah disentuh sebelumnya, oleh Jin maupun manusia (QS.
Ar-Rahman: 55-56). Di dalam Tafsir-nya Imam Al-Qurthubi mengatakan, "Di dalam ayat ini terdapat
petunjuk yang menyatakan bahwa Jin, sebagaimana halnya manusia, juga mati, lalu
masuk surga. Untuk mereka disediakan Jin-Jin perempuan (bidadari-bidadari Jin)."
Dhamrah mengatakan, Kepada mereka disediakan bidadari-bidadari: bidadari manusia
untuk manusia, dan bidadari Jin untuk Jin.14
Mari kita renungkan firman Allah SWT yang berbunyi, Wahai golongan Jin dan
manusia, apakah belum datang kepada kalian rasul-rasul dari golongan kalian
sendiri, yang menyampaikan kepada kalian ayat-ayatKu, dan mengingatkan kalian akan pertemuan hari ini" Mereka berkata, "Kami menjadi saksi alas
diri kami sendiri " Kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi
saksi alas diri mereka sendiri bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.
Yang demikian itu karena Tuhanmu tidaklah membinasakan negeri-negeri secara
aniaya, melainkan penduduknya telah lalai. Dan masing-masing orang akan
memperoleh derajat seimbang dengan apa yang dikerjakannya. Dan Tuhanmu tidak
lalai atas apa yang mereka kerjakan (QS. Al-An'am: 130-132).
Terhadap firman Allah SWT yang berbunyi: Dan masing-masing memperoleh
derajat seimbang dengan apa yang dikerjakannya, Al-Qurthubi memberikan
komentar: "Maksudnya adalah dari golongan Jin dan manusia, sebagaimana
firman Allah dalam ayat lain'yang berbunyi, Mereka itulah orang-orang yang
telah ditetapkan (untuk mengalami siksa) di antara umat-umat terdahulu
sebelum mereka dari kalangan Jin dan manusia. Sesungguhnya mereka adalah
orang-orang yang merugi. Kemudian dilanjutkan, Dan bagi masing-masing
diberikan derajat sesuai apa yang mereka kerjakan, dan agar mencukupkan bagi
mereka (balasan) pekerjaan-pekerjaan mereka, sedang mereka tiada dirugikan
(QS. Al-Ahqaf. 18-19). Di dalam ayat ini terdapat bukti bahwa Jin yang taat akan
masuk surga, dan yang maksiat akan masuk neraka, persis manusia. Inilah pendapat
yangtampaknya lebih sahih, karena itu ketahuilah."15
Imam Ibn Al-Qayyim menuturkan bahwa jumhur ulama' menyatakan bahwa Jin
Mukmin itu masuk surga, sebagaimana halnya yang kafir masuk neraka. 16 Pendapat
ini dikemukakannya kembali dalam bukunya yang berjudul Thariq Al-Hijratain wa Bab
AsSa'adatain, Mathba'ah As Salafiyyah, Kairo, halaman 149.
Imam Al-Bukhari membuat satu pasal yang berkaitan dengan masalah ini di bawah
judul Bab Dzikr Al Jin wa Tsawabuhum wa Iqabuhum, sementara itu Imam Ibn Hajar
AlAsqalani mendiskusikan pula berbagai pendapat seputar masalah ini. 17
Imam An-Nawawi, dalam Syarh-nya atas kitab Shahih Muslim, menganggap kuat
pendapat yang menyatakan bahwa Jin itu bisa masuk surga. Demikian pula halnya
dengan Al-Fakhr Ar-Razi dalam Tafsir Al-Kabir-nya, Al-Alusiy dan Ruh Al-Ma'ani,
Ibnu Katsir dalam. Tafsir Al-Qur'an Al-Azhim, Muhammad Rasjid Ridha dalam Al-Manar,
dan Sayyid Quth dalam Fi Zhilal Al-Qurdn. Pendapat inilah yang kita ikuti, seraya
mengakui kedangkalan ilmu saya di hadapan tokoh-tokoh yang saya sebutkan di atas. Kita
beriman dengannya dan insya' Allah akan mati dengan membawa akidah kita yang seperti
ini. MUNGKINKAH MELIHAT JIN, DAN BAGAIMANA PULA CARANYA"
Prinsipnya, melihat Jin itu tidak bisa dilakukan, sepanjang Jin tersebut berada
dalam sosoknya yang hakiki, dan tidak menyerupakan diri dalam bentuk yang lain,
yakni mengambil bentuk fisik-material, sekalipun hal itu sangat mungkin bisa dilakukan
oleh para nabi sebagai suatu mukjizat, atau bagi orang yang dianugerahi oleh Allah
kemampuan untuk itu. Juga bisa saja hal itu dilakukan oleh orang yang
ditempatkan oleh Allah dalam suatu kondisi - tertentu yang memungkinkan dia dapat melakukannya,
atau yang menempatkan dirinya dalam posisi tertentu yang memungkinkan terjadinya hal
seperti itu. Agar pembaca yang budiman tidak menuduh saya sebagai orang yang asal bicara,
padahal sahabat Anda ini demi Allah adalah orang yang sangat menjauhi
pembicaraan yang tidak berdasar dan bukan pula orang yang mengajak orang lain untuk percaya
kepada khurafat, maka di sini saya akan mengemukakan bukti-bukti saya, dan
mendiskusikan berbagai dalil syariat yang menyatakan ketidakmungkinan melihat
Jin, setelah terlebih dahulu saya kemukakan gambaran tentang sifat-sifat Jin dan
memperkenalkan beberapa kemampuannya yang pernah diperlihatkan kepada saya
melalui anugerah Allah. Persepsi yang Keliru Kadang-kadang banyak orang tidak memahami bahwa Jin merasa prihatin dengan
persepsi-persepsi keliru yang berkembang tentang bentuk-bentuk mereka yang
tersebar di dunia manusia. Ketika saya bertanya kepada Jin Muslim sahabat saya tentang bentuk Jin, dia
menjawab dengan pengertian seperti yang telah saya kemukakan terdahulu. Dia
menambahkan bahwa, "Manusia seringkali secara keliru meyakini tentang buruknya
Jin, dan bahwasanya bentuknya sangat menakutkan. la sekadar sosok yang membuat
manusia menjadi takut: wajahnya tidak karuan, dan mempunyai ekor sebagai mana
binatang, dan bahwa..., dan bahwa.... Semuanya tidak berdasar,dan semata-mata
hanya merupakan perkiraan manusia."
Saya berkata kepadanya: "Kadang-kadang Jin itu sendirilah yang bertanggung
jawab terhadap munculnya anggapan yang salah dan buruk yang ada di pikiran
manusia." "Bagaimana mungkin bisa terjadi yang demikian?" tanyanya.
"Ya, karena adanya setan yang memperlihatkan diri dalam bentuk yang demikian
buruk dan menakutkan kepada seseorang,dengan maksud menakut-nakutinya atau
karena maksud tertentu," jawab saya.
"Bisa jadi demikian," katanya, "Akan tetapi, bagaimanapun, manusia telah
melebihlebihkan gambaran mereka tentang Jin, dan acap kali hal itu hanya
merupakan kebohongan semata.18 Lebih dari itu, setan memang memiliki. sosok yang buruk,
berbeda dari Jin Muslim yang diberi bentuk yang baik oleh Allah."
Bentuk dan Sosok Jin "Kalau begitu," kata saya, "Mari kita luruskan persepsi dan pikiran mereka. Nah,
bagaimana sebenarnya bentuk hakikimu seperti yang diciptakan Allah?"
"Menurut hemat saya, bentuk kami seperti yang diciptakan AllahSWT, tidaklah
banyak berbeda dari bentuk manusia, kecuali beberapa perbedaan kecil di sanasini. Kepala kami, misalnya, sedikit lebih besar dalam bandingannya dengan tubuh kami,
bila dibandingkan dengan perbandingan kepala dan tubuh kalian. Mata kami memanjang
dan tidak bulat seperti mata kalian. Di antara kami ada yang mempunyai mata
memanjang arah ke atas, dan ada pula yang sedikit miring ke arah dahi, mirip mata
lazimnya. orangorang Cina atau Jepang dikalangan kalian. Ada yang perlu dicatat.
Yakni, mata kami tidak sipitseperti mata manusia, tetapi lazimnya besar dan lebar seperti mata
rusa,namun dengan bentuk yang memanjang."
"Selama ini ada anggapan bahwa mata kalian selamanya merah," kata saya,
"Apakah benar begitu?"
"Tidak selamanya demikian," jawabnya, "Mata kami, sebagai-mana halnya dengan
mata manusia, banyak sekali macamnya. Ada mata yang berwarna hitam, kuning,
coklat tua, persis seperti mata manusia, sekalipun hitamnya berbeda dengan hitamnya
mata kalian.Mata hitam kami cenderung keputih-putihan. Anggapan bahwa mata kami
selalu merah, bisa jadi diakibatkan oleh adanya sinar-sinar halus yang memancar dari
mata kami, yakni sinar yang selamanya cenderung berwarna merah. la tidak menakutkan
bagi siapa yang menatapnya, bahkan di situ terdapat suatu keindahan."
"Sedangkan telinga kami," lanjutnya, "dua-duanya mirip telinga kuda, khususnya
dalam hal bentuknya yang runcing. Ada pula di antara kami yang telinganya mirip
telinga kucing. Kalau manusia mengamati secara cermat, telinga kucing, sesungguhnya,
juga mirip dengan telinga kuda. Karena itu, kalau ada di antara kami yang berbicara
dan menyerupakan diri dalam bentuk-bentuk tertentu, maka yang paling mereka sukai
adalah kucing, kuda, atau harimau."19
"Soal hidung," paparnya lebih lanjut, "maka hidung kami terletakdi tengah-tengah
wajah kami. Persis seperti hidung manusia. Hanya saja ia tidak mancung seperti
hidung kalian. Lazimnya hidung kami pesek atau bulat, mirip hidung laki-laki dan wanita
Filipina." "Jin Muslim memanjangkan jenggotnya, karena mengikuti petunjuk Nabi
Muhammad saw. Terhadap mereka yang wajahnya tidak berjenggot, kami sebut
wajahnya dengan 'wajah gentong'."
Rambut kepala kami sangat tebal, dan lebih tebal lagi pada kaum wanita Jin. Di
kalangan kaum laki-laki, rambut kami terasa lebih kasar,dan dalam skala besar
lebih banyak yang botak. Rambut kaum wanita, bagi kami, sangat, sangat panjang. Dan
itu, merupakan lambang kecantikan. Sampai-sampai ada di antara mereka yang rambutnya
terseret di tanah saking panjangnya."
"Bagaimana tentang tangan dan kaki kalian?"
"Tangan tangan kami seperti tangan kalian. Cuma, dari segi panjang lengan dan
kuku, agak berbeda. Lengan kami, dalam bandingannya dengan tubuh kami, terbilang
sangat panjang, bila dibandingkan dengan lengan kalian terhadap tubuh kalian.
Demikian pula halnya dengan kuku-kuku kami. Sebab, jari-jari kami pun panjang-panjang.
Sedangkan kaki kami, berbeda dengan kaki kalian dalam hal letak tumit dan
keruncingan jari-jarinya." "Apakah kalian juga punya tulang, jantung, organ pernapasan dan pencernaan?""
"Ya, persis seperti kalian, sekalipun tulang kami, dibandingkan dengan kulit
atau daging kami, terbilang besar. Sekarang ini, kami memiliki kelenturan yang tak
mungkin bisa kalian bayangkan. Organ-organ kami yang selebihnya, terbilang kecil-kecil.
Semuanya berfungsi seperti tubuh kalian, sekalipun kami tidak membutuhkan
oksigen untuk bernapas sebanyak yang kalian butuhkan. Begitu pula dengan alat pencernaan
yang mencerna segala yang kami makan. Sisa-sisa pencernaan kami juga keluar
darilubang-lubang pencernaan seperti yang kalian 'alami, sekalipun kotoran kami
tidak berbentuk kasar, melainkan lebih mirip dengan uap yang sangat pekat. Sedangkan
air kencing, juga berbentuk gas yang sangat kuat tekanannya, tetapi sangat ringan
dan mirip aliran air mancur di kalangan kalian. Itu sebabnya, maka ada setan yang bisa
mengencingi telinga seorang Muslim yang ketika tidur tidak menyebut asma Allah,"
20 dan

Dialog Dengan Jin Muslim Karya Muhammad Isa Daud di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

yang di malam harinya tidak pernah berniat untuk menunaikan kewajiban kepada
Allah, Tuhan semesta alam."
"Apakah kalian punya alat kelamin?"
"Persis seperti manusia. Hanya saja terbilang kecil bila di-bandingkan dengan
yang ada pada kalian, dan dalam bandingannya dengan tubuh kami. Kaum laki-laki kami
seperti kaum laki-laki kalian. Mereka punya dorongan birahi dan kemampuan untuk
bersenggama, dan mengeluarkan sperma. Wanitanya pun seperti kaum wanita kalian.
Mereka mernpunyai selaput dara yang pecah ketika terjadi hubungan seksual. Suatu
bentuk kehidupan yang, wahai saudaraku, betul-betul kehidupan biasa."
"Kembali pada persoalan kepala. Nabi pernah berkata, 'Sesungguhnya matahari,
ketika terbit, ia membawa tanduk setan. Ketika la naik, dilepaskannya tanduknya.
Kemudian ketika la tepat di tengah ufuk, dikenakannya kembali tanduknya. Namun
ketika tergelincir tanduk itu ditanggalkannya, untuk kemudian dikenakannya lagi ketika
ia mendekati tenggelam. Ketika betul-betul tenggelam, tanduk itu ditanggalkannya.
Karena itu, janganlah kalian shalat pada tiga waktu tersebut.'21 Beliau juga
mengatakan, 'Sesungguhnya matahari terbit di antara dua tanduk setan, dan tenggelam di
antara dua tanduk setan pula."22 Seterusnya beliau juga mengatakan janganlah kalian
mendekatkan shalat kalian dengan waktu terbit dan tenggelamnya mata-hari. Sebab, ia terbit
di antara dua tanduk setan, dan tenggelam diantara dua tanduk setan pula. 23 Kalau
demikian, apakah setan atau Jin mempunyai tanduk dalam bentuk nyata, ataukah itu hanya
merupakan kiasan saja?"
"Itu adalah ucapan Muhammad saw., dan dia mengatakan yang benar. Setiap Jin
punya dua tanduk. Tetapi kedua tanduk tersebut sangat kecil, bahkan bila
dibandingkan dengan tubuh kami yang kecil ini
"Apakah itu berarti engkau juga punya dua tanduk?"
"Ya, ya.... Akan tetapi sangat kecil, seperti huruf "Nun"; kecil, kecil sekali,
dan tidak panjang seperti yang digambarkan manusia."
"Apakah tanduk Iblis kecil atau besar?"
"Besar, sesuai dengan tubuhnya. Iblis sangat tua usianya, jauh lebih tua
daripada manusia yang pertama. Kami adalah makhluk-makhluk yang bertubuh lemah, seperti
tubuh manusia yang mengalami proses kelemahan sejalan dengan perjalanan waktu."
"Tentang warna kulit kalian, bagaimana?"
"Berbeda-beda seperti kalian. Akan tetapi galibnya kami lebih hitam daripada
manusia yang berkulit hitam. Sebab, kulit kami hitam pekat dan melekat dengan
daging kami, sebagaimana halnya dengan kulit dan daging-kalian. Warnanya mirip dengan
warna kerbau kalian.Hanya saja sangat tebal bulunya, seperti orang yang paling tebal
bulu-nya di antara kalian. Di antara kami ada Jin-Jin yang lebih tebal lagi bulunya. Juga
ada yang putih,24 dan merah. Subhanallah, banyak sekali warnanya.
"Apa kalian juga berpakaian?"
"ya.... Kami mengenakan pakaian yang berbeda-beda dan indah-indah. Kaum
wanitanya mengenakan pakaian yang sesuai dengan kewanitaannya: yang Muslimah
mengenakan kerudung atau jilbab seperti kaum wanita kalian. Akan tetapi saya
lebih menekankanjubah, sebab la lebih dekat dengan firman Allah yang berbunyi,
Hendaklah mereka mengulurkan jilbab-jilbab mereka (QS. Al-Ahzab: 59). Kaum laki-lakinya
mengenakan pakaian yang sesuai, lazimnya semacam kemeja. Sebagian besar Jin
menyukai warna merah, kemudian kuning, dan selanjutnya hitam."
"Bagaimana dengan lidahmu yang sekarang berkata-kata ini,apakah ia betul-betul
lidah, ataukah kalian berbicara dengan cara yang idak kami ketahui?"
"Tidak, tidak. Ini betul-betul lidah dan bukan sekadar kiasan.Akan tetapi sangat
kecil, sesuai dengan kecilnya tubuh kami. Singkat-nya, kami juga mempunyai
organ-organ seperti kalian, segalanya, segalanya seperti kalian."
"Juga punya gigi?"
"Tentu saja. Hanya saja bila dibandingkan dengan tubuh kami,ia terbilang
panjang, atau besar, dibandingkan dengan gigi kalian terhadap tubuh kalian."
"Kendati begitu, kami tetap tidak bisa melihat kalian?"
"Ya, wajar saja. Sebab, asal kami adalah api yang bersifat gasyang ringan,
sekalipun dalam kondisi-kondisi tertentu kami bisa di-lihat. "
"Kondisi yang bagaimana?"
"Ya, ketika kami menampakkan diri dalam bentuk fisik dan materi"25 atau dalam
kondisi sihir atau ketika seseorang minum air sihir.
Dengan seluruh rasa hormat kita terhadap pendapat para pendahulu kita,
yangkadang-kadang mengandung kemungkinan menafikan eksistensi Jin yang
menampakkan diri dalam wujud ular putih, Jin Muslim sahabat saya itu menyatakan
tentang sahihnya riwayat ini. Seandainya pembaca dapat melihat cahaya matanya
saat mengatakan, "Jangan engkau bunuh ular tersebut. Cukup gertak saja, pasti dia
menghindar, insya'Allah," niscaya pembaca mengetahui bahwa apa yang dikatakannya
adalah benar. Mata, dalam nisbatnya dengan Jin adalah jendela makna yang
terkandung dalam hati yang mengucapkannya, persis yang terjadi pada manusia. Dari sorot
mata, seseorang dapat menangkap petunjuk tentang benar tidaknya apa yang dikatakan
seseorang. Atau, bisa saja, melalui kemauan Jin itu sendiri, dan dalam kondisi-kondisi lain
yang tidak bisa tidak, kami pasti bisa dilihat."26
"Apa yang kalian kenakan di kaki kalian" Apakah kalian berjalan dengan telanjang
kaki, atau mengenakan sepatu atau terumpah?"
"Ya, ya, ada sesuatu yang kami kenakan. Tetapi berbeda antara Jin Muslim
dengan Jin setan." "Apa bedanya?" "Kalau Jin setan, mengenakan satu terumpah di kaki kirinya,27 sedang kaki
kanannya dibiarkannya telanjang."
"Kalau yang Muslim?"
"Tidak seperti itu. Alhamdulillah, aku mengenakan dua terumpah di dua kakiku."
"Terbuat dari apa terumpah kalian?"
"Terbuat dari daun papirus."
"Daun papirus biasa, yakni daun yang digunakan sebagai alat tulis oleh para
Fir`aun, ataukah daun papirus lain yang kalian tanam dan tidak kami lihat?"
"Tidak, ya daun papirus yang itu-itu juga. Akan tetapi, biasanya sangat kecil,
sesuai dengan kecilnya tubuh kami. Apalagi ia kami kenakan demikian rupa, sehingga ia
mengikuti kekhususan-kekhususan kami, sehingga tidak bisa dilihat oleh siapa
pun." Pada Prinsipnya, Jin Tidak Bisa Dilihat
Allah Yang Maha Agung berfirman, Wahai anak Adam, janganlah sekali-kali
kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana dia telah mengeluarkan kedua ibubapakmu
dari surga. Dia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk
memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya dia dan
pengikutpengikutnya melihat kamu dari suatu tempeat yang kamu tidak bisa melihat
mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin
bagi orang-orang yang tidak beriman (QS. Al-A'raf: 27).
Imam Al-Qurthubi, dalam menafsirkan ayat ini, mengatakan bahwa sebagian ulama
berpendapat bahwa dalam ayat im terdapat dalil bahwa Jin itu tidak bisa dilihat,
berdasarkan firman Allah yang berbunyi, dari suatu tempat yang kamu tidak bisa
melihat mereka. Akan tetapi sebagian lainnya mengatakan bisa. Sebab, jika Allah
menghendaki memperlihatkan mereka, maka Dia menampakkan tubuh mereka, sehingga dapat
dilihat. An-Nuhhas mengatakan bahwa firman Allah yang berbunyi,dari tempat yang kalian
tidak dapat melihat mereka, menunjukkan bahwa Jin itu tidak bisa dilihat, kecuali pada
masa Nabi. Sebab, hal itu merupakan bukti kenabian beliau. Yang demikian itu
disebabkan karena Allah SWT menciptakan mereka dalam bentuk ciptaan yang memang tidak bisa
dilihat. Akan tetapi ketika mereka dialihkan dari bentuknya yang asli, dan yang
demikian itu hanya merupakan mukjizat pada masa para nabi, maka mereka bisa dilihat. AlQusyairi mengatakan, "Allah SWT memberlakukan adat bahwa anak-cucu Adam tidak dapat
melihat setan sekarang ini (di dunia), dan dalam sebuah riwayat disebutkan,
'Setan berjalan dalam tubuh anak-cucu Adam bersamaan dengan aliran darah. ''28
Al-Baihaqi meriwayatkan dalam Manaqib Asy-Syafi'i, dengan sanaddart Ar-Rabi',
katanya, "Saya mendengar Asy-Syafi'i berkata, "Barangsiapa mengklaim dirinya
melihat Jin, maka kami menganggap syaha-datnya telah batal, kecuali jika dia seorang
nabi."29 Pendapat yang sama juga diikuti oleh Ibn Hazm Azh-Zhahiri ketika mengatakan,
"Mereka (Jin) bisa mellhat kita, tetapi kita tidak bisa melihat mereka, sebab
Allah SWT telah berfirman, Sesungguhnya dia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari
satu tempat yang kamu tidak dapatmelihat mereka (QS. Al-A'raf.- 27). Kalau
Allah telah memberitakan ke-pada kita bahwa kita tidak dapat melihat mereka,
maka barangsiapa yang mengklaim diri telah melihat mereka, maka dia telah berdusta,
kecuali kalau dia memang seorang nabi. Sebab, bagi para nabi, melihat Jin adalah suatu
mukjizat, sebagaimana yang ditetapkan oleh Rasulullahsaw., bahwa beliau juga digoda setan
dalam upayanya menggagalkan shalat beliau."30
Penjelasan tentang Masalah Tersebut:31
Saya bertanya kepada Jin Muslim sahabat saya: "Bagaimana pen-dapatmu tentang
melihat Jin, apakah manusia bisa melihatnya?"
"Kabarnya, di antara kalian ada yang berpendapat bahwa barang siapa yang
mengatakan telah melihat Jin, batallah syahadatnya, atau ditolaklah
syahadatnya ...... tanyanya kembali. "Memang benar, itu adalah pendapat Imam Asy-Syafi'i r.a.,"*jawab saya.
"Memang begitu. Akan tetapi apa yang disampaikan Allah SWT tidaklah menafikan
kemungkinan melihatnya. Yang dimaksudkan disitu adalah bahwa pada prinsipnya
memang begitu. Yang demikian itua dalah sesuatu yang wajar, yang sejalan dengan
karakter tubuh kami yang diciptakan oleh Allah SWT Kami adalah dunia yang
dikehendaki Allah untuk tidak bisa dilihat dari alam manusia, tidak bisa didengar dan
disentuh, kecuali dalam beberapa hal yang didahului oleh ilmu-Nya. Yaitu, pemberitahuan tentang
keistimewaan dunia ini, atau kemampuan khusus yang dengannya dia (Jin) menjadi
mudah me-lancarkan gangguan atau bergaul dengan manusia, tanpa manusia sen-diri,
pada umumnya, memiliki kemungkinan untuk melihat mereka,kecuali dalam
kondisikondisi yang sangat khusus."
"Menurut hematmu, apa pengecualian tersebut?"
"Yakni ketika "Tadi sudah saya katakan, yakni ketika kami menampakkan diri
dalam bentuk yang memang bisa dilihat, atau dalam keadaan sihir,atau minum air
sihir, atau melalui kemauan Jin itu sendiri untuk memperlihatkan diri, dan kondisikondisi tertentu yang di situ terpenuhi segala syarat untuk bisa melihat kami."32
"Apakah ada larangan terhadapmu untuk menjelaskan secara rinci masing-masing
kondisi tersebut, kemudian memberi sedikit kete-rangan yang bisa membuat orangorang yang berakal menjadi paham,dan orang-orang yang bodoh menjadi tabu?"
"Tidak, tidak ada larangan apa pun ......"
Melihat Jin Ketika Dia Menampakkan Diri
Jin Muslim sahabat saya itu kemudian melanjutkan perkataannya:"Sesungguhnya
Allah SWT telah menganugerahkan kepada kami suatu kemampuan untuk mengubah diri
dalam berbagai bentuk. Coba baca surah Al-Anfal yang berbunyi, Dan ketika setan
menjadikan merekamemandang baik pekerjaan mereka, seraya mengatakan, "Tidak
ada seorangmanusia pun yang dapat menang terhadap kamu pada hari ini, dan
sesung-guhnya aku ini adalah pelindungmu. " Maka tatkala kedua pasukan itu
telahdapat saling melihat, setan itu berbalik ke belakang seraya berkata,
"Sesung-guhnya aku berlepas diri dari kamu, sesungguhnya aku dapat melihat
apa yangkamu sekalian tidak dapat melihatnya. Sesungguhnya aku takut kepadaAllah, dan Allah sangat keras siksa-Nya" (QS. Al-Anfal: 48).
Kemudian dia menujukan pandangannya ke meja saya yang penuh buku, dan
berkata, "Coba ambilkan tafsirmu yang menjelaskan ayat tersebut!"
"Ini Tafsir Ibn Katsir, dan yang itu Tafsir Al-Qurthubi.33
Saya mengambil Tafsir Al-Qurthubi, lalu dia berkata, "Bacalah, bacalah tafsir
ayat itu!" Saya pun membacanya: "Diriwayatkan bahwa, setan pada hari itu menampakkan
diri kepada mereka dalam bentuk Suraqah bin Malikbin Ju`syam. Dia berasal dari
Bani Bakr bin Kinanah. Orang-orang Quraisy sangat takut bila Bani Bakr mengejar
mereka. Sebab, mereka telah membunuh salah seorang warga Bani Bakr. Ketika dia telah
menampakkan diri kepada mereka, dia lalu menyampaikan kabar yang dia katakan
berasal dari Tuhan. Adh-Dhah hak mengatakan, "Pada perang Badar, datang Iblis dan
pengikutpengikutnya kepada mereka (kaum musyrikin) lalu membisikan ke dalam hati
mereka bahwa mereka tidak akan terkalahkan, sebab mereka berperang membelaa gama nenek
moyang mereka." Ibn 'Abbas mengatakan, "Allah SWT membantu Nabi-Nya, Muhammad
saw., dan kaum Mukmin dengan seribu Malaikat Jibril membawa serta lima ratus
Malaikat yang mendampingi pasukan beliau di kiri dan kanan. Disebut-sebut pula bahwa
Jibril dan pasukannya itu merupakan satu peleton yang menghadang di salah satu ujung jalan,
sedang Mika`il dengan lima ratus Malaikat yang dipimpinnya mendampingi pasukan
tersebut. Kemudian muncul Iblis di tengah-tengah pasukan setan, dengan membawa
bendera. Dia menampakkan diri dalam bentuk seorang laki-laki dari Bani Mudlij
dan setan dalam sosok Suraqah bin Malik bin ju'syam. Setan itu berkata kepada kaum
musyrikin, "Hari ini tidak akan ada yang mengalahkan kalian, sebab aku mendampingi kalian."
Ketika pasukan tersebut berbaris, Abu jahal berkata, "Tuhan, tolonglah kami dalam


Dialog Dengan Jin Muslim Karya Muhammad Isa Daud di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

membela kebenaran, dan bantulah dia." Di pihak lain Rasulullah saw. mengangkat kedua
tangannya dan berdoa, "Tuhanku, sesungguhnya jika Engkau hancurkan pasukan ini, maka
Engkau tidak akan lagi disembah di muka bumi ini untuk selama-lamanya." Mendengar itu
Jibril berkata, "Ambillah segenggam debu." Maka, Rasulullah saw. pun meraup segenggam
tanah, lalu dihamburkannya ke arah kaum musyrikin, sehingga tidak ada seorang
pun di antara mereka yang mata, tenggorokan dan mulutnya tidak terkena serangan debu.
Akibatnya, merekapun lari tunggang-langgang. Kemudian Jibril menemui Iblis.
Ketika Jibril melihatnya, maka saat itu tangan Iblis sedang menggandeng salah
seorang di antara kaum musyrikin. Kemudian dia melepaskan tangannya dan lari
bersama pengikut-pengikutnya. Laki-laki yang digandeng tangannya itu lalu berteriak
kepadanya (Iblis), "Wahai Suraqah, bukankah engkau telah menyatakan untuk membantu kami"
"Iblis menjawab, "Aku berlepas tangan dari kalian. Sesungguhnya aku melihat apa yang
tidak kamu lihat. " Riwayat ini dituturkan oleh Al-Baihaqi dan perawi-perawi lainnya."
Jin Muslim sahabat saya itu mengatakan, "Ini merupakan bukti bahwa Iblis, yang
termasuk kategori Jin, itu bisa menampakkan diri dalam bentuk seorang laki-laki
yang memungkinkan dia bisa dilihatdan diajak berbicara. Bahkan dia menggandeng tangan
manusia, dan mengikat perjanjian bersama mereka. Dalam Shahih Muslim disebutkan
adanya Jin yang menampakkan diri dalam bentuk seekor ular, dan membunuh seorang
pemuda yang mencoba membunuh ular tersebut."
Karena dia menyebut-nyebut Shahih Muslim, maka saya pun segera mengambil
kitab tersebut, lalu membacanya. Di situ saya temukan bahwa Abu As-Sa`ib menemui
Abu Sa`id Al-Khudri di rumahnya. Kemudian dia menuturkan, "Ketika itu, dia (Abu Said
AlKhudri) sedang shalat, karena itu aku duduk menunggu hingga dia menyelesaikan
shalatnya. Tiba-tiba kudengar suara gemerisik di 'Urjun (lapisan penyangga atap)
rumahnya. Tiba-tiba saya melihat seekor ular. Karena itu saya berdiri dan
bermaksud segera membunuhnya. Tetapi Abu Said mengisyaratkan kepadaku agar aku tetap
duduk. Aku pun kembaliduduk. Ketika dia telah menyelesaikan shalatnya, dia menunjuk
salahsatu ruang di rumahnya, seraya berkata, "Engkau lihat kamar ini?"
Aku menjawab, "Ya."
"Dulu di sini tinggal seorang pemuda yang baru nikah. Suatu kali kami pergi
menuju Perang Khandaq bersama-sama Rasulullah saw. Pemuda itu pun meminta izin kepada
Nabi untuk ikut berperang hingga tengah hari, dan pulang untuk menemui
isterinya. Suatu hari pemuda tersebut meminta izin kepada Nabi untuk pulang ke rumah-nya. Nabi
saw. berkata kepadanya, "Bawalah senjatamu, sebab aku khawatir Bani Quraidhah akan
mengganggumu." Pemuda itu mengambil senjatanya, kemudian pulang. Tiba dirumah, dilihatnya
isterinya sedang berdiri di antara pintu rumah danpintu halaman. Terdorong oleh
rasa cemburunya, dia segera menghambur dan mencoba menikam isterinya dengan tombak.
Isterinya berteriak, "Tahan tombakmu. Masuklah, dan lihatlah apa yang
menyebabkan aku keluar rumah." Laki-laki itu pun masuk rumah, dan dilihatnya ada seekor ular besar melingkar di
tempat tidur. Dia membidikkan tombaknya ke arah ular itu, dan mengenainya. Dia
keluar rumah dan membiarkan ular itu tetap berada di dalam kamar. Tiba-tiba ular itu
menyerang dan membelitnya. Mereka bergulat, dan entah siapa yang akan segera mati: Pemuda
itu ataukah ular. Abu Sa'Id Al-Khudri melanjutkan penuturannya, "Kemudian kami mendatangi Nabi
saw. dan menyampaikan berita tentang pemuda itu. Kami memohon kepada beliau, "Ya
Rasulullah, mohonlah kepada Allah agar dia bisa tetap hidup bersama kita."
Nabi saw. berkata, "Sebaiknya kalian memohonkan ampunan kepada Allah
untuk dia." Sesudah itu beliau melanjutkan, "Di Madinah terdapat Jin yang
menyatakan diri telah masuk Islam. Kalau kalian melihat gelagat yang tidak
baik dari mereka (Jin-Jin lain), maka panggillah dia selama tiga hari. Kalau
sesudah itu ternyata membangkang, maka bunuhlah dia. Sebab, dia adalah
setan''34 "Seandainya pemuda itu menikam ular tersebut di tempat yang mematikan (sampai
mati), niscaya dia tidak terkena musibah seperti itu," kata Jin sahabat saya,
"Sayangnya dia menangguhkannya. Ini merupakan peringatan dan pelajaran. Tetapi,
bagaimanapun juga, hadis Muhammad saw. ini merupakan bukti tentang kemampuan Jin menampakkan
diri dalam berbagai sosok."
"Baiklah. Sekarang mari kita kembali pada persoalan kemampuan Jin untuk
menampakkan diri. Sebab, aku punya interpretasi-interpretasi lain. Mari kita
kembali kepada masalah kedua, atau kondisi kedua yang menyebabkan Jin bisa dilihat.
Engkau mengatakan bahwa, kondisinya adalah kondisi sihir atau ketika seseorang meminum
air sihir." "Betul, betul.... Dalam kondisi ini, Jin bisa dilihat dengan mudah."
"Tetapi saya perlu penjelasan lebih lanjut."
"Benar. Dengan izin Allah, aku akan mengemukakan kepadamu beberapa hal yang
tidak termaktub di kalangan kalian, dan tidak bisa diketahui kecuali dalam
kondisi yang sangat, sangat khusus."
"Semoga Allah membalas kebaikanmu dengan yang lebih balk,sebab Allah telah
berfirman, Dan kamu tidak dianugerahi ilmu kecuali sedikit.
MELIHAT JIN LEWAT SIHIR ATAU DENGAN MEMINUM AIR SIHIR
Jin Muslim sahabat saya mengatakan: "Pengecualian tersebut adalah menyimpang
dari kaidah yang umum, yakni ketidakmungkinan melihat Jin. Yang mengherankan
pada kalian, para manusia, dan yang merupakan sesuatu yang baru dalam masalah ini,
adalah bahwa dalam kondisi sihir atau minum air sihir, manusia bisa melihat Jin dalam
sosoknya yang biasa dalam kehidupan mereka sehari-hari."
"Bagaimana bisa begitu?" tanya saya.
"Akan saya jelaskan. Tetapi hendaknya engkau selalu ingat akan ucapan Nabi saw.
yang mengatakan, 'Barangsiapa melakukan sihir, maka dia telah kafir."'
"Memang benar. Sungguh benar Rasulullah saw."
"Ada orang yang menjual dirinya kepada setan, lalu dengan itu berusaha
menguasai orang lain, menghancurkan kehidupannya atau menguasai dan
mengendalikan keadaannya. Misalnya dengan membuat rugi perdagangannya, memikat
isterinya, atau membuat gelisah pikirannya sehingga dia tidak bisa tenang dan
tidak pula bisa tidur.Di antara mereka ada yang berlaku demikian jahat dengan meminumkan
air yang sudah diberi mantra dengan mantra-mantra setan kepada korbannya. Ketika air
itu telah memasuki tubuh korban,maka ia membentuk semacam "pusat" magnet yang
menariksetan-setan masuk ke dalam tubuhnya. Kalau sudah begitu, maka sikorban
seakan-akan lubang tanpa penjaga yang bisa dimasuki setan kapansaja dia mana" 35
"Kok, bisa masuk, bagaimana caranya?"
"Air tersebut sangat aneh. Ia bisa mengundang setan-setan, seakan-akan
undangan untuk kenduri."
"Aku mengerti, tetapi yang kumaksudkan adalah, dari organ tubuh yang mana dia
masuk?" "Biasanya dari anus. Sebagian dari mulut, khususnya bila orangnya kurang
memperhatikan kebersihannya dengan bersikat gigi dan lain-lain. Kemungkinan juga
dari mata. Akan tetapi setan biasanya lebih menyukai tempat-tempat yang berbau tidak
sedap. Karena itu, biasanya masuk lewat anus."
"Lalu, bagaimana dalam kondisi itu manusia bisa melihat Jin?"
"Bisa dilakukan melalui pengaruh air sihir, yang memberikan kemampuan kepada
mata manusia di atas kemampuannya yang biasa, sehingga dapat melihat kami.
Pengaruh air sihir terhadap mata atau indera orang yang tersihir demikian hebat,
dan pada derajat yang sulit kalian bayangkan. Kegoncangan yang demikian hebat pada
susunan fisik orang yang tersihir inilah yang memberikan kekuatan kepada dirinya
untuk melihat, mendengar dan memudahkan kami untuk mempengaruhinya."
"Bisa kau jelaskan lebih jauh?"
"Saya berikan suatu contoh. Kalau engkau memegang sebuah batu, lalu
melemparkannya kuat-kuat, maka batu itu, saat melayang, lenyap dari pandanganmu.
Kemudian kecepatannya sedikit melambatkarena adanya suatu daya tarik. Akhirnya
goncangannya semakin lambat, sehingga engkau dapat melihatnya kembali. Kau tahu
bahwa Allah SWT telah menjadikan seluruh makhluk-Nya, baik manusia, Jin,
tumbuhtumbuhan, binatang dan benda-benda mati, terdiri dari atom yang selalu
bergerak. Akan tetapi kekuatan gerakannya berbeda satu sama lain."36
"Ya, memang benar, bila yang engkau maksudkan adalah bahwa Allah
menciptakan jasad kalian dari atom-atom yang bergerak dengan cepat, sedangkan
kami diciptakan dengan atom-atom yang sedikit lebih lambat. Kemudian sihir itu
memberikan kekuatan beberapa kali lipat dari kekuatan yang biasa kepada atom-atom yang ada
pada tubuh manusia tersebut. Dengan demikian, maka indera orang yang tersihir itu
dapat melihat kalian sebagaimana wujud kalian yang sebenarnya."
"Sungguh Allah telah memberimu ilmu yang banyak. Memang persis seperti itu."
"Barangkali engkau juga memaksudkan bahwa, kalian tidak bisa dilihat, didengar
dan disentuh, karena ether kalian bergerak sangatcepat.
Ya. Bahkan kecepatan kami berada di atas kecepatan cahaya menurut perhitungan
kalian (186.000 mil per detik), yang dengan itu kalian membuat perhitunganperhitungan. Misalnya, sebuah batu yang dilemparkan demikian kuat yang menjadi tidak
terlihat, atau peluru yang ditembakkan dari senapan, yang tidak bisa kalian lihat karena
kecepatannya yang melebihi kecepatan gerak atom dalam struktur dirinya. Jadi, kalian tidak
bisa melihat kami kecuali bila kalian diberi kekuatan seperti yang diberikan oleh air sihir."
37 "Apakah setiap orang yang tersihir atau yang minum air sihir bisa seperti itu?"
"Tidak, tetapi hanya mereka yang diminumi air sihir yang disertai kekuasaan
setan, dalam arti bahwa dia akan berubah bentuk menjadi setan laki-laki atau setan
perempuan, atau lebih dari itu. Ketika setan sudah keluar dari tubuh orang yang
disurupinya, lalu dia kembali sadar, maka dia bisa melihat setan atau sejumlah setan di depan
matanya." "Apakah saudara S yang engkau masuki jasadnya sekarangini dapat melihatmu
setelah engkau meninggalkan tubuhnya, khususnya ketika dia berada dalam kondisi
seperti yang kau sebutkan tadi?""
"Ya, dia bisa melihat dan mendengarku. Bahkan aku acap kali mengingatkan dia
akan kekeliruan-kekeliruan yang demikian gampang terjadi, walau sedikit,
misalnya memegang sesuatu dengantangan kiri, lalu aku mencegahnya. Dia melihat dan
mendengarku ketika marahnya telah mereda,"38 atau ketika dia melakukan sesuatu
tanpa menyebut asma Allah'39 dan minum dengan tangan kirinya. Dalam hal-hal seperti
ini, kadang-kadang dia membela diri dengan mengatakan, "Aku lupa." Untuk itu, aku
mengatakan kepadanya, "Mintalah perlindungan kepada Allah, sebab lupa sepertiini
datangnya dari setan."
"Kalau sihir itu tidak disertai dengan penguasaan setan atas diri manusia,
bagaimana?" "Orang yang tersihir tidak akan bisa melihat setan. Akan tetapi bila sihir itu
berlalu terhadapnya, maka keadaan dirinya berubah menjadi tidak semestinya. Dia tidak
akan bisa kembali kepada keadaannya semula, kecuali jika Allah memberikan
pertolongan-Nya dengan menghancurkan pengaruh sihir tadi."
"Saya pikir, sekarang tiba waktunya bagimu untuk menjelaskan kepadaku kondisi
yang ketiga, yang membuat seseorang bisa melihat Jin. Yakni, ketika Jin itu
sendiri bermaksud memperlihatkan diri dengan danya kondisi-kondisi tertentu."
"Ya, memang begitu. Aku akan jelaskan itu."
"Jelaskanlah, semoga Allah membalas kebaikanmu."
MELIHAT JIN KARENA KEMAUAN JIN ITU SENDIRI DISERTAI ADANYA KONDISIKONDISI YANG
MEMUNGKINKAN TERJADINYA HAL ITU
Jin sahabat saya ltu mengatakan: "Biasanya, Jin tidakmenampakkan dirt kepada
manusia karena kemauannya sendiri,kecuali ketika setan ingin menakut-nakuti
manusia dan inginmencelakakannya. Sangat jarang terjadi ada Jin saleh yang melakukanitu.
Jin-Jin yang memperlihatkan dirinya kepada manusia danmemperdengarkan suaranya dalam
wujudnya yang asli,* dengan tujuan menakut-nakuti manusia, adalah semisal, maaf,
kalianmengucapkan perkataan 'Hwaa!' kepada seseorang."
"Sepertinya gampang sekali ......
"Tidak juga. Bahkan untuk memperlihatkan diri dalam bentuk yang sebenarnya
kepada manusia, adalah sesuatu yang sulitdilakukan......
"Kok, bisa begitu?"
"Tidak tahu, tetapi ada semacam bantuan saat Jin ingin menampakkan diri,40
lebihlebih bila itu adalah perasaan takut (padadiri manusia) yang memang
dikehendaki oleh setan atau Jin." "Takut terhadap apa?"
Ibn Az-Zubair meriwayatkan bahwa sekali waktu dia melihat seorang laki-laki
mengenakan pakaian yang biasa digunakan untuk bepergian. Tingginya satu jengkal.
Lalu IbnAz-Zubair bertanya, "Siapa engkau ini?" Makhluk itu menjawab, "Aku 'Izib."
Ibn AzZubair berkata, "Apa 'Izib itu?" Makhluk itu menjawab, "'Izib, ya
'Izib."Karenanya Ibn AzZubair memukulnya dengan tongkat sampai makhluk itu lari
terbirit-birit. Lihat Al-Syibli AlHanafi, Akam Al-Marjan fi Ghara'ib Al-Akhbar
wa Ahkam Al-Jan, hlm. 224.
"Misalnya, seseorang, karena ilmunya, bisa menangkap Jin atau setan, atau dia
bersumpah terhadapnya dengan menggunakan nama Allah yang agung, yang dengan itu
Jin bisa tertangkap, sehingga orang itu bisa mempertontonkannya kepada orang
banyak, atau menjadikannya sebagai mainan anak kecil."41
Kemudian dia mnelanjutkan perkataannya, "Yang seperti itu dikalangan Jin
dianggap sebagai suatu pelanggaran, persis perampok dikalangan kalian. Dalam
keadaan

Dialog Dengan Jin Muslim Karya Muhammad Isa Daud di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

seperti itu, jika si Jin dapat kembali dan menghadap pemimpinnya, pasti dia akan
dihukum, dipenjara dan dipukuli."
"Kalau pemimpinnya itu setan yang sangat berkuasa?"
"Mengadu dan kembali kepada Allah, jelas lebih baik. Orang yang takut dan kaget
karena ulah Jin atau setan yang menampakkan diri kepadanya, kalau dia adalah
orang yang selalu kembali kepada Allah, pasti Jin tidak akan sanggup menakut-nakuti
dan memperlihatkan diri kepadanya.42 Karena itu, saya harus mengatakan kepadamu ,
Bahwa kemampuan Jin untuk menampakkan diri selalu disertai syarat tersedianya kondisikondisi yang mendukung dan memudahkan olehnya itu. Syarat yang paling pokok ialah: orang
itu jauh dari zikir keadaAllah, lalai meminta perlindungan-Nya, tidak melaksanakan
kewajiban-kewajiban, tidak bersuci, berjalan di tempat-tempat sepi dandikuburan
pada malam hari tanpa kawan,43 tidak dalam keadaan suci44 ataulupa berzikir kepada
Allah 45 dan tidur dalam keadaan junub tanpa berwudhu' lebih dulu.46 Dalam keadaan
seperti itu, setan atau Jin bisa berulang kali menampakkan diri kepadanya, atau kembali
kepadanya beribu kali. Pada dasarnya, kondisi manusia itu sendirilahyang mendorong Jin
untuk bisa memperlihatkan diri, khususnya kalau orang itu lemah iman, penakut dan
memperturutkan hawa nafsunya." "Kalau orangnya kuat iman, pemberani, dan tidak suka melakukan kemaksiatan,
apakah Jin atau setan masih sanggup menampakkan diri dan menakut-nakutinya?"
"Kalau pun masih terjadi, itu jelas merupakan suatu pengecualian atau sesuatu
yang sangat jarang terjadi. Dalam keadaan seperti itu, setan akan sangat
menjauhinya, dan bahkan gampang dikalahkan. Atau, bisa jadi Jinnya adalah Jin saleh, dan
manusianya tergolong sebagai Wali Allah yang saleh pula. Ketika Jin saleh itu menampakkan
dirinya, dia hanya bermaksud menanyakan sesuatu yang berkaitan dengan masalah agama.
Sebab, para ulama' di kalangan manusia, dalam hal ilmu-ilmu keislaman, jauh
lebih pandai daripada ulama Jin. Karena itu, wajar saja bila manusia mengajari Jin tentang
kaidahkaidah agama. Untuk itu dia pasti mendapat pahala yang sangat besar."47 []
2. KEHIDUPAN JIN BAGAIMANA JIN DAN SETAN HIDUP"
Jin adalah makhluk yang sangat banyak sekali populasinya. jum-lahnya sama
sekali tidak bisa dibayangkan oleh akal manusia. Jika jumlah anak Adam yang
menjadi penduduk bumi mencapai lima milyar, maka jumlah Jin yang juga menjadi penduduk
bumi milyaran kali banyaknya. Amat jarang ada suatu tempat di bumi ini yang tidak diisi oleh Jin, baik di
daratan, lautan maupun udara. Mereka mempunyai jenis yang bermacam-macam, ras yang
berbeda, dan umat-umat yang banyak sekali jumlahnya. Dunia mereka seperti dunia
kita: Ada negara, kerajaan, bangsa-bangsa, kabilah-kabilah, penguasa dan rakyat
jelata. Agama mereka pun tidak berbeda dengan agama manusia. Di antara mereka,
alhamdulillah, ada yang Muslim dan memperoleh hidayah dariAllah SWT. Yang lain,
beragama Masehi, Hindu, Budha, penyembah berhala, dan penganut ajaran komunis.
Adalah sangat mengherankan bahwa ada seorang Jin yang ikut hadir dalam berbagai
diskusi tentang komunisme, berdebat dan membelanya. Beruntung baginya, karena
saat itu saya belum ada sehingga saya tidak bisa membantahnya. Atau, malang baginya,
karena dia kemudian masuk Islam, seperti yang diceritakan oleh Jin Muslim
sahabat saya. Iblis Bukan Moyang Jin Saya bertanya kepada Jin sahabat saya: "Apakah Iblis itu moyang Jin pada
umumnya, sebagaimana Adam a.s. adalah moyang manusia?"
"Bukan, bukan," jawabnya, "Iblis adalah keturunan Jin, dan bukan moyang Jin."
"Kalau begitu, siapa nama moyang Jin?"
"Sejauh yang saya ketahui, Wallahu A'lam, namanya adalah Jan (dengan "a"
panjang)."1 "Lalu, bagaimana tentang Iblis (semoga Allah mengutuknya)."
"Dia adalah keturunan Jan. Dia sangat pandai, mirip Malaikat. Tetapi kemudian ia
berperangai buruk dan sombong, sebagaimana yang telah kalian ketahui dari firman
Allah SWT yang berbunyi, Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman.kepada para Malaikat,
"Sujudlah kamu kepada Adam!" Maka, sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia dari.
golongan Jin, lalu dia mendurhakai perintah Tuhannya.... (QS. Al-Kahfi:
50).2 Iblis Adalah Moyang Setan
"Banyak orang meyakini bahwa Iblis adalah moyang Jin."
"Untuk mereka, saya punya bukti dan dalil. Alquran Al-Karim sama sekali tidak
mengatakan hal itu. Demikian pula halnya Nabi Muhammad saw. Bagaimanapun, Iblis
adalah moyang setan."
Lantas, apa perbedaan Jin dan setan?"
"Setan adalah Jin, tetapi tidak setiap Jin adalah setan."
"Coba jelaskan lebih lanjut, sebab aku akan menyampaikan hal ini kepada para
pembaca bukuku nanti."
"Masalahnya sederhana saja," katanya, "Iblis kawin dengan Jin perempuan yang
menjadi pengikutnya, lalu mereka dianugerahi keturunan. Keturunan yang berasal
dari Iblis inilah yang kemudian disebut setan. Mereka memiliki rupa dan bentuk yang
bermacam-macam yang, na`udzu billah, sebagian besar memiliki sosok yang sangat
jelek, atau seperti anjing. Mereka mempunyai kota-kota dan tempat-tempat hunian.
Biasanya di padang-padang pasir, gunung-gunung, pulau- pulau terpencil, dan di permukaan
laut. Akan tetapi, sesudah aku masuk Islam, dan terima kasih kepada Isma'il, anak
pamanmu, 3 aku bisa mengatakan bahwa semua yang tidak beragama Islam, tidak me-laksanakan
ajaran-ajarannya, dan tidak mengikuti petunjuk Muhammad saw., adalah setan,
sekalipun berpenampilan menawan. Tidak peduli dia Jin atau manusia. Dalam keadaan seperti
itu, Iblis, secara majazi, azi, adalah moyang dan bapak spiritual mereka. Bahkan
sebaiknya engkau katakan saja bahwa Iblis itu adalah pemimpin, moyang, sekaligus Tuhan
bagi kelompok Jin non-Muslim. Mereka semua bergabung di bawah panjinya. Tiap-tiap
golongan di antara mereka meyakini betul keyakinan mereka melalui khayalankhayalan mereka." "Bagaimana bisa begitu?"
"Itu rahasia, aku tidak bisa menyampaikannya kepadamu sekarang. Mungkin lain
kali." 4 Kerajaan Iblis Tiba-tiba saja Jin Muslim sahabat saya itu mengatakan, "Akan ku-sampaikan
kepadamu sesuatu yang sangat penting. Iblis punya kerajaan yang sangat besar:
ada menteri-menteri, pemerintahan, dan kantorkantor yang besar-besar. Iblis
mempunyai wakil-wakil, lima di antaranya wajib kalian waspadai.'
"Yang pertama, menurut kalangan Jin, bernama Tsabar. Dia selalu mendatangi
orang yang sedang kesusahan atau tertimpa musibah, baik kematian anak atau
kerabat, dan lain-lain. Kemudian dia melancarkan bisikannya dan menyatakan permusuhannya
kepada Allah. Diucapkan-nya, melalui mulut orang yang tertimpa musibah itu,
keluhkesah, dan caci-maki terhadap ketentuan Allah atas dirinya. Untuk
menghindari-nya, hendaknya engkau mengucapkan:
A'UUDZU BILLAHI MINASY-SYAITHOONI TSABARIR ROJIIMI WAJUNDIHI WAABNAA-IHI
Aku berlindung kepada Allah dari gangguan setan, Tsabar, yang terkutuk, berikut pengikut-pengikut dan anak-anaknya.
Yang kedua, namanya, sejalan dengan yang diucapkan Jin Muslim, adalah Dasim.
Setan inilah yang selalu berusaha, dengan sekuat tenaganya, untuk menceraiberaikan ikatan perkawinan, mengobarkan rasa benci satu sama lain di kalangan suamiisteri, sehingga terjadi perceraian. Dia adalah anak kesayangan Iblis di seantero
kerajaannya yang sangat besar. Untuk menghadapinya, hendaknya engkau. meng-ucapkan:
A'UUDZU BILLAHI MINASY-SYAITHOONI DAASIMIR ROJIIMI WAJUNDIHI WAABNAA-IHI.
Aku berlindung kepada Allah dari gangguan setan, Dasim, yang terkutuk,
serta pengikut-pengikut dan anak-anaknya.
Yang ketiga, namanya AI-A`war. Dia dan seluruh penghuni kerajaannya, adalah
spesialis-spesialis dalam urusan mempermudah terjadinya perzinaan. Anak-anaknya
menjadikan indah bagian bawah tubuh kaum wanita ketika mereka keluar rumah,
khususnya kaum wanita masa kini, betul-betul sangat menggembirakan Iblis di
kerajaannya yang besar. Segala persoalan yang menyangkut dekadensi moral dan
perzinaan berurusan dengan kantor besar mereka.
Yang keempat, bernama Maswath, spesialis dalam menciptakan kebohongankebohongan
besar maupun kecil. Bahkan kejahatan yang dia dan anak-anaknya lakukan
sampai pada tingkat dia memperlihat-kan diri dalam bentuk seseorang yang duduk
dalam suatu pertemuan yang diselenggarakan oleh manusia, lalu menyebarkan kebohongan
yang pada gilirannya disebarkan pula oleh manusia.
Yang kelima, bernama ZaInabur. Setan yang satu ini bergentayangan di pasarpasar
di seluruh penjuru. dunia. Merekalah yang mengobarkan pertengkaran, caci-maki,
perselisihan dan bunuh-membunuh antara sesama manusia."
Saya memotong ceritanya dengan mengatakan, "Saya ingin sesuatu yang baru.
Sebab informasi seperti ini sudah pernah saya baca. Penjelasanmu ini sudah
sangat dikenal di kalangan kami, para manusia. "5
"Tidak ada masalah," tukasnya, "Aku bisa mengatakan kepadamu puluhan, bahkan
ratusan nama setan yang menghuni kerajaan Iblis. Tetapi itu tidak penting. Yang
penting adalah selalu memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan dan gangguan
mereka." Jin Ada yang Berusia Ribuan Tahun
"Apakah kelima pembantu Iblis itu masih hidup sampai sekarang" Sebab Mujahid
sudah menceritakan tentang diri mereka sejak seribu tiga ratus tahun yang lalu,"
tanya saya selanjutnya. Ibn Kanjur, Jin sahabat saya itu, menjawab, "Ya, ya, mereka masih hidup. Sebab,
Jin memang dianugerahi usia panjang. Sebagian besar kami hidup ratusan tahun,
sedang yang lain ribuan tahun."
"Ribuan tahun?" tanya saya keheranan.
"Ya, di antara kami ada Jin yang berusia tiga ribu tahun, ada yang empat ribu,
lima ribu, dan enam ribu tahun. Bahkan, ada pula yang usianya mencapai tujuh ribu
tahun, sekalipun sedikit jumlahnya. Akan tetapi di kalangan setan ada yang seperti
Iblis, hidup sejak dulu misalnya kelima anak Iblis yang kusebutkan tadi. Sampai kini mereka
masih hidup." "Kalau engkau sendiri, berapa umurmu?"
Jin sahabat saya itu terdiam sesaat. Dia menatap saya dalam-dalam, seakan-akan
ingin tahu apa yang ada di balik mata saya dan yang tersembunyi di dada saya,
seakanakan sedang membaca sesuatu. Karena itu, saya mengulangi pertanyaan saya.
"Bersumpahlah, bahwa engkau tidak akan mencelakakan aku ...... pintanya.
Dengan Kaget dan secara meyakinkan, saya pun berkata, "Aku bersumpah dengan
nama Allah Yang Agung, bahwa aku tidak akan mencelakakanmu ......
"Aku masih muda. Usiaku, dibandingkan dengan usia manusia, seperti remaja
berusia lima belas tahun atau tujuh belas tahun ......
"Tidak, bukan itu.... Yang saya maksudkan adalah, berapa usiamu sesungguhnya,
yakni bila dikiaskan dengan para Jin ......
"Usiaku seratus delapan puluh tahun, yang bila dinisbatkan pada dunia Jin,
adalah usia remaja." "Apakah ayahmu masih hidup?" tanya saya pula.
"Tidak, dia telah mati dalam suatu perebutan kekuasaan yang melibatkan dia
dan'tangan-kanannya'. Ayahku bernama Hud. Dia mati dalam usia 950 tahun.
Sedangkan kakek-buyutku mati ketika mencoba mencuri-dengar pembicaraan yang ada di langit.
Dia dikejar kilatan api, dan mati6 dalam usia mendekati seribu tahun."
"Tahu, berapa tepatnya?"
- "Tidak, tetapi dia termasuk Jin yang berusia panjang...," jawabnya
TEMPAT HIDUP JIN, SETAN DAN IBLIS
Dalam pasal ini sesekali dikemukakan data yang sudah tidak asing lagi bagi kaum
terdidik. Kendati demikian, dengan izin Allah, dikemukakan pula temuan-temuan
baru yang, agaknya, belum pernah dikemukakan sebelumnya, hatta di Amerika maupun
negara-negara Barat pada umumnya. Dalam pasal ini saya akan mengemukakan
interpretasi dari banyak fenomena yang masih terus dikaji, namun sampai saat ini
mereka masih tetap belum mampu menemukan rahasianya.
Jin Berada di Semua Tempat
Agar kita bisa memahami maksud dari pernyataan bahwa Jin berada di semua
tempat di dunia ini, dan agar saya dapat memberi gambaran yang relatif rasional
tentang perwujudan yang satu ini, maka di sini saya tegaskan bahwa manusia hanya
menghuni permukaan bumi yang merupakan daratan, dengan mengecualikan lalulalang mereka di
lautan dan di udara saat mereka bepergian. Lautan dan samudera, dewasa ini
merupakan bagian terbesar planet bumi, dengan perbandingan 72% berupa lautan dan hanya 28%
saja yang terdiri dari daratan, yang menyebabkan para cerdik pandai menyebut
bumi kita ini dengan "Planet Air".7
Bahkan daratan yang jumlahnya seluas itu pun belum seluruhnya dihuni oleh
manusia. Sejauh yang saya ketahui melalui studi geografi saya dari sumber-sumber
lama maupun baru, mereka baru menghuni dan memanfaatkan kurang dari seperempatnya
saja. Sebagian besar darinya, masih tetap kosong.


Dialog Dengan Jin Muslim Karya Muhammad Isa Daud di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Sementara itu, Jin telah menghuni dan mendirikan sebagian besar kota-kota serta
pusat-pusat pemerintahan mereka di atas air. Walaupun begitu, ada pula kota-kota
dan pusat-pusat pemerintahan mereka yang terletak di bagian-bagian samudera yang
dalam dan di sungai-sungai. Selain itu, mereka juga menghuni padang-padang pasir luas
dan tempat-tempat terpencil, gunung-gunung maupun jurang-jurangnya, termasuk pula
guagua dan hutan-hutan. Bahkan ada sebagian di antara mereka yang tinggal di
atap-atap dan kamar-kamar di rumah yang dihuni manusia. Yang lain lagi, menjadikan rumahrumah kita sebagai tempat tinggalnya yang tetap, baik di kamar-kamar maupun loronglorong rumah kita. Banyak pula setan yang bertempat tinggal di kamar-kamar mandi,
comberan, dan selokan-selokan.8 Jin Berperadaban Yang saya maksudkan dengan istilah "berperadaban" di sim bukanlah istilah
seperti yang berlaku di kalangan manusia, misalnya pen-duduk kota yang berperadaban dan
penduduk desa yang masih sederhana. Pengertiannya tidaklah demikian. Yang
dimaksud dengan peradaban dalam kaitannya dengan Jin adalah tempat-tempat yang dihuni
manusia: di kota-kota, desa-desa, dan rumah-rumah manusia.
Jin berperadaban, lazimnya, adalah Jin-Jin Muslim, dengan mengecualikan mereka
yang beragama lain, misalnya yang beragama Kristen yang juga menghuni rumahrumah orang-orang beragama Kristen, sekalipun sebagian besar mereka lebih suka tinggal
di gereja-gereja. Demikian pula halnya dengan JinJin yang beragama Yahudi yang
tinggal di rumah-rumah dan kanisah-kanisah orang-orang Yahudi. Mereka Baling mempengaruhi
satu sama lain. Jin Muslim selalu mencari rumah yang penghuninya tunduk ke-pada Allah SWT,
yang betul-betul Muslim dan tidak sekadar Muslim nominal. jika Jin Muslim
tersebut melihat penghuni Muslim di rumah tersebut tidak melaksanakan perintah Allah,
maka dengan sedih mereka meninggalkan rumah itu, untuk kemudian mencari rumah lain
yang penghuni-penghuninya taat kepada Allah.
Jin Muslim adalah makhluk yang betul-betul Muslim. Mereka bisa menghapal
ajaran-ajaran agamanya dengan kecakapan yang luar biasa. Kalbu mereka terisi
keimanan dalam derajat yang, jika mereka mendengar Alquran dibaca, mereka
khusyu' mendengarkan, untuk kemudian menangis tersedu-sedu karena takut kepada Allah Suatu tangisan yang sanggup membuat luluh hati orang yang paling keras
sekalipun. 9 Jin Muslim di Rumah Saya Saya bertanya kepada Jin Muslim sahabat saya, "Apakah engkau bisa melihat Jin
yang tinggal di rumahku?"
Ya, saya bisa melihat mereka. Mereka semuanya, alhamdulillah, Muslim. Di antara
mereka adalah Sa`id dan Marian, dua anak Jin perempuan yang bernama Zubaidah.
Suaminya bernama Muhammad. Sekarang beberapa Jin anak mereka sedang dudukduduk
di atap rumahmu. Mereka bisa disebut pembantu-pembantu rumah yang mengusir
marabahaya yang akan menimpa penghuninya sepanjang mereka berpegang teguh
kepada ajaran Islam."
"Apakah Muhammad dan saudara-saudaranya itu tidak direpot-kan oleh burungburung
dan binatang-binatang yang juga menghuni atap rumahku"10
"Alhamdulillah, sepanjang hari mereka duduk-duduk seperti itu tanpa terganggu.
Ketika engkau menyiapkan makanan, mereka turun dan ikut makan bersama kalian.
Ketika kalian selesai makan dan meng-angkat piring-piring, mereka mengucapkan
hamdalah dan pergi lagi, sampai kelak datang malam hari, dan mereka shalat dan
kembali her-tengger sebentar di atas atap. Ketika telah lelah, mereka turun dan tidur di
mana saja: di kursi, di permadani, dan di serambi. Kemudian mereka shalat Tahajjud di
tengah malam.11 Saat mereka duduk-duduk di atas atap, bergelayutan di tiang-tiang, dan
bersandar di mana saja, mereka tidak pernah lupa berzikir kepada Allah dan
bertasbih kepada-Nya. " "Tidakkah mereka pernah meninggalkan rumah untuk suatu keperluan, bepergian,
atau melakukan apa saja yang perlu bagi mereka?"
"Ya, mereka datang dan pergi. Bahkan, kadang-kadang mereka pergi untuk shalat
di Masjid Al-Haram di Makkah Al-Mukarramah, atau di Masjid Nabawi di Madinah.
Mereka pergi dan pulang dengan kecepatan laksana kilat."
"Sungguh beruntung rumah ini bagi kami dan bagi mereka." Adanya Jin Muslim di
rumah seorang Muslim merupakan pertanda baikdan bukti dari kenikmatan dan ridha
yang diberikan Allah SWT kepadapenghuninya. Jin Muslim tersebut mendoakan dan
memohonkan ampunankepada Allah bagi penghuni rumah. Bahkan ada di antara mereka
yang membangunkan penghuni rumah untuk shalat fajar 12 atau bangun tengah malam.
Demikian pula qarin13 Anda, jika dia Muslim. Karena itu, wahai saudaraku Muslim,
janganlah engkau kosongkan diri Anda dari adanya hamba-hamba Allah seperti itu.
jangan Anda takut-takuti mereka dengan melakukan kemaksiatan dan lalai dari zikir
kepada Allah. Sebab, jika demikian, mereka pasti akan meninggalkan rumah Anda seraya mereka
menyimpan di dalam hatinya suatu ganjalan, seakan-akan Anda telah mengusir
mereka dan menggantikannya dengan setan-setan. Percayalah, bahwa jika ada Jin Muslim
yang saleh berdiam di rumah Anda, maka Malaikat akan banyak pula yang turun ke rumah
Anda. Bergembiralah dengan rahmat dan anugerah Allah yang seperti itu.
Setan-setan di Kerajaan Air dan Sungai-sungai
Jin Muslim sahabat saya itu mengatakan, "Aku akan menyampai-kan kepadamu
suatu peringatan yang sangat penting."
"Bagus, insyaAllah, akan berguna," jawab saya.
"Setan-setan amat suka hidup di sumur kosong. Najis-najis dan kotoran sangat
menarik mereka. Karena itu, jika mereka mendengar azan, maka mereka pergi jauhjauh ke tempat-tempat di dekat air. Mereka menutup telinga mereka dengan kedua tangan
mereka, atau menutupkan baju mereka ke kepala mereka. Bahkan di antara mereka
ada yang bersembunyi di lubang-lubang pembuangan14 dan kotoran. Itu sebabnya pula,
maka jika engkau masuk ke kamar mandi untuk berwudhu', dahulukan kaki kirimu, sambil
mengucapkan doa, A'udzu billahil-'azhim minal-khubutsi wal-khabaits (Aku
berlindung kepada Allah Yang Mahaagung, dari gangguan setan jantan dan setan betina).' 15
Ingatkan kepada kaum wanita, agar mereka tidak membuang air (panas) mendidih di lubanglubang WC tanpa menyebut asma Allah dan tidak pula memohon perlindungan kepada-Nya dari
gangguan setan yang terkutuk. Kadang-kadang air tersebut dapat mematikan setan,
sehingga keluarganya mencoba melakukan balas dendam ter-hadap, pemilik rumah,
khususnya kaum wanita yang melakukan hal itu. Kalau mereka (setan-setan) bisa
menampakkan diri (menyurupi tubuh mereka), niscaya mereka akan melakukan hal
itu...." Hindarkan Adanya Patung dan Gambar Makhluk Bernyawa
Alhamdulillah, saya tidak menggantungkan gambar seseorang tokoh, betapa pun
saya menghormatinya, di rumah saya. Saya pun tidak menaruh patung-patung makhluk
bernyawa. Di rumah saya hanya ada dua lukisan alam ukuran besar tanpa ada gambar
makhluk bernyawa. Di samping itu saya punya sebuah tempat pensil yang her-kepala
binatang. Dalam pertemuan pertama saya dengan Jin Muslim sahabat saya, dia
berjalan ke sana kemari, sambil menatap ke arah langit-langit saat menyampaikan salam.
Tiba-tiba dia melihat tempat pensil itu dan dengan sungguh-sungguh mengatakan, "Ambillah
pisau, dan potonglah segera kepalanya. Atau, buatlah kepalanya demikian rupa sehingga
tidak lagi menyerupai kepala patung." Sesudah berkata demikian, ia berkata keras
seakan-akan mengusir sesuatu, "Ayo, ayo, keluar sana!"
"Mengapa engkau berkata begitu?"
"Aku melihat setan bertengger di kepala tempat pensil ini," jawabnya.
Kemudian kami menutupi gambar kepala pada tempat penting itu,dan setan itu pun
menyingkir darinya. Jin Muslim sahabat saya itu kemudian mengatakan,. Muhammad saw.
mengatakan, "Orang yang paling hebat siksanya di hari kiamat adalah orang-orang
yang menggambar gambar-gambar (seperti ini)."16 Yakni gambar dan patung makhlukmakhluk bernyawa. Nabi juga mengatakan, "Malaikat tidak mau masuk ke dalam rumah yang di
situ terdapat patung (atau gambar-gambar)17 Sekali waktu Jibril a.s. tidak mau masuk
ke rumah Nabi saw. karena adanya patung kecil di rumah beliau, yang aku tidak tahu
siapa yang meletakkannya di depan pintu rumah beliau. Hari berikutnya, Jibril tetap
tidak mau masuk ke dalam rumah Nabi saw., seraya berkata, "Mintalah seseorang untuk
memotong kepalanya, sehingga bentuknya menjadi seperti tunggul pohon." 18 Tempat pensil
ini pun saya harapkan tidak lagi memperlihatkan sosok suatu makhluk yang bernyawa.
Sebab, kalau tidak demikian, dia akan menarik setan-setan seperti magnet menarik
besi."19 "Kalau foto, bagaimana?" tanya saya pula.
"Sama saja. Ia menarik setan untuk datang. Karena itu, jangan engkau tempelkan
di dinding dan jangan pula engkau letakkan secara terbuka. Kalau la merupakan
gambar di majalah atau buku, maka balik-kanlah, sehingga gambarnya tidak terlihat.
Sampaikan pula kepada kaum Muslimin bahwa foto hanya boleh dilakukan untuk keperluan
darurat semata, dan sesudah itu balikkanlah, atau tutupi bagian atasnya. Yang penting,
jangan sampai terlihat.20 Saudaraku, Malaikat tidak akan mau masuk ke suatu rumah,
apabila di situ terdapat gambar. Sebab, gambar tersebut, seperti yang saya ketahui dari
Habib AlHuda21 akan membuat Malaikat menyingkir, seperti halnya bila disodorkan
kepada kalian makanan atau sesuatu yang tidak kalian sukai, sehingga kalian menghindar
seraya mengatakan, "Seleraku sama sekali berbeda." Demikian pula halnya dengan
Malaikat (yang tidak makan atau minum). Mereka tidak tahan terhadap gambar dan
patung-patung, tetapi setan sangat tertarik dan menyukainya. Jadi, bagaimana
mung-kin Malaikat mau datang ke rumah yang di dalamnya terdapat setan" Ajarkan kepada
kaum Muslimin, ajarkan kepada mereka, bahwa hen-daknya mereka tidak mengikuti
kebiasaan orang-orang Nasrani, Yahudi dan orang-orang kafir yang menggantungkan
gambargambar dan patung-patung. Bacalah Alquran Al-Karim, sebab Allah SWT telah
ber-firman, "Mereka menjadikan pendeta-pendeta dan rahib-rahib mereka sebagai
Tuhan selain Allah, dan (mempertuhankan) Al-Masih putera Maryam, padahal
mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Mahaesa, tidak ada Tuhan (yang
berhak disembah) selain Dia. Mahasuci Allah dari apa yang mereka
persekutukan (QS. At-Taubah: 31),
dan "Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat dari'
urusan (agama) itu, maka ikutilah syariat itu, dan janganlah kamu ikuti hawa
nafsu orang-orang yang tidak mengetahui. Sesungguhnya mereka sekali-kali
tidak akan dapat menyelamatkan kamu sedikit pun dari (siksaan) Allah dan
sesungguhnya orang-orang yang zahm itu se-bagian mereka menjadi penolong
bagi sebagian yang lain, dan Allah adalah Penolong orang-orang yang
bertakwa. Alquran ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi
kaum yang meyakini (QS. Al-Jatsiyah: 18-20).
Allah SWT berfirman pula, "Dan'hendaklah kamu memutuskan perkara di
antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu
mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka,
supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebagian apa yang telah diturunkan
Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan
Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan
musibah kepada mereka disebabkan sebagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya
kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. Apakah hukum jahiliah yang
mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum)
Allah bagi orang-orang yang yakin" (QS. Al-Ma'idah: 49-50).
"Maha benar Allah Yang Mahaagung. Akan tetapi Aku masih ingin bertanya
tentang magnetisme yang engkau katakan muncul karena adanya patung-patung yang
bisa menarik kedatangan setan-setan. Apakah la magnet dalam arti sesungguhnya,
ataukah itu merupa-kan suatu ungkapan agar mudah dimengerti saja?"
"Tidak, tidak, tidak," katanya bersungguh-sungguh, "la betul-betul magnet dalam
arti sesungguhnya. Bahkan, setan-setan itu mengendus-endusnya sebagaimana kalian
mengisap suatu aroma harum. Setan-setan itu bisa melihatnya dari kejauhan, sebab
patung-patung tersebut memiliki pantulan cahaya atau nap yang tidak bisa kalian
lihat dengan mata manusia kalian. Setan-setan itu menangkapnya sebagai-mana seseorang
mencium aroma makanan yang sangat lezat."22
Sampai di situ, saya kemudian menunjuk pada mainan yang ter-buat dari balon,
yang satu dalam bentuk gajah, sedangkan yang lain dalam bentuk pengantin.
Keduanya merupakan mainan anak-anak.
Kemudian saya bertanya kepadanya, "Bagaimana dengan kedua benda ini, apakah
ini juga menarik setan?"
Tidak, tidak.... Mainan anak-anak tidak menarik setan."
Mengapa?" Sebabnya aku tidak tahu. Tetapi A'isyah r.a. pernah bermainmain dengan mainan
seperti itu, dan Nabi Muhammad saw. tidak melarangnya. 23 Agaknya, daya tarik
yang menyebabkan setan-setan berdatangan bisa padam oleh kehendak dan kekuasaan
Allah." "Coba perhatikan baik-balk, apakah cahayanya sama dengan cahaya yang
dipancarkan tempat pensil itu?"
"Tidak, tidak sama, sinarnya agak kurang. Sebab ia berada di tangan anak-anak.
Pengaruh mereka membuat cahaya mainan itu mengecil. " 24
"Subhanallah," kata saya, "Sungguh benar Rasulullah saw."
Setan Menempati Tempat Tidur yang Kosong
Jin Muslim sahabat saya itu mengatakan, "Berhati-hatilah, jangan sampai engkau
membiarkan salah satu kamar di rumahmu dalam keadaan kosong dari aktivitasmu,
baik tidur maupun berzikir kepada Allah. Sebab, kalau engkau kosongkan kamar tidurmu,
maka setan akan tidur di atas tempat tidurmu, dan mengisi kamar kosong itu. Begitu
Muhammad

Dialog Dengan Jin Muslim Karya Muhammad Isa Daud di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

saw. mengatakan.25 "Maksudmu, kamar tidur yang kosong adalah kamar tidur setan" Atau, tempat tidur
yang ditinggalkan dan tidak ditempatinya akan menjadi tempat tidur setan?"
"Kedua-duanya benar. Setiap tempat tidur yang ditinggalkan berarti disodorkan
kepada setan untuk mereka tiduri. Bahkan tempat tidur yang sama yang selama ini
engkau gunakan. Kalau tidak demi-kian, mengapa Muhammad saw. mengatakan,
'Apabila salah seorang di antara kalian bangun dari tempat tidurnya, lalu hendak tidur
lagi di atasnya, hendaknya la terlebih dulu membersihkannya dengan sarungnya 26 tiga
kali. Sebab, ia tidak tahu secara pasti apa yang terjadi di atasnya sesudah dia
tinggalkan." "Kalau begitu, bukanlah merupakan syarat bahwa kamar dan tempat tidur itu
kosong?" "Tentu saja tidak. Akan tetapi kamar dan tempat tidur yang kosong, seratus
persen, tidak hanya ditempati ol.eh satu setan saja, melainkan banyak setan, sepanjang
di situ tidak pernah disebut nama Allah atau firman-Nya."
Setan-setan Gentayangan Jin Muslim sahabat saya mengatakan, "Terdapat pasukan Iblis yang tersebar di
semua tempat. Mereka adalah setan-setan gentayangan. Di antara mereka ada yang
bergerombol dijalan-jalan untuk menyambut kaum wanita yang keluar rumah dengan
bersolek.27 Setan-setan ini membuat indah kaum wanita itu dalam pandangan
sebagian besar orang yang melihatnya, agar mereka semakin banyak menimbulkan dosa-dosa,
dan orang-orang wara' akan melihat hal-hal yang diharam-kan Allah.28 Sedangkan para
pelaku maksiat semakin terjerumus dalam dosa, Di antara setan-setan ini ada yang
spesialis membuat indahbagian bawah tubuh wanita, dengan menampakkan goyangan-goyangan
tubuh dalam, pandangan orang yang melihatnya. Mereka melakukan hal itu siang dan
malam, dan hanya sedikit saja beristirahat. Sedangkan sebagian besar setan
melakukan aktivitasnya secara gencar di kegelapan.29 Yakni ketika malam tiba, dalam
derajat kalau sekiranya kegelapan itu diangkat dari kalian, niscaya kalian akan bisa melihat
apa yang ada di sekitar kalian. Ada pula di antara mereka yang spesialis mengganggu anakanak kecil,30 misalnya dengan membuat mereka bertengkar satu sama lain, atau membuat
mainan salah seorang diantara mereka menarik keinginan kawannya untuk memiliki,
sehingga mereka berebutan dan berkelahi, bahkan sampai ada yang mati. Tidak
jarang pula bertengkar yang dikobarkan setan di kalangan anak-anak itu memancing
keterlibatan orangtua dan keluarga masing-masing. Dalam keadaan seperti itu, setan semakin
meningkatkan jumlah personalnya, sehingga pertengkaran tersebut semakin menjadijadi, dan akhirnya menimbulkan kejahatan."
"Sampai begitu rupa ulah setan-setan itu" Lantas di mana otak orang-orang itu?"
tanya saya sengit. "Tentu saja orang yang berakal dan bijak akan selamat dari gangguan seperti mi.
Akan tetapi ketika seseorang sedang dalam keadaan marah, maka kesadarannya
menjadi hilang. Setan hapal betulakan hal itu. Karena itu, mereka segera mengumpulkan
pasukan untuk menjatuhkan orang yang seperti itu."
Setan di Lubang-lubang Kotoran
Jin Muslim sahabat saya itu mengatakan, "Di antara setan-setan itu ada yang
terdiri dari kelompok-kelompok dan pasukan-pasukan yang spesialis hidup di lubang-lubang
kotoran." "Cobalah jelaskan lebih lanjut untuk pembaca buku saya," pinta saya.
"Di antara setan-setan ada yang tinggal di rahim dan kemaluan para pelacur,
untuk membuat kemaksiatan tersebut semakin menawan, sehingga kaum laki-laki yang
menggaulinya semakin ketagihan."
"Apakah yang demikian itu betul-betul begitu, atau sekadar merupakan waswas
yang ditimbulkan setan pada diri manusia. Maksud saya, apakah betul-betul ada
setan yang tinggal di kemaluan para pelacur?"
"Memang betul-betul begitu. Saya bersumpah kepada AllahYang Mahaagung,
banyak sekali setan atau Jin yang mengaku di depan saya bahwa mereka baru
kembali dari rahim atau kemaluan wanita Anu dan wanita Anu."
Kemudian dia melanjutkan ucapannya, "Ada pula di antara mereka yang bertempat
di anus laki-laki dan perempuan, sehingga mengundang manusia untuk melakukan
persenggamaan lewat dubur31 dan memudahkan terjadinya homoseksual.32 Ada pula di
antaranya yang tinggal di kemaluan-kemaluan abnormal, sehingga mengundang orang
untuk melakukan hubungan-hubungan seksual yang abnormal pula. Ada pula yang
tinggal di kandang-kandang binatang, tempat-tempat hiburan, untuk melancarkan bisikan
terhadap orang yang mendatangi tempat-tempat sepertiitu, dan menemani mereka
dengan setia. Lalu ada pula yang aktif di tempat-tempat hiburan, misalnya
tempat-tempat yang kalian sebut dengan diskotek.Tempat-tempat seperti itu merupakan pangkalan
ribuan setan. Di situ mereka menampakkan diri dalam berbagai bentuk, khususnya
karena setan sangatsenang pada nyanyian dan musik yang hingar-bingar. Mereka asyik
berjoget dalam derajat yang betul-betul tidak bisa kalian bayangkan."
"Apakah hal itu terjadi di negeri-negeri Muslim dan negeri-negeri non-Muslim?"
Ya. Setan-setan, bagaimanapun juga, bercita-cita menghancurkan umat manusia.
Mereka tabu betul bahwa perilaku yang menyimpang dapat menimbulkan berbagai
penyakit. Iblis mengajari mereka bahwa kadang-kadang ada orang Masehi, Yahudi
dan kafir yang masuk Islam. Karena itu,sebaiknya menghancurkan umat manusia melalui
kekafiran dan kesesatan. Itu sebabnya pula, tempat-tempat hiburan, bahkan yang
berada di Amerika dan Eropa, tidak pernah kosong dari setan-setan yang menebarkan
kekacauan. Pabrik-pabrik minuman keras adalah basil tipu-muslihat setan dan Jin
nonMuslim. Sebab, mereka pun sangat menyukai minuman keras yang memabukkan."
Playboy Dari Nanking 3 Pena Wasiat Karya Wo Lung Shen Misteri Kapal Layar Pancawarna 16

Cari Blog Ini