Ceritasilat Novel Online

Dracula 5

Dracula Karya Bram Stoker Bagian 5


mengamuk padanya dari dalam, dan menyumpah nyumpahinya dengan kata-kata yang
amat buruk. Orang yang kelihatannya cukup sopan itu membalas dengan mengatarnya
orang tak sopan yang mulutnya kotor, dan menyuruhnya tutup mulut. Pasien kita
menuduhnya telah merampok dan mencoba membunuhnya, dan berkata bahwa ia akan
melakukan apa saja untuk menghalang halangmya Saya membuka jendela, dan memberi
isyarat pada orang itu supaya tidak mendengarkannya. Ia pun diam. Setelah
melihat-lihat tempat kita, dan tahu tempat apa rumah kita, ia berkata, "Tuhan
memberkati Anda. Saya tak apa-apa dikata-katai, karena ternyata ini rumah sakit
gila. Saya kasihan pada Anda dan majikan Anda, yang harus tinggal di sebuah
rumah bersama binatang buas seperti itu." Lalu dengan sopan ia menanyakan jalan.
Saya beritahukan letak pintu gerbang rumah kosong itu. Ia pergi, dengan diikuti
oleh ancaman-ancaman, kutukan kutukan, dan hinaan-hinaan dari pasien kita. Saya
pergi ke tempatnya, untuk melihat kalau kalau saya bisa menemukan penyebab
kemarahannya, karena biasanya ia berkelakuan baik, dan kecuali sedang mendapat
serangan hebat, ia tak pernah berbuat seperti itu. Saya terkejut sekali
mendapatinya dalam keadaan tenang dan bersikap
309 sangat baik. Saya coba mengoreknya untuk berbicara tentang peristiwa itu, tapi
dengan manis ia bertanya apa maksud saya. Ia meyakinkan saya bahwa ia sama
sekali tak tahu-menahu tentang peristiwa itu. Tapi dengan menyesal harus saya
katakan bahwa itu hanya salah satu siasat cerdiknya saja, karena setengah jam
kemudian saya mendapat laporan tentang dia lagi. Kali ini ia melarikan diri dari
kamarnya lewat jendela, dan berlari ke jalan raya. Saya perintahkan para
pengawal untuk menyusul, saya mengejarnya, karena saya takut kalau-kalau ia
berniat melakukan kejahatan. Kekhawatiran saya ternyata benar, waktu saya lihat
sebuah kereta yang serupa dengan yang lewat tadi, mendekat Kereta itu bermuatan
beberapa peti kayu besar. Para pengemudinya sedang menyeka muka mereka yang
merah, karena agaknya habis bekerja keras. Sebelum saya sempat menahannya,
pasien kita berlari menyerbu mereka. Ditariknya salah seorang pengemudi itu dari
atas kereta, lalu dihantamkannya di tanah. Seandainya saya tidak menangkapnya
tepat pada waktunya, saya rasa sudah dibunuhnya orang itu pada saat itu juga.
Pengemudi yang seorang lagi melompat turun, lalu menghantam kepalanya dengan
gagang cambuk. Pukulan itu keras, tapi pasien kita kelihatannya tidak
merasakannya, dan bahkan berbalik menangkapnya pula. Maka terjadilah pergulatan
antara kami bertiga. Kami dilemparkan serta ditariknya kian-kemari, seolah-olah
kami anak kucing saja. Anda tahu bahwa tubuh saya
310 tidak kecil, dan kedua orang yang lain itu pun orang-orang yang tegap pula.
Mula-mula ia berkelahi tanpa bersuara, tapi waktu kami mulai bisa menguasainya,
dan para pengawal berhasil memasangkan baju pasiennya yang ketat ia mulai
berteriak-teriak, "Aku akan menggagalkan mereka! Mereka takkan bisa merampokku!
Mereka takkan <" bisa membunuh dan menghancurkanku! Aku akan berjuang demi
pangeran dan majikanku!" Pokoknya dengan kata-kata amukan yang tak jelas seperti
itulah. Cukup sulit bagi kami untuk membawanya kembali ke rumah dan
memasukkannya ke dalam ruang berlapis. Hardy, salah seorang pengawal, patah
salah satu jarinya. Tapi saya segera mengurusnya, dan ia sudah tak apa-apa
sekarang. Kedua pengemudi itu mula-mula mengancam dengan keras atas perbuatan-perbuatan
jahat yang telah menimpa mereka, dan mengancam pula akan mengadukan soal itu,
supaya kita dijatuhi hukuman berat. Tapi ancaman-ancaman mereka bercampur dengan
pembelaan diri atas kekalahan mereka berdua menghadapi seorang gila yang lemah.
Kata mereka, kalau saja tenaga mereka belum terkuras waktu membawa dan
mengangkat peti-peti berat itu, pasti mereka bisa menghabisinya dalam waktu
singkat. Mereka juga memberikan alasan lain atas kekalahan itu, yaitu bahwa
mereka sangat kehausan dan kepanasan gara-gara muatan mereka, dan setelah mereka
saya suguhi brendi cukup banyak, serta saya beri uang masing-masing satu pound,
serangan mereka langsung berkurang. Kata me-311
reka, mereka yakin masih ada orang gila yang lebih jahat daripada pasien kita
itu. Saya catat nama-nama dan alamat-alamat mereka, kalau kalau kelak diperlukan.
Mereka adalah Jack Smollet dari Dudding's Rents, King George's Road, Great
Walworth, dan Thomas Snelling dari Peter Farley's Row, Guide Court, Bethnal
Green. Keduanya bekerja pada Harris & Sons, perusahaan pengangkutan, pemindahan,
dan perkapalan, Orange Master's Yard, Soho.
Akan saya laporkan lagi semua hal penting yang terjadi di sini, dan akan saya
kirimkan telegram bila ada yang mendesak.
Hormat saya, Patrick Hennessey.
M SURAT DARI MINA HARKER KEPADA LUCY WESTENRA (belum sempat dibukanya)
Lucy tersayang, 18 September.
Kami telah ditimpa peristiwa menyedihkan. Mr. Hawkins mendadak meninggal.
Mungkin ada orang yang mengira bahwa itu tidak terlalu menyedihkan bagi kami.
Tapi kami begitu menyayanginya, hingga kami merasa seolah-olah telah kehilangan
seorang ayah. Aku tak pernah mengenal ayah dan ibuku, hingga kematian orangjua
tersayang itu benar-benar merupakan pukulan hebat bagiku. Jonathan juga sedih
sekali. Ia sedih karena orang tua yang baik itu, yang telah menjadi
312 temannya seumur hidup, kini memperlakukannya sebagai putranya sendiri dan bahkan
mewariskan seluruh kekayaannya padanya, hingga bagi orang-orang seperti kami
yang berasal dari keluarga biasa, kekayaan itu tak terkatakan besarnya. Tapi
Jonathan juga merasakannya sebagai suatu beban tanggung jawab. Katanya jumlah
yang dipercayakan padanya membuatnya gugup. Ia meragukan kemampuannya sendiri.
Aku mencoba membesarkan hatinya, dan kepercayaanku padanya-membantunya percaya
pada dirinya sendiri. Tapi shock hebat yang telah dialaminya dulu, kini sangat
terasa pengaruhnya. Ah, menyakitkan sekali rasanya bahwa seseorang dengan
kepribadian begitu manis, sederhana, dan luhur seperti dia kepribadian yang ?memungkinkannya menanjak dari seorang karyawan biasa menjadi pemimpin dalam
beberapa tahun saja, berkat bantuan sahabat kami yang baik itu sampai begitu
?terluka sehingga inti kekuatannya sendiri hilang.
Maafkan aku, Sayang, kalau di tengah-tengah kebahagiaanmu aku menyusahkanmu
dengan cerita tentang kesulitan-kesulitanku. Tapi, Lucy tersayang, aku harus
menceritakannya pada seseorang. Aku merasa tegang, gara-gara harus bersikap
tegar di hadapan Jonathan. Dan ketegangan itu menekan diri. Di sini tak ada
seorang pun tempatku membukakan isi hatiku. Aku takut pergi ke London, padahal
kami harus pergi ke sana lusa, karena almarhum Mr. Hawkins berpesan dalam surat
wasiatnya bahwa ia harus dimakamkan di satu ma-313
kam dengan ayahnya. Dan karena ia sama sekali tak punya keluarga lain, maka
Jonathan lah yang harus bertindak sebagai wakil keluarga. Akan kucoba lari
mengunjungimu sebentar, Sayang, biarpun hanya untuk beberapa menit Maafkan aku
telah menyusahkanmu. Semoga Tuhan memberkatimu.
Yang menyayangimu, Mina Harker
CATATAN HARIAN DR. SEWARD
20 September. Hanya karena tekad dan ke-biasaanlah yang memungkinkan diriku
?mencatat malam ini. Aku amat resah, dan perasaanku murung sekali. Aku merasa
muak terhadap dunia dan seluruh isinya, termasuk hidup ini sendiri. Dan aku
sampai-sampai merasa tak peduli seandainya pada saat ini kudengar bunyi kepak
sayap malaikat maut Akhir-akhir ini malaikat itu terus mengepak-ngepakkan
sayapnya ke tujuan-tujuan tertentu maksudku ibu Lucy dan ayah Arthur, dan
?kini... Aku harus menjalankan tugasku.
Aku menggantikan Van Helsing menjaga Lucy. Kami ingin Arthur beristirahat juga,
meskipun ia mula-mula menolak. Ia baru mau pergi beristirahat setelah kukatakan
bahwa kami mungkin akan memerlukan bantuannya esok siang, dan supaya kami semua
jangan sampai jatuh sakit karena kekurangan istirahat. Karena kalau Lucy sampai
tahu, ia pasti akan menderita. Van Helsing baik sekali padanya. "Mari, Nak,"
katanya, "mari ikut aku.
314 Keadaanmu tak baik dan kau lemah. Kau telah mengalami banyak kesedihan dan sakit
batin, apalagi kekuatanmu sudah terkuras. Kau tak boleh tinggal seorang diri,
karena seorang diri berarti penuh dengan ketakutan dan kengerian. Mari kita ke
ruang tamu utama. Di sana ada api penghangat dan dua buah sofa. Kau berbaring di
salah satu sofa itu, dan aku di sofa yang satu lagi. Simpati kita akan merupakan
hiburan bagi kita masing-masing, sekalipun kita tidak bercakap-cakap, sekalipun
kita tidur." Arthur pergi bersamanya, sambil menoleh dan memandangi wajah Lucy
dengan penuh rasa rindu. Lucy terbaring dengan wajah lebih pucat daripada sarung
bantalnya. Ia berbaring tanpa bergerak sedikit pun. Aku melihat ke sekelilingku
untuk melihat apakah segala sesuatu sudah beres. Kulihat Profesor sudah mengatur
kamar ini seperti kamar yang satu lagi. Karena banyaknya ia menggunakan bawang
putih, seluruh jendela berbau, dan di sekeliling leher Lucy terlilit saputangan
sutera yang dipaksakan Van Helsing supaya dipakainya terus. Kecuali itu, ada
pula seuntai karangan bunga yang kasar dan berbau. Suara napas Lucy agak
mendengkur, dan wajahnya jadi buruk, karena mulutnya yang terbuka memperlihatkan
gusinya yang pucat. Dalam cahaya samar dan tak tetap itu, giginya kelihatan
lebih panjang dan lebih tajam daripada tadi pagi. Terutama dengan adanya
pemainan cahaya, gigi taring yang seperti gigi anjing itu tampak lebih panjang
dan lebih tajam daripada yang lain. Aku duduk di
315 dekatnya. Tak lama kemudian ia jadi gelisah, dan pada saat yang sama terdengar
bunyi kepak sayap atau pukulan pada jendela. Aku mendatangi tempat asal bunyi
itu perlahan-lahan, dan mengintip ke luar dari sudut kerai. Bulan sedang
purnama, dan dalam cahayanya kulihat bahwa bunyi itu ditimbulkan oleh seekor
kelelawar besar yang terbang berputar-putar ia pasti tertarik oleh sinar lampu,?meskipun samar-samar, dan sayapnya kadang-kadang mengenai kaca jendela. Waktu
aku kembali ke tempat dudukku, kudapati Lucy telah bergerak sedikit, dan telah
merenggutkan bunga bawang putih dari lehernya. Kupasang kembali benda itu, lalu
aku duduk menjaganya. Sebentar kemudian ia bangun, dan aku memberinya makan, seperti yang
diperintahkan Van Helsing. Ia makan sedikit sekali, itu pun dengan enggan. Kini
tak kelihatan lagi adanya perjuangan untuk hidup dan memperoleh kekuatan, yang
sampai saat ini menandai penyakitnya. Aku merasa aneh, karena begitu ia sadar,
ditekankannya bunga bawang putih itu erat-erat pada dirinya. Sungguh aneh,
setiap kali ia berada dalam keadaan tak sadar dengan napasnya yang mendengkur,
ia ingin menjauhkan bunga-bunga itu dari dirinya, tapi bila ia bangun, bungabunga itu digenggamnya erat-erat. Tak mungkin aku keliru mengenai hal itu,
karena selama aku duduk berjam-jam di situ, ia sering tidur dan bangun berulang
kali, dan mengulangi kedua perbuatan itu.
Jam enam, Van Helsing datang menggantikan
aku. Arthur masih tidur. Van Helsing merasa kasihan dan membiarkannya tidur
terus. Waktu melihat wajah Lucy, kudengar ia menahan napas dengan mendesis, dan
berkata dengan bisikan tajam, "Tarik kerai itu, aku perlu cahaya!" Lalu ia
membungkuk dan memeriksa Lucy, wajahnya hampir menyentuh wajah gadis itu.
Diangkatnya bunga-bunga itu, dan dibukanya pula saputangan sutera dari leher
gadis itu. Ia tersentak mundur sambil berseru, "Mein Gotfl. Aku membungkuk ingin
melihat pula, lalu kurasakan sekujur tubuhku dingin.
Luka-luka di leher Lucy sudah hilang sama sekali.
Selama lima menit penuh, Van Helsing menatapnya dengan wajah penuh kesungguhan.
Lalu ia berpaling padaku, dan berkata dengan tenang,
"Dia sudah tinggal menunggu saatnya. Takkan lama lagi Perhatikan, akan besar
sekali bedanya, apakah dia akan meninggal dalam keadaan sadar atau dalam
tidurnya. Bangunkan anak muda yang malang itu. Suruh dia kemari, supaya
dilihatnya saat terakhir kekasihnya. Dia percaya pada kita, dan kita sudah
berjanji padanya." Aku pergi ke ruang makan, lalu membangunkan Arthur. Beberapa saat lamanya ia
belum sadar benar, tapi waktu dilihatnya sinar matahari memancar masuk melalui
celah-celah jendela, ia mengira semuanya sudah terlambat, dan ia amat ketakutan.
Kuyakinkan padanya bahwa Lucy masih tidur. Tapi kukatakan pula dengan halus
bahwa aku dan Van Helsing khawatir saat terakhir sudah dekat Ditutup 317 316 nya wajahnya dengan kedua belah tangannya, lalu ia meluncur turun dari sofa, dan
berlutut Mungkin selama satu menit ia tetap bersikap demikian, berdoa dengan
kepala dibenamkan, sementara bahunya terguncang-guncang oleh tangis sedih.
Kupegang lengannya, lalu kuangkat dia. "Mari," kataku. "Ayolah, sahabatku,
kumpulkan semua keteguhan hatimu. Itulah yang terbaik bagi Lucy, dan akan sangat
memudahkan kepergiannya."
Waktu kami tiba di kamar Lucy, kulihat Van Helsing telah mengambil langkahlangkah pencegahan. Semuanya sudah dibereskan, dan dibuatnya agar segala sesuatu
nampak menyenangkan. Ia bahkan sudah menyikat rambut Lucy hingga rapi seperti
biasa di atas bantal, dan jadi tampak berkilat ditimpa sinar matahari. Begitu
kami masuk "ke kamar itu, Lucy membuka matanya, dan waktu melihat Arthur, ia
berbisik lembut "Arthur! Oh, kekasihku, aku senang sekali kau datang!" Arthur membungkuk akan
menciumnya, tapi Van Helsing menariknya kembali. "Jangan," bisiknya, "belum
waktunya! Pegang saja tangannya, itu akan lebih menghiburnya."
Arthur lalu menggenggam tangan Lucy, dan berlutut di sampingnya. Lucy nampak
amat cantik. Garis-garis halus di wajahnya sesuai benar dengan keindahan matanya
yang seperti mata bidadari. Lalu perlahan-lahan matanya tertutup, dan ia tidur
nyenyak lagi.' Dadanya terangkat perlahan-lahan sebentar, dan napasnya seperti
anak kecil yang keletihan.
318 Kemudian, dalam keadaan tak sadar, terjadilah perubahan seperti semalam.
Napasnya jadi mendengkur, mulutnya terbuka, hingga gusinya yang pucat nampak
seluruhnya, dan giginya jadi lebih panjang dan lebih tajam daripada semula. Lalu
tanpa disadarinya pula, dibukanya matanya yang kini tampak dungu tapi sekaligus
keras. Dan dengan suara seperti orang mengigau, halus tapi sekaligus serak, yang
terdengar lain dari suaranya sendiri, ia berkata, "Arthur! Oh, kekasihku. Aku
senang sekali kau datang! Ciumlah aku!" Arthur cepat-cepat membungkuk akan
menciumnya. Tapi saat itu, Van Helsing yang terkejut mendengar suara Lucy,
seperti juga aku, menerpa Arthur, menangkap lehernya dengan kedua belah tangan,
lalu menariknya dengan kekuatan yang tak terduga. Boleh dikatakan dilemparkannya
Arthur sampai hampir ke seberang kamar.
"Jangan! Demi hidupmu, jangan!" katanya dengan terengah. "Demi rohmu yang hidup,
dan demi roh Lucy!" Dan ia berdiri di antara sepasang kekasih itu, bagaikan
singa yang siap melawan. Sesaat lamanya Arthur terpana, hingga tak tahu apa yang harus diperbuat atau
dikatakan. Dan sebelum terserang oleh naluri membei i diri dengan kekerasan, ia
sudah menyadari di mana ia berada dan untuk apa. Maka ia pun berdiri dan
menunggu dengan diam. Mataku tak beralih dari Lucy, demikian pula Van Helsing. Kami melihat wajahnya
mengejang, tampak bayangan kemurkaan di situ, sementara
319 gigi-giginya yang tajam bertaut. Lalu matanya terkatup, dan ia bernapas dengan
berat. Sebentar kemudian matanya terbuka lagi, kini penuh dengan kelembutan.
Diulurkannya tangannya yang lemah, pucat, dan kurus, lalu diambilnya tangan Van
Helsing yang besar dan kecoklatan Ditariknya tangan itu, lalu diciumnya.
"Sahabatku yang sejati! Jaga dia, agar aku merasa tenang dan damai!"
"Aku bersumpah!" kata Van Helsing dengan khidmat. Ia berlutut.di dekat tempat
tidur itu, dan mengangkat tangannya seperti orang yang sedang mengangkat sumpah.
Lalu ia menoleh pada Arthur dan berkata, "Mari sini, anakku, pegang tangannya
dan cium dahinya, tapi satu kali saja."
Hanya mata mereka yang bertaut, bukan bibir mereka. Begitulah kedua kekasih itu
berpisah. Mata Lucy tertutup lagi, dan Van Helsing yang terus mengawasi dengan cermat,
memegang lengan Arthur, lalu menariknya perlahan-lahan.
Napas Lucy kembali mendengkur, dan tiba-tiba berhenti sama sekali.
"Sudah berakhir," kata Van Helsing. "Dia sudah tiada!"
Kuraih lengan Arthur, dan kutuntun dia ke ruang tamu utama. Di sana ia duduk,
menutupi mukanya dengan kedua belah tangan. Serasa akan runtuh pula pertahananku
melihatnya menangis terisak-isak begitu.
Aku kembali ke kamar Lucy, dan kudapati Van Helsing menatap Lucy dengan wajah
keras. Tubuh 320 Lucy mengalami perubahan. Kematian telah mengembalikan sebagian kecantikannya.
Tampak lagi garis-garis halus pada dahi dan pipinya, dan bibirnya tidak lagi
sepucat pada saat menjelang kematiannya. Darah yang kini tidak dibutuhkan lagi
untuk kerja jantungnya, kini seolah menjalankan tugas lain, yaitu mengurangi
kesan kerasnya kematian. Kami mengira dia meninggal dalam tidur. Dan tidur saat dia meninggal.
Aku berdiri di samping Van Helsing, dan berkata,
"Nah, anak malang, akhirnya dia memperoleh kedamaian. Semuanya sudah berakhir!"
Ia menoleh padaku, dan berkata dengan penuh kesungguhan,


Dracula Karya Bram Stoker di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Sayang tidak demikian halnya! Ini baru awalnya!"
Waktu kutanyakan apa maksudnya, ia hanya menggeleng, dan menjawab,
"Kita belum bisa berbuat apa-apa. Tunggu dan lihat saja."
321 Y06^f aKARTA Bab 13 CATATAN HARIAN DR. SEWARD (lanjutan)
Telah diatur bahwa pemakaman akan diselenggarakan keesokan harinya, supaya Lucy
bisa di kebumikan bersama-sama dengan ibunya. Aku mengurus semua tugas
menyedihkan itu. Untunglah pengurus penguburan kota dan para karyawannya
memiliki sifat luhur budi dan penuh pengabdian. Bahkan wanita yang melaksanakan
tugas-tugas terakhir bagi jenazah, waktu keluar dari kamar mayat berkata padaku
dengan penuh keyakinan, "Dia jenazah yang cantik, Pak. Menyenangkan sekali mengurusnya. Tidaklah
berlebihan kalau saya katakan bahwa dia akan membawa kebaikan pada perusahaan
kami!" Kulihat bahwa Van Helsing tak pernah menjauh. Mungkin itu disebabkan oleh
keadaan yang berentakan dalam rumah itu. Tak ada sanak saudara. Dan karena
Arthur harus kembali untuk mengurus pemakaman ayahnya, kami tak bisa
322 memberitahu siapa-siapa yang harus diberi kabar. Dalam keadaan demikian, aku dan
Van Helsing lah yang menyanggupi untuk memeriksa surat-surat dan sebagainya. Van
Helsing bersikeras memeriksa surat-surat Lucy sendiri. Kutanyakan mengapa,
karena aku takut bahwa sebagai orang asing, mungkin ia tak mengerti peraturanperaturan di Inggris, dan oleh karenanya bisa menimbulkan kesulitan yang tak
perlu. Jawabnya, "Aku tahu, aku tahu. Kau lupa bahwa aku bukan hanya seorang dokter, tapi juga
seorang ahli hukum. Tapi ini bukan hanya demi hukum. Kau tahu itu, dan karena
itu kau telah mencegah kedatangan petugas pemeriksa mayat. Yang harus kucegah
bukan hanya itu. Mungkin ada lagi surat-surat lain seperti ini."?Dikeluarkannya dari buku sakunya, catatan yang terdapat di dada Lucy, dan yang
telah dirobeknya dalam tidurnya.
"Bila kautemukan sesuatu yang berhubungan dengan pengacara almarhumah Mrs.
Westenra, kumpulkan semuanya dan tulis surat padanya malam ini. Aku sendiri akan
berjaga-jaga di kamar ini dan di bekas kamar Miss Lucy sepanjang malam, dan aku
akan mencari apa-apa yang ada. Tak baik kalau apa-apa yang dipikirkan dan
dirasakannya sampai jatuh ke tangan orang-orang yang tak dikenalnya."
Aku mulai menjalankan tugasku, dan setengah jam kemudian kutemukan nama dan
alamat pengacara Mrs. Westenra. Segera aku menulis surat
323 padanya. Semua surat Mrs. Westenra beres. Telah pula diberikan petunjuk jelas
mengenai tempatnya dikebumikan. Baru saja aku mengumpulkan dan merekat suratsurat itu, Van Helsing masuk. Aku merasa heran, dan ia berkata,
"Apa yang bisa kubantu, John" Aku sudah selesai. Kalau boleh, aku ingin
membantumu." "Apakah Anda sudah menemukan apa yang Anda cari?" tanyaku. Jawabnya,
"Aku tidak mencari sesuatu secara khusus. Aku hanya berharap menemukan apa saja,
dan aku telah menemukan semua yang ada yaitu beberapa pucuk surat, beberapa
?catatan, dan sebuah buku harian yang baru dimulai. Semuanya sudah kusimpan, dan
saat ini tak usah kita singgung soal itu. Aku akan menemui anak muda yang malang
itu besok malam, dan atas izinnya, akan kumanfaatkan beberapa dari penemuanku
itu." Setelah kami selesai bekerja, ia berkata,
"Dan sekarang, John, kurasa kita bisa tidur. Kita berdua perlu tidur untuk
memulihkan tenaga. Besok banyak yang harus kita kerjakan, tapi malam ini kita
tak dibutuhkan lagi."
Sebelum pergi tidur, kami melihat Lucy sekali lagi. Petugas pengurus jenazah
benar-benar telah menjalankan tugasnya dengan baik. Kini kamar itu telah berubah
menjadi kamar peristirahatan kecil yang nyaman,Di situ terdapat banyak sekali
bunga putih, dan suasananya dibuat sedemikian rupa hingga kematian tidak tampak
terlalu mengerikan. Wajah Lucy ditutup dengan ujung selimut. Pro 324 fejsor membungkuk, lalu mengangkat penutup itu perlahan-lahan, dan kami
terperangah melihat kecantikan di hadapan kami. Lilin-lilin yang tinggi
memberikan cukup cahaya untuk melihatnya dengan jelas. Seluruh kecantikan Lucy
kembali dalam kematiannya. Saat-saat yang belum terlalu lama berlalu, tidak
meninggalkan bekas-bekas tangan maut, melainkan telah mengembalikan kecantikan
semasa hidupnya. Aku benar-benar tak mempercayai mataku, bahwa yang kulihat
jenazah. Profesor nampak serius. Ia tidak mencintai Lucy seperti aku, dan matanya tidak
sampai digenangi air mata. Katanya, "Tinggallah di sini sampai aku kembali."
Lalu ditinggalkannya kamar itu. Ia kembali dengan membawa segenggam bunga bawang
putih liar yang diambilnya dari kotak yang belum sempat dibuka di ruang depan.
-Bunga-bunga itu ditaruhnya di antara bunga-bunga lain, di atas dan di
sekeliling tempat tidur. Lalu, dari lehernya sendiri, dari balik kerah bajunya,
diambilnya sebuah salib emas kecil dan ditaruhnya di atas mulut Lucy.
Ditutupkannya kembali selimut, lalu kami pergi.
Aku sedang berganti pakaian ketika terdengar ketukan di pintu. Profesor langsung
masuk, dan langsung pula berkata,
"Besok, sebelum malam, tolong bawakan aku seperangkat pisau bedah mayat."
"Apakah kita harus mengadakan autopsi?" tanyaku.
"Ya dan tidak. Aku akan mengadakan pem 325 bedahan, tapi tidak dalam pengertian yang kau-duga. Akan kuceritakan padamu,
tapi jangan katakan pada siapa pun juga. Aku akan memenggal kepalanya, dan
mengeluarkan jantungnya. Ah, kau terkejut, padahal bukankah kau seorang ahli
bedah" Kau bisa menjalankan pembedahan tanpa tangan atau hati yang gemetar, baik
pembedahan terhadap orang hidup maupun terhadap mayat, yang membuat orang lain
bergidik. O, ya, aku tak boleh lupa bahwa kau mencintainya, bukan" Tidak, aku
tak lupa. Jadi akulah yang akan membedah, kau hanya membantu. Sebenarnya aku
ingin melakukannya malam ini juga, tapi demi Arthur, aku belum akari
melakukannya. Dia akan bebas setelah ayahnya dimakamkan besok, dan dia pasti
ingin melihatnya melihat jenazahnya. Lalu, setelah dia dimasukkan ke dalam peti?mati, dan siap untuk dimakamkan esok harinya, kita berdua datang -waktu semua
orang sedang tidur. Tutup peti mati kita buka, lalu kita kerjakan pembedahan
itu, dan setelah itu kita kembalikan lagi seperti semula. Takkan ada seorang pun
yang tahu, kecuali kita berdua."
"Tapi untuk apa semua itu dilakukan" Gadis itu sudah meninggal. Mengapa kita
harus merusak tubuhnya kalau itu tak perlu" Dan bila tidak diperlukan bedah
mayat dan tidak menguntungkan apa-apa tak ada manfaatnya bagi Lucy sendiri,
?bagi kita, bagi ilmu, dan bagi pengetahuan manusia mengapa itu harus
?dilakukan" Tanpa keperluan-keperluan itu tadi, rasanya kejam sekali."
326 Sebagai jawaban, ditepuknya pundakku, dan ia berkata dengan amat lembut,
"Kasihan sekali kau, John. Hatimu tentu hancur. Aku makin sayang padamu karena
hatimu yang hancur itu. Sekiranya bisa, aku sendiri akan mengambil alih beban
yang harus kaupikul. Tapi ada hal-hal yang tidak kauketahui. Kelak kau akan
mengetahuinya. Untunglah aku tahu, meskipun hal-hal itu tidak menyenangkan.
John, anakku, sudah bertahun-tahun kau mengenalku. Pernahkah aku melakukan
sesuatu tanpa alasan yang baik" Mungkin aku membuat kesalahan yah, aku hanya
?manusia biasa, tapi aku yakin akan apa-apa yang kulakukan. Bukankah dengan
alasan-alasan itu pula kau memintaku datang, waktu kesulitan besar itu muncul"
Ya! Kau pasti heran sekali, bahkan merasa ngeri, waktu aku tidak membiarkan
Arthur mencium kekasihnya, padahal gadis itu sudah sekarat. Aku malah
merenggutkannya dengan sekuat tenaga. Ya! Tapi kau pasti melihat bahwa Lucy
berterima kasih padaku dengan mata indahnya yang sedang menghadapi maut itu,
bahkan juga dengan suaranya yang sudah amat lemah. Dia malah mencium tangan
tuaku yang kasar ini, dan mendoakan berkat bagiku. Ya! Lalu adakah kaudengar aku
bersumpah padanya, hingga dia menutup matanya dengan rasa lega" Ya!
"Nah, aku punya alasan kuat untuk melakukan semua yang akan kulakukan. Selama
bertahun-tahun kau menaruh kepercayaan padaku. Kau juga percaya padaku dalam
minggu-minggu yang lalu, 327 ketika terjadi hal-hal aneh yang sebenarnya kauragukan. Berikan sedikit lagi
kepercayaan itu padaku, John. Bila kau tak percaya padaku, maka aku terpaksa
menceritakan apa yang kuduga, dan kurasa itu tak baik. Dan bila aku
bekerja karena aku akan bekerja, dengan atau tanpa kepercayaan tanpa ? ?kepercayaan sahabatku, aku akan bekerja dengan hati dan perasaan berat dan
dengan kesepian. Padahal aku membutuhkan banyak sekali bantuan dan keberanian!"
Ia diam sebentar, lalu berkata lagi dengan khidmat, "John, kita masih harus
menghadapi hari-hari aneh dan mengerikan. Janganlah kita terpisah.. Mari kita bersatu supaya baik hasilnya. Tak maukah kau memberikan kepercayaan
itu?" Kujabat tangannya, lalu aku-berjanji. Kubiarkan pintuku terbuka waktu ia pergi.
Kulihat ia masuk ke kamarnya, lalu menutup pintunya. Waktu aku masih saja
berdiri tak bergerak, kulihat salah seorang pelayan lewat diam-diam di lorong
rumah ia membelakangiku, jadi ia tak melihatku lalu masuk ke kamar tempat ? ?Lucy terbaring. Aku terharu melihat hal itu. Jarang sekali kita melihat
ketulusan cinta, dan kita jadi merasa sangat berterima kasih pada orang-orang
yang memperlihat- " kannya tanpa diminta. Pelayan yang baik itu menyingkirkan
rasa takut terhadap kematian, yang wajar dimilikinya. Ia pergi seorang diri
untuk melihat majikan yang dicintainya di pembaringan kematiannya, hingga
jenazah itu takkan merasa ke-328
sepian sebelum dikebumikan di tempat peristirahatannya yang abadi.
Aku pasti tidur nyenyak. Hari sudah siang waktu Van Helsing masuk ke kamarku dan
membangunkanku. Ia berdiri di sisi tempat tidurku dan berkata,
"Kau tak perlu bersusah payah lagi mengenai ^ pisau-pisau itu. Kita tak jadi
melakukannya." . "Mengapa tidak?" tanyaku, karena kesungguhannya semalam sangat mengesankanku.
"Karena sudah terlambat," katanya keras. "Atau terlalu awal. Lihat ini!"
Diangkatnya kalung bersalib emas yang kecil itu. "Ini telah dicuri semalam."
"Dicuri bagaimana?" tanyaku heran. "Bukankah sekarang sudah ada di tangan Anda?"
"Karena aku telah mengambilnya kembali dari perempuan tak berbudi yang telah
mencurinya, perempuan yang merampok orang-orang hidup maupun mati. Dia pasti
akan mendapatkan hukumannya, meskipun tidak melalui diriku. Dia sama sekali tak
tahu apa yang dilakukannya, dan dia mencurinya tanpa berpikir panjang. Sekarang
kita harus menunggu."
Begitu selesai mengucapkan kata-kata itu, ia k*"*pergi meninggalkan diriku
dengan sebuah misteri baru yang harus kupikirkan, dan sebuah teka-teki baru
yang.harus kuselesaikan. Pagi ini membosankan, tapi tengah hari pengacara keluarga datang. Mereka adalah
Mr. Mar quand dari Wholeman, Sons, Marquand Lidder 329 dale. Ia amat ramah dan penuh pengertian mengenai apa-apa yang telah kami
lakukan, dan mereka mengambil alih dari kami penyelesaian penyelesai an soalsoal kecil. Waktu makan siang, diceritakannya bahwa Mrs. Westenra memang sudah
tahu bahwa ia akan meninggal mendadak karena sakit jantungnya. Dan karenanya
segala-galanya sudah diaturnya dengan sebaik mungkin. Diberitahukannya bahwa
semua kekayaannya, berupa tanah maupun barang-barang lain, diwariskan sepenuhnya
pada Arthur Holmwood, kecuali beberapa barang tertentu milik almarhum ayah Lucy,
yang diwariskan kepada seorang anggota keluarga jauh, karena tak ada sanak
saudara langsung. Setelah memberi penjelasan, ia berkata lagi,
"Terus terang, kami telah berusaha mencegah pewarisan semacam itu. Kami
kemukakan beberapa kemungkinan tertentu yang akan menyebabkan putrinya kelak
mungkin jadi tak memiliki uang sama sekali, atau tak bebas berbuat apa-apa dalam
pernikahannya. Yah, kami bahkan menekankan persoalan itu begitu jauh, hingga
kami hampir-hampir bentrok, karena almarhumah lalu bertanya apakah kami mau atau
tidak melaksanakan keinginan-keinginannya. Kami tentu tak punya pilihan lain,
selain menerima. Pada dasarnya kami di pihak yang benar. Dalam sembilan puluh
sembilan dari seratus peristiwa, terbukti penilaian kamilah yang benar. Tapi
terus terang harus saya akui bahwa dalam perkara ini, bentuk pewarisan lain yang
bagaimanapun juga akan terbukti tak
330 bisa melaksanakan keinginan-keinginannya. Karena dengan kematiannya yang
mendahului putrinya, berarti putrinya mewarisi semua kekayaannya, meskipun
selisih waktu kematian mereka hanya lima menit Dan dengan jatuhnya kekayaan itu
ke tangan putrinya, maka sekiranya putrinya tidak meninggalkan surat wasiat dan?biasanya anak-anak muda memang tidak menulis surat wasiat bila dia meninggal,
?kekayaan itu harus dianggap sebagai tidak diwariskan. Dalam hal itu, meskipun
Lord Godalming adalah teman yang sangat dicintainya, dia takkan bisa menuntut
kekayaan itu. Para pewaris yang terdiri atas keluarga jauh, takkan mau
mengabaikan hak mereka terhadap orang yang begitu asing bagi mereka. Jadi
yakinlah, Saudara-saudara, saya senang sekali dengan keputusan almarhumah.
Benar-benar puas." Ia seorang pria yang baik, tapi rasa senangnya terhadap bagian kecil dalam hal
?mana ia berkepentingan secara resmi dari suatu tragedi besar, patut dijadikan
?bahan pelajaran mengenai batas-batas pengertian simpati.
Ia tak lama tinggal di rumah duka itu, tapi katanya ia akan datang lagi untuk
menemui Lord Godalming. Namun kedatangannya merupakan suatu hiburan juga, karena
kami tak perlu takut akan menghadapi kritik tajam mengenai perbuatan-perbuatan
kami. Arthur diharapkan datang jam lima sore. Maka sesaat sebelum itu, kami
masuk ke ruang jenazah. Tepat sekali kamar itu disebut begitu, karena kini ibu
dan anak terbaring di da-331
lamnya. Petugas pengurus mayat telah menjalankan tugasnya dengan baik dan telah
memamerkan kepandaiannya. Terasa benar suasana kematian di tempat itu, hingga
hati kami jadi amat sedih. Van Helsing memerintahkan agar pengaturan yang lama
dipertahankan juga. Dijelaskannya bahwa Lord Godalming sebentar lagi akan
datang, dan supaya jangan sampai timbul perasaan hampa padanya bila dilihatnya
barang-barang tunangannya tersayang sudah tak ada lagi, maka sebaiknya semuanya
dibiarkan saja di situ. Petugas pengurus mayat nampak terkejut menyadari
kebodohannya sendiri, lalu ia berusaha keras mengembalikan semuanya seperti
keadaan semalam, sehingga bila Arthur datang, ia tidak merasa shock.
Kasihan pemuda itu! Bukan main sedih dan patah hati ia nampaknya. Sampai-sampai
tubuhnya yang kekar pun tampak agak menyusut, gara-gara ketegangan dan emosi
yang dialaminya akibat cobaan-cobaan yang begitu berat. Aku tahu ia sayang
sekali dan dekat pada ayahnya, dan kehilangan orang tua itu pada saat seperti
ini, benar-benar merupakan pukulan hebat baginya. Terhadapku ia tetap hangat
seperti biasa, dan terhadap Van Helsing ia manis dan sopan santun, tapi tetap
saja kulihat adanya keterpaksaan pada dirinya. Profesor juga melihat hal itu,
dan memberiku isyarat untuk mengajaknya naik ke lantai atas. Aku mengajaknya
naik. Sesampainya di pintu, kubiarkan ia masuk sendiri, karena kurasa ia ingin
berduaan saja dengan kekasihnya. Tapi ia memegang
332 lenganku, mengajakku masuk, dan berkata dengan serak,
"Kau juga mencintainya, sahabatku. Dia sudah menceritakan semuanya padaku, dan
tak ada sahabat yang lebih dekat di hatinya daripada kau. Aku tak tahu bagaimana
harus menyatakan rasa terima kasihku atas segala yang telah kaulakukan untuknya.
Aku masih belum bisa berpikir..."
Kata-katanya terputus, lalu dirangkulkannya lengannya ke bahuku, dan
disandarkannya kepalanya ke dadaku, sambil meratap,
"Aduh, aduh! Apa yang harus kulakukan! Segala sesuatu dalam hidupku serasa habis
dalam sekejap. Rasanya tak ada lagi gunanya aku hidup di dunia ini."
Kubujuk dia sebisaku. Dalam keadaan seperti itu, seorang pria tak memerlukan
banyak kata-kata. Satu genggaman tangan, satu rangkulan di bahu, dan isak tangis
lirih sudah cukup sebagai tanda simpati. Aku diam saja, menunggu sampai isak
tangisnya reda. Lalu aku berkata dengan lembut,
"Mari kita lihat dia."
Kami mendekati tempat tidur bersama-sama. Kusingkapkan kain penutup dari
wajahnya. Ya, Tuhan, alangkah cantiknya dia. Setiap jam kecantikannya seolah
makin bertambah. Aku jadi agak ngeri, sedangkan Arthur... ia lunglai dengan
gemetar, dan akhirnya benar-benar menggigil seperti demam. Lama kemudian ia
berkata dengan bisikan halus,
"Benarkah dia sudah meninggal, Jack?"
TAMAN BACAAN >->L.KAUUF. I Ksvi ".
Dengan sedih kubenarkan kenyataan itu. Kukatakan bahwa sering kali, setelah
meninggal, wajah orang menjadi lebih lembut dan bahkan kembali pada kecantikan
semasa remajanya, dan bahwa hal itu terjadi terutama bila kematian didahului
oleh sakit keras atau penderitaan lama. Kukatakan hal itu padanya, karena
kupikir keraguan semacam itu tak baik. Kata-kataku agaknya berhasil
menghilangkan keraguannya. Setelah berlutut di samping dipan itu beberapa saat,
sambil memandangi Lucy dengan penuh kasih sayang dan kerinduan, ia pun
menyingkir. Kukatakan bahwa ia harus merelakan perpisahan ini, karena peti mati
sudah harus disiapkan. Ia mendekat lagi, lalu mengambil tangan kekasihnya dan
menciumnya, lalu ia membungkuk dan mencium dahinya. Sebelum keluar dari kamar,
dia masih menoleh dan melihat dengan penuh kasih sayang padanya.


Dracula Karya Bram Stoker di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Kutinggalkan dia di ruang tamu utama, dan kukatakan pada Van Helsing bahwa ia
sudah mengucapkan selamat berpisah. Van Helsing pun pergi ke dapur, akan
memheritahu pengurus jenazah bahwa ia bisa melanjutkan persiapannya, sekaligus
memaku peti mati. Setelah ia keluar lagi dari kamar itu, kuceritakan padanya
tentang keraguan Arthur, dan ia menjawab,
"Aku tak heran. Tadi aku sendiri pun ragu-ragu!"
Kami semua makan bersama. Kulihat bahwa Arthur berusaha keras untuk bersikap
wajar. Selama waktu makan itu, Van Helsing pun tidak
334 berkata apa-apa. Tapi setelah kami menyalakan rokok, ia berkata,
"Lord..." Tapi Arthur memotongnya,
"Jangan! Demi Tuhan, jangan sebut saya begitu! Setidaknya, belum sekarang.
Maafkan saya, Prof, saya tak bermaksud bersikap kasar, tapi kehilangan ini masih
terlalu baru." Dengan manis Profesor menjawab,
"Aku memakai sebutan itu karena aku ragu-ragu. Aku tak boleh menyebutmu 'Mr.',
dan aku sudah telanjur menyayangimu ya anakku, aku menyayangimu sebagai ? ?Arthur."
Arthur mengulurkan tangannya, lalu menjabat tangan orang tua itu dengan hangat.
"Sebut saya sesuka hati Anda," katanya, "dan saya harap saya selalu boleh
menyandang sebutan sahabat Anda. Saya ingin pula mengatakan bahwa saya tak bisa
menemukan kata-kata untuk mengucapkan rasa terima kasih pada Anda, atas semua
kebaikan Anda terhadap kekasih saya." Ia diam sebentar, lalu berkata lagi, "Saya
tahu bahwa Lucy lebih tahu akan kebaikan Anda daripada saya, dan sekiranya saya
bertindak kasar atau entah bagaimana, waktu Anda bertindak begitu Anda tentu ?ingat peristiwa itu," Profesor mengangguk "maafkan saya."
? ?Dengan ramah tapi bersungguh-sungguh, Profesor menjawab,
"Aku mengerti bahwa sulit bagimu untuk mempercayaiku sepenuhnya saat itu. Kita
memang harus mengerti untuk bisa menerima tindakan ke 335 kerasan itu. Aku bahkan yakin bahwa saat itu kau belum atau belum
?bisa mempercayaiku, karena kau belum mengerti. Tapi akan tiba saatnya kau akan
?percaya penuh padaku dan akan mengerti, seolah-olah matahari sendirilah yang
telah memberikan penerangan padamu. Setelah itu, barulah kau akan membenarkan
aku dari awal sampai akhir, demi dirimu sendiri dan demi orang-orang lain. Juga
demi dia yang tersayang, pada siapa aku sudah bersumpah akan melindungimu."
"Sungguh, Prof," kata Arthur, dengan hangat, "saya akan percaya pada Anda dalam
segala hal. Saya tahu dan yakin bahwa Anda memiliki hati yang sangat luhur. Anda
adalah sahabat Jack, dan juga sahabat kekasih saya. Anda boleh berbuat apa saja
yang Anda anggap perlu."
Profesor menelan ludah beberapa kali, mencoba untuk berbicara, dan akhirnya
barulah ia bisa berkata, "Bolehkah aku menanyakan sesuatu sekarang?" "Tentu."
"Tahukah kau bahwa Mrs. Westenra telah mewariskan semua kekayaannya padamu?"
"Tidak. Ah, Ibu tersayang, tak pernah saya mengira begitu."
"Dan karena semuanya menjadi milikmu, kau berhak menanganinya sesuka hatimu.
Sehubungan dengan itu, aku ingin meminta izinmu untuk membaca semua surat Miss
Lucy, baik yang resmi maupun yang pribadi. Percayalah, alasannya bukan sekadar
rasa ingin tahu. Aku yakin Miss Lucy
336 akan membenarkan alasanku. Semua surat itu ada padaku. Aku sudah mengambilnya
sebelum kami tahu bahwa semuanya menjadi milikmu, supaya tak ada tangan orang
asing menyentuhnya dan tak ada mata asing yang akan bisa melihat ke dalam
?jiwanya, melalui kata-kata yang ditulisnya dalam surat-surat itu. Kalau boleh
aku ingin menyimpannya, meskipun kau boleh melihatnya, tapi aku akan
menyimpannya dengan aman. Tak sepatah kata pun akan bocor, dan pada waktunya
kelak akan kukembalikan padamu. Permintaanku memang sulit dikabulkan, tapi kau
mau, bukan" Demi Lucy?"
Arthur berbicara dengan bersemangat, seperti biasanya,
"Prof. Van Helsing, Anda boleh berbuat sesuka Anda. Saya merasa bahwa dengan
berkata begini, saya melakukan apa yang dibenarkan oleh kekasih saya. Saya
takkan mengganggu Anda dengan pertanyaan-pertanyaan, sampai tiba saatnya." *
Sambil bangkit, Profesor berkata dengan bersungguh-sungguh,
"Kau benar. Kita semua akan merasa sakit, tapi tidak semuanya menyakitkan dan
tidak untuk selamanya. Kami dan kau juga lebih-lebih kau, anakku akan melalui
? ?masa-masa getir ini sebelum kita mencapai yang manis. Tapi kita harus berani dan
tak memikirkan kepentingan diri sendiri. Kita harus melakukan kewajiban kita
supaya semuanya beres!"
Malam itu aku tidur di sofa, di kamar Arthur.
337 Van Helsing sama sekali tidak tidur. Ia berjalan hilir-mudik, seolah sedang
merondai rumah, dan tak pernah jauh dari kamar tempat Lucy terbaring di dalam
petinya. Peti mati itu ditaburi bunga bawang putih liar yang baunya lebih tajam
daripada harum bunga-bunga lili dan mawar yang ada di situ.
CATATAN HARIAN MINA HARKER
22 September. Di kereta api ke Exeter. Jonathan sedang tidur.?Rasanya baru kemarin aku terakhir menulis. Padahal sudah banyak sekali yang
terjadi sejak itu, yaitu sejak aku di Whitby, dan seluruh dunia terbentang di
hadapanku. Waktu itu Jonathan sedang pergi, dan tak ada berita darinya. Sekarang
aku sudah menikah dengan Jonathan. Jonathan yang penasihat hukum, seorang
partner, kaya, dan pemimpin dalam perusahaannya. Mr. Hawkins sudah meninggal dan
sudah dimakamkan, dan Jonathan baru saja mendapat serangan yang mungkin akan
berakibat buruk baginya. Pada suatu hari kelak, mungkin ia akan bertanya tentang
itu. Jadi sebaiknya semuanya kutuliskan. Kemampuanku dalam menulis steno sudah
berkurang suatu bukti bahwa kepandaian yang didapat dengan mendadak, kurang
?bisa bertahan jadi aku menulis ini sekalian untuk melancarkan lagi kemampuanku
?itu.... Upacara pemakaman Mr. Hawkins sangat sederhana, namun khidmat Yang ada hanya
kami berdua dan para pelayan, dan satu dua orang teman
338 lamanya di Exeter, agennya di London, dan seorang mewakili Sir John Paxton,
ketua Persatuan Ahli Hukum. Aku dan Jonathan berpegangan tangan. Kami merasa
sahabat kami yang terbaik dan tersayang telah meninggalkan kami....
Kami kembali ke kota dengan tenang, naik bus ke Hyde Park Corner. Pikir
Jonathan, aku akan senang pergi ke kedai minum Row sebentar. Maka kami pun pergi
ke sana, tapi di situ sedikit sekali orang, dan rasanya sepi dan menyedihkan
melihat begitu banyak kursi kosong. Kami jadi teringat pada kursi yang akan
terus kosong di rumah, jadi kami keluar dan berjalan-jalan di Piccadilly.
Jonathan menuntun lenganku, seperti dulu kalau aku akan pergi sekolah. Aku
merasa hal itu tak pantas. Sebab sudah bertahun-tahun lamanya aku mengajarkan
etiket dan sopan santun pada murid-murid perempuan, hingga dengan sendirinya
hal-hal itu tertanam benar dalam diriku sendiri. Tapi yang menggandengku ini
adalah Jonathan, suamiku sendiri, dan kami tak mengenal seorang pun di antara
mereka yang melihat kami dan kami pun tak peduli maka kami berjalan terus. Aku
? ?melihat seorang gadis yang amat cantik, yang memakai topi untuk bepergian dengan
kereta. Ia sedang duduk di sebuah kereta kuda kecil di depan Toko Guiliano.
Tiba-tiba kurasakan Jonathan mencengkeram lenganku dengan lebih kuat, hingga
terasa sakit dan ia berseru dengan berbisik, "Ya, Tuhan!" Aku cepat-cepat
menoleh padanya, dan bertanya ada apa. Aku selalu khawatir akan keadaan
339 Jonathan, takut kalau-kalau suatu gangguan saraf menyerang dan mengacaukannya
lagi. Ia nampak pucat, matanya melotot, setengah ketakutan dan setengah keheranan. Ia
menatap seorang pria kurus tinggi, berhidung bengkok, berkumis hitam, dan
berjanggut runcing. Orang itu juga sedang memperhatikan gadis cantik itu. Ia
memandang sedemikian lekatnya pada gadis itu, hingga ia tidak melihat kami, jadi
aku bisa melihatnya dengan leluasa. Wajahnya tak enak dipandang. Wajah itu
keras, kejam, dan penuh nafsu, giginya kelihatan lebih putih karena bibirnya
merah sekali, dan gigi itu runcing-runcing seperti gigi binatang. Jonathan
menatap terus padanya, hingga aku takut kalau-kalau orang itu merasakan tatapan
itu, lalu marah, karena orang itu nampak kejam dan jahat. Kutanya Jonathan
mengapa ia jadi kacau begitu, dan ia menjawab, "Kaukenal orang itu?" Seolah aku
tahu siapa pria itu. "Tidak, Sayang," kataku, "aku tak kenal siapa dia. Siapa dia?" Jawabannya
membuatku sangat terkejut dan tegang, karena ia mengatakannya seolah-olah bukan
kepadaku. "Itulah dia orangnya!"
Kelihatannya kekasihku itu ketakutan akan sesuatu amat sangat ketakutan. Aku ?yakin bahwa sekiranya tak ada aku untuk tempatnya bersandar, ia pasti sudah
jatuh. Ia terus menatap. Seorang pria keluar dari toko itu dengan membawa sebuah
bungkusan kecil, yang diberikannya pada gadis itu, lalu keretanya berangkat.
Pria kurus yang ber - 340 pakaian serba hitam itu masih saja memandang lekat pada gadis itu. Ia memanggil
sebuah kereta sewaan, dan waktu kereta gadis itu bergerak ke arah Piccadilly, ia
mengikutinya ke arah yang sama.
Jonathan memandanginya terus dari belakang, lalu berkata, seolah-olah pada
dirinya sendiri, "Aku yakin itu Count, tapi dia sudah jadi lebih muda. Ya, Tuhan, bila itu benar!
Oh, Tuhanku! Tuhanku! Kalau saja aku tahu!" Ia nampak tersiksa sendiri, hingga
aku tak berani bertanya, takut kalau kalau pikirannya terus tertuju pada hal
itu. Jadi aku diam saja. Aku hanya menariknya perlahan-lahan, dan ia ikut dengan
patuh, sambil mencengkeram tanganku kuat-kuat. Kami berjalan terus sampai
beberapa jauh, lalu akhirnya masuk ke taman Green Park, dan duduk sebentar di
situ. Hari panas, meskipun waktu itu musim gugur. Tapi ada bangku di tempat
teduh. Setelah beberapa menit lamanya menatap terus tanpa melihat apa-apa, mata
Jonathan tertutup, dan ia tertidur dengan tenang. Kepalanya tersandar pada
bahuku. Kupikir itulah yang terbaik baginya, jadi aku tidak mengganggunya. Kirakira dua puluh menit kemudian, ia terbangun dan berkata dengan ceria,
"Wah, aku tertidur, Mina! Aduh, maafkan aku. Mari kita cari tempat untuk minum
kopi." Agaknya ia sudah lupa sama sekali pada orang asing berpakaian hitam itu.
Seperti juga dalam sakitnya, ia pun lupa akan seluruh episode yang
mengingatkannya akan hal itu. Aku tak suka akan sifat
341 barunya yang sering lupa dan sering kambuh itu. Itu akan menimbulkan atau
merusak otaknya. Aku tak boleh bertanya apa-apa padanya, karena takut kalau
kalau itu tak baik dan malah akan merugikannya. Tapi aku harus mempelajari halhal mengenai perjalanannya ke luar negeri dulu. Kurasa kini sudah tiba saatnya
bagiku untuk membuka bungkusan buku catatan itu dan membaca apa yang tertulis di
situ. Oh, Jonathan, aku yakin kau mau memaafkan aku bila perbuatanku itu salah,
tapi itu demi kebaikanmu sendiri, Sayang.
Kemudian. Kami pulang, dan disambut oleh suasana sedih. Rumah itu terasa kosong
?tanpa orang yang kami sayangi, yang begitu baik pada kami. Wajah Jonathan masih
pucat, dan katanya ia pusing gara-gara penyakitnya kambuh tadi. Lalu ada pula
sepucuk telegram dari Van Helsing. Siapa pula itu" Isi telegram itu sebagai
berikut, Kami menyampaikan berita sedih bahwa Mrs. Westenra meninggal lima hari yang
lalu, dan bahwa Lucy meninggal kemarin dulu. Hari ini mereka berdua dimakamkan.
Aduh, betapa besar kesedihan yang disampaikan oleh kata-kata singkat itu!
Kasihan Mrs. Westenra! Kasihan Lucy! Pergi, pergi untuk tidak kembali lagi pada
kami! Dan kasihan Arthur yang malang, yang kehilangan manisnya hidup! Tuhan,
tolonglah kami menanggung semua kesulitan ini.
342 CATATAN HARIAN DR. SEWARD
23 September. Semuanya sudah berlalu. Arthur sudah kembali ke Ring, dan ia ?mengajak Quincey Morris Baik sekali Quincey itu! Aku yakin bahwa jauh di lubuk
hatinya, ia pun menderita atas kematian Lucy, seperti kami. Tapi ia bisa
mengatasinya dengan tabah. Kalau saja Amerika Serikat bisa melahirkan lebih
banyak laki-laki seperti dia, negara itu pasti akan menjadi kekuatan besar di
dunia. Van Helsing sedang berbaring. Ia beristirahat, bersiap-siap untuk perjalanan
pulangnya. Nanti malam ia akan kembali ke Amsterdam, tapi katanya besok malam ia
akan datang lagi. Ia hanya ingin mengatur beberapa hal yang hanya bisa dilakukan
olehnya sendiri. Ia akan menginap di rumahku, kalau ia datang lagi nanti,
katanya. Ada pekerjaan yang harus dikerjakannya, yang mengharuskannya tinggal di
London beberapa lama. Kasihan orang tua itu! Aku takut ketegangan selama minggu
yang lalu bisa melemahkan kekuatannya yang luar biasa. Kulihat bahwa selama
pemakaman dia terus-menerus menahan diri. Selama pemakaman itu kami mengapit
Arthur. Setelah semuanya selesai, Arthur berbicara. Dikatakannya bahwa ia telah
menyerahkan darahnya untuk ditransfusikan ke pembuluh-pembuluh darah Lucy. Dan
oleh karenanya, sejak saat itu ia merasa seolah mereka berdua benar-benar sudah
menikah, dan bahwa Lucy adalah istrinya di mata Tuhan. Kulihat wajah Van Helsing
berubah menjadi pucat, 343 kemudian merah padam. Tak ada di antara kami yang menceritakan tentang darah
yang telah kami berikan pula, dan kami takkan pernah mengatakannya.
Arthur dan Quincey langsung pergi ke stasiun, sedangkan aku dan Van Helsing
kembali kemari. Begitu kami tinggal berduaan saja di kereta, ia pun jadi
histeris. Tapi ia membantah bahwa ia histeris, dan tetap bertahan mengatakan
bahwa itu adalah rasa humornya yang meledak dalam keadaan-keadaan luar biasa. Ia
tertawa sampai mengeluarkan air mata, dan aku sampai merasa perlu menutup tirai
jendela kereta, takut kalau-kalau ada yang melihat, lalu orang akan mengira yang
bukan-bukan. Lalu ia menangis sampai" tertawa lagi, lalu tertawa dan sekaligus
menangis, seperti seorang wanita. Aku mencoba bersikap tegas terhadapnya,
seperti terhadap seorang wanita dalam keadaan begitu, tapi tak ada pengaruhnya.
Berbeda sekali pria dan wanita menyatakan kekuatan atau kelemahan sarafnya!
Lalu, setelah wajahnya menjadi serius kembali, kutanyakan padanya mengapa dia
begitu geli, dan mengapa justru pada saat demikian. Jawabannya khas Van Helsing,
keras, dan sekaligus misterius. Katanya,
"Oh, kau tak mengerti, John. Jangan kira aku tidak sedih, meskipun aku tertawa.
Lihat saja aku menangis, meskipun tawa itu rasanya akan menyesakkan napasku.
Tapi jangan pula mengira bahwa aku benar-benar sedih bila aku menangis, karena
tawa itu tetap akan datang juga. Ingatlah
344 selalu bahwa tawa yang mengetuk pintu hatimu dan berkata, 'Bolehkah aku masuk"'
Itu bukan tawa murni. Tawa yang sebenarnya adalah seperti raja, yang datang pada
waktu dan dengan cara yang disukainya sendiri. Dia tak minta izin pada orang,
tak memilih waktu yang sesuai. Dia hanya berkata, 'Inilah aku!' Lihat saja
contoh sekarang ini. Aku sedih sekali dengan kepergian gadis manis yang masih
begitu muda itu. Kuberikan darahku padanya, meskipun aku sudah tua dan letih.
Kuberikan waktu dan keahlianku, kukorbankan tidurku, dan kuminta pula orangorang lain berkorban supaya dia bisa mendapatkan segala-galanya. Namun demikian,
aku bisa tertawa geli di dekat liang kuburnya tertawa saat tanah jatuh di atas ?peti matinya hingga menggemakan bunyi, 'Duk! Duk!' Aku tertawa sampai ke lubuk
hatiku, .hingga membuat mukaku merah. Hatiku perih melihat anak muda yang malang
itu anak laki-laki yang begitu dekat di hatiku, yang seumur dengan putraku
?sendiri sekiranya dia masih hidup, dan yang rambut dan matanya serupa pula. Nah,
sekarang kalian tahu mengapa aku sangat menyayanginya. Hati kebapakanku
menyayanginya dengan rasa sayang yang tak pernah kuberikan pada pria mana pun
juga, bahkan tidak padamu, John, karena kau dan aku sejajar dalam pengalaman. Di
antara kita tak ada rasa hubungan ayah dan anak. Namun ketika dia mengucapkan
kata-kata itu di tepi liang kubur tadi, sang Raja Tawa mendatangiku dan
berteriak di telingaku, 'Ini aku! Ini aku!' hingga
345 darahku naik dan pipiku merah. Yah, John, dunia ini memang aneh, sedih, penuh
dengan kesengsaraan, duka cita, dan kesulitan. Namun bila sang Raja Tawa datang,
semuanya tunduk di bawah kehendaknya. Dan menurutku, baik juga dia datang. Kita
semua, baik pria maupun wanita, tegang seperti tali yang diikat kuat-kuat oleh
ketegangan yang menarik kita kian-kemari seenaknya. Suatu ketika ketegangan itu
mungkin jadi terlalu besar, hingga kita hancur. Tapi sang Raja Tawa datang
bagaikan sinar matahari, meringankan ketegangan itu, dan kita pun jadi bisa
bertahan dan menjalankan pekerjaan kita, apa pun pekerjaan itu."
Aku tak mau menyinggung perasaannya dengan berpura-pura tak mengerti jalan
pikirannya. Tapi karena aku benar-benar belum mengerti alasannya tertawa, aku
bertanya. Waktu ia menjawab, wajahnya menjadi keras, dan nadanya lain,
"Itulah ironisnya. Gadis yang begitu cantik itu kepalanya berhiaskan bunga dan
kelihatan makin cantik dan hidup, hingga kita bertanya apakah dia benar-benar
sudah meninggal. Kini dia terbaring di tanah pekuburan yang sepi, di tengahtengah sanak saudara dan ibunya tercinta. Lalu lonceng pun dibunyikan, lambat
dan sedih. Orang-orang alim yang mengenakan pakaian putih seperti malaikat,
berpura-pura membaca, padahal mata mereka tak pernah melihat ke halaman-halaman
buku itu. Sedangkan kita semua berdoa dengan kepala tertunduk. Untuk apa semua
itu" Bukankah dia sudah meninggal" Mau apa lagi?"
TA"Vf4N PACJMN " -JA\> -V..-AOS 346


Dracula Karya Bram Stoker di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

' . YOGYAKARTA - "Yah, Profesor," kataku, "tapi saya masih belum mengerti apa yang lucu dalam hal
itu. Penjelasan Anda malah mempersulit teka-teki itu. Meskipun upacara
penguburan itu lucu, bagaimana dengan Art yang malang dan kesulitannya" Bukankah
hatinya hancur luluh?"
"Memang. Tapi bukankah dia berkata bahwa dengan ditransfusikannya darahnya ke
dalam pembuluh-pembuluh darah gadis itu, maka gadis itu benar-benar telah
menjadi pengantinnya?"
"Ya, dan itu memang merupakan pikiran yang manis, yang bisa menghibur dirinya."
"Benar. Tapi ada sulitnya, John. Kalau apa yang dikatakannya itu benar,
bagaimana dengan kita yang lain-lain ini" Wah, wah. Kalau begitu gadis manis itu
bersuami banyak. Sedangkan aku, istriku sudah meninggal, tapi berdasarkan hukum
gereja masih hidup. Aku yang selama ini tetap setia pada istriku, meskipun dia
sudah tiada, aku pun menjadi pria yang beristri dua."
"Dalam hal itu pun saya tak melihat leluconnya!" kataku, dan aku jadi tak begitu
senang padanya gara-gara kata-katanya itu. Diletakkannya tangannya ke atas
lenganku, dan ia berkata,
"John sahabatku, maafkan aku kalau aku sudah menyakiti hatimu. Aku tak pernah
mau menunjukkan perasaanku pada orang lain bila itu melukai hatinya, kecuali
padamu, sahabat lamaku yang bisa kupercayai. Kalau saja kau bisa melihat ke
lubuk hatiku, kalau saja kau bisa melihat ke dalam hatiku saat tawa itu datang,
lalu kalau saja kau bisa 347 melihat pula batiku setelah sang Raja Tawa pergi ya, dia sudah pergi sekarang,?pergi lama, lama sekali mungkin akulah yang paling kaukasihani daripada semua
?orang lain." Aku terkesan oleh kelembutan nada bicaranya, dan bertanya apa maksudnya.
"Karena aku tahu," katanya lagi.
Sekarang kami semua sudah menyebar, dan kesepian akan lama hinggap di rumah kami
masing-masing. Lucy terbaring di pekuburan keluarganya, di makam indah di tanah
pekuburan yang sepi, jauh dari keramaian kota London, di mana udara masih segar
dan matahari terbit di Hampstead Hill, dan di mana bunga-bunga liar tumbuh
sendiri. Maka kuakhiri catatan harian ini. Hanya Tuhan yang tahu apakah aku akan mulai
menulis lagi atau tidak. Bila itu kulakukan, atau bahkan bila aku membuka buku
ini lagi, kurasa tulisanku adalah mengenai orang-orang lain. Maka di sini, di
mana roman kehidupanku sudah kukisahkan, dan sebelum aku memulai lagi pekerjaan
hidupku, kutuliskan dengan sedih dan tanpa harapan, perkataan "tamat".
WESTMINISTER GAZETTE, 25 SEPTEMBER
SUATU MISTERI DI HAMPSTEAD
Saat ini penduduk di Hampstead sedang mengalami cobaan berupa serangkaian
peristiwa yang 348 kelihatannya sama dengan apa yang disebut oleh para penulis berita utama sebagai
"Kengerian Kensington" atau "Wanita Penikam" atau "Wanita Berpakaian Hitam".
Selama dua tiga hari terakhir ini telah terjadi beberapa peristiwa hilangnya
anak-anak, atau yang lupa pulang setelah bermain-main di padang rumput. Dalam
semua peristiwa itu, anak-anak itu terlalu kecil untuk memberikan keterangan
yang benar. Tapi secara umum alasannya adalah bahwa dalam peristiwa-peristiwa
itu, mereka selalu bersama seorang "setan wanita". Mereka selalu hilang malam
hari, dan pada dua peristiwa, anak-anak itu baru ditemukan pagi-pagi keesokan
harinya. Anggapan umum di sekitar tempat itu adalah, karena anak yang pertama
memberikan alasan bahwa ia bersama seorang "setan wanita", maka yang lain-lain
ikut-ikutan memberikan alasan itu pula. Itulah alasan yang paling masuk akal,
karena permainan yang paling disukai anak-anak sekarang adalah saling melarikan
diri selama masa-masa tertentu. Seorang koresponden menulis bahwa lucu sekali
melihat anak-anak itu berpura-pura menjadi "setan wanita" itu. Katanya beberapa
pelukis karikatur kita bisa belajar dari keadaan aneh itu, dalam membandingkan
kenyataan dengan gambarannya. Bahwa "setan wanita" itu memegang peran penting
dalam peristiwa-peristiwa khayal itu, sesuai benar dengan asas-asas umum dari
sifat manusia. Seenaknya saja koresponden kami menulis bahwa bintang film Ellen
Terry sekalipun 349 takkan bisa menyamai kecantikan yang ditirukan oleh anak-anak berwajah kotor
itu. Namun mungkin ada sisi serius dari peristiwa itu, karena beberapa dari anak-anak
yang hilang malam harinya menderita luka kecil di lehernya. Agaknya luka-luka
itu disebabkan oleh gigitan tikus atau anjing kecil. Dan meskipun tak besar
pengaruhnya, agaknya binatang apa pun yang melukai mereka, memiliki sistem
tersendiri. Polisi di bagian itu mendapat instruksi untuk mengawasi benar-benar
anak-anak yang tersesat itu, terutama bila mereka masih amat kecil sekali, di
Hampstead dan sekitarnya. Juga mencari kalau-kalau ada anjing tersesat di
sekitar tempat itu. WESTMINISTER GAZETTE, 25 SEPTEMBER
BERITA ISTIMEWA KENGERIAN HAMPSTEAD SEORANG ANAK LAGI LUKA -SETAN WANITA" Kami baru saja mendapat laporan bahwa seorang anak lagi hilang semalam, dan baru
menjelang siang tadi ditemukan di bawah semak-semak di daerah bukit Shooter di
Hampstead Heath, yang mungkin sangat jarang dilewati orang daripada bagianbagian yang lain. Anak itu men
350 derita luka kecil di lehernya seperti terlihat pula pada anak-anak lain dalam
peristiwa yang sama sebelumnya. Ia amat lemah dan kurus. Setelah mulai sembuh,
dia juga punya cerita yang sama, yaitu bahwa ia dilarikan oleh "setan wanita".
351 T am am j" a oa AN i ' 01 99 5.4 Bab 14 CATATAN HARIAN MINA BARKER
23 September. Setelah semalam gelisah, Jonathan sekarang sudah sehat. Aku ?senang sekali ia banyak pekerjaan, karena dengan begitu pikirannya akan teralih
dari hal-hal mengerikan itu. Aku juga senang sekali karena ia kini tidak lagi
merasa terlalu berat memikul tanggung jawab dalam kedudukannya yang baru. Aku
tahu ia tak mau menipu dirinya, dan kini aku amat bangga melihat Jonathan-ku
sudah maju dan bisa menyesuaikan diri dengan semua tugas yang dihadapinya. Hari
ini ia takkan pulang sepanjang hari, dan takkan bisa makan siang di rumah,
katanya. Pekerjaan rumah tanggaku sudah selesai, jadi akan kuambil catatan
hariannya sewaktu di luar negeri. Akan kukunci diriku di dalam kamar, dan aku
akan membacanya.... 24 September. Semalam aku tak sampai hati menulis. Catatan harian Jonathan yang?mengerikan itu membuatku sedih. Kasihan sekali kekasihku!
352 Betapa besar penderitaannya waktu itu, baik itu memang merupakan peristiwa
sebenarnya, maupun bila itu hanya imajinasinya saja. Apakah semuanya itu
ditulisnya setelah ia menderita demam otak, atau memang adakah dasar yang
sebenarnya" Kurasa aku takkan pernah tahu, karena aku tak berani mengemukakan
persoalan itu padanya.... Tapi pria yang kami lihat kemarin itu! Kelihatannya
Jonathan yakin benar bahwa itulah orangnya.... Kasihan dia! Mungkin pemakaman itu
telah mempengaruhi jiwanya,, hingga pikirannya melayang ke masa lalu.... Tapi ia
yakin sekali. Aku ingat, pada hari pernikahan kami ia berkata, "Asalkan aku
tidak mendapat tugas suci yang mengharuskan aku mengingat kembali saat-saat
mengerikan itu, baik dalam keadaan tidur maupun dalam keadaan sadar, dalam
keadaan gila ataupun waras." Agaknya ada benang yang tersambung pada kedua
peristiwa itu.... Count yang menakutkan itu telah datang ke London... Kalau ia
memang telah ada di London yang berpenduduk jutaan jiwa ini... Mungkin akan ada
tugas suci itu, dan bila memang ada, kita tak boleh menghindarinya. Aku akan
siap. Sekarang juga akan kuambil mesin tulisku, dan mulai menyalin catatan
harian Jonathan ini dengan mesin tik, supaya kami sudah siap bila ada orang lain
yang membutuhkannya. Dan bila diperlukan, mungkin aku pun siap untuk berbicara
atas nama Jonathan, karena ia tak boleh sampai menjadi kacau, dan tak boleh
diganggu atau disusahkan oleh hal apa pun. Kelak, bila Jonathan sudah sembuh"
353 benar dari gangguan sarafnya, mungkin ia mau menceritakan semuanya padaku, dan
aku bisa menanyakan hal-hal itu supaya aku memahaminya, dan tahu bagaimana aku
bisa menghiburnya. SURAT DARI VAN HELSING KEPADA MRS. HARKER
(rahasia) Dengan hormat, 24 September.
Maafkan saya menulis surat ini. Sebagai seorang teman, saya ingin menyampaikan
berita duka tentang kematian Miss Lucy Westenra. Berkat kebaikan hati Lord
Godalming, saya diizinkan membaca surat-surat Miss Lucy, baik yang resmi maupun
pribadi, karena saya sangat memikirkan beberapa hal penting demi kehidupan. Di
antara surat-surat itu saya temukan beberapa pucuk surat Anda, yang menunjukkan
betapa mesranya persahabatan Anda berdua, dan bahwa Anda sangat menyayanginya.
Dan, Madam Mina, demi kasih sayang itu, saya mohon Anda mau membantu saya. Saya
minta itu demi kebaikan orang-orang lain untuk memperbaiki suatu kesalahan
?besar dan menghapuskan kesulitan besar yang mungkin lebih serius daripada dugaan
Anda. Bolehkah saya menemui Anda" Anda bisa mempercayai saya. Saya adalah
sahabat Dr. Seward dan Lord Godalming (yaitu Arthur bagi Miss Lucy). Untuk
sementara, pertemuan itu saya rahasiakan dari semua orang. Bila Anda mengizinkan
saya datang, te mana dan kapan, saya akan segera datang ke
354 Exeter menemui Anda. Maafkan saya, Madam. Saya sudah membaca surat-surat Anda
pada Lucy yang malang, dan saya jadi tahu betapa baiknya hati Anda, dan betapa
besarnya penderitaan suami Anda. Jadi saya mohon, kalaupun saya tak bisa
meringankan penderitaannya, kita berusaha supaya kita tak sampai merugikannya.
Sekali lagi saya minta maaf.
Hormat saya, Van Helsing.
TELEGRAM DARI MRS. HARKER KEPADA VAN HELSING
25 September. Datanglah hari ini dengan kereta api jam sepuluh lewat ?seperempat, kalau masih sempat Bisa menerima Anda setiap saat
Wilhelmina Harker. CATATAN HARIAN MINA HARKER
25 September. Mau tak mau, aku merasa tegang dengan makin mendekatnya saat
?kunjungan Dr. Van Helsing. Kuharap dengan kunjungannya itu akan terbukalah
rahasia pengalaman Jonathan yang menyedihkan. Dan karena dialah yang merawat
Lucy selama sakit sampai akhir hayatnya, maka ia pasti bisa menceritakan
segalanya tentang sahabatku tercinta itu. Dan memang itulah tujuan
kedatangannya, yaitu menanyakan tentang Lucy dan kebiasaannya berjalan dalam
tidur, bukan mengenai Jonathan. Kalau begitu, aku takkan pernah
355 tahu keadaan yang sebenarnya! Bodoh sekali aku! Catatan harian yang mengerikan
itu telah mencekam imajinasiku, dan mewarnai segala-galanya dengan warnanya
sendiri. Kedatangan sang Profesor tentu sehubungan dengan Lucy. Kebiasaan itu
timbul kembali pada dirinya, dan malam yang mengerikan di tebing karang itu
pasti telah membuatnya sakit. Gara-gara masalah-masalahku sendiri, aku hampir
lupa betapa parahnya sakitnya setelah itu. Ia pasti sudah bercerita pada
Profesor mengenai petualangannya tidur berjalan di tebing karang itu, dan bahwa
aku tahu semuanya tentang itu. Dan kini profesor itu menginginkan aku yang
menceritakannya supaya ia mengerti. Kuharap tindakanku waktu itu benar, yaitu
dengan tidak menceritakannya pada Mrs. Westenra. Aku takkan pernah memaafkan
diriku bila gara-gara perbuatanku, betapapun kecilnya, aku jadi merugikan Lucy.
Aku juga berharap Prof. Van Helsing tidak akan menyalahkan aku. Begitu banyak
masalahku akhir-akhir ini, hingga rasanya aku takkan bisa menanggung lebih
banyak lagi. Kurasa menangis kadang-kadang ada baiknya bagi kita seperti hujan yang
?membersihkan udara. Mungkin gara-gara membaca catatan harian itu kemarin, hatiku
jadi risau, lalu tadi pagi Jonathan pergi dan takkan pulang selama sehari
semalam. Inilah perpisahan kami yang pertama sejak kami menikah. Kuharap
kekasihku bisa menjaga dirinya, dan kuharap tak ada yang merisaukannya.
Sudah jam dua, sebentar lagi Dokter datang.
356 Aku takkan mengatakan apa-apa tentang catatan harian Jonathan, kecuali kalau ia
menanyakannya. Aku senang catatanku sendiri sudah kusalin dengan mesin tik,
sehingga bila ia bertanya tentang Lucy, itu bisa kuserahkan padanya, supaya ia
tak perlu bertanya terlalu banyak.
Kemudian. Profesor tadi datang dan sudah pergi lagi. Pertemuan yang aneh dan
?membuat kepalaku berputar-putar! Aku merasa seperti dalam mimpi. Apakah semua
itu mungkin, atau hanya sebagian saja yang benar" Sekiranya aku belum membaca
catatan Jonathan, pasti aku takkan bisa menerimanya sebagai suatu kemungkinan.
Kasihan, Jonathan tersayang! Betapa berat penderitaannya. Tolong, Tuhan, jangan
biarkan ini merisaukannya lagi. Aku akan berusaha mencegahnya. Tapi, betapapun
menakutkan dan mengerikan akibatnya, akan bisa pula merupakan hiburan atau
bantuan baginya, bila diketahuinya bahwa mata, telinga, dan otaknya tidak
menipunya, dan itu memang benar. Mungkin keragu-raguannyalah yang selalu
membayanginya. Bila keraguan itu dihilangkan entah dalam keadaan bangun atau ?mimpi dan terbukti benar, ia akan merasa lebih puas, dan bisa menanggung shock
?dengan lebih baik. Bila Prof. Van Helsing memang bersahabat dengan Arthur dan Dr. Seward, dan bila
mereka sampai memintanya datang dari Negeri Belanda, pasti ia seorang pria yang
baik dan amat pintar. Bila melihatnya nanti, aku akan bisa merasa
357 bahwa ia memang orang yang baik, ramah, dan berbudi luhur. Bila ia datang besok,
aku akan bertanya tentang Jonathan, lalu, ya Tuhan, semoga semua kesedihan dan
rasa khawatir ini berakhir dengan baik.
Dulu aku pernah berpikir ingin berlatih mewawancarai orang. Seorang teman
Jonathan yang bekerja di harian The Exeter News berkata bahwa yang terpenting
dalam pekerjaan itu adalah ingatan kita kita harus mampu menuliskan dengan
?tepat, hampir setiap perkataan yang diucapkan seseorang, meskipun sesudahnya
kita harus memperbaiki beberapa di antara kata-kata itu. Pertemuanku dengan Dr.
Van Helsing akan merupakan suatu wawancara langka. Aku akan mencoba mencatatnya
kata demi kata. Jam setengah tiga terdengarlah ketukan itu. Aku mengumpulkan seluruh
keberanianku, dan menunggu. Beberapa menit kemudian, Mary membuka pintu dan
memberitahukan, "Prof. Van Helsing."
Aku bangkit, lalu membungkuk, dan ia mendatangiku. Tubuhnya sedang-sedang saja,
meskipun cukup kekar. Bahunya tertarik ke belakang dan dadanya bidang, sedangkan
lehernya seimbang dengan bobot dan kepalanya. Bentuk kepalanya segera memberi
kesan bahwa dia seorang pemikir dan memiliki kekuatan batin. Kepala itu anggun,
berukuran biasa dan melebar di bagian belakang telinga. Wajahnya yang tercukur
licin memperlihatkan dagu segi empat dan keras, mulutnya
358 yang lebar menunjukkan tekad sangat ekspresif. Hidungnya berukuran sedang, agak
lurus dengan cuping yang sensitif dan cepat bergerak. Hidung itu tampak melebar
bila alisnya yang tebal berkerut dan mulutnya tertutup rapat. Dahinya lebar dan
halus, mula-mula naik dengan lurus, kemudian melandai ke belakang di atas dua
benjolan yang letaknya saling berjauhan. Dahinya sendiri berhentak sedemikian
rupa, hingga rambutnya yang berwarna kemerahan tak mungkin bisa jatuh ke situ,
melainkan jatuh ke belakang dan ke samping secara wajar. Matanya yang besar dan
berwarna biru tua, terpisah jauh satu sama lain. Mata itu cepat berubah, bisa
lembut bisa keras, sesuai dengan suasana hatinya. Ia mulai berbicara dengan
berkata, "Mrs. Harker, bukan?" Aku membungkuk membenarkan.
"Yang dulu bernama Miss Mina Murray?" Aku membungkuk lagi.
"Yang ingin saya datangi adalah Miss Murray yang bersahabat baik dengan Lucy
Westenra, gadis malang itu. Madam Mina, saya datang demi yang sudah meninggal."
"Sebagai seorang teman yang sudah banyak menolong Lucy Westenra, Anda boleh
minta apa saja dari saya, Profesor." Kuulurkan tanganku. Ia menjabatnya, lalu
berkata dengan lembut, "Oh, Madam Mina, saya sudah tahu bahwa sahabat gadis malang yang serupa dengan
bunga lili itu pastilah orang yang baik. Tapi saya masih
359 harus membuktikannya...." Ia mengakhiri kata-katanya dengan membungkuk sopan.
Kutanyakan padanya apa yang akan ditanyakannya, lalu ia langsung mulai,
"Saya sudah membaca surat-surat Anda pada Miss Lucy. Maafkan saya, tapi saya
harus mulai menanyakan beberapa hal, dan saya tak tahu kepada siapa saya harus
bertanya. Saya tahu bahwa Anda pernah bersama dia di Whitby. Kadang-kadang dia
menulis dalam buku catatan harian nya jadi Anda tak perlu terkejut, Madam Mina.?Kebiasaan menulis itu dimulainya setelah Anda pergi. Katanya dia meniru
kebiasaan Anda dan di dalam buku catatan itu tertulis tentang kebiasaannya
?tidur berjalan, dan Anda pernah menyelamatkannya. Jadi, dalam keadaan bingung
saya pun mendatangi Anda, dan meminta kebaikan hati Anda untuk menceritakan
semua yang Anda ingat"


Dracula Karya Bram Stoker di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Saya rasa saya bisa menceritakan semuanya, Prof. Van Helsing."
"Wah, kalau begitu Anda memiliki ingatan kuat tentang fakta-fakta. Apakah juga
mengenai hal-hal sekecil-kecilnya sekalipun" Wanita-wanita muda biasanya tidak
begitu." "Tidak, Dokter, tapi saya menuliskannya waktu itu. Akan saya perlihatkan pada
Anda kalau Anda mau."
"Oh, Madam Mina. Itu akan merupakan bantuan yang amat besar. Saya sangat
berterima kasih." Timbul keinginanku untuk mempermainkannya
360 sedikit mungkin itu semacam rasa tak rela dalam memberikan sesuatu. Maka
?kuberikan padanya catatanku yang ditulis dengan huruf steno. Diterimanya buku
itu dengan sikap berterima kasih, lalu katanya,
"Bolehkah saya membacanya?"
"Silakan," kataku setenang mungkin. Dibukanya buku itu, tapi seketika wajahnya
jadi kecewa. Lalu ia bangkit dan membungkuk.
"Anda memang seorang wanita yang amat pandai!" katanya. "Saya sudah lama tahu
bahwa Mr. Jonathan harus banyak bersyukur bisa menikahi Anda. Lihatlah, istrinya
mempunyai begitu banyak kemampuan. Tapi maukah Anda menolong membacakannya untuk
saya" Soalnya saya tak bisa membaca huruf steno."
Lelucon kecilku berhasil, dan aku jadi agak malu. Maka kuambil lembaran yang
sudah kuketik dari keranjang kerjaku, dan kuberikan padanya.
"Maafkan saya," kataku. "Saya tak bisa berbuat lain. Tadi saya kira Anda ingin
bertanya tentang Lucy, tapi Anda tak punya waktu untuk menunggu bukan karena
?saya, tapi karena saya tahu waktu Anda amat berharga saya sudah mengetiknya
?untuk Anda." Dan ia menerimanya, matanya berseri. "Anda baik sekali," katanya. "Bolehkah saya
membacanya sekarang" Mungkin nanti saya perlu' menanyakan beberapa hal, kalau
sudah selesai membaca."
"Tentu," kataku, "silakan membaca, sementara saya menyiapkan makan siang. Nanti
Anda boleh 361 mengajukan pertanyaan-pertanyaan Anda, sementara kita makan."
Ia membungkuk, lalu duduk di sebuah kursi yang membelakangi lampu, dan langsung
asyik membaca surat-surat itu, sementara aku pergi mengatur makan siang,
terutama supaya ia tidak merasa terganggu. Waktu aku kembali, kutemukan ia
sedang berjalan hilir-mudik di kamar itu dengan langkah-langkah panjang,
wajahnya merah karena kacau. Ia cepat-cepat mendatangiku, lalu menggenggam kedua
belah tanganku. "Aduh, Madam Mina^" katanya, "bagaimana saya bisa mengatakan betapa besar utang
budi saya pada Anda" Kertas ini memberikan penerangan bagaikan sinar matahari.
Dia telah membukakan mata saya. Saya merasa linglung, silau karena banyaknya
sinar. Tapi di balik cahaya itu, awan gelap masih selalu membayang. Anda pasti
tak mengerti. Namun demikian, saya amat berterima kasih pada Anda. Anda wanita
yang amat pandai, Madam." Kata-kata itu diucapkannya dengan khidmat "Kapan saja
saya, Abraham Van Helsing, bisa berbuat sesuatu bagi Anda dan keluarga Anda,
saya percaya Anda tentu mau memberitahu saya. Amat menyenangkan dan membanggakan
bila saya boleh memberikan jasa saya sebagai seorang sahabat. Semua yang sudah
saya pelajari, apa saja yang bisa saya lakukan, adalah bagi Anda dan orang-orang
yang Anda cintai. Dalam hidup ini ada sisi-sisi gelap dan sisi terangnya.
Andalah sisi terang itu. Anda akan hidup berbahagia dan
T .AMAN tiACJkAN YSOYAKArfTA
senang, dan suami Anda beruntung telah mendapatkan Anda."
"Ah, Dokter, Anda terlalu memuji saya, padahal... padahal Anda tidak mengenal
saya." "Tidak mengenal Anda" Saya yang sudah begini tua, yang sepanjang hidup sudah
mempelajari manusia, baik pria maupun wanita, saya yang telah mengkhususkan diri
pada otak manusia dan segala sesuatu yang berhubungan dengan itu dan yang
merupakan hasil kerja otak itu! Apalagi saya telah membaca catatan harian Anda,
yang dengan kebaikan hati Anda telah Anda salinkan untuk saya, catatan yang
setiap barisnya bernapaskan kebenaran. Saya, yang sudah membaca surat-surat Anda
yang manis pada Lucy yang malang, mengenai pernikahan dan keyakinan Anda,
bisakah Anda katakan bahwa saya tidak mengenal Anda" Oh, Madam Mina, wanitawanita yang baik sepanjang hidupnya setiap saat mengucapkan hal-hal yang terbaca
oleh malaikat dan kami kaum pria yang punya keinginan untuk tahu, memiliki
sesuatu yang menyerupai mata malaikat Suami Anda berbudi luhur, Anda pun
demikian, karena Anda yakin, dan keyakinan tak mungkin ada pada sifat jahat Nah,
bagaimana keadaan suami Anda" Apakah dia sehat-sehat saja" Apakah demam itu
sudah hilang sama sekali" Dan apakah dia sudah kuat dan bersemangat?" Di sini
kulihat peluang untuk menanyakan tentang Jonathan padanya, jadi aku berkata,
363 "Dia sudah hampir pulih, tapi dia tertekan sekali oleh kematian Mr. Hawkins."
Sang Profesor menyela, "O, ya, saya tahu, saya tahu. Saya sudah membaca dua
surat Anda yang terakhir." Kataku lagi,
"Saya rasa hal itu membuatnya kacau lagi. Waktu kami berada di kota pada hari
Kamis yang lalu, dia mengalami semacam shock lagi."
"Mengalami shock" Begitu cepat setelah demam otak itu" Itu tak baik. Shock macam
apa itu?" "Dia merasa melihat seseorang yang mengingatkannya pada sesuatu yang mengerikan,
sesuatu yang menyebabkannya menderita demam otak itu." Pada saat itu, aku serasa
dikuasai oleh berbagai emosi yang menyerang secara mendadak. Rasa ibaku pada
Jonathan, kengerian yang telah dialaminya, misteri menakutkan sebagaimana yang
tertulis dalam buku catatan hariannya, dan semua rasa takut yang terpendam dalam
diriku, semuanya datang menyerang sekaligus. Kurasa aku jadi histeris, sebab aku
lalu menjatuhkan diri dengan berlutut, dan mengangkat tanganku ke arah sang
Profesor. Kumohon padanya untuk menyembuhkan suamiku. Diambilnya tanganku, lalu
diangkatnya aku, dan didudukkannya aku di sofa. Kemudian ia duduk di sampingku,
sambil tetap menggenggam tanganku. Dengan manis ia berkata,
"Hidup saya gersang dan sepi, dan penuh dengan pekerjaan, hingga saya tak punya
banyak waktu untuk menjalin persahabatan. Tapi sejak saya diminta datang kemari
oleh sahabat saya John 364 Seward, saya jadi mengenal banyak sekali orang baik, dan melihat lebih banyak
keluhuran budi. Hal ini menambah rasa sepi dalam hidup saya, sejalan dengan
bertambahnya usia. Jadi percayalah bahwa saya datang kemari dengan perasaan
sangat menghargai Anda, karena Anda telah memberi saya harapan bukan yang ?berhubungan dengan apa yang saya cari, tapi bahwa masih banyak wanita baik yang
masih bisa membahagiakan hidup wanita wanita luhur yang hidup serta
?keyakinannya bisa memberikan" pelajaran baik pada anak-anak yang akan
dilahirkannya. Saya senang, senang sekali, karena di sini saya bisa berguna bagi
Anda. Kalaupun suami Anda menderita, penderitaannya masih berada dalam lingkup
bidang studi dan pengalaman saya. Dan saya berjanji akan melakukan segalagalanya untuknya dengan segala senang hati segala-galanya, untuk menjadikan
?hidupnya kuat dan tegar, dan menjadikan hidup Anda berbahagia. Sekarang Anda
harus makan. Anda terlalu tegang, dan mungkin rasa khawatir Anda terlalu
berlebihan. Suami Anda, Jonathan, tentu tak suka melihat Anda begitu pucat, dan
tak baik baginya melihat sesuatu yang tak disukainya pada diri orang yang
dicintainya. Oleh karenanya, demi dia, Anda harus makan dan tersenyum. Anda
telah menceritakan segala-galanya tentang Lucy. Sekarang jangan kita bicarakan
tentang itu lagi, karena itu akan membuat Anda sedih. Malam ini saya akan
menginap di Exeter, sebab saya ingin berpikir. tentang apa yang telah Anda
ceritakan 365 ] pada saya. Setelah berpikir, saya akan mengajukan beberapa pertanyaan lagi kalau
boleh. Anda juga boleh menceritakan semua kesulitan Jonathan, suami Anda,
sebanyak yang Anda ketahui: Tapi tidak sekarang. Sekarang Anda harus makan.
Sesudah itu, Anda boleh menceritakan segala-galanya."
Setelah makan dan kembali ke ruang tamu utama, ia berkata,
"Nah, sekarang ceritakanlah semuanya tentang suami Anda." Setelah tiba waktunya
harus berbicara dengan orang yang sangat berilmu itu, aku jadi takut kalau
"kalau aku nanti dianggapnya lemah dan bodoh, dan Jonathan dianggapnya gila,
karena catatan harian itu memang aneh sekali. Sebab itu aku jadi bimbang. Tapi
ia begitu baik, dan ia telah berjanji untuk membantu. Aku percaya padanya. Jadi
aku berkata, "Prof. Van Helsing, apa yang akan saya ceritakan ini aneh sekali, jadi saya
harap Anda tidak menertawakan saya maupun suami saya. Sejak kemarin saya merasa
penuh keraguan. Jadi Anda harus berbaik hati pada saya, dan jangan menganggap
saya bodoh karena saya mau percaya akan hal-hal aneh itu, meskipun hanya
setengah percaya saja." Baik dengan sikap maupun dengan kata-katanya, ia
meyakinkan diriku dan berkata,
"Ah, anak manis, kalau saja Anda tahu betapa anehnya persoalan yang menyebabkan
saya harus datang kemari, maka Andalah yang akan menertawakan saya. Saya sudah
belajar untuk tidak meremehkan keyakinan siapa pun, betapapun anehnya.
366 Saya selalu mencoba menghadapi sesuatu dengan pikiran terbuka. Dan bukanlah halhal biasa dalam hidup ini yang bisa menutupinya, melainkan hal-hal aneh yang
luar biasa, hal-hal yang membuat orang-orang merasa ragu apakah dirinya waras
atau gila." "Terima kasih, terima kasih, beribu-ribu terima kasih! Anda telah mengurangi
beban pikiran saya. Kalau Anda mau, akan saya ambilkan sesuatu untuk Anda baca.
Bacaan itu panjang, tapi saya sudah mengetiknya. Bacaan itu akan lebih
menjelaskan pada Anda tentang kesulitan-kesulitan saya dan Jonathan. Bacaan yang
saya "maksud itu adalah catatan harian Jonathan waktu dia berada di luar negeri
dan segala-galanya yang telah terjadi di sana. Saya tak berani mengatakan
sesuatu tentang hal itu. Anda baca dan nilai sendirilah. Dan bila kita bertemu
lagi, saya harap Anda mau berbaik hati untuk mengatakan pendapat Anda."
"Saya berjanji," katanya, waktu kuberikan berkas kertas-kertas itu. "Kalau
boleh, besok pagi saya akan datang menemui Anda dan suami Anda, secepat
mungkin." "Jonathan akan kembali jam setengah dua belas besok. Anda harus makan siang
bersama kami, dan Anda bisa kembali dengan kereta api cepat jam 15.34, dan tiba
di Paddington sebelum jam delapan." Ia heran bagaimana aku bisa hafal jadwaljadwal kereta api. Ia tak tahu bahwa aku sengaja menghafalkan semua jadwal
kereta api ke dan dari Exeter, supaya aku bisa membantu Jonathan kalau ia
terburu-buru. 367 Maka dibawanya berkas kertas-kertas itu pulang. Aku pun duduk berpikir entah ?memikirkan apa.
SURAT (DITULIS TANGAN) DARI VAN HELSING KEPADA MRS. HARKER
Madam Mina yth., 25 September, jam 6.
Telah saya baca semua catatan harian suami Anda yang luar biasa itu. Anda boleh
tidur nyenyak dengan tenang. Betapapun aneh dan mengerikannya catatan itu,
semuanya benari Saya berani bersumpah untuk itu. Bagi orang lain akibatnya
mungkin lebih buruk, tapi bagi Anda dan suami Anda, tak ada yang perlu
ditakutkan, la orang, hebat, dan berdasarkan pengalaman saya mengenai kaum pria,
dapat saya katakan bahwa seseorang yang berani berbuat seperti yang telah
dilakukannya, yaitu merayap menuruni tembok untuk masuk ke kamar itu yah,
?bahkan kemudian melakukannya lagi untuk kedua kalinya ia tak mungkin dicederai
?oleh shock untuk selama-lamanya. Saya berani menjamin bahwa otak dan jantungnya
baik-baik saja, meskipun saya belum bertemu dengannya. Jadi tenanglah. Saya
memang harus bertanya banyak padanya mengenai hal-hal lain. Beruntunglah saya
karena boleh mengunjungi Anda hari ini, karena saya telah mempelajari banyak hal
sekaligus sehingga saya bingung, dan saya harus berpikir.
Hormat saya, Abraham Van Helsing.
368 SURAT DARI MRS. HARKER KEPADA VAN HELSING
Prof. Van Helsing 25 September,
yang terhormat, jam 18.30 petang.
Terima kasih banyak atas surat Anda yang menyenangkan. Surat itu telah
meringankan beban pikiran saya. Namun bila itu benar, betapa banyaknya hal
mengerikan di dunia ini, dan betapa menakutkannya bila orang itu, monster itu,
benar-benar berada di London! Ngeri saya memikirkannya. Saat sedang menulis
surat ini, saya menerima telegram dan Jonathan, yang memberitahukan bahwa ia
akan berangkat naik kereta api jam 18.25 sore ini, dari Launceston dan akan tiba
di sini jam 20.18 malam, jadi saya tak perlu merasa takut malam ini. Sehubungan
dengan itu, bersediakah Anda mengubah jam kedatangan Anda, hingga kita tidak
makan siang bersama, melainkan sarapan bersama jam delapan besok" Apakah itu
tidak terlalu pagi bagi Anda" Bila Anda terburu-buru, Anda bisa pulang naik
kereta api jam 10.30, hingga Anda bisa tiba di Paddington jam 14.35. Tak usah
Anda balas surat ini, karena saya anggap saja Anda bersedia datang untuk sarapan
bersama kami, bila saya tidak mendengar berita apa-apa dari Anda.
Sahabat Anda yang setia, Mina Harker.
369 CATATAN HARIAN JONATHAN HARKER
26 September. Kusangka aku takkan menulis dalam buku harian lagi. Tapi ternyata?tiba saatnya aku menulis lagi. Waktu aku tiba di rumah semalam, Mina sudah
menunggu dengan makan malam. Setelah kami makan, ia bercerita tentang kunjungan
Prof. Van Helsing. Katanya ia telah memberikan dua buku catatan yang telah
diketiknya. Ia juga berkata betapa cemasnya ia memikirkan keadaanku.
Diperlihatkannya surat dokter itu, di mana dinyatakan bahwa semua yang kutulis
dalam catatanku memang benar. Berita itu serasa membuatku menjadi manusia baru.
Perasaan ragu akan kebenaran apa yang telah kutuliskan di situlah yang merusak
pikiranku. Aku merasa diriku tak punya kemampuan dan berada dalam kegelapan,
tanpa punya keyakinan. Tapi kini aku tahu, aku tak takut lagi. Bahkan pada Count
pun tidak. Jadi rupanya rencananya untuk datang ke London telah berhasil, dan
memang dialah yang kulihat itu. Ia telah menjadi lebih muda, tapi bagaimana itu
bisa terjadi" Van Helsing-lah orang yang akan membuka kedoknya dan mengusirnya
keluar, kalau ia memang manusia seperti yang diceritakan Mina. Kami tidur jauh
malam karena membicarakan hal itu.
Sekarang Mina sedang berpakaian, dan beberapa menit lagi aku akan pergi ke hotel
untuk menjemput Prof. Van Helsing....
Kurasa ia terkejut melihatku. Waktu aku masuk ke kamarnya dan memperkenalkan
diriku, di - 370 pegangnya pundakku lalu diputarnya wajahku ke arah lampu. Setelah memandangiku
dengan tajam, ia berkata,
"Tapi kata Madam Mina, Anda sakit, dan Anda baru saja mengalami shock hebat."
Rasanya lucu mendengar istriku disebut "Madam Mina" oleh orang tua yang berwajah
tegas ini. Aku tersenyum dan berkata,
"Saya memang sakit, dulu. Dan saya memang telah mengalami shock, tapi Anda lelah
menyembuhkan saya." "Bagaimana mungkin?"
"Lewat surat Anda pada Mina semalam. Saya ragu-ragu, lalu semuanya tampak tak
benar, dan saya lalu tak tahu apa yang bisa saya percayai. Saya bahkan tak tahu
lagi apakah saya bisa mempercayai apa yang ditangkap oleh pancaindera saya
sendiri. Karena tak tahu apa yang bisa saya percayai, saya jadi bingung tentang
apa yang harus saya lakukan. Jadi selama ini saya hanya mengerjakan apa yang.
merupakan kebiasaan dalam hidup saya saja. Lalu kebiasaan itu terasa tak berguna
lagi bagi saya, dan saya jadi tidak mempercayai diri saya sendiri. Dokter, Anda
tak dapat membayangkan apa artinya meragukan segala-galanya, termasuk diri
sendiri. Tidak, orang dengan alis seperti Anda pasti takkan bisa
membayangkannya." Kelihatannya ia senang, dan sambil tertawa ia berkata,
"Oh, rupanya Anda ahli firasat. Makin banyak saja yang saya pelajari di sini.
Saya senang sekali 371 boleh ikut Anda untuk sarapan bersama. Lalu, yah, izinkanlah seorang tua
memberikan pujiannya. Anda beruntung mendapatkan istri seperti itu."
Aku tak ingin mendengarkan ia memuji Mina terus-menerus, jadi aku hanya
mengangguk saja dan tidak berkata apa-apa.
"Dia benar-benar wanita c.ptaan Tuhan, yang diciptakan Nya untuk menunjukkan
pada kita, laki-laki dan wanita-wanita lain, bahwa surga itu ada di mana-mana,
dan bahwa cahayaNya bisa sampai ke bumi ini juga. Dia begitu jujur, manis,
luhur, sedikit sekali memikirkan dirinya sendiri. Sifat-sifat seperti itu besar
sekali artinya dalam zaman yang penuh dengan kesangsian dan egoisme ini.
Sedangkan Anda sendiri... Saya sudah membaca semua surat istri Anda pada Miss
Lucy, dan beberapa di antaranya menceritakan tentang Anda, jadi saya sudah
mengenal Anda beberapa hari setelah saya mengenal yang lain-lain. Tapi baru
kemarin malamlah saya baru melihat Anda yang sebenarnya. Mari kita berjabat
tangan, dan mari kita bersahabat selama hidup kita."
Kami berjabat tangan, dan ia berkata dengan sangat bersungguh-sungguh dan ramah
hingga leherku serasa tercekat,
"Nah, sekarang," katanya, "bolehkah saya meminta bantuan Anda lagi" Ada suatu
tugas besar yang harus saya kerjakan, dan langkah pertamanya adalah tahu. Dalam
hal itulah Anda bisa membantu saya. Bisakah Anda ceritakan apa yang terjadi


Dracula Karya Bram Stoker di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sebelum Anda berangkat ke Transylvania" Kelak
372 mungkin saya akan meminta bantuan lebih banyak lagi, bantuan yang lain jenisnya.
Tapi pertama-tama itu saja dulu."
"Tapi, Profesor," kataku, "apakah tugas Anda itu ada hubungannya dengan si
Count?" "Ada," katanya.
"Kalau begitu, saya akan membantu Anda dengan sekuat tenaga. Karena Anda akan
berangkat naik kereta api jam 10.30 nanti, Anda takkan sempat membacanya di
sini. Tapi saya akan mengambil berkas-berkas suratnya. Anda boleh membawanya
pulang, dan membacanya di dalam kereta api."
Setelah sarapan, aku mengantarnya ke stasiun. Saat akan berpisah, ia berkata,
"Maukah Anda datang ke London kalau saya undang, dengan mengajak Madam Mina
juga?" "Kami berdua akan datang kapan saja Anda ingini," sahutku.
Kubelikan dia surat-surat kabar pagi, dan surat kabar London yang semalam.
Sementara kami bercakap-cakap lewat jendela kereta api, sambil menunggu kereta
berangkat, ia membalik-balik surat-surat kabar itu. Agaknya tiba-tiba terbaca
olehnya sesuatu dalam salah satu surat kabar itu, yaitu Westminister
Gazette aku mengenalinya karena warnanya. Wajahnya jadi pucat. Dibacanya berita?itu sambil menggumam sendiri, "Mein Gottl Mein Gotfi.*Sudah begitu cepat! Sudah
begitu cepat!" Kurasa ia tak ingat lagi bahwa aku masih ada di situ saat itu.
Lalu peluit berbunyi, dan kereta api
373 mulai bergerak. Ia sadar, lalu menjulurkan tubuhnya ke luar jendela, dan
melambai sambil berseru, "Sampaikan salam saya pada Madam Mina. Saya akan
menulis surat secepat mungkin."
CATATAN HARIAN DR. SEWARD
26 September. Sesungguhnya memang tak ada yang disebut selesai itu. Belum
? sampai seminggu aku menuliskan "tamat" pada catatan harianku, sekarang aku sudah
mulai lagi, atau tepatnya melanjutkan rekaman yang sama. Sampai petang tadi aku
masih belum punya alasan untuk memikirkan apa yang telah terjadi. Pada dasarnya,
Renfield sudah waras. Ia sudah maju dalam urusan lalatnya, dan juga sudah mulai
dengan laba-labanya, jadi ia tidak menyulitkan aku. Aku menerima surat dari ^
Arthur, yang ditulisnya pada hari Minggu, dan dari surat itu aku* tahu bahwa
keadaannya sudah lebih baik. Quincey Morris masih menemaninya, dan itu sangat
membantu. Quincey orang yang penuh semangat Ia juga ikut menulis sebaris, dan
dari situ aku tahu bahwa keceriaan Arthur yang dulu sudah mulai pulih kembali.
Jadi aku tidak khawatir mengenai mereka. Mengenai diriku sendiri, aku tetap
bekerja dengan tenang, dengan semangat yang kumiliki sejak dulu, hingga bolehlah
kukatakan bahwa luka yang ditinggalkan oleh Lucy sudah sembuh. Tapi kini
semuanya terbuka kembali, dan bagaimana akhirnya, hanya Tuhan yang tahu. Kurasa
Van Helsing merasa ia tahu juga, tapi ia hanya mau berbicara seperlunya untuk
memenuhi 374 rasa ingin tahu kita. Kemarin ia pergi ke Exeter dan menginap di sana semalam.
Hari ini ia kembali. Ia menyerbu masuk ke kamarku kira-kira jam setengah enam,
dan menjejalkan harian Westminister Gazette terbitan semalam ke tanganku.
"Bagaimana pendapatmu tentang itu?" tanyanya sambil berdiri dengan lengan
terlipat. Aku melihat-lihat surat kabar itu, karena aku benar-benar tak tahu apa
maksudnya. Lalu diambilnya kembali surat kabar itu, dan ditunjukkannya suatu
berita mengenai anak-anak yang dipikat keluar dari kota Hampstead. Berita itu
mula-mula tidak begitu berarti bagiku, sampai pada bagian yang melukiskan lukaluka kecil berdarah di leher mereka. Aku teringat akan sesuatu, dan aku
mendongak. "Bagaimana?" tanyanya.
"Seperti keadaan Lucy."
"Dan bagaimana kesimpulanmu mengenai hal itu?"
"Jelas bahwa ada persamaan penyebabnya. Apa pun yang tlulu melukai Lucy, kini
melukai anak-anak itu." Aku tak begitu mengerti waktu ia menyahut
"Secara tak langsung, itu benar, tapi secara langsung, tidak."
"Apa maksud Anda, Profesor?" tanyaku. Aku cenderung untuk tidak terlalu serius
menanggapinya karena bagaimanapun juga, istirahat selama empat hari telah ?melepaskan aku dari ketegangan
375 yang membakar dan menyakiti, dan telah membantu memulihkan semangatku tapi
?waktu melihat wajahnya, aku jadi sadar. Tak pernah wajahnya sekeras itu. Bahkan
saat kami berada di tengah-tengah perasaan putus asa dalam menghadapi keadaan
Lucy pun tidak. "Tolong katakan saja!" kataku. "Saya tak berani' memberikan pendapat. Saya tak
tahu harus beranggapan apa, dan saya tak punya data untuk dijadikan dasar
pendapat saya." . "Apakah kau akan mengatakan bahwa kau sama sekali tidak menaruh curiga mengenai
penyebab kematian Lucy" Juga setelah melihat petunjuk-petunjuknya yang tidak
hanya bisa dilihat dari peristiwa-peristiwanya, melainkan juga dari yang telah
kuajarkan?" "Kematiannya disebabkan oleh kelemahan saraf sebagai akibat banyak kehilangan
darah." "Dan apa yang menyebabkan dia kehilangan darah itu?"
Aku menggeleng, la mendekat, lalu duduk di sampingku, dan berkata lagi,
"Kau orang pintar, John. Kau pandai berpikir, dan otakmu cerdas, tapi kau
terlalu berpraduga. Kau tidak menyuruh matamu melihat dan telingamu mendengar.
Apa-apa yang berada di luar kehidupan sehari-harimu tak berarti bagimu. Tidakkah
kau bisa menduga hal-hal yang tak bisa kaupahami" Bahwa ada orang-orang yang
bisa memahami hal-hal yang tak bisa dipahami oleh orang-orang lain" Tapi ada
pula hal-hal, baik yang T"*MN F* AC A AN
'" "vS W* ( YOGYAKARTA
lama maupun yang baru, yang tak boleh terlihat oleh mata manusia, karena mereka
tahu atau me-rasa tahu apa-apa yang telah diberitahukan oleh orang-orang lain ?padanya. Itulah kelemahan ilmu pengetahuan kita, yang menuntut penjelasan atas '
segala sesuatu, dan bila ada sesuatu yang tak dapat dijelaskan, dikatakan saja
bahwa itu tak perlu dijelaskan. Padahal setiap hari kita lihat di sekeliling
kita tumbuhnya keyakinan-keyakinan baru atau yang dianggap baru, padahal itu
sebenarnya keyakinan lama. Kurasa kau tak percaya akan adanya perubahan fisik,
kan" Juga tidak pada penjelmaan, bukan" Atau pada benda-benda angkasa. Juga
tidak pada kemampuan membaca pikiran, bukan" Atau hipnotisme..."
"Saya percaya pada yang terakhir itu," kataku. "Charcot telah membuktikannya
dengan baik." Sambil tersenyum ia berkata lagi, "Lalu kau merasa puas begitu saja" Dan kau
tentu mengerti bagaimana cara kerjanya. Kau mengikuti pikiran Charcot yang hebat
itu, memasuki jiwa pasien yang dipengaruhi. Sayang sekali Charcot sudah tak ada
lagi. Jadi, John, aku harus berkesimpulan bahwa kau hanya mau menerima fakta,
dan merasa puas dengan ruang kosong di antara dasar pendapat dan kesimpulan"
Begitu, bukan" Kalau begitu, karena aku pernah mempelajari soal otak, tolong
katakan bagaimana kau bisa menerima hipnotisme, tapi menolak kemampuan membaca
pikiran" Sebaiknya kukatakan saja, John, kini ada hal-hal dalam pengetahuan
perlistrikan yang di-377 anggap tidak sah oleh orang-orang yang telah menemukan listrik itu sendiri.
Selalu saja ada misteri dalam hidup ini. Mengapa seseorang seperti Methuselah
bisa hidup sampai sembilan ratus tahun, dan Old Parr sampai mencapai umur
seratus enam puluh sembilan tahun. Sedangkan Lucy yang malang, yang pembuluhpembuluh darahnya telah dialiri darah dari tubuh empat orang laki-laki, tak bisa
bertahan hidup satu hari saja lagi" Karena sekiranya dia bisa hidup satu hari
lebih lama, kita akan bisa menyelamatkannya. Tahukah kau semua misteri dalam
hidup dan mati" Tahukah kau tentang anatomi perbandingan" Dan bisakah kau
mengatakan mengapa ada laba-laba yang mati cepat dengan tubuh kecil, sedangkan
laba-laba besar ada yang bisa hidup selama berabad-abad di menara gereja tua di
Spanyol, dan terus tumbuh hingga waktu dia turun dia bisa meminum minyak dari
semua lampu di gereja itu" Bisakah kau mengatakan padaku mengapa di daerah
Pampas dan juga di tempat-tempat lain ada kelelawar yang datang malam hari dan
melukai urat ternak dan kuda, lalu mengisap darah binatang-binatang itu sampai
kering" Bahwa di beberapa pulau di laut-laut sebelah barat ada kelelawar yang
sepanjang hari bergantung pada pohon-pohon, bahkan ada yang ukurannya sebesar
buah atau kacang raksasa, dan kalau kelasi kelas kapal tidur di atas dek karena
kepanasan, kelelawar itu terbang dan turun mendatangi mereka... lalu lalu kelasi?kelasi itu di-378 temukan mati dalam keadaan pucat seperti Miss Lucy?"
"Ya, Tuhan, Prof," kataku terkejut. "Apakah maksud Anda Lucy meninggal karena
digigit oleh kelelawar semacam itu" Dan apakah hal semacam itu ada di London
ini, dalam abad kesembilan belas ini?"
Diisyaratkannya supaya aku menutup mulut, lalu ia berkata lagi,
"Bisakah kau mengatakan padaku mengapa pe-ny|i hidup lebih lama daripada manusia
selama beberapa generasi" Mengapa gajah hidup terus sampai sempat melihat
beberapa dinasti manusia" Dan mengapa burung beo tak pernah mati kalau hanya
digigit kucing atau anjing atau karena keluhan-keluhan lain" Bisa pulakah kau
mengatakan mengapa manusia percaya bahwa di mana pun juga, sepanjang masa, ada
manusia meskipun sedikit jumlahnya yang bisa hidup selamanya bila dibiarkan, ? ?dan bahwa memang ada pria dan wanita yang tak bisa mati" Kita semua tahu karena
?ilmu pengetahuan telah memberikan kesaksian atas fakta itu bahwa ada katak yang
?hidup terkurung dalam batu-batu karang selama beribu-ribu tahun, terkurung di
lubang kecil yang hanya cukup untuk tubuhnya, sejak dunia masih muda. Bisakah
kau menjelaskan bagaimana seorang fakir India bisa mematikan dirinya sendiri
lalu dikuburkan, peti matinya digembok, dan di atasnya ditaburkan benih padi,
lalu hasilnya dipanen, setelah itu benih ditaburkan lagi dan hasilnya dipanen
lagi, berulang 379 kali. Lalu orang-orang membuka peti mati yang gemboknya masih utuh itu, dan di
dalamnya masih terbaring si fakir India. Dia tidak mati, melainkan bangkit dan
hidup lagi di antara orang-orang lain seperti biasa.11
Di situ aku menyelanya. Aku jadi bingung, kepalaku sudah dipenuhinya dengan
peristiwa alam yang ganjil dan hal-hal yang tak mungkin tapi telah menjadi
mungkin, sehingga imajinasiku serasa terbakar. Aku jadi mendapat kesan samarsamar bahwa ia sedang memberi kuliah lagi padaku, seperti yang dulu dilakukannya
di ruang kerjanya di Amsterdam. Tapi waktu itu diajarkannya padaku supaya aku
selalu punya bahan pikiran. Sedangkan sekarang aku tak punya bahan itu untuk
membantu, padahal aku ingin bisa mengikutinya. Maka aku berkata,
JTrof, jadikanlah saya mahasiswa kesayangan Anda lagi. Tolong beritahu saya
dalilnya, supaya saya bisa memanfaatkannya waktu Anda melanjutkan penjelasan
Anda itu. Sekarang ini, pikiran saya hanya bisa mengikutinya point demi point,
seperti orang gila, bukannya sebagai seorang waras yang mengikuti suatu jalan
pikiran. Saya merasa seperti orang yang belum berpengalaman, yang harus bersusah
payah melewati sebuah rawa-rawa berkabut, melompat dari satu rumpun ke rumpun
lain, dalam usaha membabi buta untuk bergerak, tanpa tahu ke mana saya harus
pergi." "Itu suatu pengungkapan yang baik," katanya.
380 "Nah, akan kukatakan padamu. Dalilku hanya satu. Aku ingin kau percaya!"
"Percaya apa?" "Mempercayai hal-hal yang rasanya tak bisa kaupercayai. Coba kulukiskan. Aku
pernah mendengar tentang seorang Amerika yang sangat membatasi pengertian
kepercayaan, yaitu suatu kemampuan yang memungkinkan orang untuk mempercayai
hal-hal yang kita tahu tak benar. Pada dasarnya, aku memahami orang itu.
Maksudnya kita harus memiliki pikiran terbuka, dan tidak membiarkan suatu
kebenaran kecil menghalangi datangnya suatu kebenaran yang besar artinya. Bisa
disamakan dengan sebutir batu kecil yang merintangi kereta api. Pertama-tama
kita usahakan untuk menemukan kebenaran yang kecil itu dulu. Baik! Kita
menyimpannya dan kita mengakui keberadaannya, tapi jangan sampai kebenaran kecil
itu merasa bahwa dia adalah satu-satunya kebenaran di muka bumi ini."
"Jadi Anda ingin agar saya tidak membiarkan suatu keyakinan terdahulu sampai
merusak daya tampung pikiran saya terhadap suatu hal yang aneh. Benarkah
tafsiran saya mengenai pelajaran Anda itu?"
"Wah, kau masih bisa kuanggap mahasiswa kesayanganku rupanya. Tak rugi aku
mengajarmu. Bukan karena kau cepat menangkap, tapi karena kau telah mengambil
langkah pertama yang tepat untuk mengerti. Jadi kau beranggapan bahwa lubanglubang kecil di leher anak-anak itu dibuat
381 oleh sesuatu yang sama dengan yang telah membuat lubang pada leher Miss Lucy?"
"Saya rasa begitu." Ia bangkit, lalu berkata dengan bersungguh-sungguh,
"Kalau begitu kau keliru. Oh, alangkah baiknya seandainya hanya begitu saja
keadaannya. Kenyataannya lebih buruk daripada itu. Jauh lebih buruk!"
"Demi Tuhan, Profesor Van Helsing, apa maksud Anda?" seruku.
Diempaskannya tubuhnya ke sebuah kursi dengan rasa putus asa. Ia bertelekan pada sikunya di atas meja, dan
sambil menutupi wajahnya dengan kedua belah tangan, ia berkata,
"Lubang-lubang pada leher anak-anak itu dibuat oleh Miss Lucy!"
Bersambung ke Dracula 2. Scanned book (sbook) ini hanya untuk koleksi pribadi. DILARANG MENGKOMERSII.KAN
atau hidup anda mengalami ketidakbahagiaan dan ketidakberuntungan
BBSC -T: -eV-382?ANDA SUDAH BACA r
HUM M ! Vs"i -:sn*Hg" JS -tint;
? ? ? ?TERBANGNYA SANG RAJAWALI
. J?"h ^ meneSanskan tentang misi penyelamatan terhadap Kurt Steiner, seorang
perwira penting Jerman yanq menjadi tawanan di London. Himmler mengutus Liam
Devlin seorang penembak jitu IRA, untuk membebaskan Sanq Perwira.Devtin bergerak
cepat. Dan ia bukan hanya berhasil membebaskan Steiner, melainkan juga
membongkar rencana rahasia Himmler untuk menyingkirkan Hitler dan merebut
kekuasaan sebagai pimpinan tertinggi Kerajaan Ketiga
GRAMEDIA penerbit buku utama
ia Kegelapan Selama berabad abad ia memerintah gerombolan serigala, tikus, dan makhlukmakhiuk kegelapan yang tak bisa mati. la dapat berubah meniad; kelelawar,
bayangan, ataupun sinar bulan la merusak orang-orang yang tak bernoda dan
menghancurkan mareka yang tak berdada la datang dalam mimpi dan menyiksa |iwa
Kini ia berniat menguasai dunia
dan mengisap darah penghuninya.. selamanya Tapi ada enam orang "yang berani
menghadapinya Enam orang yang bertekad utuk memburunya dan menghancurkan kuasa |
ahatnya. Mina Harker. yang keberaniannya telah menyelamatkan suaminya dari
kegilsan, Jonathan Harker, penasihat hukum yang tanpa sadar telah membukakan
jalan baginya Quincey Morris, jutawan petualang. Lord Godalming, dan Dr John
Seward yang terpaksa membunuh wanita yang
sama-sama mereka cintai. dua kali. Dan Van Helsmg Pro! Abraham Van Helsmg Salusatunya orang yang mengetahui kekuatan makhluk ilu, serta bahaya yang mengancam
hkJup dan jiwa para pemburunya. Hanya dialah yang tahu ii a artinya menantang
kejahatan Oracula Penerbit PT G amcdia Pustaka Utama
Jl. Palmerah Selatan 24-2S U 6 Jakarta 10270
No Jil Lengkap ISBN 979-511-707-6 ISBN 979-511-709-2
Kuangkat tutup peti mati itu, dan apa yang kulihat buat jiwaku menggigil oleh
rasa takut. Count itu terbaring di situ, tapi ia seperti telah mendapatkan kembali separo
masa mudanya, karena rambut dan kumisnya yang sudah putih berubah menjadi kelabu
kehitaman. Bibirnya berlumuran darah segar yang menetes dari sudut-sudut
mulutnya, dan mengalir ke dagu dan lehernya. Makhluk mengerikan itu boleh
dikatakan memuntahkan darah. Ia terbaring bagaikan seekor lintah yang keletihan
karena kekenyangan. Senyum mengejek yang terbayang di wajahnya yang membengkak
itu membuatku amat marah.
Inilah makhluk yang sedang kubantu kepindahannya ke London, ke tempat selama
berabad-abad yang akan datang ia akan memangsa orang-orang tak berdaya. Kusambar
sebuah sekop, lalu kuhantamkan mata sekop ke wajah menjijikkan itu. Waktu itu
kulakukan, kepala makhluk itu berpaling dan matanya mengarah tepat kepadaku,
membelalak dengan sangat mengerikan. Aku terpaku. Sekop itu terlepas dari
tanganku. Yang terakhir kulihat adalah wajah yang bengkak, berlumuran darah, dan dihiasi
senyum jahat yang agaknya akan tetap dibawanya sampai ke neraka jahanam.
Scanned book (sbook) ini hanya untuk koleksi pribadi. DILARANG MENGKOMERSELKAN
atau hidup anda mengalami ketidakbahagiaan dan ketidakberuntungan
BBSC Sanksi Pelanggaran Pasal 44: Undang-undang Nomor 7 Tahun 1987 Tentang Perubahan
atas Undang-undang Nomor 6 Tabun 1982 Tentang Hak Cipla
1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu
tipuan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7
(tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 10O.O0O.0O0,- (seratus juta


Dracula Karya Bram Stoker di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

rupiah). 2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual
kepada umum suatu ciptaan atau barang basil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana
dimaksud dalam ayal (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama S (lima)
tahun dan/atau denda paling banyak Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).
Bram Stoker DRACULA 2 Scanned book (sbook) ini hanya untuk koleksi pribadi. DILARANG MENGKOMERSILEAN
atau hidup anda mengalami ketidakbahagiaan dan ketidakberuntungan
Raja Tengkorak 2 Pendekar Pulau Neraka 03 Lambang Kematian Raja Kera Iblis 2

Cari Blog Ini