Ceritasilat Novel Online

Juri Pilihan 8

Juri Pilihan The Runaway Jury Karya John Grisham Bagian 8


oleh Fitch dengan tipu daya liciknya.
521 'Tentu saja yakin. Tidak ada apa pun tentang Millie."
"Belakangan ini tingkahnya aneh," kata Marlee, berbohong.
Bagus, pikir Fitch. Racun Hoppy sedang bekerja.
"Bagaimana pendapat Nicholas mengenai Royce, anggota cadangan terakhir?" Fitch
bertanya. "Sampah putih. Bodoh. Gampang dimanipulasi. Jenis yang bisa kita jejali dengan
lima ribu dolar, dan kita pun akan mendapatkannya. Itulah alasan lain mengapa
Nicholas ingin menendang Savelle. Kita mendapatkan Royce, dan dia akan mudah
ditangani." Sikap biasa-biasa yang diperlihatkan Marlee mengenai suap-menyuap menghangatkan
hati Fitch. Berkali-kali, dalam sidang-sidang lain, ia pernah memimpikan untuk
menemukan malaikat-malaikat seperti Marlee, penyelamat kecil dengan tangan
lengket yang sangat berminat membereskan dewm juri untuknya. Ini hampir tak bisa
dipercaya! "Siapa lagi yang mungkin mau menerima uang?" ia bertanya dengan penuh semangat.
"Jerry melarat, punya banyak utang di meja judi, plus perceraian yang kacaubalau. Dia akan butuh sekitar 20.000. Nicholas belum mengambil kesepakatan
dengannya, tapi itu akan terjadi akhir pekan ini."
"Ini bisa jadi mahal," kata Fitch, mencoba menunjukkan sikap serius.
Marlee tertawa keras, dan terus tergelak-gelak, hingga Fitch terpaksa terkekehkekeh dengan lelucon-nya sendiri. Ia baru saja menjanjikan sepuluh juta dolar
pada Marlee, dan ia sedang dalam proses
522 menghamburkan dua juta lagi untuk pembela. Kliennya punya kekayaan sekitar
sebelas miliar dolar. Menit demi menit berlalu, dan beberapa waktu mereka lewatkan tanpa saling
menghiraukan. Akhirnya Marlee melihat jam tangan, dan berkata, "Catat ini,
Fitch. Sekarang pukul setengah empat, Waktu Amerika Timur. Uang itu tidak akan
berangkat ke Singapura. Aku ingin sepuluh juta ditransfer ke Hanwa Bank di
Netherlands Antilles, dan aku ingin hal ini dikerjakan segera."
"Hanwa Bank?" "Ya. Bank Korea. Uang itu tidak akan masuk ke rekeningku, tapi ke rekeningmu."
"Aku tidak punya rekening di sana "
"Kau akan membuka rekening per teleks." Ia mengeluarkan kertas-kertas terlipat
dari dalam dompet dan mendorongnya di meja. "Ini formulir dan instruksinya."
"Sudah terlambat untuk melakukannya hari ini," kata Fitch seraya mengambil
kertas-kertas itu. "Dan besok hari Sabtu."
'Tutup mulut. Fitch. Baca saja instruksinya. Segalanya akan berhasil baik kalau
kau menuruti apa yang diperintahkan. Hanwa selalu buka untuk pelanggan istimewa
Aku ingin uang itu diparkir di sana, dalam rekeningmu, selama akhir pekan."
"Bagaimana kau tahu uang itu ada di sana atau tidak?"
"Kau akan memperlihatkan bukti konfirmasi teleks itu. Uang itu berputar sebentar
sementara dewan juri berunding, kemudian meninggalkan Hanwa dan ma suk ke
rekeningku. Ini harus terlaksana Senin pagi."
523 "Bagaimana kalau dewan juri lebih awal sampai pada keputusan?"
"Fitch, kuberikan jaminan padamu, tidak akan ada vonis apa pun sampai uang itu
masuk ke rekeningku. Itu janji. Dan kalau entah bagaimana kau mencoba mencurangi
kami, aku juga bisa menjanjikan akan ada vonis besar untuk kemenangan penggugat
Besar sekali." "Sebaiknya jangan bicara mengenai itu."
"Baiklah. Semua ini sudah direncanakan dengan hati-hati, Fitch. Jangan
mengacaukannya. Kerjakan saja sesuai yang diperintahkan. Mulai dengan
mentransfernya sekarang."
Wendall rohr berteriak pada Dr. Gunther selama satu setengah jam, dan ketika
selesai. tak ada seorang pun yang tenang di dalam ruang sidang itu. Rohr sendiri
mungkin yang paling santai, sebab omongannya sama sekali tidak mengusiknya.
Semua orang lain muak dengan caci-makinya. Sekarang sudah hampir pukul lima,
hari Jumat, satu minggu lagi sudah berakhir. Satu akhir pekan lagi direncanakan
di Siesta Inn. Hakim Harkin khawatir dengan dewan jurinya. Jelas mereka bosan dan jengkel, jemu
duduk terpenjara dan mendengarkan kata-kata yang tidak lagi mereka pedulikan.
Para pengacara itu juga khawatir. Dewan juri tidak menanggapi kesaksian seperti
yang diharapkan. Bila tidak bergerak-gerak resah, mereka pasti mengangguk-angguk
mengantuk. Bila tidak menatap dengan pandangan kosong, mereka mencubit badan
sendiri agar tetap terjaga.
524 Tapi Nicholas sedikit pun tak peduli dengan rekan-rekannya. Ia ingin mereka
letih dan sampai ke tepi jurang pemberontakan. Suatu gerombolan membutuhkan
pemimpin. Selama reses sore, ia menyiapkan sepucuk surat pada Hakim Harkin, meminta sidang
itu diteruskan pada hari Sabtu. Persoalan ini sudah diperdebatkan saat makan
siang, tapi debat itu berlangsung hanya beberapa menit, sebab ia sudah
merencanakannya dan sudah memiliki semua jawaban. Mengapa duduk-duduk di kamar
motel, padahal mereka bisa duduk di boks juri, berusaha menyelesaikan maraton
ini" Dua belas orang lainnya dengan senang hati menambahkan tanda tangan mereka di
bawah tanda tangannya, dan Harkin tidak punya pilihan. Sidang pada hari Sabtu
merupakan sesuatu yang langka, tapi bukannya tak pernah ada, terutama dalam
sidang yang jurinya dikarantina.
Yang Mulia menanyai Cable mengenai apa yang akan mereka hadapi besok. dan Cable
dengan yakin meramalkan bahwa pihak pembela akan menyelesaikan kasus ini. Rohr
mengatakan penggugat tidak akan mengajukan bantahan. Sidang pada hari Minggu
merupakan sesuatu yang mustahil.
"Sidang ini akan selesai Senin sore," kata Harkin kepada juri. "Pembela akan
selesai besok, kemudian kita akan mendengarkan argumentasi penutup Senin pagi.
Saya perkirakan Anda akan menerima kasus ini untuk diputuskan sebelum tengah
hari Senin. Itulah yang terbaik yang bisa saya kerjakan Saudara-saudara "
Sekonyong-konyong merekahlah senyum di dalam
525 boks juri. Karena akhir sidang sudah di depan mata, mereka bisa bertahan
melewatkan satu akhir pekan lagi bersama-sama.
Makan malam dihidangkan di restoran steak terkenal di Gulfport, disusul dengan
kunjungan pribadi selama empat jam untuk malam ini. besok malam, dan Minggu. Ia
mempersilakan mereka pergi dengan permintaan maaf.
Sesudah juri berlalu, Hakim Harkin mengumpulkan kembali para pengacara itu
selama dua jam, memper-debatkan selusin mosi.
526 Tiga Puluh Tiga Hoppy datang terlambat, tanpa membawa bunga atau cokelat, tanpa sampanye atau
ciuman, tanpa apa pun kecuali jiwa tersiksa yang disandangnya. Di pintu, ia
menggenggam tangan istrinya, membimbingnya ke ranjang, duduk di tepinya dan
mencoba mengucapkan sesuatu sebelum tercekik. Ia membenamkan wajah ke dalam
tangannya. "Ada apa, Hoppy?" sang istri bertanya, terkejut dan yakin akan mendengar
pengakuan mengerikan. Akhir-akhir ini Hoppy seperti bukan dirinya sendiri.
Millie duduk di sampingnya, membelai lututnya, dan mendengarkan. Hoppy mulai
dengan menyemburkan ucapan betapa tolol dirinya. Berulang-ulang ia mengatakan
bahwa Millie takkan percaya pada apa yang telah ia lakukan, dan terus mengoceh
panjang-lebar mengenai betapa tolol dirinya, sampai akhirnya Millie bertanya
tegas, "Apa yang telah kaulakukan?"
Ia mendadak marah marah pada diri sendiri karena telah berbuat demikian konyol.?Ia mengertakkan gigi, mengulum bibir atasnya, memandang marah, dan mulai
bercerita tentang Mr. Todd Ringwald, KLX Property Group, Stillwater Bay, dan
Jimmy 527 Hull Moke. Ini perangkap! Ia sibuk mengurus diri sendiri, tidak keluar mencari
masalah, cuma mencan uang dari properti kecil yang menyedihkan, sekadar membantu
pasangan yang baru menikah untuk memiliki rumah kecil mereka. Kemudian laki-laki
ini datang dari Vegas, setelan jas bagus, gulungan tebal denah arsitek
yang ketika digelar di meja kerja Hoppy tampak seperti tambang emas
? ?Oh, bagaimana ia bisa begitu tolol! Ia tak bisa mengendalikan emosi dan mulai
menangis. Ketika ia sampai di bagian orang-orang FBI datang ke rumah, Millie tak bisa
menahan diri, "Ke rumah kita?"
"Ya. ya." "Oh, Tuhan! Di mana anak-anak?"
Maka Hoppy menceritakan bagaimana hal itu terjadi, bagaimana dengan tangkas ia
membawa Agen Napier dan Nitchman menyingkir dari rumah dan pergi ke kantornya,
tempat mereka memperlihatkan padanya... kaset itu!
Sungguh mengesalkan. Ia terperangkap.
Millie mulai menangis juga, dan Hoppy merasa lega. Mungkin sang istri tidak akan
terlalu berat memarahinya. Tapi masih ada lagi.
Ia sampai pada bagian ketika Mr. Cristano datang dan mereka bertemu di ata.s
perahu. Ada banyak orang, orang-orang yang sangat baik di Washington, yang
prihatin dengan sidang ini. Orang-orang Partai Republik dan semua itu. Kejahatan
itu. Dan, well, mereka mengambil kesepakatan.
Millie menyeka pipinya dengan punggung tangan, dan mendadak berhenti menangis.
"Tapi aku tidak 528 yakin ingin memberikan suara untuk perusahaan ro-kok itu," katanya, pusing.
Hoppy pun cepat-cepat menghentikan tangisnya. "Oh, itu hebat. Millie. Kirimlah
aku lima tahun ke penjara. supaya kau bisa menuruti nuranimu. Sadarlah."
"Ini tidak adil," kata Millie, sambil memandangi bayangannya sendiri pada cermin
di dinding di belakang lemari rias. Ia tertegun.
'Tentu saja ini tidak adil. Tidak adil pula bila bank menyita rumah kita karena
aku masuk penjara. Bagaimana dengan anak-anak, Millie" Pikirkanlah anak-anak
kita. Kita punya tiga anak di junior college dan dua di high school. Rasa
malunya saja sudah cukup berat, tapi siapa yang akan mendidik anak-anak?"
katanya. Hoppy bisa bicara lancar karena sudah berjam-jam mempersiapkan diri menghadapi
ini. Millie yang making merasa seolah-olah baru saja ditabrak bus. Ia tidak bisa
berpikir cukup cepat untuk mengajukan pertanyaan yang benar. Dalam situasi lain,
Hoppy mungkin akan kasihan padanya.
"Aku sungguh Uk bisa percaya." katanya.
"Maafkan aku, Millie. Aku menyesal. Aku sudah melakukan kesalahan besar, dan ini
tidak add bagi-mu." Ia membungkuk ke depan, sikunya ditopangkan pada lutut,
kepalanya tertunduk dalam sikap pasrah.
"Ini tidak adil bagi orang-orang dalam sidang ini."
Hoppy sama sekali tak peduli dengan orang-orang lain yang terlibat dalam sidang
ini, tapi ia menggigit lidahnya. "Aku tahu, Sayang. Aku tahu. Aku benar-benar
pecundang." 529 Millie menggenggam tangan suaminya dan mere-masnya. Hoppy memutuskan untuk
menuntaskannya. 'Tak seharusnya aku menceritakan semua ini padamu, Millie, tapi
ketika FBI datang ke rumah, aku berpikir untuk mengambil senapan dan mengakhiri
segalanya seketika itu juga di sana."
"Menembak mereka?"
"Bukan, aku sendiri. Meledakkan otakku."
"Oh, Hoppy." "Aku serius. Sudah berkali-kali aku memikirkan hal itu dalam seminggu terakhir
ini. Aku lebih suka menarik pelatuk daripada mempermalukan keluarga ku."
"Jangan tolol," kata Millie, dan mulai menangis kembali.
Pada mulanya, Fitch mempertimbangkan untuk me-malsukan transfer per teleks itu,
tapi sesudah dua kali menelepon dan dua kali mengirim faks kepada ahli-ahli
pemalsunya di Washington, ia memutuskan bahwa itu tidak aman. Marlee sepertinya
tahu segala seluk-beluk transfer per teleks, dan ia tidak tahu berapa banyak
yang diketahui Marlee mengenai bank di Netherlands Antilles itu. Dengan
ketepatannya bertindak, mungkin Marlee sudah memasang seseorang di sana,
menunggu transfer tersebut. Mengapa ambil risiko"
Sesudah menelepon kian-kemari, ia menemukan mantan pejabat Departemen Keuangan
di D.C. yang kini mengelola kantor konsultan sendiri, orang yang katanya tahu
segala seluk-beluk pergerakan uang dengan cepat. Fitch memberinya garis besar
per - 530 soalan, menyewanya per faks, lalu mengirimkan kopi instruksi Marlee. Perempuan
ini jelas tahu apa yang ia kerjakan, kata laki-laki itu, dan meyakinkan Fitch
bahwa uang itu aman. setidaknya dalam perpindahan pertama ini. Rekening baru itu
atas nama Fitch; wanita itu tidak akan punya akses ke sana. Marlee menuntut kopi
konfirmasi, dan laki-laki itu memperingatkan Fitch agar tidak memperlihatkan
nomor rekening dari bank asal maupun dari Hanwa di Karibia.
The Fund punya saldo sebesar enam setengah juta ketika Fitch mengambil
kesepakatan dengan Marlee. Hari Jumat, Fitch menelepon masing-masing CEO dari
The Big Four dan menginstruksikan mereka masing-masing untuk mentransfer dua
juta dolar. Dan ia tidak punya waktu untuk menjawab pertanyaan. Ia akan
menjelaskannya nanti. Pada pukul lima seperempat hari Jumat, uang itu meninggalkan rekening tanpa nama
milik The Fund pada bank di New York, dan dalam beberapa detik mendarat di Hanwa
Bank di Netherlands Antilles, tempat uang tersebut sudah ditunggu. Rekening baru
tersebut, rekening yang hanya bernomor, dibuka saat uang tersebut datang, dan
konfirmasi langsung difakskan ke bank asal.
Marlee menelepon pada pukul setengah tujuh, dan, tidaklah mengejutkan, ia tahu
bahwa transfer itu sudah terlaksana. Ia memerintahkan Fitch untuk menghapus
nomor rekening pada konfirmasi itu. sesuatu yang memang sudah direncanakan
Fitch, dan dengan faks mengirimkannya ke front desk Siesta Inn pada pukul 07.05
tepat. 531 "Apakah itu tidak terlalu riskan?" tanya Fitch.
"Kerjakanlah sesuai perintah. Fitch. Nicholas akan berdiri di sebelah mesin
faksimili. Petugas di sana menganggap dia menarik."
Pukul tujuh seperempat, Marlee menelepon kembali untuk melaporkan bahwa Nicholas
sudah menerima konfirmasi itu, dan dokumen itu tampak autentik. la memerintahkan
Fitch untuk datang ke kantornya pukul sepuluh pagi. Fitch dengan gembira
menyetujuinya. Meskipun belum ada uang yang berpindah tangan. Fitch serasa melambung dengan
keberhasilannya. Ia memanggil Jose" dan pergi berjalan-jalan, sesuatu yang ?jarang ia lakukan. Udara sejuk dan menyegarkan. Trotoar-trotoar itu kosong.
Pada saat ini, ada seorang anggota juri dalam karantina yang sedang memegang
sehelai kertas dengan angka "$10,000,000" tercetak dua kali di atas nya. Anggota
juri ini, dan seluruh dewan juri ini, milik Fitch. Sidang sudah berakhir. Sudah
pasti ia tidak akan tidur dan berkeringat dingin sampai ia mendengar pembacaan
vonis, tapi karena berbagai alasan praktis, sidang ini sudah selesai. Fitch
sudah menang lagi. Ia merebut kemenangan lagi pada saat-saat di ujung tanduk.
Kali ini harganya jauh lebih mahal, tapi demikian pula taruhannya. Ia dipaksa
mendengarkan omelan Jankle dan yang lain mengenai biaya operasi ini, tapi itu
sekadar formalitas. Mereka harus mengomel mengenai biaya. Mereka adalah
eksekutif perusahaan. Biaya yang sebenarnya adalah biaya yang tidak akan mereka sebut-sebut: harga
yang harus dibayar 532 bila kemenangan jatuh ke pihak penggugat, sudah pasti kemungkinan melebihi
sepuluh juta. dan jumlah yang tak terhitung saat gugatan lain datang membanjir.
I a layak mendapatkan saat-saat kesenangan yang langka ini, namun pekerjaannya
masih jauh dan selesai. la tak bisa beristirahat sampai ia tahu siapa Marlee
sebenarnya, dari mana asalnya, apa motivasi-nya, bagaimana dan mengapa ia
merancang rencana ini. Ada sesuatu di belakang sana yang harus diketahui Fitch,
dan sesuatu yang tidak diketahui itu membuatnya sangat ketakutan. Bila dan
ketika ia menemukan siapa Marlee sebenarnya, ia akan punya jawaban. Sebelum saat
itu tiba, vonisnya yang berharga masih belum aman.
Derrick berhasil sampai di lobi depan dan sedang menjulurkan kepala melalui
pintu yang terbuka, ketika seorang wanita muda dengan sopan mcnanyakan apa yang
ia inginkan. Wanita itu membawa setumpuk berkas dan kelihatannya cukup sibuk.
Saat itu menjelang pukul delapan, Jumat malam, dan kantor-kantor pengacara itu
masih sibuk. Yang ia inginkan adalah seorang pengacara, salah satu dari yang pernah ia lihat
di pengadilan yang mewakili perusahaan rokok, salah satu yang bisa diajaknya
duduk berunding dan bersepakat di balik pintu tertutup. Ia sudah mengerjakan
pekerjaan rumahnya, serta tahu nama Durwood Cable dan beberapa partnernya. Ia
sudah menemukan tempat ini, dan sudah dua jam menunggu di dalam mobilnya,


Juri Pilihan The Runaway Jury Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

melatih kata-katanya, menenangkan sarafnya, menge-533
rahkan keberanian untuk meninggalkan mobil dan berjalan melewati pintu depan.
Tidak ada satu pun wajah hitam lain di sana.
Bukankah semua pengacara itu bajingan" Ia perkirakan bila Rohr bersedia
menawarkan uang tunai, masuk akal bila semua pengacara yang terlibat dalam
sidang ini juga bersedia menawarkan uang. Ia punya sesuatu untuk dijual. Di luar
sana ada pembeli-pembeli kaya. Ini peluang emas.
Tapi kata-kata yang tepat tidak mau terucap ketika sekretaris itu menunggu dan
memandanginya, kemudian mulai melihat berkeliling, seolah-olah ia mungkin butuh
bantuan dengan situasi ini. Lebih dari satu-kali Cleve mengatakan bahwa ini
sangat ilegal, bahwa ia akan ditangkap bila terlalu tamak, dan rasa takut itu
tiba-tiba memukulnya, bak sebongkah batu.
"Uh, apakah Mr. Gable ada di tempat?" ia bertanya dengan penuh ketidakpastian.
"Mr. Gable?" tanya sekretaris itu, alisnya berkerut.
"Yeah, dia." "Tidak ada yang bernama Mr. Gable di sini. Siapa Anda?"
Sekelompok pengacara muda tanpa jas berjalan perlahan-Iahan di belakang
sekretaris itu, mengamatinya dari atas ke bawah, masing-masing tahu bahwa bukan
di situlah tempatnya. Derrick tidak punya apa-apa lagi untuk djtawarkan. la
yakin bahwa ia menemukan biro hukum yang tepat, tapi salah nama, salah
permainan, dan ia tidak berniat untuk pergi ke penjara.
"Saya rasa saya salah alamat" katanya, dan sekretaris itu memberikan senyum
kecil yang efisien kepadanya. Tentu saja kau salah alamat; sekarang
534 pergilah. Ia berhenti di sebuah meja di lobi depan dan mengumpulkan lima kartu
nama dari rak kuningan. Ia akan memperlihatkan ini pada Cleve, sebagai bukti
kunjungannya. Ia mengucapkan terima kasih pada sekretaris itu dan cepat-cepat berlalu Angel
sedang menunggu. Mjllie menangis, bergulak-gulik di tempat tidur sampai tengah malam, kemudian ia
memnkai pakaian favoritnya, sweat suit tua berwarna merah, ukuran XX-Large,
hadiah Natal dari salah satu anaknya bertahun-tahun yang lalu, dan diam-diam
membuka pintunya. Chuck, penjaga di ujung koridor, menegur-nya pelan. Ia cuma
mau cari makanan kecil, ia menerangkan, kemudian menyusuri koridor remang-remang
itu menuju Ruang Pesta, dan mendengar suara samar-samar. Di dalam, Nicholas
duduk seorang diri di sofa, makan popcorn dan meneguk air soda. Ia sedang
menonton pertandingan rugbi dari Australia. Jam malam yang diberlakukan Harkin
sudah sejak lama dilupakan.
"Mengapa selarut ini belum tidur?" Nicholas bertanya, mengecilkan suara TV layar
lebar di situ dengan remote. Millie duduk di kursi di dekatnya. membela-kangi
pintu. Matanya merah dan sembap. Rambutnya yang pendek kelabu acak-acakan. Ia
tak peduli. Millie tinggal di rumah yang terus-menerus terisi oleh anak-anak
remaja. Mereka datang dan pergi, tinggal, tidur, makan, nonton TV, menguras isi
lemari es, selalu melihatnya dalam sweater merah, dan ia tidak berniat
mengubahnya. Millie adalah ibu semua orang.
'Tidak bisa tidur. Kau?" katanya.
535 "Sulit untuk tidur di sini Mau popcorn?"
"Tidak, terima kasih."
"Apakah Hoppy datang malam ini?"
"Ya." "Kelihatannya dia laki-laki yang baik."
Ia membisu, lalu berkata. "Memang."
Mereka diam lebih lama, duduk membisu, memikirkan apa yang harus diucapkan
selanjutnya. "Kau mau nonton film?" akhirnya Nicholas bertanya.
"Tidak. Boleh aku tanya sesuatu?" kata Millie, sangat serius; Nicholas menekan
remote control dan TV itu mati. Ruangan itu kini hanya diterangi lampu meja yang
redup. "Tentu. Kau kelihatan resah."
"Memang. Ini pertanyaan tentang hukum."
"Aku akan coba menjawabnya."
"Oke." Ia menarik napas dalam-dalam dan meremas kedua tangannya. "Bagaimana
kalau seorang anggota juri yakin bahwa dia tidak bisa bersikap adil serta tidak
memihak" Apa yang harus dia lakukan?"
Nicholas memandang ke dinding, langit-Iangit. lalu minum seteguk. Perlahan-lahan
ia berkata, "Kurasa itu tergantung pada alasan di balik keputusannya."
"Aku tidak mengerti, Nicholas." Pemuda ini baik dan begitu cerdas. Putra bungsu
Millie ingin menjadi sarjana hukum, dan ia kerap kali berharap putranya secerdas
Nicholas. "Supaya sederhana, mari sisihkan saja hipotesis-nya," kata Nicholas. "Katakan
saja anggota juri itu kau, oke?"
"Oke." "Jadi, sejak sidang dibuka, telah terjadi sesuatu
536 yang akan mempengaruhi kemampuanmu bersikap adil dan tidak memihak?"
Perlahan-lahan Millie menyahut. "Ya."
Nicholas merenung sesaat. lalu berkata. "Kurasa itu tergantung apakah masalah
ini menyangkut sesuatu yang kaudengar di ruang sidang, atau sesuatu yang terjadi
di luar pengadilan. Sebagai anggota juri, kita memang akan jadi bias dan memihak
bersama jalannya sidang. Demikianlah kita sampai pada vonis. Tidak ada yang
keliru mengenai hal itu. Itu bagian dari proses pengambilan keputusan."
Millie menggosok mata kirinya, dan perlahan-lahan bertanya, "Bagaimana kalau
bukan begitu" Bagaimana kalau penyebabnya sesuatu di luar pengadilan?"
Nicholas tampak terperanjat mendengar ini. "Wah. Itu jauh lebih serius."
"Seserius apa?"
Untuk efek dramatis. Nicholas berdiri dan berjalan beberapa langkah ke kursi,
yang ditariknya ke dekat Millie; kaki mereka hampir bersentuhan.
"Ada apa, Millie?" ia bertanya lembut.
"Aku butuh bantuan, dan tidak ada siapa pun untuk berpaling. Aku terkurung di
tempat menyebalkan ini. jauh dari keluargn dan sahabat, dan tidak ada siapa pun
untuk berpaling. Bisakah kau meno-longku, Nicholas?"
"Akan kucoba." Matanya basah lagi untuk kesekian kali nya malam itu. "Kau pemuda yang baik. Kau
tahu hukum, dan ini masalah hukum. Tidak ada orang Iain yang bisa kuajak
bicara." Ia kini menangis, dan Nicholas mengangsurkan sehelai serbet kertas dari
meja. 537 Millie menceritakan segalanya
Lou drll terbangun tanpa alasan apa pun pada pukul dua dini hari, dan berpatroli
di koridor dengan mengenakan gaun tidur katunnya. Di dalam Ruang Pesta, ia
menemukan Nicholas dan Millie dengan TV dimatikan, tenggelam dalam percakapan,
dengan semangkuk popcorn di antara mereka. Nicholas bersikap sopan padanya
ketika menjelaskan bahwa mereka tidak bisa tidur, sekadar bercakap-cakap
mengenai keluarga. segalanya beres. Ia berlalu sambil menggeleng-gelengkan
kepala. Nicholas curiga ada perangkap, tapi ia tidak meng-ungkapkanuya pada Millie.
Begitu air matanya berhenti, Nicholas menanyai Millie dengan terperinci dan
membuat beberapa catatan Millie berjanji tidak akan melakukan apa-apa sampai
mereka bisa bicara lagi. Mereka suling mengucapkan selamat malam.
Nicholas pergi ke kamarnya. memutar nomor telepon Marlee, dan menutupnya ketika
Marlee menjawab dengan halo yang agak mengantuk. Ia menunggu dua menit, kemudian
memutar nomor yang sama. Telepon berdering enam kali, tidak dijawab, lalu ia
menutupnya. Sesudah dua menit kemudian, ia memutar nomor telepon genggam Marlee.
Marlee menjawabnya di dalam kamar kecil.
Ia menceritakan kisah Hoppy selengkapnya. Istirahat malam Marlee pun habis.
Begitu banyak pekerjaan yang harus diselesaikan secepatnya.
Mereka sepakat untuk mulai dengan nama Napier, Nitchman, dan Cristano.
538 Tiga Puluh Empat Ruang sidang itu tidak berubah pada hari Sabtu. Panitera yang sama memakai
pakaian yang sama dan menyibukkan diri dengan pekerjaan yang sama. Jubah Hakim
Harkin sama hitamnya. Wajah para pengacara itu semua kabur, sama seperti hari
Senin sampai Jumat. Para deputi sama bosannya seperti biasa, atau mungkin lebih
bosan. Beberapa menit setelah para juri duduk dan Harkin menyelesaikan
pertanyaannya, suasana monoton itu pun mengendap, sama seperti Senin hingga
Jumat. Sesudah penampilan Gunther yang membosankan pada hari Jumat, Cable dan krunya
merasa yang paling baik adalah mengawali hari itu dengan sedikit aksi. Cable
memanggil Dr. OIney dan mengajukannya sebagai saksi ahli. Ia peneliti yang
mengerjakan berbagai hal mengagumkan dengan tikus laboratorium. la punya video
dari subjeknya yang kecil dan lucu ini, semuanya masih hidup dan tampak penuh
energi, sama sekali tidak sakit dan sekarat. Mereka dibagi dalam beberapa
kelompok, dikurung dalam sangkaf kaca, dan Olney memasukkan asap rokok dengan
takaran berbeda-beda setiap hari untuk
539 masing-masing sangkar. Riset ini dilakukannya selama beberapa tahun. Asap rokok
dalam dosis besar. Pemaparan terus-menerus ini ternyata tidak menimbulkan sntu
pun kasus kanker paru-paru. Ia mencoba segala cara untuk mematikan makhlukmakhluk kecil itu, kecuali mencekiknya. namun tidak berhasil. Ia punya data
statistik dan terperinci. Serta punya banyak pendapat bahwa rokok tidak
menimbulkan kanker paru-paru, baik pada tikus maupun pada manusia.
Hoppy mendengarkan dari tempat ia biasa duduk di dalam ruang sidang itu. Ia
sudah berjanji untuk mamptr, mengedipkan mata kepada istrinya, memberikan
dukungan moril, untuk sekali lagi memperli- hatkan kepada sang istri, betapa ?menyesal dirinya. Setidaknya itulah yang bisa ia lakukan. Lagi pula ini hari
Sabtu, hari yang sibuk bagi agen real estate, tapi Dupree Realty jarang sibuk
sampai menjelang siang. Sejak bencana Stillwater Bay, Hoppy kehilangan semangat
kerjanya. Bayangan akan mendekam beberapa tahun di penjara menyedot daya
kemauannya untuk bekerja.
Taunton kembali, di deretan depan di belakang Cable, masih memakai setclan jas
hi tarn yang rapi, membuat catatan dan memandang Lonnie, yang tidak membutuhkan
peringatan apa pun. Derrick duduk dekat bagian belakang, menyaksikan segalanya dan menyusun rencana.
Rhea, suami Rikki, duduk di belakang dengan dua anak mereka. Mereka mencoba
melambaikan tangan kepada ibu mereka ketika para juri itu mengambil tempat
duduk. Mr. Nelson Card duduk di sebelah Mrs. Herman Grimes. Dua putri Loreen
yang sudah remaja ikut hadir.
540 Para anggota keluarga itu hadir untuk memberi dukungan, dan untuk memuaskan rasa
ingin tahu mereka. Mereka sudah cukup mendengar untuk membentuk pendapat
mengenai kasusnya, pengacaranya, pihak yang bersengketa, para saksi ahli, dan
hakimnya. Mereka ingin mendengarkan, sehingga mungkin kelak bisa berbagi
pengetahuan mengenai apa yang seharusnya dilakukan.
BfcVERi y monk tersadar dari koma di pagi hari, sisa-sisa gin dan ganja dan
entah apa lagi yang tidak bisa diingatnya masih melekat erat dan membutakan-nya
ketika ia menutupi wajah, dan menyadari ia sedang berbaring di lantai kayu. Ia
membungkus tubuh dengan selimut kotor, melangkahi seorang laki-laki tak dikenal
yang sedang mendengkur. dan menemukan kacamata hitamnya di atas krat kayu yang
dipakainya sebagai meja rias. Dengan kacamata terpasang, ia bisa melihat. Loteng
terbuka itu kacau-balau tubuh tumpang tindih di ranjang dan lantai, botol-botol?minuman kosong bertengger pada setiap potong perabot murahan. Siapa orang-orang
ini" Ia menyeret kaki ke arah jendela kecil, melangkahi teman sekamar di sini
dan orang tak dikenal di sana. Apa yang ia lakukan tadi malam".
Jendela itu tertutup embun beku; hujan salju tipis jatuh di jalan dan gumpalangumpalannya langsung mencair saat mendarat. Ia merapatkan selimut itu ke
sekeliling tubuhnya yang kurus kering, dan duduk di karung dekat jendela.
memandangi salju, dalam hati bertanya-tanya berapa banyak dari seribu dolar itu
yang tersisa. 541 Ia menghirup udara dingin dekat sirip jendela, dan matanya mulai jemih.
Pelipisnya berdenyut nyeri, tapi pusingnya mulai hilang. Sebelum berjumpa dengan
Claire bertahun-tahun yang lalu, ia bersahabat karib dengan mahasiswi Kansas
University bernama Phoebe, gadis kurus dengan masalah ketergantungan obat dan
pernah masuk rumah sakit rehabilitasi, tapi selalu berdiri di tepi jurang
keruntuhan lagi. Phoebe pernah bekerja sebentar di Mulligan's bersama Claire dan
Beverly, kemudian meninggalkan tempat itu karena masalah. Phoebe berasal dari
Wichita. Suatu ketika, ia pernah bercerita pada Beverly bahwa ia tahu sesuatu
mengenai masa lampau Claire, yang diketahuinya dari pemuda yang pernah berkencan
dengan Claire. Bukan Jeff Kerr, tapi pemuda lain, dan seandainya kepalanya tidak
sakit, ia mungkin bisa mengingat detailnya lebih banyak.
Kejadiannya sudah lama. Seseorang mendengus di bawah kasur. Kemudian sunyi kembali. Beverly pernah
berakhir pekan bersama Phoebe dan keluarga besarnya yang Katolik di Wichita.
Ayahnya dokter di sana Tentu mudah dicari. Kalau Mr. Swanson si bajingan murah
hati itu mau menyodorkan seribu dolar untuk beberapa jawaban remeh, berapa
banyak akan ia bayarkan untuk latar belakang Clarre Clement yang sebenarnya"
la akan mencari Phoebe. Terakhir ia mendengar Phoebe ada di L.A., memainkan
permainan yang sama seperti yang dimainkan Beverly di New York. Ia akan menguras
Swanson sebisanya, lalu mungkin mencari tempat lain untuk tinggal, flat yang
lebih luas, dengan teman-teman yang lebih menyenangkan, jauh dari para jembel.
542 Di mana kartu nama Swanson"
Fitch tidak mengikuti kesaksian pagi untuk memimpin brifing yang langka,
peristiwa yang ia benci. Tapi tamunya adalah orang penting. Laki-laki itu
bernama James Local, kepala lembaga penyidik swasta yang jasanya dipakai Fitch
dengan imbalan besar. Tersembunyi di Bethesda, biro Local mem-pekerjakan banyak
mantan agen intelijen pemerintah, dan dalam keadaan normal, perjalanan ke tempat
jauh untuk mencari seorang wanita Amerika tanpa catatan kriminal merupakan hal
yang menjengkelkan. Spesialisasi mereka adalah memantau pengiriman senjata
ilegal, melacak terons, dan semacamnya.
Tapi Fitch punya banyak uang, dan pekerjaannya hanya mengandung sedikit risiko
peluru beterbangan. Pekerjaan itu ternyata juga tidak membuahkan hasil, dan
inilah alasan Local datang ke Biloxi.
Swanson dan Fitch mendengarkan Local menjelaskan upaya mereka selama empat hari
terakhir ini, tanpa sedikit pun nada menyesal. Claire Clement tidak pernah ada
sebelum ia muncul di Lawrence pada musim panas 1988. Apartemen pertamanya adalah
kondominium dengan dua kamar tidur yang disewa per bulan dan dibayar tunai.
Langganan air, listrik, dan gas atas namanya. Kalau seandainya ia memakai
Pengadilan Kansas untuk ganti nama secara legal, tidak ada catatan tersebut di
sana. Berkas-berkas itu tersimpan di pengadilan, tapi mereka toh berhasil
melihatnya. Ia tidak mendaftarkan diri untuk memberikan suara dalam pemilu,
tidak membeli mobil atas namanya. tidak membeli real estate, tapi me-543
mihki nomor Social Security, yang dipakainya untuk bekerja di dua tempat bar ?Mulligan's dan sebuah butik di luar kampus. Kartu Social Security memang relatif
mudah didapat, dan kartu itu membuat hidup lebih mudah bagi pelirian. Mereka
berhasil mendapatkan kopi permohonannya, yang tidak mengungkapkan apa pun yang
bermanfaat. Ia tidak mengajukan permohonan paspor.
Menurut Local, ia ganti nama secara sah di negara bagian lain, memilih salah
satu dari 49 negara bagian lain, lalu pindah ke Lawrence dengan identitas baru.
Mereka punya catatan teleponnya selama tiga tahun ia tinggal di Lawrence. Tidak
pernah ada sambungan , jarak jauh yang ditagihkan padanya. Local mengulangi
kalimat ini dua kali, agar dimengerti. Tidak ada interlokal selama tiga tahun.
Waktu itu perusahaan telepon tidak menyimpan catatan telepon interlokal yang
masuk, jadi printout-nya tidak menunjukkan apa pun selain kegiatan lokal. Mereka
memeriksa berbagai nomor. Ia jarang memakai teleponnya.
"Bagaimana seseorang hidup tanpa pernah melakukan interlokal" Bagaimana dengan
keluarganya, teman-teman lama?" Fitch bertanya sangsi.
"Ada beberapa cara," kata Local. "Bahkan sebenarnya ada banyak. Mungkin dia
meminjam telepon temannya. Mungkin dia pergi ke motel sekali seminggu,
penginapan murah dengan tagihan telepon ke kamar, lalu membayarnya dengan uang
tunai ketika check out. Tidak mungkin melacak yang seperti itu."
"Sungguh tak bisa dipercaya," Fitch menggumam.
"Harus saya katakan pada Anda, Mr. Fitch, gad is ini pintar. Seandainya dia
melakukan kesalahan. kami
544 belum lagi menemukannya." Suara Local jelas menyimpan nada kagum. "Orang seperti
ini merencanakan setiap gerakannya dengan sudut pandang bahwa kelak seseorang
akan dating mencarinya."
"Cocok dengan gaya Marlee," kata Fitch, seolah-olah ia sedang mengagumi
putrinya. Marlee punya dua kartu kredit di Lawrence kartu kredit Visa dan kartu kredit
?bensin Shell. Sejarah kreditnya tidak mengungkapkan apa pun yang luar biasa atau
bermanfaat. Sebagian besar pengeluarannya rupanya ia bayar kontan. Juga tidak


Juri Pilihan The Runaway Jury Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

ada kartu telepon. Ia tidak akan berani melakukan kesalahan itu.
Jeff Kerr lain lagi. Jejaknya hingga ke fakultas hukum di Kansas University
mudah dilacak; sebagian besar pekerjaan itu sudah dilaksanakan oleh agen-agen
Fitch terdahulu. Sesudah berjumpa dengan Claire, barulah Jeff mengambil
kebiasaan untuk bertindak secara rahasia.
Mereka meninggalkan Lawrence pada musim panas tahun 1991, setelah tahun kedua
kuliahnya di fakultas hukum, dan anak buah Local masih harus mencari orang-orang
yang tahu persis kapan atau ke mana mereka pergi. Claire membayar kontan sewa
bulan Juni tahun itu, lalu menghilang. Mereka memeriksa langsung ke selusin kota
untuk mencari jejak Claire Clement sesudah Mei 1991, tapi sejauh ini belum
menemukan apa pun yang bermanfaat. Tidak mungkin mereka memeriksa setiap kota.
"Menurut dugaanku, dia membuang nama Claire segera sesudah meninggalkan kota,
dan menjadi orang lain " kata Local
545 Fitch sudah sejak lama mempcrhitungkan hal ini. "Sekarang hari Sabtu. Juri akan
mempertimbangkan keputusan hari Senin. Mori kita lupakan saja apa yang terjadi
setelah Lawrence, dan memusatkan perhatian untuk mencari tahu, siapa dia
sebenarnya." "Kita sedang mengerjakannya."
"Bekerjalah lebih keras."
Fitch melirik arloji dan menjelaskan bahwa ia harus pergi. Marlee sebentar lagi
menunggunya. Local pergi dengan pesawat terbang pribadi dan kembali ke Kansas
City. Sudah sejak pukul enam Marlee berada di kantornya " yang sempit. Ia tidur
sedikit, setelah Nicholas meneleponnya sekitar pukul tiga. Mereka bicara empat
kali iebelum Nicholas berangkat ke pengadilan.
Jebakan atas Hoppy memperlihatkan jejak Fitch di mana-mana mengapa pula Mr. ?Cristano mengancam akan menghancurkan Hoppy bila ia tidak memberikan suara
dengan benar" Marlee sudah menulis berpuluh halaman catatan dan flow chart, dan
ia menelepon puluhan kali dengan telepon genggamnya. Informasi mengalir masuk.
Satu-satunya George Cristano dengan nomor telepon terdaftar di daerah
metropolitan D.C. ternyata tinggal di Alexandria. Marlee meneleponnya sekitar
pukul empat dini hari, dan menjelaskan bahwa ia adalah petugas dari Delta
Airlines; sebuah pesawat telah jatuh di dekat Tampa, Mrs. Cristano tercatat
menumpang pesawat itu, dan apakah George Cristano ini bekerja pada Departemen
Kehakiman. Tidak, ia bekerja di Health and Human Services, puji Tuhan. Marlee
minta maaf, menutup 546 telepon, dan terkekeh membayangkan laki-laki making itu bergegas menonton
siaran, mencari berita itu.
Puluhan telepon serupa menuntunnya untuk percaya bahwa tidak ada agen FBI di
Atlanta yang bernama Napier d"n Nitchman. Tidak ada pula di Biloxi, New Orleans,
Mobile, atau kota besar lain yang berdekatan. Pukul delapan, ia menghubungi
penyelidik di Atlanta yang kini sedang memburu jejak Napier dan Nitchman. Marlee
dan Nicholas hampir positif bahwa keduanya adalah tukang pukul, tapi hal ini
harus dikonfirmasikan. Ia menelepon wartawan-wartawan, polisi, hotline FBI,
lembaga layanan informasi pemerintah.
Ketika Fitch tiba tepat pukul sepuluh, meja itu sudah bersih dan teleponnya
tersembunyi di dalam lemari kecil. Mereka tidak mengucapkan halo. Dalam hati.
Fitch bertanya-tanya siapa wanita ini sebelum mengambil nama Claire, dan Marlee
masih menganalisis langkah j>elanjutnya untuk membongkar jebakan Hoppy.
"Kau sebaiknya segera menyelesaikannya, Fitch. Dewan juri ini sudah jemu."
"Kami akan selesai pukul lima sore ini. Apakah itu cukup cepat?"
"Mudah-mudahan saja begitu. Kau tidak memper-mudah situasi bagi Nicholas."
"Aku akan memberitahu Cable agar bergegas. Itu saja yang bisa kukerjakan."
"Kita ada masalah dengan Rikki Coleman. Nicholas sudah melewatkan waktu
bersamanya, dan dia bakal sulit dipengaruhi. Dia dihormati anggota juri lainnya,
dan Nicholas mengatakan perlahan-lahan
547 Rikki jadi pemain utama. Sebenarnya Nicholas terperanjat dengan perkembangan
ini." "Rikki menginginkan vonis besar?"
"Tampaknya demikian, meskipun mereka belum membicarakan perinciannya. Nick
merasa ada kepahitan terhadap industri ini, karena menyeret anak-anak hingga
kecanduan. Tampaknya Rikki tidak terlalu bersimpati pada keluarga Wood; dia
hanya ingin menghukum Big Tobacco karena menjerat generasi yang lebih muda. Lagi
pula, kau mengatakan kita mungkin punya kejutan untuknya."
Tanpa komentar atau formalitas, Fitch mengambil sehelai kertas dari tasnya dan
menyorongkannya di meja. Marlee membacanya dengan cepat "Aborsi?" tanyanya,
masih membaca, tidak terkejut.
"Ya." "Kau yakin ini miliknya?"
"Positif. Waktu itu dia kuliah di college"
"Ini tentu cukup."
"Apakah Nicholas punya nyali untuk memperlihatkannya pada Rikki?"
Marlee melepaskan kertas itu dan menatap tajam pada Fitch. "Kau berani, untuk
sepuluh juta dolar?"
"Tentu saja. Mengapa tidak" Dia melihat ini, memberikan suara dengan benar,
urusan ini dilupakan, dan rahasia kecilnya yang kotor akan aman. Kalau dia
condong ke arah lain, ancaman ini akan terjadi. Mudah."
"Tepat." Marlee melipat kertas itu dan menyingkirkannya dari meja. "Jangan
khawatir mengenai keberanian Nick, oke" Sudah lama kami merencanakan ini."
"Berapa lama?" 548 "Itu tidak penting. Kau tidak punya apa-apa mengenai Herman Grimes?"
"Sama sekali tidak. Nicholas harus berurusan dengannya dalam perundingan."
"Wah, terima kasih."
"Dia sudah tentu dibayar, bukan" Untuk sepuluh juta dolar, dia seharusnya bi;>a
mexebut beberapa suara "
"Dia sudah mendapatkannya, Fitch. Sudah dalam sakunya sekarang. Dia ingin
keputusannya bulat Herman mungkin akan jadi masalah."
"Kalau begitu, singkirkan bangsat itu. Rasanya itu permainan yang kausukai."
"Kami sedang mempertimbangkannya."
Fitch menggelengkan kepala dengan tercengang. "Kau tahu betapa curangnya cara
ini?" "Ya, kurasa begitu."
"Aku menyukainya."
"Pergilah bersenang-senang di tempat lain. Fitch. Itu saja untuk sekarang ini.
Aku ada urusan yang harus dikerjakan."
"Baiklah," kata Fitch, berdiri dan menutup tasnya.
Sabiu menjelang siang, Marlee menemukan seorang agen FBI di Jackson,
Mississippi, yang kebetulan sedang berada di kantor untuk menyelesaikan dokumendokumen, ketika telepon berdering. Marlee memberikan nama alias, mengatakan ia
bekerja pada perusahaan real estate di Biloxi, dan curiga bahwa ada dua orang
yang menyamar sebagai agen FBI, padahal sebenarnya bukan. Dua laki-laki itu
memper-mainkan bosnya, mengancamnya, memperlihatkan len-549
cana, dan lain-lain. Ia pikir mereka ada kaitannya dengan kasino-kasino itu, dan
dengan licin ia menyodorkan nama Jimmy Hull Moke. Agen itu memberikan nomor
telepon rumah agen muda FBI di Biloxi bernama Madden.
Madden sedang berbaring di tempat tidur karena flu, tapi tetap bersedia
berbicara, terutama ketika Marlee memberitahukan padanya bahwa ia mungkin punya
informasi rahasia mengenai Jimmy Hull Moke. Madden tidak pernah mendengar
tentang Napier atau Nitchman, juga tentang Cristano. Ia tidak tahu ada unit
penanggulangan kejahatan khusus dari Atlanta yang kini beroperasi di Coast, dan
makin lama Marlee bicara, makin tertariklah Madden Ia ingin menyelidiki sedikit,
dan tylarlee berjanji akan menelepon lagi dalam waktu satu jam.
Madden terdengar jauh lebih sehat ketika Marlee menelepon lagi. Tidak ada agen
FBI bernama Nitchman. Ada seorang Lance Napier di kantor San Francisco, tapi
tidak ada urusan apa pun di Coast. Demikian pula Cristano, ternyata memakai
identitas palsu. Madden sudah bicara dengan agen yang bertanggung jawab
menyelidiki Jimmy Hull Moke, dan menegaskan bahwa Nitchman, Napier, dan
Cristano, siapa pun mereka, sama sekali bukan agen FBI. Ia ingin bicara dengan
orang-orang ini, dan Marlee mengatakan akan mencoba mengatur pertemuaan.
Plmbela selesai pada pukul tiga sore hari Sabtu. Hakim Harkin mengumumkan dengan
bangga, "Saudara-saudara sekalian, Anda sudah mendengarkan saksi terakhir."
Masih ada beberapa mosi dan argu 550 mentasi yang akan ia tangani bersama para pengacara, tapi para juri bebas pergi.
Untuk hiburan malam Minggu, satu bus akan pergi ke pertandingan football junior
college, dan satu lagi ke gedung bioskop lokal. Sesudahnya, kunjungan pribadi
boleh dilaksanakan hingga tengah malam. Untuk besok, masing-masing anggota juri
dii/inkan meninggalkan motel mulai pukul 09.00 hingga pukul 13.00 untuk beribadat, tanpa pengawalan, selama mereka berjanji untuk tidak mengucapkan sepatah
kata pun mengenai sidang itu kepada orang lain. Untuk Minggu malam, kunjungan
pribadi diadakan mulai pukul 19.00 sampai pukul 22.00. Kegiatan pertama Senin
pagi adalah mendengarkan argumentasi penutup, dan menerima kasus itu sebelum
makan siang. 551 Tiga Puluh Lima MtNJiLASKAN permainan football pada Henry Vu ternyata lebih sulit dari yang
diduga. Tapi memang semua orang sepertinya merasa dirinya ahli. Nicholas pernah
main dalam regu high school di Texas, tempat yang sangat memuja olahraga. Jerry
dalam seminggu mengikuti dua puluh pertandingan, bahkan bertaruh, dan dengan
demikian menyatakan diri kenal akrab dengan permainan ini. Lonnie, yang duduk di
belakang Henry, juga pernah bermain di high school, dengan senang hati
membungkuk dan menunjuk-nunjuk ke lapangan. Poodle, yang duduk di samping Jerr>.
rapat di bawah selimut, dulu pernah mempelajari permainan itu ketika dua
putranya masuk tim. Bahkan Shine Royce tidak ragu-ragu untuk mengemukakan
beberapa pendapat. Ia tidak pernah memainkannya, tapi sering sekali menonton
televisi. Mereka duduk dalam gerombolan kecil di bagian pendukung regu tamu, pada bangku
aluminium yang dingin, jauh dari orang-orang Iain, menyaksikan salah satu regu
sekolah Gulf Coast melawan sekolah lain dari Jackson. Saat yang sangat tepat
untuk bermain 552 football udara sejuk, pendukung regu tuan rumah dalam jumlah besar, band-nya ?ramai, cheerleader-nya manis-manis. perolehan angkanya ketat.
Henry mengajukan berbagai pertanyaan aneh: Mengapa celana mereka begitu ketat"
Apa yang mereka katakan ketika berkerumun bersama di sela-sela permainan. dan
mengapa mereka bergandengan tangan" Mengapa mereka tumpang tindih seperti itu"
la mengatakan itulah pertama kalinya ia menyaksikan pertandingan football secara
langsung. Di seberang koridor. Chuck dan satu deputi lain menyaksikan pertandingan itu
dengan pakaian pre-man, tidak menghiraukan enam anggota juri dalam pengadilan
perdata terpenting di negeri ini.
Ada larangan tertulis bagi anggota juri untuk berbicara dengan tamu anggota
lain. Larangan itu ditetapkan sejak awal karantina, dan Hakim Harkin berulang
kali menegaskannya. Tapi sekali-sekali sa-paan halo di koridor memang tak bisa
dihindari. dan Nicholas bertekad untuk melanggar peraturan itu, kapan saja
memungkinkan. Millie tidak berminat menonton film, dan sudah pasti tidak tertarik pada
football. Hoppy datang dengan sekantong burrito, yang mereka makan perlahanlahan tanpa banyak bicara. Sesudah makan malam, mereka mencoba menonton
pertunjukan TV, tapi akhirnya menyudahinya dan mulai mengungkit kembali masalah
Hoppy. Lebih banyak lagi air mata, permintaan maaf, bahkan beberapa kali Hoppy
menyinggung soal bunuh diri. yang menurut Millie agak terlalu dramatis. Ia
akhirnya mengaku bahwa 553 ia menceritakan kekesalannya pada Nicholas Easter, pemuda baik had yang tahu
tentang masalah hukum dan secara tersirat bisa dipercaya. Pada mulanya Hoppy
terguncang dan marah, kemudian rasa ingin tahunya timbul, dan ia tertarik untuk
mengetahui pendapat orang lain mengenai situasinya. Terutama orang yang pernah
kuliah hukum, seperti kata Millie. Lebih dari satu kali Millie mengungkapkan
kekagum-annya pada laki-laki muda ini.
Nicholas berjanji akan menghubungi beberapa orang, dim hal ini mengkhawatirkan
Hoppy. Oh, bukankah Nitchman, Napier, dan Cristano sudah menguliahinya mengenai
pentingnya menjaga rahasia" Nicholas bisa dipercaya, Millie mengulangi, dan
Hoppy akhirnya terpengaruh juga.
Telepon berdering pukul setengah sebelas. Dari Nicholas, yang baru saja kembali
dari pertandingan football. Ia masuk ke kamarnya, dan sangat ingin berjumpa
dengan pasangan Dupree. Millie membuka kunci pintu. Willis mengawasi dengan
sangat terkejut dari ujung koridor, ketika Easter menyelinap ke dalam kamar
Millie. Apakah suaminya masih di dalam sana" Ia tidak ingat. Masih banyak tamu
yang belum pergi, lagi pula selama ini ia tidur-tidur ayam. Sudah pasti Easter
dan Millie tidak berkencan! Willis mencatat hal ini dalam ingatannya. lalu
kembali tertidur. Hoppy dan Millie duduk di tepi ranjang, menghadapi Nicholas yang bersandar pada
lemari dekat TV. Ia mulai dengan menguliahi mereka tentang perlunya tutup mulut,
seolah-olah Hoppy tidak pernah mendengar peringatan seperti ini seminggu
terakhir ini. 554 Mereka melanggar perintah Hakim, sudah cukup banyak yang diucapkan.
Ia menyampaikan kabar itu perlahan-lahan. Napier, Nitchman, dan Cristano adalah
pemain-pemain kecil dari suatu kecurangan besar, persekongkolan yang dirancang
oleh perusahaan rokok untuk menekan Millie. Mereka bukan agen pemerintah. Mereka
memakai nama palsu. Hoppy telah terkecoh.
Hoppy menerimanya dengan baik. Pada mulanya ia merasa sangat tolol bahwa itu
terjadi, lalu kamar itu mulai berputar sewaktu pikirannya terseret ke sana
kemari. Ini kabar baik atau buruk" Bagaimana dengan kaset rekaman itu" Apa
langkah selanjutnya" Bagaimana kalau Nicholas keliru" Seratus bayangan
berkecamuk dalam otaknya yang sudah penuh, sementara Millie menekan lututnya dan
mulai menangis. "Apa kau yakin?" akhirnya ia bertanya, suaranya hampir pecah.
"Positif. Mereka tidak punya hubungan dengan FBI ataupun Departemen Kehakiman."
'Tapi, tapi mereka punya lencana dan..."
Nicholas mengangkat kedua belah tangannya, mengangguk kasihan, dan berkata, "Aku
tahu, Hoppy. Percayalah padaku, itu soal gampang. Penyamaran itu sangat mudah di
lakukan." Hoppy menggosok kening dan mencoba meluruskan pikirannya yang kusut. Nicholas
mulai menjelaskan bahwa KLX Property Group di Las Vegas adalah perusahaan palsu.
Mereka tidak bisa menemukan Mr. Todd Ringwald, yang sudah pasti nama alias pula.
"Bagaimana kau tahu semua ini?" tanya Hoppy.
555 "Pertanyaan bagus. Aku punya sahabat dekat di luar, yang sangat pintar mencari
informasi. Dia sepenuhnya bisa dipercaya. Butuh waktu tiga jam untuk menelepon
sana-sini, dan itu tidak jelek, mengingat sekarang hari Sabtu."
Tiga jam. Hari Sabtu. Mengapa Hoppy tidak pernah menelepon" Ia punya waktu satu
minggu. Ia merosot lebih rendah. sampai sikunya bertopang pada lutut. Millie
menyeka pipinya dengan tisu Satu menit yang sunyi berlalu.
"Bagaimana dengan kaset itu?" tanya Hoppy.
"Percakapanmu dengan Moke?"
"Ya. Kaset itu."
"Tidak perlu khawatir," kata Nicholas mantap, seolah-olah ia kini pengacara
Hoppy. "Secara hukum, banyak masalah dengan rekaman itu "
Memang, pikir Hoppy, namun ia tidak mengucapkan apa pun. Nicholas meneruskan,
"Rekaman itu didapat dengan cara tidak sah. Jelas itu jebakan. Kaset itu
dimiliki orang-orang yang juga melanggar hukum. Tidak diperoleh dari petugas
penegak hukum. Tidak ada sural perintah untuk itu, tidak ada perintah pengadilan
yang mengizinkan suaramu direkam. Lupakan saja."
Sungguh kata-kata yang manis! Pundak Hoppy tersentak ke atas dan ia mengembuskan
napas dengan keras. "Kau serius?"
"Ya, Hoppy. Rekaman itu tidak akan pernah di-putar lagi."
Millie menyandarkan badan dan memegang Hoppy; mereka berpelukan tanpa malu atau
jengah. Air mata Millie adalah air mata kebahagiaan yang tak
556 terkendali. Hoppy berdiri dan melompat-lompat di sekitar kamar. "Jadi, bagaimana
rencana permainan-nya?" ia bertanya. membunyikan buku-buku jari, siap bertempur.
"Kita harus hati-hati."
"Tunjukkan saja arah yang benar padaku. Bajingan-bajingan itu." "Hoppy!"
"Maafkan aku, Sayang. Cuma rasanya aku siap menendang pantat orang." "Bahasamu!"
Hari Minggu dimulai dengan kue ulang tahun. Loreen Duke pernah bercenta pada
Mrs. Gladys Card bahwa ulang tahunnya yang ke-36 akan segera tiba. Mrs. Card


Juri Pilihan The Runaway Jury Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

menelepon saudara perempuannya di dunia bebas, dan Minggu pagi saudara
perempuannya itu mengirim kue berlapis karamel cokelat tebal. Tiga lapis dengan
36 batang lilin. Para anggota juri itu berkumpul di ruang makan pada pukul
sembilan dan makan kue itu sebagai sarapan. Kemudian sebagian besar pergi
terburu-buru, mengikuti ibadat selama empat jam yang sudah ditunggu-tunggu.
Beberapa orang sudah bertahun-tahun tidak pernah ke ge-reja, tapi mendadak
sekarang merasa tertarik.
Poodle dijemput salah satu anak laki-lakinya, dan Jerry ikut serta. Mereka
menuju ke arah gereja tak bernama, tapi begitu menyadari tak ada seorang pun
yang mengawasi, mereka pun pergi ke kasino. Nicholas pergi bersama Marlee,
mengikuti misa. Mrs. Gladys Card masuk ke Gereja Baptis Kalvari. Millie pulang
dengan niat berpakaian rapi untuk pergi ke
557 gereja, tapi ia terlanda emosi ketika melihat anak-anaknya. Tidak ada yang
melihat, maka ia pun menghabiskan waktunya di dapur; memasak, berbe-nah, dan
merawat anak-anaknya. Phillip Savelle tetap tinggal di tempat.
Hoppy pergi ke kantornya pukul sepuluh. Ia menelepon Napier pada pukul delapan
pagi hari Minggu, dengan kabar bahwa ada perkembangan penting mengenai sidang
itu yang perlu dibicarakan; mengatakan ia sudah memperoleh kemajuan dengan
istrinya, dan sang istri kini punya pengaruh besar pada anggota juri lainnya. Ia
ingin bertemu dengan Napier dan Nitchman di kantornya untuk memberikan laporan
penuh, dm untuk menerima instruksi lebih lanjut.
Napier menerima telepon itu di apartemen bobrok berkamar dua yang dipakainya
bersama Nitchman sebagai tempat untuk melaksanakan perangkap itu. Dua saluran
telepon dipasang sementara di sana satu sebagai nomor kantor, yang lain ?sebagai nomor tempat tinggal mereka, selama penyelidikan kera" yang mereka
lakukan terhadap korupsi di daerah Gulf Coast. Napier bercakap-cakap dengan
Hoppy, lalu menelepon Cristano untuk menerima perintah. Kamar Cristano terletak
di Hotel Holiday Inn dekat pantai. Kemudian Cristano menelepon Fitch, yang
merasa gembira dengan kabar itu. Akhirnya Millie terpojok dan bergerak ke arah
mereka. Fitch mulai bertanya-tanya dalam hati, apakah investasinya akan
membuahkan hasil. Ia memberi lampu hijau untuk pertemuan di kantor Hoppy.
Memakai setelan hi tarn standar dan kacamata hi tarn mereka, Napier dan Nitchman
tiba di kantor itu 558 pukul sebelas. Hoppy sedang menjerang kopi dengan penuh semangat. Mereka duduk
di depan meja kerjanya dan menunggu kopi itu. Millie ada di sana, berjuang matimatian untuk menyelamatkan suaminya, kata Hoppy, dan ia cukup yakin bahwa ia
sudah meyakinkan Mrs. Gladys Card dan Rikkie Coleman. Ia sudah memperlihatkan
memo tentang Robilio itu pada yang lain, dan mereka sangat terperanjat dengan
kelicikan laki-laki itu. Ia menuang kopi; sementara Napier dan Nitchman dengan sungguh-sungguh membuat
catatan. Sam tamu lain diam-diam memasuki gedung itu lewat pintu depan, yang
dibiarkan tak terkunci oleh Hoppy. Ia berjalan menyusuri koridor di belakang
ruang penerimaan tamu, melangkah ringan di karpet usang, hingga sampai ke pintu
kayu dengan tulisan HOPPY DUPREE di atasnya. Ia mendengarkan sejenak, kemudian
mengetuk keras. Di dalam, Napier melompat dan Nitchman meletakkan kopinya; Hoppy menatap mereka,
seolah-olah terperanjat. "Siapa?" ia menggeram keras. Pintu mendadak terbuka,
dan Agen Khusus Alan Madden melangkah ke dalam, sambil berkata keras, "FBI!"
sambil berjalan ke tepi meja Hoppy dan menatap mereka bertiga. Hoppy menendang
kursinya ke belakang dan berdiri. seolah-olah ia akan digeledah.
Napier tentu sudah pingsan seandainya berdiri. Mulut Nitchman ternganga. Mereka
berdua jadi pucat pasi dan jantung mereka serasa berhenti.
"Agen Alan Madden, FBI," katanya sambil membuka lencana, untuk diperiksa oleh
semuanya. "Apakah Anda Mr. Dupree?" ia bertanya.
559 "Ya. Tapi FBI sudah di sini," kata Hoppy sambil memandang Madden, lalu pada dua
pria lainnya, lalu kembali pada Madden.
"Mana?" ia bertanya, menatap tajam pada Napier dan Nitchman.
"Dua orang ini," kata Hoppy, berakting dengan bagus. Inilah saat-saat terindah
baginya. "Ini Agen Ralph Napier, dan ini Agen Dean Nitchman. Kalian saling
kenal?" "Saya bisa menjelaskan," Napier memulai, mengangguk mantap, seolah-olah ia bisa
membereskan segalanya dengan memuaskan.
"FBI?" kata Madden. "Perlihatkan identifikasi Anda," ia meminta sambil
menyodorkan telapak tangan.
Mereka ragu-ragu, dari Hoppy menerkam mereka. "Ayolah. Tunjukkan lencana kalian.
Sama seperti yang kalian perlihatkan pada saya."
"Identifikasi," Madden mendesak, kemarahannya makin memuncak setiap detik.
Napier hendak berdiri, tapi Madden mengembalikannya ke tempat duduk dengan
mendorong pundaknya. "Saya bisa menjelaskan," kata Nitchman, suaranya satu oktaf
lebih tinggi dari normal.
"Silakan," kata Madden.
"Well, Anda tahu, kami bukan benar-benar agen FBI, tapi..."
"Apa!" Hoppy berteriak dari belakang meja. Matanya terbelalak dan ia siap
melemparkan sesuatu. "Kalian bangsat pembohong. Selama sepuluh hari terakhir ini
kalian memberitahu aku bahwa kalian agen FBI?"
"Benarkah demikian?" Madden mendesak.
560 "Tidak, tidak benar," kata Nitchman.
"Apa!" Hoppy berteriak lagi.
"Tenang!" bentak Madden padanya. "Sekarang teruskan," katanya pada Nitchman.
Nitchman tidak ingin meneruskan. Ia ingin melompat ke pintu, memberikan ciuman
selamat tinggal kepada Biloxi, dan tak pernah terlihat lagi. "Kami detektif
swasta, dan, well..."
"Kami bekerja untuk suatu biro di D.C.," Napier menyela. la hendak menambahkan
sesuatu ketika Hoppy bergerak cepat ke laci meja. menariknya terbuka, dan
mengeluarkan dua kartu nama satu milik Ralph Napier, satu untuk Dean Nitchman, ?keduanya menyebutkan mereka sebagai agen FBI, keduanya dari Unit Regional
Tenggara di Atlanta. Madden mempelajari dua kartu itu, melihat nomor telepon
lokal tertulis di belakangnya.
"Ada apa dengan semua ini?" Hoppy bertanya.
"Yang mana Nitchman?" tanya Madden. Tidak ada jawaban.
"Dia itu Nitchman," Hoppy berteriak sambil menuding Nitchman.
"Bukan aku," kata Nitchman.
"Apa!" Hoppy berteriak.
Madden maju dua langkah ke arah Hoppy dan menunjuk ke kursi. "Aku ingin kau
duduk dan tutup mulut, oke" Jangan ada sepatah kata lagi sampai aku minta."
Hoppy jatuh ke kursinya, matanya menatap tajam pada Nitchman.
"Apakah kau Ralph Napier?" tanya Madden.
"Bukan," kata Napier, memandang ke bawah. berpaling dari Hoppy.
561 "Bajingan," gumam Hoppy.
"Kalau begitu, siapa kau?" tanya Madden. Ia menunggu, tapi tidak ada jawaban.
"Mereka memberi aku kartu nama itu, oke?" kata Hoppy, tidak mau bungkam. "Aku
akan melapor ke grand jury dan bersumpah demi Injil bahwa mereka memberiku
kartu-kartu itu. Mereka mengaku agen FBI, dan aku ingin mereka dituntut."
"Siapa kau?" Madden bertanya pada laki-laki yang tadinya dikenal bernama
Nitchman. Tidak ada jawaban. Madden kemudian mencabut sepucuk revolver dinas,
tindakan yang sangat mengesankan Hoppy, memerintahkan mereka berdiri dan
merenggangkan kaki, lalu membungkuk di atas meja. Penggeledahan cepat tidak
menghasilkan apa-apa kecuali recehah, beberapa kunci, dan beberapa dolar. Tidak
ada dom-pet. Tidak ada lencana FBI palsu. Tidak ada identifikasi apa pun. Mereka
terlalu terlatih untuk melakukan kesalahan seperti itu.
Madden memborgol mereka dan menggiring mereka keluar kantor, ke bagian depan
gedung, tempat satu agen FBI lain sedang meneguk kopi dari cangkir kertas dan
menunggu. Bersama-sama, mereka menaikkan Napier dan Nitchman ke belakang mobil
FBI asli. Madden mengucapkan selamat tinggal pada Hoppy, berjanji akan
meneleponnya nanti, dan pergi bersama dua penipu itu. Satu agen FBI lain
mengikuti dalam mobil FBI palsu yang selalu dikemudikan oleh Napier
Hoppy melambaikan tangan, memberi salam selamat berpisah.
Madden mengemudi di sepanjang Highway 90, ke
562 arah Mobile. Napier, yang lebih tangkas berpikir di antara mereka berdua, meramu
cerita yang cukup masuk akal, yang ditambah sedikit oleh Nitchman. Kepada
Madden, mereka menerangkan bahwa perusahaan mereka disewa oleh kasino yang tidak
jelas dan tanpa nama, untuk menyelidiki berbagai paket real estate di sepanjang
Coast. Di sinilah mereka bertemu Hoppy yang berwatak curang dan mencoba memeras
mereka. Satu peristiwa disusul dengan yang lain, dan bos mereka memerintahkan
mereka untuk berpura-pura menjadi agen FBI. Tidak ada pelanggaran hukum apa pun
yang mereka lakukan, sungguh.
Madden mendengarkan hampir tanp" berkata-kata. Mereka kelak akan menceritakan
pada Fitch bahwa tampaknya Madden tidak tahu-menahu mengenai istri Hoppy,
Millie, dan tugasnya sebagai anggota juri. Agen itu masih muda dan jelas geli
dengan hasil tangkapannya, serta tidak tahu pasti apa yang harus di lakukan
terhadap mereka. Bagi Madden, kejadian ini hanyalah pelanggaran sepele, tidak ada harganya untuk
dibawa ke pengadilan, sama sekali tidak perlu menghamburkan te-naga lebih jauh
untuk mengurusnya. Apalagi perkara yang ditanganinya sudah begitu banyak. Untuk
apa menghamburkan waktu dengan menyeret dua penipu kecil ke pengadilan" Ketika
mereka melintas masuk ke Alabama, ia memberikan kuliah keras mengenai hukuman
atas tindak pemalsuan identitas sebagai agen federal. Mereka sungguh-sungguh
menyesal. Ini takkan terulang lagi.
Ia berhenti di tempat istirahat, membuka borgol mereka, mengembalikan mobil pada
mereka, dan 563 memerintahkan mereka agar tidak masuk. ke Mississippi. Mereka mengucapkan terima
kasih banyak-banyak, berjanji untuk tidak kembali lagi, dan bergegas pergi.
Fitch memecahkan lampu dengan tinjunya ketika menerima telepon dari Napier.
Darah menetes dari buku jarinya ketika ia mengumbar kegusaran, mengutuk, dan
mendengarkan kisah tersebut, yang diceritakan dan pangkalan perhentian truk yang
bising di suatu tempat di Alabama. Ia menyuruh Pang menjemput kedua orang itu.
Tiga jam setelah pertama kali diborgol, Napier dan Nitchman duduk di ruangan di
samping kantor Fitch di belakang toko tua itu. Cristano hadir di sana.
"Mulai dari permulaan," kata Fitch. "Aku ingin mendengarkan setiap patah kata."
Ia menekan tombol dan alat perekam mulai berputar. Dengan tak kenal jemu mereka
bekerja sama menguraikan peristiwa tersebut, hingga tidak ada yang terlewatkan.
Fitch membubarkan dan mengusir mereka kembali ke Washington.
Seorang diri, ia meredupkan lampu-lampu di kantornya dan duduk dalam kegelapan
dengan perasaan mendongkol. Hoppy akan bercerita pada Millie malam ini. Millie
akan lepas sebagai anggota juri di pihak tergugat; bahkan mungkin ia akan pindah
jauh-jauh ke pihak lawan, dan menginginkan miliaran dolar sebagai ganti kerugian
untuk janda Wood. Marlee bisa menyelamatkan bencana ini. Hanya Marlee.
564 Tiga Puluh Enam Aneh sekali. kata Phoebe, tak lama setelah Beverly memberikan telepon kejutan
untuknya, sebab dua han yang lalu juga ada seseorang meneleponnya, mengaku
sebagai Jeff Kerr, sedang mencari Claire. Ia langsung tahu bahwa laki-laki itu
memalsu-kan diri, tapi ia mengajaknya bercakap-cakap, untuk mengetahui apa yang
ia inginkan. Sudah empat tahun ia tidak pernah bicara dengan Claire.
Beverly dan Phoebe membandingkan catatan mengenai telepon yang mereka terima,
meskipun Beverly tidak menyebut-nyebut pertemuannya dengan Swanson atau juri
yang sedang diselidikinya. Mereka mengenang kembali saat-saat kuliah di college
di Lawrence, yang rasanya sudah begitu lama. Mereka berbohong mengenai karier
akting mereka dan ke-majuannya. Mereka berjanji untuk bertemu pada kesempatan
pertama. Kemudian mereka mengucapkan selamat berpisah.
Beverly menelepon kembali satu jam kemudian, seolah-olah ada sesuatu yang
terlupa. ^elama ini ia terus memikirkan Claire. Mereka berpisah dalam keadaan
kurang enak, dan ini mengusik perasaannya.
565 Masalahnya adalah urusan remeh yang tidak pernah mereka tuntaskan. Ia ingin
menemui Claire untuk membereskan persoalan, atau setidaknya untuk menghilangkan
perasaan bersalah tersebut. Namun ia sama sekali tidak tahu di mana bisa
menemukannya. Claire lenyap demikian cepat, tanpa jejak.
Sampai di sini, Beverly memutuskan untuk mencoba-coba. Karena Swanson pernah
menyebutkan kemungkinan ada nama lain sebelumnya, dan karena ia ingat akan
misteri di ">eputar masa lampau Claire, ia memutuskan untuk melempar umpan dan
menunggu apakah Phoebe akan menelannya. "Claire sebenarnya bukan namanya yang
sejati, kau tahu?" katanya, berakting cukup efektif.
"Yeah, aku tahu," kata Phoebe.
"Dia pernah satu kali mengatakannya padaku, tapi sekarang aku tidak ingat"
Phoebe sangsi. "Dia punya nama indah, meskipun Claire bukan nama yang buruk."
"Siapa namanya?"
"Gabrielle," "Oh ya, Gabrielle. Dan siapa nama keluarganya?"
"Brant. Gabrielle Brant. Dia berasal dari Columbia, Missouri. Di sanalah dia
bersekolah dan masuk universitas. Apa dia pernah menceritakan kisah ini padamu?"
"Mungkin, tapi aku tidak ingat."
"Dia punya pacar yang suka menganiaya dan sinting. Dia berusaha memutuskan
hubungan, dan laki-laki itu mulai membuntutinya. Itulah sebabnya dia pergi dan
berganti nama." 'Tidak pernah dengar cerita itu. Siapa nama orangtuanya?"
566 "Brant. Kurasa ayahnya sudah meninggal. Ibunya profesor studi abad pertengahan
di universitas." "Apakah dia masih di sana?" "Entahlah."
"Aku akan coba menemukannya lewat ibunya. Terima kasih, Phoebe."
Butuh waktu satu jam untuk mencari Swanson dengan telepon. Beberapa kali Beverly
menanyakan, berapa nilai informasi tersebut. Swanson menelepon Fitch, yang
sedang butuh satu-dua kabar baik. Ia memberikan batas plafon sebesar lima ribu
dolar, dan Swanson menelepon Beverly kembali dengan penawaran sebesar setengah
jumlah tersebut. Beverly ingin lebih banyak. Mereka bernegosiasi selama sepuluh
menit, dan j"epakat dengan empat ribu dolar. Beverly minta tunai dan baru mau
bicara kalau uang itu sudah diterimanya.
Empat CEO dari perusahaan-perusahaan rokok tersebut hadir di kota itu untuk
menyaksikan argumentasi penutup dan pemutusan vonis, maka Fitch menyerahkan jetjet perusahaan yang bisa ia perintah sekehendaknya. Ia mengirim Swanson ke New
York dengan pesawat terbang Pynex.
Swanson tiba di kota itu menjelang senja, dan check in ke hotel kecil di dekat
Washington Square. Menurut seorang teman sekamamya, Beverly tidak ada di tempat,
tidak bekerja, tapi mungkin sedang pesta. Swanson menelepon pizzeria tempat
Beverly bekerja, dan diberitahu bahwa ia sudah dipecat. Ia kembali menelepon
teman sekamar 'isverly, tapi sambungannya ditutup ketika ia mengajukan terlalu
banyak pertanyaan. Ia membanting telepon dan meng-567
entak-entakkan kaki berkeliling di kamamya. Bagaimana caranya menemukan
seseorang di jalanan Greenwich Village" Ia berjalan beberapa blok ke apartemen
Beverly, kakinya membeku di bawah hujan dingin. Ia minum kopi di tempat dulu ia
bertemu Beverly, sambil menunggu sepatunya melunak dan kering. la memakai
telepon umum untuk mengobrol tanpa hasil dengan rekan sekamar yang sama.
Marlee menginginkan satu pertemuan terakhir sebelum hari Senin yang menentukan.
Mereka bertemu di kantornya yang sempit. Fitch rasanya ingin berlutut di kakinya
ketika bertemu. Ia memutuskan untuk menceritakan segalanya mengenai Hoppy, Millie, dan kegagalan
perangkapnya kepada Marlee. Nicholas harus segera menggarap Millie, melunakkan
hatinya sebelum Millie meracuni rekan-rekannya. Apalagi, Minggu pagi kemarin
Hoppy memberitahu Napier dan Nitchman bahwa Millie kini adalah pembela yang
gigih di pihak tergugat, ia memperlihatkan memo Robilio itu kepada rekanrekannya. Apakah ini benar" Bila demikian, apa yang akan dilakukan Millie
sekarang, setelah tahu hal yang sebenarnya mengenai Hoppy" la akan gusar, itu
sudah pasti. Ia akan langsung ganti haluan. Mungkin ia akan memberitahu rekanrekannya. betapa keji perbuatan yang telah dilakukan tergugat terhadap suaminya
dengan menekannya. Tak perlu dipertanyakan lagi, ini merupakan bencana. Marlee mendengarkan dengan
paras datar sewaktu Fitch memaparkan kisahnya. Ia tidak terperanjat, tapi
sedikit geli melihat Filch khawatir.
568 "Kupikir kita harus menyingkirkannya," kata Fitch setelah selesai bercerita.
"Apa kau punya salinan memo Robilio?" tanya Marlee, sama sekali tidak
terpengaruh Fitch mengambil sehelai kertas dari tasnya dan mengangsurkannya pada Marlee.
"Buatanmu sendiri?" tanya Marlee sesudah membacanya.


Juri Pilihan The Runaway Jury Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Ya Sama sekali palsu."
Marlee melipat memo tersebut dan meletakkannya di bawah kursi. "Perangkap hebat.
Fitch." * "Yeah, sangat bagus, sampai terbongkar."
"Inikah yang selalu kaulakukan dalam setiap sidang perkara tembakau?"
"Kami mengusahakannya."
"Mengapa kau memilih Mr. Dupree?"
"Kami sudah mempelajarinya dengan cermat, dan memutuskan bahwa dia mudah dijebak
Agen real estate kecil. susah payah membayar segala tagihannya, banyak uang
berganti tangan dengan kedatangan kasino-kasino itu, banyak temannya mcmperoleh
uang besar. Dia langsung tertarik."
"Apakah sebelum ini kau pernah tepergok?"
"Kami pernah terpaksa membatalkan rencana. tapi tak pernah tertangkap basah."
"Sampai hari ini."
'Tidak sepenuhnya. Hoppy dan Millie mungkin curiga ini perbuatan seseorang yang
bekerja pada perusahaan rokok, tapi mereka takkan ufciu siapa orangnya. Jadi.
dari segi ini, masih ada keraguan."
"Apa bedanya?" "Tidak ada." "Tenanglah. Fitch. Kupikir suaminya mungkin ter 569 lalu membesar-besarkan keefektifan istrinya. Nicholas dan Millie cukup dekat,
dan dia tidak pernah jadi pembela klienmu." "Klien kita."
"Benar. Klien kita. Nicholas belum melihat memo itu."
"Kaupikir Hoppy berbohong?"
"Apakah kau menyalahkannya" Anak buahmu meyakinkannya bahwa dia akan
diperkarakan." Fitch bernapus lebih lega dan nyaris tersenyum. Ia berkata, "Nicholas harus
bicara dengan Millie malam ini. Beberapa jam lagi, Hoppy akan datang dan
menceritakan segalanya pada istrinya. Bisakah Nicholas bicara dengannya segera?"
"Fitch, Millie akan memberikan suara sesuai yang diinginkan Nicholas.
Tenanglah." Fitch mengendur. la mengangkat siku dari meja dan mencoba tersenyum lagi.
"Sekadar ingin tahu, berapa banyak suara yang sudah kita miliki sekarang?"
"Sembilan.". "Siapa tiga lainnya?"
"Herman, Rikki, dan Lonnie."
"Nicholas belum bicara mengenai masa lalu Rikki?"
"Belum." "Jadi, ada sepuluh," kata Fitch, matanya menari-nari, jemarinya tiba-tiba
berkedut-kedut. "Kita bisa mendapat sebelas suara kalau kita menendang seseorang
dan memilih Shine Royce, benar?"
"Dengar, Fitch, kau terlalu banyak khawatir. Kau sudah membayar, kau sudah
menyewa yang terbaik, 570 sekarang tenanglah dan tunggu vonismu. Vonis itu ada dalam tangan yang sangat
baik." "Keputusan bulat?" Fitch bertanya gembira.
"Nicholas bertekad untuk menjadikannya vonis bulat."
Fitch melompat-lompat menuruni anak tangga bangunan reyot itu dan berlenggang di
sepanjang jalan masuk, hingga ke jalan. Sepanjang enam blok ia bersiul-siul dan
hampir saja melompat-lompat di te-ngah udara malam. Jose menemuinya dengan
berjalan kaki, dan mencoba mengikuti. Belum pernah ia menyaksikan bosnya begitu
gembira. Pada satu sisi ruang rapat itu duduk tujuh pengacara yang masing-masing sudah
membayar satu juta dolar untuk ikut serta dalam peristiwa ini. Tak ada orang
lain dalam ruangan tersebut, tak seorang pun kecuali Wendall Rohr, yang berdiri
di sisi lain meja rapat dan mondar-mandir perlahan-lahan, berbicara pelan dengan
kata-kata terukur kepada dewan juri. Suaranya hangat dan ramah, satu detik penuh
dengan belas kasih, disusul kata-kata keras untuk Big Tobacco pada detik
berikutnya. Ia menguliahi dan membujuk. Ia melucu dan marah. Ia memperlihatkan
foto kepada mereka, dan menuliskan angka-angka pada papan tulis.
Ia selesai dalam waktu 51 menit, geladi resik terpendek selama ini. Argumentasi
penutup itu harus sepanjang satu jam atau kurang, perintah Hakim Harkin. Komentar dari rekan-rekannya datang dengan gencar dan campur
aduk, beberapa memberikan puji-an, tapi kebanyakan menguji cara-cara untuk mem 571 perbaiki. Tidak ada penonton yang lebih keras dari ini. Tujuh orang itu sudah
mengkombinasikan ratusan argumentasi penutup, argumentasi yang sudah
menghasilkan vonis hampir sebesar setengah miliar dolar. Mereka tahu bagaimana
menyaring uang besar dan para juri.
Mereka sudah sepakat untuk memarkir ego masing-masing di luar pintu. Rohr
menerima pukulan-pukulan lagi, sesuatu yang tidak bisa dilanggungnya dengan
baik, dan setuju untuk memperagakan kembali argumentasi tersebut.
Langkah ini harus sempurna. Kemenangan sudah begitu dekat.
Cable mengalami siksaan yang hampir sama. Pe-nontonnya jauh lebih
banyak selusin pengacara, beberapa konsultan juri, dan paralegal dalam jumlah ?besar. Penampilannya direkam dengan video, sehingga ia bisa mempelajari diri
.sendiri. Ia bertekad untuk menyampaikan argumentasi penutup ini dalam setengah
jam. Dewan juri tentu menghargai. Rohr tak diragukan tentu bicara lebih panjang.
Kontras tersebut tentu bagus Cable sang teknisi tetap mengacu pada fakta,
?versus Rohr si pengacara flamboyan menarik-narik emosi mereka.
Ia menyampaikan argumentasi penutup, lalu menonton videonya. Demikian berulang
kali, sepanjang Minggu siang hingga malam.
Ketika tiba di rumah peristirahatan di tepi pantai itu, Filch sudah kembali pada
sikap pesimismenya yang biasa. Empat CEO itu sedang menunggu, baru
572 saja selesai menikmati jamuan makan lezat Jankle sudah mabuk dan duduk seorang
diri di samping perapian. Fitch mengambil kopi dan menganalisis upaya terakhir
pembela. Pertanyaan dengan cepat bergulir pada transfer per teleks yang
dimintanya pada hari Jumat; masing-masing dua juta dolar dan mereka berempat.
Sebelum hari Jumat, The Fund punya saldo sebesar enam setengah juta, sudah pasti
lebih dari cukup untuk menyelesaikan Mdang ini. Untuk apa delapan juta tambahan
ini" Dan berapa yang tersisa dalam The Fund sekarang"
Fitch menjelaskan bahwa ada biaya pembelaan mendadak dan tak terencana dalam
jumJah besar. "Berhentilah main-main. Fitch," kata Luther Vandemeer dari Trellco. "Apa kau
berhasil membeli vonis?"
Fitch mencoba berbohong pada empat orang ini. Tapi mereka toh tetap majikannya.
Ia tak pernah menceritakan kejadian sebenarnya dengan lengkap, dan mereka tidak
berharap ia melakukannya. Tapi menanggapi pertanyaan langsung, terutama yang segenting ini, ia merasa wajib menunjukkan kejujuran. "Kurang-lebih seperti itu,"
katanya. "Apa kau sudah mengantongi suara mereka. Fitch?" tanya satu CEO lain.
Fitch diam dan memandang mereka satu per satu dengan cermat, termasuk Jankle,
yang tiba-tiba menaruh perhatian penuh. "Aku yakin sudah," katanya.
Jankle melompat berdiri, limbung tapi cukup ter-fokus, dan melangkah ke tengah
ruangan. "Katakan sekali lagi. Fitch," desaknya.
573 "Kau sudah mendengarku," kata Fitch. "Vonis sudah dibeli." Suaranya tidak bisa
menutupi sedikit nada bangga.
Tiga lainnya ikut berdiri. Mereka berempat mendekat ke arah Fitch, membentuk
setengah lingkaran longgar. "Bagaimana?" salah satu bertanya.
"Tidak akan kuceritakan," kata Fitch dingin. "Detailnya tidak penting."
"Aku ingin tahu," kata Jankle.
"Lupakan saja. Bagian dari pekerjaanku adalah menyelesaikan pekerjaan kotornya
serta melindungi kalian dan perusahaan kalian. Kalau kalian ingin memberhentikan
aku, boleh saja. Tapi kalian tidak akan pernah tahu detailnya."
Mereka menatapnya cukup lama. Lingkaran itu makin ketat. Mereka meneguk minuman
perlahan-lahan dan mengagumi pahlawan mereka. Delapan kali mereka berada di tepi
jurang bencana, dan delapan kali Rankin Fitch melakukan cara kotornya serta
menyelamatkan mereka. Kini ia melakukannya untuk kesembilan kali. Ia tak
terkalahkan Dan ia tidak pernah menjanjikan kemenangan sebelum ini, tidak seperti ini.
Bahkan kebalikannya Ia selalu menderita sebelum setiap vonis, selalu meramalkan
kekalahan dan bersenang hati membuat mereka sengsara. Ini tidak seperti
biasanya. "Berapa harga vonis itu?" tanya Jankle. Fitch tak dapat menyembunyikan ini.
Karena alasan-alasan yang jelas, empat orang ini berhak tahu ke mana uang
tersebut pergi. Mereka menerapkan sistem akun-tansi primitif untuk The Fund.
Masing-masing perusahaan menyumbangkan jumlah yang sama bila Fitch
574 memintanya, dan masing-masing CEO berhak menerima daftar bulanan dan seluruh
pengeluaran. "Sepuluh juta," kata Fitch.
Si pemabuk yang pertama kali menyalak. "Kau membayar sepuluh juta dolar untuk
seorang anggota juri!" Tiga lainnya juga sama-sama terkejut.
'Tidak. Tidak kepada satu anggota. Anggap saja begini. Aku sudah membeli vonis
itu seharga sepuluh juta dolar, oke" Itu saja yang akan kukalakan The Fund
sekarang punya saldo 4,5 juta. Dan aku tidak akan menjawab pertanyaan mengenai
bagaimana uang itu berpindah tangan."
Sejumlah uang tunai sebagai sogokan masih masuk akal Lima, sepuluh ribu dolar,
mungkin. Tapi tidaklah mungkin membayangkan orang udik penduduk kota kecil yang
duduk dalam dewan juri ini memiliki otak cukup besar untuk memimpikan sepuluh
juta dolar. Masa seluruh uang itu masuk ke satu orang"
Mereka berkerumun di dekat Fitch dalam kebisuan dan kekagetan, masing-masing
dengan pikiran yang sama. Pasti Fitch sudah memakai cara ajaibnya terhadap
sepuluh orang di antara mereka. Itu masuk akal. Ia mendapat sepuluh juta dan
menawarkan satu juta kepada mereka masing-masing. Itu sangat masuk akal. Sepuluh
jutawan baru di Gulf Coast. Tapi bagaimana menyembunyikan uang sebanyak itu"
Fitch menikmati saat-saat itu. "Sudah tentu. tidak ada jaminm apa pun," katanya.
"Kalian tidak pernah tahu, sampai dewan juri kembali."
Well, dengan harga sepuluh juta dolar, sebaiknya ada jaminan. Tapi mereka tidak
mengucapkan apa 575 pun. Luther Vandemeer yang pertama mundur. Ia menuang brendi lebih banyak dan
duduk di bangku, dekat piano. Fitch akan memberitahu mereka kelak. I a akan
menunggu ">atu atau dua bulan, mengundang Fitch ke New York, dan menguras
ceritanya. Fitch mengatakan ada urusan yang harus ia kerjakan. la ingin mereka berempat
hadir di ruang sidang untuk mendengarkan argumentasi penutup. Jangan duduk
bergerombol, perintahnya.
576 Tiga Puluh Tujuh Semua anggota juri merasa Minggu malam akan menjadi malam terakhir mereka dalam
pengasingan. Mereka berbisik-bisik bahwa barangkali bila mereka menerima kasus
itu Senin siang, mereka bisa memutuskan vonis Senin malam dan langsung pulang.
Hal ini tidak dibicarakan secara terbuka, karena tentu melibatkan spekulasi
mengenai vonis, sesuatu yang akan dibungkam dengan cepat oleh Herman.
Akan tetapi, suasana terasa ringan, dan banyak di antara anggota juri itu yang
sudah berkemas diam-diam dan merapikan kamar mereka. Mereka ingin agar kunjungan
terakhir mereka ke Siesta Inn berlangsung cepat kunjungan kilat dari gedung ?pengadilan untuk mengambil tas-ta?" yang sudah dibereskan dan meraih sikat gigi.
Minggu adalah malam ketiga dengan kunjungan pribadi secara berturutan. dan
semuanya sudah cukup berkumpul dengan pasangannya. Terutama mereka yang sudah
menikah. Tiga malam santai berturut-turut dalam kamar sempit sudah lebih dari
cukup untuk kebanyakan pasangan suami-istri. Bahkan me 577 reka yang niasing lajang butuh satu malam istirahat. Paear Savelle tidak datang.
Derrick memberitahu Angel bahwa ia mungkin akan datang nanti, tapi ada beberapa
urusan penting yang harus diselesaikan lebih dulu. Loreen tidak punya kekasih,
tapi ia sudah cukup puas dengan kunjungan putri-putrinya akhir pekan itu. Jerry
dan Poodle terlibat dalam percekcokan kecil mereka yang pertama.
Minggu malam, motel itu tenang; tidak ada tayangan pertandingan football dan bir
di Ruang Pesta. tidak ada pertandingan checker. Marlee dan Nicholas makan piza
di kamar. Mereka memeriksa kembali checklist mereka dan menyusun rencana
terakhir. Keduanya resah dan tegang, serta hanya sedikit geli ketika Marlee
menceritakan kembali kisah sedih Fitch tentang Hoppy.
Marlee berlalu pukul sembilan. Ia pergi dengan mobil sewaan ke kondominium
sewaannya, bergegas mengemasi barang-barangnya sendiri.
Nicholas berjalan menyeberangi koridor, tempat Hoppy dan Millie sedang menunggu,
bak sepasang pengantin yang sedang berbulan madu. Mereka sangat berterima kasih
padanya. Ia telah membongkar rencana busuk itu dan membebaskan mereka kembali.
Sungguh mengguncangkan, memikirkan tindakan-tin-dakan ekstrem yang diambil oleh
industri tembakau sekadar untuk menekan seorang anggota juri.
Millie mengungkapkan keprihatinannya untuk tetap bertahan dalam dewan juri ini.
la dan Hoppy sudah mendiskusikannya, dan rasanya ia tidak bisa bersikap adil dan
tidak memihak sesudah tahu apa yang telah mereka lakukan terhadap suaminya.
Nicholas sudah 578 mengantisipasi hal ini. Menurut pendapatnya. ia membutuhkan Millie.
Dan ada alasan yang lebih penting. Kalau Millie memberitahu Hakim Harkin tentang
jebakan terhadap Hoppy, ia mungkin akan mengumumkan pembatalan sidang. Itu akan
menjadi tragedi. Pembatalan berarti dalam satu atau dua tahun akan dipilih dewan
juri baru untuk memeriksa kasus yang sama. Masing-masing pihak akan
menghamburkan banyak uang untuk kembali melakukan apa yang sedang mereka lakukan
sekarang. "Ini terserah pada kita. Millie. Kita sudah dipilih untuk memutuskan
kasus ini, dan tanggung jawab kitalah untuk menjatuhkan vonis. Dewan juri
selanjutnya tidak akan lebih pintar dan pada kita."
"Aku setuju," kata Hoppy. "Sidang ini akan selesai besok. Sungguh sayang kalau
pembatalan sampai diumumkan pada detik terakhir."
Maka Millie menggigit bibir dan mendapatkan tekad baru. Nicholas, sahabatnya
ini, membuat segala urusan lebih mudah
Cleve menemui Derrick Minggu malam di sports bar Nugget Casino. Mereka minum
bir, menyaksikan pertandingan football, dan tidak banyak berbicara, sebab
Derrick cemberut dan berusaha kelihatan marah atas kecurangan yang menurutnya ia
terima. Lima belas ribu dolar tunai ada di dalam bungkusan kecil berwarna
cokelat yang diangsurkan Cleve di meja. Derrick mengambilnya dan menjejalkannya
ke saku, tanpa mengucapkan terima kasih atau apa pun. Sesuai perjanjian terakhir
mereka, sepuluh ribu sisanya akan
579 dibayarkan sesudah vonis diumumkan, tentu saja dengan asumsi bahwa Angel akan
memberikan suara untuk kemenangan penggugat.
"Mengapa kau tidak pergi sekarang?" tmnya Derrick, beberapa menit setelah uang
itu mendarat di sakunya. "Gagasan bagus," kata Cleve. "Pergi 1 ah temui pacarmu. Jelaskan urusan nya
dengan hati-hati." "Aku bisa menanganinya."
Cleve membawa pergi birnya, dan menghilang.
Derrick menghabiskan bir dan bergegas ke kamar kecil, mengunci diri dalam bilik
dan menghitung uang tersebut 150 helai pecahan seratus dolar yang masih baru. ?Ia menekan tumpukan itu dan tercengang merasakan tebalnya kurang dari dua
?setengah senti. Ia membaginya jadi empat, dan memasukkan masing-masing lipatan
ke saku jeans. Kasino itu ramai sekali. Ia belajar melempar dadu dari kakaknya yang pernah
berdinas dalam ketentaraan, dan entah mengapa, bagaikan ditarik magnet, ia
berkeliaran dekat meja permainan lempar dadu. Sebentar ia menonton, kemudian
memutuskan untuk menahan godaan dan pergi menemui Angel. Ia berhenti untuk
membeli bir di bar kecil yang menghadap ke meja roulette. Di mana-mana di
bawahnya, uang dimenangkan dan dihamburkan. Butuh uang untuk menghasilkan uang.
Ini malam keberuntungannya.
Ia membeli chip senilai seribu dolar di meja dadu, dan menikmati perhalian yang
selalu diperoleh para penghambur uang. Bos meja itu memeriksa lembaran uang yang
belum pernah dipakai tersebut, lalu tersenyum pada Derrick. Seorang pelayan
wanita 580 berambut pirang muncul entah dari mana, dan Derrick pun memesan satu bir lagi.
Derrick bertaruh dengan berani, lebih berani daripada orang kulit putih di meja
itu. Tumpukan chip pertama lenyap dalam seperempat jam, dan tanpa ragu sedikit
pun ia menukarkan lagi. Seribu lagi menyusul, kemudian dadu memanas dan Derrick memenangkan 1.800 dolar
dalam lima menit. Ia membeli chip lebih banyak lagi. Bir terus mengalir. Si
pirang itu mulai main mata. Bos meja dadu itu bertanya apakah ia ingin jadi gold
member Nugget Casino. Ia sudah tidak bisa lagi menghitung uang itu. Ia mengeluarkannya dari keempat


Juri Pilihan The Runaway Jury Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

saku, lalu memasukkannya lagi sebagian. Ia membeli chip lebih banyak. Sesudah
satu jam, ia sudah kalah enam ribu dolar dan sangat ingin berhenti. Tapi
nasibnya harus berubah. Dadu itu tadi mendatangkan keuntungan; sudah pasti akan
datang kesempatan lagi. Ia memutuskan untuk terus bertaruh dalam jumlah besar,
dan kalau keberuntungan datang, ia akan mendapatkan kembali seluruh uangnya.
Satu bir lagi, dan ia ganti minta scotch.
Sesudah kekalahan besar. ia menarik diri dari meja dan kembali ke kamar kecil,
bilik yang sama. Ia menguncinya dan mencabut lembaran uang dan empat saku. Susut
tinggal tujuh ribu dolar, dan rasanya ia ingin menangis. Tapi ia harus meraihnya
kembali. Ia memutuskan untuk pergi ke luar sana dan memenangkan kembali uangnya.
Ia mencoba meja Iain. Ia akan mengubah cara bertaruhnya, dan, tak peduli apa
yang terjadi, ia akan angkat tangan
581 dan nienyingkir dari sana bila uangnya tinggal lima ribu dolar. Ia udak boleh
kehilangan lima ribu terakhir itu.
Ia berjalan melewati sebuah meja roulette tanpa pemain, dan tergerak oleh
dorongan hati, meletakkan chip senilai lima ratus dolar pada merah. Sang bandar
memutar piringan, berhenti pada merah, dan Derrick menang lima ratus dolar. Ia
meninggalkan chip-chip itu di merah, dan menang lagi. Tanpa ragu, ia
meninggalkan chip senilai dua ribu dolar itu pada merah, dan menang untuk kctiga
kalinya berturut-turut. Empat ribu dolar dalam waktu kurang dari lima menit. la
membeli bir di bar dan menonton pertandingan tinju. Teriakan-teriakan ramai dari
meja dadu menyuruhnya menyingkir. Ia merasa beruntung mengantongi hampir sebelas
ribu dolar. Waktu untuk mengunjungi Angel Mjdah lewat, tapi ia harus menemuinya. Dengan
sengaja ia berjalan melewati deretan mesin judi, sejauh mungkin dan meja dadu.
Ia berjalan cepat, berharap sampai ke pintu depan sebelum berubah pikiran dan
kembali ke meja dadu. Ia berhasil sampai di sana.
Rasanya ia baru mengemudi satu menit ketika melihat lampu biru di belakangnya.
Mobil polisi kota Biloxi meluncur cepat di belakangnya, lampu depannya
berkeredepan. Derrick tidak punya permen atau permen karet. Ia berhenti, keluar
dari mobil, dan menunggu perintah dari polisi, yang mendekat dan langsung
mencium bau alkohol. "Baru minum?" si polisi bertanya. "Oh, cuma satu-dua botol
bir di kasino." Polisi itu memeriksa mata Derrick dengan lampu
582 senter yang membutakan, lalu menyuruhnya berjalan mengikuti garis lurus dan
menaruh jarinya di hidungnya. Derrick jelas mabuk. Ia diborgol dan dibawa ke
penjara. Ia setuju melakukan breath test dan alat itu menunjukkan angka .18.
Ada banyak pertanyaan mengenai uang tunai dalam sakunya. Penjelasannya masuk
akal malam ini ia beruntung di kasino. Tapi ia tidak punya pekerjaan Ia tinggal?bersama saudara laki-lakinya. Tidak ada catatan kejahatan. Petugas mencatat uang
tunai serta barang-barang di sakunya dan menguncinya dalam lemari besi.
Derrick duduk di dipan sel untuk pemabuk, dengan dua gelandangan yang mengerang
di lantai. Telepon tidak akan menolong, sebab ia tidak bisa menghubungi Angel
secara langsung. Pengemudi yang mabuk wajib mendekam dalam sel selama lima jam.
Ia harus menghubungi Angel sebelum Angel berangkat ke pengadilan.
Dlring telepon membangunkan Swanson pada pukul setengah empat Senin dini hari.
Suara di ujung seberang terdengar pekat dan goyah, kata-katanya tidak tegas,
tapi jelas milik Beverly Monk. "Welcome to the Big Apple," katanya keras, lalu
tertawa gila, seperti sudah sinting.
"Ada di mana kau?" Swanson bertanya. "Aku sudah bawa uangnya."
"Nanti," kata Beverly, kemudian Swanson mendengar suara marah dua laki-laki di
latar belakang. "Nanti saja." Seseorang mengeraskan musik.
"Aku butuh informasi secepatnya."
583 "Dan aku butuh uangnya."
"Bagus. Katakan padaku kapan dan di mana."
"Oh, aku tidak tahu," ia berkata. lalu meneriakkan sumpah serapah pada seseorang
dalam ruangan itu. Swanson mencengkeram gagang telepon lebih erat. "Dengar, Beverly, dengarkan aku.
Kau ingat kedai kopi kecil tempat kita terakhir kali bertemu?"
"Yeah, kurasa ingat."
"Di Eighth Street, dekat Balducci's."
"Oh, yeah." "Bagus. Temui aku di sana secepat mungkin." "Secepat apa?" ia bertanya, lalu
tawanya meledak. Swanson bersabar. "Bagaimana kalau pukul tujuh?" "Pukul berapa
sekarang?" "Setengah empat." "Wah."
"Dengar, bagaimana kalau aku menjemputmu saja sekarang" Katakan kau ada di mana.
dan aku akan menjemput dengan taksi."
"Tidak, aku baik-baik saja. Aku cuma bersenang-senang."
"Kau mabuk." "Jadi?"
"Jadi, kalau kau menginginkan empat ribu dolar ini, sebaiknya kau cukup sadar
untuk menemuiku." "Aku akan ke sana, babx. Coba katakan lagi, siapa namamu?"
"Swanson." "Benar, Swanson. Aku akan berada di sana pukul tujuh, atau sekitar itu." Ia
tertawa ketika memutuskan
sambungan. Swanson tidak ingin tidur lagi.
584 *** Pukul setengah enam, Marvis Maples muncul menghadap petugas penjara. dan
menanyakan apakah ia bisa menjemput adiknya, Derrick. Waktu lima jam itu sudah
lewat. Petugas penjara menjemput Derrick dari sel pemabuk, lalu membuka kotak
besi dan meletakkannya di counter. Derrick memeriksa isi kotak itu sebelas ribu?dolar tunai, kunci mobil, pisau lipat, pelembap bibir sementara kakaknya
?menatap tercengang. Di halaman parkir, Marvis bertanya mengenai uang tunai itu, dan Derrick
menjelaskan bahwa ia beruntung di meja dadu. Ia memberi Marvis dua ratus dolar,
dan bertanya apakah bisa meminjam mobilnya. Marvis menerima uang itu dan setuju
untuk menunggu di penjara, sampai mobil Derrick diambil dari tempat parkir.
Derrick bergegas ke Pass Christian dan parkir di belakang Siesta Inn, tepat
ketika fajar mulai merekah di timur. Ia merunduk rendah, berjaga-jaga kalaukalau ada seseorang di sekitar tempat itu. Lalu ia menyelinap ke dalam semaksemak, sampai di jendela kamar Angel. Tentu saja jendela itu terkunci, dan ia
mulai mengetuk. Tidak ada jawaban, maka ia mengambil sekeping batu kecil dan
mengetuk lebih keras. Cahaya matahari sudah terang di sekitarnya, dan ia mulai
panik. "Diam di tempat!" terdengar suara keras dekat punggungnya.
Derrick tersentak melihat Chuck, sang deputi tak berseragam, membidikkan pistol
hitam berkilat ke 585 keningnya. Ia menggerakkan senjata itu. "Menjauh dari jendela itu! Angkat
tangan!" Derrick mengangkat tangan dan berjalan menerobos semak. "Tiarap!" adalah
perintah selanjutnya, dan Derrick bertiarap di jalan batu yang dingin. dengan
tangan di belakangnya. Chuck minta bantuan lewat radio.
Marvis masih berkeliaran di sekitar penjara, menunggu mobil Derrick, ketika
saudaranya itu kembali untuk penahanan kedua malam itu.
Angel terus tertidur selama kejadian tersebut
586 Tiga Puluh Delapan Sungguh sayang bahwa anggota juri yang selama ini paling rajin, mendengarkan
lebih cermat daripada yang lain, mengingat lebih banyak tentang apa yang
diucapkan, dan mematuhi setiap peraturan Hakim Harkin adalah yang terakhir
disisihkan, dan dengan demikian mencegahnya untuk mempengaruhi vonis.
Mrs. Herman Grimes tiba di ruang makan tepat pukul tujuh seperempat, mengambil
nampan, dan mulai mengambil sarapan pagi seperti biasanya selama dua minggu ini.
Sereal, susu skim, dan pisang untuk Herman. Cornflake, susu dua persen, seiris
daging asin, dan sari apel untuknya sendiri. Seperti sering dilakukannya,
Nicholas menemuinya di buffet dan menawarkan bantuan. Ia masih tetap membuatkan
kopi untuk Herman setiap siang di ruang juri, dan ia merasa perlu memberikan
bantuan di waktu pagi. Dua sendok gula dan satu sendok knm untuk Herman. Kopi
kental untuk Mrs. Grimes. Mereka berbincang-bincang, apakah sebaiknya berkemas
serta bersiap pergi atau tidak. Mrs. Grimes tampak sangat gembira dengan prospek
untuk makan malam di rumah Senin ini.
587 Suasana sangat ceria sepanjang pagi itu. ketika Nicholas dan Henry Vu mengambil
tempat di meja makan dan menyapa orang-orang yang datang. Mereka akan pulang!
Mrs. Grimes mengambil peralatan makan perak, dan Nicholas cepat-cepat memasukkan
empat tablet kecil ke kopi Herman, sambil mengucapkan sesuatu mengenai para
pengacara. Obat itu takkan membunuhnya. Tablet itu adalah Methergine, obat
rahasia yang hanya dipakai di ruang gawat darurat untuk memulihkan orang yang
sedang sekarat. Herman akan sakit selama empat jam, lalu pulih sepenuhnya.
Seperti kerap kali ia lakukan, Nicholas mengikuti Mrs. Grimes sepanjang koridor
menuju kamar mereka, membawa nampan dan bercakap-cakap mengenai ini-itu. Mrs.
Grimes mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepadanya; sungguh pemuda yang
baik hati. Keributan terjadi setengah jam kemudian, dan Nicholas ada di tengahnya. Mrs.
Grimes melangkah ke koridor dan berteriak pada Chuck yang sedang duduk di
posnya, meneguk kopi dan membaca surat kabar. Nicholas mendengar teriakan itu,
dan bergegas datang dari kamarnya. Ada yang tidak beres dengan Herman!
Lou Dell dan Willis datang di tengah suara-suara panik, dan tak lama kemudian
sebagian besar anggota juri sudah berada di luar kamar pasangan Grimes. Pintu
kamar itu terbuka dan orang-orang berkerumun. Herman tergeletak di lantai kamar
mandi, meringkuk, memegangi perut dan sangat kesakitan. Mrs. Grimes dan Chuck
membungkuk di atasnya. Lou Dell berlari
ke telepon dan menelepon 911. Nicholas berkata sedih kepada Rikki Coleman bahwa
itu sakit dada, mungkin serangan jantung. Herman sudah pernah mengalaminya, enam
tahun yang lalu. Dalam beberapa menit, semua orang tahu bahwa Herman mengalami serangan jantung.
Paramedis tiba dengan usungan, dan Chuck mendorong anggota juri lain ke koridor.
Keadaan Herman stabil dan ia diberi oksigen. Tekanan darahnya hanya sedikit di
atas normal. Mrs. Grimes berulang-ulang mengatakan bahwa hal itu mengingatkannya
akan serangan jantungnya yang pertama.
Mereka mendorongnya dengan cepat menyusuri koridor. Dalam kekacauan, Nicholas
berhasil menyenggol jatuh cangkir kopi Herman.
Suara sirene meraung saat Herman dibawa pergi. Para juri itu kembali ke kamar
masing-masing untuk menenangkan saraf. Lou Dell menelepon Hakim Harkin untuk
mengabarkan bahwa Herman jatuh sakit. Secara konsensus diduga serangan jantung.
"Mereka berjatuhan seperti lalat," kata Lou Dell, kemudian meneruskan betapa
selama delapan belas tahun sebagai jury madam, ia tidak pernah kehilangan
anggota juri sebanyak ini. Harkin memotong omongannya.
Swanson tak yakin perempuan itu akan tiba pukul tujuh tepat untuk minum kopi dan
mengambil uangnya. Hanya beberapa jam yang lalu, wanita itu masih mabuk dan ?tidak menunjukkan tanda-tanda akan pulih, jadi bagaimana ia bisa berharap wanita
itu menepati janji" Ia menikmati sarapan perlahan 589 588 lahan dan membaca surat kabar. Pukul delapan berlalu. Ia pindah ke meja yang
lebih baik di dekat jendela, sehingga bisa mengawasi orang-orang yang berjalan
di trotoar. Pukul sembilan, Swanson menelepon apartemen Beverly dan bertengkar lagi dengan
teman sekamar-nya yang sama. Tidak, dia tidak ada di sana, tidak pulang
sepanjang malam, dan mungkin dia sudah pindah.
Perempuan ini anak seseorang, katanya pada diri sendiri, hidup dari satu tempat
ke tempat lain, dari hari ke hari, mengemis makanan dan uang untuk tetap hidup
dan membeli minuman keras. Apakah orangtuanya tahu cara hidupnya9
Ia punya banyak waktu untuk merenungkan hal ini. Pada pukul sepuluh, ia memesan
roti panggang, sebab pelayan kini mulai memandanginya, jelas kesal karena
Swanson rupanya akan berada di situ sepanjang siang.
Dipicu oleh desas-desus yang rupanya berdasar kuat, harga pembukaan saham Pynex
menguat. Sesudah penutupan pada 73 di hari Jumat. nilainya melonjak ke 76 pada
bel pembukaan, dan dalam beberapa menit naik sampai 79 Ada kabar baik dari
Biloxi, meski tak seorang pun tahu sumbernya. Semua saham perusahaan rokok naik
dengan cepat dalam transaksi besar-besaran.
Hakim harkin tidak muncul sampai hampir pukul setengah sepuluh, dan ketika
melangkah menuju tempat duduknya, ia melihat bahwa ruang sidangnya
590 penuh sesak. Ia baru saja menyelesaikan perdebatan panas dengan Rohr dan Cable.
Cable menginginkan pembatalan sidang, sebab satu anggota juri lagi tersisih.
Tidak ada alasan memadai untuk mengumumkan pembatalan sidang. Harkin sudah
mengerjakan pekerjaan rumahnya. Ia bahkan sudah menemukan kasus lama yang
memperkenankan sebelas anggota juri memutuskan suatu kasus perdata. Diperlukan
sembilan suara, tetapi vonis juri itu dikukuhkan oleh Mahkamah Agung.
Seperti sudah diduga, kabar serangan jantung Herman menyebar cepat di antara
orang banyak yang menyaksikan sidang itu. Para konsultan juri yarig disewa oleh
tergugat diam-diam mengumumkan kemenangan besar di pihak mereka. karena Herman
jelas berpihak pada penggugat. Para konsultan juri yang disewa oleh penggugat
meyakinkan Rohr dan kawan-kawannya bahwa penyisihan Herman merupakan pukulan
hebat bagi tergugat, karena Herman jelas berpihak pada perusahaan tembakau.
Semua pakar juri menyatakan kegembiraan dengan hadirnya Shine Royce, meskipun
kebanyakan sulit menjelaskan alasannya.
Fitch duduk tertegun, heran. Bagaimana cara memberi seseorang serangan jantung"
Apakah Marlee cukup berdarah dingin untuk meracuni seorang laki-laki tunanetra"
Syukurlah wanita itu ada di pihaknya
Pintu terbuka. Para juri berbaris masuk. Semua orang mengamati, untuk memastikan
bahwa Herman benar-benar tidak ada di antara mereka. Tempat duduknya kosong.
Hakim Harkin sudah bicara dengan dokter di rumah sakit, dan ia mulai dengan
memberitahu para 591 anggota juri bahwa Herman tampaknya memberi respons dengan baik, mungkin
peristiwa ini tidaklah seserius yang diperkirakan semula. Para juri itu,
teristimewa Nicholas, lega luar biasa. Shine Royce menjadi anggota juri nomor 5,
dan mengambil tempat duduk Herman di deretan depan, antara Phillip Savelle dan
Angel Weese. Shine amat bangga dengan diri sendiri.
Ketika semua sudah duduk dan tenang, Yang Mulia Hakim menginstruksikan Wendall
Rohr untuk memulai somasi terakhirnya. Jangan lebih dari satu jam, ia
memperingatkan. Rohr, mengenakan jasnya yang mencolok, tapi dengan kemeja rapi
dan dasi bersih, memulai dengan minta maaf atas panjangnya sidang ini, dan
mengucapkan terima kasih kepada mereka karena telah menjadi juri yang demikian
baik. Setelah itu, ia meluncur pada uraian kejam tentang "...produk konsumen
paling mematikan yang pernah diproduksi. Rokok. Rokok membunuh 400.000 warga
Amerika setiap tahun, sepuluh kali lipat lebih besar daripada obat ter-Iarang.
Tidak ada produk lain yang mendekatinya."
Ia sampai pada pokok terpenting dari kesaksian Dr. Fricke, Bronsky, dan Kilvan;
ia melakukannya tanpa mengulang kembali apa yang mereka ucapkan. Ia mengingatkan
mereka pada Lawrence Krigler, orang yang pernah bekerja dalam industri tersebut
dan tahu rahasia-rahasianya yang kotor. Ia menghabiskan sepuluh menit berbicara
biasa-biasa tentang Leon Robilio, laki-ltki tanpa suara, yang dua puluh tahun
bekerja untuk mempromosikan tembakau, lalu menyadari betapa busuknya industri
ini. Rohr melangkah lancar ketika sampai pada masalah
592 anak-anak. Agar Big Tobacco bisa bertahan hidup, ia harus menjerat para remaja
dan memastikan bahwa generasi berikutnya juga membeli produknya. Seolah-olah
sudah mendengarkan pembicaraan di ruang juri, Rohr meminta para juri menanyai
diri sendiri, umur berapakah mereka ketika mulai merokok.
Tiga ribu anak-anak setiap hari terjerat kebiasaan itu. Sepertiga dari mereka
akhirnya akan mati karenanya. Apa lagi yang harus di katakan9 Bukankah sekarang
saatnya untuk mendesak perusahaan kaya ini agar berdiri di belakang produk
mereka" Saat untuk mendapatkan perhatian mereka" Saat untuk mendesak mereka agar
melepaskan anak-anak kita" Saat untuk memaksa mereka membayar kerugian yang
ditimbulkan oleh produk mereka"
Ia berubah jadi kejam ketika bicara tentang nikotin dan pendapat keras kepala
dan Big Tobacco bahwa rokok tidak menimbulkan ketergantungan. Mantan pecandu
obat bius memberikan kesaksian bahwa lebih mudah berhenti memakai mariyuana dan
kokain daripada berhenti merokok. Ia jadi lebih keji lagi ketika menyebut Jankle
dan teori penyalahgunaannya.
Kemudian ia berkedip satu kali dan berubah menjadi orang lain. Ia bicara tentang
kliennya, Mrs. Celeste Wood, istri yang baik, ibu, teman, korban sesungguhnya
dari industri tembakau. Ia bicara tentang almarhum Mr. Jacob Wood yang terjerat


Juri Pilihan The Runaway Jury Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

oleh Bristols, bintang dalam jajaran produk Pynex, dan selama dua puluh tahun
berusaha melepaskan kebiasaan itu. Ia meninggalkan anak dan cucu Meninggal dunia
pada usia 51 tahun karena ia memakai produk yang dibuat dengan legal, sesuai
dengan fungsinya. 593 Ia melangkah ke papan tulis putih pada tripod dan memberikan perhitungan
ringkas. Nilai moneter hidup Jacob Wood adalah, sebut saja, satu juta dolar. Ia
menambahkan beberapa kerugian lain dan jumlah keseluruhannya menjadi dua juta.
Ini kerugian aktual, jumlah uang yang berhak diterima oleh keluarga karena
kematian Jacob. Akan tetapi. kasus ini tidak mengenai kerugian sebenarnya. Rohr memberikan
kuliah singkat mengenai pembayaran ganti kerugian sebagai hukuman, dan perannya
dalam meluruskan perusahaan-perusahaan Amerika agar tetap dalam jalur. Bagaimana
kalian menghukum perusahaan yang memiliki 800 juta dolar tunai"
Kau harus mendapatkan perhatian perusahaan itu.
Rohr berhati-hati untuk tidak menyiratkan angka tertentu, meskipun secara legal
seharusnya bisa. Ia hanya meninggalkan tulisan $800,000,000 TUNAI dengan huruf
tebal di papan, lalu kembali ke podium dan menyelesaikan pidatonya. Ia kembali
mengucapkan terima kasih kepada juri. dan duduk. Empat puluh delapan menit.
Yang Mulia Hakim mengumumkan reses selama sepuluh menit.
Bfvi rly terlambat empat jam, namun Swanson toh tetap bersyukur dan serasa ingin
memeluknya. Tapi itu tak dilakukannya, sebab ia takut penyakit menular, lagi
pula perempuan itu dikawal oleh pemuda lusuh dengan pakaian kulit dari ujung
kaki sampai kepala rambut dan jenggot hitam, dicat. Kata JADE tertato di tengah
dahinya, dan ia memakai koleksi anting-anting indah di kedua daun telinganya.
594 Jade tidak mengucapkan apa-apa sewaktu menarik kursi mendekat. dan duduk siaga
di sana, bak Do-be rman Beverly kelihatan seperti habis dipukuli. Bibir bawahnya pecah dan melepuh. Ia
mencoba menutupi memar di pipinya dengan makeup. Sudut mata kanannya bengkak la
mengeluarkan bau menyengat asap ganja dan bourbon murah, dan kelihatannya ia
sedang dalam pengaruh kokain.
Swanson sebenarnya bisa dengan mudah menampar tato Jade dan perlahan-lahan
mencabuti antingnya. "Apakah kaubawa uangnya?" Beverly bertanya, melirik pada Jade, yang menatap
kosong pada Swanson. Tidak ada keraguan, ke mana uang itu akan pergi.
"Ya. Ceritakan padaku mengenai Claire."
"Coba aku lihat uangnya."
Swanson mengeluarkan amplop kecil, dan membukanya sedikit untuk memperlihatkan
uang di dalamnya, lalu menindihnya dengan dua belah tangan di meja. "Empat ribu
dolar. Sekarang cepatlah bicara." katanya, menatap tajam pada Jade.
Beverly memandang Jade, yang mengangguk bak aktor buruk, dan berkata,
"Bicaralah." "Nama aslinya adalah Gabrielle Brant. Dia berasal dari Columbia, Missouri. Dia
masuk college dan universitas di sana, tempat ibunya mengajar sejarah abad
pertengahan Itu saja yang kuketahui."
"Bagaimana dengan ayahnya?"
"Kurasa dia sudah meninggal."
"Ada yang lainnya?"
"Tidak. Berikan uangnya padaku "
595 Swanson menggeser amplop kecil itu ke seberang meja, dan langsung berdiri.
"Terima kasih," katanya, dan ia menghilang.
Durwood cable butuh setengah jam lebih sedikit untuk menepis dengan tangkas
gagasan ganjil memberikan berjuta-juta dolar pada keluarga laki-laki yang secara
sukarela merokok selama 35 tahun. Sidang ini seperti perampasan uang secara
langsung. Yang paling ia sesalkan dalam dalih penggugat adalah mereka berusaha menggeser
pokok persoalan dari Jacob Wood dan kebiasaannya, serta mengubah sidang ini
menjadi debat emosional mengenai kebiasaan merokok pada remaja. Apa kaitan Jacob
Wood dengan iklan rokok belakangan ini" Tidak ada sedikit pun bukti bahwa
almarhum Mr. Wood dipengaruhi oleh kampanye iklan. Ia merokok sebab ia memilih
demikian. Mengapa membawa anak-anak dalam pertarungan ini" Emosi, itulah sebabnya. Kita
marah kala memikirkan anak-anak dirusak atau dimanipulasi. Dan sebelum para
pengacara di pihak penggugat bisa meyakinkan Anda, para juri, agar memberikan
uang besar, pertama-tama mereka harus membuat Anda marah.
Cable dengan tangkas menarik rasa keadilan mereka. Putuskan kasus ini
berdasarkan fakta, bukan emosi. Ketika selesai, ia sudah mendapatkan perhatian
penuh. Sewaktu ia duduk, Hakim Harkin mengucapkan terima kasih kepadanya dan berkata
kepada juri, "Saudara-saudara sekalian, kasus ini sekarang milik
596 Anda. Saya sarankan Anda memilih ketua baru untuk menggantikan Mr. Grimes, yang
saya dengar keadaannya sudah jauh lebih baik. Saya bicara dengan istrinya saat
reses, dan Mr. Grimes memang masih sakit, tapi diharapkan akan sembuh total.
Bila karena alasan tertentu Anda perlu berbicara dengan saya, harap beritahu
Panitera. Instruksi lain untuk Anda akan diserahkan di dalam ruang juri. Selamat
bertugas." Saat Harkin mengucapkan selamat tinggal kepada mereka, Nicholas menoleh sedikit
ke arah penonton dan memakukan tatapan ke mata Rankin Fitch, hanya pemberitahuan
singkat tentang kemajuan urusan itu sekarang. Fitch mengangguk, dan Nicholas
berdiri bersama rekan-rekannya.
Saat itu sudah hampir tengah hari. Sidang reses sampai diumumkan lagi oleh
Hakim, dan itu berarti siapa saja boleh berkeliaran sampai dewan juri sampai
pada keputusan. Gerombolan dari Wall Street bergegas keluar untuk menelepon
kantor mereka. CEO dari The Big Four bergabung dengan anak buah mereka sebentar,
kemudian keluar dari ruang sidang.
Fitch langsung berlalu dan pergi ke kantornya. Konrad sedang berdiri melihat
panel telepon. "Dari dia," katanya cemas. "Dia menelepon dari telepon umum."
Tengkorak Maut 7 Petualang Asmara Karya Kho Ping Hoo Anak Rajawali 12

Cari Blog Ini