Gadis Hari Ke Tujuh Karya Sherls Astrella Bagian 1
situs baca secara online ini dibuat oleh Saiful .... admin http://ceritasilat.mywapblog.com Pedang Sakti Cersil Istana Pendekar Dewa Naga Raja Iblis
Racun Ceritasilat.... thank.
Pdf oleh: www.ac-zzz.tk www.ac-zzz.tk GADIS HARI KETUJUH Suasana terasa nyaman. Angin menerbangkan daun-daun yang menguning. Satu per satu daun
kuning melepaskan diri dari dahan yang kokoh dan pergi bersama angin kering
yang panas. Tirai-tirai jendela yang terbuka bergerak turut dipermainkan
angin. Orang-orang berlalu lalang di halaman tanpa mempedulikan teriknya
matahari siang musim gugur. Pohon-pohon besar menaungi bangunan istana
putih yang megah. Wanita-wanita cantik terlihat berkerumun sibuk berbicara. Kipas bulu
mereka yang berwarna-warni menutupi wajah cantik mereka ketika mereka
tertawa. Gaun mereka yang lebar bagai bunga yang berwarna-warni. Bunga
indah yang terus menghiasi Istana Welyn sepanjang tahun.
Prajurit berdiri tegak di tempat mereka masing-masing. Kegagahan
mereka menambah maraknya istana yang tak pernah sepi.
Pelayan-pelayan berlalu lalang. Mereka sibuk dengan pekerjaan mereka
masing-masing. Tak satu orangpun yang terlihat menganggur. Semua sibuk.
Berbagai macam suara terdengar di istana. Tawa para wanita cantik,
bisik-bisik wanita penggosip, langkah kaki para pelayan yang sibuk. Semua ada
di Welyn. Suara-suara itu membentuk suatu nyanyian kesibukan yang tiada
pernah berhenti dari Istana Welyn. Nyanyian yang melantun pelan.
Di tengah-tengah kesyahduan nyanyian kesibukan itu tiba-tiba
terdengar lengkingan tinggi.
"TIDAK!!!!!" Segala kegiatan Welyn terhenti sejenak. Mereka yang berada di luar
segera menatap jendela lantai tiga tempat suara itu berasal.
Di dalam Maiden Room, Ratu membelalak kaget melihat putra satusatunya.
"Tidak! Aku tidak mau!" ulang Pangeran tegas.
"Dengarkanlah dulu, Eduardo."
"Apa yang harus kudengarkan?" sahut Pangeran.
www.ac-zzz.tk "Aku yakin engkau akan menemukan gadis yang kaucari selama ini di
antara mereka," kata Ratu lembut, "Mereka semua gadis cantik yang menarik,
tak mungkin engkau tidak mencintai seorang di antara mereka."
Pangeran mendengus. "Aku mengenal mereka semua. Belum pernah aku bertemu gadis-gadis
secantik mereka dan secerdas mereka. Tak seorang priapun di dunia ini yang
tidak tertarik pada mereka. Termasuk engkau."
"Aku bersumpah aku tidak akan jatuh cinta pada seorangpun dari
mereka." "Tidak akan menjadi masalah bagimu untuk bertemu mereka semua."
"Ini ide tergila yang pernah kutemui. Dalam seminggu, aku harus
menemani gadis yang membosankan. Satu hari satu gadis hingga genap tujuh
gadis! Tidak, aku tidak akan melakukannya."
"Apa sulitnya bagimu untuk bertemu mereka semua?" tanya Ratu,
"Engkau sendiri yang telah bersumpah tidak akan jatuh cinta pada mereka.
Untuk apa engkau takut menemui mereka" Engkau hanya perlu bertemu
mereka masing-masing. Hanya itu yang kuinginkan darimu."
"Mengapa ini semua terjadi padaku?"
"Ingatlah, engkau adalah Putra Mahkota Kerajaan Evangellynn. Hanya
engkau satu-satunya pewaris tahta. Bila engkau tidak mempunyai keturunan,
siapa yang akan menggantikanmu kelak" Aku juga telah lama ingin
menggendong cucuku."
"Aku tahu kedudukanku. Aku takkan lupa untuk mencari istri tetapi
tidak sekarang." "Harus sekarang!" sahut Ratu, "Ingat, engkau sudah bukan anak-anak
lagi sekarang. Engkau sudah..."
"Aku tahu," potong Pangeran, "Tak perlu diteruskan. Aku sudah dewasa
dan sudah saatnya untuk menikah."
"Jadi, bagaimana keputusanmu?"
"Baiklah, aku menurut. Aku dapat meyakinkan diriku aku akan
menghadapi hari-hari yang membosankan selama seminggu. Setelah itu, aku
akan menyingkir jauh-jauh. Aku akan pergi untuk menyenangkan diri!"
"Setelah engkau menemui mereka, aku takkan melarangmu untuk
melakukan segala yang engkau sukai," Ratu tersenyum puas, "Mulai besok,
engkau tidak boleh meninggalkan Istana. Besok pagi, Carmen, anak tertua
keluarga Horthrouth, akan datang. Berikutnya adiknya hingga semua genap
tujuh gadis." "Seminggu gadis yang membosankan."
www.ac-zzz.tk "Tujuh gadis cantik Evangellynn," Ratu membenarkan, "Mereka akan
menjadi seminggu gadis yang menarik bagimu."
"Seminggu yang menjemukan. Seminggu gadis yang memuakkan," kata
Pangeran tegas. Kemudian Pangeran meninggalkan Maiden Room dengan suara
bantingan pintu yang keras.
Ratu hanya menghela nafasnya.
Apa yang dapat ia lakukan untuk merubah ketetapan hati putranya"
Tanpa membuang waktu sedikitpun, Ratu bergegas memanggil prajurit
untuk segera mengirim kabar kepada keluarga Horthrouth.
-----0----"Apa yang dikatakan prajurit itu, Papa?" tanya para gadis serempak.
Earl Horthrouth kewalahan menghadapi putri-putrinya yang
mengerumuni dengan sinar mata penuh keingintahuan.
"Kalian duduklah diam," kata Countess Dasida, "Biarkan ayah kalian
duduk dan menceritakan apa yang dikatakan prajurit itu."
"Baik, Mama," sahut mereka bersama-sama. Mereka duduk di sofa
panjang dan menatap serius Earl.
Earl memandang putrinya satu per satu. Mereka sudah tidak sabar
menanti apa yang dikatakannya.
"Prajurit itu diutus Ratu untuk mengatakan bahwa Pangeran telah
setuju untuk menemui kalian masing-masing."
"Benarkah itu, Papa?" sahut mereka.
"Aku tidak berbohong."
Gadis-gadis itu sibuk berbicara satu sama lain.
"Pangeran akan menemui kita," kata Nelly.
"Apakah ia akan jatuh cinta pada seorang dari kita?" tanya Coudy.
"Siapakah di antara kita yang akan dicintainya?" Emilie turut bertanya.
"Oh, apakah yang harus kulakukan?" sahut Carmen, "Besok aku yang
pertama kali akan menemui Pangeran. Aku harus mengenakan gaun apa"
Apakah aku akan menarik perhatian Pangeran?"
"Kalian semua pasti menarik perhatian Pangeran," Countess Dasida
membesarkan hati mereka. "Kalian putri-putriku yang cantik. Kalian semua
mendapat kesempatan untuk menjadi istri Pangeran."
"Aku tidak sabar menanti besok, Mama," kata Carmen.
www.ac-zzz.tk "Kalian semua harus bersabar. Kalian akan mendapat giliran," Earl
menyambung, "Setiap hari aku akan mengantar seorang dari kalian semua ke
Istana hingga hari ketujuh."
"Aku harus mempersiapkan diriku sekarang, Mama. Besok aku harus
tampil cantik," rujuk Carmen.
"Tentu, Carmen. Kalian harus tampil cantik dan anggun di Istana sebab
kalian akan bertemu dengan keluarga kerajaan."
"Aku akan mengenakan gaun merah muda yang minggu lalu baru kubeli.
Oh... aku harus menyiapkan segalanya sekarang."
Carmen bergegas meninggalkan keluarganya.
"Kami akan membantumu!" gadis lainnya mengikuti.
Earl menatap Countess. "Mereka semua sangat antusias menanti saat
bertemu Pangeran." "Sejak mengetahui Ratu ingin mempertemukan mereka semua dengan
Pangeran, mereka dengan antusias menanti hari ini."
"Aku senang melihat mereka seantusias ini. Belum pernah mereka
sangat ingin bertemu dengan seorang pria muda."
"Siapa yang tidak tertarik untuk bertemu dengan pria muda yang
tampan, gagah dan akan menjadi seorang Raja?" tanya Countess. "Mereka
belum pernah dipertemukan dengan pria yang lebih menarik daripada
Pangeran. Selama ini tidak seorang pria pun yang dapat menarik perhatian
mereka." "Mereka terlalu pemilih," komentar Earl.
"Mereka hanya ingin memiliki suami yang sempurna menurut mereka.
Engkau maupun aku tidak boleh mencegah keinginan mereka. Suatu saat nanti
mereka akan menemukan pria yang ditakdirkan untuk mereka."
"Kurasa selama seminggu ini, kita semua akan direpotkan putri-putri
kita," Earl tersenyum geli membayangkan apa yang akan terjadi selama
seminggu ke depan. Belum sampai satu hari Earl membayangkannya, semua yang
dibayangkannya terjadi. Sepanjang hari itu para gadis ramai membicarakan
pertemuan dengan Pangeran.
Setiap gadis mengatakan apa yang akan dikenakannya untuk menemui
Pangeran. Mulai dari hiasan rambut hingga sepatu, mereka sebutkan. Mereka
tidak sabar lagi menanti saat tiba giliran mereka. Hingga makan malam,
pembicaraan para gadis itu tetap tidak berubah.
www.ac-zzz.tk Earl dan Countess hanya tersenyum melihatnya. Pembicaraan para
gadis itu seperti tidak akan pernah berakhir. Satu belum selesai, yang lain
segera menyahut dan memberi komentar.
Mereka sibuk membayangkan apa yang akan dikatakan Pangeran pada
mereka. Mereka menceritakan keinginan mereka bila bertemu Pangeran.
Masing-masing dari mereka akan memperoleh satu hari penuh berdua
bersama Pangeran. Tidak seorangpun boleh menganggu mereka selama itu.
Ratu dengan para prajuritnya akan mencegah seorangpun yang ingin
mengusik mereka. Ratu menginginkan selama sehari penuh Pangeran berdua
dengan seorang di antara tujuh Pelangi Evangellynn yang terkenal akan
kecantikan dan kecerdasannya itu.
Selama seminggu Pangeran akan dijauhkan dari sahabat-sahabatnya
dan segala kesibukannya. Selama seminggu, Pangeran harus mengenal setiap
Pelangi Evangellynn. Selama itu pula Pangeran harus menuruti segala keinginan
para gadis. Pangeran membayangkan hari-hari itu dengan penuh kengerian dan
kemuakkan tetapi para gadis Horthrouth membayangkannya dengan penuh
antusias. Keputusan Ratu, membuat Pangeran tidak dapat tidur sepanjang malam.
Dalam hatinya terus muncul perasaan muak dan enggan. Pangeran ingin pergi
jauh menghindari semua gadis-gadis itu. Apapun sebutan mereka, Pangeran
tidak tertarik. Pagi hari seusai makan pagi, Pangeran harus menanti kedatangan gadis
pertama Pelangi Evangellynn.
Pangeran berdiri di depan pintu masuk sambil terus menggerutu dalam
hatinya. Ia tidak mengerti mengapa Ratu tega melakukan hal ini padanya. Ratu
menyuruh Pangeran menyambut kedatangan tiap gadis dengan cara seperti ini.
Ketujuh gadis itu benar-benar harus diperlakukan dengan istimewa
oleh Pangeran. Pangeran tidak boleh membantah semua keinginan mereka.
Pangeran harus mengikuti semua keinginan mereka.
Membayangkan kedatangan para gadis itu sudah membuat Pangeran
ingin pergi apalagi ditambah harus mengikuti keinginan para gadis yang
macam-macam. Tak berapa lama kemudian, kereta keluarga Horthrouth tiba di depan
Pangeran. Dengan enggan, Pangeran mendekati kereta itu dan membantu gadis di
dalam turun dari keretanya.
www.ac-zzz.tk Carmen tersipu-sipu mendapat sambutan langsung dari Pangeran.
Pangeran meraih tangannya dan menciumnya dengan segala hormat.
"Selamat datang, Lady Carmen," kata Pangeran memberi salam,
"Silakan mengikuti saya. Ratu telah menanti Anda sejak tadi."
Sengaja Pangeran melanggar ajaran Ratu. Ratu memerintahkannya
untuk berkata, "Saya senang bertemu dengan gadis secantik Anda. Saya telah
menantikan kedatangan Anda sejak tadi."
Semalaman Ratu mengajari Pangeran untuk menghafal kata-kata itu.
Pagi ini Pangeran ingat apa yang harus diucapkannya berdasarkan ajaran Ratu
tetapi ia tidak mengucapkannya. Pangeran tidak tertarik untuk menanti para
gadis itu dan ia tidak mau berbohong pada dirinya sendiri.
Dari semua orang di Istana, yang paling mengharapkan kedatangan para
gadis itu adalah Ratu. Semua orang tahu itu. Dan, yang paling tidak
menginginkan kedatangan mereka tentu saja sang Pangeran.
Dengan enggan Pangeran mengantar Carmen ke Ruang Tahta di mana
Ratu dan Raja telah menanti.
"Hamba, putri pertama Earl of Horthrouth, Carmen, menghadap Paduka
Raja dan Paduka Ratu Evangellynn."
"Berdirilah, Carmen," kata Raja.
Carmen mengangkat punggungnya. Ia berdiri dengan anggun di depan
Raja dan Ratu. Ratu tersenyum dalam hati melihat Carmen. Tidak salah gadis itu
banyak dipuja lelaki. Matanya yang hijau seperti daun yang telah matang. Rambutnya yang
emas kecoklatan berombak dengan indah. Wajahnya yang putih memancarkan
kelembutan. Matanya memancarkan kecerdasan. Rambutnya yang digelung
rapi membuatnya tampak dewasa. Bibirnya yang memerah tersenyum ramah.
"Siapa yang tidak tertarik pada gadis secantik dia?" tanya Ratu pada
dirinya sendiri. "Aku senang engkau bersedia datang," kata Raja, "Silakan engkau
menghabiskan waktumu di Istana. Anggap istana adalah rumahmu sendiri."
"Hamba akan berusaha, Paduka Raja. Istana jauh lebih besar dari
rumah kami. Akan sulit menyamakannya dengan gubuk kami."
Ratu tersenyum. "Ajaran orang tuamu selalu melekat pada dirimu. Aku
takkan bisa melupakan bagaimana mereka mengajarkan setiap putrinya untuk
bersikap rendah hati. Aku tak heran kalian tidak sombong walau kalian sangat
cantik." "Anda terlalu memuji kami, Paduka Ratu," Carmen tersipu.
www.ac-zzz.tk "Bersenang-senanglah kalian," kata Raja.
"Ajaklah dia berkeliling Istana," Ratu memberikan saran.
Pangeran menatap Ratu dengan enggan. Ia menangkap perintah dalam
saran itu dan ia tidak tertarik untuk melakukannya tetapi ia berkata, "Baik,
Ibunda." Sesaat kemudian Pangeran sudah membawa Carmen ke taman.
Seperti yang dikatakan Ratu, tidak seorangpun yang mengganggu
mereka sepanjang hari itu. Ketika meninggalkan Ruang Tahta, Pangeran
merasa harinya yang membosankan telah dimulai dan ia tidak salah.
Sepanjang pagi itu Carmen banyak berbicara dan Pangeran banyak
mendengarkan. Entah apa yang dibicarakan wanita itu, Pangeran tidak
mendengarkannya. Pangeran juga tidak berusaha menutupi rasa tidak sukanya.
Sepanjang hidupnya Carmen selalu disukai orang lain. Tidak seorangpun
yang mengacuhkannya. Carmen tidak mengerti Pangeran tidak menyukainya
dan ia tetap berusaha mengajak bicara Pangeran.
"Bunga-bunga Istana tidak pernah terlihat layu. Setiap saat pasti ada
yang segera membuatnya kembali segar," puji Carmen, "Sejak dulu saya ingin
mempunyai taman yang tidak pernah layu."
"Tidak ada sesuatupun di dunia ini yang sempurna," ujar Pangeran tanpa
berpikir. "Anda benar," Carmen sedih, "Tidak ada satupun yang sempurna."
Pangeran tidak tertarik mendengar kesedihan Carmen. "Ke mana kita
akan pergi" Aku yakin engkau bosan berada di sini sepanjang hari."
"Bersama Anda sepanjang hari, tidak membuat saya bosan. Saya senang
bisa menemani Anda, Pangeran."
Pangeran menjauh ketika Carmen duduk di sampingnya. "Mungkin aku
Gadis Hari Ke Tujuh Karya Sherls Astrella di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
harus berterima kasih karena engkau mau berada di sini memenuhi panggilan
ibuku. Sebenarnya apa yang membuatmu mau datang ke sini?"
"Pangeran...," rujuk Carmen, "Anda jangan berbicara seperti itu. Saya
datang ke Istana karena saya merasa sudah menjadi kewajiban saya untuk
melayani raja saya."
"Ke mana engkau ingin pergi?" ulang Pangeran kesal.
"Ke manapun Anda membawa saya, saya senang," jawab Carmen dengan
nada yang membuat Pangeran semakin kesal.
Pangeran sudah tidak tahan lagi ketika akhirnya terdengar bel makan
siang. www.ac-zzz.tk Ratu telah mengatur makan siang Pangeran selama seminggu ini. Mulai
dari pagi hingga makan malam, Pangeran dan gadis Pelangi itu makan bersama
di Chamber Light. Pangeran sudah kesal oleh kebersamaannya dengan Carmen dan
bertambah kesal ketika teringat acara makan siang. Seminggu ini akan
menjadi sangat berat baginya dan sangat menjemukan. Tetapi setelah semua
ini selesai, Pangeran bersumpah akan bersenang-senang.
Tanpa semangat, Pangeran melangkah ke Chamber Light. Ingin sekali
Pangeran memulangkan Carmen tetapi bila itu dilakukannya akibatnya akan
sangat fatal baginya. Ratu akan murka dan akan memaksanya menikah dengan
gadis pilihannya. Ratu pasti akan menggunakan segala cara agar ia mau
menurut. Seperti seorang tawanan, Pangeran menarik kursi untuk Carmen
kemudian duduk di depan gadis itu.
Wajah Carmen berseri-seri. Senyum cantik menghiasi wajahnya. Mata
hijaunya membelalak penuh kekaguman.
Tak ada pria lain yang dikagumi Carmen selain Pangeran. Pangeran
sangat tampan dan gagah. Tubuhnya tegap tinggi. Raut wajahnya yang kokoh
menunjukkan wibawanya. Sinar matanya tajam dan memukau. Sikapnya agung.
Pangeran benar-benar ksatria yang tiada duanya bagi Carmen.
Bila Carmen menceritakan pengalamannya hari ini pada adik-adiknya,
Carmen yakin mereka akan iri padanya. Tetapi mereka juga akan
merasakannya sendiri esok. Carmen senang menjadi yang pertama bertemu
Pangeran. Saat yang paling menyenangkan Carmen adalah saat makan malam
bersama Pangeran. Suasana sangat romantis. Tiada cahaya di Chamber Light selain cahaya
sepasang lilin putih kecil di antara mereka. Bunga-bunga putih segar
menghiasi meja yang tertutup kain putih.
Keharuman bunga-bunga di meja memenuhi ruangan. Harumnya terasa
menyegarkan jiwa. Carmen merasa seperti dibuai dalam keindahan malam.
Tiada malam yang lebih indah dari malam ini bagi Carmen.
Pelayan-pelayan bermunculan dan tanpa henti melayani mereka.
"Oh... betapa menyenangkannya."
"Saya senang Anda menyukai suasana makan malam ini."
"Apapun yang Anda siapkan untuk saya, saya suka."
"Apakah sekali saja engkau tidak bisa berhenti bersikap seperti itu?"
"Maksud Anda, Pangeran?" tanya Carmen kebingungan.
www.ac-zzz.tk Pangeran memalingkan wajah. "Lupakan."
"Pangeran...," kata Carmen dengan manjanya, "Kalau ada yang tidak
berkenan di hati Anda, katakanlah pada saya."
"Lupakan apa yang baru saja kukatakan," Pangeran memerintahkan.
Carmen tertunduk diam. "Maafkan aku. Aku tidak bermaksud membuatmu takut."
"Anda tidak membuat saya takut."
Pangeran tidak berkeinginan untuk menanggapi. Pangeran ingin segera
tiba saatnya mengantarkan Carmen ke depan pintu dan melepaskan gadis itu
untuk selama-lamanya. Setelah hari ini, Pangeran tidak berharap bertemu kembali dengan
Carmen. Cukup sekali mereka bertemu dan cukup sekali Pangeran dibuat
bosan olehnya. Walaupun bosan, Pangeran harus bersikap sopan terhadapnya. Pangeran
merasa semakin tersiksa karenanya. Ia ingin segera melepaskan diri dari
Carmen. Tidak heran ketika pelayan membawa hidangan terakhir, Pangeran
sudah bersiap-siap untuk melesat ke bawah. Pangeran harus menahan dirinya
kuat-kuat agar tidak segera menarik Carmen ke bawah dan memasukkan gadis
itu ke dalam kereta kuda yang akan segera membawanya pulang.
"Hari telah malam," Pangeran memulai pembicaraan, "Aku akan merasa
sangat bersalah pada orang tuamu bila memulangkan engkau terlalu larut."
"Mereka akan mengerti bila saya pulang larut."
Pangeran menggelengkan kepalanya. "Tidak pantas seorang gadis pulang
larut. Sebaiknya aku segera mengutus orang untuk mengantarmu pulang."
Carmen menurut. Ia sudah tidak sabar untuk menceritakan
pengalamannya ini pada adik-adiknya.
Pangeran mengantar Carmen hingga ke depan kereta. Sebelum gadis itu
naik, Pangeran meraih tangannya dan berkata, "Selamat malam, Lady Carmen.
Semoga Anda selamat dalam perjalanan."
"Selamat malam, Pangeran," balas Carmen.
Carmen masuk ke dalam kereta kemudian kereta meninggalkan Istana.
"Akhirnya...," kata Pangeran puas ketika melihat kereta itu semakin
menjauh. Pangeran ingin bergembira untuk melepaskan kebosanannya. Ia
merasa sangat gembira dan puas. Gadis yang menyebalkan itu akhirnya pergi
dari Istana dan... Pangeran mengumpat kesal.
www.ac-zzz.tk Esok, lusa dan selama enam hari mendatang masih ada gadis-gadis
menyebalkan yang lain. Artinya, Pangeran belum bisa bersenang-senang.
Dengan hati dongkol dan tanpa minat, Pangeran menuju kamarnya.
Pangeran melucuti pakaian resminya dan mengenakan baju tidur.
Matanya memandang keluar jendela ketika ia melepaskan jasnya.
Timbul keinginan untuk kabur dari Istana. Bila ia kabur, tidak akan ada
yang tahu. Hari sudah malam. Hampir semua orang sudah pergi ke kamarnya. Para
prajurit tidak akan menahannya. Tidak seorangpun di Istana ini yang berhak
menahannya selain kedua orang tuanya. Tetapi mereka takkan curiga. Mereka
pasti mengira saat ini ia sedang bersama Carmen atau sedang tidur dengan
puas setelah bertemu Carmen.
Lorong-lorong sepi. Cahaya lilin memenuhi lorong panjang Istana yang
berliku-liku. Para pelayan sudah kembali ke kamar masing-masing. Mereka
harus bangun pagi esok hari. Mereka yang biasanya berkeliaran di Istana,
sudah pulang. Pangeran memikirkan masak-masak rencana itu.
Bila ia kabur, ia akan terlihat seperti seorang pengecut yang tiada
taranya di dunia ini. Hanya karena tujuh gadis yang membosankan, ia kabur.
"Tidak!" kata Pangeran tegas. "Aku harus bertahan selama seminggu
yang menjengkelkan ini dan setelah itu aku bebas berbuat apapun. Tidak akan
ada yang mencegahku."
Pangeran naik ke tempat tidur dan segera menutup matanya. Ia ingin
seminggu yang membosankan ini segera terlewati dan waktunya untuk
bersenang-senang tiba. 2 Hari kedua tiba. Sang gadis tiba tepat setelah makan pagi usai. Pangeran mengantarnya
ke Ruang Tahta untuk menemui orang tuanya sebelum berdua dengannya
sepanjang hari. Gadis hari kedua ini sangat mirip dengan Carmen. Mereka bagai anak
kembar. "Engkau sangat mirip dengan kakakmu," ujar Ratu, "Andai kalian berdua
ada di sini, akan sangat sulit membedakan kalian."
www.ac-zzz.tk "Anda terlalu melebihkan, Paduka Ratu. Anda pasti dapat membedakan
kami berdua sebab kakak lebih cantik dari saya. Banyak yang pada mulanya
berkata kami seperti anak kembar, tetapi setelah kami berdiri berdampingan,
mereka baru tahu kami memiliki perbedaan. Anda juga akan menyadarinya bila
bertemu kami berdua sekaligus."
"Kalian semua sangat cantik hingga sukar dipilih siapa yang paling
cantik. Itulah yang kudengar."
"Saya kira yang Anda dengar salah, Paduka Raja. Banyak yang berkata
adik bungsu saya paling cantik dari kami semua. Tetapi ada pula yang
mengatakan kakak paling cantik. Pendapat semua orang berbeda-beda."
"Aku tidak dapat menilai sekarang. Aku belum bertemu kalian semua.
Setelah aku bertemu kalian semua, aku boleh menentukan siapa yang
tercantik?" "Tentu saja, Paduka Raja. Saya akan menantikan saat itu. Saya yakin
Anda juga akan mengatakan dia yang paling cantik di antara kami semua
karena ia memang sangat manis. Anda akan senang memandangnya. Semua
orang senang melihatnya. Melihat anak itu merupakan suatu pekerjaan yang
tidak membosankan." "Sebaiknya kami tidak menahanmu terlalu lama di sini. Aku yakin
engkau sudah tidak sabar menanti saat ini."
Ratu menatap Raja ketika mereka pergi. "Gadis itu cantik seperti
kakaknya." "Tetapi mereka berbeda. Carmen lebih pendiam daripada Emilie."
Ratu mengangguk tetapi Pangeran berpendapat lain. Carmen maupun
Emilie baginya sama saja. Mereka sama-sama membosankan dan membuatnya
jenuh. Satu hari terasa bagian jutaan tahun bagi Pangeran. Pangeran tidak
tahu hari ini lebih lama dari kemarin atau hari ini lebih membosankan dari
kemarin. Sepanjang saat Emilie tiada henti-hentinya berbicara. Emilie lebih
parah dari Carmen. Wanita satu ini selalu berbicara tiap detiknya. Entah
mengapa ia tidak kehabisan nafas karena terus menerus berbicara" Pangeran
yang mendengarkan saja merasa hidupnya telah berakhir.
Sehari lagi Pangeran disuruh bersama wanita seperti ini, Pangeran
yakin ia akan mati karena bosan.
"Kemarin Carmen bercerita banyak hal tentang Anda. Mulanya saya
mengira ia terlalu berlebihan tetapi ternyata ia tidak salah. Anda benarwww.ac-zzz.tk benar membuat setiap orang kagum pada Anda," kata Emilie ketika melihat
sekelompok wanita berbisik-bisik sambil melihat mereka.
Emilie yakin para wanita itu iri padanya. Mereka tidak bisa mendekati
Pangeran karena hari ini Pangeran adalah miliknya.
"Apa yang ia katakan tentangku?" tanya Pangeran tanpa rasa tertarik.
Emilie bersemangat untuk menceritakan segala perkataan Carmen.
"Kata Carmen Anda sangat mengagumkan. Anda mampu membuat setiap orang
tunduk pada Anda dengan suara Anda. Anda adalah pria paling tampan yang
pernah ditemuinya. Ia sangat mengagumi Anda. Hanya Anda yang mampu
membuat Carmen tampak berseri seperti itu. Saya yakin setelah mendengar
cerita Carmen, saudara-saudara saya yang lain tidak sabar untuk segera
bertemu dengan Anda."
"Akupun tidak sabar untuk segera bertemu dengan kalian semua,"
tambah Pangeran. "Benarkah itu?" tanya Emilie tak percaya, "Saudara-saudara saya akan
sangat senang mendengarnya. Mereka akan tidak sabar lagi untuk bertemu
Anda setelah mendengar hal ini. Saya yakin Shelvy akan semakin
mempersiapkan diri untuk bertemu Anda besok."
Pangeran tidak menanggapi.
"Di antara kami semua, hanya Coudy yang paling ingin segera bertemu
Anda. Setiap saat ia selalu berkata mengapa aku terlahir sebagai anak ke
enam?" Emilie tertawa. Seperti wanita-wanita lainnya, ia menutupi mulutnya
ketika tertawa. "Pada saat ini ia sangat ingin dilahirkan sebagai anak pertama tetapi
pada saat yang lain ia ingin dilahirkan sebagai anak terakhir. Dalam keluarga
kami, anak terakhir selalu mendapat kasih sayang yang terbanyak karena ia
merupakan yang terakhir."
Pangeran tidak tertarik untuk mendengar cerita Emilie tentang
keluarganya. Ia tertarik mendengar bunyi serangga saat matahari mulai
terbenam. Seluruh kebosanan Pangeran hilang ketika matahari telah
tenggelam dan malam mulai menyelimuti langit.
Dengan tidak sabar, Pangeran menanti waktu makan malam tetapi
penantian hari itu terasa sangat panjang dan menjemukan.
"Malam sudah tiba," kata Emilie penuh sesal, "Saya merasa baru saja
tiba di sini tetapi sekarang sudah malam. Tak lama lagi saya akan pulang.
Sebelum waktu berakhir, saya ingin mengatakan sesuatu."
Pangeran yakin tanpa diberi ijin Emilie akan melakukannya.
www.ac-zzz.tk "Sejak kecil saya tidak pernah membayangkan akan pergi ke Istana.
Istana adalah tempat yang paling mengagumkan yang pernah saya datangi.
Saya tidak pernah bermimpi akan merasakan sehari di Istana ini. Dulu saya
sering melihat Istana tetapi tidak berani membayangkan seperti apa rupa
dalam Istana. Kalau saya dulu membayangkannya, saya yakin bayangan saya
tidak akan sama dengan apa yang saya lihat. Mama selalu berkata pada saya
bahwa Istana adalah tempat yang paling indah di negeri ini. Tidak seorangpun
yang tidak ingin ke Istana. Istana adalah tempat yang paling indah juga paling
menakutkan. Anda tahu sebabnya?"
Pangeran diam tak menjawab.
"Sebab di sini adalah tempat tinggal Raja. Semua orang tunduk pada
Paduka Raja. Semua ingin bertemu Raja tetapi takut. Entah mengapa mereka
merasa takut tetapi itulah adanya. Mungkin ketakutan itu muncul akibat
mereka merasa berdosa pada Raja."
Pangeran hanya memandangnya tanpa rasa tertarik. Satu-satunya hal
yang membuat Pangeran merasa tertarik adalah kenyataan bahwa waktu terus
berjalan walau dengan lambat.
Gadis hari kedua terasa begitu menjemukan bagi Pangeran tetapi gadis
ketiga lebih parah lagi. Pangeran tidak menyukainya. Ingin sekali Pangeran
mengatakannya tetapi ia harus menahan perasaannya.
Cara berjalannya membuat sakit mata. Dagunya diangkat tinggi-tinggi
dan dadanya dibusungkan. Matanya memandang lurus. Tangannya memegang
kipas merah. Langkah-langkahnya pendek.
Bagi Pangeran, cara jalannya seperti seekor siput yang senantiasa
berjalan perlahan-lahan sambil mengangkat matanya tinggi-tinggi agar tidak
terinjak orang lain. Ketika ia tiba, tangannya sudah terulur sebelum Pangeran mengulurkan
tangan. Mata hijaunya memandang lurus ketika Pangeran mencium tangannya.
"Sungguh suatu kehormatan bagi saya Anda mau menyambut
kedatangan saya di sini," Shelvy membalas ucapan selamat datang Pangeran.
Entah mengapa Pangeran merasa nada bicara Shelvy aneh. Dalam
suaranya seperti terdapat keinginan untuk selalu dihormati dan dikagumi.
Sangat aneh bagi Pangeran ketika Raja berkata,
"Daripada kakak-kakakmu, engkau lebih tegas. Tidak ada keraguan
sedikitpun dalam kata-katamu."
Pangeran ingin mengusir Shelvy pulang. Pangeran jemu melihat wanita
seperti Shelvy. Wanita-wanita kaya selalu seperti itu. Mereka angkuh dan
www.ac-zzz.tk memandang rendah sekitarnya. Mereka tidak mau peduli pada orang lain dan
hanya sibuk dengan kecantikan mereka sendiri.
Setiap saat mereka memikirkan gaun baru seperti apa yang akan
mereka kenakan untuk esok hari. Perhiasan apa yang akan mereka pamerkan
pada teman-teman mereka. Tatanan rambut apa yang akan membuat mereka
semakin menarik. Shelvy sangat cantik dengan mata hijaunya yang dipadu dengan gaun
hijau pula. Rambutnya ditata rapi menurut model terbaru. Shelvy tampak
segar seperti musim semi. Wajah bulat telurnya bersinar ceria.
Ketika Ratu memuji kecantikannya, ia dengan nada kurang senang
berkata, "Pandangan orang berbeda. Setelah melihat adik-adik saya, Anda akan
Gadis Hari Ke Tujuh Karya Sherls Astrella di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
berkata mereka lebih cantik dari saya."
Ratu tertawa mendengarnya. "Kalian kakak beradik sama-sama suka
merendahkan diri. Kalian selalu mengatakan adik kalian lebih cantik dari
kalian. Sebenarnya siapakah yang paling cantik dari kalian?"
Kecantikan Shelvy membuat para pria terpukau dan para gadis iri. Para
pria memandang iri pada Pangeran dan para gadis memandang iri pada Shelvy.
Orang-orang selalu memandang penuh ingin tahu kepada mereka.
Mereka ingin mengetahui apa yang dibicarakan Pangeran dan Shelvy, tetapi
mereka tidak berani mendekat. Selalu, setiap ada yang mendekat, prajurit
pengawal Pangeran cepat-cepat menghadang orang itu.
Pengawal pribadi Pangeran telah mendapat titah dari Ratu untuk
mencegah seorangpun mendekati Pangeran selama seminggu ini terlebih bila
Pangeran sedang bersama seorang dari Pelangi Evangellynn itu.
Ratu sangat keras menekankan titahnya itu. Tiap pagi ia selalu
mengulangi titahnya dan mengancam mereka. Bila seorang dari para Pelangi
itu mengeluh karena diganggu, mereka akan mendapatkan hukuman darinya.
Ratu juga memerintahkan mereka untuk berada lebih dari lima meter di
belakang Pangeran. Keseriusan Ratu untuk membuat Pangeran tertarik pada seorang dari
Pelangi Evangellynn yang menjadi harapan terakhirnya, membuat pengawal
pribadi Pangeran takut. Mereka benar-benar melaksanakan apa yang
ditugaskan pada mereka. Ke mana pun Pangeran pergi, mereka mengikuti lima meter lebih di
belakang. Mereka selalu waspada pada setiap orang dan berjaga-jaga bila ada
yang berusaha mendekat. www.ac-zzz.tk Sikap mereka itu membuat Pangeran merasa penjagaan terhadapnya
diperketat. Pangeran semakin merasa dikurung dalam rumahnya sendiri.
Setiap sarapan, Pangeran mengingatkan Ratu akan janjinya untuk
membiarkannya lepas setelah ia menemui ketujuh gadis itu. Ratu pun selalu
mengingatkan Pangeran agar bersikap ramah pada para gadis itu.
Sikap saling mengingatkan itu hanya disambut dengan senyum oleh
Raja. Tidak seperti Ratu, Raja tidak terlalu tertarik untuk menjodohkan
Pangeran dengan seorang dari para Pelangi Evangellynn yang memukau seluruh
pria di kerajaan ini. Tugas Raja hanyalah menyambut para gadis itu di Ruang Tahta.
Sedangkan Ratu merasa wajib mengawasi putranya terus menerus. Ratu
tahu bila putranya tidak diawasi, ia pasti akan kabur meninggalkan gadis hari
itu. Pangeran benar-benar tidak dapat berbuat apa-apa selain dengan sabar
menemani Shelvy. Pangeran berharap gadis esok hari lebih baik daripada hari
ini. Sekedar untuk berbasa-basi, ketika makan siang selesai, Pangeran
berkata, "Kuharap makanan yang disediakan membuatmu puas."
"Harus saya akui makanan buatan koki Istana lebih enak daripada koki
kami." "Kokimu harus belajar pada kokiku."
Shelvy diam berpikir. "Anda benar," katanya sesaat kemudian, "Suatu
hari nanti bila Anda mengijinkan, saya akan menyuruh koki saya belajar pada
koki Istana." "Kapanpun aku akan mengijinkan."
"Terima kasih, Pangeran. Saya akan menantikan saat itu."
"Setelah ini Anda ingin ke mana?"
"Saat ini saya tidak ingin ke mana-mana. Hari susah siang dan terik.
Saya tidak senang pada cuaca panas seperti ini."
"Sebaiknya kita berada di dalam Istana. Aku akan mengajakmu ke
tempat paling sejuk di dalam Istana."
"Saya tidak akan sabar melihat tempat itu."
Pangeran segera mengantar Shelvy ke tempat yang ia maksudkan.
Ruangan itu berdinding hijau segar. Atap hanya menaungi sebagian dari
ruang yang dikelilingi dinding hijau tinggi.
Tiga meter dari pintu, tidak ada lagi lantai marmer yang mengkilap.
Rumput-rumput hijau segar menjadi permadari ruangan luas itu. Berbagai
tumbuhan tinggi rendah tumbuh dengan indahnya.
www.ac-zzz.tk Sebuah kolam air terjun kecil terdapat di tengah-tengah taman. Airnya
yang jernih berkilau-kilau tertimpa sinar matahari yang terik. Di sekelilingnya
tumbuh bunga-bunga yang berwarna-warni.
"Indah sekali!" seru Shelvy, "Belum pernah saya melihat taman di dalam
rumah seperti ini." "Taman ini didirikan untuk keadaan seperti ini. Di sini kita hanya akan
merasa sejuk tanpa kepanasan. Fungsi lain Viridis Cella ini adalah sebagai
tempat istirahat untuk keluarga kerajaan yang sakit dan bosan terus berada
di kamar." "Viridis Cella?" Shelvy kebingungan, "Apa itu?"
"Nama ruangan ini," jawab Pangeran kesal. "Dari bahasa Latin, artinya
Ruang Hijau." "Pantas saya tak pernah mendengar kata aneh itu," kata Shelvy tanpa
rasa bersalah. Pangeran dibuat jemu oleh Shelvy. Semua wanita adalah sama di mata
Pangeran. Mereka hanya tahu bagaimana menjaga kecantikkan mereka sendiri.
Tidak seorang wanitapun yang menarik untuk diajak berunding.
Bagi Pangeran, wanita adalah makhluk yang cantik tetapi juga
membosankan. Termasuk di antaranya ketujuh gadis anak keluarga
Horthrouth yang menarik seluruh pria di Evangellynn.
"Ruang ini cukup menyejukkan. Memang lebih baik berada di sini
daripada di taman. Udara di luar sangat panas. Membuat saya merasa
terpanggang." Shelvy mengamati sekeliling.
"Tak diragukan semua keluarga kerajaan senang bersantai di tempat
yang sejuk dan indah ini. Sayang, tempat ini tidak dibuka untuk umum."
Pangeran harus menahan diri untuk tidak berkata, "Tutup mulutmu! Aku
bosan mendengar cara bicaramu yang mengejek itu."
"Kasihan kakak-kakak saya, mereka tidak sempat berkunjung ke ruang
ini. Mereka akan sangat iri ketika mendengar cerita saya."
Pangeran mendengarkan dengan jemu.
Shelvy duduk di sebuah kursi.
Dengan malas Pangeran duduk di kursi sebelahnya dan memandang jemu
taman di depannya. Seorang pelayan muncul. "Silakan diminum. Air jeruk yang dingin ini akan membuat suasana
semakin sejuk." "Kami bisa kedinginan karenanya. Udara di sini sudah sangat sejuk."
www.ac-zzz.tk Pangeran menatap Shelvy dengan tajam lalu berkata, "Terima kasih.
Aku memang membutuhkan ini untuk mendinginkan kepalaku."
Pelayan itu membungkuk sambil menjauh.
"Anda marah kepada dia?"
Pangeran tidak menjawab. Ia terus meneguk minumannya hingga habis.
"Minum saja air jeruknya," jawab Pangeran, "Minuman ini sangat cocok
untuk siang sepanas ini."
"Dan mendinginkan sikapmu yang sombong itu," tambah Pangeran pada
dirinya sendiri, "Kuharap."
Satu hari lagi Pangeran bersama wanita seperti Shelvy, Pangeran akan
mati karena marah yang dipendam.
Wanita semacam Shelvy adalah jenis wanita yang selalu ingin ditampar
Pangeran. Bila bukan karena Ratu berpesan berulang kali padanya untuk
bersikap ramah Pangeran para putri keluarga Horthrouth, Pangeran sudah tak
tahu apa yang terjadi. Setiap hari, Pangeran merasa harinya semakin bertambah lama. Makin
dirasakan, satu menit makin terasa berjam-jam. Tetapi hari apapun pasti ada
akhirnya demikian pula hari yang penuh kekesalan ini.
Hingga ketika akan pulang, Shelvy tetap bersikap angkuh. Dadanya
terus membusung seolah-olah ia tidak pernah kenal lelah. Dagunya terus
terangkat tanpa kenal lelah. Pandangan matanya terus memandang dingin
sekelilingnya. Kereta kuda keluarga Horthrouth telah menanti di depan pintu ketika
mereka berdua keluar. Shelvy mengangkat tangannya.
Pangeran meraihnya dengan malas dan menciumnya. "Selamat malam,
Lady Shelvy." "Selamat malam, Pangeran. Saya sangat senang dapat menemani Anda
sepanjang hari ini."
Pangeran tidak ingin memberi komentar.
Komentar itu akan disimpannya hingga hari ketujuh saat Ratu
memintanya. Hingga hari ketujuh, Pangeran akan terus mengumpulkan semua
komentarnya dan ia akan memberikannya pada Ratu. Kemudian Ratu tidak
akan pernah mendesaknya lagi.
www.ac-zzz.tk 3 Akhirnya hari ketujuh tiba.
Tak seperti biasanya, Pangeran cepat-cepat menyelesaikan sarapannya
dan berdiri di depan menanti kedatangan sang gadis ketujuh. Pangeran ingin
hari ini segera berlalu dan setelah itu ia bebas.
Pangeran tak sabar menanti berakhirnya hari ketujuh yang
membosankan ini. Dalam benak Pangeran telah tersusun rapi daftar kegiatan yang akan
dilakukannya esok hari dan seterusnya. Besok pagi hingga hari-hari
berikutnya, Pangeran akan bersenang-senang dengan kawan-kawannya tanpa
perlu mendengarkan ceramah Ratu.
Mulai besok pagi, Pangeran akan mengadakan suatu perjalanan yang
selama ini diinginkannya. Perjalanan berkeliling tanpa pengawal dan tanpa
nasehat panjang lebar dari ibunya.
Seminggu lamanya ia menahan kebosanan dan kejemuan. Esok tiba
saatnya untuk melepas semua itu dengan kegembiraan. Tak cukup seminggu
untuk melepas semua kejenuhan itu.
Sesuai janjinya, Ratu takkan melarangnya. Raja juga membiarkannya.
Ini adalah perjanjian antara orang tua dan anak sebelum Pangeran menyetujui
usul Ratu yang membosankan.
Kereta keluarga Horthrouth tiba.
Pangeran tak sabar ingin segera mengajak gadis ketujuh itu menemui
orang tuanya. Semakin cepat memulai hari yang menyebalkan ini akan semakin
cepat pula mengakhirinya.
Kusir kuda membuka pintu kereta dan seseorang keluar dari dalam.
Pangeran tertegun melihat Earl.
"Selamat pagi, Pangeran," sapa Earl.
"Selamat pagi." Pangeran heran melihat yang datang hanya Earl.
"Saya ingin bertemu orang tua Anda bila Anda tidak keberatan."
"Tidak, tentu saja tidak," sahut Pangeran.
Seperti Pangeran, Raja dan Ratu terkejut melihat yang datang pada
hari ketujuh adalah Earl.
"Di mana putrimu?" tanya Ratu.
"Itulah yang ingin saya bicarakan, Paduka," Earl merasa bersalah, "Ia
tidak dapat hadir memenuhi undangan Anda."
"Mengapa?" tanya Ratu.
www.ac-zzz.tk "Ia jatuh sakit."
"Sayang sekali," Ratu kecewa, "Aku telah lama menantikan saat
berjumpa dengan putri ketujuh yang katanya paling cantik. Kuharap ia segera
sembuh." "Terima kasih, Paduka."
"Ia sakit tetapi tidak berarti Eduardo tidak dapat bertemu dengannya,
bukan?" Earl kebingungan menatap Ratu.
"Eduardo, hari ini engkau ikutlah Earl menjenguk putrinya. Temani dia
sepanjang hari ini di Clypst."
Pangeran membelalak kaget. Baru saja ia merasa senang karena tidak
harus bertemu dengan gadis ketujuh. Ratu benar-benar membuat ia tidak
bisa merasa senang terlalu lama.
"Maafkan hamba, Paduka," Earl tampak semakin bersalah, "Hamba tidak
ingin menghalangi Anda tetapi Pangeran tidak akan bisa bertemu putri
hamba." "Mengapa?" tanya Raja keheranan, "Saat ini putrimu beristirahat di
rumah." Earl kebingungan dan bersalah, "Pangeran tidak akan dapat menemui
putri saya. Ia tidak mau ditemui siapa pun ketika ia jatuh sakit."
Mereka terhenyak kaget. "Mengapa!?" tanya Ratu tak percaya.
"Entahlah, Paduka Ratu. Hamba sungguh menyesal tidak dapat
mengatur putri hamba sendiri. Walaupun Pangeran ingin menjenguknya, saya
khawatir ia tidak mau. Putri saya sakit cukup parah dan saya khawatir
Pangeran tertular." Ratu menatap Earl dengan tak percaya.
"Entah mengapa ia tiba-tiba jatuh sakit. Kemarin ia masih terlihat
segar tetapi pagi ini ia jatuh sakit dan tidak mampu meninggalkan tempat
tidurnya." "Sayang sekali," desah Ratu, "Padahal ia adalah gadis tercantik di
Evangellynn yang kuharap bisa menarik perhatian putraku ini."
"Apakah kalian telah memanggil dokter?"
"Sudah, Paduka. Untuk sementara waktu ini, kami tidak berani
mempertemukan putri kami dengan Pangeran. Kami tidak ingin Pangeran
tertular." www.ac-zzz.tk "Aku mengerti kecemasanmu. Aku juga mengerti keinginan putrimu,"
kata Ratu bijaksana, "Banyak gadis yang tidak ingin terlihat lemah di hadapan
orang lain. Kuharap ia segera sembuh dan dapat menemui putraku."
Ratu melirik Pangeran. "Aku yakin putraku mau menanti hingga saat itu
tiba." Pangeran tak peduli. Diam-diam ia bersyukur gadis itu sakit sehingga ia
tak perlu menemuinya. Earl tertegun melihat sikap Ratu. Ratu mengerti apa yang terjadi dan
ia sama sekali tidak tampak marah.
"Aku yakin dalam waktu dekat ini putrimu akan sembuh dan dapat
bertemu dengan putraku."
"Mungkin...," jawab Earl ragu-ragu.
"Sejujurnya, aku merasa sangat kecewa," ujar Raja, "Aku ingin sekali
bertemu dengan ketujuh putrimu. Aku telah berjanji pada Emilie untuk
membandingkan siapa yang paling cantik di antara mereka. Tanpa bertemu
putri bungsumu, aku tak bisa menilai. Kata Emilie, ia adalah gadis yang paling
cantik." "Demikianlah yang dikatakan banyak orang. Tetapi ada pula yang
mengatakan Carmen yang paling cantik. Pendapat tiap orang berbeda-beda."
"Tetapi mereka benar dalam satu hal. Putri-putrimu semuanya cantik
dan mempesona." "Anda terlalu berlebihan, Paduka Raja."
"Putri bungsumu adalah gadis yang tercantik di antara putri-putrimu
yang lain. Aku yakin Eduardo akan jatuh cinta pada pandangan pertama," kata
Raja. "Aku tidak salah, bukan?"
"Saya pikir juga demikian, Paduka. Banyak pria yang jatuh cinta
padanya ketika mereka bertemu dengannya."
"Ia pasti gadis yang sangat mempesona!"
Raja mengeluh lagi. "Sayang ia tidak datang. Aku ingin sekali berjumpa
dengannya." Arah pembicaraan mereka membuat Pangeran merasa jenuh. Gadis
ketujuh tidak datang artinya ia bisa memajukan rencananya.
"Maaf saya tidak bisa menemani Anda lebih lama lagi. Silakan Anda
berbicang-bincang dengan orang tua saya, Earl."
"Silakan, Pangeran."
"Mau ke mana engkau?"
"Menagih janji," Pangeran menatap ibunya penuh kepuasan.
Gadis Hari Ke Tujuh Karya Sherls Astrella di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
www.ac-zzz.tk Dengan hati lega Pangeran melangkah meninggalkan Ruang Tahta.
Pangeran merasa seperti seekor burung yang baru saja dilepaskan dari
kurungannya. Orang-orang kebingungan melihat Pangeran sendirian. Mereka tahu
hari ini adalah hari terakhir Pangeran bersama Pelangi Evangellynn.
Pangeran tersenyum puas tanpa mempedulikan sekitarnya.
Dengan langkahnya yang lebar, Pangeran cepat tiba di istal.
Penjaga kuda kebingungan melihat Pangeran.
"Siapkan kudaku," perintah Pangeran.
Pangeran menghilang dari istal. Ia berjalan cepat ke kamarnya untuk
berganti baju. Dalam waktu singkat, Pangeran telah muncul di depan Istana
dengan pakaian berkudanya.
Kuda untuk Pangeran telah siap menanti di depan pintu. Tanpa menanti
siapapun, Pangeran melajukan kudanya dengan kencang.
Seluruh pengawal Pangeran telah mengetahui sang gadis ketujuh tidak
datang. Dengan demikian Pangeran memajukan semua rencana bersenangsenangnya
tanpa seorang pengawalpun.
Ratu telah memberikan bendera putih atas keinginan Pangeran sebelum
Pangeran bertemu dengan Carmen. Tidak perlu menanti ijin dari orang tua
Pangeran untuk melepas kepergian Pangeran seorang diri.
Hati Pangeran sungguh gembira. Akhirnya seminggu yang membosankan
ini telah terlewatkan. Udara siang terasa sejuk bagi Pangeran. Sinar matahari yang terik
terasa hangat baginya. "Inilah kebebasan!" seru Pangeran pada alam.
Tak akan pernah ia menghargai kebebasan lebih besar daripada hari ini.
Seluruh rantai yang selama seminggu ini terasa membelenggu seluruh
tubuhnya, lepas. Beban berat di hatinya hilang. Kejemuan di kepalanya hangus
dalam kegembiraannya. Pangeran memacu kudanya dengan cepat.
Tidak dipedulikannya orang-orang yang kebingungan melihat ia
mengendalikan kudanya seperti kesetanan. Tidak didengarnya keluhan orangorang
yang terkena debu yang mengepul akibat lari kudanya.
Pangeran hanya peduli pada perasaannya yang sedang bergembira ini.
Jalan yang dilewati Pangeran terus membawanya ke sebuah desa kecil
di pinggir kota. Pangeran melihat kerumunan rumah-rumah kumuh itu tetapi tidak
mempedulikannya. Ia terus melaju dengan kencang.
www.ac-zzz.tk Hari ini ia ingin merasakan kenikmatan berkuda. Berkuda seorang diri
tanpa pengawal, tanpa teman, tanpa penganggu, dan tanpa wanita-wanita yang
membosankan. Ketika tiba di dalam desa, Pangeran ingin mempercepat laju kudanya
tetapi ia tidak dapat melakukannya. Jalanan sangat berbahaya. Banyak batubatu
besar di tanah yang tak rata itu.
Tanah coklatnya memerah dan kering. Rumput-rumput bersinar dengan
malas. Ladang-ladang penduduk kering hingga tanahnya berkerak.
Pangeran keheranan. Saat ini bukan musim kemarau yang panjang. Ini
adalah musim gugur yang penuh hujan.
Pandangan Pangeran menyapu sekelilingnya. Desa ini seperti desa mati.
Tidak tampak seorang pendudukpun yang bekeliaran. Tidak ada anak-anak
yang selalu bermain di siang hari. Suasananya sungguh sunyi sepi.
Pangeran melajukan kudanya dengan perlahan-lahan.
Di depan rumah-rumah, Pangeran melihat orang-orang duduk di tanah
dengan lesu. Mereka tampak kurus dan tak terawat. Pakaian mereka lusuh
dan kusut. Wajah mereka sayu dan pucat. Tubuh mereka kurus kering.
Pangeran turun dari kudanya dan menghampiri seorang pria yang duduk
bersandar di depan gubuk kecil.
"Apa yang terjadi pada tempat ini?" tanya Pangeran.
"Musim kemarau yang panjang melanda tempat ini. Sungai-sungai
mengering sejak bulan lalu dan hujan tidak mau turun walau hanya setetes."
"Bukankah sekarang sudah musim gugur?" Pangeran keheranan.
Pria tua itu tersenyum mengejek. "Apa yang kauketahui tentang musim,
Anak Muda" Engkau jangan terlalu berpegang pada kepercayaanmu, Tuhanlah
yang berkuasa di alam ini. Bila ia mengatakan tempat ini harus mengalami
musim kemarau, itulah yang akan terjadi."
"Jangan karena suatu hal, engkau menyamakan semuanya," pria tua itu
memberi nasehat. Pangeran mendengarkan dengan penuh perhatian.
"Lihatlah tempat ini. Di kejauhan tampak hutan lebat, tetapi tempat ini
kering seperti padang pasir. Tidak sebatang tumbuhan pun yang mau tumbuh
di sini. Makanan terus berkurang. Wabah penyakit akhirnya menyerang."
"Kami sungguh beruntung masih ada yang mau memperhatikan kami."
Pangeran melihat rumah-rumah yang lain.
Tiba-tiba Pangeran melihat rambut hitam tergerai dari balik sebuah
rumah. Ujung gaun putihnya menyentuh tanah yang kering tetapi sepertinya ia
www.ac-zzz.tk tidak mempedulikannya. Ia terus menghilang di belakang rumah itu. Pangeran
keheranan. Ia ingin mengetahui siapa gadis itu.
"Ia adalah penolong kami," pria tua itu seperti mengetahui apa yang
dipikirkan Pangeran. "Tanpa dia, kami takkan bertahan hingga saat ini."
"Aku sungguh prihatin pada keadaan kalian. Aku akan berusaha
membantu semampuku," janji Pangeran sebelum meninggalkan pria itu.
Pangeran cepat-cepat menuju rumah tempat gadis berambut hitam itu
menghilang. Tak tampak seorang gadispun di tempat itu. Pangeran mencarinya di
sekeliling tempat itu tetapi ia tidak melihat gadis bergaun putih itu.
Pangeran keheranan melihat sekeliling. Gadis itu menghilang secepat
Pangeran melihatnya. Mungkin gadis itu telah pergi dengan kereta kudanya.
Pangeran segera menuju tempat ia menambatkan kudanya dan
bergegas mengejar gadis itu.
Sepanjang jalan yang disusuri Pangeran, tak tampak sebuah kereta
kudapun. Pangeran terus memacu kudanya dengan kencang tetapi ia tidak
melihat gadis bergaun putih di jalan.
Pangeran keheranan. "Apakah ia seorang malaikat?"
Pangeran tidak dapat menjawab pertanyaannya itu. Ia memacu kudanya
kembali ke Istana. Ia telah berjanji pada pria itu untuk membantunya dan ia
akan menepatinya. Karena masalah ini, rencana Pangeran untuk bersenang-senang terpaksa
ditunda. Daripada bersenang-senang, masalah rakyat lebih penting baginya. Ia
masih bisa bersenang-senang di kemudian hari tetapi nyawa penduduk desa
itu belum tentu bertahan sampai esok.
Mereka kelaparan, kedinginan, dan juga kesakitan. Mereka yang lebih
membutuhkan perhatian pada saat ini daripada kejemuannya yang perlu
diobati dengan bersenang-senang.
Secepat kepergiannya, secepat itu pula Pangeran memacu kudanya
kembali ke Istana Welyn. Setengah berlari, Pangeran menuju Ruang Tahta.
"Apa yang membuatmu kembali secepat ini?" tanya Ratu keheranan.
"Ada masalah penting yang ingin kukatakan."
"Engkau menemukan seorang gadis?" tanya Ratu tertarik.
"Tidak. Aku menemukan penduduk yang memerlukan perhatian besar,"
sahut Pangeran kesal. "Katakan apa yang terjadi pada mereka," ujar Raja.
www.ac-zzz.tk "Mereka mengalami musim kemarau yang panjang. Makanan mereka
habis dan sekarang mereka terserang wabah penyakit. Kalau mereka tidak
segera ditangani, banyak korban yang akan mati. Aku khawatir wabah itu akan
menyebar ke daerah lain."
"Ada kejadian sebesar itu dan tidak seorangpun yang melaporkannya
padaku?" Raja geram.
"Tempat itu sangat jauh dari kota dan cukup tersembunyi di balik
hutan." "Baiklah, kita akan melakukan banyak hal untuk mereka. Pertama, aku
akan mengirim makanan ke tempat itu dan dokter. Tugas ini kuserahkan
padamu. Engkau yang mengetahui tempat itu dan mengetahui apa tepatnya
yang terjadi di sana."
"Baik!" "Lihatlah sekelilingmu kalau ada gadis cantik yang menarik hatimu!"
pesan Ratu. "Aku tidak akan melakukannya," sahut Pangeran, "Tidak akan! Gadisgadis adalah
makhluk yang paling membosankan."
"Eduardo!" pekik Ratu, "Ingatlah engkau adalah Putra Mahkota dan
sudah waktunya engkau menikah. Apa jadinya kerajaan ini bila engkau tidak
mempunyai keturunan?"
"Aku pergi menangani Desa Pienlang," Pangeran mengacuhkan Ratu.
"Anak ini selalu begini tiap kali diajak bicara tentang pernikahannya,"
keluh Ratu. "Aku pusing memikirkannya. Ketujuh gadis tercantik di Evangellynn pun
dianggapnya jelek. Ia benar-benar tidak mempunyai selera pada wanita."
Sesering apa pun Ratu mendesak putranya untuk menikah, Pangeran
tetap tidak peduli. Semua kata-kata Ratu bagaikan angin lalu baginya. Seumur
hidup Pangeran tidak tertarik untuk menikah.
Walau Pangeran mendengar keluhan-keluhan orang tuanya, pendiriannya
tidak berubah. Pangeran menyukai masa sendirinya tanpa seorang gadispun.
Seminggu yang penuh kejemuan telah berlalu. Tanpa beban, Pangeran
melangkah di dalam Istana. Di dalam hati dan pikirannya kini yang ada hanya
keinginan untuk membantu rakyat desa itu yang menderita.
Pangeran bergegas meraih kudanya - meninggalkan Istana.
Orang pertama yang ditemui Pangeran adalah Menteri Kesehatan.
"Selamat siang, Pangeran," sambut Menteri itu terkejut akan kehadiran
Pangeran yang mendadak di kantornya. "Adakah yang dapat saya lakukan
untuk Anda?" www.ac-zzz.tk "Engkau bisa mempersiapkan dokter sebanyak-banyaknya dalam waktu
dekat?" "Untuk apa, Pangeran?"
"Ada penduduk desa yang terkena wabah penyakit dan membutuhkan
bantuan saat ini juga. Mereka tidak dapat menanti lebih lama lagi.
Sekurangkurangnya aku membutuhkan sepuluh dokter untuk memeriksa mereka. Aku
ingin dokter spesialis dan dokter umum ikut denganku besok pagi."
"Saya akan segera menjalankan perintah Anda, Yang Mulia."
"Engkau bisa mengumpulkan mereka besok pagi?" tanya Pangeran,
"Beserta obat-obatan dalam jumlah banyak."
"Saya akan menyiapkan tim medis yang terbaik untuk mereka,
Pangeran." "Aku menanti mereka di Hall," kata Pangeran puas, "Bila diperlukan,
kalian juga dapat membawa barang-barang bersih. Tempat yang akan kita
datangi adalah suatu daerah kumuh yang cukup terpencil."
"Saya mengerti, Pangeran."
Pangeran tersenyum senang.
Selanjutnya, ia akan menemui Menteri Kesejahteraan Rakyat. Pria itu
akan mendapat tugas berat darinya yang harus dilakukan dalam waktu singkat.
Seperti Jerver, Alman terkejut melihat kedatangan Pangeran yang tak
terduga. "Aku mempunyai tugas besar untukmu, Alman."
"Hamba siap melaksanakan perintah Anda, Yang Mulia."
"Sebelum malam, aku ingin engkau mengumpulkan makanan sebanyak
mungkin untuk kita berikan pada penduduk desa yang kelaparan dan terserang
wabah penyakit. Sejak musim kemarau lalu, penduduk desa Pienlang telah
mengalami kekeringan. Hingga kini hujan belum turun di tempat mereka.
Mereka telah kehabisan makanan dan mereka membutuhkan banyak bahan
makanan." "Saya akan segera mengumpulkan makanan yang sehat untuk mereka."
"Aku juga ingin engkau mempersiapkan barang-barang bersih untuk
merawat mereka seperti selimut, tempat tidur dan segala yang mungkin
dibutuhkan Jerver. Engkau bisa bertanya padanya apa saja yang
diperlukannya." "Saya akan segera bertanya padanya," kata Alman, "Berapa banyak
yang kita butuhkan, Pangeran?"
"Kita membutuhkannya dalam jumlah besar. Jangan lupa, mereka adalah
orang-orang sakit yang kelaparan."
www.ac-zzz.tk Pangeran diam berpikir. "Kalau kita tidak mempunyai cukup persediaan makanan untuk mereka
atau barang-barang, kita bisa meminta bantuan Barnett. Aku akan
menemuinya sekarang juga."
Pangeran beranjak ke pintu. Sebelum menghilang ke balik pintu,
Pangeran berkata, "Besok pagi-pagi, aku ingin semuanya telah siap di Hall."
"Saya akan melakukan yang terbaik, Pangeran."
Pangeran tersenyum lalu menghilang dari balik pintu dan menuju pintu
ruang kerja Menteri Sosial.
"Barnett!" panggil Pangeran sambil membuka pintu.
Menteri tua itu meloncat dari balik meja kerjanya. "P... Pangeran, Anda
membuat saya terkejut."
Pangeran hanya tersenyum. Ia berjalan cepat ke meja kerja Barnett
dan menatap lekat-lekat mata pria tua itu.
"Aku mempunyai tugas untukmu," Pangeran mendekatkan tubuhnya ke
Barnett. Kedua tangannya menempel di meja kerja Barnett - menyangga
tubuhnya. Barnett mundur kebingungan dan ketakutan.
"Engkau bisa membuat pengumuman secepat mungkin dan
mengumpulkan bantuan secepat mungkin?"
"Saya akan berusaha, Pangeran."
"Aku tidak ingin mendengar kata 'akan'," Pangeran berkata tegas, "Aku
ingin kepastian." "Saya tidak dapat memastikannya, Pangeran. Semuanya tergantung
pada kesukarelaan rakyat."
"Baiklah," Pangeran mengalah.
Pangeran duduk di depan Barnett.
"Aku ingin engkau membuat pengumuman. Bunyinya kira-kira seperti ini:
Sebuah desa terlanda kelaparan dan wabah penyakit.
Tanah-tanah kering dan retak. Tumbuhan tidak satupun hidup di
sana. Di saat kita bergelimangan air, mereka hidup tanpa air.
Keadaan ini telah berlangsung sejak musim kemarau lalu. Musim
www.ac-zzz.tk kemarau berkepanjangan menimbulkan bencana kelaparan di sana
yang akhirnya menyebabkan wabah penyakit.
Saat ini pemerintah sedang berusaha menanganinya.
Untuk memperlancar pemberian bantuan, pemerintah sangat
mengharapkan bantuan saudara-saudara sekalian.
Mereka dan Anda adalah rakyat Evangellynn. Sudah
sepantasnya Anda membantu mereka. Segala macam bantuan
dibutuhkan penduduk desa itu. Bila hati Anda terketuk untuk
membantu mereka, kirimkanlah bantuan Anda ke Hall Istana
Welyn. Kami atas nama penduduk desa Pienlang mengucapkan
terima kasih atas kebaikan hati Anda.
Bagaimana menurutmu, Barnett?"
"Pengumuman ini pasti berhasil mengetuk hati semua orang," puji
Barnett, "Anda menggambarkan keadaan mereka dengan sangat jelas."
"Segera buat dan sebarkan. Aku ingin bantuan itu segera terkumpul
sehingga besok pagi bisa kubawa ke sana. Sekarang aku harus mempersiapkan
kereta untuk dibawa besok."
"Saya akan segera membuat pengumuman itu, Pangeran."
Pangeran menyukai kesibukan barunya ini. Kesibukan ini jauh lebih
menyenangkan daripada menemani ketujuh Pelangi Evangellynn.
Sepintas, kesibukan ini lebih melelahkan daripada menenami Pelangi
Evangellynn. Tetapi menemani gadis-gadis keluarga Horthrouth yang
Gadis Hari Ke Tujuh Karya Sherls Astrella di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
menyebalkan itu jauh lebih melelahkan.
Pangeran menanti hingga Barnett selesai menulis pengumuman.
"Silakan, Pangeran," Barnett menyerahkan pena pada Pangeran.
Pangeran segera menandatangi pengumuman itu.
www.ac-zzz.tk "Segera pasang pengumuman ini di kota dan bacakan di segala sudut
Evangellynn." "Baik, Pangeran."
Pangeran meninggalkan gedung tempat kerja Menteri Sosial dalam
kesibukan yang luar biasa.
Barnett segera memanggil prajurit untuk membawa pengumuman itu ke
kota-kota dan memasang satu di pusat kota Schildi.
Di gedung lain, Menteri Kesejahteraan Rakyat sibuk memerintahkan
bawahannya untuk mendata segala keperluan yang diperlukan penduduk
Pienlang juga keperluan tambahan yang dibutuhkan tim medis.
Alman mengumpulkan semua barang yang bisa disiapkan dalam waktu
dekat dan segera memerintahkan bawahannya mengirimnya ke Istana.
Dokter-dokter terbaik Evangellynn dipanggil. Berbagai macam obatobatan
dikumpulkan dan dikirim ke Hall.
Tiga jam setelah Pangeran menurunkan perintahnya, Hall Istana mulai
ramai. Banyak orang berlalu-lalang membawa makanan maupun obat-obatan.
Di tengah Hall yang luas, tertumpuk perlahan-lahan berbagai macam
barang. Pangeran memandangi kesibukan itu dengan gembira.
Ketika barang-barang itu sudah cukup banyak, pelayan-pelayan Istana
mengangkatnya ke dalam kereta barang yang disiapkan Pangeran.
Lalu lalang orang-orang terus bertambah. Semakin banyak orang yang
datang membawa bantuan. Pengumuman yang dibuat Pangeran telah membawa hasil. Mereka yang
mendengarnya segera mengumpulkan segala yang mereka miliki yang dapat
disumbangkan pada penduduk Pienlang.
Kesibukan di Hall memancing keingintahuan orang-orang di Istana.
"Apa yang terjadi?" pertanyaan itu bergaung di mana-mana.
Ratu yang kebetulan mendengarnya dengan tersenyum berkata,
"Eduardo ingin menolong penduduk Pienlang yang kelaparan. Ia mengumpulkan
semua bantuan yang bisa dikumpulkan dari rakyat Evangellynn dan akan
membawanya ke Pienlang besok pagi."
"Pienlang?" "Tempat itu cukup tersembunyi di balik lebatnya hutan, itu kata
Eduardo," kata Ratu, "Melihat kesibukan ini, aku percaya penduduk desa itu
akan tertolong." "Saya juga ingin membantu."
"Tentu. Siapa saja bisa menyalurkan bantuan."
www.ac-zzz.tk Wanita-wanita yang berbincang-bincang dengan Ratu segera
membungkuk dalam-dalam lalu bergegas pergi.
Pembicaraan Ratu dengan cepat tersebar di seluruh Istana.
"Kaudengar itu?" tanya seorang gadis.
"Pangeran hendak membantu penduduk Pienlang. Kalau kita juga ikut
membantu, mungkin Pangeran akan tertarik pada kita."
"Ya, engkau benar. Kurasa aku harus segera mengumpulkan segala yang
bisa kusumbangkan." "Akupun tak mau ketinggalan olehmu. Kita akan bersaing merebut hati
Pangeran." Gadis-gadis itu menghilang dari Istana.
Pangeran puas melihat bantuan terus bergulir. Ia yakin besok pagi ia
akan membawa kejutan besar bagi penduduk Pienlang. Kejutan yang tak
pernah dibayangkan oleh penduduk desa itu.
Pangeran mengawasi kesibukan itu dari ujung tangga.
Banyak orang datang membawa bantuan. Pelayan-pelayan Istana dengan
sigap mengepak barang-barang itu kemudian mengangkatnya ke kereta yang
telah dipersiapkan di belakang Istana.
Tiba-tiba Pangeran melihat lambaian rambut hitam. Pangeran teringat
pada gadis yang dilihatnya sekilas di Pienlang.
Pangeran terus mengawasi gadis itu.
"Tidak," katanya pada dirinya sendiri, "Ia bukan gadis itu. Rambut gadis
itu panjang dan mengkilap, tidak sependek itu."
Pangeran yakin gadis yang dilihatnya bukan gadis yang ditemuinya di
Pienlang. Gadis yang dilihatnya saat ini mengenakan gaun sutra kuning yang
mencolok. Walau tak melihat keseluruhan, Pangeran melihat ujung gaun gadis
di Pienlang berwarna putih yang lembut.
Pria tua itu mengatakan gadis itu telah membantu mereka. Artinya,
besok mereka mungkin masih bisa bertemu lagi.
Gadis itu... Pangeran tidak mengenal gadis itu juga tidak mengetahuinya. Pangeran
juga tidak melihatnya. Ia hanya melihat lambaian ujung rambutnya yang hitam
mengkilat dan gaunnya yang putih. Tetapi gadis itu menimbulkan perasaan
ingin tahu Pangeran. Pangeran ingin tahu mengapa gadis itu mau berada di tempat sekumuh
itu dan penuh dengan wabah penyakit.
"Bantuan sangat banyak, Pangeran."
www.ac-zzz.tk Pangeran terkejut. Lamunannya buyar.
"Ya," sahutnya cepat-cepat, "Besok pagi kita akan membawa kejutan
bagi penduduk Pienlang. Mereka akan senang sekali dengan apa yang kita bawa
untuk mereka." "Tak saya sangka bantuan akan datang sebanyak ini dalam waktu
singkat." "Aku khawatir kereta yang kita sediakan tidak cukup. Carilah kereta
barang lain, Roger. Kalau tidak memungkinkan untuk menambahnya, kita
terpaksa membawanya dua atau mungkin tiga kali."
"Baik, Pangeran."
Pangeran kembali mengawasi kesibukan di Hall.
"Aku bangga padamu, Nak." Seseorang menepuk pundak Pangeran.
"Dalam waktu singkat engkau telah berhasil mengumpulkan bantuan sebanyak
ini. Istrimu pasti bangga padamu."
"Gadis-gadis sombong itu?" ejek Pangeran, "Jangan berharap
seorangpun dari mereka menjadi istriku. Aku tidak sudi."
"Kulihat banyak gadis yang ikut menyumbang."
"Jangan membuatku geli, Papa. Mereka menyumbang untuk menarik
perhatianku." Ratu yang baru datang sedih mendengar cara bicara Pangeran yang
penuh perasaan jijik. "Engkau terlalu sinis memandang wanita, Eduardo. Aku beruntung
engkau tidak memandangku serendah pandanganmu pada yang lain."
"Mama lain dari wanita yang lain. Tak ada lagi wanita seperti Mama di
dunia ini." "Gadis seperti apakah yang kauinginkan?" tanya Raja ingin tahu.
"Tidak seorang gadis pun yang kuinginkan!"
Pangeran bosan diajak berbicara tentang makhluk yang paling
menjijikannya di dunia ini. Seorang gadis adalah makhluk yang memuakkannya.
Mereka adalah satu-satunya mahkluk yang tidak ingin didekati Pangeran.
"Tak seorang gadispun akan kudekati. Aku tidak akan tertarik pada
mereka. Tidak satu pun!" janji Pangeran tegas.
4 www.ac-zzz.tk Pangeran memimpin rombongan pembawa bantuan.
Rombongan besar itu berjalan perlahan-lahan meninggalkan Welyn
hingga ke Pienlang. Sebuah kereta barang, penuh oleh dokter yang berbaju
putih dan suster-suster yang selalu siap membantunya. Kereta-kereta yang
lain penuh berisi barang bantuan. Semuanya berjumlah enam kereta.
Pangeran berkuda di depan. Di kanan-kirinya, berjajar pengawalpengawalnya.
Ketika desa Pienlang mulai terlihat, Pangeran berkata, "Itu tempatnya."
Dua ratus meter di luar Pienlang, tanah masih hijau tetapi makin lama
tanah makin gersang. Dan, ketika mereka tiba tanah yang tampak adalah
tanah kering yang pecah-pecah.
Penduduk desa mendengar langkah-langkah kuda yang banyak. Satu per
satu memperlihatkan diri dari dalam sebuah rumah besar. Sebagian dari
mereka yang duduk di depan rumah, melongok dengan penuh keingintahuan.
"Inilah desa Pienlang yang membutuhkan bantuan kita," Pangeran
memperkenalkan. Rombongan Pangeran tercengang melihat keadaan penduduk Pienlang.
Di luar Pienlang, rakyat hidup makmur tetapi di tempat ini rakyat sangat
pucat. Tubuh kurus mereka seperti tulang terbalut kulit. Wajah mereka lusuh
seperti pakaiannya yang kotor.
Anak-anak duduk di depan rumah. Tidak ada keceriaan di wajah
mereka. Yang tampak hanya perasaan kelaparan.
Udara sangat tidak nyaman. Penuh debu dan panas. Angin yang bertiup
membuat kerongkongan kering.
Pangeran membawa rombongannya memasuki Pienlang.
Dengan penuh keheranan, Pangeran melihat seluruh penduduk desa
yang berkumpul di rumah yang paling besar di tempat itu.
Tiba-tiba Pangeran menghentikan langkah kudanya. Mata Pangeran
tertumbuk pada lambaian rambut hitam yang mengkilat. Punggung hingga
ujung kaki gadis itu terbalut gaun putih yang lembut.
Pangeran ingin mengetahui siapa gadis itu. Sayang, hari ini ia juga tidak
dapat melihat wajah gadis itu. Ia hanya dapat melihat punggungnya ketika
berjalan ke belakang rumah besar itu.
Pangeran ingin turun dari kudanya dan segera menemui gadis aneh itu
tetapi rombongan di belakangnya menanti perintahnya. Pangeran yakin gadis
itu masih akan tinggal di tempat ini hingga siang nanti.
"Kita berhenti di sini," perintah Pangeran.
www.ac-zzz.tk Pangeran turun dari kudanya kemudian memanggil Roger. "Siapkan
makanan untuk penduduk. Aku yakin mereka belum sarapan."
"Baik, Pangeran."
"Turunkan makanan!" perintah Pangeran.
Prajurit-prajurit segera menurunkan makanan dan mengangkatnya ke
rumah besar tempat penduduk berkumpul.
Penduduk kebingungan melihat prajurit-prajurit datang mengangkat
kotak yang sangat besar. Pangeran mendekati penduduk. "Kami datang membawakan bantuan
untuk kalian. Ada dokter, pakaian, obat-obatan, juga makanan. Saya yakin
kami belum makan pagi."
Penduduk desa saling bertatap-tatapan lalu tertawa geli.
Pangeran kebingungan. "Anda terlambat, Tuan," kata pria tua yang kemarin diajak bicara
Pangeran, "Kami baru saja menyelesaikan sarapan kami."
Pangeran menatap pria itu.
"Tuan Puteri membawakan kami banyak sekali makanan. Ia baru saja
kembali tetapi ia berjanji akan datang lagi untuk mengantarkan obat-obatan
yang habis." "Sekarang kami berkumpul di sini menanti giliran untuk diperiksa
dokter yang dibawa Tuan Puteri," sahut yang lain.
"Tuan Puteri?" tanya Pangeran keheranan.
"Ia adalah gadis yang kemarin Anda lihat, Pangeran."
Pangeran merasa terlambat selangkah.
"Tidak apa-apa," kata Pangeran, "Semakin banyak dokter yang ada,
semakin cepat kalian mendapatkan perawatan. Makanan yang kubawa bisa
kalian simpan untuk persediaan kalian."
Pangeran memerintahkan para dokter untuk turun. Para dokter dan
suster itu segera masuk untuk membantu dokter yang saat ini bertugas di
dalam. Prajurit-prajurit diperintahkannya untuk menurunkan semua barang.
Pelayan-pelayan Istana yang dibawanya diperintahkan Pangeran untuk
membagi bantuan pada seluruh penduduk.
Penduduk saling memandang kebingungan. Mereka berbisik satu sama
lain. "Silakan Anda berbaris di sini untuk mendapatkan bantuan."
Satu persatu penduduk mulai bangkit dan segera berbaris rapi di depan
pelayan-pelayan Istana yang dengan sigap memberikan bantuan.
www.ac-zzz.tk Beberapa prajurit masuk ke dalam rumah besar itu dengan peti-peti
yang penuh berisi obat-obatan dan peralatan kedokteran.
Lalu lalang prajurit yang mengangkat peti obat-obatan dan penduduk
yang berebut berbaris untuk menerima bantuan membuat pintu masuk ke
dalam rumah besar itu penuh sesak. Dokter-dokter juga para suster
kewalahan menembus kerumunan penduduk.
Pelayan Istana terus mengulurkan barang kepada penduduk di
depannya. Prajurit terus menurunkan peti-peti di sekitar para pelayan.
Ketika semua barang telah diturunkan, para prajurit segera membantu
membagikan barang. Kemacetan di pintu masuk rumah besar itu akhirnya berkurang.
Pangeran melihat keadaan di luar mulai lancar. Ia menuju rumah besar
itu. Pangeran mendahului para dokter yang berjubah putih memasuki rumah
besar itu. Semua tertegun melihat keadaan di dalam ruangan itu yang jauh
berbeda dengan keadaan di luar.
Dinding ruangan itu kusam. Lantai kayunya berderit tiap kali mereka
melangkah. Tetapi ruangan itu bersih. Tak ada satu debupun yang berani
mendekati tempat itu walau semua jendela dibuka lebar-lebar.
Di lantai berbaring rapi penduduk yang masih lemah. Tubuh mereka
tertutup oleh selimut putih bersih. Tiga suster dengan penuh perhatian
merawat mereka. "Tempat ini seperti rumah sakit sederhana," kata seorang dokter.
"Siapapun yang membuatnya, ia sangat ahli dalam hal ini."
Mereka melihat sejumlah penduduk berbaris antri di depan sebuah
ruangan. Pangeran segera menuju ruangan itu. Ia ingin tahu siapa yang berada di
dalam sana. Penduduk menepi melihat sejumlah besar orang berbaju putih
mendekat. Mereka membiarkan orang-orang itu memasuki ruangan.
Seorang dokter membungkuk pada pasiennya. Ia memeriksanya dengan
teliti. "Tervis!?" pekik orang-orang itu kaget.
Dokter gemuk yang berjengot putih itu mendongakkan kepalanya
dengan marah. "Apa yang kalian lakukan di sini" Aku takkan mengijinkan seorangpun
berteriak di dalam rumah sakit ini."
Para dokter itu saling berpandangan dengan heran.
www.ac-zzz.tk Pangeran mendekati Tervis. Ia mengawasi Tervis memeriksa anak kecil.
"Engkau sudah lebih baik, bocah. Katakan pada orang tuamu untuk tidak
khawatir lagi pada keadaanmu. Bawa kertas ini dan berikan pada suster di
depan. Ia akan memberimu obat yang kauperlukan."
"Baik, Dokter."
Anak itu segera mengenakan kembali bajunya dan berlari keluar.
"Rupanya engkau sudah berada di sini," kata Pangeran, "Pantas saja
Jerver tak berhasil menemukanmu ketika aku membutuhkanmu dalam tim
medisku." "Sudah sejak dua minggu lalu saya berada di sini, Pangeran," aku
Tervis, "Tuan Puteri memanggil saya ke sini untuk merawat penduduk."
"Tuan Puteri?" Pangeran semakin ingin tahu. Gadis yang dipanggil Tuan
Puteri oleh penduduk Pienlang ini tampaknya bukan orang biasa. Ia bisa
memanggil dokter terbaik di Evangellynn untuk memeriksa penduduk Pienlang.
Tervis adalah dokter terbaik di Evangellynn. Semua orang kaya selalu
mencarinya bila ada keluarga mereka yang sakit. Semua orang mencarinya bila
ada penyakit yang sulit disembuhkan. Banyak yang mengatakan tak ada
penyakit yang tak dapat disembuhkannya.
Gadis Hari Ke Tujuh Karya Sherls Astrella di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Nama Dokter Tervis sangat terkenal di Kerajaan Evangellynn. Tak
seorangpun yang tidak mengetahui nama dokter pribadi keluarga kerajaan ini.
Ia setenar Raja dan Ratu.
"Ia adalah gadis yang pertama kali menemukan desa ini dalam keadaan
yang memprihatinkan. Keadaan Pienlang sekarang ini sudah jauh lebih baik
daripada minggu lalu ketika saya baru datang. Tuan Puteri banyak melakukan
perubahan di tempat ini. Ia yang mengusulkan untuk mendirikan rumah sakit
sederhana ini." Tervis memandang dokter-dokter lain di pintu lalu memandang
Pangeran dengan heran. "Aku bermaksud membawa banyak dokter untuk menangani wabah
penyakit di tempat ini."
"Anda terlambat selangkah, Pangeran. Semua masalah di sini telah
ditangani oleh Tuan Puteri. Saat ini saya mendengar Tuan Puteri sedang
merencanakan sesuatu untuk mengembalikan kesejahteraan penduduk
Pienlang." "Rencana apa?" "Saya tidak tahu menahu, Pangeran. Tuan Puteri tidak pernah
membicarakannya dengan saya. Setiap kali bertemu dengan saya, pertanyaan
www.ac-zzz.tk yang diajukannya adalah, 'Engkau membutuhkan apa"' Ia tidak pernah
bertanya yang lain."
"Sepertinya kedatanganku ini percuma."
"Tidak, Pangeran. Kedatangan Anda akan mempercepat pemulihan
keadaan penduduk Pienlang. Semakin banyak bantuan yang datang, semakin
baik." Pangeran duduk di tempat tidur pasien. "Sepertinya gadis itu telah
melakukan banyak hal yang baru kurencanakan."
"Anda tidak perlu sesedih itu, Pangeran. Anda hanya terlambat
selangkah darinya," hibur Dokter Tervis. "Anda masih dapat memberikan
bantuan. Penduduk Pienlang membutuhkan banyak bantuan untuk dapat pulih
kembali." Pangeran melompat dari tempat tidur. "Engkau benar, Tervis. Aku
datang untuk membawa bantuan bukan untuk bersaing dengan gadis itu.
Siapapun dia, aku harus berterima kasih atas bantuannya pada rakyatku."
Dokter Tervis tersenyum. "Tervis, pimpinlah tim dokter yang kubawa. Aku membawa dokter umum
juga dokter spesialis. Aku yakin mereka akan sangat membantumu."
"Saya merasa terlalu tua untuk melakukannya, Pangeran."
"Engkau banyak mengetahui tentang keadaan penduduk tempat ini. Aku
yakin engkau mampu melakukannya."
"Saya akan berusaha melakukan yang terbaik bagi penduduk, Pangeran."
Dokter-dokter lain memasuki ruangan itu dan mulai mendengarkan
instruksi Tervis. "Penduduk Pienlang telah lama tidak makan. Tubuh mereka kekurangan
vitamin. Usus mereka saling mencerna akibat tidak mendapat makanan.
Akibatnya perut mereka membengkak. Beberapa sudah membaik tetapi
banyak yang masih belum pulih."
Kenyataan itu sangat mengerikan semua yang mendengarnya.
"Untung Tuan Puteri segera membawaku ke sini sebelum semua orang
terkena penyakit ini. Beberapa hampir terkena tetapi aku telah memberikan
obat untuk mencegahnya. Tuan Puteri juga telah mengantarkan banyak
makanan tiap hari untuk mengatasi kelaparan ini sehingga penduduk
mendapatkan kembali kekuatan mereka yang hilang."
"Kalian bisa mulai memeriksa mereka di luar sana," Tervis memberikan
perintah pertamanya. www.ac-zzz.tk Ketika para dokter itu mempersiapkan peralatan mereka dan para
suster membantu suster yang telah ada, Pangeran menemui penduduk Pienlang
yang terkapar di dalam rumah sakit.
Semua berwajah kurus kering. Wajah mereka pucat pasi. Bibir mereka
kering. Mereka tampak sangat menderita.
"Keadaan mereka sangat mengenaskan."
"Benar, Fahrein."
"Untung mereka segera ditemukan. Entah apa jadinya bila tidak ada
yang menemukan tempat ini."
"Aku tidak dapat membayangkannya," desah Pangeran, "Satu desa
Evangellynn akan hilang ditelan tanah. Itu yang mungkin terjadi."
Pangeran mendekati pasien.
"Jangan, Pangeran," Fahrein cepat-cepat menghadang. "Saya khawatir
Anda tertular." "Lihatlah suster-suster itu. Mereka telah dua minggu berada di sini
tetapi mereka tidak tertular. Lihat pula Tervis. Ia sendiri yang menangani
pasien-pasien ini tetapi ia tidak tertular."
"Tolong, pahamilah keadaan saya, Pangeran. Saya adalah Kepala
Pengawal Anda, apa yang harus saya katakan bila Anda jatuh sakit setelah ke
tempat ini?" "Engkau tidak perlu khawatir."
Pangeran menemui penduduk yang terkapar di lantai.
"Bagaimana keadaan Anda, Tuan?"
"S... aya merasa jauh lebih baik."
"Saya turut senang mendengarnya. Semoga Anda cepat sembuh."
"Pasti. Saya harus bisa cepat sembuh agar Tuan Puteri tidak bersedih
hati. Tuan Puteri telah melakukan banyak hal agar saya bisa sembuh, saya
tidak akan mengecewakannya. Kami tidak akan mengecewakan Tuan Puteri."
Pangeran diam. Keingintahuannya pada orang yang disebut Tuan Puteri
itu semakin besar. Sepanjang hari itu, semua penduduk diperiksa ulang oleh dokter
spesialis penyakit dalam yang dibawa Pangeran. Dokter Tervis meneruskan
pemeriksaannya pada penduduk yang telah berdiri antri di depan ruang
periksanya. Pangeran sibuk berbicang-bincang dengan mereka yang sakit. Pangeran
selalu memberi mereka dorongan semangat untuk melawan penyakitnya. Katakata yang
menghibur tak terlewatkan oleh Pangeran.
www.ac-zzz.tk Banyak hal yang didapat Pangeran dari perbincangannya dengan
sebagian penduduk itu. Mereka banyak menyebutkan keluh kesah mereka pada
kemarau panjang di desa mereka hingga terjadi wabah penyakit yang
menyiksa ini. Orang-orang tua yang masih percaya takhayul, mengatakan bencana ini
dikarenakan kemurkaan para dewa dan leluhur mereka. Tetapi mereka yang
tidak mempercayainya mengatakan tidak. Ada pula yang mengatakan mata air
sungai yang mengalir di dekat desa mereka, kering.
Pangeran menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk bertanya pada
mereka. Pangeran telah diberitahu ia tidak dapat bertanya banyak. Mereka
masih lemah untuk bergerak apalagi berbicara. Dokter Tervis taku mereka
akan menghabiskan banyak tenaga yang saat ini justru banyak dibutuhkan
mereka. "Mereka harus banyak istirahat," itulah yang ditekankan Dokter Tervis
berulang kali. Pangeran tak mengerti apa-apa tentang kedokteran tetapi ia
sependapat dengan Tervis. Orang yang sakit membutuhkan banyak istirahat
agar bisa segera sembuh. Usai bertanya pada semua orang di dalam rumah sakit itu, Pangeran
menemui Tervis. "Apakah ada yang dapat kulakukan untukmu, Tervis?"
"Tidak ada, Pangeran," jawab Tervis sambil memeriksa pasiennya.
"Bila demikian, aku dapat pulang. Aku masih akan menemui penduduk di
luar sebelum pulang. Engkau bisa memberitahuku bila ada yang kaubutuhkan
dari kota. Besok pagi aku akan kembali, aku dapat membawakan obat yang
kauperlukan." "Tuan Puteri telah pergi untuk mengambil obat yang saya perlukan,
Pangeran. Tuan Puteri selalu menjaga agar kami tidak kekurangan obat
maupun peralatan di dalam rumah sakit ini."
Pangeran termangu-mangu. "Engkau ada pesan untuk keluargamu" Atau
mungkin ada sesuatu yang ingin kautitipkan padaku?"
"Saya sungguh mengecewakan Anda, Pangeran," Tervis menyesal, "Tuan
Puteri telah memberi kabar pada keluarga saya. Saya selalu sibuk dengan para
pasien hingga tak sempat menulis surat tetapi Tuan Puteri selalu memberikan
kabar pada keluarga saya mengenai keadaan saya. Mereka menulis surat untuk
saya yang pada malam hari menjelang tidur baru bisa saya baca. Kemudian
saya membalasnya dengan berbicara langsung pada Tuan Puteri. Tuan Puteri
langsung menyampaikan balasan saya setibanya ia di Schildi."
www.ac-zzz.tk "Aku mengerti, Tervis. Bila ada yang kauperlukan, jangan ragu untuk
meminta bantuanku." "Tentu, Yang Mulia."
"Selamat siang, Tervis."
"Selamat siang, Pangeran. Maaf saya tidak bisa mengantar Anda."
"Jangan kaupikirkan, Tervis. Aku mengerti kesibukanmu."
Dengan dikawal pasukan pengawal pribadinya, Pangeran meninggalkan
rumah sakit. Suasana di depan rumah sakit tidak lagi seramai ketika ia datang.
Penduduk telah kembali ke rumah mereka masing-masing. Asap mengepul
tinggi dari beberapa cerobong asap rumah penduduk.
Beberapa penduduk duduk di depan rumah sambil menikmati angin
kering yang bertiup perlahan. Anak kecil yang kemarin tak terlihat oleh
Pangeran terlihat duduk berkumpul bermain dengan mainan kayu yang bagus.
Wajah-wajah lesu dan sedih itu tampak lebih gembira daripada
kemarin. "Semua bantuan telah saya bagikan, Pangeran," lapor Roger. "Mereka
sangat senang dengan pemberian kita."
Pangeran mengangguk. Pandangannya terus mengawasi rumah-rumah
penduduk di sekelilingnya.
Tiba-tiba matanya menumbuk tubuh mungil seorang gadis yang terbalut
gaun putih. Gadis berambut hitam itu tampak menyolok di kawasan kumuh ini.
Gaunnya yang putih bersih tampak aneh di antara baju penduduk desa yang
lusuh. Kulit tubuhnya yang berseri sangat berbeda dengan kulit penduduk
yang kemerahan akibat terlalu lama berjemur dalam musim kemarau panjang.
Tapi ia seperti bagian dari tempat ini. Penduduk desa tampak akrab
dengannya. Mereka berkumpul dan berbicara seperti sahabat lama. Penduduk
desa begitu tekun mendengarkan gadis itu berbicara. Sesekali mereka
tersenyum bahagia. Entah apa yang dikatakan gadis itu pada mereka tetapi
sepertinya hal itu membuat penduduk bahagia.
Lama Pangeran menatap punggung gadis itu hingga gadis itu perlahanlahan
memalingkan kepalanya. Gadis itu tersenyum sekilas padanya lalu
menghilang di balik sebuah rumah kayu.
Gadis itu bergerak dengan luwes.
Pangeran cepat-cepat mengejar gadis itu.
Sayang, ketika ia tiba di belakang rumah kayu itu, gadis itu telah
menghilang. Ia pergi begitu saja seperti ditelan bumi.
www.ac-zzz.tk Pangeran memandang sekitarnya dengan kebingungan.
"Tuan Puteri tidak akan datang lagi."
Pangeran terkejut. Ia menatap lekat-lekat orang itu.
"Tuan Puteri mengatakan kami telah kedatangan orang yang tepat.
Orang itu akan banyak membantu kami. Lebih banyak dari yang bisa Tuan
Puteri lakukan. Tuan Puteri juga mengatakan ia tidak tega meninggalkan kami
sebelum kami benar-benar pulih tetapi masih banyak tempat yang
membutuhkan perhatiannya. Kami pasti bisa bangkit dengan adanya orang
tersebut." Pangeran diam tak mengerti.
"Tuan Puteri telah berjanji pada kami untuk datang bila ia memiliki
waktu luang. Tetapi ia tidak bisa berjanji akan datang sesering mungkin. Ada
banyak pekerjaan yang harus dilakukannya di luar sana."
"Pangeran, hari sudah sore. Sudah waktunya kita pulang."
"Pangeran" Anda Pangeran Eduardo?" seru orang-orang itu terkejut.
"Kami sungguh tak menyangka Anda akan datang sendiri untuk
memberikan bantuan."
Penduduk Pienlang segera berkumpul untuk mengetahui apa yang
terjadi. Ketika mereka tahu, mereka menangis terharu.
"Tentunya Anda yang dimaksudkan oleh Tuan Puteri. Kemarin malam
Tuan Puteri mengatakan tak lama lagi kami akan mendapatkan bantuan besar
yang akan semakin mempercepat kepulihan kami. Ternyata orang yang
membawa bantuan besar itu adalah Anda, Pangeran."
Pengawal-pengawal Pangeran segera melindungi Pangeran. Mereka
mengelilingi dan mencegah penduduk semakin mendekati Pangeran.
"Sebaiknya kita pulang sekarang, Pangeran. Identitas Anda sudah
ketahuan. Bila keadaan ini diteruskan, keselamatan Anda bisa terancam."
Pangeran tidak dapat membantah ketika pasukan pengawalnya di bawah
pimpinan Fahrein mengelilinginya sambil bergerak ke kereta.
Cukup sulit mengendalikan penduduk Pienlang yang sedang terharu
akibat Putra Mahkota Kerajaan Evangellynn datang untuk mengulurkan
bantuan untuk mereka. Dengan perjuangan yang sulit, pengawal Pangeran
berhasil membawa Pangeran ke kudanya.
Mereka masih mengelilingi Pangeran ketika Pangeran telah duduk di
atas kudanya. Ketika prajurit yang lain dan pelayan istana telah siap pulang,
mereka dengan sigap meloncat ke kuda mereka dan segera mengelilingi
Pangeran lagi. www.ac-zzz.tk Beberapa prajurit berjalan mendahului untuk menghalau penduduk yang
menghalangi jalan. "Minggir!" seru mereka berulang kali. "Beri jalan pada Pangeran!"
"Pangeran! Pangeran! Datanglah lagi besok. Tuan Puteri pasti akan
sangat gembira bertemu dengan Anda," panggil mereka.
"Aku berjanji. Besok aku akan datang," balas Pangeran sekeraskerasnya.
Rombongan Pangeran setengah berlari meninggalkan Pienlang.
"Hari sudah sore. Kita harus cepat bila tidak ingin kemalaman di jalan,"
kata Fahrein cemas. "Dengan kecepatan seperti ini, kita akan terlambat," kata Pangeran,
"Kita percepat laju kuda agar tidak terlambat!"
Mereka menambah kecepatan untuk mengejar waktu yang terus
berjalan. "Pangeran, besok Anda akan datang lagi ke Pienlang?" tanya Fahrein
tiba-tiba. "Tentu, aku telah berjanji pada mereka. Tak mungkin aku
mengingkarinya." "Tetapi mereka telah mengetahui identitas Anda."
"Lalu?" Fahrein terdiam. "Tidak akan ada pemberontak di sana. Tidak ada orang yang ingin
mencelakakanku. Aku berani menjaminnya. Gadis itu sudah lama seorang diri
di antara penduduk Pienlang tetapi ia masih sehat-sehat saja. Tak mungkin
terjadi sesuatu padaku!"
"Seperti keinginan Anda, Pangeran," kata Fahrein, "Saya akan menuruti
keinginan Anda." Pangeran diam. Ia memusatkan perhatiannya pada jalanan. Seperti
Fahrein, Pangeran tidak ingin kemalaman tiba di Istana. Bukan karena ia akan
dimarahi orang tuanya bila pulang larut malam, tetapi Pangeran tidak ingin
melewati daerah yang sepi ini di malam hari yang gelap.
Musim gugur penuh awan. Cuaca tak menentu. Di saat pagi hari cerah,
bukan berarti siang hari akan cerah pula. Sepanjang hari ini cerah, tetapi
belum tentu malam ini. Pangeran tidak ingin kehujanan yang akhirnya membuat mereka
terpaksa menginap di hutan. Pangeran telah berjanji pada penduduk Pienlang
untuk kembali besok pagi. Pangeran telah mengatur barang-barang yang akan
www.ac-zzz.tk dibawanya esok hari. Banyak orang yang akan kecewa bila besok ia tidak dapat
datang pagi hari karena bermalam di hutan.
Gadis Hari Ke Tujuh Karya Sherls Astrella di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Setelah bermalam di hutan, Pangeran tidak dapat langsung pergi ke
Pienlang. Penduduk Pienlang pasti akan kecewa bila ia datang tanpa membawa
bantuan untuk mereka. Menjelang malam, mereka tiba di Istana.
Seluruh yang duduk di kereta segera meloncat turun. Prajurit-prajurit
juga turun dari kudanya. Pangeran segera menuju kamarnya. Ia merasa sangat letih.
"Air mandi untuk Anda sedang disiapkan, Pangeran. Tak lama lagi akan
siap," lapor seorang pelayan, "Setelah mandi Anda mau makan?"
"Kurasa tidak. Aku sangat lelah. Bila ada yang mencariku, katakan aku
sedang tidur. Nanti ketika makan malam, aku pasti muncul di Ruang Makan."
"Baik, Pangeran."
Cukup sudah yang dilakukannya untuk hari ini. Esok ia masih mempunyai
banyak pekerjaan. Cukup pula keingintahuannya pada gadis aneh yang dilihatnya. Esok ia
mungkin dapat menemui gadis itu.
Pangeran menghentikan semua pikirannya dan mencoba tidur tetapi ia
tidak bisa. Pikirannya terus melayang pada gadis aneh yang dilihatnya di
Pienlang. Entah mengapa gadis itu terlihat aneh baginya. Ia seperti seorang pria
yang belum pernah melihat gadis. Gadis itu telah menimbulkan perasaan
mengganjal di hatinya dan membuat pikirannya terganggu.
Pangeran mengeluh pada keingintahuannya. Seorang gadis aneh telah
menimbulkan perasaan ingin tahunya hingga ia tidak bisa tidur barang
sejenak. Besok ia akan datang lebih pagi sehingga ia mempunyai kesempatan
untuk berbicara dengan gadis itu ketika ia menyiapkan sarapan bagi penduduk
Pienlang. "Tuan Puteri tidak akan datang lagi."
Pangeran terhenyak kaget.
Besok ia tidak akan dapat menemuinya seperti harapannya. Entah siapa
gadis itu, ia tidak akan mengetahuinya.
Lonceng makan malam berbunyi keras.
Dengan lesu, Pangeran turun dari tempat tidur. Pangeran merapikan
diri sebelum menuju Ruang Makan.
Ketika Pangeran tiba di sana, kedua orang tuanya juga baru tiba.
www.ac-zzz.tk Tanpa banyak berbicara, Pangeran memasuki Ruang Makan. Ia sedang
tidak tertarik untuk berbicara dengan kedua orang tuanya.
Raja dan Ratu mengikuti langkah Pangeran.
Ketika mereka telah duduk, beberapa pelayan muncul untuk membuka
lap bagi mereka. Pelayan yang lain menuangkan minum dalam cangkir. Dan
banyak pelayan yang muncul dari pintu samping dengan nampan-nampan emas
di tangan mereka. "Bagaimana kegiatanmu hari ini?" Pertanyaan yang paling dikhawatirkan
Pangeran dari ibunya akhirnya muncul.
Pangeran enggan membicarakan kegiatannya hari ini. Ia yakin ia tidak
akan dapat membicarakan kegiatannya tanpa menyebut gadis aneh yang ia
temui di Pienlang. Pangeran tidak mau didesak lagi untuk menikah. Sudah
merupakan keputusannya untuk tidak menikah seumur hidup.
"Semuanya berlangsung tidak seperti yang kuharapkan."
"Apa maksudmu?" Raja terkejut, "Apakah mereka tidak senang dengan
bantuan yang kaubawa?"
"Tidak. Mereka senang," Pangeran cepat-cepat membantah, "Tetapi
mereka tidak segembira yang kuharapkan. Aku telah kedahuluan."
"Kedahuluan?" dahi Raja mengkerut.
"Ada orang yang telah datang memberikan banyak bantuan sebanyak
yang kukumpulkan sejak dua minggu lalu. Bahkan lebih menurutku."
"Siapa orang itu?"
"Aku tidak tahu. Tidak seorang pun di sana yang bisa memberitahuku
siapa orang yang telah memberikan banyak bantuan ini," Pangeran
menyembunyikan keberadaan gadis aneh itu.
Ratu kecewa oleh jawaban itu.
"Pria itu cukup berani juga," gumam Raja, "Ia mengetahui keadaan
Pienlang tetapi tidak melaporkannya padaku bahkan membantunya dengan
kemampuannya sendiri."
Pangeran tidak membenarkan kesalahan ayahnya.
"Aku berharap engkau salah," keluh Ratu.
Suasana menjadi sepi. Mereka termenung dalam pikirannya masingmasing.
Pangeran memanfaatkan kesunyian ini untuk menghabiskan makan
malamnya. Ketika sendok terakhir telah memasuki perutnya, Pangeran berdiri.
"Engkau mau ke mana?" cegah Ratu.
"Aku ingin beristirahat. Besok aku masih mempunyai banyak
pekerjaan." www.ac-zzz.tk "Temanilah kami sebentar. Ada banyak hal yang ingin kutanyakan
padamu." "Biarlah ia tidur. Kurasa ia sangat lelah."
"Selamat malam," Pangeran meninggalkan Ruang Makan.
-----0----- Walaupun tahu gadis aneh itu tidak akan kembali ke Pienlang, Pangeran
tetap berangkat lebih pagi dari kemarin.
"Tuan Puteri berjanji akan datang lagi."
Kata-kata itulah yang dipegang Pangeran dalam keyakinannya.
Gadis itu telah dua minggu lebih berada di antara rakyat Pienlang. Tak
mungkin ia dapat meninggalkan mereka begitu saja setelah semua yang telah
ia lakukan dan setelah semua yang telah terjadi di antara mereka.
Pangeran tidak mengetahui bagaimana perasaan gadis itu pada Pienlang.
Tetapi Pangeran tahu Pienlang sangat mencintai gadis itu dan tidak ingin
ditinggalkan oleh gadis itu.
Langit biru kelam perlahan-lahan mencerah. Sinar matahari menyingkap
tabir malam dan membirukan langit.
Penduduk Pienlang sudah bangun semua. Melihat kedatangan Pangeran
dan rombongannya, mereka pergi menyambut. Tak seperti kemarin, mereka
segera membantu prajurit menurunkan bantuan bagi mereka.
Pangeran melihat sekeliling. Tak seorangpun memperhatikannya ketika
ia mengelilingi desa Pienlang.
Suasana desa masih sepi. Dari hutan kejauhan samar-samar terdengar
kicau burung bersahut-sahutan. Bunyi serangga masih terdengar di pagi yang
sunyi ini. Di belakangnya, terdengar suara penduduk yang sibuk menurunkan
barang dari kereta. Terdengar pula seruan-seruan senang penduduk.
Pangeran gembira. Belum pernah ia merasa segembira ini.
Tak disangkanya membantu orang lain bisa membawa kebahagiaan
seperti ini. Kebahagiaan ini terasa lebih berharga dari semua kebahagiaan
yang bisa diberikan orang tuanya. Kebahagiaan ini melebihi kebahagiaan atas
kekayaannya. Pangeran merasa damai dalam kebahagiaan ini.
Langkah-langkah kaki Pangeran membawanya ke rumah sakit.
Dokter Tervis segera menyambut kedatangannya.
www.ac-zzz.tk "Selamat pagi, Pangeran," katanya, "Bila Anda tidak keberatan, bisakah
Anda memberi tahu saya apa yang membuat Pangeran datang sepagi ini?"
"Aku mengkhawatirkan keadaan kalian," jawab Pangeran berbohong.
"Situasi di tempat ini jauh lebih baik dari hari-hari kemarin. Dan, untuk
esok hari akan semakin membaik. Saya yakin Pienlang akan cepat pulih."
Pangeran melihat sekeliling rumah sakit. Pasien-pasien yang kemarin
masih terlantar sudah terawat oleh suster serta dokter yang dibawa
Pangeran. Petugas paramedis yang berbaju putih panjang berlalu-lalang di dalam
ruangan yang telah ditata sedemikian rupa menjadi sebuah rumah sakit.
"Aku melihat hampir semua kendala yang ada di sini telah ditangani.
Kendala apa yang belum teratasi?"
"Kendala utama kami adalah masalah obat-obatan."
"Berikan padaku daftar obat yang kalian perlukan. Obat-obatan bisa
segera kukirim dalam waktu dekat ini."
"Baik, Pangeran. Saya akan segera membuat daftarnya berikut jumlah
yang saya butuhkan."
"Aku yakin engkau membutuhkan secepatnya. Aku akan segera
mengirim orang ke Schildi setelah daftar itu kaubuat."
"Saya sangat berharap obat-obatan itu akan segera datang dalam
waktu singkat." "Aku akan menyuruh Jerver mengumpulkan secepatnya. Ia bisa
menyusun tim dokter terbaik Evangellynn dalam waktu semalam. Aku yakin ia
juga bisa mengumpulkan obat-obatan dalam jumlah besar. Sayang, ia
terlambat memanggil dokter paling baik di Evangellynn."
"Saya sungguh menyesal, Pangeran. Tuan Puteri telah memanggil saya
terlebih dulu." "Aku berharap kali ini aku tidak keduluan," kata Pangeran bercanda.
"Saya yakin tidak, Pangeran. Tuan Puteri berkata kami telah
mendapatkan bantuan dari orang yang tepat. Sekarang ia bisa mencurahkan
sebagian besar perhatiannya pada hal lain. Ia telah membantu Pienlang sejauh
yang ia bisa." "Ya, aku telah mengetahuinya dari penduduk. Adakah hal lain yang
menjadi kendala?" "Peralatan kedokteran di tempat ini masih belum memadai untuk
merawat pasien. Peralatan kami kurang lengkap. Tempat ini jauh dari kota.
Untuk membawa pasien ke kota juga sangat berbahaya."
www.ac-zzz.tk "Masalah ini cukup sulit. Aku berpikir satu-satunya jalan adalah
membawa peralatan medis ke tempat ini. Kita membutuhkan waktu yang cukup
lama untuk..." Pangeran terdiam. Matanya menangkap gerakan seseorang yang bergaun putih lembut.
Rambut hitam yang panjang bergelombang tergerai indah menutupi
punggungnya. Tangannya terulur pada wajah wanita di sampingnya.
Wanita kurus itu tersenyum lemah padanya.
Tangan putih gadis itu mengusap wajah wanita itu dengan penuh kasih
sayang. Dengan lembut, ia mengangkat kepala wanita itu dan menyuapkan
sesendok bubur. Wanita itu kesulitan menelan makanan yang disuapkan kepadanya.
Dengan sabar, gadis itu menanti hingga wanita itu menelannya.
Ketika gadis itu menyuapkan sesendok lagi, wanita itu menggeleng
lemah. Gadis itu terus menyodorkan sendok itu. Tampaknya ia berusaha
membujuk wanita itu. "Itulah antara lain kesulitan kami, Pangeran."
Pangeran terlonjak kaget.
Dokter Tervis tidak tampak bersalah karena telah menganggu
keasyikan Pangeran. "Penduduk sulit sekali untuk makan. Setiap kali makanan masuk ke
mulut mereka, mereka akan memuntahkannya kembali bersama cairan
lambungya. Akibatnya mereka takut dan enggan untuk makan. Mereka tidak
merasa lapar." Tervis menyelipkan tangannya ke dalam kantong jas dokternya.
"Mereka mau makan sedikit demi Tuan Puteri yang telah melakukan
banyak hal untuk membantu mereka. Tetapi bila bukan Tuan Puteri yang
membujuk mereka, mereka tidak mau."
Pangeran kembali pada gadis itu tetapi gadis itu telah menghilang.
Pangeran menjelajahi seluruh ruangan untuk menemukan gadis bergaun putih
lembut yang mencolok itu tetapi ia tidak dapat menemukannya.
"Engkau tahu dia, Tervis?" Pangeran terus menjelajahi ruangan dengan
mata tajamnya. "Tuan Puteri yang Anda maksud, Pangeran?" Tervis balik bertanya.
"Saya menyesal, Pangeran. Saya tidak dapat memberitahu hal yang ingin Anda
ketahui. Saya tidak mengenalnya."
"Engkau tidak mengenalnya?" Pangeran keheranan, "Bukankah dia yang
membawamu ke sini?" www.ac-zzz.tk "Suatu hari tiba-tiba ia muncul di rumah saya dan meminta saya untuk
segera mengemasi barang saya. "Sekelompok besar orang membutuhkan Anda
saat ini juga. Saya sangat berharap Anda bersedia ikut dengan saya dan
tinggal di sana beberapa saat," itulah yang dikatakannya pertama kali saat
saya menemuinya." "Dan engkau ikut begitu saja?" selidik Pangeran.
"Tidak bila Tuan Puteri tidak menjelaskan keadaan penduduk Pienlang.
Yang mencengangkan saya adalah Tuan Puteri mengetahui tentang ilmu
kedokteran. Saat itu ia berkata,
"Saya telah memeriksa beberapa penduduk dan kesimpulan saya
mereka terkena radang usus yang cukup parah. Saya berharap kesimpulan
saya salah. Ikutlah dengan saya untuk memastikan keadaan mereka, Dokter.
Bila Anda enggan meninggalkan pasien Anda, saya bersedia membayar semua
pendapatan yang seharusnya Anda terima selama Anda berada di sana."
Saat itu saya kebingungan. Tetapi Tuan Puteri tidak memberi saya
waktu banyak untuk berpikir.
"Putuskanlah sekarang, Dokter. Anda adalah seorang dokter. Tugas
seorang dokter adalah menolong sesamanya yang sakit. Hanya Anda yang
dapat saya andalkan untuk mengobati mereka. Bila Anda tidak segera
memutuskan, ada banyak jiwa yang akan berpulang."
Tuan Puteri benar-benar membuat saya tergugah. Tuan Puteri tahu
saya pasti ikut tetapi wajah maupun nada suaranya sangat sedih. Hingga saat
ini ia selalu terlihat sangat sedih setiap kali membicarakan masalah penduduk
Pienlang. Tuan Puteri benar-benar mencintai penduduk Pienlang.
Tidak ada jawaban lain yang bisa saya berikan selain, "Saya sudah
memutuskan, Nona. Saya akan ikut Anda. Anda tidak perlu membayar semua
kerugian saya akibat menolong mereka. Saya merasa sangat senang dapat
menyumbangkan keahlian saya untuk menolong sesama."
Tuan Puteri sangat terharu tetapi ia menyembunyikannya. Tetapi Tuan
Puteri tidak dapat menyembunyikan rasa harunya ketika ia berkata, "Terima
kasih, Dokter. Saya sangat berterima kasih pada Anda."
Itulah perjumpaan saya yang pertama kali dengan Tuan Puteri. Saya
sungguh menyesal tidak dapat memberitahu Anda semua yang ingin Anda
ketahui. Bagaimana ia dipanggil Tuan Puteri oleh penduduk Pienlang, saya juga
tidak mengetahuinya. Ketika saya tiba, semua orang telah memanggilnya Tuan
Puteri." "Menurutku ia bukan orang biasa. Ia memiliki pengaruh besar dan
tangkas. Ia dapat mengantarkan banyak bahan makanan setiap hari dalam
www.ac-zzz.tk waktu lebih dari dua minggu, pertanda ia orang yang sangat kaya. Sikapnya
sungguh anggun seperti seorang Putri. Entah putri dari kerajaan mana dia."
"Anda benar. Hanya gadis yang cerdas, tangkas serta berpengalaman
yang dapat menangani masalah penduduk Pienlang seorang diri."
"Aku sangat berterima kasih padanya. Ia telah banyak membantu
rakyatku bahkan mencintainya. Aku berharap bisa bertemu dengannya."
"Sungguh disayangkan, Pangeran, keinginan Anda tidak akan tercapai.
Tuan Puteri sedang terburu-buru."
Pangeran kembali kecewa. Ia baru saja berharap gadis itu menghilang
keluar dan ia masih bisa menemuinya lagi.
"Pagi ini Tuan Puteri menemui saya untuk memberi saya ganti rugi atas
biaya pengobatan yang tidak saya dapatkan selama saya di sini," Dokter
Tervis bercerita, "Tetapi saya menolaknya. Kemudian Tuan Puteri berpesan
pada saya untuk merawat penduduk Pienlang hingga mereka sembuh. Tuan
Puteri berkata setelah hari ini, ia tidak dapat kembali ke sini. Ia sudah lama
meninggalkan rumahnya dan ia tidak ingin orang tuanya terus
mencemaskannya." "Aku semakin yakin ia tidak berasal dari Evangellynn," kata Pangeran
jujur. "Saya juga berpikir demikian ketika saya bertemu dengan Tuan Puteri,
Pangeran. Tuan Puteri sangat anggun dan cantik tetapi ia berbeda dengan
gadis-gadis Evangellynn umumnya. Tidak seorang gadis Evangellynnpun yang
memiliki rambut hitam bergelombang seperti Tuan Puteri. Juga tidak ada
gadis Evangellynn yang memiliki kulit sekuning Tuan Puteri. Bila Anda
Gadis Hari Ke Tujuh Karya Sherls Astrella di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
mendengar tutur katanya, Anda akan berpikir bahwa Tuan Puteri adalah
seorang Ratu. Ia memiliki tata krama yang tinggi."
"Entah aku harus merasa apa atas kejadian ini. Aku Pangeran dari
kerajaan ini tidak mengetahui keadaan Pienlang tetapi ia yang Putri dari
kerajaan lain mengetahui. Aku benar-benar tidak dapat tidak berterima kasih
padanya." "Saya merasa sungguh besar hutang Evangellynn pada Tuan Puteri.
Sebelum menemui pasien untuk terakhir kalinya, Tuan Puteri berkata pada
saya bahwa ia telah merencanakan pembangunan saluran air dari sungai ke
tempat ini. Tuan Puteri meminta saya untuk menyampaikan pada penduduk
bahwa tak lama lagi akan ada banyak orang yang datang untuk memulai
pembangunan." Pangeran diam berpikir. www.ac-zzz.tk "Setelah membujuk mereka untuk makan baik untuk saat ini maupun
besok, Tuan Puteri akan pergi. Ia mengatakan banyak yang harus dilakukannya
dan yang tidak bisa ditinggalkannya terlalu lama."
"Ia membuatku semakin tidak tahu harus berbuat apa. Semuanya telah
dilakukannya. Aku benar-benar merasa terlambat datang."
"Tidak ada kata terlambat untuk membantu orang lain," Dokter Tervis
membesarkan hati Pangeran.
Pangeran diam. Segala macam pikiran berkecamuk dalam dirinya.
5 keras. "Engkau sudah mengetahui siapa pria yang mendahuluimu itu?"
Pangeran menatap makanannya.
"Eduardo, engkau sudah mengetahui siapa orang itu?" ulang Raja lebih
Pandangan Pangeran kosong ketika memasukkan makanan ke dalam
mulutnya. "EDUARDO!" seru Raja, "Eduardo! Engkau mendengarkanku!?"
Pangeran terlonjak kaget. "A...ada apa?"
"Aku bertanya padamu?"
"Bertanya apa?"
"Apa yang sejak tadi engkau pikirkan?" tanya Raja.
"Sikapmu itu seperti orang yang sedang jatuh cinta. Siapakah gadis
yang beruntung itu?" tanya Ratu penuh semangat.
"Tidak ada," bantah Pangeran, "Aku tidak memikirkan apa-apa."
"Jawablah sejujurnya, Eduardo," desak Ratu, "Siapa yang sedang
kaupikirkan?" "Penduduk Pienlang," Pangeran berbohong, "Aku sedang berpikir
bagaimana cara untuk membantu mereka semakin cepat pulih dari krisis ini."
"Bukankah kaukatakan sudah ada orang yang membantu mereka
sebelum engkau?" "Benar, Papa. Tetapi hari ini aku mengetahui dari Dokter Tervis bahwa
orang itu tidak akan kembali lagi."
www.ac-zzz.tk "Dokter Tervis?" Raja keheranan, "Bukankah ketika engkau akan
berangkat, engkau kebingungan mencari dia. Jerver sendiri sampai pusing
mencarinya. Bagaimana ia bisa berada di sana?"
"Orang yang mendahuluiku itu yang membawanya."
"Orang itu lagi," kata Raja tertarik, "Siapakah dia" Apakah engkau
sudah mengetahui?" "Tidak. Bahkan Tervis sendiri tidak mengetahui siapa gadis itu."
"Gadis!?" seru Ratu tak percaya, "Hebat! Hebat sekali!" Dengan penuh
semangat, Ratu mendesak Pangeran, "Engkau sudah bertemu dia" Menurutmu
bagaimana dia" Apakah ia cantik" Apakah ia mempesonamu" Seperti apakah
dia" Apakah dia sopan?"
"Aku belum pernah bertemu dia. Selama ini aku hanya melihat
punggungnya. Pernah ia bertatap wajah denganku, tetapi ia segera berpaling.
Ia sepertinya enggan untuk bertatap muka denganku. Entah mengapa aku
merasa ia berusaha menghindariku."
"Sekarang aku tahu siapa yang kaupikirkan. Engkau jatuh cinta
padanya?" "TIDAK!!" bantah Pangeran, "Berdasarkan cerita Tervis tentang gadis
itu, aku yakin ia telah memiliki tunangan. Tervis sendiri berkata gadis
secantik dia tak mungkin tidak mempunyai tunangan."
"Tervis adalah pria yang jarang memberikan pujian. Bila ia sampai
berkata seperti itu tentunya gadis itu adalah gadis yang sangat cantik," kata
Raja. "Kata Tervis ia adalah gadis tercantik yang pernah dijumpainya juga
paling menarik. Aku melihat Tervis terkagum-kagum padanya. Demikian pula
semua orang di Pienlang."
"Apakah Tervis pernah bertemu Pelangi Evangellynn?"
"Entahlah, aku tidak tahu. Tetapi para gadis itu sering mendapat
undangan, kurasa mereka pernah bertemu."
Pangeran jengkel mendengar nama Pelangi Evangellynn itu disebutsebut kembali
oleh orang tuanya. Mereka adalah masa lalu Pangeran yang
paling menjengkelkan dan paling ingin dilupakan.
Raja termenung. "Gadis itu pasti lebih cantik dari Pelangi Evangellynn
termasuk putri bungsu yang kata Emilie paling cantik itu," gumamnya.
"Dan, ia sudah pasti mempunyai tunangan atau mungkin ia sudah
menikah," tekan Pangeran.
Ratu mengangguk kecewa. "Sungguh sayang. Padahal aku berharap dia
bisa merubah keinginanmu. Andai ia bisa membuat Tervis terkagum-kagum,
www.ac-zzz.tk tentunya ia adalah gadis yang sangat menarik. Dan tentu ia sudah mempunyai
tunangan." "Engkau tahu dari mana ia berasal?"
"Aku tidak tahu. Tetapi aku dan Tervis beranggapan ia Putri dari
kerajaan tetangga." Raja mendengarkan dengan tertarik.
"Selama hampir satu bulan ia memberi bantuan kepada Pienlang. Tanpa
henti, tiap hari ia mengirim banyak barang untuk mereka. Tervis yang selalu
sibukpun bisa dibawanya ke Pienlang dengan mudah. Bahkan pagi ini sebelum
meninggalkan Pienlang, ia berkata pada Tervis bahwa ia telah mengirim orang
untuk membangun saluran air dari sungai ke Pienlang."
"Aku tidak tahu siapa yang sangat kaya seperti itu di Evangellynn juga
sangat berkuasa hingga Tervis yang selalu sibuk itu bisa tunduk pada
keinginannya. Demi dia, Tervis mau meninggalkan segala kesibukannya yang
mendatangkan banyak uang. Bahkan, ia berjanji pada Tervis untuk mengganti
semua kerugiannya akibat permintaannya. Kata Tervis, gadis itu sangat sopan.
Melebihi semua gadis yang pernah dilihatnya. Tervis menyebut sikapnya itu
sebagai tata krama kelas tinggi."
"Itu belum seberapa dibandingkan orang yang diutusnya untuk
membangun saluran air. Yang pasti, aku sendiri belum tentu bisa
mendatangkan dia untuk rakyat Pienlang."
"Siapa yang didatangkannya?" Raja semakin tertarik.
"Arsitektur ternama di kerajaan ini," jawab Pangeran.
"Lancetlon yang sulit ditemui itu?" Raja terpukau. "Ketika aku
membutuhkannya untuk memperbaiki Istana ini, aku harus memesannya
setengah tahun sebelumnya. Gadis itu menemuinya dan Lancetlon langsung
menyanggupinya." Raja menggelengkan kepalanya tak percaya. "Gadis itu mengagumkan.
Lancetlon dibuat mengorbankan banyak keuntungannya untuk Pienlang."
"Entah berapa banyak uang yang dikeluarkan gadis itu untuk membayar
Lancetlon," Ratu ikut kagum.
"Yang pasti jumlahnya sesuai dengan keuntungan yang harusnya didapat
Lancetlon selama ia menangani Pienlang," sambung Raja.
"Selain sangat kaya, ia juga memiliki pengaruh yang besar. Selain
keluarga kerajaan, siapa lagi yang mempunyainya di Evangellynn?"
"Tidak ada," jawab Raja. "Harus kuakui ia pandai memanfaatkan
pengaruhnya hingga Lancetlon yang terkenal paling sulit meninggalkan
www.ac-zzz.tk pekerjaannya itu bisa begitu saja ikut dengannya. Aku ingin berjumpa dengan
Putri ini." "Akupun demikian. Tetapi pagi ini ia mengatakan pada Tervis bahwa ia
tidak dapat datang lagi. Ia masih memiliki banyak pekerjaan yang tidak dapat
ditinggalkannya." "Tentu saja. Ia tidak bisa meninggalkan tugas-tugas kerajaannya.
Ayahnya pasti cemas putrinya yang sangat cantik itu pergi berhari-hari."
"Aku ingin bertemu dengan ayah yang beruntung itu," celetuk Ratu.
"Aku tidak tertarik untuk dijodohkan dengannya!" Pangeran menyahut.
"Tetapi engkau memikirkannya."
"Itu karena aku ingin mengetahui dari mana dia. Aku ingin berterima
kasih padanya." "Jangan lupa. Gadis yang menarik seperti dia, pasti telah ditunangkan
oleh ayahnya. Apalagi ia seorang Putri."
Ratu memandang suaminya dengan penuh kecewa.
"Aku pergi!" kata Pangeran kesal. Ia tidak ingin lagi mendengar semua
ceramah ibunya. "Mau ke mana engkau" Makananmu belum...," Ratu tak sempat mencegah
kepergian Pangeran. "Selalu!" geram Ratu kesal, "Anak ini selalu begini bila diajak berbicara
tentang pernikahannya."
"Engkau terlalu mendesaknya."
"Ia sudah besar. Apa yang terjadi bila ia tidak menikah?" sahut Ratu.
Wajah Ratu menjadi sendu, "Aku ingin menggendong cucuku."
"Entah apa yang membuatnya berpikir sesinis itu pada wanita. Bahkan
sampai membuatnya tidak mau menikah."
"Aku lebih suka bertanya siapa yang memberinya filsafat itu."
-----0----Pangeran melangkah cepat ke dalam kamarnya.
Dalam hati Pangeran merasa menyesal telah bercerita banyak kepada
orang tuanya. Sekarang orang tuanya, terutama ibunya akan semakin sering
mendesaknya. Kehidupan di dalam Istana dalam waktu yang mendatang ini akan
menjadi kehidupan yang menjenuhkan. Setiap hari Pangeran harus
mendengarkan ceramah panjang lebar Ratu.
"Andai engkau berjumpa dengannya lebih awal."
www.ac-zzz.tk Kalimat itu akan menjadi kalimat yang sering didengar Pangeran dalam
hari-hari mendatang. Ratu adalah satu-satunya orang yang menyesali
kenyataan bahwa gadis itu telah bertunangan.
Berbeda dengan Pangeran, yang membuat Pangeran menyesal adalah ia
tidak dapat bertemu dengan gadis itu. Hingga malam ini, Pangeran tersiksa
oleh keingintahuannya yang begitu besar.
Tidurnya terasa tidak nyenyak memikirkan gadis asing itu.
Dalam awangnya selalu terbayang punggung gadis itu. Dalam mimpinya
selalu terlihat rambut hitam lebat yang bergelombang indah itu. Dalam
pikirannya selalu terlintas senyum manis yang indah di wajah yang cantik
berseri itu. Pangeran menyesal tidak dapat melihat rupa gadis itu dengan jelas.
Pangeran menyesal tidak dapat berbicara dengan gadis itu.
Segala macam perasaan menyesal dan ingin tahu terus berkecamuk di
hati Pangeran dan menyiksanya.
Ketika melihat kegembiraan rakyat Pienlang, hati Pangeran terasa
damai tetapi ia tidak merasa sempurna. Ia merasa ada yang terlewatkan
olehnya dan itu adalah gadis asing itu.
Gadis itu mengetahui siapa dirinya tetapi Pangeran tidak mengetahui
siapa dia. Pangeran menyesal, sedih, kecewa juga marah.
Gadis itu tidak akan datang lagi ke Pienlang. Tidak setelah semua yang
telah dilakukannya. Tidak setelah Pangeran Evangellynn mengetahui keadaan
penduduknya yang malang. Gadis itu menghindarinya. Ketika tahu Pangeran datang, ia tidak mau
menemuinya bahkan menghilang.
Siang malam, kehidupan Pangeran tidak lagi menyenangkan seperti dulu.
Kesibukannya di Pienlang tidak membuatnya melupakan gadis asing itu bahkan
Bende Mataram 19 Manusia Yang Bisa Menghilang Pendekar 4 Alis Karya Khu Lung Memanah Burung Rajawali 25
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama