Gadis Hari Ke Tujuh Karya Sherls Astrella Bagian 3
Pangeran melihat gadis itu terus melambaikan tangannya hingga kereta cukup
jauh. Seperti yang ditakutkan gadis itu, langit telah gelap ketika Pangeran
memasuki Istana Welyn. Setelah menginjakkan kaki di halaman Istana yang luas, Pangeran
segera menuju kamarnya. Hatinya sangat gembira. Semua beban pikiran yang
selama ini memenuhi pikirannya hilang. Malam ini Pangeran akan tidur sangat
nyenyak dengan mimpi yang paling indah di dunia.
9 "Selamat pagi, Mama," sambut Pangeran senang.
Ratu keheranan melihat Pangeran sudah berada di Ruang Makan. "Pagi
sekali engkau," celetuk Ratu. "Bagaimana perjalananmu kemarin?"
"Sangat menyenangkan," sahut Pangeran lalu melanjutkan makan
paginya lagi. Pelayan segera menyajikan makan pagi untuk Raja dan Ratu.
Pangeran cepat-cepat menghabiskan makanannya. Ia sudah tidak sabar
bertemu gadis itu di Xelnyz.
www.ac-zzz.tk "Mengapa engkau terburu-buru?" tanya Raja keheranan.
Pangeran tidak pernah makan pagi mendahului kedua orang tuanya.
Mereka selalu makan pagi bersama. Tetapi untuk makan siang dan makan
malam, mereka jarang mempunyai kesempatan bersama. Biasanya mereka
selalu disibukkan oleh urusan mereka masing-masing.
Bila Raja atau Ratu datang terlebih dulu, mereka menanti Pangeran.
Demikian pula Pangeran. Hari ini pertama kalinya Pangeran mendahului kedua
orang tuanya. "Aku mempunyai banyak pekerjaan."
Pangeran menyeka mulutnya dengan kain kemudian meletakkan kain itu
di meja. Pangeran cepat-cepat menghabiskan minumnya dan beranjak bangkit.
"Aku pergi dulu, Mama, Papa."
Pangeran mencium pipi kedua orang tuanya dan segera menuju kereta
yang telah menantinya. "Apa yang terjadi padanya?" tanya Raja kebingungan. "Kemarin ia tidak
bersemangat. Tetapi, hari ini ia terburu-buru pergi."
"Aku tidak tahu," Ratu juga kebingungan. Ratu memegang pipinya yang
tadi dicium Pangeran. "Tidak biasanya Eduardo mencium kita. Apa yang
terjadi padanya?" Ratu menatap Raja. Raja hanya mengangkat bahu.
Di luar, Pangeran bersiul-siul riang sambil melangkahkan kakinya.
Prajurit segera membukakan pintu kereta.
"Ke Xelnyz," kata Pangeran lalu masuk ke dalam kereta.
Para prajurit itu segera menunggang kuda mereka masing-masing. Kusir
kuda segera melajukan kereta.
Di dalam kereta, Pangeran sudah tidak sabar ingin bertemu gadis itu.
Sepanjang malam, Pangeran memimpikan gadis itu. Gadis itu benarbenar mempesona.
Sedetikpun Pangeran tidak dapat melepaskan wajah gadis
itu dari matanya. Walaupun gadis itu berada jauh darinya, Pangeran terus
melihat wajahnya yang mempesona.
Pangeran menyesal ketika menyadari ia belum bertanya apapun tentang
gadis itu. Gadis itu membuatnya melupakan segala sesuatunya. Segala yang
siap ditanyakannya menjadi dilupakannya begitu saja.
Mereka bertemu dan berbicara banyak hal tetapi tidak ada yang
menyangkut diri gadis itu.
Kemarin malam ketika akan naik ke tempat tidur, Pangeran tersadar ia
bahkan belum mengetahui nama gadis itu.
www.ac-zzz.tk Hari ini, Pangeran mengingatkan dirinya untuk menanyakan nama gadis
itu juga keluarganya. Pangeran ingin mengetahui dari kerajaan mana gadis itu
berasal. Gadis itu mempesonakan hati Pangeran. Seumur hidupnya, Pangeran
telah melihat berbagai macam tingkah wanita untuk menarik perhatian pria
kaya. Berbagai cara mereka gunakan demi menjadi istri bangsawan. Tetapi
gadis itu benar-benar berbeda.
Matanya selalu bersinar lembut. Sikapnya sangat luwes dan anggun.
Gerakan tubuhnya sangat gemulai dan mempesona. Terlebih dari semua
kecantikkannya, ia memiliki kecantikkan yang sangat indah. Ia memiliki kasih
sayang besar yang tiada taranya.
Tidak seperti wanita yang lain, gadis itu tidak berusaha menarik
perhatiannya. Ia tidak ingin Pangeran memperlakukannya sebagaimana
seharusnya memperlakukan seorang lady. Bahkan, gadis itu melayani Pangeran.
Gadis itu tidak menginginkan sebuah kursi. Ia memberikannya pada Pangeran
walau ia tahu tindakan tersopan yang harus dilakukan Pangeran dalam suasana
itu adalah mengalah. Sungguh berbeda dengan wanita-wanita yang dikenal Pangeran. Mereka
hanya mau orang lain memperlakukan mereka dengan sopan. Mereka semua
ingin laki-laki tunduk dalam pesona mereka. Mereka ingin semua laki-laki
melayani mereka tetapi gadis itu tidak.
Gadis itu lebih senang melayani daripada dilayani. Ia lebih suka berbuat
sopan daripada orang lain berbuat sopan padanya.
Pangeran cemburu! Ia cemburu pada tunangan gadis itu. Pria itu sangat beruntung. Ia
mendapatkan gadis yang tidak hanya cantik tetapi juga penuh kasih sayang
dan cerdas. Gadis itu cerdas dan berani. Sifat yang disukai semua pria.
Kelak gadis itu akan menjadi Ratu yang penyayang bagi rakyatnya.
Rakyat kerajaan gadis itu sangat beruntung mempunyai Putri secantik dan
selembut dia. Rakyat kerajaan manapun itu pasti sangat mensyukuri
keberadaan Putri mereka yang penuh kasih sayang.
Tanpa mempedulikan siapa orang itu dan bagaimana rupanya, gadis itu
mencurahkan kasih sayangnya. Gadis itu tidak takut pada anak-anak cacat. Ia
tidak jijik pada anak-anak yang terbelakang pikirannya.
Wanita-wanita kaya yang dikenal Pangeran, tidak akan berbuat seperti
itu. Mereka akan mengusir orang-orang seperti itu sebelum seorangpun
menyentuhnya. Dengan penuh rasa jijik mereka akan menghindar melihat
orang-orang itu. www.ac-zzz.tk Gadis itu akan berbuat lain. Ia akan menghampiri orang-orang itu dan
dengan penuh kasih sayang merawat mereka. Mata hijaunya akan bersinar
lembut dan bibir mungilnya yang merah akan tersenyum penuh kasih sayang.
Sungguh beruntung pria tunangan gadis itu.
Sungguh beruntung kerajaan gadis itu.
Pangeran sangat cemburu pada tunangan gadis itu. Ia menyesal
terlambat bertemu gadis cantik itu. Gadis itu mempesonanya, menarik
hatinya. Ia benar-benar ciptaan yang paling mengagumkan di antara semua
makhluk. Seluruh pikiran Pangeran tercurah pada gadis itu sejak pertemuan
pertama mereka. Sejak awal Pangeran melihat gadis itu, ia selalu terpesona
padanya. Tetapi, tidak ada yang lebih mempesona Pangeran daripada saat ini.
Matahari yang mulai terbit bersinar di sekeliling kepala gadis itu.
Membuat gadis itu tampak seperti orang suci yang dikelilingi cahaya kuning
yang indah. Rambut hitamnya yang bergelombang menutupi sebagian wajahnya
tetapi tidak dapat menyembunyikan kecantikkannya. Wajah gadis itu berseriseri.
Bibirnya tersenyum cantik. Kepalanya menunduk dan menatap lembut
pada sesuatu dalam gendongannya.
Di gendongannya, seorang bayi mungil yang terbungkus kain lampin
coklat tidur dengan manisnya. Tangan mungil bayi itu menarik-narik
rambutnya dan mempermainkannya.
Gadis itu menimang-nimang bayi itu dengan penuh kelembutan bagai
angin sepoi-sepoi yang membuai dedaunan.
Pangeran terpana melihat pemandangan yang indah itu.
Gadis itu beserta bayi dalam gendongannya bagaikan lukisan alam yang
mengungguli semua yang ada di dunia.
"Putra siapakah ini?"
Gadis itu terlonjak kaget. "Anda mengejutkan saya, Pangeran," katanya
jujur, "Bila Anda tidak keberatan, bisakah lain kali Anda tidak mengejutkan
saya seperti ini?" "Saya rasa kedatangan saya ini tidak seperti hantu. Anda yang terlalu
memperhatikan bayi ini hingga tidak mendengar langkah kaki saya."
"Maafkan saya, Pangeran. Saya tidak bermaksud menyinggung perasaan
Anda. Saya menyesal tidak memperhatikan kedatangan Anda."
"Apa yang Anda lakukan sepagi ini dengan bayi itu?"
www.ac-zzz.tk "Saya membantu orang tuanya menjaganya. Kedua orang tuanya sedang
pergi ke kota untuk berbelanja barang kebutuhan mereka. Mereka tidak ingin
anak ini merepotkan mereka, karena itu saya membantu menjaga anak ini."
Gadis itu menatap Pangeran. "Bila Anda tidak keberatan, bisakah Anda
memberitahu saya mengapa Anda datang sepagi ini?"
"Apakah Anda tidak senang dengan kedatangan saya?" Pangeran
bertanya muram. Gadis itu menyadari perubahan hati Pangeran. "Maafkan saya,
Pangeran. Saya sungguh menyesal telah menanyakannya. Saya yakin Anda
mempunyai banyak pekerjaan yang harus dilakukan selain datang ke tempat
terpencil ini. Saya tidak bermaksud mengatakan tidak senang dengan
kedatangan Anda. Sebaliknya, saya senang Anda bisa mampir ke sini."
"Semua pekerjaanku telah kulimpahkan pada orang lain."
Gadis itu menatap Pangeran.
"Saya datang pagi-pagi untuk menemui Anda."
"Adakah hal penting yang ingin Anda tanyakan pada saya, Pangeran?"
"Banyak," jawab Pangeran.
Pangeran mengurutkan satu persatu pertanyaan yang siap
memberondong. Pangeran tidak ingin gadis itu kebingungan dengan
pertanyaannya yang bertubi-tubi. Tetapi Pangeran juga tidak ingin melupakan
satu pertanyaan yang telah disusunnya dalam perjalanan tadi.
"Sebaiknya kita tidak berbicara di sini," kata gadis itu. "Mari masuk,
Pangeran." "Saya lebih senang berbicara di luar."
Gadis itu menatap Pangeran. "Sesuai kehendak Anda, Pangeran,"
katanya. "Menurut saya, lebih baik kita mencari tempat untuk duduk. Akan
lebih menyenangkan berbicara sambil duduk. Bagaimana menurut Anda,
Pangeran?" "Saya sependapat dengan Anda,..." Pangeran merasa saatnya tepat
untuk menanyakan nama gadis itu. "Siapa nama Anda" Saya belum
mengetahuinya." "Apalah arti sebuah nama," jawab gadis itu.
"Sangat berarti," bantah Pangeran. "Nama menunjukkan pada pribadipribadi
tertentu. Tanpa nama, bagaimana orang yang satu dibedakan dengan
yang lain?" "Setiap orang berbeda. Anak yang kembarpun memiliki perbedaan.
Walaupun sama, bila diperhatikan baik-baik, mereka memiliki perbedaan.
Demikian pula manusia. Tak sulit untuk membedakan antara yang satu dengan
www.ac-zzz.tk yang lain. Tuhan menciptakan manusia dengan kelebihan dan kekurangan yang
berbeda. Masing-masing ciptaannya akan saling melengkapi dalam menciptakan
kehidupan yang harmonis."
Gadis itu berjalan ke samping gereja. Ia duduk di atas bangku kayu
panjang yang bersandar di dinding gereja.
"Silakan duduk, Pangeran," katanya mempersilakan.
Pangeran berdiri di dekat gadis itu. Gadis itu menimang-nimang bayi
dalam gendongannya dengan lembut sambil bernyanyi lirih,
"Tidurlah, anak manis. Tidurlah dengan nyenyak. Angin akan
membawamu ke dalam dunia mimpi yang indah. Lihatlah daun-daun yang mulai
menguning itu. Mereka sedang bersedih karena engkau tidak mau tidur sejak
tadi malam. Mereka sedih engkau telah menyusahkan ibumu. Lihatlah awan di
atas sana. Mereka ingin membuaimu ke alam mimpi."
Pangeran mendengarkan nyanyian itu dengan terpukau. Suara merdu
gadis itu sungguh enak didengar. Kicau-kicau burung di udara menjadi tak lagi
indah oleh suara gadis itu.
Pangeran mendengarkan dengan penuh perhatian. Matanya mengawasi gadis
itu tanpa berkedip. Tiba-tiba gadis itu berhenti menyanyi. Matanya memandang Pangeran
dengan penuh ingin tahu dan keheranan. "Apakah yang membuat Anda
terpukau, Pangeran?"
"Anda," jawab Pangeran, "Anda sangat mempesona dengan bayi itu.
Anda seperti Bunda Maria yang sedang menggendong bayi Yesus."
Gadis itu tertawa geli. "Anda orang yang menyenangkan, Pangeran.
Anda pandai menyenangkan hati wanita. Saya yakin banyak wanita yang
mencintai Anda." "Saya tidak pernah memuji wanita lain selain Anda."
"Saya merasa sangat tersanjung. Sungguh sayang sekali, Pangeran, saya
tidak mempercayainya."
"Benar," Pangeran meyakinkan, "Saya tidak pernah memuji wanita
sebelumnya. Saya tidak pernah memuji dengan tulus."
Gadis itu menatapnya penuh kecurigaan. "Anda tidak pernah memuji
Paduka Ratu?" "Itu lain," bantah Pangeran, "Saya tentu sering memuji ibu saya tetapi
kepada wanita lain, saya tidak pernah."
www.ac-zzz.tk "Anda sungguh pandai menyenangkan hati wanita, Pangeran. Saya tidak
tahu harus berbuat apa karena menjadi wanita pertama yang Anda puji.
Apakah saya harus berterima kasih atau menangis gembira?"
Gadis itu tersenyum untuk menunjukkan ia tidak bersungguh-sungguh
dengan ucapannya. "Anda bisa memberi saya nama Anda sebagai imbalannya."
"Nama saya tidaklah penting."
"Bagi saya sangat penting. Bagaimana saya harus memanggil Anda kalau
saya tidak mengetahui tentang diri Anda?"
"Anda sudah mengenal saya. Itu sudah cukup."
"Saya tidak tahu banyak tentang Anda. Di Pienlang orang-orang
memanggil Anda Tuan Puteri. Di sini Anda dipanggil Nona. Mungkinkah di
tempat lain saya baru mendapatkan nama Anda?"
Gadis itu tersenyum. "Apakah Anda takut saya memberitahukan keberadaan Anda pada
orang tua Anda?" "Tidak," kata gadis itu tanpa melepaskan mata dari Pangeran, "Orang
tua saya mengetahui tujuan saya. Mereka mengijinkan saya."
"Apakah Anda takut saya merasa terhina oleh kerajaan Anda?"
"Kerajaan saya?" gadis itu mengulangi kebingungan.
"Saya yakin Anda takut saya merasa kerajaan Anda terlalu mencampuri
urusan Kerajaan Evangellynn."
Gadis itu tak mengerti dengan ucapan Pangeran.
"Anda tidak perlu takut. Saya tidak merasa demikian. Saya berjanji
untuk tidak menuduh Anda terlalu mencampuri urusan dalam negeri kerajaan
ini. Sebaliknya, saya merasa sangat berterima kasih atas segala bantuan yang
Anda berikan." Gadis itu mulai mengerti pokok pembicaraan Pangeran. "Saya bukanlah
seorang Putri Kerajaan, Pangeran. Anda salah menafsirkan."
"Keadaan tidak mengatakan hal itu. Selain keluarga kerajaan, siapakah
yang mempunyai kekayaan sebesar yang Anda miliki dan kekuasaan besar
seperti Anda. Pengaruh Anda di kerajaan ini sangat besar."
"Kemarin saya telah memberikan penjelasan pada Anda. Bila saya tidak
salah, Anda tidak melakukan seperti yang saya sarankan." Gadis itu tersenyum
dan berkata, "Bila Anda lebih senang berpikir bahwa saya adalah seorang
Putri kerajaan, saya mengaku."
Pangeran senang mendengar pengakuan gadis itu.
www.ac-zzz.tk "Saya adalah Putri dari kerajaan kecil keluarga saya. Ayah saya adalah
Raja dalam keluarga kami dan ibu saya adalah Ratunya."
Pangeran kecewa.
Gadis Hari Ke Tujuh Karya Sherls Astrella di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Saya tidak berbohong, Pangeran. Bila suatu hari nanti saya menjadi
seorang Putri, saya memastikan Anda orang pertama yang mengetahuinya."
Pangeran duduk di samping gadis itu dengan kecewa.
"Jangan bersedih, Pangeran. Saya merasa sangat menyesal. Seharusnya
saya tidak memberitahu Anda kenyataan yang akhirnya akan mengecewakan
Anda ini." "Tidak..." Pangeran cepat-cepat membantah, "Anda tidak membuat saya
sedih. Saya hanya merasa kecewa karena pemikiran saya salah."
Gadis itu tersenyum lembut.
"Saya tidak tahu Anda berkata jujur atau tidak," kata Pangeran, "Tidak
peduli siapa Anda, saya tetap berterima kasih atas segala bantuan yang Anda
berikan pada penduduk Evangellynn."
"Sudah merupakan kewajiban saya untuk membantu orang lain. Bantuan
yang saya berikan tidaklah seberapa dibanding yang diberikan penduduk
Evangellynn sendiri."
Kalimat terakhir gadis itu membuat Pangeran kebingungan.
"Bila saya tidak salah mengingat, kemarin saya telah mengatakan bahwa
bantuan yang saya berikan pada penduduk Pienlang tidak sepenuhnya berasal
dari saya. Sebagian besar berasal dari penduduk Evangellynn sendiri. Saya
hanyalah penyalur bantuan. Saya sungguh merasa tidak pantas atas ucapan
terima kasih Anda. Lebih pantas bila penduduk Evangellynn sendiri yang
menerimanya." "Walaupun Anda hanya penyalur bantuan, saya tetap berterima kasih
pada Anda. Tanpa Anda penduduk Pienlang tidak akan mendapatkan bantuan
itu." Gadis itu tersenyum. "Terima kasih, Pangeran. Saya akan menyampaikan
ucapan terima kasih Anda pada penduduk Evangellynn yang turut memberikan
bantuan bagi Pienlang."
"Bagaimana keadaan penduduk di Pienlang?" tanya gadis itu tiba-tiba.
"Mereka telah membaik. Keadaan mereka jauh lebih baik daripada dulu.
Saya yakin beberapa bulan lagi, mereka bisa hidup mandiri. Bantuan yang
selama ini disalurkan untuk mereka, bisa dialihkan pada daerah lain."
Bayi dalam pelukan gadis itu bergerak. "Engkau bermimpi apa, anak
manis?" gadis itu berbisik.
www.ac-zzz.tk "Anak itu sudah terlelap. Sebaiknya Anda membaringkannya di tempat
tidur agar Anda tidak lelah."
"Terima kasih atas perhatian Anda, Pangeran. Saya tidak lelah. Bayi ini
adalah tipe anak yang nakal. Ia akan menangis bila dibaringkan di tempat
tidur." "Saat ini ia sedang tidur, ia tidak akan tahu."
"Maafkan atas kejujuran saya, Pangeran," kata gadis itu, "Anda salah
besar. Bayi juga mempunyai insting. Terlebih anak ini. Walaupun ia tidur, ia
mengetahui ketika ia dibaringkan di tempat tidur. Bila digendong seperti ini,
ia mau tidur tetapi bila dibaringkan di tempat tidur, ia akan bangun dan
menangis." "Ia pasti banyak merepotkan orang tuanya."
Gadis itu tersenyum memandang bayi itu. "Kau dengar apa kata
Pangeran" Karena itu engkau tidak boleh merepotkan orang tuamu lagi."
Pangeran terpesona melihat gadis itu berbicara kepada bayi yang
sedang terlelap. Ia seperti seorang ibu yang sedang menasehati anaknya
dengan penuh kasih sayang.
"Saya mendengar dari Lancetlon bahwa penggalian anak sungai hampir
selesai. Dengan datangnya bantuan dari Herbranchts, dalam beberapa hari ini
sungai itu akan selesai."
"Benar. Setiap hari aku melihat jumlah pekerja semakin banyak. Semua
seperti ingin segera menyelesaikan penggalian itu."
"Semoga dengan keberadaan sungai itu, kehidupan di Pienlang dan
Herbranchts membaik."
"Anda telah berusaha banyak demi kesejahteraan mereka. Tuhan pasti
mendengar harapan Anda."
"Semoga," gadis itu setuju. Mata gadis itu tidak lepas dari bayi di
pelukannya. Tangannya menimang-nimang perlahan bayi itu.
"Bila saya boleh memberi saran, Pangeran."
"Silakan. Saya akan senang sekali mendengar saran-saran Anda."
"Saya menyarankan Anda tidak hanya memperhatikan Pienlang. Masih
banyak tempat di Evangellynn yang membutuhkan perhatian Anda. Masih
banyak rakyat yang membutuhkan uluran tangan Anda."
"Saya juga ingin membantu mereka semua tetapi saya tidak tahu
daerah mana saja yang membutuhkan bantuan. Tidak pernah ada orang yang
melaporkan masalah seperti ini pada saya. Kalau bukan saya yang menemukan
Pienlang, sampai saat ini saya tidak mengetahui keadaan Pienlang."
www.ac-zzz.tk "Ijinkanlah saya membantu Anda, Pangeran. Saya akan memberikan
laporan daerah-daerah yang membutuhkan bantuan Anda dalam waktu dekat
ini." "Saya sangat merepotkan Anda."
"Sama sekali tidak, Pangeran. Saya merasa senang bisa melakukan
pekerjaan kecil ini. Sejak dulu mereka seharusnya ditangani langsung oleh
Istana tetapi tidak ada yang memperhatikan mereka walaupun tidak sekali
dua kali rakyat melaporkan keadaan mereka. Mungkin laporan itu tersesat di
tengah jalan atau mungkin masih dalam proses."
"Saya berharap seperti itu. Sebab bila ternyata tidak, saya akan marah
besar." "Janganlah memarahi Menteri Barnett, Pangeran. Saya mohon pada
Anda," pinta gadis itu, "Pekerjaan beliau banyak. Tentu beliau kerepotan
menerima laporan yang banyak. Walaupun Anda tidak pernah tahu, Menteri
Barnett tentu sudah banyak membantu rakyat Evangellynn yang membutuhkan
bantuan." Pangeran membelalak heran.
"Oh...," gadis itu mendesah. Pipi gadis itu yang memerah semakin
memerah. "Apakah saya mengucapkan sesuatu yang salah, Pangeran?"
Pangeran menggeleng perlahan. Tangannya terulur menyentuh wajah
yang semakin manis itu. Gadis itu mengelak. "Jangan, Pangeran," katanya lirih.
"Mengapa?" Mata kelabu Pangeran bersinar sendu. "Apakah tunanganmu
akan marah bila aku menyentuhmu?"
"Tunangan?" gadis itu kebingungan, "Saya belum mempunyai tunangan,
Pangeran." "Saya tidak percaya. Gadis secantik Anda pasti telah mempunyai
tunangan." Gadis itu tidak menjawab. "Bagaimana perkembangan Pienlang?"
tanyanya mengalihkan pembicaraan.
Pangeran menarik kembali tangannya. "Anda telah menanyakannya tadi,"
katanya sambil tersenyum.
"Oh..." gadis itu terkejut. "Saya telah menjadi pelupa."
Pangeran tersenyum. "Karena terlalu banyak pekerjaan yang Anda
pikirkan," kata Pangeran, "Saya tidak ingin menambah kerepotan Anda.
Biarlah saya menyuruh orang lain mencari tempat lain yang memerlukan
bantuan saya." www.ac-zzz.tk "Tidak masalah, Pangeran. Bukannya saya ingin menyangsikan Anda
tetapi saya merasa jauh lebih baik bila saya yang memberikan laporan itu.
Saya khawatir mereka tidak mengetahui sebanyak yang saya tahu."
"Anda tentu telah banyak berkeliling Evangellynn hingga setiap tempat
Anda ketahui." Gadis itu tersenyum manis. Ia tidak ingin mengaku berterus terang
tetapi juga tidak ingin berbohong.
"Saya merasa malu pada Anda. Anda yang putri dari kerajaan lain lebih
mengetahui keadaan di Evangellynn daripada saya, Putra Mahkota
Evangellynn." "Jangan merasa seperti itu, Pangeran. Anda tidak perlu merasa malu
pada saya. Saya bukan seorang Putri kerajaan yang selalu sibuk seperti Anda.
Saya bisa karena saya mempunyai banyak waktu luang daripada Anda."
"Saya masih sukar mempercayai Anda bukan Putri suatu kerajaan."
"Saya tidak tahu harus berkata apa pada Anda, Pangeran. Saya hanya
bisa mengatakan bahwa saya berasal dari keluarga biasa. Saya bukan orang
penting seperti yang Anda katakan."
"Anda bisa membuat saya percaya bila Anda memberitahu saya nama
Anda. Setidaknya nama keluarga Anda."
Gadis itu menggeleng. "Anda tidak ingin mengetahuinya."
"Saya sangat ingin mengetahuinya."
"Percayalah kepada saya, Pangeran, Anda tidak ingin mengetahuinya.
Saya yakin Anda akan merasa sangat kecewa dan sedih ketika mengetahui
siapa saya. Saya bukan orang seperti yang ada dalam pikiran Anda."
"Siapapun Anda, saya tidak akan merasa menyesal. Saya tidak menyesal
karena mengetahui asal usul Anda."
Gadis itu tersenyum tetapi tidak mau menjawab pertanyaan Pangeran.
Daripada menjawab pertanyaan Pangeran, ia lebih senang mengalihkan
perhatian Pangeran pada hal-hal lain yang penting.
Sepanjang hari ini Pangeran terus berada di Xelnyz, di sisi gadis itu
tetapi ia tidak pernah bisa mendapatkan nama gadis itu. Harapan Pangeran
untuk mengetahui latar belakang gadis yang menarik itu pupus.
Setiap kali Pangeran menanyakannya, gadis itu selalu mengelak.
"Nama saya tidaklah penting," katanya tiap kali Pangeran
menanyakannya. Tidak sesuatu katapun tentang keluarganya yang terucapkan gadis itu.
Gadis itu seperti menjaga agar dirinya tetap menjadi suatu misteri bagi orang
lain dan Pangeran. www.ac-zzz.tk Seperti penduduk Pienlang, para suster di Popolo tidak mengetahui
siapa gadis itu yang sebenarnya. Mereka hanya mengetahui gadis itu tiba-tiba
muncul di tempat itu dua tahun lalu. Gadis itu tidak menyebutkan namanya dan
tidak ingin orang lain mengetahui siapa dia.
Yang diinginkan gadis itu adalah orang-orang mengetahui
keberadaannya tetapi tidak namanya, asal usulnya. Para suster di Popolo
akhirnya memanggilnya 'Nona'. Demikian pula anak-anak di Panti Asuhan itu.
Pangeran mengerti mengapa gadis itu menolak memberitahu asal
usulnya pada para suster di Popolo. Gadis itu tidak ingin karena ia seorang
Putri Kerajaan, para suster selalu menyediakan makanan yang lezat pada
setiap kunjungannya. Gadis itu tidak ingin merepotkan orang lain.
Penolakan gadis itu padanya, juga dimengerti Pangeran. Pangeran tahu
gadis itu khawatir ia marah karena urusan dalam negeri Evangellynn telah
dicampuri oleh Putri dari Kerajaan lain itu.
Hari ini Pangeran tidak berhasil mengorek diri gadis itu, tetapi
Pangeran tidak mau berhenti mencoba. Selama Pangeran mengetahui
keberadaan gadis itu, Pangeran tidak akan menyerah.
"Di mana gadis itu?" tanya Pangeran khawatir. "Apakah ia sudah pergi?"
"Siapa yang Anda maksud, Pangeran?" tanya Suster Bernadetta ikut
kebingungan. "Gadis itu," Pangeran tidak tahu harus bagaimana menjelaskan.
Segalanya menjadi sulit karena gadis itu tidak mau memberitahu siapa
dirinya. "Gadis yang membantu kalian."
"Oh..." Suster Bernadetta akhirnya mengerti, "Nona pergi ke Xelnyz.
Katanya ia ingin membeli sesuatu. Ia berangkat pagi tadi. Sebentar lagi ia
juga akan tiba." "Terima kasih, Suster," Pangeran bergegas meninggalkan tempat itu.
Pangeran menuju tempat para pengawalnya menambatkan kuda mereka.
Tanpa banyak memilih, Pangeran naik ke punggung seekor kuda.
Pengawal Pangeran yang baru menyadari hal itu setelah Pangeran duduk
di atas kuda segera mencegah Pangeran.
"Anda mau ke mana, Pangeran?"
"Aku akan ke Xelnyz. Kalian tidak perlu mengawalku."
Pangeran segera memacu kuda sebelum seorangpun di antara mereka
mencegahnya. "Tunggu aku di sini!" serunya berlalu dari Panti Asuhan Popolo.
Laju kuda yang dikendarai Pangeran sangat cepat. Seolah-olah dikejar
setan, kuda itu menyusuri jalanan yang berdebu. Debu-debu beterbangan
tinggi menutup jalanan di belakang Pangeran.
www.ac-zzz.tk Hanya satu yang dipedulikan Pangeran saat ini. Pangeran ingin
menjemput gadis itu. Ia takut gadis itu menghilang lagi. Belum banyak
keinginannya yang terkabulkan. Pangeran tidak ingin kehilangan gadis itu. Ia
takut. Ketakutan Pangeran akan kehilangan gadis itu membawanya semakin
kencang melajukan kuda ke Xelnyz yang hanya berjarak dua kilo dari Popolo.
Tiba-tiba muncul seseorang di jalan yang sepi itu.
Pangeran terkejut. Cepat-cepat ia menarik tali kekang kudanya
sebelum menabrak orang itu.
Jeritan kaget gadis itu beradu dengan ringkik kuda.
Kedua kaki depan kuda itu terangkat tinggi-tinggi tepat di depan gadis
itu sebelum akhirnya kuda itu dengan mantap kuda itu menjejakkan kaki
depannya di tanah. Gadis itu terduduk kaget di depan kuda Pangeran. Sayur mayur
berhamburan dari keranjang rotan yang dibawanya.
Pangeran cepat-cepat meloncat turun. Pangeran terkejut melihat
rambut hitam menutupi wajah orang itu. Hatinya menjadi was-was. Pikirannya
mengatakan gadis itu adalah gadis yang akan dijemputnya.
"Anda tidak apa-apa?" tanyanya cemas.
Gadis itu menoleh pada Pangeran dan menggeleng perlahan.
Pangeran cemas melihat wajah pucat pasi gadis itu. Tangannya terulur
membantu gadis itu berdiri. "Anda yakin?" tanyanya.
Gadis itu tersenyum. "Ini kedua kalinya Anda hampir menabrak saya."
"Ya," Pangeran mengakui, "Aku menyesal."
Lutut gadis itu masih gemetar ketika ia berdiri. Pangeran menyanggah
tubuhnya dengan cemas. "Anda yakin tidak apa-apa?"
Gadis itu tersenyum sambil mengangguk.
Kening Pangeran berkerut melihat keringat dingin di wajah gadis itu.
Detik itu pula Pangeran mengangkatnya.
Gadis itu terlambat menyadari. Ketika ia sadar akan perbuatan
Pangeran, ia sudah duduk di atas kuda Pangeran. Gadis itu berdiam diri. Ia
mau memprotes pun telah terlambat. Ia memperhatikan Pangeran berlutut
mengambil sayur-mayur yang berceceran dan memasukkannya ke dalam
keranjang. "Terimalah ini sebagai permintaan maaf saya," Pangeran menyerahkan
keranjang itu. www.ac-zzz.tk Gadis itu tersenyum. "Saya memaafkan Anda bila Anda berjanji untuk
tidak melaju secepat itu. Anda beruntung saya tidak apa-apa, tetapi entahlah
dengan orang lain. Saya tidak ingin orang lain mendapatkan musibah ini juga."
"Saya berjanji."
Gadis itu mengangguk senang dan memalingkan kepala.
Pangeran segera naik di belakang gadis itu. Tangannya melingkari eraterat gadis
yang duduk menyamping di depannya.
Gadis itu tersentak. Ia segera menghindar dari tangan Pangeran hingga
ia hampir jatuh. Pangeran menahan tubuh mungil itu. Matanya menatap gadis itu lekatlekat.
Wajah pucat gadis itu berganti dengan wajah panik yang memerah.
Gadis itu tampak sangat manis. "T...t...," gadis itu tergagap. "Te...terima kasih,
Pangeran, tetapi saya bisa menjaga diri."
Pangeran tersenyum lembut. Matanya memandang sayu. "Apakah
tunangan Anda akan marah bila pria lain menyentuh Anda."
Gadis itu membelalak heran kemudian ia berkata, "Sepertinya kemarin
saya telah menjelaskan bahwa saya tidak mempunyai tunangan."
Kening Pangeran berkerut. "Sukar dipercaya gadis secantik engkau
tidak mempunyai kekasih."
Sekilas Pangeran melihat tatapan tidak senang di mata gadis itu tetapi
ia berkata lembut sambil tersenyum manis, "Lihatlah, Pangeran. Apakah Anda
melihat cincin di tangan saya" Saya bukan gadis cantik yang menyenangkan."
"Menurut pandangan saya, Anda sangat menarik."
"Saya mohon, jangan mengucapkan hal-hal seperti itu pada saya."
Gadis Hari Ke Tujuh Karya Sherls Astrella di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Pangeran tertegun mendengar suara tegas itu. "Baiklah, saya berjanji,"
Pangeran tidak ingin gadis itu membencinya. "Saya juga percaya Anda tidak
mempunyai tunangan. Lalu, mengapa Anda seperti menghindari saya?"
Gadis itu memalingkan kepala dan terdiam. Ia terdiam sangat lama
hingga akhirnya ia berkata, "Anda tidak keberatan memberitahu alasan Anda
ke tempat ini?" "Suster Bernadetta berkata Anda pergi ke Xelnyz. Kemudian saya berpikir
untuk menjemput Anda. Anda sendiri mengapa pagi-pagi sudah pergi ke
Xelnyz?" Pangeran balas bertanya.
"Saya ingin membeli sesuatu di Xelnyz."
www.ac-zzz.tk Mata Pangeran melirik keranjang besar di pangkuan gadis itu. "Anda
berbelanja sangat banyak. Mengapa Anda tidak meminta orang mengantar
Anda?" "Pagi ini terlalu indah untuk dilewatkan berjalan-jalan."
"Rupanya Anda senang berjalan-jalan."
"Hanya bila hari indah. Rasanya sangat menyenangkan bisa merasakan
kaki melangkah di alam yang indah ini."
Pangeran melingkarkan tangan di sekeliling pinggang gadis itu.
Gadis itu tersentak kaget. Ia tidak bisa menghindar karena detik itu
juga Pangeran melajukan kudanya dengan kencang.
"P...Pangeran...?"
"Saya ingin mengajak Anda berjalan-jalan."
Gadis itu panik. Matanya menatap segala penjuru dengan gelisah.
"Jangan khawatir. Suster Bernadetta mengetahui saya akan
menjemput Anda. Ia tentu tidak khawatir bila kita pulang terlambat."
Gadis itu mengangguk perlahan tetapi Pangeran merasakan keengganan
gadis itu yang sangat besar.
Pangeran tidak tahu mengapa. Ia merasa suatu hari nanti ia pasti bisa
membuat gadis itu menerimanya dengan terbuka. Hari ini tidak bisa tetapi
tidak berarti besok ia tidak bisa. Tak peduli apakah semua kata gadis itu
benar atau tidak, Pangeran akan menyukai saat-saat ini.
Gadis itu tidak tampak ingin segera menghilang seperti biasanya. Ia
tinggal lama di Popolo. Pangeran sangat senang. Tetapi kecemasannya akan kehilangan gadis
itu setiap hari terus bertambah. Semakin hari bersama gadis itu, Pangeran
semakin takut kehilangan gadis itu. Pangeran selalu merasa banyak yang belum
dikatakannya dan banyak yang belum dilakukannya bersama gadis itu.
Setiap pagi Pangeran berangkat dari Istana dengan perasaan bahagia.
Ketika mendekati Popolo, Pangeran mulai cemas gadis itu akan menghilang.
Gadis itu telah berjanji pada Pangeran untuk berpamitan bila ia pergi.
Entah berapa kali ia mengatakannya, tetapi kecemasan Pangeran tidak
kunjung berkurang. Saat bersama gadis itu adalah saat yang paling indah dalam hidup
Pangeran. Banyak hal yang dilihatnya pada gadis itu. Kemisteriusannya,
kecantikannya, kelembutannya, kasih sayang yang besar, keanggunannya, dan
banyak lagi hal yang membuat Pangeran semakin terpesona padanya.
Setiap melihat wajah cantik gadis itu, Pangeran selalu terbakar oleh
kecemburuan tak beralasan. Pangeran cemburu pada pria yang menjadi
www.ac-zzz.tk kekasih gadis itu. Ingin Pangeran melenyapkan orang itu agar ia bisa memiliki
gadis itu karena... karena Pangeran mencintainya.
Pangeran tersentak kaget ketika menyadari perasaannya itu. Ia telah
bersumpah seumur hidup tidak akan jatuh cinta pada seorang wanita pun dan
sekarang ia tengah dimabuk cinta pada seorang gadis yang telah bertunangan.
Perasaan ini membuat Pangeran menjadi gila. Ia ingin melakukan segala
cara untuk mendapatkan wanita satu-satunya dan yang pertama ia cintai
tetapi ia tidak dapat. Ia tidak tega melihat gadis itu menderita karena pria
yang dicintainya meninggal.
Sementara ini bagi Pangeran cukup bila ia dapat bersama gadis itu. Ia
merasa memiliki gadis itu ketika gadis itu berada di negeri ini. Selama berada
di Popolo, gadis itu tidak menoleh pada laki-laki lain selain dia. Itu sudah
cukup membuat Pangeran merasa memiliki gadis itu.
10 "Eduardo!" Ratu membuyarkan lamunan Pangeran.
Seketika Pangeran terkejut.
"Hari ini jangan pulang larut."
Pangeran menatap ibunya dengan bingung. "Mengapa?"
"Malam ini ada pesta ulang tahun Duke Xellz yang ke delapan puluh. Ia
mengharapkan kita hadir," jawab Raja.
"Aku tidak ingin engkau tidak hadir," Ratu menekankan, "Kudengar
Duke mengundang pula keluarga Horthrouth. Dulu engkau tidak dapat
bertemu dengan putri bungsu mereka. Kali ini aku ingin engkau bertemu
dengannya." "Benarkah itu?" Raja tidak percaya, "Aku sangat berharap bertemu
dengan gadis itu. Aku tidak dapat melupakan janjiku pada Emilie."
"Kesempatan ini sangat baik. Jangan kau sia-siakan. Kita jarang
diundang ke pesta yang sama dengan ketujuh gadis cantik itu. Engkau akan
melihat betapa cantiknya mereka ketika para Pelangi itu berjajar bersama."
Pangeran muak mendengar pembicaraan ini. "Aku tidak mau hadir!"
"Engkau harus!" Ratu balik membentak. "Engkau harus memikirkan
tahta kerajaan ini. Ingat engkau sudah..."
"Aku selesai!" Pangeran meletakkan sendoknya dengan jengkel.
www.ac-zzz.tk Tanpa perlu diberitahu berulang-ulang, ia sudah tahu tahun ini ia telah
berusia dua puluh lima dan sudah waktunya ia menikah. Ia juga tahu ia harus
menikah untuk meneruskan tahta kerajaan.
Pangeran melangkah dengan kesal ke pintu.
"JANGAN PULANG TERLAMBAT!!!" seruan Ratu terdengar ketika
Pangeran melangkah di koridor luar.
Pangeran menggerutu. Kebahagiaannya hari ini rusak sudah karena ulah Ratu.
Semula ia sangat gembira karena akhirnya gadis itu mau diajak pergi
olehnya dan hanya berdua. Keberhasilan ini tidak didapatnya dengan mudah.
Untuk dapat mengajak gadis itu Suster Theodore yang paling dihormati gadis
itu di Popolo, sampai ikut membujuk.
Pangeran sudah mencoba membujuk gadis itu untuk mau berjalan-jalan
hanya dengannya tetapi ia tidak mau.
"Tidak, Pangeran. Saya tidak bisa. Masih banyak yang harus saya
lakukan di sini," katanya menolak ajakan Pangeran.
"Saya melihat Anda telah banyak bekerja di sini. Setiap saat saya
melihat selalu ada yang Anda kerjakan. Anda beristirahat sehari tentu tidak
masalah." "Sejujurnya saya tidak senang mengatakan ini, Pangeran," kata gadis
itu, "Andai saya tidak membantu para suster akan kerepotan mengurus anakanak
ini. Untuk itulah saya berada di sini. Sekali lagi maaf, saya tidak bisa
pergi dengan Anda." "Apakah tunangan Anda marah bila ada pria yang mengajak Anda
pergi?" Hati Pangeran pedih membayangkan gadis itu bersama pria lain. Bila ia
menjadi tunangan gadis cantik ini, ia pasti akan sangat cemburu bila gadis ini
pergi bersama pria lain. Gadis itu menatap Pangeran. "Saya belum bertunangan dengan pria
manapun," katanya. "Tidak ada yang melarang saya pergi bersama siapapun
yang saya sukai." "Lalu mengapa Anda tidak mau pergi bersama saya?"
Gadis itu tidak menjawab. Ia menatap Pangeran dengan lembut seperti
suaranya, "Sekali lagi, Pangeran. Saya sangat berterima kasih atas ajakan
Anda tetapi saya benar-benar tidak bisa pergi."
Pangeran sudah hampir putus asa mengajak gadis itu ketika Suster
Theodore tiba-tiba muncul dan berkata,
www.ac-zzz.tk "Pangeran benar, Nona. Anda telah melakukan banyak hal untuk kami.
Kami tidak bisa terus menerus membuat Anda membantu kami. Anda juga
perlu beristirahat. Terimalah ajakan Pangeran."
Gadis itu menatap Suster Theodore dengan kebingungan. "Saya tidak
bisa, Suster. Masih banyak yang harus saya lakukan di sini."
"Omong kosong," bantah Suster Theodore, "Sudah banyak yang Anda
lakukan di sini. Para suster pun sudah datang seperti permintaan. Kami tidak
lagi kerepotan seperti dulu."
"Suster Theodore benar," Pangeran kembali bersemangat membujuk,
"Peringatan yang Anda berikan pada pimpinan biara itu telah mendapatkan
hasil. Pergilah bersama saya hanya untuk besok. Anda telah berjanji akan
memberitahu saya tempat-tempat lain di Evangellynn yang masih
membutuhkan perhatian saya dan Anda belum menepatinya."
"Saya telah membuat laporannya. Besok atau lusa saya pasti telah
memberikannya pada Anda."
"Menurut saya, lebih baik bila Anda sendiri yang mengatakannya."
Gadis itu terdiam dan berkata, "Baiklah. Saya setuju."
Mendengar jawaban singkat itu, Pangeran merasa sangat bahagia.
Begitu tiba di Istana, ia segera memerintahkan koki Istana untuk menyiapkan
bekal pikniknya untuk besok.
Segala macam rencana telah disusun Pangeran tetapi semua itu rusak
karena kata-kata Ratu. Dalam hati Pangeran terus menggerutu ketika ia mulai melajukan
kudanya ke Xelnyz. Ia sangat berharap tidak dapat hadir ke pesta itu. Ia
tidak tertarik untuk datang ke tempat itu. Pangeran yakin di tempat itu ada
banyak gadis-gadis yang membosankan.
Daripada berkumpul dengan gadis-gadis yang membosankan itu, lebih
baik bersama seorang gadis yang sangat mempesona.
Pangeran melupakan kejengkelannya melihat puncak gereja. Dengan
hati riang, ia melangkah memasuki gereja.
Hari ini adalah hari yang dinanti-nantikannya. Ia akan pergi hanya
berdua dengan gadis yang dicintainya. Tanpa pengawal, tanpa orang yang
menganggu. Suster Bernadetta berdiri di depan altar.
"Selamat pagi, Suster," sapa Pangeran, "Di mana dia?"
"Pagi-pagi tadi Nona pergi. Katanya ada urusan penting yang harus
diselesaikannya." www.ac-zzz.tk Pangeran memucat. Ia takut gadis itu menghilang dan ia tidak dapat
menemuinya lagi. "Nona meminta Anda menantinya. Katanya ia tidak akan lama."
Pangeran cemas. "Apakah Anda yakin?"
"Nona tidak pernah mengingkari janjinya," Suster Bernadetta
meyakinkan. Sesaat kemudian terdengar kereta mendekat.
Pangeran berlari keluar. Ia berharap gadis itulah yang datang.
Seorang gadis turun dari dalam kereta. Ia berbicara pada kusir kuda
kemudian mengambil koper kecil di dalam kereta. Kusir kuda segera
membantu gadis itu menurunkan barang.
Pangeran merasa sangat lega melihat gadis itu. Ketakutannya serta
merta menghilang. Ingin Pangeran memeluk gadis itu untuk meyakinkan gadis
itu benar-benar ada tetapi ia menahan perasaannya.
Pangeran mendekati gadis itu. "Mari saya bantu."
Gadis itu menoleh. "Terima kasih, Pangeran. Tetapi semua barang telah
diturunkan." Pangeran melihat dua peti besar itu beserta sebuah koper kecil yang
dibawa gadis itu. "Engkau bisa kembali sekarang. Terima kasih."
"Saya senang bisa mengantar Anda, Tuan Puteri."
Gadis itu tersenyum lembut. Ia melambaikan tangannya seperti yang
biasa dilakukannya saat mengantar kepergian Pangeran.
"Dari mana Anda?"
"Menyelesaikan urusan kecil yang tidak bisa ditunda dan mengambil
barang-barang ini. Peti-peti ini berisi mainan dan baju untuk anak-anak. Saya
yakin mereka sangat senang menerimanya."
Baru saja gadis itu selesai berkata ketika terdengar seruan gembira
anak-anak. Anak-anak berebutan menghampiri peti-peti itu.
"Sudah, anak-anak. Jangan berebutan," Suster Bernadetta melerai.
"Lagi-lagi Anda membawa banyak barang," kata Suster Theodore.
Gadis itu tersenyum. "Semua ini adalah bantuan yang harus saya
berikan pada Anda. Mereka akan menyalahkan saya bila saya tidak
mengantarkannya." "Ayo anak-anak, bawa masuk peti-peti ini," Suster Bernadetta memberi
komando. www.ac-zzz.tk Anak laki-laki yang bertubuh besar beramai-ramai mengangkat petipeti itu.
"Biar saya yang membawa koper itu, Nona," kata Suster Bernadetta,
"Anda dan Pangeran ingin pergi, bukan" Jangan sampai kalian kesiangan."
Gadis itu menyerahkan koper pada Suster Bernadetta. "Terima kasih,
Suster." Suster Bernadetta tersenyum.
"Mari," kata Pangeran.
"Kami permisi dulu," gadis itu membungkuk dengan hormat.
"Berhati-hatilah," pesan Suster Theodore, "Jaga Nona dengan baik,
Pangeran." "Tentu, Suster Theodore," janji Pangeran.
Pangeran mengajak gadis itu ke kudanya.
Gadis itu keheranan melihat keranjang besar di atas punggung kuda itu.
"Kita akan pergi berpiknik, bukan?"
Gadis itu tidak menyahut.
Pangeran mengangkat tubuh gadis itu ke atas kudanya kemudian duduk
di belakangnya. Setelah melewati hari-hari yang lama bersama Pangeran, gadis itu
akhirnya terbiasa disentuh Pangeran. Ia tidak mengelak seperti dulu tetapi
Pangeran tetap merasa gadis itu tidak terlalu senang disentuh olehnya.
"Kita akan ke mana?"
"Ke mana Anda ingin pergi?" gadis itu balas bertanya.
"Ke manapun Anda suka," jawab Pangeran.
"Ke manapun tidak masalah bagi saya."
"Baiklah, saya yang memutuskan."
Pangeran mengarahkan kuda ke hutan tempat pertama kali Pangeran
hampir menabrak gadis itu. Pangeran yakin gadis itu senang bisa piknik di
hutan yang sejuk. Selama perjalanan, gadis itu memangku keranjang dengan hati-hati.
Tangan Pangeran yang kokoh menjaganya dari bahaya. Mereka tidak banyak
berbicara selama perjalanan itu.
Perkiraan Pangeran tidak salah. Gadis itu merasa sangat senang.
Kebahagiaannya itu terpancar jelas di matanya ketika ia membentangkan kain
di atas rumput yang masih hijau.
"Saya berharap hari ini tidak hujan," gadis itu memandang langit.
Pangeran tidak menjawab. Dalam hati ia berkata, "Aku berharap hujan
turun dengan deras."
www.ac-zzz.tk Gadis itu memandang Pangeran. Di hadapan mereka, terletak keranjang
yang dibawa Pangeran. "Bila Anda berkenan, katakanlah kepada saya apa yang merisaukan hati
Anda?" Pangeran enggan memberitahu.
"Apakah Anda marah karena saya pergi tanpa memberitahu Anda?"
tanya gadis itu. Pangeran masih berdiam diri.
"Saya menyesal tidak memberitahu Anda sebelumnya. Semua ini sangat
mendadak. Kemarin malam utusan ayah saya datang. Karena itu pagi ini saya
harus kembali untuk menyelesaikan masalah ini."
"Tidak, saya tidak marah pada Anda. Saya percaya Anda menepati janji
Anda," kata Pangeran walau dalam hatinya ia takut gadis itu tiba-tiba
menghilang. "Lalu, apakah yang merisaukan hati Anda" Tidak berkenankah Anda
Gadis Hari Ke Tujuh Karya Sherls Astrella di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
memberitahu saya?" Pangeran menatap langit. "Sejujurnya saya tidak tahu harus bagaimana.
Orang tua saya memaksa saya untuk menghadiri pesta ulang tahun Duke Xellz
terutama karena para Pelangi Evangellynn akan datang."
"Pelangi Evangellynn?" gadis itu keheranan.
"Itu adalah sebutan untuk ketujuh putri keluarga Horthrouth yang
katanya paling cantik di Evangellynn."
"Mengapa Anda bersedih hati" Seharusnya Anda senang dapat
bertemu dengan ketujuh gadis cantik itu, Pangeran."
"Mereka tidaklah secantik yang engkau kira. Mereka wanita-wanita
yang membosankan dan menjemukan. Aku membenci mereka."
Gadis itu melihat sinar kebencian di mata Pangeran.
"Pernah seminggu lamanya aku menderita karena mereka. Ibuku
memaksaku untuk menemani mereka selama sehari penuh dan itu merupakan
penderitaan terbesarku."
Kebencian yang belum pernah dilihat gadis itu terlihat jelas di mata
kelabu Pangeran. "Kau tidak tahu bagaimana aku merasa sangat menderita
karena mereka. Aku bersumpah tidak akan menikah dengan seorangpun dari
mereka. Aku akan sangat bahagia bila mereka semua tidak pernah ada."
"Putri pertama mereka, Carmen, sangat menyebalkanku. Ia sangat
manja. Aku bergidik dibuat oleh kemanjaannya. Ia memang pendiam tetapi
putri kedua mereka, Emilie, sangat cerewet. Telingaku dibuat panas harus
mendengar omelannya selama seharian. Tiap kali ia berbicara, ingin sekali aku
www.ac-zzz.tk menyumbal mulutnya dengan sesuatu yang besar. Ia sangat cerewet dan
berotak kosong!" "Putri-putri itu semuanya parah! Aku tidak menyukai mereka. Putri
ketiga mereka angkuhnya membuatku ingin menamparnya. Pandangannya
membuat aku merasa jijik. Pandangannya kepada orang lain begitu rendah
seolah-olah di dunia ini hanya dia yang paling pantas dipandang."
"Adiknya, Nelly hampir mirip Shelvy. Bedanya, Nelly selalu mencari
perhatian sedangkan Shelvy merasa hanya dia yang pantas diperhatikan. Aku
benar-benar dibuat bosan oleh Nelly yang selalu mencari perhatianku. Sedikit
saja aku tak memperhatikannya, ia pasti akan melakukan segala cara untuk
mendapatkan perhatianku."
"Lain lagi Coudy yang usilnya membuat aku gila. Sedikitpun aku tidak
diberi kesempatan untuk beristirahat. Selalu ada saja yang dilakukannya.
Entah itu menjahili aku atau orang lain. Janet juga tidak banyak berbeda. Ia
gadis yang egois. Sedikitpun ia tidak mau membagikan miliknya dengan orang
lain. Apa yang menjadi miliknya adalah miliknya tak boleh ada yang
mengambilnya." "Saya rasa Anda terlalu melebih-lebihkan, Pangeran. Mereka semua
adalah putri-putri yang cantik."
Pangeran menatap tidak senang. "Mereka memang seperti itu. Tidak
seorangpun yang membuatku tidak merasa bosan. Mereka membuatku
tersiksa hingga aku ingin kabur dari Istana selama seminggu yang
menjengkelkan itu. Minggu itu adalah minggu paling kubenci dalam hidupku.
Dan para gadis itu adalah gadis yang paling tak ingin kutemui di dunia ini."
"Mereka semua menunjukkan sifat jelek para gadis terutama putri
bungsu Horthrouth," Pangeran menekankan dengan tegas.
"Mengapa Anda berpikiran seperti itu, Pangeran?"
"Gadis itu sombong. Kesombongannya melebihi kakaknya, Shelvy."
Gadis itu menatap Pangeran.
"Sudah beruntung ia diundang Ratu untuk datang ke Istana menemui
aku, tetapi ia tidak mau datang dengan alasan sakit. Aku tak peduli apa
alasannya tidak mau datang, tetapi ia benar-benar membuatku muak. Sakit
apa dia sehingga orang lain tidak boleh melihatnya" Ia sakit ataupun sehat,
aku tetap tidak akan jatuh cinta padanya. Aku sudah bersumpah tidak akan
jatuh cinta pada para gadis itu sebelum aku bertemu seorangpun dari mereka.
Merekalah yang telah mengurung kebebasanku selama seminggu yang sial."
Gadis itu tersenyum. "Begitu bencinyakah Anda pada mereka" Saya
melihat Anda ingin mengusir mereka dari dunia ini. Dalam mata Anda, saya
www.ac-zzz.tk melihat Anda ingin mereka lenyap dari manapun karena mereka adalah
makhluk yang paling menjijikkan."
"Kau benar!" kata Pangeran, "Aku ingin sekali melenyapkan makhlukmakhluk yang
menjijikkan itu." "Tetapi, semua orang mengatakan mereka sangat cantik. Banyak pria
yang jatuh cinta pada mereka. Banyak orang yang menganggap mereka adalah
makhluk yang sempurna."
Pangeran tertawa mengejek.
"Orang-orang bodoh itu tertipu oleh penampilan mereka yang cantik.
Kalau mereka mau membuka mata sedikit, mereka akan tahu betapa
menjemukannya gadis-gadis itu, betapa menjijikkannya mereka."
"Jangan berkata seperti itu, Pangeran. Anda mengatakan membenci
mereka, tetapi siapa mengetahui di dalam hati Anda mencintai seorang dari
mereka. Beda antara benci dan cinta lebih tipis dari kertas," goda gadis itu.
"Aku akan membunuh mereka!"
"Apa kata rakyat bila mendengar kata-kata Anda yang sekejam itu?"
gadis itu terkejut, "Saya khawatir rakyat akan merasa takut pada Anda."
"Seperti kata Emilie, bila rakyat takut pada Raja maka ia akan tunduk
pada Raja." "Tidak, Yang Mulia Pangeran. Apa yang dikatakan Emilie sama sekali
salah. Raja yang baik tidak membuat takut rakyatnya. Ia harus bisa
menumbuhkan cinta rakyat padanya untuk bisa menjadi raja yang besar. Raja
yang menimbulkan ketakutan pada rakyatnya, tidak akan berumur panjang.
Sedikit demi sedikit ketakutan itu akan berkumpul menjadi kekuatan yang
sangat besar yang akhirnya menghabiskan raja itu sendiri."
Gadis itu menekankan kata-kata terakhirnya. Matanya yang lembut
bersinar serius ketika melanjutkan,
"Bila rakyat tunduk pada seorang Raja, itu karena kharisma Raja
tersebut. Dengan kharismanya, seorang Raja harus bisa membuat rakyat
mencintainya." Pangeran terpana. Gadis itu keheranan. "Apakah ada sesuatu yang salah pada saya?"
"Tidak," Pangeran menggeleng, "Hanya saja aku tidak pernah menduga
engkau bisa berpikir sedalam ini. Benar-benar berbeda dengan para Pelangi
itu. Mereka semua cantik tetapi berotak kosong."
Gadis itu tersenyum simpul.
"Aku yakin ketujuh gadis itu tidak dapat mengatakan apa yang baru
saja kaukatakan. Mereka semua bodoh. Lihatlah pakaian mereka yang mewah
www.ac-zzz.tk bertahtahkan berlian. Aku yakin mereka tidak berpikir berapa orang yang
bisa mereka tolong dengan menggunakan uang untuk membeli baju mewah itu."
"Sebesar apapun kebenciaan Anda pada mereka, tidak seharusnya Anda
tidak datang ke pesta ulang tahun Duke Xellz."
"Aku tidak ingin bertemu dengan mahkluk menjijikkan itu!"
Gadis itu tersenyum lembut. Seperti menghibur seorang anak yang
sedang marah, ia berkata,
"Jangan berkata seperti itu. Sikap Anda tidak jauh berbeda dengan
seorang anak kecil yang sedang marah."
Pangeran cemberut tidak senang.
"Dengarlah anak manis," gadis itu tersenyum menggoda Pangeran.
"Yang mengundang Anda datang ke tempat itu adalah Duke bukan
keluarga Horthrouth. Bila keluarga Horthrouth turut diundang ke pesta, itu
adalah hak Duke. Bukan maksud saya menghakimi Anda, tetapi Anda sungguh
tidak sopan bila tidak menghadiri undangan itu. Tunjukkanlah penghargaan
Anda pada rakyat, pada orang lain dengan menghadiri pesta Duke."
Pangeran tidak mau mendengarkan. Ia merasa menyesal telah
menceritakan hal ini pada gadis itu. Semula ia berpikir gadis itu akan
membiarkannya, ternyata ia salah. Gadis itu malah membujuknya.
"Hargailah Duke sebagai orang tua di Evangellynn. Ia jauh lebih tua
dari Anda, bahkan Raja Evangellynn sendiri. Sudah sepatutnyalah kita yang
lebih muda menghormatinya tak peduli apa status kita. Pertemuan Anda
dengan keluarga Horthrouth mungkin tidak dapat dihindari tetapi kali ini
tidak ada yang memaksa Anda untuk menemani mereka."
Gadis itu merasa Pangeran tidak mendengar kata-katanya. "Saya telah
mengatakan apa yang dapat saya katakan. Selanjutnya, saya tidak dapat
memaksa." Tangan gadis itu membuka kain yang menutupi permukaan keranjang.
"Hari sudah siang. Sebaiknya kita memakan apa yang telah Anda siapkan dari
Istana." Pangeran hanya mengawasi gadis itu.
Dengan cekatan, gadis itu mengeluarkan semua yang ada di dalam
keranjang dan menatanya dengan rapi. Tangan-tangannya tampak telah
terampil melakukan semua pekerjaan ini.
Dengan rambutnya yang digelung rapi, gadis itu tampak sangat dewasa.
Ia seperti seorang yang telah menikah.
Selama berada di Popolo, Pangeran tidak pernah melihat gadis itu
menggelung rambutnya. Biasanya ia hanya membiarkannya terurai atau
www.ac-zzz.tk mengikatnya dengan kain. Sehari-hari, ia tampak manis kekanak-kanakkan.
Sekarang ia seperti seorang anak manis yang telah berubah menjadi seorang
wanita dewasa yang sangat cantik.
Pangeran merasa begitu enggan meninggalkannya siang ini untuk
menghadiri pesta ulang tahun Duke. Daripada menghadiri pesta itu, Pangeran
lebih memilih terus di sini bersama gadis cantik ini.
"Maukah Anda ikut dengan saya?"
Gadis itu menghentikan pekerjaannya mengoles roti. Matanya
membalas tatapan Pangeran. "Ke manakah Anda ingin mengajak saya pergi,
Pangeran?" "Ke pesta Duke Xellz."
"Terima kasih atas ajakan yang berharga itu, Pangeran, tetapi saya
tidak ingin pergi ke sana."
"Mengapa?" tanya Pangeran. "Apakah karena engkau tidak membawa
gaun pesta?" Gadis itu tersenyum. "Saya sungguh tidak bisa dan tidak ingin ke sana,
Pangeran. Sejujurnya, saya lebih senang berada di Popolo."
"Anda tidak mau," kata Pangeran, "Saya juga tidak akan pergi."
"Tidak boleh!" Pangeran terkejut. "Maafkan saya," gadis itu menutup mulutnya
dengan perasaan bersalah, "Tidak seharusnya saya membentak Anda.
Saya sangat menyesali tindakan saya."
"Tidak apa-apa," Pangeran tersenyum menghibur, "Saya baru saja
berpikir apa yang Anda katakan benar. Yang mengundang saya adalah Duke
bukan Horthrouth. Saya tidak mau menemui mereka, tidak akan masalah
dalam pesta itu. Masih banyak tamu yang bisa saya temui selain mereka."
Gadis itu tersenyum. "Apapun pilihan Anda, saya menghargainya."
Pangeran kecewa. Sejujurnya ia berharap gadis itu akan mencegahnya.
Ketika ia akan kembali ke Schildi siang itu, ia juga tidak mencegah sama
sekali. Malah gadis itulah yang mengingatkannya untuk pulang lebih awal untuk
bersiap-siap ke pesta. Pangeran sama sekali tidak bersemangat ketika ia melangkah masuk ke
Hall Totelp. Suasana di Puri itu telah meriah ketika Pangeran datang dan
semakin meriah setiap menitnya.
Banyak undangan yang disebar Duke dan yang datang lebih banyak lagi.
Mereka ingin bergabung dalam kegembiraan Duke dalam merayakan ulang
tahunnya yang ke delapan puluh.
www.ac-zzz.tk "Selamat, selamat," Raja memberi salam dengan penuh kegembiraan.
"Semoga Anda selalu sehat," timpal Ratu.
"Terima kasih, Paduka. Saya gembira Anda bisa datang."
"Aku pasti tidak akan melewatkan kesempatan berharga ini," Raja
tersenyum gembira, "Apalagi katanya engkau mengundang pula keluarga
Horthrouth dan putri-putrinya yang luar biasa cantik itu."
"Saya juga senang bisa menghadirkan para gadis itu. Biasanya mereka
sulit dihadirkan bersama-sama karena terlalu banyaknya undangan yang
mereka terima." Ratu tertawa. "Para gadis cantik selalu mendapat banyak undangan."
"Itu mereka yang kita bicarakan datang," kata Duke. Duke melambaikan
tangannya pada rombongan yang baru masuk.
"Aku sudah tak sabar melihat mereka semua berkumpul."
Sebaliknya, Pangeran ingin segera meninggalkan tempat itu tetapi
ibunya takkan membiarkannya.
"Selamat," Earl memberi salam, "Semoga Anda dianugerahi umur yang
panjang dan kesehatan."
"Terima kasih."
"Di mana putri bungsu kalian?" tanya Raja tak sabar lagi.
"Maafkan saya, Paduka. Putri kami itu berhalangan datang. Kami minta
maaf, Duke, kami tidak dapat mengabulkan harapan Anda."
Duke tersenyum gembira. "Jangan khawatir. Hari ini adalah hari
terindah dalam hidupku. Aku mendapat ucapan selamat ulang tahun pertama
kali dari gadis yang paling cantik di dunia ini. Putri kalian pagi-pagi tadi
datang dan menyuruh pelayan membangunkanku untuk mengucapkan selamat padaku.
Ia sangat manis datang dengan membawa makanan kesukaanku dan harapanharapannya
yang mulia. Ia juga telah mengatakan bahwa ia berhalangan
datang. Kalian tidak perlu khawatir."
"Kami sungguh berterima kasih atas pengertian Anda."
"Siapapun yang mengenal dia pasti mau mengerti. Aku mengerti dia
tidak senang datang ke pesta-pesta."
"Benarkah itu?" Ratu tertarik.
"Benar sekali, Paduka," sahut Emilie, "Karena itu jarang sekali kami
bertujuh benar-benar berkumpul dalam suatu pesta."
"Kalau kami bisa berkumpul semua itu adalah kesempatan yang sangat
langka!" kata Coudy bersemangat.
"Sayang kita tidak bisa memaksanya," Carmen menyayangkan.
"Kalau dia tidak mau, biar saya," timpal Shelvy.
www.ac-zzz.tk "Masih ada kami, benar bukan Duke?"
Duke tertawa. "Benar, Janet. Masih ada kalian yang juga cantik. Aku
senang sekali kalian mau datang ke pestaku."
"Kami pasti datang untuk Anda," kata Nelly.
"Sayang sekali aku tidak dapat bertemu dengan putri bungsu kalian,"
Raja sangat menyesal, "Aku sangat menantikan pesta ini untuk bertemu
dengannya. Aku masih ingat dengan janjiku padamu, Emilie."
"Membandingkan kami semua untuk mencari siapa yang paling cantik?"
tebak Nelly. "Benar," jawab Emilie.
"Yang paling cantik tentu saja aku!"
"Jangan bercanda, Nelly!" hardik seseorang, "Yang paling cantik
menurutku adalah si gadis ketujuh. Di antara semua wanita hanya dia yang
paling menarik." Serentak keenam gadis itu menoleh.
"Irvainz!" seru mereka gembira.
"Sayang sekali si gadis ketujuh tidak datang. Aku sangat berharap bisa
mengalahkan semua pria dalam memperebutkannya tetapi rupanya ia tidak
datang. Seharusnya aku bisa menduganya."
Irvainz menatap Carmen. "Maukah engkau berdansa denganku?"
Carmen tersipu malu-malu.
Tanpa menanti jawaban, Irvainz meraih tangan Carmen. "Kami duluan."
Beberapa saat kemudian pria-pria lain yang sejak awal memperhatikan
keenam gadis itu, mendekat. Masing-masing mengajak para gadis itu berdansa
saat lagu mulai dimainkan.
Ketika gadis terakhir pergi bersama pasangannya, Ratu menatap
Pangeran dengan kesal. "Engkau lambat sekali!" katanya kesal, "Lihatlah sekarang semua gadis
itu telah memperoleh pasangan."
"Bukan maksud saya memuji putri-putri saya sendiri, tetapi inilah
Gadis Hari Ke Tujuh Karya Sherls Astrella di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
kenyataannya. Di manapun mereka berada, mereka selalu cepat memperoleh
pasangan," kata Countess.
"Terutama putri bungsumu. Lebih banyak pria yang berusaha
mengajaknya berdansa. Tetapi sayang ia jarang sekali muncul dalam pesta.
Dalam satu tahun belum tentu sekali ia datang ke pesta."
"Rupanya putri bungsu ini sangat unik."
"Tidak," bantah Earl, "Ia gadis yang sulit diatur."
www.ac-zzz.tk "Aku yakin ia mempunyai pekerjaan lain yang lebih menarik untuknya
sehingga ia tidak mau datang ke pesta. Atau mungkin ia telah mempunyai
kekasih dan tidak ingin ke pesta untuk bertemu laki-laki lain."
Earl hanya menatap Raja. "Sayang sekali harapanku kali ini tidak terpenuhi. Aku berharap dia
mau datang ke pesta musim dinginku."
"Saya tidak berani berjanji ia akan datang."
"Paksalah dia. Aku sudah lama ingin bertemu dengannya. Mulai dari
akhir musim panas lalu sampai akhir musim gugur ini, harapanku untuk
bertemu dengannya sama sekali tidak terkabulkan."
"Maafkan saya, Paduka. Saya merasa sangat bersalah."
"Engkau bisa menebusnya bila engkau bisa membuat putrimu datang ke
pesta musim dinginku," sahut Raja. "Aku sangat menantikan kedatangannya."
"Akan saya usahakan, Paduka," janji Earl dan Countess.
"Aku akan senang sekali bila ia datang," kata Ratu sambil melihat
Pangeran, "Berulang kali Eduardo gagal menemuinya. Aku berharap di pesta
itu, pertemuan mereka tidak gagal lagi."
"Saya juga berharap seperti itu."
"Eduardo, pergilah berdansa dengan gadis-gadis lain!"
"Aku sedang malas berdansa, Papa," kata Pangeran tanpa berusaha
menutupi kemalasannya. Pangeran membayangkan andai gadis itu ada di sini. Gadis itu tentu
lebih cantik dari Pelangi Evangellynn bahkan putri bungsu yang dikatakan
paling cantik itu. Mata semua pria pasti akan tertuju pada gadis itu seorang.
Di antara semua baju yang gemerlapan ini, gadis itu akan tampak paling
bersinar dengan gaun sederhananya yang anggun. Rambut hitamnya yang
bergelombang akan memancar indah mengalahkan pancaran semua baju
gemerlap ini dan perhiasan yang mewah.
"Eduardo!" " Ada apa?" Pangeran kesal lamunannya diganggu ibunya. "Apa yang
Mama inginkan dariku?"
"Ajaklah putri-putri Horthrouth berdansa."
"Aku sedang tidak ingin berdansa."
"Jangan membantah!" hardik Raja, "Engkau beruntung mereka mau
meluangkan waktu untuk berdansa denganmu."
Dalam hati Pangeran menggerutu ketika ia mengulurkan tangan pada
Emilie. Katanya dalam hati, "Mereka yang seharusnya merasa beruntung
karena aku mau berdansa dengan mereka!"
www.ac-zzz.tk "Apa maunya anak itu?" keluh Ratu.
"Mungkin Pangeran masih enggan meninggalkan hidup sendirian tanpa
ikatan seperti ini, Paduka."
Ratu menggeleng sedih. "Tidak, Countess. Anak itu memang perlu
dipaksa untuk menikah. Aku tidak tahu apa yang ada dalam pikirannya."
Dengan menahan rasa kesal, Pangeran melingkarkan tangannya di
sekeliling pinggang Emilie.
Pangeran ingin segera melepaskan tangannya ketika ia menyentuh
pinggang Emilie. Ia merasa begitu jijik untuk menyentuhnya. Sungguh
berbeda dengan saat ia menyentuh pinggang gadis di Popolo.
Ketika tangannya menyentuh pinggang ramping itu, Pangeran merasakan
suatu perasaan yang tak terlukiskan ia merasa seperti memegang sesuatu
yang sangat berharga yang harus dijaganya baik-baik, tak boleh ada yang
menyentuhnya. Perasaan itu membuat Pangeran ingin mengajak gadis itu berdansa.
Daripada berdansa dengan Emilie maupun putri Horthrouth yang lain, jauh
lebih baik berdansa dengan gadis itu yang jauh lebih cantik dan anggun.
"Apa yang akan dikatakan pria-pria di Evangellynn bila mendengar Anda
menghina gadis pujaan mereka?"
Pangeran teringat kata-kata gadis itu ketika ia tidak henti-hentinya
mengejek pada Pelangi Evangellynn.
"Apapun kata mereka, terserah," jawab Pangeran pada dirinya sendiri,
"Yang penting aku tidak perlu melihat makhluk-makhluk ini lagi."
11 Ketakutan Pangeran akhirnya terjadi juga.
Hanya satu minggu sejak pertemuannya yang terakhir dengan gadis itu,
gadis itu menghilang tanpa jejak dan tidak kembali lagi.
Suster Bernadetta mengatakan gadis itu merasa sudah terlalu lama
berada di Popolo sedangkan pekerjaannya masih banyak.
Pangeran menyesal. Ia menyesali dirinya sendiri.
Andai setelah pesta sial yang menjemukan itu, ia menemui gadis itu, ia
tidak akan kehilangan dia. Tetapi Pangeran berulang kali menunda
kepergiaannya untuk menyelesaikan urusan-urusan yang telah ditinggalkannya
dan tidak dapat diwakilkan pada siapapun.
www.ac-zzz.tk Saat itu Pangeran teringat pada kata-kata gadis itu,
"Saya merasa sangat bersalah pada rakyat Evangellynn bila Anda
melalaikan pekerjaan Anda karena masalah ini."
Pangeran tidak mau gadis itu membencinya karena ia melalaikan
tugasnya. Pangeran ingin terus menjalin hubungan baik dengan gadis itu walau
ia tidak mungkin lagi menjadi kekasihnya.
Hingga detik ini, Pangeran yakin gadis itu telah mempunyai kekasih.
Hanya saja ia tidak mau mengatakannya. Mungkin karena malu.
Mereka telah saling mengenal. Banyak yang telah diceritakan Pangeran
pada gadis itu. Banyak pula yang diceritakan gadis itu padanya walau
sedikitpun ia tidak menyebutkan tentang dirinya maupun keluarganya.
Pangeran masih teringat pembicaraan mereka terakhir adalah tentang
Pelangi Evangellynn. "TIDAK MUNGKIN!" seru Pangeran kaget.
"Apakah mungkin ia tiba-tiba menghilang karena kata-kataku waktu
itu?" pikir Pangeran.
Pangeran berpikir keras. Apakah mungkin gadis itu enggan bertemu
dengan Pangeran lagi setelah mendengar pendapat Pangeran tentang Pelangi
Evangellynn yang cantik-cantik.
Perasaan bersalah menyelimuti hati Pangeran. Andai waktu itu Pangeran
tidak hanya menjelek-jelekkan Pelangi Evangellynn, tetapi juga memuji gadis
itu dan mengatakan betapa bedanya gadis itu dengan para Pelangi Evangellynn
yang sombong, gadis itu tidak akan pergi.
"Makhluk sial!" umpat Pangeran kesal.
Sejak bertemu dengan para gadis itu, hidupnya serasa bagai di neraka.
Tidur tidak enak, berpikir tidak tenang. Semua yang semula berjalan lancar,
tiba-tiba menjadi kacau balau.
Kebencian Pangeran pada pelangi Evangellynn semakin memuncak.
Pangeran masih ingat peristiwa minggu lalu saat di pesta Duke Xellz. Di
dalam pesta itu, ia harus berdansa dengan keenam gadis itu bergiliran. Dan
gadis tidak tahu diri itu tidak mau mengerti bahwa Pangeran telah merasa
lelah. Kakak-kakaknya telah begitu membosankan apalagi adiknya. Pangeran
yakin gadis ketujuh itu lebih parah dari semua anak Earl Horthrouth. Hatinya
sangat sombong. Sedikitpun ia tidak mau datang ke pesta orang yang telah
mengundangnya. Sungguh angkuh. Entah pesta seperti apa yang dia inginkan
untuk didatangi. www.ac-zzz.tk Pangeran berjalan mondar-mandir. Hatinya galau. Ketakutannya telah
terjadi, sekarang apa yang harus dilakukannya" Gadis yang dicintainya
kembali menghilang dan ia tidak tahu di mana harus mencarinya.
Apa yang dapat digunakan Pangeran untuk mencarinya"
Namanya" Ia tidak tahu.
Keluarganya" Ia tidak pernah mendengar dari gadis itu sendiri.
Asalnya" Tak seorangpun tahu.
Pangeran bingung. Pikirannya kacau seperti benang kusut yang tak
berujung. "Pangeran." " Ada apa?" tanya Pangeran gusar, "Apakah engkau mengetahui di mana
gadis itu?" "Gadis mana, Pangeran?" prajurit itu kebingungan, "Saya tidak
mengerti maksud Anda."
"Lupakan saja," Pangeran mengibaskan tangannya, " Ada apa?"
"Roger datang menghadap."
Pangeran tidak peduli lagi akan apa yang terjadi. Pikirannya sekarang
dipenuhi oleh menghilangnya gadis itu.
"Roger ingin menemui Anda, Pangeran," prajurit itu mengulangi
pemberitahuannya. "Suruh dia masuk." Setelah ini selesai, Pangeran harus memikirkan
kerajaan mana yang mungkin menjadi kerajaan gadis itu. Secepat mungkin ia
mencari, secepat mungkin ia bertemu dengan gadis itu.
Seminggu berurusan dengan masalah kerajaan yang menumpuk, tidak
membuat Pangeran melupakan gadis itu. Pangeran secepat mungkin
menyelesaikan pekerjaannya hanya untuk segera bertemu kembali dengan
gadis itu. Seminggu ini, ia tidak sabar untuk bertemu dengan gadis itu. Pangeran
selalu merindukannya. Seminggu saja Pangeran tidak dapat bertahan apalagi
untuk selamanya. Pangeran tidak mau. Ia harus bisa menemukan gadis itu tak peduli
bahwa Pangeran tidak dapat memiliki gadis itu. Melihatnya saja sudah
membawa kebahagiaan sendiri bagi Pangeran.
"Selamat siang, Pangeran."
"Selamat siang," balas Pangeran, "Cepat katakan keperluanmu, aku
tidak memiliki banyak waktu."
"Saya datang mewakili penduduk Pienlang mengundang Anda ke pesta
perayaan dibukanya saluran air itu."
www.ac-zzz.tk "Pienlang?" timbul gagasan dalam benak Pangeran.
"Apakah mungkin dia ke sana ?" tanya Pangeran pada dirinya. "Tidak!
Tidak mungkin. Bukankah ia pernah mengatakan semuanya telah kutangani dan
ia tidak perlu ke sana lagi. Selain itu pekerjaannya masih banyak."
"Mereka sangat mengharapkan Anda hadir. Karena berkat Anda pula
saluran itu bisa terwujud."
"Tak peduli ia pasti ada atau tidak, aku harus ke sana . Mungkin dia ada
di sana . Walaupun kemungkinannya kecil, aku harus mencobanya. Aku tidak
tahu apakah aku akan beruntung atau tidak!" Pangeran memantapkan dirinya
sendiri. "Aku akan hadir di sana . Kapan pesta itu dilaksanakan?"
"Sebelumnya kami meminta maaf, Pangeran, karena terlambat
memberitahu Anda. Pesta itu akan dilaksanakan hari ini juga. Sekarang
penduduk sedang mempersiapkan pesta itu."
"Aku akan hadir!" Pangeran memastikan.
"Penduduk akan senang mendengar keputusan Anda. Saya akan
memberitahu mereka."
"Ya, pergilah," Pangeran memberi ijin.
Sekecil apapun kemungkinannya, Pangeran tidak akan melepaskannya.
Pangeran sangat berharap gadis itu ikut diundang ke tempat itu. Pangeran
berharap gadis itu hadir.
Kembali keragu-raguan menyerang Pangeran.
Tidak seorangpun mengetahui asal gadis itu. Tak seorangpun bisa
menebak di mana dia berada. Bagaimana Pienlang bisa mengundang gadis itu"
Ke mana mereka mengirimkan undangannya"
Pangeran ragu-ragu pada keputusan yang baru dibuatnya. Tetapi ia
tidak bisa mengabaikan kemungkinan yang sangat kecil ini. Pangeran tidak
tahan bila selamanya tidak bisa bertemu gadis itu dan ia tidak mau hal itu
terjadi! Sore itu Pangeran berangkat ke Pienlang bersama beberapa
pengawalnya. Mereka berkuda perlahan ke Pienlang walau Pangeran ingin
menyentakkan kudanya agar berlari secepat kilat ke Pienlang.
Pangeran ingin segera melihat apakah gadis itu ada di pesta itu atau
tidak. Pangeran tidak sabar. Kerinduan dalam hatinya ini sudah tidak
tertahankan lagi. Orang-orang berlalu lalang di jalanan. Penduduk Pienlang, Herbranchts
dan daerah-daerah lain datang meramaikan suasana gembira di Pienlang.
Roger segera menyambut kedatangan Pangeran.
www.ac-zzz.tk "Selamat datang, Pangeran. Kami telah menanti Anda."
Lancetlon tertawa gembira sambil mendekat. "Selamat datang,
Pangeran. Akhirnya saluran ini akan dibuka."
"Aku berpikir saluran ini sudah sejak lama selesai."
"Benar, Pangeran. Tetapi penduduk Pienlang maupun Herbranchts tidak
mau membukanya sebelum Tuan Puteri datang. Mereka ingin Tuan Puteri
datang untuk ikut bergembira dalam suasana ini."
Pangeran senang harapannya terkabul tetapi ia masih khawatir apa
yang baru saja didengarnya itu salah.
"Tuan Puteri kalian itu akan datang?"
"Benar, Pangeran. Tuan Puteri akan datang. Ia berjanji akan datang dan
ia pasti akan menepatinya."
"Tervis!" Pangeran terkejut. "Engkau datang juga."
"Saya tidak akan melewatkan kesempatan untuk bertemu Tuan Puteri
lagi. Saya begitu merindukannya sejak ia pergi," kata Tervis, "Anda juga pasti
merasa seperti itu setelah bertemu dengan Tuan Puteri."
Pangeran tidak ingin mengaku bahwa ia telah bertemu dengan Tuan
Puteri mereka itu. "Tuan Puteri sudah datang sejak tadi. Sekarang berada di manakah ia?"
Lancetlon mencari-cari di antara kerumunan orang banyak itu.
"Aku baru saja melihatnya membantu para wanita memasak."
"Sayang sekali, Pangeran. Anda tidak dapat segera bertemu
dengannya." "Saya akan mencarinya."
"Benar. Carilah dia," sahut Lancetlon. "Sebelum ia menghilang lagi."
Roger segera meninggalkan tempat itu.
"Tuan Puteri adalah gadis yang paling sulit ditemui di dunia ini,"
Lancetlon bercerita, "Butuh waktu dua bulan bagi kami untuk menemukannya."
"Bagaimana kalian menemukannya?" tanya Pangeran ingin tahu.
"Kami semua tahu beberapa bulan sekali Tuan Puteri datang ke
Herbranchts untuk menerima bantuan yang dikumpulkan penduduk
Herbranchts. Sejak lama Tuan Puteri bertindak sebagai pengantar bantuan
penduduk Herbranchts. Kami menantinya sangat lama hingga akhirnya minggu
lalu ia muncul. Saat itu kami mengundangnya untuk hadir ke sini."
"Aneh," pikir Pangeran. Minggu lalu Pangeran masih bertemu dengan
gadis itu tetapi ia tidak mengatakan apa-apa tentang pesta di Pienlang.
Apakah mungkin setelah hari itu, gadis itu ke Herbranchts"
"Itu Roger datang!" kata Tervis gembira.
www.ac-zzz.tk Roger datang bersama seorang gadis.
Gadis itu tampak sangat bersinar di kerumunan orang banyak. Matanya
memandang lembut orang-orang yang tanpa henti menyapanya. Sinar
kecantikkannya mengalahkan keindahan hiasan jalan-jalan yang bercahaya.
Senyumnya yang manis menebarkan suasana gembira.
Gaunnya yang berwarna lembut melawan kerumunan orang yang rapat.
Rambutnya tertata rapi. Rambut hitam yang diikat tinggi itu menggelung dan
jatuh dengan lembut di bahunya yang terbalut kain katun hijau.
Mata Pangeran terus menatap gadis yang mendekat itu.
"Saya datang bersama Tuan Puteri, Pangeran," lapor Roger.
"Selamat sore, Yang Mulia Pangeran," gadis itu memberi salam dengan
sikapnya yang hormat, " Ada keperluan apakah sehingga Anda mencari saya?"
"Saya tidak mempunyai keperluan apa-apa," kata Pangeran berbohong.
Gadis Hari Ke Tujuh Karya Sherls Astrella di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Di dalam hatinya, Pangeran harus menahan kuat-kuat keinginannya untuk
memeluk gadis yang dicari-carinya dalam seminggu ini. "Maaf saya telah
memanggil Anda. Kedua pria ini ingin memperkenalkan Anda pada saya."
"Anda telah bertemu saya sekarang," gadis itu tersenyum manis.
"Jangan berbicara seperti itu, Tuan Puteri," kata Tervis, "Setidaknya
berilah sepatah dua patah kata Anda pada Pangeran agar Pangeran
mengetahui tentang Anda."
"Apakah yang harus saya katakan?" gadis itu bertanya dengan polosnya,
"Silakan Anda memberitahu saya."
"Nama Anda, keluarga Anda. Segala sesuatu tentang Anda," jawab
Lancetlon. "Saya hanyalah seorang gadis biasa yang tidak mempunyai
keistimewaan apa-apa untuk ditonjolkan. Anda telah mengetahui saya, tidak
penting lagi untuk mengetahui jati diri saya."
"Anda selalu seperti itu bila ditanya tentang diri Anda."
Gadis itu tersenyum. Perlahan-lahan terdengar lagu mengalun lembut.
"Ah, sudah saatnya kita berdansa," celetuk Tervis.
Tiba-tiba Pangeran tidak ingin gadis itu direbut oleh ketiga pria yang
lain. "Bersediakah Anda berdansa dengan saya?" Pangeran mengulurkan
tangannya pada gadis itu.
Gadis itu menatap tangan Pangeran lalu wajahnya. "Saya tidak pandai
berdansa." "Anda bisa membuktikannya di lantai dansa."
www.ac-zzz.tk "Anda kami undang bukan untuk membantu kami," ujar Roger, "Tetapi
untuk bersenang-senang."
Gadis itu meletakkan tangannya di atas tangan Pangeran.
Saat tangan lembut itu menyentuh tangannya, Pangeran tidak
melepaskannya lagi. Ia mengenggamnya erat-erat tetapi penuh kelembutan
dan mengajak gadis itu ke tempat orang-orang lain berdansa.
Pangeran melingkarkan tangannya di pinggang gadis itu. Pangeran
menarik gadis itu mendekat seolah tidak menginginkan gadis itu terlepas.
Gadis itu tampak ragu-ragu. Pandangan panik terlihat jelas di matanya.
Bola matanya yang hijau bening memandang kanan-kiri dengan gelisah.
Pangeran tidak ingin melepaskan gadis itu lagi. Telah dua kali ia merasa
ketakutannya terwujud. Pangeran takut ketiga kalinya, gadis itu akan benarbenar
menghilang. "Mengapa Anda tiba-tiba pergi?" Pangeran merajuk, "Bukankah Anda
telah berjanji untuk memberitahu Anda bila Anda akan meninggalkan Popolo?"
"Saya tidak bermaksud melanggar janji," jawab gadis itu tenang. "Saya
berpikir Anda dapat bertemu kembali dengan saya di sini."
"Untung kita bertemu. Andai kita tidak bertemu bagaimana?"
"Percayalah kepada saya, Pangeran."
Pangeran menatap senyum gadis itu. Ingin rasanya Pangeran mencium
bibir mungil yang memerah itu.
Gadis itu merasa tidak enak karena pandangan Pangeran yang lembut.
"Menurut Anda, bagaimanakah pesta ini?" tanyanya menarik perhatian
Pangeran. "Jauh lebih menyenangkan daripada pesta Totelp."
"Saya berpikir Anda tentu merasa pesta itu lebih menyenangkan
daripada pesta ini. Pesta ini lebih sederhana daripada pesta Duke Xellz."
"Mengapa Anda berkata seperti itu?" rujuk Pangeran. "Anda membuat
saya tersinggung." "Maafkan saya, Pangeran. Saya hanya berbicara kenyataan. Orang kaya
lebih senang menghadiri pesta orang kaya yang penuh gemerlapan kemewahan.
Anda adalah Putra Mahkota kerajaan ini, saya khawatir Anda merasa pesta ini
tidak menarik daripada pesta-pesta yang pernah Anda datangi."
"Pandangan Anda salah. Pesta ini jauh lebih menarik dari semua pesta
yang pernah saya datangi. Jauh lebih menarik pesta ini daripada pesta Duke
Xellz. Pesta Duke Xellz sungguh menjemukan saya."
www.ac-zzz.tk "Bukankah pesta itu sangat menarik?" gadis itu keheranan. "Banyak
orang yang mengatakan pesta Duke Xellz ini adalah pesta yang paling meriah
dari pesta-pesta Duke Xellz yang lain."
"Tetapi para undangannya menjemukan khususnya para makhluk itu."
Gadis itu tersenyum. Ia mengerti siapa yang dimaksudkan Pangeran
dengan kata 'makhluk' itu.
"Sekarang Anda harus percaya pada saya bahwa ketujuh putri Earl
Horthrouth sangat menjemukan dan menyebalkan khususnya putri bungsu
mereka." Gadis itu diam mendengarkan.
"Mereka menyiksaku di pesta itu. Aku tidak melupakannya," mata
Pangeran bersinar penuh kebencian lagi. "Aku tidak akan pernah berdansa
dengan keenam gadis itu lagi. Tidak juga adik mereka yang sangat sombong
itu." Gadis itu merasakan kebencian Pangeran mulai dari mata yang
menatapnya itu sampai tangan yang kini memeluk pingangnya. Gadis itu
bergidik ketakutan membayangkan kebencian Pangeran tetapi ia tersenyum
simpul mendengar kelanjutan cerita Pangeran.
"Gadis itu begitu sombongnya sehingga tidak mau datang ke pesta
Duke. Aku dengar ia juga tidak mau datang ke pesta-pesta lain walaupun ia
mendapat undangannya dari yang mengadakan pesta itu sendiri. Sungguh
angkuh dia. Entah pesta seperti apa yang ingin dihadirinya. Apakah ia
menginginkan pesta meriah hanya untuknya?"
"Aku ingin tahu apakah ia akan datang ke pesta musim dingin Istana
atau tidak?" Gadis itu keheranan. "Ibuku ingin sekali bertemu dengannya. Sudah dua kali ia menolak
bertemu keluarga kerajaan. Di dalam pikirannya siapakah dia sehingga ia tidak
mau bertemu dengan keluarga kerajaan. Akupun tidak sudi bertemu dengan
gadis itu. Gayanya yang sangat angkuh dan sombong itu telah membuatku
begitu jijik padanya apalagi tingkahnya."
"Dia pikir ia adalah orang yang sangat penting hingga setiap pria harus
bersujud untuk mendapatkan cintanya" Aku tidak sudi melakukannya bila aku
harus berbuat seperti itu agar ia mau menemui orang tuaku. Sombong sekali
dia. Hanya karena ia adalah gadis yang dikatakan paling cantik di
Evangellynn , ia memilih-milih pesta yang akan dihadirinya."
www.ac-zzz.tk "Ibuku telah meminta agar ia datang, tetapi aku yakin ia pasti tidak
datang. Gadis seperti dia mana mungkin mau datang ke pesta yang bukan
diadakan hanya untuknya?"
"Ayahku juga sama gilanya dengan ibuku. Ia mendukung keinginan ibuku.
Malah mereka mengatakan sesuatu yang membuatku sangat benci. Kata
mereka, gadis itu unik. Tetapi kataku, gadis itu sangat angkuh. Aku tidak tahu
kata apa yang paling pantas untuknya. Keangkuhannya melebihi semua orang.
Merak yang katanya paling angkuh saja masih bisa bersikap ramah pada orang
lain tetapi ia tidak."
"Ia benar-benar membuatku bergidik. Kalau nanti ia datang, aku tidak
akan sudi menemuinya walaupun seluruh orang memaksaku. Kalau ia berani
datang, aku akan mengusirnya. Aku tidak ingin orang seangkuh itu mengacau
pestaku." "Sekejam itukah pandangan Anda padanya?" tanya gadis itu, "Apakah
Anda pernah pernah bertemu dengannya?"
"Tidak! Aku juga tidak sudi bertemu dengannya. Tidak hari ini tidak
pula hari-hari yang mendatang!"
Gadis itu diam. "Maafkan saya," Pangeran merasa bersalah, "Saya tidak bermaksud
membuat Anda merasa tidak enak."
"Tidak apa-apa. Saya hanya sedang memikirkan apa yang baru saja
Anda katakan." "Tidak perlu kaupikirkan lagi. Gadis itu memang menjijikkan."
"Apakah yang terjadi bila ia tidak datang ke pesta musim dingin?"
"Aku tidak tahu. Ibu dan ayahku sangat mengharapkan kedatangannya.
Mendengar kata-kata ini, aku yakin ia sudah besar kepala. Bahkan Raja dan
Ratu kerajaan ini sampai memohon kepada orang tuanya agar bisa
menghadirkan dia ke pesta kerajaan. Kalau sampai ia tidak mau datang,
berarti ia patut kuusir dari kerajaan ini. Keberadaannya di kerajaan ini
membuat kerajaan ini tidak tenang. Jauh lebih baik bila makhluk yang
menjijikkan itu meninggalkan kerajaan ini. Saat itu aku ingin tahu apa yang
bisa dilakukannya." Gadis itu memandang tanah.
"Mungkin apa yang Anda katakan benar," gumamnya.
"Bukan mungkin lagi, tetapi memang benar. Sungguh angkuhnya ia
hingga tidak mau datang ke pesta-pesta itu. Mereka telah sudi
www.ac-zzz.tk mengundangnya. Masih beruntung ia masih ada yang mau mengundangnya
daripada tidak sama sekali."
"Dasar wanita! Semuanya angkuh, sombong, tidak tahu diri. Para gadis
Horthrouth adalah makhluk yang paling menjijikkan. Dan sang putri ketujuh
adalah yang paling menjijikkan dari semua yang paling menjijikkan. Mereka
seenaknya saja mengajak aku berdansa. Apakah mereka berpikir aku adalah
manusia batu yang tidak kenal lelah sehingga dengan seenaknya mereka
terusterusan mengajakku berdansa lama."
"Mengapa Anda tidak mengatakannya pada mereka?"
"Kaupikir mereka akan mendengarkanku!?"
Gadis itu terkejut. "Maafkan saya. Saya tidak bermaksud menyentak Anda," Pangeran
merasa sangat menyesal. "Bisakah kita membicarakan yang lain"
Membicarakan mereka hanya membuat darah saya mendidih."
Gadis itu mengangguk. "Anda berjanji akan memberikan laporan pada saya," Pangeran
mengganti topik pembicaraan.
"Saya telah selesai membuatnya dan laporannya telah disampaikan
kepada Anda. Mungkin laporan itu telah berada di tempat Anda tetapi Anda
belum melihatnya." "Saya merasa menyesal tidak memperhatikannya."
Gadis itu tersenyum. "Saya mengerti kesibukan Anda."
"Walaupun Anda sibuk, Anda masih bisa memperhatikan kerajaan ini.
Saya sungguh merasa malu pada rakyat Anda. Rakyat Anda sungguh mencintai
Anda sehingga mereka membiarkan Anda menolong rakyat negeri lain."
Gadis itu menghela napasnya sambil menggeleng kecil. "Saya tidak
dapat berkata apa-apa lagi."
"Mengapa" Apakah Anda lelah?" tanya Pangeran cemas. "Sebaiknya kita
berhenti saja." Pangeran mengajak gadis itu ke tepi. Mereka duduk di tempat yang sepi
sambil mengawasi kerumunan orang.
"Akhirnya pembangunan tempat ini selesai juga."
"Saya merasa tidak enak kepada mereka. Sebenarnya telah lama
tempat ini selesai dibenahi tetapi mereka tidak segera menggunakannya.
Mereka menanti saya."
"Karena itu alangkah baiknya bila Anda memberitahu dari mana Anda
berasal." "Saya beritahu pun percuma. Saya jarang berada di rumah."
www.ac-zzz.tk "Setidaknya beritahulah Anda berada di mana."
"Andai keberadaan saya tetap, saya akan melakukannya. Tetapi saya
tidak bisa berada di suatu tempat terlalu lama. Sekarang saya berada di sini,
tetapi mungkin esok saya sudah berada di tempat lain."
"Sepertinya Anda adalah orang yang sangat sibuk."
"Tidak sesibuk Anda," elak gadis itu. Gadis itu menengadah memandang
langit gelap yang penuh bintang. "Malam ini sangat indah. Tidak ada langit
yang menutupi bintang. Mereka sungguh cantik."
"Tetapi tidak secantik dan seindah dirimu," timpal Pangeran dalam
hatinya. "Saya berharap saya bisa tinggal di sini lebih lama lagi."
Pangeran terkejut. "Anda akan ke mana" Apakah Anda akan pergi jauh
dan tidak kembali lagi?"
Gadis itu keheranan. "Maksud saya, saya berharap malam ini bisa
tinggal lebih lama lagi di sini."
"Anda akan pulang cepat?"
Gadis itu memandang ke depan lalu kepada Pangeran. "Saya telah
dijemput." "Mana?" Pangeran menatap sekeliling. "Saya tidak melihat sebuah
keretapun." Gadis itu tersenyum. Seorang pria tua mendekat. "Saya datang menjemput Anda, Tuan
Puteri." Gadis itu berdiri. "Maafkan saya, saya tidak dapat menemani Anda
lebih lama lagi." Pangeran menarik tangan gadis itu. "Masih bisakah kita bertemu?"
"Bila langit menghendaki, kita pasti masih bisa bertemu."
"Saya tidak peduli apa kata langit. Saya hanya ingin kepastian dari
Anda." Gadis itu hanya tersenyum.
"Di mana saya bisa menemui Anda?"
"Saya tidak akan pergi ke manapun. Besok bila tidak ada halangan, saya
mungkin berada di sini."
"Apakah Anda keberatan bila saya mengantar Anda?"
"Silakan," kata gadis itu.
Mereka mengikuti pria tua itu.
"Sepertinya kedua orang tua Anda mengkhawatirkan Anda."
Gadis itu tersenyum misterius. "Sepertinya memang seperti itu."
www.ac-zzz.tk "Selama ini Anda selalu pergi seorang diri. Tidak adakah yang menjaga
Anda?" "Banyak orang yang menjaga saya. Di manapun saya berada, selalu ada
yang menjaga saya. Itulah gunanya mencari teman di setiap tempat yang kita
datangi." Pria tua itu menuju kereta kuda coklat di bawah sebuah pohon.
Pangeran menatap kereta itu lalu gadis itu. "Apakah itu kereta yang
menjemput Anda?" Gadis itu mengangguk. "Silakan masuk, Tuan Puteri," pria tua itu membuka pintu.
Pangeran tertegun. Ia tidak mengerti mengapa seorang Putri kerajaan
seperti gadis itu dijemput dengan kereta kuda biasa.
"Selamat malam, Pangeran. Senang bisa bertemu dengan Anda di
tempat ini." Pangeran meraih tangan gadis itu dan menciumnya. "Selamat malam,
M'lady." Gadis itu naik ke kereta.
Sesaat kemudian kereta itu meluncur meninggalkan Pienlang dan
Pangeran yang tengah tertegun.
Itulah yang membuat Pangeran mengaguminya. Ia adalah putri kerajaan
tetapi ia tidak senang memamerkan kekayaannya. Ia lebih senang
menyumbangkan miliknya daripada memamerkannya pada orang lain.
Pangeran gembira. Kemungkinan tipis yang diambilnya terwujud. Besok
Pangeran pasti akan ke sini lagi untuk menemui gadis itu. Di manapun gadis itu
berada, Pangeran pasti akan datang menemuinya. Sebab Pangeran
mencintainya. Hari terus bergulir. Minggu terus berjalan dan akhirnya tibalah pesta
musim dingin kerajaan. Sebulan lamanya para penghuni Istana mempersiapkan pesta yang
paling meriah di musim dingin.
Di pesta ini semua undangan akan datang dengan baju terbaiknya untuk
bersama-sama menyambut datangnya hari-hari yang dingin. Walaupun hari
semakin dingin setiap harinya, rasa gembira akan tetap menghiasi
Evangellynn. Itulah arti pesta ini.
Sejak sore, para undangan telah tiba di Istana Welyn. Tidak seorang
undanganpun yang ingin melewatkan kesempatan ini. Para undangan pesta ini
Gadis Hari Ke Tujuh Karya Sherls Astrella di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
adalah orang-orang pilihan Raja dan Ratu. Hanya mereka yang berasal dari
keluarga terkenal yang bisa menghadirinya.
www.ac-zzz.tk Semua berwajah gembira melangkah masuk. Semua yang berada di
pesta ini sedang bersuka ria kecuali satu orang, Pangeran Eduardo!
Sang Putra Mahkota sejak pagi terus memasang wajah cemberut.
Karena pesta ini, selama seminggu ia tidak bisa menemui gadis itu. Karena
pesta ini pula, ia harus ke tepat tinggal para makhluk yang menjijikkan itu
untuk mengantarkan undangan khusus.
Pangeran benci. Mengapa makhluk menjijikkan itu harus menjadi
undangan istimewa pesta ini" Mengapa bukan gadis yang dikenalnya"
Pangeran ingin sekali mengundang gadis itu. Ia ingin memperkenalkan
gadis itu para orang tuanya agar mereka sadar betapa menjijikkannya putriputri
keluarga Horthrouth itu. Pangeran ingin membuat para gadis itu
terutama putri bungsu yang sombong itu tahu betapa jeleknya mereka di
hadapan gadis cantik itu.
Sejak sore keluarga kerajaan telah berbaur dengan para undangan.
Mereka menyambut kedatangan para tamu satu per satu. Mereka menyapa
setiap tamu dengan ramah.
"Heran," celetuk Raja, "Mengapa mereka belum datang juga?"
"Aku berharap mereka tidak pernah datang!"
"Jaga bicaramu, Eduardo!" hardik Ratu, "Engkau adalah tuan rumah
pesta ini. Tidak pantas engkau berkata seperti itu."
"Aku sangat berharap mereka tidak hadir."
Baru saja Pangeran mengucapkannya ketika di depan terdengar
keramaian. Para laki-laki memandang keluar bahkan ada yang keluar
menyambut undangan yang baru datang.
"Harapanmu tidak terkabul," ejek Ratu, "Mereka datang."
Pangeran mendengus kesal.
" Para gadis itu selalu menjadi perhatian," kata Raja.
Earl adalah orang yang pertama melihat keberadaan Raja. Ia segera
mengajak putri-putrinya mendekati Raja.
"Selamat malam, Paduka," kata para gadis itu serempak.
"Selamat malam," balas Raja. Ia sudah tidak sabar bertemu dengan si
gadis bungsu. "Di mana gadis itu?"
"Maafkan kami, Paduka. Ia akan datang tetapi kedatangannya akan
terlambat." Raja kecewa mendengarnya.
"Ia tidak mau datang bersama kami. Katanya, datang bersama kami
hanya akan mendatangkan banyak masalah baginya. Ia lebih senang berangkat
sendiri," kata Nelly.
www.ac-zzz.tk "Sungguh sombong sekali dia," dengus Pangeran pada dirinya sendiri,
"Apakah dia pikir dia itu makhluk yang paling cantik di dunia ini sehingga tidak
mau datang bersama orang-orang yang lebih jelek darinya?"
"Ia sudah berjanji akan datang, ia pasti datang," timpal Janet.
"Benar, Paduka. Ia adalah orang yang selalu menepati janjinya."
"Aku percaya padamu, Countess," kata Raja tetapi Raja tidak dapat
menghilangkan kekecewaannya.
"Anda tidak perlu kecewa, Paduka. Anda masih bisa memilih yang paling
cantik di antara kami setelah kami semua berkumpul," janji Coudy, "Kami
tidak akan pergi dari sisi Anda sebelum Anda bisa memilih."
Pangeran mengeluh. Harapannya untuk segera meninggalkan gadis-gadis
ini tidak terkabulkan. Para gadis itu menatap keluar. Mereka menanti kedatangan saudara
bungsu mereka. "Apakah ia masih lama?"
"Tidak, Paduka Ratu," jawab Earl, "Setelah kereta yang mengantar kami
tiba, ia akan berangkat. Itulah janjinya."
"Sepertinya ia sudah datang, Mama," lapor Nelly. "Lihatlah itu."
12 Nelly menunjuk kerumunan para lelaki di pintu. Sesaat kemudian
tampak seorang gadis berusaha keras meninggalkan kerumunan itu. Ia
mengatakan sesuatu dengan tegas pada orang-orang yang mengerumuninya itu
dan terus melangkah. " Sheba ! Sebelah sini, Sheba !" panggil Coudy.
Gadis itu mendekat. "Sungguh menyesal aku membuka kerudung ini sebelum bersembunyi,"
gerutu gadis itu sambil membuka kain katun yang menutupi rambut hitamnya.
Pangeran tertegun mendengar suara gadis itu. Suara itu...
Ia pernah mendengar suara itu di suatu tempat. Suara lembut itu
menghantui pikiran Pangeran. Pangeran ingin melihat wajah gadis itu tetapi
para gadis keluarga Horthrouth telah mengerumuninya.
"Salah engkau sendiri menjadi gadis cantik," kata Shelvy.
www.ac-zzz.tk "Kupikir dengan tidak berangkat dengan kalian, aku tidak akan
mendapat masalah. Ternyata, aku salah. Lain kali, aku akan berpakaian seperti
seorang wanita Arab sehingga tak satupun tahu siapa yang datang."
"Engkau pasti akan tetap tampak menonjol," celetuk Emilie pula.
"Lihatlah engkau," Carmen merapikan rambut adiknya, "Dengan apa
engkau ke sini hingga tatanan rambutmu sudah berantakan?"
"Aku berkuda ke sini."
"Engkau bercanda!?" seru para gadis itu terkejut.
"Tidak," Sheba menjawab dengan tenang, "Hanya itu caranya aku bisa
menapaki jalan masuk hingga ke Hall ini sampai akhirnya aku ketahuan."
"Sudah para gadis, jangan banyak berbicara lagi," hardik Countess,
"Tidakkah engkau ingin memperkenalkan dirimu pada Paduka , Sheba ?"
Gadis-gadis itu menepi. Sang putri bungsu menatap Paduka Raja dengan senyumannya yang
cantik. "Selamat malam. Perkenalkan saya adalah putri bungsu keluarga
Horthrouth." Pangeran terkejut. Pandangan matanya tidak lepas dari wajah gadis itu.
Wajah yang cantik itu dihiasi senyum manis yang selama ini dikenalnya.
Mata hijau bening itu adalah warna mata yang terindah yang selama ini sering
ditatapnya. Wajah gadis itu mirip. Tidak, tidak hanya mirip. Tetapi gadis itu
adalah gadis yang sama dengan gadis yang dicintainya!
Pangeran tidak percaya. "Tidak!" hardik suara hatinya, "Ia bukan gadis
itu. Ia adalah makhluk menjijikkan yang selama ini kubenci!"
Walaupun Pangeran berkata seperti itu tetapi apa yang dilihatnya tidak
berkata seperti itu. Sinar mata yang lembut itu adalah milik gadis yang dicintainya. Senyum
cantik yang menawan itu adalah senyum yang dicintainya. Suara lembut gadis
itu adalah suara yang mengantarkan mimpi-mimpinya. Rambut hitam yang
bercahaya itu adalah cahaya di dalam hatinya.
Gadis itu tersenyum lembut dengan sinar mata hijaunya yang
menghanyutkan perasaan. Ia berdiri dengan anggun tanpa rasa takut di
hadapan Raja. Ia membalas pandangan mata Raja dengan pandangan lembut
tetapi penuh keberanian. Gaun putihnya yang berenda-renda merah tampak sangat manis dengan
kulitnya yang kekuningan. Rambut hitamnya terikat rapi di sisi kepalanya dan
jatuh dengan lembut di bahunya yang telanjang.
Kain satin kuning yang menjadi kerudungnya, menutupi tangannya yang
terbalut sarung tangan putih.
www.ac-zzz.tk Raja tertawa gembira. "Luar biasa!" katanya senang, "Engkau benar,
Emilie. Adik bungsumu memang cantik sekali. Aku terpesona olehnya."
"Saya benar bukan," Emilie gembira, "Semua orang mengatakan ia yang
paling cantik di antara kami. Lihatlah wajahnya yang selalu berseri ini. Aku iri
sekali. Andai aku punya kulit yang kuning kecoklatan seperti dia."
"Karena kalian tidak mau keluar bersamaku. Kalian senang berdiam di
dalam rumah daripada bermandikan cahaya matahari yang indah."
"Maaf saja, aku tidak tahan panas," balas Coudy.
"Anak-anak, tidak malukah kalian bertengkar di hadapan Paduka Raja
dan Paduka Ratu?" "Tidak ada alasan yang jelas untuk merasa malu, Papa," jawab Sheba ,
"Kalau malu pada kenyataan, lebih baik merubahnya."
"Maafkan dia, Paduka. Ia memang seperti ini," Countess merasa tidak
enak. Raja menanggapinya dengan tertawa riang. "Hebat! Hebat sekali!
Engkau sangat berani. Aku menyukaimu."
"Gadis secantik engkau mengapa tidak mau sering muncul," kata Ratu
tiba-tiba. "Itulah yang tidak disukainya, Paduka Ratu," jawab Nelly, " Sheba tidak
senang menjadi pusat perhatian seperti itu tadi."
"Tetapi ia selalu menjadi pusat perhatian di mana pun ia berada," timpal
Janet. Pangeran menatap gadis itu. Sinar matanya menunjukkan perasaan
tidak senang yang dulu pernah dilihat Pangeran ketika ia memujinya.
"Karena itukah engkau tidak senang datang ke pesta-pesta?"
Gadis itu tersenyum - membiarkan Raja mencari sendiri jawabannya.
"Sebenarnya, dulu waktu tiba gilirannya menemui Pangeran , Sheba tidak sakit tetapi ia tidak menghilang," kata
Shelvy. "Menghilang!?" "Benar, Paduka Raja. Saat itu Sheba menghilang dan ia baru pulang
beberapa hari setelahnya," Earl merasa bersalah, "Saya tidak bermaksud
membohongi Anda. Saat itu saya sedang putus asa. Saya tidak tahu harus
berkata apa pada Anda. Sehari sebelum tiba gilirannya, saya telah
mengingatkannya. Tetapi pagi hari saat tiba gilirannya, ia menghilang. Tak
seorangpun mengetahui di mana ia berada. Ia sering menghilang dan tidak
pulang selama berhari-hari."
"Apa saja yang kaukerjakan selama itu?" tanya Raja tertarik.
www.ac-zzz.tk "Ia membantu orang-orang yang miskin," lagi-lagi Emilie menyahut.
"Di antara putri-putri kami, hanya ia yang paling berbeda," kata
Countess, "Daripada menggunakan uang untuk membeli baju mewah, ia lebih
senang menggunakannya untuk membantu orang lain. Daripada datang ke
pesta, ia lebih senang berkumpul dengan orang-orang miskin."
"Benarkah itu?" Ratu tidak percaya.
"Benar, Paduka," sekarang Janetlah yang menjawab, "Hilangnya ia saat
ia harus bertemu Pangeran itu membuat ia menemukan Pienlang. Ia bukannya
menemui Pangeran malah menemui penduduk Pienlang."
"Ia merampok rumah kami," Nelly tersenyum menatap Sheba .
"Semua barang bekas yang tak terpakai di rumah, dibawanya ke
Pienlang." "Bukankah itu lebih baik daripada membiarkannya tertumpuk di
gudang?" tanya Sheba dengan kepolosan anak kecil.
"Karena itu ketika Pangeran mengumpulkan bantuan untuk penduduk
Pienlang, kami tidak dapat ikut menyumbang," jelas Carmen, "Ia tidak hanya
mengumpulkan dari rumah tetapi juga dari kerabat kami dan teman-teman
kami." "Pienlang?" Raja berpikir keras. "Sepertinya aku pernah mendengarnya." "Jadi, engkaulah orang yang telah mendahului Eduardo," kata Ratu.
"Tidak, Paduka Ratu," bantah Sheba , "Tidak ada kata mendahului untuk
membantu orang lain."
"Mengapa engkau tidak mau menemui putraku malah memilih ke
Pienlang?" "Sejak awal ia memang tidak tertarik untuk menemui Pangeran," kata
Countess, "Ketika semua saudara-saudaranya berseru gembira karena bisa
bertemu Pangeran, ia menghilang. Ketika ia mengetahuinya, ia tidak
menunjukkan kegembiraannya. Ia tidak tampak senang dengan berita itu."
"Dalam satu keluarga selalu ada yang paling aneh," kata Ratu.
"Maafkan putri saya ini, Paduka."
"Tidak apa-apa. Aku merasa senang ternyata ada gadis seperti ini di
kerajaanku. Aku berharap semua gadis seperti dia. Sangat cantik tetapi
penuh cinta kasih. Aku tak perlu bertanya lagi mengapa banyak orang yang
menyukaimu." "Ia tidak hanya cantik tetapi juga manis," keluh Earl, "Karena itu saya
tidak pernah dapat menolak permintaannya."
"Terutama bila ia membujuk dengan manis," tambah Countess.
www.ac-zzz.tk "Aku yakin semua pria mau melakukan apapun demi engkau."
"Saya tidak menyukai kata-kata itu, Paduka Raja," kata Sheba jujur,
"Maaf bila saya menyinggung perasaan Anda tetapi itulah kenyataannya."
Pangeran sudah dapat menduga jawaban itu. Sebelumnya ia pernah
mendengar sendiri gadis itu berkata seperti itu.
"Lancetlon tampaknya sangat mengagumi Anda. Saya tak heran ia
segera menyanggupi permintaan Anda dengan meninggalkan semua
pekerjaannya yang lain."
"Maafkan saya, Pangeran, bila Anda berkenan jangan berkata seperti
itu lagi. Saya tidak senang mendengarnya. Kedengarannya seperti saya
memanfaatkan pria-pria untuk mendapatkan keinginan saya."
"Bukan. Bukan itu maksud saya," kata Pangeran cepat-cepat. Setelah
itu Pangeran cepat-cepat mengganti pokok pembicaraan. Pangeran tidak ingin
gadis itu berpikir bagi Pangeran ia sama seperti para Pelangi Evangellynn yang
dibencinya itu. "Engkau tidak hanya berani tetapi juga penuh keterusterangan. Aku
menyukainya." "Gadis sepertimu tentunya sudah mempunyai kekasih," kata Ratu
menyayangkan, "Kekasihmu tentu sangat beruntung bisa memiliki gadis yang
cantik seperti engkau bukan hanya wajah tetapi juga hati. Aku ingin tahu
siapakah pria yang beruntung itu?"
" Sheba !" Seketika gadis itu menoleh. Ia tersenyum gembira melihat kedatangan
pria itu. "Irvainz!" Sheba menyambut kedatangan pria itu dengan pelukannya.
Hati Pangeran panas terbakar cemburu. Ia ingin sekali memisahkan
kedua orang itu dan berkata dengan lantang, "Ia adalah milikku!"
"Aku bersyukur sekali engkau datang."
"Ketika mendengar engkau akan datang, aku sudah tahu engkau akan
mengalami kesulitan. Oleh karena itu aku datang khusus hanya untukmu."
"Aku senang sekali." Sheba menoleh dan dengan tersenyum berkata,
"Selamat malam."
Irvainz membawa gadis itu pergi.
Pangeran menatap lekat-lekat kepergian sepasang orang itu dengan
penuh kecemburuan yang membakar hatinya. Tak sengaja Pangeran melihat
sinar aneh di mata Carmen.
"Sungguh beruntung pria itu. Siapakah dia?"
www.ac-zzz.tk "Ia adalah cucu Duke Xellz," kata Countess, "Sejak dulu mereka memang
akrab." "Mereka adalah pasangan yang serasi. Sekarang aku mengerti
mengapa Sheba tidak berminat menemui Eduardo. Sayang sekali, sungguh
sayang sekali." Countess merasa bersalah mendengar nada bicara Ratu.
"Maafkan saya," kata Pangeran tiba-tiba, "Saya permisi dulu."
"Mau ke mana engkau?" tanya Ratu.
"Aku ingin berjalan-jalan sebentar," jawab Pangeran sambil berlalu.
Pangeran ingin meredakan panas kecemburuan di dalam hatinya.
Sekarang jelaslah semuanya. Gadis itu mengatakan ia tidak mempunyai
Gadis Hari Ke Tujuh Karya Sherls Astrella di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
tunangan tetapi ia telah memiliki seorang kekasih.
Irvainz adalah pria yang tampan dan gagah. Ia pasti
membuat Sheba benar-benar mencintainya.
Sudah tertutup harapan bagi Pangeran untuk merebut cinta gadis itu.
Ketika bersamanya Sheba selalu tampak kebingungan dan selalu panik bila
disentuhnya. Tetapi ia tidak panik ketika bersama Irvainz, malah dengan
mesranya memeluk Irvainz.
Pangeran cemburu besar! Api kecemburuan membakar hatinya.
Tiba-tiba Pangeran melihat Irvainz membawa Sheba ke tempat gelap
yang terlindung dari pandangan orang lain.
Pangeran ingin tahu apa yang akan dilakukan Irvainz pada Sheba . Bila
sampai pria itu memperlakukan Shebadengan tidak baik, Pangeran akan
menghajarnya. Pangeran mengikuti kedua orang itu.
Irvainz membersihkan sebuah bangku panjang kemudian menyuruh Sheba duduk di sana . Mereka berbicara sebentar lalu Irvainz
kembali ke Hall pesta. Dari tempat persembunyiannya, Pangeran melihat kepergian Irvainz.
Pangeran melihat Irvainz menghilang di dalam kerumunan orang lalu ia
mendekati Sheba . Sheba mendengar langkah-langkah kaki mendekat. "Siapakah itu?"
tanyanya. Pangeran hanya menatap gadis itu. Ia tidak tahu harus berkata apa.
"Selamat malam, Pangeran," Sheba pertama kali menyapa, "Silakan
duduk, Pangeran." www.ac-zzz.tk "Apakah dia tidak akan marah?"
"Siapa" Irvainz?" tanya Sheba , "Irvainz tidak akan marah. Ia hanya
membantu menyembunyikan saya."
Sheba tersenyum. "Ia adalah teman yang baik. Ia selalu membantu saya
setiap kali saya mempunyai kesulitan. Ia mengetahui saya tidak senang
dikerumuni orang, karena itu ia menyembunyikan saya di sini."
Pangeran ragu-ragu. Tiba-tiba ia merasa sangat bersalah. Di hadapan
gadis itu sendiri ia telah menjelek-jelekkan para putri keluarga Horthrouth
yang juga kakak-kakaknya juga dirinya sendiri.
"Silakan duduk, Pangeran," kata Sheba , "Apakah Anda tidak lelah
terus menerus berdiri" Bila Anda terus berdiri dan orang-orang di dalam itu
mengetahui saya berada di sini, Irvainz akan marah pada Anda."
Pangeran duduk di samping Sheba . Ia tidak tahu apa yang harus
dikatakannya. Sheba juga tidak berusaha mengajak Pangeran berbicara. Ia diam
menatap orang-orang. "Mengapa engkau tidak mengatakannya padaku?" tanya Pangeran tibatiba.
"Bila saat itu saya mengatakannya, apakah Anda akan percaya?" Sheba balas bertanya.
Pangeran terdiam. Dengan pikirannya yang seburuk itu tentang para
Pelangi Evangellynn terutama sang gadis bungsu, ia pasti tidak akan percaya.
Gadis ini berbeda dengan gadis dalam pikirannya. Jauh sangat berbeda.
Kedua orang itu terdiam. Tidak ada yang berusaha berbicara.
Kesunyian ini mencengkam perasaan bersalah Pangeran. Pangeran
merasa serba salah. Ia ingin mengajak gadis itu berbicara tetapi tidak tahu
apa yang harus dibicarakannya. Sebelumnya ia bisa berbicara segala hal
dengan gadis itu tanpa perasaan aneh seperti ini.
Pangeran merasa tidak enak.
Gadis itu juga berdiam diri. Ia tidak mempunyai hal untuk
dibicarakannya. Di kejauhan seseorang memperhatikan kedua orang itu dengan penuh
keingintahuan. Tanpa sepengetahuan Pangeran, Ratu mengikutinya sejak ia
meninggalkan keluarga Horthrouth.
Sebagai seorang ibu, Ratu merasakan keanehan pada putranya setelah
kepergian Sheba bersama Irvainz.
www.ac-zzz.tk Ratu tahu Pangeran tidak menyukai para gadis keluarga Horthrouth.
Pangeran sangat membencinya, Ratu juga tahu. Tetapi Pangeran tidak penah
meninggalkan mereka sebelum Ratu benar-benar memberinya ijin.
Malam ini sikapnya sangat aneh. Ia tahu Ratu mengharapkan ia
mengajak seorang dari para gadis keluarga Horthrouth untuk berdansa
dengannya. Pangeran tahu Ratu tidak akan mengijinkannya meninggalkan
keluarga Horthrouth sebelum ada ijin darinya. Tetapi...
Pangeran meninggalkan keluarga itu begitu saja dan menganggap
mereka seolah tidak ada. Siapapun pria itu, tak peduli dia Pangeran yang keras hati atau bukan,
pasti akan jatuh cinta pada gadis secantikSheba .
Ratu sendiri merasa bila ia adalah seorang laki-laki, ia akan jatuh cinta
pada gadis itu pula. Gadis cantik itu pemberani juga penuh kelembutan.
Kecantikkannya benar-benar serasi dengan kecantikan hatinya.
Wajahnya yang cantik saja telah mempesona apalagi bila ditambah
kecantikkan hatinya yang jarang ditemui terutama pada gadis-gadis muda.
Ratu mengaku kalah pada Sheba . Dulu sewaktu ia masih muda, ia
sangat gembira setiap ada undangan tertuju padanya. Tanpa pikir panjang, ia
merengek pada orang tuanya untuk dibelikan gaun indah yang akan
dikenakannya dalam pesta itu.
Sheba sangat berbeda dengan Ratu. Ia tidak tertarik pada pesta-pesta
yang gemerlapan dengan para wanitanya yang cantik-cantik dan para pria yang
tampan. Ia tidak tertarik dengan gaun-gaun indah yang mahal.
Ratu mengagumi Sheba . Dalam pikirannya, andai gadis seperti itu
menjadi seorang Ratu, ia pasti akan menjadi Ratu yang baik dan dicintai
rakyat. Cantik, tegas, berani, lembut dan penuh belas kasih.
Ratu sangat kecewa ketika melihat Sheba pergi bersama Irvainz. Ia
begitu mengharapkan gadis itu bisa meluluhkan kekerasan hati Pangeran.
Seperti yang dikatakan orang-orang, putri bungsu keluarga Horthrouth
adalah putri yang paling cantik di antara semua putri yang lain. Ia adalah
gadis yang sangat cantik. Kecantikkannya tidak dapat terlukiskan oleh pelukis
terkenal manapun. Wajahnya yang cantik bisa dilukiskan dengan sangat indah
tetapi tidak ada seorangpun yang bisa menggambarkan hatinya yang lebih
halus dari kapas. Ratu tertarik melihat dua orang itu duduk di kegelapan. Sejak tadi
mereka tidak bergerak. Ratu tidak dapat melihat apa yang sedang dilakukan
Pangeran dan Sheba . Ratu menduga Pangeran sedang berbicara dengan gadis
menarik itu. www.ac-zzz.tk Kegembiraan meluap-luap di hati Ratu. Akhirnya ada juga seorang gadis
yang dapat meluluhkan kekerasan hati Pangeran. Ratu teringat pada Irvainz,
cucu Duke Xellz. Kembali kekecewaan menyerang Ratu.
Kedua orang itu tidak diganggu siapapun sejak tadi. Irvainz juga tidak
muncul untuk mengusir Pangeran. Itu berarti pria itu tidak terlalu peduli
pada Sheba . Harapan kembali muncul. Bagaimana hubungan Sheba dan Irvainz,
masih belum jelas. Countess tadi hanya mengatakan kedua orang itu akrab
sejak dulu tetapi tidak berarti mereka berdua adalah sepasang kekasih.
Ratu mencari-cari Countess.
Ratu menemukan Countess berbicara dengan suaminya dan beberapa
pasang orang di tepi lantai dansa.
"Anda tidak berdansa?" Ratu memulai pembicaraan.
"Terima kasih, Paduka Ratu. Kami sudah lelah berdansa," jawab mereka.
"Malam ini masih panjang. Nikmatilah pesta ini selagi waktu masih
panjang." "Kami sangat menikmati pesta ini, Paduka."
Ratu tersenyum. "Countess, bisakah kita berbicara sebentar."
"Tentu, Paduka."
"Maafkan saya, saya ingin berbicara berdua dengan Countess," kata
Ratu sambil tersenyum. Countess mengikuti langkah Ratu.
Ratu mengajak Countess ke serambi tempat ia tadi melihat kedua
orang itu. "Bagaimanakah hubungan Sheba dengan Irvainz?" tanya Ratu tiba-tiba.
"Apakah mereka saling mencintai?"
"Saya kurang mengetahui tentang hal itu, Paduka," jawab Countess,
"Sejauh yang saya ketahui, Irvainz dan Shebasangat akrab. Mereka seperti
kakak adik. Irvainz selalu menjaga Sheba dari laki-laki yang tidak
disenangi Sheba ." "Mereka bukan kekasih?" tanya Ratu lagi.
"Sepertinya tidak, Paduka. Saya tidak mengetahuinya dengan pasti,
tetapi perasaan saya mengatakan mereka bukan sepasang kekasih. Bila
mereka saling mencintai, tentu Sheba telah mengatakannya pada saya. Selama
ini ia tidak pernah membicarakan tentang itu."
"Berarti masih ada kesempatan," gumam Ratu senang. "Sekarang
lihatlah itu." www.ac-zzz.tk itu. Ratu menunjuk kedua orang yang masih tidak berpindah dari tempat
Countess berusaha mencari yang dimaksudkan Ratu.
"Lihatlah dua orang yang sedang duduk di depan semak-semak tinggi
itu," kata Ratu sambil mengarahkan telunjuknya kepada dua orang itu.
"Siapakah yang ada di sana , Paduka?" tanya Countess.
"Mereka adalah Sheba , putrimu dan Eduardo, putraku," jawab Ratu
bersemangat. Countess tidak percaya. Ia menatap lekat-lekat kedua orang itu dan
berusaha melihat sepasang wajah dalam kegelapan itu.
"Menurutmu bagaimana?"
Countess tidak dapat menjawab. Tempat mereka berada sangat gelap
dan ia tidak dapat melihat dengan jelas siapa yang ada di sana . Tetapi
melihat bentuk tubuh mereka dan baju mereka, Countess tahu mereka adalah
seorang wanita dan seorang pria.
"Dari sini aku bisa melihat sinar cinta di mata Eduardo," Ratu berkata
seperti berada dalam dunia bayangan.
Countess keheranan menatap Ratu. Ia tidak bisa melihat apapun di
kegelapan sana selain sosok dua orang. Ia tidak dapat melihat wajah Pangeran
apalagi sinar matanya. "Aku yakin sekali Eduardo jatuh cinta pada Sheba ," mata Ratu
bersinar-sinar bahagia. "Menurut saya, Anda..."
"Aku benar, bukan?" potong Ratu gembira, "Akhirnya ada juga gadis
yang bisa meruntuhkan kekeraskepalaan Eduardo."
Countess tidak dapat berkata apa-apa. Ia tadi ingin mengatakan,
"Menurut saya, Anda terlalu berlebih-lebihan." Sekarang Countess tidak tahu
harus berkata apa. Ia tidak ingin membuat Ratu yang tengah bergembira ini
kecewa. "Menurutmu apakah Sheba akan menerima bila Eduardo melamarnya?"
Countess terkejut hingga tidak dapat berkata apa-apa.
Ratu tidak sabar menanti jawaban Countess.
"Apakah Pangeran dapat menerimanya bila Anda tiba-tiba memutuskan
ia harus melamar Sheba ?" Countess bertanya hati-hati - takut membuat
kegembiraan Ratu hancur. "PASTI!" kata Ratu bersemangat, "Ia pasti bisa menerimanya.
Tidakkah engkau lihat sinar cinta di matanya yang sangat indah itu?"
www.ac-zzz.tk Countess kebingungan melihat dua orang di kegelapan itu. Ia
memincingkan mata - berusaha keras melihat sinar mata Pangeran.
"Oh, aku tidak sabar melihat pernikahan kedua orang itu," Ratu
Pendekar Panji Sakti 4 Pengemis Binal 27 Bidadari Pulau Penyu Bayangan Kematian 1
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama