Ceritasilat Novel Online

Tetangga Menyebalkan 2

Tetangga Menyebalkan Keluarga Flood Karya Colin Thomphson Bagian 2


menunggu sehingga ia mulai memakan cat kukunya.
(Satu lagi produk ungguJan dari www.cewekgenit.com yang bernama Nafsu
Palsu.) Sambil mengunyah kukunya - tanpa sadar bahwa kuteksnya sangat beracun Tracylene
melihat lubang yang ditinggalkan Dickie pada pagar rumah nomor 13.
Mungkin Jean-Claude masuk ke sana, pikir Tracylene, dan ia menyelinap masuk
ke kebun Keluarga Flood. Keadaan di sana sunyi-sangat sunyi dan gelap. Bulan bersembunyi di balik
pepohonan dan satu-satunya sinar yang tampak berasal dari sekumpulan jamur
aneh yang tumbuh di atas gundukan tanah berumput di dekat tiang jemuran. Ada
lima belas buah jamur dan mereka berpendar seperti angka-angka pada jam tua.
Tracylene berjalan terhuyung-huyung mendekat dan memerhatikan jamur-jamur
itu. Ia mendengar suara isapan dan suara sumbat botol yang terbuka ketika sebuah
jamur yang berada di antara kakinya lenyap ke dalam tanah.
Tracylene berbalik untuk kabur tapi sudah terlambat.
Gundukan rumput itu adalah makam Ratu Scratchrot dan ia sedang menikmati
makan malamnya. Makam itu terbelah dan sebuah lengan yang hanya berupa
tulang belulang terjulur ke luar dan menangkap pergelangan kaki Tracylene.
Anak itu jatuh terjerembab dan sebelum ia sempat mengeluarkan suara, lengan
kedua menjejalkan jamur-jamur yang bersinar itu ke dalam mulutnya dan mulai
menyeretnya masuk ke dalam kuburan.
Ketika semua itu terjadi Nerlin dan Mordonna sedang duduk berdampingan di teras
belakang sambil minum anggur Merlinot yang berwarna merah darah dan
menunggu bulan muncul kembali. Anak-anak mereka menonton film DVD
berjudul pemakaman Terhebat di Dunia Bagian ITI, sementara orangtua mereka
menikmati udara segar malam hari.
"Hei, lihat," kata Nerlin. "Ibumu menangkap sesuatu."
"Baguslah," kata Mordonna. "Apa itu" Kelihatannya terlalu besar untuk seekor
kucing." "Sepertinya seorang gadis."
''Ah, Ibu pasti senang sekali," kata Mordonna. "Itu salah satu makanan
kegemarannya. Kurasa itu si gadis genit, anak tetangga kita."
"Bagus sekali," kata Nerlin. "Dua sudah tewas, tinggal dua lagi."
,"Yah, semoga anak itu tidak membuat perut ibuku mulas. Aku bisa lihat kalau
keluarga itu termasuk jenis yang sukar dicerna."
Jamur itu bersinar dalam tubuh Tracylene sampai anak perempuan itu kelihatan
seperti ikan lumba-lumba listrik merah jambu. Ia mencoba berbicara dan berjanji
untuk tidak bertingkah nakal lagi apabila apa pun yang mencengkeram dirinya sudi
melepaskannya. Tracylene mencoba mengatakan bahwa ia tidak akan mencuri pakaian dalam dari
Toko Target atau berkencan dengan anak-anak berandalan atau mencuri minuman
keras milik ibunya lagi. Ia ingin mengatakan bahwa ia akan selalu mengambilkan
bir untuk ayahnya ketika diminta dan membantu ibunya melakukan apa pun yang
biasa dilakukan oleh para ibu di dapur.
Namun, tidak ada suara yang keluar'dari mulutnya. Cairan dari jamur itu mulai
mencapai ujung jari kakinya dan mengempukkannya.
Ratu Scratchrot telah lama mati dan gigi-giginya tidak sebagus dulu lagi
sehingga ia tidak bisa mengunyah makanan keras.
Tracylene menjadi semakin empuk sampai akhirnya menyerupai bayi agar-agar
raksasa bercita rasa daging manusia. Tubuhnya yang merah jambu bergoyanggoyang
terakhir kali sebelum tanah merekah dan Ratu Scratchrot menelannya
bulai-bulat. Kemudian, semuanya menjadi sunyi, disusul suara sendawa yang
sangat keras. ''Anak itu akan memuaskan selera ibu untuk sementara waktu," kata Mordonna.
"Hal yang bagus juga," kata Nerlin. "Sekarang, semakin susah menangkap kucing
untuknya, walaupun Vlad sudah menggoda mereka untuk masuk ke kebun."
"Kita kan masih bisa mencarikannya seorang tukang pos. Sudah lama ibu tidak
makan daging tukang pos."
Bulan terbit tinggi di atas kebun belakang Keluarga Flood. Nigel dan Shirley,
kelelawar vampir peliharaan Valla, terbang menghampiri anjing-anjing yang tidur
di halaman belakang rumah para tetangga.
(HaI ini membuktikan bahwa kamu harus mengizinkan anjingmu tidur di dalam
rumah setiap malam. Kamu tidak akan pernah tahu kapan seekor kelelawar vampir
akan lewat.) Nerlin dan Mordonna berayun perlahan di ayunan teras belakang selagi Ratu
Scratchrot mencerna Tracylene diiringi bunyi-bunyi sendawa dan kentut. Semakin
lama, bau yang memancar ke luar makin tak tertahankan.
"Aku ingin masuk," kata Nerlin sambil menjepit hidungnya. "Aku tidak tahu apa
yang telah dimakan gadis Dent itu, tetapi tampaknya ibumu tidak tahan
dengannya." "Haruskah kusiram kuburannya dengan obat sakit perut?" tanya Mordonna.
"Ide yang bagus, tapi yang pasti, jangan menyalakan korek api."
Di Sini Terbaring Bab 10 Nyonya Dent tidak menumpukkan sepiring burger, kentang goreng, dan kacang
polong untuk Tracylene setiap hari - seperti yang ia lakukan untuk Dickie.
Nyonya Dent tidak menyukai anak perempuannya. Ia bahkan merasa agak senang karena
anaknya tidak berada di rumah.
"Gumpalan lemak tak berguna," kata Nyonya Dent. "Ia pasti pulang nanti."
"Siapa?"" tanya Tuan Dent. "Tracylene, ambilkan sebotol bir."
"Ia tidak ada di sini," kata Nyonya Dent.
"Kalau begitu, kau yang ambilkan aku bir."
"Jika memang masih ada bir yang tersisa, aku pasti sudah menyuruhmu
mengambilnya sendiri, tetapi polisi sudah membawa pergl semua bir," kata
Nyonya Dent. "Apa" Maksudmu mereka mencurinya?" tanya Tuan Dent.
"Ya." "Kalau begitu aku akan laporkan mereka
pada polisi. Mereka tidak boleh lolos begitu saja."
Nyonya Dent tidak mendengarkan suaminya. Babak final Kejuaraan Pro-Selebriti,
Lihat Berapa Banyak Burger Yang Dapat Kalian Makan Dalam Lima Menit
Selama Duduk Dalam Bak Mandi Berisi Kacang baru saja dimulai.
Ketika T uan Dent rnenghubungi kantor polisi, mereka mengatakan ia boleh saja
datang mengambil bir miliknya, namun semua minuman itu sudah menguap karena
seseorang telah mencuri semua tutup botolnya.
Ketika tayangan iklan makanan beku siap saji super-sehat dan seratuspersentanpa-rasa muncul di layar, Nyonya Dent bangkit dan menyambar gagang
telepon dari tangan suaminya. "Sekarang anak perempuanku juga menghilang," katanya kepada Sersan
LeDouche. Kemudian, keheningan menyusul. Sersan itu ternyata salah seorang pacar
Tracylene dan ia tidak dapat memutuskan apakah ia harus merasa senang atau
sedih atas berita hilangnya gadis itu. Hubungannya dengan Tracylene selalu agak
aneh dan rumit. Misalnya, pada suatu malam, mereka menonton film, tapi hari
selanjutnya ia harus menangkap Tracylene karena mengutil.
LeDouche memutuskan bahwa hidupnya tidak akan menjadi terlalu rumit jika ia
tidak terlalu serius mencari Tracylene.
''Ayolah, Nyonya Dent," katanya. "Jangan terlalu khawatir. Aku yakin Tracylene
akan segera pulang."
''Aku tidak khawatir," kata Nyonya Dent.
"Aku akan segera ke rumah Anda," kata Sersan LeDouche.
"Oh, tidak usah repot-repot," kata Nyonya Dent. "Sebenarnya, aku tidak terlalu
ingin Anda menemukannya."
"Kalau begitu, kenapa Anda menelepon kami?" tanya si sersan. Ia mulai curiga.
"Yah; aku tidak ingin Anda mengira kami yang bersalah. Tahu kan, kalau nanti
Anda menemukan jasadnya yang rusak di suatu tempat."
"Kenapa Anda pikir jasadnya telah rusak?" kata si sersan yang bertambah curiga.
''Anu, yah . . . Aku tidak tahu. Tetapi kalau ada tayangan tentang anak remaja
yang hilang, biasanya jasad mereka telah hancur," kata Nyonya Dent yang kedengaran
semakin bersalah. "Mungkin saja ia hanya kabur bersama salah seorang
pacarnya." ''Aku rasa Anda terlalu banyak menonton televisi," kata LeDouche.
"Jangan bodoh," kata Nyonya Dent. "Mana ada orang yang terlalu banyak
menonton televisi?" Sersan itu tiba dua menit kemudian dan memeriksa kamar Tracylene dengan
saksama. Ia tidak menemukan petunjuk penting, namun ia berhasil menemukan
barang yang ia cari-cari: buku harian milik Tracylene.
LeDouche membaca beberapa halaman pertama, mempelajari beberapa kata kasar
teranyar, dan membaca hal-hal yang membuatnya risih. Ia bermaksud menyobek
bagian yang menyebut-nyebut namanya, tetapi ia memutuskan menyimpan buku
harian itu untuk dibaca nanti di tempat tidur sambil ditemani segelas minuman
cokelat panas. "Kapan Anda terakhir kali melihat anak Anda?" tanyanya pada Tuan dan Nyonya
Dent. "Tidak tahu," kata Tuan Dent. "Ambilkan aku sebotol bir, dong."
"Aku juga mau," kata si sersan.
''Ambil sendiri. Acara televisiku sudah hampir mulai," tukas Nyonya Dent.
Sersan itu kembali ke kantornya dan menulis laporan di sebuah buku istimewa
untuk orang-orang hilang. Bukan buku catatan orang biasa yang hilang, melainkan
buku istimewa dengan kata kode pada bagian sampul: PAPK (yang merupakan
singkatan dari Pecundang Asli dan Penjahat Kambuhan, sebuah kode istimewa
polisi yang berarti setiap orang yang mencoba menemukan siapa pun yang
terdaftar dalam buku itu akan segera ditahan).
Penjelasan mendetail tentang Tracylene Dent ditulis di sebelah halaman yang
memuat keterangan tentang hilangnya Dickie.
Tuan dan Nyonya Dent tidak butuh waktu lama untuk melupakan kedua anak
mereka karena memang begitulah mereka. Kedua orang itu tetap saling berteriak,
berkelahi, dan menimbun kebun mereka dengan mobil-mobil bekas serta sampah
serta melemparkan botol-botol kosong melewati pagar rumah ke arah kebun
belakang Keluarga Flood. Bahkan setelah setengah dari keluarga mereka
menghilang, Keluarga Dent masih tetap bertingkah seperti tetangga dari neraka.
Di Sini Terbaring BAB 11 "Dua sudah tewas; tinggal dua lagi," kata setelah Nerlin menyampaikan apa yang
terjadi pada Tracylene. "Yang mana lebih dahulu?" tanya Mordonna. "Yang laki-laki atau perempuan?"
"Yang laki-laki lebih sering membuat keributan," kata Merlinmary.
''Aku tidak yakin tentang hal itu," kata Winchflat. "Yang perempuan - juga
selalu menyetel televisinya keras-keras sepanjang malam."
"Benar juga," kata Nerlin.
"Kita punya tiga pilihan," kata Mordonna. "Yang laki-laki terlebih dahulu, yang
perempuan terlebih dahulu atau mereka berdua bersama-sama."
Ternyata semua itu diputuskan oleh beberapa p...
(tidak ada tulisannya dalam ebook pdfnya-ed) kemudian. Tuan dan Nyonya Dent
baru saja selesai bertengkar - seperti yang biasa mereka lakukan setiap Sabtu
malam. Kali itu, Nyomya Dent terkunci diluar rumah, di kebun belakang, dengan
hanya mrngenakan pakaian dalam di tengah guyuran hujan, sedangkan Tuan Dent
tinggal di dalam rumah dengan televisi menggelegar begitu hebat sehingga ia tida
dapat mendengar istrinya.
Itulah pertama kalinya Tuan Dent dapa menonton acara televisi yang benar-benar
ia kehendaki. Ia memang memiliki sebuah pesawat televisi di dalam gubuk di suatu
kebun. Namun gubuk itu berjarak limapuluh metet dari rumah dan brjalan ke sana
membuatnya sangat lelah sehingga ia akan langsung jatuh tertidur saat sampai.
Nyonya Dent mulai menjerit-jerit seperti biasa sambil melemparkan batu bata ke
jendela, berteriak lagi, menggedor pintu belakang, dan meraung-raung. Sekarang,
ia terkapar di atas rumput seperti orang mabuk dan menangis sejadi-jadinya. Ia
mengatakan bahwa tidak seorang pun mencintainya. Entah pada siapa mengatakan
semua itu. Semua orang tahu bahwa tidak seorang pun mencintai Nyonya
DentSementara itu Rambo, si pudel, yang saat ini sedang mencoba membunuh sandal
sebelah kiri milik Nyonya Dent.
Nyonya Dent mencoba kembali bangkit berdiri. Ia malah terjerembap dengan
wajahterbenam dalam genangan air dan jatuh tertidur di bawah semak-semak.
Kepalanya terjulur melewati lubang pagar tempat Dickie dan Tracylene telah
menghilang. Beberapa malam datang dan pergi; Nyonya Dent terus mendengkur
seperti seekor babi yang menderita sinusitis akut.
Selain Betty, yang tidur sepanjang malam seperti orang normal, anggota Keluarga
Flood yang lain hampir tidak pernah tidur.
Malam hari adalah saat mereka melakukan hal-hal rahasia yang istimewa seperti
yang dilakukan penyihir lain di seluruh penjuru dunia.
Mantra-mantra, kutukan-kutukan, mengubah diri mereka menjadi kelelawar hitam
raksasa, mengisap darah, menonton acara belanja pada pukul tiga pagi, dan
berkelana dengan sapu terbang hanyalah beberapa contoh dari hal-hal yang
dilakukan para penyihir di tengah kegelapan malam.
Dengkuran Nyonya Dent mengganggu aliran sihir. Sapu terbang Mordonna
menjadi pengki dan sapu ijuk. Valla ,menumpahkan segelas darah yang paling
mahal ke atas buku 'mantranya sehingga menimbulkan hal-hal yang tidak
diinginkan, dan Nerlin mulai menelepon saluran belanja untuk membeli dudukan
handphone dari bahan kristal buatan tangan berhiaskan jalinan benang emas 24
karat pada bagian permukaannya.
''Apakah ada yang sedang menggergaji pohon di luar?" tanya Mordonna yang lega
karena ia hanya berada satu meter di atas tanah saat sapu terbangnya berubah
wujud. "Bukan, itu dengkuran Nyonya Dent," kata salah seorang anaknya.
''Aduh, suara dengkurannya bahkan bisa membangkitkan orang mati," kata
Mordonna. "Di kebun belakang kita lagi."
"Ya Tuhan, semoga jangan sampai terjadi," kata Nerlin. "Keadaan sudah cukup
gawat kalau ibumu terbangun, tak peduli seberapa cantiknya ia. Tetapi kalau
Nyonya Dent sampai membangunkan Paman Cloister, juga semua pintu neraka
pasti akan terbuka."
''Apalagi kalau Eyang Buyut Lucreature yang bangun," kata Mordonna.
"Winchflat, tolong keluar dan tutup mulut perempuan itu, anak manis."
"Untuk sementara ,atau selamanya?" tanya Winchflat. "Bikin dia kesakitan - atau
tidak?" "Terserah kau," kata Nerlin.
Winchflat menuju kebun dan menemukan kepala Nyonya Dent terjulur masuk
lewat pagar. Wanita itu sekarang terbaring telentang di atas semak berduri
dengan mulut menganga. Seperti biasa, wajahnya coreng-moreng akibat gincu yang berantakan. Winehflat
meraup dua genggam tanah dan mengueurkannya ke mulut Nyonya Dent.
Wanita itu tersedak, menyemburkan tanah itu, dan membuka matanya. Sosok
Winchflat yang kurus dan tampak sakit--sakitan membuat wanita itu ketakutan
setengah mati. Dengan mulut penuh tanah, ia berteriak sekeras-kerasnya; yang
berarti: ia tidak bisa berteriak sarna sekali. Nyonya Dent berbalik memuntahkan
tanah dari mulutnya, dan melarikan diri kembali ke kebunnya. Hal terakhir yang
ia lihat ketika ia menggeliat pergi adalah sesuatu yang merah rnengilap. Benda itu
setengah terhalang oleh kaki Winchflat yang panjang, tetapi ia yakin dengan apa
yang ia lihat. Benda itu adalah salah satu sepatu hak tinggi milik Tracylene.
Tiba-tiba, Nyonya Dent rnenjadi hampir setengah cerdas, namun ia tidak
rnengatakan apa-apa. Ia menggeliat mundur rnelewati pagar, tetapi semuanya
sudah terlambat. Winchflat sadar bahwa Nyonya Dent telah melihat sepatu itu.
"Kita harus membereskannya," kata Mordonna ketika Winchflat kembali ke
rumah. "Bagaimana mungkin kita bisa melupakan sepatu itu?" kata Nerlin.
"Tidak tahu. Ibu pasti memuntahkannya kembali," kata Mordonna.
"Kukira ia menyukai sepatu."
"Bukan yang berwarna merah," kata Mordonna. "Mereka membuatnya
bersendawa." Nyonya Dent berjalan terhuyung-huyung ke arah pintu belakang rumahnya,
memuntahkan tanah, dan menangis; bukan karena mengetahui bahwa anaknya
mungkin telah mati; .juga bukan karena pengalaman mengerikan bersama


Tetangga Menyebalkan Keluarga Flood Karya Colin Thomphson di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Winchflat. Bukan. Ia menangis katena menyadari bahwa dirinya telah tertidur
selama, tiga jam - dan melewatkan episode final Acara Permak Penampilan
Selebriti Yang Teramat Sangat Tolol, Gemuk, dan Jelek, di mana mereka akan
mengganti otak seseorang dengan silikon. Nyonya Dent telah menantikan acara itu
selama satu minggu, dan sekarang hidupnya hancur karena telah melewatkannya.
Karena saat itu adalah Sabtu malam, Nyonya Dent melakukan apa yang biasa ia
lakukan setelah bertengkar hebat dengan suaminya.
Ia mulai meraung-raung di pintu belakang sampai Tuan Dent - yang pingsan di
bawah meja dapur - di tengah genangan muntahan Sabtu malamnya yang sudah
rutin - terbangun dan membiarkan istrinya masuk. Kemudian, mereka berdua akan
menangis tersedu-sedan dan mengatakan betapa mereka sangat mencintai satu
sama lain dan berjanji tidak akan saling menyakiti sampai Sabtu yang akan
datang. *** Ketika Nyonya Dent terbangun keesokan harinya pada pukul tiga sore, ia teringat
pada sepatu merah itu dan mengangkat gagang telepon.
Sersan LeDouche sedang tidur siang ketika telepon berbunyi. Sejak Dickie dan
Tracylene menghilang, Sabtu malam menjadi lebih santai. Tidak ada yang
melempari jendeia kantor polisi dengan batu bata. Dan tanpa kehadiran Tracylene
yang mengatakan betapa ia sangat mencintai LeDouche sambil muntah ke dalam
helm polisinya setiap Jumat malam, sersan itu bisa tidur lebih lama selama
giliran jaga di akhir pekan. Sekarang, wanita keparat itu meneleponnya lagi.
"Sersan, " Nyonya Dent menangis di telepon. Orang-orang aneh di sebelah
rumahku membunuh anakku, eh, eh .. .. " .
"Tracylene." kata Si sersan.
"Ya, benar," kata Nyonya Dent. "Aku melihat sepatunya di kebun belakang
mereka. " "Baiklah. Aku akan memeriksanya."
Di Sini Terbaring BAB 12 Sersan LeDouche tidak pernah berkunjung ke rumah Keluarga Flood, atau berniat
pergi ke sana. Tempat itu membuatnya merinding.
Tetapi setelah Nyonya Dent meneleponnya tentang sepatu itu, si sersan tidak
punya pilihan lain. Jika ada bukti pelanggaran hukum, hilangnya Dickie dan Tracylene tidak bisa
dihiraukan begitu saja. LeDouche terpaksa menghapus nama kedua orang itu dari
buku PAPK dan menulis ulang di buku catatan yang berisi nama orang-orang biasa
yang hilang. Dan itu berarti ia harus bertindak, misalnya membongkar atau menutupi fakta
tergantung mana yang lebih mudah dilakukan.
LeDouche memarkir mobil dinasnya di depan rumah nomor 21 dan berjalan ke
arah gerbang rumah Keluarga Flood. Gerbang itu terbuka kurang dari sedetik
sebelum ia menyentuhnya dan langsung menutup setelah LeDouche berjalan
melewatinya. Polisi itu berbalik untuk membukanya, tetapi gerbang itu malah
menggeram padanya. "Masuk, Empat-Dua," katanya ke arah walkie-talkie. "Empat-Dua" adalah nama
panggilan rekannya yang menunggu di dalam mobil.
(Nama sebenarnya adalah Empat-Satu, atau Peter Lawrence Henry Empat-Satu,
tepatnya.) "Halo, Sersan," jawab Empat-Dua.
"Pintu gerbang di sini baru saja menggeram padaku, Empat-Dua;" kata si sersan.
"Tentu saja, Sersan."
Sersan LeDouche berani bersumpah bahwa ia baru saja mendengar pintu gerbang
itu tertawa, tetapi ia memutuskan tidak mengatakannya pada Empat-Dua. Si sersan
berjalan melalui jalan setapak ke pintu depan dan kurang dari sedetik sebelum
jarinya menyentuh tombol bel pintu, bel itu sudah berbunyi.
Pintu itu segera terbuka dan sesuatu yang kecil, gelap, serta berambut lebat
berdiri di ambang pintu sambil menggoyang-goyangkan bokongnya. Itu adalah Satanella.
"Apa maumu?" tanya Satanella.
"Eh, umm," kata si sersan sambi! melongok ke dalam untuk melihat siapa yang
berbicara dengannya. "Di bawah sini," kata Satanella. "Aku mungkin terlihat seperti anjing, tetapi
itu bukan berarti aku seekor anjing. Kau mau apa?"
"Benar, ya, baiklah . . .. Apakah, eh, tuanmu atau nyonyamu ada?" tanya
LeDouche yang tidak percaya dirinya sedang berbicara dengan seekor anjing.
Sersan itu berharap tidak ada seorang pun yang melihatnya saat itu.
"Tunggu di sini, " kata Satanella dan berlari masuk ke rumah.
"Empat-Dua, kau masih di sana?"
"Ya, Sersan. Aku baru saja berbicara dengan seekor anjing. Bicaranya benar-benar
bagus dan kata-katanya- "
"Yah, yah, baguslah," kata Empat-Dua lewat radio mobilnya sambil meraih telepon
genggamnya. Ia bertanya-tanya ia harus menunggu berapa lama sebelum mobil
ambulans tiba dengan dokter yang membawa obat bius terampuh dan jaket
pengaman untuk orang gila.
"Selamat sore," kata Mordonna yang sekonyong-konyong muncul di hadapan
LeDouche. "Ada yang bisa kami bantu?"
Sersan LeDouche langsung terpesona. Mordonna dengan sengaja telah melepaskan
kacamata hitamnya, dan sudah menjadi rahasia umum bahwa siapa saja yang
menatap langsung ke matanya akan jatuh cinta padanya.
Nerlin sengaja melakukan itu beberapa kali setiap hari.
"Am, um, eh, um," si sersan tergagap-gagap dan mengikuti Mordonna ke dapur
seperti anak anjing penurut.
"Silakan duduk dan beritahu aku ada, masalah apa," kata Mordonna.
"Yah, istriku tidak bisa memahamiku; prestasi anakku, Vicki, sangat buruk, dan
kepalaku mulai membotak," kata si sersan.
(Sebenarnya, istri si sersan sangat mengerti apa yang terjadi dengan suaminya.
Anak mereka, Vicki, berada di kelas yang sama dengan Tracylene, sehingga
Nyonya Le Douche tahu apa yang telah diperbuat suaminya.)
"Bukan, bukan. Maksudku, mengapa Anda berada di sini?"
"Oh; benar sekali. Mengapa aku berada di sini?" tanya si sersan. "Mengapa kita
semua berada di sini" Apa maksud. dari semua ini?"
"Bukan itu. Mengapa Anda datang ke rumahku?"
"Sepatu," jawab si sersan. "Sepatu merah. "
"Sepatu ini?" tanya Mordonna sambil mengangkat sepasang sepatu berhak tinggi.
"Sepatu Tracylene. "
"Benar, anak perempuan genit itu. " Mata Mordonna menyipit ketika ia berbicara.
Ia mengenakan kembali kacamata hitamnya dan membebaskan polisi malang itu
dari pengaruh sihirnya. "Ibuku amat menikmati anak itu, " tambah Mordonna.
"Ibumu?" tanya LeDouche.
"Benar, ibuku. Ia dikubur di kebun belakang. Apakah Anda ingin menemuinya?"
"Menemuinya" Dikubur . .. ia sudah mati?"
"Tentu saja ia sudah mati, " kata Mordonna. "Kita tidak menguburkan orang yang
masih hidup, bukan?"
(Sebenarnya, Paman Mordonna, Count Septic Von Pus, pernah dikubur hiduphidup
selama setahun sebagai hadiah ulang tahunnya. Ternyata, ia sangat
menyukainya sehingga ia meminta untuk tetap dikuburkan selama lima puluh
tahun berikutnya sampai ia mati. Kemudian, jasadnya digali dan dikremasi.)
"Yah, tetapi, tidak ada tapi-tapi-tunggu sebentar. Aku harus bicara dengan
rekanku." Sersan itu menghidupkan walkie-talkie sambil berlari di sepanjang lorong rumah
itu. "Empat-Dua, kau masih di sana?"
"Eh, iya," jawab Empat-Dua dengan hati-hati. Ambulans yang ia panggil baru akan
tiba sepuluh menit, jadi ia harus berpura-pura selama itu.
''Aku butuh bantuan beberapa polisi bersenjatakan? sekop," kata LeDouche.
"Tentu saja," kata Empat-Dua pelan-pelan.
"Kurasa gadis itu dikubur di kebun belakang dan mungkin, keluarga ini juga telah
mengubur seorang wanita tua hidup-hidup," kata si sersan.
"Baik. Bagus sekali. Pekerjaan yang bagus, Sersan," kata Empat-Dua. "Tidak ada
lagi binatang atau pintu pagar yang berbicara di sana?"
"Tidak, tidak. Pokoknya, segera minta bantuan seperti yang telah kuperintahkan
tadi," kata LeDouche.
"Jangan khawatir, Sersan. Aku sudah melakukannya. Mereka akan datang
beberapa menit lagi. Anda mengulur-ulur waktu saja."
"Baiklah. Kalau begitu, semua beres," kata Si sersan sambil berjalan kembali ke
dapur Keluarga Flood. "Mungkin kita bisa minum teh."
"Teh" Teh" Sepertinya kami tidak mempunyai teh di sini," jawab Mordonna.
"Yang ada hanya setetes darah kelelawar dingin yang sangat lezat."
"Ah, ya sudah. Aku minta segelas air saja."
"Baiklah. Segelas air dingin yang enak sekali dari lemari es baru kami," kata
Mordonna. ''Apakah Anda menginginkan sebutir mata kodok di dalam minuman Anda?"
''Ah, tidak usah repot-repot. Aku sebenarnya tidak begitu haus," kata si sersan.
"Mungkin kita lihat-lihat kebun belakang saja."
"Boleh. Aku telah memberitahukan kedatanganmu kepada ibuku ketika Anda
sedang menelepon tadi. Mari."
Mereka berjalan ke luar dan seperti yang telah dikatakan Mordonna, ada sebuah
makam tepat di tengah-tengah kebun di dekat tiang jemuran.
"lni polisi yang aku ceritakan tadi, Bu," Mordonna berteriak ke arah makam itu.
Selama beberapa saat, hanya ada keheningan. "Oh, baiklah, Bu."
Sambil berbalik ke arah Le Douche, Mordonna menambahkan, "Maaf, aku harus
berteriak. lbu sudah agak tuli. Tampaknya ia ingin bersalaman dengan Anda."
"Tentu," kata si sersan. Kemudian, ia berjalan ke arah makam itu.
Tanah terbuka dan sepotong tulang lengan terjulur ke I uar.
"Kata ibu kau cukup menjabat tangannya. Ia hanya mengizinkan para penyihir
mencium tangannya." Sang sersan langsung jatuh pingsan.
Ketika Empat-Dua, tiga petugas paramedis, dan seorang dokter tiba lima menit
kemudian, Sersan LeDouche telah terbaring di sofa ruang tamu Keluarga Flood. la terus
menggumam pada diri sendiri dan pada walkie-talkie miliknya.
"Aku sangat menyesal atas semua kejadian ini, Nyonya," kata sang dokter. "Semua
ini akibat tekanan pekerjaan."
"Aku mengerti," kata Mordonna sambil melihat dari balik kacamata hitamnya.
Satanella berpura-pura membuat suara dengkingan riang ketika salah seorang
petugas paramedis menggelitik perutnya.
Dokter memberi si sersan obat tidur yang sangat kuat. Mereka memakaikan jaket
pengaman pada tubuhnya dan membawanya ke rumah sakit jiwa.
Istri dan anak-anaknya mengatakan bahwa mereka akan lebih berbahagia hidup
bersama Empat-Dua, yang baru saja naik pangkat dan bukan termasuk jenis lelaki
yang mempunyai banyak pacar.
Sersan LeDouche beristirahat cukup lama dan ia diberi obat aneh dalam dosis yang
sangat besar serta terapi kejut listrik di Rumah Sakit Sunshine yang
diperuntukkan bagi mereka yang mengalami tekanan berat, sebelum akhirnya dipensiunkan dan
tinggal seorang diri di tepi pantai, di sebuah flat kecil yang lembap yang tidak
mempunyai pemandangan langsung ke laut.
Kadang-kadang, beberapa tahun kemudian, ia masih sering berteriak dan terbangun
dari tidurnya karena ia yakin apa yang telah ia dengar dan lihat bukan khayalan
belaka. Dan ia juga tidak ragu bahwa Keluarga Flood telah membunuh Tracylene, dan
mungkin juga Dickie, dan bahwa mereka telah menjegal karirnya yang sangat
cemerlang, jauh sebelum ia mencapai puncaknya.
Keinginan untuk membalas dendam mengakar dalam hatinya. Suatu ketika, suatu
saat nanti, ia akan membalas mereka.
Di Sini Terbaring BAB 13 Beberapa bulan setelah Sersan LeDouche pergi, Nyonya Dent masuk ke kamar
tidur Tracylene dan mengenang saat-saat ia masih memiliki anak perempuan. Tuan
Dent sudah memuat kamar tidur Dickie dengan motor usang, beberapa ember
pelumas, dan seribu dua ratus dua puluh tujuh kaleng bir kosong.
Sejak membawa burung parkit Tracylene ke dapur - di mana si burung bertambah
gendut karena selalu menyantap remah-remah pizza dan terus-menerus memberi
tahu Tuan Dent bahwa ia perlu memakai gincu lebih tebal - kedua orangtua itu
tidak pernah masuk ke kamar Tracylene lagi.
Apa kira-kira yang sudah terjadi pada Tracylene, pikir Nyonya Dent, dan
kemudian ia kembali teringat pada sepatu merah itu.
Ia menelepon kantor polisi, tetapi semenjak kejadian yang melibatkan Sersan
LeDouche, pihak kepolisian telah menetapkan kebijakan baru yaitu berpura-pura
bahwa Keluarga Dent tidak pernah ada. Seluruh keluarga itu hanya khayalan si
sersan belaka. "Maaf, Nyonya," kata mereka kepada Nyonya Dent. "Kasus itu sudah ditutup."
"Tetapi anakku," kata Nyonya Dent. "Ia masih menghilang."
"Selamat," kata polisi yang menerima telepon dan menutupnya.
Sebenarnya Nyonya Dent tidak terlalu peduli pada masalah itu. Ia lebih tertarik
untuk, mengetahui apakah ada kategori burung parkit tergemuk dalam acara
Guinness World Records di televisi. Namun malam itu, ketika kebanyakan orang
di seluruh dunia sedang terlelap, Nyonya Dent memutuskan untuk menyelinap
masuk ke kebun belakang Keluarga Flood melalui lubang di pagar.
Suasana kebun itu sepi seperti kuburan. Hal tersebut sama sekali tidak
mengherankan karena ada banyak orang yang dikubur di sana.
Ajaibnya, sepatu merah itu masih ada di sana. Nyonya Dent melepas sandalnya
dan mengenakan sepatu itu. Ia mungkin sudah membayangkan kisah Cinderella
kalau saja kata Cinderella tidak terlalu rumit untuk diproses otaknya.
Di lantai atas, di dalam salah satu kamar tidur di belakang, Winchflat, si
genius komputer dalam keluarga, sedang melakukan apa yang biasa ia lakukan tiap
malam: menguntit orang-orang asing di seluruh dunia lewat internet. Saat tengah
malam menjelang di salah satu chatroom, Winchflat akan pergi ke zona waktu
yang berbeda. Di dalam dunia maya, nama Winchflat sudah menjadi legenda. Ia
dapat masuk ke mana pun dan suatu kali, ia pernah membuat seantero Amerika
bangkrut hanya dalam satu malam, dan baginya, hal itu hanya untuk
bersenangsenang. Winchflat mengembalikan semua uang itu keesokan harinya, tetapi
tidak sebelum tiga ratus empat orang akuntan dan manajer bank yang bangkrut bunuh
diri - sebuah bonus yang sama sekali tidak pernah ia bayangkan.
Winchflat telah membuat semua orang miskin sedikit bertambah kaya dan semua
orang kaya menjadi sedikit lebih miskin.
Tentu saja kejadian itu tidak pernah terungkap, tetapi semua hacker tahu bahwa
Winchflat (atau Si Trixie Nakal, namanya di dunia maya) yang berada di balik
semua itu. Pada malam ketika Nyonya Dent menyelinap masuk ke kebun belakang mereka,
Winchflat sedang berdiri di depan jendela sambil minum Cola Berkafein Sangat
Tinggi. Ia melihat ke bawah dan melihat Nyonya Dent berjalan terantuk-antuk di
kebun dengan mengenakan sepatu hak tinggi yang telah mereka tinggalkan sebagai
umpan. Winchflat segera memberi tahu yang lain.
"Kuda nil sudah mendarat. "
"Baiklah," kata Nerlin, "tetapi kita belum memutuskan ipa yang harus dilakukan
terhadapnya. " Ibuku sedang lapar," kita Mordonna.
"Tidak ah, membosankan," kata Morbid.
Silent mengangguk-angguk dengan bersemangat.
"Kita harus melakukan sesuatu yang bisa kita nikmati bersama," kata Satanella.
"Lagi pula, gumpalan lemak itu tidak terlalu baik untuk dimakan, bahkan oleh
orang yang sudah mati seperti nenek sekalipun."
"Sesuatu yang agak nyeni, dong," usul Betty.
Ia yang paling kreatif dalam keluarga. "Mungkin kita dapat mengubahnya menjadi
pohon buah-buahan atau bak mandi air panas."
"Bisa kaubayangkan bagaimana rasa buahnya nanti?" kata Valla. "Wuueek. Kalau
bak mandi, boleh juga. Maksudku, tampangnya memang sudah mirip bak mandi."
"Jangan. Jangan. Aku tahu," kata Nerlin. ''Apa yang selalu dilakukan wanita itu
sehingga kita semua merasa jengkel?"
"Bernapas?" tanya Winchflat.
"Bukan, tetapi menyetel TV keras-keras sepanjang siang dan malam hari. Jadi,
mengapa kita tidak mengubahnya menjadi televisi plasma layar datar super
mewah?" "Mungkinkah kita sekaligus mendapatkan efek suara surround dengan pengeras


Tetangga Menyebalkan Keluarga Flood Karya Colin Thomphson di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

suara di sekeliling ruangan?"
"Tentu saja," kata Nerlin.
"Bolehkah kami yang melakukan itu?" tanya si kembar.
"Jangan. Aku saja. Aku!" kata Merlinmary.
"Ayo kita undi," putus Nerlin. "Semua ambil pensil dan kertas, dan siapa pun
yang bisa menggambar sedotan yang paling panjang,la yang menang."
(Kamu mungkin bertanya-tanya mengapa bukan Nerlin saja yang melakukan sihir
itu. Yah, akan kuberitahukan sebuah rahasia besar yang tidak diketahui oleh
siapa pun dari golongan non-penyihir. Rahasia ini juga akan menjelaskan mengapa
Nerlin membawa Merlinmary bersamanya ketika ia berbicara dengan Tuan Dent,
dan mengapa Merlinmary yang mengubah Rambo menjadi seekor pudel. Sebelum
aku mengatakannya, kamu harus berjanji dalam hati untuk tidak membocorkan
rahasia ini kepada siapa pun.
Jika kamu membaca cerita-cerita tentang penyihir, mulai dari Merlin sampai Harry
Potter, kamu akan melihat bahwa kebanyakan penyihir tidak menikah dan
mempunyai anak. Kamu mungkin saja berpikir bahwa hal itu terjadi karena para
penyihir bertampang jelek.
Namun, bukan itu masalahnya. Kebanyakan penyihir wanita sebenarnya
berpendapat bahwa para penyihir pria bertampang keren dan tampan.
Tidak, alasan sebenarnya: ketika seorang penyihir dilahirkan, anak itu menyerap
sedikit kekuatan sihir dari orangtuanya. Saat anak itu tumbuh dewasa, kekuatan
sihirnya juga bertambah, tetapi kekuatan, yang diberikan sang ayah tidak akan
kembali ke dirinya. Hal itu berarti kekuatan sihir Nerlin, yang sudah mempunyai
tujuh anak, telah berkurang banyak.
Tidak peduli bagaimana anak itu dibuat di dalam laboratorium, dicangkok seperti
tanaman, atau dibuat seperti layaknya manusia biasa - seorang penyihir tetap
akan kehilangan kekuatannya. Sekarang, satu-satunya hal yang dapat dilakukan Nerlin untuk mengubah manusia
adalah menjadikannya tanaman dalam pot. fa bahkan telah kehilangan kekuatan
untuk mengubah manusia menjadi katak atau kodok.
Ketika orang-orang memanggilnya Merlin yang selalu saja terjadi - Nerlin
menjelaskan bahwa huruf N muncul setelah huruf M. Oleh karena itu, ia sendiri
muncul setelah Merlin. Karena itulah ia dipanggil Nerlin. Orang-orang pintar hanya akan memandangnya
dengan bingung dan menganggukkan kepala.
Sedangkan orang-orang bodoh akan melihatnya dengan pandangan mencemooh
dan bertanya kepadanya mengapa anak-anak lelakinya tidak diberi nama Oerlin,
Perlin, atau Qerlin. Orang-orang seperti itu biasanya dikutuk tanaman geranium.
"Tidak dapatkah kau mengubah mereka jadi daun-daunan berkhasiat seperti
peterseli, daun mint, dan tumbuhan belladonna yang mematikan?" Mordonna
selalu bertanya. "Aku benci bunga-bunga geranium berwarna terang ceria dan
menjijikkan. " Keluarga Flood adalah keluarga yang sangat akrab dan penuh cinta sehingga
mereka selalu memastikan bahwa tidak ada seorang pun yang akan menemukan
rahasia Nerlin. Pada dasarnya, memang tidak mungkin ada yang bisa menemukan rahasia itu.
Nerlin bertubuh tinggi besar; ia mengenakan jubah besar berwarna hitam dan
terlihat sangat kejam. Hanya orang tolol yang akan berkata, ''Kau tidak punya
kekuatan sihir, kan" dan mereka pasti akan langsung menjadi tanaman pot.
Kehilangan kekuatan sihir membuat Nerlin agak tertekan. "Aku sudah kehilangan
kekuatan sihirku, " katanya kepada Mordonna ketika mereka sedang berdua saja.
"Bagaimana kau dapat meneintai seseorang yang tidak memiliki kekuatan sihir
seperti diriku?" ''Kau akan selalu dapat menyihirku, Sayang," Mordonna meyakinkan Nerlin.
"Pernahkah kau berpikir tentang. bunga krisan" Mereka jauh lebih indah daripada
geranium. Lagi pula, mereka termasuk bunga untuk orang yang sudah mati."
''Aku tidak memilih geranium seeara sengaja, malaikatku, " Nerlin menerangkan.
''Aku telah mencoba mengubah mereka menjadi bunga yang lain tetapi mereka
selalu saja menjadi geranium."
Pemecahan yang paling gampang: Mordonna harus mengubah mereka menjadi
jenis tanaman lain. Baginya, mudah saja melakukan hal itu, tetapi ia tidak
pernah melakukannya karena hal itu akan membuat Nerlin semakin tertekan.)
Gambar sedotan Betty adalah yang terpanjang dan terindah. Jadi, ia berhak
mendapat kesempatan untuk menyihir Nyonya Dent.
Betty membuka pintu belakang.
"Halo, Nyonya Kuda Nil," katanya.
Sepatu yang dikenakan Nyonya Dent terkait sesuatu dan ia jatuh terjerembap.
Tangan Ratu Scratchrot muncul dari dalam makamnya dan mulai bergerak-gerak
ke segala arah. "BERHENTI!" teriak Betty sebelum neneknya berhasil meraih sesuatu. ''Apakah
Anda mencari sesuatu, Nyonya Kuda Nil?"
"Kau telah membunuh Tracylene kecilku, kan?" tanya Nyonya Dent sambi!
merayap berdiri. Ia? berjalan terhuyung-huyung ke arah rumah. Hak sebelah sepatunya telah patah
sehingga ia berjalan terpincang-pincang. Ia terlihat sangat menyedihkan dan
membuat seluruh Keluarga Flood tertawa. ''Akan kubalas kalian."
"Ya, silakan," kata Betty. "Kau akan membalas kami dengan film dokumenter flora
dan fauna yang bagus dan film-film asyik, lengkap dengan teksnya. "
"Dan acara Pemakaman Paling Lucu di Dunia," kata Morbid.
"Dan acara Rumah Sakit Hewan," kata Satanella.
"Dan juga, acara masak yang hebat, " kata Mordonna.
"Dan jangan ada acara reality show sama sekali, " kata Winchflat.
Mordonna merangkul Betty dan berkata, "Dengar, Sayang. Aku tahu kau yang
menggambar sedotan paling bagus, tetapi mungkin kau harus membiarkan yang
lain menyihir Nyonya Dent. Kau sendiri tahu kalau sihirmu kadangkala tidak
berhasil, dan kita tidak mau orang ini berubah menjadi sebuah? kapal laut atau
balon udara. " "Ia memang mirip salah satu di antara keduanya, Ma, " kata Betty, dan semuanya
tertawa lagi sehingga wajah Nyonya Dent semakin merah.
"Pastikan juga ada tombol untuk mengatur tampilan warna, " tambah Valla, dan
semua tertawa begitu keras sehingga perut mereka sakit.
Mereka menunggu sampai Nyonya Dent mencapai rumah. Televisi layar datar
yang besar sangat berat, jadi mereka menginginkan korban mereka berada sedekat
mungkin sehingga mereka tidak perlu terlalu jauh mengangkatnya nanti.
Nyonya Dent mencapai teras dan meraih pintu. Ketika ia tersandung dan jatuh ke
dalam, Winchflat menjentikkan jarinya.
Tiba-tiba, muncul seberkas kilat dan dalam seketika Nyonya Dent telah menjadi
sebuah televisi - dan bukan jenis plasma, melainkan jenis dengan layar LCD yang
menampilkan gambar lebih jela"Hebat," kata si kembar.
"Dan dapat terlihat dari sudut mana pun," kata Nerlin.
"Memang seharusnya begitu," Betty tertawa.
"Berhenti, berhenti," jeri t Mordonna. "Kalau tertawa lagi, aku pasti akan
mengompol. " "Iiiiiiiiiiiiiiihhhhhhhh, Ma. Jangan ceplas-ceplos begitu, dong," kata Morbid.
"Suara bas TV ini membuat semua buluku berdiri," kata Satanella.
Seluruh keluarga menghabiskan sisa malam itu dengan menonton film-film horor
yang sangat kuno dan program belanja - satu-satunya program yang ditayangkan
pada jam itu. Winchflat berkata ia akan memprogramnya sehingga mereka dapat menyaksikan
semua saluran yang ada di setiap negara di seluruh penjuru dunia - yang berarti
mereka akan dapat menyaksikan film horor kuno dan program belanja dalam
ratusan bahasa yang berbeda.
(Yang sama saja seperti TV satelit, namun mereka tidak harus membayar.)
"Sudah tiga yang kita bereskan; tinggal satu lagi," kata Mordonna sambil
meringkuk di samping Nerlin. "Sofa ini sudah agak tua. Kautahu maksudku, kan"
Sudah waktunya kita mendapatkan yang baru. "
"Seperti katamu tadi; tinggal satu lagi."
Di Sini Terbaring BAB 14 Sampai malam berikurnya, Tuan Dent tidak sadar istrinya telah menghilang.
Ada sesuatu yang tidak beres. Ia bisa merasakannya, tetapi ia tidak tahu pasti.
Perubahan yang ada sangat kecil dan Tuan Dent tidak tahu apa yang telah berubah.
Akhirnya, ia sadar. Ternyata, bau yang berbeda.
Seperti biasa, setiap jengkal kediaman Dent berbau burger, kentang goreng, dan
kacang polong. Selama beberapa tahun terakhir, lapisan demi lapisan lemak telah
terbentuk sampai segalanya, termasuk pakaian yang baru dicuci dan bulu Adolf
juga berbau seperti itu. Bau lemak keluar dari setiap pori-pori kulit anggota
Keluarga Dent. Bahkan jika mereka memakai deodoran - hal yang sama tidak
mungkinnya dengan menemukan kehidupan di planet Mars - ketiak mereka akan
tetap berbau seperti burger, kentang goreng, dan kacang polong.
Satu-satunya keuntungan dari hal itu adalah bau makanan tersebut berhasil
menutupi bau kaus kaki atau napas Tuan Dent yang menjijikkan.
Mengonsumsi makanan berlemak beserta makanan sampah lainnya telah membuat
seluruh punggung Tuan Dent tertutup jerawat sehingga punggung itu
tampak seperti peta pegunungan Patagonia. Namun, tidak semua gunung pada peta
itu berwarna hijau. Ada beberapa yang berwarna ungu. Jika saja hal-hal
menjijikkan turut diperlombakan dalam Olimpiade, Tuan Dent pasti telah
memenangkan medali emas berlipat tiga.
Namun, ada sesuatu yang terasa hilang malam itu. Bau yang tercium agak sedikit
berbeda. Tak ada uap panas yang menggantung di udara. Yang ada hanyalah bau
dingin khas pagi hari-padahal saat itu malam hari.
"Oi," teriak Tuan Dent.
Oi adalah cara Tuan dan Nyonya Dent saling menyapa ketika tidak bertengkar.
Sunyi. "Aku bilang, di mana makan malamku?" teriaknya lagi.
Yang ada hanya kesunyian yang diselingi bunyi garukan Rambo di pintu belakang.
Tuan Dent jatuh tertidur lagi, tetapi sepuluh menit kemudian, gonggongan anjing
membangunkannya dan ia melakukan sesuatu yang sudah tidak ia lakukan selama
bertahun-tahun, kecuali ketika ia sedang terlalu mabuk. Tuan Dent ke dapur.
"Ya ampun, barang apa saja ini?" katanya sambil memandangi panci, kompor, dan
pemanggang roti. "Pasti mainan kaum wanita."
Nyonya Dent tidak berada di sana. Ia juga tidak berada di kamar tidur, kamar
mandi, atau halaman belakang. Tuan Dent tidak menengok ke garasi atau gudang
perabotan karena wanita tidak diizinkan pergi ke sana.
Semakin lama ia mencari Nyonya Dent - dan gagal - semakin ia bertambah marah.
Lehernya semakin memerah, dan bahkan tiga kaleng bir tidak mampu
menenangkannya. Enam kaleng juga tidak. Lehernya menjadi sangat merah sampai
akhirnya menyerupai lampu lalu lintas dan Rambo, yang mengiranya sebatang
sosis, menggigit pergelangan kaki tuannya.
Tuan Dent menghempaskan dirinya ke kursi dan kembali terlelap ketika acara TV
Pertukaran lstri Pro-Selebriti Amerika dimulai.
Ia semakin uring-uringan sebab itu acara kegemarannya. Ia sering berkhayal untuk
menukar Nyonya Dent dengan sebuah mobil sport merah. Ia lalu tertidur lagi dan
bermimpi buruk bahwa ia telah menukarkan istrinya dengan sang ibu mertua.
Hari telah menjadi gelap ketika Tuan Dent terbangun dan perutnya bergejolak
menagih burger, kentang goreng, dan kacang polong.
"Oi, di mana makan malamku" Ambilkan aku bir," teriaknya.
Hening. Tetapi ia tidak sendirian. Ada sesosok bayangan tinggi di depan layar televisi
yang sedang menyala. Orang itu menjentikkan jarinya dan televisi itu langsung padam.
"Halo, Tuan Dent," sapa Mordonna. "Nyonya Dent tidak .ada di sini. Kenapa Anda
tidak makan malam di rumah kami saja?"
Tuan Dent mencoba bangkit, tetapi ia terlalu mabuk dan kaki kanannya terasa
sakit. Rambo, yang juga belum makan, telah menggigit jempol kakinya sampai putus dan
sekarang sedang mengunyahnya di bawah meja.
Tuan Dent merasakan keringat mulai membanjiri tubuhnya, tetapi Mordonna
melepas kacamata hitamnya dan Tuan Dent langsung terhipnotis. Mata penyihir itu
bersinar seperti api dan Tuan Dent langsung lunglai seperti seekor anak
anjinganak anjing yang mabuk, jelek, dan bodoh; tetapi tetap saja anak anjing.
"Kami mempunyai bir yang lezat dan dingin di lemari es baru milik kami," gumam
Mordonna. "Bir?" tanya Tuan Dent.
"Ya, dan Anda juga dapat menonton pertandingan sepak bola di televisi layar
datar raksasa baru milik kami," kata Betty yang berdiri di samping ibunya.
Tuan Dent membuka mulut, tetapi tidak sepatah kata pun keluar.
''Anda tahu sekarang waktu untuk apa?" tanya Mordonna padanya.
Tuan Dent hanya dapat menggelengkan kepala.
"Ini adalah waktunya untuk berubah. Waktu bagi Anda untuk melakukan sesuatu
yang berguna. "Haaa?" Akhirnya, Tuan Dent berhasil mengucapkan sesuatu.
"Pernahkah Anda merapikan rumah?" tanya Mordonna. Kemudian, ia
menjentikkan jarinya dan Tuan Dent dapat berbicara lagi.
"Memangnya aku terlihat seperti seorang wanita?" semburnya. "Tentu saja aku
tidak pernah merapikan rumah."
"Kalau begitu, sekarang saatnya untuk mulai, " kata Betty. "Tempat ini mirip
kandang babi-tanpa ada seekor pun babi yang cerdas. Dan Anda sungguh
menjijikkan. " Tuan Dent terjatuh dari kursinya. Ia sekarang merangkak membabi-buta di lantai
sementara Rambo meneoba menggigit jempolnya yang lain.
"Tuan Babi ini adalah seekor babi kecil nan jorok, ya Betty?" kata Mordonna.
"Benar, Ma. Ia seharusnya menjadi pembersih- " Betty sebenarnya bermaksud
mengatakan, "Ia seharusnya menjadi babi yang lebih bersih, " tetapi setelah ia
mengucapkan bersih, seberkas cahaya segera muncul dan memotong kata-katanya.
Rasa sakit pada kaki kanan Tuan Dent menghilang. Hal itu terjadi begitu cepat
sehingga ia langsung duduk tegak di kursi dan menatap kakinya. Kemudian, ia
jatuh pingsan. Kaki Tuan Dent tidak berbentuk seperti kaki lagi.
Kedua kaki itu menjadi roda-roda kecil, bundar, dan mengilap. Saar kembali
sadar, Tuan Dent tidak mabuk lagi dan langsung berteriak.
"Shhh, Anda akan membangunkan para tetangga nanti," kata Mordonna. "Oh ya,
kamilah tetangga Anda dan kami memang sudah terbangun."
Kemudian, Tuan Dent merasa dirinya menyusut dan berubah bentuk. Kulitnya juga
berubah. Sekarang, rupanya sudah tidak mirip kulit lagi, melainkan menjadi
stainless steel atau baja antikarat.
"Uups," kata Betty. "Maaf, Ma. Sepertinya aku berbuat salah lagi."
"Tidak usah meminta maaf, Sayang," kata Mordonna. "Bahan baja antikarat ini
sungguh serasi dengan lemari es dan televisi kita. Aku bisa melihat persamaan
dalam Keluarga Dent."
Betty dan Mordonna langsung jatuh berguling-guling di lantai dan tidak bisa
berhenti tertawa, sedangkan Tuan Dent hanya bisa duduk teronggok dan merasa
ketakutan. Kakinya seperti menghilang ke dalam badannya dan ia tidak bisa
bergerak. "Tolong," pintanya.
''Ada apa?" tanya Mordonna. "Kami sudah menghentikan rasa sakit pada kakimu,
bukan?" Betty mendekati Tuan Dent dan menepuk-nepuk kepalanya.
"Cup, cup, cup," katanya. "Lihat sisi baiknya. Sekarang, seluruh. permukaan
badanmu terlihat cemedang. Kami juga telah menyembuhkan jerawatmu."
Si ibu dan anak kembali tergelak-gelak.
Beberapa detik kemudian perubahan itu selesai sudah. Makhluk- yang tadinya
seorang pria mirip babi gemuk dan malas - sekarang telah menjelma menjadi
sebuah alat penyedot debu, nomor satu.
Tuan Dent menjadi robot penyedot debu otomatis nirkabel yang dapat mengisi
ulang cadangan tenaga listrik jika baterainya mulai habis. Ketika semua orang
beristirahat atau keluar - rumah, Tuan Dent akan membersihkan seisi rumah secara
efektif dan diam-diam; termasuk semua tangga. Ia bahkan memiliki tangan yaug
sangat panjang, yang dapat menjangkau sarang laba-laba di langit-langit dan
sambungan khusus untuk menyedot rambut Satanella serta Merlinmary dari
permukaan kursi. Dan ketika kantung debunya sudah penuh, Tuan Dent akan pergi ke kebun dan
mengosongkan kantung itu ke tempat sampah secara otomatis sebelum mulai
membersihkan lagi.

Tetangga Menyebalkan Keluarga Flood Karya Colin Thomphson di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Nah, membersihkan sebuah rumah biasa dan mengisap debu secara otomatis
mungkin mudah. Namun, keadaan di rumah Keluarga Flood berbeda. Di sana, ada banyak sarang
laba-laba yang merupakan milik teman lama keluarga. Beberapa generasi laba-laba
telah hidup dengan damai di langit-langit maupun jendela karena mereka tahu
bahwa tidak akan ada yang datang dan menyapu mereka. Mereka membiarkan
debu menumpuk di sudut-sudut ruangan dan hanya akan menyingkirkannya jika
ada yang lewat. Seandainya Betty tidak membuat kesalahan itu, Tuan Dent mungkin telah menjadi
sebuah sofa besar yang nyaman sekarang-walaupun Mordonna harus mengakui
bahwa duduk di atas pangkuan almarhum Tuan Dent cukup mengerikan juga.
Mantra sihir yang sudah dipersiapkan sebelumnya mudah dibatalkan
Tetapi karena sihir Betty selalu tidak dapat dikendalikan, tidak ada yang tahu
secara pasti mantra apa yang telah diucapkan gadis cilik itu sehingga?
membalikkan mantra itu bisa menjadi agak berisiko. Bisa-bisa Tuan Dent akan
menjadi sesuatu yang diselimuti lumut berbau seperti saluran got dan ia akan
terusterusan meledak. Selain itu, ia mungkin juga akan menjadi sesuatu yang
lebih parah. Jadi sekali lagi, Winchflat, si genius dalam keluarga, memberikan jalan
keluarnya. Ia membawa Dent-O-Vac atau mesin vacuum Dent ke ruang kerja istimewanya di
bawah tanah dan membuat beberapa modifikasi. Pada dasarnya, ia membuat Tuan
Dent bisa bergerak mundur (orang-orang yang pernah mengenalnya akan
mengatakan bahwa Tuan Dent memang berjalan mundur seumur hidupnya).
Setiap pagi, Tuan Dent akan beringsut-ingsut ke kebun mengumpulkan debu dan
lalat. Kemudian, ia akan menghabiskan waktu sepanjang hari menyemprotkan
debu ke seantero rumah dan memberi makan laba-laba dengan lalat. Pada tengah
malam, ketika seluruh pekerjaannya telah selesai, ia akan bergulir ke dapur dan
duduk di samping Dickie si lemari es dan keduanya akan mendengungkan sesuatu
seperti layaknya seorang ayah dan anak yang saling berbicara satu sama lain,
suatu hal yang tidak pernah mereka lakukan semasa mereka masih hidup.
Begitu anggota Keluarga Dent terakhir telah dibereskan, kutukan jahat atas Rambo
ikut menghilang dan ia menjadi seekor pudel kecil yang lucu, manis, dan bahagia.
Ia kemudian dirawat oleh tetangga yang tinggal di rumah nomor 15 - pasangan tua
yang memanjakannya dengan ayam rebus, hati garing, dan bantal merah berbentuk
hati sebagai tempat tidur.
Mordonna mengubah binatang peliharaan Dent yang lain, Adolf si parkit, menjadi
mesin pemotong rumput kecil bertenaga SInar matahari, untuk memotong rumput
di atas makam Ratu Scratchrot. Dengan demikian, burung itu akan. selalu berada
di dekat Tracylene. Di Sini Terbaring BAB 15 Jika kamu separah salah satu anggota Keluarga Dent, saudara-saudara kamu akan
berpura-pura tidak mengenalmu. Kadangkala mereka akan pindah ke kota lain atau
bahkan ke Patagonia. Tidak ada yang tahu apakah Keluarga Dent masih
mempunyai saudara. Namun, jika hal itu memang benar, tidak ada yang pernah
bertemu mereka. Ada juga gosip yang mengatakan bahwa daripada ketahuan berkerabat dengan
Keluarga Dent, beberapa saudara sepupu keluarga itu pindah ke pondok-pondok di
atas Pegunungan Andes. Jadi, Jika kamu mempunyai saudara seperti Keluarga Dent, apakah kamu akan
mengakuinya" Ketika anggota terakhir Keluarga Dent "diberi tugas baru," seperti kata
Mordonna, tidak ada seorang pun yang merasa kehilangan. Bahkan menurut gosip, akan ada
pesta besar untuk merayakan hal itu.
Jika sebuah keluarga yang beranggotakan orang-orang baik tiba-tiba menghilang,
tempat itu akan dipenuhi para penyidik yang berkeliaran dengan lampu senter
untuk mencari petunjuk. Mereka akan memeriksa setiap sidik jari pada setiap
jengkal rumah, bahkan di dalam WC. Mereka akan mengorek DNA dari dasar
tempat sampah untuk mencari tahu apa yang telah terjadi. Tidak akan ada yang
dilewatkan. Tetapi ketika Keluarga Dent yang menghilang polisi berebutan mencari botol
sampanye terbesar dan merayakan peristiwa i tu selama tiga hari. Mereka akan
menerbitkan berita itu di buletin bulanan mereka, di bagian Kabar Baik, dan
semua akan berdoa semoga Keluarga Dent tidak akan tiba-tiba muncul.
Beberapa bulan kemudian, pihak bank yang memiliki hampir seluruh rumah bekas
Dent beserta isinya-menancapkan tanda Dijual. Seminggu lagi, rumah itu akan
dilelang. "Semoga pemiliknya yang baru baik-baik saja," kata Betty.
"Mmmm," kata Nerlin.
"Ada apa?" kata Mordonna. "Sudah punya rencana?"
"Yah," kata Nerlin. ''Ada satu cara untuk memastikan bahwa kita menyukai
pemilik yang baru." "Bagaimana?" "Kita akan menjadi pemilik baru rumah itu," kata Nerlin.
"Maksudmu, pindah ke sebelah?" tanya Betty. "Tetapi siapa yang akan tinggal di
sini?" "Kita juga," kata Nerlin. "Dengar, jumlah kita semua kan bersembilan; belum lagi
dengan semua mayat dan hantu. Kita memerlukan lebih banyak ruangan."
Jadi, itulah yang mereka lakukan.
*** Jika kalian pergi ke sebuah pelelangan dan bertemu dengan keluarga yang tampak
seperti Keluarga Flood, kalian harus mempunyai nyali yang sangat besar untuk
ikut menawar benda yang juga ditawar mereka. Dan jika kalian telah melihat
betapa mengerikan dan anehnya kediaman Keluarga Flood, kalian mungkin tidak
ingin tinggal dekat mereka.
Oleh karena itu, hanya sangat sedikit orang yang menghadiri acara lelang di
depan rumah Acacia Avenue nomor 11. Yang datang adala seorang pengembang
perumahan yang akan merobohkan bangunan lama dan membangun deretan rumah
susun, dan sekitar lima orang yang telah melihat-lihat barang bekas di halaman
depan. Mereka mengira acara itu sebuah penjualan barang bekas.
Mordonna mendatangi pengembang perumahan itu dan berbisik ke telinganya.
Tetapi orang itu hanya pergi tanpa berkata apa-apa.
"Apa yang kaukatakan padanya?" tanya Nerlin.
''Aku bertanya padanya apakah ia pernah berpikir bagaimana rasanya hidup dengan
kaki-kaki lengket yang dapat menempel ke kaca," kata Mordonna.
Juru lelang naik ke atas sebuah kotak dan mengangkat tangannya.
"Siapa yang akan mulai menawar?" tanyanya .
"Dua ratus lim-" Pengembang perumahan itu baru mulai bicara, tetapi sebelum ia
selesai berbicara, Mordonna menjentikkan jarinya. Terdengar suara plop pelan dan
tiba-tiba pengembang itu memutuskan ia lebih suka menghabiskan hidupnya
dengan makan lalat dan melompat ke atas rumput.
Semuanya terdiam. ''Ayolah,'' kara si juru lelang. "Siapa yang akan mulai dengan riga ratus ribu?"
"Dua belas dolar," ucap Betty.
"Dua belas dolar" Dua belas dolar?" kata petugas itu. ''Ayolah. Rumah ini harus
terjual hari ini." "Aku kasih empat dolar untuk mesin cuci itu, " kata salah seorang pemburu barang
bekas. "Aku berubah pikiran, " kata Betty. "Sepuluh dolar. "
Orang-orang semakin terdiam.
Juru lelang itu bisa saja menangis. Namun, orang-orang yang bertugas menjual
rumah tidak bisa menangis lagi karena bagian otak mereka yang berhubungan
dengan perasaan sudah dibuang.
"Dua ratus ribu, ya?"
Sunyi, disusul oleh bunyi orang-orang yang mulai berjalan dengan gugup ke mobil
mereka, kecuali Keluarga Flood.
"Seratus n u . . . , ya.
Suasana menjadi hening cukup lama.
"Siapa tadi yang menawar sepuluh dolar?" tanya petugas itu.
"Aku," kata Betty.
"Kau terlalu kecil. "
"Sepuluh dolar dan lima sen, " kata Betty.
"Dan jika Anda periksa bagian III, sub-bagian 18 , halaman 735 dari volume 47
Tata HukumKepemilikan Rumah, aku yakin Anda akan menemukan bagian yang
mengatakan bahwa semua orang yang telah berusia di atas dua tahun boleh
membeli rumah. " Hal itu tentu saja hanya karangan Betty, tetapi petugas itu tidak mungkin tahu.
Lagi pula, ia menyadari bahwa sepuluh dolar dan lima sen masih lebih baik
daripada tidak sepeser pun dan rasa aib karena menjadi juru lelang pertama di
kota ini yang tidak berhasil menjual sebuah rumah dalam pelelangan.
"Baiklah, baiklah, ada yang menawar lebih dari sepuluh dolar dan lima sen?"
katanya. Juru lelang itu menunggu selama lima belas menit. Ia berdiri dengan gelisah dan
berusaha keras untuk tidak menangis. Ia tahu tidak akan ada yang memberikan
penawaran yang lebih baik. Ia sadar dirinya sedang berada dalam Mimpi Buruk
Para Juru Lelang. (Tempat SEMUA juru lelang seharusnya berada. )
Akhirnya, ia tidak dapat menunda-nunda lagi. Ia mengangkat tangannya yang
gemetar dan berkata, "Sepuluh dolar dan lima sen-satu, dua, tiga . . . terjual.
" Betty memberinya sepuluh dolar sepuluh sen dan mengatakan bahwa petugas itu
bisa mengambil uang kembaliannya. Keluarga Flood juga berjanji tidak akan
mengatakan kepada siapa pun berapa jumlah yang telah mereka bayar untuk rumah
itu. Di Sini Terbaring Bab 16 Keluarga Flood langsung mendapatkan kembali sepuluh dolar dan sepuluh sen itu
dari hasil penjualan barang-barang bobrok yang ada di halaman depan Keluarga
Dent sebesar dua puluh lima dolar.
Pembelinya adalah seorang pedagang barang bekas. Ia datang dengan truk besar
dan membawa pergi semua mobil tua, mesin cuci, lemari es, botol, dan sampah
rongsokan lainnya. Ia merasa mendapatkan durian runtuh.
Tetapi sebenarnya, Keluarga Flood-Iah yang beruntung. Setelah menjual
barangbarang bekas itu, mereka sekarang memiliki kebun depan yang rapi dan uang
untuk membeli tiket lotere. Karena memiliki kemampuan sihir, mereka dapat
memenangkan uang berjumlah "wow," tetapi tidak cukup banyak sampai mereka
dimuat di surat-surat kabar.
Liburan sekolah dimulai dan Keluarga Flood menghabiskan dua minggu
mengadakan serangan terhadap halaman belakang dan bagian dalam rumah sebelah
sehingga bekas kediaman Keluarga Dent itu tampak sempurna.
Mereka membutuhkan sihir berkekuatan besar untuk menyingkirkan semua lapisan
lemak burger yang melapisi hampir semua benda. Mereka tidak berhasil
menyingkirkannya seratus persen. Yang dapat mereka lakukan hanyalah
membuatnya menjadi bola lemak nan besar dan melemparkannya ke bagian sisi
lain dari dunia ini, ke sebuah pulau kecil di kawasan tropis.
Penduduk pulau itu masih akan terus berbicara tentang jatuhnya sebuah batu
asteroid raksasa yang terbuat dari lemak di pantai mereka. Menurut mereka,
asteroid itu berasal dari restoran kentang goreng raksasa di surga. Mereka
menganggap diri mereka sebagai Orang-Orang Yang Terpilih.
"Sekarang kita memiliki ruang yang lebih luas," kata Mordonna. "Mungkin aku
bisa punya anak lagi. "
"Ehh, umm, aku 'hendak pergi ke pondokku," kata Nerlin. Ia telah mengambil alih
pondok Tuan Dent dan menemukan segala hal yang mengasyikkan, yang biasa
dilakukan oleh orang-orang di dalam pondok mereka, seperti duduk-duduk di kursi
malas sambil mendengarkan radio rusak atau minum bir sambil mengelap alat-alat
pertukangan yang sama sekali tidak pernah mereka gunakan.
Si kembar mencabut pagar yang memisahkan kedua kebun belakang sehingga
keluarga itu kini mempunyai lahan yang cukup luas untuk mengubur lebih banyak
saudara yang telah datang bersama mereka dari Transylvania Waters dan yang
selama ini disimpan di dalam botol-botol bekas selai di ruang bawah tanah
terdalam, dengan hanya ditemani belut-belut malam.
(Lihat bagian belakang buku ini.)
"Ide bagus," kata Mordonna. "Ibuku sudah mengeluh bahwa ia tidak mempunyai
teman bicara selain dengan cacing-cacing. Dan sekarang, setelah mereka
menghabiskan kulitnya, mereka bahkan tidak pernah datang mengunjunginya lagi."
Mereka memutuskah untuk menguburkan seorang saudara mereka yang sudah mati
dari kedua sisi keluarga - Tante Buyut Blodwen dan Paman Flatulence. Ketika;
keduanya sudah menempati lahan baru, mereka akan menguburkan yang lainnya
juga. "Aku memberikan tempat yang empuk untuk Tante Buyut Blodwen," kata Nerlin.
"Di sana, di dekat kebun sayur yang baru. "
Winchflat membuat satu mesin genius lagi-iCellar, Replikator Ruang Bawah
Tanah dan Parit - yang bisa menjiplak seluruh lorong dan ruang bawah tanah
kediaman Keluarga Flood dan menggandakannya di bawah bekas rumah Keluarga
Dent, dan kemudian, menghubungkan keduanya.
(Karena Keluarga Flood tidak tinggal di dalam kastil, mereka menyimpan air parit
mereka di dalam ribuan botol di gudang penyimpanan anggur.)
Merlinmary menyambung semua aliran listrik dari tempat tidurnya yang berlapis
timah dan bahkan menggantungkan lampu-lampu kecil hitam di sekeliling pondok
Nerlin . Mereka tetap membiarkan kedua dapur terpisah karena semua setuju jika Satanella
makan di tempat terpisah sehingga yang lain tidak harus melihat, mencium, atau
mendengarnya, suasana akan lebih menyenangkan.
Ketika liburan sekolah hampir berakhir, Valla mengoleskan lapisan terakhir yang
terbuat dari debu dan cat hitam pada semua jendela
Betty menanam sulur-sulur poison ivy di kebun bunga mereka dan anak-anak yang
lain sibuk menghabiskan dua hari terakhir mengerjakan pekerjaan rumah dari
sekolah yang seharusnya sudah selesai dua minggu yang lalu.
Hari terakhir liburan, seperti yang lumrah terjadi di mana-mana, terasa janggal.
Saat itu masih termasuk hari libur, jadi kita dapat melakukan apa pun yang kita
mau. Namun, apa pun yang kita lakukan tidak terasa menyenangkan lagi karena
kita tahu keesokan harinya kita harus kembali ke sekolah.
Seluruh keluarga duduk-duduk di teras belakang sambi! minum cairan darah kental
dan di atas langit, bulan yang beku terbit di atas pepohonan dan memancarkan
sinar yang terasa tenteram ke arah dua gundukan tanah makam yang baru.
"Coba dengar, " kata Mordonna.
''Apa" Aku tidak mendengar apa-apa," kata Nerlin.
"Tepat sekali."
Akhirnya, hidup terasa sempurna.
ACACIA AVENUE No. 11 & 13
Data Keluarga Flood NERLIN Nerlin adalah cucu buyut Merlin, penyihir paling terkenal yang pernah hidup. Ia
bisa saja dipanggil Merlin tapi saat pelantikannya menjadi penyihir, pendetanya
sedang terserang flu . Yang ia sukai: meja-meja persegi empat.
Yang t idak ia sukai : meja bulat, orang bernama Arthur, dan saluran pembuangan.
Kegemaran: koleksi perangko
Binatang peliharaan: tidak ada yang kepunyaannya sendiri, tetapi ia merawat
semua kepunyaan orang lain .
Warna kegemaran: transparan.
Makanan kegemaran : prasmanan
MORDONNA Di dalam dunia tenung dan sihir, Mordonna adalah leganda. Semua penyihir rela
berlutut dan membarsihkan k toran yang menempel di sela-sela jari kakinya .
Setiap bulan sejak penerbitan pertama majalah Magic Monthly, gambar Mordonna
selalu menghiasi halaman tengahnya. Walau begitu, dengan segala kecantikannya
yang memukau dan misteri yang ada pada dirinya, Ia hanyalah seorang lbu rumah
tangga yang sederhana dan tidak manja. Ia sangat suka manghabiskan malam yang
sunyi di rumahnya bersama keluarga sambil mengisap isi perut cicak dan
menonton film Susan the Teenage Human di televisi.
Yang ia sukai: keluarganya.
Yang tidak ia sukai: kucing dan kardigan.


Tetangga Menyebalkan Keluarga Flood Karya Colin Thomphson di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Kegemaran: merajut baju hangat terbuat dari. kucing.
Binatang peliharaan: Nerlln dan seekor burung bangkai pikun bernama Leach.
Warna kesukaan: merah. Makanan kesukaan: darah diet
(Leach terbang masuk lewat jendela saat Mordonna dllahlrkan dan menjadi
budaknya yang setia sejak saat itu. Sekarang, burung itu sudah sangat tua dan
seseorang harus mengunyah makanan yang berupa mayat untuknya. Kalian tidak
akan mau tahu mayat siapa itu, tetapi namanya berima dengan Donalds.)
VALLA - 22 Anak tertua di Keluarga Flood, adalah satu-satunya anggota keluarga yang
mempunyai pekerjaan. Ia bekerja sebagai manajer sebuah bank darah setemp at dan sering membawa
pulang pekerjaannya. Yang ia sukai: darah Yang tidak ia sukai: segalanya yang bukan darah
Kegemaran: mengamati darah dari mikroskop yang sangat besar
Binatang peliharaan: Nigel dan Shirley, kedua kelelawar vampirnya.
Warna kesukaan: merah Makanan kesukaan: darah panas
Nigel dan Shirley memenangkan medali emas di Belgia dalam Kejuaraan Dunia
Dansa Es 1984. SATANELLA - 16 Awalnya Satanella adalah gadis kecil secantik sekarung belut, tetapi setelah
sebuah insiden mengerikan yang melibatkan seekor udang dan tongkat sihir yang keliru,
ia menjadi seekor anjing kecil.
Yang ia sukai: segala sesuatu yang tidak dapat berlari secepat dirinya.
Yang tidak ia sukai: segala sesuatu yang dapat berlari secepat dirinya.
Kegemaran: menggigiti segala sesuatu
Binatang peliharaan: boneka karet manusia bernama Alan .
(Alan sebenarnya seorang pemeriksa saluran pembuangan yang berada terlalu
dekat ketika memeriksa saluran pembuangan Keluarga Flood. Ia merasa jauh lebih
bahagia sekarang.) Warna kesukaan: warna kulit yang agak kabur akibat pergerakan yang sangat
MERLINMARY-15 Tidak ada yang tahu pasti apakah Merlinmary seorang anak laki-laki atau
perempuan. Bahkan ia sendiri pun tidak tahu. Bakat terbesarnya adalah
menciptakan arus listrik. Ia melakukannya sepanjang waktu.
Yang ia sukai: badai yang dipenuhi kilat
Yang tidak ia sukai: gas Kegemaran: memasang bola lampu di telinga dan membuatnya menyala
Binatang peliharaan: beberapa ekor kecoak
(Termasuk Henri, seekor kecoak dari Prancis, yang pernah memenangkan
kejuaraan Tour de France.)
Warna kesukaan : kuning terang
Makanan kesukaan: kabel listrik
WINCHFLAT-14 Meskipun tampak seperti orang yang sudah lama mati, Winchflat adalah anak
genius. Ia dapat mengalahkan komputer tercepat, menghitung sampai sebelas
dengan jari-jarinya dan sampai tujuh belas jika ia menggunakan jari kakinya
juga. Yang ia sukai: orang-orang pintar, terutama zombie-zombie pintar yang tak pernah
mati Yang tidak ia sukai: siang hari
Kegemaran: chatroom, terutama chatdungeons
Binatang peliharaan: sebuah kamus maha besar bernama Trevor
Warna kesukaan: kegelapan
Makanan kesukaan: kafein MORBID & SILENT-11 Morbid dan Silent adalah saudara kembar. Untuk mereka yang tidak mengenal
kedua anak ini, mereka akan terlihat seperti kembar identik. Tetapi sebenarnya,
mereka adalah kembar cermin.
Kedua anak itu tampak seperti bayangan dalam cermin. Morbid memakai tangan
kanan sedangkan Silent bertangan kidal - kecuali ketika bulan sedang purnama ,
ketika kedua anak ini akan bertukar posisi. Kedua anak itu berkomunlkasi dengan
telepati. Yang mereka sukai: kesunyian.
Yang tidak mereka sukai: lawan dari kesunyian.
Kegemaran: diam Binatang peliharaan: satu sama lain
Warna kesukaan: satu sama lain
Makanan kesukaan: segala sesuatu yang tidak rlbut ketika dimakan (kecuali rayap,
tentu saja) BETTY-10 Setelah memiliki enam anak yang aneh, Mordonna memutuskan ia ingin memiliki
seorang gadis kecil cantik yang dapat ia ajak memasak atau menjahit bersama .
Jadi Mordonna akhirnya memiliki Betty yang mirip boneka porselen.
Tidak seperti anak- anak lain yang bersekolah di sekolah sihir di Patagonia,
Betty bersekolah di sekolah normal dekat rumah. Ia mungkin terlihat, normal, tetapi ia
tetap memiliki kekuatan sihir .
Yang ia sukai: segalanya Yang tidak ia sukai: tidak ada
Kegemaran : menyulam, merangkai bunga , mencuci
Binatang peliharaan: kucing hitam kurus bernama Vlad
Warna kesukaan: pink Makanan kesukaan: abon (rasa lintah)
BINATANG PELIHARAAN LAIN Clarissa Si Burung Dodo. Semua orang tahu burung Dodo sudah punah . Manusa menemukan mereka pada
tahun 1598 dan kurang dari satu tahun, mereka t e l ah membunuh semua spesies
itu. Semua, kecuali Clarissa, yang sekarang berusia 350 tahun , walaupun selama
345 tahun pertama ia berbentuk telur sampai Winchflat berhasil menciptakary
Mesin Penetas Telur Dodo yang luar biasa.
Sayangnya, mereka tidak berhasil menemukan telur lain sehingga Winchflat
memutuskan untuk membuat Mesin Fotokopi Dodo Tenaga Air. Suatu hari, kita
akan melihat banyak hasil kloning- burung Dodo di jalan- jalan, berjatuhan dari
pohon , dan menginjak-injak segala sesuatu yang berada di hadapan mereka .
(Burung Dodo tidak bisa terbang dan penglihatan mereka sangat buruk, jadi tidak
mengherankan kalau jenis mereka punah.)
Belut Malam Aku tahu tidak ada yang bisa dilihat pada gambar di atas kecuali warna hitam.
Itu pun sudah hal yang paling bagus yang bisa aku usahakan. Belut malam tinggal di
kegelapan total dan jika ada secercah cahaya sedikit saja - seperti sinar lampu
kecil yang ada di telepon genggammu untuk memberitahukan bahwa baterai sudah
hampir habis - mereka langsung meledak .
Kamu akan menyadari kehadiran mereka jika kamu merasakan sesuatu yang
lembut, basah, dan licin saat mereka menggelincir di kulitmu seperti selembar
kain sutra basah. Jika mereka menyukaimu, mereka akan menggulung diri di sekeliling wajahmu
dan menancapkan kepala mereka ke dalam salah satu lubang hidungmu dan ekor
mereka ke lubang hidung yang lain.
Jika kamu memliki tiga lubang hidung, mereka akan mengajak seorang teman.
Jika mereka tidak menyukaimu, mereka juga akan melakukan hal yang sama tetapi
dibarengi dengan arus listrik dan lebih banyak lendir.
Winchflat mencoba mengajar belut-belut malam untuk bernyanyi , tetapi bunyi
bunyian yang mereka timbulkan membuat orang sangat tertekan sehingga
Winchflat tidak tahan tinggal bersama mereka lebih dari beberapa menit dalam
sehari. Cara Membuat Alat Kejut Listrik Raksasa Untuk Membangkitkan Orang
Mati Kamu memerlukan: - orang mati untuk dibangkitkan.
- 10 orang mati untuk bahan latihan.
- 1 reaktor nuklir portabel 476B Krankovich.
- 17 meter kabel tembaga besar dengan pelapis berwarna merah terang.
- 1 sumber tenaga listrik sangat besar misalnya matahari atau Merlinmary.
- Lem yang kuat- kadangkala tulang tengkorak dapat pecah.
- Sarung tangan karet dan sepatu bot, Kacamata - untuk berjaga-jaga kalau ada
jari kaki yang beterbangan Darah yang bercucuran ke luar dari hidung orang yang sudah mati adalah efek
samping yang tidak bisa dihindari. Beberapa orang menganggap hal itu sebagai
bonus. Piyama orang yang sudah mati hampir selalu terbakar . . (Syukurlah.)
Petunjuk-petunjuk rumah tangga dari Nenek Flood
Cara membersihkan darah dari seprai putih
Tuangkan air suam-suam kuku melalui noda ke dalam mangkuk porselen. Buat air
tadi menjadi minuman pengantar tidur yang menyegarkan.
Jangan menggunakan air mendidih karena darah bisa matang sehingga hasilnya
menjijikkan. Cara mengeluarkan darah dari manusia yang sedang tidur
Letakkan gigi taring kalian ke saluran nadi, tekan perlahan dan isap diam-diam.
Juga bisa dilakukan kepada tikus.
Cara mengeluarkan darah dari manajer bank yang sedang tidur
Jangan, bodoh! Cara memasukkan darah ke dalam manajer bank yang sedang tidur
Kenapa kamu ingin membuang-buang darah yang sangat berguna"
Cara membuat "Aku Tidak Percaya Itu Bukan Darah"
Resep ini telah menjadi milik keluarga Nenek Flood selama tiga ratus tahun dan
merupakan favorit saat Natal, sebagai pengganti krim custard.
Kamu memerlukan: - Dua botol besar saus tomat
- 500 gram keong hiram - Tiga sendok makan cat enamel hitam
- Ujung jempol tangan kanan kalian
Masukkan semua bahan ke dalam blender. Tutupi wajahmu dan giling campuran
itu dengan kecepatan tinggi sampai halus. Tambahkan bubuk cabe dan air liur
sebagai penambah rasa. Tuangkan cairan ke atas puding Natal, anjing-anjing kecil, atau kepala kalian
sendiri, tergantung waktu.
Hias dengan penjepit rambut hidung.
(Cocok juga disajikan bersama lobster jamban.)
Camilan tradisional khas Transylvania Waters yang telah menimbulkan perdebatan
seru tentang lobster mana yang lebih lezat, yang berasal dari jamban pria atau
wanita. Tentang Pengarang COLIN THOMPSON Collin Thompson dilahirkan di Inggris, tetapi akhirnya mendapatkan kembali akal
sehatnya dan pindah Australia ke tahun pada 1995 .
Seperti yang bisa kalian lihat pada gambar sebelah kiri ia membutuhkan waktu
SANGAT lama untuk menulis buku ini.
- Dilahirkan: ya. - Yang tidak ia sukai: j ende la .
- Benda terhebat berukuran kecil dan berwarna hitam mengilap: PSP milikku.
- Binatang peliharaan: anjing-Bonnie, Max dan Charlie.
- Warna kesukaan: pertanyaan bodoh. Aku suka biru untuk celana jins tetapi aku
tidak akan makan makanan yang berwarna biru (kecuali kalau itu kue).
- Makanan kesukaan: buah cherry .
- Buku bergambar terbaik yang pernah kutulis: Bagaimana Cara Hidup Selamanya.
- Novel terbaik yang pernah kutulis: Bagaimana Cara Hidup Selamanya
Baiklah, itu saja. Sekarang aku siap untuk menggunting rumput .
Ebook from Ravy Nightfury
Re Edited by : Farid ZE Blog Pecinta Buku - PP Assalam Cepu
Anak Pendekar 1 Dewa Linglung 4 Mengganasnya Siluman Gila Guling Terbang Harum Pedang Hujan 12

Cari Blog Ini