Pelarian Karya Alviorita Bagian 3
Nathan menatap tajam wajah Trent. "Harus berapa kali kukatakan aku
tidak pernah merebut kekasihmu?"
"Engkau memang melakukannya," tuduh Trent, "Engkau merebutnya
dariku." "Sudah, jangan bertengkar lagi," kata Duke menghentikan
pertengkaran kedua putranya, "Engkau jangan lupa Trent, Nathan sudah
mempunyai tunangan."
Diingatkan tunangannya, Nathan merasa jengkel. Ia segera
meninggalkan orang tuanya. Walaupun Nathan tidak membanting pintu
melainkan menutupnya perlahan-lahan, namun Duke dan Duchess of Kryntz
tahu putra mereka marah. www.ac-zzz.tk Mereka tidak dapat melakukan apa-apa. Mereka hanya dapat berharap
bagi kebahagiaan putra mereka yang paling sulit diatur.
Berbeda dengan adiknya, Nathan sejak kecil lebih suka menghabiskan
waktunya untuk belajar daripada bermain. Hanya saat Putri Alviorita berada
di Castil Q`arde saja yang mampu membuat Nathan meninggalkan Ruang
Belajar. Melihat perubahan sikap putranya bila sang Putri datang, Duke dan
Duchess menduga putranya menyayangi Alviorita. Karena itu pula mereka
segera menyetujui ide Ratu yang ingin mempertunangkan kedua anak itu.
Seperti halnya orang tua Nathan, Ratu juga melihat kedua anak itu cocok
satu sama lain. Tetapi siapa dapat menduga segalanya akan berubah setelah mereka
dewasa. Pertunangan yang diharapkan membuat Nathan maupun Alviorita
merasa senang ternyata membuat keduanya marah. Keduanya tidak menyukai
pertunangan ini. Dan ingin melepaskan diri dari pertunangan ini.
Mengingat keadaan keluarganya bila ia menolak pertunangan yang telah
dipersiapkan sejak ia masih kecil, Nathan memaksakan dirinya untuk
menerimanya. Sedangkan Alviorita tidak mau mempedulikan apapun. Alviorita
sama sekali tidak peduli apakah hubungan kedua keluarga ini akan retak atau
tidak. Yang paling diinginkan Alviorita hanyalah kebebasannya yang selama ini
selalu terkurung dalam sangkar emas. Sambil mencari kebebasannya, Alviorita
berusaha membatalkan pertunangan konyolnya. Gadis itu sama sekali tidak
takut apa yang akan dihadapinya dalam usahanya membatalkan pertunangan
konyolnya termasuk menghadapi ayahnya yang pemarah.
Keberhasilannya membatalkan pesta yang telah dipersiapkan ayahnya,
membuat Alviorita percaya ia dapat membuat ayahnya membatalkan
pertunangannya dengan pria yang paling dibencinya.
Batalnya pesta yang dipersiapkan dengan matang karena hilangnya sang
Putri tidak membuat Nathan merasa senang. Justru sebaliknya pria itu
semakin yakin gadis kecil yang dulu dikenalnya telah berubah menjadi gadis
sombong. Yang tidak dimengerti Nathan adalah mengapa gadis yang dianggapnya
bangga dengan kedudukannya itu justru memilih untuk meninggalkan
Istananya yang nyaman hanya karena ingin membatalkan pertunangannya.
Dalam pikiran Nathan, Alviorita adalah gadis manja yang tidak tahan hidup
tanpa adanya pelayan yang selalu siap melayaninya. Karena itu ia semakin
tidak mengerti mengapa Alviorita memilih meninggalkan Istana Urza tanpa
pengawal. Dan ketika melihat kemiripan gadis yang sekarang berdiri di
depannya dengan gadis kecil itu, Nathan semakin tidak mengerti.
www.ac-zzz.tk Gadis yang sekarang berdiri di depannya tidak mungkin adalah Putri
Alviorita. Gadis itu berbeda dari Putri Alviorita yang ada dalam pikirannya.
Tidak mungkin mereka adalah gadis yang sama. Tetapi mengapa mereka
memiliki banyak kesamaan" Bila benar gadis itu adalah Putri Alviorita yang
menghindari pertunangannya mengapa ia membiarkan dirinya berada di Castil
Q`arde yang merupakan Castil tunangannya. Nathan benar-benar tidak
mengerti. Tiba-tiba saja Nathan tahu bagaimana caranya membuktikan hal itu.
Nathan sering membaca berita yang memuat Putri Alviorita. Dalam
setiap foto sang Putri yang dimuat di surat kabar, selalu ada pria yang berdiri
di samping Putri sambil menatap mesra wajah sang Putri. Banyak berita yang
beredar mengenai Putri dengan pria-pria yang disekitarnya seiring dengan
bertambahnya pria yang mendekati Putri. Setiap hari selalu tampak wajah
Putri Alviorita bersama pria yang selalu berbeda di surat kabar beserta isu
yang terjadi di sekitar Putri Alviorita.
Nathan mengulurkan tangannya dan meraih tubuh gadis itu ke
pelukannya. Alviorita terkejut dengan tindakan Nathan yang tidak terduga itu. Ia
terlalu sibuk meyakinkan dirinya untuk menjaga setiap kata-katanya sehingga
ia terhindar dari ancaman terbongkarnya penyamarannya - ketika tiba-tiba
pria itu menariknya ke dalam pelukannya. Gerakan pria itu terlalu cepat untuk
ditangkap Alviorita yang masih dipenuhi berbagai macam pikiran.
Keterkejutan dan pikiran yang masih memenuhi benaknya membuat Alviorita
tidak menyadari apa yang dilakukan pria itu.
Alviorita baru menyadari apa yang terjadi ketika bibir pria itu
menyentuh bibirnya. Alviorita terkejut sekaligus marah. Tanpa disadarinya
tangannya telah melayang ke wajah Nathan.
7 Suara tamparan yang keras itu membuat Alviorita benar-benar
menyadari apa yang telah terjadi. Alviorita marah dengan apa yang dilakukan
tunangannya itu hingga ia ingin menangis. Ia marah kepada dirinya sendiri
karena terlambat menyadari apa terjadi sehingga membuat pria itu berhasil
mencium dirinya dan menjadi pria pertama yang menciumnya! Ia menjadi
semakin membenci Nathan yang telah menciumnya.
www.ac-zzz.tk Seperti Alviorita, Nathan juga terkejut dengan tindakan Alviorita yang
tidak terduga itu. Nathan menatap tajam wajah Alviorita. "Engkau memang kucing liar,"
Nathan mengatakan apa yang selalu ada dalam pikirannya sejak ia bertemu
dengan Alviorita. "Kalau aku kucing liar, maka engkau the Devil Dog," kata Alviorita
marah. Alviorita merasa sangat marah hingga ia khawatir tidak dapat menahan
air mata yang mulai membasahi matanya. Alviorita tidak ingin membuat
Nathan semakin senang karena telah berhasil membuatnya menangis. Alviorita benar-benar membenci pria itu. Melalui pintu ruangan itu
yang masih terbuka, Alviorita melihat di luar masih hujan deras. Keinginannya
menjauh dari Nathan membuat Alviorita melangkahkan kaki ke tangga batu
yang menuju pintu itu. Alviorita berlari hingga di pintu.
Tiba-tiba seseorang menarik tangannya. "Apa yang hendak
kaulakukan?" tanya Nathan tajam.
"Ke mana biasanya kucing liar berada?" tanya Alviorita tajam, "Ke mana
kucing liar menghindari the Devil Dog?"
"Engkau memang kucing liar."
Alviorita menyentakkan tangannya.
Tetapi Nathan semakin mempererat pegangannya. "Lepaskan aku!" seru Alviorita mengalahkan hujan.
"Apa yang kaupikirkan" Apakah engkau tidak melihat hujan di luar
sangat deras?" "Lepaskan aku!" sekali lagi Alviorita berusaha melepaskan lengannya
dari genggaman Nathan tetapi pria itu semakin mempererat pegangannya.
"Jangan berharap aku akan mengijinkan engkau memanjat pohon dalam
hujan seperti ini," kata Nathan.
Suara Nathan yang berbahaya tidak membuat semangat Alviorita
untuk menentang Nathan luntur. Sebaliknya gadis itu semakin bersemangat
melawan Nathan. "Mengapa" Engkau takut?"
"Dengar, aku sama sekali tidak takut terhadapmu. Kalau engkau
menantangku memanjat pohon bukan sekarang saatnya."
"Mengaku sajalah kalau engkau tidak dapat memanjat pohon," kata
Alviorita mengejek. www.ac-zzz.tk Nathan marah mendengar ejekan itu. Alviorita sangat salah bila
mengatakan ia tidak dapat memanjat pohon. Ia dapat memanjat pohon bahkan
ia pula yang mengajari Alviorita kecil memanjat pohon.
"Lihatlah petir di luar. Apakah engkau tidak takut petir menyambarmu
yang sedang asyik duduk di atas pohon?"
Alviorita melihat petir yang saling bersahutan di luar. Menyadari pria
itu benar, Alviorita semakin kesal. Tangis kemarahan bercampur kesedihan
yang selama ini ditahannya tidak dapat lagi ditahannya.
Melihat air mata di wajah gadis yang biasanya selalu menantang itu,
Nathan merasa bersalah. Ia sama sekali lupa memikirkan kemungkinan bila
ternyata gadis itu tersinggung. Nathan terlalu ingin membuktikan apakah
gadis itu adalah gadis yang sama dengan Putri Alviorita sehingga ia melupakan
yang lain. Bila mengingat berita-berita itu, Nathan yakin Alviorita bukan gadis
yang tidak pernah dicium pria. Karena itu ia mencium gadis itu. Ia sangat
terkejut ketika tangan gadis itu tiba-tiba melayang ke wajahnya. Ia semakin
terkejut melihat air mata gadis itu.
Sejak pertama kali bertemu dengan Alviorita, Nathan berpendapat lain
dari semua keluarganya. Semua keluarganya mengatakan gadis itu sangat
cantik dan penuh semangat. Sedangkan Nathan menganggap gadis itu mirip
kucing liar. Kecantikkan dan tingkah laku Alviorita selama berada di Castil
Q`arde benar-benar membuat gadis itu tampak liar.
Semua orang mengatakan nama Rosa cocok untuk kecantikan sekaligus
tatapan mata gadis itu yang tajam. Nathan berpendapat nama itu tidak tepat
karena itu ia tidak pernah memanggil gadis itu dengan nama yang diberikan
adiknya kepadanya. Nama yang paling tepat untuk gadis itu adalah 'The Little
Pussycat'. Mata hijau gadis itu yang selalu menatap tajam siapa saja benarbenar
mirip mata kucing. Rambut hitam gadis itu yang panjang tampak seperti
bulu kucing yang lembut. Dan kecantikkan gadis itu seperti kecantikan kucing
yang berbahaya. Melihat air mata yang membasahi mata yang menatap tajam ke
arahnya, Nathan tahu ia telah membuat gadis itu marah. Ia telah menjadi
pria pertama yang menciumnya karena itu ia mengerti mengapa gadis itu
marah. Tetapi ia tidak mengerti mengapa gadis itu menahan air matanya
hingga saat ini. Gadis itu memang tidak mau kalah dari siapapun tetapi
mengapa ia terus menahan air matanya, Nathan tidak dapat mengerti.
Setidaknya Nathan kini mulai mengerti satu hal. Gadis itu bukan Putri
Alviorita. Ia telah membuktikannya dengan cara yang membuat gadis itu
www.ac-zzz.tk sedih bercampur marah. Nathan menyingkirkan pikirannya dari segala hal
yang mirip antara gadis itu dengan Putru Alviorita kecil. Nathan mulai
menganggap semua itu hanya kebetulan tetapi terlalu banyak kebertulan yang
membuat Nathan tidak dapat sepenuhnya meyakinkan dirinya bahwa semua
itu hanya kebetulan. Ia masih merasa gadis itu adalah gadis yang sama dengan
Putri Alviorita. Harus diakui Nathan ia tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Ia
memang berbeda dari adiknya yang senang menghabiskan waktunya untuk
bermain. Dulu sebelum adiknya menjadi gemuk, ia adalah pria tampan yang
banyak dikejar gadis-gadis muda tetapi mengalami patah hatinya yang
pertama, Trent berubah. Satu-satunya gadis yang pernah memasuki kehidupannya yang hanya
dipenuhi oleh belajar hanya gadis kecil itu. Setelah melihat gadis itu tidak
mau bermain ke Castil lagi setelah menduduki posisi penting di Kerajaan
Lyvion, Nathan semakin menutup dirinya dari dunia luar. Ia semakin banyak
menghabiskan waktu untuk belajar dan bekerja. Bila ia sudah melakukan
sesuatu, tidak jarang ia melupakan yang lainnya. Karena itu banyak orang yang
mengatakan ia adalah pria yang paling serius dalam bekerja. Karena itu pula
Nathan tidak tahu bagaimana caranya menghibur Alviorita.
"Masuklah ke dalam. Di luar sangat dingin dan aku tidak ingin engkau
sakit," kata Nathan lembut.
"Mengapa?" tanya Alviorita tajam, "Engkau takut?"
Nathan tidak ingin bertengkar lagi dengan gadis itu. Air mata yang
terus membasahi wajah cantik itu membuat Nathan semakin merasa bersalah.
"Maafkan aku." "Untuk apa engkau minta maaf setelah semuanya terjadi?" tanya
Alviorita marah di sela-sela tangisnya yang semakin deras.
"Aku tahu engkau pantas marah karena sikapku tetapi untuk saat ini
lebih baik kita menghentikan pertengkaran kita." Nathan menarik lembut
lengan Alviorita yang masih berada dalam genggamannya.
Alviorita terkejut. Ia mundur menjauhi Nathan tetapi tidak berusaha
melepaskan lengannya. "Jangan khawatir, aku tidak akan melakukan apa-apa terhadapmu. Aku
hanya ingin menarikmu masuk," kata Nathan.
Alviorita curiga tetapi ia tetap menurut ketika Nathan menariknya
masuk kembali ke dalam ruangan itu.
Sambil menanti Nathan yang sedang menutup kembali pintu yang masih
terbuka itu, Alviorita memperhatikan sekeliling ruangan yang sejak tadi
www.ac-zzz.tk belum sempat diperhatikannya itu. Semakin memperhatikan ruangan itu,
Alviorita semakin merasa ia mengenal ruangan itu tetapi ia tidak dapat
mengetahui mengapa ia mempunyai perasaan seperti itu.
Suara pintu yang tertutup bersamaan dengan menggelapnya ruangan itu
membuat Alviorita menjerit ketakutan.
Mendengar jeritan itu Nathan segera memeluk gadis yang berdiri
tepat di sampingnya itu. "Ada apa?" tanyanya lembut.
"Aku... aku takut," kata Alviorita perlahan.
"Takut" Engkau?" tanya Nathan tak percaya. Ia sukar mempercayai
gadis yang bertingkah seperti kucing liar itu ketakutan.
Rasa takut yang merayapi Alviorita membuat gadis itu mengabaikan
suara tidak percaya itu. "Aku takut ruang gelap," katanya jujur.
"Engkau The Little Pussycat takut berada di ruang gelap?" tanya
Nathan tak percaya. Alviorita melepaskan diri dari pelukan Nathan tetapi ketika ia melihat
dirinya berada di ruangan yang gelap gulita, ia segera menjatuhkan dirinya ke
pelukan Nathan lagi. Walaupun Alviorita tidak menyukai Nathan tetapi
Alviorita merasa tempat yang paling nyaman saat ini adalah di pelukan
Nathan. Nathan tersenyum geli melihat ketakutan gadis itu. Sukar
dipercayainya gadis yang selalu menatap menantang siapa saja itu takut pada
ruang gelap. Ia memeluk erat gadis itu untuk menenangkannya.
"Jangan takut. Aku ada di sini," kata Nathan menenangkan Alviorita.
"Engkau pasti tersenyum mengejekku."
Suara merujuk itu membuat senyum geli Nathan semakin lebar. "Tidak,
aku tidak melakukannya," katanya berbohong.
"Engkau bohong. Aku tahu engkau sedang menertawakan aku."
"Aku tidak bohong," Nathan mencoba menyakinkan Alviorita. Nathan
menduga gadis di pelukannya itu sedang cemberut karena telah menunjukkan
kelemahannya pada musuhnya. Nathan tahu sekarang bukan saatnya menebak.
Ia harus melakukan sesuatu untuk mengatasi rasa takut gadis itu sekaligus
membuat ruangan yang dingin ini menjadi hangat.
"Aku ingin engkau mempercayaiku."
"Percaya?" tanya Alviorita tak mengerti.
"Aku ingin engkau percaya aku tidak akan memperlakukanmu dengan
buruk, seperti...," Nathan terdiam kemudian ia segera melanjutkan
www.ac-zzz.tk kalimatnya, "Seperti tadi. Aku berjanji tidak akan melakukan kesalahan yang
sama." Alviorita belum mengatakan apa-apa ketika ia merasa tubuhnya
Pelarian Karya Alviorita di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
diangkat. Menyadari matanya tengah memandang ruangan yang gelap,
Alviorita kembali merasa ketakutan.
Nathan menyadari gadis itu kembali merasa ketakutan. "Percayalah
kepadaku. Aku tidak akan berbuat yang buruk kepadamu. Aku hanya ingin
membawamu ke bawah, ke tempat yang aman," katanya menenangkan.
"Di sini terlalu berbahaya bagimu. Karena engkau takut gelap, aku yakin
engkau akan segera memejamkan matamu rapat-rapat dan tidak berusaha
menemukan jalan ke bawah."
Alviorita diam saja. Ia segera menyembunyikan wajahnya di bahu
Nathan. Tangannya memeluk erat-erat leher Nathan.
Nathan tersenyum ketika ia merasakan tubuh gadis itu menggigil
ketakutan di pelukannya. Ia berusaha mengenali jalan dan menuruni tangga
batu itu dengan hati-hati.
Alviorita tidak mengerti mengapa ia mempercayai pria yang paling
dibenci sekaligus dianggapnya paling berbahaya ini. Alviorita juga tidak
mengerti mengapa ia merasa aman dalam pelukan pria itu. Alviorita mencoba
mengingkari perasaan senangnya karena mendapat perhatian Nathan. Tetapi
ia tidak dapat melakukannya. Menyadari dirinya merasa senang dengan
perhatian yang diberikan Nathan, Alviorita merasa malu.
Walaupun Nathan menuruni tangga itu dengan sangat lambat, Alviorita
sama sekali tidak ingin segera melepaskan diri dari pelukan Nathan. Ia hanya
memejamkan matanya di pundak Nathan sambil menikmati rasa aman yang
ditimbulkan Nathan. Alviorita terkejut ketika Nathan tiba-tiba meletakkan tubuhnya di
atas sesuatu yang membuatnya merasa geli. Alviorita takut membayangkan
apa yang ada di bawah tubuhnya, ia mempererat pelukannya di leher Nathan.
Nathan menyadari perasaan terkejut gadis itu. "Jangan takut. Itu
hanya tumpukan jerami."
"Jerami" Engkau masih menyimpannya?"
Pertanyaan yang tercetus begitu saja membuat Nathan dan Alviorita
sama-sama terkejut. Setelah beberapa saat yang lalu Nathan menyakinkan dirinya untuk
menyadari bahwa gadis itu bukan Putri Alviorita. Sekarang pertanyaan itu
membuat dirinya semakin yakin gadis itu adalah Putri yang hilang itu. Hanya
dirinya dan si gadis kecil yang tahu ruangan ini dan apa saja yang mereka
www.ac-zzz.tk simpan di dalam ruangan ini. Dulu ia dan si gadis kecil sangat senang ketika
menemukan ruangan ini hingga mereka sama-sama ingin berkemah di hutan ini.
Mereka baru saja mempersiapkan tumpukan jerami dan batang pohon kering
di dalam ruangan ini ketika Ratu tiba-tiba meninggal.
Sejak peristiwa itu Nathan tidak pernah mendatangi ruangan ini.
Selama bertahun-tahun tumpukan jerami dan batang pohon tu tetap
tersimpan aman di dalam sini. Tidak ada yang menyentuh benda-benda itu.
Sejak awal Nathan memang beranggapan gadis itu menyembunyikan
sesuatu. Ia sangat yakin gadis itu tidak kehilangan ingatan. Kelakuan gadis itu
lebih tampak seperti seorang tahanan yang baru saja meloloskan diri daripada
seorang gadis yang kehilangan ingatan.
Nathan mengubah taktiknya untuk membongkar segala yang
disembunyikan gadis itu di balik kata 'hilang ingatan'.
"Sejak dulu aku tidak pernah memasuki ruangan ini lagi sehingga
persiapan kemah kita ini tetap di sini," kata Nathan.
Taktik Nathan tidak akan pernah berhasil. Sedikitpun Alviorita tidak
ingat kalau sewaktu kecilnya ia sering bermain bersama Nathan di sekitar
Castil Q`arde. "Berkemah?" Pertanyaan tidak mengerti bercampur kebingungan itu membuat
Nathan termangu. Ia menduga gadis itu mulai menyadari taktiknya.
"Dulu kita berencana untuk berkemah di sini tetapi rencana itu tidak
pernah terwujud," kata Nathan memancing Alviorita.
Usaha Nathan sia-sia. Alviorita tidak dapat mengerti apa yang sedang
dikatakan Nathan. Ia tidak mengerti mengapa Nathan berkata seperti itu.
Walaupun masa bermainnya singkat, tetapi Alviorita masih ingat ia sering
menghabiskan waktu bermainnya bersama Ratu bukan orang lain. Ratu sering
menemaninya bermain di Ruang Kanak-Kanak. Ratu juga yang sering
mengajaknya jalan-jalan. Tidak ada orang lain selain Ratu pada ingatan masa
kecil Alviorita. "Aku tidak mengerti apa yang engkau katakan."
Sekali lagi Alviorita membuat Nathan termangu. Kalimat yang
diucapkan dengan jujur itu membuat Nathan tidak mengerti mengapa gadis
yang yakini sebagai Putri Alviorita tidak mengingat apa yang ia katakan.
Melalui keremangan ruangan itu, Nathan menatap sinar kebingungan
mata hijau Alviorita yang tampak bersinar di ruang yang gelap itu. Nathan
yakin gadis itu tidak berbohong dan itu membuatnya semakin
kebingungan. Hanya ada satu kesimpulan yang diambil Nathan. Bila gadis itu
www.ac-zzz.tk adalah Putri Alviorita, maka Putri Alviorita terlalu angkuh untuk mengingat
masa kecilnya. "Lupakan apa yang baru kukatakan," kata Nathan kesal.
Alviorita tidak mengerti mengapa pria itu tiba-tiba kesal. Ia merasa ia
tidak melakukan kesalahan apapun selama detik-detik terakhir ini.
Alviorita tahu Nathan bukan pria yang mudah merasa kesal tanpa
alasan yang jelas. Alviorita yakin pria acuh itu tidak akan mempermasalahkan
apa yang telah terjadi. Pria itu juga tidak mungkin marah karena kejadian
yang telah berlalu. Walaupun hatinya sedang kesal tetapi Nathan membaringkan tubuh
Alviorita dengan hati-hati di tumpukan jerami itu.
Merasa punggungnya telah bersandar di dinding batu yang dingin,
Alviorita segera melepaskan pelukannya dan ganti memeluk tubuhnya sendiri
yang menggigil kedinginan.
"Kenakan ini dulu," kata Nathan sambil menyampirkan kemejanya di
pundak Alviorita. Alviorita kebingungan melihat sikap Nathan. Ia benar-benar tidak
dapat mengerti pria ini. Beberapa detik yang lalu pria itu kesal tetapi
sekarang ia kembali bersikap lembut.
Menyadari ia kini berada dalam kegelapan yang ditakutinya, Alviorita
merasa takut. Ia memeluk erat-erat tubuhnya yang telah terselimuti jas
Nathan itu. Rasa takut semakin menjalari Alviorita ketika gadis itu menyadari
Nathan sudah tidak ada di sisinya lagi. Beberapa saat yang lalu saat Nathan
berada di sisinya Alviorita masih merasa aman dalam kegelapan ini tetapi
setelah pria itu menjauh, Alviorita kembali merasa takut.
Walaupun tidak tahu mengapa pria itu tiba-tiba menjauhinya tetapi
Alviorita percaya pria itu akan kembali ke sisinya dan melindunginya dari rasa
takut. Alviorita memeluk lututnya dan meletakkan kepalanya di atas kedua
lututnya. Alviorita memejamkan matanya sambil berharap Nathan segera
kembali ke sisinya. Sambil berusaha menemukan kayu bakar yang dulu disimpannya di
dalam ruangan ini, Nathan mencoba untuk menyingkirkan pikirannya dari
Alviorita. Nathan tidak mengerti mengapa ia masih saja berusaha bersikap
lembut kepada gadis itu walaupun ia merasa kesal kepada gadis yang
diyakininya sebagai Putri Alviorita yang angkuh itu.
Melalui sinar remang-remang yang memasuki ruangan itu, Nathan
melihat gadis itu meringkuk ketakutan.
www.ac-zzz.tk Nathan mempercepat usahanya membuat api unggun.
Tiba-tiba Nathan teringat sesuatu. Nathan kembali melihat Alviorita
yang meringkuk ketakutan. Rasa takut gadis itu terhadap ruang gelap benarbenar
mirip dengan si kecil Alviorita. Si kecil Alviorita tidak pernah mau
diajak bermain di luar Castil Q`arde pada malam hari. Berada dalam
keremangan saja, gadis kecil itu sudah ketakutan. Setiap kali Nathan
mengajak gadis kecil itu berjalan-jalan pada malam hari, gadis itu selalu
memeluk erat-erat tangannya. Melihat semua itu Nathan semakin yakin gadis
yang sekarang ada di ruangan itu adalah Alviorita.
Setelah api unggun yang berhasil dibuat Nathan menerangi ruangan itu,
Nathan melihat gadis itu masih meringkuk ketakutan.
Nathan mengambil keranjang piknik yang tadi ditinggalkannya di dekat
ujung tangga. K ain putih yang tadi digunakannya untuk membuat Alviorita
merasa hangat terjatuh di sekeliling keranjang piknik. Melihat air hujan yang
berhasil menerobos masuk celah pintu itu, Nathan yakin kain itu basah.
Nathan mengambil serta kain itu dan merasa lega kain itu tidak
sebasah yang diduganya. Nathan segera kembali ke sisi Alviorita yang terus
meringkuk ketakutan. Alviorita mendengar suara kaki mendekat tetapi ia tetap tidak
mengangkat kepalanya. Melalui pendengarannya, Alviorita tahu Nathan sudah
sampai di sisinya. Nathan meletakkan keranjang itu di sisi Alviorita. Setelah itu ia
menebar kain di dekat api unggun.
"Engkau yakin mereka tidak akan mencari kita?" tanya Alviorita.
Nathan memandang Alviorita yang tetap memeluk tubuhnya. "Aku yakin
mereka tidak akan mencari kita."
"Mengapa" Apakah mereka tidak mengkhawatirkan kita?" tanya
Alviorita pilu. Alviorita tidak ingin membayangkan keluarga Kryntz yang
selama ini dikenalnya sebagai keluarga yang penuh kehangatan kasih sayang
ternyata sama seperti ayahnya yang tidak pernah memperhatikannya.
Suara pilu itu membuat Nathan tertegun. Ia tidak mengerti mengapa
suara Alviorita pilu seperti itu bukan sedih atau cemas. "Mereka sangat
mempercayaiku karena itu mereka tidak akan mencari kita."
"Mereka mempercayaimu?" tanya Alviorita tak percaya.
"Engkau tidak mempercayaiku?"
Suara tajam bercampur kemarahan itu membuat Alviorita mengangkat
kepalanya. Ia melihat Nathan tengah memandang tajam wajahnya. "Tidak.
Aku... aku hanya..." Alviorita segera menghentikan kata-katanya. Ia merasa
www.ac-zzz.tk lega dapat menghentikan kalimatnya sebelum membongkar penyamarannya
sendiri. Nathan mengangkap suara Alviorita itu sebagai suara ketakutan dan ia
merasa menyesal karena telah membuat gadis itu ketakutan. "Maafkan aku,"
katanya. "Maaf?" tanya Alviorita tak mengerti.
"Aku membuatmu ketakutan," kata Nathan.
Alviorita tidak tahu apa yang dikatakan Nathan bila ia menyelesaikan
kalimatnya yang tadi. Tadi Alviorita hampir saja mengatakan, "Aku hanya
heran melihat engkau mendapat kepercayaan yang sangat besar dari orang
tuamu sedangkan aku si Putri Mahkota ini tidak pernah dipercayai siapa pun."
Semua pengawal yang selalu berada di sisinya membuat Alviorita yakin
tidak seorangpun di Istana Urza yang mempercayainya. Mereka selalu
mengawalnya untuk memastikan ia melakukan tugasnya. Setiap kali pengawalpengawal
itu melarang Alviorita melakukan sendiri segala sesuatunya,
Alviorita semakin yakin mereka tidak percaya ia mampu melakukannya.
Alviorita merasa setiap gerakannya selalu diawasi mereka terutama
Maryam. Maryam tidak pernah beranjak dari sisi Alviorita. Ia selalu
megnawasi segala kelakuan Alviorita sebagai seorang Putri Mahkota. Ia pula
yang memastikan Alviorita melakukan tugas-tugasnya.
Alviorita tidak dapat membenci wanita tua itu karena wanita itulah
yang merawatnya sejak ia kehilangan ibunya. Alviorita menyayangi wanita itu
dan ia tahu wanita itu bersikap ketat terhadapnya karena ia adalah Putri
Mahkota. Alviorita juga mengerti pengawal-pengawalnya hanya melakukan
tugasnya. Ke manapun ia pergi mereka harus selalu ada di sisinya karena itu ia
membiarkan dirinya dikawal walau sebenarnya ia merasa jengkel.
Pengawal-pengawal itu tidak pernah membiarkan Alviorita melakukan
sendiri tugas-tugasnya. Mereka selalu mengawalnya ke manapun ia pergi
bahkan ketika ia dan Maryam berkeliling kota untuk berbelanja.
Setiap kali berbelanja bersama Maryam, Alviorita ingin sekali dapat
membawa barang belanjaannya sendiri. Namun begitu ia membayar
belanjaannya, pengawal-pengawalnya sudah membawa barang itu dan mereka
terutama Maryam tidak pernah mengijinkannya membawa sendiri barangbarang itu.
Alviorita tidak menyukai semua itu yang membuatnya merasa seperti
boneka yang tidak dapat melakukan apa-apa. Tetapi tidak ada yang dapat
dilakukan Alviorita. www.ac-zzz.tk Setelah selama hampir lima belas tahun hidup dalam keyakinan ia tidak
pernah mendapat kepercayaan siapapun, Alviorita terkejut ketika ia
mengetahui Duke dan Duchess of Kryntz sangat mempercayai Nathan.
"Percayalah kepadaku. Aku tidak akan melakukan yang buruk
kepadamu," kata Nathan.
"Sesuatu yang buruk?" tanya Alviorita tak mengerti.
Nathan menatap wajah kebingungan Alviorita. "Engkau tidak takut
terjadi sesuatu padamu selama engkau bersamaku?"
"Aku yakin engkau akan menjagaku," kata Alviorita jujur.
"Bukan itu maksudku," kata Nathan, "Apakah engkau tidak takut aku
menciummu lagi?" Wajah Alviorita memerah. "Engkau telah berjanji tidak akan
melakukannya lagi dan aku percaya engkau akan memegang janjimu."
"Ya, ampun. Apakah engkau tidak tahu bahaya yang mungkin menimpamu
saat ini?" kata Nathan kasar.
Alviorita tertegun mendengar suara Nathan. Ia tidak mengerti apa
yang membuat Nathan tampak jengkel seperti itu dan ia lebih tidak mengerti
apa yang dibicarakan Nathan. Alviorita percaya Nathan akan menjaganya dari
rasa takutnya. Ia tahu pria itu akan melindunginya dari bahaya yang mungkin
mengancamnya. Pria itu telah menunjukkan sikap perlindungannya kepada
Alviorita. Ia menyingkirkan kegelapan yang ditakuti Alviorita dan membuat
api unggun untuk menghangatkan ruangan yang dingin itu. Alviorita juga tidak
melihat maupun tidak merasakan ada bahaya yang mengancamnya. Di luar juga
tidak terdengar suara binatang buas. Yang terdengar hanya suara hujan yang
terus membasahi bumi. Kalaupun ada binatang buas yang mengancam mereka
di luar sana, Alviorita yakin Nathan akan mencegah binatang itu
menganggunya. Walaupun ia selalu bertengkar dengan Nathan tetapi Alviorita
mempercayai pria itu. Walaupun Alviorita selalu menganggap pria itu sebagai
pria paling acuh yang ditemuinya tetapi Alviorita yakin pria itu tidak akan
mengacuhkannya dalam situasi seperti ini.
"Bahaya?" tanya Alviorita tidak mengerti.
"Sebenarnya siapakah engkau ini?" tanya Nathan kasar, "Tingkah
lakumu benar-benar seperti kucing liar tetapi engkau tampak seperti saat ini
gadis polos. Apakah engkau benar-benar tidak menyadari bahaya yang
mengancammu saat ini?"
"Bahaya apa" Aku tidak mengerti apa yang kaubicarakan?" tanya
Alviorita kebingungan, "Aku tidak merasakan ada bahaya yang mengancamku.
Aku tahu engkau akan menjagaku."
www.ac-zzz.tk "Engkau sama sekali tidak menyadari bahaya yang yang saat ini
mengancammu?" tanya Nathan untuk kesekian kalinya.
"Aku benar-benar tidak merasakan ada bahaya yang mengancamku,"
kata Alviorita kebingungan.
Mata Nathan menyipit. "Juga bahaya dariku?"
Alviorita menatap kebingungan wajah Nathan. Ia menggelengkan
kepalanya, "Tidak, aku percaya engkau akan menjagaku."
Nathan menatap tajam wajah Alviorita. Untuk sesaat ia menyelidiki
wajah kebingungan Alviorita tetapi ia tidak menemukan kebohongan di sana.
Wajah Alviorita benar-benar menampakkan kebingungan dan rasa tidak
mengertinya. "Sebenarnya engkau ini Putri Alviorita atau bukan?"
Pertanyaan itu membuat Alviorita terkejut. Kekhawatiran Alviorita
terbukti. Nathan mencurigai dirinya adalah Putri Alviorita. Untuk membuat
pria itu percaya ia bukan sang Putri, Alviorita cepat-cepat menggelengkan
kepalanya. "Aku tidak mengenal dia," kata Alviorita setengah berbohong.
Beberapa hari terakhir ini Alviorita tidak mengenal lagi Putri Alviorita
yang dulu ada pada dirinya. Yang dikenal Alviorita hanya gadis yang
mempunyai kebebasan. "Ya, mungkin engkau bukan dia," kata Nathan mengakui, "Tetapi bila
engkau bukan dia mengapa engkau tahu tempat ini?"
Pelarian Karya Alviorita di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Aku sudah mengatakan kepadamu, aku tidak tahu. Aku hanya
kebetulan saja menemukan tempat ini," sela Alviorita.
Nathan mengacuhkan kata-kata Alviorita. "Kalau engkau adalah dia
mengapa engkau sedemikian tololnya hingga tidak mengetahui bahaya yang
saat ini mengancammu?"
Sebutan 'tolol' yang ditujukan padanya itu membuat kemarahan
Alviorita bangkit. "Tolol!?" katanya tajam.
Nathan tidak berusaha membantah. "Ya, engkau adalah gadis paling
tolol yang pernah kutemui."
"Apa yang membuatmu berkata seperti itu?" tanya Alviorita.
Menyadari ia telah mengucapkan pertanyaan yang dapat membongkar
penyamarannya, Alviorita cepat-cepat berkata, "Dan engkau harus ingat satu
hal yaitu aku bukan dia."
Suara berbahaya itu membuat Nathan semakin tidak mengerti gadis di
depannya itu. Ia sangat yakin gadis itu adalah Putri Alviorita. Tetapi
kepolosan di wajah cantik gadis itu menunjukkan ia sama sekali tidak
www.ac-zzz.tk mengerti apa yang dimaksudkan Nathan. Apalagi bila mengingat kemarahan
gadis itu saat ia menciumnya.
Berita-berita tentang Putri Alviorita di surat kabar membuat Nathan
yakin Putri Alviorita bukan seorang gadis yang tidak mengerti cinta. Tetapi
wajah polos gadis itu benar-benar bertentangan dengan apa yang ada di
pikirannya mengenai Putri Alviorita.Terlalu banyak pertentangan antara Putri
Alviorita yang ada di pikiran Nathan dengan gadis itu dan terlalu banyak pula
kemiripan gadis itu dengan Putri Alviorita. Semua itu membuat Nathan
semakin kebingungan. Sejak Ratu meninggal, Nathan memang tidak pernah bertemu lagi
dengan Alviorita namun ia dapat menduga bagaimana rupa gadis itu saat ini.
Tetapi gadis yang sangat diyakininya sebagai Putri Alviorita ini sangat
berbeda rupanya dari Putri Alviorita dalam pikirannya. Putri Alviorita dan
gadis ini sama-sama memiliki mata hijau yang serasi dengan rambut hitamnya.
Wajah keduanyapun mirip yang berbeda di wajah kedua gadis ini hanya sinar
matanya. Sinar mata gadis ini berbeda dengan sinar mata Putri Alviorita juga
berbeda dengan sinar mata Alviorita kecil. Sinar mata ketiganya
berbeda. Sinar mata Alviorita kecil adalah sinar gembira dan ramah tetapi
sinar mata itu sudah berbeda dengan saat ia dewasa. Di foto-foto yang
dimuat di surat kabar, sinar mata Alviorita adalah sinar angkuh bercampur
keramahan. Sedangkan gadis di hadapan Nathan ini memiliki sinar mata
menantang. Mata yang tidak mau kalah dari siapa saja.
Pandangan menyelidik itu membuat Alviorita semakin khawatir
penyamarannya akan terbongkar. Alviorita tidak tahu apa yang harus
dilakukannya untuk menyelamatkan diri dari situasi berbahaya ini. Ia hanya
tahu bila ia membuat pertengkaran di antara mereka, bahaya yang
mengancam penyamarannya semakin besar.
Kecurigaan Nathan semakin besar dan semakin berbahaya bila
kecurigaan itu menyebabkan pertengkaran di antara mereka.
Udara dingin membuat Alviorita kedinginan. Alviorita memeluk eraterat lututnya
dan berharap tubuhnya tidak terlalu menggigil kedinginan.
Nathan melihat tubuh Alviorita menggigil dan menduga gadis itu
ketakutan. "Baiklah, aku minta maaf. Aku tidak akan membuatmu ketakutan
lagi." "Engkau tidak membuatku ketakutan," kata Alviorita.
"Sungguh?" Suara berbahaya itu membuat Alviorita waspada.
"Engkau tidak takut aku memperkosamu?"
www.ac-zzz.tk Alviorita terkejut. Wajahnya memucat.
Melihat wajah pucat gadis itu, Nathan menyadari ia telah melakukan
kesalahan. "Jangan khawatir, aku tidak akan melakukannya."
Wajah pucat Alviorita tidak menghilang. Gadis menatap ketakutan
sekelilingnya. Melihatnya Nathan semakin menyesal telah mengatakan kalimat itu.
"Aku tidak akan menganggumu. Aku janji," katanya menyakinkan Alviorita,
"Aku akan menjagamu."
Alviorita diam saja. Ia hanya menatap sekelilingnya. Perlahan-lahan
wajah Alviorita memerah ketika ia melihat wajah Nathan yang penuh
penyesalan. Alviorita tahu pria itu hanya ingin memperingatkannya.
"Kalau melihat langit gelap tadi, kurasa hujan akan terus turun sampai
nanti sore dan kita tidak akan dapat pulang," kata Nathan mengalihkan
pembicaraan, "Coba kalau tadi engkau berjalan lebih cepat."
Alviorita marah mendengar kalimat terakhir yang diucapkan dengan
penuh tuduhan itu. "Siapa yang mengatakan aku berjalan lambat" Aku selalu
berusaha mengejar engkau yang seperti berlari."
Nathan menahan senyumannya. Ia berhasil membuat Alviorita
melupakan ketakutannya. "Aku tidak berlari," kata Nathan.
"Tetapi mengejar angin," sela Alviorita.
"Sebenarnya tadi aku berjalan lebih lambat dari biasanya."
"Memang itu yang harus kaulakukan."
Suara mengejek itu membuat Nathan tidak dapat menahan
senyumannya. "Kalau tahu hal itu akan membuatmu senang, tadi aku akan
berjalan cepat," goda Nathan.
Alviorita tidak senang mendengarnya. "Apa engkau senang melihat aku
terjatuh gara-gara mengikutimu yang berjalan seperti angin?"
"Engkau tidak akan terjatuh. Aku dan Jeffreye saja tidak pernah
terjatuh setiap kali kami berlomba dari lapangan itu ke Castil Q`arde."
"Kalian sudah mengingat setiap seluk beluk jalannya. Dan kalian tidak
akan terjatuh karena akar-akar tanaman itu."
Kemarahan Alviorita membuat Nathan semakin ingin menggodanya.
"Engkau takut jatuh?"
"Tidak," bantah Alviorita, "Aku hanya tidak ingin melihatmu disalahkan
orang tuamu karena membiarkan aku terjatuh gara-gara mengejarmu."
"Aku sudah menduganya. Engkau tidak mungkin sering memanjat pohon
kalau engkau takut terjatuh."
www.ac-zzz.tk "Aku lebih senang jatuh dari pohon daripada jatuh karena
mengejarmu," kata Alviorita dingin.
Nathan pura-pura mengeluh. "Coba kalau engkau tadi mau kugendong."
Wajah Alviorita memerah. "Engkau tidak menanyaiku?"
"Memang aku tidak menanyaimu karena aku yakin engkau akan
menolaknya." "Engkau seharusnya senang aku tidak membuatmu kelelahan. Engkau
beruntung aku tidak membuatmu harus berlari sambil membawaku," kata
Alviorita dingin. Nathan tersenyum melihat sinar tajam mata Alviorita telah kembali.
Nathan lebih senang melihat sinar menantang di mata hijau itu daripada sinar
ketakutan. Alviorita menarik tubuhnya menjauh ketika Nathan mendekatinya.
Nathan meraih keranjang piknik di sisi Alviorita dan membukanya.
"Untung tadi kita batal berpiknik," katanya, "Sekarang kita tidak akan
kelaparan." Alviorita hanya memandang Nathan yang membongkar isi keranjang
pikniknya, ia tidak berusaha membantu pria itu.
"Seperti kesepa kat an kita tadi, lebih baik kita menghentikan
pertengkaran kita," kata Nathan kemudian sambil tersenyum ia bertanya,
"Engkau lapar?"
"Tidak," sahut Alviorita.
Setelah pertengkaran mereka, Alviorita sama sekali tidak memiliki
nafsu makan. "Kurasa jam makan siang sudah lewat," kata Nathan memperingati,
"Jangan sampai engkau sakit."
"Aku tidak lapar," kata Alviorita keras kepala.
Alviorita kebingungan melihat pria itu menutup kembali keranjang
piknik. "Aku juga tidak lapar," kata Nathan memberitahu Alviorita.
Nathan mendekati api unggunnya dan menambah kayu.
Alviorita diam saja memandang api yang menyala di depannya. Alviorita
tidak tahu apa yang harus dilakukannya sambil menanti hujan berhenti. Semua
yang terjadi hari ini di luar rencana Alviorita. Alviorita sama sekali tidak
mempunyai rencana berteduh di bawah hujan, tetapi sang Takdir membuat
Alviorita berteduh di ruangan ini bersama tunangannya.
Sampai saat ini Alviorita masih merasa marah kepada Nathan yang
telah menciumnya. Alviorita tidak pernah membayangkan tunangan yang
www.ac-zzz.tk dibencinya akan menjadi pria pertama yang menciumnya tetapi pria itu telah
melakukannya. Entah bagaimana reaksi Nathan bila pria itu tahu ia telah mencium
tunangannya. Alviorita tidak dapat menduganya.
Alviorita tahu kejadian hari ini tidak dapat dijadikan perisai olehnya.
Bila ia menggunakan kejadian ini sebagai perisainya, ayahnya pasti akan
membuat perisai itu justru berbalik menjadi pedang.
Kedudukannya yang berbahaya membuat Alviorita menyusun rencana
baru. Alviorita tidak ingin seorangpun mengetahui ia adalah sang Putri yang
hilang dan untuk itu Alviorita berusaha membuat semua orang di sekitarnya
tidak pernah menduga ia adalah sang Putri.
Alviorita berhasil membuat semua orang di Castil Q`arde percaya ia
adalah gadis yang hilang ingatan kecuali Nathan. Alviorita tidak tahu apa yang
harus dilakukannya bila mereka telah membongkar penyamarannya sebelum ia
benar-benar siap menghadapi perang antara dirinya dan ayahnya. Bila
penyamarannya terbongkar, Alviorita bisa saja membuat semua orang percaya
ia adalah gadis yang hilang ingatan dan ia di masa lalu adalah sang Putri
Mahkota. Tetapi posisi itu tidak akan menguntungkan Alviorita.
Alviorita percaya ayahnya akan memanfaatkan keadaan itu untuk
menyelesaikan pesta yang tertunda. Bila sudah demikian Alviorita tidak
mungkin membela dirinya. Membela dirinya sendiri berarti memberitahu
semua orang ia tidak pernah kehilangan ingatannya.
Tidak ada yang dapat dilakukan Alviorita untuk menyelamatkan dirinya
dari pertunangan konyol ini bila penyamarannya telah terbongkar. Alviorita
tahu yang harus dilakukannya saat ini hanya satu yaitu menyusun rencana
untuk membuat Nathan percaya ia bukan sang Putri.
Ketika membuat rencana mencari perisai di Castil Q`arde saat ia
pertama kali berada di Castil Q`arde, Alviorita sama sekali tidak menduga
akan ada orang yang mencurigai dirinya apalagi pria itu adalah tunangan yang
dibencinya. Saat itu Alviorita memang telah menyiapkan rencana lain tetapi
tidak satupun dari rencana itu yang dapat menyelamatkannya dari kecurigaan
Nathan. Alviorita harus membuat rencana lain yang lebih aman dan tidak
membuat kecurigaan Nathan semakin bertambah.
Merasa rencana baru yang disusunnya baik dan aman untuk dirinya,
Alviorita menyingkirkan segala kegelisahan dari pikirannya. Alviorita
meletakkan kepalanya di atas lututnya dan mendengarkan nyanyian hujan di
atasnya. www.ac-zzz.tk Suara hujan yang bagaikan nyanyian pengantar tidur serta suara petir
yang bersahut-sahutan membuat Alviorita mengantuk. Alviorita memperingati
dirinya sendiri untuk tidak tertidur. Walaupun Nathan telah meyakinkan
dirinya untuk tidak menganggunya dan Alviorita mempercayai pria itu akan
menjaganya tetapi Alviorita tetap khawatir.
"Tidurlah. Hujan tampaknya tidak akan segera berhenti."
Alviorita terkejut mendengar suara lantang yang tiba-tiba
memecahkan kesunyian yang ada di antara mereka. Walaupun Alviorita sering
mendengar suara lantang itu tetapi gadis itu tetap merasa terkejut setiap
kali ia tiba-tiba mendengar suara lantang itu.Keterkejutan Alviorita membuat
gadis itu tidak segera menyadari apa yang diucapkan Nathan. Wajah Alviorita
memucat ketika ia sadar apa yang diucapkan Nathan.
Nathan melihat wajah gadis itu memucat dan agak memerah. "Aku
tidak akan menyentuhmu, aku berjanji padamu."
Wajah pucat Alviorita semakin memerah melihat penyesalan di wajah
Nathan. Nathan semakin merasa bersalah. "Maafkan kata-kataku yang tadi. Aku
tidak pernah berniat melakukannya, tadi aku hanya memperingatimu."
"Aku... aku tahu," kata Alviorita malu.
Nathan tersenyum. "Tidurlah, aku akan menjagamu."
Alviorita ragu-ragu. Ia tidak berani memejamkan matanya seperti yang
disuruh Nathan. Melihat keragu-raguan gadis itu, Nathan segera berkata, "Jangan
khawatir, aku juga akan tidur. Aku tidak akan menyentuhmu."
Pria itu membuktikan kata-katanya dengan menjauhi api unggun dan
menata tumpukan jerami yang ada di ruangan itu.
Alviorita memperhatikan pria itu menumpuk jerami di seberang api
unggun. Cahaya api tidak menghalangi pandangan mata Alviorita. Gadis itu
tetap diam melihat Nathan bersadar di dekat tangga.
Nathan menyandarkan punggungnya di dinding samping tangga. Ia
melihat Alviorita masih memandang khawatir dirinya. Nathan tersenyum
melihat Alviorita tetap tidak mau memejamkan matanya walau ia merasa
mengantuk. Melihat Alviorita terkantuk-kantuk, Nathan tahu gadis itu tak lama
lagi akan tertidur. Nathan memejamkan matanya. Ia tidak berbohong ketika ia
mengatakan akan tidur. Ia sendiri juga mengantuk.
www.ac-zzz.tk Alviorita terus memperhatikan Nathan tetapi ia tetap tidak berani
memejamkan matanya. Ia tetap memeluk lututnya dan menyandarkan kepala
di atas lututnya. Walaupun Alviorita tidak ingin tertidur tetapi rasa
kantuknya membuat gadis itu akhirnya tertidur.
8 Alviorita membuka matanya. Gadis itu terkejut ketika menyadari
dirinya sudah tertidur dan kini sedang memandang dinding batu. Alviorita
melihat dirinya tengah terbaring di atas jerami dan sehelai kain putih
menyelimuti tubuhnya. Dengan curiga Alviorita memperhatikan Nathan yang
duduk di dekat tangga. Melihat Nathan masih tertidur, Alviorita hanya dapat menduga
mengapa kain yang tadi ditebarkan Nathan di dekat api itu menyelimuti
tubuhnya dan tubuhnya sudah terbaring di atas jerami.
Melihat sesuatu yang berwarna hitam di bawah rambut hitamnya,
Alviorita segera bangkit dan melihat jas Nathan juga telah berpindah tempat
dari bahunya ke atas jerami.
Alviorita melihat Nathan yang masih tertidur dan ia tersenyum melihat
perhatian Nathan yang telah diberikan kepadanya. Alviorita senang menyadari
pria itu masih memperhatikan dirinya. Pria itu telah membaringkan dirinya di
tumpukan jerami yang cukup tebal dan menyelimutinya dengan kain. Pria itu
juga meletakkan kemejanya di bawah kepalanya sehingga rambutnya tidak
terkena jerami. Mendengar suasana di atas ruangan itu telah sepi, Alviorita segera
berdiri. Api unggun yang tadi dibuat Nathan telah padam dan udara di ruangan
itu kembali menjadi dingin.
Alviorita menggigil kedinginan. Ia tidak tahu bagaimana menghidupkan
kembali api unggun itu. Alviorita bahkan tidak tahu bagaimana membuat api
unggun. Melihat Nathan masih tertidur, Alviorita tidak tega membangunkan
pria itu hanya karena ia ingin menghangatkan ruangan itu kembali. Alviorita
juga tidak tega membiarkan pria itu tertidur dalam udara dingin seperti ini.
Waktu api unggun masih menyala, pria itu tentu tidak merasa kedinginan
tetapi saat ini api unggun sudah padam.
www.ac-zzz.tk Melihat kayu yang berwarna hitam keabu-abuan itu, Alviorita yakin api
itu sudah padam sejak tadi.
Perasaan bersalah membuat Alviorita memandang pria yang tertidur
sambil menyandarkan kepalanya di dinding batu yang dingin. Alviorita merasa
bersalah telah memberikan sebutan 'angkuh' pada Nathan.
Nathan telah menunjukkan perhatiannya kepada Alviorita. Dan karena
Pelarian Karya Alviorita di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
perhatiannya itu pula Nathan membiarkan dirinya tertidur tanpa kain yang
dapat membuatnya merasa hangat. Bahkan jasnya sendiri telah digunakannya
sebagai bantal Alviorita.
Alviorita mengambil jas Nathan dan membersihkannya dari jerami
kemudian mengenakannya. Alviorita tersenyum melihat dirinya mengenakan
jas yang kebesaran itu, ia merasa seperti boneka dalam baju badut yang
besar. Diraihnya kain yang telah menjadi selimutnya kemudian ia mendekati
Nathan. Dengan hati-hati, Alviorita berlutut di samping Nathan. Saat itulah
Alviorita menyadari tidak ada tumpukan jerami yang tadi digunakan Nathan
sebagai alas tidurnya. Alviorita melihat sekeliling ruang yang berbentuk segi empat itu dan
menyadari tumpukan-tumpukan jerami yang semula tersebar di sekeliling
dinding ruangan itu telah berpindah ke satu tempat yang menjadi tempat
tidurnya. Walaupun Nathan tertidur tetapi Alviorita tahu pria itu tetap
menjaganya dalam tidurnya. Sekarang Alviorita mengerti mengapa Nathan
memilih tidur di dekat tangga. Menyadari perhatian Nathan yang sangat
besar kepada dirinya membuat Alviorita kembali merasa bersalah. Alviorita
berjanji tidak akan memberi sebutan 'angkuh' lagi kepada Nathan.
Sesaat Alviorita ragu Nathan masih tertidur. Alviorita melambaikan
tangannya di depan mata Nathan yang terpejam tetapi mata itu tetap
terpejam. Setelah yakin Nathan masih tertidur, Alviorita menyampirkan kain
itu di tubuh Nathan. Setelah yakin kain itu sudah menutupi tubuh Nathan
yang meringkuk di depannya, Alviorita berdiri dan dengan hati-hati Alviorita
menapaki tangga di samping Nathan.
Alviorita mengangkat ujung gaunnya untuk mencegah gaun panjangnya
itu menyentuh tubuh Nathan dan membuat pria itu terbangun.
Pintu yang tertutup rapat itu tidak membuat Alviorita khawatir mereka
tidak dapat meninggalkan ruang rahasia ini.
Alviorita memperhatikan dinding batu di sekeliling pintu batu itu.
Melihat batu kecil pada dinding itu yang terlepas dari sekitarnya, Alviorita
www.ac-zzz.tk menekan batu itu perlahan-lahan sambil berharap suara pintu yang terbuka
tidak membuat Nathan terbangun.
Begitu pintu itu terbuka, Alviorita memperhatikan Nathan. Melihat
Nathan masih tertidur, Alviorita merasa lega.
Perlahan-lahan ia meninggalkan ruangan itu.
Alviorita tertegun melihat pemandangan yang tidak pernah dilihatnya
itu. Air hujan yang masih tersisa di pepohonan menetes perlahan-lahan.
Bahkan batang-batang pohon yang besar juga meneteskan air hujan. Air itu
tampak berkilau-kilauan dan membuat suasana di hutan itu tampak
segar. Rerumputan di bawah pohon tinggi tampak seperti permata hijau
dengan air hujan yang berkilau-kilau itu. Tanah yang tidak tertutup tanaman
tampak basah dan berlumpur. Akar-akar pohon yang menyembul di permukaan
tanah juga tampak basah dan sedikit berlumpur karena cipratan air kotor
dari tanah di sekelilingnya. Burung-burung berkicau menyambut hujan yang
telah reda. Dan suara serangga mulai terdengar mengiringi malam yang
semakin dekat. Udara yang segar membuat Alviorita merasa damai. Segala
kekhawatiran dan perasaannya seakan-akan hilang dalam udara segar itu.
Alviorita memandang langit yang kembali cerah dengan warna birunya
yang dihiasi awan putih seolah-olah tidak pernah ada hujan sebelumnya.
Seekor katak hijau yang tiba-tiba melompat dari sela-sela rumput yang
tinggi menarik perhatian Alviorita. Alviorita senang sekali melihat katak yang
selama ini hanya dapat dilihatnya dari buku saja.
Alviorita benar-benar seperti bayi yang baru mengenal dunia. Tetapi
memang itulah kenyataannya. Dunia di luar Istana Urza ini memang merupakan
dunia baru bagi Alviorita yang setiap hari hanya berada di dalam Istana Urza
dengan tugas rutinnya yang padat. Banyak buku tentang alam yang dibaca
Alviorita tetapi Alviorita tidak pernah benar-benar berada di suasana yang
alami seperti ini. Alviorita tidak mempunyai waktu untuk berpiknik bahkan
untuk berkeliling kota sambil berbelanjapun Alviorita harus menyisipkannya di
sela-sela padatnya jadwal hariannya.
Itu pula yang menyebabkan semua orang memandang Alviorita sebagai
Putri yang gemar berbelanja di luar Kerajaan Lyvion. Tetapi itu semua salah.
Alviorita bukannya tidak senang berbelanja di dalam kerajaannya
sendiri tetapi ia tidak dapat menyisipkan kegiatan itu di sela-sela jadwal
hariannya selama ia berada di Istana Urza.
www.ac-zzz.tk Bila Raja Phyllips tahu putrinya ingin berbelanja, Raja Phyllips pasti
akan menyuruh seluruh toko di Vximour mengirimkan barang mereka ke
Istana dan menyuruh Alviorita memilih barang-barang itu.
Alviorita tidak menyukai semua itu. Ia lebih suka melelahkan dirinya
sendiri dengan berkeliling dari satu toko ke toko yang lain. Tetapi Alviorita
tetap tidak dapat melakukannya walau ia berbelanja di luar Istana Urza
bahkan di luar Kerajaan Lyvion. Namun pengawal-pengawal Alviorita tidak
pernah mengijinkan gadis itu berjalan kaki mengelilingi suatu tempat. Mereka
selalu membawa Alviorita berkeliling kota dengan kereta terbuka. Karena
tidak ingin mengecewakan kepala pemerintah tempat yang didatanginya yang
telah berusaha untuk menyenangkannya dengan memberikan yang terbaik
kepadanya, Alviorita menerimanya.
Semua pendapat yang ditujukan semua orang kepada dirinya itu salah
dan hanya Alviorita sendiri yang mengetahuinya. Walaupun demikian Alviorita
sama sekali tidak berniat membuat semua orang menyadarinya. Membantah
tuduhan itu berarti Alviorita harus menunjukkan dirinya yang selama ini
disembunyikan di balik sikap anggun dan penuh wibawa seorang Putri Mahkota.
Dan Alviorita tidak ingin rakyatnya kecewa karena mempunyai Putri Mahkota
yang sangat berbeda dari yang mereka harapkan.
Karenanya Alviorita diam saja dan membiarkan tuduhan itu terus
berkembang. Kalaupun Alviorita ingin membantah tuduhan-tuduhan itu, ia
harus menyisipkan kesempatan itu di dalam jadwalnya yang padat.
Menyisipkan kesempatan berkeliling kota dengan dalih berbelanja saja
sudah sulit apalagi membantah tuduhan yang ditujukan banyak orang kepada
dirinya. Tuduhan 'gemar berbelanja di luar Kerajaan Lyvion' perlahan-lahan
menghilang seiring dengan seringnya kunjungan Alviorita ke wilayah Kerajaan
Lyvion. Begitu memasuki dunia politik, Alviorita diajari oleh ayahnya untuk
menjalin hubungan dengan luar negeri. Raja Phyllips sering mengirimkan
Alviorita dalam setiap kegiatan yang berhubungan dengan kerajaan atau
negara lain. Ketika dirasanya Alviorita sudah mengerti bagaimana menjalin
hubungan dengan negara lain, Raja Phyllips mulai mengajari Alviorita masalah
dalam negeri. Alviorita sering merasa ajaran ayahnya itu terbalik. Raja Phyllips
harusnya lebih mengutamakan pelajaran dalam negeri daripada luar negeri.
Bukan hanya Alviorita yang merasa demikian semua menteri juga merasa cara
www.ac-zzz.tk Raja Phyllips mengajari putrinya terbalik. Tetapi tidak seorangpun dari
mereka yang berani membantah Raja Phyllips.
Banyak tugas yang harus dilakukan Alviorita sebagai Putri Mahkota dan
semuanya itu berputar sekitar masalah kerajaan. Alviorita yang hanya
mengenal alam melalui buku sangat senang melihat katak itu melompat dari
satu tempat ke tempat lain.
Melihat katak itu menghilang di balik rerumputan yang tinggi, Alviorita
merasa kecewa. Tetapi kekecewaan itu hilang ketika seekor katak lain
melompat dari sela-sela rumput.
Alviorita ingin mengetahui ke mana katak itu akan pergi. Ia
melangkahkan kaki hendak mengikuti katak itu.
"Mau ke mana engkau?"
Alviorita terkejut. Ia membalikkan badannya dan melihat padangan
marah di wajah Nathan. "Aku... aku hanya... hanya ingin melihat katak itu," kata Alviorita
kebingungan. Gadis itu semakin kebingungan ketika melihat katak itu sudah
tidak tampak lagi. "Mengapa engkau meninggalkan ruangan itu?"
Alviorita kebingungan melihat kemarahan Nathan. Ia tidak mengerti
mengapa Nathan tiba-tiba marah. "Aku hanya ingin melihat keadaan luar,"
kata Alviorita. "Apakah engkau tidak sadar engkau telah membuat aku khawatir?"
"Khawatir?" tanya Alviorita tidak mengerti.
Nathan jengkel melihat kepolosan Alviorita. Gadis liar itu tampak
sangat polos dan lugu. "Apakah engkau tidak mengerti bisa saja terjadi
sesuatu padamu selama aku tidak ada di dekatmu?"
"Apa yang dapat terjadi padaku?" tanya Alviorita ingin tahu.
"Ya, ampun. Engkau the Little Pussycat ini apakah sedemikian tololnya
sehingga tidak tahu bahaya apa yang dapat menimpanya."
Keluhan itu membuat Alviorita merasa jengkel. "Dan engkau the Devil
Dog mengapa engkau mengkhawatirkan aku?"
"Tentu saja aku khawatir," sahut Nathan tajam, "Bagaimana bila engkau
tersesat" Bagaimana bila engkau terjatuh karena tanah yang licin ini?"
Alviorita terkejut melihat kecemasan bercampur kemarahan di wajah
Nathan. Alviorita tahu apa yang diucapkan pria itu benar tetapi ia tidak
berniat pulang sendiri ke Castil Q`arde. Walaupun ia merasa ia pernah ke
tempat ini tetapi ia tidak yakin ia pernah ke sini. Dalam ingatannya tidak ada
yang berhubungan dengan Chymnt.
www.ac-zzz.tk "Jangan khawatir. Aku tidak berniat membuat diriku sendiri tersesat
di hutan ini," kata Alviorita, "Aku hanya berniat melihat-lihat suasana di
luar." Alviorita kembali memperhatikan sekitarnya. "Tempat ini indah sekali
seperti surga," kata Alviorita.
Nathan tiba-tiba menarik Alviorita ke pelukannya. "Aku mengkhawatirkanmu, Alviorita."
Rasa terkejut karena gerakan Nathan yang tiba-tiba itu serta
jantungnya yang berdegup kencang membuat Alviorita tidak menyadari
Nathan telah menyebut nama aslinya. "Jangan khawatir. Aku tidak ke manamana
sekarang aku masih di sini."
Rasa khawatir yang menyelimutinya membuat Nathan juga tidak
menyadari dirinya telah menyebut nama asli gadis itu dan gadis itu tidak
menyangkalnya. Ketika terbangun tadi Nathan sangat khawatir melihat Alviorita tidak
ada di ruangan itu. Ia khawatir Alviorita terburu-buru pulang ke Castil
Q`arde karena marah kepada dirinya yang telah melanggar janjinya.
Setelah menanti sebentar akhirnya Nathan melihat gadis itu telah
tertidur, Nathan segera mendekatinya. Nathan memandang gadis itu dan
meyakinkan dirinya gadis itu benar-benar tertidur nyenyak. Nathan
mengumpulkan jerami di sisi Alviorita yang terus tertidur dalam posisi
meringkuk. Setelah merasa tumpukan jeraminya cukup tebal dan dapat
membuat gadis itu merasa nyaman, Nathan mengalihkan perhatiannya kepada
Alviorita. Perlahan-lahan Nathan meletakkan kepala Alviorita di bahunya
kemudian ia mengambil jas hitamnya yang menyelimuti pundak gadis itu.
Sebelum melanjutkan pekerjaannya, Nathan memperhatikan Alviorita.
Yakin gadis itu masih tertidur, Nathan memeluk Alviorita dengan satu
tangannya dan tangannya yang lain meletakkan jasnya di atas tumpukan
jerami. Perlahan-lahan Nathan meluruskan kaki Alviorita. Setelah itu Nathan
membaringkan Alviorita dengan hati-hati di atas tumpukan jerami yang tebal
itu. Gadis itu masih tertidur. Nathan lega melihatnya. Ia tidak berharap
gadis itu terbangun saat ia membaringkannya.
Nathan memperhatikan wajah Alviorita sebelum ia meninggalkannya.
Melihat wajah cantik yang tertidur itu, Nathan semakin yakin gadis itu adalah
tunangannya. Nathan tahu ia tidak mungkin salah. Ia tidak pernah melupakan
wajah Alviorita kecil. "Bila ia tertidur seperti ini, ia tampak manis sekali," gumam Nathan,
"Tetapi bila ia membuka matanya, ia tampak seperti kucing liar."
www.ac-zzz.tk Nathan mengambil kayu dan meletakkannya di api unggun. Nathan
melihat kain yang tadi ditebarkannya di dekat api unggun dengan harapan kain
itu cepat kering. Melihat kain itu benar-benar kering seperti harapannya, Nathan
kembali lagi ke sisi Alviorita. Nathan lega melihat gaun gadis itu tidak basah.
Nathan tidak ingin gadis yang penuh semangat itu sakit. Walaupun Nathan
selalu merasa khawatir melihat tingkah Alviorita yang seperti kucing liar
tetapi ia merasa lebih baik gadis itu tetap bersikap liar seperti kucing
daripada sakit. Setelah menyelimuti Alviorita dengan kain itu, Nathan kembali ke api
unggun. Merasa telah cukup banyak kayu yang ditambahkannya ke api itu,
Nathan duduk di dekat tangga.
Nathan menyandarkan kepalanya di dinding sambil memperhatikan
Alviorita yang terus tertidur nyenyak. Ia tidak tahu apa yang akan dilakukan
gadis itu bila bangun dan menyadari ia telah melanggar janjinya.
Dan saat terbangun tadi ia melihat gadis itu sudah tidak ada di
depannya. Kain yang menyelimuti gadis itu juga telah berpindah ke tubuhnya.
Walaupun ia yakin gadis itu adalah Alviorita, Nathan tetap khawatir
gadis itu pulang sendiri ke Castil Q`arde dan tersesat.
Nathan segera meninggalkan ruangan itu dan ia merasa lega melihat
Alviorita tengah memperhatikan sekelilingnya. Nathan ingin membiarkan gadis
itu menikmati keindahan alam setelah hujan deras tetapi ketika gadis itu
melangkahkan kakinya, Nathan lekas mencegahnya.
Sekarang Nathan benar-benar lega gadis itu telah berada di
pelukannya dan tidak akan pergi tanpa dirinya.
Alviorita terkejut menyadari ia membiarkan dirinya berada di pelukan
Nathan. Ia berusaha melepaskan dirinya tetapi Nathan mempererat
pelukannya. "Mau ke mana engkau?" tanya Nathan tajam.
"Aku ingin melihat pemandangan ini lagi."
Nathan juga menyadari ia terlalu lama memeluk gadis itu tetapi ia tidak
berniat melepaskan gadis itu.
Usaha Alviorita untuk melepaskan diri dari pelukannya membuatnya
merasa kesal. Gadis itu membiarkan laki-laki lain mendekatinya tetapi tidak
membiarkan tunangannya sendiri memeluknya.
Melihat langit yang mulai gelap, Nathan tahu mereka harus segera
pulang bila tidak ingin membuat keluarganya khawatir juga Alviorita
ketakutan. www.ac-zzz.tk "Sebaiknya kita segera pulang. Aku yakin engkau tidak ingin berjalan di
malam hari," kata Nathan sambil melepaskan pelukannya.
Melihat kekecewaan di wajah Alviorita, Nathan segera berkata, "Kalau
engkau ingin melihat tempat ini lagi, besok aku akan mengantarmu. Engkau
tidak ingin berjalan di bawah ribuan mata yang terus mengawasimu, bukan?"
Alviorita melihat langit dan menyadari ucapan Nathan benar. Langit
barat semakin memerah dan langit timur semakin hitam. Alviorita ketakutan
membayangkan dirinya harus berjalan di bawah ribuan mata yang
memandangnya dari langit hitam.
Melihat Alviorita ketakutan, Nathan segera menarik tubuh Alviorita ke
sisinya dan membawanya kembali ke ruang rahasia mereka.
Alviorita terkejut dan menatap cemas wajah Nathan.
"Kita harus membawa serta keranjang piknik kita," kata Nathan
menenangkan gadis itu. Alviorita segera memasuki pintu yang masih terbuka itu dan segera
merapikan kembali keranjang pikniknya.
Nathan melihat gadis itu tampak senang. Ia lega gadis itu tidak marah
karena ia telah melanggar janjinya. Nathan mengambil kain yang tadi
Pelarian Karya Alviorita di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
menyelimuti tubuhnya. Melihat kain itu, Nathan menyadari sesuatu. Ia melihat Alviorita yang
masih sibuk merapikan keranjang pikniknya.
"Engkau tidak takut?" tanyanya heran.
"Takut?" tanya Alviorita tak mengerti.
"Saat engkau bangun tadi, aku yakin ruangan ini gelap. Engkau tidak
takut?" Alviorita terpana mendengar kebenaran itu. Tadi saat ia bangun, ia
hanya memperhatikan Nathan dan melupakan suasana remang-remang ruangan
tempatnya berada. Tidak adanya api yang menerangi ruangan ini tidak
membuat ruangan ini menjadi gelap. Sinar matahari yang menerobos melalui
pintu membuat ruangan ini menjadi remang-remang. Suasana yang ditakuti
Alviorita ini tidak disadarinya olehnya. Saat itu Alviorita sama sekali tidak
merasa takut. Alviorita tahu Nathan ada di dekatnya dan pria itu akan
menjaganya. Hanya itu yang disadari Alviorita.
Wajah Alviorita memerah. "Aku tidak takut karena aku tahu engkau
ada di sisiku," katanya jujur.
Kata-kata yang tulus itu membuat Nathan terpana. Nathan tidak
menyangka gadis angkuh itu masih mempunyai ketulusan seperti itu yang
membuat ia mengakui perasaannya.
www.ac-zzz.tk "Aku merasa tersanjung mendengarnya."
Mendengar suara tidak senang itu, Alviorita terdiam. Ia tidak mengerti
mengapa Nathan tidak senang mendengar kata-katanya.
Sesaat setelah mengucapkannya, Alviorita khawatir Nathan akan
merasa senang karena ia yang selalu bertengkar dengannya ternyata masih
merasa aman karena keberadaan dirinya di sisinya.
Alviorita sudah mempersiapkan dirinya mendengarkan ejekan Nathan
ketika ia mendengar kalimat yang diucapkan dengan tidak senang itu.
Alviorita tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Ia teringat perhatian
Nathan. "Terima kasih," katanya perlahan-lahan.
"Terima kasih apa?"
Suara jengkel itu telah diduga Alviorita. "Engkau telah membuat aku
tertidur nyenyak," kata Alviorita sambil melirik tumpukan jerami di kakinya.
Nathan terkejut. Ia mengira gadis itu akan marah karena ia melanggar
janjinya ternyata gadis itu tidak marah malahan ia berterima kasih. Kain yang
ada di tangannya membuat Nathan sadar gadis itu juga telah memperhatikan
dirinya. "Aku juga mengucapkan terima kasih atas perhatianmu," kata Nathan
sambil memperhatikan kain di tangannya.
Nathan senang melihat gadis angkuh itu masih memperhatikan dirinya.
Alviorita mendekati Nathan dan meletakkan keranjang piknik di antara
mereka. Alviorita segera melepaskan jas Nathan yang masih dikenakannya.
"Apa yang kaulakukan?" kata Nathan mencegah Alviorita melanjutkan
perbuatannya. "Aku harus mengembalikan jas ini kepadamu," kata Alviorita.
Nathan memegang tangan Alviorita. "Kenakan saja."
"Tetapi...." Keragu-raguan itu membuat Nathan merasa heran. Seharusnya gadis
yang sering berganti-ganti pria itu senang mendapatkan perhatian tetapi
ternyata gadis itu ragu-ragu menerima perhatiannya. Bila gadis itu tidak mau
menerima perhatian dari tunangannya mengapa ia berterima kasih kepadanya.
Nathan semakin tidak mengerti gadis ini.
"Jas ini milikmu," kata Alviorita.
"Kenakan saja. Udara di luar masih dingin dan aku tidak ingin engkau
sakit," kata Nathan tegas.
"Bagaimana denganmu?"
"Aku?" tanya Nathan keheranan.
"Engkau tentunya juga kedinginan."
www.ac-zzz.tk Kata-kata yang penuh perhatian itu membuat Nathan heran. Ia benarbenar tidak
mengerti gadis ini. "Aku tidak akan kedinginan."
"Engkau yakin?"
"Tentu saja," kata Nathan sambil mengambil keranjang piknik di
dekatnya. Nathan memegang lengan Alviorita, "Lebih baik kita segera pulang
kalau engkau tidak ingin kemalaman."
Alviorita membiarkan Nathan membawanya meninggalkan ruangan itu.
Apa yang dikhawatirkan Nathan memang benar. Udara semakin dingin
seiring dengan menggelapnya langit.
Alviorita heran ketika menyadari ia tidak takut sama sekali bahkan
ketika ia memandang langit hitam. Dulu sewaktu meninggalkan Istana Urza,
Alviorita merasa kecil dan tidak berdaya ketika ia memandang langit malam.
Saat ini Alviorita sama sekali tidak merasa takut sebaliknya ia merasa senang
melihat keindahan langit malam itu. Bintang-bintang itu sudah tidak tampak
menyalahkan dirinya lagi. Bintang-bintang itu tersenyum kepada dirinya dan
bulan yang bersembunyi di balik awan juga tersenyum pada dirinya. Apa yang
dirasakan Alviorita saat berada di malam yang semakin dekat ini benar-benar
berbeda dengan saat Alviorita meninggalkan Istana Urza. Alviorita tidak
takut mendengar suara hewan malam walaupun saat ini ia berada di tengah
hutan lebat. Tangan seseorang menyentuh lengan Alviorita dan membuat gadis itu
terkejut. "Maaf aku mengejutkanmu," kata Nathan.
Alviorita diam saja. Sekarang ia tahu mengapa ia tidak merasa takut
sama sekali. Ia tahu pria itu berada di sisinya dan akan menjaganya.
"Engkau takut?" tanya Nathan cemas melihat Alviorita diam saja.
"Tidak," kata Alviorita tersipu-sipu, "Aku tidak takut karena aku tahu
engkau akan menjagaku."
Suara Alviorita yang seperti orang baru kali ini mendapat perlindungan
membuat Nathan heran. "Bagaimana dengan pengawal-pengawal yang selalu
menjagamu?" Alviorita tidak menyadari ia telah memasuki percakapan yang
berbahaya bagi penyamarannya. "Aku tidak menyukai mereka."
Nathan belum berniat membongkar penyamaran Alviorita. Ia ingin
memastikan dirinya dulu sebelum ia membuat gadis itu mengakui kalau ia
adalah Putri Alviorita. "Tetapi engkau selalu membiarkan mereka mengawalmu."
www.ac-zzz.tk "Aku membiarkan mereka karena aku tahu itu tugas mereka dan aku
tidak mungkin dapat pergi tanpa pengawal," kata Alviorita tanpa menyadari ia
telah memasuki jaring yang dipasang Nathan.
Pengakuan Alviorita itu membuat Nathan yakin gadis itu adalah Putri
Alviorita sekaligus membuat Nathan heran.
Melihat banyaknya pengawal yang selalu berada di sekitar Alviorita
juga keangkuhan gadis itu, Nathan yakin gadis itu senang pergi ke mana-mana
dengan banyak pengawal yang membuatnya tampak lebih berwibawa. Tetapi
kata-kata yang diucapkan gadis itu bertentangan dengan pendapatnya
mengenai gadis itu. Nathan tidak berniat melanjutkan usaha penyelidikannya. Ia takut
Alviorita menyadari jebakannya bila ia meneruskannya. Nathan tahu ia masih
dapat meneruskan penyelidikannya di lain waktu saat Alviorita terpengaruh
oleh sekitarnya. Apa yang paling dikhawatirkan Alviorita telah terjadi. Tetapi gadis itu
tidak menyadarinya. Alviorita selalu meyakinkan dirinya untuk menjaga setiap
kata-katanya bila berhadapan dengan Nathan. Alviorita lupa ia sangat mudah
terpengaruh kata-kata Nathan. Sebesar apapun usahanya untuk menjaga
kata-katanya tidak akan dapat menandingi pengaruh Nathan terhadap dirinya.
Nathan beruntung gadis itu terpengaruh perasaan herannya sehingga ia
tidak menyadari apa yang telah dikatakannya. Bila Alviorita sadar ia telah
memasuki percakapan yang berbahaya, ia akan segera menyelamatkan dirinya.
Bukti yang didapatkan Nathan membuat pria itu semakin yakin
sekaligus semakin tidak mengerti tunangannya yang berbeda dengan apa yang
dibayangkannya. "Lebih baik kita segera pulang," kata Nathan sambil menarik Alviorita,
"Perhatikan langkahmu kalau engkau tidak ingin jatuh."
Alviorita khawatir Nathan akan berjalan cepat seperti tadi. Ia tidak
ingin membuat gaun putihnya yang dibawanya dari Istana Urza terkena
cipratan air kotor. Kekhawatiran Alviorita tidak terwujud. Nathan sengaja berjalan pelanpelan. Ia
masih ingin meyakinkan dirinya gadis itu adalah sang Putri yang juga
adalah tunangannya. Dulu sewaktu masih kecil, Alviorita selalu memeluk
tangannya erat-erat bila mereka berjalan di kegelapan malam. Dan sekarang
Nathan ingin melihat apakah gadis itu juga akan melakukan hal yang sama.
Alviorita yang tidak ingat ia sering bermain ke Castil Q`arde ketika
ibunya masih hidup, segera memeluk erat-erat lengan Nathan. Ia berjalan
hati-hati sambil memperhatikan sekelilingnya yang tidak tampak menakutkan
www.ac-zzz.tk lagi baginya. Alviorita khawatir bila ia melepaskan lengan Nathan, pria itu
akan segera meninggalkannya.
Walaupun Alviorita telah melakukan apa yang diharapkannya tetapi
Nathan tetap berjalan pelan-pelan.
Nathan melepaskan lengannya dari pelukan Alviorita dan ganti memeluk
pundak gadis itu. Wajah Alviorita memerah. Ia menundukkan kepalanya sambil terus
berusaha menyamakan langkah kakinya dengan langkah lebar Nathan.
Melihat sikap Alviorita yang seperti baru pertama kali dipeluk pria itu,
Nathan semakin tidak mengerti gadis itu.
Semakin banyak persamaan yang ditemukannya pada diri gadis itu
dengan Putri Alviorita baik saat kecil maupun dewasa, semakin banyak pula
perbedaan yang dilihatnya. Dan semua itu membuat Nathan semakin tidak
mengerti pribadi ketiga gadis itu.
Perbedaan pribadi ketiga gadis itu tidak memungkinkan ketiganya
adalah gadis yang sama tetapi persamaan yang dimiliki mereka membawa
mereka pada satu sosok gadis. Perbedaan pribadi Alviorita kecil dan Alviorita
dewasa masih dimengerti Nathan tetapi perbedaan gadis yang diyakininya
sebagai Putri Alviorita ini tidak dapat dipahami Nathan.
Di samping perbedaan yang ada dalam diri gadis itu dengan Alviorita
kecil maupun Alviorita dewasa, Nathan sangat yakin gadis itu adalah Putri
Alviorita. Walaupun Nathan yakin gadis itu adalah Putri Alviorita tetapi ia tidak
berniat melaporkan kepada Raja Phyllips mengenai hal ini. Ia masih ingin
mengetahui apa yang menyebabkan ketiganya berbeda. Dan masih ada sedikit
keragu-raguan di hatinya mengenai gadis itu.
Untuk sementara ini Nathan merasa cukup dia saja yang tahu gadis itu
adalah Putri Mahkota. Nathan yakin keluarganya tidak akan mempercayainya bila ia
mengatakan hal ini. Seluruh keluarganya terutama Trent sangat yakin gadis
itu adalah gadis yang hilang ingatan. Nathan tahu hanya dirinya seorang yang
mencurigai gadis ini. Di balik semua pertengkaran yang selalu terjadi setiap kali mereka
bertemu, Nathan selalu merasa mengenal gadis ini. Pertengkaranpertengkaran yang
selalu ada di antara mereka membuat Nathan yakin gadis
itu tidak menyukai pertunangan konyol ini seperti dirinya. Dan gadis itu tidak
senang bertemu dengan tunangannya.
www.ac-zzz.tk Nathan sendiri juga merasa heran mengapa ia selalu mengajak gadis itu
bertengkar. Ia juga heran atas perasaan senangnya kepada
pertengkaranpertengkaran itu.
Melalui pertengkaran-pertengkaran yang terjadi di antara mereka,
Nathan merasa ia telah melampiaskan kekesalannya kepada Putri Alviorita
yang angkuh. Putri angkuh yang dibenci sekaligus dicintainya.
Putri angkuh yang menjadi tunangannya dan membuat dirinya bingung.
Putri angkuh yang saat ini berada di pelukannya.
Nathan tahu Alviorita merasa lega ketika dinding Castil Q`arde telah
terlihat di kejauhan. Ia tahu gadis itu ingin segera tiba di sana tetapi ia
tidak berniat segera sampai di sana.
Melihat gadis itu tetap diam saja walau ia tetap berjalan pelan-pelan,
Nathan tidak berusaha mempercepat langkahnya.
Alviorita senang melihat dinding batu Castil Q`arde yang kokoh telah
berada di depannya. Alviorita senang melihat bintang-bintang di langit
belakang Castil. Ia ingin terus melihat langit malam yang selama ini
ditakutinya. Alviorita tidak pernah menduga langit malam yang ditakutinya
ternyata memiliki sejuta keindahan. Alviorita tahu ia berani menatap langit
malam itu karena Nathan ada di sisinya. Andaikata pria itu tidak ada di
sisinya, ia tidak akan berani berjalan di kegelapan seperti ini bahkan menatap
langit yang membuatnya merasa tertarik dalam kegelapan yang luas dan tidak
berbatas. Nathan membawa Alviorita memasuki Castil Q`arde melalui pintu
belakang dan terus membawa gadis itu ke Ruang Duduk yang hangat. Nathan
menduga keluarganya sedang berkumpul di sana sambil menantikan
kedatangan mereka. Seisi Ruang Duduk yang memang menantikan kedatangan mereka
tampak lega melihat mereka memasuki Ruang Duduk.
Alviorita sangat senang ketika ia melihat Jeffreye berlari ke arahnya.
Ia segera menangkap anak yang melompat ke pelukannya itu.
"Aku mengkhwatirkanmu, anak nakal," kata Alviorita lega.
"Aku juga mengkhawatirkan kalian," kata Jeffreye.
Duchess memperhatikan ujung gaun Alviorita yang terkena lumpur.
Kemudian ia memperhatikan Nathan.
"Kalian harus segera mengganti baju kalian. Aku tidak ingin seorangpun
dari kalian sakit," kata Duchess, "Antarkan Rosa ke kamarnya, Innane."
www.ac-zzz.tk Alviorita terkejut mendengar Duchess tidak bertanya apa yang
menyebabkan mereka pulang terlambat. Ia melirik Nathan yang kembali
tampak acuh. Innane segera mendekati Alviorita dan menarik gadis itu kembali ke
kamarnya. Alviorita diam saja walau ia mendengar langkah Nathan di
belakangnya. Alviorita membiarkan Innane mengganti gaunnya dengan gaun yang
diberi Duchess. Sampai sekarang Alviorita masih merasa bersalah pada
Duchess yang telah menghabiskan banyak uang untuk membelikannya gaun
baru. Sebenarnya Alviorita telah menolaknya tetapi Duchess bersikeras
membelikan gaun baru untuknya. Alviorita semakin merasa bingung apa yang
harus dilakukannya untuk membalas kebaikan hati Duchess bila kelak ia
kembali ke Istana Urza untuk menghadapi perang antara dirinya dan ayahnya.
Apa yang harus dikatakannya kepada Duchess bila kelak ia berhasil
membatalkan pertunangan konyolnya ini, Alviorita juga tidak tahu.
Hingga saat ini Alviorita memang tidak tahu kapan ia harus kembali ke
Istana Urza. Dan Alviorita sendiri tidak ingin segera memasuki lagi sangkar
emasnya. Alviorita hanya tahu suatu hari nanti ia harus kembali ke Istana
Urza demi rakyatnya. Kebaikan hati Duchess kepadanya tidak membuat Alviorita ingin
membatalkan rencananya untuk menghapuskan pertunangan konyolnya.
Untungnya, keinginan Alviorita untuk membatalkan pertunangannya lebih kuat
dari apapun. Alviorita tidak ingin menghancurkan impiannya sendiri.
Sejak kecil Alviorita selalu mengkhayalkan ia berjumpa seorang
Pangeran yang baik hati seperti dongeng-dongeng yang sering dibacakan Ratu
untuknya. Seiring dengan berjalannya waktu, Alviorita semakin tahu ia tidak akan
pernah bertemu dengan Pangeran manapun yang akan membuatnya menjadi
seorang Putri karena ia sendiri adalah Putri Mahkota.
Gelar Putra Mahkota yang diincar banyak pria darinya membuat
Alviorita ingin menemukan pria yang tidak menginginkan gelar itu. Alviorita
ingin menikah dengan pria yang benar-benar dicintainya dan benar-benar
mencintainya bukan gelarnya. Tetapi Alviorita tidak akan dapat
menemukannya bila ia terus berada di dalam Istana Urza. Impian ini pula yang
mendorong Alviorita untuk meningggalkan Istana Urza.
Pelarian Karya Alviorita di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
www.ac-zzz.tk Impian ini tidak pernah diutarakan Alviorita kepada siapapun. Ia yakin
semua orang akan menertawakan impiannya yang kekanak-kanakan dan tidak
mungkin terwujud ini. Semua orang tahu Putri Mahkota harus menikah dengan pria pilihan
orang tuanya. Dalam sejarah Kerajaan Lyvion tidak ada seorangpun Putri
Mahkota yang menikah dengan pria pilihannya sendiri. Hanya Putra Mahkota
yang boleh menikah dengan wanita pilihannya sendiri.
Tidak ada orang yang benar-benar memahami Alviorita. Tidak ada
orang lain yang dapat memberikan apa yang diinginkan Alviorita selain ibunya.
Tetapi Ratu telah meninggal dan Alviorita harus berusaha sendiri menemukan
apa yang ia inginkan. Hanya satu yang diinginkan Alviorita tetapi untuk mendapatkannya ia
harus berusaha keras bahkan menentang ayahnya juga seluruh Kerajaan
Lyvion. Apa yang diinginkan Alviorita sangat mudah didapatkan orang lain
tetapi tidak untuk Alviorita sendiri.
Kebebasan. Hanya itu yang diinginkan Alviorita tidak yang lain. Alviorita tidak
menginginkan gelar Putri Mahkotanya, ia juga tidak ingin menjadi Ratu
Kerajaan Lyvion. Ia hanya ingin bebas seperti burung yang bebas terbang di
langit yang biru. Kebebasan Alviorita terkurung dalam sangkar emas sejak kematian
Ratu. Pengawal-pengawal dan banyak orang yang selalu mengawasi Alviorita
dan membuat gadis itu merasa ia tidak dipercayai siapapun. Mereka tidak
percaya Alviorita akan melakukan tugas-tugas yang telah menjadi
kewajibannya. Mereka tidak percaya putri mereka yang semula suka
menghindari kegiatan rutinnya telah berubah.
Hanya tiga tahun lamanya Alviorita menikmati masa kecilnya bersama
Ratu dan hanya tiga tahun juga Alviorita menghindar dari tugas-tugas
rutinnya. Sisa hidup Alviorita yang telah berjalan hampir delapan belas tahun
ini dipenuhi dengan belajar dan belajar serta bekerja.
Semua itu demi penduduk Kerajaan Lyvion tetapi mereka tetap tidak
mempercayainya. Alviorita tidak menyukai semua itu. Ia telah berusaha demi
mereka tetapi mereka tetap sering memberikan tuduhan-tuduhan yang
membuatnya jengkel. Alviorita tahu kehidupannya sebagai satu-satunya penerus kerajaan
selalu diperhatikan setiap orang. Setiap orang memperhatikan siapa saja yang
berada di sekelilingnya dan pria mana saja yang berusaha menarik
perhatiannya. www.ac-zzz.tk Alviorita memang tidak pernah membantah tuduhan itu dengan katakata. Tetapi
perbuatannya telah membuat banyak orang menarik tuduhan
yang mereka berikan kepadanya.
Setiap orang yang mengatakan ia senang menggoda laki-laki segera
menarik tuduhannya setiap kali melihat sikap dinginnya terhadap pria mana
saja. Alviorita tidak mau terlalu lama berdua bahkan berbicara dengan pria
yang masih muda. Ia hanya punya satu pandangan mengenai mereka. Mereka
mengincar gelarnya. Alviorita juga tidak ingin terus menerus berbicara
dengan pria yang lebih tua daripada dirinya.
Melihat Alviorita lebih senang menyendiri atau bercakap-cakap dengan
pengasuhnya, semua orang mengatakan ia adalah Putri yang angkuh dan
sombong. Semua yang dilakukan Alviorita dinilai salah oleh semua orang. Dan itu
membuat Alviorita benar-benar tidak ingin menjadi Ratu.
Hanya pikirannya tentang masa depan kerajaannya yang tidak
mempunyai penerus lain saja yang membuat Alviorita tetap bertahan di
kedudukannya hingga saat ini.
Karena itu Alviorita terkejut bercampur heran melihat kepercayaan
yang diberikan Duke dan Duchess of Kryntz kepada putra mereka, Nathan.
"Mengapa Duke dan Duchess tidak bertanya kepadaku mengapa kami
terlambat pulang?" tanya Alviorita.
"Mereka mempercayai Tuan Muda Nathan," jawab Innane.
"Sedemikian besarkah kepercayaan mereka kepada Nathan?" gumam
Alviorita. "Sejak kecil Tuan Muda Nathan memang mempunyai tanggung jawab.
Dibandingkan adiknya, ia lebih tahu bagaimana menjaga tindakan serta
katakatanya. Semua orang sudah mempercayai Tuan Muda Nathan sejak ia masih
kecil. Bahkan Ratu membiarkan putrinya pergi berdua dengan Tuan Muda
Nathan." Alviorita tertegun mendengarnya. "Ratu sering kemari?"
"Ya, Ratu juga meninggal di tempat ini. Kasihan sekali Putri Alviorita
yang masih kecil. Ia sangat sedih karena ibunya yang paling disayanginya
meninggal. Tidak ada orang yang dapat menghibur Putri Alviorita bahkan Tuan
Muda Nathan yang selalu bersamanya setiap kali ia berada di sini juga tidak
dapat menghiburnya."
Alviorita tertegun mendengarnya. Ia tidak mengerti. Bila apa yang
dikatakan Innane itu benar mengapa ia tidak dapat mengingatnya sama sekali.
www.ac-zzz.tk Ia tidak ingat pernah berkunjung ke Castil Q`arde sebelumnya, ia bahkan
tidak ingat ibunya meninggal di Castil ini.
Mengenai kematian Ratu, Alviorita hanya ingat Ratu tiba-tiba terkena
serangan jantung dan meninggal. Hanya itu yang diingat Alviorita selain
kenangan-kenangan masa kecilnya bersama Ratu.
Kata-kata ayahnya kembali terngiang di telinga Alviorita. "Engkau
pernah berjumpa dengan tunanganmu."
Bila apa yang dikatakan Innane benar. Maka Raja Phyllips juga benar.
Ia pernah bertemu dengan Nathan. Tetapi mengapa ia tidak dapat
mengingatnya, Alviorita tidak tahu.
Saat ini hanya satu yang diketahui Alviorita. Ia tidak dapat bertanya
lebih jauh. Bertanya lebih banyak berarti membongkar sendiri penyamarannya
walaupun ia menujukan pertanyaan itu kepada Innane yang pelupa. Tidak
sedikitpun resiko yang mau diambil Alviorita.
Innane sendiri juga tidak berniat membicarakan masa lalu. Wanita itu
kembali membicarakan Nathan, "Sejak kecil Tuan Muda Nathan memang
senang belajar. Ia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk belajar
daripada bermain. Karena itu pula ia dipercayai banyak orang daripada
adiknya." Alviorita memanfaatkan kesempatan itu. "Mengapa Trent berbeda
dengan Nathan?" "Sebenarnya dulu Tuan Muda Trent juga tampan dan gagah seperti
Tuan Muda Nathan tetapi ia berubah sejak kekasihnya meninggalkannya."
"Mengapa ia meninggalkan Trent bila ia memang setampan Nathan?"
tanya Alviorita tidak mengerti.
"Aku kurang mengerti," kata Innane, "Kalau menurut pendapatku, sejak
dulu sampai sekarang Tuan Muda Nathan lebih baik daripada Tuan Muda
Trent." "Sepertinya engkau lebih menyayangi Nathan," Alviorita mengatakan
pendapatnya. "Aku memang lebih menyayangi Tuan Muda Nathan daripada Tuan Muda
Trent yang nakal. Sejak kecil Tuan Muda Trent sangat nakal karena itu ia
tidak mau belajar." Alviorita terdiam. Ia mulai mengerti mengapa wanita-wanita yang
dikenalnya yang lebih sering membicarakan Nathan daripada adiknya. Dan
mengapa Trent tidak menyukai kakaknya bahkan memperingati Nathan untuk
tidak mendekatinya. www.ac-zzz.tk "Engkau sudah tampak lebih segar sekarang," kata Innane sambil
memandang puas Alviorita, "Dan engkau sekarang sudah siap untuk kembali ke
Ruang Duduk." Melihat Alviorita tidak segera beranjak, Innane segera berkata,
"Pergilah ke sana sekarang. Aku akan merapikan kamarmu."
Alviorita melihat leontin peninggalan ibunya tergeletak di meja rias
depannya. Alviorita tidak mau mengambil resiko apapun. Ia segera meraih
leontin itu dam menyimpannya di dalam saku gaunnya.
Innane tidak menyadari hal itu. Ia sibuk mengagumi penampilan
Alviorita yang menurutnya sangat cantik itu.
Alviorita yang selama berada di Castil Q`arde tidak pernah terlalu
memperhatikan penampilannya itu tidak tertarik melihat bagaimana Innane
mendandaninya. Ia hanya tahu rambut hitamnya yang baru dicuci masih basah
dan Innane membiarkannya terurai hingga mencapai pinggangnya yang
terbungkus kain sutra yang berwarna merah muda yang sangat muda sehingga
hampir seperti putih. Hanya gaun ini satu-satunya gaun pemberian Duchess yang bukan gaun
baru. Kata Duchess gaun ini dulu miliknya. Duchess memberikan gaun ini
kepadanya karena menyukai warnanya yang hampir seperti putih.
"Engkau jangan merebutnya dariku. Engkau sudah mempunyai
tunangan." Alviorita yang sudah hampir tiba di Ruang Duduk itu terkejut
mendengar suara bentakan itu.
"Aku sudah berulang kali mengatakan aku tidak berniat merebut
siapapun darimu." "Mengapa engkau berduaan dengannya sambil menunggu hujan reda?"
Alviorita tidak mengerti mengapa Trent masih saja berusaha
mendapatkan dirinya walau ia sering dengan jelas menolak pria itu baik melalui
sikapnya yang selalu berusaha menghindarinya maupun kata-kata tajamnya.
"Aku sudah mengatakan kepadamu. Aku tidak dapat meninggalkannya di
hutan sendirian dan aku tidak ingin ia sakit," kata Nathan tenang.
"Kakakmu benar, Trent. Ia tidak mungkin membiarkan gadis itu
sendirian di sana," kata Duke, "Gadis itu dapat tersesat."
"Mengapa engkau membawanya ke hutan?"
Nathan tetap tenang menghadapi adiknya yang semakin marah. "Dia dan
Jeffreye ingin ke hutan dan aku mengantar mereka."
"Mereka tidak memintamu mengantar mereka."
www.ac-zzz.tk "Aku mengkhawatirkan mereka. Jeffreye masih kecil dan gadis itu
tidak mengenal tempat ini."
Alviorita heran melihat ketenangan Nathan menghadapi kemarahan
Trent. Pria itu tidak pernah dapat terus bersikap tenang bila bertengkar
dengannya. "Sampai kapankah kalian akan terus bertengkar?" sela Duchess, "Kalian
selalu bertengkar seperti anak kecil."
"Dia telah merebut kekasihku, Mama."
Alviorita merasa jengkel Trent telah menganggap dirinya adalah
kekasihnya. "Gadis itu tidak pernah menjadi kekasih siapapun baik engkau maupun
kakakmu," kata Duchess, "Ia mungkin saja telah menikah."
"Tetapi ia dulu juga telah merebut kekasihku," kata Trent.
"Itu bukan kesalahan kakakmu, Trent. Sampai kapankah engkau akan
mengerti kakakmu sama sekali tidak mengenal Elly bahkan mereka tidak
pernah berbicara. Bagaimana mungkin kakakmu dapat merebutnya?" kata
Duke mencoba memberi pengertian.
Alviorita terkejut mendengar nama Elly. Alviorita mengenal baik wanita
itu. Wanita itu sangat cantik namun sayang sikapnya terlalu kekanak-kanakan.
Wanita itu pula yang sering menceritakan tentang Nathan kepada dirinya. Ia
tidak pernah menduga wanita itu dulunya adalah kekasih Trent. Mengingat
semangat Elly ketika menceritakan Nathan kepada siapa saja, Alviorita yakin
wanita itu sangat mencintai Nathan.
Dulu memang ada berita tentang Elly dan Nathan. Tetapi tak lama
kemudian semua orang tahu berita itu hanya bohong. Hanya angan-angan Elly
saja yang mengatakan ia adalah kekasih Nathan.
Alviorita yang tidak pernah tertarik masalah seperti itu memang pada
mulanya tidak menghiraukannya tetapi akibat yang timbul hanya karena katakata
Elly membuatnya tertarik.
Hanya dengan satu kalimatnya saja, Elly dapat membuat keluarga
seluruh bangsawan terutama wanita terguncang kecuali Alviorita sendiri.
Alviorita sendiri tidak pernah terkejut bila melihat masalah seperti ini.
Bagi Alviorita semua yang tidak mungkin terjadi bisa saja terjadi bila sudah
menyangkut skandal. Kepada setiap orang Elly mengatakan ia adalah kekasih Nathan dan
semua orang yang mengenal Nathan terkejut. Banyak orang yang tidak
percaya Elly yang kekanak-kanakan itu dapat menjadi kekasih Nathan.
www.ac-zzz.tk Semua kebohongan Elly terbukti ketika Nathan mengacuhkan dalam
suatu pertemuan. Walaupun Nathan tidak mengatakan apa-apa tetapi semua
orang yang melihat sikap Nathan yang tetap acuh itu itu tahu apa yang
dikatakan Elly tidak benar.
Seperti dirinya, semua orang hanya tahu Elly menyebar berita bohong
tentang dirinya sendiri dan Nathan. Tetapi tidak ada yang tahu wanita itu
pernah menjadi kekasih Trent. Dan wanita itu pula yang membuat Trent
berubah. Juga tidak seorang pun yang tahu ia memiliki peran dalam usaha
pembongkaran kebohongan Elly itu.
"Tetapi Elly mengatakan kepadaku ia dan Nathan adalah..."
"Trent, harus berapa kali kami mengatakan. Semua itu hanya
kebohongan Elly saja," potong Duke.
"Tetapi..." "Jangan bertengkar lagi," kata Duke tegas, "Bersikaplah dewasa,
Trent, jangan seperti anak kecil."
Alviorita dapat merasakan ketidakpercayaan Trent. Sebenarnya ia
dapat membuat Trent mempercayai kata-kata Duke maupun Duchess tetapi ia
tidak berniat membongkar penyamarannya sendiri.
Dulu sewaktu melihat akibat yang ditimbulkan oleh kebohongan putri
teman ayahnya itu, Alviorita merasa pada akhirnya ia akan ikut terbawa ke
dalam masalah itu. Dan Alviorita tidak ingin dirinya terlibat dalam skandal
apapun dan skandal siapapun.
Melihat seringnya Elly berada di dekat Alviorita, semua orang menduga
mereka berdua adalah sahabat seperti ayah mereka. Namun semua itu salah.
Alviorita membiarkan Elly terus mengikutinya ke mana pun ia pergi karena ia
tidak ingin merusak persahabatan ayahnya dengan ayah Elly, Brethrynne.
Walaupun bosan bersama wanita yang dianggap Alviorita manja dan kekanakkanakan
itu tetapi Alviorita tidak pernah berkata apa-apa. Walaupun mereka
sering bersama tetapi Alviorita sering mengacuhkan kata-kata wanita itu.
Tetapi ketika masalah yang dibuat Elly sudah menyebar dan membuat dampak
yang cukup besar, Alviorita yang biasanya tidak mau campur tangan dalam
masalah seperti itu, terpaksa campur tangan.
Alviorita melihat bila kebohongan seperti itu dibiarkan terus menerus
menyebar, maka dirinya juga akan terseret ke dalamnya. Alviorita yang sudah
mempunyai banyak tuduhan, tidak mau semakin merepotkan dirinya. Sebelum
banyak orang yang bertanya kepadanya mengenai kebenaran kata-kata Elly
yang mengejutkan itu, Alviorita diam-diam bertindak. Tanpa ada seorangpun
www.ac-zzz.tk yang tahu, Alviorita meminta Elly untuk mengatakan segala kebenaran kepada
semua orang. Memang sulit membuat Elly mengakuinya tetapi pada akhirnya Alviorita
berhasil menyingkap tabir kebohongan itu.
Melihat Elly tidak mau mengakui kebohongannya, maka Alviorita
merencanakan untuk mempertemukan keduanya dalam suatu pertemuan
formal. Alviorita yakin bila berita itu bohong, maka Nathan akan bersikap
acuh kepada Elly. Apa yang diyakini Alviorita menjadi kenyataan. Walaupun Alviorita
sendiri tidak hadir dalam perjamuan itu tetapi dari Brethrynne, ia tahu
selama perjamuan itu Nathan mengacuhkan setiap orang terutama wanita. Elly
juga tidak mendapatkan perhatiannya.
Tidak ada yang tahu Alvioritalah yang membujuk Brethrynne untuk
mengadakan perjamuan itu demi membuktikan kebenaran kata-kata Elly.
Setelah perjamuan itu, Alviorita tahu Elly akan merasa malu tetapi ia
tidak peduli. Ia memanfaatkan kesempatan itu untuk membuat Elly
mengatakan yang sebenarnya pada setiap orang.
Demikianlah tanpa mengikutsertakan namanya dalam skandal yang
dibuat Elly, Alviorita melepaskan diri dari skandal itu sekaligus
Pelarian Karya Alviorita di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
menyelesaikannya. "Jangan bertengkar lagi," kata Duchess, "Bagaimana kalau nanti
Jeffreye dan gadis itu mendengar pertengkaran kalian ini?"
Alviorita terkejut. Ia tidak menduga Jeffreye tidak ada di dalam
Ruangan itu. Alviorita memalingkan kepalanya dan terkejut melihat Jeffreye tengah
berdiri di sampingnya. Ia tidak tahu sejak kapan anak itu berada di sana, ia
hanya tahu ia harus membuat anak itu tidak mengatakan hal ini kepada
siapapun. "Ini rahasia di antara kita," bisik Alviorita, "Jangan katakan kepada
siapa pun kita telah mendengar pertengkaran mereka."
"Tentu," kata Jeffreye senang.
"Sebaiknya sekarang kita tidak segera memasuki Ruang Duduk. Kita
akan berjalan-jalan sebentar," kata Alviorita perlahan.
Mendengar ajakan itu, Jeffreye segera menarik tangan Alviorita.
Alviorita tersenyum. Ia tahu ia telah berhasil membujuk anak itu.
"Ke mana kita akan pergi?" tanya Alviorita pada Jeffreye yang terus
menariknya menjauh. "Kalian tidak akan ke mana-mana."
www.ac-zzz.tk Jeffreye dan Alviorita terkejut. Mereka segera membalikkan tubuh
dan melihat Nathan menatap tajam mereka berdua.
"Kalian tidak akan ke mana-mana. Kami telah menantikan kedatangan
kalian dari tadi tetapi ternyata kalian ingin pergi entah ke mana," kata
Nathan tegas. Alviorita tersenyum kepada Jeffreye. "Kita tidak boleh pergi jadi
sebaiknya kita menurut saja."
Walaupun kecewa tetapi Jeffreye tetap menarik tangan Alviorita
dengan senang menuju Ruang Duduk.
9 Rencana baru Alviorita berjalan seperti yang diharapkan gadis itu.
Hari-hari terakhir ini Alviorita berhasil menjauhi Nathan. Sedapat
mungkin ia menghindari Nathan. Alviorita tidak ingin mengambil resiko lagi
dalam pertengkaran mereka. Kecurigaan Nathan terhadap dirinya akan
bertambah besar bila mereka bertemu. Alviorita yakin itu apalagi bila
mengingat ucapan Innane. Hingga saat ini hanya ucapan Innane saja yang tidak dapat dimengerti
Alviorita. Wanita itu mengatakan ia sering bermain ke Castil Q`arde dengan
Ratu tetapi ia sama sekali tidak ingat. Alviorita yakin walaupun kejadian itu
sudah lama berlalu ia pasti ingat bila kata-kata Innane itu memang benar.
Setiap kenangannya bersama ibunya hingga saat ini terus melekat di
benaknya. Tetapi bila Innane tidak mengatakan yang sebenarnya mengapa
ayahnya bersikeras ia pernah bertemu dengan Nathan sebelumnya. Juga
mengapa ia selalu merasa pernah ke Castil Q`arde sebelumnya. Bahkan pada
saat pertama kali bertemu dengan anggota keluarga Castil Q`arde, ia merasa
telah melihat mereka sebelumnya. Wajah mereka jelas tidak memiliki
kemiripan dengan wajah setiap orang yang pernah ditemui Alviorita.
Andaikata semua itu benar, Alviorita tidak tahu harus berbuat apa.
Bila ternyata kata-kata Innane benar maka kata-kata ayahnya juga benar.
Bahwa pertunangan ini adalah keinginan Ratu, itu juga benar.
Alviorita benar-benar tidak tahu apa yang harus dilakukannya bila
ternyata semua itu benar.
www.ac-zzz.tk Dalam penyamarannya ini, Alviorita tahu ia tidak mungkin berusaha
mencari kebenaran kata-kata Innane. Ia masih tidak ingin kembali ke Istana
Urza. Ia juga tidak ingin ada orang lain di luar Nathan yang juga
mencurigainya sebagai Putri Alviorita.
Kecurigaan Nathan saja sudah membuat Alviorita kerepotan apalagi
bila ditambah kecurigaan orang lain.
Untuk saat ini Alviorita tidak mau memikirkan yang lain, ia hanya
berusaha menemukan perisai yang banyak dan menghindar dari kecurigaan
Nathan. Bila ternyata semua ucapan Innane benar, maka Alviorita akan
memikirkannya kemudian. Alviorita yakin ibunya akan mengerti bila ia menolak
pertunangan ini. Alviorita menatap langit di atasnya. Ia benar-benar mersa
kebingungan. Semua yang terjadi akhir-akhir ini benar-benari di luar
rencananya bahkan di luar dugaannya.
Sejak pertengkaran di Ruang Duduk itu, Trent makin berusaha mencari
kesempatan untuk berdua dengannya. Walaupun setiap kali Alviorita selalu
menghindar tetapi pria itu tetap berusaha mendekatinya.
Yang membuat Alviorita heran adalah sikap acuh Nathan. Bila pria itu
benar-benar menduga ia adalah Putri Alviorita, maka pria itu seharusnya
menyelamatkan tunangannya dari adiknya tetapi nyatanya pria itu pura-pura
tidak melihat. Alviorita dibuat jengkel olehnya.
Dalam rencana baru Alviorita, ia harus menghindari Nathan tetapi
Takdir menyuruh Alviorita untuk menghindari Trent juga.
Keberadaan Jeffreye di Castil Q`arde membuat Alviorita semakin
sukar menghindari kedua pria itu. Alviorita tidak mungkin meninggalkan
Jeffreye yang telah mendapatkan tempat di hatinya. Alviorita juga tidak
ingin mengecewakan anak itu.
Ketika membuat rencana barunya di ruang rahasia sambil menanti
hujan lebat dulu, Alviorita telah menyusun rencana untuk menghindari Nathan
tanpa beranjak dari sisi Jeffreye.
Alviorita tahu pria itu selalu mengawasi mereka setiap kali mereka
bermain di taman Castil Q`arde. Alviorita berniat mengajak Jeffreye
bermain di sekitar Castil Q`arde. Walaupun akan mengecewakan Jeffreye
tetapi Alviorita tahu hanya itu yang harus dilakukannya.
Sekarang demi menyelamatkan dirinya dari situasi berbahaya yang
harus dihindarinya, Alviorita terpaksa mengurangi waktu bermainnya dengan
www.ac-zzz.tk Jeffreye dan lebih sering menghabiskan waktunya di atas pohon seperti saat
ini. Jeffreye memang kecewa ketika ia tahu Alviorita sering menghilang.
Tetapi ia tidak pernah menunjukkan kekecewaannya pada Alviorita. Walaupun
demikian Alviorita selalu menggunakan kesempatan yang singkat itu untuk
membuat Jeffreye merasa senang.
Hanya di sore hari saja Alviorita berada di sisi Jeffreye selebihnya ia
habiskan di atas pohon. Untuk menghilangkan kebosanannya duduk seharian di
atas pohon, Alviorita sengaja membawa buku dari Ruang Perpustakaan.
Melalui percakapan yang dulu didengarnya, Alviorita tahu Duke dan
Duchess tidak keberatan ia sering memanjat pohon asal tanpa sepengetahuan
Jeffreye. Karena Alviorita sendiri juga tidak berniat memanjat di hadapan
Jeffreye, ia selalu pergi sembunyi-sembunyi dan memanjat pohon di pagi hari
setelah makan pagi. Alviorita tahu Trent jengkel melihat ia selalu segera menghilang
setelah makan pagi. Dan baru muncul kembali saat makan malam. Alviorita
senang melihat kejengkelan pria itu.
Sikap Nathan berlawanan dengan adiknya. Walaupun pria itu telah
mencurigai gadis itu sebagai tunangannya tetapi ia tetap bersikap tidak
peduli walaupun gadis itu selalu menghilang setelah makan pagi dan baru
muncul saat makan malam. Duke dan Duchess of Kryntz juga tidak pernah bertanya apa-apa
kepada Alviorita. Mereka hanya tersenyum saat melihat Alviorita segera
meninggalkan Ruang Makan setelah menghabiskan sarapannya dan baru muncul
kembali saat makan malam. Bahkan Duke membantu Alviorita menemukan
buku-buku yang menarik. Alviorita senang sekali mendapat kebebasan dan
kepercayaan dari Duke dan Duchess of Kryntz.
Setelah makan malam un Alviorita segera meninggalkan Ruang Makan
setelah menghabiskan makan malamnya.
Tidak ada yang memprotes sikap Alviorita yang seperti enggan
berkumpul bersama keluarga Kryntz selain Trent. Hanya pria itu saja yang
memprotes sikap Alviorita bahkan tadi pagi ia mengungkit masalah itu.
"Engkau sengaja menghindari kami," kata Trent tajam saat melihat
Alviorita meninggalkan meja makan.
"Salahkan bila aku ingin menyendiri?" tanya Alviorita tenang.
"Tidak tetapi sikapmu itu seperti menghindari kami."
Alviorita tetap bersikap tenang namun pandangan matanya bersinar
berbahaya. "Bila kalian merasa demikian maka maafkan saya," kata Alviorita
www.ac-zzz.tk sopan, "Harus saya akui saya lebih senang mendekatkan diri kepada alam yang
damai daripada dunia yang kejam."
"Apa bedanya alam dan dunia?" tanya Jeffreye tak mengerti.
"Tanyalah Paman Trentmu, ia pasti mengerti," kata Alviorita tajam lalu
ia segera meninggalkan tempat itu.
Alviorita tidak tahu apa yang dirasakan Trent saat itu tetapi ia tahu
pria itu merasa jengkel akan sikapnya.
Duke dan Duchess tidak tampak tersinggung saat Alviorita mengatakan
pendapatnya, mereka hanya tersenyum. Hanya Trent saja yang merasa
tersinggung. Bila Duke dan Duchess ikut tersinggung, maka Alviorita akan segera
meminta maaf tetapi mereka berdua sama sekali tidak tersinggung. Karena
mereka yang dihormatinya tidak tersinggung, Alviorita tidak berniat menarik
ucapannya juga tidak berniat meminta maaf.
Walaupun tidak mengenal keluarga Kryntz sebaik ia mengenal penghuni
Istana Urza, tetapi Alviorita yakin tidak seorangpun dari mereka yang akan
merasa tersinggung dengan sikapnya yang selalu menghilang ini kecuali Trent.
Alviorita mengalihkan perhatiannya dari buku yang dibacanya.
Matahari semakin tinggi dan tidak tampak burung di langit biru. Awanawan putih
juga enggan menutupi matahari yang terus bersinar menyilaukan
mata. Kerimbunan daun tempat duduknya membuat Alviorita terhindar dari
sinar matahari. Alviorita lelah terus menerus menghindari Nathan juga Trent. Tetapi
ia tahu ia harus bertahan hingga perisainya cukup banyak.
Hingga saat ini tidak banyak perisai yang ditemukan Alviorita. Dan
Alviorita berniat akan terus bertahan di Castil Q`arde hingga perisainya
sudah banyak. Walaupun ia harus selalu menghindari Nathan juga Trent,
Alviorita tetap bertahan.
Keinginan Alviorita untuk tidak membiarkan impiannya dihancurkan oleh
pertunangan konyolnya lebih besar dari apapun. Tidak ada yang dapat
menahan keinginan Alviorita untuk menghilangkan pertunangan konyolnya ini.
Alviorita tidak ingin menjadi korban dua keluarga tua Kerajaan Lyvion
yang ingin menjalin hubungan keluarga ini.
Selama lima belas tahun ia menjadi korban dunia politik dan seumur
hidupnya ia akan terus menjadi korban dunia politik. Alviorita sudah merasa
itu cukup. Ia tidak mau menjadi korban siapapun juga.
Menjadi korban dunia politik sudah membuat Alviorita merasa jenuh
apalagi menjadi korban hubungan dua keluarga.
www.ac-zzz.tk Sekeras apapun Alviorita berusaha, tetapi sepertinya semua orang
masih tidak mempercayainya bahkan mereka menyebarkan berita yang anehaneh
tentangnya. Walaupun Alviorita tampak tidak peduli dengan semua itu tetapi
sebenarnya ia tidak menyukai semua berita tentang dirinya yang hanya
merupakan karangan belaka.
Walaupun Alviorita tidak pernah menyangkal semua berita tentang
dirinya dengan kata-kata tetapi sikapnya sudah dapat membuat setiap berita
itu runtuh dengan sendirinya.
Maryam juga tidak senang melihat berita bohong mengenai Alviorita
itu. Wanita tua itulah yang lebih sering mengomentari berita itu. Dari semua
tuduhan yang ditujukan bagi Alviorita itu hanya satu yang disukai oleh
Maryam. "Putri Alviorita adalah putri yang angkuh."
Hanya itu yang paling disenangi Maryam. Setiap kali mendengar kalimat
itu, Maryam selalu berkata, "Anda berhasil, Tuan Puteri. Anda berhasil
menunjukkan sikap angkuh Anda sebagai Putri Mahkota."
Sedangkah Alviorita yang terbiasa menahan semua perasaan tidak
senangnya tetap bersikap diam.
Kadang Alviorita merasa hanya tuduhan itu saja yang benar. Alviorita
sering mengacuhkan segala kegiatan yang berada di luar kerajaan. Alviorita
tidak ingin dirinya terlibat di luar kegiatan politik. Terlibat dalam satu
kegiatan saja sudah membuat Alviorita merasa ingin melepaskan diri apalagi
bila melibatkan diri dalam kegiatan lain terlebih lagi kegiatan bersenangsenang
yang banyak skandal. Terlibat dalam skandal, hanya akan menyita waktu Alviorita yang telah
padat. Bila Alviorita membiarkan dirinya terlibat dalam suatu skandal, maka
Alviorita akan kesulitan menyisipkan kegiatan berkeliling kota dengan dalih
berbelanja. Setiap undangan di luar kegiatan politik selalu ditolak Alviorita.
Kalaupun gadis itu menghadiri undangan itu, ia hanya akan duduk di tepi dan
mengacuhkan orang-orang di sekitarnya.
Sikap Alviorita yang seperti ini juga sikap diamnya terhadap semua
berita tentang dirinya dan sebutan-sebutan yang ditujukan kepada dirinya,
membuat semua orang memberi sebutan 'Putri Angkuh' kepadanya.
Bila memikirkan campur tangannya dalam masalah Elly dan Nathan,
Alviorita ingin tahu bagaimana reaksi mereka. Apa yang akan dilakukan
www.ac-zzz.tk mereka bila tahu 'Putri angkuh' mereka ternyata tidak seangkuh yang mereka
katakan. Alviorita melanjutkan kegiatan membaca bukunya.
"Sudah kuduga engkau di sini."
Alviorita terkejut. Buku yang dipegangnya terjatuh.
Nathan menyadari keterkejutan gadis itu dan segera mengulurkan
tangannya. Alviorita hampir saja ikut jatuh seperti bukunya bila tangan itu tidak
segera memegang pinggangnya.
"Sudah kukatakan jangan sering memanjat pohon. Bagaimana bila tadi
aku tidak segera memegangmu?" tanya Nathan, "Mungkin saat ini engkau
sudah jatuh seperti buku itu."
"Kalau engkau tidak mengejutkanku seperti tadi, aku pasti tidak akan
jatuh," kata Alviorita tajam.
Nathan menyadari gadis itu benar. "Engkau benar. Aku minta maaf."
"Mengapa engkau di sini?" tanya Alviorita dingin. Setelah berhari-hari
mendapatkan ketenangan di atas pohon ini, Alviorita tidak senang ketika pria
itu tiba-tiba menganggunya.
"Aku hanya ingin bertanya mengapa akhir-akhir ini engkau sering
menghilang," kata Nathan sambil menyandarkan tubuhnya ke batang pohon.
"Untuk apa engkau mengurusi si kucing kecil yang liar ini?" tanya
Alviorita dingin. "Karena si kucing kecil yang liar ini memang nakal dan aku si the Devil
Dog harus menjaganya," kata Nathan tenang.
"Siapa yang menyuruhmu menjagaku?"
"Tidak ada." "Lalu mengapa engkau merepotkan dirimu sendiri dengan menjagaku?"
tanya Alviorita tajam. "Apakah engkau tidak melihat Jeffreye kecewa melihatmu setiap hari
menghilang?" "Aku tahu Jeffreye sedih melihat aku selalu menghilang," kata
Alviorita sedih. "Lalu mengapa engkau tetap saja sering menghilang?" selidik Nathan.
"Aku hanya ingin menyendiri saja," kata Alviorita tenang.
"Katakan sejujurnya kepadaku. Apakah benar engkau ingin
menghindariku?" www.ac-zzz.tk "Engkau seharusnya merasa beruntung tidak perlu mengejar-ngejar si
kucing liar. Lalu si the Devil Dog ini mengapa memanjat pohon hanya untuk
menemukan si kucing liar?"
"Apa engkau tidak sedih melihat Jeffreye" Anak itu setiap hari
tampak murung karena engkau selalu menghilang," kata Nathan tajam.
Pelarian Karya Alviorita di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Siapa yang berkata seperti itu?" tanya Alviorita tidak mau kalah.
"Lalu mengapa engkau masih tetap sering menghilang?"
"Dan engkau mengapa mau merepotkan dirimu memanjat pohon hanya
untuk menemukan si kucing liar yang ingin membaca buku di atas pohon?"
"Engkau sendiri mengapa membaca buku di atas pohon" Engkau benarbenar kucing
liar," kata Nathan. "Karena aku adalah kucing liar, maka tempatku hanya di atas pohon,"
kata Alviorita tenang namun berbahaya.
Sikap Alviorita yang tidak mau mengalah itu membuat Nathan
menyerah. Nathan merasa percuma membuat Alviorita meninggalkan pohon
yang selama ini menjadi tempat persembunyiannya.
"Sudahlah. Selama berhari-hari tidak bertengkar, lebih baik kita
menghentikan pertengkaran ini."
"Mengapa" Engkau tidak menyukai pertengkaran kita?" tanya Alviorita
dengan suara yang penuh bahaya, "Sayang sekali aku menyukainya. Entah
bagaimana dengan tunanganmu yang menghilang karena tidak menyukaimu itu."
Nathan menatap lekat-lekat wajah Alviorita. "Jangan berbohong lagi.
Aku tahu siapa engkau."
Alviorita yang telah mengetahui kecurigaan Nathan kepada dirinya,
tidak terkejut mendengarnya, ia malah bertanya tidak mengerti, "Siapakah
aku?" "Jangan menipuku lagi. Percuma saja. Aku sudah tahu engkau adalah
Alviorita." "Sayang sekali aku tidak mengenalnya."
"Jangan berbohong kepadaku lagi, Alviorita," kata Nathan
memperingati, "Aku tahu selama ini engkau selalu menghindariku karena
engkau takut dengan kecurigaanku."
"Kalau aku adalah dia mengapa aku berada di sini?"
"Aku tidak tahu," kata Nathan mengakui, "Hanya engkau sendiri yang
dapat menjawabnya." "Maafkah aku. Aku tidak mengenalnya," kata Alviorita tenang. Alviorita
tahu ia harus meninggalkan pria itu sebelum penyamarannya yang berada
dalam bahaya ini terbongkar. Alviorita boleh membiarkan Nathan terus
www.ac-zzz.tk beranggapan ia adalah sang Putri Mahkota tetapi pria itu tidak boleh
mendengar ia membenarkan dugaan itu.
Nathan segera memegang lengan Alviorita ketika melihat gadis itu
hendak meninggalkan dahan tempatnya duduk.
Menyadari gadis itu terkejut, Nathan takut Alviorita jatuh. Nathan
segera memeluk tubuh gadis itu.
"Apa yang akan kaulakukan!?" protesnya.
Alviorita berusaha melepaskan diri dari pelukan Nathan. "Aku hanya
ingin mengambil bukuku yang kaujatuhkan."
"Aku tidak menjatuhkannya," bantah Nathan.
Alviorita menatap tajam wajah Nathan dan setajam tatapannya, ia
berkata, "Engkau memang tidak menjatuhkannya tetapi engkau membuatnya
jatuh." "Baiklah, aku yang menjatuhkannya," kata Nathan mengalah, "Apakah
engkau tidak menyadari engkau bisa terjatuh kalau engkau memanjat pohon?"
"Seperti katamu, aku adalah kucing liar yang pandai memanjat pohon,"
kata Alviorita tenang kemudian dengan nada tajam, ia berkata, "Dan aku tidak
akan jatuh kalau engkau si the Devil Dog tidak mengejutkanku."
"Engkau memang kucing liar," gumam Nathan.
"Sekarang lepaskan tanganmu dan biarkan kucing liar ini turun," kata
Alviorita dingin, "Jangan membuat dirimu sendiri yang tidak dapat memanjat
pohon kerepotan." Suara dingin yang mengejek itu membuat Nathan marah, "Siapa yang
mengatakan aku tidak dapat memanjat pohon?"
Suara Nathan yang tajam tidak membuat Alviorita takut. "Oh...,"
katanya pura-pura terkejut, "Rupanya the Devil Dog satu ini memang langka.
Ia dapat memanjat pohon hanya demi mengejar kucing liar."
Ejekan Alviorita membuat Nathan semakin marah, "Dan engkau si
kucing liar apa yang akan kaulakukan bila the Devil Dog ini mengejarmu sampai
ke atas pohon?" "Aku akan memintanya tidak mengejutkanku sehingga aku tidak akan
terjatuh," kata Alviorita dingin, "Dan sekarang Mr. The Devil Dog, lepaskan
aku dan biarkan aku mengambil buku yang telah engkau jatuhkan."
Nathan segera melepaskan Alviorita.
Begitu Nathan melonggarkan pelukannya, Alviorita segera menarik
dirinya menjauhi Nathan. Sebelum menuruni pohon, Alviorita memperingati
Nathan. www.ac-zzz.tk "Kalau engkau memang tidak ingin kucing liar ini jatuh, jangan dekatdekat
dariku." Nathan membiarkan Alviorita menuruni pohon itu dulu. Setelah merasa
gadis itu cukup jauh di bawahnya, ia mengikuti gadis itu.
Tanpa mempedulikan Nathan yang mengikutinya, Alviorita menuruni
pohon itu dengan hati-hati. Ia tidak peduli apakah pria itu tidak sabar
melihatnya turun pelan-pelan.
Kejadian yang baru saja terjadi ini juga di luar dugaan Alviorita.
Walaupun Alviorita tahu pria itu mengetahui ke mana ia pergi setelah makan
pagi tetapi ia tidak pernah menduga pria itu akan mengikutinya.
Yang harus dilakukan Alviorita untuk menyelamatkan dirinya dari
dugaan Nathan adalah pergi ke Ruang Kanak-Kanak dan menghabiskan
Irama Seruling Menggemparkan Rimba Persilatan 9 Rajawali Emas 10 Mata Malaikat Kuman Pengacau Rachel 1
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama