Pelarian Karya Alviorita Bagian 4
waktunya di sana bersama Jeffreye.
Dengan hati-hati Alviorita melompat ke atas tanah. Alviorita tidak
mempedulikan Nathan yang masih menuruni pohon, gadis itu hanya ingin
segera mengambil bukunya dan sesegera mungkin pergi ke Ruang KanakKanak.
Setelah menemukan bukunya yang terjatuh, Alviorita segera berjalan
Ruang Kanak-Kanak. Alviorita mendengar langkah Nathan di belakangnya
tetapi ia tetap tidak memperlambat langkahnya.
Nathan segera menyusul Alviorita dan menangkap lengan gadis itu.
"Hendak ke mana engkau?"
Melihat kemarahan di wajah Nathan, Alviorita berniat membuat pria
itu semakin marah. Pria itu telah menganggu ketenangannya dan pria itu harus
mendapatkan hukuman darinya.
"Berjalan-jalan," jawabnya santai.
Nathan tidak melepaskan lengan Alviorita.
"Lepaskan aku," kata Alviorita jengkel sambil menyentakkan tangannya.
"Engkau akan ke mana?"
"Apakah engkau tidak mendengarku" Aku telah mengatakan kepadamu
aku ingin berjalan-jalan."
Melihat tatapan marah di mata Alviorita, Nathan masih tidak
melepaskan gadis itu. "Lepaskan aku," kata Alviorita marah sambil menyentakkan lengannya
sekuat tenaga. Melihat kemarahan gadis itu, Nathan segera melepaskan lengannya.
www.ac-zzz.tk Alviorita segera menarik lengannya begitu pria itu melonggarkan
pegangannya. Saat ia baru akan melanjutkan perjalanannya, ia melihat
seseorang mendekatinya. Melihat orang itu tak lain adalah Trent, Alviorita mengeluh, "Di
belakang The Devil Dog dan di depan bola berjalan."
Alviorita tidak mengerti mengapa ia dapat berada dalam situasi seperti
ini. Daripada bertemu Trent, Alviorita lebih memilih bertengkar dengan
Nathan. Gadis itu segera membalikkan badannya.
Melihat gadis itu mengubah arahnya, Nathan heran. Ia segera
mengikuti gadis itu. "Mengapa engkau tiba-tiba mengubah arahmu" Apakah
engkau tidak jadi berjalan-jalan?"
Alviorita tidak menghentikan langkah kakinya. "Daripada bertemu bola
berjalan lebih baik berhadapan dengan The Devil Dog."
Nathan mempercepat langkahnya hingga ia berada di sisi Alviorita.
"Apa maksudmu" Siapa 'bola berjalan' itu?"
"Siapa lagi kalau bukan adikmu, Trent," kata Alviorita tenang.
"Dia?" tanya Nathan tidak percaya. Ia melirik adiknya yang berusaha
mengejar mereka dan ia tertawa.
Alviorita terkejut mendengar tawa Nathan. "Adakah yang lucu?"
tanyanya tajam. "Tidak, tidak ada apa-apa," kata Nathan sambil menahan tawanya,
"Cuma engkau pandai sekali memberi nama kepada Trent."
"Tidak sulit memberi nama baru kepadanya yang bertubuh bulat
seperti bola itu," kata Alviorita santai.
"Ia pasti tersanjung mendengarnya."
"Kuharap demikian," kata Alviorita tidak peduli.
Alviorita kembali memperhatikan jalan yang dilaluinya. Alviorita tidak
mengerti mengapa Nathan tetap mengikutinya. Ia telah meninggalkan pohon
itu seperti yang dikehendaki pria itu. Kini Alviorita sedang berjalan ke pintu
gerbang Castil Q`arde tetapi pria itu masih saja mengikutinya. Sudah lama
Alviorita tinggal di sini dan pria itu tidak perlu khawatir lagi ia akan
tersesat. Bila pria itu ingin membuktikan ia adalah Putri Alviorita, pria itu tidak
perlu mengikutinya seperti ini. Dengan mengikuti Alviorita, ia membuat
Alviorita semakin merasa jengkel kepadanya.
Alviorita memperhatikan keadaan di luar Castil Q`arde yang tampak
melalui gerbang yang terbuka itu. Alviorita terkejut melihat keadaan di luar
Castil Q`arde. www.ac-zzz.tk Nathan terkejut melihat Alviorita tiba-tiba berhenti. "Ada apa?"
tanyanya cemas. Kecemasan Nathan bertambah ketika ia melihat wajah
Alviorita memucat. Nathan mengikuti arah pandangan mata Alviorita.
Di luar Castil Q`arde tampak kereta kuda yang mewah. Melihat
bentuknya serta kemewahannya, Nathan tahu kereta kuda itu adalah kereta
Istana. Alviorita tahu kereta kuda itu adalah kereta kuda Istana yang hanya
digunakan oleh keluarga raja. Alviorita takut menyadari ayahnya ada di sini.
Belum saatnya ia bertemu dengan ayahnya. Perisai yang dimilikinya belum
dapat menahan pedang ayahnya. Belum saatnya perang ini diadakan.
Perang ini tidak boleh terjadi di Castil Q`arde. Perang antara Alviorita
dan Raja Phyllips harus terjadi di dalam Istana dan tidak dengan cara
demikian. Alviorita harus muncul sendiri di Istana Urza dengan membawa
perisainya bukan ayahnya yang menemukannya di saat ia belum siap
menghadapi perangnya. Pintu kereta terbuka dan tampak seorang wanita yang mengenakan
pakaian pelayan serba hitam.
Alviorita terpaku di tempatnya ketika ia melihat wanita itu.
Wanita itu juga terpaku melihat Alviorita berdiri di depannya hanya
berbatasan pintu gerbang yang terbuka.
Maryam lebih cepat menguasai dirinya daripada Alviorita. "Tuan
Puteri," katanya senang.
Alviorita yang masih terkejut semakin terkejut ketika tubuhnya tibatiba ditarik
Nathan. Alviorita segera menguasai keterkejutannya dan
menatap tajam wajah Nathan.
"Mengapa engkau menarikku?"
Nathan juga tidak mengerti mengapa ia tadi menarik gadis itu menjauhi
pintu gerbang ketika wanita itu memanggil gadis itu.
"Seharusnya engkau berterima kasih kepadaku yang telah
menyelamatkanmu. Aku yakin wanita itu akan segera membawamu kembali ke
Istana Urza bila engkau tetap berdiri di sana."
"Lalu mengapa engkau menolongku?" tanya Alviorita curiga.
"Karena masih banyak hal yang harus kaujelaskan kepadaku," kata
Nathan tegas. "Penjelasan" Apa yang harus kujelaskan kepadamu?"
"Pertama engkau harus mengakui kalau engkau memang Alviorita."
"Maaf aku tidak mengenalnya," kata Alviorita keras kepala.
www.ac-zzz.tk "Percuma engkau berusaha membohongiku. Aku tahu engkau adalah
Alviorita dan percuma saja engkau berusaha mengingkarinya. Aku tidak
mungkin salah." "Kapan aku membohongimu" Aku tidak pernah merasa telah
membohongimu." "Sudahlah, Alviorita, mengaku sajalah. Percuma mengingkari apa yang
telah terbukti," kata Nathan.
"Coba buktikan kalau aku adalah dia," tantang Alviorita. Alviorita tahu
tidak ada bukti yang dapat diberikan Nathan. Satu-satunya bukti yang dapat
membuat penyamarannya terbongkar berada di tangannya.
Sejak meninggalkan Istana Urza, leontin perak Ratu tidak pernah
berada jauh dari Alviorita. Gadis itu selalu membawanya ke manapun ia pergi.
Nathan menatap tajam wajah Alviorita.
Alviorita memalingkan pandangan matanya dari mata kelabu Nathan
yang menatap tajam dirinya.
Sebatang pohon menarik perhatian Alviorita.
Nathan menyadari apa yang dilihat Alviorita, ia segera melepaskan
tangan Alviorita dan membiarkan gadis itu mendekati pohon cemara itu.
Goresan-goresan pada batang pohon itu membuat Alviorita tertarik. Ia
merasa mengenal goresan-goresan yang saling berjajar ke atas itu. Melihat
tinggi goresan itu yang berbeda antara satu dengan yang lain, Alviorita yakin
goresan itu adalah hasil pengukuran tinggi badan.
Suatu gambaran terbayang dalam benak Alviorita. Ia melihat dirinya
berdiri sambil menyandarkan punggung di batang pohon itu. Sepasang tangan
memberi goresan pada batang cemara.
"Pohon itu dulu tempat kita saling mengukur tinggi badan," kata Nathan
memberitahu Alviorita. Alviorita menyentuh goresan itu tanpa mengatakan apa-apa. Gadis itu
tidak mengerti mengapa gambaran itu muncul di benaknya sementara ia
sendiri sangat yakin ia tidak pernah ke Castil Q`arde saat ia masih kecil. Bila
kata-kata Nathan dihubungkan dengan kata-kata Innane, maka keduanya
hanya ingin mengatakan satu hal yaitu Alviorita sering ke Castil Q`arde
bersama Ratu. Alviorita sukar mempercayai semuanya itu. Tidak ada sedikitpun
ingatan masa kecilnya bersama Ratu di Castil Q`arde. Yang ada hanya ingatan
masa kecil bersama Ratu di Istana Urza dan ingatan Ratu sering mengajaknya
jalan-jalan. www.ac-zzz.tk Sejak kecil, Alviorita telah diajari oleh ayahnya untuk selalu mengingat
baik-baik setiap kejadian yang telah terjadi. Tidak mungkin ada yang
terlupakan oleh Alviorita. Bahkan kenangan kematian Ratu yang paling
menyedihkannya masih tergambar jelas di benaknya.
Alviorita masih ingat dirinya mengenakan gaun hitam dan menangis di
samping peti ibunya. Ia terus menangis sambil memanggil-manggil ibunya yang
terus tertidur dan tidak ada seorangpun yang mencoba menghiburnya.
Alviorita terus mengira ibunya masih tertidur hingga ia melihat mereka
menguburkan ibunya. Alviorita berteriak-teriak mencegah orang-orang itu
menutupi peti ibunya dengan tanah.
"Jangan! Mama masih hidup!" teriaknya waktu itu, "Mama pasti akan
membuka matanya kembali."
Melihat tidak ada yang berusaha menghentikan orang-orang itu,
Alviorita ingin mendekati ibunya tetapi Maryam segera menggendongnya.
Alviorita terus menangis sambil mengulurkan tangannya ke tempat
ibunya disemayamkan. "Mama, bangun. Mama, bangun," teriak Alviorita, "Mama, mereka
menyiram tanah ke atasmu. Mama, bangun."
Maryam berusaha menenangkan Alviorita. "Jangan menangis, Tuan
Puteri. Yang Mulia tidak akan bangun lagi."
"Tidak, Mama akan bangun. Aku yakin Mama akan bangun," kata
Alviorita. Maryam membelai Alviorita sambil berusaha memberi pengertian
kepada gadis kecil itu. "Yang Mulia Paduka Ratu telah meninggal, Tuan Puteri.
Ia tidak akan bangun lagi."
Alviorita tidak mempedulikan kata-kata Maryam ia terus memanggilmanggil ibunya.
Peristiwa itu tidak pernah dilupakan Alviorita. Bahkan Alviorita juga
tidak lupa saat ayahnya menyuruhnya memasuki dunia politik untuk pertama
kalinya. Sehari setelah kematian Ratu, Raja Phyllips tampak ingin segera
menyuruh Alviorita belajar keras. Namun gadis kecil itu masih terlalu sedih
hingga ia jatuh sakit, karenanya ia menunda keinginannya. Tetapi beberapa
hari setelah gadis itu sembuh dan ia masih saja bersedih, Raja Phyllips tidak
dapat menahan kesabarannya lagi. Ia segera memerintahkan sejumlah guru
privat mengajari Alviorita dan Maryam bertugas mengawasi Alviorita belajar.
Alviorita tidak akan lupa saat ia harus memasuki dunia yang tidak
disukainya itu setelah kepergian ibunya untuk selama-lamanya.
www.ac-zzz.tk "Engkau baru saja membuktikan sendiri kalau engkau adalah Alviorita,"
kata Nathan sambil tersenyum.
"Sungguh?" tanya Alviorita tidak percaya.
"Hanya aku dan engkau yang tahu kita telah menggores pohon itu," kata
Nathan, "Melhat engkau tertarik melihatnya, aku semakin yakin engkau
adalah Alviorita." Alviorita tidak ingin membuat Nathan semakin percaya ia adalah sang
Putri Mahkota. "Jangan senang dulu," kata Alviorita memperingati, "Mungkin saja aku
hanya tertarik melihat batang pohon ini."
Nathan menatap tajam wajah Alviorita. Entah sadar atau tidak gadis
itu telah mengatakan ia adalah Alviorita tetapi gadis itu masih saja keras
kepala. Nathan baru saja hendak mengatakan sesuatu ketika terdengar suara
orang memanggilnya. Nathan memalingkan kepala ke arah datangnya suara itu dan melihat
ibunya tengah memanggilnya dengan cemas.
Kemudian Nathan menatap tajam wajah Alviorita, "Engkau beruntung
saat ini. Tetapi aku tidak akan melepaskanmu lagi. Aku akan membuatmu
mengatakan semua yang ingin kudengar."
"Coba saja," tantang Alviorita.
Nathan menatap tajam wajah Alviorita. "Tunggulah aku dan aku akan
membuktikan kata-kataku," katanya tajam.
Walaupun Nathan telah memperingati Alviorita untuk tetap
menunggunya tetapi ia tidak akan pernah melihat gadis itu lagi.
Begitu melihat Nathan menjauh, Alviorita segera kembali ke kamarnya.
Alviorita tahu posisinya saat itu benar-benar berbahaya dan ia harus
menyelamatkan diri. Alviorita masih tidak ingin kembali ke Istana Urza.
Tidak seorangpun yang ditemui Alviorita saat ia terburu-buru ke
kamarnya juga tidak seorangpun yang melihat kepergian Alviorita melalui
pintu belakang Castil Q`arde.
10 Nathan khawatir. www.ac-zzz.tk Sudah dua bulan lebih berlalu sejak Alviorita menghilang dari Castil
Q`arde tetapi hingga saat ini jejak Alviorita masih belum ditemukan.
Kali ini Alviorita benar-benar menghilang seperti ditelan bumi. Tidak
seorangpun yang tahu di mana gadis itu kini berada. Setiap orang di Castil
Q`arde telah ditanyai namun tidak seroangpun dari mereka yang melihat
kepergian Alviorita. Nathan sama sekali tidak menduga setelah ia meninggalkan Alviorita di
taman, gadis itu akan pergi. Sebelum meninggalkan gadis itu, Nathan telah
memperingati gadis itu untuk tetap menunggunya karena ia akan membuktikan
bahwa dirinya benar. Nathan memang benar gadis itu adalah Alviorita.
Duchess tersenyum lega saat melihatnya. "Aku mencarimu ke manamana, Nathan."
"Apa yang terjadi, Mama?" tanya Nathan khawatir.
"Tidak terjadi apa-apa," kata Duchess menenangkan Nathan.
"Lalu mengapa Mama memanggilku?"
Duchess tersenyum lagi. "Jangan khawatir, Nathan. Tidak terjadi apaapa. Sekarang
engkau ikutlah aku menemui ayahmu. Ia menantimu."
Walaupun Duchess telah mengatakan ia tidak perlu khawatir tetapi
Nathan merasa khawatir melihat sikap ibunya yang misterius itu. Nathan
mengikuti ibunya yang membawanya ke Ruang Duduk.
Nathan melihat wanita yang tadi memanggil Alviorita berada di sana.
Melihat istrinya muncul bersama Nathan, Duke segera berkata,
"Kemarilah, Nathan."
Nathan mendekati ayahnya tanpa melepaskan pandangannya dari wanita
tua itu. "Engkau tentu heran melihat wanita ini" kata Duke, "Ia adalah
pengasuh tunanganmu, Maryam. Dan ia datang kemari atas perintah Raja
Phyllips." "Paduka meminta Anda untuk datang ke Istana Urza, Tuan Muda," kata
Maryam memberitahu. Nathan memang belum pernah bertemu Maryam sebelumnya tetapi
saat melihat wibawa wanita itu, Nathan yakin wanita itu menjaga Alviorita
dengan ketat. Wajah wanita tua itu benar-benar menunjukkan
kedisiplinannya. "Mengapa Paduka tiba-tiba meminta saya datang ke Istana Urza?"
tanya Nathan. www.ac-zzz.tk
Pelarian Karya Alviorita di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Saya tidak tahu, Tuan Muda. Paduka hanya meminta saya untuk
membawa Anda ke Istana Urza."
Trent yang juga berada di ruangan itu tiba-tiba bertanya, "Apakah
Putri Alviorita telah ditemukan?"
Wajah tegas Maryam berubah menjadi murung. "Belum," katanya sedih,
"Tetapi tadi saya melihat Putri Alviorita di taman Castil Q`arde."
Ucapan Maryam membuat Nathan benar-benar yakin gadis yang sering
bertengkar dengannya itu adalah tunangannya, Putri Alviorita. Tetapi Nathan
tetap pura-pura terkejut, "Tuan Puteri ada di sini ?"
"Tetapi itu tidak mungkin. Itu pasti hanya bayangan saya."
"Mengapa demikian?" tanya Nathan keheranan.
Maryam tadi telah melihat Alviorita bahkan Maryam juga telah
memanggil Alviorita tetapi wanita itu masih mengatakan itu semua hanya
bayangannya saja. "Karena Putri Alviorita selalu menghilang seperti ditelan bumi," kata
Maryam, "Tidak seorangpun dari kami yang berhasil menemukannya setiap kali
Tuan Puteri menghilang. Seperti menghilangnya, Putri Alviorita juga muncul
tiba-tiba seperti muncul dari dalam bumi."
"Hebat sekali!" seru Trent kagum, "Aku jadi ingin tahu ke mana ia
menghilang." "Hingga saat ini tidak seorangpun dari kami yang mengetahui ke mana
Tuan Puteri pergi setiap kali ia menghilang."
Melihat kelakukan Alviorita selama berada di Castil Q`arde, Nathan
dapat menduga ke mana Alviorita pergi setiap kali ia menghilang.
"Aku ingin belajar bersembunyi darinya," kata Trent.
"Kurasa sebaiknya engkau segera pergi ke Istana Urza, Nathan. Paduka
Raja pasti telah menantimu," kata Duke.
"Paduka juga mengharapkan kedatangan Anda berdua, Duke dan
Duchess," kata Maryam.
"Kami?" tanya Duchess terkejut, "Apa yang ingin dibicarakan Paduka
kepada kami?" "Saya tidak tahu. Tetapi saya rasa Paduka akan membicarakan masalah
hilangnya Alviorita dengan Anda."
"Sepertinya Raja Phyllips ingin membatalkan pertunanganmu dengan
Putri Alviorita, Nathan. Atau mungkin ia memintamu terus menanti hingga
sang Putri ditemukan," kata Trent mengejek.
"Pertunangan?" tanya Maryam terkejut.
www.ac-zzz.tk "Anda belum tahu kalau Putri Alviorita bertunangan dengan Nathan?"
tanya Duchess terkejut. "Tidak, saya belum tahu. Tidak seorangpun yang memberitahu saya,"
kata Maryam, "Apakah itu benar?"
"Sejak kecil Putri Alviorita telah bertunangan dengan Nathan," kata
Duchess memberitahu. "Mungkin itu sebabnya Tuan Puteri meninggalkan Istana Urza," gumam
Maryam. "Sebaiknya kita tidak membuat Raja Phyllips menanti kita lebih lama
lagi," kata Duke. "Anda benar, Duke," kata Maryam.
Sambil menanti keluarga Kryntz bersiap-siap, Maryam melihat-lihat
taman Castil Q`arde. Tadi ia melihat Putri Alviorita di sana tetapi sekarang
tidak tampak siapapun di sana.
Maryam tidak perlu menanti terlalu lama. Keluarga Kryntz tidak ingin
membuat Raja Phyllips menanti kedatangan mereka lebih lama.
Kereta Istana yang besar dapat membawa mereka berlima ke Istana
Urza. Tetapi Nathan tetap bersikeras menunggang kudanya sendiri. Nathan
tahu selama perjalanan ke Istana Urza, ibunya dan pengasuh tunangannya
akan berbicara panjang lebar yang membuatnya merasa bosan. Nathan tidak
pernah suka mendengarkan percakapan wanita yang menurutnya hanya
berputar sekitar orang di sekitar mereka.
Ketika meninggalkan Castil Q`arde, Nathan tidak melihat Alviorita. Ia
menduga gadis itu tengah bermain bersama Jeffreye di Ruang Kanak-Kanak.
Nathan berjanji kepada dirinya sendiri setelah menemui Raja Phyllips,
ia akan membuat gadis itu mengakui segala kebenaran yang disembunyikannya.
Nathan tidak tahu apa yang akan dibicarakan Raja Phyllips kepada
mereka. Ia hanya tahu ia tidak akan mengatakan apa-apa mengenai
keberadaan Alviorita di Castil Q`arde. Nathan belum ingin mengatakan
kepada orang lain keberadaan Alviorita sebelum ia mendengar penjelasan dari
gadis itu. Maryam segera mengantar mereka memasuki Istana .
Nathan memang bukan pertama kali ini memasuki bangunan yang indah
seperti Istanan ini tetapi lukisan-lukisan yang terpasang di dinding sepanjang
lorong yang mereka lalui membuatnya tertarik. Rupanya bukan hanya Nathan
saja yang tertarik melihat lukisan itu. Duke dan Duchess serta Trent juga
tertarik melihatnya. www.ac-zzz.tk Duchess berhenti dan memperhatikan sebuah lukisan yang besar.
"Lukisan ini," kata Duchess tak percaya.
"Itu adalah lukisan diri Putri Alviorita," kata Maryam menjelaskan.
"Gadis ini," kata Duchess sambil berpikir, "Aku merasa pernah
melihatnya. Ia mirip seseorang."
"Putri Alviorita memang mirip Paduka Ratu," kata Maryam
memberitahu. "Bukan. Aku tahu Putri Alviorita mirip Ratu tetapi gadis ini
mengingatkanku pada seseorang," kata Duchess.
Sejak tadi Nathan memperhatikan lukisan itu. Sekali melihatnya saja,
Nathan sudah tahu gadis dalam lukisan itu adalah Putri Alviorita yang
sekarang ada di Castil Q`arde tetapi Nathan tidak mengatakannya.
Nathan terpana oleh sinar mata Alviorita dalam lukisan itu. Gadis itu
tampak sedang melamun tetapi sinar matanya tajam dan berbahaya seperti
yang selama ini dilihatnya. Sinar mata itu benar-benar berbeda dengan yang
dilihatnya di surat kabar.Gambar alam di belakang Alviorita tampak seperti
mendukung tatapan tajam gadis itu. Dengan latar belakang hutan yang masih
alami, gadis itu tampak seperti gadis liar yang selama ini ditunjukkannya di
Castil Q`arde. Melihat lukisan itu semua kesangsian Nathan hilang. Ia benar-benar
yakin gadis asing di Castil adalah tunangannya. Bersamaan dengan hilangnya
kesangsian itu, Nathan tidak mengerti mengapa ketiga diri gadis itu berbeda.
Perbedaan antara Alviorita kecil dengan Alviorita yang sering
dilihatnya di surat kabar serta bayangannya dapat dimengertinya. Namun ia
tidak mengerti mengapa Alviorita yang sekarang berada di Castil bisa
berbeda dari kedua gadis itu. Mereka adalah gadis yang sama tetapi
semuanya memiliki perbedaan yang tidak dapat dimengerti Nathan. Putri
Alviorita kecil berbeda dengan Putri Alviorita yang sering dibicarakan,
Nathan dapat mengerti. Putri Alviorita kecil menjadi sombong sejak kematian
Ratu. Tetapi perbedaan Alviorita yang ada di Castil dengan yang ada dalam
bayangannya, hingga saat ini Nathan tidak mengerti.
Trent yang sejak tadi terus mengamati lukisan tiba-tiba berkata,
"Rosa. Gadis ini mirip Rosa."
Duke mengamati lukisan itu. "Ya, gadis ini mirip Rosa tetapi tidak
mungkin Rosa adalah Putri Alviorita."
"Rosa?" tanya Maryam tak mengerti.
"Ia gadis yang sekarang berada di Castil Q`arde. Gadis itu kehilangan
ingatan," kata Duchess.
www.ac-zzz.tk "Bukankah Rosa muncul bersamaan dengan hilangnya Putri Alviorita,"
kata Duke tiba-tiba, "Di mana engkau menabrak Rosa, Trent?"
"Waktu itu aku menabrak Rosa di jalan yang menghubungkan Castil
Q`arde dengan Istana Urza," jawab Trent.
"Pasti gadis itu adalah Putri Alviorita," kata Duke yakin, "Aku tidak
ragu lagi." "Sebaiknya kita segera memberitahu Raja Phyllips," kata Duchess
senang. "Kalian tahu di mana Putri Alviorita?" tanya Maryam tak percaya.
"Kami kurang yakin," kata Duchess, "Tetapi sebaiknya sekarang kita
memberitahu Raja Phyllips."
Maryam segera mengantar mereka ke Ruang Duduk di mana Raja
Phyllips telah menanti kedatangan mereka.
"Selamat datang," sambut Raja Phyllips, "Saya senang kalian semua
dapat datang." "Ada keperluan apa sehingga Paduka memanggil kami semua?" tanya
Nathan sebelum seorangpun dari keluarganya ada yang mengatakan penemuan
baru mereka. Nathan ingin mengetahui apa yang akan dibicarakan Raja
Phyllips. "Ini mengenai putriku, Alviorita," kata Raja Phyllips sedih, "Seperti
yang kalian ketahui hingga saat ini tidak ada berita apapun tentang dia. Untuk
itu aku meminta maaf. Aku harap kalian sudi menunggu pertunangan ini hingga
Alviorita ditemukan."
"Mungkin kami tahu di mana Putri Alviorita."
"Benarkah itu?" tanya Raja tak percaya.
"Kami hanya menduganya, Paduka," kata Duchess, "Tetapi kami yakin
gadis itu adalah Putri Alviorita."
"Pada hari yang sama dengan menghilangnya Putri Alviorita, Trent
menabrak seorang gadis hingga gadis itu kehilangan ingatannya. Sekarang
gadis itu ada di Castil."
"Sudah lebih dari empat bulan sejak Alviorita menghilang tetapi aku
tak mendengar beritanya. Hari ini aku mengetahui di mana ia berada," kata
Raja Phyllips lega, "Aku benar-benar mengkhawatirkan Alviorita. Sungguh tak
kuduga aku sibuk mencarinya ke mana-mana tetapi ternyata ia bersembunyi di
Castil tunangannya sendiri."
"Rosa adalah Putri Alviorita?" tanya Trent tak percaya.
"Aku yakin gadis itu adalah Putri Alviorita," kata Duchess, "Aku tidak
mungkin salah. Sejak pertama kali melihat gadis itu, aku merasa pernah
www.ac-zzz.tk melihatnya dan hari ini aku tahu mengapa Mama mempunyai perasaan seperti
itu." "Gadis itu adalah tu n angan Nathan " " tanya Trent masih tak percaya.
"Ya, gadis itu tunangan kakakmu," kata Duchess meyakinkan Trent.
"Tidak mungkin," seru Trent, "Mengapa setiap gadis yang kusukai selalu
akhirnya menjadi milik Nathan?"
Mendengar seruan marah itu, Duke cepat-cepat bertindak, "Trent.
Jaga bicaramu saat ini engkau berada Istana Urza."
Raja yang tidak mengerti apa-apa bertanya, "Sebenarnya apa yang
telah terjadi selama Alviorita berada di Castil Q`arde?"
"Trent jatuh cinta kepada Putri Alviorita," kata Duchess memberitahu,
"Tetapi sejak awal gadis itu selalu menghindari Trent. Trent berjanji akan
mendapatkan gadis itu dan sekarang ia tidak akan mendapatkannya karena
gadis itu adalah tunangan kakaknya."
"Sepertinya engka u harus merelakan putriku, Trent. Ia adalah
tunangan kakakmu," kata Raja.
"Pertunangan ini adalah keinginan Ratu. Tidak mungkin seorangpun dari
kita tidak melakukan permintaan orang yang telah meninggal," kata Duchess
turur memberi pengertian kepada Trent.
"Sekarang sebaiknya kita segera menjemput Alviorita di Castil
Q`arde," kata Raja Phyllips, "Dan kita segera melanjutkan pertunangan yang
terhambat oleh perginya Alviorita ini."
Sejak tadi semua orang hanya membicarakan Alviorita dan melupakan
keberadaan tunangan Alviorita di ruang itu. Tetapi Nathan tidak
mempedulikan semua itu. Nathan tidak tahu apa yang dilakukan Alviorita bila
ayahnya menjemputnya di Castil Q`arde. Nathan tahu gadis itu tidak pernah
kehilangan ingatan. Saat ini Nathan hanya tahu saat ini pertunangannya akan benar-benar
berlangsung tanpa ia sempat terlebih dulu meluruskan kebingungannya.
Setelah mendengar kata-kata Maryam juga Raja Phyllips. Nathan
menarik kesimpulan Alviorita melarikan diri dari pertunangan ini seperti
dirinya. Tetapi ia tidak mengerti mengapa Alviorita justru bersembunyi di
Castil tunangannya bila ia memang ingin melarikan diri dari pertunangan ini.
Hanya satu orang yang dapat menjelaskan ini semua dan orang itu
adalah Alviorita sendiri.
Nathan berniat menarik gadis itu pergi dari Castil Q`arde sebelum
semua orang membawanya kembali ke Istana Urza dan ia akan membuat gadis
itu mengatakan segala sesuatunya.
www.ac-zzz.tk Tetapi niat itu tidak pernah berjalan. Bahkan hingga saat ini Nathan
belum bertemu dengan Alviorita sejak gadis itu menghilang lagi dari Castil
Q`arde. Kepergian Alviorita yang kedua ini benar-benar di luar dugaan
Nathan bahkan semua orang.
Saat itu Raja sangat senang dapat menemukan putrinya hingga ia
terburu-buru berangkat ke Castil Q`arde bersama keluarga Kryntz. Karena
kereta tidak mungkin menampung mereka semua maka Nathan dan Trent naik
kuda Istana. Sepanjang perjalanan ke Castil Q`arde, Nathan tahu semua orang di
kereta sibuk membicarakan Alviorita dan pertunangan Alviorita dengannya.
Nathan tidak tertarik mendengarnya. Ia hanya tertarik untuk segera
menuntaskan masalahnya dengan Alviorita seperti janjinya kepada gadis itu
sebelum ia pergi ke Istana Urza.
Trent yang berkuda di samping kakaknya hanya diam saja. Ia benarbenar marah
kepada kakaknya yang untuk kedua kalinya merebut gadis yang
dicintainya. Sejak pertama melihat Alviorita, Trent jatuh cinta pada
kecantikkan dan semangat gadis itu dan ia berniat untuk menikahi gadis
itu. Tetapi Takdir berkata lain. Gadis itu adalah tunangan kakaknya. Dan
pertunangan itu tidak mungkin dibatalkan karena ini adalah keinginan Ratu
yang telah meninggal dunia. Trent semakin membenci kakaknya. Dulu
kakaknyalah yang merebut Elly darinya sekarang kakaknya juga yang merebut
gadis yang dicintainya. Tidak seorangpun yang tahu apa yang menanti mereka di Castil Q`arde.
Raja mengira ia akan bertemu putrinya dan ia akan segera
melangsungkan pertunangan yang tertunda ini. Trent juga mengira
pertunangan kakaknya akan segera berlangsung. Semua orang menduga
demikian karena itu tidak heran bila mereka sangat terkejut ketika mereka
tidak dapat menemukan gadis itu di Castil Q`arde. Tidak seorangpun yang
tahu ke mana Alviorita pergi.
Gadis itu juga tidak ada di sisi Jeffreye seperti dugaan Nathan. Gadis
itu menghilang lagi. "Apakah engkau sudah menemukan gadis itu?" tanya Duke.
"Belum, Yang Mulia. Saya tidak menemukannya di mana-mana."
"Carilah Putri Alviorita. Aku yakin ia masih ada di sekitar sini," kata
Duke. Innane ragu-ragu "Saya tidak tahu harus berkata apa," katanya raguragu, "Gadis
itu..." "Apa yang terjadi padanya?" tanya Raja Phyllips cemas.
www.ac-zzz.tk "Tampaknya gadis itu sudah pergi."
Kalimat itu dijawab dengan seruan terkejut semua orang.
"Apa !!?"" ?"
Melihat semua orang terkejut hingga membelalakan matanya, Innane
ragu-ragu. Tapi ia tahu ia harus mengatakannya, "Saya tadi memeriksa almari
kamar gadis itu dan saya menduga gadis itu pergi."
"Apa yang dibawa gadis itu?" tanya Raja Phyllips mulai marah.
"Ia tidak membawa apa-apa," kata Innane.
"Lalu mengapa engkau mengatakan ia sudah pergi." kemurkaan Raja
Phyllips mulai tampak dan membuat semua orang takut.
"Saya hanya menduga ia sudah pergi karena saya tidak menemukan
barang-barang yang dibawanya saat ia datang dulu," kata Innane hati-hati.
Melihat Raja akan marah, Nathan segera bertindak, "Sebaiknya Anda
tenang, Paduka. Mungkin saja saat ini ia sedang berada di sekitar Castil
Q`arde." "Ia juga tidak ada di sisi Jeffreye," kata Duchess mengingatkan.
"Kalau ia benar-benar telah pergi, aku yakin ia belum jauh dari sini,"
kata Nathan.
Pelarian Karya Alviorita di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Kalau begitu sebaiknya kita segera mencarinya," kata Duke.
Kepergian Alviorita yang pertama membuat seluruh Istana Urza
terkejut dan kerepotan. Sekarang kepergian Alviorita yang kedua membuat
seluruh Castil Q`arde terkejut dan kerepotan.
"Alviorita benar-benar membawa masalah," kata Raja Phyllips geram.
Tidak seorangpun berani melawan kemarahan Raja kecuali Nathan. Pria
itu tidak takut menghadapi kemarahan Raja Phyllips bahkan ia berkata
tenang, "Daripada kita semua hanya membicarakan Alviorita lebih baik kita
mencarinya." Nathan membuktikan kata-katanya sendiri. Ia segera meninggalkan
mereka dan mulai mencari Alviorita di sekitar Castil Q`arde tetapi ia tidak
menemukannya. Bahkan hingga hari ini Nathan tidak dapat menemukan
Alviorita. Kepergian Alviorita yang kedua kali ini bukan hanya membuat Istana
Urza cemas tetapi juga Castil Q`arde.
Kepergian Alviorita yang kedua ini tidak diketahui orang di luar kedua
keluarga tua itu. Penduduk Kerajaan Lyvion hanya tahu Putri mereka yang
hilang belum ditemukan. Karena itu mereka berusaha mencari Alviorita
sendiri. www.ac-zzz.tk Cinta Nathan kepada Alviorita telah bersih dari semua keragu-raguan
dan segala kebencian serta dugaan buruk yang pernah ada. Nathan merasa
bersalah telah memberikan dugaan yang buruk kepada Alviorita. Andaikata
Duchess tidak menasehatinya mungkin hingga saat ini Nathan masih
mempunyai pandangan buruk terhadap tunangannya itu. Mungkin saat ini
Nathan tidak mau mencari Alviorita hingga ke perbatasan Kerajaan Lyvion.
Sejak beberapa minggu terakhir ini Nathan melakukan pencarian
Alviorita di perbatasan Kerajaan Lyvion. Sejak kemarin pagi Nathan memulai
pencariannya di Synghz, daerah perbatasan Kerajaan Lyvion yang paling
subur. Tidak seorangpun yang dapat menemukan Alviorita di dalam wilayah
Kerajaan Lyvion bahkan tidak seorangpun yang melihatnya. Hingga saat ini
masih dilakukan pencarian Alviorita di dalam wilayah Kerajaan Lyvion.
Nathan sendiri yang memutuskan untuk mencari Alviorita di sekitar
perbatasan Kerajaan Lyvion. Ia yakin bila Alviorita tidak ada di dalam wilayah
Kerajaan Lyvion maka kemungkinannya adalah ia ada di perbatasan kerajaan
ini atau ia telah berada di luar kerajaan ini. Tetapi kemungkinan kedua itu
tidak mungkin. Walaupun gadis itu adalah Putri Mahkota tetapi ia tidak akan dapat
meninggalkan Kerajaan Lyvion tanpa surat ijin. Dan saat ini tidak mungkin ada
yang mempercayainya sebagai Putri Mahkota karena di sisi gadis itu tidak ada
seorang pengawal pun. Sekarang Nathan mengerti semua kebingungannya akan diri Alviorita
itu adalah khayalannya sendiri. Semua itu karena bayangannya tentang diri
gadis itu yang salah. Pada hari kepergian Alviorita itulah Duchess menjelaskan semuanya
kepada Nathan dan membuat semua pikiran buruk pria itu terhadap
tunangannya runtuh. "Mengapa engkau tidak berusaha mencari tunanganmu?" tanya Duchess
melihat Nathan tidak tampak bingung, "Semua orang sejak tadi sibuk mencari
Putri Alviorita tetapi engkau tetap duduk tenang di sini."
"Aku sudah berusaha mencarinya," kata Nathan tenang.
"Aku juga sudah melihatnya," kata Duchess, "Tetapi engkau hanya
mencari satu kali saja."
"Lihatlah hingga sekarang semua orang masih sibuk mencari gadis itu
sedangkan engkau tunangannya hanya duduk diam di sini," kata Duke ikut
memberi nasehat Nathan, "Apakah engkau tidak mengkhawatirkan
tunanganmu?" www.ac-zzz.tk "Tidak," kata Nathan mengakui.
Saat ini Nathan memang tidak merasa khawatir terhadap Alviorita.
Sebaliknya ia semakin membenci Alviorita. Alviorita telah menghindarinya
seperti ia menghindari pertunangannya dan hal ini sudah cukup membuktikan
kalau gadis itu benar-benar angkuh seperti yang banyak orang katakan.
Tadi Nathan mencari gadis itu hanya karena ia ingin menuntaskan
masalah di antara mereka yang masih belum berakhir. Ketika ia tidak berhasil
menemukan gadis itu, ia tidak mau meneruskan pencariannya. Ia telah
membuktikan bahwa gadis itu adalah Putri Alviorita yang angkuh.
"Mengapa engkau berkata seperti itu" Bukankah sejak kecil engkau
mencintainya?" tanya Duchess terkejut.
Kebencian Nathan kepada Alviorita yang semakin bertambah membuat
pria itu berkata, "Untuk apa aku mengkhawatirkan gadis angkuh seperti dia?"
"Apa katamu?" tanya Duchess terkejut.
"Gadis itu seorang gadis yang angkuh dan sombong, Mama," kata
Nathan tenang, "Ia tidak mungkin mau berada di dekat kita yang dianggapnya
rendah ini." "Mengapa engkau berkata seperti itu?" tanya Duchess tajam.
"Buktinya setelah Ratu meninggal ia tidak pernah lagi bermain ke sini.
Apalagi yang menyebabkan ia tidak pernah ke sini lagi selain ia terlalu bangga
dengan kedudukan penting yang didapatnya setelah kematian Ratu," kata
Nathan tetap tenang menghadapi ibunya yang sabar itu marah.
"Itukah pikiranmu tentang dia?" tanya Duchess marah, "Itukah
sebabnya engkau tidak menyukai gadis itu?"
"Mengapa Mama marah" Bukankah memang itu yang terjadi?" kata
Nathan tenang. "Ya, ampun, Nathan. Apa yang menyebabkanmu mempunyai pikiran
setolol itu," keluh Duke, "Gadis itu tidak seperti pikiranmu."
"Tetapi...." Kata-kata Nathan dipotong oleh suara tajam Duke dan Duchess, "Diam
dan dengarkan baik-baik."
Nathan tidak mengerti melihat kemarahan kedua orang tuanya yang
jarang marah ini terutama kepada dirinya. Nathan ingin mengatakan segala
yang diketahuinya tentang tunangannya tetapi melihat kemarahan orang
tuanya yang hanya tertuju pada dirinya, Nathan memutuskan untuk menurut.
Duchess berdiri dan berjalan mondar-mandir di depan Nathan dengan
gelisah bercampur marah. "Aku tidak tahu. Apakah engkau memang tidak tahu
ataukah engkau sedemikian tololnya hingga mempunyai pikiran seperti itu."
www.ac-zzz.tk Nathan hanya diam melihat ibunya berjalan di depannya. Ia tidak ingin
membuat kedua orang tuanya semakin marah atas kesalahan yang tidak
dimengertinya. "Putri Alviorita tidak pernah bermain lagi ke sini setelah kematian Ratu
bukan karena ia terlalu bangga dengan kedudukan barunya," kata Duke.
"Sebaliknya Putri Alviorita tidak pernah menyukai kedudukan barunya
itu. Ia tidak pernah sedikitpun bangga karena telah menggantikan ibunya,"
tambah Duchess. Nathan bingung . Ia semakin tidak mengerti di mana letak
kesalahannya. "Setelah kematian Ratu, Putri Alviorita memang tidak pernah ke sini
lagi. Tetapi itu bukan karena ia bangga akan kedudukannya sehingga ia
menjadi sombong," kata Duchess, "Seperti yang kauketahui Putri Alviorita
sangat sedih atas kematian ibunya. Putri Alviorita lebih dekat dengan Ratu
daripada Raja. Karena itu tidak heran bila Putri Alviorita terus menangis
ketika ibunya meninggal."
"Dapatkah engkau membayangkan bagaimana perasaan gadis yang baru
berusia tiga tahun tetapi ia harus kehilangan ibu yang paling dicintainya?"
tambah Duchess, "Putri Alviorita menyayangi Ratu lebih dari siapapun bahkan
melebihi rasa cintanya pada ayahnya."
"Dari Maryam aku mengetahui, Putri Alviorita sama sekali tidak
menyukai ayahnya. Setiap kali bertemu dengan ayahnya, Putri Alviorita tidak
pernah tampak senang," kata Duke, "Engkau tahu mengapa bisa demikian?"
Duke dan Duchess tidak memberi kesempatan kepada Nathan untuk
mengatakan apapun. Duchess segera menyambung perkataan Duke. "Ratu selalu melindungi
Putri Alviorita dari tugas-tugas kerajaan karena itulah Putri Alviorita lebih
menyayangi Ratu daripada ayahnya. Karena itu juga tidak seorangpun yang
dapat menghibur Putri ketika ibunya meninggal. Putri Alviorita sangat sedih,
ia terus menangis sepanjang hari hingga ia jatuh sakit."
"Kata Maryam, suhu tubuh Putri Alviorita sangat tinggi dan ia terus
menerus memanggil Ratu. Keadaan Putri saat itu benar-benar mencemaskan.
Bahkan Raja Phyllips yang biasanya hanya mempedulikan masalah kerajaan
juga ikut cemas." Duke dan Duchess menghentikan nasehat mereka yang panjang. Mereka
menatap sedih wajah Nathan yang dipenuhi kebingungan.
Nathan semakin tidak mengerti apa yang dikatakan orang tuanya
dengan pikirannya tentang Alviorita.
www.ac-zzz.tk "Mungkin karena demamnya yang tinggi itu, Putri Alviorita melupakan
semua kenangan masa kecilnya bersama Ratu. Karena itu pula ia melupakan
kita," kata Duchess sedih, "Dan yang lebih menyedihkan lagi adalah tindakan
Raja setelah Putri sembuh."
Duchess tidak memberi kesempatan Nathan untuk mengatakan
sesuatu. "Setelah Putri sembuh, Raja Phyllips tidak mau menanti lebih lama lagi.
Dulu sewaktu Ratu masih hidup, ia tidak dapat melakukan apa yang
diinginkannya. Tetapi setelah Ratu meninggal, Putri Alviorita yang masih kecil
tidak mempunyai pelindung lagi yang dapat melindunginya dari tugas-tugas
kerajaan." "Apakah engkau dapat membayangkan bagaimana perasaan gadis yang
baru berusia tiga tahun dan masih ingin bermain tetapi ia harus meninggalkan
semua masa kecilnya hanya untuk belajar bagaimana menjadi Ratu yang baik?"
tanya Duke tajam. Nathan terkejut. Ia tidak pernah menduga semua yang dikatakan
kedua orang tuanya ini bahkan ia tidak pernah memikirkannya. Nathan tahu
orang tuanya tidak mungkin berbohong padanya.
"Sekarang engkau mengerti mengapa engkau tidak boleh mengatakan
Putri Alviorita adalah Putri yang angkuh yang bangga dengan kedudukannya,"
kata Duke sambil menatap tajam wajah Nathan.
"Putri Alviorita tidak pernah menyukai kedudukannya. Dengar baikbaik, Putri
Alviorita tidak pernah merasa bangga dengan kedudukannya
sebagai Putri Mahkota," kata Duchess, "Mama yakin engkau pasti tidak
pernah membayangkan bahwa sesungguhnya Putri Alviorita sangat membenci
kedudukannya itu." "Dari apa yang dikatakan Maryam kepada kami juga bila melihat
tingkah Putri Alviorita yang seperti burung selama ia berada di sini, maka itu
benar. Putri Alviorita tidak pernah sedikitpun menyukai kedudukannya
sebagai Putri Mahkota."
Duke tersenyum geli, "Engkau pasti juga tidak pernah membayangkan
Putri Alviorita selalu menghilang setiap kali ia harus belajar. Hanya pada saat
Raja ada di Istana Urza saja Putri mau melakukan semua itu. Putri selalu
membuat semua orang di Istana Urza sibuk mencarinya hanya karena ia tidak
ingin melakukan semua kewajibannya."
"Semua orang di Istana benar-benar dibuat bingung oleh Putri
Alviorita. Mereka semakin bingung ketika tiga tahun kemudian Putri berubah.
Putri yang biasanya selalu menghindari kegiatan rutinnya tiba-tiba menjadi
www.ac-zzz.tk seorang putri yang penurut. Tentu saja hal itu membuat semua orang di
Istana lega tetapi juga membuat mereka bingung."
"Putri Alviorita benar-benar putri yang unik," kata Duke mengakhiri
cerita panjangnya. Duchess menatap tajam wajah Nathan. "Bila engkau menghubungkan
kata-kata ayahmu itu dengan kelakukan Putri Alviorita yang seperti burung
yang tidak mau terikat siapapun itu, engkau pasti juga percaya Putri Alviorita
tidak pernah menyukai kedudukannya sebagai Putri Mahkota itu."
"Tetapi mengapa ia tetap melakukannya?" Akhirnya Nathan berhasil
mengutarakan kebingungannya. Mendengar semua cerita orang tuanya,
Nathan semakin bingung. Semua yang dikatakan orang tuanya bertentangan
dengan pikirannya sendiri.
"Tidak seorangpun yang tahu bahkan Maryam, tidak ada yang tahu
kalau Putri Alviorita tidak menyukai kedudukannya itu," kata Duke, "Hanya
Putri Alviorita sendiri yang tahu. Tetapi kami menduga Putri mau
melakukannya karena ia sadar ini adalah kewajibannya sebagapi satu-satunya
penerus keluarga Raja."
"Itulah sebabnya engkau tidak boleh mengatakan ia adalah Putri yang
angkuh," kata Duchess, "Ia adalah Putri yang hebat."
"Tetapi semua orang mengatakan ia Putri yang angkuh," kata Nathan
membela pendapatnya sendiri.
"Ya, ampun, Nathan. Setelah kami bercerita panjang lebar seperti ini
engkau masih juga tidak mengerti," keluh Duke, "Semua itu hanya kata-kata
orang yang tidak mengenal Putri."
"Semua orang mengatakan ia adalah putri yang sangat angkuh bukan
tanpa alasan," kata Nathan.
"Ya, semua itu memang ada alasannya," kata Duchess, "Banyak yang
mengatakan Putri Alviorita angkuh hanya karena melihat sikap Putri Alviorita
yang tidak mau terlibat dengan urusan di luar masalah politik."
Entah untuk yang keberapa kalinya Duchess menatap tajam wajah
Nathan. "Kau tahu mengapa ia tidak mau terlibat segala masalah di luar
kewajibannya?" Nathan hanya menatap wajah ibunya yang menyalahkan dirinya. Nathan
merasa seperti anak kecil yang tengah dimarahi kedua orang tuanya padahal
tahun ini ia berusia dua puluh lima tahun.
"Karena sejak kecil ia telah dipaksa meninggalkan masa bermainnya
hanya untuk belajar maka dalam pikiran Putri Alviorita tertanam satu
www.ac-zzz.tk keyakinan yang tidak pernah berubah hingga saat ini," kata Duchess
menjawab pertanyaannya sendiri.
"Putri Alviorita yakin semua kegiatan yang berhubungan dengan
kerajaan membutuhkan waktu yang banyak. Karena itu ia tidak mau membuat
dirinya semakin repot dengan segala macam kegiatan di luar wewenangnya."
"Maryam sendiri yang mengatakannya kepada Mama. Jadi ini bukan
hanya pendapat Mama. Ini semua bersumber dari pengasuh Putri Alviorita,
Maryam," kata Duchess meyakinkan Nathan.
"Tetapi..." Kata-kata Nathan dipotong oleh keluhan Duke, "Ya, ampun, Nathan.
Kami telah bercerita sepanjang ini tetapi engkau masih juga tidak mengerti.
Sekarang dengarkan, Putri Alviorita tidak seangkuh yang orang-orang
katakan. Kalau ia memang seangkuh yang mereka katakan, ia tidak mungkin
melibatkan dirinya dalam masalahmu dengan Elly."
"Masalahku dengan Elly yang dulu itu?" tanya Nathan tidak percaya.
"Ya, tidak ada seorangpun yang tahu masalahmu yang dulu itu berakhir
karena campur tangan Putri Alviorita," kata Duke, "Aku sendiri juga baru
mengetahuinya dari Brethrynne tadi siang."
"Brethrynne" Apa hubungan dia dengan skandal yang dibuat anaknya
itu?" tanya Duchess tidak mengerti.
"Brethrynne sangat mengagumi Putri Alviorita. Ia selalu memuji Putri
Alviorita sebagai seorang Putri yang hebat. Tanpa mengikutsertakan namanya,
Putri Alviorita menyelesaikan masalah itu," kata Duke memulai ceritanya.
"Putri yang menyelesaikan masalah itu?" kata Duchess tidak percaya,
"Mulai munculnya masalah itu hingga masalah itu selesai tidak pernah
disebutsebut nama Putri di dalamnya."
"Aku mulanya juga tidak percaya tetapi Brethrynne meyakinkan aku."
"Mengapa ia tidak mengatakannya kepada siapapun" Dan mengapa pula
ia mengatakannya kepadamu?"
Melihat kebingungan istrinya, Duke berkata, "Brethrynne tidak pernah
mengatakan hal ini kepada siapapun karena Putri yang memintanya. Dan tadi
siang ia memberitahuku saat kami berjumpa di Istana Urza. Ia tahu Putri
akan menikah dengan Nathan dan ia mengucapkan selamat kepadaku sambil
terus memuju Putri. Kemudian ia menceritakan masalah ini kepadaku."
"Brethrynne mengatakan kepadaku bahwa perjamuan yang dulu
Pelarian Karya Alviorita di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
diadakannya itu adalah permintaan Putri Alviorita. Bahkan Putri Alviorita
mengatur setiap tamu yang hadir dalam perjamuan itu. Ia juga yang mengatur
tempat duduk para tamu di Ruang Makan."
www.ac-zzz.tk "Itu artinya Putri Alviorita sengaja mempertemukan Nathan dengan
Elly di pesta itu," kata Duchess tidak percaya, "Dan ia membuat semua orang
tahu kata-kata Elly adalah bohong."
"Kata Brethrynne, Putri Alviorita juga yang membuat Elly mengatakan
yang sebenarnya kepada semua orang keesokan harinya."
"Kalau itu benar..."
"Ya, ampun Nathan. Kami tidak mungkin berbohong kepadamu," sela
Duke kesal. "Jangan marah, Papa, aku hanya ingin bertanya mengapa aku tidak
melihat Alviorita di perjamuan itu kalau ia yang merencanakan semua itu?"
kata Nathan. "Aku tidak tahu," kata Duke, "Tetapi kurasa itu semua karena Putri
Alviorita tidak mau orang lain tahu ia terlibat dalam masalahmu itu."
"Putri Alviorita tidak mau terlibat segala macam kegiatan di luar
wewenangnya. Karena itu ia tidak pernah menghadiri perjamuan apapun yang
tidak ada hubungannya dengan kewajibannya. Bila ia terpaksa menghadirinya,
ia hanya duduk di tepi dan mengabaikan semua orang. Bahkan Putri Alviorita
selalu menghindar dari setiap pria yang ingin mendekatinya," kata Duchess
meyakinkan Nathan, "Itulah yang membuat semua orang mengatakan Putri
Alviorita adalah putri yang angkuh."
"Tindakan Raja yang memaksa Putri untuk meninggalkan masa
bermainnya dan mulai memasuki dunia politik membuat dalam diri Putri
Alviorita tertanam keyakinan ia tidak mempunyai waktu untuk bersenangsenang.
Karena itulah tingkah lakunya di sini seperti burung yang baru lepas
dari sangkar emasnya."
"Saat berada di sini Putri Alviorita memang terlepas dari semua
kegiatan rutinnya," kata Duke menyejutui ucapan istrinya, "Aku setuju dengan
Brethrynne. Putri Alviorita adalah putri yang hebat. Walaupun ia tidak
menyukai kedudukannya tetapi ia tetap melakukan yang terbaik. Ia hanya
memusatkan perhatian dan waktunya hanya untuk kerajaan ini. Walaupun
caranya salah tetapi Raja Phyllips berhasil membuat Putri Alviorita menjadi
seorang Putri Mahkota yang baik."
"Aku juga setuju denganmu. Putri Alviorita memang seorang putri yang
hebat. Walaupun banyak tuduhan bohong yang ditujukan kepadanya tetapi ia
tetap bersikap tenang. Putri Alviorita memang tidak pernah secara terangterangan
membantah semua tuduhan kepadanya itu tetapi sikapnya telah
membuat setiap tuduhan itu runtuh dengan sendirinya," tambah Duchess.
www.ac-zzz.tk "Putri Alviorita menjadi seorang Putri Mahkota yang baik seperti yang
diinginkan ayahnya walaupun ia sendiri tidak menyukai semua itu," kata Duke,
"Aku mengagumi sikap tanggung jawabnya. Hanya karena tanggung jawabnya
yang besar, ia mau melakukan apa yang sebenarnya tidak disukainya."
"Kalau Alviorita tidak ditemukan, siapakah yang kelak akan
menggantikan Raja Phyllips?" gumam Nathan.
Duke dan Duchess menatap tajam wajah Nathan. "Karena itu engkau
sebagai tunangannya harus mencarinya," kata mereka serempak.
Cerita panjang Duke dan Duchess of Kryntz berhasil membuat Nathan
menghilangkan segala pikiran buruknya kepada Alviorita. Sekarang pria itu
mengerti mengapa Alviorita tidak mengingat kenangan masa kecil bersama
dirinya di Chymnt. Sekarang ia mengerti mengapa Alviorita yang dilihatnya
berbeda dengan Alviorita yang ada dalam pikirannya juga Alviorita yang selalu
dikenangnya. Nathan merasa bersalah telah melampiaskan semua kebenciannya
kepada gadis itu dalam setiap pertengkaran mereka.
Kadang bila memikirkan pertengkaran itu, Nathan merasa bingung
mengapa ia yang biasanya selalu acuh itu selalu ingin mengajak Alviorita
bertengkar. Nathan tahu ia tetap mencintai gadis itu walaupun ia mempunyai
pandangan buruk tentang gadis itu. Mungkin karena itulah ia selalu mengajak
gadis itu bertengkar. Memang sejak kecil hanya Alviorita yang mampu membuatnya
meninggalkan semua kegiatan belajarnya. Hanya Alviorita juga yang mampu
membangkitkan kemarahannya. Nathan juga yakin hanya dia yang mampu
membangkitkan kemarahan gadis itu.
Bila mengingat tuduhan kejam yang diberikannya pada Alviorita,
Nathan semakin merasa bersalah. Ia tidak mengerti mengapa ia menuduh
gadis itu senang mempermainkan pria.
Sekarang ia mengerti gadis itu tidak pernah dekat denga n pria
manapun. Nathan yakin ia adalah pria pertama yang memeluk serta mencium
gadis itu. Entah bagaimana perasaan Alviorita yang selama ini selalu
menghindar dari setiap laki-laki setelah dicium olehnya. Mengingat kemarahan
dan air mata gadis itu, Nathan hanya dapat menduga gadis itu sangat marah
kepada dirinya. Pria itu sekarang hanya tahu ia telah memberikan penilaian buruk yang
salah kepada tunangan yang dicintainya, bahkan sangat dicintainya.
Nathan tidak tahu apakah Alviorita mencintainya atau tidak. Ia hanya
tahu ia harus menemukan gadis itu dan meminta maaf kepadanya.
www.ac-zzz.tk "Nona, turunlah. Nona apa yang harus saya katakan pada Tuan Besar
kalau Anda jatuh." Seorang pelayan muda yang menengadahkan kepalanya ke atas
sebatang pohon sambil berteriak cemas, menarik perhatian Nathan.
Gadis itu tampak cemas, ia terus berteriak-teriak, "Nona, turunlah."
Nathan menghentikan kudanya. Ia tertarik mendengar seruan gadis itu.
Gadis itu berteriak memanggil majikannya yang sedang berada di atas
pohon. Gadis itu terus berteriak membujuk majikannya agar segera turun.
Tertarik melihat gadis itu berusaha membuat majikannya turun,
Nathan mendekatinya. "Ada apa?" tanyanya kepada gadis itu.
"Nona memanjat pohon ini dan ia tidak mau turun," jawab gadis itu.
Nathan tertarik. Ia tidak menduga ada gadis selain Alviorita yang
pandai memanjat pohon. Nathan menengadahkan kepalanya ke atas pohon dan
terkejut. Seorang gadis berambut hitam duduk di sebatang pohon. Gadis itu
memandang ke bawah. Melihat mata hijau itu memandang terkejut dirinya, Nathan tidak
meragukan lagi apa yang dilihatnya.
Gadis itu adalah Alviorita!
11 "Alviorita," kata Nathan lirih.
Gadis itu hanya memandang bingung wajah Nathan.
"Alviorita, apa yang kaulakukan?" kata Nathan, "Bagaimana kalau
engkau terjatuh?" Gadis itu hanya diam saja. Ia kebingungan melihat Nathan dan katakata yang
diucapkan pria itu. Melihat gadis itu hanya diam saja sambil memandang kebingungan
dirinya, Nathan mulai merasakan kejanggalan.
Nathan tidak mungkin salah mengenali gadis yang telah dicintainya
sejak ia berusia sepuluh tahun itu. Walaupun selama lima belas tahun ia hanya
membayangkan gadis yang dicintainya tetapi ia tidak mungkin salah. Ia yakin
gadis itu adalah Alviorita.
Gadis itu terus memandang bingung wajah Nathan.
www.ac-zzz.tk Nathan terkejut melihat gadis itu tiba-tiba melompat. Ia berusaha
menangkap gadis itu dari atas kudanya.
"Apa yang kaulakukan, Alviorita?" tanya Nathan geram sambil
meletakkan gadis itu di depannya, "Aku tahu engkau memang suka menantang
bahaya tetapi tindakanmu ini benar-benar berbahaya. Apakah engkau tidak
tahu engkau bisa saja jatuh kalau aku tidak menangkapmu?"
"Aku yakin engkau akan menangkapku."
Nathan menatap wajah gadis di pelukannya itu. Mata Alviorita tetap
tajam dan menantang tetapi ada sedikit kebigungan di sana saat
memandangnya. Mendengar kata-kata tajam itu, Nathan semakin yakin gadis
itu adalah Alviorita. Selama lebih dari empat bulan bertengkar dengan Alviorita. Nathan
mengenal baik suara tajam dan tidak pernah mau kalah itu.
Gadis itu berusaha mengenali pria itu. Ia tidak mengenal pria itu tetapi
wajah pria itu mirip dengan wajah teman bermainnya yang selalu muncul dalam
mimpinya. "Apa yang kaulakukan di sini, Alviorita" Apakah engkau tidak tahu kami
semua mencarimu ke mana-mana?"
"Alviorita?" tanya gadis itu kebingungan.
"Permainan apa lagi yang sedang kaulakukan, Alviorita?" tanya Nathan
tajam, "Jangan membohongiku lagi. Aku akan segera membawamu kembali jadi
jangan bermain-main denganku lagi."
"Alviorita" Siapa dia?" tanya gadis itu kebingungan, "Engkau
mengenalku?" Nathan kebingungan mendengar kata-kata itu. Tatapan gadis itu
sedikitpun tidak menunjukkan kebohongan.
"Apa yang kaukatakan, Alviorita?" tanya Nathan kebingungan,
"Bukankah engkau adalah Alviorita. Jangan mempermainkan aku."
"Aku tidak mempermainkan engkau. Untuk apa aku mempermainkanmu?"
kata gadis tajam, "Aku hanya ingin tahu apakah engkau mengenalku" Setiap
pagi saat aku terbangun, aku selalu merasa ini bukan tempatku. Aku selalu
bertanya-tanya siapakah aku. Walaupun semua orang di sekitarku mengatakan
aku adalah Fleecya tetapi aku tidak merasa demikian."
Nathan kebingungan mendengar kata-kata tajam yang bercampur
kesedihan itu. "Engkau adalah Alviorita. Aku tahu engkau adalah Alviorita,"
kata Nathan lembut. "Karena itu aku bertanya apakah engkau mengenalku?" sahut gadis itu,
"Engkau mirip dengan teman bermainku semasa kanak-kanak."
www.ac-zzz.tk "Teman bermain?"
"Setiap malam aku selalu bermimpi bermain dengan seorang pemuda
yang mirip denganmu dan ia juga selalu memanggilku 'Alviorita'," kata gadis itu
sedih, "Tetapi aku tidak dapat mengingat namanya."
Nathan terkejut mendengar pengakuan gadis itu.
Sekarang ia tahu mengapa gadis itu tidak mengenalnya. Gadis itu
kehilangan ingatannya dan kali ini bukan suatu kebohongan. Gadis itu benarbenar
tidak dapat mengingat apapun.
Nathan senang dapat menemukan Alviorita dan ia ingin segera
membawa pulang gadis itu. Tetapi ia juga bingung dalam keadaan hilang
ingatan seperti ini apakah gadis itu akan mempercayainya bila ia mengajaknya
kembali ke Istana Urza. "Aku mirip teman bermainmu?" tanya Nathan.
"Ya, engkau sangat mirip dengannya. Walau pemuda di mimpiku itu
masih kecil tetapi engkau mirip sekali dengannya," kata gadis itu, "Engkau
seperti pemuda itu di saat ia dewasa."
Nathan tahu apa yang sedang dikatakan Alviorita. Saat Alviorita masih
kecil memang ialah satu-satunya teman bermain Alviorita di luar Istana.
"Nama pemuda itu adalah Nathan dan aku adalah dia," kata Nathan
lembut, "Dan engkau memang Alviorita. Aku tidak mungkin salah karena aku
selalu bersamamu setiap kali engkau bermain ke Castil Q`arde."
"Castil Q`arde?" tanya gadis itu semakin tidak mengerti.
Gadis yang sejak tadi hanya diam saja tiba-tiba berkata cemas, "Tuan,
turunkan Nona." Nathan mengalihkan perhatiannya kepada gadis berbaju pelayan itu.
"Apakah benar ia adalah nonamu?"
"Iya," kata gadis itu, "Ia adalah putri majikan saya, Fleecya."
"Apakah engkau yakin" Gadis ini mengatakan kepadaku kalau ia bukan
Fleecya." Pelayan itu tampak ragu-ragu.
Nathan memanfaatkan keragu-raguan pelayan itu. "Kalau ia benar
adalah Fleecya, engkau tentu tahu mengapa ia berkata seperti itu kepadaku."
Pelayan itu kebingungan. Ia tidak tahu harus mengatakan apa.
Sekali lagi Nathan memanfaatkan kebingungan pelayan itu, "Katakan
yang sejujurnya padaku. Aku yakin engkau tidak mengenalnya sebelum ini."
"Ia adalah Fleecya," kata gadis itu, "Ia bukan seperti yang Tuan
katakan." www.ac-zzz.tk "Jangan berbohong kepadaku," kata Nathan tajam, "Aku tahu ia bukan
Fleecya. Ia sendiri yang mengatakan kepadaku ia tidak mengingat masa
lalunya." "Yoland, katakan kepadaku. Apakah benar aku adalah Fleecya?" kata
gadis di pelukan Nathan, "Aku selalu merasa aku bukan dia."
Nathan terkejut mendengar kata-kata Alviorita. Ia tidak mengerti
mengapa gadis itu berkata seperti ia tidak pernah tahu apa yang menimpanya
dan ia hanya tahu ia telah menjadi Fleecya.
Gadis itu memang tidak tahu apa yang telah terjadi pada dirinya. Gadis
itu ingat di suatu hari saat ia membuka matanya, ia tidak dapat mengingat
apapun. Seorang pria tua yang kurus yang berada di dekatnya terkejut
mendengar pengakuannya. Bukan hanya pria itu yang terkejut. Istrinya juga terkejut. Wanita
itulah yang mengatakan kepadanya ia adalah putri mereka, Fleecya.
Walaupun semua orang di sekitarnya mengatakan ia adalah Fleecya
tetapi ia selalu merasa tempat ini bukan tempatnya.
"Kumohon, Yoland. Selama ini aku tidak tahu apa yang telah terjadi
padaku. Aku hanya tahu aku telah menjadi Fleecya tetapi aku tidak pernah
merasa aku adalah gadis itu."
Mendengar permohonan yang tulus itu, pelayan itu akhirnya berkata,
"Maafkan saya, Nona. Nyonya Besar tidak mengijinkan kepada siapapun untuk
mengatakan Anda bukan putri mereka bahkan kepada orang yang telah
mengenal keluarga Rpiayh, kami disuruh mengatakan Anda adalah putri
mereka yang telah lama mereka titipkan pada keluarga jauh mereka. Kami
semua tidak tahu siapa Anda. Anda datang kemari dalam keadaan tidak
sadarkan diri dan ketika Anda sadar, Anda kehilangan ingatan."
"Mengapa Nyonya Besarmu tidak mengijinkan seorangpun mengatakan
Alviorita bukan putri mereka bahkan kepada Alviorita sendiri?" tanya Nathan
geram. Gadis itu segera memegang lengan Nathan. Ia khawatir kemarahan
Nathan akan membuat pelayan yang selama ini selalu bersamanya, ketakutan.
Gadis itu tidak mengerti mengapa ia tahu kemarahan Nathan dapat
membuat takut siapa saja kecuali dirinya. Gadis itu merasa terbiasa dengan
kemarahan pria itu dan ia tahu seperti apa bila kemarahan itu berubah
menjadi kemurkaaan. Nathan menyadari kekhawatiran Alviorita. Ia memegang tangan
Alviorita dan menepuknya untuk menenangkan kekhawatiran gadis itu.
www.ac-zzz.tk "Semua orang tahu sejak dulu Nyonya Besar ingin mempunyai anak,"
kata Yoland, "Mungkin karena itu ia menganggap Nona Fleecya sebagai
anaknya dan ia tidak ingin seorangpun tahu Nona Fleecya bukan putri
kandungnya." Melihat pria itu akan mengatakan sesuatu, gadis itu segera
mengetatkan pegangannya pada lengan Nathan. Gadis itu merasa pria itu akan
marah. Nathan yang semula ingin marah segera menggenggam tangan Alviorita.
Tanpa mengalihkan perhatiannya dari Alviorita, Nathan berkata lembut,
"Dapatkah engkau membawaku ke rumah orang tua angkatmu."
"Engkau yakin mereka bukan orang tua kandungku?" tanya gadis itu
tidak percaya. "Sejak dulu engkau memang tidak berubah," kata Nathan sambil
tersenyum, "Aku sangat yakin engkau adalah Alviorita. Aku telah mengenalmu
sejak kecil jadi aku tidak mungkin salah."
Gadis itu tersenyum juga.
Nathan terkejut melihat senyum itu. Selama ini Alviorita hanya
tersenyum mengejek padanya atau tersenyum puas. Nathan tidak pernah
Pelarian Karya Alviorita di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
melihat Alviorita tersenyum manis seperti ini.
"Apa apa?" tanya gadis itu cemas melihat wajah terkejut Nathan.
"Tidak ada apa-apa," kata Nathan, "Sebaiknya sekarang kita segera
menuju rumahmu." Gadis itu melepaskan diri dari tangan Nathan yang mengurungnya.
Nathan menahan gadis itu. "Apa yang akan kaulakukan?" tanyanya
tajam. "Mengantarmu," jawab Alviorita tenang.
"Engkau tidak perlu turun. Aku khawatir engkau akan berlari ke sana."
"Apa yang membuatmu berpikir seperti itu?" tanya gadis itu tajam.
"Selama engkau berada di Castil Q`arde, engkau selalu berusaha
menghindariku. Sekarang aku tidak mau mengambil resiko apapun."
"Aku tidak akan lari. Aku hanya ingin menemani Yoland."
Nathan tersenyum melihat kata-kata tajam Alviorita. Walaupun ia
gadis itu kehilangan ingatannya tetapi ia tetap berkata-kata tajam bila
berhadapan dengannya dan pandangan matanya tetap liar.
"Aku mengerti, Little Pussycat," kata Nathan lembut.
"Little Pussycat?" tanya gadis itu kebingungan.
"Itu musuhnya the Devil Dog."
"The Devil Dog?" gadis itu semakin kebingungan.
www.ac-zzz.tk "Aku akan menceritakannya kepadamu suatu hari kelak. Sekarang
antarkan aku ke rumah orang tua angkatmu," kemudian Nathan menambahkan
dengan tegas, "Engkau tetap di sini. Kurasa Yoland tidak akan keberatan ia
harus berjalan sendiri. Bukankah demikian, Yoland?"
Yoland yang sejak tadi melihat pertengkaran mereka tersenyum.
"Tidak sama sekali," katanya. Melihat keakraban yang tampak melalui
pertengkaran kedua orang itu, Yoland mempercayai semua yang dikatakan
Nathan kepada gadis yang dikenalnya sebagai Fleecya.
Pria itu tidak bohong ketika ia mengatakan ia mengenal baik Fleecya.
Sejak keberadaannya di Synghz, kelakukan Fleecya memang sulit
diatur. Tidak ada seorangpun yang mampu menahan keinginan gadis itu dan
tidak seorangpun yang berani menentang keinginan putri pemilik ranch yang
kaya itu. Melihat pria itu dapat mengatasi sikap liar Fleecya, Yoland yakin pria
itu memang mengenal Fleecya bahkan ia menduga pria itu memiliki hubungan
dengan Fleecya. Hubungan apakah itu" Hanya pria itu yang dapat menjawabnya. Tetapi
melihat tatapan tajam mereka berdua yang tampak akrab, Yoland menduga
hubungan mereka berdua sangat dekat.
Sambil berjalan, Yoland memikirkan reaksi Hellebre setelah
mengetahui putrinya diminta kembali oleh keluarganya.
Sejak Golbert pulang dengan membawa seorang gadis yang pingsan,
Hellebre sangat senang. Ia selalu menjaga gadis itu siang malam dan selalu
berharap gadis cantik itu adalah putrinya.
Ketika mengetahui gadis itu kehilangan ingatannya, hanya Hellebre saja
yang senang. Wanita itu juga yang memberi larangan kepada setiap orang
untuk mengatakan kepada orang lain bahkan gadis itu sendiri bahwa ia bukan
putri kandung mereka. Sejak sadar, gadis itu hanya tahu ia adalah putri kandung suami istri
Rpiayh yang bernama Fleecya dan tidak pernah mengetahui bahwa
sesungguhnya sedikitpun ia tidak memiliki hubungan darah dengan keluarga
Synghz. Walaupun Golbert tidak setuju pada sikap istrinya yang terus
menginginkan Fleecya, tetapi pria itu tetap tidak berkata apa-apa.
Semua orang di Synghz tahu Golbert tidak berani melawan kehendak
istrinya. Baik di dalam keluarga Rpiayh sendiri maupun di luar, Hellebre selalu
lebih berkuasa daripada suaminya.
www.ac-zzz.tk Hellebre sangat menyayangi Fleecya. Setiap hari Hellebre selalu
memperhatikan Fleecya dan berusaha setiap saat berada di sisi Fleecya.
Namun tingkah laku Fleecya yang tidak dapat diatur bahkan senang memanjat
pohon, membuat wanita yang tidak mempunyai anak itu kesulitan selalu berada
di sisi Fleecya. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, Hellebre memerintahkan
kepada Yoland yang seusia dengan Fleecya untuk selalu menemani gadis itu
kemanapun ia pergi. Walaupun Yoland sejak kecil hidup di Synghz yang merupakan daerah
pedesaan yang subur tetapi ia tidak dapat mengimbangi kelakuan Fleecya.
Walaupun ia mengalami kesulitan setiap kali Fleecya memanjat pohon tetapi ia
tidak berani mengatakannya kepada Hellebre.
Semua orang di Synghz lebih takut kepada Hellebre daripada Golbert.
Dan hanya gadis itu saja yang tidak takut menghadapi Hellebre.
Hellebre tidak marah dengan sikap menantang gadis itu bahkan ia
menyukainya. Ia senang menghadapi Fleecya yang tidak mau tunduk pada
peraturan apapun. Semua orang di Synghz mengatakan gadis itu bagaikan burung yang
terbang bebas di angkasa dan tidak pernah terikat apapun.
Sekarang muncul seorang pria yang mengatakan ia mengenal baik gadis
itu di masa lalunya. Yoland tidak tahu apa yang akan terjadi. Melihat sikap Hellebre yang
tidak mau dengan mudah melepaskan Fleecya serta sikap tidak mudah
menyerah yang telah ditunjukkan pria itu, Yoland tahu akan terjadi suatu
pertentangan yang seru antara Hellebre dan pria itu.
Ketika mereka tiba di rumah yang paling besar di Synghz, Nathan
membiarkan Alviorita melompat turun dari kuda.
Nathan juga segera melompat dari punggung kudanya dan menambatkan
tali kendalinya pada sebatang pohon.
Gadis itu dan pelayannya menanti Nathan.
"Anda mengenal pria itu, Nona?" tanya Yoland.
"Tidak, tetapi perasaanku mengatakan aku mengenalnya. Dalam setiap
mimpiku aku melihat seorang pemuda yang mirip pria itu. Aku tahu pria itu
tidak bohong kepadaku ketika ia mengatakan ia mengenalku."
"Apakah itu artinya Anda akan ikut pria itu kembali ke keluarga Anda?"
Fleecya tersenyum mendengar kesedihan dalam suara Yoland. "Setiap
hari aku terbangun dengan satu pikiran, siapakah aku. Aku ingin memulihkan
ingatanku. Aku ingin tahu siapakah diriku ini."
www.ac-zzz.tk "Bagaimana dengan Nyonya Besar?" tanya Yoland, "Sejak kedatangan
Anda, ia sangat memperhatikan Anda bahkan ia menyayangi Anda seperti
menyayangi putrinya sendiri."
"Aku tidak tahu, Yoland. Tetapi aku yakin ia akan mengerti bila aku
mengatakan aku ingin memulihkan ingatanku."
"Tampaknya Anda sangat mempercayai pria itu," kata Yoland, "Apakah
Anda tidak khawatir pria itu membohongi Anda?"
"Aku yakin pria itu jujur. Perasaanku mengatakan aku mengenal pria itu.
Ketika engkau ketakutan melihat kemarahannya, aku justru merasa
sebaliknya. Aku merasa terbiasa dengan kemarahannya bahkan aku merasa
aku tahu bagaimana mengendalikan kemarahan pria itu."
"Kemarahan pria itu benar-benar membuat saya takut. Tadi saya
sampai khawatir pria itu akan melakukan sesuatu kepada Anda yang ada di
pelukannya." "Engkau tahu, Yoland?" kata Fleecya, "Sebelum aku melompat tadi, aku
sangat yakin pria itu akan menangkapku. Dan ternyata memang demikian. Aku
juga merasa aman dalam pelukannya, aku merasa seperti menemukan diriku
sendiri yang hilang."
"Mungkin Anda dan dia mempunyai hubungan khusus."
"Aku tidak tahu, Yoland. Aku tidak dapat mengingat masa laluku."
"Percayalah kepada saya, Nona," kata Yoland meyakinkan, "Kepada
setiap pria, Anda selalu menjauhi tetapi Anda tidak sedikitpun tampak ingin
menjauhi pria itu. Malahan saya melihat Anda senang berada di pelukan pria
itu. Tetapi harus saya akui, Nona, pria itu tampan sekali. Anda dan dia adalah
pasangan yang serasi."
"Yoland," kata Fleecya malu mendengar kalimat terakhir Yoland yang
diucapkan dengan nada menggoda itu.
"Pria itu mendekati kita, Nona," kata Yoland, "Saya rasa ia juga senang
terus-menerus memeluk Anda. Saya melihat tadi ia tidak ingin melepaskan
Anda ketika Anda melompat dari punggung kudanya."
Gadis itu hanya tersipu-sipu mendengar kata-kata Yoland.
Melihat pria itu semakin mendekat, tidak seorangpun di antara mereka
yang berbicara. "Sebaiknya saya memberitahu Nyonya Besar dulu," kata Yoland.
Pelayan itu segera pergi sebelum seorangpun dari mereka mencegahnya.
Fleecya ingin mencegah kepergian Yoland tetapi pelayannya sudah
berlalu. "Siapa dia?" tanya Nathan.
www.ac-zzz.tk Fleecya terkejut. Sesaat ia menatap kebingungan wajah Nathan. Ia
merasa bukan hanya kali ini ia dikejutkan suaranya yang lantang itu.
"Sejak aku ada di sini, ialah yang paling sering menemaniku. Walaupun
ia selalu mengatakan ia adalah pelayanku sejak dulu tetapi aku tidak pernah
merasa demikian," kata Fleecya, "Kalau benar dulu aku pernah tinggal di sini,
pasti kenangan yang terus berada dalam benakku walau aku kehilangan ingatan
seperti ini. Tetapi aku tidak pernah merasa aku pernah berada di sini
sebelumnya." "Aku tidak pernah tahu apa saja kegiatanmu tetapi aku yakin engkau
juga tidak pernah ke sini," kata Nathan, "Yang kuketahui adalah sebelum ini
engkau tidak pernah tinggal di sini."
Perkataan yang baru saja diucapkan pria itu membuat Fleecya curiga.
"Apakah engkau benar-benar mengenalku?"
"Ya, ampun, Alviorita. Untuk apa aku membohongimu?" kata Nathan
kesal, "Aku sangat mengenalmu bahkan aku yakin aku lebih mengenalmu dari
siapa saja walaupun kita sering bertengkar."
Fleecya tertegun. "Kita sering bertengkar?"
"Ya, kita selalu bertengkar setiap kali kita bertemu dan sekarang aku
sedang tidak ingin bertengkar denganmu. Saat ini aku ingin menemui kedua
orang tua angkatmu itu," kata Nathan tegas.
Fleecya masih tertegun mendengar kata-kata pria itu. Di dalam
mimpinya ia tidak pernah bertengkar dengan pria itu. Ia dan pria itu tampak
akrab. Fleecya tahu apa yang dikatakan pria itu mungkin saja. Mungkin saja
saat dewasa mereka yang dulunya akrab berubah menjadi sering bertengkar.
"Apa lagi yang engkau tunggu, Alviorita?" kata Nathan sambil menarik
tangan Alviorita, "Sekarang jadilah nona rumah yang baik dan antarkan aku
menemui orang tua angkatmu."
Seperti yang diinginkan pria itu, Fleecya segera membawanya menemui
kedua orang tua angkatnya.
Fleecya yakin orang tuanya kini telah menanti kedatangannya bersama
Nathan. Yoland tadi mengatakan akan memberitahu mereka lebih dulu.
Nathan tidak tertarik untuk melihat setiap bagian dari rumah itu yang
mereka lalui. Nathan ingin segera menemui suami istri Rpiayh dan meminta
mereka untuk menyerahkan kembali Alviorita kepada dirinya.
Bila mengingat apa yang dikatakan Yoland kepada dirinya, Nathan yakin
ia tidak akan dapat dengan mudah membuat keluarga Rpiayh melepaskan
Alviorita. www.ac-zzz.tk Fleecya tersenyum melihat Hellebre dan Golbert sedang menantinya di
Ruang Tamu. Fleecya segera mendekati Hellebre.
"Ke mana saja engkau seharian ini, Fleecya?" tanya Hellebre sambil
memeluk Fleecya, "Tampaknya hari ini engkau senang sekali."
Golbert melihat Nathan yang berdiri di ambang pintu, "Masuklah. Aku
yakin engkau pria yang dimaksud Yoland."
"Selamat siang. Maaf saya menganggu Anda semua."
"Tidak, engkau tidak menganggu kami," kata Golbert, "Adakah yang
dapat saya lakukan untuk Anda?"
Fleecya mendekati Nathan. "Ini adalah Nathan. Nathan, mereka adalah
orang tuaku, Hellebre dan Golbert," kata Fleecya memperkenalkan Nathan
kepada orang tuanya, "Ia datang kemari karena ingin berbicara dengan
kalian." Nathan tidak ingin Alviorita mendengar semua yang akan
dibicarakannya dengan Hellebre dan Golbert. Walaupun Nathan percaya
Alviorita kehilangan ingatannya tetapi Nathan khawatir bila gadis itu akan
kabur lagi bila gadis itu mengetahui ia adalah tunangannya. Nathan tidak mau
mengambil resiko apapun. "Dapatkah kita berbicara tanpa gadis ini?" kemudian Nathan berkata
lembut pada Alviorita, "Maafkan aku tetapi aku hanya ingin berbicara kepada
mereka." Fleecya cemberut. "Tetapi..."
"Aku berjanji akan menceritakannya kepadamu," sela Nathan sebelum
Alviorita menyelesaikan kalimatnya.
"Baiklah," kata Fleecya, "Selamat siang semuanya."
Fleecya segera meninggalkan Ruang Tamu seperti yang diinginkan
Nathan. Baik Hellebre maupun Golbert terkejut melihat Fleecya yang biasanya
tidak mau diatur siapapun itu menuruti keinginan pria asing itu.
"Duduklah," kata Golbert.
"Terima kasih. Tetapi saya lebih suka berdiri. Lagipula waktu saya
tidak banyak." "Adakah yang dapat kami bantu?" tanya Hellebre.
"Saya kemari hanya ingin berbicara mengenai putri Anda."
"Putri kami?" tanya Hellebre terkejut, "Apakah ia melakukan sesuatu
terhadap Anda" Bila itu benar, kami minta maaf. Kami bersedia mengganti
kerugian Anda." www.ac-zzz.tk "Tidak, ia tidak melakukan apa-apa terhadap saya justru sayalah yang
ingin melakukan sesuatu untuknya," kata Nathan.
"Untuk Fleecya?" tanya Hellebre curiga.
"Apakah benar gadis itu adalah putri kandung Anda?" tanya Nathan.
Melihat wajah Hellebre berubah, Nathan cepat-cepat berkata, "Maafkan
atas pertanyaan Anda tetapi saya benar-benar ingin mengetahuinya."
"Tentu saja ia adalah putriku," kata Hellebre meyakinkan, "Aku adalah
ibunya." "Anda hanya ibu yang merawatnya selama beberapa minggu ini," kata
Nathan tidak mau memperpanjang masalah, "Anda bukan ibu kandung gadis ini
karena ibunya telah meninggal saat ia baru berusia tiga tahun."
"Beraninya engkau berkata seperti itu?" kata Hellebre marah, "Fleecya
adalah putriku dan sampai kapanpun ia tetap putriku."
"Bila Anda memang ibu kandungnya tentu Anda tahu kapan dia lahir."
Kebenaran yang diucapkan dengan tenang namun berbahaya itu
membuat Hellebre terdiam untuk sesaat. Namun wanita itu masih tidak mau
mengalah. "Tentu saja aku tahu," kata Hellebre penuh percaya diri.
"Kapan gadis itu lahir?"
Pertanyaan yang tak terduga itu membuat Hellebre terdiam. Hellebre
bukan ibu kandung Fleecya tak mungkin ia mengetahui kapan gadis itu lahir.
"Lebih baik Anda mengakui semuanya," kata Nathan mencoba tetap
bersikap tenang, "Anda bukan ibu kandungnya."
Keadaannya yang terpojok serta keinginannya untuk tetap memiliki
Fleecya membuat kemarahan wanita itu semakin besar. "Siapa yang
mengatakan aku tidak mengetahui kapan gadis itu lahir?"
"Mengapa Anda masih saja bersikeras?" kata Nathan menahan
amarahnya, "Entah sadar atau tidak Anda telah mengatakan Anda bukan ibu
kandung gadis itu. Bila Anda berdua adalah orang tuanya, Anda pasti mirip
dengannya tetapi nyatanya Anda berdua sama sekali tidak mirip dengannya."
Hellebre terdiam tetapi ia segera berkata, "Apakah setiap anak harus
mirip dengan orang tuanya?"
Nathan merasa marah melihat wanita itu bersikeras tidak mau
mengakui kebenaran yang telah terbukti. Sejak tadi ia mencoba berbicara
dengan tenang tetapi sepertinya Hellebre tidak mau diajak berbicara dengan
tenang. www.ac-zzz.tk
Pelarian Karya Alviorita di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Teringat keluarga inilah yang telah merawat dan memberi perlindungan
kepada gadis yang dicintainya selama lebih dari dua bulan, Nathan berusaha
tetap bersikap sabar. "Semua anak selalu mirip dengan orang tua kandungnya," kata Nathan
memberitahu. "Anggaplah ini adalah sesuatu yang langka," kata Hellebre tajam, "Anda
telah mendapatkan jawabannya dari kami. Fleecya adalah putri kami.
Sekarang Anda boleh meninggalkan rumah ini."
"Belum. Memang sejak tadi Anda telah mengatakan ia adalah putri
Anda tetapi Anda belum mengatakan yang sebenarnya. Dan saya
membutuhkan kebenaran bukan kebohongan," kata Nathan tajam.
"Kami telah mengatakan yang sebenarnya. Ia adalah putri kami."
Suara tegas bercampur kemarahan Hellebre membuat Nathan semakin
yakin ia tidak mau segera melepaskan Alviorita.
"Bila Anda memang ibu kandung gadis itu, Anda tentu dapat
memberitahu saya kapan gadis itu lahir," kata Nathan sopan.
Kesopanan Nathan membuat Hellebre semakin kebingungan. Ia tidak
tahu kapan Fleecya lahir. Tetapi ia tidak mau dengan mudah menyerah kepada
Nathan. "Mengapa Anda ingin mengetahuinya?" balas Hellebre sopan.
"Karena saya tahu Anda tidak mengetahuinya," kata Nathan tenang.
"Lalu apakah Anda sendiri mengetahuinya," balas Hellebre.
Kesabaran Nathan telah habis. Sejak tadi ia berusaha berbicara
dengan tenang untuk membujuk keluarga Rpiayh terutama Hellebre
mengembalikan Alviorita kepadanya. Tetapi wanita itu tetap bersikeras
mengakui bahwa Alviorita adalah putri kandungnya bahkan ia tidak
mempercayai dirinya. Nathan telah bertekad akan membawa pulang Alviorita.
Ia tidak ingin gadis itu menghilang tanpa jejak lagi seperti ditelan bumi.
Hellebre salah bila ia menganggap Nathan akan bersikap lembut padanya.
Bukan hanya sekali ini saja Nathan bertengkar dengan wanita. Wanita
pertama dan yang paling sering bertengkar dengannya adalah Alviorita.
Mulai dari pertama kali mereka bertengkar hingga kapanpun, Nathan
tetap menganggap pertengkarannya dengan Alviorita adalah pertengkaran
yang paling seru yang pernah dihadapinya sekaligus paling sulit.
Alviorita bukan gadis yang mau menyerah begitu saja.
Bukan hanya Nathan yang mengetahuinya. Seluruh penduduk Kerajaan
Lyvion telah mengetahui Putri Mahkota mereka tidak mudah menyerah.
Sesulit apapun tugas yang dibebankan Raja Phyllips padanya, ia selalu
berusaha melakukan yang terbaik.
www.ac-zzz.tk Alviorita adalah Putri Mahkota yang paling tidak mudah menyerah,
paling suka menantang, dan paling liar yang pernah dikenal Nathan.
Nathan yakin kedua sifat yang terakhir Alviorita itu tidak diketahui
orang lain selain dirinya. Karena itu ia berani mengatakan dirinyalah yang
paling mengenal Alviorita.
Sejak kecil ia sering bersama Alviorita dan ketika mereka dewasa, ia
juga sering bersama Alviorita ketika gadis itu kabur dari Istana Urza dan
tinggal di Castil Q`arde, walaupun dalam setiap pertemuan mereka, mereka
selalu bertengkar. Melalui pertengkaran-pertengkaran mereka itulah mereka lebih saling
mengenal, demikianlah keyakinan Nathan.
"Tentu saja," kata Nathan, "Saya lebih mengenal gadis itu daripada
Anda." "Sungguh" Seberapa jauhkah Anda mengenalnya?"
"Saya sangat mengenalnya," kata Nathan tenang menghadapi suara
berbahaya Hellebre. Nathan tahu ia pasti berhasil. Hellebre tidak tahu siapakah Nathan
dan apa hubungan dia dengan Fleecya di masa lalu bahkan wanita itu tidak
mengenal gadis itu sebaik Nathan.
Nathan tahu demi mempertahankan Alviorita, wanita itu akan
memberinya sejumlah pertanyaan. Nathan tidak memberi kesempatan kepada
Hellebre untuk melakukannya.
"Saya sangat mengenalnya melebihi apa yang Anda ketahui tentang
gadis itu. Bahkan saya mengetahui Anda menemukan gadis itu dalam keadaan
pingsan." "Kami tidak menemukannya. Ia adalah putri kandung kami," kata
Hellebre keras kepala. "Saya tahu Anda menemukan gadis itu. Saya tahu apa saja yang dibawa
gadis itu saat Anda menemukannya."
"Kami tidak menemukannya."
Perkataan Hellebre segera dipotong Nathan. Nathan tidak mau terlalu
lama menahan apa yang diketahuinya.
Sejak tadi Nathan tahu ia pasti berhasil membuat Hellebre
menyerahkan kembali Alviorita kepadanya karena itu ia memberi kesempatan
kepada wanita itu untuk mengutarakan semua kebohongannya.
Walaupun wanita itu tampak sama se ke ras kepalanya dengan Alviorita,
tetapi wanita itu salah bila ia menganggap Nathan tidak akan menang
melawannya. www.ac-zzz.tk Dibandingkan dengan Alviorita, Nathan yakin lebih mudah menghadapi
wanita ini. Nathan telah sering bertengkar dengan Alviorita dan setiap saat
pula ia tidak tahu bagaimana menghentikan kemarahan gadis itu. Nathan
hanya tahu kemarahannya selalu mudah bangkit bila sudah berhadapan dengan
gadis liar itu. Setiap menghadapi masalah yang berhubungan dengan Alviorita,
Nathan yang terkenal tetap berkepala dingin menghadapi segala masalah itu
berubah menjadi seorang pria yang tidak dapat menahan kemarahannya.
Seperti kali ini Nathan tidak mau mencoba bersikap ramah kepada
keluarga Rpiayh yang telah merawat Alviorita selama dua bulan lebih.
"Saya tahu ketika Anda menemukannya, gadis itu mengenakan gaun
putih. Dan barang yang dibawanya dalam sebuah bingkisan adalah dua buah
gaun putih dan sebuah leontin perak lonjong yang sangat indah."
Nathan tahu ia tidak mungkin salah. Innane telah memberitahunya apa
saja yang dibawa Alviorita saat ia datang dari Istana Urza dan pergi lagi.
Mengenai leontin perak itu, Nathan menambahinya sendiri. Nathan
tahu Alviorita sangat menyayangi benda pemberian ibunya itu dan Nathan
yakin Alviorita tidak pernah meninggalkan leontin ibunya itu apalagi setelah
ibunya meninggal. Alviorita pernah menunjukkan benda itu padanya ketika ia
mendapatkannya dari Ratu. Alviorita sangat senang hingga ia tidak
memperhatikan Nathan. Nathan sangat jengkel dibuatnya hingga ia balas mengacuhkan
Alviorita. Alviorita sangat sedih hingga hampir menangis ketika melihat Nathan
mengacuhkannya bahkan meninggalkannya sendirian dan tidak mau bermain
dengannya. Melihat wajah sedih gadis kecil itu, Nathan segera menghiburnya.
Nathan menyadari sikapnya salah.
Seharusnya ia mengerti gadis itu masih terlalu kecil untuk mengetahui
perasaan orang lain. Gadis kecil itu terlalu senang menerima sesuatu yang
sangat indah dari ibu yang paling disayanginya hingga melupakan yang lainnya.
"Tidak, ia tidak membawa itu," kata Hellebre menyangkal.
"Anda tidak dapat membohongi saya. Saya yakin saya benar terutama
mengenai leontin perak itu," kata Nathan tajam, "Leontin itu pemberian ibu
gadis itu yang telah meninggal karena itu saya yakin gadis itu akan selalu
membawanya ke manapun ia pergi."
"Tidak. Gadis itu adalah putri kami dan kami tidak menemukannya."
www.ac-zzz.tk Mata Nathan menyipit berbahaya seperti suaranya, "Lalu mengapa ia
dapat hilang ingatan?"
Golbert yang sejak tadi hanya diam saja melihat istrinya terus
menyangkal kebenaran yang diucapkan Nathan, segera menghentikan istrinya
yang ingin menyangkal. "Sudahlah. Sebaiknya kita mengaku saja," kata Golbert.
Sebelum Hellebre sempat mengatakan apa-apa, Golbert segera
berkata, "Anda benar. Gadis itu bukan putri kandung kami. Tetapi Anda salah
ketika Anda mengatakan kami menemukan gadis itu. Yang benar adalah saya
menabrak gadis itu dengan kereta kuda saya dan membuat gadis itu hilang
ingatan." Nathan tertegun. Dulu Alviorita bisa sampai ke Castil Q`arde karena tertabrak kereta
kuda. Kemudian gadis itu mengaku ia hilang ingatan. Kini gadis itu bisa sampai
di Synghz yang terletak di perbatasan Kerajaan Lyvion juga karena tertabrak
kereta kuda. Tetapi kali ini gadis itu benar-benar hilang ingatan.
Andaikata situasi saat ini bukan situasi yang tegang, pasti Nathan
dapat tersenyum geli. "Di mana Anda menabraknya" Saya yakin Anda menabrak gadis itu di
dekat Castil Q`arde."
Golbert terkejut. "Bagaimana Anda mengetahuinya?"
"Saya telah mengatakan kepada Anda semua bahwa saya mengenal
gadis itu melebihi Anda," kata Nathan tenang.
"Ya, saya ingat sekarang. Anda telah mengatakannya. Mengapa saya
jadi pelupa seperti ini. Semakin tua semakin pelupa," keluh Golbert.
Nathan mengabaikan keluhan pria tua itu. Saat ini Nathan hanya ingin
tahu di manakah pria tua itu menabrak Alviorita. "Di manakah tepatnya Anda
menabrak gadis itu" Apakah di sekitar Castil Q`arde?" tanyanya.
"Saya menabrak gadis itu bukan di sekitar Castil Q`arde tetapi masih
dekat dari Castil Q`arde. Entah apa nama tempat itu, saya lupa."
Golbert tidak dapat mengingat nama daerah yang untuk pertama
kalinya ia lalui itu. Walaupun Golbert sering ke Vximour, daerah sekitar
Istana yang lebih cepat dicapai bila melalui jalan itu daripada melalui Quadra,
tetapi ia tidak pernah melalui jalan satunya yang lebih dekat itu.
Golbert senang melalui kota Quadra dulu sebelum ke Vximour. Hari itu
karena terburu-buru kemabli ke Synghz, Golbert terpaksa melewati jalan
terdekat. www.ac-zzz.tk Tidak berapa jauh setelah melewati Castil Q`arde, ia menabrak gadis
itu. Karena ia memacu kereta kudanya sangat kencang dan karena gadis itu
juga tampaknya terburu-buru, kecelakaan itu tidak dapat dihindari lagi.
Saat itu Golbert bingung. Ia tidak tahu harus melakukan apa terhadap
gadis yang pingsan itu. Ia tidak tega melihat gadis itu tergeletak di jalan
tetapi ia juga harus buru-buru pulang karena di Synghz tiba-tiba ada masalah
dengan ranch yang dimilikinya. Karena tidak tahu apa lagi yang harus
dilakukannya, Golbert membawa gadis itu ke Synghz.
Nathan tahu daerah yang dilalui Golbert tetapi ia ingin suatu kepastian.
"Apakah daerah itu bernama Chymnt?"
"Ya, itu namanya."
Nathan tertegun. Ia menduga kecelakaan itu terjadi tak lama setelah
Alviorita meninggalkan Castil Q`arde. Karena itulah ia tidak dapat
menemukan Alviorita di sekeliling Castil Q`arde bahkan di Chymnt.
"Apakah Anda benar-benar mengenal gadis itu seperti yang Anda
katakan?" tanya Golbert cemas.
"Ya, saya sangat mengenalnya. Percayalah saya sangat mengenalnya,"
Nathan meyakinkan Golbert.
"Syukurlah, saya khawatir Anda hanya membohongi kami," kata Golbert
senang. Kemarahan Nathan reda. Sekarang pria itu mengerti mengapa Hellebre
bersikeras mengatakan Alviorita adalah putri kandung mereka. Suami istri
Rpiayh sangat menyayangi Alviorita.
"Jangan khawatir. Saya tidak akan membohongi Anda."
"Sebenarnya siapakah gadis itu?" tanya Golbert.
Nathan memandang keluar jendela yang terbuka. Dari jendela itu ia
dapat melihat Alviorita tengah berlari dan yang mengejar dibelakangnya
adalah Yoland. Nathan mendekati jendela dan tanpa memalingkan perhatiannya dari
Alviorita, ia bertanya, "Menurut Anda siapakah dia?"
"Saya tidak dapat menebaknya secara tepat," kata Golbert, "Gadis itu
lincah, periang namun sangat sulit diatur. Ia tidak mau tunduk terhadap
siapapun. Menurut saya gadis itu liar."
"Fleecya tidak liar," bantah Hellebre, "Buktinya ketika ia kuajak ke
setiap perjamuan, ia terlihat pendiam. Fleecya hanya duduk di tepi sambil
mengawasi setiap orang bahkan ia tampak paling anggun di antara semua
tamu." www.ac-zzz.tk Golbert mengabaikan pembelaan Hellebre terhadap Fleecya bahkan ia
menggunakannya untuk menerangkan kebingungannya.
"Hal itu membuat saya tidak dapat menebak dengan tepat diri gadis
itu," kata Golbert, "Menurut saya sebenarnya ia adalah gadis yang liar tetapi
ia terpaksa bertingkah anggun."
"Tidak, Fleecya adalah gadis yang anggun. Ia gadis paling cantik dan
paling anggun yang pernah kutemui," bantah Hellebre.
Nathan terus memandang Alviorita yang bermain bersama Yoland di
halaman rumah keluarga Rpiayh.
"Anda semua benar," kata Nathan tenang.
"Kami semua benar?" tanya Hellebre tidak mengerti, "Apa maksud
Anda?" "Gadis itu banyak dikagumi orang karena keanggunan serta
keangkuhannya. Tetapi sebenarnya ia adalah gadis yang menyukai kebebasan."
Golbert dan Hellebre terdiam. Mereka juga memandang keluar jendela
seperti Nathan. Nathan tidak tahu apa yang dipikirkan kedua orang tua itu. Nathan
ingin segera mengutarakan maksud kedatangannya, "Saya datang kemari
dengan tujuan membawa kembali gadis itu."
"Tidak," sahut Hellebre, "Aku tidak akan mengijinkanmu membawanya."
Nathan memalingkan kepalanya dari jendela dan berkata dingin,
"Mengapa?" "Karena aku tidak mengijinkannya," jawab Hellebre sama dinginnya
dengan Nathan. "Apakah Anda tidak mengerti" Keluarga gadis itu sangat
mengkhawatirkan gadis itu dan mereka sibuk mencarinya."
"Aku tidak yakin engkau adalah keluarga gadis itu," kata Hellebre,
"Engkau sama sekali tidak mirip dengannya. Lagipula kalau benar keluarga
gadis itu sibuk mencarinya, pasti ada berita tentang itu."
"Mengapa Anda tidak mempercayai saya?" tanya Nathan tajam, "Untuk
apa saya membohongi Anda?"
"Mengapa tidak?" sahut Hellebre, "Aku khawatir engkau hanya ingin
menjual Fleecya. Aku tidak akan mengijinkan engkau membawanya kecuali
engkau dapat membuktikan engkau adalah keluarga gadis itu."
Nathan mengerti Hellebre sangat menyayangi Alviorita. Wanita itu
tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk pada Alviorita, karena itu Nathan
menahan kemarahannya yang bangkit kembali setelah reda untuk beberapa
saat. www.ac-zzz.tk "Saya memang bukan keluarga gadis itu tetapi saya tidak mungkin
melakukan apa yang Anda katakan. Saya benar-benar ingin membawa gadis itu
kembali kepada keluarganya."
"Kami tidak akan menyerahkan Fleecya kepada Anda yang bukan
keluarganya. Kami hanya akan mengembalikannya kepada keluarganya. Tetapi
saya rasa keluarganya tidak akan mencarinya karena hingga saat ini saya
tidak mendengar berita hilangnya seorang gadis."
"Anda salah bila Anda mengatakan keluarga gadis itu tidak mencarinya.
Bahkan sejak awal menghilangnya gadis itu, keluarganya telah melakukan
pencarian besar-besaran hingga membuat seluruh Kerajaan Lyvion
bergejolak." "Sungguhkan itu" Hingga saat ini hanya berita menghilangnya Putri
Alviorita saja yang membuat seluruh Kerajaan Lyvion bergejolak."
Nathan tidak dapat menahan amarahnya lagi. Ia sangat senang dapat
bertemu kembali dengan Alviorita tetapi untuk mendapatkan kembali gadis
itu, ia harus berusaha keras. Dan Hellebre tidak ingin mengembalikan
Alviorita padanya. Kesenangan yang terhambat itu membuat Nathan semakin
tidak dapat menguasai amarahnya lagi.
Pelarian Karya Alviorita di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Itu artinya Anda tidak mau menyerahkan gadis itu kepada saya?"
tanya Nathan berbahaya. "Apakah saya perlu menegaskan saya khawatir Anda menjual gadis itu
karena itu saya hanya akan menyerahkan gadis itu kepada Anda bila Anda
dapat membuktikan Anda adalah keluarganya."
"Ya, ampun. Untuk apa saya melakukan itu?" kata Nathan tajam, "Bila
Anda memang menginginkan keluarga gadis itu sendiri yang memintanya, baik.
Saya akan meminta Raja Phyllips datang sendiri kemari."
"Raja Phyllips?" tanya mereka terkejut.
Sejak tadi Nathan tidak menyebut nama Alviorita. Ia hanya
mengatakan 'gadis itu' karena ia tidak ingin keluarga Rpiayh tahu gadis yang
mereka panggil Fleecya adalah Putri Mahkota Kerajaan Lyvion, Putri Alviorita.
Nathan juga yakin Alviorita tidak akan senang bila ia mengetahui keluarga
Rpiayh tahu ia adalah sang Putri Mahkota. Tetapi kini semuanya telah
terlambat. Nathan tanpa sengaja telah mengikutsertakan nama ayah
Alviorita. Nathan tahu ia harus menjelaskannya untuk menghilangkan
kebingungan suami istri Rpiayh sekaligus membuat mereka menyerahkan
Alviorita kepadanya. "Baiklah, saya akan memberitahu siapa gadis itu sebenarnya. Sejak tadi
saya memang tidak mau memberitahu Anda siapa gadis itu tetapi sepertinya
www.ac-zzz.tk saya harus melakukannya untuk bisa membawa kembali gadis itu kembali ke
keluarganya." Kemarahan Nathan membuat suami istri itu terdiam ketakutan.
Nathan tidak berniat memberi kesempatan kepada kedua orang itu
untuk mengatakan sesuatu.
"Nama gadis itu adalah Alviorita, Putri Mahkota Kerajaan Lyvion. Raja
Phyllips sangat mengkhawatirkan hilangnya Alviorita sejak awal
menghilangnya gadis itu karena itu saya berharap Anda mau mengembalikan
gadis itu kepada saya."
Suami istri Rpiayh terpana dengan pengakuan singkat itu.
"Apakah itu benar?" tanya Hellebre.
"Untuk apa saya membohongi Anda apalagi ini menyangkut Istana
Urza" Apakah Anda benar-benar ingin Raja Phyllips sendiri yang datang
kemari untuk menjemput putrinya?" kata Nathan geram.
"Bukan, bukan itu maksud kami," kata Golbert sambil menggerakgerakkan tangannya
untuk meyakinkan Nathan, "Kami hanya ingin tahu
mengapa Putri Alviorita kabur dari Istana dan apakah hubungan Anda hingga
Anda begitu bersikeras mengambil Putri Alviorita dari kami?"
Ketakutan Golbert serta Hellebre membuat Nathan menahan
amarahnya. Dengan tenang ia berkata, "Saya adalah putra Duke of Kryntz,
Nathan. Seperti yang Anda ketahui keluarga saya dan keluarga Raja Phyllips
telah bersahabat lama."
"Anda tunangan Putri Alviorita?" tanya Golbert.
Nathan melirik Alviorita dan mengangguk.
"Sekarang kami mengerti," kata Golbert, "Anda boleh membawa Putri
Alviorita. Saya yakin Paduka Raja sangat mengkhawatirkan Putri Alviorita."
"Bila Anda tidak keberatan, kami ingin mengucapkan selamat jalan dulu
pada Tuan Puteri," kata Hellebre hati-hati.
"Tentu saja tidak," kata Nathan, "Tetapi saya ingin Anda berjanji
untuk tidak mengatakan kepada Alviorita bahwa ia adalah seorang Putri
Mahkota dan bahwa saya adalah tunangannya."
Kedua suami istri Rpiayh tidak mengerti.
Melihat kebingungan mereka, Nathan merasa ia perlu menjelaskan
sesuatu lagi, "Saya tidak ingin ia merasa terbebani oleh kedudukan yang
sangat penting itu sebelum ingatannya pulih."
"Mengapa demikian" Bukankah ingatan gadis itu akan semakin cepat
pulih bila ia mengetahui segalanya?" tanya Hellebre tak mengerti.
www.ac-zzz.tk Nathan memutuskan untuk tidak menutupi yang sebenarnya,
"Sebenarnya, Alviorita melarikan diri dari Istana Urza juga karena ia ingin
melarikan diri dari kedudukannya itu di samping ia ingin melarikan diri dari
pertunangannya. Walau ia sekarang tidak dapat mengingat apapun, saya tidak
akan mengatakannya. Saya tidak ingin mengambil resiko apapun."
Permintaan Nathan membuat kedua orang itu kembali ragu-ragu.
Melihat keragu-raguan itu akhirnya Nathan memutuskan sesuatu yang
tidak pernah dipikirkannya sebelumnya. "Saya mengerti Anda masih tidak
mempercayai saya. Untuk meyakinkan Anda, sepertinya saya harus
membiarkan Anda berdua mengikuti saya sampai saya mengantarkan Alviorita
ke Istana Urza. Saya yakin dengan demikian Anda tidak perlu khawatir."
"Dapatkah itu?" tanya Hellebre berharap.
"Tentu saja. Saya yakin Alviorita akan senang sekali. Raja Phyllips juga
tidak akan keberatan bila ia harus bertemu Anda, Raja Phyllips akan sangat
senang dapat bertemu Anda."
Hellebre tersenyum senang.
"Lebih baik Anda segera bersiap-siap. Saya akan memanggil Alviorita."
"Tentu," kata Golbert.
Nathan segera mengundurkan diri dari ruangan itu dan mencari
Alviorita di halaman. Untuk sesaat Nathan kebingungan ketika melihat Alviorita tidak ada di
halaman. Tetapi ketika melihat Yoland tengah menengadah ke atas pohon
pinus, ia tersenyum dan mendekati gadis itu.
Alviorita melihat kedatangan Nathan tetapi ia tidak berusaha turun.
Alviorita tersenyum sambil memandang Nathan yang terus mendekati pohon
tempatnya duduk. "Nona, turunlah. Lihatlah Tuan Muda itu mencarimu," kata Yoland yang
juga melihat Nathan mendekati mereka.
"Biarkan aku di sini, Yoland. Aku masih ingin duduk di sini."
"Nona, turunlah. Apa yang harus saya katakan pada Tuan Besar dan
Nyonya Besar bila Anda jatuh?"
Nathan tersenyum mendengar teriakan gadis pelayan itu. Nathan
menengadahkan kepalanya dan berkata, "Turunlah, Alviorita. Kita akan
pulang." "Pulang?" tanya Alviorita tak percaya.
"Benar, engkau dan aku akan pulang ke tempat engkau berasal.
Sekarang turunlah," kata Nathan sambil mengulurkan tangannya ke atas.
www.ac-zzz.tk Alviorita tidak berpikir panjang. Ia segera melompat ke tangan yang
mengulur padanya itu. Nathan segera menangkap gadis itu dengan kedua tangannya. "Engkau
memang suka menantang bahaya," kata Nathan sambil menatap tajam wajah
Alviorita di gendongannya, "Untung pohon ini tidak terlalu tinggi."
"Engkau sendiri yang menyuruhku melompat," kata Alviorita tidak kalah
tajam. "Kapan aku menyuruhmu?"
"Waktu engkau mengulurkan tanganmu ke atas."
"Bagaimana kalau aku tidak menangkapmu?"
"Itu tidak mungkin kecuali kalau engkau benar-benar ingin aku jatuh."
Nathan tersenyum. "Engkau memang the Little Pussycat."
"Engkau mengatakan akan memberitahuku tentang itu," kata Alviorita
mengingatkan. "Aku akan memberitahumu nanti," kata Nathan sambil berjalan.
"Turunkan aku, Nathan. Aku bisa berjalan sendiri," tuntut Alviorita.
"Tidak," sahut Nathan, "Aku khawatir engkau akan menggunakan kedua
kakimu yang lincah ini untuk memanjat pohon lagi. Untuk menghindari itu, aku
akan membopongmu hingga ke dalam rumah."
"Tidak akan. Aku janji aku tidak akan memanjat lagi," kaa Alviorita
berjanji. "Aku ragu kucing liar sepertimu tidak akan melakukannya."
"Dan untuk itu diperlukan the Devil Dog untuk menjaganya?" kata
Alviorita tajam. Nathan tersenyum. "Tepat sekali."
"Ayolah, Nathan, turunkan aku. Aku benar-benar berjanji tidak
melakukannya," bujuk Alviorita.
"Engkau dulu juga berjanji seperti ini kepadaku sebelum engkau
meninggalkanku, Alviorita. Sekarang aku tidak akan mengambil resiko apapun,"
kata Nathan tegas. "Alviorita" Itukah namaku?"
"Benar, engkau adalah Alviorita bukan Fleecya dan selamanya engkau
adalah Alviorita. Engkau harus terbiasa dengan nama itu, Alviorita," kemudian
Nathan menambahkan dengan tegas, "Dan Alviorita adalah seekor kucing liar
yang harus dijaga baik-baik olehku."
Alviorita hanya memasang muka cemberut. Gadis itu tahu ia tidak akan
dapat membuat Nathan menurunkannya dari gendongannya, maka Alviorita
melingkarkan tangannya di sekeliling leher pria itu.
www.ac-zzz.tk Dari balik tubuh Nathan, Alviorita melihat pelayannya tersenyum
melihat mereka yang baru bertengkar tetapi tetap tampak mesra.
Melihat senyum penuh arti itu, wajah Alviorita memerah.
Alviorita tahu pelayannya itu benar. Ia selalu menghindari semua pria
yang mendekatinya tetapi ia tidak berusaha menjauh dari Nathan walaupun
mereka sering bertengkar.
Alviorita ingin mengetahui siapakah pria itu. Perasaannya mengatakan
pria itu sangat dekat dengannya dan ia pernah menjumpai pria itu di suatu
tempat. Tempat yang sangat indah dan penuh kenangan.
Kenangan yang mungkin mengembalikan ingatannya.
12 Karena Nathan tidak membawa kuda lain dan ia hanya sendirian
mencari Alviorita di Synghz, maka keluarga Rpiayh memutuskan untuk menaiki
kereta kuda yang mereka miliki.
"Aku ingin berkuda seperti Nathan," kata Alviorita ketika melihat
suami istri Rpiayh ingin mengajaknya naik kereta.
"Anda tidak boleh melakukannya. Perjalanan ini membutuhkan waktu
yang lama," kata Golbert.
Alviorita terdiam mendengar kata-kata sopan Golbert. Sejak berada di
Synghz, Alvioritalah yang bersikap sopan kepada mereka tetapi sejak
kedatangan Nathan, kedua orang itulah yang kini bersikap sopan terhadapnya.
Alviorita tidak mengerti mengapa mereka berubah sedemikian
cepatnya. "Sebenarnya siapakah saya sehingga kalian bersikap sangat sopan
kepadaku?" tanya Alviorita curiga, "Bukankah saya yang harus bersikap sopan
kepada kalian" Mengapa kini yang terjadi justru sebaliknya?"
Golbert dan Hellebre kebingungan melihat kecurigaan Alviorita.
Mereka telah berjanji kepada Nathan untuk tidak mengatakan apa-apa
tentang kedudukan gadis itu.
Nathan segera bertindak. "Karena engkau adalah gadis yang patut
dihormati," kemudian Nathan menambahkan dengan nada menyesal, "Walaupun
engkau sangat liar seperti kucing."
www.ac-zzz.tk dingin. "Apakah engkau sendiri tidak nakal, The Devil Dog?" tanya Alviorita
"Tidak, aku lebih penurut daripada engkau."
Melihat Alviorita ingin mengatakan sesuatu, Nathan cepat-cepat
berkata, "Sekarang kita tunda dulu pertengkaran kita karena aku harus
membawamu pulang pada mereka yang mengkhawatirkanmu sesegera
mungkin." Yoland yang tidak mengetahui diri Alviorita yang sebenarnya berkata,
"Sebaiknya Anda lekas-lekas masuk ke kereta, Nona."
"Aku ingin berkuda," kata Alviorita bersikeras.
"Tidak, Alviorita. Perjalanan ini membutuhkan waktu kurang lebih dua
hari dan aku tidak ingin engkau sakit selama perjalanan."
Alviorita tidak mau menyerah. "Aku janji aku tidak akan jatuh sakit."
Nathan yang telah mengenal sikap tidak mau menyerah Alviorita,
berusaha membujuk gadis itu dengan lembut.
"Aku juga yakin engkau tidak akan sakit, Alviorita. Tetapi ada baiknya
kita menghindari kemungkinan itu. Aku tidak ingin membawamu kembali ke
keluargamu dalam keadaan sakit. Aku khawatir mereka akan menyalahkan
aku." "Tidak akan. Aku tidak akan membiarkan mereka menyalahkanmu," kata
Alviorita bersikeras, "Aku ingin naik kuda sepertimu."
Alviorita tidak mau menyerah. Ia benar-benar ingin berkuda sendiri
hingga Vximour. Alviorita tidak ingin menikmati setiap daerah yang mereka
lalui hanya dari jendela kereta. Ia ingin melihat semua daerah yang mereka
lalui tanpa halangan. Mengingat gadis itu hanya disibukkan oleh urusan kerajaan selama lima
belas tahun dan tidak pernah bersantai, Nathan mengerti keinginan Alviorita.
Nathan ingin membuat Alviorita bahagia.
"Baiklah, engkau boleh naik kuda."
Alviorita senang sekali mendengarnya. "Bolehkan saya meminjam kuda
kalian?" tanya Alviorita penuh harap pada Golbert dan Hellebre.
"Tentu saja, Anda boleh meminjamnya," kata Golbert, "Tanpa Anda
mintapun, kami bersedia memberikan kuda kami pada Anda."
Alviorita buru-buru menyahut, "Tidak, saya tidak memintanya. Saya
hanya ingin meminjamnya."
"Tidak, Alviorita. Engkau tidak akan memintanya juga tidak akan
meminjamnya. Engkau akan naik kudaku."
"Lalu engkau?" tanya Alviorita curiga.
www.ac-zzz.tk "Jangan mengkhawatirkan aku, aku juga akan berkuda sebab aku harus
mengawasimu." "Engkau membawa kuda lain?"
"Aku tidak perlu membawa kuda lain untuk membiarkan engkau tidak
naik kereta," kata Nathan sambil mendekati Alviorita.
Alviorita tidak mengerti apa yang dikatakan Nathan. "Engkau akan naik
kereta?" Nathan tersenyum sambil mendekati Alviorita yang kebingungan. Tanpa
memberi kesempatan kepada gadis itu untuk menghindar, ia segera
mengangkat tubuh Alviorita.
"Apa yang kaulakukan?" Alviorita terkejut.
"Membantumu naik kuda," jawan Nathan tenang.
"Berkuda dengan gaun ini" Engkau jangan bercanda, Nathan, dengan
gaun ini aku terlalu sulit untuk duduk di atas kuda sambil mengendalikannya,"
kata Alviorita. "Dulu engkau tidak kesulitan, sekarangpun tidak akan. Lagipula bukan
engkau yang akan mengendalikan kudanya."
"Apa maksudmu?"
Kecurigaan Alviorita membuat Nathan tersenyum. Nathan membiarkan
Alviorita terus kebingungan tanpa mencoba mengurangi kecurigaan gadis itu.
Melihat Nathan membopong Alviorita ke kudanya, Hellebre segera
berkata, "Yoland, lekas ambilkan mantel tebal untuk gadis itu."
"Mungkin sebaiknya ia juga ikut. Aku rasa Yoland akan dibutuhkan Tuan
Puteri selama perjalanan nanti," tambah Golbert.
Hellebre menatap suaminya. "Engkau yakin?" kemudian ia berkata
kepada Yoland, "Lekaslah bersiap-siap, Yoland. Kita akan segera berangkat."
Yoland segera berlari ke dalam.
Sementara itu Alviorita telah didudukkan Nathan di depan pelana
kudanya. Akhirnya Alviorita mengerti semua kata-kata Nathan. "Mengapa
engkau mendudukanku di sini?"
"Karena engkau akan duduk di depanku selama kita berkuda," kata
Nathan sambil menaikkan tubuhnya ke atas pelana kudanya.
Alviorita memalingkan kepalanya kepada Nathan yang berada di
belakangnya dan merujuk. "Penipu! Katamu aku boleh naik kuda."
Nathan tersenyum mendengar suara kecewa bercampur marah itu,
"Aku memang mengijinkanmu tetapi aku tidak berkata engkau bisa berkuda
sendiri." www.ac-zzz.tk "Aku bisa berkuda," sahut Alviorita.
"Aku tahu, Little Pussycat, tetapi aku tidak akan mengambil resiko.
Pelarian Karya Alviorita di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Aku khawatir engkau mengarahkan kudamu ke arah lain."
"Aku tidak akan melakukannya. Lagipula engkau ada di sampingku dan
menjagaku." "Aku lebih yakin engkau aman dalam keadaan seperti ini," kata Nathan
sambil melingkarkan sebelah tangannya ke pinggang Alviorita.
Alviorita jengkel tetapi ia mempunyai cara sendiri. Walaupun Nathan
tidak mengijinkan dia naik kuda sendiri bukan berarti dia tidak dapat
mengendalikan kuda. Nathan telah menduga apa yang akan dilakukan gadis itu. Ia segera
meraih tali kendali kudanya sebelum gadis itu memegangnya.
"Engkau benar-benar menyebalkan! Aku membencimu," kata Alviorita
jengkel sambil melipat kedua tangannya di depan dadanya.
Nathan tersenyum. Nathan memang tidak tahu bagaimana perasaan
Alviorita kepadanya tetapi ia tahu apa yang baru diucapkan Alviorita bukan
perasaannya yang sesungguhnya. Gadis itu sedang marah kepadanya. Nathan
menyadari itu. Tetapi ia tetap tidak melepaskan gadis itu. Nathan ingin
menyenangkan Alviorita sekaligus menjaganya.
Untuk menjaga gadis liar seperti Alviorita, Nathan hanya punya satu
keyakinan yaitu ia tidak boleh jauh dari Alviorita. Ia harus selalu berada di
sisi Alviorita. Alviorita semakin jengkel melihat senyum itu. Alviorita memalingkan
kepalanya ke jalan dengan jengkel.
Saat memalingkan kepala, Alviorita melihat Yoland datang dengan
tergesa-gesa. "Nyonya Besar menyuruh saya memberikan mantel ini kepada Anda,
Nona. Nyonya Besar ingin Anda mengenakannya untuk menghindari angin."
Nathan mengulurkan tangannya, "Terima kasih."
Alviorita melihat gadis itu membawa tas kecil. "Engkau ikut?"
"Tuan Besar dan Nyonya Besar menyuruh saya ikut, Nona. Kata mereka
Anda akan membutuhkan saya selama perjalanan nanti."
"Aku senang engkau ikut, Yoland. Aku akan mempunyai teman selama
perjalanan nanti," kata Alviorita senang.
"Saya juga senang dapat menemani Anda, Nona."
"Sebaiknya engkau segera naik ke kereta, Yoland. Kita akan segera
berangkat," kata Nathan, "Aku khawatir kita akan kemalaman di tengah jalan
nanti. Hari sudah semakin siang."
www.ac-zzz.tk "Saya permisi dulu, Nona."
Alviorita mengawasi kepergian Yoland. Alviorita terus mengawasi
pelayannya itu hingga gadis itu naik kereta.
Nathan mengenakan mantel itu di pundak Alviorita.
"Mengapa aku harus mengenakannya" Matahari semakin tinggi dan hari
semakin panas." "Untuk menghindari engkau jatuh sakit, sebaiknya engkau menurut,"
Nathan menangkap tangan Alviorita yang ingin melepaskan mantel itu, "Engkau
harus mengenakannya, Alviorita."
"Aku heran mengapa engkau senang sekali memberi banyak aturan
kepadaku. Aku tidak menyukai semua itu."
"Selama lima belas tahun engkau terpaksa mengikuti semua aturan yang
mengikatmu. Sekarang saat engkau terbebas dari aturan-aturan itu, engkau
tidak mau diatur lagi. Aku mengerti itu. Tetapi aku harus melakukannya untuk
kebaikanmu sendiri."
Alviorita memandang lekat-lekat wajah Nathan. "Mengapa engkau
sangat memperhatikan aku" Aku yakin engkau bukan saudaraku."
Nathan tersenyum. Ia tidak tahu bagaimana reaksi Alviorita bila ia
mengatakan kelak mau tidak mau mereka akan mengikat hubungan yang lebih
dekat daripada hubungan saudara.
"Sebagai teman masa kecil yang menyayangimu, aku ingin membuatmu
senang sekaligus melindungimu."
"Sejauh apakah perjalanan kita ini sehingga engkau tidak mengijinkan
aku berkuda sendiri?"
"Sangat jauh, Alviorita. Dengan berkuda, kita membutuhkan waktu
lebih dari satu hari bahkan bisa mencapai satu minggu kalau kita berkuda
sangat lambat." "Kita akan berjalan lambat?" tanya Alviorita penuh harap.
"Tidak, Alviorita."
Melihat muka kecewa Alviorita, Nathan segera berkata, "Aku mengerti
engkau ingin kita berjalan lambat tetapi aku ingin segera membawamu kembali
ke keluargamu. Aku berjanji akan membawamu berjalan-jalan setelah kita
sampai di rumahmu. Aku berharap engkau mau mempercayaiku dan menuruti
segala kata-kataku."
Alviorita kesal Nathan tidak menuruti permintaannya tetapi Nathan
meminta ia selalu menuruti segala perintahnya. "Mengapa engkau bersikeras
menyuruhku menurutimu?"
www.ac-zzz.tk Melihat Alviorita ingin memulai pertengkaran lagi, Nathan segera
bertindak. Nathan telah berjanji kepada dirinya sendiri untuk tidak bertengkar
lagi dengan Alviorita. Tetapi setiap kali mereka bertemu selalu ada di antara
mereka yang memulai pertengkaran.
Walaupun demikian, Nathan merasa pertengkaran mereka semakin
berkurang. Alviorita sudah tidak selalu berkata tajam kepadanya. Saat ini
gadis itu mulai sering berkata sangat manis bahkan terkesan manja hingga
membuat Nathan ingin menciumnya. Tetapi Nathan tidak pernah
melakukannya. Bukan karena ia takut Alviorita akan menamparnya lagi tetapi
karena ia tidak ingin membuat Alviorita semakin curiga kepadanya. Untuk saat
ini Nathan merasa cukup memberi pengertian kepada Alviorita bahwa ia
adalah teman masa kecilnya.
Saat ini Nathan tidak mau memikirkan yang lain. Nathan hanya tahu
satu-satunya cara untuk membuat Alviorita terdiam adalah dengan
menciumnya. Alviorita sangat terkejut ketika Nathan menundukkan kepalanya dan
menciumnya, hingga ia tidak dapat berbuat apa-apa. Alviorita merasa pria itu
pernah menciumnya tetapi ia tidak ingat kapan.
Nathan tersenyum lembut melihat wajah Alviorita yang memerah.
Jantung Alviorita berdebar semakin kencang ketika tangan kanan
Nathan semakin erat memeluk pinggangnya. Alviorita mengerti apa yang
diharapkan Nathan darinya. Alviorita segera menyandarkan punggungnya di
dada Nathan dan memegang lengan Nathan yang melingkar tubuhnya.
Melihat Alviorita telah menuruti segala perkataannya, Nathan segera
memimpin rombongan kecil itu ke Vximour.
Mulanya Nathan memang senang Alviorita menurutinya tetapi lama
kelamaan Nathan merasa kecewa. Sejak awal mereka berjalan hingga mereka
telah meninggalkan Synghz, Alviorita hanya diam saja.
Nathan mengerti Alviorita marah kepadanya tetapi ia tidak ingin gadis
itu terus diam saja seperti patung. Gadis itu sama sekali tidak mau berbicara
walaupun ia telah berusaha mengajaknya berbicara.
Akhirnya Nathan menyerah pada Alviorita yang keras kepala, "Baiklah
kalau engkau tidak mau berbicara, aku juga tidak akan berbicara."
Alviorita tetap diam. Ia terus memperhatikan setiap tempat yang
mereka lewati sambil berusaha mengacuhkan Nathan.
www.ac-zzz.tk Nathan berharap Alviorita akan merasa bosan karena tidak ada yang
mengajaknya berbicara tetapi ia salah. Alviorita terus diam walaupun tidak
seorangpun yang mengajaknya berbicara. Nathan kecewa karenanya.
"Engkau marah kepadaku?" bisik Nathan.
Tidak ada jawaban. "Aku mengerti mengapa engkau marah kepadaku. Aku ingin kita
berjalan lambat tetapi mengertilah, Alviorita, keluargamu mengkhawatirkanmu. Kalau engkau benar-benar ingin melihat-lihat tempat ini,
aku janji akan membawamu ke sini lagi bahkan ke semua tempat yang ingin
kaudatangi. Tetapi setelah engkau pulang kepada keluargamu."
"Aku merasa bila aku pulang, aku tidak akan ke mana-mana lagi bahkan
untuk memintamu mengantarkan aku ke setiap tempat yang kuinginkan."
Akhirnya Alviorita berbicara dan membuat Nathan senang. Nathan
menahan perasaan senangnya mendengar kata-kata sedih itu.
Walaupun tidak dapat mengingat masa lalunya, Alviorita tetap ingat ia
tidak dapat berbuat bebas bila ia telah berada di sisi keluarganya. Nathan
dapat merasakan kesedihan gadis itu.
"Aku tidak akan membiarkan mereka mengurungmu," kata Nathan
berjanji, "Aku tetap akan membawamu berjalan-jalan walaupun mereka
melarangmu. Kalau perlu aku akan menculikmu."
Alviorita tersenyum geli. "Engkau menculikku" Apakah engkau yakin
Kemelut Di Ujung Ruyung Emas 11 Pendekar Hina Kelana 36 Misteri Patung Kematian Lambang Kematian 1
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama