Ceritasilat Novel Online

Kamar Gas 3

Kamar Gas The Chamber Karya John Grisham Bagian 3


ada menara serupa, berdiri tinggi dengan mang
penjaga tertutup kaca di puncaknya. Di balik pagar itu tanaman kapas
mulai berderet dan serasa membentang tak terhingga. Secara" harfiah, The
Row terletak di tengah ladang kapas.
Adam melangkah keluar dari mobilnya, mendadak merasa ngeri berada di
tempat tertutup. Ia meremas pegangan tas kerjanya yang tipis, sambil menatap
melalui pagar kawat ke bangunan kecil yang datar dan panas itu, tempat
mereka membunuh orang. Perlahan-lahan ia menanggalkan jas dan melihat
kemejanya sudah basah dan lengket ke dada. Rasa nyeri di perutnya kembali
meruyak. Beberapa langkah pertamanya ke gardu jaga lamban dan kaku,
terutama karena kakinya goyah dan lututnya bergetar. Pantofel berjumbainya
sudah berdebu ketika ia berhenti di bawah menara pengawas dan menengadah.
Sebuah ember merah, seperti yang biasa dipakai mencuci mobil, diturunkan
dengan tali oleh seorang wanita berseragam yang bertampang serius.
www.ac-zzz.tk "Masukkan kunci Anda ke dalam ember," ia menerangkan dengan efisien,
membungkuk di atas susuran. Kawat duri di atas
157pagar itu berjarak satu setengah meter di bawahnya.
Adam cepat-cepat melakukan instruksi tersebut. Dengan hati- hati ia
memasukkan kunci-kuncinya ke dalam ember, bergabung dengan selusin ikatan
kunci lain. Wanita itu menariknya kembali dan Adam menyaksikannya naik
beberapa detik, kemudian berhenti. Wanita itu mengikatkan tali, dan ember
merah kecil ini bergantung tak berdaya di udara. Sedikit embusan angin segar
akan mengayunnya pelan, tapi saat itu, dalam kevakuman yang mencekik,
nyaris tak ada cukup udara untuk bernapas. Angin sudah mati bertahun-tahun
yang lalu. Penjaga itu selesai dengannya. Seseorang entah f di mana menekan tombol
atau menarik tuas. Adam tak tahu siapa yang melakukannya, tapi terdengar
suara berdengung, dan gerbang kawat pertama di antara dua gerbang berat itu
mulai bergeser be- ; berapa meter sehingga ia bisa masuk. Ia berjalan j empat
setengah meter di jalan tanah itu, lalu berhenti ketika gerbang pertama
menutup di belakangnya. Ia dalam proses mempelajari peraturan dasar
pertama tentang pengamanan penjara - setiap pintu masuk yang perlu
dilindungi punya dua daun pintu atau gerbang terkunci.
Ketika gerbang pertama berhenti di belakangnya dan terkunci di tempatnya,
gerbang kedua dengan patuh bergeser membuka dan bergulir di sepanjang
pagar. Ketika ini terjadi, seorang penjaga yang
sangat kekar dengan lengan sebesar kaki Adam muncul di pintu utama unit
itu dan mulai melangkah tanpa tergesa-gesa pada jalan setapak bata menuju
gerbang. Penjaga itu perutnya keras dan lehernya besar, dan sepertinya, sudah
menantikan Adam ketika Adam menunggu gerbang itu terbuka.
Ia mengangsurkan satu tangan hitam raksasa dan berkata, "Sersan Packer."
Adam menjabatnya dan langsung memperhatikan sepatu lars koboi mengilat
pada kaki Sersan Packer. "Adam Hall," katanya, mencoba menggenggam tangan itu.
"Kemari untuk menemui Sam?" ucap Packer datar.
www.ac-zzz.tk "Ya, Sir," kata Adam sambil bertanya-tanya dalam hati, apakah setiap orang
di sini memanggilnya Sam saja.
"Kunjungan pertama ke sini?" Mereka mulai berjalan perlahan-lahan ke
depan bangunan. "Yeah," kata Adam, memandang jendela-jendela terbuka di sepanjang
deretan bangunan terdekat. "Apakah semua terpidana mati dikurung di sini?"
tanyanya. "Yap. Sampai hari ini ada 47 orang. Hilang satu minggu lalu."
Mereka hampir sampai ke pintu utama. "Hilang
satu?" "Yeah. Mahkamah Agung mencabut vonis. Kami harus memindahkannya
bersama populasi 159umum. Saya harus menggeledah Anda." Mereka sampai di pintu, dan
Adam melirik sekeliling dengan gelisah, ingin tahu di mana Parker ingin
melakukan penggeledahan. "Rentangkan saja kakimu sedikit," kata Packer, lalu mengambil tas kerja
Adam dan meletakkannya di beton. Pantofel gaya yang berjumbai itu sekarang
terpaku di tempat. Meskipun ia pening dan untuk sementara tak bisa
menggunakan segenap pikirannya, pada saat mengerikan ini Adam masih bisa
ingat tak seorang pun pernah memintanya merentangkan kaki, meskipun cuma
sedikit Tapi Packer seorang profesional. Ia meraba-raba kaus kaki dengan ahli,
bergerak ke atas dengan [ lembut ke lutut, yang lebih lemas, lalu ke ping. j
gang dalam waktu singkat. Penggeledahan pertama terhadap Adam selesai
dalam beberapa detik, lalu Sersan Packer meraba sepintas di bawah lengannya
seolah-olah Adam mungkin memakai selempang pundak dengan pistol kecil di
dalamnya Dengan tangkas Packer memasukkan tangan kanannya yang kokoh ke
dalam koper, lalu menyerahkannya kembali kepada Adam. "Bukan hari baik
untuk menemui Sam," katanya.
www.ac-zzz.tk "Begitulah yang kudengar," jawab Adam, me-; nyandangkan jasnya sekali
lagi ke pundak. I' menghadap pintu besi itu, seakan-akan sudah saatnya
memasuki The Row. "Ke sini," gumam Parker sambil melangkah rumput dan beranjak mengitari
sudut. Dengan r* tuh Adam mengikuti jalan setapak lain dari bata r merah, sampai mereka
tiba di sebuah pintu biasa dengan rumput liar tumbuh di sampingnya. Pintu
I itu tanpa tanda atau label apa pun.
"Apa ini?" tanya Adam. Samar-samar ia ingat uraian yang diberikan Goodman
tentang tempat i ini, namun saat itu perinciannya kabur.
"Ruang pertemuan." Packer mengeluarkan sebuah kunci dan membuka pintu
itu. Adam melihat {sekeliling sebelum masuk dan mencoba mengumpulkan
ketabahannya. Pintu itu terletak di samping bagian tengah unit tersebut, dan
Adam menyadari ! mungkin para penjaga dan administrator mereka tidak
menginginkan para pengacara merintangi dan melongok-longok. Jadi, ini jalan
masuk bagian luar. Ia menarik napas dalam dan melangkah masuk. Tak ada pengacara lain yang
sedang mengunjungi klien mereka. Adam lega. Pertemuan ini bisa jadi heboh
dan mungkin emosional, dan ia lebih suka melakukannya secara pribadi.
Setidaknya untuk saat ini mangan itu kosong. Tempat itu cukup besar untuk
beberapa pengacara datang berkunjung dan memberikan nasihat hukum;
mungkin panjangnya sembilan meter dan lebarnya empat setengah meter,
dengan lantai beton dan lampu neon terang benderang. Dinding paling ujung
terbuat dari bata merah dengan tiga jendela tinggi di atas, sama seperti bagian
luar unit itu. Langsung terlihat jelas mang pertemuan itu mang tambahan. AC
di situ berapa perangkat jendela kecil yang
161meraung riuh dan mengembuskan angin sejuk lebih sedikit dari
seharusnya. Ruangan itu dibagi rapi dengan dinding bata pejal dan besi; para
pengacara menempati sisi mereka dan kliennya di
sisi lain. Dinding pemisahnya terbuat dari bata setinggi hampir satu meter
pertama, lalu ada counter untuk para pengacara meletakkan buku catatan
www.ac-zzz.tk mereka dan menuliskan catatan. Sebuah kisi-kisi hijau dari kawat baja tebal
bertengger kokoh di atas counter, membentang sampai ke langit-langit.
Adam berjalan perlahan-lahan ke ujung mangan, mengelak dari segala jenis
kursi - kursi 'lipat, [ bangku kafetaria yang sempit, dan kursi hijau atau abu-abu
buangan kantor pemerintah.
"Aku akan mengunci pintu ini," kata Packer sambil melangkah ke luar. "Kami
akan bawa Sam ke sini." Pintu itu terbanting dan Adam pun sendirian. Ia
cepatcepat memilih tempat di ujung mangan itu untuk berjaga-jaga. Kalau ada
pengacara lain yang datang ke sana, ia tentu akan mengambil posisi di ujung
seberang dan mereka bisa menyusun strategi tanpa didengar orang lain, Ia
menarik sebuah kursi ke counter kayu itu, meletakkan jasnya di kursi lain,
mengeluarkan buku catatan, membuka tutup pena, dan mulai menggigit-gigit
kuku. Ia mencoba berhenti meng-gigit-gigit kuku, tapi tak bisa. Perutnya
bergolak liar dan tumitnya berkedut-kedut tak terkendali. Ia memandang ke
balik kisi-kisi dan mengamati bagian untuk narapidana - counter kayu yang sama,
segala macam kursi tua yang sama. Di tengah kisi-kisi di depannya ada celah, 10 kali 25 senti, dan
melalui lubang kecil inilah ia akan berhadapan
muka dengan Sam Cayhall. Ia menunggu dengan resah, mengatakan pada diri sendiri agar tenang,
santai, rileks. Ia bisa menangani ini. Ia mencoret-coretkan sesuatu pada buku,
tapi terus terang ia tak bisa membacanya. Ia menggulung lengan baju. Ia
memandang sekeliling mangan, mencari mikrofon dan kamera tersembunyi,
tapi ruangan itu begitu sederhana, sehingga tak bisa ia bayangkan ada orang
yang mencoba menguping. Kalau melihat sikap Sersan Packer, bisa diambil
kesimpulan, staf lainnya tentu juga santai, nyaris tak acuh.
Adam mengamati kursi-kursi kosong di kedua sisi kisi-kisi dan bertanyatanya
dalam hati, berapa banyak orang putus asa, pada jam-jam terakhir hidup
mereka, pernah bertemu di sini dengan pengacara mereka dan mencari-cari
kata-kata pengharapan. Berapa banyak dalih pembelaan pernah melewati kisikisi
ini, sementara jam berdetak teratur, lewat bersama waktu" Berapa banyak
www.ac-zzz.tk pengacara pernah duduk di tempatnya sekarang dan mengatakan kepada klien
mereka bahwa sudah tak ada yang bisa dilakukan lagi, eksekusi akan
dilaksanakan" pemikiran itu menyedihkan, tapi sedikit menenangkan Adam. Ia
bukan orang pertama yang datang ke sini, dan ia takkan jadi yang
163terakhir. Ia pengacara, sangat terlatih, diberkahi dengan pikiran cerdas,
dan datang ke sini dengan sumber daya besar dari Kravitz ?& Bane di
belakangnya. Ia bisa melaksanakan tugasnya. Per. lahan-lahan kakinya diam,
dan ia berhenti meng. gigit-gigit kuku.
Gerendel pintu berdetak dan ia terperanjat setengah mati. Pintu itu
terbuka perlahan-lahan, dan seorang penjaga muda berkulit putih melangkah
ke " dalam bagian untuk narapidana. Di belakangnya, dalam pakaian terusan
merah, terborgol, adalah Sam Cayhall. Ia menatap tajam ke sekeliling mangan,
mengerling ke kisi-kisi, sampai matanya terfokus pada Adam. Seorang penjaga
menarik sikunya dan membimbingnya tepat ke hadapan sang pengacara. Ia
kurus, pucat, dan lima belas senti lebih pendek dari dua penjaga itu, tapi me- \
reka sepertinya memberikan banyak tempat kepadanya.
"Siapa kau?" ia mendesis kepada Adam, yang saat itu sedang menggigiti
kuku. Seorang penjaga menarik kursi ke belakang Sam, dan penjaga lain
mendudukkannya ke sana. Ia menatap Adam. Penjaga-penjaga itu mundur dan
hendak berlalu ketika Adam berkata, "Bisakah kalian membuka borgolnya?" g
"Tidak. Kami tak bisa melakukannya."
Adam menelan ludah dengan keras. "Lepaskan saja, oke" Kami akan berada
di sini beberapa lama," katanya, mengerahkan segenap ketegasan
Penjaga-penjaga itu saling bertukar pandang, seolah-olah permintaan ini
belum pernah didengar. Lalu sebuah anak kunci cepat-cepat dikeluarkan,
dan borgol itu dibuka. Sam tidak terkesan. Ia menatap berapi-api pada Adam melalui lubang pada
kisi-kisi ketika penjaga berlalu dengan ribut. Pintu terbanting dan gerendel
berdetik. www.ac-zzz.tk Mereka sendirian, reuni keluarga versi Cayhall. AC gemeretak dan
mengembus, dan selama satu. menit yang panjang hanya ia yang menimbulkan
suara. Meskipun mencoba dengan gagah berani, Adam tak sanggup memandang
langsung ke mata Sam lebih dari dua detik. Ia menyibukkan dai dengan
menuliskan catatan penting pada bukunya, dan ketika menomori setiap baris ia
bisa merasakan panasnya tatapan mata Sam.
Akhirnya Adam menyodorkan sehelai kartu nama melalui celah. "Namaku
Adam Hall. Aku pengacara dari Kravitz & Bane. Chicago dan Memphis."
Sam dengan sabar mengambil kartu itu dan memeriksanya depan-belakang.
Adam mengamati setiap gerakan. Jemarinya keriput dan bernoda cokelat
kerena rokok. Wajahnya pucat pasi, warna satu-satunya muncul dari jenggot
kelabu putih yang lima hari tidak dicukur. Rambutnya panjang, kelabu, dan
berminyak, disisir menempel ke belakang. Adam cepat-cepat memutuskan ia
sama sekali tidak mirip dengan gambar-gambar mati dari video itu. Tidak pula
mirip dengan foto-foto yangterakhir beredar, foto-foto dari sidang tahun 1981,
Ia sudah cukup tua sekarang, dengan kulit halus pucat dan lapisan-lapisan
keriput di sekitar mata, Goresan-goresan dalam karena usia dan penderitaan
terpeta di keningnya. Satu-satunya bagian menarik adalah sepasang mata
tajam berwarna bini tua yang terangkat dari kartu nama itu. "Kalian bocahbocah
Yahudi tak kenal menyerah, bukan?" katanya dengan nada datar,
menyenangkan. Tak ada tanda-tanda kegusaran.
"Aku bukan Yahudi," kata Adam, membalas tatapan Sam dengan berhasil.
"Kalau begitu, bagaimana kau bisa bekerja pada Kravitz & Bane?" ia
bertanya sambil menyisihkan kartu itu ke samping. Kata-katanya lembut,
lamban, dan diucapkan dengan kesabaran orang yang sudah menghabiskan
sembilan setengah tahun sendirian di dalam sel berukuran sekitar dua kau tiga
meter. "Kami memberikan kesempatan yang sama untuk semua orang."
"Itu bagus. Semuanya menurut aturan dan legal, kurasa. Sepenuhnya sesuai
dengan peraturan hak-hak sipil dan undang-undang federal."
"Tentu." www.ac-zzz.tk "Ada berapa partner di Kravitz & Bane sekarang?"
Adam mengangkat bahu. Jumlahnya bervariasi dari tahun ke tahun. "Sekitar
150." "Seratus lima puluh partner. Dan berapa yang
wanita?" Adam sangsi sementara mencoba menghitung.
"Aku sungguh tidak tahu. Barangkali selusin."
"Selusin," Sam mengulangi, hampir tidak menggerakkan bibir. Tangannya
terlipat dan diam, matanya tak berkedip. "Jadi, kurang dari sepuluh persen dari
partner di sana wanita. Berapa partner negro yang kalian miliki?"
"Bisakah kita menyebut mereka orang kulit hitam?"
"Oh, tentu, tapi tentu saja istilah itu pun sudah usang. Mereka sekarang
ingin disebut Afro-Ame-rika. Sudah tentu secara politis kau cukup cakap
mengetahui hal ini."
Adam mengangguk, tapi tak mengucapkan apa pun.
"Berapa partner Afro-Amerika yang kalian miliki?" "Empat, kurasa."
"Kurang dari tiga persen. Wah, wah. Kravitz & Bane, kubu hebat tempat
keadilan sipil dan aksi politik liberal, sebenarnya, mendiskriminasikan orang
Afro-Amerika dan Perempuan-Amerika. Aku sama sekali tidak tahu apa yang
harus dikatakan." " Adam mencoret-coretkan sesuatu yang tak terbaca pada
buku tulisnya.- Tentu saja ia bisa mendebat bahwa hampir sepertiga dari
associate di sana wanita dan biro hukum itu dengan giat berusaha merekrut
mahasiswa hukum kulit hitam de-ngan prestasi terbaik. Ia bisa menerangkan
bagai-1 mana mereka pernah diperkarakan karena balik I mendiskriminasikan
dua laki-laki kulit putih yang E tawaran kerjanya lenyap pada detik terakhir.
"Berapa banyak partner Yahudi-Amerika yang I kalian miliki" Delapan puluh
persen?" "Entahlah, aku tidak tahu. Itu sama sekali tak I ada sangkut pautnya
denganku." "Nah, itu jelas ada sangkut pautnya denganku, I Aku selalu malu diwakili
orang-orang yang terang-terangan fanatik." "Banyak orang berpendapat itu
www.ac-zzz.tk pantas." Sam merogoh satu-satunya saku pada pakaian terusannya dan
mengeluarkan sebungkus rokok i Montclair berwarna biru dan korek disposable,
h I kaian terusan itu tidak dikancingkan sampai ke I tengah dada, bulu tebal
berwarna abu-abu terliat i dari celah itu. Bahannya katun yang sangat ringan.
Adam tak bisa membayangkan hidup di tempat ini f tanpa AC.
Ia menyalakan rokok dan mengembuskan asapnya ke langit-langit. "Kukira
aku sudah selesai berurusan dengan kalian."
"Mereka tidak mengirimku ke sini. Aku menawarkan diri secara sukarela."
"Kenapa?" "Entahlah. Kau butuh pengacara dan..." I
"Kenapa kau begitu gelisah?"
Adam mencabut kuku jarinya dari gigi dan bef
henti mengetuk-ngetukkan kaki. "Aku tidak gelisah."


Kamar Gas The Chamber Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Jelas kau gelisah. Aku sudah menyaksikan banyak pengacara di tempat ini,
dan aku belum pernah melihat yang segelisah kau. Ada apa, Nak" Kau takut aku
menerobos kisi-kisi ini untuk mengejarmu?"
Adam mendengus dan mencoba tersenyum. "Jangan konyol. Aku tidak
gelisah." "Berapa umurmu?" "Dua puluh enam."
"Kau kelihatan seperti 22 tahun. Kapan kau lulus dari sekolah hukum?"
"Tahun lalu." "Hebat sekali. Bangsat-bangsat Yahudi itu mengirim seorang pelonco untuk
menyelamatkanku. Sudah lama aku tahu diam-diam mereka menginginkan aku
mati, dan sekarang inilah buktinya. Aku pernah membunuh beberapa orang
Yahudi, dan sekarang mereka ingin membunuhku. Selama ini aku benar."
"Kau mengakui membunuh anak-anak Kramer itu?"
"Pertanyaan macam apa itu" Juri mengatakan aku melakukannya. Selama
sembilan tahun, Pengadilan Tinggi mengatakan Juri benar. Itulah yang penting.
Memangnya kau siapa, berani menanyakan pertanyaan macam itu padaku?"
"Kau butuh pengacara, Mr. Cayhall. Aku di aim untuk membantu.?"Aku butuh
banyak hal, Nak, tapi yang jelas aku tidak membutuhkan bocah ingusan macam
ku menasihatiku. Kau berbahaya, Nak, dan kau terlalu tolol untuk www.ac-zzz.tk mengetahuinya." Sekali lagi ucapan itu keluar dengan hati-hati dan tanpa
emosi. Ia memegang rokok di antara telunjuk dan jari tengah tangan kanan,
dan dengan tak acuh menjentikkan abu menjadi tumpukan teratur di tengah
mangkuk plastik. Matanya sekali-sekali berkedip. Wajahnya tidak menunjukkan
perasaan atau emosi apa pun.
Adam membuat catatan tanpa makna, lalu kera- 1 bali mencoba menatap
mata Sam melalui lubang itu. "Dengar, Mr. Cayhall, aku pengacara, dan aku f
punya keyakinan moral yang kuat menentang i hukuman mati. Aku terdidik dan
terlatih dengan [ baik, membaca banyak masalah mengenai Aman- I demen
Kedelapan, dan aku bisa membantumu. Itu- i lah sebabnya aku ada di sini.
Gratis." "Gratis," Sam mengulangi. "Sungguh murali hati. Apakah kau tahu, Nak, aku
menerima sedikit-nya tiga tawaran seminggu dari pengacara-pengacara yang
ingin mewakiliku dengan gratis" Pengacara-pengacara besar, tersohor, kaya.
Ular-ular yang benar-benar licin. Mereka semua bersedia duduk di tempatmu
sekarang, mengajukan mosi dan banding terakhir, memberikan wawancara,
mengejar kamera, menggandeng tanganku pada jam-jam terakhir, menyaksikan
mereka membunuhku dengan gas, lalu mengadakan jumpa pers lagi, W
menandatangani kontrak penulisan buku, pembuat
' an fihn, mungkin kontrak pembuatan miniseri tele-- visi tentang kehidupan
Sam Cayhall, seorang Klan pembunuh sejati. Kaulihat, Nak, aku terkenal, dan
apa yang dulu kuperbuat kini menjadi legenda. Dan karena mereka akan
membunuhku, aku akan jadi lebih terkenal lagi. Jadi, pengacara-pengacara
[ itu menginginkanku. Aku menghasilkan uang besar. Negeri yang sakit, bukan?"
Adam menggelengkan kepala. "Aku tidak menginginkan hal-hal itu, aku
janji. Aku akan menulis-' kannya hitam di atas putih. Aku akan menandatangani
perjanjian menutup rahasia."
Sam terkekeh. "Baik, dan siapa yang akan melaksanakannya kelak sesudah
aku mati?" "Keluargamu," kata Adam. "Lupakan saja keluargaku," kata Sam
tegas. "Motivasiku mumi, Mr. Cayhall. Biro hukumku sudah mewakilimu selama
www.ac-zzz.tk tujuh tahun sekarang, jadi aku tahu hampir segalanya tentang kehidupanmu.
Aku pun sudah melakukan banyak riset tentang latar belakangmu."
"Hebat. Celana dalamku pun sudah diteliti ratusan reporter keledai. Rasanya
banyak orang yang tahu banyak tentang diriku, dan seluruh pengetahuan itu tak
ada manfaatnya bagi diriku sekarang. Waktuku tinggal empat minggu. Apa kau
tahu ini?" "Aku punya copy ke putusan itu." "Empat minggu, dan mereka akan
memasukkan aku ke kamar gas.?"Jadi, mari kita segera bekerja. Kau boleh pegang
janjiku, aku takkan pernah bicara dengan pers kecuali kau mengizinkannya, aku takkan per-nah mengulangi apa pun yang kauceritakan
pada-ku, dan aku takkan menandatangani kontrak penulisan buku atau
pembuatan film. Aku sumpah."
Sam menyalakan sebatang rokok lagi dan menatap sesuatu pada counter. Ia
menggosok lembut pelipis kanannya dengan jempol kanan, -rokoknya hanya
beberapa senti dari rambut. Untuk beberapa lama yang terdengar hanyalah
bunyi dera AC di jendela yang terlalu banyak bekerja. Sam merokok dan
merenung. Adam membuat gambar yang tak ada artinya di buku tulis dan
merasa agak bangga karena kakinya tidak bergerak dan perutnya tak lagi sakit.
Keheningan itu terasa canggung, dan ia I menduga, dengan tepat, Sam bisa
duduk samM I merokok dan berpikir selama berhari-hari tanpa bicara sedikit
pun. "Apa kau kenal kasus BarroniV Sam bertanya 1 pelan. "Barroni?"
"Ya, Barroni. Turun dari Pengadilan Ninth Circuit. Kasus California."
Adam memeras otak mencari nama Barroni "Mungkin aku pernah melihatnya." I "Kau mungkin pernah melihatnya" Kau terlaol. baik, banyak membaca, dan
lain-lain, dan b' mungkin pernah melihat kasus Barroni! Pengacu tolol macam
apa kau ini?" ' "Aku bukan pengacara tolol."
"Benar. Benar. Bagaimana dengan Texas vs.
Eeekesl Pasti kau sudah baca yang ini."
"Kapan kasus ini turun?"
www.ac-zzz.tk "Dalam enam minggu."
"Pengadilan mana?"
"Fifth Circuit."
"Amandemen Kedelapan?"
"Jangan tolol," Sam mendengus dengan perasaan benar-benar muak.
"Kaupikir aku mengabiskan waktuku untuk membaca kasus-kasus kebebasan
mengeluarkan pendapat" Pantatkulah yang duduk di sini, Nak, pergelangan kaki
dan tangankulah yang akan diikat. Hidungkulah yang akan diserbu racun."
"Tidak. Aku tidak ingat Eeekes." "Apa yang kaubaca?" "Semua kasus penting."
"Kau pernah baca Barefoot?" "Tentu."
"Ceritakan tentang Barefoot padaku." "Apa ini, pop quiz?"
"Terserah apa mauku. Dari mana' Barefoot berasal?" Sam bertanya.
"Aku tidak ingat. Tapi nama lengkapnya adalah Barefoot vs. Estelle, kasus
monumental pada tahun 1983 yang diputuskan Mahkamah Agung bahwa
terpidana mati tak boleh menahan tuntutan haknya yang sahih pada sidang
banding bahwa n akan j g agar Jmereka bisa memakainya lagi kelak. Begitulah, kurang-lebih."
"Wah, wah, kau sudah membacanya. Pernahkah terpikir olehmu betapa
aneh bagaimana pengadilan yang sama bisa berubah pendapat bila mereka
menghendakinya" Pikirkanlah. Selama dua abad Mahkamah Agung AS mengizinkan pembunuhan legal. Katanya eksekusi itu konstitusional, diuraikan
dengan bagus oleh Amandemen Kedelapan, Kemudian, pada tahun 1972,
Mahkamah Agung AS membaca konstitusi yang sama, tak berubah, dan
menghapuskan hukuman mati. Kemudian, pada tahun 1976, Mahkamah Agung
mengatakan eksekusi sebenarnya konstitusional. Gerombolan |j kalkun yang
sama memakai jubah hitam yang sama dti gedung yang sama di Washington.
Sekarang Mahkamah Agung mengubah peraturan lagi I berdasarkan konstitusi
yang sama. Anak buah f Reagan bosan membaca terlalu banyak pengajuan;
banding, jadi mereka mengumumkan beberapa jalan tertentu harus ditutup.
www.ac-zzz.tk Rasanya aneh dalam penilaianku." "Rasanya aneh bagi banyak orang."
"Bagaimana dengan DulaneyV Sam bertanya sambil mengisap rokoknya dalamdalam.
Hanya ada sedikit ventilasi dalam ruangan itu atau sama sekali tidak
ada, jadi terbentuklah awan di atas mereka. "Dari mana asalnya?" "Louisiana.
Pasti kau sudah membacanya."
"Aku yakin sudah membacanya. Sebenarnya aku mungkin sudah membaca
lebih banyak kasus dari-padamu, tapi aku tidak selalu peduli mengingatnya,
kecuali aku merencanakan memakainya."
"Memakainya di mana?" "Dalam mosi atau banding." "Jadi, kau sudah pernah
menangani kasus hukuman mati sebelumnya" Berapa banyak?" "Ini yang
pertama." "Mengapa aku tidak terhibur dengan ini" Pengacara-pengacara YahudiAmerika di
Kravitz & Bane mengirimmu ke sini untuk bereksperimen denganku,
benar" Kau mendapatkan sedikit pelatihan, agar kau bisa mencantumkannya
dalam resumemu." "Sudah kukatakan tadi, mereka tidak mengirimku ke sini."
"Bagaimana dengan Garner Goodman" Dia masih hidup?" "Ya. Dia seumurmu."
"Kalau begitu, dia tak punya banyak waktu lagi, bukan" Dan Tyner?"
"Mr. Tyner baik-baik saja. Akan kuceritakan padanya kau menanyakannya."
"Oh, silakan. Katakan padanya aku benar-benar merindukannya, mereka
berdua. Persetan, aku butuh hampir dua tahun untuk memecat mereka."
"Mereka bekerja jungkir balik untukmu."
"Katakan pada mereka untuk mengirimkan'tagihan padaku." Sam terkekeh
sendiri, senyum per-tamanya pada pertemuan ini. Dengan teratur ia
menghunjamkan rokok ke dalam mangkuk dan menyalakan yang baru.
"Sebenarnya, Mr. Hall, aku benci pengacara." "Itulah cara Amerika."
"Pengacara memburuku, menuntutku, mengadili-ku, mendakwaku, menghancurkanku, lalu mengirimku ke tempat ini. Sejak aku di sini, mereka
teras membuntutiku, menyakitiku lebih banyak lagi, membohongiku, dan
sekarang mereka kembali dalam bentuk dirimu, fanatik hijau tanpa tabu sedikit
pun bagaimana menemukan gedung pengadilan."
www.ac-zzz.tk "Kau mungkin akan terkejut." "Akan jadi kejutan luar biasa, Nak, kalau kau I
tahu membedakan hitam dan putih. Kau akan jadi. f badut pertama dari Kravitz
& Bane yang memiliki l informasi seperti itu."
"Mereka telah menjauhkanmu dari kamar gas selama tujuh tahun terakhir
ini." "Dan aku hams berterima kasih" Ada lima belas penghuni The Row yang lebih
senior dari aku. Mengapa aku harus jadi yang berikutnya" Sudah : sembilan
setengah tahun aku di sini. Treemont sudah di sini selama empat belas tahun.
Tentu saja dia seorang Afro-Amerika, dan itu selalu menolong. Mereka punya
hak lebih banyak, kau tahu! Jauh lebih sulit mengeksekusi salah satu di antara
mereka, sebab apa pun yang mereka perbuat selai? akibat kesalahan orang
lain." "Itu tidak benar."
"Bagaimana kau tahu apa yang benar" Setahun yang lalu kau masih kuliah,
masih memakai jeans belel sepanjang hari, masih minum bir pada saat happy
hour bersama sobat-sobat kecilmu yang idealis. Kau belum hidup, Nak. Jangan
beritahu aku apa yang benar."
"Jadi, kau mendukung eksekusi secepatnya bagi orang Afro-Amerika?"
"Bukan gagasan jelek, sungguh. Sebenarnya sebagian besar dari bajinganbajingan
itu pantas di-gas." "Aku yakin itu pendapat minoritas di penjara
ini." "Kau boleh bilang begitu."
"Dan kau, tentu saja, berbeda dan tidak semestinya di sini."
"Benar. Tak seharusnya aku di sini. Aku tahanan politik, dikirim ke sini oleh
seorang egomaniak yang memanfaatkan diriku untuk tujuan-tujuan politiknya
sendiri." "Bisakah kita membahas apakah kau bersalah atau tidak?"
"Tidak. Tapi aku tidak melakukan apa yang menurut Juri telah kulakukan."
"Jadi, kau punya sekongkol" Orang lain yang menanam bom itu?"
www.ac-zzz.tk Sam menggosok kerutan dalam di keningnya dengan jari tengah, seolah-olah
memberi isyarat dengan jari itu. Tapi ia tidak memberi isyarat.
Iasekonyongkonyong menerawang berkepanjangan, Ruang pertemuan itu jauh lebih
sejuk daripada selnya. Percakapan itu tanpa arah, tapi setidaknya itu percakapan
dengan orang lain di luar penjaga dan sesama narapidana yang tak terlihat di
sebelah selnya. Ia tidak tergesa-gesa, membuatnya berlangsung selama
mungkin. Adam mengamati catatannya dan memikirkan apa yang harus diucapkan
selanjutnya. Mereka sudah dua puluh menit bercakap-cakap, saling mengukur,
tanpa tujuan jelas. Ia bertekad akan mengungkap sejarah keluarganya sebelum
meninggalkan tempat itu. Tapi ia tidak tahu bagaimana melakukannya.
Beberapa menit berlalu. Tak satu pun memandang yang lain. Sam kembali
menyalakan sebatang Montclair.
"Mengapa kau merokok begitu banyak?" akhirnya Adam berkata.
"Aku lebih suka mati karena kanker paru-paru. Itu keinginan lumrah di
penjara ini." "Berapa bungkus sehari?"
"Tiga atau empat."
Semenit lagi berlalu. Sam perlahan-lahan menghabiskan rokoknya dan
bertanya baik-baik, "Kuliah di mana kau?"
"Fakultas hukum di Michigan. Sarjana muda di Pepperdine."
"Di mana itu?" "California," "Di situkah kau dibesarkan?"
"Yeah." ' "Berapa banyak negara bagian yang memberlakukan hukuman mati?"
"Tiga puluh delapan. Tapi sebagian besar tidak memakainya. Rasanya
hukuman itu cuma populer di wilayah Selatan, Texas, Florida, dan California."
"Kau tahu lembaga legislatif kita yang terhormat telah mengubah undangundang di
sini" Sekarang kita bisa mati dengan suntikan mematikan. Itu lebih,
www.ac-zzz.tk manusiawi. Bukankah itu bagus" Tapi itu tidak' berlaku untukku karena vonisku
sudah jatuh bertahun-tahun yang lalu. Aku harus menghirup gas."
"Mungkin tidak." "Kau 26 tahun?" "Yeah."
"Lahir tahun 1964?" "Benar."
Sam mencabut sebatang rokok lagi dan mengetukkan Filternya pada
counter. "Di mana?"
"Memphis," jawab Adam tanpa memandangnya.


Kamar Gas The Chamber Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Kau tak mengerti, Nak.. Negara bagian ini butuh satu eksekusi, dan aku
kebetulan jadi korban terdekat. Louisiana, Texas, dan Florida membunuh
mereka seperti membunuh lalat, dan para pengabdi hukum di negara bagian ini
tak bisa mengerti mengapa kamar gas kita tidak dipergunakan. Semakin keras
tindak kejahatan yang kita hadapi, makin banyak orang yang meminta eksekusi.
179Membuat mereka lebih lega. Sepertinya sistem ini bekerja keras untuk
melenyapkan para pembunuh Para politisi berkampanye secara terbuka dengan
janji menggandakan pidana, memperberat vonis, dan memperbanyak eksekusi.
Itulah sebabnya badut-badut di Jackson memberikan suara mendukung suntikan
maut. Cara itu dianggap lebih manusiawi, kurang ditentang, jadi lebih mudah
diterapkan. Kau mengikuti?"
Adam menganggukkan kepala sedikit.
"Sekarang tiba saatnya mengadakan eksekusi, dan giliranku tiba. Itulah
sebabnya mereka mendesak mati-matian. Kau tak dapat menghentikannya"
"Kita tentu bisa mencoba. Aku menginginkan kesempatan itu."
Sam akhirnya menyalakan rokok. Ia menyedotnya dalam-dalam, lalu
mengembuskan asap melalui bibirnya. Ia membungkuk sedikit ke depan,
bertelekan siku, dan mengintip dari lubang pada kisi-kisi. "Dari California
bagian mana asalmu?"
"L.A. Selatan." Adam melirik mata yang menusuk tajam itu, lalu berpaling.
"Keluargamu masih di sana?"
Rasa nyeri yang kejam menghunjam dada Adam. dan untuk sedetik
jantungnya membeku. Sam me* ngepul-ngepulkan rokok dan tak pernah
berkedip. www.ac-zzz.tk "Ayahku sudah meninggal," katanya dengan suara bergetar, dan ia merosot
beberapa senti di kursinya.
Satu menit yang panjang berlalu, sementara Sam duduk siaga di kursinya.
Akhirnya ia berkata, "Dan ibumu?" "Dia tinggal di Portland, menikah kembali."
"Di mana adik perempuanmu?" ia bertanya.
Adam memejamkan mata dan menundukkan kepala. "Dia kuliah di college,"
gumamnya. "Kurasa namanya Carmen, benar?" tanya Sam pelan.
Adam mengangguk. "Dari mana kau tahu?" ia bertanya dengan gigi
dikatupkan rapat. Sam mundur dari kisi-kisi dan tenggelam dalam kursi lipat besi itu. Ia
menjatuhkan rokok ke lantai tanpa melihatnya. "Mengapa kau datang ke sini?"
tanyanya, suaranya jauh lebih tegas dan keras.
"Bagaimana kau tahu ini aku?"
"Suaramu. Kau kedengaran seperti ayahmu. Mengapa kau datang ke sini?"
"Eddie mengirimku."
Mata mereka bertemu sepintas, lalu Sam mengalihkan pandangan. Perlahanlahan ia
membungkuk ke depan dan menempelkan kedua siku pada lutut
Tatapan matanya terpaku pada sesuatu di lantai. Ia diam tak bergerak.
Kemudian ditempelkannya tangan kanannya menutupi mata.SEPULUH
Phillip naifeh berumur 63 .tahun, dan menjelang pensiun sembilan belas
bulan lagi. Sembilan belas bulan dan empat hari. Sudah 27 tahun ia mengabdi
sebagai Inspektur State Department of Corrections, dan dengan demikian telah
mengalami pemerintahan enam gubernur, sepasukan legislator negara bagian,
seribu gugatan dari para tahanan, campur tangan pengadilan federal yang tak
terhitung banyaknya dan eksekusi yang lebih banyak dari yang diingatnya.
Kepala penjara ini - sebutan ini lebih disukainya, meskipun nama ini secara
resmi tak ada dalam terminologi Undang-Undang Mississippi - sepenuhnya
berdarah Lebanon. Orangtuanya berimigrasi pada tahun dua puluhan dan
www.ac-zzz.tk menetap di Delta. Mereka hidup berkecukupan, mengelola sebuah toko kecil di
Clarksdale. Di sana ibunya jadi cukup terkenal karena makanan penutup ala
Lebanon buatannya. Ia dididik di sekolah-sekolah negeri, masuk college,
kembali ke negara bagian itu, dan karena alasan-alasan yang sudah lama terlupakan, jadi terlibat
dalam pelaksanaan hukum. Ia benci hukuman mati. Ia mengerti bahwa masyarakat merindukannya, dan
sudah lama ia menghafalkan semua alasan steril mengapa hukuman itu
diperlukan. Hukuman itu merupakan sarana pencegah. Untuk menyingkirkan
para pembunuh. Hukuman terakhir. Sesuai dengan ajaran agama. Memuaskan
kebutuhan masyarakat akan pembalasan. Meredakan kepedihan yang dialami
keluarga korban. Bila terpaksa, hukuman itu bisa. membuat alasan-alasan ini
sepersuasif yang dilakukan jaksa mana pun. Ia bahkan sebenarnya percaya pada
satu atau dua alasan itu.
Namun beban pelaksanaan pembunuhan itu ada di pundaknya, dan ia sangat
membenci aspek mengerikan dalam pekerjaannya ini. Phillip Naifeh-lah yang
berjalan bersama si terhukum dari selnya menuju tempat yang disebut Ruang
Isolasi, untuk menanggung jam terakhir sebelum kematian. Phillip Naifeh-lah
yang membimbingnya menuju kamar gas di sebelah, dan mengawasi bagaimana
harus mengikat kaki, tangan, dan kepalanya. "Ada pesan terakhir?" Kalimat itu
sudah ia ucapkan 22 kali selama 27 tahun. Kewajibannyalah memerintahkan
penjaga agar mengunci pintu kamar gas, dan kewajibannyalah mengangguk
kepada algojo untuk menarik tuas pencampur gas mematikan tersebut. Ia telah
menyaksikan dua terpidana pertama saat mereka mati, kemudian memutuskan
yang terbaik ada-lah menyaksikan wajah para saksi dalam ruang kecil di
belakang kamar gas. Ia harus memilih para saksi. Ia hams melakukan seratus
hal yang terdaftar dalam buku pegangan tentang cara membunuh narapidana
secara legal, termasuk mengumumkan ke-matian, pengambilan jenazah dari
kamar gas, penyemprotan untuk membersihkan pakaiannya dari gas, dan
seterusnya, dan seterusnya.
www.ac-zzz.tk Sekali ia pernah memberi kesaksian di hadapan komite legislatif di Jackson,
dan memberikan pendapatnya tentang hukuman mati. Ia punya gagasan yang
lebih baik, demikian jelasnya kepada telinga-telinga tuli itu, dan rencananya
adalah mengurung para pembunuh yang sudah terbukti bersalah di dalam
Maximum Security Unit dan dikucilkan sehingga mereka tak bisa membunuh,
tak bisa kabur, dan tak berhak dibebaskan. Pada akhirnya mereka akan mati di
penjara itu, tapi tidak di tangan negara. EBOOK
Kesaksian ini menjadi berita besar dan nyaris mengakibatkan dirinya
dipecat. Sembilan belas bulan dan empat hari, pikirnya, sementara jarinya menyisir
rambutnya yang tebal kelabu. Perlahan-lahan ia membaca keputusan terakhir
dari Pengadilan Fifth Circuit. Lucas Mann duduk di seberang meja dan
menunggu. "Empat minggu," kata Naifeh sambil menggeser surat keputusan itu ke
samping. "Berapa kali lagi hak pengajuan banding yang tersisa?" tanyanya
dengan suara yang diseret lembut.
"Segala macam usaha terakhir, seperti biasa,"
jawab Mann. "Kapan ini diturunkan?"
"Pagi tadi. Sam akan mengajukannya ke Mahkamah Agung, dan mungkin
takkan dihiraukan. Ini akan makan waktu sekitar seminggu."
"Bagaimana pendapatmu, Pengacara?"
"Pada titik ini, semua dalih yang menunjang sudah diajukan. Menurutku,
peluang eksekusi itu dilaksanakan empat minggu lagi adalah lima puluh
persen." "Itu banyak." "Aku punya firasat bahwa yang ini akan habis."
Dalam rolet hukuman mati yang tak pernah berhenti ini, peluang sebesar
lima puluh persen berarti nyaris pasti. Prosesnya harus dimulai. Petunjuk
pelaksanaan harus dibahas. Sesudah bertahun-tahun pengajuan banding dan
www.ac-zzz.tk penundaan yang tak habis-habisnya, empat minggu terakhir akan lewat dalam
sekejap mata. "Kau sudah bicara dengan Sam?" sang Kepala Penjara bertanya.
"Sekilas. Aku membawakan copy surat keputusan pagi ini."
"Gamer Goodman meneleponku kemarin. Katanya mereka mengirim salah
satu associate muda mereka untuk bicara dengan Sam. Apa kau sudah
mengurusnya?" "Aku bicara dengan Garner dan dengan associate itu. Namanya Adam Hall.
Dia- sedang me-nemui Sam sementara kita bicara di sini. Pasti menarik. Sam
adalah kakeknya." "Apanya?"
"Kau mendengarku. Sam Cayhall adalah kakek Adam Hall dari pihak ayah.
Kami melakukan penyelidikan rutin atas latar belakang Adam Hall kemarin, dan
kami melihat beberapa titik samar-samar. Aku menelepon FBI di Jackson, dan
dalam dua jam mereka sudah mendapatkan banyak bukti tak langsung. Aku
menanyainya langsung pagi ini dan dia mengaku. Kurasa dia tidak mencoba
menyembunyikannya" "Tapi namanya berbeda." "Kisahnya panjang. Mereka tak
pernah berjumpa sejak Adam masih balita. Ayahnya kabur meninggalkan negara
bagian ini sesudah Sam ditahan karena pengeboman itu. Pindah ke Barat, ganti
nama, bergelandangan, keluar-masuk kerja. Kedengarannya seperti pecundang
sejati. Bunuh diri pada tahun 1981. Tapi Adam masuk college dan mendapat
nilai sempurna. Kuliah hukum di Michigan, salah satu sekolah top ten, dan jadi
editor buletin hukum. Bergabung dengan sobat-sobat kita di Kravitz & Bane,
dan dia muncul pagi ini untuk reuni dengan kakeknya."
Naifeh sekarang menggaruk rambutnya dengan dua tangan dan menggelengkan kepala. "Sungguh hebat. Sepertinya kita butuh publisitas lebih
banyak. Lebih banyak lagi reporter idiot pertanyaan tolol."
"Mereka sedang bertemu sekarang. Kuperkira-kan Sam akan setuju
membiarkan bocah itu mewakilinya. Aku sungguh berharap demikian. Kita tak
pernah mengeksekusi narapidana tanpa pengacara."
"Kita mestinya mengeksekusi para pengacara tanpa narapidana," kata Naifeh
dengan senyum dipaksakan. Kebenciannya terhadap pengacara sudah www.ac-zzz.tk melegenda, dan Lucas tidak keberatan. Ia mengerti. Ia pernah memperkirakan
Phillip Naifeh adalah orang yang paling banyak dijadikan tergugat dalam
perkara pengadilan daripada siapa pun dalam sejarah negara bagian itu. Ia
berhak membenci pengacara.
"Sembilan belas bulan lagi aku akan pensiun," kata Naifeh, seolah-olah Lucas
tak pernah mendengar hal ini. "Siapa yang berikutnya sesudah Sam?"
Lucas berpikir sejenak dan mencoba mengurutkan berbagai pengajuan
banding dari 47 terpidana mati. "Tak ada siapa-siapa. Si Pizza Man nyaris
dieksekusi empat bulan yang lalu, tapi dia mendapatkan penundaan. Mungkin
masa penundaannya akan habis sekitar satu tahun, tapi ada masalah lain
dengan kasusnya. Aku tak melihat akan ada eksekusi dalam beberapa tahun
mendatang." "Pizza Man" Siapa dia?" .
"Malcolm Friar. Membunuh tiga pengantar pizza dalam seminggu. Dalam
sidang dia mengatperampokan bukanlah motifnya. Katanya dia cxunjj lapar."
Naifeh mengangkat dua tangannya dan meag. angguk. "Oke, oke, aku ingat.
Dia urutan berikut sesudah Sam?" "Mungkin. Sulit dikatakan." "Aku tahu." Naifeh
pelan-pelan beringsut menjauh dari meja dan berjalan ke jendela. Sepatunya
ada di bawah meja. Ia memasukkan tangan ke dalam saku, menekankan jari
kaki ke karpet, dan berpikir keras beberapa saat. Setelah eksekusi terakhir, ia
masuk rumah sakit. Menurut dokternya ? karena serangan jantung ringan. Satu
rninggu ia habiskan di ranjang rumah sakit sambil mengawasi debar jantungnya
pada monitor, dan berjanji pada t istrinya takkan pernah menanggung
penderitaan f menyaksikan eksekusi lain. Seandainya ia bisa bertahan hidup
sesudah eksekusi Sam, ia dapat berhenti dengan pensiun penuh.
Ia berbalik dan menatap Lucas Mann sahabatnya. "Aku takkan melakukan
yang ini, Lucas. Akan kuserahkan tanggung jawabku pada orang lain, salah satu
bawahanku, orang yang lebih muda, orang baik yang dapat dipercaya, orang
yang belum pernah menyaksikan pertunjukan ini, orang mendapatkan percikan darah di tangannya." "Bukan Nugent."
yang gatal www.ac-zzz.tk "Itulah orangnya. Kolonel Purnawirawan George Nugent, asistenku yang
terpercaya." "Dia orang eila S
"Ya, tapi dia orang kita, Lucas. Dia fanatik dalam menangani detail, disiplin,
organisasi, persetan, dia pilihan sempurna. Kuberikan buku panduan padanya,
kuceritakan apa yang kuinginkan, dan dia akan melaksanakan tugas membunuh
Sam Cayhall dengan baik. Dia pilihan yang sempurna."
George Nugent adalah asisten Kepala Penjara Pare timan. Ia mendapat
nama karena mengelola pelatihan paling berhasil untuk narapidana dengan
pelanggaran pertama. Program itu berapa latihan berat selama enam minggu
yang brutal. Nugent berjalan mondar-mandir dengan lars hitam, mencaci maki
habis-habisan bagaikan instruktur tentara, dan mengancam pemerkosaan
beramai-ramai atas pelanggaran terkecil sekalipun. Para narapidana yang
pertama kali melakukan tindak kejahatan itu jarang kembali ke Parchman.
"Nugent itu gila, Phillip. Tinggal menghitung waktu saja sebelum dia
melukai orang." "Benar! Sekarang kau mengerti. Kita akan biarkan dia melukai Sam, tepat
seperti seharusnya. Sesuai buku. Tuhan tahu betapa cintanya Nugent pada buku
petunjuk yang harus diikuti. Dia pilihan yang sempurna, Lucas. Eksekusi itu
akan berjalan mulus tanpa cacat."
Itu sama sekali tak banyak artinya bagi Lucas. Ia mengangkat pundak, dan
berkata, "Kaulah bosnya."
"Terima kasih," kata Naifeh. "Tapi awasi Nugent, oke" Aku mengawasinya
dari sisi ini, dan' kau mengawasi segi hukumnya. Kita akan berhasil,?"Ini akan
jadi yang terbesar," kata Lucas. "Aku tahu. Aku harus bergegas. Aku sudah tua."
Lucas mengumpulkan berkas-berkasnya dari meja dan beranjak ke pintu.
"Aku akan meneleponmu sesudah bocah itu pergi. Dia seharusnya menemuiku
sebelum pergi." "Aku ingin bertemu dengannya, "kata Naifeh.
"Dia bocah yang menyenangkan."
"Keluarga hebat, ya?"
www.ac-zzz.tk Si bocah yang menyenangkan dan kakeknya yang terpidana menghabiskan
lima belas menit tanpa bicara; satu-satunya suara dalam mangan itu adalah
bunyi gemeretak resah AC yang bekerja teriaki keras. Pada suatu titik, Adam
berjalan ke dinding dan mengebaskan tangan di depan lubang angin berdebu
itu. Terasa ada sedikit embusan angin sejuk. Ia bersandar pada counter dengan
tangan terlipat dan menatap pintu, sejauh mungkin dari Sam. Ia sedang
bersandar dan menatap ketika pin-tu itu terbuka dan kepala Sersan Packer
muncul Cuma memeriksa apakah segalanya beres, katanya i sambil melirik
Adam, lalu ke seberang mangan di balik kisi-kisi, pada Sam yang membungkuk
ke depan di kursinya dengan satu tangan menutupi. wajah.
"Kami baik-baik saja," kata Adam tidak begitu yakin.
"Bagus, bagus," kata Packer dan cepat-cepa'
menutup pintu. Pintu itu terkunci, dan Adam perlahan-lahan berjalan
kembali ke kursinya. Ia menariknya dekat ke kisi-kisi dan bertelekan siku. Sam
tak menghiraukannya selama satu-dua menit, lalu menyeka mata dengan
lengan kemeja dan duduk. Mereka saling pandang.


Kamar Gas The Chamber Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Kita perlu bicara," kata Adam pelan.
Sam mengangguk, tapi tak mengucapkan apa-apa. Ia kembali menyeka
mata, kali ini dengan lengan satunya. Ia mencabut sebatang rokok dan
meletakkannya di antara bibir. Tangannya bergetar ketika menyalakan korek.
Ia menyedot rokok dengan cepat.
"Jadi, kau benar-benar Alan," katanya dengan
suara rendah parau. "Suatu ketika dulu, kurasa. Aku tidak mengetahuinya sampai ayahku
meninggal." " "Kau lahir tahun 1964?"
"Benar." "Cucu pertamaku?"
Adam mengangguk dan melengos.
"Kau menghilang tahun 1967."
www.ac-zzz.tk "Kurang-lebih begitu. Aku tidak ingat, kau tahu. Memori pertamaku adalah
dari California." "Kudengar Eddie pergi ke California, dan di sana punya satu anak lagi.
Sesudah itu, seseorang bercerita padaku nama anak keduanya Carmen. Selama
bertahun-tahun ini aku mendengar sedikit-sedikit dan sepotong-sepotong, tahu
kalian semuaada di California Selatan, tapi dia benar-be^ menghilang dengan
mulus." "Kami berpindah-pindah ketika aku masih anak anak. Kurasa dia punya
kesulitan dalam menjper. tahankan pekerjaan."
"Kau tadinya tidak tahu tentang aku?" * "Tidak. Keluargaku tak pernah
menyebutkannya, Aku tahu tentang hal ini sesudah penguburannya."
"Siapa yang menceritakannya?"
"Lee." Sejenak Sam memejamkan mata rapat-rapat, lab kembali menyedot rokok.
"Bagaimana keadaan-aya?"
"Baik-baik saja, kurasa."
"Mengapa kau bekerja untuk Kravitz & Bane?" '
"Itu biro hukum yang bagus."
"Apa kau tahu mereka mewakiliku?"
"Ya." "Jadi, kau sudah merencanakan ini?" "Sekitar lima tahun." "Tapi kenapa?"
"Entahlah." "Kau pasti punya alasan." "Alasannya jelas. Kau kakekku, oke" Suka atau f
tidak, kau adalah kau dan aku adalah aku. Se-karang aku ada di sini, jadi apa
yang akan kita I lakukan?" "Kurasa kau harus pergi." "Aku takkan pergi, Sam.
Sudah lama aku ber- | siap untuk ini."
"Bersiap untuk apa?"
"Kau butuh pengacara. Kau butuh bantuan. Itu
sebabnya aku ada di sini."
"Aku sudah tak bisa ditolong. Mereka sudah bertekad akan membunuhku
dengan gas, oke" Karena banyak alasan. Kau tak perlu terlibat dalam hal ini."
www.ac-zzz.tk "Mengapa tidak?"
"Ah, pertama, karena sudah tak ada harapan. Kau akan menderita kalau
jungkir balik dan gagal. Kedua, identitas aslimu akan terungkap. Itu akan
sangat memalukan. Hidupmu akan jauh lebih baik kalau kau tetap Adam Hall."
"Aku Adam Hall, dan aku tak punya rencana mengubahnya. Aku pun cucumu,
dan kita tak bisa mengubahnya, bukan" Jadi, apa yang menghebohkan?"
"Ini akan memalukan bagi keluargamu. Eddie sudah melindungimu dengan
baik. Jangan mengacaukannya."
"Penyamaranku sudah terungkap. Biro hukumku sudah tahu. Aku bercerita
pada Lucas Mann dan..."
"Bangsat itu akan bercerita pada semua orang. Jangan semenit pun
mempercayainya." "Dengar, Sam, kau tak mengerti. Aku tak peduli kalau dia mau bercerita.
Aku tak peduli kalau dunia tahu aku cucumu. Aku sudah bosan dengan rahasia
keluarga yang kotor ini. Aku sudah dewasa sekarang, aku bisa berpikir sendiri.
Plus, akupengacara, dan kulitku mulai tebal. Aku bisa nanganinya."
Sam sedikit rileks di kursinya dan memandang lantai dengan senyum
menyenangkan, semacam se. nyum yang kerap dilontarkan orang dewasa pada
anak kecil yang berlagak lebih besar dari usianya, Ia menggumamkan sesuatu
dan dengan sangat perlahan-lahan menganggukkan kepala "Kau tidal mengerti,
Nak," katanya lagi, sekarang dengan nada sabar, terkontrol. "Jadi, jelaskan
padaku," kata Adam. "Itu akan butuh waktu lama."
"II "Kita punya empat
minggu. Kau bisa bicara | banyak dalam empat minggu." "Tepatnya apa yang
ingin kaudengar?" Adam membungkuk lebih dekat lagi, bertopang siku, pena
dan buku tulisnya siap. Matanya hanya beberapa senti dari lubang di kisi-kisi
itu. "Per- | tama, aku ingin bicara tentang kasus ini - pengajuan banding,
strategi, sidangnya, pengeboman itu, siapa bersamamu malam itu..." "Tak ada
siapa pun bersamaku malam itu." "Kita bisa bicara tentang hal itu nanti." "Kita
membicarakannya sekarang. Aku sendiri, kaudengar?"
"Oke. Kedua, aku ingin tahu tentang keluargaku." "Mengapa?"
www.ac-zzz.tk "Mengapa tidak" Mengapa membiarkannya tenis terkubur" Aku ingin tahu
tentang ayahku dan ayahnya, saudara-saudaramu dan sepupu-sepupu-mu. Aku mungkin tidak
menyukai orang-orang ini bila semuanya selesai, tapi aku punya hak untuk tahu
tentang mereka. Seumur hidup hakku untuk mengetahui informasi ini telah
dirampas, dan aku ingin tahu."
"Tak ada yang luar biasa."
"Oh, benarkah" Nah, Sam, kupikir luar biasa sekali bahwa kau berhasil
sampai ke penjara ini. Ini masyarakat yang cukup eksklusif. Masukkan fakta kau
kulit putih, kelas menengah, hampir tujuh puluh tahun, dan masalah ini jadi
lebih luar biasa lagi. Aku ingin tahu bagaimana dan mengapa kau sampai di sini.
Apa yang membuatmu melakukan hal-hal itu" Berapa orang dalam keluargaku
yang jadi anggota Klan" Dan mengapa" Berapa banyak orang lain yang terbunuh
selama itu?" "Dan kaupikir aku akan menumpahkan isi perutku begitu saja?"
"Yeah, kurasa begitu. Kau akan melakukannya. Aku cucumu, Sam, satusatunya sanak
yang hidup, bernapas, dan masih peduli padamu. Kau akan
bicara, Sam. Kau akan bicara padaku."
"Nah, karena aku akan begitu banyak bicara, apa lagi yang akan kita
bicarakan?" "Eddie." Sam menghela napas panjang dan memejamkan mata. "Kau tak tahu
banyak, bukan?" katanya pelan. Adam mencoret-coretkan sesuatu yang tak
bermakna di buku tulis.Sekarang tiba saatnya untuk ritual menyalakan rokok
lagi, dan Sam melakukannya dengan lebih sabar dan hati-hati. Gumpalan asap
biru bergabung dengan kabut yang sudah tergantung di atas kepala mereka.
Tangannya kembali mantap. "Bila kita sudah selesai dengan Eddie, siapa lagi
yang ingin kaubicarakan?"
"Aku tidak tahu. Cerita itu akan menyibukkan kita selama empat minggu."
"Kapan kita bicara tentang dirimu?" "Kapan saja." Adam merogoh ke dalam tas
dan mengambil sebuah berkas tipis. Ia mengangsurkan kertas dan pena melalui
www.ac-zzz.tk lubang. "Ini perjanjian untuk mewakili kepentingan hukummu. Tanda tanganilah di bagian bawah."
Tanpa menyentuhnya, Sam membaca dari ke- I jauhan. "Jadi, aku memakai
Kravitz & Bane lagi?" I "Kurang-lebih."
"Apa maksudmu, kurang-lebih" Di sini dikatakan aku setuju membiarkan
Yahudi-Yahudi ini f mewakiliku lagi. Aku butuh waktu lama untuk memecat
mereka, padahal... persetan, aku tidak membayar mereka." - "Ini perjanjian
denganku, Sam, oke" Kau takkan pernah melihat orang-orang itu, kecuali kau
menginginkannya." "Aku tidak ingin."
"Baik. Aku kebetulan bekerja untuk biro hukum itu, maka perjanjian ini
hams dibuat dengan biro hukum tersebut. Gampang."
196 "Ah, optimisme orang muda. Segalanya gampang. Di sinilah aku, duduk tak
lebih tiga puluh meter dari kamar gas, jam berdetak di dinding sana,
makin keras dan keras, dan segalanya mudah." "Tanda tangani saja dokumen
sialan ini, Sam." "Lalu apa?"
"Lalu kita mulai bekerja. Secara hukum, aku tak bisa berbuat apa pun
sampai kita punya perjanjian. Kautandatangani surat ini, kita mulai bekerja."
"Dan apa tugas pertama yang ingin kaukerjakan?"
"Mengupas pengeboman Kramer, perlahan-lahan, selangkah demi selangkah." "Itu sudah ribuan kali dilakukan."
"Kita akan melakukannya lagi. Aku punya buku catatan tebal penuh dengan
pertanyaan." "Semuanya sudah pernah ditanyakan."
"Yeah, Sam, tapi pertanyaan itu belum dijawab, bukan?"
Sam menancapkan filter di antara bibirnya. "Dan pertanyaan-pertanyaan itu
belum kutanyakan, bukan?" "Kaupikir aku bohong?" "Kau bohong?" "Tidak."
"Tapi kau belum menceritakan kisah seutuhnya,
bukan?" www.ac-zzz.tk "Apa bedanya, Pengacara" Kau sudah baca kasus Bateman."
197"Yeah. Aku sudah menghafalkan kasus Batt. man. dan ada sejumlah
kelemahan di dalamnya."
"Khas pengacara."
"Kalau ada buku baru. selalu ada cara untuk mengajukannya. .Yang kita
lakukan, Sam, adalah berusaha menciptakan cukup kebingungan sampai
seorang hakim entah di mana berpikir dua kali Kemudian tiga kali. Kemudian
dia akan memberikan penundaan agar bisa belajar lebih banyak.'
"Aku tahu bagaimana permainan ini dimainkan Nak."
"Adam oke" Namaku Adam."
"Yeah, dan panggil saja aku Kakek. Kurasa kas merencanakan mengajukan
banding kepada Gubernur?"
"Ya" Sam bergeser ke depan di kursinya dan bergerak dekat ke kisi-kisi. Dengan
telunjuk kanan u mulai menuding satu titik di tengah hidung Adam Wajahnya
mendadak kasar, matanya menyipit "Dengar aku, Adam," ia menggeram, jarinya
n? nunjuk maju-mundur. "Kalau aku menandatangani surat ini, kau sama sekali
tak boleh bicara dengan bangsat itu. Sama sekali tidak. Kau mengerti?"
Adam mengawasi jari itu, tapi tak mengatakan apa-apa
Sam memutuskan meneruskan, "Dia bajingan berhati palsu. Dia culas, keji,
benar-benar korup-dan sepenuhnya mampu menyembunyikannya * ngan senyum
manis dan potongan rambut w
Dialah alasan satu-satunya aku mendekam dalam penjara ini. Kalau kau
menghubunginya dengan cara apa pun, kau tidak akan menjadi pengacaraku
tagi." "Jadi, aku sekarang pengacaramu."
Jari itu turun dan Sam rileks sedikit. "Oh. aku mungkin akan memberimu
kesempatan, membiarkanmu berlatih denganku. Kau tahu, Adam, profesi
hukum benar-benar busuk. Seandainya aku orang bebas, cuma berusaha cari
nafkah, mengurus urusan sendiri, membayar pajak, mematuhi hukum dan lainlain,
aku takkan bisa menemukan seorang pengacara pun yang mau meluangkan
www.ac-zzz.tk waktu untuk bicara denganku, kecuali aku punya uang. Tapi di sinilah aku,
pembunuh yang sudah dipidana, di-vonis mati, tak punya uang sepeser pun,
tapi segala macam pengacara dari seluruh penjuru negeri memohon-mohon
untuk mewakili aku. Pengacara-pengacara besar, kaya raya, dengan nama
panjang yang dimulai dengan singkatan dan diikuti dengan angka,
pengacarapengacara tersohor dengan pesawat jet pribadi dan acara televisi
sendiri. Bisakah kau menerangkan hal ini?"
"Tentu saja tidak. Dan aku pun tak peduli."
"Kau masuk dalam profesi gila."
"Sebagian besar pengacara-pengacara itu jujur dan bekerja keras."
"Tentu. Dan sebagian besar temanku dalam penjara ini akan jadi pendeta
dan misionaris seandainya mereka tidak keliru dipidana."
Ebook ini discan oleh otoy untuk dimhad mohon jangan diperjual
belikan,dianjurkan/dimohon untuk membeli buku slinya"Gubernur kemungkinan
akan menjadi peluang terakhir kita."
'4Hp-' "Kalau begitu, lebih baik mereka mengegas aku sekarang. Bangsat congkak
itu mungkin ingin menyaksikan eksekusiku, lalu akan mengadakan jum. pa pers
dan menceritakan kembali setiap detail kepada dunia. Dia cacing tak bertulang
yang berhasil sampai sejauh ini karena aku. Dan kalau bisa memerahku lagi.
beberapa kali dia akan melakukannya. Jauhilah dia." -"Kita bisa membicarakannya nanti." "Kita sekarang sedang membicarakannya, kurasa. Kau
harus berjanji dulu sebelum aku menandatangani surat ini."
Pfe-*^ "Ada syarat lain?" "Yeah. Aku ingin sesuatu ditambahkan di sini, sehingga bila aku memutuskan
memecatmu lagi, kau dan biro hukummu takkan menentangku. Itu tentu
mudah." "Coba kulihat."
Surat perjanjian itu sekali lagi disodorkan melalui lubang, dan Adam
mencetak satu alinea yang rapi di bawahnya. Ia mengangsurkannya kembali
pada Sam, yang membacanya perlahan-lahan dan meletakkannya di atas
counter. "Kau tidak menandatanganinya," kata Adam.
www.ac-zzz.tk "Aku masih berpikir."
"Boleh kuajukan beberapa pertanyaan sementara kau berpikir?"
"Kau boleh bertanya."
"D? mana kau belajar menangani bahan peledak?" "Di sanVsuu."
"Sedikitnya ada lima pengeboman sebelum Kramer, semuanya dengan tipe
yang sama, semuanya sangat sederhana - dinamit, penutup, sumbu. Kramer,
tentu saja, berbeda, sebab di situ dipakai alat pengatur waktu. Siapa yang
mengajarimu cara mempergunakan bom?"
"Pernahkah kau menyalakan petasan?"
"Tentu." "Prinsipnya sama. Korek api disulutkan. pada sumbu, lari sekencangkencangnya,
dan... bum." "Alat pengatur waktu itu sedikit lebih rumit. Siapa yang mengajarkan cara
merakitnya?" "Ibuku. Kapan rencanamu kembali ke sini?"
"Besok." "Bagus. Inilah yang akan kita' lakukan. Aku butuh waktu untuk memikirkan
hal ini. Aku tak ingin bicara sekarang juga, dan jelas aku tak ingin menjawab
pertanyaan. Coba kupelajari dulu dokumen ini, membuat beberapa perubahan,
dan kita akan bertemu lagi besok." "Itu membuang-buang waktu." "Aku sudah
menyia-nyiakan hampir sepuluh tahun di sini. Apa arti sehari lagi?"


Kamar Gas The Chamber Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Mereka mungkin tidak mengizinkanku kembali kalau secara resmi aku tidak
me wakili mu. Kunjungan ini adalah jasa baik mereka." "Orang-orang yang
hebat, bukan" Katakan pada
201mereka kau pengacaraku selama 24 jam beriku,
Mereka akan membiarkanmu masuk." "Ada banyak hal yang harus kita bahas,
San, Aku ingin segera mulai."
"Aku perlu berpikir, oke" Bila kau menghabis, kan waktu sendirian selama
sembilan tahun lebih kau jadi benar-benar pandai dalam berpikir dan
menganalisis. Tapi kau tak bisa melakukannya dengan cepat, mengerti" Butuh
www.ac-zzz.tk waktu lebih lama untuk memilah-milah berbagai hal dan mengurut-kannya.
Saat ini rasanya aku berputar-putar, kau tahu" Kau memberiku pukulan keras."
"Oke." "Aku akan lebih baik besok. Kita bisa bicara. Aku janji*
"Baiklah." Adam memasang tutup pena dan menyelipkannya ke dalam saku.
Dimasukkannya berkas tadi ke dalam tas, dan ia bersantai di kursinya. "Aku
akan tinggal di Memphis selama beberapa bulan berikut ini." "Memphis" Kukira
kau tinggal di Chicago." "Kami punya kantor kecil di Memphis. Aku akan bekerja
di sana. Nomor teleponnya tercantum pada kartu. Silakan menelepon kapan
saja." "Apa yang terjadi bila urusan ini selesai?" "Entahlah. Mungkin aku
kembali ke Chicago." "Kau sudah menikah?" "Belum," "Carmen?" "Belum"
"Bagaimana tampangnya?"
Adam melipat tangan di belakang kepala dan memperhatikan kabut tipis di
atas mereka. "Dia sangat cerdas. Sangat cantik. Sangat mirip ibunya."
"Evelyn dulu gadis yang cantik."
"Dia masih cantik."
"Kupikir Eddie beruntung mendapatkannya. Tapi aku tak menyukai
keluarganya." Dan ia pun pasti tak menyukai keluarga Eddie, pikir Adam. Dagu Sam turun
sampai hampir ke dadanya. Ia menggosok mata dan mencubit pangkal hidung.
"Urusan keluarga ini akan perlu banyak kerja, bukan?" katanya tanpa
memandang. "Ya." "Aku mungkin tak bisa membicarakan beberapa hal"
"Ya, kau akan bicara. Kau berutang padaku, Sam. Dan pada dirimu sendiri."
"Kau tak tahu apa yang kaukatakan, dan kau tak ingin mengetahui
semuanya." "Coba saja. Aku sudah muak dengan rahasia." "Mengapa kau ingin
tahu begitu banyak?" "Supaya aku bisa mengerti dan mencoba menalarnya." "Itu
hanya buang-buang waktu." "Aku yang harus memutuskan hal itu, bukan?" Sam
meletakkan tangan pada lutut dan perlahan-lahan berdiri. Ia menarik napas
dalam dan memandang Adam melalui kisi-kisi. "Aku mau pergi sekarang."Mata
www.ac-zzz.tk mereka bertemu melalui lubang..],^ cil pada partisi itu. "Baiklah," kata Adam^
* kah sesuatu yang bisa kubawakan?" ' M
"Tidak ada. Kembalilah saja."
"Aku janji." 204 SEBELAS packer menutup pintu dan menguncinya, dan mereka bersama-sama
melangkah dari naungan sempit di luar mang pertemuan ke bawah sinar
matahari siang yang membutakan mata. Adam memejamkan mata dan berhenti
sedetik, lalu me-rogoh-rogoh saku, sia-sia mencari kacamata hitam. Packer
menunggu dengan sabar, matanya tertutup kacamata Ray-Ban imitasi yang
tebal, wajahnya terlindung tepian topi resmi Parchman. Udara mencekik dan
nyaris dapat dilihat. Keringat langsung menutupi lengan dan wajah Adam ketika
akhirnya ia menemukan kacamata hitam dalam tas dan memakainya. Ia
mengernyit dan meringis, dan begitu bisa melihat ia mengikuti Packer
menyusuri jalan setapak dari bata dan rumput kering di depan unit tersebut.
"Sam baik-baik saja?" tanya Packer. Tangannya ^ dalam saku dan ia tidak
tergesa-gesa. ^Kurasa begitulah." "Kau lapar?"
205Tidak," jawab Adam sambil melirik jam & ngannya. Saat itu hampir
pukul 13.00. Ia tak pastj apakah Packer menawarkan makanan penjara atau
lainnya, tapi ia tak mau ambil risiko.
"Sayang. Hari ini Rabu, itu berarti turnip greens dan roti jagung. Lezat
sekali." Terima kasih." Adam yakin jauh di dalam gennya ia mestinya merindukan
turnip greens dan roti jagung. Menu hari ini seharusnya membuat liurnya
menetes dan perutnya berontak. Namun ia menganggap dirinya orang
California, dan seingatnya ia belum pernah melihat turnip greens. "Mungkin,
minggu depan," katanya, nyaris tak percaya ia ditawari makanan di The Row.
Mereka sampai di gerbang ganda pertama. Sewaktu gerbang itu terbuka,
Packer, tanpa mengeluarkan tangan dari saku, berkata, "Kapan kau kembali?"
"Besok." "Secepat itu?"
www.ac-zzz.tk "Yeah. Aku akan berada di sini beberapa lama."
"Nah, senang bertemu denganmu." Ia tersenyum lebar dan berjalan pergi.
Sewaktu Adam berjalan melewati gerbang kedua, ember merah itu turun.
Ember itu berhenti hampir satu meter dari tanah, dan ia mengaduk-aduk
kumpulan kunci di bagian bawah sampai, menemukan kuncinya. Ia tak pernah
menengadah memandang penjaga. Sebuah mini-van patih dengan tulisantulisan
resmi pada pintu dan sisinya sedang menunggu di samping mobil Adam.
Jendela pengemudinya terbuka dan Lucas Mann melongok ke luar. "Apa
kau tergesa-gesa?" Adam kembali melirik jam tangannya. "Tidak." "Bagus.
Masuklah. Aku perlu bicara denganmu.
Kita akan melihat-lihat tempat ini sebentar."
Adam tak ingin melihat-lihat tempat ini, tapi toh ia merencanakan mampir
ke kantor Mann. Ia membuka pintu penumpang serta melemparkan jas dan
koper ke jok belakang. Syukurlah AC-nya bekerja sempurna. Lucas, bersih dan
masih rapi, tampak aneh duduk di belakang kemudi mini-vatt. Ia meluncur
meninggalkan MSU dan menuju jalan utama.
"Bagaimana urusanmu?" tanyanya. Adam mencoba mengingat secara tepat
uraian Sam tentang Lucas Mann. Garis besarnya, ia tak dapat dipercaya.
"Oke, kurasa," jawabnya, samar-samar waspada.
"Apa kau akan mewakilinya?"
"Kurasa begitu. Dia ingin memikirkannya malam ini. Dan dia ingin
menemuiku besok." "Tak ada masalah, tapi kau perlu mendapatkannya sebagai klien besok.
Kami butuh surat kuasa tertulis darinya."
"Aku akan mendapatkannya besok. Akan ke mana kita?" Mereka berbelok ke
kiri dan meninggalkan bagian depan penjara. Mereka melewati rumah-rumah
putih terakhir dengan pohon-pohon
207rindang dan rumpun bunga, dan sekarang mereka bermobil di tengah
ladang kapas dan kacang yang membentang tak terhingga.
www.ac-zzz.tk "Tak ada tujuan khusus. Cuma kukira kau mungkin ingin melihat sebagian
tanah pertanian kami. Kita perlu membahas beberapa hal."
"Aku mendengarkan."
"Keputusan dari Fifth Circuit disampaikan men; jelang siang, dan kita
sedikitnya sudah menerima tiga telepon dari wartawan. Mereka mencium bau
darah, tentu saja, dan mereka ingin tahu apakah ini akan menjadi akhir riwayat
Sam. Aku kenal beberapa dari orang-orang ini, pernah berurusan dengan
mereka pada eksekusi lain. Beberapa di antaranya orang-orang yang
menyenangkan, sebagian besar bangsat yang memuakkan. Tapi bagaimanapun
juga, mereka semua bertanya tentang Sam dan apakah dia punya pengacara
atau tidak. Apakah dia akan mewakili diri sendiri sampai saat terakhir" Kau
tahu, sampah macam itulah."
Di ladang sebelah kanan ada sekelompok besar narapidana bercelana putih
dan tanpa kemeja. Mereka bekerja menggarap ladang itu dan berkeringat
hebat, punggung dan dada mereka basah kuyup serta berkilauan di bawah
matahari yang membakar. Seorang penjaga di atas kuda mengawasi mereka
dengan sepucuk senapan. "Apa kerja orang-orang itu?" tanya Adam. "Memotong
kapas." jjw "Apakah mereka diharuskan bekerja?"
208 "Tidak. Semua sukarela. Pilihannya adalah bekerja atau duduk dalam sel
sepanjang hari." "Mereka memakai seragam putih. Sam pakai yang merah. Aku melihat satu
kelompok di tepi jalan raya memakai seragam biru."
"Itu bagian dari sistem klasifikasi di sini. Putih berarti orang-orang ini
berisiko rendah." "Apa kejahatan mereka?"
"Segala macam. Obat bius, pembunuhan, pelanggaran berulang, sebutkan
saja. Tapi perilaku mereka baik sejak mereka di sini, jadi mereka memakai
seragam putih dan diperbolehkan bekerja."
www.ac-zzz.tk Mini-van itu berbelok pada sebuah persimpangan, dan pagar serta kawat
duri kembali terlihat Di sebelah kiri ada sederet barak modern dibangun dalam
dua tingkat dan bercabang ke segala penjuru dari sebuah poros. Kalau bukan
karena kawat duri dan menara jaga, unit itu bisa disangka asrama sekolah yang
dirancang buruk. "Apa itu?" tanya Adam, menunjuk.
"Unit 30." "Ada berapa unit di sana?" "Aku tak tahu pasti. Kami terus membangun dan
meruntuhkan. Sekitar tiga puluh." . "Itu tampak baru."
"Oh ya Selama hampir dua puluh tahun kami selalu mendapat masalah dari
pengadilan federal, jadi kami banyak membangun. Bukan rahasia lagi kepala
penjara sebenarnya di tempat ini adalah hakim federal." '
209"Bisakah reporter-reporter ku menunggu sarnpaj besok" Aku perlu
melihat dulu apa yang dipikjp. kan Sam. Aku tak suka bicara dengan merely
sekarang, dan kemudian urusan ternyata jadi tidal; beres besok."
"Kurasa aku bisa menunda mereka satu hari. Tapi mereka takkan menunggu
lama." Mereka melewati menara jaga terakhir dan Unit 30 menghilang. Mereka
bermobil sedikitnya dua mil sebelum kawat duri mengilat dari unit lain
mengintip di atas ladang.
"Aku bicara dengan kepala penjara ini, sesudah kau tiba di sini," kata Lucas.
"Katanya dia ingin bertemu denganmu. Kau akan menyukainya. Dia benci
eksekusi, kau tahu. Dia berharap bisa pensiun dua tahun lagi tanpa perlu
melaksanakan eksekusi lagi, tapi sekarang kelihatannya meragukan."
"Coba kutebak. Dia cuma melaksanakan tugas, benar?"
"Kami semua melaksanakan tugas di sini." "Itulah yang kumaksud. Aku
mendapat kesan xtiap orang di sini ingin menepuk punggungku dan bicara
dengan suara sedih tentang apa yang akan terjadi pada Sam tua yang malang.
Tak seorang pun ingin membunuhnya, tapi kalian semua cuma melaksanakan
tugas." "Ada banyak orang yang menginginkan kemati-an Sam." "Siapa7"
"Gubernur dan Jaksa Agung. Aku yakin kau
www.ac-zzz.tk sudah tahu tantang Gubernur, tapi yang perlu kauwaspadai adalah Jaksa
Agung. Dia, sudah tentu, ingin jadi gubernur suatu ketika kelak. Karena suatu
alasan, di negara bagian ini kami memilih
politisi-politisi muda yang sangat ambisius dan tak bisa duduk diam-"
"Namanya Roxburgh, benar?" "Itu dia. Dia suka kamera, dan kurasa akan ada
jumpa pers dengannya siang ini. Kalau beranggapan benar dia akan memikul
tanggung jawab penuh atas kemenangan di Fifth Circuit, dan menjanjikan
usaha sungguh-sungguh untuk mengeksekusi Sam dalam empat minggu.
Kantornya mengurusi masalah-masalah ini, kau tahu. Dan takkan mengejutkan
bagiku kalau sang Gubernur sendiri tidak muncul dalam berita malam dengan
satu-dua komentar. Maksudku begini, Adam, akan ada tekanan besar dari atas
untuk memastikan takkan ada lagi penundaan. Mereka menginginkan Sam mati
demi keuntungan politis mereka sendiri. Mereka akan memerah segala yang
bisa mereka dapatkan."
Adam mengamati penjara berikutnya sewaktu mereka lewat. Di lantai beton
di antara dua bangunan, permainan basket sedang berlangsung de* ngan
kekuatan penuh dan dimainkan oleh sedikitnya selusin pemain pada masingmasing
sisi. Semuanya berkulit hitam. Di samping lapangan, sederet barbel
sedang diangkat dan ditarik beberapa atlet angkat berat. Adam melihat ada
beberapa orang kulit putih.
211Lucas berbelok ke jalan lain. "Ada satu alasan lagi," ia meneruskan.
"Louisiana membunuh kiri. kanan. Texas tahun ini sudah mengeksekusi enam
orang. Florida, lima. Kita tak pernah melaksanakan eksekusi selama dua tahun
lebih. Kita terlalu lamban, demikian kata beberapa orang. Sekaranglah saatnya
memperlihatkan pada negara bagian lain bahwa kita sama seriusnya dengan
mereka dalam melaksanakan pemerintahan yang baik. Baru ming-gu lalu
sebuah komite legislatif di Jackson mengadakan dengar pendapat tentang
masalah ini. Ada berbagai macam pernyataan gusar dikemukakan oleh
pemimpin-pemimpin kita tentang penundaan yang tak ada habisnya dalam
urusan ini. Tidak mengejutkan bila disepakati bahwa pihak pengadilan
www.ac-zzz.tk federallah yang hams dipersalahkan. Ada banyak tekanan untuk membunuh
orang. Dan Sam kebetulan mendapat giliran berikut." "Siapa sesudah Sam?"
Tak ada siapa-siapa. Bisa makan waktu dua tahun sebelum kita sampai
sedekat ini lagi. Burung alap-alap sedang terbang berputar putar." i
"Mengapa kau menceritakan ini padaku?" 1 *" "Aku bukan musuh, oke" Aku
pengacara penjara ini, bukan mewakili Negara Bagian Mississippi. Dan kau
belum pernah ke sini. Kupikir kau ingin tahu tentang hal-hal ini."
Terima kasih," kata Adam. Meskipun informasi tersebut tidak diminta,
informasi itu memang bermanfaat.
212 "Aku akan membantu sebisaku."
Atap bangunan-bangunan itu bisa dilihat di kaki langit. "Apakah itu bagian
depan penjara?" tanya Adam.
"Ya." "Aku mau pergi sekarang."
Kantor Kravitz & Bane di Memphis menempati dua lantai gedung Brinkley
Plaza, sebuah bangunan besar 1920-an di sudut antara Main dan Monroe di
pusat kota. Main Street juga dikenal sebagai Mid-America Mall. Mobil dan truk
dilarang masuk ketika kota itu berusaha menghidupkan kembali pusatnya dan
mengganti aspal dengan lantai keramik, air mancur, dan pohon-pohon
dekoratif. Cuma lalu lintas pejalan kaki diperbolehkan di Mali itu. ".
Gedung itu sendiri dihidupkan kembali dan diperbaharui dengan penuh gaya.
Lobi utamanya terbuat dari marmer dan kuningan. Kantor K&B luas dan
didekorasi indah dengan barang antik dan panel-panel kayu ek serta permadani
Persia. Adam diantar seorang sekretaris muda yang menarik ke kantor sudut milik
Baker Cooley, sang partner pelaksana Mereka berkenalan, berjabat tangan, dan
mengamati si sekretaris saat ia meninggalkan mangan .dan menutup pintu.
Cooley melirik sedikit terlalu lama dan sepertinya menahan napas sampai pintu
sepenuhnya tertutup dan pemandangan itu lenyap.
www.ac-zzz.tk 213"Selamat datang di Selatan," kata Cooley, akhir, nya mengembuskan
napas dan duduk di kursi pu. tar mewah berjok kulit merah anggur.
"Terima kasih. Kurasa Anda sudah bicara dengan Gamer Goodman."
"Kemarin. Dua kali. Dia sudah memberitahu aku. Kita punya mang rapat
kecil yang nyaman di ujung lorong ini, dilengkapi dengan telepon dan
komputer. Ruangan itu luas. Tempat itu untukmu selama... selama kauperlukan." Adam mengangguk dan memandang sekeliling kantor itu. Cooley berumur
awal lima puluhan, seorang laki-laki rapi dengan meja kerja yang teratur dan
mangan yang bersih. Ucapan dan tangannya cepat, dan rambutnya kelabu
dengan lingkaran gelap di matanya, bagaikan akuntan yang kecapekan.


Kamar Gas The Chamber Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Pekerjaan macam *pa yang digarap di 81?"* tanya Adam.
'Tidak banyak perkara gugatan, dan pasti tak ada perkara pidana," ia
menjawab cepat, seolah-olah pelaku kejahatan tak diizinkan menginjakkan
kaki kotor mereka pada karpet tebal dan permadani indah di tempat itu. Adam
ingat uraian Goodman tentang kantor cabang Memphis - sebuah biro hukum
pajangan dengan dua belas pengacara cakap yang pembeliannya oleh Kravitz &
Bane bertahun-tahun sebelumnya sekarang merupakan misteri. Namun alamat
tambahan pada kepala surat kelihatan bagus.
"Kebanyakan urusan perusahaan," Cooley meneruskan. "Kami mewakili beberapa bank
tema, dan kami banyak menggarap
urusan obligasi untuk unit-unit pemerintah." Pekerjaan yang memesona, pikir
Adam. "Biro hukum ini sendiri sudah berdiri selama 140 tahun, yang tertua di
Memphis. Sudah ada sejak Perang Saudara. Firma ini pernah terpecah dan
goyah beberapa kali, lalu bergabung dengan tokoh-tokoh di Chicago."
Cooley menceritakan kronik sejarah singkat itu dengan bangga, seolah-olah
silsilah itu ada gunanya dalam praktek hukum tahun 1990.
"Berapa pengacara?" tanya Adam, mencoba mengisi kesenjangan percakapan
yang mulai dengan lamban dan berlarut tanpa tujuan.
www.ac-zzz.tk "Selusin. Sebelas paralegal. Sembilan asisten. Tujuh belas sekretaris.
Sepuluh staf pendukung untuk berbagai macam pekerjaan. Bukan operasi yang
jelek untuk tempat ini. Tapi memang tidak seperti Chicago."
Kau benar tentang itu, pikir Adam. "Aku sudah berharap akan berkunjung ke
sini. Kuharap aku tidak mengganggu."
"Sama sekali tidak. Tapi aku khawatir kami takkan banyak membantu. Kami
pengacara perusahaan, kap tahu, pekerja kantoran, banyak pekerjaan tulismenulis
dan semacamnya. Sudah dua puluh tahun aku tak pernah melihat ruang
sidang." "Tidak apa-apa. Mr. Goodman dan orang-orang di sana akan membantuku."Cooley bangkit berdiri dan menggosok-gosokkan tangan, seolaholah tak
tahu apa lagi yang harus mereka kerjakan. "Nah, uh, Darlene akan jadi
sekretarismu. Sebenarnya dia bekerja melayani beberapa orang, tapi aku sudah
menugaskannya untuk membantumu. Dia akan memberimu sebuah kunci,
memberikan informasi tentang parkir, keamanan, telepon, mesin copy,
pekerjaan. Semuanya modern. Benar-benar bagus. Kalau kau butuh paralegal,
beritahu saja aku. Akan kita curikan dari salah satu partner, dan..." "Tidak,
ini tidak perlu. Terima kasih." "Nah, kalau begitu, mari kita lihat kantormu." Adam
mengikuti Cooley menyusuri gang yang kosong dan sunyi, dan tersenyum sendiri
ketika memikirkan kantor-kantor di Chicago. Di sana lorong-lorongnya selalu
penuh dengan pengacara yang terburu-buru dan sekretaris yang sibuk. Telepon
berdering tak putus-putusnya; mesin copy, fax, dan interkom berbunyi dan
berdengung, mencipta-kan suasana seperti pusat perbelanjaan di sana. Tempat
itu seperti rumah sakit gila selama sepuluh jam tiap hari. Keheningan hanya
bisa didapatkan dalam bilik-bilik di perpustakaan, atau mungkin di pojok-pojok
gedung tempat para partner bekerja.
Tempat ini sesunyi rumah jenazah. Cooley mendorong sebuah pintu dan
menekan tombol. "Bagaimana?" tanyanya, melambaikan tangan dalam lingkaran
lebar. Ruangan itu lebih dari memadai, sebuah kantor yang panjang sempit
dengan meja www.ac-zzz.tk indah berpelitur di tengahnya dan lima kursi pada masing-masing sisi. Di
salah satu ujungnya telah diatur sebuah tempat kerja sementara dengan
telepon, komputer, dan sebuah kursi eksekutif. Adam berjalan sepanjang meja,
memandang rak-rak buku berisi buku-buku hukum yang rapi tapi tak terpakai.
Ia mengintip melalui tirai jendela. "Pemandangan yang indah," katanya sambil
memandang burung merpati dan orang-orang di Mali tiga lantai di bawah.
"Mudah-mudahan ini memadai," kata Cooley.
"Ini sangat bagus. Sangat memadai. Aku akan sibuk dengan urusanku dan
takkan mengganggumu."
"Omong kosong. Kalau kau perlu sesuatu, telepon saja aku." Cooley berjalan
perlahan-lahan menghampiri Adam. "Tapi ada satu hal," katanya dengan wajah
yang mendadak serius. Adam memandangnya. "Apa itu?"
"Beberapa jam yang lalu ada telepon dari seorang reporter di Memphis sini.
Kami tidak kenal orang ini, tapi katanya dia sudah mengikuti kasus Cayhall
selama bertahun-tahun. Ingin tahu apakah biro hukum kita masih menangani
kasus ini, kau tahu. Kusarankan dia menghubungi orang-orang di Chicago. Kami,
tentu saja, tak ada hubungannya dengan itu." Ia mencabut secarik kertas dari
saku kemeja dan mengangsurkannya kepada Adam. Di situ tertulis sebuah nama
dan nomor telepon. Cooley maju selangkah lebih dekat dan me-nyilangkan
lengan di depan dada. "Dengar, Adam, kami bukan pengacara pembela di
pengadilan, kau tahu. Kami menangani urusan hukum perusahaan. Uangnya
besar. Kami tidak menonjolkan diri, dan kami menghindari publisitas, kau
tahu." Adam mengangguk perlahan-lahan, tapi tak mengucapkan apa pun.
"Kami tak pernah menyentuh kasus kriminal, apalagi yang sebesar ini." "Kau
tak mau terperciki kotorannya, benar?" "Bukan itu maksudku. Sama sekali
bukan. Tidak Cuma segalanya berbeda di sini. Ini bukan Chicago. Klien terbesar
kami kebetulan bankir-bankir lama dan mantap, sudah memakai kami selama
bertahun-tahun, dan... ah, kami cuma khawatir dengan citra kami. Kau tahu
apa maksudku?" Tidak."
www.ac-zzz.tk Tentu saja kau tahu. Kami tidak berurusan dengan penjahat, dan... ah,
kami sangat sensitif dengan citra yang kami proyeksikan di Memphis sini."
"Kau tidak berurusan dengan penjahat?" "Tidak pernah."
Tapi kalian mewakili bank-bank besar?"
"Ayolah, Adam. Kau tahu dari mana asalku. Wilayah praktek kami berubah
dengan cepat. Deregulasi, merger, kegagalan, suatu sektor hukum yang
sungguh dinamis. Kompetisi di antara biro-biro hukum berlangsung keras, dan
kami tak ingin kehilangan klien. Ah, semua orang menginginkan bank."
"Dan kau tak ingin klienmu ternoda klienku?"
"Dengar, Adam, kau dari Chicago. Mari kita letakkan urusan ini pada
tempatnya, oke" Ini kasus Chicago, ditangani orang-orang sana. Memphis tak
ada sangkut paut dengannya, oke?"
"Kantor ini bagian dari Kravitz & Bane."
"Yeah, dan kantor ini tak memperoleh keuntungan apa pun berhubungan
dengan sampah masyarakat seperti Sam Cay hall."
"Sam Cayhall adalah kakekku."
"Sialan!" Lutut Cooley terkunci dan lengannya terjatuh dari dada. "Kau
bohong!" Adam maju selangkah ke arahnya. "Aku tidak bohong, dan kalau keberatan
dengan kehadiranku di sini kau perlu menelepon Chicago."
"Ini mengerikan," kata Cooley sambil melangkah mundur dan beranjak ke
pintu. "Teleponlah Chicago."
"Aku mungkin akan melakukannya," ia berkata, nyaris kepada diri sendiri,
ketika ia membuka pintu dan menghilang sambil menggumamkan sesuatu.
Selamat datang di Memphis, kata Adam sambil duduk di kursi barunya dan
menatap layar komputer yang kosong. Ia meletakkan potongan kertas tadi di
meja dan melihat nama serta nomor telepon tersebut. Rasa lapar yang tajam
menghunjam, dan disadarinya bahwa sudah berjam-jam ia belum mawww.ac-zzz.tk oirvkari. Saat itu sudah hampir pukul 16.00. Mendadak ia merasa lemah,
letih, dan lapar. Pelan-pelan ia meletakkan kedua kaki di atas meja, di samping telepon, dan
memejamkan mata. Hari itu terasa kabur, mulai dari kecemasan me. nuju
Parchman dan menyaksikan gerbang depan penjara itu, mulai dari pertemuan
tak terduga dengan Lucas Mann, kengerian melangkah ke The Row, sampai
pada ketakutan menghadapi Sara Dan sekarang Kepala Penjara ingin bertemu
dengannya, pers ingin bertanya, kantor cabang Memphis ingin semuanya
diredam. Semua ini terjadi kurang dari delapan jam. Apa yang akan
dihadapinya besok" Mereka duduk berdampingan di sofa berjok empuk dengan semangkuk
popcorn microwave di antara mereka. Kaki telanjang mereka ada di atas meja,
di tengah setengah lusin kardus kosong bekas tempat masakan Cina dan dua
botol anggur. Mereka mengintip lewat atas kaki dan menonton televisi, Adam
memegang remote control. Ruangan itu gelap. Ia makan popcorn perlahanlahan.
Lee lama tak bergerak. Matanya basah, tapi ia tak mengucapkan apa-apa.
Video itu mulai untuk kedua kalinya.
Adam menekan tombol pause ketika Sam muncul pertama kali, terborgol,
digiring dari penjara menuju sidang pemeriksaan. "Di mana kau ketika
mendengar dia ditahan?" ia bertanya tanpa memandang Lee.
"Di Memphis sini," katanya pelan, tapi suaranya keras. "Kami sudah menikah
beberapa tahun. Aku ada di rumah. Phelps menelepon .dan mengatakan ada
pengeboman di Greenville, sedikitnya dua orang tewas. Kemungkinan
perbuatan Klan. Dia menyuruhku melihat berita tengah hari, tapi aku takut
melakukannya. Beberapa jam kemudian, ibuku menelepon dan menceritakan
mereka sudah menahan Daddy karena pengeboman tersebut. Katanya dia ada
di penjara Greenville."
"Bagaimana reaksimu?"
"Aku tidak tahu. Terperanjat. Takut. Eddie menelepon dan menceritakan
bahwa dia dan Ibu diperintahkan Sam untuk menyelinap ke Cleveland dan
www.ac-zzz.tk mengambil mobilnya. Aku ingat Eddie terus mengatakan, 'Akhirnya dia
melakukannya, akhirnya dia melakukannya. Dia sudah pernah membunuh
orang.' Eddie menangis dan aku mulai me* nangis, dan aku ingat saat itu sangat
mengerikan." "Mereka mengambil mobil itu?"
"Yeah. Tak seorang pun tahu. Fakta itu tak pernah muncul dalam sidang
mana pun. Kami takut polisi akan mengetahui hal itu, serta memaksa Eddie dan
ibuku memberi kesaksian. Tapi itu tak pernah terjadi."
"Di mana aku waktu itu?"
"Coba kuingat. Kalian tinggal di rumah putih yang mungil di Clanton, dan
aku yakin kau ada disana bersama Evelyn. Kurasa dia tidak sedang bekerja saat
itu. Tapi aku tidak pasti."
"Pekerjaan macam apa yang dilakukan ayahku?"
"Aku tidak ingat. Suatu ketika dia bekerja sebagai manajer sebuah toko suku
cadang mobil di Clanton, tapi dia selalu ganti pekerjaan."
Video itu diteruskan dengan potongan rekaman Sam digiring dari dan ke
penjara serta gedung pengadilan, kemudian ada laporan berita bahwa ia secara
resmi sudah didakwa melakukan pembunuhan. Adam menghentikannya. "Apa di
antara kalian ada yang pernah mengunjungi Sam di penjara?"
"Tidak. Tak pernah ketika dia ada di Greenville. Uang jaminan pembebasannya sangat tinggi. Setengah juta dolar, kurasa."
"Benar setengah juta."
"Dan pada mulanya keluarga kita mencoba mengumpulkan uang untuk
membebaskannya. Ibu, tentu saja, ingin aku meyakinkan Phelps untuk menulis
cek. Phelps, tentu saja, bilang tidak. Dia tak ingin terlibat. Kami bertengkar
dengan penuh kepahitan, tapi aku tak bisa benar-benar menyalahkannya.
Daddy tetap tinggal di penjara. Aku ingat salah satu saudara laki-lakinya
mencoba meminjam uang dengan jaminan tanah, tapi tidak berhasil. Eddie tak
mau pergi ke penjara menemuinya, dan Ibu tidak bisa. Aku sendiri tidak yakin
Sam menginginkan kami ke sana." "Kapan kami meninggalkan Clanton?"
99" www.ac-zzz.tk Lee membungkuk ke depan dan mengambil gelas anggur dari meja. la
mereguk dan berpikir sejenak. "Dia sudah di penjara sekitar sebulan, kurasa.
Suatu hari aku pergi menjenguk Ibu, dan dia menceritakan bahwa Eddie,
mengatakan akan pergi. Aku tak mempercayainya. Ibu mengatakan Eddie malu
dan terhina serta tak bisa menghadapi orang-orang di kota itu. Dia baru saja
kehilangan pekerjaan dan tak mau keluar rumah. Aku meneleponnya dan bicara
dengan Evelyn. Eddie tak mau menerima telepon. Evelyn mengatakan dia
tertekan, malu, dan segala macam, dan aku ingat mengatakan kami semua
merasa demikian. Kutanyakan padanya apakah mereka akan pergi, dan dm
jelas menjawab tidak. Sekitar seminggu sesudahnya, Ibu menelepon kembali
dan mengatakan kalian sudah berkemas dan pergi di tengah malam buta.
Pemilik rumah menelepon dan menagih sewa rumah, dan tak seorang pun
pernah melihat Eddie. Rumah itu kosong."
"Seandainya saja aku ingat kejadian ini."
"Kau baru tiga tahun, Adam. Terakhir kali aku melihatmu, kau sedang
bermain di samping garasi rumah putih mungil itu. Kau begitu lucu dan manis."
"Wah, terima kasih."
"Beberapa minggu berlalu, lalu suatu hari Eddie meneleponku dan
menyuruhku memberitahu Ibu bahwa kalian ada di Texas dan dalam keadaan
baik.?"Yeah. Jauh sesudah itu, Evelyn bercerita kepadaku bahwa kalian
bagaikan terhanyut ke barat. Dia hamil dan ingin sekali menetap di suatu
tempat Eddie menelepon lagi dan mengatakan kalian semua ada di California.
Itu telepon terakhirnya selama bertahun-tahun."
"Bertahun-tahun?"
"Yeah. Kucoba membujuknya agar pulang, tapi dia tak bergeming.
Bersumpah dia takkan pernah kembali, dan kurasa dia sungguh-sungguh." "Di
mana orangtua ibuku?" "Aku tak tahu. Mereka bukan dari Ford County. Rasanya
mereka tinggal di Georgia, mungkin Florida."
"Aku tak pernah bertemu dengan mereka." Adam kembali menekan tombol
dan video itu berlanjut. Sidang pengadilan pertama dimulai di Nettles County.
Camera menyorot halaman gedung pengadilan'dengan sekelompok anggota
www.ac-zzz.tk Klan, deretan polisi, dan serombongan penonton. "Ini luar biasa," kata Lee.
Adam menghentikannya lagi. "Apakah kau menghadiri sidang?"
"Sekali. Aku menyelinap ke dalam gedung pengadilan dan mendengarkan
argumentasi penutup. Dia melarang kita menyaksikan ketiga sidangnya. Ibu tak
bisa datang. Tekanan darahnya tak terkendali, dan dia makan banyak obat.
Praktis dia tak bisa meninggalkan ranjang."
224 "Apakah Sam tahu kau ada di sana?"
"Tidak. Aku duduk di bagian belakang ruang
sidang dengan syal menutupi kepala. Dia tak pernah melihatku."
"Apa yang dilakukan Phelps?"
"Bersembunyi di kantornya, mengurus bisnis, berdoa agar tak seorang pun
tahu Sam Cayhall adalah mertuanya. Perpisahan pertama kami terjadi tak lama
sesudah sidang itu."
"Apa yang kauingat dari sidang tersebut, dari ruang sidang?"
"Aku ingat aku merasa Sam mendapatkan juri yang baik, orang-orang macam
dirinya. Aku tak tahu bagaimana pengacaranya melakukan hal itu, namun
mereka memilih dua belas redneck paling fanatik yang bisa mereka temukan.
Aku mengawasi para anggota juri bereaksi terhadap Jaksa Penuntut, dan aku
mengawasi mereka mendengarkan pengacara Sam dengan cermat."
"Clovis Brazelton."
"Dia orator hebat, dan mereka mendengarkan setiap patah? kata. Aku
terperanjat ketika Juri- tak dapat mencapai kesepakatan untuk menjatuhkan
vonis dan pembatalan sidang diumumkan. Aku sudah yakin dia akan dibebaskan.


Kamar Gas The Chamber Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Kupikir dia pun terperanjat."dang ketiga dimulai dengan berbagai kemiripan
seperti yang pertama. "Berapa lama kau mengerjakan ini?" tanya Lee.
"Tujuh tahun. Aku masih mahasiswa bara di Pepperdine ketika gagasan itu
muncul. Ini suatu tantangan." Sam mempercepat adegan menyedihkan saat
Marvin Kramer terguling dari kursi roda sesudah sidang kedua, dan berhenti
pada wajah tersunggingi senyum seorang reporter lokal yang berbicara tentang
www.ac-zzz.tk pembukaan sidang pengadilan ketiga terhadap Sam Cayhall yang legendaris. Itu
kejadian tahun 1981. "Selama tiga belas tahun Sam jadi orang bebas," kata Adam. "Apa yang
dikerjakannya?" "Dia menyendiri, bertani sedikit, mencoba menalar segalanya. Dia tak
pernah bicara denganku tentang pengeboman itu atau tentang kegiatannya
sebagai anggota Klan, namun dia menikmati perhatian di Clanton. Dia jadi
semacam legenda lokal di sana, dan dia agaknya puas dengan hal itu.
Kesehatan Ibu mundur, dan Sam banyak tinggal di rumah serta merawatnya." *
"Dia tak pernah punya pikiran untuk kabur?" 'Tidak secara serius. Dia yakin
masalah hukumnya sudah selesai. Dia sudah dua kali diadili, dan lolos dari
keduanya. Tak ada juri di Mississippi yang akan memidana seorang anggota Kian
pada akhir tahun enam puluhan. Pikirnya dia tak terkalahkan. Dia tetap tinggal
di Clanton, menghindari Klan, dan menjalani hidup damai. Kurasa dia
226 melewatkan tahun-tahun keemasannya dengan menanam tomat dan
memancing ikan bream." "Apa dia pernah bertanya tentang ayahku?" Lee
menghabiskan anggurnya dan meletakkan gelas di meja. Tak pernah terpikir
oleh Lee bahwa suatu ketika ia akan diminta mengingat kembali sejarah
menyedihkan itu dengan begitu terperinci. Ia sudah berusaha keras melupakannya. "Aku ingat selama tahun pertama dia kembali ke rumah, sekalisekali
dia bertanya padaku apakah aku mendengar kabar dari adikku. Tentu
saja aku tak pernah mendengar apa pun. Kami tahu kalian ada di suatu tempat
di California, dan kami berharap kalian baik-baik saja Sam orang yang angkuh
dan keras kepala Adam. Dia tak pernah mempertimbangkan menyusul kalian
dan memohon Eddie agar pulang. Kalau Eddie malu dengan keluarganya, Sam
merasa dia memang seharusnya tinggal di California." Ia berhenti dan merosot
lebih rendah di sofa. "Ibu didiagnosis mengidap kanker pada tahun 1973, dan
aku menyewa seorang detektif swasta untuk menemukan Eddie. Enam bulan dia
bekerja, menimbuniku dengan banyak tagihan, dan tak menemukan apa pun."
"Waktu itu aku sembilan tahun, kelas empat, berarti di Salem, Oregon."
www.ac-zzz.tk "Yeah. Kelak Evelyn bercerita padaku bahwa kalian pernah tinggal di
Oregon." "Kami terus berpindah-pindah. Setiap tahun se227kolah baru sampai aku
kelas delapan. Saat itu kami menetap di Santa
Monica." "Kalian sulit dicari. Eddie pasti menyewa pengacara yang baik, sebab semua
jejak tentang Cayhall terhapus. Si detektif bahkan memakai beberapa orang di
sana, tapi tak ada hasil apa pun." "Kapan Nenek meninggal?" "1977. Kami duduk
di depan gereja, hendak memulai upacara pemakaman, ketika Eddie menggeser
pintu samping dan duduk di belakangku. Jangan tanya bagaimana dia tahu
mengenai ke-matian Ibu. Dia muncul begitu saja di Clanton, lalu menghilang
lagi. Tak mengucapkan sepatah kata pun pada Sam. Mengendarai mobil sewaan
sehingga tak seorang pun bisa mengecek pelat nomornya. Keesokan harinya aku
pergi ke Memphis, dan di sanalah dia, menunggu di jalan masuk ke rumah.
Kami minum kopi selama dua jam dan bicara tentang segala hal. Dia membawa
fotomu dan Carmen, segalanya indah di California Selatan yang bermandi
matahari. Pekerjaan bagus, rumah nyaman di pinggir kota, Evelyn menjual real
estate. Impian Amerika. Katanya dia takkan pernah kembali ke Mississippi.
Bahkan tidak untuk penguburan Sam sekalipun. Sesudah memintaku bersumpah
untuk menyimpan rahasia, dia menceritakan nama-nama baru itu dan
memberiku nomor teleponnya. Bukan alamat, cuma nomor telepon. Dia
mengancam bila kerahasiaan ini dilanggar, dia akan menghilang lagi. Dia
melarangku menelepon228 nya, kecuali dalam keadaan darurat. Kukatakan padanya aku ingin melihat
kaU dan Carmen, dan dia mengatakan itu mungkin akan terjadi, suatu hari.
Kadang kala dia Eddie yang sama seperti duta, dan kadang-kadang dia orang
lain. Kami berpelukan dan melambaikan tangan mengucapkan selamat tinggal,
dan aku tak pernah melihatnya lagi."
Adam memencet remote control dan video itu bergerak. Gambar-gambar
sidang pengadilan ketiga dan terakhir yang jelas dan modern bergerak cepat.
Muncullah Sam, mendadak tiga belas tahun lebih tua, dengan pengacara baru,
www.ac-zzz.tk melewati pintu samping Pengadilan Lakehead County. "Apakah kau pergi ke
sidang ketiga?" "Tidak. Dia menyuruhku menyingkir."
Adam menghentikan video itu. "Kapan Sam menyadari mereka memburunya
lagi?" "Sulit dikatakan. Suatu hari ada artikel kecil di koran Memphis tentang jaksa
distrik baru di Greenville yang ingin membuka kembali kasus Kramer. Itu bukan
berita besar, cuma beberapa alinea di tengah koran itu. Aku ingat membacanya
dengan perasaan ngeri. Sepuluh kali aku membaca dan menatapnya selama
satu jam: Setelah tahun-tahun ini, nama Sam Cayhall sekali lagi muncul di
koran. Aku tak bisa mempercayainya. Aku meneleponnya dan, tentu saja, dia
pun sudah membacanya Dia memintaku agar jangan khawatir. Sekitar dua
minggu kemudian ada berita lain, kali
229ini sedikit lebih besar, dengan wajah David McAllister di tengahnya.
Kutelepon Daddy. Dia mengatakan segalanya beres. Begitulah urusan ini mulai.
Agak sepi, kemudian mendidih. Keluarga Kramer mendukung gagasan tersebut,
lalu NAACP ikut terlibat. Suatu hari jelaslah McAllister bertekad memaksakan
sidang baru, dan hal itu takkan berlalu begitu saja. Sam muak dengannya dan
ketakutan, tapi mencoba berlagak berani. Dia sudah dua kali menang katanya,
dan bisa menang lagi."
"Apa kau menelepon Eddie?" "Yeah. Begitu sudah jelas akan ada dakwaan
baru, aku meneleponnya dan mengabarkan berita ini. Dia tidak berkomentar
banyak, sama sekali tidak berbicara banyak. Percakapan itu berlangsung
singkat, dan aku berjanji akan terus mengabarinya. Kurasa dia tidak begitu
senang menerima berita ini. Tak lama kemudian hal ini jadi berita nasional,
dan aku yakin Eddie mengikutinya di media."
Mereka menyaksikan potongan-potongan terakhir sidang ketiga tanpa
bicara. Wajah McAllister bersungging senyum ada di mana-mana, dan lebih dari
sekali Adam menyesali kenapa tidak menyunting lebih banyak. Sam digiring
terakhir kalinya dengan borgol, kemudian layar kosong.
www.ac-zzz.tk "Apakah ada orang lain yang sudah melihat ini?" tanya Lee. "Tidak. Kau yang
pertama." "Bagaimana kau mengumpulkan semua ini?"
230 "Ini butuh waktu, sedikit uang, banyak usaha." "Ini luar biasa."
"Ketika aku masih junior di SMA, kami punya guru ilmu politik yang dungu.
Dia menyuruh kami membawa surat kabar dan majalah serta memperdebatkan
pokok persoalan saat itu. Seseorang membawa berita dari halaman depan L.A.
Times tentang sidang pengadilan Sam Cayhall yang akan datang di Mississippi.
Kami membahasnya cukup bagus, kemudian kami memperhatikan dengan
cermat saat sidang itu berlangsung. Semua orang, termasuk aku, cukup senang
ketika dia dinyatakan bersalah. Tapi terjadi perdebatan besar mengenai
hukuman mati. Beberapa minggu kemudian, ayahku meninggal dan kau
akhirnya menceritakan yang sebenarnya padaku. Aku ngeri teman-temanku
akan tahu." "Apakah mereka tahu?"
"Tentu saja tidak. Aku seorang Cayhall, empu dalam menyimpan rahasia."
"Rahasia itu takkan bisa bertahan lebih lama lagi." .
"Tidak." Mereka lama berdiam diri sambil menatap layar televisi yang kosong. Adam
akhirnya menekan tombol power dan televisi itu mati. Dilemparkannya remote
control ke atas meja. "Aku minta maaf, Lee, kalau ini akan mempermalukanmu. Aku sungguh-sungguh. Kalau saja ada cara untuk
menghindarinya." 231"Kau tak mengerti."
"Aku tahu. Dan kau tak bisa menjelaskannya benar" Apakah kau takut pada
Phelps dan keluar, ganya?"
"Aku muak pada Phelps dan keluarganya."
"Tapi kau menikmati uang mereka."
"Aku layak mendapatkan uang mereka, oke" Selama 27 tahun aku bertahan
dengannya." "Apakah kau takut klub-klubmu itu mengucil-kanmu" menendangmu 'keluar dari country clubl" "Hentikan itu, Adam."
Mereka akan www.ac-zzz.tk "Maaf," kata Adam. "Hari ini berat. Aku seperti keluar dari lemari, Lee. Aku
menghadapi masa laluku, dan kurasa aku mengharapkan semua orang bersikap
seberani itu. Maaf."
"Bagaimana tampangnya sekarang?"
"Sangat tua. Banyak keriput dan pucat. Dia terlalu tua untuk dikurung dalam
sangkar." "Aku ingat bicara padanya beberapa hari sebelum sidang terakhirnya.
Kutanyakan padanya mengapa dia tidak kabur saja, menghilang dalam
kegelapan malam, dan bersembunyi di suatu tempat seperti Amerika Selatan.
Dan kau tahu apa katanya?" "Apa?"
"Dia bilang pernah memikirkan hal itu. Sudah bertahun-tahun sejak Ibu
meninggal. Dia pernah membaca buku tentang Mengele. Eichmann, dan
penjahat perang Nazi lainnya yang menghilang di
232 Amerika Selatan. Dia bahkan menyebut Sao Paulo. Katanya kota itu
berpenduduk 20 juta orang dan penuh dengan segala macam pengungsi. Dia
punya seorang teman, juga anggota Klan kurasa, yang bisa membereskan
dokumen-dokumen dan membantunya bersembunyi. Dia banyak memikirkannya." "Seandainya saja dia pergi.. Mungkin ayahku masih tetap bersama kita."
"Dua hari sebelum dia pergi ke Parchman, aku menjenguknya di penjara
Greenville. Itu kunjungan terakhir. Aku menanyainya mengapa dia tidak
melarikan diri. Dia mengatakan tak pernah mimpi akan mendapatkan hukuman
mati. Tak bisa kuper-caya bahwa selama bertahun-tahun dia bebas dan
seharusnya bisa dengan mudah melarikan diri. Katanya sungguh kekeliruan
besar bahwa dia tidak melarikan diri. Suatu kesalahan yang harus dibayar
dengan nyawanya." Adam meletakkan mangkuk popcorn 41 meja dan perlahan-lahan bersandar
ke arah Lee. Kepalanya disandarkan pada pundak Lee. Lee meraih tangannya.
"Aku menyesal kau terlibat di tengah semua ini," bisiknya.
www.ac-zzz.tk "Dia tampak begitu mengibakan duduk di sana, dalam seragam merah
penjara itu." 233DUA BELAS Clyde packer menuang kopi kental banyak-banyalc ke dalam cangkir
bertuliskan namanya, dan mulai menggarap pekerjaan administrasi pagi ini. la
sudah 21 tahun bekerja di The Row, tujuh tahun terakhir sebagai shift
commander. Selama delapan jam tiap pagi ia bertugas sebagai salah satu dari
empat tier sergeant, bertanggung jawab atas empat belas narapidana, dua
penjaga, dan dua trustee.
Ia menyelesaikan formulir-formulirnya dan memeriksa sebuah clipboard. Di situ ada catatan untuk menelepon Kepala
Penjara. Satu catatan lain menyebutkan F.M. Dempsey kehabisan pil untuk
penyakit jantungnya dan ingin menemui dokter. Mereka semua ingin menemui
dokter. Ia menghirup kopi yang mengepul-ngepul seraya meninggalkan kantor
untuk melakukan inspeksi pagi. Ia memeriksa seragam dua penjaga di pintu
depan dan menyuruh yang muda berkulit putih cukur.
MSU tidak terlalu buruk untuk tempat bekerja. Secara umum para terpidana
mati itu tenang dan berperilaku baik. Mereka menghabiskan 23 jam sehari sendiri dalam sel,
terpisah satu sama lain dan dengan demikian tak'bisa menimbulkan masalah.
Mereka menghabiskan enam belas jam sehari untuk tidur. Mereka diberi makan
di sel mereka. Mereka diizinkan menikmati rekreasi di luar selama satu jam
sehari - hour out, demikian mereka menyebutnya, dan mereka bisa menikmati
kesempatan ini seorang diri kalau mau. Setiap orang punya satu televisi atau
radio, atau keduanya, dan sesudah makan pagi, empat bangunan itu jadi hidup
dengan musik, siaran berita, opera sabun, dan percakapan pelan melalui jeruji.
Para narapidana itu tak dapat melihat tetangga sebelah mereka, namun
mereka bercakap-cakap tanpa banyak kesulitan. Perselisihan sekali-sekali
meledak mengatasi bunyi musik, tapi percekcokan kecil ini dengan cepat
diselesaikan penjaga. Para narapidana itu punya hak tertentu, dan mereka
punya hak istimewa tertentu. Penyitaan televisi atau radio merupakan sesuatu
yang sangat berat. www.ac-zzz.tk The Row melahirkan persahabatan yang aneh di antara orang-orang
hukuman di sana. Separo kulit putih, separo kulit hitam, dan semuanya
dipidana karena melakukan pembunuhan brutal. Namun tak banyak keprihatinan atas perbuatan dan catatan kriminal mereka di waktu lampau, dan
umumnya tak ada perhatian terhadap warna kulit. Dalam populasi umum
penjara di luar sana, ada segala macam geng yang dengan efektif menggolong234
golongkan para narapidana, biasanya berdasarkan ras. Akan tetapi di The
Row orang dinilai berdasarkan caranya menangani pengucilan itu. Entah
mereka saling menyukai atau tidak, semuanya terkurung bersama di sudut
dunia mereka yang kecil, semuanya menunggu ajal. Itu adalah asrama kecil
compang-camping berisi orang-orang yang tak dapat menyesuaikan diri,
pengangguran, bajingan, dan pembunuh berdarah dingin.
Dan kematian satu orang bisa berarti kematian semuanya. Kabar vonis mati
baru untuk Sam dibisikkan di antara sel dan jeruji. Ketika vonis itu masuk


Kamar Gas The Chamber Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dalam siaran berita siang kemarin, The Row secara mencolok jadi lebih sunyi.
Setiap narapidana sekonyong-konyong ingin bicara dengan pengacaranya.
Timbul minat baru terhadap segala urusan hukum, dan Packer melihat
beberapa di antara mereka mempelajari berkas-berkas pengadilan mereka
dengan televisi dimatikan dan radio dikecilkan.
Ia melewati pintu berat, meneguk minuman lama-lama, dan berjalan
perlahan-lahan tanpa menimbulkan kebisingan di sepanjang Tier A. Empat
belas sel yang serupa, lebar dua meter dan panjang tiga meter, menghadap ke
lorong. Bagian depan setiap sel berupa dinding jeruji besi, maka seorang
narapidana tak pernah bisa menikmati privasi penuh. Apa pun yang
dikerjakannya - tidur, memakai toilet - selalu bisa diamati penjaga. Mereka
semua ada di ranjang ketika Packer
^mperlambat langkah di depan masing-masing ruangan kecil itu dan
mencari-cari kepala di bawah seprai. Lampu-lampu sel dipadamkan dan penjara
itu gelap. The Hall Man, seorang narapidana dengan hak khusus, akan
membangunkan atau mengguncang-guncang mereka pada pukul 05.00. Makan
www.ac-zzz.tk pagi disajikan pukul 06.00 - telur, roti bakar, selai, kadang-kadang babi asap,
kopi, dan sari buah. Dalam beberapa menit The Row akan terbangun ketika 47
orang mengebaskan kantuk mereka dan meneruskan proses menjemput ajal
yang tak bisa dihentikan. Peristiwa itu terjadi perlahan-lahan, sekali setiap
hari, sementara matahari kembali terbit dan menyelimuti neraka kecil mereka
dengan panas. Dan itu terjadi cepat, seperti hari sebelumnya, ketika
pengadilan di suatu tempat menolak dalih pembelaan, mosi, atau banding dan
mengatakan eksekusi harus segera dilaksanakan.
Packer meneguk kopi dan menghitung kepala, lalu menyeret kaki diam-diam
melewati ritual paginya. Umumnya, MSU berjalan mulus bila kegiatan rutin
tidak dilanggar dan jadwal diikuti,. Ada banyak peraturan dalam buku
pegangan, tapi peraturan-peraturan tersebut adil dan mudah diikuti. Setiap
orang mengetahuinya. Namun eksekusi punya buku pegangan sendiri, dengan
kebijaksanaan berbeda dan garis besar panduan berfluktuasi yang biasanya
mengacaukan ketenangan The Row. Packer sangat menghormati Phillip Naifeh,
tapi terkutuklah kalau ia tidak menuliskankembali buku tersebut sebelum dan
sesudah setiap eksekusi. Ada tekanan besar untuk melakukannya dengan benar,
secara konstitusional dan berperike. manusiaan. Tak ada dua pembunuhan yang
sama. Packer benci eksekusi. Ia percaya hukuman mad, sebab ia orang yang
religius dan karena Tuhan mengatakan satu mata ganti satu mata, bet. arti
Tuhan sungguh-sungguh. Tapi ia lebih suka eksekusi itu dilaksanakan di tempat
lain, oleh orang lain. Syukurlah eksekusi tersebut begitu langka di Mississippi,
sehingga tugasnya berjalan mulus dengan sedikit gangguan. Ia pernah
menyaksikan lhnjl belas eksekusi dalam dua puluh tahun, tapi cuma empat
sejak 1982. ia bicara pelan dengan seorang penjaga di ujung penjara. Matahari mulai
mengintip melalui jendela-jendela yang terbuka di atas jalan penjara. Hari itu
akan panas dan mencekik. Juga akan lebih sunyi. Akan- lebih sedikit keluhan
terhadap makanan, lebih sedikit tuntutan untuk menemui dokter, keluhan kecil
di sana-sini tentang ini-itu, namun secara keseluruhan mereka akan jadi
www.ac-zzz.tk kelompok yang jinak dan tenang. Sedikitnya sudah setahun dan mungkin lebih
lama lagi sejak suatu penundaan ditarik sedekat ini pada pelaksanaan eksekusi.
Packer tersenyum pada diri sendiri sambil mencari kepala di bawah selimut.
Hari ini akan benar-benar sepi.
Selama beberapa bulan pertama karier Sam di The Row, Packer tak
menghiraukannya. Buku pe238
tunjuk resmi melarang hubungan apa pun selain kontak seperlunya dengan
narapidana, dan Packer mendapati Sam sebagai orang yang mudah dibiarkan
sendiri. Ia anggota Klan. Ia benci orang kulit hitam. Ia tidak banyak bicara. Ia
orang yang pahit dan pemurung, setidaknya dulu. Namun diam tanpa berbuat
apa-apa selama delapan jam sehari perlahan-lahan mengikis kekakuannya, dan
dengan lewatnya waktu mereka mencapai tingkat komunikasi yang terdiri atas
sejumlah kata-kata pendek dan dengusan. Sesudah sembilan setengah tahun
saling melihat tiap hari, Sam sekali-sekali bisa benar-benar tersenyum pada
Packer. Sesudah bertahun-tahun mengamati, Packer berkesimpulan ada dua jenis
pembunuh di The Row. Ada pembunuh berdarah dingin yang*akan melakukannya lagi seandainya diberi kesempatan, dan ada yang sekadar
melakukan kesalahan dan tak pernah bermimpi mengucurkan darah lagi.
Mereka yang masuk dalam kelompok pertama seharusnya digas cepat-cepat.
Mereka yang masuk dalam kelompok kedua menimbulkan perasaan tak enak
pada Packer, sebab eksekusi mereka tidak memberikan manfaat apa pun.
Masyarakat takkan celaka atau bahkan takkan memperhatikan seandainya
orang-orang ini dibebaskan dari penjara. Sam termasuk kelompok kedua. Ia bisa
saja dikembalikan ke rumahnya, dan tak lama lagi ia akan mati kesepian.
Tidak, Packer tak ingin Sam Cayhall dieksekusi.
239 Video itu berlanjut dengan reaksi terhadap pembatalan sidang itu, dengan
komentar panjang Clovis Brazelton, dengan satu rekaman Sam saat meninggalkan gedung pengadilan. Kemudian si-Ia berjalan menyeret kakinya
www.ac-zzz.tk kembali menyusuri Tier A, menghirup kopi, dan memandang sel-sel gelap itu.
Bagian penjara itu yang paling dekat dengan ruang isolasi, yang terletak di
sebelah kamar gas. Sam ada di sel nomor enam Tier A, secara harfiah kurang 27
meter dari kamar gas. Ia mengajukan permohonan pindah setahun sebelumnya
karena perselisihan konyol dengan Cecil Duff, waktu itu tetangga sebelahnya.
Sam sekarang sedang duduk dalam kegelapan di tepi ranjang. Packer
berhenti, berjalan ke jeruji. "Pagi, Sam," katanya lembut.
"Pagi," balas Sam, mengernyit pada Packer. Sam kemudian berdiri di tengah
Memanah Burung Rajawali 9 Animorphs - 7 Perjalanan Ke Masa Depan Rahasia Dara Ayu 2

Cari Blog Ini