Ceritasilat Novel Online

The Devil In Black Jeans 2

The Devil In Black Jeans Karya Aliazalea Bagian 2


mempertontonkan halaman facebook blu,bukan halaman web bejat yang bisanya memaki maki orang,blu
kelihatan lelah,tapi tetap tersenyum.
Andai saja semua orang yang membencinya tahu kerja keras blu,mungkin mereka tidak akan
meremehkannya. "Setelah selesai latihan vokalnya?"Tanya dara dengan nada yang terlalu ceria.
Blu mengangguk. "Oke,kalau gitu kita fitting kostum konser kamu dulu yuk,"ajak dara sambil berjalan menuju lantai atas.
"Omong omong,bisa tolong kamu ceritaan ke Mbak tentang konser kamu ini"Mbak cuma tau konser kamu
akan diadakan di JHCC tanggal 15 februari dari jam 20.00 sampai 22.00.Apa ada tema tertentu"soalnya
Mbak lihat kostumnya bergaya Helen og Troy semua."
Blu tersenyum malu malu sebelum menjawab,"Aku aelalu suka pakaian wanita yunani era itu.Dan
mama,oom danung dan mas Revel setuju bahwa musikku cocok dengan tema itu."
"Aaah,"ucap dara penuh pengertian.
Begitu mereka memasuki kamar,dara langsung mengunci pintu sebelum blu menanggalkan seragam
sekolahnya tanpa malu malu.Untung saja pak danung sudah menyiapkan beberapa cermin panjang yang
ditata berbentuk segi empat terbuka,jadi blu bisa melihat kostumnya hampir dari semua sisi.dara
membuka catatan yang diberikan oleh desainer kostum blu tentang deretan pemakaian kostum itu.
"Oke,kata mas iwan,kita harus mulai dari yang warna kuning neon,kemudian biru cerulean,merah darah
dan ditutup dengan putih,Ada beberapa pilihan desain untuk setiap warna itu."
Dan selama setengah jam ke depan mereka mencoba setiap kostum dan aksesorinya,mencari empat
kostum yang paling nyaman untuk dikenakan blu pada saat konser.selama melakukan fitting,blu
menceritakan konsep konsernya kepada dara .Pada dasarnya back drop panggung akan ditata
menyerupai kota Troya.Set panggung sendiri akan bergantian empat kali,mengikuti pergantian kostum blu.
Dara agak sedikit kikuk dengan proses fitting kostum ini,karena biasanya kalau artis artisnya terdahulu
akan manggung,desainernya sendiri akan datang ke rumah untuk melakukanya.Tapi mas iwan yakin
ukuran kostumnya sudah pas dan dia tidak perlu datang untuk melakukan pengukuran ulang.
Ketika blu sedang mencoba kostum yang terkahir,tiba tiba terdengar suara ketukan.
"Blu,kamu ada di dalam?"Terdengar suara jo dari balik daun pintu.
"Ya,Mas.Sebentar,lagi nyobain kostum,"teriak blu.
Keheningan menyambut mereka,dan Dara pikir Jo sudah pergi ketika dia mendengar suara nya lagi.
"Mas boleh lihat ngga?"Teriak jo.
Dara melirik keatas. Dari posisinya yang sedang berlutut untuk memastika bagian bawah gaun yang
dikenakan blu cukup panjang hingga menutupi sepatu hak tingginya,tapi tidak terlalu panjang hingga akan
mengakibatkan blu tersandung kalau sedang berjalan.Blu kelihatan lebih memilih dipotong lehernya
daripada membiarkan kakaknya melihatnya berpakaian seperti ini,tapi akhirnya dia
berteriak,"Oke,sebentar."
Dara bangun dari posisinya untuk membuka kunci pintu dan memperbolehkan jo masuk.Blu kelihatan
cantik dan lebih dewasa mengunakan kostum dengan potongan yang sangat sesuai dengan bentuk
tubuhnya.Warna putih kostum yang terbuat dari tulle tersebut membuatnya kelihatan seperti Athena,Dewi
Perang Yunani.Hanya dengan sedikit sentuhan make up dan hair stylist,Blu tidak kalah dengan artis muda
Hollywoos.Di antara semua kostum yang sudah dicoba,dara paling suka yang ini.
Dan sepertinya begitu pula dengan jo,karena dia langsung manrik napas ketika melihat Blu.
"Wow,"ucap jo. "Bagus,Mas?"Tanya blu malu malu.wajah blu sudah seperti tomat,dan semakin memerah ketika Revel dan
Pak danung ikut masuk ke dalam kamar untuk melihat blu.
"Beautiful,"ucap pak danung sambil tersenyum senang."Kita harus ambil foto untuk ditunjukan ke
Poppy,"lanjutnya dan bergegas keluar dari kamar,kemudian untuk mencari kamera digital.
"Ini kostum penutup,kan?"Tanya revel sambil mendekat untuk memeriksa kalung yang dikenakan blu.
"Wow,kamu kelihatan,,,,,,dewas,"ucap jo masih dengan wajah terkesima.
"Rev,ingetin gue untuk minta diskon ke iwan untuk baju yang ini.Desainer gila mana yang bikin kostum
setengah jadi kayak begitu."
Meledaklah tawa revel dan pak danung."Rev,potongan baju itu memang seperti itu,untuk menunjukkan
beberapa seksinya punggung seseorang perempuan,"jelas Revel.
"Memangnya adik gue geisha apa sampai perlu mempertontonkan punggungnya segala"Awas aja si
iwan,gu akan bilang ke Poppy untuk ngga pakai dia lagi,"gerutut jo.
"Ini bukan salah Oom iwan,Mas.itu desainnya sudah di setujui oleh mama,"blu mencoba membela
desainer kostumnya, "Well,I guess mas haru bicara dengan mama kamu tentang itu,"cuap jo dan meletakkan kostum berwarna
biru yang tadi dipeganginya kembali ke rak.
Blu memandangi kakaknya sambil menyeritkan dahi dan bertolak pinggang.dia sepertinya siap ngomel
sebentar lagi. Mencoba untuk mencegah adanya pertengkaran di antara blu dan jo,revel berkata,"oke .....'Ayanya kita
mending keluar sekarang,jadi blu bisa ganti pakaian."Dan denga paksa dia mendorong jo keluar dari
kamar. "Mas tunggu kamu diruang makan untuk makan malam Cepatan ya,"ucap jo sambil berjalan keluar dari
kamar,diikuti oleh pak danung.Meninggalkan dara dan blu berdua saja.
say soryy yang kata kata "Rev,ingetin gue untuk minta dikosn ke iwan
Itu harusnya kata kata terakhir,jadi disimen di baian terakhirnya,aku kirim yang harusnya sebelum itu nya
Dara mengiyakan pertanyaan Revel sambil mencoba tidak tertawa melihat reaksi jo.Pada detik itu pak
danung muncul kembali dengan kamera digital ditangan.
"Oke,coba sekarang pese untuk kamera,blu.Say cheese,"ucap pak danung dan blitz pun menyala berkali
kali karena pak danung mencoba mengambil foto blu dari semua sisi.
Pak danung segera menujukan foto itu kepada Revel dan jo yang mengomentari bahwa kostum itu
bahkan kelihata lebih cantik lagi kalau difoto.Merasa risi,Blu berkata,"Oke,sirkusnya sudah selesai,Bisa
tolong semuanya keluar,jadi Mbak dara bisa bantuin aku ganti pakaian?"
"Yah,kostum yang lainnya mana"Kok mas cuma bisa lihat satu"protes jo.
"Yang lainnya sudah dicoba dan sudah diputuskan.Mas jo bisa lihat nanti waktu aku konser,"balas blu
sambil berusaha melepaskan kait kalung yang dikenakannya.
"Jadi kamu milih kostum yanh mana aja?"Tanya pak danung yang setelah menyerahkan kamera yang
dipegangnya kepada Revel,berjalan menuju dara.
Dara segera menunjukan set kostum yang dipilih oleh blu dan pak danung mengangguk setuju akan
semua pilihan itu. "Kostum yang ini gimana cara pakainya sih?"Tanya jo yang kini memegang salah satu gaun berwarna biru
di depan tubuhnya. "Itu bare back mas,dan talinya itu mengaitkan bagian lekanga dengan bagian depan secara
menyilang,"jelas blu sambil menunjukan cara menggunakannya kepada jo yang kelihatan bingung
setengah mati. "Kenapa lo tanya tanya ,jo"memangnya lo mau pakai dress itu sambil main drum?"Ledek Revel.
"Kiss my a,,,ankle"geram jo.
Dara menghargai usaha jo untuk tidak menyumpah didepan bluntapi sepertinya Revel sedang ingin
mengejek jo hari inim "You were about to say'ass,'did you?"Ucap revel dan meledaklah tawa blu.
Dari wajahnya,dara tahu jo sama sekali tidak menghargai candaan Revel ini,dan melanjutkan sesi tanya
jawabnya. "Gimana kamu bisa pakai bra kalau belakangnya terbuka seperti itu?"
"Pakai bra tempel,"dara mencoba menyelamatkan blu yang mulai kelihatan tidak nyaman dengan ekspresi
wajah jo yang jelas jelas lebih memilih membakar kostum itu daripada melihatnya menempel ditubuh
adiknya. "You're not wearning this,are you?"Jo menatap blu tajam,seakan mencoba mengatakan bahwa dia tidak
suka tanpa perlu mengucapkannya.
"No,she's not,"ucap dara.
Dara memutuskan bahwa potongan kostum tersebut terlihat terlalu dewasa untuk dikenakan anak
ABG,dan atas persetujuan blu,dara menyingkirkan kostum itu untuk dikenakan pada konser konser
selanjutnya setelah blu setidak tidaknya berumur 18 tahun.
Bab 7 OCD Dengan tidak sabar jo menunggu telepon dari poppy.Beberapa jam yang lalu dia sudah meninggalkan
pesan untuk poppy agar menelonnya kembali secepat mungkin.Dengan perbedaan waktu antara jakarta
dan Paris,jo tahu sekarang sudah lewat tengah hari,jadi kenapa poppy masih juga belum meneleponnya
balik"Tidak biasanya poppy mengabaikannya seperti ini,dan hal terbesit membuat jo sedikit
khawatir.Mundah mudahan tidak terjadi apa apa pada poppy.kalau samapi terjadi apa apa dengannya,jo
tidak tahu apa yang harus dia lakukan pada blu,apakah hak asuh blu secara otomatis akan jatuh
ketangannya"Orang tua poppy sudah lama meninggal dan setahu jo,poppy anak tunggal,yang berarti
bahwa satu satunya orang yang memiliki hubungan darah terdekat dengan blu,selain poppy,adalah
dirinya. Jo baru saja akan mengacak acak emailnya untuk mencari nomor HP pemilik apatemen tempat poppy
tinggal selama di paris,ketika Hp nya berdering.
"Pop,kamu ke mana aja sih,ko baru balik telepon aku"omel jo ketika menjawab telepon.
"Selamat siang juga,jo.Oh....aku baik baik aja.thanks for asking,"ucap poppy sarkastis.
Tanpa memedulikan ledekan poppy,jo melanjutkan omelannya,"Apa betul kamu memperbolehkan iwan
bikin kostum berpunggung terbuka untuk blu?"
"Dari nada suara kamu sepertinya kamu ngga suka dengan kostum itu.Apa jahitannya kurang bagus?"
"Who cares dengan jahitannya,aku membicarakan tentang potongannya."
"Jadi jahitannya oke,ya?"
Mendengar nada suara santai poppy,jo meledak."Poppy!!!!!!"
"Oh,right,sori.Apa ada yang salah dengan potongannya?"
Jo mencoba menarik nafas dan menghitung samapi sepuluh sebelum berbicara lagi."First,jawab
pertanyaan aku dulu.Apa kamu memang memperbolehkan iwan membuat baju itu?"
"Of course.Desainnya bagus dan Blu memiliki punggung yang cukup mulus untuk dipertontonkan kepada
semua orang." "She's fifteen.Dia bahkan ngga seharusnya diperbolehkan pakai pakaian yang ngga ada lengannya,terlalu
ketat,atau terlalu pendek."
"Would you calm dwon"kamu ini memperlakukan adik kamu seperti dia biarawati aja deh."
"Setelah ngeliat kostum yang akan dia pakai,aku berencana untuk masukin dia ke biara,sedikit tidaknya
pakaian mereka akan tertutup."
"Oh,kamu ini lebih parah daripada papa kamu,tau nggak?"Mengingat betapa tidak pedulinya papa pada
anak anaknya jo tahu bahwa sentimen poppy benar,tapi hanya untuk membuat kesal poppy,jo
menjawab,"yess and I'm proun of it."
Poppy mendesah sebelum berkata,"tadi aku sudah bicara dengan blu.Dia cerita tentang asisten
barunya.Dara ya nama nya.....4he sounds like a nice girl.blu seems to like her a lot."
Jo mendengus mendengar pujian yang diberikan poppy untuk dara,tapi tidak mengatakan apa apa.
"Anyway,menurut blu di ngga memilih kostum itu untuk konsernya.So you can stop worring."
Jo menghembuskan napasnya perlahan lahan,dia tidak tahu kenapa dia harus marah marah kepada
poppy.Sebagai orang tua blu,tentu saja poppy lebih punya hak untuk mengambil segala keputusan
menyangkut blu dari pada dirinya.kalau poppy mau,sia sebetulnya bisa mengatakan bahwa jo tidak punya
hak untuk mengatur kehidupan blu,tapi poppy tidak pernah mengatakan itu.Damn,sepertinya tanpa dia
sadari,dia sudah mulai terlalu"dekat" dengan blu.Dua minggu yang lalu dia ingin agar poppy pulang dan
mengambil alih tanggung jawabnya atas blu,dan sekarang dia menginginkan otoritas lebih untuk mengatur
kehidupan blu,Dia maunya apa sih"
"Untuk ke depannya bisa ngga kamu konsultasi terlebih dahulu dengan aku tentang desainer yang kamu
pilih untuk blu"yang jelas aku ngga mau pakai iwan lagi,"ucap jo setelah lebih tenang.
"Oke,"balas poppy.
"Oke?"Tanya jo tidak percaya.Dia tidak menyangka poppy akan menyerah begitu saja.
"Iya.Oke,"balas poppy.
"Kamu ngga akan ngomelin aku karena sudah menjadi diktator?"
"Ngga.Aku tahu alasan kamu berkelakuan begitu adalah karena kamu menginginkan yang terbaik untuk
blu.You're a good brother to her,jo."
God,can everyone just stop saying that!!!! Jo benar benar merasa tidak nyaman dengan pujian ini.Untuk
mengalihkan pembicaraan dari dirinya,jo bertanya,"Paris gimana?"
"Cold,"Jawab poppy.
Dua minggu berlalu dan dara mulai terbiasa dengan rutinitasnya yang berkerja enam hari seminggu,lima
belas jam sehari.Meskipun lelah,Dara tidak mengeluh karena dia lebih memilih kesibukan daripada duduk
di rumah dan memikirkan panji.Sudah dua minggu,tetap panji masih juga belu mau berbicara
padanya.sedangkan dia terlalu gengsi untuk menelepon panji lebih dahulu,kalau panji memang
menginginkan sedikit ruang untuk berfikir,dia akan memberikan,toh kate Meddleton memberikan ruang
bagi pangeran William untuk bernafas ketika pangeran itu memintanya,dan buntutnya William lah yang
mengemis meminta kate kembali padanya.Kalau kate bisa jual mahal kepada seorang pangeran yang
nantinya akan jadi raja inggris,dara pasti jual mahal kepada seorang laki laki biasa bernama panji.
Hubungannya dengan blu semakin erat,dia juga sudah menyempatkan diri meng update tante poppy,yang
terdengar bersahabat dan sangat rileks,tentang keadaan blu,sayangnya hubungannya dengan jo semakin
hari semakin memburuk.setiap kali dara datang menjemput blu dan jo masih ada di ruang makan sedang
sarapan,jo langsung bangun dari kursinya dan meninggalkan ruangan.Kalau sampai berpapasan di
MRAM,jo berpura pura tidak melihatnya.Di beberapa kesempatan yang membuat mereka harus berbicara
satu sama lain,jo selalu memastikan dia melakukannya di keramaian dan ada meja yang memisahkan
mereka.untung saja selama dua hari ini jo tidak ada di jakarta,jadi Dara bisa berhenti merasa sudah di
pelakukan seperti pengidap kusta.
Mbak dara,bisa tolongin bibi sebentar?"Tanya bi uti ketika dara sedang duduk di meja makan dirumah
jo,mencoba mencatat segala pengeluaran blu untuk hari itu.Blu sedang mengerjakan PR nya diruang
tamu. Dara kiri tahu bi uti sebenarnya pembantu rumah tangga tante poppy,tapi karena blu akan tinggal dengan
jo selama tante poppy di prancis,bi uti memutuskan pindah kerumah juga.
"Ada apa,Bi?"Tanya dara sambil bangun dari kursinya.
"Bisa tolong tulisin daftar belanjaan?"Bi uti langsung menyodorkan sebuah notepad berwarna kuning
padannya dan sebuah bolpoin.
Otomatis dara langsung mengambil notepad dan bolpoin itu dari tangan bi uti.
"Mas jo sibuk sekali akhir akhir ini dan kayaknya lupa kalau sekarang udah mau akhir bulan,Keperluan
rumah tangga dirumah udah banyak yang abis,"jelas bi uti sambil meminta dara mengikutinya ke dapur.
Pada saat itu dara mengerti apa yang dimintanya oleh bi uti.seperti kebanyakan pambantu rumah tangga
yang sudah berumur,bi uti buta huruf dan tidak bisa menulis atau membaca,sebab itu dia memerlukan
bantuannya untuk membuat daftar belanjaan,Setibanya didapur yang bersih mengkilat seakan tidak
pernah digunakan,bi uti mempersilahkan dara duduk di salah satu kursi kayu yang tersedia,sedangkan bi
uti mulai membuka lemari makan dan secara sistematis menebakkan keperluan dapurnya.
Tuna kaleng udah abis,perlu beli dua lusin,sarden juga tinggal dua kaleng,jadi perlu beli satu lusin
lagi.Sereal tinggal setengah kotak..."
Dan selama setengah jam ke depan dara mencatat semua keperluan rumah tangga jo.Pada saat itu dara
menyadari betapa tidak sehatnya isi lemari makanan dan lemari es dirumah jo.Semuanya makanan siap
saji.Mulai dari sereal dengan kadar gula yang bisa menyebabkan diabetes,hingga tuna dan sarden kaleng
dengan bahan pengawetan yang bisa menyebabkan kanker.Dara tidak menemukan makanan segar sama
sekali.Bahkan buah buahan yang ditemukan adalah dalam bentuk beku di freezer dan harus diblender
terlebih dahulu untuk dikonsumsi.Ugh!!!!bagai mana mereka bisa hidup seperti ini"
"Apa mas jo dan blu ngga pernah makan makanan pasas dirumah?"
"Mas jo jarang ada dirumah,dan kalau pulang paling biasa nya cuma untuk tidur doank.Kalau dia mau
makan panas,biasanya telepon ketring atau restoran,minta anter."
Kini dara mengerti kenapa dapur ini bisa kelihatan bersih tanpa ada aroma makanan sama sekali,karena
ternyata dapur ini memang tidak pernah digunakan.Selama ini blu selalu makan malam di
MRAM,sehingga dara tidak pernah tau jenis makanan apa saja yang biasa dimakan oleh jo dan blu kalau
mereka dirumah.Beberapa kali ketika menemani blu mengerjakan PR,dara memang melihat blu makan
candybar atau pringles,tapi dia dipikirkan itu cuma makanan ringan,siapa yang menyangka itulah menu
utama dirumah ini. "Dan Blu?"Tanya dara lagi.
"Apalagi Ade,kalau mau makan aja udah bagus.Dulu biasanya pulang dari sekolah dia langsung masuk ke
kamar dan ngga keluar lagi sampai besok paginya.Sekarang aja udah ada Mbak dara,jadi dia ada
temannya dan baru mau masuk kamar setelah Mbak dara pulang,dulu biasanya bibi cuma sendirian aja
kalau Mas jo ngga ada dirumah,sekarang ada Mbak dara,bibi jadi ada temennya lagi."
Selama beberapa detik dara hanya bisa menganga.Dia mencoba membayangkan kehidupan blu dirumah
jo ini,yang menurutnya sangan kesepian,Blu pasti merindukan mamanya.Mungkin ada baiknya kalau dara
berbicara dengan tante poppy tentang ini.
"Apa bini ngga pernah coba masak untuk mereka?"
"Bibi sudah coba,tapi akhirnya mubazir karena mereka biasanya makan diluar,dan kalau makan
dirumah,ya,,,,,.makan begini,Buntutnya masakan bibi cuma bibi aja yang makan."
Sejenak dara berfikir.Stamina dan bentuk tubuh blu tidak akan bertahan kalau setiap hari dia cuma makan
junk food.Mungkin ada baiknya kalau dara mulai mengatur menu makanan blu sekalian.dara lalu
membicarakan rencananya ini dengan bi uti yang mendengarkan dengan antusias.Mereka setuju untuk
mulai mengatur menu makanan rumah setiap harinya,agar blu dan jo akan lebih memilih makan dirumah
dari pada makan di luar.Selain itu,mereka juga akan menata ulang lemari makanan dan lemari es agar
tidak lagi diisi junk food.
Sekembalinya jo dari luar kota,dia langsung menghadapi dara di dapur MRAM yang kosong setelah
makan. "Kamu apain dapur saya?"Desis jo.
Dara yang agak terkejut dengan nada suara jo yang terdengar terlalu ganas terdiam selama beberapa
detik sebelum berkata, "Saya tata ulang..."
"Siapa yang minta kamu melakukan itu?"Potong jo
"Ngga ada.Saya cuma ambil inisiatif..."
"Well,inisiatif kamu tidak diperlukan.saya suka dapur saya as it was,"geram jo menyedekapkan tangannya.
Melihat ekspresi pada wajah jo yang sudah memerah,Data tahu dia seharusnya menutup mulutnya
saja,tapi entah kenapa dia tidak bisa.Dan sebelum dia bisa menghentikan dirinya kata kata sudah keluar
dari mulutnya. "Tapi dapur Mas jo penuh dengan junk food yang ngga bagus untuk blu.Dia masih dalam tahap
pertumbuhan dan perlu makanan sehat yang bervitamin.Dia juga perlu jaga kesehatan dan bentuk badan
menjelang konser." Jo menatap dara seakan ada sarang ular dikepalanya,tapi karena sudah terlanjur,dara pantang
mundur."Saya sudah minta bi uti untuk masak makanan yang sehat untuk blu dan mas jo,jadi mas jo ngga
usah pesan dari katering atau restoran lagi.Mas jo malam ini bisa makan di rumah,kan?"
Muka jo semakin memerah mendengar permintaannya.Uh oh!!!!!sepertinya dara sudah membuat jo betul
betul marah.Jo melepaskan sedekapan tangannya dan perlahan lahan berjalan menuju dara yang tetap
berdiri di tempat. "Kembalikan tata dapur saya seperti sebelumnya hari ini juga.Paham?"


The Devil In Black Jeans Karya Aliazalea di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Usaha jo untuk mengintimidasinya mungki akan berhasil kalau dara jauh lebih pendek darinya,tapi dengan
tinggi 169 sentimeter dan sepatu hak,mata dara hampir satu level dengan jo yang hanya setengah kepala
lebih tinggi darinya.Alhasil dara bisa memberikan tatapan kekeras kepalaannya dengan sempurna
"Ngga,saya ngga Paham,"balas dara.
Entah berapa lama mereka berdiri saling tatap seperti itu,masing masing ingin memenggal kepala orang
satunya,tapi akhirnya jo mendengus dan melangkah pergi.Dara tidak sadar bahwa dia sudah menahan
napas sampai langkah jo tidak terdengar lagi.dara menyandarkan punggungnya pada dinding dapur dan
mencoba menarik napas. That's it.Jo akan memecatnya dan tidak ada satu hal pun yang bisa dia lakukan untuk
mencegahnya.Kenapa oh kenapa dia tidak bertanya kepada jo terlebih dahulu sebelum menata ulang
dapurnya"Oh ya,mungkin karena tidak ada laki laki normal yang menghabiskan waktunya didapur,kecuali
dia seorang koki.Laki laki gila mana yang memedulikan dapur"Laki laki gila bernama jo brawijaya,that's
who. Dara mendengarkan langkah mendekat,tapi sebelum dia bisa mengatir ekspresi wajahnya yang pasti
kelihatan seperti orang habis kalah perang,sita sudah muncul.Sepertinya wajahnya kelihatan lebih parah
daripada perkiraannya karena sita langsung bertanya dengan nada prihatin,"What happened?"
Jo mendudukan dirinya dibelakang set drum sebelum menghembuskan napas,mencoba mengontrol
emosinya yang meluap luap.Sudah lama dia tidak merasa seperti ini,seperti dadanya akan
meledak.Terakhir kali dia merasa semarah ini adalah ketika surat wasiat papa dibacakan.Dia lalu menarik
stik drum dari kantong belakang celana jinsnya dan mulai menabuh drum mengikuti ketukan lagu have a
Nice day milik Bon Jovi seakan besok akan kiamat.
Memangnya dara pikir dia siapa,mencoba mengatur hidupnya"pacar bukan,orang tua bukan,saudara juga
bukan,sebagai asisten blu,dia boleh boleh saja mencoba mengatur kehidupan blu,tapi tidak
kehidupannya.Apa sih masalahnya dengan kaum perempuan yang selalu menyangka bahwa dia
memerlukan mereka untuk mengurusnya"jo sudah hidup sendiri selama dua puluh tahun ini,dan dia yakin
dia bisa melakukannya untuk dua puluh tahun lagi.Dia melanjutkan tabuhan drumnya se salah sati lagu
Avenge Sevenfolds ketika Bon Javi sudah habis.
Dia baru saja mencapai chorus lagu tersebut ketika sita melangkah masuk ke dalam live room dan
mengetuk kaca ruang drum untuk menarik perhatiannya.jo mengabaikannya dan melanjutkan tabuhan
drumnya,betul betul tidak berniat untuk berbicara dengan siapa pun sekarang,bisa bisa dia tidak sengaja
membentak siapa pun yang datang mendekatinya .Menyadari bahwa jo sengaja mengabaikannya,sita
melangkah pergi.Dan jo pikir sita sudah memutuskan untuk meninggalkannya sendirian ketika tiba tiba
suara justin Bieber menyerang genderang telinganya.
"Jo,gue akan puterin satu albumnya justin bieber kalau lo ngga keluar dari ruangan drum sekarang juga
dan ngomong sama gue,"Suara sita terdengar di speaker yang menghubungkan live room dengan control
room. Tahu bahwa tidak akan menang berperang dengan sita,jo keluar dari ruangan drumnya,melewati live room
dan control room.Menuju pintu keluar dan kebebasan.
"Sit,I'm not in the mood,okay"So leave me alone,"ucap jo ketika melewati control room.
"Lo apain si Dara?"
Pertanyaan sita membuat langkah jo terhenti tepat di depan pintu keluar.Dia lalu memutar tubuhnya untuk
menatap sita sebelum bertanya,"Dia memangnya bilang gue udah ngapain dia?"
"Dia ngga bilang apa apa ke gua,tapi gue temuin dia kelihatan superstres di dapur."Dan kemarahan jo
meluap."Dia stres?""!!! Mestinya gue yang stres.Orang gila mana yang ngatur ngatur dapur orang lain
tanpa permisi dulu!!!l "She did what?"Teriak sita terkejut.
Sita sudah cukup lama mengenal jo untuk tahu bahwa laki laki satu ini sangat OCD tantang segala
sesuatu yang menyangkut kehidupannya.jo paling tidak suda kalau orang asing menyentuh barang
barangnya,apalagi sampai memindahkannya tanpa seizinnya.Siat terkejut bahwa dara masih hidup
setelah apa yang dilakukannya.
"Apa dia ngasih penjelasan kenapa dia ngelakuin itu?"
"Dia bilang dapur gue terlalu penuh dengan junk food,dan itu ngga baik untuk blu."
"Aaahhh,"ucap sita.
Penjelasan dara masuk akal.harus sita akui bahwa rumah jo memang penuh dengan junk food,untuk laki
laki lajang itu wajar wajar saja,tapi tidak untuk laki laki lajang yang memiliki anak gadis tinggal dengannya.
"Apa dara tahu dia ngga boleh mindahin barang barang di rumah lo?"
"Hah"Masa soal itu aja perlu dibilangin sih"itu kan common sense.Kalau itu bukan rumah lo,ya jangan
sentuh barang barangnya.Apalagi mindah mindahin."
"Sori ya,jo ,bukannya gue memihak dara,tapi gue ngerti kenapa dia ngelakuin itu,dan karna lo ngga
pernha ngejelasin ke dia kenapa tentang peraturan dirumah lo,ya technically dia ngga salah."
"Sit,lo tahu kan kalau lo bikin gue semakin pissed off dengan omongan lo ini?"
"I know,tapi gue rasa lo juga tahu kalau gue benar."
Jo menatap sita seakan siap membolongi kepalannya dengan bor,sebelum memutar tubuhnya dan
meninggalkan studio. Bab 8 FREE THERAPY Beberapa hari berlalu dan dara masih belum dipecat juga,dia akhirnya bisa mulai sedikir rileks.jo tidak
pernah memintanya menata ulang dapurnya lagi,tapi sebagai cara untuk menunjukan aksi prote,jo
menolak untuk menyingkirkan junk foodnya,dara tahu bahwa dengan tidak menghiraukan permintaan
jo,pada dasarnya dia sudah mencari mati,tapi entah kenapa hatinya menolak mendengarkan akal
sehatnya. "Gue harus gimana dong,dri"sumpah deh,seumur hidup gue ngga pernah ketemu cowok yang tujuan
hidupnya adalah untuk menyusahkan hidup gue.kayak hidup gue nggak cuku susah aja.Kebayang ngga
sih,selama sebulan ini Bokap selalu nungguin sampe gue pulang sebelum dia tidur"ngga peduli bahwa itu
sudah jam sebelas malam.bokap gue kan biasanya sudah tidur jam delapan,"Omel dara panjang lebar
melampiaskan kefrustasiannya kepada salah satu sobatnya,Andri.
Jana sedang liburan ke Australia dengan suaminy,jadi tidak bisa dihubungi,sedangkan Nadia tidak
mengangkat telepon.Dara baru saja selesai mandi malam dan sambil mengeringkan rambutnya dengan
handuk dia berbicara dengan andri melalui speaker HP nya.
Andri terkikik sebelum menanggapi,"Well,mungkin bokap lo takut anaknya diapa apain oleh the big bad
wolf". Bayangan jo sebagai seekor serigala terlintas dikepala dara.Rambut jo memang pendek,tapi bagian
bawah wajahnya selalu ditutupi jengot tipis,dan Dara mengerti bagaimana image seekor serigala bisa
muncul. "Oh please...jo ngga pantas mendapatkan predikat itu.he doesn't scare me."
"Hmmm interesting,"ucap adri.
"Apa yang interesting?"
"Bahwa elo langsung mengasosiasikan the big bad wolf dengan jo Brawijaya."
"So?"Tanya dara bingung dengan arah pembicaraan mereka.
"So,is there something going on between the two of you?"
"Definitely not."
"Apa dia ngga mencoba untuk ngendeketin elo"Nanya nomor telepon gitu?"Pancing adri.
"Dei,dia itu kakaknya bos gue.Dia wajib punya nomor telepon gue,jaga jag kalau ada emergency dan dia
harus menghubungi gue."
"I think he's hot.Setiap kali ngeliat dia di TV,yang ada dipikiran gue adalah ngelempar dia ke tempat tidur
dan melakukan serangan membabi buta."
"Jangan ngasih image yang ngga nggak deh di kepala gue.
Gue harus ketemu dia. Tiap hari,tau."
Tanpa memedulikan kata kata Dara,adri melanjutkan,"Apa lagi kalau dia lagi main drum.kesannya dia lagi
having rough sex sama drumnya itu."
"Whoaaa....what?"Tanya dara mencoba menghentikan arah pembicaraan mereka.
"Predatory tapi graceful.Orang nggak nyangka kalau dia akan menyerang,tapi tahu tahu taringnya sudah
terkubur di arteri lo,karena lo sudah terpesona dengan pergerakan tubuhnya,"lanjut adri.
"Gue ngga peduli dia predatory kek,graceful kek,menurut gue dia brengsek."
"Really"menurut teman gue ina,istrinya Revel,jo itu sweet banget lho."
"Sweet kalau dibandingin sama iblis,kali,"lanjut dara yang disambut oleh gelak tawa adri.
"Seriously.I think he hates me."
Adri terdiam sejenaK sebelum berkata,"well,that's the first.setahu gue semua laki laki tergila gila sama
elo.Ngga peduli mereka bayi atau kakek kakek bangkotan."
"Kecuali jo Brawijaya,"balas dara.
"Omong omong,apa benar dia punya tato tapal kuda di...."
"Dri,bisa ngga sih kita nggak ngebahas tentang itu?"Potong dara.
"Well,I was just curious,"Adri membela diri.
"Buang jauh jauh keingintahuan elo itu,oke?"
"Jangan lupa ambil foto kalau memang kebetulan lo ngeliat.Kebayang ngga sih berapa banyak uang yang
bisa lo dapatkan dengan menjual foto itu ke media?"Lanjut adri.
Dara baru saja akan membalas bahwa kemungkinan dia bisa melihat bagian tubuh jo itu adalah kurang
dari nol persen,ketika dia mendengar suara bayi menangis dan mendengar adri meminta suaminya,Ervin
menghibur anak mereka,Scarlett,untuk sementara waktu.setelah keadaan sudah lebih tenang,dara
berkata,"Eh,sori ya gue telepon malam malam.Habis gue ngga tahan lagi siapa yang bisa dihubungi untuk
dimintain pendapat. "Ngga apa apa ko.Omong omong,gimana rencana pernikahan lo,lancar?"
Mendengar pertanyaan ini dara terdiam,dia masih juga belum memberitahu siapa pun tentang status
hubungannya dengan panji.Selama sebulan ini dara mencoba memfokuskan diri pada pekerjaan dan tidak
menghiraukan bahwa panji masih juga belum menghubunginya.dara tau inilah cara panji menunjukan
superioritasnnya sebagai laki laki.Dia kepalanya,panji pasti berfikir bahwa dara adalah pihak yang
salah,makan dara lah yang harus minta maaf.Selama ini itulah yang selalu dara lakukan.Tidak peduli
siapa yang salah di dalam argumentasI mereka,dialah yang selalu meminta maaf duluan.Well,tidak
lagi,panji bisa menunggu hingga neraka membeku.Karena kali ini dara tidak akan meminta maaf
duluan.Sebelum bisa berfikir lagi,Dara mengaku kepasa adri.
"Sebetulnya,gue sama panji sedang,,,:iatus."
"Hiatus"maksud lo putus?"Teriak adri.
"No,no.Ngga putus.cuma hiatus."
"Apa bedanya?" "Kami hiatus karena panji minta waktu untuk memikirkan tentang hubungan kami."
Untuk sejenak jo terlupakan dan adri mengomel tentang panji."Bercanda lo,Ra.Apa lagi coba yang dia
mau pikirin"Dia udah ngelamar elo.Kalau dia masih belum pasti dengan hubungan elo ini,kenapa dia
ngelamar elo"Dasar laki laki gemblung."
"Dia sih udah cukup pasti dengan hubungan kami,tapi dia mau gue kerja jadi PA artis.Lo tahu kan kalau
dia ngga pernah suka gue jadi PA,"jelas dara.
"Well that's stupid.Lo ini bukannya main course di TGI Friday's dengan side dishes yang bisa ditukar
tukar.Lo itu menu utama direstorannya Gordon Ramsey,yang harus dimakan secara keseluruhan,dan
kalau ngga suka itu,silahkan keluar dari restoran."
Dara membutuhkan waktu beberapa menit untuk memahami perumpamaan adri yang membingungkan
itu.Tapi setelah dia sadar akan apa yang dikatakan sahabatnya itu,tanpa bisa menahan diri lagi,dia pun
membeberkan pertengkarannya dengan panji.Alhasil,adri langsung memaki maki panji di telepon.
"Dasar cowok brengsek,so penting,sok perfect,sok...ugh!!! Masih mending deh waktu lo pacaran sama
charlie,yang meskipun kelihatan lebih cantik daripada elo kalau pakai maskara dan anak band,tapi setidak
tidaknya dia ngertiin elo.Lah panji...gimana bisa dia mengharapkan elo untuk berhenti kerja cuma gara
gara dia ngga suka sama pekerjaan elo"sori ya,Ra.Tapi cowok lo itu memang brengsek.Nasia,Jana,dan
gue dari dulu memang ngga pernah suka sama dia."
"Wait,hold on.sejak kapan kalian ngga suka sama panji"Kalian selalu baik dan ramah setiap kali ketemu
dia." "Kami baik sama dia cuma karena elo."
Dara tidak tahu apakah dia harus bersyukur oleh dukungan sobat sobatnya atau justru marah karena
mereka tidak pernah mengatakan apa apa tentang perasaan mereka terhadap panji.setelah bertahun
tahun bersahabat dengan tida wanita ini,satu orang tidak pernah salah.Meskipun begitu,dara juga tahu
bahwa penilaian mereka juga sering timpang ketika memberi dukungan kepada sobat mereka.
Dengan hatu hati dara bertanya,"Do you think I'm being stupid karena sudah berikeras untuk
memperhatikan pekerjaan gue daripada mengikuti kata panji untuk mencari pekerjaan lain"sedtidak
tidaknya panji serius sama gue dan berani ngajakin nikah,ngga seperti mantan mantan gue yang lain."
Hell no,you're not being stupid!!! Jangan pernah ngebiarin seorang laki laki mengubah diri lo yang
sebenarnya,Trust me,honey,it's not worth it,"omel adri.
"I guess you're right,"ucap dara pasrah.
"Of course I'm right.besok pagi lo telepon si panji dan lo putusin dia,oke"Hiatus,my foot."
"Yes,Mom,"desah dara dan disambut gelak tawa adri yang membuat dara tersenyum.
"Sebaiknya gue tidur sekarang.Salam buat Ervin dan Scarlett.sampaikan permintaan maaf gue ke mereka
karena sudah mengambil waktu lo,"Pamit dara.
"Don't worry,mereka ngerti kok,"ucap adri,masih tertawa.
"Thanks ya,Dri."
"Anytime.Bye,gils."
Dara merasa lebih baik setelah menutup telepon.Dia lalu mematikan lampu dan langsung pergi
tidur,bertekad untuk menelpon panji besok pagi dan mengakhiri hubungan mereka.
(IKLAN...... BACANYA JANGAN DEKAT2 ENTAR MATANYA KENA RABUN JAUH *PLAKS DITABOK
MEMBER NIH PAKE IKLAN SEGALA)
Jo mencium seorang wanita yang ada di dalam pelukannya seakan hidup matinya bergantung kepada
wanita itu.Aroma dan rasa perempuan itu betul betul membuat kepalanya berputar dan seluruh tubuhnya
gerah.MenyadarI bahwa dia sudah mencium seseorang tidak dikenal,jo mengangkat bibirnya dari vivir
wanita itu untuk melihat wajahnya.Mulai dari dagu berlesung,mulut yang sedikit terbuka untuk
mengakomodasi napasnya yang memburu,hidung mancung,mata yang kurang fokus akibat ciuman
mereka dan alis yang sempurna.
"You're gorgeous,"bisik jo.
"So,are you,"balas wanita itu dengan suara yang sangat familiar,tapi jo tidak tahu kapan atau di mana dia
pernah mendengarnya.jo menarik wajahnya lebih jauh lagi dari wajah itu untuk menganalisinya dengan
lebih seksama.Wanita itu tersenyum dan menatapnya sebelum jemari tangan kanannya membelai pipi
jo.Belaian lembut dan hangat itu langsung membuat jo menutup matanya,mencobq menyerapnya ke
dalam seluruh tubuh,hati,dan sanubari.jo meraih jemarinya yang sedang membelai pipinya itu dan
menggenggamnya dengan kedua tangannya.Begitu. Juga dengan suara,jemari yang panjang dan halus
itu pun terasa familier.Di manakah dia pernah menyentuh tangan itu"jo menarik nafas sambil memutar
otaknya.perlahan lahan mulai ingat di mana dia pernah melihat wajah itu...mendengar suara itu...dan
merasakan sentuhan jemari itu
Wajah,suara,dan jemari lentik milik...Dara Wulandari.Jo terbangun dari tidurnya dengan jantung berdebar
debar.Goldie yang ikut terbangun mendekatkan hidungnya pada bahu jo,seakan menanyakan apa kah dia
baik baik saja. "Yeah,I'm okay.cuma mimpi buruk,"jelas jo sambil merebahkan dirinya di tempat tidur dan membelai
kepala Goldie. Dalam hati jo lega itu hanyalah mimpi.Dia tidak tahu bagaimana Dara bisa muncul didalam mimpinya.Dia
bahkan tidak menyukainya.Dia yakin Dara pun memiliki perasaan yang sama terhadapnya.
Perempuan itu sudah membuatnya fila semalam beberapa minggu ini.Sudah suka mengatur,suka
berdebat dengannya pula,Lihat saja apa yang dia telah lakukan pada kulkas dan sapurnya.Semua
makanan kesukaannya sudah disingkirkan ke rak paling ujung,dia digantikan dengan makanan makanan
yang terbuat dari gandum,low fat atau kurang gula.Segala jenis sayuran dan buah buahan yang cukup
untuk menenggelamkan Titanic kini mendominasi kulkasnya,hingga beberapa hari yang lalu dia
mengalami masalah mencari coklat Tolberone nya yang tenyata sudah disingkirkan ke Kontainer kecil dan
disembunyikan di bagian belakang lemari es.
Berbotol botol minuman bersoda,Gatorade,dan kaleng kaleng Rea Bull yang biasanya dia simpan di dalam
lemari es agar dingin juga sudah dibatasi jumlahnya.Kini bahkan dia hanya diperbolehkan minum Diet
Coke,apa pula ini"laki laki jantan dan tangguh sepertinya tidak minum atau makan sesuatu yang ada kata
kata low fat,less sugar,dan dietnya,that's just gay.Oh.andaikan sia bisa memecat dara hanya dengan
alesan bahwa wanita itu betul betul menjengkelkan,tapi dia tahu dialah satu satunya orang yang
berpendapat begitu.Oom danung tidak henti hentinya memuji dara sebagai seorang PA yang
kompeten,dan jo tahu bahwa blu betul betul menukai dara.kini blu sudah tidak lagi mengurung diri di
kamarnya dan makannya sudah lebih teratur sehingga tubuh dan wajahnya kelihatan lebih berisi dan
sehat. Bahkan poppy yang hanya bertemu muka dengan dara melalui Skype menyukai dara yang tidak pernah
lupa meng up date kehidupan kesehatan blu kepadanya.Pada intinya,dengan keberadaan dar,blu kini
sudah bisa menjalankan kehidupannya secara lebih efisien tanpa perlu mengganggu jo lagi.Tapi
bukannya merasa lega atas pergantian suasana ini,jo justru merindukan saat saat ketika dia
menghabiskan lebih banyak waktu dengan blu.
Tanpa disadari jo,selama dua bulan sebelum kedatangan dara ditengah kehidupan mereka,dia sudah
mulai terbiasa hidup dengan blu,dan dengan blu tidak lagi bergantung padanya,dia merasa sedikit
kesepian.Sepertinya sudah tiba waktunya untuk mulai berburu perempuaN yang bisa menghapus
kesepian itu,toh itulah rencana awalnya untuk mendapatkan asisten untuk blu.
Memikirkan tentang asisten blu membuat jo tiringat kembali akan mimpinya dan dia menggelengkan
kepala,mencoba mengusir bayangan itu,dia tidak mau lagi memipikan yang tidak tidak tentang asisten
adiknya itu. Beberapa hari kemudian ketika dara baru saja akan menghentikan mobilnya didepan gerbang sekolah
blu,bosnya itu memintanya menepi disamping trotoar seratus meter dari gerbang.Sebelum dia bisa
bertanya alasannya,blu sudah meloncat keluar dari mobil dan menghilang ditengah keramaian teman
teman sekolahnya.Beberapa menit kemudian dara melihat blu melabai padanya dengan tangan
kanan,sedangkan tangan kirinya menggandeng seorang cowok paling preppy yang dara pernah lihat
sepanjang hidupnya.Lupakan Nate Archibald dari Gossip Girl,cowok ini lebih mirip Kurt dari Glee.Oh,dear
God,cara berjalan cowok ini bahkan seperti Kurt,Uh oh!!! Gay" Radar dara langsung on alert.Dia
mematikan mesin mobil dan turu menunggu hinggal blu dan Krut wannabe menghampirinya.Dalam hati
dia berharap cwo ini bukan William,ataupun kalau dia memang William,dia hanyalah seorang cowok
metroseksuak yang suka pergi ke salon dan mengenakan pakaian yang satu ukuran lebih kecil daripada
seharusnya. "Mbak dara,kenalin ini William,"ucap blu semangat.
William tersenyum malu malu,mempertontonkan lesung pipi dikiri dan kanan pipinya.Dara menyodorkan
tangannya untuk memperkenalkan diri dan begitu telapak tangan William bersentuhan dengan telapak
tangannya,Dara mengumpat.Tidak bisa diragukan lagi William memang seorang gay yang masih belum
mau mengakui orientasi seksualnya kepada dirinya sendiri,apalagi pada orang lain.
Bagaimana mungkin blu bisa menyukai cowok jenis ini"bukankah seharusnya seorang adik perempuan
cenderung menyukai jenis laki laki yang mirip kakak laki laki mereka"jelas jelas William tidak ada mirip
miripnya dengan jo yang sangat maskuli.
Dara memaksa dirinya menelan ludah sebelum berkata,"Ah,jadi kamu william yang akan membawa blu ke
pesta tahun baru?" "Iya,Mbak,"ucap william dengan suaranya yang terdengar sedikit melengking untuk seorang laki laki yang
sudah kelas 12. Yaiks...!ahkan suaranya pun terdengar seperti kurt.Dara tidak pernah ada masalah dengan kaum


The Devil In Black Jeans Karya Aliazalea di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

gay,selama mereka terbuka dengan status mereka.Masalah akan muncul kalau mereka tidak mengakui
orientasi seksual mereka dan secara tidak sengaja menyakiti hati orang lain,Tiba tiba dara merasa pesta
tahun baru blu ini memiliki kata BENCANA tertulis di mana mana,apa yang harus dia lakukan"
"Blu,bisa Mbak bicara dengan William,sendiri?"Pinta dara.Meskipun kelihatan agak bingung,blu meuruti
permintaan ini. "Ketemu di dalamnya,"ucap blu,yang kemudian berlalu memasuki gerbang sekolah,
Setelah blu menghilang,dara menatap william dan berkata pelan,"apa kamu serius membawa blu ke pesta
tahun baru"apa tidak ada orang lain yang mungkin lebih tipe kamu yang mau kamu bawa sebagai teman
kencan" William menatap dara seakan dia sudah gila.Sejujurnya,pada saat ini pendapat dara tidak jaug berbeda
dengan william.dara seharusnya tidak mengatakan apa apa dan membiarkan blu pergi dengan pemuda
ini.tapi,toh mereka tidak bakal menikah,sehingga tak mungkin blu suatu hari akan mendapati suaminya di
tempat tidur dengan laki laki lain,ini cuma kencan,tidak boleh lebih dari itu.
"Maksud Mbak?" Dara menghembuskan napas dan mengubah taktik,"Mbak ngga akan peernah mempernolehkan blu
dipermalukan di depan umum dan disakit oleh siapa pun,kalau sampai mbak mendapati blu menangis
sehabis acara ini,kamu akan berharap bahwa kamu tidak pernah dilahirkan."
"Apa mbak sedang mengancam say?"
"Yep,jadi,kamu masih berniat untuk jadi teman kencan blu?"
"Ye-es,"ucap william terbata bata,membuat pernyataannya terdengar seperti pertanyaan.
"Fine,kamu sudah mbak peringati,sampai ketemu di pesta tahun batu,"ucap dara dan memasuki kembali
ke mobil. Dara melambaikan tangan kepada william yang membalas lambaian tangan itu dengan kurang
antusias.dara lalu memanuver mobilnya menuju jalan raya.
Malam tahun baru hanya seminggu lagi dan semuanya sudah direncanakan dengan sempurna,tapi itu
sebelum dia bertemu william,dan tiba tiba dara merasa sedikit nervous dengan rencana ini.untuk pertama
kali nya dia menghargai kemacetan jalan raya,karena itu bisa membantunya berfikir,dia satu sisi,tante
poppy sudah tahu dan setuju dengan rencana ini,dia bahkan setuju untuk tidak memberi tahu jo
mengenainya,tapi dara tahu dia akan disalajkan kalau rencana ini sampai buyar.
Oh!!! Kenapa baru sekarang. Dia menemui william"seharusnya dia tetap memaksa untuk bertemu william
bulan lalu meskipun blu bulang william sibuk.Sekarang semuanya sudah terlambat.Blu tidak akan
memaafkannya kalau dia sampai meminta blu untuk membatalkan rencananya adalah untuk melindungi
hati blu dari diinjak injak oleh seorang cowok.Dalam hati dara berharap semuanya akan berjalan lancar.
Bab 9 BUSTED Jo menutup tas travwl dari kulit yang diletakan diatas tempat tidur.Tas tersebut berisi semua keperluannya
untuk malam ini.Setu set pakaian ganti,peralatan mandi,handuk kecil untuk mengusap keringat,dan dua
stik drum,cadangan kalau saja terjadi apa apap dengan stik drum yang sekarang di sematkan diakntong
belakang celana jinsnya,jam dinding sudah menujukan pukul 15.30,dia harus berangkat sekarang kalau
tidak mau terlambat untuk sound check.Dia meraih jam tangan yang tergeletak diatas dresser ketika
tatapannya jatuh pada fotonya dengan blu,Poppy,dan Goldie yang diambil sebelum poppy berangkat ke
paris.suatu rasa yang sangat mirip seperti rasa berdalah karena sudah menelantarkan adiknya dan
mengandalkan dara untuk mengurus blu selama dua bulan ini muncul disudut hatinya.
Apa sebaiknya dia menarik diri saja dari pertunjukan malam ini dan memilih hangout dengan blu yang
tidak memiliki jadwal manggung"bi uti sedang pulang kampung sejak seminggu lalu,dan kalau bukan dara
,jo mungkin harus menelepo Tante Mel atau salah satu sepupunya untuk menjaga blu sampai dia
pulang.sesuatu yang dia yakin tidak akan dihargai sma sekali oleh mereka.
Ngga,dia nggak bisa menarik diri pada detik terakhir sebelum manggung tanpa ada drummer pengganti
untuk Revel.Oh,andaikan saja ini bukan malam tahun baru,dia mungkin bisa menelepon Ole,drummer
cadangan Revel,untuk menggantikannya malam ini,tapi dia tahu ole sedang pergi liburan dengan
pacarnnya ke shanghai.setelah beberap menit mempertimbangkan pilihannya,jo memutuskan untuk tetap
berangkat kerja.Bukan karena dia tidak peduli akan blu,tapi karena dia seorang profesional yang selalu
memenuhi kontrak kerjanya.
Jo menarik pegangan tas travel ke dalam genggamannya dan melangkah keluar kamar.
"Blu,"teriak jo memanggil adiknya.
"Ya,Mas,"jawab blu,,yang suaranya seperti berasal dari ruang TV.
Jo menemukan asiknya sedang selonjoran di depan TV sambil mengenakan celana pendek dan kaus
kedodoran dengan gambaran Cookie Monster dibagian depan.Dara yang mekenakan jins dan kaus
bertuliskan "I heart London"sedang duduk di sofa sambil membaca majalah.K
aus uty terbuat dari bahan
yang agak tipis sehingga jo bisa melihat dara mengenakan bra berwarna hitam.Selama beberapa detik dia
membayangkan dirinya menanggalkan bra itu dari tubuh dara seraya menguburkan jemarinya dirambut
hitam dara yang kelihatan mengkilat seperti pita sutra.Seperti sadar bahwa dia sedang diperhatikan,dara
mendongak dan jo laNgsung bergegas ke lemari sepatu.
Semenjak mimpinya,jo mencoba sebisa mungkin tidak bertemu muka dengan dara,sesuatu yang sulit
dilakukan mengingat perempuan itu bekerja untuk adiknya.yang ada terkadang dia mendapati dirinya
memperhatikan interaksi dara dengan adiknya.Mereka sudah seperti kakak adik yang sangat akur.Dara
selalu bisa mengerti apa yang blu inginkan tanpa blu harus mengatakannya.Yang jelas blu sepertinya
telah menemukan seorang teman baik yang bisa dipercaya dengan segala hiasannya pada diri dara.
Setelah beberapa menit memperhatikan jejeran sepatu di hadapannya tanpa betul betul melihat apa yang
ada di hadapannya,jo akhirnya memilih mengenakan Converse.
"Kamu yakin nggak mau ikut Mas malam ini"tanya jo sambil duduk disalah satu kursi untuk mengenakan
sepatunya. Jo sudah menanyakan hal ini kepada blu beberapa hari yang lalu dan blu menolakny.Tapi hanya untuk
memastikan,dia bertanya lagi.Dan sepertinya waktu itu,Blu juga menggeleng.
"Mendingan dirumah nonton TV sama Mbak dara dan Goldie daripada dengan cewek cewek pada histeris
ngeliatin Mas dan Mas Revel.
Seperti sadar namanya sudah disebut sebut,goldie muncul dengan mulut sedikit basah.Daripada duduk
didekat tuannya,Goldie memilih duduk didekat blu.Jo memiringkan kepalanya melihat kelakuan anjingnya
yang aneh itu.Goldie tidak pernah memilih orang lain selain dirinya kalau dia sedang ada di dalam
ruangan bersamanya,tapi kemudian dia melihat blu memegang sekantong makanan anjing ditangannya.
"Goldie jangan kebayakan dikasih jajan,nati dia nggak mau makan makan malamnya,"tegur jo.
Blu tersenyum sebelum kembudian berkata,"Goldie,no more,"sambil menggoyangkan kedua telapak
tangannya di hadapan Goldie yang kelihatan sedih.
Jo tertawa melihat tingkah laku anjingnya dan melirikkan matanya ke arah dara yang sudah meletakkan
majalah yang tadi dibacanya dan berdiri.
"Kamu nggak apa apa mas tinggal sendiri dirumah semalaman?"Jo menarik perhatiannya kembali kepada
adiknya. Blu mengangkat kedua alisnya sebelum menjawab,"Aku nggak sendiri kok.Kan ada Mbak dara dan
Goldie." Jo selesai mengikat kedua tali sepatunya dan berdiri."Oke,kalau gitu kamu mas tinggal."
Blu segera beranjak berdiri untuk mencium pipi jo sebelum kemudian menghilang masuk ke
kamarnya,meninggalkan jo berdua dengan dara.
"Jam berapa kira kira mas jo pulang"tanyanya.
"Saya akan usahakan sampai dirumah sebelum jam dua pagi,"
Jawab jo. "Oke," "Makasih ya karena sudah ngejagain....."
"It's fine,Mas jo.Ini memang pekerjaan saya,"potong dara.
Jo tahu itu benar.tapi entah karena angin apa,yang keluar dari mulutnya adalah,"Actually it's not.Kamu
dipekerjakan sebagai asisten blu,bukan sebagai baby sister."
Selama beberapa detik dara tertegun,seakan tidak percaya akan kata kata jo,tapi kemudian dia
mengangkat bahu dan berkata,"Nggak ada bedanya untuk saya."
Sebelumnya jo masih ingin berdebat dengan dara,tapi dia tahu hari sudah makin sore.Akhirnya tanpa
berkata kata lagi dia keluar rumah.
Begitu mobil jo menghilang dari pandangan,blu muncul disamping dara.
"Kira kira mas jo tahu nggak ya tentang rencana kita?"Blu terdengar khawatir.
"I don't think so,"ucap dara sambil memutar tubuhnya."Sebaiknya kita mulai siap siap kalau ngga mau
telat.C'mon,xinderella,"candanya dan mendorong blu menuju kamarnya untuk mandi dan berdandan.
Selama hampir dua jam dara sibuk mendandani blu ditemani gelak tawa mereka dan album terbaru
Coldplay.Pukul 17.30 William menelepon,dan selama pembicaraan sepuluh menit itu wajah blu sudah
seperti kepiting rebus dan senyum lebar menghiasi wajahnya.Dia betul betul menyukai cowok ini
rupanya.Hal tersebut membuat dara merasa sedikit kasihan padanya.Percakapannya dengan jana minggu
lalu terngiang kembali. "Gue harus giman dong,jan"Bilang ke dia kalau teman kenyannya itu gay atau nggak"
"Menurut gue,lo biarin aja.Nggak ada gunanya menghancurkan kencan pertama blu.Toh si William juga
udah mau lulus sebentar lagi dan kemungkinan besar nggak akan ketemu lagi sama blu.Bukannya
terunya mereka pacaran gitu lho,mereka cuma pergi ke pesta tahun baru sama sama,gue yakin pas blu
lulus SMA,dia pasti udah lupa siapa William."
"I doubt that,dari cara blu ngomong tentang William,sumpah deh,di mata blu,William ini udah kayak
Romeo yang serba perfect.Setiap hari ngomongin William melulu.Apa kita kayak gitu ya waktu SMA?"
Pertanyaan ini di sambut gelak tawa jana yang membuat dara tertawa juga.
"Apa blu ngga pernah ngerasa ya kalau William itu gay"Atau setidak tidaknya ada orang kek yang bilang
ke dia.Gue benar benar ngga mau jadi orang yang harus bilang ke blu kalau santa Claus doesn't
exist,"ucap dara setelah tawanya reda.
"I hate to break it to you,but santa claus really doesn't exist."
"Oh really....(Hank for letting me know,"balas dara sesarkastia mungkin.
Jana terbahak bahak,"Again,it is up to you.Tapi menurut gue,lebih baik lo tutup mulut."
"Gue cuma nggak mau blu jadi bahan tertawaan orang.sumpah deh,gue yakin salah satu orang yang
sering banget nulis hatemail tentang bli itu adalah teman satu sekolahnya."
"Ra,Blu itu artis,they are bound to be hated by some people,"
"Tapi dia itu masih kecil,Jan.Masih lima belas tahun,seberapa banyak orang sih yang dia sudah temui
sampai mereka segitu nggak sukanya sama dia?"
"Lo nih berkelakuan kesannya blu itu anak lo.Sudahlah,jangan terlalu diambil pusing.Oke?"
Setelah pembicaraan dengan jana,dara pergi tidur dan bermimpi blu ditertawakan oleh semua orang di
pesta karena William muncul mengenakan gaun putih milik blu dan jo memecatnya karena sudah
mempermalukan blu. Dara harus menarik dirinya kembali ke masa kini ketika mendengar blu memanggil namanya.Dari nada
tidak sabarannya sepertinya blu sudah melakukannya selama beberapa menit.
"So,william bilang apa?"Tanya dara,mencoba menutupi pikirannya yang sempat melayang.
"Dia cuma tanya apa aku yakin ngga perlu dijemput.Waktu aku bilang yakin,dia bilang dia akan tunggu aku
jam 2015 di depan ballroom."
"Kalau gitu kita sebaiknya berangkat jam 18.30.Mbak ngga mau kamu terlambat untuk kencan pertama
kamu." "Apa Goldie nggak apa apa kalau kita tinggal sendirian?"Tanya blu.
"She should be fine.Mbak akan kasih makanan,minum,dan mainan favoritnya selam kita pergi.Itu bisa
menghibur dia selama beberapa jam sampai kita pulang."
Blu mengangguk setuju.lima belas menit kemudian blu pun siap.Dara meminta blu untuk makan sesuatu
sebelum berangkat.Menurut undangan yang harganya cukup mahal itu,makan malam akan
disediakan,tapi dara tahu blu kemungkinan akan terlalu sibuk dengan nervous untuk betul betul makan di
acara tersebut.Dara memasukkan majalah dan ipod ke dalam tasnya untuk menghibur diri selama
menunggu blu.Tapat pukul 18.30,mereka sudah meluncur menuju Gran Melia.
"Okay,that sound good,everyone,"ucap Ricky,manajer panggung untuk acara malam ini.
Dikarenakan masalah teknis,mereka harus menunggu satu jam sebelum bisa melakukan sound
check,sehingga mereka baru selesai sekitar jam 18.00,sesuatu membuat jo sedikit jengkel.Kalau saja dia
tahu jadwal mereka akan diundur,dia bisa menghabiskan sedikit waktu dengan blu sebelum
berangkat,bahkan mungkin nonton acara reality TV tentang keluarga kardashia yang sepertinya
diobsesikan blu.Yang ada dia harus sabar menunggU gilirannya diselubungi udara panas sentul.Dia tahu
dia harus mandi terlebih dahulu sebelum manggung malam ini karena kaus yang dikenakannya sudah
basah oleh keringat. Revel yang menyadari bahwa mood drummernya sedang tidak baik,sesuatu yang semakin sering terjadi
akibat kehadiran Dara,mendekatinya.
"Hey,are you okay?"Tanya nya hati hati.
"Yeah,why do you ask?"Tanya jo balik sambil menyeka keringat dikeningnya dengan handuk kecil yang
biasa disematkan di sabuknya.
"Lo kelihatan sedikit...I don't know....moody."
"Moody?"Jo mengerutkan keningnya.
"Untuk lebih tepatnya,jengkel,apa semuanya baik baik aja dirumah?"
Jo mengangguk dan ngacir menuruni panggung krtika melihat tujuh cewek menaiki panggung.Mereka
adalah girlband yang pamornya sedang naik daun di indonesia.Jo hanya mengangguk kepada mereka
tapi tidak berhenti.Bisa dibilang dia agak trauma pada mereka,karena terakhir kali mereka bertemu,salah
satu personal girlband itu yang kemudian dia ketahui bernama Jessica,memasukkan sebuah amplop
berwarna pink ke dalam kantong celananya.Berpikir bahwa amplop itu hanya berisi nomor telepon,sesuatu
yang sering diterima dari kaum wanita,Jo membukanya di depan Revel.Dia baru menyadari kesalahannya
ketika foto Jessica yang tidak menggunakan sehelai busana pun dan berpose menggoda terpampang di
hadapanny. Seakan belum cukup,di balik foto itu jessica menuliskan kata kata yang sampai kini masih akan membuat
wajah jo memerah kalau mengingatnya.Dan meskipun tidak pernah mengatakan apa apa kepada orang
lain tentang insiden tersebut,Revel tidak pernah melewatkan kesempatan untuk meledek jo.
Perlahan lahan mereka berjalan menuju bus mewah milik Revel yang ada showenya.Jo berencana
menggunakan shower itu secepat mungkin sebelumairnya dihabiskan oleh kru band Revel yang
lain.Setelah mereka cukup jauh dari keramaian dan bebas dari tatapan orang banyak,Revel bertanya lagi
"Blu nggak diajak?"
"Dia ngga mau ikut.lebih memilih hangiut sama dara dan Goldie di rumah."
Revel menatap jo dengan seksama."Dan lo ngga suka?"
"Gue ngga bilang begitu,"bantah jo.
"Tapi lo kelihatan begitu."
Jo memilih dia dari pada membalas komentar Revel dengan kata kata sarkastis yang bisa tanpa sengaja
menyinggung sahabatnya ini.Tapi sepertinya Revel tidak memiliki toleransi yang sama dengannya karena
pertanyaan selanjutnya jelas jelas menyinggung perasaannya.
"Apa lo masih ada masalah dengan dara?"
Jo berhenti melangkaH dan menatap Revel tajam."Kenapa lo ngomong begitu?"
"I don't know,You well me."
Jo berfikir sejenak.Dia memang masih ada masalah dengan dara,tapi bukan seperti yang dipikirkan
Revel.Dulu masalahnya dengan dara karena perempuan itu mengacak ngacak hidupnya,tapi setelah
mimpinya,sekarang masalahnya adalah karena wanita itu mengacak acak pikirannya dengan membuatnya
memikirkan yang tidak tidak kalau melihatnya.Tapi kali ini dia tidak bisa menumpahkan kesalahan pada
dara,toh bukan salah dara bahwa otaknya penuh dengan pikiran kotor setiap kali melihatnya.
Akhirnya jo berkata,"No.Gue ngga ada masalah dengan sara."
Selama beberapa menit mereka kembali melangkah tapi dalam diam.Jo baru bersuara lagi ketika mereka
sampai di pintu bus. "Apa lo perlu gue sampai acra ini selesai?"
Revel menatap jo bingung,tidak betul betul mengerti apa yang diminta temannya ini.
"Kalau lo ngga masalah,gue mau cabut jam sebelas begitu kita selesai manggung."
"Lo mau pulang untuk ngerayain tahun batu sama blu?"
Jo mengangguk dan berkata,"Tapi cuma kalau lo oke tentang itu."
"Of course I'm okay with itu.Tapi lo tahu kan bahwa kemungkinan elo untuk bisa sampai dirumah sebelum
jam 24.00 malam ini adalah hampir nol?"
"Setidak tidaknya gue bisa coba,"balas jo.
Revel mengangguk mengeri dan jo menepuk punggung Revel sambil mengucapkan terimakasihnya
sebelum menghilang ke dalam bus.
Dara mencoba memanuver mobilnya ditengah keramain lalu lintas,mencoba untuk bisa sampai dirumah jo
sebelum pukul dua dini hari.Jam pada dasbor mobil sudah menunjukan pukul 01.15,dan dia masih sedikit
khawatir mereka tidak akan bisa sampai rumah sebelum jo tiba.Dia tidak berani membayangkan
kemarahaan jenis apa yang akan dilihat kalau sampai mereka tertangkap basah pergi tanpa seizin
jo.selama lima belas menit terkahir blu sudah kelihatan senewen sehingga tidak bisa duduk diam di
kursinya. "Do you think we can make it?"Tanya blu.
"Yes,"jawab dara pasti.
"Really?" "No.Not really."
Dan blu tertawa terbahak bahak karena dara masih bisa bercanda dalam situasi genting Seperti ini.
"Kita seharusnya ninggalin hotel lebih cepat tadi,"ucap blu.
"Yep.Tapi kalau kita ninggalin hotel lebih cepat,itu berarti kamu ketinggalan kesempatan untuk dicium
sama William,kan?"Balas dara sambil nyetir.
Blu langsung tersipu sipu.yep,bukan saja blu mengalami kencan pertamanya,tapi juga first kiss nya malam
ini.itulah hal pertama yang diteriakkan oleh blu pada dara setelah William menghilang dari pandangan
sehabis mengantarnya ke lobi.
He kissed me,"ucap blu berkali kali sambil loncat loncat ke girangan.
Hal pertama yang terlintas dikepala dara ketima mendengar ini adalah rasa senang untuk blu,yang diikutin
oleh beberapa sumpah serapah.William sepertinya memang cari mati.
"Apa itu berarti kalian boyfriend dan girlfriend now?"Tanya dara hati hati.
Dalam hati dia berharap William setidak tidaknnya tidak melangkah sejauh itu,karena kalau tidak,dara
harus melakukan pembicaraan empat mata dengan anak laki laki ingusan satu itu.
Pertanyaan ini membuat blu tercengang selama beberapa detik."I don't know.Is it?"
"Lho,Mbak ngga tahu.Memangnya William bilang apa?"
"Dia nggak bilang apa apa."
Perlahan lahan dara menghembuskan napas lega dan mengucapkan terimakasih kepada tuhan atas
segala pertolongannya. Dara belum sempat menghentikan mobil dengan sempurna ketika blu sudah meloncat keluar berlari
membuka pintu gerbang.Jam menunjukkan pukul 01.45,berarti mereka hanya punya waktu lima belas
menit sebelum jo pulang.Seiring dengan terbukannya pintu gerbang,lampu depan mobil menyorotkan
sinarnya kepad....;o yang sedang berdiri sambil menyedekapkan tangannya didepan mereka.Dari wajah
laki laki itu dara tahu bahwa kata marah tidak cukup untuk menggambarkan ekspresi wajah jo.
Bab 10 FIRED Selama beberapa menit jo membiarkan dara memabiver mobil masuk ke pekarangan rumah dan blu
mendorong pintu pagar hingga tertutup dan menguncinya.Jo hanya bisa terdiam,mencoba mengontrol
kemarahannya.Sejam yang lalu jantungnya hampir berhenti ketika pulang dan tidak menemukan blu di
mana.satu satunya alasan kenapa dia tidak menelepon polisi untuk melaporkan kasus anak hilang adalah


The Devil In Black Jeans Karya Aliazalea di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

karena dara dan mobil dinasnya juga tidak bisa ditemukan,Ketika mencoba menelepon HP blu,jo
menemukan Hp tersebut tergeletak dimeja makan.Dia bahkan tidak mencoba menelepon dara setelah itu.
Mencoba mencari tahu ke mana blu telah menghilang,jo masuk ke kamar blu yang memang tidak terkunci
dan menemukan meja rias blu penuh dengan peralataan make up yang dibiarkan bertaburan.Selama
beberapa detik jo hanya menatap semua itu dengan sedikit bingung.Lalu tatapannya jatuh pada sebuah
undangan yang menjelaskan kemana adiknya telah pergi.
Perlahan lahan jo meletakan undangan itu kembali pada tempatnya dan ke ruang tamu,menunggu hingga
adiknya dan asisten adiknya itu kembali.
"Gimana acara tahun barunya?"Nada suara jo mengalahkaN dinginnya pegunungan Himalaya.
"Ba-baik,"jawab Blu terbata bata.
"Good,karena kamu ngga akan boleh keluar rumah selain untuk sekolah dan ke MRAM sampai mama
kamu pulang." Blu hanya menatap jo dengan mulut ternganga,tanpa bisa berkata kata.
"Mas jo....."Dara kini sudah berdiri dihadapan jo,seakan mencoba melindungi blu.
"Blu,sebaiknya kamu masuk ke dalam,"potong jo.
Blu melirikkan matanya kepada dara yang mengangguk pada nya sebelum menuruti perintah jo.setelah
blu menghilang dari pandangan,dara mencoba sekali lagi untuk menjelaskan.
"Mas jo..." Sekali lagi kata kata dara terhenti,kali ini oleh tatapan ganas jo.Tanpa dara sangka sangka jo mengambil
beberapa langkah mendekatinya.Dia kelihatan siap mencekiknya.Tanpa dia sadari dia sudah mengambil
beberapa langkah mundur.Jo tidak berhenti sampai dia memojokkkannya.Setelah yakin dara tidak bisa
bergerak lagi,jo mengangkat tangannya dengan putus asa,otomatis dara memekik sambil langsung
mengangkat kedua tangannya untuk menutupi kepalanya.ketika serangan tidak kunjung datang,perlahan
lahan dara menurunkan tangannya dan menatap jo yang kelihatan terkejut dengan reaksinya.
"Apa kamu pikir saya akan memukul kamu?"Tanya jo tidak percaya.
Dara tidak tahu bagaimana harus menjawab pertanyaan ini.Jo memang tidak pernah digosipkan suka
bersikap ganas kepada orang lain,dan Dara tidak pernah melihatnya menyakiti blu,tapi bukan berarti jo
tidak akan melakukannya sekarang.Akhirnya dara menelan ludah sebelum mengangguk dan jo mengambil
langkah mundur seakan dara baru saja menamparnya.Dia kelihatan betul betul terhina dengan jawaban
dara,tapi bukannya mencoba membela diri,dia justru memutar tubuhnya dan meninggalkan dara
kebingungan sendiri dipekarangan rumah.
Keesokan harinya yang kebetulan hari minggu dan hari cutinya.Dara baru bangun menjelang tengah
hari.Kalai bisa sebetulnya dia ingin tidur sampai jam 16.00,atau sampai perasaan berat yang ada di
hatinya hilang.Dia memeriksa HP nya,kalau saja ada panggilan yang masuk selama dia tertidur lelap.tapi
dia tidak memerima satu missed call pun,bahkan tidak dari blu.Atau dari jo.Memori tentang kejadian
beberapa jam yang lalu mengalir kembali dan Dara mendesah panjang.
Dia mencoba menyakinkan dirinya bahwa dia tidak melakukan kesalahan dengan membawa blu ke pesta
tanpa seizin jo,toh dia sudah dapat izin dari tante Poppy.Tapi kenyataannya adalah dia merasa
bersalah.Jo sudah memercayakan blu kepadanya dan dia telah menginjak injak kepercayaan tersebut.Dia
baru saja akan menelepon Hp jo untuk minta maaf ketika ibu menggedor pintu kamarnya.
"Dara,bangun!Sudah mau tengah hari!!!!Nggak bagus anak gadis tidur sampai sesiang ini,"teriak ibu.
Dara menggeram kesal.Ibu sudah menggunakan kata kata itu sejak dia SMP dan dara yakin beliau akan
terus menggunakannya selam dia tinggal dibawah atap rumahnya.Mungkin waktunya untuk mencari
rumah kos agar dia bisa bangun sesuka hatinya.Rencananya untuk menelepon jo terabaikan,Dara
melangkah menuju kamar mandi.Kurang dari tiga puluh menit kemudian dara turun ke ruang makan dan di
sana dia menemukan papa,ibu,dan krisna sudah menunggunya.Dia segera mengucapkan kata maafnya
karena terlambat dan mengambil tempat duduk.
Dara merindukan rutinitas makan siang bersama keluarganya setiap minggu karena selam dua bulan
terakhir dia selalu kerja.Seperti biasa,mereka membicarakan apa saja yang terjadi disekeliling
mereka.Mulai dari buju baru apa saja yang akan dikeluarkan oleh penerbit buku tempat papa
bekerja,resep cara membuat kue red velet yang ibU dapati dari Marth Stewart,dan tingkah laku lucu anak
anak TK yang diajar krisna.Tentu saja lambat laun percakapan mereka menjurus kepada Panji.Ketika panji
tidak menunjukkan batang hidungnya pada bulan November,Dara beralasan bahwa laki laki itu sedang
diluar kota.Dan bulan Desember,sibuk dengan kantornya.Jelas daja keluarganya mulai curiga dengan
keadaan ini. "Masa setelah dua bulan ngga pernah ke sini,dia nggak bisa menyempatkan diri datang hari ini
sih"Bukannya semua orang dapat cuti tahun baru?"
"Dia perlu istirahat hari ini karena terlalu sibuk selama bulan Desember,"jelas dara.
Dari tatapan yang diberikan semua orang di meja makan,Dara tahu tidak ada satu pun yang percaya pada
kebohongannya. "Apa kalian sedang bertengkar?"Tanya ibu dengan sangat berhati hati.
Dara berpikir sejenak sebelum memutuskan untuk mengeleng.hubungannya dengan panji dalam status
hiatus,memang akibat pertengkaran,tapi pada saat ini mereka tidak "sedang". Bertengkar.Dara tahu dia
seharusnya mengikuti saran Adri untuk memutuskan hubungannya dengan panji,tapi karena
kesibukannya juga harapan bahwa panji akan meneleponnya untuk mengikuti kesalahannya,Dara selalu
menundanya.Dan sekarang,semuanya sudah semakin tidak pasti.
"Ngga putus,kan?"Tanya Krisna curiga,yang langsung menerima pelototan ibu.
Betapa dara mencintai adiknya,adakalanya dia ingin menggumpulkan sepotong kertas ke dalam mulut
krisna meski pun hatinya sebetulnya baik,krisna memiliki kecenderungan tidak bisa mengontrol mulutnya.
Akhirnya dara mendesah,"Nggak putus,"sambil mengangkat alisnya kepada Krisna sebagai peringatan
agar menutup pembicaraan tentang panji.
Ketika kembali ke kamar,dia melihat ada missed call dari MRAM.OH NO,ucap dara dalam hati.Telepon ini
pasti berhubungan dengan peringatan atau bahwa mungkin pemecatannya.Dia menimbang nimbang
apakah akan berlagak tidak tahu dan menunggu hingga hari senin,tapi tindakan itu berbau pengecut.Dia
baru saja akan menelepon balik ketika dia sadar bahwa amplop yang menanakan ada pesan voicmail
sedang berkedip kedip.Ketika mendengar pesan yang ternyata datang dari Pak Danung tersebut,Dara
langsung menelepon MRAM. "Kami memutuskan bahwa Mbak Dara tidak lagi sesuai untuk posisi ini.Pembicaraan kita hari ini berfungsi
sebagai pemutusan hubungan kerja secara resmi.Kami tetap akan membayar gaji Mbak untuk dua minggu
ke depan seperti yang telah tertera di kontrak,tapi kami minta mbak membereskan barang barang Mbak
dari MRAM hari ini juga,"jelas Pak Danung ketika Dra datang ke MRAM hari itu juga atas permintaan
beliau. Kepala dara langsung berputar mendengar berita ini.Dia sudah menyangka Jo akan marah besar,bahkan
mungkin memecatnya,tapi tidak menyangka Jo akan meminta manajer blu untuk melakukan pekerjaan
kotor ini untuknya. PENGECUT!!! "Pak Danung,pertimbangan pemecatan saya ini apakah berdasarkan kinerja saya selama dua bulan
ini,atau hanya berdasarkan insiden blu pergi ke pesta tadi malam?"Tanya dara dengan ketenangan yang
tidak dia rasakan. "Saya rasa lebih baik kita tidak membahas soal itu."
Yep,pemecatannya adalah gara gara pesta tadi malam.Pak Danung tidak perlu mengatakannya,Dara bisa
melihatnya dengan jelas dari ekspresi wajahnya.
"Apakah keputusan ini diambil atas persetujuan Blu?"
"Keputusan ini disetujui oleh semua orang yang terlibat dalam manajemen Blu."
Wait,what?""!!! Apa itu berarti Blu dan Tante Poppy berfikir bahwa dia patut dipecat"setelah dia
melakukan semuai ini atas permintaan blu dan persetujuan tante Poppy"Dan sekarang,setelah apa yang
mereka inginkan tercapai,mereka akan mengaambinghitamkannya"NO!!! Dara menolak percaya bahwa
Blu yang masih innocent bisa melakukan sesuatu sejahat ini.Dia yakin biang keroknya tidak lain dan tidak
bukan adalah Jo Brawijaya.
Ya Tuhan!!! Seharusnya dia memasukkan racun tikus ke dalam minuman laki laki itu selagi dia
bisa.Sekarang semuanya. Sudah terlambat.
"I see,"ucap Dara pelan.
Dia membayangkan dirinya memasukkan Jo kedalam karung dan memukulinya dengan tongkat baseball
sampai kutu kupret satu itu minta ampu.Dan setelah dia minta ampun,Dara tetap akan memukulinya
sampai dia puas. "Terima kasih atas kesempatan ini,"ucap dara sambil menyalami Pak Danung."Jadi asisten Blu adalah
pengalaman yang tidak akan saya lupakan."
Dia tetap menemelkan senyum di wajahnya ketika membereskan barang barangnya.untuk mempermudah
transisi,Dara menyempatkan diri memberitahu Pak Danung hal hal apa saja yang sudah dia sudah
lakukan atau masih perlu dilakukan untuk Blu.Senyum di wajah Dara baru menghilang setelah dia keluar
dari properti MRAM.Dia betul betul merasa dipermalukan dan dikhianati.Dia berharap semua orang yang
menyetujui pemecatannya akan mendapatkan herpes.
Selama dua hari berikutnya Dara menghabiskan waktu membersihkan rumah.Dia merasa begitu depresi
sampai sampai dia menyikat lantai kamar mandi dua kali.Setelah semuanya mengkilat,Dara
menghabiskan waktu mencabuti rumput liar di taman belakang.Meskipun ibu sedikit bingung dengan
tingkah lakunya,beliau merasa terlalu berterima kasih atas bantuan ini sehingga tak mau bertanya tanya
kenapa anak perempuannya yang satu ini tiba tiba jadi begitu terobsesi dengan kebersihan rumah.
Pada hari ketiga kemaran dara belum juga pudar,dan dia tahu satu satunya cara untuk membuatnya bisa
merasa lebih baik adalah dengan bertemu muka dengan orang yang telah memecatnya.Dia perlu
mendapatkan harkat dan martabatnya kembali.
Dara langsung mandi dan dengan mengenakan jins dan kaus putih polos menuju MRAM.dia
menjadwalkan kedatangannya tepat pada akhir sesi latihan vokal Blu.Satpam MRAM yang sepertinya
tidak tahu bahwa dara sudah dipecat beberapa hari yang lalu memperbolehkannya masuk,dan ketika
berpapasan dengan Sita,Dara bertanya,"Hei,Sit.Apa Mas Jo ada di sisni?"
Dara tahu Jo ada di MRAM karena melihat mobilnya di parkir di luar,tapi dia bertanya juga,hanya untuk
mengetes apa siat akan berbohong padanya.
Sita menunjukan ke arah ruang makan dengan mulut sedikit ternganga."He's not in a good mood.I won't
go in there if I were you,"ucap sita.
Well,to damn bad.Dara bergegas menuju ruang makan,Beberapa kepala berputar ketuka
melihatnnya.Tentu saja semua orang sudah tahu tentang pemecatannya.Begitu tiba diruang makan,dia
langsung berhadapan dengan Revel yang menatapnya seperti Dara makhluk gaib dan blu berteriak
sebelum berlari untuk memeluknya.Jo tidak kelihatan di mana mana.
"How are you"Are you okay?"Tanya dara setelah blu melepaskannya.
Blu menggelengkan kepala,matanya sudah berkaca kaca,siap menangis."Aku minta maag karena
sudah...."Kata kata Blu terputus karena dia sudah menangis."Aku ngga tahu...."Sekali lagi kata katanya
terputus oleh tangisnya. Dara menarik Blu ke dalam pelukannya."It's okay.Mbak tahu ini bukan salah kamu."Ucapnya selembut
mungkin sambil mengusap punggungnya.
Di balik kepal blu,Dara melihat Revel sedang memperhatikan segala tindak tanduknya,tapi tidak
mengatakan apa apa.Setelah tangisan blu agak sedikit reda,Dara melepaskannya."Mbak ke sini cuma
mau memastika kamu baik baik aja dan untuk pamit."
Blu mengangguk sambil seseggukan.Dara mengeluarkan paket tisu dalam tasnya untuk mengusap tangis
Blu. "Kamu tahu kan bahwa meskipun Mbak sudah bukan asisten kamu lagi,kamu selalu bisa telepon Mbak
kalau perlu apa apa"lanjut Dara lagi.
"Tapi Mas jo bilang...."
Mbak ngga peduli dengana apa yang Mas ji bilang.Saluran Telepon Mbak akan selalu terbuka untuk
kamu,"Tegas Dara sekali lahi Blu mengangguk.
"Dah,cup cup..jangan nangis lagi."
"NGAPAIN KAMU DI SINI?"Tiba tiba terdengar bentakan dari belakang dara.
Good ,the bastard is here,ucap dara dalam hati sebelum menarik napas dan mencium kening Blu yang kini
matanya sudah terbelalak.
"Mbak pamit dulu, ya,"ucap Dara sambil tersenyum.
Selama beberapa detik blu kelihatan ragu,tapi kemudian membalas senyum itu dan mengangguk.Setelah
Blu mengambil langkah mundur,Dara baru memutar tubuhnya untuk berhadapan dengan playboy cap iblis
bertanduk yang sudah berani memecatnya.
"YOU !!!" Ucap Dara sambil menujuk jo dengan jemari. Telunjuknya.
Salah satu alis jo langsung naik dan kemarahan yang dara sudah coba kontrol selama bebrapa hari ini
meledaK. "Kamu yang memerintahkan saya untuk dipecat!" Teriak dara tanpa memedulikan sopan santunnya yang
telaH menggunakan kata"Kamu" kepada jo."Dan jangan coba membantah,saya sudah tahu
semuanya.Seperti kamu bahkan ngga pernah mempertimbangkan bahwa saya memerlukan pekerjaan
ini.Cuma gara gara saya tidak memberitahu kamu tentang pesta Tahun baru itu,yang omong
omong,sudah disetujui oleh mamanya Blu,saya dipecat.Apa kamu pernah berfikir bahwa kami ngga perlu
merahasiakan hal ini kalau aja kamu nggak terlalu overprotective terhadap blu"Sya harap kamu puas
sudah bikin blu merasa bersalah atas semuai ini."
Dan untuk lebih menujukkan kepada jo betapa dia membenci laki laki ini,Dara menambahkan,"You are
such a bastard,I hope you not in bell."
Puas dengan omelannya,dara bergegas keluar dari ruang makan,menuju pintu depan,masuk ke taksi
yang menungguinnya dan meninggalkan MRAM untuk selama lamanya.That's it,setelah kejadian
barusan,dia pada dasarnya sudah membunuh kariernya sebagai asisten artis.Tidak ada lagi artis yang
akan memperkerjakannya.Fine!!! Dia akan menuruti kemauan panji,berhenti menjadi asisten artis dan
menjadi istrinya.Untuk pertam kalinya setelah mereka hiatus,Dara menekan nomor HP panji.
Damn you,Kate Middleton,yang sudah memnuat semua wanita percaya bahwa kalau saja mereka bisa
mendapatkan Prince Charming,kisah cinta mereka akan berkahir seperti Cinderella.
Cinderella pale lo peyang.
Tiga hari kemudian,Dara sedang mempersiapkan diri pergi makan siank dengan panji ketika HP nya
berdering.Berfikir bahwa itu adalah Panji,dia langsung menjawab tanpa melihat caller ID.
"Hey,baby,kamu sudah sampai mana?"
"Dara?" Itu buka suara panji.Tapi...dara melirik caller ID dan hampir saja menjatuhkan HP nya.Dia berencana
menghapus semua nomor telepon orang orang yang berkaitan dengan blu,tapi belum sempat.
"Dara,kamu bisa denger nggak"ini tante poppy,"ucap penelepon itu lagi.
"Tante Poppy?"Ucap dara,masih tidak memeprcayai pendengarannya.
Berpikir bahwa dara tidak mengenalnya,tante poppy menambahkan,"Mamanya blu."
What the hell"Untuk apa mamanya Blu nelepon gue"tanya Dara dalam hati.
Whta the hell"Untuk apa mamanya blu nelepon gue" Tanya dara dalam hati.
Kemudian,"Apa kamu sedang sibuk?"Tanya tante popy lagi.
"Saya senang menunggu jemputan pacar saya untuk pergi makan siang,'jelas dara setelah beberapa
detik. Dia melirik jam tangannya dan tahu bahwa panji yang selalu tepat waktu akan tiba tiga puluh menit lagi.
"Bisa kita bicara untuk beberapa menit?"Desak tante poppy.
Dara akhirnya menyerah dan mengiyakan permintaan. Itu.Pada intinya percakapan itu berisi permintaan
maaf dari tante poppy atas semua kesalahpahaman yang mngakibatkan pemecataknya.dan beliau
meminta dara kembali bekerja sebagai asisten blu secepat mungki.Kalau bisa besok,karena blu betul betul
memerlukan support nya menjelang konser.Dara begitu shock dengan permintaan ini sehingga hanya bisa
duduk diam ditempat tidur mendengarkan tante poppy bicara.
"Terimakasih atas tawarannya.Tante poppy,tapi saya sudah memutuskan untuk mencoba karier di dunia
lain,"ucap dara ketika tante popy selesai dengan oriasinya.
Tante poppy langsung nyerocos,mencoba menhubah pikiran dara.mulai dari menaikkan gajinya,hingga
memastika bahwa jo tidak akan mengganggu otoritasnya lagi.Akhirnya dara menjelaskan tentang panji
dan persetujuan yang merek buat bebrapa hari yang lalu.Tante popy mengucapkan selamat atas rencana
pernikahannya,tapi tetap terus dengan paksaan nya.Lima belas menit kemudian dara menutup telepon
setelah sekali lagi menekankan bahwa dia tidak tertarik dengan tawaran itu.
Bebrapa hari yang lalu dara akhirnya menelan harga dirinya dan menelpon panji,meminya bertemu.Dalam
pertemuan itu dia sudah meminta maag kepada panji atas kekerakepalaannya dan memberikan janjinya
untuk menuruti semua permintaan tunangan itu.Dara meringis mengingat senyum penuh kemenangan
yang diberika panji padanya hari itu.Tapi apa mau dikata,dia sudah menentang panji dengan memilih
pekerjaan daripada hubungan mereka dan lihatlah apa yang terjadi.Mereka setuju melanjutkan rencana
pernikahan mereka yang akan di laksanakan bulan juli.Dara memang menyukai pekerjaan dan
menyanyangi blu seperti adiknya sendiri,tapi tidak mau menghancurkan jembatan yang baru dia bangun
kembali untuk memperbaiki hubungannya dengan panji hanya karena satu telepon dari tante poppy.
BaB 11 THE DEVIL Ke esokan paginya dara dikejutkan oleh kunjungan satu satunya orang yang tidak akan pernah ditemuinya
lagi,apalagi sampai datang ke rumahnya.Dia baru saja selesai sarapan ketika mendengar bel rumah
berbunyi.Dia begitu terkejut atas kunjungan ini dan berfikir dia sudah berhalusinasi ketika melihatnya dari
jendela ruang tamu sehingga tanpa sadar dia sudah membuka pintu.
"Pagi,Dara.Boleh saya masuk?"Tanya jo.
Sebuah senyuman menghiasi wajah itu.Whoa.....sekarang Dara tahu dia memang sedang
berhalusinasi.Sebelumdia bisa berfikir lagi,pertanyaan yang tadinya hanya berputar dikepala nya sudah
terucapkan,"kamu ngapain ke sini?"
Jo bahkan tidak berkedip mendengar pertanyaan yang sangat tidak sopan itu.Sekilas Dara bertanya tanya
apakah jo keberatan dipanggil"Kamu" daripada"Mas jo",tapi dara telah terkejut untuk memikirkan hal ini
lebih lanjut. "Ada sesuatu yang saya perlu bicarakan dengan kamu,"jawab jo tenang.
"Dari mana kamu tahu alamat rumah saya?"
"Dari Oom Danung,"jawab jo polos."Now,kamu akan mengundang saya masuk atau membiarkan saya
berdiri diteras?"Lanjutnya.
Yang ingin dara lakukan sebenarnya adalah membanting pintu dan menguncinya,tapi kemudian ibu
muncul dan melihat jo sedang berdiri di depan pintu.Dan habislah cerita.Ibu yang memang orang jawa
totok tidka mengenal konsep tamu tak diundang.Menurut beliau semua tamu adalah berkah dan mesti
diajak masuk dan dikasih makan.Sebelum dara sadar apa yang sedang terjadi.Ibu sudah mengundang jo
masuk dan menawarkan sarapan.
"Bu,aku yakin jo sudah sarapan,"ucap dara sambil berdiri di depan jo,menghalanginya memasuki rumah.
"Actually no.saya belum sarapan,terima kasih atas tawarannya,"balas jo dan melangkah mengintari dara.
Senyum semringah mewarnai wajah ibu dan beliau langsung sibuk melayani jo yang tanpa disangka
sangka dara langsung akrab dengan ibu.Jo memuji suasana rumah yang menurutnya nyaman,masakan
ibu yang dia bilang tasty,bahkan penampilan ibu yang lebih muda dari pada umurnya.Oh,ini betul betul
parah.Ibu bahkan tidak pernah kelihatan seperti ini di hadapan pacarnya Krisna,padahal beliau cinta mati
pada pacar anak bungsunya itu.Dara tidak tahu bagaimana harus menginterpretasikan reaksi Ibu terhadap
jo. Selama semua ini berlangsung ,dara memilih duduk dikepala meja makan dan diam seribu
bahasa.Beberapa kali jo melirik ke arahnya dengan senyum penuh kemenangan,dan dara betul betul ingin
melempar bebreapa ragpu ke arahnya untuk menghapus senyum itu dari wajahnya.Kalau saja Ibu tahu
apa yang sudah dilakukan jo padanya,mungkin beliau tidak akan seramah ini.Dara mendesah..Ini semua
salahnya.Dia seharusnya tidak menyimpan rahasia tentang pemecatannya dari keluarganya.
Satu jam kemudian Ibu yang sudah ngobrol panjang lebar dengan jo akhirnya menyingkir ke ruang TV
untuk menonton sinetron korea favoritnya dan meninggalkan mereka berdua.
"Saya suka ibu kamu.Ramah sekali,"ucap jo setelah Ibu menghilang dari pandangan.


The Devil In Black Jeans Karya Aliazalea di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Dia lalu berdiri dari kursinya,berjalan mendekat dan mendudukkan dirinya dikursi. Sebelah kanan dara.
Dara menunggu hingga terdengar suara TV yang menjamin bahwa ibu tidak bisa mendengar percakapan
mereka sebelum berkata,"Sekali lagi saya tanya,ngapain kamu ke sini?"
"Saya dengar dari mamanya blu kabwa kamu menolak tawarannya untuk kembali menjadi asisten
blu,"ucap jo sambil menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi dengan santai.
"Yeah,so?"Tantang dara.
"Menurut beliau,mungkin akan lebih efektif kalau saya yang menawarkannya langsung ke kamu."
Dara mendengus keras sambil berkata,"jelas jelas tante poppy ngga tahu pendapat kamu tentang
saya,atau saya tentang kamu,karena kalau beliau tahu,beliau ngga akan mengidekan ini."
"That's what I said,"balas jo,dan secara tidak langsung mengakui bahwa mereka sama tidak sukanya satu
sama lain,tapi kemudian dia tersenyum dan berkata,'tapi beliau yakin bahwa kalau saja saya
mencoba,saya pasti bisa mengubah pikiran kamu.
Dara menggeleng."keputusan saya sudah bulat."
Jo menatap dara sambil memiringkan kepalanya sebelum akhirnya berkata,"saya rasa sebaiknya kita
mulai dari awal lagi sebelum saya....."
"Menjadi seorang asshole?"Tandas dara.
Jo terdiam sejenak,terkejut dengan keberanian dara yang menyebutnya sebagai seorang bajingan tepat
dimukanya.Terakhir kali ada perempuan yang berani melakukan itu adalah....sebelumnya tidak pernah
ada perempuan yang melakuka itu sebelumnya.Beberapa hari yang lalu dara sudah memanggilnya
bastard dan sekarang asshole.Jo beetanya tanya panggilan apa lagi yang dia miliki untuknya"bBukannya
merasa jengkel,dalam hati jo justru ingin tertawa.Sepertinya dara memiliki nyali lebih dari yang dia
perkirakan sebelumnya.Dan dengan penuh humor jo berkata,"Sebetulnya saya lebih memilih
menggunakan. 'Berkelakuan kurang sopan' terhadap kamu."
Dari gerakan alisnya yang langsung menyatu ketika mendengar ini,jo sadar dara jelas jelas tidak
menghargai usahanya untuk bercanda.Akhirnya dia menggunakan satu satunya cara yang dari awal dia
tahu adalah cara terbaik untuk menangani permasalahan ini,tapi dia menolak menggunakannya.
"I'm sorry,"ucap jo pelan.
"Hah?" "I said I'm sorry,ulang jo lebih keras.
Oh,betapa memalukannya mengucapkan kata kata itu.Seumur hidupnya jo bisa menghitung dengan jari
tangan kanan berapa kali dia mengucapkannya.
Kalau bukan karena aksi ngambek blu yang hanya akan berbicara "you suck" padanya dan jadwal blu
yang jadi berantakan gara gara blu menolak tawaran Oom Danung untuk mencarikan asisten baru,jo tidak
akan berada di sini.Oke,itu tidak benar.Dia juga merasa bersalah karena sudah memecat dara secara tiba
tiba tanpa mengetahui duduk permasalahannya.Dia masih tidak percaya bahwa adik dan mama tirinya itu
sudah berkomplot untuk menyimpan rahasia itu darinya.Rasa sakit hati karena tidak dipercaya oleh
keluarga sendiri menyelimuti selama beberapa hari ini.
Jo mrngambil kesempatan dara yang sedang menatapnya dengan mata terbelak tanpa bisa berkata kata
untuk melanjutkan kata katanya."Saya minta maaf karena saya sudah membuat kamu dipecat.Hari itu
saya marah sekali karena blu pergi tanpa seizin saya,dia juga tidak mematuhi perintah saya untuk tidak
menggunakan make up diluar panggung.Dan kamu tahu semuai ini tapi tidak pernah memberitahu saya."
"I can't belive this.Kamu masih menyalahkan ini semua pada saya,"omel dara.
"Apa kamu bisa menyalahkan saya"Kamu orang dewasa yang dipekerjakan untuk mencegah blu
melakukan hal hal seperti itu.dan bukannya menghentikannya,kamu malah bersekongkol dengan dia."
Mata dara langsung berapi api mendengar ini dan jo mencoba menyelamatkan keadaan dengan
berkata,"Tapi setelah saya bisa lebih tenang untuk berpikir rasional dan mendengar semua penjelasan
yang diberikan blu dan mamanya,saya tahu keputusan saya salah.itu sebabnya saya ke sini hari ini,untuk
meminta maaf langsung ."
"Bukannya kamu ke sini untuk merayu saya agar kembali bekerja?"
"Itu juga.So,apakah saya dimaafkan?"
Selama beberapa menit dara hanya terdiam,hingga membuat jo salah tingkah.Tapi kemudian suatu
keajaiban terjadi,karena perlahan lahan ko melihat api di mata dara melunak,lalu dara mengangguk dan jo
menghembuskan napas lega.Jo bahkan tidak tahu bahwa dia sedang menahan
napas.kemudian.....hening.
Dara bangun dari kursinya dan mulai membereskan meja makan secara sistematis.jo pun berdiri dari
kursinya,berniat membantu dara.Ketika tangan mereka meraih piring yang sama,selam beberapa detik
mereka main tarik piring,masing masing menolak melepaskan piring tersebut.
Akhirnya jo harus menggeram,"Dara,lepasin piringnya."
"Kamu yang lepasin,"balas dara.
"Saya cuma mau bantu."
"Saya ngga perlu bantuan kamu."Geram Dara dan menarik piring itu ke arahnya.
"Saya tahu kamu ngga perlu bantuan saya,tapi saya tetap mau bantu,"balas jo dan menarik piring itu
kearahnya. Menyadari betapa bodohnya mereka,dua orang dewasa bertengkar gara gara sebuah piring,Jo akhirnya
melepaskan piring itu dan mulai mengangkat piring yang lain.Ketia dia mendongak,Dara sudah melangkah
menuju bak cucui piring yang letaknya tidak jauh dari meja makan.Dara meletakan semua piring kotor dan
gelas ke dalam bak dan jo mengikuti langkahnya.Dara kemudian meaih sebuah celemek putih yang
digantung disamping bak cuci dan mengenakannya.Melihat ini Jo langsung melipat lengan kemeja
putihnya. "What are you doing?"Tanya Dara.
"Bantu kamu cuci piring,"balas jo,dan tanpa menunggu reaksi dara,dia langsung menempelkan tanagan
kanannya ke dalam mangkuk sabun untuk mengambil spons dan mulai menyabuni piring pertama.
"Saya yang sabunin piring,kamu yang bilas,"perintah jo.
"Memangnya kamu tahu cara cuci piring?"Tanya dara dengan nada sarkastis.
Sekilas dara melihat sebersit kesedihan pada wajah jo,tapi kemudian dia menutup matanya dan ketika
membukanya kembali kesediahan itu sudah hilang.
"Ya,Dara,saya tau cara mencuci piring,cuci pakaian,nyikat kamar mandi,menyapu,ngepel,dan
memberekan tempat tidur seperti daya tahu cara ganti oli mesin mobil,ngebetulin pipa bocor,telinga panci
goyang dan masang mebel kalau ada instruksinya,"ucap jo tidak kalah sarkastisnya.
Dara mendengus sebelum akhirnya mulai membilas piring dan gelas yang sudah disabuni oleh jo.Selama
beberapa menit tidak ada satu pun dari mereka yang mengatakan apa paa memilih menumpahkan
perhatian pada aktivitas tangan mereka.lima belas menit kemudian dara memberikan sebuah serbet putih
kepada jo untuk menyeka tangannya yang basah dan berjalan kembali ke meja makan setelah
menggantung celemek pada tempatnya.
Kali ini jo tidak mengikuti dara,dia menyandarkan bokongnya pada bak cuci piring dan memeperhatika
dara yangn dengan seksama menyeka permukaan meja makan dengan lap sebelum kemudian menutup
makanan yang tersisa dengan tudung saji,ketika dara masih juga tidak berkata kata ,mau tidak mau jo
harus memancing,"So,apa kamu akan bekerja kembali untuk kami?"
Dara mendongak ketika mendengar pertanyaan itu,tapi tidak langsung menjawab.Dia melangkah kembali
ke dapur untuk menggantungkan lap yang tadi digunakannya,memaksa jo menggunakan senjata
terakhirnya. "Blu titip salah.Dia mau saya mengatakan...."Jo merogoh kantong celananya dan menarik selembar kertas
dengan tulisan tangan blu yang besar besar,"Blu menuliskan ini untuk saya supaya saya ngga lupa.Dia
mau saya membacakannya ke kamu,"jelas jo dan mulai membaca.
Dear Mbak Dara, Would Be Really Great If You Can Come Back.
I Totally Miss You Blu God,jo tidak percaya dia baru saja mengucapkan kalimat itu.Dia kedengaran seperti Kim Kardashian yang
lagi ngobat.Meskipun begitu,kata kata tersebut menghasilkan reaksi dari dara,yang langsung menatapnya
dengan mata terbelak dan dari bahasa tubuhnya jo tahu bahwa dara ingin mengatakan "iya" atas
permintaannya,tapi akhirnya dara menghembuskan napas seperti orang putus asa sebelum berkata,"I
can'T." "Bukannya kamu bilang kamu memerlukan pekerjaan ini?"
Dara medelik,terkejut bahwa jo bisa ingat kata kaya yang diucapkannya tempo hari.
"Saya memang memerlukan pekerjaan ini,"ucapnya pelan.
"So,what's the problem?"Desak jo
Dara kelihatan berdebat dengan dirinya sendiri sebelum akhirnya berkata,"Panji,tunangan saya tidak suka
dengan pekerjaan saya ini,We had s big fight about it sampai harus hiatus.Tapi setelah pemecatan
saya,akhirnya saya bilang bahwa saya akan mencari pekerjaan lain,Kami baru saja baikan,saya ngga bisa
menarik kembali kata kata saya itu."
Jo sudah menfengar tentang panji dari Poppy.Ketika dia mendengarnya yang terlintas dikepala jo
adalah....dara sudah bertunangan"! Dia bahkan tidak tahu Dara punya pacar.Detik selanjutnya dia
memarahi dirinya sendiri karena peduli akan status Dara.Jo harus menggelngkan kepalanya untuk kembali
fokus pada topik permasalahan,Dia harus mendapatkan Dara kembali,tidak peduli bagai mana
caranya,karena dia tidak mau memikirkan konsekuensi kalau sampai dia gagal dengan misinya
ini.Bayangan blu dengan wajah merengut cukup membuatnya bergidik.
"Oke,jadi panji ngga mau kamu bekerja jadi PA.Kalau kamu sendiri bagai mana?"Tanya ji selembut
mungkin. "I live itu dan saya suka blu.She's very sweet,saya sudah nganggap dia seperti adik sendiri."
Jo terkejut melihat betapa tulusnya dara ketika mengatakannya,sepertinya dia memang peduli pada blu.
"Dari observasi saya,kamu nggak pernah begitu aja menurut apa kata orang,jadi kenapa kamu menurut
apa kata panji kalau itu tidak sesuai dengan apa yang kamu inginkan?"
Jo tahu dia sudah melangkah ke luar batas ketika menanyakan ini dan data kelihatan siap menamparnya.
"Karena dia tunangan saya,"desis dara."Tentu aja orang seperti kamu nggak pernah mengerti."
"Orang seperti saya?"
"Iya,orang yang mungkin ngga pernah memiliki hubungan serius dengan siapa pun sepanjang hidupnya."
Jo terkesiap mendengar tuduhan ini.What teh..."Kenapa gue jadi dibawa bawa"pikir jo bingung.Tapi dari
pengalaman,dia tahu bahwa satu satunya cara untuk menenangkan perempuan yang sedang marah
adalah mengalah. "Oke,saya memang berhak menerima sentimen itu.Bukan maksud saya menilai kamu,Saya hanya
menyatakan observasi saya tentang kamu,"ucap jo sambil mengangkat kedua tangan nya tanda
menyerah. Tanpa jo sangka sangka,Dara menguburkan wajahnya di antara telapak tangannya dan mendesah
panjang. Shit!!! Is she crying"! Dalam hati jo berteriak panik,pleas please please... Don't cry.Dia mapu mengatasi
segala sesuatu yang berhubungan dengan wanita,tapi tidak ketika mereka sedang menangis.Hal itu
membuatnya merasa tidak berdaya.
Biasanya kalau melihat wanita seperti ini yang akan dia lakukan adalah memeluknya,tapi jo yakin Dara
akan mengigitnya kalau dia sampai melakuka itu.Jo baru saja akan bertanya apakah Dara baik baik saja
ketika Dara menurunkan kedua tangannya dan menatap jo.Matanya kering tapi kelihatan lelah.
Saya minta maaf atas kata kata saya barusan.Kadang kalau pikiran saya sedang berantakan,saya jadi
defensif." Jo mengangguk,bukan karena dia merasa Dara patut mwminta maaf atas kata katanya,tapi karena dia
sedikit mengerti apa yang dimasksud Dara tentang jadi defensif.Untuk pertamakalinya dia bisa melihat sisi
lain dari dara,yang dia tidak pernah lihat sebelumnya.Dara memang tidak suka pada dara,tapi dia tidak
pernah bermaksud membuatnya kelihatan putus asa seperti ini.
Tapi kemudian jo melihat perubahan pada postur tubuh dara yang tadinya sedikit lemas jadi lebih
tegak.Matanya lebih waspada dan perlahan lahan ekspresi pada wajahnya berubah jadi prosesional.Dara
yang sekarang berdiri dihadapannya adalah dara yang sudah mengenakan seragam PA nya lagi.
"Kalau saya mengambil kembali pekerjaan ini,apa kamu akan meminta Pak Danung untuk memecat saya
lagi setiap kali saya berbuat sesuatu yang tidak disetujui oleh kamu?"Tanya dara perlahan tapi jelas dan
tegas. Jo meringis mendengar pertanyaan blakblakan ini.Dia tahu tindakannya betul betul tidak bijkasana,tapi
pada saat itu dia terlalu marah untuk peduli.
"Nggak.Saya nggak akan melakuka itu lagi."
Dara menyipitkan matanya selama bebrapa detik,seakan tidak percaya pada omongan jo.
"You have my word,"tegas jo mencoba menyakinkannya.
"Oke,saya percaya,"ucap Dara.
Jo menangguk tapi tidak mengatakan apa apa karena dari air muka dara,jo tahu bahwa dara masih ingin
mengatakan sesuatau.Dengan sedikit tidak sabar dia menunggu.
"Saya punya beberapa permintaan yang perlu dipenuhi untuk mencegah adanya salah paham lagi di
waktu yang akan datang ,"ucap dara akhirnya.
Are you kidding me"! Orang gila mana yang hari gini justru mengajukan permintaan sebelum menerima
pekerjaan"Orang gila seperti dara sepertinya.Sebelum jo mengatakan apa apa dara sudah memulai,
"satu: saya hanya akan mengambil kembali pekerjaan ini hingga tante poppy kembali bulan juni."
Dara tidak menunggu reaksi jo dan melanjutkan,"Dua:saya tahu kamu mencintai blu dan mengingikan
yang terbaik untuknya,tapi kamu harus berhenti jadi kaka yang terlalu overprotective,karena semakin
kamu melarang,semakin blu akan merahasiakan segala sesuatu yang menurutnya tidak akan kamu
setujui.Buntutnya dia ngga akan pernah cerita apa apa ke kamu."
Dara tidak perlu menjelaskan maksudnya tentang overprotective karena jo yakin mereka akan berbeda
pendapat tentang definisi kata tersebut,seperti juga jo sudah berbeda pendapat dengan
poppy.Menurutnya,tindakannya bukanlah overprotectiv tapi peduli,namun dia memilih dia dan
menganggukan kepalanya. "Tiga:Berhenti makan junk food karena bagaimana pun saya sudah mencoba mengontrol makanan blu,dia
masih suka sembunyi sembunyi makan makanan kamu yang sama sekali nggak bagus untuk dia. Empat:
Habiskan lebih banyak waktu dengan blu sebagai kakaknya,bukan sebagai orangtua.Dia sedang melewati
masa masa dia perlu teman bicara yang nggak akan menilainya. Lima: Komunikasiikan dengan jelas ke
saya kalau ada sesuatu yang saya lakukan yang kamu nggak suka,jadi saya tahu batasnya,bukannya
mengomeli saya nggak jelasm"
Jo terdiam,menunggu permintaan dara selanjutnya yang tidak kunjung datang."That's all"tanyanya setelah
beberapa menit dalam keheningan.
"It would be nice kalau kamu bisa lenih ramah kepada saya,tapi saya tahu itu tidak akan pernah
terjadi,"tandas dara.
Perempuan ini cari mati !!! Omel jo dalam hati.Dia menaikan alis kananya sambil menggigit bagian dalam
mulutnya;mencoba menahan diri agar tidak membalas komentar dara.Tapi kemudian dia melihat seulas
senyum muncul di sudut vivir dara dan dia baru sadar bahwa wanita itu sedang menertawakannya.Tidak
ada wanita yang pernah berani menertawakannya.Entah kenapa,tapi itu membuatnya tersenyum.
"Jadi kamu setuju untuk mengambil kembali pekerjaan ini?"Tanya jo.Masih melihat keraguan pada wajah
dara,Jo menambahkan,"Gajimi akan kami naikkan dua kali lipat kalau kamu setuju."
"Kasih saya waktu untuk berfikir,saya akan kasih kabar secepatnya,"balas dara.
Jo betul betul tidak puas dengan jawaban dara,tapi dia tahu kalau dia mendesak ada kemungkinan Dara
akan menolak mentah mentah permintaannya ini.Akhirnya dia harus menerima jawaban dara dan pulang
dengan perasaan harap harap cemas.
Bab 12 GOING HUNTING Untuk kesekian kalinya dara menekan nomor HP Panji,menempelkan gagang telepon pada daun
telinganya selama satu detik,kemudian buru buru menarik nya kembali dan menekan tombol untuk
mengakhiri panggilan itu sebelum terdengar nada sambung.Rasa panik menyelimutinya,kerongkongannya
kering dan telapak tangannya lembap.Dara mempertimbangkan untuk menelepon jo dan mengatakan
bahwa dia tidak akan menerima tawaran kerja itu,tapi dia tidak bisa membuat dirinya melakukannya.
Kata kata jo terngiang kembali dan tidak bisa mngusirnya dari kepalanya.
Dari observasi saya,kamu ngga pernah begitu aja menuruti apa kata orang,jadi kenapa kamu menuruti
apa kata panji kalau tidak sesuai dengan apa yang kamu inginkan"
Dara sidah mendengar Adri mengatakan hal yang sama,tapi untuk mendengarnya diulang oleh orang
asing seperti jo membuat pesan itu terasa lebih mengena.
Dara betul betul sadar dia harus berhenti mengompromi dirinya tanpa pernah ada balasan dari panji.Entah
bagaimana caranya,dia harus membuat panji mengerti.Selama beberapa hari ini dia rasanya sudah mau
bunuh diri saking bosannya.Dia merindukan kesibukannya sebagai seorang asisten.Dia merinduka blu
dengan cerocosannya yang sudah seperti pipa bocor,aksi "ayo bikin dara jatuh terjerembap"Goldie setiap
kali melihatnya,bahkan muka masam jo.
C'mon ,Dara,you can do this,bujuk dara dalam hati dan sekali lagi menekan nomor HP panji.Dia
mendengar nada sambung. Dari ujung saluran telepon.Satu kali...dua kali..mtiga kali.....empat kali.... Dia
baru saja akan menutup telepon ketika terdengar suara panji diujung saluran telepon.
"Dara,I can't talk right now".Panji terdengar distracted.
Dara melirik jam dinding dikamarnya yang sekarang nemunjukan pukul 19.00.Tanpa perlu bertanya,Dara
tahu Panji masih dikantor,mungkin sedang meeting dengan tim kreatifnya untuk menghasilkan satu lagi
billboard iklan untuk dipampangkan disudirman,atau Rasuna Said,atau Thamrin,atau jalan utama dijakarta
yang lain,dan Dara sudah menggunakan aliran kekreatifannya dengan teleponnya.
"Ji,apa kamu ada waktu sepuluh menit"Aku perlu menanyakan sesuatu penting ke kamu,"ucap dara buru
buru sebelum dia kehilangan keberaniannya.
"Apa ini ngga bisa nunggu sampai besok"Aku harus mengejar deadline."
"Nggak,ini nggak bisa nunggu sampai besok,"desak dara.
Samar samar dara mendengar seseorang memanggil nama panji,memintanya untuk berhenti menelepon
dan kembali pada pekerjaannya.Panji mendesah sebelum berkata,"Oke,you got five minutes."
Dara buru buru menceritakan tentang kunjungan jo dan tawarannya.
"Kamu sudah tahu jawaban aku atas pertanyaan ini.Kamu nggak perlu mengganggu aku dikantor,"ucap
panji. Dara menarik napas karena tahu bahwa kata kata selanjutnya akan membuatnya merasa seperti sudah
menjual jiwanya kepada iblis.Tapi dia tidak ada pilihan lain.
"Apa pendapat kamu akan berubah kalau akau bilang bahwa aku akan menerima kenaikan gaji besar
besaran kalau akau menerima pekerjaan ini kembali?"
Dara tahu panji akan mengubah pikirannya ketika laki laki itu bertanya,"Apa maksuda kamu dengan besar
besaran?" "Dua kali lipat."
Dara mendengar panji bersiul,"Mereka benar benar putus asa rupanya,"ucap panji.
Dara tahu panji tidak akan bisa menolak tawaran seperti ini.
Mereka betul betul memerlukan uang untuk membiayai pernikahan dan kehidupan mereka setelah,karena
dan yang mereka punya sekarang sangat pas pasan.
"Coba kamu pertimbangkan,daripada aku coba cari kerja baru yang memerlukan waktu,akan lebih baik
kalau aku menggunakan waktu itu untuk mendapatkan penghasilan yang nggak akan pernah mungkin
ditawarkan oleh orang lain."
Selama beberapa detik panji tidak mengatakan apa apa,tapi dari napasnya yang berat,Dara tahu panji
sedang memutar otak,mencoba mencari solusi lain atas masalah ini.
"Ini hanya untuk lima bulan lagi,ji.setelah kita menikah aku janji akan mencari pekerjaan lain,"desak Dara.
"Fine,kamu bisa kembali bekerja jadi asisten Blu untuk saat ini,tapi kamu harus betul betul janji bahwa
setelah kita menikah kamu akan mencari pekerjaan baru."
"Aku janji,"ucap Dara,yang masih agak terkejut akan persetujuan panji.
"Aku perlu balik kerja.Bye."Dan panji langsung menutup telepon tanpa menunggu balasan.
Setelah menutup telepon,Dara loncat dari tempat tidur untuk melakukan tarian penuh


The Devil In Black Jeans Karya Aliazalea di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kemenangan,Mendadak dia berhenti ketika sadar bahwa alasan utama kenapa dia berani melakukan apa
yang dia baru lakukan adalah karena jo dan kata katanya.
Dua hari kemudian dara kembali beraktivitas sebagai asisten Blu seperti biasa.Blu kelihatan senang sekali
melihatnya dan sibuk memberikan update tentang segala sesuatu yang terjasI selama satu minggu Dara
tidak bekerja.Semua oranG di MRAM bertingkah laku seakan pemecatan Dara tidak pernah terjadi,tapi
pak danung menyambut kedatangannya dengan,
"I'm glad you're back,"dan seulas senyum sumringah.
Ketika dara sampai dirumah jo sore itu,Bi uti langsung menariknya ke dapur,tempat dara menemukan dua
boks besar berisi makanan.Baru setelah beberapa menit dara sadar bahwa semuanya adalah junk
foodnya jo.Kenyataan ini membuatnya mundur selangkah.Dia tidak percaya jo betul betul mengikuti
permintaannya. "Kemari Mas jo ngelurain semua makanannya dari kulkas dan lemari makanan.Makanan yang sudah
dibuka terpaksa Bibi buang,tapi yang masih baru bibi simpan diboks ini.Bibi nungguin sampai Mbak dara
pulang untuk nunjukin ke Mbak sebelum bibi kasih ke satpam kompleks.Kalau bibi suka sih mungkin
sudah bibi makan sendiri,tapi bibi nggak suka makanan orang Barat."
Dara hanya bisa mengangguk sebelum bi uti berkata kata lagi dengan mata berbinar binar."Mas jo minta
dimasakin gurame manis dan dia bilang dia bakal makan dirumah malam ini."
"Oh"adalah satu satunya kata yang keluar dari mulut dara.
"Bibi senang mbak dara sudah kembali.Bibi balik dari kampung mbak sudah ngga ada dan Ade dan Mas
nggak saling ngomong,jadinya rumah sudah mirip kuburan.bibi tahu pasti ada apa apa waktu bibi
pergi,tapi nggak ada yang mau ngejelasin ke bibi.Memangnya ada apa ya,Mbak,selama bibi pergi?"
Dara teringat akan kepulangan bi uti ke jawa untuk mengawinkan cucu.Dan bukannya menjawab
pertanyaan Bi uti yang menurutnya sebaiknya dijawab oleh jo,Dara mengalihkan perhatian bi utI dengan
menanyakan tentang pernikahan cucunya.Keingintahuan bi uti tentang apa yang terjadi
terlupakan,digantikan dengan penggambaran acara pernikahan secara detail.Selama bercerita,Dara
membantu bi uti mempesiapkan makan malam.Seperti yang sudah dijanjikan,jo muncul pukul 19.30 untuk
makan malam dirumah. Jo memasuki rumahnya dan menemukan dara sedang berdiri di samping meja makan dengan
mengenakan celemek berwarna putih.Rambutnya diekor kuda,tapi ada beberapa helai rambut yang keluar
dari ikatannya dan membingkai wajahnya.Dara kelihatan sweet dan....domestik,dan jo bahkan
mengharapkan Dara akan menyambutnya dengan,"Sweethear,you're home !!!!"Sebelum kemudian
mencium bibirnya dengan mesra.Jo menunggu detik saat dia akan mulai freak out dengan bayangan
ini.Namun perasaan itu tidak pernah muncul,yang ada malah kehangatan mulai menyelimuti.Dan pada
detik itulah dia mulai freak out.
SHIT!!! Dia sudah menjadi laki laki lembek yang langsung terharu cuma gara gara melihat seorang wanita
mengenakan celemek.Jesus Chist,Kill me now!!! Tapi kemudian dia melihat dara menoleh kepadanya,dan
dia merasa senang nggak ketulungan serta dia tidak bisa menahan diri memberikan senyum telebaran
serta dia tidak bisa menahan diri memberikan senyum terlebar yang pernah dia berikan kepada siapa pun.
VERDAMMT ! Bagaimana dia bisa. Bertingkah laku seperti anak belasan tahun seperti ini dihadapan
Dara" Bukankah dia tidak menyukai wanita ini" Apa yang sedang terjadi padanya"
Dara yang tidak memahami dilema jo membalas senyuman itu dengan sedikit malu malu dan
berkata,"Terima kasih karena sudah setuju menurutkan semua junk foof dari lemari dapur dan kulkas."
Senyum di wajah jo semakin melebar hingga menunjukkan giginya sebelum lelaki itu membalas,NO
problem." Mereka saling tatap selama beberapa detik.Tanpa perlu mengucapkannya,masing masing saling mengerti
bahwa mereka sedangkan mencoba memperbaiki hubungan yang dumulai dengan melangkahkan kaki
yang salah. "Makan malam akan siap sepuluh menit lagi.Kalau Mas jo mau mandi atau cuci muka dulu,masih
sempet,"ucap Dara akhirnya.
Jo sadar dara sudah kembali formal dengan memanggilnya
"Mas jo"bukan"kamu" lagi seperti tempo hari.Setelah melepaskan sepatunya,jo berjalan mendekati dara
dan mengomentari, "Jadi kita kembali dengan 'mas jo' ya"
"Hah?"Tanya dara bingung
"Kemarin kamu berbicara dengan saya dengan menggunakan 'saya'dan 'kamu',tapi sekarang kamu
kembalu memanggil saya sebagai 'mas ji.?"
Tapi sekarang kamu kembali memanggil saya sebagai' Mas Jo?".
"Apa Mas jo lebih memilih dipanggil 'Mas johan'?"Tanya dara dengan wajah semakin bingung.
What"Heck,no I don't want to be called Mas johan.Jo selalu benci nama Johan,yang membuatnya seperti
sedang hidup di era tahun 70-an.
"Saya lebih memilih kamu manggil saya ' kamu ' atau ' JO,"jelas jo.
"Saya rasa itu kurang pantas untuk digunakan,"balas dara.
Pecut Sakti Bajrakirana 5 Pendekar Rajawali Sakti 128 Rahasia Cincin Mustika Pedang Kerak Neraka 2

Cari Blog Ini