Ceritasilat Novel Online

Rumah Yang Terpencil 3

Rumah Yang Terpencil A Very Quiet Place Karya Andrew Garve Bagian 3


Dia melanjutkan perjalananya. Kemudian dia sampai ke tempat di mana dinding laut bertemu dengan jalan raya. Seperti yang telah diduganya, memang di situ ada sebuah dermaga. Juga ada tam160 batan perahu dan pangkalan. Di situ sungai jauh lebih lebar daripada di atas, dan nampaknya selalu berisi air dalam keadaan pasang yang seperti apapun.
Beberapa buah perahu yang cukup besar berada di galangan berdampingan dengan beberapa buah perahu kecil di air yang dangkal. Di dalam terusan itu sendiri ada banyak aktifitas : perahu motor yang sedang berlayar, orang-orang yang sedang bekerja di atas dek perahu, seorang laki-laki yang dengan susah payah mencoba mendayung perahu karetnya yang bundar, dan seorang yang lain sedang bergulat dengan motor tempelnya yang mogok. Hugh memperhatikan seorang pelaut tua yang sedang mencat sisi perahunya dengan hati-hati.
- Cuacanya baik untuk mengerjakan itu, bukan " Kata Hugh waktu orang itu memandangnya.
- Ah - bagus sekali. - Tempat yang cukup ramai, bukan "
Pelaut itu melayangkan pandangannya ke seberang terusan. Dari wajahnya nampak bahwa dia orang yang menghabiskan sebagian hidupnya dengan menentang sinar matahari.
- Ya, di sini banyak orang pada akhir pekan .... tapi pada hari-hari lain tidak.
- Tidak " Laki-laki itu menggelengkan kepalanya.
- Rupanya anda belum mengerti.....Terutama
sekarang, musim liburan hampir berakhir. Tidak lama lagi kami akan mulai bekerja.
Dia kembali mencat perahunya. Hugh berjalan sampai ke ujung pangkalan dan duduk uncang-un-cang kaki, melihat-lihat pemandangan sambil mengingat-ingat kesan-kesan yang didapatnya.
161 Tempat ini penuh daya tarik. Mungkin suatu ketika tempat ini berguna untuk latar belakang sebuah cerita......
DEBBIE sedang duduk di dekat jendela sambil membaca waktu dia kembali. Dia menyambutnya dengan gembira sambil tersenyum waktu Hugh masuk.
- Apakah perjalananmu menyenangkan " Tanyanya.
- Begitu menyenangkan sehingga aku berpikir alangkah menyenangkannya kalau kau ikut. Kata Hugh. - Kau akan menyukainya ..... Dia menceritakan yang telah dilihatnya.
- Nah terima kasih kau telah berpikir begitu.
- Lucu sekali kau harus terkurung di dalam rumah di hari yang secerah ini. Aku merasa tidak senang ke luar dan meninggalkanmu.....
- Aku cukup bahagia. Kata Debbie. - Aku sudah biasa menyendiri, kau tahu.
- Betul, tapi bagaimanapun juga ini tanpa alasan.......
Terdengar suara gemerisik pada pengeras suara intercom di sebelah mereka dan tiba-tiba suara Trant memenuhi ruangan. - Mr. Freeman, maukah anda naik ke atas sini, please " Menilik nada suaranya rupanya ada sesuatu yang sangat penting.
Hugh mengerutkan mukanya. - Kurasa pemimpin kita ingin tidur siang.....Dia menekan tombol, dan berkata : - Saya datang. Dan terus naik ke loteng. Trant sedang berdiri di muka jendela kecil yang menghadap ke sungai, melihat ke luar melalui sepasang teropong yang sangat besar. Norris berada di sebelahnya.
- Seorang laki-laki sedang mengawasi rumah dengan teropong hampir selama lima menit. Kata
162 Trant. - Dia berada di dinding laut dekat titik pengintaian. Lihatlah - tapi jaga supaya kepala anda serendah mungkin.
Hugh membungkuk dan mengintip melalui teropong, mengatur fokusnya. Daya pembesarnya luar biasa - dia sampai dapat melihat rumput sehelai-sehelai di atas tembok. Tapi hanya itu yang dilihatnya.
- Saya tidak melihat seorangpun. Katanya.
- Dia berbaring di sisi yang menghadap ke daratan dari tembok - tepat pada belokan. Kalau anda perhatikan baik-baik, anda dapat melihat kepalanya di antara rumput-rumpu
t. Hugh menggerakkan teropongnya sedikit - dan berhenti. Kini dia dapat melihat muka orang, juga dengan sepasang teropong. Pandangannya tertuju, dan tidak bergerak......
- Ya, anda benar. Katanya dengan agak segan. - Tentu saja, dia boleh jadi hanya sedang melihat kincir......
- Nah, marilah kita cek. Trant berbicara melalui intercom lagi. - Debbie, maukah kau naik ke atas " Secepat mungkin, please.
Dalam beberapa detik dia sudah sampai di situ. Hugh memberikan teropong dan mengatakan ke mana harus melihat. Dia menemukan titik itu dan terus melihatnya baik-baik.
Tiba-tiba orang itu mengangkat kepalanya. Mereka semua sekarang dapat melihatnya, tanpa teropong. Dia melihat berkeliling dengan hati-hati - kemudian bangkit berdiri dan berjalan cepat-cepat sepanjang tembok.
Debbie mengembalikan teropong itu. - Saya yakin itu laki-laki yang datang untuk mengambil foto. Kata Debbie. - Saya yakin tentang hal itu.
163 Norris dan Trant berpandang-pandangan. - Saya rasa kita mulai bekerja sekarang. Kata Norris.
***** 164 BAGIAN KETIGA : Bab pertama. MALAM itu Hugh terbaring dengan mata nyalang selama berjam-jam memikirkan dan memikirkan kembali perkembangan keadaan yang menakutkan, dan mencoba menyesuaikan pikirannya dengan realitas baru dari situasi yang sedang dihadapinya.
Munculnya anggota komplotan yang mengawasi rumah penggilingan itu menggoncangkan pikirannya - jauh melebihi apa yang dirasakan oleh Debbie. Sebelumnya dia merasa yakin bahwa komplotan itu takkan muncul, begitu pasti bahwa tiada suatu apapun yang akan terjadi. Kalau dia berpendapat sebaliknya, dia takkan mau dibujuk Trant untuk pergi ke penggilingan itu. Diapun tentu akan mencegah Debbie untuk ikut - bukannya mendorongnya seperti yang telah dilakukannya ......
Yah, dia memang telah keliru. Benar-benar keliru sama sekali. Dia telah hidup dalam dunia antah-berantah, dengan mempercayai apa yang di-khayalkannya sendiri. Memperlakukan polisi seakan-akan mereka orang tolol. Sekarang dia merasa malu dengan peran yang telah dimainkannya - dengan pendapat-pendapatnya yang murah dan
165 senda-guraunya yang tidak lucu. Dia telah mengabaikan segala-galanya seperti orang kurang ingatan.
Seharusnya dia lebih menghargai pengalaman Trant. Trant adalah seorang ahli dalam hal itu, orang yang mengetahui tentang dunia kejahatan .... bukan karena inspektur itu telah membuktikan kebenaran pendapatnya mengenai permata-permata itu. Komplotan itu telah mencoba untuk membunuh Debbie sebelum ada persoalan kehilangan permata - hanya untuk melindungi Clay. Dan itu mungkin masih menjadi motif mereka. Dengan harta curian seharga setengah juta pound tersembunyi di suatu tempat, mungkinkah mereka mau mengambil risiko baru yang besar - benar-benar risiko besar karena sekarang Debbie telah dikawal - hanya untuk menyelamatkan sesama anggota komplotan" Apakah sifat kesatria di antara maling -maling sampai sebesar itu " Rasanya lebih mungkin bahwa pendapat Trant tentang permata itu juga benar. Bahwa Clay telah menyembunyikannya, dan komplotan itu tidak dapat menemukannya ......
Dan kalau sampai sejauh itu pendapatnya benar, mungkin juga pendapatnya mengenai tindakan selanjutnya dari komplotan itupun demikian juga. Trant telah mengenal watak dari penjahat-penjahat ini - dia tahu sampai ke mana kemampuan mereka. Penyerangan terhadap rumah penggilingan itu, yang sesaat yang lalu dianggap Hugh sebagai hal yang mustahil, kini rasanya lebih mungkin untuk terjadi. Jelas sekali bahwa sesuatu akan terjadi - komplotan itu tentu tidak mengawasi rumah itu dengan tanpa maksud. Dan dengan Debbie terkurung di dalam rumah dengan penjagaan ketat, apa lagi yang dapat mereka perbuat untuk mendapatkannya kecuali dengan penyerangan ber166 senjata " Kini setiap saat bel itu pasti akan berbunyi lagi - dan kali ini mereka yang benar-benar datang .... dengan Debbie sebagai sasaran mereka.
Kalau mula-mula Hugh menganggap rencana Trant lucu, kini dia berpendapat bahwa rencana itu benar-benar hebat.
MALAM itu berlalu dengan tenang, tapi menjelang pagi Hugh sudah berhasil merumuskan sesuatu dalam pikirannya, dan pada waktu mak
an pagi hal itu segera dikemukakannya.
- Begini, inspektur, katanya. - Sekarang setelah Debbie diketahui berada di sini oleh komplotan itu,tentunya dia tidak perlu lagi untuk berada di sini, bukan "
Trant menoleh kepadanya dengan pandangan dingin. - Tentu saja dia masih perlu berada di sini, Mr. Freeman.
- Mengapa .... " Bukankah dia sudah melakukan pekerjaan yang diperlukan "
- Hanya sebagian. Kata Trant. - Kita tahu bahwa komplotan itu telah mengawasi rumah ini, tapi kita belum tahu apakah mereka telah merasa puas tentang Debbie .....dalam keadaan apapun, mereka tahu bahwa dia mungkin dipindahkan ke tempat lain untuk keselamatannya - dan mereka akan mencek setiap hari apakah dia masih tetap di sini. Mereka tidak akan menyerang, kecuali kalau mereka yakin akan hal itu.
- Jadi anda bermaksud menahannya di sini sebagai umpan hidup sampai serangan itu datang "
- Saya kuatir itulah yang harus kulakukan. Kata Trant. - Memang itulah ide dari sejak permulaannya.
- Nah, saya tidak berpendapat bahwa itu perlakuan yang adil terhadap Debbie .....kalau anda
167 tidak dapat melanjutkan rencana ini tanpa Debbie, saya rasa anda harus membatalkan semuanya.
- Membatalkan semuanya......! Trant memandanginya dengan keheranan. - Dalam keadaan begini "
- Ya. Kata Hugh. - Ini terlalu berbahaya.
- Ini tidak lebih berbahaya daripada waktu Debbie menyatakan setuju untuk membantu kami - dan andapun juga setuju. Saya telah menerangkan kenyataan yang akan kita hadapi dengan terus terang kepada anda berdua.
- Itu benar. Kata Hugh. - Tapi pada waktu itu saya tidak menerima hal itu secara serius ..... sekarang sudah jelas bahwa anda benar dan saya salah. Saya telah membuat kesalahan seperti orang
tolol. Ini saya akui ..... Tapi kenyataannya tetap
bahwa waktu saya datang ke sini saya tidak percaya bahwa sesuatu akan terjadi. Sekarang saya percaya. Jadi untuk saya keadaannya berubah.
Trant melihat kepada Debbie. - Bagaimana tentang anda " Anda percaya bahwa sesuatu akan terjadi, bukan "
- Saya rasa demikian. Kata Debbie, sambil memandang sedih kepada Hugh. - Anda berkata kepada kami tentang hal itu.
- Tepatnya .... saya telah berkata kepada anda bahwa yang akan terjadi mungkin sama sekali tidak menyenangkan, dan kalau itu terjadi anda sudah
terlambat untuk mengubah keputusan anda ......
saya juga telah berkata bahwa takkan ada bahaya yang akan mengancam anda secara pribadi - dan saya tetap berkata begitu. Saya yakin bahwa kami dapat menguasai keadaan dengan baik.
- Anda yakin. Kata Hugh. - Tapi anda tidak tahu .... setiap orang pernah membuat kesalahan - walau seorang pimpinan tertinggi sekalipun .... anda
168 telah mengatakan sendiri bahwa anda menduga komplotan itu akan datang dengan senapan mesin - jadi anda tidak punya persiapan untuk itu. Bagaimana kalau mereka lebih cepat menembak daripada anda dan Norris " Bagaimana kalau mereka menembak lampu sorot sehingga anda tidak dapat melihat mereka " Pertempuran tidak selalu berlangsung sesuai dengan rencana.
- Anda ahli dalam pertempuran, Mr. Freeman "
- Saya tahu banyak komandan yang merasa yakin mereka akan menang tapi kenyataannya tidak .... Anda tidak punya hak untuk mempertaruhkan nyawa Debbie berdasarkan satu harapan.
- Saya tekankan kepada anda saya tidak berbuat begitu. Kata Trant. - Setiap persiapan sudah kami buat. Kami sudah tahu mereka akan datang - dan kami sudah siap siaga. Mereka tidak. Mereka hanya menyangka bahwa di sini hanya ada seorang penjaga bersenjata ringan. Sedangkan Norris dan saya sudah mendapat latihan khusus dalam penggunaan senjata. Saya sudah yakin akan hasilnya. Walaupun demikian terserah kepada Debbie. Dia sudah memahami keadaannya. Memang saya tidak bisa menahannya di sini tanpa persetujuannya .... maka dialah yang harus menentukan.
- DEBBIE, kata Hugh. - Menurut pendapatku kau harus meninggalkan tempat ini. Aku akan mengantarkanmu dengan mobil, dan kita akan menemukan tempat lain untuk bersembunyi. Sekarang hampir semua tempat lebih aman daripada di sini. Polisi akan melindungimu di manapun kau berada - mereka harus berbuat begitu kalau mereka menghendakimu sebagai sak
si. Betul begitu, Isnpektur "
- Tentu saja. Kata Trant.
169 - Jadi kau takkan kehilangan apapun dan akan
mendapatkan segala-galanya ..... Terus terang,
Debbie, kurasa kau tidak menyadari apa yang akan kau hadapi kalau kau tinggal di sini.
- Aku tahu mungkin akan ada pertempuran. Kata Debbie.
- Ya, tapi bagimu itu hanyalah satu perkataan .... Kau dapat melukis - tapi dapatkah kau membayangkannya " Cobalah dan pikirkan - sekarang, mumpung belum terlambat.... Pertumpahan darah, kesakitan, kekacau-balauan .... peluru-peluru nya-sar yang akan mengenai orang yang tidak bersalah
.....beberapa pembunuh akan menyerbu kamarmu
dan menghujammu dengan peluru .... itu semua bisa terjadi ..... Inspektur, dapatkah anda menentang mata Debbie dan bersumpah bahwa hal itu tidak mungkin terjadi, tidak mungkin sama sekali "
Untuk sesaat Trant ragu-ragu. Kemudian dia berkata : - Yah, kemungkinan semacam itu selalu ada. Kemungkinan dengan perbandingan seribu
lawan satu. Saya tidak memungkiri hal itu ......
Soalnya, apakah risiko demikian cukup masuk akal. Kita sekarang mempunyai perkembangan yang memungkinkan kita untuk menghancurkan komplotan itu untuk selama-lamanya - maka apa salahnya untuk menghadapi risiko seperti itu "
- Itu untuk anda. Kata Hugh. - Bukan untuk Debbie......
- Apakah anda punya hak untuk berbicara atas namanya "
- Ya, saya punya. Kata Hugh marah. - Siapa yang akan melindunginya dari anda kalau aku tidak " Anda penuh perhitungan dan sama kejamnya dengan komplotan yang akan anda tangkap. Anda memakai jabatan dan kekuasaan anda untuk menahan seorang gadis yang belum berpengalaman
170 untuk menghadapi bahaya demi kepentingan profesi anda. Itu satu kelaliman .... Anda tentu menganggap satu tukar-menukar yang memuaskan kalau anda dapat menangkap seluruh komplotan, dan Debbie tertembak.
- Itu tidak benar. Kata Trant. - Dan saya
sangat menyesalkan anda telah mengatakannya.....
Saya sudah mengatakan berkali-kali kepada anda bahwa takkan ada bahaya yang mengancam Debbie. Kalau saya berpendapat bahwa akan ada bahaya, saya takkan membiarkannya datang ke sini. Saya lebih baik menggunakan seorang stand-in .... Sekarang karena dia sudah berada di sini, seluruh operasi tergantung kepadanya. Kalau dia pergi, semua usaha yang telah kami jalankan akan terbuang sia-sia, dan komplotan itu akan bebas.
- Kalau demikian halnya. Kata Hugh. - Saya lebih suka membiarkan mereka bebas.
Trant menghela napas. - Yah, anda punya hak untuk berpegang teguh kepada pendirian anda, Mr. Freeman - pendapat anda tentang kewajiban warga negara ..... Kalau anda berpendapat bahwa
dalam segi kriminalitas anda boleh tetap tinggal sebagai penonton, anda memang berhak untuk berbuat semacam itu - dan Tuhan tahu anda akan mendapat banyak teman di situ. Menjadi penonton memang enak - kadang-kadang sayapun tidak keberatan untuk berbuat begitu......Tapi saya hanya
akan mengatakan ini. Kalau orang-orang yang kita kejar-kejar dapat lolos, dalam beberapa bulan mereka akan merampok lagi - dan mungkin akan membunuh lagi sampai ada seseorang yang cukup berani untuk menghentikan mereka.
Debbie melihat kebingungan kepada Hugh.
Hugh berkata: - Bolehkah Debbie dan saya berbicara di bawah empat mata, Inspektur "
171 - Tentu saja. Kata Trant. - Sersan, marilah kita pergi ke atas......
hugh yang pertama memecahkan kesunyian. - Kurasa aku tidak berhak untuk berbicara atas namamu .... tapi aku tidak tahan untuk memikirkan ada sesuatu yang mungkin menimpamu.
- Aku tahu ...... - Trant memperalatmu, Debbie. Akupun juga diperalatnya. Seharusnya dia menjadi dalang wayang golek .... Dia bersedia menghadapi pertempuran itu betapapun mahalnya ongkos yang dituntutnya. Dan itu akan sangat menakutkan .... Tentu kau takkan mau terus tinggal di sini, bukan "
- Tentu saja saya tidak ingin tinggal. Kata Debbie, _ Aku sudah mulai merasa takut setengah mati .....Tapi ....
- Tapi apa " - Ini bukan keputusan yang mudah, bukan ....." Apakah kita juga yakin bahwa cukup aman bagiku untuk pergi "
- Mengapa tidak " - Bagaimana kalau komplotan itu tahu " Tidakkah mereka akan mencoba sesuatu kalau mereka melihatku
pergi " - Maksudmu seperti menyerang sebuah mobil di jalan pribadi "
- Sesuatu yang semacam itu .... Itu takkan susah untuk dilakukan pada waktu malam, bukan "
- Nah, kita bisa pergi pada siang hari. Kata Hugh. - Besok pagi.....Kita akan menyelidiki sekitar kita lebih dahulu sampai merasa yakin bahwa tidak ada seorangpun yang sedang mengadang kita - dan kita akan cukup aman. Dan Trant akan memberikan pengawalan bersenjata. Komplotan itu takkan mendapat kesempatan.
172 - Mungkin tidak.....Debbie nampak sangat kebingungan. - Tentu saja aku sudah berjanji kepadanya bahwa aku akan tetap tinggal. Aku telah berkata bahwa aku akan ikut terus sampai selesai. Secara sukarela. Aku tahu bahwa aku akan diperalat. Dan dia tergantung kepadaku ..... maka aku
akan mengecewakannya kalau aku pergi.
- Demi Tuhan, Debbie, ini bukan waktunya untuk kesetiaan anak sekolah ...... hidupmu dalam
bahaya. - Dia tidak berpendapat begitu.....Dan sampai
sejauh ini dia benar. Aku menaruh kepercayaan yang besar kepadanya.
Hugh memandanginya, ekspresi wajahnya campuran antara rasa ingin tahu dan kemarahan. Aku tidak dapat memahamimu.....Mula-mula kau
mengatakan tidak aman untuk pergi. Kemudian kau berkata kau akan mengecewakannya. Sekarang kau berkata bahwa kau menaruh kepercayaan kepadanya ..... Apa yang sebenarnya ada dalam
pikiranmu " SEBENTAR sunyi, kemudian Debbie berkata : - Kurasa ini ada hubungannya dengan apa yang dikatakannya tentang menjadi penonton ..... Aku
tidak tahu bagaimana perasaanku nanti kalau aku pergi.
- Apa maksudmu " - Aku yakin pendapatnya tentang orang-orang itu benar. Mereka akan terus membunuh.
- Akupun menduga mereka akan berbuat demikian. Kata Hugh. - Kalau mereka tidak, orang lain akan melakukannya. Kejahatan takkan berhenti.
Itulah sebabnya kita mempunyai polisi ..... itu
bukan urusanmu. Hanya secara kebetulan saja kau terlibat dalam perkara ini.
173 - Aku tahu.....Tapi aku terlibat - tak ada yang
dapat mengubah hal itu. Ini benar-benar tergantung kepadaku apakah orang-orang ini akan terus membunuh atau tidak.....Kalau aku pergi sekarang, berarti aku melarikan diri dari tanggung jawab hanya karena itu akan tidak menyenangkan.
- Aku tidak melihat persoalan itu dengan cara demikian. Kata Hugh. - Itu tanggung jawab yang tidak semestinya diletakkan di atas pundakmu maka kau punya hak untuk melarikan diri.....dan
aku bersedia lari bersamamu.
- Bagimu persoalannya memang berbeda. Kata Debbie. - Kau hanya memikirkan diriku - kau
hanya menginginkan supaya aku selamat.....Kalau
kau membawaku ke luar dari sini, kau merasa telah mencapai sesuatu - kau masih tetap dapat melihat mukamu sendiri ..... Tapi aku tidak. Setiap
kali aku membaca tentang seorang jaga malam yang mati terbunuh, aku berpikir apakah itu bukan karena kesalahanku. Aku akan selalu merasa malu
dengan apa yang telah kuperbuat ..... Memang
tidak seorangpun ingin jatuh ke dalam bahaya - tapi sekali orang berada di dalamnya, maka orang itu harus berusaha untuk mengatasinya .... Air-mata mulai menggenangi matanya. - Aku tidak mau menghabiskan sisa hidupku dengan membenci diriku sendiri. Lebih baik aku mati.
Hugh memandanginya untuk beberapa saat tanpa berkata-kata. Kemudian dia mengangkat bahunya. - Baiklah Debbie .... Aku telah mengatakan apa yang perlu kukatakan - aku tak mau lagi bertengkar denganmu.
- Kau tidak marah kepadaku "
- Tentu saja tidak. - Tolong katakan kepada Trant.
- Baiklah kalau kehendakmu begitu. Kata Hugh.
174 Inspektur itu sedang telentang di tempat tidurnya sambil bercakap-cakap dengan Norris. Dia mengangkat tubuhnya dan bertelakan pada satu siku waktu Hugh masuk.
- Ya, Mr. Freeman " - Debbie memutuskan untuk tinggal. Saya tidak dapat membujuknya untuk pergi.
- Sayapun mengira anda tidak dapat. Kata Trant.
- Saya tetap berpikir bahwa dia akan menyesal.
- Akan kita lihat.....Mungkin anda ingin pergi,
Mr. Freeman ....." Memang itu akan canggung tapi saya berani mengatakan bahwa sekarang kami dapat mengurus keadaan tanpa anda.
- Jangan ngomong seperti orang tolol. Kata Hugh.
****** 175 BAGIAN KETIGA : Bab kedua. DILIHAT dari luar, keadaan di ru
mah penggilingan itu tidak berbeda dengan hari-hari yang sudah lalu. Karena dia sudah membuat persiapan-persiapan untuk menghadapi segala kemungkinan yang dapat diperhitungkannya, maka Trant tidak melihat perlunya untuk merubah sesuatu hanya karena ancaman bahaya itu sudah semakin mendekat. Dia dengan Norris tetap dengan giliran mereka di loteng, beristirahat dan mengawasi lapangan garam secara bergantian. Hugh pergi ke desa untuk membeli tembakau dan surat kabar mingguan. Debbie menyiapkan makanan dan dengan patuh menunjukkan dirinya di jendela sepanjang hari. Leigh tetap berpatroli di bawah sinar matahari yang hangat.
Ketenangan lahiriah dari rumah penggilingan itu tidak terganggu oleh sesuatu yang lebih keras dari suara ketawa para pelancong yang berpicnic, membunyikan radio dan berkeliaran sepanjang dinding laut dan anak-anak sungai. Nampaknya segala-galanya tetap berjalan sama seperti hari-hari sebelumnya.
Tapi di balik ketenangan itu sebenarnya tidak
176 ada hal yang sama. Mungkin keamanan di siang hari dapat terjamin berkat banyaknya pelancong yang berdatangan ke dekat rumah - tapi malam akan segera tiba. Segera terasa adanya ketegangan yang mencekam, yang pengaruhnya dirasakan berbeda kepada semua orang. Trant menunjukkannya dengan sikap tenang dan waspada - sebagai layaknya seorang komandan yang memberi contoh kepada anak buahnya. Norris menunjukkannya dengan membersihkan senjatanya yang sudah berkilat-kilat. Leigh lebih teliti dan waspada pada waktu dinas jaga.
Dia mengawasi dengan tajam sepasang laki-laki dan perempuan yang sudah bukan remaja lagi yang datang mengendarai sepeda motor dan memasang tenda di lapangan di bawah pohon-pohon conifer. Dia heran mengapa mereka memilih tempat yang sedekat itu ke rumah, kaku masih ada dinding laut bermil-mil yang dapat mereka tempati untuk berkemah. Dan dia tidak begitu mempedulikan rupa dari laki-lakinya. Dia melapor kepada Trant tentang gerak-gerik mereka dan terus mengawasi mereka dari kejauhan. Tapi dari tingkah-laku mereka rupanya tidak ada tanda-tanda bahwa ada sesuatu rencana yang akan mereka lakukan terhadap rumah itu.
Kemudian mereka menghilang ke dalam tenda dan merapatkan tutupnya. Ternyata rencana mereka hanya tertuju kepada satu sama lainnya ......
Debbie merasa murung sepanjang hari. Sementara siang hari berlalu dia terus-menerus berpikir bahwa mungkin Hugh memang benar, dan ke-putusannya untuk tetap tinggal merupakan suatu ketololan. Mengambil keputusan yang berani dengan tegas di pagi yang cerah memang mudah,
177 tapi lain halnya dengan menghadapi konsekwensi-nya setelah malam datang menjelang. Pikiran-nyapun merasa terganggu karena diapun secara tidak langsung juga telah memaksa Hugh untuk turut tinggal. Trant memang telah menjamin keselamatannya - tapi bukan keselamatan Hugh. Dan diapun merasa terganggu pikirannya karena, setidak-tidaknya sementara, dia merasa renggang dengan Hugh. Hubungan mereka yang penuh kegembiraan di masa yang lalu telah hilang, dan digantikan oleh hubungan karena keterpaksaan. Rasanya mereka telah dipisahkan oleh sebuah selat karena ketidakcocokan mereka.
Hugh juga merasa murung, sakit hati, menyesalkan perlakuan Trant kepadanya, dan memikirkan dalam-dalam tentang apa yang akan terjadi. Diapun dalam keadaan demikian tidak dapat bekerja. Konsentrasi adalah semacam tanaman yang lemah yang tidak boleh terganggu oleh hal yang paling kecil sekalipun, apalagi ancaman bahaya pembunuhan.
Dia berjalan sepanjang dinding laut tanpa kesenangan, memandang setiap orang yang ditemuinya, menduga kemungkinan bahwa setiap laki-laki yang berjalan sendiri ialah seorang anggota komplotan. Pembunuh yang tidak berwajah itu sudah merupakan satu kenyataan baginya. Dia heran, di manakah tempat kedudukan mereka, kapan mereka akan datang, dan pada jam berapa ....... Sekarang karena mereka sudah menemukan persembunyian Debbie, itu tentu akan segera terjadi. Mereka takkan mau mengambil risiko bahwa Debbie akan dipindahkan lagi. Mungkin mereka akan datang nanti malam. Dia hampir-hampir mengharapkan hal itu. Menunggu pukulan yang akan dijatuhkan dan membayangka
nnya, hampir-hampir 178 lebih menyakitkan daripada menghadapinya. Lebih baik menghadapinya dan segera tahu bagaimana akhirnya.......
SETELAH matahari condong ke barat terjadilah kepanikan yang tidak terduga sebelumnya, yang menegangkan syaraf setiap orang dan merupakan ujian bagi cara pertahanan yang diatur oleh Trant pada siang hari.
Dari atas loteng tiba-tiba terdengar suara Norris melalui intercom : - Sebuah mobil hitam besar sedang mendekati kita'dari arah desa melalui jalan pribadi .......
Sesaat kemudian pintu depan tertutup waktu Leigh bergegas masuk untuk memberitakan hal yang sama dan meraih senjatanya. Trant, kusut masai karena baru bangun dari tidurnya tapi sudah cukup sadar, mengikutinya ke ruang depan, membawa senapannya sendiri. Hugh pergi ke atas tangga dan Debbie duduk dengan tegang di ruang duduk.
Suara mesin dari mobil yang datang itu tiba-tiba terdengar lebih keras waktu Trant menyetel pengeras suara dari mikropon di luar. Mobil itu telah membelok ke halaman, dan berhenti ..... Kemudian terdengar ketawa pendek dari intercom.
- Semuanya okay. Kata Norris pelan. - Ada kanak-kanak di dalamnya.
Hugh turun ke ruang depan. Melalui pintu terdengar suara anak kecil melengking: - Jalannya buntu, Dad. Dan sebuah suara wanita terdengar : - Tempat yang aneh sekali, bukan " Kemudian terdengar suara persnelling mobil dan suara deruman mesin, dan mobil itupun pergilah.
Trant mematikan pengeras suara. - Sayang sekali banyak orang yang buta huruf. Katanya. - Hilang sudah kesempatan tidur siangku.
179 Ketegangan meningkat lagi waktu kegelapan mulai turun. Kedua penjaga malam itu makan dengan cepat dan sambil berdiam diri. Leigh melakukan pemeriksaan terakhir di luar rumah, melihat pasangan yang berkemah itu sedang menggulung ten-da dan bersiap-siap untuk pergi. Trant dan Norris menduduki pos mereka di ruang depan. Leigh memeriksa tirai-tirai dan kemudian menyertai Hugh dan Debbie untuk makan malam. Sesudah itu mereka bertiga duduk-duduk membaca koran mingguan di ruang duduk. Di luar semuanya sunyi.
Keadaan demikian berlangsung terus sampai beberapa waktu setelah gelap. Kemudian sekitar jam sembilan intercom berdetak lagi dan.Trant berbicara. - Apa yang terbakar " Tanyanya.
Hugh menekan tombol. - Di sini tidak ada. Katanya.
- Ada api di suatu tempat - Saya dapat menciumnya. Coba periksa di seluruh rumah.
- Ya - baiklah. Debbie sudah berjalan ke dapur. Di situ tidak ada apa-apa. Hugh memeriksa kamar-kamar tidur.
MEREKA bersama-sama naik tangga ke loteng. Hugh mencium-cium udara. Memang ada bau sesuatu yang terbakar. Tapi di dalam rumah rupanya semuanya beres. Mereka pergi ke jendela.
- Itu dia ! Seru Debbie. Hugh menyertainya dan melihat ke bawah. Kelihatan ada asap dan nyala api sedikit pada tumpukan rumput kering di bawah pohon-pohon conifer. Hugh melaporkannya melalui intercom. -Orang yang berkemah itu tentu telah menjatuhkan puntung rokok. Katanya.
- Apakah apinya sudah merembet " Suara Trant kedengaran tajam.
- Saya kira begitu......Angin bertiup kemari ....
Waktu Hugh sedang bicara, nyala api itu sudah se180 makin tinggi. Tiba-tiba dengan suara letusan-letusan kecil, tumpukan rumput itu dimakan api. - Ya, keadaannya lebih buruk lagi sekarang. Jauh lebih buruk .... Saya rasa api akan merembet ke pohon-pohonan.
- Saya datang. Kata Trant. - Leigh, bawa senapanmu dan gantikan tempatku di sini.
Dalam waktu beberapa detik inspektur itu sudah berada di sebelah mereka dekat jendela, melihat ke bawah. Beberapa pohon mati yang berada di pinggir sudah mulai terbakar. Nyala dan bunga api sampai mencapai ketinggian dua puluh kaki.
- Kalau api sampai ke rumah, semuanya akan habis musnah. Kata Trant. - Papan-papan kayu itu akan terbakar seperti kayu bakar. Dia berdiri memandangi nyala api. Untuk sesaat nampaknya dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya.
- Adakah waktu untuk memanggil mobil pemadam api " Kata Hugh.
- Tidak ada harapan....... Lidah api itu menjilat lebih tinggi lagi - dan keragu-raguan Trantpun lenyap. - Kita akan mengatasinya sendiri.....
Ayo ! Sesaat Hugh menahan jalannya. - Saya baru saja berpikir. Katanya
- Bagaimana kalau itu bukan karena puntung rokok " Mungkin komplotan
itu - mencoba mengasapi kita supaya keluar....."
Mereka mungkin sedang menunggu kita.
- Aku tahu hal itu. Kata Trant tidak sabar.
- Lalu apakah ini bukan waktunya untuk memanggil pasukan "
- Tidak........! Trant mendesaknya minggir. Kita sudah terpanggang, hidup-hidup kalau mereka sampai di sini...... kita harus mengambil risiko ini.
Dia cepat-cepat menuruni tangga. Di ruang duduk dia menoleh. - Tinggal di sini selama kau
181 bisa, Debbie ...... kalau tempat ini terasa terlalu
panas untukmu, turunlah dan berdiri di balik pintu depan.
Debbie mengangguk. Wajahnya pucat. - Hati-hati. Katanya kepada Hugh waktu dia melewatinya. Hugh meremas tangannya sebentar, dan mengikuti Trant turun.
Di ruang depan Trant memberi perintah singkat kepada anak buahnya di tengah-tengah suara api yang menggemuruh. - Kita akan mengambil risiko
ini. Katanya. - Kita tidak punya pilihan lain .....
mungkin inilah saat pertempuran - maka tetaplah waspada.
Dia membuka pintu dengan hati-hati dan mengintip ke luar. Halaman di muka rumah itu dan sekitarnya diterangi oleh cahaya api yang merah. Lebih jauh lagi, ada tempat-tempat yang kegelapan. Tempat kegelapan yang mengandung bahaya .....Dia melangkah ke luar, mata di kecilkan, senapan di tangan ditodongkan berkeliling, jari telunjuknya siap untuk memetik pelatuk. Inilah saatnya.
Tapi tidak suatu apapun yang terjadi.
- Rupanya semuanya beres. Katanya. - Leigh, kau tinggal dekat pintu .... Norris, lindungi kami.... Kalau ada yang menembak, terus berondong .... Ayo, Freeman.
Hugh berpacu dengannya menyeberangi halaman yang terbuka. Keharusan untuk bertindak telah membuatnya lupa akan peluru yang mungkin akan menghujaninya. Sekarang seluruh rumpun pohon itu sudah menjadi neraka. Papan-papan di sudut rumah sudah mulai terbakar dan menyala dengan hebatnya. Mereka harus cepat bertindak. Hugh menarik slang dari garasi dan menghubungkannya
182 dengan kran. Tekanan airnya lemah - air itu hanya mengalir ke bawah, tidak menyemprot. Tapi slang itu cukup panjang untuk mencapai bagian yang terbakar. Trant mengambil slang itu dan menyiramkan air ke sudut rumah untuk memadamkan api, dan membasahi kayu-kayu di sekitarnya. Hugh berusaha memadamkan api dengan sebuah ember dari tangki air hujan, menyiramkan gallon demi gallon air ke pohon-pohonan. Panas api rasa tidak tertahankan, suaranya memekakkan, dan asapnya membutakan mata.
Tidak ada kemungkinan sedikitpun untuk menguasai api - mereka hanya berusaha untuk menjauhkannya dari rumah. Dan sedikit demi sedikit merekapun mulai mencapai hasil. Dalam waktu limabelas menit mereka sudah berhasil memadamkan api di dekat rumah dan sekitarnya dan meyakinkan bahwa rumah penggilingan itu sudah dapat mereka selamatkan. Dalam waktu duapuluh menit api yang mengamuk di tengah pohon-pohon ronifer itu sedang hebat-hebatnya, dan setengah jam kemudian rumpun conifer itu sudah menjadi tumpukan arang yang berasap-asap.
- Baiklah - mari kita masuk. Kata Trant. Berkeringat dan kelelahan mereka berjalan gontai ke ruang depan. Leigh mengikuti mereka, dan menutup pintu.
Mereka baru saja berada di dalam waktu telpon berdering. Trant mendekati telpon itu - kemudian teringat dan memberi isyarat kepada Leigh.
- Kincir Pasang di sini ..... Kata Leigh. - Ya,
kami tidak kurang suatu apa, terima kasih .....
Sama sekali tidak - terima kasih anda telah menelpon.....Bye. Dia meletakkan telpon. - Seseorang dari desa yang melihat kebakaran itu. Katanya. Trant mengangguk.
183 Menurut Leigh, mereka mulai bersiap-siap untuk pergi pada jam delapan - dan baru sesudah jam sembilan Debbie dapat melihat api itu. Kalau orang itu telah menjatuhkan puntung rokok sebelum pergi, pada jam sembilan api tentu sudah menyala lebih besar lagi. Rumput-rumput kering itu pasti takkan menahan api di tempat itu selama satu jam .... setidak-tidaknya, Hugh tidak berpikir demikian.
Dia berpakaian dan mengenakan sepatu karetnya dan ke luar untuk melihat-lihat. Masih ada asap sedikit yang naik bergulung-gulung dari rumpun-rumpun kayu yang hangus terbakar. Dia berjalan
mengitarinya dan sampai ke lapangan yang telah dipakai untuk berkemah. Tempat itu masih sangat jelas yang ditandai oleh rumput yang rata bekas diinjak-injak. Bekas kebakaran yang terdekat kira-kira sejauh duapuluh yard dari tempat


Rumah Yang Terpencil A Very Quiet Place Karya Andrew Garve di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

itu.....Tentu saja orang yang berkemah itu bisa jadi
telah berjalan sejauh itu dan melemparkan puntung rokok itu. Walaupun demikian ......
Hugh berjalan perlahan-lahan ke dekat tepi rumput yang telah terbakar, sebentar-sebentar menengok ke atas, ke arah jendela loteng untuk mengetahui posisi di mana dia berada. Ini mungkin tempat dimana api itu mulai menyala......Tiba-tiba dia
berhenti. Ada sobekan-sobekan kertas di tengah-tengah abu. Sobekan kertas koran, digulung - sudah hangus, tapi tidak habis semua. Dia memungutnya, dan mencium baru yang aneh. Didekatkannya kertas itu ke hidungnya, dan diciumnya. Parafin
JADI api itu bukan hal yang tidak disengaja - itu telan dinyalakan dengan sengaja. Dan bukan oleh orang yang berkemah itu - mereka sudah lama pergi. Dan lagi, untuk apa mereka menyalakan api "
184 Hugh berkata : - Tentu saja, seharusnya Trant memanggil pasukannya. Mungkin mereka terlambat untuk melawan api, tapi lain halnya kalau kita menghadapi serangan. Dia telah mengambil risiko yang besar sekali.
- Itu akan berarti akhir dari rencananya. Kata Debbie. - Dia takkan dapat merahasiakan tempat persembunyian ini kalau serombongan mobil datang dari desa kemari.
- Tepat .... seperti yang telah kukatakan - dia meletakkan rencananya di atas segala-galanya. Walau engkau sekalipun. Kalau kita semua mati tertembak, tentu saja mereka akan mendapatkan-mu juga.
Debbie menuangkan kertas perekat yang sudah berlepasan ke dalam sebuah ember. - Yah, ini tidak terjadi.
- Kali ini tidak ..... Kau tahu, seseorang boleh
mengatakannya kepadanya - tindakannya hebat sekali. Caranya dia melangkah dari pintu itu ke luar benar-benar dapat ditonton.
- Rupanya diapun berpendapat bahwa kaupun juga hebat... mungkin kalian akan mengakhiri permusuhan kalian sekarang.
- Mungkin, kata Hugh. - Tapi kami akan menandai tempatnya, kukira.
Hugh merasa heran bahwa malam itupun berlalu dengan tenang. Setelah apa yang dialaminya, dia bahkan dapat tidur nyenyak. Baru waktu dia sedang bercukur pada keesokan harinya, dia mulai berpikir kembali tentang api itu.
Mereka semua menganggap bahwa api itu hanya suatu ketidak sengajaan belaka, hanya karena tidak ada sesuatu yang terjadi - tapi sekarang waktu dia memikirkannya lagi, dia tidak berpendapat bahwa orang yang berkemah itu yang telah memulainya.
185 Debbie berdiri di atas tangga. - Sudah beres " Serunya ke bawah tidak sabar.
- Ya, api sudah padam. Kata Hugh. - Tidak ada yang celaka .... Bagaimana keadaanmu "
- Aku baik-baik saja...... Perekat di tembok
semuanya pecah-pecah di ruang duduk - semuanya kacau-balau.
- Demikian juga kami. Kata Hugh.
- Boleh aku mengantarkan bir ke bawah" Aku yakin aku akan cukup aman - sebentar saja.
- Baiklah. Kata Trant. - Kami memang membutuhkannya .... Dia melihat kepada Hugh. - Bagus sekali, Mr. Freeman .... anda melakukannya dengan baik sekali.
Hugh menjentikkan ranting hangus yang melekat pada celananya. - Seorang yang cinta damai-pun dapat memerangi api. Katanya.
Trant menggerutu. - Kekeliruanku yang sangat jelek .... Api adalah satu hal yang tidak pernah kupikirkan.
Hugh menatapnya dengan pandangan mencemooh. - Maksud anda - Tak ada gading yang tak retak!
- Saya kuatir memang demikian. Seharusnya saya menebang pohon-pohon itu. Ini kelalaian yang serius......
- Bolehkah saya mencatatnya, inspektur " Trant terpaksa tersenyum masam.
Norris berkata : - Tapi itu api yang tidak disengaja, tuan.
- Ya. Kata Trant. - Kita mujur.
hugh membantu Debbie untuk membersihkan kotoran di ruang duduk. Leigh pergi ke loteng untuk mengawasi arang yang berasap-asap di luar. Para penjaga malam kembali ke pos masing-masing.
186 Lebih mungkin bahwa komplotan itu yang melakukannya. Dan itu pasti berarti, bahwa mereka berada di situ waktu api itu sedang dipadamkan. Tidak mungkin mereka hanya menyalakannya dan terus
pergi begitu saja. Itu adalah hal yang mustahil......
Hugh berdiri sambil berpikir sejenak. Kemudian dia kembali ke rumah untuk menceritakan kepada Trant apa yang ditemukannya.
Norris berkata : - Kalau mereka berada di tempat itu, mengapa mereka tidak menyerang " Kami merupakan sasaran empuk - mereka takkan mungkin mengharap mendapat kesempatan yang lebih bagus lagi.
Dia dengan Trant sedang makan pagi. Hugh dan Debbie bersama mereka. Leigh sedang melakukan pengawasan dari atas loteng.
- Ada beberapa alasan. Kata Hugh.
- Mungkin mereka tidak bersenjata. Atau senjatanya kurang memadai. Apalagi anda berdua
membawa senjata-senjata yang luar biasa.....Atau
mungkin hanya ada seorang dari mereka ..... Saya
kira itu adalah usaha pengintaian.
Trant memandanginya dengan tajam. - Untuk mencek kekuatan pengawal, maksud anda "
- Itu satu hal yang masuk akal untuk dilakukan, bukan " Sebelum mereka mulai bertindak " Mereka telah melihat Leigh - Mereka mungkin ingin meyakinkan apakah dia benar-benar satu-satunya
pengawal ..... Dan apa yang lebih baik daripada
mengasapi kita dengan kebakaran yang nampaknya tidak disengaja, untuk melihat siapa yang muncul ....." Saya tidak dapat memikirkan alasan yang
lain yang masuk akal. Sebentar sunyi, kemudian Norris berkata: - Nah, kalau memang mereka masih berada di sana
187 dan melihat tiga orang laki-laki bersenjata senapan mesin, berarti perangkap sudah menjepret dan kita yang terkurung di dalamnya.
- Anda berpikir mereka takkan menyerang " Tanya Hugh penuh harap.
- Saya kira mereka takkan berani menghadapi persenjataan kita - walaupun untuk uang setengah juta .... Bagaimana pendapat anda, tuan "
- Saya tidak tahu. Kata Trant. - Itu uang yang tidak sedikit - mereka takkan mau meninggalkannya begitu saja ..... Sejauh yang mereka ketahui,
mereka masih akan bisa mengharap kelengahan kita. Mungkin mereka terkejut melihat kekuatan kita - tapi mereka tidak punya alasan untuk mengira bahwa kita sedang bertiarap menunggu mereka.
- Apakah mereka takkan merasa curiga, tuan, bahwa dua orang pengawal yang bersenjata berat belum menunjukkan diri mereka di luar rumah sampai keadaan benar-benar memaksa "
- Mungkin mereka akan keheranan, sersan - tapi masih jauh dari kecurigaan tentang adanya perangkap, kalau tidak ada alasan untuk melakukan hal itu, saya ragu-ragu apakah mereka memahami kenyataannya. Dan kalau tidak, mungkin mereka masih berpikir bahwa mereka akan dapat mengejutkan kita dan menembak kita sebelum kita siap sedia.
Norris masih nampak ragu-ragu. - Saya rasa mereka memerlukan meriam, tuan, kalau mereka ingin berhasil.
- Atau taktik yang baru. Kata Hugh.
Trant memperhatikannya sambil berpikir. - Masih juga menyanyikan lagu itu, Mr. Freeman "
- Yah, mereka telah membuktikan bahwa itu mungkin .... Api itu juga sesuatu yang baru.
188 - Betul .... Apakah anda punya saran yang baru"
- Sayang sekali tidak. - Hmm ... Trant duduk diam-diam sebentar, meresapkan keadaan yang sedang dihadapinya. Kemudian dia mendorong piringnya dan berdiri.
- Nah, katanya. - Kenyataannya kita tidak tahu apa yang akan mereka lakukan sekarang .... Jadi sebaiknya kita tunggu dan lihat saja.
***** 189 BAGIAN KETIGA : Bab ketiga. PADA siang hari itu ada perubahan cuaca yang sangat mengganggu. Sekitar jam dua kabut yang tebal datang bergulung-gulung dari arah laut ke muara, yang memaksa Trant untuk melakukan jaga malamnya di siang hari. Dengan daya penglihatan yang berkurang sampai hanya sejauh beberapa yard, baik patroli Leigh maupun pengawasan dari atas loteng tidak ada gunanya untuk dapat mengetahui datangnya bahaya. Komplotan itu bisa saja merayap mendekati rumah semudah di malam yang gelap.
Trant lalu menyuruh Leigh masuk ke ruang depan, dan selanjutnya mereka berdua melakukan tugasnya dengan duduk di kursi di muka pintu, siap dengan senapan masing-masing dan mike terpasang. Hari itu cukup mengesalkan semua orang. Sebelumnya, waktu siang hari paling tidak memberi kesempatan beristirahat bagi pikiran yang tegang. Tapi dengan tirai kabut menyelimuti seluruh rumah penggilingan itu, maka hilang pulalah kesempatan untuk relax.
Angin yang lembab dan dingin juga mulai bertiup ke dalam rumah
, makin menambah keadaan 190 menjadi sama sekali tidak menyenangkan. Mereka baru merasa lega waktu malam turun dan tugas penjagaan rutin dapat mereka mulai kembali di dalam rumah, di bawah cahaya lampu dan di balik tirai tertutup.
Malam itu waktu sedang duduk di kursi jaganya, Trant kembali lagi memikirkan kebakaran itu dan kemungkinan yang bisa terjadi. Dengan bukti-bukti itu sedikit sekali keragu-raguannya bahwa komplotan itu telah mengawasi benteng pertahanan mereka - dan walaupun dia telah berkata bahwa sebaiknya mereka "tunggu dan lihat" saja apa yang akan terjadi, tapi dia bukannya orang yang mau menunggu secara pasip. Keadaan telah berubah - maka sistim pertahanan merekapun harus ditinjau kembali.
Satu hal sudah jelas. Kalau komplotan yang mau menyerang sudah tahu bahwa mereka akan menghadapi tiga orang laki-laki yang bersenjata lengkap dan bukan seorang laki-laki bersenjata ringan, maka jelas sekali bahwa risiko yang dihadapi orang benteng pertahanan itu lebih besar lagi.Komplotan itu akan lebih hati-hati lagi waktu mendekati rumah, lebih waspada. Mereka sudah siap untuk bertempur. Mereka mungkin akan langsung menembak lebih dahulu. Kalau demikian keadaannya, maka tidak ragu-ragu lagi keuntungan berubah berada di pihak mereka.
Namun masih ada hal-hal yang akan- mengejutkan mereka. Mereka pasti tidak menduga bahwa sudah ada panitia penyambutan yang menunggu mereka di ruang depan. Walaupun seandainya mereka tahu, cahaya lampu sorot itu tentu akan menyilaukan mata mereka. Mereka pasti mencoba menembak lampu sorot itu untuk mematikannya, seperti kata Freeman. Atau mereka akan menem191 bak ke semua penjuru. Tapi dengan sasaran yang begitu jelas untuk dibidik dari saat pertama, maka mereka akan mudah untuk didahului. Risiko itu masih bisa diambil oleh Trant, kalau mengingat keadaan pertahanan mereka. Terutama kalau dia memperkuat pertahanan mereka dengan sesuatu
yang sudah ada dalam pikirannya......
DIA ganti memikirkan kemungkinan yang lain - yang selalu dikemukakan oleh Freeman. Komplotan itu mungkin mencoba memikirkan satu cara selain penyerangan langsung. Pikiran Trant-pun tidak tertutup dari bahaya itu. Tidak seperti hari-hari sebelumnya secara sistimatis dia memikirkan kembali persiapan-persiapannya sejak dari permulaan, mencoba menemukan satu kelemahan, satu peluang yang belum disadarinya. Apakah dia masih mempunyai titik kelemahan" Dia tidak dapat memikirkan satupun kelemahan pada pertahanannya. Selama bel listrik dan mikropon itu masih berfungsi saja - dan mengapa tidak" - serangan secara tiba-tiba adalah mustahil. Kedatangan dengan cara apapun tentu akan diketahui lebih dahulu. Dengan cara apapun .... Jadi bahaya apa lagi yang mengancamnya yang belum diketahuinya" Untuk mencelakakan Debbie dari jarak jauh memerlukan lebih banyak dari sekedar pemikiran yang jenius belaka.
Tentu saja kemampuan dari komplotan itupun ada batasnya. Mereka tidak mungkin dapat menyediakan sebuah tank, atau helikopter, atau senjata artileri. Jadi paling-paling mereka hanya dapat melakukan serangan dengan senapan otomatis saja. Dan terhadap serangan semacam itu, rumah itu cukup memiliki pertahanan yang memadai. Segala-galanya sudah dipikirkan kembali oleh Trant.
Kabut yang datang ke teluk itu telah disusul oleh badai selama empatpuluh delapan jam. Angin yang
192 keras meraung-raung di sekitar penggilingan dan mengerang seperti tangisan peri kedengarannya melalui pengeras suara.
Pada siang hari dinding laut dan lapangan garam itu sepi dari pelancong kecuali satu dua orang. Dalam cuaca yang buruk itu Hugh hanya melihat serombongan kecil pelancong yang basah kuyup dan berlindung dari tiupan angin barat di belokan tembok di ujung parit Smallgains. Pengawasan dari atas loteng melaporkan adanya seorang pejalan kaki di atas tembok di kejauhan, tapi tidak ada sesuatu kegiatan di titik pengintaian. Trant menekankan bahwa itu tidak berarti bahwa pengawasan telah berakhir. Kini setelah identitas Debbie sudah diyakini, maka ada atau tidaknya dia di rumah itu dapat dicek dari tempat yang lebih jauh. Salah satu pejalan kaki itu bisa jadi pengawas
dari komplotan itu. Namun anggota yang lain dari benteng pertahanan itu mulai ragu-ragu dengan perkembangan keadaan setelah hari itupun berlalu. Hugh terombang-ambing antara ketakutan dengan terjadinya hal-hal yang tidak terduga-duga, dan harapan bahwa komplotan itu sudah pergi untuk selama-lamanya - tapi akhirnya harapannya yang mendapat kemenangan. Debbie mulai timbul sikap keras kepalanya karena selalu terkungkung sepanjang waktu dengan tidak ada suatupun yang terjadi. Tapi dia tidak berhasil membujuk Trant supaya sekali-sekali mengendurkan undang-undangnya yang ketat itu.
Norris tetap pada pendiriannya bahwa takkan ada serangan secara langsung dan mungkin komplotan itu telah pergi.Leigh nampaknya mempunyai pendapat yang sama. Sejak malam kebakaran itu, dia biasa berjalan-jalan dulu sebentar sesudah
193 makan malam, memberitahukan kedatangannya dengan satu kata sandi melalui mike. Dia selalu melaporkan tak adanya sesuatu kegiatan di dinding laut maupun di lapangan garam.
Hanya Trant sendiri yang tidak terpengaruh oleh apa yang dinamakannya "ketenangan yang me-nina-bobokkan" itu. Dia menolak mentah-mentah usul Hugh sekali lagi untuk membatalkan seluruh misi mereka. Dia menekankan lagi keyakinannya bahwa serangan itu pasti segera datang. Dengan pengajuan Clay ke muka pengadilan tinggal seminggu lagi, katanya, komplotan itu tentu sudah tidak sabar lagi. Sekarang tinggal adu sabar saja ..... Jauh dari mengendurkan aturannya, dia bahkan memperketatnya. Untuk menghadapi kemungkinan komplotan itu akan langsung menembak, maka dia memasang pertahanan yang baru. Hugh disuruhnya pergi ke Colchester untuk membeli beberapa lembar karung yang selanjutnya diisi tanah oleh Leigh pada waktu malam, yang diambilnya dari lapangan garam. Maka tidak lama kemudian kedua buah kursi di ruang depan itu benar-benar berada di dalam kubu yang kuat......
Baru pada sore hari dari hari yang keduabelas, kehidupan di dalam benteng pertahanan yang sunyi dan teratur itu mendapat gangguan lagi dari kejadian yang baru.
Hugh dan Debbie baru saja selesai mencuci piring sesudah makan malam dan duduk-duduk sambil bercakap-cakap dengan tenang di ruang duduk. Leigh sedang keluar untuk berjalan-jalan seperti biasa. Trant dan Norris sedang jaga di bawah. Tiba-tiba intercom itu berbunyi. - Maukah anda turun ke sini, Mr. Freeman " Kata Trant.
Hugh turun, mendapatkan Trant sedang berdiri di dekat kursinya yang di kelilingi karung pasir,
194 nampaknya sangat kuatir. - Ada apa, inspektur "
- Leigh ke luar terlalu lama malam ini. Kata Trant.
Hugh melihat jam tangannya. Sudah jam setengah sepuluh. - Ya. Dia pergi lebih dari satu jam.
- Dia hanya diijinkan ke luar selama setengah jam. Kata Trant. - Dia menerima instruksi itu dengan jelas sekali.
- Apakah dia mengatakan ke mana dia mau pergi "
- Tidak, tetapi dia selalu pergi sepanjang dinding laut - ke arah yang satu atau yang lain, kadang-kadang ke pangkalan, kadang-kadang melalui titik pengintaian.....Mungkin dia terjatuh atau kakinya terkilir .......
- Apakah dia tidak membawa senter "
- Ya, senter yang bagus - yang terbuat dari
logam ..... Tapi jalanan memang sulit, walaupun
membawa obor. Hugh mengangguk. - Apakah anda menghendaki saya pergi mencarinya "
- Ya, kalau anda tidak keberatan .... andalah satu-satunya yang bisa pergi.
- Baiklah - saya akan berangkat dalam beberapa menit .... Hugh naik ke kamarnya, memakai sepatu karetnya, dan mengambil lampu senter besar yang dibawanya dari pondoknya waktu dia turun lagi dia menemui Debbie.
- Leigh membolos. Katanya. - Trant menyuruhku untuk menyeretnya kembali ke kelas. Aku takkan lama.....
Malam itu langit tertutup mendung tebal, dan setiap saat hujan dapat turun. Tapi di balik awan ada bulan yang hampir penuh yang membuat malam tidak begitu kelam. Di seberang lapangan garam, air
195 pasang yang sedang naik di dalam terusan nampak berwarna keperakan berkilau-kilauan.
Hugh berdiri di atas tembok, melayangkan pandangannya berkeliling. Kalau Leigh berjalan di atas tembok, sinar senternya tentu kelihatan. Tapi tidak nampak adanya cahaya apapun. Kalau dia terjatuh, tentu s
aja senternya dapat tersembunyi di balik rumput .......
Hugh mulai melangkah dengan cepat ke arah pangkalan, mengayunkan senternya supaya sinarnya dapat menerangi kedua sisi tembok secara bergantian, menjejakkan sepatu karetnya dengan hati-hati di atas permukaan yang lembek dan licin.
Dia sampai ke pelabuhan dalam sepuluh menit lebih sedikit, berdiri di sana, melihat-lihat dan men-dengar-dengarkan. Kecuali perahu-perahu yacht yang tak berpenghuni yang mengangguk-angguk pada tambatannya, hanya ada sedikit suara dan tidak ada sesuatu yang bergerak. Di mukanya dinding laut itu memanjang sejauh bermil-mil dan nampak kosong. Hugh merasa yakin bahwa Leigh tidak terus berjalan ke sana. Dia tentu tahu bahwa pulangnya akan terlambat, dan dia bukan orang yang suka membangkang perintah. Maka sudah terang bahwa dia tidak ke sini sama sekali. Hugh melangkah kembali ke jalan yang tadi dilaluinya.
Dia berhenti di penggilingan dan mengatakan kedatangannya melalui mikropon. Trant membukakan pintu. - Apakah dia sudah kembali " Tanya Hugh.
- Belum. Kata Trant. - Nah, tidak ada tanda-tanda bahwa dia berada
antara tempat ini sampai ke pangkalan perahu.....
Saya akan mencarinya ke arah yang lain......Hugh
terdiam, tiba-tiba merasa gelisah. - Anda tidak
196 berpendapat bahwa dia mendapat - bahaya - bukan "
- Dengan komplotan itu, maksud anda " Trant menggelengkan kepalanya. - Saya tidak berpikir begitu. Saya telah melihat berkeliling dengan teliti sebelum gelap, dan tidak nampak ada seorang manusiapun. Kalau melalui jalan yang biasa dia harus sudah sampai ke sini sebelum seseorang dapat datang ke rumah ini. Itulah sebabnya maka dia kuijinkan pergi tadi. Ini adalah saat yang aman .....
Bagaimanapun juga, saya tidak punya dugaan bahwa mereka akan muncul sampai malam lebih larut.
- Saya kira juga begitu. Kata Hugh. - Baiklah, saya akan mencoba ke arah yang lain .....Dia berjalan menuju ke titik pengintaian.
DEBBIE menekan tombol intercom dan berkata : - Apakah anda di situ, inspektur " Ada suara berdetik. - Ya, Debbie.
- Saya rasa saya mendengar suara-suara .... apa yang terjadi "
- Mr. Freeman masih mencari Leigh. Sekarang dia pergi ke arah yang lain.
- Menurut pendapat anda apa yang telah terjadi "
- Saya kira Leigh telah terjatuh. Kata Trant. - Mungkin terpeleset dari tembok .... Jangan kuatir, Debbie, saya yakin kita segera akan mendengar sesuatu.
- Saya akan gembira kalau mereka telah kembali.
- Kita semuapun demikian.
Hugh sampai ke titik pengintaian tanpa melihat tanda-tanda dari si sersan. Dia terus berjalan se197 panjang tembok, masih menyorotkan senternya ke kedua sisi. Menurut jam tangannya dia sudah berjalan selama limabelas menit, kemudian dia berhenti lagi seperti yang telah dilakukannya di pangkalan. Seharusnya ini adalah batas perjalanan Leigh. Dia menujukan cahaya senternya berkeliling, memberitahukan kedatangannya. Beberapa kali dia memanggil namanya. Tapi tidak ada cahaya yang menyahutinya, tidak ada teriakan dari kegelapan, tak ada suara apapun. Dia menunggu beberapa menit, tidak mau putus asa. Dia sekarang mulai benar-benar merasa khawatir. Apa sebenarnya yang telah menimpa orang itu ......"
Waktu dia sedang melihat ke sekeliling lapangan garam, dia tiba-tiba mempunyai pikiran yang kurang menyenangkan. Mungkinkah Leigh telah mengembara ke dekat terusan dan parit-parit itu dan terjebak oleh lumpur " Tentunya dia takkan segila itu " Di dalam gelap, lebih-lebih waktu pasang naik .... Leigh adalah orang yang cukup punya otak. Namun nampaknya alasan yang masuk akal sudah habis. Hugh berbalik dan mulai berjalan perlahan-lahan menuju penggilingan. Sekarang dia menujukan sinar senternya ke bawah, pada sisi tembok yang menghadap ke laut, mencari tempat yang dapat dilewati untuk turun ke bawah. Waktu dia melalui titik pengintaian yang kedua kalinya, sinar lampu senternya dipantulkan oleh sesuatu yang tergeletak di atas rumput. Sesuatu yang mengkilat, tergeletak di dekat jalan setapak yang menuju ke jembatan kecil. Dia meloncat ke bawah dan berjalan mendekatinya .....Benda itu ternyata sebuah
lampu senter logam yang besar. Senter mi
lik Leigh Dia menerangi sekitar tempat di mana senter itu menggeletak. Ada jejak-jejak kaki di permukaan la198 pangan garam yang lunak itu - nampaknya jejak yang masih baru. Sepasang jejak dari tembok sampai ke lampu senter, dan di sekitar situ terdapat jejak banyak sekali, kemudian beberapa jejak yang pulang balik dari senter ke parit yang berdekatan. Hugh mengikutinya. Jejak itu berakhir pada tepi parit yang lumpurnya nampak telah teraduk-aduk.
Dia menyorotkan senternya ke bawah - dan tertegun.
Sersan Leigh menggeletak dengan muka menengadah di dasar parit. Dia sudah mati. Satu sisi dari kepalanya telah hancur sampai rata oleh beberapa pukulan yang keras.
***** 199 BAGIAN KETIGA : Bab keempat. HUGH terhuyung-huyung kembali ke dinding laut dan terperenyak ke tanah. Kepalanya berputar-putar. Rasanya dia mau jatuh sakit. Rasanya dia mau pingsan. Dia menekurkan kepalanya di antara lututnya, untuk mengembalikan darah yang
naik tadi ...... Sedikit demi sedikit rasa pusingnya
meninggalkannya, dan kini badannya gemetar dan bersimbah peluh.
Rasa takut dan ngeri membuatnya untuk sesaat tidak bisa bergerak. Leigh telah dibunuh oleh komplotan itu. Mereka pasti masih berada di sekitar situ. Kalau mereka telah membunuh Leigh, mereka tentu juga mau membunuhnya. Diapun sama-sama
tidak terlindung dan tidak berdaya.......
Kemudian dia dapat menguasai dirinya kembali. Dengan duduk saja dia tidak lebih aman daripada kalau dia bergerak. Dia harus mencoba untuk kembali dan memperingatkan Trant. Menerangkan kepadanya bahwa serangan terhadap penggilingan itu sudah tiba saatnya. Pasti demikian. Itulah sebabnya maka mereka membunuh Leigh. Mereka telah melihat tiga orang penjaga pada malam kebakaran itu, dan dia telah membunuhnya untuk
200 meningkatkan kesempatan mereka sebelum mereka menyerang. Sekarang mereka segera akan menyerang. Itulah yang harus mereka lakukan. Dengan tindakan mereka membunuh Leigh, berarti mereka telah memberitahukan kedatangan mereka. Untuk mereka, kesempatannya adalah sekarang atau tidak sama sekali .....Hugh berusaha
untuk bangkit berdiri dan berjalan kembali sepanjang tepi lapangan garam, merapat ke tembok untuk berlindung, dan tidak mempergunakan senternya.
Dia berjalan tersaruk-saruk demikian sampai sejauh limapuluh yard. Kemudian tiba-tiba dia menghentikan langkahnya.
Ada suatu hal yang tidak dipahaminya. Dua jam telah lalu sejak Leigh meninggalkan rumah. Jadi tentu dia telah terbunuh paling sedikit satu setengah jam yang lalu. Mengapa komplotan itu belum juga menyerang " Mengapa mereka memberi waktu sampai kehilangan Leigh diketahui, sampai diadakan pencarian, untuk membuat seisi rumah merasa curiga - dan mungkin minta bantuan kepada pasukan......" Sekali lagi mereka telah
kehilangan satu-satunya kesempatan yang terbaik untuk membuat serangan yang mengejutkan. Mungkinkah mereka tidak bermaksud untuk menyerang ......"
Kalau begitu, mengapa mereka membunuh Leigh " Hugh merasa pasti itu tentu bukan karena mereka hanya sekedar haus darah belaka. Mereka takkan mau mengambil risiko untuk menghancurkan harapan mereka hanya untuk kesenangan membunuh seorang anggota polisi. Mereka pasti punya alasan yang vital. Satu alasan yang memaksa mereka untuk membunuh seseorang yang berjalan diam-diam sepanjang dinding laut di dalam gelap ......
201 tunggu dulu! Leigh telah turun dari atas tembok. Atas kemauannya sendiri - secara sukarela. Dari tembok sampai ke tempat di mana senter
itu telah dijatuhkan, hanya ada sepasang jejak.....
Mungkin dia telah mendengar sesuatu. Komplotan
itu sedang bercakap-cakap ..... Mungkin dia pergi
untuk melakukan penyelidikan. Tanpa menyalakan senternya. Dan mereka menyerangnya, di tempat dia menjatuhkan senternya.....Tapi sekali lagi,
mengapa " Mereka dengan mudahnya dapat menghilang ke dalam kegelapan waktu mereka mendengar dia datang mendekat. Mereka takkan mendapat bahaya daripadanya. Mereka tidak perlu menunjukkan diri mereka ......
Kecuali kalau mereka sedang melakukan sesuatu. Sesuatu yang tidak dapat mereka sembunyikan. Mungkin itulah jawabannya. Rencana yang baru .... Rencana yang selalu di
takutkan oleh Hugh yang mungkin telah mereka temukan ..... Leigh
telah menemukan kegiatan mereka yang harus mereka rahasiakan. Dan mereka harus membungkamnya .....Tapi apa yang dapat mereka lakukan di tanah yang kosong yang hanya berisi lumpur dan air" .... Mereka membawa alat, kalau menilik rupa kepala Leigh. Alat yang rata seperti sebuah sekop. Kejahatan apa yang sedang mereka lakukan " Apa yang akan terjadi " Apapun yang akan terjadi, itu pasti akan segera terjadi. Sebelum pagi. Kalau tidak mereka tentu melakukan sesuatu terhadap mayat Leigh. Mereka akan dapat menguburnya dengan mudah ...
Hugh berdiri memasang telinganya. Kecuali suara angin yang meniup batang-batang rumput dan suara jeritan burung laut dari kejauhan, tidak ada lagi suara apapun. Tidak ada suara, tidak ada yang bergerak, tidak ada cahaya, tidak ada apa202 pun. Waktu itu komplotan itu tentu sudah pergi. Dia kembali lagi berjalan ke jalan setapak, mengikuti jejak-jejak itu lagi. Jejak yang diikutinya memanjang terus dari tempat di mana tubuh Leigh menggeletak. Dia menyorotkan lampu senternya ke depan. Jejak itu menuju ke terusan utama.
Pada tepi terusan itu ada lagi lapisan lumpur yang seperti telah diaduk-aduk. Dia menujukan cahaya senternya ke bawah, ke tepian yang licin dan landai. Di dasarnya, air pasang mulai mengalir. Ada beberapa jejak di lumpur, naik dari tepi air. Dua baris lubang berderet-deret, lubang yang dibuat oleh kaki yang bersepatu karet - dan di antara jejak-jejak itu ada bekas yang dalam dan lurus. Sebuah perahu telah di seret keatas sejak pasang yang lalu. Perahu yang didayung .... Ada bekas lubang yang tipis di dekat tepi terusan "yang nampaknya seperti dibuat oleh ujung dayung. Mungkin komplotan itu telah datang naik perahu- berdayung dalam gelap pada pasang naik yang pertama. Itulah sebabnya mereka muncul begitu cepat. Kalau mereka datang dari pangkalan tentu hanya makan waktu beberapa menit......
Beberapa jejak menuju ke jembatan kecil. Hugh terus mengikutinya. Papan dari jembatan itu basah dan licin oleh lumpur yang baru. Ada banyak sekali kegiatan di sini. Dia mulai menyeberang. Bangunan jembatan itu terasa lebih ringkih dari biasanya. Di tengah-tengah, papan itu melengkung menahan berat tubuhnya. Seluruh jembatan itu seperti mau runtuh. Dia berpegangan pada tepi jembatan dan dengan hati-hati melongok ke bawah dan menyorotkan senternya ......
Dia hampir-hampir tidak mempercayai matanya. Hampir seluruh penyangga jembatan itu telah hilang. Tonggak-tonggak itu telah digergaji di
203 bawah papan jembatan, dan dicabut dari tepi tanggul. Beberapa tonggak yang ketinggalan jaraknya sangat berjauhan. Jembatan kayu itu tidak lagi menghambat jalan perahu di dalam terusan itu......
UNTUK sesaat, Hugh melihat ke bawah dengan pandangan hampa. Kemudian dia menyeberang ke tepi jembatan yang lain dan berdiri di tanggul, tidak tahu apa yang harus dilakukan. Inilah tentu yang telah menarik perhatian Leigh. Ini yang telah dilihatnya dan akan dilaporkannya seandainya dia hidup. Inilah sebab mengapa dia dibunuh. Tapi apa arti dari ini semua "
Jelas sekali penghalang itu telah disingkirkan supaya sebuah perahu dapat lewat. Sudahkah komplotan itu datang ke rumah dengan naik perahu " Rupanya belum. Tidak ada suara dari rumah, tidak ada tanda-tanda adanya gangguan atau bahaya. Tentunya sekarang harus sudah ribut kalau mereka sudah datang. Mikropon itu tentu sudah dapat menangkap suara pendayung itu lama sebelum perahu itu sampai. Atau, kalau perahu itu hanya hanyut mengikuti arus air pasang, tentu juga akan terdengar suaranya kalau menabrak roda kincir. Perahu selalu mengeluarkan suara. Trant tentu akan mendengarnya, dan dia tentu sudah mengambil tindakan .... Lagi pula, apa perlunya komplotan itu mendekati rumah itu dengan naik perahu, kalau tidak ada suatu apapun yang mencegah mereka untuk mendekatinya lewat jalan darat dari jurusan manapun.... "
Ini sungguh-sungguh mengherankan. Hugh menyorotkan lagi senternya berkeliling, mencoba mencari sesuatu petunjuk tentang apa yang telah terjadi, dan apa yang mungkin akan terjadi selanjutnya. Cahaya senter i
tu mengenai tonggak- 204 tonggak yang digergaji dari jembatan, yang ditumpuk di tepi terusan, tapi tidak ada apa-apa lainnya. Tidak ada jejak yang menuju ke dinding laut yang lebih jauh lagi. Kalau komplotan itu tidak meneruskan perjalanannya dengan perahu, nampaknya mereka telah berdayung kembali ke tempat dari mana mereka datang.......
Dia berdiri dengan ragu-ragu. Dia merasa pasti bahwa jawaban dari semua pertanyaan itu ada di sini - tapi nampaknya tidak ada alasan baginya untuk berdiri saja dalam kegelapan. Lebih baik dia pulang untuk memberitahu Trant tentang apa yang didapatnya - dan menyampaikan berita tentang Leigh. Dia kembali lagi menyeberangi jembatan, menengok ke atas dan ke bawah sungai. Tiba-tiba dia berhenti. Limapuluh yard di bawah jembatan, sesuatu hanyut di atas air yang keperakan. Setumpuk rumput laut " Sepotong kayu " Atau sebuah perahu "
Benda itu nampak terlalu keras untuk tumpukan
rumput, terlalu lebar untuk sepotong kayu.....Hugh
mundur lagi ke tepi terusan dan membungkuk. Benda itu semakin dekat. Segera dia dapat mengenali benda itu dari bentuknya. Itu adalah sebuah perahu karet yang dipompa dan bentuknya bundar - seperti yang dilihatnya di pangkalan perahu beberapa hari yang lalu. Tidak ada seorangpun yang berada di dalam perahu itu. Ruangan di antara tube bundar yang dipompa dengan keras nampaknya tertutup rapat. Perahu karet itu hitam, tidak bersuara - dan nampak mengandung bahaya. Hugh tiba-tiba sadar bahwa dia harus menghentikannya.
Dia cepat-cepat bergerak ke atas jembatan, dan menuruni tepi sungai yang curam dan berlumpur ke tepi air.
205 Perahu karet itu baru saja lewat di bawah jembatan. Benda itu menyentuh salah satu tonggak yang masih ada, berputar sedikit, terlepas dan terus hanyut. Jauhnya ada kira-kira lima atau enam kaki dari tepi sungai dan bergerak dengan cepat. Hugh mencabut sebelah sepatunya dari lumpur, melangkah ke dalam air, menjulurkan badannya ke depan dan meluncur. Jari-jarinya berhasil meraih tali pada perahu itu, terus diseretnya perahu itu ke tepi.
Dia telah meninggalkan senternya di atas tanggul sungai dan dia dapat melihat dengan samar-samar sekali di dalam gelap - tapi dia dapat merasakan. Menutupi ruangan di dalam perahu itu ada semacam atap yang terbuat dari bahan yang kuat dan lentur yang erat terekat dengan sisi yang dipompa. Di bawah tutup itu ada sesuatu yang keras dan besar! Dari dalam terdengar suara berdetik yang teratur, suaranya tidak begitu keras.
Perahu karet itu ternyata sebuah bom terapung !
***** 206 BAGIAN KETIGA : Bab kelima. Untuk sesaat rasanya syaraf Hugh menjadi lumpuh, dan dia tidak dapat berpikir atau bertindak. Dia hanya menyadari adanya suara de-tikan jam dari bom waktu itu. Setiap saat bom itu bisa meledak. Setiap saat tubuhnya sendiri bisa hancur menjadi berkeping-keping ......
Kemudian akal sehatnyapun kembali. Bom itu pasti belum akan meledak sekarang - paling tidak untuk selama beberapa menit lagi. Komplotan itu pasti telah menyetel bom itu supaya meledak setelah mencapai rumah penggilingan itu. Dia masih punya waktu beberapa menit. Waktu untuk melakukan sesuatu. Tapi apa ....."
Membiarkan bom itu terus hanyut " Merangkak kembali menaiki tanggul, lari ke rumah dan menyuruh semua orang yang ada di sana ke luar " Mereka dapat cepat-cepat mencari perlindungan di balik belokan tembok, dekat pintu air. Itulah yang dapat dilakukannya. Satu hal yang sangat ingin dilakukannya. Itu akan mudah sekali - hanya dengan melepaskan tangannya. Dia akan segera merasa lega. Tapi .....
207 Bagaimana kalau bom itu di setel supaya meledak tepat setelah sampai ke rumah " Bom itu akan hanyut sampai ke sana lama sebelum dia sendiri sampai untuk memberitahukan adanya bahaya, karena dia harus melalui lumpur dan kegelapan. Trant takkan mendapat tanda bahaya dari manapun. Perahu karet itu tidak mengeluarkan suara sedikit-pun, dan detikan jamnya tidak cukup keras untuk ditangkap oleh mike itu. Bagaimana kalau penggilingan itu hancur sebelum dia sampai ke sana - dan Debbie terbunuh ......! Dia tidak berani memikirkan akibat dari perjudiannya. Maka harus ada
jalan lain....... Adakah kemungkinan untuk mencapai mekanisme dari bom itu - untuk menghentikan jamnya " Dengan tangan gemetar dia meraba-raba tepi permukaan dari bagian yang tertutup. Penutup perahu itu dilak dengan semacam lem karet dengan tube yang dipompa. Dia mencoba merobeknya dengan kukunya, tapi sambungannya cukup kuat. Dirabanya seluruh permukaannya. Tidak ada suatu lubang atau celah. Tentu saja tidak ada - benda itu tentu harus tahan air. Tidak ada sama sekali jalan untuk masuk. Apa lagi secara paksa. Dia tidak punya alat apapun kecuali tangannya. Bahan penutup perahu itu lentur tapi kuat. Karet, pikirnya. Hanya pisaulah yang dapat merobeknya. Dia me-rasa tidak berdaya .....
Mungkin dia dapat mengempeskan perahu itu. Kemudian perahu itu akan tenggelam karena gaya berat dari bom itu. Dia lalu dapat meninggalkannya, dan bom itu mungkin tidak jadi meletus atau akan meledak di dalam air di tengah-tengah lapangan garam. Dia meraba-raba mencari pentilnya, memutar-mutar perahu itu, merabai seluruh permukaan yang halus. Akhirnya jarinya menemu208 kan bagian yang mencuat. Harapannya timbul, tapi segera lenyap lagi. Dop dari pentil itupun pada bagian atasnya dilak dengan bahan karet yang sama .....
kalau saja dia memiliki benda yang berujung runcing, maka dia dapat menusuk tube udaranya. Sepotong kayu yang tajam....... Dia memperhatikan air yang mengalir di dekatnya. Potongan-potongan kayu seringkali hanyut di bawa air pasang. Tapi sekarang tak ada suatu apapun. Air pasang itu masih terlalu rendah untuk dapat menghanyutkan
sesuatu dari lapangan garam ..... Dia memikirkan
tumpukan tonggak di dekat jembatan, dan ujungnya yang tajam. Salah satu dari kayu itu akan dapat dipergunakannya. Tapi dapatkah dia meninggalkan perahu itu untuk mengambilnya " Dia mencoba menyeret perahu itu ke tepi sungai, mencoba mengeluarkannya dari air. Benda itu tertahan di atas lumpur, tapi hanya sebentar. Dia menarik lagi, dengan segenap tenaganya. Tapi tidak ada hasilnya
.....Setelah benda itu tidak lagi terapung, beratnya
menjadi luar biasa sehingga tidak dapat digerakkannya. Dia tidak dapat meninggalkannya cukup lama. Selama dia sedang pergi mengambil kayu itu, air yang terus naik pasti sudah akan menghanyutkannya .......
Mungkin benda itu dapat terdampar dengan mudah kalau dibalikkannya. Dapatkah dia melakukan itu " Dia mendorongnya ke air yang lebih dalam dan mencoba membaliknya dengan bertelekan pada satu sisi - tapi tube itu hanya tenggelam satu atau dua inci. Dia mencoba mengangkat, tapi tidak kuat. Bom itu pasti berat sekali
Mungkin dia dapat menambatkannya di suatu tempat " Menyangkutkan talinya kepada sepotong
209 kayu di jembatan " Dia mulai menyeretnya melawan arus. Jarak yang ditempuhnya tidak begitu jauh, tapi setiap langkah di lumpur itu menuntut segenap tenaganya. Sekali dia terbenam sampai ke pahanya dan dapat terjebak di situ untuk selama-lamanya kalau tidak berpegangan kepada perahu yang terapung itu.
Selama itu pikirannya selalu terganggu oleh jam
yang mendetik terus ...... Detik-detik yang aman
menurut perhitungannya sudah hampir habis. Berkeringat karena takut dan kerena usahanya yang memerlukan keluarnya tenaga, akhirnya dia mencapai jembatan itu. Papan-papan jembatan itu masih terlalu tinggi untuk dipakainya sebagai tambatan. Memegang perahu karet itu dengan sebelah tangan, tangan yang sebelah lagi meraba-raba tonggak untuk mencari suatu kelainan yang ber-guna. Jarinya menyentuh bonggol kayu yang menonjol pada permukaan air. Itu tidak cukup kuat sebagai pegangan - tapi mungkin cukup dapat menahan perahu itu sampai dia mendapatkan kayu yang runcing. Dia menyangkutkan tali perahu itu pada bonggol kayu dan melepaskan perahu itu. Waktu itu dia kehilangan keseimbangannya. Dia meraih kayu itu untuk pegangan - dan perahunya terlepas, terus hanyut dan segera berada di luar jangkauannya.
Dia mengejarnya - tapi pasang itu bergerak lebih cepat daripada gerakannya di lumpur. Perahu itu sudah hanyut sejauh sepuluh yard. Dengan hati berdebar-debar dia berusaha naik ke atas tanggul, berlari sampai melampaui perahu itu dan terjun lagi ke ter
usan untuk meraih tali perahu itu lagi.
Dia menahan perahu itu sambil terengah-engah. Sekarang bagaimana " Sekarang sudah terlalu jauh untuk menyeret perahu itu lagi ke jembatan. Dia
210 tidak dapat melepaskan benda itu. Jam itu terus berdetik. Rasanya bunyinya seperti pukulan dengan palu di kepalanya. Dia tidak dapat melupakannya barang sedetik. Kalau saja dia berani mengambil ri-siko untuk perjudian itu ! Dia pasti berhasil. Benteng pertahanan itu akan selamat. Sekarang, dengan waktu yang sudah banyak terbuang, hal itu tidak dapat dilakukan lagi. Walaupun demikian, kalau dia tetap memegang bom itu, dia tentu akan tamat riwayatnya. Itu sudah pasti ......
DIA melihat berkeliling dengan ketakutan. Dia berdiri dekat simpangan terusan itu dengan parit pembuangan air - Smallgains. Tepian yang berlumpur di mulut parit itu berkilat-kilat dalam sinar bulan yang samar-samar. Dia memusatkan pandangannya ke situ, mencari suatu benda yang dapat menolongnya. Sepotong pecahan gelas, ataupun
tonggak lama untuk menambatkan perahu itu .....
Tapi tiada suatu apapun. Lumpur itu bersih, licin, di tepinya air yang berbuih ........
Tiba-tiba Hugh mendapat akal. Dilihatnya air yang berbuih-buih itu terus naik. Pasang itu belum cukup tinggi untuk mulai mengalir ke parit - tapi tidak lama lagi segera akan dapat mengalir ke sana. Permukaan air itu hanya beberapa inci saja lagi di bawah lumpur dasar parit. Kalau dia dapat menyimpangkan perahu karet itu ke parit, maka air pasang akan menghanyutkannya sepanjang Smallgains. Menjauhi rumah......Masih ada kesempatan
- kalau saja bom waktu itu mau memberikannya kepadanya .......
Dengan harap-harap cemas diseretnya perahu karet itu ke atas lumpur - dan menunggu. Itu adalah waktu untuk menunggu yang paling lama yang dialaminya selama hidupnya. Dia mencoba menutup pikirannya dari jam yang terus berdetik.
211 Mendengarkan tidak ada gunanya. Kekhawatiran-pun takkan menolongnya. Dia sudah tidak mungkin mundur lagi. Dalam jangka waktu limabelas menit dia mungkin akan selamat, atau menemui ajalnya. Pandangan matanya dilayangkan ke seberang lapangan garam ke rumah penggilingan, ke tirai jendela di ruang duduk yang diterangi cahaya lampu. Debbie pasti ada di sana. Apakah yang sedang dilakukannya sekarang, apa yang sedang dipikirkannya " Pikirnya.
Gelembung-gelembung air pasang naik terus di sekeliling kakinya. Seinci demi seinci dia menyeret perahu karet itu lebih jauh lagi ke atas parit. Lumpur di situ sudah mulai di genangi air. Ketegangan yang dirasakannya hampir-hampir tidak tertahankan. Keselamatan sudah begitu dekat.....Tiba-tiba
perahu itu terlepas sendiri. Benda itu terangkat dari lumpur, terapung di atas air. Perahu itu kini hanyut sejauh beberapa yard, kemudian terhenti oleh suatu penghalang. Tapi kini arahnya sudah ditetapkan. Perahu itu tidak mungkin kembali lagi ke terusan utama. Perahu itu hanya bisa hanyut mengikuti arus - ke atas Smallgains. Hugh melepaskannya.
Hanya satu hal lagi yang perlu dilakukannya sekarang. Berlindung di balik dinding laut sebelum bom itu meledak. Dia merangkak naik melalui tepi parit yang berlumpur dengan tergesa-gesa dan berlari menuju ke jembatan. Dia hampir sampai di situ waktu kakinya tersandung sesuatu dan dia jatuh tersungkur. Dia berusaha untuk mencari keseimbangannya kembali, tapi gagal. Kakinya serasa lepas dari tubuhnya. Dia merasakan rasa sakit yang menyentak waktu dia jatuh - tapi hanya itulah yang dirasakannya.
212 BAGIAN KETIGA : Bab keenam. DI DALAM rumah penggilingan, Debbie semakin gelisah karena belum mendengar kabar apapun. Dua kali dia memanggil Trant melalui intercom, untuk menanyakan kalau-kalau sudah ada berita mengenai mereka berdua. Beberapa kali dia berjalan ke atas tangga untuk mendengar-dengar-kan. Pada jam sebelas dia naik ke loteng, melihat ke luar melalui jendela-jendela kecil bergantian. Tidak ada secercah cahayapun yang nampak di seluas lapangan garam. Pada jam setengah duabelas dia tidak dapat menahan ketenangannya lebih lama lagi. Dengan wajah pucat ketakutan, dia turun ke ruang depan.
Trant sedang berjalan mondar-mandir di sebelah kurs


Rumah Yang Terpencil A Very Quiet Place Karya Andrew Garve di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

inya. Mendengar suara langkah gadis itu dia tersentak menoleh. - Debbie, kau tahu kau tidak boleh berada di sini ...... Kembalilah ke atas.
Dia seperti tidak mendengarnya. - Hugh telah pergi lebih dari dua jam. Katanya - Apa kira-kira yang sedang dilakukannya "
Trant menghentikan langkahnya sebelum menjawab. - Yah - kukira dia menemukan Leigh dan
213 mereka menunggu sampai hari siang sebelum mereka kembali.
- Sampai hari siang ! Mengapa mereka berbuat begitu "
- Kalau Leigh jatuh dan mendapat cedera, kata Trant. - Mereka tidak mau mengambil risiko untuk terjatuh lagi di dalam gelap. Jadi cukup masuk akal untuk menunggu.
- Nah, mengapa tidak nampak ada tanda-tanda dari mereka " Tidak ada sinar apapun yang kelihatan dari loteng.. Dan mereka keduanya membawa senter.
- Mereka mungkin berbaring di balik tembok di suatu tempat. Kata Trant. - Jadi cahaya senternya tidak kelihatan.
Debbie memandanginya tidak percaya. Tidakkah Hugh akan kembali untuk memberitahu kita " Dia pasti tahu bahwa kita semua merasa khawatir.
- Mungkin dia tidak ingin meninggalkan Leigh sendirian. Kata Trant. - Terutama kalau jaraknya
jauh dari rumah.......Kita tidak tahu keadaannya,
jadi tidak ada gunanya berspekulasi. Mr. Freeman satu-satunya orang yang bisa pergi, jadi kami kira dia dapat melakukan hal itu dengan sebaik-baiknya.
- Tapi mungkin dia membutuhkan pertolongan. Kata Debbie. - Dia mungkin membutuhkan seseorang untuk membantu mengangkat Leigh......Bagaimana anda bisa begitu kalem "
- Kalau dia membutuhkan pertolongan semacam itu, dia akan mencarinya ke tempat lain.....
Ke salah satu rumah pertanian, atau ke desa.......
Dia pasti mengerti bahwa kami tidak mungkin dapat memberikan pertolongan itu. Kita harus mempercayakan segala-galanya kepadanya.
214 - Anda tidak boleh cuci tangan dari mereka begitu saja. Teriak Debbie. - Apapun bisa terjadi
.......Mungkin mereka telah bertemu dengan
komplotan itu. Mereka mungkin sedang berada dalam bahaya.
Trant menggelengkan kepalanya. - Komplotan itu takkan menaruh perhatian kepada mereka, kecuali kalau mereka segera akan menyerang.....Sekarang pergilah ke atas, Debbie, dan cobalah hilangkan kekhawatiranmu.
DEBBIE tidak bergerak. - Ini tidak benar untuk membiarkan mereka. Katanya. - Seseorang harus pergi untuk mencari mereka.
- Kau tahu itu tidak mungkin. Norris dan saya dibutuhkan di sini.
- Kau bisa menelpon untuk minta orang lebih banyak......Pasukan yang selalu kau katakan itu.
- Dan membatalkan segala-galanya "
- Ya. Kata Debbie. - Kalau tidak ada jalan lain
......Itu lebih baik daripada membiarkan Hugh dan
Leigh. Kau tidak bisa hanya mencatatnya dalam daftar korban .......
- Seorang komandan tidak membatalkan rencana yang vital hanya karena dua orang anak buahnya mungkin terancam bahaya.
Debbie memandanginya dengan keheranan. - Hugh benar - kau orang yang kejam.
- Aku yang memimpin pertempuran, Debbie. Tugasku ialah menumpas komplotan ini - dan aku akan melakukannya dengan kemungkinan apapun.
- Seberapapun mahal ongkosnya "
- Hampir seberapapun mahalnya - sebab ini cukup berharga. Kaupun tahu hal itu. Kau telah menyetujuinya pada waktu kau mengambil
putusan untuk tetap tinggal.....Keadaannya masih
belum berubah. 215 - Bagiku sudah berubah. Kata Debbie.
- Karena Mr. Freeman ada di sana ......
- Ya ! - Ya, saya dapat memahaminya. Kata Trant. Walaupun demikian, saya khawatir perasaan pribadi anda takkan mempengaruhi putusan saya.
Sesaat sunyi, kemudian Debbie berkata: - Inspektur, kuminta anda menelpon untuk minta pertolongan.
- Maaf saja...... - Kalau kau tidak mau, katanya. - Aku akan pergi mencari Hugh.
- Kau tidak dapat melakukan hal itu !
Mata Debbie berkilat-kilat. - Cobalah hentikan aku. Kau bukan pimpinan tertinggiku !
- Itu berarti bunuh diri.
- Apa boleh buat. Dia berjalan ke pintu.
Trant mengikutinya. - Debbie, kau tak boleh melakukannya. Ini bukan waktunya untuk menyerah. Komplotan itu mungkin akan datang malam ini
- Aku tidak peduli dengan komplotan itu. Teriak Debbie. - Persetan dengan semuanya. Aku muak denganmu.....Aku menyesal dulu tidak mendengarkan Hugh. Tangannya sudah meraih tombol
pintu. - Aku sungguh-sungguh, inspektur. Aku akan memberimu waktu satu menit........
- Debbie, kau tidak boleh berbuat begitu. Jangan, aku memohonmu. Kau akan merusak segala-galanya. Kita harus berhasil menangkap orang-orang ini - mereka ancaman bagi setiap orang
Debbie membuka pintu. Norris berkata : - Saya kuatir dia tidak menerima anda, tuan.
216 Trant melihat dengan mata terbelalak kepada Debbie. Tangannya terkepal, seakan-akan mau memukulnya ....... kemudian dia berbalik dan berjalan pelan-pelan mendekati telpon.
***** 217 BAGIAN KETIGA : Bab ketujuh. HUGH kembali sadarkan diri lagi setelah terkejut oleh air dingin yang mulai menjilat tubuhnya. Perlahan-lahan dia mengangkat kepalanya. Dia sedang berbaring di tepi terusan dengan kakinya terendam air. Di bawahnya dan di sekitarnya berserakan kayu-kayu tonggak dari jembatan. Rupanya dia telah menabrak tumpukan kayu itu. Dia meraba luka di atas kepalanya dengan jari-jarinya, dan setelah dilihatnya jarinya basah oleh darah yang kental.
Dia duduk dengan susah payah dan memandang ke sekelilingnya. Air di dalam terusan sudah penuh sampai ke tepi tanggul, dan terus melimpah ke rumput-rumput laut. Tidak lama lagi seluruh lapangan garam itu akan penuh air dari tembok ke tembok. Dia pasti telah pingsan untuk beberapa waktu lamanya. Dia memandang ke rumah penggilingan. Cahaya lampu masih kelihatan di jendela ruang duduk. Tidak ada tanda-tanda akan adanya keributan, tidak ada suara yang terdengar di luar. Bom itu tentu belum lagi meledak. Pandangannya menyelidik ke sepanjang parit Smallgains. Air yang
218 disinari cahaya rembulan nampak kosong. Perahu karet itu sudah tidak ada lagi .......
Dia bangkit berdiri. Dia merasa lemah dan sedikit pening. Dicarinya lampu senternya dengan matanya. Benda itu menggeletak di bawah tumpukan kayu. Dia mengambilnya, menyalakannya dan pergi ke jembatan. Dia maju beberapa langkah - dan berhenti.
Jembatan itu sudah tidak ada lagi. Tidak ada lagi yang tinggal kecuali beberapa tonggak yang muncul dari permukaan air yang berputar-putar. Seluruh bangunan jembatan itu telah dihanyutkan oleh air pasang.
Dia berdiri di situ, tidak tahu apa yang akan dilakukannya. Terusan itu sudah lebar sekarang, dan makin melebar terus setiap menit. Dia tidak tahu apakah dia mempunyai cukup tenaga untuk berenang ke seberang..... Dia dapat kembali melalui
dinding yang lain, lewat ujung Smallgains. Tapi ke situlah arah yang dituju oleh bom itu .........
Waktu dia sedang kebingungan, dilihatnya sorot lampu di muka rumah. Lampu depan dari dua buah mobil polisi, datang dengan cepat dari arah desa melalui jalan pribadi. Jelas sekali nampak lampu biru di atas atapnya ........._
Dia berjalan menuju ke tembok. Kalau dia tidak akan berenang, maka dia harus mencari tempat yang ketinggian. Air pasang sudah mulai membanjir di sekitar sepatu karetnya. Jalan setapak itu sudah tenggelam sama sekali. Dia mengarungi air yang masih dangkal sepanjang lapangan dengan hati-hati, memilih jalannya supaya tidak terperosok ke dalam parit yang tidak kelihatan karena air sudah merata.
Tatkala dia sampai ke tembok, tiba-tiba seluruh lapangan garam itu diterangi oleh cahaya yang
219 memancar. Sedetik kemudian disusul oleh suara menggemuruh yang dibarengi oleh goncangan bumi yang hampir-hampir melemparkan Hugh dari tempatnya berdiri. Di sebelah kiri penggilingan - jauh di sebelah kiri - sekolom debu merah dan asap naik
menjulang tinggi ke langit ........
Bom itu meledak di ujung parit Smallgains.
Dia melihat ke rumah dengan perasaan khawatir. Bangunan yang tinggi dan nampak jelas dalam sinar bulan kelihatan tetap tidak berubah. Lampunya tetap masih menyala. Nampaknya rumah itu sudah terhindar dari bahaya yang besar. Tapi nampak ada kegemparan di halaman. Mobil-mobil polisi sekarang berada di situ. Beberapa sosok tubuh nampak lalulalang di muka lampu depan mobil yang masih menyala. Suara-suara orang terdengar keras dan jelas.
Hugh naik ke tembok dan berjalan terhuyung-huyung menuju ke rumah. Asap yang baunya keras menyesakkan napasnya dan menyekat tenggorokannya. Cahaya merah dari ledakan itu sudah mu
lai padam, tapi asap dan debu masih memenuhi udara. Dia harus berjalan memutari tempat di-mana bom itu meledak. Melalui padang rumput
........Dia menoleh ke bawah ke padang rumput di
sebelah kirinya. Ini aneh ......Ada air di mana seharusnya padang rumput. Air yang makin meluas dengan cepat .......Dipercepatnya langkahnya. Setelah sampai ke belokan tembok, ada suara gemuruh yang baru pernah didengarnya, yang makin keras setelah dia makin mendekat. Tiba-tiba dia menyadari apa yang telah terjadi ........
Duapuluh yard sebelum dia mencapai belokan dia berhenti. Di situ suaranya memekakkan telinga, dan yang dilihatnya di bawah sinar bulan benar-benar
220 fantastis. Bom itu yang telah meletus tepat di ujung Smallgains, telah menghancurkan tanggul penahan laut itu pada titiknya yang terlemah - pintu air.
Air yang berbusa-busa tercurah dari lapangan garam melalui lobang yang besar ke padang rumput sepuluh kaki di bawahnya. Daratan di antara tembok dengan jalan raya sudah berubah menjadi danau yang airnya berpusar-pusar. Sedang Hugh mengawasi air itu sebuah sosok tubuh yang besar lalu di depannya hanyut bersama arus air yang menggelegak. Bangkai dari seekor sapi Friesia........
Di seberang, orang-orang dengan lampu-lampu senter berkumpul-kumpul. Hugh dapat melihat polisi yang berpakaian seragam di antara mereka, dan sesosok tubuh tegap yang pendek yang kelihatan seperti Trant, dan laki-laki yang seperti Norris. Dia melambaikan senternya, dan Norris menyahutinya dengan lambaian lampunya pula. Itulah satu-satunya jawaban yang mungkin dilakukan. Tak ada suara manusia yang dapat mengatasi gemuruhnya air terjun itu.
Dia kembali lagi melalui sepanjang tembok. Sekarang satu-satunya jalan menuju ke rumah ialah melalui jalan raya. Dia sampai ke pangkalan perahu, mengitari danau besar yang baru dan berjalan kembali melalui jalan. Banyak mobil-mobil yang diparkir di situ, dan orang-orang dari desa berkelompok sedang bercakap-cakap. Hugh terus berjalan tanpa mempedulikan mereka. Dalam beberapa menit dia sudah sampai ke rumah.
Halaman muka rumah penuh mobil. Ada juga mobil pemadam api di antara mobil-mobil polisi. Orang-orang bersenjata dan memakai topi baja berdiri di dekat pecahan genting dan kaca. Waktu Hugh berjalan di atas sampah-sampah yang berserakan seseorang menghadang jalannya. Sebelum
221 dia dapat menjawab, Debbie muncul dari ke gelapan dan menghambur untuk memeluknya.
- Sayangku ! Jeritnya. - Oh, sayangku.......
Kau baik-baik saja "
Dia membuka kedua belah tangannya, menyam butnya dan memeluknya erat-erat.
***** 222 BAGIAN KEEMPAT : Bab pertama. SEHARUSNYA saya telah memikirkan hal itu. Kata Trant.
Dia bersandar lemas di salah satu kursi di ruang duduk, dengan segelas whisky yang belum disentuhnya terletak di sebelahnya. Kematian Leigh telah menggemparkan setiap orang - tapi bagi Trant merupakan pukulan yang paling keras. Mukanya sampai nampak kelabu.
- Saya tidak melihat adanya alasan mengapa seseorang akan memikirkan tentang bom yang terapung. Kata Debbie.
- Saya yang seharusnya memikirkannya .....
Saya tahu bahwa salah seorang dari mereka ahli bahan peledak. Sayapun tahu bahwa mereka bisa mendapatkan gelignite sebanyak yang mereka kehendaki. Saya telah menaruh kecurigaan bahwa seorang dari mereka telah biasa mempergunakan perahu. Semua petunjuk sudah ada ......Seharusnya
saya lebih banyak mengawasi air pasang daripada pintu depan .......
- Hal itu berlaku bagi kita semua. Kata Hugh.
- Tapi saya yang bertanggung jawab .......
223 Baru setelah jam dua lewat, anggota benteng pertahanan yang masih selamat itu mengakhiri pembicaraan mereka yang penuh kemurungan. Di luar semuanya sunyi. Hampir semua mobil polisi telah pergi. Orang-orang dari desa yang datang untuk me-lihatpun sudah pulang. Air di padang rumput sudah sama tingginya dengan yang ada di lapangan garam, dan gemuruhnya air terjun telah hilang. Ketenangan, atau yang nampaknya seperti ketenangan telah kembali lagi ke penggilingan.
Banyak sekali tindakan yang diambil setelah Hugh menceritakan kisahnya tentang Leigh, perahu karet, dan pergulatannya dengan bom itu. Trant seg
era mendapatkan syahbandar dari pelabuhan itu dan menyeretnya dari tempat tidurnya, untuk dimintai keterangan mengenai deksripsi dari tiga orang laki-laki yang telah berlibur di muara menyewa perahu cruiser dan perahu karet. Polisi-polisi penjaga telah disebar di sekitar tempat itu, markas-markas polisi yang berdekatan disiapkan, dan pelabuhan-pelabuhan diberi tahu.
Regu penolong telah disebar pula untuk mencari mayat Leigh segera setelah pasang surut. Bagian irigasi diberi tahu mengenai tanggul yang bobol.......
Trant telah mengirimkan laporan ke markas besarnya. Untuk saat itu, tidak ada lagi yang bisa dilakukan.
Hugh berkata : - Paling tidak, inspektur, ini bukan bencana total bagi kita. Komplotan itupun tidak mencapai hasil. Mereka tidak mendapatkan Debbie - dan mereka telah menunjukkan diri mereka. Jadi, dilihat dari satu segi, perangkap anda telah mengena. Sebelumnya anda tidak tahu apa-apa tentang dua orang dari mereka. Sekarang anda telah mengetahui tentang mereka semua. Anda
224 masih punya kesempatan untuk menangkap mereka.
Trant menggelengkan kepalanya. - Saya meragukan hal itu, Mr. Freeman. Mereka sudah tahu bahwa akan ada penyelidikan di pangkalan setelah bom itu meledak......Mereka tentu sudah siap untuk kabur dengan cepat.
- Kami telah memblokir jalan-jalan dengan cermat, tuan. Kata Norris. - Dan saya tidak berpendapat bahwa mereka pergi sebelum bom itu meletus.
- Mengapa tidak " - Ya, tuan, tidakkah mereka ingin meyakinkan diri bahwa bom itu telah berhasil " Orang tidak selalu dapat membunuh semua orang di dalam rumah
dengan menghancurkannya ......Saya berpendapat
bahwa mereka menunggu di suatu tempat, siap bertindak untuk menyelesaikan pekerjaan mereka bilamana perlu.
TRANT menggeram. - Mungkin .... Walaupun demikian, mereka takkan menemui kesulitan untuk menyelinap tanpa diketahui penjaga di dalam
gelap. Tanah kosong yang begitu luas ..... Atau
mereka dapat melarikan diri melalui air - mendarat di pantai di suatu tempat. Naik mobil yang sudah menunggu .... Mereka pasti telah merencanakan pelarian mereka secermat mungkin.
- Nah, anda mempunyai catatan tentang deskripsi mereka. Kata Hugh.
- Deskripsi tidak cukup, Mr. Freeman. Mereka orang-orang yang berpengalaman. Dalam waktu singkat mereka semua sudah akan memiliki nama baru, pakaian baru, muncul dengan rupa yang baru. Mereka akan punya potongan rambut yang berbeda, memelihara jenggot, memakai kacamata. Mereka akan meleburkan diri dengan latar be225 lakang yang baru - semuanya sudah disiapkan sebelumnya.
- Jadi anda tidak punya harapan untuk menangkap mereka "
- Saya khawatir memang demikianlah. Kata Trant. - Tidak ada gunanya menipu diri sendiri - Kita telah berusaha mati-matian dan menderita kekalahan total. Seorang anggota polisi tewas - dan komplotan itu lolos. Kita kalah dalam peperangan ini.....Tapi, katanya menambah dengan sedikit dorongan semangatnya yang lama. - Bukan berarti bahwa seharusnya kita tidak boleh memerangi
mereka ..... Saya menyesal - sangat menyesal tapi bukan karena kita telah mencoba melawan
mereka ...... hanya karena gagal ..... Dia berdiri
dengan berat sekali. - Nah, tidak ada perlunya lagi kita bergadang terus. Sebaiknya kita pergi tidur untuk dapat beristirahat sedikit.
Hugh pergi ke kamar Debbie untuk minta aspirin dan mengganti perban di kepalanya.
- Kau tahu, katanya waktu Debbie sedang mengelap lukanya. - Kupikir aku takkan pernah merasa kasihan kepada Trant. Tapi aku merasa kasihan sekarang. Nampaknya dia benar-benar merasa terpukul.
Debbie mengangguk. - Akupun juga kasihan kepadanya.
- Tabiatnya agak aneh, bukan ....." Sebentar
sombong, sebentar kemudian rendah hati.
- Kurasa polisipun bisa sama kompleksnya dengan orang lain.
- Ya, kurasa demikian ..... Oh, ya - apa yang
menyebabkannya memanggil pasukan " Aku melihat mobil-mobil di jalan sebelum bom itu meletus.
- Betul. Kata Debbie. - Dia sudah menyerah.
226 - Aku merasa heran. Kukira dia masih mau bertahan terus. Dia orang yang keras kepala.
- Yah, mungkin akupun juga orang yang keras kepala.
- Apa maksudmu " Debbie bercerita kepadanya tentang pertengkarannya deng
an Trant. Beberapa saat kemudian keduanya berdiam diri. Kemudian Hugh berkata : - Aku gembira kau mengkhawatirkanku, Debbie.
- Akupun gembira kau dulu juga mengkhawatirkanku .... Kalau tidak sekarang aku tidak di sini.
- Benar ...... Sebagai sepasang penonton, kita
berdua terlibat terlalu dalam, bukan " Kurasa itu
membuktikan satu hal ..... Dia membungkuk dan
menciumnya. - Selamat malam, sayang.
- Selamat malam. Kata Debbie. - Tidurlah.
Hugh berusaha untuk tidur - tapi tanpa hasil. Terlalu banyak yang dipikirkannya, terlalu banyak bahaya. Fisiknya terasa lelah, tapi pikirannya berjalan terus. Dia tidak dapat menutup pikirannya dari bayangan yang jelas dari peristiwa yang dialaminya malam itu - Kepala Leigh yang hancur, saat ketika bom itu terlepas dari tangannya, penantian yang menakutkan di lumpur. Bunyi jam itu masih berdetik-detik di kepalanya. Selama berjam-jam dia berbalik ke kiri dan ke kanan. Satu atau dua kali dia terlelap - tapi tersentak bangun lagi dengan badan berkeringat.
Dia merasa lega waktu cahaya fajar menyingsing mulai nampak di jendela. Dia bangun dan melihat ke luar. Langit cerah dan pagi terasa segar. Dia i-ngin menghirup udara yang bersih. Dia berpakaian, mengenakan sepatu karetnya, dan turun berjing227 kat-jingkat. Ada seorang polisi berpakaian preman yang sedang jaga di ruang depan.
- Pagi, tuan. Kata penjaga itu.
- Selamat pagi ..... Hugh berhenti. - Apakah
regu penolong telah menemukan mayat Leigh, apakah anda tahu "
- Ya, tuan.....Dia hanyut sampai ke tepi tembok. Mereka sudah membawanya ke kamar mayat.
- Ada berita mengenai komplotan itu "
- Saya rasa tidak ada, tuan ......Saya khawatir
nampaknya mereka telah kabur.
Hugh mengangguk dan keluar. Bau ledakan yang samar-samar masih menggantung di udara. Dia berjalan perlahan-lahan sepanjang tembok menuju ke tempat ledakan. Hari belum terang benar. Di jalan dia hanya dapat melihat sosok-sosok tubuh para pekerja yang sedang berdiri dekat lori. Menunggu untuk memulai kerja yang lama memperbaiki tembok
Dia sampai ke lubang yang menganga lebar itu dan melihat berkeliling. Air pasang sudah habis surut, parit-parit dan terusan kering. Air dari padang rumput juga sudah habis mengalir, meninggalkan lapisan lumpur yang tebal di atas rumput. Di atas permukaannya di sana-sini menggeletak beberapa ekor sapi yang sudah menjadi bangkai. Pemandangan yang mengerikan .......
Dia melihat ke bawah ke dalam lubang. Pintu air itu telah berubah menjadi lubang yang dalam dan berisi air. Bom itu tentu meledak tepat mengenai pintu air. Mungkin perahu karet itu telah tersekat di pintu beton waktu air naik. Itulah sebabnya maka
tembok yang tebal itu telah jebol sama sekali .....
Kerusakannya benar-benar luar biasa. Belokan di tembok itu telah lenyap sama sekali. Tepian yang berumput terkubur di bawah lapisan lumpur. Masih
228 akan makan waktu yang cukup lama sebelum kanak-kanak bermain-main di situ lagi .......
Hari semakin terang. Hugh melompat ke bawah ke padang rumput dan berjalan di atas tanah becek memutari lubang. Dia sudah akan naik ke tembok lagi untuk meneruskan perjalanannya waktu matanya melihat sebuah benda yang mencuat ke luar dari lumpur. Dia membungkuk dan mencabutnya ..... Itu adalah sebuah revolver !
Dia memandangi benda itu dengan mata terbelalak. Apa yang dilakukan sebuah revolver di sini
......" Siapa yang akan membawa revolver ke sini kecuali anggota komplotan itu " Mengapa benda ini telah dijatuhkan " Apa yang telah terjadi " Dia memandang berkeliling ke seluas padang lumpur itu. Tiba-tiba pandangannya menangkap sesuatu pada sebatang pohon. Pada cabang-cabangnya yang lebih rendah ada benda yang kehitaman. Dia mengarungi lumpur itu mendekati pohon itu. Setelah dia semakin dekat, dilihatnya bahwa benda itu ialah tubuh manusia. Mayat itu tergantung dengan kepalanya ke bawah, sebagaimana air pasang telah meninggalkannya. Mukanya hancur secara mengerikan sekali.
Dia membuang mukanya - muak, tapi mulai merasa tertarik. Kalau ada satu mayat, mungkin masih ada lagi. Dia berjalan terus dalam cahaya pagi yang bertambah terang. Kemudian di bawah tembok dia men
emukan sesosok tubuh lagi - dan satu lagi meringkuk di dekatnya .....Dua mayat lagi - keduanya hancur dan hangus oleh ledakan bom ........
Dia kembali lagi memutari lubang dan naik ke atas tembok, mencoba memecahkan persoalan itu. Tidak begitu susah untuk menduga apa yang telah terjadi. Komplotan itu tentu sedang menunggu di situ untuk melihat bom itu menghancurkan peng229 gilingan - seperti kata Norris. Menunggu untuk menyerbu, untuk meyakinkan bahwa Debbie telah mati. Menunggu di tempat yang terdekat dan terlindung dari ledakan, tapi justru tepat di tempat itulah bom itu meletus ! Karena mereka mungkin bersembunyi di balik tembok, maka mereka tidak tahu bahwa perahu karet itu berhenti di ujung parit .....Itu adalah keadilan Tuhan.
Hugh berbalik dan berjalan kembali ke rumah. Tak dapat dikatakan lagi betapa lega rasa hatinya karena komplotan itu sudah mati. Mereka tidak mempunyai belas kasihan, kejam, tidak berperikemanusiaan. Bagi orang-orang semacam itu, hanya kematianlah hukuman yang pantas......
Dia mempercepat langkahnya. Dia harus bertemu dengan Trant dan memberitahukannya bahwa mereka telah memenangkan peperangan itu .......
****** 230 BAGIAN KEEMPAT : Bab kedua. Hari yang terakhir mereka berada di rumah penggilingan itu merupakan hari yang sibuk. Ambulans didatangkan untuk mengambil mayat-mayat yang hancur itu, penyelidikan yang teliti dilakukan pada titik ledakan bom itu sebelum pasang naik lagi, ahli-ahli penahan laut datang untuk meninjau besarnya kerusakan, dan ahli bahan peledak untuk mengetahui jenis bom itu.
Trant hampir terus-menerus berada dekat telpon, untuk mengumpulkan informasi. Norris juga sama sibuknya, pergi ke sana-kemari dengan mobil Mininya. Hanya Hugh dan Debbie yang tidak banyak yang harus mereka kerjakan. Selama satu jam mereka mengepak barang-barang mereka dan memuatnya ke dalam mobil Vauxhall. Kemudian Hugh mengajak Debbie untuk menikmati kebebasannya yang baru saja didapatnya kembali, dengan berjalan bersama ke desa. Kemudian Debbie sekali lagi menyajikan makanan dingin yang terakhir untuk siapa saja yang menginginkannya.
Setelah lewat siang hari barulah Trant me-manggil mereka ke ruang duduk untuk memberi mereka laporan tentang keterangan yang berhasil
231 dikumpulkannya. Dia masih tetap murung, tapi kegembiraannya yang terpendam nampak jelas. Kehilangan Leigh agak sedikit tertahankan sekarang karena musuh mereka telah dihancurkan sama sekali.
- Nah, katanya memulai. - Kami mendapat identifikasi yang positip pada salah satu anggota komplotan. Dia punya ciri-ciri yang ada dalam catatan di Yard. Dia memakai nama Peters waktu kami baru mengenalnya. Dia- berada di penjara Parkhurst setahun yang lalu, menjalani hukuman setahun karena mengorganisir perampokan yang berhasil di Mayfair. Bulan Oktober yang lalu dia melarikan diri dengan seorang yang lain, dan kami kehilangan jejaknya. Kami menduga bahwa dialah otak dari komplotan ini. Dia adalah seorang terpelajar yang sesat - pintar, cerdas, dan perencana yang ahli. Hanya nasib sial yang menyebabkannya tertangkap dalam peristiwa Mayfair. Mungkin dialah orang yang mengaku-aku sebagai Inspektur Jen-kins pada pagi perampokan permata itu.
- Kedengarannya memang tipenya demikian. Debbie setuju.
- Kami juga dapat mengenali orang yang kedua. Kata Trant. - Kalau tidak salah namanya Fer-guson. Dia adalah teman Peters melarikan diri. Jelas sekali mereka selalu berhubungan terus. Dia menjalani hukuman seumur hidup karena membunuh pegawai douane dalam usaha penyelundupan - jadi mungkin dialah orang yang memiliki pengetahuan mengenai perahu. Mungkin orang yang ketiga ialah orang yang mengambil foto - dan saya rasa dialah ahli bahan peledak. Kami tidak tahu siapa dia - dan tubuhnya begitu hancur sehingga kami tak mungkin dapat menyelidikinya. Tapi itu tidak penting..... Satu hal sudah pasti 232 ketiga mereka kejam luar biasa, tidak mungkin dapat dikembalikan ke jalan yang benar, merupakan ancaman bagi masyarakat- Kematian mereka tak ada yang menyesalkan.
trant berhenti sebentar. - Sekarang saya rasa anda ingin mendengar tentang kegiatan mereka. Sampai h
ari Minggu yang lalu - malam kebakaran itu - mereka tinggal di sebuah hotel di Colchester. Itu kedudukan mereka yang paling enak untuk dapat mengembara ke lapangan garam. Pada hari sesudah terjadinya kebakaran mereka pergi ke Burnham-On-Crouch dan mencharter sebuah perahu pesiar untuk berlibur selama seminggu. Perahu itu dilengkapi dengan sebuah perahu dayung. Mereka membeli perahu karet itu dari seorang pedagang di Burnham. Hari berikutnya mereka berlayar kemari. Mereka menyewa galangan di pangkalan yang jauh dari perahu-perahu yang lain, dan setelah itu mereka jarang kelihatan di pantai. Mereka tentu membawa perbekalan dan perlengkapan mereka ke atas perahu pada malam hari. Mereka memiliki tiga buah mobil, dan seseorang tentu bertugas sebagai supir untuk mengantarkan apa saja yang mereka butuhkan. Kami menemukan tiga buah bedil mesin di dalam perahu - yang membuktikan bahwa mereka bermaksud untuk menyerang ke sini, sebelum kebakaran itu mengubah ke-putusan mereka. Kami juga menemukan kotak besar bekas tempat gelignite, bermacam-macam alat, termasuk gergaji dan sekop - dan alat untuk memvulkanisir karet.
- Jadi begitulah caranya mereka melak atap bom itu. Kata Hugh.
- Betul ..... Sebagai tambahan, salah seorang
anak buah kami pagi ini menemukan sebuah pasak di dekat lubang di tembok itu. Hanya itulah bagian
233 dari bom itu yang dapat ditemukan. Tapi itu cukup untuk menunjukkan tipenya. Mekanisme dari jam itu melepaskan satu per, dan pasak itu memukul detonatornya. Menurut perhitungan kami kira-kira empatratus pon bahan peledak telah dipergunakan - jadi kekuatannya kira-kira sama dengan bom ukuran menengah yang digunakan dalam perang.
Hugh mengangguk. - Tidak heran saya tidak kuat mengangkat benda, itu ..... Bagaimana menurut pendapat anda cara mereka melaksanakan rencananya " Mereka tentu tidak dapat memasang bom itu waktu perahu karet itu berada di atas air.
- Perahu pesiar itu mempunyai derek untuk mengangkat perahu dayung itu dari atas air. Kata Trant. - Mereka dapat memakai derek itu untuk menurunkan perahu itu setelah bomnya dipasang. Atau mereka memasang bom itu di tepi terusan, dan mengapungkannya pada waktu pasang naik.
- Ah, ya.....Hugh berpikir. - Di mana kira-kira
mereka waktu saya ada di lapangan garam " Kembali ke perahu mereka "
- Saya rasa begitu. Setelah mereka menyingkirkan jembatan yang menghambat itu, tidak ada lagi yang perlu dilakukan. Mereka tidak perlu mengawasinya. Bentuknya yang bulat memberi kepastian bahwa benda itu takkan tersangkut pada benda apapun, dan air pasang itu takkan menghanyutkannya ke manapun, kecuali lurus melayari terusan utama.....Saya rasa mereka tinggal di dalam
perahu sebelum bom itu tiba waktunya untuk meletus, dan kemudian mengendap-endap sepanjang sisi dinding laut menuju ke pintu air. Mungkin di sisi yang menghadap ke daratan, di mana mereka tidak nampak dari jendela. Itu bisa jadi bertepatan waktunya dengan waktu anda jatuh pingsan, jadi
234 kalau mereka menengok ke arah anda berada mereka tidak melihat anda.
- Segalanya karena nasib mujur. Kata Hugh.
- Ya - bagi kita......Kebetulan rupanya mereka bermaksud membuat pelarian mereka melalui jalan air. Mereka meninggalkan perahu dayung mereka di pangkalan, dilengkapi dengan motor tempel dan bensin cadangan yang cukup untuk membawa mereka ke luar dari daerah ini. Saya berani mengatakan bahwa kita segera akan mendengar tentang sebuah mobil yang tidak bertuan di sebuah tempat di tepi pantai ..... Dan itulah semuanya.
- Jadi semuanya sudah beres. Kata Debbie.
- Yah, hampir semuanya......Trant mengedipkan matanya sedikit kepada Norris. - Tinggal satu atau dua hal lagi yang ingin saya katakan .........
SAYA RASA anda berdua akan meninggalkan tempat ini pada hari ini. Sebelum anda pergi, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada anda - dan saya yakin Norris juga turut berterima kasih. Kiranya rasa terima kasih saja tidak cukup untuk anda, Mr. Freeman, sebab tanpa anda tak ada se-orangpun dari kita yang masih hidup - tapi kami benar-benar berterima kasih kepada anda.....Tindakan anda hebat sekali.
Hugh bermaksud mengucapkan sesu
atu - tapi tidak jadi. - Dan anda, Debbie - andapun boleh bangga dengan diri anda. Anda menunjukkan keberanian yang luar biasa dengan keputusan anda untuk tetap tinggal di sini. Trant tersenyum. - Dan waktu anda memutuskan mau pergi ! - tapi kita tidak akan membicarakan hal itu lebih jauh ...... Anda merupakan dorongan yang menggembirakan bagi saya dan Norris - dan kami akan merasa kehilangan anda. Andapun mengurus kami dengan baik sekali.
235 - Dalam keadaan yang berlainan, Debbie berkata. - Itu akan menyenangkan sekali.
- Marilah kita berdoa semoga kita akan bertemu lagi suatu ketika. Dalam keadaan yang lebih menyenangkan.
Debbie memandanginya keheranan. - Bukankah kita akan bertemu di pengadilan "
Trant menggelengkan kepalanya. - Anda tidak diperlukan di pengadilan- Clay mungkin akan mengaku bersalah ....... kalau tidak, dia akan dihadapkan dengan tuduhan, tanpa anda.
- Mengaku bersalah ! Kata Hugh. - Bagaimana anda akan membuatnya melakukan hal itu - melalui kamar siksa "
- Tidak perlu, Mr. Freeman. Kami sama saja dengan menangkap basah orang itu dengan permatanya - jadi dia tidak punya pilihan lain.
- Saya tidak mengerti. Kata Debbie.
- Keterangannya cukup sederhana, Debbie .... anda tahu, selama ini kami telah mendapatkan permata itu .... waktu Norris bersama saya pergi ke hutan malam itu, kami dapat mengikuti jejak Clay. Jejak itu berakhir di tempat di mana dia menyembunyikan kopor itu. Kami menggalinya, dan membawanya ke Yard.
- Nah ! Seru Debbie. Hugh memandangi Trant dengan perasaan tidak begitu senang. - Itulah sebabnya anda begitu yakin dengan segala-galanya !
- Ya, Mr. Freeman. Apa yang anda katakan sebagai "teori yang lemah" adalah sebenarnya berdasarkan satu hal yang hampir dapat dipastikan kebenarannya. Menurut pandangan saya, ada dua kemungkinan. Pertama - kemungkinan yang paling mirip - ialah bahwa Clay akan tidak dapat memberi petunjuk yang berguna tentang tempat di
236 mana dia menyembunyikan permata itu. Dalam hal itu tidak diragukan lagi bahwa komplotan itu akan mengirim seseorang untuk mencoba mengikuti jejak Clay. Dia takkan dapat menemukan apa-apa yang berguna, sebab Norris dan saya telah menghapuskan jejak itu dengan hati-hati dan mengacaukan keadaan di situ. Komplotan itu terus langsung berusaha untuk mencari Debbie ..... Kalaupun Clay
dapat memberi petunjuk komplotan itu sehingga mereka dapat menemukan tempat permata itu, mereka tentu mengira bahwa mereka telah keliru, kalau mereka tidak berhasil menemukan permata itu. Dalam hal itupun mereka akan mencari Debbie. Sekali permata itu berada di tangan saya, saya tidak ragu-ragu lagi, dan tidak peduli apakah Clay dapat menunjukkan tempat itu dengan tepat atau tidak. Saya tidak mungkin gagal lagi.
- Ya, saya mengerti......saya mengerti.....Hugh
mengerutkan mukanya. - Rupanya anda telah
mengelabui kami ..... segala omongan tentang
meningkatkan penyelidikan, anjing pelacak, jarum di tumpukan jerami ........
- Saya harus menggambarkan sesuatu yang meyakinkan, Mr. Freeman, kalau anda hendak bermain bersama kami ...... memang hutan itu terbuka lebar untuk komplotan itu untuk melakukan pencarian tanpa terganggu oleh siapapun, kalau mereka mau.
- Mengapa anda tidak terus terang mengatakan kenyataan itu " Kata Hugh.
- Saya memutuskan bahwa itu tidak perlu. Kalau anda menolak untuk membantu kami karena keragu-raguan anda, mungkin saya akan
mengatakannya kepada anda - tapi anda tidak.....
Bukan karena saya tidak mempercayai anda dan Debbie - tapi salah ucap bisa terjadi, pembicara237 an pribadi bisa terdengar oleh orang lain dan dilaporkan. Saya telah belajar dari pengalaman, bahwa kalau orang ingin menyimpan suatu rahasia, maka lebih baik untuk tidak mengatakannya kepada siapapun .......
- Hal ini sangat vital bagi pelaksanaan rencana itu bahwa kenyataan itu tidak boleh sampai bocor kepada komplotan itu. Dan memang demikianlah yang terjadi. Saya rasa saya benar.
Hugh menggeram ragu-ragu.
- Tentu saja, kata Trant. - Kenyataan bahwa saya telah menemukan permata itulah yang memungkinkan diri saya untuk meyakinkan Debbie bahwa dia akan mendapat imbalan yang t
idak sedikit .....Memang benar bahwa maskapai asuransi


Rumah Yang Terpencil A Very Quiet Place Karya Andrew Garve di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

itu takkan memberi hadiah sampai permata itu ditemukan - tapi kalau tanpa anda, Debbie, permata itu takkan dapat ditemukan - maka saya tidak ragu-ragu lagi bahwa mereka akan memberikan hadiah yang cukup banyak. Anda akan dapat segera memulai usaha anda kembali.
- Usaha saya ..... " Kata Debbie. - Ya Allah,
saya hampir melupakannya.
***** 238 BAGIAN KE EMPAT Bab ketiga. DENGAN Debbie di sampingnya, Hugh menjalankan mobilnya perlahan-lahan meninggalkan kincir pasang itu. Mereka sama-sama tenggelam dalam pikirannya masing-masing, keduanya sama-sama berdiam diri. Banyak sekali yang dapat dibicarakan - namun begitu sedikit ...... Mereka
meluncur terus untuk beberapa mil, kemudian tiba-tiba Hugh menghentikan mobilnya di tepi jalan.
- Ke mana kita mau pergi " Kata Hugh. Debbie memandanginya. - Yah - aku pergi ke
studioku, kurasa - dan kau ke pondokmu. Apa lagi"
- Rasanya aneh sekali - pergi ke arah yang berlainan setelah begitu lama hidup bersama-sama.....
setelah mengalami banyak hal bersama-sama .....
aku sudah biasa dengan kau di sampingku.
- Maksudmu kau sudah biasa dengan masakanku. Kata Debbie.
- Aku sudah biasa kau temani. Aku tidak berpikir aku akan merasa senang hidup sendirian lagi
di pondokku. - Aku akan merasa bahwa studio itu akan terasa
begitu sunyi. 239 - Nah, kita tidak perlu berpisah .... apakah kau berpendapat bahwa kau akan dapat hidup dengan seorang penulis"
- Rasanya tidak begitu jelek waktu aku mencobanya .... Apakah kau berpendapat bahwa kau dapat hidup dengan gadis pengusaha"
- Aku belum pernah kenal dengan seorang gadis pengusaha sebelumnya. Kata Hugh.
Debbie tersenyum. - Aku tidak peduli hal itu.
- Kita bisa pergi ke pondokku bersama-sama.
Kata Hugh. - Malam ini......kemudian besok pagi
kita pergi ke kota dan menikah. Apakah menurut pikiranmu itu cukup masuk akal"
- Masuk akal" Hugh memeluknya. - Aku cinta padamu, Debbie - kau tahu itu. Aku ingin kau selalu bersamaku. Aku tidak peduli apa yang akan kau lakukan asal kau berada di sampingku. Aku membutuhkanmu
- Menyenangkan sekali merasa dibutuhkan. Kata Debbie. - Itu suatu penemuan yang baru kudapat ....
Beberapa waktu lamanya mereka berdiam diri. Kemudian Hugh berkata: - Bagaimanapun juga, ada alasan yang lebih penting mengapa kita harus menikah.
- Masih adakah " Hugh tersenyum kepadanya. - Tentu saja, sayangku .... Aku menginginkan separuh dari hadiah itu!
- TAMAT - tamat Rahasia Kitab Tujuh 2 Buddha Pedang Dan Penyamun Terbang Naga Bumi 2 Karya Seno Gumira Will You Marry Me 1

Cari Blog Ini