Ceritasilat Novel Online

Alat Pengatur Gaya Inersial 1

Sherlock Holmes - Petualangan Alat Pengatur Gaya Inersial Bagian 1


Sherlock holmes Kumpulan Kasus Seru Jilid 2
Petualangan Alat Pengatur
Gaya Inersial Sherlocked.org - 2012 - Petualangan Alat Pengatur Gaya Inersial
Stephen Baxter Tamu kami mungkin berusia dua puluh delapan seorang pria muda pendek, berbahu lebar, sedikit gemuk, suara tinggi dan melengking, dan ia bergerak dengan lentingan ceria seperti burung. Wajahnya, di bawah rambut yang menipis, pucat-mungkin ia menderita penyakit paru-paru-dan mata birunya menyolok, lebar dan seperti bermimpi. Ia hampir tak mungkin menampakkan kekontrasan yang lebih besar lagi, secara fisik dan sikap, dengan temanku Holmes. Namun demikian percakapannya dengan Holmes berapi-api, seakan-akan kedua pikiran mereka adalah kutub-kutub baterai elektris besar.
Pengunjung ini telah menyerahkan satu set foto yang agak berbintik-bintik pada Holmes, diambil dengan salah satu Kodak New York yang begitu populer. Holmes sedang memeriksa foto-foto ini dengan kaca pembesarnya. Tamu itu, dengan kesenangan yang jahat, sedang menantang Holmes untuk menyimpulkan, dari bukti di setiap foto, elemen situasi yang tak biasa, sesuai gaya suatu permainan di ruang tamu. Holmes baru saja selesai memeriksa sebuah gambar kabur beberapa batang bunga putih yang layu. Aku mempelajari foto ini, hanya dapat melihat sedikit bunga itu, walaupun aku tak bisa langsung menempatkan kelas alami bunga itu-mungkin jenis Malva-misalnya, bentuk gynoeciumnya, yang jelas terlihat, agak tak biasa. Holmes tampak agak marah karena foto tak berbahaya ini, dan telah melewatkan ke gambar berikutnya, sementara tamu muda kami menyeringai. "Saya heran bila ia tak menemukan apa-apa. Alat olok-olok klasik!" katanya padaku.
Holmes memberikan gambar berikutnya padaku. "Lihat ini, Watson. Apa yang kau lihat""
Yang ini tampak lebih menjanjikan-dan, aku mengamati, tamu kami agak lebih serius tentang foto itu. Pada pandangan pertama bagiku kelihatannya itu sebuah potret yang tak jelas tentang pesta makan siang biasa-walaupun bertempat di lingkungan yang tak biasa, meja dan tamu-tamunya semua tertelan oleh peralatan elektris besar, kabel-kabel, silinder, kumparan, dan kerucut, sedang di latar belakang aku bisa melihat peralatan bengkel sebuah mesin bubut uap, mesin bubut logam, peralatan las acetylene, sebuah pencetak logam lembaran, dan benda-benda sejenis. Aku mencoba, "kulihat tamu kita sore ini adalah tamu makan siang ini. Aku tak tahu yang lainnya-"
"Mereka adalah Brimicombe bersaudara, dari Wiltshire," kata tamu itu. "Tuan rumah saya hari itu: dua bersaudara, Ralph dan Tarquin. Ralph adalah teman kampus saya dulu. Kedua bersaudara itu bekerja sama-atau dulunya begitu-dalam penemuan mekanik dan elektris."
"Hari itu cerah," kataku. "Aku melihat secercah sinar di sini di taplak meja, tepat di belakang piring yang berisi sosis bagus ini."
"Ya," kata Holmes dengan kesabaran penuh toleransi, "tapi bagaimana dengan sosisnya sendiri""
Aku mengamati lagi. Sosis itu terletak di atas piring tersendiri, di tengah-tengah hidangan. "Ini spesimen yang berair banyak. Apakah ini sosis Jerman""
Holmes mendesah. "Watson, itu bukan sosis, baik sosis Jerman maupun sosis lainnya. Itu jelas lelucon, dengan cita rasa meragukan, yang disajikan pada tamu mereka oleh Brimicombe bersaudara
itu." Tamu itu tertawa. "Anda melihatnya, Mr, Holmes. Anda seharusnya melihat wajah kami ketika hidangan raksasa itu merambat turun dari piringnya ke atas taplak meja!"
"Seorang pria dengan profesimu seharusnya mengenali hewan itu, Watson. Itu seekor annelid akuatik, dari jenis lintah Hirudinea, digunakan untuk menyedot darah-"
"Demi Tuhan," aku berseru, "itu lintah raksasa!"
"Anda tak bisa melihat warnanya di Kodak," kata tamu itu, "tapi Anda pasti tahu bahwa binatang itu berwarna merah cerah: semerah darah."
"Bagaimana bisa begitu, Holmes" Keanehan alam""
"Berkat alam-atau ilmu pengetahuan manusia," Holmes merenung. "Pertimbangkan pengaruh terhadap lintah sial itu. Binatang itu tertarik menjadi datar oleh kekuatan gravitasi bumi; kita tahu sejauh itu. Dan kempisnya tubuh lintah itu menjadi kue dadar hanya ditahan oleh
kekuatan dari dalam binatang itu. Tetapi sukar mempercayai binatang yang menjijikkan seperti spesimen ini bahkan bisa mempertahankan bentuknya sendiri. Kalau begitu, mengapa binatang ini bisa berubah sebesar itu" Apa yang memberinya kekuatan untuk menyangga dirinya, untuk bergerak"" Matanya menatap tamunya dengan tajam. "Atau mungkin kita seharusnya bertanya, apa yang mengurangi gaya yang menariknya ke bawah""
Tamu itu menepukkan tangannya dengan senang. "Anda mendapatkannya, sir!" Holmes menyerahkan kembali foto itu. "Memang. Dan mungkin Anda bisa menjelaskanku detail-detail kasus ini."
Dengan bingung, aku bertanya, "Apakah kau sangat yakin bahwa kau menghadapi sebuah kasua, Holmes""
"Oh, ya," katanya muram. "Karena bukankah tamu kita membicarakan pekerjaan Brimicombe bersaudara dalam bentuk lampau" Jelas sesuatu telah mengganggu keseimbangan kehidupan persaudaraan mereka; dan Anda takkan berada di sini, sir, bila itu bukan sesuatu yang serius."
"Memang," adalah jawabannya, dan sekarang tamu kami bersungguh-sungguh. "Tak ada yang bisa lebih serius lagi, malahan; kunjungan saya kemari dimotivasi oleh kematian saudara yang lebih tua, Ralph, dalam keadaan yang tak biasa-keadaan yang berasal dari sudut-sudut ilmu fisika yang masih tak jelas!"
Aku bertanya, "Apakah itu pembunuhan""
"Koroner lokal tak berpikir demikian. Namun aku tak yakin. Ada ciri khas yang membingungkan-tak konsisten-jadi saya datang pada Anda, Mr Holmes-saya seorang jurnalis dan pengarang, bukan seorang detektif."
Aku tersenyum. "Sebetulnya, sir, saya sudah tahu pekerjaan Anda."
Ia tampak terkejut. "Maafkan saya. Kita belum berkenalan."
"Tak perlu perkenalan, ataupun kesimpulan mendalam dari pihak saya. Potret Anda sudah cukup banyak tahun ini."
Ia tampak tersanjung. "Anda mengenal karya saya""
"Karena itu ditonjolkan di Pall Mall Budget, The National Observer dan tempat-tempat lain. Saya pengagum berat roman ilmiah Anda." Aku mengulurkan tangan. "Senang bertemu Anda, Mr. Wells!"
Holmes setuju untuk pergi bersama Wells ke Brimicombe, dekat Chippenham, dan ia membujuk diriku untuk menemaninya, meskipun aku enggan untuk meninggalkan London, karena masa belasungkawaku masih baru berlalu. Tetapi Holmes berkeras, dengan baik hati. "Kau tahu betapa sedikitnya kasusku yang melibatkan misteri ilmu pengetahuan yang lebih mendalam, Watson. Mungkin ini akan menjadi kandidat yang cocok untuk buku kasusmu. Ini akan seperti jaman dulu." Dan demikianlah, tepat keesokan harinya, aku mendapati diriku dengan kopor kecilku naik dengan susah payah ke atas kereta pukul sepuluh lima belas dari Stasiun Paddington. Hanya kami yang menempati gerbong itu, Holmes, Wells, dan aku. Holmes membungkus dirinya dalam mantel bepergian abu-abu dan menjulurkan kakinya yang panjang ke tempat duduk berbantalan, sedangkan Wells, dalam suaranya yang tipis, melengking, mulai menjelaskan detail lengkap kasus itu untuk kami.
"Saya mengenal Ralph Brimicombe sejak kami berdua masuk Sekolah Normal Ilmu Pengetahuan di tahun delapan puluhan," ia memulai, "dan saya tetap bersahabat dengannya hingga kematiannya baru-baru ini. Ia agak merupakan sosok pemimpi, yang terasing-secara aneh ia tidak praktis dalam detail kehidupan sehari-hari-sedemikian hingga saya agak terkejut ketika ia menikah, ketika masih menjadi pelajar di Sekolah Normal. Tetapi otaknya selalu terbakar oleh energi kreatif. Subyeknya di Sekolah adalah Astronomi, Astrofisika-segala macam hal seperti itu-serta Listrik dan Magnetisme. Bahkan sebagai murid ia mulai mengembangkan pemikiran membangkitkan minat tentang penyatuan, seperti ia menggambarkannya, antara listrik dan gravitasi. Teori kita tentang gravitasi sudah sejak lama perlu diteliti dan diperbaiki, katanya. Dan mungkin ada aplikasi yang lebih praktis. Ia orang yang menyenangkan untuk diajak berdebat!-Anda bisa membayangkan bagaimana saya menganggapnya sebagai teman sehati." Holmes bertanya, "Penggabungan""
"Gravitasi, seperti yang Anda ketahui, adalah gaya yang menimbulkan berat pada tubuh kita. Ralph menjadi yakin bahwa gravitasi suatu massa besar seperti bumi dapat d
iredakan oleh aliran listrik besar dan fluks magnetis yang tepat. Diredakan, atau dikurangi."
"Dikurangi"" kataku. "Tapi bila itu benar, kemungkinan komersialnya akan sangat besar. Pikirkan Holmes. Bila orang bisa mengurangi berat barang-barang yang dikapalkan, misalnya-"
"Oh, peduli apa dengan perdagangan dan perkapalan!" Wells berseru. "Dokter Watson, Ralph Brimicombe mengklaim menemukan jalan untuk menghilangkan pengaruh gravitasi sama sekali. Tanpa gravitasi, orang bisa terbang! Ia bahkan mengklaim telah membuat suatu kapsul, dan menerbangkan dirinya-sendirian, perhatikan ini, dan tanpa saksi mata-hingga ke bulan. Ia menunjukkan pada saya luka-luka yang katanya disebabkan karena habisnya makanan dan minumannya, suatu pencahayaan sinar dari Ruang Angkasa, dan luka bakar karena ruang hampa bulan. Dan ia memberi saya sebotol kecil, benda yang menurutnya adalah debu bulan, sebagai 'bukti' perjalanannya. Saya membawanya bersama saya." Ia menepuk sakunya.
Holmes mengangkat sebuah alis tipis. "Dan apakah Anda mempercayai klaim itu""
Wells ragu-ragu. "Mungkin saya berharap demikian. Tetapi tidak seluruhnya. Ralph tak pernah melebih-lebihkan prestasinya, walaupun ia begitu tak sabar untuk memperoleh pengakuan dan prestise.
"Tapi cerita saya melantur. Ralph, walaupun ia memiliki kemampuan, hanya dapat lolos dengan nilai minim dari ujian di Sekolah Normal, karena perhatiannya begitu terpecah oleh obsesi gravitasinya. Setelah itu, tak ada institusi terhormat yang mau menerimanya, dan tak ada jurnal yang mau menerbitkan teori revisi dan hasil percobaan parsial yang diklaimnya." Wells mendesah. "Mungkin tragedi terbesar Ralph adalah kematian ayahnya yang tak tepat, beberapa bulan setelah ia meninggalkan Sekolah Normal. Ayahnya memperoleh kekayaan di Transvaal, dan pensiun di Chippenham, hanya untuk meninggal karena malaria yang kambuh lagi. Ia meninggalkan segalanya, dengan sedikit komplikasi hukum yang merepotkan, pada kedua putranya: Ralph, dan Tarquin muda. Warisan tiba-tiba ini membuat Ralph menjadi orang kaya. Ia tak perlu lagi mayakinkan rekan-rekannya akan nilai hasil karyanya. Sekarang, ia bisa mengolah ladangnya sendiri, ke mana pun hal itu akan membawanya.
"Ralph kembali ke Wiltshire, dan mengabdikan diri pada penelitiannya. Secara pribadi ia menerbitkan hasil penelitiannya yang-walaupun sangat menarik mahasiswa jurusan esoterik seperti saya sendiri-ditolak dengan kasar dan mentah-mentah oleh ilmuwan lainnya."
"Dan bagaimana dengan Tarquin"" tanya Holmes.
"Saya kenal Tarquin sedikit. Saya tak begitu senang dengannya," kata Wells. "Ia kontras dengan Ralph. Penuh kesombongan dan harga diri, dan tidak sepandai Ralph, walaupun ia mempunyai sedikit pengetahuan tentang pendidikan, dan, seperti yang saya mengerti, pemahaman yang mentah atas kepandaian kakaknya. Tarquin membuang-buang warisannya mencoba mengikuti jejak ayahnya di Afrika Selatan, gagal total, dan pulang ke rumah dikejar-kejar para pemberi hutang. Akhirnya saudara laki-lakinya mengangkatnya sebagai sejenis asisten senior. Tarquin mencari peralatan untuk eksperimen Ralph, mengatur alat-alat dan seterusnya. Tetapi bahkan dalam hal ini ia terbukti kurang kompeten dan Ralph terpaksa menurunkan jabatannya, sedangkan yang berhasil dengan efektif, untuk bekerja sebagai bawahan insinyur Ralph sendiri, adalah seorang pria lokal pendiam bernama Bryson."
Aku berkomentar, "Tampaknya pesta makan siang Anda bertempat di tengah peralatan Ralph."
"Ya," Wells tersenyum. "Ia senang dengan hal-hal spektakuler seperti itu. Dan saya harus menggambarkan tujuan peralatan itu untuk Anda, karena alat itu akan berarti penting bagi penyelidikan Anda.
"Saya telah menyebutkan percobaan-percobaan Ralph-sebagian sukses, ia mengklaim demikian-menganulir gravitasi. Tetapi ini hanya terbukti mungkin dilakukan untuk volume kecil. Untuk memperluas kemampuannya-untuk membuat kapal yang lebih besar yang bisa membawa sekumpulan manusia melintasi Ruang Kosong Angkasa Luar-Ralph mengejar penelitian atas aspek fenomena gravitasi yang lebih tak kelihatan, terutama Ikuivalensi antara Massa Inersi
al dan Massa Gravitasi. Anda lihat-"
Aku mengacungkan tangan. "Saya tak bisa berbicara atas nama Holmes, tetapi saya sudah terbigung-bingung, Mr. Wells. Saya tak paham sama sekali tentang gravitasi, kecuali bahwa gravitasi menarik tulang punggung bagian bawah perlahan-lahan dan kebungkukan pasien-pasienku."
"Mari kita jelaskan dengan analogi. Mr. Holmes, bisakah saya pinjam koin pada Anda" Sekeping mata uang emas dan seperempat penny sudah cukup-ah. Terima kasih." Ia mengulurkan kedua koin itu di atas lantai kereta. "Lihat sini, Watson. Koin uang emas ini jauh lebih berat daripada seperempat penny."
"Itu cukup jelas."
"Bila saya melepaskan koin-koin ini secara bersamaan mereka akan jatuh ke tanah." "Tentu saja."
"Tapi yang mana yang akan jatuh lebih dulu" Seperempat penny, atau uang emas""
Holmes tampak geli. Aku merasakan frustasi karena malu yang kadang-kadang menguasaiku ketika aku tak bisa mengikuti serangkaian penalaran yang sulit. Biarpun begitu, masalah ini tampaknya cukup mudah. "Mata uang emas," kataku. "Tanpa mempedulikan tahanan udara, karena keping uang emas adalah yang lebih berat dari kedua keping itu-"
Wells melepaskan koin-koin itu. Keduanya jatuh bersebelahan, dan menghantam lantai kereta bersamaan.
"Aku bukan ahli dalam Mekanika Gravitasi," Holmes mencela diriku, "tapi aku ingat hukum Galileo, Watson."
Wells mengambil koin-koin itu lagi. "Semua ini berhubungan dengan berbagai Hukum Newton. Di bawah pengaruh gravitasi, semua benda jatuh dengan kecepatan sama, tak peduli berapa pun massanya. Pikirkan dengan cara begini, Watson: bila Anda berada di sebuah lift, dan kabelnya putus, Anda dan lift itu akan jatuh bersama-sama. Anda akan merasa seakan mengambang, di dalam lift."
"Dalam sekejap," kataku, "hingga lantai dasar tercapai."
"Memang. Tepat inilah efek yang dipelajari Ralph sekuat tenaga. Dalam ruang makan yang saya tunjukkan pada Anda, dengan sebuah peralatan yang terdiri dari koil, kerucut, dan pesosok, ia berhasil menciptakan suatu wilayah ruang di mana-seperti yang ditunjukkan Ralph pada kami dengan suatu rangkaian demonstrasi dan tipuan-berkat pengaturan bidang gravitasi dengan menggunakan energi listrik, benda-benda yang lebih berat memang jatuh lebih cepat dari pada benda yang lebih ringan! Ini adalah 'Pengatur Gaya Inersial', seperti yang disebut Ralph. Prestasi ini kedengarannya kecil-dan jauh lebih kurang spektakuler dibanding menembakkan sebuah kapsul ke bulan-tapi bagaimanapun ini cukup luar biasa. Bila benar."
"Tapi Anda meragukannya," kata Holmes. "Malahan, Anda menggunakan kata 'tipuan'."
Wells mendesah. "Ralph tersayang. Saya rasa ia tidak menipu dengan sengaja. Tetapi optimisme dan energi yang ia curahkan untuk pekerjaannya kadang-kadang mengaburkan penilaiannya. Namun demikian penerimaan teori dan alatnya-terutama Pengatur Gaya Inersialnya-adalah pusat kehidupannya, kondisi mentalnya."
"Begitu terpusatnya, malahan, sehingga membawa kematiannya."
"Memang," kata Wells. "Karena tepat dalam ruang itulah, dalam Pengatur Gaya Inersial itu sendiri, Ralph Brimicombe meninggal-atau dibunuh!"
Sudah lewat pukul tiga ketika kami akhirnya mencapai Chippenham. Kami naik sebuah kereta kuda ke tempat tinggal Brimicombe, sebuah rumah berperabot bagus dari periode Regency yang agak dibiarkan tak terurus.
Holmes turun dari kereta kuda dan mengendus-endus udara. Ia berjalan di tepi jalan masuk berbatu-batu dan menginspeksi rumput halaman, yang kuperhatikan menguning di sana-sini oleh lingkaran lingkaran coklat kecil, yang sampelnya disenggol Holmes dengan lembut menggunakan ujung sepatu bootnya.
Seorang pemuda keluar untuk menemui kami: tinggi dan pirang, matanya abu-abu kosong. Ia menyambut Wells dengan agak memandang rendah-"Hei, bukankah ini Bertie Wells!"-dan memperkenalkan diri sebagai Tarquin Brimicombe. Kami diantar masuk rumah dan diperkenalkan pada berbagai anggota keluarga yang lain. Jane, janda Ralph, adalah seorang wanita tinggi kurus, lebih muda dari yang kuharapkan, dan matanya bengkak seakan karena terbiasa menangis; dan Jack Bryson, insinyur kepercayaan Ralph, berkepala
botak dan berbahu persegi, tampak bingung dan tak nyaman.
Holmes tersenyum pada janda itu dengan kehangatan tiba-tiba yang hanya dilihat orang dalam dirinya oleh mereka yang mengenalnya dengan baik, dan yang membuat hatiku sendiri tergugah, karena aku amat bersimpati atas kehilangan suami wanita ini. "Madam," kata Holmes. "Saya menyampaikan belasungkawa saya."
"Terima kasih."
"Dan bagaimana labrador Anda" Apakah binatang itu masih sakit""
Ia tampak bingung. "Sudah mulai pulih, saya kira. Tetapi bagaimana Anda bisa tahu""
Holmes memiringkan kepalanya. "Bidang-bidang kecil tanah di halaman adalah bukti jelas keberadaan seekor anjing-dan seekor anjing betina pula, karena sudah umum diketahui bahwa seekor anjing betina akan kencing di satu tempat tertentu, sehingga mengeluarkan cukup banyak material untuk merusak rumput, sementara seekor anjing jantan akan melepaskan sejumlah kecil cairan untuk menandai wilayahnya. Saya punya sebuah draft monograf tentang kebiasaan buang air binatang domestik dan binatang kota lainnya. Dan tentang jenisnya, bulu emas yang menempel di rok bagian bawah Anda cukup membuktikan hal itu, Mrs. Brimicombe, juga kecintaan Anda pada binatang itu."
"Oh! Tetapi Anda mengetahui binatang itu sakit""
Holmes tersenyum sedih. "Bila anjing itu sehat, saya mengharapkan ia datang melompat keluar bersama Anda untuk menantang tiga orang asing yang sekusut kami." Wells tergelak kagum.
Jane Brimicombe melambaikan tangan dengan agak tak tegas. "Penyakitnya membingungkan dokter hewan. Sheba sulit berdiri, dan anehnya tulang-tulangnya rapuh dan mudah patah. Ia terlibat dalam penelitian Ralph, Anda lihat, dan-"
"Saya tahu," kata Holmes.
"Anda tahu" Tetapi bagaimana bisa""
Tapi Holmes tak menjawab. Sebaliknya ia menarikku ke samping. "Watson, aku akan berterima kasih bila kau mau mengambil contoh kotoran binatang malang itu. Lakukan semacam pengujian." "Mencari apa""
"Temanku yang baik, bila aku memberitahumu, aku bisa membuat hasilmu berprasangka."
"Dan bagaimana aku harus memperolehnya" Aku bukan dokter hewan, Holmes, apa lagi seorang ahli kimia. Dan kita berada jauh dari kota."
"Aku yakin kau akan menemukan cara." Sekarang ia berpaling pada Mrs. Brimicombe, dan dengan ketrampilan yang cekatan, mulai memancingnya tentang masalah kematian suaminya.
"Saat itu pagi-pagi sekali. Saya berada di dapur. Mr. Bryson baru saja masuk, setelah bekerja selama satu jam." Wanita itu menghindari tatapan insinyur Bryson, aku mengamati, dan panggilan "Mr. Bryson" tidak terdengar wajar di bibirnya. "Kami sering makan bersama, walaupun Mr. Bryson selalu sibuk dan tergesa-gesa. Untuk makan pagi ia makan sebuah telur goreng dan sepotong roti bakar." "Telur"" tanya Holmes. "Telur apa""
"Dari kandang ayam kecil yang kami miliki di belakang rumah," kata Mrs. Brimicombe. Holmes bertanya, "Dan bagaimana telur hari itu""
Mrs. Brimicombe mengalihkan tatapannya. "Mr. Bryson berkomentar tentang rasanya yang enak. Saya ingat Tarquin-Mr. Brimicombe-membawa telur-telur itu dari kandang ayam, baru diambil pagi itu."
"Benarkah"" Holmes memalingkan tatapan menilai pada si adik, Tarquin. "Sir, apakah Anda punya kebiasaan mengunjungi kandang ayam"" Tarquin berbicara keras-keras. "Harus kuakui, tidak- saya biasa membantu Millie dengan telur-telur itu saat masih kecil-pagi itu cerah-tak bisakah sesekali seorang pria bertindak karena dorongan hatinya""
Wells semakin tak sabar. "Lihat, Holmes, mengapa kau begitu tertarik dengan urusan sarapan telur ini" Tidakkah itu agak sepele" Dan tidakkah kau melihat hal itu menyebabkan wanita ini bersusah
hati"" Aku mengenal temanku cukup baik untuk mengerti bahwa tak ada yang benar-benar sepele- tentunya ada suatu pola dalam pertanyaannya yang mendetail yang tak dilihat oleh satu pun dari kami -tapi Mrs. Brimicombe, memang, menjadi gelisah, dan dengan demikian Holmes menghentikan interogasinya terhadap wanita itu dan mengijinkan Tarquin memimpin kami ke ruang tamu, tempat ia menyediakan minuman anggur. "Harus saya akui, saya tidak mengundang Mr. Wells kemari," katanya. "Awalnya saya menghargai minatny
a dan kedatangannya kemari yang terus-menerus sebagai campur tangan atas kesusahan keluarga. Tetapi sudut pandang saya sudah berubah, setelah saya merenungkan kejadian-kejadian tragis barusan. Sekarang karena Anda ada di sini saya senang, Mr. Holmes. Saya memerlukan bantuan Anda."
"Mengapa demikian""
"Hidup Ralph bukan hilang. Mr. Holmes, hidupnya dicuri orang. Setelah laporan koroner, polisi tidak tertarik. Saya tak pasti siapa yang harus didekati, dan-"
Holmes mengangkat tangannya. "Beri tahu saya apa tepatnya yang Anda maksud." Mata biru pucatnya menatap Holmes tepat-tepat. "Kematian Ralph bukan kecelakaan." "Siapa yang berada dalam kamar Pengatur Gaya Inersial pada saat kejadian itu"" "Hanya kami berdua. Saya sendiri dan Bryson, insinyur kakak saya."
"Kalau begitu," kataku mantap, "Anda menuduh Bryson-"
"-melakukan pembunuhan. Benar, dokter. Jack Bryson membunuh Ralph."
Holmes selalu tak sabar ingin mengunjungi tempat kejadian perkara, dan Wells jelas sangat menikmati seluruh urusan ini; dan dengan demikian kami setuju untuk saat itu juga menemani Tarquin ke kamar Pengatur Gaya Inersial, tempat kematian Ralph Brimicombe.
Kami berjalan sejauh kurang lebih seratus yard melintasi lahan ke sebuah bangunan luar. Saat itu waktu sudah sore. Aku menghirup dalam-dalam udara beraroma hutan, mencoba menjernihkan kepalaku dari asap kereta api. Aku bisa mendengar kotek ayam, jelas dari kandang ayam yang disebutkan Mrs. Brimicombe.
Aku terkejut ketika seekor serangga yang tak kurang dari enam inci panjangnya bergegas menyeberangi jalur, mengganggu perjalananku. Awalnya kupikir itu pastilah seekor kecoak, tetapi setelah kuamati lebih dekat, yang membuatku heran, serangga itu ternyata seekor semut. Hewan itu lari secepat kilat menuju bukit semut-sebuah sarang raksasa, menjulang di atas pohon-pohon pendek seperti monumen yang terkikis.
"Demi Tuhan, Holmes," kataku. "Apakah kau melihat itu" Apa itu, menurutmu, suatu spesies tropis""
Ia menggelengkan kepalanya. "Ralph Brimicombe bukan kolektor serangga. Berdasarkan pola kejadian di sini aku mengharapkan beberapa kemunculan aneh seperti itu." "Kau mengharapkannya" Tetapi bagaimana mungkin""
"Tentunya lintah merah Wells yang menjijikkan itu bukti yang cukup jelas. Tetapi bagaimanapun-semuanya ada waktunya, temanku yang baik."
Kami mencapai laboratorium, sebuah bangunan dasar namun fungsional, dan untuk pertama kalinya aku menelusuri detail mengerikan Pengatur Gaya Inersial itu sendiri. Ruang utama tingginya lima puluh kaki; dan didominasi oleh reruntuhan raksasa sebuah kendaraan. Yang disebut belakangan ini dulunya sebuah kerucut dengan panjang sekitar lima belas kaki dan mungkin sama lebarnya, tetapi tanpa kemudi, layar ataupun peluncur: karena kegunaannya, kata Tarquin pada kami dengan serius, adalah untuk terbang, bebas dari gravitasi berkat penemuan Ralph, ke Ruang Angkasa! Untuk mensimulasi tekanan dan benturan yang dapat diharapkan terjadi selama sebuah penerbangan pada orang di dalamnya, kendaraan itu digantungkan di udara, di tengah-tengah Pengatur Gaya Inersial itu sendiri, dengan serangkaian kabel dan penyangga horisontal.
Sekarang kabel-kabel itu bergantung tak berguna. Kapal itu, setelah jelas jatuh, membentuk suatu kawah beberapa inci dalamnya di lantai; seakan-akan sebuah palu besar menghantam beton. Dan di dalam kapsul inilah, impian terbang ke Ruang Angkasa yang terbuat dari aluminium, Ralph Brimicombe jatuh menemui kematiannya.
Di sekitar reruntuhan besar itu terjajar bagian-bagian alat Pengatur Gaya Inersial: koil dan angker dinamo, kerucut-kerucut dari kertas dan besi, tabung gelas berfilamen, kutub-kutub magnet permanen rerukuran besar, bentuk-bentuk berbayang-bayang resar yang menjulang ke atas dan keluar dari pandanganku, seluruhnya jauh melampaui pemahamanku. Di samping itu terdapat beberapa bagian yang lebih duniawi: meja gambar penuh dengan cetak biru berdebu, mesin bubut, penjepit, alat-alat, dan rantai untuk mengangkat benda berat tergantung dari langit-langit.
Namun, aku mengamati, jatuhnya kendaraan itu telah menghasilkan kerusakan yang cukup
besar pada peralatan di kamar itu, tentunya membuat alat-alat itu tak bekerja. Pandanganku tertarik oleh serangkaian kandang kecil berdinding kaca, di samping sebuah meja yang berhubungan. Ada sekelompok lintah dalam stoples tertutup, tak satu pun dari mereka yang sebesar spesimen dalam foto Wells, tetapi semuanya begitu besar sehingga lintah-lintah itu bahkan tak bisa mempertahankan bentuk khas tabung mereka; mereka terbaring bersandar di dasar stoples kaca tebal, jelas merasa kesusahan. Di antara binatang yang lebih cerdas yang dikerangkeng di dalamnya, terdapat tikus, tetapi dengan bentuk tubuh yang tak biasa, dengan anggota tubuh yang luar biasa panjang dan kurus. Beberapa tikus, bahkan, sukar menyangga berat badan mereka sendiri. Saya menyebutkan hal itu pada Holmes, tetapi ia tak berkomentar.
Holmes, Wells dan aku melangkah ke bibir retakan kawah dan berjalan mengelilingi lambung kapsul dari aluminium yang berkerut itu. Jatuhnya benda itu, kunilai, tak lebih dari sepuluh kaki- jatuh yang tampaknya tak cukup untuk melukai, apalagi membunuh seorang pria-tapi ternyata cukup untuk memampatkan seluruh struktur kapal itu mungkin hingga sepertiga panjangnya.
"Betapa mengerikannya," kata Wells. "Tepat di tempat inilah-di bawah lambung berkilauan pesawat bulan Brimicombe yang tergantung-ia mengundang kami makan."
"Kalau begitu Anda beruntung," kata Holmes muram.
"Para pekerja telah memotong kapsul itu hingga terbuka." Tarquin menunjuk sebuah koyakan bujur sangkar di satu sisi, bagian dalam kapal di baliknya gelap. "Tubuh itu diambil setelah polisi dan koroner mempelajari tempat kejadian. Apakah Anda ingin melihat ke dalam" Kemudian saya akan menunjukkan pada Anda tempat Bryson dan saya sedang bekerja."
"Sebentar," kata Holmes, dan ia mempelajari bangkai kapal fantastis itu dengan kecermatannya yang mengagumkan. Ia berkata, "Orang macam apa Ralph ini" Saya melihat bukti kemampuan teknisnya, tetapi seperti apa rasanya mengenal dirinya- berhubungan, bekerja dengannya""
"Di antara orang-orang yang bekerja dengannya, Ralph menonjol." Wajah Tarquin tampak terbuka dan tak dinodai iri hati. "Ketika kami masih anak-anak, Ralph selalu menjadi pemimpin. Dan tetap begitu saat kami memasuki dunia orang dewasa."
Wells berkomentar, "Aku tak pernah tahu kau menyukainya."
Mata Tarquin menyipit. "Aku tak bisa menjawab itu, Bertie. Kami bersaudara. Aku bekerja untuknya. Kurasa aku mencintainya. Tetapi kami juga rival, selama hidup kami, seperti kebanyakan saudara."
Holmes bertanya terus terang, "Apakah Anda mendapat keuntungan atas kematiannya""
Tarquin Brimicombe berkata, "Tidak. Warisan ayah tidak akan dipindahkan pada saya. Ralph membuat surat wasiatnya sendiri, meninggalkan asetnya pada istrinya; dan tak ada rasa cinta di antara kami berdua. Anda bisa mengeceknya dengan pengacara keluarga-dan dengan Jane-untuk mencocokkan pernyataan ini. Bila Anda sedang mencari motif pembunuhan, Mr. Holmes, Anda harus menggali lebih dalam. Saya takkan tersinggung karenanya."
"Oh, akan saya lakukan," gumam Holmes. "Dan Ralph Brimicombe tak bisa tersinggung karena apa pun. Ayo. Mari kita lihat ke dalam kapsul."
Kami melangkahi beton yang pecah ke pintu masuk yang dipotong di dinding kapsul. Sebuah lampu kecil telah dipasang, memenuhi bagian dalamnya dengan sinar suram. Aku tahu tubuh itu-apa yang tersisa darinya- sudah diambil untuk penguburan, tetapi kapal itu belum dibersihkan. Mataku melotot, mengharapkan-apa" percikan dramatis darah"-tapi hanya ada beberapa noda tak beraturan di sebuah kain pelapis yang terburai di tempat duduk pengemudi, tempat Ralph duduk sesaat sebelum kematiannya. Secara mengejutkan, hanya ada sedikit kerusakan pada peralatan dan instrumentasi, jarum penunjuk, saklar, dan tuas-tuas yang jelas dimaksudkan untuk mengontrol pesawat itu sebagian besar remuk membujur di tempatnya berada.
Tapi ada bau, yang mengingatkanku pada rumah sakit tempat dinas militerku.
Aku menarik kepalaku. "Aku tak yakin apa yang kuharapkan," gumamku. "Lebih-brutal, kurasa." Tarquin mengerutkan kening berpikir serius; kemudian ia mengulurkan jar
i telunjuknya dan menunjuk ke atas.
Aku menengadah. Tampaknya seakan-akan selusin tas berisi cat coklat karat dilemparkan ke udara. Dinding bagian atas dan langit-langit kapal itu, instrumentasi, jarum penunjuk, dan saklar yang melapisi logam itu, bahkan salah satu jendela kecil kabin: semuanya berlapiskan darah kering.
"Demi Tuhan," kata Wells, dan wajahnya memucat. "Bagaimana darahnya bisa di atas sana""
Tarquin berkata, "Petugas koroner menyimpulkan bahwa pesawat itu pastilah berguling-guling saat jatuh, dengan demikian menyebarkan darah kakak saya di seluruh bagian dalam pesawat."
Saat kami maju terus, Wells bergumam padaku, "Kapal sebesar itu, berguling dalam jarak sepuluh kaki" Tampaknya tak mungkin!"
Aku setuju dengan pengarang muda itu. Tetapi Holmes tidak berkomentar.
Tarquin membawa kami ke sebuah kerangka seluncuran yang melintasi ruang di atas kapal rusak itu. Kami berdiri beberapa inci dari setumpuk kab,el banyak darinya yang menampakkan tarikan, potongan, dan retakan; semuanya jelas putus di bawah tekanan luar biasa. Tetapi satu kabel-sebuah tali besar berwarna oranye setebal lenganku-mempunyai ujung bersih, berkilau. Di kakiku terdapat sebuah alat pemotong berbahan bakar gas, dan satu set kacamata pelindung. Tampaknya luar biasa jelas seperti teka-teki yang disiapkan seorang anak bahwa kabel penahan berat itu dipotong oleh las ini!
Tarquin berkata, "Tidak semua kabel mendukung berat kapal. Beberapa mengalirkan tenaga udara untuk penumpang, dan sebagainya."
Holmes berkata, "Maksud Anda, Anda berdua sedang bekerja di atas sini, di atas kerangka peluncuran ini, ketika kecelakaan itu terjadi" Anda dan Bryson berdua""
"Ya. Kami sedang melakukan beberapa perawatan mesin. Kami adalah satu-satunya orang di ruangan ini-terlepas dari Ralph, tentu saja. Ia berada dalam pesawat itu sendiri, melakukan perhitungan di sana."
Holmes bertanya, "Dan Pengatur Gaya Inersial sedang beroperasi waktu itu""
"Memang." Aku menunjuk pada kabel tebal oranye itu. "Apakah itu pendukung utama"" Ia mengangguk. "Walaupun saya tidak tahu waktu itu." "Dan tali itu dipotong dengan las ini""
"Betul," katanya datar. Ia bersandar pada jeruji kerangka peluncuran, tangan dilipat. "Apinya memotong dengan rapi, seperti es di bawah air panas. Ketika tali yang besar putus, yang lainnya mulai meregang dan putus. Dan segera saja pesawat itu jatuh."
"Dan Bryson sedang menggunakan las itu" Itulah maksudmu""
"Oh, tidak." Ia tampak sedikit heran dengan pertanyaan Wells. "Saya yang memotong. Saya sedang melakukan itu di bawah supervisi Bryson."
Aku bertanya, "Tapi bila Anda yang bekerja dengan las, bagaimana Anda bisa menuduh Bryson membunuh""
"Karena ia bertanggung jawab. Tidakkah Anda mengerti" Ia memberitahu saya secara spesifik untuk memotong kabel oranye itu. Saya mengikuti instruksinya, tanpa mengetahui bahwa kabel itu mendukung kapsul."
"Anda berkata Anda dilatih untuk mengetahui setiap detail kapal, luar dalam."
"Kapal itu sendiri, ya, dokter. Namun bukan detail ruang ini. Tetapi Bryson tahu."
Wells berkomentar, "Tapi pasti membutuhkan waktu cukup lama untuk memotong kabel itu. Lihat ketebalannya! Apakah Bryson tidak melihat apa yang kaulakukan dan menghentikanmu""
"Bryson tidak di sini," kata Tarquin dingin. "Seperti yang telah kaudengar, ia sedang sarapan dengan ipar saya, seperti kebiasaan mereka. Anda lihat, tuan-tuan," lanjutnya, dengan kemarahan terkontrol terdengar di suaranya, "Saya hanya alat yang digunakan Bryson untuk mencapai tujuannya. Sama tak bersalahnya seperti las di kaki Anda."
Wells menatap las itu, kabel-kabel yang terkoyak. "Tarquin, kakakmu mengenal Bryson selama bertahun-tahun. Ia sangat bergantung padanya. Mengapa Bryson mau melakukan hal seperti itu""
Ia meluruskan tubuh, menyapu debu dari jaketnya. "Kau harus menanyakan hal itu padanya, katanya.
Langkah selanjutnya jelas bagi kami semua: kami harus mengkonfrontasi tertuduh.
Dan dengan demikian kami kembali ke ruang tamu rumah utama, dan mengkonfrontasi Bryson yang sial. Ia berdiri di atas karpet, tangannya yang lebar dan kuat tergantung tak berguna
di samping tubuhnya, celana monyetnya bernoda minyak dan menggelembung berisi alat-alat. Ia, berdasarkan kesaksian Wells, adalah orang yang kuat, tak berimajinasi, bisa-dan sangat bisa dipercaya. Aku tak bisa menghindari rasa malu saat Holmes menceritakan pada Bryson tuduhan yang dijatuhkan padanya.
Jack Bryson menggantungkan kepalanya dan mengelus kepalanya dengan telapak tangan. "Jadi Anda mengira saya membunuhnya," katanya, terdengar mengalah. "Kalau begitu habis perkara. Apakah Anda hendak memanggil polisi""
"Jangan cepat-cepat," Holmes mengangkat tangannya. "Sebagai permulaan, saya tak tahu alasan apa yang mungkin membuat Anda ingin melukai Ralph Brimicombe."
"Jane-lah alasannya," katanya tiba-tiba.
Wells mengerutkan kening. "Istri Brimicombe" Ada apa dengannya""
"Ia dan saya-" Ia ragu-ragu. "Saya sebaiknya berkata langsung pada Anda; bagaimanapun juga Anda akan mengetahuinya. Saya tak tahu apakah Anda bisa menyebutnya suatu affair. Saya jauh lebih tua darinya-tapi walaupun demikian-Ralph begitu jauh, Anda tahu, begitu tenggelam dalam pekerjaannya. Dan Jane-"
"-adalah wanita yang hangat dan penuh pengabdian," kata Holmes lembut.
Bryson berkata, "Saya sudah lama mengenal Jane. Kedekatan ini-kesempatan ini. Yah. Jadi itulah motif saya, Mr. Holmes. Saya seorang kekasih yang membunuh suami yang dikhianati istrinya. Dan kesempatan saya dalam pembunuhan itu tak perlu dipertanyakan."
Aku merasa, sungguh menyakitkan memandang wajahnya. Tak ada kepahitan di sana, ataupun kebanggaan; hanya penyerahan diri yang masam.
Wells berpaling pada Holmes. "Jadi," katanya, "kasus sudah terpecahkan. Apakah Anda kecewa, Holmes""
Sebagai jawaban Holmes mengangkat dan mengisi pipanya. "Terpecahkan"" katanya lembut. "Saya rasa belum."
Bryson tampak bingung. "Sir""
"Jangan terlalu cepat menghukum diri sendiri, bung. Anda seorang tertuduh, Tetapi itu tidak membuat Anda menjadi pembunuh: di mata saya, di mata hukum, atau di mata Tuhan."
"Dan apakah pengadilan akan menerima itu" Saya menyerah, Mr. Holmes, menyerah pada nasib saya. Biarkanlah demikian."
Menghadapi penerimaan penuh harga diri itu, bahkan Holmes tak bisa berkata apa-apa.
Holmes menyuruh Bryson membawa kami melakukan tur inspeksi mengerikan yang sama seperti Tarquin. Segera kami berjalan mengelilingi reruntuhan itu sekali lagi. Tak seperti Tarquin, Bryson belum melihat tempat itu sejak hari kecelakaan; kesedihannya jelas terlihat saat ia memilih jalan melalui sisa-sisa kabel pendukung. Ia berkata: "Jatuhnya membutuhkan waktu lama, bahkan setelah pendukung utama rusak. Suara ribut kabel yang robek terus-menerus terdengar, dan tak ada yang bisa saya lakukan atas hal itu. Saya lari keluar untuk mencari pertolongan, sebelum saat terakhir. Dan ketika kami mendengar Ralph terbunuh-" sekarang ia memalingkan wajah kusutnya pada Holmes. "Tak peduli siapa pun yang Anda sebut membunuh pada akhirnya, Mr. Holmes, saya pembunuhnya. Saya tahu itu. Ini wilayah kekuasaan saya; nyawa Ralph Brimicombe berada di tangan saya sewaktu ia berada dalam ruangan ini, dan saya gagal-"
"Hentikan itu, bung," kata Holmes tajam "Tindakan menyalahkan diri sendiri yang merusak ini tidak membantu. Untuk saat ini, kita harus berkonsentrasi pada fakta-fakta kasus ini."
Holmes membawa Bryson ke pintu masuk yang dipotong di kapsul. Dengan keengganan yang jelas insinyur itu memilih jalannya menuju pintu kasar itu. Cahaya di dalam menghasilkan relief tajam pipinya yang gemetar. Aku melihat bagaimana ia memandang berkeliling pada dinding kabin, pada sisa-sisa tempat duduk di lantai. Kemudian ia berdiri tegak dan memandang Holmes, bingung. "Apakah sudah dibersihkan""
Holmes menunjuk ke atas. Bryson memasukkan lehernya sekali lagi melalui pintu dan memandang ke langit-langit kapsul. Ketika ia melihat sisa-sisa manusia bertebaran di sana ia terengah dan mundur terhuyung-huyung. Holmes berkata dengan lembut, "Watson, maukah kau-"
Aku memegang lengan Bryson, bermaksud merawatnya, tetapi ia memprotes: "Saya baik-baik saja. Ini hanya karena shock'"
"Satu pertanyaan," kata Holmes. "Beri tahu saya bagaimana kab
el itu terpotong." "Tarquin sedang bekerja menggunakan las," ia memulai. "Di bawah petunjuk saya. Pekerjaan itu sederhana; yang harus dilakukannya hanyalah 'memotong satu bagian saluran oksigen yang rusak.'"
"Apakah maksud Anda kematian Ralph merupakan kecelakaan""
"Oh, tidak," Bryson berkata dengan tegas. "Itu sengaja." Ia tampaknya menantang kami agar tak mempercayainya.
"Ceritakan seluruh kebenarannya pada saya," kata Holmes.
"Saya tidak mengawasi setiap tindakan Tarquin. :iya sudah memberi instruksi pada Tarquin dan pergi untuk makan pagi sebelum memulai pekerjaan yang lain." "Apa tepatnya yang Anda suruh dia kerjakan""
Ia berpikir-pikir, matanya menutup. "Saya menunjuk saluran oksigen, menjelaskan apa itu, dan menunjukkan padanya apa yang harus dikerjakannya. Saluran oksigen adalah sebuah kabel berwarna ungu dengan tebal kira-kira seukuran jempol." "Sedangkan kabel pendukung-"
"-semuanya diberi warna oranye, kira-kira setebal ini." Ia membuat lingkaran dengan jempol dan telunjuknya. "Sukar-tak mungkin-salah membedakan keduanya." "Tidakkah Anda mengawasi apa yang dilakukannya""
"Saya sedang makan pagi dengan Mrs. Brimicombe ketika hal itu terjadi. Namun saya tadinya berharap untuk kembali."
"Mengapa Anda tidak kembali""
Ia mengangkat bahu. "Telur sarapan pagi saya membutuhkan waktu untuk matang agak 1ama daripada biasanya. Saya ingat permintaan maaf pengurus rumah tangga." Wells berseru. "Telur-telur sialan itu lagi!"
"Bagaimanapun juga," kata Bryson, "saya hanya pergi beberapa menit. Tetapi pada waktu saya kembali Tarquin sudah memotong pendukung utama. Kemudian robekan itu mulai." "Jadi Anda dengan jelas mengidentifikasi saluran udara pada Tarquin." "Sudah saya katakan. Saya menunjuk ke arah saluran itu."
"Dan tak mungkin ia bisa salah mengira saluran udara itu dengan kabel pendukung"" Ia mengangkat alisnya. "Bagaimana menurut Anda""
Aku menggaruk kepala. "Mungkinkah ia, entah bagaimana, tak sengaja mengenai kabel pendukung itu, sementara ia mengerjakan saluran udara""
Bryson tertawa; suaranya singkat dan jelek. "Hampir tak mungkin, dokter. Kabel pendukung itu sekitar empat kaki jauhnya dari saluran udara. Ia harus berbalik, dan meregang, dan menjaga lasnya berada di sana, untuk melakukan apa yang ia lakukan. Kita bisa naik ke kerangka peluncuran dan melihatnya bila Anda mau." Tampaknya ia kehilangan kepercayaan dirinya. "Lihat, Mr. Holmes, saya tidak mengharap Anda mempercayai saya. Saya tahu saya hanya seorang insinyur, dan Tarquin ialah saudara Ralph."
"Bryson-" "Tapi tak ada keragu-raguan dalam pikiran saya. Tarquin dengan sengaja memotong kabel pendukung itu, dan menghabisi nyawa kakaknya."
Demikianlah kami meninggalkan penyelidikan kami untuk hari itu.
Aku memenuhi permintaan Holmes berkaitan dengan anjing Sheba itu. Dalam suatu pemeriksaan sambil lalu, aku menemukan kaki-kaki binatang malang itu kurus panjang dan bengkok karena begitu banyak patah tulang. Aku mengambil contoh urine dan mengirimkannya ke rumah sakit umum Chippenham, tempat seorang teman sekolah kedokteranku mengatur serangkaian uji sederhana. Ia memperoleh hasilnya dalam waktu satu jam, yang kumasukkan dalam sakuku.
Aku bergabung dengan teman-temanku, yang telah beristirahat di penginapan "Little George" Chippenham untuk malam itu. Mereka sudah disambut baik oleh seorang petugas bar berperut besar dan bercelemek putih, sudah makan enak dengan hidangan roti dan keju, dan sedang menikmati minuman lokal (walaupun Holmes sudah puas dengan pipanya), serta membicarakan hal-hal tak berarti saat itu.
"Bagaimanapun ini suatu misteri," kata Wells mulutnya penuh dengan roti. "Apakah ini pembunuhan" Atau mungkinkah ini semua hanya kecelakaan karena salah pengertian yang mengerikan""
"Saya rasa kita bisa menghapus kemungkinan itu," kata Holmes. "Fakta bahwa ada konflik di antara cerita kedua orang itu sudah cukup memberi tahu kita bahwa ada yang tak beres."
"Salah satu dari mereka-diasumsikan pembunuhnya-berbohong. Tetapi yang mana" Mari kita menelitinya. Cerita mereka tentang beberapa detik kritis, ketika kabel itu terpotong, sembil
an puluh persen identik; mereka berdua setuju Bryson telah memberi instruksi pada Tarquin, yang kemudian berpaling dan memotong pendukung itu. Perbedaannya adalah Bryson berkata ia dengan jelas menyuruh Tarquin memotong saluran udara. Tetapi Tarquin berkata ia diinstruksikan, sama jelasnya, untuk memotong benda yang ternyata adalah kabel pendukung.
"Ini seperti masalah sukar dalam geometri," lanjut Wells. "Kedua versi simetris, seperti bayangan dari cermin. Tetapi yang mana yang asli dan yang mana yang merupakan tiruan palsunya" Lalu bagaimana dengan motifnya" Mungkinkah keirihatian Tarquin pada saudaranya-jelas terlihat oleh semua orang-telah mendorongnya menjadi seorang pembunuh" Tetapi tak ada imbalan finansial baginya. Dan kemudian ada insinyur ini. Bryson terdorong untuk bermain-main dengan Jane Brimicombe karena kelembutan karakter Bryson. Bagaimana kelembutan seperti itu bisa cocok dengan kemampuan merencanakan pembunuhan" Jadi, sekali lagi, kita mendapatkan simetri itu. Setiap orang punya motif-"
Holmes menghembus pipanya dengan puas saat Wells merepet terus dalam gaya ini. Akhirnya Holmes berkata, "Spekulasi tentang kondisi mental para tertuduh jarang begitu berhasil seperti konsentrasi pada fakta kasus yang mencolok mata."
Aku ikut berbicara, "Saya yakin kondisi aneh kematian itu berhubungan dengan sifat Pengatur Gaya Inersial itu sendiri, walaupun saya tak bisa mengerti bagaimana."
Holmes mengangguk menyetujui. "Bagus. Watson."
"Tapi," kata Wells, "kita bahkan tak tahu apakah Pengatur itu pernah dioperasikan, atau apakah itu adalah bualan sombong Ralph yang lain lagi-penerbangan khayalan, seperti perjalanannya ke bulan! Saya masih punya botol debu bulan itu di suatu tempat-"
"Anda sendiri makan siang di ruangan itu," kata Holmes.
"Memang. Dan Ralph melakukan demonstrasi kecil tentang prinsip itu. Misalnya: ia menjatuhkan segenggam penuh kerikil, dan kami mengawasi saat potongan terbesar dengan cepat tertarik ke permukaan bumi, berlawanan dengan eksperimen terkenal Galileo. Tetapi kulihat tak ada yang tak bisa ditiru oleh seorang pesulap kompeten."
"Dan bagaimana dengan tikus itu""
Wells mengerutkan kening.
"Tikus-tikus itu agak aneh, Mr. Wells," kataku. "Kita bisa membayangkan efek gravitasi terdistorsi ruangan itu pada keturunan-keturunan serangga dan binatang," kata Holmes. "Seekor tikus, misalnya, karena kecil, akan membutuhkan kaki yang paling ringan untuk mendukung beratnya yang berkurang."
Wells mengerti. "Dan mereka akan berevolusi ke arah itu, menurut prinsip Darwin-tentu saja! Generasi setelah itu akan mengembangkan anggota tubuh yang diperkecil. Serangga seperti semut Anda, Watson, dapat tumbuh hingga ukuran besar. Tetapi binatang yang lebih besar akan tertarik lebih kuat ke anah. Kuda, misalnya, bisa punya kaki sebesar gajah untuk menopang beratnya."
"Anda sudah mengerti," kata Holmes. "Tapi saya ragu apakah ada waktu, atau sumber daya, bagi Ralph untuk mempelajari lebih dari satu dua generasi binatang yang lebih cerdas. Hanya ada labrador malang milik istrinya yang bisa digunakan sebagai subyek percobaan. Dan ketika Watson membuka amplop dalam sakunya, ia akan menemukan uji contoh urine binatang itu menunjukkan tingkat kalsium yang berlebih."
Itu mengejutkanku. Aku mengambil dan membuka amplop itu, dan tidak merasa heran-aku mengenal orang itu!-ketika menemukan hasilnya tepat seperti yang diramalkan Holmes.
"Kalsium itu berasal dari tulang binatang itu," kata Holmes. "Karena dikurung oleh Ralph dalam suatu wilayah yang di dalam wilayah itu ia hanya perlu mendukung berat tubuh yang lebih ringan, otot dan struktur tulang anjing betina itu pastilah semakin lama menjadi semakin lemah, karena kalsium tulangnya dikeluarkan dalam air kencing. Fenomena yang sama terlihat pada pasien yang terlalu banyak tidur di ranjang, dan saya melihat indikasi pasti sindrom itu dalam bidang kecil halaman yang berubah warna itu."
"Kalau begitu cara kematiannya," kata Wells, "pasti memang berhubungan dengan kesuksesan modifikasi gravitasi Ralph Brimicombe itu sendiri."
"Tentu," kata Holmes. "Dan dengan cara
yang sama berhubungan dengan motivasi di belakang kejahatan itu, dan kesempatannya."
Wells semakin bergairah. "Anda telah memecahkannya, Holmes" Anda sungguh orang yang luar biasa!"
"Itu untuk besok," kata Holmes. "Sekarang, mari kita nikmati keramahan pemilik penginapan, dan kehadiran satu sama lain. Saya juga menyenangi Time Machine Anda, Wells." Ia tampak tersanjung. "Terima kasih."
"Terutama gambaran Anda tentang runtuhnya kebudayaan tolol kita. Walaupun saya tidak yakin Anda memikirkannya cukup jauh. Degradasi kita, pada saat itu terjadi, tentunya akan jauh lebih dramatis dan lengkap."
"Oh, begitukah" Kalau begitu ijinkan saya menantang Anda, Mr. Holmes. Bagaimana bila saya memindahkan Anda, menembus waktu, ke masa depan yang jauh-sejauh jaman kadal raksasa-mari kita katakan, puluhan juta tahun. Bagaimana Anda akan menyimpulkan kehidupan terdahulu dari umat manusia""
Temanku meletakkan kakinya dengan nyaman di atas sebuah bangku dan memadatkan pipanya. "Pertanyaan bagus. Pertama-tama kita harus ingat bahwa segala yang dibuat manusia akan kembali pada bahan kimia yang lebih sederhana setelah beberapa lama. Orang hanya harus menginspeksi reruntuhan piramida Mesir untuk melihat hal itu dan piramida-piramida itu masih muda usianya dibanding jaman geologis yang Anda munculkan. Tak ada bangunan dari beton, baja, atau kaca yang akan tahan bahkan seribu tahun."
"Tapi," kata Wells, "mungkin beberapa sisa-sisa bangunan manusia terawetkan dalam abu vulkanis seperti Pompeii dan Herculaneum. Peninggalan-peninggalan ini mungkin punya artifak dengan kedekatan yang mirip, seperti perhiasan dan peralatan medis. Dan geolog masa depan tentu akan menemukan satu lapisan abu, timah, dan seng untuk menandai kehadiran kebudayaan kita yang dulu pernah mulia-"
Tapi Holmes tidak setujuDan mereka terus berbicara, H.G. Wells dan Sherlock Holmes bersama-sama, dalam kabut asap tembakau yang semakin tebal dan uap bir, hingga kepalaku yang malang berputar-putar dengan konsep yang mereka lemparkan.
Keesokan paginya, kami sekali lagi berangkat ke rumah Brimicombe. Holmes minta bertemu Tarquin.
Brimicombe yang lebih muda itu memasuki ruang tamu, duduk dengan nyaman dan menyilangkan kaki.
Holmes memandangnya, dengan sama santainya. "Kasus ini mengingatkan saya pada satu kebenaran yang menurut saya pribadi mudah dilupakan: betapa sedikitnya yang benar-benar dimengerti orang tentang dunia di sekeliling kita. Kau menunjukkan ini, Watson, dengan kegagalanmu memprediksikan jatuhnya mata uang emas dan seperempat penny dengan tepat, meskipun ini hanya suatu contoh proses yang pasti kau lihat seratus kali sehari. Namun diperlukan seorang jenius-seorang Galileo-untuk menjadi yang pertama yang melakukan percobaan jelas dan meyakinkan dalam masalah seperti itu. Anda bukan orang jenius, Mr. Brimicombe, dan lebih-lebih lagi insinyur itu, Bryson. Namun Anda mempelajari pekerjaan kakak Anda; penangkapan Anda atas teori itu lebih mendalam, dan pemahaman Anda terhadap tingkah laku benda-benda dalam Pengatur Gaya Inersial jelas lebih luas daripada pemahaman Bryson."
Tarquin menatap Holmes, jari-jari salah satu tangannya sedikit gemetar.
Holmes meletakan tangan di belakang kepalanya. "Bagaimanapun juga, kapsul itu hanya jatuh sejauh kurang lebih sepuluh kaki. Bahkan Watson bisa selamat dari jatuh seperti itu-mungkin dengan lebam dan tulang patah. Tetapi bukan jatuhnya Ralph yang membunuhnya, bukan" Tarquin, berapa massa kapsul itu""
"Sekitar sepuluh ton."
"Mungkin seratus kali massa Ralph. Dan dengan demikian-dalam kondisi aneh Pengatur Gaya Inersial-kapsul itu jatuh seratus kali lebih cepat dan pada Ralph'"
Dan kemudian, dalam sekilas, aku mengerti. Tidak seperti analogi Wells di kabin tumpanganku yang bersahabat, kapsul itu akan jatuh dengan cepat ke tanah, menelan Ralph. Imajinasi yang tak kukehendaki membayangkan titik ini: aku melihat langit-langit kompleks kapsul itu menghantam wajah Ralph, sepersekian detik sebelum logam miring itu menghantam tubuhnya dan ia meledak seperti balon . . .
Tarquin membenamkan matanya di telapak tangan. "Saya hidup
dengan bayangan itu. Mengapa Anda menceritakan ini pada saya""
Sebagai jawaban, Holmes berbalik pada Wells. "Mr. Wells, mari kita uji kekuatan observasi Anda sendiri. Aspek apa yang paling mengejutkan dalam kasus ini""
Ia mengerutkan kening. "Ketika kita pertama kali mengunjungi kamar Pengatur Gaya Inersial bersama Tarquin, saya ingat saya melihat ke dalam kapsul, dan meneliti lantai dan kursi mencari tanda-tanda kematian Ralph."
"Tapi," kata Holmes, "bukti kematian Ralph-aneh, menjijikkan-tertempel di langit-langit, bukan lantai."
"Ya. Tarquin menyuruh saya memandang ke atas-tepat seperti kemudian, sekarang bila saya pikirkan lagi, Anda, Mr. Holmes, harus menyuruh insinyur Bryson mengangkat kepalanya, dan wajah insinyur itu berkerut ketakutan." Ia mengamati Holmes. "Jadi, akhirnya terdapat perbedaan simetri. Tarquin tahu ke mana harus melihat; Bryson tidak. Apa yang diberitahukan hal itu pada kita""
Holmes berkata, "Dengan melihat ke bawah, dengan mencari sisa-sisa tubuh Ralph di tempat duduk, lantai, menunjukkan bahwa kita tidak memahami apa yang terjadi pada Ralph. Kita harus diberi petunjuk-seperti Bryson! Bila Bryson ingin membunuh Ralph ia akan memilih metode lain. Hanya orang yang telah mempelajari sifat-sifat perubahan bidang gravitasi oleh Pengatur Gaya Inersial yang langsung tahu bahwa memotong kabel itu dapat membunuh Ralph."
Tarquin duduk sangat diam, matanya terpejam. "Seseorang seperti saya, maksud Anda""
Wells berkata, "Apakah itu pengakuan, Tarquin""
Tarquin mengangkat kepalanya pada Holmes, tampak berpikir. "Anda tak punya bukti. Dan ada, argumentasi bantahan. Bryson bisa saja menghentikan saya, sebelum saya selesai memotong kabel itu. Fakta bahwa ia tidak melakukannya adalah bukti ia bersalah!"
"Tapi ia tidak berada di sana," kata Holmes datar. "Seperti yang telah Anda atur."
Tarquin tertawa terbahak-bahak. "Ia sedang makan pagi dengan ipar saya! Bagaimana saya bisa mengatur hal semacam itu""
"Ada urusan telur sarapan Bryson, yang perlu, waktu luar biasa lama untuk dimasak," kata Holmes.
"Telur Anda lagi, Holmes!" seru Wells.
"Pada pagi itu," kata Holmes, "dan hanya pada pagi itu saja, Anda, Mr. Brimicombe, mengambil telur segar dari kandang. Saya sudah mengecek pada pengurus rumah tangga. Telur yang digunakan untuk makan pagi di sini biasanya berumur sehari atau lebih. Seperti yang tentunya Anda pelajari sebagai anak yang suka pada ayam, Tarquin, sebutir telur segar memerlukan waktu jauh lebih lama untuk dimasak daripada telur yang berusia sehari atau lebih. Sebutir telur segar punya sejumlah cairan albumen dalam lapisan kental putih telur di sekeliling kuning telur. Lapisan ini membuat telur mengental dalam wajan. Setelah beberapa hari lapisan albumen itu mengurai, dan semakin berair telur akan semakin melebar, dan semakin mudah dimasak."
Wells menahan nafas. "Wah, Holmes. Tak adakah batasan kecerdikan Anda""
"Oh," kata Brimicombe, "tapi ini-"
"Mr. Brimicombe," kata Holmes mantap, "Anda bukan penjahat kambuhan. Bila saya memanggil polisi mereka akan menemukan semua bukti yang mungkin dibutuhkan pengadilan mana pun di negara ini. Apakah Anda meragukan hal itu""
Tarquin Brimicombe mempertimbangkan sesaat, dan kemudian berkata: "Mungkin tidak." Ia menyeringai pada Holmes, seperti orang yang kalah dengan baik di lapangan permainan. "Mungkin saya mencoba menjadi terlalu pandai; saya pikir bagaimanapun saya bebas dari kecurigaan, tetapi ketika saya tahu Anda akan datang, saya memutuskan untuk membual tentang Bryson pada Anda supaya lebih yakin. Saya tahu tentang hubungannya dengar Jane; saya tahu ia punya motif untuk Anda
teliti-"

Sherlock Holmes - Petualangan Alat Pengatur Gaya Inersial di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Dan dengan demikian Anda mencoba melibatkan orang yang tak bersalah." Aku bisa melihat kemarahan dingin Holmes meningkat.
Wells berkata, "Jadi sudah terpecahkan. Beritahu aku satu hal, Tarquin. Bila bukan untuk uang kakakmu, lalu untuk apa""
Tarquin tampak terkejut. "Tidakkah kau tahu Bertie" Penerbang pertama akan menjadi manusia paling terkenal di dunia. Aku ingin menjadi orang itu, menerbangkan pesawat Ralph ke udara, mungkin bahkan ke dunia lain."
"Tapi, " kata Wells, "Ralph mengklaim sudah terbang sampai ke bulan dan kembali lagi."
Tarquin menolak hal ini dengan sebuah gerakan. "Tak ada orang yang mempercayai hal itu. Aku bisa jadi yang pertama. Tetapi kakakku tak pernah mengijinkannya."
"Dan dengan demikian," kata Wells pahit, "kau memusnahkan kakakmu-dan hasil karyanya- daripada memberinya giliran lebih dahulu."
Ada sentuhan kebanggaan dalam suara Tarquin. "Paling tidak aku bisa berkata aku sudah mencoba yang terbaik dengan nasibku, Bertie Wells. Apakah kau bisa mengatakan hal yang sama""
Formalitas penahanan dan tuntutan terhadap Tarquin Brimicombe diselesaikan dengan cepat, dan kami bertiga, tanpa menyesal, naik kereta api ke London. Perjalanan itu agak tegang; Wells, tadinya menikmati perburuan itu, sekarang tampak sakit hati oleh karena penyelesaian urusan Brimicombe. Ia berkata, "Sungguh tragis peralatan itu hancur begitu saja, bahwa pencatatan Ralph begitu jelek, bahwa saudaranya-pembunuh atau bukan, adalah orang yang begitu bodoh. Saya khawatir orang tak mungkin memulihkan hasil karya Ralph."
Holmes merenung, "Tapi tragedi yang sebenarnya terjadi di sini adalah seorang ilmuwan yang mengorbankan kemanusiaannya-cinta istrinya-untuk ilmu pengetahuan."
Wells menjadi marah. "Benar-benar. Dan bagaimana dengan Anda, Mr. Holmes, dan pencarian kering Anda terhadap fakta, fakta, fakta" Apa yang Anda korbankan""
"Saya tidak menghakimi," kata Holmes santai "Saya hanya mengamati."
"Bagaimanapun juga," kata Wells, "mungkin perlu bertahun-tahun sebelum manusia benar-benar terbang ke bulan-oh, saya ingat." Ia memasukkan tangan ke dalam sebuah saku mantel dan mengeluarkan sebuah wadah kecil bersumbat. Wadah itu berisi sejumlah debu hitam keabu-abuan, seperti batu bara. "Saya menemukannya. Ini adalah 'debu bulan' yang diberikan Ralph pada saya, bagian terakhir leluconnya." Ia membuka botol itu dan mengguncangkan sedikit sekali debu ke telapak tanganku dan Holmes.
Aku mencungkil butir-butir itu. Semuanya berujung tajam. Debu itu berbau aneh: "Seperti asap kayu," aku berpendapat.
"Atau abu basah," usul Wells. "Atau bubuk mesiu!"
Holmes mengerutkan kening berpikir. "Saya rasa tanah bulan, karena tak pernah terekspos pada udara, akan bereaksi dengan oksigen dalam atmosfer kita. Besi yang terdapat di dalamnya-akan seperti terbakar perlahan-lahan-"
Wells mengumpulkan debu itu dari kami. Ia tampak marah dan pahit. "Mari kita hentikan kebodohan ini. Semua ini sungguh sia-sia. Berapa banyak kemajuan orang pandai yang dikhianati oleh kelemahan hati manusia" Oh, mungkin aku menganggap ini suatu roman-tapi hanya inilah yang tertinggal! Nah! Selesai sudah!" Dan dengan gerakan tidak sabar ia membuka jendela gerbong dan mengguncangkan wadah itu, menyebarkan debu itu sepanjang jalur. Holmes mengangkat satu tangan dengan elegan, seakan untuk menghentikannya, tetapi ia terlambat. Debu itu segera hilang, dan Wells membuang botol itu.
Selama sisa perjalanan ke Paddington, Holmes dengan aneh berpikir sangat serius, dan sedikit berbicara.
Pada awal "Petualangan Kacamata Berwarna Keemasan", yang terjadi di bulan November 1894, Watson menyebutkan tiga buku manuskrip besarnya yang mencakup kasus-kasus tahun 1894, dan ia mendaftar lima kasus lain sebagai tambahan dari enam kasus yang sudah terjadi dalam separuh tahun pertama. Empat dari kasus-kasus ini saling bertumpuk, satu di atas yang lain selama bulan Oktober dan awal November, dan saya menghadirkannya di sini tanpa interupsi. Saya harus berterima kasih pada orang-orang yang membantu merekonstruksi kasus-kasus itu.
Barrie Roberts, penyelidik tak kenal lelah masalah Sherlockian, menghabiskan waktu bertahun-tahun menelusuri jejak petunjuk yang memungkinkannya menyusun ulang kasus tragedi Addleton. Robert Weinberg adalah seorang penjual buku, kolektor, dan penulis Amerika yang punya bakat luar biasa dalam menemukan karya tulis dan catatan yang kabur. Ia memperoleh segepok catatan beberapa tahun lalu dan di antara semua ini terdapat coretan awal yang dibuat Watson tentang sejumlah kasus insidental, yang kemudian ditulisnya tetapi tak diter
bitkan. Salah satu kasus ini adalah kasus "Huret si pembunuh Boulevard", yang bisa dilengkapi Mr. Weinberg dengan bantuan Lois Gresh. Stephen Baxter, adalah seorang penulis fiksi ilmiah yang terkenal. Penyelidikannya ke masa awal kehidupan H.G. Wells mengidentifikfisi petunjuk, yang memungkinkan kami merekonstruksi "Petualangan Pengatur Gaya Inersial" yang terlupakan. Pembaca yang tajam perhatiaannya akan menemukan sebutan sambil lalu seekor lintah merah mengisyaratkan bahwa kisah ini mungkin adalah yang dimaksud Watson dengan nama itu walau, seperti yang akan kita lihat, ada cerita lain dengan judul itu. Akhirnya Peter Crowther, yang berasal dari Yorkshire, baru-baru ini telah sangat beruntung dalam penyelidikan yang dikerjakannya untuk, sebuah buku tentang malaikat, ketika ia menemukan catatan lama yang membuatnya mampu menyusun kasus Crosby si Bankir.
-END- Jangan Percaya Pada 3 Satria Gendeng 07 Pasukan Kelelawar Iblis Cadas Siluman 2

Cari Blog Ini