Perintah Maut Karya Buyung Hok Bagian 12
?" Wie Ceng adalah cucu perempuan tunggal
nenek Wie Tay Kun. Sesudah kedua orang tua Wie
Ceng meninggal dunia, Wie Ceng langsung berada
1024 dibawah asuhannya sang nenek. Adanya Lembah
Baru menarik perhatian gadis kecil itu, atas
persetujuan nenek Wie Tay Kun, untuk menambah
pengalaman Kang-ouwnya, Wie Ceng diperbantukan untuk gerakan Lembah Baru
menentang Ngo hong-bun. Kini nenek Wie Tay Kun
menanyakan cucu tunggal itu.
"Nona Wie Ceng baik2 saja." Berkata Tan Siauw
Tian. "Kecerdasannya sangat menarik kokcu."
"Syukurlah," berkata nenek Wie Tay Kun.
"Sedari kecil terlalu kumanjakan, mungkin agak
binal. Tolong saja beritahu kepada kokcu kalian,
kalau ada sesuatu yang dilanggar oleh Wie Ceng,
aku sudah memberi izin untuk menghukumnya."
"Akan boanpwe sampaikan pesan ini." Berkata
Tan Siauw Tian hormat. Kedudukan Tan Siauw Tian sangat tinggi, tapi
didepan nenek Wie Tay Kun, ia tidak berani banyak
jual lagak. Nenek Wie Tay Kun menoleh dan memperhatikan Kang Han Cing, agaknya ia
tertarik, tersenyum sedikit dan berkata :
"Tan Siauw Tian sudah memberitahu tentang
keadaanmu. Memang luar biasa, kau gagah berani,
cerdik dan pandai. Tidak percuma menjadi putra
Datuk Selatan. Eh, sudah berapakah umurmu kini
?" "Boanpwe berumur 18 tahun." Jawab Kang Han
Cing. 1025 Nenek Wie Tay Kun meng-angguk2kan kepalanya, kemudian mendongak keatas sebentar,
per-lahan2 berkata : "Ya....Ya".Kau memang seumur dengan Wie
Ceng. Dia juga sudah 18 tahun. Memang, nenekmu
pernah menceritakan keadaanmu semasa kecilnya,
penyakitan melulu. Pernah diusulkan mau
kwepang kepada Wie Tay Lan, dengan harapan
membuang sial sakit2 itu. Sungguh sayang sekali,
tahun itu juga Wie Tay Lian menutup
mata...demikianlah sampai hari ini"."
Wie Tay Lian adalah anaknya, menyebut nama
itu, mata nenek Wie Tay Kun menjadi basah,
bagaimana tidak, mengingat dia yang sudah
berumur tua masih bisa mempertahankan hidup,
sedangkan Wie Tay Lian sudah menutup mata
lebih dahulu, mendahuluinya " Yah, pedih juga
rasa hati seseorang yang didahului ditinggal mati
oleh keturunannya. Ternyata nenek Wie Tay Kun kenal baik kepada
nenek Kang Han Cing. Untuk menghilangkan
sedikit kesedihannya, Kang Han Cing berkata :
"Cianpwe kenal kepada nenek boanpwe?"
Nenek Wie Tay Kun tertawa. "Lebih dari pada
kenal. Kami adalah sahabat baik." Katanya.
"Semasa kecilmu sering diajak bermain2. Dia
adalah pengunjung tetap gedung keluarga Wie. Itu
waktu, kalau tidak salah, umur Wie Ceng baru
meningkat 3 tahun. Kau juga berumur 3 tahun."
"Ohh......" Nenek Wie Tay Kun berkata lagi :
1026 "Sebelum kau berguru kepada Ciok-kiam
Sianseng, nenekmu pernah menanyakan pendapatku. Ciok-kiam Sianseng adalah kenalankenalanku
dan nenekmu, maka ia mau memberikan ilmu kesayangannya."
Ciok-kiam Sianseng adalah nama guru Kang
Han Cing, dengan gelarnya Pendekar Bambu
Kuning Ciok-kiam Sianseng, pernah mendapat
tenar didalam rimba persilatan jaman silam.
"Suhu"." Berteriak Kang Han Cing.
"Suhumu itu juga sudah mendatangi tempat
ini," berkata nenek Wie Tay Kun, "Baru saja ia
meninggalkan gedung dua hari yang lalu."
"Aaa...Kemanakah kini suhu pergi?" Bertanya
Kang Han Cing. "Kukira dia pergi ke Lembah Baru." Berkata
nenek Wie Tay Kun. "Tenaganya memang sangat
dibutuhkan." Lagi Lembah Baru ! Ini waktu, masuk Kong Kun Bu, memandang
nenek Wie Tay Kun dan memandang juga Tan
Siauw Tian. "Ada apa ?" bertanya nenek Wie Tay Kun.
"Katakan saja, disini tidak ada orang luar."
"Menurut laporan, ada beberapa orang yang
mencurigakan mundar-mandir disekitar tempat ini.
Mungkin mata2 musuh yang mengintil dibelakang
kita." "Gerakan dari kelenteng Sin-ko-sie ?"
1027 "Belum bisa dipastikan. Yang tegas ialah dari
pihak Ngo hong-bun. Keadaan Lie Kong Tie masih
belum ada perubahan, apa tidak baik kalau
mengantar Lie Kong Tie ke Lembah Baru ?"
Jaksa Bermata Satu Tan Siauw Tian tertawa
dan berkata : "Kokcu sudah mengirim berita, untuk menghilangkan keracunan Lie Kong Tie, Tian-hung
Totiang dari Pek-yun-koan akan menyertai
Manusia Beracun Cu Hoay Uh, tidak lama lagi,
diharapkan kedatangan mereka disini. Sengaja kita
menyembunyikan Lembah Baru, agar membingungkan pihak Ngo-hong-bun."
"Mungkin keadaan gedung keluarga Wie bisa
berbahaya." Berkata Kong Kun Bu.
"Ha, ha, ha, ha..." Nenek Wie Tay Kun tertawa.
"Hendak kulihat, siapa yang berani membentur
gedung keluarga Wie?"
"Betul," Turut menyambung Tan Siauw Tian.
"Betapa besarpun nyali Ngo-hong-bun, walau
sudah mengetahui kalau kita meminjam tempat
gedung keluarga Wie, belum tentu mereka berani
mengambil resiko." Tentu saja, keluarga Wie dilindungi oleh semua
partay2 rimba persilatan, mengganggu keluarga
Wie berarti mengganggu rimba persilatan, siapakah
yang berani mengambil resiko besar"
Nenek Wie Tay Kun adalah kawan baik nenek
Kang Han Cing sejak lama sudah ada maksud
mempererat hubungan itu, yang terakhir memang
1028 ada rencana untuk menjodohkan Kang Han Cing
bersama Wie Ceng. Untuk pertemuan itu, nenek Wie Tay Kun
memberi hadiah pedang pinggang yang lemas,
pedang yang bernama Pian-liong-kiam.
Dengan pertemuan, agar Kang Han Cing bisa
tolong menjagakan cucu perempuan tunggalnya
itu. Kang Han Cing memberikan janjinya.
Ber-sama2 Tan Siauw Tian dan Kong Kun Bu,
mereka mengundurkan diri.
Ditengah perjalanan, Kang Han Cing memberitahu tentang keadaan dirinya dan
meminta Kong Kun Bu bantu mengawasi Kwee In
Su. Orang ini patut mendapat kecurigaan terbesar.
Sesudah itu mereka berpisah, masing2 kembali
ke kamar yang sudah tersedia.
Kang Han Cing mengeluarkan pedang Pianliong-kiam, pedang hadiah pemberian nenek Wie
Tay Kun, pedang itu bisa digulung seperti angkin,
biasanya terikat pada pinggang, kini begitu keluar
dari sarungnya, bercahaya terang, menyilaukan
mata, menyinari seluruh isi ruangan. Sungguh
pedang istimewa dan bagus !
Kang Han Cing menyimpan kembali pedang
Pian-liong-kiam, disaat ia mendekati meja,
matanya terbelalak, disitu terdapat secarik kertas,
demikian bunyinya : "Gedung keluarga Wie bukan tempat sembarangan, harus hati2, jangan terlalu cepat
1029 menghubungi pusat, markas sudah mengirim
Burung Kelima sebagai wakil tetap, kau berada
dibawah pimpinannya !"
Inilah perintah Ngo-hong-bun !
Rasa kagetnya Kang Han Cing tidak kepalang, di
dalam gedung keluarga Wie terdapat banyak sekali
mata2 Ngo-hong-bun. Kecuali dirinya, ternyata
masih ada seorang Burung Kelima. Siapakah si
Burung Kelima " Dugaannya segera jatuh kepada Kwee In Su,
tapi agaknya tidak mungkin. Tan Siauw Tian
sudah memberi perintah kepada Kong Kun Bu
untuk membikin pengawasan ketat, bagaimana
Kwee In Su bisa bergerak "
Dicomotnya perintah gelap itu, dengan maksud
memberitahu kepada Tan Siauw Tian. Baru Kang
Han Cing membuka pintu, disana sudah berdiri
seorang pelayan berbaju hijau, pelayan ini khusus
untuk melayani dirinya. "Eh, kongcu, kemana mau
pergi ?" Ia bertanya. "Hamba ditugaskan untuk
melayani semua kebutuhan kongcu, nama hamba
Hiang Lan. Ada sesuatukah yang membutuhkan
tenaga hamba ?" Kang Han Cing memperhatikan pelayan itu,
berpikir sebentar dan bertanya : "Apa ada orang
yang memasuki kamar ini ?"
"Tidak," Jawab Hiang Lan. "Pesan Tan Siauw
Tian tancu tidak boleh dilanggar. Kecuali kongcu
berada didalam kamar, siapapun dilarang masuk."
"Heran." 1030 "Ada apa " Kongcu kehilangan sesuatu?"
"Oh"Tolong beritahu kepada Tan Siauw Tian
tancu, katakan aku hendak bertemu. Ada sesuatu
yang mau kurundingkan."
"Baik." Pelayan yang bernama Hiang Lan itu
berjalan pergi. Tidak lama ia balik kembali, disertai Kong Kun
Bu. Sebagai wakil Tan Siauw Tian, Kong Kun Bu
memang mempunyai itu hak untuk turut campur.
"Kongcu, kebetulan Kong hutancu datang,"
berkata Hiang Lan. "Maka sudah kuberitahu."
Sesudah itu, pelayan ini berjalan pergi.
Ber-sama2 Kang Han Cing, Kong Kun Bu
memasuki kamar, memandang dengan serius dan
bertanya : "Jie kongcu, ada apa ?"
"Saudara Kong Kun Bu, coba lihat !"
Kang Han Cing memperlihatkan surat Ngo hongbun.
Menerima dan membaca surat itu, wajah Kong
Kun Bu berubah. "Begitu cepat ?" Tanyanya.
"Ya, mereka bisa bekerja cepat," Berkata Kang
Han Cing. "Kekuatan Ngo hong-bun memang tidak
bisa diremehkan." "Bila dan bagaimana Jie kongcu mendapat surat
perintah rahasia ini ?" Bertanya Kong Kun Bu.
Diceritakan apa yang terjadi, dan bagaimana
surat tersebut bisa berada diatas meja kamarnya.
Perintah Maut Karya Buyung Hok di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
1031 "Bagaimana hal ini bisa terjadi ?" Berkata Kong
Kun Bu. "Sudah kuperintahkan kepada Hiang Lan,
kecuali ada izin kami, orang lain dilarang
memasuki kamar Jie kongcu."
"Bagaimana keadaan Kwee In Su ?"
"Dia sudah berada didalam pengawasan orang
kita." Mereka tidak berhasil menemukan sesuatu yang
baru, yang jelas, didalam gedung keluarga Wie itu,
kecuali Kang Han Cing yang sudah diselundupkan
oleh Ngo-hong bun, masih ada lain orang. Dan
orang-orang inilah yang belum diketahui.
Bahaya tetap melanda gedung keluarga Wie
yang ternama. *** Bab 69 SESUDAH mengantarkan Kong Kun Bu
meninggalkan kamarnya, Kang Han Cing terbaring
ditempat tidur. Bagaimana peran berikutnya "
Haruskah ia menyamar terus menerus " Kalau
tidak ada kejadian surat perintah tadi, mungkin ia
sudah siap menyelesaikan peranannya sebagai
Lengcu Panji Hitam. Lain lagi halnya sesudah
dimata-matai, ia harus membongkar penyelundupan itu, siapa pula yang diselundupkan
masuk " Hal ini harus diberitahu kepada Lembah
Baru. 1032 Sore harinya, sesudah Kang Han Cing tidur
siang, terdengar suara Hiang Lan di pintu
memanggil : "Kongcu sudah bangun ?"
"Masuk," Berkata Kang Han Cing.
Hiang Lan masuk dengan membawa satu
baskom untuk air cuci muka, diletakkannya dimeja
dan berkata : "Sesudah kongcu membersihkan diri,
dipersilahkan kongcu makan malam."
"Terima kasih," berkata Kang Han Cing. Ia
bercuci muka, kemudian mengikuti Hiang Lan
pergi makan malam. Selesai makan, Kang Han Cing pulang ke dalam
kamarnya. Disini ia menemukan perubahan. Lagi2
kamarnya sudah didatangi orang. Terbukti karena
tempat pembaringannya terdapat sepucuk surat,
lagi2 surat perintah Ngo-hong-bun.
Bunyi surat sangat singkat :
"Ditujukan kepada Lengcu Panji Hitam Lauw
Keng Sin sebentar jam tiga pagi memberi laporan
disebelah Barat gedung ini, disana terdapat pohon2
bambu, ikutilah petunjuk seseorang yang membawa lampu merah !"
Tertanda Burung Kelima. Lagi2 instruksi rahasia Ngo-hong-bun yang luar
biasa ! Hati Kang Han Cing semakin tertarik, siapakah
Burung Kelima yang turut nyelusup masuk
kedalam gedung keluarga Wie, Kwee In Su " Atau
mungkin sudah ada seseorang yang diselundupkan
terlebih dahulu dari dirinya "
1033 Saking menarik dan memikat hatinya Kang Han
Cing bersedia masuk kembali ke pos Ngo hongbun, melihat dengan mata sendiri, siapa mata2 itu,
agar bisa memberitahu kepada Tan Siauw Tian cs.
Malampun tiba. Sesudah kentongan dipukul
tiga kali, dengan menggunakan pakaian ringkas,
Kang Han Cing meninggalkan kamarnya menuju
kearah bagian Barat, disinilah tempat yang
ditunjuk untuk panggilan menghadap.
Pohon bambu yang rimbun menutupi pemandangan ditempat itu. Kang Han Cing tidak
menunggu lama, seperti instruksi yang didapat,
tidak lama kemudian tampak seseorang yang
menenteng lampu kertas berwarna merah, tegas
menitahkan dirinya mengikuti orang ini. Tanpa
segan2 lagi, Kang Han Cing menghampiri
datangnya lampu kertas merah itu. Disana tampak
seorang bungkuk, mengenakan kain kerudung
yang hampir menutupi seluruh bagian mukanya,
tidak mudah dikenali. "Saudara yang diberi tugas untuk penunjuk
jalan ?" Bertanya Kang Han Cing, ia men-coba2
memancing suara orang, hendak diingat baik2
bagaimana suara dan siapa orang ini "
Tapi si bungkuk tidak membuka mulut, entah
memang bungkuk, atau sengaja dibuat bungkuk,
orang itu berjalan pergi.
Kang Han Cing membuntuti orang itu, berjalan
dibelakangnya. Berjalan beberapa saat, orang
bungkuk itu berhenti, mereka sudah berada
disebuah bangunan. 1034 "Masuk !" Perintahnya
bernada rendah. dengan suara yang Kang Han Cing mencoba meng-ingat2 suara
orang ini, maksudnya dibandingkan dengan suara
orang2 yang ada didalam gedung keluarga Wie. Ia
tidak berhasil, suara itu terlalu parau dan sulit
didengar. Kini Kang Han Cing memasuki bangunan itu.
Sangat gelap, tidak ada api penerangan, dan si
bungkuk pun sudah melenyapkan diri.
Disaat ini, terdengar satu suara membentak :
"Lauw Keng Sin, mengapa kau tidak memberi
hormat ?" Kang Han Cing memandang kearah datangnya
suara itu, tidak berhasil, keadaan terlalu gelap,
suara itu juga tidak dikenal, itulah suara seorang
wanita muda. "Aku datang untuk memberi laporan kepada
Burung Kelima," berkata Kang Han Cing.
"Tepat. Aku adalah Burung Kelima." berkata
suara wanita itu. "Lauw Keng Sin memberi hormat
Burung Kelima," Berkata Kang Han Cing.
kepada "Coba laporkan kejadian2 yang kau alami,"
Berkata suara ditempat gelap yang mengaku
bernama Burung Kelima itu.
"Hamba mendapat tugas sebagai Kang Puh Cing
yang ditawan didalam Goa Sarang Tawon seperti
apa yang diduga olah Can tancu, mereka
mengadakan penculikan. Ternyata Kwee hu-huat
1035 adalah mata2 mereka, atas bantuan Kwee hu-huat
dan beberapa orangnya, hamba dan Lie Kong Tie
diserahkan kepada orang Lembah Baru yang
bernama Kong Kun Bu. Dibawa dengan perahu dan
tiba digedung keluarga Wie. Mereka menggunakan
gedung keluarga Wie sebagai pos Lembah Baru."
"Semua itu sudah kuketahui." berkata Burung
Kelima, "Yang belum kau laporkan ialah,
bagaimana kau didalam gedung keluarga Wie itu."
"Pimpinan tertinggi didalam gedung keluarga
Wie adalah Tan Siauw Tian, tapi ia juga
menjunjung nenek Wie Tay Kun. Wakil tancu
Lembah Baru adalah Kong Kun Bu....."
"Kau sudah menemui nenek Wie Tay Kun ?"
"Ya." "Apa yang ditanya olehnya ?"
"Hanya pembicaraan biasa saja."
"Ia menyerahkan pedang Pian-liong-kiam?"
Kang Han Cing terkejut. Sampai hadiah itupun
bisa diketahui mereka " Siapakah mata2 lihay
didalam gedung keluarga Wie itu " Menjawab
pertanyaan tadi, terpaksa ia harus menjawab "Ya."
"Bagaimana keadaan Kwee In Su " Apa mereka
tidak mencurigainya ?"
"Sesudah sampai digedung keluarga Wie, hamba
mendapat tempat yang terpisah. Bagaimana
keadaan Kwee hu-huat, hamba tidak tahu."
"Dia tidak dicurigai ?"
1036 "Ya. Dicurigai."
"Siapa yang mencurigainya ?"
"Tan Siauw Tian dan Kong Kun Bu."
"Apa kau tidak mencurigainya?"
Hati Kang Han Cing tercekat semakin keras.
"Mana hamba berani ?" Ia berkata.
"Huh. Huh, aku mendapat laporan yang
mengatakan kau memberi surat tugas kita kepada
Kong Kun Bu. Dengan alasan apa kau perlihatkan
kepadanya ?" "Ini".Ini"."
"Apa yang ini".ini ?" Suara orang itu menjadi
seram. "Nyalakan penerangan."
Kata2 yang terakhir bukan ditujukan kepada
Kang Han Cing. Itulah perintah kepada orang
bawahan lainnya. Tempat yang tadinya gelap itu, tiba2 menyilaukan mata, api2 penerangan dipasang
secara serentak, terang benderang.
Kang Han Cing menutup mata, disaat dibuka
kembali, orang yang berada didepannya, orang
yang menyebut diri sendiri sebagai Burung Kelima
itu adalah seorang perempuan yang mengenakan
topeng perak. Agaknya mirip dengan topeng2 yang
digunakan oleh Toa Kiongcu dan Sam Kiongcu.
"Sudah kenal kepadaku ?" Bertanya si Topeng
Perak. 1037 "Burung Kelima".." Kang Han Cing menutup
pembicaraannya. Disaat ini dia sudah bisa
merasakan sesuatu yang tidak beres, kecuali orang
bertopeng perak ini, keadaannya sudah terkurung,
disana hadir pula Topeng Perunggu Sam Kiongcu
Sun Hui Eng, ex ketua Perintah Maut Can tancu,
hu-huat Ngo-hong-bun kelas satu Hui-keng dan
lain2nya jago Ngo hong-bun.
"Kang Jie kongcu," berkata orang bertopeng
Perak itu. "Masakan kau tidak bisa kenal kepada
diriku " Aku adalah Jie Kiongcu. Hampir menyamai
kedudukan dirimu, bukan " Jie kongcu dari Datuk
Selatan dan Jie Kiongcu dari Ngo-hong-bun. Tidak
guna mau menutupi diri lagi, penyamaranmu
memang hebat. Tapi Ngo hong bun lebih hebat
lagi." Penyamaran Kang Han Cing sudah terkelotok
copot ! Tentu saja, kalau Lengcu Panji Hitam ini adalah
Lengcu Panji Hitam Lauw Keng Sin asli, dia tidak
akan menyebut Burung Kelima, pasti dan harus
memanggil Jie susiok. Alasan ! Yang penting adalah adanya mata-mata
didalam gedung keluarga Wie, maka penyamaran
Kang Han Cing terbongkar.
Penyamaran Kang Han Cing tidak terbongkar di
Pian shia, tidak terbongkar di kelenteng Sin ko sie.
Tapi pecah berantakan sesudah ia memasuki
gedung keluarga Wie, sesudah ia menyatakan
dirinya sendiri yang asli. Ini suatu bukti kalau
penyamarannya pecah karena ia sudah membuat
1038 pernyataan sendiri. Dan berita itu dilever oleh
mata2 selundupan gedung keluarga Wie. Maka
tidak bisa dipertahankan lagi.
Siapakah mata2 Ngo hong-bun didalam gedung
keluarga Wie " Kang Han Cing tidak mempunyai kelebihan
waktu untuk memikirkan kejadian itu, yang
penting keselamatan jiwanya sudah terancam, ia
berada didalam kurungan orang-orang Ngo-hongbun. Bagaimana harus meninggalkan tempat ini "
"Bagaimana, Jie kongcu ?" Bertanya si Topeng
Perak Jie Kiongcu. "Aku sangat gembira bisa bertemu dengan Jie
Kiongcu." Berkata Kang Han Cing.
"Aku juga gembira bisa berkenalan dengan Jie
Kongcu. Eh, lupa kuperkenalkan, inilah sumoayku
Sam Kiongcu, penasehat kelas satu Hui-keng taysu
dan lain2nya." "Sudah kukenal," berkata Kang Han Cing.
"Memang hebat, untuk menghadapi aku seorang,
Perintah Maut Karya Buyung Hok di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Ngo hong-bun harus mengeluarkan banyak jago
kenamaan, kau Jie Kiongcu, Sam Kiongcu, Huikeng taysu, Can tancu dan lain-lainnya,
mungkinkah tidak terlalu dibesar-besarkan ?"
"Suatu bukti kalau kita tidak berani meremehkan putra Datuk Selatan, murid Pendekar
Bambu Kuning Ciok-kiam Sianseng yang ternama
!" "Terima kasih sebesar-besarnya yang harus
kuucapkan." 1039 "Didalam keadaan yang seperti ini, mungkinkah
kau masih belum mau menyerah ?"
"Belum pernah Kang Han Cing menyerah, walau
kepada siapapun juga !"
"Apa kau mempunyai pegangan kuat, bisa
meloloskan diri dari kepungan sekarang yang ada
?" Bertanya Jie Kiongcu.
"Majulah kalian serentak, aku tidak gentar,"
Berkata Kang Han Cing menantang.
"Kang Han Cing, jangan sombong," Tiba2
terdengar suara Sam Kiongcu turut bicara. "Untuk
menghadapi dirimu seorang, salah satu kekuatan
kitapun sudah cukup, mengapa harus menurunkan martabat mengeroyok seorang yang
sudah pasti bisa kita kalahkan ?"
Hati Kang Han Cing tergerak, bukankah Sam
Kiongcu tahu kalau Lie Siauw San pernah
menyelidiki kelenteng Sin ko sie " Mengapa ia
berpihak kepada dirinya " Disini, lagi-lagi membuat
pembelaan, mungkinkah sudah tahu kalau Lie
Siauw San itu jelmaannya juga "
Sam Kiongcu mengatakan tidak mau menurunkan martabat Ngo hong-bun secara
pengepungan kepada seorang yang sudah tidak
berdaya, inilah kesempatan bagi Kang Jie kongcu
kita untuk mencari kebebasan dari kekosongan
yang ada. Dimanakah kedudukan Sam Kiongcu Sun Hui
Eng berdiri " Anggota Ngo hong-bun yang memihak
Datuk Selatan " 1040 Yang berada diluar dugaan, si Topeng Perak Jie
Kiongcu bisa menyetujui penilaian pandangan 'bisa
merusak martabat Ngo-hong-bun, kalau mengeroyok seseorang yang sudah tidak berdaya',
tampak topeng peraknya dianggukkan dan berkata
: "Betul. Apa yang Sam sumoay katakan memang
masuk diakal. Walau tetap mengurungmu ditengah2. Tapi kita tidak akan mengeluarkan
perintah pengeroyokan. Kau bisa pilih salah satu
dari kita, atau bergilir mengalahkan kita. Kalau
kau memang seorang jago gagah berani, sesudah
mengalahkan kita, akan bebas pergi. Ketahuilah,
kau sudah mencuri ilmu kepandaian Ngo-hongbun, itulah dosa tidak ampun, untuk menyerahkan
kembali inti2 sari pelajaran Ngo-hong-bun yang
kau pelajari, kau wajib merusak ilmu sendiri."
Kata2 yang terakhir ditujukan kepada Kang Han
Cing. Kang Han Cing mengeluarkan pedang Pianliong-kiam, pedang hadiah nenek Wie Tay Kun,
dengan pedang inilah, ia hendak menerjang
kepungan musuh2nya. "Tunggu dulu," Berkata Jie Kiongcu. "Kita boleh
bertanding satu lawan satu. Bukan berarti
memberi kebebasan luas kepada dirimu. Jangan
mencoba melarikan diri sebelum mengalahkan kita
semua. Lari berarti mencari penyakit, kita segera
mengeroyokmu tahu ?"
"Cukup ! Lekas keluarkan pedang." Berkata
Kang Han Cing menantang. 1041 Traaangggg..... Secepat itu pula, si Topeng Perak sudah
mengeluarkan pedangnya, menyerang Kang Han
Cing. Gerakannya lebih hebat dan lebih gesit dari
pada Sam Kiongcu Sun Hui Eng.
Mengetahui kalau orang yang dihadapinya
sebagai Jie Kiongcu, Kang Han Cing tidak pernah
lengah. Serangan tadi sudah ditangkis cepat.
Membalas serangannya, kini ia menukik dengan
kecepatan yang tidak terhingga disertai tenaga
dalamnya, pedang Pian-liong-kiam meluncur bagai
naga, mengancam kepala Jie Kiongcu.
Terdengar kembali dentingan2 suara pedang,
tanpa kalah gesit, si Topeng Perak mengelakkan
serangan itu. "Pedang bagus ! Ilmu hebat !" Ia mengeluarkan
suara pujian. "Empat Lengcu Panji Berwarna
memang bukan tandinganmu. Dan melepas diri
didalam rimba persilatan kukira sulit menyediakan
orang yang bisa menundukkan dirimu."
Jie Kiongcu bicara tanpa mengurangi penyerangannya, didalam waktu yang singkat, ia
menyerang lagi 7 kali. Kang Han Cing mengeluarkan ilmu pedang
perguruannya yang bernama ilmu Pedang Bambu
Kuning, menangkis setiap serangan itu.
7 serangan lagi dilontarkan oleh si Topeng Perak
Jie Kiongcu, ilmunya lebih tinggi dari Sam Kiongcu
Sun Hui Eng, karena itu Kang Han Cing agak
kewalahan. 1042 Yang menguntungkan Kang Han Cing ialah, ia
pernah mempelajari inti sari ilmu silat Ngo-hongbun. Tiga Jurus Pukulan Burung Maut yang
disediakan untuk menghadapi musuh2 Ngo hongbun, tidak disangka, disini untuk menghadapi
orang sendiri. Nenek Goa Siluman menurunkan Tiga Jurus
Pukulan Burung Maut kepada ke 5 muridnya, Ngo
hong-bun lahir atas ambisi Nenek Goa Siluman ini,
ia mempunyai lima orang murid dan diantaranya
Toa Kiongcu mempunyai 4 murid, itulah 4 lengcu
panji berwarna. Kalau Kang Han Cing bisa mengimbangi
kekuatan Sam Kiongcu, kini ia tidak bisa
mengimbangi kekuatan Jie Kiongcu. Satu kali,
lengannya tergores oleh pedang Jie Kiongcu, darah
muncrat dari tempat itu. Tiga Jurus Pukulan Burung Maut hanya boleh
digunakan sekali2, tapi tidak boleh terus menerus.
Apalagi untuk menghadapi seorang ahli seperti Jie
Kiongcu. Tentu saja Kang Han Cing salah set.
Ternyata, biar bagaimana ilmu Tiga Jurus
Pukulan Burung Maut adalah ilmu Ngo hong-bun
asli, kalau saja Kang Han Cing tidak menggunakan
ilmu ini, mungkin ia bisa bertahan lebih lama.
Untuk menandingi ilmu Ngo-hong-bun, ilmu Tiga
Jurus Pukulan Burung Maut membutuhkan
latihan yang sempurna, tentu saja Kang Han Cing
tidak bisa memenangkan Jie Kiongcu, karena
itulah ia kewalahan. 1043 Satu tusukan lagi membuat Kang Han Cing
terjungkir balik. "Menyerahlah," berkata Jie Kiongcu tertawa.
Tubuh Kang Han Cing meletik, dengan
kecepatan tiada tara mengirim satu babatan ke
arah kaki orang. Kang Han Cing gesit, si Topeng Perak lebih gesit
lagi, dengan satu tutulan kaki, ia mumbul keatas,
mengelakkan papasan pedang tadi.
Kang Han Cing mengerahkan semua kekuatannya, dengan satu sikutan, membuat si
Topeng Perak menjerit. Membentur pilar bangunan
dengan napas sengal2. Sam Kiongcu Sun Hui Eng, hu-huat kelas satu
Hui-keng dan ex ketua Perintah Maut Can tancu
mengurung ditiga tempat, tapi tidak ada tanda2
pergerakan, seperti apa yang si Topeng Perak
janjikan, mereka dilarang mengadakan pengeroyokan kalau Kang Han Cing tidak ada
niatan melarikan diri. Betul2 Kang Han Cing lupa mencari jalan untuk
meninggalkan tempat itu, ia tidak sadar kalau
situasi tidak menguntungkan dirinya kalau tidak
segera melarikan diri. Si Topeng Perak Jie Kiongcu berhasil menekan
luka2nya, dihadapi lagi Kang Han Cing dengan
sikap yang lebih beringas.
Ciiaaaattttt?" Pedangnya terayun, ber-gulung2, menyerang
Kang Han Cing diujung. 1044 Giliran Kang Han Cing yang dibuat mencium
tanah, gedubrak, ia jatuh tidak jauh dari kaki Sam
Kiongcu. Kang Han Cing menjadi nekad, hampir ia mau
mengadu jiwa, disaat inilah, tiba2 terdengar satu
suara yang halus seperti nyamuk mengiang
ditelinganya : "Lekas tinggalkan tempat ini !"
Inilah suara Sam Kiongcu Sun Hui Eng dengan
gelombang tekanan tingginya.
Kang Han Cing menepuk kepala, apa artinya ia
berkutat ditempat ini " Mengingat musuh2 kuat
berjumlah besar, tidak mungkin ia mencapai
kemenangan. Kisikan Sam Kiongcu adalah jalan
yang paling tepat, ia harus segera meninggalkan
tempat ini. Semangatnya diempos sebesar mungkin, dengan satu kali teriakan geram, ia
menerjang ke arah Sam Kiongcu yang menjaga
pintu. Sam Kiongcu mengeluarkan pedang, maka
sesudah dengan selayaknya pedang itu diayunkan
kearah atas kepala Kang Han Cing.
Dengan sedikit membungkukkan kepala putra
Datuk Selatan meloloskan serangan, tubuhnya
tetap meluncur keluar. Disaat ini serangan Jie Kiongcu tiba, gerakannya lebih cepat dari gerakan Hui keng dan
Can tancu, pedangnya terayun, menusuk punggung Kang Han Cing. Entah bagaimana pedang Sam Kiongcu yang
sedianya dibabatkan kearah kepala Kang Han Cing
1045 itu, karena pemuda kita sudah menundukkan diri
dan lolos dari ancaman, otomatis dan dengan
sendirinya pedang Sam Kiongcu menjadi memapaki
datangnya pedang sang sucie.
Trranggg?" Pedang Topeng Perunggu membentur pedang
Topeng Perak ! Dan secepat itu, tubuh Kang Han Cing sudah
melesat, lenyap ditelan kegelapan.
Disaat Jie Kiongcu, Sam Kiongcu, Hui-keng dan
Can tancu lari keluar, mereka sudah kehilangan
jejaknya Kang Han Cing. Tentu saja kejadian yang
membuat mereka penasaran, satu persatu lari
mengejar. Sam Kiongcu Sun Hui
Perintah Maut Karya Buyung Hok di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Eng sengaja mengendurkan langkah kakinya, menempatkan
posisi dirinya di paling belakang, ia mengeluarkan
napas lega, secara berani ia berhasil menolong
Kang Han Cing dari kesulitan.
Beginilah akibatnya kalau seorang gadis sudah
jatuh cinta. Jie Kiongcu mengejar dipaling depan, dialah
yang berkepandaian silat tertinggi, dia pulalah
yang mempunyai ilmu meringankan tubuh
tercepat, didalam sekejap mata ia sudah
meninggalkan kawan2nya, jauh berada dimuka
mereka. Kecepatan lari Jie kiongcu memang luar biasa,
daya konsentrasinya juga luar biasa, secepat itu ia
lari, secepat itu pula ia menghentikan gerakannya.
1046 Kini ia sedang berhadapan dengan seorang pemuda
berbaju hijau. Ada orang yang berani menghadang Jie Kiongcu
cs " Siapakah orang ini "
Sam Kiongcu, Hui-keng dan Can tancu turut
tiba, mereka heran atas kehadirannya pemuda
berbaju hijau itu, siapakah dia " Mengapa
mempunyai gerakan yang begitu cepat "
Jie Kiongcu menoleh kearah Hui keng dan
berkata : "Hui keng taysu, tolong kau bereskan orang ini.
Aku hendak mengejar Kang Han Cing."
Tubuhnya melejit, menyimpang dari jalan yang
dihadang oleh pemuda berbaju hijau. Jie Kiongcu
hendak meneruskan pengejarannya.
Pemuda berbaju hijau menggerakkan tangan,
secepat itu pula ia sudah mengeluarkan pedang,
pedang itu dilempar, menutup jalan larinya Jie
Kiongcu, nah, itulah ilmu pedang terbang !
"Mau melarikan diri ?" Cemooh pemuda berbaju
hijau yang menghadang jalan orang2 Ngo-hong bun
itu. Topeng Perak Jie Kiongcu gagal meneruskan
pengejarannya, kini ia menghadapi pemuda itu
lagi. "Ada apa ?" ia menanya.
"Kalian mau apa ?" Balik tanya orang itu.
"Kami ada urusan penting untuk menangkap
pengkhianat." berkata Hui-keng. "Kuminta kau
1047 menyingkir kami." dan tidak mengganggu perjalanan "Permintaanku tidak beda dengan permintaan
kalian itu," berkata pemuda itu. "Menyingkirlah
dari tempat ini." Hui-keng memiliki sifat2 yang licik, secara
diam2 ia sudah berada dibelakang orang, jarinya
dikeraskan, mengirim serangan bokongan.
Seerrrrrr?" Pemuda berbaju hijau tidak akan menyangka
mendapat bokongan seperti itu, di saat ia sadar,
jaluran angin dingin yang seperti es sudah berada
beberapa dim dari badannya. Memang dia
keturunan jago lihay, didalam keadaan yang
seperti itu, ia tidak menjadi gugup. Tangannya
dibalikkan, dan plaakkk...Memukul serangan gelap
itu. "Kurang ajar !" Bentaknya. "Roboh kau !"
Diserangnya secara terang2an, kini ia memukul
Hui keng. Cara pukulannya ini agak aneh,
dikesampingkan sedikit, baru ditekuk kebelakang.
Hui-keng salah perhitungan, sangkanya pemuda
itu bisa lengah, mengingat ia sedang berdebat
dengan Jie kiongcu, maka ia berani mengirim satu
pukulan gelap, lebih celaka lagi, karena datangnya
serangan balasan ini sangat aneh, terlalu aneh,
masakan bisa menyimpang dan menikung " Tanpa
ampun ia memuntahkan darah segar.
Can tancu berteriak pemuda berbaju hijau itu.
keras, ia menubruk 1048 Tiba2 bayangan hijau berkelebat, ia sudah
lenyap dari kedudukannya yang semula, satu kali
dupakan, membuat Can tancu ngusruk kedepan.
Didalam sekejap mata, pemuda berbaju hijau
itu sudah menjatuhkan dua jago Ngo-hong bun.
"Hebat ! Kau memang hebat !" Berkata Topeng
Perak Jie Kiongcu. "Siapa namamu ?"
"Apa diwajibkan pemuda itu angkuh. memberitahu ?" Bertanya "Terserah kepada dirimu. Kau takut diketahui
orang ?" "Pernah dengar nama Lie Siauw San ?"
"Kau yang bernama Lie Siauw San ?" Berteriak
Jie Kiongcu kaget. Nama itu terlalu seram bagi Ngo
hong-bun. Betapa tidak, sesudah menggagalkan
usaga penggantian Yen Yu San, orang yang
bernama Lie Siauw San inilah yang mengganggu
perkembangan Ngo-hong-bun.
Pemuda berbaju hijau tertawa ewah !
Apa betul pemuda ini bernama Lee Siauw San "
Hanya Sam Kiongcu Sun Hui Eng yang tahu,
kalau Lie Siauw San itu adalah jelmaan Kang Han
Cing, sedangkan Kang Han Cing sudah menderita
luka dan melarikan diri, dari mana pula muncul
seorang Lie Siauw San "
Untuk jelasnya, kita gambarkan lebih terang,
pemuda berbaju hijau adalah Tong Jie Peng, ahli
waris ternama Liu Ang Ciauw dari daerah Tong
1049 hay. Anak Sepasang Dewa dari Tong-hay yang
ternama itu. Topeng Perak Jie Kiongcu sedang me-nimbang2,
bisakah ia melawan seorang jago yang seperti Lie
Siauw San ini " Melihat cara2 dan bagaimana
lawan menjatuhkan Hui keng dan Can tancu, ia
masih belum ungkulan, karena itu ia berkata :
"Lie Siauw San, berani kau menetapkan waktu
untuk bertanding ?" "Mengapa tidak ?" Cemooh Tong Jie Peng.
"Dimana saja, kapan saja, dari siapa saja yang
berani menantang diriku, pasti kuterima tantangan
itu. Sekarang aku tidak mempunyai banyak waktu.
Selamat tinggal." Tubuhnya melejit meninggalkan Jie Kiongcu.
*** Bab 70 MENYUSUL Kang Han Cing yang melarikan diri
dari kepungan Ngo-hong-bun, ia lolos dari ujung
maut berkat bantuan halus Sam Kiongcu Sun Hui
Eng. Kang Han Cing menderita luka dibeberapa
tempat, inilah kekalahannya untuk pertama kali,
selama ia berkelana didalam rimba persilatan.
Bukan Sam Kiongcu seorang saja yang
membantu Kang Han Cing, kalau tidak ada Tong
1050 Jie Peng, mana mungkin ia bisa melepaskan diri
dari pengejarannya Jie Kiongcu dkk " Hanya saja
Kang Han Cing tidak tahu kejadian2 berikutnya.
Kini ia sudah tiba ditembok gedung keluarga
Wie, batinnya menjadi ragu2.
Seperti apa yang kita ketahui, Kang Han Cing
menyamar sebagai Lengcu Panji Hitam Lauw Keng
Sin dan menyelundup masuk ke tempat2 Ngohong-bun, tanpa sesuatu drama menakutkan.
Sesudah ia masuk kedalam gedung keluarga
Wie, hanya didalam waktu yang sangat singkat,
kepalsuannya itu sudah diketahui orang, satu
bukti kalau disana sudah ada mata2 musuh.
Mata2 musuh kelas tinggi tentunya, mengingat
jumlah terbatas yang mengetahui penyamarannya.
Siapakah mata2 itu " Sebelum ia menemukan sang
mata2, sungguh dan sangat berbahaya sekali kalau
kembali. Begitu saja ia meninggalkan gedung keluarga
Wie " Sifat petualangan Kang Han Cing tidak rela
membiarkan musuh yang tetap berselimut, ia
harus membereskan dan memecahkan persoalan
itu. Siapa mata2 musuh didalam gedung keluarga
Wie " Kwee In Su " Atau manusia lainnya "
Siapa si Burung Kelima "
Seseorang yang mempunyai kedudukan lebih
tinggi dari Kwee In Su berada didalam gedung
keluarga Wie. Dan Kang Han Cing wajib
menemukan orang ini. 1051 Kecuali itu, siapa pula yang berbadan bungkuk,
menenteng lampu merah, membawa dirinya
kedalam bangunan rumah maut"
Memang Kang Han Cing memiliki jalan pikiran
yang bercabang banyak, didalam waktu yang
singkat, ia sudah menemukan cara untuk mencari
dan menemukan mata2 Ngo-hong-bun yang berada
didalam gedung keluarga Wie.
Kang Han Cing lompat turun dari tembok
bangunan, sengaja menimbulkan suara gaduh,
sesudah itu, gedubraakk ... ia terjatuh.
"Aaaa...." Terdengar suara orang berteriak.
"Siapa ?" "Ada orang masuk."
"Oh......Kang Toa kongcu." Inilah suara salah
seorang dari gedung keluarga Wie. Ternyata
kedudukan Kang Han Cing sebagai Kang Jie
kongcu masih dirahasiakan, mereka masih
menganggapnya sebagai Toa Kongcu yang baru
ditolong keluar dari Goa Sarang Tawon. Kecuali
nenek Wie Tay Kun, Tan Siauw Tian dan Kong Kun
Bu, rahasia itu masih dipertahankan.
Tidak lama kemudian terdengar derap langkah
kaki yang cepat. "Bagaimana keadaannya ?" inilah
suara Tan Siauw Tian. "Kang Toa kongcu lompat turun dari tembok.
Sesudah itu ia terjatuh dan tidak sadarkan diri
lagi," inilah suara salah seorang pembantu.
Ternyata Kang Han Cing menjatuhkan diri dan
berpura2 pingsan. 1052 "Luka Kang Toa Terdengar lain laporan. kongcu sangat parah." Terdengar suara bentakan Tan Siauw Tian :
"Mengapa dibiarkan begitu saja ! Lekas bawa
kedalam." Dua orang menggotong Kang Han Cing. Dikala
dia menempur Topeng Perak Jie Kiongcu, ia
menderita luka dibeberapa tempat, darah masih
menetes terus, karena itu didalam ber-pura2
pingsan, tampaknya menderita luka yang sangat
berat. Terdengar suara Tan Siauw Tian : "Pada
tubuhnya terdapat 8 tusukan pedang, tapi luka2
ini tidak membahayakan. Ia baru melakukan
pertempuran " Dimana " Mengapa tidak meminta
bantuan " Oh".Luka dipundaknya inilah yang
terberat. Luka bekas pukulan" Juga tidak ada
artinya. Mungkin terlalu banyak mengeluarkan
darah, tapi tidak apa, mudah ditolong. Entah
bagaimana keadaan dalamnya."
Kang Han Cing masih memeramkan mata,
didalam hati ia memuji kelihayan Tan Siauw Tian,
hanya satu kali periksa, Jaksa Bermata Satu itu
sudah bisa memberi penilaian yang tepat.
Lain pikiran Kang Han Cing, lain pula pikiran
Tan Siauw Tian. Jaksa Bermata Satu ini adalah
tulang punggung golongan Lembah Baru, memiliki
ilmu silat yang tinggi, mempunyai kecerdikan yang
luar biasa, hatinya berpikir : "Dengan ilmu
kepandaian yang dimiliki olehnya, siapakah yang
bisa mengalahkan?" 1053 Tentu saja Kang Han Cing sudah mewarisi ilmu
silat Pendekar Bambu Kuning Ciok-kiam Sianseng,
ilmu silatnya boleh dikata tiada tara, bagaimana
bisa menderita luka2 itu "
Terdengar suara si Jaksa Bermata Satu Tan
Siauw Tian memberi perintah :
"Co Su, lekas beritahu kepada Kong Kun Bu
hutancu, luka Toa kongcu sangat parah. Dan
minta dirinya mengundang Tian-hung Totiang."
Perintah Maut Karya Buyung Hok di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Didepan umum Tan Siauw menyebut Kang Toa kongcu.
Tian masih Terdengar derap langkah kaki yang berjalan
pergi, tentunya orang yang bernama Co Su itu
menjalankan perintah. Kang Han Cing masih belum mau membuka
mata. Pikirannya bekerja : "Ternyata Tian-hung
Totiang sudah berada di sini ?"
Tian-hung Totiang adalah seorang akhli tabib,
didepan ketua kelenteng Pek yun-koan itu, Kang
Han Cing sulit bersandiwara terus. Bagaimana
baiknya " Kang Han Cing mengikuti kejadian2 itu dengan
menggunakan pendengarannya. Tiba2 ia merasakan ada satu tangan yang menempel dijalan
darah Pek hwee hiat, itulah tangan Tan Siauw
Tian, dari situ menjulur sebuah aliran hangat,
dengan maksud memberi bantuan tenaga,
menyembuhkan luka2 dalamnya.
Cepat2 Kang Han Cing menutup jalan darah
Pek-hwee-hiat itu. 1054 Tan S?auw Tian mengerahkan kekuatan
bathinnya, mempercepat peradaran darah, agar
Kang Han Cing bisa sadarkan diri. Hanya seketika,
kekuatan yang disalurkan masuk via jalan darah
Pek-hwee-hiat itu tertahan, buntu ditengah jalan,
tidak bisa masuk lagi dan juga tidak bisa
diteruskan. (Bersambung 20) *** Jilid 20 TENTU SAJA Tan Siauw Tian menjadi bingung,
sangkanya kurang kuat, ditambah lagi jalur hangat
tadi, mencoba menjebol jalan2 darah Kang Han
Cing yang tersumbat. Tentu saja bukan jalan darah Kang Han Cing
disumbat orang, tapi inspirasi si pemuda sendiri
yang menutup sendiri. Cara Tan Siauw Tian menambah kekuatannya
dilakukan ber-angsur2, tidak berani membenturnya secara paksa. Harus diketahui,
jalan darah Pek-hwee-hiat adalah jalan darah
penting yang langsung berhubungan dengan otak,
kalau sampai mengalami gegar pikiran, kalau
ditekan terlalu keras, resikonya memang sangat
berbahaya. Tidak lama beberapa orang lagi datang ke
ruangan itu, mereka dikepalai oleh Kong Kun Bu
beserta Tian-hung Totiang.
1055 "Oh, Jie-kongcu atau Toa kongcu ini?" Sesudah
memeriksa sebentar, ia mengajukan pertanyaan
itu. Tan Siauw Tian berkata : "Begitu totiang tiba digedung keluarga Wie,
langsung totiang mengajak Cu Hoay Uh cianpwe
memeriksa penyakit Lie Kong Tie, maka belum
sempat menceritakan hal ini. Dia adalah Kang Jie
kongcu Kang Han Cing yang menyamar sebagai
Kang Toa kongcu." "Ooo"." Tian-hung totiang kira2 sudah
mengerti. "Ia menderita luka2 bekas tusukan
pedang?" "Hanya lukanya dipundak yang agak parah."
Berkata Tan Siauw Tian. "Hampir meremukan
tulang. Beruntung ia mempunyai latihan kuat. Dan
luka2 lainnya itu hanya luka biasa saja, mungkin
terlalu banyak mengeluarkan darah didalam
pertempuran itu." "Ia belum sadarkan diri?" Bertanya Tian hung
totiang. "Kita tidak mengenal ilmu ketabiban, maka
tidak tahu bagaimana keadaan luka dalamnya,"
berkata Tan Siauw Tian. "Sudah kucoba
mengempos peredaran jalan darahnya. Yang aneh,
entah bagaimana, jalan darah Pek-hwee-hiat bisa
buntu. Sudah diusahakan ditembus beberapa kali,
tidak berhasil. Untung saja totiang sudah berada di
tempat ini. Tolonglah."
1056 "Ada kejadian yang seperti itu ?" Berkata Tian
hung totiang. "Betul2 aneh, biar kuperiksa
sebentar." Tian-hung totiang mengadakan pemeriksaan, ia
meletakkan tiga jarinya diurat nadi Kang Han Cing,
memasang telinganya betul-betul, mengikuti peredaran jalan darah si pemuda.
Kang Han Cing boleh memainkan orang semau
hatinya, boleh mengelabui Tan Siauw Tian. Tapi ia
tidak bisa mengelabui Tian hung totiang yang
lihay. Karena itu, kecuali jalan darah Pek hwee hiat
yang dibuntukan sementara waktu, dibiarkan saja
semua peredaran jalan darah mengalir secara
lancar. Tian-hung totiang memejamkan mata beberapa
waktu, keningnya berkerut terus menerus, satu
tanda kalau ia menemukan kesulitan didalam
pemeriksaan itu, kemudian ia membuka mata,
tidak henti2nya mengoceh : "Ajaib ! Ajaib ! Luar
biasa. Luar biasa." "Bagaimana keadaan lukanya ?" Bertanya Tan
Siauw Tian. Kehadiran akhli tabib Tian hung totiang
ditempat itu berada diluar perhitungan Kang Han
Cing, kalau saja tabib Pek-yun-koan ini memberitahu gambaran yang sebenarnya, sulitlah
menangkap Burung Kelima, karena itu, dengan
menggunakan tekanan suara tinggi, ia mengisiki
Tian-hung totiang : "Totiang, diantara orang2 yang
berada di tempat ini terdapat mata2 Ngo hong-bun.
Harus berhati2." 1057 "Aaaaa".." Tian-hung totiang sadar akan
adanya bahaya itu, ia mengurut jenggot dan tidak
segera menjawab pertanyaan Tan Siauw Tian.
"Apa yang Jie kongcu ketahui tentang mata2
Ngo-hong bun itu ?" Bertanya Tian hung totiang,
juga menggunakan suara gelombang tinggi.
Percakapan yang tidak bisa diikuti oleh orang
ketiga. "Usahakanlah agar semua orang meninggalkan
tempat ini. Nanti kita beritahu." Berkata Kang Han
Cing, tetap menggunakan gelombang tekanan
tinggi. Tan Siauw Tian memperhatikan gerakan Tianhung totiang yang terus menerus mengurut
jenggot, sangkanya tabib pandai itu sedang
menemukan kesulitan. Ia tidak mendesak terus.
Mana diketahui kalau Tian-hung totiang sedang
mengadakan pembicaraan rahasia bersama Kang
Han Cing. Akhirnya Tian-hung totiang melepaskan urutan
jenggotnya, maka terjeblaklah seluruh bibir dan
mulutnya, ia tidak perlu berkemak-kemik lagi,
menoleh dan memandang Tan Siauw Tian, ia
mengajukan pertanyaan : "Bagaimanakah Tan
tongcu menemukan Jie kongcu ?"
"Belum lama menerima laporan Co Su,
dikatakan ia jatuh dari atas tembok bangunan dan
tidak sadarkan diri."
"Apa Tan tongcu tahu kemana kepergian Jie
kongcu sebelumnya ?"
1058 "Tidak tahu." "Mungkin dia temukan mata2 musuh didalam
gedung ini. Maka ia membikin pengejaran, diluar ia
dikeroyok orang, sesudah melakukan pertempuran
mati2an, ia berhasil meloloskan diri, sebelum
musuh bisa berbuat sesuatu apa, kalian sudah
berhasil menemukannya. Ia hampir mengalami
copot sukma, karena terlalu banyak mengeluarkan
darah dan banyak mengeluarkan tenaga."
"Aaaa"..Bagaimana
keadaannya ?" harus memulihkan "Jie kongcu membutuhkan ketenangan. Tinggalkanlah saja. Biar pinto usahakan." Berkata
Tian hung totiang. "Apa yang totiang kemukakan memang betul
juga," berkata Tan Siauw Tian. "Hayo, semua
keluar dari ruangan ini ! Kecuali Kong hutongcu."
Tan Siauw Tian hendak menjaga sesuatu bersama2 Kong Kun Bu.
"Lebih baik Tan tongcu dan Kong hutongcu juga
tidak mengganggu ketenangannya." Berkata Tian
hung totiang. Baru saja suara Tian-hung totiang berhenti, dari
luar datang orang yang memberi laporan : "Hamba
Thio Tek Lok memberi laporan."
Orang itu bernama Thio Tek Lok, orang Lembah
Baru yang mendapat tugas untuk mengawasi
gerak-gerik Kwee In Su. "Ada apa ?" Bertanya Tan Siauw Tian.
1059 "Ada sesuatu yang menimpa Kwee In Su." Lapor
Thio Tek Lok. "Apa yang menimpa dirinya ?"
"Kwee In Su terbaring dengan mata melotot,
mulutnya terbuka, tapi tidak bisa bicara....."
"Apa dia sudah mati ?"
"Belum. Napasnya sengal2. Seperti orang yang
kemasukan angin jahat."
"Mari kita periksa." Menganyak Tan Siauw Tian.
Mengajak Kong Kun Bu dan Thio Tek Lok, mereka
meninggalkan ruangan itu.
Disana tinggal Kang Han Cing dan Tian hung
totiang. Kang Han Cing membuka matanya yang sudah
lama dikatupkan itu, dengan maksud bangun
berdiri. Cepat2 Tian-hung totiang mencegah maksud
pemuda itu, dengan perlahan berkata:
"Betul2 banyak mata-mata didalam gedung
keluarga Wie. Kwee In Su juga sudah dibokong
orang. Bukan mustahil kalau kita masih berada
dibawah pengawasan mereka, atau ada seseorang
yang mengikuti pembicaraan dari balik dinding,
lebih baik Jie kongcu membaringkan diri saja. Biar
kuobati dahulu luka2 bekas tusukan pedang itu."
Tian-hung totiang memang seorang tabib
pandai, hanya luka2 luar tidak mungkin
menyulitkan dirinya. Didalam sekejap mata ia
1060 sudah mengobati dan membalut luka-luka Kang
Han Cing itu. "Apa yang Jie kongcu temukan didalam gedung
ini ?" bertanya Tian hung totiang perlahan.
"Totiang, sebelumnya ada sesuatu yang masih
membingungkan diriku...Bisakah totiang memberi
sedikit keterangan ?"
"Tentang apa ?"
"Tan Siauw Tian menyebut dirinya sebagai
tongcu Lembah Baru. Aliran dari mamakah
golongan ini " Siapa yang menjadi kokcu Lembah
Baru ?" "Percayalah," berkata Tian-hung totiang. "Lembah Baru adalah aliran yang menentang Ngohong-bun. Kokcu Lembah baru adalah orang yang
tidak asing. Mengingat keganasan Ngo-hong-bun,
belum waktunya kokcu Lembah Baru menampilkan diri. Agar kau bisa lebih tenang dan
percaya, Lembah Baru memiliki 8 Penasehat,
diantaranya aku adalah salah satu dari 8
Penasehat Lembah Baru."
"Totiang".."
Perintah Maut Karya Buyung Hok di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Ya. Dan untuk memperkuat ketabahanmu,
boleh juga kau ketahui salah satu lagi penasehat
Lembah Baru, dia adalah Ciok-kiam Sianseng,
gurumu itupun menjadi salah satu dari 8
penasehat Lembah Baru."
"Aaaaa?"" 1061 "Nah ! Giliranmu yang bercerita, bagaimana kau
bisa menemukan mata2 Ngo-hong-bun didalam
gedung ini ?" Kang Han Cing menyeritakan jalannya cerita,
bagaimana ia terpancing oleh si Burung Kelima
dan pecah penyamaran didalam bangunan rimba
bambu itu. Tentu saja Kang Han Cing menutupi cerita Sam
Kiongcu yang membantunya melarikan diri.
Didalam hal ini menyangkut soal muda mudi.
Dan juga Kang Han Cing tidak bisa
menceritakan Tong Jie Peng menjegal Topeng Perak
Jie Kiongcu dkk itu, karena memang tidak tahu.
"Menurut perkiraan Jie kongcu, siapakah orang
yang membungkukkan badan dan membawa
lampu itu ?" "Orang itu hanya membuka mulut sesudah
berada didepan bangunan rimba bambu, perintahnya 'masuk" dan sesudah itu tidak
mengucapkan kata2 lainnya. Suaranya seperti
tidak asing, tapi didalam keadaan yang seperti itu
sengaja memparaukan logat aslinya. Sulit menentukannya." "Semakin pasti kalau orang ini adalah orang
yang dekat. Kalau tidak, mengapa membungkuk2kan badan " Merobah logat suara "
Dengan cara inilah Jie kongcu tidak bisa menduga
dan mengenalinya." "Ngo-hong-bun memang lawan berat."
1062 "Langkah2 apa sesudah Jie kongcu pura-pura
kelengar ?" Kang Han Cing memberi penjelasan :
"Sesudah mencuri pelajaran Tiga Jurus Pukulan
Burung Maut, mereka tidak mau melepaskan
diriku. Sengaja ber-pura2 pingsan, memberi
kesempatan agar mereka bisa turun tangan, maka
siapakah orang yang mau mencelakakan diriku,
itulah mata-mata Ngo-hong bun ditempat ini."
"Rencana baik. Untuk memancing mereka, lebih
baik lagi kalau membiarkan aku mengobati dirimu.
Sesudah mengetahui kalau keadaanmu berangsur2 sudah pulih, tentu membuat si Burung
Kelima bertambah gelisah. Nah. Itu waktu kita bisa
membedakan siapa yang hendak membunuh
dirimu." "Setuju. Tapi rencana ini jangan diberitahu
kepada Tan Siauw Tian."
"Mengapa ?" "Bukan curiga kepada Tan Siauw Tian.
Mengingat pentingnya keadaan, lebih sedikit orang
yang tahu, lebih mudah pula mengerjakannya."
Tian-hung totiang setuju. Sesudah
memberi pengobatan, ia berjalan keluar.
selesai Diluar sudah menunggu Tan Siauw Tian,
menyongsong Tian-hung totiang dan bertanya :
"Bagaimana keadaan Jie kongcu ?"
"Ia masih membutuhkan istirahat. Jagalah
ketenangannya. Jangan ada seorang pun yang
mengganggu." 1063 "Tidak membahayakan ?"
"Waktu bahayanya sudah lalu."
"Syukurlah. Oh...Kwee In Su juga dibokong
orang. Tolong totiang periksa keadaannya," berkata
Tan Siauw Tian. "Baiklah. Ajaklah ke tempatnya." Tian hung
totiang merendengi Tan Siauw Tian, mereka sama2
menuju ke tempat Kwee In Su. Memandang
beberapa penjaga, Tian-hung totiang bertanya :
"Mereka orang2 dari Lembah Baru ?"
"Ya," Jawab Tan Siauw Tian. "Turut serta adalah
8 pengawal Lembah Baru. Kecuali pelayan2
perempuan, didalam gedung keluarga Wie ini
hanya terdapat seorang pengurus rumah tangga
yang laki2." "Kong Kun Bu hutongcu itu seperti orang baru."
Tian-hung totiang berkata.
"Kong Kun Bu adalah keponakan-murid Tay
siok taysu dari Siauw lim-pay. Kokcu meminta
bantuan Siauw lim pay untuk menumpas Ngo
hong-bun, karena itu Kong Kun Bu diperbantukan
kepada kita. Dengan kedudukan hutongcu."
Kecurigaan Tian-hung totiang segera bebas
sama sekali, mengingat kalau Kong Kun Bu itu
adalah wakil Siauw-lim-pay yang membantu usaha
Lembah Baru. Mereka sudah tiba di kamar Kwee In Su, sedari
Kwee In Su meninggalkan Ngo hong bun dan
membawa "Kang Puh Cing' ke gedung keluarga Wie,
ia mendiami tempat ini. 1064 Kong Kun Bu berada dikamar Kwee In Su,
agaknya ia kurang yakin kepada Thio Tek Lok
seorang diri. Melihat kedatangan Tian-hung
totiang, cepat2 menyilahkan masuk.
Sesudah Tian hung totiang mengadakan
pemeriksaan, ketua kelenteng Pek-yun-koan ini
berkerut alis, betul2 banyak mata2 didalam gedung
keluarga Wie. Kwee In Su ditotok orang pada jalan
darah Geger Otak. Dikemukakannya hasil laporan
pemeriksaan kepada semua orang. Dan diberitahu
juga, bagaimana harus menyembuhkannya, karena
dekatnya jalan darah itu dengan bagian otak, maka
membutuhkan waktu pengobatan lama, setiap hari
hanya bisa ditotok seperlahan mungkin, dan
sesudah beberapa kali, baru bisa disembuhkan.
Mereka tidak berdaya. *** Bab 71 SATU HARI DILEWATKAN"..
Keadaan gedung keluarga Wie seperti biasa,
tenang2 dan adem saja. Kehadirannya Tian-hung totiang beserta Kakek
Beracun Cu Hoay Uh berhasil menyembuhkan
penyakit keracunan Lie Kong Tie. Per-lahan2
keadaan Datuk Utara itu mulai berangsur baik.
Malam itu Tian-hung totiang membikin perondaan, memperhatikan kamar pertama yang
1065 ditempati Kang Han Cing dan juga memperhatikan
kamar ketiga yang dihuni oleh Kwee In Su.
Tiba2 tampak sebuah bayangan yang berkelebat
cepat, gerakannya gesit sekali, kalau bukan Tianhung totiang, mungkin tidak bisa melihat
kehadirannya. Tian hung totiang melejitkan kaki, mengejar
kearah lenyapnya bayangan dimalam gelap itu.
Walau ketua kelenteng Pek-yun-koan memiliki ilmu
kecepatan tinggi, tidak urung kalah juga, ia tiba
disana dan hanya bisa menubruk tempat kosong.
Dibawah bulu matanya, Tian-hung totiang bisa
kehilangan orang, hal ini membuat ia penasaran.
Keadaan seluruh isi gedung sudah sunyi senyap,
kemana pula larinya orang itu "
Tian hung totiang memeriksa lagi.
Tiba2 punggungnya terasa ditekan senjata
tajam. "Jangan bergerak kalau kau masih sayang
kepada jiwamu." Terdengar suara ancaman.
Hati Tian hung totiang tercekat. Gerakan
bayangan yang dikejar terlalu gesit, hanya didalam
satu kedipan mata, orang ini sudah berada
dibelakangnya dan memberi ancaman pedang.
Hanya ancaman sebatang pedang tidak akan
menggentarkan si ketua kelenteng Pek-yun-koan,
untuk seketika memang ia tidak berani bergerak.
"Mengapa harus menggunakan cara seperti ini ?" Ia
berkata sambil menggeser badan, tiba2 saja
mengebutkan tangan bajunya, menyampok dan
menyingkirkan ancaman ujung pedang itu.
1066 Gerakan Tian-hung totiang tadi cepat sekali,
dan iapun mengerahkan tenaga dalam yang
dikerahkan kalangan bajunya itu, dimisalkan tidak
berhasil menerbangkan pergi senjata lawan, setidak2nya bisa membebaskan diri dari ancaman.
Mana disangka, gerakan badan Tian-hung
totiang masih kalah cepat, breetttt...bajunya
tersobek, ujung pedang itu tetap mengancam ke
arah daging. Cepat2 Tian-hung totiang membatalkan niatannya yang hendak menghadapi orang itu,
dengan meletikkan diri ia lari mundur kebelakang.
Didalam satu kecepatan lawan. gebrakan, masing2 memuji Untung orang itu tidak mengejar lagi. Kini
mereka bisa ber-hadap2an, didepan Tian-hung
totiang berdiri seorang pemuda berbaju hijau,
umurnya belum cukup 20 tahun, sangat tampan
menarik. Hanya seorang pemuda yang baru lagi ingusan
ini yang mementalkan serangan kebutan tangan
bajunya " Betul2 Tian-hung totiang tercekat.
Pemuda berbaju hijau memancarkan sepasang
sinar matanya yang bercahaya terang menghadapi
Tian-hung totiang dan berkata : "Totiang tentunya
ketua kelenteng Pek-yun koan yang ternama itu,
bukan ?" Hanya satu kali gebrakan, pemuda itu sudah
bisa menduga asal usul, Tian hung totiang betul2
1067 tidak mengerti, menatapnya dan berkata : "Tidak
salah. Bagaimana nama sebutan sicu yang mulia ?"
"Aku Lie Siauw San." Berkata pemuda itu.
Tentu saja di depan Tian hung totiang yang
tidak tahu siapa si pemuda yang bernama Lie
Siauw San, ia boleh sembarang jual kecap.
Betulkah Tian-hung totiang sedang berhadapan
dengan Lie Siauw San "
Tentu saja bukan ! Pemuda berbaju hijau
adalah samaran Sam Kiongcu Sun Hui Eng.
Sengaja menggunakan nama Lie Siauw San untuk
menarik perhatian orang. "Apa maksud Lie siecu datang ke tempat ini ?"
Bertanya Tian-hung totiang.
"Kedatanganku untuk jawab pemuda itu. menemui seseorang," "Siapakah yang siecu hendak temukan ?"
"Kang Jie kongcu. Kang Han Cing."
"Ada urusan apa mau menemui Kang Han Cing
?" Bertanya Tian-hung totiang.
"Tentu saja ada urusan. Apa totiang tidak
menganggap pertanyaan totiang yang agak berlebih2an ?"
"Kang Jie kongcu menderita luka." Berkata Tianhung totiang.
"Beratkah lukanya ?" Orang itu memperlihatkan
perhatiannya. "Sangat berat. Hampir kehabisan darah."
1068 "Betul2 hampir kehabisan darah." Berkata
pemuda ini. "Dimanakah kini ia berada" Bisa
totiang tolong antar aku kesana ?"
Tian-hung totiang tersenyum, katanya :
"Keadaan Jie kongcu belum lepas dari krisisnya.
Dan diapun sedang tidur nyenyak. Semua orang
dilarang mengganggu."
"Aku hendak melihat sebentar saja."
"Jangankan orang luar yang belum dikenal,
dimisalkan Tan Siauw Tian tongcu yang
mengajukan permohonan ini tetap tidak bisa
kuterima." "Bagaimana agar totiang bisa percaya kepada
diriku ?" "Soalnya bukan percaya atau tidak. Yang
penting, Kang Jie kongcu harus mendapat istirahat
yang cukup. Selama tiga hari ini ia tidak boleh
bicara dengan orang."
Perintah Maut Karya Buyung Hok di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Pemuda itu terpekur beberapa waktu, akhirnya
ia bisa diberi mengerti. "Baiklah." katanya. "Tiga
hari lagi aku akan menjenguk dirinya."
Dari dalam saku bajunya, ia mengeluarkan
bungkusan, dibuka bungkusan itu, dari sana
mengeluarkan obat seperti biji kenari, diserahkan
kepada Tian-hung totiang dan berkata :
"Obat ini mempunyai khasiat luar biasa,
teristimewa untuk menambah darah, menjernihkan pikiran, menambah kekuatan,
sesudah totiang kembali, boleh beri makan
1069 kepadanya. Didalam waktu yang singkat, ia segera
sembuh seperti sediakala."
"Apakah nama obat ini?" Bertanya Tian-hung
totiang. "Lihatlah sendiri."
Tian-hung totiang memperhatikan obat itu, yang
terdapat tulisan kecil berbunyi : Thian kie-in-kengtan !
Kepalanya mengangguk dan mulut bergumam :
"Betul2 obat Thian-kie-tan dari si nenek Goa
Siluman." Diterimanya pemberian obat itu dan berkata :
"Akan pinto sampaikan kepadanya, terima kasih."
"Tolong sampaikan salamku. Tiga hari kemudian, aku kembali lagi." Sesudah itu,
tubuhnya melejit dan lenyap dari depan Tian-hung
totiang. Tian-hung totiang menyimpan obat Thian kietan, ia sangat penasaran, mengikuti arah
lenyapnya pemuda baju hijau tadi, ia lari mengejar.
Dari jauh tampak pemuda baju hijau dihadang
oleh seseorang, itulah seorang pemuda berbaju
putih. Tian-hung totiang menyembunyikan diri dan
memperhatikan kedua anak muda itu.
"Kau orang Lembah Baru ?" Bertanya pemuda
berbaju hijau kepada orang yang menghadang
ditengah jalan. Si-baju putih menggelengkan kepala. "Bukan,"
ia berkata. Tetap tidak mau pergi dari tengah jalan.
1070 "Orang dari gedung keluarga Wie ?" Tanya si
baju hijau lagi. "Juga bukan," jawab si baju putih.
"Mengapa kau Tanya si baju hijau. menghadang kepergianku?" "Kita bisa bercakap2, bukan ?" Berkata si baju
putih. "Kita belum pernah berkenalan, apa pula yang
hendak dipercakapkan ?" Si baju hijau tidak
mengerti. "Sesudah pertemuan, kita
bukan ?" Berkata si baju putih.
bisa berkenalan, "Aku tidak sudi berkenalan denganmu." Berkata
si baju hijau. "Tapi aku ingin sekali," berkata si baju putih.
"Kalau aku tidak mau ?"
"Kalau aku mau ?"
"Apa kau kira bisa menghadang perjalananku ?"
"Boleh coba." Berkata si baju putih menantang.
Tian-hung totiang yang mengintip pertikaian itu
tertarik, ia sudah melihat dan menyaksikan
kegesitannya si baju hijau yang mengaku bernama
Lie Siauw San, hendak disaksikan bagaimana pula
ilmu silat si baju putih.
Tubuh si baju hijau bergerak, melejit ke kiri
dengan maksud melewati hadangan si baju putih.
1071 Secepat itu pula si baju putih turut bergerak,
tetap menghadang perjalanan si baju hijau.
"Sudah kuduga," katanya tertawa. "Pasti kau
mengambil jalan ini. Maaf, jalan tertutup."
Lagi2 si hijau terhadang !
Ia masih penasaran, berkelit lagi dan berusaha
menerjang dilain tempat. Seperti keadaan semula, kemana si baju hijau
bergerak, kesitu pula si baju putih turut
membayangi. Tetap menghadang didepan jalan.
Demikian terjadi sehingga beberapa kali.
Mengikuti permainan yang seperti anak kecil
berpetak itu, Tian-hung totiang menggelengkan
kepalanya. Ia sudah menganggap ilmu silat tinggi,
tidak tahunya masih ada yang lebih tinggi darinya.
Si baju hijau adalah akhli silat nenek Goa Naga
Siluman, sudah pasti memiliki ilmu silat tinggi
yang berada diatas dirinya. Tapi si baju putih lebih
hebat lagi. Dan menurut apa yang ia tahu, hanya
ilmu silat aliran Sepasang Dewa Tong hay yang
bisa menandingi dan mengalahkan gerakan nenek
Naga Siluman. Si baju hijau tidak berhasil melepaskan diri, ia
mengeluarkan pedang, ceeep". ditusukkan ke
arah sipenghadang. Si baju putih menjulurkan tangan, slep ...
menjepit datangnya pedang itu.
Si baju hijau berkutet hendak menarik kembali
pedangnya yang terjepit jari kuat itu. Tidak
berhasil. Ia mandi keringat. Saking marahnya,
1072 dengan menggunakan lain tangan, ia menghajar
pedang sendiri. Pletakk". Pedang itu patah
menjadi dua bagian, dan gagang pedangpun
dilempar begitu saja. "Oh".." Berkata
dipatahkan ?" si baju putih. "Mengapa Biar bagaimana, si baju putih lebih kuat dari si
baju hijau. "Sebutkan namamu !" Bentak Sam Kiongcu Sun
Hui Eng. "Aku tidak pernah ganti nama." Berkata si baju
putih. "Aku adalah Lie Siauw San yang ternama."
"Ohh...kau lagi ?" Sam Kiongcu segera bisa
menduga kepada penghadangnya.
Siapakah yang menghadang perjalanan pulang
Sam Kiongcu Sun Hui Eng "
Inilah keturunan Liu Ang Ciauw yang bernama
Tong Jie Peng. "Tentu saja aku." Berkata Tong Jie Peng.
"Kau bukan Lie Siauw San." Berteriak Sam
Kiongcu yang segera mengenali orang itu. Orang ini
pernah menempur Jie Kiongcu diwaktu membebaskan Kang Han Cing dari pengejarannya.
"Kau juga bukan Lie Siauw San." Berkata Tong
Jie Peng. Ternyata jago muda ini turut mengikuti
pembicaraan Sam Kiongcu bersama Tian-hung
totiang, dimana Sam Kiongcu mengaku bernama
Lie Siauw San. "Alasanmu ?" Bentak Sam Kiongcu.
1073 "Apa kau kira hanya kau seorang yang kenal Lie
Siauw San ?" Berkata Tong Jie Peng tertawa. "Kau
kenal Lie Siauw San dan aku juga kenal Lie Siauw
San." "Ya. Kau memang kenal Lie Siauw San." Berkata
Sam Kiongcu. "Dan aku juga kenal dirimu." Sambung Tong Jie
Peng. "Kau kenal kepadaku ?" Bertanya Sam Kiongcu
heran. "Kalau dugaanku tidak salah," berkata Tong Jie
Peng. "Kau adalah inti kekuatan Ngo-hong-bun
Sam Kiongcu." "Aaaa".." Baru sekarang Tian-hung totiang
sadar. "Orang yang menyerahkan obat Thian-kietan adalah Sam Kiongcu dari partay Ngo-hong-bun.
Ternyata partay Ngo-hong-bun didirikan oleh
nenek Goa Siluman." Sam Kiongcu menjadi panas kuping, dari saku
bajunya ia mengeluarkan segumpalan jarum,
ditaburkannya kearah Tong Jie Peng, sesudah itu
tanpa menunggu reaksinya, ia ngacrit pergi.
Tong Jie Peng tertawa, dengan membalikkan
tangan, ia menerima semua tebaran senjata
rahasia itu. Dibiarkan Sam Kiongcu pergi. "Selamat
jalan, Sam Kiongcu." Katanya riang.
Sesudah itu Tong Jie Peng menoleh ke arah
tempat persembunyian Tian-hung totiang dan
berkata : "Tolong totiang sampaikan salamku
1074 kepada Kang hiantee, agar ia bisa lebih berhatihati."
Sesudah itu diapun bergoyang badan, lenyap
dari tempat itu. Tian-hung totiang menghela napas, ternyata
sudah diketahui orang, kalau ia bersembunyi di
tempat itu. Betul2 ia bertemu jago-jago muda yang
lebih hebat dari dirinya.
Tian-hung totiang berjalan balik dengan langkah
lesu. Mana diketahui, ini waktu sudah terjadi
perubahan besar atas diri Kang Han Cing.
*** Bab 72 KENTONGAN terdengar dipalu dua kali, suatu
tanda kalau waktu sudah menjelang jam dua pagi.
Lampu2 sudah lama padam, karena para
penghuni gedung keluarga Wie sudah tidur lelap.
Hanya Kang Han Cing seorang yang menunggu
kehadirannya si Burung Kelima. Ia yakin dan
percaya, mata2 Ngo hong-bun itu akan mengadakan pembunuhan atas dirinya.
Ia menunggu dengan sabar, pembaringannya
diatur sedemikian rupa, se-olah2 ada orang yang
tidur nyenyak, sedangkan ia sendiri berdiri jauh
dari situ, memperhatikan perkembangan situasi.
Betul saja. Tampak daun jendela dikorek orang,
sesuatu bayangan menyelinap masuk, bayangan
1075 ini berbentuk tubuh kecil, mengenakan tutup
kerudung muka. Secara ber-indap2 orang ini
mendekati tempat tidur, tanpa suara dan tanpa
geseran angin, suatu tanda kalau ia memiliki ilmu
kepandaian silat dan ilmu meringankan tubuh
yang tinggi. Kang Han Cing memperhatikan bentuk tubuh
orang ini, dibandingkan dengan orang2 yang
berada didalam gedung keluarga Wie, karena tutup
kerudung mukanya itulah ia masih sulit menerka.
Siapakah orang ini " Siapa lagi kalau bukan
Burung Kelima dari Ngo-hong-bun.
Si Burung Kelima bergerak, Kang Han Cing juga
tidak tinggal diam, tapak demi tapak diikutinya
orang ini. Dengan maksud satu kali sergap
menangkap basah. Orang berkerudung itu seperti sadar kalau
dirinya berada di bawah intaian orang, tiba2 ia
menghentikan langkahnya dan balik badan,
gerakannya sangat mendadak !
Maka kedua jago ber-hadap2an.
Tanpa bicara orang itu menggerakkan kedua
tangan, disilangkan dan dihantamkan kearah Kang
Han Cing. Kang Han Cing menggeser kaki ke sebelah kiri,
tangannya diluruskan, mengirim satu serangan
totokan. Waktu itu hampir bersamaan, ternyata orang
berkerudung tidak berani menerima jalur totokan
1076 Kang Han kebelakang. Cing. Posisinya dirobah mundur Kang Han Cing mendapat angin, ia mendesak
cepat. Kali ini orang berkerudung itu memperlihatkan
kelincahan geraknya, ber-goyang2,
Perintah Maut Karya Buyung Hok di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
maka bayangannyapun berubah, tiba2 terdapat 5 orang
berkerudung ditempat itu, masing-masing menyerang Kang Han Cing. Kang Han Cing tidak kenal akan ilmu
kepandaian Bayangan Naga Siluman. Hatinya
tercekat, hanya satu dari bayangan2 itu yang asli
dan ia bisa sudah membedakannya. Lengah sedikit
berarti kematian. Karena itu, dengan sebelah
tangan kirinya, ia menerima serangan2 tadi,
tangan kanannya siap menangkis bayangan asli.
Mereka bertempur di dalam kamar Kang Han
Cing tanpa penerangan, masing2 tidak mau
mengganggu ketenangan gedung, dengan maksud
satu kali sergap bisa menundukkan lawannya.
Mana mungkin hal itu terjadi " Bahaya tetap
membayangi mereka. Didalam sekejap mata,
mereka bergebrak lebih dari tujuh belas jurus.
Orang berkerudung itu mempunyai ilmu
kepandaian lihay, hal ini membuat Kang Han Cing
mengganti rencana, kalau ia tidak mengeluarkan
ilmu simpanan, mungkin sulit menundukkannya.
Karena itu pemuda kita menjadi nekat, dua kali
gerakan, ia maju kedepan, menerjaog bayangan2
lawannya. Hasilnya lumayan, buk". pundak orang
itu kena pukulan, gedubrak jatuh terjengkang.
1077 Kang Han Cing hendak meneruskan gempurannya, tidak berhasil, satu kali jumpalitan
orang berkerudung hendak meletik bangun,
hendak melarikan diri. Hal ini sudah berada didalam perhitungan Kang
Han Cing, pasti orang ini hendak melarikan diri
kearah jendela, karena itulah gerakan Kang Han
Cing yang cepat sudah berada ditempat itu.
Mungkin saking gugupnya orang itu, disaat
pemuda kita mengirim totokan2, ia tidak bisa
mengelakkan, gedubrak, betul2 ia jatuh, menderita
totokan di empat tempat jalan darah.
Kang Han Cing mendapat kemenangan,
dihadapinya lawan yang sudah menggeletak itu,
dugaannya jatuh kepada si Burung Ke-5.
Siapakah Burung Kelima dari Ngo-hong bun "
Kang Han Cing berjalan menghampiri, sret..... ia
menyingkap tutup kerudung orang.
"Aaaaa".." Hampir Kang Han Cing kurang
percaya. Karena orang itu adalah wakil tongcu
Lembah Baru Kong Kun Bu !
Suara pertempuran didalam kamar menimbulkan kegaduhan, pelayan2 gedung keluarga Wie yang dikhususkan untuk melayani
segala kebutuhan Kang Han Cing, pelayan yang
bernama Hiang Lan membuka pintu. Menyaksikan
keadaan itu, Hiang Lan terkejut.
"Jie kongcu, kau sudah sembuh " Mengapa
meninggalkan tempat tidur " Eh".Kong Kun Bu
hutongcu, bagaimana kau berada ditempat ini ?"
1078 "Hiang Lan," berkata Kang Han
"Kedatanganmu tepat pada waktunya.
undang Tan tongcu." Cing. Lekas "Betul," berkata Kong Kun Bu yang sudah tidak
mengenakan tutup kerudung muka lagi. "Hiang
Lan, lekas panggil Tan Siauw Tian tongcu."
Hiang Lan memandang kearah kedua orang itu,
tentu saja ia tidak mengerti. "Apa artinya ini?" Ia
bertanya. "Jangan banyak tanya !" Hardik Kang Han Cing.
"Lekas undang Tan tongcu."
Hiang Lan meninggalkan kamar itu.
Memandang Kong Kun Bu, Kang Han Cing
tertawa dingin, ia berkata : "Kong Kun Bu, kau
tenang sekali, he ?"
"Apa Jie kongcu tidak gelisah ?" Balik tanya
Kong Kun Bu. "Tidak kusangka, hutongcu dari Lembah Baru
adalah Burung Kelima dari Ngo-hong bun."
"Masih terlalu persangkaanmu." banyak yang berada diluar "Apa lagi ?" "Tunggu saja sampai Tan tongcu datang, aku
bisa memberi keterangan kepadanya."
Tidak lama, dengan setengah lari si Jaksa
Bermata Satu Tan Siauw Tian muncul dipintu.
"Apa artinya ini ?" Ia bertanya.
1079 Hiang Lan hendak turut masuk, tapi keburu
digebah oleh Tan Siauw Tian. "Lekas kau jaga
pintu, tanpa seizinku, jangan ada orang yang
dikasih masuk." Ia memberi perintah.
Hiang Lan mengundurkan diri.
Memandang Kang Han Cing, si Jaksa Bermata
Satu berkata : "Eh, Jie kongcu, kau sudah bisa
jalan?" "Lukaku memang tidak berat." Berkata Kang
Han Cing. "Kemarin ..." Kong Kun Bu memotong pembicaraan itu,
katanya : "Kemarin dia sudah mengelabui kita
semua yang berada ditempat ini."
"Mengapa Jie kongcu harus mengelabui orang ?"
Bertanya Tan Siauw Tian. "Karena dia adalah mata2 Ngo-hong-bun."
Berkata Kong Kun Bu. Inilah namanya tipu lihay
yang bernama 'Maling teriak Maling".
Kang Han Cing memuji kecerdikan Kong Kun
Bu, jatuhnya Kong Kun Bu berada didalam
kamarnya, apa pula yang bisa disangkal, karena
itu iapun bicara : "Hebat ! Lidah diplomatik ulung. Dengan alasan
apa tengah malam buta kau memasuki kamar
orang ?" "Dengan alasan apa kau berpura2 tidak bisa
bangun ?" Balas Kong Kun Bu.
1080 "Sudahlah," menengahi Tan Siauw Tian. "Kong
Kun Bu hutongcu, kau boleh bangun."
Kong Kun Bu sudah tertotok Kang Han Cing,
sedari tadi ia ngeduprak di lantai, maka Tan Siauw
Tian berkata sepetii itu.
"Mungkinkah Tan tongcu tidak bisa melihat
kalau siauwtee ditotok olehnya." Berkata Kong Kun
Bu. "Bagaimana siauwtee bisa bangun berdiri
seperti orang biasa ?"
"Ooo?"" Tan Siauw Tian menghampiri orang
itu dengan maksud memberi kebebasan kepada
jalan darahnya yang tertotok.
"Tunggu dulu." Kang Han Cing berteriak. Ia
harus mencegah terjadinya hal yang seperti itu.
"Dia adalah Burung Kelima dari partay Ngo hongbun."
"Burung Kelima dari Ngo-hong-bun ?" Tan
Siauw Tian berkerut alis.
"Tan tongcu percaya kepada obrolannya ?"
Berdengus Kong Kun Bu. "Lekas tangkap Lengcu
Panji Hitam itu !" "Lengcu Panji Hitam yang mana ?" Bertanya Tan
Siauw Tian. "Dia adalah Lengcu Panji Hitam dari Ngo hongbun," berkata Kong Kun Bu. "Jangan percaya
kepada kata2 manisnya. Ia adalah mata2 musuh
yang diselundupkan kepada kita. Segera bisa
kubuktikan hal ini."
1081 "Dia adalah Burung Kelima," Berkata Kang Han
Cing. "Orang inilah yang membuat diriku hampir
diringkus mereka." Masing2 ngotot mempertahankan kebersihan
diri sendiri ! "Tunggu dulu." berkata Tan Siauw Tian. "Kalian
masing2 mempertahankan kepercayaan diri sendiri, adakah buktinya ?"
"Dia memasuki kamar orang tanpa izin. Dia
hendak mengadakan pembunuhan." Berkata Kang
Han Cing. "Huh ! Sudah kuduga sakit2mu itu hanya alibi
kosong belaka," berkata Kong Kun Bu. "Sebagai
hutongcu, aku wajib menyelidiki dirimu."
"Kau adalah Burung Kelima. Orang bungkuk
yang membawa diriku ke bangunan rimba bambu."
Berkata Kang Han Cing. Tan Siauw Tian semakin bingung, ia belum
mengetahui akan kejadian2 yang menimpa diri
Kang Han Cing, karena itu memandang si pemuda
dan bertanya : "Jie kongcu?"
"Tan tongcu, lihatlah ini." Berkata Kang Han
Cing. Ia mengeluarkan surat tugas Ngo hong-bun
dengan tanda tangan Burung Kelima itu.
Menerima dan membacanya sebentar,
Siauw Tian bertanya : "Apa pula ini ?"
Tan "Apa sebelumnya dia tidak pernah bercerita
tentang penerimaan surat2 ini ?" Bertanya Kang
Han Cing. 1082 Tan Siauw Tian menoleh ke arah Kong Kun Bu
meminta keterangan orang itu. Ternyata Kong Kun
Bu tidak memberitahu akan adanya surat perintah
Ngo hong bun itu ! Untuk menerangkan kejadian yang lebih jelas,
Kang Han Cing menceritakan pengalamannya
sehingga ia mendapat panggilan tadi.
"Mengapa hutongcu tidak memberitahu ?" Tegur
Tan Siauw Tian. "Bohong !" teriak Kong Kun Bu. "Obrolan kosong
! Bohong semua ! Ia tidak pernah memperlihatkan
surat itu kepadaku."
Tan Siauw Tian menjadi bingung. "Eh, Jie
kongcu, mengapa kau ber-pura2 sakit ?"
"Datangnya surat pertama sudah hendak
kuberitahu, tapi dibekuk olehnya." Berkata Kang
Han Cing. "Datangnya surat kedua begitu
mendadak dan mendesak. Dengan maksud
mencari tahu si Burung Kelima, kukunjungi
tempat itu. Nyatanya mereka lebih lihay dan
mengetahui penyamaranku. Hampir aku tertawan
ditempat itu. Dan kini betul2 kuingat, suara orang
yang terbungkuk-bungkuk itu adalah suaranya,
walau ia merobah logat dan menyerakkan suara.
Tidak salah lagi, itulah lagu suaranya."
"Kalau saja Jie kongcu memberitahu hal itu
sebelumnya, mungkin"."
"Walau aku sudah menaruh curiga, tapi belum
ada bukti dan fakta. Bagaimana boleh sembarang
menuduh orang " Apa lagi mengingat 1083 kedudukannya sebagai wakil tongcu, kalau
kuberitahu kepada tongcu, dan tongcu memberitahu lagi kepadanya, bukankah tidak bisa
menangkap basah seperti saat ini ?"
"Ha, ha..." Kong Kun Bu tertawa. "Kalau
ceritamu itu dilisankan pada sebelumnya, mungkin
Tan tongcu bisa percaya. Sekarang, sesudah
penyamaranmu sebagai Lengcu Panji Hitam
terbongkar siapa yang mempercaya lagi ?"
Disaat ini, tiba2 Tan Siauw Tian memandang
kearah jendela, serta merta ia membentak : "Siapa
?" "Aku." Dari sana muncul Tian-hung totiang.
Ketua kelenteng pek-yun koan ini datang terlambat
karena adanya gangguan Sam Kiongcu dan Tong
Perintah Maut Karya Buyung Hok di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Jie Peng. Tiba ditempat itu, langsung Tian-hung totiang
memandang kearah Kang Han Cing dan bertanya :
"Jie kongcu tidak menemukan kesulitan" Apa tidak
ada musuh yang datang ?"
"Dia sudah berada disini !" Jawab Kang Han
Cing singkat. "Aaa".." Tian hung totiang tidak menyangka
sama sekali, kehadiran Kong Kun Bu ditempat itu
memang aneh, mengapa duduk numprah " Adanya
jawaban Kang Han Cing tadi rnembuatnya menoleh
ke arah wakil tongcu Lembah Baru itu.
Kang Han Cing berkata : "Totiang, tolong beri
kesaksian tentang asal mulanya kejadian ini."
1084 Diceritakan juga bagaimana Kong Kun Bu
menolak dan menyangkal semua tuduhan2 itu,
mengingat kedudukan Kong Kun Bu yang tidak
rendah, urusan memang sulit diselesaikan.
Tian-hung totiang mendengar cerita dengan
penuh perhatian, sesudah selesai, baru ia buka
suara : "Apa Jie kongcu sudah ceritakan asal mula
kejadian, dan cara2 bagaimana Jie-kongcu
dikeroyok orang didalam rimba bambu itu ?"
Sekali lagi Kang Han Cing bercerita, lebih jelas
dan lebih terperinci. Dari dan bagaimana ia berpura2 sakit untuk memancing kehadirannya
Burung Kelima, bagaimana ia mendapat dukungan
Tian-hung totiang, sehingga tertangkapnya Kong
Kun Bu. "Apa tongcu percaya obrolan2 itu ?" Berkata
Kong Kun Bu dingin. "Hutongcu akan mendapat giliran sendiri,"
Berkata Tan Siauw Tian. "Untuk sementara jangan
banyak bicara." Tan Siauw Tian lebih percaya kepada Kang Han
Cing, tidak perduli Kong Kun Bu mewakili Siauwlim-pay, kalau ia bersalah, hukuman tetap akan
dilakukan. "Tan tongcu," berkata Tian-hung
"Bagaimana asal usul Kong Kun Bu ?"
totiang, "Untuk membantu usaha Lembah Baru, Siauwlim-pay hanya mengutus jagonya yang satu ini."
Berkata Tan Siauw Tian. 1085 "Nah, mengapa Siauw-lim-pay tidak memilih
lain orang " Karena Kong Kun Bu asli adalah
keponakan murid Tay-ciok taysu. Kong Kun Bu asli
yang pinto maksudkan".."
Wajah Tan Siauw Tian berubah, kalau Kong Kun
Bu dipalsu orang " Tentu jago itu sudah
mengalami sesuatu. Kong Kun Bu itu masih bersikap tenang, seolah2 dia Kong Kun Bu asli, karena itu berani
memprotes : "Totiang ini belum tidur siang.
Mungkin mengimpikan yang bukan2. Aku adalah
manusia asli, bukan tiruan, hal ini tidak perlu
disangsikan lagi." Tian-hung totiang tidak menggubris cemoohan
Kong Kun Bu itu, memandang Kang Han Cing dan
bertanya : "Jie kongcu, disaat kau bergebrak
dengannya, ilmu apa yang digunakan olehnya ?"
"Hanya sebagian saja ia menggunakan ilmu
Siauw lim sie, banyak tidak diketahui indentitasnya," Jawab Kang Han Cing.
Tidak perduli Tan Siauw Tian ragu2, karena
memang ia tidak bisa memberi kepastian hal itu,
tokh kecurigaannya belum bisa dilenyapkan.
Dan perkembangan2 kejadian tadi, Kang Han
Cing bisa menilai kepribadian Kong Kun Bu
sebagai seorang yang paling berani menyangkal,
berani omong besar dan berani didalam segala2nya. Sudah bukan mustahil lagi kalau hal
yang disangkal itu benar2 terjadi. Tentunya
manusia imitasi, se-tidak2nya manusia tiruan,
atau memang Kong Kun Bu sudah ganti haluan
1086 politik Siauw-lim-pay yang wajib dianut oleh para
anggotanya. Tian-hung totiang memandang Kong Kun Bu
dan berkata : "Sudahlah. Penyamaranmu sudah
terbuka, copot saja kedok penyamaranmu itu !"
"Kedok penyamaran yang mana ?" Balik tanya
Kong Kun Bu. Ia tetap menyangkal.
"Kau memang pandai menggunakan samaran,
kau bisa mengelabui seluruh isi rumah keluarga
Wie, kau bisa mengelabui orang2 Lembah Baru.
Tapi tidak mungkin kau bisa mengelabui diriku.
Memang, penyamaranmu hebat dan sempurna,
sepuluh kali memeriksa wajahmu, sepuluh kali
pula orang mengalami kegagalan."
Tan Siauw Tian meng-amat2i wajah Kong Kun
Bu, ia tidak menemukan sesuatu yang aneh, tidak
ada kecurigaannya, karena itu ia berkata : "Kulihat
dia tidak mengenakan kedok penyamaran."
"Tentu saja tidak mudah dilihat," Berkata Tian
hung totiang. "Karena kedok penyamarannya itu
bersambung ke seluruh badan. Itulah cara partay
Raja Gunung dahulu, mengadakan pembesetan
kulit manusia, dikeringkan dan diselubungkan."
Untuk cerita itu, para pembaca bisa mengikuti
PEMBUNUH GELAP. Kang Han Cing melompat maju, ia berkata keras
: "Serahkan kepadaku."
"Tiba2 saja ia menjulurkan tangannya, breet"..
Menyobek baju depan Kong Kun Bu.
1087 "Aaaaa....." Terdengar jerit lengkingan seorang
gadis muda, keluarnya dari mulut Kong Kun Bu
itu. Sesudah baju depan Kong Kun Bu dibeset,
terjadi perubahan yang melompongkan mulut
semua orang. Dari dalam baju ketat Kong Kun Bu
menonjol dua buah daging putih, sepasang
payudara yang hanya dimiliki oleh wanita remaja.
Kong Kun Bu adalah seorang wanita "
Bukan. Jelasnya orang yang menyamar sebagai
Kong Kun Bu itu adalah seorang wanita remaja.
Sebagai laki2 sejati, Kang Han Cing, Tan Siauw
Tian dan Tian-hung totiang mengalihkan pandangan ke arah lain. Didepan mereka pemandangan porno ! sedang terpasang Bagaimana tidak " Keadaan si penyamar Kong
Kun Bu sangat canggung, mengingat jalan darah
geraknya sudah ditotok Kang Han Cing, ia tidak
bisa mengelakkan sobekan baju, juga tidak bisa
menutupi kedua payudaranya yang terbuka itu.
"Kang Han Cing pemuda gila basa." jeritnya
melengking. "Kalau kau tidak segera membunuh
diriku, awas pembalasanku yang tidak berprikemanusiaan !"
Ia mengucurkan air mata. Ternyata si Burung
Kelima dari partay Ngo hong-bun berada didalam
tubuh Kong Kun Bu ! Kang Han Cing mundur kebelakang, memberi
hormat dengan muka dipalingkan, ia berkata :
1088 "Maaf. Bukan maksudku untuk mencemarkan
nama nona. Betul-betul aku tidak tahu."
Tan Siauw Tian sudah berteriak keluar kamar :
"Hiang Lan, cepat kau masuk !"
Pelayan gedung keluarga Wie yang bernama
Hiang Lan berlari masuk, memberi hormat kepada
Tan Siauw Tian dan berkata : "Tan tongcu ada
perintah untuk hamba?"
"Lekas ambil baju dan kenakan kepada nona
itu." Perintah Tan Siauw Tian.
Hiang Lan menoleh orang yang ditunjuk, ia
terbelalak, katanya heran : "Kong Kun Bu
hutongcu adalah seorang wanita ?"
"Jangan banyak mulut. Lekas selesaikan tugas
yang kuberikan tadi." Bentak Tan Siauw Tian.
"Baik," Hiang Lan mengundurkan diri.
"Tunggu dulu !" Teriak Tan Siauw Tian secara
tiba2, ia memanggil pelayan itu.
Hiang Lan menghentikan langkah, memandang
sang tongcu Lembah Baru dengan penuh tanda
tanya, perintah apa lagi yang harus dilakukan
olehnya " Tan Siauw Tian berkata : "Jangan uwarkan
cerita ini kepada orang lain, tahu ?"
"Hamba tahu." "Baiklah. Lekas kau ambil pakaian."
Hiang Lan mengundurkan diri, tidak lama ia
kembali dengan seperangkat pakaian wanita,
1089 diselubungkannya ke tubuh Kong Kun Bu palsu itu
dan berkata : "Mari bangun."
Ia memayang bangun. Tan Siauw Tian memberi perintah lagi : "Coba
kau copot kedok penyamarannya."
Baru sekarang Kang Han Cing berani menoleh
balik, begitupun Tian-hung totiang dan Tan Siauw
Tian. Mereka bisa menyaksikan bagaimana Hiang
Lan mengeleteki kulit tipis yang berupa kedok,
kulit ini hanya sampai dileher saja. Tapi cukup
untuk mengelabui semua orang. Tidak mudah
dilihat kalau tidak membuka bajunya. Dan kalau
membuka pakaiannya, itu berarti cara2 yang
menjerumus kearah kekotoran. Porno !
"Tan tongcu, betul2 ia mengenakan kedok
penyamaran," berkata Hiang Lan. "Oh, cantiknya.
Belum pernah aku melihat gadis secantik ini."
Dibalik wajah Kong Kun Bu tampak sekilas
wajah seorang gadis muda, berbentuk bulat telur,
alis lentik, mulutnya seperti delima merekah,
cantik dan menarik, seperti apa yang Hiang Lan
katakan, gadis muda ini memang memiliki
kecerdikan yang luar biasa. Ternyata Burung
Kelima dari Ngo-hong bun adalah seorang gadis
jelita ! "Coba periksa kantong2 baju dan tubuhnya,"
Perintah Tan Siauw Tian kepada Hiang Lan.
1090 Hiang Lan menjalankan perintah, apapun tidak
ditemukan, segera ia melapor : "Tan tongcu, dia
tidak membawa apa2."
"Geledah sekali lagi," Ulang perintah Tan Siauw
Tian. "Yang teliti !"
Hiang Lan menggerayangi seluruh tubuh gadis
itu, memang tidak kedapatan sesuatu, menoleh
kearah Tan Siauw Tian, mengatakan kalau
penyelidikannya tidak berhasil.
Tan Siauw Tian memandang gadis tersebut
seraya membentak : "Siapa namamu ?"
"Seperti apa yang kalian telah ketahui, aku
adalah Burung Kelima, mengapa harus banyak
tanya lagi ?" Gadis itu memang galak.
"Bagaimana keadaan Kong Kun Bu" Apa sudah
mati dibawah tangan kalian ?"
"Belum." Jawaban Burung Kelima singkat.
"Dimana orangnya ?" Bertanya lagi Tan Siauw
Tian. "Tentu saja dimarkas Ngo-hong bun." Jawab si
Burung Kelima. "Apa maksudmu menyamar sebagai Kong Kun
Bu ?" "Pertanyaan aneh. Tentu saja mencari tahu
keadaan dan gerakan2 kalian."
"Tapi kini kau sudah jatuh ke tangan kami."
"Jangan lupa, Kong Kun Bu juga masih berada
didalam Ngo hong bun."
1091 "Bagaimana kalau kita membuat satu kompromi
?" "Maksud Tan tongcu ?"
"Kubebaskan dirimu dan kalian membebaskan
Kong Kun Bu," berkata Tan Siauw Tian. Hal ini
memang layak, mengingat kedudukan Kong Kun
Bu didalam Siauw-lim Pay yang memegang
peranan penting, kalau saja tokoh silat itu
Perintah Maut Karya Buyung Hok di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
mengalami sesuatu apa karena membela Lembah
Baru, tanggung jawab Tan Siauw Tian tidak kecil.
"Begitu ?" Berkata Burung Kelima. "Apa tidak
kemahalan harga diriku " Ketahuilah. Didalam
Ngo-hong-bun aku hanya sebagai Burung Kelima,
sedangkan betapa pentingnya Kong Kun Bu "
Masakan ditukar begitu saja " Kukira pimpinan
Ngo-hong-bun tidak mau menerima."
"Yang penting kau sudah bersedia, bukan?"
Bertanya Tan Siauw Tian. "Aku juga tidak bersedia."
"Mengapa ?" "Tidak apa2." "Apa kau tidak menginginkan
Bertanya Tan Siauw Tian. kebebasan?" "Semua orang ingin bebas. Akupun tidak
terkecuali. Kalau kau hendak membebaskan
diriku, tentu saja aku berterima kasih."
"Kita bersedia membebaskan dirimu," berkata
Tan Siauw Tian. "Asalkan saja kalian membebaskan Kong Kun Bu."
1092 "Kukira tidak begitu mudah." Berkata si Burung
Kelima. "Atau kau menghendaki sesuatu ?"
"Aku menghendaki Kang Han Cing." Berkata si
Burung Kelima, ia melirik ke arah jago muda kita.
"Dia turut kesana."
Kang Han Cing tersenyum kecil.
Tan Siauw Tian berkerut alis. "Apa maksudnya
?" Ia bertanya heran.
"Maksudku, dia boleh turut denganku dan ia
akan membawa Kong Kun Bu kembali lagi."
"Oh, begitu ?" Berkata Kang Han Cing. "Boleh
saja. Aku gembira bisa mengiringi pengembalian
nona." "Jie kongcu".." Berkata Tan Siauw Tian.
"Jangan khawatir," berkata Kang Han Cing.
"Aku tidak takut kepada tipu muslihatnya."
"Tentu saja kau tidak takut," berkata si Burung
Kelima. "Aku benci kepadamu."
Tian hung totiang meng-urut2 jenggot, melalui
suara gelombang tekanan tinggi ia membicarakan
sesuatu kepada Tan Siauw Tian. Agaknya tongcu
Lembah Baru ini tidak setuju kalau Kang Han Cing
menyertai Burung Kelima ke markas Ngo-hongbun. Belum tentu Kong Kun Bu dilepaskan,
sedangkan bahaya Kang Han Cing akan bertambah
karenanya. Karena itu ia hendak mencegah.
Demikianlah Tian-hung totiang memberikan 1093 usul2nya, agar Tan Siauw Tian membiarkan
persoalan kepada kemauan Kang Han Cing.
"Baiklah." Akhirnya Tan Siauw Tian berkata.
"Aku minta waktu satu hari untuk merundingkannya." "Apa lagi yang harus ditunggu." Berkata Kang
Han Cing yang belum memahami maksud Tianhung totiang dan Tan Siauw Tian.
Tan Siauw Tian tidak banyak bicara, menggunakan jarinya, memilih tempat jalan darah
tidur si Burung Kelima, ia menotoknya. Gadis
penyelundup itu jatuh pingsan.
Tan Siauw Tian memandang ke arah Hiang Lan.
"Hendak kuberi tugas penting kepadamu. Berhati2lah kau melaksanakannya."
"Hamba selalu siap sedia," berkata Hiang Lan.
"Tugas apakah yang harus hamba lakukan ?"
"Potongan badanmu agak mirip dengannya,"
berkata Tan Siauw Tian. "Kau boleh menyamar
menjadi Kong Kun Bu. Kedok penyamaran sudah
tersedia. Kita menghendaki kepastian, bagaimana
pendirian Kwee In Su itu."
Membukakan kedok yang dipakai oleh Burung
Kelima, Hiang Lan berubah diri, tampak pula
hidup lain Kong Kun Bu. Menerima tugas yang diberikan kepadanya,
hanya seorang diri, Hiang Lan menuju ke arah
kamar Kwee In Su. 1094 Gambarnya, seorang Kong Kun Bu mendatangi
kamar Kwee In Su. Dia adalah samaran pelayan
Hiang Lan. Sesudah Kwee In Su dibokong orang,
ditugaskan Thio Tek Lok menjaga keamanan orang
penyeberangan Ngo-hong-bun itu. Melihat kedatangan 'Kong Kun Bu', cepat2 Thio Tek Lok
memberi hormat. "Kong hu tongcu." Ia memanggil
perlahan. "Kau boleh istirahat." Berkata
melagukan suara Kong Kun Bu.
Hiang Lan "Baik." Thio Tek Lok mengundurkan diri.
Hiang Lan memasuki kamar, tampak Kwee In
Su terbaring ditempat tidurnya. Menurut keterangan Tian-hung totiang, Hiang Lan menotok
jalan darah geger otak Kwee In Su. Tidak lama
kemudian, Kwee In Su sudah sadarkan diri, perlahan2 membuka mata dan bangkit dari tempat
tidurnya. Hiang Lan tertawa geli, seperti apa yang Tian
hung totiang beritahu, kalau mendapat totokannya
itu, belum Kwee In Su sadarkan diri, betul2 ia
ditotok orang. Kalau Kwee In Su sadarkan diri, dia
adalah Ngo-hong-bun asli !
Kwee In Su segera memberi hormat kepada si
Kong Kun Bu tiruan. "Kong hutongcu, perhatianmu." terima kasih atas Hiang Lan berdengus didalam hati, dari cara2
panggilan Kwee In Su yang menggunakan bahasa
1095 panggilan seperti itu adalah suatu bukti kalau
bekas huhuat kelas satu Ngo hong-bun ini bukan
orang biasa. Walau hanya berdua, tetap
menggunakan istilah Kong hutongcu. Dengan
bersungguh-sungguh, ia berkata :
"Kwee huhuat, apa kau tidak sadar kalau kita
berada didalam situasi bahaya ?"
"Aaaaa".."
"Mereka menaruh curiga besar kepadamu."
"Kalau begitu".."
"Lekas lari ! Pulang ke markas dan beritahu
kepada mereka. Keadaan bahaya !"
"Baik." Kwee In Su siap meninggalkan gedung
keluarga Wie. Nah ! Terbuktilah sudah, hati dan kesetiaan
Kwee In Su masih berada didalam partay Ngohong-bun.
"Kwee huhuat." Panggil Hiang Lan. Kini tidak
perlu disangsikan lagi, menyerahnya Kwee In Su
kepada Lembah Baru adalah sandiwara belaka.
Nyatanya huhuat kelas satu itu masih setia kepada
Ngo-hong bun. Sangkanya Hiang Lan adalah si
Burung Kelima, maka ia mendengar perintah.
Sudah waktunya membuka kartu, sebelum Kwee In
Su meninggalkan tempat, mereka harus menangkapnya. Maka Hiang Lan memanggil
dengan suara asli. Kwee In Su kaget, memandang ke arah Hiang
Lan dan membentak : "Kau...kau bukan Burung
Kelima ?" 1096 "Ya. Aku memang bukan
berkata Hiang Lan tertawa.
Burung Kelima," Tangan Kwee In Su terayun memukul ke arah
Hiang Lan. Tapi lain tangan lebih cepat, itulah tangan Kang
Han Cing yang sudah siap sedia, hanya satu kali
tangkap, ia berhasil membuat Kwee In Su tidak
berdaya. Tentu saja, bagaimanapun Kwee In Su tidak
bisa menduga kalau dirinya sudah diketahui dan
diincar oleh mereka. Didalam kurang kesiapsiagaan, ditambah ilmu kepandaian Kang Han Cing
yang memang hebat, ia tercekuk basah.
Kwee In Su digusur dan dibawa ke tempat si
Burung Kelima, maka sadarlah huhuat kelas satu
ini, mengapa kedudukannya didalam gedung
keluarga Wie tidak bisa dipertahankan.
"Nah !" Berkata Tan Siauw Tian. "Kau boleh
pulang dan beritahu kepada pimpinan kalian,
kalau Burung Kelima sudah jatuh kedalam tangan
kami. Segera bebaskan Kong Kun Bu, maka
kitapun membebaskan si Burung Kelima ini."
Kwee In Su dibebaskan, sebagai jaminan, kalau
mereka menghendaki kebebasan Kong Kun Bu
yang jatuh kedalam tangan Ngo hong bun, dengan
jaminan membebaskan Burung Kelima.
Kwee In Su meninggalkan gedung keluarga Wie
dengan badan lesu. Ia membawa misi berat, kalau
pihak sana tidak mau membebaskan Kong Kun Bu,
1097 tentunya pihak Lembah Baru menahan Burung
Kelima. *** Bab 73 MENINGGALKAN cerita Kwee In Su yang
kembali ke markas Ngo-hong-bun untuk daerah
itu. Menceritakan Tian-hung totiang menyerahkan
obat Thian-kie-tan, obat pemberian Sam Kiongcu,
obat pusaka dari nenek Goa Naga Siluman yang
istimewa. Diceritakan juga bagaimana cara2 ia
mendapat pemberian obat itu. Tidak lupa
digambarkan juga keadaan Tong Jie Peng.
"Aaa"." Teriak Kang Han Cing. "Tong toako !"
"Sudah pinto duga, tentu kenalan lama Jie
kongcu." berkata Tian-hung totiang. "Bagaimanakah asal usulnya si Tong toako ?"
"Penyakit keracunanku juga disembuhkan oleh
Tong toako," berkata Kang Han Cing. "Asal usulnya
belum diberitahukan."
"Dan Sam Kiongcu Ngo hong bun itu ?" Tanya
lagi Tian-hung totiang. Wajah Kang Han Cing menjadi merah.
Diceritakannya secara singkat perkenalannya
dengan Sam Kiongcu Sun Hui Eng. Hanya karena
perkenalan kecil itu ia mendapatkan obat Thian-kie
tan yang berharga. 1098 Tian-hung totiang memandang Tan Siauw Tian
dan berkata : "Tidak bisa disangsikan lagi. Ngo hong-bun
mempunyai hubungan erat dengan nenek Goa
Naga Siluman. Inilah yang kokcu kuatirkan.
Ternyata Jie kongcu berhasil mendapatkan ilmu
Tiga Jurus Pukulan Burung Maut, mungkin
mempunyai arti besar bagi kita, kalau saja bisa
mengajak Jie kongcu ke Lembah Baru, memperlihatkan
Perintah Maut Karya Buyung Hok di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
jurus2 itu, lebih mudah menghadapi Ngo-hong-bun dikemudian hari."
Sampai disaat ini, Kang Han Cing belum tahu
siapa yang menjadi biang pimpinan Lembah Baru.
Mengapa kokcu Lembah Baru menyembunyikan
diri dan menyembunyikan namanya " Kang Han
Cing menjadi sangat tertarik. Terbayang kembali
bagaimana ia didalam keadaan tertawan oleh
golongan Perintah Maut, Tan Siauw Tian dkk yang
menolong dirinya dengan maksud tujuan hendak
dibawa ke Lembah Baru. Sampai sekarang ia
belum tahu dimana letaknya Lembah Baru dan
bagaimana keadaan Lembah baru. Karena itu ia
ragu2. Teringat Kang Puh Cing yang masih tertawan
didalam kuburan tua, hati Kang Han Cing semakin
goyah. Kang Han Cing bersedia tinggal didalam gedung
keluarga Wie karena hendak membongkar
penyelundupan orang2 Ngo hong-bun yang
disalurkan kedalam gerakan Lembah Baru. Kini
usahanya sudah berhasil, Burung Kelima dan
1099 Kwee In Su sudah berhasil disingkirkan, sudah
waktunya pulang ke Kim leng.
Walau daya tarik kemisteriusan Lembah Baru
sangat memikat, kepentingan dan keselamatan
saudara harus lebih diutamakan, karena itu ia
menolak tawaran ke Lembah Baru. "Terima kasih,"
katanya. "Lain kali sajalah. Kalau sudah berhasil
menolong toako, pasti bersedia."
"Jie kongcu," Tan Siauw Tian turut bicara. "Kita
bisa memahami keadaanmu, walau kau segera
menuju ke Kim leng, mengingat peyamaranmu
sebagai Lengcu Panji Hitam sudah diketahui orang,
hanya melepas seekor burung merpati, agen
mereka di tempat itu segera membuat persiapan2,
tentu perangkap sudah dipasang, pergi ke tempat
itu sekarang berarti mengantarkan jiwa secara
percuma. Per-lahan2lah, aku berjanji seluruh
warga Lembah Baru berdiri dibelakangmu. Tidak
mungkin kita berpeluk tangan, sudah kuberitahu
kepada anak buah kita di Kim leng untuk
mengusahakan penolongan Kang Toa kongcu."
"Jie kongcu," turut bujuk Tian-hung totiang.
"Percayalah, di Lembah Baru kau segera bertemu
Ciok-kiam Sianseng, gurumu bisa memberi
penjelasan yang memuaskan."
"......." Kang Han Cing bungkam.
"Jie kongcu," berkata Tan Siauw Tian. "Waktu
sudah hampir pagi. Istirahatlah dahulu, biar esok
kita rundingan lagi."
Perundingan itu ditutup sampai di situ.
1100 *** KANG HAN CING kembali ke kamarnya. Ia agak
bingung memikirkan kemisteriusan Lembah Baru.
Tidak perlu disangsikan lagi, Lembah Baru adalah
kekuatan pembela keadilan dan kebenaran, maka
sang guru bisa memasuki dan menduduki
penasehat hukumnya. Pendekar Bambu Kuning Ciok-kiam Sianseng
pernah mengatakan kepada muridnya, ia tidak
akan turut campur didalam persoalan rimba
persilatan lagi. Mengapa menyimpang dari tujuan
hidupnya " Betul2 Kang Han Cing tidak bisa
menyelami keadaan guru itu.
Ia duduk bersila dan mengatur jalan peredaran
darahnya. Delapan kali putaran kemudian, Kang Han Cing
dikejutkan oleh suara ketukan pintu. "Siapa?" Ia
bangkit dan bertanya. "Hamba," terdengar suara Hiang Lan. "Tan
tongcu menyuruh hamba memanggil Jie kongcu,
maafkan hamba kalau mengganggu ketenangan Jie
kongcu." Kang Han Cing bisa mengerti, tentunya ada
sesuatu yang amat penting, segera ia membuka
pintu, mengikuti dibelekang Hiang Lan menuju ke
tempat menunggunya Tan Siauw Tian.
Mereka pergi ke arah ruang tamu, disana
bertambah dua orang, itulah putra Datuk Utara,
Lie Wie Neng dan seorang lagi si Pendekar Cerdik
Pandai Goan Tian Hoat ! 1101 Kang Han Cing berlompat girang melihat
kehadirannya sang pengurus keluarga itu.
Tan Siauw Tian memberi perkenalan : "Jie
kongcu, mari kuperkenalkan, inilah Lie Wie Neng
kongcu." Menunjuk kearah Kang Han Cing, berkata :
"Inilah Kang Han Cing kongcu."
Dua orang putra dari dua Datuk Persilatan
memberi hormat. Ternyata kedatangan Lie Wie Neng atas berita
Lembah Baru yang mengatakan kalau Lie Kong Tie
sedang berada didalam pengobatan mereka, tempat
yang digunakan adalah gedung keluarga Wie.
Karena itu, ber-sama2 Goan Tian Hoat, mereka
tiba ditempat itu. Goan Tian Hoat membawa berita yang lebih
menggirangkan. Ternyata mereka sudah berhasil
meredakan gap yang memisahkan hubungan2 4
Datuk Persilatan, sudah terjadi persepakatan
untuk membuat perserikatan datuk2 persilatan.
Datuk Utara, Datuk Barat, Datuk Timur dan Datuk
Selatan bersedia bekerja sama untuk menghadapi
partay Ngo hong-bun. Dijelaskan juga, partay Ngo hong-bun berada
dibawah pimpinan nenek Goa Naga Siluman
beserta kelima murid perempuannya. Nenek tua itu
hendak menjadi raja persilatan dan berhasrat
besar untuk menaklukkan semua tokoh2 silat di
masa itu. Inilah penjajahan ! 1102 Maka, sesudah Yen Yu San bujuk sana bujuk
sini, putar lidah kian kemari, terjadi juga
Perserikatan 4 Datuk Persilatan.
Goan Tian Hoat bercerita secara terperinci.
Sebelum terjadinya Perserikatan 4 Datuk Persilatan, dengan mendapat dukungan penuh dari
Benteng Penganungan Jaya dan warga Datuk
Utara, mereka berhasil menumpas seluruh anak
buah Panji Hitam didaerah Kim-leng. Mereka
masih menggunakan kuburan tua itu sebagai
markas, dimana mereka berhasil menolong Kang
Puh Cing. Kang Puh Cing sudah bebas dari cengkraman
partay Ngo-hong-bun ! Maka, sebagai wakil Datuk Selatan, Kang Puh
Cing menandatangani perjanjian Perserikatan 4
Datuk Persilatan. Mewakili Datuk Utara, Lie Wie Neng juga
menandatangani Persetujuan 4 Datuk Persilatan.
Datuk Barat, diwakili oleh Yen Yu San dan
Datuk Timur diwakili oleh Kho See Ouw, masing2
sudah menandatangani Persekutuan 4 Datuk
Persilatan. Semua kekuatan disiapkan untuk menghadapi
partay Ngo-hong-bun. (Bersambung 21) *** 1103 Jilid 21 NENEK GOA NAGA SILUMAN bisa menciutkan
hati semua orang. Apa lagi dibantu oleh seluruh
sisa orde Ngo-hong-bun dan Perintah Maut.
Bencana ini adalah bencana yang terbesar.
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cerita
nenek Goa Naga Siluman dipersilahkan mengikuti
cerita BENCANA RIMBA PERSILATAN.
Suksesnya Perserikatan 4 Datuk Persilatan
berarti kemenangan bagi Lembah Baru. Mereka
bersorak gembira. Lie Kong Tie berada digedung itu, sudah tidak
perlu disangsikan lagi, maka Lie Wie Neng datang
untuk menjenguk ayahnya. Tapi mereka bercerita panjang lebar dari
kejadian2 lama yang sudah diketahuinya, hal ini
membuat sang putra datuk seperti duduk diatas
kursi berduri, bangun salah dudukpun salah.
Sekiranya pembicaraan hampir selesai, cepatcepat ia memotong : "Tan tongcu, bisakah aku
bertemu dengan ayah ?"
Tan Siauw Tian memandang ke arah Tian-hung
totiang, tabib lihay itu yang harus dan bisa
memberi putusan. Tian-hung totiang seraya berkata : menganggukkan kepala "Keadaan Lie khungcu agak mendingan, kukira
tidak menjadi soal. Hari ini giliran si Kakek
1104 Beracun yang menyedot sisa2 racun jahatnya. Mari
kita kesana." Haripun sudah menjadi pagi, langsung dan
beramai2 mereka mengunjungi tempat kediaman
Lie Kong Tie. Sesudah Lie Kong Tie mengalami keracunan
yang lambat, mengingat keadaan jago itu yang
sudah berada diambang pintu kematian, golongan
Ngo hong-bun menyertainya keberangkatan Kwee
In Su. Mana disangka kalau Lembah Baru berhasil
mengundang si Kakek Beracun Cu Hoay Uh,
sebagai seorang yang kebal dan tidak mempan
racun, Cu Hoay Uh mahir segala macam virus dari
aneka macam racun, ditambah seorang akhli
ketabiban Tian-hung totiang, penderita dari
manakah yang tidak bisa disembuhkan mereka "
Inilah kejadian yang berada diluar dugaan
partay Ngo-hong-bun. Tentang cerita Cu Hoay Uh, para pembaca
dipersilahkan mencari buku dengan judul MANUSIA BERACUN. Mereka tiba ditempat kamar tempat Lie Kong
Tie, seorang gadis berpakaian warna hitam berdiri
dimuka pintu, gadis ini bukan pelayan gedung
keluarga Wie, terbukti dari cara2 dandanannya
yang tidak sama, disertai keangkuhan dan
sikapnya yang dingin sekali. Melihat rombongan
yang begitu banyak, ia membentak : "Berhenti !
Semua orang berhenti !" Sikapnya galak sekali.
Inilah putri Cu Hoay Uh, namanya Cu Liong Cu,
dengan gelar Putri Beracun. Juga seorang akhli
1105 racun2, ia mewarisi segala macam keracunan
ayahnya. Semua orang menghentikan langkah kaki
mereka, tidak terkecuali Tan Siauw Tian dan Tianhung totiang yang tersenyum meringis.
Tian-hung totiang bisa merendengi kedudukan
si Kakek Beracun, tapi ia tidak berani menyenggol
si Putri Beracun. Cu Liong Cu terlalu dimanjakan,
menyinggung perasaannya berarti menimbulkan
kemarahan Cu Hoay Uh, itu sangat berbahaya !
Ia berani mengajak banyak orang ke tempat ini
karena mengetahui keadaan Lie Kong Tie yang
sudah boleh bicara dengan orang. Tidak disangka
bisa mendapat bentakan itu, apa boleh buat, ia
tertawa nyengir. Tan Siauw Tian maju kedepan dan berkata :
"Nona Cu, inilah Lie Wie Neng kongcu, ia hendak
melihat keadaan ayahnya." Tangan si Jaksa
Bermata Satu menunjuk ke arah Lie Wie Neng.
"Sebentar. Akan kutanya kepada ayah dahulu.
Sebelum itu, jangan kalian mencoba untuk
menyentuh daun pintu ini, he !" Ia berjalan masuk.
Tidak lama kemudian, gadis berbaju hitam itu
tampil kembali, diperhatikannya semua orang satu
persatu, ia menganggukkan kepala. Tanpa bicara.
Sikapnya kaku dan dingin.
Lie Wie Neng tidak sabaran, dia adalah orang
pertama yang menerjang kedepan.
1106 "Berhenti !" Terdengar bentakan suara Cu Liong
Cu yang bisa membangkitkan bulu roma seorang
yang paling berani. Tubuh Lie Wie Neng terasa tertarik mundur,
disaat ia menoleh, itulah tangan Tian-hung totiang.
Perintah Maut Karya Buyung Hok di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Dengan tersenyum, Tian-hung totiang memberi
penjelasan : "Lie kongcu, sabar. Seluruh ruangan ini penuh
dengan virus2 racun yang sangat jahat. Lengah
sedikit saja atau menyentuh sesuatu bisa
menimbulkan keracunan. Tunggu sebentar."
Tampak Cu Liong Cu menaburi serbuk2 putih di
lantai, demikian seterusnya sehingga ke dalam.
Di dalam itu, tampak seorang kakek berbaju
hitam berdiri di tepi sebuah pembaringan. Yang
terbaring adalah Datuk Utara Lie Kong Tie. Ia
masih berada dibawah pengawasannya Kakek
Beracun Cu Hoay Uh. Cu Liong Cu menaburi serbuk2 putih sehingga
pembaringan Lie Kong Tie.
Lagi2 Tian-hung totiang yang keterangan kepada semua orang :
memberi "Awas, diharap perhatian cuwie sekalian, jangan
menginjak tempat yang tidak ditaburi spiritus abu
putih, lebih2 jangan mencoba menjamah benda2
dikamar ini, penuh virus2 beracun yang bisa
mengakibatkan keracunan."
Dengan dikepalai oleh Tian-hung totiang dan Lie
Wie Neng, mereka berjalan masuk kedalam ruang
yang sudah penuh virus2 beracun itu.
1107 Mengetahui kalau jiwa ayahnya ditolong oleh si
Kakek Beracun, cepat Lie Wie Neng bertekuk lutut
di depan si kakek berbaju hitam. "Boanpwe Lie Wie
Neng menghaturkan terima kasih," katanya. "Budi
ini tidak akan boanpwe lupakan."
"Bangun." Berkata Cu Hoay Uh ketus.
Lie Wie Neng menyembah sehingga tiga kali,
inilah penghormatan terbesar kepada seseorang.
Wajah Cu Hoay Uh berubah, dengan kaku ia
berkata : "Sudah kukatakan, bangun ! Tidak dengarkah
kau " Aku tidak senang dengan segala macam adat
peradatan. Apa aku juga diharuskan membalas
menyembah dirimu seperti itu ?"
Cepat2 Tian hung totiang membangunkan Lie
Wie Neng, ia berkata : "Lie kongcu, jangan kau samakan si Kakek
Beracun dengan manusia2 lainnya. Ia tidak suka
cara penghormatan yang berlebih-lebihan, karena
banyak orang yang hormat dan manis mulut itu
belum tentu memiliki hati jujur. Kalau betul2 kau
berterima kasih, hanya hatimu yang tahu,
seseorang yang berhati baik tidak bisa memperlihatkan hatinya. Inilah motto hidup Cu
cianpwe. Bangunlah. Cara pengobatan Menyedot
Racun tidak bisa ditiru oleh orang kedua. Cukup
kau ingat didalam hati kalau ia pernah menanam
budi besar kepada keluargamu."
"Boanpwe tahu," berkata Lie Wie Neng.
1108 Cu Hoay Uh berdengus, ia berkata : "Mengapa
kau tidak menyebut jasa2mu" Walau cara
penyedotan racunku itu luar biasa, satu hari
hanya bisa kusedot satu tetes darah beracun.
Kalau tidak ada obat Soat cie tan yang menjadi
milikmu itu, apa mungkin bisa berhasil ?"
Kang Han Cing memperhatikan gerak-gerik si
Kakek Beracun Cu Hoay Uh. Tan Siauw Tian
menyelak pembicaraan : "Kalian tidak perlu
merendah diri, kedua-dua mempunyai andil besar
didalam pengobatan Lie Kong Tie tayhiap."
"Ha, ha".." Semuanya tertawa.
Sedari tadi, Lie Wie Neng memperhatikan sang
ayah yang masih terbaring ditempat tidur,
sepasang mata Lie Kong Tie terkatup. Mungkin
tertidur, atau keadaannya yang belum normal
betul. Gelak tawa orang banyak itu membuatnya
membuka mata, walau agak berat, masih dikenali
juga akan kehadirannya sang putra.
"Wie Neng"." Ia memanggil perlahan.
Lie Wie Neng berlutut dan memberi hormat
kepada ayah itu. "Ayah..." Panggilnya terharu.
"Awas ! Jangan sentuh tubuhnya."
Beracun Cu Hoay Uh memberi peringatan.
Kakek Lie Wie Neng menjauhkan diri.
"Ayah, bagaimana keadaanmu ?" Tanya sang
putra. 1109 "Agak mendingan," berkata Lie Kong Tie.
"Bagaimana kau menyelesaikan urusan dirumah ?"
"Sudah beres," jawab Lie Wie Neng. Secara
singkat diberitahukan juga tentang Perserikatan 4
datuk persilatan. "Syukurlah." berkata Lie Kong Tie. "Memang
sudah waktunya kita bersatu."
Takut kalau mengganggu penyakit Lie Kong Tie
yang belum sembuh betul, Tian hung totiang
berkata : "Lie khungcu masih membutuhkan
istirahat, lebih baik sampai disini dahulu."
Beramai2 mereka kamar Lie Kong Tie. mengundurkan diri dari Cu Hoay Uh dan Cu Liong Cu membiarkan
orang2 itu meninggalkan mereka, Kakek dan Putri
Beracun itu memiliki sifat-sifat yang angkuh dan
dingin, tidak mudah didekati.
Rombongan Tian-hung totiang dan Tan Siauw
Tian belum sempat membubarkan diri, tiba-tiba
datang laporan yang memberitahu, Kong Kun Bu
sudah dibebaskan dari Ngo hong-bun, sudah
kembali dan siap bertemu dengan orang2 itu.
Tentu saja kedatangan Kong Kun Bu sangat
menggembirakan semua orang, mereka mengadakan penyambutan dan pesta.
Sesudah memperkenalkan orang yang berada
ditempat itu, Tan Siauw Tian mengajukan
pertanyaan : "Dimana mereka membebaskan
hutongcu ?" 1110 "Sungguh malu diceritakan," berkata Kong Kun
Bu. "Siauwtee sadar sesudah berada ditempat yang
tidak jauh dari sini."
"Bagaimana perlakuan mereka?"
"Mereka sungguh lihay, agaknya mengenal baik
keadaan siauwtee. Pertanyaan yang mereka ajukan
hanya itu2 lagi." "Mungkinkah mereka bertanya tentang kokcu
kita ?" Tan Siauw Tian mengutarakan dugaannya.
"Eh, bagaimana tongcu tahu ?" Kong Kun Bu
memperlihatkan sikapnya yang heran.
"Mudah diterka, mereka tidak banyak menanyakan persoalan lain. Karena mereka
mempunyai banyak mata2. Yang belum mereka
ketahui ialah Siapa kokcu Lembah baru" Tentu
saja menanyakan soal ini."
Kang Han Cing yang mendengar pembicaraan
mereka membuat pengilmiahan. Siapa kokcu dari
Lembah Baru " Mengapa begitu misterius sehingga
ditakuti oleh Ngo hong-bun " Ingin sekali ia bisa
menemuinya. Tan Siauw Tian memandang Kong Kun Bu dan
bertanya : "Dimana mereka menawan dirimu ?"
"Didalam goa2 yang banyak tembusannya."
Jawab Kong Kun bu. "Oh".Itulah Goa Sarang Tawon," Berkata Kang
Han Cing. Kong Kun Bu berkata : "Goa Sarang Tawon "
Memang agak tepat kalau disebut Goa Sarang
1111 Tawon. Seperti tempat layaknya tempat itu."
penghuni lebah saja "Apa lagi yang mereka katakan?" Tanya Tan
Siauw Tian. "Tidak...Oh...Mereka meninggalkan ini didalam
kantong bajuku." Dikeluarkannya sepucuk surat
dan diserahkan kepada Tan Siauw Tian.
Itulah surat dari Ngo-hong-bun yang ditujukan
kepada Lembah Baru, demikian bunyi isi surat:
"Dengan hormat, Menerima pengembaliannya Kwee In Su huhuat
yang menyatakan kekalahan kami dipihak tuan,
dengan ini kami menerima dan menyatakan
kegagalan itu, sesudah mengetahui jalannya
situasi, Kong Kun Bu kami lepas kembali, dengan
harapan bisa menepati janji dan melepas Burung
Kelima kami yang masih berada di tempat tuan."
Baru Tan Siauw Tian sadar kalau pertukaran
tawanan itu segera berhasil, cepat2 ditugaskan
Hiang Lan untuk membawa Burung Kelima ke
tempat itu. Tidak lama kemudian si Burung Kelima dibawa
datang, membebaskan totokannya dan Tan Siauw
Tian berkata : "Nona, orang kalian sudah membebaskan Kong
hutongcu, dan seperti apa yang kita sudah
janjikan, kau bebas."
"Sekarang ?" Bertanya si Burung Kelima dengan
sikapnya yang penuh tantangan.
1112 "Tentu saja sekarang juga." Jawab Tan Siauw
Tian. "Apa kau tidak akan menyesal di kemudian hari
?" Berkata gadis gagah ini. "Tidak takut
pembalasanku dikemudian hari ?"
"Ha, ha".Aku berani membebaskan dirimu,
tentu tidak takut pembalasan." Berkata si Jaksa
Bermata Satu. Si Burung Kelima meninggalkan ruangan itu,
sebelum lenyap dari pemandangan mereka, ia
sempat menolehkan diri, memandang Kang Han
Cing dan mengancam : "Kang Han Cing, ingat
kekurang ajaranmu, aku Co Hui Hee tidak nanti
bisa melupakan, tunggulah pembalasanku !"
Sesudah itu, tubuhnya melejit meninggalkan
gedung keluarga Wie. "Huh," Kang Han Cing berdengus. "Aku Kang
Han Cing tidak takut kepadamu."
Tiba2 pemuda ini teringat sesuatu. "Aaaaaa..."
Ia berteriak. "Co Hui Hee " Nama si Burung Kelima
Co Hui Hee ?" "Ada apa ?" Tanya Tan Siauw Tian.
"Kukira, gadis tadi adalah Go Kiongcu dari Ngo
hong bun." "Aaaaa".."
"Kalau begitu, dia adalah murid kelima dari si
nenek Goa Naga Siluman !"
"Kemungkinan itu besar sekali."
1113 "Ya ! Si Burung Kelima Co Hui Hee adalah murid
kelima dari si nenek Goa Naga Siluman, Sumoay
Sam Kiongcu, kelima murid nenek Goa Naga
Siluman menggunakan nama Hui di-tengah2 nama
mereka, inilah ciri2 yang paling khas."
Kini mereka sudah membebaskan tokoh penting
itu. *** Bab 74 HARI BERIKUTNYA?" Dikali gedung keluarga Wie bagian belakang
sudah terhenti dua perahu tertutup.
Ternyata, kota Hang-ciu adalah kota sungai,
setiap rumah mewah memiliki terusan2 yang bisa
menghubungi sungai2 itu, mereka menggali aliran2
kali, setiap saat bisa pesiar dengan perahu sendiri,
langsung turun didalam rumah. Gedung keluarga
Wie tidak terkecuali, didalam gedung itu terdapat
kali kecil yang bisa menghubungi sungai2 didepan
dan dibelakang rumah mereka.
Dua perahu tertutup itu berlabuh didalam
pekarangan rumah keluarga Wie.
Jelasnya cerita, Tan Siauw Tian dkk sudah
Perintah Maut Karya Buyung Hok di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
mengambil persepakatan untuk mengantar Lie
Kong Tie ke Lembah Baru, disana mereka bisa
meneruskan pengobatannya tanpa takut gangguan
Ngo-hong-bun. 1114 Mata2 Ngo-hong-bun terlalu banyak, mereka
harus melakukan perjalanan yang dirahasiakan.
Pagi2 sekali, dibalik kabut yang masih menipis,
4 dayang perempuan menggotong tandu yang
dibawa masuk kedalam perahu tertutup yang
didepan. Sesudah itu tampak Kang Han Cing, Goan Tian
Hoat, Lie Wie Neng memasuki perahu itu. Perahu
segera diberangkatkan. Menyusul perahu tertutup yang pertama,
tampak gerakan2 didalam perahu kedua, disana
tampak Kakek Beracun Cu Hoay Uh, Putri Beracun
Cu Liong Cu dan Tian-hung totiang. Perahu kedua
inipun bergeser pergi. Kecuali itu tampak Tan Siauw Tian dan Kong
Kun Bu ditepian, mengantarkan keberangkatan
kedua perahu. Air sungai dari tembusan mengalir terus,
mengikuti arus ini, perahu bergeser pergi.
Perjalanan menuju kearah Lembah Baru yang
penuh misterius. Mengikuti gerakan perahu pertama, dimana
duduk Kang Han Cing, Goan Tian Hoat dan Lie Wie
Neng. Mereka terdiri dari kaum muda gagah
perkasa, umurnya sebaya, pendiriannya sama,
dengan pergaulan mereka yang bebas aktif, secepat
itu pula sudah mendapat kecocokan hidup.
Memperbincangkan tragedi2 dan drama rimba
persilatan, uplek dengan urusan mereka sendiri.
Tanpa terasa, perahu sudah meninggalkan kota
Hang-ciu. 1115 Sesudah meninggalkan kota Hang-ciu, perahu
berlaju lebih pesat, jalan yang berliku2 sudah
hampir tidak tampak, kini memasuki daerah Hukang-cun.
Pada hari kedua, perahu tiba di Tong-kee-pu,
untuk menambah perbekalan mereka menambat
perahu, istirahat ditempat itu.
Tidak lama, perahu keduapun menyusul datang,
juga menambat tali, menambah perbekalan
ditempat yang sama. Kecuali anak2 buah perahu, tidak satu pun dari
jago2 kita yang keluar dari perahu tertutup itu.
Kang Han Cing, Lie Wie Neng dan Goan Tian
Hoat pasang omong didalam perahu mereka.
Tiba2 terdengar suara panggilan
ditujukan ke perahu mereka !
dari tepi, "Hei, tolong beritahu kepada tuan kalian,
diantaranya satu yang bernama tuan Lie Siauw
San, bukan ?" "Tidak ada...Tidak ada".Jangan mengganggu
kita." Berkata beberapa tukang perahu.
Terdengar suara orang yang bersitegang itu
berkata lagi : "Tolong kau beritahu kepada tuan2mu itu. Aku
membawa berita untuknya."
"Sudah kukatakan tidak, ya tidak". Tidak ada."
"Urusan ini sangat penting sekali."
"Kalau tidak ada, bagaimana ?"
1116 "Pasti ada." "Tidak ada." Perdebatan dari hamba2 perahu dan orang itu
kian menghebat. "Eh, eh...Mau kemana ?" Bentak tukang perahu.
"Kalian tidak mau memberitahukan kepadanya,
terpaksa aku masuk sendiri. Urusan ini penting
sekali, tahu ?" "Stop ! Berhenti. Perahu ini milik majikan kami."
Berkata si tukang perahu.
"Usir saja," Teriak seorang. Terdengar bentakan2, mereka mulai Penjara Rindu 2 Wiro Sableng 047 Pembalasan Ratu Laut Utara Api Di Bukit Menoreh 11
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama