Ceritasilat Novel Online

Delapan Dewa Iblis 3

Delapan Dewa Iblis Kwi Sian Pat Karya Rajakelana Bagian 3


mengacungkan senjata mereka menyerang empat kakek itu, tapi mereka hanya
mengantarkan nyawa, Suma-xiau tidak tedeng aling-aling, dengan kekuatan dahsyat
memukul dan menampari para penjaga, dan setiap jeritan yang terdengar merupakan
suara kematian. Melihat kesadisan salah seorang dari empat lelaki tua itu, puluhan pengawal undur
ketakutan, ketika Pang-taijin sejak terjadi huru hara sudah melarikan diri dan keluarganya
dikawal penjaga lewat sebuah pintu rahasia, sisa pengawal berlutut menyerah pada
empat kakek itu. "saya butuh sepuluh orang untuk mengurus rumah tanggam, karena kami mau tinggal
disini, jadi katakan siapa yang mengurus rumah tangga selama ini."
"saya yang mengurus rumah tangga kungcu selama ini." ujar seorang lelaki berumur lima
puluh tahun." "siapa namamu?"
"Gan-lung-ma tuan."
"baik, kamu tentukan sembilan orang dari mereka ini untuk menjadi bawahanmu
mengurus rumah tangga." ujar Ma-tin-bouw, lalu Gan-lung-ma memilih sembilan orang
dari tiga puluh orang pengawal yang menyerah.
Kemudian sisanya di suruh keluar dari kota Bao, kejadian pengambilan alih kediaman
Pang-kungcu menggemparkan warga kota kecil itu, dan tiga hari kemudian Ma-tin-bouw
mengirim surat undangan pada tujuh hartawan yang dibarengi ancaman bahwa siapa
yang tidak memenuhi akan tewas binasa, tujuh hartawan itu tentu tidak mau mengambil
resiko kematian, lalu merekapun datang
Di ruang pertemuan tujuh hartawan sudah hadir, dibagian depan berupa panggung
dengan lima buah anak tangga dari lantai dibawah ada delapan kursi, dan empat kursi
sudah duduk empat kakek tua itu dengan wajah agung, lalu Gan-lung-ma sebagai
pimpinan rumah tangga yang duduk dikursi dekat panggung berdiri.
"tuan-tuan para hartawan kota Bao, terimakasih kalian sudah datang memenuhi
undangan empat tuan kami, dan sebenarnya tuan-tuan kami ini akan ada delapan orang
nantinya jadi kalian harus menyebutnya"Pat-loya" (delapan tuan besar), dan kehadiran
kalian hari ini menunjukan bahwa tuan-tuan hartawan dapat diajak kerjasama."
"sesungguhnya apakah yang akan dibicarakan pada pertemuan ini tuan-Gan?" tanya
salah seorang hartawan. "Lai-wangwe dan para wangwe sekalian, kalian tentu tahu bahwa selama ini peraturan
datang dari dalam rumah ini, dan karena kota Bao sudah dikuasai oleh empat tuan kami
yang mulia, maka kami ingin menyampaikan peraturan kepada kalian."
dunia-kangouw.blogspot.com
"bukankah peraturan telah ditetapkan oleh raja?"
"hehehe"hehehe" Lou-wangwe jangan pura-pura tidak tahu, bahwa kota Bao tidak ada
kaitan dengan raja."
"hmh..kalau begitu apa yang harus kami dengar dan tahu?"
"Cu-wangwe dan para wangwe sekalian, adapun peraturan yang akan kami sampaikan
mestilah ditaati, dan saya yakin para wangwe sekalian tidak akan mengambil resiko yang
tidak diinginkan." "baiklah tuan Gan, sebutkanlah apa peraturan yang harus kami taati."
"pertama kepada para wangwe di wajibkan untuk memberikan upeti sebanyak setengah
dari pendapatan yang diserahkan setiap bulannya, kemudian yang kedua, para wangwe
setiap musim cun harus memberi hadiah sebanyak delapan tahil emas, dan delapan
gulung kain sutra." ujar Gan-lung-ma, ketujuh hartawan terdiam dan saling memandang,
dalam hati mereka aturan itu sangat berat dan merugikan, namun dibandingkan resiko
kehilangan nyawa, mengikuti aturan satu-satunya pilihan.
"saya tidak akan menanyakan apa pendapat kalian, jadi karena kalian adalah tamu di
rumah ini, maka empat tuan kami mempersilahkan kalian mencicipi makanan dan
minuman." ujar Gan-lung-ma, lalu merekapun makan dan minum, setalah selesai ketujuh
hartawan itu pun pulang kembali kerumah masing-masing.
Sejak saat itu empat kakek itu hidup mewah di kota bao, dan oleh warga kota menyebut
mereka dengan sebutan Pat-loya sebagaimana diberitahukan pada pertemuan dengan
para hartawan, imbas dari peratauran pada tujuh hartawan, adalah masyarakat kecil,
karena para hartawan berlomba-lomba untuk meningkatkan pendapatan supaya setengah
bagian pendapatan itu dapat mencapai nilai sebagaimana biasanya sebelum ada
peraturan dari Pat-loya. "para pekerja bawahan mereka di paksa bekerja melebihi waktu biasanya, sewa-sewa
tanah dan rumah dinaikkan, bunga-bunga utang juga dinaikan, masyarakat kecil kota Bao
merasakan tekanan berat luar biasa disamping kebutuhan hidup yang mencekik, jerit dan
tangis ketidak berdayaan menghiasi kehidupan warga kota Bao.
Hari itu sepasang kakek dan nenek memasuki kota Bao, keduanya memasuki sebuah
likoan, ketika keduanya selesai makan, seorang pelayan sedang berbantah dengan
seorang tamu "tuan harus bayar lima ketip."
"heh..kenapa begitu mahal, dikota lain saya berdagang saya makan hanya dua ketip."
"itu dikota lain tuan, tapi ini kota Bao, jadi harus anda bayar lima ketip."
"boleh tahu kenapa demikian mahal!?"
"harga-harga bahan makanan naik tuan, sewa toko dan yang lain-lain juga naik."
dunia-kangouw.blogspot.com
"tapi dikota lain tidak seperti ini, kenapa dengan kota Bao?" tanya lelaki itu kecewa
"saya tidak mau berdebat, lebih baik anda bayar daripada saya panggilkan tukang pukul
untuk memaksamu." ancam si pelayan, lelaki itu dengan hati kesal membayar
makanannya, dan lalu pergi, si pelayan dengan senyum mendekati meja kasir dan
menyerahkan uang yang diterimanya.
"kami sudah selesai makan, dan saya tidak mau bayar." teriak si kakek, dua orang tukang
pukul yang duduk dihalaman likoan berdiri dan memasuki likoan
"siapa tadi yang berteriak tidak mau bayar!?"
"saya"memangnya kenapa?" tantang si kakek
"kalian ini siapa dan jangan coba macam-macam!"
"hehehehe"hehehe" Kui-ko cecunguk ini bau benar, plak?" sela sinenek dan dengan
tidak diduga telah menampar muka si tukang pukul hingga tergeletak dengan nyawa
putus, kawannya mundur dengan wajah pucat.
"hahaha..hahaha".siapa lagi yang mau minta bayaran!" ayo datang kesini mumpung
istriku hatinya sedang baik untuk memberikan bayaran." ujar sikakek, sepasang kakasih
yang sudah usia lanjut itu adalah Yang-ma-kui dan Zhang-kui-lan
"kakek"jika tidak mau bayar tidak apa-apa" silahkanlah meninggalkan likoan." ujar
pemilik likoan sambil menjura mencoba ramah.
"heh kamu" siapa namamu!?" tanya kui-lan
"saya Gao-lun tuan." Jawab pemilik likoan.
"hmh"memang nampaknya kota Bao berbeda, harga-harganya katanya mahal, jawab
kenapa demikian?" "maaf nyonya, kami ini orang kecil, sewa likoan ini sangat tinggi dibebankan oleh pemilik
pada kami, dan juga harga pangan sangat mahal, jadi namanya dagang, tentu tidak mau
merugi, jadi kami harus naikkan harga makanan."
"oo..begitu, suka-suka kamulah, tapi katakan siapa yang mendapat keuntungan dari
semua permainan harga ini."
"yang paling beruntung adalah Pat-loya."
"siapa dan dimana kediaman Pat-loya?"
"mereka ada empat orang seumur nyonya, dan memang aneh karena mereka hanya
empat orang tapi dipanggil Pat-loya."
"hahaha..hahaha" dimana tempat Pat-loya itu vepat katakan!" sela Ma-kui
dunia-kangouw.blogspot.com
"kediaman mereka ada di sebelah selatan kota, rumah paling mewah dan megah, karena
dulunya itu kediaman kungcu."
"lan-moi, hehehe..hahaha"tentu kamu dapat menebak siapa mereka."
"tentu Kui-ko, marilah kita kesana, tidak sabar rasanya ingin tahu siapa empat orang itu."
sahut Kui-lan, lalu keduanya berkelabat dari tempat itu, gerakan keduanya yang luar biasa
membuat semua tamu yang melihat melonggo.
"heiii".pat-loya keluar kalian, kenapa tidak menyambut kami!?" teriak Ma-kui
"hahaha..hahaha ternyata Ma-kui dan istrinya Kui-lan." Sahut suara, kemudian muncul
Suma-xiau. "heh..hahah..hahhaa ternyata kamu she-suma."
"benar she-zhang, marilah kita kedalam." ajak Suma-xiau, lalu merekapun masuk
"selamat datang Yang-ma-kui dan Zhang-kui-lan." sapa tiga orang kakek yang duduk
santai. "hahaha..hahah..hehehe..heheh". Ma-twako ternyata, dan sikembar Gu."
"benar she-zhang, apa kalian baru datang hari ini?" sahut Gu-siang
"benar she-Gu, dan kalian sudah berapa lama disini?"
"kami sudah empat bulan disini, cepatlah kalian mandi dan mengganti pakaian, dan kamar
kalian sudah disiapkan."
"oh..ya, sudah terima beres dong kalau begitu, hehehe..hehehe.." sela Kui-lan
"memang demikian, tapi kalian butuh satu kamar atau dua kamar, hahaha..hahahah"."
tanya Gu-liang, karena pertanyaan itu terkesan lucu dan menggoda sehingga lima kakek
itu tertawa. "beuh".siapa yang mau satu kamar dengan si tua ini, aku punya kamar sendiri." sahut
zhang-kui-lan ketus. "jangan begitu dong sayang, dulu saja kita sekamar, terlebih sekarang kita sudah tua,
mala sama tetangga tua-tua kok pisah." bujuk Yang-ma-kui.
"tidak"aku mau kamarku sendiri." teriak Zhang-kui-lan
"aih"kalau kamu sendiri dikamar tentu kamu akan kedinginan, lalu siapa yang kelonin?"
"benar"aku jelas tidak mau..hahaha..hahaha?" sela suma-xiau
"she-suma jelek siapa pula yang mau dikelonin sama kamu." sahut Zhang-kui-lan ketus
dunia-kangouw.blogspot.com
dan marah, lalu dengan gesit ia sudah menerjang Suma-xiau, pertempuran tidak dapat
dielakkan, empat kakek yang lain tertawa-tawa menonton pertarungan seru itu.
Saat keduanya beradu tenaga, keduanya terlempar empat tindak dengana nafas sesak.
"sialan kamu Suma jelek, ilmumu tinggi sekali."
"kamu juga nenek peot, tenagamu luar biasa." sahut Suma-xiau
"heheh..hehehe..sudahlah soal kamar terserah Kui-lan saja." sela Ma-tin-bouw
"baiklah, saya akan pergi dulu." sahut Zhang-kui-lan sambil melangkah diikuti oleh
seorang pelayan bawahan Gan-lun-ma, kemudian disusul oleh Yang-ma-kui di iringi
pembantu yang lain. Malam itu kediaman Pat-loya mengadakan pesta dengan kedatangan dua rekan mereka
Yang-ma-kui dan Zhang-kui-lan, gelak tawa tua terdengar memenuhi ruangan, sepuluh
pelayan urusan rumah tangga berbaris disamping dan siap selalu untuk memenuhi
panggilan atau menyiapkan hidangan.
"Ma-twako apakah kalian sudah membicarakan rencana selanjutnya?" tanya Yang-ma-kui
"belum lagi Ma-kui, kita harus lengkap untuk membicarakan langkah-langkah selanjutnya."
"apakah Bu-leng-ma dan Tan-lou-pang akan datang, sampai hari ini sudah hampir tujuh
belas tahun sejak kita berpisah."
"saya yakin keduanya pasti akan muncul." sahut Ma-tin-bouw
"benar dan saya sudah sampai disini Ma-twako." sahut sebuah suara dan tiba-tiba muncul
lelaki tua berwajah tampan dengan kumis yang melintang rapi, sebuah kipas
dikembangkan didepan dadanya sambil tersenyum
"hahaha..haha" pesta ini semakin semarak dengan kemunculan mu Tan-lou-pang."
sahut Ma-tin-bouw senang, yang lain juga merasa bersuka cita dengan muncul orang
termuda diantara mereka. "selamat bertemu kembali rekan-rekan sekalian, ternyata aku terlambat dua tahun." ujar
Tan-lou-pang." "duduklah Luo-pang, kita semua terlambat, karena kita berkumpul kembali baru empat
bulan ini." "ooh..begitukah?"
"benar she-tan, kami saja baru tadi siang datang." sela Zhang-kui-lan
"baiklah mari kita lanjutlan pesta, dan mudah-mudahan Bu-leng-ma tidak lama lagi akan
datang." sela Ma-tin-bouw, merekapun kembali saling bersulang, dan pesta sampai
menjelang pagi. dunia-kangouw.blogspot.com
Seminggu kemudian Suma-xiau mengajak Gu-liang ke Beng-kok, dari kota Bao ke tempat
itu memakan waktu dua hari perjalanan dengan menunggang kuda, namun bagi kedua
lelaki berumur itu hanya perlu waktu satu hari, sesampai di puncak, memang tempat itu
mempunyai pemandangan yang indah, lembah yang landai dibawah puncak tumbuh
bungan seruni, areal puncak nampak demikian cemerlang dibawah langit biru.
Suma-xiau dan Gu-liang disambut ramah oleh thian-san-bi
"selamat datang suma-loya, akhir-akhir ini suma loya jarang datang ketempat ini." sapa
thian-san-bi, thian-san-bi seorang wanita paruh baya yang luar biasa cantik, Thian-san-bi
bernama Toan-bi-lian, dia adalah putri dari sepasang ahli silat tinggi yang dikenal dengan
julukan"beng-kok-mo-siang" (sepasang setan puncak terang)
Pasangan ini dulunya adalah anggota Hek-te wilayah timur yang dipimpin oleh im-kankok-sianli-sam" bekas guru dari ketiga istri she-taihap, saat Im-yang-sin-taihap mendesak
ngo-ok-hengcia dari selatan, sepasang suami istri ini segera meninggalkan pimpinan
mereka dan berkelana untuk mencari ilmu, putri mereka Toan-bi-lan dibawa serta,
sehingga mereka sampai di Beng-kok dan bertemu dengan seorang rahib yang bernama
Ouw-ti yang bertapa di puncak itu.
Kemudian suami istri itu mengabdi dan berguru pada Ouw-ti, setelah tujuh tahun belajar,
ilmu keduanya meningkat pesat, demikian juga Toan-bi-lian ikut belajar dibawah asuhan
Ouw-ti, Ouw-ti sangat memanjakan Toan-bi-lan, sehingga kadang ketika selesai belajar,
Bi-lan bermanja dikamar suhunya, Ouw-ti melihat secara dekat bungan yang hendak
mekar itu, dan mekarnya tubuh dan kecantikan Toan-bi-lian membuat Ouw-ti tergoda.
Toan-bi-lian yang saat itu berumur dua puluh tahun yang tahu bahwa suhunya sering
memperhatikan dirinya dan juga merasakan tangan nakal suhunya yang memegangmegang tubuhnya saat dia masuh berumur sepuluh tahun, awalnya Bi-lian tidak
memikirkan kelakuan suhunya, namun seiring perkembangan tubuhnya dan
pemikirannya, dia pun menyadari bahwa suhunya tertarik dan birahi padanya, namun
suhunya tidak lagi menunjukkan sikap seperti itu ketika ia berumur tujuh belas tahun,
sepertinya suhunya sudah dapat mengendalikan dirinya.
Ketika suhunya bercerita tentang sebuah kitab dari suhengnya, baik Bi-lian maupun
orangtuanya diam-diam tertarik, sering ayah ibunya membujuk suhunya untuk
memberikan kitab itu pada mereka, namun Ouw-ti menolak keras, dan ide menundukkan
suhunya muncul dengan memamfaatkan kecantikannya muncul saat ia berumur dua
puluh tahun. Suatu malam setelah Toan-bi-lian selesai mandi dan berganti baju ia mendatangi kamar
suhunya "suhu"malam ini nampak indah sekali, dihiasi bulan purnama."
"benar sekali bulan itu cantik sekali, namun tidak secantik dan seindah dirimu bi-lan."
"hik"hik..suhu bisa saja, tapi suhu apalah arti kecantikanku kalau aku tidak bisa menjaga
diri, tentu satu saat akan ada yang mengalahkanku dan membuat celaka padaku."
"tidak"bi-lan, dengan ilmu yang sekarang, sungguh sulit mencari tandinganmu."
dunia-kangouw.blogspot.com
"suhu bohong, buktinya ayah ibuku tidak dapat aku kalahkan." rajuk Bi-lian manja
"hehehe".hehe" apakah kamu ingin sekali mengalahkan kedua orang tuamu?"
"benar suhu, kalau aku dapat mengalahkan keduanya, barulah aku yakin bahwa tidak
akan ada yang mampu mencelakaiku."
"kalau kamu banyak latihan dan ilmumu semakin matang, tentu kamu akan dapat
mengalahkan orang tuamu, karena hanya kamu yang dapat menyempurnakan jurus"imswat-kiam" (pedang inti salju)." hingga tiga puluh dua jurus
"tapi suhu bukankah kitab supek ada pada suhu, kenapa suhu tidak ajarkan padaku?"
"itu tidak boleh bi-lan."
"kenapa suhu, kenapa aku tidak boleh mempelajarinya?"
"karena kitab itu bukan aliran kami, dan suheng mendapatkan kitab itu karena mencuri."
"jadi suhu juga tidak mempelajarinya?"
"tidak"karena pantangan saya mempelajarinya."
"lalu kenapa suhu masih menyimpannya?"
"itu karena ketika supekmu memberikan buntalan kitab kepada saya, kitab itu termasuk
didalamnya." Toan-bi-lian dengan sikap manjanya duduk diranjang suhunya
"suhu"kalau memang bukan untuk dipelajari kenapa kita tidak bakar saja."
"hmh".ide yang bagus juga, baiklah besok akan aku bakar."
"suhu bolehkah aku melihat kitabnya sebelum suhu bakar."
"tunggu sebentar, aku akan ambilkan." sahut Ouw-tin sambil melangkah kedekat ranjang
dan membuka lemari kecil di samping ranjangnya.
Ouw-ti mengambil kitab dan menyerahkan kitab itu pada Bi-lian, Bi-lian membaca sampul
kitab bertuliskan,"kwi-lie-hoat" (ilmu tarian iblis), Bi-lian tengkurap membuka-buka
lembaran kitab, Ouw-ti memejamkan mata melihat buah pinggul yang ranum didepannya.
"sudah kamu lihat kan dan sekarang kembalikanlah."
"sebentar suhu, aku bolak balik dulu." sahut bi-lian manja, dan berbalik, dan gerakan itu
menyinkap bajunya dan mempertontonkan betisnya yang putih mulus, makin tidak karuan
rasa hati Ouw-ti. dunia-kangouw.blogspot.com
Hendak menyuruh Bi-lian pergi dia merasa sayang dan hangat menyudahi apa yang
dilihatnya, birahinya terpancing
"suhu"!" seru bi-lian tiba-tiba meletakkan kitab dan menoleh suhunya yang sedang
menikmati betis telanjangnya, dia tersenyum melihat suhunya salah tingkah
"ada apa bi-lian?"
"suhu" duduklah disini." ujar Bi-lian manja, suhunya pun duduk ditepi ranjang
"kamu sudah besar dan sangat cantik bi-lian." gumam Ouw-ti
"besarpun aku, aku kan muridmu yang manja suhu." sahut Bi-lian makin membuat
suhunya bergetar "suhu aku ingin suhu mengelus-elus kakiku sebagaimana dulu waktu aku kecil."


Delapan Dewa Iblis Kwi Sian Pat Karya Rajakelana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"bi-lian"dulu kamu masih kecil, tapi sekarang?"
"tidak bedanya suhu"." sahut Bi-lian sambil meraih tangan suhunya dan meletakkan
tepat diatas selengkangannya, bagaikan tersengat listrik degupan hati Ouw-ti.
"bi-lian.." seru Ouw-ti meremas bagian paling sensitive muridnya yang cantik menawan
itu, dada bi-lian terangkat karena desakan nafasnya yang memburu, Ouw-ti pun menjadi
lupa diri dan terperangkap birahinya yang mesum, dengan tangan genetar Ouw-ti
menyingkap pakaian Bi-lian, sehingga nampaklah dua buah paha mulus dan
selengkangan yang tertutup pakaian dalam warna merah muda, tangan Ouw-ti dengan
liar meraba dan mengelus bagaian bawah Bi-lian, melihat bi-lian pasrah dan memejamkan
mata, Ouw-ti larut dengan nafsunya, dengan nafas memburu Bi-lian dicumbunya, dan Bilian juga dengan panas menyambut kecupan-kecupan suhunya yang sudah berumur
lanjut itu, namun saat keduanya bergumul dalam keadaan telanjang bulat, Ouw-ti sudah
meledak dan terhempas kenikmatan.
Saat Ouw-ti masih terlelap dalam kenikmatan, ibu Bi-lian muncul.
"suhu..aduh apa yang kalian lakukan!?" tegur ibu bi-lian dengan muka terkejut, Ouw-tin
yang melihat ibu bi-lian tersedak, kikuk dan didera rasa malu, dan saat itu juga sebuah
pukulan telak menghantam tengkuknya hingga tulang lehernya patah, Bi-lian ternyata
memukul suhunya hingga tewas pada saat suhunya lemah karena gentingnya rasa hati
akibat deraan malu yang suhunya rasakan.
Ouw-ti tewas seketika, ibu dan anak itu melempar mayat Ouw-ti kedalam jurang, ternyata
semua siasat itu adalah rancangan anak beranak tersebut, lalu kitab itu pun dipelajari oleh
keluarga tidak tahu balas budi itu, empat tahun setelah mempelajari kitab, ternyata efek
ilmu dalam kitab itu membuat bi-lian menjadi awet muda dan semakin cantik menarik,
sementara ibunya tidak mengalami hal yang sama, dan penyebabnya karena Bi-lian
mempelajari ilmu itu masih perawan.
Ironisnya ilmu itu butuh pelampiasan, sementara ditempat itu lawan jenis Bi-lian hanya
ayahnya, terus daya pikat bi-lian membuat ayahnya mabuk kepayang dan mencintai
putrinya yang luar biasa cantik, dan dari sini keadaan keluarga itu makin berantakan, ibu
dunia-kangouw.blogspot.com
bi-lian sering memergoki suaminya berbuat mesum dengan anaknya sendiri, ingin ia
berontak tapi ia tidak kuat melawan suami dan putrinya, akhirnya dua tahun kemudian
ayah dan ibu bi-lian bertengkar sengit yang akhirnya menewaskan ibu bi-lian, dan ayah
dan anak itu semakin leluasa melakukan dosa menjijikkan itu.
Tiga tahun kemudian ayah Bi-lian tewas karena tubuhnya semakin kurus dan lemah
akibat setiap berhubungan dengan bi-lian hawa sakti dan hawa sumsumnya dihisap
melalui persetubuhan itu, bagi Bi-lian hal itu menguntungkan karena hawa saktinya makin
bertambah dan juga keawetan dirinya makin nyata.
Setelah ayahnya meninggal, Bi-lian menculik para pemuda untuk dijadikan teman mesum
dan diambil hawa sumsumnya, dan disamping itu juga Bi-lian mengumpulkan harta yang
banyak dengan mencuri sehingga ia dapat membangun tempatnya sekarang, kemudian ia
mengumpulkan wanita-wanita cantik untuk dijadikan pelayan sekaligus wanita penghibur,
sehingga banyaklah lelaki hidung belang dan berkantong berkunjung ketempat yang
menyenangkan dan indah itu, disamping uang yang terus berdatangan, bi-lian juga
mendapat lelaki yang disukainya untuk dijadikan tumbal ilmunya, sehingga selama enam
tahun sudah banyak lelaki yang tewas kekeringan dibawah tubuh Bi-lian.
Suma-xiau karena sudah tua luput dari incaran bi-lian saat pertama datang, sehingga
suma-lian hanya bersenang-senang dengan para wanita penghibur, demikian juga Gu-lian
saat dibawa oleh suma-xiau.
Kenapa jarang datang suma-loya?" tanya Bi-lian
"ada kesibukan yang tidak bisa ditinggal." Jawab suma-xiau
"suma-loya, saya dengar kota Bao dikuasai"pat-loya", benarkah itu?"
"benar thian-san-bi, dan kami dua orang diantaranya."
"ah"benarkah" sungguh aku tidak mengira."
"hahha..hahaha.. hal itu cukuplah, sekarang kami ingin bersenang-senang semalam
suntuk." "hmh..baiklah silahkan pilih, dan bersenang-senang aku mau kekamarku." Sahut Bi-lian,
kedua lelaki tua itu pun berpesta semalam suntuk bersama dua wanita penghibur.
Keesokan harinya setelah memberikan bayaran keduanya turun dan kembali ke kota Bao,
ditengah jalan keduanya bercakap-cakap sambil berlari cepat
"she-suma, kenapa kamu tidak mengambil thian-san-bi?"
"dia itu parasit yang cantik, jadi lebih baik tidak mengambil resiko."
"maksud apa she-suma?"
"she-Gu, jangan coba berpikir untuk menyetubuhi thian-sab-bi, karena berhubungan
dengan dia akan berkaibat kematian."
dunia-kangouw.blogspot.com
"heh..apakah dia akan menghisap hawa tubuh kita saat bersetubuh?"
"hebat kamu langsung mengerti, demikianlah memang perempuan satu itu."
"darimana kamu ketahui she-suma!?"
"sewaktu saya pertama datang saya mengintip dia sedang bersetubuh dengan lelaki
muda yang tampan tapi nampaknya sakit-sakitan, setelah dua hari saya berada ditempat
itu lelaki yang katanya suami thian-san-bi itu tewas, lalu untuk meyakinkan apa yang saya
lihat dari tubuh suaminya saat bersetubuh, iseng saya tanyakan wanita yang menemani
saya." "apa yang kamu tanyakan she-suma?"
"saya menayakan pada wanita itu sudah berapa suami thian-san-bi, dan jawabannya
sudah tidak terhitung sejak enam tahun silam."
"ih"untung kamu cepat tanggap dengan keadaan she-suma."
"hehehe..hehehe" jadi kita harus bermain aman, walaupun wanita itu mengiurkan dan
dapat kita taklukkan dengan ilmu kita." sahut Suma-xiau, lalu mempercepat kembali
larinya, dan saat keduanya memasuki gerbang kota sebuah banyangan mengikuti
mereka, diatas atap ketiga bayangan itu bergerak gesit dan cepat, lalu suma-xiau dan Guliang berhenti sehingga bayangan dibelakang mereka ikut juga berhenti, tiga orang tua itu
berhadapan. "siapa kamu yang lancang mengikuti kami." tegur Suma-xiau
"heh..apakah kamu she-suma!" dan kamu sikembar Gu!?" tanya kakek yang mengejar
mereka "heh..kamukah itu she-bu?"
"hahaha..hahha"benar sekali she-suma." sahut bu-leng-ma lalu ketiganya tertawa
terbahak-bahak "ah kalau begitu marilah kita kemarkas!" sela Gu-liang
"markas.." apa kita sudah punya markas?"
"sudah, dan semuanya sudah kumpul, tinggal menunggi kamu saja." sahut Suma-xiau.
Dengan kemunculan Bu-leng-ma lengkaplah pat-loya, pertemuan antara delapan orang
itu penuh kecerian dan rasa suka cita, untuk kesekian kalinya pesta pun digelar, Gan-lunma kembali sibuk mengatur bawahannya untuk mempersiapkan kebutuhan pesta.
"marilah kita bersulang, dengan kemunculan Bu-leng-ma." seru Ma-tin-bouw, lalu
merekapun sama-sama minum
"Ma-twako kita sudah lengkap lalu apa rencana kita selanjutnya?" tanya Gu-siang
dunia-kangouw.blogspot.com
"Hal yang pertama kita lakukan setelah kita semua berkumpul adalah menjajaki apa yang
telah kita miliki selama ini."
"kapan hal itu lakukan Ma-twako?" besok kita sama-sama kehutan sebelah gerbang
barat." jawab Ma-tin-bouw, ketujuh rekannya mengangguk, dan pesta pun berlanjut, para
pemusik dan penari pun tampil sehingga suasana pesta pun semakin semarak.
Keesokan harinya pat-loya pun meninggalkan rumah menuju hutan sebelah gerbang
barat, hutan itu lebat dan juga banyak batu-batu besar disana-sini, dan disisi lain terdapat
sebuah jurang yang terjal
"bagaimana cara kita menjajaki kemampuan kita Ma-twako, apakah kita adakan pibu?"
"kita tidak perlu mengadakan pibu, cukup kita menguji tiga empat hal dalam ilmu silat,
yakni gwa-kang, sin-kang, gin-kang dan kembang gerakan."
"saya setuju dengan Ma-twako." sahut Bu-leng-ma, dan merekapun sepakat menjajaki
kemampuan dengan empat hal tesebut.
"baik kalau begitu, Yang pertama adalah mengangkat batu itu dengan tenaga luar,
kemudian mengangkat batu itu dari jarak lima tombak, setelah itu kita berlomba dari sini
ke seberang jurang yang ada disisi hutan, dan yang terakhir kita akan memperagakan
kembang gerak ilmu yang kita miliki baik tangan kosong maupun senjata."
"siapa yang pertama Ma-twako?" sela Suma-xiau
"yang pertama kamu saja, karena kamu yang duluan datang ke kota Bao."
"baiklah kalau begitu Ma-twako." sahut Suma-xiau, lalu ia pun mendekati batu sebesar
kerbau jantan, Suma-xiau memakai dua tangannya dan mengangkat hingga sampai
diatas kepalanya, setelah itu dari jarak lima tombak, Suma-xiau mengerahkan sinkangnya sehingga batu itu terangkat tiga kaki dari tanah, kemudian giliran Gu-siang, gwakang nya juga sama dengan suma-xiau, demikian juga sin-kangnya, lalu tiba giliran Guliang juga sama dengan saudara kembarnya.
Lalu Ma-tin-bouw mendekati batu dan mengangkat dengan tenaga luar hingga sampai
diatas kepalanya, namun tenaga sin-kangnya berada dibawa tiga rekannya, karena batu
itu hanya terangkat dua kaki dari tanah, setelah itu Yang-ma-kui mengangkat batu, dan
luar biasanya dengan satu tangan batu itu diangkat sampai diatas kepala, rekan-rekannya
yang lain bertepuk tangan, lalu pada pengerahan tenaga sin-kang batu itu terangkat tujuh
kaki dari permukaan tanah, tepuk rekan-rekannya semakin riuh, lalu Zhang-kui-lan
mampu melakaukan hal yang sama seperti kekasihnya Yang-ma-kui, hanya bedanya sinkangnya sedikit lebih rendah, karena batu itu terangkat enam kaki.
Kemudian Tan-lou-pang mendekati batu batu dan dengan satu tangan ia berhasil
mengangkat batu hingga keatas kepala, lalu dengan sin-kang dari jarak lima tombak batu
itu dapat terangkat sampai sepuluh kaki, semua rekannya terpana takjub dan kontan
bertepuk tangan, kemudian yang terakhir Bu-leng-ma, ia sama dengan Ma-tin-bouw
sama-sama dua kaki mampu mengangkat batu dengan sin-kang.
dunia-kangouw.blogspot.com
Dari dua dasar ini diakui bahwa Tan-lou-pang lebih tinggi dari ketujuh rekannya, kemudian
mereka bersiap untuk berlomba lari, delapan bayangan dengan lari cepat mengarah kesisi
hutan dimana sebuah jurang dalam menganga, delapan bayangan itu laksana kilat
sehingga tubuh mereka hanya nampak samar, dan kedelapan bayangan itu sama-sama
melompat menyeberangi jurang yang jaraknya dengan tebing diseberang sepanjang
sepuluh tombak, dengan dua kali genjotan dengan mememfaatkan sebuah benda seperti
kayu, batu bahkan pedang atau tombak mereka mendarat di atas tanah, dan pada bagian
ini Bu-leng-ma lebih unggul, kemudian Tan-lou-pang, suma-xiau, Ma-tin-bouw,yang-makui,zhang-kui-lan, Gu-liang dan yang terakhir Gu-siang, dan perbedaan itu tidaklah
menyolok. Setelah itu mereka kembali kedalam hutan, lalu suma-xiau memperagakan ilmu tangan
kosongnya yang bernama"liong-ciang" (telapak naga) ilmu yang ia ciptakan sendiri
dengan menggabung ilmunya dengan ilmu cicak dari Limudan, gerakan yang kokoh luar
biasa dengan tenaga sin-kang yang hebat, setelah itu ia menggunakan tombak bertunas
dua dan memperagakan ilmu yang ia dapatkan dari kitab dalai lama yang bernama"Thiansian-jio" setelah Suma-xiau memperagakan ilmunya, lalu dua saudara kembar itu maju
dan memperagakan ilmu tangan kosong mereka yang bernama thian-te-liong-kun-hoat
dan ilmu kipas yang bernama liong-ban-hai-hoat (ilmu kipas seribu naga) gerakan
keduanya laksana gelombang laut yang menderu sehingga membuat tempat itu laksana
diterpa badai. "kemudian Ma-tin-bouw maju dan memperagakan ilmu silat tangan kosong yang
bernama"kwi-ban-ciang" (telapak selaksa iblis) dan ilmu pedang yang bernama"Kwi-banluikong-kiam" dua ilmu yang diperagakan Ma-tin-bouw membuat rekan-rekannya
berdecak kagum dan nanar dengan gerakan yang penuh dengan tipu-tipu berbahaya,
setelah itu sepasang kekasih dari Pat-loya pun maju, keduanya memperagakan ilmu
tangan kosong yang mereka ciptakan dengan nama sian-siang-ciang" (telapak sepasang
dewa) dan ilmu golok yang bernama"tung-sian-sin-hoat" (silat sakti dewa timur) dan seesianli-sin-hoat" (silat sakti dewi barat). gerakan dua golok itu saling mengisi dan serasi,
hingga kalau di ukur tidak ada satu pun dari rekannya yang akan dapat mengimbangi
pasangan itu, selain Tan-lou-pang, karena ilmu yang diperagakan Tan-lou-pang amat
menakjubkan, ilmu tangan kosongnya yang ia ciptakan sendiri selama dua tahun di
lembah kediamannya yang ia beri nama dengan"leng-sim-ciang" (telapak hati suci) lalu
makin memukau ilmu yang diperagakannya ketika mengeluar dua senjatanya dalam
gerakan ilmu"sin-liong-siauw-sian" dan"sin-bian-bi-sianli".
Dan yang terkahir adalah Bu-leng-ma, Bu-leng-ma memperagakan ilmu tangan kosong
yang ia dapatkan dalam kitab dalam bokor yang bernama"twi-thai-lek-kun-lui-kong"
(pukulan kilat tendangan halilintar) gerakan menakjubkan penuh kekuatan dan kecepatan
luar biasa, dan gerakan Bu-leng-ma semakin menggiriskan ketika hauwcenya dikeluarkan
dengan tampilan ilmu"hong-sing-bong-sian" (dewa huncwe menyebar pelangi).
Akhirnya sampai tengah malam penjajakan kemampuan itupun selesai, Pat-loya kembali
ke markas untuk istirahat, seminggu kemudian, diruang pertemuan dikediaman Pat-loya,
delapan orang tua duduk dengan bangganya, sepuluh orang pelayan sibuk menyiapkan
hidangan. "hari ini kita semua yang berada dihadapan Im-yang-sin-taihap tujuh belas tahun yang lalu
sudah berkumpul, dan sekarang kita sudah bisa membuat langkah selanjutnya." ujar Matin-bouw membuka pertemuan.
dunia-kangouw.blogspot.com
"dan saya juga merasa bangga bahwa kita berdelapan dapat meraih keinginan kita untuk
mencari ilmu, dan kita sekarang berkumpul bukan lagi kita yang tujuh belas tahun lalu
yang seenaknya di hina oleh"im-yang-sin-taihap."
"benar Ma-twako, dan mulai hari ini kita akan membuat dunia persilatan dan membuat
hal-hal yang menggemparkan." sela Gi-siang
"bicarakanlah Ma-twako, apa rencana selanjutnya." sela Tan-lou-pang
"Seminggu yang lalu kita telah saling menjajaki ilmu yang kita peroleh, dan sungguh luar
biasa apa yang kami lihat dari Tan-lou-pang, dan diantara kita bahwa kamu memiliki
sedikit lebih tinggi dari kami."
"ah"tidak selisih banyak Ma-twako, dan menurut saya hal itu tidak menjadi persaingan
antara kita, karena walau bagaimanapun Ma-twako adalah pimpinan kami dan juga Matwako yang tertua diantara kita berdelapan.
"saya setuju dengan pendapat she-tan, hal yang pertama dalam ikrar kita tujuh belas
tahun yang lalu sudah kita raih, dan sekarang Ma-twako dapat membeberkan rencana
selanjutnya." sahut Bu-leng-ma
"baiklah kalau begitu, rasa kebersamaan yang kita jalin merupakan kunci kesuksesan kita
untuk berbuat yang lebih besar, dan saya merasa bangga dengan kalian semua." sahut
Ma-tin-bouw, ketujuh rekannya senyam senyum menunggu kelanjutan rencana Ma-tinbouw
"rekan-rekanku semua dari penjajakan ilmu yang kita lakukan minggu yang lalu, saya
mendapatkan ide untuk memberikan julukan pada kita berdelapan
"apakah julukan itu Ma-twako..?" tanya Suma-xiau
"hampir kita semua mendapat ilmu dengan julukan dewa, sementara kita ini adalah
golongan hek-to, jadi tepat jika kita memakai julukan"Kwi-sian-pat" (delapan dewa iblis)
"saya setuju sekali dengan julukan itu." sela Gu-siang, dan yang lain-lain pun
mengangguk setuju. "Baik setelah kita menyetujui julukan maka kita akan bahas rencana Kwi-sian-pat untuk
menggemparkan dunia, tujuan akhir kita adalah menghabisi she-taihap hingga ke akarakarnya, namun sebelum itu langkah pertama kita adalah menundukkan delapan partai
besar." "hmh"bagaimana kita melakukannya?" tanya Bu-leng-ma
"kita undang delapan ciang-bujin dan kita ajak pibu didepan banyak pendekar."
"artinya kematian delapan ciangbujin didepan publik mengawali kemunculan kita." sela
Tan-lou-pang dunia-kangouw.blogspot.com
"benar sekali Lou-pang, dan itu akan membuat ui-hai-liong-siang dan she-taihap merasa
ditantang." "baiklah kalau begiitu, saya menyetujui langkah pertama kita membunuh ciangbujin
delapan partai didepan publik." sela Yang-ma-kui, semuanya ikut mengangguk.
Pertemuan itu pun diakhiri dengan pesta meriah dan diselingi musik dan tarian penaripenari muda dan cantik,
Lima bulan kemudian delapan partai besar geger dengan datangnya undangan dari yang
mengatas namakan Kwi-sian-pat, dan undangan itu merupakan tantangan mutlak,
demikian juga para kauwsu dan paiuwsu diundang namun dengan isi untuk menyaksikan
pibu kwi-sian-pat dan ciangbujin-pat partai besar, dan undangan ditentukan pada musim
cun di jim-kok dekat kota Bao.
Suatu hari dipintu gerbang kota kicu tiga orang pemuda dan seorang wanita mamasuki
kota, keempatnya adalah taruna belia yang tampan dan cantik rupawan, dan empat
taruna itu bukanlah orang biasa, mereka adalah putra dari Im-yang-sin-taihap, mereka
sudah dua bulan meninggalkan kediaman orang tuanya dikota kun-leng, yang termuda
adalah Kwaa-yun-peng berumur tujuh belas tahun, Kwaa-kun-bao berumur delapan belas
tahun, kemudian Kwaa-sin-liong berumur dua puluh satu tahun dan Kwaa-hoa-mei
berumur dua puluh dua tahun.
Empat taruna itu hendak menuju pulau kura-kura atas perintah orang tua mereka,
sekaligus berkelana keliling tiongkok untuk menambah pengalaman hidup, empat taruna
itu menikmati ramainya kota Kicu yang sibuk, para pedagang keliling berteriak
menawarkan dagangannya, para wanita-wanita lalu lalang berbelanja, empat taruna itu
berhenti didepan sebuah rumah makan.
"kita istirahat dan makan disini saja sam-te!" ujar Kwaa-hoa-mei, lalu mereka memasuki
rumah makan "silahkan masuk nona dan tuan-tuan." Sambut pelayan ramah
"terimakasih lopek, kami mau makan, jadi tolong dihidangkan makanan dan lauknya."
"baik nona, minumnya apa nona?"
"kami minum teh saja lopek."
"baik nona dan silahkan tunggu sebentar akan kami siapkan." sahut pelayan, Kwaa-hoamei mengangguk, lalu mereka duduk menunggu pesanan.
Sewaktu pelayan menghidangkan makanan, seorang lelaki parlente memasuki rumah
makan, pemilik rumah makan segera menyambut dengan sikap menjilat
"silahkan Gao-kongcu, apakah pesanan seperti biasa?"
"benar"hidangkan menunya seperti yang biasa."
dunia-kangouw.blogspot.com
"aha"sepertinya Gao-kongcu lagi senang dan gembira?"
"hahaha".hahahaa". benar, semalam aku menang banyak."
"Gao-kongcu memang hebat.."
"oh ya sim-lopek bagaimana, apakah Yan-niu-xi sudah menerima pesanku?"
"sudah Gao-kongcu, katanya malam ini dia akan menolak semua tamu demi Gaokongcu."
"hahaha..hahaha" kalau begitu aku akan ketempatnya nanti malam."
"hahah..hahah" benar kongcu, tapi kongcu kata Jeng-ma ada barang baru dari desa
liseng, dan katanya juga masih perawan."
"aha"bagus kalao begitu, sekalian aku juga mau melihatnya."
"Aku jamin Gao-kongcu akan terpesona."
"ah..kamu bisa aja sim-lopek, hahhaa..hahaha?" ketawa Gao-kongcu terhenti ketika


Delapan Dewa Iblis Kwi Sian Pat Karya Rajakelana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

matanya menyambar wajah ayu nan cantik dibagian belakang rumah makan.
"lopek"wanita itu apakah seorang pendatang?" tanya Gao-kongcu menatap lekat pada
wajah cantik Kwaa-hoa-mei, pemilik rumah makan melihat sekilas
"hehehe..hahaha" mata kongcu memang tahu lakasana mata elang, dan sepertinya
benar bahwa wanita itu bukan penduduk sini."
"kalau begitu cepat tawarkan seguci arak padanya, dan katakan salam perkenalan
dariku." "baik kongcu.." sahut pemilik rumah makan dan dua orang pelayan pun datang
menghidangkan pesanan Gao-kongcu
"A-liao kamu bawakan seguci arak untuk nona dimeja sana, dan katakana salam
perkenalan dari Gao-kongcu." Perintah pemilik rumah makan makan seorang pelayannya.
A-liao membawa seguci arak kemeja Kwaa-hoa-mei dan ketiga adiknyaja,
"nona ini seguci arak dari Gao-kongcu sebagai salam perkenalan."
"terimakasih, tapi maaf paman kami tidak minum arak." sahut Kwaa-hoa-mei
"semangkok arak tidaklah membuat mabuk nona cantik." sahut Gao-kongcu yang datang
mendekat sambil megibaskan kipas didepan dadanya.
"kami bukan takut mabuk sicu yang baik, namun kami memang tidak minum arak."
dunia-kangouw.blogspot.com
"hehehe..hehehe" demi aku sudilah kiranya nona bersulang bersamaku." Ujar Gaokongcu sambil menuang arak kedalam gelas.
"kongcu bukan bermaksud tidak menghargai maksud baik dan keramahan sicu, sekali lagi
kami tidak minum arak, mengertikan anda kongcu!?" sahut Kwaa-hoa-mei agak sedikit
lantang "hmh..baiklah nona cantik, bolehkah saya mengenal siapakah nama nona?"
"untuk apakah kongcu ingin tahu namaku?"
"ah..tentu untuk diingat dan dikenang."
"sepertinya kongcu banyak memiliki perempuan, apakah kongcu sudah menikah?"
"hah"menikah, hahaha..hahhaa belum nona cantik aku masih lajang."
"dari sekian banyak perempuan yang kongcu kenal tidak adakah yang tepat diajak untuk
menikah?" "belum ada nona." sahut Gao-kongcu pringas pringis
"bagaimana dengan nona Yan-niu-xi?"
"hahahaa..hahaha" dia itu perempuan penghibur dan tidak layak menjadi istriku."
"peranagaimu itu tidak bagus kongcu, jadi sebaiknya kita cukupkan pembicraan sampai
disini, dan kembalilah kemejamu, dan makanlah sebelum hidangan dimejamu dingin."
"lalu siapakah namamu nona?"
"anda tidak layak untuk mengetahui namaku, cukup!?" sahut Kwaa-hoa-mei dengan nada
tegas. "tidak layak bagaimana nona cantik, aku ini putra seorang bagsawan, wajahku juga
tampan dan membuat simpati setiap perempuan, dan juga aku ahli bela diri yang tidak
bandingnya di kota ini."
"kongcu"cici ku sudah menutup pembicaraan dengan anda, jadi tolong kembali kemeja
anda." sela Kwaa-yun-peng
"oo..jadi kalian ini kakak adik, hmh..tolong katakan pada cici mu, setiap gadis yang
kuinginkan pasti kudapatkan."
"baik akan aku sampaikan, tapi sebelumnya terimalah salam perkenalan dariku sebagai
adiknya, plak"aouhh"buk.." sahut Kwaa-yu-peng sambil menampar muka Gao-kongcu,
sehingga ia menjerit dan terlempar keluar rumah makan dan jatuh bergedebuk diatas
tanah. dunia-kangouw.blogspot.com
Tubuh yang terhempas laksana nangka matang itu membuat warga yang lalu lalang
terkejut dan berhenti melihat Gao-kongcu yang meringis kesakitan, dia tidak dapat melihat
serangan itu, bahkan badannya yang terlatih terasa kaku, sehingga ia tidak mampu
mempertahan keseimbangan tubuhnya. Para tamu yang lain juga terkesima menyaksikan
peristiwa itu, Gao-kongcu adalah orang hebat di kota kicu, ahli bela diri yang tidak
terkalahkan, namun siang itu ia ditampar sedemikian rupa oleh seorang pemuda belia.
Gao-kongcu dengan muka merah dan marah masuk kembali ke rumah makan, dan
hendak membalas memukul Kwaa-yun-peng.
"sungguh kamu tidak tahu malu kongcu, plak"aghrhh..buk?" ujar Kwaa-yun-peng
menampar sekali lagi wajah Gao-kongcu, Gao-kongcu yang siap dan waspada tetap saja
tidak mampu melihat datangnya tamparan pada wajahnya, dan untuk kedua kalinya ia
terlempar keluar dan jatuh bergedebuk diatas tanah.
"tunggu kalian disini, aku akan membalas perbuatan ini!" teriaknya dengan amarah dan
sakit hati. dengan berlari cepat ia tinggalkan rumah makan
"aduh..tuan kalian akan celaka, kalau sempat ayahnya datang atau gurunya datang kalian
dalam masalah besar."
"lopek, kamu hanya pedagang nasi atau juga mucikari yang menjajakan perempuan pada
laki-laki macam kongcu itu." sahut Kwaa-sin-liong dengan nada dingin, pemilik rumah
makan gelagapan mendengar pertanyaan itu.
"ah"aa..aku..aku hanya berusaha menyenangkan hati orang."
"mengambil keuntungan diatas penderitaan orang sangat tercela lopek."
"ah..tuan muda jangan berkata begitu, tidak ada yang dirugikan dalam hal itu."
"banyak anda rugikan, lopek."
"hah"si..siapa yang saya rugikan, tuan mda!?"
"kongcu itu anda rugikan, perempuan yang anda tawarkan itu juga anda rugikan, dan
moralitas warga kota ini juga anda rugikan."
"hah"bagaimana samnpai seperti itu tuan?"
"lopek! tahukah anda bahwa kongcu itu menuruti hawa nafsunya karena ia sedang sakit,
kongcu itu sedang sakit jiwanya, dengan datangnya anda dengan tawaran-tawaran itu
semakin menambah penyakitnya, bukankah itu anda bersenang-senang diatas
penderitaan orang lain" lalu perempuan yang masih perawan yang anda tawarkan,
apakah menurutmu perempuan itu ingin jadi penghibur, sudahkan anda menelaahnya,
bagaimana kalau karena desakan hidup atau karena dipaksa oleh orang lain, perempuan
menjadi seperti itu, bukankah anda sudah mengambil keuntungan diatas penderitaan
orang lain" dan warga kota ini merugi karena anda telah memicu kerusakan moral
masyarakat." "anda anak muda terlalu membesar-besarkan masalah."
dunia-kangouw.blogspot.com
"bagaimana lopek berkata begitu" apakah merebaknya kemesuman adalah hal yang
sepele, tolong katakan padaku lopek."
"ah..tanpa aku tawarkan pun tetaplah keadaan tidak berubah, semua tahu rumah bordir
adalah tempat mesum, dan tetap saja para kongcu melakukan keinginannya kesana."
Jika lopek tidak tawarkan, itu artinya lopek telah menutup peluang kemesuman yang
merugikan dan membuka satu kesempatan mencegah perbuatan nista, tapi sebaliknya
jika lopek tawarkan maka lopek tidak hanya membuka pintu nista dan kemesuman tapi
bahkan mendorong perbuatan mesum, tahukah lopek bahwa merebaknya kejahatan
ditengah-tengah kita karena faktor orang-orang seperti lopek, yang suka mendukung
keburukan. Mendengar uraian yang panjang lebar itu, muka pemilik rumah makan merah karena malu
dan marah, lalu tiba-tiba Gao-kongcu datang bersama suhunya Liu-ta
"itu pemudanya suhu!" ujar Gao-kongcu menunjuk Kwaa-yun-peng
"maaf cianpwe, jika aku telah menampar muridmu." ujar Kwaa-yun-peng.
"hah"kamu siapa sehingga begitu lancang mencampuri urusan muridku."
"cianpwe apa tidak salah berkata demikian, murid cianpwe menggoda cici ku, apakah aku
akan disebut lancing jika mencampurinya?"
"heh"pang-ji apakah benar yang dikatakan pemuda ini?"
"memang benar suhu, tapi tidak seharusnya ia menamparku."
"kongcu anda patut ditampar karena tidak tahu diri dan sombong, jelas anda telah ditolak
baik-baik oleh ciciku, namun anda pasang muka badak bahkan bersombong ria dengan
kekayaanmu dan keahlian bela dirimu, lalu sesumbar memastikan setiap keinginanmu
akan kamu dapatkan, lalu kenapa kamu demikian cengeng menghadapi sebuah
tamparan?" "suhu pokoknya kita harus balas tamparannya padaku." Rengeknya pada suhunya,
suhunya melotot kearah Kwaa-yun-peng.
Kwaa-yun-peng dengan tenang menatap mata suhu Gao-kongcu
"apakah cianpwe juga akan menutup mata mendahulukan amarah sehingga lebih
mengeruhkan masalah?"
"kamu telah menghina muridku, itu sama halnya menghinaku."
"lalu maksud ciampwe bagaimana?"
"kamu harus terima balasan dari perbuatanmu." sahut Liu-ta sambil mengulurkan tangan
hendak menampar Kwaa-yun-peng, namun Liu-ta harus menelan pahitnya malu, karena
yang ditampar malah duluan menamparnya.
dunia-kangouw.blogspot.com
"plak..plak"brak"." dua buah tamparan telang bersarang dikedua pipinya dan membuat
tubuhnya terlempar melabrak meja hingga hancur, Liu-ta merasa kepalanya pening, dan
dengan hati yang kuncup menatap empat taruna dihadapannya.
"maaf cianpwe, bukan maksud untuk bersikap kurangajar, namun cianpwe sendiri yang
minta dihajar." ujar Kwaa-yun-peng mendekati si suhu
"hmh"siapakah kalian anak muda?"
"kami she-kwa dari Kun-leng."
"hah..she-kwaa mati aku..aduh maafkan kebutaan kami she-taihap."
"sudahlah cianpwe, bawalah muridmu, dan kiranya rasa sesumbar diri bisa dikendalikan
setelah pertemuan kita ini."
"baik dan terimakasih she-taihap, ayok pang-ji! kamu memang patut dihajar." sahut Liu-ta
membentak muridnya, lalu keduanya meninggalkan rumah makan.
Empat she-taihap keluar dari rumah makan dan mereka mencari penginapan, dan tidak
berapa lama mereka mendapatkan sebuah penginapan disisi jalan sebelah utara kota
"lopek kami hendak memesan dua buah kamar."
"oo, mari nona, kamarnya ada ditingkat atas."
"baik terimakasih lopek." sahut Kwaa-hoa-mei, lelu mereka mengikuti pelayan
"nanti setelah mandi dan ganti baju, sam-te datang kekamarku, kita mengobrol dikamar
cici." "baik cici.." sahut ketiga adiknya serempak, kemudian merekapun memasuki kamar yang
ditunjuk pelayan Setelah ketiga adiknya mandi dan berganti pakaian, dengan tubuh yang segar mereka
mendatangi kamarnya "hal apakah yang mau cici bicarakan?" tanya Kwaa-sin-liong
"Sam-te, sebaiknya kita menyelidiki tempat bordir itu, mana tahu kita dapat melepaskan
tekanan orang-orang teraniaya disana."
"hal itu pataut kita lakukan cici, jadi kapan kita melakukannya?" sahut Kwaa-sin-liong
"malam ini juga liong-te, setelah kita makan malam"
"baiklah kalau begitu cici, saya akan coba cari alamat bordir yang dimaksud sipemilik
rumah makan tadi." sela Kwaa-kun-bao.
dunia-kangouw.blogspot.com
Kwaa-jun-bao mendatangi kembali pemilik rumah makan yang sedang sibuk menghitung
pendapatan hari itu, ketika dia melihat Kwaa-kun-bao memasuki tempatnya dan berjalan
mendekatinya, pemilik rumah makan bernama Sim-lo-heng merasa gelisah
"ada apa kamu datang kemari lagi anak muda?"
"lopek, aku hanya ingin bertanya, dimanakah alamat rumah border yang kamu tawarkan
pada Gao-kongcu?" "untuk apa kalian tahu tempat itu, bukankah tempat itu tidak baik menurut kalian?"
"benar lopek, karena tidak baik maka tentunya banyak terjadi ketidak adilan disana, jadi
kamu ingin melihat dan mengetahui secara pasti."
"apakah kalian akan membumi hanguskan tempat itu?"
"jika memungkinkan tidak akan sampai seperti itu, jadi beritahulah lopek!" ujar Kwaa-kunbao, Sim-lo-heng diam dan meragu
"lopek bukankah kakakku sudah mengatakan bahwa maraknya kejahatan karena
banyaknya yang mendukung, dukungan timbul karena tidak membenci kejahatan itu, jika
sudah tidak benci kejahatan, maka kejahatan akan tumbuh subur dimana-dimana."
"baiklah, alamtanya disebelah barat kota, nama tempatnya"rumah seruni" jawab Simloheng
"terimakasih lopek, sekarang saya permisi dulu." sahut Kwaa-kun-bao dan segera
meninggalkan rumah makan, kembali ketempat penginapan
"apakah alamatnya sudah didapat Bao-te?" tanya Kwaa-sin-liong
"sudah Liong-ko, katanya disebelah barat kota dan nama tempatnya adalaha rumah
seruni." "baiklah kalau begitu, karena sudah malam, maka marilah kita makan dulu." sela Kwaahoa-me. kemudian merekapun turun untuk makan malam.
Rumah seruni adalah sebuah rumah hiburan dibawah asuhan wanita paruh baya yang
dipanggil dengan sebutan Jeng-ma, wanita kurus itu bertahi lalat didagunya, dan bibirnya
tipis selalu berkedut kesamping, dari perawakannya nampaknya wanita ini adalah wanita
yang sadis dan cerewet. Malam itu empat bayangan gesit berada di atas atap, empat bayangan itu berpencar
melihat seluruh bagian-bagian dirumah bordir itu, Kwaa-sin-liong mendengar suara
tangisan dari sebuah ruangan bagian paling belakang, dengan cekatan tangannya
melepaskan genteng dan melihat kedalam, ternyata di dalam ruangan itu berupa
kurungan dan didalamnya terlihat tujuh orang perempuan muda belia, dan dua orang
diantaranya sedang menangis pilu.
Diruangan itu ada empat penjaga dan seorang diantaranya memegang cambuk
dunia-kangouw.blogspot.com
"diam! dan jangan membuat gaduh tempat ini, pekerjaan kalian sangat menyenangkan,
kenapa ditangisi." bentak lelaki yang memegang cambuk
"lepaskanlah kami, kenapa kalian menculik dan memaksa kami berkerja sehina ini." sahut
perempuan yang paling tertua diantara tujuh perempuan itu.
"kalian jangan banyak cerewet, kalau tidak akan kuhajar dengan cambuk ini." ancam lelaki
itu sambil mengangkat cambuk dan memukulkannya dua kali.
Tiba-tiba lelaki itu terkejut dan tiga rekannya juga langsung berdiri, ketika melihat seorang
lelaki sudah berdiri di hadapan sipemengang cambuk.
"si..siapa kamu"pergi dari sini!" bentaknya agak gagap
"aku tidak akan pergi sebelum kalian menjelaskan apa yang terjadi dengan tujuh wanita
dalam kurungan itu."
"bangsat.. cari mampus ya"ctarrr"!" bentak pemegang cambuk sambul mengayun
cambuknya, tapi hanya sekali kibasan, cambuk sudah berpindah tangan, tiga rekannya
serempak menerjang untuk membantu, namun sentilan Kwaa-sin-liong pada daun telinga
mereka, membuat mereka meringis kesakitan.
"cepat kataka apa dan bagaimana sehingga tujuh orang ini dikurung disini!"
"ampunkan kami taihap, kami ini hanya bawahan yang bertugas menjaga mereka, mereka
ini adalah wanita yang diculik dan hendak dijadikan wanita penghibur."
"cepat buka dan bebaskan mereka!" bentak Kwaa-sin-liong
"baik taihap, tolong ampunkan kami!" sahut empat orang itu, dan salah seorang dari
mereka membebaskan tujuh orang wanita tawanan.
Sementara Kwaa-kun-bao dalam pengintaiannya pada bagian samping ada sepuluh
sedang menurunkan lima wanita muda yang sedang diikat dan disumbat mulutnya,
"hanya lima orang ini yang kalian dapatkan, Lu-ong?"
"benar Liang-loya, namun minggu depan kami akan datang lagi, karena menurut rekan
kami yang menyelidiki empat desa di kota Hopei melihat banyak wanita muda yang
sedang mekar." "baiklah kalau begitu, dan untuk lima wanita ini, terimalah bayaran dari Jeng-ma." sahut
Liang-loya sambil memberikan dua kantong uang.
"cukuplah perdagangan manusia yang kalian lakukan ini!" sela Kwaa-kun-bao dan muncul
didepan mereka, mereka terkejut dan marah
"jangan ikut campur anak muda jika masih sayang nyawa!" bentak Lu-ong
dunia-kangouw.blogspot.com
"Kalian yang harus mengehentikan hal tidak patut ini kalau masih sayang nyawa."
Tantang Kwaa-kun-bao "sialan..cari mati, serang".." teriaknya pada sembilan anak buahnya, sepuluh orang
merangsak menyerang dan mengurung Kwaa-kun-bao, tapi yang mereka hadapi taruna
luar biasa yang jauh melebihi keahlian mereka, dua kali gebrakan sepuluh orang itu
ambruk menggeloso diatas tanah.
Liang-loya dengan muka pucat dan tubuh menggigil berusaha lari, namun baru tiga
langkah lehernya sudah dipegang Kwaa-kun-bao
"bawa aku dan lima wanita ini menemui Jeng-ma!"
"ba..baik taihap.." sahut Liang-loya dengan tubuh menggigil, saat mereka memasuki
halaman bangunan induk Kwaa-kun-bao bertemu dengan Kwaa-sin-liong dengan tujuh
orang wanita, lalu sebelas wanita itu dikumpul dan digiring bersama liang-loya untuk
menemui Jeng-ma. Dibagian lain Kwaa-hoa-mei mengintai disebuah ruangan dimana dalam ruangan itu ada
lima laki-laki paruh baya yang sedang melelang harga seorang gadis cantik yang sudah
telanjang, dan seorang wanita paruh baya duduk santai menyaksikan kelima lelaki
tersebut yang sedang bertarung kekayaan untuk mendapatkan yang pertama mencicipi
wanita telanjang didepan mereka.
"saya Tio-wangwe menawar harga sepuluh tahil perak untuk wanita cantik ini
hehehe..heheh?" "dua puluh tahil perak saya bayar untuk wanita ini." sahut Ma-wangwe
"saya tiga puluh lima tahil perak." sahut yang lain, lelaki keempat mengelus-elus
jenggotnya "hehehe..heheh" tiga puluh lima tahil masih kecil, saya bayar empat puluh tahil." Empat
saingannya melotot mendengar harga penawaran orang keempat.
"bagaimana Coa-wangwe berapa penawaranmu, apa kamu sanggup menyaingi tawaran
saya, hahha..hahhaa?" tantang orang keempat
"baiklah saya orang kedua setelah Cu-wangwe, saya akan bayar empat puluh enam tahil."
"hahaha"hahhaa".saya akan mendapatkan kamu nona cantik." ujar Cu-wangwe
semakin birahi melihat wanita telanjang yang dimenangkannya."
"selamat Cu-wangwe anda memenangkan lelang ini, sekarang silahkan bawa dia


Delapan Dewa Iblis Kwi Sian Pat Karya Rajakelana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kerumah wangwe dan bersenang-senang." sela Jeng-ma wanita paruh baya yang duduk
santai. "tidak ada yang boleh keluar ruangan ini, dan perbuatan kalian ini sungguh tidak patut."
sela suara dan Kwaa-hoa-mei muncul ditengah ruangan sambil menarik tirai dan
dunia-kangouw.blogspot.com
melemparkan ketubuh wanita telanjang itu, lima lelaki paruh baya itu terkejut, namun Cuwangwe tersenyum nakal
"aha"luar biasa ternyata masih ada gadis yang cantiknya selangit disini jeng-ma." ujar
Cu-wangwe, Jeng-ma terdiam namun hatinya gelisah melihat kemunculan wanita yang
tidak dikenalnya. "Jeng-ma sungguh apa yang kamu perbuat ini tidak benar."
"siapakah namamu perempuan cantik?" sela Cu-wangwe
"plak"adouuhh".plak".auuhh?" dua kali tamparan diterima Cu-wangwe sebagai
jawaban. "jaga sikapmu wangwe genit!" bentak Kwaa-hoa-mei
"jeng-ma kamu sebagai pemilik tempat ini telah berbuat diluar batas."
"jangan ikut campur urusanku!" sahut Jeng-ma, saat itu pintu ruangan terbuka, Kwaa-sinliong dan Kwaa-kun-bao masuk beserta sebelas wanita dan liang-loya
"siapa mereka ini liong-te?" tanya Kwaa-hoa-mei
"mereka ini wanita-wanita yang baru diculik dan dijual kepada jeng-ma."
"hmh"bagaimana pertanggung jawabanmu Jeng-ma akan semua ketidak adilan ini?"
"kami hanya mencari makan, saya juga keluar modal untuk ini semua."
"cara berdagangmu telah mengina kemanusiaan, melengang ria diatas tekanan batin
semua wanita yang kamu rekrut dan beli."
"lalu kalian mau apa" tanya Jeng-ma jengkel
"dua belas wanita ini tidak ingin menjajakan tubuhnya, mereka ini kalian beli, jadi saya
minta pulangkan mereka ketempat masing-masing dengan bekal ganti rugi."
"hah"aku akan bangkrut dan rugi." sela Jeng-ma cembrut
"lebih baik rugi daripada mati bukan?" ancam Kwaa-hoa-mei
"hah..apakah kamu akan membunuh saya?"
"benar kalau kamu tidak dapat diajak kompromi."
"cici, mungkin pemasok wanita kerumah seruni perlu kita ikut sertakan untuk
mempertanggung jawabkan ketidak adilan ini." sela Kwaa-yun-peng yang tiba-tiba
muncul. "benar apa yang dikatakan Peng-te cici, dan serombongan pemasok sudah saya
lumpuhkan di salah satu bagian tempat ini." sahut Kwaa-kun-bao
dunia-kangouw.blogspot.com
"begitu juga baik, nah"jeng-mo sebutkan siapa-siapa yang menjadi pemasok wanita
ketempatmu ini, kami akan ringkus dan bawa kemari." ujar Kwaa-hoa-mei, Jeng-ma agak
meragu, namun celah yang diajukan itu sedikit banyaknya akan mengurangi kerugiannya.
"mereka ada tiga kelompok."
"sebutkan mereka, siapa-siapa!?"
"yang pertama rampok sungai lohan yang mengantar lima wanita, dimana mereka liangpek!?"
"mereka sudah dilumpuhkan taihap itu." sahut Liang-loya sambil menunjuk Kao-kun-bao
"hmh..lalu yang kedua rampok yang berada dibukit batu dan yang ketiga rampok yang
berada di goa macan."
"baik, Bao-te dan Peng-te kalian ringkus tiga pimpinan rampok itu dan bawa kemari, dan
kamu jeng-ma kumpulkan semua gadis penghibur yang kamu miliki." ujar Kwaa-hoa-mei
"lalu kami bagaimana" tanya Coa-wangwe
"kalian orang kaya dan banyak duit, masing-masing kalian keluarkan sepuluh tahil emas
untuk biaya kepulangan gadis-gadis ini nantinya."
"hah..sepuluh tahil emas!?" sela kelimanya terkejut
"bagaimana kalau lima tahil emas?" tawar Cu-wangwe
"dua puluh tahil emas masing-masing kalian bayarkan!"
"hah"kenapa malah bertambah?" tanya Ma-wangwe
"posisi kalian bukan sedang menawar tapi diwajibkan."
"baiklah sdepuluh tahil emas." sahut Cu-wangwe
"tidak sekarang dua puluh tahil emas, cepat kalian bawakan kesini, liong-te, kawal mereka
kerumah masing-masing dan ambil dua puluh tahil emas dari masing-masing mereka!"
ujar Kwaa-hoa-mei "baik cici,," sahut Kwaa-sin-liong dan kemudian membawa lima orang hartawan itu keluar.
Seluruh wanita penghibur telah dikumpulkan sehingga jumlah mereka mencapai seratus
orang "kami adik beradik melihat ketidak adilan di rumah seruni ini, berupa jual beli wanita,
pemaksaan kehendak dan pelelangan nafsu mesum, dan kami tidak bisa tinggal diam,
jadi bagi kalian semua, siapa yang hendak berhenti dan kembali ketempatnya masingmasing boleh bergabung dengan dua belas wanita itu." ujar Kwaa-hoa-mei sambil
menunjuk dua belas wanita yang ia dan dua adiknya dapati.
dunia-kangouw.blogspot.com
Tujuh puluh delapan orang bergabung dengan gadis yang ditunjuk Kwaa-hoa-mei,
sementara sepuluh orang tetap berdiri ditempatnya
"apa kalian akan tetap ikut Jeng-ma?"
"mau kemana lagi kami lihap, sanak kerabat pun tidak ada, hidup tanpa topangan kerja
akan terlunta-lunta."
"jika karena tidak ada tempat kembali, kalian bisa menata kehidupan dengan modal yang
nanti akan dibagi." "apakah kami akan diberi modal, lihap?" tanya seorang dari dari mereka
"benar teman"bagaimana menurut kalian?"
"kalau begitu saya juga akan berhenti," sahut mereka agak berbarengan.
"baik, sekarang Jeng-ma keluarkan semua harta kamu dan letakkan di ruangan ini, dan
kalian semua boleh kembali kekamar masing-masing." ujar Kwaa-hoa-mei, wanita-wanita
itu berteriak gembira dan senyum merekah karena sebentar lagi mereka akan bebas dari
belenggu Jeng-ma, esok paginya Kwaa-sin-liong datang membawa seratus tahil emas
lalu digabung dengan harta Jeng-ma.
Semantara Kwaa-kun-bao dan Kwaa-yun-peng menuju sungai lohan bersama seorang
anak buah yang telah dilumpuhkan di rumah seruni, esok harinya mereka sampai di
sarang perampok, pimpinannya bernama Gak-lu-kai, Gak-lu-kai terpaksa bangun karena
mendengar teriakan "Gak-lu-kai keluarlah! jangan sempat rumahmu ini kami hancurkan." Teriakan itu
menembus gendang telingga, sehingga Gak-lu-kai dan puluhan anak buahnya meliompat
bangun "siapa sepagi sudah datang mengacau!?" bentak Gak-lu-kai
"gak-lu-kai, kamu ikut kami dengan sukarela atau kami paksa
"siapa kalian, hah..!?"
"kami adik beradik sari Kun-leng dan akan membawa kalian ke rumah seruni untuk
mempertanggung jawabkan kelakuan kalian yang menculik dan menjual wanita."
"sial apa kalian punya nyawa rangkap, serang..!" teriak Gak-lu-kai, puluhan anak buahnya
menerjang maju, manun dua she-taihap lebih gesit dan bergerak diantara kerumunan
pengeroyok, dalam lima gebrakan tiga puluh anggota rampok sudah tergeletak tidak
berdaya termasuk Gak-lu-kai sendiri, tulang bahunya lepas dipukul Kwaa-yun-peng,
dengan wajah meringis kesakitan
"ampunkan kami taihap." ibanya kepada dua she-taihap
"baik" kalian bawa semua harta kalian, kita berangkat menuju goa macan." ujar Kwaadunia-kangouw.blogspot.com
kun-bao dan Gak-lu-kai mengangguk-angguk, kemudian dua peti harta pun dikeluarkan,
lalu Gak-lu-kai dan delapan anak buahnya dibawa oleh kedua she-taihap.
Menjelang siang mereka sampai di goa macan, rampok goa macan dipimpin Coa-gan-lin
dengan enam puluh anggota, kedatangan dua she-taihap menghebohkan gerombolan itu,
namun sama saja mereka tidak berdaya didepan she-taihap, kemudian Coa-gan-lin
dengan dua belas anggotanya mengikuti dua she-taihap sambil membawa tiga peti harta
menuju sarang rampok di bukit batu, kedatangan rombongan tidak terduga itu membuat
ciut nyali Lu-kang selaku pimpinan, Lu-kang beserta delapan anak buahnya membawa
dua peti harta mengikuti dua she-taihap ke rumah seruni.
Keesokan siangnya rombongan itu sampai di rumah seruni, dan mereka di saksikan
seratus wanita yang selama ini tertekan dan teraniaya, rombongan itu disambut Kwaahoa-mei dan tujuh peti diletakkan bersama dua peti harta Jeng-ma.
"Liang-loya ambil setengah dari harta jeng-ma, demikian juga harta ketiga perampok ini!"
ujar Kwaa-hoa-mei, liang-loya segera melakukan yang diperintahkan, setelah itu harta itu
dibagikan kepada seartus wanita sehingga masing-masing dapat tiga puluh tahil emas,
seratus tahil tembaga. Seratus wanita itu dengan wajah ceria meninggalkan rumah seruni
"jengma kamu masih punya setengah dari hartamu dan juga rumah seruni, saran saya
daripada membuka rumah bordil lebih baik buka penginapan sekalaigus rumah makan,
dan kalian tiga pimpinan rampok, kalian juga masih memiliki setengah harta kalian, saya
perintahkan supaya kalian berubah dengan hidup sebagai pedagang atau petani, atau
membentuk piauwkiok, jika kalian masih merampok, suatu saat kita akan bertemu, dan
kami akan menindak tegas perbuatan kalian."
"baiklah lihap, apa kami boleh meninggalkan tempat ini?" sahut Coa-gan-lin
"boleh, dan kami juga hendak pergi, mari sam-te!" sahut Kwaa-hoa-mei, dan empat shetaihap itu menghilang, sehingga jeng-ma, Liang-loya dan gerombolan perampok
melonggo tidak percaya dengan apa yang meraka saksikan.
Peristiwa yang dialami rumah seruni membuat kota Kicu gempar, pengaruhnya banyak
tiga rumah bordil di kota kicu sepi pengunjung, lima wangwe yang mengalami kerugian
dua puluh tahil emas membuat hartawan dan lelaki hidung belang ciut nyalinya, sebulan
kemudian rumah seruni berubah menjadi likoan, dan tiga rumah bordil lain bangkrut
gulung tikar. Empat she-taihap berlabuh di pelantaran pantai pulau kura-kura, kedatangan mereka
disambut hangat keluarga pulau kura-kura, diantara delapan suheng Im-yang-sin-taihap
yang hidup hanya Lou-bhong yang sudah berumur tujuh puluh tahun lebih, dan yang
menjadi pimpinan dipulau kura-kura adalah Coa-san-tung anak dari Coa-ban-kui dan pathong-heng te yang berjumlah dua ratus orang dilatih oleh Li-tan-hua anak dari Li-wan-fu,
Lauw-jin anak dari Lauw-kun dan Sim-lok anak dari Sim-couw-peng.
Sementara anak-anak yang lain perempuan dan sudah menikah lalu diboyong suami
masing ke daratan besar, Lou-bhong keluar dari kamarnya menyambut anak-anak
sutenya, senyum gembira dan ceria nampak tergambar pada wajah tua itu
dunia-kangouw.blogspot.com
"lou-pek terimalah salam hotmat kami." sapa Kwaa-hoa-mei sambil berlutut bersama
ketiga adiknya. "bangkitlah Mei-ji, dan kalian semua para keponakanku, bagaimana kabar ayah kalian?"
"ayah dan ibu dalam keadaan sehat dan baik Lou-pek
"saya sangat gembira dengan kunjungan kalian ini Mei-ji."
"kami juga merasa senang dapat bersua dengan lou-pek dan si-suheng dan seluruh
keluarga pulau kura-kura." sahut Kwaa-sin-liong.
Tiga hari kemudian empat suhengnya mengajak melihat-lihat pat-hong-heng-te berlatih,
semua murid tahu belaka empat muda belia itu adalah paman-paman mereka yang
kesaktiannya melebihi dari suhu-suhu mereka, maka pada setiap kesempatan mereka
meminta petunjuk pada sin-liong, kun-bao dan Yun-peng, sementara murid perempuan
banyak menerima petunjuk dari Kwaa-hoa-mei.
"suheng, saya dengar dari beberapa murid bahwa empat pat-hong-heng-te mengadakan
perjalanan ke wilayah timur untuk memenuhi undangan Kwi-sian-pat."
"benar liong-te, mereka sudah empat bulan berangkat."
"siapakah Kwi-sian-pat itu coa-suheng?" tayang Kun-bao
"mereka adalah tokoh baru didunia persilatan, kita belum tahu bagaimana sepak terjang
mereka ini, namun melihat niat mereka hendak mengadu pibu dengan delapan ciangbujin,
mungkin cendrung mereka adalah tokoh hitam, terlebih undangan mereka pada rimba
persilatan sangat sesumbar dan jumawa."
"berarti delapan tokoh ini mesti diwaspadai, kalau begitu suheng."
"benar Peng-te, dan kita akan tahu jika empat utusan kita sudah kembali."
"benar, kami juga akan memperhatikan hasil pertemuan itu dalam perjalanan yang akan
kami lanjutkan." sahut Kwaa-hoa-mei
"besok kalian akan berangkat, kalian hati-hatilah diperjalanan, karena perjalanan kalian
masih panjang, wilayah barat dan utara adalah medan yang sulit dengan cuaca yang
ekstrim." "kami akan ingat pesan suheng." sahut Kwaa-sin-liong
Keesokan harinya empat she-taihap meninggalkan pulau kura-kura, setelah selama
sebulan mereka berada di pulau kura-kura, perjalanan empat she-taihap dilakukan
dengan santai, karena inti tugas mereka adalah menyisir dan memantau perkembangan
disetiap kota yang mereka lewati.
Hari itu empat she-taihap memasuki kota khangsi, mereka istirahat disebuah likoan yang
cukup ramai, dan sepertinya kota ini banyak dimasuki para pendatang yang terdiri dari
dunia-kangouw.blogspot.com
orang-orang persilatan, seorang pelayan menghidangkan makanan yang dipesan empat
she-taihap "lopek, sepertinya banyak orang persilatan memasuki kota ini, ada hal apakah?" tanya
Kwaa-kun-bao "oo, tuan tidak tahu yah?"
"benar kami tidak tahu, bisa kasih tahu lopek?"
"begini tuan muda, para ahli silat ini sedang menuju kota Guangdong."
"ada apa dikota guang-dong" sela Kwaa-yun-peng
"putri gubernur Guangdong adalah seorang ahli silat tinggi, dan juga terkenal cantik
rupawan, jadi gubernur mengadakan acara syembara mencari jodoh putrinya itu."
"oo begitu rupanya, terimakasih lopek atas informasinya."
"hehee..hehehe sama tuan muda, tuan muda apa tidak tertarik?" tanya pelayan sambil
tertawa." "mungkin kami akan kesana hanya untuk menonton keramaian." sahut Kwaa-sin-liong,
lalu merekapun makan "apakah kita akan ke Guangdong cici?" tanya Yun-peng
"tentu kita akan kesana peng-te, dan disana kita akan banyak bertemu para ahli
persilatan." Jawan Kwaa-hoa-mei
Kota Guangdong adalah kota yang sangat besar, gebernur Lie sebagai pimpinan
pemerintahan memiliki pasukan tentara yang banyak, dibawah empat ciangkun yang
terkenal gagah dan sakti, namun yang menjadi buah bibir dikalangan umum gubernur Lie
mempunyai seorang putri yang canti bernama Lie-bi-hong, disamping kecantiakannya dia
juga seorang pesilat tingkat tinggi.
Seminggu sebelum hari pertemuan, kota sudah dihiasi dengan aneka kertas warna-warni,
sebuah panggung yang sangat besar dan tinggi telah dibangun di alun-alun kota,
beberapa likoan sudah disewa gubernur untuk istirahat para tamu, para pengawal
berseragam disiapakan diempat pintu gerbang kota untuk menyambut para tamu,
demikian juga puluhan polisi disiapkan di setiap likoan tempat para tamu.
Kota Guangdong dibanjiri para pendatang yang terdiri dari pemuda bangsawan dan ahli
silat, para tamu di arahkan ke likoan-likoan yang yang sudah disediakan, disebuah bukit
disebelah gerbang selatan, empat she-taihap berjalan santai sambil menikmati sejuknya
hembusan angin saat menjelang siang, dua bayangan lain dengan gerakan cepat datang
dari arah belakang. Dua orang pemuda tampan mendekat, namun seorang dari mereka melewati empat shetaihap, dan seorang pemuda berhenti menyapa mereka
dunia-kangouw.blogspot.com
"salam ketemu sicu"!" sapanya ramah
"salam jumpa sicu.." sahut Kwaa-sin-liong
"apakah si-sicu hendak menghadiri pertemuan dikota Guangdong?"
"benar sicu, kami ingin menonton keramaian." jawab Sin-liong.
"kebetulan saya juga hendak kesana, kenalkan nama saya Kam-ci-lung."
"oh-ya kami empat saudara dari kun-leng, nama saya Sin-liong, dan ini cici kami Hoa-mei,
dan kedua adik saya kun-bao dan yun-peng, kami she-kwaa.
"hahaha..hahhaa" sungguh tidak dinyana saya akan bertemu dengan she-taihap yang
terkenal kehebatan dan kearifannya.
"twako sungguh berlebihan, janganlah terlalu memuji kami."
"maaf she-taihap, namun sungguh aku merasa bahagia dengan pertemuan ini."
"kami juga twako, darimanakah asal twako?"
"saya dari kota nancao she-taihap."
"siapakah suhu dari twako kalau kami boleh tahu?" sela Kun-bao
"aha..she-taihap, saya hanya murid seorang tosu yang dijuluki"soan-hong-kun" (pukulan
angin puyuh)." "janganlah terlalu merendah Kam-twako, bukankah twako akan ikut syembara yang
diadakan gubernur?" "rencana begitu, namun lihat situasinya dulu, kalau memungkinkan akan ikut, lalu apakah
she-taihap tidak akan ikut?"
"kami hanya ingin menonton kam-twako"
"wah"sayang sekali, saya yakin jika salah satu dari she-taihap ikut pastilah syembara
akan dimenangkan she-taihap."
"ah"twako terlalu melebihkan." sahut Kwaa-sin-liong.
Saat mereka sampai dipintu gerbang mereka disambut empat orang polisi
"selamat datang para taihap dan terimakasih telah sudi meramaikan pertemuan akbar
diadakan Lie-taijin."
"selamat bertemu ciangkun, kami juga ucapkan terimakasih atas penyambutan yang baik
ini." sahut Kwaa-sin-liong, lalu mereka dibawa kesebuah likoan, seorang pelayan
dunia-kangouw.blogspot.com
mengantarkan mereka kekamar masing-masing, tempat hiruk pikuk karena banyaknya
tamu yang menginap ditempat itu.
Rata-rata tamu itu berumur dua puluh tahun sampai tiga puluh tahun, dan sungguh luar
biasa biaya sang gubernur dalam jamuan akbar itu, susul menyusul tamu yang diantarkan
para petugas pemerintahan, dan pada hari pertemuan, semua tamu keluar dari likoan
menuju alun-alun dimana panggung besar dan megah berdiri setinggi sepuluh kaki,
dibagian belakang panggung disusun kursi-kuris yang indah, dan dibagian bawah
disekitar panggung dibangun tempat pelantaran lebih rendah tiga kaki dari permukaan
panggung, area pelantaran itu luas mengelilingi panggung, para peserta dan penonton
menduduki kursi yang sudah disediakanpada area tersebut.


Delapan Dewa Iblis Kwi Sian Pat Karya Rajakelana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Dibagian belakang panggung duduk Lie-taijin dan para staf pemerintahan dan juga para
sesepuh kota, seorang yang ditugaskan sebagai pembawa acara maju ketengah
panggung dengan senyum ramah menjura ke empat penjuru.
"selamat datang kami ucapkan kepada para peserta syembara dan juga pada para tamu
pengunjung yang berhadir pada kesempatan ini, perkenankan saya Can-sai-sung
menginformasikan acara yang akan kita lalui pada perhelatan akbar Lie-taijin selaku
gubernur kota Guandong." Suara tepuk tangan menyambut perkataan Can-sai-sung.
"Dari tamu yang berkunjung kami dapatkan jumlah tiga ratus orang, sementara yang
mendaftarkan diri sebagai peserta syembara sebanyak seratus orang, sungguh suatu
minat yang luar biasa dari para kontestan." kembali suara gemuruh tepuk tangan dan
sorak sorai menyambut jumlah para kontestan, sehingga Can-sai-sung berhenti sejenak.
"baiklah, sebelum saya melanjutkan informasi yang berhubungan dengan syembara, mari
kita sambut Lie-taijin untuk mennyampaikan sepatah dua patah kata sekaligus membuka
syembara yang akan dilakukan." suara sorak-sirai menyambut berdirinya Lie-taijin
"salam jumpa pada sekalian tamu yang terhormat, satu kebanggan bagi kami dengan
hadirnya para tamu sekalian, dan hal yang ingin saya sampaikan adalah, bahwa
syembara ini adalah untuk mencari jodoh putri kami yang manja Lie-bi-hong, putri kami ini
memiliki niat bahwa yang menjadi calon suaminya adalah kalangan pendekar yang
mampu mengalahkannya, jadi kami sebagai orang tua hanya memfasilitasi keinginan
tersebut, dan kiranya syembara ini akan berjalan tertib dan lancar dan kami juga merasa
puas dengan hasilnya nanti, demikian saya buka syembara ini dan saya ucapkan selamat
kepada seluruh kontestan." ujar Lie-taijin dan disambut tepuk meriah dari seluruh tamu.
"baiklah para tamu sekalian, tiba sekarang saya akan menyampaikan hal ihwal syembara
yang akan kita lakukan, yang pertama bahwa syembara ini tidak dibenarkan membunuh
lawan pada pertarungan, jadi jika kontestan jatuh dalam pertarungan maka dinyatakan
kalah, lalu yang kedua tahapan syembara akan diadakan tiga tahapan, adapaun tahapan
pertama kita akan menyaksikan lima pertarungan sekaligus yang terdiri dari dua sesi,
kemudian tahapan kedua lima pertarungan sekaligus yang terdiri dari satu sesi, dan
tahapan ketiga merupakan babak penentu dan juga pertarungan antara pemenang
dengan nona Lie-bi-hong." ujar Can-sai-sung, tepuk meriah pun bergema.
"sekarang kami panggilkan sepuluh kontestan untuk naik kepanggung!" seru Can-saisung, sepuluh orang pun menaiki panggung, Kao-ciangkun sebagai kepala kemanan ikut
berdiri yang ditugaskan sebagai juri
dunia-kangouw.blogspot.com
"dilapangan panggung yang luas ini kalian akan bertarung dengan lawan masing-masing,
tidak diperbolehkan mengambil alih lawan lain, mengerti!"
"mengerti ciangkun." Sahut mereka serempak, lalu Kao-ciangkun memberi aba-aba dan
pertandingan pun berlangsung ramai, para kontestan berusaha meraih kemenangan,
jurus-jurus simpanan pun dikeluarkan, kembang juruspun dimaksimalkan untuk tipuan dan
pancingan. Selama empat jam sesi pertama ini pun usai, sehingga didapatkan lima puluh peserta
yang ikut sesi kedua, sepuluh kontestan pun mulai bertanding, persaingan pada sesi ini
sangat alot, namun yang memiliki ilmu yang tinggilah yang akan jadi juara, sesi ini
memakan waktu tiga jam dan hasil yang didapatkan sebanyak dua puluh orang, karena
ada lima pasang yang seri.
Can-sai-sung mengehentikan acara, untuk jedah, para tamu pun makan siang, setelah
rehat selama dua jam Cai-sai-sung kembali membuka acara dan memasuki tahapan
kedua, sepuluh kontestan mengadakan adu tanding yang luarbiasa cepat dan dahsyat,
dan hal itu mengundang sorak sorai penonton menyaksikan serunya pertarungan para
kontestan, akhirnya tahapan ini selesai saat menjelang malam, Can-sai-sung menutup
acara dengan pengumuman sepuluh kontestan yang akan berlaga esok harinya, semua
tamu pun meninggalkan alun-alun kembali kepenginapan masing-masing.
Dipenginapan para tamu saling menomentari pertandingan yang berlansung seharian itu,
salah satu kontestan yang akan berlaga besok adalah Kam-ci-lung, dengan senyum ia
mendekati empat she-taihap yang sedang makan malam
"selamat Kam-twako, dapat memasuki tahap akhir besok." ujar Sin-liong
"hmh"terimakasih she-taihap, dan tentunya saingan besok adalah orang-orang handal."
"bukankah sebaiknya anda mengalah kam-sicu?" sela seorang lelaki tampan yang
bernama Cu-lai-seng salah seorang kontestan yang juga ikut berlaga besok, dan
kebetulan mejanya berdekatan disebelah kiri meja she-taihap
"hahaha".hahaa" sebelum bertanding aku tidak akan menyerah Cu-sicu.?"dan nona
siapakah?" sela seorang lagi dari arah depan meja she-taihap.
"heheh..hehehe".Kao-bun, aku juga ingin kenal dengan nona yang cantik ini, dan
rasanya kecantikannya tidak akan kalah dengan nona Lie-bi-hong." sahut Cu-lai-seng
"saya kwaa-hoa-mei, selamat kalian bertiga memasuki tahapan akhir syembara." sahut
Kwaa-hoa-mei "dan ketiga saudara ini adalah adik-adik kwaa-socia." sela Kam-ci-lung.
"benar, nama saya sin-liong, dan kedua adik saya ini Kun-bao dan Yun-peng."
"salam jumpa kwaa-sicu, oh ya kenapa kalian tidak ikut syembara?"
"tidak.. kami tidak tertarik dengan cara mendapatkan istri dengan syembara,"
dunia-kangouw.blogspot.com
"kenapa demikian liong-sicu?" tanya Kao-bun
"pernikahan adalah sesuatu yang besar, dan termasuk urusan hati."
"hehehe..hahaha" memang benar liong-sicu, saya mengikuti syembara karena hati saya
sudah terpaut pada lie-soicia."
"apakah kamu sudah pernah melihat Lei-siocia Cu-sicu?" sela Kam-ci-lung
"sudah dan wajahnya benar-benar cantik." sahut Cu-lai-seng
"saya sependapat dengan kwaa-sicu tentang pernikahan." sela seorang lelaki tampan
rupawan. "siapakah sicu?" tanya Kwaa-kun-bao, Kwaa-hoa-mei yang ikut menoleh pada lelaki itu
berdesir darahnya. "maaf kwaa-siocia, dan kwaa-sicu, saya ikut nimbrung pembicaraan, tiga kontestan kita
sungguh luar biasa dan selamat saya ucapkan atas keberhasilannya melewati dua
tahapan, nama saya Kwee-jun-bao dari Wuhan."
"terimakasih Kwee-sicu, dan walaupun benar nikah adalah urusan hati, tapi syembara ini
juga tentunya melibatkan hati."
"benar kao-sicu, Jika hati itu tidak dirusak oleh rasa bangga akan kemenangan dan
munculnya pandangan pada Lie-siocia sebagai hadiah dari usaha besar yang kalian
lakukan, dan serela apakah Lie-siocia bertahan dengan lelaki yang telah
mendapatkannya" syukur-syukur lelaki yang menang menawan hati Lie-siocia saat
pandangan pertama." "apakah menurut Kwee-sicu syembara ini salah?" sela Kam-ci-lung
"syembara untuk mencari suami menurut saya salah Kam-sicu."
"hehehe..hehee" tergantung cara pandang masing-masing, kalau menurut saya, terlebih
kita hidup di rimba persilatan, syembara seperti itu lumrah dilakukan"
"saya sependapat dengan Cu-sicu, dunia persilatan adau kemampuan adalah hal tidak
terbantahkan untuk menjawab setiap masalah." sela Kao-bun
"eh..kalian sudah dengar tidak tentang undangan Kwi-sian-pat?" tanya Kam-ci-lung
"sudah, dan dua dari suheng saya sudah berangkat untuk memenuhi undangan tersebut."
sahut Kao-kun-bao "bukankah Kwi-sian-pat adalah nama baru didunia persilatan?" tanya Kwaa-yun-peng
"oh-ya maaf saudara-saudara, saya ingin istirahat, jadi saya permisi dulu." Sela Kwaahoa-mei
dunia-kangouw.blogspot.com
"oh..silahkan kwaa-siocia." sahut Kwee-jun-bao sambil berdiri, Kwaa-hoa-mei tersenyum
melihat keramahan Jun-bao, lalu dia meninggalkan mereka
"benar kwaa-sicu, namun menurut yang saya dengar bahwa mereka itu adalah tokoh
senior" jawab Cu-lai-seng
"artinya mereka itu tokoh yang sudah berumur kalau begitu." Sela Kam-ci-lung
"benar Kam-sicu, menurut seorang pendekar yang saya temui mereka itu berumur enam
puluh tahun lebih." "dimanakah kediaman mereka?" tanya Kwee-jun-bao
"katanya mereka tinggal di kota Bao, dan daerah pertemuan itu dekat dengan kota Bao
namanya Jim-kok." Jawab Cu-lai-seng, tiga she-taihap terheyak sesaat karena Jim-kok
adalah nama yang tidak asing bagi mereka, karena seorang dari ibu mereka Can-hang-bi
ibu kandung dari Kwaa-yun-peng bertempat dan dimakamkan disana.
"tapi anehnya pertemuan itu hanya untuk menyaksikan pertarungan antara kwi-sian-pat
dengan para pimpinan partai besar." ujar Kwee-jun-bao
"intinya memang demikian, namun menurut saya itu hanya tujuan jangka pendek."
"maksudnya bagaimana Cu-sicu?" tanya Kam-ci-lung
"maksudnya tujuan dari kwi-sian-pat adalah menguasai rimba persilatan, kalau mereka
mampu mengalahkan delapan pimpinan partai sepertiga rimba persilatan akan mereka
kuasai." "apakah menurut cu-sicu, kwi-sian-pat akan mengadakan pibu lagi setelah berhasil
memenangkan delapan ciangbujin?" tanya Kwaa-sin-liong
"benar, setelah itu saya yakin mereka akan menundukkan pendekar-pendekar senior
seperti Ui-hai-liong-siang,"See-sin-kiam" (pedang sakti dari barat)"Han-lohap" (pertapa tua
Han) dan"thian-san-bi" (sicantik dari gunung thian)"
"wah Cu-sicu ternyata banyak tahu dengan rimba persilatan, dan perkiraan itu sangat
masuk akal" puji Kam-ci-lung
"dan bahkan menurut saya tujuan dari Kwi-sian-pat adalah membungkam pulau kura-kura
dan mengalahkan Im-yang-sin-taihap sebagai jago dan turunan yang melegenda selama
ini." "hmh"benar, kalao mau menguasai dunia tentunya harus berhadapan dengan shetaihap." sela Kao-bun, ketiga she-taihap saling pandang
"sudahlah saya juga mau istirahat, karena besok adalah hari melelahkan." sela Kam-cilung, Kao-kun-bao juga permisi, dan akhirnya mereka pun bubar.
dunia-kangouw.blogspot.com
Malam para pengawal meronda disekeliling kota, empat likoan dijaga ketat untuk
kenyamanan para tamu, namun sebuah bayangan laksana siluman mengendap-endap di
atap sebuah likoan, orang itu memakai pakaian serba hitam dan memakai topeng, dia
memsuki sebuah kamar yang dihuni lelaki tampan peserta syembara, dengan gerakan
luar biasa cepat ia menotok jalan darah pemuda yang sedang pulas tidurnya, lalu
korbannya di bawa keluar dan setelah itu ia laksana terbang menuju sebuah kuil tua di
pinggir kota, didalam kuil sudah ada tujuh orang lelaki tampan yang masih pingsan dijaga
empat orang bertopeng. "tinggal tiga orang lagi, kalian tunggu disini saya kelikoan yang satu lagi untuk mengambil
mereka." "baik sianli!" jawab mereka serempak, dari suaranya emapat orang itu adalah perempuan
termasuk sipenyusup sendiri yang dipanggil dengan sianli.
Sianli tidak lain adalah thian-san-bi, thian-san-bi sebagai wanita amat tertarik dengan
syembara itu, karena akan berkumpul lelaki muda tamnpan sekaligus berkepandaian
tinggi, oleh karena itu dia menjadi tamu pada syembara itu, setelah pertandingan seharian
dan sepuluh pemuda tampan keluar sebagai pemenang, thian-san-bi tidak membuang
kesempatan, ia berencana untuk menculik sepuluh kontestan yang demikian memenuhi
seleranya. "malam itu ia bergerak bagai siluman menculik para kontestan, dan tujuh orang sudah
dalam genggamannya, tingga tiga kontestan yang berada di likoan dimana she-taihap
menginap, dengan gerakan gesit Thian-san-bi mengintai kamar-kamar dari atas atap,
ketika ia sedang membuka genteng, sebuah bayangan tiba-tiba muncul
"apa yang hendak kamu lakukan!?" tegur orang itu, thian-san-bi terkejut karena ia tidak
menduga akan kepergok, dia melihat seorang wanita muda cantik berdiri tenang
dihadapannya, "jangan ikut campur!" sahutnya sambil menyerang, namun wanita cantik dihadapannya
dengan tenang mengelak, thian-san-bi terus menyerang dengan luar biasa cepat, namun
lawan mudanya itu tidak sedikitpun gugup dan berkelit dengan demikian mudah dan gesit,
thian-san-bi makin jengkel, lalu menyerang dengan kekuatan penuh dan jurus-jurus
mematikan, sampai dua puluh jurus lawannya masih berkelit
"sialan ayok lawan aku jangan cuma menghindar!" tantangnya dengan emosi, lawan
mudanya itu adalah Kwaa-hoa-mei, karena gerakan mencurigakan diatas kamarnya telah
membuat ia bangun dan keluar dari kamar untuk meringkus penyusup.
Kwaa-hoa-mei, mulai membalas serangan Thian-san-bi, adu jotos pun berlansung seru
dibagian belakang likoan, tiga saudaranya sudah muncul pula ditempat itu, bahkan Kweejun-bao juga sudah berdiri menonton pertarungan luar biasa cepat dan menegangkan,
thian-san-bi mengerahkan ilmu tarian iblisnya yang luar biasa, namun sampai puluhan
jurus sepertinya terbentur ilmu im-yang-sian-sin-lie, untungnya Kwaa-hoa-mei tidak
menyandang sabuk, sehingga thian-san-bi masih mampu bertahan sampai sekian jurus.
Pada jurus ke tujuh puluh, suara generisik sari gerakan Kwaa-hoa-mei telah membuat
gerakan thian-san-bi kacau balau sehingga dua pukulan susul menyusul menghantam
perut dan pundaknya, thian-san-bi terlempar, namun ia masih dapat menguasai diri
dunia-kangouw.blogspot.com
hingga tidak jatuh, namun dua pukulan itu membuat nafasnya sesak, lalu dengan
lompatan jauh ia melarikan diri, Kwaa-hoa-mei tidak mengejar, namun Kwaa-Yun-peng
bergerak mengejar menyusul thian-san-bi, thian-san-bi terus berlari dan tidak menyadari
gerakan halus dibelakangnya.
"sianli bagimana?" sapa seorang anak buahnya.
"sial"seorang tamu perempuan menggagalkan pekerjaanku."
"lalu bagaimana sian-li..?"
"sudah tujuh pemuda itu saja kita bawa." sahut Thian-san-bi kesal
"tunggu dulu, kalian ini kenapa mencuri para pemuda?" tegur suara, dan Yun-peng pun
muncul "kamu siapa anak muda, hik..hik..duh tampannya." sahut Thian-san-bi
"siapa saya tidak perlu kalian ketahui, cepat lepaskan para pemuda yang kalian culik."
"hik..hik" bagaimana kamu hendak melepaskan mereka kalau kamu sendiri saya akan
ringkus." tantang thian-san-bi
"oo..begitukah, nah coba ringkus aku!" sahut Kwaa-yun-peng sambil menyerang thiansan-bi, thian-san-bi berusaha mengelak, namun hawa pukulan menyempret bahunya
sehingga ia limbung kesamping, dan suara gemerisik terdengar.
"sialan ternyata kamu kawan perempuan berengsek itu!" teriak thian-san-bi, kemudian
dengan mengerahkan seluruh kemampuannya melawan jurus-jurus kwaa-yun-peng yang
luar biasa, empat anak buahnya hanya diam karena mencampuri pertempuran dahsyat itu
akan berakibat fatal bagi mereka, majikan mereka saja sudah kewalahan dan terdesak
hebat, dan dalam lima puluh jurus sebuah tamparan pada punggungnya sudah membuat
memuntahkan darah segar. tanpa mempedulikan lukanya, thian-san-bi melarikan diri, empat anak buahnya segera
menyusul, namun lompatan kwaa-yun-peng laksana cakar garuda memegang tengkuk
dua orang dari mereka, yang dua lagi dibiarkan lolos, kwaa-yun-peng membawa mereka
kedalam kuil, dan tujuh orang pemuda tergeletak pingsan didalam kuil, Kwaa-yun-peng
menarik topeng keduanya "ternyata dugaan saya benar, kalian adalah perempuan, siapa kalian dan kenapa kalian
menculik para pemuda?"
"kami dari thian-san, kami hanya bawahan taihap."
"hmh"siapakah nama majikan kalian tadi?"
"majikan kami Thian-san-bi."
"untuk apa ia menculik para pemuda?"
dunia-kangouw.blogspot.com
"majikan kami biasa melakukannya pada pemuda-pemuda yang ia sukai."
"terus kenapa mereka ini pingsan?"
"mereka telah dibius taihap."
"kalau begitu cepat berikan obat penawarnya!"
"obatnya ada pada majikan kami."
"apa ada cara lain untuk menyadarkan mereka?"
"setahu saya tidak ada taihap, namun mereka akan sadar dua jam lagi." Jawab keduanya,
lalu Kwaa-yun-peng berkata
"liong-te, ada tujuh pemuda dikul sebelah barat, laporkan pada pihak kemanan untuk
menjemput mereka kesini." suara itu bergema dan luar biasanya she-taihap di likoan
mendengar panggilan itu, Kwaa-yun-peng telah menggunakan satu dari ilmu turunan
mereka yang bernama"hun-kong-coan-im" (kirim suara menyibak cahaya)
"heh..ternyata perempuan itu penculik, cepat laporkan bao-te kepada para pengawal, dan
kita segera menyusul kesana." ujar Kwaa-hoa-mei, Kwaa-kun-bao segera keluar dan
turun menemui pengawal diluar likoan, kemudian kepala pengawal membawa sepuluh
anggota mengikuti Kwaa-kun-bao, sesampai di kuil, kwaa-hoa-mei dan Kwaa-sin-liong
sudah berada didalam kuil
"bukankah mereka ini peserta yang keluar sebagai pemenang?" seru kepala pengawal
"benar ciangkun dan mereka telah diculik seorang wanita yang bernama thian-san-bi,
untungnya cici ku menggagalkannya saat ingin menculik pemuda lain di likoan tempat
kami menginap." "tapi mereka ini tidak sadarkan diri."
"benar dan kata dua perempuan ini tidak berapa lama lagi mereka akan sadar."
"hmh"tangkap kedua wanita ini dan angkat tujuh pemuda ini!" perintah kepala pengawal,
tujuh orang itu pun di angkat tujuh pengawal, dan tiga orang mengikat dua wanita anak
buah thian-san-bi. Keesokan harinya berita itu jadi heboh dilikoan tempat she-taihap menginap, Kwee-junbao mendekati sin-liong.
"apa yang terjadi Kwaa-sicu?"
"ada orang yang hendak menculik sepuluh kontestan."
"lalu bagaimana?"
"mereka sudah selamat dan tentunya syembara akan berlanjut."
dunia-kangouw.blogspot.com
"siapa yang menculik mereka?"
"katanya thian-san-bi."
"thian-san-bi memang kelakuannya seperti itu, dia sangat membutuhkan pemuda-pemuda
perjaka untuk bersenang-senang." sela Cu-lai-seng
"kalau mereka itu tujuh kontestan, mungkin lelaki selanjutnya adalah kita cu-sicu, karena
saya dengar penculik itu datang kesini, dan untungnya digagalkan para pengawal." sela
Kao-bun "apakah para pengawal mampu menahan thian-san-bi" saya tidak percaya." sahut Cu-laiseng


Delapan Dewa Iblis Kwi Sian Pat Karya Rajakelana di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"kalau begitu siapa yang menggagalkan gerak thian-san-bi di likoan ini?"
"tentunya orang sakti dan lebih hebat dari thian-san-bi." jawab kam-ci-lun tiba-tiba
"apa kamu tahu siapakah orang sakti itu Kam-sicu?"
"tentunya she-taihap yang disamping kita ini."
"heh..aduh maaf kwaa-sicu, kami tidak menyangka bahwa teman bicara adalah shetaihap." ujar Kao-bun
"ah"tidak ada yang perlu dimaafkan, dan juga janganlah terlalu menyanjung kami." sahut
Kwaa-sin-liong. "oh ya she-taihap yang lain kemana?"
"mereka sedang dikamar dan sebentar lagi keluar, marilah kita makan, karena sebentar
lagi acara akan dibuka." sahut Kwaa-sin-liong, lalu merekapun menuju ruang makan,
orang hiruk pikuk menceritakan peristiwa semalam, Kwaa-hoa-mei dan kedua adiknya
turun dan mengambil tempat agak jauh dari kumpulan kwaa-sin-liong dan empat pemuda
lainnya. Setelah matahari naik, acara pun dibuka kembali Can-sai-sung
"maaf kami haturkan kepada para tamu kami yang berada di dua likoan tidak merasa
nyaman akibat gangguan seorang penculik, namun kejadian itu telah dapat diselesaikan
dan penculiknya sudah ditangkap oleh pengawal kota, sekarang kami akan memanggil
sepuluh kontestan." ujar can-sai-sung dan disambut sorak-sorai dan tepuk tangan
gemuruh, kemudian pertandingan pun dimulai, masing-masing kontestan mengerahkan
segala kemampuan utuk mengalahkan lawan, selama dua jam pertemouran akhirnya
empat orang pemenang keluar, yaitu Cu-lai-seng, Gak-sang. Lu-tang-kui dan Ma-hongbu.
Kemudian pertarungan tunggal diadakan antara cu-lai-seng dan Ma-hong-bu, karena
pertandingan ini tunggal maka semua penonton semakin antusias menyaksikan pibu yang
berlangsung dahsyat dan menegangkan itu, akhirnya setelah satu jam berlangsung, Cudunia-kangouw.blogspot.com
lai-seng memenagkan pertandingan, kemudian dua peserta lain naik, Gak-sang dan Lutang-kui adu jotos dengan kecepatan gerakan yang luar biasa, suara sin-kang menderu
pada setiap gerakan mereka, membuat takjub para penonton.
Setelah melalui pertempuran yang cukup lama, Lu-tang-kui mendesak Gak-sang, dan
dalam sepuluh jurus kemudian Gak-sang terpental dan terhempas dilantai panggung,
dengan demikian dinyatakan Lu-tang-kui memenangkan pertarungan, setelah jedah
bebarapa saat, Lie-bi-hong pun keluar dan duduk disamping ayahnya, semua penonton
berdecak kagum, karena wajah itu cantik luar biasa, hidungnya mancung menggemaskan,
bibirnya ranum menggetarkan, matanya lentik dengan kerling penuh daya pikat, tubuhnya
tinggi semampai dan kulitnya putih halus bak pualam.
Dua kontestan pun maju kembali untuk pertarungan penentu siapa diantara mereka yang
akan menjadi suami Li-bi-hong, dua kontestan dengan sikap gagah memulai pertarungan,
serangan-serangan kilat dan taktik akurat dikeluarkan, sin-kang dan gin-kang dikerahkan
sepenuhnya, kembang pancingan digunakan disetiap peluang dan kesempatan, duel
yang amat seru dan menegangkan berlangsung sampai sekian lama.
Saat pertempuran berlangsung seru-serunya dua orang muncul ditengah panggung dan
menempeleng kedua kontestan hingga terjerembab jatuh kelantai, salah satu dari kedua
orang itu adalah thian-san-bi dan orang kedua adalah lelaki separuh baya bertudung
kepala, semua orang terkejut dan Li-tai-jin berdiri dengan muka masam, Can-sai-sung
segera bangkit bersama Kao-ciangkun.
"apa maksud kalian mengacau disini!?" bentak Kao-ciangkun.
"saya"pak-hek-tiauw" (rajawali hitam dari utara) hendak mengikuti kontes memperebutkan
Lie-siocia." "caramu ini tidak mengikuti aturan, kenapa tidak dari awal anda mendaftar, tapi muncul
sebagai pengacau." sahut Kao-ciangkun
"hahaha..hahaha"pertandingan semalam bagi saya pertarungan yang kekanak-kanakan
dan bukan level saya, dan menjelang penentuan saya muncul dan telah mengalahkan
dua kontestan." sahut Pak-hek-tiauw, Kao-ciangkun menoleh pada Lie-taijin.
"hmh"dan kamu kenapa pula muncul disini?" tanya Kao-ciangkun pada Thian-san-bi
"hik..hik" aku hanya akan mengambil sepuluh kontestan, karena mereka akan gagal
mendapatkan lie-siocia."
"apakah kamu yang menculik tujuh kontestan?" tanya Can-sai-sung
"benar, dan kali ini saya tidak akan gagal, suit"." sahut thian-san-bi sambil bersuit, wanita
cantik mengiurkan itu membuat sebagian penonton terkesima.
Empat orang melayang ke atas panggung dan dengan kecepatan kilat mereka menarik
kontestan lain ketengah panggung, sehingga sepuluh kontestan tergeletak kaku karena
jalan darahnya telah ditotok empat orang yang baru muncul, empat orang itu terdiri dua
orang perempuan yang dikenal dengan"thian-houw" (ratu langit) dan"tee-houw" (ratu
bumi) dua orang kakek yang dijuluki"siang-mo" (setan kembar) suhu dari kedua wanita
dunia-kangouw.blogspot.com
paruh baya itu, yang tua bernama Ouw-cun dan yang muda bernama Ouw-cin, lima orang
itu adalah sahabat-sahabat dari thian-san-bi.
Thian-san-bi bertemu dengan pak-hek-tiauw dan kedua ratu di likoan mereka menginap,
tujuan kedua ratu sama intinya dengan thian-san-bi, sementara pak-hek-tiauw memang
ingin mengikuti syembara, dua ratu telah menawan dua puluh kontestan yang kalah pada
hari pertama, dua puluh kontestan itu dijaring saat mereka pulang diluar gerbang kota,
sewaktu mereka hendak kembali kedalam kota keduanya bertemu dengan thian-san-bi
yang melarikan diri "heh..thian-san-bi kamu kenapa seperti dikejar hantu saja." tegur tee-houw.
"rencanaku gagal mendapatkan sepuluh kontestan terakhir."
"lah". Kok bisa gagal kenapa?" tanya thian-houw
"diantara para penonton ada yang memiliki kesaktian diatasku."
"hik..hik"siapa yang membuat thian-san-bi lari terbirit-birit."
"ah berengsek betul, kalian harus bantu aku mendapatkan sepuluh kontestan itu."
"baik" tapi enam dari mereka bagian kami." sahut thian-houw.
"baik, tapi kedua suhu kalian harus ikut membantu rencana ini"
"rencana apa yang telah kamu susun?"
"saya ingin pertama sekali kita menjumpai pak-hek-tiuaw."
"apa urusan dengan pak-hek-tiauw?" tanya Tee-houw
"ayoklah nanti saya bicarakan setelah bertemu dengannya."
"baiklah, mari kita berangkat!" sahut thian-houw
"kami hendak mengadakan pertemuan dikamar suhu."
"kalian mau bicara apa?"
"kami hendak menyusun rencana mengacau syembara bersama thian-san-bi dan pakhek-tiuaw."
Tidak lama kemudian thian-san-bi dan pak-hek-tiauw datang
"begini pak-hek-tiauw dan siang-houw dan cianpwe siang-mo, semalam saya telah
menculik tujuh pemuda kontestan terakhir, namun ternyata gagal karena adanya dua
orang muda, dan kita tahu bahwa pak-hek-tiauw akan mengambil alih penentuan untuk
mendapatakan Lie-siocia."
"lalu maksudmu bagaimana?" tanya pak-hek-tiauw."
dunia-kangouw.blogspot.com
"saya yakin kedua muda itu akan menggagalkan rencanamu, jadi jika kita bersatu
melawannya, maka kita akan menang."
"lalu bagaimana dua cianpwe juga ikut terlibat?"
"sebenarnya dua cianpwe sekedar membantu saja, karena hilangnya dua puluh kontestan
akan menimbulkan kecurigaan."
"tapi mereka kami culik diluar pintu gerbang, jadi tidak akan ada yang curiga."
"mungkin benar, namun setelah kehebohan yang terjadi di likoan akan membuat pasukan
gubernur yang berada di luar pintu gerbang menyisir areal diluar pintu gerbang."
"lalu bagaimana rencanamu thian-san-bi?"
"jadi begini, saat pak-hek-tiauw akan mengacau babak terakhir syembara, saya akan ikut
dengannya, setelah saya beri suitan kalian dan dua cianpwe muncul dan menawan
sepuluh kontestan." "terus bagaimana dengan dua orang muda yang kamu katakan?"
"kalau kita berenam sudah diatas panggung, tidak akan ada yang berani mencoba
menentang, dan sepuluh kontestan akan kita dapatkan."
"lalu bagaimana denga Lie-siocia?"
"Lie-siocia hari ini akan pasti muncul karena babak terakhir, dan dia akan mencoba
bertanding dengan calon suaminya, dan disaat itu kita muncul."
"hmh..baiklah kalau begitu, marilah kita ke alun-alun maungkin acara sudah dimulai." ujar
Pak-hek-tiauw, lalu merekapun bergegas ke tempat syembara, dan sesampai di alun-alun
ternyata sudah babak terakhir dimana Lu-tang-kui dan Cu-lai-seng bertarung, tanpa
menunggu lagi, Pak-hek-tiauw dan Thian-san-bi melompat keatas panggung.
Enam orang berdiri gagah menatap para pembesar diatas panggung
"Lie-taijin, saya ingin bertanding dengan calon istri saya." ujar Pak-hek-tiauw
"kalian telah membuat kacau syembara ini, heaat.." teriak Lie-bi-hong sambil menerjang
dengan pukulan sakti yang mengeluarkan serangkum angin puyuh, namun pukulan itu
disambut Pak-hek-tiauw "plak"dhuar"." Dua pukulan sakti beradu, Lie-bi-hong terpental, dan Pak-hek-tiuaw
dengan indak berjumplitan mengejar Lie-bi-hong dan dengan cekatan tangannya meraih
tubuh Lie-bi-hong sehingga jatuh dalam pelukannya.
Wajah Pak-hek-tiuaw menggambarkan senyum kemenangan
"hati-hati Lie-moi." bisik Pak-hek-tiauw dengan senyuman ramah, Lie-bi-hong dengan
muka merah menjauh dari pelukan Pak-hek-tiauw
dunia-kangouw.blogspot.com
"bagaimana ciangkun, bukankah saya pemenang syembara ini" dan Lie-sicia juga sudah
saya kalahkan dengan kekalahan yang romantis."
"walaupun kamu mengalahkan semua kontestan, tapi kamu tidak ikut mendaftarkan diri,
jadi tetap kamu tidak sah jadi pemenang syembara ini." ujar Kao-ciangkun
"benar"kemenangan itu tidak sah "." sahut para penonton
"urusan tetek bengek tidak mempengaruhi inti dari tujuan syembara ini, yaitu mencari
calon suami Lie-siocia yang sakti dan berkemampuan tinggi, bukankah begitu Lie-siocia?"
sahut Pak-hek-tiauw, Lie-siocia terdiam, karena memang benar inti dari syembara itu
adalah mencari calon suami yang sakti dan dapat mengalahkannya.
"hahaha"hahaha". Dengan diamnya Lie-siocia, itu artinya ia menyetujui pendapatku,
dan kalian tidak bisa protes karena ini syembara dirinya." ujar Pak-hek-tiauw, semua
penonton diam, Lie-taijin juga bungkam.
"urusan bagimana pendapat Lie-siocia tentang jodohnya secara pribadi sah-sah saja,
namun syembara ini melibatkan banyak orang, seperangkat aturan dan keputusan yang
harus berjalan diatas nilai keadilan, dan Pak-hek-tiauw telah melecehkan aturan tersebut
dan menafikan nilai keadilan, jadi tetap sikap itu tidak bisa ditolerir." sahut Kwaa-sin-liong
yang tiba-tiba melompat keatas panggung.
"dan lebih ironisnya sabotase syembara ini dibarengi niat kotor rekan-rekannya untuk
menawan sepuluh kontestan, dan ini merupakan tindakan sewenang-wenang yang harus
dicegah." "benar she-taihap, Lie-siocia boleh saja merasa puas dengan Pak-hek-tiauw, namun ia
telah mengikatkan diri dengan sebuah syembara, jadi aturan main tidak boleh diabaikan."
sela Kwee-jun-bao yang sudah berdiri disamping Kwaa-sin-liong
"hik..hik"hik"hik"apakah kalian berani menentang kami?" tanya Tee-houw dengan
nada mengancam. "tentu kami berani." sela Kwaa-yun-peng sambil melompat keatas panggung
"hmh"ini dia lelaki yang sok jadi pahlawan." ujar Thian-san-bi jengkel sambil menoleh
siang-mo, "oo, ternyata pemuda hijau ini, mari sini saya hajar biar tahu rasa." sahut Ouw-cin, lalu
seorang dari mereka mengulurkan tangan, dan tangan itu bisa mulur melesat kearah Yunpeng, Yun-peng menagkap tangan itu, Ouw-cin merasa gembira, karena tangan yang
menagkap lengannya itu akan merasakan panas bara, dan saat itu ia akan dapat
menghempaskan tubuh lawan, tapi harapan gembira Ouw-cin berubah menjadi ringisan
kesakitan, karena tangan yang memegang lengannya bagikan bongkahan bukit es yang
menghimpit lengannya, tulangnya terasa ngilu dan rasa dinginya menyentak menyambar
jantungnya. dunia-kangouw.blogspot.com
Ouw-cun terkesiap melihat adiknya meringis, lalu dia menyerang dengan pukulan sii-kang
yang dahsyat kearah kepala Yun-peng, namun kibasan tangan Yun-peng menyambut
tenaga sakti Ouw-cun "dhuar?" dua pukulan sakti beradu, Ouw-cun terjengkang empat tindak, nafasnya terasa
sesak, semua penonton meleletkan lidah karena takjub dengan yang dilakukan Yun-peng,
Thian-houw dan Tee-houw segera menyerang Yun-peng untuk membatu kedua suhu
mereka, namun Sin-liong memapaki gerakan mereka dengan dua kibasan, sehingga
keduanya terdorong kebelakang, dengan amarah yang meluap kedua ratu itu melanjutkan
serangan. Pertempuran seru dan luar biasa menakjubkan berlangsung, empat orang guru dan murid
itu menyerang Sin-liong dan dan Yun-peng, pertarungan itu sangat cepat, nyaris para
penonton tidak dapat mengikuti pertandingan tingkat tinggi itu, Thian-san-bi tidak lagi
berdiam diri, dia langsung menerjang Yun-peng, namun Kwee-jun-bao menghalangi, tiga
kelompok pertempuran berlangsung, Kwee-jun-bao mengerahkan seluruh kemampuan
untuk melawan Thian-san-bi, namun ia hanya mampu bertahan sampai empat puluh
jurus, dan lima jurus berikutnya sebuah tendangan menghantam pahanya, sehingga ia
terjatuh, dan sebuah serangan mematikan akan mengakhiri nyawanya, namun serangan
itu telah dipatahkan oleh Kwaa-hoa-mei.
"turunlah Kwee-sicu, biar kami yang selesaikan." bisiknya dengan senyum lembut, Kweejun-bao bergeser menjauhi pertempuran
Thian-san-bi dengan geram menyerang membabi buta, ilmu tarian iblisnya dikerahkan,
namun sebagaimana pada pertempuran pertama, thian-san-bi membentur gunung
thaisan, dia hanya bertahan tujuh puluh jurus, dan setelah itu ia pun terdesak hebat,
melihat rekan-rekannya kalang kabut menandingi tiga lawan muda itu Pak-hek-tiauw
menerjang Kwaa-hoa-mei, sehingga tiga she-taihap masing-masing dikeroyok dua.
Pertarungan yang hebat dan luar biasa, cepat dan gesit menyilaukan mata, tiga shetaihap menegluarkan jurus yang sama menghadapi dua keroyokan lawan yakni dengan
jurus"im-yang-bun-sim-im-hoat" gerakan melukis diudara dengan dua moupit yang seiring
dengan gerakan kaki membuat para penonton geleng-geleng kepala sembari mata tidak
berkedip, keindahan gerakan yang memukau, daya serangan yang jitu serta suara
gemerisik mendayu-dayu. Enam lawan tiga she-taihap makin kacau balau, pengaruh suara telah melelapkan
mereka, pertahanan mereka tidak lagi akurat, sehingga pada serangan gesit sin-liong
empat totokan telah menumbangkan thian-houw dan tee-houw tanpa daya, karena dada
mereka pecah berantakan sehingga rongga indra mereka mengeluarkan darah, dan
nyawa keduanya putus saat memuntahkan darah segar, siang-mo yang terdesak hebat
makin ciut ketika melihat kedua murid mereka telah meregang nyawa, sehingg empat
totolan telak menghantam kepala dan dada keduanya, Ouw-cung tengkorak kepalanya
pecah sehingg ia tewas seketika, sementara Ouw-cin rongga indranya menegluarkan
darah, dan menggelepar sesaat, lalu tewas setelah memuntahkan darah segar.
Tidak lama berselanng Thian-san-bi menjerit dan terjungkal mencium tanah ketika dua
totolan maoupit menghantam perut dan dadanya, nafas thian-san-bi satu-satu dan tidak
kemudian pak-hek-tiuaw ambruk dengan suara seperti leher tersebelih, karena totolan
Badik Buntung 6 Asyik Lo Mencintai Nabi Karya Aly Zabidi Ahmad Neraka Lembah Halilintar 2

Cari Blog Ini