Ceritasilat Novel Online

Kuntilanak 1

Kuntilanak 2 Karya Ve Handojo Bagian 1


Kolektor ebook Kuntilanak 2 1 Kolektor ebook KUNTILANAK 2 Novel and scrypt by Ve Handojo
Gagasmedia Kuntilanak 2 2 Kolektor ebook KUNTILANAK 2 Penulis Ve Handojo Penyunting: Adhika Irlang Suwiryo
Penata letak Yanto Penulis skrip: Ve Handojo
Desain sampul: Multivision Pictures (MVP)
Penerbit: GagasMedia Jl. Haji Montong No. 57, Ciganjur-Jagakarsa,
Jakarta Selatan 12630 Telp. (021) 7888 3030, ext. 213, 214, 216
Faks. (021) 727 0996 Email: redaksi@gagasmedia.net
Website: www.gagasmedia.net
Disribut or Tunggal: TransMedia Jl. Mandar XXI Blok DD I1 No. 31
Bintaro Jaya Sektor IIIA Tangerang
Telp. (o2i) 7364002 Faks. (o21) 735 7875 Email: pemasaran@transmediapustaka.com
Cetakan pertama, 2007 Hak cipta dilindungi undang-undang
Handojo, Ve Kuntilanak / Ve Handojo; penyunting, Adhika Irlang
Suwiryo-cet.i-Jakarta: GagasMedia, 2007
vi + 146 hlm; 11.5 x 19 cm
ISBN 979-780-173-? I. Judul t. Novel Adaptasi II. Adhika Irlang Suwiryo
895 Kuntilanak 2 3 Kolektor ebook Sumber Buku Bpk Awie Dermawan
Edit OCR Yons Dipersembahkan Untuk Member Grup Facebook
Kolektor Ebook https://www.facebook.com/groups/Kolektorebook/
Kuntilanak 2 4 Kolektor ebook DAFTAR ISI KEPAKAN TERAKHIR BURUNG BIRU
SEMBILAN PENDEKAR MANGKOEDIWO
TUNTAS SUDAH TUGAS HARI ITU
PENGUNGSIAN SURY ANATA BIDADARI DAN LELAKI BIASA
PEPERANGAN DI TENGAH MALAM
MENUJU PANGKAL SEGALA KUTUK
SANG IMAM AIR DARAH TERTUMPAH LAGI MAAFKAN KAMI MELAKUKAN SEMUA INI,
NDORO AYU RUNTUHNYA SEBUAH KERAJAAN
PEREMPUAN YANG MELAW AN TAKDIR
Kuntilanak 2 5 Kolektor ebook INI semua gara-gara Anda sekalian!
Terus terang saja, Kuntilanak memang datang lagi by request!
Film Kuntilanak ditonton lebih dari 1,5 juta orang di Indonesiamemecahkan rekor penjualan tiket sebagai film terlaris sepanjang
tahun 2006. Lalu, kalangan pers dan penonton pun mulai merekareka sendiri, bagaimana sih kelanjutan kisah hidup Samantha setelah
ia menyadari bahwa dirinya memiliki wangsit maut yang bisa
memanggil Kuntilanak? Baik saya, maupun Rizal Mantovani-sutradara, sekaligus pencetus ide
cerita film Kuntilanak juga jadi ikut bertanya-tanya.
Lantas, penonton film di Malaysia dan Filipina juga berbondongbondong mengajukan pertanyaarn yang sama! Rasa penasaran yang
kolosal ini membuat Kuntilanak jadi punya rasa percaya diri untuk
muncul lagi. Nah, jadi kalau saat ini novel Kuntilanak 2 ada di tangan Anda, itu
semua gara-gara Anda sendiri juga! Siapa suruh mau tahu? Siapa
suruh penasaran? Rasa penasaran paling tinggi mungkin datang dari produser kami,
Wicky V. Olindo, yang sejak awal sudah mengendus 'adanya sekuel'.
Terima kasih banyak untuk penciuman yang tajam itu! Lantas,
tentunya siapa lagi kalau bukan Rizal Mantovani yang menyambut ide
gemilang itu. Terima kasih banyak untuk semangat yang berlebihan itu yang ujungujungnya adalah serangkaian deadline buat saya! Untungnya, rekanrekan kerja yang mau (saja) melakoni tokoh-tokoh di cerita
Kuntilanak 2 6 Kolektor ebook Kuntilanak ini ikut membantu saya dalam merampungkan skenario
dan juga novel Kuntilanak 2. Siapa lagi kalau bukan Julie Estelle dan
Evan Sanders yang memang nasibnya tidak bakal jauh-jauh dari suara
tawa Kuntilanak di malam hari? Setiap kali kekurangan ide, saya
tinggal telepon Julie dan memintanya menyanyikan durmo itu lagi.
indy Ariestanty dari GagasMedia langsung menyambut kedatangan
kembali Kuntilanak dengan tangan terbuka dan hati yang pasrah.
Kelihatannya, Windy sudah kangen dengan hantu yang sering
menemaninya lembur setiap malam itu.
Tentunya, banyak lagi nama yang ikut menyumbang rasa penasaran
dan semangat untuk saya menulis skenario dan novel Kuntilanak.
Namun, mereka menolak dicantumkan di halaman ini karena takut
kedatangan Miss Kunti'. Too late,
guys! Too late... -Ve Handojo- Kuntilanak 2 7 Kolektor ebook KEPAKAN TERAKHIR BURUNG BIRU Malam telah kehilangan ayah dan ibunya. Malam sudah menjadi
sebatang kara, berjalan kehilangan arah dalam tujuan yang penuh
tanda tanya. Kepakan awan telah meredup dan bulan melarikan diri
dari kegelapan. Titik-titik air dari langit bagaikan keringat hewan
perahan yang dikuras tenaganya, terasa masam di tanah yang kusam.
Bintang-bintang putus asa dan kehilangan daya untuk memantulkan
cahayanya. Seorang anak manusia tengah mengembara dalam gulita. Sejumput
jiwa yang kehilangan induknya kini melaju dalam tujuan yang tidak
terbaca, bahkan oleh dirinya sendiri. Kelopak matanya menutup,
sinar pun meredup. Dingin membiusnya dari dalam hati yang kian
membeku. Hati sudah tercelup dalam racun yang pahit. Hati yang
semakin kehilangan daya untuk memantulkan rasa.
la terjerembab dalam sebuah lorong tidak berujung. Begitu licin dan
nyaman, membawanya kepada kenangan masa kecil. Masa kecil yang
sayup-sayup berseru dalam sisa-sisa nuraninya, meminta, memohon,
dan meratap untuk dik?nang. Sebuah kenangan yang merupakan
satu-satunya harapan bagi hatinya untuk mencair sedikit demi sedikit
sebelum terlanjur menjadi batu.
Dan, untuk malam ini ia adalah sebuah batu. Batu karang yang tajam.
Stalaktit yang berdiam diri, tetapi siap menghujam dari atas bagaikan
gerigi raksasa purba mencabik daging mangsanya.
Kuntilanak 2 8 Kolektor ebook Syaiful, sopir taksi resmi itu, tidak mengetahui bahwa ada mara di
kursi belakangnya. Ia membawa terbang Burung Birunya itu,
mengepak di tengah kegelapan, menganggap dirinya seekor
kelelawar yang menguasai malam. Yang mata telanjangnya lihat
lewat kaca spion di atas kepalanya hanyalah seorang gadis cantik,
kurus, dan sedikit pucat, yang membutuhkan perlindungan. Yang
otak dangkalnya pikirkan hanyalah sejumlah tambahan uang, yang
bisa ia bawa pulang tanpa harus disetor ke perusahaan taksi paling
besar di kota itu, yang sudah menindas hidupnya dengan sistem
bayaran yang mencekik leher.
Yang hawa nafsunya embuskan adalah sedikit kepuasan fisik yang
sudah lama ia tidak dapatkan dari istri tuanya.
Arah ke Jalan Pinangsia di Daerah Kota diselewengkannya, masuk ke
Jalan Kebahagiaan. Pelanggaran arah itu tidak digubris oleh
penumpang molek berdarah bule itu. Tipe anak Jakarta Selatan yang
tidak mengenal Jakarta Barat, apalagi Utara, pikir Syaiful. Tanpa
suara, penumpangnya itu terlindung dalam bayang-bayang dan
hanya siluet wajahnya saja yang kasat mata. Syaiful semakin yakin
bahwa malam itu ia akan berhasil, lagi.
Gerimis terus membasahi kelokan sesat kedua yang ditempuh taksi
Syaiful. Malam semakin menyusut dalam lorong yang menyempit.
Semakin piatu, semakin terkucil. Perempuan itu-usianya pasti tidak
lebih dari dua puluh tahun--tetap tidak protes. Tetap bisu, tetap
semu. Secarik cahaya menyinari wajahnya. Terbersit kilatan tajam
yang menyala dari mata kecilnya, begitu kontras dengan kulit
putihnya yang halus dan kaukasoid.
Kuntilanak 2 9 Kolektor ebook Ketajaman yang luput dari perhatian Syaiful yang tengah mengambil
belokan terakhir. Belokan menuju sebuah jalan buntu yang sunyi,
basah, dan tanpa asa. "Keluarin dompet!" Syaiful menoleh ke perempuan itu. Buntunya
lorong membuat cahaya semakin pelit menyinari wajahny?. Syaiful
masih tidak melihat bola mata yang menyorot tenang dan tajam ke
arahnya. Lentik jemari tangannya mengeluarkan sebuah dompet
usang dari dalam tasnya tanpa banyak protes, tanpa banyak getaran,
dan bahkan tanpa ada rasa.
Dengan kasar, Syaiful meraih dompet itu dan segera membukanya.
Dua lembar uang kertas pecahan lima puluh ribu rupiah.
"Apa ini?!" Syaiful gusar, tidak mempercayai kemiskinan seorang
gadis berwajah blasteran dari Jakarta Selatan. "Mana lagi? Mana?"
Kilatan petir di langit membuat Syaiful melihat rona wajah korbannya
yang tidak terganggu oleh nada suaranya yang mengancam. Dengan
tenang, perempuan itu membuka pintu, dan melangkah keluar tanpa
terburu-buru. "Anjing! Perek! Mau ke mana lo?" Syaiful gusar melihat korbannya
pergi. Syaiful lebih gusar lagi melihat kegalakannya tidak digubris
dengan rasa takut yang sewajarnya. Syaiful segera melangkah keluar
dari dalam taksinya, penuh gusar, murka, juga birahi.
Perempuan itu sudah berada di belakang taksi, membuka katup
bagasi untuk mengeluarkan barang-barang bawaannya: sebuah
koper besar dan sebuah cermin yang lebih besar dari tubuhnya
Kuntilanak 2 10 Kolektor ebook sendiri terbungkus kertas koran yang basah dan koyak karena
gerimis. Syaiful mendekat dan melempar dompet perempuan itu ke
wajahnya. "Heh! Kalo lo ngga ada lagi... kasih badan lo!" Syaiful meraih rambut
panjang perempuan itu dengan geram. Mata korbannya itu tetap
tidak berkedip memandang Syaiful tanpa gentar. Bibirnya yang
merah dan tipis terkatup serapat hatinya. Napasnya berhembus
dengan dingin,melawan panasnya hawa dari rongga hidung Syaiful
yang membawa niat terkutuk.
Tangan perempuan itu mendekap punggung Syaiful dan mendorong
tubuh Syaiful rapat-rapat dengan tubuhnya sendiri. Wajah Syaiful
berjarak selembar rambut saja dari wajahnya.
Syaiful tertawa sinis. "Dasar pecun! Lo juga mau, ya? Heh?"
Dangkalnya pikiran sopir taksi Burung Biru tidak sanggup menyelami
dalamnya kemauan penumpangnya di malam tidak bermakna itu.
Ketika wajahnya dibelai, dipikirnya akan ada cumbuan yang
menyusul. Ketika mulut kecil itu mendekat lembut ke daun
telinganya, dipikirnya akan ada kecupan pembuka. Ketika lagu itu didendangkan, dipikirnya sebuah rayuan yang diterimanva.
Lingsir wengi sliramu tumeking sirno...
Ojo tangi nggonmu guling...
Awas jo ngetoro... Aku lag bang wingo wingo...
Kuntilanak 2 11 Kolektor ebook Ada sesuatu yang menyusup masuk ke dalam telinga Syaiful. Sesuatu
yang terus menyusup ke dalam saraf di dalam kepalanya. Sesuatu
yang menemukan jalan tikus menuju kerongkongannya. Sesuatu
yang menusuk-nusuk di dalam pembuluh darahnya.
Jin setan kang tak utusi ..
Dadyo sebarang .. Wojo lelayu sebet.. Ada sesuatu yang terhembus ke dalam semua sistem kehidupan di
dalam tubuh Syaiful. Sesuatu yang membuat seisi badannya terasa
masam seketika. Sesuatu yang memasak setiap cairan hingga
mendidih sekejap. Syaiful merasakan rohnya seketika tercekat, lantas
ditarik masuk ke dalam sebuah alam yang antah-berantah.
Ketika durmo itu tuntas, darah pun mengalir tanpa menunggu dari
dalam hidung Syaiful. Gentar dan gamang, Syaiful terhuyung ke belakang. "T.. tai! Lo apain
gue? Apaan tuh tadi?" Syaiful memandang ke depan. Baru kali ini
matanya terbuka bahwa perempuan itu bukanlah sekadar manusia.
Baru sekarang ia sadar bahwa dirinya sendirilah yang jadi korban di
malam yang terkutuk itu. Di tengkuk Syaiful, di bawah telinganya,
terdengar bisikan suara wanita (atau tepatnya: seperti suara wanita)
terkekeh-kekeh. "Hah?!" Syaiful semakin gamang, semakin tersudut
di tengah jalan buntu itu. Penumpangnya sudah berjalan pergi,
meninggalkannya sambil memuntahkan sesuatu ke tanah. Sesuatu
yang berlendir dan bergerak-gerak.
Kuntilanak 2 12 Kolektor ebook Malam itu, sebuah takdir digariskan dengan tegas bagi Syaiful.


Kuntilanak 2 Karya Ve Handojo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Burung Biru telah membawanya, atas pilihannya sendiri, ke sebuah
jalan buntu. Sejuta dosa yang meranggas dalam nuraninya bangkit
meminta perhatian. Kutuk yang tertumpuk sejak sebelum ia
dilahirkan, yang diwariskan oleh orang tuanya sejak ia sekadar janin
di rahim ibunya yang penuh dosa, berteriak-teriak meminta
pengakuan. Segala kebusukan di dalam diri Syaiful sudah dibangkitkan oleh
lantunan durmo. Semua dosa yang tidak pernah ia akui, korupsi yang
ia tutup-tutupi, dusta putih yang ia ucapkan atas nama kebaikan,
kemunafikan yang ia junjung tinggi atas nama agama... Semuanya
bangkit dan mendatanginya dalam rupa yang demikian buruk. Rupa
fisik yang membuat Syaiful tidak sanggup memandangnya.
Syaiful menoleh jauh-jauh tidak tahan melihat wujud seribu juta
dosanya sendiri. Syaiful menoleh demikian jauh, demikian jauh, dan
demikian jauh.... Hingga kepalanya terputar ke belakang dan tidak
bisa kembali lagi. Bukan gulita malam yang mengambil nyawa, tetapi kegelapan batin
yang keberadaannya disangkal setiap manusia. Setiap orang, tanpa
terkecuali, memilikinya sejak lahir.
*** Kuntilanak 2 13 Kolektor ebook SEMBILAN PENDEKAR MANGKOEDJIWO Hendro Poerbosoesilo, 47 tahun, bukan untuk yang pertama kalinya
datang ke tempat itu. Hendro Paerbosoesilo, pengusaha kertas,
beserta dua orang tukang pukul dan satu orang supir merangkap
ajudannya, bukan satu-satunya yang datang dengan murka dalam
satu bulan terakhir itu. Semua orang membayar harga untuk kesuksesan. Ada harga yang
dibayar dengan uang. Ada juga yang dibayar dengan darah. Ada harga
yang harus dibayar dengan darah hewan sebagai tumbal. Ada juga
yang dibayar dengan darah manusia.
Hendro Poerbosoesilo sudah membayar suksesnya dengan macammacam darah. Awalnya darah ayam jantan. Toko pertamanya pun
berhasil dibuka dengan sukses. Darah kambing jantan membuatnya
mampu berkongsi untuk membuka pabrik kertasnya. Lantas, darah
rekan bisnisnya menjadikannya pemilik tunggal pabrik tersebut. Kini,
darah saingannya yang ia butuhkan untuk membuatnya menjadi yang
terbesar dan tersukses. Darah hewan mudah dicuci dari tangan orang seperti Hendro
Poerbosoesilo. Lima menit di wastafel sudah cukup membuat
tangannya cukup bersih untuk digunakan bersantap malam di
restoran mewah terdekat. Kuntilanak 2 14 Kolektor ebook Darah manusia, lain perkara. Banyak orang menggunakan tangan
orang lain untuk menumpahkan darah manusia. Sayangnya, cara itu
pun mengundang banyak risiko. Untunglah, Hendro Poerbosoesilo
punya cara yang lebih aman. Kenapa harus menggunakan tangan
orang lain kalau bisa menggunakan tangan... makhluk lain?
Untuk itulah ia datang ke tempat itu. Tempat orang-orang yang
menamakan dirinya Mangkoedjiwo.
Seratus juta rupiah untuk satu kepala dan segenggam berlian
bukanlah harga yang mahal bagi Hendro Poerbosoesilo. Sebulan yang
lalu, harga itu sudah ia bayarkan kepada Mangkoedjiwo. Namun,
lawan bisnisnya masih saja segar bugar dan menjaring sepuluh
persen dari pangsa pasar bisnis kertas.
"Satu bulan!" Tangannya menggebrak meja kayu di hadapannya
dengan geram. "Kalian pikir saya bayar untuk menunggu selama satu
bulan? Hah?!" Hendro Poerbosoesilo hanya tahu orang yang ia bentak biasa
dipanggil Bapak Madeng oleh rekan-rekannya. Kering-kerontang di
usianya yang lewat enam puluh tahun, Madeng dengan santun
menunduk di hadapan Hendro Poerbosoesilo.
"Maaf, Pak Hendro. Maaf."
"Maaf, tidak membawa hoki datang ke saya!" tukas Hendro
Poerbosoesilo dengan darah mendidih.
"Balikin duit saya! Sekarang juga!" Atau saya suruh orang-orang saya
hancurin tempat ini!"
Kuntilanak 2 15 Kolektor ebook "Maaf, Pak Hendro. Maaf. Beri kami waktu. Kami ingin selesaikan
tugas ini, Pak," bujuk Madeng halus.
"Kalian sudah gagal!" Emosi Hendro Poerbosoesilo semakin tinggi.
"Maaf, maaf, Pak Hendro. Kalau sampai tersebar..."
"Omong kosong! Kalau kalian tidak kembalikan duit saya sekarang,
saya akan bongkar sekte kalian ini ke polisi! Saya laporin! Saya buka
semuanya" "Saya harap Bapak belum bercerita ke siapa-siapa," Madeng tetap
merendah. "Cepat kembalikan duit saya sekarang!" Hendro Poerbosoesilo
semakin mendapat angin di atas pundak Madeng yang merendah.
Di belakang Hendro Poerbosoesilo, Enceng baru melangkah masuk.
Ia adalah yang termuda di Sekte Mangkoedjiwo. Kekar di usia tiga
puluhan, Enceng tidak banyak bicara dan punya kesulitan
mengendalikan emosinya. Seperti biasa, Enceng selalu menepisnepiskan kedua tangannya kalau baru saja menunaikan sebuah tugas.
Saat itu tidak beda. Enceng melangkah masuk karena baru saja
menuntaskan pekerjaannya di luar sana, di halaman, tempat Hendro
Poerbosoesilo menyuruh tukang pukul dan supirnya menunggu.
Enceng memandang tengkuk Hendro Poerbosoesilo dengan rasa
tidak sabar. Namun, ia tidak bergerak selama Madeng masih
menundukkan kepalanya di hadapan usahawan karbitan itu.
Kuntilanak 2 16 Kolektor ebook "Bapak belum cerita ke siapa-siapa tentang kami, kan?" Madeng
memastikan sekali lagi. Hendro Poerbosoesilo menatap jijik ke Madeng, memandangnya
bagaikan serangga yang bisa ia tepis hingga mati kapan saja ia mau.
"Bego! Kalau saya sudah cerita, buat apa saya kemari? Saya tunggu
saja sampai polisi menggerebek tempat ini!"
Madeng mengangkat wajahnya, memandang tatapan garang Hendro
Poerbosoesilo. Semangat Enceng bangkit.
Seperti biasanya, Enceng melatih cengkeraman tangannya sebelum
mulai melakukan bidang pekerjaan yang sudah menjadi bagiannya.
Sendi-sendi jemarinya berbunyi penuh gairah dan emosi.
Untuk terakhir kalinya, Madeng bertanya, "Tidak ada orang yang tahu
tentang kami, kan?" Kali ini, suara Madeng tidak lagi mengesankan
kesantunan. Tidak ada permintaan maaf. Tidak ada kegentaran.
Hendro Poerbosoesilo hilang kesabaran. Tangannya meraih kerah
kemeja batik murahan yang dikenakan Madeng dengan kasar. Ia
menariknya, membawa wajah Madeng mendekat ke wajahnya.
"Kembalikan uang saya saat ini juga!"
Mata Madeng menatap mata Hendro Poerbosoesilo dalam-dalam
hingga menusuk tulang. Tangannya yang kering kerontang meraih
tangan Hendro Poerbosoesilo, melepasnya dari kerah bajunya.
Kuntilanak 2 17 Kolektor ebook Tanpa kedipan, tanpa sungkan tanpa ragu, Madeng mencengkeram
tangan Hendro Poerbosoesilo. Terdengar suara retakan tulang-tulang
jemari Hendro Poerbosoesilo.
"Aaah!" Si pengancam mengerang penuh derita.
Tanpa banyak peluh dan usaha, Madeng memutar pergelangan
tangan Hendro Poerbosoesilo ke arah belakang lengannya hingga
tulang sendinya retak, lantas patah. Kepongahan Hendro
Poerbosoesilo lumpuh seketika seiring dengan teriakan nyeri dan
pedih yang memekik sekencang-kencangnya. Bagi Enceng, itulah lagu
paling merdu yang pernah ia dengar.
Madeng mengangguk ke arah Enceng. Dengan senang hati, Enceng
menyambut isyarat itu. Isyarat yang berarti sudah waktunya Enceng
melakukan bidang pekerjaannya. Lengan Enceng yang kuat pun
merengkuh leher Hendro Poerbosoesilo dari belakang. Bagaikan
membawa hewan yang sudah meregang nyawa, Enceng menyeret
Hendro Poerbosoesilo ke luar dari ruangan itu.
Hendro Poerbosoesilo meronta-ronta. "Ampun... Ampun..! Lepasin!
Lepasin saya!" Enceng menarik Hendro Poerbosoesilo ke pekarangan belakang.
Hendro Poerbosoesilo tidak pernah mendatangi bagian dari markas
Mangkoedjiwo itu. Bagian yang terdapat sebuah sumur dengan bau
yang sangat menusuk hidung. Bagian tempat orang-orang
Mangkoedjiwo lain sibuk menggergaji, memaku, dan memantekmengerjakan bisnis samaran mereka sebagai pengrajin kayu.
Kuntilanak 2 18 Kolektor ebook "Tolong! Tolooong!" Hendro Poerbosoesilo melolong lolong. "Agus!
Romi! Tolooong!" Ia memanggil-manggil tukang pukulnya dengan
sisa suaranya. Sambil diseret, kaki Hendro Poerbosoesilo
menendang-nendang ke tanah. Tidak sengaja, ia menendang
sesuatu. Sesuatu yang berjari. Sepotong tangan yang memegang
pistol. Hendro Poerbosoesilo mengenali pistol itu. Hendro
Poerbosoesilo mengenali jam tangan mewah yang melingkar di
pergelangan potongan tangan itu. Jam tangan mewah yang ia beli
tahun lalu sebagai bonus untuk tukang-tukang pukulnya.
"Romi???" Kali ini Hendro Poerbosoesilo bukan minta tolong, tetapi
tercekat. Seorang pengikut Mangkoedjiwo yang lain dengan tenang
mengambil potongan tangan tukang pukul Hendro Poerbosoesilo
dan membuangnya ke dalam sumur bagaikan membuang seonggok
kotoran ke dalam tong sampah. Pengikut Mangkoedjiwo lain
membawa potongan tubuh supir Hendro Poerbosoesilo. Potongan
tubuh itu mudah dikenali karena berupa bagian kepala hingga
pangkal lehernya. Potongan tubuh itu pun masuk ke dalam sumur
tadi. Hendro Poerbosoesilo bisa merasakan darah berhenti mengalir di
sekujur tubuhnya. Membeku. Wajahnya memucat. Harapan
hidupnya menipis bak helaian-helaian kertas di pabriknya. Hendro
Poerbosoesilo diseret, lantas didorong hingga terduduk di tanah.
Buru-buru ia merangkak dan bersujud bagaikan seekor anjing
kampung. "Ampun... Ampun.... Saya tidak berani macam-macam...
Saya bayar lagi... Saya tambahin lagi... Ampun... ampun
Kuntilanak 2 19 Kolektor ebook Namun, Enceng dan juga dua orang pengikut Sekte Mangkoedjiwo
lain di pekarangan belakang itu tidak punya urusan apa-apa dengan
Hendro Poerbosoesilo. Mereka tidak pernah berbicara dengannya
dan tidak akan pernah. Dengan patuh dan tanpa rasa, Enceng hanya
ingin menuntaskan pekerjaan yang sudah menjadi bagiannya. Sama
halnya dengan dua orang rekannya, Ijoel dan Ening, pria dan wanita
berusia lima puluhan. Ening dan Ijoel memegang kedua tangan Hendro Poerbosoesilo eraterat, membuat usahawan yang nyawanya di ujung tanduk itu
semakin panik. la mencoba meronta, tetapi dengan sekali gerak saja,
Ening dan Ijoel meretakkan tulang-tulang pundaknya.
"Aaarrrggghhh!" Hendro Poerbosoesilo memekik pedih dan nyeri.
Enceng melihat-lihat benda yang ada di sekelilingnya. Benda-benda
petukangan kayu. Ada gergaji. Ada paku. Ada palu. Ada obeng. Ada
sekrup. Dari semuanya, Enceng punya benda favorit. Paku dan palu.
Enceng mengambil sebatang paku baja yang paling besar di kelasnya.
Tangan kanannya memegang palu erat-erat.
Hendro Poerbosoesilo bisa melihat maut sudah siap menelannya
ketika ujung paku baja itu ditempelkan di dahinya, tepat di antara
kedua matanya. Ketika palu itu dihantam ke pangkal paku itu dengan
sekuat tenaga oleh Enceng, Hendro Poerbosoesilo pun melihat
seluruh hidupnya berlalu di hadapannya, bercampur dengan darah
segar yang muncrat dari dalam kepalanya. Pada ketukan kedua,
Hendro Poerbosoesilo sudah tidak bisa melihat apa-apa lagi.
Kuntilanak 2 20 Kolektor ebook Cukup sulit untuk membuang tubuh manusia ke dalam lubang sumur.
Itulah sebabnya, Enceng, Ijoel, dan Ening sudah terbiasa memotongmotongnya dalam beberapa bagian. Ijoel paling senang memotong
kepala, sementara Ening lebih suka mencincang tangan dan kaki.
Perut dan dada biasanya dipisahkan oleh Enceng. Lantas,semuanya
pun satu persatu dilempar ke dalam sumur.
*** Kuntilanak 2 21 Kolektor ebook TUNTAS SUDAH TUGAS HARI ITU Namun, Mangkoedjiwo punya masalah yang jauh lebih besar
daripada sekadar manusia berakhlak rendah seperti Hendro
Poerbosoesilo. "Sumur itu lama-lama penuh dengan mayat-mayat yang tidak
penting!" renung Madeng di hadapan rekan-rekannya malam itu.
Seluruh anggota Sekte Mangkoedjiwo berkumpul, berunding,
berembuk dalam sebuah lingkaran yang haus darah.
"Siapa pun yang menaklukkan Sri Sukma, pasti mewarisi wangsit
pemanggil Kuntilanak. Tanpa sesugihan itu, kita tidak bisa
melanjutkan pekerjaan kita. Orang-orang datang, semuanya marah,"
geram Madeng di hadapan lukisan Sri Sukmarahimi Mangkoedjiwo
yang terpampang besar dan megah di dinding ruangan itu. Ruangan
itu adalah sebuah grobogan* dengan lemari-lemari berpintu kaca
yang menyimpan banyak barang Sekte Mangkoedjiwo. Lembaran*Sejenis ruang keluarga tempat barang-barang rumah tangga milik
keluarga dan leluhur dipajang dan biasanya juga menjadi tempat
untuk menjamu tamu dengan teh dan jajanan.
Kuntilanak 2 22 Kolektor ebook Lembaran batik Mangkoedjiwo yang berusia puluhan tahun, bahkan
ada yang lebih dari seratus tahun, terpelihara dengan apik. Lantai
kayunya berderit seiring setiap gerakan orang-orang yang duduk
lesehan di atasnya. Meja rendah memuat cangkir-cangkir teh celup
panas, menghangatkan malam yang diguyur gerimis dan dirundung
dingin itu. Kalau ada bagian dinding yang tidak tertutup oleh lemari, maka
lukisan-lukisan pemimpin Sekte Mangkoedjiwo-lah yang mengisi
kekosongan. Mulai dari Panembahan Wiryocakti Mangkoedjiwo dan
putri sulungnya yang menjadi cikal bakal sekte sesat itu, Ndoro Ayu
Puspa Jelantik. Lantas, wangsit pemanggil Kuntilanak diturunkan dari
Ndoro Ayu Puspa Jelantik ke kemenakannya, Raden Ayu Rahmabumi
Lorongwulan. Raden Ayu Rahmabumi Lorongwulan disingkirkan dari keluarganya
ketika ketahuan memiliki wangsit untuk memanggil sesugihan itu.
Dalam dendam yang tidak terkendali, ia pun menghabiskan seisi


Kuntilanak 2 Karya Ve Handojo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

keluarga Mangkoedjiwo dan menyisakan dua orang bayi saja yang
kemudian ia pelihara. Dua orang kakak-beradik yang ia samarkan
namanya. Demi menghidupi diri dan keluarganya, Raden Ayu Rahmabumi
Lorongwulan pun mulai menggunakan sesugihan itu untuk mencari
uang. la yang memulai usaha kotor Sekte Mangkoedjiwo; menghabisi
nyawa orang dan menerima bayaran. Dua orang anak pungutnya
hidup dari darah tumbal-tumbal tersebut. Salah satu dari mereka
mewarisi wangsit tersebut.
Kuntilanak 2 23 Kolektor ebook Gadis itu kemudian membalas dendam keluarganya dan membunuh
Raden Ayu Rahmabumi Lorongwulan. Ia pun kembali menggunakan
nama aslinya: Sri Sukmarahimi Mangkoedjiwo.
Madeng sedikit menundukkan kepalanya dihadapan tatapan dingin
dan penuh martabat dari gambar wajah Sri Sukmarahimi
Mangkoedjiwo. Hormat bagi pemimpin mereka selama lebih dari
lima puluh tahun terakhir itu. Sujud bagi wanita yang sudah
memberikan hidup berlimpah bagi pengikut Sekte Mangkoedjiwo
yang sudah berlangsung selama tiga generasi tersebut.
Generasi keempat adalah milik orang-orang seusia Enceng dan
Warsih-dua pengikut termuda di kelompok kecil itu. Namun,
keturunan Mangkoedjiwo terputus ketika Sri Sukmarahimi
Mangkoedjiwo dinyatakan mandul. Benih Mangkoedjiwo lain
tersebar, entah di mana. Tidak semua dari mereka hendak
meneruskan peranan dalam kepemimpinan sekte itu. Tidak semua
dari mereka punya hati yang cukup gelap untuk terus hidup dari
darah manusia lain. "Pengkhianat," geram batin Madeng.
Empat imam wanita selalu menjadi tonggak penyangga Sekte
Mangkoedjiwo. Imam Air, Imam Angin, Imam Bumi, dan Imam Api.
Zaman berubah dan segalanya kehilangan keseimbangan. Madeng
teringat ketika Sri Sukma mengatakan bahwa ada pembelot di antara
keempat imam tersebut. Sayangnya, Sri Sukma tidak mau membuka
namanya. Sri Sukma, Sang imam Api, dengan segala keperkasaannya
mencoba menjaga keseimbangan tersebut di atas bahunya sendiri.
Kuntilanak 2 24 Kolektor ebook Ndoro Lies, di usianya yang lebih dari enam puluh tahun, adalah satusatunya imam yang masih ada bersama mereka. Bumi itu sudah
kehilangan api, air, dan angin. Kering, renta, dan gersang.
Kesehatannya pun menurun drastis.
"Bu Yanti mengalir entah ke mana. Jejaknya sudah tidak bisa saya
rasakan lagi," rintih Ndoro Lies. Debu sebentar lagi kembali menjadi
debu. Ndoro Lies sudah bau tanah. "Ia paling dekat dengan Sri Sukma.
Pastilah ia yang tahu siapa penerus wangsit itu.
"Saya hanya khawatir...," serak-serak suara Herman mencoba bicara
di sela batuk-batuk kecilnya, "...kalau orang itu-perempuan itusiapapun dia, pergi untuk menghadap Mbah Putri sebelum kita
temukan." "Itu yang harus kita cegah!" sela Ening dengan tegas.
"Saya rasa kita tidak usah terlalu khawatir," Rahmat angkat bicara.
Walaupun usia dan senioritasnya sejajar dengan Ndoro Lies,
kepribadiannya yang lebih tenang membuatnya memilih untuk
memberikan tongkat kepemimpinan sementara kepada Madeng.
"Coba renungkan dalam-dalam. Perempuan itu adalah orang yang
datang sebagai penghuni rumah kos Sri Sukma. Kebetulan? Pasti
bukan. Itulah takdir."
Rahmat menghela napas dalam-dalam sebelum menuntaskan
penuturannya. Takdir. Sebuah kata yang sudah akrab dengan
hidupnya sejak empat puluh tahun terakhir. Kata yang membawanya
bertemu dengan Sri Sukma pertama kalinya. Kata yang melekatkan
Kuntilanak 2 25 Kolektor ebook dirinya dengan wanita penuh pesona dan rahasia itu. Kata yang
menariknya masuk lebih dalam. Kata yang mengawali cinta, berujung
pernikahan. Rahmat memandang lukisan besar yang terpampang tinggi-tinggi di
dinding itu. Istri yang ia kagumi telah tiada. Bukan sedih yang ia
rasakan, bukan pula dendam. la hanya berharap takdir akan terus
bekerja. "Tidak ada yang sanggup melawan takdir, Madeng," renungnya,
setengah berdoa, setengah meyakinkan. "Perempuan itu, siapa pun
dia, tidak akan bisa lari dari takdirnya. Saya percaya ia tidak akan
pernah bisa jauh dari kita. Kita hanya perlu menjadi lebih peka dan
membuka keenam indera kita lebar-lebar. Percayalah... penerus
wangsit itu ada di tempat yang lebih dekat dari yang kita pikirkan."
Rahmat menatap ke semua rekannya di ruangan itu. Enceng, Sang
Malaikat Maut. Warsih, yang menjadi pimpinan usaha kerajinan
kayu-usaha samaran sekte itu. Ndoro Lies, Sang Imam Bumi. Ijoel dan
Ening, yang menjadi orang tua bagi Enceng dan Warsih. Herman dan
Bambang, anggota-anggota yang menjadi teman-teman terdekatnya
selama entah berapa puluh tahun berlalu. Madeng, pemimpin renta,
tetapi paling kuat di antara mereka semua.
Sekali lagi, tatapan Rahmat meyakinkan semua anggota terakhir
Sekte Mangkoedjiwo itu. "Perempuan itu tidak akan bisa lari dari
takdirnya!" *** Kuntilanak 2 26 Kolektor ebook PENGUNGSIAN SURYANATA Samantha berjalan menyusuri gerimis yang tiada henti sepanjang
malam itu. Samantha bergerak dengan teguh hati, membawa koper
dan Cermin Mangkoedjiwo yang terbungkus kertas koran tidak rapi.
Samantha menembus keramaian pedagang pinggir jalan di Glodok
dan menemukan alamat yang ditujunya, Jalan Pinangsia.
Tiga bulan yang lalu, ia melakukan hal yang kurang lebih sama ketika
ia lari dari rumah ayah tirinya. Ia pun membawa koper yang sama. Ia
pun menumpang sebuah taksi. Ia pun tiba di sebuah rumah kos.
Bedanya, sekarang Samantha lari dari rumah kos itu. Sekarang,
Samantha membawa koper dan Cermin Mangkoedjiwo. Sekarang,
Samantha membayar ongkos taksi dengan sebuah kutukan maut.
Sekarang, Samantha tiba di depan sebuah ruko.
Ruko PD Suryanata. Tiga bulan yang lalu, Samantha melangkah masuk ke dalam sebuah
takdir yang memanggilnya. Sebuah suratan yang menggali sisi paling
gelap dalam dirinya. Sebuah panggilan dari alam lain yang
mengungkapkan bakat terpendamnya.
Malam ini, Samantha memilih untuk menjauh dari takdir tersebut.
Sisa-sisa jati dirinya yang sejati menyeret kakinya untuk keluar dari
rumah kos yang lama, sementara batinnya yang gelap mencoba
Kuntilanak 2 27 Kolektor ebook melawan dan tetap berkeras untuk membawa Cermin Mangkoedjiwo
bersamanya. Bakat itu-wangsit itu-telah membangkitkan seorang Samantha yang
lain dalam dirinya. Samantha yang penuh amarah muncul dalam
Samantha yang merindukan kasih sayang. Seorang Samantha yang
selalu ingin menghukum ada di dalam Samantha yang merindukan
pengampunan dosa. Seorang Samantha yang penuh benci terdapat
di dalam Samantha yang Seorang penuh cinta pada Agung.
Agung. Kasihan Agung. Satu bulan terakhir itu, Agung tidak bisa melupakan pengalaman
yang paling mengerikan yang pernah dialami seorang manusia.
Pengalaman yang membawa Agung ke tepi neraka. Pengalaman yang
menimpa Agung karena Samantha tidak berhasil mengendalikan
kuasa gelap di dalam dirinya. Samantha tidak bisa memaafkan dirinya
sendiri karena telah membuat Agung diculik oleh Kuntilanak.
Samantha tidak bisa melupakan kutuk yang pernah ia timpakan ke
atas kepala Agung, yang menyebabkan Agung dijauhkan dari dirinya,
bahkan dari semua orang lain di muka bumi. Kutuk itu menghukum
Agung dengan sesuatu yang lebih buruk dari maut, yaitu trauma dan
mimpi buruk berkepanjangan. Kutuk yang membuat hidup Agung
sekarang berbaur dengan bayangan kelam dan ingatan gelap yang
terus melecutnya. Samantha tidak bisa memaafkan dirinya sendiri dan memilih untuk
memutuskan hubungannya dengan Agung. Cinta tidak bisa berjalan
Kuntilanak 2 28 Kolektor ebook bersama rasa bersalah. Cinta tidak bisa tumbuh selama dosa belum
diselesaikan. Cinta tidak bisa berlanjut dalam rangkaian mimpi buruk
. Keputusan Samantha untuk memisahkan dirinya dari Agung
sepenuhnya dipandang adil oleh dirinya sendiri. Samantha
memutuskan hubungan sama sekali dan tidak pernah berkata apaapa kepada Agung tentang kepindahannya ke tempat tinggal yang
baru. Biarlah Agung tidak pernah menemukannya kembali. Biarlah
Agung benar-benar jauh dari dirinya, dari bahaya yang selalu
mengancam. Mengenang Agung selalu mampu membuat Samantha sedikit lebih
kuat melawan sisi gelap dirinya yang tidak pernah berhenti meronta
dalam jiwanya. Sisi gelap yang ingin mengambil alih atas jati diri
Samantha yang sesungguhnya. Sisi gelap yang ingin menaklukkan
Samantha yang lama dan menjadikan sepenuhnya baru dan sesat.
Biarlah Samantha menaklukkan sisi gelapnya itu dulu sebelum ia
bertemu dengan Agung lagi. Saat ini, Samantha butuh tempat untuk
menyendiri dan menjauh dari tempat tinggalnya yang sudah
ditumpahi darah banyak korban. Mawar, Alfon, Dinda, dan Sri
Sukmarahimi Mangkoedjiwo sendiri.
Saat ini, rumah-toko PD Suryanata tampaknya cukup strategis untuk
Samantha mengasingkan diri dan memikirkan langkah selanjutnya.
Samantha memilih tempat pengungsiannya itu dengan penuh hatihati dan waspada. Dari sekian banyak iklan tentang kamar yang
disewakan, Samantha menghindari tipikal rumah kos berukuran
besar dengan banyak kamar. Ia menghindari tinggal di tengah
keramaian. PD Suryanata hanya memiliki satu kamar kosong saja.
Kuntilanak 2 29 Kolektor ebook "Anak kami yang paling besar sedang kuliah di luar negeri," jelas Oom
Surya sambil mengajak Samantha naik ke lantai dua, menaiki tangga
kayu yang kokoh. "Tidak baik kalau kamar ditinggal kosong lamalama. Lebih baik saya sewakan. Murah tidak apa-apa. Yang penting
ada yang ngisi. Kamu perempuan baik-baik, kan? Kerja, kan?"
Samantha mengangguk, "Sambil kuliah."
"Kerja apa?" "Sales," jawab Samantha sembarangan, "asuransi.
Oom Surya terkekeh-kekeh. "Asuransi jiwa ya? Waaah..., makin
banyak yang mati, kamu makin untung, dong? Hahaha...."
Jelas-jelas bahwa di antara Samantha, Oom Surya, dan Tante Surya,
hanya Oom Surya sendiri yang menganggap lawakannya itu lucu.
Lantai satu ruko itu berfungsi sebagai toko serba ada. Tante Surya
dengan bangga menjelaskan macam-macam barang yang tersedia di
toko yang sempit dan penuh sesak itu, "Mau cari handphone sampai
usus babi...semua ada di sini!"
Lantai dua ditinggali oleh Oom dan Tante Surya, serta ayah dari Tante
Surya yang biasa mereka panggil Ngkong. Ngkong punya hobi unik:
duduk tidur di kursi depan televisi yang dibiarkan, menyala.
Tampaknya kalau televisi itu dimatikan, maka Ngkong spontan akan
terbangun dari tidurnya. Tentunya, ini membuat keadaan jadi sama
sekali tidak nyaman. Kalau Tante Surya mau menonton acara
Kuntilanak 2 30 Kolektor ebook infotainment kesukaannya, tubuh Ngkong menghalangi wajah-wajah
selebriti favoritnya. Di lantai dua juga ada dapur yang lumayan besar, menyatu dengan
ruang makan sekadarnya. Tiap pagi kami sarapan. Kamu ikut makan
saja. Pasti cukup jatahnya. Tidak nambah uang kos kok," jelas Tante
Surya. "Kita orang sih cincai* saja, lah!"
Lantai tiga berupa gudang berikut dua buah kamar tidur. Satu akan
ditempati oleh Samantha dan satu lagi merupakan kamar tidur
Yenny, anak Oom dan Tante Surya yang paling kecil yang baru berusia
enam tahun. Yenny cukup bersemangat ketika mendengar bahwa ia akan
mendapat seorang "kakak" baru yang bisa menemaninya bermainmain dengan setumpuk bonekanya. Malam itu, telinganya yang peka
lebih dulu mendengar suara bel pintu di lantai satu berdering-dering,
yang nyaris tersamarkan oleh deru gerimis yang sudah berubah jadi
hujan. la yang segera mengingatkan ayah dan ibunya untuk
membukakan pintu lantai satu tersebut. Yenny sendiri memilih untuk
meneliti orang baru di kediamannya itu dari jarak jauh.
Yenny mengintip dari tangga lantai dua ketika Samantha mulai
melangkah masuk di lantai satu. Gelapnya suasana lantai satu
membuat Yenny tidak bisa melihat jelas rupa wajah Samantha. Yenny
hanya melihat Samantha membawa sebuah koper besar dan sebuah
bungkusan. -------------------------------------*Tidak dianggap masuk hitungan untung-rugi; direlakan demi
hubungan baik; ikhlas. Kuntilanak 2 31 Kolektor ebook kertas koran lapuk yang lebih besar lagi. Samantha membiarkan ayah
Yenny membawakan koper itu, tetapi menjaga bungkusan kertas
koran lapuk itu rapat-rapat dengan dirinya sendiri.
Ada sesuatu dalam diri Samantha yang membuat Yenny buru-buru
menjauh sebelum dirinya terlihat oleh Samantha. Sementara
Samantha naik ke tangga menuju lantai dua, Yenny segera lari dan
mengintip dari tangga menuju lantai tiga. Di lantai dua, di tengah
suasana yang lebih terang, Yenny baru bisa melihat Samantha dengan
lebih jelas. Aneh. Yenny tidak pernah tahu bahwa Samantha akan datang
bersama orang lain. Orang yang berdiri di sisi Samantha itu rupanya tidak jauh beda
dengan Samantha sendiri. Sama-sama basah kuyup oleh hujan
sehingga rambut panjangnya pun lengket. Namun orang kedua itu
hanya menunduk saja lekat-lekat di punggung Samanth?. Ia seolah
tidak ingin siapa pun di ruangan itu melihat wajahnya. Kelihatannya
orang tua Yenny memaklumi saja. Mungkin ia sedang sakit atau
setidaknya merasa kurang enak badan.
Samantha dan temannya itu diajak naik ke lantai tiga. Yenny buruburu beranjak pergi masuk ke dalam kamarnya, lantas mengintip dari
celah pintu yang ia biarkan terbuka sedikit ?aja.
Yenny melihat ayah dan ibunya mengajak Samantha dan temannya
itu naik ke lantai tiga. Langkah teman Samantha tampak terseretseret aneh.
Kuntilanak 2 32 Kolektor ebook Tangannya menggenggam tangan Samantha erat-erat. Wajahnya
terus menunduk. Yenny merasakan bulu kuduknya merinding saat


Kuntilanak 2 Karya Ve Handojo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

memerhatikan teman Samantha.
Koridor menuju kamar Yenny dan kamar Samantha yang letaknya
bersebelahan itu dipadati dengan macam-macam kardus barang
dagangan yang ditumpuk sana-sini. Debu membuat udara terasa
pengap. Pantas saja kalau putri sulung keluarga Suryanata lebih
betah tinggal di luar rumah itu dan berjanji untuk pulang hanya
setahun sekali. "Dulu, zaman Ngkong, rumah ini cuma satu lantai," Tante Surya
bercerita, "Terus, Ngkong buka toko dan laku. Jadi tambah besar. Dia
buat lantai dua dan lantai tiga. Makanya, tangganya agak berantakan.
Tangga kayu, tapi kuat, lho. Tembok-tembok yang misahin kamarkamar di sini juga dari kayu saja. Irit. Yang penting kan kuat dan rapi
kerjaannya. Tiba-tiba saja, teman Samantha itu jatuh tersungkur di lantai. la
terjerembab dalam keadaan telentang. Wajahnya yang pucat pasi
menatap nanar ke langit-langit. Kedua bola matanya berwarna putih
jernih. Yenny langsung melompat kaget dan spontan menutup pintu
kamarnya. Jantung Yenny berdegup keras, melonjak hendak keluar
dari dalam dadanya. Samantha, Oom Surya, dan Tante Surya terkejut mendengar suara
pintu kamar Yenny dibanting keras secara tiba-tiba. Ketiga orang itu
Kuntilanak 2 33 Kolektor ebook tidak melihat apa pun selain tumpukan barang dagangan di dekat
mereka. "Pasti Yenny!" ucap Tante Surya, menenangkan Samantha. la
tersenyum, memohon Samantha maklum saja. "Ia itu orangnya
penyendiri. Pendiam. Pemalu. Maklum saja, ya. Kalau sudah kenal,
kamu pasti nggak berhenti diajak main boneka sama dia."
Samantha hanya mengangguk kecil. Ia tidak pernah mempunyai
seorang adik. la tidak pernah punya seorang kakak. Ia pun sekarang
sudah tidak ber-ayah-ibu. Tidak juga seorang kekasih atau pun
teman. Ia hanyalah seorang Samantha. Apa salahnya jika bisa
mendapat seorang adik yang bisa mengajaknya bermain-main? Tidak
ada yang salah. Di dalam kamarnya, Yenny berlindung di tumpukan bonekabonekanya. Tubuhnya gemetar, lidahnya kelu, dan darah terasa
berhenti mengalir di sekujur badannya. Mata Yenny membelalak
lebar-lebar. Siapa teman yang dibawa Samantha tadi? Yenny merasa
ia telah melihat sesuatu yang bukan manusia.
Yenny merintih sedih dan takut di balik boneka-bonekanya. Boneka
ikan, singa, bayi perempuan, anak lelaki, bebek, dan segala
macamnya. Mulut Yenny gemetaran, berusaha mengeluarkan suara.
Namun, lidahnya benar-benar mengejang dan kelu. Yenny baru bisa
berteriak ketika menyadari bahwa bola mata semua boneka yang ada
di sekelilingnya juga sudah berubah menjadi putih semua!
*** Kuntilanak 2 34 Kolektor ebook BIDADARI DAN LELAKI BIASA Empat puluh hari empat puluh malam sudah berlalu dalam gelisah
yang berlanjut. Ketika mata Agung tertutup, batinnya terjaga dan
mengingat. Ketika matanya terbuka, kenyataan di sekelilingnya pun
berbaur dengan ingatan yang begitu mengerikan dan begitu tegas
terpatri dalam kelima inderanya. Agung terbangun dari satu mimpi
buruk ke dalam kenyataan yang tidak lebih baik. Setiap tidur menjadi
momok dan kesadarannya semu belaka.
Satu pil, dua pil. Satu dua jam ketenangan.
Ketenangan yang lantas membuat Agung lelah dan menariknya
dalam sebuah tidur lagi menuju sebuah mimpi lagi. Agung berjuang
melawan rasa kantuk karena tidak mau melihat yang menantinya di
dalam kegelapan. Terkadang, di balik kelopak matanya Agung melihat ruangan itu.
Ruangan tempat ia dibawa, didera, dihukum atas kesalahankesalahannya.
Ruangan tempat ia dihakimi oleh sesuatu yang bukan manusia.
Kamar dengan udara yang terasa lengket dan bau darah menusuk
indra penciumannya, masuk ke dalam otak dan juga perutnya. Mual
hati Agung setiap kali aroma itu mengunjungi hidungnya lagi.
Kuntilanak 2 35 Kolektor ebook Terkadang, di balik kelopak matanya Agung melihat ia yang
mencabik-cabik kulitnya. Cakarnya yang mengoyak lambung dan
mencungkil daging perutnya. Sorot mata yang membuat urat-urat
Agung tegang dan mencuat hingga ke permukaan kulitnya. Kejadian
yang melangkah ringkih sambil membawa Agung perlahan-lahan
semakin dekat dengan lubang maut. Terkadang di b?lik kelopak
matanya, Agung melihat Samantha. Seorang Samantha yang lain.
Seorang Samantha yang tidak ia kenal. Seorang Samantha yang terus
membacakan daftarckesalahan Agung, menyiksa batinnya, dan
menyesah nuraninya. Siang menjadi demikian gelap dan malam pun
mengeluarkan darah pahit. Empat puluh hari empat puluh malam,
roh, tubuh, dan jiwa Agung tidak pernah tenang.
Di hari ke empat puluh satu, Iwan datang mengunjunginya untuk
yang kesekian kalinya. Sahabat karibnya itu sendiri sudah tidak lagi
mengenal siapa dirinya, Agung yang lama sudah menjadi kacau dan
kehilangan kewarasannya. Kamar Agung ditutupi kain-kain hitam,
menangkal sinar matahari dari luar, lembab menyumbat napas, dan
debu menyekat tenggorokan. Segala benda berserakan di lantai
bercampur dengan sisa-sisa makanan yang tidak pernah dibereskan,
lengkap dengan segerombolan lalat yang mengerubunginya.
"Sampai kapan lo mau begini, Gung?" Iwank menepuk-nepuk pipi
Agung, menyadarkannya dari mimpi buruk. "Trauma itu harus
dilawan, bukan diredam saja dengan pil-pil penenang itu."
Iwank tak mengerti, pikir Agung. Iwank tak mengerti yang ia pernah
alami dulu. Iwank tidak tahu. Iwank tidak bisa merasakan sesakit apa
kehilangan yang diderita Agung.
Kuntilanak 2 36 Kolektor ebook Iwank mengeluarkan lembaran-lembaran kertas putih yang ditempeli
berita-berita yang ia kumpulkan dari koran-koran dan majalahmajalah murahan yang menjual sensasi, yang selalu berkaitan (atau
dikait-kaitkan) dengan dunia mistik. Ada sekitar tiga puluh lembar
kertas yang ia satukan dengan kawat-kawat kecil penjepit disisi
sebelah kirinya. "Gung." Iwank menjelaskan maksud kedatangannya dengan kliping di
tangannya tersebut. "Sejak lo menghilang dulu, lo jadi berubah. Lo nggak mau cerita yang
terjadi ke gue. Lo nggak berhenti mimpi buruk, sampai nyokap lo
sendiri juga nyerah. Lo mengurung diri. Lo bubar sama Sam. Dan,
yang paling parah...".
Iwank meletakkan kliping itu di pangkuan Agung, "... makin banyak
orang yang mati dengan kepala terbalik," Iwank menyelesaikan
kalimatnya. "Itu tanda-tanda korban Kuntilanak.
Gue tahu pasti itu. Dan sebagian besar korban itu ada hubungannya
sama Samantha. Empat diantaranya orang yang tinggal di tempat kos
nya dulu. Dan yang terakhir... bapak tirinya!"
Agung hanya menatap nanar ke kliping yang ada di pangkuannya itu.
Agung bangun dalam kondisi setengah nyawa saja. Separuh
sukmanya melantur entah ke mana. Mungkin masih tersesat dalam
kamar terkutuk itu. Kamar tempat kuntilanak pernah menyekapnya
selama tiga hari tiga malam.
"Ini bukan urusan main-main, Gung," Iwank memperingatkan.
"Gung! Lihat gue! Lihat mata gue!" Iwank mengguncang tubuh
Kuntilanak 2 37 Kolektor ebook Agung, seolah berusaha mengumpulkan sisa-sisa kemampuan Agung
untuk bertahan hidup layaknya manusia yang berfungsi dengan
normal. Iwank memaksa mata Agung bertemu pandang dengan
kedua matanya. Tajam-tajam, Iwank menghujam Agung dengan katakatanya, "Lo bubar sama Samantha bukan karena masalah biasa,
kan? Sam. ada hubungannya sama Kuntilanak. Benar,kan?"
"Ngaco!" Agung menukas. Ia sendiri bisa merasakan bahwa tubuhnya
langsung gemetar ketika mendengar kata Kuntilanak. Ingatan busuk
itu muncul jelas-jelas di hadapan mata telanjang Agung.
"Kalau begitu, jelasin ke gue... Kenapa dulu lo menghilang? Lo ke
mana? Apa yang terjadi sama lo? Apa hubungannya sama Sam?
Hah?!" Iwank berkeras.
Agung menyingkirkan dirinya dari hadapan Iwank dengan gusar dan
takut. "Diam! Lo nggak tahu apa-apa!"
"Semua sudah jelas buat gue, Gung! Mimpi-mimpi buruk Sam dulu.
Orang-orang pada mati di tempat kosnya. Lo jadi trauma. Jadi hancur
malahan! Dan, sekarang Sam menghilang, korban juga tambah
banyak!" "Lo jangan ikut campur!" Agung memperingatkan Iwank. "Bangsat lo!
Anjing! Lo pikir Sam apaan, hah? Pergi lo! PERGI! Gue nggak mau lihat
tampang lo lagi!" Iwank menghela napas. Tidak ada gunanya ia berdebat dengan orang
yang hanya bisa berpikir jelas dengan bantuan sekepal pil penenang.
Kuntilanak 2 38 Kolektor ebook Semua hanya akan memancing kekacauan.
Iwank bangkit berdiri, bersiap untuk pergi. Hanya ada satu hal yang
harus ia tegaskan sekali lagi kepada Agung. "Kalau lo memang sayang
sama Samantha," katanya tenang, "lo harus cari dia, Gung. Demi diri
lo dan demi diri dia juga. Lo mesti temui dia!"
"Keluar!" Agung mengusir hingga titik peluhnya yang terakhir.
Selama tiga tahun terakhir, Iwank dan Agung adalah sepasang teman
karib yang tidak pernah bertengkar. Mereka bertemu di masa
orientasi saat sama-sama jadi mahasiswa baru di kampus mereka.
Keduanya bahu membahu bertahan di bawah tekanan para senior.
Minat dan gaya hidup yang bertolak belakang membuat mereka
malah punya banyak bahan perbincangan dan diskusi.
Tidak banyak yang tahu bahwa Iwank adalah orang pertama yang
sadar ada seorang bernama Samantha di kampus mereka. Seorang
mahasiswi pendiam yang sibuk bergumul dalam setumpuk masalah
pribadinya, entah apa. Iwank meneliti makhluk aneh berdarah
campuran sana-sini ini dari jarak jauh. Segala kebiasaannya yang
biasa-biasa saja, serta tindak-tanduknya yang tidak bertanduk.
Sambil mengemudikan mobilnya kembali menuju ke rumahnya,
Iwank terkenang akan masa-masa yang penuh kepolosan itu.
Iwank teringat saat ia diam-diam membuntuti bus, mikrolet, dan ojek
sepeda motor yang setiap sore ditumpangi Samantha seusai jam
kuliah hanya karena ia ingin tahu di mana Samantha tinggal. Iwank
Kuntilanak 2 39 Kolektor ebook juga ingin memastikan bahwa Samantha tidak seperti sejuta
mahasiswi lainnya yang punya profesi utama sebagai perempuan
panggilan. Iwank teringat saat mobilnya dulu perlahan-lahan sekali melewati
pekarangan rumah yang ditempati oleh Samantha bersama
almarhumah ibu dan ayah tirinya. Dari depan rumah itu, Iwank ingin
membayangkan keluarga macam apakah tempat Samantha tinggal
dan bernapas. Sebuah rumah yang tidak terurus apik. Sebuah rumah
yang bukanlah sebagai tempat tinggal, tetapi lebih berkesan sebagai
tempat bersembunyi. Saat itu, tiba-tiba saja Samantha keluar dari pagar rumahnya sambil
menangis terisak-isak. Samantha kepalang melihat Iwank yang
tengah mengamati rumah itu dari dalam mobilnya yang berlalu
lambat. Sejenak keduanya tertegun. Iwank salah tingkah karena
merasa telah melakukan sebuah pengintaian tanpa alasan, tanpa
sopan santun, tanpa budaya. Samantha malu, lantas menundukkan
dirinya dalam-dalam. Kaki Iwank rasanya ingin menginjak gas dalamdalam, tetapi rasanya hal itu malah semakin membuat kelakuannya
tidak sopan. Akhirnya-kenapa tidak-Iwank pun memilih untuk
melontarkan senyum kepada Samantha. Senyum simpatik. Senyum
minta maaf. Senyum sederhana.
Dan, Samantha tersenyum kembali ke Iwank.
Hari itu, Iwank pulang dengan surga di dalam hatinya. Senyuman
Iwank sudah mengobati sayap seorang malaikat cantik yang terluka.
Dan, malaikat itu pun berterima kasih padanya lewat sebuah
Kuntilanak 2 40 Kolektor ebook senyuman. Saat senja jadi malam, Iwank pun bermimpi tentang lelaki
biasa yang bersanding dengan bidadari yang turun dari kayangan.
Mungkinkah dongeng itu terjadi dalam hidup Iwank yang begitu biasa
dan begitu wajar? "Wank, tengkorak koleksi kamu udah mesti dibersihkan, tuh!" suara
budenya membangunkan Iwank dari impian. Iwank menghadapi
kenyataan tentang hidup sehari-harinya. Wajar? Wajar dari sudut
pandang makhluk planet mana?
Lihat saja benda-benda yang dikoleksi oleh Iwank, hasil
perburuannya dari desa ini-itu, gua ini-itu, dukun ini-itu. Jenglot
kering dari antah berantah. Tulang tengkorak orang Dayak yang
sudah diciutkan. Boneka voodoo dari negara yang warna benderanya
saja tidak tercantum di ensiklopedia mana pun. Sejumlah buku,
primbon, kitab, manuskrip, peta harta karun, plus tumpukan majalah
langganannya sejak remaja-dari yang namanya Mistikologi, Jurnal
Alam Lain, Satanika, hingga Witchcraft Weekly.
Untuk menghalang bala yang kemungkinan besar terbawa dalam
setiap benda koleksi itu, bude dan pakcik Iwank pun rajin sholat lima
waktu, campur doa Novena, campur bakar hio di kelenteng, serta
memasang pohon Natal tiap tanggal 2s Desember. Ada lukisan Dewi
Kwan Im yang dipajang besar-besar di tembok ruang tamu bersama
permadani asli dari Turki bergambar Ka'bah, berpadu harmonis
dengan miniatur patung Pieta, plus figur keluarga Skywalker. Semua
punya tujuan satu: menghalau kekuatan jahat yang bisa jadi
berkomplot. Kuntilanak 2 41 Kolektor ebook "Tenang sajalah, Bude," kilah Iwank, "Jin-jin, setan-setan, tuyul-tuyul
itu semua betah kok di sini. Mereka bisa ngobrol bareng setiap
malam,arisan, bersekutu, dan hidup aman tenteram di sini. Mereka
nggak punya alasan untuk jahat ke kita, kok. Hehehe..."
Iwank cukup seimbang dalam menjalani hobi 'wajar'nya itu. Ia
kalkulasi semuanya secara ilmiah, sambil menjaga emosi setiap
penghuni benda-benda keramat itu agar tidak tersinggung sama
sekali. Kembali ke pertanyaan mendasar tadi: mungkinkah dongeng tentang
lelaki biasa yang bersanding dengan bidadari khayangan terjadi
dikehidupan nyata?. Jawabannya: mungkin sekali. Sayangnya, Iwank
bukanlah lelaki biasa. Seorang lelaki biasa bernama Agung akhirnya
melihat bidadari bernama Samantha itu untuk pertama kalinya.
"Wank, lucu banget tuh. Siapa, ya? Lo kenal?" Mata Agung berbinar
saat menanyakan Samantha sambil menyampaikan pesan bahwa ada


Kuntilanak 2 Karya Ve Handojo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

cinta sejati yang bakal minta disiram hingga jadi subur.
Iwank sangat ingin menyirami benih itu. Kenapa tidak? Seumur hidup
ia sudah memelihara benda-benda gelap. Sesekali, apa salahnya
menumbuhkan cinta bagi orang lain? Rasanya pasti sakit. Namun,
itulah yang namanya pengorbanan. Kalau tidak sakit, namanya
sekadar pemberian, atau sedekah. Cinta tidak butuh sedekah.
"Namanya Samantha," Iwank berbisik ke Agung. Selanjutnya, tipstips mendekati Samantha yang Iwank bisikkan ke Agung. Dalam satu
hari, Agung sudah menyapa Samantha untuk pertama kalinya. Dalam
satu minggu, Iwank sudah memilihkan baju apa yang paling cocok
Kuntilanak 2 42 Kolektor ebook untuk Agung kenakan di kencan pertama mereka. Iwank juga yang
memesankan meja di rumah makan superromantis yang ditanggung
ampuh melelehkan perempuan berhati baja sekali pun. Dalam
sebulan, Iwank menjadi saksi peresmian hubungan Agung dan
Samantha. "Kenapa bukan lo, Wank?" tanya Samantha tiga bulan kemudian, di
luar jarak pendengaran Agung.
Iwank hanya tersenyum. Senyuman yang sama dengan yang pernah
ia lontarkan dulu dari dalam mobilnya. Senyuman yang tulus, tanpa
maksud ke mana-mana. Samantha tidak bisa menebak apa makna senyuman itu. Ketika
Samantha tidak bisa menemukan kata-katanya, maka mulutnya pun
merekah dalam sebuah senyuman juga. Samantha dan Iwank saling
mengerti dalam bahasa rahasia mereka berdua.
Kenangan indah itu menemani Iwank mengemudikan mobilnya dari
rumah Agung kembali ke rumahnya.
Jam sudah menunjukkan waktunya menyeduh mi instan
kesukaannya. Sebuah makanan paling penuh gizi yang bisa Iwank
buat di saat bude dan pakcik pergi ke luar kota. Rasa kari ayam jadi
kegemarannya dalam seminggu terakhir itu. Bayangkan, tajam
aromanya berpadu dengan dingin suasana malam yang gerimis rintikrintik.
Kuntilanak 2 43 Kolektor ebook Dapur rumah Iwank tidak besar. Sebuah kompor gas dua tungku
sudah cukup untuk memasak sarapan, makan siang, dan makan
malam untuk tiga orang setiap harinya. Iwank mengisi rantang
dengan air dari kran wastafel. Lantas,rantang berisi air itu siap
dijerang hingga mendidih. Iwank siap membunuh kuman-kuman
dengan panas api dari tungku kompor gas tersebut.
Api menyala besar-besar. Iwank segera mengecilkannya menjadi
lidah api yang imut-imut saja.
Dering telepon genggam mengejutkan Iwank di tengah malam yang
sepi dan dingin itu. Entah siapa yang menelepon Iwank malammalam. Iwank tidak punya banyak teman selain Agung, Samantha,
dan benda-benda keramat di rumahnya. Nomor yang tertera di layar
monitor telepon genggamnya tidak dikenal. Sebuah nomor Jakarta
dengan awalan 650-sekian-sekian-sekian-sekian. Nomor dari daerah
Jakarta Barat atau Utara.
Iwank mengerutkan dahinya. Ia tidak punya teman di daerah itu.
Paling-paling salah sambung. Iwank pun tidak mempedulikan
panggilan telepon itu dan kembali asyik melakukan kegiatan kuliner
berjudul Memasak Mi Instan.
Air sudah mulai mendidih. Iwank mengoyak dua bungkus mi instan
rebus rasa kari ayam. Mulut Iwank sudah ber-nyam nyam nyam
membayangkan kelezatan tumpukan bumbu MSG di tengah malam
itu. (Risiko kanker? Peduli amat!)
Kuntilanak 2 44 Kolektor ebook Telepon genggam Iwank berdering lagi. Sederet nomor yang sama
muncul lagi. Kok, salah sambung bisa dua kali berturut-turut?
"Ya, halo?" iwank menjawab panggilan telepon itu.
Terdengar suara gresek-gresek tidak jelas di ujung sana. Mungkin
curahan gerimis yang sudah naik kelas jadi hujan ikut mengacaukan
gelombang telepon. "Halo? Iwank di sini. Situ siapa, ya?" Iwank berusaha untuk sopan
pada si gresek-gresek Sayup-sayup, terdengar gumaman seorang
perempuan di ujung sana. Sebuah irama penatonis yang merayu
indah. Sebuah rangkaian melodi tanpa kata-kata yang lembut
menyusup ke dalam tulang rawan telinga Iwank, lantas
menggelitiknya genit. Iwank tersenyum kecil. "Ini siapa, ya? Becanda, nih...? Halo? Mbok
Gending dari mana, nih?"
Di baris ketiga, melodi itu pun mulai berisi barisan kata. Tidak
seromantis alunan nadanya lirik gending tersebut bersumpah
serapah tajam. Awas jo ngetoro Aku lagi bang wingo wingo
Tiba-tiba saja, gelitik di tulang rawan telinga Iwank seolah berubah
bentuk jadi tusukan sejumput jarum pentul yang menyerangnya.
Kuntilanak 2 45 Kolektor ebook Rasa nyeri menyerang sekujur tubuh Iwank, menghilangkan
keseimbangannya. Aaahhhh ...!" Iwank mengerang.
Dalam sepersekian detik, ingatan Iwank terbawa ke sebuah rak buku..
Lantas sebuah kitab kuno di dalamnya dengan sebuah judul yang
terukir jelas... Kitab Mangkoedjiwo. Kemudian, lembaran-lembaran
halaman di dalamnya... Ada yang bergambar makhluk aneh yang
mengerikan, serta sebaris puisi yang mengutuk...
Jin setan kang tak utusi Dadyo sebarang... Wojo lelayu sebet Durmo pemanggil Kuntilanak!
"Aaarrrggggh!" Iwank spontan membanting telepon genggamnya
jauh-jauh. Namun, terlambat! Racun itu sudah masuk ke dalam uraturat nadinya. Pahit dan getir bergolak kencang di seluruh sistem
tubuhnya. Darah bergolak panas, bergumpal-gumpal, lantas mengalir
keluar dari kedua lubang hidungnya.
Iwank panik bukan main! Jantungnya berdegup kencang, mendidih
bersamaan dengan mi instan di dalam rantang berisi air panas itu.
"Sam?!" Iwank menyebut nama bidadarinya itu. Alam bawah
sadarnya bangkit, mencuat ke permukaan, dan membuat sebuah
kesimpulan kilat. Iwank mengenali suara perempuan di ujung
telepon itu. Kuntilanak 2 46 Kolektor ebook "Samantha?" Saat itu juga, waktu berhenti berputar. Titik-titik hujan membeku di
udara. Air berhenti mendidih. Api berhenti menari di tungku. Semua
jadi sunyi. Semua beku, bergeming. Hanya suara napas Iwank. Suara
tarikan dan hembusan napas Iwank yang mendekati akhir.
"Samantha?" Iwank berbisik lirih. Ia pun menoleh ke sisinya.
Bidadarinya berdiri di sudut dapur yang paling gelap, membentuk
sebuah siluet yang indah. Dengan satu langkah menuju cahaya, siluet
itu pun berubah menjadi sebuah bentuk darah dan daging yang lebih
indah lagi. Samantha Air mata menitik di pipi Samantha. Tubuhnya bergetar, gentar
terhadap apa yang baru saja (dan akan) ia lakukan terhadap Iwank.
Penyesalan sudah terlalu terlambat untuk diucapkan. Kutuk tidak
bisa ditarik lagi. Iwank memandang bidadari cantiknya itu. la teringat tahun-tahun
yang telah berlalu. Ia teringat ketika kepolosan dan keluguan masih
ada di dalamnya. Ia teringat di muka rumah bidadari itu dulu saat
sayapnya yang patah ia sembuhkan dengan sebentuk senyum. la
teringat segalanya, termasuk setiap rasa yang tumbuh di hatinya.
Saatnya telah tiba bagi Iwank. Iwank sangat menyadari hal itu. Waktu
berhenti berputar, memberinya kesempatan untuk menarik
senyuman terakhir. Dan, Iwank pun tersenyum kepada Samantha.
"Samantha...." Kuntilanak 2 47 Kolektor ebook Samantha terisak pedih melihat senyuman yang menyembuhkannya
itu. Sekali lagi, Iwank berkorban. Dulu, perasaan Iwank yang jadi
tumbal. Kini, giliran nyawanya. Samantha tidak sanggup melawan
kenyataan itu. "Maafkan aku, Wank," isak Samantha.
Itulah kata-kata terakhir yang diucapkan oleh Samantha. Sekejap
kemudian, apa yang berdiri di hadapan Iwank bukanlah seorang
Samantha lagi, melainkan Penghukum yang rupanya demikian buruk
hingga Iwank tidak tahan melihatnya. Iwank menoleh jauh-jauh ke
belakang hingga lehernya tidak bisa kembali lagi ke posisi semula.
Lalu, waktu kembali berputar. Titik-titik hujan jatuh ke tanah. Air
lanjut mendidih. Api kembali menari di tungku. Suara malam yang
dingin di dalam dapur itu kembali terdengar. Napas Iwank sudah
berhenti. Dalam ruangan gelap itu hanya ada tubuh seorang lelaki biasa yang
kepala dan lehernya sudah terputar ke belakang. Mulut lelaki biasa
itu tersenyum. *** Kuntilanak 2 48 Kolektor ebook PEPERANGAN DI TENGAH MALAM Bagamana ia bisa tega membunuh Iwank? Samantha tidak mengerti.
Dalam kamarnya, di rumah keluarga Suryanata, Samantha
memandang pantulan dirinya di Cermin Mangkoedjiwo itu.
Iwank. Teman terbaik yang pernah ia miliki. Teman dengan hati
paling murni. Teman dengan nurani paling tulus. Bagaimana ia tega
mendendangkan durmo itu padanya?
Suara isakan Samantha tersamar gelegar halilintar di langit yang
menangis kelam. Badai menerpa curahan hujan, memperagakan
kemarahan alam yang sangat. Gelombang murka bergolak dahsyat di
udara, siap untuk menghukum hati yang terlampau lemah.
"Ampuni aku, Iwank;," lirih suara Samantha dalam isakannya.
"Dasar perempuan cengeng" Sebuah suara lain bernada gusar, galak,
sekaligus meremehkan datang dari mulut pantulan diri Samantha di
Cermin Mangkoedjiwoitu. Belahan jiwa Samantha yang gelap ini
melangkah keluar dari dalam cermin itu, mendorong induk
semangnya hingga jatuh tersungkur di lantai.
Samantha terjerembab di bawah kaki momok batin yang selama ini
selalu mengambil alih kendali dirinya sendiri.
Kuntilanak 2 49 Kolektor ebook "Iwank cuma bisa bikin kacau rencana gue!" gusar sisi gelap
Samantha dengan geram. "Biar mampus sekalian!"
"Kamu gila!" bentak Samantha pada kejahatan yang ada di dalam
dirinya itu. "Aku nggak mau bunuh mereka. Hentikan semua ini!
Nurut sama aku!" "Lo yang nurut sama gue!" Roh jahat itu menendang Samantha
dengan kakinya. Samantha mengerang kesakitan. Tubuhnya
terguling keras di lantai kayu itu.
"Bego! Ngapain lo bawa-bawa kita ke tempat bobrok kayak gini? Gue
mau gabung sama Mangkoedjiwo! Gue mau jadi kaya!
Gue udah capek hidup melarat di dalam lo! Cewek tolol! Gewek
pengecut! Lembek! Cengeng!"
Hentikan!" Samantha mencengkeram kepalanya sendiri dengan
kencang. la sendiri sulit memercayai bahwa ia sedang berdebat
dengan pantulan dirinya sendiri yang saat ini seolah-olah menjelma
dalam darah dan daging di hadapannya.
"Pergi kamu! Pergi!"
"Berani lo ngusir gue?! Hah? Berani lo?!" Dengan geram, wujud semu
itu bergerak mendekat ke Samantha. Tangannya benar-benar
menggenggam pangkal rambut Samantha, lantas menarik kepala
Samantha dengan kasar. Kuntilanak 2 50 Kolektor ebook "Aaarrrggghhh!" Samantha mengerang kesakitan sementara
tubuhnya terseret mendekat ketembok kayu pembatas kamarnya
dengan kamar Yenny. Lo lihat sendiri buktinya, kan? Hah? Lo itu kalah kuat sama gue! Lo
nggak bisa kendalikan diri lo sendiri. Gue selalu menang! Gue bunuh
siapa aja yang gue mau! Mana pernah lo bisa halangi gue?! Hah? Dan
sekarang, lo berani ngusir gue? Anjing lo!"
Kepala Samantha diantukkan oleh sisi gelapnya sendiri ke tembok
kayu itu keras-keras, berkali-kali. Dahinya membentur permukaan
kayu yang kasar itu. "Aaarrrggghhh! Samantha mengerang kesakitan.
"Mati aja lo sekarang! Mati aja lo!" gemas sisi gelap Samantha
berusaha membunuh induk semangnya sendiri.
"Biar gue yang nentuin hidup lo. Biar gue yang mimpin! Lo nggak bisa
apa-apa!" Di kamar sebelah, suara gedebak-gedebuk di tembok kayu itu
membuat Yenny terjaga dari tidurnya yang tidak terlalu lelap. Yenny
langsung terbangun dengan siaga dan pucat pasi. Sayup-sayup,
Yenny mendengar suara Samantha berteriak-teriak kesakitan. Yenny
terpaku. Serasa ada sesuatu yang menahan tubuhnya untuk bergerak
dan lidahnya untuk berteriak. Ketegangan yang sangat
Kuntilanak 2 51 Kolektor ebook melingkupinya. Suara Samantha di balik tembok itu terdengar
demikian pedih dan nyeri.
Napas Yenny mulai memburu. Yenny menguatkan dirinya. la harus
tahu apa yang terjadi. la harus menolong Samantha kalau-kalau
"temannya" yang Yenny pernah lihat itu tengah menyakitinya.
Yenny mengumpulkan tenaganya melawan rasa takutnya. Dengan
penuh tekad, Yenny pun berhasil menggerakkan tubuhnya, bergegas
turun dari ranjangnya. Yenny mendekat ke tembok kayu yang
memisahkan kamarnya dengan kamar Samantha itu. Tembok itu
bergetar-getar, seperti dibentur oleh sesuatu yang keras, bersamaan
dengan teriakan Samantha di setiap benturan.
Yenny tidak tahan lagi. la langsung membuka pintu kamarnya dan
melangkah keluar. Yenny mendekat ke pintu kamar Samantha dengan sedikit gemetar
sambil ditemani bulu kuduknya yang merinding, Yenny memicingkan
matanya dan mengintip dari lubang kunci.
Apa yang Yenny lihat melalui lubang yang sempit itu adalah sebuah
pemandangan yang sangat aneh. Samantha tampak sedang
membentur-benturkan kepalanya sendiri ke dinding kayu itu.
Samantha bahkan tampak meronta-ronta, seperti berusaha
menahan tindakan yang ia lakukan sendiri itu.
Yenny menarik matanya dari lubang kunci itu. Ia tidak bisa percaya


Kuntilanak 2 Karya Ve Handojo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

pada apa yang baru saja ia saksikan.
Kuntilanak 2 52 Kolektor ebook Belum pernah ia melihat sebuah tindakan yang sangat janggal seperti
itu. Sekali lagi, Yenny memicingkan matanya, hendak memastikan sekali
lagi Kali ini, Yenny melihat segala sesuatunya dengan lebih jelas.
Bahkan, terlalu jelas! Yenny melihat seorang Samantha yang lain
sedang menyiksa Samantha dengan cara menghantamkan kepala
Samantha ke dinding kayu itu. Tangan.Samantha menggapai-gapai ke
tangan Samantha Kedua-alias 'teman Samantha'-untuk berusaha
melawan. Yenny tidak tahan lagi. Ia langsung lari sekencang-kencangnya ke
lantai dua. "Mami... Papi.... Yenny langsung menerobos masuk ke kamar tidur
kedua orang tuanya. la langsung naik ke ranjang dan mengguncang
guncang tubuh mereka yang tengah terlelap tenang di malam yang
ribut dengan gemuruh hujan badai itu,
"Mami! Papi!" Kedua orang tua itu langsung terbangun' dan tersentak melihat
Yenny begitu pucat pasi bagai baru saja melihat hantu. Tubuh Yenny
bergetar kencang. Geliginya bergesek-gesek karena kedua rahangnya
pun gemetaran. "Yenny! Ada apa?" tanya ibunya heran.
Kuntilanak 2 53 Kolektor ebook Ayah Yenny langsung memeluk anak bungsunya itu, memberikan
sebuah rasa aman. "Kenapa kamu, Yen?"
Lirih suara Yenny berusaha menjelaskan apa yang membuatnya
demikian ketakutan. "SSss.... Samantha.... Ssss... ssss... setan...."
Papi dan Maminya saling berpandangan. Apa lagi yang terjadi dengan
anak bungu mereka ini? Lagi-lagi akibat terlalu banyak bermain
sendirian dengan boneka-boneka itu. Dulu teman khayalan dan
sekarang pastilah musuh imajiner.
"Coba periksa deh, Pi!" bujuk Mami yang khawatir juga melihat tubuh
Yenny benar-bener gemetar demikian kencang.
Suaminya itupun melangkah turun dari ranjang sambil menggendong
Yenny. Yenny merangkul Papinya erat-erat sambil terus gemetar
ketakutan. "Yeyen, Yeyen," Orang tua itu berusaha menenangkan anaknya.
"Kamu jangan terlalu cepat ketakutan begitu. Mungkin bayangan
kamu saja. Nggak boleh sembarangan nyebut-nyebut 'setan'. Nggak
baik, lho!" "Bbb... beneran, i..." lirih Yenny dengan pilu.
Kuntilanak 2 54 Kolektor ebook Papinya hanya bisa menghela napas dalam-dalam. Ayah dan anak itu
menaiki tangga ke lantai tiga, lantas tiba di muka pintu kamar
Samantha. Tidak ada suara ribut-ribut dari dalam. Semua terkesan biasa-biasa
saja. Yenny dilepas dari gendongannya, tetapi ia segera memegang
tangan ayahnya erat-erat. Ketika ayahnya mulai mengetuk pintu
kamar Samantha, Yenny buru-buru bersembunyi di belakang
tubuhnya. "Samantha... Samantha...,." panggil ayah Yenny dengan tenang dan
sedikit takut-takut. Tidak sopan rasanya membangunkan seorang perawan di tengah
malam seperti itu. Pintu kamar dibuka dari dalam oleh Samantha
yang hanya mengenakan gaun tidur dan sepasang mata yang sayu.
"Iya, Oom? Ada apa?"
Oom Surya jadi gugup dan salah tingkah melihat Samantha yang
tampak baik-baik saja. Jelas-jela? ia sudah mengganggu tidur lelapnya
Samantha. Di belakangnya, Yenny bersembunyi rapat-rapat.
"Mmm, nggak," Oom Surya berusaha mencari alasan atas gangguan
di malam hari itu. "Yenny nih... Katanya dia dengar ribut-ribut dari kamar Sam?"
Samantha mengerutkan dahinya,menampakkan kebingungan.
Kuntilanak 2 55 Kolektor ebook "Ribut-ribut? Mmm... nggak ada. Dari tadi saya tidur saja, Oom."
Memerah wajah Oom Surya karena malu dan sungkan. Ia menoleh ke
belakang, mendelik ke anaknya yang masih bersembunyi dengan
takut-takut. "Kamu, ah!" desis Oom Surya dengan sedikit kesal.
Yenny mengintip perlahan-lahan dari balik tubuh ayahnya, hendak
memastikan dengan mata kepalanya sendiri bahwa Samantha tidak
apa-apa. Yenny.melihat Samantha tersenyum ramah ke arahnya.
Rambut Samantha yang panjang dan subur menutup sebagian besar
kepalanya. "Saya nggak apa-apa, Yen," sapa Samantha ramah, tersenyum.
"Tuh, kan!" sambut Oom Surya, ikut meyakinkan Yenny. Yenny
terdiam saja. Oom Surya tersenyum sungkan ke Samantha. "Maaf ya, Sam. Tidur
lagi, deh. Selamat malam."
"Malam, Oom," Samantha pun menarik dirinya, masuk kembali ke
kamarnya. Oom Surya mengantar Yenny masuk ke dalam kamarnya. "Cici Sam
nggak apa-apa, Yen. Kamu tadi mimpi yang aneh-aneh kali."
Kuntilanak 2 56 Kolektor ebook "Yeyen tadi bener-bener ngeliat setan, Pi," lirih Yenny sambil
melangkah masuk ke dalam kamar tidurnya.
"Kamu nih, ah! Cici Sam kan baru kita kenal. Jangan ngomong
sembarangan begitu. Masih banyak sisi kepribadian dia yang belum
kita tahu. Jangan langsung nuduh yang aneh-aneh,"
nasihat Oom Surya sabar. "Yeyen masih takut, Papi temenin Yeyen tidur di sini, ya," lirih Yenny
kepada ayahnya itu. Oom Surya paling tidak bisa menolak pinta anak bungsunya. Yenny
mungkin salah lihat, tetapi rasa takutnya benar-benar nyata. Apa pun
yang telah mengganggu Yenny barusan, Oom Surya ingin memastikan
bahwa kali itu Yenny bisa tidur dengan nyenyak dan tenang.
Di kamar sebelah, sandiwara yang dilakoni Samantha sudah selesai.
Kepalanya kembali pusing. Dahinya benar-benar sakit karena berkalikali dibenturkan ke dinding kayu itu. Masih untung dinding itu bukan
terbuat dari tembok batu!
Entah berapa lama ia bisa terus bersandiwara di hadapan keluarga
yang menerimanya dengan tulus itu. Samantha berjanji pada dirinya
sendiri bahwa ia tidak akan membiarkan sisi gelapnya bangkit untuk
membawa celaka pada Oom,Tante, Ngkong, dan-apalagi-Yenny.
Kuntilanak 2 57 Kolektor ebook Samantha tidak akan sanggup mengampuni dirinya sendiri kalau
Yenny terkena bahaya. Samantha berdoa dalam sisa-sisa cercah
terang dijiwanya agar hal itu tidak akan pernah terjadi.
Wangsit sialan itu! Kalau saja ia bisa membuang wangsit yang
tertanam di dalam jati dirinya itu! Entah bagaimana caranya dan
apakah mungkin? Samantha harus menemukan jawabannya.
Wangsit itu sumber segala petaka. Samantha bisa merasakan wangsit
itu memompa sisi gelap dirinya menjadi lebih kuat hari demi hari.
Kalau ia tidak melakukan sesuatu, dirinya bisa benar-benar terseret
hingga hilang sepenuhnya ke dalam kegelapan.
Hujan sudah mereda dan badai mulai berakhir. Angin berhembus
tenang seiring dengan sisa-sisa rintik air berupa gerimis.
Jam tiga pagi, dan Samantha belum juga bisa tidur. Semilir hembusan
hawa malam melintas di tengkuk Samantha, menyelinap lewat
punggung daun telinganya. Kelopak mata Samantha tersapu lembut
oleh belaian angin yang membawa kembali sebuah kenangan dari
masa lalu. Sebuah angin lain pernah memanjakan kelopak mata
Samantha dulu. Sebuah hembusan yang demikian lembut dan tulus.
Samantha bisa menghirup lagi aroma yang begitu harum dari masa
sekitar dua tahun yang lalu. Aroma sebuah lembah yang hijau yang
mencampur aduk harum rumput berbasuh embun dengan bungabunga bougenville yang bergelantungan di pohonnya. Aroma
kehadiran Agung di sisinya dalam sebuah masa yang penuh cerita
tentang sepasang dua anak muda.
Kuntilanak 2 58 Kolektor ebook Juga, aroma sejumput kecil debu yang tertiup angin dan menyelinap
ke balik kelapak mata Samantha. Samantha mengedip-edipkan
kelopak mata yang lantas terasa gatal itu. Tangannya hendak
membantu usaha mengeluarkan debu itu.
"Kelilipan, ya?" Agung bertanya. "Jangan dikucek!" Agung melarang
gerak tangan Samantha. Sebagai gantinya, Agung mendekatkan mulutnya ke mata Samantha.
Dengan penuh perhatian, Agung meniup mata Samantha dan
mengusir debu yang mengganggu itu. Napas dan detak
jantung Agung terasa demikian dekat dan akrab dengan Samantha.
Dalam sekejap, mata Samantha kembali bersih. Samantha membuka
mata itu lebar-lebar, memandang senyuman Agung yang menanti di
hadapannya. "Samantha..." Suara Agung itu datang kembali ke benak Samantha di malam hari
itu, diantar semilir angin yang menyegarkan sukma sejatinya.
"Agung..." lirih Samantha membalas panggilan dari masa lalu itu.
"Masih aja lo inget-inget lelaki tolol itu!" sindir belahan jiwa
Samantha dari dalam Cermin Mangkoedjiwo. Ia terkekeh
merendahkan. Samantha memandangnya dengan geram. belahan jiwanya itu
tampak menyeringai lebar, penuh rasa kemenangan.
Kuntilanak 2 59 Kolektor ebook "Samantha, Samantha." Bisa apa lo ngelawan takdir lo sendiri? Lo
nggak bakal kuat!" "Kalau saya bertemu dengan Bu Yanti, dia akan kasih tahu bagaimana
caranya membuang wangsit ini! Dia akan kasih tahu bagaimana
caranya aku mengusir kamu selamanya!" geram Samantha dalam
tekad yang bulat. Pantulan dirinya di Cermin Mangkoedjiwo itu tertawa terbahakbahak. "Kalau lo ketemu dia, hanya satu yang pasti terjadi,
Samantha!" Matanya memandang jalang dan culas ke Samantha. "Lo
akan bunuh lebih banyak orang lagi. Itu akan membuat lo semakin
merasa bersalah dan semakin lemah. Gue... Gue akan semakin kuat!
Gue akan kalahkan lo sepenuhnya!"
Samantha bangkit berdiri, memandang belahan jiwanya sendiri
dengan menantang. Kali ini, keduanya saling bertatapan serempak
dan mulut mereka bergerak bersamaan, layaknya manusia
dan pantulan dirinya sendiri. "Kita lihat siapa yang lebih kuat!
*** Kuntilanak 2 60 Kolektor ebook MENUJU PANGKAL SEGALA KUTUK Ragu sesaat menggantung di atas langit,bersama bulatan surya yang
memanaskan tanah gersang di pekarangan rumah kos itu. Sebuah
rumah besar dibuat dalam kultur kolonial yang diadaptasi oleh
saudagar-saudagar batik puluhan tahun yang lalu. Angkuh dalam
kondisinya yang terbengkalai dan anyir, rumah itu memiliki dua
jendela utama di atas pintu depannya. Ketiganya sama besar,
membuat tampilan muka bangunan itu bagaikan wajah raksasa yang
menyambut setiap orang yang mendekat kepadanya dalam sebuah
tatapan yang merendahkan. Melangkah kedalamnya berarti
menyerahkan nasib ke dalam sebuah liang yang penuh kabar buruk.
Tengah hari menjadi saat yang terasa paling tepat, nyaman, dan
aman bagi Agung untuk mengunjungi kembali tempat yang selama
sebulan ini hanya muncul dalam rangkaian mimpi buruknya itu.
"Trauma itu harus dilawan!" kata-kata
Iwank menjadi dua kali lebih tegas ketika menggema kembali di
benak Agung. Mungkin karena Iwank sudah almarhum sejak semalam. Mungkin
juga karena sebagian roh Iwank gentayangan dalam dendam di
sekitar rumah yang dulu menjadi ternpat kos Samantha itu.
Kuntilanak 2 61 Kolektor ebook Langkah kaki Agung terpijak dalam gentar menghadapi kilasan
pengalaman masa lalu yang menyayat-nyayat nyalinya siang itu.
Mampukah Agung masuk lagi ke dalam bangunan penuh kutukan itu?
Mampukah Agung menanggung risiko kemungkinan mengalami lagi
siksaan alam semu yang membekas di tulang, darah, dan dagingnya
hingga sekarang? Dalam nama Iwank, Agung mengambil langkah-langkah selanjutnya.
Seolah benteng yang ditinggal pontang-panting oleh para penjaganya
karena telah dirobohkan oleh musuh, kedua daun pintu raksasa
rumah itu dibiarkan terbuka, mengundang angin menyusup masuk
lewat sela yang tipis, lantas memenuhi balairung yang lapang dan
lapar. Sampah, debu, dedaunan, dan serangga berserakan jadi satu,
digerakkan oleh angin yang berputar-putar panik, ingin segera
meninggalkan hadirat roh-roh gelap di dalam bangunan itu.
Segalanya telah berubah menjadi lebih buruk. Tikus-tikus got
berkoloni dengan nyaman di sudut-sudut tembok yang lapisannya
sudah lapuk. Aroma anyir menggantung di udara, menyuntikkan
racun ke dalam penciuman siapapun yang melangkah ke ruangan itu.
Angin yang terperangkap berbaur dengan hawa roh roh gentayangan
membuat suhu udara turun ke bawah derajat yang wajar. Pada jam
dua siang itu, gelap tetap merajalela karena terang matahari enggan
memberkati kehampaan di sana. Tidak seharusnya Agung berjalan
mengikuti bau anyir yang memekat. Agung melangkah mendekat ke
sumber segala mimpi buruknya di lantai dua.
"Aku akan Pindah ke lantai ini", kata Samantha dulu, lepas kematian
Sri Sukmarahimi Mangkoedjiwo, sang pemillik neraka di atas Bumi
Kuntilanak 2 62 Kolektor ebook itu. Senyum Samantha yang damai mengusik batin Agung. "Aku suka
di sini. Lebih luas Lebih tenang. Lebih banyak teman."
"Kamu ini ngaco, Sam" tepis Agung, gentar. "Kamu harus keluar dari
rumah ini! Bukan malah tinggal, apalagi pindah ke lantai ini!"
"Kenapa begitu, Gung? Apa yang salah?" pertanyaan Samantha itu
dengan tenang mengganggu kewarasan Agung. "Kamu yang dulu
disiksa di sini, Gung. Bukan aku."
Kata-kata Samantha disampaikan dengan tatapan mata yang
meneropong jauh ke dalam raga Agung. Hati kecil Agung tidak


Kuntilanak 2 Karya Ve Handojo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mengenali siapa yang sedang berbicara di depannya itu. Ia bukanlah
Samantha yang Agung cintai. Ia bukanlah manusia.
"Sam..." lirih Agung, mencoba menjangkau nurani Samantha. "Ingat,
Sam. Ayo, kita pergi dari sini."
Saat itu, benteng yang dibangun sisi gelap Samantha untuk
mengurung nuraninya belum begitu kokoh. Kemurnian maksud
Agung meluluhkannya, lantas membangkitkan lagi jati diri
Samantha yang sesungguhnya dalam sekejap.Samantha pun
tergugah dan tersadar, seolah-olah selama itu ia berada di tempat
lain, bersembunyi. "Gung? Kenapa aku di sini?"
Pilu hati Agung melihat kekasihnya retak menjadi dua di dalam
jiwanya. Kuntilanak 2 63 Kolektor ebook Apakah mungkin ini harga yang harus Agung bayar karena dulu
pernah menjadi (sedikit) tidak setia ketika Samantha tengah bersedih
karena ditinggal ibunya? Agung sudah kapok. la hanya ingin memiliki
satu orang wanita dalam hidupnya, yaitu Samantha. Namun,
sekarang ada dua orang Samantha dalam satu tubuh di hadapannya.
Korban jatuh lagi dan jatuh lagi. Benteng yang mengkungkung nurani
Samantha makin lama makin kuat. Agung semakin tidak sanggup
menembusnya. Samantha pun-entah versi baik entah versi jahatmemutuskan untuk mengusir Agung jauh-jauh dari hidupnya.
Namun sekarang, seperti kata-kata terakhir Iwank kepadanya, "Lo
harus cari dia, Gung. Demi diri lo dan demi diri dia juga. Lo mesti
temui dia!" Entah di mana Agung harus mulai mencari Samantha. Agung bahkan
tidak tahu sejak kapan Samantha pergi meninggalkan rumah kos
angker itu. Agung hanya berharap dari dalam rumah itu ia bisa
menemukan petunjuk ke mana Samantha pergi.
Agung melanjutkan langkahnya,menelusuri lorong di lantai dua,
tempat mimpi buruk bertumpuk. Semakin dalam ia melangkah,
semakin lebur realita dengan alam bawah sadar. Apa kata-kata yang
selalu diucapkan Samantha dulu?
"Yang takut pasti kalah sama yang lebih kuat. Itu bukan mantra,
Gung. Itu prinsip. Percuma kita nyebut kalimat itu kalau nggak benarbenar percaya."
Kuntilanak 2 64 Kolektor ebook Maka, hati Agung mengulang-ngulang kalimat itu demi
membangkitkan dan mengokohkan kepercayaannya. "Aku lebih kuat.
Aku lebih kuat," gumaman Agung sedikit-sedikit terdengar dari
mulutnya. Kaki Agung menjejak ruangan tempat segalanya dulu benar-benar
terjadi. Ruangan tempat tubuh Agung dikoyak. Semua pengalaman
mengerikan itu kembali bangkit dalam ingatan Agung. Apa yang
pernah terjadi dulu kini kian jelas terpapar di hadapannya.
Agung seolah bisa melihat dirinya sendiri dulu ketika ia terbangun di
dalam kamar itu dalam keadaan telanjang, tanpa dilapisi sehelai
benang sekalipun. Tubuhnya menggigil dan menggeliat dalam
kepekatan. Ia berpikir dirinya sudah tiba di alam lepas, jauh dari
kehidupan. Namun, lama kelamaan ia melihat sesuatu bergerak di dekatnya.
Lambat laun, mata Agung bisa melihat dengan bantuan titik-titik
cahaya yang berhasil menyusup masuk ke dalam ruangan yang gulita
itu. Ada yang datang ke arahnya dalam langkah kaki yang tidak lazim.
"S... s... siapa di situ? Saya di mana?" Agung merintih, bingung, takut,
dan gelisah. Ketakutannya disambut dengan rambahan jari-jari
panjang berkuku tajam di wajahnya. Sentuhan itu membawa
dentuman panik di dalam jantung Agung. Sebelum Agung sempat
menghindar, jari-jari aneh itu menancapkan kukunya ke rusuk Agung,
lantas mencabiknya perlahan-lahan.
Kuntilanak 2 65 Kolektor ebook "Aaarggggh.." Agung sungguh-sungguh berteriak lagi hari itu. Segala
ingatan itu begitu nyata dan lengkap.
Penderitaannya selama tiga malam di dalam kegelapan, di dalam
siksaan yang tanpa henti, di antara hidup dan mati....Semua terulang
lagi di depan hidungnya saat itu.
"Aku lebih kuat! seru Agung, berusaha meyakinkan dan meneguhkan
dirinya sendiri. "Aku lebih kuat daripada setiap kenangan yang terburuk sekalipun."
Lelah Agung bercengkerama dengan memori yang menikam, la pun
segera memaksa dirinya untuk berkonsentrasi pada yang benarbenar ada di hadapannya. Ia pun segera memandang kamar itu
sebagaimana ia memandang rumah Iwank.Sejuta barang angker dan
berpenghuni yang selalu Iwank anggap tidak lebih dari boneka Doraemon!
Can You See Me 2 Pendekar Rajawali Sakti 58 Darah Seratus Bayi Cula Naga Pendekar Sakti 7

Cari Blog Ini